Anda di halaman 1dari 363

PENGARUH ALAT PERAGA GERAK LURUS THREE IN ONE

(GELUTIN) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA


KONSEP GERAK LURUS
(Kuasi Eksperimen di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya)

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:
LINDA WALIDATUL MUNAWAROH
NIM 1112016300026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M / 1438 H
i
ii
ABSTRAK

LINDA WALIDATUL MUNAWAROH (1112016300026). Pengaruh Alat


Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Gerak Lurus. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three
in One (GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus dan
mengetahui respon siswa terhadap Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) yang digunakan dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Kelas eksperimen dalam
penelitian ini adalah X-AV1 dan kelas kontrol adalah kelas X-AV2. Penelitian ini
berlangsung pada bulan Agustus 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah
kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan
penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda
dan instrumen nontes berupa angket respon siswa. Data hasil instrumen tes
dianalisis secara kuantitatif, dan data hasil instrumen nontes dianalisis secara
kuantitatif, menghasilkan data berupa persentase yang kemudian dikonversi
menjadi data kualitatif. Berdasarkan analisis data tes, disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terhadap hasil belajar
siswa pada konsep gerak lurus. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai thitung
sebesar 4,21 dan nilai ttabel sebesar 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel ,
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Selain itu, rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol.
Pembelajaran menggunakan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
unggul pada jenjang kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan),
C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi). Respon siswa terhadap pembelajaran
menggunakan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) berada dalam
kategori baik.

Kata kunci : Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), Hasil Belajar,
Angket, Gerak Lurus.

iii
ABSTRACT

LINDA WALIDATUL MUNAWAROH, NIM. 1112016300026. The Influence


of Linear Motion Three in One Props (GELUTIN) on Learning Outcomes of
Student on The Linear Motion Concept. Skripsi of Physics Education Program,
Faculty of Tarbiya and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State IslMIC
University Jakarta, 2017.

This research aims to determine the influence of Linear Motion Three in One
Props (GELUTIN) on learning outcomes of students on the linear motion concept
and to determine students response to Linear Motion Three in One (GELUTIN)
used in learning physics. This research did at state vocational high school 2 of
Tasikmalaya City. The experiment class in this research is X-Audio Video 1, while
the control class is X-Audio Video 2. The research took place in August 2016. The
method used in this research is a quasi experimental with nonequivalent control
group design and technique of sampling is purpusive sampling. The instrument used
are objectives test in multiple choice form and non-tes instrument which is student
qustionnaire responses. The result of the test instruments data were analyzed in
quantitative, and the result of non-test instruments data were analyzed in
quantitative, produce data in the percentage form, and then converted into
qualitative data. Based on the analysis of the test data, it is concluded that there is
the influence of Linear Motion Three in One Props (GELUTIN) on learning
outcomes of students on linear motion concept. It is based on the result of
hypothesis testing using t-test on posttest data, showed that value of tcount is 4.21
and value of ttable is 1.99. This showed that tcount is higher than ttable , so H0 is rejected
and Ha is accepted. In addition, the average student learning outcomes
experimental class is higher than the average student learning outcomes control
class. Learning using Linear Motion Three in One Props (GELUTIN) superior in
improving cognitive level of C1 (remembering), C2 (understanding), C3
(application), C4 (analyzing) and C5 (evaluating). The result of student
questionnaire responses to the use Linear Motion Three in One Props (GELUTIN)
are in good category and the result of observation sheets of students.

Keyword : Linear Motion Three in One Props (GELUTIN), Learning Outcomes,


Questionnaire, Linear Motion.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta nikmat yang tidak pernah putus untuk
hamba-hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad saw., kepada keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya yang
senantiasa berada dalam lindungan Allah swt. Atas Ridho-Nya, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus
Three in One (GELUTIN) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gerak
Lurus”.
Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih yang terdalam penulis
sampaikan kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Dr. H. Wawan, M.M dan Ibu
Hj. Enen Khoeriyah, M.M yang telah memberikan segalanya sehingga penulis
sampai pada titik ini. Selain itu, secara khusus apresiasi dan terimakasih penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan saran dan arahan kepada penulis selama proses perkuliahan.
6. Diah Mulhayatiah, M.Pd, selaku dosen pembimbing terbaik yang Allah swt
berikan kepada penulis, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
v
8. Ir. Agus Hermawan dan Eka Mediawati selaku teknisi yang membantu dalam
proses pembuatan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
9. Drs. Iyep Suryana, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika kelas X SMK Negeri
2 Kota Tasikmalaya yang telah membimbing penulis selama penelitian.
10. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMK Negeri 2 Kota
Tasikmalaya yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
11. Kakak dan adik tercinta, Muhamad Abdul Karim dan Rahmah Humaeroh yang
telah memberikan semangat yang tiada henti kepada penulis.
12. Roni Dwi Yanuar, yang selalu memberikan semangat, bantuan pikiran, tenaga,
dan menerima keluh kesah penulis selama penulisan skripsi.
13. Sahabat-sahabat KPK 81, Iik, Novi, Indri, Yuni, Siti, Yuli, Wiwi, dan Ira yang
selalu memberikan semangat yang tiada henti kepada penulis, penghibur disaat
galau, dan teman hidup di kontrakan.
14. Sahabat-sahabat 3,5, Winda, Nia, Ero, Tari, Rani dan Yuli yang selalu
memberikan semangat untuk tidak pernah berputus asa.
15. Sahabat-sahabat seperjuangan Pendidikan Fisika 2012, terimakasih sudah
menjadi keluarga yang selalu ceria dan kompak, kakak kelas dan adik kelas
Pendidikan Fisika yang telah memberikan bantuan, inspirasi, dan motivasi.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini, semoga apa yang telah dihasilkan dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.
Jakarta, April 2017

Penulis

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i


SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................ii
ABSTRAK .........................................................................................................iii
ABSTRACT ........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ............................................................1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................4
C. Batasan Masalah........................................................................4
D. Rumusan Masalah .....................................................................4
E. Tujuan Masalah .........................................................................5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................5

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,


DAN HIPOTESIS PENELITIAN .................................................6
A. Kajian Teoritis ...........................................................................6
1. Media Pembelajaran ...........................................................6
a. Pengertian Media Pembelajaran .................................6
b. Klasifikasi Media Pembelajaran .................................7
c. Fungsi Media Pembelajaran ........................................9
d. Prinsip-prinsip penggunaan media ..............................10
2. Alat Peraga ........................................11
a. Pengertian Alat Peraga ................................................11
b. Macam-macam Alat Peraga ........................................12

vii
c. Syarat-syarat Pembuatan Alat Peraga .........................12
d. Manfaat Alat Peraga ...................................................13
3. Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) .............14
a. Alat Peraga Gerak Lurus Beraturan ......................15
b. Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan .......16
c. Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas .............................18
d. Alat Peraga Gerak Vertikal ke Atas ......................19
4. Belajar ................................................................................20
a. Pengertian Belajar .......................................................20
b. Unsur-unsur belajar .....................................................21
5. Hasil Belajar .......................................................................22
a. Ranah Kognitif ............................................................23
b. Ranah Afektif ..............................................................24
c. Ranah Psikomotorik ....................................................25
6. Kajian Konsep Gerak Lurus ...............................................26
a. Kompetensi Dasar Gerak Lurus ..................................26
b. Peta Konsep Gerak Lurus ...........................................26
c. Konsep Gerak Lurus ...................................................28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................35
C. Kerangka Berpikir .....................................................................37
D. Hipotesis Penelitian...................................................................39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................40


A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................40
B. Metode Penelitian......................................................................40
C. Prosedur Penelitian....................................................................40
D. Desain Penelitian .......................................................................43
E. Variabel Penelitian ....................................................................44
F. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................44
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................44
H. Instrumen Penelitian..................................................................45

viii
1. Instrumen Tes .....................................................................45
2. Instrumen Nontes ...............................................................47
I. Kalibrasi Instrumen ...................................................................48
1. Validitas .............................................................................49
2. Reliabilitas .........................................................................50
3. Taraf Kesukaran .................................................................51
4. Daya Pembeda....................................................................52
J. Teknik Analisis Data .................................................................53
1. Teknik Analisis Data Tes ...................................................54
a. Uji Prasyarat................................................................54
1) Uji Normalitas ........................................................54
2) Uji Homogenitas ....................................................54
b. Uji Hipotesis ...............................................................55
1) Data Normal dan Homogen....................................55
2) Data Normal dan Tidak Homogen .........................56
2. Teknik Analisis Data Nontes .............................................57
a. Angket Respon Siswa ..................................................57
K. Hipotesis Statistik .....................................................................58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................59


A. Hasil Penelitian .........................................................................59
1. Hasil Pretest .........................................................................59
2. Hasil Posttest ........................................................................61
3. Kemampuan Kognitif Siswa ................................................63
4. Hasil Belajar Siswa pada Sub Konsep ................................65
5. Hasil Analisis Data Tes ........................................................68
a. Uji Prasyarat Analisis Statistik ........................................68
1) Uji Normalitas ..........................................................68
2) Uji Homogenitas .......................................................69
b. Uji Hipotesis ...................................................................70
6. Hasil Analisis Data Nontes...................................................71

ix
a. Angket Respon Siswa .....................................................72
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................72

BAB V PENUTUP .......................................................................................78


A. Kesimpulan ...............................................................................78
B. Saran ..........................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................80

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) ..................15
Gambar 2.2 Alat Peraga Gerak Lurus Beraturan ............................................16
Gambar 2.3 Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat .........17
Gambar 2.4 Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat ...........17
Gambar 2.5 Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas ...................................................19
Gambar 2.6 Alat Peraga Gerak Vertikal .........................................................20
Gambar 2.7 Peta Konsep Gerak Lurus ............................................................27
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir .......................................................................39
Gambar 3.1 Tahapan Prosedur Penelitian .......................................................42
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .......................................................................59
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ........................................................................61
Gambar 4.3 Diagram Persentase Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan
Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................63
Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen .................................................................64
Gambar 4.5 Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Sub Konsep ................65
Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Sub Konsep Gerak Lurus ...67

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design .............................................43


Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ....................................................................45
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ........................................................48
Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi .......................................................49
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ....................................................50
Tabel 3.6 Interprestasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ....................................51
Tabel 3.7 Interprestasi Tingkat Kesukaran.......................................................52
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes........................................52
Tabel 3.9 Interprestasi Indeks Diskriminasi Butir Soal ...................................53
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ..........................................53
Tabel 3.11 Skor Angket Respon Siswa ..............................................................58
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................60
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................62
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................69
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................70
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis .......................................................71
Tabel 4.6 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Alat Peraga Gerak Lurus
Three in One (GELUTIN) ................................................................72

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ........................................................83


1. RPP Kelas Kontrol .............................................................84
2. RPP Kelas Eksperimen ......................................................125
3. LKS Kelas Kontrol.............................................................166
4. LKS Kelas Eksperimen ......................................................176

Lampiran B Instrumen Penelitian ...............................................................189


1. Instrumen Tes .....................................................................190
a. Kisi-kisi Instrumen Tes .................................................190
b. Instrumen Tes ................................................................192
2. Analisis Hasil Uji Instrumen Tes ........................................217
a. Uji Validitas Butir Soal .................................................217
b. Uji Reliabilitas Instrumen .............................................218
c. Uji Taraf Kesukaran ......................................................219
d. Uji Daya Pembeda.........................................................220
3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ........................................221
4. Instrumen Tes Valid ...........................................................223
5. Soal Instrumen Penelitian ...................................................239
6. Lembar Jawaban..................................................................245
7. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ..................................246
8. Instrumen Nontes ................................................................247
a. Kisi-kisi Instrumen Nontes Angket Respon Siswa ......247
b. Angket ...........................................................................248

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ................................................250


1. Hasil Pretest .......................................................................251
2. Hasil Posttest......................................................................258
3. Uji Normalitas Hasil Pretest ..............................................266
a. Kelas Kontrol ................................................................ 266

xiii
b. Kelas Eksperimen.......................................................... 269
4. Uji Normalitas Hasil Posttest ..............................................272
a. Kelas Kontrol ................................................................272
b. Kelas Eksperimen..........................................................275
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest............................................278
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ..........................................281
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ..................................................284
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ................................................287
9. Data Hasil Angket Respon Siswa .......................................290
10. Data Persentase Ranah Kognitif .........................................292
11. Data Persentase Sub Konsep ...............................................300

Lampiran D Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (Gelutin) ...............308


1. Panduan Penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) ........................................................................309
2. Validasi Ahli ......................................................................321
3. Foto Kegiatan Pembelajaran ..............................................329

Lampiran E Surat-surat Penelitian .............................................................331


1. Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................332
2. Surat Keterangan Penelitian ...............................................333
3. Lembar Uji Referensi .........................................................334
4. Daftar Riwayat Hidup ........................................................344

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fisika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak yang sulit untuk
divisualisasikan, sehingga membuat siswa kesulitan dalam memahami konsep
fisika.1 Pada proses pembelajaran, siswa membutuhkan alat bantu media yang
dapat membantu memperjelas konsep fisika yang abstrak menjadi lebih konkret
dengan berbantuan alat bantu media pembelajaran. Media sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri, dikarenakan banyak manfaat yang didapat jika mengajar
menggunakan media.2 Media pembelajaran banyak sekali jenisnya, seperti salah
satunya yaitu media alat peraga.
Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dan segala macam
benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran.3 Alat peraga
termasuk kedalam alat bantu riil yang dapat menggambarkan objek sebenarnya
sehingga membantu dalam proses pembelajaran.4 Alat peraga berfungsi untuk
memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar sehingga menarik perhatian
siswa.5 Artinya, alat peraga merupakan salah satu media pembelajaran yang
digunakan untuk mengkonkretkan materi yang bersifat abstrak sehingga materi
tersebut menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, alat peraga
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan
pesan, merangsang pikiran, perasaaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga

1
Fitria Rahmawati, Idrawati, dan Rif’ati Dina, “Penerapan Model Teaching With
Analogies (TWA) dalam Pembelajaran Fisika di MA”, Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF), Vol. 1,
No. 2, 2012, h. 192.
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi),
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 121.
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), Cet. ke-
17, h. 9.
4
Henry Erhamwenmwonyi Asemota, Practical Learning: Exploring the Sense for More
Effective Learning, International Research Journal of Interdisciplinary & Multidisciplinary
Studies (IRJIMS), Vol. 1, 2015, h. 7.
5
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1, No. 1, 2015, h. 63.

1
2

dapat mendorong proses belajar.6 Tetapi, tidak semua sekolah mempunyai alat
peraga fisika dikarenakan ketersediaan alat peraga masih kurang. 7
Keterbatasan ruang atau tempat untuk alat peraga di sekolah dan
kurangnya fasilitas dana untuk membeli alat peraga. Hal ini seharusnya dapat
diatasi dengan proses pembuatan alat peraga yang dibuat oleh guru. Akan tetapi,
pada implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkan media alat peraga
dalam proses pembelajarannya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan media
pembelajaran di sekolah dan lemahnya kemampuan guru untuk menciptakan
media tersebut.8 Pada proses pembuatan alat peraga guru harus memiliki
kreativitas dan keterampilan dasar yang dimilikinya. Hal ini juga yang terjadi
pada pembelajaran fisika di kelas X SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Kurangnya
sarana prasarana dan media pembelajaran yang menunjang pada saat proses
pembelajaran seperti media alat peraga. Berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan guru mata pelajaran fisika kelas X, hal tersebut mengakibatkan hasil
belajar siswa pada konsep gerak lurus masih tergolong rendah dibawah KKM
sebesar 75.
Mengatasi hal tersebut, diperlukan media pembelajaran yang berperan
sebagai sumber belajar siswa yang bertujuan untuk memfasilitasi proses belajar.9
Penelitian ini mencoba untuk membuat suatu alat peraga yang diberi nama Alat
Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN). Alat Peraga GELUTIN ini
digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada konsep
gerak lurus. Permasalahan yang terdapat pada konsep gerak lurus seperti
miskonsepsi siswa tentang pengaruh massa benda terhadap waktu jatuh benda,
menyatakan bahwa benda yang memiliki massa lebih besar akan jatuh atau

6
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. ke-1, h. 7.
7
Desy, Desnita, dan Raihanati, Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA”, Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015, h. 1.
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), Cet. ke-3, h. 2.
9
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 8.
3

menyentuh tanah terlebih dahulu.10 Siswa kesulitan dalam membedakan jarak


dengan perpindahan dan kecepatan dengan kelajuan, sehingga siswa berpikir
bahwa keempat konsep ini sama.11
Permasalahan di atas dapat diatasi dengan menggunakan Alat Peraga
Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) yang dibuat dalam satu model dengan
menggabungkan ketiga sub konsep menjadi satu. Alat Peraga GELUTIN ini
terdiri dari alat peraga sub konsep gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah
beraturan, gerak jatuh bebas dan gerak vertikal. Alat Peraga GELUTIN dapat
menunjukkan fenomena sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan. Alat Peraga GELUTIN dapat
menyajikan data dan grafik hasil percobaan serta dapat memvisualisasikan konsep
gerak lurus kepada siswa. Proses pembelajaran menggunakan alat peraga dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pembelajaran yang
nyata.12
Fenomena sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan
konstan pada Alat Peraga GELUTIN akan divisualisasikan dengan mobil yang
bergerak pada lintasan yang lurus memiliki kecepatan konstan (turn on/off). Sifat
gerak benda yang bergerak dengan percepatan konstan pada Alat Peraga
GELUTIN akan divisualisasikan dengan mobil yang tidak memiliki kecepatan
tetap melintasi lintasan yang dibuat rintangan miring. Sifat gerak benda yang
memiliki kecepatan awal dan tidak memiliki kecepatan awal divisualisasikan
dengan Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas dan Alat Peraga gerak Vertikal.
Penggunaan Alat Peraga GELUTIN diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus. Oleh
karena itu, penting dilakukan penelitian untuk menguji coba alat peraga yang telah
dibuat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

10
Dian Ekasari, Agus Suyatna, dan Feriansyah Sesunan, “Pengembangan Alat Gerak Jatuh
Bebas sebagai Media Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas”, Jurnal FKIP UNILA, Vol. 1,
2013.
11
Ma’rifa, Kamaluddin, dan Fihrin, “Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 4, No. 3,
2014, h. 1.
12
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali, 1987), h. 187-188.
4

penelitian dengan judul “Pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gerak Lurus”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Ketersediaan alat peraga di sekolah masih terbatas.
2. Konsep gerak lurus memerlukan visualisasi yang nyata.
3. Hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak lurus relatif rendah dari KKM
yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 75.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini harus dibatasi agar menjadi terarah dan tidak meluas. Ruang lingkup
masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Konsep yang diambil dalam penelitian ini dibatasi hanya pada konsep gerak
lurus yang diajarkan pada siswa SMK kelas X.
2. Penelitian ini dibatasi pada masalah hasil belajar yang hanya berorientasi
pada ranah kognitif yang merujuk pada taksonomi Bloom yang sudah di
revisi oleh Lorin W. Anderson, dkk. Ranah kognitif yang diukur pada
penelitian ini dimulai dari C1 sampai C6.
3. Untuk mengatasi permasalahan hasil belajar digunakanlah sebuah media
pembelajaran yaitu Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN).
4. Pada kelas kontrol, diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional.
Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh
guru di kelas tersebut.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
5

1. Apakah terdapat pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One


(GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa?
2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan Alat Peraga
Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) dalam pembelajaran fisika pada
konsep gerak lurus?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus.
2. Mengetahui respon siswa terhadap Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) yang digunakan dalam pembelajaran fisika pada konsep gerak
lurus.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi segenap pihak
yang terlibat. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Memberikan informasi mengenai pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in
One (GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa.
2. Memudahkan siswa dalam memahami konsep gerak lurus dan siswa berperan
lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Meningkatkan keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran yang
dapat digunakan pada pembelajaran fisika agar pembelajaran dapat
berkualitas.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritis
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara umum kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pemberi pesan ke penerima
pesan.1 Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa.2
Menurut Yudhi Munadi, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.3 Media
pembelajaran dapat diartikan secara sempit dan luas. Media pembelajaran arti
sempit yaitu hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam
proses pembelajaran, sedangkan dalam arti luas, media pembelajaran meliputi
seluruh media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Beberapa pendapat lain mengenai pengertian media pembelajaran,
diantaranya yaitu:
1) Briggs menyatakan bahwa media merupakan alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.4
2) Association of Education Comunication Technology (AECT) memberikan
batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang
dipergunakan

1
Arief S. Sadiman, Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito, Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.
6.
2
Ibid, h. 7.
3
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebagai Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), h. 8.
4
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2007), h. 6.

6
7

untuk proses penyaluran pesan. 5


3) Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh
alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio,
televisi, buku, dan sebagainya. 6
4) Gagne mengemukakan bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 7
5) National Education Asociation (NEA) mengemukakan bahwa media adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Media hendaknya dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan
dibaca. 8
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa sehingga tercipta suasa belajar yang kondusif
dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran


Media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup banyak
jenisnya. Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
besar, yaitu:9
1) Media audio merupakan media yang hanya melibatkan indera pendengaran
dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara saja. Dilihat dari sifat
pesan yang diterimnya media audio ini menerima pesan verbal dan non
verbal.
2) Media visual merupakan media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Jenis media yang termasuk kedalam kategori ini adalah media cetak verbal,
media cetak grafis, dan media visual non cetak.

5
Ibid., h. 6.
6
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2013), h. 204.
7
Susilana, op.cit., h. 6.
8
Sadiman, op. cit., h. 7.
9
Munadi, op. cit., h. 54-57.
8

3) Media audio visual merupakan media yang melibatkan indera pendengaran


dan penglihatan sekaligus dalam satu proses pembelajaran.
4) Multimedia merupakan media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah
proses pembelajaran.
Menurut Rudy Brets terdapat tujuh klasifikasi media, diantaranya:10
1) Media audiovisual gerak, seperti: film, suara, pita video, film tv.
2) Media audiovisual diam, seperti: film rangkai suara, media sound slide.
3) Audio semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara.
4) Media visual bergerak, seperti film bisu.
5) Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, dan slide bisu.
6) Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
7) Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Menurut Donald T. Tosti dan John R. Ball mengemukakan bahwa semua
media yang menyampaikan pesan melalui bentuk-bentuk ini akan disebut sebagai
media penyaji. 11 Menurut bentuk informasi yang digunakan, dapat
diklasifikasikan media penyaji kedalam lima kelompok besar, yaitu media visual
diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio
visual gerak.12
Terdapat media lain yang tidak termasuk kedalam media penyaji, yaitu
media objek dan media interaktif. 13 Media objek merupakan media tiga dimensi
yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui
ciri fisiknya. Seperti ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya,
fungsinya, dan sebagainya.
1) Media objek terbagi menjadi dua kelompok, diantaranya:14
a) Kelompok media objek sebenarnya
Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media objek alami dan
media objek buatan. Media objek alami seperti benda hidup, yaitu burung, ikan

10
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2013), h. 212.
11
Susilana, op. cit., h. 13.
12
Ibid., h. 14-22.
13
Ibid., h. 14.
14
Ibid., h. 23.
9

dan lain sebagainya. Sedangkan media objek buatan yaitu gedung, mainan dan
sebagainya.

b) Kelompok media objek pengganti


Media objek pengganti yaitu media yang terdiri atas benda-benda tiruan
yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek
pengganti dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan.
c) Media Interaktif
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak
hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan dituntut untuk
berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.

c. Fungsi Media Pembelajaran


Fungsi media pembelajaran pada umumnya adalah sebagai sumber belajar
siswa. Fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:15
1) Sebagai sumber belajar, yakni sebagai segala macam sumber yang ada di luar
diri seseorang (siswa) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses
belajar.
2) Fungsi Semantik, yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan
kata yang bermakna benar-benar dipahami peserta didik.
3) Fungsi Manipulatif, yakni kemampuan mengatasi batas-batas ruang dan
waktu mengatasi keterbatasan inderawi.
4) Fungsi Psikologis
a) Fungsi atensi, yakni fungsi media pembelajaran yang dapat meningkatkan
perhatian siswa terhadap materi ajar.
b) Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan
atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
c) Fungsi kognitif, yakni siswa yang belajar dengan menggunakan media
pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk

15
Munadi, op. cit., h. 37- 48.
10

representasi yang mewakili objek-objek dihadapi, baik objek itu berupa


orang, benda, atau peristiwa.
5) Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antarpeserta
komunikasi pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan
dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Media merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam
proses belajar dan mengajar. Adanya media pengajaran, peran guru menjadi
semakin luas. Siswa terbantu dengan adanya media pengajaran sehingga siswa
lebih bersemangat dan lebih giat dalam belajar serta terangsang untuk memahami
subjek yang tengah diajarkan dalam bentuk komunikasi penyampaian pesan yang
lebih efektif dan efisien. 16 Media sebagai alat bantu mempunyai fungsi untuk
mencapai suatu tujuan dalam proses pembelajaran yang sesuai. Hal ini dilandasi
dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media dapat
mempertinggi kegiatan belajar siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. 17

d. Prinsip-prinsip Penggunaan Media


Prinsip pokok media pembelajaran yaitu untuk memudahkan siswa dan
memberikan arahan kepada siswa dalam memahami materi pelajaran yang
diajarkan. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membantu
proses pembelajaran, maka terdapat prinsip yang harus diperhatikan,
diantaranya:18
a) Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
b) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

16
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011),
h. 15.
17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Cet. ke-4, h. 122.
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 173-174.
11

c) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi


siswa.
d) Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien.
e) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya. Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan
sarana penunjang yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
keberhasilan pembelajaran.

2. Alat Peraga
a. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga diperlukan seorang guru sebagai media untuk membantu siswa
mempermudah proses pembelajaran. Alat peraga adalah media alat bantu
pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan
materi pelajaran.19 Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyatakan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar. 20 Alat peraga termasuk kedalam media objek.
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak
dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti
ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan
sebagainya. 21
Objek-objek pengganti pada media dikenal dengan sebutan replika, model,
dan benda tiruan. Replika sesuai dengan benda aslinya, model adalah merupakan
sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperbesar atau
diperkecil. Benda tiruan yang terbagi atas dua macam yaitu benda tiruan yang
dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar, sedangkan benda tiruan
yang kedua yaitu bentuk yang menggambarkan mekanisme kerja suatu benda.22

19
Arsyad, op. cit., h. 9.
20
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. ke-1, h. 7.
21
Susilana, op. cit., h. 23.
22
Ibid., h. 23.
12

Alat peraga disebut sebagai model atau benda tiruan. Model (alat peraga)
yaitu benda yang memiliki ukuran besarnya yang sama, atau lebih besar dan lebih
kecil, tetapi bentuknya biasanya selalu sama.23 Jenis media pembelajaran banyak
macamnya, tidak ada satupun media pembelajaran yang paling baik dibandingkan
dengan media yang lain. Setiap media pembelajaran memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing. Tidak semua jenis media pembelajaran dapat
difungsikan sebagai alat peraga, akan tetapi semua alat peraga sudah pasti
merupakan media pembelajaran.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga
merupakan alat bantu yang dapat membantu memperagakan materi pembelajaran
sehingga memperjelas pemahaman siswa terhadap suatu konsep materi ajar
dengan mengadakan benda-benda sesungguhnya.

b. Macam-macam Alat Peraga


Macam-macam alat peraga atau model (benda tiruan) terbagi atas:24
1) Solid model
Model ini menjelaskan tentang alat peraga (model atau benda tiruan) yang
khusus menunjukkan bagian luar. Contoh seperti bagian luar dari sebuah kapal.
2) Cross section model
Model ini menjelaskan tentang alat peraga yang hanya menampakkan
struktur bagian dalam. Contoh seperti pada mata pelajaran biologi khusus alat
(benda) yang menjelaskan bagian-bagian dalam tubuh seperti jantung, ginjal, dan
lain sebagainya.
3) Working model
Model yang menjelaskan tentang fungsi atau proses-proses dari suatu alat
seperti mekanisme kerja suatu benda, dan alat peraga termassuk ke dalam jenis
working model. Contohnya yaitu seperti sistem permbakaran mobil, dan lain
sebagainya.

23
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 271.
24
Ibid.,h. 271.
13

c. Syarat-syarat Pembuatan Alat Peraga


Alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses
pembelajaran yang berfungsi untuk memudahkan guru dalam penyampaian materi
ajar sehingga menarik perhatian siswa.25
Adapun beberapa hal yang penting diperhatikan sebagai syarat dalam
pembuatan dan pengembangan alat peraga, diantaranya:26
1) Bahan mudah diperoleh (memanfaatkan limbah dan dibeli dengan harga
relatif murah)
2) Mudah dalam perancangan dan pembuatannya
3) Mudah dalam perakitannya (tidak memerlukan keterampilan khusus
4) Mudah dioperasikannya
5) Dapat memperjelas atau menunjukkan konsep dengan lebih baik
6) Dapat meningkatkan motivasi siswa
7) Akurasi cukup dapat diandalkan
8) Tidak berbahaya ketika digunakan
9) Menarik
10) Daya tahan alat cukup baik (lama pakai)
11) Inovatif dan kreatif
12) Bernilai pendidikan

d. Manfaat Alat Peraga


Manfaat alat peraga adalah mampu memvisualisasikan konsep fisika
sehingga siswa dengan mudahnya dapat melihat, meraba, mendengar, dan
mempraktikannya langsung sehingga lebih cepat dipahami. Pengalaman-
pengalaman yang diperoleh dari rangsangan alat indera ini akan mudah diingat
kembali dan lebih tahan melekat pada ingatan siswa.

25
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1, No. 1, h. 63.
26
Tim Penyusun Modul, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA, (Jakarta:
Kemendikbud, 2011), h. 8.
14

Hal tersebut diperkuat oleh Dale’s Cone of Experience (kerucut


Pengalaman Dale). Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut
tingkat dari paling kongkrit ke paling abstrak. Tingkat pengalaman dalam kerucut
tersebut berdasarkan seberapa banyak indera yang terlibat di dalamnya. 27 Sudjana
dan Rivai mengemukakan bahwa manfaat alat peraga dalam pembelajaran,
diantaranya:28
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa, memungkinkan siswa menguasai, dan mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi aktivitas lain seperti mengamati,
mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
Menurut Nana Sudjana, alat peraga memiliki fungsi dalam proses belajar
mengajar antara lain:29
1) Penggunaan proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan
situasi belajar mengajar yang efektif.
2) Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar.
3) Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran.
4) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,
dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi porses belajar supaya lebih
menarik perhatian.

27
Munadi, op. cit., h. 18.
28
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2010), h. 2.
29
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Sinar Baru
Algensindo, 2002), h. 99-100.
15

3. Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)


Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat peraga yang
peneliti buat sendiri dibantu dengan tenaga ahli. Alat peraga gerak lurus yaitu alat
peraga yang menghubungkan konsep-konsep yang berkaitan dengan gerak lurus
beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak jatuh bebas, dan gerak vertikal.
Alat peraga dapat menganalisis besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan percepatan konstan serta menyajikan data dan grafik hasil percobaan
untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan. Hal ini sesuai dengan
kompetensi dasar pada kurikulum 2013.
Alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini dinamakan dengan Alat
Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN). Alat Peraga Gerak Lurus Three in
One (GELUTIN) ini diambil dari ketiga alat yang dibuat oleh peneliti. Pertama
yaitu alat peraga gerak lurus beraturan, kedua alat peraga gerak lurus berubah
beraturan, ketiga alat peraga gerak jatuh bebas, dan gerak vertikal.

Gambar 2.1 Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)


16

a. Alat Peraga Gerak Lurus beraturan


Alat peraga gerak lurus beraturan adalah alat peraga yang menggambarkan
konsep-konsep dari gerak lurus, dimana gerak dari suatu benda pada lintasan yang
lurus dengan kecepatan tetap. Komponen-komponen utama dalam alat ini adalah
mobil mainan yang memiliki kecepatan yang konstan (mobil on-off), lintasan
yang lurus terbuat dari besi aluminium model U, kaki penyangga untuk menahan
lintasan, ticker timer sebagai alat pewaktu ketik, pita ketik, kertas karbon untuk
mencatat hasil ketikan yang diperoleh pada pita ketik, aplikasi arduino untuk
mengatur frekuensi yang digunakan pada alat yaitu sebesar 50 Hz, dan arus listrik
AC sebesar 12 volt.
Alat peraga gerak lurus ini digunakan dengan cara mengubah ukuran
panjang pada bagian kertas diawali dengan ukuran panjang 2 cm sampai dengan
panjang 16 cm dengan cara menghitung berapa banyak jumlah titik potong yang
terdapat pada kertas pita ketik. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
panjang tersebut, serta membuat grafik dari hasil pengamatan dan analisis antara
grafik jarak (s) terhadap waktu (t) dan grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t).

GELUTIN gerak lurus beraturan dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2 Alat Peraga Gerak Lurus Beraturan
17

b. Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan


Alat peraga gerak lurus berubah beraturan adalah alat peraga yang
bergerak pada suatu lintasan lurus dengan percepatan tetap. Komponen utama dari
alat ini sama seperti alat peraga gerak lurus beraturan, namun terdapat sedikit
perbedaan pada mobil mainan yang digunakan. Pada gerak lurus berubah
beraturan menggunakan mobil mainan yang tidak memiliki kecepatan, kemudian
pada ujung lintasan diberikan beban sebagai penarik mobil agar bergerak lurus.
Lintasan lurus yang terbuat dari aluminium model U, kaki penyangga
untuk menahan lintasan, ticker timer sebagai alat pewaktu ketik, pita ketik, kertas
karbon untuk mencatat hasil ketikan yang diperoleh pada pita ketik, aplikasi
arduino untuk mengatur frekuensi yang digunakan pada alat yaitu sebesar 50 Hz,
dan arus listrik AC sebesar 12 volt.
Alat peraga gerak lurus berubah beraturan ada yang dibuat diperlambat
dan dipercepat. Diperlambat dengan cara memberikan tambahan penahan pada
ujung akhir lintasan sehingga lintasan terlihat menanjak, dan dipercepat dengan
cara menambahkan penahan pada ujung awal lintasan sehingga lintasan terlihat
menurun. Membuat grafik hasil pengamatan hubungan kecepatan (v) terhadap
waktu (t) dan grafik hubungan percepatan (a) terhadap waktu (t). GELUTIN gerak
lurus berubah beraturan dipercepat dan diperlambat dapat dilihat pada Gambar 2.3
18

berikut:
Gambar 2.3 Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat

Gambar 2.4 Alat Peraga Gerak Lurus Berubah beraturan Dipercepat

c. Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas


Alat peraga gerak jatuh bebas adalah alat peraga yang memiliki komponen
utama kaki penyangga, lengan penyangga yang sudah dipasang magnet sebagai
tempat menyimpan benda yang akan diteliti, corong sebagai penahan benda jatuh,
aliran listrik DC sebesar 12 volt, lampu yang menempel pada magnet apabila
lampu tersebut menyala tandanya arus listrik sudah mengalir dan benda siap untuk
ditempelkan, dua benda yang memiliki massa yang berbeda massa kesatu 13,7
gram, dan massa yang kedua 17,1 gram, stopwacth sebagai pengukur waktu yang
sudah dihubungkan secara otomatis sehingga ketika benda sudah menempel pada
magnet, stopwatch akan berada pada keadaan standby (siap) sehingga ketika
benda jatuh dengan sendirinya stopwatch akan berhenti menghitung waktu.
Alat peraga gerak jatuh bebas digunakan dengan cara mengamati dua
benda yang memiliki massa yang berbeda, dijatuhkan pada ketinggian yang sama
apakah benda yang memiliki berat lebih besar akan jatuh lebih lebih cepat
dibandingkan dengan benda yang memiliki massa lebih kecil. Ataupun
19

sebaliknya, kedua benda tersebut akan jatuh secara bersamaan. GELUTIN gerak
jatuh bebas dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5 Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas

d. Alat Peraga Gerak Vertikal ke Atas


Alat peraga gerak vertikal ke atas adalah alat peraga yang berbentuk
seperti pistol mainan yang dimodifikasi dengan menggabungkan besi silinder
sehingga berdiri tegak. Komponen utama alat peraga ini adalah dua bola yang
memiliki ukuran yang berbeda, pistol mainan, anak panah pistol karet untuk
menyimpan beban bola diatasnya, dan silinder besi. GELUTIN gerak vertikal
dapat dilihat pada Gambar 2.6 berikut:
20

Gambar 2.6 Alat Peraga Gerak Vertikal

Alat peraga gerak vertikal ke atas ini menggambarkan sebuah alat yang
mewakili konsep benda manakah yang akan meluncur ke atas lebih tinggi apakah
bola yang memiliki berat lebih besar dibandingkan dengan bola yang memiliki
berat lebih kecil. Secara lebih rinci, GELUTIN dijelaskan pada lampiran D.1.

4. Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang sangat pokok dan penting. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya
belajar maka akan terciptanya pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang
dialami oleh siswa sebagai peserta didik.30 Pengertian belajar sudah banyak
dikemukakan oleh para ahli termasuk ahli psikologi pendidikan.
Pengertian belajar secara psikologis yaitu merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam
seluruh aspek tingkah laku.31 Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak
sekali, baik sifat maupun jenisnya. Oleh karena itu, belajar dapat didefinisikan

30
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), Cet ke-5, h. 1.
31
Ibid., h. 2.
21

sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.32
Menurut Gagne (1984) dalam buku karya Ratna Wilis Dahar dengan judul
Teori-teori Belajar dan Pembelajaran menjelaskan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalamannya.33 Belajar
dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungannya yang di dalamnya terjadi
hubungan antara stimulus dan respons.34 Stimulus merupakan rangsangan yang
diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran yang direspon baik oleh siswa.
Menurut Wina Sanjaya, menyatakan bahwa belajar adalah proses mental
yang terjadi dalam diri seseorang, yang menyebabkan munculnya perubahan
tingkah laku dan aktivitas mental karena adanya interaksi individu dengan
lingkungan.35 Dari beberapa penjelasan mengenai definisi belajar, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses mental yang terjadi dalam diri
seseorang yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Unsur-unsur belajar
Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator
keberlangsungan proses belajar. Cronbach mengemukakan bahwa terdapat tujuh
unsur utama dalam proses belajar, diantaranya:36
1) Tujuan
Tujuan dalam proses belajar yaitu target yang akan dicapai sehingga
belajar akan lebih ekfektif.
2) Kesiapan

32
Ibid., h. 2.
33
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Erlangga, 2006),
h.2.
34
Ibid., h. 3.
35
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2008), Cet. ke-5, h. 112.
36
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011), Cet. ke-1, h. 126.
22

Kesiapan yang baik harus dimiliki oleh seorang pelajar, baik kesiapan
fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu
yang berkaitan dengan pengalaman belajar.
3) Situasi
Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar seperti tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai
administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.
4) Interprestasi
Dalam menghadapi siatuasi, siswa mengadakan interprestasi, yaitu melihat
hubungan antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari
hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian
tujuan.
5) Respon
Berlandaskan kepada hasil interprestasi tentang kemungkinannya dalam
mencapai tujuan belajar, maka akan membuat respon.
6) Konsekuensi
Hasil yang diperoleh positif (keberhasilan) maupun hasil negatif
(kegagalan).
7) Reaksi terhadap Kegagalan
Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-
usaha belajar selanjutnya. Namun, kegagalan dapat juga membangkitkan siswa
karena dia mau belajar dari kegagalannya.

5. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudijono dalam jurnal pendidikan vokasi
menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat
mengungkap aspek proses berpikir (cognitive domain), aspek kejiwaan seperti
aspek nilai atau sikap (affective domain), dan aspek keterampilan (psychomotor
domain). Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
23

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.37 Setiap pembelajaran yang


telah dilakukan pasti akan menghasilkan hasil belajar. Pengalaman yang diperoleh
berasal dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Hasil belajar atau achievment merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.
Penguasaan dari hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam
bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan
motorik.38 Berkaitan dengan kemampuan hasil belajar, Benyamin Bloom
meninjau aspek-aspek hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan
mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik.39
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif dalam taksonomi bloom yaitu berkenaan dengan
kemampuan intelektual pengetahuan (knowledge) yang terdiri dari enam aspek,
yakni: 40
1) Mengingat (C1)
Proses pengambilan pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka
panjang. Kategori mengingat ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu
mengingat kembali dan mengenali. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif maupun kombinasi
dari beberapa pengetahuan.
2) Memahami (C2)
Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang
diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proses-proses kognitif yang termasuk
kedalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,

37
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. ke-14, h. 22.
38
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. ke-5, h. 102.
39
Sudjana, op. cit., h. 22.
40
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) Cet. ke-1, h. 99-128.
24

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan


menjelaskan.
3) Mengaplikasikan (C3)
Proses kognitif yang melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu
untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan
berakitan erat dengan pengetahuan prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri
dari dua proses kognitif, yakni mengeksekusi atau melaksanakan dan
mengimplementasikan.
4) Menganalisis (C4)
Memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan
menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antar bagian-
bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Proses menganalisis meliputi
membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
5) Mengevaluasi (C5)
Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria
yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan
konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa
dan mengkritik.
6) Mencipta (C6)
proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang
koheren atau fungsional. Proses-proses kognitif yang termasuk dalam kategori
mencipta adalah merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Lima aspek kategori
ranah afektif dari tingkat yang dasar sampai yang kompleks, yaitu:41

1) Reciving atau Attending

41
Sudjana, op.cit., h. 30.
25

Reciving atau Attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima


rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,
situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk
menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
2) Responding
Responding atau jawaban merupakan aksi yang diberikan oleh seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,
perasaan, kepuasan dalam menjawab dari luar yang datang kepada dirinya.
3) Valuing
Valuing atau penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan
menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut.
4) Organisasi
Organisasi merupakan pengembang dari nilai ke dalam suatu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lainnya, pemantapan dan
prioritas nilai yang telah dimilikinya. Termasuk kedalam organisasi adalah konsep
tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lain-lain.
5) Karakterisik Nilai atau Internalisasi Nilai
Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yaitu keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya.

c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan (skill)
dan kemampuan bertindak individu. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu: 42
1) Gerakan refleks (keterampilan gerak pada gerakan yang tidak sadar)
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
3) Kemampuan konseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris dan lain-lain.

