Anda di halaman 1dari 10

Nama : Najoya Dolok Saribu

NPM : 1953053012

No. Absen : 22

Kelas : Semester 7 C

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum SD

Kode Mata Kuliah : KPD 619302

Dosen Pengampu : 1. Dra. Nelly Astuti, M.Pd.

2. Alif Luthvi Azizah, M.Pd

UJIAN TENGAH SEMESTER

Soal

1. Jelaskan pendapat Anda tentang mengapa seorang guru atau calon guru penting
mempelajari mata kuliah Pengembangan Kurikulum dalam proses pendidikan
akademik yang ditempuhnya! Kaitkan jawaban yang anda berikan dengan Asas
dan manfaat pengembangan kurikulum SD!

Jawaban

1. Mengapa seorang guru atau calon guru penting mempelajari mata kuliah
Pengembangan Kurikulum karena calon guru harus mengetahui dan memahami
pengembangan kurikulum SD agar dapat di implementasikan secara efektif
sewaktu sudah menjadi guru. salah satunya yaitu pentingnya calon guru
memahami betul asas pengembangan kurikulum karena dalam pengembangan
kurikulum diperlukan landasan atau asas yang kuat. Apabila proses
pengembanganya secara acak-acakan dan tidak memiliki landasan yang kuat
maka out put pendidikan yang dihasilkan tidak akan terjamin kualitasnya.
Asas-asas utama dalam pengembangan kurikulum yaitu asas filosofis,
psikologis, sosiokultural, ilmu pengetahuan dan teknologi serta organisatoris
calon guru harus paham tentang ini dan juga dapat kita lihat dari fungsi
kurikulum bagi guru atau pendidik Sebagai pedoman kerja dalam menyusun
dan mengorganisir pengalaman belajar pada anak didik dan Sebagai pedoman
untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan. maka dari itu pentingnya
calon guru untuk belajar mata kuliah pengembangan kurikulum SD.

Soal

2. Terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut
4C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills
(kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively
(kemampuan untuk bekerja sama). Kaitkan 4C tersebut dengan penerapan:

a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada kurikulum 2013

b. Profil Pelajar Pancasila (PPP) pada kurikulum merdeka

Jawaban

2. a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu gerakan pendidikan di sekolah


untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah
rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan
pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
diimplementasikan dengan pendekatan PPK berbasis kelas yaitu integrasi
nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran atau mata pelajaran yang mana
dalam pembelajaran harus menerapkan Critical Thinking and Problem
Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas),
Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work
Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama) pada peserta dididk,
pengelolaan kelas dan metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran/
pembimbingan, pengembangan kurikulum muatan lokal sesuai karakteristik
daerah.
b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin
ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di
lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil
Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini berfungsi
untuk pengayaan wawasan dan pengembangan karakter pada peserta didik.
Mengacu pada capaian pembelajaran yang terdiri dari tiga elemen yaitu nilai
agama dan budi pekerti, jati diri, dasar-dasar literasi, sains, teknologi,
rekayasa, seni dan matematika. Acuan pembelajaran dan asesmen harus
mengacu pada capaian tiga capaian tersebut. akan tetapi saat menerapkan
pembelajaran dikelas guru mampu membuat peserta didik tersebut
menerapkan Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills
(kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively
(kemampuan untuk bekerja sama).

Soal

3. Jelaskan Struktur Kurikulum 2013 berdasarkan masing-masing komponen


didalamnya dan jelaskan hubungan dari komponen-komponen tersebut.
Kaitkan jawaban yang anda berikan dengan landasan yuridis dari struktur
kurikulum 2013.

Jawaban

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kurikulum memiliki komponen-komponen yang saling terintegrasi satu sama


lain. kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi;
(3) strategi, pembelajaran; (4) organisasi kurikulum dan (5) evaluasi. Kelima
komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan
tentang masing-masing komponen tersebut.

Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan
mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritua, Kompetensi
Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial, Kompetensi Inti-3 (KI-3)
untuk kompetensi inti pengetahuan, dan Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk
kompetensi inti keterampilan. Sebagai dasar penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang


bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni. Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata
pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.

Soal
4.a. Apa saja kriteria dalam penyusunan Indikator?

b. Jelaskan penyusunan Indikator berdasarkan KKO dan kaitannya dengan


taksonomi Bloom revisi.

c. Buatlah perencanaan pembelajaran sederhana tingkat SD dari kurikulum 2013.

1) Tentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

2) Rumuskan Indikator dari Kompetensi Dasar yang sudah dipilih

3) Tentukan alokasi waktunya

Jawaban

a. Dalam merumuskan indikator yang harus diperhatikan yaitu :

1. Indikator dirumuskan dari KD.


2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
3. Indikator dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah
dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
5. Hanya mengandung satu tindakan dan satu materi.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa,
sekolah, masyarakat dan lingkungan.
7. Pahami KD.
8. Buat uraian KD.
9. Susun spektrum kemampuan yang harus dikuasai.
10. Susun indikator berjenjang.
11. Jadikan indikator sebagai tindak lanjut pembelajaran.
12. Konsisten pada kompetensi bukan angka.

b. Penyusunan Indikator berdasarkan KKO

a). Menganalisis Tingkat Kompetensi yang Digunakan KD . Berikut ini


langkah-langkah dalam membuat atau merumuskan indikator dalam RPP:
1. Pahami C1 sampai C6 Dalam membuat atau merumuskan indikator
harus memahami tingkatan kompetensi yang digunakan dalam
Kompetensi Dasar (KD). Dalam Taxonomi Bloom terdapat 6 tahapan
berfikir. Biasa kita kenal dengan C1 sampai dengan C6.
2. Tentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dijadikan indikator.
3. Mencocokkan Kata Kerja Tentukan kata kerja operasional (KKO)
dengan mencocokkan kata kerja tersebut dengan KKO yang ada pada
ranah C1 samapai C6 Taxonomi Bloom.

b). Menganalisis Indikator Berdasarkan tingkat UKRK pada KD

UKRK yaitu Urgensi, Kontinuitas, Relevasi, dan Keterpakaian. UKRK


dijadikan kriteria dalam memilih dan memilah ketepatan membuat
indikator penting atau indikator penunjang. Kategori Indikator ada 3 yaitu

1. Indikator Kunci. Ciri-ciri indikator kunci: Indikator yang memenuhi


kriteria UKRK, Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal
yang terdapat pada KD, Memiliki sasaran untuk mengukur
ketercapaian standar minimal dari KD, Dinyatakan secara tertulis
dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus
dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
2. Indikator Pendukung. Ciri-ciri indikator pendukung: Membantu
peserta didik memahami indikator kunci, Dinamakan juga indikator
prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah dipelajari
siswa, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan. Ciri-ciri indikator pengayaan: Mempunyai
tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari
standar minimal KD, Tidak selalu harus ada, Dirumuskan oleh
pendidik apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih
tinggi dan perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.

c. 1) KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman
dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR (KD)

3.2 Memahami ciri-ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan


kesehatan reproduksi .(C2)
4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.
.(P5)

2) Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1 Memahami ciri-ciri masa puber pada anak laki-laki dan anak perempuan
dengan kesehatan reproduksi.(C2)
3.2.2 Menganalisis ciri-ciri masa puber pada anak laki-laki dan anak
perempuan dengan kesehatan reproduksi.(C4)
3.2.3 Menyimpulkan ciri-ciri masa puber pada anak laki-lakidan anak
perempuan dengan kesehatan reproduksi. (C5)
4.2.1 Mempersiapkan karya poster ciri- ciri pubertas pada anak laki-laki dan
anak perempuan.(P2)
4.2.2 Membuat karya poster ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki dan anak
perempuan.(P5)
4.2.3 Menyajikan hasil karya poster ciri- ciri pubertas pada anak laki-laki dan
anak perempuan.(P5)
3) Alokasi Waktu : 1x pertemuan (4x 35 menit)

Soal

5. Pilihlah tiga model pengembangan kurikulum yang menurut anda sesuai


dengan Prinsip dasar pengembangan Kurikulum dan jelaskan alasannya.

