Anda di halaman 1dari 37

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kurikulum K 13

a. Standar isi

Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan

tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Permendikbud Nomor 21 tahun

2020 pasal I ayat (1) Standar isi untuk pendidikan dasar dan menengah

yang selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari tingkat kopetensi dan

kopetensi inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

1) Tingkat Kopetensi

Tingkat kopetensi menunjukkan kompetensi yang harus

dilalui di tiap jenjang pendidikan. Berdasarkan Permendikbud

Nomor 21 Tahun 2020, tingkat kompetensi di tiap jenjang

pendidikan ditunjukkan oleh tabel berikut

Tabel 2.1 Tingkat Kopetensi

No Tingkat Kopetensi Jenjang Pendidikan

Tingkat Pendidikan TK?RA


1
anak
SD/MI/SDLB/Paket A
Tingkat pendidikan
2
dasar SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Tingkat Pendidikan SMA/MA/SMALB/Paket C


3
Menengah

9
10

2) Kopetensi Inti.

Kompetensi inti adalah kompetensi utama yang diuraikan ke

dalam beberapa aspek, yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan dan harus dipelajari oleh peserta didik di setiap jenjang

dan mata pelajaran.. Kompetensi ini tidak diajarkan langsung dalam

pembelajaran, melainkan setiap mata pelajaran harus memiliki

tujuan yang sama dengan rumusan kompetensinya.

Menurut Permendikbud Nomor 24 tahun 2016, kompetensi

inti harus mencakup empat dimensi, yaitu sebagai berikut.

a) Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1)

Sikap atau attitude merupakan kecenderungan seseorang untuk

berbuat sesuatu dalam bentuk tindakan. Sikap spiritual ini

menjadi sikap utama yang harus dioptimalkan karena sikap ini

bisa membentuk kekuatan karakter. Contoh kopetensi yang

ditanamkan kepada peserta didik adalah taat beribadah, rajin

berdoa, teleransi, dan sebagainya

b) Kompetensi inti sikap sosial (KI-2)

Sikap sosial berkaitan erat dengan kehidupan antarmanusia.

Artinya, hubungan antar satu manusia dan manusia lain harus

berpedoman pada sikap ini.

Tujuan adanya sikap sosial ini adalah agar peserta didik bisa

selalu menjaga hubungan baik antarsesama karena pada

dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa melibatkan


11

peran orang lain. Adapun kopetensi yang ditanamkan pada

peserta didik adalah sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, sikap

santun, peduli dan percaya diri

c) Kompetensi inti pengetahuan (KI-3)

Pengetahuan adalah fakta, kebenaran atau informasi yang

diperoleh melalui pengalaman atau pembelajaran. Cara untuk

mendapatkan pengetahuan adalah dengan belajar baik secara

formal, nonformal, maupun informal. Adapun dimensi

pengetahuan menurut taksonomi Bloom adalah sebagai berikut.

(1) Pengetahuan secara factual

Pengetahuan faktual bisa didapatkan secara ilmiah melalui

berbagai metode, misalnya pengamatan, penyelidikan,

penelitian, dan sebagainya.

(2) Pengetahuan secara konseptual

Pengetahuan ini lebih cenderung pada proses klasifikasi dan

pengategorian. Lalu, akan dihasilkan suatu kesimpulan.

(3) Pengetahuan procedural

Pengetahuan ini berisi kaidah-kaidah untuk melakukan

sesuatu, misalnya teknik, metode, algoritma, dan

sebagainya.

(4) Pengetahuan metakognitif

Pengetahuan ini memuat pengetahuan kognisi yang meliputi

pengetahuan strategis, pengetahuan diri, dan sebagainya


12

d) Kompetensi inti keterampilan (KI-4)

Kompetensi keterampilan ini berkaitan dengan aplikasi

pengetahuan yang diperoleh peserta didik dalam kehidupan

sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum 2013 tidak hanya

menuntut peserta didik untuk mahir teori, melainkan juga

praktiknya. Tahapan-tahapan yang bisa digunakan untuk

mengukur tingkat keterampilan peserta didik bisa diperoleh

melalui kegiatan “mengamati, menanya, mencoba, menalar,

menyaji, dan mencipta”

b. Standar proses

Berdasarkan permendikbud nomor 22 Tahun 2020 pasal 1 ayat

(1) standar proses pendidikan dasar dan menengah selanjutnya disebut

standar proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran

pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk

mencapai kopetensi lulusan. Standar proses mencakup mencakup

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran

1) Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan disini merupakan suatu upaya untuk

menentukan berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam proses

pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang diinginkan dengan

materi dan metode yang telah disesuaikan. Perencanaan

pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana


13

pelaksanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber

belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario

pembelajaran.

Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan

pembelajaran yang digunakan. Penyusunan pelaksanaan proses

pembelajaran meliputi:

a) Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka

pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus

paling sedikit memuat :

(1) Identitas mata pelajaran

(2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan

kelas

(3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu

jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

(4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang

mencakup sikap,pengetahuan, dan keterampilan yang

terkait muatan atau mata pelajaran.

(5) Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A)


14

(6) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan di tulis dalam bentuk butir-butir sesuai

dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.

(7) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang

diharapkan.

(8) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar

peserta didik.

(9) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam

struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.

(10) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan

elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang

relevan.

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, rencana

pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP

dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi

dasar (KD). 6 Setiap pendidik pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,


15

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Komponen RPP terdiri atas:

(1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

(2) Identitas mata pelajaran atau tema/ sub tea

(3) Kelas/semester

(4) Materi pokok

(5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk

pencapaian KD dan beban belajar dengan

mempetimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

dalam silabus dan KD yang harus dicapai.

(6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD

(7) Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompotensi

(8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur yang relevan, dan ditulisan dalam bentuk butir-

butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian

kompetensi

(9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar


16

peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai

(10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses

pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran

(11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan

elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang

relevan.

(12) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup

(13) Penilaian hasil pembelajaran

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan perencanaan

pembelajaran abad 21.

c) Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013,

Pelaksanaan pembelajaran merupakan merupakan interaksi

antara pendidik dan peserta didik yang dilakukan dalam suatu

ruangan dengan waktu tertentu, dalam rangka menyampaikan

bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi

dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

(1) Kegiatan pendahuluan, kegiatan ini, diisi dengan guru

menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran, memberi motivasi belajar


17

siswa secara kontekstual, mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan

pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai,

menyampaikan cakupan materi dan pejelasan uraian

kegiatan sesuai silabus.

(2) Kegiatan inti, Kegiatan ini menggunakan model

pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran.

(3) Kegiatan penutup, kegiatan ini guru bersama siswa baik

secara individual maupun kelompok melakukan refleksi

pembelajaran.

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam penelitian ini proses pembelajaran dilaksanakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan

memotivasi peserta didik dengan menggunakan game quizizz


18

d) Penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran

Penilaian proses pembelajaran menggunakan

pendekatan penilaian otentik yang menilai kesiapan siswa,

proses, dan hasil belajar secara utuh. Penilaian autentik adalah

suatu proses penilaian yang melibatkan berbagai pengukuran

berupa produk dan kinerja yang mencerminkan prestasi,

kompetensi, motivasi, dan sikap peserta didik pada

pembelajaran dikelas. (Supa’at, 2014 : 137-138)

Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk

merencanakan program perbaikan, pengayaan, atau pelayanan

konseling. Selain itu penilaian otentik dapat digunakan sebagai

bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan

standar penilaian pendidikan.

Penilaian hasil belajar dilakukan secara

berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan

perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan,

dan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi

yang dinilai.
19

e) Pengawasan proses pembelajaran

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui

kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta

tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan

proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan

dan pengawas.

c. Standar Penilaian

Pengertian standar penilaian menurut Permendikbud Nomor 66

Tahun 2013 adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Setiap sikap,

keterampilan dan pengetahuan peserta didik harus dinilai dengan

prosedur-prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan jenis evaluasi

yang digunakan.

Pada bagian II disebutkan bahwa penilaian pendidikan adalah

sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik,

penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian

sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut:

1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan

keluaran (output) pembelajaran.


20

2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh

peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya

dengan kriteria yang telah ditetapkan.

3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang

dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar

peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok

di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan

keterampilan.

4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam

proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan

hasil belajar peserta didik.

5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik

untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu

Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.

Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di


21

akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK

merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan

pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.

Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang

merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi

tersebut.

9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK

merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah

untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK

meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan

Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan

pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam

rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang

dilaksanakan secara nasional.

11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran

pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN,

dilakukan oleh satuan pendidikan.

