Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
AL-QUR’AN HADIST

Dosen Pengampu: zainul Arifin, M. Pd. I

Disusun Oleh:

Abdul Aziz (1220012)

Ahmad Luthfi (1220016)

Bagus Andrai Maulana (1220017)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar merupakan komponen Standar Isi untuk
jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) secara khusus diatur dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Pemetaan KI dan KD.
Di abad 21 telah lahir gerakan global yang menyerukan model pembelajaran baru.
Para pakar pendidikan sepakat bahwa pendidikan harus diubah untuk menyikapi tuntutan
zaman yang semakin kompetitif. Perubahan ini penting untuk memunculkan bentuk
bentuk pembelajaran baru yang dibutuhkan dalam mengatasi tantangan global yang
kompleks. Pendekatan tradisional yang menekankan pada hafalan atau penerapan
prosedur sederhana tidak akan mengembangkan keterampilan berpikir kritis atau
kemandirian peserta didik. Setiap individu harus telibat dalam pembelajaran berbasis
inkuiri yang bermakna, memiliki nilai kebenaran dan relevansi, untuk mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diperlukan peserta didik.
Agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan
pembelajaran, maka seorang guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan matang,
perencanaan pembelajaran merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam
bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran
meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan scenario pembelajaran.
Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang
digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimangsud dengan kompetensi inti?
2. Apa itu kompetensi dasar?
3. Apa pengertian silabus?
4. Apa saja tahap-tahap dalam penyusunan dan pengembanggan silabus?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian Kompetensi inti.
2. Mengetahui pengertian Kompetensi dasar.
3. Mengetahui Pengertian silabus.
4. Mengetahui tahap-tahap dalam penyusunan dan pengembanggan silabus Al-Qur’an
Hadist.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian kompetensi inti
Kompetensi Inti merupakan elemen baru dalam dunia pendidikan yang tidak
dimiliki oleh kurikulum sebelumnya. Kompetensi Inti memiliki kedudukan yang sama
dengan Standar Kompetensi yang digunakan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Pengertian Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi
lulusan tersebut meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft
skills.
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang dinyatakan telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Di dalam mempermudah
operasionalnya, kompetensi inti pada ranah sikap dibedakan menjadi dua, yaitu sikap
spiritual dan sikal sosial. Sikap spiritual terkait dengan tujuan pendidikan nasional untuk
membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Sedangkan sikap sosial terkait
dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Pemilahan pada ranah sikap ni menjadi hal
penting yang membedakan antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Dengan demikian, Kompetensi Inti mencakup empat dimensi yang
mencerminkan: (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, (4) dan
keterampilan.

1. Kompetensi Inti – 1 (KI-1): untuk Kompetensi Inti sikap spiritual

2. Kompetensi Inti – 2 (KI-2): untuk Kompetensi Inti sikap sosial


3. Kompetensi Inti – 3 (KI-3): untuk Kompetensi Inti sikap pengetahuan

4. Kompetensi Inti – 4 (KI-4): untuk Kompetensi Inti sikap keterampilan

Keempat dimensi tersebut dirancang sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran,


mata pelajaran, atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Kompetensi
yang berkaitan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching), yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi
kelompok 3) dan penerapan pengetahuan atau keterampilan (kompetensi Inti kelompok
4).

2. Pengertian kompetensi dasar


Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti
yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Pengertian Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan
dari Kompetensi Inti. Kompetensi dasar berisi sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.

Di dalam setiap rumusan Kompetensi Dasar, terdapat unsur kemampuan berpikir


yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi. Kompetensi Dasar berisi sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, dan ciri suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka. Di dalam
mengkaji Kompetensi Dasar mata pelajaran, maka perlu memperhatikan beberapa hal
berikut ini.

1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi.

2. Keterkaitan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran.
3. Keterkaitan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar antar mata pelajaran.

3. Pengertian silabus
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan garis-
garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan rancangan penilaian. Dengan
kata lain, silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus merupakan dokumen kurikulum yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum yang dipertimbangkan
berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat (PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, pasal 17 ayat 1). Silabus merupakan seperangkat rencana
serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis
memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar.
Komponen silabus meliputi standar kompetensi (KTSP)/kompetensi inti
(Kurikulum 2013), kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dan penilaian.
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran,
dan oleh karenanya menjadi pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran serta
dalam mengembangkan sistem penilaian.
Silabus dikembangkan berdasarkan SKL dan Standar Isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun pelajaran
tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Pada dasarnya silabus merupakan acuan utama bagi seorang pendidik dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Manfaat silbus adalah sebagai pedoman/acuan bagi
pengembangan pembelajaran lebih lanjut, yaitu dalam penyusunan RPP, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, penyediaan sumber belajar, dan pengembangan system penilian,
silabus sebagai dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu
program pembelajaran.
Secara prinsip, pengembangan silabus adalah untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsip pengembangan silabus meliputi:

1. Ilmiah
Yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar, logis dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

Dalam kurikulum 2013 Ilmiah dapat dimaknai bahwa setiap materi yang
dikembangkan dalam bentuk silabus harus memiliki nilai-nilai kebenaran. Artinya,
materi-materi tersebut tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada, serta
memiliki sumber yang jelas sehingga muatan materi-materi yang dikembangkan
dapat dipertanggung jawabkan.

