Anda di halaman 1dari 46

Class 14

November 22 & 23, 2018


Review

“Yang tercecer”
modulo
Contoh relasi ekuivalensi: Relasi kongruensi modulo
Fungsi
Fungsi Injektif, Surjektif, Bijektif
Pigeon Hole Principle
JJS
Fuel (Fun English) Club

Wednesday, 18:00-19:00
Room II/A/6 (in front of the dormitory)

November 28, 2017: Last meeting in this semester


Christmas!!
Modulo dan Relasi Kongruensi Modulo
Modulo adalah sisa pembagian aritmatika biasa pada himpunan bilangan bulat.
a mod b berarti sisa pembagian jika a dibagi dengan b.

Pernyataan A ≡ B (mod C) yang dibaca “A kongruen dengan B modulo C” berarti


A dan B memiliki sisa yang sama jika dibagi dengan C.

Relasi “kongruensi modulo” adalah relasi ekuivalensi.


Relasi “kongruensi modulo” membagi bilangan bulat menjadi kelas-kelas (partisi-
partisi) dari bilangan-bilangan bulat x yang memiliki nilai x mod C yang sama.

Pernyataan A ≡ B (mod C) yang dibaca “A kongruen dengan B modulo C”


berarti A dan B berada dalam partisi yang sama.
atau C | A-B
atau C membagi A-B
atau C adalah faktor dari A-B
B mod C berarti sisa pembagian jika B dibagi dengan C.
Relasi Kongruensi Relasi kongruensi modulo membagi bilangan bulat menjadi kelas-kelas (partisi)
Modulo: A ≡ B (mod C) yang dibaca “A kongruen dengan B modulo C”
berarti A dan B berada dalam partisi yang sama.
Contoh atau C | A-B
atau C membagi A-B
atau C adalah faktor dari A-B
atau A dan B memiliki sisa yang sama jika dibagi dengan C.

Misalkan R adalah relasi kongruensi modulo 3 pada bilangan bulat.


Untuk sebarang bilangan bulat a, maka aRa.
Jadi R adalah relasi yang refleksif.
Untuk sebarang bilangan bulat a dan b, jika aRb, maka bRa.
(Jika a memiliki sisa yang sama dengan b bila dibagi 3,
maka b memiliki sisa yang sama dengan a bila dibagi 3)
Jadi R simetris.
Untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c,
jika aRb dan bRc maka aRc.
Jadi R transitif.
R adalah relasi ekuivalensi.
B mod C berarti sisa pembagian jika B dibagi dengan C.
Relasi kongruensi modulo membagi bilangan bulat menjadi kelas-kelas (partisi)
Relasi Kongruensi A ≡ B (mod C) yang dibaca “A kongruen dengan B modulo C”
Modulo: berarti A dan B berada dalam partisi yang sama.
atau C | A-B
Contoh atau C membagi A-B
atau C adalah faktor dari A-B
atau A dan B memiliki sisa yang sama jika dibagi dengan C.
Misalkan R adalah relasi kongruensi modulo 3 pada bilangan bulat. R = {…, (-3,-3), (-3,0),
Carilah kelas-kelas eqkuivalensi R. (0,-3), (0,0) (0,3),
-3 mod 3 = 0 0 mod 3 = 0 3 mod 3 = 0 6 mod 3 = 0 (0,-3),(3,0), (-3,3),
(3,3), …}
-2 mod 3 = 1 1 mod 3 = 1 4 mod 3 = 1 7 mod 3 = 1 dst
-1 mod 3 = 2 2 mod 3 = 2 5 mod 3 = 2 8 mod 3 = 2
Jadi -3 ≡ 0 (mod 3) 3 ≡ 0 (mod 3) 6 ≡ 0 (mod 3) 0 ≡ 3 (mod 3) 3 ≡ 6 (mod 3) dst
Relasi kongruensi modulo 3 pada bilangan bulat membagi himpunan bilangan bulat menjadi 3
kelas, yaitu:
{…,-3,0,3,6,…} yang merupakan himpunan semua bilangan bulat yang habis dibagi 3,
{…,-2,1,4,7,…} yang merupakan himpunan semua bilangan bulat yang bersisa 1 jika dibagi 3, dan
{…,-1,2,5,8,…} yang merupakan himpunan semua bilangan bulat yang bersisa 2 jika dibagi 3.
B mod C berarti sisa pembagian jika B dibagi dengan C.
Relasi Kongruensi Relasi kongruensi modulo membagi bilangan bulat menjadi kelas-kelas (partisi)
Modulo: A ≡ B (mod C) yang dibaca “A kongruen dengan B modulo C”
berarti A dan B berada dalam partisi yang sama.
Contoh atau C | A-B
atau C membagi A-B
atau C adalah faktor dari A-B
atau A dan B memiliki sisa yang sama jika dibagi dengan C.

