Anda di halaman 1dari 20

Soal Latihan UAS MD2

1. Representasi Relasi (Matriks -> Graf)


a. Bagaimana ciri utama dari representasi matriks dan representasi graf yang
bersifat antisimetri sekaligus asimetri? Berikan 1 contoh representasi matriks
dan grafnya!
Jawab:
● Seluruh diagonal utama pada representasi matriksnya akan memiliki
nilai 0 sehingga representasi grafnya tidak memiliki loop
● Elemen di segitiga atas dan segitiga bawah memiliki kombinasi nilai
1-0, 0-0, atau 0-0 sehingga untuk setiap edge yang ada pada
representasi graf tidak akan memiliki edge balik

b. Berdasarkan representasi matriks di bawah

Bentuklah representasi graf untuk hasil operasi komplementer dari (R-S)-1


Jawab
Soal Latihan UAS MD2

2. Representasi Relasi (Matriks -> Graf)


Apakah R1 merepresentasikan relasi yang [SAMA / BERBEDA?] dengan R2

Jawab :
R1 = {(5,1), (3,4), (2,4), (4,2), (4,1), (3,5)}
(Untuk R1, cari aja yang beda dari keduanya)
R2 = {(2,4), (3,4), (3,5), (4,1), (4,2), (5,5)}

Jadi, R1 merepresentasikan relasi yang BERBEDA dengan R2

3. Sifat Relasi (Terutama Relasi Biner, ex: Refleksif, Irrefleksif)


1. Suatu relasi yang bersifat refleksif pasti tidak irrefleksif (T)
Soal Latihan UAS MD2

refleksif berarti diagonal utamanya pasti bernilai 1 sedangkan kalau irrefleksif


diagonal utamanya harus bernilai 0 semua
2. Jika suatu relasi tidak refleksif, maka relasi tersebut pasti irrefleksif (F)
ada counter ex: (a,a), (b,c), (c,a) tidak refleksif tapi tidak irrefleksif juga
3. Suatu relasi yang bersifat asimetri pasti juga irrefleksif (T)
Asimetri berarti segitiga atas dan bawah harus memiliki kombinasi 1 0, 0 1, 0 0
dan diagonal utama harus 0
4. Relasi yang bersifat antisimetri juga akan bersifat asimetri (F)
Anti simetri seperti simetri cuma bdanya dia diagonal utamanya boleh 0 atau 1
jadi belum tentu bersifat asimetri
5. R{(1,2),(3,4),(5,5)} bersifat transitif (T)
Karena mereka tidak ada yang berhubungan sehingga tidak bisa dibuat jalan
pintasnya

4. Sifat Relasi
Tentukan sifat relasi dari representasi relasi graf dan matriks di bawah ini.
a. Graf

● Graf representasi relasi di atas bersifat tidak refleksif. Artinya, tidak bersifat
refleksif tapi tidak juga bersifat irrefleksif. Alasannya karena pada vertex 1
dan 5 memiliki loop tapi vertex lainnya tidak. Jika relasi bersifat refleksif,
maka setiap vertex memiliki loop. Jika suatu relasi bersifat irrefleksif,
maka setiap vertex tidak memiliki loop.
● Relasi di atas bersifat antisimetri. Contohnya, terdapat edge dari vertex 2
menuju vertex 3. Akan tetapi, tidak terdapat edge yang menghubungkan
vertex 3 menuju vertex 2

● Relasi tidak bersifat transitif.


Counter-example: Terdapat lintasan panjang 2 yaitu (1,4) dan (4,3) tapi
Soal Latihan UAS MD2

tidak memiliki edge (1,3)

b. Matriks

● Matriks representasi relasi di atas bersifat irrefleksif karena nilai setiap


diagonal utamanya adalah 0.

