Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Nurhafni 4191250001
ILMU KOMPUTER
2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan tugas ini. Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu Matematika Diskrit.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, Apabila dalam tugas ini
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf. Karena itu kami sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
tugas ini. Kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami
khususnya, Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................
Pengertian Relasi..............................................................................................
Representasi Relasi...........................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
A. Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan yang
lain. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah menghubungkan anggota-anggota himpunan
A dengan anggota-anggota himpunan B.
Diagram Panah
Diagram Cartesius
- Refleksif
- Irefleksif
- Simetrik
- Anti-simetrik
- Transitif
a. Relasi Refleksif
Contoh relasi yang memiliki sifat seperti ini adalah relasi “x selalu bersama y.”,
dengan x dan y adalah anggota himpunan seluruh manusia. Jelas sekali bahwa setiap orang pasti
selalu bersama dengan dirinya sendiri.
b. Relasi Irefleksif
Contoh lain dalam himpunan bilangan bulat adalah, relasi < dan > adalah irefleksif.
c. Relasi Simetrik
d. Relasi Anti-simetrik
e. Relasi Transitif
Sebagai contoh, relasi dua transitif. Misalnya untuk 5, 6, dan 7, berlaku 5 < 6, 6 < 7, dan
5 < 7.
Sebuah relasi disebut sebagai relasi ekivalen jika relasi tersebut bersifat:
- Refleksif
- Simetrik, dan
- Transitif
- Refleksif
- Anti-simetrik, dan
- Transitif
B. Representasi Relasi
Terdapat banyak cara lain untuk merepresentasi atau menyajikan selasi. Umumnya, ada 3
cara yang sering digunakan untuk merepresentasikan relasi, yaitu dengan tabel, matriks dan graf
berarah.
Representasi relasi pada contoh 1 dan contoh 2 dinyatakan pada tabel berikut:
Representasi Relasi dengan Matriks
Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, an} dan B ={b1, b2, …, bn}.
Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij], dimana :
Dengan kata lain, elemen matriks bernilai 1 jika a¡ dihubungkan dengan bj, dan bernilai
0 jika tidak dihubungkan dengan bj.
Dalam hal ini, a1 = Andi, a2 = Beni, a3 = Caca, dan b1 = TI231, b2 = TI321, b3 = TI412, b4 =
TI221.
Contoh :
Setiap elemen pada himpunan A maupun himpunan B gambarkan dengan sebuah simpul
(titik bulat) dan arah dari suatu elemen ke elemen yang lainnya ditunjukkan dengan sebuah
panah. Representasi dengan model ini dapat dikatakan paling mudah untuk dibaca dibanding
kedua representasi yang lainnya.
Refleksif (reflexive)
Contoh :
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R adalah relasi ‘≤’ yang didefinisikan pada
himpunan A, maka
R = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (3, 3), (3, 4), (4, 4)}
Terlihat bahwa (1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) merupakan unsur dari R. Dengan
demikian R dinamakan bersifat refleksif.
• Relasi yang bersifat refleksif mempunyai matriks yang unsur diagonal utamanya semua bernilai
1, atau mii = 1, untuk i = 1, 2, …, n,
• Relasi yang bersifat refleksif jika disajikan dalam bentuk graf berarah maka pada graf tersebut
senantiasa ditemukan loop setiap simpulnya.
Transitif (transitive)
Contoh :
Jawab :
R = {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8), (3, 3), (3, 6), (3, 9), (4, 4), (4, 8)}
Contoh :
Jawab :
Perhatika bawa (1, 4) ∈ R dan (4, 1) ∈ R , tetapi (1, 1) ∉ R.
Jika ada busur dari a ke b dan busur dari b ke c, maka juga terdapat busur berarah dari a ke c.
Pada saat menyajikan suatu relasi transitif dalam bentuk matriks, relasi transitif tidak mempunyai
ciri khusus pada matriks representasinya
Contoh :
Misalkan R merupakan relasi pada sebuah himpunan Riil, yang dinyatakan oleh:
Jawab :
Contoh :
Tunjukan bahwa relasi ‘≤’ merupakan pada himpunan Z. bersifat anti simetri
Jawab :
Relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat asli N merupakan contoh relasi yang
tidak simetri karena jika a habis membagi b, b tidak habis membagi a, kecuali jika a = b.
Sementara itu, relasi “habis membagi” merupakan relasi yang anti simetri karena jika a habis
membagi b dan b habis membagi a maka a = b.
Contoh :
Misalkan relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } maka relasi R merupakan relasi yang simetri sekaligus
relasi yang anti simetri.
Sifat simetri dan anti simetri memberikan beberapa ciri khas dalam penyajian berbentuk matriks
maupun graf, yaitu :
• Relasi yang bersifat simetri mempunyai matriks yang unsur-unsur di bawah diagonal utama
merupakan pencerminan dari elemen-unsurdi atas diagonal utama, atau mij = mji = 1, untuk i = 1,
2, …, n dan j = 1, 2, …, n adalah :
Relasi yang bersifat simetri, jika disajikan dalam bentuk graf berarah mempunyai ciri bahwa jika
ada busur dari a ke b, maka juga ada busur dari b ke a.
• Relasi yang bersifat anti simetri mempunyai matriks yang unsur mempunyai sifat yaitu jika mij =
1 dengan i ≠ j, maka mji = 0. Dengan kata lain, matriks dari relasi anti simetri adalah jika salah
satu dari mij = 0 atau mji = 0 bila i ≠ j :
sedangkan graf berarah dari relasi yang bersifat anti simetri mempunyai ciri bahwa tidak akan
pernah ada dua busur dalam arah berlawanan antara dua simpul berbeda.
Contoh :
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15)
sehingga diperoleh :
R–1 = {(2, 2), (4, 2), (4, 4), (8, 2), (8, 4), (9, 3), (15, 3) }
Fungsi Komposisi
Fungsi komposisi adalah penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan dan akan
menghasilkan sebuah fungsi baru.
Fungsi komposisi f dan g dapat di tuliskan h(x) = (f o g)(x) = f (g(x)), yang berarti fungsi h(x)
adalah komposisi g dilanjutkan dengan fungsi.
Fungsi Invers
Fungsi invers berarti fungsi kebalikan. Simbol f-1(x) merupakan fungsi invers dari f(x),
sehingga berarti f-1(x) = f(y).
Contoh :
Relasi komposisi
Diketahui fungsi f : R → R dan g : R → R dengan f(x) = 2x² – x – 3 dan g (x) = x +5.
Tentukan :
( g ο f ) (x)
( g ο f ) (2)
( f ο g ) (1)
Jawab :
maka ;
= (2x² – x – 3) + 5
= 2x² – x + 2
= 8 – 2 + 3 = 9
= 2(x+5)² – (x+5) – 3
Relasi invers
Diketahui f(x) = 2 x – 5
Tentukan :
1. f‾¹ (x)
2. f(x) = 3x + 2b , x ≠ 1/2
2x – 1
Maka,
1. f(x) = 2x – 5
y = 2x – 5
2x = y + 5
y+ 5
x =
2
x +b
2. f(x) =
cx +d
−dx +b
invers, f‾¹ (x) =
cx−a
3 x +2
f(x) =
2 x−1
−(−1 ) x +2
f‾¹ (x) =
2 x−3
x+ 2
=
2 x−3
DAFTAR PUSTAKA
https://ramarivaldi.blogspot.com/2014/06/relasi-komposisi-dan-relasi-invers.html?m=1
https://smukarromah20.wordpress.com/2014/05/09/relasi-dalam-matematika/
https://wiwik-suryanti.blogspot.com/2015/05/sifat-relasi-biner.html?m=1
http://www.catatanrobert.com/relasi-dan-representasinya-dengan-tabel-matriks-dan-graf-berarah/