Digraph untuk relasi kongruensi modulo 3 pada {-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5}:

Matrix untuk relasi kongruensi modulo 3 pada {-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5}:


Homework
1. Misalkan R adalah relasi kongruensi modulo 4 pada himpunan
{-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,6,7}
a. Cari kelas-kelas ekuivalensi R.
b. Tentukan R dalam bentuk directed graph.
c. Tentukan R dalam bentuk matriks.
Tutupan transitif (Transitive Closure)
Tutupan transitif sebuah relasi biner R pada himpunan A (R+)
adalah relasi terkecil pada A yang mengandung
R dan
semua transitifnya.
Jika R transitif, maka R+ = R.
R+ didapat dengan menambahkan semua relasi transitif dari relasi R mula-mula.
Tutupan transitif dari relasi R adalah gabungan dari semua Rk, di mana k≥1.

R+ = R ∪ R2 ∪ R3 ∪ …

R+ = k∪
=1
Rk
Tutupan transitif refleksif

Tutupan transitif refleksif dari relasi R


adalah gabungan dari semua Rk, di mana k≥1.

R* = R+ ∪ {(a,a)| a ∈ A}
Relasi Partial Order
Misalkan R adalah relasi biner pada himpunan A.
(R ⊆ AxA)
R adalah relasi Partial Order jika dan hanya jika R refleksif, antisimetris, dan transitif.

Himpunan (A,R) disebut Partially Ordered Set (Poset).

Notasi dipakai untuk menyatakan Relasi Partial Order.


Jadi (A, ) adalah sebuah poset.

Relasi Partial Order membagi anggota-anggota himpunan A menjadi tingkatan-


tingkatan.
Relasi Partial Order
Misalkan R adalah sebuah relasi partial order.

R disebut relasi Strong Partial Order jika R irrefleksif, asimetris, dan transitif.
(Strict Order)
(R ⊆ AxA)
Relasi Strong Partial Order R adalah relasi Strong Partial Order jika dan hanya jika
R irrefleksif, asimetris, dan transitif.
(Strict Order) (A,R) disebut poset.

Contoh 1:
(M, “prasyarat” ) adalah sebua poset di mana M adalah set mata kuliah prodi TI,
dan relasi a prasyarat b berarti “a adalah prasyarat pengambilan b”.
- Ambil sebarang mata kuliah z. Maka z bukan prasyarat z.
Jadi “prasyarat” adalah relasi yang irrefleksif.
- Jika x,y sebarang mata kuliah di mana x prasyarat y, maka y bukan prasyarat x
asimetris.
- Jika x,y,z sebarang mata kuliah sedemikian sehingga x syarat y, dan y syarat z,
maka x syarat z.
Jadi “prasyarat” adalah relasi yang transitif.
Jadi “prasyarat”adalah Relasi Strong Partial Order
dan (M,”prasyarat”) adalah sebuah poset.
(R ⊆ AxA)
Relasi Strong Partial Order R adalah relasi Strong Partial Order jika dan hanya jika
R irrefleksif, asimetris, dan transitif.
(Strict Order) (A,R) disebut poset.

Contoh 2:
Misalkan ada relasi < pada himpunan A = {1,2,3,4}.
Relasi Partial Order membagi anggota-anggota himpunan A
menjadi tingkatan-tingkatan.
Relasi Partial Order
A = {a,b,c} dan P(A) adalah himpunan kuasa dari A.
P(A)= {∅,{a},{b},{c},{a,b},{a,c},{b,c},{a,b,c}}
Relasi ⊆ pada P(A) dapat digambarkan dengan digraph.
{a,b,c} •

{a,c}
• • •
{a,b} {b,c}

• • {b} •
{a} {c}

• ∅
Diagram Hasse

Diagram Hasse adalah diagram yang lebih sederhana dan mudah dilihat untuk
menggambarkan partial order.
Mengubah digraph sebuah relasi partial order menjadi diagram Hasse:
1. Hapus loop pada tiap titik.
2. Hapus panah jika keberadaannya dapat diimpikasikan dengan sifat transitif.
3. Hapus panah.
Diagram Hasse adalah diagram yang lebih sederhana dan mudah dilihat untuk
menggambarkan partial order.
Mengubah digraph sebuah relasi partial order menjadi diagram Hasse:
1. Hapus loop pada tiap titik.
2. Hapus panah jika keberadaannya dapat diimpikasikan dengan sifat transitif.
3. Hapus panah.
{a,b,c} •

{a,c}
• • •
{a,b} {b,c}

• • {b} •
{a} {c}

• ∅
Diagram Hasse adalah diagram yang lebih sederhana dan mudah dilihat untuk
menggambarkan partial order.
Mengubah digraph sebuah relasi partial order menjadi diagram Hasse:
1. Hapus loop pada tiap titik.
2. Hapus panah jika keberadaannya dapat diimpikasikan dengan sifat transitif.
3. Hapus panah.
{a,b,c} •

{a,c}
• • •
{a,b} {b,c}

• • {b} •
{a} {c}

• ∅
Last Homework
1. Misalkan (A, |) adalah sebuah poset, dimana
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, 60}
dan relasi | = {(a, b) | a adalah pembagi b, atau a faktor dari b}
a. Gambarkan digraph untuk (A,|)
b. Gambarkan diagram Hasse untuk (A,|)
Last Homework
2. Misalkan A = {1,2,3,4,5} dan
relasi R pada A =
{(1,1),(1,2),(1,3),(2,2),(2,4),(3,3),(3,4),(4,4),(4,5),(5,5)}
a. Carilah Tutupan transitif R.
b. Apakah R relasi Partial Order? Jelaskan.
Jika 2 elemen dalam poset berelasi,
maka elemen-elemen tsb dikatakan comparable (dapat dibandingkan).
Jika 2 elemen dalam poset tidak berelasi,
maka elemen-elemen tsb dikatakan non-comparable (tidak dapat dibandingkan).
{a,b,c} •

{a} dan {b} tidak memiliki relasi,


jadi {a) dan {b} non-comparable.
{a,c} {a} dan {a,b,c} memiliki relasi,
• • •
{a,b} {b,c} jadi {a) dan {a,b,c} comparable.

• • {b} •
{a} {c}

• ∅
Total Order

Misalkan (A, ) adalah poset.


Jika semua elemen dalam A dapat dibandingkan (comparable),
maka relasi ini disebut relasi Total Order.

Contoh: ({1,2,3,4},≤)
• 4

Catatan: Diagram Hasse relasi Total Order •


3
berupa garis.
• 2


1
Beberapa definisi

Misalkan (A, ) adalah poset.


1. Elemen a∈A disebut Elemen Maksimal (Maximal Element) jika dan hanya jika a lebih
besar atau sama dengan semua elemen lain yang comparable dengan a.
a∈A adalah Elemen Maksimal ≡ (∀b∈A) b a) atau a dan b noncomparable.
Dalam diagram Hasse a berada pada tingkat teratas.

2. Jika hanya ada satu Elemen Maksimal a∈A , maka a disebut Elemen Terbesar
(Greatest Element).
a∈A adalah Elemen Maksimal ≡ (∀b∈A) b a)
Beberapa definisi (A, ) adalah poset.

