Anda di halaman 1dari 5

Nama : Cyntia Dewi

NIM : 858839354

Resume Modul 5
KB 1 Analisis Struktur Kurikulum SD dan Prosedur Dasar
Pengembangan Pembelajaran Kelas Rangkap
- Kurikulum adalah program pendidikan yang harus ditempuh untuk mendapatkan
status atau kemampuan tertentu. Kurikulum merupakan pedoman dalam
melaksanakan proses pendidikan, karena di dalamnya memuat tujuan pendidikan
dasar, mata pelajaran yang diberikan, beban waktu belajar, pelaksanaan pembelajaran,
dan penilaian pembelajaran.
- Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 Kelompok mata pelajaran yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat (1) ialah :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia  dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada
Tuhan Yang Maha Esa
2) Kelompok mata pelajaran kewarnegaraan dan kepribadian  untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan akan status, hak, dan kewajiban dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi  untuk mengenal,
mengapresiasi, dan mengembangkan kompetensi dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika  dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, ekspresi, dan apresiasi keindahan dan harmoni
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan  dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik dan kesadaran hidup sehat, serta sportivitas
 Prinsip pengembangan kurikulum menurut Permendiknas No 22 Tahun 2006,
kurikulum dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpegangan pada
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang
dibuat oleh BNSP.
 Kurikulum dikembangkan dengan prinsip berikut :
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
2) Beragam dan terpadu
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
6) Belajar sepanjang hayat
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
 Prinsip pelaksanaan kurikulum meliputi :
1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya
2) Kurikulum harus dilaksanakan dengan menegakkan lima pilar belajar, yaitu
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b)
belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan
berguna bagi orang lain, (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati
diri.
3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang berisifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan sesuai potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik
4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai
5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial,
budaya, serta kekayaan daerah
7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan
 Struktur Kurikulum SD/MI berpedoman pada ketentuan sebagai berikut :
1) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri
2) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan IPA Terpadu
dan IPS Terpadu
3) Pembelajaran kelas 1 s.d 3 dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada kelas 4 s.d 6 dilaksanakan dengan pendekatan mata pelajaran
4) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum
5) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
6) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu
- Prosedur Dasar Pengembangan Kerangka Rancangan Pembelajaran
 Proses pengembangan pembelajaran secara konseptual terkait erat pada unsur-
unsur dasar kurikulum yakni tujuan, materi pelajaran, pengalaman belajar, dan
penilaian hasil belajar.
 Dikaitkan dengan Standar Isi 2006, pembelajaran terkait proses pemberian
fasilitas untuk menguasai Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran dalam Struktur
Kurikulum SD.
 Secara umum, prosedur dasar pengembangan kerangka Rencana Pembelajaran
adalah sebagai berikut:
 Kompetensi Dasar (KD) memiliki muatan pengetahuan, nilai dan sikap, serta
keterampilan yang bersifat eksplisit maupun implisit
 Indikator atau tujuan pembelajaran dirumuskan dari isi kompetensi dasar dan
dirumuskan dalam bentuk rumusan perilaku operasional sehingga hasil belajar
dapat diukur.
 Pengalaman belajar dan proses pembelajaran dirumuskan dari satu atau beberapa
indikator dalam bentuk aktivitas belajar. Rumusan pengalaman harus menjawab
substansi apa yang perlu dikuasai peserta didik.

KB 2 Perumusan Indikator, Penataan Pengalaman Belajar dan


Kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap
- Proses belajar yang efektif dan bermakna dalam PKR perlu direncanakan dengan
baik. Dalam merencanakan mencakup serangkaian kegiatan:
1) Menggunakan Standar Isi untuk mengembangkan indikator dan pengalaman
belajar
2) Merumuskan indikator atas dasar analisis muatan Kompetensi Dasar (KD)
3) Merumuskan pengalaman belajar sesuai indikator yang dirumuskan
4) Merumuskan kegiatan PKR
5) Memilih sumber dan media belajar untuk mendukung PKR
- Untuk menata pengalaman belajar dalam PKR, guru harus mengetahui standar isi dan
muatan tiap mata pelajaran yang akan diajarkan pada tingkatan kelas yang berbeda.
Dari situlah guru merumuskan pengalaman belajar yang bisa diterapkan pada kelas
PKR.
- Dalam menetapkan topik pembelajaran PKR perlu memperhatikan beberapa prinsip,
antara lain:
1) Berorientasi pada tujuan
2) Disesuaikan dengan karakteristik murid
3) Disesuaikan dengan kemampuan pengelolaan guru
4) Layak sarana pendukung
5) Tidak bersifat dipaksakan
- Cara memilih substansi belajar.
 Bahan belajar adalah rincian materi yang berupa fakta, konsep, teori, nilai,
prosdur, dan kegiatan belajar yang dijabarkan dari tujuan dan topik PKR yang
telah dipilih.
 Pemilihan materi pembelajaran yang memadai perlu memperhatikan syarat
sebagai berikut :
1) Mendukung ketercapaian KD dan indikator
2) Berkaitan dengan materi sebelumnya
3) Didukung sarana dan sumber belajar yang tersedia atau dapat disediakan
4) Sesuai dengan perkembangan mental murid
5) Menjadi dasar bagi studi lebih lanjut
- Cara menyusun rancangan kegiatan belajar
 Rancangan pembelajaran adalah kerangka pikiran yang melukiskan bentuk
penataan interaksi guru-murid-sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan
belajar
 Penataan interaksi mencakup prosedur atau langkah yang dilalui oleh guru dan
murid serta jenis dan bobot isis kegiatan yang akan berlangsung pada setiap
prosedur.
 Rancangan disebut juga dengan istilah model
 Model dasar pembelajaran yang mengaitkan seluruh model adalah model Weil
Murphy dan McGreal 1986, yang meliputi lima langkah:
1) Orientasi atau pendahuluan  guru menetapkan tujuan, langkah, dan materi
2) Pengembangan  guru menjelaskan konsep atau keterampilan,
mendemonstrasikan model, dan mengecek pengertian murid
3) Latihan terstruktur  guru memandu kegiatan kelompok murid, memberi
balikan dan murid memberi tanggapan
4) Latihan terbimbing  murid berlatih memahami konsep baru atau
keterampilan
5) Latihan bebas atau mandiri  guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan
- Cara memilih sumber dan media belajar  media belajar yang digunakan dalam PKR
adalah media belajar yang sesuai dengan lingkungan dan tepat guna

KB3 Evaluasi Pembelajaran Kelas Rangkap


- Cara penilaian terhadap pelaksanaan PKR, yaitu :
 Mengecek keterlaksanaan jadwal  PKR yang baik terjadwal dengan baik, guru
siap kapan, di kelas mana, dan materi apa yang diajarkan di kelas yang dirangkap.
 Mengecek keterlaksanaan pembelajaran di kelas – kelas yang dirangkap  dalam
rencana, guru sudah mempersiapkan kegiatan – kegiatan yang dikerjakan di kelas.
Pengajaran dianggap berhasil apabila terjadi kegiatan belajar murid.
 Mencatat materi yang tidak sempat diajarkan  tujuannya agar materi tersebut
dapat diajarkan di pertemuan berikutnya dan murid tidak dirugikan
 Mencatat kegiatan yang tertunda  kegiatan tertunda direncanakan kembali
lanjutannya dan mengatur kembali jadwal mingguan
 Mencatat tugas – tugas yang harus diberikan kepada murid minggu berikutnya
 Mencatat pertanyaan murid yang belum sempat terjawab
 Mencatat murid yang belum terlibat secara aktif dalam belajar
 Menuliskan hal – hal yang perlu diperbaiki
 Mencatat hal – hal yang memuaskan dan mengecewakan guru
 Mencatat hal – hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain
- Proses belajar dalam PKR juga dinilai melalui tes atau ulangan mengenai hal – hal
yang sudah diajarkan. Nilai yang diperoleh murid bisa menjadi alat untuk perbaikan
PKR

Anda mungkin juga menyukai