Anda di halaman 1dari 3

MODUL 7

PROSPEK PENGEMBANGAN KURIKULUM MASA DEPAN

A. KARAKTERISTIK MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA DEPAN


Karakteristik masyarakat masa depan sangat penting dikaji dalam dunia pendidikan karena
pendidikan pada dasarnya merupakan upaya penyiapan siswa sebagai anggota masyarakatbagi
peranannya di masa yang akan dating. Pendidikan harus dapat mengantisipasi keadaan : (a) Masyarakat
dalam era globalisai, (b) Masyarakat dalam era perkembangan IPTEK, (c) Masyarakat dalam era
transportasi, komunikasi, dan informasi, dan (d) Masyarakat dalam era perkembangan Profesionalisme.
B. KEBUTUHAN PENDIDIKAN MASA DEPAN
Kehidupan pada masa depan membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki 3 ciri
utama : (1) Menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi, (2) Memiliki kreatifitas, dan (3) Memiliki
solidaritas social. Oleh karena itu, pendidikan masa depan harus menumbuhkan kemamapuan-
kemampuan : (1) Kemampuan Dasar (Kompetensi keagamaan, Kompetensi akademik, Kompetensi
ekonomik, dan Kompetensi social pribadi yang meliputi : Kemampuan Belajar Sepanjang Hayat,
Pemanfaatan Tekhnologi, dan Pendidikan Moral).
C. Profil Kurikulum Masa Depan
Kajian masa depan (futurestudies) adalah suatu disiplin yang sistematik untuk mengkaji
kemungkinan-kemungkinan terjadi pada masa depan. Kurikulum masa depan (futurecurriculum) adalah
program pendidikan manusia masa depan. Fokus kurikulum SD masa depan adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan tujuan membentuk peserta didik menjadi:
a. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia,
b. Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
c. Mengembangkan logika, kemampuan berpikir, dan analisis peserta didik
d. Membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman
budaya, serta
e. Membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menunjukkan rasa sportivitas.

Pendekatan pengembangan kurikulum SD masa depan adalah pendekatan akar ramput


(Grassrootsapproach), sedangkan pengorganisasian isi kurikulum mengarah pada pendekatan terpadu
(integratedcurriculum)yang bermakna dan berstruktur, penerapan kurikulum yang berbasis pada
masyarakat (community-basedcurriculum), penggunaan filsafat dan teori konstruktivisme
(constructivisticcurriculum) dan pemanfaatan format-format belajar yang relevan seperti:
a. Pembelajaran elektronik (cyberl/e-learning) : belajar atau pembelajaran melalui teknologi komputer
dan/atau internet atau pembelajaran berbasis web (Web-BasedInstruction).
b. Pembelajaran terbuka dan jarak jauh (open/distancelearning) : metode belajar di mana guru dan
siswa tidak berada dalam suatu tempat dan waktu yang sama, namun melalui komunikasi dua arah
dengan bantuan teknologi komunikasi dan informasi.
c. Pembelajaran kuantum (quantumlearning) : Metode belajar yang dapat melejitkan kemampuan guru
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Asas utama dari QuantumTeaching ini adalah “
bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”.
d. Pembelajaran kooperatif ( cooperativelearning) : Pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil
yang dapat menumbuhkan kerja sama secara maksimal.
e. Pembelajaran akselerasi (acceleratedlearning)
Belajar akselerasi adalah suatu kemampuan menyerap dan memahami informasi baru secara cepat
serta mempertahankan informasi tersebut.
f. format-format belajar modern lainnya.
MODUL 8
PRODUK PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR
KB. 1 PRODUK PENGEMBANGAN KURIKULUM SECARA MAKRO
1. Produk pengembangan Kurikulum SD Sebelum Pemberlakuan UU Nomor 20 Tahun 2003
a. Kurikulum SD disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasioal berlandaskan Tahap
perkembangan siswa, Kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan, Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menekankan kemampuan dan keterampilan dasar
CALISTUNG yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa mengembangkan
kehidupan siswa sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat, warga Negara, dan warga umat
manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah
c. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) GBPP merupakan produk utama pengembangan
kurikulum SD yang memuat semua komponen minimal kurikulum sebagai rencana tertulis.
d. Pedoman Pelaksanaan dan Evaluasi merupakan acuan dalam melaksanakan kurikulum dan
mengadakan penilaian yang mencakup ketentuan mengenai waktu Belajar, sistem Guru, perencanaan
kegiatan belajar mengajar, bahan pengantar, sistem pengajaran, bimbingan belajar dan bimbingan
karier serta penilaian.
2. Produk Pengembangan Kurikulum SD Sesudah Pemberlakuan UU No. 20 Tahun 2003
a. Standar isi merupakan standard yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan yang memuat empat hal berikut : 1) Kerangka dasar dan stuktur
kurikulum, 2) Beban belajar, 3) Kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan 4) Kalender pendidikan.
b. Standar Proses bertujuan untuk terlaksanakannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
mencakup 4 hal :1) Perencanaan proses pembelajaran, 2) Pelaksanaan proses pembelajaran, 3)
Penilaian hasil pembelajaran, dan 4) Pengawan proses pembelajaran
c. Standard kompetensi lulus mempunyai tujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
d. Standard penilaian pendidikan merupakan standard nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur dan instrument penilaian hasil belajar siswa.