Penilaian pada kurikulum 2013 menekankan aspek afektif,

kognitif, psikomotorik secara proporsional yang sistem penilaiannya

berdasarkan tes dan portofolio yang saling melengkapi. Kurikulum 2013


22

mempertegas adanya pergeseran dalam melakukan penilaian, yakni dari

penilaian melalui tes (mengukur pengetahuan berdasarkan hasil saja),

menuju penilaian autentik (mengukur semua kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). Dalam

penilaian autentik peserta didik diminta untuk menerapkan konsep atau

teori pada dunia nyata. Autentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu

kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

Misalnya peserta didik diberi tugas proyek untuk melihat kompetensi

peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki peserta

didik dalam kehidupan sehari-hari atau dunia nyata

2. Pengelolaan Pembelajaran (proses)

a. Strategi pembelajaran

1) Pengertian

Strategi pembelajarn adalah cara yang dipilih guru untuk

menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dalam

lingkungan pembelajaran tertentu. (Suyadi. 2012:4). Sementara

Darmayah (2010: 17) menyatakan bahwa strategi pembelajaran

merupakan pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran

dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

berbagai sumber . belajar yang digunakan oleh guru guna

menunjang terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien

Dalam penelitian ini yang dimaksud strategi pembelajaran

adalah suatu prosedur atau cara guru dalam membantu usaha belajar
23

siswa, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan

merencanakan bahan ajar, agar tercipta proses pembelajaran yang

lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran

2) Macam_Macam Strategi Pembelajaran

Pennentuan strategi pembelajaran dalam proses

pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.

Tanpa strategi yang jelas, pembelajaran tidak terarah, sehingga

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara

optimal. Bagi guru, strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan

yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi peserta

didik, dapat mempermudah proses belajarnya.

. Menurut Abdul Majid (2013:10-11), ada lima macam

strategi pembelajaran yaitu Strategi Pembelajaran Langsung,

Pembelajaran Tidak Langsung, Pembelajaran interaktif,

Pembelajaran melalui pengalaman, dan Pembelajaran mandiri.

a) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Strategi pembelajaran langsung pada umumnya dirancang secara

khusus untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa yang

berkaitan dengan aspek pengetahuan prosedural (pengetahuan

tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) dan pengetahuan

deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu yang dapat berupa fakta,

konsep, prinsip, atau generalisasi) yang terstruktur dengan baik

dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Fokus utama


24

dari pembelajaran ini adalah pelatihan-pelatihan yang diterapkan

dari keadaan nyata yang sederhana sampai yang lebih kompleks.

b) Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)

Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk

keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi,

penyelidikan, menggambarkan inferensi berdasarkan data.

Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari

penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber

personal (resource person). Selain itu guru memberi kesempatan

agar siswa terlibat dan memberi umpan balik. Guru merancang

lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk

terlibat. Pembelajaran tidak langsung menggunakan bahan-

bahan cetak, non cetak atau sumber-sumber lainnya.

c) Strategi pembelajaran interaktif (interactive instruction)

Strategi pembelajaran interaktif lebih berbentuk pada diskusi

dan saling berbagi. Diskusi akan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan,

pengalaman, pandangan, dan pengetahuan, guru atau

kelompoks. Dalam strategi ini dikembangkan metode-metode

interaktif. Didalamnya terdapat kelompok kecil dan kerja sama

secara berpasangan.

Strategi pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik

pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan


25

pelajaran. Dimana guru menjadi pemeran utama dalam

menciptakan suasana interaktif yang edukatif, yakni interaksi

antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan dengan

sumber pelajaran sebagai penunjang tercapainya tujuan belajar

d) Strategi pembelajaran melalui pengalaman (experiential

learning)

Strategi belajar melalui pengalaman ini berpusat pada siswa, dan

berorientasi pada aktivitas. Penekanan strategi belajar melalui

pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar.

Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas

maupun di luar kelas. Contohnya, menggunakan metode

simulasi dan metode observasi.

Tujuan dari belajar bukan semata-mata berorientasi pada

penguasaan materi dengan menghafal fakta-fakta yang tersaji

dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orientasi

sesungguhnya dari proses belajar adalah memberikan

pengalaman untuk jangka panjang. Dengan konsep ini, hasil

pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa

e) Strategi pembelajaran mandiri

Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang

bertujuan untuk membangun inisiatif inidvidu, kemandirian, dan

peningkatan diri. Fokusnya adalah merencanakan pembelajaran


26

yang dibuat oleh peserta didik dan dibantu oleh guru. Belajar

mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau kelompok kecil.

