Anda di halaman 1dari 26

HAND OUT 2

PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Latar Belakang
Pembelajaran dikatakan baik dan mendidik apabila dapat diterapkan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan cukup ruang bagi prakarsa, kratifitas dan kemandirian sesui dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Untuk mencapai hal
tersebut setiap satuan pendidikan perlu menyusun perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi yang benar dan cocok untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.
Setiap guru berkewajiban menyusun RPP lengkap dan sistematis untuk menghasilkan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang tertuang
dalam Permendibud nomor 22 tahun 2016.

1. Prinsip -prinsip perancangan Pembelajaran yang Mendidik


Dalam Permendikbud no. 22 Tahun 2016, Prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif dan
mendidik berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi adalah:
a. Dari peserta didik diberitahu menuju peserta didik mencari tahu;
b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
c. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
d. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
e. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
f. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
a. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
b. Pembelajaran yang menetapkan nilai-nilai dengan dengan memberi keteladanan
(Ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (Ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta peserta didik dalam proses pembelajaran
(Tut wuri handayani);
c. Pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
d. Pembelajaran yang menerapkan prinsisp bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja ada kelas;
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk komunikasi efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
f. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Dalam merancang RPP hendaknya guru memperhatikan prinsip-prinsip yang tertuang


dalam Permendikbud no 22 tahun 2016,seperti:
1. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1),
sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih
3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4. Partisipasi aktif peserta didik. RPP disusun untuk merangsang peserta didik untuk aktif
selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang untuk memotivasi,
mendorong minat,kreatifitas,inisiatif, inspiratif,kemandirian dan semangat belajar
menggunakan pendekatan saintifik.
6. Pengembangan budaya membaca dan menulis (literasi). RPP disusun untuk melatih
peserta didik tentang pentingnya budaya membaca dan menulis.
7. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP (rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan,pengayaan dan remedi);
8. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antara KD, IPK, Materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
9. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar dan keragaman budaya yaitu:
a) Materi pembelajaran, memuat fakta,konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan
ditulis, bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
b) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
sesuai dengan karakteristik peserta didik;
c) Media pembelajaran;
d) Sumber belajar;
e) Langkah-langkah pembelajaran;
f) Penilaian hasil belajar.
10. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan TIK secara terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai
kebutuhan.

Analisis SKL
Gambar Alur Perancangan RPP

Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL
sampai dengan penilaian dijadikan sebagai acuan dalam menyusun RPP.

2. Analisis Keterkaitan KI, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Dalam melakukan analisis keterkaitan KI, KD dan Indikator Pencapaian
Kompetensi dapat dibaca HO 1a.
3. Komponen dan Sistematika RPP
Komponen komponen RPP yang terdapat dalam Rencana Pembelajaran sesuai
dengan Permendikbud no.22 Tahun 2016, yaitu:
1. Identitas sekolah (nama sekolah/instansi);
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu (ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

bebas dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam


silabus dan KD yang harus dicapai;
6. KI, KD dan IPK
7. Tujuan pembelajaran, dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata

kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, mencakup sikap,pengetahuan


dan keterampilan.
8. Materi Pembelajaran
9. Metode dan Model Pembelajaran
10. Media/alat dan bahan pembelajaran
11. Sumber belajar
12. Langkah-langkah pembelajaran

Terdapat 3 (tiga) bentuk RPP , seperti di bawah ini.

1. Format RPP sesuai dengan Permendikbud No. 103 Tahun 2014

4
2. Format RPP sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2016

5
3. Format RPP gabungan Permendikbud 103 tahun 2014 dan Permendikbud 22 tahun
2016

6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Identitas Sekolah /Nama Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1,
KI 2
KI 3
KI 4

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode dan Model Pembelajaran
F. Media/ Alat dan Bahan Pembelajaran
G. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Pertemuan Pertama (…JP)
a) Kegiatan pendahuluan
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan penutup
2) Pertemuan kedua
3) Pertemuan dst……..
I. Penilaian Hasil Pembelajaran, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1) Penilaian
a. Sikap
1. Teknik Penilaian :
2. Bentuk penilaian
3. Instrumen penilaian
b. Pengetahuan
1. Teknik Penilaian :
2. Bentuk penilaian
3. Instrumen penilaian

7
c. Keterampilan
1. Teknik Penilaian :
2. Bentuk penilaian
3. Instrumen penilaian
2) Pembelajaran remedial
3) Pengayaan

catatan:
1. Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. Remedial dapat
dilakukan dengan mengulang/ menjelaskan/ melatih KD mana yang belum tuntas
2. Dalam membuat RPP guru dapat mengembembangkannya menggunakan tiga
alternative, yaitu dengan menggunakan Permendikbud no 103 tahun 2014,
Permendikbud no 22 tahun 2016, dan menggabungkan dua Permendikbud tersebut
3. Materi ajar lengkap dan Penilaian dijadikan lampiran RPP

4. Langkah-langkah Penyusunan RPP


a. Menganalisis silabus meliputi : (1) KI dan KD (2) ; (2) materi pembelajaran; (3) proses
pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; (6) sumber belajar.
b. Menuliskan identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok(diisi dengan
tema yang akan dibahas)
Contoh :
Nama Satuan Pendidikan : SMA Nasional
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Mandarin
Kelas / Semester : XII/1
Materi Pokok : Freizeitbeschäftigungen/Hobbies
c. Alokasi waktu disesuaikan dengan indikator yang telah dibuat serta keadaan peserta
didik
Contoh :
Estimasi waktu/alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pasangan KD 3.3. dan KD 4.3
adalah 9@ 45 menit.
d. Menuliskan Kompetensi Inti (KI)
KI merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki peserta didik. KI mencakup sikap (spiritual, sosial,pengetahuan dan
keterampilan) yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata
pelajaran atau program dalam mencapai SKL. KI dituliskan dengan cara menyalin
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016.
Contoh:
8
Kompetensi sikap spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial adalah “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
KI 3 KI 4
Memahami , menerapkan, menganalisis Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
dan mengevaluasi pengetahuan faktual, ranah konkret (menggunakan, mengurai,
konseptual, prosedural dan metakognitif merangkai, memodifikasi, dan membuat)
berdasarkan rasa ingintahunya tentang dan ranah abstrak (menulis, membaca,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, menghitung, menggambar, dan
dan humaniora dengan wawasan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, di sekolah dan sumber lain yang sama
dan peradaban terkait penyebab dalam sudut pandang/teori
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

e. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


IPK dari KD 3.3 dan KD 4.3 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat
diukur dan terukur.
KD IPK
3.3 menafsirkan tindak tutur yang terkait 3.3.1. menyebutkan tindak tutur yang yang
dengan memberi dan meminta informasi terkait dengan memberi informasi
tindakan/kegiatan waktu senggang tindakan/kegiatan waktu senggang
/kejadianyang sudah dilakukan/terjadi di pada teks interaksi transaksional
waktu lampau terkait perjalanan/wisata lisan sesuai konteks
pada teks interaksi transaksional lisan dan penggunaannya, dengan
tulis sesuai konteks penggunaannya, memperhatikan fungsi sosial,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
struktur teks, dan unsur kebahasaan kebahasaan
3.3.2. menyebutkan tindak tutur yang
terkait dengan meminta informasi
tindakan/kegiatan waktu senggang
pada teks interaksi transaksional
lisan sesuai konteks
penggunaannya, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan
3.3.3. membedakan tindak tutur yang
terkait dengan memberi informasi
tindakan/kegiatan waktu senggang
pada teks interaksi transaksional
9
tulis sesuai konteks
penggunaannya, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan
3.3.4. membedakan tindak tutur yang
terkait dengan meminta informasi
tindakan/kegiatan waktu senggang
pada teks interaksi transaksional
tulis sesuai konteks
penggunaannya, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan
4.3 memproduksi teks interaksi 4.3.1 menyalin tindak tutur terkait
transaksional lisan dan tulis pendek dan tindakan untuk memberi informasi
sederhana terkait tindakan untuk memberi terkait tindakan kegiatan waktu
dan meminta informasi terkait tindakan senggang dengan memperhatikan
kegiatan waktu senggang /kejadian yang fungsi sosial, struktur teks, dan
sudah dilakukan/terjadi di waktu lampau unsur kebahasaan yang benar
terkait perjalanan/wisata dengan sesuai konteks
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, 4.3.2 menyalin tindak tutur terkait
dan unsur kebahasaan yang benar sesuai tindakan untuk meminta informasi
konteks terkait tindakan kegiatan waktu
senggang dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar
sesuai konteks
4.3.3 mendemonstrasikan tindak tutur
terkait tindakan untuk memberi
informasi terkait tindakan kegiatan
waktu senggang dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks
4.3.4 mendemonstrasikan tindak tutur
terkait tindakan untuk meminta
informasi terkait tindakan kegiatan
waktu senggang dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks
4.3.5 memproduksi teks interaksi
transaksional lisan pendek dan
sederhana terkait tindakan untuk
memberi dan meminta informasi
terkait tindakan kegiatan waktu
senggang dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan
10
unsur kebahasaan yang benar
sesuai konteks

f. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan jelas dalam menunjukkan kecakapan yang
harus dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran menunjukkan bahwa ada beberapa
karakter kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran, yaitu berpikir
kritis, kreatif dan kolaborasi. Selain itu menguatkan pilar pendidikan yang berkaitan
dengan belajar hidup bersama dan peningkatan akhlak mulia yaitu saling menghargai
dan menghormati antar sesama, serta cinta tanah air.
Contoh:
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning peserta didik dapat menafsirkan dan memproduksi tindak tutur yang terkait
dengan memberi dan meminta informasi tindakan/kegiatan waktu senggang
/kejadianyang sudah dilakukan/terjadi di waktu lampau terkait perjalanan/wisata pada
teks interaksi transaksional lisan dan tulis sesuai konteks penggunaannya, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
g. Menentukan Materi
Materi dalam RPP dituliskan poin-poin yang merupakan materi pokok dan materi ajar.
Materi pokok dapat dirumuskan dari kompetensi Dasar, sedangkan materi ajar
dirumuskan dari indikator pencapaian kompetensi. Secara rinci menjadi lampiran RPP.
Selain itu, perlu diperhatikan juga materi pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta
didik untuk belajar lebih luas (board based learning) serta memanfaatkan berbagai
sumber belajar,termasuk sumber belajar digital dan sumber belajar berupa alam atau
lingkungan masyarakat (community based learning).
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah;
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
8) alokasi waktu

Contoh :
Wortschatz:
11
 Ungkapan komunikatif menanyakan kegiatan waktu senggang/hobbi:
“Was machst du in der Freizeit?/Was machst du am Wochenende?/Was ist dein
Hobby?”
 Ungkapan komunikatif menyatakan hobbi:
Ich spiele gern Basketball/Computer.
Ich höre gern Musik/Radio.
Ich gehe gern Rad.
Ich schwimme gern.
Ich treffe gern Freunde.
Ich singe gern im Chor.
Ich spiele gern Gitarre.
 Ungkapan komunikatif untuk menanyakan pendapat tentang kegiatan waktu
senggang/hobbi
“Wie findest du dein Hobby?”
“Magst du singen?’
 Ungkapan komunikatif untuk menyatakan pendapat tentang kegiatan waktu
senggang/hobbi
“Ich finde ….. interessant, ….
“Ja/Nein, ….”
 Ungkapan komunikatif untuk menanyakan pendapat tentang durasi waktu melakukan
aktifitas di waktu senggang/hobbi
“Wie oft machst du dein Hobby?”
 Ungkapan komunikatif untuk menyatakan pendapat tentang durasi waktu melakukan
aktifitas di waktu senggang/hobbi
“Ich spiele einmal pro Woche Basketball”
 Tata Bahasa
Frequenzangaben : selten, oft,…
Kata tanya: wie oft

 Teks lisan
http://eucbeniki.sio.si/nem8/3016/index3.html
http://eucbeniki.sio.si/nem8/3016/index1.html

 Teks tulis

12
13
h. Metode dan Model Pembelajaran
Pembelajaran yang berhasil juga ditentukan dengan metode atau model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik materi.
Contoh:
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning

i. Media/alat dan Sumber belajar


Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan dalam pembelajaran.
Media pembelajaran sebagai sarana bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas. Media pembelajaran akan mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan lingkungan
belajar yang ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran harus
mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain motivasi, perbedaan
individu. Emosi, partisipasi umpan balik, penguatan dan penerapan.Penggunaan media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, serta dapat
memfasulitasi peserta didik untuk belajar lebih luas.

Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektifitas dan
efisiensi pembelajaran dan dapat mempengaruhi tingkah laku peserta didik. Untuk dapat
mendemonstrasikan identitas diri diperlukan laptop untuk mencari sumber belajar, papan
tulis, spidol, pensil dan kertas. Demikuan juga untuk melakukan latihan pelafalan ton
membutuhkan tape recorder. Maka laptop, papan tulis, spidol, pensil, kertas dan tape
recorder dapat menjadi alat pembelajaran.
Contoh :
1. Media Pembelajaran
Gambar, Charts

14
2. Alat Pembelajaran
Spidol berwarna, , kertas karton, crayon, LCD

i. Sumber Pembelajaran
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam
belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah
peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu.Sumber belajar dapat berupa bahan
cetak, digital, data, orang, dan alam atau lingkungan masyarakat. Penulisan sumber
belajar di RPP harus jelas dan pasti.
Contoh:
Menschen: DaF Arbeitsbuch A1.1, Hueber, 2012

j. Merancang Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan
karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang
berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di
sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap
muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri di keluarga dan masyarakat
dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar.

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan. Setiap
pertemuan memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan:
a) mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan yang bertujuan untuk
memotivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran
b) menyiapkan perseta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
c) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan terkait dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan; ;
d) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari;
e) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
termasuk penguatan nilai-nilai karakter dan peningkatan keterampilan Abad 21
sesuai tuntutan KD; dan
f) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan termasuk
penilaian kemampuan literasi dan penguatan pendidikan karakter.

15
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran bahasa Jerman. Pemilihan pendekatan/metode/strategi
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan desain
pembelajaran yang dikembangkan guru. Yang harus diperhatikan adalah
karakteristik dari setiap model pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Dasar
yang diusung dalam pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus nampak tahapan yang
dilakukan peserta didik dari model atau metode pembelajaran yang dilakukan.

Contoh :
Pertemuan ke- …

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

1. Stimulasi/pemberian rangsangan (stimulation).


Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Guru dapat
memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Bruner
menyarankan stimulasi dengan teknik bertanya, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang menyiapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Oleh
karena itu, guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta
didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai.

No. KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK


1.1 - Guru meminta peserta didik untuk membaca dengan - Peserta didik untuk
cermat lembar latihan berikut dan instruksi/perintah membaca dengan cermat
latihan. lembar latihan

Sprecht nach!

16
 : Jule, wie oft triffst du deine Freunde in der Freizeit?
 : Fast immer treffe ich Freunde.

 : Peter, was machst du in der Freizeit? Und wie oft?


 : Ich bin Filmfreak. Wie oft? Ich gehe sehr oft ins Kino.

 : Lisa, du hörst nie Musik. Ist das richtig?


 : Nein, ich höre immer Musik.

1.2 - Guru meminta peserta didik mengulangi ungkapan-


- Peserta didik mengulangi
ungkapan komunikatif yang dibacakan oleh guru, bukuungkapan-ungkapan
dalam keadaan tertutup. komunikatif yang
- Guru meminta peserta didik mengulangi ungkapan- dibacakan oleh guru, buku
ungkapan komunikatif yang dibacakan oleh guru, buku dalam keadaan tertutup.
dalam keadaan terbuka. - Peserta didik mengulangi
ungkapan-ungkapan
komunikatif yang
dibacakan oleh guru, buku
dalam keadaan terbuka.
1.3 - Guru meminta peserta didik mengamati kata-kata yang - Peserta didik mengamati
dicetak tebal dalam ungkapan-ungkapan komunikatif kata-kata yang dicetak
tersebut di atas. tebal dalam ungkapan-
“Fast immer, sehr oft, fast nie, immer (sambil menunjuk ungkapan komunikatif
kata-kata yang dimaksud) ….. Woran denkt ihr? tersebut di atas.

