Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NI PUTU ARI RATIH

NIM : 859022184
PRODI : PGSD

TUGAS TUTORIAL II

1. Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di lapangan memiliki beberapa prinsip


umum yang patut dijadikan pijakan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam
pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dibutuhkan kejasama juga dari komite sekolah.
Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah, komite sekolah merupakan
komponen . . . karena . . .
Jawab.
Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah komite sekolah merupakan
komponen implementasi perencanaan pendidikan berbasis sekolah karena sebagai institusi
penopang keberhasilan visi dan misi sekolah. Komite juga bertugas mengidentifikasi
tujuan dan manfaat program pendidikan serta merencanakan dan melaksanakan program
bersama sekolah.

2. Dalam kurikulum 2004 atau dikenal juga dengan istilah Kompetensi Lintas Kurikulum
yang merupakan kecakapan hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus
dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Jelaskan
masing-masing substansi struktur kurikulum dalam kurikulum tahun 2004.
Jawab.
Pertama, kurikulum 2004 memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai oleh
siswa. Artinya siswa diharapkan memiliki kemampuan standar minimal yang harus
dikuasai. Terdapat empat kompetensi dasar yang harus dimiliki sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2004:

1. Kompetensi akademik, artunya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan


keterampilan dalam menghadapi persoalan dan tantangan hidup secara independent.
2. Kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu
berhadap tasi terhadap dunia kerja.
3. Kompetensi kultural, peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya
dalam sisterm budaya dan tata nila masyarakat pluralistik.
4. Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya,
serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai dengan
perkembangan zaman.

Kedua, implementasi pembelajaran dalam kurikulum 2004 menekankan kepada proses


pengalaman dengan memerhatikan keberagaman setiap individu. Pembelajaran tidak
hanya diarahkan untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana materi itu
dapat menunjang dan mempengaruhi kemampuan berpikir dan kemampuan bertindak
sehari-hari.
Ketiga, evaluasi dalam kurikulum 2004 menekankan pada evaluasi hasil dan proses
belajar. Kedua sisi evaluasi itu sama pentingnya sehingga pencapaian standar kompetensi
dilakukan secara utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja, akan tetapi
sikap dan keterampilan.

1. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupaun


klasikal. Artinya isi KBK pada intinya adalah menekankan pada pencapaian sejumlah
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Kompetensi inilah yang selanjutnya
dinamakan standar minimal atau kemampuan dasar.
2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Artinya, keberhasilan pencapaian
kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator inilah yang dijadikan
acuan apakah kompetensi yang diharapkan sudah tercapai atau belum.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Dalam KBK proses menerima informasi dari guru harus ditinggalkan. Belajar adalah
proses mencari dan menemukan. Jadi menuntut keaktifan siswa, oleh sebab itu proses
pembelajaran harus bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan suatu
kompetensi. Artinya, keberhasilan pembelajaran KBK tidak hanya diukur dari sejauh
mana siswa dapat menguasai isi atau materi pelajaran, akan tetapi bagaimana cara
mereka menguasai pelajaran tersebut. Jadi hasil dan proses adalah dua sisi yang sama
penting.

Jadi tujuan kurikulum 2004 adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk
menghadapai perannya dimasa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup
(life skill). Lebih lanjut, dari berbagai sumber sedikitnya dapat diidentifikasikan enam
karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu: (1) sistem belajar dengan modul;
(2) menggunakan keseluruhan sumber belajar; (3) pengalaman lapangan; (4) strategi
individual personal; (5) kemudahan belajar; dan (6) belajar tuntas.
3. Di daerah metropolitan, kurikulum KTSP dapat terlaksana secara optimal. Hal ini tentunya
bertolak belakang dengan pelaksanaan kurikulum di daerah 3T misalnya di Papua karena
dengan keterbatasan sumberdaya manusia dan sarana prasarana. Namun, tidak menutup
kemungkinan kurikulum KTSP tetap dilaksanakan walaupun cara pelaksanaannya
cenderung berbeda karena penyesuaian dengan daerah setempat. Jelaskan jenis prinsip
pengembangan kurikulum KTSP dalam fenomena di atas.
Jawab.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Seimbang antara kepentingan daerah dan nasional.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan antara kepentingan daerah dan nasional
untuk membangun kehidupan di masyarakat, bangsa, dan negara.
4. Salah satu langkah yang dilakukan dalam pengembangan KTSP yaitu analisis konteks.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi sumber daya yang
ada. Sebut dan Jelaskan komponen yang dianalisis dalam langkah analisis konteks.
Jawab.
Adapun analisis konteks melalui SWOT terdiri atas hal-hal sebagai berikut (cf. BSNP,
2006: 32):

1. Visi, misi, dan tujuan sekolah


2. Identifikasi SI dan SKL
3. Kajian internal atau kondisi sekolah (kekuatan dan kelemahan) yang meliputi: (1)
peserta didik, (2) pendidik dan tenaga kependidikan, (3) sarana dan prasarana, (4)
biaya, (5) program-program
4. Kajian eksternal atau situasi sekolah (peluang dan tantangan) yang dilihat dari
masyarakat dan lingkungan sekolah yang meliputi: (a) komite sekolah, (b) dewan
pendidikan, (c) dinas pendidikan, (d) asosiasi profesi, (e) dunia industri dan dunia
kerja, (f) sumber daya alam dan sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai