Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KAJIAN MATERI MATEMATIKA SMA 2

“VEKTOR”

DosenPengampu:Wikan Budi Utami,M.pd

Di SusunOleh :

ULY MAZIYATI (1713500115)

DEVI NOVIYATI (1713500109)

PMTK 5A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL


PEMBAHASAN

A. Pengertian Vektor
Vektor adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. Seperti gaya,
kecepatan, percepatan, perpindahan, momen gaya dan momentum. Secara
geometris, vektor adalah suatu ruas garis berarah.

Vektor digambarkan sebagai diagram panah seperti berikut:


B

𝑣⃗

A
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ diwakili oleh vektor 𝑣⃗
Dibaca vektor 𝐴𝐵

B. Vektor Posisi
Vektor Posisi adalah vektor yang titik pangkalnya di (0,0)
y

𝑎⃗

𝑎⃗ adalah vektor posisi ⃗⃗⃗⃗⃗⃗


𝑂𝐴
𝑥
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Jika A (x, y, z) maka 𝑎⃗ = 𝑂𝐴 = (𝑦)
𝑧
C. Panjang Vektor
 Dalam R2, jika 𝑎⃗ = (𝑎𝑥 , 𝑎𝑦 ) , panjang vektor 𝑎⃗ ditulis sebagai |𝑎⃗| atau
|𝑎|, yaitu jarak titik O ke titik yang berkoordinat (𝑎𝑥 , 𝑎𝑦 ). panjang vektor
𝑎⃗ adalah
|𝑎⃗| = √𝑎𝑥 2 + 𝑎𝑦 2
Jika A (𝑥1 , 𝑦1 ) dan B (𝑥2 , 𝑦2 ) maka unsur-unsur vektor AB adalah
𝑥2 − 𝑥1
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = (𝑦 − 𝑦 )
2 1

Panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝐵 adalah
|𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2

 Dalam R3, jika 𝑎⃗ = (𝑎𝑥 , 𝑎𝑦 , 𝑎𝑧 ) , panjang vektor 𝑎⃗ ditulis sebagai |𝑎⃗| atau
|𝑎|, yaitu jarak titik O ke titik yang berkoordinat (𝑎𝑥 , 𝑎𝑦 , 𝑎𝑧 ). Panjang
vektor 𝑎⃗ adalah
|𝑎⃗| = √𝑎𝑥 2 + 𝑎𝑦 2 + 𝑎𝑧 2

Jika A (𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) dan B (𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2) maka unsur-unsur vektor AB adalah


𝑥2 − 𝑥1
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = (𝑦2 − 𝑦1 )
𝑧2 − 𝑧1

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ adalah
Panjang vektor 𝐴𝐵
|𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2 + (𝑧2 − 𝑧1 )2

D. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor yang panjangnya satu satuan.
z
3
Perhatikan suatu susunan koordinat yang tegak lurus di R
Vektor satuan pada sumbu x adalah 𝑖⃗
Vektor satuan pada sumbu y adalah 𝑗⃗ ⃗⃗
𝑘
⃗⃗
Vektor satuan pada sumbu z adalah 𝑘
y
𝑖⃗ 𝑗⃗

x
𝑥
Jika vektor a = (𝑦), maka vektor satuan dari a dirumuskan dengan
𝑧
𝑎 1 𝑥
𝑒̂ = = (𝑦 )
|𝑎| √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 𝑧
Vektor-vektor satuan 𝑖̂, 𝑗̂, dan 𝑘̂ dapat dinyatakan dengan vektor kolom, yaitu
1 0 0
𝑖̂ = (0), 𝑗̂ = (1), dan 𝑘̂ = (0)
0 0 1
Contoh 1
Diketahui vektor a dan b di R2. Jika |𝑎| = 5 , |𝑏| = 7 dan |𝑎 + 𝑏| = √105,
tentukan |𝑎 − 𝑏|.
Penyelesaian:
 |𝑎| = 5 didapat √𝑎1 2 + 𝑎2 2 = 5 ⟹ 𝑎1 2 + 𝑎2 2 = 25 ... ( persamaan 1 )

 |𝑏| = 5 didapat √𝑏1 2 + 𝑏2 2 = 7 ⟹ 𝑏1 2 + 𝑏2 2 = 49 ... ( persamaan 2 )