42
Ibid., h. 30.
26

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan


5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan yang kompleks.
6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti
gerakan ekspresif dan interpretatif

6. Kajian Konsep Gerak Lurus


a. Kompetensi Dasar Konsep Gerak Lurus
Kompetensi dasar pada konsep Gerak Lurus adalah menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan. Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan.

b. Peta Konsep Gerak Lurus


Konsep Gerak Lurus yang dipelajari siswa pada tingkat SMK Negeri kelas
X diantaranya besaran-besaran pada gerak, gerak lurus beraturan, gerak lurus
berubah beraturan, gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah, dan gerak vertikal
ke atas. Peta konsep gerak lurus dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Posisi

Perubahan Posisi

menghasilkan

Jarak Perpindahan
27

Gambar 2.7 Peta Konsep Gerak Lurus

c. Konsep Gerak Lurus


28

Suatu benda dikatakan bergerak jika posisinya (kedudukannya) senantiasa


berubah terhadap suatu titik acuan tertentu.43 Misalkan Anda sedang duduk di
dalam kereta yang sedang bergerak meninggalkan stasiun. Apabila staisun
ditetapkan sebagi titik acuan, maka Anda dikatakan bergerak terhadap stasiun.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai materi gerak lurus, terlebih dahulu
perlu dipahami beberapa istilah dalam gerak lurus, yaitu:
1) Besaran-besaran dalam Gerak Lurus
Dalam gerak, kita akan terlibat dengan besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran skalar didefinisikan sebagai besaran yang hanya memperhatikan nilainya
saja tidak memperhatikan arahnya. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang
memperhatikan arah dan nilainya. Besaran-besaran dalam gerak lurus terdiri
dari:44
a) Posisi, Jarak dan Perpindahan
Posisi adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu
acuan tertentu. Jika posisi benda mengalami perubahan, maka benda tersebut
dikatakan bergerak. Pengukuran posisi benda harus dibuat dengan mengacu pada
suatu kerangka acuan. Kerangka acuan dapat dinyatakan dengan menggambar
sumbu koordinat kartesius. Jadi, gerak adalah perubahan posisi yang dialami suatu
benda.45

b) Jarak dan Perpindahan


Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam
selang waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak
merupakan besaran skalar karena hanya memiliki nilai saja dan tidak memiliki
arah. Sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu
benda dalam selang waktu tertentu dari keadaan awal ke keadaan akhir.
Perpindahan merupakan besaran vektor karena memiliki nilai dan arah.46

43
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 70.
44
Ibid., h.71.
45
Ibid., h. 73.
46
Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima, Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.24.
29

c) Kelajuan dan Kecepatan


Kelajuan suatu benda ditentukan oleh jarak tempuh benda dan selang
waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut tanpa memperhatikan
arah perpindahannya. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga termasuk besaran
skalar. Kelajuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kelajuan sesaat dan kelajuan
rata-rata. Kelajuan sesaat adalah kelajuan benda pada saat tertentu (selang waktu
mendekati nol). Sedangkan kelajuan rata-rata adalah hasil bagi antara jarak total
yang ditempuh dengan selang waktunya. Secara matematis dirumuskan sebagai
berikut:47

=

Keterangan:
v = kelajuan (m.s-1)
s = jarak total yang ditempuh benda (m)
∆t = selang waktu (s)

Kecepatan adalah perubahan kedudukan (posisi) benda dalam satuan


waktu. Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda
berpindah. Kecepatan terdiri atas kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata.
Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada saat waktu tertentu. Persamaannya
dapat dinyatakan dengan:48

⃗ = lim
∆ ∆
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang
waktu. Persamaannya dapat dinyatakan dengan:
∆ −
⃗= =
∆ −

47
Bob Foster, Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 49.
48
Ibid., h. 49.
30

Keterangan:
⃗ = kecepatan (m.s-1)
∆s = perpindahan benda (m)
= posisi awal benda (m)
= posisi akhir benda (m)
∆ = selang waktu (s)

d) Perlajuan dan Percepatan


Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu.
Percepatan termasuk besaran vektor. Jika arah tidak disebutkan, maka yang
dimaksudkan adalah perlajuan yaitu nilai dari percepatan. Oleh karena itu
perlajuan termasuk besaran skalar. Satuan Internasional dari percepatan adalah
m/s2. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif,
menunjukkan bahwa kecepatan benda bertambah ketika bergerak (dipercepat).
Sedangkan apabila negatif, kecepatannya menurun (diperlambat). Rumus
percepatan adalah sebagai berikut:49
∆ −
= =
∆ −
Keterangan:
α = percepatan rata-rata (m.s-2)
∆v = perubahan kecepatan (m.s-1)
∆t = selang waktu (s)

Perlajuan dirumuskan sebagai berikut:50


perubahan kelajuan ∆
perlajuan = =
perubahan waktu ∆
2) Jenis Gerak Lurus
Gerak lurus dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan.
a) Gerak Lurus Beraturan
49
Dudung Jalaludin, Pelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Depok, 2009), h. 39.
50
Foster, op. cit., h. 58.
31

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dengan
kecepatan tetap. Kecepatan tetap artinya benda menempuh jarak yang sama atau
dengan kecepatan yang tetap (konstan) tiap selang waktu yang sama. Oleh karena
kecepatan benda selalu tetap, maka besar perpindahan benda berbanding lurus
dengan selang waktunya. Persamaan matematis gerak lurus beraturan dirumuskan
sebagai berikut:51
= .
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m.s-1)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = selang waktu (t)
Pada gerak lurus beraturan, jarak yang ditempuh oleh benda sama dengan
perpindahannya diukur dari kedudukan awal.

b) Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada
lintasan lurus dengan kecepatan yang berubah secara beraturan dan percepatannya
tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda
berubah, semakin lama semakin cepat. Dengan kata lain, gerak benda dipercepat.
Namun demikian, GLBB juga dapat berarti bahwa dari waktu ke waktu kecepatan
benda berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti. Dalam hal ini benda
mengalami perlambatan tetap. Sehingga ada dua kemungkinan GLBB, yaitu
GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat. Berdasarkan rumus percepatan sebagai
berikut:52

⃗=

Dalam hal ini ∆ = , sehingga:

⃗=

Maka didapatkan persamaan pertama untuk GLBB, yaitu:

51
Kanginan, op. cit., h. 90.
52
Ibid., h. 93-94.
32

= + .
Untuk ∆ = − , sehingga diperoleh
∆ = .
Selama selang waktu t, benda mengalami perubahan kecepatan dari
menjadi . Sehingga kecepatan rata-ratanya yaitu:
=

Dengan demikian,
∆ = ⃗.
+
=
2
Karena = + . , maka perpindahan benda selama t dapat ditulis:
+( + .
∆ =
2
1
∆ = . .. +
2
Hubungan kecepatan awal, percepatan dan perpindahan yang ditempuh selama
mengalami percepatan dapat dirumusskan sebagai berikut:
= + 2. .
Keterangan:
= kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m.s-1)
= kecepatan awal (m.s-1)
α = percepatan (m.s-2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)
Banyak sekali contoh-contoh gerak yang termasuk ke dalam GLBB,
diantaranya gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah.
1) Gerak Jatuh Bebas
Pada masa seorang filsuf Aristoteles mempercayai bahwa benda yang
lebih besar massanya akan jatuh lebih cepat dari benda yang massanya lebih
ringan. Namun, pada Zaman Galileo pendapat Aristoteles dipermasalahkan,
Galileo menyatakan bahwa setiap benda yang jatuh ke bawah akan mengalami
33

percepatan yang sama besar, sehingga jika dua benda berbeda massanya
dijatuhkan secara bersamaan, keduanya akan sampai di tanah dalam waktu yang
bersamaan.53
Gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal di mana terlepas dari ketinggian
tertentu hingga jatuh ke bawah. Pada jatuh bebas, ketiga persamaan GLBB
dipercepat masih berlaku, hanya saja dihilangkan dari persamaan karena
harganya nol ( = 0) dan lambang s pada persamaan-persamaan tersebut kita
ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g (gravitasi)
( = ). Persamaan gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut:54
= .
ℎ= . ²

= 2. . ℎ
Keterangan:
= kecepatan akhir (m.s-1)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
t = selang waktu (s)
h = ketinggian (m)

2) Gerak Vertikal ke Atas


Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke
atas dengan kecepatan awal tertentu ( ). Ada dua nilai yang berlaku pada gerak
vertikal ke atas, yaitu ≠ 0 dan ≠ − . Tanda minus (-) menunjukkan bahwa
benda mengalami perlambatan karena gerak benda berlawanan dengan arah
gravitasi bumi. Persamaan-persamaan dalam gerak vertikal ke atas adalah sebagai
berikut: 55
= −
1
ℎ= ℎ + − ²
2

53
Foster, op. cit., h. 71.
54
Jalaludin, op. cit., h. 49.
55
Ibid., h. 50.
34

= −2 ℎ
Keterangan:
= kecepatan akhir (m.s-1)
= kecepatan awal (m.s-1)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
t = selang waktu (s)
h = ketinggian (m)

c) Gerak Vertikal ke Bawah


Berbeda dengan gerak vertikal ke atas, gerak vertikal ke bawah adalah
gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu ( ). Ada dua nilai yang berlaku pada gerak vertikal ke bawah, yaitu
≠ 0 dan = . Oleh karena gerak benda searah dengan gaya gravitasi bumi
(dimana benda bergerak ke bawah). Karakteristik, persamaan memiliki kemiripan
dengan GLBB dipercepat, dimana percepatan yang sama untuk setiap benda yakni
g.56
= +
1
ℎ= ℎ + + ²
2
= +2 ℎ

Keterangan:
= kecepatan akhir (m.s-1)
= kecepatan awal (m.s-1)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
t = selang waktu (s)
h = ketinggian (m)

56
Ibid., h. 50.
35

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian penulis yang berjudul
“Pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Gerak Lurus” adalah sebagai berikut:
1. Fitria Rahmawati, Idrawati, dan Rif’ati Dina (2012) dalam jurnal berjudul
“Penerapan Model Teaching With Analogies (TWA) dalam Pembelajaran
Fisika di MA” yang menjelaskan mengenai materi fisika yang bersifat abstrak
sulit untuk divisualisasikan dan membuat siswa kesulitan dalam menelaah
konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak. Hal inilah yang membuat siswa
beranggapan bahwa fisika sulit dan membosankan. Karakteristik materi fisika
yang bersifat abstrak menimbulkan kesulitan siswa dalam menelaah konsep
fisika kecuali jika dikaitkan dengan pengalaman sehari-hari.57
2. Desy, Desnita, dan Raihanati (2015) dalam jurnal berjudul “Pengembangan
Alat Peraga Fisika Materi Gerak Melingkar untuk SMA” menjelaskan
mengenai pengembangan alat peraga yang lebih inovatif dan efektif melalui
peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa sebagai sarana
pembelajaran fisika. Alat peraga yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah alat peraga gerak melingkar pada sumbu horizontal dan vertikal
berbasis mesin pemutar dengan timer serta counter. Berdasarkan data hasil
studi pendahuluan serta observasi menunjukkan bahwa tidak semua sekolah
memiliki alat peraga fisika. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah. Penggunaan alat peraga fisika diharapkan
mempermudah siswa dalam memahami konsep yang terkandung dalam
materi fisika serta mempelajari suatu konsep yang abstrak menjadi lebih
konkret atau nyata.58

57
Fitria Rahmawati, Idrawati, dan Rif’ati Dina, “Penerapan Model Teaching With
Analogies (TWA) dalam Pembelajaran Fisika di MA”, Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF), Vol. 1,
No. 2, 2012, h. 192.
58
Desy, Desnita, dan Raihanati, Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA”, Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015, h. 1.
36

3. Ma’rifa, Kamaluddin, dan Fihrin (2014) dalam jurnal berjudul “Analisis


Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada Siswa SMA Negeri di Kota Palu”
menjelaskan mengenai pemahaman konsep gerak lurus pada siswa SMA
Negeri di Kota Palu melalui metode Certainty of Response Index (CRI). Pada
konsep gerak lurus pemahaman siswa masih sangat rendah. Maka perlu
adanya perhatian dan remediasi mengenai materi geak lurus karena akan
mempengaruhi konsep siswa ke jenjang berikutnya.59
4. Dian Ekasari, Agus Suyatna, dan Feriansyah Sesunan (2013) dalam jurnal
berjudul “Pengembangan Alat Gerak Jatuh Bebas Sebagai Media
Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas” yang menjelaskan mengenai alat
peraga gerak jatuh bebas yang mampu mengukur waktu jatuh benda secara
otomatis, memvariasikan ketinggian jatuh benda, pelepasan benda jatuh
secara otomatis, dan dapat menyelidiki pengaruh massa benda terhadap waktu
jatuh dengan memanfaatkan sensor suara. Hasil uji coba menyatakan bahwa
alat peraga yang digunakan sangat menarik perhatian siswa, mudah
digunakan, meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan minat untuk
mengikuti proses pembelajaran.60
5. Henry Erhamwenmwonyi Asemota (2015) dalam jurnal berjudul “Practical
Learning : Exploring the Sense for More Effective Learning” menjelaskan
tentang realia atau alat bantu riil menggambarkan objek yang sebenarnya
yang membantu dalam proses belajar mengajar dalam mengembangkan
pengetahuan dan kosa kata. Realia atau benda riil itu sendiri memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi berbagai indera yang
digunakan dalam pembelajaran melakui interaksi dengan benda-benda nyata.
Adanya media benda riil grafis visual atau gambar bergambar dibuat untuk

59
Ma’rifa, Kamaluddin, dan Fihrin, “Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 4, No. 3, 2014.
60
Dian Ekasari, Agus Suyatna, dan Feriansyah Sesunan, “Pengembangan Alat Gerak
Jatuh Bebas Sebagai Media Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas”, Jurnal FKIP UNILA, Vol.
1, 2013.
37

mewakili ide-ide, teks, pemetaan konsep pada proses pembelajaran serta


meningkatkan interaksi antar siswa. 61
6. Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin (2015) dalam jurnal
berjudul “Penggunaan Alat Peraga Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk
Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa” yang menjelaskan mengenai alat
peraga rotation timer merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses
pembelajaran yang berfungsi untuk memudahkan guru dalam penyampaian
materi ajar sehingga menarik perhatian siswa. Penggunaan Alat peraga
rotation timer dapat mengurangi terjadinya verbalisme, memperbesar minat
siswa, dan memberikan pengalaman secara langsung dan nyata kepada siswa.
62

C. Kerangka Berpikir
Pada hakikatnya, belajar fisika bukan hanya sekedar mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi
pelajaran.63 Melainkan belajar fisika diharapkan siswa mampu memahami konsep
yang terkandung didalamnya secara matematis dan pemahaman konsep yang
benar, nyata, tepat, dan siswa memperoleh pengalaman menyeluruh mulai dari
yang konkret sampai yang abstrak. Pendidikan jika ditinjau dari prosesnya
merupakan proses komunikasi. Komunikasi dalam pendidikan terjadi pada saat
proses pembelajaran. Komunikasi yang dimaksud dalam pendidikan adalah
komunikasi dua arah. Dalam proses komunikasi dua arah tentunya ada pesan yang
disampaikan, agar pesan itu tersampaikan dengan baik maka dibutuhkan alat
bantu pembelajaran. Alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran
adalah Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN). Penggunaan alat
peraga sangat cocok untuk mata pelajaran fisika yang didalamnya terdapat konsep

61
Henry Erhamwenmwonyi Asemota, Practical Learning: Exploring the Sense for
More Effective Learning, International Research Journal of Interdisciplinary & Multidisciplinary
Studies (IRJIMS), Vol. 1, 2015, h. 7.
62
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA” Vol. 1, No. 1, 2015, h. 64.
63
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. ke-16, h. 87.
38

yang memerlukan visualisasi seperti konsep Gerak Lurus yang menyebabkan


siswa sulit memahami. Sesuatu yang tidak dapat atau sukar dilihat oleh siswa
secara langsung, dengan adanya alat peraga siswa lebih mudah memahami.
Selama ini, proses pelaksanaan pembelajaran fisika di sekolah masih
menggunakan metode konvensional yaitu lebih berpusat pada guru sehingga siswa
belum diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Media yang dianggap tepat digunakan untuk materi gerak lurus adalah
media alat peraga yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa
untuk memahami konsep secara benar dengan cara mencoba menggunakan alat
peraga pada proses pembelajarn. Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) ini sangat sesuai dengan kompetensi dasar yang dibutuhkan yaitu
menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan dan menyajikan data dan grafik hasil
percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan
kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) dapat memudahkan
siswa dalam memahami konsep karena berkaitan dengan konsep secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) dimaksudkan untuk mencari suasana baru dengan tujuan agar siswa
merasakan menggunakan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
yang nyata serta dengan adanya penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus Three in
One (GELUTIN) pada pembelajaran, diharapkan hasil belajar fisika siswa lebih
baik lagi dari sebelumnya. Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 2.8 berikut:
39

Pembelajaran fisika di sekolah menggunakan metode


konvensional cenderung bersifat monoton dan tidak bervariasi

Ketersediaan alat peraga pendidikan di sekolah


masih terbatas

Siswa sulit untuk memvisualisasikan konsep


fisika materi gerak lurus

Hasil belajar fisika siswa masih tergolong rendah

Pembelajaran dengan alat peraga GELUTIN

Pembelajaran lebih menarik dan fenomena pada


konsep gerak lurus dapat divisualisasikan

Peningkatan hasil belajar fisika siswa

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini
yaitu terdapat pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
terhadap hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya yang
berlokasi di Jalan Noenoeng Tisnasaputra Kecamatan Tawang, Kelurahan
Kahuripan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada semester
ganjil bulan Agustus tahun ajaran 2016/2017.

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode eksperimen
semu (quasi experiment). Metode eksperimen semu adalah jenis metode penelitian
yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.1 Pemilihan metode ini dikarenakan pada kenyataannya kelas yang
dijadikan objek penelitian sulit untuk dikontrol dari variabel-variabel lain yang
tidak diukur dalam penelitian.

C. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini melewati tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap
tindakan, dan tahap akhir. Tahap awal adalah tahap yang dilakukan sebelum
penelitian akan dilaksanakan yang meliputi studi awal yang berkaitan dengan
objek penelitian dan perencanaan tindakan yang akan dilakukan. Pada tahap dua
yaitu tahap tindakan adalah tahap yang dilaksanakan pada proses penelitian
berlangsung yaitu berupa penggunaan media alat peraga Gerak Lurus Three in
One (GELUTIN) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
kelas kontrol. Tahap terakhir yaitu analisis data dan penarikan kesimpulan untuk
mengetahui ada dan tidaknya pengaruh alat peraga Gerak Lurus Three in One

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ,
(Bandung: Alfabeta,2015) Cet. ke-15, h. 114.

40
41

(GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus. Tahapan
prosedur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:
42

Tahap Awal

1. Penyusunan instrumen
Mengkaji kurikulum, Orientasi Lapangan: penelitian
materi fisika, dan 1. Observasi sekolah 2. Menyusun rencana
materi ajar 2. Wawancara awal pembelajaran
3. Pembuatan alat peraga

Tahap Tindakan:
Kegiatan pembelajaran fisika di kelas

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Pretest

Pembelajaran menggunakan Alat


Pembelajaran seperti biasa yang dilakukan
Peraga Gerak Lurus Three in One
guru dengan menggunakan metode
(GELUTIN)
konvensional

Posttest Posttest

Angket

Tahap Akhir:
Analisis data dan menguji
hipotesis

Menarik Kesimpulan

Gambar 3.1 Tahapan Prosedur Penelitian


43

D. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group
design. Desain penelitian ini melibatkan dua kelompok penelitian, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara
random.2 Kedua kelompok ini dipilih dengan cermat berdasarkan pertimbangan
tertentu agar kedua kelompok ini memiliki homogenitas yang sama. Sebelum
diberikan perlakuan, pada kedua kelompok diberikan pretest untuk mengetahui
keadaan awal siswa, sejauh mana kemampuan dasar yang dimiliki siswa pada
konsep Gerak Lurus.
Kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu pada
kelompok eksperimen diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), sedangkan
kelompok kontrol diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran secara
konvensional. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok ini diberikan posttest
untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus.
Desain penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut:

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design


Kelompok Pretest Perlakuan Posstest
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2

Keterangan :
O1 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan, diberikan kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
O2 = Tes akhir (posttest) setelah perlakuan, diberikan kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
XE = Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen pembelajaran
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)

2
Ibid., h. 116.
3
Ibid.
44

XK = Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol menggunakan


pembelajaran konvensional.

E. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu satu variabel
bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian
yaitu:
Variabel bebas (X) : Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus

F. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh siswa di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.5 Sampel penelitian ditentukan
dengan menggunakan teknik purpossive sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu.6 Sampel penelitian yang digunakan adalah
dua kelas dari kelas X. Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen didasarkan
pada hasil pretest yang dilakukan di kelas X jurusan AV-1 (Audio Video) dan X
AV-2.
Kelas yang mendapatkan hasil pretest lebih rendah dijadikan kelas
eksperimen, sedangkan kelas yang mendapatkan hasil pretest lebih tinggi
dijadikan kelas kontrol. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka ditentukanlah kelas
X AV-1 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pada saat pembelajaran
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) dan kelas X
AV-2 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran secara
konvensional.

G. Teknik Pengumpulan Data

4
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. ke-7, h. 250.
5
Ibid., h. 254.
6
Sugiyono, op. cit., h. 124.
45

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini melalui tes
dan nontes. Tes adalah cara yang dapat digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian di bidang pendidikan.7 Data tes berupa pretest dan posttest dalam bentuk
tes objektif tipe pilihan ganda. Nontes adalah teknik tes yang dilakukan tanpa
menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan pengamatan, wawancara,
angket, dan meneliti dokumen-dokumen.8 Data nontes yang digunakan pada
penelitian ini berupa angket. Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui
respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three
in One (GELUTIN).

H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.9 Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif
dari C1 (mengingat) sampai C6 (Mencipta). Instrumen tes berupa tes objektif
pilihan ganda yang diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan atau
sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan tes yang diberikan setelah kegiatan
pembelajaran dilaksanakan atau setelah diberikan perlakuan (posttest).10 Kisi-kisi
instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2
berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes


Konsep/Sub Aspek Kognitif ∑
Indikator
Konsep C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal
Gerak Lurus Menyebutkan
1* 1
Beraturan pengertian gerak

7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), Cet. ke-11, h. 67.
8
Ibid., h. 76.
9
Sugiyono, op. cit., h. 147.
10
Zulfiani, Tonih, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009) Cet. ke-1, h. 75.
46

(GLB) Menjelaskan jarak,


perpindahan,
kecepatan rata-rata,
kecepatan sesaat, 2* 6* 2
percepatan rata-rata
dan percepatan
sesaat
Mengklasifikasikan
krakteristik benda 4, 9, 2
yang bergerak lurus
Menganalisis grafik
14*,
gerak lurus 2
35*
beraturan
Memformulasikan
23,
persamaan gerak 16* 3
25*
lurus beraturan
Merencanakan
30,
penyelesaian
32, 3
masalah gerak lurus
33*
beraturan
Menyebutkan
pengertian gerak
8 1
lurus berubah
beraturan
Menjelaskan jarak,
perpindahan,
kecepatan rata-rata,
kecepatan sesaat, 3*, 7* 2
percepatan rata-rata
dan percepatan
sesaat
Menerapkan
karakteristik benda
Gerak Lurus yang bergerak 11*,
2
Berubah diperlambat dan 34*
Beraturan dipercepat melalui
(GLBB) demonstrasi.
Menganalisis grafik
17,
gerak lurus berubah 2
18
beraturan (GLBB).
Mengevaluasi
persamaan gerak
lurus berubah
29* 1
beraturan (GLBB)
dalam pemecahan
masalah.
Merumuskan
karakteristik gerak 24,
31*, 3
lurus berubah 27
beraturan (GLBB)
47

dan besaran-
besaran terkait.

Menyebutkan
pengertian gerak
lurus berubah
beraturan
Mengklasifikasikan
karakteristik gerak
5 1
jatuh bebas dan
gerak vertikal
Menerapkan
besaran-besaran
fisika dalam gerak
lurus beraturan dan
gerak lurus berubah 10*,
beraturan dalam 12*, 3
bentuk persamaan 13*
dan
Gerak menggunakannya
Vertikal dalam pemecahan
masalah
Menganalisis grafik
15*,
waktu tempuh (t)
19*,
terhadap jarak (h)
20*, 5
dan grafik massa
21,
terhadap waktu
22
benda
Mengevaluasi
persamaan gerak
26* 1
jatuh bebas dan
gerak vertikal
Merumuskan
masalah dalam
penerapan konsep 28 1
gerak jatuh bebas
dan gerak vertikal
Jumlah Soal 3 5 6 10 7 4 35
Persentase Soal (%) 8,6 14,3 17,2 28,6 23 11,4 100

Keterangan: * = butir soal yang valid sebanyak 21 soal.

2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket.
Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat
peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) dalam pembelajaran fisika pada
48

konsep Gerak Lurus. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan model angket skala Likert yang berbentuk rating-scale, dimana
terdapat lima skala yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup
(C), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Kisi-kisi instrumen nontes angket yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa


No Indikator Angket Alat Peraga Jumlah
Positif Negatif Soal
1 Pembelajaran sebelum menggunakan alat 1 2 2
peraga
2 Penggunaan alat dalam proses 3 4 2
pembelajaran
3 Penyajian konsep materi 5 6 2
4 Penyajian alat peraga 7, 8 9, 10 4
5 Kesesuaian alat peraga 11 12 2
Jumlah Soal 6 6 12

Lembar angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran B.8.a

I. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang
digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria
kelayakan. Analisis butir soal bertujuan untuk memperoleh kualitas soal yang baik
atau memadai.11 Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen terlebih dahulu
diujicobakan kepada siswa kelas XI yang telah mempelajari materi gerak lurus
pada kelas X. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal,
dimana soal tersebut memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang
harus dipenuhi oleh instrumen penelitian, diantaranya:

11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. ke-14, h. 135.
49

1. Validitas
Pengujian validitas yang digunakan adalah koefisien korelasi biserial.
Alasannya, karena koefisien korelasi biserial digunakan untuk memvalidasi butir-
butir soal yang menyebabkan soal secara keseluruhan memiliki validitas rendah
atau tinggi.12 Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur. Rumus untuk mencari koefisien korelasi biserial yaitu:13


=

Keterangan:
= koefisien korelasi biserial
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.
= rerata skor total
= standar deviasi dari skor total
= proporsi siswa yang menjawab benar, untuk mencari p dengan cara:

=
ℎ ℎ
= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai


Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,80 - 1,00 Sangat Tinggi
0,60 - 0,79 Tinggi
0,40 - 0,59 Cukup
0,20 - 0,39 Rendah
0,00 - 0,19 Sangat Rendah

Data rekapitulasi butir soal hasil uji coba instrumen menggunakan software
ANATES Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada lampiran B.3.

12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, ( Jakarta: Bumi
Akasara, 2012), Cet. ke-1, h. 90.
13
Ibid., h. 81.
50

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes


Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 35
Jumlah Siswa 32
Nomor Soal Valid 1, 2, 3, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 20,
25, 26, 29, 31, 33, 34, 35.
Jumlah Soal Valid 21
Persentase 60%

Pengolahan data uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2.a.

2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.14
Apabila tes tersebut dipercaya atau memiliki ketetapan apabila diteskan berkali-
kali akan memberikan hasil yang tetap. Dengan kata lain, jika siswa diberikan tes
yang sama pada waktu yang berbeda, maka setiap siswa tetap berada dalam urutan
(rangking) yang sama dalam kelompoknya.15 Diteskan kepada subjek yang sama,
reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrumen dalam penelitian ini adalah
menggunakan rumus K-R.20 (Kuder Richardson 20) dengan rumusan sebagai
berikut:16
−∑
=
−1
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
∑ = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s = standar deviasi dari tes

14
Sukmadinata, op. cit., h. 229.
15
Arikunto, op. cit., h. 74.
16
Ibid., h. 115.
51

Kriteria interprestasi indeks reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
< 0,20 Kecil

Berdasarkan perhitungan menggunakan software ANATES Ver. 4.0.9,


diperoleh nilai reliabilitas instrumen tes yang akan digunakan sebesar 0,86. Nilai
ini termasuk ke dalam kategori tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen tes ini bersifat reliabel dan layak digunakan dalam penelitian.
Pengolahan data uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2.b.

3. Taraf kesukaran
Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui kualitas soal. Soal yang
baik adalah bukan soal yang terlalu mudah dan terlalu sulit untuk dipecahkan oleh
siswa.17 Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran berkisar antara
0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal.
Rumusan untuk mencari taraf kesukaran butir-butir soal adalah sebagai berikut:18

=

Keterangan:
P = indeks kesukaran
∑B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
N = jumlah seluruh siswa peserta tes

17
Arikunto, op. cit., h. 222.
18
Ibid., h. 223.
52

Penentuan interprestasi taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel
3.7 berikut:19
Tabel 3.7 Interprestasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran KriteriaTingkat Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.8 berikut:
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Butir Soal
Kriteria Soal
Jumlah Soal Persentase
Mudah 3 8,6%
Sedang 28 80%
Sukar 4 11,4%
Jumlah 35 100%

Pengolahan data uji taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran
B.2.c.

4. Daya pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut: 20

= −

Keterangan:
D = indeks daya pembeda
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
= banyaknya peserta kelompok atas

19
Sudjana, op. cit., h. 137.
20
Ibid., h. 226.
53

= banyaknya peserta kelompok bawah

Interprestasi daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut:21
Tabel 3.9 Interprestasi Indeks Diskriminasi Butir Soal
Daya pembeda Kriteria soal
Bernilai negatif Drop
0,00 - 0,20 Buruk
0,20 - 0,40 Cukup
0,41 - 0,70 Baik
0,71 - 1.00 Baik sekali

Hasil uji daya pembeda instrumen tes dengan menggunakan software


ANATES Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes


Butir Soal
Kriteria Soal
Jumlah Soal Persentase
Drop 0 0%
Buruk 2 5,7%
Cukup 7 20%
Baik 24 68,6%
Baik Sekali 2 5,7%
Jumlah 35 100%

Pengolahan data daya pembeda insrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2.d.

J. Teknik Analisis Data


Setelah melakukan uji instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data, mentabulasi data,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.22 Sebelum dilakukannya hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
uji prasyarat.

21
Arikunto, op. cit., h. 232.
22
Sugiyono, op. cit., h. 207.
54

1. Teknik Analisis Data Tes


a. Uji Prasyarat
Uji prasyarat digunakan untuk menentukan rumus statistik yang akan
digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat ini meliputi uji normalitas, dan
uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam
penelitian ini adalah uji Chi Square ( ), dengan rumus sebagai berikut:23
( − )
=

Keterangan:
= harga Chi-kuadrat yang dicari
= frekuensi yang diperoleh berdasarkan observasi
= frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian Chi square adalah sebagai berikut:24


1) Jika harga hitung lebih kecil atau sama dengan harga tabel ( hitung ≤
tabel) maka data berdistribusi normal.
2) Jika harga hitung lebih besar dari harga tabel ( hitung > tabel) maka data
tidak berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas
Setelah diuji kenormalannya, selanjutnya kelas di uji homogenitasnya. Uji
homogenitas digunakan untuk menguji sebaran data dari kedua varians atau lebih

23
Arikunto, op. cit., h. 333.
24
Sugiyono, op. cit., h. 243.
55

berasal dari populasi yang homogen atau tidak.25 Uji homogenitas yang
digunakan adalah uji Fisher dengan rumus sebagai berikut:26
²
=
²

Dengan nilai S sebagai berikut:


∑ − (∑ )²
=
( − 1)
Keterangan:
= kelompok yang mempunyai varians besar
= kelompok yang mempunyai varians kecil
Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut:27
1) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima, yang berarti varians kedua kelompok
homogen.
2) Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua kelompok
tidak homogen.

b. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang
signifikan dari penggunaan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus. Uji hipotesis yang
digunakan adalah uji t. Uji t ini yaitu membandingkan rata-rata (mean) kedua
kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Sebelum melakukan uji
hipotesis, diharuskan melakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu,
karena hasil kedua uji tersebut yang akan menentukan rumus uji hipotesis yang
akan digunakan dalam penelitian.
1) Data Terdistribusi Normal dan Homogen
Data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis menggunakan
statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut:28

25
Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik Untuk Penelitian Ilmu-ilmu
Sosial dan Pendidikan, (Tanggerang: Pustaka Mandiri, 2015), Cet. ke-2, h. 101.
26
Ibid., h. 104.
27
Sugiyono, op.cit., h. 275.
56

̅ − ̅
=
1 1
+

dengan nilai sebagai berikut:

( − 1) + ( − 1)
=
+ −2

Keterangan:
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
= nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
= varians atau standar deviasi kelompok eksperimen
² = varians atau standar deviasi kelompok kontrol
= jumlah anggota kelompok eksperimen
= jumlah anggota kelompok kontrol
= nilai t hitung

Setelah nilai thitung diperoleh, kita lakukan pengujian kebenaran kedua


hipotesis dengan membandigkan besarnya thitung dan ttabel. Sebelum menguji
hipotesis, terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya dengan rumus: dk =
(n1 + n2) – 2. Setelah nilai dk diperoleh, maka dapat dicari harga ttabel pada taraf
signifikansi 0,05. Kriteria pengujian nilai uji-t adalah:
a) Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
b) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak

2) Data Terdistribusi Normal dan Tidak Homogen


Data berdistribusi normal dan tidak homogen, pengujian hipotesis
menggunakan statistik t’ dengan persamaan sebagai berikut:29

=

28
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), Cet. ke-6, h. 239.
29
Ibid., h. 241.
57

Keterangan:
= rata-rata skor kelompok eksperimen
= rata-rata skor kelompok kontrol
= standar deviasi kelompok eksperimen
² = standar deviasi kelompok kontrol
= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
= jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian, terima hipotesis H0 jika:


+ +
− < <
+ +
dengan,

= ; =

= ,( )
; = ,( )

Untuk harga t lainnya, Tolak HO dan diterima H1.30


Jika diketahui salah satu kelompok atau keduanya mempunyai data yang
tidak berdistribusi normal, maka pengujian perbedaan dua rata-rata ditempuh
dengan analisis tes non parametrik.

2. Teknik Analisis Data Nontes


Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket respon siswa.
a. Angket Respon Siswa
Angket respon siswa diberikan kepada siswa setelah pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) dilaksanakan.
Pemberian nilai atau skor angket respon siswa menggunakan skala Likert. Model
angket skala Likert dengan pernyataan positif dan negatif. Adapun kriteria

30
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.
ke-1, h. 204.
58

penskoran untuk pernyataan positif dan negatif dapat dilihat pada Tabel 3.11
berikut:31

Tabel 3.11 Skor Angket Respon Siswa


Pernyataan
Jawaban
Positif Negatif
Sangat Tidak
1 5
Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS) 2 4
Cukup 3 3
Setuju (S) 4 2
Sangat Setuju (SS) 5 1

K. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini menggunakan uji t. Data yang
digunakan yaitu hasil dari postest dan prettest kedua kelompok, antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Secara statistik, hipotesis dinyatakan sebagai
berikut:32
H0 : thitung ≤ ttabel
Ha : thitung ≥ ttabel

Keterangan:
thitung = nilai uji t hasil perhitungan kelas eksperimen dan kelas kontrol
ttabel = nilai uji t yang tercantum pada tabel distribusi t
H0 = Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh alat peraga GELUTIN terhadap
hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus
Ha = Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh alat peraga GELUTIN terhadap
hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus.

31
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet. ke-5, h. 16.
32
Sudjana, op. cit., h. 241.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Subbab ini akan menjelaskan gambaran umum dari data yang diperoleh
selama penelitian yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Data
yang di deskripsikan merupakan data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen yang terdiri dari 31 orang siswa kelas kontrol dan 32 orang
siswa kelas ekperimen, serta hasil angket respon siswa dari kelas eksperimen.
1. Hasil Pretest
Hasil pretest yang diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum
diberikan perlakuan pada penelitian ini disajikan dalam diagram distribusi
frekuensi berikut:

14
12
12
10
10
Banyaknya Siswa

8 7
6
6
4 4
4 3 3
2 2 2
2 1
0 0
0
14 - 20 21 - 27 28 - 34 35 - 41 42 - 48 49 - 55 56 - 62
Rentang Nilai

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat
pada lampiran C.1.
Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa hasil pretest pada kelas kontrol
dan eksperimen yang memiliki nilai diantara rentang 14-20 sebanyak 2 orang

59
60

siswa, sedangkan untuk rentang nilai antara 21-27 pada kelas kontrol terdapat 3
orang siswa dan kelas eksperimen terdapat 4 orang siswa. Rentang nilai 28-34
pada kelas kontrol terdapat 6 orang siswa, sedangkan kelas eksperimen terdapat
10 orang siswa. Rentang nilai 35-41 pada kelas kontrol terdapat 12 orang siswa
sedangkan kelas eksperimen terdapat 7 orang siswa. Rentang nilai 42-48 pada
kelas kontrol terdapat 4 orang siswa, sedangkan kelas eksperimen terdapat 2 orang
siswa. Rentang nilai 49-50 pada kelas kontrol terdapat 3 orang siswa, sedangkan
kelas eksperimen tidak ada. Rentang nilai 56-62 pada kelas kontrol terdapat 1
orang siswa, sedangkan kelas eksperimen tidak ada. Pada grafik terlihat jelas
bahwa pada rentang nilai 21-27 dan 28-34 jumlah siswa di kelas eksperimen
mendapatkan nilai yang lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol.
Sementara untuk rentang nilai 35-41, 42-48, 49-55, dan 56-62, terlihat bahwa
jumlah siswa di kelas kontrol lebih banyak dibandingkan dengan kelas
eksperimen.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1
berikut:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan Pretest
Penyebaran Data Kontrol Eksperimen
Nilai Tertinggi 57 48
Nilai Terendah 14 14
Median 37,13 33,3
Modus 37,5 34,07
Rata-rata 33,53 32,71
SD 8,49 7,93

Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data
hasil pretest dapat dilihat pada lampiran C.1.
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa nilai pretest tertinggi kelas kontrol
adalah sebesar 57, sedangkan nilai tertinggi kelas eksperimen adalah sebesar 48.
Nilai terendah pada kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai yang sama
61

yaitu sebesar 14. Nilai tengah (median) yang dihasilkan kelas kontrol adalah
sebesar 37,13, sedangkan nilai tengah (median) pada kelas eksperimen adalah
sebesar 33,3. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 37,5,
sedangkan kelas eksperimen adalah 34,07. Nilai rata-rata yang diperoleh pada
hasil pretest kelas kontrol adalah 33,53, sedangkan nilai rata-rata pada kelas
eksperimen adalah sebesar 32,71. Standar deviasi yang diperoleh pada kelas
kontrol adalah sebesar 8,49, sedangkan pada kelas eksperimen adalah sebesar
7,93. Perhitungan analisis data dapat dilihat pada lampiran C.1.

2. Hasil Posttest
Perolehan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dari penelitian
ini disajikan dalam Gambar 4.2 berikut:

16 15
14
12
Banyaknya Siswa

10
10
8 7
6
6 5 5 5 5
4 3
2
2
0 0
0
29-37 38-46 47-55 56-64 65-73 74-82
Rentang Nilai

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pengolahan data untuk menentukan distrbusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat
pada lampiran C.2.
Gambar 4.2 menunjukkan hasil postest pada kelas kontrol terdapat 3
orang siswa yang berada pada rentang nilai 29-37, sedangkan kelas eksperimen
62

tidak ada. Rentang nilai 38-46 pada kelas kontrol terdapat 6 orang siswa
sedangkan kelas eksperimen terdapat 2 orang siswa. Rentang nilai 47-55 terdapat
10 orang siswa pada kelas kontrol, sedangkan 5 orang siswa pada kelas
eksperimen. Rentang nilai 56-64 terdapat 5 orang siswa pada kelas kontrol,
sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 15 orang. Rentang nilai 65-73 terdapat
7 orang siswa pada kelas kontrol dan 5 orang siswa pada kelas eksperimen.
Rentang nilai 74-82 terdapat 5 orang siswa pada kelas eksperimen, sedangkan
pada kelas kontrol tidak ada. Pada grafik terlihat jelas bahwa pada rentang nilai
29-37, 38-46, 47-55, dan 65-73 jumlah siswa pada kelas kontrol lebih banyak
dibandingkan kelas eksperimen sehingga kelas kontrol lebih dominan berada pada
nilai yang rendah. Perbedaan yang cukup signifikan terlihat pada rentang nilai 56-
64 dan 74-82 dimana rentang nilai 56-64 jumlah siswa kelas eksperimen yang
mendapatkan nilai pada rentang ini sebanyak 15 orang, sedangkan kelas kontrol
sebanyak 5 orang. Rentang nilai 74-82 jumlah siswa kelas eksperimen yang
mendapatkan nilai pada rentang ini sebanyak 5 orang, sedangkan kelas kontrol nol
(tidak ada).
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2
berikut:

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan Posttest
Penyebaran Data Kontrol Eskperimen
Nilai Tertinggi 76 81
Nilai Terendah 29 38
Median 49,7 63,34
Modus 48,05 62,21
Rata-rata 51,08 62,43
Standar Deviasi 11,57 9,96

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai posttest tertinggi kelas kontrol adalah
sebesar 76, sedangkan nilai tertinggi kelas eksperimen adalah sebesar 81. Nilai
terendah pada kelas kontrol adalah sebesar 29, sedangkan nilai terendah pada
63

kelas eksperimen 38. Selanjutnya, nilai tengah (median) yang dihasilkan kelas
kontrol adalah sebesar 49,7, sedangkan nilai tengah (median) pada kelas
eksperimen adalah sebesar 63,34. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas
kontrol adalah 48,05, sedangkan kelas eksperimen adalah sebesar 62,21 . Nilai
rata-rata yang diperoleh pada hasil posttest kelas kontrol adalah 51,08 , sedangkan
nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah sebesar 62,43. Standar deviasi yang
diperoleh pada kelas kontrol adalah sebesar 11,57, sedangkan pada kelas
eksperimen adalah sebesar 9,96. Perhitungan analisis data dapat dilihat pada
lampiran C.2.

3. Kemampuan Kognitif Siswa


Kemampuan kognitif siswa pada konsep Gerak Lurus untuk setiap
jenjangnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
94%

100%
80%

79%

90%
73%

80%
65%

60%

70%
56%

53%
52%

51%
Persentase

47%

60%
44%
44%
42%

50%
35%
34%

34%
33%
29%

27%

40%
25%
17%

30%
16%
13%

20%
10%
0%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Jenjang Ranah Kognitif

Pretest kelas kontrol Pretest kelas eksperimen


Posttest kelas kontrol Posttest kelas eksperimen

Gambar 4.3 Diagram Persentase Jenjang Kognitif Hasil


Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan persentase jenjang kognitif hasil pretest dan
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran C.10.
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa
pada setiap ranah jenjang kognitif di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
64

Berdasarkan hasil pretest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab


dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 65%, C2
(memahami) sebesar 52%, C3 (menerapkan) sebesar 34%, C4 (menganalisis)
sebesar 33%, C5 (mengevaluasi) sebesar 25%, dan C6 (mencipta) sebesar 13%.
Pada saat posttest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab dengan benar
soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 80%, C2 (memahami) sebesar
53%, C3 (menerapkan) sebesar 47%, C4 (menganalisis) sebesar 51%, C5
(mengevaluasi) sebesar 44%, dan C6 (mencipta) 34%.
Hasil pretest di kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa
yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 56%, C2
(memahami) sebesar 42%, C3 (menerapan) sebesar 35%, C4 (menganalisis)
sebesar 29%, C5 (mengevaluasi) sebesar 17%, dan C6 (mencipta) 16%. Pada saat
posttest, persentase siswa di kelas eksperimen yang menjawab dengan benar soal-
soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 94%, C2 (memahami) sebesar 79%,
C3 (menerapkan) sebesar 73%, C4 (menganalisis) sebesar 60%, C5
(mengevaluasi) sebesar 44%, dan C6 (mencipta) sebesar 27%.
Peningkatan pada tiap jenjang ranah kognitif di kelas kontrol dan kelas

40% 38% 37% 38%


35% 31%
30% 27%
Persentase

25% 21%
18% 19%
20% 15%
15% 13%
11%
10%
5% 1%
0%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Jenjang Ranah Kognitif

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:


65

Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kelas kontrol


dan kelas eksperimen pada jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 15%, C2
(memahami) meningkat 1%, C3 (menerapkan) meningkat sebesar 13%, C4
(menganalisis) meningkat sebesar 18%, C5 (mengevaluasi) meningkat sebesar
19%, dan C6 (mencipta) meningkat sebesar 21%. Adapun peningkatan hasil
belajar di kelas eskperimen pada jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 38%,
C2 (memahami) meningkat sebesar 37%, C3 (menerapkan) meningkat sebesar
38%, C4 (menganalisis) meningkat sebesar 31%, C5 (mengevaluasi) meningkat
sebesar 27%, dan C6 (mencipta) meningkat sebesar 11%.
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa hasil peningkatan belajar
pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan peningkatan
hasil belajar pada kelas kontrol. Namun, pada ranah kognitif C6 (mencipta), kelas
kontrol mempunyai nilai yang lebih tinggi yaitu sebesar 21% sedangkan kelas
eksperimen sebesar 11%. Hal ini dikarenakan pada jenjang kognitif C6
(mencipta), Alat Peraga GELUTIN tidak bisa menunjukkan secara spesifik letak
jenjang kognitif secara langsung. Selain itu C6 (mencipta) merupakan jenjang
kognitif yang paling tinggi sehingga dengan adanya perbedaan kemampuan awal
siswa satu dengan yang lainnya. Siswa akan merasa kesulitan menangkap konsep
yang benar dalam proses belajar.

4. Hasil Belajar Siswa pada Sub Konsep Gerak Lurus


Hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus untuk setiap sub konsepnya
dapat terbagi menjadi tiga sub konsep. Sub konsep tersebut terdiri dari : gerak
lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak vertikal. Hasil belajar
sisw
a
63%

63%
61%

80.00%
pada
53%
52%

52%
37,6%
36,7%

60.00%
36%

36%

sub
35%
Persentase

29%

40.00%

20.00%

0.00%
GLB GLBB GV

Pretest Kontrol Pretest Eksperimen Posttest Kontrol Posttest Eksperimen


66

konsep gerak lurus dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5 Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Sub Konsep

Gambar 4.5 menunjukkan persentase hasil belajar siswa menurut sub


konsep pada konsep Gerak Lurus yang meningkat baik di kelas kontrol maupun di
kelas eksperimen. Pada sub konsep Gerak Lurus Beraturan (GLB), kelas kontrol
memperoleh persentase pretest sebesar 36,7%, sedangkan persentase posttest
sebesar 52%. Kelas eksperimen pada sub konsep ini memperoleh nilai pretest
sebesar 35%, sedangkan nilai posttest sebesar 61%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa peningkatan yang signifikan terdapat pada kelas eksperimen. Proses
pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan alat peraga gerak lurus
beraturan.
Sub konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) juga mengalami
peningkatan. Persentase pada pretest kelas kontrol memperoleh nilai sebesar
37,6%, sedangkan persentase posttest sebesar 53%. Kelas eksperimen pada sub
konsep ini memperoleh nilai pretest sebesar 36%, sedangkan nilai posttest sebesar
63%. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan terlihat pada
kelas eksperimen. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan alat
peraga gerak lurus berubah beraturan.
Sub konsep Gerak Vertikal juga mengalami peningkatan. Persentase pada
pretest kelas kontrol memperoleh nilai sebesar 36%, sedangkan persentase
posttest sebesar 52%. Persentase kelas eksperimen pada pretest sebesar 29%,
sedangkan persentase posttest sebesar 63%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
peningkatan yang signifikan terdapat pada kelas eksperimen. Proses pembelajaran
pada kelas eksperimen menggunakan alat peraga gerak jatuh bebas dan alat peraga
gerak vertikal.
Peningkatan pada tiap sub konsep gerak lurus di kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:
67

40.0%
34%
35.0%
30.0% 26% 27%

Persentase
25.0%
20.0% 15.3% 15.4% 16%
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
GLB GLBB GV

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Hasil Belajar


Sub Konsep Gerak Lurus

Gambar 4.6 menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar tertinggi di


kelas eksperimen pada ketiga sub konsep secara berturut-turut. Hal tersebut
dikarenakan pada kelas eksperimen proses pembelajaran menggunakan alat
peraga GELUTIN. Alat peraga GELUTIN dapat membantu siswa dalam
memahami konsep gerak lurus. Persentase yang diperoleh kelas eksperimen pada
sub konsep Gerak Lurus Beraturan (GLB) sebesar 26%, sedangkan persentase
pada kelas kontrol sebesar 15,3%. Pada alat peraga gerak lurus beraturan siswa
dapat memahami secara jelas bagaimana proses suatu benda dikatakan bergerak
pada kecepatan tetap ( konstan) yaitu dilihat dari hasil pita ketik yang dihasilkan
dari ticker timer dan mobil yang bergerak pada lintasan yang lurus. Adanya alat
peraga dapat membantu memvisualisasikan konsep secara nyata dan jelas
sehingga membantu siswa dalam memahami konsep fisika.1
Persentase pada sub konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) kelas
eksperimen sebesar 27%, sedangkan persentase kelas kontrol sebesar 15,4%. Hal
tersebut dikarenakan alat peraga gerak lurus berubah beraturan dapat
menunjukkan benda bergerak dengan percepatan tetap (a konstan) dengan melihat
hasil yang diperoleh dari pita ketik menggunakan mobil yang bergerak melintasi
lintasan yang dibuat miring.
1
Fitria Rahmawati, Idrawati, dan Rif’ati Dina, “Penerapan Model Teaching With
Analogies (TWA) dalam Pembelajaran Fisika di MA”, Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF), Vol. 1,
No. 2, 2012, h. 193.
68

Persentase pada sub konsep gerak vertikal kelas eksperimen sebesar 34%,
sedangkan persentase kelas kontrol sebesar 16%. Hal tersebut dikarenakan pada
alat peraga gerak vertikal dapat menunjukkan bagaimana benda bergerak dengan
memiliki kecepatan awal dan benda bergerak tanpa memiliki kecepatan awal yaitu
dengan menggunakan alat peraga gerak jatuh bebas. Alat peraga gerak jatuh bebas
ini mampu mengukur waktu jatuh benda secara otomatis, memvariasikan
ketinggian jatuh benda, pelepasan benda secara otomatis, dan dapat menyelidiki
pengaruh massa benda terhadap waktu jatuh.2
Pengolahan data untuk menentukan persentase sub konsep dapat dilihat
pada lampiran C. 11.

5. Hasil Analisis Data Tes


a. Uji Prasyarat Analisis Statistik
Uji prasyarat analisis statistik merupakan uji yang dilakukan sebelum
melakukan pengujian hipotesis, meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Berikut ini adalah uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan pengolahan
data lebih lanjut. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dimiliki berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan pada dua
buah data, yaitu antara data hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol serta data
hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Teknik yang digunakan untuk
menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kai kuadrat (chi square
test) dengan taraf kepercayaan 95% (α = 5%). Kriteria pengujian menggunakan
rumus kai kuadrat (chi square) adalah sebagai berikut:
1) Jika harga hitung lebih kecil atau sama dengan harga tabel ( hitung ≤
tabel), maka data berdistribusi normal.
2) Jika harga hitung lebih besar dari harga tabel ( hitung > tabel), maka data
tidak berdistribusi normal.
2
Dian Ekasari, Agus Suyatna, dan Feriansyah Sesunan, “Pengembangan Alat Gerak
Jatuh Bebas sebagai Media Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas”, Jurnal FKIP UNILA, Vol.
1, No. 04, 2013, h. 113.
69

Hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel


penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest-Posttest


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Statistik Pretest Posttest
Kelas Kelas Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
N 31 32 31 32
33,53 32,71 51,08 62,43
S 8,49 7,93 11,57 9,96
hitung 11,26 4,84 6,6 8,85
tabel 12,59 11,07 11,07 12,59
Kesimpulan Data Data Data Data
terdistribusi terdistribusi terdistribusi terdistribusi
normal normal normal normal

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai hitung data pretest kelas kontrol
sebesar 11,26 dan kelas eksperimen sebesar 4,84. Nilai hitung data posttest, kelas
kontrol memperoleh nilai sebesar 6,6 dan kelas eksperimen sebesar 8,85. Hal ini
menunjukkan semua nilai hitung yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest
lebih kecil dibandingkan dengan nilai tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data hasil pretest maupun posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
terdistribusi normal.
Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran
C.3 dan C.4.

2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data
kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher dengan kriteria
pengujian sebagai berikut:
(1) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua kelompok
homogen.
70

(2) Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak
homogen.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji homogenitas Pretest dan Posttest


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pretest Posttest
Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Nilai 8,49 7,93 11,57 9,96
Fhitung 1,14 1,34
Ftabel 1,83
Kesimpulan Kedua data homogen Kedua data homogen

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai Fhitung data pretest dan posttest lebih
kecil dibandingkan dengan nilai Ftabel. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
kedua kelas memiliki kemampuan yang sama (homogen), baik pada saat pretest
maupun posttest. Perhitungan uji homogenitas pretest dapat dilihat pada lampiran
C.5 dan perhitungan uji homogenitas posttest dapat dilihat pada lampiran C.6

b. Uji Hipotesis
Hasil uji prasyarat analisis statistik, menunjukkan bahwa kedua data
berditribusi normal dan kedua kelas dinyatakan homogen. Oleh karena itu,
pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji t dengan kriteria
pengujian, yaitu jika thitung > ttabel, maka H diterima dan H ditolak, dan jika thitung <
ttabel, maka H diterima dan H ditolak. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat
dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis


Pretest Posttest
Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
N 31 32 31 32
71

33,53 32,71 51,08 62,43


S 8,49 7,93 11,57 9,96
thitung -0,048 4,21
ttabel 1,99
Kesimpulan Tidak terdapat pengaruh Terdapat pengaruh

Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.7 dan C.8.
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil pretest sebelum diberikan perlakuan, terlihat
bahwa pada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel, yaitu -0,048 < 1,99 sehingga
disimpulkan bahwa hipotesis nol ( ) diterima dan hipotesis alternatif ( )
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika
pada konsep gerak lurus sebelum diberikan perlakuan. Hal ini didukung juga
dengan rata-rata nilai hasil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
tidak jauh berbeda yaitu (33,53) untuk kelas kontrol dan (32,71) untuk kelas
eksperimen.
Proses pembelajaran pada kedua kelas diberikan perlakuan. Kelas kontrol
menggunakan metode konvensional sedangkan kelas eksperimen menggunakan
alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), terlihat perbedaan hasil
belajar pada kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai posttest
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel,
yaitu 4,21 >1,99, sehingga hipotesis nol ( ) ditolak dan hipotesis alternatif ( )
diterima. Artinya, terdapat pengaruh alat peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus setelah
diberikan perlakuan. Siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata
hasil belajar (62,43) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol
(51,08)

6. Hasil Analisis Data Nontes


Analisis data nontes yang digunakan berupa angket respon siswa untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga Gerak
Lurus Three in One (GELUTIN) yang diperoleh dari kelas eksperimen.
a. Angket Respon Siswa
72

Hasil data angket respon siswa direkapitulasi dan dijumlahkan skor


masing-masing untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung
persentasenya dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data
angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Alat Peraga


Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)

Indikator Angket Persentase Rata-rata Kategori


Pembelajaran sebelum 68%
68% Cukup
menggunakan alat peraga
Penggunaan GELUTIN dalam
82%
proses pembelajaran 71,6%
Penyajian konsep materi 68% Baik
Penyajian alat peraga 71,7%
Kesesuaian alat peraga 64,7%

Pengolahan data angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran C.9.
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran
fisika sebelum menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
memperoleh persentase sebesar 68% dalam kategori cukup. Setelah pembelajaran
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), rata-rata
persentase angket respon siswa meningkat menjadi 71,6% dalam kategori baik.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan alat peraga Gerak Lurus
Three in One (GELUTIN) dapat membuat siswa lebih memahami konsep gerak
lurus, proses pembelajaran menjadi lebih menarik serta dapat menarik perhatian
siswa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Data hasil penelitian yang diperoleh memberikan gambaran data hasil
pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol
rata-rata nilai pretest sebesar 33,53 dan kelas eksperimen sebesar 32,71. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil rata-rata pada kedua kelas tergolong rendah dan tidak
memiliki selisih yang jauh. Hasil perhitungan uji homogenitas antara kelas kontrol
73

dan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan menunjukkan bahwa Fhitung


sebesar 1,14, sedangkan Ftabel 1,83. Hal ini menunjukkan kedua kelas homogen
(Fhitung < Ftabel) dan tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara kedua
kelas tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan
perlakuan, kedua kelas memiliki kemampuan yang sama berdasarkan uji statistik.
Hasil perhitungan uji normalitas kedua kelas dinyatakan data berdistribusi normal
dikarenakan hitung < tabel.

Hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh alat


peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa
sebelum diberikan perlakuan (Ho diterima dan Ha ditolak) dengan thitung sebesar -
0,048 dan ttabel sebesar 1,99. Berbeda dengan kondisi setelah proses pembelajaran
diberikan perlakuan penggunaan alat peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN). Hasil uji t nilai posttest menunjukkan adanya pengaruh alat peraga
Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa (Ho ditolak
dan Ha diterima) dengan nilai thitung sebesar 4,21 dan ttabel sebesar 1,99.
Hasil data posttest setelah kedua kelas diberikan perlakuan, kelas
eksperimen menggunakan alat peraga GELUTIN dan kelas kontrol menggunakan
metode konvensional, diperoleh nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar 51,08
dan kelas eksperimen sebesar 62,43. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan
jika dibandingkan hasil pretest pada kedua kelas. Artinya, penggunaan alat peraga
GELUTIN sebagai media pembelajaran sangat bermanfaat dan membantu dalam
proses pembelajaran. Sesuai dengan penelitian Dian Ekasari, dkk., yang
menyatakan bahwa alat peraga dapat menarik perhatian siswa, mudah digunakan,
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan minat siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.3 Alat peraga dapat membantu
memvisualisasikan konsep fisika yang bersifat abstrak menjadi lebih mudah
dipahami oleh siswa.4
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga GELUTIN
mampu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode

3
Ibid., h. 114.
4
Fitria, op. cit., h. 192.
74

konvensional. Jika dilihat berdasarkan jenjang kognitifnya, terlihat jelas bahwa


kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
menunjukkan bahwa alat peraga GELUTIN dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada jenjang kognitif C1 sampai C5. Hal tersebut dapat dilihat pada
penggunaan alat peraga GELUTIN dapat menunjukkan besaran-besaran fisika
terkait konsep gerak lurus seperti jarak, perpindahan, posisi, kecepatan, kelajuan,
gravitasi dan percepatan. Sesuai pernyataan Dian Ekasari, dkk., media eksperimen
alat peraga gerak jatuh bebas dapat menunjukkan besaran-besaran fisika pada alat
peraga.5
Alat peraga GELUTIN juga dapat menunjukkan suatu benda bergerak
dengan kecepatan tetap (v = konstan), percepatan tetap (a = konstan), dan benda
bergerak dengan memiliki kecepatan awal ≠ 0 dan kecepatan awal nol ( = 0).
Berdasarkan pernyataan Henry dalam jurnalnya yaitu alat peraga dapat
menjelaskan tentang benda riil atau alat bantu nyata yang menggambarkan objek
sebenarnya yang membantu dalam proses pembelajaran.6 Menurut Desy, dkk.,
menjelaskan bahwa alat peraga membantu siswa memahami konsep fisika yang
sulit menjadi lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa. 7 Menurut
Fathiah, dkk., menjelaskan bahwa alat peraga berfungsi untuk memudahkan guru
dalam penyampaian materi ajar sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran fisika dan dapat mengurangi terjadinya verbalisme.8 Oleh
karena itu, Alat peraga GELUTIN digunakan sebagai alternatif media
pembelajaran.
Berdasarkan data penelitian peningkatan hasil belajar pada jenjang kognitif
C1 (mengingat) siswa dapat dengan mudah mengingat besaran-besaran fisika
dalam gerak lurus karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

5
Ibid., h. 1.
6
Henry Erhamwenmwonyi Asemto, Practical Learning: Exploring the Sense for More
Effective Learning, International Research Journal of Interdisciplinary & Multidisciplinary
Studies (irjms), Vol. 1, No. 07, 2015, h. 7.
7
Desy, Desnita, dan Raihanati, Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA”, Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015, h. 2.
8
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1, No. 1, 2015, h. 63.
75

Proses pembelajaran menggunakan alat peraga membantu siswa dalam memahami


konsep dan menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.9 Pada proses
pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan alat peraga, siswa mencoba
menganalisis besaran-besaran seperti jarak, perpindahan dan lain sebagainya
dengan melalui lintasan mobil yang sudah diberi ukuran panjang dan mobil-
mobilan kemudian diaplikasikan pada konsep besaran. Pada jenjang kognitif C2
(memahami) alat peraga GELUTIN mampu memvisualisasikan fenomena gerak
lurus menjadi lebih nyata sehingga siswa lebih mudah memahami konsep
tersebut, sesuai dengan definisi alat peraga menurut Azhar Arsyad yaitu alat
peraga merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk mengkonkretkan
materi sehingga materi tersebut menjadi lebih mudah dipahami.10
Proses jenjang kognitif C3 (mengaplikasikan) alat peraga melibatkan
penggunaan prosedur untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan
masalah. Siswa terlebih dahulu mengetahui definisi gerak, kecepatan, jarak,
perpindahan dari alat peraga kemudian siswa mulai mengaplikasikan data yang
diperoleh dari hasil pita ketik yang menunjukkan titik-titik pada kertas, kemudian
siswa mengolah data tersebut sehingga dapat menunjukkan bahwa kecepatan atau
percepatan konstan dan menunjukkan bahwa benda bergerak dengan kecepatan
awal dan benda bergerak tanpa memiliki kecepatan awal. Pada ticker timer hasil
ketukan titik-titik gerak lurus pada pita kertas saat terjadi gerak lurus dipercepat
beraturan ditunjukkan dengan jarak antar titik semakin lama semakin dekat.11
Peningkatan hasil belajar pada jenjang kognitif C4 (menganalisis)
berdasarkan data hasil percobaan dengan menggunakan alat peraga, didapatkan
hasil bahwa kecepatan didapatkan dari jarak dibagi dengan waktu ( = ). Pada

alat peraga GELUTIN jarak ditunjukkan dengan lintasan, sedangkan waktu


tempuh ditentukan oleh titik-titik yang diperoleh dari pita ketik yang ditarik oleh
mobil yang memiliki kecepatan konstan (turn off/on) yang sudah terhubung

9
Desy, op.cit., h. 2
10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), Cet. ke-
17, h. 9.
11
Ma’rifa, Kamaluddin, dan Fihrin, “Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 4, No. 3, 2014.
76

dengan ticker timer. Percepatan diperoleh dari analisis siswa terhadap alat peraga
GELUTIN. Alat peraga GELUTIN menunjukkan lintasan sebagai jarak, jumlah
titik potongan sebagai waktu, dan kecepatan diperoleh dari konsep ( = ).

Kemudian untuk membuktikan bahwa percepatannya tetap (a = konstan), maka


siswa menghitung secara matematis dari data yang sudah diperoleh dengan

menggunakan konsep = .

Alat peraga GELUTIN untuk benda yang bergerak tidak memiliki


kecepatan awal ( = 0) diaplikasikan dengan menggunakan alat peraga gerak
jatuh bebas. Alat peraga gerak jatuh bebas mampu mengukur waktu jatuh benda
secara otomatis, memvariasikan ketinggian jatuh benda, pelepasan jatuh benda
secara otomatis, dan dapat menyelidiki pengaruh massa benda terhadap waktu
jatuh. Sub konsep gerak jatuh bebas biasanya tidak pernah dilakukan kegiatan
praktikum dikarenakan tidak tersedianya alat peraga gerak jatuh bebas yang ada di
sekolah dikarenakan harganya cukup mahal. 12 Alat peraga gerak vertikal dapat
memperlihatkan benda bergerak secara vertikal yang memiliki kecepatan awal
( ≠ 0).
Peningkatan hasil belajar pada jenjang kognitif C5 (mengevaluasi)
berdasarkan data hasil percobaan yang telah diperoleh dari penggunaan alat
peraga GELUTIN siswa kemudian mengambil kesimpulan berdasarkan kriteria
yang mencakup proses kognitif memeriksa dan mengkritik (menguji).13
Memeriksa dan mengkritik (menguji) yaitu siswa membuktikan hasil grafik yang
diperoleh dari hasil percobaan dengan hasil grafik yang terdapat pada buku paket
Marthen Kanginan. Grafik yang dibuat yaitu grafik hubungan jarak terhadap
waktu (s - t), grafik kecepatan terhadap waktu (v - t), grafik hubungan percepatan
terhadap waktu (a - t), dan grafik ketinggian terhadap waktu (h - t).

12
Dian, op. cit., h. 113.
13
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) Cet. Ke-1, h. 126.
77

Jenjang kognitif C6 (mencipta) alat peraga GELUTIN dapat merumuskan


atau membuat hipotesis berdasarkan kriteria.14 Misalnya seperti membuat
hipotesis tentang sebab-sebab terjadinya suatu fenomena gerak jatuh bebas, gerak
vertikal, gerak lurus beraturan, dan gerak lurus berubah beraturan. Berdasarkan
data hasil penelitian, pada jenjang kognitif C6 (mencipta) kelas eksperimen tidak
mengalami peningkatan dari kelas kontrol. Kelas eksperimen berada di bawah
kelas kontrol. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran pada kelas kontrol
kondusif sedangkan kelas eksperimen tidak. Dikarenakan, pembelajaran
menggunakan alat peraga GELUTIN membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.
Oleh karena itu, alat peraga GELUTIN tidak dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada jenjang kognitif C6 (mencipta) dikarenakan kemampuan awal siswa
berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan peningkatan hasil belajar kelas
kontrol dan kelas eksperimen juga dapat dilihat dari sub konsep gerak lurus.
Kelas kontrol menunjukkan persentase peningkatan hasil belajar yang
hampir sama pada setiap sub konsep yaitu sub konsep gerak lurus beraturan
sebesar 15,3%, gerak lurus berubah beraturan sebesar 15,4%, dan gerak vertikal
sebesar 16%. Hal ini dikarenakan pembelajaran di kelas kontrol menggunakan
metode yang sama pada setiap sub konsep, yaitu metode ceramah, diskusi, dan
tanya jawab. Secara keseluruhan, alat peraga GELUTIN memiliki dampak positif
bagi siswa. Berdasarkan perolehan hasil persentase angket respon siswa terhadap
alat peraga GELUTIN sebesar 71,6% dalam kategori baik. Sesuai dengan
pernyataan .. mengatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan alat peraga
mendapatkan respon yang positif dari siswa.15

14
Ibid., h. 130.
15
Desy, op.cit., h. 6
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus. Data posttest memiliki
nilai thitung > ttabel (4,21 > 1,99), sehingga Ha dapat diterima. Nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar
siswa pada kelas kontrol. Hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga
GELUTIN mengalami peningkatan kemampuan kognitif C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), dan C5 (mengevaluasi).
2. Hasil angket respon siswa terhadap penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus
Three in One (GELUTIN) menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan
alat peraga GELUTIN dalam proses pembelajaran fisika pada konsep Gerak
Lurus secara keseluruhan memperoleh hasil sebesar 71,6% dalam kategori
baik.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil
penelitian ini, diantaranya:
1. Perlu adanya perbaikan, penyempurnaan, dan pengembangan lebih lanjut
pada Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terutama pada sub
konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat, karena alat peraga yang
dibuat tidak bisa beroperasi dengan baik terutama pada bagian mobil yang
tidak bisa melintasi lintasan yang miring sehingga menghambat proses
pembelajaran. Massa yang digunakan pada alat peraga gerak jatuh bebas
harus lebih besar dari ukuran sebelumnya sehingga ketika benda dijatuhkan
stopwatch langsung berhenti.

78
79

2. Pengelolaan waktu dan kelas yang baik pada saat pembelajaran penggunaan
Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) pada proses
pembelajaran, sehingga semua latihan yang terdapat pada lembar kegiatan
siswa dapat terselesaikan.
3. Soal validasi instrumen yang digunakan pada penelitian sebaiknya berjumlah
genap sehingga memudahkan dalam penilaian. Perlu adanya penambahan soal
pada jenjang kognitif C4 (menganalisis) sesuai dengan kompetensi dasar
yang dicapai.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W., dan David R. Kratwohl. Kerangka Landasan untuk


Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Bloom.Terj.
Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.1, 2010.

Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran.


Jakarta: Rajawali, 1987.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 1,


2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi


Aksara, Cet. I, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:


PT. Rineka Cipta, Cet. XIV, 2010.

Arsyad, Azhar. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2004.

Asemota, Henry Erhamwenmwonyi. Practical Learning: Exploring the Sense for


More Effective Learning. International Research Journal of
Interdisciplinary & Multidisciplinary Studies (IRJIMS), Vol. 1, 2015.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga,


2006.

Dina Rif’ati, Fitria Rahmawati, dan Idrawati. Penerapan Model Teaching With
Analogies (TWA) dalam Pembelajaran Fisika di MA. Jurnal
Pembelajaran Fisika (JPF), Vol. 1, No. 2, 2012.

Djamarah, Syaiful Bahri., dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, Cet. 4, 2010.

Ekasari, Dian., dkk. Pengembangan Alat Gerak Jatuh Bebas Sebagai Media
Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas. Jurnal FKIP UNILA, Vol. 1,
2013.

Fihrin, Ma’rif, dan Kamaluddin. Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako
(JPFT), Vol. 4, No. 3, 2014.

Foster, Bob, Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2004

Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2001.

80
81

Harjanto, Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Hartono, Rudi. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta:
DIVA Press, 2014.

Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press,
2011.

Jahrudin Ahmad, Fathiah Alatas, dan Diah Mulhayatiah. Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan
Analisis Siswa. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA. Vol. 1, No. 1,
2015.

Jalaludin, Dudung. Pelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Depok: Arya Duta,
2009.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2013.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebagai Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung


Persada Press, 2010.

Prihatin, Eka. Guru sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2008.

Raihanati, Desy., dan Desnota. Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA. Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015.

Riadi, Edi. Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik Untuk Penelitian


Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan. Tanggerang: Pustaka Mandiri, Cet. II,
2015.

Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
Alfabeta, Cet. V, 2013.

Sadiman, Arief., dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT. Raja Grafindo
Persada, 2007.

Sanjaya, Wina. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada


Media Group, 2013.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka


Cipta, Cet 5, 2010.
82

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, Cet. 11,
2011.

Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru
Algensindo, 2002.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, Cet. XIV, 2009.

Sudjana, Nana., dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2010.

Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, Cet. VI, 2002.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. XV, 2015.

Sundayana, Rostina. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.


Bandung: Alfabeta, Cet. 1, 2014.

Susilana, Rudi., dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima, 2007.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.1, 2011.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya, Cet. XVI, 2010.
Syaodih, Nana Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, Cet. V, 2009.

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,


Cet. II, 2006.

Tim Penyusun Modul, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011.

Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung


Persada Press Jakarta, 2009.

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN


Jakarta, Cet.1, 2009.
83

LAMPIRAN A
Perangkat Pembelajaran

1. RPP Kelas Kontrol


2. RPP Kelas Eksperimen
3. LKS Kelas Kontrol
4. LKS Kelas Eksperimen
84

Lampiran A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kelas Kontrol

Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Lurus Beraturan
Kelas/Semester : X/I (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 1 (satu)

I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar


3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak
lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak.
2. Menjelaskan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
85

3. Mengklasifikasikan karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan melalui demonstrasi dan
pengukuran besaran-besaran terkait.
4. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan.
5. Memformulasikan persamaan gerak lurus beraturan.
6. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) dan besaran-besaran terkait.
7. Merencanakan penyelesaian masalah gerak lurus beraturan.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat mengetahui definisi gerak melalui kegiatan diskusi kelompok.
2. Siswa dapat membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat,
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat melalui kegiatan membaca dan diskusi.
3. Siswa dapat menyelidiki karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan dan pengukuran
besaran-besaran terkait melalui kegiatan tanya jawab.
4. Siswa dapat menganalisis grafik gerak lurus beraturan melalui kegiatan diskusi.
5. Siswa dapat memformulasikan persamaan gerak lurus beraturan melalui kegiatan diskusi.
6. Siswa dapat menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan dan besaran-besaran terkait
melalui kegiatan tanya jawab.
7. Siswa dapat merencanakan pemecahan masalah gerak lurus beraturan dalam bentuk persamaan
melalui kegiatan diskusi.

V. Materi Ajar
1. Materi Fakta

Pernahkan Anda duduk di dalam sebuah bus yang sedang


bergerak meninggalkan terminal? Jika orang yang diam di
terminal ditetapkan sebagai acuan, Apakah Anda
dikatakan bergerak?

Bagaimana jika orang yang diam di dalam bus ditetapkan


sebagai acuan? Apakah Anda dikatakan bergerak atau
tidak?

2. Materi Konsep
86

Posisi

Perubahan Posisi

menghasilkan

Jarak Perpindahan

dalam selang waktu menyebabkan


tertentu menghasilkan

Kelajuan Kecepatan
Gerak
 Kelajuan sesaat  Kecepatan sesaat
 Kelajuan rata-rata  Kecepatan rata-rata

Berubah-ubah dalam waktu


tertentu menghasilkan

Perlajuan Percepatan salah satu


jenisnya

Gerak Lurus

dibedakan menjadi

Gerak Horizontal Gerak Vertikal

terbagi menjadi terbagi menjadi

Gerak Gerak Lurus Gerak Jatuh Gerak Vertikal Gerak Vertikal


Lurus Berubah Bebas ke Bawah ke Atas
Beraturan Beraturan

VI. Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi Kelompok, dan Tanya Jawab

VII. Media Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Alat tulis
2. Bahan ajar : Lembar Kerja Siswa (LKS)
87

VIII. Sumber Pembelajaran


1. Marthen Kanginan, 2013, Fisika: untuk SMA/MA kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013,
Jakarta: Erlangga.
2. Sudirman, 2013, Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X
Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga.
88

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAPAN
GURU SISWA WAKTU
Orientasi 1. Mengucapkan salam dan meminta satu diantara siswa untuk 1. Menjawab salam dan satu diantara siswa
memimpin doa sebelum memulai pelajaran memimpin doa
2. Mengecek kehadiran siswa 2. Memperhatikan guru 3 menit

Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan sebagai 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang
berikut: diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan

2 menit
a. Pernahkan kalian melihat kereta api yang
sedang melaju di atas rel?
b. Bagaimana lintasan rel kereta api?

Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 5-6 orang 2. Membentuk kelompok 5 menit
per kelompok

Mengamati 1. Membagikan LKS kepada siswa 1. Menerima LKS dari guru


Kegiatan Inti

2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait gerak 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak lurus
lurus beraturan di dalam LKS beraturan
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai gerak
mengenai gerak lurus beraturan pada buku paket Marthen lurus beraturan pada buku paket Marthen 20 menit
Kanginan Kurikulum 2013. Kanginan Kurikulum 2013.
89

Menanya 1. Mempersilahkan siswa mengajukan pertanyaan terkait gerak 1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan


5 menit
lurus beraturan
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya 1. Berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan
dalam menyelesaikan permasalahan terkait gerak lurus beraturan permasalahan yang terdapat pada LKS.
15 menit
yang terdapat pada LKS
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan kecepatan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi hubungan
konstan, percepatan, jarak, perpindahan dari permasalahan yang kecepatan konstan, percepatan, jarak, perpindahan
10 menit
telah disajikan pada LKS dari permasalahan yang telah disajikan pada LKS
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil diskusi 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi 10 menit
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup

Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep gerak lurus 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit

X. Penilaian Kognitif
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian

XI. Pedoman Penilaian


1. Penilaian Sikap (terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)
3. Penilaian Kognitif (terlampir)
90

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Skor
Ingin Tahu Jujur Tanggung Jawab
1 Alvin Wicaksana Putra
2 Adhitya Rahmat Taofiq
3 Adi Karya Nugraha
4 Alvaro Almeyda A
5 Azis Nugraha
6 Badru Jaman
7 David Infanteri
8 Dea Siti Safitri
9 Desy Rahmani
10 Dika Nugraha
11 Edi Mulyadi
12 Eki Muhammad Saputra
13 Elta Pamela Rizki
14 Encep Munawar
15 Endiyana Mubarok
16 Habib Jamal Sofian
17 Hendri Mardina
18 Indri Vitria Amalia
19 Meli Yanasari
20 Muhammad Ilyas Ramadhan
21 Muhammad Lutfi
22 Nijar Rapi Maulana
23 Rahma Adinda Apriliya
24 Repaldi Hafiz
25 Ridwan Ramadani
26 Rio Sugiharto Yusup
27 Ryan Arrahman
28 Salis Silegar
91

29 Sendi Isan As’sari


30 Siti Fauziah
31 Zidan Maulana

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1. 1. Tidak menunjukkan antusias atau rasa ingin tahu dalam pembelajaran
Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias
dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar
2. Menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan LKS 1. Tidak menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan, masih
(Lembar Kerja Siswa) mengandalkan jawaban temannya
2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada temannya
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap setiap tugas 1. Tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru, seringkali tugas
yang diberikan yang diberikan terbengkalai dan tidak dikumpulkan
2. Sudah menunjukkan sikap tanggung jawab, namun tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan, dan selalu
tepat waktu dalam mengumpulkan tugas

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
92

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Skor
Keterampilan menyimpulkan Keterampilan bertanya
1 Alvin Wicaksana Putra
2 Adhitya Rahmat Taofiq
3 Adi Karya Nugraha
4 Alvaro Almeyda A
5 Azis Nugraha
6 Badru Jaman
7 David Infanteri
8 Dea Siti Safitri
9 Desy Rahmani
10 Dika Nugraha
11 Edi Mulyadi
12 Eki Muhammad Saputra
13 Elta Pamela Rizki
14 Encep Munawar
15 Endiyana Mubarok
16 Habib Jamal Sofian
17 Hendri Mardina
18 Indri Vitria Amalia
19 Meli Yanasari
20 Muhammad Ilyas Ramadhan
21 Muhammad Lutfi
22 Nijar Rapi Maulana
23 Rahma Adinda Apriliya
24 Repaldi Hafiz
25 Ridwan Ramadani
26 Rio Sugiharto Yusup
27 Ryan Arrahman
28 Salis Silegar
93

29 Sendi Isan As’sari


30 Siti Fauziah
31 Zidan Maulana

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1 Keterampilan menyimpulkan 1. Menyimpulkan tidak sesuai dengan isi materi pembelajaran
2. Menyimpulkan kurang sesuai dengan isi materi pembelajaran
3. Menyimpulkan sesuai dengan isi materi pembelajaran
2 Keterampilan bertanya 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan masalah
2. Menyampaikan pertanyaan kurang sesuai dengan masalah
3. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan masalah

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
94

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


Aspek
Soal Kunci Jawaban Skor Pedoman Skor
Kognitif
1. Dalam ilmu fisika, gerak adalah Pengertian gerak adalah Suatu benda dikatakan bergerak 10 = jika semua jawaban benar dan
.............. jika posisinya senantiasa berubah terhadap suatu acuan C1 10 sesuai
tertentu. 6 = menjawab kurang tepat
2 = menjawab salah
0 = tidak menjawab sama sekali
2. Manakah yang termasuk besaran 15 = jika semua jawaban benar dan
pokok dan besaran skalar ? Besaran Skalar Besaran Vektor C2 15 sesuai
a. Jarak Posisi 10 = menjawab kurang tepat
b. Posisi Jarak 5 = menjawab salah
Perpindahan
c. Perpindahan Kecepatan 0 = tidak menjawab sama sekali
d. Kelajuan Kelajuan
Percepatan
e. Kecepatan
f. Percepatan
a. Jarak adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda
Dari soal di atas pilihlah 3 kata kemudian
selama benda bergerak dalam selang waktu tertentu.
berikan penjelasan dari masing-masing
b. Kelajuan adalah Besaran yang tidak bergantung pada
point
arah.
c. Posisi adalah Letak suatu benda pada suatu waktu
tertentu terhadap acuan tertentu.
d. Perpindahan adalah Perubahan posisi suatu benda
karena adanya perubahan waktu.
e. Kecepatan adalah Besaran yang bergantung pada arah
dan nilainya. Dimana, bila suatu benda memerlukan
waktu untuk mengalami perpindahan, maka :

𝑠
𝑉=
𝑡
Percepatan adalah Besaran vektor. Bila suatu benda
mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu
𝑣
tertentu, maka : 𝑎 =
𝑡
95

3. Sebuah mobil sedan bergerak pada Diketahui : v = 72 km/jam t = 15 menit = 0,25 jam 15 = jika semua jawaban benar
lintasan lurus dengan kecepatan tetap Ditanyakan : s ? C3 15 dan sesuai
72 km/jam. Tentukanlah jarak yang Jawab : 10 = menjabarkan diketahui,
ditempuh mobil setelah melaju selama s=v.t ditanyakan, dan memasukkan
15 menit. = 72 km/jam (0,25 jam) = 18 km konsep dengan benar namun
proses perhitungan salah
5 = hanya menuliskan diketahui
dan ditanyakan tanpa
mengerjakan proses perhitungan
0 = tidak menjawab sama sekali
4. Sebuah sepeda motor dengan km 20 = jika semua jawaban benar
Diketahui : ∆s = 5 km , v1 = 100
kecepatan 100 km/jam mengejar jam dan sesuai
sebuah mobil di depannya yang melaju v2 = 80 km/jam C4 20 15 = menjabarkan diketahui,
dengan kecepatan 80 km/jam. Jika Ditanyakan : t ? ditanyakan, dan memasukkan
jarak keduanya 5 km, waktu yang Jawab : konsep dengan benar namun
diperlukan sepeda motor untuk Karena keduanya mempunyai arah yang sama, maka proses perhitungan salah
mendahului mobil adalah keduanya bernilai positif, sehingga : 10 = menjabarkan diketahui,
∆s = 5 km ∆v = (v1 − v2 ) ditanyakan, dan memasukkan
∆𝑠 konsep dengan salah dan
𝑡=
∆𝑣 perhitungan salah
5
𝑡= 10 = hanya memasukkan
(100 − 80) diketahui dan ditanyakan tanpa
5 5 mengerjakan proses perhitungan
𝑡= jam = x 60 menit = 15 menit
20 20 0 = tidak mengerjakan sama
Sehingga sepeda motor akan mendahului mobil setelah sekali
15 menit

5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pertanyaan yang benar adalah ..... 20 = memilih jawaban A dengan
manakah pernyataan yang benar ? Kelajuan 10 m/s ke timur sama dengan kelajuan 10 m/s benar dan memberikan alasan
berikan alasannya! ke barat. Dikarenakan laju merupakan besaran skalar, C5 20 yang benar dan jelas
a. Kelajuan 10 m/s ke timur sama besaran yang memperhatikan nilai saja tanpa 15 = memilih jawaban A namun
dengan kelajuan 10 m/s ke barat. memperhatikan arah. memberikan alasan yang salah
b. Kecepatan 10 m/s ke timur sama 10 = memilih jawaban A namun
dengan kecepatan 10 m/s ke barat. tidak memberikan alasan
96

5 = memilih jawaban yang salah


dan tidak memberikan alasan
0 = Ttdak menjawab sama sekali
6. Berikan hipotesismu mengenai Misalkan, Anda menumpangi sebuah mobil yang sedang 20 = menjawab dengan benar,
karakteristik pada gerak lurus melaju lurus di sebuah jalan tol yang sepi. Untuk selang jelas, detail dan memberikan
beraturan yang memiliki kecepatan waktu tertentu, misalnya 5 menit, Anda mengamati penjelasan dengan aplikasi pada
dan percepatan yang konstan atau nol. bahwa jarum spidometer tetap menunjuk angka 90. C6 20 fenomena kehidupan sehari-hari
15 = menjawab dengan benar,
jelas dan menjelaskannya dengan
memberikan penjelasan pada
fenomena sehari-hari namun
tidak terlalu detail
Ini menunjukkan bahwa mobil sedang bergerak dengan 10 = memberikan jawaban namun
kelajuan 90 km/jam. tidak terlalu kumplit dan jelas
Selama 5 menit mobil melaju pada kelajuan 90 km/jam 5 = memberikan jawaban yang
dengan arah tetap. Kelajuan berikutnya arahnya salah
menyatakan (vektor) kecepatan. Oleh karena itu, dapat 0 = tidak menjawab sama sekali
dikatakan bahwa selama 5 menit mobil melaju pada
kecepatan tetap 90 km/jam. Nah, gerak suatu benda yang
menempuh lintasan lurus dengan arah dn kelajuan tetap
disebut dengan gerak suatu benda dengan kecepatan
tetap (gerak lurus beraturan).Kecepatan tetap sama
dengan percepatan nol, sehingga gerak benda yang
percepatannya nol.
Jumlah Skor 100

Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
97

Lampiran A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kelas Kontrol

Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Gerak Lurus Berubah Beraturan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 2 (dua)

I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar


3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak
lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak lurus berubah beraturan.
2. Membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
3. Mengklasifikan karakteristik benda yang bergerak diperlambat dan dipercepat.
98

4. Menganalisis grafik gerak lurus berubah beraturan (GLBB).


5. Memformulasikan persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam pemecahan
masalah.
6. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan besaran-besaran
terkait.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa menyebutkan pengertian gerak lurus berubah beraturan melalui kegiatan diskusi.
2. Siswa dapat membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat,
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat melalui kegiatan diskusi.
3. Siswa dapat menyelidiki karakteristik benda yang bergerak diperlambat dan dipercepat melalui
kegiatan diskusi.
4. Siswa dapat menganalisis grafik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui kegiatan
diskusi.
5. Siswa dapat memformulasikan persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam
pemecahan masalah melalui kegiatan diskusi.
6. Siswa dapat menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan besaran-
besaran terkait melalui kegiatan tanya jawab.

V. Materi Ajar
1. Materi Fisika

Pernahkan kalian mengendarai sepeda


motor atau mobil kemudian tiba-tiba
berhenti saat melihat ada lampu merah?
Apa yang kalian lakukan dengan
kendaraan kalian?

2. Materi Konsep
99

Posisi

Perubahan Posisi

menghasilkan

Jarak Perpindahan

dalam selang waktu menyebabkan


tertentu menghasilkan

Kelajuan Kecepatan
Gerak
 Kelajuan sesaat  Kecepatan sesaat
 Kelajuan rata-rata  Kecepatan rata-rata

Berubah-ubah dalam waktu


tertentu menghasilkan

Perlajuan Percepatan salah satu


jenisnya

Gerak Lurus

dibedakan menjadi

Gerak Horizontal Gerak Vertikal

terbagi menjadi terbagi menjadi

Gerak Gerak Lurus Gerak Jatuh Gerak Vertikal Gerak Vertikal


Lurus Berubah Bebas ke Bawah ke Atas
Beraturan Beraturan

VI. Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab.

VII. Media Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Alat Tulis
2. Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa (LKS)
100

VIII. Sumber Pembelajaran


1. Marthen Kanginan, 2013, Fisika: untuk SMA/MA kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013,
Jakarta: Erlangga.
2. Sudirman, 2013, Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X
Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga
101

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAPAN
GURU SISWA WAKTU
Orientasi 1. Mengucapkan salam dan meminta satu diantara siswa 1. Menjawab salam dan satu diantara siswa memimpin doa
untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran 2. Memperhatikan guru
2. Mengecek kehadiran siswa 3 menit

Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
sebagai berikut: oleh guru
Kegiatan Pendahuluan

Pernahkan kalian mengendarai sepeda motor atau 2 menit


mobil kemudian tiba-tiba berhenti saat melihat
ada lampu merah? Apa yang kalian lakukan
dengan kendaraan kalian? Melakukan
perlambatan atau mempercepat laju kendaraan?

Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 5- 2. Membentuk kelompok
6 orang per kelompok 5 menit
102

Mengamati 1. Membagikan LKS kepada siswa 1. Menerima LKS dari guru


2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak lurus berubah
gerak lurus berubah beraturan di dalam LKS beraturan
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai gerak lurus 20 menit
mengenai gerak lurus berubah beraturan pada buku paket berubah beraturan pada buku paket Marthen Kanginan
Marthen Kanginan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013.
Menanya 1. Mempersilahkan siswa mengajukan pertanyaan terkait 1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Kegiatan Inti

5 menit
gerak lurus berubah beraturan
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman 1. Berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan
kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan terkait yang terdapat pada LKS.
15 menit
gerak lurus berubah beraturan yang terdapat pada LKS
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi hubungan kecepatan
kecepatan terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, dan jarak
dan jarak terhadap waktu pada saat dipercepat dan terhadap waktu pada saat dipercepat dan diperlambat dalam
10 menit
diperlambat dalam permasalahan yang telah disajikan permasalahan yang telah disajikan pada LKS
pada LKS
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi
10 menit
diskusi
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup

Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
gerak lurus beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit

X. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
103

XI. Pedoman Penilaian


1. Penilaian Sikap (terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)
3. Penilaian Kognitif (terlampir)
104

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Skor
Ingin Tahu Jujur Tanggung Jawab
1 Alvin Wicaksana Putra
2 Adhitya Rahmat Taofiq
3 Adi Karya Nugraha
4 Alvaro Almeyda A
5 Azis Nugraha
6 Badru Jaman
7 David Infanteri
8 Dea Siti Safitri
9 Desy Rahmani
10 Dika Nugraha
11 Edi Mulyadi
12 Eki Muhammad Saputra
13 Elta Pamela Rizki
14 Encep Munawar
15 Endiyana Mubarok
16 Habib Jamal Sofian
17 Hendri Mardina
18 Indri Vitria Amalia
19 Meli Yanasari
20 Muhammad Ilyas Ramadhan
21 Muhammad Lutfi
22 Nijar Rapi Maulana
23 Rahma Adinda Apriliya
24 Repaldi Hafiz
25 Ridwan Ramadani
26 Rio Sugiharto Yusup
27 Ryan Arrahman
28 Salis Silegar
29 Sendi Isan As’sari
30 Siti Fauziah
31 Zidan Maulana
105

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1. 1. Tidak menunjukkan antusias atau rasa ingin tahu dalam pembelajaran
Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias
dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar
2. Menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan LKS 1. Tidak menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan, masih
(Lembar Kerja Siswa) mengandalkan jawaban temannya
2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu, namun memberikan
jawaban kepada temannya
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap setiap tugas 1. Tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru, seringkali tugas yang
yang diberikan diberikan terbengkalai dan tidak dikumpulkan
2. Sudah menunjukkan sikap tanggung jawab, namun tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan, dan selalu tepat waktu
dalam mengumpulkan tugas

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
106

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Skor
Keterampilan menyimpulkan Keterampilan bertanya
1 Alvin Wicaksana Putra
2 Adhitya Rahmat Taofiq
3 Adi Karya Nugraha
4 Alvaro Almeyda A
5 Azis Nugraha
6 Badru Jaman
7 David Infanteri
8 Dea Siti Safitri
9 Desy Rahmani
10 Dika Nugraha
11 Edi Mulyadi
12 Eki Muhammad Saputra
13 Elta Pamela Rizki
14 Encep Munawar
15 Endiyana Mubarok
16 Habib Jamal Sofian
17 Hendri Mardina
18 Indri Vitria Amalia
19 Meli Yanasari
20 Muhammad Ilyas Ramadhan
21 Muhammad Lutfi
22 Nijar Rapi Maulana
23 Rahma Adinda Apriliya
24 Repaldi Hafiz
25 Ridwan Ramadani
26 Rio Sugiharto Yusup
27 Ryan Arrahman
28 Salis Silegar
29 Sendi Isan As’sari
30 Siti Fauziah
31 Zidan Maulana
107

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1 Keterampilan menyimpulkan 1. Menyimpulkan tidak sesuai dengan isi materi pembelajaran
2. Menyimpulkan kurang sesuai dengan isi materi pembelajaran
3. Menyimpulkan sesuai dengan isi materi pembelajaran
2 Keterampilan bertanya 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan masalah
2. Menyampaikan pertanyaan kurang sesuai dengan masalah
3. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan masalah

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
108

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


Aspek
No Soal Kunci Jawaban Skor Pedoman Skor
Kognitif
1 Apa yang dimaksud dengan gerak Gerak lurus berubah beraturan adalah Gerak suatu benda 10 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
lurus berubah beraturan? pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap dan 6 = menjawab kurang tepat.
C1 10
kecepatan yang berubah. 2 = menjawab salah.
0 = tidak menjawab sama sekali.
2 Tentukanlah mana yang termasuk Gerak Lurus Beraturan memiliki karakteristik : 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
karakteristik dari GLB dan a. Kecepatan tetap 10 = menjawab kurang tepat.
GLBB: b. Percepatan nol 5 = menjawab salah.
a. kecepatan konstan Gerak Lurus Berubah Beraturan memiliki karakteristik : 0 = tidak menjawab sama sekali
C2 15
b. kecepatan berubah a. Kecepatan berubah
c. percepatan konstan b. Percepatan konstan.
d. percepatan nol

3 Perhatikan grafik kecepatan Benda berada pada keadaan diam yaitu apabila 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
terhadap waktu di bawah ini. kecepatannya nol. Ditunjukkan oleh grafik pada interval C3 15 10 = menjawab hanya sebagian kata kunci
A ke B menunjukkan bahwa kecepatannya sebesar 5 m/s, 5 = menjawab salah.
sedangkan dari B ke C menunjukkan kecepatan yang 0 = tidak menjawab sama sekali.
menurun. Untuk C ke D benda berada pada keadaan diam
atau kecepatan nol. Maka Jawabannya pada interval C ke
D.

Interval manakah yang


menunjukkan benda berada pada
kondisi diam ?
4 Sebuah sepeda motor dari keadaan Diketahui: 𝑉0 = 0 20 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
𝑚
diam bergerak bertambah cepat 𝑉𝑡 = 20 15 = menjabarkan diketahui, ditanyakan, dan
𝑠
sehingga mencapai kelajuan 20 𝑡 = 5𝑠 memasukkan konsep dengan benar namun
m/s dalam waktu 5 s. Berapakah C4 20 proses perhitungan salah.
Ditanyakan : 𝛼𝑟 ?
percepatan rata-rata dari motor ∆𝑉 10 = menjabarkan diketahui, ditanyakan, dan
tersebut ? Jawab : 𝛼𝑟 = (∆𝑉 = 𝑉𝑡 − 𝑉0 ) memasukkan konsep dengan salah dan
∆𝑡
20 𝑚/𝑠
= = 20 – 0 perhitungan salah.
5𝑠
109

= 4 𝑚/𝑠 2 = 20 m/s 5 = hanya memasukkan diketahui dan


ditanyakan tanpa mengerjakan proses
perhitungan.
0 = tidak mengerjakan sama sekali.
5 Benarkah pernyataan dibawah ini Diketahui : 𝑉0 = 14 𝑚/𝑠 20 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
ketika sebuah bis dengan 𝑉𝑡 = 6 𝑚/𝑠 15 = menentukan krakteristik apa saja yang
kecepatan awal 14 m/s bergerak t=2s diketahui, mengingat dan menjabarkan
melambat menjadi 6 m/s dalam Ingat, Konsep percepatan rata-rata : konsep rumus dengan baik namun tidak bisa
waktu 2s. Dengan percepatan rata- ∆𝑉 membuktikan jawaban benar.
rata dari bis tersebut adalah -4 𝛼𝑟 = 10 = menentukan karakteristik apa saja yang
∆𝑡
m/𝑠 2 . Buktikan dengan Dimana ∶ ∆𝑉 = 𝑉 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑉 𝑎𝑤𝑎𝑙 C5 20 diketahui, mengingat dan menjabarkan
persamaan! ∆𝑉 = 6 𝑚/𝑠 − 14 𝑚/𝑠 konsep rumus kurang tepat.
𝑚
= −8 5= hanya menentukan karakteristik yang
𝑠
∆𝑉 diketahui saja.
𝛼𝑟 = 0 = tidak menjawab sama sekali.
∆𝑡
− 8 𝑚⁄𝑠 2
= = −4 𝑚/𝑠
2𝑠
6 Dari ketiga pasang grafik di bawah Jawaban yang benar adalah B. 20 = pilihan jawaban benar dan penjelasan
ini, manakah yang menujukkan Dimana grafik A menunjukkan kecepatan konstan alasan sesuai.
pasangan grafik yang sesuai satu (V=Konstan) seharusnya grafik yang dihasilkan 15 = pilihan jawaban benar namun penjelasan
sama lain? s C6 20 alasan kurang tepat.
Berikan penjelasannya!. 10 = pilihan jawaban benar tidak dilengkapi
alasan.
5 = jawaban salah
0 = tidak menjawab sama sekali.

Untuk grafik B menunjukkan bahwa semakin cepat maka


bentuk grafik yang dihasilkan akan parabolik dikarenakan
kecepatannya bertambah.
Untuk grafik C salah, karena apabila kecepatan
bertambah seharusnya grafik s terhadap t berbentuk
linear.

Jumlah Skor 100


110

Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
111

Lampiran A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kelas Kontrol

Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / I (Ganjil)
Materi Pokok : Gerak Vertikal
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 3 (tiga)

I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar


1.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak
lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

III. Indikator
1. Mengklasifikan karakteristik gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.
2. Menganalisis grafik waktu tempuh (t) terhadap jarak (h) dan grafik massa terhadap waktu
benda.
112

3. Menerapkan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan dalam bentuk persamaan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
4. Membedakan karakteristik gerak jatuh bebas dengan gerak vertikal.
5. Memformulasikan persamaan gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
6. Merumuskan masalah dalam penerapan konsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Menyelidiki karakteristik gerak jatuh bebas dan gerak vertikal melalui tanya jawab
2. Menganalisis grafik waktu tempuh (t) terhadap jarak (h) dan grafik massa terhadap waktu
benda melalui kegiatan diskusi kelompok
3. Menerapkan besaran-besaran fisika dalam GLB dan GLBB dalam bentuk persamaan dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah melalui kegiatan diskusi kelompok
4. Membedakan karakteristik gerak jatuh bebas dengan gerak vertikal melalui kegiatan tanya
jawab
5. Memformulasikan persamaan Gerak Jatuh Bebas dan Gerak Vertikal melalui kegiatan diskusi
6. Merumuskan masalah dalam penerapan konsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal melalui
kegiatan tanya jawab

V. Materi Ajar
1. Materi Fakta

Pernahkan Anda melihat buah kelapa


dan daunnya jatuh secara bersamaan?
Manakah yang akan jatuh terlebih
dahulu? Mengapa demikian?
Berikan alasannya !

2. Materi Konsep
113

Posisi

Perubahan Posisi

menghasilkan

Jarak Perpindahan

dalam selang waktu menyebabkan


tertentu menghasilkan

Kelajuan Kecepatan
Gerak
 Kelajuan sesaat  Kecepatan sesaat
 Kelajuan rata-rata  Kecepatan rata-rata

Berubah-ubah dalam waktu


tertentu menghasilkan

Perlajuan Percepatan salah satu


jenisnya

Gerak Lurus

dibedakan menjadi

Gerak Horizontal Gerak Vertikal

terbagi menjadi terbagi menjadi

Gerak Gerak Lurus Gerak Jatuh Gerak Vertikal Gerak Vertikal


Lurus Berubah Bebas ke Bawah ke Atas
Beraturan Beraturan

VI. Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi kelompok, dan Tanya Jawab

VII. Media Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Alat Tulis
2. Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa (LKS)
114

VIII. Sumber Pembelajaran


1. Marthen Kanginan, 2013, Fisika: untuk SMA/MA kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013,
Jakarta: Erlangga.
2. Sudirman, 2013, Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X
Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga
115

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAPAN
GURU SISWA WAKTU
Orientasi 1. Mengucapkan salam dan meminta satu diantara siswa 1. Menjawab salam dan satu diantara siswa
untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran memimpin doa
2. Mengecek kehadiran siswa 2. Memperhatikan guru 3 menit

Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan
sebagai berikut: yang diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan

Terdapat satu lembar kertas dengan satu buah


pulpen, ketika kedua benda tersebut dilemparkan
ke bawah dari ketinggian yang sama, benda
manakah yang akan jatuh lebih cepat? Apakah
pulpen? 2 menit

Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 2. Membentuk kelompok
5-6 orang per kelompok 5 menit

Mengamati 1. Membagikan LKS kepada siswa 1. Menerima LKS dari guru


Kegiatan Inti

2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas di dalam LKS vertikal dan geak jatuh bebas di dalam LKS
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai
mengenai gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada buku gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada
20 menit
paket Marthen Kanginan Kurikulum 2013. buku paket Marthen Kanginan Kurikulum
2013.
116

Menanya 1. Mempersilahkan siswa mengajukan pertanyaan terkait 1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan


5 menit
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman 1. Berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan
kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan terkait permasalahan yang terdapat pada LKS.
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas yang terdapat pada 15 menit
LKS
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi
ketinggian dengan waktu, massa tidak berpengaruh hubungan ketinggian dengan waktu, massa
terhadap jatuhnya benda, dan gerak vertikal dalam tidak berpengaruh terhadap jatuhnya benda,
10 menit
permasalahan yang telah disajikan pada LKS dan gerak vertikal dalam permasalahan yang
telah disajikan pada LKS
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil
10 menit
diskusi diskusi
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup

Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus
3 menit
gerak lurus beraturan beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit

X. Penilaian Kognitif
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian

XI. Pedoman Penilaian


1. Penilaian Sikap (terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)
3. Penilaian Kognitif (terlampir)
117
118

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Aspek yang dinilai
Nama Siswa Skor
No Ingin Tahu Jujur Tanggung Jawab
1 Alvin Wicaksana Putra
2 Adhitya Rahmat Taofiq
3 Adi Karya Nugraha
4 Alvaro Almeyda A
5 Azis Nugraha
6 Badru Jaman
7 David Infanteri
8 Dea Siti Safitri
9 Desy Rahmani
10 Dika Nugraha
11 Edi Mulyadi
12 Eki Muhammad Saputra
13 Elta Pamela Rizki
14 Encep Munawar
15 Endiyana Mubarok
16 Habib Jamal Sofian
17 Hendri Mardina
18 Indri Vitria Amalia
19 Meli Yanasari
20 Muhammad Ilyas Ramadhan
21 Muhammad Lutfi
22 Nijar Rapi Maulana
23 Rahma Adinda Apriliya
24 Repaldi Hafiz
25 Ridwan Ramadani
26 Rio Sugiharto Yusup
27 Ryan Arrahman
28 Salis Silegar
29 Sendi Isan As’sari
119

30 Siti Fauziah
31 Zidan Maulana

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1. 1. Tidak menunjukkan antusias atau rasa ingin tahu dalam pembelajaran
Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias
dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar
2. Menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan LKS 1. Tidak menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan, masih
(Lembar Kerja Siswa) mengandalkan jawaban temannya
2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu, namun memberikan
jawaban kepada temannya
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap setiap tugas 1. Tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru, seringkali tugas yang
yang diberikan diberikan terbengkalai dan tidak dikumpulkan
2. Sudah menunjukkan sikap tanggung jawab, namun tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan, dan selalu tepat
waktu dalam mengumpulkan tugas

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
120

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Skor
Keterampilan menyimpulkan Keterampilan bertanya
1 Alvin Wicaksana Putra
2 Adhitya Rahmat Taofiq
3 Adi Karya Nugraha
4 Alvaro Almeyda A
5 Azis Nugraha
6 Badru Jaman
7 David Infanteri
8 Dea Siti Safitri
9 Desy Rahmani
10 Dika Nugraha
11 Edi Mulyadi
12 Eki Muhammad Saputra
13 Elta Pamela Rizki
14 Encep Munawar
15 Endiyana Mubarok
16 Habib Jamal Sofian
17 Hendri Mardina
18 Indri Vitria Amalia
19 Meli Yanasari
20 Muhammad Ilyas Ramadhan
21 Muhammad Lutfi
22 Nijar Rapi Maulana
23 Rahma Adinda Apriliya
24 Repaldi Hafiz
25 Ridwan Ramadani
26 Rio Sugiharto Yusup
27 Ryan Arrahman
28 Salis Silegar
121

29 Sendi Isan As’sari


30 Siti Fauziah
31 Zidan Maulana

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1 Keterampilan menyimpulkan 1. Menyimpulkan tidak sesuai dengan isi materi pembelajaran
2. Menyimpulkan kurang sesuai dengan isi materi pembelajaran
3. Menyimpulkan sesuai dengan isi materi pembelajaran
2 Keterampilan bertanya 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan masalah
2. Menyampaikan pertanyaan kurang sesuai dengan masalah
3. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan masalah

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
122

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


Aspek
Soal Kunci Jawaban Skor Pedoman skor
Kognitif
1. Gerak jatuh bebas termasuk kedalam Gerak jatuh bebas adalah Gerak sendirinya benda 10 = jika semua jawaban benar dan
GLBB, Apa itu gerak jatuh bebas? mulai dari keadaan diam (kecepatan awal nol) selama sesuai
gerak jatuhnya hambatan udara diabaikan, sehingga 6 = menjawab kurang tepat
benda hanya mengalami percepatan ke bawah yang C1 10 2 = menjawab salah
tetap yaitu percepatan gravitasi. 0 = tidak menjawab sama sekali
2. Gambarkan dan jelaskan perbedaan 15 = jika semua jawaban benar dan
karakteristik dari gerak vertikal ke atas sesuai
v
dan ke bawah! 10 = menjawab kurang tepat
5 = menjawab salah
0 = tidak menjawab sama sekali
h

v0
v’ C2 15
Gerak vertikal ke atas, selama benda bergerak ke
atas gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi sehingga setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut ketinggian
maksimum.
Gerak vertikal ke bawah, gerak benda-benda yang
dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu.
3. Sebuah balok jatuh dari ketinggian 120m, Diketahui: Vo = 10 m/s 15 = jika semua jawaban benar dan
berapakah waktu saat benda berada 40m t = 2s sesuai
dai bawah! Ditanyakan : h ? 10 = menjawab kurang tepat
Jawab : 5 = menjawab salah
1 C3 15 0 = tidak menjawab sama sekali
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 + 𝑔. 𝑡 2
2
123

1
ℎ = 10 (2) + . 10 22
2
ℎ = 20 + 20
ℎ = 40𝑚
4. Benda jatuh bebas dari ketinggian 5m di Diketahui : h = 5m 20 = jika semua jawaban benar dan
atas permukaan tanah. Tentukan : g = 10 m/s2 sesuai
a. Kelajuan buah kelapa ketika Ditanyakan : a. Kelajuan akhir (Vt) 15 = menjabarkan diketahui, ditanya-
menyentuh tanah b.Selang waktu (t) kan, dan memasukkan konsep dengan
b. Selang waktu buah jatuh hingga tiba Jawab : benar namun proses perhitungan salah.
di tanah 4.3.1 Vt = g . t 10 = menjabarkan diketahui, ditanya-
1 kan, dan memasukkan konsep dengan
h = 𝑔. 𝑡 2
2
salah dan perhitungan salah.
𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
5 = hanya memasukkan diketahui dan
Maka : 𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
ditanyakan tanpa mengerjakan proses
𝑉𝑡 2 = 2. 10. 5
perhitungan
𝑉𝑡 2 = 100 C4 20 0 = tidak mengerjakan sama sekali
𝑉𝑡 2 = √100 𝑚⁄𝑠
Vt = 10 𝑚⁄𝑠
Selang waktu
1
ℎ = . 𝑔. 𝑡 2
2
1
5 = 10. 𝑡 2
2
2
5
𝑡 =
5
𝑡=1
5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pernyataan yang benar adalah B. Dimana untuk 20 = memilih jawaban B dengan benar
manakah pernyataan yang benar? mencari nilai h maksimum adalah dan memberikan alasan yang benar dan
Berikan penjelasannya! 1 jelas
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 − . 𝑔. 𝑡
2
a. Sebuah bola dilemparkan lurus ke 1 15 = memilih jawaban B namun
ℎ = 15 . 1,5 − . 10𝑠. 1,5 C5 20
atas dengan kecepatan awal 15 m/s 2 memberikan alasan
dengan waktu yang diperlukan untuk ℎ = 22,5 − 7,5 yang salah
mencapai ketinggian maksimum ℎ = 15 𝑚 10 = memilih jawaban B namun tidak
adalah 1,5s. memberikan alasan
124

b. Sebuah bola dilemparkan lurus keatas Sedangkan, Bola mencapai titik tertinggi pada saat Vt 5= memilih jawaban yang salah dan
dengan kecepatan awal 15 m/s dengan = 0 menggunakan persamaan pertama gerak vertikal tidak memberikan alasan
waktu yang diperlukan untuk ke atas 0 = tidak menjawab sama sekali
mencapai ketinggian maksimum Vt = Vo- g. t
adalah 7,5s. 0 = 15 – 10. t
10t = 15
15
t=
10
t = 1,5m

6. Ketika dua buah paku ditancapkan di atas Paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi 20 = menjawab dengan benar, jelas,
permukaan tanah yang lembut, dimana tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. detail dan memberikan penjelasan
ketinggian kedua paku tersebut sama hal ini menunjukkan bahwa adanya pertambahan laju dengan aplikasi pada fenomena
terhadap permukaan tanah. Kemudian atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke kehidupan sehari-hari
dijatuhkanlah sebuah batu (batu yang tanah. Semakin tinggi kedudukan batu terhadap 15 = menjawab dengan benar, jelas dan
permukaannya datar) dengan ketinggian permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat menjelaskannya dengan memberikan
yang berbeda pada masing-masing paku. hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan C6 20 penjelasan pada fenomena sehari-hari
Paku manakah yang akan tertancap lebih demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung namun tidak terlalu detail
dalam? Berikan penjelasannya! pada ketinggian alias kedudukan benda terhadap 10 = memberikan jawaban namun tidak
permukaan tanah. terlalu kumplit dan jelas
5 = memberikan jawaban yang salah
0 = tidak menjawab sama sekali

Jumlah Skor 100

Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
125

Lampiran A.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kelas Eskperimen

Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Gerak Lurus Beraturan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 1 (satu)

I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar


3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak
lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak.
2. Menjelaskan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
126

3. Mengklasifikasikan karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan melalui demonstrasi dan
pengukuran besaran-besaran terkait.
4. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan.
5. Memformulasikan persamaan gerak lurus beraturan.
6. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) dan besaran-besaran terkait.
7. Merencanakan penyelesaian masalah gerak lurus beraturan.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat mengetahui definisi gerak melalui kegiatan eksperimen.
2. Siswa dapat membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat,
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat melalui kegiatan eksperimen.
3. Siswa dapat menyelidiki karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan melalui
demonstrasi dan pengukuran besaran-besaran terkait.
4. Siswa dapat menganalisis grafik gerak lurus beraturan melalui kegiatan demonstrasi.
5. Siswa dapat memformulasikan persamaan gerak lurus beraturan melalui kegiatan diskusi.
6. Siswa dapat menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan dan besaran-besaran terkait
melalui kegiatan tanya jawab.
7. Siswa dapat merencanakan pemecahan masalah gerak lurus beraturan dalam bentuk persamaan
melalui kegiatan diskusi.

V. Materi Ajar
1. Materi Fakta

Pernahkan Anda duduk di dalam sebuah bus yang sedang bergerak


meninggalkan terminal?. Jika orang yang diam di terminal ditetapkan sebagai
acuan, Apakah Anda dikatakan bergerak?

Bagaimana jika orang yang diam di dalam bus ditetapkan sebagai


acuan? Apakah Anda dikatakan bergerak atau tidak?

2. Materi Konsep
127

Posisi

Perubahan Posisi

menghasilkan

Jarak Perpindahan

dalam selang waktu menyebabkan


tertentu menghasilkan

Kelajuan Kecepatan
Gerak
 Kelajuan sesaat  Kecepatan sesaat
 Kelajuan rata-rata  Kecepatan rata-rata

Berubah-ubah dalam waktu


tertentu menghasilkan
.
Perlajuan Percepatan salah satu
jenisnya

Gerak Lurus

dibedakan menjadi

Gerak Horizontal Gerak Vertikal

terbagi menjadi terbagi menjadi

Gerak Gerak Lurus Gerak Jatuh Gerak Vertikal Gerak Vertikal


Lurus Berubah Bebas ke Bawah ke Atas
Beraturan Beraturan

VI. Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Eksperimen, Diskusi Kelompok, dan Tanya Jawab

VII. Media Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
2. Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa (LKS)
128

VIII. Sumber Pembelajaran


1. Marthen Kanginan, 2013, Fisika: untuk SMA/MA kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013,
Jakarta: Erlangga.
2. Sudirman, 2013, Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X
Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga
129

IX. Langkah Kegiatan Pembelajaran


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAPAN
GURU SISWA WAKTU
Orientasi 1. Mengucapkan salam dan meminta satu diantara siswa untuk 1. Menjawab salam dan satu diantara siswa
memimpin doa sebelum memulai pelajaran memimpin doa
2. Mengecek kehadiran siswa 2. Memperhatikan guru 3 menit

Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan sebagai 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang
berikut: diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan

2 menit
a. Pernahkan kalian melihat kereta api yang
sedang melaju di atas rel?
b. Bagaimana lintasan rel kereta api?

Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 5-6 orang 2. Membentuk kelompok 5 menit
per kelompok

Mengamati 1. Membagikan LKS kepada siswa 1. Menerima LKS dari guru


Kegiatan Inti

2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait gerak 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak lurus
lurus beraturan pada Alat Peraga GELUTIN beraturan
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai gerak
20 menit
mengenai gerak lurus beraturan pada Alat Peraga GELUTIN lurus beraturan pada Alat Peraga GELUTIN
Menanya 1. Mempersilahkan siswa mengajukan pertanyaan terkait gerak 2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
5 menit
lurus beraturan
130

Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk melakukan percobaan Alat Peraga 1. Melakukan percobaan Alat Peraga GELUTIN
GELUTIN dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan dengan teman kelompoknya dan berdiskusi dalam
permasalahan terkait gerak lurus beraturan menyelesaikan permasalahan terkait gerak lurus 15 menit
beraturan
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan kecepatan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi hubungan
konstan, percepatan, jarak, perpindahan dari permasalahan yang kecepatan konstan, percepatan, jarak, perpindahan
tersedia pada Alat Peraga GELUTIN dari permasalahan yang tersedia pada Alat Peraga 10 menit
GELUTIN
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil diskusi 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi 10 menit
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup

Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep gerak 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
lurus beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 3 menit

X. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian

XI. Pedoman Penilaian


1. Penilaian Sikap (terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)
3. Penilaian Kognitif (terlampir)
131

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Skor
Ingin Tahu Jujur Tanggung Jawab
1 Tri Wahyu Gumilar
2 Abdurrosid
3 Adam Nazwa Wijaya
4 Agung Aditya Utama
5 Alima Maulida
6 Ami Hamiyati
7 Azhar Nurdiansyah
8 Cici Asyiva Sri Lendra
9 Dani Alwasilah
10 Dikri Ahmad
11 Fahri Irpansyah
12 Fajar Ramadhan
13 Galuh Ramadhan
14 Indra Gunawan
15 Ine Siti Marhamah
16 Mefry Daynoera
17 M Iqbal Al Asyari
18 Muhammad Wahyudin
19 Muhammad Fajril Aulia
20 Muhammad Salman Alfaritsi
21 Novi Nurdinilah
22 Oban Sabani
23 Peri Nurcahya
24 Rega Muhammad Nur
25 Rifki Syaripatulloh
26 Rizky Anugrah
27 Sany Ramadhan
28 Sepgian Dwi Mulya
29 Siti Hertini
30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti
132

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1. 1. Tidak menunjukkan antusias atau rasa ingin tahu dalam pembelajaran
Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias
dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar
2. Menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan LKS 1. Tidak menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan,
(Lembar Kerja Siswa) dengan menggunakan Alat Peraga masih mengandalkan jawaban temannya
GELUTIN 2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada temannya
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap setiap tugas 1. Tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru, seringkali tugas
yang diberikan yang diberikan terbengkalai dan tidak dikumpulkan
2. Sudah menunjukkan sikap tanggung jawab, namun tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan, dan selalu
tepat waktu dalam mengumpulkan tugas

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
133

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK


Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Skor
Keterampilan menyimpulkan Keterampilan bertanya
1 Tri Wahyu Gumilar
2 Abdurrosid
3 Adam Nazwa Wijaya
4 Agung Aditya Utama
5 Alima Maulida
6 Ami Hamiyati
7 Azhar Nurdiansyah
8 Cici Asyiva Sri Lendra
9 Dani Alwasilah
10 Dikri Ahmad
11 Fahri Irpansyah
12 Fajar Ramadhan
13 Galuh Ramadhan
14 Indra Gunawan
15 Ine Siti Marhamah
16 Mefry Daynoera
17 M Iqbal Al Asyari
18 Muhammad Wahyudin
19 Muhammad Fajril Aulia
20 Muhammad Salman Alfaritsi
21 Novi Nurdinilah
22 Oban Sabani
23 Peri Nurcahya
24 Rega Muhammad Nur
25 Rifki Syaripatulloh
26 Rizky Anugrah
27 Sany Ramadhan
28 Sepgian Dwi Mulya
29 Siti Hertini
30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti
134

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1 Keterampilan menyimpulkan 1. Menyimpulkan tidak sesuai dengan isi materi pembelajaran
2. Menyimpulkan kurang sesuai dengan isi materi pembelajaran
3. Menyimpulkan sesuai dengan isi materi pembelajaran
2 Keterampilan bertanya 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan masalah
2. Menyampaikan pertanyaan kurang sesuai dengan masalah
3. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan masalah

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
135

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


Aspek
Soal Kunci Jawaban Skor Pedoman Skor
Kognitif
1. Dalam ilmu fisika, gerak adalah Pengertian gerak adalah Suatu benda dikatakan bergerak 10 = jika semua jawaban benar dan sesuai
.............. jika posisinya senantiasa berubah terhadap suatu acuan C1 10 6 = menjawab kurang tepat
tertentu. 2 = menjawab salah
0 = tidak menjawab sama sekali
2. Manakah yang termasuk besaran 15= jika semua jawaban benar dan sesuai
pokok dan besaran skalar ? Besaran Skalar Besaran Vektor C2 15 10= menjawab kurang tepat
a. Jarak Posisi 5= menjawab salah
b. Posisi Jarak 0= tidak menjawab sama sekali
Perpindahan
c. Perpindahan Kecepatan
d. Kelajuan Kelajuan
Percepatan
e. Kecepatan
f. Percepatan
a. Jarak adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda
Dari soal di atas pilihlah 3 kata kemudian
selama benda bergerak dalam selang waktu tertentu.
berikan penjelasan dari masing-masing
b. Kelajuan adalah Besaran yang tidak bergantung pada
point
arah.
c. Posisi adalah Letak suatu benda pada suatu waktu
tertentu terhadap acuan tertentu.
d. Perpindahan adalah Perubahan posisi suatu benda
karena adanya perubahan waktu.
e. Kecepatan adalah Besaran yang bergantung pada arah
dan nilainya. Dimana, bila suatu benda memerlukan
waktu untuk mengalami perpindahan, maka :

𝑠
𝑉=
𝑡
Percepatan adalah Besaran vektor. Bila suatu benda
mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu
𝑣
tertentu, maka : 𝑎 =
𝑡

3. Sebuah mobil sedan bergerak pada Diketahui : v = 72 km/jam t = 15 menit = 0,25 jam 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai
lintasan lurus dengan kecepatan tetap Ditanyakan : s ? C3 15 10 = menjabarkan diketahui, ditanyakan,
72 km/jam. Tentukanlah jarak yang Jawab : dan memasukkan konsep dengan benar
s=v.t namun proses perhitungan salah
136

ditempuh mobil setelah melaju selama = 72 km/jam (0,25 jam) = 18 km 5 = hanya menuliskan diketahui dan
15 menit. ditanyakan tanpa mengerjakan proses
perhitungan
0 = tidak menjawab sama sekali
4. Sebuah sepeda motor dengan km 20 = jika semua jawaban benar dan sesuai
Diketahui : ∆s = 5 km , v1 = 100
kecepatan 100 km/jam mengejar jam 15 = menjabarkan diketahui, ditanyakan,
sebuah mobil di depannya yang melaju v2 = 80 km/jam C4 20 dan memasukkan konsep dengan benar
dengan kecepatan 80 km/jam. Jika Ditanyakan : t ? namun proses perhitungan salah
jarak keduanya 5 km, waktu yang Jawab : 10 = menjabarkan diketahui, ditanyakan,
diperlukan sepeda motor untuk Karena keduanya mempunyai arah yang sama, maka dan memasukkan konsep dengan salah dan
mendahului mobil adalah keduanya bernilai positif, sehingga : perhitungan salah
∆s = 5 km ∆v = (v1 − v2 ) 10 = hanya memasukkan diketahui dan
∆𝑠 ditanyakan tanpa mengerjakan proses
𝑡=
∆𝑣 perhitungan
5
𝑡= 0 = tidak mengerjakan sama sekali
(100 − 80)
5 5
𝑡= jam = x 60 menit = 15 menit
20 20
Sehingga sepeda motor akan mendahului mobil setelah
15 menit

5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pertanyaan yang benar adalah ..... 20 = memilih jawaban A dengan benar dan
manakah pernyataan yang benar ? Kelajuan 10 m/s ke timur sama dengan kelajuan 10 m/s memberikan alasan yang benar dan jelas
berikan alasannya! ke barat. Dikarenakan laju merupakan besaran skalar, C5 20 15 = memilih jawaban A namun
a. Kelajuan 10 m/s ke timur sama dengan besaran yang memperhatikan nilai saja tanpa memberikan alasan yang salah
kelajuan 10 m/s ke barat. memperhatikan arah. 10 = memilih jawaban A namun tidak
b. Kecepatan 10 m/s ke timur sama memberikan alasan
dengan kecepatan 10 m/s ke barat. 5 = memilih jawaban yang salah dan tidak
memberikan alasan
0 = Tidak menjawab sama sekali

6. Berikan hipotesismu mengenai Misalkan, Anda menumpangi sebuah mobil yang sedang 20 = menjawab dengan benar, jelas, detail
karakteristik pada gerak lurus melaju lurus di sebuah jalan tol yang sepi. Untuk selang dan memberikan penjelasan dengan
beraturan yang memiliki kecepatan waktu tertentu, misalnya 5 menit, Anda mengamati aplikasi pada fenomena kehidupan sehari-
dan percepatan yang konstan atau nol. C6 20 hari
137

bahwa jarum spidometer tetap menunjuk angka 90. 15 = menjawab dengan benar, jelas dan
menjelaskannya dengan memberikan
penjelasan pada fenomena sehari-hari
namun tidak terlalu detail
10 = memberikan jawaban namun tidak
terlalu kumplit dan jelas
Ini menunjukkan bahwa mobil sedang bergerak dengan 5 = memberikan jawaban yang salah
kelajuan 90 km/jam. 0 = tidak menjawab sama sekali
Selama 5 menit mobil melaju pada kelajuan 90 km/jam
dengan arah tetap. Kelajuan berikutnya arahnya
menyatakan (vektor) kecepatan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa selama 5 menit mobil melaju pada
kecepatan tetap 90 km/jam. Nah, gerak suatu benda yang
menempuh lintasan lurus dengan arah dn kelajuan tetap
disebut dengan gerak suatu benda dengan kecepatan
tetap (gerak lurus beraturan).Kecepatan tetap sama
dengan percepatan nol, sehingga gerak benda yang
percepatannya nol.
Jumlah Skor 100

Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
138

Lampiran A.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kelas Eksperimen

Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Gerak Lurus Berubah Beraturan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 2 (dua)

I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar


3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak
lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak lurus berubah beraturan.
139

2. Membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
3. Mengklasifikasikan karakteristik benda yang bergerak diperlambat dan dipercepat melalui
demonstrasi.
4. Menganalisis grafik gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
5. Memformulasikan persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam pemecahan
masalah.
6. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan besaran-besaran
terkait.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa menyebutkan pengertian gerak lurus berubah beraturan melalui kegiatan tanya jawab
2. Siswa dapat membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat,
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat melalui kegiatan demonstrasi.
3. Siswa dapat menyelidiki karakteristik benda yang bergerak diperlambat dan dipercepat melalui
eksperimen.
4. Siswa dapat menganalisis grafik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui kegiatan
eksperimen.
5. Siswa dapat memformulasikan persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam
pemecahan masalah melalui diskusi.
6. Siswa dapat menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan besaran-
besaran terkait melalui kegiatan tanya jawab.

V. Materi Ajar
1. Materi Fakta :

Pernahkan kalian mengendarai sepeda


motor atau mobil kemudian tiba-tiba
berhenti saat melihat ada lampu merah?
Apa yang kalian lakukan dengan
kendaraan kalian ?

2. Materi Konsep
140

Posisi

Perubahan Posisi

menghasilkan

Jarak Perpindahan

dalam selang waktu menyebabkan


tertentu menghasilkan

Kelajuan Kecepatan
Gerak
 Kelajuan sesaat  Kecepatan sesaat
 Kelajuan rata-rata  Kecepatan rata-rata

Berubah-ubah dalam waktu


tertentu menghasilkan

Perlajuan Percepatan salah satu


jenisnya

Gerak Lurus

dibedakan menjadi

Gerak Horizontal Gerak Vertikal

terbagi menjadi terbagi menjadi

Gerak Gerak Lurus Gerak Jatuh Gerak Vertikal Gerak Vertikal


Lurus Berubah Bebas ke Bawah ke Atas
Beraturan Beraturan

VI. Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Eksperimen, Diskusi Kelompok, dan Tanya Jawa
141

VII. Media Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
3. Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa (LKS)

VIII. Sumber Pembelajaran


1. Marthen Kanginan, 2013, Fisika: untuk SMA/MA kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013,
Jakarta: Erlangga.
2. Sudirman, 2013, Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X
Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga
142

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAPAN
GURU SISWA WAKTU
Orientasi 1. Mengucapkan salam dan meminta satu diantara siswa 1. Menjawab salam dan satu diantara siswa memimpin doa
untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran 2. Memperhatikan guru
2. Mengecek kehadiran siswa 3 menit

Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
sebagai berikut: oleh guru
Kegiatan Pendahuluan

2 menit
Pernahkan kalian mengendarai sepeda motor atau
mobil kemudian tiba-tiba berhenti saat melihat
ada lampu merah? Apa yang kalian lakukan
dengan kendaraan kalian? Melakukan
perlambatan atau mempercepat laju kendaraan?

Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 2. Membentuk kelompok
5 menit
5-6 orang per kelompok
143

Mengamati 1. Membagikan LKS kepada siswa 1. Menerima LKS dari guru


2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait 2. Memperhatikan Alat Peraga GELUTIN terkait fenomena
gerak lurus berubah beraturan pada Alat Peraga gerak lurus berubah beraturan
GELUTIN 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai gerak lurus
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi berubah beraturan pada Alat Peraga GELUTIN
20 menit
mengenai gerak lurus berubah beraturan pada Alat Peraga
GELUTIN
Menanya 1. Mempersilahkan siswa mengajukan pertanyaan terkait 1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Kegiatan Inti

5 menit
gerak lurus berubah beraturan
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk melakukan percobaan Alat Peraga 1. Melakukan percobaan Alat Peraga GELUTIN dengan
GELUTIN dengan teman kelompoknya dalam teman kelompoknya dan berdiskusi dalam menyelesaikan
menyelesaikan permasalahan terkait gerak lurus berubah permasalahan terkait gerak lurus berubah beraturan 15 menit
beraturan
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi hubungan kecepatan
kecepatan terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, dan jarak
dan jarak terhadap waktu pada saat dipercepat dan terhadap waktu pada saat dipercepat dan diperlambat dalam
10 menit
diperlambat dalam permasalahan yang telah disajikan permasalahan yang telah disajikan pada Alat Peraga
pada Alat Peraga GELUTIN GELUTIN
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi
10 menit
diskusi
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup

Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
gerak lurus beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit

X. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
144

XI. Pedoman Penilaian


1. Penilaian Sikap (terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)
3. Penilaian Kognitif (terlampir)
145

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Skor
Ingin Tahu Jujur Tanggung Jawab
1 Tri Wahyu Gumilar
2 Abdurrosid
3 Adam Nazwa Wijaya
4 Agung Aditya Utama
5 Alima Maulida
6 Ami Hamiyati
7 Azhar Nurdiansyah
8 Cici Asyiva Sri Lendra
9 Dani Alwasilah
10 Dikri Ahmad
11 Fahri Irpansyah
12 Fajar Ramadhan
13 Galuh Ramadhan
14 Indra Gunawan
15 Ine Siti Marhamah
16 Mefry Daynoera
17 M Iqbal Al Asyari
18 Muhammad Wahyudin
19 Muhammad Fajril Aulia
20 Muhammad Salman Alfaritsi
21 Novi Nurdinilah
22 Oban Sabani
23 Peri Nurcahya
24 Rega Muhammad Nur
25 Rifki Syaripatulloh
26 Rizky Anugrah
27 Sany Ramadhan
28 Sepgian Dwi Mulya
29 Siti Hertini
30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti
146

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1. 1. Tidak menunjukkan antusias atau rasa ingin tahu dalam pembelajaran
Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias
dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar
2. Menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan LKS 1. Tidak menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan,
(Lembar Kerja Siswa) dengan menggunakan Alat Peraga masih mengandalkan jawaban temannya
GELUTIN 2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada temannya
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap setiap tugas 1. Tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru, seringkali tugas
yang diberikan yang diberikan terbengkalai dan tidak dikumpulkan
2. Sudah menunjukkan sikap tanggung jawab, namun tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan, dan selalu
tepat waktu dalam mengumpulkan tugas

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
147

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK


Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Skor
Keterampilan menyimpulkan Keterampilan bertanya
1 Tri Wahyu Gumilar
2 Abdurrosid
3 Adam Nazwa Wijaya
4 Agung Aditya Utama
5 Alima Maulida
6 Ami Hamiyati
7 Azhar Nurdiansyah
8 Cici Asyiva Sri Lendra
9 Dani Alwasilah
10 Dikri Ahmad
11 Fahri Irpansyah
12 Fajar Ramadhan
13 Galuh Ramadhan
14 Indra Gunawan
15 Ine Siti Marhamah
16 Mefry Daynoera
17 M Iqbal Al Asyari
18 Muhammad Wahyudin
19 Muhammad Fajril Aulia
20 Muhammad Salman Alfaritsi
21 Novi Nurdinilah
22 Oban Sabani
23 Peri Nurcahya
24 Rega Muhammad Nur
25 Rifki Syaripatulloh
26 Rizky Anugrah
27 Sany Ramadhan
28 Sepgian Dwi Mulya
29 Siti Hertini
30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti
148

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1 Keterampilan menyimpulkan 1. Menyimpulkan tidak sesuai dengan isi materi pembelajaran
2. Menyimpulkan kurang sesuai dengan isi materi pembelajaran
3. Menyimpulkan sesuai dengan isi materi pembelajaran
2 Keterampilan bertanya 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan masalah
2. Menyampaikan pertanyaan kurang sesuai dengan masalah
3. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan masalah

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
149

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


Aspek
No Soal Kunci Jawaban Skor Pedoman Skor
Kognitif
1 Apa yang dimaksud dengan gerak Gerak lurus berubah beraturan adalah Gerak suatu benda 10 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
lurus berubah beraturan? pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap dan 6 = menjawab kurang tepat.
C1 10
kecepatan yang berubah. 2 = menjawab salah.
0 = tidak menjawab sama sekali.
2 Tentukanlah mana yang termasuk Gerak Lurus Beraturan memiliki karakteristik : 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
karakteristik dari GLB dan c. Kecepatan tetap 10 = menjawab kurang tepat.
GLBB: d. Percepatan nol 5 = menjawab salah.
e. kecepatan konstan Gerak Lurus Berubah Beraturan memiliki karakteristik : 0 = tidak menjawab sama sekali
f. kecepatan berubah c. Kecepatan berubah C2 15
g. percepatan konstan d. Percepatan konstan.
h.
i. percepatan nol

3 Perhatikan grafik kecepatan Benda berada pada keadaan diam yaitu apabila 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
terhadap waktu di bawah ini. kecepatannya nol. Ditunjukkan oleh grafik pada interval C3 15 10 = menjawab hanya sebagian kata kunci
A ke B menunjukkan bahwa kecepatannya sebesar 5 m/s, 5 = menjawab salah.
sedangkan dari B ke C menunjukkan kecepatan yang 0 = tidak menjawab sama sekali.
menurun. Untuk C ke D benda berada pada keadaan diam
atau kecepatan nol. Maka Jawabannya pada interval C ke
D.

Interval manakah yang


menunjukkan benda berada pada
kondisi diam ?
4 Sebuah sepeda motor dari keadaan Diketahui: 𝑉0 = 0 20 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
𝑚
diam bergerak bertambah cepat 𝑉𝑡 = 20 15 = menjabarkan diketahui, ditanyakan, dan
𝑠
sehingga mencapai kelajuan 20 memasukkan konsep dengan benar namun
𝑡 = 5𝑠
m/s dalam waktu 5 s. Berapakah C4 20 proses perhitungan salah.
Ditanyakan : 𝛼𝑟 ?
percepatan rata-rata dari motor ∆𝑉 10 = menjabarkan diketahui, ditanyakan, dan
tersebut ? Jawab : 𝛼𝑟 = (∆𝑉 = 𝑉𝑡 − 𝑉0 ) memasukkan konsep dengan salah dan
∆𝑡
20 𝑚/𝑠
= = 20 – 0 perhitungan salah.
5𝑠
150

= 4 𝑚/𝑠 2 = 20 m/s 5 = hanya memasukkan diketahui dan


ditanyakan tanpa mengerjakan proses
perhitungan.
0 = tidak mengerjakan sama sekali.
5 Benarkah pernyataan dibawah ini Diketahui : 𝑉0 = 14 𝑚/𝑠 20 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
ketika sebuah bis dengan 𝑉𝑡 = 6 𝑚/𝑠 15 = menentukan krakteristik apa saja yang
kecepatan awal 14 m/s bergerak t=2s diketahui, mengingat dan menjabarkan
melambat menjadi 6 m/s dalam Ingat, Konsep percepatan rata-rata : konsep rumus dengan baik namun tidak bisa
waktu 2s. Dengan percepatan rata- ∆𝑉 membuktikan jawaban benar.
rata dari bis tersebut adalah -4 𝛼𝑟 = 10 = menentukan karakteristik apa saja yang
∆𝑡
m/𝑠 2 . Buktikan dengan Dimana ∶ ∆𝑉 = 𝑉 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑉 𝑎𝑤𝑎𝑙 C5 20 diketahui, mengingat dan menjabarkan
persamaan! ∆𝑉 = 6 𝑚/𝑠 − 14 𝑚/𝑠 konsep rumus kurang tepat.
𝑚
= −8 5= hanya menentukan karakteristik yang
𝑠
∆𝑉 diketahui saja.
𝛼𝑟 = 0 = tidak menjawab sama sekali.
∆𝑡
− 8 𝑚⁄𝑠 2
= = −4 𝑚/𝑠
2𝑠
6 Dari ketiga pasang grafik di bawah Jawaban yang benar adalah B. 20 = pilihan jawaban benar dan penjelasan
ini, manakah yang menujukkan Dimana grafik A menunjukkan kecepatan konstan alasan sesuai.
pasangan grafik yang sesuai satu (V=Konstan) seharusnya grafik yang dihasilkan 15 = pilihan jawaban benar namun penjelasan
sama lain? s C6 20 alasan kurang tepat.
Berikan penjelasannya!. 10 = pilihan jawaban benar tidak dilengkapi
alasan.
5 = jawaban salah
0 = tidak menjawab sama sekali.

Untuk grafik B menunjukkan bahwa semakin cepat maka


bentuk grafik yang dihasilkan akan parabolik dikarenakan
kecepatannya bertambah.
Untuk grafik C salah, karena apabila kecepatan
bertambah seharusnya grafik s terhadap t berbentuk
linear.

Jumlah Skor 100


Format penilaian :
151

Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :


Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang =>6
152

Lampiran A.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kelas Eksperimen

Sekolah : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / I
Materi Pokok : Gerak Vertikal
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 3 (tiga)

I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar


3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak
lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak vertikal
2. Mengklasifikasikan karakteristik gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.
3. Menerapkan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan dalam bentuk persamaan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
153

4. Menganalisis grafik waktu tempuh (t) terhadap jarak (h) dan grafik massa terhadap waktu
benda.
5. Mengevaluasi persamaan gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
6. Merumuskan masalah dalam penerapan konsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian gerak vertikal
2. Menyelidiki karakteristik gerak jatuh bebas dan gerak vertikal melalui demonstrasi.
3. Menganalisis grafik waktu tempuh (t) terhadap jarak (h) dan grafik massa terhadap waktu
benda melalui kegiatan eksperimen.
4. Menerapkan besaran-besaran fisika dalam GLB dan GLBB dalam bentuk persamaan dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah melalui kegiatan diskusi.
5. Memformulasikan persamaan Gerak Jatuh Bebas dan Gerak Vertikal melalui kegiatan diskusi
6. Merumuskan masalah dalam penerapan konsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal melalui
kegiatan tanya jawab

V. Materi Ajar
1. Materi Fakta

Pernahkan Anda melihat buah kelapa dan


daunnya jatuh secara bersamaan?
Manakah yang akan jatuh terlebih dahulu?
Mengapa demikian? Berikan alasannya !

2. Materi Konsep
154

Posisi

Perubahan Posisi

menghasilkan

Jarak Perpindahan

dalam selang waktu menyebabkan


tertentu menghasilkan

Kelajuan Kecepatan
Gerak
 Kelajuan sesaat  Kecepatan sesaat
 Kelajuan rata-rata  Kecepatan rata-rata

Berubah-ubah dalam waktu


tertentu menghasilkan

Perlajuan Percepatan salah satu


jenisnya

Gerak Lurus

dibedakan menjadi

Gerak Horizontal Gerak Vertikal

terbagi menjadi terbagi menjadi

Gerak Gerak Lurus Gerak Jatuh Gerak Vertikal Gerak Vertikal


Lurus Berubah Bebas ke Bawah ke Atas
Beraturan Beraturan

VI. Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Eksperimen, Diskusi Kelompok, dan Tanya Jawab

VII. Media Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : Alat Peraga GELUTIN
2. Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa (LKS)
155

VIII. Sumber Pembelajaran


1. Marthen Kanginan, 2013, Fisika: untuk SMA/MA kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013,
Jakarta: Erlangga.
2. Sudirman, 2013, Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK Kelas X
Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga
156

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAPAN
GURU SISWA WAKTU
Orientasi 1. Mengucapkan salam dan meminta satu diantara siswa 1. Menjawab salam dan satu diantara siswa
untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran memimpin doa
2. Mengecek kehadiran siswa 2. Memperhatikan guru 3 menit

Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan
sebagai berikut: yang diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan

Terdapat satu lembar kertas dengan satu buah


pulpen, ketika kedua benda tersebut dilemparkan
ke bawah dari ketinggian yang sama, benda
manakah yang akan jatuh lebih cepat? Apakah
pulpen? 2 menit

Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota Membentuk kelompok
5-6 orang per kelompok 5 menit

Mengamati 1. Membagikan LKS kepada siswa 1. Menerima LKS dari guru


Kegiatan Inti

2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada Alat Peraga vertikal dan gerak jatuh bebas pada Alat
GELUTIN Peraga GELUTIN
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengeni
20 menit
mengenai gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada Alat gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada
Peraga GELUTIN Alat Peraga GELUTIN
157

Menanya 1. Mempersilahkan siswa mengajukan pertanyaan terkait 1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan


5 menit
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk melakukan percobaan Alat Peraga 1. Melakukan percobaan Alat Peraga
GELUTIN dengan teman kelompoknya dalam GELUTIN dengan teman kelompoknya dan
menyelesaikan permasalahan terkait gerak dengan teman berdiskusi dalam menyelesaikan
15 menit
kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan terkait permasalahan terkait gerak vertikal dan
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas gerak jatuh bebas
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi
ketinggian dengan waktu, massa tidak berpengaruh hubungan ketinggian dengan waktu, massa
terhadap jatuhnya benda, dan gerak vertikal dalam tidak berpengaruh terhadap jatuhnya benda,
10 menit
permasalahan yang telah disajikan pada Alat Peraga dan gerak vertikal dalam permasalahan yang
GELUTIN telah disajikan pada Alat Peraga GELUTIN
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil
10 menit
diskusi diskusi
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup

Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus
3 menit
gerak lurus beraturan beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit

X. Penilaian Kognitif
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian

XI. Pedoman Penilaian


1. Penilaian Sikap (terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)
3. Penilaian Kognitif (terlampir)
158
159

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Skor
Ingin Tahu Jujur Tanggung Jawab
1 Tri Wahyu Gumilar
2 Abdurrosid
3 Adam Nazwa Wijaya
4 Agung Aditya Utama
5 Alima Maulida
6 Ami Hamiyati
7 Azhar Nurdiansyah
8 Cici Asyiva Sri Lendra
9 Dani Alwasilah
10 Dikri Ahmad
11 Fahri Irpansyah
12 Fajar Ramadhan
13 Galuh Ramadhan
14 Indra Gunawan
15 Ine Siti Marhamah
16 Mefry Daynoera
17 M Iqbal Al Asyari
18 Muhammad Wahyudin
19 Muhammad Fajril Aulia
20 Muhammad Salman Alfaritsi
21 Novi Nurdinilah
22 Oban Sabani
23 Peri Nurcahya
24 Rega Muhammad Nur
25 Rifki Syaripatulloh
26 Rizky Anugrah
27 Sany Ramadhan
28 Sepgian Dwi Mulya
160

29 Siti Hertini
30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1. 1. Tidak menunjukkan antusias atau rasa ingin tahu dalam pembelajaran
Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias
dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar
2. Menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan LKS 1. Tidak menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan, masih
(Lembar Kerja Siswa) dengan menggunakan Alat Peraga mengandalkan jawaban temannya
GELUTIN 2. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu, namun memberikan
jawaban kepada temannya
3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap setiap tugas 1. Tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru, seringkali tugas yang
yang diberikan diberikan terbengkalai dan tidak dikumpulkan
2. Sudah menunjukkan sikap tanggung jawab, namun tidak tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan, dan selalu tepat
waktu dalam mengumpulkan tugas

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
161

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK


Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Skor
Keterampilan menyimpulkan Keterampilan bertanya
1 Tri Wahyu Gumilar
2 Abdurrosid
3 Adam Nazwa Wijaya
4 Agung Aditya Utama
5 Alima Maulida
6 Ami Hamiyati
7 Azhar Nurdiansyah
8 Cici Asyiva Sri Lendra
9 Dani Alwasilah
10 Dikri Ahmad
11 Fahri Irpansyah
12 Fajar Ramadhan
13 Galuh Ramadhan
14 Indra Gunawan
15 Ine Siti Marhamah
16 Mefry Daynoera
17 M Iqbal Al Asyari
18 Muhammad Wahyudin
19 Muhammad Fajril Aulia
20 Muhammad Salman Alfaritsi
21 Novi Nurdinilah
22 Oban Sabani
23 Peri Nurcahya
24 Rega Muhammad Nur
25 Rifki Syaripatulloh
26 Rizky Anugrah
27 Sany Ramadhan
28 Sepgian Dwi Mulya
29 Siti Hertini
162

30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti

Rubrik :

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian


1 Keterampilan menyimpulkan 1. Menyimpulkan tidak sesuai dengan isi materi pembelajaran
2. Menyimpulkan kurang sesuai dengan isi materi pembelajaran
3. Menyimpulkan sesuai dengan isi materi pembelajaran
2 Keterampilan bertanya 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan masalah
2. Menyampaikan pertanyaan kurang sesuai dengan masalah
3. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan masalah

Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
163

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


Aspek
Soal Kunci Jawaban Skor Pedoman skor
Kognitif
1. Gerak jatuh bebas termasuk kedalam Gerak jatuh bebas adalah Gerak sendirinya benda 10=jika semua jawaban benar dan
GLBB, Apa itu gerak jatuh bebas? mulai dari keadaan diam (kecepatan awal nol) selama sesuai
gerak jatuhnya hambatan udara diabaikan, sehingga 6= menjawab kurang tepat
benda hanya mengalami percepatan ke bawah yang C1 10 2= menjawab salah
tetap yaitu percepatan gravitasi. 0= tidak menjawab sama sekali
2. Gambarkan dan jelaskan perbedaan 15=jika semua jawaban benar dan
karakteristik dari gerak vertikal ke atas sesuai
v
dan ke bawah! 10=menjawab kurang tepat
5= menjawab salah
0= tidak menjawab sama sekali
h

v0
v’ C2 15
Gerak vertikal ke atas, selama benda bergerak ke
atas gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi sehingga setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut ketinggian
maksimum.
Gerak vertikal ke bawah, gerak benda-benda yang
dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan
awal tertentu.
3. Sebuah balok jatuh dari ketinggian 120m, Diketahui: Vo = 10 m/s 15=jika semua jawaban benar dan
berapakah waktu saat benda berada 40m t = 2s sesuai
dai bawah! Ditanyakan : h ? 10 = menjawab kurang tepat
Jawab : C3 15 5 = menjawab salah
1 0= tidak menjawab sama sekali
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 + 𝑔. 𝑡 2
2
164

1
ℎ = 10 (2) + . 10 22
2
ℎ = 20 + 20
ℎ = 40𝑚
4. Benda jatuh bebas dari ketinggian 5m di Diketahui : h = 5m 20 = jika semua jawaban benar dan
atas permukaan tanah. Tentukan : g = 10 m/s2 C4 20 sesuai
a. Kelajuan buah kelapa ketika Ditanyakan : a. Kelajuan akhir (Vt) 15 = menjabarkan diketahui, ditanya-
menyentuh tanah b.Selang waktu (t) kan, dan memasukkan konsep dengan
b. Selang waktu buah jatuh hingga tiba Jawab : benar namun proses perhitungan salah.
di tanah 4.3.2 Vt = g . t 10 = menjabarkan diketahui, ditanya-
1 kan, dan memasukkan konsep dengan
h = 𝑔. 𝑡 2
2
salah dan perhitungan salah.
𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
5 = hanya memasukkan diketahui dan
Maka : 𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
ditanyakan tanpa mengerjakan proses
𝑉𝑡 2 = 2. 10. 5
perhitungan
𝑉𝑡 2 = 100 0= tidak mengerjakan sama sekali
𝑉𝑡 2 = √100 𝑚⁄𝑠
Vt = 10 𝑚⁄𝑠
Selang waktu
1
ℎ = . 𝑔. 𝑡 2
2
1
5 = 10. 𝑡 2
2
2
5
𝑡 =
5
𝑡=1
5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pernyataan yang benar adalah B. Dimana untuk 20 = memilih jawaban B dengan benar
manakah pernyataan yang benar? mencari nilai h maksimum adalah dan memberikan alasan yang benar dan
Berikan penjelasannya! 1 jelas
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 − . 𝑔. 𝑡
2
a. Sebuah bola dilemparkan lurus ke 1 15 = memilih jawaban B namun
ℎ = 15 . 1,5 − . 10𝑠. 1,5 C5 20
atas dengan kecepatan awal 15 m/s 2 memberikan alasan
dengan waktu yang diperlukan untuk ℎ = 22,5 − 7,5 yang salah
mencapai ketinggian maksimum ℎ = 15 𝑚 10 = memilih jawaban B namun tidak
adalah 1,5s. memberikan alasan
165

b. Sebuah bola dilemparkan lurus Sedangkan, Bola mencapai titik tertinggi pada saat Vt 5= memilih jawaban yang salah dan
keatas dengan kecepatan awal 15 m/s = 0 menggunakan persamaan pertama gerak vertikal tidak memberikan alasan
dengan waktu yang diperlukan untuk ke atas 0= tidak menjawab sama sekali
mencapai ketinggian maksimum Vt = Vo- g. t
adalah 7,5s. 0 = 15 – 10. t
10t = 15
15
t=
10
t = 1,5m

6. Ketika dua buah paku ditancapkan di atas Paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi 20 = menjawab dengan benar, jelas,
permukaan tanah yang lembut, dimana tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. detail dan memberikan penjelasan
ketinggian kedua paku tersebut sama hal ini menunjukkan bahwa adanya pertambahan laju dengan aplikasi pada fenomena
terhadap permukaan tanah. Kemudian atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke kehidupan sehari-hari
dijatuhkanlah sebuah batu (batu yang tanah. Semakin tinggi kedudukan batu terhadap 15 = menjawab dengan benar, jelas
permukaannya datar) dengan ketinggian permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat dan menjelaskannya dengan
yang berbeda pada masing-masing paku. hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan C6 20 memberikan penjelasan pada fenomena
Paku manakah yang akan tertancap lebih demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung sehari-hari namun tidak terlalu detail
dalam? Berikan penjelasannya! pada ketinggian alias kedudukan benda terhadap 10 = memberikan jawaban namun tidak
permukaan tanah. terlalu kumplit dan jelas
5 = memberikan jawaban yang salah
0 = tidak menjawab sama sekali

Jumlah Skor 100

Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
166

Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Gerak Lurus Beraturan
(Kelas Kontrol)

Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................

Diskusikan dengan teman kelompokmu pertanyaan berikut:

Pernahkan kalian melihat kereta api


yang sedang berjalan pada relnya?
Bagaimana jalannya kereta api tersebut?

.......................................................................................................
.......................................................................................................

Apakah temanmu yang berada di depan


kelas dikatakan mengalami gerak

...................................................................................................
...................................................................................................
167

Peta Konsep

mempunyai
Besaran Gerak

berupa
Gerak Lurus
a. .........................
b. ......................... dibedakan menjadi
c. .........................
d. ..........................
e. ..........................
f. .......................... Gerak ................ Gerak ................

terbagi menjadi terbagi menjadi

Gerak Gerak Gerak Gerak Gerak


.......... ........... ........... ........... ...........
.......... ........... ........... ........... ...........

PERTANYAAN DISKUSI
Setelah membaca materi subkonsep Gerak Lurus Beraturan (GLB), jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut dengan cara diskusi bersama anggota kelompokmu!

1. Suatu benda dikatakan bergerak apabila ......

2. Istilah kelajuan atau kecepatan muncul ketika suatu benda bergerak. Menurut kalian, apakah
kelajuan dan kecepatan adalah istilah yang sama?
168

3. Roni mengendarai mobil di kompleks rumahnya dari blok A ke blok B (lintasan AB).
Kemudian dari blok B Roni berbalik arah dan berhenti di blok C (lintasan BC) seperti gambar
di bawah ini. Perpindahan yang di lakukan Roni adalah

4. Sebuah bus melaju di jalan raya. Selama 30 menit pertama, bus itu menempuh jarak 20km, 30
menit berikutnya 40 km dan 40 menit berikutnya 50 km. Kelajuan rata-rata bus adalah ......

5. Suatu benda yang bergerak lurus beraturan memiliki .......

6. Buatlah grafik:
a. Kecepatan terhadap waktu untuk gerak lurus beraturan
b. Jarak terhadap waktu

7. Benda bergerak dengan kecepatan tetap pada lintasan lurus, maka percepatannya adalah .......
169

8. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh jarak 80 meter,
kecepatan benda tersebut adalah ....

9. Perhatikan gambar berikut ini

Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s


adalah ....

10. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah. Kecepatan setiap
kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40 km/jam untuk kereta api B. Kapan dan
di manakah kedua kereta api tersebut berpapasan?
170

Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(Kelas Kontrol)

Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................

PERTANYAAN DISKUSI
Setelah membaca materi subkonsep gerak lurus berubah beraturan, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut dengan cara diskusi bersama anggota kelompokmu!

Pernahkan kalian mengendarai sepeda


motoratau mobil kemudian tiba-tiba berhenti
saat melihat ada lampu merah? Apa yang kalian
lakukan dengan
kendaraan kalian?

.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
1. Sebutkan ciri-ciri dari gerak lurus berubah beraturan!
.......................................................................
............................
171

2. Sebuah mobil yang bergerak dipercepat kemudian menekan pedal gas atau mobil yang
bergerak diperlambat dengan menekan rem. Hal tersebut termasuk kedalam karakteristik
konsep ......

3. Sebuah mobil mengalami perlambatan secara teratur dari 10 m/s menjadi 5 m/s. Jika mobil
tersebut menempuh jarak 250 m, maka tentukanlah percepatannya.

4. Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak dua buah mobil, A dan B.

Tentukanlah pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya
berangkat dari tempat yang sama…...m

5. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/s2. Jika v kecepatan
sesaat setelah 5 detik dari bergerak dan s jarak yang ditempuh setelah 5 detik, maka
tentukanlah besar v dan s tersebut....
172

6. Konsep yang digunakan untuk gerak lurus diperlambat adalah


𝑉 2 = 𝑉02 − 2. 𝑎. 𝑠
Alasan yang sesuai untuk pertanyaan diatas adalah .......

7. Gambar berikut melukiskan hubungan antara kecepatan dan waktu dari sebuah benda yang
bergerak lurus

Kecepatan benda setelah 5 detik adalah...

8. Buatlah grafik hubungan:


a. Kecepatan terhadap waktu diperlambat
b. Kecepatan terhadap waktu dipercepat
c. Jarak terhadap waktu diperlambat
d. Jarak terhadap waktu dipercepat
173

Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Gerak Vertikal
(Kelas Kontrol)

Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. .........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................

PERTANYAAN DISKUSI
Setelah membaca materi subkonsep Gerak Vertikal, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
cara diskusi bersama anggota kelompokmu!

Pernahkan kalian melihat buah jatuh dari


pohon? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

............................................................................................................
..................................................................................................

Ketika terdapat dua buah benda yang memiliki massa yang berbeda
dijatuhkan dari ketinggian yang sama (misalkan sebuah
buku dan sebuah spidol) Manakah yang akan
terlebih dahulu menyentuh tanah?

...................................................................................................
...................................................................................................
174

Pernahkan kalian melemparkan bola ke atas, apa


yang akan terjadi pada bola tersebut?

....................................................................................................
..................................................................................................

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerak jatuh bebas dan gerak vertikal!

2. Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari sebuah gedung dengan kecepatan awal 10 m/s
dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik. Tinggi bangunan tersebut adalah ......

3. Tentukan ketinggian maksimum ketika sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan 6 m/s.

4. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian Mobil B mulai
berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil A. Selang berapa lama mobil B
akan mendahului mobil A …........
175

5. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat menyentuh tanah adalah
... (g = 10 m/s2)

6. Dua buah benda masing-masing massanya 𝑚1 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 , jatuh dari ketinggian yang sama
pada tempat yang sama. Jika 𝑚1 = 2 𝑚2 , maka percepatan benda pertama adalah ....

7. Buatlah grafik hubungan kecepatan terhadap waktu untuk suatu bola yang dilemparkan
vertikal ke atas dan kembali pada pelempar setelah mencapai ketinggian maksimal!
176

Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA
GERAK LURUS BERATURAN
(Kelas Eksperimen)

Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................

A. Tujuan
1. Mengamati karakteristik gerak lurus beraturan.
2. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan.

B. Teori
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus yang
dalam waktu sama benda menempuh jarak yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) juga dapat
didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus dengan kelajuan tetap. Pada
gerak lurus beraturan, berlaku persamaan:

Keterangan:
v : Kecepatan (m/s)
s : perpindahan (m)
t : waktu yang diperlukan (s)

C. HIPOTESIS

Besaran- besaran fisika apa


sajakah yang terdapat dalam
hasil pengamatan demonstrasi
yang kalian amati ? Jelaskan
masing-masing!.
177

Bagaimana bentuk lintasan gerak lurus


beraturan? Mengapa bisa demikian? berikan
penjelasannya!

...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................

..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
...............................................................

D. PERTANYAAN

Berdasarkan hasil demonstrasi, di dapatkan frekuensi daya listrik


AC adalah 50 Hz, sehingga :
1
1 ketikan = 50 𝑠 atau 0,02 s
5 ketikan = 5 x 0,02 s = 0,10 s

Menghitung panjang s dari tiap 5 ketikan, yang berati selang waktu


t = 0,10 s.

Berdasarkan hasil analisis demontrasi yang telah kalian amati. Jawablah pertanyaan dibawah ini !
178

1. Buatlah data tabel hasil dari demonstrasi.


No Panjang Bagian Kertas (cm) Jumlah titik Waktu (s)
potongan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2. Buatlah grafik jarak terhadap waktu (grafik s-t)

3. Berdasarkan grafik yang telah dibuat, bagaimanakah hubungan antara perpidahan dengan
waktu ?

..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
......................................................................
179

4. Buatlah persamaan dari grafik tersebut!

....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
..............................................................................................

5. Buatlah grafik kecepatan terhadap waktu (grafik v-t) dari gerak mobil.

6. Dari hasil grafik v-t, bagaimanakah gerak dari mobil ?

.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
...................
180

7. Berapa kecepatan rata-rata gerak mobil dari grafik tersebut ?

8. Dari hasil pengamatan demonstrasi, berikan contoh kasus gerak lurus beraturan pada
kehidupan sehari-sehari. (minimal 2).

............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
..................................................................................
9. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi!

.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................
181

Lampiran A.4

LEMBAR KEGIATAN SISWA


GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
(Kelas Eksperimen)

Nama :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................

A. TUJUAN
1. Mengamati karakteristik gerak lurus berubah beraturan
2. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan

B. DASAR TEORI
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap. Percepatan ini dapat berupa perubahan kecepatan yang semakin cepat atau
semakin berkurang (perlambatan). GLBB memiliki percepatan tetap karena pertambahan kecepatan
rata-ratanya sama besar dalam selang waktu yang sama besar.

a = konstan

C. HIPOTESIS

Pernahkan kalian mengendarai sepeda motor


atau mobil kemudian tiba-tiba berhenti saat
melihat ada lampu merah?
Apa yang kalian lakukan dengan
kendaraan kalian?
182

...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
.......................................

D. MASALAH

Berdasarkan hasil demonstrasi, di dapatkan frekuensi daya listrik AC


50 Hz, sehingga :
1
1 ketikan = 𝑠 atau 0,02 s
50
5 ketikan = 5 x 0,02 s = 0,10 s
Menghitung panjang s dari tiap 5 ketikan, yang berati selang waktu t = 0,10 s

Berdasarkan hasil analisis demontrasi yang telah kalian amati.Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Buatlah data tabel hasil dari demonstrasi untuk gerak lurus berubah beraturan yang dipercepat!
Panjang Bagian Jumlah titik Waktu (detik) Kecepatan (v)
Kertas (cm) potongan
2
4
6
8
10
12
14
16

2. Buatlah data tabel hasil demonstrasi untuk gerak lurus berubah beraturan yang diperlambat!
Panjang Bagian Jumlah titik Waktu (detik) Kecepatan
Kertas (cm) potongan (v)
2
4
6
8
10
12
14
16
183

3. Dari hasil pengamatan demonstrasi, Ketika gerak laju mobil dipercepat dan diperlambat,
apakah terdapat perbedaan dari pita ketik yang dihasilkan?Jelaskan!

..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.........................................................................................

4. Buatlah grafik hubungan kecepatan dengan waktu (grafik v-t) dari gerak mobil di percepat dan
diperlambat!

5. Hitunglah nilai percepatan rata-rata dari gerak lurus berubah beraturan!


184

6. Buatlah grafik hubungan antara percepatan terhadap waktu (grafik a-t).

7. Bandingkan dan jelaskan grafik hubungan kecepatan terhadap waktu (v-t) pada glbb dengan
grafik v-t pada glb.

8. Dari hasil pengamatan demonstrasi, berikan contoh kasus gerak lurus beraturan pada
kehidupan sehari-sehari.(minimal 2)

...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................
185

9. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi!

..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.........................................................................................
186

Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA
GERAK VERTIKAL
(Kelas Eksperimen)

Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................

A. TUJUAN
1. Memahami konsep dari gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
2. Mengukur waktu benda yang jatuh bebas sebagai fungsi dari jarak

B. DASAR TEORI
Ketika buah kelapa jatuh sendiri dari
tangkainya, dapat kita anggap kelapa mengalami
gerak jatuh bebas. Kelapa jatuh bebas karena kelapa
lepas dari tangkainya dari keadaan ((𝑉0 = 0) dan
ditarik kebawah oleh gaya gravitasi bumi yang
bekerja pada kelapa. Jika hambatan udara diabaikan,
selama jatuhnya dari keadaan diam, kelapa
mengalami percepatan tetap, disebut dengan
percepatan gravitasi (g).

C. HIPOTESIS

Ketika sebuah pulpen dengan selembar kertas di jatuhkan


dari ketinggian yang sama, kira-kira benda manakah yang
akan jatuh terlebih dahulu? Mengapa demikian? Berikan
penjelasannya!
187

...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
.................................................
D. PERTANYAAN
Berdasarkan hasil analisis demontrasi yang telah kalian amati. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Isilah data tabel hasil demonstrasi untuk gerak jatuh bebas dibawah ini dengan benar dan
teliti!
Massa = ......... gram

Ketinggian Waktu Tempuh (sekon) 𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎


No
(cm) 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡5 𝑡6 𝑡7 𝑡8 𝑡9 𝑡10
1 10
2 20
3 30
4 40
5 50
6 60
7 70
8 80

Massa = .......... gram


Ketinggian Waktu Tempuh (sekon) 𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
No
(cm) 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡5 𝑡6 𝑡7 𝑡8 𝑡9 𝑡10
1 10
2 20
3 30
4 40
5 50
6 60
7 70
8 80

2. Buatlah grafik ketinggian terhadap waktu dari kedua hasil tabel!


188

3. Berdasarkan grafik yang telah dibuat, bagaimanakah hubungan antara ketinggian dengan
waktu?

...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
4. Apakah massa berpengaruh terhadap jatuhnya sebuah benda? Jelaskan!
...............................................................................................................
.......................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
5. Terdapat dua...............................................................................................................
buah bola yang memiliki massa yang berbeda kemudian dilemparkan ke atas
dengan ketinggian awal yang sama. Bola manakah .......................
yang akan lebih tinggi melompat? Mengapa
hal tersebut dapat terjadi?

................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
6. Berdasarkan ................................................................................................................
hasil analisis dari demonstrasi yang telah kalian amati, mengapa terdapat
................................................................................................................
perbedaan arah percepatan pada gerak vertikal kebawah dan ke atas?
................................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
7. Berikanlah kesimpulan dari hasil pengamatan demonstrasi yang telah kalian amati!
...............................................................................................................
.......................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
...............
189

Lampiran B
Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen Tes
b. Instrumen Tes
2. Analisis Hasil Uji Instrumen Tes
a. Uji Validitas Butir Soal
b. Uji Reliabilitas Instrumen
c. Uji Taraf Kesukaran
d. Uji Daya Pembeda
3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
4. Instrumen Tes Valid
5. Soal Instrumen Tes Penelitian
6. Lembar Jawaban
7. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
8. Instrumen Nontes
a. Kisi-kisi Instrumen Nontes
b. Angket
190

Lampiran B.1.a
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X AV (Audio Video) /
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jumlah Soal : 35 soal
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

Konsep/Sub Indikator Aspek Kognitif ∑ Soal


Konsep C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menyebutkan pengertian gerak 1* 1
Menjelaskan jarak, perpindahan, kecepatan rata-rata, 2* 6* 2
kecepatan sesaat, percepatan rata-rata dan percepatan
sesaat
Gerak Lurus
Mengklasifikasikan krakteristik benda yang bergerak 4, 9, 2
Beraturan
lurus
(GLB)
Menganalisis grafik gerak lurus beraturan 14*, 35* 2
Memformulasikan persamaan gerak lurus beraturan 16* 23, 3
25*
Merencanakan penyelesaian masalah gerak lurus 30, 32, 3
beraturan 33*
Gerak Lurus Menyebutkan pengertian gerak lurus berubah 8 1
Berubah beraturan
191

Beraturan Menjelaskan jarak, perpindahan, kecepatan rata-rata, 3*, 7* 2


(GLBB) kecepatan sesaat, percepatan rata-rata dan percepatan
sesaat
Menerapkan karakteristik benda yang bergerak 11*, 34* 2
diperlambat dan dipercepat melalui demonstrasi.
Menganalisis grafik gerak lurus berubah beraturan 17, 18 2
(GLBB).
Mengevaluasi persamaan gerak lurus berubah 29* 1
beraturan (GLBB) dalam pemecahan masalah.
Merumuskan karakteristik gerak lurus berubah 24, 27 31*, 3
beraturan (GLBB) dan besaran-besaran terkait.
Mengklasifikasikan karakteristik gerak jatuh bebas 5 1
dan gerak vertikal.
Menerapkan besaran-besaran fisika dalam gerak 10*, 3
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan 12*, 13*
dalam bentuk persamaan dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
Gerak Vertikal Menganalisis grafik waktu tempuh (t) terhadap jarak 15*, 19*, 5
(h) dan grafik massa terhadap waktu benda. 20*, 21,
22
Mengevaluasi persamaan gerak jatuh bebas dan gerak 26* 1
vertikal
Merumuskan masalah dalam penerapan konsep gerak 28 1
jatuh bebas dan gerak vertikal.
Jumlah Soal 3 5 6 10 7 4 35
Persentase 8,6% 14,3% 17,2% 28,6% 23% 11,4% 100%

Keterangan : *) Butir soal yang valid


192

Lampiran B.1.b
INSTRUMEN TES

Satuan Pendidikan : SMK/SMA


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X AV (Audio Video) / I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jumlah Soal : 35 soal
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

Konsep/
Jenjang
Sub Indikator Soal Instrumen/Soal Penyelesaian Jawaban
Kognitif
Konsep
Gerak Menyebutkan C1 1. Suatu benda dikatakan bergerak jika Pengertian Gerak adalah Suatu benda B
Lurus pengertian gerak posisinya senantiasa berubah terhadap dikatakan bergerak jika posisinya
Beraturan suatu acuan tertentu. Pernyataan di atas senantiasa berubah terhadap suatu
(GLB) menjelaskan pengertian dari ....... acuan tertentu
a. Posisi
b. Gerak
c. Perpindahan
d. Kecepatan
e. Percepatan

Menjelaskan jarak, C1 2. Berdasarkan pengertian di bawah ini, Jarak adalah Panjang lintasan yang
perpindahan dan yang termasuk perbedaan dari jarak dan ditempuh benda selama benda A
kecepatan rata-rata perpindahan ...... bergerak dalam selang waktu tertentu
193

dan kecepaan sesaat, a. Jarak adalah panjang lintasan yang sedangkan perpindahan perubahan
percepatan rata-rata ditempuh benda selama benda bergerak posisi suatu benda karena adanya
dan percepatan dalam selang waktu tertentu sedangkan perubahan waktu
sesaat. perpindahan perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu.
b. Jarak adalah letak suatu benda pada
suatu waktu tertentu terhadap acuan
tertentu sedangkan sedangkan
perpindahan perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu
c. Jarak adalah perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu
sedangkan perpindahan adalah
perpindahan perubahan posisi suatu
benda.
d. Jarak adalah panjang lintasan sebuah
benda yang ditempuh oleh benda
sedangkan perpindahan adalah
perubahan keadaan benda.
e. Jarak adalah titik acuan suatu benda
sedangkan perpindahan adalah posisi
titik-titik yang dilalui oleh benda.
𝑠 𝑚
Gerak Menjelaskan jarak, C1 3. Satuan yang benar untuk kecepatan dan Kecepatan : 𝑣 = = A
𝑡 𝑠
Lurus perpindahan dan percepatan adalah ..... 𝑣 𝑚
Berubah kecepatan rata-rata 𝑚 𝑚 Percepatan : 𝑎 = = 𝑠2
a. dan 2 𝑡
𝑠 𝑠
Beraturan dan kecepaan sesaat, 𝑚 𝑚
(GLBB) percepatan rata-rata b. 𝑠2
dan 𝑠
𝑚 𝑚
dan percepatan c. 𝑠
dan 𝑠
sesaat. 𝑚 𝑚
d. 𝑠2
dan 𝑠2
194

𝑚 𝑚
e. 𝑠
dan 𝑚

Gerak Menyimpulkan C2 4. Dari grafik berikut, yang menunjukkan Benda dalam kedaan diam berarti C
Lurus grafik jarak. benda dalam keadaan diam adalah ..... benda tidak mengalami perubahan
Beraturan jarak, yang ditunjukkan oleh garis
(GLB) nomor 3.

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Gerak Mengklasifikasikan C2 5. Pernyataan berikut yang membedakan Gerak jatuh bebas tidak memiliki A
Vertikal karakteristik gerak antara gerak jatuh bebas dengan gerak kecepatan awal sedangkan gerak
jatuh bebas dengan vertikal adalah .... vertikal memiliki kecepatan awal.
gerak vertikal. a. Gerak jatuh bebas tidak memiliki
kecepatan awal sedangkan gerak
vertikal memiliki kecepatan awal.
b. Gerak jatuh bebas memiliki kecepatan
awal sedangkan gerak vertikal tidak.
c. Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
sama-sama memiliki kecepatan awal
d. Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
tidak memiliki kecepatan awal.
195

e. Gerak jatuh bebas memiliki kecepatan


awal dan gerak vertikal tidak memiliki
kecepatan awal.

Gerak Membandingkan C2 6. Pernyataan dibawah ini yang Percepatan sesaat adalah perubahan A
Lurus percepatan rata-rata menjelaskan, ada percepatan sesaat dan kecepatan yang berlangsung dalam
Beraturan dan percepatan percepatan rata-rata adalah .......... waktu singkat, sedangkan percepatan
(GLB) sesaat. a. Percepatan sesaat adalah perubahan rata-rata adalah perubahan kecepatan
kecepatan yang berlangsung dalam yang dialami benda dibagi selang
waktu singkat, sedangkan percepatan waktunya
rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi selang
waktunya.
b. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang lama, sedangkan percepatan
rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi selang
waktunya.
c. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang lama, sedangkan percepatan
rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi kecepatan.
196

d. Percepatan sesaat adalah perubahan


kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang lama, sedangkan percepatan
rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi selang
waktunya.
e. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang singkat, sedangkan
percepatan rata-rata adalah perubahan
kecepatan yang dialami benda dibagi
kecepatan.
Gerak Membandingkan C2 7. Dari pernyataan dibawah ini, yang Kelajuan : Motor bergerak 70 km/jam. B
Lurus kecepatan dengan termasuk kelajuan dan kecepatan adalah Kelajuan adalah besaran yang tidak
Berubah kelajuan. ...... bergantung pada arah (besaran skalar).
Beraturan a. Mobil bergerak 80km/jam ke timur Kecepatan : Mobil bergerak 70 km/jam
(GLBB) sedangkan motor bergerak 80 km/jam. ke barat. Kecepatan adalah besaran
b. Motor bergerak 70 km/jam sedangkan yang bergantung pada arah (besaran
mobil bergerak 70 km/jam ke barat. vektor).
c. Mobil dan motor sama-sama bergerak
pada 60 km/jam.
d. Mobil bergerak 60 km/jam ke barat.
e. Motor bergerak 90 km/jam.

Mengklasifikasikan C2 8. Sebuah mobil yang bergerak dipercepat Pada materi Gerak Lurus Berubah C
karakteristik benda kemudian menekan pedal gas atau mobil Beraturan terdapat peristiwa gerak
yang bergerak yang bergerak diperlambat dengan yang diperlambat dan gerak yang
diperlambat dan menekan rem. Hal tersebut termasuk dipercepat.
dipercepat melalui kedalam karakteristik konsep ......
demonstrasi. a. Gerak Lurus
b. Gerak lurus beraturan
197

c. Gerak lurus berubah beraturan


d. Gerak jatuh bebas
e. Gerak vertikal

Gerak Menerapkan C3 9. Sebuah benda bergerak lurus beraturan Diketahui : t = 10 s dan S = 80 m C


Lurus besaran-besaran dalam waktu 10 sekon dan menempuh Ditanyakan : v ?
𝑠
Beraturan fisika dalam GLB jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut Jawab : 𝑉 = 𝑡
(GLB) dan GLBB dalam adalah .... 80 𝑚
bentuk persamaan a. 4 m/s =
10 𝑠
dan b. 6 m/s = 8 𝑚⁄𝑠
menggunakannya c. 8 m/s
dalam pemecahan d. 10 m/s
masalah. e. 12 m/s

Membuktikan C3 10. Buah kelapa jatuh bebas dari ketinggian Diketahui : h = 15 m B


karakteristik benda 10 m, jika g = 10 m/s2 waktu yang G = 10 m/𝑠 2
yang bergerak lurus dibutuhkan saat menyentuh tanah adalah Ditanyakan : t ?
beraturan dan .... Jawab :
bergerak lurus a. 1 sekon 1 2 2ℎ
berubah beraturan b. 3 sekon ℎ= 𝑔𝑡 → 𝑡 = √
2 𝑔
c. 5 sekon
d. 7 sekon 2 𝑥 15
e. 9 sekon 𝑡= √
10
𝑡 = √3 = 1𝑠
Gerak Menerapkan C3 Diketahui : vo = 10 m/s B
11. Sebuah mobil mengalami perlambatan
Lurus karakteristik benda vt = 5 m/s
secara teratur dari 10 m/s menjadi 5
Berubah yang bergerak s = 250 m.
m/s. Jika mobil tersebut menempuh
Beraturan diperlambat dan 𝑣𝑡 2 = 𝑉 2 + 2. 𝑎. 𝑠
jarak 250 m, maka tentukanlah
(GLBB) dipercepat melalui 0

demonstrasi.
percepatannya. 25 = 102 + 2.(a).(250)
198

a. 0,25 m/s 2 25 = 100 + 500 a


b. 0,15 m/s 2 500 a = - 75
75
c. 0,10 m/s 2 a = -500
d. 0,30 m/s 2 a = - 0,15m/s 2 .
e. 0,50 m/s 2 Jadi, mobil mengalami perlambatan
sebesar 0,15 m/s 2 .
Gerak Menerapkan C3 12. Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah Diketahui : vo = 10 m/s A
Vertikal karakteristik gerak dari sebuah gedung dengan kecepatan t = 2s.
jatuh bebas dan awal 10 m/s dan jatuh mengenai tanah Ditanyakan: h?
gerak vertikal dalam waktu 2 detik. Tinggi bangunan h = vo.t + ½ g.𝑡 2
tersebut adalah ...... h = 10 (2) + ½ (10).(22 )
a. 40 m h = 20 + 20
b. 20 m h = 40 m
c. 30 m Jadi, tinggi bangunan itu adalah 40
d. 10 m meter.
e. 35 m

Mengaplikasikan C3 13. Tentukan ketinggian maksimum ketika Dik : 𝑉0 = 6 m/s, D


karakteristik gerak sebuah batu dilempar ke atas dengan 𝑉𝑡 = 0 (karena pada ketinggian
jatuh bebas dan kecepatan 6 m/s. maksimum v = 0). 𝑉𝑡 2 = 𝑉0 2 - 2.g.h
gerak vertikal a. 2 m 𝑉02 – 2. g.h = 𝑉𝑡 2
b. 3 m 6– 2.(10). h = 0
c. 1,5 m 36 – 20 h = 0
d. 1,8 m 20 h = 36
e. 1,9 m h = 1,8 m
Jadi ketinggian maksimum yang
dicapai batu tersebut adalah 1,8 meter.
199

Gerak Menganalisis grafik C4 14. Perhatikan gambar berikut ini Diketahui : v = 25 m/s D
Lurus gerak lurus t = 10 s
Beraturan beraturan dan grafik Ditanyakan : s ?
(GLB) gerak lurus berubah Jawab : 𝑠 = 𝑣 𝑥 𝑡
beraturan. = 25 m/s x 10 s
= 250 m.

Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10


s adalah ....
a. 25 m
b. 50 m
c. 100 m
d. 250 m
e. 500 m

Gerak Menganalisis gerak C4 15. Perbedaan karakteristik dari gerak jatuh Gerak vertikal ke atas kecapatan saat A
Vertikal jatuh bebas dan bebas dan gerak vertikal ke atas terdapat di puncak = 0 dan percepatannya
gerak vertikal pada ...... 𝑎 = −𝑔. Sedangkan gerak jatuh
bebas tidak memiliki kecepatan awal
pada saat di titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 =
𝑔
200

a. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di


puncak = 0 dan percepatannya
𝑎 = −𝑔. Sedangkan gerak jatuh
bebas tidak memiliki kecepatan awal
pada saat di titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔
b. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di
puncak = dan percepatannya𝑎 = −𝑔.
Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di
titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔
c. Gerak vertikal ke bawah kecapatan saat
di puncak = 0 dan percepatannya𝑎 =
−𝑔. Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di
titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔
d. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di
puncak = 0 dan percepatannya 𝑎 = 𝑔.
Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di
titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔
e. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di
puncak = 0 dan percepatannya 𝑎 = 𝑔.
Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di
titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔
Gerak Menganalisis C4 16. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh Diketahui : ∆s = 6 km C
Lurus persamaan gerak 6 km, bergerak berlawanan arah. ∆v = 𝑣1 − 𝑣2
Beraturan lurus beraturan Kecepatan setiap kereta api adalah 60 Keduanya mempunyai waktu yang
(GLB) (GLB). km/jam untuk kereta api A dan 40 sama untuk saling bertemu dari titik
km/jam untuk kereta api B. Kapan dan di awal maisng-masing. 𝑉𝐴 kita anggap
201

manakah kedua kereta api tersebut positif maka 𝑉𝐵 bernilai negatif karena
berpapasan? berlawanan arah.
a. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A Ditanyakan : t?
b. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A ∆𝑠
Jawab : 𝑡 =
c. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta A ∆𝑣
6
d. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta B 𝑡=
e. 3,6 menit, 2,4 km dari kereta A (60 − (−40))
6
𝑡 = 100 𝑗𝑎𝑚
= 3,6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑆𝐴 = 𝑉𝐴 𝑥 𝑡
6
= 60 𝑥
100
= 3,6 𝑘𝑚
𝑆𝐵 = 𝑉𝐵 𝑥 𝑡
6
= 40 𝑥
100
= 2,4 𝑘𝑚

Gerak Menganalisis grafik C4 17. Perhatikan grafik kecepatan terhadap Diketahui : Analisa grafik: E
Lurus gerak lurus berubah waktu dari gerak dua buah mobil, A dan Jenis gerak A → GLB dengan
Berubah beraturan (GLBB). B. kecepatan konstan 80 m/s
Beraturan Jenis gerak B → GLBB dengan
(GLBB) percepatan a = tan α = 80 : 20 = 4m/s2
Ditanyakan: Kedua mobil bertemu
berarti jarak tempuh keduanya sama,
misal keduanya bertemu saat waktu t
Jawab :
SA = SB
VA t =VoB t + 1/2 at2
80t = (0)t + 1/2 (4)t2
202

2t2 − 80t = 0
t2 − 40t = 0
t(t − 40) = 0
t = 0 sekon atau t = 40 sekon
Kedua mobil bertemu lagi saat t = 40
sekon pada jarak :
SA = VA . t = (80)(40) = 3200 meter

Tentukanlah pada jarak berapakah mobil A


dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya
berangkat dari tempat yang sama…...m
a. 1500 m
b. 2000 m
c. 2500 m
d. 3000 m
e. 3200 m

Memformulasikan C4 18. Sebuah benda bergerak dari keadaan A


persamaan gerak diam dengan percepatan tetap 8 m/s2. Diketahui : vo = 0
lurus berubah Jika v kecepatan sesaat setelah 5 detik t=5s
beraturan (GLBB). dari bergerak dan s jarak yang ditempuh a = 8 m/𝑠 2
setelah 5 detik, maka tentukanlah besar Ditanyakan : v dan s ?
v dan s tersebut..... Jawab : v = vo + at
a. 40 m/s dan jarak 100 m v = 0 + 8 (5)
b. 40 m/s dan jarak 50 m v = 40 m/s
c. 30 m/s dan jarak 100 m s = vo.t + ½ a.𝑡 2
d. 30 m/s dan jarak 50 m s = 0 + ½ (8).(5)2
e. 35 m/s dan jarak 100 m s = 100 m
203

Jadi, kecepatan benda setelah 5 detik


adalah 40 m/s dan menempuh jarak
100 m.
Gerak Menganalisis C4 19. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 𝑘𝑚 E
Diketahui : 𝑉𝐴 = 60 𝑗𝑎𝑚
Vertikal persamaan gerak 60 km/jam. Satu jam kemudian Mobil B
𝑘𝑚
jatuh bebas dan mulai berangkat dengan kelajuan tetap 𝑉𝐵 = 90
gerak vertikal. 90 km/jam mengikuti mobil A. Selang 𝑗𝑎𝑚
berapa lama mobil B akan mendahului Jarak yang ditempuh kedua mobil
mobil A …........ adalah sama, namun mobil A sudah
a. 30 menit mendahului dan berjarak.
b. 45 menit Ditanyakan : t ?
c. 60 menit Jawab :𝑆 = 𝑉𝐴 𝑥 𝑡
d. 90 menit 𝑘𝑚
= 60 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚
e. 120 menit 𝑗𝑎𝑚
= 60 𝑘𝑚
ketika mobil B baru berangkat.
sehingga :
𝑆𝐴 = 𝑆𝐵
𝑆𝑜 + (𝑉𝐴 𝑥 𝑡) = 𝑉𝐵 𝑥 𝑡
60 + 60t = 90t
60 = 30t
T = 2 jam = 120 menit
Menganalisis C4 Diketahui: h = 20 m C
persamaan gerak 20. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. g = 10 m/𝑠 2
jatuh bebas. Kecepatan bola tersebut saat menyentuh Dit : V ?
tanah adalah ... (g = 10 m/s2) 𝑉𝑡 2 =2 𝑔ℎ → 𝑉 = √2𝑔ℎ
𝑡
a. 5 m/s
b. 10 m/s 𝑉𝑡 = √2 𝑥 10 𝑥 20
c. 20 m/s 𝑉𝑡 = √2 𝑥 10 𝑥 20
d. 50 m/s 𝑉𝑡 = √400
𝑉𝑡 = 20 𝑚/𝑠
204

e. 100 m/s

Menganalisis gerak C4 21. Sebuah benda jatuh dari ketinggian C


jatuh bebas tertentu. Apabila gesekan benda dengan
udara diabaikan, kecepatan benda pada
saat menyentuh tanah ditentukan oleh
.......
a. Massa benda dan ketinggiannya
b. Percepatan gravitasi bumi dan massa 𝑣 = √2. 𝑔. ℎ
benda Jadi, kecepatan benda ditentukan oleh
c. Ketinggian benda jatuh dan gravitasi ketinggian dan percepatan gravitasi.
bumi
d. Waktu jatuh yang diperlukan dan berat
benda
e. Kecepatan awal benda dan gravitasi
bumi.

Menganalisis gerak C4 22. Dua buah benda masing-masing Benda mengalami jatuh bebas memiliki C
jatuh bebas massanya 𝑚1 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 , jatuh dari percepatan sama dengan percepatan
ketinggian yang sama pada tempat yang gravitasi, tidak bergantung pada massa
sama. Jika 𝑚1 = 2 𝑚2 , maka benda yang jatuh.
percepatan benda pertama adalah ....
a. 2 x percepatan benda kedua.
1
b. 2 x percepatan benda kedua
c. Sama dengan percepatan benda kedua
1
d. 𝑥 percepatan benda kedua.
4
e. 4𝑥 percepatan benda kedua.
205

Gerak Mengevaluasi C5 23. Benda jatuh bebas adalah benda yang Salah, karena gerak jatuh bebas tidak
Lurus karakteristik gerak memiliki kecepatan awal. Pernyatan memiliki kecepatan awal, melainkan
Beraturan lurus beraturan tersebut ..... kecepatan awalnya adalah nol v = 0.
(GLB) (GLB) dan besaran- a. Salah, karena gerak jatuh bebas tidak
besaran terkait memiliki kecepatan awal,melainkan
kecepatan awalnya adalah nol.
b. Benar, karena gerak jatuh bebas
memiliki kecepatan awal.
c. Salah, karena gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal.
d. Benar, karena gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal.
e. Benar, karena gerak jatuh bebas
memiliki kecepatan awal.

Gerak Mengevaluasi C5 24. Gerak lurus berubah beraturan adalah Salah, karena gerak lurus berubah
Lurus karakteristik GLB gerak yang memiliki percepatan konstan beraturan hanya memiliki percepatan
Berubah dan GLBB dan dan kecepatan konstan. Pernyataan saja yang konstan..
Beraturan besaran-besaran berikut benar/salah .....
(GLBB) terkait. a. Benar, karena gerak lurus berubah
beraturan memiliki percepatan dan
kecepatan konstan
b. Salah, karena gerak lurus berubah
beraturan memiliki kecepatan konstan
c. Salah, karena gerk lurus memiliki
percepatan konstan.
d. Benar, karena gerak lurus memiliki
percepatan konstan.
206

e. Salah, karena gerak lurus berubah


beraturan hanya memiliki percepatan
saja yang konstan.

Gerak Mengevaluasi C5 25. Perhatikan grafik dibawah ini. Gerak lurus berubah beraturan A
Lurus karakteristik dari memiliki percepatan konstan terhadap
Beratuan gerak lurus waktu sehingga grafik yang dihasilkan
(GLB) beraturan. sesuai.

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa


benda bergerak lurus berubah
beraturan.Pernyataan tersebut benar karena
.......
a. Gerak lurus berubah beraturan memiliki
percepatan konstan.
b. Gerak lurus berubah beraturan memiliki
kecepatan konstan
c. Gerak lurus beraturan memiliki
kecepatan konstan.
d. Gerak lurus berturan percepatan
konstan.
e. Gerak lurus beraturan memiliki waktu
konstan.

Gerak Mengevaluasi gerak C5 Selama bola bergerak vertikal ke atas, A


26. Pernyataan yang benar mengenai kedua
Vertikal vertikal ke atas gerakan bola melawan gaya gravitasi
konsep gerak vertikal ke atas dan gerak
dengan gerak jatuh yang menariknya ke bumi. Akhirnya
jatuh bebas adalah ......
bebas. bola bergerak diperlambat. Sedangkan
207

a. Selama bola bergerak vertikal ke atas, selama bola dijatuhkan dari atas,
gerakan bola melawan gaya gravitasi gerakan bola akan dipercepat karena
yang menariknya ke bumi. Akhirnya searah dengan gaya gravitasi
bola bergerak diperlambat. Sedangkan
selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan
bola akan dipercepat karena searah
dengan gaya gravitasi.
b. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya gravitasi
yang menariknya ke bumi. Akhirnya
bola bergerak di perlambat. Sedangkan,
selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan
bola akan diperlambat juga.
c. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
d. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola tidak melawan gaya
gravitasi. Sedangkan, selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
e. Selama bola bergerak vertikal ke atas
gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan, selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan di
perlambat.

Gerak Mengevaluassi C5 27. Konsep yang digunakan untuk gerak Karena diperlambat termasuk kedalam A
Lurus karakteristik GLB lurus diperlambat adalah gerak lurus berubah beraturan yang
208

Berubah dan GLBB dan 𝑉 2 = 𝑉02 − 2. 𝑎. 𝑠 memiliki percepatan negatif akibat dari
Beraturan besaran-besaran Alasan yang sesuai untuk pertanyaan diatas kecepatan akhir lebih kecil dari
(GLBB) terkait. adalah ....... kecepatan awal.
a. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus berubah beraturan yang
memiliki percepatan negatif akibat dari
kecepatan akhir lebih kecil dari
kecepatan awal.
b. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus beraturan yang memiliki
percepatan negatif akibat dari kecepatan
akhir lebih kecil dari kecapatan awal.
c. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus yang memiliki percepatan
negatif.
d. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus yang memiliki kecepatan
negatif.
e. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus yang memiliki kecepatan
positif.

Gerak Merumuskan gerak C5 28. Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh A
Vertikal jatuh bebas yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik
bumi dan bebas dari hambatan gaya- bumi dan bebas dari hambatan gaya-
gaya lain. Pernyataan tersebut benar gaya lain. Pernyataan tersebut benar
karena ..... karena Gerak jatuh bebas termasuk
a. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB GLBB dipercepat dengan kecepatan
dipercepat dengan kecepatan awal Vo = awal Vo = nol dan percepatan sebesar
nol dan percepatan sebesar percepatan percepatan gravitasi (g).
gravitasi (g).
209

b. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB


diperlambat dengan kecepatan awal.
c. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB
diperlambat dengan percepatan gravitasi.
d. Gerak jatuh bebas termasuk GLB di
perlambat dengan kecepatan awal 𝑉0 =
0
e. Gerak jatuh bebas termasuk GLB
dipercepat dengan kecepatan konstan.

Gerak Membuktikan C5 29. Sebuah benda melakukan gerak lurus Pernyataan di atas benar karena A
Lurus karakteristik GLB −1
dengan kecepatan 4 m.𝑠 selama 2 s,
Berubah dan GLBB dan Dipercepat
kemudian diperlambat 2 m.𝑠 −2 selama 2
Beraturan besaran-besaran
s sehingga kecepatannya berkurang, 3m/𝑠 2 selama 2 s.
(GLBB) terkait.
selanjutnya dipercepat 3 m.𝑠 −2 selama 6 𝑚/𝑠
2 s. Berdasarkan perjalanan tersebut, 𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
bentuk grafik kecepatan (v) terhadap 2𝑠
waktu (t) adalah sebagai berikut

Pernyataan di atas benar karena ......


Selama 2 s benda bergerak dengan
a. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s kecepatan 4 m/s.
210

6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−4 𝑚/𝑠
𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
b. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−6 𝑚/𝑠
𝑎= = −3 𝑚/𝑠 2
2𝑠 Diperlambat m/𝑠 2 selama
c. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
2s
4 𝑚/𝑠
𝑎= = 2 𝑚/𝑠 2 −4 𝑚/𝑠
2𝑠 𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s 2𝑠
−4 𝑚/𝑠
𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
d. Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
2𝑠

Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s


−4 𝑚/𝑠
𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
e. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
4 𝑚/𝑠
𝑎= = 2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−6 𝑚/𝑠
𝑎= = −3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
211

Gerak Memperjelas C6 30. Sebuah sedan yang sedang melaju 90 Diketahui: C


Lurus masalah gerak lurus km/jam berada 100 m di belakang v1= 90 km/jam
Beraturan beraturan (GLB) sebuah jip yang sedang melaju 75 v2 = 75 km/jam
(GLB) dalam bentuk km/jam. Berapa sekon diperlukan sedan d = 100m
persamaan dan untuk menyususl jip dan posisi dimana Ditanyakan: t dan ∆x ?
menggunakannya sedan akan bertemu dengan jip ..........m Jawab :
dalam pemecahan a. 24s, 600m Sedan memiliki posisi awal di S dan
masalah. b. 20s, 500m jip memiliki posisi awal di J. Jika kita
c. 15s,300m tetapkan dua titik acuan: titik acuan
d. 10s, 200m sedan berimpit dengan S dan titik
e. 30s, 100m acuan jip berimpit dengan J, syarat
sedan menyusul jip di P adalah

S J ∆x P

SP – JP = SJ
∆x1 - ∆x2 = d
dengan:
∆x1 = jarak tempuh sedan = v1 t1
∆x2 = jarak tempuh jip = v2. t2
Jawab :
∆x1 - ∆x2 = d
v1 t1 - v2. t2 = 100m
Misalkan t1 = t2 = t, maka
(90km/jam) t – (75km/jam) t = 0,1km
90t – 75t = 0,1jam
15t = 0,1jam
212

0,1
t= jam
15
0,1
t= 15
x 3600
t = 24s
∆x1 = SP = v1.t
0,1
= (90km/jam) ( 𝑗𝑎𝑚)
15
= 0,6km
= 600m
Jadi, sedan menyusul jip setelah 24s
dan setelah menempuh jarak 600m.

Gerak Menampilkan C6 31. Terdapat dua buah batu yang akan Perhatikan sketsa kasus kombinasi C
Lurus masalah gerak lurus dilempar. Batu pertama dilemparkan ke vertikal ke bawah dan gerak vertikal
Berubah berubah beraturan atas dari permukaan tanah dengan ke atas di bawah ini
Beraturan (GLBB) dalam kecepatan awal 60 m/s. Batu kedua
(GLBB) bentuk persamaan dilemparkan ke bawah dari sebuh
dan gedung dengan kecepatan awal 40 m/s/
menggunakannya Jika jarak kedua batu 400 m, kedua batu
dalam pemecahan tersebut akan bertemu setelah bergerak
masalah. selama .......
a. 2 s
b. 3 s
c. 4 s
d. 5 s
e. 6 s

Misalkan titik B adalah titik


bertemunya kedua batu tersebut, maka
berlaku :
213

1
CB = 𝑉01 𝑡 − 2
𝑔𝑡 2 … . . (𝑖)
1
AB = 𝑉02 𝑡 + 2
𝑔𝑡 2
1
CB – AB = 𝑉02 𝑡 + 𝑔𝑡 2 . . (𝑖𝑖)
2
Substitusikan persamaan (i) ke (ii) :
CA = ( 𝑉02 + 𝑉01 ) . t
∆h = ( 𝑉02 + 𝑉01 ) . 𝑡
Jadi, kedua batu akan bertemu setelah
bergerak selama :
∆ℎ
𝑡=
𝑉01 + 𝑉02
400 𝑚
= 𝑚 𝑚
(60 𝑠 ) + (40 𝑠 )

= 4s.

Gerak Merencanakan C6 32. Pesawat di Bandara Internasional Diketahui : α = 2,20 m/s² B


Lurus penyelesaian gerak Soekarno-Hatta dipercepat dari keadaan Vtl = 95 m/s
Beraturan lurus beraturan diam (kelajuan nol) pada satu ujung Ditanyakan : ∆x jika α =2,20 m/s² ?
(GLB) (GLB) dan landasan pacu dan harus mencapai Jawab:
menggunakannya kelajuan tinggal landas (take off) Untuk menentukan ∆x, kita ambil
dalam pemecahan sebelum tiba di ujung lain landasan v0 = 0 dan v=vtl.
masalah. pacu.Tentukan panjang landasan v2 = v0² + 2.α.∆x
minimum untuk pesawat A jika α = 2,20 vtl²= 0² + 2.α.∆x
m/𝑠 2 dan Vt = 95,0 m/s....... ∆x = 𝑡𝑙
𝑣 ²
a. 2050 m 2.𝛼
b. 2000 m Sekarang, kita subtitusi nilai-nilai
c. 1500 m numerik ke dalam persamaan
95 𝑚/𝑠²
d. 1800 m ∆x= 2 (2,20 𝑚/𝑠²) = 2050𝑚
214

e. 2010 m Jadi, panjang landasan minimum yang


diperlukan oleh pesawat adalah
2050m. Dengan alasan keamanan,
tentu panjang landasan pacu Bandara
International Soekarno Hatta harus lebi
dari 2050m misalnya (2500m).

Merencakan C6 33. Seseorang berjalan menuruni sebuah Karena orang dan eskalator bergerak A
penyelesaian gerak tangga eskalator yang sedang bergerak turun, maka ditetapkan arah ke bawah
lurus beraturan turun memerlukan waktu 1 menit. Jika sebagai arah positif. Eskalator bergerak
(GLB) dalam bentuk kecepatan berjalannya di duakalikan, terhadap tanah dan orang bergerak
persamaan dan maka di perlukan waktu 40 s. Waktu terhadap eskalator.
menggunakannya yang diperlukan jika orang tersebut
dalam pemecahan diam adalah .........
masalah. a. 120 s
b. 60 s
c. 100 s L
d. 110 s
e. 125 s

Perhatikan gamba di atas, L adalah


panjang eskalator yang ditempuh
orang terhadap tanah, Sorang, tanah = L,
sedangkan Sorang, tanah = V orang, tanaht
Jadi, kita perlu menentukan terlebih
dahulu kecepatan relatif, persamaan
yaitu:
Vorang, tanah = Vorang, eskalator + Veskalator, tanah
215

= V2 + V1
Dari Sorang, tanah = Vorang, tanaht bisa diperoleh
waktu t yang diperlukan orang berjalan
menuruni tangga eskalator, yaitu:
L = (V2 + V1) t

Gerak Menganalisis gerak C4 34. Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus Diketahui : B
Lurus lurus berubah dengan kecepatan awal 36 km/jam. v0 = 36 km/jam
Berubah beraturan (GLBB). Setelah menempuh jarak 150 m = 36 . 1000m/3600s
Beraturan kecepatannya menjadi 72 km/jam. = 10 m/s
(GLBB) Waktu tempuh mobil adalah... v = 72 km/jam
a. 5 sekon = 72. 1000m/3600s
b. 10 sekon = 20 m/s
c. 17 sekon s = 150m
d. 25 sekon Ditanyakan: t?
e. 35 sekon Jawab:
a. Terlebih dahulu hitung percepatan
(a)
v = vo2 + 2. a. S
2

𝑣 2 − 𝑣0²
a= 2.𝑠
(20 𝑚⁄𝑠)2 − (10 𝑚⁄𝑠)²
𝑎 =
2. 150𝑚
2
400 𝑚 ⁄ 100 𝑚⁄𝑠
𝑎 = 𝑠2 −
300𝑚
2
300 𝑚 ⁄ 2
𝑎 = 𝑠
300𝑚
𝑎 = 1 𝑚⁄ 2
𝑠
216

b. Menghitung t
𝑣 − 𝑣0
𝑡=
𝑎
20 𝑚⁄𝑠 − (10) 𝑚⁄𝑠
𝑡=
1 𝑚⁄ 2
𝑠
10 𝑚⁄𝑠
𝑡= 𝑚
1 ⁄ 2
𝑠
𝑡 = 10𝑠
Gerak Menganalisis grafik C4 Diketahui : vo = 6 m/s A
Lurus gerak lurus 35. Gambar berikut melukiskan hubungan v= 0 m/s (lihat grafik)
Beraturan beraturan (GLB) dan antara kecepatan dan waktu dari sebuah t= 2s
(GLB) gerak lurus berubah benda yang bergerak lurus. Ditanyakan : v...? (t=5s)
beraturan (GLBB). Jawab:
a. Terlebih dahulu hitung percepatan
(a)
𝑣 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
0 − 6 𝑚⁄𝑠
=
2𝑠
Kecepatan benda setelah 5 detik = −3 𝑚⁄ 2
adalah... 𝑠
b. Menghitung kecepatan (v)
a. – 9 m/s
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡
b. – 6 m/s
c. – 4 m/s = 6 𝑚⁄𝑠 + (−3 𝑚⁄ 2 ) . 5𝑠
𝑠
d. – 3 m/s = 6 𝑚⁄ 𝑚
e. – 2 m/s 𝑠 − 15 ⁄𝑠
= −9 𝑚⁄𝑠
217

Lampiran B.2.a

Uji Validitas Butir Soal


218

Lampiran B.2.b
Uji Reliabilitas Instrumen
219

Lampiran B.2.c
Taraf Kesukaran
220

Lampiran B.2.d
Uji Daya Pembeda
221

Lampiran B.3
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

No Validitas Interprestasi Reliabilitas Interprestasi Tingkat Interprestasi Daya Interprestasi Keterangan


Soal kesukaran Pembeda

1 0.55 Cukup 0.86 Tinggi 0.68 Sedang 0.55 Baik Digunakan


2 0.60 Cukup 0.40 Sedang 0.77 Baik Sekali Digunakan
3 0.47 Cukup 0.43 Sedang 0.55 Baik Digunakan
4 0.24 Rendah 0.71 Mudah 0.33 Cukup Tidak digunakan
5 0.36 Rendah 0,37 Sedang 0.33 Cukup Tidak digunakan
6 0.46 Cukup 0.53 Sedang 0.55 Baik Digunakan
7 0.53 Cukup 0.40 Sedang 0.55 Baik Digunakan
8 0.13 Sangat 0.93 Sangat 0.11 Buruk Tidak digunakan
rendah mudah
9 0.03 Sangat 0.78 Mudah 0.00 Buruk Tidak digunakan
rendah
10 0.47 Cukup 0.46 Sedang 0.66 Baik Digunakan
11 0.41 Cukup 0.34 Sedang 0.44 Baik Digunakan
12 0.52 Cukup 0.62 Sedang 0.66 Baik Digunakan
13 0.53 Cukup 0.62 Sedang 0.66 Baik Digunakan
14 0.50 Cukup 0.65 Sedang 0.66 Baik Digunakan
15 0.71 Tinggi 0.21 Sukar 0.77 Baik Sekali Digunakan
16 0.44 Cukup 0.53 Sedang 0.55 Baik Digunakan
17 0.34 Rendah 0.53 Sedang 0.33 Cukup Tidak digunakan
18 0.35 Rendah 0.56 Sedang 0.33 Cukup Tidak digunakan
19 0.54 Cukup 0.46 Sedang 0.66 Baik Digunakan
20 0.59 Cukup 0.46 Sedang 0.66 Baik Digunakan
222

21 0.36 Rendah 0.53 Sedang 0.44 Baik Tidak digunakan


22 0.35 Rendah 0.40 Sedang 0.44 Baik Tidak digunakan
23 0.31 Rendah 0.37 Sedang 0.55 Baik Tidak digunakan
24 0.26 Rendah 0.34 Sedang 0.33 Cukup Tidak digunakan
25 0.55 Cukup 0.43 Sedang 0.66 Baik Digunakan
26 0.51 Cukup 0.56 Sedang 0.55 Baik Digunakan
27 0.38 Rendah 0.53 Sedang 0.44 Baik Tidak digunakan
28 0.21 Rendah 0.28 Sukar 0.22 Cukup Tidak digunakan
29 0.46 Cukup 0.46 Sedang 0.55 Baik Digunakan
30 0.37 Rendah 0.59 Sedang 0.44 Baik Tidak digunakan
31 0.52 Cukup 0.43 Sedang 0.55 Baik Digunakan
32 0.36 Rendah 0.09 Sangat sukar 0.22 Cukup Tidak digunakan
33 0.44 Cukup 0.28 Sukar 0.44 Baik Digunakan
34 0.58 Cukup 0.34 Sedang 0.66 Baik Digunakan
35 0.45 Cukup 0.65 Sedang 0.55 Baik Digunakan

% Soal yang Digunakan


1 Mudah 0%
2 Sedang 90%
3 Sukar 10%
223

Lampiran B.4
INSTRUMEN TES VALID
Satuan Pendidikan : SMK/SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X AV (Audio Video) / I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jumlah Soal : 35 soal
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.

No Indikator Penyampaian Jenjang Instrumen/Soal Penyelesaian Jawaban


Kognitif
1 Menyebutkan pengertian Suatu benda dikatakan bergerak jika posisinya Pengertian Gerak adalah Suatu benda B
gerak senantiasa berubah terhadap suatu acuan dikatakan bergerak jika posisinya
tertentu. Pernyataan di atas menjelaskan senantiasa berubah terhadap suatu
pengertian dari ....... acuan tertentu
C1 a. Posisi
b. Gerak
c. Perpindahan
d. Kecepatan
e. Percepatan

2 Menjelaskan jarak, Berdasarkan pengertian di bawah ini, yang Jarak adalah Panjang lintasan yang
perpindahan dan kecepatan termasuk perbedaan dari jarak dan perpindahan ditempuh benda selama benda A
rata-rata dan kecepaan C1 ...... bergerak dalam selang waktu tertentu
sesaat, percepatan rata-rata a. Jarak adalah panjang lintasan yang sedangkan perpindahan perubahan
dan percepatan sesaat. ditempuh benda selama benda bergerak
224

dalam selang waktu tertentu sedangkan posisi suatu benda karena adanya
perpindahan perubahan posisi suatu perubahan waktu
benda karena adanya perubahan waktu.
b. Jarak adalah letak suatu benda pada suatu
waktu tertentu terhadap acuan tertentu
sedangkan sedangkan perpindahan
perubahan posisi suatu benda karena
adanya perubahan waktu
c. Jarak adalah perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu
sedangkan perpindahan adalah
perpindahan perubahan posisi suatu
benda.
d. Jarak adalah panjang lintasan sebuah
benda yang ditempuh oleh benda
sedangkan perpindahan adalah perubahan
keadaan benda.
e. Jarak adalah titik acuan suatu benda
sedangkan perpindahan adalah posisi
titik-titik yang dilalui oleh benda.
𝑠 𝑚
3 Menjelaskan jarak, C1 Satuan yang benar untuk kecepatan dan Kecepatan : 𝑣 = = A
𝑡 𝑠
perpindahan dan kecepatan percepatan adalah ..... 𝑣 𝑚
𝑚 𝑚 Percepatan : 𝑎 = = 𝑠2
rata-rata dan kecepaan a. 𝑠 dan 𝑠2 𝑡
sesaat, percepatan rata-rata 𝑚 𝑚
dan percepatan sesaat. b. 𝑠2
dan 𝑠
𝑚 𝑚
c. dan
𝑠 𝑠
𝑚 𝑚
d. 𝑠2
dan 𝑠2
𝑚 𝑚
e. 𝑠
dan 𝑚
225

4 Membandingkan percepatan C2 Pernyataan dibawah ini yang menjelaskan, ada Percepatan sesaat adalah perubahan A
rata-rata dan percepatan percepatan sesaat dan percepatan rata-rata kecepatan yang berlangsung dalam
sesaat. adalah .......... waktu singkat, sedangkan percepatan
a. Percepatan sesaat adalah perubahan rata-rata adalah perubahan kecepatan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu yang dialami benda dibagi selang
singkat, sedangkan percepatan rata-rata waktunya
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi selang waktunya.
b. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang lama, sedangkan percepatan rata-rata
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi selang waktunya.
c. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang lama, sedangkan percepatan rata-rata
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi kecepatan.
d. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang lama, sedangkan percepatan rata-rata
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi selang waktunya.
e. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang singkat, sedangkan percepatan rata-
rata adalah perubahan kecepatan yang
dialami benda dibagi kecepatan.
5 Membandingkan kecepatan C2 Dari pernyataan dibawah ini, yang termasuk Kelajuan : Motor bergerak 70 B
dengan kelajuan. kelajuan dan kecepatan adalah ...... km/jam. Kelajuan adalah besaran
226

a. Mobil bergerak 80km/jam ke timur yang tidak bergantung pada arah


sedangkan motor bergerak 80 km/jam. (besaran skalar).
b. Motor bergerak 70 km/jam sedangkan Kecepatan : Mobil bergerak 70
mobil bergerak 70 km/jam ke barat. km/jam ke barat. Kecepatan adalah
c. Mobil dan motor sama-sama bergerak pada besaran yang bergantung pada arah
60 km/jam. (besaran vektor).
d. Mobil bergerak 60 km/jam ke barat.
e. Motor bergerak 90 km/jam.

