BAB II
RELASI
Sebuah masalah yang telah jelas digambarkan berarti telah terselesaikan sebagian (C.F.
Kettering)
Hubungan (relationship) antara elemen himpunan dengan elemen himpunan lainnya sering
dijumpai pada banyak masalah. Misalnya hubungan antara mahasiswa/i dengan mata kuliah,
kemudian hubungan antara orang dengan kerabatnya, dan masih banyak yang lainnya. Oleh
karena itu, hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunana lain dinyatakan
A. Relasi
himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B atau dengan kata lain hubungan yang
l. Diagaram panah
3. Diagram Cartesius
Selain itu, dalam relasi juga dikenal dengan istilah domain (daerah asal), kodomain
Contoh :
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah "makanan kesukaan" dan dapat dinyatakan
dengan :
a. Diagram panah
Via Permen
Andre Coklat
Ita Es krim
c. Diagram Cartesius
permen ●
coklat ● ●
eskrim ● ●
1. Pengertian Relasi
a. Definisi 1 (Hasil Kali Kartesian)
Hasil kali kartesian antara himpunan A dan himpunan B, ditulis A x B adalah semua
pasangan terurut (a, b) untuk a A dan b B.
Contoh 1:
Jika A = {1, 2, 3} dan B = {a, b}, maka
A x B = {(1, a), (2, a), (3, a), (1, b), (2, b), (3, b)}
Banyaknya himpunan yang terlibat dalam operasi ini mempengaruhi nama
operasinya, jika operasi tersebut hanya melibatkan dua himpunan, disebut operasi
biner.
b. Definisi 2 (Relasi)
Relasi, dilambangkan dengan huruf besar R, adalah Subset dari hasil kali Cartesian
(Cartesian product). Jika (x, y) R, maka x berelasi dengan y.
{x A| (x, y) R untuk suatu y B} disebut domain dari R. Sedangkan Range
dari R= {y B| (x, y) R untuk suatu x A}
Contoh 1:
Pada contoh 1, kita dapat membuat relasi:
R1 = {(1, a), (1, b)}
R2 = {(1, a), (2, a), (3, a)}
R3 = {(1, b), (2, b), (1, a}
R4 = {(1, a), (2, a), (3, a), (1, b), (2, b), (3, b)}
R5 = 0
R6={(a, 1), (2, a)}
Contoh 2:
D={a, b, c}
, {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b,c}, {a, b, c}}
(D)={ 0
Contoh 2:
R= {(a, b)| a-b Z, a, b R}
Jelas kita dapatkan a-a =0 Z, berarti (a, a) R, berarti R bersifat refleksif
Jika a-b Z, maka b-a = -(a-b) Z, berarti (b, a) R, berarti R bersifat simetri
Jika a-b Z dan b-c Z, maka a-c=(a-b) + (b-c), berarti a-c R, berarti R bersifat
transitif.
Jadi, R relasi ekivalen.
2. Jenis-jenis Relasi
a. Relasi Invers
b. Relasi Refleksif
c. Relasi Simetrik
d. Relasi anti Simetrik
e. Relasi Transitif
f. Relasi Equivalen
Pembahasan
a. Relasi Invers
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B.
Invers dari R yang dinyatakan dengan R-1 adalah relasi dari B ke A yang
mengandung semua pasangan terurut yang bila dipertukarkan termasuk dalam R.
Ditulis dalam notasi himpunan sbb ; R-1 = {(b,a) : (a,b) R}
Contoh Relasi Invers:
Misalkan A = {1, 2} dan B = {a, b}, maka R = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b)} merupakan
suatu relasi dari A ke B.
Tentukan relasi invers dari R !
b. Relasi Refleksif
Misalkan R = (A, A, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi refleksif, jika setiap a
A berlaku (a,a) R.
Dengan kata lain, R disebut relasi refleksif jika setiap anggota dalam A
berelasi dengan dirinya sendiri.
Contoh Relasi Refleksif:
Diketahui A = {1, 2, 3, 4} dan R = {(1,1), (2,3), (3,3), (4,2), (4,4)}
Apakah R relasi refleksif ?
R bukan relasi refleksif, sebab (2,2) tidak termasuk dalam R.
Jika (2,2) termasuk dalam R, yaitu R1 = {(1,1), (2,2), (2,3), (3,3), (4,2), (4,4)} maka
R1 merupakan relasi refleksif.
c. Relasi Simetrik
Jika (3,2) termasuk dalam R, maka R1 = {(1,3), (2,3), (2,4), (3,1), (3,2),
Suatu relasi R disebut relasi anti simetrik jika (a,b) R dan (b,a) R maka a=b. Dengan
kata lain: Jika a, b A, a≠b, maka (a,b) R atau (b,a) R, tetapi tidak kedua-duanya.
dibagi oleh x”, maka R termasuk relasi anti simetrik karena jika b habis dibagi a dan
Misalkan A = {1, 2, 3} dan R1 = {(1,1), (2,1), (2,2), (2,3), (3,2)}, maka R1 bukan
e. Relasi Transitif
Misalkan R suatu relasi dalam himpunan A. R disebut relasi transitif jika berlaku.
Jika (a,b) R dan (b,c) R maka (a,c) R. Dengan kata lain, jika a berelasi dengan b dan
Misalkan A = {a, b, c} dan R = {(a,b), (a,c), (b,a), (c,b)}, maka R bukan relasi
f. Relasi Ekuivalen
1) Sifat Refleksif
2) Sifat Simetrik
3) Sifat Transitif