 |𝑎 + 𝑏| = √105 didapat √(𝑎1 + 𝑏1 )2 + (𝑎2 + 𝑏2 )2 = √105


Sehingga diperoleh
(𝑎1 + 𝑏1 )2 + (𝑎2 + 𝑏2 )2 = 105
(𝑎1 2 + 2𝑎1 𝑏1 + 𝑏1 2 ) + (𝑎2 2 + 2𝑎2 𝑏2 + 𝑏2 2 ) = 105
𝑎1 2 + 𝑎2 2 + 𝑏1 2 + 𝑏2 2 + 2𝑎1 𝑏1 + 2𝑎2 𝑏2 = 105 ... ( persamaan 3 )
 Substitusi persamaan 1 dan 2 ke persamaan 3
𝑎1 2 + 𝑎2 2 + 𝑏1 2 + 𝑏2 2 + 2𝑎1 𝑏1 + 2𝑎2 𝑏2 = 105
25 + 49 + 2𝑎1 𝑏1 + 2𝑎2 𝑏2 = 105
2𝑎1 𝑏1 + 2𝑎2 𝑏2 = 31 ... ( persamaan 4 )

 |𝑎 − 𝑏| = √(𝑎1 − 𝑏1 )2 + (𝑎2 − 𝑏2 )2

= √(𝑎12 − 2𝑎1 𝑏1 + 𝑏1 2 ) + (𝑎2 2 − 2𝑎2 𝑏2 + 𝑏2 2 )

= √𝑎1 2 + 𝑎2 2 + 𝑏1 2 + 𝑏2 2 − (2𝑎1 𝑏1 + 2𝑎2 𝑏2 ) ... ( persamaan 5 )


 Substitusi persamaan 1, 2, dan 4 ke persamaan 5

|𝑎 − 𝑏| = √𝑎1 2 + 𝑎2 2 + 𝑏1 2 + 𝑏2 2 − (2𝑎1 𝑏1 + 2𝑎2 𝑏2 )

= √25 + 49 − 31
= √43
Jadi, |𝑎 − 𝑏| = √43

E. Operasi pada Vektor


1. Penjumlahan vektor
a. Secara segitiga
a + b = a+b b

a
b. Secara jajaran genjang
a + b = b a+b

a
c. Secara aljabar
𝑎1 𝑏1
⃗⃗
𝑎⃗ + 𝑏 = (𝑎2 ) + (𝑏2 )
𝑎3 𝑏3

2. Pengurangan vektor
𝑎1 𝑏1
⃗⃗
𝑎⃗ − 𝑏 = (𝑎2 ) − (𝑏2 )
𝑎3 𝑏3

3. Perkalian vektor dengan skalar


𝑎1 𝑘𝑎1
𝑎
𝑘𝑎⃗ = 𝑘 ( 2 ) = (𝑘𝑎2 )
𝑎3 𝑘𝑎3

4. Sifat operasi penjumlahan vektor


Jika 𝑎⃗, 𝑏⃗⃗, dan 𝑐⃗ vektor-vektor di R2 atau R3, maka :
a) 𝑎⃗ + 𝑏⃗⃗ = 𝑏⃗⃗ + 𝑎⃗
b) 𝑎⃗ + (𝑏⃗⃗ + 𝑐⃗) = (𝑎⃗ + 𝑏⃗⃗) + 𝑐⃗
c) 𝑎⃗ + (−𝑎⃗) = 0
d) 𝑎⃗ + 0 = 0 + 𝑎⃗ = 𝑎⃗

5. Sifat operasi perkalian vektor dengan skalar


Jika 𝑎⃗, 𝑏⃗⃗, dan 𝑐⃗ vektor-vektor di R2 atau R3 dan skalar tak nol, maka:
a) 𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ = 𝑏⃗⃗ ∙ 𝑎⃗
b) 𝑎⃗ ∙ (𝑏⃗⃗ + 𝑐⃗) = 𝑎⃗ ∙ 𝑏⃗⃗ + 𝑎⃗ ∙ 𝑐⃗
c) 𝑘(𝑎⃗ + 𝑏⃗⃗) = 𝑘𝑎⃗ + 𝑘𝑏⃗⃗
d) 𝑘1 (𝑘2 𝑎⃗) = (𝑘1 𝑘2 )𝑎⃗
F. Perbandingan Vektor
A
m
𝑎̂ P
𝑝̂ n

O 𝑏̂ B

Dalam gmbar di atas, titik P membagi garis AB dalam perbandingan m : n.

Misalkan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑏⃗⃗, dan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗


𝑂𝐴 = 𝑎⃗, 𝑂𝐵 𝑂𝑃 = 𝑝⃗

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ dan 𝐴𝐵
Maka 𝐴𝑃 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ dinyatakan dalam vektor posisi, yaitu

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑂𝑃
𝐴𝑃 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ − 𝑂𝐴
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑝⃗ − 𝑎⃗

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑂𝐵
𝐴𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑏⃗⃗ − 𝑎⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ − 𝑂𝐴
𝑚
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵
𝑚+𝑛