2. Pernyataan/identifikasi masalah (problem statement).


Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan topik.
Kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah). Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan
dalam bentuk pernyataan atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban
sementara atas pertanyaan yang diajukan. Memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang mereka hadapi merupakan teknik
yang berguna untuk membangun kebiasaan menemukan suatu masalah.

No. KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK


2.1 - Guru meminta peserta didik mengamati kata-kata yang - Peserta didik mengamati kata-
dicetak tebal dalam ungkapan-ungkapan komunikatif kata yang dicetak tebal dalam
tersebut di atas. ungkapan-ungkapan komunikatif
“Fast immer, sehr oft, fast nie, immer (sambil menunjuk tersebut di atas.
kata-kata yang dimaksud) ….. Woran denkt ihr? - Peserta didik :
“Frage: Wie oft ? …. Antworte :
immer…”.
“nie >< immer”

17
3. Pengumpulan data (data collection).
Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data yang dilakukan ketika eksplorasi
berlangsung. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar-tidaknya hipotesis.
Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar-tidaknya hipotesis.
Peserta didik dituntut untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca dan
sebagainya.

No. KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK


3.1 Guru memberikan teks berikut dan meminta peserta didik Peserta didik membaca teks dan
menggarisbawahi kalimat-kalimat dalam teks yang menggarisbawahi kalimat-kalimat
mengandung kata-kata jast immer, sehr oft, fast nie, dalam teks yang mengandung
immer (Frequenzangabe) kata-kata Fast immer, sehr oft,
fast nie, immer
(Frequenzangabe)
.

4. Pengolahan data (data processing).


Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk membentuk konsep dan generalisasi.
Dari generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang
alternatif jawaban/penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

No. KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK


4.1 Guru memberi bantuan dalam pengolahan data dengan Peserta didik mengisi tabel
memberikan tabel kosong yang dapat diisi oleh peserta dengan kalimat-kalimat dalam
didik dengan kalimat-kalimat dalam teks yang mengandung teks yang mengandung kata-kata
kata-kata Fast immer, sehr oft, fast nie, immer. Sehingga Fast immer, sehr oft, fast nie,
pada akhirnya diperoleh tabel seperti di bawah ini. immer (Frequenzangabe)
.
Ich höö re immer Musik.
18
Fast treffe ich Freunde.
immer

4.2 Setelah itu guru meminta peserta didik mengamati tabel - Peserta didik mengamati tabel
yang sudah dibuat sebelumnya dengan kata tanya Wie oft dan berdiskusi dengan
dan kata Freuquenzangabe. pasangannya/kelompok.
- Peserta didik membuat catatan-
Wie oft? catatan tentang hasil
pengamatan tabel dan diskusi
ke dalam Kärtchen:
Ich höö re immer Musik. - Kelompok kata manakah kata
Fast treffe ich Freunde.
immer
fast immer, sehr oft, fast nie,
Ich gehe sehr oft Ins Kinö. immer?
Im fahre ich oft Rad. - Apakah kata “Frequenz” yang
Sömmer
Ich jögge manchmal Am mirip bahasa Indonesia
Nachmitt “frekuensi” atau bahasa
ag.
Hörst du fast nie Musik?
Inggris
Lisa mag nie Spört. “Frequenze”membantu
peserta didik memahami kata
fast immer, sehr oft, fast nie,
Frequenzangaben immer?
- Di mana posisi kata fast
immer, sehr oft, fast nie,
Guru : “Schaut euch mal die Tabelle. Nun diskutiert ihr in immer dalam kalimat?,
der Gruppe. Gefällt euch die wichtige in der Tabelle?. - Kata tanya apa yang
Schreibt das in die Kärtchen”. membutuhkan jwaban
dengan menggunakan kata
fast immer, sehr oft, fast nie,
- Guru mengumpulkan seluruh catatan-catatan peserta immer?
didik (yang ditulis dalam Kärtchen) di papan tulis.
Guru: “Wir haben eine Liste…..Wir werden die
diskutieren. Nun macht ihr zuerst die folgenden
Übungen”

5. Pembuktian (verification).
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar-tidaknya hipotesis yang dinyatakan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan
hasil pengolahan data. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

19
No. KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK
5.1 - Guru memberikan bantuan agar peserta didik lebih - Peserta didik mengerjakan
paham makna kata-kata yang dicetak tebal dengan latihan secara
memberi latihan berikut. berpasangan/berkelompok.
- Peserta didik dan guru
Ordnen Sie die Wörter! mendiskusikan hasil pengerjaan
immer – nie – manchmal – fast immer/meistens – fast nie/selten–-
oft --- sehr oft
latihan bersama-sama.

nie _______ __________ __________

__________ ___________ ____________

- Guru mendiskusikan hasil pengerjaan latihan bersama-


sama peserta didik.
5.2 - Guru memberikan latihan berikut dan - Peserta didik
menyediakan kartu-kartu sebanyak mungkin: berlatih berdialog
menggunakan
Macht einen Dialog wie im Beispiel! Frequenzenangabe dengan
Benutzt die Wörter in den Kärtchen. menggunakan lembar latihan
dan kartu-kartu yang disediakan
guru.
 : Was machst du in der Freiziet, Jule?
o : Fast immer treffe Ich
Freunde.
 : Und du, Peter?
Δ : Ich höre oft Musik oder lese Bücher.
 : Hörst du auch Musik, Lisa?
 : Ja, ohne Musik, das geht nicht.
 : Und du, Leon? Was machst du in der
Freizeit?
 : Ich mache manchmal Sport.
.....

tanzen Gitarre Im Chor …


spielen singen

- Guru mendiskusikan hasil pengerjaan


latihan bersama-sama peserta didik.

6. Menarik kesimpulan/generalisasi (generalization).


Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang
dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama
dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi dirumuskan prinsip-
prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan peserta didik harus
memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan makna dan

20
kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta
pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.

No. KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK


6.1 - Guru meminta peserta didik melihat Peserta didik membuat
kembali catatan-catatan yang sudah dibuat peserta didik kesimpulan berdasarkan
pada papan tulis. catatan-catatan pengamatan
- Guru meminta peserta didik membuat dan latihan-latihan yang
kesimpulan diberikan. Kesimpulan yang
diperoleh sebagai berikut.
- Fast immer, sehr oft, fast
nie, immer adalah
kelompok
Frequenzangabe,
- kata “Frequenz” yang
mirip bahasa Indonesia
“frekuensi” atau bahasa
Inggris
“Frequenze”membantu
peserta didik memahami
Frequenzangaben,
- Frequenzangaben
terletak setelah kata
kerja,
- Frequenzangaben
digunakan bila ada kata
tanya wie oft,
6.2 - Guru meminta peserta didik mengkomunikasikan - Peserta didik
kesimpulan melalui kegiatan presentasi dan diskusi. mengkomunikasikan
- Guru memberi penguatan sebagai konfirmasi kesimpulan melalui
kegiatan presentasi dan
diskusi.
- Peserta didik
memperhatikan penguatan
dari guru.

Kegiatan Penutup (15 menit)


- Guru bersama peserta didik membuat rangkuman terhadap materi yang sudah dipelajari:
Guru : “Apa yang sudah kita pelajari pada pertemuan ini?‘... “Was haben wir heute gelernt?“.
Peserta didik: “Bagaimana caranya bertanya dan menjawab tentang berapa sering
melakukan kegiatan waktu senggang atau hobbi?’
Guru : “Was fragt ihr dazu”
Peserta didik : ”Wie oft machst du dein Hobby?”
Guru : “Ja, gut“. “Andi, was ist dein Hobby? Und wie oft machst du dein Hobby?”

21
Peserta didik : “Ich spiele Basketball. Ich spiele oft mit meinen Freunden”.
Guru : “Und u du, Rina”. .......
- Guru memberi penugasan kepada peserta didik untuk menulis Gedicht (Puisi). Contoh puisi
diberikan sebagai bantuan bagi peserta didik.
“Was mache ich in der Freizeit?. Das ist mein Gedicht“.

Shoppen

Essen Computer
spielen

Kochen oft

Ich mag das


sehr.

Selain itu guru memberikan format penulisan puisi.


“Was sind deine Hobbys?“ ....“Schreibt dein Gedicht?. Ich gebe euch ein leeres Blatt.“

… ….

….

Ich mag das


sehr.

22
- Guru menyampaikan salam penutup.

Pertemuan ke-… :
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Inti (110 menit)
Kegiatan Penutup (15 menit)

Pertemuan ke- … :
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Inti (110 menit)
Kegiatan Penutup (15 menit)

j. Penilaian
Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi,
penguasaan terhadap kemampuan literasi, dan penguatan nilai-nilai karakter, serta
peningkatan keterampilan Abad 21. Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator
dapat dilakukan dengan beberapa macam teknik penilaian. Untuk lebih mudah dalam
melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian kompetensi dijabarkan
kedalam indikator soal. Berikut ini contohnya pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Mandarin. Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.
Contoh :
1. Penilaian Aspek Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi (Sikap Spiritual dan Sikap Sosial)
b. Bentuk penilaian : Lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Penilaian Aspek Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : Penugasan, Tes Tertulis
Bentuk tes : Pilihan Ganda , Isian Singkat, Uraian
Pertemuan ke-….

Teknik : Penugasan (PR)


Bentuk : Isian terstruktur
Instrumen Penilaian :

“Was sind deine Hobbys?“ ....“Schreibt dein Gedicht?. Ich gebe euch ein leeres Blatt.“

23

… ….

….

Ich mag das


sehr.

Contoh Rubrik :
1. Ketepatan waktu penyerahan tugas
 tepat 1
 tidak tepat 0
2. Ketepatan penggunaan kata atau ungkapan komunikatif (Wortschatz,
Ausdruck/Redemittel)
 Tidak terdapat kesalahan penggunaan kata atau ungkapan komunikatif 2
 Terdapat kesalahan penggunaan kata atau ungkapan komunikatif 1
 penggunaan kata atau ungkapan komunikatif 0
3. Ketepatan penulisan
 tepat 2
 kurang tepat 1
 tidak tepat 0
4. Tampilan puisi
 menarik 2
 kurang menarik 1
 tidak menarik 0
Jumlah 7

Skor akhir diperoleh dengan rumus: Jumlah Skor x 100 = Skor Akhir
7

3. Penilaian Aspek Keterampilan

Pertemuan ke-1
24
Teknik : Tes Praktik
Bentuk : Unjuk kerja (Performance)
Instrumen :

Macht ein Dialog mit deinen Freunden in der Gruppe.


Ihr habt dazu Karten.
Jeder nimmt die Karten und beantworten die Frage.

Was machst du in der Freizeit ?


Was ist dein Hobby?

Ich
Was machst spiele
du in der Fussball
Freizeit?/ .
Was ist dein
Hobby?
Sehr oft
spiele ich mit
… Freunden
Und wie oft Fussball.
machst du
dein Hobby?

Contoh Format Penilaian Unjuk Kerja Dialog

Nama peserta didik :

25
Kelas :
Topik :

Aspek Yang Dinilai Baik Kurang


baik
1. Pelafalan
2. Kelancaran
3. Diksi
4. Tata Bahasa
5. Gestur dan mimik
Skor yang dicapai
Skor maksimum 10
Keterangan:
- Baik mendapat skor 2
- Kurang baik mendapat skor 1

Skor akhir diperoleh dengan rumus: Jumlah Skor x 100 = Skor Akhir
10
Pertemuan ke-…

Pertemuan ke-…

26

Anda mungkin juga menyukai