Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MATEMATIKA
DISKRIT

“OPERASI PADA RELASI DAN KOMPOSISI RELASI”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

SAFIRA MADINAH WIDIA KUSUMA 191011401739


SUHALIMAH 191011401740
SUHARJONO 191011401738
TUBAGUS SAZALI 191011401742
UBAIDILLAH 191011401745
WAISUL KURNI 191011401707

FAKULTAS INFORMATIKA
UNIVERSITAS
PAMULANG 2020
BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang

Matematika diskrit adalah salah satu cabang dari matematika yang membahas segala
sesuatu yang bersifat diskrit. Diskrit disini artinya tidak saling berhubungan (lawan dari
kontinu). Beberapa hal yang dibahas dalam ilmu matematika ini adalah teori himpunan, teori
kombinatorial, permutasi, relasi, fungsi, rekursif, teori graf, dan lain-lain.

Hubungan antara elemen-elemen dalam suatu himpunan sering dijumpai dalam


kehidupan sehari-hari, misalnya hubungan antara mahasiswa dengan mata kuliah yang
diambil, hubungan antara lama waktu tidur dengan peningkatan prestasi belajar dan lain-lain.
Di dalam bidang ilmu komputer, dapat dicontohkan hubungan antara program komputer
dengan peubah yang digunakan, hubungan antara bahasa pemrograman dengan pernyataan
(statement) yang sah, hubungan antara plaintext dan chipertext pada bidang kriptografi dan
sebagainya (Munir,2001). Hubungan tersebut dinamakan relasi. Di dalam matematika
terdapat banyak jenis-jenis relasi seperti, relasi dalam himpunan, relasi dalam matriks dan
relasi dalam suatu graf berarah.

Fungsi merupakan suatu bentuk khusus dari relasi. Suatu fungsi merupakan relasi akan
tetapi suatu relasi belum tentu merupakan fungsi. Agar suatu relasi dapat disebut sebagai
fungsi, ada syarat yang harus dipenuhi yaitu setiap anggota dalam suatu himpunan harus
dipasangkan dengan tepat satu anggota dari himpunan lain. Di dalam matematika terdapat
banyak jenis-jenis fungsi antara lain, fungsi injektif, fungsi surjektif dan fungsi bijektif.

1.2 Tujuan
 Mengetahui pengertian relasi dan fungsi
 Mengetahui operasi-operasi dalam relasi dan fungsi
 Mengetahui komposisi dalam relasi dan fungsi
 Mampu menyelesaikan soal soal latihan
BAB
II ISI

2.1 Pengertian Relasi


Relasi adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lain.
Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan antara elemen 2 himpunan adalah dengan
himpunan pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut diperoleh dari perkalian kartesian.

 Definisi 1

Perkalian kartesian (Cartesian products) antara himpunan A dan B ditulis: A x B


didefinisikan sebagai semua himpunan pasangan terurut dengan komponen pertama
adalah anggota himpunan A dan komponen kedua adlah anggota himpunan B.
Notasi : A x B = { (x,y) / xϵA dan yϵB}
 Definisi 2

Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B. A disebut daerah
asal dari R (domain) dan B disebut daerah hasil (range) dari R.
Notasi: R  (A  B)
 Definisi 3
Relasi pada A adalah relasi dari A ke A.

Contoh 1 : Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari
P ke Q dengan (p, q)  R jika p habis membagi q maka kita peroleh R = {(2, 2),
(2,4), (4,4), (2,8), (4,8), (3,9), (3,15)}

Contoh 2 : Misal R adalah relasi pada A = {2,3,4,8,9} yang didefinisikan oleh (x,y)ÎR jika x
adalah faktor prima dari y, maka: R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)}

2.2 Operasi dalam Relasi Biner


2.2.1 Relasi Inversi
Definisi :
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari relasi R,
dilambangkan dengan R–1, adalah relasi dari B ke A yang didefinisikan oleh : R–1 =
{(b, a) | (a, b)  R }.
Contoh :
Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P
ke Q dengan (p, q)  R jika p habis membagi q, maka kita peroleh;
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
R–1 adalah invers dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P dengan (q, p)  R–1 jika q
adalah kelipatan dari p, maka kita peroleh:
R–1 = {(2, 2), (4, 2), (4, 4), (8, 2), (8, 4), (9, 3), (15, 3) }
2.2.2 Komposisi
Relasi Definisi :
Misalkan : R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B
T adalah relasi dari himpunan B ke himpunan C.
Komposisi R dan T, dinotasikan dengan T ο R, adalah relasi dari A ke C yang
didefinisikan oleh : T ο R = {(a, c)  a ∈ A, c ∈ C, dan untuk suatu b ∈ B sehingga
(a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ T }.

Contoh :
Misalkan, A = {a, b, c}, B = {2, 4, 6, 8} dan C = {s, t, u}
Relasi dari A ke B didefinisikan oleh : R = {(a, 2), (a, 6), (b, 4), (c, 4), (c, 6), (c, 8)}
Relasi dari B ke C didefisikan oleh : T = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)}. Maka
komposisi relasi R dan T adalah :
T ο R = {(a, u), (a, t), (b, s), (b, t), (c, s), (c, t), (c, u)}

Gambar 1
Definisi : (Komposisi dalam Matriks)
Jika relasi R1 dan R2 masing-masing dinyatakan dengan matriks MR1 dan MR2,
maka matriks yang menyatakan komposisi dari kedua relasi tersebut adalah :
MR2  R1 = MR1  MR2, yang dalam hal ini operator “.” sama seperti pada perkalian
matriks biasa, tetapi dengan mengganti tanda kali dengan “” dan tanda tambah
dengan “”.
Contoh 15 :
Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matriks
R1 = 1 0 1
1 
1 0

0 0 0
R2 = 0 1 0
0 
0 1

1 0 1

Maka diperoleh,
R2  R1 =  (1 0)  (0  0) 
(11)  (0  0)  (1 (1 0)  (0 1)  (11) 
(11) 0) 
(1 0)  (11)  (0 1)
 
(1 0)  (1 0)  (0 (11)  (1 0)  (0  (0  0)  (0 1)  (0 1)
 
1) 0)
(0  0)  (0  0)  (0 1)  (0  0)  (0
 0)
(0 1)

1 1 1 
= 0 1 
 1
0 0
0

Sifat-Sifat Komposisi Relasi :


 Asosiatif
(P Q) R  P (Q R)
 Tidak Komutatif
PQ  Q P

 P Q 1  Q1 P 1

2.2.3 Mengkombinasikan
Relasi Definisi :
Jika R1 dan R2 masing-masing adalah relasi dari himpuna A ke himpunan B, maka
R1  R2, R1  R2, R1– R2, dan R1  R2 juga adalah relasi dari A ke B.
Contoh 16 :
Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d}.
Relasi R1 = {(a, a), (b, b), (c, c)}
Relasi R2 = {(a, a), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1  R2 = {(a, a)}
R1  R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1  R2 = {(b, b), (c, c)}
R2  R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)}
R1  R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
2.3 Relasi Ekivalen, Kompatibel dan Poset
2.3.1 Relasi
Ekivalen
Definisi :
Suatu relasi pada himpunan A dikatakan sebagai relasi ekivalen jika relasi tersebut
bersifat refleksif, simetris, dan transitif. Dua anggota A yang berelasi oleh suatu
relasi ekivalen dikatakan ekivalen.

Contoh :
Misalkan A himpunan string yang memuat alfabet dan l(x) panjang dari string x.
Jika R relasi pada A dengan aRb jika dan hanya jika l(a) = l(b), apakah R suatu
relasi ekivalen ?
Solusi:
R refleksif, karena l(a) = l(a) dan karenanya aRa untuk setiap string a.
R simetris, karena jika l(a) = l(b) maka l(b) = l(a), sehingga jika aRb maka bRa.
R transitif, karena jika l(a) = l(b) dan l(b) = l(c), maka l(a) = l(c), sehingga aRb
dan bRc mengakibatkan aRc.
Jadi, R adalah suatu relasi ekivalen.
2.3.2 Relasi Kompatibel
Definisi :
Suatu relasi biner dikatakan kompatibel bila memenuhi sifat refleksi dan simetri,
tetapi tidak harus transitif.
Contoh :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat relasi kompatibel, sebagai berikut :

Gambar 2

2.3.3 Poset (Partially Ordered Set)


Definisi :
Sebuah relasi biner R pada himpunan semesta S dikatakan poset, jika relasi R
tersebut bersifat: refleksi, antisimetri, dan transitif.
Poset sering dinyatakan dengan “mendahului” atau “didahului”, seperti :
a  b; a mendahului b
a  b; a langsung mendahului b
b  a; b didahului a
b  a; b langsung didahului a
a / /b; a tidak dapat dibandingkan dengan b
Poset seringkali dipaparkan dengan diagram Hess.

Contoh :
Misalkan relasi R adalah hubungan dalam himpunan A = {1,2,3,4,5,6} yang
didefinisikan oleh : “x membagi y”
Maka R adalah sebuah orde partial dalam A yang dapat digambarkan dengan
diagram Hess, berikut :
Gambar 3

Contoh soal dan penyelesaian


1. A={1,2,3}
B={p,q}
Tentukan R relasi A ke B , dan buatlah grafik nya !
2. R={(4,r),(4,s),(5,s),(6,r)}
Buatlah penyajian matriks relasi nya !
3. R={(1,p), (2,q), (3,p), (3,r)}
Dari relasi tersebut , buatlah diagram panah!
4. R={(1,x),(3,x),(3,y),(5,y)}
Dari relasi tersebut , buatlah digraf !
5. Kalau R adalah relasi pada A={1,3,9,81} dengan R={(a,b)|a kuadrat dari b} dengan
perkataan lain R={(1,1),(9,3),(81,9)}, maka matriks relasi yang bersangkutan adalah ?

Jawab:
1. R={(1,p),(1,q),(2,p),(2,q),(3,p),(3,q)}
Grafik :
2. R={(4,r),(4,s),(5,s),(6,r)}
Matriks relasi :

3. Diagram Panah:
BAB III
PENUTU
P

3.1. Kesimpulan
 Relasi adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lain.
Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan antara elemen 2 himpunan adalah
dengan himpunan pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut diperoleh dari
perkalian kartesian.
 Fungsi adalah sebuah relasi biner dimana masing-masing anggota dalam himpunan A
(domain) hanya mempunyai 1 bayangan pada himpunan B (kodomain).
Notasi fungsi :
f:AB,
dibaca, f adalah fungsi dari A ke dalam B atau f memetakan A ke dalam B.
 Suatu relasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
 Relasi Ekivalen
 Relas Kompatibel
 Poset (Partially Ordered Set)
 Operasi-operasi dalam suatu relasi, antara lain :
 Relasi Inversi
 Komposisi Relasi
 Mengkombinasikan Relasi
 Operasi-operasi dalam suatu fungsi, antara lain :
 Penjumlahan dan Pengurangan 2 Buah Fungsi
 Perkalian 2 Buah Fungsi
 Komposisi Fungsi
DAFTAR PUSTAKA

Jonhsonbaugh, Ricard.2001.”Discrete Mathematics”.New Jersey:Prentice Hall Int.

Munir, Rinaldi.2001.“Matematika Diskrit”.Bandung:Informatika.

Munir, Rinaldi.2003.“Materi Kuliah Matematika Diskrit”.Bandung :Informatika-ITB.

Rosen, Kenneth H.2003.”Discrete Mathematics and Application to Computer Science 5th

Edition”: Mc Graw-Hill.

Witala, Stephen A.1987.”Discrete Mathematics A Unified Approach”.Singapore:McGraw

Hill Int.

http://www.academia.edu/7150505/05_FUNGSI

http://haryanto-harrybae61gmailcom.blogspot.com/2012/06/representasi-relasi-kedalam-

graf-dan.html

http://matdis06141.blogspot.com/2012/10/fungsi.html

http://matdisglutton.blogspot.com/2012/09/relasi-matematika-diskrit.html

http://sulistiawan03.blogspot.com/2012/09/relasi_524.html

http://www.academia.edu/7150505/05_FUNGSI

http://www.slideshare.net/biangreen/materi-1-matriks-relasidanfungsi

http://www.slideshare.net/taqwanuddin/makalah-relasi

Anda mungkin juga menyukai