Strategi Pembelajaran
Kegiatan Belajar 4. Perencanaan Pembe;ajaran
Tugas M.5 KB. 4 Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran , Kajilah
Nama : DARSINA, SP
NPM : 18120884510058
Tugas :
Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran, kajilah komponen-
komponen RPP minimal? Dan bandingkan dengan RPP contoh, tuliskan kesimpulan hasil
pengamatan saudara?
Jawaban
Di dalam video yang berisi tentang Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pembelajaran yang didalamnya berisi komponen – komponen dalam pembuatan RPP
menunjukkan bahwa dalam pengembangan RPP (Rencana Pelaksanan Pembelajaran) harus
memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan beberapa komponen sehingga menjadi sebuah
desain / rancangan proses pembelajaran yang menyenangkan, melibatkan partisipasi peserta
didik, membuat peserta didik berpikir kritis dan kreatif, serta proses pembelajaran menjadi
lebih bermakna.
Adapun kajian komponen – komponen RPP minima adalah :
1.Identitas meliputi :
a. Identitas Sekolah yaitu nama sekolah / satuan pendidikan;
b. Identitas Mata Pelajaran
c. Kelas/Semester;
d. Materi Pokok diambil dari Kompetensi Dasar
e. Alokasi Waktu sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar /
KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai.
2. Kompetensi Inti / KI meliputi :
a. Kompetensi Inti harus mencakup sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
ketrampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata
pelajaran atau program dalam mencapai SKL
b. Ada dua jenis KI yang harus diperhatikan, yaitu KI pada mata pelajaran PABP dan
PPKn dan KI pada mata pelajaran selain PABP Dan PPKn.
3. Kompetensi Dasar / KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi /IPK
a. Kompetensi Dasar merupakan kemampuan minimal dan materi pembelajaran minimal
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran yang mengacu pada KI
b. Indikator Pencapaian Kompetensi dikembangkan dari KD, merupakan kemampuan
minimal yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD
c. IPK harus disusun dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur/dilakukan penilaian yang menggambarkan dimensi proses kognitif dan Dimensi
pengetahuan meliputi faktual, konseptual, procedural, dan/atau metakognitifs
sedangkan IPK dari KD ketrampilan memuat keterampilan abstrak dan/atau
ketrampilan konkret dan dapat dikembangkan dari Lots menuju Hots.
4. Tujuan Pembelajaran dibuat harus :
a. dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
b. dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuat kompetensi yang akan dicapai peserta didik
c. memberikan gambaran proses pembelajaran
d. memberikan gambaran pencapaian hasil pembelajaran
5. Materi Pembelajaran harus :
a. memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi / IPK
b. sesuai dengan cakupan materi serta sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan.
6. Metode Pembelajaran
a. harus mampu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai
b. menerapkan proses pembelajaran aktif (peserta didik yang aktif ) yang bermuara
pengembangan HOTS
c. menggambarkan syintak / tahapan yang jelas apabila menggunakan model pembelajaran
tertentu
d. sesuai dengan tujuan pembelajaran
7. Media Pembelajaran
a. berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran
b. mendukung pencapain kompetensi dan pembelajaran aktif dengan pendekatan ilmiah
c. sesuai dengan karakteristik peserta didik
d. memanfaatkan teknologi pembelajaran sesuai dengan konsep dan prinsip tekno-
pedagogis
8. Sumber Belajar
a. dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain
yang relevan
9. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. diintegrasi meliputi kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, berpikir / lebih luas dari
HOTS / kemampuan berpikir
b. pembelajaran dirancang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis
peserta didik
c. dilakukan melalui tahapan :
1.Kegiatan pendahuluan yaitu guru mendesain aktivitas menyiapkan peserta didik,
memberi motivasi peserta didik, mengajukan pertanyaan yang relevan, menjelaskan kD
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan menyampaikan cakupan materi.
2. Kegiatan inti yaitu guru mendesain langkah – langkah penerapan model pembelajaran
dan metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik.
3. Kegiatan penutup yaitu guru bersama peserta didik baik secara individual maupun
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi proses dan hasil
pembelajaran.
10.Penilaian Hasil Pembelajaran meliputi :
a. Penilaian sesuai dengan kompetensi IPK dan atau KD, materi pembelajaran
b. lingkup penilaian: sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
11. Lampiran / hal – hal yang mendukung :
a. uraian materi yang memang diperlukan
b. instrument penilaian yang disertai pedoman penskoran.
Hasil pengamatan saya terhadap kedua contoh RPP tersebut adalah sebagai berikut :
1. Contoh RPP 1
Di dalam contoh RPP 1 tidak terdapat komponen / keterangan materi pokok yang
diambil dari kompetensi dasar, tetapi yang tertera di RPP adalah keterangan dari paket
keahlian,sedangkan materi pokok adalah factor yang sangat penting, berkaitan dengan tujuan
pembelajaran. Pada contoh RPP 1 sumber belajar / referensi yang dipakai tidak secara
khusus / tidak mengarah ke kompetensi dasar yang diajarkan. Komponen media yang
digunakan tidak informative dan tidak spesifik karena hanya menuliskan tentang penggunaan
media elektronik saja, tidak ada media pembelajaran yang berwujud benda nyata konkrit.
Pada kegiatan inti proses pembelajaran pertemuan pertama, guru tidak mengarahkan /
membimbing diskusi supaya peserta didik mengolah informasi yang diperoleh sehingga
ditemukan suatu simpulan, juga guru dalam proses pembelajaran tidak memberikan contoh –
contoh konkrit bahan alam dari tanaman yang dipakai untuk kegiatan yang menghasilkan
produk karya seni rupa dan kriya.
Pada kegiatan inti proses pembelajaran pertemuan kedua, guru mendesain proses
pembelajarannya sederhana kurang menggugah kreativitas peserta didik dan tidak
menimbulkan terciptanya gagasan inovatif dari peserta didik.
Tata letak urutan dari contoh RPP 1 tersebut tidak sistematis dan tidak sesuai dengan
urutan yang diatur oleh Permendikbud No 22 Tahun 2016 yaitu penulisan bagian media
pembelajaran yang seharusnya sesudah metode pembelajaran, tapi malah ditulis sesudah
langkah - langkah pembelajaran. Pada contoh RPP 1, model pembelajaran yang dipakai
dalam proses pembelajaran tidak ada.
2. Contoh RPP 2
Pada contoh RPP 2 tidak terdapat komponen / keterangan materi pokok yang diambil
dari kompetensi dasar, tetapi yang tertera di RPP adalah keterangan dari kompetensi
keahlian ,sedangkan materi pokok adalah faktor yang sangat penting, berkaitan dengan tujuan
pembelajaran. Pada RPP ini juga tidak ada kompetensi inti 1 dan kompetensi inti 2.
Tata letak urutan dari contoh RPP 2 tersebut tidak sistematis dan tidak sesuai dengan
urutan yang diatur oleh Permendikbud No 22 Tahun 2016 yaitu penulisan bagian media
pembelajaran yang seharusnya sesudah metode pembelajaran, tapi malah ditulis sesudah
rubric penilaian pembelajaran, remedial dan pengayaan.
Pada instrumen penilaian tidak dituliskan contoh atau bentuk soal tes tertulis, lembar
observasi sikap peserta didik, lembar pengamatan uji kinerja / presentasi peserta didik, dan
lembar soal wawancara.
( RPP )
KELAS / SEMESTER : X / 1
A. Kompetensi Inti ( KI )
KI.2 : Mengembangkan prilaku ( jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, toleran, damai ) responsive dan pro aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
B. Kompetensi Dasar ( KD )
B. Materi Pembelajaran :
1. Pemilihan benih
Benih bermutu secara genetis merupakan benih yang berasal dari benih murni dari spesies /
varietas yang dapat menunjukkan asal – usul dan identitas secara jelas seperti tanaman
berumur pendek / genjah, produksi tinggi, respon terhadap pemupukan, tahan terhadap
penyakit dan beradaptasi baik terhadap lingkungan.
Benih bermutu secara fisiologis adalah benih yang mempunyai daya tumbuh tinggi,
percepatan perkecambahannya tinggi dan viabilitas tinggi.
Benih bermutu secara fisik adalah merupakan benih berkualitas yang ditunjukkan
berdasarkan dari kualitas fisiknya. Umumnya benih dikatakan baik secara fisik apabila
menunjukkan cirri – cirri sebagai berikut : benih bersih dari kotoran, benih berisi atau bernas
dan warna benih cerah dan ukuran benih normal dan seragam.
Benih yang baik dapat menunjukkan warna kulit benih yang cerah sesuai dengan aslinya.
Benih berukuran normal dan seragam merupakan benih yang berkualitas karena memiliki
struktur embrio dan cadangan makanan yang cukup sehingga dapat melanjutkan
kehidupannya.
2.Perlakuan Benih
Secara umum benih akan berkecambah jika disemai pada media yang cocok dengan
lingkungan yang sesuai. Tetapi seringkali terjadi benih yang sudah disemai sudah melewati
batas waktu yang ditetapkan tetapi tidak mau berkecambah meskipun benih tersebut sudah
masak fisiologis dan lingkungan juga sangat mendukung.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terhambatnya benih untuk berkecambah
diantaranya adalah benih terinfeksi pathogen dan benih mengalami dormansi. Untuk
mengatasi terhambatnya benih berkecambah maka sebelum benih dikecambahkan perlu diberi
perlakuan terlebih dahulu. Tujuan dari perlakuan benih antara lain untuk mempercepat proses
perkecambahan, untuk mematahkan dormansi benih dan untuk mencegah adanya pathogen
yang terbawa benih.
Beberapa cara yang dilakukan untuk mempercepat terjadinya perkecambahan antara lain :
1.Perlakuan mekanis
* Umumnya perlakuan mekanis dipergunakan untuk memecahkan benih yang mempunyai kulit
benih bersifat impermeable terhadap air dan oksigen. Serta kulit benih yang terlalu keras me-
nyebabkan resistensi mekanis. Adapun cara yang dilakukan dengan perlakuan mekanis antara
lain : mengikir, menggosok benih dengan ampelas, melubangi kulit benih dengan pisau dan
menggoncang benih.
2.Perlakuan kimia
a. untuk menjadikan agar kulit benih menjadi lebih lunak sehingga mudah dilalui air pada
waktu penyerapan.
b. untuk mencegah atau memberantas pathogen yang terbawa oleh benih.
Perlakuan kimia ini dengan cara merendam benih dalam larutan kimia dengan konsentrasi
dan waktu tertentu. Bahan kimia yang biasa digunakan dalam perlakuan kimia adalah asam
sulfat,asam nitrat, potassium hydroxide, asam hidroclorit, potassium nitrat, urea, hormone
tumbuh,dan pestisida. Contoh : * benih sweet potato direndam dalam larutan asam sulfat
3.Perlakuan Fisik
Perlakuan fisik adalah perlakuan yang dilakukan terhadap benih dengan memberi tindakan
berapa waktu tertentu, agar kulit menjadi lunak sehingga mudah dilalui air dan udara.
*contoh benih sengon / albasia direndam pada air mendidih selama 10 -15 menit,
Proses berkecambahnya benih, ditandai dengan munculnya radicula / calon akar dan
plumula yang tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan karakter masing –
masing benih. Salah satu syarat benih dapat berkecambah dengan baik apabila media yang
digunakan cocok untuk pertumbuhannya.
Media yang baik untuk perkecambahan benih harus memenuhi beberapa persyaratan
yaitu tidak mengandung racun, mudah menyerap air dan melepaskan kelebihan air, memiliki pH
netral, memiliki aerasi yang cukup dan bebas hama dan penyakit. Untuk mendapatkan media
perkecambahan yang sesuai dengan syarat tersebut , maka bahan media yang digunakan
adalah kertas buram, Koran, kertas saring, tissue, pasir, tanah dan lain – lain.
Dilihat dari jenis dan ukurannya benih dapat dikecambahkam dengan cara :
* Untuk mengecambahkan benih yang berukuran kecil seperti benih semangka, melon dan labu
Siam dapat dilakukan pada media kertas, koran dan tissue yang diatur kelembaban udaranya.
* Untuk mengecambahkan benih yang berukuran besar seperti kopi, karet dan durian dapat
dilakukan dengan menggunakan media semai pasir atau tanah yang ditempatkan dalam wadah
bak perkecambahan atau bedengan pembibitan.
4.Penyemaian Kecambah
Benih yang telah berkecambah agar dapat tumbuh dengan baik menjadi bibit, maka
perlu dilakukan penyemaian. Penyemaian kecambah merupakan suatu cara untuk menyemai
kecambah agar tumbuh dan berkembang menjadi bibit. Secara umum kecambah dapat disemai
apabila
C. Metode Pembelajaran
D. Media Pembelajaran
2. Bahan dan alat : benih padi, benih sengon, benih karet , benih kemiri, benih semangka,
semai yang berupa (pupuk bokhasi, pasir dan tanah) ampelas, panci, saringan, air bersih,
ember.
E. Sumber Belajar
1.Modul Dasar – Dasar Hortikultura, oleh Prof. Dr.Ir. Sri Setyati Harijadi. Institut Pertanian
2.Internet tentang criteria benih bermutu, teknik perlakuan khusus benih sebelum disemai,
I. Pertemuan pertama
- Apersepsi : Anak – anak, siapa yang tahu ciri – ciri benih yang baik ?.
- Motivasi : Anak – anak, mengapa benih kemiri sebelum dikecambahkan perlu digosok
- Pemberian acuan
* Menyajikan materi
Guru menjelaskan tentang kriteria benih yang baik, macam –macam perlakuan benih dan
*Mengamati
- Peserta didik mengamati macam – macam benih yang mau diidentifikasi dan diberi
-Peserta didik mengamati sarana dan prasarana untuk kegiatan perlakuan benih.
- Selain mendengarkan dan mencermati apa yang sudah diterangkan guru, peserta didik
* Menanya
dijelaskan.
- Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
* Mengeksplorasi / eksperimen
- Setiap kelompok melakukan praktek perlakuan benih secara mekanis dan fisik.
- Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
* Mengasosiasikan
- Guru membiasakan peserta didik menulis, membaca tentang macam – macam benih
- Guru membimbing peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual / kelompok.
* Mengkomunikasikan
- Guru membimbing peserta didik membuat laporan dan wakil dari setiap kelompok
untuk mempresentasikannya.
- Peserta didik dari setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan, diskusi dan
hasil eksperimen.
- Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa.
- Guru menegaskan / memperjelas jawaban siswa tentang pokok bahasan yang telah
dipresentasikan.
- Guru bersama siswa memberikan penguatan dan penyimpulan.
3.Kegiatan Penutup (15 menit )
- Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang sudah dipelajari.
pengayaan.
- Apersepsi : Anak – anak, media apa yang cocok untuk perkecambahan benih semangka?
- Motivasi : Anak – anak, mengapa pada saat melakukan penyemaian kecambah sebaiknya
Pemberian acuan
*Mengamati
- Peserta didik mengamati macam – macam benih yang mau diidentifikasi dan benih yang
-Peserta didik mengamati sarana dan prasarana untuk kegiatan perkecambahan benih dan
- Selain mendengarkan dan mencermati apa yang sudah diterangkan guru, peserta didik
* Menanya
- Guru mengajukan pertanyaan ke beberapa siswa tentang materi yang sudah dijelaskan.
