Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dosen Pengampu:
Nita Putri Utami, M.Pd

Disusun oleh:
Nadia Andriarti : 1814040044
Gusti Desmiyanti : 1814040057
Mega Fitria Wulandari : 1814040067

Jurusan Tadris Matematika – B


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
T.A 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik,
serta hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Rancangan Pembelajaran Matematika. Disamping itu kami berharap
semoga isi dari makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya,
dan para pembaca serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang
yang dikaji.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu penulis ucapakan
terimakasih kepada Ibu Nita Putri Utami M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah ini. Serta pihak-pihak lain yang ikut memberikan kontribusinya dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

26 November 2020

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ........................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian RPP .......................................................................................... 2
2. Komponen dalam Menyusun RPP ............................................................ 3
3. Faktor yang perlu diperhatikan dalam Menyusun RPP............................. 5
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan................................................................................................. 12
b. Saran .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman, perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
khususnya di Indonesia. Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia
pendidikan di Indonesia salah satunya adalah perubahan kurikulum, telah
kita ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti perubahan
perangkat pembelajaran salah satunya RPP.
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang
sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru
dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau
lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang
tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan
aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar
Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam
RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan
Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-
langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
2. Apa saja Komponen dalam menyusun RPP ?
3. Apa saja Faktor-Faktor dalam menyusun RPP?

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu
indikator atau lebih untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya pencapaian Kompetensi Dasar (KD).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sekurang-kurangnya memuat
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar. Guru berkewajiban menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis, agar
pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar”.
Adapun tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah:

2
1. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil
proses belajar-mengajar.
2. Dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional,
sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu
melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana.
Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (kegiatan pembelajaran) agar
lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.
Adapun unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
RPP, sebagai berikut:
1. Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai
siswa, serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar
yang telah dikembangkan di dalam silabus
2. Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang
memberikan kecakapan hidup (life skills) sesuai dengan permasalahan
dan lingkungan sehari-hari
3. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan
siswa dengan pengalaman langsung
4. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan
didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan
pengembangan silabus.

2. Komponen – Komponen dalam RPP


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri atas komponen -
komponen berikut :
1. Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan.
2. Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema.
3. Kelas dan semester.
4. Materi esensial atau pokok.
3
5. Alokasi waktu, yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
6. Tujuan pembelajaran, yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
7. Kompetensi inti.
8. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
9. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
10. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
11. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran.
12. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan
13. Langkah-langkah atau skenario pembelajaran.
14. Penilaian hasil belajar.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
ditentukan komponen dan Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sebagai berikut :
1. Identitas, meliputi mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi waktu
waktu yang ditetapkan.
2. Kompetensi Inti (KI).
3. Kompetensi Dasar (KD).
4. Indikator Pencapaian Kompetensi.
5. Materi Pembelajaran.
4
6. Kegiatan Pembelajaran.
7. Penilaian, Pembelajaran, dan Remidial.
8. Media/alat. Bahan, dan Sumber Belajar

3. Faktor-Faktor dalam Menyusun RPP


3.1 Faktor Menyusun RPP Umum
1. Deskripsikan tujuan pembelajaran yang harus siswa anda capai
Setiap lesson plan (RPP atau perencanaan pembelajaran)
memerlukan tujuan pembelajaran yang harus dirumuskan dengan
baik sesuai dengan kaidah perumusan tujuan pembelajaran yang
baik. Ibaratnya pembelajaran itu sebuah kapal, maka tujuan
pembelajaran adalah pelabuhan mana yang nanti akan kita tuju.
Pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan baik itulah
segala upaya pembelajaran kepada siswa kita arahkan.
2. Tentukan dan pilih materi yang penting
Apabila kita telah merumuskan tujuan pembelajaran dengan
baik, maka dari setumpuk buku paket, atau buku teks, atau buku
pegangan siswa, kita akan dapat menentukan bagian-bagian materi
atau konten mana yang paling penting untuk dipelajari oleh
mereka, mana yang cukup penting, mana yang kurang penting,
hingga mana materi pembelajaran yang tidak penting. Jangan
salah, tidak semua isi buku-buku itu harus dikuasai oleh siswa kita.
Pilah-pilah, lalu pilihlah yang penting atau esensial. Penguasaan
konten sangat diperlukan pada langkah ini, karena berdasarkan
penguasaan konten yang baik saja hal ini bisa dilakukan.
3. Organisasikan materi pembelajaran
Apabila materi pembelajaran sudah dipilah-pilah dan pilih
mana yang paling penting, lalu kemudian materi prioritas
berikutnya, maka selanjutnya kita harus mengorganisasikan materi
pembelajaran itu ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan tata
keilmuan yang bersangkutan, urutan penyajian yang terbaik,
5
hingga pengorganisasian materi pembelajaran dari mudah ke yang
sulit sehingga secara pedagogik, pembelajaran yang kita
laksanakan akan lebih mudah dicerna oleh siswa. Sebagaimana
kegiatan memilah-milah dan memilih materi penting dan esensial
di atas, pada kegiatan mengorganisasikan materi pembelajaran juga
memerlukan penguasaan konten atau materi pembelajaran yang
baik oleh guru.
4. Tentukan metode/model/strategi/pendekatan pembelajaran yang
sesuai
Apabila kita telah menentukan tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran, hingga mengorganisasikan materi (konten),
maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan metode, model
pembelajaran, strategi pembelajaran, hingga pendekatan yang akan
digunakan saat melakukan pembelajaran bersama siswa. Pemilihan
metode, model, strategi, dan pendekatan tidaklah sembarangan.
Banyak faktor yang harus dijadikan pertimbangan. Pertimbangan-
pertimbangan dapat dilakukan dengan mendasarkan jenis tujuan
pembelajaran apa yang hendak dicapai, konten yang bagaimana
yang harus dikuasai siswa, keterampilan apa yang harus siswa
miliki setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, hingga sumber
daya yang kita miliki seperti sumber belajar, fasilitas, media, alat,
dan bahan belajar yang kita punya.
5. Alokasikan waktu yang cukup
Hal berikutnya yang harus kita tentukan adalah berapa
banyak waktu yang kita akan habiskan untuk mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran yang telah kita rumuskan. Selain itu jenis
metode, model pembelajaran, strategi atau pendekatan
pembelajaran, hingga berapa banyak waktu yang kita miliki selama
satu semester atau satu tahun pembelajaran akan menentukan
alokasi waktu yang akan kita berikan pada sebuah unit
pembelajaran.
6
6. Pilih sumber/alat/bahan/media pembelajaran yang diperlukan
Jika kita punya sumber belajar, alat, bahan, dan media
pembelajaran yang bagus tentu saja seyogyanya kita
menggunakannya dalam pembelajaran. Penggunaan sumber belajar
selain guru dan buku akan sangat menarik bagi siswa sehingga
pembelajaran tidak menjadi monoton. Penggunaan model
pembelajaran, metode, strategi, atau pendekatan tertentu juga
membutuhkan penggunaan sumber belajar, media, alat dan bahan
yang sesuai.
7. Pilih teknik penilaian dan susun perangkat penilaian yang relevan
dengan tujuan pembelajaran
Sebuah pembelajaran tentunya harus dievaluasi apakah
sudah berjalan sesuai harapan guru atau belum. Untuk itulah kita
membutuhkan penilaian (selain sebagai umpan balik bagi siswa
terkait hasil belajar mereka terhadap tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan) di setiap akhir unit pembelajaran bahkan di setiap
sekuen pembelajaran. Agar apa yang kita evaluasi tidak melenceng
dari tujuan yang ingin dicapai, maka penyusunan alat penilaian
tentunya tidak boleh asal-asalan. Seringkali ditemukan guru
menyusun alat penilaian yang melenceng bahkan tidak sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya.

3.2 Faktor Menyusun RPP 1 Lembar


1. Pembuatan RPP menggunakan Prinsip Efisien, Efektif Dan
Berorientasi pada Murid.
Ketika membuat RPP, pertimbangan utamanya adalah
ketiga hal ini. Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat
dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif berarti
penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan

7
mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar
murid di kelas.
2. RPP bisa dibuat singkat, bahkan 1 lembar/halaman.
Lamanya waktu yang dibutuhkan guru untuk menyusun
RPP mendapat perhatian Mendikbud. Jika sebelumnya RPP harus
memuat belasan komponen yang menjadikan sebuah RPP bisa
berlembar-lembar, untuk saat ini bisa disingkat, bahkan 1 lembar
saja jika cukup, dengan tetap berpijak pada ketiga prinsip di atas.
3. Tidak ada standar baku untuk format penulisan RPP
Guru dapat dengan bebas memilih dan mengembangkan
RPP yang dimilikinya tanpa terikat satu format yang baku.
Sehingga, bukan tidak mungkin ke depan akan bermunculan RPP-
RPP yang kreatif seperti dibuat model diagram, infografis, dan
lain-lain. Dengan tujuan agar lebih bersemangat saat ingin
menelaahnya.
4. Format RPP yang lama masih bisa digunakan.
Meskipun ada ketentuan baru tentang penyederhanaan RPP,
namun untuk format lama RPP (yang mencakup 13 komponen)
masih tetap bisa digunakan.
5. RPP cukup memuat 3 komponen inti
Berbeda dengan sebelumnya dimana guru harus
menuangkan 13 komponen dalam RPP-nya (sesuai Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses), pada format kali
cukup 3 komponen saja yang perlu dicantumkan.
Ketiga komponen inti RPP meliputi:
1. Tujuan pembelajaran;
2. Langkah-langkah pembelajaran (kegiatan); dan,
3. Penilaian pembelajaran (asesmen).
Adapun komponen lainnya adalah pelengkap. Tujuan
pembelajaran ditulis dengan merujuk kepada kurikulum dan

8
kebutuhan belajar murid. Kegiatan belajar dan asesmen dalam
RPP ditulis secara efisien.
3.3 Faktor-Faktor Dalam Menyusun Rpp Saat PJJ
1. Kemampuan Siswa dan Orang Tua
Sebelum menyusun RPP, tentunya diperlukan pengetahuan
tentang kemampuan siswa. Di masa normal, hal ini menyangkut
akademis siswa. Tetapi untuk PJJ, di mana anak belajar dari
rumah, perlu diketahui pula tingkat kemandirian belajar siswa.
Selain kemampuan siswa, perlu untuk mengetahui
kemampuan orang tua siswa dari sisi ekonomi maupun
kemampuan membaca dan menulis untuk mengetahui apakah
orang tua memiliki kemampuan yang cukup untuk mendampingi
anak.
Di awal tahun ajaran, guru sebaiknya tidak hanya
melakukan asesmen diagnostik terhadap kompetensi siswa dan
analisa kompetensi, tetapi juga mencari informasi tentang
kemampuan non-akademik siswa serta kemampuan orang tuanya.
Untuk melakukan asesmen diagnostik/awal, alat diagnostik
Profil Belajar Siswa (PBS) bisa digunakan guru dengan orang tua
untuk mendeteksi kesulitan belajar anak yang diduga mungkin
memiliki kebutuhan khusus.
2. Kerjasama dengan Orang Tua
Di masa yang sulit ini, salah satu perubahan fundamental di
sistem pendidikan di seluruh dunia adalah bergesernya peran orang
tua. Dan pergeseran ini sebenarnya kembali ke peran yang
seharunya dimainkan oleh orang tua sebagai pendidik pertama
untuk anak-anaknya. Guru bisa bekerja sama dengan orang tua
dalam merancang RPP, atau memberikan kesempatan bagi orang
tua untuk memberikan input.
Mungkin tidak tujuan RPP, tetapi kegiatan dan media yang
bisa digunakan. Jadi orang tua dengan anaknya bisa menyepakati
9
kegiatan pembelajaran seperti apa yang memungkinkan dilakukan
di rumah, dengan sumber daya yang mereka miliki. Sri pernah
memiliki pengalaman mengajar cukup lama sebagai guru SD, dan
ia mengakui bahwa melakukan hal ini tentu tidak mudah.
Ada beberapa orang tua yang mungkin sulit sekali untuk
diajak berkomunikasi, tetapi di sinilah ujian seorang guru dan
kesetiaan terhadap profesi untuk terus menerus mencoba untuk
berkomunikasi dengan orang tua sehingga akhirnya mereka
memiliki kesiapan untuk mendukung anaknya belajar. Ini sangat
penting, tidak hanya di masa pandemi, tetapi sebenarnya juga di
masa normal.
3. Variasi Kegiatan
Perlu ada variasi kegiatan selama PJJ. Orang tua dan siswa
jika diberi opsi, mereka akan memiliki kegiatan pembelajaran yang
variatif dari jenisnya. Misalnya, kegiatan yang membangun
kognitif dan non-kognitif, kegiatan indoor dan outdoor, menulis,
menggambar, bernyanyi. Jadi, variasi ini penting untuk menjaga
motivasi anak dan juga orang tuanya. Jadi tidak perlu monoton
hanya tugas tulis.
Variasi dalam hal alokasi waktu kegiatan juga penting. RPP
mungkin tidak harus per jam pelajaran, mungkin saja bisa per
minggu tergantung kesepakatan dengan orang tua – berapa jam
mereka bisa mendampingi anak-anak mereka setiap minggunya.
4. Media
Dalam merancang RPP, pasti juga akan memikirkan media
apa yang dapat digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan
yang dilakukan di kelas. Di dalam PJJ yang dilakukan di rumah,
guru juga perlu memikirkan apakah media tersebut juga tersedia di
rumah.
Untuk pembelajaran luring, agar guru menggunakan media
benda-benda sekitar yang mudah didapatkan di sekitar rumah
10
siswa. Kalaupun ada media spesifik yang perlu dibeli, sebaiknya
yang mudah didapat dan secara biaya terjangkau.
5. Penilaian
Terkait komponen penilaian dalam RPP Tematik PJJ, untuk
RPP tentu saja yang paling tepat adalah penilaian formatif karena
masih dalam proses belajar.
Ada setidaknya dua jenis penilaian formatif yang bisa
digunakan dalam PJJ yaitu Assesment for Learning di mana guru
belajar, dengan dukungan orang tua, belajar dan mendapatkan
umpan balik tentang sejauh mana anak sudah mencapai tujuan
pembelajaran, jika belum bisa dikoreksi di RPP selanjutnya.
Selain itu ada pula Assesment as Learning di mana
penilaian itu menjadi salah satu bagian dari pembelajaran oleh
siswa. Model Self-assessment bisa dimasukkan menjadi salah satu
komponen penilaian dalam RPP Tematik, karena ini akan
mendorong kemandirian siswa yang memang sangat dibutuhkan
dan relevan untuk PJJ.
Orang tua sekali lagi perlu dilibatkan dalam melakukan
penilaian formatif, sehingga mereka juga bisa tau sejauh mana
pencapaian anaknya dan efektivitas dukungan yang mereka
berikan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas
mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau
beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan
persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini
dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional
yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk
meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.

B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan.
Tulisan ini dibuat sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Tulisan ini diharapkan menjadi salah
satu yang dapat membantu untuk menanamkan pemahaman tentang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya
dari dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa
demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Faizal Nisbah. 2013. Pengertian, Komponen, dan Prinsip Penyusunan RPP.


https://faizalnizbah.blogspot.com/2013/09/pengertian-komponen-dan-
prinsip.html. diakses pada: 28 November 2020.
Hakim Lukmanul.2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : CV Wacana
Prima
Kunandar. 2011. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Muslich Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Cetakan ke- 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Nurhayati Ai Sri.2012. Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK.
Jakarta: Pusat Tegnologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan(PUSTEKOM) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.amongguru.com/pengertian-rpp-komponen-prinsip-dan- langkah-
penyusunannya/

13

Anda mungkin juga menyukai