Proses pembelajaran mandiri memberikan kesempatan pada

peserta didik untuk mencerna materi ajar dengan sedikit bantuan

guru. Mereka mengikuti kegiatan pembelajaran dengan materi

yang sudah dirancang khusus, sehingga masalah dan kesulitan

sudah diatasi sebelumnya

Dalam penelitian ini peneliti menggunkan strategi pembelajaran

interaktif melalui game quizizz. Siswa diberi keleuasaan untuk

melakukan aktifitas bermain quis intraktif antara guru dan siswa

atau siswa dengan siswa.

b. Pembelajaran Yang Menyenangkan

1) Pengertian

Pembelajaran yang menyenangkaan adalah rancangan

pembelajaran dengan tujuan menciptakan suasana yang membebaskan

siswa untuk berani mencoba, bertindak, bertanya dan mengemukakan

pendapat sehingga perhtian siswa dapat dipusatkan secara penuh pada

pembelajaran (Fadilah, 2.14). Jadi pembelajaran menyenangkan

bukanlah melulu pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk tertawa

mengakak dan tergelak, tetapi sebuah pembelajaran yang suasananya

sama sekali tidak ada tekanan dalam hubungan keterikatan yang kuat

antara guru dan siswa.


27

Tujuan dari pembelajaran yang menyenangkan adalah

menciptakan suasana yang membebaskan siswa untuk berani mencoba,

bertindak, bertanya dan mengemukakan pendapat sehingga perhatian

siswa dapat dipusatkan secara penuh pada pembelajaran disamping itu

bertujuan untuk membangkitkan seluruh kemampuan belajar dari siswa

dalam suasana menyenangkan dan memberikan sumbangsih

kecerdasan, kebahagian, kompetensi, dan keberhasilan kepada siswa

Indrawati dan Wawan Setiawan (2009:24) menyatakan

“Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat

suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya

minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik

tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan

gembira, konsentrasi tinggi. Sementara sebaliknya pembelajaran

menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan

terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak

bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran

monoton, pembelajaran tidak menarik siswa”

2) Hal-Hal Yang Perlu Dioerhatikan Dalam Pembelajaran Yang

Menyenangkan

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru adalah: guru harus

a) Memahami sifat anak

b) Mengenal anak secara perorangan

c) Memanfaatkan prilaku anak dalam pengorganisasian belajar


28

d) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan

kemampuan memecahkan masalah

e) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar

f) Memanfaatkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar

g) Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan

belajar

h) Menjadikan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

i) Membedakan antara yang aktif fisik dengan yang aktif mental (

Indrawati, 2009 : 27)

3) Kompetensi Guru dalam Mengelola Pembelajaran Yang

Menyenangkan

Kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran disebut

sebagai kompetensi pedagogik yang merupakan kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran..

Dalam UU guru dan dosen kompetensi pedagogik sebagaimana

yang dimaksud pada ayat 2 merupakan kemampuan guru dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya

meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

b) Pemahaman terhadap peserta didik.

c) Pengembangan kurikulum atau silabus.

d) Perencanaan pembelajaran.

e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidiik dan dialogis.


29

f) Pemanfaatan teknologi pembelajaran.

g) Evaluasi hasil belajar.

h) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

Menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007 kompetensi

pedagogik terdiri atas 37 buah kompetensi yang dirangkum dalam 10

kompetensi inti seperti disajikan berikut ini:

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik.

c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran

yang diampu.

d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran.

f) Menfasilitasi pengembangan potensi yang mendidik.

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta

didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.
30

j) Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik adalah

cara guru dalam mengajar dan mengatur sistem pembelajaran di kelas

dengan menjalin interaksi yang baik terhadap peserta didik.

Di dalam proses belajar mengajar, tugas guru di dalam kelas

sebagian besar adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan

kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal dapat

dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran, serta

mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai

tujuan pelajaran. Pengaturan tersebut salah satunya berkaitan dengan

penyediaan kondisi belajar atau pengelolaan kelas yang menyenangkan.

Pengelola kelas pembelajaran yang menyenangkan dapat dilihat

dari keterampilan seorang guru untuk menciptakan dan memelihara

kondisi belajar yang kurang optimal dan mengembalikannya ke kondisi

yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan

ataupun melakukan kegiatan perbaikan.