Jawaban

Menurut pendapat saya tiga model pengembangan kurikulum yang sesuai


dengan prinsip kurikulum adalah sebagai berikut:

1. Model administratif diistilahkan juga model garis staf atau topdown dari
atas kebawah. Model ini menggunakan prosedur “garis-staf” atau garis
komando “dari atas ke bawah” (top-down). Maksudnya, inisiatif
pengembangan kurikulum berasal dari pejabat tinggi (Kemdiknas),
kemudian secara struktural dilaksanakan di tingkat bawah. Dalam model
ini pejabat pendidikan membentuk panitia pengarah (steering commitee)
yang biasanya terdiri atas pengawas pendidikan, kepala sekolah, dan guru-
guru inti. Panitia pengarah ini bertugas merumuskan rencana umum,
prinsip-prinsip, landasan filosofis, dan tujuan umum pendidikan. The
Administratif Model mempunyai kelebihan sebagai Penyusunan
Kurikulum yang lebih terarah karena disusun oleh banyak ahli di bidang
pendidikan. maka dari itu model ini cocok digunakan dan sesuai dengan
prinsip prinsip kurikulum.
2. The Grass-Roots Model
Model pengembangan the grass-roots dikemukakan oleh Mubarok
pengembangan kurikulum model ini berada ditangan guru-guru sebagai
pelaksana kurikulum di sekolah, baik yang bersumber dari satu sekolah
maupun dari beberapa sekolah sekaligus. Model ini didasarkan pada dua
pandangan pokok. Pertama, implementasi kurikulum akan lebih berhasil
apabila guru-guru sebagai pelaksana sudah sejak semula terlibat secara
langsung dalam pengembangan kurikulum. Kedua, pengembangan
kurikulum bukan hanya melibatkan personel yang profesional (guru) saja,
tetapi juga siswa, orang tua, dan anggota masyarakat. Dalam kegiatan
pengembangan kurikulum ini, kerjasama dengan orang tua murid dan
masyarakat sangat penting (Hidayatullah, 2018).

Model grass-roots ini didasarkan atas empat prinsip, yaitu.

a. kurikulum akan bertambah baik jika kemampuan profesional guru


bertambah baik,
b. kompetensi guru akan bertambah baik jika guru terlibat secara
pribadi dalam merevisi kurikulum,
c. jika guru terlibat dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai,
menyeleksi, mendefinisikan dan memecahkan masalah,
mengevaluasi hasil, maka hasil pengembangan kurikulum akan
lebih bermakna,
d. hendaknya di antara guru-guru terjadi kontak langsung sehingga
mereka dapat saling memahami dan mencapai suatu consensus
tentang prinsip-prinsip dasar, tujuan, dan rencana.
Maka dari itu model ini cocok digunakan dan sesuai dengan prinsip prinsip
kurikulum.

3. Model pengembangan kurikulum dari Rogers. berbeda dengan model-


model lainnya, tidak ada suatu perencanaan kurikulum tertulis, yang ada
hanyalah rangkaian kegiatan kelompok. Rogers sebagai seorang
eksistensialis humanis, tidak mementingkan formalitas, rancangan tertulis
dan data, tetapi lebih mementingkan aktivitas dan interaksi. Melalui
bentuk aktivitas dalam interaksi ini individu akan berubah. Metode
pendidikan yang diutamakan adalah sensitivity training, encounter group
training group.

Model pengembangan kurikulum Roger’s interpersonal relations ini


mempunyai empat langkah, yakni:

a. Pemilihan target dari sistem pendidikan. Di dalam Penentuan target


ini, kriteria yang menjadi pegangan adalah adanya kesediaan dari
pejabat pendidikan untuk turut serta dalam kegiatan kelompok yang
intensif.
b. Partisipasi guru dalam pengalaman kelompok yang intensif. Dalam
langkah ini guru diikutsertakan dalarn kegiatan kelompok selama satu
minggu atau kurang, dan sebaiknya keikutsertaannya bersifat sukarela.
c. Pengernbangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas
atau unit pelajaran. Selama lima hari penuh siswa ikut serta dalam
kegiatan kelompok, dengan fasilitator para guru atau administrator
atau fasilitator dari luar.
d. Partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok yang dapat
dikoordinasikan oleh organisasi orang tua siswa masing-masing
sekolah dengan tujuan untuk memperkaya informasi para orang tua
dalam hubungan dengan sesamaorang tua dengan anak dan dengan
guru.
Maka dari itu model ini cocok digunakan dan sesuai dengan prinsip
prinsip kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai