Jawab
1. Terkait dengan prinsip umum manajemen berbasis sekolah, komite sekolah merupakan
komponen penting karena peran Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
perlu mendapat dukungan dari seluruh komponen pendidikan, baik guru, Kepala
Sekolah, siswa, orang tua/wali murid, masyarakat, dan institusi pendidikan. Oleh karena
itu perlu kerjasama dan koordinasi yang erat di antar komponen pendidikan tersebut
sehingga upaya peningkatan mutu pendidikan yang dilaksanakan dapat efektif dan
efisien.
Ketiga, evaluasi dalam Kurikulum 2004 menekankan pada evaluasi hasil dan proses
belajar. Kedua sisi evaluasi itu sama pentingnya sehingga pencapaian SK dilakuakn
secara utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja, tetapi juga pada sikap
dan keterampilan.
3. Pengembangan kurikulum di daerah terpencil sampai saat ini belum dapat maksimal.
Dalam mengembangkan kurikulum pada dasarnya hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip pengembangan KTSP, yaitu: 1) berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; 2) beragam dan terpadu,
3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, 4) relevan
dengan kebutuhan kehidupan, 5) menyeluruh dan berkesinambungan, 6) belajar
sepanjang hayat, dan 7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Dengan mengacu prinsip tersebut, maka untuk daerah tertinggal bisa mengacu berbagai
alternatif pengembangan untuk daerah 3T:
1) Subject Matter Curriculum, kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran,
2) Correlated Curriculum Model, kurikulum yang menggambarkan hubungan antara
dua mata pelajaran
3) Fusi Curriculum Model, kurikulum yang menggabungkan dua mata pelajaran atau
lebih ke dalam satu mata pelajaran
4) Core Curriculum Model, kurikulum yang didasarkan pada problem kebutuhan
peserta didik.
Dalam pelaksanaannya, kombinasi keempat pengembangan kurikulum di atas menjadi
alternative pengembangan model kurikulum yang efektif karena bersifat situasional
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing daerah terpencil. Salah satu
modelnya yaitu model kelas rangkap multigrade yang sangat cocok mengatasi persoalan
pendidikan dan pembelajaran di daerah terpencil yang memiliki keterbatasan jumlah
guru, murid, maupun sarpras.