Anda di halaman 1dari 5

BAB I

TEORI BILANGAN MATEMATIKA

1.1 Struktur Bilangan


Bab ini bertujuan untuk menjelaskan struktur bilangan dalam matematika, maka dari
itu pejelasan tentang masing-masing jenis bilangan hanya sebatas definisi umum saja.

Gambar 1.1 Struktur bilangan

1.2 Bilangan kompleks


Bilangan kompleks adalah bilangan yang memiliki bentuk umum 𝑎 + 𝑏𝑖 , dimana 𝑎
dan 𝑏 merupakan bilangan real, sedangkan 𝑖 merupakan bilangan imajiner. komponen 𝑎
adalah bagian real dari bilangan kompleks, sedangkan 𝑏 adalah bagian imajiner dari
bilangan kompleks.
Himpunan bilangan kompleks merupakan himpunan semesta dari semua bilangan
dalam matematika. Dalam teori himpunan, bilangan kompleks dinotasikan dengan C.

1.3 Bilangan imajiner


Bilangan imajiner adalah bilangan yang memilki bentuk umum √−1 yang
umumnya dinotasikan dengan 𝑖 (dalam operasi perhitungan bilangan kompleks untuk
analisa-analisa listrik atau elektronika, notasi 𝑖 diganti dengan notasi 𝑗 untuk menghindari
kerancuan notasi bilangan imajiner dengan lambang arus ).

1.4 Bilangan real (bilangan riil)


Bilangan real adalah bilangan yang nilainya bersifat nyata dan dapat diterapkan
dalam kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari.
Bilangan real menyatakan bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal,
seperti 2,4871773339… atau 3.25678.
Himpunan bilangan real merupakan himpunan semesta dari bilangan rasional
dan bilangan irasional. Dalam teori himpunan bilangan real dinotasikan dengan R.

1.5 Bilangan irasional


Bilangan irasional adalah bilangan real yang memiliki bentuk decimal dengan angka
dibelakang koma bersifat berkelanjutan atau bisa dikatakan bilangan irasional adalah
bilangan yang tidak bisa dinyatakan dengan nilai yang tepat melainkan hanya bisa
dinyatakan dengan nilai pendekatan dari nilai yang sebenarnya.
𝑎
Jika bilangan irasional dinyatakan dalam bentuk dengan 𝑎 dan 𝑏 adalah bilangan
𝑏

bulat dan 𝑏 ≠ 0, maka operasi tersebut akan selalu menghasilkan sisa pembagian untuk
berapa kali-pun operasi pembagian diterapkan.
Contoh-contoh bilangan irasional diantaranya, yaitu :
22
 𝜋= = 3.1428571428571428571428571428571 …
7

 √2 = 1.4142135623730950488016887242096 …
 𝑒 = 2,7182818 …
1.6 Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang bisa dinyatakan dengan nilai decimal yang
tepat.
𝑎
Jika bilangan rasional dinyatakan dalam bentuk dengan 𝑎 dan 𝑏 adalah bilangan
𝑏

bulat dan 𝑏 ≠ 0, maka operasi tersebut dapat menghasilkan sisa pembagian bernilai 0 (nol).
Himpunan bilangan rasional merupakan himpunan yang beranggotakan semua
bilangan real (kecuali bilangan irasional) dengan batasan (−∞, +∞).
Contoh-contoh bilangan yang termasuk bilangan rasional:
1 2
 Bilangan pecahan : 2,50; 5,0; 7,8; 2; ; 3/4.
5

 Bilangan bulat : ⋯ − 4, −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4, ⋯


 Bilangan asli : 0, 1, 2, 3, 4, ⋯

Dalam teori himpunan bilangan rasional dinotasikan dengan Q

1.7 Bilangan pecahan


𝑎
Bilangan pecahan adalah bilangan rasional yang memiliki bentuk umum dengan 𝑎
𝑏

dan 𝑏 adalah bilangan bulat yang tersusun dari pembilang dan penyebut.
Bilangan pecahan yang memeiliki penyebut = 0, didefinisikan sebagai bilangan yang
memiliki nilai ∞. Bilangan pecahan yang memiliki pembilang dan atau penyebut = ∞,
didefinisikan sebagai bilangan yang memiliki nilai ∞.
Bilangan pecahan terbagi menjadi :
 Pecahan decimal : 2,5; 0,5; 1,89.
1 2
 Pecahan biasa : 2 2 , 5 5 , 3/4.
1 2
 Pecahan campuran : 2 2 , 5 5 .

Bilangan pecahan termasuk anggota himpunan bilangan rasional.

1.8 Bilangan bulat


Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak berbentuk pecahan atau tidak memiliki
komponen decimal dan pecahan.
Bilangan bulat beranggotakan {−∞, ⋯ , −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, ⋯ , +∞}.

Bilangan bulat termasuk anggota himpunan bilangan rasional. Dalam teori himpunan,
bilangan bulat dinotasikan dengan Z.

1.9 Bilangan bulat negative


Bilangan bulat negative adalah anggota bilangang bulat yang lebih kecil dari 0 (nol).
Bilangan bulat negative beranggotakan {−∞, ⋯ , −3, −2, −1}. Bilangan bulat negative
termasuk anggota himpunan bilangan bulat.

1.10 Bilangan cacah

Bilangan cacah adalah anggota bilangan bulat yang lebih besar dan sama dengan 0
(nol). Bilangan cacah beranggotakan {0, 1, 2, 3, ⋯ , +∞}. Bilangan cacah termasuk anggota
himpunan bilangan bulat.

1.11 Bilangan 0 (nol)


Bilangan 0 (nol) adalah bilangan yang mewakili nilai kosong atau jumlah kosong.
Dalam penerapannya dikehidupan nyata nilai 0 (nol) menyatakan ke-tidak ada-an. Bilangan
0 (nol) termasuk anggota himpunan bilangan cacah.

1.12 Bilangan asli


Bilangan asli adalah anggota bilangan bulat yang lebih besar dari 0 (nol). Namun
ada teori yang memasukkan bilangan 0 (nol) sebagai anggota bilangan asli (teori ini
berdasarkan definisi logikawan dan ilmu komputer). Untuk menghidari kerancuan dengan
bilangan cacah penulis lebih menganut definisi bilangan asli berdasarkan teori matematika
umum.
Bilangan asli beranggotakan {1, 2, 3, ⋯ , +∞}. Bilangan asli termasuk anggota
himpunan bilangan cacah. Dalam teori himpunan, bilangan asli dinotasikan dengan N. Ada
pula yang menotasikan bilangan asli 𝑁 0 = 𝑁0 = {0, 1, 2, 3, ⋯ , +∞} dan 𝑁 ∗ = 𝑁 + = 𝑁1 =
𝑁>0 = {1, 2, 3, ⋯ , +∞} .
1.13 Bilangan genap
Bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi dua. Jika suatu bilangan 𝑎
𝑎
dinyatakan dalam bentuk dengan 𝑎 adalah bilangan asli dan 𝑏 = 2, lalu operasi tersebut
𝑏

dapat menghasilkan sisa pembagian bernilai 0 (nol), maka bilangan 𝑎 tersebut merupakan
bilangan genap.
Contoh bilangan yang termasuk anggota bilangan genap {2, 4, 6, 8, ⋯ }. Bilangan
genap termasuk anggota himpunan bilangan asli.

1.14 Bilangan ganjil


Bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi dua. Jika suatu bilangan 𝑎
𝑎
dinyatakan dalam bentuk dengan 𝑎 adalah bilangan asli dan 𝑏 = 2, lalu operasi tersebut
𝑏

tidak dapat menghasilkan sisa pembagian bernilai 0 (nol) (biasanya sisa pembagian = 1 ),
maka bilangan 𝑎 tersebut merupakan bilangan ganjil.
Contoh bilangan yang termasuk anggota bilangan ganjil {1,3,5,7,9 ⋯ }. Bilangan
ganjil termasuk anggota himpunan bilangan asli.

1.15 Bilangan prima


Bilangan prima adalah anggota bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan memiliki
factor pembagi terdiri dari 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh anggota bilangan prima {2,3,5,7,11,13 ⋯ }. Bilangan prima termasuk
anggota himpunan bilangan asli.

1.16 Bilangan komposit


Bilangan komposit adalah anggota bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan memiliki
factor pembagi terdiri dari 1, bilangan itu sendiri, dan bilangan yang lain. Bisa dikatakan
Bilangan komposit adalah anggota bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan bukan
merupakan anggota bilangan prima.
Contoh anggota bilangan komposit {4,6,8,9,10 ⋯ }. Bilangan komposit termasuk
anggota himpunan bilangan asli.

Anda mungkin juga menyukai