Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
LINDA WALIDATUL MUNAWAROH
NIM 1112016300026
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three
in One (GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus dan
mengetahui respon siswa terhadap Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) yang digunakan dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Kelas eksperimen dalam
penelitian ini adalah X-AV1 dan kelas kontrol adalah kelas X-AV2. Penelitian ini
berlangsung pada bulan Agustus 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah
kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan
penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda
dan instrumen nontes berupa angket respon siswa. Data hasil instrumen tes
dianalisis secara kuantitatif, dan data hasil instrumen nontes dianalisis secara
kuantitatif, menghasilkan data berupa persentase yang kemudian dikonversi
menjadi data kualitatif. Berdasarkan analisis data tes, disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terhadap hasil belajar
siswa pada konsep gerak lurus. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai thitung
sebesar 4,21 dan nilai ttabel sebesar 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel ,
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Selain itu, rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol.
Pembelajaran menggunakan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
unggul pada jenjang kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan),
C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi). Respon siswa terhadap pembelajaran
menggunakan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) berada dalam
kategori baik.
Kata kunci : Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), Hasil Belajar,
Angket, Gerak Lurus.
iii
ABSTRACT
This research aims to determine the influence of Linear Motion Three in One
Props (GELUTIN) on learning outcomes of students on the linear motion concept
and to determine students response to Linear Motion Three in One (GELUTIN)
used in learning physics. This research did at state vocational high school 2 of
Tasikmalaya City. The experiment class in this research is X-Audio Video 1, while
the control class is X-Audio Video 2. The research took place in August 2016. The
method used in this research is a quasi experimental with nonequivalent control
group design and technique of sampling is purpusive sampling. The instrument used
are objectives test in multiple choice form and non-tes instrument which is student
qustionnaire responses. The result of the test instruments data were analyzed in
quantitative, and the result of non-test instruments data were analyzed in
quantitative, produce data in the percentage form, and then converted into
qualitative data. Based on the analysis of the test data, it is concluded that there is
the influence of Linear Motion Three in One Props (GELUTIN) on learning
outcomes of students on linear motion concept. It is based on the result of
hypothesis testing using t-test on posttest data, showed that value of tcount is 4.21
and value of ttable is 1.99. This showed that tcount is higher than ttable , so H0 is rejected
and Ha is accepted. In addition, the average student learning outcomes
experimental class is higher than the average student learning outcomes control
class. Learning using Linear Motion Three in One Props (GELUTIN) superior in
improving cognitive level of C1 (remembering), C2 (understanding), C3
(application), C4 (analyzing) and C5 (evaluating). The result of student
questionnaire responses to the use Linear Motion Three in One Props (GELUTIN)
are in good category and the result of observation sheets of students.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta nikmat yang tidak pernah putus untuk
hamba-hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad saw., kepada keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya yang
senantiasa berada dalam lindungan Allah swt. Atas Ridho-Nya, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus
Three in One (GELUTIN) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gerak
Lurus”.
Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih yang terdalam penulis
sampaikan kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Dr. H. Wawan, M.M dan Ibu
Hj. Enen Khoeriyah, M.M yang telah memberikan segalanya sehingga penulis
sampai pada titik ini. Selain itu, secara khusus apresiasi dan terimakasih penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan saran dan arahan kepada penulis selama proses perkuliahan.
6. Diah Mulhayatiah, M.Pd, selaku dosen pembimbing terbaik yang Allah swt
berikan kepada penulis, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
v
8. Ir. Agus Hermawan dan Eka Mediawati selaku teknisi yang membantu dalam
proses pembuatan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
9. Drs. Iyep Suryana, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika kelas X SMK Negeri
2 Kota Tasikmalaya yang telah membimbing penulis selama penelitian.
10. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMK Negeri 2 Kota
Tasikmalaya yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
11. Kakak dan adik tercinta, Muhamad Abdul Karim dan Rahmah Humaeroh yang
telah memberikan semangat yang tiada henti kepada penulis.
12. Roni Dwi Yanuar, yang selalu memberikan semangat, bantuan pikiran, tenaga,
dan menerima keluh kesah penulis selama penulisan skripsi.
13. Sahabat-sahabat KPK 81, Iik, Novi, Indri, Yuni, Siti, Yuli, Wiwi, dan Ira yang
selalu memberikan semangat yang tiada henti kepada penulis, penghibur disaat
galau, dan teman hidup di kontrakan.
14. Sahabat-sahabat 3,5, Winda, Nia, Ero, Tari, Rani dan Yuli yang selalu
memberikan semangat untuk tidak pernah berputus asa.
15. Sahabat-sahabat seperjuangan Pendidikan Fisika 2012, terimakasih sudah
menjadi keluarga yang selalu ceria dan kompak, kakak kelas dan adik kelas
Pendidikan Fisika yang telah memberikan bantuan, inspirasi, dan motivasi.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini, semoga apa yang telah dihasilkan dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.
Jakarta, April 2017
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
c. Syarat-syarat Pembuatan Alat Peraga .........................12
d. Manfaat Alat Peraga ...................................................13
3. Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) .............14
a. Alat Peraga Gerak Lurus Beraturan ......................15
b. Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan .......16
c. Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas .............................18
d. Alat Peraga Gerak Vertikal ke Atas ......................19
4. Belajar ................................................................................20
a. Pengertian Belajar .......................................................20
b. Unsur-unsur belajar .....................................................21
5. Hasil Belajar .......................................................................22
a. Ranah Kognitif ............................................................23
b. Ranah Afektif ..............................................................24
c. Ranah Psikomotorik ....................................................25
6. Kajian Konsep Gerak Lurus ...............................................26
a. Kompetensi Dasar Gerak Lurus ..................................26
b. Peta Konsep Gerak Lurus ...........................................26
c. Konsep Gerak Lurus ...................................................28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................35
C. Kerangka Berpikir .....................................................................37
D. Hipotesis Penelitian...................................................................39
viii
1. Instrumen Tes .....................................................................45
2. Instrumen Nontes ...............................................................47
I. Kalibrasi Instrumen ...................................................................48
1. Validitas .............................................................................49
2. Reliabilitas .........................................................................50
3. Taraf Kesukaran .................................................................51
4. Daya Pembeda....................................................................52
J. Teknik Analisis Data .................................................................53
1. Teknik Analisis Data Tes ...................................................54
a. Uji Prasyarat................................................................54
1) Uji Normalitas ........................................................54
2) Uji Homogenitas ....................................................54
b. Uji Hipotesis ...............................................................55
1) Data Normal dan Homogen....................................55
2) Data Normal dan Tidak Homogen .........................56
2. Teknik Analisis Data Nontes .............................................57
a. Angket Respon Siswa ..................................................57
K. Hipotesis Statistik .....................................................................58
ix
a. Angket Respon Siswa .....................................................72
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................72
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) ..................15
Gambar 2.2 Alat Peraga Gerak Lurus Beraturan ............................................16
Gambar 2.3 Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat .........17
Gambar 2.4 Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat ...........17
Gambar 2.5 Alat Peraga Gerak Jatuh Bebas ...................................................19
Gambar 2.6 Alat Peraga Gerak Vertikal .........................................................20
Gambar 2.7 Peta Konsep Gerak Lurus ............................................................27
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir .......................................................................39
Gambar 3.1 Tahapan Prosedur Penelitian .......................................................42
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .......................................................................59
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ........................................................................61
Gambar 4.3 Diagram Persentase Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan
Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................63
Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen .................................................................64
Gambar 4.5 Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Sub Konsep ................65
Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Sub Konsep Gerak Lurus ...67
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
b. Kelas Eksperimen.......................................................... 269
4. Uji Normalitas Hasil Posttest ..............................................272
a. Kelas Kontrol ................................................................272
b. Kelas Eksperimen..........................................................275
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest............................................278
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ..........................................281
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ..................................................284
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ................................................287
9. Data Hasil Angket Respon Siswa .......................................290
10. Data Persentase Ranah Kognitif .........................................292
11. Data Persentase Sub Konsep ...............................................300
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fitria Rahmawati, Idrawati, dan Rif’ati Dina, “Penerapan Model Teaching With
Analogies (TWA) dalam Pembelajaran Fisika di MA”, Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF), Vol. 1,
No. 2, 2012, h. 192.
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi),
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 121.
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), Cet. ke-
17, h. 9.
4
Henry Erhamwenmwonyi Asemota, Practical Learning: Exploring the Sense for More
Effective Learning, International Research Journal of Interdisciplinary & Multidisciplinary
Studies (IRJIMS), Vol. 1, 2015, h. 7.
5
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1, No. 1, 2015, h. 63.
1
2
dapat mendorong proses belajar.6 Tetapi, tidak semua sekolah mempunyai alat
peraga fisika dikarenakan ketersediaan alat peraga masih kurang. 7
Keterbatasan ruang atau tempat untuk alat peraga di sekolah dan
kurangnya fasilitas dana untuk membeli alat peraga. Hal ini seharusnya dapat
diatasi dengan proses pembuatan alat peraga yang dibuat oleh guru. Akan tetapi,
pada implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkan media alat peraga
dalam proses pembelajarannya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan media
pembelajaran di sekolah dan lemahnya kemampuan guru untuk menciptakan
media tersebut.8 Pada proses pembuatan alat peraga guru harus memiliki
kreativitas dan keterampilan dasar yang dimilikinya. Hal ini juga yang terjadi
pada pembelajaran fisika di kelas X SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Kurangnya
sarana prasarana dan media pembelajaran yang menunjang pada saat proses
pembelajaran seperti media alat peraga. Berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan guru mata pelajaran fisika kelas X, hal tersebut mengakibatkan hasil
belajar siswa pada konsep gerak lurus masih tergolong rendah dibawah KKM
sebesar 75.
Mengatasi hal tersebut, diperlukan media pembelajaran yang berperan
sebagai sumber belajar siswa yang bertujuan untuk memfasilitasi proses belajar.9
Penelitian ini mencoba untuk membuat suatu alat peraga yang diberi nama Alat
Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN). Alat Peraga GELUTIN ini
digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada konsep
gerak lurus. Permasalahan yang terdapat pada konsep gerak lurus seperti
miskonsepsi siswa tentang pengaruh massa benda terhadap waktu jatuh benda,
menyatakan bahwa benda yang memiliki massa lebih besar akan jatuh atau
6
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. ke-1, h. 7.
7
Desy, Desnita, dan Raihanati, Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA”, Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015, h. 1.
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), Cet. ke-3, h. 2.
9
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 8.
3
10
Dian Ekasari, Agus Suyatna, dan Feriansyah Sesunan, “Pengembangan Alat Gerak Jatuh
Bebas sebagai Media Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas”, Jurnal FKIP UNILA, Vol. 1,
2013.
11
Ma’rifa, Kamaluddin, dan Fihrin, “Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 4, No. 3,
2014, h. 1.
12
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali, 1987), h. 187-188.
4
penelitian dengan judul “Pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gerak Lurus”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Ketersediaan alat peraga di sekolah masih terbatas.
2. Konsep gerak lurus memerlukan visualisasi yang nyata.
3. Hasil belajar fisika siswa pada konsep gerak lurus relatif rendah dari KKM
yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 75.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini harus dibatasi agar menjadi terarah dan tidak meluas. Ruang lingkup
masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Konsep yang diambil dalam penelitian ini dibatasi hanya pada konsep gerak
lurus yang diajarkan pada siswa SMK kelas X.
2. Penelitian ini dibatasi pada masalah hasil belajar yang hanya berorientasi
pada ranah kognitif yang merujuk pada taksonomi Bloom yang sudah di
revisi oleh Lorin W. Anderson, dkk. Ranah kognitif yang diukur pada
penelitian ini dimulai dari C1 sampai C6.
3. Untuk mengatasi permasalahan hasil belajar digunakanlah sebuah media
pembelajaran yaitu Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN).
4. Pada kelas kontrol, diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional.
Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh
guru di kelas tersebut.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus.
2. Mengetahui respon siswa terhadap Alat Peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) yang digunakan dalam pembelajaran fisika pada konsep gerak
lurus.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi segenap pihak
yang terlibat. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Memberikan informasi mengenai pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in
One (GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa.
2. Memudahkan siswa dalam memahami konsep gerak lurus dan siswa berperan
lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Meningkatkan keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran yang
dapat digunakan pada pembelajaran fisika agar pembelajaran dapat
berkualitas.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara umum kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pemberi pesan ke penerima
pesan.1 Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa.2
Menurut Yudhi Munadi, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.3 Media
pembelajaran dapat diartikan secara sempit dan luas. Media pembelajaran arti
sempit yaitu hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam
proses pembelajaran, sedangkan dalam arti luas, media pembelajaran meliputi
seluruh media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Beberapa pendapat lain mengenai pengertian media pembelajaran,
diantaranya yaitu:
1) Briggs menyatakan bahwa media merupakan alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.4
2) Association of Education Comunication Technology (AECT) memberikan
batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang
dipergunakan
1
Arief S. Sadiman, Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito, Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.
6.
2
Ibid, h. 7.
3
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebagai Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), h. 8.
4
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2007), h. 6.
6
7
5
Ibid., h. 6.
6
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2013), h. 204.
7
Susilana, op.cit., h. 6.
8
Sadiman, op. cit., h. 7.
9
Munadi, op. cit., h. 54-57.
8
10
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2013), h. 212.
11
Susilana, op. cit., h. 13.
12
Ibid., h. 14-22.
13
Ibid., h. 14.
14
Ibid., h. 23.
9
dan lain sebagainya. Sedangkan media objek buatan yaitu gedung, mainan dan
sebagainya.
15
Munadi, op. cit., h. 37- 48.
10
16
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011),
h. 15.
17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Cet. ke-4, h. 122.
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 173-174.
11
2. Alat Peraga
a. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga diperlukan seorang guru sebagai media untuk membantu siswa
mempermudah proses pembelajaran. Alat peraga adalah media alat bantu
pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan
materi pelajaran.19 Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyatakan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar. 20 Alat peraga termasuk kedalam media objek.
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak
dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti
ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan
sebagainya. 21
Objek-objek pengganti pada media dikenal dengan sebutan replika, model,
dan benda tiruan. Replika sesuai dengan benda aslinya, model adalah merupakan
sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperbesar atau
diperkecil. Benda tiruan yang terbagi atas dua macam yaitu benda tiruan yang
dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar, sedangkan benda tiruan
yang kedua yaitu bentuk yang menggambarkan mekanisme kerja suatu benda.22
19
Arsyad, op. cit., h. 9.
20
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. ke-1, h. 7.
21
Susilana, op. cit., h. 23.
22
Ibid., h. 23.
12
Alat peraga disebut sebagai model atau benda tiruan. Model (alat peraga)
yaitu benda yang memiliki ukuran besarnya yang sama, atau lebih besar dan lebih
kecil, tetapi bentuknya biasanya selalu sama.23 Jenis media pembelajaran banyak
macamnya, tidak ada satupun media pembelajaran yang paling baik dibandingkan
dengan media yang lain. Setiap media pembelajaran memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing. Tidak semua jenis media pembelajaran dapat
difungsikan sebagai alat peraga, akan tetapi semua alat peraga sudah pasti
merupakan media pembelajaran.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga
merupakan alat bantu yang dapat membantu memperagakan materi pembelajaran
sehingga memperjelas pemahaman siswa terhadap suatu konsep materi ajar
dengan mengadakan benda-benda sesungguhnya.
23
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 271.
24
Ibid.,h. 271.
13
25
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1, No. 1, h. 63.
26
Tim Penyusun Modul, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA, (Jakarta:
Kemendikbud, 2011), h. 8.
14
27
Munadi, op. cit., h. 18.
28
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2010), h. 2.
29
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Sinar Baru
Algensindo, 2002), h. 99-100.
15
GELUTIN gerak lurus beraturan dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2 Alat Peraga Gerak Lurus Beraturan
17
berikut:
Gambar 2.3 Alat Peraga Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat
sebaliknya, kedua benda tersebut akan jatuh secara bersamaan. GELUTIN gerak
jatuh bebas dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:
Alat peraga gerak vertikal ke atas ini menggambarkan sebuah alat yang
mewakili konsep benda manakah yang akan meluncur ke atas lebih tinggi apakah
bola yang memiliki berat lebih besar dibandingkan dengan bola yang memiliki
berat lebih kecil. Secara lebih rinci, GELUTIN dijelaskan pada lampiran D.1.
4. Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang sangat pokok dan penting. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya
belajar maka akan terciptanya pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang
dialami oleh siswa sebagai peserta didik.30 Pengertian belajar sudah banyak
dikemukakan oleh para ahli termasuk ahli psikologi pendidikan.
Pengertian belajar secara psikologis yaitu merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam
seluruh aspek tingkah laku.31 Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak
sekali, baik sifat maupun jenisnya. Oleh karena itu, belajar dapat didefinisikan
30
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), Cet ke-5, h. 1.
31
Ibid., h. 2.
21
sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.32
Menurut Gagne (1984) dalam buku karya Ratna Wilis Dahar dengan judul
Teori-teori Belajar dan Pembelajaran menjelaskan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalamannya.33 Belajar
dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungannya yang di dalamnya terjadi
hubungan antara stimulus dan respons.34 Stimulus merupakan rangsangan yang
diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran yang direspon baik oleh siswa.
Menurut Wina Sanjaya, menyatakan bahwa belajar adalah proses mental
yang terjadi dalam diri seseorang, yang menyebabkan munculnya perubahan
tingkah laku dan aktivitas mental karena adanya interaksi individu dengan
lingkungan.35 Dari beberapa penjelasan mengenai definisi belajar, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses mental yang terjadi dalam diri
seseorang yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Unsur-unsur belajar
Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator
keberlangsungan proses belajar. Cronbach mengemukakan bahwa terdapat tujuh
unsur utama dalam proses belajar, diantaranya:36
1) Tujuan
Tujuan dalam proses belajar yaitu target yang akan dicapai sehingga
belajar akan lebih ekfektif.
2) Kesiapan
32
Ibid., h. 2.
33
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Erlangga, 2006),
h.2.
34
Ibid., h. 3.
35
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2008), Cet. ke-5, h. 112.
36
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011), Cet. ke-1, h. 126.
22
Kesiapan yang baik harus dimiliki oleh seorang pelajar, baik kesiapan
fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu
yang berkaitan dengan pengalaman belajar.
3) Situasi
Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar seperti tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai
administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.
4) Interprestasi
Dalam menghadapi siatuasi, siswa mengadakan interprestasi, yaitu melihat
hubungan antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari
hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian
tujuan.
5) Respon
Berlandaskan kepada hasil interprestasi tentang kemungkinannya dalam
mencapai tujuan belajar, maka akan membuat respon.
6) Konsekuensi
Hasil yang diperoleh positif (keberhasilan) maupun hasil negatif
(kegagalan).
7) Reaksi terhadap Kegagalan
Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-
usaha belajar selanjutnya. Namun, kegagalan dapat juga membangkitkan siswa
karena dia mau belajar dari kegagalannya.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudijono dalam jurnal pendidikan vokasi
menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat
mengungkap aspek proses berpikir (cognitive domain), aspek kejiwaan seperti
aspek nilai atau sikap (affective domain), dan aspek keterampilan (psychomotor
domain). Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
23
37
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. ke-14, h. 22.
38
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. ke-5, h. 102.
39
Sudjana, op. cit., h. 22.
40
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) Cet. ke-1, h. 99-128.
24
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Lima aspek kategori
ranah afektif dari tingkat yang dasar sampai yang kompleks, yaitu:41
41
Sudjana, op.cit., h. 30.
25
c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan (skill)
dan kemampuan bertindak individu. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu: 42
1) Gerakan refleks (keterampilan gerak pada gerakan yang tidak sadar)
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
3) Kemampuan konseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris dan lain-lain.
42
Ibid., h. 30.
26
Posisi
Perubahan Posisi
menghasilkan
Jarak Perpindahan
27
43
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 70.
44
Ibid., h.71.
45
Ibid., h. 73.
46
Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima, Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.24.
29
=
∆
Keterangan:
v = kelajuan (m.s-1)
s = jarak total yang ditempuh benda (m)
∆t = selang waktu (s)
47
Bob Foster, Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 49.
48
Ibid., h. 49.
30
Keterangan:
⃗ = kecepatan (m.s-1)
∆s = perpindahan benda (m)
= posisi awal benda (m)
= posisi akhir benda (m)
∆ = selang waktu (s)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dengan
kecepatan tetap. Kecepatan tetap artinya benda menempuh jarak yang sama atau
dengan kecepatan yang tetap (konstan) tiap selang waktu yang sama. Oleh karena
kecepatan benda selalu tetap, maka besar perpindahan benda berbanding lurus
dengan selang waktunya. Persamaan matematis gerak lurus beraturan dirumuskan
sebagai berikut:51
= .
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m.s-1)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = selang waktu (t)
Pada gerak lurus beraturan, jarak yang ditempuh oleh benda sama dengan
perpindahannya diukur dari kedudukan awal.
51
Kanginan, op. cit., h. 90.
52
Ibid., h. 93-94.
32
= + .
Untuk ∆ = − , sehingga diperoleh
∆ = .
Selama selang waktu t, benda mengalami perubahan kecepatan dari
menjadi . Sehingga kecepatan rata-ratanya yaitu:
=
Dengan demikian,
∆ = ⃗.
+
=
2
Karena = + . , maka perpindahan benda selama t dapat ditulis:
+( + .
∆ =
2
1
∆ = . .. +
2
Hubungan kecepatan awal, percepatan dan perpindahan yang ditempuh selama
mengalami percepatan dapat dirumusskan sebagai berikut:
= + 2. .
Keterangan:
= kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m.s-1)
= kecepatan awal (m.s-1)
α = percepatan (m.s-2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)
Banyak sekali contoh-contoh gerak yang termasuk ke dalam GLBB,
diantaranya gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas dan gerak vertikal ke bawah.
1) Gerak Jatuh Bebas
Pada masa seorang filsuf Aristoteles mempercayai bahwa benda yang
lebih besar massanya akan jatuh lebih cepat dari benda yang massanya lebih
ringan. Namun, pada Zaman Galileo pendapat Aristoteles dipermasalahkan,
Galileo menyatakan bahwa setiap benda yang jatuh ke bawah akan mengalami
33
percepatan yang sama besar, sehingga jika dua benda berbeda massanya
dijatuhkan secara bersamaan, keduanya akan sampai di tanah dalam waktu yang
bersamaan.53
Gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal di mana terlepas dari ketinggian
tertentu hingga jatuh ke bawah. Pada jatuh bebas, ketiga persamaan GLBB
dipercepat masih berlaku, hanya saja dihilangkan dari persamaan karena
harganya nol ( = 0) dan lambang s pada persamaan-persamaan tersebut kita
ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g (gravitasi)
( = ). Persamaan gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut:54
= .
ℎ= . ²
= 2. . ℎ
Keterangan:
= kecepatan akhir (m.s-1)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
t = selang waktu (s)
h = ketinggian (m)
53
Foster, op. cit., h. 71.
54
Jalaludin, op. cit., h. 49.
55
Ibid., h. 50.
34
= −2 ℎ
Keterangan:
= kecepatan akhir (m.s-1)
= kecepatan awal (m.s-1)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
t = selang waktu (s)
h = ketinggian (m)
Keterangan:
= kecepatan akhir (m.s-1)
= kecepatan awal (m.s-1)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
t = selang waktu (s)
h = ketinggian (m)
56
Ibid., h. 50.
35
57
Fitria Rahmawati, Idrawati, dan Rif’ati Dina, “Penerapan Model Teaching With
Analogies (TWA) dalam Pembelajaran Fisika di MA”, Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF), Vol. 1,
No. 2, 2012, h. 192.
58
Desy, Desnita, dan Raihanati, Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA”, Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015, h. 1.
36
59
Ma’rifa, Kamaluddin, dan Fihrin, “Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 4, No. 3, 2014.
60
Dian Ekasari, Agus Suyatna, dan Feriansyah Sesunan, “Pengembangan Alat Gerak
Jatuh Bebas Sebagai Media Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas”, Jurnal FKIP UNILA, Vol.
1, 2013.
37
C. Kerangka Berpikir
Pada hakikatnya, belajar fisika bukan hanya sekedar mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi
pelajaran.63 Melainkan belajar fisika diharapkan siswa mampu memahami konsep
yang terkandung didalamnya secara matematis dan pemahaman konsep yang
benar, nyata, tepat, dan siswa memperoleh pengalaman menyeluruh mulai dari
yang konkret sampai yang abstrak. Pendidikan jika ditinjau dari prosesnya
merupakan proses komunikasi. Komunikasi dalam pendidikan terjadi pada saat
proses pembelajaran. Komunikasi yang dimaksud dalam pendidikan adalah
komunikasi dua arah. Dalam proses komunikasi dua arah tentunya ada pesan yang
disampaikan, agar pesan itu tersampaikan dengan baik maka dibutuhkan alat
bantu pembelajaran. Alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran
adalah Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN). Penggunaan alat
peraga sangat cocok untuk mata pelajaran fisika yang didalamnya terdapat konsep
61
Henry Erhamwenmwonyi Asemota, Practical Learning: Exploring the Sense for
More Effective Learning, International Research Journal of Interdisciplinary & Multidisciplinary
Studies (IRJIMS), Vol. 1, 2015, h. 7.
62
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA” Vol. 1, No. 1, 2015, h. 64.
63
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. ke-16, h. 87.
38
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini
yaitu terdapat pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
terhadap hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode eksperimen
semu (quasi experiment). Metode eksperimen semu adalah jenis metode penelitian
yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.1 Pemilihan metode ini dikarenakan pada kenyataannya kelas yang
dijadikan objek penelitian sulit untuk dikontrol dari variabel-variabel lain yang
tidak diukur dalam penelitian.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini melewati tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap
tindakan, dan tahap akhir. Tahap awal adalah tahap yang dilakukan sebelum
penelitian akan dilaksanakan yang meliputi studi awal yang berkaitan dengan
objek penelitian dan perencanaan tindakan yang akan dilakukan. Pada tahap dua
yaitu tahap tindakan adalah tahap yang dilaksanakan pada proses penelitian
berlangsung yaitu berupa penggunaan media alat peraga Gerak Lurus Three in
One (GELUTIN) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
kelas kontrol. Tahap terakhir yaitu analisis data dan penarikan kesimpulan untuk
mengetahui ada dan tidaknya pengaruh alat peraga Gerak Lurus Three in One
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ,
(Bandung: Alfabeta,2015) Cet. ke-15, h. 114.
40
41
(GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus. Tahapan
prosedur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:
42
Tahap Awal
1. Penyusunan instrumen
Mengkaji kurikulum, Orientasi Lapangan: penelitian
materi fisika, dan 1. Observasi sekolah 2. Menyusun rencana
materi ajar 2. Wawancara awal pembelajaran
3. Pembuatan alat peraga
Tahap Tindakan:
Kegiatan pembelajaran fisika di kelas
Pretest Pretest
Posttest Posttest
Angket
Tahap Akhir:
Analisis data dan menguji
hipotesis
Menarik Kesimpulan
D. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group
design. Desain penelitian ini melibatkan dua kelompok penelitian, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara
random.2 Kedua kelompok ini dipilih dengan cermat berdasarkan pertimbangan
tertentu agar kedua kelompok ini memiliki homogenitas yang sama. Sebelum
diberikan perlakuan, pada kedua kelompok diberikan pretest untuk mengetahui
keadaan awal siswa, sejauh mana kemampuan dasar yang dimiliki siswa pada
konsep Gerak Lurus.
Kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu pada
kelompok eksperimen diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), sedangkan
kelompok kontrol diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran secara
konvensional. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok ini diberikan posttest
untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus.
Desain penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut:
Keterangan :
O1 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan, diberikan kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
O2 = Tes akhir (posttest) setelah perlakuan, diberikan kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
XE = Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen pembelajaran
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
2
Ibid., h. 116.
3
Ibid.
44
E. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu satu variabel
bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian
yaitu:
Variabel bebas (X) : Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. ke-7, h. 250.
5
Ibid., h. 254.
6
Sugiyono, op. cit., h. 124.
45
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini melalui tes
dan nontes. Tes adalah cara yang dapat digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian di bidang pendidikan.7 Data tes berupa pretest dan posttest dalam bentuk
tes objektif tipe pilihan ganda. Nontes adalah teknik tes yang dilakukan tanpa
menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan pengamatan, wawancara,
angket, dan meneliti dokumen-dokumen.8 Data nontes yang digunakan pada
penelitian ini berupa angket. Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui
respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three
in One (GELUTIN).
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.9 Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif
dari C1 (mengingat) sampai C6 (Mencipta). Instrumen tes berupa tes objektif
pilihan ganda yang diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan atau
sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan tes yang diberikan setelah kegiatan
pembelajaran dilaksanakan atau setelah diberikan perlakuan (posttest).10 Kisi-kisi
instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2
berikut:
7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), Cet. ke-11, h. 67.
8
Ibid., h. 76.
9
Sugiyono, op. cit., h. 147.
10
Zulfiani, Tonih, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009) Cet. ke-1, h. 75.
46
dan besaran-
besaran terkait.
Menyebutkan
pengertian gerak
lurus berubah
beraturan
Mengklasifikasikan
karakteristik gerak
5 1
jatuh bebas dan
gerak vertikal
Menerapkan
besaran-besaran
fisika dalam gerak
lurus beraturan dan
gerak lurus berubah 10*,
beraturan dalam 12*, 3
bentuk persamaan 13*
dan
Gerak menggunakannya
Vertikal dalam pemecahan
masalah
Menganalisis grafik
15*,
waktu tempuh (t)
19*,
terhadap jarak (h)
20*, 5
dan grafik massa
21,
terhadap waktu
22
benda
Mengevaluasi
persamaan gerak
26* 1
jatuh bebas dan
gerak vertikal
Merumuskan
masalah dalam
penerapan konsep 28 1
gerak jatuh bebas
dan gerak vertikal
Jumlah Soal 3 5 6 10 7 4 35
Persentase Soal (%) 8,6 14,3 17,2 28,6 23 11,4 100
2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket.
Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat
peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) dalam pembelajaran fisika pada
48
konsep Gerak Lurus. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan model angket skala Likert yang berbentuk rating-scale, dimana
terdapat lima skala yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup
(C), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Kisi-kisi instrumen nontes angket yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
I. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang
digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria
kelayakan. Analisis butir soal bertujuan untuk memperoleh kualitas soal yang baik
atau memadai.11 Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen terlebih dahulu
diujicobakan kepada siswa kelas XI yang telah mempelajari materi gerak lurus
pada kelas X. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal,
dimana soal tersebut memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang
harus dipenuhi oleh instrumen penelitian, diantaranya:
11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. ke-14, h. 135.
49
1. Validitas
Pengujian validitas yang digunakan adalah koefisien korelasi biserial.
Alasannya, karena koefisien korelasi biserial digunakan untuk memvalidasi butir-
butir soal yang menyebabkan soal secara keseluruhan memiliki validitas rendah
atau tinggi.12 Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur. Rumus untuk mencari koefisien korelasi biserial yaitu:13
−
=
Keterangan:
= koefisien korelasi biserial
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.
= rerata skor total
= standar deviasi dari skor total
= proporsi siswa yang menjawab benar, untuk mencari p dengan cara:
=
ℎ ℎ
= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)
Data rekapitulasi butir soal hasil uji coba instrumen menggunakan software
ANATES Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada lampiran B.3.
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, ( Jakarta: Bumi
Akasara, 2012), Cet. ke-1, h. 90.
13
Ibid., h. 81.
50
Pengolahan data uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2.a.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran.14
Apabila tes tersebut dipercaya atau memiliki ketetapan apabila diteskan berkali-
kali akan memberikan hasil yang tetap. Dengan kata lain, jika siswa diberikan tes
yang sama pada waktu yang berbeda, maka setiap siswa tetap berada dalam urutan
(rangking) yang sama dalam kelompoknya.15 Diteskan kepada subjek yang sama,
reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrumen dalam penelitian ini adalah
menggunakan rumus K-R.20 (Kuder Richardson 20) dengan rumusan sebagai
berikut:16
−∑
=
−1
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
∑ = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s = standar deviasi dari tes
14
Sukmadinata, op. cit., h. 229.
15
Arikunto, op. cit., h. 74.
16
Ibid., h. 115.
51
Kriteria interprestasi indeks reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
< 0,20 Kecil
3. Taraf kesukaran
Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui kualitas soal. Soal yang
baik adalah bukan soal yang terlalu mudah dan terlalu sulit untuk dipecahkan oleh
siswa.17 Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran berkisar antara
0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal.
Rumusan untuk mencari taraf kesukaran butir-butir soal adalah sebagai berikut:18
∑
=
Keterangan:
P = indeks kesukaran
∑B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
N = jumlah seluruh siswa peserta tes
17
Arikunto, op. cit., h. 222.
18
Ibid., h. 223.
52
Penentuan interprestasi taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel
3.7 berikut:19
Tabel 3.7 Interprestasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran KriteriaTingkat Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.8 berikut:
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Butir Soal
Kriteria Soal
Jumlah Soal Persentase
Mudah 3 8,6%
Sedang 28 80%
Sukar 4 11,4%
Jumlah 35 100%
Pengolahan data uji taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran
B.2.c.
4. Daya pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut: 20
= −
Keterangan:
D = indeks daya pembeda
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
= banyaknya peserta kelompok atas
19
Sudjana, op. cit., h. 137.
20
Ibid., h. 226.
53
Interprestasi daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut:21
Tabel 3.9 Interprestasi Indeks Diskriminasi Butir Soal
Daya pembeda Kriteria soal
Bernilai negatif Drop
0,00 - 0,20 Buruk
0,20 - 0,40 Cukup
0,41 - 0,70 Baik
0,71 - 1.00 Baik sekali
Pengolahan data daya pembeda insrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2.d.
21
Arikunto, op. cit., h. 232.
22
Sugiyono, op. cit., h. 207.
54
Keterangan:
= harga Chi-kuadrat yang dicari
= frekuensi yang diperoleh berdasarkan observasi
= frekuensi yang diharapkan
2) Uji Homogenitas
Setelah diuji kenormalannya, selanjutnya kelas di uji homogenitasnya. Uji
homogenitas digunakan untuk menguji sebaran data dari kedua varians atau lebih
23
Arikunto, op. cit., h. 333.
24
Sugiyono, op. cit., h. 243.
55
berasal dari populasi yang homogen atau tidak.25 Uji homogenitas yang
digunakan adalah uji Fisher dengan rumus sebagai berikut:26
²
=
²
b. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang
signifikan dari penggunaan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus. Uji hipotesis yang
digunakan adalah uji t. Uji t ini yaitu membandingkan rata-rata (mean) kedua
kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Sebelum melakukan uji
hipotesis, diharuskan melakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu,
karena hasil kedua uji tersebut yang akan menentukan rumus uji hipotesis yang
akan digunakan dalam penelitian.
1) Data Terdistribusi Normal dan Homogen
Data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis menggunakan
statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut:28
25
Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik Untuk Penelitian Ilmu-ilmu
Sosial dan Pendidikan, (Tanggerang: Pustaka Mandiri, 2015), Cet. ke-2, h. 101.
26
Ibid., h. 104.
27
Sugiyono, op.cit., h. 275.
56
̅ − ̅
=
1 1
+
( − 1) + ( − 1)
=
+ −2
Keterangan:
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
= nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
= varians atau standar deviasi kelompok eksperimen
² = varians atau standar deviasi kelompok kontrol
= jumlah anggota kelompok eksperimen
= jumlah anggota kelompok kontrol
= nilai t hitung
28
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), Cet. ke-6, h. 239.
29
Ibid., h. 241.
57
Keterangan:
= rata-rata skor kelompok eksperimen
= rata-rata skor kelompok kontrol
= standar deviasi kelompok eksperimen
² = standar deviasi kelompok kontrol
= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
= jumlah anggota sampel kelompok kontrol
= ; =
= ,( )
; = ,( )
30
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.
ke-1, h. 204.
58
penskoran untuk pernyataan positif dan negatif dapat dilihat pada Tabel 3.11
berikut:31
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini menggunakan uji t. Data yang
digunakan yaitu hasil dari postest dan prettest kedua kelompok, antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Secara statistik, hipotesis dinyatakan sebagai
berikut:32
H0 : thitung ≤ ttabel
Ha : thitung ≥ ttabel
Keterangan:
thitung = nilai uji t hasil perhitungan kelas eksperimen dan kelas kontrol
ttabel = nilai uji t yang tercantum pada tabel distribusi t
H0 = Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh alat peraga GELUTIN terhadap
hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus
Ha = Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh alat peraga GELUTIN terhadap
hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus.
31
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet. ke-5, h. 16.
32
Sudjana, op. cit., h. 241.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subbab ini akan menjelaskan gambaran umum dari data yang diperoleh
selama penelitian yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Data
yang di deskripsikan merupakan data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen yang terdiri dari 31 orang siswa kelas kontrol dan 32 orang
siswa kelas ekperimen, serta hasil angket respon siswa dari kelas eksperimen.
1. Hasil Pretest
Hasil pretest yang diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum
diberikan perlakuan pada penelitian ini disajikan dalam diagram distribusi
frekuensi berikut:
14
12
12
10
10
Banyaknya Siswa
8 7
6
6
4 4
4 3 3
2 2 2
2 1
0 0
0
14 - 20 21 - 27 28 - 34 35 - 41 42 - 48 49 - 55 56 - 62
Rentang Nilai
Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat
pada lampiran C.1.
Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa hasil pretest pada kelas kontrol
dan eksperimen yang memiliki nilai diantara rentang 14-20 sebanyak 2 orang
59
60
siswa, sedangkan untuk rentang nilai antara 21-27 pada kelas kontrol terdapat 3
orang siswa dan kelas eksperimen terdapat 4 orang siswa. Rentang nilai 28-34
pada kelas kontrol terdapat 6 orang siswa, sedangkan kelas eksperimen terdapat
10 orang siswa. Rentang nilai 35-41 pada kelas kontrol terdapat 12 orang siswa
sedangkan kelas eksperimen terdapat 7 orang siswa. Rentang nilai 42-48 pada
kelas kontrol terdapat 4 orang siswa, sedangkan kelas eksperimen terdapat 2 orang
siswa. Rentang nilai 49-50 pada kelas kontrol terdapat 3 orang siswa, sedangkan
kelas eksperimen tidak ada. Rentang nilai 56-62 pada kelas kontrol terdapat 1
orang siswa, sedangkan kelas eksperimen tidak ada. Pada grafik terlihat jelas
bahwa pada rentang nilai 21-27 dan 28-34 jumlah siswa di kelas eksperimen
mendapatkan nilai yang lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol.
Sementara untuk rentang nilai 35-41, 42-48, 49-55, dan 56-62, terlihat bahwa
jumlah siswa di kelas kontrol lebih banyak dibandingkan dengan kelas
eksperimen.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1
berikut:
Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data
hasil pretest dapat dilihat pada lampiran C.1.
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa nilai pretest tertinggi kelas kontrol
adalah sebesar 57, sedangkan nilai tertinggi kelas eksperimen adalah sebesar 48.
Nilai terendah pada kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai yang sama
61
yaitu sebesar 14. Nilai tengah (median) yang dihasilkan kelas kontrol adalah
sebesar 37,13, sedangkan nilai tengah (median) pada kelas eksperimen adalah
sebesar 33,3. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 37,5,
sedangkan kelas eksperimen adalah 34,07. Nilai rata-rata yang diperoleh pada
hasil pretest kelas kontrol adalah 33,53, sedangkan nilai rata-rata pada kelas
eksperimen adalah sebesar 32,71. Standar deviasi yang diperoleh pada kelas
kontrol adalah sebesar 8,49, sedangkan pada kelas eksperimen adalah sebesar
7,93. Perhitungan analisis data dapat dilihat pada lampiran C.1.
2. Hasil Posttest
Perolehan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dari penelitian
ini disajikan dalam Gambar 4.2 berikut:
16 15
14
12
Banyaknya Siswa
10
10
8 7
6
6 5 5 5 5
4 3
2
2
0 0
0
29-37 38-46 47-55 56-64 65-73 74-82
Rentang Nilai
Pengolahan data untuk menentukan distrbusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat
pada lampiran C.2.
Gambar 4.2 menunjukkan hasil postest pada kelas kontrol terdapat 3
orang siswa yang berada pada rentang nilai 29-37, sedangkan kelas eksperimen
62
tidak ada. Rentang nilai 38-46 pada kelas kontrol terdapat 6 orang siswa
sedangkan kelas eksperimen terdapat 2 orang siswa. Rentang nilai 47-55 terdapat
10 orang siswa pada kelas kontrol, sedangkan 5 orang siswa pada kelas
eksperimen. Rentang nilai 56-64 terdapat 5 orang siswa pada kelas kontrol,
sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 15 orang. Rentang nilai 65-73 terdapat
7 orang siswa pada kelas kontrol dan 5 orang siswa pada kelas eksperimen.
Rentang nilai 74-82 terdapat 5 orang siswa pada kelas eksperimen, sedangkan
pada kelas kontrol tidak ada. Pada grafik terlihat jelas bahwa pada rentang nilai
29-37, 38-46, 47-55, dan 65-73 jumlah siswa pada kelas kontrol lebih banyak
dibandingkan kelas eksperimen sehingga kelas kontrol lebih dominan berada pada
nilai yang rendah. Perbedaan yang cukup signifikan terlihat pada rentang nilai 56-
64 dan 74-82 dimana rentang nilai 56-64 jumlah siswa kelas eksperimen yang
mendapatkan nilai pada rentang ini sebanyak 15 orang, sedangkan kelas kontrol
sebanyak 5 orang. Rentang nilai 74-82 jumlah siswa kelas eksperimen yang
mendapatkan nilai pada rentang ini sebanyak 5 orang, sedangkan kelas kontrol nol
(tidak ada).
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai posttest tertinggi kelas kontrol adalah
sebesar 76, sedangkan nilai tertinggi kelas eksperimen adalah sebesar 81. Nilai
terendah pada kelas kontrol adalah sebesar 29, sedangkan nilai terendah pada
63
kelas eksperimen 38. Selanjutnya, nilai tengah (median) yang dihasilkan kelas
kontrol adalah sebesar 49,7, sedangkan nilai tengah (median) pada kelas
eksperimen adalah sebesar 63,34. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas
kontrol adalah 48,05, sedangkan kelas eksperimen adalah sebesar 62,21 . Nilai
rata-rata yang diperoleh pada hasil posttest kelas kontrol adalah 51,08 , sedangkan
nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah sebesar 62,43. Standar deviasi yang
diperoleh pada kelas kontrol adalah sebesar 11,57, sedangkan pada kelas
eksperimen adalah sebesar 9,96. Perhitungan analisis data dapat dilihat pada
lampiran C.2.
100%
80%
79%
90%
73%
80%
65%
60%
70%
56%
53%
52%
51%
Persentase
47%
60%
44%
44%
42%
50%
35%
34%
34%
33%
29%
27%
40%
25%
17%
30%
16%
13%
20%
10%
0%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Jenjang Ranah Kognitif
Pengolahan data untuk menentukan persentase jenjang kognitif hasil pretest dan
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran C.10.
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa
pada setiap ranah jenjang kognitif di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
64
25% 21%
18% 19%
20% 15%
15% 13%
11%
10%
5% 1%
0%
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Jenjang Ranah Kognitif
63%
61%
80.00%
pada
53%
52%
52%
37,6%
36,7%
60.00%
36%
36%
sub
35%
Persentase
29%
40.00%
20.00%
0.00%
GLB GLBB GV
40.0%
34%
35.0%
30.0% 26% 27%
Persentase
25.0%
20.0% 15.3% 15.4% 16%
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
GLB GLBB GV
Persentase pada sub konsep gerak vertikal kelas eksperimen sebesar 34%,
sedangkan persentase kelas kontrol sebesar 16%. Hal tersebut dikarenakan pada
alat peraga gerak vertikal dapat menunjukkan bagaimana benda bergerak dengan
memiliki kecepatan awal dan benda bergerak tanpa memiliki kecepatan awal yaitu
dengan menggunakan alat peraga gerak jatuh bebas. Alat peraga gerak jatuh bebas
ini mampu mengukur waktu jatuh benda secara otomatis, memvariasikan
ketinggian jatuh benda, pelepasan benda secara otomatis, dan dapat menyelidiki
pengaruh massa benda terhadap waktu jatuh.2
Pengolahan data untuk menentukan persentase sub konsep dapat dilihat
pada lampiran C. 11.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai hitung data pretest kelas kontrol
sebesar 11,26 dan kelas eksperimen sebesar 4,84. Nilai hitung data posttest, kelas
kontrol memperoleh nilai sebesar 6,6 dan kelas eksperimen sebesar 8,85. Hal ini
menunjukkan semua nilai hitung yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest
lebih kecil dibandingkan dengan nilai tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data hasil pretest maupun posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
terdistribusi normal.
Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran
C.3 dan C.4.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data
kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher dengan kriteria
pengujian sebagai berikut:
(1) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua kelompok
homogen.
70
(2) Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak
homogen.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai Fhitung data pretest dan posttest lebih
kecil dibandingkan dengan nilai Ftabel. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
kedua kelas memiliki kemampuan yang sama (homogen), baik pada saat pretest
maupun posttest. Perhitungan uji homogenitas pretest dapat dilihat pada lampiran
C.5 dan perhitungan uji homogenitas posttest dapat dilihat pada lampiran C.6
b. Uji Hipotesis
Hasil uji prasyarat analisis statistik, menunjukkan bahwa kedua data
berditribusi normal dan kedua kelas dinyatakan homogen. Oleh karena itu,
pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji t dengan kriteria
pengujian, yaitu jika thitung > ttabel, maka H diterima dan H ditolak, dan jika thitung <
ttabel, maka H diterima dan H ditolak. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat
dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.7 dan C.8.
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil pretest sebelum diberikan perlakuan, terlihat
bahwa pada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel, yaitu -0,048 < 1,99 sehingga
disimpulkan bahwa hipotesis nol ( ) diterima dan hipotesis alternatif ( )
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika
pada konsep gerak lurus sebelum diberikan perlakuan. Hal ini didukung juga
dengan rata-rata nilai hasil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
tidak jauh berbeda yaitu (33,53) untuk kelas kontrol dan (32,71) untuk kelas
eksperimen.
Proses pembelajaran pada kedua kelas diberikan perlakuan. Kelas kontrol
menggunakan metode konvensional sedangkan kelas eksperimen menggunakan
alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), terlihat perbedaan hasil
belajar pada kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai posttest
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel,
yaitu 4,21 >1,99, sehingga hipotesis nol ( ) ditolak dan hipotesis alternatif ( )
diterima. Artinya, terdapat pengaruh alat peraga Gerak Lurus Three in One
(GELUTIN) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak lurus setelah
diberikan perlakuan. Siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata
hasil belajar (62,43) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol
(51,08)
Pengolahan data angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran C.9.
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran
fisika sebelum menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN)
memperoleh persentase sebesar 68% dalam kategori cukup. Setelah pembelajaran
menggunakan alat peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN), rata-rata
persentase angket respon siswa meningkat menjadi 71,6% dalam kategori baik.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan alat peraga Gerak Lurus
Three in One (GELUTIN) dapat membuat siswa lebih memahami konsep gerak
lurus, proses pembelajaran menjadi lebih menarik serta dapat menarik perhatian
siswa.
3
Ibid., h. 114.
4
Fitria, op. cit., h. 192.
74
5
Ibid., h. 1.
6
Henry Erhamwenmwonyi Asemto, Practical Learning: Exploring the Sense for More
Effective Learning, International Research Journal of Interdisciplinary & Multidisciplinary
Studies (irjms), Vol. 1, No. 07, 2015, h. 7.
7
Desy, Desnita, dan Raihanati, Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA”, Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015, h. 2.
8
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1, No. 1, 2015, h. 63.
75
9
Desy, op.cit., h. 2
10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), Cet. ke-
17, h. 9.
11
Ma’rifa, Kamaluddin, dan Fihrin, “Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 4, No. 3, 2014.
76
dengan ticker timer. Percepatan diperoleh dari analisis siswa terhadap alat peraga
GELUTIN. Alat peraga GELUTIN menunjukkan lintasan sebagai jarak, jumlah
titik potongan sebagai waktu, dan kecepatan diperoleh dari konsep ( = ).
menggunakan konsep = .
12
Dian, op. cit., h. 113.
13
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) Cet. Ke-1, h. 126.
77
14
Ibid., h. 130.
15
Desy, op.cit., h. 6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada konsep Gerak Lurus. Data posttest memiliki
nilai thitung > ttabel (4,21 > 1,99), sehingga Ha dapat diterima. Nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar
siswa pada kelas kontrol. Hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga
GELUTIN mengalami peningkatan kemampuan kognitif C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), dan C5 (mengevaluasi).
2. Hasil angket respon siswa terhadap penggunaan Alat Peraga Gerak Lurus
Three in One (GELUTIN) menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan
alat peraga GELUTIN dalam proses pembelajaran fisika pada konsep Gerak
Lurus secara keseluruhan memperoleh hasil sebesar 71,6% dalam kategori
baik.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil
penelitian ini, diantaranya:
1. Perlu adanya perbaikan, penyempurnaan, dan pengembangan lebih lanjut
pada Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terutama pada sub
konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat, karena alat peraga yang
dibuat tidak bisa beroperasi dengan baik terutama pada bagian mobil yang
tidak bisa melintasi lintasan yang miring sehingga menghambat proses
pembelajaran. Massa yang digunakan pada alat peraga gerak jatuh bebas
harus lebih besar dari ukuran sebelumnya sehingga ketika benda dijatuhkan
stopwatch langsung berhenti.
78
79
2. Pengelolaan waktu dan kelas yang baik pada saat pembelajaran penggunaan
Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) pada proses
pembelajaran, sehingga semua latihan yang terdapat pada lembar kegiatan
siswa dapat terselesaikan.
3. Soal validasi instrumen yang digunakan pada penelitian sebaiknya berjumlah
genap sehingga memudahkan dalam penilaian. Perlu adanya penambahan soal
pada jenjang kognitif C4 (menganalisis) sesuai dengan kompetensi dasar
yang dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Dina Rif’ati, Fitria Rahmawati, dan Idrawati. Penerapan Model Teaching With
Analogies (TWA) dalam Pembelajaran Fisika di MA. Jurnal
Pembelajaran Fisika (JPF), Vol. 1, No. 2, 2012.
Djamarah, Syaiful Bahri., dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, Cet. 4, 2010.
Ekasari, Dian., dkk. Pengembangan Alat Gerak Jatuh Bebas Sebagai Media
Pembelajaran Konsep Gerak Jatuh Bebas. Jurnal FKIP UNILA, Vol. 1,
2013.
Fihrin, Ma’rif, dan Kamaluddin. Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus pada
Siswa SMA Negeri di Kota Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako
(JPFT), Vol. 4, No. 3, 2014.
Foster, Bob, Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2004
80
81
Hartono, Rudi. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta:
DIVA Press, 2014.
Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press,
2011.
Jahrudin Ahmad, Fathiah Alatas, dan Diah Mulhayatiah. Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan
Analisis Siswa. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA. Vol. 1, No. 1,
2015.
Jalaludin, Dudung. Pelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Depok: Arya Duta,
2009.
Prihatin, Eka. Guru sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2008.
Raihanati, Desy., dan Desnota. Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA. Jurnal Fisika, Vol. 4, 2015.
Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
Alfabeta, Cet. V, 2013.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, Cet. 11,
2011.
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru
Algensindo, 2002.
Sudjana, Nana., dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2010.
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.1, 2011.
Tim Penyusun Modul, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011.
LAMPIRAN A
Perangkat Pembelajaran
Lampiran A.1
I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak.
2. Menjelaskan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
85
3. Mengklasifikasikan karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan melalui demonstrasi dan
pengukuran besaran-besaran terkait.
4. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan.
5. Memformulasikan persamaan gerak lurus beraturan.
6. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) dan besaran-besaran terkait.
7. Merencanakan penyelesaian masalah gerak lurus beraturan.
V. Materi Ajar
1. Materi Fakta
2. Materi Konsep
86
Posisi
Perubahan Posisi
menghasilkan
Jarak Perpindahan
Kelajuan Kecepatan
Gerak
Kelajuan sesaat Kecepatan sesaat
Kelajuan rata-rata Kecepatan rata-rata
Gerak Lurus
dibedakan menjadi
Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan sebagai 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang
berikut: diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan
2 menit
a. Pernahkan kalian melihat kereta api yang
sedang melaju di atas rel?
b. Bagaimana lintasan rel kereta api?
Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 5-6 orang 2. Membentuk kelompok 5 menit
per kelompok
2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait gerak 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak lurus
lurus beraturan di dalam LKS beraturan
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai gerak
mengenai gerak lurus beraturan pada buku paket Marthen lurus beraturan pada buku paket Marthen 20 menit
Kanginan Kurikulum 2013. Kanginan Kurikulum 2013.
89
Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep gerak lurus 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit
X. Penilaian Kognitif
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
92
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
94
𝑠
𝑉=
𝑡
Percepatan adalah Besaran vektor. Bila suatu benda
mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu
𝑣
tertentu, maka : 𝑎 =
𝑡
95
3. Sebuah mobil sedan bergerak pada Diketahui : v = 72 km/jam t = 15 menit = 0,25 jam 15 = jika semua jawaban benar
lintasan lurus dengan kecepatan tetap Ditanyakan : s ? C3 15 dan sesuai
72 km/jam. Tentukanlah jarak yang Jawab : 10 = menjabarkan diketahui,
ditempuh mobil setelah melaju selama s=v.t ditanyakan, dan memasukkan
15 menit. = 72 km/jam (0,25 jam) = 18 km konsep dengan benar namun
proses perhitungan salah
5 = hanya menuliskan diketahui
dan ditanyakan tanpa
mengerjakan proses perhitungan
0 = tidak menjawab sama sekali
4. Sebuah sepeda motor dengan km 20 = jika semua jawaban benar
Diketahui : ∆s = 5 km , v1 = 100
kecepatan 100 km/jam mengejar jam dan sesuai
sebuah mobil di depannya yang melaju v2 = 80 km/jam C4 20 15 = menjabarkan diketahui,
dengan kecepatan 80 km/jam. Jika Ditanyakan : t ? ditanyakan, dan memasukkan
jarak keduanya 5 km, waktu yang Jawab : konsep dengan benar namun
diperlukan sepeda motor untuk Karena keduanya mempunyai arah yang sama, maka proses perhitungan salah
mendahului mobil adalah keduanya bernilai positif, sehingga : 10 = menjabarkan diketahui,
∆s = 5 km ∆v = (v1 − v2 ) ditanyakan, dan memasukkan
∆𝑠 konsep dengan salah dan
𝑡=
∆𝑣 perhitungan salah
5
𝑡= 10 = hanya memasukkan
(100 − 80) diketahui dan ditanyakan tanpa
5 5 mengerjakan proses perhitungan
𝑡= jam = x 60 menit = 15 menit
20 20 0 = tidak mengerjakan sama
Sehingga sepeda motor akan mendahului mobil setelah sekali
15 menit
5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pertanyaan yang benar adalah ..... 20 = memilih jawaban A dengan
manakah pernyataan yang benar ? Kelajuan 10 m/s ke timur sama dengan kelajuan 10 m/s benar dan memberikan alasan
berikan alasannya! ke barat. Dikarenakan laju merupakan besaran skalar, C5 20 yang benar dan jelas
a. Kelajuan 10 m/s ke timur sama besaran yang memperhatikan nilai saja tanpa 15 = memilih jawaban A namun
dengan kelajuan 10 m/s ke barat. memperhatikan arah. memberikan alasan yang salah
b. Kecepatan 10 m/s ke timur sama 10 = memilih jawaban A namun
dengan kecepatan 10 m/s ke barat. tidak memberikan alasan
96
Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
97
Lampiran A.1
I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak lurus berubah beraturan.
2. Membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
3. Mengklasifikan karakteristik benda yang bergerak diperlambat dan dipercepat.
98
V. Materi Ajar
1. Materi Fisika
2. Materi Konsep
99
Posisi
Perubahan Posisi
menghasilkan
Jarak Perpindahan
Kelajuan Kecepatan
Gerak
Kelajuan sesaat Kecepatan sesaat
Kelajuan rata-rata Kecepatan rata-rata
Gerak Lurus
dibedakan menjadi
Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
sebagai berikut: oleh guru
Kegiatan Pendahuluan
Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 5- 2. Membentuk kelompok
6 orang per kelompok 5 menit
102
5 menit
gerak lurus berubah beraturan
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman 1. Berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan
kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan terkait yang terdapat pada LKS.
15 menit
gerak lurus berubah beraturan yang terdapat pada LKS
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi hubungan kecepatan
kecepatan terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, dan jarak
dan jarak terhadap waktu pada saat dipercepat dan terhadap waktu pada saat dipercepat dan diperlambat dalam
10 menit
diperlambat dalam permasalahan yang telah disajikan permasalahan yang telah disajikan pada LKS
pada LKS
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi
10 menit
diskusi
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup
Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
gerak lurus beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit
X. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
103
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
106
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
108
3 Perhatikan grafik kecepatan Benda berada pada keadaan diam yaitu apabila 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
terhadap waktu di bawah ini. kecepatannya nol. Ditunjukkan oleh grafik pada interval C3 15 10 = menjawab hanya sebagian kata kunci
A ke B menunjukkan bahwa kecepatannya sebesar 5 m/s, 5 = menjawab salah.
sedangkan dari B ke C menunjukkan kecepatan yang 0 = tidak menjawab sama sekali.
menurun. Untuk C ke D benda berada pada keadaan diam
atau kecepatan nol. Maka Jawabannya pada interval C ke
D.
Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
111
Lampiran A.1
I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
III. Indikator
1. Mengklasifikan karakteristik gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.
2. Menganalisis grafik waktu tempuh (t) terhadap jarak (h) dan grafik massa terhadap waktu
benda.
112
3. Menerapkan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan dalam bentuk persamaan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
4. Membedakan karakteristik gerak jatuh bebas dengan gerak vertikal.
5. Memformulasikan persamaan gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
6. Merumuskan masalah dalam penerapan konsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.
V. Materi Ajar
1. Materi Fakta
2. Materi Konsep
113
Posisi
Perubahan Posisi
menghasilkan
Jarak Perpindahan
Kelajuan Kecepatan
Gerak
Kelajuan sesaat Kecepatan sesaat
Kelajuan rata-rata Kecepatan rata-rata
Gerak Lurus
dibedakan menjadi
Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan
sebagai berikut: yang diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan
Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 2. Membentuk kelompok
5-6 orang per kelompok 5 menit
2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas di dalam LKS vertikal dan geak jatuh bebas di dalam LKS
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai
mengenai gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada buku gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada
20 menit
paket Marthen Kanginan Kurikulum 2013. buku paket Marthen Kanginan Kurikulum
2013.
116
Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus
3 menit
gerak lurus beraturan beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit
X. Penilaian Kognitif
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
30 Siti Fauziah
31 Zidan Maulana
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
120
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
122
v0
v’ C2 15
Gerak vertikal ke atas, selama benda bergerak ke
atas gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi sehingga setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut ketinggian
maksimum.
Gerak vertikal ke bawah, gerak benda-benda yang
dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu.
3. Sebuah balok jatuh dari ketinggian 120m, Diketahui: Vo = 10 m/s 15 = jika semua jawaban benar dan
berapakah waktu saat benda berada 40m t = 2s sesuai
dai bawah! Ditanyakan : h ? 10 = menjawab kurang tepat
Jawab : 5 = menjawab salah
1 C3 15 0 = tidak menjawab sama sekali
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 + 𝑔. 𝑡 2
2
123
1
ℎ = 10 (2) + . 10 22
2
ℎ = 20 + 20
ℎ = 40𝑚
4. Benda jatuh bebas dari ketinggian 5m di Diketahui : h = 5m 20 = jika semua jawaban benar dan
atas permukaan tanah. Tentukan : g = 10 m/s2 sesuai
a. Kelajuan buah kelapa ketika Ditanyakan : a. Kelajuan akhir (Vt) 15 = menjabarkan diketahui, ditanya-
menyentuh tanah b.Selang waktu (t) kan, dan memasukkan konsep dengan
b. Selang waktu buah jatuh hingga tiba Jawab : benar namun proses perhitungan salah.
di tanah 4.3.1 Vt = g . t 10 = menjabarkan diketahui, ditanya-
1 kan, dan memasukkan konsep dengan
h = 𝑔. 𝑡 2
2
salah dan perhitungan salah.
𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
5 = hanya memasukkan diketahui dan
Maka : 𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
ditanyakan tanpa mengerjakan proses
𝑉𝑡 2 = 2. 10. 5
perhitungan
𝑉𝑡 2 = 100 C4 20 0 = tidak mengerjakan sama sekali
𝑉𝑡 2 = √100 𝑚⁄𝑠
Vt = 10 𝑚⁄𝑠
Selang waktu
1
ℎ = . 𝑔. 𝑡 2
2
1
5 = 10. 𝑡 2
2
2
5
𝑡 =
5
𝑡=1
5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pernyataan yang benar adalah B. Dimana untuk 20 = memilih jawaban B dengan benar
manakah pernyataan yang benar? mencari nilai h maksimum adalah dan memberikan alasan yang benar dan
Berikan penjelasannya! 1 jelas
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 − . 𝑔. 𝑡
2
a. Sebuah bola dilemparkan lurus ke 1 15 = memilih jawaban B namun
ℎ = 15 . 1,5 − . 10𝑠. 1,5 C5 20
atas dengan kecepatan awal 15 m/s 2 memberikan alasan
dengan waktu yang diperlukan untuk ℎ = 22,5 − 7,5 yang salah
mencapai ketinggian maksimum ℎ = 15 𝑚 10 = memilih jawaban B namun tidak
adalah 1,5s. memberikan alasan
124
b. Sebuah bola dilemparkan lurus keatas Sedangkan, Bola mencapai titik tertinggi pada saat Vt 5= memilih jawaban yang salah dan
dengan kecepatan awal 15 m/s dengan = 0 menggunakan persamaan pertama gerak vertikal tidak memberikan alasan
waktu yang diperlukan untuk ke atas 0 = tidak menjawab sama sekali
mencapai ketinggian maksimum Vt = Vo- g. t
adalah 7,5s. 0 = 15 – 10. t
10t = 15
15
t=
10
t = 1,5m
6. Ketika dua buah paku ditancapkan di atas Paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi 20 = menjawab dengan benar, jelas,
permukaan tanah yang lembut, dimana tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. detail dan memberikan penjelasan
ketinggian kedua paku tersebut sama hal ini menunjukkan bahwa adanya pertambahan laju dengan aplikasi pada fenomena
terhadap permukaan tanah. Kemudian atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke kehidupan sehari-hari
dijatuhkanlah sebuah batu (batu yang tanah. Semakin tinggi kedudukan batu terhadap 15 = menjawab dengan benar, jelas dan
permukaannya datar) dengan ketinggian permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat menjelaskannya dengan memberikan
yang berbeda pada masing-masing paku. hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan C6 20 penjelasan pada fenomena sehari-hari
Paku manakah yang akan tertancap lebih demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung namun tidak terlalu detail
dalam? Berikan penjelasannya! pada ketinggian alias kedudukan benda terhadap 10 = memberikan jawaban namun tidak
permukaan tanah. terlalu kumplit dan jelas
5 = memberikan jawaban yang salah
0 = tidak menjawab sama sekali
Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
125
Lampiran A.2
I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak.
2. Menjelaskan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
126
3. Mengklasifikasikan karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan melalui demonstrasi dan
pengukuran besaran-besaran terkait.
4. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan.
5. Memformulasikan persamaan gerak lurus beraturan.
6. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) dan besaran-besaran terkait.
7. Merencanakan penyelesaian masalah gerak lurus beraturan.
V. Materi Ajar
1. Materi Fakta
2. Materi Konsep
127
Posisi
Perubahan Posisi
menghasilkan
Jarak Perpindahan
Kelajuan Kecepatan
Gerak
Kelajuan sesaat Kecepatan sesaat
Kelajuan rata-rata Kecepatan rata-rata
Gerak Lurus
dibedakan menjadi
Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan sebagai 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang
berikut: diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan
2 menit
a. Pernahkan kalian melihat kereta api yang
sedang melaju di atas rel?
b. Bagaimana lintasan rel kereta api?
Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 5-6 orang 2. Membentuk kelompok 5 menit
per kelompok
2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait gerak 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak lurus
lurus beraturan pada Alat Peraga GELUTIN beraturan
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengenai gerak
20 menit
mengenai gerak lurus beraturan pada Alat Peraga GELUTIN lurus beraturan pada Alat Peraga GELUTIN
Menanya 1. Mempersilahkan siswa mengajukan pertanyaan terkait gerak 2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
5 menit
lurus beraturan
130
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk melakukan percobaan Alat Peraga 1. Melakukan percobaan Alat Peraga GELUTIN
GELUTIN dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan dengan teman kelompoknya dan berdiskusi dalam
permasalahan terkait gerak lurus beraturan menyelesaikan permasalahan terkait gerak lurus 15 menit
beraturan
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan kecepatan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi hubungan
konstan, percepatan, jarak, perpindahan dari permasalahan yang kecepatan konstan, percepatan, jarak, perpindahan
tersedia pada Alat Peraga GELUTIN dari permasalahan yang tersedia pada Alat Peraga 10 menit
GELUTIN
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil diskusi 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi 10 menit
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup
Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep gerak 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
lurus beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 3 menit
X. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
133
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
135
𝑠
𝑉=
𝑡
Percepatan adalah Besaran vektor. Bila suatu benda
mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu
𝑣
tertentu, maka : 𝑎 =
𝑡
3. Sebuah mobil sedan bergerak pada Diketahui : v = 72 km/jam t = 15 menit = 0,25 jam 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai
lintasan lurus dengan kecepatan tetap Ditanyakan : s ? C3 15 10 = menjabarkan diketahui, ditanyakan,
72 km/jam. Tentukanlah jarak yang Jawab : dan memasukkan konsep dengan benar
s=v.t namun proses perhitungan salah
136
ditempuh mobil setelah melaju selama = 72 km/jam (0,25 jam) = 18 km 5 = hanya menuliskan diketahui dan
15 menit. ditanyakan tanpa mengerjakan proses
perhitungan
0 = tidak menjawab sama sekali
4. Sebuah sepeda motor dengan km 20 = jika semua jawaban benar dan sesuai
Diketahui : ∆s = 5 km , v1 = 100
kecepatan 100 km/jam mengejar jam 15 = menjabarkan diketahui, ditanyakan,
sebuah mobil di depannya yang melaju v2 = 80 km/jam C4 20 dan memasukkan konsep dengan benar
dengan kecepatan 80 km/jam. Jika Ditanyakan : t ? namun proses perhitungan salah
jarak keduanya 5 km, waktu yang Jawab : 10 = menjabarkan diketahui, ditanyakan,
diperlukan sepeda motor untuk Karena keduanya mempunyai arah yang sama, maka dan memasukkan konsep dengan salah dan
mendahului mobil adalah keduanya bernilai positif, sehingga : perhitungan salah
∆s = 5 km ∆v = (v1 − v2 ) 10 = hanya memasukkan diketahui dan
∆𝑠 ditanyakan tanpa mengerjakan proses
𝑡=
∆𝑣 perhitungan
5
𝑡= 0 = tidak mengerjakan sama sekali
(100 − 80)
5 5
𝑡= jam = x 60 menit = 15 menit
20 20
Sehingga sepeda motor akan mendahului mobil setelah
15 menit
5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pertanyaan yang benar adalah ..... 20 = memilih jawaban A dengan benar dan
manakah pernyataan yang benar ? Kelajuan 10 m/s ke timur sama dengan kelajuan 10 m/s memberikan alasan yang benar dan jelas
berikan alasannya! ke barat. Dikarenakan laju merupakan besaran skalar, C5 20 15 = memilih jawaban A namun
a. Kelajuan 10 m/s ke timur sama dengan besaran yang memperhatikan nilai saja tanpa memberikan alasan yang salah
kelajuan 10 m/s ke barat. memperhatikan arah. 10 = memilih jawaban A namun tidak
b. Kecepatan 10 m/s ke timur sama memberikan alasan
dengan kecepatan 10 m/s ke barat. 5 = memilih jawaban yang salah dan tidak
memberikan alasan
0 = Tidak menjawab sama sekali
6. Berikan hipotesismu mengenai Misalkan, Anda menumpangi sebuah mobil yang sedang 20 = menjawab dengan benar, jelas, detail
karakteristik pada gerak lurus melaju lurus di sebuah jalan tol yang sepi. Untuk selang dan memberikan penjelasan dengan
beraturan yang memiliki kecepatan waktu tertentu, misalnya 5 menit, Anda mengamati aplikasi pada fenomena kehidupan sehari-
dan percepatan yang konstan atau nol. C6 20 hari
137
bahwa jarum spidometer tetap menunjuk angka 90. 15 = menjawab dengan benar, jelas dan
menjelaskannya dengan memberikan
penjelasan pada fenomena sehari-hari
namun tidak terlalu detail
10 = memberikan jawaban namun tidak
terlalu kumplit dan jelas
Ini menunjukkan bahwa mobil sedang bergerak dengan 5 = memberikan jawaban yang salah
kelajuan 90 km/jam. 0 = tidak menjawab sama sekali
Selama 5 menit mobil melaju pada kelajuan 90 km/jam
dengan arah tetap. Kelajuan berikutnya arahnya
menyatakan (vektor) kecepatan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa selama 5 menit mobil melaju pada
kecepatan tetap 90 km/jam. Nah, gerak suatu benda yang
menempuh lintasan lurus dengan arah dn kelajuan tetap
disebut dengan gerak suatu benda dengan kecepatan
tetap (gerak lurus beraturan).Kecepatan tetap sama
dengan percepatan nol, sehingga gerak benda yang
percepatannya nol.
Jumlah Skor 100
Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
138
Lampiran A.2
I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak lurus berubah beraturan.
139
2. Membedakan jarak, perpindahan dan kecepatan rata-rata dan kecepaan sesaat, percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat.
3. Mengklasifikasikan karakteristik benda yang bergerak diperlambat dan dipercepat melalui
demonstrasi.
4. Menganalisis grafik gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
5. Memformulasikan persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam pemecahan
masalah.
6. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan besaran-besaran
terkait.
V. Materi Ajar
1. Materi Fakta :
2. Materi Konsep
140
Posisi
Perubahan Posisi
menghasilkan
Jarak Perpindahan
Kelajuan Kecepatan
Gerak
Kelajuan sesaat Kecepatan sesaat
Kelajuan rata-rata Kecepatan rata-rata
Gerak Lurus
dibedakan menjadi
Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
sebagai berikut: oleh guru
Kegiatan Pendahuluan
2 menit
Pernahkan kalian mengendarai sepeda motor atau
mobil kemudian tiba-tiba berhenti saat melihat
ada lampu merah? Apa yang kalian lakukan
dengan kendaraan kalian? Melakukan
perlambatan atau mempercepat laju kendaraan?
Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota 2. Membentuk kelompok
5 menit
5-6 orang per kelompok
143
5 menit
gerak lurus berubah beraturan
Mengeksplorasi 1. Meminta siswa untuk melakukan percobaan Alat Peraga 1. Melakukan percobaan Alat Peraga GELUTIN dengan
GELUTIN dengan teman kelompoknya dalam teman kelompoknya dan berdiskusi dalam menyelesaikan
menyelesaikan permasalahan terkait gerak lurus berubah permasalahan terkait gerak lurus berubah beraturan 15 menit
beraturan
Mengasosiasi 1. Meminta siswa untuk membuat ilustrasi hubungan 1. Setiap kelompok membuat ilustrasi hubungan kecepatan
kecepatan terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, terhadap waktu, percepatan terhadap waktu, dan jarak
dan jarak terhadap waktu pada saat dipercepat dan terhadap waktu pada saat dipercepat dan diperlambat dalam
10 menit
diperlambat dalam permasalahan yang telah disajikan permasalahan yang telah disajikan pada Alat Peraga
pada Alat Peraga GELUTIN GELUTIN
Mengkomunikasikan 1. Meminta perwakilan siswa untuk menyampaikan hasil 1. Perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusi
10 menit
diskusi
Evaluasi 1. Meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi 1. Menjawab soal yang diberikan oleh guru
10 menit
Kegiatan
Penutup
Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus beraturan
3 menit
gerak lurus beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit
X. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
144
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
147
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
149
3 Perhatikan grafik kecepatan Benda berada pada keadaan diam yaitu apabila 15 = jika semua jawaban benar dan sesuai.
terhadap waktu di bawah ini. kecepatannya nol. Ditunjukkan oleh grafik pada interval C3 15 10 = menjawab hanya sebagian kata kunci
A ke B menunjukkan bahwa kecepatannya sebesar 5 m/s, 5 = menjawab salah.
sedangkan dari B ke C menunjukkan kecepatan yang 0 = tidak menjawab sama sekali.
menurun. Untuk C ke D benda berada pada keadaan diam
atau kecepatan nol. Maka Jawabannya pada interval C ke
D.
Lampiran A.2
I. Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
III. Indikator
1. Menyebutkan pengertian gerak vertikal
2. Mengklasifikasikan karakteristik gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.
3. Menerapkan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan dalam bentuk persamaan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
153
4. Menganalisis grafik waktu tempuh (t) terhadap jarak (h) dan grafik massa terhadap waktu
benda.
5. Mengevaluasi persamaan gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
6. Merumuskan masalah dalam penerapan konsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.
V. Materi Ajar
1. Materi Fakta
2. Materi Konsep
154
Posisi
Perubahan Posisi
menghasilkan
Jarak Perpindahan
Kelajuan Kecepatan
Gerak
Kelajuan sesaat Kecepatan sesaat
Kelajuan rata-rata Kecepatan rata-rata
Gerak Lurus
dibedakan menjadi
Apersepsi 1. Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan 1. Mendengarkan dan menjawab pertanyaan
sebagai berikut: yang diajukan oleh guru
Kegiatan Pendahuluan
Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan 1. Menyimak kompetensi dasar, indikator, dan
pembelajaran yang akan dicapai. tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan anggota Membentuk kelompok
5-6 orang per kelompok 5 menit
2. Meminta siswa untuk memperhatikan fenomena terkait 2. Memperhatikan LKS terkait fenomena gerak
gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada Alat Peraga vertikal dan gerak jatuh bebas pada Alat
GELUTIN Peraga GELUTIN
3. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan materi 3. Memperhatikan penjelasan materi mengeni
20 menit
mengenai gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada Alat gerak vertikal dan gerak jatuh bebas pada
Peraga GELUTIN Alat Peraga GELUTIN
157
Kesimpulan 1. Membimbing siswa untuk menyimpulkan sub konsep 1. Menyimpulkan sub konsep gerak lurus
3 menit
gerak lurus beraturan beraturan
Do’a 1. Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a 1. Berdo’a bersama-sama 2 menit
X. Penilaian Kognitif
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
29 Siti Hertini
30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 3 = 9
Jumlah skor
2. Nilai = x100
9
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
161
30 Sri Fani
31 Windi Ramdani
32 Yudar Trimukti
Rubrik :
Format penilaian :
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Nilai = x100
6
3. Nilai psikomotorik dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
163
v0
v’ C2 15
Gerak vertikal ke atas, selama benda bergerak ke
atas gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi sehingga setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut ketinggian
maksimum.
Gerak vertikal ke bawah, gerak benda-benda yang
dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan
awal tertentu.
3. Sebuah balok jatuh dari ketinggian 120m, Diketahui: Vo = 10 m/s 15=jika semua jawaban benar dan
berapakah waktu saat benda berada 40m t = 2s sesuai
dai bawah! Ditanyakan : h ? 10 = menjawab kurang tepat
Jawab : C3 15 5 = menjawab salah
1 0= tidak menjawab sama sekali
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 + 𝑔. 𝑡 2
2
164
1
ℎ = 10 (2) + . 10 22
2
ℎ = 20 + 20
ℎ = 40𝑚
4. Benda jatuh bebas dari ketinggian 5m di Diketahui : h = 5m 20 = jika semua jawaban benar dan
atas permukaan tanah. Tentukan : g = 10 m/s2 C4 20 sesuai
a. Kelajuan buah kelapa ketika Ditanyakan : a. Kelajuan akhir (Vt) 15 = menjabarkan diketahui, ditanya-
menyentuh tanah b.Selang waktu (t) kan, dan memasukkan konsep dengan
b. Selang waktu buah jatuh hingga tiba Jawab : benar namun proses perhitungan salah.
di tanah 4.3.2 Vt = g . t 10 = menjabarkan diketahui, ditanya-
1 kan, dan memasukkan konsep dengan
h = 𝑔. 𝑡 2
2
salah dan perhitungan salah.
𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
5 = hanya memasukkan diketahui dan
Maka : 𝑉𝑡 2 = 2. 𝑔. ℎ
ditanyakan tanpa mengerjakan proses
𝑉𝑡 2 = 2. 10. 5
perhitungan
𝑉𝑡 2 = 100 0= tidak mengerjakan sama sekali
𝑉𝑡 2 = √100 𝑚⁄𝑠
Vt = 10 𝑚⁄𝑠
Selang waktu
1
ℎ = . 𝑔. 𝑡 2
2
1
5 = 10. 𝑡 2
2
2
5
𝑡 =
5
𝑡=1
5. Dari kedua pernyataan dibawah ini, Pernyataan yang benar adalah B. Dimana untuk 20 = memilih jawaban B dengan benar
manakah pernyataan yang benar? mencari nilai h maksimum adalah dan memberikan alasan yang benar dan
Berikan penjelasannya! 1 jelas
ℎ = 𝑉𝑜 . 𝑡 − . 𝑔. 𝑡
2
a. Sebuah bola dilemparkan lurus ke 1 15 = memilih jawaban B namun
ℎ = 15 . 1,5 − . 10𝑠. 1,5 C5 20
atas dengan kecepatan awal 15 m/s 2 memberikan alasan
dengan waktu yang diperlukan untuk ℎ = 22,5 − 7,5 yang salah
mencapai ketinggian maksimum ℎ = 15 𝑚 10 = memilih jawaban B namun tidak
adalah 1,5s. memberikan alasan
165
b. Sebuah bola dilemparkan lurus Sedangkan, Bola mencapai titik tertinggi pada saat Vt 5= memilih jawaban yang salah dan
keatas dengan kecepatan awal 15 m/s = 0 menggunakan persamaan pertama gerak vertikal tidak memberikan alasan
dengan waktu yang diperlukan untuk ke atas 0= tidak menjawab sama sekali
mencapai ketinggian maksimum Vt = Vo- g. t
adalah 7,5s. 0 = 15 – 10. t
10t = 15
15
t=
10
t = 1,5m
6. Ketika dua buah paku ditancapkan di atas Paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi 20 = menjawab dengan benar, jelas,
permukaan tanah yang lembut, dimana tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. detail dan memberikan penjelasan
ketinggian kedua paku tersebut sama hal ini menunjukkan bahwa adanya pertambahan laju dengan aplikasi pada fenomena
terhadap permukaan tanah. Kemudian atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke kehidupan sehari-hari
dijatuhkanlah sebuah batu (batu yang tanah. Semakin tinggi kedudukan batu terhadap 15 = menjawab dengan benar, jelas
permukaannya datar) dengan ketinggian permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat dan menjelaskannya dengan
yang berbeda pada masing-masing paku. hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan C6 20 memberikan penjelasan pada fenomena
Paku manakah yang akan tertancap lebih demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung sehari-hari namun tidak terlalu detail
dalam? Berikan penjelasannya! pada ketinggian alias kedudukan benda terhadap 10 = memberikan jawaban namun tidak
permukaan tanah. terlalu kumplit dan jelas
5 = memberikan jawaban yang salah
0 = tidak menjawab sama sekali
Format penilaian :
Nilai kognitif dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
Sangat Baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 -79
Cukup = 60 – 69
Kurang = > 60
166
Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Gerak Lurus Beraturan
(Kelas Kontrol)
Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
167
Peta Konsep
mempunyai
Besaran Gerak
berupa
Gerak Lurus
a. .........................
b. ......................... dibedakan menjadi
c. .........................
d. ..........................
e. ..........................
f. .......................... Gerak ................ Gerak ................
PERTANYAAN DISKUSI
Setelah membaca materi subkonsep Gerak Lurus Beraturan (GLB), jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut dengan cara diskusi bersama anggota kelompokmu!
2. Istilah kelajuan atau kecepatan muncul ketika suatu benda bergerak. Menurut kalian, apakah
kelajuan dan kecepatan adalah istilah yang sama?
168
3. Roni mengendarai mobil di kompleks rumahnya dari blok A ke blok B (lintasan AB).
Kemudian dari blok B Roni berbalik arah dan berhenti di blok C (lintasan BC) seperti gambar
di bawah ini. Perpindahan yang di lakukan Roni adalah
4. Sebuah bus melaju di jalan raya. Selama 30 menit pertama, bus itu menempuh jarak 20km, 30
menit berikutnya 40 km dan 40 menit berikutnya 50 km. Kelajuan rata-rata bus adalah ......
6. Buatlah grafik:
a. Kecepatan terhadap waktu untuk gerak lurus beraturan
b. Jarak terhadap waktu
7. Benda bergerak dengan kecepatan tetap pada lintasan lurus, maka percepatannya adalah .......
169
8. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh jarak 80 meter,
kecepatan benda tersebut adalah ....
10. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah. Kecepatan setiap
kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40 km/jam untuk kereta api B. Kapan dan
di manakah kedua kereta api tersebut berpapasan?
170
Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(Kelas Kontrol)
Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................
PERTANYAAN DISKUSI
Setelah membaca materi subkonsep gerak lurus berubah beraturan, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut dengan cara diskusi bersama anggota kelompokmu!
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
1. Sebutkan ciri-ciri dari gerak lurus berubah beraturan!
.......................................................................
............................
171
2. Sebuah mobil yang bergerak dipercepat kemudian menekan pedal gas atau mobil yang
bergerak diperlambat dengan menekan rem. Hal tersebut termasuk kedalam karakteristik
konsep ......
3. Sebuah mobil mengalami perlambatan secara teratur dari 10 m/s menjadi 5 m/s. Jika mobil
tersebut menempuh jarak 250 m, maka tentukanlah percepatannya.
4. Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak dua buah mobil, A dan B.
Tentukanlah pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya
berangkat dari tempat yang sama…...m
5. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/s2. Jika v kecepatan
sesaat setelah 5 detik dari bergerak dan s jarak yang ditempuh setelah 5 detik, maka
tentukanlah besar v dan s tersebut....
172
7. Gambar berikut melukiskan hubungan antara kecepatan dan waktu dari sebuah benda yang
bergerak lurus
Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Gerak Vertikal
(Kelas Kontrol)
Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. .........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................
PERTANYAAN DISKUSI
Setelah membaca materi subkonsep Gerak Vertikal, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
cara diskusi bersama anggota kelompokmu!
............................................................................................................
..................................................................................................
Ketika terdapat dua buah benda yang memiliki massa yang berbeda
dijatuhkan dari ketinggian yang sama (misalkan sebuah
buku dan sebuah spidol) Manakah yang akan
terlebih dahulu menyentuh tanah?
...................................................................................................
...................................................................................................
174
....................................................................................................
..................................................................................................
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerak jatuh bebas dan gerak vertikal!
2. Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari sebuah gedung dengan kecepatan awal 10 m/s
dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik. Tinggi bangunan tersebut adalah ......
3. Tentukan ketinggian maksimum ketika sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan 6 m/s.
4. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian Mobil B mulai
berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil A. Selang berapa lama mobil B
akan mendahului mobil A …........
175
5. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat menyentuh tanah adalah
... (g = 10 m/s2)
6. Dua buah benda masing-masing massanya 𝑚1 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 , jatuh dari ketinggian yang sama
pada tempat yang sama. Jika 𝑚1 = 2 𝑚2 , maka percepatan benda pertama adalah ....
7. Buatlah grafik hubungan kecepatan terhadap waktu untuk suatu bola yang dilemparkan
vertikal ke atas dan kembali pada pelempar setelah mencapai ketinggian maksimal!
176
Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA
GERAK LURUS BERATURAN
(Kelas Eksperimen)
Kelas : ................
Kelompok : ................
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................
A. Tujuan
1. Mengamati karakteristik gerak lurus beraturan.
2. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan.
B. Teori
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus yang
dalam waktu sama benda menempuh jarak yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) juga dapat
didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus dengan kelajuan tetap. Pada
gerak lurus beraturan, berlaku persamaan:
Keterangan:
v : Kecepatan (m/s)
s : perpindahan (m)
t : waktu yang diperlukan (s)
C. HIPOTESIS
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
...............................................................
D. PERTANYAAN
Berdasarkan hasil analisis demontrasi yang telah kalian amati. Jawablah pertanyaan dibawah ini !
178
3. Berdasarkan grafik yang telah dibuat, bagaimanakah hubungan antara perpidahan dengan
waktu ?
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
......................................................................
179
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
..............................................................................................
5. Buatlah grafik kecepatan terhadap waktu (grafik v-t) dari gerak mobil.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
...................
180
8. Dari hasil pengamatan demonstrasi, berikan contoh kasus gerak lurus beraturan pada
kehidupan sehari-sehari. (minimal 2).
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
..................................................................................
9. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi!
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................
181
Lampiran A.4
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................
A. TUJUAN
1. Mengamati karakteristik gerak lurus berubah beraturan
2. Menganalisis grafik gerak lurus beraturan
B. DASAR TEORI
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap. Percepatan ini dapat berupa perubahan kecepatan yang semakin cepat atau
semakin berkurang (perlambatan). GLBB memiliki percepatan tetap karena pertambahan kecepatan
rata-ratanya sama besar dalam selang waktu yang sama besar.
a = konstan
C. HIPOTESIS
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
.......................................
D. MASALAH
Berdasarkan hasil analisis demontrasi yang telah kalian amati.Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Buatlah data tabel hasil dari demonstrasi untuk gerak lurus berubah beraturan yang dipercepat!
Panjang Bagian Jumlah titik Waktu (detik) Kecepatan (v)
Kertas (cm) potongan
2
4
6
8
10
12
14
16
2. Buatlah data tabel hasil demonstrasi untuk gerak lurus berubah beraturan yang diperlambat!
Panjang Bagian Jumlah titik Waktu (detik) Kecepatan
Kertas (cm) potongan (v)
2
4
6
8
10
12
14
16
183
3. Dari hasil pengamatan demonstrasi, Ketika gerak laju mobil dipercepat dan diperlambat,
apakah terdapat perbedaan dari pita ketik yang dihasilkan?Jelaskan!
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.........................................................................................
4. Buatlah grafik hubungan kecepatan dengan waktu (grafik v-t) dari gerak mobil di percepat dan
diperlambat!
7. Bandingkan dan jelaskan grafik hubungan kecepatan terhadap waktu (v-t) pada glbb dengan
grafik v-t pada glb.
8. Dari hasil pengamatan demonstrasi, berikan contoh kasus gerak lurus beraturan pada
kehidupan sehari-sehari.(minimal 2)
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................
185
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.........................................................................................
186
Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA
GERAK VERTIKAL
(Kelas Eksperimen)
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
6. ..........................
A. TUJUAN
1. Memahami konsep dari gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
2. Mengukur waktu benda yang jatuh bebas sebagai fungsi dari jarak
B. DASAR TEORI
Ketika buah kelapa jatuh sendiri dari
tangkainya, dapat kita anggap kelapa mengalami
gerak jatuh bebas. Kelapa jatuh bebas karena kelapa
lepas dari tangkainya dari keadaan ((𝑉0 = 0) dan
ditarik kebawah oleh gaya gravitasi bumi yang
bekerja pada kelapa. Jika hambatan udara diabaikan,
selama jatuhnya dari keadaan diam, kelapa
mengalami percepatan tetap, disebut dengan
percepatan gravitasi (g).
C. HIPOTESIS
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
.................................................
D. PERTANYAAN
Berdasarkan hasil analisis demontrasi yang telah kalian amati. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Isilah data tabel hasil demonstrasi untuk gerak jatuh bebas dibawah ini dengan benar dan
teliti!
Massa = ......... gram
3. Berdasarkan grafik yang telah dibuat, bagaimanakah hubungan antara ketinggian dengan
waktu?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
4. Apakah massa berpengaruh terhadap jatuhnya sebuah benda? Jelaskan!
...............................................................................................................
.......................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
5. Terdapat dua...............................................................................................................
buah bola yang memiliki massa yang berbeda kemudian dilemparkan ke atas
dengan ketinggian awal yang sama. Bola manakah .......................
yang akan lebih tinggi melompat? Mengapa
hal tersebut dapat terjadi?
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
6. Berdasarkan ................................................................................................................
hasil analisis dari demonstrasi yang telah kalian amati, mengapa terdapat
................................................................................................................
perbedaan arah percepatan pada gerak vertikal kebawah dan ke atas?
................................................................................................................
...............
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
7. Berikanlah kesimpulan dari hasil pengamatan demonstrasi yang telah kalian amati!
...............................................................................................................
.......................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
...............
189
Lampiran B
Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen Tes
b. Instrumen Tes
2. Analisis Hasil Uji Instrumen Tes
a. Uji Validitas Butir Soal
b. Uji Reliabilitas Instrumen
c. Uji Taraf Kesukaran
d. Uji Daya Pembeda
3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
4. Instrumen Tes Valid
5. Soal Instrumen Tes Penelitian
6. Lembar Jawaban
7. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
8. Instrumen Nontes
a. Kisi-kisi Instrumen Nontes
b. Angket
190
Lampiran B.1.a
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X AV (Audio Video) /
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jumlah Soal : 35 soal
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
Lampiran B.1.b
INSTRUMEN TES
Konsep/
Jenjang
Sub Indikator Soal Instrumen/Soal Penyelesaian Jawaban
Kognitif
Konsep
Gerak Menyebutkan C1 1. Suatu benda dikatakan bergerak jika Pengertian Gerak adalah Suatu benda B
Lurus pengertian gerak posisinya senantiasa berubah terhadap dikatakan bergerak jika posisinya
Beraturan suatu acuan tertentu. Pernyataan di atas senantiasa berubah terhadap suatu
(GLB) menjelaskan pengertian dari ....... acuan tertentu
a. Posisi
b. Gerak
c. Perpindahan
d. Kecepatan
e. Percepatan
Menjelaskan jarak, C1 2. Berdasarkan pengertian di bawah ini, Jarak adalah Panjang lintasan yang
perpindahan dan yang termasuk perbedaan dari jarak dan ditempuh benda selama benda A
kecepatan rata-rata perpindahan ...... bergerak dalam selang waktu tertentu
193
dan kecepaan sesaat, a. Jarak adalah panjang lintasan yang sedangkan perpindahan perubahan
percepatan rata-rata ditempuh benda selama benda bergerak posisi suatu benda karena adanya
dan percepatan dalam selang waktu tertentu sedangkan perubahan waktu
sesaat. perpindahan perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu.
b. Jarak adalah letak suatu benda pada
suatu waktu tertentu terhadap acuan
tertentu sedangkan sedangkan
perpindahan perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu
c. Jarak adalah perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu
sedangkan perpindahan adalah
perpindahan perubahan posisi suatu
benda.
d. Jarak adalah panjang lintasan sebuah
benda yang ditempuh oleh benda
sedangkan perpindahan adalah
perubahan keadaan benda.
e. Jarak adalah titik acuan suatu benda
sedangkan perpindahan adalah posisi
titik-titik yang dilalui oleh benda.
𝑠 𝑚
Gerak Menjelaskan jarak, C1 3. Satuan yang benar untuk kecepatan dan Kecepatan : 𝑣 = = A
𝑡 𝑠
Lurus perpindahan dan percepatan adalah ..... 𝑣 𝑚
Berubah kecepatan rata-rata 𝑚 𝑚 Percepatan : 𝑎 = = 𝑠2
a. dan 2 𝑡
𝑠 𝑠
Beraturan dan kecepaan sesaat, 𝑚 𝑚
(GLBB) percepatan rata-rata b. 𝑠2
dan 𝑠
𝑚 𝑚
dan percepatan c. 𝑠
dan 𝑠
sesaat. 𝑚 𝑚
d. 𝑠2
dan 𝑠2
194
𝑚 𝑚
e. 𝑠
dan 𝑚
Gerak Menyimpulkan C2 4. Dari grafik berikut, yang menunjukkan Benda dalam kedaan diam berarti C
Lurus grafik jarak. benda dalam keadaan diam adalah ..... benda tidak mengalami perubahan
Beraturan jarak, yang ditunjukkan oleh garis
(GLB) nomor 3.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Gerak Mengklasifikasikan C2 5. Pernyataan berikut yang membedakan Gerak jatuh bebas tidak memiliki A
Vertikal karakteristik gerak antara gerak jatuh bebas dengan gerak kecepatan awal sedangkan gerak
jatuh bebas dengan vertikal adalah .... vertikal memiliki kecepatan awal.
gerak vertikal. a. Gerak jatuh bebas tidak memiliki
kecepatan awal sedangkan gerak
vertikal memiliki kecepatan awal.
b. Gerak jatuh bebas memiliki kecepatan
awal sedangkan gerak vertikal tidak.
c. Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
sama-sama memiliki kecepatan awal
d. Gerak jatuh bebas dan gerak vertikal
tidak memiliki kecepatan awal.
195
Gerak Membandingkan C2 6. Pernyataan dibawah ini yang Percepatan sesaat adalah perubahan A
Lurus percepatan rata-rata menjelaskan, ada percepatan sesaat dan kecepatan yang berlangsung dalam
Beraturan dan percepatan percepatan rata-rata adalah .......... waktu singkat, sedangkan percepatan
(GLB) sesaat. a. Percepatan sesaat adalah perubahan rata-rata adalah perubahan kecepatan
kecepatan yang berlangsung dalam yang dialami benda dibagi selang
waktu singkat, sedangkan percepatan waktunya
rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi selang
waktunya.
b. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang lama, sedangkan percepatan
rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi selang
waktunya.
c. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam
waktu yang lama, sedangkan percepatan
rata-rata adalah perubahan kecepatan
yang dialami benda dibagi kecepatan.
196
Mengklasifikasikan C2 8. Sebuah mobil yang bergerak dipercepat Pada materi Gerak Lurus Berubah C
karakteristik benda kemudian menekan pedal gas atau mobil Beraturan terdapat peristiwa gerak
yang bergerak yang bergerak diperlambat dengan yang diperlambat dan gerak yang
diperlambat dan menekan rem. Hal tersebut termasuk dipercepat.
dipercepat melalui kedalam karakteristik konsep ......
demonstrasi. a. Gerak Lurus
b. Gerak lurus beraturan
197
demonstrasi.
percepatannya. 25 = 102 + 2.(a).(250)
198
Gerak Menganalisis grafik C4 14. Perhatikan gambar berikut ini Diketahui : v = 25 m/s D
Lurus gerak lurus t = 10 s
Beraturan beraturan dan grafik Ditanyakan : s ?
(GLB) gerak lurus berubah Jawab : 𝑠 = 𝑣 𝑥 𝑡
beraturan. = 25 m/s x 10 s
= 250 m.
Gerak Menganalisis gerak C4 15. Perbedaan karakteristik dari gerak jatuh Gerak vertikal ke atas kecapatan saat A
Vertikal jatuh bebas dan bebas dan gerak vertikal ke atas terdapat di puncak = 0 dan percepatannya
gerak vertikal pada ...... 𝑎 = −𝑔. Sedangkan gerak jatuh
bebas tidak memiliki kecepatan awal
pada saat di titik puncak 𝑣0 = 0 ; 𝑎 =
𝑔
200
manakah kedua kereta api tersebut positif maka 𝑉𝐵 bernilai negatif karena
berpapasan? berlawanan arah.
a. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A Ditanyakan : t?
b. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A ∆𝑠
Jawab : 𝑡 =
c. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta A ∆𝑣
6
d. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta B 𝑡=
e. 3,6 menit, 2,4 km dari kereta A (60 − (−40))
6
𝑡 = 100 𝑗𝑎𝑚
= 3,6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑆𝐴 = 𝑉𝐴 𝑥 𝑡
6
= 60 𝑥
100
= 3,6 𝑘𝑚
𝑆𝐵 = 𝑉𝐵 𝑥 𝑡
6
= 40 𝑥
100
= 2,4 𝑘𝑚
Gerak Menganalisis grafik C4 17. Perhatikan grafik kecepatan terhadap Diketahui : Analisa grafik: E
Lurus gerak lurus berubah waktu dari gerak dua buah mobil, A dan Jenis gerak A → GLB dengan
Berubah beraturan (GLBB). B. kecepatan konstan 80 m/s
Beraturan Jenis gerak B → GLBB dengan
(GLBB) percepatan a = tan α = 80 : 20 = 4m/s2
Ditanyakan: Kedua mobil bertemu
berarti jarak tempuh keduanya sama,
misal keduanya bertemu saat waktu t
Jawab :
SA = SB
VA t =VoB t + 1/2 at2
80t = (0)t + 1/2 (4)t2
202
2t2 − 80t = 0
t2 − 40t = 0
t(t − 40) = 0
t = 0 sekon atau t = 40 sekon
Kedua mobil bertemu lagi saat t = 40
sekon pada jarak :
SA = VA . t = (80)(40) = 3200 meter
e. 100 m/s
Menganalisis gerak C4 22. Dua buah benda masing-masing Benda mengalami jatuh bebas memiliki C
jatuh bebas massanya 𝑚1 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 , jatuh dari percepatan sama dengan percepatan
ketinggian yang sama pada tempat yang gravitasi, tidak bergantung pada massa
sama. Jika 𝑚1 = 2 𝑚2 , maka benda yang jatuh.
percepatan benda pertama adalah ....
a. 2 x percepatan benda kedua.
1
b. 2 x percepatan benda kedua
c. Sama dengan percepatan benda kedua
1
d. 𝑥 percepatan benda kedua.
4
e. 4𝑥 percepatan benda kedua.
205
Gerak Mengevaluasi C5 23. Benda jatuh bebas adalah benda yang Salah, karena gerak jatuh bebas tidak
Lurus karakteristik gerak memiliki kecepatan awal. Pernyatan memiliki kecepatan awal, melainkan
Beraturan lurus beraturan tersebut ..... kecepatan awalnya adalah nol v = 0.
(GLB) (GLB) dan besaran- a. Salah, karena gerak jatuh bebas tidak
besaran terkait memiliki kecepatan awal,melainkan
kecepatan awalnya adalah nol.
b. Benar, karena gerak jatuh bebas
memiliki kecepatan awal.
c. Salah, karena gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal.
d. Benar, karena gerak jatuh bebas tidak
memiliki kecepatan awal.
e. Benar, karena gerak jatuh bebas
memiliki kecepatan awal.
Gerak Mengevaluasi C5 24. Gerak lurus berubah beraturan adalah Salah, karena gerak lurus berubah
Lurus karakteristik GLB gerak yang memiliki percepatan konstan beraturan hanya memiliki percepatan
Berubah dan GLBB dan dan kecepatan konstan. Pernyataan saja yang konstan..
Beraturan besaran-besaran berikut benar/salah .....
(GLBB) terkait. a. Benar, karena gerak lurus berubah
beraturan memiliki percepatan dan
kecepatan konstan
b. Salah, karena gerak lurus berubah
beraturan memiliki kecepatan konstan
c. Salah, karena gerk lurus memiliki
percepatan konstan.
d. Benar, karena gerak lurus memiliki
percepatan konstan.
206
Gerak Mengevaluasi C5 25. Perhatikan grafik dibawah ini. Gerak lurus berubah beraturan A
Lurus karakteristik dari memiliki percepatan konstan terhadap
Beratuan gerak lurus waktu sehingga grafik yang dihasilkan
(GLB) beraturan. sesuai.
a. Selama bola bergerak vertikal ke atas, selama bola dijatuhkan dari atas,
gerakan bola melawan gaya gravitasi gerakan bola akan dipercepat karena
yang menariknya ke bumi. Akhirnya searah dengan gaya gravitasi
bola bergerak diperlambat. Sedangkan
selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan
bola akan dipercepat karena searah
dengan gaya gravitasi.
b. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya gravitasi
yang menariknya ke bumi. Akhirnya
bola bergerak di perlambat. Sedangkan,
selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan
bola akan diperlambat juga.
c. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
d. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola tidak melawan gaya
gravitasi. Sedangkan, selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
e. Selama bola bergerak vertikal ke atas
gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan, selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan di
perlambat.
Gerak Mengevaluassi C5 27. Konsep yang digunakan untuk gerak Karena diperlambat termasuk kedalam A
Lurus karakteristik GLB lurus diperlambat adalah gerak lurus berubah beraturan yang
208
Berubah dan GLBB dan 𝑉 2 = 𝑉02 − 2. 𝑎. 𝑠 memiliki percepatan negatif akibat dari
Beraturan besaran-besaran Alasan yang sesuai untuk pertanyaan diatas kecepatan akhir lebih kecil dari
(GLBB) terkait. adalah ....... kecepatan awal.
a. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus berubah beraturan yang
memiliki percepatan negatif akibat dari
kecepatan akhir lebih kecil dari
kecepatan awal.
b. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus beraturan yang memiliki
percepatan negatif akibat dari kecepatan
akhir lebih kecil dari kecapatan awal.
c. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus yang memiliki percepatan
negatif.
d. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus yang memiliki kecepatan
negatif.
e. Karena diperlambat termasuk kedalam
gerak lurus yang memiliki kecepatan
positif.
Gerak Merumuskan gerak C5 28. Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh A
Vertikal jatuh bebas yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik
bumi dan bebas dari hambatan gaya- bumi dan bebas dari hambatan gaya-
gaya lain. Pernyataan tersebut benar gaya lain. Pernyataan tersebut benar
karena ..... karena Gerak jatuh bebas termasuk
a. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB GLBB dipercepat dengan kecepatan
dipercepat dengan kecepatan awal Vo = awal Vo = nol dan percepatan sebesar
nol dan percepatan sebesar percepatan percepatan gravitasi (g).
gravitasi (g).
209
Gerak Membuktikan C5 29. Sebuah benda melakukan gerak lurus Pernyataan di atas benar karena A
Lurus karakteristik GLB −1
dengan kecepatan 4 m.𝑠 selama 2 s,
Berubah dan GLBB dan Dipercepat
kemudian diperlambat 2 m.𝑠 −2 selama 2
Beraturan besaran-besaran
s sehingga kecepatannya berkurang, 3m/𝑠 2 selama 2 s.
(GLBB) terkait.
selanjutnya dipercepat 3 m.𝑠 −2 selama 6 𝑚/𝑠
2 s. Berdasarkan perjalanan tersebut, 𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
bentuk grafik kecepatan (v) terhadap 2𝑠
waktu (t) adalah sebagai berikut
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−4 𝑚/𝑠
𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
b. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
−6 𝑚/𝑠
𝑎= = −3 𝑚/𝑠 2
2𝑠 Diperlambat m/𝑠 2 selama
c. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2 s
2s
4 𝑚/𝑠
𝑎= = 2 𝑚/𝑠 2 −4 𝑚/𝑠
2𝑠 𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s 2𝑠
−4 𝑚/𝑠
𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
d. Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2 s
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
S J ∆x P
SP – JP = SJ
∆x1 - ∆x2 = d
dengan:
∆x1 = jarak tempuh sedan = v1 t1
∆x2 = jarak tempuh jip = v2. t2
Jawab :
∆x1 - ∆x2 = d
v1 t1 - v2. t2 = 100m
Misalkan t1 = t2 = t, maka
(90km/jam) t – (75km/jam) t = 0,1km
90t – 75t = 0,1jam
15t = 0,1jam
212
0,1
t= jam
15
0,1
t= 15
x 3600
t = 24s
∆x1 = SP = v1.t
0,1
= (90km/jam) ( 𝑗𝑎𝑚)
15
= 0,6km
= 600m
Jadi, sedan menyusul jip setelah 24s
dan setelah menempuh jarak 600m.
Gerak Menampilkan C6 31. Terdapat dua buah batu yang akan Perhatikan sketsa kasus kombinasi C
Lurus masalah gerak lurus dilempar. Batu pertama dilemparkan ke vertikal ke bawah dan gerak vertikal
Berubah berubah beraturan atas dari permukaan tanah dengan ke atas di bawah ini
Beraturan (GLBB) dalam kecepatan awal 60 m/s. Batu kedua
(GLBB) bentuk persamaan dilemparkan ke bawah dari sebuh
dan gedung dengan kecepatan awal 40 m/s/
menggunakannya Jika jarak kedua batu 400 m, kedua batu
dalam pemecahan tersebut akan bertemu setelah bergerak
masalah. selama .......
a. 2 s
b. 3 s
c. 4 s
d. 5 s
e. 6 s
1
CB = 𝑉01 𝑡 − 2
𝑔𝑡 2 … . . (𝑖)
1
AB = 𝑉02 𝑡 + 2
𝑔𝑡 2
1
CB – AB = 𝑉02 𝑡 + 𝑔𝑡 2 . . (𝑖𝑖)
2
Substitusikan persamaan (i) ke (ii) :
CA = ( 𝑉02 + 𝑉01 ) . t
∆h = ( 𝑉02 + 𝑉01 ) . 𝑡
Jadi, kedua batu akan bertemu setelah
bergerak selama :
∆ℎ
𝑡=
𝑉01 + 𝑉02
400 𝑚
= 𝑚 𝑚
(60 𝑠 ) + (40 𝑠 )
= 4s.
Merencakan C6 33. Seseorang berjalan menuruni sebuah Karena orang dan eskalator bergerak A
penyelesaian gerak tangga eskalator yang sedang bergerak turun, maka ditetapkan arah ke bawah
lurus beraturan turun memerlukan waktu 1 menit. Jika sebagai arah positif. Eskalator bergerak
(GLB) dalam bentuk kecepatan berjalannya di duakalikan, terhadap tanah dan orang bergerak
persamaan dan maka di perlukan waktu 40 s. Waktu terhadap eskalator.
menggunakannya yang diperlukan jika orang tersebut
dalam pemecahan diam adalah .........
masalah. a. 120 s
b. 60 s
c. 100 s L
d. 110 s
e. 125 s
= V2 + V1
Dari Sorang, tanah = Vorang, tanaht bisa diperoleh
waktu t yang diperlukan orang berjalan
menuruni tangga eskalator, yaitu:
L = (V2 + V1) t
Gerak Menganalisis gerak C4 34. Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus Diketahui : B
Lurus lurus berubah dengan kecepatan awal 36 km/jam. v0 = 36 km/jam
Berubah beraturan (GLBB). Setelah menempuh jarak 150 m = 36 . 1000m/3600s
Beraturan kecepatannya menjadi 72 km/jam. = 10 m/s
(GLBB) Waktu tempuh mobil adalah... v = 72 km/jam
a. 5 sekon = 72. 1000m/3600s
b. 10 sekon = 20 m/s
c. 17 sekon s = 150m
d. 25 sekon Ditanyakan: t?
e. 35 sekon Jawab:
a. Terlebih dahulu hitung percepatan
(a)
v = vo2 + 2. a. S
2
𝑣 2 − 𝑣0²
a= 2.𝑠
(20 𝑚⁄𝑠)2 − (10 𝑚⁄𝑠)²
𝑎 =
2. 150𝑚
2
400 𝑚 ⁄ 100 𝑚⁄𝑠
𝑎 = 𝑠2 −
300𝑚
2
300 𝑚 ⁄ 2
𝑎 = 𝑠
300𝑚
𝑎 = 1 𝑚⁄ 2
𝑠
216
b. Menghitung t
𝑣 − 𝑣0
𝑡=
𝑎
20 𝑚⁄𝑠 − (10) 𝑚⁄𝑠
𝑡=
1 𝑚⁄ 2
𝑠
10 𝑚⁄𝑠
𝑡= 𝑚
1 ⁄ 2
𝑠
𝑡 = 10𝑠
Gerak Menganalisis grafik C4 Diketahui : vo = 6 m/s A
Lurus gerak lurus 35. Gambar berikut melukiskan hubungan v= 0 m/s (lihat grafik)
Beraturan beraturan (GLB) dan antara kecepatan dan waktu dari sebuah t= 2s
(GLB) gerak lurus berubah benda yang bergerak lurus. Ditanyakan : v...? (t=5s)
beraturan (GLBB). Jawab:
a. Terlebih dahulu hitung percepatan
(a)
𝑣 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
0 − 6 𝑚⁄𝑠
=
2𝑠
Kecepatan benda setelah 5 detik = −3 𝑚⁄ 2
adalah... 𝑠
b. Menghitung kecepatan (v)
a. – 9 m/s
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡
b. – 6 m/s
c. – 4 m/s = 6 𝑚⁄𝑠 + (−3 𝑚⁄ 2 ) . 5𝑠
𝑠
d. – 3 m/s = 6 𝑚⁄ 𝑚
e. – 2 m/s 𝑠 − 15 ⁄𝑠
= −9 𝑚⁄𝑠
217
Lampiran B.2.a
Lampiran B.2.b
Uji Reliabilitas Instrumen
219
Lampiran B.2.c
Taraf Kesukaran
220
Lampiran B.2.d
Uji Daya Pembeda
221
Lampiran B.3
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
Lampiran B.4
INSTRUMEN TES VALID
Satuan Pendidikan : SMK/SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Lurus
Kelas/Semester : X AV (Audio Video) / I
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jumlah Soal : 35 soal
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan.
2 Menjelaskan jarak, Berdasarkan pengertian di bawah ini, yang Jarak adalah Panjang lintasan yang
perpindahan dan kecepatan termasuk perbedaan dari jarak dan perpindahan ditempuh benda selama benda A
rata-rata dan kecepaan C1 ...... bergerak dalam selang waktu tertentu
sesaat, percepatan rata-rata a. Jarak adalah panjang lintasan yang sedangkan perpindahan perubahan
dan percepatan sesaat. ditempuh benda selama benda bergerak
224
dalam selang waktu tertentu sedangkan posisi suatu benda karena adanya
perpindahan perubahan posisi suatu perubahan waktu
benda karena adanya perubahan waktu.
b. Jarak adalah letak suatu benda pada suatu
waktu tertentu terhadap acuan tertentu
sedangkan sedangkan perpindahan
perubahan posisi suatu benda karena
adanya perubahan waktu
c. Jarak adalah perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu
sedangkan perpindahan adalah
perpindahan perubahan posisi suatu
benda.
d. Jarak adalah panjang lintasan sebuah
benda yang ditempuh oleh benda
sedangkan perpindahan adalah perubahan
keadaan benda.
e. Jarak adalah titik acuan suatu benda
sedangkan perpindahan adalah posisi
titik-titik yang dilalui oleh benda.
𝑠 𝑚
3 Menjelaskan jarak, C1 Satuan yang benar untuk kecepatan dan Kecepatan : 𝑣 = = A
𝑡 𝑠
perpindahan dan kecepatan percepatan adalah ..... 𝑣 𝑚
𝑚 𝑚 Percepatan : 𝑎 = = 𝑠2
rata-rata dan kecepaan a. 𝑠 dan 𝑠2 𝑡
sesaat, percepatan rata-rata 𝑚 𝑚
dan percepatan sesaat. b. 𝑠2
dan 𝑠
𝑚 𝑚
c. dan
𝑠 𝑠
𝑚 𝑚
d. 𝑠2
dan 𝑠2
𝑚 𝑚
e. 𝑠
dan 𝑚
225
4 Membandingkan percepatan C2 Pernyataan dibawah ini yang menjelaskan, ada Percepatan sesaat adalah perubahan A
rata-rata dan percepatan percepatan sesaat dan percepatan rata-rata kecepatan yang berlangsung dalam
sesaat. adalah .......... waktu singkat, sedangkan percepatan
a. Percepatan sesaat adalah perubahan rata-rata adalah perubahan kecepatan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu yang dialami benda dibagi selang
singkat, sedangkan percepatan rata-rata waktunya
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi selang waktunya.
b. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang lama, sedangkan percepatan rata-rata
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi selang waktunya.
c. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang lama, sedangkan percepatan rata-rata
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi kecepatan.
d. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang lama, sedangkan percepatan rata-rata
adalah perubahan kecepatan yang dialami
benda dibagi selang waktunya.
e. Percepatan sesaat adalah perubahan
kecepatan yang berlangsung dalam waktu
yang singkat, sedangkan percepatan rata-
rata adalah perubahan kecepatan yang
dialami benda dibagi kecepatan.
5 Membandingkan kecepatan C2 Dari pernyataan dibawah ini, yang termasuk Kelajuan : Motor bergerak 70 B
dengan kelajuan. kelajuan dan kecepatan adalah ...... km/jam. Kelajuan adalah besaran
226
8 Menyelidiki karakteristik C3 Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari Diketahui : vo = 10 m/s A
gerak jatuh bebas dan gerak sebuah gedung dengan kecepatan awal 10 m/s t = 2s.
vertikal dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik. Ditanyakan : h ?
Tinggi bangunan tersebut adalah ...... h = vo.t + ½ g.𝑡 2
a. 40 m h = 10 (2) + ½ (10).(22 )
b. 20 m h = 20 + 20
c. 30 m h = 40 m
d. 10 m Jadi, tinggi bangunan itu adalah 40
e. 35 m meter.
11 Menganalisis gerak jatuh C4 Perbedaan karakteristik dari gerak jatuh bebas Gerak vertikal ke atas kecapatan saat A
bebas dan gerak vertikal dan gerak vertikal ke atas terdapat pada ...... di puncak = 0 dan percepatannya
𝑎 = −𝑔, sedangkan gerak jatuh
bebas tidak memiliki kecepatan awal
pada saat di titik puncak
𝑣0 = 0 ; 𝑎 = 𝑔
60 + 60t = 90t
60 = 30t
T = 2 jam = 120 menit
14 Memformulasikan C4 Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Diketahui : h = 20 m C
persamaan gerak jatuh Kecepatan bola tersebut saat menyentuh tanah g = 10 m/𝑠 2
bebas. adalah ... (g = 10 m/s2) Ditanyakan : V ?
a. 5 m/s 𝑉𝑡 2 =2 𝑔ℎ → 𝑉 = √2𝑔ℎ
𝑡
b. 10 m/s
𝑉𝑡 = √2 𝑥 10 𝑥 20
c. 20 m/s
d. 50 m/s 𝑉𝑡 = √2 𝑥 10 𝑥 20
e. 100 m/s 𝑉𝑡 = √400
𝑉𝑡 = 20 m/s
15 Menyimpulkan karakteristik C5 Perhatikan grafik dibawah ini. Gerak lurus berubah beraturan A
dari gerak lurus beraturan. memiliki percepatan konstan
terhadap waktu sehingga grafik yang
dihasilkan sesuai.
16 Membandingkan gerak C5 Pernyataan yang benar mengenai kedua konsep Selama bola bergerak vertikal ke A
vertikal ke atas dengan gerak vertikal ke atas dan gerak jatuh bebas atas, gerakan bola melawan gaya
gerak jatuh bebas. adalah ...... gravitasi yang menariknya ke bumi.
a. Selama bola bergerak vertikal ke atas, Akhirnya bola bergerak diperlambat.
gerakan bola melawan gaya gravitasi yang Sedangkan selama bola dijatuhkan
menariknya ke bumi. Akhirnya bola dari atas, gerakan bola akan
bergerak diperlambat. Sedangkan selama dipercepat karena searah dengan
bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola gaya gravitasi
akan dipercepat karena searah dengan gaya
gravitasi.
b. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi. Akhirnya bola
bergerak di perlambat. Sedangkan, selama
bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola
akan diperlambat juga.
c. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola melawan gaya
gravitasi.Sedangkan selama bola
dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan
dipercepat.
d. Selama bola bergerak vertikal ke atas,
gerakan bola tidak melawan gaya gravitasi.
Sedangkan, selama bola dijatuhkan dari
atas, gerakan bola akan dipercepat.
233
17 Membuktikan karakteristik C5 Sebuah benda melakukan gerak lurus dengan Pernyataan di atas benar karena A
GLB dan GLBB dan kecepatan 4 m.𝑠 −1 selama 2 s, kemudian
besaran-besaran terkait. diperlambat 2 m.𝑠 −2 selama 2 s sehingga
kecepatannya berkurang, selanjutnya
dipercepat 3 m.𝑠 −2 selama 2 s. Berdasarkan Dipercepat 3m/𝑠 2 selama
perjalanan tersebut, bentuk grafik kecepatan 2 s.
(v) terhadap waktu (t) adalah sebagai berikut 6 m/s
𝑎= = 3 m/s 2
2s
6 𝑚/𝑠
𝑎= = 3 m/s 2
2𝑠
e. 6 s
= 4s.
19 Merencakan penyelesaian C6 Seseorang berjalan menuruni sebuah tangga Karena orang dan eskalator bergerak A
gerak lurus beraturan (GLB) eskalator yang sedang bergerak turun turun, maka ditetapkan arah ke bawah
dalam bentuk persamaan memerlukan waktu 1 menit. Jika kecepatan sebagai arah positif. Eskalator
dan menggunakannya dalam berjalannya di duakalikan, maka di perlukan bergerak terhadap tanah dan orang
pemecahan masalah. waktu 40 s. Waktu yang diperlukan jika orang bergerak terhadap eskalator.
tersebut diam adalah .........
a. 120 s
b. 60 s
c. 100 s
d. 110 s L
e. 125 s
20 Menganalisis gerak lurus C4 Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus dengan Diketahui: B
berubah beraturan (GLBB). kecepatan awal 36 km/jam. Setelah menempuh v0 = 36 km/jam
jarak 150 m kecepatannya menjadi 72 km/jam. = 36 . 1000m/3600s
Waktu tempuh mobil adalah... = 10 m/s
a. 5 sekon v = 72 km/jam
b. 10 sekon = 72. 1000m/3600s
c. 17 sekon = 20 m/s
d. 25 sekon s = 150m
e. 35 sekon Ditanyakan: t?
Jawab:
Terlebih dahulu hitung percepatan
(a)
v2 = vo2 + 2. a. S
𝑣 2 − 𝑣0²
a= 2.𝑠
(20 𝑚⁄𝑠)2 − (10 𝑚⁄𝑠)²
𝑎 =
2. 150𝑚
2
400 𝑚 ⁄ 2 100 𝑚⁄𝑠
𝑎 = 𝑠 −
300𝑚
2
300 𝑚 ⁄ 2
𝑎 = 𝑠
300𝑚
𝑎 = 1 𝑚⁄ 2
𝑠
Menghitung t
𝑣 − 𝑣0
𝑡=
𝑎
238
Lampiran B.5
2. Berdasarkan pengertian di bawah ini, yang termasuk perbedaan dari jarak dan
perpindahan ......
a. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda selama benda bergerak
dalam selang waktu tertentu sedangkan perpindahan perubahan posisi suatu
benda karena adanya perubahan waktu.
b. Jarak adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap acuan
tertentu sedangkan sedangkan perpindahan perubahan posisi suatu benda
karena adanya perubahan waktu
c. Jarak adalah perubahan posisi suatu benda karena adanya perubahan waktu
sedangkan perpindahan adalah perpindahan perubahan posisi suatu benda.
d. Jarak adalah panjang lintasan sebuah benda yang ditempuh oleh benda
sedangkan perpindahan adalah perubahan keadaan benda.
e. Jarak adalah titik acuan suatu benda sedangkan perpindahan adalah posisi
titik-titik yang dilalui oleh benda.
5. Dari pernyataan dibawah ini, yang termasuk kelajuan dan kecepatan adalah ......
a. Mobil bergerak 80km/jam ke timur sedangkan motor bergerak 80 km/jam.
b. Motor bergerak 70 km/jam sedangkan mobil bergerak 70 km/jam ke barat.
c. Mobil dan motor sama-sama bergerak pada 60 km/jam.
d. Mobil bergerak 60 km/jam ke barat.
e. Motor bergerak 90 km/jam.
6. Buah kelapa jatuh bebas dari ketinggian 10 m, jika g = 10 m/s2 waktu yang
dibutuhkan saat menyentuh tanah adalah ....
a. 1 sekon
b. 3 sekon
c. 5 sekon
d. 7 sekon
e. 9 sekon
7. Sebuah mobil mengalami perlambatan secara teratur dari 10 m/s menjadi 5 m/s.
Jika mobil tersebut menempuh jarak 250 m, maka tentukanlah percepatannya.
a. 0,25 m/𝑠 2
b. 0,15 m/𝑠 2
c. 0,10 m/𝑠 2
d. 0,30 m/𝑠 2
e. 0,50 m/𝑠 2
8. Sebuah bola dilempar vertikal ke bawah dari sebuah gedung dengan kecepatan
awal 10 m/s dan jatuh mengenai tanah dalam waktu 2 detik. Tinggi bangunan
tersebut adalah ......
a. 40 m
b. 20 m
c. 30 m
d. 10 m
e. 35 m
11. Perbedaan karakteristik dari gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke atas
12. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah.
Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40 km/jam
untuk kereta api B. Kapan dan di manakah kedua kereta api tersebut
berpapasan?
a. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A
b. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A
c. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta A
d. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta B
e. 3,6 menit, 2,4 km dari kereta A
242
13. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian Mobil
B mulai berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil A. Selang
berapa lama mobil B akan mendahului mobil A …........
a. 30 menit
b. 45 menit
c. 60 menit
d. 90 menit
e. 120 menit
14. Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat menyentuh
tanah adalah ... (g = 10 m/s2)
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 20 m/s
d. 50 m/s
e. 100m/s
16. Pernyataan yang benar mengenai kedua konsep gerak vertikal ke atas dan gerak
jatuh bebas adalah ......
a. Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi
yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Sedangkan
selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan dipercepat karena searah
dengan gaya gravitasi.
b. Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi
yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak di perlambat.
Sedangkan, selama bola dijatuhkan dari atas, gerakan bola akan diperlambat
juga.
243
17. Sebuah benda melakukan gerak lurus dengan kecepatan 4 m.𝑠 −1 selama 2 s,
kemudian diperlambat 2 m.𝑠 −2 selama 2 s sehingga kecepatannya berkurang,
selanjutnya dipercepat 3 m.𝑠 −2 selama 2 s. Berdasarkan perjalanan tersebut,
bentuk grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) adalah sebagai berikut
−4 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= 2𝑠
= −2 𝑚/𝑠 2
6 𝑚/𝑠 𝑚
b. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= 2𝑠
= 3 𝑠2
−6 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = −3 𝑚/𝑠 2
4 𝑚/𝑠
c. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = 2 𝑚/𝑠 2
−4 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = −2 𝑚/𝑠 2
6 𝑚/𝑠
d. Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠 = 3 𝑚/𝑠 2
−4 𝑚/𝑠
Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= = −2 𝑚/𝑠 2
2𝑠
𝑚
4 𝑚
e. Dipercepat 3 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎 = 2𝑠𝑠 = 2 𝑠2
−6 𝑚/𝑠
Diperlambat 2 m/𝑠 2 selama 2s 𝑎= = −3 𝑚/𝑠 2
2𝑠
18. Terdapat dua buah batu yang akan dilempar. Batu pertama dilemparkan ke atas
dari permukaan tanah dengan kecepatan awal 60 m/s. Batu kedua dilemparkan
ke bawah dari sebuh gedung dengan kecepatan awal 40 m/s/ Jika jarak kedua
batu 400 m, kedua batu tersebut akan bertemu setelah bergerak selama .......
244
a. 2s
b. 3s
c. 4s
d. 5s
e. 6s
19. Seseorang berjalan menuruni sebuah tangga eskalator yang sedang bergerak
turun memerlukan waktu 1 menit. Jika kecepatan berjalannya di duakalikan,
maka di perlukan waktu 40 s. Waktu yang diperlukan jika orang tersebut diam
adalah .........
a. 120 s
b. 60 s
c. 100 s
d. 110 s
e. 125 s
20. Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km/jam.
Setelah menempuh jarak 150 m kecepatannya menjadi 72 km/jam. Waktu
tempuh mobil adalah...
a. 5 sekon
b. 10 sekon
c. 17 sekon
d. 25 sekon
e. 35 sekon
21. Gambar berikut melukiskan hubungan antara kecepatan dan waktu dari sebuah
benda yang bergerak lurus. Kecepatan benda
setelah 5 detik adalah...
a. – 9 m/s
b. – 6 m/s
c. – 4 m/s
d. – 3 m/s
e. – 2 m/s
245
Lampiran B.6
LEMBAR JAWABAN
Nama : ....................................
Jurusan/Kelas : ....................................
No. Absen : ....................................
NO A B C D E NO A B C D E
1 A B C D E 1 A B C D E
2 A B C D E 2 A B C D E
3 A B C D E 3 A B C D E
4 A B C D E 4 A B C D E
5 A B C D E 5 A B C D E
6 A B C D E 6 A B C D E
7 A B C D E 7 A B C D E
8 A B C D E 8 A B C D E
9 A B C D E 9 A B C D E
10 A B C D E 10 A B C D E
11 A B C D E
246
Lampiran B.7
1. B
2. A
3. A
4. A
5. B
6. B
7. B
8. A
9. D
10. D
11. A
12. C
13. E
14. C
15. B
16. A
17. A
18. A
19. A
20. C
21. A
247
Lampiran B.8.a
KISI-KISI INSTRUMEN
ANGKET RESPON SISWA
Lampiran B.8.b
A. Petunjuk Pengisian
a. Identitas Siswa
Responden : ............................................................
Kelas/No.Absen : ...........................................................
Hari/Tanggal : ...........................................................
Jenis Kelamin :P/L
b. Mohon Anda menjawab sejujurnya dan sesuai dengan apa adanya.
c. Pada angket ini terdapat 18 butir pernyataan. Instrumen ini terdiri dari kolom
pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan Anda memberi jawaban dengan cara
memberi tanda checklist (√) pada tempat yang telah disediakan.
d. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk
mengisi dengan benar.
