Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL JURNAL REVIEW

TEORI HIMPUNAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

MATA KULIAH : MATEMATIKA DISKRIT


DOSEN PENGAMPU : ELLA ANDHANY, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I

FEBRI HENTIANI HARAHAP (0305182072)


KHOIRINISA LUBIS (0305213072)
SELFI ASRURI (0305213097)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami sampaikan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan “ Critical Jurnal Review (CJR)“ yang
berjudulTeori Himpunan Pendidikan Matematika .

Critical Jurnal Review ini dibuat atas tugas kelompok dari Dosen Mata Kuliah
Matematika Diskrit , disamping itu juga ditujukan sebagai media pembelajaran penulis dalam
melengkapi kegiatan perkuliahan. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Ella Andhany, M.Pd yang telah mempercayakan tugas Critical Jurnal Review ini
kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Jurnal Review ini masih sangat jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik ataupun saran serta
bimbingan dari para Dosen maupun rekan Mahasiswa demi penyempurnaan Critical Jurnal
Review di masa-masa yang akan datang, semoga Critical Jurnal Review (CJR) ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca maupun rekan-rekan Mahasiswa semuanya.

Medan, 05 Maret
2023

Kelompok I
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. erkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat
C. baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat
D. dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca.
E. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas
suatu
F. jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada
G. dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, inerpretasi dan
analisis)
H. mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut
bisa
I. merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan
J. yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu.
Selain itu
K. mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi
L. pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses
kreatif
M. kepenulisan lainnya.
N. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak
membaca
O. keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat
mengetahui
P. kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis
Q. lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik
dan saran
R. terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.
S. Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat
T. baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat
U. dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca.
V. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas
suatu
W. jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada
X. dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, inerpretasi dan
analisis)
Y. mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut
bisa
Z. merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan
AA. yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Selain itu
BB. mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi
CC. pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi
proses kreatif
DD. kepenulisan lainnya.
EE. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak
membaca
FF. keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat
mengetahui
GG. kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis
HH. lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa
kritik dan saran
II. terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.
JJ. Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat
KK. baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara
yang dapat
LL.dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca.
MM. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan
mengulas suatu
NN. jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu
jurnal. Pada
OO. dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, inerpretasi dan
analisis)
PP. mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut
bisa
QQ. merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan
RR. yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Selain itu
SS. mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi
TT.pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses
kreatif
UU. kepenulisan lainnya.
VV. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik
tidak membaca
WW. keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat
mengetahui
XX. kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis
YY. lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa
kritik dan saran
ZZ.terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.
AAA. Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat
BBB. baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara
yang dapat
CCC. dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca.
DDD. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan
mengulas suatu
EEE. jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu
jurnal. Pada
FFF. dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, inerpretasi dan
analisis)
GGG. mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal
tersebut bisa
HHH. merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan
III. yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu.
Selain itu
JJJ.mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi
KKK. pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi
proses kreatif
LLL. kepenulisan lainnya.
MMM. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik
tidak membaca
NNN. keseluruhan jurnal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat
mengetahui
OOO. kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis
PPP. lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa
kritik dan saran
QQQ. terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya
minat baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jumal merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca.
Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal Pada
dasamya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, inerpretasi dan
analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal
tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian
tertentu Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam
menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi
masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya.
Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca
keseluruhan jumal tersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat
mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya serta dapat meniberikan masukan kepada penulis jurnal berupa
kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.

B. Adapun Tujuan CJR

1. Memenuhi salah satu tugas wajib yang diberikan Dosen Pengampu pada mata kuliah

Matematika Diskrit

2. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai identitas jurnal, ringkasan Jurnal,

Kelebihan dan kelemahan Jurnal baik dari segi sistematika penulis maupun panduan

keseluruhan isi Jurnal serta implikasinya dari berbagai aspek

3. Menambah wawasan para pengkritik karena didalam jurnal disajikan masalah serta

solisi yang akan menambah ilmu pengetahuan .

C. Manfaat CJR

1. sebagai mahasiswa yang bergerak dalam dunia pendidikan, jurnal-jurnal ini perlu
untuk

dikritik sebab dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa/i dalam membuat laporan

penelitian ysng bsik dan benar

2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i dan teori dan aplikasi hasil gagasan dan
penelitian sehinhga dengan pengetahuan tersebut dapat menjadi inspirasi baaru bagi

mahasiswa sebagai calon guru dalam Menyusun dan mendesain pembelajaran yang

efektif. Meningkatkan hasil Analisa setiap jurnal yang akan dikritik.

BAB II

IDENTITAS JURNAL

A. Identitas Jurnal Utama


Judul Artikel : Pengembangan Bahan Ajar Bernuansa Islami Matematika MTS
pada Materi Himpunan
Jurnal : Pendidikan Matematika
Edisi Terbit : 2022
Pengarang :Mar’atul Qiftiah dkk
Penerbit : Prosiding
Kota Terbit : Lampung
Nomor ISSN : p-ISSN : 2579-941X, e-ISSN : 2579-9444
Tanggal : 01 Maret 2023

B. Identitas Jurnal Pembanding I


Judul Artikel : Profil Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Himpunan
Ditinjau Dari Self Efficacy
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Matematika
Edisi Terbit : 2022
Pengarang : Putri Ayu Loviasari dan Helti Lygja Mampouw
Penerbit : Mosharafa
Kota Terbit : Jawa Tengah
Nomor ISSN : p-ISSN : 2086-4280, e-ISSN : 2527-8827
Tanggal : 01 Maret 2023

C. Identitas Jurnal Pembanding II


Judul Artikel : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Filsafat
pada Materi Himpunan Kelas VII
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Matematika
Tahun Terbit : 2022
Pengarang : Mela Dwi Istiqomah, Somakim
Penerbit : Teorema (Teori dan Riset Matematika)
Kota Terbit : Palembang
Nomor ISSN : p-ISSN 2541-0660, e-ISSN 2597-7237
Tanggal : 01 Maret 2023
BAB III

RINGKASAN ISI JURNAL

A. Ringkasan Jurnal Utama

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1)