- Setiap kelompok mendiskusikan tentang macam - macam benih yang akan dikecambah-
- Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
* Mengeksplorasi / eksperimen
- Setiap kelompok melakukan praktek perlakuan benih secara mekanis dan fisik.
- Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
* Mengasosiasikan
- Guru membimbing peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual / kelompok.
* Mengkomunikasikan
- Guru membimbing peserta didik membuat laporan dan wakil dari setiap kelompok untuk
mempresentasikannya.
-Peserta didik dari setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan, diskusi dan hasil
eksperimen.
- Guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa.
-Guru menegaskan / memperjelas jawaban siswa tentang pokok bahasan yang telah
dipresentasikan.
- Guru bersama siswa memberikan penguatan dan penyimpulan.
3.Kegiatan Penutup (15 menit )
1) Observasi untuk penilaian prilaku ilmiah beserta pedoman penskoran (Lampiran 2).
Sikap : Memiliki prilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak diri dan
Ketrampilan : Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
perlakuan fisis pada benih cabe, terong, semangka, padi serta perlakuan
2. Kelompok 1 menyemaikan benih cabe, dan memberi perlakuan fisis pada benih cabe .
3. Kelompok 2 menyemaikan benih semangka, dan memberi perlakuan fisis benih semangka.
4. Kelompok 3 menyemaikan benih terong dan memberi perlakuan fisis pada benih terong.
5. Kelompok 4 menyemaikan benih kemiri, dan memberi perlakuan mekanis pada benih kemiri .
6. Kelompok 5 menyemaikan benih padi dan memberi perlakuan fisis pada benih padi .
No Aspek Skor
1 Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok 4
2 Melakukan kerja sama dalam kelompok 2
3 Membuat bedengan 2
4 Membuat kesimpulan dan hasil praktek 2
Jumlah skor 10
jumlahskoryangdidapat
Nilai akhir = x 100%
jumlahskormaksimum
Lampiran 3 (Rubrik Penilaian Kerja)
RUBRIK PENILAIAN KERJA
Mata Pelajaran : Pembiakan Tanaman
Kelas/semester : X/ganjil
Kompetensi : Menerapkan Teknik Menyemai Benih
Skor Kemampuan/Keterampilan Kemampuan menorganisasi Peran serta
yang dinilai skor Tugas, Kerja atau dalam
Kegiatan diskusi
4 Peserta didik mempunyai Ia mampu mengorganisasikan Peserta
pemahaman yang jelas tugas dengan cara yang didik
tentang maksud tugas yang logis sesuai dengan suruhan berperan
diberikan yang diberikan aktif di
dalam
diskusi
kelompok,
menymbangkan
pemikirannya
3 Pesrta didik membutuhkan Ia mampu mengikuti intruksi, Ia berperan
sedikit bantuan untuk tapi membutuhkan beberapa aktif dalam
memahami tujuan kegiatan bantuan dalam mengembangkan kelompok,
tugas atau percobaan prosedur kerja/kegiatan tetapi
yang logis sebatas
hanya
sebagai
pengamat
2 Peserta didik banyak Bantuan tetap dibutuhkan Peserta didik
bergantung pada bantuan walaupun dalam intruksi yang hanya menjadi
dan dukungan agar mampu sederhana. Ketidaktepatan pengamat, tanpa
memahami tujuan tugas/ dalam pengamatan, pengukuran berusaha untuk
kegiatan yang diberikan dan atau unsur-unsur hasil kerja ikut mengambil
melakukannya. peran dalam
diskusi kelompok
1 Tidak memahami tujuan Peserta didik tidak mampu Peserta didik
kegiatan tugas atau mengikuti suruhan/intruksi dari diam membisu
percobaan yang diberikan tugas yang diberikan seribu bahasa
serta tidak mampu dan cenderung
melaksanakan walaupun pasif
dengan bantuan