Kemampuan mengelola kelas pembelajaran yang harus

dilakukan oleh guru dalam menciptakan proses belajar mengjar yang

menyenangkan adalah :

a) Mengatur tata ruang kelas sebagai tempat berlangsungnnya proses

belajar mengajar. Ruangan tempat belajar harus memungkinkkan

semua bergerak leluasa tidak berdesak-desakan dan tidak saling


31

mengganggu antara murid yang satu dengan murid yang lainnya

pada saat melakukan aktivitas belajar. Besar kecil ruangan kelas

ikut menentukan proses interaksi belajar mengajar. Ruang belajar

yang terlalu besar dapat menyulitkan guru dalam mengelola

interaksi belajar mengajar yang kondusif. Begitu juga sebaliknya

jika ruangan kelas yang kecil akan memudahkan guru dalam

mengelola interaksi belajar mengajar yang kondusif.

b) Pengaturan tempat duduk. Dalam mengatur tempat duduk yang

terpenting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan

demikian guru sekaligus dapat mengontrol tingkah laku murid..

Menyangkut pengaturan tempat duduk, ada beberapa teknik yaitu :

c) Anggota kelompok (siswa) yang ditempatkan di tengah

kemungkinan besar keluar sebagai pemimpin kelompok (siswa).

d) Pemimpin-pemimpin kelompok (siswa) mungkin muncul mungkin

dari bagian muncul meja yang paling sidikit pesertanya.

e) Apabila komunikasi bebas, komunikasi terbanyak akan terjadi

antara mereka yang duduk berhadapan.

f) Menciptakan atau menyediakan iklim belajar mengajar yang serasi.

Dalam proses interaksi belajar-mengajar, seorang guru harus bisa

menyediakan iklim yang serasi. Iklim belajar mengajar yang tidak

serasi adalah bila ada diantara tingkah laku anak didik yang tidak

terlihat dalam aktivitas belajar. Gejala ini akan terlihat bila anak

didik yang membuat keributan, mengantuk, menggannggu


32

temannya yang sedang belajar, keluar masuk ruang kelas, dan

sebagainya. Tingkah laku anak didik yang demikian harus

diarahkan guru dengan cara menghentikannya dan

memerintahkannya para perbuatan yang produktif dan bermakna.

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada kopetensi guru

dalam mengelola pembelajaran yang menyenangkan melalui game

quizizz

c. Kompetensi Guru

1) Pengertian

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS

Purwadarminto (1999: 405), pengertian kompetensi adalah

kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.

Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan

Menurut Hamzah B. Uno (2007: 63), kompetensi merupakan

karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan menjadi cara-cara

berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan berlangsung dalam

periode waktu yang lama.

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai

oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.


33

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

kompetensi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan/perilaku

rasional dalam melaksanakan tugas atau profesinya.

Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak

semua pendidik adalah guru, sebab guru adalah suatu jabatan

professional yang pada hakekatnya memerlukan persyaratan

keterampilan tekhnis dan sikap kepribadian tertentu yang semuanya

itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan latihan.

Menurut Undang-undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun

2003 yang dimaksud guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah

Yang dimaksud dengan pengertian kopetensi guru menurut

Suharto dkk, Kamus Bahasa Indonesia Terbaru, (Surabaya: Indah,

1996), hal. 141, adalah kemampuan seseorang guru dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan

layak

Menurut Ardiyansyah (2013: 40) kompetensi guru

merupakan suatu kemampuan mutlak yang dimiliki oleh guru dan

tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengakaran di

suatu satuan pendidikan.


34

Menurut Sahertian (dalam Kheruniah, 2013: 108)

menjelaskan pengertian kompetensi guru memiliki tiga definisi,

yaitu:

a) Kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam mewujudkan

tujuan pendidikan yang sudah direncanakan.

b) Kompetensi guru adalah karakteristik nyata dari kepribadian

guru yang memperlihatkan kemampuannya dalam menciptakan

tujuan pendidikan.

c) Kompetensi guru adalah suatu tingkah laku untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan kopetensi guru adalah kemampuan yang dimiliki

oleh guru dalam melaksankan tugas dan kewajiban

keprofeionalannya dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang

direncanakan.

2) Kopetensi Yang Harus Dimiliki Guru

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru

seperti yang yang tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah

No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan

ditindaklanjuti dalam Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru adalah sebagai

berikut:
35

a) Kompetensi pedagogik, yang merupakan kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b) Kompetensi kepribadian, kompetensi ini mencerminkan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,

menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

c) Kompetensi professional, merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional

pendidikan

d) Kompetensi sosial, merupakan kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Dengan memahami pengertian kompetensi guru di atas

terungkap jelas bahwa kompetensi merupakan hal penting yang

harus dimiliki oleh guru, karena dengan kompetensi yang tinggi

maka guru dapat membantu siswa tidak hanya dalam hal

akademik, namun juga mengajari para siswa untu belajar dengan

cara yang tepat dan pantas untuk menjadi siswa yang holistic
36

3. Game Quizizz

a. Pengertian

Game quizizz adalah permainan yang diarancang atau dibuat

untuk merangsang daya pikir termasuk meningkatkan konsentrasi dan

memecahkan masalah. (Handriyantini dan Eva, 2009). Sedangkan

Leony (2019) dalam Jurnalnya menyatakan bahwa quizizz adalah

“aplikasi pendidikan berbasis game, yang membawa aktivitas multi

pemain ke ruang kelas dan membuatnya di kelas latihan interaktif dan

menyenangkan. Game quizizz merupakan teknologi terbaru yang di

gunakan guru untuk pembelajaran

Dengan menggunakan quizizz, peserta didik dapat melakukan

latihan dalam kelas pada perangkat eloktronik mereka. Quizizz

mengajak siswa untuk saling bersaing dan memotivasi mereka belajar

sehingga hasil belajaranya meningkat.

Game Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat

permainan kuis interaktif yang digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Kuis interaktif yang dibuat memiliki hingga 4 pilihan jawaban termasuk

jawaban yang benar dan dapat ditambahkan gambar ke latar belakang

pertanyaan.

Quizizz dapat memberikan data dan statistik tentang hasil kinerja

siswa secara langsung. Quizizz tidak hanya dapat dikerjakan saat

pembelajaran di kelas saja, tetapi juga dapat dibuat soal untuk pekerjaan
37

rumah (PR), sehingga dapat dimainkan kapan saja dan dimana saja oleh

siswa asalkan tidak melebihi batas waktu yang sudah ditentukan.

Dengan quizizz ini, siswa akan merasa ditantang, karena ada skor

yang diperoleh dengan menjawab secara cepat dan tepat, kecepatan akan

ada skor sendiri. Selain itu akan ada persaingan, karena quizizz langsung

membuat ranking yang bersifat live antar peserta quizizz.

Menyenangkan karena akan ada suasana musik untuk menyemangati,

dan juga meme yang lucu serta menyemangati.

b. Langkah-Langkah menggunakan quizizz

Langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi quizizz zis adalah :

1) Buka link https://quizizz.com/

2) Klik sign up untuk registrasi akun atau login jika sudah punya akun

3) Klik “sign up with google” untuk yang memiliki akun google atau

“sign up with email” jika ingin menggunakan email

4) Pilih sesuai dengan profesi sekarang, apakah guru, peserta didik atau

orang tua

5) Masukkan negara, kode pos, nama sekolah.

6) Klik Organizer dan klik continue

7) Cara membuat soal di quizizz

8) Klik open quiz creator

9) Masukkan nama kuis, subject dan klik “next”

10) Klik create new question untuk membuat soal

11) Masukkan soal yang hendak di buat


38

12) Pilih “single answer” untuk satu jawaban benar dan pilih “multy

select” untuk jawaban benar lebih dari satu.

13) Pilih jawaban yang benar dengan klik tandang centang di samping

jawaban yang benar samapai menjadi warna hijau. Atur waktu

dengan klik tanada waktu di pojok kiri bawah “30 seconds” jika

sudah klik “save” untu menyimpan dan “cancel” utnutk batal

membuat soal.

14) Langkah selanjutnya, memulai quis secara langsung dengan klik

“live game” jika mau langsung menunggu responden atau klik

“homework game” untuk memberi tanggal waktu mengerjakan.

15) Atur kuisnya sesuai yang di inginkan.

16) Setelah selesai diatur “Proceed”. Kemudian bagikan link

https://quizizz.com/join dan meminta peserta didik memasukkan

kode sesuai dengan yang dilihat di layar.

17) Minta peserta didik memasukkan nama.

18) Quiz bisa dimulai setelah siswa bergabung di dalam kuis (untuk live

game), guru tinggal klik start

4. Bimbingan Teknik Mentari

a. Pengertian
Lismawati (2018:68) menjelaskan Pembimbingan Tehnik

‘MENTARI’merupakan salah satu bentuk pembimbingan pengawas

sekolah dengan cara melakukan 7 teknik pembimbingan, yaitu teknik

Mengamati, Evaluasi, New, Training, Action , Refleksi, dan teknik


39

Implementasi.‘MENTARI’ merupakan akronim dari 7 teknik

pembimbingan, yakni : (1) Mengamati; (2) Evaluasi; (3) New; (4)

Training; (5) Action; (6) Refleksi; (7) Implementasi. Selanjutnya

Lismawati menjelaskan :

1) Mengamati : suatu teknik untuk mendiskripsikan situasi dan tingkat

manjerial kepala sekolah dalam pengelolaan SIM di sekolah melalui

supervise

2) Evaluasi, berdasarkan hasil pengamatan untuk menilai tingkat

kompeten manajerial kepala sekolah

3) New, untuk menghasilkan suatu karya baru dengan pemberian

motivasi.

4) Training, memberikan pelatihan dengan cara melakukan

mengelolah Sistem informasi manjemen sekolah melalui website.

5) Action, kepala sekolah mempraktikkan teori yang ada dalam

pelatihan dalam pengelolaan SIM.

6) Refleksi, kepala sekolah menampilkan hasil praktik berupa

presentasi

7) Implementasi, terakhir yaitu kepala sekolah menerapkan hasil karya

yang sudah dipresentasikan namun yang sudah teruji kelayakannya

disekolah

Berdasarkan pengertian di atas yang dimaksud pembimbingan

tehnik MENTARI dalam penelitian ini dapat dijelakan sebagai berikut:


40

1) Mengamati adalah tehnik untuk merekam data atau mendiskripsikan

situasi yang sedang diamati. Yang diamati adalah kompetensi guru

dalam mengelola pembelajaran yang menyenangkan khususnya

melalui game quizziz. Guru dibimbing untuk mengamati teman

sejawatnya dalam mengelola pembelajaran

2) Evaluasi adalah menilai hasil dari pengamatan tersebut. Berdasarkan

hasil pengamatan tersebut guru diminta untuk menilai bagaimana

kulaitas pembelajaran yang telah diamati tersebut dan memberikan

uraian tentang kelebihan atau kekurangannya

3) New adalah menghasilkan karya baru. Setelah mengetahui

kelebihan dan kelemahan dari pengelolaan pembelajaran dari teman

sejawatnya, kemudian guru diminta untuk membuat karya baru yang

merupakan penyempurna dari hasil pengelolaan pembelajaran yang

telah diamatinya

4) Training adalah memberikan pelatihan. Untuk memberi bekal

pemahaman tentang pengelolaan pembelajaran yang

menyenangkan. Kepala sekolah memberikan pelatihan tentang

metode pembelajaran yang menyenangkan diantaranya melalui

game quizzis

5) Action adalah mempraktekkan teori yang diperoleh dari hasil

peltihan. Hasil dari pelatihan dipraktekkan di kelas

6) Refleksi adalah mengkaji hal-hal yang telah terjadi selama action

terkait kelemahan dan keunggulan dari praktek pembelajaran serta


41

mencari mana yang perlu untuk ditingkatkan yang selanjutnya

merekomendasikannya

7) Inplementasi adalah menerapkan hasil karya yang telah dikaji

direkomendasi kelayakannya di kelas.

b. Langkah-langkah Pembimbingan Teknik Mentari


Pembimbingan tehnik “MENTARI” adalah tehnik pembimbingan

yang menerapkan tujuh langkah yaitu

1) Mengamati adalah melakukan pengamatan terhadap kompetensi

profesional guru dalam mengelola pembelajaran yang

menyenangkan dengan game quizzis yang dilakukan oleh guru

model

2) Evaluasi, adalah menilai kompetensi guru dalam mengelola

pembelajaran yang menyenangkan dan menentukan hal-hal yang

perlu ditingkatkan,;

3) New, yaitu membangkitkan semangat dan memberi motivasi untuk

menghasilkan karya baru;

4) Training, adalah memberikan pelatihan sebagai dasar melakukan

praktik pembelajaran yang menyenangkan;

5) Action, adalah mempraktikkan teori yang diperoleh dari hasil

pelatihan;

6) Refleksi, adalah mengkaji pengungkapan kembali terhadap action

terkait kelemahan dan keunggulannya serta meningkatkan hal-hal

yang perlu ditingkatkan .


42

7) Implementasi, adalah menerapaan hasil karya yang telah

direkomendasi di kelas.

c. Bentuk Kegiatan Pembimbingan Tehnik MENTARI


Bentuk kegiatan Pembimbingan ‘MENTARI’adalah

1) Kunjungan kelas,

2) Workshop tentang pembelajaran yang menyenangkan dengan game

quzzis.