Mendeskripsikan proses pengembangan produk berupa
bahan ajar bernuansa Islami matematika MTs; dan (2)
Mengetahui karakter prototipe pengembangan bahan ajar
bernuansa Islami matematika MTs.
Latar Belakang Pendidik perlu untuk merancang perencanaan
pembelajaran, pemilihan pembelajaran yang bervariasi,
serta memakai media yang menarik. Sehingga, di dalam
proses kegiatan pembelajaran peserta didik akan memiliki
peran aktif dan dapat menciptakan suasana belajar
menyenangkan. Modul pembelajaran sebagian dari proses
pembelajaran matematika yang berguna untuk membantu
guru pada saat peserta didik diberikan pengetahuan. Hasil
pra penelitian yang dilakukan di MTs Miftahul ulum
Labuhan Dalam, Bandar Lampung mereka mengatakan
bahwa faktanya pelajaran matematika sulit dipahami. Hal
itu dapat dilihat dari hasil wawancara beberapa peserta
didik kelas VII. Hasil wawancara yang dilakukan
penelitian pada pendidik yang mengampu kelas VII MTs
Miftahul ulum Labuhan Dalam, Bandar Lampung bahwa
masih sangat kurang media pendukung pembelajaran.
berasaskan pengamatan di kelas khususnya kelas VII dan
wawancara dengan pendidik matematika diungkapkan
beberapa permasalahan yang dialami dalam pembelajaran
matematika sebagai berikut: 1) hasil belajar peserta didik di
sekolah tidak sepenuhnya baik, yang dibuktikan dengan
nilai rata-rata ulangan peserta didik terkhusus pada materi
segitiga masih banyak nilai di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yakni 70 dari sebagian materi matematika
lainnya yang dipelajari di kelas VII; 2) Pendidik sudah
mencoba memakai beberapa metode pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar dari membuat bahan ajar
sederhana agar mudah dalam memahami konsep tapi masih
jarang peserta didik memakainya terlihat dari stiap
pembelajaran peserta didik jarang membawanya dengan
alasan ketinggalan; 3) peserta didik kurang bersemangat
dan terlihat tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran
matematika. peneliti memberi angket pada peserta didik
guna mengetahui penyebab kurang dalamnya pemahaman
konsep matematika pada peserta didik kelas VII di MTs
Miftahul ulum Labuhan Dalam, Bandar Lampung yakni
memberikan angket kepada 25 peserta didik terkait dengan
sumber pembelajaran matematika Dapat dilihat dari
pertanyaan pertama didapatkan data yakni 60% atau
sebanyak 15 peserta didik tidak suka dengan pelajaran
matematika. Rasa tidak suka peserta didik bersumberkan
pada wawancara yang sudah dilaksanakan peneliti dengan
peserta didik maka simpulkan bahwa peserta didik masih
sulit untuk menguasai konsep matematika yang belum
tentu sehingga kerap lupa dan jenuh mendengarkan
pendidik menjelasan materi pelajaran. Berasaskan
penjabaran pada latar belakang masalah bahwa bahan ajar
pada Madrasah atau Sekolah Islam harus berbeda dari
sekolah pada umumnya yang mana bahan ajar itu
seharusnya memiliki ciri khas tersendiri yakni
dikembangkan dengan bernuansa islami agar tujuan
madrasah atau sekolah islam yang ingin mengantarkan
pesertadidiknya untuk berkepribadian islami tercapai.
Kajian Teori -Bahan ajar ialah sumber belajar yang dimaksudkan untuk
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam
memperoleh informasi mengenai pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan dalam belajar.
- Pengembangan bahan ajar matematika bernuansa islami
diharapkan dapat memberdayakan kreativitas belajar pesera
didik melalui pengembangan cover atau tampilan modul,
isi materi maupun soal-soal yang sudah dikembangkan,
nuansa islami pada modul diharapkan dapat mengarahkan
peserta didik untuk mengucap syukur atas ciptaan Allah
SWT yang beraneka ragam dan dapat Menyebutkan
beberapa macam kebesaran Allah SWT dapat mengarahkan
peserta didik untuk menjadi pribadi yang beriman,
bertaqwa dan berakhlaq mulia, serta peduli terhadap
lingkungan disekitarnya.

Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ialah jenis
penelitian penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Menurut Sugiyono (2019: 297) bahwa
Research and Development ialah metode penelitian yang
dihasilkan untuk menghasilkan produk. Penelitian ini ialah
penelitian pengembangan pendidikan yang bertuajuan
mengembangkan bahan ajar matematika bernuansa Islami
yang dipakai peserta didik MTs pada materi himpunan
kelas VII.
Subjek uji coba penelitian pengembangan ialah dosen UIN
Raden Intan Lampung, Guru mata pelajaran matematika
dan peserta didik kelas VII.1 dan VII.2 di MTs Miftahul
Ulum Labuhan Dalam, Bandar Lampung.
Hasil dan Pembahsan Penelitian ini dilakukan di MTs Miftahul ulum Labuhan
Dalam. Sasaran pada penelitian ini ialah siswa di MTs itu
sebagai sekolah ditunjang dengan sarana prasarana
pembelajaran yang baik namun belum dipakai potensi yang
ada untuk belajar. Hasil pengembangan pada penelitian ini
ialah menghasilkan produk berupa bahan ajar bernuansa
Islami matematika MTs, kelayakan bahan ajar bernuansa
Islami matematika MTs dan respon siswa terhadap
kemenarikan bahan ajar bernuansa Islami matematika
MTs. Pengembangan dalam penelitian ini memakai model
pengembangan ADDIE. Model ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation dan Evaluation).
Karakter prototipe pengembangan bahan ajar bernuansa
Islami matematika MTs meliputi: (a) Sesuai dengan
penerapan kurikulum 2013; (b) Berbasis kompetensi dasar
yang sesuai dengan permendikbud; (c) Gabungan dari
beberapa buku teks pelajaran sehingga memberikan ruang
literature yang komplek; (d) Didesain berdasarkan
indikator ketuntasan atau pencapaian kompetensi setiap sub
materi dalam materi pembelajaran; (e) Bentuk kegiatan
pembelajarannya berpusat pada siswa; (f) Memberi
kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu tindakan
agar lebih memahami konsep; (g) Desain dirancang dengan
menarik, dinamis dan mempermudah siswa bahwa
kompetensi yang sedang dipelajari dapat dikuasai dengan
mudah, sederhana dan bermakna; dan (i) Penampilan
menarik untuk menuntut kemandirian belajar siswa.
Kesimpulan Kesimpulan dari artikel ini dapar dipahami bahwa
Berasaskan hasil penelitian dan pengembangan, diperoleh:
(1) Dihasilkan produk bahan ajar bernuansa Islami
matematika MTs; dan (2) Berasaskan hasil validasi dosen,
guru dan siswa menyatakan bahwa produk dinyatakan
layak dan menarik. Berdasarkan kimpulan diatas, dapat
dikemukakan beberapa rekomendasi sebagi berikut: (1)
Siswa dan pendidik hendaknya memakai bahan ajar yang
dikaitkan kepada nuansa islam yang mampu memberikan
pemahaman mengenai peran pentingmateri terhadap
kondisi keislaman; dan (2) Bagi peneliti yang hendak
melanjutkan penelitian diharapkan dapat mengembangkan
konten bahan ajar bernuansa Islami matematika MTs ini
memakai berbagai desain menarik sehingga bisa dimiliki
oleh siswa dalam mengembangkan kemampuan serta bahan
pembelajaran dalam bentuk audio visual sehingga dapat
dilihat kapat saja

B. Ringkasan Jurnal Kedua

Abstrak Penelitian dilakukan karena fakta bahwa terdapat siswa


yang belum mampu memecahkan masalah pada materi
himpunan. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan
mendeskripsikan profil pemecahan masalah matematika
siswa SMP terhadap materi himpunan ditinjau dari self
efficacy.
Latar Belakang Di Indonesia, telah tercantum dalam Permendikbud No. 21
Tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah yang menyatakan bahwa pada pembelajaran
matematika siswa diharapkan mampu menunjukkan sikap
logis, kritis, analitis, cermat dan teliti, bertanggung jawab,
responsive dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan
masalah (Wardani, 2012; Kemendikbud, 2016; Iswara &
Sundayana, 2021). Ditegaskan bahwa siswa diharapkan
tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan pemecahan
masalah pada matematika. Dengan kata lain selain
pemecahan masalah keyakinan pada diri siswa menjadi
fokus atau tujuan dalam pembelajaran matematika
(Afriansyah, dkk., 2020). Kemampuan pemecahan masalah
erat kaitannya dengan self efficacy. Self efficacy dapat
berpengaruh pada kegigihan siswa dalam menyelesaikan
permasalahan.
Pada kenyataannya masih terdapat siswa yang belum
mampu menganalisa dengan logika dan berpikir secara
abstrak. Hal ini terlihat dari salah satu materi matematika
yaitu himpunan yang erat hubungannya dengan kehidupan
sehari-hari.
Uraian di atas menunjukkan bahwa masih terdapat siswa
yang belum mampu menggunakan kemampuan
menganalisa dan berpikir abstrak dalam pemecahan
masalah meskipun secara pekembangan kognitif siswa
sudah mampu. Maka dilakukan penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan profil pemecahan masalah matematika
pada materi himpunan ditinjau dari self efficacy.
Kajian Teori -Pemecahan masalah merupakan proses berpikir untuk
menemukan solusi (Arofah & Noordyana, 2021).
Pemecahan masalah merupakan sebuah proses yang
memerlukan pemikiran fleksibel dan dinamis (Nur &
Palobo, 2018; Nugraha & Basuki, 2021). Pemecahan
masalah dapat diartikan sebagai sebuah proses dalam
mencapai suatu tujuan yang melibatkan kemampuan diri
maupun keterampilan.
-Self efficacy merupakan keyakinan seseorang dalam
menyelesaikan tugas. James E. Maddux mendefinisikan
bahwa self efficacy menunjukkan di mana ketika ada
keyakinan maka kita akan dapat melakukannya dan
sebaliknya (Maddux, 2002). Self efficacy berkaitan dengan
keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk
mencapai hasil tertentu (Bandura, 2006).
-Himpunan merupakan materi dasar dalam perkembangan
matematika yang erat hubungannya dengan kehidupan
sehari-hari (Manurung dkk., 2018). Soalsoal pada materi
himpunan sering dikemas dalam soal cerita. Soal cerita
berperan penting untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah pada soal tersebut (Dwidarti
dkk., 2019)
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.
Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini menyajikan data
kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau dari self
efficacy yang dijelaskan dengan kata-kata dan hasil
penyelesaian soal tes pemetaan pemecahan masalah pada
materi himpunan.
Subjek dipilih secara purposive berdasarkan kriteria subjek
yang sudah mempelajari materi himpunan. Penentuan
subjek penelitian dipilih berdasarkan nilai Tes Tengah
Semester (TTS) matematika di kelas VIII SMP N 2
Salatiga. Hasil nilai TTS satu kelas dengan jumlah 32
siswa diurutkan dari nilai tertinggi sampai dengan terendah
yang kemudian dipilah menjadi tiga kelompok dengan nilai
tinggi, sedang, dan rendah. Dari masing-masing kelompok
tersebut diambil satu subjek terpilih.
Soal tes pemetaan pemecahan masalah pada materi
himpunan berisi dua soal tentang komplemen dari
gabungan dua himpunan dan komplemen dari irisan dua
himpunan. Setelah subjek menyelesaikan soal tes, peneliti
melakukan wawancara dengan subjek untuk memperoleh
informasi lebih dalam mengenai self efficacy subjek.
Hasil dan Pembahasan -Hasil Penelitian
Pemecahan masalah setiap subjek diperoleh dari hasil tes
dan wawancara dengan subjek. Subjek dapat menjelaskan
hasil penyelesaiannya melalui wawancara tersebut.
Wawancara ini diperlukan untuk memperoleh data yang
lebih lengkap dan jelas.
1. Tinjauan Dimensi Magnitude
Dari hasil tes tertulis terlihat bahwa S1 dan S2
sama-sama cukup cepat dalam memahami
permasalahan dalam soal dan mengidentifikasinya,
sedangkan S3 perlu waktu yang lebih lama. S1, S2
dan S3 sama-sama yakin dapat menyelesaikan
setiap soal yang diberikan karena soal yang
diberikan cukup mudah dan sudah pernah dipelajari
sebelumnya namun S3 merasa soal tersebut juga
sulit karena materi yang sudah lama tidak
dipelajari.
2. Tinjauan Dimensi Strengh
Kesulitan yang ditemui ketiga subjek juga pada
salah satu soal yang sama. Namun, untuk mengatasi
kesulitan tersebut setiap subjek memiliki cara
masing-masing.
3. Tinjauan Dimensi Generalit
Dari hasil penelitian ketiga subjek sudah pernah
menemui soal serupa pada kelas sebelumnya. S1
dan S2 menyatakan bahwa sebelumnya keduanya
pernah melakukan kesalahan pada saat
menyelesaikan soal serupa. Sedangkan S3 merasa
bahwa sebelumnya tidak melakukan kesalahan.
-Pembahasan
Subjek berkemampuan tinggi dan subjek berkemampuan
sedang memiliki profil pemecahan masalah yang hampir
sama. Subjek berkemampuan tinggi dan subjek
berkemampuan sedang mampu merencanakan strategi
penyelesaian soal dengan baik yang dapat
mempermudahnya menyelesaikan soal. Dalam hal ini dapat
diketahui bahwa subjek berkemampuan tinggi dan subjek
berkemampuan sedang sudah paham untuk menemukan
hasil yang ditanyakan pada soal menggunakan rumus
demikian. Hal ini sejalan dengan pendapat Collins bahwa
siswa dengan self efficacy tinggi membuat dan melakukan
strategi pemecahan masalah tersebut dengan lebih akurat.
Pada tahap mengeneralisasikan pengalaman subjek
berkemampuan tinggi dan subjek berkemampuan sedang
mampu dengan baik menjadikan kesalahan sebelumnya
oleh masing-masing subjek sebagai pedoman dalam
mencapai keberhasilan. Sedangkan subjek berkemampuan
rendah kurang mampu menjadikan kesalahan sebelumnya
oleh subjek sebagai pedoman dalam mencapai
keberhasilan.
Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah profil
pemecahan masalah siswa yang ditinjau dari tingkat self
efficacy menunjukkan hasil yang beragam. Subjek
berkemampuan tinggi dan subjek berkemampuan sedang
mampu merencanakan strategi penyelesaian soal dengan
baik yang dapat mempermudahnya menyelesaikan soal.
Sedangkan subjek berkemampuan rendah belum mampu
merencanakan strategi pemecahan masalah dengan baik
dimana subjek terlalu meyakini bahwa pemikirannya sudah
menghasilkan rumus yang tepat. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang menyebutkan bahwa subjek dengan tingkat
self efficacy rendah menggunakan pemikirannya sendiri
dan menghasilkan rumus untuk menyelesaikan soal (Askar
dkk., 2016). Keyakinan diri yang dimiliki ketiga subjek
cukup baik. Masing-masing subjek menunjukkan sikap dan
perasaan optimis dalam menyelesaikan soal cukup tinggi.
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat
melakukan penelitian lebih lanjut sebagai upaya
peningkatan self efficacy siswa dalam pemecahan masalah
matematika.

