Anda di halaman 1dari 7

Evaluasi Pembelajaran Fisika

REKAYASA IDE

DISUSUN OLEH:

RINI LESTARI DALIMUNTHE (8206175006)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Fisika. Terima kasih kepada Bapak Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si. yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini. Pada makalah ini terdapat beberapa bahasan
mengenai rekayasa ide pengembangan instrument tes sikap ilmiah pembelajaran di
laboratorium berbasis inquiry. Namun, pada makalah ini tidak membahasnya secara
mendalam dan terperinci. Sehingga, untuk lebih memahami materi tersebut lebih dalam lagi
pembaca dianjurkan untuk membaca buku-buku lain lagi sebagai referensi tambahan dari
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami penulis mengucapkan terimakasih karena telah berkenan membaca
makalah ini.

Medan, November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3. Tujuan.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4
2.1 Alternatif Metode Pemecahan Masalah..............................................4
2.2 Kelebihan............................................................................................5
2.3 Kelemahan..........................................................................................5
BAB III PENUTUP............................................................................................7
3.1. Kesimpulan.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam dunia pendidikan saat ini, khususnya bagian akademik untuk menilai
kemampuan para peserta didik ataupun siswa biasanya para pendidik atau guru
menggunakan teknik tes untuk mengukur kemampuan para peserta didiknya. Cara ini
biasanya sangat efektif. Selain dapat membantu pendidik untuk mengetahui seberapa
jauh indikator yang telah dicapai peserta didik, teknik ini juga dapat menbantu pendidik
untuk mengetahui apa saja kekurangan yang harus dilakukan dan apa saja yang akan
diajarkan lagi kepada peserta didik.
Namun menurut saya, dalam pembelajaran tidak hanya teknik tes yang diperlukan.
Teknik non tes juga sama pentingnya dengan teknik tes. Walaupun pada dasarnya teknik
non tes berbasis dan mengarah pada sisi afektif peserta didik, namun itu juga sama
pentingnya dengan sisi kognitif yang dapat diukur melalui teknik tes.
Karena dalam dunia pendidikan, untuk mewujudkan dan menciptakan peserta didik
yang cerdas intelegensi dan emosi jiwa afektif dan kognitifnya harus seimbang. Tujuan
untamanya agar semua ilmu yang telah didapatkan dapat diaplikasikan dikehidupan nyata
dengan baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Atas dasar hal itu, disini saya ingin mengembangkan suatu pemikiran untuk
menggabungkan teknik tes dan non tes pada pembelajaran peserta didik. Hal ini saya
lakukan agar para pendidik dapat mengetahui sisi kognitif sekaligus afektif siswa.
Sehingga dapat mewujudkan peserta didik yang tidak hanya tahu dan mengerti tentang
sisi kognitif namun sisi afektif juga.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud teknik tes dan non tes?
2. Apa saja macam – macam teknik tes dan non tes?
3. Bagaimana jika teknik tes dan non tes di aplikasikan dalam dunia pendidikan
khususnya akademik?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui Apa yang dimaksud teknik tes dan non tes.
2. Mengetahui Apa saja macam – macam teknik tes dan non tes.
3. Mengetahui Bagaimana jika teknik tes dan non tes di aplikasikan dalam dunia
pendidikan khususnya akademik.

4
BAB II
ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA

2.1 ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH

Saat ini banyak sekali sekolah – sekolah yang lebih mementingkan aspek kognitif
daripada aspek afektif. Padahal untuk membentuk peserta didik menjadi generasi yang cerdas
jiwa dan pikiran , tidak hanya diperlukan kecerdasan intelektual melainkan kecerdasan emosi
serta sikap dan tingkah lakunya juga.

Untuk mengatasi hal itu salah satu cara yang efektif menurut saya untuk
meningkatkan jiwa afektif peserta didik yaitu dengan menerapkan teknik tes dan non tes, agar
kita tahu bagaimana kemampuan peserta didik tersebut dan sampai mana kemampuan
peserta didik kita dan apa saja yang kurang dan perlu diperbaiki baik dari aspek kognitif
maupun afektifnya.

2.2 KELEBIHAN METODE PEMECAHAN MASALAH INI


Adapun kelebihan dari metode pemecahan masalah ini adalah :
1. Selain dapat mengukur jiwa kognitif, penerapan dua teknik dalam pengajaran ini
(teknik tes dan non tes) dapat mengukur jiwa afektif peserta didik juga.
2. Metode pemecahan masalah ini juga dapat mengukur tingkat pencapaian
pembelajaran siswa, baik afektif dan kognitif.
3. Dapat mengetahui kekurangan apa saja dan indicator mana saja yang elum dikuasai
peserta didik dengan baik.
4. Dapat meningkatkan sifat afektif peserta didik.
5. Meningkatkan sikap serta emosi peserta didik menjadi lebih baik dan terarah.
2.3 KELEMAHAN METODE PEMECAHAN MASALAH INI
1. Kemungkinan, ada siswa yang selalu menyontek jawaban temannya saat tes sehingga
keakuratan tes jadi berkurang.
2. Karena biasanya guru hanya menerapkan teknik tes, dengan adanya teknik non tes ini
jadi membutuhkan waktu lebih banyak dan interaksi yang lebih intens antara pendidik
dan peserta didik.

5
BAB III
IDE BARU/IDE KREATIF

Seperti yang sudah diuraikan diatas, saat ini pemerintah Indonesia sedang genjar
genjarnya memperbaiki kurikulum yang ada di Indonesia. Berbeda dari tahun – tahun
sebelumnya Pemerintah saat ini lebih menekankan pendidikan berbasis karakter. Hal ini
diperuntukkan agar para peserta didik mempunyai karakter dan sikap yang lebih baik serta
cerdas tidak dalam aspek kognitif saja melainkan aspek afektif juga.
Selain, menggunakan dan mencanangkan kurikulum K13 atau yang biasa disebut juga
KKNI saya menawarkan satu ide yaitu menerapkan teknik tes dan teknik non tes . tujuan dari
diterapkannya teknik tes dan non tes ini adalah agar peserta didik tidak hanya menguasai
aspek kognitif melainkan aspek afektif juga. Sehingga dapat mewujudkan peserta didik yang
cerdas secara intelegensi dan emosi.
Menurut saya ide ini dapat dijalankan seperti dalam diagram berikut ini:

pendidik
mengajarkan
materi
pembelajaran
melalui berbagi
metode

mengevaluasi pendidik
hasil tes dan menanamkan
memperbaiki pendidikan
kekurangan karakter pada
yang ada peserta didik

mengukur
kemampuan
siswa melalui
teknik tes dan
non tes

6
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , Mohammad. 1989 . Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta :


Depdikbud
Rajagukguk , Waminton. 2015 . Evaluasi Hasil Belajar Matematika . medan : media
akademi

Anda mungkin juga menyukai