Anda di halaman 1dari 13

KOMPONEN DAN PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP

A.

Pengertian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.

B.

Komponen RPP
Komponen RPP terdiri atas:

1.

Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2.

Identitas matapelajaran atau tema/subtema;

3.

Kelas/semester;

4.

Materi pokok;

5.

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk

pencapaian KD dan beban

belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan
KD
6.

yang harus dicapai;

Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial


spek sikap, pengetahuan,

mengenai kompetensi dalama

danketerampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu

jenjang sekolah, kelas dan matapelajaran;


7.

Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.

Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan
potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam
merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal:

Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang
digunakan dalam KI-KD.

Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh,
dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).

Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi
kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.

8.

Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.


Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,
kerja operasional yang dapat
dan

9.

dengan menggunakan kata

diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,

keterampilan;

Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang


prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
rumusan indikator

memuat fakta, konsep,

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

ketercapaian kompetensi;

10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan

pembelajaran, digunakan oleh

pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta

didik dan KD yang

akan dicapai;
11.

Media, alat, dan Sumber Pembelajaran


a.

media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran;

b.

alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu pembelajaran yang
memudahkan memberikan pengertian kepada peserta didik.

c.

sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan;

12.
a.

Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:


pertemuan pertama, berisi pendaluan; kegiatan Inti, penutup.

b.
13.

pertemuan kedua, berisi pendaluan, kegiatan inti, dan penutup.


Penilaian

a.
A.

Berisi jenis/teknik penilaian; B.Bentuk instrumen C.Pedoman perskoran.


PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.

1.

RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang
telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk
direalisasikan dalam pembelajaran.

2.

RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan
kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

3.

Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

4.

Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia
yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

5.

Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.

6.

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi


dalam berbagai bentuk tulisan.

7.

Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

8.

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau
ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi.
Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.

9.
10.

Keterkaitan dan keterpaduan.


RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan
lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

11.

Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

12.

mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,


sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
B.

PROSES PENGEMBANGAN RPP


Dalam pengembangan RPP perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1.Mengkaji Silabus
. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam
bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik
aktif belajar. Lakukan pula pengkajian pada sumber belajar yang akan mendukung kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pada tema yang telah ditentukan. Kaji pula penilaian yang
akan dipilih sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang dilakukan pada tema tersebut.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan rincian dari materi pokok. Mengidentifikasi materi
pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan: potensi peserta
didik;relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spritual peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; struktur keilmuan;
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; relevansi dengan kebutuhan peserta
didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu.
3. Menentukan Tujuan
Untuk mengarahkan proses pembelajaran yang akan dilakukan pada tema/sub tema yang akan
dilakukan perlu ditentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup
seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling
tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


1)

Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

2)

Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta
didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.

3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam
membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan:
Pendahuluan, Inti, dan Penutup.

BUKU GURU DAN SISWA


A.

Kedudukan dan Fungsi Buku Teks Pelajaran


1.

Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan Pembelajaran

2.

Penghubung antar Guru, Sekolah dan Orang Tua

3.

Lembar Kerja Siswa

4.

Skenario Langkah-langkah Pembelajaran

5.

Portofolio Siswa yang dapat Dimanfaatkan dalam Penilaian

6.

Media Komunikasi antara Guru dan Siswa

7.

Sebagai Kenang-kenangan Rekam Jejak Belajar Siswa.

B. Kedudukan dan Fungsi Buku Panduan Guru


1.

Sebagai petunjuk penggunaan Buku Teks Pelajaran.


Urutan acuan materi ,Jaringan tema ,kompetensi dasar dan indikator , Pemilahan

pembelajaran yang dikembangkan


2.
Sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas
Buku panduan guru menyajikan hal-hal sebagai berikut.
Menjelaskan tujuan pembelajaran, Menjelaskan media pembelajaran, Menjelaskan langkahlangkah pembelajaran, Menjelaskan tentang teknik dan instrument, Menjelaskan jenis lembar
kerja yang sesuai
Penjelasan tentang Metode dan Pendekatan Pembelajaran

3.

yang digunakan dalam proses

Pembelajaran
Buku Panduan Guru memuat Informasi tentang model dan strategi pembelajaran yang digunakan
sebagai acuan penyelenggaraan proses pembelajaran.
PENILAIAN OTENTIK
A.

Pengertian Penilaian Otentik


Penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para peserta didiknya diminta
untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan
keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna (Mueller, 2006). Penilaian otentik harus

mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah dengan menggunakan berbagai cara
dan kriteria holistik (kompetensi utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap). Penilaian otentik mengukur apa yang diketahui dan yang dapat dilakukan oleh peserta
didik.
B.

Tujuan Penilaian Otentik


Tujuan penilaian otentik diarahkan pada empat (4) tujuan berikut :

1.

menelusuri apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan Rencana Pelaksananaan


Pembelajaran (RPP).

2.

mengecek apakah ada kelemahan-kelemahan yang dialami peserta didik dalam proses
pembelajaran..

3.

mencari dan menemukan penyebab terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran.

4.

menyimpulkan apakah peserta didik sudah atau belum menguasai seluruh kompetensi yang
ditetapkan dalam kurikulum.

C.

