Anda di halaman 1dari 247

PENGARUH PENGGUNAAN POCKET BOOK TERHADAP HASIL

BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA MATERI USAHA DAN


ENERGI

Penelitian Eksperimen

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

Oleh :

YAYI ANIA

NIM : 1112016300032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Penggunaan Pocket Book Terhadap Hasil


Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi disusun oleh Yayi Ania, NIM
1112016300032, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan
pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakarta, 11 November 2017

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing

i
ABSTRAK

YAYI ANIA 1112016300032. Pengaruh Penggunaan Pocket Book Terhadap


Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi. Skripsi Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pocket book


terhadap hasil belajar fisika siswa SMA pada materi usaha dan energi. Penelitian
ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Warungkiara pada bulan Mei sampai Juni
2017. Dalam penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas X-4,
sedangkan yang menjad kelas kontrol adalah kelas X-2 dan X-4 SMA Negeri 1
Warung Kiara. Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik
purpossive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen
dengan desain nonequivalent control group design. Instrumen yang digunakan
adalah tes objektif pilihan ganda dan nontes berupa angket respon siswa dan
lembar observasi aktivitas siswa. Data hasil instrumen tes dianalisis secara
kuantitatif, sedangkan hasil instrumen nontes dianalisis secara kuantitatif,
menghasilkan data berupa presentase yang kemudian di konversi menjadi data
kualitatif. Kesimpulan penelitian : Uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengaruh penggunaan pocket book
terhadap hasil belajar fisika siswa SMA pada materi usaha dan energi. Nilai Sig.
(2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 𝛼 (0,05). Rata- rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen (72,43) lebih tinggi dibandingkan rata- rata
hasil belajar siswa kelas kontrol (60,33). Pembelajaran menggunakan pocket book
unggul pada jenjang C1 (mengingat) (73%), C2 (memahami) (70%), C3
(menerapkan) (75%), C4 (menganalisis) (80%), dan C5 (menganalisis) (50%).
Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pocket book sebesar 74,60%
dalam kategori baik. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran sebesar
77,73% dalam kategori baik.

Kata Kunci: Pocket Book, Hasil Belajar, Angket, Lembar Observasi, Usaha dan
Energi.

iv
ABSTRACT

YAYI ANIA, NIM. 1112016300032. The Influence of Pocket Book on


Learning Outcomes of Senior Hight School on The Work and Energy Concept.
Undergraduate Thesis of Physics Education Program Faculty of Tarbiyah,
Science Education Departement, Faculty of Tarbiya and Teachers Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017.

This research aims to determine the effect of pocket book on learning outcomes of
senior high school students on the work and energy concept. This research did at
state senior high school 1 of Warungkiara. In May – June 2017. The experiment
class in this reseach is X-4, while the control class is X-2. The sample in this
reseach based on purposive sampling technique. Method for this research is
quasi-experiment method with nonequivalent control group design. The
instruments used are objectives test in multiple choice form and the questionaire
non-test instrument. The result of the test instruments data were analyzed in
quantitative, while the result of non-test instruments data were analyzed in
quantitative, produce data in the percentage form, and then converted into
qualitative data. Analysis of hypothesis using Mann-Whitney test, it is concluded
that there is the influence of pocket book learning outcomes of senior high school
students on work and energy concept. The value of sig.(2-tailed) is 0,000 less than
significance level of a (0,005). Student average result of experiment class (72,43)
higher than student average result of control class (60,33). Learning using pocket
book solving superiorin improving cognitive level of C1 (remember) (73%),C2
(understand) (70%), C3 (apply) (75%), C4 (analyze) (80%), and (evaluate)
(50%). Students responses of pocket book are 74,60% (good category).
Observation result of student’s activity are 77,73% (good category).

Keywords: Pocket Book, Student Result, Questionnaire, Observation Sheet,


Work and Energy.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan
semesta dengan segala kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah
SWT. Atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Pocket Book Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Usaha dan Energi”.
Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan
terimakasih tersebut disampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
serta dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, memberikan
arahan dan saran untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi
4. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd., selaku dosen pembimbing terbaik yang Allah
berikan kepada penulis, yang telah meluangkan waktu, tenaga, memberikan
arahan dan saran untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Fathiah Alatas, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
7. Bapak Drs. Adri Munajat, M. Hum selaku Kepala SMA Negeri 1
Warungkiara yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
8. Bapak Teddy, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika yang telah
memberikan bantuannya selama penelitian berlangsung.

vi
9. Dewan guru, staff, karyawan dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Warungkiara
yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian.
10. Teristimewa untuk keluarga tercinta, Ayahanda Sugino, Ibunda Uun Atikah,
Kakakku (Neni, Ivy, Irma, Alya, Ade, Danu), keponakanku Firdaus, Ari,
Ananda serta semua keluarga yang selalu mendoakan dan mendorong penulis
untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya
persembahkan untuk Bapak dan Mamah.
11. Sahabat-sahabatku Anggi, Haifa, Dian, Opi yang selalu ada dalam suka dan
duka, semoga persahabatan kami hingga ke jannah-Nya. Aamiin.
12. Teman-teman dalam seperjuangan Richa Rahmati dan Ira yang, terimakasih
untuk waktu serta ilmunya. Semoga kita bisa wisuda bersama-sama.
13. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012 (Anak Einstein) yang
selalu memberikan dukungan, motivasi, dan berbagi ilmu selama penulisan
skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang terlah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini
sangat dinantkan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
pembaca dan umumnya bagi penyelenggara khazanah keilmuan di lingkungan
pendidikan.

Jakarta, November 2017

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI..................................................iii

ABSTRAK..........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR........................................................................................vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xii

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................1


B. Identifikasi Masalah............................................................................4
C. Pembatasan Masalah............................................................................4
D. Perumusan Masalah.............................................................................5
E. Tujuan Penelitian.................................................................................5
F. Manfaat Penelitian...............................................................................5

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR...................6


A. Kajian Teoritis.....................................................................................6
1. Hakikat Bahan Ajar........................................................................6
a. Pengertian Bahan Ajar...............................................................6
b. Fungsi Bahan Ajar.....................................................................7
c. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar............................8
d. Jenis-jenis Bahan Ajar................................................................9
2. Pocket Book....................................................................................10

viii
a. Pengertian Pocket Book..............................................................10
b. Fungsi.........................................................................................10
c. Langkah-langkah Penyusunan Pocket Book..............................11
d. Kelebihan dan Kekurangan Pocket Book...................................12
3. Hakikat Hasil Belajar dan Hasil Belajar.........................................12
a. Pengertian Belajar....................................................................12
b. Pengertian Hasil Belajar..........................................................13
c. Klasifikasi Hasil Belajar..........................................................13
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...................15
4. Kajian Materi Subjek......................................................................15
a. Usaha.......................................................................................15
b. Energi.......................................................................................17
c. Daya.........................................................................................20
d. Hukum Konservasi Energi.......................................................21
5. Hasil Penelitian yang Relevan........................................................22
6. Kerangka Berpikir...........................................................................25
7. Hipotesis Penelitian........................................................................26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................27


A. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................27
B. Metode dan Desain Penelitian.............................................................27
C. Prosedur Penelitian..............................................................................28
D. Variabel Penelitian..............................................................................30
E. Populasi dan Sampel Penelitian...........................................................30
F. Teknik Pengumpulan Data..................................................................31
G. Instrumen Penelitian............................................................................31
1. Instrumen Tes.................................................................................31
2. Instrumen Nontes............................................................................33
H. Kalibrasi Instrumen Penelitian............................................................34
1. Kalibrasi Instrumen Tes..................................................................35
a. Uji Validitas.............................................................................35

b. Uji Reliabilitas.........................................................................36
c. Uji Taraf Kesukaran.................................................................37
ix
d. Daya Pembeda.........................................................................38
I. Teknik Analisis Data...........................................................................39
1. Analisis Data Tes...................................................................40
a. Uji Normalitas................................................................40
b. Uji Homogenitas............................................................40
c. Uji Hipotesis...................................................................41
2. Analisis Data Nontes.............................................................43
J. Hipotesis Statistik................................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................46

A. Hasil Penelitian.................................................................................46
1. Hasil Pretest.................................................................................46
2. Hasil Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif.................................47
3. Hasil Posttest................................................................................48
4. Hasil Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif.................................50
5. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa.........................................51
a. Hasil Pretest dan Posttest......................................................51
b. Hasil Belajar Kognitif...........................................................52
6. Hasil Analisis Data Non Tes........................................................53
a. Respon Siswa.........................................................................54
b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa............................................54
7. Hasil Uji Prasyarat Analisis.........................................................55
a. Hasil Uji Normalitas................................................................55
b. Hasil Uji Homogenitas............................................................56
c. Hasil Uji Hipotesis...................................................................56
B. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................57

BAB V PENUTUP........................................................................................61
A. Kesimpulan..........................................................................................61

B. Saran....................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................62
LAMPIRAN........................................................................................................66

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Gaya dan Usaha.................................................................20


Gambar 2.2 Gaya yang Diberikan Membentuk Sudut 𝜃......................................22
Gambar 2.3 Grafik f-x dari Gaya Konstan yang Menyebabkan Benda
Berpindah Dari Posisi 𝑥1 ke Posisi 𝑥2.............................................22
Gambar 2.4 Grafik Gaya Terhadap Perpindahan.................................................24
Gambar 2.5 Benda Bermassa Bergerak dengan Kecepatan v..............................25
Gambar 2.6 Energi Potensial Benda....................................................................25
Gambar 2.7 Bagan Kerangka Berpikir.................................................................32
Gambar 3.1 Tahap Prosedur Penelitian................................................................35
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol...........................................................................53
Gambar 4.2 Diagram Presentase Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Berdasarkan Jenjang Kognitif.................................55
Gamabr 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol...........................................................................56
Gambar 4.4 Persentase Hasil Posttest kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Berdasarkan Jenjang Kognitif...........................................58
Gambar 4.6 Diagram Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Jenjang Kognitif.....60
Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen Berdasarkan Jenjang Kognitif....................61
Gambar 4.8 Diagram Presentase Angket Respon Siswa Terhadap
Penggunaan Pocket Book................................................................63
Gambar 4.9 Diagram Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Saat Penggunaan Pocket Book........................................................64

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Dalam Proses Kognitif..........................................................24


Tabel 3.1 Desain Penelitian..................................................................................34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes........................................................................38
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa...........................................................39
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa.......................................40
Tabel 3.5 Kategori Validitas................................................................................41
Tabel 3.6 Kriteria Koefisien Korelasi..................................................................41
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes........................................................42
Tabel 3.8 Interpretasi Reliabilitas........................................................................42
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes....................................................43
Tabel 3.10 Skala Taraf Kesukaran.......................................................................43
Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes.........................................44
Tabel 3.12 Klasifikasi Daya Pembeda.................................................................44
Tabel 3.13 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes............................................45
Tabel 3.14 Uji Validitas Instrumen Nontes..........................................................46
Tabel 3.15 Hasil Uji Shapiro Wilk (Liliefors)......................................................47
Tabel 3.16 Hasil Uji Levene Statistic...................................................................50
Tabel 3.17 Penilaian Skor Angket Respon Siswa................................................51
Tabel 3.18 Kriteria Penilaian Angket dan Lembar Observasi.............................51

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Observasi Awal........................................................................83


1. Lembar Wawancara Guru..........................................................84
2. Lembar Wawancara Siswa.........................................................86

Lampiran B Perangkat Pembelajaran........................................................87


1. RPP Kelas Eksperimen..............................................................88
2. RPP Kelas Kontrol.....................................................................122
3. LKS Kelas Eksperimen..............................................................153

Lampiran C Perangkat Pembelajaran........................................................167


1. Instrumen Tes...............................................................................168
a. Kisi-kisi Instrumen Tes.........................................................168
b. Instrumen Tes Hasil Belajar..................................................170
2. Analisis Hasil Uji Instrumen........................................................202
a. Uji Validitas Butir Soal.........................................................202
b. Uji Reliabilitas Instrumen.....................................................203
c. Uji Taraf Kesukaran..............................................................204
d. Uji Daya Pembeda.................................................................205
3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen.................................................206
4. Soal Instrumen Tes Penelitian......................................................208
5. Instrumen Nontes.........................................................................214
a. Kisi-kisi Instrumen Angket...................................................214
b. Lembar Angket......................................................................215
c. Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa.....................218
d. Lembar Observasi Aktivitas Siswa.......................................219
6. Lembar Uji Validasi Instrumen NonTes......................................223
7. Lembar Validasi Ahli Media........................................................225
8. Lembar Validasi Ahli Materi........................................................227

xiii
Lampiran D Observasi Awal........................................................................81
1. Hasil Pretest...............................................................................229
2. Hasil Posttest..............................................................................231
3. Uji Prasyarat Analisis Pretest Dan Posttest...............................233
a. Uji Normalitas Hasil Pretest Dan Posttest..........................233
b. Uji Homogenitas Hasil Pretest Dan Posttest......................235
c. Uji Hipotesis Hasil Pretest Dan Posttest............................236
4. Data Hasil Angket Respon Siswa..............................................237
5. Data Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa..........................238
6. Data Presentase Ranah Kognitif.................................................239

Lampiran D Observasi Awal........................................................................243


1. Tampilan Pocket book................................................................244
2. Surat Keterangan Penelitian......................................................246
3. Uji Referensi..............................................................................247
4. Daftar Riwayat Hidup................................................................256

xi
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara siswa dan


guru serta timbal balik keduanya. Dalam proses komunikasi terkadang tidak
berjalan mulus dan terjadi kesalahpahaman, karena kecenderungan verbalisme,
ketidaksiapan, dan kurangnya minat siswa dalam pembelajaran. 1 Oleh karena itu,
penting sekali bagi guru untuk memahami sebaik-baiknya tentang proses
pembelajaran, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan
belajar yang tepat dan serasi bagi siswa.2
Proses pembelajaran memerlukan bahan ajar, dimana memiliki posisi
sangat penting, yaitu sebagai wakil dari penjelasan guru di depan kelas. Di sisi
lain, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai
kompetensi inti. Oleh karena itu, penyusunan bahan ajar hendaklah berpedoman
pada Kompetensi Inti (KI), kompetensi dasar (KD) dan kompetensi inti lulusan
(SKL). Bahan ajar yang disusun tanpa berpedoman pada KI, KD dan SKL, tentu
tidak akan memberikan banyak manfaat kepada siswa.3
Pemilihan sumber belajar yang tepat akan berimbas pada keberhasilan
pengajaran yang dilakukan guru.4 Guru sebagai pendidik hendaknya lebih cermat
dan kreatif dalam memilih juga menyusun bahan ajar yang digunakan selama
proses pembelajaran. Sebab, apabila bahan ajar yang digunakan menarik bagi
siswa maka siswa akan termotivasi untuk membaca buku dan belajar atas

1
Septiana Vicky Laksita, Suparwoko, dan Sri Budiawati, “Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika Dalam Bentuk Pocket Book Pada Materi Alat Optik Serta Suhu dan Kalor
Untuk Kelas X SMA”, Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, Volume 3, 2013, h. 14.
2
Oemar Hamalik, Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Buli Aksara, 2015) h. 23
3
Miskiah, Peran Bahan Ajar dalam Pendidikan, 2015,(http://bdkpalembang.kemenag.go.id)
4
Nurul Laili, Sudarmin, dan Krispinus Kedati, ”Pengembangan Buku Saku IPA Terpadu
Bilinguan dengan Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sebagai Bahan Ajar di MTs”, Unnes
Science Education Journal, Volume 2, 2013, h.157

1
2

dorongan dirinya sendiri.5 Bahan ajar atau materi secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.6
Berdasarkan hasil wawancara di salah satu sekolah di Kabupaten
Sukabumi, bahan ajar utama yang digunakan ialah buku. Menurut siswa, guru
belum membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini terlihat
saat kegiatan pembelajaran, siswa belum pernah terlibat aktif dalam kegiatan
laboratorium untuk melakukan eksperimen. Di sisi lain, kurangnya inisiatif guru
dalam penggunaan bahan ajar yang menarik disebabkan karena keterbatasan
sarana dan prasarana sekolah terkait. Hal ini menunjukkan bahwa konsep-konsep
yang diperoleh siswa hanya bersifat informasi yang disampaikan guru melalui
ceramah atau rangkuman materi dari buku paket. Konsep-konsep yang seharusnya
ditemukan secara langsung oleh siswa melalui pemberian pengalaman oleh guru,
tidak banyak dialami siswa.7 Nilai rata-rata hasil belajar siswa masih belum
memenuhi KKM. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai sebab seperti motivasi,
aktivitas yang rendah atau media yang terkesan membosankan.8 Oleh karena itu,
guru harus berinovatif dalam merancang bahan ajar yang sederhana namun
berkesan, melibatkan siswa dalam pembelajaran dan disesuaikan dengan kondisi
siswa dan lingkungan tempat belajar.
Temuan di atas mengindikasikan perlu adanya penyiapan bahan ajar yang
yang mampu memberikan pembelajaran yang bermakna serta memberikan
pengetahuan secara ilmiah dengan benar. Penggunaan bahan ajar berbentuk
pocket book atau buku saku dapat menjadi alternatif yang dimanfaatkan untuk
mendukung kelancaran proses belajar mengajar dikelas maupun diluar kelas.

5
Ibid.
6
Depdiknas, “Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar”, (Jakarta: Direkrat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006) h. 32
7
Aprilliana Widyasari, Sukarmin, dan Sarwanto., “Pengembangan Modul Fisika
Kontekstual Pada Materi Usaha, Energi, dan Daya untuk Siswa Kelas X Smk Harapan Kartasura”,
Jurnal Inkuiri, Vol 4, 2015, h. 126
8
Mukminah, Azmi Sukroyanti, & Muhammad Fuaddunazmi. “Pengaruh Penggunaan
Pocket Book Siswa dengan Teknik Evaluasi Media Puzzle Ceria Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa, Vol. 3, h. 289.
3

Pocket book (buku saku) merupakan media cetak yang berukuran kecil
yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana.9 Dalam
tampilan pocket book ini dilengkapi dengan gambar yang mendukung materi dan
warna sehingga memberikan tampilan yang menarik. Pemberian gambar dapat
memberikan kejelasan materi yang terkadang hanya disajikan dalam uraian
kalimat.10 Menurut Ami warna juga dapat menjadi bentuk komunikasi non-verbal
yang dapat menyampaikan pesan secara instan dan lebih bermakna.11 Pocket book
ini dilengkapi mini lab dengan alat dan bahan yang disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekolah. Trautmann memaparkan bahwa adanya penyelidikan
bersama-sama memungkinkan siswa mendiskusikan asumsi dan interpretasi yang
dimilikinya maka secara otomatis semua pengetahunan yang dimiliki oleh siswa
menjadi sama.12 Selain itu, uraian kalimat dibuat lebih sederhana namun tanpa
meninggalkan konsep yang ada. Hal tersebut didukung oleh penelitian Rahmawati
yang mengatakan bahwa siswa cenderung menyukai bacaan yang menarik dengan
sedikit uraian dan banyak gambar atau warna. 13 Pelengkap tambahan, yakni dalam
pocket book terdapat contoh soal dan soal evaluasi. Adanya soal evaluasi dalam
pocket book dapat mendorong kemampuan siswa dalam pemahaman materi.14
Materi yang dipilih, yaitu materi usaha dan energi. Tujuan dalam
mempelajari materi ini agar siswa dapat membedakan konsep usaha, energi, dan
daya serta mampu mencari hubungan antara usaha dan perubahan energi, sehingga
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.15 Menurut penelitian Zainul
Mustofa, pemahaman siswa masih rendah pada topik materi usaha dan energi

9
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, “Kamus Besar
Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Perum Penerbitan Percetakan Balai Pustaka, 1995), Cet. 4, h. 152
10
Nurul Nisa Muhammad, Mushawwir Taiyeb, dan Andi Asmawati, “Pengembangan
Buku Saku Pada Materi Sistem Respirasi untuk SMA Kelas XI”, Jurnal Bilologi, Sains,
Lingkungan, dan Pembelajarannya, Vol. 3, 2015, h. 163
11
Ami, M. S., Susanti, E. & Raharjo, “Pengembangan Buku Saku Materi Sistem Ekskresi
Manusia di SMA/MA Kelas XI”, Bioedu Unesa, Vol. 2, 2012, h.10
12
I Gusti Agung Nyoman Setiawan, “ Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis
Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X 2 SMA Laboratorium Singaraja,
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol 2, 2008, h.55
13
Nurul Laili, op. cit., h.158
14
Vik vik, Syamswisna, dan Titin, “Kelayakan Media Buku Saku Submateri Manfaat
Keanekaragaman Hayati Di Kelas X SMA Mandor”, Jurnal Pendidikan Biologi UNTAN, 2016,
h.9.
15
Aprilliani, Op. cit., h. 125.
4

mekanik.16 Diperkuat oleh penelitian Bayon Sukma, ia mengatakan bahwa


penguasaan konsep fisika siswa pada materi usaha dan energi sangat rendah,
87,7% siswa memiliki penguasaan konsep yang salah.17 Dari hasil penelitian
Sulistyani menunjukkan perbedaan yang signifikan antara penggunaan pocket
book dan tanpa pocket book terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi
Kinematika Gerak.18 Selain itu,
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Penggunaan Pocket Book Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Usaha dan Energi”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu :
1. Guru menyajikan materi hanya melalui sumber buku paket
2. Proses pembelajaran belum melibatkan siswa sepenuhnya.
3. Hasil belajar fisika siswa masih belum memenuhi KKM.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini lebih terarah
dan masalah yang dikaji lebih mendalam, perlu adanya pembatasan masalah yang
akan diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bahan ajar pocket book berfungsi sebagai bahan ajar pada penelitian ini.
2. Pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini hanya berorientasi pada ranah
kognitif yang merujuk pada taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin,
W. Anderson, dkk. Ranah kognitif yang akan diukur pada penelitian ini
dimulai dari C1 sampai C5.
3. Materi fisika yang digunakan yaitu materi usaha dan energi.
16
Zainul Mustofa, Sutopo, dan Nandang Mufti, “Pemahaman Konsep Siswa SMA
Tentang Usaha dan Energi Mekanik”, Pros. Semirnas Pend. IPA Pascasarjana UM, Vol. 1, 2016,
h.528
17
Bayon Sukma, Supriyono, dan Sentot Kusain. “Identifikasi Penguasaan Konsep Siswa
Pada Materi Usaha dan Energi”, Pros. Semirnas Pend. IPA Pascasarjana UM, Vol. 1, 2016, h.208
18
Nurul Hidayati Dyah Sulistyani, Jamzuri dan Dwi Teguh Rahardjo, “Perbedaan Hasil
Belajar Siswa Antara Menggunakan Media Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak
Melingkar Kelas X”, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika,Vol. 1, 2013, h.171.
5

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka perumusan masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah penggunaan pocket book berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
pada konsep usaha dan energi?
2. Bagaimana aktivitas siswa pada kelas eksperimen pada saat penggunaan
pocket book ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap sumber belajar pocket book pada materi
usaha dan energi?

E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunan pocket book terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi usaha dan
energi. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui adanya pengaruh terhadap hasil belajar siswa setelah
menggunakan pocket book.
b. Mengetahui aktivitas siswa pada kelas eksperimen pada saat penggunaan
pocket book.
c. Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pocket book.

F. Manfaat Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a. Bagi guru, diharapkan menjadi salah satu dorongan untuk meningkatkan
kreasinya dalam penyusunan bahan ajar, khususnya pocket book.
b. Bagi siswa, dengan penerapan penggunaan pocket book diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika.
c. Bagi peneliti, agar dapat menambah wawasan dalam proses pembelajaran
fisika dengan menggunakan pocket book.
d. Bagi peneliti lain, dapat menambah informasi mengenai minat siswa
menggunakan bahan ajar pocket
book.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar
Menurut National Centre for Competency Based Training, bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur
dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun tak tertulis. Ada pula yang berpendapat bahwa
bahan ajar adalah informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.19 Sedangkan
Paulina Pannen dalam buku panduan kreatif membuat bahan ajar mengungkapkan
bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
matematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.20
Prastowo menyatakan bahwa bahan ajar pada dasarnya merupakan segala bahan
(baik informasi,alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang
menamipilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan
digunakan dalam proses proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran.21
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang
dapat membantu tercapainya tujuan kurikulum sehingga tercipta lingkungan
belajar yang menyenangkan dan memudahkan siswa dalam belajar dan guru
dalam mengajar.

19
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA
Press, 2015), Cet. VIII, h. 16.
20
Ibid., h. 17
21
Ibid.

6
7

b. Fungsi Bahan Ajar


Dapat kita ketahui bahwa bahan ajar memiliki beberapa fungsi, Prastowo
menyebutkan setidaknya ada dua klasifikasi utama fungsi bahan ajar, yaitu fungsi
menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar dan menurut strategi
pembelajaran.22
1) Menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar.
Berdasarkan pihak-pihak yang memanfaatkan bahan ajar dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu fungsi bagi guru dan siswa:
a) Fungsi bahan ajar bagi guru adalah: (1) Menghemat waktu pendidik dalam
mengajar; (2) Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi
seorang fasilitator; (3) Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih
efektif dan interaktif; (4) Sebagai pedoman bagi pendidik dalam proses
pembelajarannya; (5) Sebagai alat evaluasi pencapaian pembelajaran.
b) Fungsi bahan ajar bagi siswa, yaitu dapat: (1) Belajar mandiri; (2) Belajar
kapan saja dan di mana saja ia kehendaki; (3) Belajar sesuai kecepatannya
masing-masing; (4) Belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri; (5)
Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang mandiri; dan
(5) Dijadikan pedoman bagi siswa yang akan dalam proses pembelajaran dan
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasai.
2) Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal: (1) Sebagai sumber informasi
serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran; (2) Sebagai bahan
pendukung proses pembelajaran.
b) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual: (1) Media utama dalam
proses pembelajaran; (2) Alat yang digunakan untuk menyusun dan
mengawasi proses siswa dalam memperoleh informasi; (3) penunjang media
pembelajaran individual lainnya.

22
Andi Prastowo, op. cit., h. 205-206.
8

c) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok: (1) Bersifat sebagai bahan
yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan
informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang peran orang-orang
yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses
pembelajaran kelompoknya sendiri; dan (2) Sebagai bahan pendukung bahan
belajar utama, dan apabila dirancang sedemikian rupa, maka dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar


Tujuan pembuatan bahan ajar, setidaknya ada empat hal pokok yang
melingkupinya, yaitu:23
1) Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu;
2) Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar, sehingga mencegah
timbulnya rasa bosan pada siswa;
3) Memudahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran; dan
4) Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
Selain memiliki tujuan, bahan ajar juga memiliki manfaat. Ada sejumlah
manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru menyusun bahan ajar sendiri,
yakni antara lain; pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum
dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kedua, tidak lagi tergantung kepada
buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih
kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, keempat,
menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan
ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang
efektif antara guru dengan siswa, karena siswa akan merasa lebih percaya kepada
gurunya.24

23
Ibid., h. 26.
24
Depdiknas, “Panduan Pengembangan Bahan Ajar”,(Jakarta: Direktorat Pendidikan
Dasar dan Menengah, 2008), h.9
9

d. Jenis-jenis Bahan Ajar


Bahan ajar memiliki berbagai jenis dan bentuk. Berdasarkan teknologi
yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu
bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar
(audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar
pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar
multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer
Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan
bahan ajar berbasis web (web based learning materials).25
Selanjutnya pada buku penelitian ini hanya akan dibahas tentang bahan
ajar cetak. Ada beberapa bentuk bahan ajar cetak, di antaranya handout, buku,
modul, LKS, brosur, leaflet, wallchart, dan foto/gambar, berikut ini
penjelasannya.26
a. Handout. Sebuah bahan ajar yang terdiri dari beberapa literatur yang
memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang
harus dikuasai oleh siswa.
b. Modul. Sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.
c. LKS. Struktur bahan ajar yang terdiri dari enam komponen, yaitu meliputi
judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar, informasi pendukung, tugas, dan
penilaian.
d. Brosur. Bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara
bersistem.
e. Leaflet. Struktur bahan ajar yang terdiri dari empat komponen, yaitu meliputi
judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan
penilaian.
f. Wallchart. Bahan ajar berupa bagan siklus/proses atau grafik yang bermakna
menunjukkan posisi tertentu.

25
Ibid., h. 11
26
Andi Prastowo, op. cit., h. 66-67.
10

g. Foto/gambar. Bahan jar yang menampilkan foto sebagai media perantara.


2. Pocket Book (Buku Saku)
a. Pengertian pocket book
Pocket book (buku saku) merupakan media cetak yang berukuran kecil.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “buku saku adalah buku berukuran kecil
yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana”.27

b. Fungsi Pocket Book


Berdasarkan fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh Levi dan
Lentz, maka fungsi dari Pocket book yaitu:28
1) Fungsi atensi, media pocket book dicetak dengan kemasan kecil dan full
colour sehingga dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsetrasi kepada isi materi yang tertulis didalamnya.
2) Fungsi afektif, penulisan rumus pada media pocket book dan terdapat gambar
pada keterangan materi sehingga dapat meningkatkan kenyamanan siswa
dalam belajar.
3) Fungsi Kognitif, penulisan rumus dan gambar dapat memperjelas materi yang
terkandung didalam pocket book sehingga dapat memperlancar pencapaian
tujuan pembelajaran.
4) Fungsi Kompensatoris, penulisan materi pada pocket book yang singkat dan
jelas dapat membantu siswa yang lemah membaca untuk memahami materi
dalam teks dan mengingatnya kembali
5) Fungsi Psikomotoris, penulisan materi pocket book yang singkat dan jelas
dapat mempermudah siswa untuk menghafalkannya.
6) Fungsi evaluasi, penilaian kemampuan siswa dalam pemahaman materi dapat
dilakukan dengan mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada pocket
book.

27
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, “Kamus Besar
Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Perum Penerbitan Percetakan Balai Pustaka, 1995), Cet. 4, h. 152
28
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2014), Cet.
17, h.20-21
11

c. Langkah-langkah Penyusunan Pocket Book


Terdapat beberapa langkah dalam menyusun pocket book, yaitu:29.
1) Menentukan sasaran pembaca, artinya buku saku akan digunakan oleh siapa.
Misal kaum intelek seperti mahasiswa, siswa, dosen, atau khalayak umum.
2) Menentukan tema, artinya tema harus sesuai dengan sasaran pembaca dan
sesuai kebutuhan.
3) Menyusun alur pembahasan yaitu pembuatan outline atau kerangka tulis.
4) Mencari teori sebagai bahan atau data yang ditulis
5) Memulai penulisan dengan aplikasi program page maker atau microsoft
office publisher.
6) Membuat desain atau lay out gambar.
7) Menentukan ukuran kertas
8) Mencetak
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan pocket book
fisika antara lain:30
1) Konsistensi penggunaan simbol dan istilah pada pocket book fisika.
2) Penulisan materi secara singkat dan jelas pada pocket book fisika.
3) Penyusunan teks materi pada pocket book fisika sedemikian rupa sehingga
mudah dipahami
4) Memberikan kotak atau label khusus pada rumus, penekanan materi dan
contoh soal.
5) Memberikan warna dan desain yang menarik pada pocket book fisika
6) Ukuran font standar isi adalah 9-10 point, jenis font menyesuaikan isinya.
7) Jumlah halamannya kelipatan dari 4 misalnya 12 halaman, 16 halaman, 24
halaman, dan seterunya. Hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan
atau kekurangan beberapa halaman kosong.

29
Dodi Mawardi, Cara Mudah Menulis Buku (Jakarta : Niaga Swadaya, 2007) hal.59
30
Nurul Hidayati D.S, Jamzuri, dan Dwi Teguh Rahardjo, Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Antara Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak
Melingkar Kelas X, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1, 2013, h. 167
12

d. Kelebihan dan Kekurangan Pocket Book


Pocket book merupakan media visual yang memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam pembelajaran. Kelebihan pocket book sebagai media
pembelajaran menurut Gene dalam penelitian Herlina Avriliyanti menjelaskan
argumen yang menguntungkan pocket book yaitu: 31
1) Penyampaian materi dengan menggunakan pocket book dapat diseragamkan,
2) Proses pembelajaran dengan menggunakan pocket book menjadi lebih jelas,
menyenangkan dan menarik karena desainnya yang menarik dan dicetak
dengan full colour
3) Efisien dalam waktu dan tenaga. Pocket book yang dicetak dengan ukuran
kecil dapat mempermudah siswa dalam membawanya dan memanfaatkan
kapanpun dan dimanapun
4) Penulisan materi dan rumus yang singkat dan jelas pada pocket book yang
menarik dan full colour dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap
materi dan proses belajar.

3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar


a. Pengertian Belajar
Belajar erat kaitannya dengan arti perubahan, baik perubahan keseluruhan
tingkah laku ataupun hanya terjadi dalam beberapa aspek dari keperibadian orang
yang belajar. Belajar juga adalah proses seseorang memperoleh berbagai
kecakapan, keterampilan, dan sikap.32 Selain itu, belajar adalah tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.33

31
Mukminah, Bq. Azmi Sukroyanti, dan Muhammad Fuaddunazmi, Pengaruh
Penggunaan Pocket Book Siswa dengan Teknik Evaluasi Media Puzzle Ceria Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa, Vol.3, h. 289
32
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1994), Cet. 2, h. 1.
33
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 3,
h.143.
13

Menurut Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana


suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. 34 Berdasarkan
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku yang relatif menetap yang diperoleh dari serangkaian pengalaman
yang dialaminya dan interaksi dengan lingkungan.

b. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Selain itu, hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari
sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar. Hasil belajar ini seringkali digunakan untuk mengetahui kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.35 Hasil belajar akan
tampak pada setiap perubahan seperti pengetahuan, pemahaman, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti (etika),
sikap, dan lain-lain.36

c. Klasifikasi Hasil Belajar


Menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar
meliputi, perubahan dalam ranah atau domain kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dalam penelitian ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar ranah
kognitif saja. Kategori-kategori dalam ranah kognitif ini adalah:37
1) Mengingat
Mengingat adalah mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.
Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah mengenali (mengidentifikasi) dan

34
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2006), h.2
35
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 3.
36
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 38.
37
Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen: A Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. dari A Taxonomy for
Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy Edicational Objectives oleh
Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), cet I., h. 99-102
14

mengingat kembali (mengambil). Proses mengenali adalah mengambil


pengetahuan yang dibuatkan dari memori jangka panjang untuk
membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Sedangkan proses
mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari
memeori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian.
2) Memahami
Memahami adalah membangun makna dari materi pembelajaran, termasuk
apa yang diucapkan, ditulis dan digambar oleh guru. Proses kognitif yang
dilakukan siswa adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
3) Mengaplikasikan
Mengaplikasikan adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur
dalam keadaan tertentu. Proses kognitif yang dilakukan siswa dalah mengeksekusi
atau melaksanakan dan mengimplementasikan.
4) Menganalisis
Menganalisis adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian
penyusunannya menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan
antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Proses
kognitif yang dilakukan siswa adalah membedakan, mengorganisasikan, dan
mendekontruksikan.
5) Mengevaluasi
Mengevaluasi adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan atau
standar. Proses kognitif yang dilakukan siswa adalah memeriksa dan mengkritik.
Memeriksa ini dengan cara mengkoordinasi, mendeteksi, memonitor, dan
menguji.
6) Menciptakan
Menciptakan adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dam koheren atau membuat suatu produk yang orisinil.
15

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Di bawah ini dikemukakan faktor-faktor yang menentukan pencapaian
hasil belajar, yaitu sebagai berikut:38
1) Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)
a) Faktor fisiologis, yakni faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisiologis siswa, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah
dan capek, tidak dalam keadat cacat jasmani, dan sebagainya.
b) Faktor Psikologis, yakni faktor yang berhubungan dengan psikologis
siswa karena pada dasarnya setiap manusia atau anak didik memiliki
kondisi psikologis yang berbeda-beda, seperti intelegensi, perhatian,
minat, dan bakat, motif, dan kognitif dan daya nalar.
2) Faktor Eksternal ( yang berasal dari luar siswa)
a) Faktor lingkungan, yakni dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan
dapat pula berupa lingkungan sosial.
b) Faktor Instrumental, yakni faktor yang keberadaan dan penggunaannya
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

4. Kajian Materi Subjek


a. Usaha
1) Pengertian Usaha
Kata usaha dalam fisika memiliki arti khusus jika dibandingkan dengan
kata usaha dalam kehidupan sehari-hari. Dalam fisika usaha diartikan sebagai
perpindahan energi dari satu benda ke benda lain melalui suatu gaya yang
diberikan pada suatu jarak.39 Menurut pendapat lain, usaha yang dilakukan pada
sebuah benda oleh suatu gaya konstan didefinisikan sebagai hasil kali magnitudo
perpindahan dan komponen gaya yang sejajar dengan arah perpindahan itu.40

38
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta : GP Press. Group. 2013), Cetakan pertama
h.24-35
39
Frederick Bueche dan Eugne Hect, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta:
Penerbit Erlangga), h. 49.
40
Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Ketujuh, (Jakarta: Penerbit Erlangga) h. 173
16

Gambar 2.1 Gaya yang diberikan membentuk sudut 𝜽


Gambar 2.1, dimana suatu gaya 𝐅⃗yang bekerja pada suatu benda yang

langsung mengalami perpindahan vektor 𝐬⃗. Komponen dari 𝐅⃗dalam arah 𝐅⃗adalah

𝐹 cos 𝜃. Usaha W yang dilakukan oleh gaya 𝐅⃗didefinisikan sebagai komponen 𝐅⃗


dalam arah perpindahan, dikalikan dengan jarak perpindahan. Dalam bentuk
persamaan dapat ditulis sebaga berikut:41
𝑊 = (𝐹 cos 𝜃) (𝑠) = 𝐹𝑠 cos 𝜃........(2.1)
Keterangan:
W = usaha (joule)
F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)
s = pepindahan (m)
𝜃 = sudut yang terbentuk antara 𝐅⃗dan 𝐬⃗

Jika 𝐅⃗dan 𝐬⃗searah, cos 𝜃 = cos 0𝑜 = 1 dan W = Fs. Tetapi, jika 𝐅⃗dan 𝐬⃗
berlawanan arah, maka cos 𝜃 = cos 180𝑜 = -1 dan W = -Fs; yaitu usaha negatif.
Gaya seperti gesekan seringkali memperlambat benda, maka arahnya berlawanan
dengan perpindahan. Gaya semacam ini biasanya melakukan usaha negatif.42
Dalam satuan SI, usaha dinyatakan dalam newton meter, suatu satuan yang
disebut joule (J). Jadi, satu joule adalah usaha yang dilakukan oleh gaya satu
newton pada sebuah partikel yang bergerak satu meter dalam arah yang sama
dengan gaya itu.43 Dalam sistem cgs, satuan usaha disebut erg dan didefinisikan

41
Frederick, loc. cit.
42
Ibid.
43
Marcelo Alonso dan Edward J. Finn, Dasar-Dasar Fisika Universitas, (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1979), h.149
17

sebagai 1 erg = 1 dyne.cm. Dalam satuan inggris, usaha diukur dalam foot pound
sebagai 1 J = 107erg = 0,7376 ft.lb.44

2) Usaha yang Dilakukan Oleh Gaya Tidak Beraturan


Usaha yang dilakukan oleh gaya tidak beraturan dapat ditentukan secara
grafis

Luas raster

𝑠1 𝑠2
∆𝒔 = 𝑠2 − 𝑠1
Gambar 2.2 Grafik F-s dari gaya konstan yang menyebabkan
benda iberpindah dari posisi 𝒔𝟏 ke posisi 𝒔𝟐.
Gambar 2.2, usaha total yang dilakukan untuk memindahkan benda
dengan jarak total ∆𝒔 = 𝑠2 − 𝑠1 merupakan jumlah luas persegi panjang. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya yang tidak
beraturan pada waktu memindahkan sebuah benda antara dua titik sama dengan
luas daerah di bawah kurva.45

b. Energi
Energi merupakan konsep penting dalam sains. Energi adalah ukuran dari
perubahan yang diberikan pada suatu sistem. 46 Energi dapat dipindahkan secara
mekanis ke suatu benda ketika suatu gaya melakukan usaha pada benda tersebut.
Jumlah energi yang diberikan pada suatu benda melalui suatu gaya pada suatu
jarak setara dengan usaha yang dilakukan. Lebih lanjut, ketika suatu benda
melakukan usaha benda tersebut melepaskan energi sebesar usaha yang dilakukan.
Dengan kata lain, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha.47 Dalam

44
Giancoli, loc. cit.
45
Ibid., h. 178
46
Frederick, loc. cit.
47
Giancoli, loc. cit.
18

fisika terdapat berbagai jenis energi, di antaranya energi potensial, energi kinetik,
dan energi mekanik yang akan dibahas berikut ini.
1) Energi Kinetik
Energi gerak disebut energi kinetik. Kata “kinetik” berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “gerak”.48 Artinya, setiap benda yang bergerak memiliki
energi kinetik. Energi kinetik bergantung pada massa dan kelajuan benda.
Perhatikan gambar 2.3 di bawah ini.

𝐯𝟏
𝐯𝟐

𝐅⃗tot 𝐅⃗tot.

𝐬⃗

Gambar 2.3 Gaya total konstan 𝐅 tot mempercepat bis dari laju 𝒗𝟏 sampai
𝒗𝟐 sepanjang jarak s

Gambar 2.3, memperlihatkan sebuah bis dengan masa m yang sedang bergerak
pada garis lurus dengan laju awal 𝑣1. Untuk mempercepat benda itu secara

beraturan sampai laju 𝑣2, gaya total konstan 𝐅⃗tot diberikan padanya dengan arah
yang sejajar dengan geraknya sejauh s. Kemudian usaha total yang dilakukan pada
benda tersebut adalah 𝑊tot = 𝐹tot s. Kita terapkan hukum Newton kedua, 𝐹tot =
𝑚𝑎, dan gunakan persamaan 𝑣22 = 𝑣12 + 2𝑎𝑠, dengan 𝑣1 sebagai laju awal dan
𝑣2 sebagai laju akhir sehingga persamaan menjadi:49

𝑣22 = 𝑣12 + 2𝑎𝑠 ....... (2.2)


−𝑣1
𝑎 = 𝑣22 2 ....... (2.3)
2𝑠

kemudian substitusikan persamaam 2.3 ke dalam, 𝐹tot = 𝑚𝑎, dan tentukan usaha
yang dilakukan:
−𝑣1
𝑊to = 𝑠 = (𝑚𝑎)𝑠 = 𝑚 (𝑣22 2) 𝑠 ....... (2.4)
2𝑠
t 𝐹tot
atau

48
Ibid., h. 179
49
Ibid.
19

𝑊tot = 1 𝑚𝑣22 − 1 𝑚𝑣12.........(2.5)


2 2

kita definisikan besaran 𝑚𝑣 sebagai energi kinetik translasi (EK) dari benda
1 2
2

tersebut:
Keterangan :

EK = energi kinetik (J)


m = massa (kg)
𝑣 = kecepatan (m/s)

Dapat disimpulkan bahwa 𝑊tot = 𝐸𝐾2 − 𝐸𝐾1 atau 𝑊tot = ∆𝐸𝐾. Dengan
kata lain, usaha total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan
energi kinetiknya, inilah dinamakan prinsip usaha-energi.50 Prinsip usaha energi
menunjukkan bahwa usaha total (positif) W dilakukan pada sebuah benda, energi
kinetiknya bertambah sejumlah W.

2) Energi Potensial
Energi potensial merupakan sebuah fungsi koordinat sedemikian sehingga
perbedaan antara nilainya di posisi awal dan di posisi akhir sama dengan usaha
yang dilakukan pada suatu partikel untuk menggerakannya dari posisi awal ke
posisi akhir.51

a) Energi Potensial Gravitasi


Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda
karena interaksi gravitasi.52

Gambar 2.4 Energi Potensial Benda

50
Ibid.
51
Marcelo Alonso, op. cit., h.154
52
Frederick, loc. cit.
20

Gambar 2.4, sebuah bola bermassa m digantunggkan pada ketinggian h


dari permukaan tanah maka energi potensial gravitasi bola tersebut dinyatakan:53
𝐸𝑃 = 𝑚𝑔ℎ.........(2.6)
Keterangan
:
EP = energi potensial (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (𝑚2)
𝑠
h = ketinggian terhadap titil acuan (m)

b) Energi Potensial Gravitasi Newton


Energi potensial gravitasi Newton adalah energi potensial gravitasi antara
dua benda angkasa. Energi ini dirumuskan sebagai berikut.
𝐸𝑃 = −𝐺 𝑀𝑚 ....... (2.7)
𝑟

Keterangan:
EP = energi potensial gravitasi (J)
M = massa planet (kg)
m = massa benda (kg)
r = jarak benda ke pusat planet (m)
G = tetapan gravitasi universal (6,673 x 1011N. m2/kg2)

Dari rumus di atas terlihat bahwa Ep bernilai negatif. Artinya, untuk


memindahkan benda dari posisi tertentu ke posisi lain yang jaraknya lebih jauh
dari pusat planet diperlukan sejumlah energi. Selain itu, tanda negatif pada Ep
juga menunjukkan bahwa suatu planet akan tetap terikat pada medan gravitasi
matahari, sehingga planet tetap berada pada orbitnya.

c. Daya
Secara fisika, daya didefinisikan sebagai kecepatan dilakukannya kerja
atau kecepatan perubahan energi.54. Persamaan daya dapat dituliskan sebagai
berikut:55
𝑃= 𝑊
....... (2.8)
𝑡

53
Ibid., h.50
54
Giancoli, op. cit., h.200
55
Ibid.
21

Keterangan:
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (sekon)

Dalam satuan SI, daya diukur dalam joule per sekon, dan satuan ini diberi
nama khusus, watt (W): 1W = 1 J/s. Jika sebuah gaya F mengakibatkan benda
berpindah sejauh s, maka daya benda tersebut dapat diketahui melalui persamaan.
𝑃= 𝑊
= 𝐹𝑠
= 𝐹(𝑠) ........ (2.9)
𝑡 𝑡 𝑡

Persamaan di atas menyatakan besarnya usaha bisa dengan satuan lain,


yang sering digunakan untuk menyatakan energi listrik, yaitu kilo wat (kWh =
kilowatt-hour).56
1 𝑘𝑊ℎ = (1 𝑘𝑊)(1 jam)
= (1000 𝑊)(3600 𝑠)
= 3,6 × 106 𝑤𝑎𝑡𝑡

d. Hukum Konservasi Energi Mekanik


Dalam proses melakukan usaha, benda yang melakukan usaha itu
memindahkan energi yang dimilikinya ke benda yang lain. Energi yang dimiliki
benda agar benda itu dapat melakukan usaha dinamakan energi mekanik.57
Energi mekanik dapat didefinisikan sebagai jumlah energi potensial dan
energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda, atau disebut juga energi total.
Biasanya energi mekanik suatu benda selalu tetap, sedangkan energi kinetik dan
energi potensialnya dapat berubah-ubah. Secara matematis, dapat dituliskan
sebagai berikut:58
𝐸𝑀 = 𝐸𝑃 + 𝐸𝐾
𝐸𝑃1 + 𝐸𝐾1 = 𝐸𝑃2 + 𝐸𝐾2 ....... (2.10)
Keterangan:
EM = energi mekanik (joule)

56
Frederick, loc. cit.
57
Giancoli, Op., cit., h. 188
58
Ibid.
22

EP = energi potensial (joule)


EK = energi kinetik (joule)

Hukum konservasi energi mekanik menyatakan bahwa energi mekanik


yang dimiliki oleh sebuah benda adalah kekal (tetap). Pernyataan ini sesuai
dengan pernyataan hukum konservasi energi secara umum, yaitu energi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat dirubah dari bentuk energi
yang satu ke bentuk energi yang lain.59
𝐸𝑀1 = 𝐸𝑀2
𝑚𝑔ℎ1 + 𝑚𝑣2 = 𝑚𝑔ℎ2 + 1 𝑚𝑣2.............(2.11)
1

2 1 2 2

Rumusan hukum energi mekanik di atas hanya berlaku apabila dalam


berubah bentuk dari energi potensial menjadi energi kinetik atau sebaliknya, tidak
ada energi yang hilang.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian yang
berhubungan dengan pocket book antara lain :
1. Mukminah, Bq. Azmi Sukroyanti dan Muhammad Fuaddunazmi dalam jurnal
ilmiah pendidikan fisika yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Pocket Book
Siswa dengan Teknik Evaluasi Media Puzzle Ceria Terhadap Aktivitas dan
Hasil Belajar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas
siswa pada kelas eksperimen lebih besar di bandingkan dengan kelas kontrol
dengan masing-masing nilai pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah
73% dan 81%, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan
pocket book teknik evaluasi media puzzle ceria terhadap aktivitas siswa di
SMPN 11 Mataram.60
2. Nurul Laili Rahmawati, Sudarmin, dan Krisponus Kedati Pukan (2013) dalam
jurnal Unnes Science Education Journal yang berjudul “Pengembangan Buku
Saku IPA Terpadu Bilingual Dengan Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan

59
Ibid. h. 189
60
Mukminah, Bq. Azmi Sukroyanti, dan Muhammad Fuaddunazmi, Pengaruh
Penggunaan Pocket Book Siswa dengan Teknik Evaluasi Media Puzzle Ceria Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”, Vol.3, 292.
23

Sebagai Bahan Ajar di MTs”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku


saku IPA terpadu bilingual dengan tema bahan kimia dalam kehidupan layak
digunakan sebagai bahan ajar sesuai dengan standar kelayakan BSNP, selain
itu buku saku IPA terpadu bilingual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dengan ketuntasan ≥ 85% dan adanya peningkatan hasil belajar yang
signifikan dengan gain 0,4.61
3. Nurul Hidayati D.S, Jamzuri, dan Dwi Teguh Rahardjo (2013) dalam jurnal
Pendidikan Fisika yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara
Menggunakan Media Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak Melingkar
Kelas X”. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
penggunaan pocket book (nilai mean = 81,27) dan tanpa pocket book (nilai
mean=77,73) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi kinematika gerak
melingkar kelas X, hal ini berarti siswa pada kelas yang menggunakan pocket
book memiliki hasil belajar lebih baik dari pada kelas tanpa menggunakan
pocket book.62
4. Fatima Dar (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Textbook Materials and
Their Successful Application in The Classroom: Impilcations For Language
Development”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa materi
bahan ajar adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu untuk
menghubungan pengetahuan dari guru ke siswa. Pengetahuan akan dikatakan
efektif jika materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, konsep yang
diajarkan kontekstual dan mudah dipahami.63
5. Vik vik, Syamswisna, dan Titin dalam jurnalnya yang berjudul “Kelayakan
Media Buku Saku Submateri Manfaat Keanekaragaman Hayati di Kelas X
SMA Mandor” Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa media buku

61
Nurul Laili Rahmawati, Sudarmin, dan Krispinus Kedati Pukan, Pengembangan Buku
Saku IPA Terpadu Bilingual Dengan Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sebagai Bahan Ajar
Di MTs, 62Unnes Science Education Journal USEJ, vol. 2, 2013, h. 163.
Nurul Hidayati Dyah Sulistyani, Jamzuri dan Dwi Teguh Rahardjo, “Perbedaan Hasil
Belajar Siswa Antara Menggunakan Media Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak
Melingkar Kelas X”, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika,Vol. 1, 2013, h.171.
63
Fatima Dar, “Textbook Materials and Their Successful Application in The Classroom:
Impilcations For Language Developmen”t, Journal Of Education and Instructional Studies in The
World, Vol. 2, 2012, h.113
24

saku dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran


dengan rata-rata kevalidan 3,6.64
6. Septiana Vicky Laksita, Supurwoko, dan Sri Budiawanti (2013) dalam
jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Dalam
Bentuk Pocket Book Pada Materi Alat Optik Serta Suhu dan Kalor Untuk
Kelas X SMA”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pocket
book fisika layak digunakan sebagai bahan ajar dengan kategori baik, yaitu
sebesar 86,60%.65
7. Aprilliana Widyasari, Sukarmin, dan Sarwanto. (2015). Dalam analisisnya
mengatakan bahwa guru fisika mengalami kesulitan mengajarkan materi
usaha, energi, dan daya 74% responden siswa mengalami kesulitan
mempelajari materi tersebut, karena 52% responden siswa tidak antusias
mengikuti pembelajaran meskipun guru telah menggunakan metode khusus
untuk mengajarkannya. Materi usaha energi, dan daya bersifat kontekstual,
namun 61% responden siswa menyatakan tidak pernah diajarkan untuk
mengaplikasikan konsep yang telah dipelajarinya dalam kehidupan sehari-
hari, hal ini menunjukkan bahwa belajar fisika hanya sekedar mengumpulkan
konsep tanpa manfaat dalam konteks nyata.66
8. Zainul Mustofa, Sutopo dan Nandang Mufti. (2016). Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa masih belum
memahami secara tepat konsep dasar materi usaha dan energi mekanik.67
9. Ni Wayan Ayu Santi, Agung Haryono, dan Sunaryanto (2017). Berdasarkan
hasil penelitian dan saran dapat disimpulkan bahwa economis pocket book
berbasis quantum learning dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran di

64
Vik vik, Syamswisna, dan Titin, “Kelayakan Media Buku Saku Submateri Manfaat
Keanekaragaman Hayati Di Kelas X SMA Mandor”, h.9, tidak dipublikasikan.
65
Septiana Vicky Laksita, Supurwoko, dan Sri, “Pengembangan Media Pembelajaran
Fisika Dalam Bentuk Pocket Book Pada Materi Alat Optik Serta Suhu dan Kalor Untuk Kelas X
SMA. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)”, Volume 3, 2013, h.17.
66
Aprilliana Widyasari, Sukarmin, dan Sarwanto, “Pengembangan Modul Fisika
Kontekstual Pada Materi Usaha, Energi, Dan Daya Untuk Siswa Kelas X SMK Harapan
Kartasura”, Jurnal Inkuiri, Vol. 4, 2015, h. 129.
67
Zainul Mustofa, Sutopo, dan Nandang Mufti, “Pemahaman Konsep Siswa SMA
Tentang Usaha dan Energi Mekanik”, Pros. Semnas Pendidikan IPA Pascasarjana UM, Vol. 1,
2016, h. 519.
25

jenjang SMA dan diharapkan untuk peneliti selanjutnya membuat pocket


book yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga
dapat bernilai dan bermanfaat.68

C. Kerangka Berpikir
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi antara
guru dengan siswa. Dalam proses komunikasi kadang tidak selalu berjalan mulus
maka diperlukan media sebagai alat untuk memperjelas materi yang akan
disampaikan.
Menurut siswa, bahan ajar yang ada memiliki ukuran relatif besar dan
uraian materi relatif panjang. Di sisi lain, kurangnya inisiatif guru dalam
penggunaan bahan ajar yang menarik disebabkan karena keterbatasan sarana dan
prasarana sekolah terkait. Hal ini terlihat saat kegiatan pembelajaran, siswa belum
pernah terlibat aktif dalam kegiatan laboratorium untuk melakukan eksperimen.
Dalam proses pembelajaran, siswa belum pernah terlibat aktif dalam kegiatan
laboratorium untuk melakukan eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa konsep-
konsep yang diperoleh siswa hanya bersifat informasi yang disampaikan guru
melalui ceramah atau rangkuman materi dari buku paket.
Berdasarkan permasalahan yang ada, dibutuhkan suatu jenis bahan ajar
yang dapat membantu dalam meningkatkan pemahaman siswa serta dapat lebih
menarik minat siswa untuk belajar. Penggunaan bahan ajar berupa pocket book
dapat dijadikan sebagai alternatif guru dalam menyajikan bahan ajar. Dengan
ukuran relatif kecil, uraian materi yang jelas tanpa meninggalkan konsep yang
ada, tampilan full colour dan dilengkapi ilustrasi gambar penunjang materi
sehingga membantu siswa memahami materi.
Oleh sebab itu, maka kehadiran pocket book sangat efektif membantu
siswa mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Kerangka berpikir penelitian ini dapat
dilihat pada gambar 2.5 berikut ini:

68
Ni Wayan Ayu Santi, Agung Haryono, dan Sunaryanto, “Pengembangan Economics
Pocket Book Berbasis Quantum Learning Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas”, Jurnal
Pendidikan, Vol.2, 2017, 485.
26

Proses pembelajaran belum melibatkan siswa sepenuhnya

Guru menyajikan materi hanya melalui sumber buku (paket).

Guru belum membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa

Hasil belajar siswa belum memenuhi KKM

Pembelajaran menggunakan pocket book

Keinginan membaca meningkat dan siswa lebih memahami konsep

Peningkatan hasil belajar

Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, kajian teoritis dan kerangka berpikir maka
hipotesis yang dapat diajukan adalah terdapat pengaruh penggunaan pocket book
terhadap hasil belajar pada materi usaha dan energi.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Warungkiara Kabupaten
Sukabumi. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester genap tahun ajaran
2016/2017. Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan selama 4 minggu dari
tanggal 10 Mei sampai dengan 9 Juni 2017.

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu merupakan metode yang
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Pemilihan
metode ini karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang
digunakan untuk penelitian.69 Usaha yang dilakukan untuk mengontrol variabel-
variabel luar dalam penelitian ini yaitu dengan pengambilan sampel yang
dilakukan dengan memilih sampel yang memiliki kemampuan hampir sama.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada non
equivalent control group design, dimana dalam rancangan ini melibatkan dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada desain ini,
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. 70
Kedua kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu agar kedua kelompok
memiliki homogenitas yang relatif sama.
Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok diberikan pretest untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa terkait konsep usaha dan energi.
Kemudian, kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok
eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan pocket book,

69
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 114.
70
Ibid., h. 116.

27
28

sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran secara konvensional. Setelah


diberi perlakuan, kedua kelompok diberi posttest untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar siswa pada konsep usaha dan energi. Desain penelitian dapat dilihat
pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian71
Kelompok Pretest Perlakuan (X) Posttest
Eksperimen 𝐎𝟏 𝐗𝟏 𝐎𝟐
Kontrol 𝐎𝟏 𝐗𝟐 𝐎𝟐

Keterangan
: O1 = pretest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan
kelompok jjukontrol sebelum diberikan perlakuan.
O2 = posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan
hhkelompok hnkontrol setelah diberikan perlakuan.
X1 = perlakuan dengan penggunaan Pocket Book pada kelompok
kkeksperimen.
X2 = perlakuan dengan pembelajaran konvensional.

C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan, yaitu tahap awal, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap awal meliputi studi awal yang berkaitan
dengan objek penelitian dan perencanaan tindakan yang akan dilakukan. Pada
tahap dua, yaitu tahap tindakan berupa penggunaan pocket book pada kelas
eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Tahap terakhir,
yaitu analisis data dan penarikan kesimpulan untuk menentukan ada tidaknya
pengaruh pocket book terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi usaha dan
energi. Ketiga tahap prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

71
Ibid.
29

Tahap Awal

Mengkaji materi fisika, materi ajar dan kurikulum


Orientasi Mengkaji teori belajar dan relevansi peneliti
lapangan:
Wawancara awal
Observasi awal sebelum tindakan

Perencanaan Tindakan:
Menyusun instrumen penelitian
Menyusun rencana pembelajaran
Merancang bahan ajar pocket book

Tindakan:
Kegiatan pembelajaran fisika dikelas

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Pretest

Pembelajaran menggunakan pocket book Pembelajaran konvensiona

Posttest Posttest

Pengisian angket respon siswa terhadap pembelajaran menggunakanTahap Akhir:


pocket book Analisis data dan menguji hipotesis

Menarik Kesimpulan
Gambar 3.1 Tahapan Porsedur Penelitian
30

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.72 Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu: variabel bebas (independent) dan variabel terikat
(dependent) sebagai berikut:
a. Variabel bebas (X) : Pocket Book.
b. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar IPA (Fisika).

E. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.73 Populasi dalam peneltian
ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Warungkiara Kabupaten Sukabumi pada
semester 2016/2017 dengan populasi targetnya adalah seluruh siswa kelas X di
sekolah tersebut yang berjumlah 142 siswa.

2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.74 Teknik
pengambilan sampel dalam peneltian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel disesuaikan
dengan tujuan penelitian.75 Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.76 Sampel pada penelitian ini
adalah siswa kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X 2 sebagai
kelas kontrol. Masing-masing kelas memiliki jumlah yaitu 30 siswa kelas
eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol.

72
Ibid., h. 38.
73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Ineka Cipta, 2013), h. 173.
74
Ibid., h.174
75 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 254.
76 Arikunto, op., cit.h. 183.
31

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui tes
dan nontes yang sudah diujicobakan atau memenuhi prasyarat instrumen tes yang
baik. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, berupa tes pilihan ganda,
sedangkan nontes digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa selama
pembelajaran dan mengetahui respon terhadap pembelajaran menggunakan pocket
book . Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest (tes awal) dan posttest (tes
akhir), sedangkan nontes diberikan diakhir pembelajaran.

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. 77 Instrumen memegang peranan yang
sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau
kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas
instrumen yang digunakan. Hal ini mudah dipahami karena instrumen berfungsi
mengungkapkan fakta menjadi data, sehingga jika instrumen yang digunakan
mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliabel.78 Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan nontes.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes pada penelitian ini menggunakan tes objektif berupa soal
pilihan ganda yang terdiri dari lima alternatif jawaban. Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.79 Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk
mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu. 80
Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini
mencakup ranah kognitif pada aspek pengetahuan (C1) sampai analisis (C5). Soal
yang diberikan merupakan soal yang telah dijudgment oleh dosen ahli,

77
Sugiyono, op. cit., h. 148.
78
H.Djali dan Pudji Muldjono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta:
Grasindo, 2007), h.56
79
Arikunto, op. cit.h. 193
80
Nana Syaodih, op. cit. h. 223
32

diujicobakan, serta diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran
agar diperoleh soal yang benar-benar dapat mengukur hasil belajar siswa. Tes
dilakukan sebelum (pretest) dan setelah (Posttest) diberikan perlakuan. Kisi-kisi
instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

Indikator Soal
Konsep Indikator RPP Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5
Menjelaskan konsep usaha 2*
1 3
dalam fisika. 3*
Menemukan hubungan
4 6* 5* 3
Usaha gaya, perpindahan dan gaya
7* 10
Menganalisis usaha yang 8 11 14*
dilakukan pada sebuah 9
9* 12* 15
benda 13
Menjelaskan konsep energi
kinetik dan energi potensial 16 17*
3
(gravitasi dan pegas) secara 18
fisis dan matematis
Mengaplikasikan
persamaan energi kinetik 19* 21*
dan energi potensial 4
20 22*
Energi, (gravitasi dan pegas) ke
Hubungan dalam soal.
usaha, Menganalisis hubungan 24
energi dan antara usaha dengan energi 23* 3
25
daya kinetik.
Menganalisis hubungan
antara usaha dengan energi 26* 27 28 3
potensial (gravitasi dan
pegas)
Menerapkan konsep daya
ke dalam bentuk persamaan 30
29* 3
dan kaitannya dengan usaha 31
dan energi.
Menjelaskan konsep hukum 33*
32* 3
Hukum kekekalan energi mekanik 34*
Kekekalan Menganalisis hukum
Energi 36*
kekekalan energi mekanik 39
Mekanik 35 37 6
untuk menyelesaikan 40*
38*
permasalahan gerak.
Jumlah 4 7 10 14 5 40
Persentase Soal (%) 10 17,5 22,5 35 125 100
33

Berdasarkan Tabel 3.2 diketahui bahwa soal yang valid pada pengujian
Anates yaitu 21 soal dan soal yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 19
soal.

2. Instrumen Non Tes


Instrumen non tes dalam penelitian ini menggunakan angket respon siswa
dan lembar observasi aktivitas siswa. Angket respon siswa ini digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pocket
book pada materi usaha dan energi.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Likert. Model
ini menggunakan skala deskriptif, dimana siswa menjawab pilihan Sangat Tidak
Setuju (STS), Tidak setuju (TS), Cukup (C), Setuju (S), Sangat Setuju (SS).Kisi-
kisi dalam angket ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa
Pertanyaan Jumlah
No Indikator Angket
Positif Negatif Soal
Penyajian materi pada pocket
1. 1,3,6 2,4,5 6
book dalam proses pembelajaran
Tampilan desain dan ilustrasi
2. 8,9 10,11 4
pocket book
Penggunaan pocket book dalam
3. 12,13,16 14,17,18 6
proses pembelajaran
Jumlah soal 8 8 16

Lembar angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran C5


Lembar observasi merupakan lembar penilaian objektif yang dibuat
untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan
pocket book. Lembar observasi aktivitas siswa dibuat sesuai dengan tahapan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kisi-kisi lembar observasi siswa dapat
dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini:
34

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa


Indikator Aktivitas Siswa Skor Maksimal
A. Pendahuluan
1. Mempersiapkan diri untuk belajar 5
2. Memperhatikan tujuan pembelajaran yang
5
disampaikan guru
3. Memperhatikan pemberian motivasi oleh guru 5
4. Membaca pertanyaan apersepsi pada pocket
5
book
5. Memperhatikan meknisme pembelajaran yang
5
akan dilakukan hari ini
B. Kegiatan Inti
1. Membaca dan memahami materi pada pocket
5
book
2. Bertanya tentang hal yang belum dipahami 5
3. Bekerjasama dengan kelompoknya untuk
mengumpulkan informasi dalam rangka
5
menyelesaikan permasalahan yang terdapat
pada pocket book
4. Bekerjasama dengan kelompoknya, berdiskusi,
menganalisis data-data yang diperoleh dalam
kegiatan mengumpulkan informasi dan 5
membuat kesimpulan terkait dengan pemecahan
permasalahan yang diselidiki
5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
5
depan kelas
C. Penutupan
1. Melaksanakan evaluasi pembelajaran yang telah
5
dilakukan hari ini secara tertulis
2. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
5
dilakukan bersama guru
Lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat di lampiran C5

H. Kalibrasi Instrumen Penelitian


Instrumen tes yang digunakan perlu dilakukan analisis butir soal agar
instrumen tes yang digunakan dapat dengan tepat menilai apa yang harus dinilai.
Analisis butir soal adalah pengkajian butir-butir tes kognitif agar diperoleh
35

seperangkat butir soal yang memiliki kualitas yang baik dan memadai.81
Instrumen tes yang digunakan untuk mengumpulkan data harus diuji kualitasnya
dengan melaksanakan ujicoba. Uji coba instrumen tes berupa butir soal harus
memenuhi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen.82 Dalam penelitian ini, uji coba validitas
menggunakan rumus korelasi koefisien biseral. Rumus yang digunakan dapat
dilihat sebagai berikut:83
𝑝
𝛾𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑃 −𝑀𝑡
√ .......(3.1)
𝑆𝑡 𝑞
Keterangan :
𝛾𝑝𝑏𝑖 = Koefisien korelasi biserial
M = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya.
Mt = Rerata skor total
St = Standar deviasi dari skor total
P = Proporsi siswa yang menjawab benar
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
(p = )
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1- p)

Nilai 𝛾𝑝𝑏𝑖 dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal


dengan menggunakan kriteria pada seperti Tabel 3.5 di bawah ini.
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Biserial84
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,80 < 𝛾𝑝𝑏𝑖 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < 𝛾𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < 𝛾𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < 𝛾𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < 𝛾𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,20 Sangat Rendah

81
82
Nana Syaodih, op. cit., h. 135.
Arikunto, op. cit., h. 211
83
Ibid., h. 93.
84
Ibid., h. 89.
36

Data rekapitulasi butir soal hasil uji coba instrumen menggunakan


software ANATES Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah soal 40
Jumlah siswa 34
2, 3, 5, 6, 7, 9, 12, 14, 17, 19, 21, 22, 23,
Nomor soal yang valid
26, 29, 32, 33, 34, 36, 38, 40.
Jumlah soal yang valid 21
Persentase soal yang valid 52,5%

Berdasarkan Tabel 3.6 di atas terlihat bahwa dari 40 soal yang diujikan,
terdapat 21 soal yang dinyatakan valid setelah diuji validitas.

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran.85 Seandainya hasilnya berubah ubah, perubahan yang terjadi dapat
dikatakan tidak berarti. Reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrumen
dalam penelitian ini adalah menggunakan Kuder – Richardson yaitu K-R 20,
dengan rumus:86
−𝛴 𝑝𝑞
𝑟 =( 𝑛
)(𝑆2 ) ....... (3.2)
11 𝑛−1 𝑆2

Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Adapun interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh


terdapat pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

85
Nana Syaodih, op. cit. h. 229
86
Arikunto, op. cit., h. 115.
37

Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas


Indeks Reliabilitas Kategori
0,70 ≤ r11 < 1,00 Tinggi
0,50 ≤ r11 < 0,70 Sedang
0,00 ≤ r11 < 0,50 Rendah

Hasil uji reliabilitas instrumen tes dengan menggunakan software ANATES


Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
r11 0,82
Kesimpulan Reliabilitas tinggi
Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, terlihat bahwa hasil uji reliabilitas
instrumen yang didapat sebesar 0,82 dan termasuk dalam kriteria tinggi.

c. Uji Taraf Kesukaran


Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen tes yang digunakan
pada penelitian ini tetap atau tidak sehingga instrumen tes tersebut dapat digunakan di
berbagai tempat. Taraf kesukaran soal dalam bentuk pilihan ganda dapat dicari
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:87
𝑃= 𝐵
....... (3.3)
𝐽𝑆

Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun penentuan kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:88


Tabel 3.9 Skala Taraf Kesukaran
Rentang nilai P Kategori
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah

87
Arikunto, op. cit., h. 223.
88
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Prose Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), cet ke-13 h. 137
38

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.10 berikut ini.
Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Butir Soal
Kriteria Soal
Jumlah Soal Persentase
Mudah 10 25%
Sedang 15 37,5%
Sukar 15 37,5%
Jumlah 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji taraf
kesukaran soal menunjukan kriteria sedang dan sukar memiliki jumlah soal yang
sama, yaitu 15 soal (37,5%) dan kriteria mudah terdapat 10 soal (25%).

d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal ialah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Adapun rumus untuk mencari daya pembeda soal antara
lain sebagai berikut :89
𝐷= 𝐵𝐴
− 𝐵𝐵....... (3.4)
𝐽𝐴 𝐽𝐵

Keterangan
:
D = daya beda soal
𝐵𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
jjjdengan benar
𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas
Bb = bany aknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
Jb = banyaknya peserta kelompok bawah

Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada Tabel 3.11 di bawah
ini:90

89
Arikunto, op. cit., h. 228.
90
Ibid., h. 232
39

Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda


Daya pembeda Kriteria Soal
Bernilai negatif Drop
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali

Hasil uji daya beda instrumen dengan menggunakan software ANATES


Ver. 4.0.9. dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Butir Soal
Kriteria Soal
Jumlah Soal Persentase
Drop 5 12,5%
Jelek 6 15%
Cukup 11 27,5%
Baik 13 32,5%
Sangat Baik 5 12,5 %
Jumlah 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji daya pembeda
soal menunjukan kriteria baik lebih banyak dibandingkan dengan kriteria lainnya,
yaitu sebanyak 13 soal (32,5%). Untuk kriteria drop hanya terdapat 5 soal
(12,5%), jelek 6 soal (15%), cukup 11 soal (27,5%), dan sangat baik 5 soal
(12,5%).

I. Teknik Analisis Data


Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna dari data tes yang telah
terkumpul. Teknik analisis data tes terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji
analisis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22.
40

1. Analisis Data Tes


a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah usaha untuk menentukan apakah data variabel yang
kita miliki mendekati populasi distribusi normal atau tidak. 91 Dengan kata lain
untuk mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan
dianalisis.
Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan shapiro
wilk pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut:92
1) Menyusun hipotesis
𝐻0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
𝐻1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Tingkat signifikan α = 5%
3) Untuk memutuskan hipoesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh significance pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan
data.
4) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Jika hasil sig atau p-value > α (0,05), 𝐻0 diterima maka sampel berasal dari
populasi berdistribusi normal
Jika hasil sig atau p-value ≤ α (0,05), 𝐻0 ditolak , maka sampel berasal dari
populasi berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih. 93 Perhitungan uji homogenitas (uji Levene)
pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut: 94
1) Menyusun hipotesis
𝐻0 = varians hasil belajar kedua kelompok homogen.

91
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466
92
Getut Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta : PT.
Gramedia, 2015), h. 28
93
Ruseffendi, Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan, (Bandung:IKIP Bandung
Press, 1998), hal 294
94
Getut, Op.cit., h. 33
41

𝐻1 = varians hasil belajar kedua kelomok tidak homogen.


2) Tingkat signifikan α = 5%
3) Untuk memutuskan hipoesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh significance pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan
data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”.
4) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Jika signifikansi (p-value) > α (0,05) maka H0 diterima, maka varians kedua
kelompok sama atau homogen
Jika signifikansi (p-value) ≤ α (0,05) maka H0 ditolak, , maka varians kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen:

c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan pengujian untuk menjawab rumusan
masalah. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data
hasil penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:
1) Untuk data yang berdistribusi normal dan homogen
Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis menggunakan
statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut: 95
𝑡= 𝑥̅1−𝑥̅2
....... (3.5)
1 1
𝑠𝑔𝑎𝑏√ 𝑛1 +𝑛2

dengan
(𝑛1−1)𝑠2+(𝑛1−1)𝑠2
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √ 1 2
....... (3.6)
𝑛1+𝑛2−2

dan
𝑠2 = ∑(𝑥𝑖−𝑥̅)2 ....... (3.7)
𝑛−1

Keterangan:
𝑥̅1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
𝑥̅2 = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
𝑛1 = Jumlah sampel kelas x1
𝑛2 = Jumlah sampel kelas x2
𝑠12 = Varian kelas X1
𝑠22 = Varian kelas X2
95
Sudjana, op.cit., h.239.
42

𝑡 = Hasil hitung distribusi


2
𝑠𝑔𝑎𝑏 = Varian gabungan.
jika:
thitung < ttabel = Tolak H0, Terima H1
thitung > ttabel = Terima H0, Tolak H1
Perhitungan uji hipotesis menggunakan software SPSS melalui langkah-
langkah sebagai berikut: 96
a) Menyusun hipotesis
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh penggunaan pocket book terhadap hasil belajar.
𝐻1 = Terdapat pengaruh penggunaan pocket book terhadap hasil belajar.
b) Tingkat signifikan α = 5%
c) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh Sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah
pengolahan data.
d) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi (2-tailed), maka H0 diterima, dan
H1 ditolak.
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi (2-tailed), maka H0 ditolak, dan
H1 diterima.

2) Untuk data yang jika salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal atau
homogen
Uji Mann-Whitney adalah uji nonparametrik yang cukup kuat sebagai
pengganti uji-t, dalam hal asumsi distribusi-t tidak terpenuhi. Untuk data
berdistribusi normal dan tidak homogen, pengujian hipotesis menggunakan
statistik Mann-Whitney(U) dengan persamaan sebagai berikut: 97
𝑈𝑎 = 𝑛𝑎𝑛𝑏 + 1
2
𝑛𝑎(𝑛𝑎 + 1) − ∑ 𝑃𝑎 ....... (3.8)

𝑈 𝑏 = 𝑛 𝑎𝑛 𝑏 + 1
2
𝑛𝑏(𝑛𝑏 + 1) − ∑ 𝑃𝑏 ....... (3.9)

Keterangan :

96
Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir menggunakan SPSS secara otodidak, (Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2013), hal 115-121
97
Ruseffendi, op. cit., h.. 400.
43

Ua = jumlah banyaknya unsur-unsur A mendahului unsur-unsur B


Ub = Jumlah banyaknya unsur-unsur B mendahului unsur-unsur.

Perhitungan uji Mann-Whitney pada software SPSS melalui langkah-


langkah sebagai berikut: 98
a) Sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu hipotesis statistik, sama
halnya dengan perhitungan secara manual yaitu :
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh penggunaan pocket book terhadap hasil belajar.
𝐻1 = Terdapat pengaruh penggunaan pocket book terhadap hasil belajar.
b) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh Sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah
pengolahan data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”.
c) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Jika signifikansi (p) ≤ (𝛼 = 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima
Jika signifikansi (p) > (𝛼 = 0,05) maka H0 diterima H1 ditolak

2. Analisis Data Non Tes


Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket respon siswa dan
lembar observasi aktivitas siswa. Berikut ini adalah teknik analisis data dari kedua
instrumen nontes tersebut.

a. Angket Respon Siswa


Analisis data instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian
menggunakan teknik analisis data deskriptif. Instrumen nontes berupa angket ini
memiliki pernyataan yang terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif dengan ketentuan nilai yang terlihat pada Tabel 3.20 berikut ini

98
Sufren dan Yonathan Natanael, op.cit, h.. 122-127
44

Tabel 3.20 Penilaian Skor Angket Respon Siswa99


Nilai
Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Cukup (C) 3 3
Tidak Setuju (STS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS 1 5

Selanjutnya data dari hasil perolehan skor diubah dalam bentuk persentase
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:100
Skor ideal = jumlah item x skor maksimal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Angka persentase = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa


Lembar observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama
pembelajaran dengan menggunakan pocket book. Observer menilai siswa dalam
suatu lembar observasi dengan metode check-list sesuai dengan rubrik penilaian
yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya data hasil perolehan angket respon siswa dan lembar observasi
aktivitas siswa diolah secara kuantitatif menggunakan rumus:
𝑃 = 𝐹 × 100% ....... (3.10)
𝑁

Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Jumlah skor ideal

Penentuan kriteria interval data non tes didasarkan pada Tabel 3.17
sebagai berikut101

99
Sugiyono, op. cit., h. 135.
100
Ibid., h. 137.
101
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet. ke-5, h.18.
45

Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Angket dan Lembar Observasi


Rubrik Penilaian Skala Penilaian
0 − 20% Sangat kurang
21-40% Kurang
41-60% Cukup
61-80% Baik
81-100% Baik Sekali

J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini yaitu:
𝐻0 : Sig (2-tailed) > α (taraf signifikansi 0,05)
𝐻𝑎 : Sig (2-tailed) < α (taraf signifikansi
0,05) Keterangan :
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh pocket book terhadap hasil belajar
siswa pada materi usaha dan energi
𝐻𝑎 = Terdapat pengaruh pocket book terhadap hasil belajar siswa pada
materi usaha dan energi
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan gambaran umum hasil penelitian yang
telah dilakukan. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest,
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, angket respon siswa serta observasi
aktivitas siswa.
1. Hasil Pretest
Hasil pretest diperoleh dari siswa kelas X-2 sebagai kelas kontrol dan X-4
sebagai kelas eksperimen. Perolehan hasil pretest kelas kontrol dan eksperimen

12 11
10 10 10
10 9
8 8
Jumlah Siswa

6 5
4 3
2
0
00

3-45-6 7-8 9-10 11-12


Interval Skor

Kelas kontrolKelas Eksperimen

pada penelitian ini disajikan dalam Gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen


dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa Skor pretest antara kelas


eksperimen dan kelas kontrol tidak terlalu jauh berbeda. Pada kelas kontrol
distribusi frekuensi tertinggi berada pada interval 5-6 yakni terdapat 15 siswa
(41,67%), sedangkan distribusi frekuensi terendah berada pada interval 13-14,
yakni terdapat 0 siswa (0,00%). Pada kelas eksperimen distribusi frekuens

46
47

tertinggi berada pada interval 5-6, yakni terdapat 13 siswa (43,33%), sedangkan
distribusi frekuensi terendah berada pada interval 11-12, yakni terdapat 0 siswa
(0,00%).
Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh skor pemusatan dan
penyebaran data Skor pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pemusatan dan
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Penyebaran Data
Skor Terendah 3 3
Skor Tertinggi 10 9
Mean 6,19 5,83
Median 6 6
Modus 4 4
Standar Deviasi 2,04 1,76

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor terendah dan skor
tertinggi yang di peroleh dari kedua kelas dengan skor maksimum 19. Skor
terendah baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki perolehan yang
sama, yaitu 3. Skor tertinggi yang diperoleh kelas kontrol adalah 10, sedangkan
kelas eksperimen adalah 9. Skor rata-rata hasil pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen hampir sama, yaitu 6,19 pada kelas kontrol dan 5,83 pada kelas
eksperimen. Skor tengah (median) dan skor modus yang diperoleh kedua kelas
memiliki perolehan yang sama, masing-masing memperoleh 6 dan 4. Standar
deviasi pada yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan adalah 2,04 untuk
kelas kontrol dan 1,76 untuk kelas ekpserimen. Bila semakin besar skor standar
deviasi maka data sampel semakin heterogen (bervariasi) dari rata-ratanya dan
sebaliknya jika semakin kecil maka data sampel semakin homogen (sama). Hal ini
menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki data sampel yang homogen
(sama) dibandingkan dengan kelas kontrol yang semakin heterogen (bervariasi)
dengan selisih standar deviasi dari kedua kelas tersebut adalah sebesar 0,28.
48

2. Hasil Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif


Berikut analisis data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdasarkan jenjang kognitif disajikkan dalam Gambar 4.2 berikut ini:

37%
40% 34%
35% 33%
30% 31%
Presentasi (%)

30% 28%
25% 25%
23%
20%
15%
10%
5%
0%

C1 C2 C3 C4
Jenjang Kognitif

PRETEST Kelas Kontrol PRETEST Kelas Eksperimen

Gambar 4.2 Persentase Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas hh


Kontrol Bedasarkan Jenjang Kognitif

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan hasil belajar berdasarkan jenjang


kognitif yang menjawab benar di kelas kontrol maupun kelas eksperimen pada
saat pretest. Pada saat pretest, kelas kontrol siswa yang menjawab benar pada
jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 25%, jenjang kognitif memahami (C2)
sebesar 33%, jenjang kognitif menerapkan (C3) sebesar 30%, dan jenjang kognitif
menganalisis (C4) sebesar 37%. Sedangkan pada kelas eksperimen siswa yang
menjawab benar pada jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 23%, jenjang
kognitif memahami (C2) sebesar 28%, jenjang kognitif menerapkan (C3) sebesar
31%, dan jenjang kognitif menganalisis (C4) sebesar 34%.

3. Hasil Postest
Kemampuan akhir siswa diketahui dari hasil posttest. Berdasarkan hasil
perhitungan posttest kelas eksperimen terdiri dari 30 siswa dan kelas kontrol
terdiri dari 36 siswa, disajikan dalam Gambar 4.3 berikut ini.
49

17
18
16
14
Jumlah Siswa

12 10 10
10 9
8
7
6
4 5
4 4

2 0 0
0
9-1011-1213-1415-1617-18
Interval Skor (Skor Maksimum 19)

Kelas KontrolKelas Eksperimen

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest


jjjjjjjKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.3 menunjukkan bahwa hasil posttest kelas


eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan pada beberapa interval skor.
Pada kelas kontrol distribusi frekuensi tertinggi berada pada interval 12-13, yakni
terdapat 19 siswa (52,78%), sedangkan distribusi frekuensi terendah berada pada
interval 18-19, yakni terdapat 0 siswa (0,00%). Pada kelas eksperimen distribusi
frekuensi tertinggi berada pada interval 14-15 dan 16-17, yakni keduanya terdapat
masing-masing 9 siswa (30,00%), sedangkan distribusi frekuensi terendah berada
pada interval 10-11, yakni terdapat 0 siswa (0,00%). Hal ini menunjukkan bahwa
pada interval tinggi kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa
skor pemusatan dan penyebaran dari skor posttest tersebut yang ditunjukkan pada
Tabel 4.2 berikut ini:
50

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pemusatan dan
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Penyebaran Data
Skor Terendah 9 11
Skor Tertinggi 15 18
Mean 11,69 14,23
Median 11 14
Modus 11 14
Standar Deviasi 1,75 1,94
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data
berdasarkan skor benar yang diperoleh siswa kelas kontrol dan siswa kelas
eksperimen dengan skor maksimalnya adalah 19. Skor terendah yang diperoleh
kelas kontrol sebesar 9, sementara kelas eksperimen sebesar 11. Skor tertinggi
pada kelas kontrol diperoleh 15 dan kelas eksperimen 18. Skor rata-rata atau
mean yang didapat pada kelas kontrol adalah 11,69, sedangkan pada kelas
eksperimen adalah 14,23. Untuk median atau skor tengah yang dihasilkan oleh
kelas eksperimen yaitu 14, sedangkan pada kelas kontrol yaitu 11. Pada kelas
kontrol memperoleh standar deviasi sebesar 1,75, sedangkan kelas eksperimen
sebesar 1,94 Berdasarkan hasil standar deviasi yang diperoleh memiliki selisih
relatif kecil yakni 0,19.
4. Hasil Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif
Adapun analisis data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdasarkan jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini:

80%
73% 75%
80% 70%
64% 62% 65%
56%
60%
Presentase (%)

40%

20%

0%
C1 C2 C3 C4
Jenjang Kognitif
POSTEST Kelas KontrolPOSTEST Kelas Eksperimen

Gambar 4.4 Persentase Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Bedasarkan Jenjang Kognitif
51

Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukkan hasil belajar berdasarkan jenjang


kognitif yang menjawab benar di kelas kontrol maupun kelas eksperimen pada
saat posttest. Pada saat posttest, kelas kontrol siswa yang menjawab benar pada
jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 64%, jenjang kognitif memahami (C2)
sebesar 62%, jenjang kognitif menerapkan (C3) sebesar 65%, dan jenjang kognitif
menganalisis (C4) sebesar 56%. Sedangkan pada kelas eksperimen siswa yang
menjawab benar pada jenjang kognitif mengingat (C1) sebesar 73%, jenjang
kognitif memahami (C2) sebesar 70%, jenjang kognitif menerapkan (C3) sebesar
75%, dan jenjang kognitif menganalisis (C4) sebesar 80%.

5. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa


a. Hasil Pretest dan Postest
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan postest kelas eksperimen
dan kelas kontrol, diperoleh pada rekapitulasi data yang disajikkan pada Tabel 4.3
berikut ini:
Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest &
Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Kelas
Pemusatan dan Kontrol Eksperimen
Penyebaran Data Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor Terendah 3 9 3 11
Skor Tertinggi 10 15 9 18
Median 6 11 6 14
Modus 4 11 4 14
Standar Deviasi 2,03 1,75 1,76 1,94
Rata-rata 6,19 11,69 5,83 14,23

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor pretest kelas kontrol memiliki rata-
rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Namun, ketika
postest skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mengalami
peningkatan. Peningkatan skor rata-rata pada kelas kontrol sebesar 5,50,
sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 8,40. Artinya, peningkatan yang terjadi
pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan yang terjadi pada
kelas kontrol.
52

b. Hasil Belajar Kognitif


Selain melihat hasil belajar siswa pada Skor rata-rata (mean), hasil belajar
siswa juga dapat terlihat pada kemampuan berpikir kognitif siswa. Hasil belajar
siswa pada jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut ini:

90%
80% 80%
73% 70% 75%
70%
60% 64% 62% 65%
50% 56%
Presentase (%)

40% 37%
33% 34%
30% 28% 31%
30%
25% 23%
20%
10%
0%

Pretest kelas kontrol Posttest kelas kontrolPretest kelasPosttest kelas


eksperimeneksperimen
C1C2C3C4

Gambar 4.6 Diagram Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Jenjang
Kognitif
Berdasarkan Gambar 4.6 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
presentase berdasarkan jenjang kognitif. Presentase terbesar pada saat pretest,
baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen berada pada jenjang kognitif
menganalisis (C4), yaitu masing-masing sebesar 37% dan 34%. Sedangkan pada
saat posttest, presentase terbesar berada pada jenjang kognitif mengaplikasikan
(C3) sebesar 65% untuk kelas kontrol dan jenjang kognitf menganalisis (C4)
sebesar 80% untuk kelas ekpserimen.
Peningkatan pada tiap jenjang ranah kognitif di kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut ini:
53

50%
50% 46%
44%
42%
45%
40% 35% 35%
35%
Presentase (%)

29%
30%
25%
20% 19%
15%
10%
5%
0%

C1C2C3C4
Jenjang Kognitif

Kelas KontrolKelas Eksperimen

Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen Berdasarkan Jenjang Kognitif

Berdasarkan gambar 4.7 menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar


kelas kontrol pada jenjang kognitif mengingat (C1) mengalami peningkatan
sebesar 35%, memahami (C2) meningkat sebesar 29%, menerapkan (C3)
meningkat sebesar 35%, dan menganalisis (C4) meningkat sebesar 18%. Adapun
peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen pada jenjang kognitif mengingat
(C1) mengalami peningkatan sebesar 50%, memahami (C2) meningkat sebesar
42%, menerapkan (C3) meningkat sebesar 44%, dan menganalisis (C4) meningkat
sebesar 46%.

6. Hasil Analisis Data Non Tes


Analisis data nontes dilakukan pada angket respon siswa untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pocket book dan
lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung.
a. Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Menggunakan Pocket
Book
Hasil data angket yang diperoleh dari kelas eksperimen selanjutnya diolah
secara kuantitatif berdasarkan tiap-tiap indikatornya menghasilkan data berupa
persentase, kemudian dikonversi menjadi kualitatif. Berikut merupakan tabel 4.4
54

hasil perhitungan angket respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan


pocket book.
Tabel 4.4 Respon Siswa Terhadap Pocket Book

No Indikator Angket Persentase Kesimpulan


Penyajian materi pada pocket book
1. 76,3% Baik
dalam proses pembelajaran
Tampilan desain dan ilustrasi pocket
2. 74,9% Baik
book
Penggunaan pocket book dalam proses
3. 72,6% Baik
pembelajaran
Rata-rata 74,6% Baik

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa penggunaan pocket book pada


materi usaha dan energi sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang positif
dan memperoleh hasil yang baik. Skor rata-rata persentase yang diperoeleh
sebesar 74,6%, dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan dengan menggunakan
pocket book pada pembelajaran dapat membuat siswa lebih antusias dan
memahami materi usaha dan energi yang diajarkan.

b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Saat Belajar Menggunakan Pocket Book


Hasil data observasi aktivitas siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen
selanjutnya diolah secara kuantitatif berdasarkan tiap-tiap indikatornya
menghasilkan data berupa persentase. Berikut merupakan tabel 4.5 hasil
perhitungan observasi aktivitas siswa terhadap proses pembelajaran fisika
menggunakan pocket book.
Tabel 4.5 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Pertemuan Ke-
Rata-
No Indikator Kesimpulan
rata

1 2 3
1 Pendahuluan 86,67% 76,67% 83,33% 82,23% Baik Sekali
2 Kegiatan Inti 79,33% 72,67% 80,00% 77,33% Baik
3 Penutupan 83,33% 73,33% 83,33 83,33% Baik Sekali
Rata-rata 83,11% 74,22% 82,22% 80,96% Baik Sekali
55

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan presentase aktivitas yang dilakukan


siswa kelas eksperimen selama pembelajaran. Ketiga aspek yang diamati yaitu
dari tahap pembuka, inti, dan penutup memiliki rata-rata 80,96%, dengan kategori
baik sekali. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik menggunakan pocket book fisika.

7. Hasil Uji Prasyarat


Sebelum dilakukannya pengujian hipotesis statistik, terlebih dahulu
melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut
ini adalah uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian

a. Hasil Uji Normalitas


Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest
dan posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua data
menggunakan saphiro wilk melalui softwere SPSS. Berikut merupakan Tabel 4.6
menggambarkan hasil yang diperoleh.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Normalitas Saphiro Wilk Pretest dan Posttest
Pretest Postest
Statistik Kelas Kelas Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol
Sig. 0,071 0,073 0,245 ,000
Uji Saphiro
Sig ≥ 0,05 = Ho diterima
Wilk
Data Data Data Data
Keputusan berdistribusi berdistribusi berdistribusi berdistribusi
normal normal normal tidak normal

Tabel 4.6, Skor sig. diperoleh dari tabel saphiro wilk pada taraf
signifikansi 5% atau 0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan
pengujian hipotesis normalitas, yaitu jika 𝛼 = 5% = 0,05 < 𝑠𝑖𝑔, maka data
dinyatakan terdistribusi normal. Dari Tabel 4.6 di atas, diperoleh Skor sig. data
pretest dan posttest kelas eksperimen yaitu pretest 0,071 > 0,05 dan posttest
0,075 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data hasil pretest maupun posttest kelas
eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan pada Skor sig. data pretest dan
56

posttest kelas kontrol yaitu pretest 0,245 > 0,05 dan posttest 0,000 < 0,05
sehingga dapat disimpulkan data hasil pretest berdistribusi normal dan posttest
berdistribusi tidak normal.

b. Hasil Uji Homogenitas


Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
memiliki varians yang homogen atau tidak. Sama halnya dengan uji normalitas,
uji homogenitas juga dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan
posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji homogenitas kedua data
menggunakan uji Levene melalui softwere SPSS. Berikut merupakan Tabel 4.7
menggambarkan hasil yang diperoleh.
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Sig. 0,304 0,533
Uji Leverne’s Sig ≥ 0.05 = Ho diterima
Keputusan Data homogen Data homogeny

Tabel 4.7, Skor sig. diperoleh dari tabel uji Leverne’s pada taraf signifikansi
5% atau 0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis
homogenitas, yaitu jika 𝛼 = 5% = 0,05 < 𝑠𝑖𝑔., maka data dinyatakan data
homogen. Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa Skor sig. data pretest dan
posttest yaitu pretest sebesar 0,304 ≥ 0.05 dan posttest sebesar 0,533 ≥ 0.05
sehingga dapat disimpulkan varian kedua kelas sama atau homogen.

c. Hasil Uji Hipotesis


Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa data Skor
pretest pada kelas eksperimen berdistribusi normal sementara posttest
berdistribusi tidak normal. Sedangkan data Skor pretest dan posttest pada kelas
kontrol berdistribusi tidak normal . Varian kedua kelas baik pada pretest maupun
posttest sama atau homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis pada kedua data
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji Mann-Whitney analisis tes
57

statistik non parametrik melalui softwere SPSS. Berikut merupakan Tabel 4.8
menggambarkan hasil yang diperoleh.
Tabel 4. 8 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Mann-Whitney U 487,000 184,500
Asymp. Sig.(2-tailed) 0,489 0,000
Keputusan Ditolak Diterima

Tabel 4.8, Skor sig. diperoleh dari tabel uji Mann-Whitney pada taraf
signifikansi 5% atau 0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan
pengujian hipotesis homogenitas, yaitu jika 𝛼 = 5% = 0,05 > 𝑠𝑖𝑔., maka data
dinyatakan H0 diterima. Tabel 4.8 di atas diperoleh Skor asymp. sig.(2-tailed)
pretest yaitu sebesar 0,489 > 0,05 atau H0 diterima, sehinggan dapat disimpuklan
bahwa tidak terdapat pengaruh hasil belajar antara kedua kelas sebelum diberikan
perlakuan. Skor sig. hasil posttest yaitu sebesar 0,000 < 0,05 atau H0 ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perlakuan
dengan menggunakan pocket book pada materi usaha dan energi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dalam
penggunaan pocket book terhadap hasil belajar siswa pada materi usaha dan
energi. Hal tersebut didukung oleh hasil uji hipotesis data posttest antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 dan
nilai taraf signifikansi sebesar 0,05. Artinya, nilai Sig. (2-tailed) < nilai taraf
signifikansi. Jika ditinjau berdasarkan skor rata-rata (mean), skor kelas
eksperimen yang menggunakan pocket book lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Keadaan ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi
menggunakan pocket book lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mukminah, Azmi dan
Fuaddunazmi yang menyatakan bahwa penggunaan pocket book berpengaruh
58

terhadap hasil belajar siswa.102 Pendapat senada diutarakan oleh Sulistyani yang
menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaak pocket
book (nilai mean = 81,27) dan tanpa pocket book (nilai mean = 77.73) terhadap
hasil belajar.103
Jika dilihat lebih rinci, penggunaan pocket book dalam pembelajaran lebih
unggul dalam meningkatkan hasil belajar pada semua jenjang kognitif
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada umumnya. Peningkatan
hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa pocket book dapat meningkatkan
kemampuan mengingat (C1) sebesar 73%, memahami (C2) sebesar 70%,
menerapkan (C3) sebesar 75%, dan menganalisis (C4) sebesar 78%. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian Nurul Laili Rahmawati, Sudarmin, dan Krispinus
menyatakan bahwa pocket book yang digunakan sebagai bahan ajar menunjukkan
pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.104. Ranah kognitif
mengingat (C1) kelas eksperimen memperoleh presentase yang lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen
menggunakan bahan ajar yang menarik dan mudah untuk mengingatnya, yaitu
pocket book. Menurut Sulistyani, penulisan materi pada pocket book yang singkat
dan jelas dapat membantu siswa yang lemah membaca untuk memahami materi
dalam teks dan mengingatnya kembali.105
Ranah kognitif memahami (C2) kelas eksperimen memperoleh presentase
yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini disebabkan pada pocket
book menyajikan ilustrasi yang menunjang materi serta uraian materi yang cukup
dan mudah dipahami. Hal tersebut didukung oleh penelitian Rahmawati yang
mengatakan bahwa siswa cenderung menyukai bacaan yang menarik dengan sedikit

102
Mukminah, Azmi Sukroyanti, & Muhammad Fuaddunazmi. “Pengaruh Penggunaan
Pocket Book Siswa dengan Teknik Evaluasi Media Puzzle Ceria Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa, Vol. 3, h. 289.
103
Nurul Hidayati Dyah Sulistyani, Jamzuri, dan Dwi Teguh, “Perbedaan Hasil Belajar
Peserta didik Antara Menggunakan Media Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak Melingkar
Kelas X”, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika,Vol. 1, 2013, h.171.
104
Nurul Laili, Sudarmin, dan Krispinus Kedati, ”Pengembangan Buku Saku IPA
Terpadu Bilinguan dengan Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sebagai Bahan Ajar di MTs”,
Unnes Science Education Journal, Volume 2, 2013, h.162
105
Sulistyani, op. cit., 167
59

uraian dan banyak gambar atau warna. 106 Selain itu, salah satu fungsi buku saku
menurut Sulistyani, dkk., yaitu fungsi atensi, bahwa media buku saku yang dicetak
dengan kemasan kecil dan full colour dapat menarik dan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi materi yang tertulis didalamnya.107
Kemampuan menerapkan (C3) juga dapat ditingkatkan dengan
menggunakan pocket book. Hal ini karena dalam pocket book terdapat penjelasan
rumus yang jelas, contoh soal, dan latihan soal, sehingga mampu mengasah
kemampuan menerapkan siswa. Menurut Sulistyani, dkk. salah satu fungsi buku
saku adalah fungsi kognitif dimana penulisan rumus dan gambar pada buku saku
dapat memperjelas materi yang terkandung di dalam buku sehingga dapat
memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran.108
Pada ranah kognitif menganalisis (C4) kelas eksperimen memperoleh
presentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada
kelas eksperimen menggunakan pocket book. Pocket book ini terdapat kegiatan
eksperimen sehingga pembelajaran menggunakan pocket book menuntut siswa
untuk aktif selama proses pembelajaran secara langsung dari pengalamannya
sendiri, juga adanya diskusi berkelompok dan penyelesaian soal disetiap kegiatan
eksperimen mampu meningkatkan ranah menganalisis. Pembelajaran secara
berkelompok mampu menunjukkan hasil yang baik, hal ini diakibatkan karena
proses pengkonstruksian pengetahuan dilakukan secara bersama-sama menggantikan
proses pembelajaran klasikal dengan sistem ceramah yang proses pengkonstruksian
pengetahuan dilakukan sendiri-sendiri sesuai dengan apa yang ditangkap oleh siswa
secara individu.109 Berdasarkan pendapat Von Glasersfeld yang dikutip dalam jurnal
Setiawan mengatakan bahwa pengkonstruksian pengetahuan secara bersama-sama
melalui kerja kelompok memungkinkan siswa dapat mengungkapkan gagasan,
mendengarkan pendapat orang lain dan secara bersama-sama membangun
pengertian.110

106
107
Nurul Laili, op. cit., h.158
Nurul Hidayati Dyah Sulistyani, op, cit., h.167.
108
Sulistyani, loc. cit.
109
I Gusti Agung Nyoman Setiawan, “ Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis
Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X 2 SMA Laboratorium Singaraja,
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol 2, 2008, h.45
110
Ibid.
60

Hasil observasi siswa memberikan pemahaman bahwa pocket book


mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari
hasil perolehan indikator pada lembar aktivitas siswa yang berada pada kategori
baik. Kemampuan mengamati memperoleh persentase sebesar 82,23%, menanya
sebesar 68,87%, mengumpulkan informasi sebesar 82,23%, mengasosiasi sebesar
73,33% dan mengkomunikasikan memperoleh sebesar 79,97%. Secara
keseluruhan rata-rata aktivitas siswa sebesar 77,73% dengan kata lain berada pada
kategori baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Mukminah, dkk. yang
menjelaskan bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini dikarenakan proses pembelajaran pada
kelas eksperimen menggunakan bantuan media pocket book.111
Berdasarkan angket respon siswa terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon yang
positif terhadap pembelajaran menggunakan pocket book . Hal ini dibuktikan
dengan hasil angket respon siswa pada indikator penggunaan pocket book dalam
proses pembelajaran sebesar 72,6% dengan kategori baik. Pernyataan pada
indikator tersebut, menunjukkan bahwa siswa mengerti dengan prosedur
penggunaan pocket book yang sedang digunakan. Respon siswa pada indikator
penyajian pocket book dalam proses pembelajaran sebesar 74,9% dengan
kategori baik. Pada indikator tampilan dan desain pada pocket book
mendapatkan respon siswa sebesar 76,3% dengan kategori baik. Secara
keseluruhan respon angket siswa ini memiliki persentase sebesar 74,6% dengan
kategoti baik. Sejalan dengan penelitian Nurul Nisa yang menyatakan bahwa
persentase yang ditunjukkan dari hasil angket respon siswa dinyatakan bahwa
bahan ajar buku saku memiliki manfaat yang sangat baik bagi siswa.112

111
Mukminah, op. cit., h. 292
112
Nurul Nisa Muhammad, Mushawwir Taiyeb, dan Andi Asmawati, “Pengembangan
Buku Saku Pada Materi Sistem Respirasi untuk SMA Kelas XI”, Jurnal Bilologi, Sains,
Lingkungan, dan Pembelajarannya, Vol. 3, 2015, h. 166
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan yaitu:

1. Terdapat pengaruh penggunaan pocket book berbasis fenomena terhadap hasil


belajar siswa pada materi usaha dan energi di SMAN 1 Warungkiara. Hasil
uji hipotesis dengan jumlah responden 66 pada 𝛼 = 0,05 diperoleh nilai
probabilitas 0,000 kesimpulan yang didapat adalah 𝐻1 diterima.
2. Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
menggunakan pocket book dalam proses pembelajaran fisika pada materi
usaha dan energi secara keseluruhan memperoleh hasil sebesar 77,73%
dengan kategori baik.
3. Respon siswa terhadap pocket book menunjukkan bahwa penggunaan pocket
book dalam proses pembelajaran fisika pada materi usaha dan energi secara
keseluruhan memperoleh hasil sebesar 74,6% dengan kategori baik.

B. Saran
Berdasarkan temuan selama penelitian, saaran yang dapat diajukan untuk
penelitian ini antara lain:
1. Pengelolaan waktu yang baik sangat menentukan keberhasilan proses belajar
mengajar di kelas, sehingga alokasi waktu sebaiknya diperhatikan pada saat-
saat tertentu, misalnya : awal pembelajaran, pelaksanaan eksperimen dan
penyajian hasil didepan kelas.
2. Pembelajaran dengan menggunakan media pocket book dapat dilakukan pada
materi lain, seperti : Besaran dan satuan, gelombang elektromagnetik dll.
3. Perlu adanya perbaikan dan penyempurnaan pada instrumen soal berkaitan
jenjang kognitif.

61
62

DAFTAR PUSTAKA

Abell, Hermann & DeBoer, Investigating Students Understanding of Energy


Transformation, Energy Transfer, and Conservation of Energy Using
Standarts-Based Assessment Items, NARST Annual Conference, pp 1-13,
2011

Anderson, Lorin W., dkk. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran,


dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisis Revisi. Jakarta:


Bumi Aksara, 2010.
--------------------------, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Bandung:
: P.T Ineka Cipta, 2010.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.

D.S, Nurul Hidayati., dkk. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Menggunakan
Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book Pada Materi Kinematika
Gerak Melingkar Kelas X, Jurnal Pendidikan Fisika. 1, 2013.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011.

Dar, Fatima. Textbook Materials and Their Successful Application in The


Classroom: Impilcations For Language Development, Journal Of
Education and Instructional Studies in The World. 2, 2012.

Dar, Fatima. Textbook Materials and Their Successful Application in The


Classroom: Impilcations For Language Development, Journal Of
Education and Instructional Studies in The World. 2, 2012.

Depdiknas. Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta :


Ditjen Dikdasmenum, 2008.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Gredler, Margaret E. Bell. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, Cet. 2, 1994.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. I, 2010.

Kanginan, Marthen. Fisika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2006.
63

Kuswana, Wowo Sunaryo. Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2012.

Laksita, Septiana Vicky., dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Dalam


Bentuk Pocket Book Pada Materi Alat Optik Serta Suhu dan Kalor Untuk
Kelas X SMA. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF). 3, 2013

M. S, Ami., dkk. Pengembangan Buku Saku Materi Sistem Ekskresi Manusia di


SMA/MA Kelas XI. Bioedu Unesa. 1, 2012.

Mawardi, Dodi. Cara Mudah Menulis Buku. Jakarta : Niaga Swadaya, 2007.

Mujadi. Indiginasi Seni dan Budaya dalam Pembelajaran Fisika. JRKPF UAD. 2,
2015

Mukminah., dkk. Pengaruh Penggunaan Pocket Book Siswa dengan Teknik


Evaluasi Media Puzzle Ceria Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”. 3.

Mulyasa, E. , Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes:


Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. ke-4
2009.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group. Cetakan pertama


, 2013.

Pareken, Minarty., dkk. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis fenomena


Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Peserta
Didik Kelas X SMA Negeri 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara, Jurnal
Sains dan Pendidikan. 11, 2015.

Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, Jakarta:PT Elex Media
Komputindo.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva
Press, Cet. IV, 2012.

Rahmawati, Nurul Laili Sudarmin., dkk. Pengembangan Buku Saku IPA Terpadu
Bilingual Dengan Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sebagai Bahan
Ajar Di MTs, Unnes Science Education Journal,USEJ. 2, 2013.
64

Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press,


2003.

Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta, 2013

Ruseffendi, Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan, Bandung:IKIP Bandung


Press, 1998.

Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta,


2013.

Samudra, Gede Bandem dkk., Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Siswa


SMA di Kota Singaraja dalam Mempelajari Fisika, e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol.
4, 2014.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. 7, 2010.

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita, SPSS vs Lisrel Sebuah Pengantar, Aplikasi
untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: PT Rineka


Cipta, 2015.

Sudjana, Nana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.

------------------, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2014.

Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir menggunakan SPSS secara otodidak,,


Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 201.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R


& D). Bandung: Alfabeta, 2013.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2010.

Sulistyani, Nurul Hidayati Dyag., dkk. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara
Menggunakan Media Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak
Melingkar Kelas X, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. 1, 2013.
65

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar Cet. 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2004

Syamswisna, Vik vik dan Titin, Kelayakan Media Buku Saku Submateri Manfaat
Keanekaragaman Hayati Di Kelas X SMA Mandor, tidak dipublikasikan.

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,


Cetakan ke-2, 2006.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus


Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Penerbitan Percetakan Balai
Pustaka, 1995.

Widyasari , Apriliana., dkk. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Pada


Materi Usaha, Energi, dan Daya Untuk Peserta Didik Kelas X SMK
Harapan Kartasura. Jurnal Inkuiri. 4, 2015.

Widyasari, Apriliana., Sukarmin, dan Sarwanto. Pengembangan Modul Fisika


Kontekstual Pada Materi Usaha, Energi, dan Daya Untuk Peserta Didik
Kelas X SMK Harapan Kartasura. Jurnal Inkuiri. 4, 2015.

Widyasari, Aprilliana., dkk. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Pada


Materi Usaha, Energi, Dan Daya Untuk Peserta Didik Kelas X SMK
Harapan Kartasura. Jurnal Inkuiri. 4, 2015.
66

LAMPIRAN A

Observasi Penelitian Awal

Lembar Wawancara Guru


Lembar Wawancara Siswa
67

Lampiran A.1

PEDOMAN WAWANCARA GURU PRA-PENELITIAN

Nama Guru : Bapak Teddy,

S.Pd Waktu : 20 Februari 2017

No Pertanyaan Jawaban
Kurikulum apa yang digunakan
1 “Kurikulum 2013”
di sekolah ini?
Apakah rata-rata hasil belajar “Belum mencapai KKM, setiap ulangan
2. siswa sudah mencapai KKM? selalu remidi terus. Disini anak-anaknya
kurang minat sama fisika”
Metode apa yang sering guru “Menjelaskan seperti biasa, soalnya
3. gunakan dalam pembelajaran mau praktikum pun alat-alatnya tidak
fisika ada”
Apakah siswa terlibat aktif
dalam pembelajaran seperti
berdiskusi kelompok,
4 bereksperimen, memecahkan “Jarang, disini siswanya pasif”
sehingga siswa dapat
membangun pengetahuannya
sendiri?
Apa saja sumber belajar yang “Disini alat-alat praktikum tidak ada,
5 digunakan oleh siswa? padahal saya sudah ajukan. Paling dari
buku paket saja”
Apakah sumber belajar “Menurut saya, buku paket yang ada
tersebut sudah cukup untuk sudah cukup baik kalau siswa
6 dijadikan sumber belajar menggunakanya secara optimal. Tapi ya
siswa? namanya siswa tidak suka buku yang
tebal dan banyak rumus”
9 Sumber belajar (buku) yang “Penjelasan konsep yang cukup tapi
68

bagaimana yang tepat tidak mengurangi kandungan materi,


digunakan untuk siswa pada juga contoh kontekstual harus ditambah
umumnya? lagi”
Bagaimana cara guru dalam “Paling saya ceramah, menjelaskan inti-
8 menjelaskan materi usaha dan inti konsep saja”
energi?
Apakah dalam pemebelajaran “iya, ada”
7 guru mengkaitkan materi
dengan fenomena?
69

Lampiran A.2

PEDOMAN WAWANCARA SISWA PRA-PENELITIAN

Nama Siswa : Meisy

Kelas : X-2

No Pertanyaan Jawaban
Apakah kamu menyukai mata
1. “Biasa aja”
pelajaran fisika?
Metode belajar apa yang sering “Biasanya bapak suka menyatat inti-inti
guru gunakan dalam materi seperti rumus atau bunyi hukum,
2.
pembelajaran? selanjutnya menjelaskan atau kita
disuruh ngerangkum dari buku paket”
Apakah pernah kamu
3 “Belum pernah”
melakukan praktikum?
Apa saja sumber belajar yang
3 digunakan oleh guru dalam “Cuma buku saja”
mengajarkan fisika?
Apakah sumber belajar “Belum, buku fisika kan tebel dan
tersebut sudah cukup untuk kalimatnya panjang-panjang jadi saya
4
dijadikan sumber belajar malas bacanya, dan rumusnya banyak
siswa? banget”
Sumber belajar yang
“Yang simple aja gitu bu tapi lengkap,
5 bagaimana yang kamu
kalimatnya jangan panjang2”
inginkan?
Apakah dalam pemebelajaran
6 guru mengkaitkan materi “iya pernah ngasih contoh-contoh gitu”
dengan fenomena?
Apakah kamu pernah belajar “pernah, buku saku pramuka”
7
menggunakan buku saku?
.
70

LAMPIRAN B

Perangkat Pembelajaran

RPP Kelas Eksperimen


RPP Kelas Kontrol
LKS Eksperimen
Lampiran B1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN I
(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMAN 1 Warungkiara


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 1 (satu)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

71
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan
permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari.
3.3 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya, dan kekekalan energi .

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Menjelaskan konsep usaha dalam fisika.
3.2.2 Menemukan hubungan usaha, perpindahan dan gaya
3.2.3 Menganalisis usaha yang dilakukan pada sebuah benda.
3.3.1 Memecahkan masalah usaha yang ditimbulkan oleh gaya yang searah dan gaya yang membentuk sudut terhadap arah
perpindahannya.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan pengamatan pada pocket book, siswa dapat menjelaskan pengertian usaha dalam fisika.
2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menemukan hubungan usaha, perpindahan dan gaya.

72
3. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa menganalisis usaha yang dilakukan pada sebuah benda.
4. Melalui kegiatan diskusi, siswa memecahkan masalah usaha yang ditimbulkan oleh gaya yang searah dan gaya yang
membentuk sudut terhadap arah perpindahannya.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Definisi usaha secara fisis berbeda dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari.

Usaha dan energi


membahas

Usaha Energi Hukum Kekekalan Energi


terdiri dari
menjelaskan
Usaha oleh gaya konstan
Energi kinetik Energi Potensial Gerak jatuh bebas
Energi Mekanik

Usaha oleh gaya tak konstan Bidang miring

Bandul
Usaha total
Roller coaster

Hubungan Usaha - energi

73
2. Materi Konsep
3. Prosedural
Langkah-langkah melakukan percobaan untuk menentukan usaha yang ditimbulkan oleh gaya yang searah dan gaya yang
membentuk sudut terhadap arah perpindahannya.

F. Media, Alat dan bahan, Sumber Belajar


Media : Pocket Book dan LKS (lampiran). Penerapan pada

Alat dan bahan : Balok, neraca pegas dan busur drajat.

G. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi, tanya jawab, eksperimen.

74
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Tahap Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka 1. Memberikan salam kepada guru dan
dan berdoa untuk memulai pembelajaran. berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk 2. Mengikuti arahan dari guru dan
mengikuti pembelajaran. mempersiapkan diri untuk mulai
3. Mengajukan pertanyaan pembelajaran
“Pernahkah kalian mendorong atau menarik 3. Memperhatikan dan menjawab
meja? Apa yang terjadi ketika meja didorong? pertanyaan-pertanyaan yang
Apersepsi dan Mengapa demikian? Lalu tarikan dan dorongan diberikan oleh guru. 15
Motivasi itu dinamakan apa? 4. Mendengarkan dan menyimak menit
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. penjelasan guru tentang tujuan dan
5. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan mekanisme pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
pembelajaran.
6. Menjelaskan penilaian yang akan di gunakan.

75
1. Memberikan pocket book kepada masing-masing 1. Menerima pocket book yang
siswa. diberikan oleh guru.
Mengamati 2. Mengarahkan siswa untuk membaca dan 2. Membaca dan memahami konsep 15
memahami pocket book konsep usaha, usaha yang terdapat dalam pocket menit
setelahnya menuliskan kembali hal-hal penting book
terkait materi pada buku catatan 3. Mencarat hal-hal penting.
1. Membimbing siswa untuk menanyakan seputar 1. Menanyakan hal-hal yang belum
materi usaha. dipahami dari kegiatan membaca 15
Menanya
“Bagi yang belum jelas, silahkan bertanya..” pocket book. menit
2. Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya
jawab.
1. Membimbing siswa untuk membuat kelompok 1. Siswa membuat kelompok dan duduk
(1 kelompok terdiri dari 5 siswa) bersama kelompoknya masing-
Mengumpulkan
2. Membagikan LKS Praktikum 1 kepada masing- masing 20
Informasi
masing kelompok. 2. Mempelajari LKS dan mini lab. menit
3. Membimbing siswa untuk mempraktikkan mini 3. Melakukan praktikum sederhana.
lab 1 (pocket book hlm. 18).
1. Meminta siswa berdiskusi dan mengolah 1. Berdiskusi bersama anggota
20
Mengasosiasi informasi yang sudah dikumpulkan dengan kelompok, mengolah data yang telah
menit
berbantuan Pocket book. diperoleh dari hasil praktikum, dan

76
2. Mengamati kegiatan diskusi yang dilakukan menjawab pertanyaan yang ada pada
oleh siswa. mini lab 1
1. Meminta perwakilan siswa untuk 1. Mempresentasikan jawaban dari
mempresentasikan hasil diskusi dan jawaban di kegiatan pada mini lab .
Mengkomunikasikan depan kelas 2. Bertanya dan menjawab hal yang 20
2. Tanya jawab tentang hal-hal yang dipelajari. ditanyakan guru dan menyimak menit
3. Meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi penjelasn guru
pada pocket book. 3. Mengerjakan soal evaluasi.
1. Bersama siswa menyimpulkan hasil 1. Menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. pembelajaran yang telah dilakukan
2. Melakukan evaluasi pembelajaran. terkait materi usaha
3. Memberikan penghargaan kepada kelompok 2. Melakukan evaluasi pembelajaran
yang bekerja baik. yang telah dilakukan hari ini dengan
30
Evaluasi 4. Memimpin doa dan menutup pembelajaran menjawab soal-soal yang diberikan
menit
dengan salam. oleh guru
5. Menutup kegiatan pembelajaran dengan 3. Kelompok yang berkinerja baik
memberikan salam menerima penghargaan dari guru
4. Berdoa dan mengucapkan salam
penutup

77
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Proses : Lembar Observasi (terlampir).
2. Hasil Belajar : Evaluasi berupa Pilihan Ganda (PG).

Mengetahui; Sukabumi, 2017


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Teddy, S.Pd Yayi Ania

78
Penilaian Kognitif
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal Kunci Jawaban Nilai
1. Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya adalah Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya adalah
1. dihitung dengan mengalikan gaya dengan perpindahan dihitung dengan mengalikan gaya dengan perpindahan
yang searah gaya. yang searah gaya, diukur dalam joule dan perubahan
2. diukur dalam joule energi.
3. perubahan energi
Pernyataan yang benar adalah.... 20
A. 1, 2, 3 (Kunci :a)
B. 1, 2
C. 2, 3
D. 1
E. 3
2. Pada gambar di bawah ini, F melakukan usaha sebesar Diketahui :
20√2 joule sehingga balok yang berada di atas bidang licin F = 8N
itu berpindah dari A ke B. Jika 𝛼 = 450 maka jarak AB 𝛼 = 450
adalah.... W = 20√2 joule
Ditanya : Jarak A-
20
B? Dijawab :
𝑊 = 𝐹 ∆𝑥 cos 𝛼
20√2 = 8 𝑁. ∆𝑥 cos 450
1
20√2 = 8 𝑁. ∆𝑥.
2

79
F = 8N 20√2
∆𝑥 = 4
∆𝑥 = 5√2 meter

∆𝑥
A. 5 meter
B. 5√2 meter
C. 5√3 meter
D. 7,5 meter
E. 8 meter
3. Sebuah mobil mainan mempunyai kedudukan yang Diketahui :
ditunjukkan oleh grafik berikut ! s=6m
Ditanyakan : Usaha?
Dijawab :
W = luas daerah dibawah grafik (membentuk trapesium)
W = luas trapesium ABCD
(𝐵𝐶 + 𝐴𝐷) × 𝐴𝐵 20
𝑊=
(4 + 26) × 9
𝑊=
90 2
Usaha yang dilakukan benda dari titik asal sampai 𝑊= = 45 𝐽
D kedudukan 6 meter adalah... 2
A. 30 joule

80
B. 44 joule (Kunci :d)
C. 98 joule
D. 45 joule
E. 46 joule
4. Perhatikan gambar berikut ! Diketahui :
FA = 20
N FB =
10 N α A
= 370
α 𝐵 = 600
Ada dua orang siswa A dan B menarik peti yang terletak W = 8 joule
pada lantai. Jika besar gaya kedua peserta didik tersebut Ditanya :
masing-masing 10 N dan 20 N dan usaha yang dikerahkan s = ..?
22 joule, besar dan arah perpindahan peti tersebut berturut- Dijawab :
turut adalah.... Jawaban : 20
A. 11 m ke arah kanan W = ∆F.𝑠
B. 11 m ke arah kiri W = (−𝐹𝐴 + 𝐹𝐵)𝑠
C. 11 m dan tetap 22 = (−20 cos 37 + 10 cos 60)
D. 11 m ke atas 𝑠
E. 11 m ke bawah 22 = (−10 . 0,8 +20 . 0,5) 𝑠
22 = (−8 +10) 𝑠
22
𝑠= 2
𝑠 = 11 m
Karena perpindahan bernilai positig, maka arah
perpindahan peti adalah ke kanan

81
(Kunci :a)

82
5. Sebuah partikel yang beratnya 2 N mula-mula berada di A Diketahui: Gaya berat w = 2N berarah ke bawah kita
pada ketinggian 50 cm. Kemudian bergeser dan dalam tetapkan bertanda positif
setiap selang waktu yang sama berkedudukan di B, a) Perpindahan AB bertanda (+) karena arahnya ke
kemudian di C, di D dan akhirnya sampai di E. Berapakah bawah,
usaha oleh gaya berat untuk perpindahan AB dan CD AB = +50 cm = 0,50 m
beturut-turut.... Usaha 𝑊𝐴𝐵 = (2)(0,50) = 1 J
Y (cm) b) Perpindahan CD bertanda (-) karena arahnya ke
atas,
100 E CD = -50 cm = -0,50 m
Usaha 𝑊𝐴𝐵 = (2)(-0,50) = -1 J
A 20
50 D

A w= 2 N C
X (cm)
50

A. 1 J dan 1 J
B. -1 J dan – 1 J
C. 1 J dan - 1 J
D. 1 J dan 0 J
E. 0 J dan 1 J
Total Nilai 100

83
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2
(KELAS EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMAN 1 Warungkiara


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 2 (dua)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

84
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan
permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari.
1.2 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya, dan kekekalan energi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan konsep energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas) secara fisis dan matematis.
3.1.2 Mengaplikasikan persamaan energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas) ke dalam soal.
3.1.3 Menganalisis hubungan antara usaha dengan energi kinetik.
3.1.4 Menganalisis hubungan antara usaha dengan energi potensial (gravitasi dan pegas).
3.1.5 Menerapkan konsep daya ke dalam bentuk persamaan dan kaitannya dengan usaha dan energi.
3.2.1 Memahami hubungan massa dan ketinggian terhadap energi potensial.
3.2.2 Mengetahui pengaruh massa dan kecepatan benda terhadap energi kinetik.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan pengamatan pada Pocket book, siswa dapat menjelaskan konsep energi kinetik dan energi potensial
(gravitasi dan pegas) secara fisis dan matematis.

85
2. Setelah melakukan pengamatan pada Pocket book, siswa dapat mengaplikasikan persamaan energi kinetik dan energi
potensial (gravitasi dan pegas) ke dalam soal.
3. Setelah melakukan kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menganalisis hubungan usaha dengan energi kinetik
4. Setelah melakukan kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menganalisis hubungan usaha dengan energi potensial
(gravitasi dan pegas).
5. Setelah melakukan kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menerapkan konsep daya ke dalam bentuk persamaan dan
kaitannya dengan usaha dan energi.
6. Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa dapat memahami hubungan massa dan ketinggian terhadap energi potensial.
7. Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa dapat mengetahui pengaruh massa dan kecepatan benda terhadap energi kinetik.

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Orang atau usaha dapat melakukan usaha karena diberi energi

2. Materi Konsep

86
Usaha dan energi
membahas

Usaha Energi Hukum Kekekalan Energi


terdiri dari
menjelaskan
Usaha oleh gaya konstan
Energi kinetik Energi Potensial Gerak jatuh bebas
Energi Mekanik

Usaha oleh gaya tak konstan Bidang miring

Bandul
Usaha total
Roller coaster

Hubungan Usaha - energi

3. Prosedural
Langkah-langkah melakukan percobaan untuk memahami hubungan massa dan ketinggian terhadap energi potensial dan
pengaruh massa dan kecepatan benda terhadap energi kinetik.

87
F. Media, Alat dan bahan, Sumber
Belajar Media : Pocket book dan LKS
Alat dan bahan : Batu, penggaris, tanah liat, kelereng dan pegas.

G. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi, tanya jawab, eksperimen.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Kegiatan
Waktu
Guru Siswa
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka 1. Memberikan salam kepada guru
PENDAHULUAN

dan berdoa untuk memulai pembelajaran. dan berdoa untuk memulai


2. Mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk pembelajaran.
mengikuti pembelajaran. 2. Mengikuti arahan dari guru dan
3. Mengajukan pertanyaan: mempersiapkan diri untuk mulai
Apersepsi dan “Anak-anak coba lihat gambar pada pocket pembelajaran 15
Motivasi book, apa yang sedang dilakukan orang 3. Memperhatikan dan menjawab menit
tersebut?Bayangkan jika yang melakukan pertanyaan-pertanyaan yang
kegiatan tersebut adalah kalian! Apakah yang diberikan oleh guru.
kalian rasakan setelah mengayuh sepeda? 4. Bergabung dengan kelompok
Mengapa demikian?Dari mana energi masing-masing
yang kalian miliki?” 5. Mendengarkan dan menyimak

88
Nah, dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan penjelasan guru tentang tujuan dan
bahwa agar dapat mengerjakan sesuatu mekanisme pelaksanaan
diperlukan energi. Jadi dapat disimpulkan energi pembelajaran
itu adalah?
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
6. Menjelaskan penilaian yang akan di gunakan.
1. Memberikan pocket book kepada masing-masing 1. Menerima pocket book yang
KEGIATAN INTI

siswa. diberikan oleh guru.


Mengamati 2. Mengarahkan siswa untuk membaca dan 2. Membaca dan memahami konsep 15
memahami konsep energi dan daya, setelahnya usaha yang terdapat dalam pocket menit
menuliskan kembali hal-hal penting terkait book
materi pada buku catatan 3. Mencarat hal-hal penting.
1. Membimbing siswa untuk menanyakan seputar 1. Menanyakan hal-hal yang belum
Menanya materi terkait. dipahami dari kegiatan membaca 15
“Bagi yang belum jelas, silahkan bertanya..” pocket book. menit
2. Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya jawab.
1. Membagikan LKS Praktikum 2 kepada masing- 1. Menerima LKS yang diberikan
Mengumpulkan masing kelompok oleh guru
20
Informasi 2. Membimbing siswa untuk mempraktikkan 2. Mempelajari mini lab 1 pada
menit
mini lab 1 (pocket book hlm. 33). pocket book
3. Melakukan praktikum sederhana.

89
1. Meminta siswa berdiskusi dan mengolah 1. Berdiskusi bersama anggota
informasi yang sudah dikumpulkan dengan kelompok, mengolah data yang
Mengasosiasi berbantuan pocket book. telah diperoleh dari hasil 20
2. Mengamati kegiatan diskusi yang dilakukan oleh praktikum, dan menjawab menit
siswa pertanyaan yang ada pada mini
lab
2.
1. Meminta perwakilan siswa untuk 1. Mempresentasikan jawaban dari
mempresentasikan hasil diskusi dan jawaban di kegiatan pada mini lab .
Mengkomunikasikan depan kelas 2. Bertanya dan menjawab hal yang 20
2. Tanya jawab tentang hal-hal yang dipelajari. ditanyakan guru dan menyimak menit
3. Meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi penjelasan guru
pada pocket book. 3. Mengerjakan soal evaluasi.
1. Bersama siswa menyimpulkan hasil 1. Menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan pembelajaran yang telah dilakukan
2. Melakukan evaluasi pembelajaran terkait materi usaha
3. Memberikan penghargaan kepada kelompok 2. Melakukan evaluasi pembelajaran
yang bekerja baik.. yang telah dilakukan hari ini
30
Evaluasi 4. Memberitahu siswa mengenai materi pertemuan dengan menjawab soal-soal yang
menit
selanjutnya diberikan oleh guru
5. Menutup kegiatan pembelajaran dengan 3. Kelompok yang berkinerja baik
memberikan salam. menerima penghargaan dari guru
4. Berdoa dan mengucapkan salam
penutup

90
I. Penilaian Kognitif
1. Teknik Penilaian : Lembar Observasi (terlampir)
2. Bentuk Instrumen : Evaluasi berupa Pilihan Ganda (PG)

Mengetahui; Sukabumi, 2017


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Teddy, S.Pd Yayi Ania

91
Penilaian Kognitif
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Kunci Jawaban Nilai


Soal
1. Perhatikan gambar berikut ! Energi Potensial menjadi energi kinetik
(Kunci : c)

Seorang pesepeda menuruni bukit, terjadi


perubahan energi dari.... menjadi.... 20
A. Energi kinetik menjadi energi potensial
B. Energi potensial menjadi energi kalor
C. Energi potensial menjadi energi kinetik
D. Kalor menjadi energi potensial
E. Energi kimia menjadi energi listrik
2. Buah kelapa bermassa 8 kg berada pada Diketahui :
ketinggian 5 meter diatas permukaan tanah. h=5m
Jika percepatan gravitasi 10 m/s, maka energi m = 8 kg
potensial benda tersebut adalah... g = 10 m/s
A. 400 J Ditanyakan : Ep?
B. 340 J Dijawab :
C. 250 J 𝐸𝑝 = 𝑚. 𝑔. ℎ 20
D. 200 J = 8.10.5

92
E. 100 J = 400 𝐽
(Kunci : a)
3. Budi mengendarai mobil bermassa 1200 kg di Diketahui :
jalan lurus dengan kecepatan 30 m/s. Ketika m = 1200 kg
jalanan lengang budi menambah kecepatannya 𝑉1= 40 m/s
sehingga menjadi 60 m/s, maka besar usaha 𝑉2= 60 m/s
yang dilakukan budi adalah.. Ditanyakan : W?
A. 1,2 KJoule Jawaban :
B. 12 Kjoule 𝑊 = ∆𝐸𝑘 20
C. 120 Kjoule = 𝐸𝑘2 − 𝐸𝑘1
1
D. 1200 Kjoule = 𝑚 (𝑉2 − 𝑉2)
E. 12000 Kjoule 2 2 1
1
= 1200 (602 − 402)
2
= 1200 KJ
(Kunci : d)
4. Sebuah benda bermassa 5 kg sedang bergerak Diketahui :
mendatar dengan kelajuan awal 4 m/s. Sebuah m = 5 kg
gaya 20 N dikerjakan pada benda searah dengan 𝑣1= 4 m/s
arah gerak benda dan dilepaskan setelah benda F = 20 N
tersebut menempuh jarak 2,5 m, maka kecepatan 𝑥 = 2,5 𝑚 20
benda pada saat gaya dilepaskan adalah... Ditanya : 𝑣2 ?
A. 2 m/s Dijawab :
B. 4 m/s Usaha oleh gaya F pada gerak lurus mendatar sama dengan
C. 6 m/s perubahan energi kinetik

93
D. 8 m/s 𝑊 = 𝐹∆𝑥 = ∆𝐸𝑘
E. 10 m/s Jadi,
∆𝐸𝑘 = 𝐹∆𝑥 = (20)(2,5) = 50 𝐽

Maka,
1
∆𝐸 = 𝑚(𝑣2 − 𝑣2)
𝑘 2 1
2 2∆𝐸 𝑘
𝑣2 − 𝑣2 =
2 1
2∆𝐸 𝑚
𝑘
𝑣2 = + 𝑣2
2 1
𝑚
2.50
𝑣22 = + 42
5
2.50
𝑣2 = + 16
2
5
𝑣22 = 36
𝑚
𝑣 =6
2
𝑠
(Kunci : c)
5. Sebuah gaya sebesar 400 N bekerja terhadap Diketahui:
sebuah meja sehingga meja berpindah sejauh 4 F = 400 N
meter dalam waktu 5 detik. Daya yang s=4m
20
dihasilkan gaya tersebut adalah.... t =52s
A. 800 W Ditanyakan : P?
B. 650W Dijawab :

94
C. 550 W Daya yang dihasilkan :
𝑊
D. 400 W 𝑃=
E. 320 W 𝑡
F. s
𝑃= t
400.4
𝑃= 5
P = 320 𝑊
(Kunci :e)
Total 100

95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3
(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMAN 1 Warungkiara


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 3 (tiga)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

96
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan
permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari
3.3 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya, dan kekekalan energi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1 Menjelaskan konsep hukum kekekalan energi mekanik
1.1.2 Merumuskan hukum kekekalan energi mekanik
1.1.3 Menganalisis hukum kekekalan energi mekanik untuk menyelesaikan permasalahan gerak.
3.2.1 Mengamati perubahan bentuk energi (konservasi energi)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan pengamatan pada Pocket Book, peserta didik dapat menjelaskan pengertian hukum kekekalan energi
mekanik
2. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat merumuskan hukum kekekalan energi mekanik pada medan gaya
konservatif

97
3. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat Menunjukan peristiwa yang berkaitan dengan hukum kekekalan
energi mekanik.
4. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada ayunan
sederhana.

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat berubah dari bentuk satu kebentuk lain-nya
2. Materi Konsep
Usaha dan energi
membahas

Usaha Energi Hukum Kekekalan Energi


terdiri dari
menjelaskan
Usaha oleh gaya konstan Energi kinetik
Gerak jatuh bebas

Usaha oleh gaya tak konstan Energi Potensial Bidang miring

Energi Mekanik Bandul


Usaha total
Roller coaster

Hubungan Usaha - energi 97


3. Prosedural
Langkah-langkah melakukan percobaan untuk mengamati perubahan bentuk energi (konservasi energi)

F. Media, Alat dan bahan, Sumber


Belajar Media : Pocket book dan LKS
Alat dan bahan : Kertas spiral, lilin, benang, korek api dan statip.

G. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi, tanya jawab dan eksperimen.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Tahap Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
1. Melakukan pembukaan dengan salam 1. Memberikan salam kepada
PENDAHULUAN

pembuka dan berdoa untuk memulai guru dan berdoa untuk memulai
pembelajaran. pembelajaran.
Apersepsi dan 15
2. Mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk 2. Mengikuti arahan dari guru dan
Motivasi menit
mengikuti pembelajaran. mempersiapkan diri untuk
3. Mengajukan pertanyaan: mulai pembelajaran
Energi apa yang dimiliki benda ketika benda 3. Memperhatikan dan menjawab

98
dilempar keatas? pertanyaan-pertanyaan yang
Makin tinggi benda tersebut terlempar ke diberikan oleh guru.
atas, makin besar energi potensialnya. 4. Mendengarkan dan menyimak
Namun, makin kecil energi kinetiknya. penjelasan guru tentang tujuan
Mengapa demikian? dan mekanisme pelaksanaan
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. pembelajaran.
5. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
6. Menjelaskan penilaian yang akan di gunakan.
1. Memberikan pocket book kepada masing- 1. Menerima pocket book yang
KEGIATAN INTI

masing siswa. diberikan oleh guru.


2. Mengarahkan siswa untuk membaca dan 2. Membaca dan memahami
15
memahami konsep hukum kekekalan energi , konsep hukum kekalan energi
Mengamati menit
setelahnya menuliskan kembali hal-hal yang terdapat dalam pocket
penting terkait materi pada buku catatan book
3. Mencarat hal-hal penting.
1. Membimbing siswa untuk menanyakan 2. Menanyakan hal-hal yang 15
Menanya
seputar materi terkait. belum dipahami dari kegiatan menit

99
“Bagi yang belum jelas, silahkan bertanya..” membaca pocket book.
2. Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya
jawab.
1. Membagikan LKS Praktikum 3 kepada 1. Berkumpul dengan
Mengumpulkan
masing-masing kelompok kelompoknya masing-masing 20
Informasi
2. Membimbing siswa untuk mempraktikkan 2. Melakukan praktikum menit
mini lab 3 sederhana.
1. Meminta siswa berdiskusi dan mengolah 1. Berdiskusi bersama anggota
informasi yang sudah dikumpulkan dengan kelompok, mengolah data yang
berbantuan Pocket book. telah diperoleh dari hasil
2. Mengamati kegiatan diskusi yang dilakukan praktikum, dan menjawab 21 me
Mengasosiasi
oleh siswa pertanyaan yang ada pada mini nit
lab yang berkaitan tentang
perubahan bentuk energi
(konservasi energi)
1. Meminta perwakilan siswa untuk
Mengkomunikasikan mempresentasikan hasil diskusi dan jawaban 1. Mempresentasikan jawaban 20
di depan kelas dari kegiatan pada mini lab . menit
2. Tanya jawab tentang hal-hal yang dipelajari. 2. Bertanya dan menjawab hal

100
3. Meminta siswa untuk mengerjakan soal yang ditanyakan guru dan
evaluasi pada pocket book. menyimak penjelasn guru
3. Mengerjakan soal evaluasi.
1. Bersama siswa menyimpulkan hasil 1. Menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan pembelajaran yang telah
2. Melakukan evaluasi pembelajaran dilakukan terkait materi usaha
3. Memberikan penghargaan kepada kelompok 2. Melakukan evaluasi
yang bekerja baik. pembelajaran. 30
Evaluasi
4. Memimpin doa dan menutup pembelajaran 3. Kelompok yang berkinerja baik menit
dengan salam. menerima penghargaan dari
5. Guru membagikan soal evaluasi guru
6. Menutup kegiatan pembelajaran dengan 5. Berdoa dan mengucapkan
memberikan salam salam penutup
I. Penilaian Kognitif
1. Proses : Lembar Observasi (terlampir)
2. Hasil Belajar : Evaluasi berupa Pilihan Ganda (PG)

101
Mengetahui; Sukabumi, 2017
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Teddy, S.Pd Yayi Ania

102
Penilaian Kognitif
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No Soal Jawaban Nilai
Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena energi mekanik
gerakannya atau posisinya dinamakan.... (Kunci :d)
A. energi potensial
1 B. energi kalor 20
C. energi kinetik
D. energi mekanik
E. energi bunyi
Saat sebuah benda mengalami gerak jatuh bebas dari Dititik tertinggi energi kinetik minimum, dan di
ketinggian h, maka berlaku ... titik rendah energi potensial minimum.
(1) di titik tertinggi energi kinetiknya maksimum (Kunci :c)
(2) di titik tertinggi energi kinetiknya minimum
(3) di titik terendah energi potensialnya maksimum
(4) di titik terendah energi potensialnya
2 minimum Dari pernyataan di atas 20
yang benar adalah....
A. (1), (2) dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) saja
3 Seekor burung sedang melayang terbang pada Diketahui : 20

103
ketinggian 10 m di atas tanah dengan kecepatan h = 10 m
konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 v = 10m/s
kg. Energi mekanik burung tersebut adalah… m = 2 kg
A. 200 joule Ditanyakan : Em?
B. 300 joule a) Ek = 1/2 mv2
C. 500 joule Ek = 1/2 x 2 x 102
D. 700 joule Ek = 100 joule
b) Ep = m g h
Ep = 2 x 10 x 10
Ep = 200 joule
c) EM = Ep +
Ek EM = 200 +
100
EM = 300 joule
Sebuah kelapa 4 kg jatuh dari pohon setinggi 12,5 m, Diketahui :
kecepatan kelapa saat menyentuh tanah adalah…. m =4 kg
A. 15,8 m/s h = 12,5 m
B. 18,9 m/s Ditanyakan : Kecepatan kelapa saat menyentuh
C. 20,1 m/s tanah
4 D. 23,4 m/s Kelapa jatuh memiliki arti jatuh bebas, sehingga 20
E. 24,9 m/s kecepatan awalnya nol. Saat jatuh di tanah
berarti ketinggian tanah adalah nol, jadi:
2 2
m.g.h1 + ½ . m v1 = m.g.h2 + ½ . m . v2
jika semua ruas dibagi dengan m maka
diperoleh :

104
g.h1 + ½ .v 12 = g.h 2+ ½ . v 22
10.12,5 + ½ .02 = 10 . 0 + ½ .v 22
125 + 0 = 0 + ½ v22

v2 = 250
v2 = 15,8 m/s
(Kunci :a)
Sebuah balok di tahan dipuncak bidang miring seperti Diketahui:
gambar dibawah ini h1 = 5 m
h2 = 0 (di dasar bidang)
v1 = 0 (awal diam)
g = 10 m/s2
Ditanya:

5 Ketika dilepas balok meluncur tanpa gesekan


sepanjang bidang miring. Kecepatan balok ketika tiba
di dasar bidang miring adalah... 20
A. 6 m/s
B. 8 m/s
C. 10 m/s
D. 12 m/s
E. 13 m/s
(Kunci :c)

105
Lampiran B2

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PERTEMUAN I
(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : SMAN 1 Warungkiara


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 1 (satu)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

106
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan
permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari
3.2 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya, dan kekekalan energi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.2 Menjelaskan konsep usaha dalam fisika.
3.1.3 Menemukan hubungan usaha, perpindahan dan gaya
3.1.4 Menganalisis usaha yang dilakukan pada sebuah benda.
3.2.1 Memecahkan masalah usaha yang ditimbulkan oleh gaya yang searah dan gaya yang membentuk sudut terhadap arah
perpindahannya.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penggunaan buku paket siswa dapat menjelaskan konsep usaha dalam fisika
2. Melalui penggunaan buku paket siswa dapat menemukan hubungan usaha, perpindahan dan gaya

107
3. Melalui penggunaan buku paket siswa dapat menganalisis usaha yang dilakukan pada sebuah benda
4. Melalui penggunaan buku paket siswa dapat memecahkan masalah usaha yang ditimbulkan oleh gaya yang searah dan gaya
yang membentuk sudut terhadap arah perpindahannya.

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Definisi usaha secara fisis berbeda dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi Konsep

Usaha dan energi


membahas

Usaha Energi Hukum Kekekalan Energi


terdiri dari
menjelaskan
Usaha oleh gaya konstan
Energi kinetik Energi Potensial Gerak jatuh bebas
Energi Mekanik

Usaha oleh gaya tak konstan Bidang miring

Bandul
Usaha total
Roller coaster

Hubungan Usaha - energi

108
F. Media, Alat dan bahan, Sumber Belajar
Media : Buku paket

G. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah dan tanya jawab

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Kegiatan
Waktu
Guru Siswa
1. Melakukan pembukaan dengan salam 1. Memberikan salam kepada guru dan
PENDAHULUAN

pembuka dan berdoa untuk memulai berdoa untuk memulai pembelajaran.


pembelajaran. 2. Mengikuti arahan dari guru dan
2. Mengkondisikan kelas agar siswa siap mempersiapkan diri untuk mulai
Apersepsi dan untuk mengikuti pembelajaran. pembelajaran 15
Motivasi 3. Mengajukan pertanyaan apersepsi dan 3. Menjawab pertanyaan-pertanyaan menit
memberi motivasi yang diberikan oleh guru.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Mendengarkan dan menyimak
penjelasan guru tentang tujuan dan
mekanisme pelaksanaan

109
pembelajaran.
1. Meminta siswa untuk membaca buku paket 1. Membaca dan merangkum materi 15
Mengamati
dan merangkum materi. menit
1. Memberikan kesempatan kepada siswa 1. Mengungkapkan dan menanggapi
untuk mengungkapan dan menanggapi materi yang telah dipahami
15
Menanya materi yang telah dipahami
menit
2. Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya
jawab.
1. Membimbing siswa untuk mengerjakan 1. Mencari informasi melalui buku
Mengumpulkan 20
latihan soal dan mencari informasi paket
Informasi menit
melalui buku paket.
1. Membimbing siswa untuk mengolah 1. Mengolah informasi 20
Mengasosiasi
informasi yang sudah dikumpulkan.. menit
1. Meminta beberapa siswa untuk 1. Siswa mempresentasikan hasil
menuliskan hasil latihan soal ke depan latihan soal ke depan kelas
Mengkomunikasikan kelas. 2. Siswa menyimak penjelasan guru 20
2. Memberikan penjelasan untuk menit
membimbing dan meningkatkan
pemahaman siswa

110
1. Membimbing siswa untuk membuat 1. Menyimpulkan materi yang telah

PENUTUP
kesimpulan dibahas
2. Guru membagikan soal Evaluasi 2. Mengerjakan soal evaluasi
30
Evaluasi 3. Memberitahu siswa mengenai materi 3. Menyimak penjelasan guru
menit
pertemuan selanjutnya.
4. Menutup kegiatan pembelajaran dengan
memberikan salam

I. Penilaian
1. Proses : Lembar Observasi (terlampir)
2. Hasil Belajar : Evaluasi berupa Pilihan Ganda
(PG) Mengetahui;
Guru Mata Pelajaran

Teddy, S.Pd

111
Penilaian Kognitif
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal Kunci Jawaban Nilai
1. Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya adalah Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya adalah
1. dihitung dengan mengalikan gaya dengan perpindahan dihitung dengan mengalikan gaya dengan perpindahan
yang searah gaya. yang searah gaya, diukur dalam joule dan perubahan
2. diukur dalam joule energi.
3. perubahan energi
Pernyataan yang benar adalah.... 20
A. 1, 2, 3 (Kunci :a)
B. 1, 2
C. 2, 3
D. 1
E. 3
2. Pada gambar di bawah ini, F melakukan usaha sebesar 20√2 Diketahui :
joule sehingga balok yang berada di atas bidang licin itu F = 8N
berpindah dari A ke B. Jika 𝛼 = 450 maka jarak AB adalah.... 𝛼 = 45
0

F = 8N W = 20√2 joule
Ditanya : Jarak A-
20
B? Dijawab :

∆𝑥

112
A. 5 meter 20√2
B. 5√2 meter ∆𝑥 = 4
C. 5√3 meter ∆𝑥 = 5√2 meter
D. 7,5 meter (Kunci :b)
E. 8 meter
3. Sebuah mobil mainan mempunyai kedudukanyang Diketahui :
ditunjukkan oleh grafik berikut ! s=6m
Ditanyakan : Usaha?
Dijawab :
W = luas daerah dibawah grafik (membentuk trapesium)
W = luas trapesium ABCD
(𝐵𝐶 + 𝐴𝐷) × 𝐴𝐵
𝑊=
(4 + 26) × 9 20
𝑊=
90 2
Usaha yang dilakukan benda dari titik asal sampai 𝑊= = 45 𝐽
D
kedudukan 6 meter adalah... 2
A. 30 joule
B. 44 joule (Kunci :d)
C. 98 joule
D. 45 joule
E. 46 joule
4. Perhatikan gambar berikut ! Diketahui :
20
FA = 20 N

113
FB = 10 N
α A = 370
α 𝐵 = 600
W = 8 joule
Ada dua orang siswa A Ditanya :
dan B menarik peti s = ..?
yang terletak pada lantai. Jika besar gaya kedua peserta didik Dijawab :
tersebut masing-masing 20 N dan 10 N dan usaha yang Jawaban :
dikerahkan 22 joule, besar dan arah perpindahan peti W = ∆F.𝑠
tersebut berturut-turut adalah.... W = (−𝐹𝐴 + 𝐹𝐵)𝑠
A. 2 m ke arah kanan 22 = (−20 cos 37 + 10 cos 60)
B. 2 m ke arah kiri 𝑠
C. 2 m dan tetap 22 = (−20 . 0,8 +10 . 0,5) 𝑠
D. 2 m ke atas 22 = (−16 +5) 𝑠
E. 2 m ke bawah 22
𝑠 = −11
𝑠 = −2 m
Karena perpindahan bernilai negatif, maka arah
perpindahan peti adalah ke kiri
(Kunci :b)
5. Sebuah partikel yang beratnya 2 N mula-mula berada di A Diketahui: Gaya berat w = 2N berarah ke bawah kita
pada ketinggian 50 cm. Kemudian bergeser dan dalam setiap tetapkan bertanda positif
selang waktu yang sama berkedudukan di B, kemudian di C, a) Perpindahan AB bertanda (+) karena arahnya ke
20
di D dan akhirnya sampai di E. Berapakah usaha oleh gaya bawah,
berat untuk perpindahan AB dan CD beturut-turut.... AB = +50 cm = 0,50 m
Y (cm) Usaha 𝑊𝐴𝐵 = (2)(0,50) = 1 J

100 E 114

50 A D
c) Perpindahan CD bertanda (-) karena arahnya ke
atas,
CD = -50 cm = -0,50 m
Usaha 𝑊𝐴𝐵 = (2)(-0,50) = -1 J

A. 1 J dan 1 J
B. -1 J dan – 1 J
C. 1 J dan - 1 J
D. 1 J dan 0 J
E. 0 J dan 1 J
Total Nilai 100

115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : SMAN 1 Warungkiara


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/Genap
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 2 (dua)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

116
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan
permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari.
3.5 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya, dan kekekalan energi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.6 Menjelaskan konsep energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas) secara fisis dan matematis.
3.1.7 Mengaplikasikan persamaan energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas) ke dalam soal.
3.1.8 Menganalisis hubungan antara usaha dengan energi kinetik.
3.1.9 Menganalisis hubungan antara usaha dengan energi potensial (gravitasi dan pegas).
3.1.10 Menerapkan konsep daya ke dalam bentuk persamaan dan kaitannya dengan usaha dan energi.
3.5.1 Memahami hubungan massa dan ketinggian terhadap energi potensial.
3.5.2 Mengetahui pengaruh massa dan kecepatan benda terhadap energi kinetik.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat menjelaskan konsep energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan pegas)
secara fisis dan matematis

117
2. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat mengaplikasikan persamaan energi kinetik dan energi potensial (gravitasi dan
pegas) ke dalam soal.
3. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat menganalisis hubungan antara usaha dengan energi kinetik
4. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat menganalisis hubungan antara usaha dengan energi potensial (gravitasi dan
pegas)
5. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat menerapkan konsep daya ke dalam bentuk persamaan dan kaitannya dengan
usaha dan energi
6. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat memahami hubungan massa dan ketinggian terhadap energi potensial
7. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat mengetahui pengaruh massa dan kecepatan benda terhadap energi kinetik

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Definisi usaha secara fisis berbeda dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari.

118
Usaha dan energi
membahas

Usaha Energi Hukum Kekekalan Energi


terdiri dari
menjelaskan
Usaha oleh gaya konstan
Energi kinetik Energi Potensial Gerak jatuh bebas
Energi Mekanik

Usaha oleh gaya tak konstan Bidang miring

Bandul
Usaha total
Roller coaster

Hubungan Usaha - energi

2. Materi Konsep
F. Media, Alat dan bahan, Sumber
Belajar Media : Buku paket

119
G. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah dan tanya jawab

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Kegiatan
Waktu
Pembelajaran Guru Siswa
1. Memulai pembelajaran dengan mengucapkan 1. Memberikan salam kepada guru dan
PENDAHULUAN

salam, berdoa, kemudian memeriksa kehadiran berdoa untuk memulai pembelajaran.


siswa 2. Mengikuti arahan dari guru dan
2. Mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk mempersiapkan diri untuk mulai
mengikuti pembelajaran. pembelajaran
Apersepsi dan 15
3. Memberikan pertanyaan apersepsi dan 3. Menjawab pertanyaan-pertanyaan
Motivasi menit
memberikan moivasi yang diberikan oleh guru.
4. Memaparkan tujuan pembelajaran 4. Mendengarkan dan menyimak
5. Menjelaskan sistem pembelajaran hari ini. penjelasan guru tentang tujuan dan
mekanisme pelaksanaan
pembelajaran.
1. Mengarahkan siswa untuk membaca dan 1. Membaca dan memahami materi 15
N

Mengamati
merangkum materi dari buku paket materi energi energi. menit

120
1. Meminta siswa untuk membaca buku paket 1. Mencoba membaca dan memahami 15
Mengamati
materi energi materi menit
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk 1. Mengungkapkan dan menanggapi
mengungkapan dan meenanggapi materi yang materi yang telah dipahami
20
Menanya telah dipahami
menit
“Bagi yang belum jelas, silahkan bertanya..”
2. Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya jawab.
1. Membimbing siswa untuk mengerjakan latihan 1. Mencari informasi melalui buku paket
Mengumpulkan soal dan mencari informasi melalui buku paket. 22
Informasi 2. Memberikan penjelasan untuk membimbing dan menit
meningkatkan pemahaman siswa
1. Membimbing siswa untuk mengolah informasi 1. Siswa mengolah informasi dari
2. Guru merefleksikan hasil kerja siswa dan berbagai sumber belajar 20
Mengasosiasi
memberikan informasi lebih lanjut tentang menit
permasalahan yang dibahas

121
1. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan 1. Menyimpulkan materi yang telah
2. Guru membagikan soal Evaluasi dibahas

PENUTUP
3. Memberitahu siswa mengenai materi pertemuan 2. Mengerjakan soal evaluasi 30
selanjutnya. 3. Menyimak penjelasan guru menit
4. Menutup kegiatan pembelajaran dengan
memberikan salam
I. Penilaian
1. Proses : Lembar Observasi (terlampir)
2. Hasil Belajar : Evaluasi berupa Pilihan Ganda (PG)

Mengetahui; Sukabumi, 2017


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Teddy, S.Pd Yayi Ania

122
Penilaian Kognitif
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Kunci Jawaban Nilai


Soal
1. Perhatikan gambar berikut ! Energi Potensial menjadi energi kinetik
(Kunci : c)

Seorang pesepeda menuruni bukit, terjadi


perubahan energi dari.... menjadi.... 20
A. Energi kinetik menjadi energi potensial
B. Energi potensial menjadi energi kalor
C. Energi potensial menjadi energi kinetik
D. Kalor menjadi energi potensial
E. Energi kimia menjadi energi listrik
2. Buah kelapa bermassa 8 kg berada pada Diketahui :
ketinggian 5 meter diatas permukaan tanah. h=5m
Jika percepatan gravitasi 10 m/s, maka energi m = 8 kg
potensial benda tersebut adalah... g = 10 m/s
A. 400 J Ditanyakan : Ep?
B. 340 J Dijawab :
C. 250 J 𝐸𝑝 = 𝑚. 𝑔. ℎ
20
D. 200 J = 8.10.5
= 400 J

123
E. 100 J (Kunci : a)
3. Budi mengendarai mobil bermassa 1200 kg di Diketahui :
jalan lurus dengan kecepatan 30 m/s. Ketika m = 1200 kg
jalanan lengang budi menambah kecepatannya 𝑉1= 40 m/s
sehingga menjadi 60 m/s, maka besar usaha yang 𝑉2= 60 m/s
dilakukan budi adalah.. Ditanyakan : W?
A. 1,2 KJoule Jawaban :
B. 12 Kjoule 𝑊 = ∆𝐸𝑘 20
C. 120 Kjoule = 𝐸𝑘2 − 𝐸𝑘1
1
D. 1200 Kjoule = 𝑚 (𝑉2 − 𝑉2)
E. 12000 Kjoule 2 2 1
1
= 1200 (602 − 402)
2
= 1200 𝐾𝐽
(Kunci : d)
4. Sebuah benda bermassa 5 kg sedang bergerak Diketahui :
mendatar dengan kelajuan awal 4 m/s. Sebuah m = 5 kg
gaya 20 N dikerjakan pada benda searah dengan 𝑣1= 4 m/s
arah gerak benda dan dilepaskan setelah benda F = 20 N
tersebut menempuh jarak 2,5 m, maka kecepatan 𝑥 = 2,5 𝑚
20
benda pada saat gaya dilepaskan adalah... Ditanya : 𝑣2 ?
A. 2 m/s Dijawab :
B. 4 m/s Usaha oleh gaya F pada gerak lurus mendatar sama dengan
C. 6 m/s perubahan energi kinetik
D. 8 m/s 𝑊 = 𝐹∆𝑥 = ∆𝐸𝑘

124
E. 10 m/s Jadi,
∆𝐸𝑘 = 𝐹∆𝑥 = (20)(2,5) = 50 𝐽
Maka,
1
∆𝐸 = 𝑚(𝑣2 − 𝑣2)
𝑘 2 1
2 2∆𝐸 𝑘
𝑣2 − 𝑣2 =
2 1
2∆𝐸 𝑚
𝑘
𝑣2 = + 𝑣2
2 1
𝑚
2.50
𝑣22 = + 42
5
2.50
𝑣2 = + 16
2
5
𝑣22 = 36
𝑚
𝑣 =6
2
𝑠
(Kunci : c)
5. Sebuah gaya sebesar 400 N bekerja terhadap Diketahui:
sebuah meja sehingga meja berpindah sejauh 4 F = 400 N
meter dalam waktu 5 detik. Daya yang s=4m
dihasilkan gaya tersebut adalah.... t =52s
A. 800 W Ditanyakan : P? 20
B. 650W Dijawab :
C. 550 W Daya yang dihasilkan :
D. 400 W 𝑊
𝑃=
𝑡

125
E. 320 W 𝐹. 𝑠
𝑃= 𝑡
400.4
𝑃= 5
𝑃 = 320 W
(Kunci :e)

Total 100

126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3
(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMAN 1


Warungkiara Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 3 (tiga)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

127
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan
permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari
3.2 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya, dan kekekalan energi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1 Menjelaskan konsep hukum kekekalan energi mekanik
1.1.2 Merumuskan hukum kekekalan energi mekanik
1.1.3 Menganalisis hukum kekekalan energi mekanik untuk menyelesaikan permasalahan gerak.
1.1.4 Mengamati perubahan bentuk energi (konservasi energi)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat menjelaskan pengertian hukum kekekalan energi mekanik
2. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat merumuskan hukum kekekalan energi mekanik pada medan gaya konservatif
3. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat mnunjukan peristiwa yang berkaitan dengan hukum kekekalan energi mekanik.
4. Melalui penggunaan buku paket, siswa dapat menganalisis hukum kekekalan energi mekanik untuk menyelesaikan
permasalahan gerak.

128
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat berubah dari bentuk satu kebentuk lain-nya
2. Materi Konsep

129
Usaha dan energi
membahas

Usaha Energi Hukum Kekekalan Energi


terdiri dari
menjelaskan
Usaha oleh gaya konstan
Energi kinetik Energi Potensial Gerak jatuh bebas
Energi Mekanik

Usaha oleh gaya tak konstan Bidang miring

Bandul
Usaha total
Roller coaster

Hubungan Usaha - energi

3. Prosedural
Langkah-langkah melakukan percobaan untuk mengamati perubahan bentuk energi (konservasi energi)

130
F. Media, Alat dan bahan, Sumber Belajar
Media : buku paket.
Alat dan bahan :-

G. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah dan penugasan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Kegiatan
Waktu
Guru Siswa
1. Melakukan pembukaan dengan salam 1. Memberikan salam kepada guru dan
PENDAHULUAN

pembuka dan berdoa untuk memulai berdoa untuk memulai


pembelajaran. pembelajaran.
Apersepsi dan 2. Mengkondisikan kelas agar siswa siap 2. Mengikuti arahan dari guru dan 15
Motivasi untuk mengikuti pembelajaran. mempersiapkan diri untuk mulai menit
3. Mengajukan pertanyaan apersepsi dan pembelajaran
memberikan motivasi. 3. Memperhatikan dan menjawab
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. pertanyaan-pertanyaan yang

131
5. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan diberikan oleh guru.
pembelajaran sesuai dengan langkah- 4. Mendengarkan dan menyimak
langkah pembelajaran. penjelasan guru tentang tujuan dan
6. Menjelaskan penilaian yang akan di mekanisme pelaksanaan
gunakan. pembelajaran.
1. Meminta siswa untuk membaca buku 1. Membaca dan merangkum materi 15
Mengamati
paket dan merangkum materi. menit
1. Memberikan kesempatan kepada siswa 1. Mengungkapkan dan menanggapi
untuk mengungkapan dan materi yang telah dipahami
meenanggapi materi yang telah
dipahami 15
Menanya
“Bagi yang belum jelas, silahkan menit
bertanya..”
2. Jika siswa pasif, maka dilakukan tanya
jawab.
1. Membimbing siswa untuk 1. Mencari informasi melalui buku
Mengumpulkan 20
mengerjakan latihan soal dan mencari paket
Informasi menit
informasi melalui buku paket.
Mengasosiasi 1. Membimbing siswa untuk mengolah 1. Siswa mengolah informasi dari 25

132
informasi berbagai sumber belajar menit
1. Meminta beberapa siswa untuk 1. Siswa mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil latihan soal ke latihan soal ke depan kelas
Mengkomunikasik depan kelas. 2. Siswa menyimak penjelasan guru 20
an 2. Guru merefleksikan hasil kerja siswa menit
dan memberikan informasi lebih lanjut
tentang permasalahan yang dibahas
1. Membimbing siswa untuk membuat 1. Menyimpulkan materi yang telah
PENUTUP

kesimpulan dibahas
2. Guru membagikan soal Evaluasi 2. Mengerjakan soal evaluasi
30
3. Memberitahu siswa mengenai materi 3. Menyimak penjelasan guru
menit
pertemuan selanjutnya.
4. Menutup kegiatan pembelajaran
dengan memberikan salam
I. Penilaian Kognitif
1. Proses : Lembar Observasi (terlampir)
2. Hasil Belajar : Evaluasi berupa Pilihan Ganda (PG)

133
Mengetahui; Sukabumi, 2017
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Teddy, S.Pd Yayi Ania

134
Penilaian Kognitif
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No Soal Jawaban Nilai
Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena Energi mekanik
gerakannya atau posisinya dinamakan.... (Kunci :d)
A. energi potensial
1 B. energi kalor 20
C. energi kinetik
D. energi mekanik
E. energi bunyi
Saat sebuah benda mengalami gerak jatuh bebas dari Dititik tertinggi energi kinetik minimum, dan di
ketinggian h, maka berlaku ... titik rendah energi potensial minimum.
(1) di titik tertinggi energi kinetiknya maksimum (Kunci :c)
(2) di titik tertinggi energi kinetiknya minimum
(3) di titik terendah energi potensialnya maksimum
(4) di titik terendah energi potensialnya
2 minimum Dari pernyataan di atas 20
yang benar adalah....
A. (1), (2) dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) saja
3 Seekor burung sedang melayang terbang pada Diketahui : 20

135
ketinggian 10 m di atas tanah dengan kecepatan h = 10 m
konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 v = 10m/s
kg. Energi mekanik burung tersebut adalah… m = 2 kg
A. 200 joule Ditanyakan : Em?
B. 300 joule a) Ek = 1/2 mv2
C. 500 joule Ek = 1/2 x 2 x 102
D. 700 joule Ek = 100 joule
b) Ep = m g h
Ep = 2 x 10 x 10
Ep = 200 joule
c) EM = Ep +
Ek EM = 200 +
100
EM = 300 joule
Sebuah kelapa 4 kg jatuh dari pohon setinggi 12,5 m, Diketahui :
kecepatan kelapa saat menyentuh tanah adalah…. m =4 kg
A. 15,8 m/s h = 12,5 m
B. 18,9 m/s Ditanyakan : Kecepatan kelapa saat menyentuh
C. 20,1 m/s tanah?
4 D. 23,4 m/s Dijawab: 20
E. 24,9 m/s Kelapa jatuh memiliki arti jatuh bebas, sehingga
kecepatan awalnya nol. Saat jatuh di tanah
berarti ketinggian tanah adalah nol, jadi:
2 2
m.g.h1 + ½ . m v1 = m.g.h2 + ½ . m . v2
jika semua ruas dibagi dengan m maka

136
diperoleh:
g.h1 + ½ .v 12 = g.h 2+ ½ . v 22
10.12,5 + ½ .02 = 10 . 0 + ½ .v 22
125 + 0 = 0 + ½ v22

v2 = 250
v2 = 15,8 m/s
(Kunci :a)
Sebuah balok di tahan dipuncak bidang miring seperti Diketahui:
gambar dibawah ini h1 = 5 m
h2 = 0 (di dasar bidang)
v1 = 0 (awal diam)
g = 10 m/s2
Ditanya: v2?

5 Ketika dilepas balok meluncur tanpa gesekan


sepanjang bidang miring. Kecepatan balok ketika tiba 20
di dasar bidang miring adalah...
A. 6 m/s
B. 8 m/s
C. 10 m/s
D. 12 m/s
E. 13 m/s

137
138

Lampiran B3
LEMBAR KEGIATAN
SISWA (LKS)
EKSPERIMEN 1

Nama Pelajaran: Fisika Pokok Bahasan: Usaha


Kelas / Semester: X / Semester 1 Nama Kelompok:
Anggota Kelompok :1.
2.
3.
4.
5.
139

Tujuan

Mengamati dan membandingkan perbedaan usaha oleh gaya yang searah

dan membentuk sudut terhadap arah perpindahannya.


Dasar Teori

Lihat pada pocket book


Hipotesis

1. Mengapa sebuah benda bisa bergerak?


.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Manakah gaya yang diperlukan untuk memindahkan balok, yang


nilainya paling besar?Gaya yang membentuk sudut atau gaya yang
searah dengan arah perpindahan? Jelaskan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Balok kayu ukuran sisi 5 cm dilengkapi pengait.

2. Neraca pegas

3. Alas atau papan lintasan

4. Busur derajat

Prosedur Kerja

Lihat pocket book halaman 18.


140

Tabel Data Pengamatan

Gaya W
No Perpindahan (S) Sudut antara F dan S (𝜃)
(F) (joule)
1 1m 00
2 1m 450

Bahan Diskusi

Setelah melakukan percobaan sederhana pada pocket book, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut dengan cara diskusi bersama anggota
kelompokmu!
Pertanyaan
1. Berdasarkan kedua jenis percobaan, pada percobaan manakah gaya
yang diperlukan untuk memindahkan balok, yang nilainya paling
besar? Berikan alasannya!

2. Hitunglah usaha pada masing-masing percobaan!

3. Setelah kamu menghitung besarnya usaha yang dilakukan, apa yang


dapat disimpulkan!

Apa yang dimaksud usaha positif, usaha negatif dan usaha nol !
141

4. Sebutkan 3 kondisi dimana usaha bernilai nol dan berikan contoh


untuk tiap-tiap kondisi tersebut !

5. Setelah kamu menyelesaikan pertanyaan di atas, kerjakan latihan


evaluasi pada pocket book halaman 50-51!

SELAMAT MENGERJAKAN
142

LEMBAR KEGIATAN SISWA


(LKS)
EKSPERIMEN 2

Nama Pelajaran: Fisika Pokok Bahasan: Energi


Kelas / Semester: X / Semester 1 Nama Kelompok:
Anggota Kelompok :1.
2.
3.
4.
5.
143

Tujuan

Percobaan 1 : Mengetahui pengaruh massa dan ketinggian benda


terhadap perubahan bentuk tanah liat.
Percobaan 2 : Mengetahui pengaruh massa dan kecepatan benda
terhadap perubahan bentuk tanah liat.

Dasar Teori

Lihat pada pocket book


Hipotesis

1. Adakah pengaruh massa dan ketinggian terhadap energi potensial?


Jelaskan!

.............................................................................................................................
............................................................................................................................

2. Adakah pengaruh massa dan kecepatan terhadap energi kinetik?

Jelaskan!

.............................................................................................................................
............................................................................................................................

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Tanah liat / malam / pasir secukupnya.

2. Bola yang bermassa sama 2 buah

3. Bola yang massanya berbeda 1 buah

4. Pegas

Prosedur Kerja
144

Lihat pocket book halaman 33.

Tabel Data Pengamatan

 Percobaan 1

No Massa (g) Perubahan bentuk tanah liat

1 50

2 100

No Ketinggian (cm) Perubahan bentuk tanah liat

1 150 cm

2 250 cm

 Percobaan 2

No Massa (g) Perubahan bentuk tanah liat

1 50

2 100

No Kecepatan Perubahan bentuk tanah liat

1
2
145

Bahan Diskusi

Setelah melakukan percobaan sederhana pada pocket book, jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut dengan cara diskusi bersama anggota
kelompokmu!
Percobaan 1

1. Adakah pengaruh massa terhadap perubahan tanah liat? Jelaskan!

2. Adakah pengaruh ketinggian terhadap perubahan tanah liat ?

Jelaskan!

3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan ini?

4. Tuliskan persamaan rumusnya!


146

Percobaan 2
1. Adakah pengaruh massa pada perubahan bentuk tanah liat?

2. Adakah pengaruh kecepatan terhadap bentuk tanah liat?

3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan ini

4. Tuliskan persamaan rumusnya?


147

5. Setelah kamu menyelesaikan pertanyaan di atas, kerjakan latihan

evaluasi pada pocket book halaman 52-54!

SELAMAT MENGERJAKAN
148

LEMBAR KEGIATAN SISWA


(LKS)
EKSPERIMEN 3

Nama Pelajaran : Fisika


Pokok Bahasan : Energi Mekanik Kelas / Semester : X / Semester 1 Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :1.
2.
3.
4.
5.
149

Tujuan

Untuk mengetahui bahwa energi dapat berubah bentuk menjadi energi lain.

Dasar Teori

Lihat pada pocket book

Hipotesis

1. Apa yang akan terjadi jika kertas spiral diletakkan di atas lilin?
.........................................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Apakah akan terjadi perubahan energi?
.........................................................................................................................................
.................................................................................................................

A.l.a...t....d..a. n Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


1. Lilin satu buah
2. Korek api
3. Kertas berbentuk spiral
4. Benang kurang lebih sepuluh meter
5. Kayu dan pegangan
6. Gunting

Prosedur Kerja

Lihat pocket book halaman 45


150

Bahan Diskusi

Setelah melakukan percobaan sederhana pada pocket book,


jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan cara diskusi

bersama anggota kelompokmu!

Pertanyaan

1. Sebutkan energi apa saja yang ada pada percobaan tadi?

2. Dari percobaan tadi perubahan energi apa ke apa?

3. Apa yang terjadi pada kertas spiral pada percobaan di atas?

Mengapa demikian?

4. Kaitkan percobaan di atas dengan konsep hukum kekekalan energi

mekanik!
151

5. Setelah kamu menyelesaikan pertanyaan di atas, kerjakan latihan

evaluasi pada pocket book halaman 55-56!

LAMPIRAN C

SELAMAT MENGERJAKAN
152

LAMPIRAN C

Perangkat Pembelajaran

Instrumen Tes
Kisi-kisi Instrumen Tes
Instrumen Tes Hasil Belajar
Analisis Hasil Uji Instrumen
Uji Validitas Butir Soal
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji Taraf Kesukaran
Uji Daya Pembeda
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
Soal Instrumen Tes Penelitian
Instrumen Nontes
Kisi-kisi Instrumen Angket
Lembar Angket
Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar Uji Validasi Instrumen NonTes
Lembar Validasi Ahli Media
Lembar Validasi Ahli Materi
153

Lampiran C1.a

KISI – KISI INSTRUMEN TES

Mata Pelajaran : Fisika


Materi Pokok : Usaha dan Energi
Kelas/Semester : X/2
Jumlah Soal : 40 butir

Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar : Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan
nperubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk
hmenyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-
jjhari
Indikator Soal Jumlah
Konsep Indikator
C1 C2 C3 C4
Menjelaskan konsep 2*
1 3
usaha dalam fisika. 3*
Menemukan hubungan
gaya, perpindahan dan 4 6* 5* 3
Usaha gaya
10
7*
Menganalisis usaha yang 11
8
dilakukan pada sebuah 12 9
9*
benda *1
3
Menjelaskan konsep
energi kinetik dan energi
16 17*
Energi, potensial (gravitasi dan 3
18
Hubungan pegas) secara fisis dan
usaha, energi matematis
dan daya Mengaplikasikan 21
persamaan energi kinetik 19*
*2 4
dan energi potensial 20
2*
(gravitasi dan pegas) ke
154

dalam soal.
Menganalisis hubungan 24
antara usaha dengan 23* *2 3
energi kinetik. 5
Menganalisis hubungan
antara usaha dengan
26* 27 3
energi potensial
(gravitasi dan pegas)
Menerapkan konsep daya
ke dalam bentuk 30
29* 3
persamaan dan kaitannya 31
dengan usaha dan energi.
Menjelaskan konsep 32 33*
hukum kekekalan energi 3
* 34*
Hukum mekanik
Kekekalan Menganalisis hukum 36
Energi kekekalan energi *
Mekanik mekanik untuk 35 3 6
menyelesaikan 7
permasalahan gerak. 38
*
Jumlah 4 7 10 14 35
Persentase Soal (%) 11,4 20,0 28,6 40 100
Keterangan: *=butir soal yang valid
155
156

Lampiran C1.b

INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Usaha dan
Energi
Kelas/Semester : X/2
Jumlah Soal : 40 butir
Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar : Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi
untuk hmenyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari
Indikator Indikator Aspek
Butir Soal Jawaban
Pembelajaran soal Kognitif
Menyebutka 1. Dalam fisika, usaha didefinisikan sebagai…. Dalam fisika, usaha adalah perpindahan
n pengertian A. Upaya manusia yang ditujukan untuk mencapai energi melalui gaya yang membuat benda
usaha tujuan. menjadi berpindah.
B. Kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan
Menjelaskan pikiran untuk mencapai suatu maksud. (Kunci: A)
C1
konsep usaha C. Kerja yang dilakukan orang atau manusia dengan
dalam fisika. sungguh-sungguh.
D. Perpindahan energi melalui gaya yang membuat
benda menjadi berpindah.
E. Suatu pekerjaan untuk mencapai sesuatu.
Menunjukan 2. Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali..... Gaya tarik tali pada mobil-mobilan agar
C2
kegiatan A. Gaya normal yang dikerjakan suatu bidang mobil-mobilan bergerak mendekati suatu
157

yang miring pada suatu benda tidak melakukan usaha bidang miring tidak melakukan usaha pada
termasuk ketika benda bergerak menuruni bidang mobil-mobilan
usaha B. Gaya berat tidak melakukan usaha ketika Karena, gaya tarik searah dengan
seseorang berjalan pada jalan mendatar. perpindahan benda sehingga gaya tarik
C. Usaha total oleh gaya-gaya yang menyebabkan melakukan usaha terhadap mobil-mobilan.
suatu benda bergerak lurus beraturan sama Maka, pernyataan di atas salah.
dengan nol. (Kunci : d)
D. Gaya tarik tali pada mobil-mobilan agar mobil-
mobilan bergerak mendekati suatu bidang miring
tidak melakukan usaha pada mobil-mobilan
E. Gaya sentripetal yang bekerja pada suatu benda
yang menempuh jarak melingkar tidak
melakukan usaha pada benda.
Mengklasifi 3. Perhatikan pernyataan dibawah ini mengenai usaha. Pernyataan yang benar mengenai usaha:
kasikan (I) Usaha positif, jika gaya yang bekerja searah - Usaha positif, jika arah gaya searah
pernyataan dengan arah perpindahan benda. dengan arah perpindahan. Contohnya :
yang benar (II) Usaha nol, jika gaya tegak lurus terhadap seorang anak mendorong sebuah meja
mengenai perpindahan benda. kekanan dan meja bergeser sejauh s meter
usaha (III) Usaha negatif, jika arah gaya yang bekerja - Usaha nol, jika gaya tegak lurus terhadap
C2
membentuk sudut 1800 dengan perpindahan perpindahan
benda. - Usaha negatif, jika arah gaya terhadap
(IV) Usaha negatif, jika gaya yang arahnya arah perpindahan membentuk sudut 180
berlawanan dengan arah perpindahan benda. derajat. Contoh : usaha gaya berat pada
(V) Usaha positif, jika energi ditransfer dari benda yang diangkat vertikal keatas.
benda. - Usaha negatif, jika gaya terhadap
158

Pernyataan diatas benar, kecuali..... perpindahan berlawanan arah. Contohnya


A. (I), (II) dan (IV) : gaya gravitasi.
B. (I), (II) dan (V) Oleh karena itu, pernyataan yang salah adah
C. (III) dan (IV) usaha positif, jika energi ditransfer dari
D. (II) dan (IV) benda
E. (V) (Kunci : (e)
Menunjukan 4. Hubungan antara gaya, perpindahan, dan usaha Rumus umum tekanan adalah
rumus secara matematis dapat ditulis sebagai... 𝑊 = 𝐹. ∆𝑠
matematis A. 𝑊 = 𝐹
∆𝑠
usaha (Kunci : b)
B. 𝑊 = 𝐹. ∆𝑠 C1
C. 𝐹 = ∆𝑠
𝑊
D. 𝐹 = 𝑊. ∆𝑠
Menemukan E. S = 𝑊. F
hubungan gaya, Menyimpulk 5. Retna menarik sebuah peti kayu dengan gaya yang Beradasarkan persamaan usaha yaitu :
perpindahan an hubungan bekerja membentuk sudut seperti pada tabel berikut. 𝑊 = 𝐹 . 𝑠 . 𝑐𝑜𝑠 𝜃
antara gaya, F
dan usaha. S(m) 𝜃 W (Joule)
perpindahan (N) Salah satu hubungan antara gaya,
dan usaha. 15 1 300 13 perpindahan dan usaha adalah bahwa usaha
15 1 60 0
7,5 sebanding denga gaya, 𝑐𝑜𝑠 𝜃 dan C3
15 1 90 0
0 perpindahan
Berdasarkan tabel diatas, kesimpulan yang dapat
diambil adalah... (Kunci : c)
A. Usaha sebanding dengan nilai 𝜃 yang terbentuk
antara gaya dan perpindahan.
159

B. Usaha sebanding dengan nilai cos 𝜃 yang


terbentuk antara gaya dan perpindahan
C. Gaya berbanding terbalik dengan nilai 𝜃 yang
terbentuk antara gaya dan perpindahan.
D. Perpindahan berbanding terbalik dengan nilai
cos 𝜃 yang terbentuk antara gaya dan
perpindahan
E. Perpindahan sebanding dengan nilai 𝜃 yang
terbentuk antara gaya dan perpindahan.
Menunjukan 6. Perhatikan gambar berikut ! Persamaan usaha yang dilakukan dalam
usaha yang lintasan yang mempunyai sudut tertentu
paling besar sebagai berikut.
berdasarkan 𝑊 = 𝐹 . 𝑠 . 𝑐𝑜𝑠 𝜃
gambar. 1) F 2) Usaha sebanding dengan nilai 𝑐𝑜𝑠𝜃.
F Semakin besar nilai 𝜃, nilai 𝑐𝑜𝑠𝜃 semakin
kecil, jadi usaha terbesar pada nilai 𝜃 paling C2
0
15
0
30 kecil yang ditunjukan pada gambar no 1

W
W (Kunci : d)
160

3) 4)

370
450
W
W

Sebuah kotak kayu ditarik seperti gambar diatas, jika


gaya dan jarak bernilai sama maka usaha terbesar
yang digunakan untuk memindahkan kotak kayu
tersebut ditunjukan oleh nomor...
A. 1,2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 2 dan 3
D. 1 saja
E. 3 saja
Menganalisis Menentukan 7. Sebuah lemari terletak pada bidang datar horizontal. Diketahui :
usaha yang besar usaha Lemari tersebut didorong dengan gaya sebesar 50 N F = 50 N,
dilakukan pada pada benda. sehingga lemari bergeser sejauh 10 m dari posisi ∆𝑠 =10 m,
sebuah benda semula. Jika lantai dianggap licin, usaha yang
Ditanyakan : Gaya (F) ? C3
dilakukan untuk mendorong lemari adalah...
A. 350 joule Dijawab :
B. 400 joule Besarnya usaha
C. 450 joule 𝑊 = 𝐹 ∆𝑠
161

D. 500 joule = 50. 10


E. 550 joule = 500 joule
(Kunci : d)
Menghitung 8. Perhatikan gambar di bawah ini! Diketahui :
besar usaha F = 50 N
dengan gaya ∆𝑠 = 10 m
membentuk α = 60°
sudut. Ditanyakan : Usaha?

Santi menarik sebuah kotak kayu dengan gaya 50 N Dijawab :


sehingga kotak kayu berpindah sejauh 10 m dari W = F cos α ∆𝑠
W = 50 cos 60⁰ . 10 C3
posisi semula. Jika gaya yang bekerja membentuk
sudut 60° terhadap arah perpindahan, maka usaha W = 50 (0.5) . 10
yang dilakukan santi adalah... W = 250 J
A. 240 joule
B. 250 joule (Kunci : b)
C. 260 joule
D. 270 joule
E. 280 joule
Menentukan 9. Perhatikan grafik dibawah ini! Diketahui :
besar usaha m = 2 kg
berdasarkan D C s = 14 m
grafik Ditanyakan : Usaha... ? C3
hubungan Dijawab :
gaya B W = luas daerah dibawah grafik (membentuk
terhadap A trapesium)
162

jarak. Sebuah balok bermassa 2 kg didorong sepanjang W = luas trapesium ABCD


garis lurus pada permukaan mendatar. Akibat (𝐴𝐵 + 𝐶𝐷) × 𝐴𝐷
pengaruh gaya yang berubah-ubah terhadap 𝑊= 2
kedudukan seperti ditunjukkan pada gambar, maka (14 + 10) × 5
usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk 𝑊= 2
memindahkan balok sejauh 14 m adalah… 120
𝑊= = 60 𝐽
A. 34 joule 2
B. 45 joule
C. 50 joule (Kunci : e)
D. 55 joule
E. 60 joule
Menganalisi 10. Sebuah gaya F = (2i + 8j) N melakukan usaha Diketahui:
s usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut r= (3i + F = (2i +8j) N
dengan aj) m, vektor i dan j berturut-turut adalah vektor r = (3i +aj) m
perkalian satuan yang searah dengan sumbu X dan sumbu Y Ditanya: a ...?
vektor pada koordinat Cartesius. Apabila usaha bernilai 30 Jawab:
joule, maka nilai a sama dengan.... Usaha adalah perkalian titik (dot product)
A. 1 antara vektor gaya dengan vektor
B. 2 perpindahan. C4
C. 3 𝑊 = 𝐹⃗ 𝑟⃗
D. 4 𝑊 = (2î + 8j)̂ N  (3î + 𝑎ĵ)m
E. 5 𝑊 = (2î  3î ) + (2î  𝑎j)̂ + (8ĵ  3î)
+ (8ĵ  𝑎ĵ )
30 = 6 + 8a
30 – 6 = 8a
8a = 24
163

a=3
(Kunci : c)
Menganalisi 11. Perhatikan gambar dibawah ini ! Diketahui
s sudut yang m = M kg,
terbentuk ∆𝑠 = 2 m
akibat F=4N
perpindahan W = 4 joule
benda. Ditanyakan : sudut yang terbentuk?
Sebuah balok bermassa M berada pada bidang datar,
Dijawab :
balok tersebut ditarik gaya 4 N ke kanan seperti pada
W = F cos α ∆𝑠
gambar diatas. Jika benda berpindah sejauh 2 m dan C4
4 = 4 cos α 2
usaha yang dilakukan adalah 4 joule, maka sudut
4 = 8 cos α
yang terbentuk pada bidang horizontal adalah...
cos α = 4
A. 30⁰ 8

B. 45⁰ cos α = 1
2
C. 60⁰ α = 60⁰
D. 90⁰
E. 120⁰ (Kunci : c)
Menganalisi 12. Perhatikan gambar berikut! Diketahui :
s besar dan FA = 10 N
arah FB = 20 N
perpindahan 𝛼 𝐴 = 370
C4
benda α 𝐵 = 600
W = 8 joule
Ditanya :
Ada dua orang peserta didik A dan B menarik peti s = ..?
164

yang terletak pada lantai. Jika besar gaya kedua Dijawab :


peserta didik tersebut masing-masing 10 N dan 20 N Jawaban :
dan usaha yang dikerahkan 8 joule, besar dan arah W = ∆F.𝑠
perpindahan peti tersebut berturut-turut adalah....
W = (−𝐹𝐴 + 𝐹𝐵)𝑠
A. 4 m ke arah kanan
8 = (−10 cos 37 + 20 cos 60) 𝑠
B. 4 m ke arah kiri
8 = (−10 . 0,8 +20 . 0,5) 𝑠
C. 4 m dan tetap
D. 4 m ke atas 8 = (−8 +10) 𝑠
8
E. 4 m ke bawah 𝑠=
2
𝑠=4m
Karena perpindahan bernilai positif,
maka arah perpindahan peti adalah ke
kanan.
(Kunci : a)
Menganalisi 13. Perhatikan gambar berikut ini ! Diketahui :
s usaha total m = 30 kg
pada biding F = 400 N
miring F = 400 N s=6m
S
𝜃 = 37𝑜
6m 𝜇 = 0,3
C4
Ditanyakan : W total...?
W f gesek Sketsa terlebih dahulu diagram vektornya

Sebuah peti kayu bermassa 30 kg diletakkan dibagian


bawah bidang miring kasar. Seorang tukang
mendorong kayu tersebut ke atas dengan gaya
sebesar 400 N sehingga bergeser sejauh 6 meter. Jika
165

kemiringan bidang adalah 37𝑜 dan koefisien gesekan


antara kayu dan permukaan bidang adalah 0,3 maka
6m
usaha total dalam proses tersebut adalah...
A. 544 joule F

B. 432 joule
W sin 
C. 684 joule
W cos  F gesekan
D. 700 joule
E. 888 joule
Usaha total = usaha masing-masing gaya.
Gaya yang terbentuk adalah gaya dorong,
gaya berat dan gaya gesek.
W gaya dorong = 𝐹. 𝑠
= 400.6
=2400 joule
W gaya berat = 𝑤 𝑠𝑖𝑛 𝜃. 𝑠
= (m.g) sin 𝜃. 𝑠
= (30)(10) sin 37𝑜.(6)
= 1080 joule
W gaya gesek = f gesek . s
= 𝜇. 𝑁. s
= 𝜇(𝑚. 𝑔)𝑐𝑜𝑠37𝑜
= 0,3(30)(10)(0,8). 6
= 432 joule
W total = W g.dorong -W g.berat - W
gaya ffffffffffffffffgesek
= 2400 – 1080 – 432
166

= 888 joule
∴ Oleh karena itu, usaha total pada balok
tersebut adalah 888 joule
(Kunci : d)
Mengingat 14. Energi yang mempengaruhi benda karena posisi Energi Potensial
kembali (ketinggian) benda tersebut dinamakan (Kunci : c)
pengertian energi....
energi A. energi mekanik C1
potensial B. energi kinetik
C. energi potensial
D. energi kalor
Menjelaskan E. energi berat
konsep energi Menunjukka 15. Anggi bersepeda menuruni bukit tanpa mengayuh Potensial menjadi kinetik
kinetik dan n perubahan pedalnya dan besar kecepatan sepeda tetap, terjadi (Kunci : d)
energi potensial energi pada perubahan energi dari…menjadi....
(gravitasi dan benda A. energi kinetik menjadi energi potensial
C2
pegas) secara B. energi potensial menjadi energi kalor
fisis dan C. energi kalor menjadi energi potensial
matematis D. energi potensial menjadi energi kinetik
E. energi kinetik menjadi energi kalor
Menampilka 16. Jika dimensi panjang, massa, dan waktu berturut- Satuan energi kinetik = kg × m²/s²
n dimensi turut adalah L, M, T maka dimensi energi kinetik dimensi nya = [M]
energi adalah… [L]²[T]²
kinetik. A. MLT-2 C2
B. MLT-1 (Kunci : d)
C. 𝑀𝐿𝑇−1𝑇−2
D. ML2T-2
167

E. MLT
Menentukan 17. Perhatikan gambar berikut ! Diketahui :
nilai Energi m = 0,5 kg
potensial h rumah = 6,5 m
h tiang = 1,5 m
g = 10 m/s
Ditanya : Ep...?
6,5 m
Dijawab :
1,5 m
Tinggi bola terhadap kepala
Mengaplikasika h = 6,5 – 1,5 = 5 m C3
n persamaan Maka,
energi kinetik Sebuah bola kasti yang massanya 0,5 kg berada
𝐸𝑝 = 𝑚. 𝑔. ℎ
dan energi diatas atap sebuah rumah yang tingginya 6,5 meter.
Besarnya energi potensial bola terhadap kepala = (0,5)(10)(5)
potensial = 25 joule
orang, jika g = 10 m/s adalah...
(gravitasi dan A. 25 joule (Kunci : a)
pegas) ke B. 35 joule
dalam soal. C. 40 joule
D. 45 joule
E. 60 joule
Menentukan 18. Dua buah benda A dan B yng bermassa masing- Karena massa mereka sama gravitasi
besar energi masing m, jatuh bebas dari ketinggian h meter dan 2h bernilai sama di kedua benda maka
kinetik meter. Jika A menyentuh tanah dengan kecepatan v Benda A = EpA = m.g.h
m/s, maka benda B akan menyentuh tanah dengan Benda B = EpB = m.g.2h C3
energi kinetik sebesar. . . Dari persamaan di atas dapat
A. 𝑚 𝑣
1 2
disimpulkan bahwa benda A : benda B
2
berbanding
B. 𝑚 𝑣2
1:2
168

C. 1
𝑚 𝑣2 Jadi jika Benda A menyentuh tanah dengan
4
EkA = 1/2m
D. 3 𝑚 𝑣2
4 maka Benda B akan menyentuh tanah
E. 2 𝑚 𝑣2 dengan
3
EkB = 2.EkA
EkB = 2. 1/2 .
m
EkB = m
(Kunci : b)
Menganalisi 19. Seekor burung hantu bermassa 150 gram sedang Diketahui :
s kecepatan terbang dimalam hari, ia memiliki energi kinetik 675 m = 150 g = 0,15 kg
pada energi joule maka kelajuan burung hantu tersebut adalah... Ek = 675 joule
kinetik A. 30 m/s Ditanya : Kelajuan...?
B. 45 m/s Dijawab :
C. 52 m/s Ek = ½ 𝑚𝑣2
D. 64 m/s 1
𝑣2 =𝑚2
E. 70 m/s 𝐸𝑘
𝐸𝑘
𝑣2 = 1𝑚 C4
2

𝐸𝑘.2
𝑣=√ 𝑚

675.2
𝑣 = √ 0,15

1350
𝑣 = √ 0,15
𝑣 = 30 m/s
(Kunci : a)
169

Menganalisi 20. Energi 5000 joule digunakan untuk mengangkat Diketahui :


s ketinggian vertikal benda bermassa 60 kg. Benda akan naik Ep = 5000 J
pada energi setinggi... (g = 9,8 m/s) m = 50 kg
potensial A. 0,001 m g = 9,8 m/s
B. 0,01 m Ditanyakan : h?
C. 0,1 m Dijawab :
D. 1 m 𝐸𝑝 = 𝑚. 𝑔. ℎ C4
E. 10 m 𝐸𝑝
ℎ = 𝑚. 𝑔
5880
ℎ = 55.9,8
ℎ = 10𝑚
(Kunci : e)
Menentukan 21. Budi mengendarai mobil bermassa 1200 kg di jalan Diketahui :
besar usaha lurus dengan kecepatan 20 m/s. Ketika jalanan m = 1200 kg
berdasarkan lengang budi menambah kecepatannya sehingga 𝑉1= 20 m/s
hubungan menjadi 40 m/s, maka besar usaha yang dilakukan 𝑉2= 40 m/s
Menganalisis usaha dan budi adalah.. Ditanyakan : W...?
hubungan energi A. 7,2 KJ Jawaban :
antara usaha kinetik B. 72 KJ 𝑊 = ∆𝐸𝑘 C3
dengan energi C. 720 KJ = 𝐸𝑘2 − 𝐸𝑘1
1
kinetik D. 7200 KJ = 𝑚 (𝑉2 − 𝑉2)
E. 72000 KJ 2
2 1
1
= 1200 (402 − 202)
2
= 720000 joule = 720 KJ
170

(Kunci : d)
Menentukan 22. Sebuah benda bermassa 5 kg sedang bergerak Diketahui :
kecepatan mendatar dengan kelajuan awal 4 m/s. Sebuah gaya m = 5 kg
akhir 20 N dikerjakan pada benda searah dengan arah 𝑣1= 4 m/s
berdasarkan gerak benda dan dilepaskan setelah benda tersebut F = 20 N
hubungan menempuh jarak 2,5 m, maka kecepatan benda pada 𝑥 = 2,5 𝑚
usaha dan saat gaya dilepaskan adalah... Ditanya : 𝑣2 ?
energi A. 2 m/s Dijawab :
kinetik B. 4 m/s Usaha oleh gaya F pada gerak lurus
C. 6 m/s mendatar sama dengan perubahan energi
D. 8 m/s kinetik
E. 10 m/s 𝑊 = 𝐹∆𝑥 = ∆𝐸𝑘
Jadi,
C4
∆𝐸𝑘 = 𝐹∆𝑥 = (20)(2,5) = 50 𝐽
Maka,
1
∆𝐸 = 𝑚(𝑣2 − 𝑣2)
𝑘 2 1
2 2∆𝐸𝑘
𝑣2 − 𝑣2 =
2 1
2∆𝐸𝑘 𝑚
𝑣2 = + 𝑣2
2 1
𝑚
2.50
𝑣22 = + 42
5
2.50
𝑣2 = + 16
2
5
𝑣2 = 36
2
171

m
𝑣 =6
2
s
(Kunci : c)
Menentukan 23. Sebuah pesawat terbang mempunyai massa 100.000 Diketahui :
jarak yang kg dan mesinnya mampu menghasilkan gaya Massa pesawat = 10.000 kg
ditempuh 200.000 N. Pesawat tersebut bergerak dari keadaan Gaya yang dihasilkan pesawat, F = 200.000
berdasarkan diam dan untuk lepas landas diperlukan laju 100 m/s. N
hubungan Panjang lintasan minimum yang diperlukan agar 𝑣1= 0 m/s
usaha dan pesawat tersebut lepas landas adalah.... 𝑣2 = 100 m/s
energi A. 1000 m Ditanyakan : Jarak?
kinetik B. 1500 m Dijawab :
C. 2000 m 𝑊 = 𝐹∆𝑠 = 𝐸𝑘2 − 𝐸𝑘1
D. 2250 m 𝐸𝑘2 − 𝐸𝑘1
E. 2500 m ∆𝑠 = 𝐹
1 1
𝑚𝑣2 − 𝑚𝑣2 C4
2 2
∆𝑠 = 2 1
𝐹
1 1
10.000 (1002) − 10.000 (02)
2 2
∆𝑠 =
200.000
1
10.000 1002 − 0
2
∆𝑠 =
200.000
500.000.000
∆𝑠 = 200.000
∆𝑠 = 2.500 m
Oleh karena itu, panjang lintasan yang
dibutuhkan untuk lepas landas adalah 2500
172

m
(kunci : b)
Menentukan 24. Sebuah balok bermassa 7 kg didorong dari dasar Diketahui :
besar usaha bidang miring licin yang panjangnya 4 meter. Jika m = 8 kg
berdasarkan puncak bidang miring berada pada ketinggian 2 ℎ1 = 0
hubungan meter diatas permukaan lantai dan percepatan ℎ2 = 2 𝑚
usaha dan 𝑔 = 10 𝑚⁄ 2
gravitasi 10 m⁄ 2, maka usaha yang dibutuhkan 𝑠
energi s
untuk memindahkan balok ke puncak adalah... Ditanyakan : W ?
potensial A. 100 J Dijawab : C3
B. 160 J 𝑊 = ∆𝐸𝑝
Menganalisis
C. 200 J 𝑊 = 𝑚. 𝑔. ∆ℎ
hubungan
D. 260 J 𝑊 = 𝑚. 𝑔. (ℎ2 − ℎ1)
antara usaha
E. 300 J 𝑊 = 8. (10). (2 − 0)
dengan energi
potensial 𝑊 = 160 𝐽
(gravitasi dan (Kunci : b)
Menganalisi 25. Sebuah batu bermassa 1 kg jatuh bebas dari Diketahui :
pegas)
s gaya yang ketinggian 2 meter dan jatuh tepat diatas hamparan m = 1 kg
dilakukan pasir. Jika batu masuk sedalam 2 cm kedalam pasir h=2m
berdasarkan sebelum berhenti, maka gaya rata-rata yang dilakukan s = 2 cm = 0,02 m
hubungan pasir untuk menghambar batu adalah... Ditanyakan : Gaya rata-rata pasir?
C4
usaha dan A. 40 N 𝑊 = ∆𝐸𝑝
energi B. 100 N 𝐹. 𝑠 = 𝑚. 𝑔. ∆ℎ
potensial C. 400 N 𝐹. (0,02) = 1.10. (2 − 0)
D. 500 N 0,02 𝐹 = 20
E. 1000 N 𝐹 = 20/0,02
173

𝐹 = 1000 N
(Kunci : e)
Menentukan 26. Sebuah gaya sebesar 400 N bekerja terhadap sebuah Diketahui:
daya pada lemari sehingga lemari berpindah sejauh 4 meter F = 400 N
benda dalam waktu 2 detik. Daya yang dihasilkan gaya s=4m
tersebut adalah.... t = 2s
A. 400 W Ditanyakan : P...?
B. 650W Dijawab :
C. 750 W Daya yang dihasilkan :
𝑊 C3
Menerapkan D. 800 W 𝑃=
E. 850 W 𝑡
konsep daya ke
𝐹. 𝑠
dalam bentuk 𝑃= 𝑡
400.4
persamaan dan 𝑃= 2
kaitannya 𝑃 = 800 𝑊
(Kunci : d)
dengan usaha
Menentukan 27. Beberapa orang membantu mendorong sebuah mobil Diketahui :
dan energi.
gaya yang ambulance yang mogok dengan gaya sebesar F. Jika s=2m
dibutuhkan mobil berpindah sejauh 2 meter dalam 10 detik dan t = 10 s
untuk daya yang dihasilkan oleh beberapa orang tersebut P = 40 W
mencapai adalah 40 watt, maka gaya F sama dengan... Ditanyakan: F...? C4
daya tertentu A. 100 N Dijawab :
B. 125 N Usaha yang dilakukan
𝑊
C. 150 N 𝑃=
D. 175 N 𝑡
174

E. 200 N 𝑊 = 𝑃. 𝑡
𝑊 = 40.10 = 400 J
Gaya yang diberikan :
𝑊 = 𝐹. 𝑠
400 = F. 2
𝐹 = 400/2
𝐹 = 200 N
(Kunci : e)
Menganalisi 28. Sebuah mobil ambulance bermassa 1250 kg memiliki Diketahui :
s waktu mesin berdaya 7,5 hp (1 hp = 750 watt). Jika m = 1250 kg
minimum pengaruh gesekan kecil, maka waktu minimum yang P = 7,5 hp = 7,5 x 750 watt
yang diperlukan mobil agar mencapai kecepatan 54 𝑣1 = 0 m/s
dibutuhkan km/jam dari keadaan diam adalah (Anggap 𝑣2 = 54 km = 15 m
jam s
untuk lintasan lurus mendatar)
Karena lintasan lurus mendatar, maka
mencapai A. 10 s
berlaku persamaan
daya tertentu B. 15 s 1 1
𝑊 = 𝑚𝑣22 − 𝑚𝑣12
C. 20 s C4
2 2
D. 25 s
Karena usaha adalah hasil kali daya P dan
E. 30 s
selang waktu t, maka1
𝑃. 𝑡 = 𝑚𝑣22 − 0
2
2
𝑚𝑣2
𝑡 = 2𝑃
1250. 15. 15
𝑡 = 2(7,5 x 750 ) = 25 s
175

(Kunci : d)
Menyebutka 29. Mangga yang jatuh ke tanah, energi potensialnya Ketika tiba di permukaan tanah, energi
n perubahan berubah menjadi energi kinetik. Setelah sampai di potensial dan energi kinetik buah mangga
energi pada permukaan tanah energinya… hilang, karena h (tinggi) dan v (kecepatan) =
benda A. tetap 0.
B. hilang (Kunci :b) C1
C. sama besar
D. menjadi energi bunyi
E. menjadi energi panas

Menjelaskan Mengidentifi 30. Perhatikan gambar berikut ! Ketika benda tersebut mengalami gerak jatuh
konsep hukum kasi bebas (benda jatuh ke tanah), energi
perubahan potensial berubah menjadi energi kinetik
kekekalan 1
energi pada sepanjang lintasan gerak benda. Semakin ke
energi mekanik benda bawah, energi potensial semakin berkurang
(karena jarak vertikal makin kecil),
2 sedangkan energi kinetik semakin besar
(karena kecepatan benda bertambah secara C2
teratur selama lintasan, akibat adanya
3 percepatan gravitasi yang bernilai tetap).

Sebuah bola mengalami gerak jatuh bebas, nilai (Kunci : b)


energi yang benar yang dialami benda pada posisi 1
adalah.....
A. Ep < Ek
176

B. Ep > Ek
C. Ep = 0
D. Ep = Ek
E. Ek = maksimum
Mengamati 31. Apabila hukum kekekalan energi mekanik berlaku Energi mekanik merupakan jumlah dari
hukum pada suatu sistem, maka.... energi kinetik dan energi potensial atau
kekekalan A. energi kinetik sistem tidak berubah EM
energi B. energi potensial sistem tidak berubah = EK + EP.
mekanik C. jumlah energi kinetik dan potensial tetap Hukum kekekalan energi mekanik bermakna C2
pada sebuah D. jumlah energi kinetik dan potensial selalu jumlah energi mekanik selalu tetap.
sistem berkurang EM sebelum = EM sesudah
E. jumlah energi kinetik dan potensial nol Artinya EK dan EP dapat berubah namun
EM akan selalu tetap.
(Kunci : c)
Menentukan 32. Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian h dan pada Ketinggian awal h
Menganalisis ketinggian suatu saat energi kinetiknya tiga kali energi Saat Ek = 3 Ep, h' =?
hukum benda potensialnya. Pada saat itu tinggi benda adalah . . .
berdasarkan A. 1 h Saat benda dijatuhkan
kekekalan 4
energi Em = Ep = mgh
energi mekanik B. 1 h
kinetiknya 3
C. 1
h C3
untuk Ketika Ek' = 3 Ep'
2
D. 2 h Em = Ep' + Ek'
menyelesaikan
E. 3 h Ep = Ep' + 3 Ep'
permasalahan Ep = 4 Ep'
gerak. m g h = 4 (m g h')
h = 4 h'
177

h' = ¼ h
(Kunci : a)
Menentukan 33. Perhatikan gambar berikut ! Diketahui :
energi ketinggian dari titik A-tanah = 25 m
kinetik ketinggian B-tanah = 10 m
benda pada Ditanya : Ek A dan Ek B?
ketinggian Dijawab :
25 m Energi kinetik dititik A
tertentu
Pada soal diatas, benda mengalami gerak
jatuh bebas sehingga Va = 0, maka energi
10 m kinetik saat dititik A :
1
𝐸𝑘 = 𝑚𝑣2
Benda A yang massanya 1 kg jatuh bebas dari 𝐴
21 𝐴
ketinggian 25 m, maka energi kinetik dititik A dan 𝐸𝑘 = 𝑚𝑣2 C4
dititik B (10 m diatas tanah) adalah... (joule) 𝐴 𝐴
1 2
A. 20 dan 0 𝐸𝑘 = 𝑚(0) = 0
B. 0 dan 150 𝐴
2
C. 150 dan 0 Energi kinetik pada saat dititik B
D. 25 dan 150 Dengan hukum kekekalan energi mekanik :
E. 150 dan 150 𝐸𝑀𝐴 = 𝐸𝑀𝐵
𝐸𝑝𝐴 + 𝐸𝑘𝐴 = 𝐸𝑝𝐵 + 𝐸𝑘𝐵
1
𝑚. 𝑔. ℎ + 𝑚𝑣2 = 𝑚. 𝑔. ℎ + 𝐸𝑘
𝐴
2 1𝐴 𝐵 𝐵

(1)(10)(25) + (1)(0)
2
= (1)(10)(10) + 𝐸𝑘𝐵
178

250 = 100 + 𝐸𝑘𝐵


𝐸𝑘𝐵 = 250 − 100 = 150 joule
(Kunci : b)
Menganalisi 34. Sebuah balok ditahan dipuncak pada bidang miring Diketahui :
s kecepatan seperti pada gambar dibawah ini! 𝑣𝐴 = 0
benda pada ℎ𝐴 = 5
bidang A 𝑚 ℎ𝐵 = 0
miring Ditanya : Kecepatan saat didasar bidang
miring(𝑣𝐵)?
Dijawab :
5m Dengan menggunakan Hukum kekekalan
energi mekanik
B 𝐸𝑀𝐴 = 𝐸𝑀𝐵
Ketika dilepas, balok meluncur sepanjang 𝐸𝑝𝐴 + 𝐸𝑘𝐴 = 𝐸𝑝𝐵 + 𝐸𝑘𝐵 C4
1 1
𝑚. 𝑔. (5) + 𝑚(0) = 𝑚. 𝑔. (0) + 𝑚𝑣2
bidang miring, maka kecepatan balok ketika tiba 2 2 𝐵
1
didasar bidang miring adalah.... 𝑚. 𝑔. (5) = 𝑚𝑣2
𝐵
A. 10 m/s 21
10. (5) = 𝑣2
B. 75 m/s 𝐵
12
C. 100 m/s 50 = 𝑣2
𝐵
D. 125 m/s 2
50. (2) = 𝑣2
𝐵
E. 150 m/s
10 m/s = 𝑣𝐵
(Kunci : c)
Menganalisi 35. Sebuah bandul dengan massa 1 kg digantung dengan Diketahui : C4
179
B
180

s kecepatan benang (massa benang diabaikan) dan diayunkan . ℎ𝐴 = 0


bandul pada 𝑣𝐵 = 0 (kecepatan benda di ketinggian
titik maksimum = nol)
terendah ℎ𝐵 = 20 𝑐𝑚 = 0,2 𝑚
lintasan Ditanya : Kecepatan saat A (𝑣𝐴)
Dijawab :
Dengan menggunakan Hukum kekekal
A energi mekanik
𝐸𝑀𝐴 = 𝐸𝑀𝐵
𝐸𝑝𝐴 + 𝐸𝑘𝐴 = 𝐸𝑝𝐵 + 𝐸𝑘𝐵
1 1
Jika bandul mencapai ketinggian maksimum 𝑚. 𝑔. ℎ + 𝑚𝑣2 = 𝑚. 𝑔. ℎ + 𝑚𝑣2
𝐴 𝐴 𝐵
12 21 𝐵
sebesar 20 cm dari posisi A, maka kecepatan benda
𝑚. 𝑔. (0) + 𝑚𝑣2 = 𝑚. 𝑔. (0,2) + 𝑚(0)
saat di posisi A adalah (g = 10 m/s) 21 𝐴 2
2
A. 2 m/s 𝑚𝑣 = 𝑚𝑔(0,2)
𝐴
B. 4 m.s 1 2
(1)𝑣2 = (1)(10)(0,2)
C. 7 m/s 2 𝐴
1
D. 8 m/s 𝑣2 = 2
E. 9 m/s 2 2𝐴
𝑣 =4
𝐴
𝑣𝐴 = 2 m/s
(Kunci :a)
181

Lampiran C2.a

Uji Validitas Butir Soal


182

Lampiran C2.b

Uji Reliabilitas Instrumen


183

Lampiran C2.c

Uji Taraf Kesukaran


184

Lampiran C2.d

Uji Daya Pembeda


185

Lampiran C3

Rekapitulasi Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen Tes

Reliabilitas : 0,82

Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda


No Keputusan
Indek Indek
Indeks Kategori Kategori Kategori
s s
1 -0,028 - 0,88 Mudah 0,00 Jelek Tidak Digunakan
2 0,38 Rendah 0,73 Mudah 0,33 Cukup Digunakan
3 0,59 Cukup 0,44 Sedang 0,78 Baik Sekali Digunakan
4 0,024 Sangat Rendah 0,91 Mudah 0,00 Jelek Tidak Digunakan
5 0,46 Cukup 0,15 Sukar 0,33 Cukup Digunakan
6 0,65 Tinggi 0,41 Sedang 0,67 Baik Digunakan
7 0,77 Tinggi 0,26 Sukar 0,89 Baik Sekali Digunakan
8 0,07 Sangat rendah 0,94 Mudah 0,11 Jelek Tidak Digunakan
9 0,59 Cukup 0,35 Sedang 0,56 Baik Digunakan
10 0,15 Sangat rendah 0,15 Sukar 0,11 Jelek Tidak Digunakan
11 0,15 Sangat rendah 0,68 Sedang 0,22 Cukup Tidak Digunakan
12 0,50 Cukup 0,12 Sukar 0,44 Baik Digunakan
13 -0,001 Sangat rendah 0,23 Sukar 0,00 Jelek Tidak Digunakan
14 0,64 Tinggi 0,26 Sukar 0,67 Baik Digunakan
15 0,10 Sangat rendah 0,09 Sukar 0,11 Jelek Tidak Digunakan
16 -0,48 - 0,67 Sedang -0,56 Drop Tidak Digunakan
17 0,35 Rendah 0,79 Mudah 0,33 Cukup Digunakan
18 -0,35 - 0,67 Sedang -0,56 Drop Tidak Digunakan
19 0,45 Cukup 0,38 Sedang 0,33 Baik Digunakan
20 -0,30 - 0,02 Sukar -0,56 Drop Tidak Digunakan
21 0,36 Rendah 0,85 Mudah 0,67 Baik Digunakan
22 0,33 Rendah 0,94 Mudah -0,11 Drop Digunakan
23 0,73 Tinggi 0,32 Sedang 0,22 Cukup Digunakan
24 0,42 Cukup 0,18 Sukar 0,22 Cukup Digunakan
25 0,16 Sangat rendah 0,62 Sedang 0,89 Baik Sekali Tidak Digunakan
26 0,36 Rendah 0,32 Sedang 0,44 Baik Digunakan
27 0,10 Sangat Rendah 0,09 Sukar 0,11 Jelek Tidak Digunakan
28 0,23 Rendah 0,65 Sedang 0,22 Cukup Tidak Digunakan
29 0,39 Rendah 0,71 Mudah 0,67 Baik Digunakan
30 -0,17 - 0,82 Mudah -0,22 Drop Tidak Digunakan
31 0,21 Rendah 0,09 Sukar 0,11 Cukup Tidak Digunakan
32 0,57 Tinggi 0,35 Sedang 0,78 Baik Sekali Digunakan
33 0,39 Cukup 0,56 Sedang 0,33 Cukuo Digunakan
34 0,47 Cukup 0,26 Sukar 0,56 Baik Digunakan
35 -0,09 - 0,29 Sukar -0,11 Jelek Tidak Digunakan
36 0,51 Cukup 0,56 Sedang 0,78 Baik Sekali Digunakan
186

37 0,24 Rendah 0,32 Sedang 0,22 Cukup Tidak Digunakan


38 0,45 Cukup 0,15 Sukar 0,44 Baik Digunakan
39 0,27 Rendah 0,82 Mudah 0,22 Cukup Tidak Digunakan
40 0,53 Cukup 0,29 Sukar 0,67 Baik Digunakan
187

Lampiran C4

SOAL INSTRUMEN TES PENELITIAN


PETUNJUK UMUM
1. Bacalah basmalah sebelum memulai mengerjakan soal
2. Naskah terdiri dari 21 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan
jawaban.
3. Gunakan pensil 2B untuk mengisi lembar jawaban
4. Berikan tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E di kolom jawaban
yang tersedia dengan baik dan benar !
5. Isikan identitas Anda pada lembar jawaban yang tersedia
6. Isikan jawaban Anda pada lembar jawaban yang tersedia
7. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, atau alat bantu hitung lainnya.
8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan
9. Soal tidak boleh dicoret dan dibawa pulang

1. Pernyataan berikut ini adalah 2. Perhatikan pernyataan dibawah ini


benar, kecuali..... mengenai usaha.
A. Gaya normal yang dikerjakan (I) Usaha positif, jika arah gaya
suatu bidang miring pada suatu searah dengan arah
benda tidak melakukan usaha perpindahan.
ketika benda bergerak menuruni (II) Usaha nol, jika gaya tegak
bidang lurus terhadap perpindahan
B. Gaya berat tidak melakukan (III) Usaha negatif, jika arah gaya
usaha ketika seseorang berjalan terhadap arah perpindahan
pada jalan mendatar. membentuk sudut 180 drajat
C. Usaha total oleh gaya-gaya (IV) Usaha negatif, jika gaya
yang menyebabkan suatu benda terhadap perpindahan
bergerak lurus beraturan sama berlawanan arah
dengan nol. (V) Usaha positif, jika energi
D. Gaya tarik tali pada mobil- ditransfer dari benda
mobilan agar mobil-mobilan Pernyataan diatas benar, kecuali.....
bergerak mendekati suatu
bidang miring tidak melakukan A. (I), (II) dan (IV)
usaha pada mobil-mobilan B. (I), (II) dan (V)
E. Gaya sentripetal yang bekerja C. (III) dan (IV)
pada suatu benda yang D. (II) dan (IV)
menempuh jarak melingkar E. (V)
tidak melakukan usaha pada 3. Retna menarik sebuah peti kayu
benda. dengan gaya yang bekerja
188

membentuk sudut seperti pada Sebuah kotak kayu ditarik seperti


tabel berikut gambar diatas, jika gaya dan jarak
F W bernilai sama maka usaha terbesar
(N) S(m) 𝜃 (Joule) yang digunakan untuk
15 1 30 0
13 memindahkan kotak kayu tersebut
15 1 60 0
7,5 ditunjukan oleh nomor...
15 1 90 0
0
Berdasarkan tabel diatas, A. 1,2 dan 3
kesimpulan yang dapat diambil B. 1, 3 dan 4
adalah... C. 2 dan 3
A. Usaha sebanding dengan nilai 𝜃 D. 1 saja
yang terbentuk antara gaya dan E. 3 saja
perpindahan. 5. Sebuah lemari terletak pada bidang
B. Usaha sebanding dengan nilai datar horizontal. Lemari tersebut
cos 𝜃 yang terbentuk antara didorong dengan gaya sebesar 50 N
gaya dan perpindahan sehingga lemari bergeser sejauh 10
C. Gaya berbanding terbalik m dari posisi semula. Jika lantai
dengan nilai 𝜃 yang terbentuk dianggap licin, usaha yang
antara gaya dan perpindahan. dilakukan untuk mendorong lemari
D. Perpindahan berbanding adalah...
terbalik dengan nilai cos 𝜃 yang A. 350 joule
terbentuk antara gaya dan B. 400 joule
perpindahan C. 450 joule
E. Perpindahan sebanding dengan D. 500 joule
nilai 𝜃 yang terbentuk antara E. 550 joule
gaya dan perpindahan.gaya dan 6. Perhatikan grafik dibawah ini!
perpindahan.
D C
4. Perhatikan gambar berikut !

1 F 2
F B
A
0

Sebuah balok bermassa 2 kg


W didorong sepanjang garis lurus
W
pada permukaan mendatar. Akibat
pengaruh gaya yang berubah-ubah
3 4
terhadap kedudukan seperti
F ditunjukkan pada gambar, maka
usaha yang dilakukan gaya tersebut
untuk memindahkan balok sejauh
14 m adalah…
189

A. 34 joule 9. Perhatikan gambar berikut


B. 45 joule !
C. 50 joule
D. 55 joule
E. 60 joule
7. Perhatikan gambar berikut!

6,5 m
1,5 m

Sebuah bola kasti yang massanya


0,5 kg berada diatas atap sebuah
Ada dua orang peserta didik A dan rumah yang tingginya 6,5 meter.
B menarik peti yang terletak pada Besarnya energi potensial bola
lantai. Jika besar gaya kedua terhadap kepala orang, jika g = 10
peserta didik tersebut masing- m/s adalah...
masing 10 N dan 20 N dan usaha A. 25 joule
B. 35 joule
yang dikerahkan 8 joule, besar dan
C. 40 joule
arah perpindahan peti tersebut D. 45 joule
berturut-turut adalah.... E. 60 joule
A. 4 m ke arah kanan 10. Seekor burung hantu bermassa 150
B. 4 m ke arah kiri gram sedang terbang dimalam hari,
C. 4 m dan tetap ia memiliki energi kinetik 675
D. 4 m ke atas joule maka kelajuan burung hantu
E. 4 m ke bawah tersebut adalah...
8. Anggi bersepeda menuruni bukit A. 30 m/s
tanpa mengayuh pedalnya dan B. 45 m/s
besar kecepatan sepeda tetap, C. 52 m/s
terjadi perubahan energi dari… D. 64 m/s
menjadi.... E. 70 m/s
A. energi kinetik menjadi energi 11. Energi 5000 joule digunakan
potensial untuk mengangkat vertikal benda
B. energi potensial menjadi energi bermassa 60 kg. Benda akan naik
kalor setinggi... (g = 9,8 m/s)
C. energi kalor menjadi energi A. 0,001 m
potensial B. 0,01 m
D. energi potensial menjadi energi C. 0,1 m
kinetic D. 1 m
E. energi kinetik menjadi energi E. 10 m
kalor
190

12. Budi mengendarai mobil bermassa menjadi energi kinetik. Setelah


1200 kg di jalan lurus dengan sampai di tanah energinya…
kecepatan 30 m/s. Ketika jalanan A. berubah menjadi energi kimia
lengang budi menambah dan panas
kecepatannya sehingga menjadi 60 B. berubah menjadi energi bunyi
m/s, maka besar usaha yang C. berubah menjadi energi kimia
dilakukan budi adalah.. D. tetap
A. 1,2 KJoule E. hilang
B. 12 Kjoule 16. Perhatikan gambar berikut !
C. 120 Kjoule
D. 1200 Kjoule
E. 12000 Kjoule
13. Sebuah balok bermassa 8 kg 1
didorong dari dasar bidang miring
licin yang panjangnya 4 meter.
Jika puncak bidang miring berada 2
pada ketinggian 2 m di atas
permukaan lantai dan percepatan

gravitasi 10 m⁄ 2, maka usaha 3


s
yang dibutuhkan untuk
Sebuah bola mengalami gerak jatuh
memindahkan balok ke puncak
bebas, nilai energi yang benar yang
adalah...
dialami benda pada posisi 1
A. 100 J
B. 160 J adalah....
C. 200 J A. Ep < Ek
D. 260 J B. Ep > Ek
E. 300 J C. Ep = 0
14. Sebuah gaya sebesar 400 N D. Ep = Ek
bekerja terhadap sebuah lemari E. Ek = maksimum
sehingga lemari berpindah sejauh 4 17. Apabila hukum kekekalan energi
meter dalam waktu 2 detik. Daya mekanik berlaku pada suatu
yang dihasilkan gaya tersebut sistem, maka....
adalah.... A. energi kinetik sistem tidak
A. 400 W berubah
B. 650W B. energi potensial sistem tidak
C. 750 W berubah
D. 800 W C. jumlah energi kinetik dan
E. 850 W potensial tetap
15. Mangga yang jatuh ke tanah, D. jumlah energi kinetik dan
energi potensialnya berubah potensial selalu berkurang
191

E. jumlah energi kinetik dan A. 2 m/s


potensial nol B. 4 m.s
18. Perhatikan gambar berikut ! C. 7 m/s
D. 8 m/s
E. 9 m/s

25 m

10 m

Benda A yang massanya 1 kg jatuh


bebas dari ketinggian 25 m, maka
energi kinetik dititik A dan dan
dititik B (10 m diatas tanah)
adalah... (joule)
A. 20 dan 0
B. 0 dan 150
C. 150 dan 0
D. 25 dan 150
E. 150 dan 150
19. Sebuah bandul dengan massa 1 kg
digantung dengan benang (massa
benang diabaikan) dan diayunkan .

Jika bandul mencapai ketinggian


maksimum sebesar 20 cm d ari
posisi A, maka kecepatan benda
saat di posisi A adalah.... (g = 10
m/s)
192

Lampiran
C5.a
Kisi-Kisi Instrumen Nontes
Angket Respon Siswa

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Warung Kiara


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Usaha dan Energi
Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar : Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan
nperubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk
hmenyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-
jjhari

Pertanyaan Jumlah
No Indikator Angket
Positif Negatif Soal
Penyajian materi pada pocket book
2. 1,3,6 2,4,5 6
dalam proses pembelajaran
Tampilan desain dan ilustrasi pocket
3. 8,9 10,11 4
book
Penggunaan pocket book dalam
4 12,13,16 14,17,18 6
proses pembelajaran
Jumlah soal 8 8 16
193

Lampiran C5.b
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP
POCKET BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
USAHA DAN ENERGI

Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :

Petunjuk pengisian:
1. Pada angket ini terdapat butir pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap
butir pertanyaan dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan pocket
book.
2. Tentukan pilihan anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda ichecklist (v) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai
dengan pendapat anda.
3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk
mengisi dengan benar.
Keterangan pilihan jawaban:
STS : Sangat Tidak Setuju
ST : Sangat Setuju
C : Cukup
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Skala
No Pernyataan
STS TS C S SS
Materi yang disajikan dalam pocket book
1 disajikkan secara logis dan sistematis
sehingga memudahkan saya dalam belajar.
Saya merasa kesulitan membaca dan
2
memahami kata-kata dalam pocket book
Pocket book ini membantu saya mengaitkan
3
materi usaha dan energi dalam kehidupan
194

sehari-hari
Materi usaha dan energi pada pocket book
4
ini sulit untuk dipelajari
Contoh soal dan evaluasi tidak membantu
5 saya dalam memahami materi usaha dan
energi
Pocket book sudah sesuai dengan
6
Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar
Gambar dan ilustrasi dalam pocket book ini
7
jelas dan menarik
Cover dan layout pada pocket book
8
membuat saya tertarik untuk membaca
Simbol dan istilah-istilah dalam pocket book
9
ini sulit dipahami
Ilustrasi pada apersepsi tidak membantu
10
saya memahami materi usaha dan energi
Penggunaan pocket book membuat saya
11
menjadi lebih memahami materi fisika
Penggunaan pocket book dapat saya
12 gunakan sebagai sumber belajar disekolah
maupun di luar sekolah.
Penggunaan pocket book tidak baik
13
digunakan pada konsep usaha dan energi
Penggunaan Pocket book memotivasi saya
14
mempelajari aplikasi dalam kehidupan nyata
Pembelajaran dengan pocket book
15 berpengaruh terhadap hasil belajar saya
dalam pembelajaran fisika
Pembelajaran dengan poket book tidak
16 berpengaruh terhadap ketertarikan saya
terhadap materi fisika
195

Lampiran C5.c
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Warungkiara


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Usaha dan Energi
Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
jjranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar : Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan
nperubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk
hmenyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-
jjhari
Indikator Aktivitas Siswa Skor Maksimal
D. Pendahuluan
6. Mempersiapkan diri untuk belajar 5
7. Memperhatikan tujuan pembelajaran yang
5
disampaikan guru
8. Memperhatikan pemberian motivasi oleh guru 5
9. Membaca pertanyaan apersepsi pada pocket
5
book
10. Memperhatikan meknisme pembelajaran yang
5
akan dilakukan hari ini
E. Kegiatan Inti
6. Membaca dan memahami materi pada pocket
5
book
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami 5
8. Bekerjasama dengan kelompoknya untuk
mengumpulkan informasi dalam rangka
5
menyelesaikan permasalahan yang terdapat
pada pocket book
9. Bekerjasama dengan kelompoknya, berdiskusi,
menganalisis data-data yang diperoleh dalam 5
kegiatan mengumpulkan informasi dan
196

membuat kesimpulan terkait dengan pemecahan


permasalahan yang diselidiki
10. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
5
depan kelas
F. Penutupan
3. Melaksanakan evaluasi pembelajaran yang telah
5
dilakukan hari ini secara tertulis
4. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
5
dilakukan bersama guru
197

Lampiran C5.d
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika
Menggunakan Pocket Book
Nama Sekolah : SMAN 1
Warungkiara Kelas :
Hari/Tanggal :
Pertemuan :

Petunjuk Pengisian.

Berilah tanda checklist (√) pada kolom penilaian sesuai dengan aktivitas siswa
yang dilakukan !
Rating
Aspek yang Diamati 1 2 3 4 5
Pendahuluan
1. Mempersiapkan diri untuk belajar
2. Memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
3. Memperhatikan pemberian motivasi oleh guru
4. Membaca pertanyaan apersepsi pada pocket
book
5. Memperhatikan meknisme pembelajaran yang
akan dilakukan hari ini
Kegiatan Inti
1. Membaca dan memahami materi pada pocket
book
2. Bertanya tentang hal yang belum dipahami
3. Bekerjasama dengan kelompoknya untuk
mengumpulkan informasi dalam rangka
menyelesaikan permasalahan yang terdapat
pada pocket book
4. Bekerjasama dengan kelompoknya, berdiskusi,
menganalisis data-data yang diperoleh dalam
kegiatan mengumpulkan informasi dan
membuat kesimpulan terkait dengan pemecahan
permasalahan yang diselidiki
5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas
Penutupan
1. Melaksanakan evaluasi pembelajaran yang telah
dilakukan hari ini secara tertulis
198

2. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah


dilakukan bersama guru

Sukabumi, 2017

(Observer)
199

Lampiran C6
200

Lampiran C7
201
202

Lampiran C8
203
204
205

LAMPIRAN D

Analisis Data Hasil Penelitian

Hasil Pretest
Hasil Posttest
Uji Prasyarat Analisis Pretest Dan Posttest
Uji Normalitas Hasil Pretest Dan Posttest
Uji Homogenitas Hasil Pretest Dan Posttest
Uji Hipotesis Hasil Pretest Dan Posttest
Data Hasil Angket Respon Siswa
Data Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Data Presentase Ranah Kognitif
206

Lampiran D1

Nilai Pretest Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kontrol Eksperimen 23 7 7
No.
Pretest Pretest 24 7 7
1 3 3 25 7 7
26 8 8
2 3 3
27 8 8
3 3 4 28 8 9
4 4 4 29 8 9
5 4 4 30 8 9
6 4 4 31 8
7 4 4 32 9
8 4 4 33 9
9 4 4 34 9
10 4 5
35 10
11 5 5
12 5 5 36 10
13 5 5 N 36 30
14 5 6 Jumlah 223 175
15 6 6 Rata-rata 6,19 5,83
16 6 6 SD 2,0399 1,7633
17 6 6 Variansi 4,1611 3,1092
18 6 6 Maksimum 10 9
19 6 6 Minimum 3 3
20 6 7 Median 6 6
21 7 7 Modus 4 4
22 7 7
207

Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n


Diketahui : n = 36
log n = 1,5563
3,3 log n = 5,1358
1 + 3,3 log n = 6,136
k = 6

Rentang = Nilai tertinggi -nilai


terendah
Nilai Tertinggi = 11
Nilai Terendah = 3
Rentang = 8

Interval = Rentang / kelas


Interval = 1,33
Interval dibuat = 2,0

Frekuensi
Interval Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen
3-4 10 9
5-6 10 10
7-8 11 8
9-10 5 3
11-12 0 0
208

Lampiran D2

Nilai Posttest Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kontrol Eksperimen 24 12 16
No.
Posttest Posttest 25 12 16
1 9 11 26 12 16
2 10 11 27 12 17
3 10 11 28 13 17
4 10 12 29 13 17
5 10 12 30 14 18
6 10 12 31 14
7 10 12 32 15
8 10 13 33 15
9 10 13
34 15
10 10 13
35 15
11 11 14
12 11 14 36 15
N 36 30
13 11 14
Jumlah 421 427
14 11 14
Rata-rata 11,69 14,23
15 11 14
16 11 14 SD 1,7537 1,9420
17 11 15 Variansi 3,0754 3,7713
18 11 15 Maksimum 15 18
19 11 15 Minimum 9 11
20 11 15 Median 11 14
21 11 15
Modus 11 14
22 12 15
23 12 16
209

Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n


Diketahui : n = 30
log n = 1,4771
3,3 log n = 4,8745
1 + 3,3 log n = 5,875
k = 5

Rentang = Nilai tertinggi -nilai


terendah
Nilai Tertinggi = 18
Nilai Terendah = 9
Rentang = 9

Interval = Rentang / kelas


Interval = 1,8
Interval dibuat = 2,0

Frekuensi
Interval Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen
9-10 10 0
11-12 17 7
13-14 4 9
15-16 5 10
17-18 0 4
210

Lampiran D3.a

Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Skor Pretest Kelas Eksperimen ,151 30 ,080 ,936 30 ,071
Kelas Kontrol ,137 36 ,086 ,945 36 ,073
Skor Postest Kelas Eksperimen ,120 30 ,200* ,956 30 ,245
Kelas Kontrol ,237 36 ,000 ,864 36 ,000
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
211

Lampiran D3.b

Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Skor Pretest 1,073 1 64 ,304
Skor Postest ,392 1 64 ,533
212

Lampiran D3.c

Uji Hipotesis Hasil Pretest dan Posttest

Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Pretest Kelas Eksperimen 30 31,73 952,00
Kelas Kontrol 36 34,97 1259,00
Total 66
Skor Postest Kelas Eksperimen 30 45,35 1360,50
Kelas Kontrol 36 23,63 850,50
Total 66

Test Statisticsa
Skor Pretest Skor Postest
Mann-Whitney U 487,000 184,500
Wilcoxon W 952,000 850,500
Z -,691 -4,630
Asymp. Sig. (2-tailed) ,489 ,000
a. Grouping Variable: Kelas
213

Lampiran D4

Data Hasil Angket Respon Siswa Penggunaan Pocket Book


No Nama Indikator 1 Indikstor 2 Indikator 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SISWA1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
2 SISWA2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3
3 SISWA3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 5 3 4
4 SISWA4 4 3 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4
5 SISWA5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
6 SISWA6 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
7 SISWA7 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 4 3 3 4 3 4
8 SISWA8 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3
9 SISWA9 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 5 4 3 4 5 3
10 SISWA10 3 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
11 SISWA11 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4
12 SISWA12 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4
13 SISWA13 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3
14 SISWA14 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 3 3 2
15 SISWA15 4 4 4 4 5 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3
16 SISWA16 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 5 3 3 3 3
17 SISWA17 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4
18 SISWA18 4 2 4 4 2 4 3 4 3 5 5 3 3 3 3 4
19 SISWA19 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4
20 SISWA20 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4
21 SISWA21 4 3 5 5 3 5 4 3 3 5 4 2 3 4 4 4
22 SISWA22 3 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 2 4 4
23 SISWA23 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 3 4 5 4
24 SISWA24 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3
25 SISWA25 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
26 SISWA26 4 5 4 4 3 5 5 3 5 4 3 3 5 4 2 3
27 SISWA27 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5 3 5 4 3
28 SISWA28 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
29 SISWA29 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4
30 SISWA30 4 3 4 4 4 5 5 3 5 4 3 3 5 4 4 3
Jumlah 117 113 119 110 109 119 114 114 110 111 113 108 111 108 115 105
Skor 78 75,333333 79,333333 73,333333 72,666667 79,333333 76 76 73,333333 74 75,333333 72 74 72 76,666667 70
76,33333333 74,93333333 72,93333333
Rata-rata 74,73333333
214

Lampiran D5
Presentase Kognitif Pretest Kelas Kontrol
C1 C2 C3 C4
No. Nama TOTAL
17 1 2 4 9 18 19 3 5 6 10 13 15 16 7 11 12 20 21
1 SISWA1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 8
2 SISWA2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 5
3 SISWA3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4
4 SISWA4 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9
5 SISWA5 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8
6 SISWA6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
7 SISWA7 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 8
8 SISWA8 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 9
9 SISWA9 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3
10 SISWA10 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 8
11 SISWA11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 4
12 SISWA12 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4
13 SISWA13 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 5
14 SISWA14 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 6
15 SISWA15 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 10
16 SISWA16 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 7
17 SISWA17 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 9
18 SISWA18 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 6
19 SISWA19 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 8
20 SISWA20 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 7
21 SISWA21 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 10
22 SISWA22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 6
23 SISWA23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 4
24 SISWA24 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 6
25 SISWA25 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 6
26 SISWA26 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 4
27 SISWA27 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
28 SISWA28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3
29 SISWA29 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 4
30 SISWA30 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 6
31 SISWA31 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 7
32 SISWA32 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 8
33 SISWA33 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 7
34 SISWA34 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 4
35 SISWA35 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5
36 SISWA36 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 7
TOTAL PER SO 9 6 16 13 22 2 13 9 1 7 8 9 16 26 18 9 5 5 29 223
Jumlah total skor per 9 72 76 66
Persentase per ind 25% 33% 30% 37% 33%
215

Presentase Kognitif Pretest Kelas Eksperimen


C1 C2 C3 C4
No. Nama 17 1 2 4 9 18 19 3 5 6 10 13 15 16 7 11 12 20 21 Total
1 SISWA1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4
2 SISWA2 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 6
3 SISWA3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4
4 SISWA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 4
5 SISWA5 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9
6 SISWA6 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 9
7 SISWA7 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 4
8 SISWA8 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 7
9 SISWA9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 5
10 SISWA10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5
11 SISWA11 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6
12 SISWA12 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 6
13 SISWA13 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 9
14 SISWA14 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 7
15 SISWA15 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7
16 SISWA16 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7
17 SISWA17 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4
18 SISWA18 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 6
19 SISWA19 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 5
20 SISWA20 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 6
21 SISWA21 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 7
22 SISWA22 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 5
23 SISWA23 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4
24 SISWA24 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3
25 SISWA25 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8
26 SISWA26 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 8
27 SISWA27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4
28 SISWA28 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 6
29 SISWA29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3
30 SISWA30 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 7
TOTAL PER SOA 7 3 10 6 10 5 17 7 4 3 12 1 15 24 15 5 8 7 16
175
Jumlah total skor per in 7 51 66 51
Persentase per indik 23% 28% 31% 34% 31%
216

Presentase Kognitif Posttest Kelas Kontrol


C1 C2 C3 C4
No. Nama 17 1 2 4 9 18 19 3 5 6 10 13 15 16 7 11 12 20 21
1 SISWA1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 11
2 SISWA2 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 11
3 SISWA3 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 10
4 SISWA4 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
5 SISWA5 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 12
6 SISWA6 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 12
7 SISWA7 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10
8 SISWA8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 14
9 SISWA9 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 11
10 SISWA10 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 12
11 SISWA11 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 11
12 SISWA12 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 10
13 SISWA13 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 10
14 SISWA14 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14
15 SISWA15 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15
16 SISWA16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15
17 SISWA17 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 9
18 SISWA18 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
19 SISWA19 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 10
20 SISWA20 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 10
21 SISWA21 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 11
22 SISWA22 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 10
23 SISWA23 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 12
24 SISWA24 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 11
25 SISWA25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 13
26 SISWA26 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 11
27 SISWA27 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 11
28 SISWA28 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 10
29 SISWA29 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13
30 SISWA30 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 12
31 SISWA31 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 12
32 SISWA32 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 11
33 SISWA33 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
34 SISWA34 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 11
35 SISWA35 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 11
36 SISWA36 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 10
TOTAL PER SO 23 14 27 19 28 22 23 26 29 19 10 16 32 33 23 11 17 16 33
421
Jumlah total skor per i 23 133 165 100
Persentase per indi 64% 62% 65% 56% 62%
217

Presentase Kognitif Posttest Kelas Ekspeimen


C1 C2 C3 C4
No. Nama TOTAL
17 1 2 4 9 18 19 3 5 6 10 13 15 16 7 11 12 20 21
1 SISWA1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 12
2 SISWA2 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14
3 SISWA3 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
4 SISWA4 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 11
5 SISWA5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
6 SISWA6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17
7 SISWA7 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 13
8 SISWA8 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13
9 SISWA9 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14
10 SISWA10 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 13
11 SISWA11 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14
12 SISWA12 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
13 SISWA13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
14 SISWA14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
15 SISWA15 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15
16 SISWA16 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15
17 SISWA17 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16
18 SISWA18 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14
19 SISWA19 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12
20 SISWA20 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 11
21 SISWA21 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
22 SISWA22 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
23 SISWA23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
24 SISWA24 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 12
25 SISWA25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 16
26 SISWA26 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 11
27 SISWA27 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15
28 SISWA28 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
29 SISWA29 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12
30 SISWA30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16
TOTAL PER SOA 22 19 13 15 26 25 28 24 25 16 25 14 25 29 22 27 22 21 28
427
Jumlah total skor per in 22 126 158 120
Persentase per indik 73% 70% 75% 80% 75%
218

LAMPIRAN E

Perangkat Tambahan

Tampilan Pocket book


Surat Keterangan Penelitian
Uji Referensi
3. Daftar Riwayat Hidup Penulis
219

Lampiran E1

Contoh Tampilan Pocket Book


220

Lampiran E2
221

Surat Keterangan Penelitian

Lampiran E3
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231

Lampiran E4

YAYI ANIA. Anak ketujuh dari tujuh bersaudara pasangan


bapak Sugino dan ibu Uun Atika. Lahir di Sukabumi pada
tanggal 10 Februari 1994 dan bertempat tinggal di
Kp.Kebonwaru Rt. 02, Rw. 02, Kecamatan Cikembar,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis


diantaranya SD Negeri Kebonwaru lulus pada 2006, SMP Negeri 1 Cikembar
lulus pada 2009, SMA Negeri 1 Cikembar lulus pada 2012. Penulis tercatat
sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika melalui jalur ujian
SPMB-PTAIN.

Anda mungkin juga menyukai