Anda di halaman 1dari 27

KELAS X SMSTER 2

2.1 Pengertian Relasi Antara Dua Himpunan


Relasi adalah hubungan antara dua elemen himpunan. Hubungan
ini bersifat abstrak, dan tidak perlu memiliki arti apapun baik secara
konkrit maupun secara matematis.
Relasi merupakan hubungan antara anggota suatu himpunan
(domain) dengan himpunan lainnya (kodomain), baik himpunan yang
sama maupun himpunan yang berbeda.
Definisi : Jika terdapat himpunan A dan himpunan B (A bisa sama
dengan B), maka relasi R dari A ke B adalah  dari A×B.

Contoh 1
Misalnya ada empat anak yaitu Fajar, Dian, Toni, dan Nani ditanya
apakah mereka gemar bermain catur, voli, atau tenis. Jawaban
mereka:
Fajar dan Dian gemar bermain catur,
Toni dan Nani gemar bermain voli,
Fajar dan Toni gemar bermain tenis
Perhatikanlah bahwa sebenarnya ada dua himpunan :
1. Himpunan anak
A = {Fajar, Dian, Toni, Nani}
2. Himpunan permainan
B = {Catur, Voli, Tenis}

1
Kedua himpunan A dan B dihubungkan dengan hubungan
gemar bermain. Hubungan gemar bermain dari himpunan A ke
himpunan B dapat digambar sebagai berikut.

Gambar 1.1 menunjukkan suatu cara untuk menyatakan


hubungan atau relasi dari himpunan A ke himpunan B. Hubungan itu
adalah gemar bermain. Gambar 1.1 disebut diagram panah.
Perhatikanlah bahwa suatu relasi mempunyai arah pada diagram
panah ditunjukkan dengan anak panah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

Suatu hubungan atau relasi dari


himpunan A ke himpunan B adalah
pemasangan anggota- anggota A
dengan anggota- anggota B.

2
Contoh 2
Diketahui: Cinta dan Dina suka makan Soto
Nina dan Dani suka makan Mie
Dani suka makan Bakso
Penyelesaiannya: Terdapat 2 himpunan yaitu:
A = Himpunan siswa
A = {Cinta, Dina, Dani, Nina}
B = Himpunan Makanan
B = {Soto, Mie, Bakso}

Gambar 1.2

AB
Cinta•
Dina• • Soto
Dani• • Mie
Nina• • Bakso

3
Contoh 3
Dikelas 8 SMP terdapat 4 orang siswa yang lebih menyukai pelajaran
tertentu. berikut ke-4 anak tersebut :
 Buyung menyukai pelajaran IPS dan Kesenian
 Doni menyukai pelajaran ketrampilan dan olah raga
 Vita menyukai pelajaran IPA, dan
 Putri lebih menyukai pelajaran matematika dan bahasa inggris

2.2 Cara Menyatakan Relasi Antara Dua Himpunan


Diketahui himpunan A = {2,3,4,5}, B = {4,5,6} dengan relasi faktor
dari himpunan A ke himpunan B maka kita dapat menyatakan relasi
tersebut dengan tiga cara yaitu:
1) Dengan diagram panah
ada gambar 1.2, 2 dikawankan dengan 4 ditulis 2→4, ini berarti 2
faktor dari 4.

4
2) Dengan himpunan pasangan berurutan
Perhatikanlah gambar 1.2. 2→6 ini berarti 2 faktor dari 6 dan
dapat ditulis dengan pasangan berurutan (2,6). Jika relasi faktor
dari himpunan A ke himpunan B dinyatakan dengan R, maka jelas
2 berelasi R dengan 6 atau dapat ditulis dengan 2R6 atau (2,6) ∈
R. Dengan cara yang sama dapat dituliskan 2R4 atau (2,4) ∈
R, 3R6 atau (3,6) ∈ R, tetapi 2 tidak berelasi dengan 5 atau
dapat ditulis 2 R 5 atau (2,5) ∉ R. Dengan demikian relasi R
tersebut merupakan himpunan pasangan berurutan yaitu:
R = {(2,4),(2,6),(3,6),(4,4),(5,5)}
Dengan cara lain dapat dijelaskan pula bahwa jika
ditentukan x∈A dan y∈B maka relasi faktor dari tersebut dapat
dinyatakan dengan kalimat terbuka x faktor dari y. Pengganti "x"
dengan "2" dan "y" dengan "6" didapat pernyataan yang
benar, sehingga pasangan berurutan (2,6) merupakan
penyelesaian dari kalimat terbuka x faktor dari y. Tetapi pengganti
"x" dengan "2" dan "y" dengan "5" didapat pernyataan yang salah,
sehingga (2,5) bukan penyelesaian dari kalimat terbuka x faktor
dari y. Jika relasi faktor dari himpunan A ke himpunan B
dinyatakan dengan R maka himpunan semua pasangan
berurutan (x,y) yang menghasilkan pernyataan yang benar
yaitu himpunan penyelesaian kalimat terbuka
R = {(2,4),(2,6),(3,6),(4,4),(5,5)}

5
3) Dengan grafik Cartesius

Gambar 1.3

Koordinat titik-titik pada gambar 1.3 menyatakan anggota-


anggota pasangan berurutan dari relasi R (faktor dari).

Contoh 1
Diketahui M = {0,2 4,6,8}, N = {0,1,2,3,4,5}.
R: M→N adalah relasi dari M ke N dinyatakan dengan kalimat
terbuka x dua kali y dengan X ∈M, y ∈N. Nyatakanlah relasi tersebut:
a. dengan diagram panah
b. dengan himpunan pasangan berurutan
c. dengan grafik Cartesius
Penyelesaian:
a. dengan diagram panah

b. dengan himpunan pasangan berurutan

6
R = {(0,0),(2,1),(4,2),(6,3),(8,4)}

c. dengan grafik Cartesius

Contoh 2
Dikelas 8 SMP belajar matematika terdapat 4 orang siswa yang
lebih menyukai pelajaran tertentu. berikut ke-4 anak tersebut :
 Buyung menyukai pelajaran IPS dan Kesenian
 Doni menyukai pelajaran ketrampilan dan olah raga
 Vita menyukai pelajaran IPA, dan
 Putri lebih menyukai pelajaran matematika dan bahasa ingris

Buatlah relasi dari soal diatas dan disajikan menggunakan diagram


panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.

7
Jawab :

Untuk mempermudah menjawab persoalan diatas gunakanlah


permisalan seperti : Himpunan A = {Buyung, Doni, Vita, Putri},
Himpunan B = {IPS, kesenian, keterampilan, olahraga, matematika,
IPA, bahasa Inggris}, dan “pelajaran yang disukai” adalah relasi yang
menghubungkan himpunan A ke B.

Diagram panah

8
Diagram Cartesius

Himpunan pasangan berurutan

Himpunan pasangan berurutan dari soal diatas adalah {(Buyung, IPS),


(Buyung, kesenian), (Doni, keterampilan), (Doni, olahraga), (Vita, IPA),
(Putri, matematika), (Putri, bahasa Inggris)}

9
Contoh 3

Ani gemar makan Bakso dan Nasi goreng


Irfan gemar makan Mie Ayam
Arman gemar makan Nasi Goreng, dan Coto
Ahmad gemar makan Ikan bakar
Ade gemar makan Bakso

Dari penyataan di atas kita dapat menentukan dua himpunan yaitu

A = (Ani, Irfan, Arman, Ahmad, Erwin)


B = (Bakso, Nasi goreng, Mie ayam, Coto, Ikan Bakar)
Dari kedua himpunan di atas dihubungkan dengan relasi himpunan A
dan himpunan B yaitu “gemar makan”.

Diagram panah

10
Diagram Cartesius

Himpunan Pasangan Berurutan


Himpunan pasangan berurutan adalah {(Ani,Bakso), (Ani,NasiGoreng),
(Irfan,MieAyam), (Arman,Nasi Goreng), (Arman,Coto),
(Ahmad,IkanBakar), (Erwin,Bakso)}

11
2.3 Banyaknya Relasi Antara Dua Himpunan
Jika R: A→B adalah relasi dari A ke B. n(A) = 3, dan n(B) = 2
maka banyaknya relasi R tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Misalkan A = {1,3,5} maka n(A) = 3,
B = {a,b} maka n(B) = 2
AxB = {(1,a),(1,b),(3,a),(3,b),(5,a),(5,b)) maka n(AxB) = 6 = 3x2.
 Jika R1 = {(1,a)} jelas R1 (AxB) dan R1 relasi dari A ke B.
 Jika R2 = {(1,a),(2,b)} jelas R2 (AxB) dan R2 relasi dari A ke B.;
 Jika R0 = {} jelas R0 (AxB) dan R0 bukan relasi dari A ke B.
 Jika R6 = {(1,a),(1,b),(3,a),(3,b),(5,a),(5,b)} jelas R6 (AxB) dan
R6 relasi dari A ke B.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa:
1. Jika R relasi dari A ke B maka R⊂(AxB)
2. Jika R(AxB) dan R≠∅ maka R relasi dari A ke B

Kita tahu bahwa n(AxB) = 6 jelas bahwa banyaknya anggota


6 3x2
himpunan kuasa = 2 = 2
Karena untuk R≠ ∅ maka R relasi dari A ke B maka banyaknya relasi
6
R dari A ke B ada 2 - 1. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa
jika R: A→B adalah relasi dari A ke B dan n(A) = 3, n(B) = 3 maka
3x3
banyaknya relasi R sebanyak 2 - 1. Secara umum dapat dikatakan
bahwa:

Jika R: A→B adalah relasi


dari A ke B dan n(A) = k, n(B)
= l maka banyaknya relasi R
kxl
=2 -1

12
Contoh 1
Diketahui R: M→N adalah relasi dari M ke N. Jika n(M)=4
dan n(N)=3, hitunglah banyaknya relasi R tersebut.
Penyelesaian:
n(M)=4 dan n(N)=3.
4x3
Banyaknya relasi R ada = 2 - 1 = 4095

Contoh 2
Jika A = {bilangan prima kurang dari 5} dan B = {huruf vokal},
hitunglah banyaknya relasi tersebut

Penyelesaian:
A = {2, 3}, n(A) = 2
B = {a, e, i, o, u}, n(B) = 5
2x5
Banyaknya relasi R ada = 2 - 1 = 1023

Contoh 3
Jika A = {x|–2 < x < 2, x є Z} dan B = {x | x bilangan prima < 6},
hitunglah banyaknya relasi

Penyelesaian:
A = {x|–2 < x < 2, x є Z} = {-1, 0, 1}, n(A) = 3
B = {x | x bilangan prima < 6} = {2, 3, 5}, n(A) = 3
3x3
Banyaknya relasi R ada = 2 - 1 = 511

13
2.4 Macam-macam Relasi
a. Relasi Refleksif
Definisi 1.1

Misalkan R suatu relasi di dalam


himpunan A maka R disebut relasi
refleksif jika dan hanya jika
∀ a ∈ A , maka (a,a) ∈ R.

Dari definisi 1.1 dapat disimpulkan suatu relasi R di dalam


himpunan A disebut bukan relasi refleksif jika dan hanya jika ∃a
∈A, dan (a,a) ∉R.

Contoh 1
Diketahui A = {1, 2, 3}. Pada A didefinisikan relasi
R1 = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,3), (3,3), (3,2)}. Relasi R1 tersebut
bersifat refleksif.

Contoh 2
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B didefinisikan relasi
R2 = {(x,y) │x kelipatan y, x, y ∈B}.
Maka R2 = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}. Relasi R2 tersebut bersifat
refleksif.

Contoh 3
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B didefinisikan relasi
R3 = {(x,y│x + y < 10, x, y∈ A}.
Maka R3 ={(2,2), (2,4), (2,5), (4,2), (4,4), (4,5), (5,2), (5,4)}. Relasi
R3 tersebut tidak bersifat refleksif.

14
b. Relasi Simetris
Definisi 1.2

Misalkan R suatu relasi di dalam


himpunan A maka R disebut relasi
simetris jika (a,b) ∈ R, maka
berarti (b,a) ∈ R

Dari definisi 1.2 dapat disimpulkan suatu relasi R di dalam


himpunan A disebut bukan relasi simetris jika (a,b)∈R dan (b,a)
∉ R.

Contoh 1
Diketahui A = {1, 2, 3}. Pada A didefinisikan relasi
R1 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,1) , (3,3)}. Relasi R1 tersebut
bersifat simetris.

Contoh 2
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B didefinisikan relasi
R2 = { (x,y) │ x kelipatan y , x, y ∈ Z }
R2= {(2,2) , (4,4) , (5,5) , (4,2)}. Relasi R2 tersebut tidak bersifat
simetris karena (4,2) ∈ R2 tetapi (2,4) ∉R2.

15
Contoh 3
Diketahui R: A→A adalah relasi di dalam himpunan A dengan
A = {1,3,5} sedemikian sehingga:
R1 = {(1,1),(1,3),(3,3),(3,1),(3,5)}
R2 = {(1,1),(3,3),(3,5),(5,5),(5,3)}
R3 = {(1,1),(3,3),(5,5)}
Apakah R1, R2, R3 relasi simetris atau bukan?
Penyelesaian:
R1 bukan relasi simetris sebab (3,5) ∈ R1 tetapi
(5,3) ∉ R1.
R2 relasi simetris.
R3 relasi simetris.

16
c. Relasi Transitif
Definisi 1.3

Misalkan R suatu relasi di dalam


himpunan A maka R disebut
relasi transitif jika (a,b) R dan
(b,c) R maka berarti (a,c) R

Dari definisi 1.3 dapat disimpulkan suatu relasi R di dalam


himpunan A disebut bukan relasi transitif jika (a,b)∈R dan (b,c)∈R
tetapi (a,c) ∉ R.

Contoh 1
Diketahui A = {1, 2, 3}.
Pada A didefinisikan relasi R1 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,1) ,
(3,3)} Relasi R1 tersebut bersifat transitif.

Contoh 2
Relasi R2 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,3) , (3,3) , (3,2)} yang
didefinisikan pada himpunan A = {1, 2, 3} tidak bersifat transitif,
karena terdapat (1,2) ∈ R2 dan (2,3) ∈ R2, tetapi (1,3) ∉ R2.

Contoh 3
Diketahui R: A→A adalah relasi di dalam himpunan A dengan A =
{1,3,5} sedemikian sehingga:
a. R1 = {(1,1),(1,3),(3,1),(5,5)}
b. R2 = {(1,3),(1,1),(3,1),(3,3)}
c. R3 = {(1,1),(3,3),(5,5)}

17
Apakah R1, R2, dan R3 relasi transitif atau bukan?
Penyelesaian :
a) R1 bukan relasi transitif sebab

(3,1) R1 dan (1,3) R, tetapi (3,3) ∉ R1.


b) R2 relasi transitif sebab

(1,3) R2 dan (3,1) R2 maka (1,1) R2;

(3,1) R2 dan (1,3) R2 maka (3,3) R2;

(1,1) R2 dan (1,3) R2 maka (1,3) R2;

(3,1) R2 dan (1,1) R2 maka (3,1) R2;

(1,3) R2 dan (3,3) R2 maka (1,3) R2;


c) R3 relasi transitif.

d. Relasi Ekivalen
Definisi 1.4

Misalkan R suatu relasi di dalam himpunan


A maka R disebut relasi ekivalen jika
berlaku syarat:
a. Refleksi a∈A maka (a,a) R
b. Simetris artinya jika (a,b) R maka
berarti (b,a) R;dan
c. Transitif artinya jika (a,b) R dan (b,c)
∈R,maka berarti (a,c)∈R.

Contoh 1
Diketahui A = {1, 2, 3}.
Pada A didefinisikan relasi R1 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,1) , (3,3)}
Relasi R1 tersebut bersifat refleksif, simetris dan transitif. Oleh
karena itu relasi R1 merupakan relasi ekivalen.

18
19
Contoh 2
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B didefinisikan relasi
R2 = { (x,y)│x kelipatan y , x, y ∈ Z } maka
R2 = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}. Relasi R2 tersebut tidak bersifat
simetris, oleh karena itu relasi tersebut bukan relasi ekivalen.

Contoh 3
Diketahui himpunan A = {0, 2, 4}, relasi R di dalam himpunan A
dengan R = {(0,0), (2,2), (4,4)} berlaku syarat refleksif, simetris,
dan transitif. Oleh karena itu R merupakan relasi ekivalen.

2.5 Relasi Ekivalen dan Partisi


a. Partisi Himpunan

Pengertian partisi himpunan dapat dijelaskan melalui contoh


sebagai berikut. Misalkan A = {1,2,3,4,...,10}, A1={1,2,3}, A2 =
{4,5,6,7}, A3 ={8,9,10}.
Koleksi himpunan A = {A1, A2, A3} mempunyai dua sifat yaitu:
1). A1 ∪ A2 ∪ A3 = A

A1 ∩ A2 = ∅ , A1 ∩ A3 = ∅ , A2 ∩ A3 =
2). .

Koleksi himpunan tersebut disebut partisi A.

20
Contoh 1
Diketahui N = {x l x bilangan asli}. N1={1,5,9,17,...},
N2={2,6,10,14,...}, N3={3,7,11,15,...), N4=(4,8,12,16,...).
Apakah koleksi (N1, N2, N3, N4) partisi dari N.
Penyelesaian:
Koleksi {N1, N2, N3, N4} mempunyai sifat:
1. N1 ∪ N2 ∪ N3 ∪ N4 = N

2. N1 ∩ N2 = , N1 ∩ N3 = , N1 ∩ N4 = .

N2 ∩ N3 = , N2 ∩ N4 = , dan N3 ∩ N4 =
Jadi koleksi {N1, N2, N3, N4} merupakan partisi dari N.

Contoh 2
Diketahui N = {x l x bilangan kelipatan 2}. B1={2,6,10,...},
B2={4,16,18,...}, dan B3={8,12,14,...)
Apakah koleksi (B1, B2, B3) partisi dari B.
Penyelesaian:
Koleksi {B1, B2, B3} mempunyai sifat:
1. B1 ∪ B2 ∪ B3 = B

2. B1 ∩ B2 = , B1 ∩ B 3 = , B2 ∩ B 3 = .
Jadi koleksi {B1, B2, B3} merupakan partisi dari B.

21
Contoh 3
Diketahui N = {x l x bilangan prima}. N1={3,7,19,...},
N2={2,5,23,...}, N3={11,13,17,...), N4=(29,31,37,...).
Apakah koleksi (N1, N2, N3, N4) partisi dari N.
Penyelesaian:
Koleksi {N1, N2, N3, N4} mempunyai sifat:
1. N1 ∪ N2 ∪ N3 ∪ N4 = N

2. N1 ∩ N2 = , N1 ∩ N3 = , N1 ∩ N4 = .

N2 ∩ N3 = , N2 ∩ N4 = , dan N3 ∩ N4 =
Jadi koleksi {N1, N2, N3, N4} merupakan partisi dari N.

b. Hubungan Partisi dan Relasi Ekivalen


Sebelum dibicarakan hubungan antara partisi dan relasi
ekivalen, maka pada uraian berikut akan dibicarakan a kongruen
b modulo m.
Definisi 1.5
Misalkan a dan b bilangan asli, m
bilangan asli, maka dikatakan a
kongruen b modulo m ditulis a b
(mod.m) jika a-b=km dengan k
bilangan bulat

22
Contoh 1
Untuk m=3, maka:
4 kongruen 1 modulo 3

Ditulis 4 1 (mod.3) sebab 4-1= 1(3)


10 kongruen 1 modulo 3
Ditulis 10≅ 1 (mod.3) sebab 10-1 = 3 (3)
20 kongruen 2 modulo 3

Ditulis 20 2 (mod.3) sebab 20-2 = 6 (3)

2 tidak kongruen 7 modulo 3 ditulis 2 7 (mod.3) sebab 2-7 k(3)


dengan k bilangan bulat.

Contoh 2
Diketahui N = himpunan bilangan asli. R:N→N adalah relasi di
dalam himpunan N yang didefinisikan dengan
a kongruen b modulo m. Buktikan R relasi ekivalen. Bukti:
1. ∀ a ∈ A maka a ≅ a (mod.m) sebab a-a = 0(m). (sifat refleksif).
2. Jika a ≅ b (mod.m) maka:

a-b = k(m)

-b+a = k(m)
b-a = -k(m)
Jadi, b ≅ a (mod.m) (simetris)

23
3. Jika a ≅ b (mod.m) dan b ≅ c (mod. m) maka:

a-b = k1(m)

b-c = k2(m)
a-c = (k1 + k2)(m)
a-c = k(m)
Jadi a ≅ c (mod.m) (sifat transitif).

Jadi R relasi ekivalen.

Contoh 3
Diketahui N = himpunan bilangan asli. R relasi di dalam
himpunan N yang didefinisikan dengan “a ≅ b (mod.3)” dengan a,b
∈ N. Tunjukkan bahwa N dipecah menjadi partisi.
Penyelesaian:
Jika N1 = {x|x ≅ 1 (mod. 3)} maka

N1 = {1,4,7,...},

Jika N2 = {x|x ≅ 2 (mod. 3)} maka

N2 = {2,5,8,...},

Jika N3 = {x|x ≅ 3 (mod. 3)} maka

N3 = {3,6,9,...},

Jika N4 = {x|x ≅ 4 (mod. 3)} maka

N4 = {1,4,7,…},

Jika N5 = {x|x ≅ 5 (mod. 3)} maka

N5 = {2,5,8,...},

24
Jika N6 = {x|x ≅ 6 (mod. 3)} maka

N6 = {3,6,9,...}.

Ternyata N1=N4= {1,4,7,…}


N2=N5= {2,5,8,…}

N3=N6= {3,6,9,…}
Perhatikan koleksi (N1, N2, N3). Jelas bahwa :
2. N1 ∪ N2 ∪N3 = N
3. N1 ∩ N2 = ∅ ,N1 ∩N3¿ ∅ , N2 ∩ N3¿ ∅
Jadi N dipecah menjadi partisi.

Contoh 4
Diketahui N = himpunan bilangan asli. N1 = {1,3,5,7,...} dan
N2={2,4,6,8,...}. R relasi di dalam himpunan N.
a. Apakah koleksi {N1,N2} partisi dari N?
b. Tentukan relasi R yang memecah N menjadi partisi {N1,N2}
Penyelesaian:

a. N1 N2= N dan N1 N2 = .
Jadi koleksi {N1,N2} partisi dari N.
N1 = {1,3,5,7,…} = {x|x ≅ 1 (mod. 2)}
b.

N2 = (2,4,6.8,...) = {x|x ≅ 2 (mod. 2)}

Jadi relasi R yang memecah N menjadi partisi {N1,N2} adalah

"a ≅ b (mod. 2)" dengan

a,b ∈N

25
Dari contoh 3 dan 4 dapat disimpulkan

Jika diketahui R relasi di dalam himpunan N


maka :
1. Jika R relasi himpunan ekivalen maka
himpunan N terpecah menjadi partisi
2. Jika himpunan N dipecah menjadi partisi
maka relasi R adalah relasi ekivalen

26
27

Anda mungkin juga menyukai