3) Pendampingan secara individu maupun kelompok dengan

memberi kesempatan kepada guru untuk konsultasi berkali-kali

dan melakukan presentasi hasil karyanya,

4) .Pendampingan penerapan pengelolaan pembelajaran yang

menyenangkan dengan game quizzis

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembimbingan Teknik MENTARI.


Keunggulan nya :

1) Guru dapat membuat pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan

2) Guru dapat memanfaat kan pembelajaran dengan TIK

Kelemahanya:

1. Hasil pengamatan masing-masing guru memiliki persepsi yang

berbeda

2. Model pembelajaran yang diamati hanya menggunakan game

quizizz
43

3. Waktu dibutuhkan dalam pembimbingan terlalu lama

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah kajian terhadap hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Tujuannya untuk mendukung data empiris

terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Adapun penelitian yang telah

dilaksanakan terkait dengan judul penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Lismawati (2018) dengan judul “Peningkatan Kompetensi

Kepala Sekolah Dalam Mengelola SIM Dengan Media Website Melalui

Pembimbingan Teknik „Mentari‟ Di Kecamatan Taman Kota Madiun”. Hasil

penelitian adalah melalui penerapan pembimbingan tehnik MENTARI telah

terjadi peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam mengelola SIM dengan

media website dengan ditunjukannya peningkatan di setiap siklus yaitu skor

hasil observasi berupa kenaikan nilai rerata (mean) yaitu : dari kemampuan awal

nilai rerata mencapai 44,65; pada siklus pertama nilai rerata mencapai 52,55;

berarti terjadi peningkatan sebesar 7,9%; siklus kedua nilai rerata 72,45 berarti

terjadi peningkatan sebesar 19,9%; siklus ketiga nilai rerata 86,50 di sini terjadi

peningkatan yang sangat berarti yakni 14,05%. Selain ditandai adanya

peningkatan mean skor juga dibuktikan adanya peningkatan kategori

kompetensi yakni pada siklus I, kategori baik 1 orang (10%), Cukup 2 orang

(20%), Kurang 5 orang (50%), dan Sangat Kurang 2 orang (20%), secara umum

kategori Kurang (D). Pada siklus II terjadi peningkatan, yakni kategori amat

baik 1 orang (10%), baik 7 orang (70%), Cukup 2 orang (20%), Secara umum

siklus II berada pada kategori Baik (B). Pada siklus III juga terjadi peningkatan,
44

yakni kategori amat baik 5 orang (50%), dan kategori baik 5 orang (50%),

secara umum hasil penelitian pada siklus III berada pada kategori Amat baik

(A).

C. Kerangka Berfikir Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil langkah langkah kerja

berdasarkan teori yang tertera diatas adalah sebagai berikut :

Belum Kopetensi guru dalam


Kondisi dikaksanakan mengelola pembelajaran
awal tindakan menyenangkan dengan
game quizizz rendah
rendah

Siklus I
Action Dilaksanakan Menerapkan
Bimbingan
tindakan
Tehnik
MENTARI

Siklus II
Menerapkan
Bimbingan
Tehnik
MENTARI
menngacu hasil
refleksi
Melalui bimbingan tehnik
MENTARI dapat
Kondisi meningkatkan kopetensi
Akhir guru dalam mengelola
pembelajaran, yang
menyenangkan

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian


45

Keterangan :

1. Kondisi awal belum melaksanakan tindakan pembimbingan tehnik

MENTARI kopetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang

menyenangkan dengan game quizizz rendah.

2. Kepala Sekolah melaksanakan pembimbingan tehnik MENTARI pada

guru

3. Hasil dari perbaikan siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan

maka diadakan revisi kembali rencana tindakan untuk perbaikan siklus

berikutnya.

4. Pada siklus berikutnya dilaksanakan langkah dan strategi perbaikan dari

siklus sebelumnya.

5. Hasilnya kopetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang

menyenangkan dengan game quizizz meningkat

D. Hipotesis Tindakan

Berasumsi pada kerangka berfikir yang didasari dari kajian teori yang

tertulis di atas, maka hipotesis tindakan pada penelitian tindakan sekolah ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :” Jika guru mengikuti pembimbingan teknik

‘MENTARI’ maka kompetensinya dalam mengelola pembelajaran dengan

media Game Quizzis akan meningkat”

Anda mungkin juga menyukai