𝑚
𝑝⃗ − 𝑎⃗ = (𝑏⃗⃗ − 𝑎⃗)
𝑚+𝑛
𝑚 𝑚
𝑝⃗ = 𝑏⃗⃗ − 𝑎⃗ + 𝑎⃗
𝑚+𝑛 𝑚+𝑛

𝑚𝑏⃗⃗ − 𝑚𝑎⃗ + 𝑚𝑎⃗ + 𝑛𝑎⃗


𝑝⃗ =
𝑚+𝑛

𝑛𝑎⃗ + 𝑚𝑏⃗⃗
∴ 𝑝⃗ =
𝑚+𝑛
Dalam perbandingan m : n terdapat dua kasus yaitu:

1. Titik P membagi AB di dalam


m n

AP : PB = m : n

A P B

2. Titik P membagi AB di luar


m
AP : PB = m : (-n)
A P B
n
Contoh 2

Tentukanlah koordinat suatu titik pada garis A(2, 3, 4) dan B(6, 7, 8) didalam dan
diluar dengan perbandingan 1 : 3.

Penyelesaian:

Misalkan titik tersebut adalah titik P.

 Untuk titik P membagi AB di dalam dengan perbandingan 1 : 3 berlaku


AP : PB = 1 : 3.
Koordinat titik P dapat ditentukan dengan cara
𝑛𝑎1 +𝑚𝑏1 𝑛𝑎2 +𝑚𝑏2 𝑛𝑎3 +𝑚𝑏3 3∙2+1∙6 3∙3+1∙7 3∙4+1∙8
P( , , )= P( , , )
𝑚+𝑛 𝑚+𝑛 𝑚+𝑛 1+3 1+3 1+3
6+6 9+7 12+8
= P( , , )
4 4 4
12 16 20
= P( 4 , , 4)
4
= P(3, 4, 5)

 Untuk titik P membagi AB di dalam dengan perbandingan 1 : 3 berlaku


AP : PB = 1 : 3.
Koordinat titik P dapat ditentukan dengan cara
𝑛𝑎1 +𝑚𝑏1 𝑛𝑎2 +𝑚𝑏2 𝑛𝑎3 +𝑚𝑏3 (−3)∙2+1∙6 (−3)∙3+1∙7 (−3)∙4+1∙8
P( , , )= P( , , )
𝑚+𝑛 𝑚+𝑛 𝑚+𝑛 1+(−3) 1+(−3) 1+(−3)
(−6)+6 (−9)+7 (−12)+8
= P( , , )
−2 −2 −2
0 −2 −4
= P(−2 , −2 , −2)
= P(0, 1, 2)

G. Perkalian Skalar Dua Vektor


B

𝞪
O A
Jika a dan b adalah vektor-vektor tak nol dan 𝞪 adalah sudut diantara vektor a dan
vektor b, maka perkalian skalar vektor a dan vektor b didefinisikan oleh
𝑎 ∙ 𝑏 = |𝑎||𝑏| cos 𝛼
H. Sudut antara Dua Vektor
Dalam pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa:
𝑎 ∙ 𝑏 = |𝑎||𝑏| cos 𝛼
𝑎 ∙ 𝑏 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
Dengan 𝞪 adalah sudut diantara vektor a dan b
Dan 𝑎 ∙ 𝑏 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
Maka :
|𝑎||𝑏| cos 𝛼 = 𝑎 ∙ 𝑏

𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
cos 𝛼 =
|𝑎||𝑏|

𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
cos 𝛼 =
√(𝑎1 2 + 𝑎2 2 + 𝑎3 2 )(𝑏1 2 + 𝑏2 2 + 𝑏3 2 )

I. Proyeksi Orthogonal suatu vektor pada vektor lain


a) Panjang proyeksi orthogonal vektor 𝑎⃗ pada 𝑏⃗⃗ A
⃗⃗
𝑎⃗⃗ 𝑏
|𝑐⃗| = a
|𝑏|

c
b) Proyeksi vektor orthogonal vektor 𝑎⃗ pada 𝑏⃗⃗ O C B
⃗⃗
𝑎⃗⃗ 𝑏
𝑐⃗ = (|𝑏|2 ) 𝑏 2 b

Contoh 3
Diketahui vektor a = (2, 3, 4) dan b = (6, 7, 8). Tentukanlah:
a. besar sudut yang dibentuk oleh vektor a dan vektor b
b. panjang proyeksi vektor a pada vektor b
c. proyeksi vektor a pada vektor b
penyelesaian :
a. untuk menentukan besar sudut yang dibentuk oleh vektor a dan vektor b,
maka terlebih dahulu menentukan 𝑎 ∙ 𝑏, |𝑎|, 𝑑𝑎𝑛 |𝑏|
 𝑎 ∙ 𝑏 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
= 2∙3+3∙7+4∙8
= 6 + 21 + 32
= 59
 |𝑎| = √22 + 32 + 42
= √4 + 9 + 16
= √29

Anda mungkin juga menyukai