6 Membuktikan karakteristik C3 Buah kelapa jatuh bebas dari ketinggian 10 m, Diketahui : h = 15 m B


benda yang bergerak lurus jika g = 10 m/s2 waktu yang dibutuhkan saat G = 10 m/𝑠 2
beraturan dan bergerak lurus menyentuh tanah adalah .... Dit : t ?
berubah beraturan melalui a. 1 sekon Jawab :
demonstrasi dan pengukuran b. 3 sekon
1 2 2ℎ
besaran-besaran terkait. c. 5 sekon ℎ= 𝑔𝑡 → 𝑡 = √
d. 7 sekon 2 𝑔
e. 9 sekon 2 𝑥 15
𝑡= √ 10
𝑡 = √3 = 1𝑠
7 Menyelidiki karakteristik C3 Sebuah mobil mengalami perlambatan secara Dik : vo = 10 m/s B
benda yang bergerak teratur dari 10 m/s menjadi 5 m/s. Jika mobil vt = 5 m/s
diperlambat dan dipercepat tersebut menempuh jarak 250 m, maka s = 250 m.
melalui demonstrasi. tentukanlah percepatannya. 𝑣𝑡 2 = 𝑉 2 + 2. 𝑎. 𝑠
0
a. 0,25 m/𝑠 2 25 = 102 + 2.(a).(250)
b. 0,15 m/𝑠 2 25 = 100 + 500 a
c. 0,10 m/𝑠 2 500 a = - 75
d. 0,30 m/𝑠 2 75
a = -500
e. 0,50 m/𝑠 2
a = - 0,15m/𝑠 2 .
Jadi, mobil mengalami perlambatan
sebesar 0,15 m/𝑠 2 .
227

8 Menyelidiki karakteristik C3 Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari Diketahui : vo = 10 m/s A
gerak jatuh bebas dan gerak sebuah gedung dengan kecepatan awal 10 m/s t = 2s.
vertikal dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik. Ditanyakan : h ?
Tinggi bangunan tersebut adalah ...... h = vo.t + ½ g.𝑡 2
a. 40 m h = 10 (2) + ½ (10).(22 )
b. 20 m h = 20 + 20
c. 30 m h = 40 m
d. 10 m Jadi, tinggi bangunan itu adalah 40
e. 35 m meter.

9 Menyelidiki karakteristik C3 Tentukan ketinggian maksimum ketika sebuah Diketahui: 𝑉0 = 6 m/s, D


gerak jatuh bebas dan gerak batu dilempar ke atas dengan kecepatan 6 m/s. 𝑉𝑡 = 0 (karena pada ketinggian
vertikal a. 2 m maksimum v = 0).
b. 3 m Ditanyakan: h?
c. 1,5 m 𝑉𝑡 2 = 𝑉0 2 - 2.g.h
d. 1,8 m 𝑉02 – 2. g.h = 𝑉𝑡 2
e. 1,9 m 6– 2.(10).h = 0
36 – 20 h= 0
20 h = 36
h = 1,8 m
Jadi ketinggian maksimum yang
dicapai batu tersebut adalah 1,8
meter.
228

10 Menganalisis grafik gerak C4 Perhatikan gambar berikut ini Diketahui: v = 25 m/s D


lurus beraturan dan grafik t = 10 s
gerak lurus berubah Ditanyakan : s ?
beraturan. Jawab : 𝑠 = 𝑣 𝑥 𝑡
= 25 m/s x 10 s
= 250 m.

Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s


adalah ....
a. 25 m
b. 50 m
c. 100 m
d. 250 m
e. 500 m

11 Menganalisis gerak jatuh C4 Perbedaan karakteristik dari gerak jatuh bebas Gerak vertikal ke atas kecapatan saat A
bebas dan gerak vertikal dan gerak vertikal ke atas terdapat pada ...... di puncak = 0 dan percepatannya
𝑎 = −𝑔, sedangkan gerak jatuh
bebas tidak memiliki kecepatan awal
pada saat di titik puncak
𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔

a. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di


puncak = 0 dan percepatannya
229

𝑎 = −𝑔. Sedangkan gerak jatuh


bebas tidak memiliki kecepatan awal pada
saat di titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔
b. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di
puncak = dan percepatannya𝑎 = −𝑔.
Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di titik
puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔
c. Gerak vertikal ke bawah kecapatan saat di
puncak = 0 dan percepatannya𝑎 = −𝑔.
Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di titik
puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔
d. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di
puncak = 0 dan percepatannya 𝑎 = 𝑔.
Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di titik
puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔
e. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di
puncak = 0 dan percepatannya 𝑎 = 𝑔.
Sedangkan gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal pada saat di titik
puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔

12 Memformulasikan C4 Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, Diketahui : ∆s = 6 km C


persamaan gerak lurus bergerak berlawanan arah. Kecepatan setiap ∆v = 𝑣1 − 𝑣2
beraturan (GLB). kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api Keduanya mempunyai waktu yang
A dan 40 km/jam untuk kereta api B. Kapan sama untuk saling bertemu dari titik
dan di manakah kedua kereta api tersebut awal maisng-masing. 𝑉𝐴 kita anggap
berpapasan? positif maka 𝑉𝐵 bernilai negatif
a. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A karena berlawanan arah.
230

b. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A Ditanyakan : t ?


c. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta A ∆𝑠
Jawab : 𝑡 = ∆𝑣
d. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta B 6
e. 3,6 menit, 2,4 km dari kereta A 𝑡=
(60 − (−40))
6
𝑡= 𝑗𝑎𝑚
100
= 3,6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑆𝐴 = 𝑉𝐴 𝑥 𝑡
6
= 60 𝑥
100
= 3,6 𝑘𝑚
𝑆𝐵 = 𝑉𝐵 𝑥 𝑡
6
= 40 𝑥
100
= 2,4 𝑘𝑚
13 Memformulasikan C4 Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 𝑘𝑚 E
Diketahui : 𝑉𝐴 = 60 𝑗𝑎𝑚
persamaan gerak jatuh bebas km/jam. Satu jam kemudian Mobil B mulai 𝑘𝑚
dan gerak vertikal. berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam 𝑉𝐵 = 90 𝑗𝑎𝑚
mengikuti mobil A. Selang berapa lama mobil Jarak yang ditempuh kedua mobil
B akan mendahului mobil A …........ adalah sama, namun mobil A sudah
a. 30 menit mendahului dan berjarak.
b. 45 menit Ditanyakan : t ?
c. 60 menit Jawab :𝑆 = 𝑉𝐴 𝑥 𝑡
d. 90 menit 𝑘𝑚
e. 120 menit = 60 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚
= 60 𝑘𝑚
ketika mobil B baru berangkat.
sehingga :
𝑆𝐴 = 𝑆𝐵
𝑆𝑜 + (𝑉𝐴 𝑥 𝑡) = 𝑉𝐵 𝑥 𝑡
231

60 + 60t = 90t
60 = 30t
T = 2 jam = 120 menit
14 Memformulasikan C4 Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Diketahui : h = 20 m C
persamaan gerak jatuh Kecepatan bola tersebut saat menyentuh tanah g = 10 m/𝑠 2
bebas. adalah ... (g = 10 m/s2) Ditanyakan : V ?
a. 5 m/s 𝑉𝑡 2 =2 𝑔ℎ → 𝑉 = √2𝑔ℎ
𝑡
b. 10 m/s
𝑉𝑡 = √2 𝑥 10 𝑥 20
c. 20 m/s
d. 50 m/s 𝑉𝑡 = √2 𝑥 10 𝑥 20
e. 100 m/s 𝑉𝑡 = √400
𝑉𝑡 = 20 m/s

15 Menyimpulkan karakteristik C5 Perhatikan grafik dibawah ini. Gerak lurus berubah beraturan A
dari gerak lurus beraturan. memiliki percepatan konstan
terhadap waktu sehingga grafik yang
dihasilkan sesuai.

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa


benda bergerak lurus berubah
beraturan.Pernyataan tersebut benar karena
.......
a. Gerak lurus berubah beraturan memiliki
percepatan konstan.
b. Gerak lurus berubah beraturan memiliki
kecepatan konstan
232

c. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan


konstan.
d. Gerak lurus berturan percepatan konstan.
e. Gerak lurus beraturan memiliki waktu
konstan.

16 Membandingkan gerak C5 Pernyataan yang benar mengenai kedua konsep Selama bola bergerak vertikal ke A
vertikal ke atas dengan gerak vertikal ke atas dan gerak jatuh bebas atas, gerakan bola melawan gaya
gerak jatuh bebas. adalah ...... gravitasi yang menariknya ke bumi.
a. Selama bola bergerak vertikal ke atas, Akhirnya bola bergerak diperlambat.
gerakan bola melawan gaya gravitasi yang Sedangkan selama bola dijatuhkan
menariknya ke bumi. Akhirnya bola dari atas, gerakan bola akan
bergerak diperlambat. Sedangkan selama dipercepat karena searah dengan
bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola gaya gravitasi
akan dipercepat karena searah dengan gaya
gravitasi.
b. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi. Akhirnya bola
bergerak di perlambat. Sedangkan, selama
bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola
akan diperlambat juga.
c. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
d. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola tidak melawan gaya gravitasi.
Sedangkan, selama bola dijatuhkan dari
atas, gerakan bola akan dipercepat.
233

e. Selama bola bergerak vertikal ke atas


gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan, selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan di
perlambat.

17 Membuktikan karakteristik C5 Sebuah benda melakukan gerak lurus dengan Pernyataan di atas benar karena A
GLB dan GLBB dan kecepatan 4 m.𝑠 −1 selama 2 s, kemudian
besaran-besaran terkait. diperlambat 2 m.𝑠 −2 selama 2 s sehingga
kecepatannya berkurang, selanjutnya
dipercepat 3 m.𝑠 −2 selama 2 s. Berdasarkan Dipercepat 3m/𝑠 2 selama
perjalanan tersebut, bentuk grafik kecepatan 2 s.
(v) terhadap waktu (t) adalah sebagai berikut 6 m/s
𝑎= = 3 m/s 2
2s

Pernyataan di atas benar karena ......


a. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−4 𝑚/𝑠
𝑎 = 2𝑠 = −2 𝑚/𝑠 2
b. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
Selama 2 s benda bergerak dengan
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2 kecepatan 4 m/s.
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−6 𝑚/𝑠
𝑎 = 2𝑠 = −3 𝑚/𝑠 2
234

c. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s


4 𝑚/𝑠
𝑎= = 2 m/s 2
2𝑠 Diperlambat m/𝑠 2 selama
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s 2s
−4 𝑚/𝑠
𝑎= = −2 m/s 2
2𝑠 −4 𝑚/𝑠
d. Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s 𝑎= = −2 m/s2
2𝑠

6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 m/s 2
2𝑠

Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s


−4 𝑚/𝑠
𝑎 = 2𝑠 = −2 m/s2
e. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
4 𝑚/𝑠
𝑎= = 2 m/s 2
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−6 𝑚/𝑠
𝑎 = 2𝑠 = −3 m/s2
18 Menampilkan masalah gerak C6 Terdapat dua buah batu yang akan dilempar. Perhatikan sketsa kasus kombinasi C
lurus berubah beraturan Batu pertama dilemparkan ke atas dari vertikal ke bawah dan gerak vertikal
(GLBB) dalam bentuk permukaan tanah dengan kecepatan awal 60 ke atas di bawah ini
persamaan dan m/s. Batu kedua dilemparkan ke bawah dari
menggunakannya dalam sebuh gedung dengan kecepatan awal 40 m/s/
pemecahan masalah. Jika jarak kedua batu 400 m, kedua batu
tersebut akan bertemu setelah bergerak selama
.......
a. 2 s
b. 3 s
c. 4 s
d. 5 s
235

e. 6 s

Misalkan titik B adalah titik


bertemunya kedua batu tersebut,
maka berlaku :
1
CB = 𝑉01 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2 … . . (𝑖)
1
AB = 𝑉02 𝑡 + 𝑔𝑡 2
2
1
CB – AB = 𝑉02 𝑡 + 𝑔𝑡 2 . . (𝑖𝑖)
2
Substitusikan persamaan (i) ke (ii) :
CA = ( 𝑉02 + 𝑉01 ) . t
∆h = ( 𝑉02 + 𝑉01 ) . 𝑡
Jadi, kedua batu akan bertemu setelah
bergerak selama :
∆ℎ
𝑡 = 𝑉 +𝑉
01 02
400 𝑚
= 𝑚 𝑚
(60 𝑠 ) + (40 𝑠 )
236

= 4s.
19 Merencakan penyelesaian C6 Seseorang berjalan menuruni sebuah tangga Karena orang dan eskalator bergerak A
gerak lurus beraturan (GLB) eskalator yang sedang bergerak turun turun, maka ditetapkan arah ke bawah
dalam bentuk persamaan memerlukan waktu 1 menit. Jika kecepatan sebagai arah positif. Eskalator
dan menggunakannya dalam berjalannya di duakalikan, maka di perlukan bergerak terhadap tanah dan orang
pemecahan masalah. waktu 40 s. Waktu yang diperlukan jika orang bergerak terhadap eskalator.
tersebut diam adalah .........
a. 120 s
b. 60 s
c. 100 s
d. 110 s L
e. 125 s

Perhatikan gamba di atas, L adalah


panjang eskalator yang ditempuh
orang terhadap tanah, Sorang, tanah = L,
sedangkan Sorang, tanah = V orang, tanah
Jadi, kita perlu menentukan terlebih
dahulu kecepatan relatif, persamaan
yaitu:
Vorang, tanah = Vorang, eskalator + Veskalator, tanah
= V2 + V1
Dari Sorang, tanah = Vorang, tanaht bisa
diperoleh waktu t yang diperlukan
orang berjalan menuruni tangga
eskalator, yaitu:
L = (V2 + V1) t
237

20 Menganalisis gerak lurus C4 Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus dengan Diketahui: B
berubah beraturan (GLBB). kecepatan awal 36 km/jam. Setelah menempuh v0 = 36 km/jam
jarak 150 m kecepatannya menjadi 72 km/jam. = 36 . 1000m/3600s
Waktu tempuh mobil adalah... = 10 m/s
a. 5 sekon v = 72 km/jam
b. 10 sekon = 72. 1000m/3600s
c. 17 sekon = 20 m/s
d. 25 sekon s = 150m
e. 35 sekon Ditanyakan: t?
Jawab:
Terlebih dahulu hitung percepatan
(a)
v2 = vo2 + 2. a. S
𝑣 2 − 𝑣0²
a= 2.𝑠
(20 𝑚⁄𝑠)2 − (10 𝑚⁄𝑠)²
𝑎 =
2. 150𝑚
2
400 𝑚 ⁄ 2 100 𝑚⁄𝑠
𝑎 = 𝑠 −
300𝑚
2
300 𝑚 ⁄ 2
𝑎 = 𝑠
300𝑚
𝑎 = 1 𝑚⁄ 2
𝑠

Menghitung t
𝑣 − 𝑣0
𝑡=
𝑎
238

20 𝑚⁄𝑠 − (10) 𝑚⁄𝑠


𝑡=
1 𝑚⁄ 2
𝑠
10 𝑚⁄𝑠
𝑡= 𝑚
1 ⁄ 2
𝑠
𝑡 = 10𝑠
21 Menganalisis grafik gerak C4 Gambar berikut melukiskan hubungan antara Diketahui: vo = 6 m/s A
lurus beraturan (GLB) dan kecepatan dan waktu dari sebuah benda yang v= 0 m/s (lihat grafik)
gerak lurus berubah bergerak lurus. t= 2s
beraturan (GLBB). Ditanyakan : v...? (t=5s)
Jawab:
Terlebih dahulu hitung percepatan
(a)
𝑣 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
0 − 6 𝑚⁄𝑠
=
Kecepatan benda setelah 5 detik adalah... 2𝑠
a. – 9 m/s = −3 𝑚⁄ 2
𝑠
b. – 6 m/s Menghitung kecepatan (v)
c. – 4 m/s 𝑣 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡
d. – 3 m/s = 6 𝑚⁄𝑠 + (−3 𝑚⁄ 2 ) . 5𝑠
e. – 2 m/s 𝑠
= 6 𝑚⁄ 𝑚
𝑠 − 15 ⁄𝑠
= −9 𝑚⁄𝑠
239

Lampiran B.5

SOAL INSTRUMEN TES PENELITIAN

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas : X- AV (Audio Video)
Pokok Bahasan : Gerak Lurus
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Suatu benda dikatakan bergerak jika posisinya senantiasa berubah terhadap


suatu acuan tertentu. Pernyataan di atas menjelaskan pengertian dari .......
a. Posisi
b. Gerak
c. Perpindahan
d. Kecepatan
e. Percepatan

2. Berdasarkan pengertian di bawah ini, yang termasuk perbedaan dari jarak dan
perpindahan ......
a. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda selama benda bergerak
dalam selang waktu tertentu sedangkan perpindahan perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu.
b. Jarak adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap acuan
tertentu sedangkan sedangkan perpindahan perubahan posisi suatu benda
karena adanya perubahan waktu
c. Jarak adalah perubahan posisi suatu benda karena adanya perubahan waktu
sedangkan perpindahan adalah perpindahan perubahan posisi suatu benda.
d. Jarak adalah panjang lintasan sebuah benda yang ditempuh oleh benda
sedangkan perpindahan adalah perubahan keadaan benda.
e. Jarak adalah titik acuan suatu benda sedangkan perpindahan adalah posisi
titik-titik yang dilalui oleh benda.

3. Satuan yang benar untuk kecepatan dan percepatan adalah .....


𝑚 𝑚
a. 𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠2
𝑚 𝑚
b. 𝑠2
𝑑𝑎𝑛 𝑠
𝑚 𝑚
c. 𝑠
𝑑𝑎𝑛 𝑠
𝑚 𝑚
d. 𝑠2
𝑑𝑎𝑛 𝑠2
𝑚 𝑚
e. 𝑠
𝑑𝑎𝑛 𝑚

4. Pernyataan dibawah ini yang menjelaskan, ada percepatan sesaat dan


percepatan rata-rata adalah ..........
a. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang berlangsung dalam
waktu singkat, sedangkan percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi selang waktunya.
b. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang lama, sedangkan percepatan rata-rata adalah perubahan
kecepatan yang dialami benda dibagi selang waktunya.
240

c. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang berlangsung dalam


waktu yang lama, sedangkan percepatan rata-rata adalah perubahan
kecepatan yang dialami benda dibagi kecepatan.
d. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang lama, sedangkan percepatan rata-rata adalah perubahan
kecepatan yang dialami benda dibagi selang waktunya.
e. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang singkat, sedangkan percepatan rata-rata adalah perubahan
kecepatan yang dialami benda dibagi kecepatan

5. Dari pernyataan dibawah ini, yang termasuk kelajuan dan kecepatan adalah ......
a. Mobil bergerak 80km/jam ke timur sedangkan motor bergerak 80 km/jam.
b. Motor bergerak 70 km/jam sedangkan mobil bergerak 70 km/jam ke barat.
c. Mobil dan motor sama-sama bergerak pada 60 km/jam.
d. Mobil bergerak 60 km/jam ke barat.
e. Motor bergerak 90 km/jam.

6. Buah kelapa jatuh bebas dari ketinggian 10 m, jika g = 10 m/s2 waktu yang
dibutuhkan saat menyentuh tanah adalah ....
a. 1 sekon
b. 3 sekon
c. 5 sekon
d. 7 sekon
e. 9 sekon

7. Sebuah mobil mengalami perlambatan secara teratur dari 10 m/s menjadi 5 m/s.
Jika mobil tersebut menempuh jarak 250 m, maka tentukanlah percepatannya.
a. 0,25 m/𝑠 2
b. 0,15 m/𝑠 2
c. 0,10 m/𝑠 2
d. 0,30 m/𝑠 2
e. 0,50 m/𝑠 2

8. Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari sebuah gedung dengan kecepatan
awal 10 m/s dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik. Tinggi bangunan
tersebut adalah ......
a. 40 m
b. 20 m
c. 30 m
d. 10 m
e. 35 m

9. Tentukan ketinggian maksimum ketika sebuah batu dilempar ke atas dengan


kecepatan 6 m/s.
a. 2 m
b. 3 m
c. 1,5 m
d. 1,8 m
e. 1,9 m
241

10. Perhatikan gambar berikut ini


Jarak yang ditempuh oleh benda
selama 10 s adalah ....
a. 25 m
b. 50 m
c. 100 m
d. 250 m
e. 500 m

11. Perbedaan karakteristik dari gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke atas

terdapat pada ......


a. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di puncak = 0 dan percepatannya
𝑎 = −𝑔. Sedangkan gerak jatuh bebas tidak memiliki kecepatan awal pada
saat di titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔
b. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di puncak = dan percepatannya
(𝑎 = −𝑔). Sedangkan gerak jatuh bebas tidak memiliki kecepatan awal
pada saat di titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔
c. Gerak vertikal ke bawah kecapatan saat di puncak = 0 dan percepatannya𝑎 =
−𝑔. Sedangkan gerak jatuh bebas tidak memiliki kecepatan awal pada saat
di titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔
d. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di puncak = 0 dan percepatannya 𝑎 =
𝑔. Sedangkan gerak jatuh bebas tidak memiliki kecepatan awal pada saat di
titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔
e. Gerak vertikal ke atas kecapatan saat di puncak = 0 dan percepatannya 𝑎 =
𝑔. Sedangkan gerak jatuh bebas tidak memiliki kecepatan awal pada saat di
titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 = −𝑔

12. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah.
Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40 km/jam
untuk kereta api B. Kapan dan di manakah kedua kereta api tersebut
berpapasan?
a. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A
b. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A
c. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta A
d. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta B
e. 3,6 menit, 2,4 km dari kereta A
242

13. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian Mobil
B mulai berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil A. Selang
berapa lama mobil B akan mendahului mobil A …........
a. 30 menit
b. 45 menit
c. 60 menit
d. 90 menit
e. 120 menit

14. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat menyentuh
tanah adalah ... (g = 10 m/s2)
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 20 m/s
d. 50 m/s
e. 100m/s

15. Perhatikan grafik dibawah ini.

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa benda bergerak lurus beraturan.Pernyataan


tersebut benar karena .......
a. Gerak lurus Beraturan memiliki kecepatan konstan.
b. Gerak lurus beraturan memiliki percepatan konstan
c. Gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan konstan.
d. Gerak lurus berubah berturan percepatan konstan.
e. Gerak lurus beraturan memiliki waktu konstan.

16. Pernyataan yang benar mengenai kedua konsep gerak vertikal ke atas dan gerak
jatuh bebas adalah ......
a. Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi
yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Sedangkan
selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan dipercepat karena searah
dengan gaya gravitasi.
b. Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi
yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak di perlambat.
Sedangkan, selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan diperlambat
juga.
243

c. Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya


gravitasi.Sedangkan selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
d. Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola tidak melawan gaya
gravitasi. Sedangkan, selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
e. Selama bola bergerak vertikal ke atas gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan, selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan di
perlambat.

17. Sebuah benda melakukan gerak lurus dengan kecepatan 4 m.𝑠 −1 selama 2 s,
kemudian diperlambat 2 m.𝑠 −2 selama 2 s sehingga kecepatannya berkurang,
selanjutnya dipercepat 3 m.𝑠 −2 selama 2 s. Berdasarkan perjalanan tersebut,
bentuk grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) adalah sebagai berikut

Pernyataan di atas benar karena ......


6 𝑚/𝑠 𝑚
a. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= 2𝑠
= 3 𝑠2

−4 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= 2𝑠
= −2 𝑚/𝑠 2

6 𝑚/𝑠 𝑚
b. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= 2𝑠
= 3 𝑠2
−6 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = −3 𝑚/𝑠 2
4 𝑚/𝑠
c. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = 2 𝑚/𝑠 2
−4 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = −2 𝑚/𝑠 2
6 𝑚/𝑠
d. Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = 3 𝑚/𝑠 2
−4 𝑚/𝑠
Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
𝑚
4 𝑚
e. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠𝑠 = 2 𝑠2
−6 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= = −3 𝑚/𝑠 2
2𝑠

18. Terdapat dua buah batu yang akan dilempar. Batu pertama dilemparkan ke atas
dari permukaan tanah dengan kecepatan awal 60 m/s. Batu kedua dilemparkan
ke bawah dari sebuh gedung dengan kecepatan awal 40 m/s/ Jika jarak kedua
batu 400 m, kedua batu tersebut akan bertemu setelah bergerak selama .......
244

a. 2s
b. 3s
c. 4s
d. 5s
e. 6s

19. Seseorang berjalan menuruni sebuah tangga eskalator yang sedang bergerak
turun memerlukan waktu 1 menit. Jika kecepatan berjalannya di duakalikan,
maka di perlukan waktu 40 s. Waktu yang diperlukan jika orang tersebut diam
adalah .........
a. 120 s
b. 60 s
c. 100 s
d. 110 s
e. 125 s

20. Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km/jam.
Setelah menempuh jarak 150 m kecepatannya menjadi 72 km/jam. Waktu
tempuh mobil adalah...
a. 5 sekon
b. 10 sekon
c. 17 sekon
d. 25 sekon
e. 35 sekon

21. Gambar berikut melukiskan hubungan antara kecepatan dan waktu dari sebuah
benda yang bergerak lurus. Kecepatan benda
setelah 5 detik adalah...
a. – 9 m/s
b. – 6 m/s
c. – 4 m/s
d. – 3 m/s
e. – 2 m/s
245

Lampiran B.6

LEMBAR JAWABAN

Nama : ....................................
Jurusan/Kelas : ....................................
No. Absen : ....................................

Berilah Tanda Silang (X) Sesuai dengan Jawaban Anda!

NO A B C D E NO A B C D E
1 A B C D E 1 A B C D E
2 A B C D E 2 A B C D E
3 A B C D E 3 A B C D E
4 A B C D E 4 A B C D E
5 A B C D E 5 A B C D E
6 A B C D E 6 A B C D E
7 A B C D E 7 A B C D E
8 A B C D E 8 A B C D E
9 A B C D E 9 A B C D E
10 A B C D E 10 A B C D E
11 A B C D E
246

Lampiran B.7

KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN

1. B
2. A
3. A
4. A
5. B
6. B
7. B
8. A
9. D
10. D
11. A
12. C
13. E
14. C
15. B
16. A
17. A
18. A
19. A
20. C
21. A
247

Lampiran B.8.a

KISI-KISI INSTRUMEN
ANGKET RESPON SISWA

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya


Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X AV (Audio Video) / I
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.

Indikator Angket GELUTIN Jumlah


Positif Negatif Soal
Pembelajaran sebelum
1 2 2
menggunakan alat peraga
Penggunaan alat dalam proses
3 4 2
pembelajaran
Penyajian konsep materi 5 6 2
Penyajian alat peraga 7, 8 9, 10 4
Kesesuaian alat peraga 11 12 2
Jumlah Soal 6 6 12
248

Lampiran B.8.b

ANGKET RESPON SISWA


TENTANG PENGARUH ALAT PERAGA GERAK LURUS
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS X

A. Petunjuk Pengisian
a. Identitas Siswa
Responden : ............................................................
Kelas/No.Absen : ...........................................................
Hari/Tanggal : ...........................................................
Jenis Kelamin :P/L
b. Mohon Anda menjawab sejujurnya dan sesuai dengan apa adanya.
c. Pada angket ini terdapat 18 butir pernyataan. Instrumen ini terdiri dari kolom
pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan Anda memberi jawaban dengan cara
memberi tanda checklist (√) pada tempat yang telah disediakan.
d. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk
mengisi dengan benar.
Keterangan Skala :
Penilaian Skala
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1

B. Pernyataan Kuesioner
No Pernyataan Skala
STS TS C S SS
1 Fisika adalah mata pelajaran yang
sangat menyenangkan
2 Fisika cenderung bersifat matematis,
abstrak sehingga saya kesulitan dalam
memahami mata pelajaran fisika
3 Alat peraga gerak lurus mudah
digunakan atau dioperasikan
4 Penggunaan alat peraga tidak sesuai
dengan waktu yang disediakan sekolah
sehingga melebihi jam mengajar
5 Terdapat kesesuaian antara alat peraga
dengan konsep materi gerak lurus
6 Alat peraga tidak dapat menarik rasa
keingintahuan siswa dengan konsep
materi
7 Terdapat keseragaman warna dalam
alat peraga
8 Belajar dengan menggunakan alat
peraga membuat materi gerak lurus
249

menjadi lebih nyata (real) dan mudah


diingat
9 Alat peraga tidak menambah minat dan
motivasi saya dalam belajar materi
gerak lurus
10 Tidak terdapat perbedaan belajar
menggunakan alat peraga dengan
konvensiol
11 Terdapat kesesuaian alat peraga
dengan kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa
12 Alat peraga tidak mampu menganalisis
kompetensi dasar yang harus dicapai
250

Lampiran C
Analisis Data Hasil Penelitian

1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Uji Normalitas Data Hasil Pretest
a. Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Kontrol
b. Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen
4. Uji Normalitas Hasil Posttest
a. Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Kontrol
b. Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest
9. Data Hasil Angket Respon Siswa
10. Data Hasil Lembar Observasi Guru dan Siswa
11. Data Persentase Ranah Kognitif
12. Data Persentase Sub Konsep
251

Lampiran C.1

Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen


Siswa Nilai Pretest
Kontrol Eksperimen
1 14 14
2 19 19
3 24 24
4 24 24
5 24 24
6 28 24
7 28 28
8 34 28
9 34 28
10 34 28
11 34 28
12 38 28
13 38 28
14 38 33
15 38 33
16 38 33
17 38 33
18 38 33
19 38 33
20 38 33
21 38 33
22 38 33
23 38 33
24 43 38
25 43 38
26 48 38
27 48 38
28 52 38
29 52 38
30 52 48
31 57 48
32 48
Nilai
14 14
Terendah
Nilai
57 48
Tertinggi
252

Data Hasil Pretest Kelas Kontrol


Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :
14 19 24 24 24 28 28 34 34 34
34 38 38 38 38 38 38 38 38 38
38 38 38 43 43 48 48 52 52 52
57
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:
a. Banyak data (N) = 31
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 57
c. Nilai minimal (Xmin) = 14
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 57 – 14 = 43
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 4,92
= 5,92 ≈ 6
𝐽
f. Interval Kelas (I) =𝐾
43
= 6

= 7,16 ≈ 7

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol

Titik
Frekuensi Batas
Interval tengah xi2 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
14-20 2 13,5 16,5 272,25 33 544,5
21-27 3 19,5 22,5 506,25 67,5 1518,75
28-34 6 25,5 28,5 812,25 171 4873,5
35-41 12 31,5 34,5 1190,25 414 14283
42-48 4 37,5 40,5 1640,25 162 6561
49-55 3 43,5 46,5 2162,25 139,5 6486,75
56-62 1 49,5 52,5 2756,25 52,5 2756,25
Jumlah 31 9339,75 1039,5 37023,75
253

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan


beberapa nilai, yaitu :
a. Rata-rata (𝑋̅)
∑𝑓𝑖 𝑥𝑖 1039,5
𝑋̅ = = = 33,53
∑𝑓𝑖 31
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
1
𝑛− 𝐹𝑚
Me = 𝐿𝑜 + (2 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚

Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 34,5
n : Banyaknya data = 31
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 11
fm : Frekuensi kelas median = 12
P : Panjang kelas (interval kelas) = 7

Maka :
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚

1
31− 11
2
Me = 34,5 + ( 𝑥 7)
12

15,5 − 11
Me = 34,5 + ( 𝑥 7)
12
4,5
Me = 34,5 + ( 𝑥 7)
12
Me = 34,5 + 2,63
Me = 37,13

c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
254

Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 34,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya =6
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya =8
P = Panjang kelas (interval kelas) =7

Maka :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
6
Mo = 34,5 + (6+ 8 𝑥 7)

Mo = 34,5 + 3
Mo = 37,5

d. Standar deviasi (S)


Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²


𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)

31 (𝟑𝟕𝟎𝟐𝟑,𝟕𝟓)−(𝟏𝟎𝟑𝟗,𝟓)²
𝑆= √
31 (31−1)

1147736,25−1080560,25
𝑆= √
930

67176
𝑆= √
930
𝑆 = √72,23
𝑆 = 8,49
255

Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen


Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :
14 19 24 24 24 24 28 28 28 28
28 28 28 33 33 33 33 33 33 33
33 33 33 38 38 38 38 38 38 48
48 48

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :


a. Banyak data (N) = 32
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 48
c. Nilai minimal (Xmin) = 14
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 48 – 14 = 34
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,96
= 5,96 ≈ 6
𝐽
f. Interval Kelas (I) =𝐾
34
= 6

= 5,6 ≈ 6

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi² 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) Kelas
(xi)
14 – 19 2 13,5 16,5 272,25 33 544,5
20 -25 4 19,5 22,5 506,25 90 2025
26 – 31 7 25,5 28,5 812,25 199,5 5685,75
32 – 37 10 31,5 34,5 1190,25 345 11902,5
38 – 42 6 37,5 40,5 1640,25 243 9841,5
43 – 48 3 42,5 45,5 2070,25 136,5 6210,75
Jumlah 32 6491,5 1047 36210
256

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan


beberapa nilai, yaitu :
a. Rata-rata (𝑋̅)
∑𝑓𝑖 𝑥𝑖 1047
𝑋̅ = = = 32,71
∑𝑓𝑖 32
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
1
𝑛− 𝐹𝑚
Me = 𝐿𝑜 + (2 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚

Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 31,5
n : Banyaknya data = 32
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13
fm : Frekuensi kelas median = 10
P : Panjang kelas (interval kelas) = 6

Maka:
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚

1
32− 13
Me = 31,5 + (2 𝑥 6)
10

16 − 13
Me = 31,5 + ( 𝑥 6)
10

3
Me = 31,5 + (10 𝑥 6)

Me = 31,5 + 1,8
Me = 33,3

c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + (𝑏 𝑥 𝑃)
1 + 𝑏2
257

Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 31,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 3
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 4
P = Panjang kelas (interval kelas) =6

Maka:
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
3
Mo = 31,5 + (3+4 𝑥 6)

Mo = 31,5 + 2,57
Mo = 34,07

d. Standar deviasi
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²


𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)
32 (36210)−(1047)²
𝑆= √ 32 (32−1)

1158720−1096209
𝑆= √ 992

62511
𝑆= √ 992
𝑆 = √63,01
𝑆 = 7,93
258

Lampiran C.2

Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen


Siswa Nilai Pretest
Kontrol Eksperimen
1 29 38
2 29 43
3 33 48
4 38 48
5 38 48
6 38 52
7 43 52
8 43 57
9 43 57
10 48 62
11 48 62
12 48 62
13 52 62
14 52 62
15 52 62
16 52 62
17 52 62
18 52 62
19 52 62
20 57 62
21 57 62
22 57 62
23 57 66
24 57 66
25 62 71
26 62 71
27 66 71
28 66 76
29 71 76
30 71 76
31 71 76
32 81
Nilai
29 38
Terendah
Nilai
76 81
Tertinggi
259

Data Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil postest


yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :

29 29 33 38 38 38 43 43 43 48
48 48 52 52 52 52 52 52 52 57
57 57 57 57 62 62 66 66 71 71
71

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :


a. Banyak data (N) = 31
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 76
c. Nilai minimal (Xmin) = 29
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 76 – 29 = 47
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 4,92
= 5,92 ≈ 6
𝐽
f. Interval Kelas (I) =𝐾
47
= 6

= 7,8 ≈ 8

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi2 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
29-36 3 28,5 32,5 1056,25 97,5 3168,75
37-44 6 36,5 40,5 1640,25 243 9841,5
45-52 10 44,5 48,5 2352,25 485 23522,5
53-60 5 52,5 56,5 3192,25 282,5 15961,25
61-68 4 60,5 64,5 4160,25 258 16641
69-76 3 68,5 72,5 5256,25 217,5 15768,75
Jumlah 31 17657,5 1583,5 84903,75
260

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan


beberapa nilai, yaitu:
a. Rata-rata (𝑋̅)
∑𝑓𝑖 𝑥𝑖 1583,5
𝑋̅ = = = 51,08
∑𝑓𝑖 31
b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

1
𝑛− 𝐹𝑚
Me = 𝐿𝑜 + (2 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚

Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 44,5
n : Banyaknya data = 31
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 9
fm : Frekuensi kelas median = 10
P : Panjang kelas (interval kelas) = 8

Maka:
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚

1
31− 9
Me = 44,5 + (2 𝑥 8)
10

15,5 − 9
Me = 44,5 + ( 𝑥 8)
10
6,5
Me = 44,5 + ( 10 𝑥 8)

Me = 44,5 + 5,2
Me = 49,7

c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + (𝑏 𝑥 𝑃)
1 + 𝑏2
261

Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 44,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya =4
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya =5
P = Panjang kelas (interval kelas) =8

Maka:
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
4
Mo = 44,5 + (4 + 5 𝑥 8)

Mo = 44,5 + 3,55
Mo = 48,05

d. Standar deviasi (S)


Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²


𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)

31 (𝟖𝟒𝟗𝟎𝟑,𝟕𝟓−𝟏𝟓𝟖𝟑,𝟓)²
𝑆= √ 31 (31−1)

2632016,25 −2507472,25
𝑆= √ 930

124544
𝑆= √ 930

𝑆 = √133,91
𝑆 = 11,57
262

Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen


Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :

38 43 48 48 48 52 52 57 57 62
62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
62 62 66 66 71 71 71 76 76 76
76 81
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :
a. Banyak data (N) = 32
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 81
c. Nilai minimal (Xmin) = 38
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 81 – 38 = 43
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 32

= 1 + 4,96

= 5,96 ≈ 6

𝐽
f. Interval Kelas (I) =𝐾

43
= 6

= 7,16 ≈ 7
263

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi² 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
38-44 2 37,5 41,5 1722,25 83 3444,5
45-51 3 44,5 48,5 2352,25 145,5 7056,75
52-58 4 51,5 55,5 3080,25 222 12321
59-65 13 58,5 62,5 3906,25 812,5 50781,25
66-72 5 65,5 69,5 4830,25 347,5 24151,25
73-79 4 72,5 76 5776 304 23104
80-86 1 79,5 83,5 6972,25 83,5 6972,25
Jumlah 32 28639,5 1998 127831

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan


beberapa nilai, yaitu :
a. Rata-rata (𝑋̅)
∑𝑓𝑖 𝑥𝑖 1998
𝑋̅ = = = 62,43
∑𝑓𝑖 32
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
1
𝑛− 𝐹𝑚
Me = 𝐿𝑜 + (2 𝑓𝑚
𝑥 𝑃)

Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 58,5
n : Banyaknya data = 32
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 9
fm : Frekuensi kelas median = 13
P : Panjang kelas (interval kelas) = 7

Maka :
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚

1
32− 9
2
Me = 58,5 + ( 𝑥 7)
13
264

16 − 9
Me = 58,5 + ( 𝑥 7)
13
9
Me = 58,5 + (13 𝑥 7)

Me = 58,5 + 4,84
Me = 63,34

c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + (𝑏 𝑥 𝑃)
1 + 𝑏2

Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 58,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 9
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 8
P = Panjang kelas (interval kelas) =7

Maka:
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
9
Mo = 58,5 + (9+8 𝑥 7)

Mo = 58,5 + 3,71
Mo = 62,21

d. Standar deviasi
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²


𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)

32 (127831)−(1998)²
𝑆= √ 32 (32−1)

4090592 −3992004
𝑆= √ 992
265

98588
𝑆= √ 992

𝑆 = √99,38
𝑆 = 9,96
266

Lampiran C.3.a

Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Kontrol


Uji normalitas dengan menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai
berikut:
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋2 = ∑
𝑓ℎ
Keterangan:
X2 = nilai tes Chi Square
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan observasi
fh = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian nilai chi-kudrat adalah sebagai berikut :


1) Jika harga X2hitung lebih kecil atau sama dengan harga X2 tabel ( X2hitung ≤
X2tabel) maka data berdistribusi normal.
2) Jika harga X2hitung lebih besar dari harga X2tabel (X2hitung > X2tabel) maka data
tidak berdistribusi normal.

Tabel Uji Normalitas Kelas Kontrol

Z
Batas Luas Z
Interval (fi) (xi) xi2 fi . xi fi . xi2 Batas fh fo (fh-fo)2 x2 hitung
kelas tabel
Kelas
0,0536
14-20 2 16,5 272,25 33 544,5 13,5 -2,357 1,6616 2 0,114515 0,068918
0,179
21-27 3 22,5 506,25 67,5 1518,75 20,5 -1,533 5,549 3 6,497401 1,170914
0,2142
28-34 6 28,5 812,25 171 4873,5 27,5 -0,709 6,6402 6 0,409856 0,061723
0,28
35-41 12 34,5 1190,25 414 14283 34,5 0,113 8,68 12 11,0224 1,269862
0,137
42-48 4 40,5 1640,25 162 6561 41,5 0,937 4,247 4 0,061009 0,014365
0,0343
49-55 3 46,5 2162,25 139,5 6486,75 48,5 1,761 1,0633 3 3,750807 3,527515
0,0046
56-62 1 52,5 2756,25 52,5 2756,25 55,5 2,584 0,1426 1 0,735135 5,155223
62,5 3,4084 0,0536

Jumlah 31 9339,75 1039,5 37023,75 31 11,26852


267

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut :
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus :
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑋̅
𝑍=
𝑆

Dimana :

𝑥̅ = nilai rata-rata

S = nilai standar deviasi

3. Menentukan luas Z tabel :


Z batas kelas -2,357 -1,533 -0,709 0,113 0,937 1,761 2,584 3,4084
Luas Z tabel 0,4906 0,437 0,258 0,0438 0,3238 0,4608 0,4951 0,4997

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :


a. Kelas 14 – 20
Z = 0,4906 – 0,437 = 0,0536
b. Kelas 21 – 27
Z = 0,437 – 0,258 = 0,179
c. Kelas 28 – 34
Z = 0,258 – 0,0438 = 0,2142
d. Kelas 35 – 41
Z = 0,3238 – 0,0438 = 0,28
e. Kelas 42 – 48
Z = 0,4608 – 0,3238 = 0,137
f. Kelas 49 – 55
Z = 0,4951 – 0,4608 = 0,0343
g. Kelas 56 – 62
Z = 0,4997 – 0,4951 = 0,0046
268

4. Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fh) dengan menggunakan


rumus:

𝑓ℎ = ∑ 𝑓 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑍 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

5. Mencari nilai chii-kuadrat hitung (X2hitung)


𝑘
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋ℎ 2 = ∑
𝑓ℎ
𝑖=1

6. Menentukan jumlah chi-kuadrat (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai chi-


kuadrat tiap-tiap kelas.
7. Menguji hipotesis normalitas

Nilai X2t dengan derajat kebebasan dk = 7-1= 6 pada taraf signifikansi 5%


(α = 0,05) adalah 12,59. Untuk menguji normalitas data, maka nilai X2h
dibandingkan dengan nilai X2t . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa
X2hitung < X2tabel yaitu 11,26 < 12,59. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
269

Lampiran C.3.b

Uji Normalitas Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen


Uji normalitas dengan menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai
berikut :
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋2 = ∑
𝑓ℎ
Keterangan:
X2 = nilai tes Chi Square
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan observasi
fh = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian nilai chi-kudrat adalah sebagai berikut:


1) Jika harga X2hitung lebih kecil atau sama dengan harga X2 tabel ( X2hitung ≤
X2tabel) maka data berdistribusi normal.
2) Jika harga X2hitung lebih besar dari harga X2tabel (X2hitung > X2tabel) maka data
tidak berdistribusi normal.

Tabel Uji Normalitas Kelas Eksperimen


Luas
Batas Z Batas (𝒇𝒉
Interval (fi) xi2 fi.xi fi.xi2 Tiap 𝒇𝒉 𝒇𝒐 X2
xi Kelas Kelas − 𝒇𝒐 )²
Kelas
14 - 19 2 16,5 272,25 33 544,5 13,5 -2,42104 0,0407 1,3024 2 0,486646 0,373653
20 -25 4 22,5 506,25 90 2025 19,5 -1,66521 0,1329 4,2528 4 0,063908 0,015027
26 - 31 7 28,5 812,25 199,5 5685,75 25,5 -0,90937 0,259 8,288 7 1,658944 0,200162
32 - 37 10 34,5 1190,25 345 11902,5 31,5 -0,15353 0,1661 5,3152 10 21,94735 4,129167
38 - 42 6 40,5 1640,25 243 9841,5 37,5 0,602309 0,165 5,28 6 0,5184 0,098182
43 - 48 3 45,5 2070,25 136,5 6210,75 42,5 1,232174 0,086 2,752 3 0,061504 0,022349
48,5 1,988012
Jumlah 32 6491,5 1047 36210 4,838541

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
270

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:


𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑋̅
𝑍=
𝑆

Keterangan:
𝑥̅ = nilai rata-rata
S = nilai standar deviasi

3. Menentukan luas Z tabel :


Z batas kelas -2,42104 -1,66521 -0,90937 -0,15353 0,602309 1,232174 1,988012
Luas Z tabel 0,4922 0,4515 0,3186 0,0596 0,2257 0,3907 0,4767

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :


a. Kelas 14 – 19
Z = 0,4922 – 0,4515 = 0,0407
b. Kelas 20 – 25
Z = 0,4515 – 0,3186 = 0,1329
c. Kelas 26 - 31
Z = 0,3186 – 0,0596 = 0,259
d. Kelas 32 – 37
Z = 0,2257 – 0,0596 = 0,1661
e. Kelas 38 - 42
Z = 0,3907 – 0,2257 = 0,165
f. Kelas 43 – 48
Z = 0,4767 – 0,3907 = 0,086

4. Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fh) dengan menggunakan


rumus:

𝑓ℎ = ∑ 𝑓 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑍 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

5. Mencari nilai chii-kuadrat hitung (X2hitung)


271

𝑘
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋ℎ 2 = ∑
𝑓ℎ
𝑖=1

6. Menentukan jumlah chi-kuadrat (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai chi-


kuadrat tiap-tiap kelas.

7. Menguji hipotesis normalitas

Nilai X2t dengan derajat kebebasan dk = 6-1=5 pada taraf signifikansi 5%


(α = 0,05) adalah 11,07. Untuk menguji normalitas data, maka nilai X2h
dibandingkan dengan nilai X2t . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa
X2hitung < X2tabel yaitu 4,84 < 11,07. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
272

Lampiran C.4.a

Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Kontrol


Uji normalitas dengan menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai
berikut:
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋2 = ∑
𝑓ℎ
Keterangan:
X2 = nilai tes Chi Square
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan observasi
fh = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian nilai chi-kudrat adalah sebagai berikut:


1) Jika harga X2hitung lebih kecil atau sama dengan harga X2 tabel ( X2hitung ≤
X2tabel) maka data berdistribusi normal.
2) Jika harga X2hitung lebih besar dari harga X2tabel (X2hitung > X2tabel) maka data
tidak berdistribusi normal.

Tabel Uji Normalitas Kelas Kontrol

Z Luas
Batas (𝒇𝒉
Interval (fi) xi2 fi.xi fi.xi2 Batas Tiap 𝒇𝒉 𝒇𝒐 X2
xi Kelas − 𝒇𝒐 )²
Kelas Kelas
29-36 3 32,5 1056,25 97,5 3168,75 28,5 -1,951 0,0782 2,424 3 0,3315 0,136765
37-44 6 40,5 1640,25 243 9841,5 36,5 -1,259 0,1805 5,595 6 0,163 0,029241
45-52 10 48,5 2352,25 485 23522,5 44,5 -0,568 0,1679 5,204 10 22,992 4,417565
53-60 5 56,5 3192,25 282,5 15961,25 52,5 0,1226 0,2432 7,539 5 6,4475 0,855202
61-68 4 64,5 4160,25 258 16641 60,5 0,8139 0,1422 4,408 4 0,1666 0,037799
69-76 3 72,5 5256,25 217,5 15768,75 68,5 1,5052 0,0529 1,639 3 1,8498 1,12804
76,5 2,1965
Jumlah 31 17657,5 1583,5 84903,75 6,604612

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
273

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus :


𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑋̅
𝑍=
𝑆
Keterangan:
𝑥̅ = nilai rata-rata
S = nilai standar deviasi

3. Menentukan luas Z tabel :


Z batas kelas -1,951 -1,259 -0,568 0,1226 0,8139 1,5052 2,1965
Luas Z tabel 0,4744 0,3962 0,2157 0,0478 0,291 0,4332 0,4861

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :


a. Kelas 29 – 36
Z = 0,4744 – 0,3962 = 0,0782
b. Kelas 37 - 44
Z = 03962 – 0,2157 = 0,1805
c. Kelas 45 - 52
Z = 0,2157 – 0,0478 = 0,1679
d. Kelas 53 - 60
Z = 0,291 – 0,0478 = 0,2432
e. Kelas 61 - 68
Z = 0,4332 – 0,291 = 0,1422
f. Kelas 69 - 76
Z = 0,4861 – 0,4332 = 0,0529
4. Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fh) dengan menggunakan
rumus:

𝑓ℎ = ∑ 𝑓 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑍 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

5. Mencari nilai chi-kuadrat hitung (X2hitung)


𝑘
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋ℎ 2 = ∑
𝑓ℎ
𝑖=1
274

6. Menentukan jumlah chi-kuadrat (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai chi-


kuadrat tiap-tiap kelas.
7. Menguji hipotesis normalitas
Nilai X2t dengan derajat kebebasan dk = 6-1 = 5 pada taraf signifikansi 5%
(α = 0,05) adalah 11.07. Untuk menguji normalitas data, maka nilai X2hitung
dibandingkan dengan nilai X2tabel . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa
X2hitung < X2tabel yaitu 6,6 < 11,07. Hal ini menunjukkan data berdistribusi normal.
275

Lampiran C.4.b

Uji Normalitas Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen


Uji normalitas dengan menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai
berikut:
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋2 = ∑
𝑓ℎ

Keterangan:
X2 = nilai tes Chi Square
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan observasi
fh = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian nilai chi-kudrat adalah sebagai berikut :


1) Jika harga X2hitung lebih kecil atau sama dengan harga X2 tabel ( X2hitung ≤
X2tabel) maka data berdistribusi normal.
2) Jika harga X2hitung lebih besar dari harga X2tabel (X2hitung > X2tabel) maka data
tidak berdistribusi normal.

Tabel Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Z Luas
Batas (𝒇𝒉
Interval (fi) xi2 fi.xi fi.xi2 Batas Tiap 𝒇𝒉 𝒇𝒐 X2
xi Kelas − 𝒇𝒐 )²
Kelas Kelas
-
38-44 2 41,5 1722,25 83 3444,5 41,5 0,0629 2,0128 2 0,000164 0,000082
2,10024
-
45-51 3 48,5 2352,25 145,5 7056,75 48,5 0,1612 5,1584 3 4,6586 1,552896853
1,39807
-
52-58 4 55,5 3080,25 222 12321 55,5 0,254 8,128 4 17,040 4,260096
0,69590
59-65 13 62,5 3906,25 812,5 50781,25 62,5 0,00627 0,2571 8,2272 13 22,779 1,752278449
66-72 5 69,5 4830,25 347,5 24151,25 69,5 0,70844 0,152 4,864 5 0,0184 0,0036992
73-79 4 76 5776 304 23104 76 1,36045 0,0695 2,224 4 3,1541 0,788544
80-86 1 83,5 6972,25 83,5 6972,25 83,5 2,11278 0,0094 0,3008 1 0,4888 0,48888064
86,5 2,41371
Jumlah 32 28639,5 1998 127831 8,846477143
276

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah


sebagai berikut :
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus :
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑋̅
𝑍=
𝑆
Keterangan:
𝑥̅ = nilai rata-rata
S = nilai standar deviasi

3. Menentukan luas Z tabel :


Z batas kelas -2,10024 -1,39807 -0,69590 0,00627 0,70844 1,36045 2,11278 2,41371
Luas Z tabel 0,4821 0,4192 0,258 0,004 0,2611 0,4131 0,4826 0,492

Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:


a. Kelas 38 – 44
Z = 0,4821 – 0,4192 = 0,0629
b. Kelas 45 - 51
Z = 0,4192 – 0,258 = 0,1612
c. Kelas 52 – 58
Z = 0,258 – 0,004 = 0,254
d. Kelas 59 – 65
Z = 0,2611 – 0,004 = 0,2571
e. Kelas 66 – 72
Z = 0,4131 – 0,2611 = 0,152
f. Kelas 73 – 79
Z = 0,4826 – 0,4131 = 0,0695
g. Kelas 80 – 86
Z = 0,492 – 0,4826 = 0,0094
277

4. Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fh) dengan menggunakan


rumus:

𝑓ℎ = ∑ 𝑓 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑍 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

5. Mencari nilai chii-kuadrat hitung (X2hitung)


𝑘
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋ℎ 2 = ∑
𝑓ℎ
𝑖=1

6. Menentukan jumlah chi-kuadrat (X2hitung) dengan menjumlahkan nilai chi-


kuadrat tiap-tiap kelas.
7. Menguji hipotesis normalitas
Nilai X2t dengan derajat kebebasan dk = 7-1 = 6 pada taraf signifikansi 5%
(α = 0,05) adalah 12,59. Untuk menguji normalitas data, maka nilai X2hitung
dibandingkan dengan nilai X2tabel . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa
X2hitung < X2tabel yaitu 8,85 < 12,59 . Hal ini menunjukkan data berdistribusi normal.
278

Lampiran C.5

Uji Homogenitas Hasil Pretest


Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu :
𝑆1 ²
𝐹=
𝑆2 ²
Keterangan:
F = Koefisien uji F
S1 = Varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar
S2 = Varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛 − 1)

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:


1. Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka data dinyatakan homogen
2. Jika Fhitung > Ftabel , maka data dinyatakan tidak homogen

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Uji F Kelas Kontrol


Frekuensi Batas Titik
Interval xi2 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas tengah (xi)
14-20 2 13,5 16,5 272,25 33 544,5
21-27 3 19,5 22,5 506,25 67,5 1518,75
28-34 6 25,5 28,5 812,25 171 4873,5
35-41 12 31,5 34,5 1190,25 414 14283
42-48 4 37,5 40,5 1640,25 162 6561
49-55 3 43,5 46,5 2162,25 139,5 6486,75
56-62 1 49,5 52,5 2756,25 52,5 2756,25
Jumlah 31 9339,75 1039,5 37023,75
279

Tabel Bantu Uji F Kelas Ekperimen


Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi² 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) Kelas
(xi)
14 – 19 2 13,5 16,5 272,25 33 544,5
20 -25 4 19,5 22,5 506,25 90 2025
26 – 31 7 25,5 28,5 812,25 199,5 5685,75
32 – 37 10 31,5 34,5 1190,25 345 11902,5
38 – 42 6 37,5 40,5 1640,25 243 9841,5
43 – 48 3 42,5 45,5 2070,25 136,5 6210,75
Jumlah 32 6491,5 1047 36210

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi


1. Kelas Kontrol

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)

31 (𝟑𝟕𝟎𝟐𝟑,𝟕𝟓)−(𝟏𝟎𝟑𝟗,𝟓)²
𝑆= √ 31 (31−1)

1147736,25−1080560,25
𝑆= √ 930

67176
𝑆= √ 930

𝑆 = √72,23225806
𝑆 = 8,498956293 ≈ 8,49

2. Kelas Eksperimen

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)

32 (𝟑𝟔𝟐𝟏𝟎)−(𝟏𝟎𝟒𝟕)²
𝑆= √ 32 (32−1)

1158720 −1096209
𝑆= √ 992

62,511
𝑆= √ 992
280

𝑆 = √63,01512097
𝑆 = 7,938206407 ≈ 7,93

C. Menentukan Nilai Fhitung dan menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah :
𝑆1 ²
𝐹= 𝑆2 ²

8,49²
𝐹= 7,93²

72,23
𝐹= 63,01

𝐹 = 1,14632598 ≈ 1,14
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) terlihat bahwa nilai
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (30 : 31) adalah sebesar 1,83 Maka terlihat bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,14 ≤ 1,83), sehingga kedua kelas dinyatakan homogen.
281

Lampiran C.6

Uji Homogenitas Hasil Posttest


Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu :
𝑆1 ²
𝐹=
𝑆2 ²
Keterangan :
F = Koefisien uji F
S1 = Varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar
S2 = Varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛 − 1)

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut :


1. Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka data dinyatakan homogen
2. Jika Fhitung > Ftabel , maka data dinyatakan tidak homogen

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Uji F Kelas Kontrol


Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi2 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
29-36 3 28,5 32,5 1056,25 97,5 3168,75
37-44 6 36,5 40,5 1640,25 243 9841,5
45-52 10 44,5 48,5 2352,25 485 23522,5
53-60 5 52,5 56,5 3192,25 282,5 15961,25
61-68 4 60,5 64,5 4160,25 258 16641
69-76 3 68,5 72,5 5256,25 217,5 15768,75
Jumlah 31 17657,5 1583,5 84903,75
282

Tabel Bantu Uji F Kelas Ekperimen

Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi² 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
38-44 2 37,5 41,5 1722,25 83 3444,5
45-51 3 44,5 48,5 2352,25 145,5 7056,75
52-58 4 51,5 55,5 3080,25 222 12321
59-65 13 58,5 62,5 3906,25 812,5 50781,25
66-72 5 65,5 69,5 4830,25 347,5 24151,25
73-79 4 72,5 76 5776 304 23104
80-86 1 79,5 83,5 6972,25 83,5 6972,25
Jumlah 32 28639,5 1998 127831

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi


1. Kelas Kontrol

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²


𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)

31 (𝟖𝟒𝟗𝟎𝟑,𝟕𝟓−𝟏𝟓𝟖𝟑,𝟓)²
𝑆= √ 31 (31−1)

2632016,25 −2507472,25
𝑆= √ 930

124544
𝑆= √
930

𝑆 = √133,91
𝑆 = 11,57

2. Kelas Eksperimen

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²


𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)

32 (127831)−(1998)²
𝑆= √ 32 (32−1)

4090592 −3992004
𝑆= √ 992
283

98588
𝑆= √ 992

𝑆 = √99,38
𝑆 = 9,96

C. Menentukan Nilai Fhitung dan menguji Hipotesis Homogenitas


Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah :
𝑆1 ²
𝐹= 𝑆2 ²

11,57²
𝐹= 9,96²

133,91
𝐹= 99,38

𝐹 = 1,347454216 ≈ 1,34
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Paada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) terlihat bahwa nilai
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (31 : 30) adalah sebesar 1,84. Maka terlihat bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,34 ≤ 1,84), sehingga kedua kelas dinyatakan homogen.
284

Lampiran C.7

Uji Hipotesis Hasil Pretest


Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, kedua data terdistribusi
normal dan kedua kelas dinyatakan homogen. Rumus uji hipotesis yang digunakan
adalah
̅̅̅
𝑥1 − ̅̅̅
𝑥2
𝑡=
𝑆 1 1
𝑔𝑎𝑏 √ +
𝑛1 𝑛2

(𝑛1 −1)𝑠12 +(𝑛2 −1)𝑠2²


dimana: 𝑆𝑔𝑎𝑏 = √ 𝑛1 + 𝑛2 −2

Keterangan :
𝑥1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
̅̅̅̅
̅𝑥̅̅2̅ = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
𝑛1 = Jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
𝑛2 = Jumlah anggota sampel kelompok kontrol
𝑆12 = Standar deviasi data kelompok eksperimen
𝑆22 = Standar deviasi data kelompok kontrol
𝑡 = Hasil hitung distribusi
𝑆𝑔𝑎𝑏 = Varians gabungan

Kriteria pengujian uji t’ adalah sebagai berikut:


a. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑂 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak
b. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑎 diterima dan 𝐻𝑜 ditolak

Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah sebagai berikut:


1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:
𝑥1 = 32, 71
̅̅̅̅
̅𝑥̅̅2̅ = 33,53
𝑛1 = 32
𝑛2 = 31
285

𝑆12 = 7,93
𝑆22 = 8,49
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑆𝑔𝑎𝑏 )

(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠2²


𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
𝑛1 + 𝑛2 − 2

(32 − 1)(7,93)2 + (31 − 1)(8,49)2


𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
32 + 31 − 2

(31)(62,88) + (30)(72,08)
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61

1949,28 + 2162.4
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61

4111,68
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61

𝑆𝑔𝑎𝑏 = 67,40459016 ≈ 67,40

3. Menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔


̅̅̅
𝑥1 − 𝑥
̅̅̅2
𝑡=
𝑆 1 1
𝑔𝑎𝑏 √ +
𝑛1 𝑛2

32,71 − 33,53
𝑡=
1 1
67,40 √32 + 31

− 0,82
𝑡=
67,40 √0,03125 + 0,032258064
− 0,82
𝑡=
67,40 . 0,25
− 0,82
𝑡=
16,98
𝑡 = −0,048
286

4. Menentukan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙


Derajat kebebasan untuk mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah
𝑑𝑘 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 = 32 + 31 − 2 = 61
Pada taraf signifikansi 5% nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk dk = 61 adalah 1,99

5. Menguji hipotesis
Karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘

6. Memberikan Interprestasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada materi gerak lurus antara hasil pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki
kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
287

Lampiran C.8

Uji Hipotesis Hasil Posttest


Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, kedua data terdistribusi
normal dan kedua kelas dinyatakan homogen. Rumus uji hipotesis yang digunakan
adalah
̅̅̅
𝑥1 − ̅̅̅
𝑥2
𝑡=
𝑆 1 1
𝑔𝑎𝑏 √ +
𝑛1 𝑛2

(𝑛1 −1)𝑠12 +(𝑛2 −1)𝑠2²


dimana 𝑆𝑔𝑎𝑏 = √ 𝑛1 + 𝑛2 −2

Keterangan :
𝑥1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
̅̅̅̅
̅𝑥̅̅2̅ = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
𝑛1 = Jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
𝑛2 = Jumlah anggota sampel kelompok kontrol
𝑆12 = Standar deviasi data kelompok eksperimen
𝑆22 = Standar deviasi data kelompok kontrol
𝑡 = Hasil hitung distribusi
𝑆𝑔𝑎𝑏 = Varians gabungan

Kriteria pengujian uji t’ adalah sebagai berikut:


a. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑂 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak
b. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑎 diterima dan 𝐻𝑜 ditolak

Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah sebagai berikut:


1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:
𝑥1 = 62,43
̅̅̅̅
̅𝑥̅̅2̅ = 51,08
𝑛1 = 32
𝑛2 = 31
288

𝑆12 = 9,96
𝑆22 = 11,57

2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑆𝑔𝑎𝑏 )

(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠2²


𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
𝑛1 + 𝑛2 − 2

(32 − 1)(9,96)2 + (31 − 1)(11,57)2


𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
32 + 31 − 2

(31)(99,20) + (30)(133,86)
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61

3075,2 + 4015,8
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61

7091
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61

𝑆𝑔𝑎𝑏 = 10,78

3. Menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔


𝑥1 − 𝑥
̅̅̅ ̅̅̅2
𝑡=
𝑆 1 1
𝑔𝑎𝑏 √ +
𝑛1 𝑛2

62,43 − 51,08
𝑡=
1 1
10,78 √32 + 31

11,35
𝑡=
10,78 √0,03125 + 0,032258064
11,35
𝑡=
10,78 . 0,25
11,35
𝑡=
2,695
289

𝑡 = 4,211

4. Menentukan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙


Derajat kebebasan untuk mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah
𝑑𝑘 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 = 32 + 31 − 2 = 61
Pada taraf signifikansi 5% nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk dk = 61 adalah 1,99962
5. Menguji hipotesis
Karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘

6. Memberikan Interprestasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Gerak Lurus.
290

Lampiran C.9

Data Hasil Angket Respon Siswa terhadap Alat Peraga GELUTIN


Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5
Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 3 4 4 5 2 5 5 2 2 5 2 43
2 4 3 4 4 5 2 5 5 2 2 5 2 43
3 4 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 44
4 4 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 44
5 5 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 45
6 5 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 45
7 5 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 45
8 5 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 45
9 5 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 45
10 4 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 44
11 4 3 5 4 5 2 5 5 2 2 5 2 44
12 4 4 5 3 5 2 5 5 2 2 5 2 44
13 4 4 4 4 5 2 5 5 2 3 5 2 45
14 5 4 3 4 5 2 5 5 2 3 5 2 45
15 5 4 3 4 5 2 5 5 2 3 5 2 45
16 4 4 4 4 5 2 5 5 2 3 5 1 44
17 4 4 4 4 5 2 5 5 2 3 5 1 44
18 5 3 4 4 5 2 5 5 2 3 5 1 44
19 5 3 4 4 5 3 5 4 2 3 5 1 44
291

20 5 3 4 4 5 3 5 4 2 2 5 1 43
21 5 3 4 4 5 3 5 4 3 2 5 1 44
22 4 3 4 4 5 3 5 4 3 2 5 1 43
23 5 3 3 4 5 3 5 4 3 2 5 1 43
24 5 3 3 4 5 2 5 5 3 2 5 1 43
25 5 3 4 4 5 2 5 5 3 2 5 1 44
26 5 3 4 4 5 1 5 5 3 2 5 1 43
27 5 4 4 4 5 1 5 5 3 2 5 1 44
28 5 4 4 4 4 1 5 5 3 2 5 1 43
29 5 4 4 4 5 1 5 5 3 2 5 1 44
30 5 4 4 4 4 1 5 5 2 2 5 1 42
31 5 4 4 4 4 1 5 5 2 2 5 1 42
32 4 4 4 4 4 1 5 5 2 2 5 1 41
Jumlah 148 108 134 127 156 62 160 155 73 71 160 47
Skor 92,5% 67,5% 83,8% 79,4% 97,5% 38,75% 100% 96,9% 45,6% 44,4% 100% 29,4%
Rata-rata 68% 82% 68% 71,7% 64,7%
rata" akhir 71%
292

Lampiran C.10
Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest Kelas Kontrol

C1 C2 C3 C4 C5 C6
Siswa ∑
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 20 21 15 16 17 18 19
1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
3 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8
4 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 11
6 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
8 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
9 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
10 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 10
11 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5
12 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 8
13 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 8
14 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 9
15 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11
16 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 8
17 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
18 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6
19 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 8
20 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 10
293

21 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6
22 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5
23 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11
25 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8
26 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8
27 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 8
28 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 8
29 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 12
30 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 6
31 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 7
∑ 18 17 25 22 10 11 13 9 11 12 20 7 5 14 8 6 6 8 9 5 3
Persentase
(%)

58,06 54,84 80,6 70,97 32,3 35,5 41,94 29,03 35,48 38,71 64,52 22,58 16,13 45,16 25,8 19,35 19,35 25,8 29 16,1 9,677
Rata-rata

64,52 51,61 35,48 33,18 24,73 12,90


294

Lampiran C.10

Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest Kelas Eksperimen


C1 C2 C3 C4 C5 C6
Siswa ∑
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 20 21 15 16 17 18 19
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
3 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
4 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5
5 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7
6 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
7 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
8 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7
9 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
10 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 6
11 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
12 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 6
13 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7
14 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9
15 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
16 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 8
17 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6
18 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
19 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
295

20 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9
21 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
22 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
23 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 8
24 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 10
25 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6
26 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8
27 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6
28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10
29 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6
30 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7
31 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 7
32 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
∑ 13 17 24 19 8 14 12 10 9 16 12 9 6 8 6 7 5 5 6 7 3
Persentase
(%)

40,625 53,13 75 59,4 25 43,8 37,5 31 28 50 38 28,1 18,8 25 19 22 16 15,6 18,8 21,9 9,4
Rata-rata

56,25 42,19 35,16 28,57 16,67 15,6


296

Lampiran C.10

Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Posttest Kelas Kontrol


C1 C2 C3 C4 C5 C6
Siswa ∑
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 20 21 15 16 17 18 19
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6
3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 10
4 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10
5 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 8
6 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 11
7 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 13
9 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 10
10 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 10
11 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 12
12 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 9
13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 12
14 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 11
15 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 12
16 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 8
17 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 11
18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 12
19 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 13
297

20 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 9
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 14
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 14
23 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 11
24 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 12
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
26 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16
27 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 9
28 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16
29 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 16
31 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7
∑ 24 24 26 19 14 14 16 14 14 18 21 12 13 23 15 9 12 13 16 11 10
Presentas
e (%)

77,42 77,42 83,87 61,29 45,16 45,16 51,61 45,16 45,16 58,06 67,74 38,71 41,94 74,19 48,39 29,03 38,71 41,94 51,61 35,48 32,26
Rata-rata

80 53,2 46,8 51 44 34
298

Lampiran C.10

Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Posttest Kelas Eksperimen

C1 C2 C3 C4 C5 C6
Siswa ∑
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 20 21 15 16 17 18 19
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10
3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 10
4 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 10
6 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 12
7 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 13
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 13
9 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 11
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 13
11 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 13
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 13
13 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 13
14 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13
15 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 12
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 13
17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 13
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 13
299

19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 13
20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 13
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 14
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 14
23 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 13
24 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 16
26 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16
27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 15
28 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 15
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 16
31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 15
32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
∑ 29 30 29 23 26 25 25 21 20 24 23 16 15 23 16 13 13 13 15 9 8
Presentase
(%)

90,6 96,77 94 74,2 83,9 80,6 80,6 67,7 64,5 77,4 74 52 48,4 74 51,6 42 41,9 41,9 48,4 29 25,8
Rata-rata

94 79 73 60 44 27
300

Lampiran C.11
Data Persentase Sub Konsep Pretest Kelas Kontrol

SUB KONSEP
Siswa GLB GLBB GJB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
3 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0
4 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
5 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
8 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
9 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
11 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
12 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1
13 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
14 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
15 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
16 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
17 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
18 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
301

19 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
20 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
21 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
23 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
24 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
25 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
26 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1
27 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
28 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
29 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
30 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
31 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
∑ 18 17 22 12 6 7 6 3 25 10 13 9 5 8 11 9 11 20 5 14 8
Persentase
(%)

58,1 55 71 39 19,4 22,6 19,4 9,7 81 32,3 42 29 16,1 26 35 29 35 65 16,1 45,2 26


Rata-rata

36,7 37,6 36
302

Lampiran C.11

Data Persentase Sub Konsep Pretest Kelas Eksperimen

SUB KONSEP
Siswa GLB GLBB GJB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
6 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
7 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
8 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
9 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
10 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
11 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
12 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
13 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0
14 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
15 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
16 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
17 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
303

18 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
19 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
21 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
22 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
23 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
24 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
25 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
26 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
27 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
29 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
30 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
31 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
32 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Jumlah 13 17 19 16 7 9 5 3 24 8 12 6 13 6 14 10 9 12 6 8 5
Persentase
41 53 59 50 22 28,1 16 9,4 75 25 37,5 19 41 18,8 44 31,2 28,1 37,5 19 25 16
(%)
Rata-rata 35 36 29
304

Lampiran C.11

Data Persentase Sub Konsep Posttest Kelas Kontrol


SUB KONSEP
Siswa GLB GLBB GJB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0
4 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
5 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
6 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
8 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
9 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
10 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
11 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1
12 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0
13 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0
14 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
15 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0
16 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0
17 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
18 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
305

19 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
20 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1
21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1
24 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
27 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
29 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
31 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
Jumlah 24 24 19 18 9 12 12 10 26 14 16 16 11 15 14 14 14 21 13 23 13

Persentase
77 77 61 58 29 39 39 32 84 45 52 52 35 48 45 45 45 68 42 74 42
(%)

Rata-rata 52 53 52
306

Lampiran C.11

Data Persentase Sub Konsep Posttest Kelas Eksperimen


SUB KONSEP
Siswa GLB GLBB GJB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
3 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0
4 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1
6 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0
8 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
9 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
10 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
11 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1
12 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
13 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0
14 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
15 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0
16 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0
17 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
18 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0
307

19 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
20 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0
28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
29 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
32 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
Jumlah 29 30 23 24 13 16 13 8 29 26 25 15 9 16 25 21 20 23 15 23 13
Persentase
91 94 72 75 41 50 41 25 91 81 78 47 28 50 78 66 63 72 47 72 41
(%)
Rata-rata 61 63 63
308

LAMPIRAN D

Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)

1. Panduan Penggunaan Alat Peraga Gerak


Lurus Three in One (GELUTIN)
2. Validasi Ahli
3. Foto Kegiatan Pembelajaran
309

Lampiran D.1

Panduan Penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)

Alat peraga gerak lurus three in one (GELUTIN) adalah alat peraga yang
dibuat dengan menggabungkan ketiga subkonsep yaitu pertama subkonsep gerak
lurus beraturan, kedua subkonsep gerak lurus berubah beraturan, dan ketiga
subkonsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal. Dalam silabus kurikulum 2013
terdapat dua kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, diantaranya:
1. Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan
2. Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
Alat peraga GELUTIN diharapkan dapat memudahkan guru dan siswa
dalam memahami konsep fisika materi gerak lurus. Siswa lebih aktif dalam proses
kegiatan pembelajaran, dan memudahkan guru dalam proses menjelaskan materi
kepada siswa.

1. Kegunaan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:


a. Sebagai media bagi siswa untuk mengetahui karakteristik besaran-besaran
dalam gerak lurus.
b. Sebagai media bagi siswa untuk menganalisis grafik yang dihasilkan gerak
lurus.
c. Sebagai media bagi siswa untuk menganalisis cara kerja gerak lurus.
310

2. Alat dan Bahan


No Nama Alat Gambar GLB GLBB GJ GV
dan Bahan

Besi holo
1 ukuran √ √ √
2x5cm

Aluminium
2 √ √

Baut dan
3 √ √ √ √
Mur

Kabel NYZ
4 2x12 √ √ √
311

Ticker timer
5 √ √

Kertas
6 √ √
Karbon

7 Pita Ketik √ √

Paku
8 √ √
Payung

9 Akrilik √
312

10 Plat Besi √ √ √

11 Steker Arde √ √ √

Mobil
Mainan
12 Kecepatan √
Konstan
(on/off)

Mobil
Mainan
tidak
13 √
mempunyai
kecepatan
konstan
313

Modul
14 √ √
Arduino uno

Pipa Besi
15 diameter √
5cm

Benang
16 √
Kasur

Sumber
Listrik /
17 √ √
Adaptor AC
dan DC
314

Pistol
18 √
Mainan

Dua buah
19 bola berbeda √
ukuran

Meteran
20 √
Kain

21 Stopwatch √
315

22 Kabel spiral √

Dudukan
23 √
corong

24 Soket RJ 11 √

Keterangan:
√ : Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan

3. Cara Penggunaan Alat Peraga


a. Alat peraga gerak lurus beraturan
Alat peraga gerak lurus beraturan adalah alat peraga yang menggambarkan
konsep-konsep dari gerak lurus, dimana gerak dari suatu benda pada lintasan yang
lurus dengan kecepatan tetap. Berikut adalah panduan cara-cara penggunaan Alat
Peraga Gerak Lurus Beraturan:
1. Sediakan seperangkat alat peraga gerak lurus beraturan
2. Pasangkan besi holo yang sudah terpasang ticker timer kedalam besi yang
berdiri tegak
3. Pasangkan aluminium yang berfungsi sebagai lintasan di atas besi holo yang
terdapat ticker timer.
4. Pasangkan kabel NYZ ke ticker timer
5. Masukkan pita ketik kedalam lubang ticker timer kemudian sambungkan
dengan mobil.
6. Pasangkan kertas karbon di atas kertas pita ketik.
7. Hubungkan rangkaian dengan arus listrik.
8. Menekan tombol on pada adaptor untuk mengawali praktikum
316

9. Menyalakan mobil mainan dan pastikan kertas pita ketik menempel pada
mobil.
10. Melepaskan mobil mainan yang sudah dalam keadaan on
11. Memastikan pada saat mobil mulai melaju kertas akan terbawa maju dan
menghasilkan titik-titik potong pada pita ketik.
12. Menganalisis hasil data yang diperoleh dan diolah sesuai perintah LKS.

Komponen-komponen utama dalam alat ini adalah mobil mainan yang


memiliki kecepatan yang konstan (mobil on-off), lintasan yang lurus terbuat dari
aluminium, kaki penyangga untuk menahan lintasan, ticker timer sebagai alat
pewaktu ketik, pita ketik, kertas karbon untuk mencatat hasil ketikan yang diperoleh
pada pita ketik, aplikasi arduino untuk mengatur frekuensi yang digunakan pada
alat yaitu sebesar 50Hz, dan arus listrik AC sebesar 12 volt.
Alat peraga gerak lurus ini digunakan dengan cara mengubah ukuran
panjang pada bagian kertas diawali dengan ukuran panjang 2cm sampai dengan
panjang 16cm dengan cara menghitung berapa banyaknya jumlah titik potong yang
terdapat pada kertas pita ketik. Kemudian mencatat waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai panjang tersebut, serta membuat grafik dari hasil pengamatan dan
analisis antara grafik jarak (s) terhadap waktu (t) dan grafik kecepatan (v) terhadap
waktu (t). Alat peraga gerak lurus dapat dilihat seperti pada Gambar 3.a

Gambar 3.a Alat Peraga Gerak Lurus Beraturan

b. Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan


Alat peraga gerak lurus berubah beraturan adalah alat peraga yang bergerak
pada suatu lintasan lurus dengan percepatan tetap. Komponen utama dari alat ini
sama seperti alat peraga gerak lurus beraturan namun terdapat sedikit perbedaan
pada mobil mainan yang digunakan, pada gerak lurus berubah beraturan
menggunakan mobil mainan yang tidak memiliki kecepatan konstan, kemudian
pada ujung lintasan diberikan beban sebagai penarik mobil agar bergerak lurus.
Berikut adalah panduan cara-cara penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus
Berubah Beraturan:
1. Sediakan seperangkat alat peraga subkonsep gerak lurus berubah beraturan
317

2. Pasangkan besi holo yang sudah terpasang ticker timer kedalam besi yang
berdiri tegak
3. Pasangkan aluminium yang berfungsi sebagai lintasan di atas besi holo yang
terdapat ticker timer.
4. Pasangkan pipa besi pada ujung akhir lintasan yang berfungsi sebagai
rintangan penghalang mobil pada percobaan gerak lurus berubah beraturan
diperlambat.
5. Pasangkan pipa besi pada ujung awal lintasan yang berfungsi sebagai rintangan
penghalang mobil pada percobaan gerak lurus dipercepat.
6. Pasangkan NYZ ke ticker timer
7. Masukkan pita ketik kedalam lubang ticker timer kemudian sambungkan
dengan mobil.
8. Pasangkan kertas karbon di atas kertas pita ketik.
9. Hubungkan rangkaian dengan sumber listrik atau adaptor
10. Menekan tombol on pada adaptor untuk mengawali praktikum
11. Simpan mobil pada lintasan yang tersedia dan pastikan kertas pita ketik
menempel pada mobil.
12. Melepaskan mobil mainan
13. Memastikan pada saat mobil mulai melaju kertas akan terbawa maju dan
menghasilkan titik-titik potong pada pita ketik.
14. Menganalisis hasil data yang diperoleh dan diolah sesuai perintah LKS

Lintasan lurus yang terbuat dari besi aluminium, kaki penyangga untuk
menahan lintasan, ticker timer sebagai alat pewaktu ketik, pita ketik, kertas karbon
untuk mencatat hasil ketikan yang diperoleh pada pita ketik, aplikasi arduino untuk
mengatur frekuensi yang digunakan pada alat yaitu sebesar 50Hz, dan arus listrik
AC sebesar 12 volt.
Alat peraga gerak lurus berubah beraturan ada yang dibuat diperlambat dan
dipercepat. Diperlambat dengan cara memberikan tambahan penahan pada ujung
akhir lintasan sehingga lintasan terlihat menanjak, dan dipercepat dengan cara
menambahkan penahan pada ujung awal lintasan sehingga lintasan terlihat
menurun. Kemudian, membuat grafik hasil pengamatan hubungan kecepatan (v)
terhadap waktu (t) dan grafik hubungan percepatan (a) terhadap waktu (t). Alat
peraga gerak lurus berubah beraturan dipercepat dan diperlambat dapat dilihat pada
Gambar 3.a dan 3.b

Gambar 3.a Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat


318

Gambar 3.b Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat

c. Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas


Alat peraga gerak jatuh bebas adalah alat peraga yang memiliki komponen
utama kaki penyangga, lengan penyangga yang sudah dipasang magnet sebagai
tempat menyimpan benda yang akan diteliti, corong sebagai penahan benda jatuh,
aliran listrik DC sebesar 5volt. Berikut cara penggunaan alat peraga gerak jatuh
bebas adalah:
1. Sediakan seperangkat alat peraga gerak jatuh bebas.
2. Pasangkan besi holo kedalam besi yang berdiri tegak.
3. Pasangkan kabel per pada ujung besi berfungsi sebagai penyambung aliran
listrik.
4. Menyalakan arus listrik DC (on) kemudian memasangkan baut dan mur
sebagai massa benda 13,7 gram yang akan diuji ditempelkan pada lengan statif
yang sudah berfungsi sebagai magnet.
5. Pasangkan akrilik pada besi holo yang bawah kemudian diatasnya simpan
corong berfungsi sebagai wadah penyimpan beban yang terjatuh.
6. Sambungkan stopwacth dengan alat peraga berfungsi sebagai pencatat waktu
jatuh benda.
7. Menekan tombol off kemudian benda akan terjatuh dan pada saat itu stopwach
mulai berjalan mencatat waktu.
8. Pada saat menyentuh alas atau akrilik stopwacth akan berhenti menghitung
waktu jatuh benda.
9. Mengganti beban dengan berat massa yang berbeda17,1gram
10. Menganalisis data sesuai LKS yang diberikan.

Alat peraga gerak jatuh bebas digunakan dengan cara mengamati dua benda
yang memiliki massa yang berbeda, dijatuhkan pada ketinggian yang sama apakah
benda yang memiliki berat lebih besar akan jatuh lebih lebih cepat dibandingkan
dengan benda yang memiliki massa lebih kecil. Ataupun sebaliknya, kedua benda
tersebut akan jatuh secara bersamaan.
319

Gambar 3.c Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas

d. Alat Peraga Gerak Vertikal ke Atas


Alat peraga gerak vertikal ke atas adalah alat peraga yang berbentuk seperti
pistol mainan yang dimodifikasi dengan menggabungkan besi silinder sehingga
berdiri tegak. Komponen utama alat peraga ini adalah dua bola yang memiliki
ukuran yang berbeda, pistol mainan, anak panah pistol karet untuk menyimpan
beban bola diatasnya, dan silinder besi. Alat peraga gerak vertikal ke atas ini
menggambarkan sebuah alat yang mewakili konsep benda manakah yang akan
meluncur keatas lebih tinggi apakah bola yang memiliki berat lebih besar
dibandingkan dengan bola yang memiliki berat lebih kecil.

Gambar 3.d Alat Peraga Gerak Vertikal ke Atas

Berikut cara penggunaan alat peraga gerak vertikal adalah sebagai berikut:
1. Pasangkan panah pistol kedalam pipa besi yang sudah dimodifikasi seperti
pistol mainan
2. Simpan bola diatas panah
3. Luncurkan bola ke atas
4. Mengganti ukuran bola dengan yang lebih besar
5. Menganalisis hasil pengamatan sesuai LKS yang telah diberikan.
320

PROSES PEMBUATAN ALAT PERAGA


321

Lampiran D.2
322
323
324
325
326
327
328
329

Lampiran D.3

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kelas Eksperimen
330

Lampiran D.3

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kelas Kontrol
331

LAMPIRAN E
Surat-surat Penelitian

1. Surat Permohonan Izin Penelitian


2. Surat Keterangan Penelitian
3. Lembar Uji Referensi
4. Daftar Riwayat Hidup
332

Lampiran E.1
333

Lampiran E.2
334

Lampiran E.3

UJI REFERENSI
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344

Lampiran E.4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LINDA WALIDATUL MUNAWAROH. Anak kedua dari


tiga bersaudara pasangan Bapak Dr. H. Wawan, S.Pd, M.M
dan Ibu Hj. Enen Khoeriyah, M.M. Lahir di Tasikmalaya
pada tanggal 02 April 1994 dan bertempat tinggal di Jalan
Sukanagara, Sindanggalih No.08 RT.03 RW. 11, Kecamatan
Tawang, Kelurahan Kahuripan, Kota Tasikmalaya, Jawa
Barat.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya
SD Negeri Cilolohan I lulus pada tahun 2006, SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya
lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan Sekolah di SMA Negeri 5
Kota Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2012. Penulis tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi
Masuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN).

Anda mungkin juga menyukai