2. Relevan
Yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, misalnya tingkat
perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
Dalam kurikulum sekarang ini, peserta didik sudah tidak lagi dimaknai sebagi
objek pembelajaran, akan tetapi sebagai subjek pembelajaran. Oleh karenanya,
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Sementara pendidik hanya berperan
sebagai fasilitator. Dengan keadaan seperti ini prinsip relevansi sangatlah penting.
Artinya, setiap materi yang dikembangkan harus mengacu pada karakteristik peserta
didik. Sebab, merekalah yang akan menjalankan proses pembelajaran yang
sesungguhnya. Untuk itulah, pengembangan silabus harus relevan dengan kebutuhan
peserta didik.
3. Fleksibel
Yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berubah sesuai dengan
kondisi dan perkembangan peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat belajar sesuai
dengan kemampuan, tanpa harus terikat sebagaimana yang terdapat dalam silabus.
Maksudnya setiap materi yang dikembangakn dalam silabus harus dapat dilaksanakan
sesuai dengan keadaan. Tanpa harus sama persis dengan yang tertulis dalam silabus.
Dalam artian, pelaksanaannya dapat menyesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Namun demikian, juga harus tetap memerhatikan pokok-pokok materi yang telah
dikembangkan dalam silabus. Jadi, dapat dipahami bahwa pelaksanaannyalah yang
bersifat fleksibel.
4. Kontiunitas
Yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki
keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik.
Kemudian, silabus harus dibuat secara terencana, bertahap, dan terus menerus supaya
memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
5. Konsisten
Yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang
konsisten dalam membentuk pribadi peserta didik.
6. Memadai
Yaitu ruang lingkup indikator, materi standar, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar
yang telah ditetapkan.
7. Aktual dan Konstektual
Yaitu ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan
nyata, dan peristiwa yang seang terjadi dan berlangsung di masyarakat.
8. Efektif
Yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran,
dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan kompetensi inti yang telah
ditetapkan.
9. Efisien
Yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat penggunaan daya, daya, dan
waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang ditetapkan.
4. Tahap-tahap penyusunan dan pengembanggan silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dina Pendidikan.
Mekanisme pengembangan silabus sendiri dilakukan dengan mengikuti alur dan
Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar
 urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi.
 keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
 keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
2. Mengidentifikasi materi pokok pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
 potensi peserta didik.
 relevansi dengan karakteristik daerah.
 tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik.
 kebermanfaatan bagi peserta didik.
 struktur keilmuan.
 aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
 relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
 alokasi waktu.
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman
belajar dengan melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman
belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
4. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah. Indikator juga digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian. Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan
kepentingan(urgensi), kesinambungan(kontinuitas), kesesuaian(relevansi) dan
kontekstual.
5. Menentukan jenis penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik.
6. Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi
inti dan kompetensi dasar serta materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi.
Langkah-langkah pengembangan silabus berbasis kompetensi pada Kurikulum
2013 pada dasarnya tidak jauh beda dengan KTSP. Yang berbeda hanya pada langkah
pertama. Pada kurikulum 2013 tidak ada lagi komponen standar kompetensi sehingga
pengembangan silabus dimulai dari pengkajian kompetensi inti dan kompetensi dasar
yang telah ditetapkan dalam kurikulum untuk menentukan indikator pencapaian
kompetensi dasar, keluasan materi pembelajaran, dan untuk memilih media dan model
pembelajaran yang tepat sesuai alokasi waktu yang tersedia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan silabus adalah sebagai berikut:
- Karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mencakup dimensi
pengetahuan (knowledge), praktik (psikomotor), dan nilai (values), yang ditandai
dengan pemberian penekanan pada dimensi sikap.
- Setiap Kompetensi Dasar hendaknya dikembangkan menjadi 3 indikator (minimal).
Akan tetapi, jika substansi dan rumusan Kompetensi Dasar sudah sangat operasional,
maka tidak harus dipaksakan ada 3 indikator.
- Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan dan model pembelajaran
yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.
- Format silabus bebas, sesuai dengan kebutuhan asalkan mencakup semua komponen
silabus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi
lulusan tersebut meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft
skills.
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti
yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Pengertian Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan
dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar berisi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Dalam mengembangkan silabus harus memperhatikan beberapa prinsip,
diantaranya: Ilmiah, Relevan, Feksibel, Kontinuitas, Konsisten, Memadai, Aktual dan
Konstektual, Efektif, Efisien.
Pengembangan silabus dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah atau madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dina Pendidikan.
Mekanisme pengembangan silabus sendiri dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah
diantaranya; mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi
pokok atau pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan
indikator pencapaian kompetensi, menentukan jenis penilaian, menentukan alokasi
waktu, menentukan sumber belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Fadlillah.2004.Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs dan

SMA/MA.Yogyakarta.Ar-Ruzz Media.

Ibnu Trianto Badar at Taubany dan Hadi Suseno.2017. Desain Pengembangan Kurikulum

2013 di Madrasah.Depok.Kencana.

Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa

Arab Pada Madrasah.

Mahmud Hilal.2015. Administrasi Pendidikan (Menuju Sekolah Efektif). Makassar Aksara

Timur.

Umar,dkk. 2016.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Transformatif

Yogyakarta. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai