Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRUKTUR ALJABAR

Tentang

PEMETAAN

Dosen Pengampu : Fitria Mardika, M.Pd

Oleh :

Kelompok II

Rinda Rana : 1914040040

Putri Ardianti : 1914040041

Ahmad Saibun parinduri : 1914040062

Tegu Kurniawan : 1914040071

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA – B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

1443 H/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kiranya pantaslah kami memanjatkan
puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada penulis, baik kesempatan maupun
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Struktur Aljabar. Shalawat dan
salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa
manusia dari alam jahiliyah menuju alam yang berilmu sampai saat ini.

Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk
itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar buat mereka
yang telah berjasa membantu penulis selama proses pembuatan makalah ini. Namun, kami
menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan luput dari perhatian
penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena
itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini kedepannya.

Padang, 22 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumus Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
• Defenisi Pemetan ......................................................................................................... 2
• Macam-macam Pemetaan ............................................................................................ 4
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam matematika, peta sering digunakan sebagai sinonim dari fungsi, tetapi bisa juga
berarti konsep yang lebih umum. Awalnya, ini adalah singkatan dari istilah pemetaan,
yang biasanya mengacu kepada tindakan menerapkan sebuah fungsi ke elemen-elemen
domainnya. Konsep dasar pemetaan adalah aturan pengawanaan elemen-elemen dari
dua buah himpunan (domain dan kodomain) yang kemudian disebut dengan relasi.
Fungsi (pemetaan) merupakan relasi dari himpunan A ke himpunan B, jika setiap
anggota himpunan A berpasangan tepat satu dengan anggota himpunan B. Semua
anggota himpunan A atau daerah asal disebut domain, sedangkan semua anggota
himpunan B atau daerah kawan disebut kodomain.
1. Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud dengan Pemetaan?
• Apa saja macam-macam dari Pemetaan?
2. Tujuan
• Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pemetaan
• Mengetabui macam-macam Pemetaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pemetaan

Suatu pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan pengawanan


(aturan korespendasi) yang mengawankan setiap elemen dari A dengan tepat ke satu elemen
ke B. Himpunan A disebut sebagai domain dan himpuan B disebut kodomain dari pemetaan
tersebut.

Konsep dasar pemetaan adalah aturan pengawanaan elemen-elemen dari dua buah
himpunan (domain dan kodomain) yang kemudian disebut dengan relasi . Adapun pemetaan
merupakan suatu relasi yang mempunyai ciri khusus yaitu:

1. Setiap elemen domain (D) dipasangkan dengan suatu elemen kodomain (K). Kata setiap
menunjukkan bahwa tidak boleh ada satupun elemen dari domain yang tidak
mempunyai kawan di kodomain.
2. Setiap elemen domain berpasangan dengan tepat satu elemen di kodomain. Kalimat ini
bermakna bahwa satu buah elemen di domain hanya berpasangan dengan satu elemen
di kodomain. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, dalam arti bahwa satu buah elemen di
kodomain bisa berpasangan dengan lebih dari satu elemen di domain.

Kedua ciri tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk memeriksa apakah suatu relasi
merupakan pemetaan atau bukan. Apabila sedikitnya satu buah ciri tersebut tidak terpenuhi,
maka relasi tersebut bukan merupakan pemetaan. 1

Definisi 1.1

Misalkan A,B himpunan tak kosong, fungsi atau pemetaan dari A ke B adalah suatu himpunan
f dari 𝐴 × 𝐵 demikian sehingga untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐴 terdapat satu 𝑏 ∈ 𝐵 dengan (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓.
Himpunan A disebut daerah asal domain) dari f dan himpunan B disebut daerah kawan
(kodomain).

1
Hidayat, Noor. Cara mudah mmemahami struktur aljabar. (UB Media: Malang. )2017. Hlm 3

2
Dengan kata lain, misalkan A,B suatu himpunan tak kosong. Suatu pengaitan f dari A
ke B disebut pemetaan atau fungsi jika:

a. Untuk setiap elemen 𝑎 ∈ 𝐴 terdapat 𝑏 ∈ 𝐵 sehingga f(a) = b


b. Untuk sembarang 𝑎1 , 𝑎2 ∈ 𝐴 dengan 𝑎1 = 𝑎2 maka 𝑓(𝑎1 ) = 𝑓(𝑎2 )

Pemetaan dari 𝐴 × 𝐵

Pada gambar ditunjukkan bahwa setiap anggota A dipetakan tepat pada satu
anggota B, didefinisikan 𝐴 × 𝐵 = {(𝑎, 𝑏)⎸𝑎 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ∈ 𝐵}. Dalam koordinat kartesius
pemetaan𝑐 ≠ 𝐵 × 𝐴.

Contoh :

Jika 𝐴, 𝑏 ∈ 𝑅 didefinisikan 𝐴 = {𝑥⎸1 ≤ 𝑥 ≤ 4} = {1,2,3,4} dan 𝐵 = {𝑥⎸2 ≤ 𝑥 ≤ 3} =


{2,3}. Tunjukkan bahwa 𝐴 × 𝐵 ≠ 𝐵 × 𝐴.

Penyelesaian :

• relasi terhadap 𝐴 × 𝐵 = {(1,2), (1,3), (2,2), (2,3), (3,2), (3,3), (4,2), (4,3)}
• relasi terhadap 𝐵 × 𝐴 = {(2,1), (2,2), (2,3), (2,4), (3,1), (3,2), (3,3), (3,4)}

3
Dari gambar kartesius tersebut terlihat bahwa 𝐴 × 𝐵 ≠ 𝐵 × 𝐴.

Definisi 1.2

Misalkan A, B himpunan tak kosong

1. Suatu pemetaan f dari A ke B disebut pemtaan 1-1(injektif) jika untuk sembarang


𝑎1 , 𝑎2 ∈ 𝐴 dengan 𝑓(𝑎1 ) = 𝑓(𝑎2 ) maka 𝑎1 = 𝑎2 . Fungsi satu-satu apabila anggota
yang berbeda di A. Hal ini berarti jika anggota yang berbeda di A tidak boleh memiliki
pasangan sama di B.

Contoh :

Misal A = himpunan bilangan prima yang kurang dari 10 dan B = himpunan bilangan
asli yang kurang dari 10. Pasangan terurut dibawah ini yang merupakan fungsi injektif
adalah …

4
A. { (2, 2) ; (3, 1) ; (5, 1) ; (7, 1) }

B. { (2, 1) ; (3, 2) ; (5, 1) ; (7, 2) }

C. { (2, 1) ; (3, 2) ; (5, 3) ; (7, 4) }

D. { (2, 2) ; (3, 3) ; (5, 5) ; (7, 5) }

E. {(2, 4) ; (3, 4) ; (5, 4) ; (7, 4) }

Pembahasan / penyelesaian soal

A = {2, 3, 5, 7} sebagai domain dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} sebagai kodomain.


Fungsi injektif jika anggota A mempunyai pasangan yang berbeda di B. Jadi jawaban
soal ini sebagai berikut:
A. bukan fungsi injektif karena anggota A (3, 5, 7) mempunyai pasangan yang sama
di B yaitu (1).
B. bukan fungsi injektif karena anggota A mempunyai pasangan yang tidak berbeda
(yaitu 1 dan 2) di B.
C. Fungsi injektif karena setiap anggota A mempunyai pasangan yang berbeda di B.
D. bukan fungsi injektif karena anggota A (5 dan 7) mempunyai pasangan yang sama
yaitu 5
E. bukan fungsi injektif karena anggota A mempunyai pasangan yang sama yaitu 4.
Jadi soal ini jawabannya C.

2. Suatu pemetaan f dari A ke B disebut pemetaan onto/pada (surjektif) jika untuk setiap
𝑏 ∈ 𝐵 terdapat 𝑎 ∈ 𝐴 sehingga f(a) = b. setiap anggota himpunan di daerah kawan,
memiliki pasangan dengan anggota himpunan daerah asal (pasangan anggota himpunan
daerah asal dengan daerah kawan boleh sama).

5
Contoh :

Jika f : A → B, dengan A = {1, 2, 3, 4} ; B = {0, 1} dan fungsi f dinyatakan dengan diagram


berikut, fungsi f adalah fungsi …

A. injektif
B. surjektif
C. bijektif
D. genap
E. ganjil

Pembahasan / penyelesaian soal

Fungsi pada gambar diatas adalah fungsi surjektif karena semua anggota B (0 dan 1)
mempunyai pasangan di A. Jadi soal ini jawabannya B.

3. Suatu pemetaan f dari A ke B disebut pemetaan bijektif (korespondensi 1-1) jika f


pemetaan 1-1 (injektif) dan onto/pada (surjektif).2

2
Mas’oed, Fadli. Struktur Aljabar. Penerbit Akademia: Jakaerta Barat. 2013.10-12

6
Contoh :

Manakah gambar diagram panah berikut ini yang menunjukkan fungsi bijektif?

Jawab

Fungsi f : A → B disebut fungsi bijektif atau berkorespondensi satu-satu, jika f adalah fungsi
surjektif dan juga fungsi injektif sekaligus. Berdasarkan konsep tersebut maka diagram panah
yang menunjukkan fungsi bijektif adalah gambar (2) dan (4).

Latihan

1. Misal f: R⟶R ( R = Himpunan bilangan real). Periksalah apakah fungsi f berikut

merupakan fungsi surjektif, injektif atau bijektif?


2. Sebutkan masing-masing sifat dari fungsi-fungsi berikut, dengan A = { -2, -1, 0, 1, 2}
sebagai domain dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5} sebagai kodomain :
A. F(x) = 3 kurangnya dari
B. F(x) = akar kuadrat dari

3. Diketahui :

A = {1, 2, 3, 4, 5}, B = {2, 3, 4, 5, 6}

7
C = {2, 4, 6, 8}

Tentukan sifat dari fungsi dalam bentuk himpunan pasangan berurutan di atas.

4. Diketahui fungsi A = {1, 2, 3, 4} dan B = {5, 6, 7} yang dinyatakan dalam pasangan


berurutan berikut ini, manakah yang merupakan pasangan surjektif ?.

5. Diketahui :
A = {x | 1 ≤ x ≤ 5, x adalah anggota dari bilangan Asli }
B = {1, ¼, 1/9, 1/16, 1/25}
Jika x anggota dari himpunan A dan y anggota dari himpunan B , dimana y=f(x)

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan
pengawanan (aturan korespendasi) yang mengawankan setiap elemen dari A dengan
tepat ke satu elemen ke B. Himpunan A disebut sebagai domain dan himpuan B disebut
kodomain dari pemetaan tersebut. Macam-macam dari pemetaan ada pemetaan Injektif,
Surjektif, dan Bijektif.

B. Saran
Melalui makalah ini penulis mengharapkan dapat menambah wawasan
mengenai pemetaan. Penukis menyadari masih ada kekurangan dengan kerendahan hati
memohon kritik dan sarang yang membangun.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mas’oed, Fadli. 2013. Struktur Aljabar. Penerbit Akademia: Jakaerta Barat.

Hidayat, Noor. 2017 Cara mudah mmemahami struktur aljabar. (UB Media: Malang. )

10

Anda mungkin juga menyukai