Anda di halaman 1dari 32

Matematika Komputasi

RELASI
Gembong Edhi Setyawan
DEFINISI
• Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah
pemasangan anggota-anggota himpunan A
dengan anggota-anggota himpunan B
• Relasi Biner : Hubungan antara 2 buah objek
NOTASI
• Relasi biner R antara himpunan A dan B
merupakan himpunan bagian dari cartesian
product A × B
– Notasi: R  (A  B).
• a R b adalah notasi untuk (a, b)  R, yang artinya
a dihubungankan dengan b oleh R
• a R b adalah notasi untuk (a, b)  R, yang artinya
a tidak dihubungkan oleh b oleh relasi R.
• Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R,
dan himpunan B disebut daerah hasil
(range/codomain) dari R.
Cara Menyatakan Relasi
• Diagram panah
• Himpunan pasangan berurutan
• Diagram Cartesius
• Tabel
• Matriks
• Graph Berarah
Contoh
• Via : aku senang permen dan coklat
• Andre : aku senang coklat dan es krim
• Ita : aku senang es krim
Contoh
• Himpunan A : himpunan nama orang
A={Via, Andre, Ita}

• Himpunan B : himpunan nama makanan


B={es krim, coklat, permen}

• Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah


“Makanan Kesukaan”
Diagram Panah
A R permen
permen
B
via

Andre coklat
coklat

Ita Es
eskrim
krim

R={(x,y)|x menyukai y; x ∈ A dan y ∈ B}


Himpunan Pasangan Berurutan

R={(Via,permen) , (Via,coklat) ,
(Andre,coklat) , (Andre,es
krim) , (Ita,es krim)}
Diagram Cartesius

permen

coklat

es krim

via andre ita


Tabel

Nama Makanan
Via Permen
Via Coklat
Andre Coklat
Andre Es Krim
Ita Es Krim
Matriks
– Baris = domain
– Kolom = kodomain

permen coklat Es krim


1 1 0
Via 1 1 0
0 1 1 
Andre 0 1 1
 
Ita 0 0 1
0 0 1
Graph Berarah
• hanya untuk merepresentasikan relasi pada satu
himpunan (bukan antara dua himpuanan).
• Tiap unsur himpunan dinyatakan dengan sebuah
titik (disebut juga simpul atau vertex)
• Tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur
(arc).
• Jika (a, b) ∈ R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke
simpul b.
• Simpul a disebut simpul asal (initial vertex)
• simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex)
• Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul
a ke simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut loop
Contoh Graph Berarah
• Misalkan R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d),
(c, a), (c, d), (d, b)} adalah relasi pada
himpunan {a, b, c, d}.
R direpresentasikan dengan graf berarah sbb:

b
a

c d
Sifat-Sifat Relasi Biner
• REFLEKSIF (REFLEXIVE)
• TRANSITIF (TRANSITIVE)
• SIMETRIK (SYMMETRIC)
• ASIMETRIK (ASYMMETRIC)
• ANTI SIMETRIK
• EQUIVALENT
• POSET
REFLEKSIF
• Relasi R pada himpunan A disebut refleksif
jika (a, a)  R untuk setiap a  A.
• Relasi R pada himpunan A tidak refleksif jika
ada a  A sedemikian sehingga (a, a)  R.
Contoh Refleksif
• Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah
ini didefinisikan pada himpunan A, maka
– Relasi R = {(1, 1), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 2),
(4, 3), (4, 4) } bersifat refleksif karena terdapat
elemen relasi yang berbentuk (a, a), yaitu (1, 1),
(2, 2), (3, 3), dan (4, 4).
– Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) }
tidak bersifat refleksif karena (3, 3)  R.
Ciri Sifat Refleksif
• Relasi yang bersifat refleksif mempunyai matriks
yang elemen diagonal utamanya semua bernilai
1, atau mii = 1, untuk i = 1, 2, …, n,

1 
 1 
 
  
 
 1 
 1

• Graf berarah dari relasi yang bersifat refleksif


dicirikan adanya gelang pada setiap simpulnya.
Transitif (Menghantar)
• Relasi R pada himpunan A disebut transitif jika
(a, b)  R dan (b, c)  R, maka (a, c)  R,
untuk a, b, c  A
Contoh Transitif
Misalkan A = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, dan relasi R didefinisikan
oleh : a R b jika dan hanya jika a membagi b, di mana a, b ∈
A,
Jawab:
Dengan memperhatikan definisi relasi R pada himpunan A,
maka:

R = {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8), (3, 3), (3, 6), (3, 9), (4, 4), (4, 8)}

Ketika (2, 4) ∈ R dan (4, 8) ∈ R terlihat bahwa (2, 8) ∈ R.


Dengan demikian R bersifat transitif.
Ciri Sifat Transitif
• Sifat transitif pada graf berarah ditunjukkan
oleh: Jika ada busur dari a ke b dan busur dari
b ke c, maka juga terdapat busur berarah dari
a ke c.
• Pada saat menyajikan suatu relasi transitif
dalam bentuk matriks, relasi transitif tidak
mempunyai ciri khusus pada matriks
representasinya.
Simetrik
• Relasi R pada himpunan A disebut simetri jika (a,
b)  R, maka (b, a)  R untuk a, b  A.
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini
didefinisikan pada himpunan A, maka

Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (2, 4), (4, 2), (4,
4) } bersifat simetri karena jika (a, b)  R maka
(b, a) juga  R. Di sini (1, 2) dan (2, 1)  R, begitu
juga (2, 4) dan (4, 2)  R.
Asimetrik
• Relasi R pada himpunan A tidak setangkup jika
(a, b)  R sedemikian sehingga (b, a)  R.
Contoh:

Relasi R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } Asimetri


karena (2, 3)  R, tetapi (3, 2)  R.
Anti Simetrik
• Relasi R pada himpunan A sedemikian sehingga
(a, b)  R dan (b, a)  R hanya jika a = b untuk a,
b  A disebut tolak-setangkup.

Contoh:

Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } Anti Simetri karena 1


= 1 dan (1, 1)  R, 2 = 2 dan (2, 2)  R, dan 3 = 3
dan (3, 3)  R. Perhatikan bahwa R juga simetri
EQUIVALEN
• Sebuah relasi R dikatakan equivalen jika
memenuhi syarat:
– Refleksif
– Simetrik
– Transitif
PARTIALLY ORDER SET
(POSET)
• Sebuah relasi R dikatakan terurut sebagian
(POSET) jika memenuhi syarat:
– Refleksif
– Antisimetri
– Transitif
Relasi Invers
• Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke
himpunan B. Invers dari relasi R,
dilambangkan dengan R–1, adalah relasi dari B
ke A yang didefinisikan oleh

R–1 = {(b, a) | (a, b)  R }


Kombinasi / Operasi Relasi
• Operasi himpunan seperti irisan, gabungan,
selisih, dan penjumlahan (beda setangkup)
juga berlaku pada relasi

• Jika R1 dan R2 masing-masing merupakan relasi


dari himpunan A ke himpunan B, maka R1 ∩
R2, R1 ∪ R2, R1 – R2, dan R1 ⊕ R2 juga
adalah relasi dari A ke B.
Contoh Kombinasi Relasi
• Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d}.
Relasi R1 = {(a, a), (b, b), (c, c)}
Relasi R2 = {(a, a), (a, b), (a, c), (a, d)}
Maka :
– R1 ∩ R2 = {(a, a)}
– R1 ∪ R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
– R1 − R2 = {(b, b), (c, c)}
– R2 − R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)}
– R1 ⊕ R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
OPERASI DALAM BENTUK MATRIKS
• Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada
himpunan A dinyatakan oleh matriks

Maka:
KOMPOSISI RELASI
• Misalkan
– R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B
– T adalah relasi dari himpunan B ke himpunan C.
• Komposisi R dan T, dinotasikan dengan T ο R,
adalah relasi dari A ke C yang didefinisikan
oleh :
T ο R = {(a, c)  a ∈ A, c ∈ C, dan untuk suatu b ∈ B
sehingga (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ T }
KOMPOSISI RELASI
• Misalkan, A = {a, b, c}, B = {2, 4, 6, 8} dan C = {s, t,
u}
• Relasi dari A ke B didefinisikan oleh :
R = {(a, 2), (a, 6), (b, 4), (c, 4), (c, 6), (c, 8)}
• Relasi dari B ke C didefisikan oleh :
T = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)}
• Maka komposisi relasi R dan T adalah
T o R= {(a, u), (a, t), (b, s), (b, t), (c, s), (c, t), (c, u)}
KOMPOSISI RELASI
• T o R = {(a,u), (a,t), (b,s), (b,t), (c,s), (c,t), (c,u)}

Anda mungkin juga menyukai