3. Elemen a∈A disebut Elemen Minimal (Minimal Element) jika dan hanya jika a lebih
kecil atau sama dengan semua elemen lain yang comparable dengan a.
a∈A adalah Elemen Minimal ≡ (∀b∈A) a b) atau a dan b noncomparable.
Dalam diagram Hasse a berada pada tingkat terbawah.

4. Jika hanya ada satu Elemen Minimal a∈A , maka a disebut Elemen Terkecil (Least
Element).
a∈A adalah Elemen Terkecil ≡ (∀b∈A) a b)
Contoh

Elemen Maksimal
j ,k j dan k noncomparable
j • • k

Elemen Terbesar

h • • i tidak ada

Elemen Minimal
f • • g a ,b,e
Elemen Terkecil
• • • •
b c d e tidak ada


a,b, dan e noncomparable
a
Beberapa definisi (A, ) adalah poset.

5. Jika a,b∈A adalah elemen anggota poset (A, ),


maka elemen c ∈A disebut batas atas (Upper Bound) dari a dan b
jika dan hanya jika a c dan b c.

6. Elemen c∈A disebut batas atas terkecil (Least Upper Bound = LUB) dari a dan b
jika dan hanya jika:
- c adalah batas atas a dan b
- Jika d adalah batas atas a dan b yang lain, maka c d.
Beberapa definisi (A, ) adalah poset.

7. Jika a,b∈A adalah elemen anggota poset (A, ),


maka elemen c ∈A disebut batas bawah (Lower Bound) dari a dan b
jika dan hanya jika c a dan c b.

8. Elemen c∈A disebut batas bawah terbesar (Greatest Lower Bound = GLB) dari a dan b
jika dan hanya jika:
- c adalah batas bawah a dan b
- Jika d adalah batas bawah a dan b yang lain, maka d c.
Contoh

Batas atas (Upper Bound) f dan g


h,i ,j,k
j • • k
LUB f dan g
karena h dan i noncomparable
h • • i tidak ada,
Batas bawah (Lower Bound) f dan g
adalah a.
f • • g b bukan batas bawah f dan g,
karena b g.
c,d,e juga bukan batas bawah
• • • •
b c d e f dan g.

a GLB dari f dan g adalah a.
Lattice
Sebuah poset (A, ) adalah sebuah lattice jika semua pasangan
elemen memiliki satu LUB* dan satu GLB**.

* join
** meet
m

• 120

Graph adalah lattice, karena ada LUB {0,1,2}


untuk setiap pasangan titik, dan GLB ∅ untuk
setiap pasangan titik.

Graph bukan lattice, karena tidak ada LUB mau pun


GLB Graph adalah lattice, karena ada LUB 60 untuk setiap
pasangan titik, dan GLB 1 untuk setiap pasangan titik.
Graph bukan lattice, karena walau pun ada LUB m, Graph adalah lattice, karena ada LUB 60 untuk setiap
namun tidak ada GLB. pasangan titik, dan GLB 1 untuk setiap pasangan titik.
Homework
2. Relasi R pada himpunan {1,2,3} dinyatakan dengan matriks di bawah ini:
1 1 0
R= 0 1 1
1 0 1

a. Tuliskan matriks yang menyatakan relasi R2.


b. Tuliskan matriks yang menggambarkan tutupan transitifnya.
Homework
3. Misalkan A = {a,b,c,d}
dan
(P(A),⊆) adalah poset.
a. Gambarkan diagram Hasse untuk poset ini.
b. Berikan contoh pasangan yang noncomparable.
c. Tentukan elemen maksimal. Tentukan elemen terbesar (jika ada).
d. Tentukan elemen minimal. Tentukan elemen terkecil (jika ada).
e. Tentukan batas atas dan LUB {a} dan {b,c}.
f. Tentukan batas bawah dan GLB {a,b} dan{c,d}.
g. Apakah (P(A),⊆) sebuah lattice?
Fungsi
Fungsi adalah relasi dengan syarat khusus.

Cartesian
Fungsi product

Relasi
Fungsi
Fungsi f dari himpunan X ke himpunan Y (ditulis f:X→Y)
adalah relasi dari X ke Y dengan syarat, bahwa
setiap elemen x∈X mempunyai kawan yang tunggal di Y.
X adalah Domain f dan
Y disebut Kodomain f.
Kawan dari x∈X ditulis f(x) dan dibaca “harga fungsi f di x.”
Himpunan semua harga fungsi f disebut Range atau Image.
f
X Y
Range Image
x1 • • y1
(daerah hasil)
x2 • • y2 f adalah fungsi dari X ke Y
x3 • • y3 jika dan hanya jika
(∀x∈X) (∃! y∈Y) f(x)=y
x4 • • y4
∃! berarti “terdapat dengan tunggal”
Domain Kodomain (ada satu).
(daerah asal) (daerah kawan)
X f Y


y1 
x1 •

• y2
x2 •
• y3
x3 • • y4
Fungsi Injektif (One to One)

f adalah fungsi Injektif (One to One) jika dan hanya jika


setiap anggota Y paling banyak mempunyai satu kawan di X.
f:X→Y adalah fungsi Injektif jika dan hanya jika
(∀x1,x2 ∈X) x1≠x2 ⇒ f(x1) ≠f(x2) (p ⇒ q) ≡ ¬p ∨ q

Ingkarannya adalah f:X→Y BUKAN fungsi Injektif jika dan hanya jika
(∃x1,x2 ∈X) f(x1) = f(x2) ∧ x1≠x2
(tetapi)
Non Surjektif

f Y
X
x1 • • y1
Injektif
x2 • • y2
y3
x3 •

• y4
Fungsi Surjektif (Onto)

f adalah fungsi Surjektif (Onto) jika dan hanya jika


setiap anggota Y mempunyai kawan di X. Kawan boleh lebih dari satu.
f:X→Y adalah fungsi Surjektif jika dan hanya jika
(∀y∈Y) (∃x∈X) f(x) = y

Ingkarannya adalah f:X→Y BUKAN fungsi Surjektif jika dan hanya jika
(∃y ∈Y) (∀x∈X) f(x) ≠ y
Surjektif

f
X Y
x1• • 1 y
Non
x2 • • y2
Injektif x3 • •
y3
x4 •
Fungsi Bijektif

f adalah fungsi Bijektif jika f Injektif dan Surjektif.


X f Y

x1 • • y1
x2 • • y2
x3 • • y3
x4 • • y4

Bijektif Hanya Injektif

Y
X •





Hanya Surjektif
Prinsip Kandang Merpati
(Pigeon Hole Principle)
Jika ada n ekor merpati terbang ke m buah kandang
dan n > m,
maka pasti ada paling sedikit satu buah kandang yang ditempati 2 merpati
atau lebih.

Jika X adalah himpunan dengan n anggota dan Y adalah himpunan dengan m


anggota dan n>m, maka
fungsi f:X→Y tidak mungkin injektif.

(kasus paling terdistribusi rata, kasus paling tidak terdistribusi rata)


Prinsip Kandang Merpati
(Pigeon Hole Principle)
Contoh

Dalam himpunan yang terdiri dari 13 orang mahasiswa, pasti ada 2


orang atau lebih yang lahir pada bulan yang sama.

Misalkan M adalah himpunan mahasiswa yang terdiri dari 13 anggota.


B adalah himpunan bulan Januari – Desember.
Fungsi “lahir pada”: M → B tidak mungkin injektif (one to one).
Homework
4. Misalkan X= {1,2,3} dan Y= {s,t,u,v}.
Fungsi f didefinisikan seperti pada gambar ini.
a. Tentukan domain dan kodomain f.
b. Carilah f(1), f(2), dan f(3).
c. Apakah range f?
Homework
5. Misalkan X= {a,b,c,d} dan Y= {x,y,z}.
Fungsi f didefinisikan seperti pada gambar ini.
a. Apakah f injektif?
b. Apakah f surjektif?
c. Apakah f bijektif?

Anda mungkin juga menyukai