DEFINISI RELASI
• Dalam kehidupan nyata, senantiasa ada
hubungan antara dua hal atau unsur-unsur
dalam suatu kelompok. Misalkan, hubungan
antara pegawai dengan gajinya, antara
mahasiswa dengan mata kuliah yang diambil,
antara bilangan genap dengan bilangan yang
habis dibagi 2 dan sebagainya. Hubungan antara
elemen himpunan dengan elemen himpunan lain
dinyatakan dengan struktur yang disebut relasi
RELASI
R : A B, artinya R relasi dari himpunan A ke himpunan B
Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan
bagian dari A B.
Notasi: R (A B).
a R b adalah notasi untuk (a, b) R, yang artinya a
dihubungkan dengan b oleh R
a R b adalah notasi untuk (a, b) R, yang artinya a tidak
dihubungkan oleh b oleh relasi R.
Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan
himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.
Relasi pada himpunan A adalah relasi dari himpunan A ke
himpunan A , dimana R (A A).
3
Contoh 1. Misalkan A adalah himpunan mahasiswa dan B adalah
himpunan usia.
A = {Ali, Budi, Candra}, B = {1,2,3}
AB={(Ali,1),(Ali,2),(Ali,3),(Budi,1),(Budi,2),(Budi,3),(Candra,1)
,(Candra,2),(Candra,3)}
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
R = {(2, 2), (2, 4), (2, 8), (3, 3), (3, 9)}
5
PENYAJIAN RELASI
Contoh 3.
Misalkan M = {Ami, Budi, Candra, Dita} dan N = {1, 2, 3}. Misalkan pula, Ami
berusia 1 tahun, Budi berusia 3 tahun, Candra berusia 2 tahun dan Dita berusia 1
tahun, maka :
P = {(Ami, 1), (Budi, 3), (Candra, 2), (Dita, 1)}
6
3. diagram panah,
7
5. Tabel
Kolom pertama tabel menyatakan daerah asal,
sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil.
8
6. Penyajian Relasi dengan Graf Berarah
Jika (a, b) R, maka sebuah busur dibuat dari simpul
a ke simpul b. Simpul a disebut simpul asal (initial
vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal
vertex).
9
Contoh 5. Misalkan R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a),
(c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan {a, b, c, d}.
b
a
c d
10
RELASI INVERS
11
Contoh 6. Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}.
Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
R–1 = {(2, 2), (4, 2), (4, 4), (8, 2), (8, 4), (9, 3), (15, 3) }
12
OPERASI PADA RELASI
13
a. Invers Relasi
Invers relasi adalah kebalikan dari relasi
yang dilambangkan dengan R-1 dengan
notasi :
a. Refleksif (reflexive)
Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan
bersifat refleksif jika (a, a) ∈ R untuk setiap a
∈ A. Dengan kata lain, suatu relasi R pada
himpunan A dikatakan tidak refleksif jika ada a
∈ A sedemikian sehingga (a, a) ∉ R.
Contoh :
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R adalah relasi ‘≤’
yang didefinisikan pada himpunan A, maka
R = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (3,
3), (3, 4), (4, 4)}
Terlihat bahwa (1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) merupakan
unsur dari R. Dengan demikian R dinamakan bersifat
refleksif.Relasi yang bersifat refleksif jika disajikan
dalam bentuk graf berarah maka pada graf tersebut
senantiasa ditemukan loop setiap simpulnya.
b. Transitif (transitive)
Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan bersifat transitif jika (a, b) ∈ R
dan (b, c) ∈ R, maka (a, c) ∈ R, untuk a, b, c ∈ A.
Contoh :
Misalkan A = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, dan relasi R didefinisikan oleh :
a R b jika dan hanya jika a habis membagi b, dimana a, b ∈ A,
Dengan memperhatikan definisi relasi R pada himpunan A,
maka :
R = {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8), (3, 3), (3, 6), (3, 9), (4, 4), (4, 8)}
Ketika (2, 4) ∈ R dan (4, 8) ∈ R terlihat bahwa (2, 8) ∈ R.
Dengan demikian R bersifat transitif.
• Sifat transitif memberikan ciri khas dalam
penyajian suatu relasi, yaitu : sifat transitif
pada graf berarah ditunjukkan oleh : Jika
ada busur dari a ke b dan busur dari b ke
c, maka juga terdapat busur berarah dari
a ke c.
c. Simetri (symmetric)
Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan bersifat
simetri jika (a, b) ∈ R, untuk setiap a, b ∈ A, maka (b, a)
∈ R. Suatu relasi R pada himpunan A dikatakan tidak
simetri jika (a, b) ∈ R sementara itu (b, a) ∉ R.
Contoh :
Dua buah relasi menyatakan relasi pada himpunan
bilangan bulat, dengan aturan :
R:x+y=6
R:x>y
Misalkan pada aturan pertama terdapat relasi (2,4) dan
(4,2), maka merupakan relasi simetri. Misalkan pada
aturan kedua terdapat relasi (2,4) dan (4,2), maka
merupakan relasi tidak simetri.
• Relasi yang bersifat simetri, jika
disajikan dalam bentuk graf
berarah mempunyai ciri bahwa
jika ada busur dari a ke b, maka
juga ada busur dari b ke a.
Relasi Ekivalen
Sebuah relasi dikatan ekivalen jika memenuhi
sifat refleksi, simetri dan transitif
Contoh :
Misalkan nama mahasiswa dan nilai mahasiswa
ditabelkan sebagai berikut :
Karena huruf pertama nama-nama mahasiswa
berlainan, maka himpunan mahasiswa dapat
kita definisikan sebagai :
X = {A, B, C, D, E, F, G, H, I, J}
Sekarang dibuat relasi R dari X ke X
berdasarkan nilai mahasiswa
Bila relasi R dari X ke X kita paparkan dalam
bentuk matrik maka :
Perhatikan :
• Relasi R bersifat refleksi karena (A,A), (B,B),
(C,C), …, (J,J) anggota relasi R
32