C. Ringkasan Jurnal Ketiga


Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan
LKPD berbasis filsafat yang mencakup landasan ontologi,
epistemologi dan aksiologi yang valid dan praktis serta
untuk mengetahui efek potensial terhadap minat belajar
siswa setelah menggunakan LKPD dalam pembelajaran.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.A SMP Srijaya
Negara.
Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang menjadi dasar kemajuan
teknologi modern dan berperan dalam meningkatkan
kemajuan daya pikir manusia. Pada kenyataannya dalam
pembelajaran materi himpunan masih ditemukan beberapa
kesulitan yang dialami siswa, diantaranya kesulitan
menyelesaikan soal cerita dan memahami konsep
himpunan (Dwidarti et al., 2019).
Filsafat dapat digunakan dalam membantu siswa untuk
memahami konsep, ide dan pengetahuan (Jankvist &
Iversen, 2013). Ilmu filsafat mencakup berbagai disiplin
ilmu lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Dalam filsafat terdapat landasan ontologi yang berkaitan
dengan hakikat, misalnya sejarah (Ngazimah & Zuchdi,
2020). Pada landasan ontologi berisi bahasan yang
berkaitan erat dengan sejarah, asal usul dari suatu ilmu
(Ibrahim et al., 2017). aran yang termuat dalam kurikulum
2013. Selain landasan ontologi, dalam filsafat juga terdapat
landasan epistemologi yang membahas tentang metode
atau cara memperoleh suatu pengetahuan dan landasan
aksiologi membahas kegunaan dari suatu pengetahuan
(Mubin, 2020). Pada landasan aksiologi dapat dikaitkan
dengan etnomatematika.
Adanya LKPD menjadikan pembelajaran tidak hanya
didominasi oleh guru sehingga siswa aktif dalam
mempelajari materi yang disampaikan (Silvia & Mulyani,
2019). LKPD dapat dijadikan sumber belajar yang dapat
memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga
siswa memiliki keingintahuan tinggi dan dapat
memudahkan siswa untuk memahami konsep (Abdulloh &
Waspodo, 2019). Selain itu, LKPD juga dapat meningkatan
minat belajar siswa (Yulia et al., 2019).
Minat belajar akan mempengaruhi prestasi belajar siswa
sehingga apabila siswa memiliki minat belajar tinggi, maka
prestasi belajarnya pun akan tinggi (Rahmawati, et al.
2021) Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengembangan LKPD berbasis filsafat
yang memuat landasan ontologi, epistemologi dan
aksiologi pada materi himpunan untuk melihat minat
belajar siswa.
Kajian Teori -Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan sarana
untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga terbentuk interaksi efektif antara
peserta didik dengan pendidik, dapat meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar peserta didik.
-Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan
menggunakan akal budi mengenai sebab, asas hukum dan
sebagainya
-Himpunan merupakan sebuah pembelajaran yang terdapat
dalam Matematika. Dalam matematika, himpunan dapat
dibayangkan sebagai kumpulan benda berbeda yang
terdefinisi dengan jelas dan dipandang sebagai satu
kesatuan utuh. 
-minat belajar adalah dorongan dalam diri sendiri untuk
melakukan sesuatu yang dapat membuatnya tertarik dan
senang.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang
bertujuan untuk menghasilkan LKPD pada materi
himpunan berbasis filsafat yang valid dan praktis untuk
melihat minat belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII.A SMP Srijaya Negara Palembang.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
terdiri dari angket, observasi, dan wawancara. Pada
penelitian ini terdapat dua tahapan yaitu preliminary (tahap
persiapan, tahap pengembangan model) dan formatif
evaluation (tahap evaluasi dan revisi) yang terdiri dari self
evaluation, expert reviews, one to one, small group dan
field test.
Hasil dan Pembahasan 1. Tahap Preliminary
Tapat pertama yaitu persiapan. Pada tahap ini
peneliti melakukan pengembangan lembar kerja
siswa, kemudian menentukan sekolah untuk
melakukan penelitian yaitu SMP Negeri Srijaya
Negara. Tahap kedua yaitu tahap analisis. Pada
tahap ini peneliti melakukan analisis siswa dengan
bantuan salah satu guru mata pelajaran Matematika
kelas VII, Tahap ketiga yaitu tahap desain. Pada
tahap ini dilakukan perancangan LKPD berbasis
filsafat yang memuat ontologi berkaitan dengan
sejarah himpunan, epistemologi yang berkaitan
dengan cara memperoleh pengetahuan dalam
LKPD ini berkaitan dengan cara memperoleh
pengertian himpunan dan terdapat aksiologi yang
berkaitan dengan etnomatematika dalam himpunan.
2. Tahap Formatif Evaluation
Pada tahap ini, peneliti menilai LKPD materi
himpunan berbasis filsafat yang telah dibuat dan
melakukan revisi jika terdapat kesalahan atau
aktivitas yang belum sesuai. Selain itu, peneliti
berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk
memperoleh komentar/saran yang digunakan dalam
perbaikan LKPD. Hasil dari tahap ini diperoleh
prototype 1.
Berdasarkan dari hasil pengamatan, diketahui
bahwa peserta tidak memahami soal pada bagian
sejarah dan kurang mengerti maksud dari
permasalahan bagian irisan.
Berdasarkan komentar/saran siswa, diketahui
bahwa secara keseluruhan siswa telah memberikan
kesan yang positif tetapi masih terdapat sedikit
kebingungan dalam menyelesaikan permasalahan
bagian epistemologi pada ilustrasi 1. Pada saat
mengerjakan LKPD siswa tersebut merasa kesulitan
dalam memahami maksud soal kemudian peneliti
mengarahkannya dengan melakukan sedikit
perubahan pada pertanyaan agar mereka lebih
memahami dan meminta mereka kembali
berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada.
Berdasarkan hasil dari angket yang telah diberikan terdapat
15 siswa dengan kriteria minat belajar yang sangat baik
dengan persentase 46,88% sedangkan siswa yang memiliki
minat belajar dengan kriteria baik yang terdapat 17 siswa
dengan persentase 53,13%. Hal ini menunjukkan bahwa
minat belajar siswa setelah menggunakan LKPD materi
himpunan berbasis filsafat sudah terkategori baik. Minat
belajar seseorang dapat tumbuh dari dirinya sendiri atau
dapat dipengaruhi oleh faktor lain misalnya, cara guru
mengajar, teman, media cetak, dan lain-lain (Hendriana et
al., 2017)
Berdasarkan hasil wawancara kepada 6 siswa yang
berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah,
diketahui bahwa mereka lebih menyukai pembelajaran
menggunakan LKPD karena lebih menarik dan tidak
membuat bosan. Tampilan dalam LKPD yang berwarna
dapat membuat mereka lebih bersemangat mengerjakan
LKPD. Dalam LKPD juga terdapat pertanyaan yang
mengarahkan siswa mendapatkan suatu pengetahuan
sehingga mereka dapat menyimpulkan jawaban dari
permasalahan tersebut dengan mudah. Mereka juga
menyukai jika pembelajaran dikaitkan dengan budaya
kehidupan sehari-hari sehingga mereka lebih mudah
memahaminya. Selain itu, mereka juga menyukai belajar
secara diskusi karena dapat aktif bertukar pikiran dengan
teman-temannya dibandingkan hanya mendengar
penjelasan guru saja.
Kesimpulan dan Saran Pada penelitian ini dihasilkan produk berupa LKPD yang
mencakup 3 landasan filsafat yaitu landasan aksiologi yang
berkaitan dengan sejarah himpunan, landasan epistemologi
yang berkaitan dengan proses memperoleh pengertian
himpunan dan landasan aksiologi yang berkaitan dengan
etnomatematika pada materi himpunan. Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diketahui
bahwa LKPD yang dikembangkan termasuk dalam
kategori valid dan praktis. LKPD yang dikembangkan juga
memiliki efek potensial terhadap minat belajar siswa. Hal
ini diketahui bahwa minat belajar siswa setelah
menggunakan LKPD ini terkategori baik dengan persentase
yaitu 53,15%. Hal ini juga didukung dengan hasil observasi
dan wawancara, bahwa siswa tertarik menggunakan LKPD
dalam pembelajaran karena penggunaan LKPD berbasis
filsafat merupakan hal baru bagi mereka dan mereka lebih
tertarik dengan aktivitas-aktivitas dalam LKPD yang
mengarahkan mereka untuk berpikir. Selain itu, mereka
juga lebih menyukai pembelajaran yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari dan kebudayaan daerah

