Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

RELASI DAN FUNGSI

DOSEN PENGAMPUH: SIRWANTI, S.Pd.,M.Pd.

MATA KULIAH : MATEMATIKA DASAR

DISUSUN OLEH:

AZHILA AMRI (2269010512)

ICA ALFIANI (2269010519)

NURAZISAH RAHMAN (2269010501)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

2022
A. RELASI
1. Pengertian Relasi
Relasi adalah aturan yang menghubungkan setiap anggota himpunan A
dan himpunan B. Dimana A disebut domain (daerah asal) dan B disebut
kodomain (daerah kawan). Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah
hubungan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-
anggota himpunan B. Dalam mengerjakan soal relasi dapat dikerjakan
menggunakan tiga metode yaitu diagram panah, diagram cartesius, dan
himpunan pasangan berurutan.
Contohnya:
Ada 4 orang anak yang bernama Bayu, Doni, Riska, Intan yang
masing-masing menyukai mata pelajaran yang berbeda-beda seperti Bayu
menyukai pelajaran pelajaran IPS dan Kesenian, Doni menyukai pelajaran
Keterampilan dan Olahraga, Riska menyukai pelajaran IPA, dan Intan
menyukai pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.
Perhatikan bahwa ada hubungan antara himpunan anak = {Bayu,
Doni, Riska, Intan} dengan himpunan pelajaran = {IPS, Kesenian,
Keterampilan, Olahraga, IPA, Matematika, Bahasa Inggris}. Himpunan anak
dengan himpunan pelajaran dihubungkan oleh kata menyukai. Dalam hal ini,
kata menyukai merupakan relasi yang menghubungkan himpunan anak dengan
himpunan pelajaran. Jadi, relasi dari himpunan A dan himpunan B adalah
hubungan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-
anggota himpunan B.
Relasi (hubungan) dari suatu himpunan ke himpunan lain adalah
pasangan anggota-anggota suatu himpunan dengan anggota-anggota
himpunan.
2. Menyatakan Relasi
Suatu relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu dengan diagram
panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.
Perhatikan uraian berikut!

Nama Siswa Pelajaran yang disukai


Bayu IPS, Kesenian
Doni Keterampilan, Olahraga
Riska IPA
Intan Matematika, Bahasa Inggris

Table diatas dapat dinyatakan dengan diagram panah, diagram cartesius, dan
himpunan pasangan berurutan seperti dibawah ini. Misalkan A{Bayu, Doni,
Riska, Intan}, B{IPA, Keterampilan, Olahraga, IPA, Matematika, Bahasa
Inggris}, dan “pelajaran yang disukai” adalah relasi yang menghubungkan
himpunan A ke himpunan B.
a. Dengan diagram panah
Gambar dibawah ini menunjukkan relasi pelajaran yang disukai dari
himpunan A ke himpunan B. arah panah menunjukkan anggota-anggota
himpunan A ke himpunan B. Arah panah menunjukkan anggota-anggota
himpunan A yang berelasi dengan anggota-anggota tertentu pada
himpunan

Pelajaran yang disukai


B

 IPS
 Kesenian
 Bayu  Keterampilan
 Olahraga
 Doni
 Matematika
 Riska  IPA
 Intan  Bahasa Inggris

b. Dengan diagram cartesius


Relasi antara himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dengan
diagram cartesius. Anggota-anggota himpunan A berada pada sumbu
mendatar dan anggota-anggota himpunan B berada pada sumbu tegak.
Setiap pasangan anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota
himpunan B dinyatakan dengan titik atau noktah.
Bahasa Inggris
IPA
Matematika
Olahraga
Keterampilan
Kesenian
IPS
Bayu Doni Riska Intan

Dengan himpunan pasangan berurutan dari data pada table diatas sebagai berikut.
{(Bayu, IPS), (Bayu, Kesenian), ( Doni, Keterampilan), (Doni, Olahraga), (Riska, IPA),
(Intan, Matematika), (Intan, Bahasa Inggris)}.

B. FUNGSI/PEMETAAN
1. Pengertian Fungsi

A X A X
B Y B Y
C Z C Z

Perhatikan contoh kasus diatas, gambar satu merupakan fungsi dan gambar
dua bukan merupakan fungsi. Sehingga dari penjelasan contoh diatas yang
merupakan fungsi adalah jika setiap anggota A memiliki pasangan dengan
anggota B, dan setiap anggota memiliki tepat satu kawan dengan anggota B.
Maka dapat kita simpulkan bahwa relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah
relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Relasi seperti ini disebut sebagai fungsi atau pemetaan.
Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B merupakan relasi
khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Dimana syarat suatu relasi adalah fungsi atau pemetaan sebagai berikut.
a. Setiap anggota A memiliki pasangan di B.
b. Setiap anggota B dipasangkan dengan tepat satu anggota di B.

2. Notasi dan Nilai Fungsi


A B

x Y=f(x)

Diagram diatas memberikan gambaran suatu fungsi dengan memetakan x


anggota A ke y anggota B, dimana notasi fungsinya dapat ditulis sebagai
berikut.
f : x → y atau f : x → f (x )
Dimana himpunan A kita sebut sebagai domain atau daerah asal dan
himpunan B kita sebut sebagai kodomain atau daerah kawan. Sedangkan C
⸦ B menurut y disebut range atau daerah hasil. Dalam hal ini, y=f(x) disebut
bayangan atau peta x oleh fungsi f. Variabel x dapat diganti dengan sembarang
anggota di himpunan A serta disebut sebagai variable bebas. Dan variabel y
anggota himpunan B yang merupakan bayangan x oleh fungsi f ditentukan
(bergantung pada) aturan yang didefinisikan, serta disebut variabel
bergantung. Misalnya bentuk fungsi f(x)=ax+b, sehingga untuk menentukan
nilai fungsi x tertentu, dengan cara mengganti (menyubstitusi) nilai x pada
bentuk fungsi f(x)=ax+b.
Perhatikan contoh soal dibawa ini:
Diketahu fungsi dari f : x →3 x +1. Tentukan:
1. Rumus fungsinya
2. Nilai f(3)
3. Nilai f(10)
4. Nilai f(x) untuk x=0

Jawab:
1. Rumus fungsinya : f ( x )=3 x +1
2. F(3)=3(3)+1=9+1=10
3. F(10)=3(10)+1=30+1=31
4. F(0)=3(0)+1=0+1=1
3. Cara Menyatakan Suatu Fungsi
Dalam menyatakan suatu fungsi kita dapat menggunakan tiga metode
yaitu diagram panah, diagram cartesius, dan juga himpunan pasangan
berurutan, sama seperti kita menyatakan suatu relasi karena fungsi juga
merupakan bentuk khusus dari relasi.

4. Menentukan Banyaknya Pemetaan yang mungkin dari Dua


Himpunan
Dalam menentukan banyaknya pemetaan yang mungkin dari dua
himpunan, dimana banyaknya anggota himpunan A kita sebuat sebagai
n(A)=a sedangkan banyaknya anggota himpunan B kita sebut sebagai
n(B)=b maka
1. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah b 2
2. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A adalah a 2

Sehingga misalnya A=(1,2) dan B=(a,b) maka n(A)=2 dan n(B)=2,


banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah b a=22

A B A B

A B

Contoh:
Jika A = {bilangan prima kurang dari 5} dan B = {huruf vokal}, hitunglah
banyaknya pemetaan:
a. Dari A ke B
b. Dari B ke A, tanpa menggambar diagram panahnya.
Penyelesaian:
a. A={2,3}, n(A)=2
B={a,e,i,o,u}. n(B)=5
Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B =ba=52=25
b. A={2,3}, n(A)=2
B={a,e,i,o,u}, n(B)=5
Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A =ab=25=32

DAFTAR PUSTAKA

https://ambarretnomutia.files.wordpress.com/2017/01/relasi-dan-fungsi.pdf

https://rumus-matematika.com/penjelasan-lengkap-mengenai-fungsi-atau-

pemetaan/

Anda mungkin juga menyukai