Anda di halaman 1dari 44

Konsep dasar dan prosedur penelitian

pemecahan masalah pembelajaran IPS di SD

Pertemuan ke 3
Dalam
Inovasi pembelajaran ips

Naniek Sulistya wardani


Pgsd uksw
2021
Konsep dasar dan prosedur penelitian
pemecahan masalah pembelajaran IPS di SD

Konsep dasar
prosedur penelitian
pemecahan masalah pembelajaran IPS di SD
KAJIAN IPS sebagai bahan Pendidikan IPS dan
mengacu pada Permendikbud No. 37 /2018
tentang KI dan KD

• untuk menjadi dasar dalam menyusun silabus


dan rpp
Mata pelajaran IPS bertujuan
• agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
lokal, nasional, dan global.
perenialisme
•  Aliran filsafat ini mengembangkan intelektualisme yang didasrkan
pada study yang dinamakan liberal arts. Artinya pengembangan
intelektualisme didasarkan dan ditujukan untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai-nilai luhur bangsa, berbicara tentang keagungan dan
kejayaaan bangsa.
•  Filsafat perenialisme menghendaki adanya pewarisan nilai dari
generasi terdahulu ke generasi berikutnya melalui penyampaian
berbagai informasi atau mentransmisikan pengetahuan kepada peserta
didik (Hasan 1996). Berdasarkan pandangan filosofis tersebut, kuriulum
di Indonesia menjadi sangat ideologis untuk menjadikan peserta didik
sebagai warga negara yang memilii pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diinginkan oleh Negara. Tujuan pewarisan nilai, budaya serta
untuk memperkuat integrasi bangsa sangat menonjol dan hal itu
sebagai ciri dari kurikulum perenialis. Jadi, pandangan filsafat perenialis
menekankan pada transfer of culture (Schubert).
Masalah pembelajaran

• Masalah

• Kesenjangan apa yang diharapkan dengan


kenyataan
Pertanyaan

1. Ceriterakan bagaimana cara mengemas


belajar dari lingkungan sosial siswa dan
dibawa/dikembangkan di kelas secara
terpadu.
2. Lakukan langkah-langkah di bawah ini
Langkah-langkah Analisis materi IPS

1. membentuk kelompok dan menentukan kelas


pembelajaran
2. mencari materi sulit dan materi misskonsepsi
di kelas (sesuai tugas)
3. Materi sulit dan misskonsepsi yang ditemukan,
dicari di Permendikbud tahun 2018 no 37 untuk
Kompetensi dasarnya (KD)
4. KD yang sudah diperoleh, dibuat pemetaan KD
dalam mata pelajaran (dapat dicari di buku
guru sesuai dengan kelas dan semester)
Langkah-langkah Analisis materi IPS

5. penguatan materi pelajaran (BI, Matematika,


PPKn, IPA, IPS)
6. penyusunan indikator,
7. penyusunan bahan ajar (utama,
pengayaan, remedial)
8. instrumen penilaian (kisi-kisi, instrumen,
rubrik penilaian, kunci jawaban),
Format laporan hasil workshop
• Identitas
• Pendahuluan
• Hasil dan Pembahasan
1. Materi sulit
2. Materi misskonsepsi
3. Peta konsep
4. Rumuskan indikator
5. Pemetaan KD berdasarkan mata pelajaran dalam sebuah tema
• Penutup
• Daftar sumber dan lampiran
Analisis KI-KD
untuk merumuskan indikator
Pengertian:
• Standar Kompetensi Lulusan adalah muara utama pencapaian semua
mata pelajaran pada satuan pendidikan/jenjang pendidikan tertentu
• Kompetensi Inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu
• Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan suatu pokok
bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi
inti.
• Analisis SKL KI KD ialah kegiatan menguraikan keterkaitan SKL KI KD atas
berbagai bagiannya, menelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian
untuk memperoleh berbagai informasi pedagogis yang berguna untuk
membuat perencanaan pembelajaran yang benar. Selain aktifitas menjabarkan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, Analisis SKL KI KD juga menjabarkan
hubungan dan keterkaitan antar komponen yang di analisis tersebut.
Analisis KI-KD
untuk merumuskan indikator
Analisis KI-KD
untuk merumuskan indikator
Cara Analisis:
1. Menentukan tingkat dimensi kognitif dan bentuk pengetahuan dari
Kompetensi Dasar Pengetahuan (Analisis KD 3)
2. Menentukan rekomendasi kesesuaian tingkat dimensi kognitif dan bentuk
pengetahuan dari Kompetensi Dasar
Analisis KI-KD
untuk merumuskan indikator
Cara Analisis:
3. Menentukan tingkat taksonomi dan bentuk taksonomi dari Kompetensi
Dasar Keterampilan (Analisis KD 4)
Analisis KI-KD
untuk merumuskan indikator
Cara Analisis:
4. Menentukan Kesetaraan taksonomi KD Pengetahuan dan
taksonomi KD Keterampilan  dan rekomendasinya
5. Tuliskan Hasil Analisis SKL KI KD
Merumuskan indikator dari KI & KD
• Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
• Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
• Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat
dua rumusan indikator, yaitu:
a. Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator;
b. Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan
menulis soal yang di kenal sebagai indikoator soal.
Merumuskan indikator dari KI & KD
Mekanisme Pengembangan Indikator
1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (gunakan
rumusan tujuan menurut taksonomi)
2. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta
Didik, dan Sekolah (lihat karakteristik Penilaian
Kelompok mata pelajaran)
3. Merumuskan Indikator
4. Mengembangkan Indikator Penilaian
Ketentuan merumuskan indikator
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus
mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan
melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan
peserta didik.
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran.
5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran
sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator
penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.
Format Pengembangan indikator
Mendesain jaringan tema
1. Tentukan terlebih dahulu tema, ada dua cara diantaranya:
a. mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terdapat pada
masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang
sesuai.
b. menetapkan telebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk
menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan siswa-siswi
sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
2. Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema
yang telah ditentukan
3. Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisir ke dalam
rumpun mata pelajarannya masing- masing.
4. Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam
rumpun mata pelajaran dengan tema
Menentukan materi esensial
Ciri materi yang esensial adalah:
1. Urgensinya tinggi, sehingga mutlak harus dikuasai oleh
siswa,
2. Kontinuitas atau berkelanjutan yaitu merupakan materi
yang mendasari bagi materi berikutnya.
3. Relevan, yaitu merupakan materi yang harus disampaikan
kepada siswa karena sering diperlukan untuk mempelajari
atau memahami mata pelajaran lainnya.
4. Keterpakaian, yaitu materi tersebut memiliki nilai terapan
yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai