Anda di halaman 1dari 7

Materi pertemuan 4

BAB II
RELASI

Sebuah masalah yang telah jelas digambarkan berarti telah terselesaikan sebagian (C.F.
Kettering)

Hubungan (relationship) antara elemen himpunan dengan elemen himpunan lainnya sering

dijumpai pada banyak masalah. Misalnya hubungan antara mahasiswa/i dengan mata kuliah,

kemudian hubungan antara orang dengan kerabatnya, dan masih banyak yang lainnya. Oleh

karena itu, hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunana lain dinyatakan

dengan struktur ang disebut relasi.

A. Relasi

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota-angggota

himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B atau dengan kata lain hubungan yang

satu dengan yang lain.

Adapun relasi dapat dinyatakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :

l. Diagaram panah

2. Himpunan pasangan berurutan

3. Diagram Cartesius

Selain itu, dalam relasi juga dikenal dengan istilah domain (daerah asal), kodomain

(daerah kawan), dan range (hasil).

Contoh :

Via: aku senang permen dan coklat

Lasia Agustina, M.Pd Page 1


Andre: aku senang coklat dan es krim

Ita: aku suka es krim

Dari contoh di atas dapat dibuat 2 (dua) himpunan, yaitu :

1. Himpunan A adalah himpunan nama orang


A = { Via, Andre, Ita }
2. Himpunan B adalah himpunan makanan kesukaan
B = { es krim, coklat, permen }

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah "makanan kesukaan" dan dapat dinyatakan
dengan :
a. Diagram panah

Via Permen
Andre Coklat
Ita Es krim

b. Himpunan pasangan berurutan


{(Via,permen), (Via,coklat), (Andre,coklat) , (Andre,es krim), (Ita,es krim)}

c. Diagram Cartesius

permen ●
coklat ● ●
eskrim ● ●

Via Andre Ita


Dalam relasi pada sebuah himpunan, yaitu
dua himpunan yang berelasi anggotanya sama.
Contoh:
G = {1, 2, 3, 4}

Relasi “pembagi dari” pada himpunan, maka:

Lasia Agustina, M.Pd Page 2


1 1
2 2
3 3
4 4

1. Pengertian Relasi
a. Definisi 1 (Hasil Kali Kartesian)
Hasil kali kartesian antara himpunan A dan himpunan B, ditulis A x B adalah semua
pasangan terurut (a, b) untuk a  A dan b  B.
Contoh 1:
Jika A = {1, 2, 3} dan B = {a, b}, maka
A x B = {(1, a), (2, a), (3, a), (1, b), (2, b), (3, b)}
Banyaknya himpunan yang terlibat dalam operasi ini mempengaruhi nama
operasinya, jika operasi tersebut hanya melibatkan dua himpunan, disebut operasi
biner.

b. Definisi 2 (Relasi)
Relasi, dilambangkan dengan huruf besar R, adalah Subset dari hasil kali Cartesian
(Cartesian product). Jika (x, y)  R, maka x berelasi dengan y.
{x  A| (x, y)  R untuk suatu y  B} disebut domain dari R. Sedangkan Range
dari R= {y  B| (x, y)  R untuk suatu x  A}

Contoh 1:
Pada contoh 1, kita dapat membuat relasi:
R1 = {(1, a), (1, b)}
R2 = {(1, a), (2, a), (3, a)}
R3 = {(1, b), (2, b), (1, a}
R4 = {(1, a), (2, a), (3, a), (1, b), (2, b), (3, b)}

R5 = 0
R6={(a, 1), (2, a)}

Lasia Agustina, M.Pd Page 3


Himpunan pasangan terurut R1, R2, R3, R4, R5, merupakan subset dari AxB, dan
membentuk suatu relasi, tetapi R6 bukan relasi dari AxB, karena (a, 1)  AxB.
Sebuah pasangan terurut menjadi anggota relasi R1, ditulis: (1, a)  R1 atau 1 R1 a.
Dan jika (2, a) bukan anggota relasi R1, ditulis:
(2,a)  R1 atau 2 R1 a.

c. Definisi 3 (Relasi biner atas satu himpunan A)


Relasi biner atas himpunan A adalah relasi biner dari A ke A.
Relasi yang demikian ini, seringkali muncul dalam kehidupan sehari-hari, di dalam
kalkulus I, kita kenal relasi dari R ke R, dari bilangan riil ke bilangan riil.
Contoh 1:
Masing-masing relasi berikut adalah relasi biner atas bilangan bulat (Z):
R1 = {(a, b)| a ≥ b, dan a, b  Z}
R2 = {(a, b)| a < b, dan a, b  Z}
R3 = {(a, b)| a=b atau a=-b, dan a, b  Z}
R4 = {(a, b)| a=b, dan a, b  Z}
R5 = {(a, b)| a = b+1, dan a, b  Z}
R6 = {(a, b)| a + b ≤ 3, dan a, b  Z}
R7 = {(a, b)| a|b, dan a, b  Z, dan b≠0}

Contoh 2:
D={a, b, c}
 , {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b,c}, {a, b, c}}
 (D)={ 0

d. Definisi 4 (Relasi Ekivalen)


Adalah relasi yang memenuhi sifat: refleksif, simetri, dan transitif
Contoh 1:
R={(a, b)| a=b atau a=-b, a, b  Z}
Pada relasi ini, jelas dipenuhi a=a,  a  Z, berarti (a, a)  R atau bersifat refleksif.
Untuk sifat simetri, terdapat dua kemungkinan:
- Jika a=b, berarti (a, b)  R,  a, b  Z maka b=a, berarti (b, a)  R

Lasia Agustina, M.Pd Page 4


- Jika a=-b, berarti (a, b)  R,  a, b  Z maka b=-a, berarti (b,a)  R, Sehingga R
bersifat simetri.
Untuk sifat transitif, mempunyai empat kemungkinan:
- Jika a=b, dan b=c, maka a=c, berarti (a, c)  R,  a,b,c  Z
- Jika a=b, dan b=-c, maka a=-c, berarti (a, c)  R,  a,b,c  Z
- Jika a=-b, dan b=c, maka a=-c, berarti (a, c)  R,  a,b,c  Z
- Jika a=-b, dan b=-c, maka a=c, berarti (a, c)  R,  a,b,c  Z
Sehingga R bersifat transitif.
Jadi, R relasi ekivalen.

Contoh 2:
R= {(a, b)| a-b  Z, a, b  R}
Jelas kita dapatkan a-a =0  Z, berarti (a, a)  R, berarti R bersifat refleksif
Jika a-b  Z, maka b-a = -(a-b)  Z, berarti (b, a)  R, berarti R bersifat simetri
Jika a-b  Z dan b-c  Z, maka a-c=(a-b) + (b-c), berarti a-c  R, berarti R bersifat
transitif.
Jadi, R relasi ekivalen.
2. Jenis-jenis Relasi
a. Relasi Invers
b. Relasi Refleksif
c. Relasi Simetrik
d. Relasi anti Simetrik
e. Relasi Transitif
f. Relasi Equivalen
Pembahasan
a. Relasi Invers
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B.
Invers dari R yang dinyatakan dengan R-1 adalah relasi dari B ke A yang
mengandung semua pasangan terurut yang bila dipertukarkan termasuk dalam R.
Ditulis dalam notasi himpunan sbb ; R-1 = {(b,a) : (a,b) R}
Contoh Relasi Invers:
Misalkan A = {1, 2} dan B = {a, b}, maka R = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b)} merupakan
suatu relasi dari A ke B.
Tentukan relasi invers dari R !

Lasia Agustina, M.Pd Page 5


Relasi invers dari R adalah ; R-1 = {(a,1), (b,1), (a,2), (b,2)}

b. Relasi Refleksif
Misalkan R = (A, A, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi refleksif, jika setiap a
A berlaku (a,a) R.
Dengan kata lain, R disebut relasi refleksif jika setiap anggota dalam A
berelasi dengan dirinya sendiri.
Contoh Relasi Refleksif:
Diketahui A = {1, 2, 3, 4} dan R = {(1,1), (2,3), (3,3), (4,2), (4,4)}
Apakah R relasi refleksif ?
R bukan relasi refleksif, sebab (2,2) tidak termasuk dalam R.
Jika (2,2) termasuk dalam R, yaitu R1 = {(1,1), (2,2), (2,3), (3,3), (4,2), (4,4)} maka
R1 merupakan relasi refleksif.
c. Relasi Simetrik

Misalkan R = (A, B, P(x,y)) suatu relasi.

R disebut relasi simetrik, jika setiap (a,b) R berlaku (b,a) R.

Dengan kata lain, R disebut relasi simetrik jika a R b berakibat b R a.

Contoh Relasi Simetrik:

Misalkan A = {1, 2, 3} dan R = {(1,3), (2,3), (2,4), (3,1), (4,2)}

Apakah R relasi simetrik ?

R bukan merupakan relasi simetrik, sebab (2,3) R tetapi (3,2) R.

Jika (3,2) termasuk dalam R, maka R1 = {(1,3), (2,3), (2,4), (3,1), (3,2),

(4,2)} merupakan relasi simetrik.

Ket : R disebut relasi simetrik jika dan hanya jika R = R-1.

d. Relasi Anti Simetrik

Suatu relasi R disebut relasi anti simetrik jika (a,b) R dan (b,a) R maka a=b. Dengan

kata lain: Jika a, b A, a≠b, maka (a,b) R atau (b,a) R, tetapi tidak kedua-duanya.

Contoh Relasi Anti Simetrik:

Lasia Agustina, M.Pd Page 6


Misalkan R suatu relasi dalam himpunan bilangan asli yang di definisikan “y habis

dibagi oleh x”, maka R termasuk relasi anti simetrik karena jika b habis dibagi a dan

a habis dibagi b, maka a = b.

Misalkan A = {1, 2, 3} dan R1 = {(1,1), (2,1), (2,2), (2,3), (3,2)}, maka R1 bukan

relasi anti simetrik, sebab (2,3) R1 dan (3,2) R1 pula.

e. Relasi Transitif

Misalkan R suatu relasi dalam himpunan A. R disebut relasi transitif jika berlaku.

Jika (a,b) R dan (b,c) R maka (a,c) R. Dengan kata lain, jika a berelasi dengan b dan

b berelasi dengan c, maka a berelasi dengan c.

Contoh Relasi Transitif:

Misalkan A = {a, b, c} dan R = {(a,b), (a,c), (b,a), (c,b)}, maka R bukan relasi

transitif, sebab (b,a) R dan (a,c) R tetapi (b,c) R.

Coba dilengkapi agar R menjadi relasi transitif

R = {(a,a), (a,b), (a,c), (b,a), (b,b), (b,c), (c,a), (c,b), (c,c)}

f. Relasi Ekuivalen

Suatu relasi R dalam himpunan A disebut relasi equivalen jika memenuhi:

1) Sifat Refleksif
2) Sifat Simetrik
3) Sifat Transitif

Lasia Agustina, M.Pd Page 7

Anda mungkin juga menyukai