Anda di halaman 1dari 229

MODUL GURU PEMBELAJAR

MATA PELAJARAN IPA


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KELOMPOK KOMPETENSI I

PEDAGOGI:
PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penulis:
Drs. Yamin Winduono, M.Pd.

PROFESIONAL:
BUMI DAN TATA SURYA
Penulis:
Moch. Erwin Maulana, M.Si., dkk.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan


pembelajaran tatap muka untuk satu tatap muka atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.

A. Tujuan

Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat:

1. memahami prinsip-prinsip pengembangan RPP sesuai kurikulum


2. mampu mengembangkan komponen RPP mulai dari mengidentifikasi
kompetensi dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan, mengembangakan
indikator pencapaian kompetensi dan menentukan bahan ajar sesuai prinsip
pengembangan RPP

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

1. Menjelaskan hakekat RPP.


2. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
3. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
4. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK).
5. Menelaah RPP yang telah disusun

KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

C. Uraian Materi

Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang


diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk
guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat,
prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada
Permendiknas tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah - Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Nomor 103 Tahun 2014

1. Hakikat RPP

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci


mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP
mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester;
(2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi
pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat,
bahan, dan sumber belajar. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal
semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum
pembelajaran dilaksanakan.

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau


berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh
kepala sekolah/madrasah.

Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok


antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh
Dinas Pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.

a. Prinsip Penyusunan RPP

Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:

1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-
3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

6 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan


memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4) Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar,
menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
5) Berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan
sekitarnya sebagai sumber belajar.
6) Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai
kehidupan masa kini.
7) Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi
peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau antar
muatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun
dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.

7
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

b. Komponen dan Sistematika RPP

Komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format


berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/Semester :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-4

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

D. Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

8 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/mencoba

Menalar/mengasosiasi

Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti **)

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/mencoba

Menalar/mengasosiasi

Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.

9
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

2. Langkah Penyusunan RPP

Langkah langkah penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud No. 103 tahun


2014 sebagai berikut:

a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6)
sumber belajar;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu
pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian; dan
h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

10 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada RPP, guru harus menyusun skenario pelaksanaan pembelajaran pada


kegiatan pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Langkah-langkah kegiatan tersebut secara rinci telah ditetapkan dalam
peraturan, guru dapat menyesuaikan dengan situasi atau kondisi kelas dan topik
atau materi pelajaran yang akan disajikan. Langkah pembelajaran yang
disarankan pada Permendibud nomor 103 tahun 2014 adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;


2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari;
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi,


yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan


karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap


peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain
mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat

11
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan
RPP.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup terdiri atas:

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat


rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan


tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c)
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas.
Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen
harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan
mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut

Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: ___________________________

Mata pelajaran: ___________________________

Kelas/Semester: ___________________________

Alokasi Waktu: ___________________________

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3

12 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Memuat kegiatan
Kegiatan Inti - Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)


Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu

Kegiatan
Pendahuluan Memuat kegiatan
Kegiatan Inti - Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya

13
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


4. Kunci dan Pedoman Penskoran

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : Sekolah Menengah Atas


(SMA)

Mata pelajaran: : Biologi

Kelas/Semeste : XII/ I

Alokasi Waktu: : 6 jam pelajaran

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda

14 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar

1. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati


bioproses.
2. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang
proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk
memahami proses pembentukan energi pada mahluk hidup.
4.2 Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja
enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1 Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan
dalam kerja ensim dan metabolisme sel sehingga terciptanya berbagai produk untuk
kehidupan sehari-hari
2.1.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, komunikatif dalam merancang dan melakukan percobaan kerja ensim dan
metabolisme sel
2.1.2 Bekerja sama dalam melakukan praktikum dan diskusi, membuang limbah praktikum
pada tempatnya dan menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya
2.1.3 Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam kerja enzim dan
metabolisme sel
3.2.1 Menjelaskan pengertian enzim
3.2.2 Mendeskripsikan struktur enzim
3.2.3 Menjelaskankomponen penyusun enzim.
3.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat enzim
3.2.5 Membedakan mekanisme kerja reaksi enzimatik antara teori key and lock dengan
inducet fit
3.2.6 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

15
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

3.2.7 Mendeskripsikan peranan enzim


3.2.8 Menjelaskan pengertian metabolisme
3.2.9 Menjelaskan proses respirasi berkaitan dengan katabolisme
3.2.10 Mengidentifikasi tahap-tahap proses glikolisis
3.2.11 Mengidentifikasi tahap-tahap proses siklus Krebs
3.2.12 Mengidentifikasi tahap-tahap proses transport elektron
3.2.13 Membedakan fermentasi alkohol dengan fermentasi asam laktat
3.2.14 Membandingkan respirasi aerob dan anerob berdasarkan ATP yang dihasilkan
3.2.15 Memberikan contoh produk industri hasil proses fermentasi
4.2.1 Melakukan percobaan faktor- faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim
4.2.2 Melakukan percobaan respirasi anaerob

E. Materi Pembelajaran

Cara Kerja Enzim

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik.

Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul
lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim
agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme
yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya
dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau
pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang
menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan
aktivitas enzim.

16 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa


yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian suatu senyawa dapat
menghasilkan energi. Energi itu berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang
menyusun suatu persenyawaan. Akan tetapi, energi itu tidak dapat digunakan
secara langsung oleh sel. Energi itu diubah terlebih dahulu menjadi persenyawaan
adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi
terpakai.

ATP merupakan gugusan adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat.
Terlepasnya ikatan fosfat dalam gugusan adenin menghasilkan enegri yang
langsung dapat digunakan oleh sel. Energi itu digunakan untuk melangsungkan
reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transfortasi, reproduksi, dan merespon
rangsangan. Contoh katabolisme adalah pernapasan sel atau respirasi, yaitu proses
penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Ditinjau dari kebutuhannya
akan oksigen, respirasi dibedakan menjadi dua macam:

a. Respirasi aerobik, yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk


mendapatkan energi dengan peristiwa:

1) Glikolisis
2) Dekarboksilasi Oksidatif
3) Siklus krebs
4) Sistem Transfor Elektron (STE)

b. Respirasi anaerobik, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas


untuk mendapatkan energi.

Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asal lemak, atau protein (asam amino).
Hasil respirasi berupa karbon dioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.

Anabolisme

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi


senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau
penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk
fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton = cahaya dan sintesis = penyusunan.


Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (air,
karbondioksida) dengan pertolongan energi cahaya. Oleh karena bahan baku yang

17
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

digunakan adalah zat karbon (karbon dioksida), maka fotosintesis dapat juga disebut
asimilasi karbon.

Kemosintesis

Cahaya digunakan sebagai sumber energi untuk memecahkan molekul air. Hasil
akhir yang terbentuk adalah gula (selanjutnya diubah menjadi amilum) yang akan
digunakan sebagai cadangan makanan. Jadi energi cahaya diubah menjadi energi
yang tersimpan dalam bentuk ikatan kimia.

Akan tetapi sumber energi tidak hanya cahaya. Beberapa mikroorganisme ada yang
dapat memperoleh energi dengan jalan mengoksidasi senyawa kimia. Misalnya
bakteri belerang, bakteri nitrit, dan bakteri besi. Bakteri belerang mengoksidasi H2S
untuk memperoleh energi, selanjutnya energi yang diperoleh digunakan untuk
melakukan pembentukan senyawa karbon. Oleh karena penyusunan bahan organik
itu menggunakan energi dari pemecahan senyawa kimia, maka disebut
kemosintesis.

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama: 4 JP

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan 15 menit
Pendahuluan meminta salah seorang siswa memandu
doa, selanjutnya guru menanyakan
kabar kepada siswa, dengan
memberikan pertanyaan Bagaimana
kabar kalian hari ini?
b. Guru memotivasi dan memberi apersepsi
dengan memberi pertanyaan : Sebutkan
ciri-ciri makhluk hidup? Dilanjutkan
dengan pertanyaan Apa yang
dibutuhkan oleh tubuh supaya dapat
beraktivitas, dari mana?
c. Masalah : Guru meminta salah seorang
siswa menceritakan pemahamannya
tentang hasil pengamatan mengenai
Kegiatan Inti Stimulation penggunaan energi. 10 menit
(stimulasi/ d. Guru mengajak siswa mengidentifikasi
pemberian indikator pembelajaran.
rangsangan) Disajikan demontrasi salah seorang
peserta didik disuruh untuk menguyah
sesuap nasi sampai 30X dan cermati
bagaimana sensasi rasa dari nasi sebelum

18 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

dan sesudah dikunyah


Problem
statement Peserta didik diminta mengemukakan 45 menit
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan hasil pengamatannya
masalah) contoh pertanyaan:
- Mengapa pada nasi setelah dikunyah
terasa manis?
- Apa kira-kira zat yang bisa mengubah
rasa nasi menjadi manis?
- Bagaimana proses perubahan itu
terjadi?
- Bagaimana hasil akhir dari proses
tersebut?
- Enzim apa yang terlibat dalam proses 20 menit
pencernaan di mulut?
- Enzim apa saja yang terlibat dalam
proses pencernaan makanan dalam
mulut, lambung, dan usus duabelas
jari? 25 menit
- Dapatkah enzim yang dihasilkan dalam
mulut bekeerja di dalam lambung?
Data collection - Bagaimana mekanisme kerja enzim
(pengumpulan dalam suatu reaksi?
data)
Peserta didik menyimak informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
Peserta didik dalam kelompok mengkaji
LKS kerja enzim ptialin dan enzim
katalase
Melakukan praktikum Kerja Enzim Ptialin
dan Enzim Katalasesecara berkelompok
Data menggunakan LKS yang tersedia.
processing Mencatat data pengamatan hasil
(pengolahan percobaan meliputi gejala yang terjadi
Data) pada tabung-tabung reaksi yang diberikan
perlakuan yang tersedia pada LKS.
Mempelajari komponen enzim, sifat dan
Verification mekanisme kerja enzim serta faktor-faktor
(pembuktian) yang mempengaruhi kerja enzim, dari
Generalization buku teks
(menarik Diskusi kelompok mengolah data hasil
kesimpulan) percobaan pada LK 1 yaitu untuk
mengetahui, pengaruh ph, suhu, lamanya
enzim bekerja, serta banyak-sedikitnya
subrat terhadap enzim dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada LKS.

19
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Diskusi kelompok mengolah data hasil


percobaan pada LK 2 yaitu untuk
mengetahui kerja enzim katalase,
membuktikan bahwa enzim katalase
merupakan protein, menetahui pengaruh
suhu, kepekatan dan pH terhadap kerja
enzim katalase serta kehkususan kerja
enzim katalase.

Mendiskusikan dan memverivikasi hasil


pengolahan data percobaan Kerja Enzim
Ptialin dan Enzim Katalase dengan data-
data atau teori pada buku sumber
Peserta didik menyimpulkan Kerja Enzim
Ptialin dan Enzim Katalase
Kegiatan Peserta didik dan guru mereview hasil 20 menit
Penutup pembelajaran tentang kerja enzim.
Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis tentang kerja enzim
Pemberian tugas untuk mempelajari materi
metabolisme sel

Pertemuan kedua dan ketiga : 3 jam pelajaran

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru memberi salam, dilanjutkan dengan 15 menit
Pendahuluan meminta salah seorang siswa memandu
doa, selanjutnya guru menanyakan kabar
kepada siswa, dengan memberikan
pertanyaan Bagaimana kabar kalian hari
ini?
Guru memotivasi dan memberi apersepsi
dengan menayangkan video/gambar/charta
sistem respirasi yang terjadi pada sel : Apa
yang kalian pikirkan tentang
video/gambar/charta tersebut? Dilanjutkan
dengan pertanyaan bagaimana energi
tersebut diuraikan oleh sel?
Guru meminta salah seorang siswa
menceritakan pemahamannya tentang hasil
pengamatan video/foto/gambar/charta
tersebut mengenai respirasi sel
Guru mengajak siswa mengidentifikasi

20 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

tujuan pembelajaran

Disajikan demontrasi salah seorang peserta


didik disuruh untuk dian dan berlari-lari kecil
dan siswa yang lain mengamati/cermati
bagaimana peristiwa respirasinya
Kegiatan Inti Mengamati proses sistem respirasi dari 10 menit
video/gambar.
Membaca/mengamati buku/gambar/model
mengenai sistem respirasi sel.
Siswa bertanya:
Stimulation
(stimulasi/ - Mengapa pada duduk diam tidak terasa
pemberian lelah dan mengapa pada lari-lari kecil
rangsangan) terasa lelah? 30 menit
- Berasal dari manakah energi yang
dipakai?
- Bagaimana rangkaian reaksi kimia yang
terjadi di dalam sel
- Zat-zat apakah yang berpengaruh
mengubah molekul yang komplek menjadi
molekul yang lebih sederhana
Siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan
demontrasi yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar
- Bagaimanakah energi dibongkar di dalam
45 menit
tubuh?
- Bagaimanakah rangkaian reaksi kimia
yang terjadi di dalam sel
- Zat-zat apakah yang berpengaruh
mengubah molekul yang komplek menjadi
molekul yang lebih sederhana
- Bagaimana tahapan proses respirasi
aerobik?
Problem - Bagaimana tahapan proses respirasi
statement anaerob?
(pertanyaan/
identifikasi Siswa mengumpulkan informasi/data yang
masalah) relewan untuk menjawab pertanyaan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan:
- Study pustaka tentang katabolisme
(repirasi aerobik, anaerob) dari buku teks.

21
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Siswa dalam kelompoknya berdiskusi untuk


mengolah data hasil pengamatan dengan
cara:
- Mengolah data hasil pengamatan dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja, misalnya mengolah data
katabolisme (glikolisis, siklus kreb dan
transfer elektron serta fermentasi alkohol
dan asam laktat)
Peserta didik mendiskusikan hasil
pengolahan data dan memverifikasi hasil
pengolahan dengan data-data atau teori
pada buku sumber. Misalnya dengan cara
memeriksa kembali data:
- Tentang respirasi aerobik dengan tahapan
Data collection
glikolisis, siklus krebs, dan transpor
(pengumpulan
elektron.
data)
- Tentang respirasi anaerob dengan
fermentasi alkohol dan fermentasi asam
laktat.

Mendiskusikan dan menyimpulkan


perbedaan respirasi aerob dan respirasi
anaerob.
Data
processing Mengkomunikasikan secara lisan dan
(pengolahan tulisan: tahapan respirasi aerob yang
Data) dibedakan menjadi tiga tahap (glikolisis,
siklus kreb dan Tranfer Elektron) serta
respirasi anaerob (fermentasi alkohol dan
fermentasi asam laktat).

Kegiatan a. Siswa diajak menyusun kesimpulan 45 menit


Penutup mengenai
Katabolisme
Verification
(pembuktian) - Respirasi aerobik
Glikolisis
Siklus kreb
eneralizatio Tranfer elektron
(menarik - Respirasi anaerobik
kesimpulan) Fermentasi alkohol
Fermentasi asam laktat
b. Guru mereviu dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran.

22 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

c. Guru memberikan kesempatan kepada


siswa untuk merefleksi hasil pembelajaran
dengan menulis jurnal belajar (jujur,
disiplin, tanggung jawab, ramah
lingkungan, dan bekerjasama)
d. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
berikutnya, yaitu membaca Anabolisme.
Dan mempresentasikan hasil kegiatan
eksperimen fermentasi (pembuatan tape)
e. Guru mengucapkan salam.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian :

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1. Sikap - Observasi Kegiatan - Lembar Observasi
Praktikum - Lembar Observasi
- Observasi Kegiatan - Format Penilaian
Diskusi - Format Penilaian
- Penilaian Diri - Catatan
- Penilaian Antar Peserta
Didik
- Jurnal
2. Pengetahuan - Tes tertulis - Soal pilihan ganda

3. Keterampilan - Penilaian Praktik - Lembar Pengamatan

2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama:
- Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat praktik Enzim ptialin dan
enzim katalase
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda,
- Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat praktik
enzim ptialin dan enzim katalase
b. Pertemuan Kedua :
- Penilaian Sikap : Lembar observasi diskusi respirasi aerobik dan anaerobik
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda
3. Pembelajaran Remedial :

Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta


didik yang mendapat nilai di bawah 2,67.

23
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial,


penugasan dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai
oleh masing-masing peserta didik.

4. Pengayaan :

Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi
penerapan fermentasi dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-soal higher
ordered thinking.

5. Kunci dan Pedoman Penskoran ( pada lampiran)

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1 Media/Alat : Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKS

2 Bahan : Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKS

3 Sumber Belajar : Buku Biologi kelas XII Kurikulum 2013, Buku Biologi kelas XII BSE,
Bahan bacaan yang relevan dari internet

Lampiran 1: Instrumen Penilaian

A. Instrumen Penilaian Sikap


1. Lembar Observasi Sikap

a. Sikap pada Kegiatan Praktikum

Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester: XII/1
Topik: Kerja Enzim
Judul Praktikum: Enzim Ptialin dan Enzim Katalase
Indikator: Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, kerjasama, teliti
kreatif dalam merakit dan peduli lingkungan dalam melakukan percobaan kimia

Nama Tanggung Peduli


No Disiplin Kerjasama Teliti Kreatif Keterangan
Siswa jawab Lingkungan

1. .........
2.
......

24 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat praktikum

Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat diskusi

Skor 4 = sangat baik


Skor 3 = baik Jumlah Skor
= x100
Skor 2 = cukup 16

Skor 1 = kurang

b. Sikap pada saat Diskusi

Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XII / 1

Topik : Metabolisme Sel

Kegiatan Diskusi : respirasi aerobik dengan tahapan glikolisis,karboksilasi oksidatif, siklus


krebs, dan STE

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerjasama, rasa ingin tahu,


santun, dan komunikatif sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.

Nama Rasa
No Kerja sama Santun Komunikatif Keterangan
Siswa ingin tahu

1. ................

2. ................

...

25
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

2. Lembar Penilaian Diri

a. Penilaian diri setelah peserta didik belajar topik Kerja Enzim

Penilaian Diri

Topik:...................... Nama: ................

Kelas: ...................

Setelah mempelajari materi Kerja Enzim, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan Sudah Belum


memahami memahami

1. Memahami konsep enzim


2. Memahami enzim merupakan protein dan kehkususan
kerja enzim
3. Memahami komponen penyusun enzim
4. Memahami sifat dan mekanisme kerja enzim
5 Membedakan mekanisme kerja reaksi enzimatik antara
teori key and lock dengan inducet fit
6 Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
7 Memahami langkah-langkah percobaan enzim ptialin dan
enzim katalase

3. Format penilaian antar peserta didik


Penilaian Antar Peserta Didik

Topik : Kerja Enzim. Nama Teman yang dinilai: Amanda


Tanggal Penilaian: 30 -08 -2015 Nama Penilai:Bayu
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran
Kimia
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatanmu.
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. Disiplin pada saat belajar

26 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

4. Format Jurnal

JURNAL

Aspek yang diamati:. Nama Peserta Didik:


Nomor peserta Didik: .
Kejadian : .

Tanggal : .

Catatan Pengamatan Guru:


............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

B. Instrumen Penilaian Pengetahuan

b. Soal Pilihan Ganda .

Soal Pilihan Ganda

Topik : Kerja enzim. Nama : ........................


Tanggal Kuis: ........... Kelas : ...........................
Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda silang pada yang benar

1. Berikut yang merupakan salah satu sifat enzim adalah . . . .

A. enzim dapat menaikkan energi aktivasi

B. enzim dapat berikatan dan dapat mengenal bermacam-macam substrat

C. enzim dapat menurunkan energi aktivasi

D. enzim ikut bereaksi dan terlibat langsung dengan substrat untuk


membentuk senyawa produk

E. enzim merupakan reaktan dalam reaksi kimia metabolisme

27
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

2. Perhatikan grafik mekanisme kerja enzim di bawah ini!

Pernyataan berikut yang benar mengenai grafik di atas adalah ....

A. Menurunkan energi aktivasi dengan ikut bereaksi


B. Mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi
C. Meningkatkan energi aktivasi tanpa ikut bereaksi
D. Menurunkan energi aktivasi dengan tidak mempengaruhi laju reaksi
E. Tidak berpengaruh terhadap reaksi

3. Seorang siswa melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh aktivitas


enzim katalase dengan menyediakan lima tabung reaksi berisi larutan H2O2
dengan berbagai konsentrasi. Pada tiap-tiap tabung ditambahkan satu potong
hati ayam segar. Banyaknya gelembung udara yang muncul diukur
berdasarkan kenaikannya dalam tabung reaksi. Hasil pengamatan yang
diperoleh sebagai berikut:

Tabung Jumlah Volume Kenaikan


reaksi Potongan gelembung udara
H2O2 Aquades
hati

A. 1 0 10 0

B. 1 2,5 7,5 1,3

C. 1 5,0 5,0 2,7

D. 1 7,5 2,5 7,5

E 1 10 0 8,5

Berdasarkan tabel di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah ...

A. Semakin tinggi konsentrasi substrat kecepatan reaksi semakin cepat

B. Semakin rendah konsentrasi substrat, kecepatan reaksi semakin cepat

C. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh ketinggian gelembung udara.

28 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

D. Kerja ensim katalase tidak dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.

E. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh konsentrasi enzim.

4. Berikut tabel hasil percobaan enzim katalase.

No. Perlakuan Gelembung Gas Nyala Bara


Api

1. Ekstrak hati + H2O2 +++ Terang

2. Ekstrak hati + HCl + H2O2 + Redup

3. Ekstrak hati + NaOH + + Redup


H2O2

Keterangan

+++ = banyak

++ = sedang

+ = tidak ada

A. Kerja enzim dipengaruhi oleh pH

B. Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu

C. Enzim katalase optimal pada suhu panas

D. Enzim katalase akan rusak apabila didinginkan

E. Enzim katalase banyak terdapat pada hati

5. Zat atau senyawa yang menghalangi ikatan antara enzim dengan substrat
disebut .....

A. Enzim konjunggasi

B. biokatalisator

C. kofaktor

D. aktivator

E. inhibitor

6. Berikut ini yang bukan termasuk sifat enzim yaitu ....

A. efisien

B. bekerja bolak-balik

29
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

C. biokatalisator

D. tahan panas

E. selektif

7. Daging yang dibekukan di dalam freezer tidak membusuk karena ...

A. Daging tidak mengalami metabolisme

B. Di dalam lemari es tidak ada cahaya

C. Di dalam lemari es tidak ada oksigen

D. Di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerob

E. Pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja

8. Perhatikan komponen enzim berikut!....

i. Gugus prostetik
ii. Koensim
iii. Kofaktor
iv. Holoensim
v. apoenzim

Bagian enzim yang bukan protein ditunjukkan oleh nomor ...

A. i dan iii

B. i dan v

C. ii dan iii

D. iii dan v

E. iv dan v

Kunci Jawaban
Soal Pilihan Ganda:

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Jawaban E B A A E D E C

Bobot soal masing-masing 1


Jumlah Skor
= 8
x100

30 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

C. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan

Instrumen Penilaian Praktik

Topik : Kerja Enzim


KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
KD : 4.2. Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan
tentang cara kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis
dengan berbagai media.
Indikator : Merangkai alat percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi cara kerja
enzim dan melakukan percobaan kerja enzim katalase.

Lembar Pengamatan

Topik: ...............................

Kelas: ................................

Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan Jumlah
No Nama Akhir
Percobaan Percobaan Skor
Percobaan
1.
2.
Rubrik

Keterampilan
No Skor Rubrik
yang dinilai

1 Persiapan 30 - Alat-alat sudah tersedia, tertata rapih sesuai


Percobaan dengan keperluannya
(Menyiapkan alat
- Bahan-bahan/larutan untuk percobaan sudah
Bahan)
disiapkan di meja praktikum

- Lembar kegiatan praktikum tersedia

- Menggunakan jas laboratorium


20 Ada 3 aspek yang terpenuhi

31
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

10 Ada 2 aspek yang terpenuhi

2 Pelaksanaan 30 - Menggunakan centrifuge dengan tepat


Percobaan
- Membuat ekstrak hati sehingga menjadi
supernatan yang diperlukan dengan tepat

- Menuangkan H2O2 ke dalam tabung reaksi


dengan konsentrasi yang tepat

- Mengamati hasil percobaan dengan tepat


20 Ada 4 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

3 Kegiatan akhir 30 - Membuang larutan atau sampah ketempatnya


praktikum
- Membersihkan alat dengan baik

- Membersihkan meja praktikum

- Mengembalikan alat ke tempat semula


20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

32 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Lampiran 2: LKS

Contoh Lembar Kegiatan Siswa


DAYA KERJA ENZIM KATALASE
I. Tujuan
a. Untuk mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi kerja enzim katalase
b. Untuk mengetahui kehkususan kerja enzim katalase
II. Alat
a. Sentrifuge dan tabungnya f. Mortal dan Pestle
b. Tabung reaksi g. Kaki tiga dan kawat kasa
c. Rak tabung reaksi h. Corong
d. Gelas ukur 10 ml i. Scalpel
e. Beaker glass 100 ml j. pipet
III. Bahan
a. Hati ayam e. Larutan CUSO4 1 %
b. Aquades f. Larutan NaOH 5%
c. Larutan H2O2 g. Larutan H2SO4 pekat
d. KMnO4
IV. Cara Kerja
A. Membuat Ekstrak Hati
2
1. Potonglah hati ayam dengan ukuran 2 x 2 x 2 Cm , kemudian haluskan
dengan menggunakan mortal dan pestle
2. Tambahkan aquadest setengah tabung reaksi. Kemudian tuangkan
larutan ekstrak hati ke dalam gelas erlenmeyer
3. Sisa hati yang belum hancur dapat dibuat ekstraknya dengan cara yang
sama, sehingga diperoleh cukup persediaan
B. Cara Kerja enzim Katalase
1. Tuangkan H2O2 ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm.
2. Masukkan beberapa tetes ekstrak hati dengan pipet ke dalam H2O2
tersebut.
3. Amati dan catat apa yang terjadi.
C. Pengukuran aktivitas katalase
1. Ulangi lagi percobaan B di atas, akan tetapi hentikan reaksinya dengan
meneteskan asam sulfat (H2SO4) ke dalam tabung reaksi tersebut.
2. Ambillah tabung reaksi lain yang bersih dan berilah tanda pada tempat
yang tingginya 1 cm dan 2 Cm dari dasar tabung dengan pinsil
berwarna.
3. Isilah tabung reaksi itu dengan asam sulfat setinggi 1 cm, kemudian
isilah dengan cairan pada tabung reaksi pertama yang berisi enzim dan
H2O2 sampai tanda 2 Cm.
4. Tambahkan pada tabung kedua beberapa tetes KMnO 4 sehingga terjadi
reaksi
5H2O2 + 2KMnO4 + 3H2SO4 K2SO4 + 8H2O + 2MnSO4 + 5O2
(berwarna) (Tidak Berwarna)

33
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

5. Tambahkan beberapa tetes KMnO4 sehingga hasil reaksinya akan


menjadi berwarna lagi. Catatlah berapa tetes KMnO 4 yang telah
digunakan sehingga hasil akhir menjadi berwarna kembali.

Hasil Pengamatan:
1. Sebagai akibat reaksi antara enzim katalase dengan H 2O2, timbul gelembung-
gelembung ......
2. Aktivitas enzim dapat dihentikan oleh zat ............
3. Yang menyebabkan warna jingga setelah pemberian KMnO4 pada campuran
H2O2 dan enzim ialah ..........
4. Pada pemberian KMnO4 reaksi timbul kembali karena ........
5. Yang menunjukkan bahwa substrat yang direaksikan telah terurai semua ialah
....
6. Jumlah tetes KMnO4 menunjukkan jumlah ikatan ........ dalam campuran enzim
dan peroksida.

Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan, apakah yang anda simpulkan mengenai peranan
enzym katalase dalam sel?
2. Apabila tidak dihambat oleh asam keras sampai kapankah reaksi
penguraian peroksida berakhir apabila kita teteskan ekstrak hati ke dalam
peroksida.
3. Apakah peranan KMnO4 dalam reaksi tersebut diatas?
4. Apabila kita gunakan jaringan-jaringan hewan lainnya apakah percobaan
tersebut dapat dilakukan?

Permasalahan-permasalahan
1. Apakah basa kuat dapat juga mencegah aktifitas enzim?
2. Mengapa pada pengawetan bahan makanan sering dipergunakan asam?
3. Sehubungan dengan penghambatan pekerjaan enzim, apakah prinsip ini
dapat digunakan dalam pengobatan? Jelaskan dengan mengambil sumber-
sumber keterangan pada buku teori.

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah mengkaji materi tentang Prinsip-prinsip Pengembangan RPP Anda dapat


mencoba melakukan mendiskusikan Prinsip-prinsip Pengembangan RPP dan
mengembangan komponen RPP untuk satu topik pembelajaran IPA. Anda dapat
mencobanya mulai identifikasi kompetensi dasar yang sepadan/sesuai untuk
topik IPA yang dipilih. Mengidentifikasi indikator pencapaian kompetensi aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap spiritual dan sosial.

34 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Lembar Kerja
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

Tujuan Kegiatan:

Melalui diskusi kelompok peserta mampu menyusun RPP yang menerapkan


pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dan menelaah RPP.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP!

2. Siapkan dokumen kurikulum Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun
2014, hasil kegiatan Penjabaran KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Materi Pembelajaran, Analisis Pendekatan Saintifik dalam
Model pembelajaran, dan Perancangan Instrumen Penilaian.

3. Susunlah RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya,


komponen-sistematika RPP*) dan format RPP**) yang tersedia.

4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format


telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun.

5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda.

6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain.

Catatan:

*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan


Permendikbud nomor 103 tahun 2015.

**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah dipahami.

35
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: ______________________

Mata pelajaran: ______________________

Kelas/Semester: ______________________

Alokasi Waktu: ______________________

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-4

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)

1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

D. Materi Pembelajaran

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Memuat kegiatan:
Kegiatan Inti
- Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan informasi/mencoba

36 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Memuat Kegiatan:
Kegiatan Inti
- Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1.1 Teknik penilaian


1.2 Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

1.3 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1.4 Kunci dan Pedoman Penskoran

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

37
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

E. Latihan/Kasus/Tugas

Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta mampu menyusun RPP


yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar
yang relevan dan menelaah RPP untuk perbaikan.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP!

2. Siapkan dokumen kurikulum Permendiknas no 41 Tahun 2007 atau


Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun 2014, hasil kegiatan Model
pembelajaran dan Perancangan Instrumen Penilaian

3. Susunlah RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya,


komponen-sistematika RPP*) dan format RPP**) yang tersedia!

4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format


telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun!

5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda!

6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain!

Catatan:

*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan


Permedikbud nomor 103 tahun 2015.

**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah difahami.

38 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Format RPP Kurikulum 2006 menyesuaikan yang telah disepakati

FORMAT PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Materi Pelajaran: ___________________________

Topik/Tema: _______________________________

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang
tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP
sesuai penilaian Anda!

Komponen Hasil Penelaahan dan Skor


No Catatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 2 3
Tidak Kurang Sudah
A. Identitas Mata Pelajaran
Ada Lengkap Lengkap
1. Satuan pendidikan, Mata
pelajaran/tema, kelas/semester dan
Alokasi waktu.
B. Pemilihan Kompetensi Tidak Kurang Sudah
Ada Lengkap Lengkap
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
Tidak Sesuai Sesuai
C. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KD.
2. Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur.
3. Kesesuaian dengan aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Tidak Sesuai Sesuai
D. Pemilihan Materi Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KD
2. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.
3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.
Tidak Sesuai Sesuai
E. Kegiatan Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup dengan jelas.
2. Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik.
3. Kesesuaian dengan sintak model
pembelajaran yang dipilih
4. Kesesuaian penyajian dengan
sistematika materi.
5. Kesesuaian alokasi waktu dengan
cakupan materi.

39
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Komponen Hasil Penelaahan dan Skor


No Catatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 2 3
Tidak Sesuai Sesuai
F. Penilaian
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan teknik penilaian
autentik.
2. Kesesuaian dengan instrumen
penilaian autentik
3. Kesesuaian soal dengan dengan
indikator pencapaian kompetensi.
4. Kesesuaian kunci jawaban dengan
soal.
5. Kesesuaian pedoman penskoran
dengan soal.
Tidak Sesuai Sesuai
G. Pemilihan Media Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada
pendekatan saintifik.
3. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.
H. Pemilihan Bahan Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada
pendekatan saintifik.
I. Pemilihan Sumber Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada
pendekatan saintifik.
3. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.
Jumlah

Komentar/Rekomendasi terhadap RPP secara umum.


.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
..
.........................................................................................................................................................
.

40 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

F. Rangkuman

Pada Permendikbud nomor 103 tahun 2004 dinyatakan bahwa RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus,
buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI,
KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran
dilaksanakan.

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI,


KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Komponen dan sistematika RPP selalu berkembang dan sesuai kebijakan yang
berlaku, tetapi prinsip-prinsip penembangannya tidak terlalu berbeda.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah menyelesaikan tugas/latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat


keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda
sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari kegiatan pembelajaran
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan pembelajaran ini.

41
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

42 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
MODUL GURU PEMBELAJAR

MATA PELAJARAN IPA


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KELOMPOK KOMPETENSI I

PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penulis:
Drs. Yamin Winduono, M.Pd.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
11
MODUL GURU PEMBELAJAR

MATA PELAJARAN IPA


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KELOMPOK KOMPETENSI I

PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penanggung Jawab
Dr. Sediono, M.Si.

Penulis
Drs. Yamin Winduono, M.Pd. (022-4231191, ywind369@gmail.com)

Penyunting
Dian Indriany, M.Si.

Penyelia
Dr. Andi Rachmat, M.Si.
Dr. Wahyu Sopandi, M.A.

Desainer Grafis/ Penata Letak


Gena Aghnia Fadhilah, S.Pd.

Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang menggandakan sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP)


merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan
hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi
guru (UKG) untuk kompetensi pedagogi dan profesional pada akhir tahun 2015.
Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam
penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan
menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG
diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru
Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen
perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru
Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, dalam jaringan atau daring
(online), dan campuran (blended) tatap muka dengan online.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan dan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru
sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut

KATA SAMBUTAN iii


PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

adalah modul untuk program GP tatap muka dan GP online untuk semua mata
pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP
memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas
kompetensi guru.

Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.

Jakarta, Februari 2016


Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan

Sumarna Surapranata, Ph.D.


NIP. 195908011985032001

iv KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP, Fisika SMA, Kimia SMA dan Biologi
SMA. Modul ini merupakan model bahan belajar (learning material) yang dapat
digunakan guru untuk belajar lebih mandiri dan aktif.

Modul Guru Pembelajar disusun dalam rangka fasilitasi program peningkatan


kompetensi guru paska UKG yang telah diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Materi modul dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Guru sesuai Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru yang dijabarkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi
Guru.

Modul Guru Pembelajar untuk masing-masing mata pelajaran dijabarkan ke


dalam 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Materi pada masing-masing modul
kelompok kompetensi berisi materi kompetensi pedagogi dan kompetensi
profesional guru mata pelajaran, uraian materi, tugas, dan kegiatan
pembelajaran, serta diakhiri dengan evaluasi dan uji diri untuk mengetahui
ketuntasan belajar. Bahan pengayaan dan pendalaman materi dimasukkan pada
beberapa modul untuk mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kegunaan dan aplikasinya dalam pembelajaran maupun
kehidupan sehari hari.

Modul ini telah ditelaah dan direvisi oleh tim, baik internal maupun eksternal
(praktisi, pakar, dan para pengguna). Namun demikian, kami masih berharap
kepada para penelaah dan pengguna untuk selalu memberikan masukan dan
penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi terkini.

KATA PENGANTAR v
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Besar harapan kami kiranya kritik, saran, dan masukan untuk lebih
menyempurnakan isi materi serta sistematika modul dapat disampaikan ke
PPPPTK IPA untuk perbaikan edisi yang akan datang. Masukan-masukan dapat
dikirimkan melalui email para penyusun modul atau ke: p4tkipa@yahoo.com.

Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para


pengarah dari jajaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Manajemen, Widyaiswara, Staf PPPPTK IPA, Dosen, Guru, dan Kepala Sekolah
serta Pengawas Sekolah yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian modul ini.
Semoga peran serta dan kontribusi Bapak dan Ibu semuanya dapat memberikan
nilai tambah dan manfaat dalam peningkatan kompetensi guru IPA di Indonesia.

Bandung, April 2016


Kepala PPPPTK IPA,

Dr. Sediono, M.Si.


NIP. 195909021983031002

vi KATA PENGANTAR
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Tujuan 1
C. Peta Kompetensi 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Cara Penggunaan Modul 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
1. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN 5
PEMBELAJARAN
A. Tujuan 5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 5
C. Uraian Materi 6
D. Aktivitas Pembelajaran 35
E. Tugas/Latihan/Kasus 39
F. Rangkuman 41
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 41

KUNCI JAWABAN 43

EVALUASI 45

PENUTUP 47

DAFTAR PUSTAKA 49

GLOSARIUM 51

DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL vii


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Kompetensi guru mapel dan indikator pencapaian kompetensi 2

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Alur penggunaan modul 3

viii DAFTAR ISI, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR TABEL


KELOMPOK KOMPETENSI I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses sitematis untuk mencapai kompetensi siswa


yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru harus memahami
bahwa proses pembelajaran bukan merupakan proses spontan yang terjadi di
dalam kelas. Sebelum pembelajaran guru harus merencanakan kegiatan yang
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan aspek-aspek lainnya atau
sumber daya yang mendukung pembelajaran di sekolah masing-masing.

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk


kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru mata
pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal
tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam
setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan
secara mandiri atau secara berkelompok. Untuk dapat mudah memahami dan
menyusun RPP, berikut ini akan dijelaskan aspek-aspek berkaitan dengan
penyusunnannya.

B. Tujuan

Setelah Anda mempelajari modul ini diharapkan ada memahami berbagai


prinsip-prinsip penyusunan RPP dalam pembelajaran IPA dan terampil
menentukan menyusun RPP sesuai topiknya.

PENDAHULUAN 1
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan -Kemdikbud

C. Peta Kompetensi

Kompetensi Guru Mata Pelajaran dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang


diharapkan tercapai melalui belajar dengan modul ini tercantum pada tabel 1
berikut:

Tabel 1 Kompetensi Guru Mapel dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Guru Mata
Indikator Pencapaian Kompetensi
Pelajaran
Memahami prinsip-prinsip 4.1.1 Mengidentifikasi prinsip pengembangan
pengembangan RPP IPA RPP
sesuai kurikulum 4.1.2 Menentukan pernyataan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip pengembangan
RPP
4.2.3 Mengidentifikasi indikator pencapaian
kompetensi aspek pengetahuan,
keterampilan atau sikap
4.3.1 Menyusun RPP dengan lengkap sesuai
peraturan pada
4.3.2 Merancang lembar kegiatan siswa untuk
eksperimen dan non eksperimen
4.4.1 Menentukan cara yang tepat untuk
malaksanakan kegiatan belajar di
laboratorium sesuai

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu Bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul kelompok kompetensi
E, tujuan belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah
pembelajaran, ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan
pembelajaran berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi,
Aktivitas Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan
Tindak Lanjut Bagian akhir terdiri dari Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas,
Evaluasi dan Penutup.

Rincian materi pada modul adalah sebagai berikut.


1. Hakikat RPP.
2. Prinsip-Prinsip RPP

2 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

3. Komponen RPP
4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran


sesuai dengan skenario setiap penyajian materi. Langkah-langkah belajar secara
umum adalah sbagai berikut.

Mengkaji
Pendahuluan
materi modul

Melakukan aktivitas
pembelajaran
( diskusi/
ekperimen/latihan)

Latihan Soal Presentasi


Review Uji dan
Kompetensi Konfirmasi

Gambar 1 Alur penggunaan modul

Deskripsi Kegiatan
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi ajar.
tujuan penyusunan modul mencakup tujuan semua kegiatan
pembelajaran setiap materi ajar.
kompetensi atau indikator yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui
modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul

PENDAHULUAN 3
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan -Kemdikbud

2. Mengkaji Materi
Pada kegiatan guru pembelajar mempelajari materi ajar yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru
pembelajar dapat mempelajari materi secara individual atau kelompok
3. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini guru pembelajar melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rambu-rambu/intruksi yang tertera pada modul baik berupa diskusi
materi, melakukan eksperimen, dan latihan.
Pada kegiatan ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan
data dan mengolah data sampai membuat kesimpulan kegiatan.
4. Presentasi dan Konfirmasi
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan, sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dibahas bersama.
5. Latihan Soal
Pada kegiatan ini peserta menganalisis dan menjawab soal yang kulaitas
dan tingkat kesukarannya setara soal UKG.
6. Review Kegiatan
Pada kegiatan ini peserta dan penyaji mereview materi.

4 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan


pembelajaran tatap muka untuk satu tatap muka atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.

A. Tujuan

Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat:

1. memahami prinsip-prinsip pengembangan RPP sesuai kurikulum


2. mampu mengembangkan komponen RPP mulai dari mengidentifikasi
kompetensi dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan, mengembangakan
indikator pencapaian kompetensi dan menentukan bahan ajar sesuai prinsip
pengembangan RPP

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

1. Menjelaskan hakekat RPP.


2. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
3. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
4. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, KD dan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK).
5. Menelaah RPP yang telah disusun

KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

C. Uraian Materi

Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang


diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk
guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat,
prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada
Permendiknas tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah - Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Nomor 103 Tahun 2014

1. Hakikat RPP

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci


mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP
mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester;
(2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi
pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat,
bahan, dan sumber belajar. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal
semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum
pembelajaran dilaksanakan.

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau


berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh
kepala sekolah/madrasah.

Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok


antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh
Dinas Pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.

a. Prinsip Penyusunan RPP

Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:

1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-
3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

6 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan


memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4) Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar,
menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
5) Berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan
sekitarnya sebagai sumber belajar.
6) Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai
kehidupan masa kini.
7) Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi
peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau antar
muatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun
dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.

7
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

b. Komponen dan Sistematika RPP

Komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format


berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/Semester :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-4

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

D. Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

8 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/mencoba

Menalar/mengasosiasi

Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti **)

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/mencoba

Menalar/mengasosiasi

Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.

9
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

2. Langkah Penyusunan RPP

Langkah langkah penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud No. 103 tahun


2014 sebagai berikut:

a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6)
sumber belajar;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu
pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian; dan
h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

10 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada RPP, guru harus menyusun skenario pelaksanaan pembelajaran pada


kegiatan pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Langkah-langkah kegiatan tersebut secara rinci telah ditetapkan dalam
peraturan, guru dapat menyesuaikan dengan situasi atau kondisi kelas dan topik
atau materi pelajaran yang akan disajikan. Langkah pembelajaran yang
disarankan pada Permendibud nomor 103 tahun 2014 adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;


2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari;
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi,


yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan


karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap


peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain
mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat

11
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan
RPP.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup terdiri atas:

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat


rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan


tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c)
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas.
Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen
harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan
mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut

Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: ___________________________

Mata pelajaran: ___________________________

Kelas/Semester: ___________________________

Alokasi Waktu: ___________________________

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3

12 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Memuat kegiatan
Kegiatan Inti - Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)


Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu

Kegiatan
Pendahuluan Memuat kegiatan
Kegiatan Inti - Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya

13
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


4. Kunci dan Pedoman Penskoran

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : Sekolah Menengah Atas


(SMA)

Mata pelajaran: : Biologi

Kelas/Semeste : XII/ I

Alokasi Waktu: : 6 jam pelajaran

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda

14 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar

1. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati


bioproses.
2. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang
proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk
memahami proses pembentukan energi pada mahluk hidup.
4.2 Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja
enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1 Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan
dalam kerja ensim dan metabolisme sel sehingga terciptanya berbagai produk untuk
kehidupan sehari-hari
2.1.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, komunikatif dalam merancang dan melakukan percobaan kerja ensim dan
metabolisme sel
2.1.2 Bekerja sama dalam melakukan praktikum dan diskusi, membuang limbah praktikum
pada tempatnya dan menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya
2.1.3 Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam kerja enzim dan
metabolisme sel
3.2.1 Menjelaskan pengertian enzim
3.2.2 Mendeskripsikan struktur enzim
3.2.3 Menjelaskankomponen penyusun enzim.
3.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat enzim
3.2.5 Membedakan mekanisme kerja reaksi enzimatik antara teori key and lock dengan
inducet fit
3.2.6 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

15
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

3.2.7 Mendeskripsikan peranan enzim


3.2.8 Menjelaskan pengertian metabolisme
3.2.9 Menjelaskan proses respirasi berkaitan dengan katabolisme
3.2.10 Mengidentifikasi tahap-tahap proses glikolisis
3.2.11 Mengidentifikasi tahap-tahap proses siklus Krebs
3.2.12 Mengidentifikasi tahap-tahap proses transport elektron
3.2.13 Membedakan fermentasi alkohol dengan fermentasi asam laktat
3.2.14 Membandingkan respirasi aerob dan anerob berdasarkan ATP yang dihasilkan
3.2.15 Memberikan contoh produk industri hasil proses fermentasi
4.2.1 Melakukan percobaan faktor- faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim
4.2.2 Melakukan percobaan respirasi anaerob

E. Materi Pembelajaran

Cara Kerja Enzim

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik.

Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul
lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim
agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme
yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya
dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau
pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang
menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan
aktivitas enzim.

16 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa


yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian suatu senyawa dapat
menghasilkan energi. Energi itu berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang
menyusun suatu persenyawaan. Akan tetapi, energi itu tidak dapat digunakan
secara langsung oleh sel. Energi itu diubah terlebih dahulu menjadi persenyawaan
adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi
terpakai.

ATP merupakan gugusan adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat.
Terlepasnya ikatan fosfat dalam gugusan adenin menghasilkan enegri yang
langsung dapat digunakan oleh sel. Energi itu digunakan untuk melangsungkan
reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transfortasi, reproduksi, dan merespon
rangsangan. Contoh katabolisme adalah pernapasan sel atau respirasi, yaitu proses
penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Ditinjau dari kebutuhannya
akan oksigen, respirasi dibedakan menjadi dua macam:

a. Respirasi aerobik, yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk


mendapatkan energi dengan peristiwa:

1) Glikolisis
2) Dekarboksilasi Oksidatif
3) Siklus krebs
4) Sistem Transfor Elektron (STE)

b. Respirasi anaerobik, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas


untuk mendapatkan energi.

Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asal lemak, atau protein (asam amino).
Hasil respirasi berupa karbon dioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.

Anabolisme

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi


senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau
penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk
fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton = cahaya dan sintesis = penyusunan.


Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik (air,
karbondioksida) dengan pertolongan energi cahaya. Oleh karena bahan baku yang

17
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

digunakan adalah zat karbon (karbon dioksida), maka fotosintesis dapat juga disebut
asimilasi karbon.

Kemosintesis

Cahaya digunakan sebagai sumber energi untuk memecahkan molekul air. Hasil
akhir yang terbentuk adalah gula (selanjutnya diubah menjadi amilum) yang akan
digunakan sebagai cadangan makanan. Jadi energi cahaya diubah menjadi energi
yang tersimpan dalam bentuk ikatan kimia.

Akan tetapi sumber energi tidak hanya cahaya. Beberapa mikroorganisme ada yang
dapat memperoleh energi dengan jalan mengoksidasi senyawa kimia. Misalnya
bakteri belerang, bakteri nitrit, dan bakteri besi. Bakteri belerang mengoksidasi H2S
untuk memperoleh energi, selanjutnya energi yang diperoleh digunakan untuk
melakukan pembentukan senyawa karbon. Oleh karena penyusunan bahan organik
itu menggunakan energi dari pemecahan senyawa kimia, maka disebut
kemosintesis.

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama: 4 JP

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan 15 menit
Pendahuluan meminta salah seorang siswa memandu
doa, selanjutnya guru menanyakan
kabar kepada siswa, dengan
memberikan pertanyaan Bagaimana
kabar kalian hari ini?
b. Guru memotivasi dan memberi apersepsi
dengan memberi pertanyaan : Sebutkan
ciri-ciri makhluk hidup? Dilanjutkan
dengan pertanyaan Apa yang
dibutuhkan oleh tubuh supaya dapat
beraktivitas, dari mana?
c. Masalah : Guru meminta salah seorang
siswa menceritakan pemahamannya
tentang hasil pengamatan mengenai
Kegiatan Inti Stimulation penggunaan energi. 10 menit
(stimulasi/ d. Guru mengajak siswa mengidentifikasi
pemberian indikator pembelajaran.
rangsangan) Disajikan demontrasi salah seorang
peserta didik disuruh untuk menguyah
sesuap nasi sampai 30X dan cermati
bagaimana sensasi rasa dari nasi sebelum

18 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

dan sesudah dikunyah


Problem
statement Peserta didik diminta mengemukakan 45 menit
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan hasil pengamatannya
masalah) contoh pertanyaan:
- Mengapa pada nasi setelah dikunyah
terasa manis?
- Apa kira-kira zat yang bisa mengubah
rasa nasi menjadi manis?
- Bagaimana proses perubahan itu
terjadi?
- Bagaimana hasil akhir dari proses
tersebut?
- Enzim apa yang terlibat dalam proses 20 menit
pencernaan di mulut?
- Enzim apa saja yang terlibat dalam
proses pencernaan makanan dalam
mulut, lambung, dan usus duabelas
jari? 25 menit
- Dapatkah enzim yang dihasilkan dalam
mulut bekeerja di dalam lambung?
Data collection - Bagaimana mekanisme kerja enzim
(pengumpulan dalam suatu reaksi?
data)
Peserta didik menyimak informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
Peserta didik dalam kelompok mengkaji
LKS kerja enzim ptialin dan enzim
katalase
Melakukan praktikum Kerja Enzim Ptialin
dan Enzim Katalasesecara berkelompok
Data menggunakan LKS yang tersedia.
processing Mencatat data pengamatan hasil
(pengolahan percobaan meliputi gejala yang terjadi
Data) pada tabung-tabung reaksi yang diberikan
perlakuan yang tersedia pada LKS.
Mempelajari komponen enzim, sifat dan
Verification mekanisme kerja enzim serta faktor-faktor
(pembuktian) yang mempengaruhi kerja enzim, dari
Generalization buku teks
(menarik Diskusi kelompok mengolah data hasil
kesimpulan) percobaan pada LK 1 yaitu untuk
mengetahui, pengaruh ph, suhu, lamanya
enzim bekerja, serta banyak-sedikitnya
subrat terhadap enzim dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada LKS.

19
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Diskusi kelompok mengolah data hasil


percobaan pada LK 2 yaitu untuk
mengetahui kerja enzim katalase,
membuktikan bahwa enzim katalase
merupakan protein, menetahui pengaruh
suhu, kepekatan dan pH terhadap kerja
enzim katalase serta kehkususan kerja
enzim katalase.

Mendiskusikan dan memverivikasi hasil


pengolahan data percobaan Kerja Enzim
Ptialin dan Enzim Katalase dengan data-
data atau teori pada buku sumber
Peserta didik menyimpulkan Kerja Enzim
Ptialin dan Enzim Katalase
Kegiatan Peserta didik dan guru mereview hasil 20 menit
Penutup pembelajaran tentang kerja enzim.
Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis tentang kerja enzim
Pemberian tugas untuk mempelajari materi
metabolisme sel

Pertemuan kedua dan ketiga : 3 jam pelajaran

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru memberi salam, dilanjutkan dengan 15 menit
Pendahuluan meminta salah seorang siswa memandu
doa, selanjutnya guru menanyakan kabar
kepada siswa, dengan memberikan
pertanyaan Bagaimana kabar kalian hari
ini?
Guru memotivasi dan memberi apersepsi
dengan menayangkan video/gambar/charta
sistem respirasi yang terjadi pada sel : Apa
yang kalian pikirkan tentang
video/gambar/charta tersebut? Dilanjutkan
dengan pertanyaan bagaimana energi
tersebut diuraikan oleh sel?
Guru meminta salah seorang siswa
menceritakan pemahamannya tentang hasil
pengamatan video/foto/gambar/charta
tersebut mengenai respirasi sel
Guru mengajak siswa mengidentifikasi

20 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

tujuan pembelajaran

Disajikan demontrasi salah seorang peserta


didik disuruh untuk dian dan berlari-lari kecil
dan siswa yang lain mengamati/cermati
bagaimana peristiwa respirasinya
Kegiatan Inti Mengamati proses sistem respirasi dari 10 menit
video/gambar.
Membaca/mengamati buku/gambar/model
mengenai sistem respirasi sel.
Siswa bertanya:
Stimulation
(stimulasi/ - Mengapa pada duduk diam tidak terasa
pemberian lelah dan mengapa pada lari-lari kecil
rangsangan) terasa lelah? 30 menit
- Berasal dari manakah energi yang
dipakai?
- Bagaimana rangkaian reaksi kimia yang
terjadi di dalam sel
- Zat-zat apakah yang berpengaruh
mengubah molekul yang komplek menjadi
molekul yang lebih sederhana
Siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan
demontrasi yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar
- Bagaimanakah energi dibongkar di dalam
45 menit
tubuh?
- Bagaimanakah rangkaian reaksi kimia
yang terjadi di dalam sel
- Zat-zat apakah yang berpengaruh
mengubah molekul yang komplek menjadi
molekul yang lebih sederhana
- Bagaimana tahapan proses respirasi
aerobik?
Problem - Bagaimana tahapan proses respirasi
statement anaerob?
(pertanyaan/
identifikasi Siswa mengumpulkan informasi/data yang
masalah) relewan untuk menjawab pertanyaan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan:
- Study pustaka tentang katabolisme
(repirasi aerobik, anaerob) dari buku teks.

21
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Siswa dalam kelompoknya berdiskusi untuk


mengolah data hasil pengamatan dengan
cara:
- Mengolah data hasil pengamatan dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja, misalnya mengolah data
katabolisme (glikolisis, siklus kreb dan
transfer elektron serta fermentasi alkohol
dan asam laktat)
Peserta didik mendiskusikan hasil
pengolahan data dan memverifikasi hasil
pengolahan dengan data-data atau teori
pada buku sumber. Misalnya dengan cara
memeriksa kembali data:
- Tentang respirasi aerobik dengan tahapan
Data collection
glikolisis, siklus krebs, dan transpor
(pengumpulan
elektron.
data)
- Tentang respirasi anaerob dengan
fermentasi alkohol dan fermentasi asam
laktat.

Mendiskusikan dan menyimpulkan


perbedaan respirasi aerob dan respirasi
anaerob.
Data
processing Mengkomunikasikan secara lisan dan
(pengolahan tulisan: tahapan respirasi aerob yang
Data) dibedakan menjadi tiga tahap (glikolisis,
siklus kreb dan Tranfer Elektron) serta
respirasi anaerob (fermentasi alkohol dan
fermentasi asam laktat).

Kegiatan a. Siswa diajak menyusun kesimpulan 45 menit


Penutup mengenai
Katabolisme
Verification
(pembuktian) - Respirasi aerobik
Glikolisis
Siklus kreb
eneralizatio Tranfer elektron
(menarik - Respirasi anaerobik
kesimpulan) Fermentasi alkohol
Fermentasi asam laktat
b. Guru mereviu dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran.

22 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

c. Guru memberikan kesempatan kepada


siswa untuk merefleksi hasil pembelajaran
dengan menulis jurnal belajar (jujur,
disiplin, tanggung jawab, ramah
lingkungan, dan bekerjasama)
d. Guru memberikan tugas untuk pertemuan
berikutnya, yaitu membaca Anabolisme.
Dan mempresentasikan hasil kegiatan
eksperimen fermentasi (pembuatan tape)
e. Guru mengucapkan salam.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian :

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1. Sikap - Observasi Kegiatan - Lembar Observasi
Praktikum - Lembar Observasi
- Observasi Kegiatan - Format Penilaian
Diskusi - Format Penilaian
- Penilaian Diri - Catatan
- Penilaian Antar Peserta
Didik
- Jurnal
2. Pengetahuan - Tes tertulis - Soal pilihan ganda

3. Keterampilan - Penilaian Praktik - Lembar Pengamatan

2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama:
- Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat praktik Enzim ptialin dan
enzim katalase
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda,
- Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat praktik
enzim ptialin dan enzim katalase
b. Pertemuan Kedua :
- Penilaian Sikap : Lembar observasi diskusi respirasi aerobik dan anaerobik
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda
3. Pembelajaran Remedial :

Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta


didik yang mendapat nilai di bawah 2,67.

23
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial,


penugasan dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai
oleh masing-masing peserta didik.

4. Pengayaan :

Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi
penerapan fermentasi dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-soal higher
ordered thinking.

5. Kunci dan Pedoman Penskoran ( pada lampiran)

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1 Media/Alat : Alat praktikum sesuai yang tercantum pada LKS

2 Bahan : Bahan praktikum sesuai yang tercantum pada LKS

3 Sumber Belajar : Buku Biologi kelas XII Kurikulum 2013, Buku Biologi kelas XII BSE,
Bahan bacaan yang relevan dari internet

Lampiran 1: Instrumen Penilaian

A. Instrumen Penilaian Sikap


1. Lembar Observasi Sikap

a. Sikap pada Kegiatan Praktikum

Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester: XII/1
Topik: Kerja Enzim
Judul Praktikum: Enzim Ptialin dan Enzim Katalase
Indikator: Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, kerjasama, teliti
kreatif dalam merakit dan peduli lingkungan dalam melakukan percobaan kimia

Nama Tanggung Peduli


No Disiplin Kerjasama Teliti Kreatif Keterangan
Siswa jawab Lingkungan

1. .........
2.
......

24 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat praktikum

Rubrik Penilaian Nilai observasi pada saat diskusi

Skor 4 = sangat baik


Skor 3 = baik Jumlah Skor
= x100
Skor 2 = cukup 16

Skor 1 = kurang

b. Sikap pada saat Diskusi

Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XII / 1

Topik : Metabolisme Sel

Kegiatan Diskusi : respirasi aerobik dengan tahapan glikolisis,karboksilasi oksidatif, siklus


krebs, dan STE

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerjasama, rasa ingin tahu,


santun, dan komunikatif sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.

Nama Rasa
No Kerja sama Santun Komunikatif Keterangan
Siswa ingin tahu

1. ................

2. ................

...

25
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

2. Lembar Penilaian Diri

a. Penilaian diri setelah peserta didik belajar topik Kerja Enzim

Penilaian Diri

Topik:...................... Nama: ................

Kelas: ...................

Setelah mempelajari materi Kerja Enzim, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan Sudah Belum


memahami memahami

1. Memahami konsep enzim


2. Memahami enzim merupakan protein dan kehkususan
kerja enzim
3. Memahami komponen penyusun enzim
4. Memahami sifat dan mekanisme kerja enzim
5 Membedakan mekanisme kerja reaksi enzimatik antara
teori key and lock dengan inducet fit
6 Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
7 Memahami langkah-langkah percobaan enzim ptialin dan
enzim katalase

3. Format penilaian antar peserta didik


Penilaian Antar Peserta Didik

Topik : Kerja Enzim. Nama Teman yang dinilai: Amanda


Tanggal Penilaian: 30 -08 -2015 Nama Penilai:Bayu
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran
Kimia
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil
pengamatanmu.
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. Disiplin pada saat belajar

26 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

4. Format Jurnal

JURNAL

Aspek yang diamati:. Nama Peserta Didik:


Nomor peserta Didik: .
Kejadian : .

Tanggal : .

Catatan Pengamatan Guru:


............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

B. Instrumen Penilaian Pengetahuan

b. Soal Pilihan Ganda .

Soal Pilihan Ganda

Topik : Kerja enzim. Nama : ........................


Tanggal Kuis: ........... Kelas : ...........................
Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda silang pada yang benar

1. Berikut yang merupakan salah satu sifat enzim adalah . . . .

A. enzim dapat menaikkan energi aktivasi

B. enzim dapat berikatan dan dapat mengenal bermacam-macam substrat

C. enzim dapat menurunkan energi aktivasi

D. enzim ikut bereaksi dan terlibat langsung dengan substrat untuk


membentuk senyawa produk

E. enzim merupakan reaktan dalam reaksi kimia metabolisme

27
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

2. Perhatikan grafik mekanisme kerja enzim di bawah ini!

Pernyataan berikut yang benar mengenai grafik di atas adalah ....

A. Menurunkan energi aktivasi dengan ikut bereaksi


B. Mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi
C. Meningkatkan energi aktivasi tanpa ikut bereaksi
D. Menurunkan energi aktivasi dengan tidak mempengaruhi laju reaksi
E. Tidak berpengaruh terhadap reaksi

3. Seorang siswa melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh aktivitas


enzim katalase dengan menyediakan lima tabung reaksi berisi larutan H2O2
dengan berbagai konsentrasi. Pada tiap-tiap tabung ditambahkan satu potong
hati ayam segar. Banyaknya gelembung udara yang muncul diukur
berdasarkan kenaikannya dalam tabung reaksi. Hasil pengamatan yang
diperoleh sebagai berikut:

Tabung Jumlah Volume Kenaikan


reaksi Potongan gelembung udara
H2O2 Aquades
hati

A. 1 0 10 0

B. 1 2,5 7,5 1,3

C. 1 5,0 5,0 2,7

D. 1 7,5 2,5 7,5

E 1 10 0 8,5

Berdasarkan tabel di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah ...

A. Semakin tinggi konsentrasi substrat kecepatan reaksi semakin cepat

B. Semakin rendah konsentrasi substrat, kecepatan reaksi semakin cepat

C. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh ketinggian gelembung udara.

28 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

D. Kerja ensim katalase tidak dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.

E. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh konsentrasi enzim.

4. Berikut tabel hasil percobaan enzim katalase.

No. Perlakuan Gelembung Gas Nyala Bara


Api

1. Ekstrak hati + H2O2 +++ Terang

2. Ekstrak hati + HCl + H2O2 + Redup

3. Ekstrak hati + NaOH + + Redup


H2O2

Keterangan

+++ = banyak

++ = sedang

+ = tidak ada

A. Kerja enzim dipengaruhi oleh pH

B. Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu

C. Enzim katalase optimal pada suhu panas

D. Enzim katalase akan rusak apabila didinginkan

E. Enzim katalase banyak terdapat pada hati

5. Zat atau senyawa yang menghalangi ikatan antara enzim dengan substrat
disebut .....

A. Enzim konjunggasi

B. biokatalisator

C. kofaktor

D. aktivator

E. inhibitor

6. Berikut ini yang bukan termasuk sifat enzim yaitu ....

A. efisien

B. bekerja bolak-balik

29
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

C. biokatalisator

D. tahan panas

E. selektif

7. Daging yang dibekukan di dalam freezer tidak membusuk karena ...

A. Daging tidak mengalami metabolisme

B. Di dalam lemari es tidak ada cahaya

C. Di dalam lemari es tidak ada oksigen

D. Di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerob

E. Pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja

8. Perhatikan komponen enzim berikut!....

i. Gugus prostetik
ii. Koensim
iii. Kofaktor
iv. Holoensim
v. apoenzim

Bagian enzim yang bukan protein ditunjukkan oleh nomor ...

A. i dan iii

B. i dan v

C. ii dan iii

D. iii dan v

E. iv dan v

Kunci Jawaban
Soal Pilihan Ganda:

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Jawaban E B A A E D E C

Bobot soal masing-masing 1


Jumlah Skor
= 8
x100

30 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

C. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan

Instrumen Penilaian Praktik

Topik : Kerja Enzim


KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
KD : 4.2. Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan
tentang cara kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis
dengan berbagai media.
Indikator : Merangkai alat percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi cara kerja
enzim dan melakukan percobaan kerja enzim katalase.

Lembar Pengamatan

Topik: ...............................

Kelas: ................................

Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan Jumlah
No Nama Akhir
Percobaan Percobaan Skor
Percobaan
1.
2.
Rubrik

Keterampilan
No Skor Rubrik
yang dinilai

1 Persiapan 30 - Alat-alat sudah tersedia, tertata rapih sesuai


Percobaan dengan keperluannya
(Menyiapkan alat
- Bahan-bahan/larutan untuk percobaan sudah
Bahan)
disiapkan di meja praktikum

- Lembar kegiatan praktikum tersedia

- Menggunakan jas laboratorium


20 Ada 3 aspek yang terpenuhi

31
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

10 Ada 2 aspek yang terpenuhi

2 Pelaksanaan 30 - Menggunakan centrifuge dengan tepat


Percobaan
- Membuat ekstrak hati sehingga menjadi
supernatan yang diperlukan dengan tepat

- Menuangkan H2O2 ke dalam tabung reaksi


dengan konsentrasi yang tepat

- Mengamati hasil percobaan dengan tepat


20 Ada 4 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

3 Kegiatan akhir 30 - Membuang larutan atau sampah ketempatnya


praktikum
- Membersihkan alat dengan baik

- Membersihkan meja praktikum

- Mengembalikan alat ke tempat semula


20 Ada 3 aspek yang tersedia

10 Ada 2 aspek tang tersedia

32 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Lampiran 2: LKS

Contoh Lembar Kegiatan Siswa


DAYA KERJA ENZIM KATALASE
I. Tujuan
a. Untuk mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi kerja enzim katalase
b. Untuk mengetahui kehkususan kerja enzim katalase
II. Alat
a. Sentrifuge dan tabungnya f. Mortal dan Pestle
b. Tabung reaksi g. Kaki tiga dan kawat kasa
c. Rak tabung reaksi h. Corong
d. Gelas ukur 10 ml i. Scalpel
e. Beaker glass 100 ml j. pipet
III. Bahan
a. Hati ayam e. Larutan CUSO4 1 %
b. Aquades f. Larutan NaOH 5%
c. Larutan H2O2 g. Larutan H2SO4 pekat
d. KMnO4
IV. Cara Kerja
A. Membuat Ekstrak Hati
2
1. Potonglah hati ayam dengan ukuran 2 x 2 x 2 Cm , kemudian haluskan
dengan menggunakan mortal dan pestle
2. Tambahkan aquadest setengah tabung reaksi. Kemudian tuangkan
larutan ekstrak hati ke dalam gelas erlenmeyer
3. Sisa hati yang belum hancur dapat dibuat ekstraknya dengan cara yang
sama, sehingga diperoleh cukup persediaan
B. Cara Kerja enzim Katalase
1. Tuangkan H2O2 ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm.
2. Masukkan beberapa tetes ekstrak hati dengan pipet ke dalam H2O2
tersebut.
3. Amati dan catat apa yang terjadi.
C. Pengukuran aktivitas katalase
1. Ulangi lagi percobaan B di atas, akan tetapi hentikan reaksinya dengan
meneteskan asam sulfat (H2SO4) ke dalam tabung reaksi tersebut.
2. Ambillah tabung reaksi lain yang bersih dan berilah tanda pada tempat
yang tingginya 1 cm dan 2 Cm dari dasar tabung dengan pinsil
berwarna.
3. Isilah tabung reaksi itu dengan asam sulfat setinggi 1 cm, kemudian
isilah dengan cairan pada tabung reaksi pertama yang berisi enzim dan
H2O2 sampai tanda 2 Cm.
4. Tambahkan pada tabung kedua beberapa tetes KMnO 4 sehingga terjadi
reaksi
5H2O2 + 2KMnO4 + 3H2SO4 K2SO4 + 8H2O + 2MnSO4 + 5O2
(berwarna) (Tidak Berwarna)

33
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

5. Tambahkan beberapa tetes KMnO4 sehingga hasil reaksinya akan


menjadi berwarna lagi. Catatlah berapa tetes KMnO 4 yang telah
digunakan sehingga hasil akhir menjadi berwarna kembali.

Hasil Pengamatan:
1. Sebagai akibat reaksi antara enzim katalase dengan H 2O2, timbul gelembung-
gelembung ......
2. Aktivitas enzim dapat dihentikan oleh zat ............
3. Yang menyebabkan warna jingga setelah pemberian KMnO4 pada campuran
H2O2 dan enzim ialah ..........
4. Pada pemberian KMnO4 reaksi timbul kembali karena ........
5. Yang menunjukkan bahwa substrat yang direaksikan telah terurai semua ialah
....
6. Jumlah tetes KMnO4 menunjukkan jumlah ikatan ........ dalam campuran enzim
dan peroksida.

Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan, apakah yang anda simpulkan mengenai peranan
enzym katalase dalam sel?
2. Apabila tidak dihambat oleh asam keras sampai kapankah reaksi
penguraian peroksida berakhir apabila kita teteskan ekstrak hati ke dalam
peroksida.
3. Apakah peranan KMnO4 dalam reaksi tersebut diatas?
4. Apabila kita gunakan jaringan-jaringan hewan lainnya apakah percobaan
tersebut dapat dilakukan?

Permasalahan-permasalahan
1. Apakah basa kuat dapat juga mencegah aktifitas enzim?
2. Mengapa pada pengawetan bahan makanan sering dipergunakan asam?
3. Sehubungan dengan penghambatan pekerjaan enzim, apakah prinsip ini
dapat digunakan dalam pengobatan? Jelaskan dengan mengambil sumber-
sumber keterangan pada buku teori.

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah mengkaji materi tentang Prinsip-prinsip Pengembangan RPP Anda dapat


mencoba melakukan mendiskusikan Prinsip-prinsip Pengembangan RPP dan
mengembangan komponen RPP untuk satu topik pembelajaran IPA. Anda dapat
mencobanya mulai identifikasi kompetensi dasar yang sepadan/sesuai untuk
topik IPA yang dipilih. Mengidentifikasi indikator pencapaian kompetensi aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap spiritual dan sosial.

34 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Lembar Kerja
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

Tujuan Kegiatan:

Melalui diskusi kelompok peserta mampu menyusun RPP yang menerapkan


pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dan menelaah RPP.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP!

2. Siapkan dokumen kurikulum Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun
2014, hasil kegiatan Penjabaran KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Materi Pembelajaran, Analisis Pendekatan Saintifik dalam
Model pembelajaran, dan Perancangan Instrumen Penilaian.

3. Susunlah RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya,


komponen-sistematika RPP*) dan format RPP**) yang tersedia.

4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format


telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun.

5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda.

6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain.

Catatan:

*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan


Permendikbud nomor 103 tahun 2015.

**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah dipahami.

35
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah: ______________________

Mata pelajaran: ______________________

Kelas/Semester: ______________________

Alokasi Waktu: ______________________

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-4

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)

1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

D. Materi Pembelajaran

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Memuat kegiatan:
Kegiatan Inti
- Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan informasi/mencoba

36 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Memuat Kegiatan:
Kegiatan Inti
- Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1.1 Teknik penilaian


1.2 Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

1.3 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1.4 Kunci dan Pedoman Penskoran

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

37
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

E. Latihan/Kasus/Tugas

Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta mampu menyusun RPP


yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar
yang relevan dan menelaah RPP untuk perbaikan.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari prinsip-prinsip penyusunan RPP!

2. Siapkan dokumen kurikulum Permendiknas no 41 Tahun 2007 atau


Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun 2014, hasil kegiatan Model
pembelajaran dan Perancangan Instrumen Penilaian

3. Susunlah RPP sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangannya,


komponen-sistematika RPP*) dan format RPP**) yang tersedia!

4. Setelah selesai, telaah kembali RPP yang disusun menggunakan format


telaah RPP untuk kesempurnaan RPP yang kelompok Anda susun!

5. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda!

6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain!

Catatan:

*) komponen-sistematika RPP yang ada di dalam modul sesuai dengan


Permedikbud nomor 103 tahun 2015.

**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah difahami.

38 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Format RPP Kurikulum 2006 menyesuaikan yang telah disepakati

FORMAT PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Materi Pelajaran: ___________________________

Topik/Tema: _______________________________

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang
tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP
sesuai penilaian Anda!

Komponen Hasil Penelaahan dan Skor


No Catatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 2 3
Tidak Kurang Sudah
A. Identitas Mata Pelajaran
Ada Lengkap Lengkap
1. Satuan pendidikan, Mata
pelajaran/tema, kelas/semester dan
Alokasi waktu.
B. Pemilihan Kompetensi Tidak Kurang Sudah
Ada Lengkap Lengkap
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
Tidak Sesuai Sesuai
C. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KD.
2. Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur.
3. Kesesuaian dengan aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Tidak Sesuai Sesuai
D. Pemilihan Materi Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan KD
2. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.
3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.
Tidak Sesuai Sesuai
E. Kegiatan Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup dengan jelas.
2. Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik.
3. Kesesuaian dengan sintak model
pembelajaran yang dipilih
4. Kesesuaian penyajian dengan
sistematika materi.
5. Kesesuaian alokasi waktu dengan
cakupan materi.

39
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

Komponen Hasil Penelaahan dan Skor


No Catatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 2 3
Tidak Sesuai Sesuai
F. Penilaian
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan teknik penilaian
autentik.
2. Kesesuaian dengan instrumen
penilaian autentik
3. Kesesuaian soal dengan dengan
indikator pencapaian kompetensi.
4. Kesesuaian kunci jawaban dengan
soal.
5. Kesesuaian pedoman penskoran
dengan soal.
Tidak Sesuai Sesuai
G. Pemilihan Media Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada
pendekatan saintifik.
3. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.
H. Pemilihan Bahan Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada
pendekatan saintifik.
I. Pemilihan Sumber Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kegiatan pada
pendekatan saintifik.
3. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.
Jumlah

Komentar/Rekomendasi terhadap RPP secara umum.


.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
..
.........................................................................................................................................................
.

40 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

F. Rangkuman

Pada Permendikbud nomor 103 tahun 2004 dinyatakan bahwa RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus,
buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI,
KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran
dilaksanakan.

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI,


KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Komponen dan sistematika RPP selalu berkembang dan sesuai kebijakan yang
berlaku, tetapi prinsip-prinsip penembangannya tidak terlalu berbeda.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah menyelesaikan tugas/latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat


keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda
sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari kegiatan pembelajaran
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan pembelajaran ini.

41
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

42 KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
KUNCI JAWABAN

RPP hasil peserta dianalisis dan diberi nilai sesuai format penelaahan RPP, dan
yang penting adalah masukan-masukan untuk perbaikan RPP

Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rubrik penilaian RPP ini digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang
telah dikerjakan secara berkelompok.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:

1. Cermati format RPP dan telaah RPP yang akan dinilai!


2. Periksalah RPP dengan seksama
3. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda
cek () pada kolom pilihan skor (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian
Anda terhadap RPP tersebut!
4. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika
diperlukan!
5. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!
6. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb:

Skor yang diperoleh


= x 100%
90

PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( A) 90 A 100
Baik (B) 75 B < 90
Cukup (C) 60 C < 74

KUNCI JAWABAN 43
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

44 KUNCI JAWABAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
EVALUASI

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1. RPP dikembangkan secara rinci mengacu pada, kecuali ....


a. silabus
b. buku teks pelajaran
c. buku panduan guru
d. kompetensi indi dan kompetensi dasar

2. Dalam menyusun RPP hendaknya guru memperhatikan prinsip-prinsip


pembelajaran yang mendidik berikut kecuali:
a. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu
b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar
c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah
d. proses pembelajaran dilakukan di lingkungan sekitar

3. Komponen yang harus ada dalam RPP adalah kecuali ...


a. data sekolah/madrasah
b. materi pembelajaran
c. tujuan pembelajaran
d. indikator pencapaian kompetensi

4. Pertama kali yang harus dilakukan dalam penyusunan RPP adalah ....
a. pengkajian silabus
b. pengkajian buku pelajaran
c. pengkajian RPP sebelumnya yang sudah ada
d. pengkajian permendikbud

5. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan berdasarkan ....


a. Kompetensi Inti
b. Kompetensi Dasar
c. Standar Kompetensi
d. Tujuan Pembelajaran

EVALUASI 45
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud

6. Seorang guru IPA ingin menuntaskan KD "Membuat proyek miniatur


jembatan atau bangunan dengan memanfaatkan konsep gaya." Metode
yang disarankan untuk dilakukan guru dalam pembelajaran untuk
mencapai kompetensi tersebut adalah ....
a. menjelaskan teori tentang miniatur jembatan atau bangunan
b. mendiskusikan pentingnya miniatur jembatan atau bangunan
c. mendemonstrasikan pembuatan miniatur jembatan atau bangunan
d. praktikum membuat miniatur jembatan atau bangunan

7. Dalam pendahuluan pembelajaran, kegiatan yang dapat dilakukan adalah


kecuali ....
a. memeriksa pekerjaan rumah materi pelajaran yang telah dilakukan
b. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari
c. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan
d. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

8. Soal Pilihan Ganda dapat digunakan untuk menilai kompetensi ....


a. pengetahuan
b. keterampilan
c. sosial
d. sikap

9. Suatu indikator dibuat dengan rumusan Melakukan percobaan faktor-


faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim. Indikator pencapaian
kompetensi tersebut merupakan indikator untuk kompetensi ....
a. pengetahuan
b. keterampilan
c. sosial
d. sikap

10. Dalam kurikulum 2013, bentuk instrumen untuk menilai ranah sikap
adalah kecuali....
a. soal pilihan ganda
b. lembar penilaian diri
c. lembar pengamatan
d. jurnal

46 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
PENUTUP

Demikian telah kami susun Modul Guru Pembelajar Kelompok Kompetensi I untuk guru IPA
SMP. Modul ini diharapkan dapat membantu Anda meningkatkan pemahaman terhadap
materi Pengembangan RPP. Selanjutnya pemahaman ini dapat Anda implementasikan
dalam pembelajaran di sekolah masing-masing demi tercapainya pembelajaran yang
berkualitas.

Materi dalam modul ini tidak terlalu sulit untuk dipelajari sehingga mudah dipahami. Modul
ini berisikan konsep-konsep inti dan petunjuk-petunjuk praktis dalam pengembangan RPP
dengan bahasa yang mudah dipahami. Anda dapat mempelajari materi dan berlatih melalui
berbagai aktivitas, tugas, latihan, dan soal-soal yang telah disajikan.

Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan modul ini yang masih terus
dikembangkan untuk mencapai taraf kualitas sempurna. Oleh karena itu, saran-saran yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan lebih lanjut. Sekian dan
terima kasih, semoga sukses, dan mendapat ridho-Nya.

PENUTUP 4747
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru danTenaga Kependidikan - Kemendikbud

48 PENUTUP
KELOMPOK KOMPETENSI I
DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, A., H. dkk.( 2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.


Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Permendikbud No. 103
Tahun 2014 Tentang Pembelajaran di Sekolah, Jakarta
Mulyasa, E. (2008). KTSP, Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung. Rosda
Muslich, M. (2008). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
kompetensi, Jakarta : Kencana.
Slameto, (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA 47
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemendikbud

48 DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK KOMPETENSI I
GLOSARIUM

RPP : rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci


mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku
panduan guru

GLOSARIUM 49
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

50 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI I
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
MODUL GURU PEMBELAJAR
MATA PELAJARAN IPA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KELOMPOK KOMPETENSI I

BUMI DAN TATA SURYA


Penulis:
Moch. Erwin Maulana, M.Si., dkk.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
MODUL GURU PEMBELAJAR

MATA PELAJARAN IPA


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KELOMPOK KOMPETENSI I

BUMI DAN TATA SURYA

Penulis:
Moch. Erwin Maulana, M.Si.
Savina Melia, M.Si.
Ir. Santa, M.P., M.Sc.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
11
MODUL GURU PEMBELAJAR

MATA PELAJARAN IPA


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KELOMPOK KOMPETENSI I

BUMI DAN TATA SURYA

Penanggung Jawab
Dr. Sediono, M.Si.

Penyusun
Moch. Erwin Maulana, M.Si. (022-4231191, merwinmaulana@gmail.com)
Savina Melia, M.Si. (022-4231191, sv.melia77@gmail.com)
Ir. Santa, M.P., M.Sc. (022-4231191, santavedca@yahoo.com)

Penyunting
Dian Indriany, M.Si.

Penyelia
Dr. Andi Rachmat, M.Si.
Dr. Wahyu Sopandi, M.A.

Desainer Grafis/ Penata Letak


M. Asep Ferry Ginanjar

Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP)


merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan
hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi
guru (UKG) untuk kompetensi pedagogi dan profesional pada akhir tahun 2015.
Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam
penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan
menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG
diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru
Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen
perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru
Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, dalam jaringan atau daring
(online), dan campuran (blended) tatap muka dengan online.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan dan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru
sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut

KATA SAMBUTAN iii


PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

adalah modul untuk program GP tatap muka dan GP online untuk semua mata
pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP
memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas
kompetensi guru.

Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.

Jakarta, Februari 2016


Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan

Sumarna Surapranata, Ph.D.


NIP. 195908011985032001

iv KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP, Fisika SMA, Kimia SMA dan Biologi
SMA. Modul ini merupakan model bahan belajar (learning material) yang dapat
digunakan guru untuk belajar lebih mandiri dan aktif.

Modul Guru Pembelajar disusun dalam rangka fasilitasi program peningkatan


kompetensi guru paska UKG yang telah diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Materi modul dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Guru sesuai Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru yang dijabarkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi
Guru.

Modul Guru Pembelajar untuk masing-masing mata pelajaran dijabarkan ke


dalam 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Materi pada masing-masing modul
kelompok kompetensi berisi materi kompetensi pedagogi dan kompetensi
profesional guru mata pelajaran, uraian materi, tugas, dan kegiatan
pembelajaran, serta diakhiri dengan evaluasi dan uji diri untuk mengetahui
ketuntasan belajar. Bahan pengayaan dan pendalaman materi dimasukkan pada
beberapa modul untuk mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kegunaan dan aplikasinya dalam pembelajaran maupun
kehidupan sehari hari.

Modul ini telah ditelaah dan direvisi oleh tim, baik internal maupun eksternal
(praktisi, pakar, dan para pengguna). Namun demikian, kami masih berharap
kepada para penelaah dan pengguna untuk selalu memberikan masukan dan
penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi terkini.

KATA PENGANTAR v
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Besar harapan kami kiranya kritik, saran, dan masukan untuk lebih
menyempurnakan isi materi serta sistematika modul dapat disampaikan ke
PPPPTK IPA untuk perbaikan edisi yang akan datang. Masukan-masukan dapat
dikirimkan melalui email para penyusun modul atau ke: p4tkipa@yahoo.com.

Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para


pengarah dari jajaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Manajemen, Widyaiswara, Staf PPPPTK IPA, Dosen, Guru, dan Kepala Sekolah
serta Pengawas Sekolah yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian modul ini.
Semoga peran serta dan kontribusi Bapak dan Ibu semuanya dapat memberikan
nilai tambah dan manfaat dalam peningkatan kompetensi guru IPA di Indonesia.

Bandung, April 2016


Kepala PPPPTK IPA,

Dr. Sediono, M.Si.


NIP. 195909021983031002

vi KATA PENGANTAR
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

DAFTAR ISI
Hal

KATA SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Peta Kompetensi 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Cara Penggunaan Modul 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 5
TANAH DAN KEHIDUPAN
A. Tujuan 5
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 6
C. Uraian Materi 6
D. Aktivitas Pembelajaran 22
E. Latihan/Kasus/Tugas 27
F. Rangkuman 29
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 29

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 31
BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN
A. Tujuan 32
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 32
C. Uraian Materi 32
D. Aktivitas Pembelajaran 52
E. Latihan/Kasus/Tugas 55

DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL vii


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

F. Rangkuman 57
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 58

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 59
KEBUMIAN
A. Tujuan 59
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 59
C. Uraian Materi 59
D. Aktivitas Pembelajaran 75
E. Latihan/Kasus/Tugas 77
F. Rangkuman 78
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 79

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 81
TATA SURYA
A. Tujuan 81
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 81
C. Uraian Materi 82
D. Aktivitas Pembelajaran 98
E. Latihan/Kasus/Tugas 99
F. Rangkuman 100
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 100

KUNCI JAWABAN 101

EVALUASI 103

PENUTUP 109

DAFTAR PUSTAKA 111

GLOSARIUM 113

viii DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

DAFTAR TABEL
Hal

Tabel 1 Kompetensi guru mapel dan indikator pencapaian kompetensi 2

Tabel 1.1 Klasifikasi tekstur tanah 12

Tabel 1.2 Layanan ekosistem dan organisme tanah yang berperan 20

Tabel 2.1 Tanaman-tanaman transgenik 45

Tabel 3.1 Karakteristik Lapisan Internal Bumi 60

DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL ix


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar 1.1 Fungis-fungsi Tanah 7

Gambar 1.2 Komposisi tanah berdasarkan volume 9

Gambar 1.3 Profil tanah 13

Gambar 1.4 Kumpulan organisma dalam profil tanah 15

Gambar 1.5 Berbagai jenis organisma tanah 17

Gambar 1.6 Jaring-jaring makanan berbasis di tanah 20

Gambar 2.1 Minuman yoghurt 38

Gambar 2.2 Tempe 38

Gambar 2.3 Metode kloning pada domba dolly 41

Gambar 2.4 Daun kacang non-transgenik dan transgenik yang tahan serangan hama 44

Gambar 2.5 Proses inseminasi buatan 48

Gambar 2.6 Biokreaktor sel hewan 50

Gambar 3.1 Model struktur internal bumi 63

Gambar 3.2 Zona bayangan gelombang P (P-wave shadow zone) 65

Gambar 3.3 Zona bayangan gelombang S (S-wave shadow zone) 65

Gambar 3.4 Gelombang P yang mengalami pemantulan di dalam inti bumi 66

Gambar 3.5 Lempeng-lempeng tektonik yang menyelimuti bumi 67

Gambar 3.6 Tipe tumbukan 68

Gambar 3.7 Tipe subduksi 68

Gambar 3.8 Tipe divergen 68

Gambar 3.9 Tipe transform 69

x DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

Gambar 3.10 Illustrasi pertemuan lempeng indo-australia dengan lempeng 69

Gambar 3.11 Episentrum gempa yang terjadi dalam selang tahun 1963-1998 70

Gambar 3.12 Arah dan pergerakan gelombang P dan gelombang S 71

Gambar 3.13 Arah dan pergerakan gelombang love dan gelombag rayleigh 72

Gambar 3.14 Pembentukan gunung api di zona subduksi 73

Gambar 3.15 Letusan gunung api dan berbagai potensi bahayanya 74

Gambar 4.1 Matahari 82

Gambar 4.2 Planet superior dan planet interior 85

Gambar 4.3 Transit venus 86

Gambar 4.4 Citra pluto 87

Gambar 4.5 Citra ceres yang diambil menggunakan wahana angkasa dawn milik nasa 87

Gambar 4.6 Illustrasi sabuk kuiper 88

Gamba r 4.7 Spektrum gelombang elektromagnetik 89

Gambar 4.8 Kemiringan sumbu rotasi bumi 91

Gambar 4.9 Revolusi bumi dan waktu terjadinya musim di belahan bumu utara 92

Gambar 4.10 Fase bulan 93

Gambar 4.11 Posisi matahari, bumi, dan bulan pada saat gerhana bulan 94

Gambar 4.12 Posisi matahari, bumi, dan bulan pada saat gerhana matahari 95

Gambar 4.13 Illustrasi orbit bulan terhadap bidang ektipita 95

Gambar 4.14 Pasang purnama terjadi saat fase bulan mati dan bulan purnama 97

Gambar 4.15 Pasang perbani terjadi saat fase seperempat pertama dan seperempat
97
ketiga

Gambar 4.16 Model tata surya yang digunakan 98

Gambar 4.17 Kedudukan planet pada saat oposisi, elongasi, dan konjungsi 99

DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL xi


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

xii DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL


KELOMPOK KOMPETENSI I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru mempunyai kewajiban untuk selalu memperbaharui dan meningkatkan


kompetensinya melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
sebagai esensi pembelajar seumur hidup. Untuk bahan belajar (learning material)
guru, dikembangkan modul yang menuntut guru belajar lebih mandiri dan aktif.

Modul yang berjudul Bumi dan Sistem Tata Surya merupakan modul untuk
kompetensi profesional guru pada kelompok kompetensi I. Materi pada modul
dikembangkan berdasarkan kompetensi profesional guru pada Permendiknas
nomor 16 tahun 2007.
Setiap materi bahasan dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang memuat
tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran,
latihan/tugas, rangkuman, umpan balik dan tindak lanjut.

Di dalam modul kelompok kompetensi I ini, pada bagian pendahuluan


diinformasikan tujuan secara umum yang harus dicapai oleh guru pembelajar
setelah membaca modul ini. Peta kompetensi yang harus dikuasai guru pada
kelompok kompetensi I, ruang lingkup, dan saran penggunaan modul. Setelah
guru mempelajari modul ini diakhiri dengan evaluasi untuk pengujian diri.

B. Tujuan

Setelah guru mempelajari modul ini diharapkan: menjelaskan konsep konsep


pada materi kompetensi profesional yang terdiri atas Tanah dan Kehidupan,
Bioteknologi dan Produksi Pangan, Kebumian, dan Tata Surya.
.

PENDAHULUAN 1
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

C. Peta Kompetensi

Kompetensi Guru Mata Pelajaran dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang


diharapkan tercapai melalui belajar dengan modul ini tercantum pada tabel 1
berikut:

Tabel 1. Kompetensi guru mapel dan indikator pencapaian kompetensi


Kompetensi Guru Mapel Indikator Esensial
Memahami konsep-konsep, Menjelaskan pengertian dan prinsip dasar
hukum-hukum, dan teori-teori bioteknologi
IPA serta penerapannya Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam
secara fleksibel. bidang pangan

Menjelaskan fungsi tanah bagi kehidupan


Mengidentifikasi organisme-organisma dalam
tanah
Menjelaskan keterkaitan atara tanah dan
kehidupan
Menjelaskan struktur Bumi
Menjelaskan hubungan struktur bumi dengan
peristiwa gempa bumi dan gunung api
Menjelaskan karakteristik matahari, planet,
Bulan, dan benda angkasa lainnya
Menjelaskan pengaruh radiasi matahari
terhadap kehidupan di Bumi
Menjelaskan gerakan Bumi dan Bulan terhadap
matahari
Menjelaskan pengaruh pergerakan Bumi dan
Bulan bagi kehidupan di Bumi

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu Bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul kelompok kompetensi
I, tujuan belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran,
ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran
berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas
Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak
Lanjut Bagian akhir terdiri dari Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas, Evaluasi
dan Penutup.

2 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMA

Rincian materi pada modul adalah sebagai berikut:


1. Tanah dan Kehidupan;
2. Bioteknologi dan Produksi Pangan;
3. Kebumian;
4. Tata Surya.

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran


sesuai dengan skenario setiap penyajian materi. Langkah-langkah belajar secara
umum adalah sbagai berikut.

Mengkaji
Pendahuluan
materi modul

Melakukan aktivitas
pembelajaran
( diskusi/
ekperimen/latihan)

Latihan Soal Presentasi


Review Uji dan
Kompetensi Konfirmasi

Gambar 1. Alur penggunaan modul

Deskripsi Kegiatan
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada guru
pembelajar untuk mempelajari:
latar belakang yang memuat gambaran materi ajar.
tujuan penyusunan modul mencakup tujuan semua kegiatan
pembelajaran setiap materi ajar.

PENDAHULUAN 3
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

kompetensi atau indikator yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui


modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran.
langkah-langkah penggunaan modul.
2. Mengkaji Materi
Pada kegiatan guru pembelajar mempelajari materi ajar yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru
pembelajar dapat mempelajari materi secara individual atau kelompok.
3. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini guru pembelajar melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rambu-rambu/intruksi yang tertera pada modul baik berupa diskusi
materi, melakukan eksperimen, dan latihan.
Pada kegiatan ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan
data dan mengolah data sampai membuat kesimpulan kegiatan.
4. Presentasi dan Konfirmasi
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan, sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dibahas bersama.
5. Latihan Soal
Pada kegiatan ini peserta menganalisis dan menjawab soal yang kualitas
dan tingkat kesukarannya setara soal UKG.
6. Review Kegiatan
Pada kegiatan ini peserta dan penyaji mereview materi.

4 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

TANAH DAN KEHIDUPAN

Tanah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Siklus hidup manusia
awal sekali berasal dari tanah, hidup di atas tanah dengan mendapatkan
kebutuhan hidupnya dari tanah, melakukan berbagai aktivitas kehidupannya di
bumi di atas tanah, dan akhirnya pada saat meninggal akan kembali ke tanah,
menjadi unsur-unsur dan komponen-komponen tanah seperti semula.

Tanah tidak seperti benda mati yang dapat diperlakukan sekendaknya oleh
manusia, tapi diperlakukan dengan baik agar manusia mendapatkan layanan
ekosistem tanah yang baik secara terus menerus. Untuk dapat memanfaatkan
tanah dengan baik secara berkelanjutan maka kita pertu memahami fungsi-fungsi
tanah bagi kehidupan manusia, karakteristik tanah, organisme tanah dan
ekosistem tanah.

Tanah dan organisme tanah merupakan salah satu materi pokok dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama. Di dalam
kurikulum 2013 guru dituntut untuk aktif menggali informasi secara mandiri baik
melalui eksperimen, buku, televisi maupun internet. Guru diharapkan dapat
mengikuti perkembangan jaman seiring sejalan dengan kemajuan dan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan materi ini diharapkan guru mendapatkan
informasi dan pengalaman belajar tentang materi fungsi tanah dan organisme
tanah.

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini diharapkan pembelajar akan dapat menganalisis


fungsi tanah bagi kehidupan khususnya organisme tanah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 55


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengenal fungsi tanah bagi kehidupan

2. Mengidentifikasi karakteristik tanah

3. Mengidentifikasi organisme tanah

4. Menganalisis ekosistem tanah

C. Uraian Materi

1. Sifat dan Ciri Tanah

1.1. Fungsi Tanah Secara Umum

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang tersusun dari mineral (cadas,
pasir, endapan lumpur, tanah liat), udara, air, dan bahan organik (organisme
hidup, sisa-sisa tanaman dan hewan). Tanah adalah campuran dari batuan
pecah, mineral, organisme hidup, dan bahan organik yang melapuk disebut
humus. Humus berwarna gelap, lunak dan kaya akan nutrient (unsur-unsur
hara). Tanah juga mengandung udara dan air..

Definisi yang sangat mendasar: tanah adalah campuran mineral dan bahan
organik terdapat dalam permukaan bumi yang dapat digunakan sebagai medium
untuk pertumbuhan tanaman.

Definisi yang lebih lengkap adalah sebagai berikut: campuran mineral dan
bahan organik pada permukaan bumi yang telah mengalami perubahan akibat
pengaruh genetik dan lingkungan seperti iklim, organisme, relief/topografi,
bahan induk ,dan waktu.

Tanah memiliki banyak fungsi diantaranya adalah : 1) medium untuk


pertumbuhan tanaman 2) habitat bagi organisme tanah 3) pendaur ulang nutrien
dan limbah organik, 4) penyedia dan pemurni air, 5) media pembuatan
bangunan. (Lihat Gambar 1.1). Selain yang disebutkan tadi apalagi fungsi tanah
yang anda ketahui?

6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

Gambar 1.1 Fungis-fungsi Tanah

a. Medium untuk Pertumbuhan Tanaman

Tanah secara fisik merupakan bahan yang menunjang dan mendukung


pertumbuhan tanaman. Tanah mengandung pori-pori yang memungkinkan gas
seperti oksigen dan karbondioksida bisa keluar masuk tanah. Pori-pori juga
menyerap air dan menahannya untuk digunakan tanaman. Daya mengikat air
dari tanah esensial untuk kelangsungan hidup tanaman dan organisme. Tanah
dalam yang merupakan campuran sempurna dari pasir, lempung, dan tanah
liat memunginkan tanaman bisa hidup pada musim kemarau panjang. Untuk
menunjang pertumbuhan tanaman, tanah harus mempunyai:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 7


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

nutrien (ada 18 nutrien esensial), Aerasi (O2), air, sifat fisik yang menunjang.

b. Habitat untuk Organisme Tanah

Tanah merupakan habitat bagi organisme tanah seperti mamalia, serangga,


dan reptil, protozoa, bakteri, jamur dan nematoda. Keberadaan organisme dalam
habitatnya di dalam tanah akan menentukan kesuburan tanah.

c. Pendaur ulang Nutrien dan Limbah Organik

Tanah merupakan sistem alami untuk pendaur ulangan nutrien dan limbah
organik. Limbah dan bahan organik dari tanaman, hewan , dan manusia terurai
dan terasimilasi menjadi tanah dan selanjutnya menjadi humus. Tanah mampu
mengadsorpsi dan melindungi sejumlah besar humus dan nutrien yang dilepas
selama pembentukan humus diubah kedalam bentuk yang bisa digunakan
untuk tanaman dan organisme lain.

d. Penyedia dan Pemurni Air

Air yang mengalami infiltrasi ke dalam tanah saat hujan dapat digunakan oleh
vegetasi atau masuk ke dalam lapisan air tanah. Polutan yang terbawa air hujan
atau yang masuk ke dalam air saat air berinfiltrasi ke dalam lapisan tanah
dapat dikeluarkan dari air perkolasi pada lapisan tanah yang lebih dalam,
sehingga memurnikan dan membersihkan air. Ada juga proses-proses dalam
tanah yang dapat membunuh organisme-organisme yang berpotensi
menyebabkan penyakit.

e. Media Pembuatan Bangunan

Tanah adalah bahan penting untuk pembuatan bangunan seperti untuk


membuat bata (bricks), genting, bahkan untuk membuat pondasi bagi bagunan
yang akan didirikan. Tanah menyediakan pondasi untuk jalan, jembatan,
bandara, bangunan, rumah.

1.2. Komposisi Tanah

Tanah terdiri dari bahan-bahan yang hidup dan tidak hidup dalam bentuk:
padat, cair, dan gas. Bahan organik dan mineral dalam tanah berbentuk padat.
Udara dan air yang bergerak melalui pori-pori tanah. Sekira 45% dari volume
tanah adalah mineral, 5% bahan organik dan 50% adalah udara dan air (lihat
Gambar 1.2).

8 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

a. Bahan Organik Tanah

Bahan Organik tanah tersusun dari berbagai zat organik. Berasal dari tanaman,
hewan, dan mikroorganime tanah, sumber (pool) bahan organik dibagi dalam
empat kategori. Pertama adalah organisme hidup dan akar, mencapai kurang
dari 5% dari total sumber. Kedua

Gambar 1.2 Komposisi Tanah Berdasarkan Volume

adalah residu dari tanaman mati , hewan mati dan organisme tanah yang
belum terdekomposisi (<10%). Ketiga adalah bahan organik yang telah
mengalami dekomposisi dengan cepat (20-45%). Keempat adalah bahan
organik yang telash stabil (humus) yang tetap ada setelah mengalami
dekomposisi lebih jauh oleh mikroorganisme tanah (50-80%).

Bahan organik stabil, atau humus, adalah bahan organik tanah yang memberi
keuntungan jangka panjang bagi petani. Setelah terjadi dekomposi yang cepat,
terjadilah campuran stabil dan kompleks dari senyawa anorganik , yang
berdekomposisi dengan lambat (selama sekira 3% per tahun). Humus adalah
adalah campuran partikel-partikel tanah kecil dan senyawaan kimia kompleks
yang larut yang digunakan oleh banyak organisme. Humus mengandung gula,
gums, resins, proteins, lemak, malam, dan lignin. Campuran ini memainkan
peranan penting dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 9


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Humus memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah dalam beberapa cara,
diantaranya sebagai berikut:

Humus memperbaiki struktur tanah dengan cara mengikat atau


merekat partikel-partikel mineral yang kecil menjadi agregat yang lebih
besar sehingga membuat angregat yang lebih besar dan membuat pori-
pori tanah yang dapat dilewati dengan baik oleh air dan udara.

Humus memperbaiki retensi air dan pelepasannya kepada tanaman.

b. Mineral

Mineral tanah adalah bahan anorganik yang mengandung sekira enam puluh
empat unsur. Mineral tersebut berasal dari bahan bahan yang diberikan manusia
seperti pupuk dan kapur, serta dari bahan-bahan yang mengalami pelapukan
seperti tanaman dan hewan. Enam belas unsur merupakan bahan yang esensial
untuk pertumbuhan tanaman . Bahan-bahan tersebut adalah karbon, hidrogen,
oksigen, fosfor, potasium, nitrogen, sulfur, kalsium, besi, magnesium, klor,
tembaga, boron, mangan, molibden, dan boron. Udara dan air menyediakan
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen; sedangkan unsur-unsur yang lainnya
berasal dari tanah.

c. Air dan Udara

Air dan udara di dalam tanah dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Tanah
mengadsorpsi sejumlah besar air pada musim hujan, dan air yang
takteradsorpsi terdrainase habis jika tidak dilakukan upaya konservasi tanah.
Jumlah uap air dalam tanah bervariasi tergantung kepada kondisi iklim dan
drainase air.

d. Pori-pori Tanah

Tanah memiliki ruang-ruang kecil yang disebut pori-pori tanah. Pori-pori tersebut
terletak diantara bahan-bahan padat, di dalamnya terdapat gas dan cairan yang
penting bagi pertumbuhan tanaman dan mikroorganisme. Bahan padat
menahan dan menyediakan nutrien sehingga bisa digunakan oleh organisme
untuk pertumbuhannya..

10 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

PERHATIKAN LEBIH DALAM: sebutkan komponen-komponen tanah lainnya


yang belum disebutkan di atas!

1.3. Sifat-sifat Tanah

Agar kita dapat menafaatkan tanah dengan baik maka kita perlu mengenal sifat-
sifat tanah; yang terdiri dari sifat fisik, sifat kimia dan, sifat biologi tanah.

a. Sifat-sifat fisik tanah.

Sifat-sifat fisika tanah ditentukan oleh jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan
komposisi mineral dan partikel-partikel tanah. Selain itu di pengaruhi pula oleh
macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori tanah, serta
perbandingan air dan udara yang menempati pori-pori tanah pada waktu tertentu.
Diantara sifat fisik tanah yang penting adalah struktur dan tekstur tanah.

Struktur Tanah. Perlu diketahui bahwa tanah tersusun dari partikel partikel
terkecil yang disebut partikel primer. Partikel primer tanah itu bahannya adalah
pasir, debu, dan liat. Partikel-partikel primer bergabung menjadi gumpalan-
gumpalan karena direkat oleh bahan organik, oksida besi atau bahan-bahan lain.
Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-
beda. Inilah yang disebut dengan struktur tanah. Contohnya adakah struktur
tanah granular ditemukan di permukaan atau lapisan (horizon) bawah di
daerah curah hujan tinggi. Struktur tiang atau prisma sering dijumpai lapisan
bawah daerah kering.

Tekstur Tanah. Tekstur tanah adalah klasifikasi secara kualitatif mengenai


kondisi suatu tanah berdasarkan tekstur fisiknya. Pengujian dan penerapan
tekstur tanah diterapkan di lapangan maupun di laboratorium. Kategori utama
dari tekstur tanah yaitu tanah berpasir, liat atau lempung, dan geluh atau lanau,
berdasarkan distribusi ukuran partikel tanah yang didapatkan dengan
pengayakan. Kualitas tekstur tanah yang didapatkan bisa digunakan untuk
berbagai penerapan, misal komoditas pertanian yang cocok untuk ditanam
hingga kondisi dan perubahan lingkungan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 11


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Tabel 1.1 Klasifikasi Tekstur Tanah

Jenis tanah Diameter partikel


(mm)

Liat <0.002
Lanau/lempung 0.002-0.05
Berpasir sangat halus 0.05- 0.10
Berpasir halus 0.19- 0.25
Bepasir sedang 0.25- 0.50
Berpasir kasar 0.50-1.00
Berpasir sangat kasar 1.00-2.00

Secara sederhana tekstur tanah dapat diketahui melalui pengamatan. Sampel


tanah diambil kemudian dirasakan di tangan. Rasa agak licin, agak lekat, dapat
dibentuk bola agak teguh dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah
hancur, kemungkinan tekstur tanahnya lempung berliat.

Rasa tidak kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh,
dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, kemungkinan
tekstur tanahnya lempung

Rasa kasar sangat jelas, tidak melekat, tidak dapat dibentuk bola dan gulungan,
kemungkinan tekstur tanahnya pasir.

Selain struktur dan tekstur tanah ada juga sifat fisik tanah berupa daya mengikat
air dan dan porositas tanah. Coba cari informasinya lebih jauh di internet.

b. Sifat Kimia Tanah

Tanah merupakan media terjadinya reaksi-reaksi kimia sehingga memiliki sifat-


sifat kimia. Sifat kimia tersebut diantaranya adalah: (1) derajat keasaman (pH),
(2) kejenuhan basa, (3) kapasitas tukar kation, (4) kandungan unsur-unsur hara
misalnya nitrogen, karbon dan mineral. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
sifat-sifat kimia tanah seperti di atas cobalah anda cari informasinya di internet.

c. Sifat Biologi Tanah

Sifat biologi tanah merupakan sifat tanah karena keberadaan organisme dan
aktivitasnya di dalam tanah. Sifat biologi tanah diantaranya adalah: (1) total

12 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

mikroorganisme tanah, (2) jumlah fungi tanah, (3) jumlah bakteri tanah, (4) total
respirasi tanah

Untuk mengetahui lebih jauh tentang sifat-sifat kimia tanah seperti di atas
cobalah anda cari informasinya di internet.

1.4. Profil Tanah

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman
tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Profil tanah
terdiri dari lapisan-lapisan tanah secara vertikal dari atas ke bawah adalah:
lapisan atas (top soil), sub soil, bahan induk, dan bedrock.

Tanah terbentuk dari bahan induk melalui proses pembentukan tanah yang
berbeda dari proses pelapukan batuan yang menghasilkan bahan induk . Saat
tanah terbentuk dari bahan induk, terbentuklah lapisan-lapisan tanah yang
mempunyai ciri-ciri yang berbeda yang disebut profil tanah.(Lihat Gambar 1.3).

Profil tanah ketebalannya bervariasi dari beberapa sentmeter hingga


beberapa meter. Profil tanah ada yang terbentuk secara alami atau terbentuk
karena kegiatan manusia
(pengolahan tanah, reklamasi,
perbaiakan). Profil tanah adalah
lapisan-lapisan yang tampak
memiliki tekstur yang berbeda.
Lapisan-lapisan tanah tersebut
dirangkum sebagai berikut:

a) Bahan organik :
terdiri dari seresah dan residu-
tanaman dalam bentuk yang
tak terdekomposisi.

Gambar 1.3 Profil Tanah

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 13


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

b) Topsoil: terdiri dari bahan organik yang tercampur dengan


mineral. Adanya mineral yang tercampur dengan bahan organik
ini merupakan tempat yang disukai untuk hidup organisme tanah.
Adapun campuran yang menyusunnya adalah besi, tanah
liat,aluminium,bahan organik, dan bahan-bahan lainnya yang larut
air.
c) Subsoil: Lapisan ini terbentuk oleh lapisan bahan induk yang
berubah secara kimia atau fisika. Lapisan ini tersusun dari besi,
liat, aluminum dan senyawaan organik. Proses pembentukannya
disebut iluviasi.
d) Bahan induk: Lapisan ini merupakan sedimen batuan terbentuk
karena pelapukan dari lapisan bawahnya . Lapisn ini mengandung
senyawaan yang mudah larut.
e) Bedrock/lapisan batu cadas: Lapisan ini merupakan
pembentuk bahan induk. Sebagian lapisan ini mengalami
pelapukan. Tidak seperti pada lapisan atas, lapisan E ini
merupakan lapisan batu cadas yang keras yang tak dapat digali
dengan tanah Lapisan ini kira-kira 16 meter di bawah lapisan
lain.

2. Organisme Tanah

2.1. Profil Tanah dan Organisme Tanah

Tanah adalah tempat hidup bagi sebagian biodiversitas dunia. Organisme


tanah, kehidupan tanah, biota tanah, fauna tanah, atau adafon adalah istilah
yang menunjukkan adanya kumpulan organisme yang sebagian besar dalam
siklus hidupnya berada dalam profil/lapisan tanah tertentu, atau berada pada
batas antara tanah dan seresah. Organisme tersebut termasuk cacing tanah,
nematoda, protozoa, fungi, bakteri dan macam-macam arthropoda.. Kumpulan-
kumpulan organisme dalam profil tanah dibagi dalam tiga kelompok: epedafon,
hemiedafon, dan eudafon (Lihat Gambar 1.4).

14 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

Gambar 1.4 Kumpulan Organisme dalam Profil


Tanah
Bagian hidup dari bahan organik termasuk berbagai mikro-organismsa seperti
bakteri, virus, fungi, protozoa dan alga. Termasuk juga akar tanaman, serangga,
cacing tanah, dan hewan besar seperti tikus, cecurut, kelinci, yang
menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di dalam tanah . Bagian hidup
dari tanah mewakili sekira 5 pesen dari total bahan organik.

Mikroorganisme, cacing tanah dan serangga membentuk memecah-mecah sisa-


sisa tanaman dengan cara mengingesti dan mencampur bahan tersebut
dengan mikroorganisme dan mineral dalam tanah dalam proses daur ulang
energi dan nutrien tanaman. Zat perekat pada permukaan cacing tanah dan zat
yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri membantu mengikat partikel-partikel
tanah. . Kotoran cacing tanah merupakan aggregat (bahan-bahan yang terikat)
yang lebih kuat daripada tanah sekitarnya sebagai akibat pencampuran bahan
organik dan bahan mineral tanah, serta mukosa intestine cacing tanah. Oleh
karena itu organisme tanah bertanggungjawab untuk menjaga ketersediaan
udara dan air, menyediakan nutrien untuk makanan, memecah polutan dan
menjaga struktur tanah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 15


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

2.2. Jenis-jenis Organisme Tanah

Berdasarkan ukurannya dapat tidaknya dilihat dengan mata organisme tanah


dikelompokkan dalam mikroflora, mikrofauna, mesofauna dan makrofauna.
Mikroflora adalah tumbuhan bersel satu misalnya bakteri, dan fungi. Hewan-
hewan kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang seperti protozoa dan
nematoda termasuk ke dalam mikrofauna. Hewan sangat kecil tapi masih bisa
dilihat dengan mata telanjang disebut mesofauna contohnya nematoda, dan
beberapa serangga. Hewan yang bisa dilihat dengan mata telanjang dengan
mudah karena ukurannya besar disebut makrofauna contohnya beberapa
artropoda, serangga, cacing, moluska, dan mamalia. Untuk mengetahui bentuk-
bentuk organisme tadi silakan lihat Gambar 1.5. Di bawah ini adalah deskripsi
dari organisme-organisme yang disebutkan di atas.

a. Bakteri.

Bakteri penghuni tanah dikelompokkan dalam dekomposer ( bakteri pengurai),


mutualis, patogen, atau kemoautotrof . Bakteri yang memperbaiki kualitas tanah
memakan organisme tanah, mengurai bahan organik , menjaga ketersediaan
nutrient dalam zona akar, memperbaiki struktur tanah, berkompetisi dengan
organisme penyebab penyakit, dan memfilter dan mendegradasi polutan di
dalam tanah.

b. Protozoa.

Protozoa adalah mikroba bersel tunggal pemakan bakteri. Bakteri mengandung


nitrogen lebih tinggi dari yang bisa digunakan oleh protozoa dan beberapa
ammonium (NH4) dilepaskan untuk tanaman . Protozoa juga mencegah
beberapa pathogen tanaman menjadi sumber makanan bagi nematoda.

c. Fungi.

Fungi tumbuh sebagai benang-benang panjang yang disebut hifa (panjangnya


hingga beberapa meter), benang-benang itu ada di antara partikel-parikel tanah,
batu dan akar. Fungi bisa dikelompokkan sebagai pengurai (dekomposer),
mutualis, atau pathogen.

16 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

Fungi mikoriza membentuk koloni pada akar tanaman membentuk hubungan


simbiosis mutualisma dengan tanaman. Simbiosis mutualisma adalah asosiasi
yang erat dan lama antara dua atau lebih organisme yang berbeda spesies
yang saling mengintungkan. Mikoriza meningkatkan luas permukaan sekitar
akar tanaman, yang memungkinkan tanaman menjangkau nutrien dan air (lebih
jauh) yang tanfa mikoriza tidak mungkin dapat tersedia.

d. Nematoda.

Nematoda adalah cacing gilig sangat kecil/renik yang tidak bersegmen.


Nematide hidup pada lapisan air dalam ruang-ruang tanah. Kebanyakan
spesies bersifat menguntungkan, memakan bakteri, fungi, dan nematode lain,
tetapi beberapa spesies berbahaya karena dapat memakan akar-akar
tanaman. Nematoda mendistribusikan bakteri dan fungi melalui tanah pada saat
bergerak. Nematoda predator dapat memakan nematode pemakan tanaman
atau mennghambat nematode itu mencapai akar.

Gambar 1.5 Berbagai jenis organisme tanah

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 17


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

e. Arthropoda

Artropoda tanah adalah hewan kecil seperti serangga, laba-laba, dan kutu.
Ukurannya bervariasi dari yang mikroskopik hingga beberapa inci. Umumnya
artropoda hidup dekat dengan permukaan tanah. Artropoda memperbaiki
kualitas tanah dengan mengaduk-aduk tanah saat melubang, meletakkan
kotoran, mengendalikan organisme penyebab penyakit, menstimulasi aktivitas
mikroba, meningkatkan dekomposisi melalui perombakan bahan organik dan,
dan mengatur populasi rantai makanan tanah.

f. Cacing tanah

Cacing tanah memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam tanah. Ada cacing yang
digunakan untuk membuat kompos, ada cacing yang memperbaiki struktur
tanah karena aktivitasrnya berlubang, mengaduk tanah, dan memakan bahan
organik tanah. Lubang cacing di dalam tanah disebut biopori. Selain mengaduk-
aduk tanah, cacing juga memakan tanah sehingga melewati saluran pencernaan
dan keluar melalui anus yang disebut kascing. Biopori dan kascing, bisa
membuat aerasi tanah meningkat, teksturna gembur, ketersediaan nutrient
meningkat sehingga tanah menjadi subur. Untuk dapat melihat biopori dan
kascing lakukan budidaya cacing seperti dalam

UNTUK DIPERHATIKAN:

1. Jamur atau fungi sebagian dari siklus hidupnya berwujud sebagai


organisme besar yang tampak jelas dilihat mata, mengapa dimasukkan
ke dalam mikroflora.

2. Virus adalah organisme yang memiliki sifat organisme dan bukan


organisme. Sebaiknya dikelompokkan di mana?

3. Keterkaitan Tanah Dengan Organisme Tanah

Keberadaan manusia di bumi sangat erat kaitannya dengan tanah. Untuk


hidupnya manusia membutuhkan sumberdaya (sandang, pangan dan papan);
kesehatan; air, dan lain-lain yang disediakan oleh tanah. Agar manusia
mendapatkan manfaat dari keberadaan tanah dan organima yang hidup di

18 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

dalamnya maka perlu mengenal ekosistem tanah dan layanan ekosistem


organisme tanah.

3.1. Ekosistem Tanah

Ekosistem tanah didefinisikan sebagai sistem penunjang kehidupan yang saling


berhubungan terdiri dari udara, air, mineral, bahan organik , dan
mikro/makrorgnaisma, yang kesemuanya secara bersama-sama berfungsi dan
berinteraksi secara erat.

Beberapa fungsi ekosistem tanah yang penting adalah sebagai berikut:

1. Merombak bahan organik menjadi humus.

2. Mengikat nitrogen dan nutrient lain.

3. Mengikat partikel-partikel tanah sehingga strukturnya terbaik.

4. Melindungi akar dari penyakit dan parasit.

Coba sebutkan fungsi-fungsi lainya.

Organisme dan interaksinya meningkatkan fungsi ekosistem dan membuat


jaring-jaring makanan dalam tanah. Jaring-jaring makanan tanah adalah
komunitas organisme hidup yang sebagian waktu atau seluruh hidupnya ada di
dalam tanah. Jaring-jaring makanan tanah menjelaskan sistem kehidupan yang
kompleks di dalam tanah dan bagaimana tanah itu berinteraksi dengan
lingkungan, tanaman dan hewan.

Di dalam jaring-jaring makanan organisme dikelompokkan menurut jaraknya


terhadap organisme produsen. Yang disebut Trophic Leve1. Trophhic Level 1
adalah organisma produsen. Tropic Level 2 adalah hewan yang memakan
hewan jenis trophic level 1. Makin tinggi Tropic level makin jauh jaraknya
terhadap produsen.

Jaring-jaring makanan digambarkan dengan diagram Gambar 1.6). Diagram


jaring-jaring makanan menunjukkan serangkaian aliran energi dan nutrien (yang
dilambangkan dengan anak panah) dimana satu organisme memakan yang
lainnya. . Untuk ekosistem yang seimbang maka jumlah hewan pada setiap
Trophic level harus seimbang.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 19


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

3.2. Layanan Ekosistem Organisme Tanah

Manfaat yang diberikan oleh keberadaan organisme di dalam tanah untuk untuk
manusia disebut dengan layanan ekosistem. Contoh layanan ekosistem dan
organisme tanah yang memberikannya disajikan dalam Tabel 1.2.

Gambar 1.6 Jaring-jaring makanan berbasis di tanah

Tabel 1.2. Layanan Ekosistem dan Organisme Tanah Yang Berperan

Layanan Ekosistem Organisme tanah yang berperan

Berbagai invertebrate saprofit dan pemakan


Daur ulang limbah
seresah , jamur, bakteri, aktinomisetes dan

20 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

Layanan Ekosistem Organisme tanah yang berperan

organisme lainnya.

Berbagai biota tanah memfasilitasi


Pembentukan tanah pembentukan tanah (fungi, bakteri, rayap,
cacing tanah).

Fiksasi Nitrogen Berbagai mikroorganisme simbiotik

Bioremediasi polusi kimia Kebanyakan mikroorganisme, :fungi, bakteri

Beberapa mikroorganisme yang diekstrak


Penyediaan bahan-
dari tanah digunakan untuk bahan industry
bahan industry, farmasi,
atau farmasi , seperti produksi makanan,
termasuk obat-obatan
antibiotic, biosida

Banyak musuh alami dari hama hidup di


Pengendalian hayati
tanah, (misalnya fungi, bakteri, virus,
(serangga dan patogen)
invertebrate).

Banyak serangga penyerbuk , dimana siklus


Polinasi (penyerbukan)
hidupnya sebagian di tanah

Menyediakan produk-
Jamur, serangga, akar
produk yang hidup liar

PERHATIKAN: Apa dampak keberadaan organime tanah seperti pada


tabel di terhadap hasil pertanian?

3.3. Menjaga Keseimbangan Ekosistem Tanah Pertanian

Di dalam pertanian upaya menjaga keseimbangan ekosistem tanah dapat


mempertahankan organisme tanah yang menguntungkan. Dengan upaya
tersebut maka dapat tercipta tanah yang sehat, subur, dan menunjang
pertumbuhan tanaman. Berikut ini adalah upaya yang perlu dilakukan.

Tambahkan bahan organik ke dalam tanah. Organisme tanah membutuhkan


sumber makanan dari bahan-bahan tanah (kompos, residu tanaman ) dan/atau
mulsa.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 21


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Gunakan mulsa organik. Mulsa adalah kepada bahan yang diletakkan di atas
permukaan tanah. Mulsa mengendalikan gulma, mengkonservasi air, membuat
suhu tanah turun dan berpengaru secara langsung terhadap aktivitas
mikroorganisme tanah. Hindari penggunaan mulsa plastik kerena menghambat
aktivitas mikroorganisme dan gerakan air.

Beri pengairan secara efektif. Organisme tanah membutuhkan lingkungan


yang lembab (seperti spons yang basah) tetapi airnya tidak berlebihan, antara
5090F. Aktivitas organisme bisa berkurang karena tanah kering yang biasa
terjadi pada musim gugur dan musim dingin. Hindari irigasi yang berlebihan
karena air yang menggenangi tanah bisa berbahaya bagi organisme yang
menguntungkan.

Hindari pengolahan tanah yang berlebihan, karena akan menghancurkan


mikoriza dan struktur tanah. Daripada dengan pengolahan tanah, untuk
pengendalian gulma lebih baik dengan mulsa.

Hindari pemakaian pestisida kimia. Beberapa fungisida, insektisida dan


herbisida berbahaya bagi beberapa jenis organisme tanah.

D. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran ini bermaksud untuk membuktikan bahwa dalam


ekosistem tanah terdapat interaksi antara organisme tanah dan lingkungannya
berupa sifat tanah dan iklim (suhu, cahaya, hujan angin dan sebagainya).
Adanya interaksi itu dibuktikan dengan adanya perbedaan kelimpahan dan
keragaman organisme dalam lokasi-lokasi yang berbeda di atas tanah.

Untuk dapat membuktikan hal tersebut maka kegiatan yang perlu dilakukan
adalah.

1. Mengekstraksi organisme (meso fauna) tanah dengan menggunakan


corong Berlease, untuk itu pebelajar harus dapat mebuat corong Berlease
seperti dituntun oleh Lembar Kerja 2.1.

2. Melalukan identifikasi jenis-jenis mesofauna dengan menggunakan


gambar-gambar sebagai kunci identifikasi mesofauna seperti ditunjukkan
oleh Gambar 2.9, dan menganalisis kelimpahan dan keragaman

22 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

mesofauna untuk membuktikan interaksi organisme dengan


lingkungannya. Gunakan Lembar Kerja 2.2.

Gambar 2.9. Corong Berlease

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 23


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

LEMBAR KERJA 2.2

MENGIDENTIFIKASI FAUNA TANAH

Tujuan Kegiatan
Mengenal berbagai peranan fauna tanah dalam ekosistem tanah.
Mengidentifikasi, mengesktraksi, dan mengkuantifikasi , makro dan meso fauna
tanah .
Menghitung kelimpahan dan keragaman untuk mengetahui biologi berbagai
jenis tanah , dan menyimpulkan mengapa berbagai lingkungan tanahmemiliki
hewan-hewan yang berbeda:

Alat/Bahan :
Corong Berlese
Petri dish (cawan petri)
Dissecting set (alat-alat seksi/bedah)
Mikroskop

A. Identifikasi makro fauna:


1. Ambillah sampel tanah dari petak tanah ukuran 20 cm x 20 cm dan dalam 3
cm. pada tanah lapang dan kebun. Ambilah material tanaman pada tanah
sebanyak mungkin sehingga Anda dapat mengambi hewan tanah sebanyak
mungkin. .
2. Tempatkan sampel pada wadah plastik berlabel.
3. Aduklah sampelsampel tersebut, ambillah makro-fauna (ukuran tubuh >1 cm )
dengan menggunakan forcep/penjepit.
4. Letakkan makro-fauna dalam petri dish dan identifikasi menggunakan
menggunakan gambar. Catat fauna yang ditemukan dalam tabel.
5. Hitunglah individu-individu makro fauna yang ditemukan dalam setiap sampel.

24 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

B. Identifikasi Meso Fauna


1. Dengan memakai cangkul (atau alat lain) ambillah tanah dari petak ukuran 5 cm
x 5 cm persegi dan dalam 3 cm. Di tanah lapang atau kebun , pastikan material
tanaman dan tanah mineral terambil dari tanah sedalam 3 cm tersebut.
2. Susunlah corong Berlese, letakkan tabung kosong dibawah corong untuk
memulai .
3. Letakkan contoh seresah di atas saringan . Goyang corong dengan hati-hati
sehingga ada tanah yang bisa lolos saringan. Ambil kembali tanah yang lolos dan
tempatkan dalam corong.
4. Ganti tabung kosong dengan tabung berisi alkohol. Nyalakan lampu di atas
corong dan biarkan selama 7 hari di tempat yang bebas gangguan.
5. Ambil tanah dari saringan 1 cm x 1 cm masukkan ke dalam 4 petri dish. Ambil
cairan ekstraksi (laruran alcohol) dan tuangkan ke dalam petri dish (pastikan
alkohol daam wadah diaduk sehingga segala sesuatunya bisa terambil ).
6. Dengan menggunakan mikroskop, amati isi masingmasing petri dish , dengan
menggunakan grid sehingga pengamatan bisa dilakukan secara sistematis.
7. Catat semua fauna yang ditemukan dalam tabel dan buatlah turus meso/mikro
fauna yang terekstraksi.
8. Setelah semua organisme didentifikasi dan dihitung , masukkan data ke dalam
tabel di bawah.

C. Hasil Pengamatan dan Perhitungan


9. Tabel Hasil Pengamatan dan Perhitungan
Asal Tanah:..

Nama Fauna Kelimpahan Proporsi (pi) H= -pi*ln(pi)

Total

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 25


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Hasil:
Fauna yang paling banyak adalah.
Kelimpahan (jumlah fauna) tersebut::
Keragaman (*H):

D. Analisis
- Bandingkanlah kelimpahan spesies fauna antara sumber tanah yang berbeda
- Bandingkanlah proporsi fauna antara sumber tanah yang berbeda
- Bandingkanlah keragaman fauna antara sumber tanah yang berbeda
- Berdasarkan analisis di atas mana tanah yang paling subur menurut Anda?
- Bagaimana pentingnya peranan makro dan meso fauna invertebrata dalam
ekosistem tanah ?
- Mengapa kita harus memperhatikan a) kelimpahan b)keragaman kelompok
di dalam tanah ?
- Dari tiga jenis tanah mana tanah yang memiliki kelimpahan dan keragaman
tertinggi? Mana tanah yang nilai kelimpahan/keragamannya paling rendah ?

Berdasarkan pada pemikiran kritis Anda sendiri, beri penjelasan/ alasan


terhadap hasil hasil pengamatan yang Anda peroleh?

E. Kesimpulan dan Saran


1. Berdasarkan dari hasil identifikasi mikro dan makro fauna mana tanah yang
laing subur dan bagus untuk pertanian
2. Mengapa tanah tersebut keadaannya subur apa yang telah membuatnya
subur.
3. Apakah tanah yang tidak subur dapat dipakai untuk pertanian? Apa saran
Anda,

26 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

E. Latihan/Kasus/Tugas

Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Tanah merupakan sistem alami pendaur ulangan nutrient dengan cara....


a. bahan organik terfurai menjadi tanah
b. mineral-mineral terserap tanaman
c. humus menyerap nutrient
d. pemupukan tanah
2. Petani menambahkan kapur, dan pupuk buatan ke dalam tanan untuk
menambah....
a. bahan organik
b. bahan padatan
c. mineral
d. udara
3. Humus berasal dari....
a. mineral
b. bahan organik
c. udara
d. padatan
4. Bagian pada profil tanah yang banyak terdapat campuran bahan organik dan
mineral adalah....
a. topsoil
b. subsoil
c. bahan induk
d. bedrock/lapisan batu
5. Berikut ini adalah hewan yang terdapat pada lapisan tanah yang paling
bawah....
a. semut
b. kaki seribu
c. nematoda
d. cacing
6. Mana hewan berikut yang tubuhnya memiliki zat perekat untuk mengikat
partikel-partikel tanah?
a. Tikus

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 27


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

b. Cecurut
c. Serangga
d. Cacing tanah
7. Bagian jamur seperti benang-benang terdapat di dalam tanah disebut....
a. Hifa
b. tubuh buah
c. sporat
d. basidium
8. Peranan cacing tanah yang utama adalah....
a. meningkatkan ketersediaan nutrien
b. merombak bahan organik
c. memperbaiki struktur tanah
d. membunuh nematoda
9. Dewasa ini terjadi peristiwa yang menggegerkan yaitu banyaknya ulat-ulat
bulu yang berkeliaran di perkampungan. Dengan menganalisis rantai
makanan, dapat diduga penyebabnya yaitu....
a. punahnya katak pemakan serangga
b. punahnya burung pemakan serangga
c. kurangnya makanan bagi ulat
d. hilangnya habitat ulat
10. Berikut ini merupakan layanan ekosistem dari keberadaan organisme yang
sebagian masa hidupnya ada di dalam tanah....
a. pengendaliah hayati
b. penyerbukan (polinasi)
c. penyediaan bahan industri.
d. fiksasi nitrogen

28 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP P

F. Rangkuman

Organisme tanah hidup di berbagai profil tanah. Setiap profil tanah mempunyai
jenis organisme yang berbeda-beda. Kelompok jenis organisme dari atas ke
bawah dalam profil tanah adalah: edafon, hemiedafon, dan eudafon.

Fungsi tanah adalah untuk : medium pertumbuhan tanaman, habitat untuk


organisme, pendaur ulang nutrient dan limbah organik, penyedia dan pemurni
air, dan media pembuatan bangunan.

Profil tanah adalah lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Profil tanah tersusun
dari: bahan organik, topsoil, subsoil , bahan induk, bedrock/ lapisan batu.

Fungsi ekosistem tanah berjalan karena adanya rantai makanan dalam tanah.
Dalam rantai makanan organisme digolongkan berdasarkan Trohic Level.
Melalui jaring-jaring makanan bisa dianalisis keseimbangan ekosistem.

Keberadaan organisme tanah memberikan layanan ekosistem yang bermanfaat


bagi manusia diantaranya sebagai penyedia sandang, pangan, obat-obatan dan
papan. Agar layanan ekosistem yang bermanfaat diperoleh secara terus
menerus dalam bidang pertanian adalah menjaga keseimbangan ekosistem
tanah dengan melakukan praktik pertanian yang ramah lingkungan.

G. Umpan Balik dan Tidak Lanjut

Kata-kata Baru

1. ekosistem 2.rizobium 3. pertanian ramah lingkungan

4. organisme 5. pengendalian hayati 6 bahan organik

7. perombakan 8. polinasi 9. mulsa

10. bioremediasi 11. keseimbangan ekosistem 12 drainasi

13. irigasi

Di bawah ini disajikan pernyataan-pernyataan yang belum lengkap. Silahkan


lengkapi pernyataan tersebut dengan kata-kata baru dalam daftar di atas.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN 29


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

1. Yang termasuk ke dalam komponendiantaranya adalah


udara, air, mineral, bahan organik dan organisme tanah.

2. adalah .komponen ekosistem tanah yang paling berperan


dalam perombakan bahan organik dalam tanah.

3. .difasilitasi oleh organisme seperti fungi, bakteri, rayap,


dan cacing tanah.

4. .adalah perombakaan/penyingkiran polutan tanah


dengan menggunakan mikroorganisme.

5. .adalah mikroorganisme yang bersimbiosis dengan akar


kacang-kacangan untuk dapat melakukan fiksasi nitrogen.

6. .dapat dilakukan dengan menggunakan hewan


pembunuh serangga misalnya nematode.

7. ..dapat dilakukan oleh hewan-hewan seperti kelelawar,


burung, kumbang, dan kupu-kupu.

8. .terjadi jika proporsi organisme-organisme tanah stabil.

9. .... dilakukan untuk menjaga keberadaan organisme tanah


sehingga tercipta keseimbangan ekosistem tanah.

10. .tanah bisa berasal dari kompos, sisa-sisa tanaman,


kotoran hewan dan mulsa.

30 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: TANAH DAN KEHIDUPAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN

Pada masa kini, bioteknologi berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi seiring
dengan meningkatnya populasi manusia. Dengan meningkatnya populasi
manusia otomatis menyebabkan kebutuhan tempat tinggal meningkat. Hal ini
menyebabkan areal pertanian berkurang karena digunakan sebagai tempat
tinggal. Pada akhirnya produksi pangan tidak seimbang dengan peningkatan
populasi manusia. Untuk mengatasi hal tersebut, manusia harus menemukan
suatu cara untuk menghasilkan produk pangan yang melimpah dalam kondisi
lahan yang semakin berkurang. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan
bioteknologi.

Bioteknologi menjanjikan penemuan dramatis di abad ke dua puluh satu.


Tumbuhan dan hewan dapat dimanipulasi dengan optimal secara genetis untuk
memproduksi senyawa-senyawa yang berguna. Contohnya adalah sapi
transgenik yang dapat menghasilkan antibodi dalam susu dan tanaman kentang
transgenik yang menghasilkan vaksin dalam kentang. Sebuah revolusi hijau baru
dengan bantuan bioteknologi sedang berlangsung untuk meningkatkan produksi
tanaman pangan. Tanaman dikembangkan untuk menghasilkan pupuk nitrogen
sendiri dan pestisida. Selain itu juga dikembangkan pula tanaman yang resisten
terhadap herbisida dan meningkatkan hasil panen. Beras, bahan makanan
utama bagi sepertiga penduduk dunia, mempunyai kandungan vitamin A yang
sedikit. Dengan teknologi rekombinasi gen, diciptakan strain baru yakni padi
emas yang kaya akan vitamin A. Hal ini memberikan harapan untuk mengurangi
kebutaan karena kekurangan vitamin A pada populasi dunia.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Bioteknologi memainkan peranan


penting dalam bidang pangan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 3131


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan penerapan


hukum-hukum IPA dalam teknologi yang terkait dengan IPA terutama
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:

1. Menjelaskan pengertian dan prinsip dasar bioteknologi

2. Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam bidang pangan.

C. Uraian Materi

1) Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari kata bio (hidup), teknos (teknologi), dan logos (ilmu)
yang secara harfiah berarti ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip
biologi.

Pada dasarnya, bioteknologi adalah ilmu yang memanfaatkan mahkluk hidup


(mikroorganisme, hewan dan tumbuhan) atau bagian mahkluk hidup untuk
membuat produk atau menyederhanakan proses. Menurut Bull (1982) melalui
OECD (Organization for Economic Coorperation and Development) menjelaskan
bioteknologi sebagai upaya penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan
bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa. Adapun Shiva
(1994) menyatakan bioteknologi sebagai teknologi pemanfaatan organisme yang
bertujuan untuk menghasilkan bahan atau jasa. Kesimpulan dari pengertian-
pengertian di atas tersebut bahwa bioteknologi adalah aplikasi berbagai teknik
yang menggunakan organisme hidup atau bagiannya untuk menghasilkan
produk barang dan/atau jasa yang berguna bagi manusia. Ilmu-ilmu pendukung
dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi
sel, teknik kimia, dan enzimologi.

32 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

2) Prinsip Dasar Bioteknologi

Berdasarkan pengertian bioteknologi di atas, maka terdapat 4 prinsip dasar


bioteknologi, yaitu:

a) penggunaan agen biologi


b) menggunakan metode tertentu
c) dihasilkannya suatu produk turunan
d) melibatkan banyak disiplin ilmu.

3) Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu. Sebagai contoh di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19 adapula pemuliaan tanaman
untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan
dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu
dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun
masih dalam jumlah yang terbatas. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara masal. Pada tahun 1857 Louis Pasteur
mengadakan penelitian. Dalam penelitiannya Louis Pasteur berhasil
membuktikan bahwa proses fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Akhirnya atas jasa-jasanya Louis Pasteur disebut sebagai Bapak Bioteknologi
Dunia. Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan di abad ke 20 ini. Pentingnya
bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang
pertanian, pangan, kesehatan, sumberdaya alam dan lingkungan mulai menjadi
kenyataan yang semakin berkembang.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat terutama di negara


negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi misalnya rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan
kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis
yang belum dapat disembuhkan seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di
bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 33


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada


jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Penerapan bioteknologi di masa
ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai
contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan
menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari
berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Lama
kelamaan bioteknologi semakin berkembang dan maju sehingga menuntun
kearah bioteknologi yang lebih modern seolah memanjakan manusia karena
apapun yang dikehendakinya dapat segera terwujud.

Periode perkembangan bioteknologi dari masa ke masa :

a) Periode bioteknologi tradisional (sebelum abad ke-15 M)


Dalam periode ini telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan
anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi
(4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang
dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).

b) Periode bioteknologi ilmiah (abad ke-15 sampai ke-20 M)


Periode ini ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
Tahun 1670 : usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan
mikroba di Rio Tinto, Spanyol.
Tahun 1686 : penemuan mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek
yang juga menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikroba.
Tahun 1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikroba dalam
makanan dan minuman.
Tahun 1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
Tahun 1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah
gula menjadi alkohol oleh Edward Buchner.
Tahun 1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan mikroba.
Tahun 1915 : produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan
menggunakan bakteri.
Tahun 1928 : penemuan zat antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming
Tahun 1994 : produksi besar-besaran penisilin

34 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

Tahun 1953 : penemuan struktur asam deoksiribo nukleat (ADN) oleh


Crick dan Watson.

c) Periode bioteknologi modern (abad ke-20 M sampai sekarang)


Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada
tahun 1970-an. Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan
enzim endonuklease restriksi oleh Dussoix dan Boyer. Dengan
adanya enzim tersebut memungkinkan kita dapat memotong DNA
pada posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu
organisme, dan menyisipkan potongan DNA lain (dikenal dengan
teknik DNA rekombinan).

Setelah penemuan enzim endonuklease restriksi, dilanjutkan dengan program


bahan bakar alkohol dari brazil, teknologi hibridoma yang menghasilkan antibodi
monoklonal (1976), diberikannya izin untuk memasarkan produk jamur yang
dapat dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc. Dougall (1980). Peran
teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan diizinkannya
penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan
penyakit diabetes di Amerika Serikat pada tahun 1982. Insulin buatan tersebut
diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly and Company. Hingga saat ini, penelitian
dan penemuan yang berhubungan dengan rekayasa genetik terus dilakukan.

4) Jenis-jenis Bioteknologi

Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:

a) Bioteknologi konvensional (sederhana)


b) Bioteknologi modern

a) Bioteknologi sederhana
Bioteknologi konvensional menerapkan biologi, biokimia, atau rekayasa masih
dalam tingkat yang terbatas. Bioteknologi konvensional atau sederhana,
sebagian besar didominasi oleh produk makanan. Dalam produksi makanan dan
tanaman serta pengawetan makanan, mikroorganisme dapat secara langsung.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu
mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tapai,
kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 35


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi
konvensional, diantaranya yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara utuh,
langsung dan belum adanya penggunaan enzim.

Dalam bioteknologi konvensional, biasanya dilakukan secara sederhana, tidak


diproduksi dalam jumlah besar, dan tidak menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.
Selain itu, bioteknologi konvensional biasanya hanya menggunakan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dan diproduksi dalam jumlah kecil.
Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.

Istilah fermentasi pada mulanya digunakan untuk menunjukkan proses


produksi energi dalam sel, seperti pengubahan glukosa menjadi alkohol
yang berlangsung secara anaerob. Seiring dengan perkembangan
teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang
melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang
merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang
dikendalikan.

Contoh fermentasi :

Air tebu MSG


Corynebacterium glutamicum

Susu keju
Penicilium camemberti / P. requeforti
Kacang tauco
Aspergillus oryzae
Sampah organik biogas (CH4/metana)
Methanobacter omeliaskii

Contoh bioteknologi konvensional di bidang pangan diantaranya adalah


pembuatan :

- Tempe dengan mikroba Rhizopus oryzae


- Kecap dengan mikroba Aspergilus wentii

36 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

- Yoghurt dengan mikroba Lactobacillus bulgaricus & Steptococcus


thermophillus
- Nata de coco dengan mikroba Acetobacter xylinum
- Bir dengan mikroba Saccharomyces cerevisae
- Oncom dengan mikroba Monila sitophyla

Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan


kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian
diantaranya adalah sistem hidroponik. Hidroponik adalah teknik bercocok tanam
tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok
tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang
bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut
kelapa, arang kayu, dan sebagainya.

Keunggulan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut :


Tidak perlu lahan yang luas
Menghemat biaya
Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol
Pertumbuhan tanaman lebih cepat
Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim

Contoh bioteknologi konvensional yang lain dalam bidang pertanian adalah


seleksi fenotipe, yaitu memilih sifat suatu makhluk sesuai dengan sifat unggul
yang sesuai diinginkan manusia. Seleksi ini ditujukan untuk peningkatan genetik
dengan berdasarkan fenotipe (sifat) yang nampak saja tanpa mengetahui gen
mana yang sebenarnya diseleksi. Misalnya untuk tanaman pangan maka yang
dipilih adalah yang berproduksi tinggi, enak rasanya, dan tahan penyakit.

Penggunaan bioteknologi secara konvensional (tradisional) hanya menghasilkan


produksi barang dan jasa dalam jumlah yang masih sedikit (terbatas) karena alat
yang digunakan masih sangat sederhana dan belum berkembangnya ilmu
pengetahuan waktu itu. Contoh yang menunjukan bioteknologi konvensional
yang benar-benar nyata yaitu: Pembuatan tempe, tapai singkong, bir (alkohol),
yoghurt dan bahan pangan lainnya yang memanfaatkan organismenya secara
langsung. Sedangkan dibidang pertanian, kesehatan (kedokteran) serta dibidang
lainnya masih belum terlihat dan belum terlalu menonjol waktu itu.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 37


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Gambar 2.1 Minuman yoghurt

Gambar 2.2 Tempe

Penerapan bioteknologi konvensional di bidang kesehatan, antara lain dalam


pembuatan:

Antibiotik
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba (bakteri atau
jamur), yang dapat menghambat atau membasmi bakteri. Isolasi antibiotik
dari mikroorganisme dilakukan secara langsung dan sederhana. Namun,
seiring dengan perkembangan jaman, antibiotik kini telah dibuat secara
semi sintetik maupun sintetik.
Vaksin
Vaksin merupakan mikroorganisme yang telah dilemahkan atau toksinnya
dimatikan sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas.
Secara konvensional, pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan

38 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi modern, dilakukan fusi


atau transplantasi gen. Contoh: vaksin Hepatitis B dan malaria.
Insulin
Dahulu, insulin yang digunakan pada penderita Diabetes Mellitus
diekstraksi dari insulin babi atau sapi yang kurang kompatibel dengan
tubuh manusia. Insulin pertama kali diproduksi dari kelenjar babi atau sapi
secara tradisional. yang masih sederhana dan dalam jumlah terbatas.
Dampak negatif dari pemberian Insulin secara tradisional dalam jangka
waktu yang lama memberikan efek samping berupa gangguan pada mata
dan ginjal. Saat ini, produksi insulin akhirnya berkembang ke teknologi
modern melalui proses manipulasi genetik dengan menggunakan
suplementasi dari kelenjar pankreas manusia.

Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri diantaranya adalah


teknik bioremediasi, yaitu suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung
zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang kurang berbahaya.
Bioremediasi ini juga melibatkan mikroba tertentu, diantaranya Xanthomonas
campestris dan Pseudomonas foetida. Caranya dengan melepaskan langsung
bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar.

b) Bioteknologi modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan
terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering
digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup
secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan. Dalam
prosesnya, bioteknologi modern dapat berlangsung hingga merubah susunan
gen (mutasi gen) yang disebut dengan rekayasa genetika.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah


mengembangkan bioteknologi modern dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya untuk
dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar secara efektif dan efisien,
dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam bioteknologi modern selain
menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian-bagian tubuh
mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 39


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan


manusia, misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan, kesehatan,
pengobatan, dan lingkungan. Dengan adanya berbagai penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar
manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi modern adalah sebagai berikut :

Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk
menghasilkan mahluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa
genetika disebut juga pencakokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa
genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat mahluk hidup. Hal itu
karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga
dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk
hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan
beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan
rekombinasi DNA.

Kloning/cangkok inti

Teknik cangkok inti bertujuan untuk membuat individu yang memiliki sifat yang
mirip dengan induknya tanpa melalui proses perkawinan. Kloning merupakan
teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya.
Contoh hewan hasil kloning yang sudah dipublikasikan adalah domba Dolly.

Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam sejarah kloning. Pada
tahun 1996, Dolly direproduksi tanpa bantuan domba jantan, melainkan
diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang di ambil dari seekor domba betina.
Dalam proses ini, Dr. Ian Willmut menggunakan sel kelenjar susu domba
finndorset sebagai donor inti sel dan sel telur domba blackface sebagi resepien.
Sel telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya
keluar dari selnya menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba
finndorset difusikan (digabungkan) dengan sel telur domba blackface yang tanpa
nukleus. Proses penggabungan ini dibantu oleh kejutan/sengatan listrik,
sehingga terbentuk fusi antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan
sel kelenjar susu domba finndorsat. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi

40 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba


blackface. Kemudian embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan
domba finndorset. Kloning domba Dolly termasuk teknologi transfer inti sel
reproduktif kloning. Pada tipe reproduktif, DNA yang berasal dari sel telur hewan
dihilangkan dan diganti dengan DNA yang berasal dari sel somatik (kulit, rambut,
dan lain-lain) hewan dewasa yang lain.

Gambar 2.3 Metode kloning pada domba Dolly

Penerapan bioteknologi modern di bidang kedokteran


Bioteknologi modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran
sehingga semakin menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah.
Bioteknologi modern dibidang kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi
konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan lebih terjamin menggunakan
bioteknologi modern karena dibantu oleh alat-alat canggih lainnya misalnya
pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan hormon.

Pembuatan antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
Antibodi monoklonal dibuat dengan teknik hibridoma, yaitu dengan cara

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 41


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

penggabungan atau fusi kedua jenis sel yaitu sel limfosit B yang memproduksi
antibodi dengan sel kanker (sel mieloma) yang dapat hidup dan membelah terus
menerus secara in vitro.

Manfaat antibodi monoklonal antara lain :


- untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine
wanita hamil
- mengikat racun dan menonaktifkannya
- mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

Terapi gen

Terapi gen adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan


menyisipkan gen normal. Penggunaan terapi gen pada penyakit keturunan
(genetik) dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel
yang memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati
penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker.

Interferon

Interferon adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh
manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama
(dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.

Pembuatan hormon

Dengan rekayasa DNA, telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi


hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi misalnya insulin, hormon
pertumbuhan, kortisol, dan tertosteron.

5) Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Pangan

Dewasa ini, peningkatan kebutuhan pangan penduduk ternyata tidak diikuti oleh
ketersediaan pangan itu sendiri. Teknologi budidaya yang bersifat konvensional
menyebabkan pertumbuhan populasi tanaman dan ternak cenderung lambat.
Oleh karena itu aplikasi bioteknologi diharapkan dapat memainkan peranan
penting dalam memacu peningkatan ketersediaan pangan.

Macam-macam penerapan bioteknologi bidang pangan diantaranya adalah


aplikasi bioteknologi di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan (budidaya).

42 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman


tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi, dan tanaman
yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di
bidang peternakan, aplikasi bioteknologi peternakan dilakukan pada tiga bidang
utama, yaitu bioteknologi reproduksi (inseminasi buatan, transfer embrio dan
rekayasa genetik), bioteknologi pakan ternak dan bioteknologi bidang kesehatan
hewan. Selain itu, binatang ternak dan ikan telah digunakan sebagai "bioreaktor"
untuk menghasilkan produk penting contohnya sapi, domba, dan ayam telah
digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh
mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

a) Tanaman transgenik
Tanaman transgenik (Genetically Modified Plants) adalah tanaman yang
telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda
atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk
mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya
pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan,
resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan
kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami. Sebagian besar rekayasa atau
modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan
penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan
kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan tanaman transgenik juga
menjadi bagian dari pemuliaan tanaman. Hadirnya tanaman transgenik
menimbulkan kontroversi masyarakat dunia karena sebagian masyarakat
khawatir apabila tanaman tersebut akan mengganggu keseimbangan
lingkungan (ekologi), membahayakan kesehatan manusia, dan
mempengaruhi perekonomian global.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 43


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Gambar 2.4. Daun kacang non-transgenik (atas)


dan transgenik yang tahan serangan hama (bawah)
(sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php)

Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi


atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau
bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen
yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA asing
akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya
plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen). Kemudian, vektor kloning
akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring
dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah
diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing
tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya
adalah bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri
Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan
bantuan listrik).

Beberapa contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di dunia tertera pada


tabel berikut ini.

44 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

Tabel 2.1 Tanaman-tanaman Transgenik

Jenis Sifat yang telah


Modifikasi Foto
tanaman dimodifikasi

Mengandung Gen dari tumbuhan narsis,


provitamin A (beta- jagung, dan bakteri Erwinia
Padi
karoten) dalam jumlah disisipkan pada kromosom
tinggi padi

Gen toksin Bt dari bakteri


Jagung,
Tahan (resisten) Bacillus thuringiensis
kapas,
terhadap hama ditransfer ke dalam
kentang
tanaman

Gen untuk mengatur


pertahanan pada cuaca
dingin dari tanaman
Tahan terhadap cuaca
Tembakau Arabidopsis thaliana atau
dingin
dari cyanobakteri (Anacyctis
nidulans) dimasukkan ke
tembakau

Gen khusus yang disebut


antisenescens ditransfer ke
dalam tomat untuk
menghambat enzim
poligalakturonase (enzim
Proses pelunakan
yang mempercepat
tomat diperlambat
kerusakan dinding sel
Tomat sehingga tomat dapat
tomat). Selain
disimpan lebih lama
menggunakan gen dari
dan tidak cepat busuk.
bakteri E. coli, tomat
transgenik juga dibuat
dengan memodifikasi gen
yang telah dimiliknya
secara alami.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 45


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Mengandung asam
oleat tinggi dan tahan
Gen resisten herbisida dari
terhadap herbisida
bakteri Agrobacterium galur
glifosat. Dengan
CP4 dimasukkan ke kedelai
demikian, ketika
Kedelai dan juga digunakan
disemprot dengan
teknologi molekular untuk
herbisida tersebut,
meningkatkan
hanya gulma di sekitar
pembentukan asam oleat.
kedelai yang akan
mati.
Gen dari selubung virus
Tahan terhadap tertentu ditransfer ke dalam
Ubi jalar penyakit tanaman ubi jalar dan dibantu
yang disebabkan virus dengan teknologi
peredaman gen.
Menghasilkan minyak
kanola yang
mengandung asam
laurat tinggi sehingga
Gen FatB dari Umbellularia
lebih menguntungkan
californica ditransfer ke
untuk kesehatan dan
Kanola dalam tanaman kanola
secara ekonomi.
untuk meningkatkan
Selain itu, kanola
kandungan asam laurat.
transgenik yang
disisipi gen penyandi
vitamin E juga telah
ditemukan.
Resisten terhadap Gen yang menyandikan
virus tertentu, selubung virus PRSV
Pepaya
contohnya Papaya ditransfer ke dalam
ringspot virus (PRSV). tanaman pepaya.
Gen baru dari bakteriofag
T3 diambil untuk
mengurangi pembentukan
Buah tidak cepat
Melon hormon etilen (hormon yang
busuk.
berperan dalam
pematangan buah) di
melon.

46 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

Gen dari bakteri


Agrobacterium galur CP4
Tahan terhadap dan cendawan
Bit gula herbisida glifosat dan Streptomyces
glufosinat. viridochromogenes
ditransfer ke dalam
tanaman bit gula.

Resisten terhadap Gen selubung virus cacar


Prem
infeksi virus cacar prem ditransfer ke tanaman
(plum)
prem (plum pox virus). prem.

Gen penyandi enzim


Resisten terhadap
kitinase (pemecah dinding
peyakit hawar yang
Gandum sel cendawan) dari jelai
disebabkan cendawan
(barley) ditransfer ke
Fusarium.
tanaman gandum.

(sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php)

Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga


macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang
dihasilkan tidak mudah busuk. Tanaman jagung dan kapas transgenik dengan
sifat tahan hama telah diproduksi secara massal dan dipasarkan di dunia. Gen
asing yang banyak digunakan untuk sifat resistensi hama ini adalah gen
penyandi toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis. Sejak tahun 1996,
Monsanto, salah satu perusahaan multinasional di bidang bioteknologi, telah
menjual benih kapas transgenik dengan merek dagang "Bollgard". Selain itu,
tanaman kedelai dan kanola tahan herbisida juga telah dijual ke berbagai negara,
termasuk Indonesia, dengan merek "Roundup Ready".

Tanaman tomat transgenik dengan sifat pematangan buah diperlambat pernah


diproduksi oleh Calgene pada tahun 1994 dan dipasarkan di Amerika Serikat
dengan merek "Flavr Savr". Biasanya, tanaman tomat alami dipanen dalam
keadaan masih hijau dan belum matang kemudian disemprot dengan gas etilen
untuk membuat buah matang dan berwarna merah. Namun, rasa tomat yang
dihasilkan umumnya kurang terasa. Tujuan pembuatan tomat transgenik tersebut
adalah untuk memperpanjang masa simpan dan menghindari pembusukan buah
selama transportasi dari lahan penanaman ke tempat penjualan. Namun,

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 47


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

penjualan Flavr Savr ditarik dalam waktu kurang dari setahun karena alasan
kesehatan dan penjualannya mengalami kerugian. Produk tersebut tidak banyak
terjual karena harganya dua kali lipat dari tomat biasa namun rasa yang
dihasilkan sama.

b) Bioteknologi di bidang peternakan

Di bidang peternakan khususnya sapi, bioteknologi reproduksi mulai berkembang


pesat pada tahun 1970-an. Teknologi Inseminasi Buatan berperan penting dalam
rangka peningkatan mutu genetik dari segi pejantan. Sperma beku dapat
diproduksi dan digunakan dalam jumlah banyak cukup dengan memelihara
pejantan berkualitas baik dipusat IB.

Teknologi transfer embrio yang diterapkan secara bersama dengan teknologi IB


dapat mengoptimalkan sekaligus potensi dari sapi jantan dan betina berkualitas
unggul. Kemajuan di bidang manipulasi mikro, khususnya pembelian embrio
sebelum ditransfer pada resipien sangat bermanfaat bila ditinjau dari segi
eknomi. Sapi jantan lebih menguntungkan untuk usaha produksi daging.,
sedangkan sapi betina lebih menguntungkan untuk usaha produksi susu. Untuk
tujuan penentuan jenis kelamin embrio, biopsi dapat dilakukan pada tahap
embrional dan selanjutnya embrio dapat langsung di transfer pada resipien tau
disimpan dengan teknik pembekuan.

Dalam rangka meneruskan keturunan suatu individu, secara alamiah diperlukan


suatu proses perkawinan dimana jantan dan betina mutlai diperlukan. Jantan
akan menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan betina akan menghasilkan
sel kelamin betina (sel telur). Pada hewan menyusui proses pembuahan dan
perkembangan selanjutnya terjadi di dalam tubuh induk sampai proses kelahiran.

Gambar 2.5. Proses inseminasi buatan


(sumber : http://babyblue87.files.wordpress.com/2008/11/image092.jpg)
48 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

Program peningkatan produksi dan kualitas pada hewan ternak (dalam hal ini
sapi) berjalan lambat bila proses reproduksi dilakukan secara alamiah. Dengan
rekayasa bioteknologi reproduksi, proses reproduksi dapat dimaksimalkan antara
lain dengan teknologi Inseminasi Butana (IB). Transfer Embrio (TE), pembekuan
embrio dan manipulasi embrio. Tujuan utama dari teknik IB adalah
memaksimalkan potensi pejantan berkualitas unggul. Sperma dari sutau pejantan
berkualitas unggul dapat digunakan untuk beberapa ratus bahkan ribuan betina,
meksipun sperma tersebut dikirim kesuatu tempat yang jauh. Perkembangan
selanjutnya adalah teknologi TE dimana bukan hanya potensi dari jantan saja
yang dioptimalkan, melainkan potensi betina berkualitas unggul juga dapat
dimanfatkan secara optimal. Pada betina untuk bunting hanya sekali dalam
setahun (9 bulan bunting dan persiapan bunting selanjutnya) dan hanya mampu
menghasilkan satu atau dua anak bila terjadi kembar. Dengan teknik TE betina
unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio yang
untuk selanjutnya bisa ditransfer (dititipkan) pada induk titipan (resipien) dengan
kualitas yang tidak perlu bagus tetapi mempunyai kemampuan untuk bunting.

Kematian bukan lagi merupakan berakhirnya proses untuk meneruskan


keturunan. Dengan teknik bayi tabung (In Vitro Fertilization), sel telur yang
berada dalam ovarium betina berkualitas unggul sesaat setelah mati dapat
diproses diluar tubuh sampai tahap embrional. Selanjutnya embrio tersebut
ditransfer pada resipien sampai dihasilkan anak. Produksi embrio dalam jumlah
banyak (baik dengan teknik transfer embrio maupun bayi tabung) ternyata juga
dapat menghasilkan masalah karena keterbatasan resipien yang siap menerima
embrio. Untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkan metode pembekuan
embrio.

Selain berbagai teknik tersebut di atas, potensi dari hasil yang masih dapat
dioptimalkan dengan teknologi manipulasi mikro, penetuan jenis kelamin tahap
embrional, sexing sperma dan teknik kloning.

c) Bioreaktor telur ikan

Bioreaktor didefinsikan sebagai alat yang mampu melakukan bioproses, seperti


fermenter (IUPAC, 1997). Karena selama ini bioreaktor identik dengan
mikroorganisme, maka bioreaktor bisa juga didefinisikan sebagai sebuah

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 49


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

peralatan yang menjamin kondisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme, misal


ragi dan bakteri, untuk melakukan reproduksi.

Gambar 2.6 Bioreaktor sel hewan (sumber : http://www.niaid.nih.gov)

Bioreaktor hewan dibuat dengan memasukkan gen suatu protein yang diinginkan
dimasukkan via transgenesis ke sel target. Dengan teknik pengklonan, sel itu
ditumbuhkan hingga menjadi hewan dewasa. Hewan dewasa ini dapat
menghasilkan susu atau telur sesuai dengan kandungan protein yang diatur oleh
gen yang dimasukkan. Telur ikan merupakan media yang efisien untuk
menghasikan produk-produk bioteknologi di hewan, karena ikan mempunyai
sistem pembiakan yang sangat efisien, mudah untuk menghasilkan ribuan telur
dalam waktu yang relatif singkat.

Karakteristik bioreaktor telur ikan, atara lain :

1) Jumlah telur ikan betina berlimpah


2) Fertilisasi dapat dilakukan secara eksternal
3) Lebih mudah untuk mengintroduksi gen asing pengkode protein target
4) Dapat dipelihara di air tanpa membutuhkan suplemen
5) Telur ikan yang berukuran besar memiliki potensi memproduksi protein
rekombinan dalam jumlah banyak
6) Penggunaan telur ikan sebagai bioreaktor juga dapat menurunkan biaya
produksi.

Telur ikan yang besar memiliki potensi memproduksi protein rekombinan dalam
jumlah banyak dan, untuk ikan yang hidup pada suhu air rendah seperti ikan

50 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

salmon (sekitar 10oC), mereka dapat digunakan untuk memproduksi protein yang
tidak stabil pada suhu 37oC.

6) Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi

Menjelang akhir abad ke-20 sebagian besar masyarakat dunia menanti


bioteknologi dengan penuh harapan untuk memecahkan berbagai masalah umat
manusia di bumi. Namun sebagian masyarakat memandang bahwa memasuki
era bioteknologi sama saja memasuki hutan belantara ketidakpastian tentang
dampak yang akan terjadi kemudian hari. Perkembangan bioteknologi sekarang
ini akan menimbulkan dampak serius pada demensi etika dan budaya. Rekayasa
genetika menimbulkan masalah-masalah etika serius yang berhubungan dengan
pengubahan, manipulasi, penetapan paten dan pemilikan bentuk-bentuk
kehidupan. Berbagai perkembangan di bidang kesehatan juga akan membawa
implikasi mendalam pada nilai-nilai budaya. Infrastruktur teknologi dan desakan
ekonomi akibat bioteknologi membawa dampak besar pada struktur sosial
ekonomi serta pada nilai-nilai budaya, sementara masyarakat luas tidak
mendapat informasi dan diasingkan dari pengambilan keputusan tentang arah,
batas-batas tujuan dan dampak bioteknologi.

Semua organisme yang ada di bumi telah melampaui proses evolusi selama
jutaan tahun akibat keberadaan mereka kini telah mencapai suatu posisi
keseimbangan yang optimal. Interaksi antara suatu organisme dengan
lingkungannya baik lingkungan biotik maupun abiotik telah mempunyai bentuk
khas masing-masing keanekaragaman jenis hubungan ini mempengaruhi bentuk
ekosistem kita di bumi. Jadi jelaslah terlihat adanya keterkaitan antara masing-
masing organisme musnah, keseimbangan sistem akan terganggu dampak yang
akan ditimbulkan bioteknologi dalam sistem ekologi antara lain terjadinya
pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan sehingga
penambahan atau pengurangan komponen-komponen ekosistem bukan
merupakan hal yang dianggap ringan.

Contoh dampak pemasukan organisme baru ke lingkungan alami adalah


pemanfaatan gen anti beku yang terdapat pada suatu jenis ikan yang dapat
ditransfer ke ikan yang tidak tahan suhu dingin. Akibatnya yang biasa tidak
didapati pada musim dingin sekarang dapat sangat leluasa berkembang biak dan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 51


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

menempati perairan yang dingin. Jadi akibat adanya kejadian ini dapat
menimbulkan pemusnahan suatu spesies ikan tertentu, sehingga keseimbangan
ekosistem terganggu.

Bioteknologi membawa keuntungan (dampak positif) dalam kehidupan kita


sekarang antara lain:

Peningkatan hasil pertanian


Peningkatan gizi produk makanan dan minuman
Mengatasi polusi lingkungan
Melestarikan hewan dan tumbuhan melalui kultur jaringan
Memproduksi obat-obatan dengan cara rekayasa genetika.

Selain membawa dampak positif bagi kehidupan, namun dalam proses maupun
hasil bioteknologi membawa dampak negatif, diantaranya :

Pencemaran lingkungan
Produk gen asing
Ekosistem terganggu
Dampak buruk terhadap kesehatan
Masalah etika dan moral
Sistem perekonomian terganggu.

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah mengkaji materi tentang bioteknologi dan produksi pangan, Anda dapat
mempelajari kegiatan eksperimen yang dalam modul ini disajikan petunjuknya
dalam lembar kegiatan. Untuk kegiatan eksperimen, Anda dapat mencobanya
mulai dari persiapan alat bahan, melakukan percobaan dan membuat
laporannya. Sebaiknya Anda mencatat hal-hal penting untuk keberhasilan
percobaan, Ini sangat berguna bagi Anda sebagai catatan untuk
mengimplementasikan di sekolah.

52 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

Lembar Kerja 1.

PEMBUATAN YOGHURT

Pada eksperimen ini Anda akan peranan mikroorganisme dalam pembuatan


minuman.

Alat dan Bahan


Alat-alat Bahan
Botol plastik 1 liter atau 0,5 liter Susu bubuk berlemak atau tanpa lemak
(skim milk), dapat juga dipakai susu murni.
Sendok untuk pengaduk dari
stainless Bibit Yoghurt (plain yoghurt)
Air bersih yang sudah mendidih

Langkah kegiatan
1. Panaskan 1 liter susu ultra atau susu yang telah dipasteurisasi hingga
suhu 430C. Suhu ini merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan
bakteri pembuat yoghurt. Jika menggunakan susu bubuk berlemak atau
tanpa lemak, dapat dibuat dengan melarutkan 100 gr susu bubuk ke
dalam 900 mL air panas yang sudah mendidih.
2. Tambahkan 2 sendok makan plain yoghurt.
3. Tuangkan ke dalam botol atau ke dalam gelas, tutup dengan kertas yang
bersih dan masukan ke dalam inkubator dengan suhu 400C selama 8-9
jam. Jika disimpan dalam suhu kamar memerlukan waktu inkubasi
selama 20 jam (pertumbuhan bakteri tidak optimum).
4. Setelah yoghurt jadi, dinginkan yoghurt dengan merendamkan botol ke
dalam air dingin dan aduk yoghurt dengan hati-hati.
5. Botol ditutup, lalu masukan ke dalam lemari es agar lebih kental. Agar
memperoleh rasa yang bervariasi yoghurt dapat ditambahkan dengan
gula dan sirop sesuai selera.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 53


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Bahan Diskusi

a. Apa alasan penggunaan susu yang telah dipasteurisasi dalam pembuatan


yoghurt?
b. Jelaskan kegunaan yoghurt murni (plain yoghurt) pada percobaan diatas?
c. Mikroorganisme apa yang berperan dalam proses pembuatan yoghurt
tersebut?
d. Apa yang dapat disimpulkan setelah Anda selesai melakukan percobaan
tersebut?

54 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

E. Latihan/Kasus/Tugas

1) Alasan penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi adalah sebagai


berikut, kecuali....
A. tidak membutuhkan keahlian khusus
B. mudah dibiakkan
C. tidak bergantung iklim dan cuaca
D. memproses bahan baku cepat

2) Mengapa hingga kini proses dan produk bioteknologi konvensional masih


tetap digunakan?
A. biayanya murah
B. memerlukan alat yang mahal
C. memerlukan keahlian khusus
D. produk yang dihasilkan lebih terarah

3) Ciri khusus dari bioteknologi modern adalah....


A. tekniknya baru ditemukan
B. memerlukan alat yang mahal
C. adanya rekayasa genetika
D. agen biologi yang digunakan bersifat alami

4) Manakah diantara pilihan di bawah ini yang bukan termasuk ke dalam


produk bioteknologi?
A. oncom
B. kecap
C. roti
D. dodol

5) Teknik kultur jaringan diterapkan dengan mengacu sifat tanaman, yaitu


A. totipotensi
B. evaporasi
C. fotosintesis
D. berklorofil

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 55


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

6) Hubungan yang paling tepat antara bahan makanan, jenis


mikroorganisme, dan produk yang dihasilkan dalam penerapan
bioteknologi pengembangan bahan pangan terdapat pada nomor
Bahan Diproses oleh Menjadi
Mikroorganisme

A. Kedelai Aspergillus wentii Tempe


B. Air kelapa Acetobacter xylinum Nata de coco
C. Kedelai Rhizopus oligosporus Kecap
D. Ubi Saccharomyces elipsoides Anggur/Wine

7) Salah satu produk bioteknologi yang terbuat dari bahan susu dengan
menggunakan mikroorgnisme Penicillium roquiforti adalah....
A. yoghurt
B. nata de coco
C. mentega
D. keju

8) Mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembuatan tempe adalah ...


A. jamur
B. bakteri
C. khamir
D. alga

9) Implikasi bioteknologi bagi kehidupan manusia umumya bermanfaat dalam


meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapi dampak negatif yang
mungkin timbul adalah hilangnya plasma nutfah yang akan menyebabkan
A. punahnya organisme langka
B. keanekaragaman hayati menurun
C. berkurangnya bibit unggul
D. hilangnya daya dukung lingkungan

10) Pemanfaatan aplikasi bioteknologi untuk pemenuhan kebutuhan pangan


sudah mulai beralih ke pemanfaatan PST (Protein Sel Tunggal) karena
memiliki kelebihan berikut, kecuali

56 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP

A. pertumbuhannya cukup tinggi


B. sumber energinya cukup banyak
C. nilai ekonomi tinggi
D. mudah pemeliharaannya

F. Rangkuman
Bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
pemanfaatan makhluk hidup sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa
untuk kepentingan hidup manusia. Selain itu, bioteknologi juga berarti
penggunaan biokimia, mikrobiologi dan rekayasa kimia secara terpadu dengan
tujuan memperoleh penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan,
kesehatan, dan industri dari kapasitas mikroba, sel, atau jaringan sebagai kultur.

Berdasarkan proses dan peralatan yang digunakan, bioteknologi dapat


dibedakan atas bioteknologi konvesional dan bioteknologi modern.

1. Bioteknologi Konvesional
Bioteknologi konvesional merupakan praktik bioteknologi yang dilakukan
dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa melakukan rekayasa
genetika. Contoh produk biteknologi konvensional diantaranya: tempe,
tauco, kecap, oncom, yoghurt, keju, mentega, dan asinan.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan praktik bioteknologi yang diperkaya
dengan teknik rekayasa genetika. Dengan teknik tesebut, manusia dapat
mengontrol produk yang dihasilkan sesuai keinginannya. Contohnya,
dihasilkannya tanaman tahap hama dan penyakit, buah-buahan bersifat
tahan lama dan ternak yang mampu menghasilkan susu dalam jumlah
yang lebih banyak.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN 57


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah menyelesaikan soal latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah
melebihi 85%, silahkan Anda terus mempelajari Kegiatan Pembelajaran
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
85%, sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari kegiatan Pembelajaran ini.

58 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

KEBUMIAN

Bumi merupakan satu-satunya planet di Tata Surya yang dihuni oleh makhluk
hidup. Semua fenomena di Bumi menunjukkan bahwa Bumi yang kita huni ini
merupakan sistem yang sangat dinamis. Walaupun Bumi sendiri secara fisis terdiri
dari bagian atmosfer, hidrosfer, dan geosfer namun pada pembelajaran ini hanya
dibatasi pada sebagian fenomena Bumi yaitu bagian padat (geosfer) saja.

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu menjelaskan struktur internal


bumi serta hubungannya dengan gempabumi dan gunungapi.

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

Mampu menjelaskan bagaimana struktur internal bumi diidentifikasi

Mampu menjelaskan peristiwa gempa bumi

Mampu menjelaskan peristiwa gunungapi

C. Uraian Materi

Sampai saat ini, para ahli bumi bersepakat bahwa struktur bumi dipisahkan
menjadi beberapa bagian (lapisan), yaitu: kerak, mantel, dan inti bumi. Inti
bumi kemudian dipisahkan lagi berdasarkan wujudnya, yaitu lapisan inti luar
dan lapisan inti dalam. Karakteristik dan sifat masing-masing lapisan tersebut
adalah sebagai tercantum dalam tabel 3.1 di bawah. Besaran pada tabel
tersebut bisa jadi sedikit berbeda jika kita bandingkan dengan sumber rujukan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 5959


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

yang lain. Namun hal itu tentu tidak menjadi masalah karena semuanya
merupakan prediksi hasil dari interpretasi data.

Tabel 3.1 Karakteristik Lapisan Internal Bumi.

Nama Ketebalan Densitas Komposisi


Wujud
Lapisan (km) (g/cm ) 3
(Dominan)
Oksigen, Silikon,
Alumunium, Besi, Kalsium,
Kerak 7-70 2,7 3 Padat
Sodium, Potasium,
Magnesium
Peridotit (di mantel bagian
atas); Magnesium dan
Mantel 2885 3,4 4,4 Padat
Silikon Oksida (di mantel
bagian bawah)
Inti Luar 2270 10-12 Cair Besi, Nikel
Inti
1216 13 Padat Besi, Nikel
Dalam

1. Kerak

Kerak bumi (crust) merupakan lapisan bumi paling luar berupa batuan. Kerak
bumi ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak samudera
memiliki ketebalan sekitar 7 km terbentuk dari batuan bekuan hitam yang
disebut batu basal. Kerak samudera ini menjadi dasar bagi lautan yang ada
di bumi. Kerak benua memiliki ketebalan lebih besar dibandingkan dengan
kerak samudera, yaitu antara 35 km sampai 70 km. Tidak seperti kerak
samudera yang lebih homogen, kerak benua tersusun dari berbagai macam
batuan granitik dan granodioritik. Kerak samudera dan kerak benua juga
memiliki densitas dan umur yang berbeda. Kerak samudera berdensitas 3
g/cm3 dan berumur 180 juta tahun atau kurang; sedangkan kerak benua
berdensitas 2,7 g/cm3 dan umur batuan yang pernah ditemukan dikerak benua
ini sekitar 4 milyar tahun (bandingkan dengan umur bumi).

Kerak benua dan kerak samudera ini terpecah-pecah lagi menjadi beberapa
bagian besar dan bagian kecil. Bagian-bagian dari kerak bumi tersebut
bersama dengan mantel bagian atas kemudian membentuk lempeng-

60 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

lempeng tektonik. Lempeng tektonik akan dipelajari pada pelajaran


selanjutnya dalam pembelajaran mengenai lempeng tektonik.

2. Mantel

Mantel bumi terletak tepat di bawah kerak bumi sampai mencapai kedalaman
2885 km. Dari seluruh volume bumi, mantel merupakan bagian yang
terbanyak. Lebih dari 82% volume bumi terisi oleh mantel. Massa bumi juga
bagian terbesarnya diberikan oleh mantel.. Secara fisis, mantel berwujud
padat yang bersifat plastis.

Batas antara kerak bumi dengan mantel merupakan daerah yang ditandai
dengan adanya perubahan komposisi kimia yang penting. Batas antara kerak
bumi dengan mantel ini dinamakan moho, diambil dari nama penemunya
Andrija Mohorovicic yang berkebangsaan Kroasia. Sekitar 100-200 km di
bawah kerak, sebagian mantel ini mengalami pelelehan. 2 sampai 4% batuan
di sini menjadi magma yang mengisi dan menjadi bagian dari gunungapi.
Batuan yang mengisi mantel didominasi oleh batuan peridotit yang kaya
dengan logam magnesium dan besi dibandingkan mineral lain yang dapat
ditemukan di kerak.

Para ahli membagi mantel ini menjadi tiga bagian, yaitu mantel bagian atas,
zona transisi, dan mantel bagian bawah. Di bawah lapisan Moho sampai
dengan kedalaman 400 km adalah merupakan mantel bagian atas. Zona
transisi berada pada kedalaman 400 - 670 km. Sedangkan mantel bagian
bawah berada pada kedalaman 670 2885 km. Seperti sudah disebutkan
sebelumnya, mantel bagian atas bersama dengan kerak bumi membentuk
litosfer.

3. Inti Bumi

Inti bumi merupakan bagian terdalam dari bumi dan ukurannya hampir
sebesar bulan. Karena memiliki densitas yang besar, para ahli menyimpulkan
bahwa inti bumi tersusun dari besi dan sebagian nikel.

Berdasarkan wujudnya, inti bumi terbagi menjadi dua yaitu inti dalam yang
berwujud padat dan inti luar yang berwujud cair. Inti luar berada pada
kedalaman 2885 km sampai 5150 km. Sedangkan inti dalam berada pada

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 61


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

kedalaman 5150 km 6371 km. Inti luar bumi yang berwujud cair diduga
menjadi penyebab adanya medan magnet di bumi.

4. Struktur internal Bumi berdasarkan perilaku reologisnya

Pembagian internal bumi menjadi beberapa bagian seperti diuraikan


sebelumnya yaitu menjadi kerak, mantel dan inti bumi adalah berdasakan
respon lapisan-lapisan bumi tersebut terhadap gelombang seismik
(gelombang gempa) yang melaluinya. Sebelumnya, para ahli juga telah
membagi bagian internal bumi berdasarkan perilaku reologisnya yaitu
bagaimana material bumi tersebut merespon gaya yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan perilaku reoligisnya tersebut, bumi dibagi menjadi tiga bagian
yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.

Litosfer adalah bagian bumi terluar yang berupa lapisan batuan yang
bertemperatur rendah dan bersifat kaku. Litosfer ini berada mengapung
diatas lapisan lain yang disebut astenosfer. Astenosfer berupa batuan yang
bertemperatur tinggi mendekati titik leburnya sehingga mudah terdeformasi
dan besifat lebih plastis (tidak kaku seperti batuan). Jika kerak bumi dan
mantel berbeda karena komposisinya, maka litosfer dan astenosfer dibedakan
karena kuat-lemahnya batuan. Lapisan di bawah astenosfer adalah mesosfer.
Pada waktu itu, konsep tentang litosfer dan astenosfer ini dikembangkan
untuk menjelaskan fenomena gerakan benua.

Walaupun saat ini kita sudah dapat mengetahui lebih detil mengenai struktur
internal bumi, kedua istilah tersebut masih tetap digunakan sampai sekarang.
Seperti sudah disebut sebelumnya, litosfer terbentuk dari bagian bumi yang
terdiri dari lapisan kerak dan mantel bagian atas.

5. Bagaimana mengetahui struktur internal bumi?

Tentu saja sampai saat ini, kita tidak dapat memasukan alat canggih apapun
kedalam bumi hingga mencapai inti bumi. Namun sedikit demi sedikit, sejalan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli mampu
menyusun dan memetakan apa yang ada di dalam tubuh bumi ini berdasarkan
data gelombang gempa yang terkumpul diberbagai tempat selama ini.
Sebelum mempelajari bagaimana para ahli menyusun pengetahuannya

62 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

tentang struktrur internal bumi ini, coba kita perhatikan gambar di bawah yang
merepresentasikan struktur internal bumi.

Gambar 3.1 Model struktur internal bumi. Sumber: Lutgens dkk., 2012

Pengetahuan struktur internal bumi yang ditunjukkan dalam gambar 3.1 di


atas diperoleh berdasarkan penemuan-penemuan berdasarkan data
gempabumi. Pada saat terjadi gempabumi, gelombang gempabumi tersebut
akan dirambatkan ke segala arah. Gelombang gempabumi yang masuk dan
dirambatkan ke dalam bumi dinamakan gelombang badan. Gelombang
badan ini terdiri dari dua jenis yaitu gelombang P (diambil dari kata primer)
dan gelombang S (diambil dari kata sekunder).

Gelombang P dan gelombang S memiliki kecepatan rambat yang berbeda


sehingga sampai di stasiun pengamat gempa dan terekam di seismometer
dalam waktu yang berbeda pula. Gelombang P akan tercatat lebih dahulu oleh
seismometer oleh karena itu dinamakan gelombang P (primer). Sedangkan
gelombang S akan menyusul tercatat oleh seismometer setelah gelombang P
tercatat. Perbedaan gelombang P dan gelombang S ini selain dari kecepatan
adalah gelombang P merupakan gelombang longitudinal sedangkan
gelombang S merupakan gelombang transversal.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 63


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Salah seorang ilmuwan yang pertama kali mempelajari data gempabumi ini
adalah Andreja Mohorovic (1857 1936) yang berkabangsaan Yugoslavia.
Dari data gempa yang dipelajarinya, Andreja Mohorovic menemukan
kecepatan gelombang gempabumi yang naik secara tiba-tiba pada kedalaman
50 km. Andreja Mohorovic berpendapat bahwa perubahan kecepatan
rambat gelombang tersebut disebabkan materi yang dilalui oleh gelombang
gempa tersebut memiliki perbedaan densitas. Daerah dimana kecepatan
gelombang gempa bergerak lebih cepat itu kemudian kita kenal sebagai
mantel bumi. Batas antara kerak bumi dan mantel itu kemudian diberi nama
daerah diskontinuitas Moho.

Kemudian sekitar tahun 1913, seorang ahli gempa dari Jerman yang bernama
Beno Gutenberg menemukan bidang batas antara mantel bumi dengan inti.
Batas antara mantel dan inti bumi ini kemudian dikenal dengan nama
diskontinuitas Gutenberg yang berada pada kedalaman 2885 km.

Dengan mempelajari data gempabumi, Beno Gutenberg menemukan adanya


zona bayangan gelombang P dan zona bayangan gelombang S. Zona
bayangan gelombang P atau zona bayangan gelompang S merupakan daerah
yang dimana masing-masing kedua gelombang tersebut tidak terekam di
seismograf. Gutenberg berpendapat bahwa zona bayangan tersebut terjadi
hanya jika Bumi memiliki inti yang komposisinya berbeda dengan apa yang
menyusun mantel. Gutenberg menghitung bahwa inti Bumi berada mulai
sekitar kedalaman 2885 km.

Gambar 3.2 dan gambar 3.3 berikut masing-masing menunjukkan zona


bayangan gelombang P dan zona bayangan gelombang S. Perhatikan
gambar 3.2 yang menunjukkan zona bayangan gelombang P. Pada gambar
tersebut keping lingkaran menyatakan Bumi, fokus menyatakan pusat
gempabumi, garis melengkung berpanah menyatakan lintasan gelombang P.
Jadi, ketika gempabumi terjadi yang berpusat di fokus maka gelombang P
akan merambat ke segala arah dan masuk ke dalam Bumi. Seismometer
yang ditempatkan dimanapun di permukaan Bumi akan mencatat kedatangan
gelombang P ini dengan waktu yang berbeda. Gutenberg menemukan bahwa
ternyata seismoter yang ditempatkan pada daerah-daerah tertentu ternyata
tidak merekam keberadaan gelombang P ini. Jika kita nyatakan fokus gempa

64 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

terletak pada posisi 0 derajat, maka seismometer yang berada di posisi 0


derajat sampai 103 derajat akan mancatat kedatangan gelombang P ini.
Gelompang P tersebut tidak tercatat oleh seismometer yang terletak pada
posisi 103 143 derajat dan tercatat kembali oleh seismometer yang berada
di posisi 143 derajat dan seterusnya. Daerah atau zona yang kehilangan
gelombang P tersebut dinamakan zona bayangan gelombang P. Zona
bayangan gelombang P ini terletak antara 103 derajat sampai 143 derajat dari
fokus (pusat) gempa.

Gambar 3.2 Zona bayangan gelombang P (P-wave shadow zone). Sumber: Van der
Pluijm, Ben A., 2003

Gambar 3.3 Zona bayangan gelombang S (S-wave shadow zone). Sumber: Van der
Pluijm, Ben A., 2003

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 65


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Sekarang, perhatikan gambar 3.3 yang menunjukkan zona bayangan


gelombang S. Ketika gempabumi terjadi di fokus maka gelombang S pun
akan dirambatkan ke segala arah dan terekam oleh seismometer. Namun
Gutenberg menemukan bahwa seismometer yang terletak di posisi 103
derajat dan seterusnya tidak merekam kedatangan (keberadaan) gelombang
S tersebut. Daerah atau zona dimana gelombang S tidak terekam (terdeteksi)
ini kemudian dinamakan zona bayangan gelombang S. Zona bayangan ini
terletak mulai dari posisi 103 derajat dari pusat (fokus) gempabumi.

Dengan ditemukannya zona bayangan gelombang S ini, para ahli kemudian


berkesimpulan bahwa inti-luar bumi berwujud cair. Mengapa? Karena seperti
telah disebutkan sebelumnya bahwa gelombang S merupakan gelombang
yang merambat secara tranversal. Kita tahu bahwa gelombang transversal
tidak dapat merambat didalam zat cair.

Sekarang bagaimana para ahli mengetahui bahwa inti dalam bumi berwujud
padat? Mereka mengetahui hal tersebut dari studi-studi yang menunjukkan
bahwa gelombang P mengalami pemantulan di dalam inti (gambar 3.4).
Adanya pemantulan gelombang tersebut haruslah terjadi jika gelombang
merambat pada medium yang berbeda.

Gambar 3.4 Gelombang P yang mengalami pemantulan di dalam inti bumi. Sumber:
Van der Pluijm, Ben A., 2003

6. Lempeng Tektonik

Litosfer bersifat keras berada di atas astenosfer yang relatif lebih lunak.
Menurut teori lempeng tektonik, litosfer yang menyelubungi bumi terpecah ke
dalam beberapa bagian. Pecahan-pecahan litosfer tersebut disebut lempeng.
Litosfer tersusun dari beberapa lempeng besar dan beberapa lempeng kecil.

66 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

Lempeng-lempeng tersebut mengapung di atas lapisan astenosfer dan


masing-masing bergerak dengan kecepatan (laju dan arah) yang berbeda
dengan laju antara beberapa mm/tahun sampai belasan cm/tahun. Gambar
di bawah menunjukkan lempeng-lempeng tektonik yang menyelimuti Bumi.

Gambar 3.5 Lempeng-lempeng tektonik yang menyelimuti Bumi.


(Sumber: Shedlock & Pakiser, 1997. pada URL:
http://www.geo.mtu.edu/UPSeis/where.html)

Lempeng-lempeng tektonik tersebut masing-masing diberi nama seperti


lempeng Pasifik, lempeng Antartik, lempeng Nasca, dan sebagainya.
Indonesia sendiri merupakan daerah pertemuan lempeng. Lempeng-lempeng
tektonik yang bertemu di Indonesia adalah lempeng Indo-Australia, lempeng
Eurasia, lempeng Pasifik, serta lempeng Filipina.

Pertemuan lempeng (batas lempeng) merupakan daerah yang sangat aktif


secara tektonik dimana di daerah tersebut berpotensi terjadi gempabumi.
Tipe batas lempeng terdiri dari tiga yaitu tipe konvergen, divergen, dan
tranform.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 67


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Tipe kovergen adalah jika dua buah saling mendekat. Terdapat dua macam
tipe konvergen, yaitu tumbukan dan subduksi. Gambar 3.6 dan Gambar 3.7
menggambarkan tipe konvergen tumbukan dan subduksi.

Gambar 3.6 Tipe Tumbukan.

Gambar 3.7. Tipe subduksi. Jenis


subduksi terjadi jika salah satu lempeng
masuk ke bawah lempeng yang lain yang
disebabkan oleh perbedaan masa jenis
antara kedua lempeng tersebut.

Tipe Divergen terjadi jika lempeng yang satu bergerak menjauhi lempeng
yang lainnya. Gambar 3.8 menunjukkan batas lempeng tipe divergen.

Gambar 3.8 Tipe Divergen

68 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

Sedangkan tipe transform adalah jika dua buah lempeng bergerak saling
bergesekan.

Gambar 3.9 Tipe Transform

Tipe batas lempeng di Indonesia merupakan tipe subduksi. Daerah-daerah di


sekitar batas lempeng ini merupakan daerah-daerah yang sering terjadi
gempa bumi. Gambar 3.10 mengilustrasikan pertemuan lempeng Indo-
Australia dengan lempeng Eurasia.

Gambar 3.10 Ilustrasi pertemuan lempeng Indo-Australia


dengan lempeng Eurasia.

7. Gempabumi

Gempabumi adalah bergetarnya bumi akibat adanya pelepasan energi secara


tiba-tiba di lempeng bumi. Pada dasarnya getaran tersebut adalah energi yang
merampat dalam bentuk gelombang. Mekanisme terjadinya gempabumi
dapat dijelaskan sebagai berikut.

Dari bukti-bukti seismik serta geofisik lainnya dan dari percobaan-percobaan


yang dilakukan di laboratorium, para ilmuwan sepakat bahwa gaya /penyebab
pergerakan lempeng adalah karena adanya pergerakan lambat dari mantel

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 69


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

(astenosfer). Sepanjang waktu lempeng-lempeng dalam keadaan bergerak


terus secara perlahan-lahan. Pergerakan tersebut menimbulkan akumulasi
tekanan di suatu blok batuan. Proses tersebut diikuti dengan melengkungnya
blok batuan tersebut sampai mencapai maksimum. Ketika tekanan
bertambah besar dan blok batuan tidak dapat lagi menahan tekanan, maka
untuk melepaskan tekanan tersebut, blok-blok batuan retak dan bergerak
secara tiba-tiba. Pergerakan ini yang menimbulkan gempa bumi.

Daerah retakan blok batuan tersebut terjadi di daerah batas lempeng. Karena
Indonesia merupakan daerah batas lempeng maka Indonesia merupakan
daerah yang berpotensi gempabumi. Gambar 11 di bawah menunjukkan
pusat-pusat gempa yang terjadi antara tahun 1963 1998. Pada gambar
tersebut membuktikan wilayah Indonesia yang merupakan daerah yang sering
mengalami gempabumi.

Gambar 3.11 Episentrum gempa yang terjadi dalam selang tahun 1963 1998. Pada
gambar ini pusat suatu gempa diwakili oleh satu titik.
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi.)

8. Gelombang Gempa

Ketika terjadi gempa bumi maka energi yang dilepaskan oleh gempa tersebut
dipancarkan ke segala arah sebagai gelombang gempa (atau disebut juga
gelombang seismik). Gelombang gempa yang terjadi terdiri dari gelombang
badan dan gelombang permukaan.

70 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

Gelombang badan adalah gelombang gempa yang merambat ke segala arah


di dalam badan bumi. Gelombang badan ini terdiri dari gelombang P (primer)
yang merupakan gelombang longitudinal dan gelombang S (sekunder) yang
merupakan gelombang transversal. Gelombang P menggerakan material
bumi searah dengan arah pergerakan gelombang. Sedangkan gelombang S
menggerakan material bumi ke kiri-kanan atau atas-bawah, tegak lurus
dengan arah pergerakan gelombang. Gambar 12 menunjukkan pergerakan
gelombang P dan gelombang S. Berdasarkan kecepatannya, maka
gelombang P lebih cepat daripada gelombang S. Sehingga gelombang P
akan tercatat di stasiun pengamat gempa lebih dahulu dibanding gelombang
S.

Gambar 3.12 Arah dan Pergerakan gelombang P dan gelombang S.


(Sumber: http://www.geo.mtu.edu/UPSeis/waves.html)

Gelombang permukaan adalah gelombang gempa yang merambat di


permukaan bumi. Gelombang permukaan ini terdiri dari gelombang Love dan
gelombang Rayleigh. Gelombang Love menggoyangkan sesuatu di atas
permukaan tanah dari sisi ke sisi yang lain. Sedangkan gelombang Rayleigh
menggoyangkan sesuatu dipermukaan tanah dari atas ke bawah, seperti
halnya gelombang laut. Gelombang permukaan lebih lambat sampai ke
stasiun pengamat gempa dibandingkan dengan gelombang badan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 71


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

(gelombang P dan gelombang S). Gambar 3.12 menunjukkan pergerakan


gelombang Love dan Rayleigh.

Gambar 3.13 Arah dan Pergerakan gelombang Love dan gelombang Rayleigh.
(Sumberhttp://www.geo.mtu.edu/UPSeis/waves.html)

9. Gunungapi

Di samping berpotensi gempabumi, daerah di sekitar batas lempeng merupakan


daerah yang banyak ditemukan gunungapi. Di Indonesia sendiri terdapat puluhan
gunungapi yang masih aktif. Gunungapi merupakan lubang atau rekahan tempat
dimana magma yang berada di dalam Bumi dapat keluar mencapai permukaan
Bumi. Magma adalah lelehan batuan bercampur dengan butiran mineral dan gas-
gas terlarut.

Pembentukan dan aktivitas gunungapi di Indonesia terjadi berkaitan dengan


aktivitas tektonik di batas lempeng tipe subduksi. Perhatikan gambar 3.14 di
bawah.

72 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

Gambar 3.14 Pembentukan gunungapi di zona subduksi. (Sumber: Lutgens, [2012]

Subduksi lempeng menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan tekanan pada


lempeng samudera yang bergesekan dengan lempeng benua. Hal tersebut
menyebabkan lempeng meleleh serta melepaskan air yang terkandung di
dalamnya sehingga terbentuk magma. Magma ini memiliki densitas yang lebih
rendah dibanding lingkungannya sehingga secara perlahan naik menuju
permukaan melalui gunungapi.

Magma yang mendesak ke permukaan Bumi menimbulkan akumulasi tekanan


yang dapat menyebabkan erupsi gunungapi. Erupsi gunungapi ini dapat eksplosif
yang membahayakan kehidupan di sekitar gunungapi. Bahaya yang ditimbulkan
oleh letusan gunungapi dapat berasal dari lava, gas, atau materi piroklastik seperti
abu vulkanik dan pecahan batuan yang keluar dari lubang gunungapi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 73


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Gambar 3.15 Letusan gunungapi dan berbagai potensi bahayanya. (Sumber: Lutgens
dkk., 2012)

Gambar 3.15 menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunungapi


secara umum. Beberapa diantaranya adalah:
1. Aliran Lava. Lava adalah magma yang mengalir di permukaan Bumi. Lava
0
ini sangat panas. Suhunya dapat mencapai 800 -1200 C. Kecepatan
alirannya tergantung pada kekentalan magmanya.
2. Lahar. Lahar merupakan lumpur dari sampah vulkanik yang bercampur
dengan air. Lahar ini dapat bergerak dengan kecepatan 100 km/jam.
3. Aliran piroklastik. Aliran ini merupakan salah satu bentuk becana letusan
gunungapi yang sangat mematikan. Aliran ini dapat mengandung gas, uap
air, abu, maupun lapili yang mengahambur ke bawah dengan kecepatan
bisa mencapai 700 km/jam.
4. Jatuhan piroklastik seperti hujan abu, lapili dan bomb. Abu, lapili, dan
bomb merupakan meterial yang dilepaskan dari gunungapi. Mereka
dibedakan dari ukurannya. Jika diameterya kurang dari 2 cm maka disebut
abu vulkanik; jika diameternya antara 2 64 cm maka disebut lapili; dan
jika diameternya lebih besar dari 256 cm disebut bomb.

74 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Carilah informasi mengenai berapa kedalaman peralatan yang pernah


menembus ke dalam bumi. Di mana? Untuk tujuan apa? Tahun Berapa?

2. Perhatikanlah Tabel di bawah yang menyatakan lapisan bumi dengan


kedalamannya masing-masing. Buatlah sebuah gambar yang menyatakan
struktur internal bumi dengan perbandingan yang sesuai jika kita anggap jari-
jari bumi adalah sebesar 36 cm. Untuk itu, kerjakanlah langkah-langkah
berikut.

2.1. Diketahui jejari bumi adalah sebesar 6371 km. Hitunglah berapa besar
perbandingannya jika dibuat menjadi 36 cm.

2.2. Lengkapilah tabel di bawah berikut.

Lebar Dalam
Nama Lapisan Ketebalan (km)
Gambar (cm)

Kerak 50 0,28

Mantel 2885

Inti Luar 2270

Inti Dalam 1216

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 75


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

2.3. Buatkanlah gambar struktur internal bumi dengan menggunakan data


pada tabel di atas.

76 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Perhatikanlah gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, uraikanlah bagaimana perubahan


kecepatan gelombang primer (P) yang merambat dari fokus gempa
menuju sampai ke inti bumi.

2. Jelaskan mengapa di Indonesia sering mengalami gempabumi!

3. Jelaskan salah satu alasan mengapa penduduk yang berada di lereng


gunungapi harus dievakuasi sebelum gunungapi tersebut meletus.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 77


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

F. Rangkuman

Struktur internal bumi terbagi menjadi 3 bagian berdasarkan komposisi


penyusunnya yaitu: kerak, mantel, dan inti. Inti bumi dibagi lagi menjadi 2
yaitu inti dalam dan inti luar berdasarkan wujudnya. Walaupun demikian
komposisi penyusun inti luar dan inti dalam bumi adalah sama yaitu besi dan
nikel.

Pembagian struktur bumi tersebut dapat diketahui berdasarkan studi terhadap


data gempabumi yang terekam oleh seismometer yang terdapat di berbagai
tempat. Batas antara kerak bumi dan mantel bumi disebut diskontinu Moho.
Gelombang primer (P) yang merambat sebelum diskontinu Moho bergerak
lebih lambat dibandingkan dengan gelombang P tersebut yang merambat
setelah lapisan diskontinu Moho. Gelombang Sekunder (S) yang merambat
di dalam bumi akan mengalami pelemahan dan lenyap pada kedalaman 2885
km. Pada kedalaman tersebut merupakan batas antara mantel bumi dan inti
bumi. Batas tersebut dinamakan diskontinu Gutenberg. Inti dalam bumi
yang berwujud padat diketahui dengan kenyataan adanya gelombang Primer
yang terpantul dari dalam inti dan terekam di seismometer di permukaan bumi.

Gempabumi merupakan energi yang dirambatkan dalam bentuk gelombang


gempa atau sering disebut juga sebagai gelombang seismik. Gelombang
seismik ini terdiri dari gelombang permukaan dan gelombang badan. Sesuai
dengan namanya, gelombang permukaan adalah gelombang yang merambat
di permukaan bumi, sedangkan gelombang badan adalah gelombang yang
merambat di dalam badan bumi. Gelombang badan ini terdiri dari gelombang
primer (P) dan gelombang sekunder (S). Gelombang P dan gelombang S ini
yang kemudian dipelajari untuk menentukan struktur internal bumi.

Disamping gempabumi, peristiwa lain yang terjadi akibat aktivitas lempeng


tektonik adalah gunungapi. Gunungapi merupakan lubang atau rekahan
dipermukaan bumi tempat dimana magma yang berada di dalam Bumi dapat
keluar. Erupsi (letusan) gunungapi sangat berbahaya bagi kehidupan yang
berada di sekitar gunungapi tersebut.

Karena Indonesia berada di daerah batas lempeng maka Indonesia banyak


terbentuk gunungapi dan berpotensi terjadi gempabumi.

78 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
LISTRIKIPA
Mata Pelajaran untuk
SMPSMP

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Hal-hal baru apa yang telah anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

2. Hal apa saja yang terdapat dalam kegiatan ini yang dapat Anda
kembangkan menjadi Lembar Kegiatan Siswa.

3. Materi apa yang Anda anggap kurang dan bagaimana caranya agar Anda
dapat menambah kekurangan tersebut.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN 79


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

80 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: KEBUMIAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
TATA SURYA

Bumi beserta planet-planet lain serta benda-benda angkasa lain yang bergerak
mengelilingi Matahari membentuk sebuah sistem yang disebut Tata Surya.
Dalam memandang Bumi sebagai sebuah sistem maka kita tidak bisa
melepaskan keberadaan Bumi sebagai anggota Tata Surya itu sendiri. Oleh
karena karakteristik Bumi itu sendiri banyak dipengaruhi oleh gaya dan energi
yang bekerja di Tata Surya terutama Matahari sebagai pusat Tata Surya.

A. Tujuan

Setelah menyelesaikan pembelajaran ini diharapkan peserta mampu


menjelaskan karakteristik anggota Tata Surya serta pengaruh interaksinya

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

Menjelaskan karakteristik Matahari, planet, Bulan, dan benda angkasa


lainnya
Menjelaskan pengaruh radiasi Matahari terhadap kehidupan di Bumi
Menjelaskan gerakan Bumi dan Bulan terhadap Matahari
Menjelaskan pengaruh pergerakan Bumi dan Bulan bagi kehidupan di
Bumi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 8181


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

C. Uraian Materi

1. Karakteristik Anggota Tata Surya

1.1. Matahari

Matahari adalah bintang yang menjadi pusat


Tata Surya dimana semua anggota Tata
Surya lain beredar mengelilinginya. Matahari
menghasilkan energi sendiri yang berasal dari
reaksi fusi inti-inti atom Hidrogen di initi
Matahari. Dalam hal ini terdapat kesetaraan
energi dan massa yang dirumuskan oleh
Einstein sebagai E = mc2. Energi Matahari
Gambar 4.1 Matahari (Sumber:
kemudian diradiasikan ke luar Matahari. http://soho.nascom.nasa.gov/gall
ery/images/eit002.html)
Adapun properti fisis yang dimiliki oleh
Matahari adalah sebagai berikut:

Massa dan Diameter

Matahari memiliki diameter yang diukur sekitar 1,392109 m dan


massanya diperkirakan sekitar 1.9891030 kg. Massa Matahari
ditentukan dengan menggunakan Hukum II Newton yaitu:




dimana G = Konstanta gravitasi (G = 6,67 x 10 -11 Nm2kg-2)

Ms = Massa Matahari

me = Massa Bumi

r = Jarak Dari Bumi ke Matahari

v = Kecepatan rerata Bumi

Rotasi Matahari

Matahari bukan merupakan benda padat, namun tersusun dari materi


yang terionisasi yang sering disebut plasma. Bagian terluar Matahari
berotasi dengan kecepatan sudut yang berbeda antara di kutub dan di
ekuatornya. Rotasi di bagian ekuator Matahari adalah 24,4 hari

82 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

sedangkan di bagian kutub rotasinya adalah 36 hari. Rotasi Matahari ini


dapat diamati ketika terjadi sun-spot di permukaan Matahari.

Produksi Energi

Energi yang dihasilkan oleh Matahari berasal dari reaksi nuklir di inti
Matahari. Pada reaksi itu terjadi penggabungan inti atom hidrogen
menjadi atom Helium dan menghasilkan sejumlah energi. Tentu saja
reaksi yang terjadi tidak sederhana namun melibatkan serangkaian
reaksi. Setiap detik, 7 x 108 ton Hidrogen diubah menjadi 6,95 x 108 ton
Helium.

Fotosfer

Fotosfer merupakan bagian Matahari yang umumnya kita lihat secara


normal sehari-hari. Jika kita melihat sunspot maka sunspot tersebut
berada di fotosfer ini. Temperatur fotosfer sekitar 5770 K. Besaran
temperatur ini diperoleh dengan cara mengukur panjang gelombang
radiasi Matahari tertentu dan memasukkannya pada Hukum pergeseran
Wien.

Kromosfer dan Korona

Kromosfer tepat berada di luar fotosfer. Temperatur kromosfer sangat


tinggi yaitu sekitar 20.000 K. Bagian paling luar dari atmosfer Matahari
adalah Korona. Korona dapat terihat pada saat terjadi gerhana Matahari
total. Temperatur Korona sangat tinggi, diperkirakan sekitar 106 K.

Angin Matahari

Matahari memancarkan arus partikel bermuatan yang disebut dengan


Angin Matahari. Partikel-pertikel tersebut terdiri dari proton dan elektron
yang bergerak dengan kecepatan rata-rata sekitar 400 km/detik. Angin
Matahari ini berasal dari Korona dimana temperatur cukup tinggi sehingga
gaya gravitasi Matahari tidak cukup kuat untuk menahan partikel-partikel
tersebut. Saat berhembus, Angin Matahari disertai dengan garis-garis
medan magnet Matahari. Oleh karena itu, Angin Matahari yang
berinteraksi dengan medan magnet Bumi menghasilkan badai megnetik
di Bumi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 83


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

1.2. Planet dan Anggota Tata Surya Lain

Pada tahun 2006, IAU (International Astonomical Union) mengelompokkan


anggota Tata Surya menjadi tiga yaitu planet, planet-kerdil, serta benda-
benda Tata Surya kecil.

1. Planet

Sebuah benda langit dikatakan planet jika memenuhi kriteria sebagai


baerikut:

a. mengorbit Matahari;

b. bentuknya cenderung bulat;

c. dalam orbitnya tidak ditemukan benda angkasa lain.

Berdasarkan kriteria tersebut anggota Tata Surya yang memenuhi definisi


planet adalah 8 planet yang sudah dikenal selama ini yaitu: Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-
planet tersebut dapat memiliki satelit. Satelit yang mengorbit Bumi adalah
Bulan.

Planet-planet tersebut ada keras dan memiliki lapisan batuan seperti


Bumi, sering disebut planet terestrial. Sisanya adalah planet yang tidak
keras karena tersusun seluruhnya dari gas, sering disebut planet Jovian.
Planet terestrial terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Sedangkan planet Jovian terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.

Planet juga dapat digolongkan berdasarkan letak orbitnya terhadap orbit


Bumi. Planet-planet yang orbitnya berada di antara orbit Bumi dan
Matahari disebut planet inferior. Sedangkan planet yang orbitnya berada
diluat orbit Bumi dan Matahari disebut planet Superior. Dalam hal ini
planet-planet inferior adalah Merkurius dan Venus, sedangkan planet-
planet superior adalah Mars, Jupiter, Saturnus Uranus, dan Neptunus.

84 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

(Malam)

Gambar 4.2 Planet Superior dan Planet Inferior (Sumber: Animasi Tata Surya,
PPPPTK IPA [2012])

Planet-planet inferior sampai kapan pun tidak akan pernah berada di atas
kepala kita pada waktu malam hari. Sedangkan planet-planet superior
pada waktu tertentu dapat mencapai kepala kita pada waktu malam hari.
Perhatikan gambar 4.2 di atas.

Planet-planet inferior juga dapat mengalami transit, sedangkan planet-


planet superior tidak dapat mengalami transit. Transit terjadi jika planet
tampak dari Bumi memasuki piringan Matahari seperti ditunjukkan dalam
gambar 4.3. di bawah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 85


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Gambar 4.3 Transit Venus. Lingkaran besar putih adalah Matahari, sedangkan
lingkaran kecil biru adalah Venus. (Simulasi menggunakan Stellarium)

2. Planet-Kerdil

Sebuah benda langit dikatakan sebagai planet-kerdil jika:

a. mengorbit Matahari;

b. bentuknya cenderung bulat;

c. dalam orbitnya ditemukan benda-benda angakasa lain.

d. bukan merupakan satelit.

Salah satu contoh planet-kerdil adalah Pluto (Gambar 4.4). Walaupun


dulu sempat dikategorikan sebagai planet, namun karena definisi planet
diubah maka sekarang Pluto bukan bagian dari planet, namun dijadikan
sebagai planet kerdil. Contoh lain adalah Ceres (Gambar 4.5) yang
berada di sabuk asteroid. Sebelumnya Ceres dikelompokkan kedalam
asteorid, namun karena resolusi IAU 2006 maka kini Ceres termasuk
planet-kerdil. Diameter Pluto maupun Ceres masing-masing lebih kecil
dibandingkan dengan diameter Bulan.

86 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Gambar 4.4 Citra Pluto. (Kredit: NASA)

Gambar 4.5 Citra Ceres yang diambil menggunakan wahana angkasa Dawn milik NASA.
(Sumber: https://www.nasa.gov/sites/default/files/thumbnails/image/pia19312.jpg)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 87


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

3. Benda Kecil Tata Surya (Small Solar System Bodies)

Seluruh benda angakasa lain yang mengelilingi Matahari selain planet,


planet-kerdil atau satelit. Benda-benda Tata Surya kecil tersebut
diantaranya adalah komet, asteroid, objek-objek trans-neptunian, serta
benda-benda kecil lainnya.

Benda kecil Tata Surya ini kebanyakan berada pada sabuk asteroid dan
sabuk Kuiper (Kuiper Belt). Sabuk asteroid berada diantara orbit Mars
dan orbit Jupiter, sedangkan sabuk Kuiper berada di luar orbit Neptunus.

Gambar 4.6 Ilustrasi Sabuk Kuiper. (Kredit: Space Telescope Science Institute,
Graphics Dept. pada https://jimskies.wordpress.com/2015/09/03/pluto-and-
friends/)

1.3. Sumber Energi bagi Kehidupan

Dari sekian banyak benda langit di Tata Surya, Bumi adalah satu-satunya
tempat dimana terdapat kehidupan yang kompleks. Semua bentuk
kehidupan di Bumi memerlukan oksigen, air, makanan, temperatur yang
hangat, serta tempat yang nyaman dan aman. Kenyataannya sampai saat
ini di Tata Surya hanya di Bumi saja lingkungan yang mendukung kehidupan
tersebut tersedia. Oksigen, air, makanan dan sebagainya bukan saja
tersedia begitu saja namun mereka tersedia dalam bentuk sistem yang
saling terkait.

Matahari bagi Bumi bukan saja menjadi pusat pergerakan namun juga
sebagai sumber energi utama bagi Bumi. Energi Matahari diterima oleh
Bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang merambat dengan
kecepatan 3 x 108 meter/detik. Sebetulnya tidak hanya cahaya tampak

88 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

saja yang diradiasikan oleh Matahari namun juga termasuk sinar Gamma,
sinar-x, ultraviolet, infra merah, serta gelombang radio (gambar 7). Bumi
sendiri memiliki atmosfer yang dapat menahan radiasi Matahari yang
berbahaya seperti sinar Gamma, sinar X, dan ultra-violet. Radiasi dalam
panjang gelombang cahaya-tampak dapat menembus atmosfer Bumi dan
menjadi sumber energi utama.

Gambar 4.7 Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Peristiwa alam yang dipengaruhi oleh radiasi Matahari diantaranya adalah


sebagai berikut:

Iklim dan cuaca. Energi Matahari merupakan kontrol iklim dan cuaca.
Rotasi dan revolusi Bumi serta poros Bumi yang sedikit miring
menyebabkan perbedaan penerimaan energi Matahari di bagian-bagian
Bumi. Hal tersebut kemudian menyebabkan terjadinya perbedaan iklim
dan cuaca di Bumi. Perbedaan iklim dan cuaca pada akhirnya
mempengaruhi penyebaran jenis hewan dan tumbuhan.

Siklus Air. Air tawar sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di
Bumi. Ketersediaan air tawar terus terjaga karena di Bumi terjadi siklus
Air. Hujan yang turun ke Bumi sebagian besar berasal dari laut yang
asin. Penguapan air laut sangat tergantung pada adanya energi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 89


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Matahari. Jika tidak ada energi dari Matahari yang cukup maka
penguapan air laut tidak akan terjadi. Jika tidak terjadi penguapan maka
tentu saja tidak akan terjadi siklus air sehingga ketersediaan air tawar di
permukaan Bumi akan terancam.

Proses Fotosintesis. Daun pada tumbuhan sangat membutuhkan


sinar Matahari dalam proses fotosintesis. Jika daun pada tumbuhan tidak
dapat berfotosisntesis maka akan menyebabkan tumbuhan mati.
Ketersediaan tumbuhan sangat penting bagi makhluk hidup lain karena
tumbuhan merupakan sumber makanan pertama dalam rantai makanan.

Efek Rumah Kaca. Efek rumah kaca menyebabkan temperatur Bumi


terjaga tetap hangat. Cahaya tampak Matahari yang dapat menembus
lapisan atmosfer kemudian sebagian diserap oleh permukaan Bumi.
Permukaan Bumi kemudian meradiasikannya kembali dalam bentuk sinar
inframerah. Sinar inframerah ini sebagian besar tidak dapat menembus
lapisan atmosfer dan terperangkap dan menyebabkan permukaan Bumi
tetap hangat. Tanpa ada efek rumah kaca ini maka semua panas akan
kembali ke ruang angkasa dan menyebabkan Bumi menjadi sangat
dingin.

Di samping hal di atas, sinar Matahari juga dibutuhkan secara langsung


oleh manusia. Ultraviolet dibutuhkan oleh tubuh Manusia dalam
memproduksi vitamin D. Sinar Matahari juga dapat digunakan sebagai
sumber energi alternatif pengganti minyak bumi.

2. Pergerakan Bumi dan Bulan

Bumi sebagai planet berevolusi mengelilingi Matahari. Selama mengitari


Matahari, Bumi disertai oleh satu buah satelit alam yang disebut Bulan.
Bulan sendiri berevolusi mengelilingi Bumi. Di samping bergerak mengitari
Matahari, Bumi dan Bulan masing-masing berotasi pada sumbunya.

2.1. Gerakan Bumi

Seluruh anggota Tata Surya bergerak mengelilingi Matahari. Gerakan


disebut revolusi. Bumi sendiri mengitari Matahari dalam satu putaran
(periode) memerlukan waktu satu tahun atau 365 hari. Lintasan orbit Bumi

90 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

memiliki eksentrisitas 0,067. Nilai eksentrisitas yang mendekati nol


menyatakan lintasan orbit yang mendekati lintasan berbentuk lingkaran.
Karena nilai eksentrisitas Bumi mendekati nilai nol, maka lintasan orbit Bumi
dapat dianggap berbentuk lingkaran dengan jari-jari 150 juta km. 150 juta km
adalah rerata jarak Bumi ke Matahari yang dalam astronomi disebut 1 SA
(SA=Satuan Astronomi). Pergerakan revolusi Bumi digunakan oleh
Manusia untuk menyusun sistem penanggalan Masehi.

Di samping melakukan revolusi, Bumi juga berotasi pada sumbunya. Sumbu


rotasi Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika. Perhatikan gambar
di bawah. Hal tersebut menyebabkan besarnya energi Matahari yang
diterima bagian Bumi tidak sama. Rotasi Bumi juga menyebakan terjadinya
siang dan malam. Pada gambar di bawah, bagian Bumi yang langsung
menghadap datangnya sinar Matahari mengalami siang sementara sebagian
Bumi sebelahnya mengalami malam. Waktu yang diperlukan Bumi untuk
berotasi satu kali putaran adalah 24 jam.

Gambar 4.8 Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi

Kemiringan sumbu rotasi Bumi menyebabkan terjadinya perbedaan musim


antara belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Perhatikan gambar
di bawah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 91


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Gambar 4.9 Revolusi Bumi dan waktu terjadinya musim di belahan bumi utara.

Pada gambar di atas, pada posisi 1 belahan Bumi utara sedang mengalami
musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan sedang mengalami musim
dingin. Pada posisi 2, belahan Bumi utara menglami musim gugur,
sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim semi. Pada posisi 3,
belahan Bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan Bumi
selatan mengalami musim panas. Pada posisi 4, belahan Bumi Utara
mengalami musim semi, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami
musim gugur. Begitu seterusnya selama satu tahun bagian-bagian Bumi
mengalami pergantian musim.

92 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

2.2. Gerakan Bulan

Bulan juga mengalamai rotasi dan revolusi. Rotasi Bulan adalah gerak
Bulan yang berputar pada sumbunya. Revolusi Bulan adalah gerak Bulan
mengelilingi Bumi. Waktu revolusi bulan sama dengan waktu rotasi Bulan
sehingga menyebabkan wajah Bulan yang menghadap Bumi selalu sama.
Waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi satu kali adalah sekitar 29
hari atau satu bulan. Revolusi Bulan dimanfaatkan oleh manusia untuk
membuat sistem penanggalan komariah (Hijriah). Pergantian bulan dalam
sistem penanggalan ini ditandai dengan munculnya hilal.

Revolusi Bulan menyebabkan wajah Bulan dilihat dari Bumi selalu berubah
dari hilal, bulan sabit sampai purnama. Perubahan wajah Bulan tersebut
disebut fase Bulan. Pelajarilah gambar di bawah untuk melihat posisi Bulan
terhadap Bumi dan Matahari serta perubahan penampakan wajah Bulan
(fase Bulan).

Gambar 4.10 Fase Bulan. Matahari berada di sebelah kanan yang ditunjukkan dengan
arah kedatangan cahayanya. Bumi berada di pusat lingkaran. (Sumber Gambar:
http://astro.unl.edu/naap/lps/lunarPage2.html)

Nama fase bulan berdasarkan nomor yang tertera pada gambar di atas
adalah sebagai berikut:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 93


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

1. Bulan mati. Dalam sistem penganggalan hijriah, kedudukan bulan ini


menandai terjadinya perubahan bulan misalnya dari bulan Ramadhan
ke bulan Syawal.

2. Bulan sabit.

3. Seperembat pertama. Pada posisi ini Bulan akan tampak


setengahnya.

4. Bungkuk

5. Purnama

6. Bungkuk

7. Seperempat ke tiga

8. Sabit

2.3. Gerhana

Peredaran Bumi dan Bulan menyebkan pula peristiwa gerhana Bulan dan
gerhana Matahari. Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan dalam fase purnama
dan Bulan berada tepat di bidang ekliptika. Pada keadaan itu, Bulan, Bumi
dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Sedangkan gerhana Matahari
akan terjadi ketika Bulan dalam fase bulan mati dan Bulan berada tepat di
bidang ekliptika.

Gambar 4.11 Posisi Matahari, Bumi, dan Bulan pada saat gerhana Bulan.

94 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Gambar 4.12. Posisi Matahari, Bumi, dan Bulan pada saat gerhana Matahari. (Sumber:
http://www.schoolsobservatory.org.uk/astro/esm/solar_eclipse)

Orbit Bulan ternyata tidak sejajar dengan bidang ekliptika. Bidang ekliptika
adalah bidang semu tempat orbit Bumi berada. Perhatikan gambar di
bawah. Hal ini menyebabkan tidak setiap bulan purnama selalu terjadi
gerhana Bulan dan tidak setiap bulan mati terjadi gerhana Matahari.

Gambar 4.13 Ilustrasi orbit Bulan terhadap bidang ekliptika.

2.4. Pasang Surut.

Pasang-surut air laut adalah gelombang air laut yang dibangkitkan oleh gaya
gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari. Gaya gravitasi Bulan, Bumi dan gaya

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 95


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

gravitasi Matahari akan menarik dan menekan air laut. Perpaduan


bekerjanya gaya-gaya tersebut menyebabkan terjadinya pasang surut air
laut.

Walaupun massa Matahari jauh lebih besar dibandingkan dengan massa


Bulan, namun jarak Matahari lebih jauh dibandingkan dengan jarak Bulan ke
Bumi. Kenyataan seperti itu menyebabkan pengaruh gaya gravitasi Bulan
lebih besar terhadap pasang air laut dibandingkan dengan pengaruh gaya
gravitasi Matahari.

Berdasarkan kedudukan Bulan relatif terhadap Bumi dan Matahari maka


akan terjadi dua jenis pasang yaitu pasang purnama dana pasang perbani.
Pasang purnama terjadi pada saat bulan pernama atau bulan mati. Pada
saat bulan purnama atau bulan mati tersebut gaya yang bekerja pada air laut
adalah resultan gaya gravitasi Bulan dengan gaya gravitasi Matahari yang
relatif besar karena saling memperkuat. Oleh karena itu pada saat pasang
purnama ini maka muka air laut akan relatif lebih tinggi. Sedangkan pasang
perbani terjadi pada saat Bulan tampak dalam fase seperempat pertama
atau seperempat ketiga. Pada kondisi ini, gaya gravitasi Bulan dan gaya
gravitasi Matahari akan saling melemahkan sehingga paras air laut akan
relatih lebih rendah. Kedua jenis pasang ini dijelaskan dalam gambar di
bawah.

96 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Gambar 4.14. Pasang Purnama terjadi saat fase bulan mati dan bulan
purnama

Gambar 4.15 Pasang Perbani terjadi saat fase seperempat pertama dan seperempat
ketiga.

Perlu diketahui juga bahwa disamping pengaruh gaya gravitasi Bulan dan
Matahari, terjadinya pasang surut di suatu tempat sangat tergantung pula
dengan kedalaman dasar laut dan keadaan geografi lainnya tempat tersebut.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 97


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Dengan menggunakan model Tata Surya demonstrasikan kegiatan-


kegiatan berikut:

a. Kelompokkan planet-planet menjadi planet inferior dan planet


superior;

b. Tunjukkan posisi Venus saat elongasi, konjungsi

c. Tunjukkan posisi Jupiter saat elongasi, konjungsi, dan oposisi.

d. Kelompok planet manakah yang dapat mengalami transit.

Gambar 4.16 Model Tata Surya yang digunakan.

Keterangan:

Perhatikan gambar di bawah untuk penjelasan!

Oposisi sebuah planet terjadi ketika planet tersebut berada di atas


meridian pengamat pada saat tengah malam.

Konjungsi terjadi ketika posisi planet berada sama arah dengan


Matahari.

Elongasi planet merupakan sudut yang dibentuk oleh vektor radius


geosentrik planet dengan vektor radius geosentrik Matahari.

98 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

Gambar 4.17. Kedudukan planet pada saat opisisi, elongasi, dan konjungsi.

2. Dengan menggunakan model Gerhana demonstrasikan kegiatan-


kegiatan berikut serta jawablah beberapa pertanyaan:

a. Aturlah posisi Bumi dan Bulan pada saat terjadi purnama.

b. Pada kedudukan (a) di atas, tunjukkan bagian Bumi yang mengalami


siang dan yang mengalami malam.

c. Aturlah posisi Bumi dan Bulan pada saat terjadi gerhana Bulan.

d. Pada waktu siang atau malamkah terjadi gerhana Bulan?

e. Aturlah posisi Bumi dan Bulan pada saat terjadi pasang surut
perbani.

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Jika massa jenis adalah massa persatuan volume dan volume bola
adalah 4/3 r maka tentukanlah berapa massa jenis Matahari.

2. Berapakah waktu yang dibutuhkan Bulan dalam satu kali rotasi?

3. Gerhana Matahari terjadi pada saat Bulan berada pada fase bulan mati.
Namun mengapa tidak setiap kedudukan Bulan pada fase bulan mati
terjadi gerhana Matahari?

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA 99


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

F. Rangkuman

Tata Surya merupakan sistem yang terdiri dari Matahari, planet, planet kerdil
serta benda-benda kecil lain dimana Matahari menjadi pusat dari pergerakan
anggota-anggota Tata Surya.

Dari total massa Tata Surya, 99% lebih adalah massa Matahari. Di samping
massanya yang demikian besar relatif terhadap seluruh anggota Tata Surya
lain, Matahari juga merupakan sumber energi bagi anggota Tata Surya
termasuk Bumi.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Hal-hal baru apa yang telah anda peroleh setelah mengikuti kegiatan
ini?

2. Hal apa saja yang terdapat dalam kegiatan ini yang dapat Anda
kembangkan menjadi Lembar Kegiatan Siswa.

3. Materi apa yang Anda anggap kurang dan bagaimana caranya agar
Anda dapat menambah kekurangan tersebut.

100 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: TATA SURYA


KELOMPOK KOMPETENSI I
KUNCI JAWABAN

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Latihan :

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jawaban A C B A D D A C A D

Umpan Balik
1. ekosistem 8. keseimbangan ekosistem
2. organisme 9. Pertanian ramah lingkungan
3. perombakan 10. bahan organik
4. bioremediasi 11. mulsa
5. rizobium 12. drainase
6. pengendalian hayati 13. irigasi
7. Polinasi

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

1. Jawaban: A
2. Jawaban: A
3. Jawaban: C
4. Jawaban: D
5. Jawaban: A
6. Jawaban: B
7. Jawaban: D
8. Jawaban: A
9. Jawaban: B
10. Jawaban: C

KUNCI JAWABAN 101


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

1. Gelombang P merambat sekitar 6 km/s dan kemudian meningkat


dengan cepat mencapai 8 km/s di diskonitu Moho. Kemudian di zona
kecepatan rendah sampai zona transisi yaitu sekitar kedalaman 670
km, kecepatan gelombang P mengalami beberapa penurunan dan
kenaikan kecepatan. Setelah melalui zona transisi kecepatan
gelombang P terus bertambah sampai mencapai 14 km/s yang
kemudian menurun sangat cepat pada kedalaman 2900 km sehingga
mencapai 8 km/s. Setelah melalui kedalaman 2900 km tersebut,
kecepatan gelombang P kembali naik bertahap menjadi 10 km/s. Pada
kedalaman 5.155 km, kecepatan gelombang P bertambah kembali
dengan cepat dari 10 km/s menjadi sampai mencapai dan kemudian
naik dengan cepat menjadi 112 km/s.
2. Di Indonesia merupakan terdapat batas beberapa lempeng tektonik,
yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan
lempeng Filipina. Batas lempeng tektonik merupakan daerah tempat
dimana sumber gempa-gempa bumi terjadi.
3. Salah satu bahaya yang ditimbulkan oleh gunungapi adalah aliran
piroklastik. Aliran ini sangat panas dan bergerak sangat cepat.
Penduduk yang berada di lereng gunungapi harus segera dievakuasi
sebelum gunungapi tersebut meletus karena jika tidak maka akan
sangat sulit menyelematkan diri dari hembusan aliran piroklastik ini.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

1. Massa Jenis Matahari = 1,41103 kg/m3


2. 29 hari.
3. Garis edar Bulan mengelilingi Bumi tidak berimpit dengan garis
edar Bumi mengelilingi Matahari. Hal ini menyebabkan tidak
setiap bulan mati kedudukan Bulan, Bumi dan Matahari berada
dalam satu garis.

102 KUNCI JAWABAN


KELOMPOK KOMPETENSI I
EVALUASI

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1. Alasan penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi adalah sebagai


berikut, kecuali....
a. tidak membutuhkan keahlian khusus
b. mudah dibiakkan
c. tidak bergantung iklim dan cuaca
d. memproses bahan baku cepat

2. Mengapa hingga kini proses dan produk bioteknologi konvensional masih


tetap digunakan?
a. Biayanya murah
b. Memerlukan alat yang mahal
c. Memerlukan keahlian khusus
d. Produk yang dihasilkan lebih terarah

3. Ciri khusus dari bioteknologi modern adalah....


a. tekniknya baru ditemukan
b. memerlukan alat yang mahal
c. adanya rekayasa genetika
d. agen biologi yang digunakan bersifat alami

EVALUASI 103
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

4. Manakah diantara pilihan di bawah ini yang bukan termasuk ke dalam


produk bioteknologi?
a. Oncom
b. Kecap
c. Roti
d. Dodol

5. Teknik kultur jaringan diterapkan dengan mengacu sifat tanaman, yaitu


.
a. totipotensi
b. evaporasi
c. fotosintesis
d. berklorofil

6. Salah satu produk bioteknologi yang terbuat dari bahan susu dengan
menggunakan mikroorgnisme Penicillium roquiforti adalah....
a. yoghurt
b. nata de coco
c. mentega
d. keju

7. Tanah merupakan sistem alami pendaur ulangan nutrient dengan cara....


a. bahan organik terfurai menjadi tanah
b. mineral-mineral terserap tanaman
c. humus menyerap nutrient
d. pemupukan tanah

8. Petani menambahkan kapur, dan pupuk buatan ke dalam tanan untuk


menambah....
a. bahan organik
b. bahan padatan
c. mineral
d. udara

104 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

9. Humus berasal dari ....


a. mineral
b. bahan organik
c. udara
d. padatan

10. Bagian pada profil tanah yang banyak terdapat campuran bahan organik
dan mineral adalah....
a. topsoil
b. subsoil
c. bahan induk
d. bedrock/lapisan batu

11. Berikut ini adalah hewan yang terdapat pada lapisan tanah yang paling
bawah....
a. semut
b. kaki seribu
c. nematoda
d. cacing

12. Hewan berikut yang tubuhnya memiliki zat perekat untuk mengikat partikel-
partikel tanah adalah....
a. tikus
b. cecurut
c. serangga
d. cacing tanah

13. Ketebalan lapisan mantel Bumi adalah ....


a. 7-70 km
b. 2886 km
c. 2270 km
d. 1216 km

EVALUASI 105
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

14. Suatu gelombang transversal merambat kedalam Bumi. Pada kedalaman


tertentu gelombang tersebut mengalami pelemahan dan tidak dapat
meneruskan perambatannya. Kesimpulan yang dapat ditarik dari kejadian
tersebut adalah ....
a. gelombang tersebut telah mencapai mantel Bumi
b. gelombang tersebut telah mencapai kerak Bumi
c. gelombang tersebut telah mencapai struktur Bumi yang berbentuk cair
d. gelombang tersebut telah mencapai struktur Bumi yang berbentuk padat

15. Gambar di bawah ini memodelkan pertemuan dua buah lempeng tektonik,
lempeng tektonik A dan lempeng tektonik B. Penujaman lempeng tektonik
A ke bawah lempeng tektonik B disebabkan karena ....

A B

a. lempeng tektonik A bergerak lebih cepat dibandingkan lempeng tektonik


B
b. lempeng tektonik A bergerak lebih lambat dibandingkan lempeng
tektonik B
c. lempeng tektonik A bermassa lebih kecil dibandingkan lempeng tektonik
B
d. lempeng tektonik A bermassa lebih besar dibandingkan lempeng
tektonik B

106 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP

16. Hukum II Newton dinyatakan sebagai berikut





dimana G = Konstanta gravitasi (G = 6,67 x 10 -11 Nm2kg-2)
Ms = Massa Matahari;
me = Massa Bumi;
r = Jarak Dari Bumi ke Matahari;
v = Kecepatan rerata Bumi.

Jika kita ingin menggunakan rumus tersebut di atas untuk menghitung


massa Matahari maka besaran yang harus diketahui terlebih dahulu
adalah ....

a. kecepatan rerata Bumi dan Jarak Bumi-Matahari


b. kecepatan rerata Bumi dan massa Bumi
c. massa Bumi dan Jarak Bumi-Matahari
d. massa Bumi dan massa Matahari

17. Pada fenomena efek rumah kaca, mengapa radiasi cahaya tampak Matahari
yang datang dapat menembus lapisan atmosfer sehingga sampai ke
permukaan Bumi sedangkan radiasi dari Bumi dapat tertahan oleh
atmosfer?
a. Karena kondisi atmosfer yang tidak stabil
b. Karena komposisi karbondioksida di atmosfer belum terlalu banyak
c. Karena kedua radiasi tersebut berbeda panjang gelombangnya
d. Karena kedua radiasi tersebut berbeda kecepatan rambatnya

EVALUASI 107
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

18. Kedudukan Matahari, Bumi, dan Bulan pada suatu waktu ditunjukkan seperti
pada gambar berikut.

Pada waktu tersebut maka pernyataan yang benar di bawah ini adalah....
a. Bulan tampak purnama
b. Bulan tampak sabit pada malam hari
c. Bulan tidak tampak pada siang hari
d. Bulan tidak tampak pada malam hari

19. Gerhana-bulan selalu terjadi pada saat Bulan mengalami fase ....
a. sabit
b. mati atau bulan baru
c. purnama
d. bungkuk

20. Jika dilihat kedudukannya dari Bumi maka planet Venus akan mengalami
....
a. elongasi dan konjungsi
b. konjungsi dan opsisi
c. oposisi dan elongasi
d. elongasi saja

108 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
PENUTUP

Demikian telah kami susun Modul Guru Pembelajar Kelompok Kompetensi I untuk guru IPA
SMP. Modul ini diharapkan dapat membantu Anda meningkatkan pemahaman terhadap
materi Pengembangan RPP. Selanjutnya pemahaman ini dapat Anda implementasikan
dalam pembelajaran di sekolah masing-masing demi tercapainya pembelajaran yang
berkualitas.

Materi dalam modul ini tidak terlalu sulit untuk dipelajari sehingga mudah dipahami. Modul
ini berisikan konsep-konsep inti dan petunjuk-petunjuk praktis dalam pengembangan RPP
dengan bahasa yang mudah dipahami. Anda dapat mempelajari materi dan berlatih melalui
berbagai aktivitas, tugas, latihan, dan soal-soal yang telah disajikan.

Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan modul ini yang masih terus
dikembangkan untuk mencapai taraf kualitas sempurna. Oleh karena itu, saran-saran yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan lebih lanjut. Sekian dan
terima kasih, semoga sukses, dan mendapat ridho-Nya.

PENUTUP 109
109
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru danTenagaKependidikan - Kemdikbud

110 PENUTUP
KELOMPOK KOMPETENSI I
DAFTAR PUSTAKA

Benestad. E.,R., (2002). Solar Activity and Earths Climate. Berlin:


Springer-Verlag.
Boyce, R. (2005). Experiment Life Under Your Feet: Measuring Soil
Invertebrate Diversity: Teaching Issues and Experiment in
Ecology. Volume 3. April 2015.

IAU, (2006). Resolution B5: Definition of a Planet in The Solar System.


Jimenez . J. (2008). Soil Macro Fauna Field Manual. FAO. Rome

Karttunen, H.,Kroger, P., Oja, H., Poutanen, M., Donner, K.J., (2006).
Fundamental Astronomy 5th edition. Berlin. Springer-Verlag
Kurnia, U., Agus F.,Adimiharja, A., Dariah A. (2006). Sifat Fisik Tanah dan
Metoda Analisisnya. Balai Libang Sumberdaya Pertanian.
Departemen Pertanian. Jakarta.

Lutgens,F.K., Tarbuck, E. J., (2012). Essentials of Geology. New Jersey:


Pearson Education Inc.
National Soil Research Institute (1982). A Better Guide to Soil Structure.
Cranfield University Siloe.

Sapiie, Benyamin. Dkk., (2014). Geologi Fisik. Bandung: Penerbit ITB.


Waksman. S. (1927). Principle of Soil Microbiology. Baltimore: William &
Wilkin Company.

DAFTAR PUSTAKA 111


KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

112 DAFTAR PUSTAKA


KELOMPOK KOMPETENSI I
GLOSARIUM

Anaerob : Hidup tanpa udara


Adafon kehidupan tanah, organisma tanah
Batas Lempeng : Daerah pertemuan antara dua buah lempeng tektonik.
Bidang Ekliptika : Bidang imaginer tempat lintasan Bumi mengelilingi
Matahari
Eksentrisitas : Perbandingan nilai panjang fokus dengan panjang
sumbu semi mayor. Besaran eksentrisitas menentukan
apakah suatu lintasan berbentuk lingkaran atau elip.
Jika eksentrisiatas sama dengan nol maka bentuk
lintasannya adalah lingkaran.
Episentrum : Proyeksi pusat gempabumi di permukaan Bumi.
Gelombang : gelombang gempabumi yang merambat ke segala arah
badan di dalam badan bumi.
Gelombang : gelombang gempabumi yang merambat di permukaan
permukaan bumi.
Hiposentrum atau fokus gempabumi adalah daerah yang menjadi
pusat gempabumi.
IAU Organisasi tempat berkumpulnya para astronom (ahli
astronomi) sedunia.
(International
Astonomical
Union)
Inseminasi Proses pembuahan dengan memasukkan sperma ke
buatan dalam rahim secara buatan, bukan dengan kopulasi
alami
Kedalaman kedalaman fokus gempa atau hiposentrum diukur dari
gempabumi permukaan bumi.

GLOSARIUM 113
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Kultur jaringan Suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman


seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan
dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman
tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi
tanaman lengkap kembali
Lapisan Moho Lapisan batas antara kerak dan mantel Bumi.
Layanan Manfaat yang diperoleh oleh manusia karena
ekosistem tanah keberadaan organisma di dalam tanah
Mutasi Perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA
maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut
mutasi titik) maupun pada taraf kromosom
Nata de coco Perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA
maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut
mutasi titik) maupun pada taraf kromosom
Radiasi Energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang
Rekayasa Teknik manipulasi gen yang bertujuan untuk
genetika mendapatkan organisme unggul
Sabuk Kuiper Suatu area yang terletak lebih jauh dari orbit Neptunus
dimana banyak ditemukan benda-benda kecil Tata
Surya. Keberadaan benda-benda kecil di luar orbit
Neptunus ini perama kali diperkirakan oleh seorang
astronom yang bernama Gerard Kuiper.
Tanah campuran mineral dan bahan organik pada permukaan
bumi yang telah mengalami perubahan akibat pengaruh
genetik dan lingkungan seperti iklim, organisma,
relief/topografi, bahan induk ,dan waktu
Yoghurt Produk yang dibuat dari susu melalui proses fermentasi
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophiles

114 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI I
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016

Anda mungkin juga menyukai