● Relasi bersifat simetri karena setiap (aij = aji) untuk i, j ≥ 1 dimana i adalah
baris pada matriks dan j adalah kolom pada matriks. Sebagai contoh pada a13
= a31 = 1 dan a24 = a42 = 0.
● Relasi tidak bersifat transitif.
Counter-example: a31 = 1 ∧ a12 = 1 → a32 ≠ 1

5. Penutup Relasi
Terdapat suatu relasi S pada himpunan A = { 1, 2, 3, 4, 5 }, di mana
S = { (3,1), (3,2), (3,4), (3,5), (4,1), (4,2), (4,4), (4,5), (5,1), (5,2), (5,3), (5,4), (5,5) }

a. Jika 𝑆 tidak refleksif, tentukan penutup refleksifnya!


r(S) = S ⋃ {(1,1), (2,2), (3,3)}
r(S) = { (1,1), (2,2), (3,1), (3,2), (3,3), (3,4), (3,5), (4,1), (4,2), (4,4), (4,5), (5,1),
(5,2), (5,3), (5,4), (5,5) }

b. Jika 𝑆 tidak simetri, tentukan penutup simetrinya!


s(S) = S ⋃ {(1,3), (1,4), (1,5), (2,3), (2,4), (2,5), (4,3)}
s(S) = { (1,3), (1,4), (1,5), (2,3), (2,4), (2,5), (3,1), (3,2), (3,4), (3,5), (4,1), (4,2),
(4,3), (4,4), (4,5), (5,1), (5,2), (5,3), (5,4), (5,5) }

c. Jika 𝑆 tidak transitif, tentukan penutup transitifnya!


+
𝑆 = S ⋃ { (3,3) }
Soal Latihan UAS MD2

+
𝑆 = { (3,1), (3,2), (3,3), (3,4), (3,5), (4,1), (4,2), (4,4), (4,5), (5,1), (5,2), (5,3),
(5,4), (5,5) }

6. Penutup Relasi
Diberikan suatu himpunan A = {a, b, c, d, e} dengan relasi R = {(a, b), (a, c), (b, d),
(c, b), (c, d), (d, b)}. Buatlah sebuah superset terkecil dari relasi R yang bersifat:
a. Refleksif
r(R) = R ⋃ IA
r(R) = {(a, a), (a, b), (a, c), (b, b), (b, d), (c, b), (c, c), (c, d), (d, b), (d, d), (e, e)}

b. Simetri
s(R) = R ⋃ R-1
s(R) = {(a, b), (a, c), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a), (c, b), (c, d), (d, c), (d, b)}

c. Transitif
(x, y) (y, z) (x, z)

(a, b) (b, d) (a, d)

(a, c) (c, b) (a, b)

(a, c) (c, d) (a, d)

(a, d) (d, b) (a, b)

(b, d) (d, b) (b, b)

(c, b) (b, d) (c, d)

(c, d) (d, b) (c, b)

(d, b) (b, d) (d, d)

R+ = {(a, b), (a, c), (a, d), (b, b), (b, d), (c, b), (c, d), (d, b), (d, d)}

7. Relasi Ekuivalen (Pembuktian)


Relasi R didefinisikan pada himpunan mahasiswa aktif Fasilkom UI semester gasal
2020. R = {(x, y) | x dan y masuk Fasilkom di tahun yang sama}. Tunjukkan bahwa R
adalah relasi ekuivalen!

Jawab:
Syarat relasi merupakan relasi ekuivalen adalah relasi tersebut bersifat refleksif,
simetri, dan transitif.
● Refleksif: semua mahasiswa masuk Fasilkom pada tahun yang sama
dengan dirinya sendiri
● Simetri: Jika x masuk Fasilkom di tahun yang sama dengan y, maka y juga
masuk Fasilkom di tahun yang sama dengan x
Soal Latihan UAS MD2

● Transitif: Jika x dan y masuk Fasilkom di tahun yang sama dan y dan z
masuk Fasilkom di tahun yang sama, maka x dan z masuk Fasilkom juga di
tahun yang sama.
Dengan demikian, terbukti bahwa R adalah relasi ekuivalen karena memenuhi sifat
refleksif, simetri dan transitif.

8. Relasi Ekuivalen (Pembuktian)


Misalkan R = {(x,y) | FPB(x,y) > 1 di mana x, y bil. bulat positif lebih dari satu}.
Apakah R merupakan relasi ekuivalen?
Jawab:
● Refleksif: (x,x) ∈ R karena FPB(x,x) = x > 1
● Simetri: Jika (x,y) ∈ R, maka (y,x) ∈ R karena FPB(x,y) = FPB(y,x)
● Transitif: Diketahui (2,6) ∈ R dan (6,3) ∈ R. Ternyata, (2,3) ∉ R karena
FPB(2,3) = 1
Karena R tidak transitif, maka R bukan relasi ekuivalen.
(Note: kalian bisa cukup jelasin aja bahwa R tidak transitif tanpa perlu menjelaskan
refleksif maupun simetrinya. ini karena kalo salah satu udah salah, si R otomatis
bukan relasi ekuivalen)
9. Relasi Ekuivalen (Kelas Ekuivalensi & Partisi)
Suatu toko buku ingin mengelompokkan buku-buku yang dijualnya berdasarkan data
jumlah
pesanan perbulan. Aturan pengelompokan ditentukan seperti pada tabel berikut:

Tabel Aturan pengelompokan buku

Relasi S menyatakan kumpulan tupel-tupel (a,b) yang memenuhi buku a


dikelompokkan ke
dalam kategori yang sama dengan buku b. Diketahui tupel-tupel dalam himpunan S
adalah:
(A,A), (A,C), (A,I), (A,J), (B,B), (B,F), (B,H), (C,A), (C,C), (C,I), (C,J), (D,D), (D,G),
(E,E), (F,B), (F,F), (F,H), (G,D), (G,G), (H,B), (H,F), (H,H), (I,A), (I,C), (I,I), (I,J), (J,A),
(J,C), (J,I), (J,J).
Buku C memiliki 7 pesanan perbulan, Buku F memiliki 15 pesanan perbulan, dan
Buku G memiliki 25 pesanan perbulan.
a. Apakah relasi S merupakan relasi ekuivalen? Jelaskan.
Jawab:
Kita cek relasi S dengan matriksnya sebagai berikut: cell yang kosong berisi
bit 0
Soal Latihan UAS MD2

Terlihat bahwa relasinya bersifat refleksif (karena diagonal utama 1 semua),


simetri (karena semua elemen yang nilainya 1 bercermin terhadap diagonal
utama sebagai sumbu pencerminan, dan transitif. Bukti transitif:

Kita cari jika relasi S dilanjutkan dengan relasi S, maka akan menghasilkan
tupel-tupel shortcut yang dihasilkan dari pasangan tupel yang berkelanjutan
(maksudnya a,b berlanjut dengan b,c). Untuk itu, kita hitung S ° S dengan
cara mengalikan matriks S dengan dirinya sendiri sebanyak 1 kali:

Hasil perkalian matriksnya ternyata sama dengan matriks S, sehingga pasti


semua tupel di S ° S sudah ada di S. Jadi, S transitif.

Berarti relasi S adalah relasi ekivalen.

b. Tentukan partisi yang dihasilkan oleh relasi S. Jelaskan.


Jawab:
Kelompokkan tupel-tupel dalam S sesuai kemunculan elemennya, untuk
mengetahui pengelompokan Bukunya:
Tupel-tupel:
Kelompok 1: (A,A), (A,C), (A,I), (A,J), (C,A), (C,C), (C,I), (C,J), (I,A), (I,C), (I,I),
(I,J), (J,A), (J,C), (J,I), (J,J) → Bukunya adalah: A, C, I, J
Kelompok 2: (B,B), (B,F), (B,H), (F,B), (F,F), (F,H), (H,B), (H,F), (H,H) →
Bukunya adalah: B, F, H
Kelompok 3: (D,D), (D,G), (G,D), (G,G) → Bukunya adalah: D, G
Kelompok 4: (E,E) → Bukunya adalah E

Partisi yang dihasilkan = {{A,C,I,J}, {B,F,H}, {D,G}, {E}}


Soal Latihan UAS MD2

c. Tentukan buku apa saja yang dikelompokkan ke masing-masing kategori


(Tidak Populer, Cukup Populer, Sangat Populer, Best Seller). Jelaskan.
Jawab:
Dari informasi:
Buku C memiliki 7 pesanan perbulan, artinya Buku C berada di kategori Tidak
Populer
Buku F memiliki 15 pesanan perbulan, artinya Buku F berada di kategori
Cukup Populer
Buku G memiliki 25 pesanan perbulan, artinya Buku G berada di kategori
Sangat Populer

Berarti:
Buku A, C, I, J ada di kategori Tidak Populer
Buku B, F, H ada di kategori Cukup Populer
Buku D, G ada di kategori Sangat Populer
Sisanya adalah Buku E, karena E tidak sekelompok dengan buku lainnya,
maka pasti E ada di kategori Best Seller.

d. Diberikan sebuah partisi P = {{A}, {B,D,J}, {C,E}, {F,G,H,I}} pada himpunan A


= {A, B, C, D, E, F, G, H, I, J}. Tentukan relasi yang menghasilkan partisi
tersebut dengan cara mendaftar tupel-tupelnya.
Jawab:
Tupel-tupelnya adalah: (A,A), (B,B), (B,D), (B,J), (D,B), (D,D), (D,J), (J,B),
(J,D), (J,J), (C,C), (C,E), (E,C), (E,E), (F,F), (F,G), (F,H), (F,I), (G,F), (G,G),
(G,H), (G,I), (H,F), (H,G), (H,H), (H,I), (I,F), (I,G), (I,H), (I,I)

10. Relasi Ekuivalen (Kelas Ekuivalensi & Partisi)


11. Relasi Terurut (Partial Order)
Perhatikan Diagram Hasse dari poset (R, A) pada himpunan A = {a, b, c, d, e, f, g}
berikut

Berdasarkan diagram Hasse di atas, tentukan:


Elemen terkecil : a
Soal Latihan UAS MD2

Elemen terbesar : tidak ada


Elemen minimal : a
Elemen maksimal : c, f, g
Batas bawah {f, e} : a, b, e
Batas bawah terbesar {f, e} : e
Batas atas {a, b} : b, d, e, f, g
Batas atas terkecil {a, b} : b
Apakah poset tersebut termasuk lattice? Tidak, karena {f, g} tidak memiliki batas
bawah terbesar (GLB)

12. Relasi Terurut (Partial Order)


Perhatikan diagram hasse yang merepresentasikan sebuah poset berikut!

Sebutkan elemen minimal dari poset tersebut, jika ada! (a,b)


Sebutkan elemen maximal dari poset tersebut, jika ada! (e,f)
Apa elemen terkecil dari poset tersebut, jika ada? (Tidak ada)
Apa elemen terbesar dari poset tersebut, jika ada? (Tidak ada)
Sebutkan batas bawah dari {d,c}, jika ada! (a,b,c)
Sebutkan batas atas dari {d,c}, jika ada! (e,d,f)
Apa batas atas terkecil dari {d,c}, jika ada? (d)
Apa batas bawah terbesar dari {d,c}, jika ada? (c)
Apakah poset tersebut merupakan lattice? (tidak)

13. Representasi Jenis2 Graf Sederhana (diminta menggambar graf)


a. Gambarkan graf W5!
Soal Latihan UAS MD2

b. Gambarkan graf C6!

14. Representasi Jenis2 Graf Sederhana (diminta menggambar graf)


Jika diketahui dua buah graf sederhana G1 = (V1, E1) dan G2 = (V2, E2) dengan V1 =
{a, b, c, d}, E1 = {(a, b), (b, c), (a, d)}, V2 = {a, b, c, d, e}, dan E2 = {(a, b), (a, e), (b, e),
(c, d), (d,e)}. Gambarkan graf G1, graf G2, serta graf G3 yang merupakan graf
gabungan dari graf G1 dan G2.
● Graf G1
G1 = ({a, b, c, d}, {(a, b), (b, c), (a, d)})

● Graf G2
G2 = ({a, b, c, d, e}, {(a, b), (a, e), (b, e), (c, d), (d,e)})
Soal Latihan UAS MD2

● Graf G3
G3 = ({a, b, c, d, e}, {(a, b), (a, d), (a, e), (b, c), (b, e), (c, d), (d,e)})

15. Matching
Perhatikan Graf G Berikut.

Untuk setiap pernyataan berikut, tentukan benar atau salah jika dikaitkan dengan
graf G.

a. X = {(a,g), (b,f), (d,e)} merupakan maximal matching BENAR


Penjelasan : Matching M disebut maximal jika M bukan proper subset dari
matching lainnya pada G, karena X bukan proper subset dari matching lainnya,
dimana X maximal matching pada size = 3, maka X merupakan maximal
matching

b. G Memiliki perfect matching SALAH


Penjelasan : Matching M disebut perfect jika semua vertex pada G memiliki
pasangan, karena verteks pada G ganjil, maka tidak mungkin semua vertex
pada G memiliki pasangan.
Soal Latihan UAS MD2

c. G memiliki maximum matching berukuran 3 BENAR


Penjelasan : Matching dikatakan maximum jika kardinalitasnya lebih besar atau
sama dengan kardinalitas matching lainnya pada graph. Karena jumlah vertex
pada G = 7, maka tidak mungkin ada matching yang kardinalitasnya lebih dari 3.
Contoh matching berukuran 3 ada pada bagian a (X = {(a,g), (b,f), (d,e)})

d. G memiliki complete matching BENAR


Penjelasan : Pada graph bipartite dengan V1 dan V2 sebagai partisinya,
matching M dikatakan complete dari V1 ke V2 apabila setiap vertex di V1
memiliki pasangan di V2. Dalam hal ini. Jika kita ambil M = {(a,g), (b,f), (d,e)}
semua vertex pada V1 memiliki pasangan di V2

16. Matching

17. Adjacency & Incidence Matrix dari Graf


Sebuah matriks dikatakan matriks permutasi jika isi elemen-elemennya adalah 0
atau 1 dan setiap baris maupun kolom berisi tepat satu buah 1. Sebagai contoh,
matriks X dibawah adalah matriks permutasi berukuran 8 x 8.

a. Gambarkan graf Gx dari matriks ketetanggaan tersebut. Lalu, dengan


menghitung banyak lintasan sepanjang 2 antara setiap dua simpul Gx,
hitunglah X2. Dengan argumen serupa, hitung pula X3

b. Buktikan bahwa ada sebuah bilangan asli n demikian sehingga


Soal Latihan UAS MD2

Jawab:
a. Gambar graf Gx, X2, X3

b. Matriks tersebut merupakan matriks ketetanggaan yang merepresentasikan


bahwa seluruh lintasan dengan panjang n pada graf Gx dimulai dan berakhir
pada vertex yang sama. Nilai n dapat dicari dengan mencari LCM dari
panjang lintasan yang dibutuhkan oleh setiap vertex agar lintasan tersebut
dapat dimulai dan berakhir pada vertex yang sama.
Soal Latihan UAS MD2

LCM(3, 5) adalah 15 sehingga nilai n adalah 15.

18. Adjacency & Incidence Matrix dari Graf

19. Isomorfisme
Periksa apakah kedua graf ini isomorf :

Jawab :
Apabila G1 dan G2 isomorf, maka harus ada fungsi bijektif yang memetakan G1 ke
G2 dan sebaliknya. Selain itu, terdapat invarian graf yang harus memiliki nilai yang
sama untuk sepasang graf yang isomorf, sehingga apabila salah satunya tidak sama,
maka kita dapat langsung menyimpulkan graf tersebut tidak isomorf. Akan tetapi, dua
graf dengan invarian yang sama bisa isomorfik atau tidak.

Beberapa contoh invarian graf adalah :


● Jumlah simpul (verteks)
● Jumlah sisi (edge)
● Jumlah loop
● Jumlah simpul dengan derajat tertentu
● Sifat ketetanggaan simpul
● Bipartite
● Keterhubungan
● Jumlah komponen terhubung
● Vertex connectivity
● Edge connectivity
● Planarity
● K-colorability
Soal Latihan UAS MD2

Langkah-langkah mengecek G1 isomorf dengan G2 :


1. Periksa apakah jumlah verteks kedua graf sama : Ya, baik G1 dan G2
memiliki 9 verteks.
2. Periksa apakah jumlah edge kedua graf sama : Ya, baik G1 dan G2 memiliki 12
edges.
3.
4. Tentukan derajat masing-masing verteks

G1 G2

deg(A) 2 deg(P) 2

deg(B) 3 deg(Q) 3

deg(C) 4 deg(R) 2

deg(D) 2 deg(S) 2

deg(E) 3 deg(T) 4

deg(F) 2 deg(U) 2

deg(G) 3 deg(V) 3

deg(H) 3 deg(W) 3

deg(I) 2 deg(X) 2

Jumlah verteks 4 Jumlah verteks 4


dengan derajat 2 dengan derajat 2

Jumlah verteks 4 Jumlah verteks 4


dengan derajat 3 dengan derajat 3

Jumlah verteks 1 Jumlah verteks 1


dengan derajat 4 dengan derajat 4

Sampai tahap ini, belum ada invarian graf yang dilanggar.


3. Cari fungsi bijektif masing-masing verteks :
● Karena jumlah verteks dengan derajat 4 di masing-masing graf hanya ada
satu, maka verteks dengan derajat 4 tersebut dapat langsung kita petakan
f(C) = T
● Pada G1, Untuk memenuhi sifat ketetanggan simpul, di mana C bertetangga
dengan 2 verteks berderajat 2 yaitu D dan F serta 2 verteks berderajat 3 yaitu
B dan H, sedangkan T bertetangga dengan 2 verteks berderajat 2 yaitu S dan
P serta 2 verteks berderajat 3 yaitu W dan U, kita dapat memperkecil pilihan
pemetaan verteks tersebut. D dapat dipetakan ke S dan F ke P atau
sebaliknya. B dapat dipetakan ke W dan H dipetakan ke U atau sebaliknya.
● Dapat diperhatikan bahwa pada G2 terdapat 2 tetangga milik T yakni S dan
W saling bertetangga, namun pada G1 tidak terdapat 2 tetangga milik C yang
saling bertetangga. Hal ini melanggar invarian graf berupa sifat ketetanggaan
simpul.
Soal Latihan UAS MD2

Oleh karena itu, dapat disimpulkan G1 tidak isomorf dengan G2.


20. Isomorfisme
Misalkan G dan H merupakan sepasang graf sederhana yang isomorfik. Buktikan
bahwa komplemen dari graf G dan H juga merupakan sepasang graf isomorfik.

Penjelasan:
Definisi komplemen graf:
Graf G merupakan komplemen dari graf G jika dan hanya jika mengandung semua
verteks di
G, dan mengandung semua edge yang tidak ada di G
Karena G dan H isomorfik, berarti terdapat setidaknya satu fungsi bijektif f: V(G) →
V(G) dan
f: V(H) → V(H).
Artinya, edge yang terdapat pada G merupakan edge yang tidak ada pada G, dan
tidak ada
pasangan edgenya pada H, dan terdapat pasangan edgenya pada H.
21. Keterhubungan/Connectivity (pembuktian)

Berdasarkan gambar diatas buktikanlah bahwa graph tersebut memiliki cut node
(vertex) = 0!
Jawaban:
Cut node merupakan node (vertex) yang mana apabila dihapus akan membuat graph
tersebut menjadi disconnected. Graph disconnected adalah graph yang memiliki
pasangan node yang tidak memiliki path yang menghubungkannya. Dapat dilihat
bahwa graph tersebut merupakan graph connected, yang mana berarti setiap pasangan
node memiliki path yang menghubungkannya. Kemudian, Setiap pasangan node pada
graph tersebut memiliki > 1 path yang membuatnya terhubung. Hal ini menyebabkan
tidak adanya satu node pun yang jika dihilangkan akan membuat graph tersebut
menjadi disconnected sehingga cut node = 0.
Soal Latihan UAS MD2

22. Keterhubungan/Connectivity (pembuktian)


23. Graf Euler & Hamilton (menentukan lintasan & siklusnya)
Tentukan apakah graf di bawah ini memiliki lintasan Euler, sirkuit Euler, lintasan
Hamilton, dan sirkuit Hamilton. Jika ya, tuliskan lintasan atau sirkuitnya. Jika tidak,
berikan penjelasan.

a. Menentukan lintasan dan sirkuit euler

Menghitung derajat pada setiap vertex

Vertex Derajat

A 4

B 3

C 4

D 3

E 4

F 4

Berdasarkan teorema di atas, dapat disimpulkan bahwa graf tersebut memiliki


lintasan euler tetapi tidak memiliki sirkuit euler, karena graf tersebut memiliki tepat
dua vertex berderajat ganjil, yaitu vertex B dan D.
lintasan euler: D - F - E - D - A - F - C - A - B - C - E - B

b. Menentukan lintasan dan sirkuit hamilton


Soal Latihan UAS MD2

[ORE’S THEOREM]
n=6
Semua vertex yang tidak bersisian pada graf tersebut memiliki derajat yang lebih
besar atau sama dengan n. Sehingga dapat disimpulkan bahwa graf tersebut
memiliki sirkuit hamilton
Contoh sirkuit hamilton: A - B - C - E - F - D - A
Contoh lintasan hamilton: A - B - C - E - F - D

24. Graf Euler & Hamilton (menentukan lintasan & siklusnya)


Tentukan apakah graf di bawah ini memiliki lintasan Euler, sirkuit Euler, lintasan
Hamilton, dan sirkuit Hamilton. Jika ya, tuliskan lintasan atau sirkuitnya. Jika tidak,
berikan penjelasan.

a. Menentukan lintasan dan sirkuit Euler


Lintasan dan sirkuit Euler: harus mengandung semua edge.

Berdasarkan teorema di atas, maka akan dihitung derajat untuk setiap vertex.

Vertex Derajat
Soal Latihan UAS MD2

A 5

B 4

C 4

D 5

E 4

F 4

G 4

H 4

I 4

J 4

Dapat dilihat bahwa graf tersebut memiliki tepat dua vertex berderajat ganjil,
yaitu vertex A dan D. Maka berdasarkan teorema di atas, dapat disimpulkan
bahwa graf tersebut memiliki lintasan Euler tetapi tidak memiliki sirkuit Euler.

Lintasan Euler: A - B - C - D - E - F - A - H - C - I - E - J - A - G - I - D - H - B
-G-F-J-D

b. Menentukan lintasan dan sirkuit Hamilton


Lintasan dan sirkuit Hamilton: harus mengandung semua vertex.

n = 10
- ORE’s Theorem
Ambil vertex B dan E (tidak saling bersisian). Derajat vertex B adalah
4 dan derajat vertex E adalah 4. Jumlah derajat vertex A dan B adalah
8 (<n). Dengan demikian tidak dapat disimpulkan apakah graf tersebut
memiliki sirkuit Hamilton atau tidak.

- DIRAC’s Theorem
Ambil vertex B. Derajat vertex B adalah 4 (<n/2). Dengan demikian
tidak dapat disimpulkan apakah graf tersebut memiliki sirkuit Hamilton
atau tidak.

Jika dilakukan pencarian secara manual, maka diperoleh:


Soal Latihan UAS MD2

Lintasan Hamilton: B - C - H - A - G - I - D - E - J - F
Sirkuit Hamilton: B - C - H - A - F- J - E - D - I - G - B

Anda mungkin juga menyukai