Fungsi Penilaian Otentik


Penilaian otentik memiliki fungsi motivasi, belajar tuntas, efektivitas pengajaran, dan umpan balik.
1. Fungsi Motivasi
Penilaian harus memotivasi peserta didik untuk belajar. Latihan, tugas, dan ulangan yang
diberikan pendidik harus memberi peluang peserta didik untuk melakukan proses belajar secara
individu atau kelompok.
2.

Fungsi Belajar Tuntas


Penilaian otentik harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar peserta didik. Pertanyaan
yang harus selalu diajukan oleh pendidik adalah apakah peserta didik sudah menguasai
kompetensi yang diharapkan, siapa dari peserta didik yang belum menguasai kompetensi
tertentu, dan tindakan apa yang harus dilakukan agar peserta didik akhirnya menguasai
kompetensi tersebut.

3. Fungsi sebagai Indikator Efektivitas Pembelajaran


Penilaian otentik dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses pembelajaran telah
berhasil. Apabila sebagian besar atau semua peserta didik telah menguasai sebagian besar atau

semua kompetensi yang diajarkan, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran telah berhasil
sesuai dengan rencana
4. Fungsi Umpan balik
Hasil penilaian harus dianalisis sebagai bahan umpan balik bagi pendidik dan peserta didik.
Umpan balik hasil penilaian sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk mengetahui
kelemahannya dalam mencapai kemampuan yang diharapkan. Analisis hasil penilaian juga
berguna bagi pendidik untuk melihat hal-hal yang perlu diperhatikan secara serius dalam proses
pembelajaran.
A.

Prinsip-prinsip Penilaian Otentik


Agar penilaian otentik memenuhi tujuan dan fungsinya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1.

Mengacu ke kompetensi
Penilaian otentik perlu disusun dan dirancang untuk mengukur apakah peserta didik telah
menguasai kompetensi sesuai dengan target yang ditetapkan dalam kurikulum..

2.

Berkelanjutan
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus berkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar
pendidik selama satu semester dan tahun ajaran..

3.

Didaktis
Alat yang digunakan dalam penilaian otentik berupa tes dan nontes. Alat tersebut harus
dirancang isi, format, tata letak (layout), dan tampilannya agar peserta didik menyenangi dan
menikmati kegiatan penilaian..

4.

Menggali Informasi
Penilaian otentik yang baik harus dapat memberikan informasi yang cukup bagi pendidik untuk
mengambil keputusan dan umpan balik..

5.

Melihat jawaban yang benar dan yang salah


Dalam melaksanakan penilaian, pendidik perlu melakukan analisis terhadap hasil penilaian dan
kerja peserta didik untuk melihat adanya kesalahan yang secara umum terjadi pada peserta didik
dan sekaligus melihat hal-hal positif yang diberikan peserta didik..

B.

Pendekatan Penilaian Otentik


Penilaian menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1. Acuan Patokan

Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator
hasil belajar. esuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
2.
Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:
Keterangan : SB = Sangat Baik; B = Baik; C= Cukup; K= Kurang
C. Teknik Penilaian Otentik
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
1.

pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.


Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.

Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.


2. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian antarpeserta didik.
3.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
4.

perilaku.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar- salah,

5.
6.

menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.


Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
Penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau

7.

kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.


Tes praktik/prilaku adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan

suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.


8. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
9.

pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya..

D.

Langkah-langkah Penilaian Otentik


Dalam penilaian otentik, terdapat beberapa langkah:
1. Mengidentifikasi kompetensi yang akan diukur

kompetensi yang akan diukur merupakan pernyataan yang harus diketahui dan dapat dilakukan
peserta didik. Agar operasional, rumusan indikator harus dapat diobservasi dan diukur. Misalnya;
peserta didik mampu melaporkan hasil pengamatan tentang manfaat energi cahaya matahari bagi
kehidupan manusia. Jadi indikator yang akan diukur harus ditulis dengan jelas, tegas dan
2.

operasional.
Memilih tugas otentik
Memilih teknik penilaian otentik yang sesuai untuk mengukur kompetensi yang akan dicapai

peserta didik.
3. Mengidentifikasi kriteria untuk tugas
Kriteria merupakan indikator-indikator dari kinerja yang baik pada suatu tugas. Jika terdapat
sejumlah indikator, perlu diperhatikan apakah indikator-indikator tersebut perlu diurutkan
(sekuensial).
4. Membuat standar kriteria atau rubrik
Menentukan tingkatan atau level dari setiap kriteria. Contoh ;
Skor 4 : apabila semua indikator kriteria dipenuhi peserta didik
Skor 3 : apabila sebagian besar indikator kriteria dipenuhi peserta didik
Skor 2 : apabila setengah indikator kriteria dipenuhi peserta didik
Skor 1 : apabila sebagian kecil indikator kriteria dipenuhi peserta didik
Skor 0 ; apabila semua indikator kriteria tidak dipenuhi peserta didi

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan
RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f.

materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik;
i.

alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun; dan

j.

sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber
belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:

a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan


b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;

e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
f.

tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;

g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;


h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan KD yang akan dicapai;
j.

media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran;

k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan;
l.

langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup;


dan

m.

penilaian hasil pembelajaran.


3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.

c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f.

Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.

g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas


aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.

Anda mungkin juga menyukai