BAB IV

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL


A. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama

Kelebihan Kekurangan

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Kedua

Kelebihan Kekurangan

C. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Ketiga

Kelebihan Kekurangan

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Setiap karya tulis pastinya


memiliki ciri-ciri yang
berbeda-beda antara satu
dengan yang
C. lainnya, baik itu dari segi
bahasanya, kelebihannya, dan
kekurangannya. Setiap jurnal
pasti
D. mengandung informasi
yang sudah dipaparkan
dengan jelas oleh penulisnya
terlepas dari
E. kekurangan yang
terkandung dalam setiap
jurnal, namun sudah dapat
dipastikan setiap jurnal
F. akan membawa
keuntungan bagi pembaca
dalam hal medapatkan
informasi lebih.
G. Dalam jurnal ini,
terkandung informasi yang
sangat melimpah yang
dapat membuat
H. pembaca menjadi
tertarik untuk membaca
serta menganalisis jurnal
ini. Diatas telah
I. disampaikan ringkasan dan
juga kelebihan serta
kekurangan dari masing-
masing jurnal yang
J. diharapkan dapat menjadi
perbandingan antar opini atas
pembaca terhadap jurnal
tersebut
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya, baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannya. Setiap jurnal
pasti mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas
dari kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan
setiap jumal akan membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal medapatkan informasi
lebih.

Dalam jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang dapat membuat
pembaca menjadi tertarik untuk membaca serta menganalisis jurnal ini Diatas telah
disampaikan ringkasan dan juga kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal
yang diharapkan dapat menjadi perbandingan antar opini atas pembaca terhadap jurnal
tersebut.

B. Saran
Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat
lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi unuk mencapai hasil yang
lebih maksimal

Anda mungkin juga menyukai