KB.2 PROGRAM PEMBELAJARAN (KURIKULUM SECARA MIKRO)


1. Pengembangan Silabus
a. Pengertian dan manfaat silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada satuan pendidikan yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar. Manfaat silabus antara lain : sebagai pedoman atau
acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, memberikan gambaran program yang akan
dicapai, sebagai ukuran dalam melakukan penilaian, dan sebagai Dokumentasi tertulis sebagai
akuntabilitas suatu program pembelajaran.
b. Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Memadai,
Actual dan kontekstual, Fleksibel dan Menyeluruh.
c. Prosedur pengembangan silabus mencakup kegiatan yaitu Perancangan, Validasi, Pengesahan,
Sosialisasi, Pelaksanaan, dan Evaluasi atau penilaian.
d. Langkah-langkah penyusunan silabus adalah Mengisi kolom identitas mata pelajaran, Mengkaji
standard kompetensi dan kompetensi dasar, Mengidentifikasi materi pembelajaran,
Mengembangkan kegiatan pembelajaran, Merumuskan indikator pencapaian kompetensi,
Penentuan jenis penilaian, Menentukan alokasi waktu dan Menentukan sumber belajar
c. Format silabus disesuaikan dengan Komponen-komponen silabus disusun sesuai urutan tertentu
secara sistematik.
2. Program Semester
Program semester merupakan program yang dilaksanakan pada periode waktu pembelajaran yaitu
sekitar 4-5 bulan. Isi dari promes adalah apa yang ada dalam silabus suatu mata pelajaran dalam
satu semester. Komponen dalam promes antara lain :1) Kompetensi dasar mapel, 2) Materi
pembelajaran atau tema, 2) Kegiatan-kegiatan, 3) Alokasi waktu yang dibutuhkan (jam pelajaran),
4) Waktu pelaksanaan untuk setiap pokok bahasan (bulan dan minggu)
MODUL 9
RENCANA PEMBELAJARAN

KB. 1 PENGERTIAN, PRINSIP, DAN FUNGSI RENCANA PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN RENCANA PEMBELAJARAN


RPP merupakan kegiatan merumuskan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai oleh kegiatan
pembelajaran, cara yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan atau kompetensi, materi atau bahan
apa yang akan disimpulkan, Ada beberapa karakteristik dalam menyusun suatu rencana pembelajaran,
yaitu: 1) Ditujukan untuk siswa belajar, Memiliki tahap-tahap, Sistematis, Pendekatan system, dan pada
proses belajar manusia
B. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN
Dalam penyusunan RPP, seorang guru dianjurkan memperhatikan prinsip-prinsip (a) Memperhatikan
perbedaan individu siswa, (b) Mendorong partisipasi aktif siswa, (c) Mengembangkan budaya membaca
dan menulis dan (d) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
C. FUNGSI RENCANA PEMBELAJARAN
RPP disusun setidaknya memiliki fungsi prediktif, preventif, dan korektif. Fungsi prediktif atau hipotek
terkait dengan (1) tujuan atau komptensi, (2) materi atau pengalaman belajar, (3) strategi atau metode, dan
(4) alat/teknik penilaian. Fungsi Preventif artinya guru dapat melakukan pencegahan terlebih dahulu
terhadap berbagai ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dalam implementasi pembelajaran. Fungsi
Korektif atau kuratif artinya RPP yang disusun harus merupakan perbaikan dari rancangan pembelajaran
dan implementasi pembelajaran sebelumnya

KB. 2 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN


Komponen RPP terdiri dari Identitas mata pelajaran, Standar KompetensI, Kompetensi Dasar, Indikator,
Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran
(Pendahuluan, Inti, Penutup), Penilaian Hasil Belajar, dan Sumber Belajar
B. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
Untuk menyusun rencana pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1) Perumusan Tujuan, 2) Perencanaan
Materi Pelajaran, 2) Perencanaan Kegiatan Pembelajaran dan Pengembangan Alat Evaluasi antara lain
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
C. FORMAT ATAU BENTUK RENCANA PEMBELAJARAN
Format yang biasa dipakai dalam penyusunan RPP yaitu format/bentuk deskriptif dan
format/bentuk lajur. Pada umumnya, RPP disusun dengan menggunakan format deskriptif dan untuk
silabus biasanya disusun dengan menggunakan format lanjut.

KB. 3 KEPUTUSAN SITUASIONAL

A. MODEL PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN


Adapun model pengembangan RPP antara lain : 1) Model Banathy (6 langkah), Model Kemp (8 langkah),
Model PPSI - Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (5 langkah), dan Model Gerlach & Ely (10
langkah)

B. UMPAN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MENYUSUN RENCANA


PEMBELAJARAN
Ada beberapa kasus yang dapat diungkapkan, yaitu:
1. Sikap guru dan administrator
Guru sering kali tidak membuat rancangan pembelajaran, khususnya guru-guru yang telah lama
mengajar. Administrator yang hanya memandang rancangan pembelajaran sebagai sebuah dokumen
untuk kenaikan pangkat dan bukan untuk melihat apakah rancangan pembelajaran yang dibuat guru itu
diimplementasikan dalam kegiatan yang nyata
2. Aspek-aspek yang sering dianggap bermasala
Antara lain rancangan pembelajaran yang terlalu rinci, ketidaksinambungan antarunsur dalam rancangan
pembelajaran, dan ketidakjelasan evaluasi yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai