KELOMPOK KOMPETENSI I
PEDAGOGI:
PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penulis:
Drs. Yamin Winduono, M.Pd.
PROFESIONAL:
BUMI DAN TATA SURYA
Penulis:
Moch. Erwin Maulana, M.Si., dkk.
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Hakikat RPP
Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:
1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-
3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
(RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)
E. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
a. Kegiatan Pendahuluan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
9
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6)
sumber belajar;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu
pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian; dan
h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
11
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan
RPP.
c. Kegiatan Penutup
RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas.
Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen
harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan
mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut
Sekolah: ___________________________
Kelas/Semester: ___________________________
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
Kegiatan
Pendahuluan Memuat kegiatan
Kegiatan Inti - Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
13
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Kelas/Semeste : XII/ I
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
C. Kompetensi Dasar
1.1.1 Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan
dalam kerja ensim dan metabolisme sel sehingga terciptanya berbagai produk untuk
kehidupan sehari-hari
2.1.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, komunikatif dalam merancang dan melakukan percobaan kerja ensim dan
metabolisme sel
2.1.2 Bekerja sama dalam melakukan praktikum dan diskusi, membuang limbah praktikum
pada tempatnya dan menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya
2.1.3 Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam kerja enzim dan
metabolisme sel
3.2.1 Menjelaskan pengertian enzim
3.2.2 Mendeskripsikan struktur enzim
3.2.3 Menjelaskankomponen penyusun enzim.
3.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat enzim
3.2.5 Membedakan mekanisme kerja reaksi enzimatik antara teori key and lock dengan
inducet fit
3.2.6 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
15
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
E. Materi Pembelajaran
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik.
Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul
lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim
agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme
yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya
dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau
pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang
menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan
aktivitas enzim.
Katabolisme
ATP merupakan gugusan adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat.
Terlepasnya ikatan fosfat dalam gugusan adenin menghasilkan enegri yang
langsung dapat digunakan oleh sel. Energi itu digunakan untuk melangsungkan
reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transfortasi, reproduksi, dan merespon
rangsangan. Contoh katabolisme adalah pernapasan sel atau respirasi, yaitu proses
penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Ditinjau dari kebutuhannya
akan oksigen, respirasi dibedakan menjadi dua macam:
1) Glikolisis
2) Dekarboksilasi Oksidatif
3) Siklus krebs
4) Sistem Transfor Elektron (STE)
Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asal lemak, atau protein (asam amino).
Hasil respirasi berupa karbon dioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.
Anabolisme
Fotosintesis
17
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
digunakan adalah zat karbon (karbon dioksida), maka fotosintesis dapat juga disebut
asimilasi karbon.
Kemosintesis
Cahaya digunakan sebagai sumber energi untuk memecahkan molekul air. Hasil
akhir yang terbentuk adalah gula (selanjutnya diubah menjadi amilum) yang akan
digunakan sebagai cadangan makanan. Jadi energi cahaya diubah menjadi energi
yang tersimpan dalam bentuk ikatan kimia.
Akan tetapi sumber energi tidak hanya cahaya. Beberapa mikroorganisme ada yang
dapat memperoleh energi dengan jalan mengoksidasi senyawa kimia. Misalnya
bakteri belerang, bakteri nitrit, dan bakteri besi. Bakteri belerang mengoksidasi H2S
untuk memperoleh energi, selanjutnya energi yang diperoleh digunakan untuk
melakukan pembentukan senyawa karbon. Oleh karena penyusunan bahan organik
itu menggunakan energi dari pemecahan senyawa kimia, maka disebut
kemosintesis.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: 4 JP
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
tujuan pembelajaran
21
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
1. Teknik penilaian :
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama:
- Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat praktik Enzim ptialin dan
enzim katalase
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda,
- Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat praktik
enzim ptialin dan enzim katalase
b. Pertemuan Kedua :
- Penilaian Sikap : Lembar observasi diskusi respirasi aerobik dan anaerobik
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda
3. Pembelajaran Remedial :
23
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
4. Pengayaan :
Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi
penerapan fermentasi dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-soal higher
ordered thinking.
3 Sumber Belajar : Buku Biologi kelas XII Kurikulum 2013, Buku Biologi kelas XII BSE,
Bahan bacaan yang relevan dari internet
1. .........
2.
......
Skor 1 = kurang
Kelas/Semester : XII / 1
Nama Rasa
No Kerja sama Santun Komunikatif Keterangan
Siswa ingin tahu
1. ................
2. ................
...
25
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Penilaian Diri
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Kerja Enzim, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
4. Format Jurnal
JURNAL
Tanggal : .
27
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
A. 1 0 10 0
E 1 10 0 8,5
Keterangan
+++ = banyak
++ = sedang
+ = tidak ada
5. Zat atau senyawa yang menghalangi ikatan antara enzim dengan substrat
disebut .....
A. Enzim konjunggasi
B. biokatalisator
C. kofaktor
D. aktivator
E. inhibitor
A. efisien
B. bekerja bolak-balik
29
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
C. biokatalisator
D. tahan panas
E. selektif
i. Gugus prostetik
ii. Koensim
iii. Kofaktor
iv. Holoensim
v. apoenzim
A. i dan iii
B. i dan v
C. ii dan iii
D. iii dan v
E. iv dan v
Kunci Jawaban
Soal Pilihan Ganda:
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jawaban E B A A E D E C
Lembar Pengamatan
Topik: ...............................
Kelas: ................................
Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan Jumlah
No Nama Akhir
Percobaan Percobaan Skor
Percobaan
1.
2.
Rubrik
Keterampilan
No Skor Rubrik
yang dinilai
31
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Lampiran 2: LKS
33
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Hasil Pengamatan:
1. Sebagai akibat reaksi antara enzim katalase dengan H 2O2, timbul gelembung-
gelembung ......
2. Aktivitas enzim dapat dihentikan oleh zat ............
3. Yang menyebabkan warna jingga setelah pemberian KMnO4 pada campuran
H2O2 dan enzim ialah ..........
4. Pada pemberian KMnO4 reaksi timbul kembali karena ........
5. Yang menunjukkan bahwa substrat yang direaksikan telah terurai semua ialah
....
6. Jumlah tetes KMnO4 menunjukkan jumlah ikatan ........ dalam campuran enzim
dan peroksida.
Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan, apakah yang anda simpulkan mengenai peranan
enzym katalase dalam sel?
2. Apabila tidak dihambat oleh asam keras sampai kapankah reaksi
penguraian peroksida berakhir apabila kita teteskan ekstrak hati ke dalam
peroksida.
3. Apakah peranan KMnO4 dalam reaksi tersebut diatas?
4. Apabila kita gunakan jaringan-jaringan hewan lainnya apakah percobaan
tersebut dapat dilakukan?
Permasalahan-permasalahan
1. Apakah basa kuat dapat juga mencegah aktifitas enzim?
2. Mengapa pada pengawetan bahan makanan sering dipergunakan asam?
3. Sehubungan dengan penghambatan pekerjaan enzim, apakah prinsip ini
dapat digunakan dalam pengobatan? Jelaskan dengan mengambil sumber-
sumber keterangan pada buku teori.
D. Aktivitas Pembelajaran
Lembar Kerja
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi
Tujuan Kegiatan:
Langkah Kegiatan:
2. Siapkan dokumen kurikulum Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun
2014, hasil kegiatan Penjabaran KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Materi Pembelajaran, Analisis Pendekatan Saintifik dalam
Model pembelajaran, dan Perancangan Instrumen Penilaian.
6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain.
Catatan:
**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah dipahami.
35
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Sekolah: ______________________
Kelas/Semester: ______________________
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
1. Media/Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
37
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
E. Latihan/Kasus/Tugas
Langkah Kegiatan:
6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain!
Catatan:
**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah difahami.
Topik/Tema: _______________________________
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang
tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP
sesuai penilaian Anda!
39
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
F. Rangkuman
Pada Permendikbud nomor 103 tahun 2004 dinyatakan bahwa RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus,
buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI,
KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
41
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
KELOMPOK KOMPETENSI I
PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penulis:
Drs. Yamin Winduono, M.Pd.
KELOMPOK KOMPETENSI I
PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penanggung Jawab
Dr. Sediono, M.Si.
Penulis
Drs. Yamin Winduono, M.Pd. (022-4231191, ywind369@gmail.com)
Penyunting
Dian Indriany, M.Si.
Penyelia
Dr. Andi Rachmat, M.Si.
Dr. Wahyu Sopandi, M.A.
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
adalah modul untuk program GP tatap muka dan GP online untuk semua mata
pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP
memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas
kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.
iv KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP, Fisika SMA, Kimia SMA dan Biologi
SMA. Modul ini merupakan model bahan belajar (learning material) yang dapat
digunakan guru untuk belajar lebih mandiri dan aktif.
Modul ini telah ditelaah dan direvisi oleh tim, baik internal maupun eksternal
(praktisi, pakar, dan para pengguna). Namun demikian, kami masih berharap
kepada para penelaah dan pengguna untuk selalu memberikan masukan dan
penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi terkini.
KATA PENGANTAR v
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
Besar harapan kami kiranya kritik, saran, dan masukan untuk lebih
menyempurnakan isi materi serta sistematika modul dapat disampaikan ke
PPPPTK IPA untuk perbaikan edisi yang akan datang. Masukan-masukan dapat
dikirimkan melalui email para penyusun modul atau ke: p4tkipa@yahoo.com.
vi KATA PENGANTAR
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR v
PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Tujuan 1
C. Peta Kompetensi 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Cara Penggunaan Modul 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
1. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN 5
PEMBELAJARAN
A. Tujuan 5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 5
C. Uraian Materi 6
D. Aktivitas Pembelajaran 35
E. Tugas/Latihan/Kasus 39
F. Rangkuman 41
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 41
KUNCI JAWABAN 43
EVALUASI 45
PENUTUP 47
DAFTAR PUSTAKA 49
GLOSARIUM 51
DAFTAR TABEL
Hal
DAFTAR GAMBAR
Hal
A. Latar Belakang
B. Tujuan
PENDAHULUAN 1
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan -Kemdikbud
C. Peta Kompetensi
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu Bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul kelompok kompetensi
E, tujuan belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah
pembelajaran, ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan
pembelajaran berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi,
Aktivitas Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan
Tindak Lanjut Bagian akhir terdiri dari Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas,
Evaluasi dan Penutup.
2 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP
3. Komponen RPP
4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP
Mengkaji
Pendahuluan
materi modul
Melakukan aktivitas
pembelajaran
( diskusi/
ekperimen/latihan)
Deskripsi Kegiatan
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi ajar.
tujuan penyusunan modul mencakup tujuan semua kegiatan
pembelajaran setiap materi ajar.
kompetensi atau indikator yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui
modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
langkah-langkah penggunaan modul
PENDAHULUAN 3
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan -Kemdikbud
2. Mengkaji Materi
Pada kegiatan guru pembelajar mempelajari materi ajar yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru
pembelajar dapat mempelajari materi secara individual atau kelompok
3. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini guru pembelajar melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rambu-rambu/intruksi yang tertera pada modul baik berupa diskusi
materi, melakukan eksperimen, dan latihan.
Pada kegiatan ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan
data dan mengolah data sampai membuat kesimpulan kegiatan.
4. Presentasi dan Konfirmasi
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan, sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dibahas bersama.
5. Latihan Soal
Pada kegiatan ini peserta menganalisis dan menjawab soal yang kulaitas
dan tingkat kesukarannya setara soal UKG.
6. Review Kegiatan
Pada kegiatan ini peserta dan penyaji mereview materi.
4 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Hakikat RPP
Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:
1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-
3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
(RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)
E. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
a. Kegiatan Pendahuluan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
9
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6)
sumber belajar;
b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk
yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan
kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media,
alat, bahan, dan sumber belajar;
e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu
pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup;
f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan
penilaian; dan
h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
11
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan
RPP.
c. Kegiatan Penutup
RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas.
Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen
harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan
mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut
Sekolah: ___________________________
Kelas/Semester: ___________________________
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
Kegiatan
Pendahuluan Memuat kegiatan
Kegiatan Inti - Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan
informasi/mencoba
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
13
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Kelas/Semeste : XII/ I
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
C. Kompetensi Dasar
1.1.1 Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan
dalam kerja ensim dan metabolisme sel sehingga terciptanya berbagai produk untuk
kehidupan sehari-hari
2.1.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, komunikatif dalam merancang dan melakukan percobaan kerja ensim dan
metabolisme sel
2.1.2 Bekerja sama dalam melakukan praktikum dan diskusi, membuang limbah praktikum
pada tempatnya dan menggunakan bahan-bahan praktikum secukupnya
2.1.3 Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah dalam kerja enzim dan
metabolisme sel
3.2.1 Menjelaskan pengertian enzim
3.2.2 Mendeskripsikan struktur enzim
3.2.3 Menjelaskankomponen penyusun enzim.
3.2.4 Mengidentifikasi sifat-sifat enzim
3.2.5 Membedakan mekanisme kerja reaksi enzimatik antara teori key and lock dengan
inducet fit
3.2.6 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
15
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
E. Materi Pembelajaran
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik.
Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul
lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim
agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme
yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya
dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau
pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang
menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan
aktivitas enzim.
Katabolisme
ATP merupakan gugusan adenin yang berikatan dengan tiga gugus fosfat.
Terlepasnya ikatan fosfat dalam gugusan adenin menghasilkan enegri yang
langsung dapat digunakan oleh sel. Energi itu digunakan untuk melangsungkan
reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transfortasi, reproduksi, dan merespon
rangsangan. Contoh katabolisme adalah pernapasan sel atau respirasi, yaitu proses
penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Ditinjau dari kebutuhannya
akan oksigen, respirasi dibedakan menjadi dua macam:
1) Glikolisis
2) Dekarboksilasi Oksidatif
3) Siklus krebs
4) Sistem Transfor Elektron (STE)
Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asal lemak, atau protein (asam amino).
Hasil respirasi berupa karbon dioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.
Anabolisme
Fotosintesis
17
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
digunakan adalah zat karbon (karbon dioksida), maka fotosintesis dapat juga disebut
asimilasi karbon.
Kemosintesis
Cahaya digunakan sebagai sumber energi untuk memecahkan molekul air. Hasil
akhir yang terbentuk adalah gula (selanjutnya diubah menjadi amilum) yang akan
digunakan sebagai cadangan makanan. Jadi energi cahaya diubah menjadi energi
yang tersimpan dalam bentuk ikatan kimia.
Akan tetapi sumber energi tidak hanya cahaya. Beberapa mikroorganisme ada yang
dapat memperoleh energi dengan jalan mengoksidasi senyawa kimia. Misalnya
bakteri belerang, bakteri nitrit, dan bakteri besi. Bakteri belerang mengoksidasi H2S
untuk memperoleh energi, selanjutnya energi yang diperoleh digunakan untuk
melakukan pembentukan senyawa karbon. Oleh karena penyusunan bahan organik
itu menggunakan energi dari pemecahan senyawa kimia, maka disebut
kemosintesis.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: 4 JP
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
tujuan pembelajaran
21
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
1. Teknik penilaian :
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama:
- Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat praktik Enzim ptialin dan
enzim katalase
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda,
- Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat praktik
enzim ptialin dan enzim katalase
b. Pertemuan Kedua :
- Penilaian Sikap : Lembar observasi diskusi respirasi aerobik dan anaerobik
- Penilaian Pengetahuan: Soal pilihan ganda
3. Pembelajaran Remedial :
23
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
4. Pengayaan :
Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi
penerapan fermentasi dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-soal higher
ordered thinking.
3 Sumber Belajar : Buku Biologi kelas XII Kurikulum 2013, Buku Biologi kelas XII BSE,
Bahan bacaan yang relevan dari internet
1. .........
2.
......
Skor 1 = kurang
Kelas/Semester : XII / 1
Nama Rasa
No Kerja sama Santun Komunikatif Keterangan
Siswa ingin tahu
1. ................
2. ................
...
25
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Penilaian Diri
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Kerja Enzim, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
4. Format Jurnal
JURNAL
Tanggal : .
27
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
A. 1 0 10 0
E 1 10 0 8,5
Keterangan
+++ = banyak
++ = sedang
+ = tidak ada
5. Zat atau senyawa yang menghalangi ikatan antara enzim dengan substrat
disebut .....
A. Enzim konjunggasi
B. biokatalisator
C. kofaktor
D. aktivator
E. inhibitor
A. efisien
B. bekerja bolak-balik
29
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
C. biokatalisator
D. tahan panas
E. selektif
i. Gugus prostetik
ii. Koensim
iii. Kofaktor
iv. Holoensim
v. apoenzim
A. i dan iii
B. i dan v
C. ii dan iii
D. iii dan v
E. iv dan v
Kunci Jawaban
Soal Pilihan Ganda:
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jawaban E B A A E D E C
Lembar Pengamatan
Topik: ...............................
Kelas: ................................
Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan Jumlah
No Nama Akhir
Percobaan Percobaan Skor
Percobaan
1.
2.
Rubrik
Keterampilan
No Skor Rubrik
yang dinilai
31
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Lampiran 2: LKS
33
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Hasil Pengamatan:
1. Sebagai akibat reaksi antara enzim katalase dengan H 2O2, timbul gelembung-
gelembung ......
2. Aktivitas enzim dapat dihentikan oleh zat ............
3. Yang menyebabkan warna jingga setelah pemberian KMnO4 pada campuran
H2O2 dan enzim ialah ..........
4. Pada pemberian KMnO4 reaksi timbul kembali karena ........
5. Yang menunjukkan bahwa substrat yang direaksikan telah terurai semua ialah
....
6. Jumlah tetes KMnO4 menunjukkan jumlah ikatan ........ dalam campuran enzim
dan peroksida.
Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan, apakah yang anda simpulkan mengenai peranan
enzym katalase dalam sel?
2. Apabila tidak dihambat oleh asam keras sampai kapankah reaksi
penguraian peroksida berakhir apabila kita teteskan ekstrak hati ke dalam
peroksida.
3. Apakah peranan KMnO4 dalam reaksi tersebut diatas?
4. Apabila kita gunakan jaringan-jaringan hewan lainnya apakah percobaan
tersebut dapat dilakukan?
Permasalahan-permasalahan
1. Apakah basa kuat dapat juga mencegah aktifitas enzim?
2. Mengapa pada pengawetan bahan makanan sering dipergunakan asam?
3. Sehubungan dengan penghambatan pekerjaan enzim, apakah prinsip ini
dapat digunakan dalam pengobatan? Jelaskan dengan mengambil sumber-
sumber keterangan pada buku teori.
D. Aktivitas Pembelajaran
Lembar Kerja
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi
Tujuan Kegiatan:
Langkah Kegiatan:
2. Siapkan dokumen kurikulum Permedikbud nomor 103 dan nomor 104 tahun
2014, hasil kegiatan Penjabaran KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Materi Pembelajaran, Analisis Pendekatan Saintifik dalam
Model pembelajaran, dan Perancangan Instrumen Penilaian.
6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain.
Catatan:
**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah dipahami.
35
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
Sekolah: ______________________
Kelas/Semester: ______________________
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
- Menalar/mengasosiasi
- Mengomunikasikan
Kegiatan
Penutup
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
1. Media/Alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
37
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
E. Latihan/Kasus/Tugas
Langkah Kegiatan:
6. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukkan dari kelompok lain!
Catatan:
**) format RPP dikembangkan sesuai sistematika RPP pada Permendikbud, lay
out tidak harus sama tetapi diharapkan disusun dengan rapih, sistematis
dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah difahami.
Topik/Tema: _______________________________
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang
tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP
sesuai penilaian Anda!
39
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
F. Rangkuman
Pada Permendikbud nomor 103 tahun 2004 dinyatakan bahwa RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus,
buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI,
KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
41
KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
RPP hasil peserta dianalisis dan diberi nilai sesuai format penelaahan RPP, dan
yang penting adalah masukan-masukan untuk perbaikan RPP
Rubrik penilaian RPP ini digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang
telah dikerjakan secara berkelompok.
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( A) 90 A 100
Baik (B) 75 B < 90
Cukup (C) 60 C < 74
KUNCI JAWABAN 43
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
44 KUNCI JAWABAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
EVALUASI
4. Pertama kali yang harus dilakukan dalam penyusunan RPP adalah ....
a. pengkajian silabus
b. pengkajian buku pelajaran
c. pengkajian RPP sebelumnya yang sudah ada
d. pengkajian permendikbud
EVALUASI 45
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud
10. Dalam kurikulum 2013, bentuk instrumen untuk menilai ranah sikap
adalah kecuali....
a. soal pilihan ganda
b. lembar penilaian diri
c. lembar pengamatan
d. jurnal
46 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
PENUTUP
Demikian telah kami susun Modul Guru Pembelajar Kelompok Kompetensi I untuk guru IPA
SMP. Modul ini diharapkan dapat membantu Anda meningkatkan pemahaman terhadap
materi Pengembangan RPP. Selanjutnya pemahaman ini dapat Anda implementasikan
dalam pembelajaran di sekolah masing-masing demi tercapainya pembelajaran yang
berkualitas.
Materi dalam modul ini tidak terlalu sulit untuk dipelajari sehingga mudah dipahami. Modul
ini berisikan konsep-konsep inti dan petunjuk-petunjuk praktis dalam pengembangan RPP
dengan bahasa yang mudah dipahami. Anda dapat mempelajari materi dan berlatih melalui
berbagai aktivitas, tugas, latihan, dan soal-soal yang telah disajikan.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan modul ini yang masih terus
dikembangkan untuk mencapai taraf kualitas sempurna. Oleh karena itu, saran-saran yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan lebih lanjut. Sekian dan
terima kasih, semoga sukses, dan mendapat ridho-Nya.
PENUTUP 4747
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru danTenaga Kependidikan - Kemendikbud
48 PENUTUP
KELOMPOK KOMPETENSI I
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA 47
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemendikbud
48 DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK KOMPETENSI I
GLOSARIUM
GLOSARIUM 49
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
50 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI I
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
MODUL GURU PEMBELAJAR
MATA PELAJARAN IPA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
KELOMPOK KOMPETENSI I
KELOMPOK KOMPETENSI I
Penulis:
Moch. Erwin Maulana, M.Si.
Savina Melia, M.Si.
Ir. Santa, M.P., M.Sc.
KELOMPOK KOMPETENSI I
Penanggung Jawab
Dr. Sediono, M.Si.
Penyusun
Moch. Erwin Maulana, M.Si. (022-4231191, merwinmaulana@gmail.com)
Savina Melia, M.Si. (022-4231191, sv.melia77@gmail.com)
Ir. Santa, M.P., M.Sc. (022-4231191, santavedca@yahoo.com)
Penyunting
Dian Indriany, M.Si.
Penyelia
Dr. Andi Rachmat, M.Si.
Dr. Wahyu Sopandi, M.A.
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
adalah modul untuk program GP tatap muka dan GP online untuk semua mata
pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP
memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas
kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.
iv KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP, Fisika SMA, Kimia SMA dan Biologi
SMA. Modul ini merupakan model bahan belajar (learning material) yang dapat
digunakan guru untuk belajar lebih mandiri dan aktif.
Modul ini telah ditelaah dan direvisi oleh tim, baik internal maupun eksternal
(praktisi, pakar, dan para pengguna). Namun demikian, kami masih berharap
kepada para penelaah dan pengguna untuk selalu memberikan masukan dan
penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi terkini.
KATA PENGANTAR v
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
Besar harapan kami kiranya kritik, saran, dan masukan untuk lebih
menyempurnakan isi materi serta sistematika modul dapat disampaikan ke
PPPPTK IPA untuk perbaikan edisi yang akan datang. Masukan-masukan dapat
dikirimkan melalui email para penyusun modul atau ke: p4tkipa@yahoo.com.
vi KATA PENGANTAR
Modul Guru Pembelajar
MataLISTRIK untuk
Pelajaran IPASMP
SMP
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR v
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Peta Kompetensi 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Cara Penggunaan Modul 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 5
TANAH DAN KEHIDUPAN
A. Tujuan 5
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 6
C. Uraian Materi 6
D. Aktivitas Pembelajaran 22
E. Latihan/Kasus/Tugas 27
F. Rangkuman 29
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 29
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 31
BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKSI PANGAN
A. Tujuan 32
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 32
C. Uraian Materi 32
D. Aktivitas Pembelajaran 52
E. Latihan/Kasus/Tugas 55
F. Rangkuman 57
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 58
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 59
KEBUMIAN
A. Tujuan 59
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 59
C. Uraian Materi 59
D. Aktivitas Pembelajaran 75
E. Latihan/Kasus/Tugas 77
F. Rangkuman 78
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 79
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 81
TATA SURYA
A. Tujuan 81
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 81
C. Uraian Materi 82
D. Aktivitas Pembelajaran 98
E. Latihan/Kasus/Tugas 99
F. Rangkuman 100
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 100
EVALUASI 103
PENUTUP 109
GLOSARIUM 113
DAFTAR TABEL
Hal
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.4 Daun kacang non-transgenik dan transgenik yang tahan serangan hama 44
Gambar 3.11 Episentrum gempa yang terjadi dalam selang tahun 1963-1998 70
Gambar 3.13 Arah dan pergerakan gelombang love dan gelombag rayleigh 72
Gambar 4.5 Citra ceres yang diambil menggunakan wahana angkasa dawn milik nasa 87
Gambar 4.9 Revolusi bumi dan waktu terjadinya musim di belahan bumu utara 92
Gambar 4.11 Posisi matahari, bumi, dan bulan pada saat gerhana bulan 94
Gambar 4.12 Posisi matahari, bumi, dan bulan pada saat gerhana matahari 95
Gambar 4.14 Pasang purnama terjadi saat fase bulan mati dan bulan purnama 97
Gambar 4.15 Pasang perbani terjadi saat fase seperempat pertama dan seperempat
97
ketiga
Gambar 4.17 Kedudukan planet pada saat oposisi, elongasi, dan konjungsi 99
A. Latar Belakang
Modul yang berjudul Bumi dan Sistem Tata Surya merupakan modul untuk
kompetensi profesional guru pada kelompok kompetensi I. Materi pada modul
dikembangkan berdasarkan kompetensi profesional guru pada Permendiknas
nomor 16 tahun 2007.
Setiap materi bahasan dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang memuat
tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran,
latihan/tugas, rangkuman, umpan balik dan tindak lanjut.
B. Tujuan
PENDAHULUAN 1
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
C. Peta Kompetensi
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu Bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul kelompok kompetensi
I, tujuan belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran,
ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran
berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas
Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak
Lanjut Bagian akhir terdiri dari Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas, Evaluasi
dan Penutup.
2 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMA
Mengkaji
Pendahuluan
materi modul
Melakukan aktivitas
pembelajaran
( diskusi/
ekperimen/latihan)
Deskripsi Kegiatan
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada guru
pembelajar untuk mempelajari:
latar belakang yang memuat gambaran materi ajar.
tujuan penyusunan modul mencakup tujuan semua kegiatan
pembelajaran setiap materi ajar.
PENDAHULUAN 3
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
4 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI I
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Tanah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Siklus hidup manusia
awal sekali berasal dari tanah, hidup di atas tanah dengan mendapatkan
kebutuhan hidupnya dari tanah, melakukan berbagai aktivitas kehidupannya di
bumi di atas tanah, dan akhirnya pada saat meninggal akan kembali ke tanah,
menjadi unsur-unsur dan komponen-komponen tanah seperti semula.
Tanah tidak seperti benda mati yang dapat diperlakukan sekendaknya oleh
manusia, tapi diperlakukan dengan baik agar manusia mendapatkan layanan
ekosistem tanah yang baik secara terus menerus. Untuk dapat memanfaatkan
tanah dengan baik secara berkelanjutan maka kita pertu memahami fungsi-fungsi
tanah bagi kehidupan manusia, karakteristik tanah, organisme tanah dan
ekosistem tanah.
Tanah dan organisme tanah merupakan salah satu materi pokok dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama. Di dalam
kurikulum 2013 guru dituntut untuk aktif menggali informasi secara mandiri baik
melalui eksperimen, buku, televisi maupun internet. Guru diharapkan dapat
mengikuti perkembangan jaman seiring sejalan dengan kemajuan dan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan materi ini diharapkan guru mendapatkan
informasi dan pengalaman belajar tentang materi fungsi tanah dan organisme
tanah.
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang tersusun dari mineral (cadas,
pasir, endapan lumpur, tanah liat), udara, air, dan bahan organik (organisme
hidup, sisa-sisa tanaman dan hewan). Tanah adalah campuran dari batuan
pecah, mineral, organisme hidup, dan bahan organik yang melapuk disebut
humus. Humus berwarna gelap, lunak dan kaya akan nutrient (unsur-unsur
hara). Tanah juga mengandung udara dan air..
Definisi yang sangat mendasar: tanah adalah campuran mineral dan bahan
organik terdapat dalam permukaan bumi yang dapat digunakan sebagai medium
untuk pertumbuhan tanaman.
Definisi yang lebih lengkap adalah sebagai berikut: campuran mineral dan
bahan organik pada permukaan bumi yang telah mengalami perubahan akibat
pengaruh genetik dan lingkungan seperti iklim, organisme, relief/topografi,
bahan induk ,dan waktu.
nutrien (ada 18 nutrien esensial), Aerasi (O2), air, sifat fisik yang menunjang.
Tanah merupakan sistem alami untuk pendaur ulangan nutrien dan limbah
organik. Limbah dan bahan organik dari tanaman, hewan , dan manusia terurai
dan terasimilasi menjadi tanah dan selanjutnya menjadi humus. Tanah mampu
mengadsorpsi dan melindungi sejumlah besar humus dan nutrien yang dilepas
selama pembentukan humus diubah kedalam bentuk yang bisa digunakan
untuk tanaman dan organisme lain.
Air yang mengalami infiltrasi ke dalam tanah saat hujan dapat digunakan oleh
vegetasi atau masuk ke dalam lapisan air tanah. Polutan yang terbawa air hujan
atau yang masuk ke dalam air saat air berinfiltrasi ke dalam lapisan tanah
dapat dikeluarkan dari air perkolasi pada lapisan tanah yang lebih dalam,
sehingga memurnikan dan membersihkan air. Ada juga proses-proses dalam
tanah yang dapat membunuh organisme-organisme yang berpotensi
menyebabkan penyakit.
Tanah terdiri dari bahan-bahan yang hidup dan tidak hidup dalam bentuk:
padat, cair, dan gas. Bahan organik dan mineral dalam tanah berbentuk padat.
Udara dan air yang bergerak melalui pori-pori tanah. Sekira 45% dari volume
tanah adalah mineral, 5% bahan organik dan 50% adalah udara dan air (lihat
Gambar 1.2).
Bahan Organik tanah tersusun dari berbagai zat organik. Berasal dari tanaman,
hewan, dan mikroorganime tanah, sumber (pool) bahan organik dibagi dalam
empat kategori. Pertama adalah organisme hidup dan akar, mencapai kurang
dari 5% dari total sumber. Kedua
adalah residu dari tanaman mati , hewan mati dan organisme tanah yang
belum terdekomposisi (<10%). Ketiga adalah bahan organik yang telah
mengalami dekomposisi dengan cepat (20-45%). Keempat adalah bahan
organik yang telash stabil (humus) yang tetap ada setelah mengalami
dekomposisi lebih jauh oleh mikroorganisme tanah (50-80%).
Bahan organik stabil, atau humus, adalah bahan organik tanah yang memberi
keuntungan jangka panjang bagi petani. Setelah terjadi dekomposi yang cepat,
terjadilah campuran stabil dan kompleks dari senyawa anorganik , yang
berdekomposisi dengan lambat (selama sekira 3% per tahun). Humus adalah
adalah campuran partikel-partikel tanah kecil dan senyawaan kimia kompleks
yang larut yang digunakan oleh banyak organisme. Humus mengandung gula,
gums, resins, proteins, lemak, malam, dan lignin. Campuran ini memainkan
peranan penting dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Humus memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah dalam beberapa cara,
diantaranya sebagai berikut:
b. Mineral
Mineral tanah adalah bahan anorganik yang mengandung sekira enam puluh
empat unsur. Mineral tersebut berasal dari bahan bahan yang diberikan manusia
seperti pupuk dan kapur, serta dari bahan-bahan yang mengalami pelapukan
seperti tanaman dan hewan. Enam belas unsur merupakan bahan yang esensial
untuk pertumbuhan tanaman . Bahan-bahan tersebut adalah karbon, hidrogen,
oksigen, fosfor, potasium, nitrogen, sulfur, kalsium, besi, magnesium, klor,
tembaga, boron, mangan, molibden, dan boron. Udara dan air menyediakan
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen; sedangkan unsur-unsur yang lainnya
berasal dari tanah.
Air dan udara di dalam tanah dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Tanah
mengadsorpsi sejumlah besar air pada musim hujan, dan air yang
takteradsorpsi terdrainase habis jika tidak dilakukan upaya konservasi tanah.
Jumlah uap air dalam tanah bervariasi tergantung kepada kondisi iklim dan
drainase air.
d. Pori-pori Tanah
Tanah memiliki ruang-ruang kecil yang disebut pori-pori tanah. Pori-pori tersebut
terletak diantara bahan-bahan padat, di dalamnya terdapat gas dan cairan yang
penting bagi pertumbuhan tanaman dan mikroorganisme. Bahan padat
menahan dan menyediakan nutrien sehingga bisa digunakan oleh organisme
untuk pertumbuhannya..
Agar kita dapat menafaatkan tanah dengan baik maka kita perlu mengenal sifat-
sifat tanah; yang terdiri dari sifat fisik, sifat kimia dan, sifat biologi tanah.
Sifat-sifat fisika tanah ditentukan oleh jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan
komposisi mineral dan partikel-partikel tanah. Selain itu di pengaruhi pula oleh
macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori tanah, serta
perbandingan air dan udara yang menempati pori-pori tanah pada waktu tertentu.
Diantara sifat fisik tanah yang penting adalah struktur dan tekstur tanah.
Struktur Tanah. Perlu diketahui bahwa tanah tersusun dari partikel partikel
terkecil yang disebut partikel primer. Partikel primer tanah itu bahannya adalah
pasir, debu, dan liat. Partikel-partikel primer bergabung menjadi gumpalan-
gumpalan karena direkat oleh bahan organik, oksida besi atau bahan-bahan lain.
Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-
beda. Inilah yang disebut dengan struktur tanah. Contohnya adakah struktur
tanah granular ditemukan di permukaan atau lapisan (horizon) bawah di
daerah curah hujan tinggi. Struktur tiang atau prisma sering dijumpai lapisan
bawah daerah kering.
Liat <0.002
Lanau/lempung 0.002-0.05
Berpasir sangat halus 0.05- 0.10
Berpasir halus 0.19- 0.25
Bepasir sedang 0.25- 0.50
Berpasir kasar 0.50-1.00
Berpasir sangat kasar 1.00-2.00
Rasa tidak kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh,
dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, kemungkinan
tekstur tanahnya lempung
Rasa kasar sangat jelas, tidak melekat, tidak dapat dibentuk bola dan gulungan,
kemungkinan tekstur tanahnya pasir.
Selain struktur dan tekstur tanah ada juga sifat fisik tanah berupa daya mengikat
air dan dan porositas tanah. Coba cari informasinya lebih jauh di internet.
Sifat biologi tanah merupakan sifat tanah karena keberadaan organisme dan
aktivitasnya di dalam tanah. Sifat biologi tanah diantaranya adalah: (1) total
mikroorganisme tanah, (2) jumlah fungi tanah, (3) jumlah bakteri tanah, (4) total
respirasi tanah
Untuk mengetahui lebih jauh tentang sifat-sifat kimia tanah seperti di atas
cobalah anda cari informasinya di internet.
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman
tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Profil tanah
terdiri dari lapisan-lapisan tanah secara vertikal dari atas ke bawah adalah:
lapisan atas (top soil), sub soil, bahan induk, dan bedrock.
Tanah terbentuk dari bahan induk melalui proses pembentukan tanah yang
berbeda dari proses pelapukan batuan yang menghasilkan bahan induk . Saat
tanah terbentuk dari bahan induk, terbentuklah lapisan-lapisan tanah yang
mempunyai ciri-ciri yang berbeda yang disebut profil tanah.(Lihat Gambar 1.3).
a) Bahan organik :
terdiri dari seresah dan residu-
tanaman dalam bentuk yang
tak terdekomposisi.
2. Organisme Tanah
a. Bakteri.
b. Protozoa.
c. Fungi.
d. Nematoda.
e. Arthropoda
Artropoda tanah adalah hewan kecil seperti serangga, laba-laba, dan kutu.
Ukurannya bervariasi dari yang mikroskopik hingga beberapa inci. Umumnya
artropoda hidup dekat dengan permukaan tanah. Artropoda memperbaiki
kualitas tanah dengan mengaduk-aduk tanah saat melubang, meletakkan
kotoran, mengendalikan organisme penyebab penyakit, menstimulasi aktivitas
mikroba, meningkatkan dekomposisi melalui perombakan bahan organik dan,
dan mengatur populasi rantai makanan tanah.
f. Cacing tanah
Cacing tanah memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam tanah. Ada cacing yang
digunakan untuk membuat kompos, ada cacing yang memperbaiki struktur
tanah karena aktivitasrnya berlubang, mengaduk tanah, dan memakan bahan
organik tanah. Lubang cacing di dalam tanah disebut biopori. Selain mengaduk-
aduk tanah, cacing juga memakan tanah sehingga melewati saluran pencernaan
dan keluar melalui anus yang disebut kascing. Biopori dan kascing, bisa
membuat aerasi tanah meningkat, teksturna gembur, ketersediaan nutrient
meningkat sehingga tanah menjadi subur. Untuk dapat melihat biopori dan
kascing lakukan budidaya cacing seperti dalam
UNTUK DIPERHATIKAN:
Manfaat yang diberikan oleh keberadaan organisme di dalam tanah untuk untuk
manusia disebut dengan layanan ekosistem. Contoh layanan ekosistem dan
organisme tanah yang memberikannya disajikan dalam Tabel 1.2.
organisme lainnya.
Menyediakan produk-
Jamur, serangga, akar
produk yang hidup liar
Gunakan mulsa organik. Mulsa adalah kepada bahan yang diletakkan di atas
permukaan tanah. Mulsa mengendalikan gulma, mengkonservasi air, membuat
suhu tanah turun dan berpengaru secara langsung terhadap aktivitas
mikroorganisme tanah. Hindari penggunaan mulsa plastik kerena menghambat
aktivitas mikroorganisme dan gerakan air.
D. Aktivitas Pembelajaran
Untuk dapat membuktikan hal tersebut maka kegiatan yang perlu dilakukan
adalah.
Tujuan Kegiatan
Mengenal berbagai peranan fauna tanah dalam ekosistem tanah.
Mengidentifikasi, mengesktraksi, dan mengkuantifikasi , makro dan meso fauna
tanah .
Menghitung kelimpahan dan keragaman untuk mengetahui biologi berbagai
jenis tanah , dan menyimpulkan mengapa berbagai lingkungan tanahmemiliki
hewan-hewan yang berbeda:
Alat/Bahan :
Corong Berlese
Petri dish (cawan petri)
Dissecting set (alat-alat seksi/bedah)
Mikroskop
Total
Hasil:
Fauna yang paling banyak adalah.
Kelimpahan (jumlah fauna) tersebut::
Keragaman (*H):
D. Analisis
- Bandingkanlah kelimpahan spesies fauna antara sumber tanah yang berbeda
- Bandingkanlah proporsi fauna antara sumber tanah yang berbeda
- Bandingkanlah keragaman fauna antara sumber tanah yang berbeda
- Berdasarkan analisis di atas mana tanah yang paling subur menurut Anda?
- Bagaimana pentingnya peranan makro dan meso fauna invertebrata dalam
ekosistem tanah ?
- Mengapa kita harus memperhatikan a) kelimpahan b)keragaman kelompok
di dalam tanah ?
- Dari tiga jenis tanah mana tanah yang memiliki kelimpahan dan keragaman
tertinggi? Mana tanah yang nilai kelimpahan/keragamannya paling rendah ?
E. Latihan/Kasus/Tugas
b. Cecurut
c. Serangga
d. Cacing tanah
7. Bagian jamur seperti benang-benang terdapat di dalam tanah disebut....
a. Hifa
b. tubuh buah
c. sporat
d. basidium
8. Peranan cacing tanah yang utama adalah....
a. meningkatkan ketersediaan nutrien
b. merombak bahan organik
c. memperbaiki struktur tanah
d. membunuh nematoda
9. Dewasa ini terjadi peristiwa yang menggegerkan yaitu banyaknya ulat-ulat
bulu yang berkeliaran di perkampungan. Dengan menganalisis rantai
makanan, dapat diduga penyebabnya yaitu....
a. punahnya katak pemakan serangga
b. punahnya burung pemakan serangga
c. kurangnya makanan bagi ulat
d. hilangnya habitat ulat
10. Berikut ini merupakan layanan ekosistem dari keberadaan organisme yang
sebagian masa hidupnya ada di dalam tanah....
a. pengendaliah hayati
b. penyerbukan (polinasi)
c. penyediaan bahan industri.
d. fiksasi nitrogen
F. Rangkuman
Organisme tanah hidup di berbagai profil tanah. Setiap profil tanah mempunyai
jenis organisme yang berbeda-beda. Kelompok jenis organisme dari atas ke
bawah dalam profil tanah adalah: edafon, hemiedafon, dan eudafon.
Profil tanah adalah lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Profil tanah tersusun
dari: bahan organik, topsoil, subsoil , bahan induk, bedrock/ lapisan batu.
Fungsi ekosistem tanah berjalan karena adanya rantai makanan dalam tanah.
Dalam rantai makanan organisme digolongkan berdasarkan Trohic Level.
Melalui jaring-jaring makanan bisa dianalisis keseimbangan ekosistem.
Kata-kata Baru
13. irigasi
Pada masa kini, bioteknologi berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi seiring
dengan meningkatnya populasi manusia. Dengan meningkatnya populasi
manusia otomatis menyebabkan kebutuhan tempat tinggal meningkat. Hal ini
menyebabkan areal pertanian berkurang karena digunakan sebagai tempat
tinggal. Pada akhirnya produksi pangan tidak seimbang dengan peningkatan
populasi manusia. Untuk mengatasi hal tersebut, manusia harus menemukan
suatu cara untuk menghasilkan produk pangan yang melimpah dalam kondisi
lahan yang semakin berkurang. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan
bioteknologi.
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1) Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bio (hidup), teknos (teknologi), dan logos (ilmu)
yang secara harfiah berarti ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip
biologi.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu. Sebagai contoh di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19 adapula pemuliaan tanaman
untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan
dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu
dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun
masih dalam jumlah yang terbatas. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara masal. Pada tahun 1857 Louis Pasteur
mengadakan penelitian. Dalam penelitiannya Louis Pasteur berhasil
membuktikan bahwa proses fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Akhirnya atas jasa-jasanya Louis Pasteur disebut sebagai Bapak Bioteknologi
Dunia. Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan di abad ke 20 ini. Pentingnya
bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang
pertanian, pangan, kesehatan, sumberdaya alam dan lingkungan mulai menjadi
kenyataan yang semakin berkembang.
4) Jenis-jenis Bioteknologi
a) Bioteknologi sederhana
Bioteknologi konvensional menerapkan biologi, biokimia, atau rekayasa masih
dalam tingkat yang terbatas. Bioteknologi konvensional atau sederhana,
sebagian besar didominasi oleh produk makanan. Dalam produksi makanan dan
tanaman serta pengawetan makanan, mikroorganisme dapat secara langsung.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu
mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tapai,
kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap
sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi
konvensional, diantaranya yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara utuh,
langsung dan belum adanya penggunaan enzim.
Contoh fermentasi :
Susu keju
Penicilium camemberti / P. requeforti
Kacang tauco
Aspergillus oryzae
Sampah organik biogas (CH4/metana)
Methanobacter omeliaskii
Antibiotik
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba (bakteri atau
jamur), yang dapat menghambat atau membasmi bakteri. Isolasi antibiotik
dari mikroorganisme dilakukan secara langsung dan sederhana. Namun,
seiring dengan perkembangan jaman, antibiotik kini telah dibuat secara
semi sintetik maupun sintetik.
Vaksin
Vaksin merupakan mikroorganisme yang telah dilemahkan atau toksinnya
dimatikan sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas.
Secara konvensional, pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan
b) Bioteknologi modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan
terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering
digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup
secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan. Dalam
prosesnya, bioteknologi modern dapat berlangsung hingga merubah susunan
gen (mutasi gen) yang disebut dengan rekayasa genetika.
Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk
menghasilkan mahluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa
genetika disebut juga pencakokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa
genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat mahluk hidup. Hal itu
karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga
dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk
hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan
beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan
rekombinasi DNA.
Kloning/cangkok inti
Teknik cangkok inti bertujuan untuk membuat individu yang memiliki sifat yang
mirip dengan induknya tanpa melalui proses perkawinan. Kloning merupakan
teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya.
Contoh hewan hasil kloning yang sudah dipublikasikan adalah domba Dolly.
Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam sejarah kloning. Pada
tahun 1996, Dolly direproduksi tanpa bantuan domba jantan, melainkan
diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang di ambil dari seekor domba betina.
Dalam proses ini, Dr. Ian Willmut menggunakan sel kelenjar susu domba
finndorset sebagai donor inti sel dan sel telur domba blackface sebagi resepien.
Sel telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya
keluar dari selnya menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba
finndorset difusikan (digabungkan) dengan sel telur domba blackface yang tanpa
nukleus. Proses penggabungan ini dibantu oleh kejutan/sengatan listrik,
sehingga terbentuk fusi antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan
sel kelenjar susu domba finndorsat. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
Antibodi monoklonal dibuat dengan teknik hibridoma, yaitu dengan cara
penggabungan atau fusi kedua jenis sel yaitu sel limfosit B yang memproduksi
antibodi dengan sel kanker (sel mieloma) yang dapat hidup dan membelah terus
menerus secara in vitro.
Terapi gen
Interferon
Interferon adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh
manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama
(dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.
Pembuatan hormon
Dewasa ini, peningkatan kebutuhan pangan penduduk ternyata tidak diikuti oleh
ketersediaan pangan itu sendiri. Teknologi budidaya yang bersifat konvensional
menyebabkan pertumbuhan populasi tanaman dan ternak cenderung lambat.
Oleh karena itu aplikasi bioteknologi diharapkan dapat memainkan peranan
penting dalam memacu peningkatan ketersediaan pangan.
a) Tanaman transgenik
Tanaman transgenik (Genetically Modified Plants) adalah tanaman yang
telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda
atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk
mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya
pembuatan tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan,
resisten terhadap organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan
kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami. Sebagian besar rekayasa atau
modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan
penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan
kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan tanaman transgenik juga
menjadi bagian dari pemuliaan tanaman. Hadirnya tanaman transgenik
menimbulkan kontroversi masyarakat dunia karena sebagian masyarakat
khawatir apabila tanaman tersebut akan mengganggu keseimbangan
lingkungan (ekologi), membahayakan kesehatan manusia, dan
mempengaruhi perekonomian global.
Mengandung asam
oleat tinggi dan tahan
Gen resisten herbisida dari
terhadap herbisida
bakteri Agrobacterium galur
glifosat. Dengan
CP4 dimasukkan ke kedelai
demikian, ketika
Kedelai dan juga digunakan
disemprot dengan
teknologi molekular untuk
herbisida tersebut,
meningkatkan
hanya gulma di sekitar
pembentukan asam oleat.
kedelai yang akan
mati.
Gen dari selubung virus
Tahan terhadap tertentu ditransfer ke dalam
Ubi jalar penyakit tanaman ubi jalar dan dibantu
yang disebabkan virus dengan teknologi
peredaman gen.
Menghasilkan minyak
kanola yang
mengandung asam
laurat tinggi sehingga
Gen FatB dari Umbellularia
lebih menguntungkan
californica ditransfer ke
untuk kesehatan dan
Kanola dalam tanaman kanola
secara ekonomi.
untuk meningkatkan
Selain itu, kanola
kandungan asam laurat.
transgenik yang
disisipi gen penyandi
vitamin E juga telah
ditemukan.
Resisten terhadap Gen yang menyandikan
virus tertentu, selubung virus PRSV
Pepaya
contohnya Papaya ditransfer ke dalam
ringspot virus (PRSV). tanaman pepaya.
Gen baru dari bakteriofag
T3 diambil untuk
mengurangi pembentukan
Buah tidak cepat
Melon hormon etilen (hormon yang
busuk.
berperan dalam
pematangan buah) di
melon.
(sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php)
penjualan Flavr Savr ditarik dalam waktu kurang dari setahun karena alasan
kesehatan dan penjualannya mengalami kerugian. Produk tersebut tidak banyak
terjual karena harganya dua kali lipat dari tomat biasa namun rasa yang
dihasilkan sama.
Program peningkatan produksi dan kualitas pada hewan ternak (dalam hal ini
sapi) berjalan lambat bila proses reproduksi dilakukan secara alamiah. Dengan
rekayasa bioteknologi reproduksi, proses reproduksi dapat dimaksimalkan antara
lain dengan teknologi Inseminasi Butana (IB). Transfer Embrio (TE), pembekuan
embrio dan manipulasi embrio. Tujuan utama dari teknik IB adalah
memaksimalkan potensi pejantan berkualitas unggul. Sperma dari sutau pejantan
berkualitas unggul dapat digunakan untuk beberapa ratus bahkan ribuan betina,
meksipun sperma tersebut dikirim kesuatu tempat yang jauh. Perkembangan
selanjutnya adalah teknologi TE dimana bukan hanya potensi dari jantan saja
yang dioptimalkan, melainkan potensi betina berkualitas unggul juga dapat
dimanfatkan secara optimal. Pada betina untuk bunting hanya sekali dalam
setahun (9 bulan bunting dan persiapan bunting selanjutnya) dan hanya mampu
menghasilkan satu atau dua anak bila terjadi kembar. Dengan teknik TE betina
unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio yang
untuk selanjutnya bisa ditransfer (dititipkan) pada induk titipan (resipien) dengan
kualitas yang tidak perlu bagus tetapi mempunyai kemampuan untuk bunting.
Selain berbagai teknik tersebut di atas, potensi dari hasil yang masih dapat
dioptimalkan dengan teknologi manipulasi mikro, penetuan jenis kelamin tahap
embrional, sexing sperma dan teknik kloning.
Bioreaktor hewan dibuat dengan memasukkan gen suatu protein yang diinginkan
dimasukkan via transgenesis ke sel target. Dengan teknik pengklonan, sel itu
ditumbuhkan hingga menjadi hewan dewasa. Hewan dewasa ini dapat
menghasilkan susu atau telur sesuai dengan kandungan protein yang diatur oleh
gen yang dimasukkan. Telur ikan merupakan media yang efisien untuk
menghasikan produk-produk bioteknologi di hewan, karena ikan mempunyai
sistem pembiakan yang sangat efisien, mudah untuk menghasilkan ribuan telur
dalam waktu yang relatif singkat.
Telur ikan yang besar memiliki potensi memproduksi protein rekombinan dalam
jumlah banyak dan, untuk ikan yang hidup pada suhu air rendah seperti ikan
salmon (sekitar 10oC), mereka dapat digunakan untuk memproduksi protein yang
tidak stabil pada suhu 37oC.
Semua organisme yang ada di bumi telah melampaui proses evolusi selama
jutaan tahun akibat keberadaan mereka kini telah mencapai suatu posisi
keseimbangan yang optimal. Interaksi antara suatu organisme dengan
lingkungannya baik lingkungan biotik maupun abiotik telah mempunyai bentuk
khas masing-masing keanekaragaman jenis hubungan ini mempengaruhi bentuk
ekosistem kita di bumi. Jadi jelaslah terlihat adanya keterkaitan antara masing-
masing organisme musnah, keseimbangan sistem akan terganggu dampak yang
akan ditimbulkan bioteknologi dalam sistem ekologi antara lain terjadinya
pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan sehingga
penambahan atau pengurangan komponen-komponen ekosistem bukan
merupakan hal yang dianggap ringan.
menempati perairan yang dingin. Jadi akibat adanya kejadian ini dapat
menimbulkan pemusnahan suatu spesies ikan tertentu, sehingga keseimbangan
ekosistem terganggu.
Selain membawa dampak positif bagi kehidupan, namun dalam proses maupun
hasil bioteknologi membawa dampak negatif, diantaranya :
Pencemaran lingkungan
Produk gen asing
Ekosistem terganggu
Dampak buruk terhadap kesehatan
Masalah etika dan moral
Sistem perekonomian terganggu.
D. Aktivitas Pembelajaran
Setelah mengkaji materi tentang bioteknologi dan produksi pangan, Anda dapat
mempelajari kegiatan eksperimen yang dalam modul ini disajikan petunjuknya
dalam lembar kegiatan. Untuk kegiatan eksperimen, Anda dapat mencobanya
mulai dari persiapan alat bahan, melakukan percobaan dan membuat
laporannya. Sebaiknya Anda mencatat hal-hal penting untuk keberhasilan
percobaan, Ini sangat berguna bagi Anda sebagai catatan untuk
mengimplementasikan di sekolah.
Lembar Kerja 1.
PEMBUATAN YOGHURT
Langkah kegiatan
1. Panaskan 1 liter susu ultra atau susu yang telah dipasteurisasi hingga
suhu 430C. Suhu ini merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan
bakteri pembuat yoghurt. Jika menggunakan susu bubuk berlemak atau
tanpa lemak, dapat dibuat dengan melarutkan 100 gr susu bubuk ke
dalam 900 mL air panas yang sudah mendidih.
2. Tambahkan 2 sendok makan plain yoghurt.
3. Tuangkan ke dalam botol atau ke dalam gelas, tutup dengan kertas yang
bersih dan masukan ke dalam inkubator dengan suhu 400C selama 8-9
jam. Jika disimpan dalam suhu kamar memerlukan waktu inkubasi
selama 20 jam (pertumbuhan bakteri tidak optimum).
4. Setelah yoghurt jadi, dinginkan yoghurt dengan merendamkan botol ke
dalam air dingin dan aduk yoghurt dengan hati-hati.
5. Botol ditutup, lalu masukan ke dalam lemari es agar lebih kental. Agar
memperoleh rasa yang bervariasi yoghurt dapat ditambahkan dengan
gula dan sirop sesuai selera.
Bahan Diskusi
E. Latihan/Kasus/Tugas
7) Salah satu produk bioteknologi yang terbuat dari bahan susu dengan
menggunakan mikroorgnisme Penicillium roquiforti adalah....
A. yoghurt
B. nata de coco
C. mentega
D. keju
F. Rangkuman
Bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
pemanfaatan makhluk hidup sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa
untuk kepentingan hidup manusia. Selain itu, bioteknologi juga berarti
penggunaan biokimia, mikrobiologi dan rekayasa kimia secara terpadu dengan
tujuan memperoleh penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan,
kesehatan, dan industri dari kapasitas mikroba, sel, atau jaringan sebagai kultur.
1. Bioteknologi Konvesional
Bioteknologi konvesional merupakan praktik bioteknologi yang dilakukan
dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa melakukan rekayasa
genetika. Contoh produk biteknologi konvensional diantaranya: tempe,
tauco, kecap, oncom, yoghurt, keju, mentega, dan asinan.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan praktik bioteknologi yang diperkaya
dengan teknik rekayasa genetika. Dengan teknik tesebut, manusia dapat
mengontrol produk yang dihasilkan sesuai keinginannya. Contohnya,
dihasilkannya tanaman tahap hama dan penyakit, buah-buahan bersifat
tahan lama dan ternak yang mampu menghasilkan susu dalam jumlah
yang lebih banyak.
KEBUMIAN
Bumi merupakan satu-satunya planet di Tata Surya yang dihuni oleh makhluk
hidup. Semua fenomena di Bumi menunjukkan bahwa Bumi yang kita huni ini
merupakan sistem yang sangat dinamis. Walaupun Bumi sendiri secara fisis terdiri
dari bagian atmosfer, hidrosfer, dan geosfer namun pada pembelajaran ini hanya
dibatasi pada sebagian fenomena Bumi yaitu bagian padat (geosfer) saja.
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Sampai saat ini, para ahli bumi bersepakat bahwa struktur bumi dipisahkan
menjadi beberapa bagian (lapisan), yaitu: kerak, mantel, dan inti bumi. Inti
bumi kemudian dipisahkan lagi berdasarkan wujudnya, yaitu lapisan inti luar
dan lapisan inti dalam. Karakteristik dan sifat masing-masing lapisan tersebut
adalah sebagai tercantum dalam tabel 3.1 di bawah. Besaran pada tabel
tersebut bisa jadi sedikit berbeda jika kita bandingkan dengan sumber rujukan
yang lain. Namun hal itu tentu tidak menjadi masalah karena semuanya
merupakan prediksi hasil dari interpretasi data.
1. Kerak
Kerak bumi (crust) merupakan lapisan bumi paling luar berupa batuan. Kerak
bumi ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak samudera
memiliki ketebalan sekitar 7 km terbentuk dari batuan bekuan hitam yang
disebut batu basal. Kerak samudera ini menjadi dasar bagi lautan yang ada
di bumi. Kerak benua memiliki ketebalan lebih besar dibandingkan dengan
kerak samudera, yaitu antara 35 km sampai 70 km. Tidak seperti kerak
samudera yang lebih homogen, kerak benua tersusun dari berbagai macam
batuan granitik dan granodioritik. Kerak samudera dan kerak benua juga
memiliki densitas dan umur yang berbeda. Kerak samudera berdensitas 3
g/cm3 dan berumur 180 juta tahun atau kurang; sedangkan kerak benua
berdensitas 2,7 g/cm3 dan umur batuan yang pernah ditemukan dikerak benua
ini sekitar 4 milyar tahun (bandingkan dengan umur bumi).
Kerak benua dan kerak samudera ini terpecah-pecah lagi menjadi beberapa
bagian besar dan bagian kecil. Bagian-bagian dari kerak bumi tersebut
bersama dengan mantel bagian atas kemudian membentuk lempeng-
2. Mantel
Mantel bumi terletak tepat di bawah kerak bumi sampai mencapai kedalaman
2885 km. Dari seluruh volume bumi, mantel merupakan bagian yang
terbanyak. Lebih dari 82% volume bumi terisi oleh mantel. Massa bumi juga
bagian terbesarnya diberikan oleh mantel.. Secara fisis, mantel berwujud
padat yang bersifat plastis.
Batas antara kerak bumi dengan mantel merupakan daerah yang ditandai
dengan adanya perubahan komposisi kimia yang penting. Batas antara kerak
bumi dengan mantel ini dinamakan moho, diambil dari nama penemunya
Andrija Mohorovicic yang berkebangsaan Kroasia. Sekitar 100-200 km di
bawah kerak, sebagian mantel ini mengalami pelelehan. 2 sampai 4% batuan
di sini menjadi magma yang mengisi dan menjadi bagian dari gunungapi.
Batuan yang mengisi mantel didominasi oleh batuan peridotit yang kaya
dengan logam magnesium dan besi dibandingkan mineral lain yang dapat
ditemukan di kerak.
Para ahli membagi mantel ini menjadi tiga bagian, yaitu mantel bagian atas,
zona transisi, dan mantel bagian bawah. Di bawah lapisan Moho sampai
dengan kedalaman 400 km adalah merupakan mantel bagian atas. Zona
transisi berada pada kedalaman 400 - 670 km. Sedangkan mantel bagian
bawah berada pada kedalaman 670 2885 km. Seperti sudah disebutkan
sebelumnya, mantel bagian atas bersama dengan kerak bumi membentuk
litosfer.
3. Inti Bumi
Inti bumi merupakan bagian terdalam dari bumi dan ukurannya hampir
sebesar bulan. Karena memiliki densitas yang besar, para ahli menyimpulkan
bahwa inti bumi tersusun dari besi dan sebagian nikel.
Berdasarkan wujudnya, inti bumi terbagi menjadi dua yaitu inti dalam yang
berwujud padat dan inti luar yang berwujud cair. Inti luar berada pada
kedalaman 2885 km sampai 5150 km. Sedangkan inti dalam berada pada
kedalaman 5150 km 6371 km. Inti luar bumi yang berwujud cair diduga
menjadi penyebab adanya medan magnet di bumi.
Litosfer adalah bagian bumi terluar yang berupa lapisan batuan yang
bertemperatur rendah dan bersifat kaku. Litosfer ini berada mengapung
diatas lapisan lain yang disebut astenosfer. Astenosfer berupa batuan yang
bertemperatur tinggi mendekati titik leburnya sehingga mudah terdeformasi
dan besifat lebih plastis (tidak kaku seperti batuan). Jika kerak bumi dan
mantel berbeda karena komposisinya, maka litosfer dan astenosfer dibedakan
karena kuat-lemahnya batuan. Lapisan di bawah astenosfer adalah mesosfer.
Pada waktu itu, konsep tentang litosfer dan astenosfer ini dikembangkan
untuk menjelaskan fenomena gerakan benua.
Walaupun saat ini kita sudah dapat mengetahui lebih detil mengenai struktur
internal bumi, kedua istilah tersebut masih tetap digunakan sampai sekarang.
Seperti sudah disebut sebelumnya, litosfer terbentuk dari bagian bumi yang
terdiri dari lapisan kerak dan mantel bagian atas.
Tentu saja sampai saat ini, kita tidak dapat memasukan alat canggih apapun
kedalam bumi hingga mencapai inti bumi. Namun sedikit demi sedikit, sejalan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli mampu
menyusun dan memetakan apa yang ada di dalam tubuh bumi ini berdasarkan
data gelombang gempa yang terkumpul diberbagai tempat selama ini.
Sebelum mempelajari bagaimana para ahli menyusun pengetahuannya
tentang struktrur internal bumi ini, coba kita perhatikan gambar di bawah yang
merepresentasikan struktur internal bumi.
Gambar 3.1 Model struktur internal bumi. Sumber: Lutgens dkk., 2012
Salah seorang ilmuwan yang pertama kali mempelajari data gempabumi ini
adalah Andreja Mohorovic (1857 1936) yang berkabangsaan Yugoslavia.
Dari data gempa yang dipelajarinya, Andreja Mohorovic menemukan
kecepatan gelombang gempabumi yang naik secara tiba-tiba pada kedalaman
50 km. Andreja Mohorovic berpendapat bahwa perubahan kecepatan
rambat gelombang tersebut disebabkan materi yang dilalui oleh gelombang
gempa tersebut memiliki perbedaan densitas. Daerah dimana kecepatan
gelombang gempa bergerak lebih cepat itu kemudian kita kenal sebagai
mantel bumi. Batas antara kerak bumi dan mantel itu kemudian diberi nama
daerah diskontinuitas Moho.
Kemudian sekitar tahun 1913, seorang ahli gempa dari Jerman yang bernama
Beno Gutenberg menemukan bidang batas antara mantel bumi dengan inti.
Batas antara mantel dan inti bumi ini kemudian dikenal dengan nama
diskontinuitas Gutenberg yang berada pada kedalaman 2885 km.
Gambar 3.2 Zona bayangan gelombang P (P-wave shadow zone). Sumber: Van der
Pluijm, Ben A., 2003
Gambar 3.3 Zona bayangan gelombang S (S-wave shadow zone). Sumber: Van der
Pluijm, Ben A., 2003
Sekarang bagaimana para ahli mengetahui bahwa inti dalam bumi berwujud
padat? Mereka mengetahui hal tersebut dari studi-studi yang menunjukkan
bahwa gelombang P mengalami pemantulan di dalam inti (gambar 3.4).
Adanya pemantulan gelombang tersebut haruslah terjadi jika gelombang
merambat pada medium yang berbeda.
Gambar 3.4 Gelombang P yang mengalami pemantulan di dalam inti bumi. Sumber:
Van der Pluijm, Ben A., 2003
6. Lempeng Tektonik
Litosfer bersifat keras berada di atas astenosfer yang relatif lebih lunak.
Menurut teori lempeng tektonik, litosfer yang menyelubungi bumi terpecah ke
dalam beberapa bagian. Pecahan-pecahan litosfer tersebut disebut lempeng.
Litosfer tersusun dari beberapa lempeng besar dan beberapa lempeng kecil.
Tipe kovergen adalah jika dua buah saling mendekat. Terdapat dua macam
tipe konvergen, yaitu tumbukan dan subduksi. Gambar 3.6 dan Gambar 3.7
menggambarkan tipe konvergen tumbukan dan subduksi.
Tipe Divergen terjadi jika lempeng yang satu bergerak menjauhi lempeng
yang lainnya. Gambar 3.8 menunjukkan batas lempeng tipe divergen.
Sedangkan tipe transform adalah jika dua buah lempeng bergerak saling
bergesekan.
7. Gempabumi
Daerah retakan blok batuan tersebut terjadi di daerah batas lempeng. Karena
Indonesia merupakan daerah batas lempeng maka Indonesia merupakan
daerah yang berpotensi gempabumi. Gambar 11 di bawah menunjukkan
pusat-pusat gempa yang terjadi antara tahun 1963 1998. Pada gambar
tersebut membuktikan wilayah Indonesia yang merupakan daerah yang sering
mengalami gempabumi.
Gambar 3.11 Episentrum gempa yang terjadi dalam selang tahun 1963 1998. Pada
gambar ini pusat suatu gempa diwakili oleh satu titik.
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi.)
8. Gelombang Gempa
Ketika terjadi gempa bumi maka energi yang dilepaskan oleh gempa tersebut
dipancarkan ke segala arah sebagai gelombang gempa (atau disebut juga
gelombang seismik). Gelombang gempa yang terjadi terdiri dari gelombang
badan dan gelombang permukaan.
Gambar 3.13 Arah dan Pergerakan gelombang Love dan gelombang Rayleigh.
(Sumberhttp://www.geo.mtu.edu/UPSeis/waves.html)
9. Gunungapi
Gambar 3.15 Letusan gunungapi dan berbagai potensi bahayanya. (Sumber: Lutgens
dkk., 2012)
D. Aktivitas Pembelajaran
2.1. Diketahui jejari bumi adalah sebesar 6371 km. Hitunglah berapa besar
perbandingannya jika dibuat menjadi 36 cm.
Lebar Dalam
Nama Lapisan Ketebalan (km)
Gambar (cm)
Kerak 50 0,28
Mantel 2885
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Rangkuman
1. Hal-hal baru apa yang telah anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?
2. Hal apa saja yang terdapat dalam kegiatan ini yang dapat Anda
kembangkan menjadi Lembar Kegiatan Siswa.
3. Materi apa yang Anda anggap kurang dan bagaimana caranya agar Anda
dapat menambah kekurangan tersebut.
Bumi beserta planet-planet lain serta benda-benda angkasa lain yang bergerak
mengelilingi Matahari membentuk sebuah sistem yang disebut Tata Surya.
Dalam memandang Bumi sebagai sebuah sistem maka kita tidak bisa
melepaskan keberadaan Bumi sebagai anggota Tata Surya itu sendiri. Oleh
karena karakteristik Bumi itu sendiri banyak dipengaruhi oleh gaya dan energi
yang bekerja di Tata Surya terutama Matahari sebagai pusat Tata Surya.
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1.1. Matahari
dimana G = Konstanta gravitasi (G = 6,67 x 10 -11 Nm2kg-2)
Ms = Massa Matahari
me = Massa Bumi
Rotasi Matahari
Produksi Energi
Energi yang dihasilkan oleh Matahari berasal dari reaksi nuklir di inti
Matahari. Pada reaksi itu terjadi penggabungan inti atom hidrogen
menjadi atom Helium dan menghasilkan sejumlah energi. Tentu saja
reaksi yang terjadi tidak sederhana namun melibatkan serangkaian
reaksi. Setiap detik, 7 x 108 ton Hidrogen diubah menjadi 6,95 x 108 ton
Helium.
Fotosfer
Angin Matahari
1. Planet
a. mengorbit Matahari;
(Malam)
Gambar 4.2 Planet Superior dan Planet Inferior (Sumber: Animasi Tata Surya,
PPPPTK IPA [2012])
Planet-planet inferior sampai kapan pun tidak akan pernah berada di atas
kepala kita pada waktu malam hari. Sedangkan planet-planet superior
pada waktu tertentu dapat mencapai kepala kita pada waktu malam hari.
Perhatikan gambar 4.2 di atas.
Gambar 4.3 Transit Venus. Lingkaran besar putih adalah Matahari, sedangkan
lingkaran kecil biru adalah Venus. (Simulasi menggunakan Stellarium)
2. Planet-Kerdil
a. mengorbit Matahari;
Gambar 4.5 Citra Ceres yang diambil menggunakan wahana angkasa Dawn milik NASA.
(Sumber: https://www.nasa.gov/sites/default/files/thumbnails/image/pia19312.jpg)
Benda kecil Tata Surya ini kebanyakan berada pada sabuk asteroid dan
sabuk Kuiper (Kuiper Belt). Sabuk asteroid berada diantara orbit Mars
dan orbit Jupiter, sedangkan sabuk Kuiper berada di luar orbit Neptunus.
Gambar 4.6 Ilustrasi Sabuk Kuiper. (Kredit: Space Telescope Science Institute,
Graphics Dept. pada https://jimskies.wordpress.com/2015/09/03/pluto-and-
friends/)
Dari sekian banyak benda langit di Tata Surya, Bumi adalah satu-satunya
tempat dimana terdapat kehidupan yang kompleks. Semua bentuk
kehidupan di Bumi memerlukan oksigen, air, makanan, temperatur yang
hangat, serta tempat yang nyaman dan aman. Kenyataannya sampai saat
ini di Tata Surya hanya di Bumi saja lingkungan yang mendukung kehidupan
tersebut tersedia. Oksigen, air, makanan dan sebagainya bukan saja
tersedia begitu saja namun mereka tersedia dalam bentuk sistem yang
saling terkait.
Matahari bagi Bumi bukan saja menjadi pusat pergerakan namun juga
sebagai sumber energi utama bagi Bumi. Energi Matahari diterima oleh
Bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang merambat dengan
kecepatan 3 x 108 meter/detik. Sebetulnya tidak hanya cahaya tampak
saja yang diradiasikan oleh Matahari namun juga termasuk sinar Gamma,
sinar-x, ultraviolet, infra merah, serta gelombang radio (gambar 7). Bumi
sendiri memiliki atmosfer yang dapat menahan radiasi Matahari yang
berbahaya seperti sinar Gamma, sinar X, dan ultra-violet. Radiasi dalam
panjang gelombang cahaya-tampak dapat menembus atmosfer Bumi dan
menjadi sumber energi utama.
Iklim dan cuaca. Energi Matahari merupakan kontrol iklim dan cuaca.
Rotasi dan revolusi Bumi serta poros Bumi yang sedikit miring
menyebabkan perbedaan penerimaan energi Matahari di bagian-bagian
Bumi. Hal tersebut kemudian menyebabkan terjadinya perbedaan iklim
dan cuaca di Bumi. Perbedaan iklim dan cuaca pada akhirnya
mempengaruhi penyebaran jenis hewan dan tumbuhan.
Siklus Air. Air tawar sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di
Bumi. Ketersediaan air tawar terus terjaga karena di Bumi terjadi siklus
Air. Hujan yang turun ke Bumi sebagian besar berasal dari laut yang
asin. Penguapan air laut sangat tergantung pada adanya energi
Matahari. Jika tidak ada energi dari Matahari yang cukup maka
penguapan air laut tidak akan terjadi. Jika tidak terjadi penguapan maka
tentu saja tidak akan terjadi siklus air sehingga ketersediaan air tawar di
permukaan Bumi akan terancam.
Gambar 4.9 Revolusi Bumi dan waktu terjadinya musim di belahan bumi utara.
Pada gambar di atas, pada posisi 1 belahan Bumi utara sedang mengalami
musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan sedang mengalami musim
dingin. Pada posisi 2, belahan Bumi utara menglami musim gugur,
sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim semi. Pada posisi 3,
belahan Bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan Bumi
selatan mengalami musim panas. Pada posisi 4, belahan Bumi Utara
mengalami musim semi, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami
musim gugur. Begitu seterusnya selama satu tahun bagian-bagian Bumi
mengalami pergantian musim.
Bulan juga mengalamai rotasi dan revolusi. Rotasi Bulan adalah gerak
Bulan yang berputar pada sumbunya. Revolusi Bulan adalah gerak Bulan
mengelilingi Bumi. Waktu revolusi bulan sama dengan waktu rotasi Bulan
sehingga menyebabkan wajah Bulan yang menghadap Bumi selalu sama.
Waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi satu kali adalah sekitar 29
hari atau satu bulan. Revolusi Bulan dimanfaatkan oleh manusia untuk
membuat sistem penanggalan komariah (Hijriah). Pergantian bulan dalam
sistem penanggalan ini ditandai dengan munculnya hilal.
Revolusi Bulan menyebabkan wajah Bulan dilihat dari Bumi selalu berubah
dari hilal, bulan sabit sampai purnama. Perubahan wajah Bulan tersebut
disebut fase Bulan. Pelajarilah gambar di bawah untuk melihat posisi Bulan
terhadap Bumi dan Matahari serta perubahan penampakan wajah Bulan
(fase Bulan).
Gambar 4.10 Fase Bulan. Matahari berada di sebelah kanan yang ditunjukkan dengan
arah kedatangan cahayanya. Bumi berada di pusat lingkaran. (Sumber Gambar:
http://astro.unl.edu/naap/lps/lunarPage2.html)
Nama fase bulan berdasarkan nomor yang tertera pada gambar di atas
adalah sebagai berikut:
2. Bulan sabit.
4. Bungkuk
5. Purnama
6. Bungkuk
7. Seperempat ke tiga
8. Sabit
2.3. Gerhana
Peredaran Bumi dan Bulan menyebkan pula peristiwa gerhana Bulan dan
gerhana Matahari. Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan dalam fase purnama
dan Bulan berada tepat di bidang ekliptika. Pada keadaan itu, Bulan, Bumi
dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Sedangkan gerhana Matahari
akan terjadi ketika Bulan dalam fase bulan mati dan Bulan berada tepat di
bidang ekliptika.
Gambar 4.11 Posisi Matahari, Bumi, dan Bulan pada saat gerhana Bulan.
Gambar 4.12. Posisi Matahari, Bumi, dan Bulan pada saat gerhana Matahari. (Sumber:
http://www.schoolsobservatory.org.uk/astro/esm/solar_eclipse)
Orbit Bulan ternyata tidak sejajar dengan bidang ekliptika. Bidang ekliptika
adalah bidang semu tempat orbit Bumi berada. Perhatikan gambar di
bawah. Hal ini menyebabkan tidak setiap bulan purnama selalu terjadi
gerhana Bulan dan tidak setiap bulan mati terjadi gerhana Matahari.
Pasang-surut air laut adalah gelombang air laut yang dibangkitkan oleh gaya
gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari. Gaya gravitasi Bulan, Bumi dan gaya
Gambar 4.14. Pasang Purnama terjadi saat fase bulan mati dan bulan
purnama
Gambar 4.15 Pasang Perbani terjadi saat fase seperempat pertama dan seperempat
ketiga.
Perlu diketahui juga bahwa disamping pengaruh gaya gravitasi Bulan dan
Matahari, terjadinya pasang surut di suatu tempat sangat tergantung pula
dengan kedalaman dasar laut dan keadaan geografi lainnya tempat tersebut.
D. Aktivitas Pembelajaran
Keterangan:
Gambar 4.17. Kedudukan planet pada saat opisisi, elongasi, dan konjungsi.
c. Aturlah posisi Bumi dan Bulan pada saat terjadi gerhana Bulan.
e. Aturlah posisi Bumi dan Bulan pada saat terjadi pasang surut
perbani.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jika massa jenis adalah massa persatuan volume dan volume bola
adalah 4/3 r maka tentukanlah berapa massa jenis Matahari.
3. Gerhana Matahari terjadi pada saat Bulan berada pada fase bulan mati.
Namun mengapa tidak setiap kedudukan Bulan pada fase bulan mati
terjadi gerhana Matahari?
F. Rangkuman
Tata Surya merupakan sistem yang terdiri dari Matahari, planet, planet kerdil
serta benda-benda kecil lain dimana Matahari menjadi pusat dari pergerakan
anggota-anggota Tata Surya.
Dari total massa Tata Surya, 99% lebih adalah massa Matahari. Di samping
massanya yang demikian besar relatif terhadap seluruh anggota Tata Surya
lain, Matahari juga merupakan sumber energi bagi anggota Tata Surya
termasuk Bumi.
1. Hal-hal baru apa yang telah anda peroleh setelah mengikuti kegiatan
ini?
2. Hal apa saja yang terdapat dalam kegiatan ini yang dapat Anda
kembangkan menjadi Lembar Kegiatan Siswa.
3. Materi apa yang Anda anggap kurang dan bagaimana caranya agar
Anda dapat menambah kekurangan tersebut.
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Latihan :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jawaban A C B A D D A C A D
Umpan Balik
1. ekosistem 8. keseimbangan ekosistem
2. organisme 9. Pertanian ramah lingkungan
3. perombakan 10. bahan organik
4. bioremediasi 11. mulsa
5. rizobium 12. drainase
6. pengendalian hayati 13. irigasi
7. Polinasi
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
1. Jawaban: A
2. Jawaban: A
3. Jawaban: C
4. Jawaban: D
5. Jawaban: A
6. Jawaban: B
7. Jawaban: D
8. Jawaban: A
9. Jawaban: B
10. Jawaban: C
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
EVALUASI 103
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
6. Salah satu produk bioteknologi yang terbuat dari bahan susu dengan
menggunakan mikroorgnisme Penicillium roquiforti adalah....
a. yoghurt
b. nata de coco
c. mentega
d. keju
104 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP
10. Bagian pada profil tanah yang banyak terdapat campuran bahan organik
dan mineral adalah....
a. topsoil
b. subsoil
c. bahan induk
d. bedrock/lapisan batu
11. Berikut ini adalah hewan yang terdapat pada lapisan tanah yang paling
bawah....
a. semut
b. kaki seribu
c. nematoda
d. cacing
12. Hewan berikut yang tubuhnya memiliki zat perekat untuk mengikat partikel-
partikel tanah adalah....
a. tikus
b. cecurut
c. serangga
d. cacing tanah
EVALUASI 105
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
15. Gambar di bawah ini memodelkan pertemuan dua buah lempeng tektonik,
lempeng tektonik A dan lempeng tektonik B. Penujaman lempeng tektonik
A ke bawah lempeng tektonik B disebabkan karena ....
A B
106 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar
Mata Pelajaran IPA SMP
17. Pada fenomena efek rumah kaca, mengapa radiasi cahaya tampak Matahari
yang datang dapat menembus lapisan atmosfer sehingga sampai ke
permukaan Bumi sedangkan radiasi dari Bumi dapat tertahan oleh
atmosfer?
a. Karena kondisi atmosfer yang tidak stabil
b. Karena komposisi karbondioksida di atmosfer belum terlalu banyak
c. Karena kedua radiasi tersebut berbeda panjang gelombangnya
d. Karena kedua radiasi tersebut berbeda kecepatan rambatnya
EVALUASI 107
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
18. Kedudukan Matahari, Bumi, dan Bulan pada suatu waktu ditunjukkan seperti
pada gambar berikut.
Pada waktu tersebut maka pernyataan yang benar di bawah ini adalah....
a. Bulan tampak purnama
b. Bulan tampak sabit pada malam hari
c. Bulan tidak tampak pada siang hari
d. Bulan tidak tampak pada malam hari
19. Gerhana-bulan selalu terjadi pada saat Bulan mengalami fase ....
a. sabit
b. mati atau bulan baru
c. purnama
d. bungkuk
20. Jika dilihat kedudukannya dari Bumi maka planet Venus akan mengalami
....
a. elongasi dan konjungsi
b. konjungsi dan opsisi
c. oposisi dan elongasi
d. elongasi saja
108 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI I
PENUTUP
Demikian telah kami susun Modul Guru Pembelajar Kelompok Kompetensi I untuk guru IPA
SMP. Modul ini diharapkan dapat membantu Anda meningkatkan pemahaman terhadap
materi Pengembangan RPP. Selanjutnya pemahaman ini dapat Anda implementasikan
dalam pembelajaran di sekolah masing-masing demi tercapainya pembelajaran yang
berkualitas.
Materi dalam modul ini tidak terlalu sulit untuk dipelajari sehingga mudah dipahami. Modul
ini berisikan konsep-konsep inti dan petunjuk-petunjuk praktis dalam pengembangan RPP
dengan bahasa yang mudah dipahami. Anda dapat mempelajari materi dan berlatih melalui
berbagai aktivitas, tugas, latihan, dan soal-soal yang telah disajikan.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan modul ini yang masih terus
dikembangkan untuk mencapai taraf kualitas sempurna. Oleh karena itu, saran-saran yang
konstruktif dan membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan lebih lanjut. Sekian dan
terima kasih, semoga sukses, dan mendapat ridho-Nya.
PENUTUP 109
109
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru danTenagaKependidikan - Kemdikbud
110 PENUTUP
KELOMPOK KOMPETENSI I
DAFTAR PUSTAKA
Karttunen, H.,Kroger, P., Oja, H., Poutanen, M., Donner, K.J., (2006).
Fundamental Astronomy 5th edition. Berlin. Springer-Verlag
Kurnia, U., Agus F.,Adimiharja, A., Dariah A. (2006). Sifat Fisik Tanah dan
Metoda Analisisnya. Balai Libang Sumberdaya Pertanian.
Departemen Pertanian. Jakarta.
GLOSARIUM 113
KELOMPOK KOMPETENSI I
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
114 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI I
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016