Anda di halaman 1dari 14

Makalah Relasi Dan Fungsi

Disusun oleh kelompok:

Dini Yuliantika Dwi Putri

Madania Suharti

Moh. Agus Kurniawan

SMAN 1 PADEMAWU

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………
……….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..
……………….ii

BAB 1
PENDAHULUAN……………………………………………………
………..1

A. Latar Belakang……………………………………………..
…………………1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………
…1
C. Tujuan
Masalah…………………………………………………….…..
……..1

BAB 2 PEMBAHASAN…...
…………………………………………………………..2

A. Relasi……………………………………...
……………………………………2
B. Fungsi/Pemetaan…………………………………………..
………………….2

BAB 3
KESIMPULAN………………………………………………………
…….…..3
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………
……..4

ii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Fungsi dan relasi adalah bagian dari pelajaran matematika, dimana fungsi dan
relasi ini saling berhubungan satu dengan yang lain. Dalam banyak hal, fungsi
diterapkan dalam berbagai bidang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baik
dalam bidang tehnik, ekonomi dan bidang lain yang mempelajari hubungan-
hubungan antar variabel, dimana variabel satu sama lainnya saling mempengaruhi
dan dapat diukur, seperti jarak dan waktu dapat diukur, sehingga dapat dikatakan
bahwa jarak adalah fungsi dari waktu.

Di dalam fungsi dan relasi ada yang namanya daerah asal, daerah kawan, dan
daerah hasil. Daerah asal disebut domain, daerah kawan disebut kodomain,
sedangkan daerah hasil disebut range.

B. Rumusan Malasah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari relasi?


2. Bagaimana cara menyatakan relasi?
3. Apa pengertian dari fungsi?

C. Tujuan Makalah.

Berdasarakan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan relasi.


2. Untuk mengetahui cara menyatakan relasi.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan fungsi

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Relasi
1. Pengertian Relasi

Relasi adalah aturan yang menghubungkan setiap anggota himpunan A ke


himpunan B. Dimana A disebut domain (daerah asal) dan B disebut kodomain
(daerah kawan). Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang
memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota
himpunan B. Dalam mengerjakan soal relasi dapat dikerjakan menggunakan tiga
metode yaitu diagram panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan
berurutan.

Contoh nya :

Ada 4 orang anak yang bernama Bayu, Doni, Riska, Intan yang masing-
masing menyukai mata pelajaran yang berbeda seperti Bayu menyukai pelajaran
IPS dan Kesenian, Doni menyukai pelajaran keterampilan dan Olahraga, Riska
menyukai pelajaran IPA, dan Intan menyukai pelajaran Matematika dan Bahasa
Inggris.

Perhatikan bahwa ada hubungann antara himpunan anak = {Bayu, Doni,


Riska, Intan} dengan himpunan Pelajaran = {IPS, Kesenian, Keterampilan,
Olahraga, IPA, Matematika, Bahasa Inggris}. Himpunan anak dengan himpunan
pelajaran dihubungkan oleh kata menyukai. Dalam hal ini, kata menyukai
merupakan relasi yang menghubungkan himpunan anak dengan himpunan
pelajaran. Jadi, relasi dari himpunan A dan himpunan B adalah hubungan yang
memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.

Relasi (hubungan) dari suatu himpunan ke himpunan lain adalah pasangan


anggota-anggota suatu himpunan dengan anggota-anggota himpunan.

2. Menyatakan Relasi.

Suatu relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu dengan diagram panah,
diagram Cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.

Perhatikan uraian berikut!


Nama Siswa Pelajaran yang disukai
Bayu IPS, Kesenian
Doni Keterampilan, olahraga
Riska IPA
Intan Matematika, Bahasa Inggris

Tabel diatas dapat dinyatakan dengan diagram panah, diagram Cartesius, dan
himpunan pasangan berurutan seperti dibawah ini. Misalkan A={Bayu, Doni, Riska,
Intan}, B={IPA, Keterampilan, Olahraga, IPA, Matematika, Bahasa Inggris}, dan
“pelajaran yang di sukai” adalah relasi yang menghubungkan himpunan A ke
himpunan B.

a. Dengan diagram Panah.

Gambar dibawah ini menunjukkan relasi pelajaran yang disukai dari himpunan A
ke himpunan B. Arah panah menunjukkan anggota-anggota himpuna A ke
himpunan B. Arah panah menunjukkan anggota-anggota himpunan A yang
berelasi dengan anggota-anggota tertentu pada himpunan B.

pelajaran yang disukai

A B

 IPS
- Bayu  Kesenian
- Doni  Keterampilan
- Riska  Olahraga
- Intan  Matematika
 IPA
 Bahasa Inggris

b. Dengan diagram Cartesius


Relasi antara himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dengan diagaram
Cartesius. Anggota-anggota himpunan berada pada sumbu mendatar dan
anggota-anggota himpunan B berada pada sumbu tegak. Setiap pasangan
anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota himpunan B dinyatakan
dengan titik atau noktah.

Bahasa Inggris

IPA

Matematika

Olahraga

Keterampilan

Keseniaan

IPS

BAYUDONI RISKA INTAN

Dengan Himpunan Pasangan Berurutan Himpunan pasangan berurutan dari


data pada tabel diatas sebagai berikut. {(Bayu, IPS), (Bayu, kesenian), (Doni,
keterampilan), (Doni, olahraga), (Riska, IPA), (Intan, Matematika), (Intan, bahasa
Inggris)}.

B. Fungsi/Pemetaan

1. Pengertian fungsi

A B A

A X A X

B Y B Y

C Z C Z

Fungsi Bukan Fungsi


Perhatikan contoh kasus diatas, gambar satu merupakan fungsi dan gambar
dua bukan merupakan fungsi. Sehingga dari penjelasan contoh diatas yang
merupakan fungsi adalah jika setiap anggota A memiliki pasangan dengan anggota
B, dan setiap anggota memiliki tepat satu kawan dengan anggota B. Maka dapat kita
simpulkan bahwa relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang
memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Relasi seperti ini
disebut sebagai fungsi atau pemetaan.

Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B merupakan relasi


khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Dimana syarat suatu relasi adalah fungsi atau pemetaan sebagai berikut.

1. Setiap anggota A memiliki pasangan di B


2. Setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota di B

2. Notasi dan Nilai Fungsi


A B

X Y = f(x)

Diagram diatas memberikan gambaran suatu fungsi yang memetakan x


anggota A ke y anggota B, dimana notasi fungsinya dapat ditulis sebagai berikut.

f : x → y atau f : x → f (x )

Dimana himpunan A kita sebut sebagai domain atau daerah asal dan
himpunan B kita sebut sebagai kodomain atau daerah kawan. Sedangkan C ⊂ B
yang memuat y disebut range atau daerah hasil. Dalam hal ini, y = f(x) disebut
bayangan atau peta x oleh fungsi f. Variabel x dapat diganti dengan sembarang
anggota himpunan A serta disebut sebagai variabel bebas. Dan variabel y anggota
himpunan B yang merupakan bayangan x oleh fungsi f ditentukan (bergantung pada)
aturan yang didefinisikan, serta disebut variabel bergantung. Misalnya bentuk fungsi
f(x)= ax+b, sehingga untuk menentukan nilai fungsi x tertentu, dengan cara
mengganti (menyubstitusi) nilai x pada bentuk fungsi f(x)= ax+b.
Perhatikan contoh soal dibawah ini :

Diketahui fungsi dari f : x →3 x +1. Tentukan :

1. Rumus Fungsinya.
2. Nilai f(3).
3. Nilai f(10).
4. Nilai f(x) untuk x = 0

Jawab :

1. Rumus Fungsinya : f ( x )=3 x +1.


2. f ( 3 )=3 ( 3 ) +1=9+ 1=10.
3. f ( 10 )=3 ( 10 ) +1=30+1=31.
4. f ( 0 )=3 ( 0 ) +1=0+1=¿1.

3. Cara Menyatakan Suatu Fungsi

Dalam menyatakan suatu fungsi kita dapat menggunakan tiga metode yaitu
diagram panah, diagram cartesius dan juga himpunan pasangan berurutan, sama
seperti kita menyatakan suatu relasi karena fungsi merupakan bentuk khusus dari
relasi seperti yang telah kita bahas diartikel sebelumnya yaitu Bagaimana cara
menyajikan suatu Relasi.

4. Menentukan Banyaknya Pemetaan yang Mungkin dari Dua Himpunan.

Dalam menentukan banyaknya pemetaan yang mungkin dari dua himpunan,


dimana banyaknya anggota himpunan A kita sebut sebagai n(A)=a sedangkan
banyaknya anggota himpunan B kita sebut sebagai n(B)=b maka

1. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah bª


2. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A adalah a b
sehingga misalnya A={1,2} dan B={a,b} maka n(A)=2 dan n(B)=2, banyaknya
pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah bª= 22 

A B A B

1 A 1 A
2 B 2 B

A B A B

1 A 1 A

2 B 2 B

Contoh :

Jika A = {bilangan prima kurang dari 5} dan B = {huruf vokal, hitunglah banyaknya
pemetaan:

a. dari A ke B;

b. dari B ke A, tanpa menggambar diagram panahnya.

Penyelesaian :

a. A= {2,3}, n(A) = 2

B = {a, e, i, o, u}, n(B) = 5

Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B = ba = 52= 25

A= {2,3}, n(A) = 2

B = {a, e, i, o, u}, n(B) = 5 Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A = ab =


25= 32
2

BAB 3

KESIMPULAN

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang memasangkan


anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. fungsi
(pemetaan) dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang
memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Relasi dan fungsi
dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu: diagram panah, diagram Cartesius, dan
himpunan pasangan berurutan.

Jika x anggota A (domain) dan y anggota B (kodomain) maka fungsi f yang


memetakkan x ke y dinotasikan dengan f : x → y, dibaca fungsi f memetakan x ke y
atau x dipetakan ke y oleh fungsi f.

Jika banyaknya anggota himpunan A adalah n(A) = a dan banyaknya anggota


himpunan B adalah n(B) = b maka:

1. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah ba .

2. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A adalah ab .

Jika nilai variabel suatu fungsi berubah maka akan menyebabkan perubahan pada
nilai fungsinya.

Dua impunan A dan B dikatakan berkorespondensi satu-satu jika semua anggota A


dan B dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota A berpasangan
dengan tepat satu anggota B dan setiap anggota B berpasangan dengan tepat satu
anggota A.
3

Daftar Pustaka

https://ambarretnomutia.files.wordpress.com/2017/01/relasi-dan-fungsi.pdf

http://rumus-matematika.com/penjelasan-lengkap-mengenai-fungsi-atau-pemetaan/
4

Anda mungkin juga menyukai