Keterangan Skala :
Penilaian Skala
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
B. Pernyataan Kuesioner
No Pernyataan Skala
STS TS C S SS
1 Fisika adalah mata pelajaran yang
sangat menyenangkan
2 Fisika cenderung bersifat matematis,
abstrak sehingga saya kesulitan dalam
memahami mata pelajaran fisika
3 Alat peraga gerak lurus mudah
digunakan atau dioperasikan
4 Penggunaan alat peraga tidak sesuai
dengan waktu yang disediakan sekolah
sehingga melebihi jam mengajar
5 Terdapat kesesuaian antara alat peraga
dengan konsep materi gerak lurus
6 Alat peraga tidak dapat menarik rasa
keingintahuan siswa dengan konsep
materi
7 Terdapat keseragaman warna dalam
alat peraga
8 Belajar dengan menggunakan alat
peraga membuat materi gerak lurus
249
Lampiran C
Analisis Data Hasil Penelitian
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Uji Normalitas Data Hasil Pretest
a. Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Kontrol
b. Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen
4. Uji Normalitas Hasil Posttest
a. Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Kontrol
b. Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest
9. Data Hasil Angket Respon Siswa
10. Data Hasil Lembar Observasi Guru dan Siswa
11. Data Persentase Ranah Kognitif
12. Data Persentase Sub Konsep
251
Lampiran C.1
= 7,16 ≈ 7
Titik
Frekuensi Batas
Interval tengah xi2 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
14-20 2 13,5 16,5 272,25 33 544,5
21-27 3 19,5 22,5 506,25 67,5 1518,75
28-34 6 25,5 28,5 812,25 171 4873,5
35-41 12 31,5 34,5 1190,25 414 14283
42-48 4 37,5 40,5 1640,25 162 6561
49-55 3 43,5 46,5 2162,25 139,5 6486,75
56-62 1 49,5 52,5 2756,25 52,5 2756,25
Jumlah 31 9339,75 1039,5 37023,75
253
Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 34,5
n : Banyaknya data = 31
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 11
fm : Frekuensi kelas median = 12
P : Panjang kelas (interval kelas) = 7
Maka :
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚
1
31− 11
2
Me = 34,5 + ( 𝑥 7)
12
15,5 − 11
Me = 34,5 + ( 𝑥 7)
12
4,5
Me = 34,5 + ( 𝑥 7)
12
Me = 34,5 + 2,63
Me = 37,13
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
254
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 34,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya =6
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya =8
P = Panjang kelas (interval kelas) =7
Maka :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
6
Mo = 34,5 + (6+ 8 𝑥 7)
Mo = 34,5 + 3
Mo = 37,5
31 (𝟑𝟕𝟎𝟐𝟑,𝟕𝟓)−(𝟏𝟎𝟑𝟗,𝟓)²
𝑆= √
31 (31−1)
1147736,25−1080560,25
𝑆= √
930
67176
𝑆= √
930
𝑆 = √72,23
𝑆 = 8,49
255
= 5,6 ≈ 6
Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi² 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) Kelas
(xi)
14 – 19 2 13,5 16,5 272,25 33 544,5
20 -25 4 19,5 22,5 506,25 90 2025
26 – 31 7 25,5 28,5 812,25 199,5 5685,75
32 – 37 10 31,5 34,5 1190,25 345 11902,5
38 – 42 6 37,5 40,5 1640,25 243 9841,5
43 – 48 3 42,5 45,5 2070,25 136,5 6210,75
Jumlah 32 6491,5 1047 36210
256
Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 31,5
n : Banyaknya data = 32
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13
fm : Frekuensi kelas median = 10
P : Panjang kelas (interval kelas) = 6
Maka:
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚
1
32− 13
Me = 31,5 + (2 𝑥 6)
10
16 − 13
Me = 31,5 + ( 𝑥 6)
10
3
Me = 31,5 + (10 𝑥 6)
Me = 31,5 + 1,8
Me = 33,3
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + (𝑏 𝑥 𝑃)
1 + 𝑏2
257
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 31,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 3
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 4
P = Panjang kelas (interval kelas) =6
Maka:
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
3
Mo = 31,5 + (3+4 𝑥 6)
Mo = 31,5 + 2,57
Mo = 34,07
d. Standar deviasi
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini
1158720−1096209
𝑆= √ 992
62511
𝑆= √ 992
𝑆 = √63,01
𝑆 = 7,93
258
Lampiran C.2
29 29 33 38 38 38 43 43 43 48
48 48 52 52 52 52 52 52 52 57
57 57 57 57 62 62 66 66 71 71
71
= 7,8 ≈ 8
Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi2 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
29-36 3 28,5 32,5 1056,25 97,5 3168,75
37-44 6 36,5 40,5 1640,25 243 9841,5
45-52 10 44,5 48,5 2352,25 485 23522,5
53-60 5 52,5 56,5 3192,25 282,5 15961,25
61-68 4 60,5 64,5 4160,25 258 16641
69-76 3 68,5 72,5 5256,25 217,5 15768,75
Jumlah 31 17657,5 1583,5 84903,75
260
1
𝑛− 𝐹𝑚
Me = 𝐿𝑜 + (2 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚
Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 44,5
n : Banyaknya data = 31
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 9
fm : Frekuensi kelas median = 10
P : Panjang kelas (interval kelas) = 8
Maka:
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚
1
31− 9
Me = 44,5 + (2 𝑥 8)
10
15,5 − 9
Me = 44,5 + ( 𝑥 8)
10
6,5
Me = 44,5 + ( 10 𝑥 8)
Me = 44,5 + 5,2
Me = 49,7
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + (𝑏 𝑥 𝑃)
1 + 𝑏2
261
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 44,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya =4
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya =5
P = Panjang kelas (interval kelas) =8
Maka:
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
4
Mo = 44,5 + (4 + 5 𝑥 8)
Mo = 44,5 + 3,55
Mo = 48,05
31 (𝟖𝟒𝟗𝟎𝟑,𝟕𝟓−𝟏𝟓𝟖𝟑,𝟓)²
𝑆= √ 31 (31−1)
2632016,25 −2507472,25
𝑆= √ 930
124544
𝑆= √ 930
𝑆 = √133,91
𝑆 = 11,57
262
38 43 48 48 48 52 52 57 57 62
62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
62 62 66 66 71 71 71 76 76 76
76 81
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :
a. Banyak data (N) = 32
b. Nilai maksimal (Xmaks) = 81
c. Nilai minimal (Xmin) = 38
d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 81 – 38 = 43
e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,96
= 5,96 ≈ 6
𝐽
f. Interval Kelas (I) =𝐾
43
= 6
= 7,16 ≈ 7
263
Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi² 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
38-44 2 37,5 41,5 1722,25 83 3444,5
45-51 3 44,5 48,5 2352,25 145,5 7056,75
52-58 4 51,5 55,5 3080,25 222 12321
59-65 13 58,5 62,5 3906,25 812,5 50781,25
66-72 5 65,5 69,5 4830,25 347,5 24151,25
73-79 4 72,5 76 5776 304 23104
80-86 1 79,5 83,5 6972,25 83,5 6972,25
Jumlah 32 28639,5 1998 127831
Keterangan:
𝐿𝑜 : Tepi bawah kelas median = 58,5
n : Banyaknya data = 32
Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 9
fm : Frekuensi kelas median = 13
P : Panjang kelas (interval kelas) = 7
Maka :
1
𝑛− 𝐹𝑚
2
Me = 𝐿𝑜 + ( 𝑥 𝑃)
𝑓𝑚
1
32− 9
2
Me = 58,5 + ( 𝑥 7)
13
264
16 − 9
Me = 58,5 + ( 𝑥 7)
13
9
Me = 58,5 + (13 𝑥 7)
Me = 58,5 + 4,84
Me = 63,34
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + (𝑏 𝑥 𝑃)
1 + 𝑏2
Keterangan:
Lo = Tepi bawah kelas modus = 58,5
b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 9
b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 8
P = Panjang kelas (interval kelas) =7
Maka:
𝑏1
Mo = 𝐿𝑂 + ( 𝑥 𝑃)
𝑏1 + 𝑏2
9
Mo = 58,5 + (9+8 𝑥 7)
Mo = 58,5 + 3,71
Mo = 62,21
d. Standar deviasi
Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini
32 (127831)−(1998)²
𝑆= √ 32 (32−1)
4090592 −3992004
𝑆= √ 992
265
98588
𝑆= √ 992
𝑆 = √99,38
𝑆 = 9,96
266
Lampiran C.3.a
Z
Batas Luas Z
Interval (fi) (xi) xi2 fi . xi fi . xi2 Batas fh fo (fh-fo)2 x2 hitung
kelas tabel
Kelas
0,0536
14-20 2 16,5 272,25 33 544,5 13,5 -2,357 1,6616 2 0,114515 0,068918
0,179
21-27 3 22,5 506,25 67,5 1518,75 20,5 -1,533 5,549 3 6,497401 1,170914
0,2142
28-34 6 28,5 812,25 171 4873,5 27,5 -0,709 6,6402 6 0,409856 0,061723
0,28
35-41 12 34,5 1190,25 414 14283 34,5 0,113 8,68 12 11,0224 1,269862
0,137
42-48 4 40,5 1640,25 162 6561 41,5 0,937 4,247 4 0,061009 0,014365
0,0343
49-55 3 46,5 2162,25 139,5 6486,75 48,5 1,761 1,0633 3 3,750807 3,527515
0,0046
56-62 1 52,5 2756,25 52,5 2756,25 55,5 2,584 0,1426 1 0,735135 5,155223
62,5 3,4084 0,0536
Dimana :
𝑥̅ = nilai rata-rata
Lampiran C.3.b
Keterangan:
𝑥̅ = nilai rata-rata
S = nilai standar deviasi
𝑘
(𝑓0 − 𝑓ℎ )²
𝑋ℎ 2 = ∑
𝑓ℎ
𝑖=1
Lampiran C.4.a
Z Luas
Batas (𝒇𝒉
Interval (fi) xi2 fi.xi fi.xi2 Batas Tiap 𝒇𝒉 𝒇𝒐 X2
xi Kelas − 𝒇𝒐 )²
Kelas Kelas
29-36 3 32,5 1056,25 97,5 3168,75 28,5 -1,951 0,0782 2,424 3 0,3315 0,136765
37-44 6 40,5 1640,25 243 9841,5 36,5 -1,259 0,1805 5,595 6 0,163 0,029241
45-52 10 48,5 2352,25 485 23522,5 44,5 -0,568 0,1679 5,204 10 22,992 4,417565
53-60 5 56,5 3192,25 282,5 15961,25 52,5 0,1226 0,2432 7,539 5 6,4475 0,855202
61-68 4 64,5 4160,25 258 16641 60,5 0,8139 0,1422 4,408 4 0,1666 0,037799
69-76 3 72,5 5256,25 217,5 15768,75 68,5 1,5052 0,0529 1,639 3 1,8498 1,12804
76,5 2,1965
Jumlah 31 17657,5 1583,5 84903,75 6,604612
Lampiran C.4.b
Keterangan:
X2 = nilai tes Chi Square
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan observasi
fh = frekuensi yang diharapkan
Z Luas
Batas (𝒇𝒉
Interval (fi) xi2 fi.xi fi.xi2 Batas Tiap 𝒇𝒉 𝒇𝒐 X2
xi Kelas − 𝒇𝒐 )²
Kelas Kelas
-
38-44 2 41,5 1722,25 83 3444,5 41,5 0,0629 2,0128 2 0,000164 0,000082
2,10024
-
45-51 3 48,5 2352,25 145,5 7056,75 48,5 0,1612 5,1584 3 4,6586 1,552896853
1,39807
-
52-58 4 55,5 3080,25 222 12321 55,5 0,254 8,128 4 17,040 4,260096
0,69590
59-65 13 62,5 3906,25 812,5 50781,25 62,5 0,00627 0,2571 8,2272 13 22,779 1,752278449
66-72 5 69,5 4830,25 347,5 24151,25 69,5 0,70844 0,152 4,864 5 0,0184 0,0036992
73-79 4 76 5776 304 23104 76 1,36045 0,0695 2,224 4 3,1541 0,788544
80-86 1 83,5 6972,25 83,5 6972,25 83,5 2,11278 0,0094 0,3008 1 0,4888 0,48888064
86,5 2,41371
Jumlah 32 28639,5 1998 127831 8,846477143
276
Lampiran C.5
𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛 − 1)
𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)
31 (𝟑𝟕𝟎𝟐𝟑,𝟕𝟓)−(𝟏𝟎𝟑𝟗,𝟓)²
𝑆= √ 31 (31−1)
1147736,25−1080560,25
𝑆= √ 930
67176
𝑆= √ 930
𝑆 = √72,23225806
𝑆 = 8,498956293 ≈ 8,49
2. Kelas Eksperimen
𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛−1)
32 (𝟑𝟔𝟐𝟏𝟎)−(𝟏𝟎𝟒𝟕)²
𝑆= √ 32 (32−1)
1158720 −1096209
𝑆= √ 992
62,511
𝑆= √ 992
280
𝑆 = √63,01512097
𝑆 = 7,938206407 ≈ 7,93
Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah :
𝑆1 ²
𝐹= 𝑆2 ²
8,49²
𝐹= 7,93²
72,23
𝐹= 63,01
𝐹 = 1,14632598 ≈ 1,14
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) terlihat bahwa nilai
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (30 : 31) adalah sebesar 1,83 Maka terlihat bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,14 ≤ 1,83), sehingga kedua kelas dinyatakan homogen.
281
Lampiran C.6
𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖)²
𝑆= √
𝑛 (𝑛 − 1)
Titik
Frekuensi Batas
Interval Tengah xi² 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 ²
(fi) kelas
(xi)
38-44 2 37,5 41,5 1722,25 83 3444,5
45-51 3 44,5 48,5 2352,25 145,5 7056,75
52-58 4 51,5 55,5 3080,25 222 12321
59-65 13 58,5 62,5 3906,25 812,5 50781,25
66-72 5 65,5 69,5 4830,25 347,5 24151,25
73-79 4 72,5 76 5776 304 23104
80-86 1 79,5 83,5 6972,25 83,5 6972,25
Jumlah 32 28639,5 1998 127831
31 (𝟖𝟒𝟗𝟎𝟑,𝟕𝟓−𝟏𝟓𝟖𝟑,𝟓)²
𝑆= √ 31 (31−1)
2632016,25 −2507472,25
𝑆= √ 930
124544
𝑆= √
930
𝑆 = √133,91
𝑆 = 11,57
2. Kelas Eksperimen
32 (127831)−(1998)²
𝑆= √ 32 (32−1)
4090592 −3992004
𝑆= √ 992
283
98588
𝑆= √ 992
𝑆 = √99,38
𝑆 = 9,96
11,57²
𝐹= 9,96²
133,91
𝐹= 99,38
𝐹 = 1,347454216 ≈ 1,34
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Paada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) terlihat bahwa nilai
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (31 : 30) adalah sebesar 1,84. Maka terlihat bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,34 ≤ 1,84), sehingga kedua kelas dinyatakan homogen.
284
Lampiran C.7
Keterangan :
𝑥1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
̅̅̅̅
̅𝑥̅̅2̅ = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
𝑛1 = Jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
𝑛2 = Jumlah anggota sampel kelompok kontrol
𝑆12 = Standar deviasi data kelompok eksperimen
𝑆22 = Standar deviasi data kelompok kontrol
𝑡 = Hasil hitung distribusi
𝑆𝑔𝑎𝑏 = Varians gabungan
𝑆12 = 7,93
𝑆22 = 8,49
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑆𝑔𝑎𝑏 )
(31)(62,88) + (30)(72,08)
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61
1949,28 + 2162.4
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61
4111,68
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61
32,71 − 33,53
𝑡=
1 1
67,40 √32 + 31
− 0,82
𝑡=
67,40 √0,03125 + 0,032258064
− 0,82
𝑡=
67,40 . 0,25
− 0,82
𝑡=
16,98
𝑡 = −0,048
286
5. Menguji hipotesis
Karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
6. Memberikan Interprestasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada materi gerak lurus antara hasil pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki
kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
287
Lampiran C.8
Keterangan :
𝑥1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
̅̅̅̅
̅𝑥̅̅2̅ = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
𝑛1 = Jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
𝑛2 = Jumlah anggota sampel kelompok kontrol
𝑆12 = Standar deviasi data kelompok eksperimen
𝑆22 = Standar deviasi data kelompok kontrol
𝑡 = Hasil hitung distribusi
𝑆𝑔𝑎𝑏 = Varians gabungan
𝑆12 = 9,96
𝑆22 = 11,57
(31)(99,20) + (30)(133,86)
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61
3075,2 + 4015,8
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61
7091
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
61
𝑆𝑔𝑎𝑏 = 10,78
62,43 − 51,08
𝑡=
1 1
10,78 √32 + 31
11,35
𝑡=
10,78 √0,03125 + 0,032258064
11,35
𝑡=
10,78 . 0,25
11,35
𝑡=
2,695
289
𝑡 = 4,211
6. Memberikan Interprestasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh Alat Peraga Gerak Lurus Three in One (GELUTIN) terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Gerak Lurus.
290
Lampiran C.9
20 5 3 4 4 5 3 5 4 2 2 5 1 43
21 5 3 4 4 5 3 5 4 3 2 5 1 44
22 4 3 4 4 5 3 5 4 3 2 5 1 43
23 5 3 3 4 5 3 5 4 3 2 5 1 43
24 5 3 3 4 5 2 5 5 3 2 5 1 43
25 5 3 4 4 5 2 5 5 3 2 5 1 44
26 5 3 4 4 5 1 5 5 3 2 5 1 43
27 5 4 4 4 5 1 5 5 3 2 5 1 44
28 5 4 4 4 4 1 5 5 3 2 5 1 43
29 5 4 4 4 5 1 5 5 3 2 5 1 44
30 5 4 4 4 4 1 5 5 2 2 5 1 42
31 5 4 4 4 4 1 5 5 2 2 5 1 42
32 4 4 4 4 4 1 5 5 2 2 5 1 41
Jumlah 148 108 134 127 156 62 160 155 73 71 160 47
Skor 92,5% 67,5% 83,8% 79,4% 97,5% 38,75% 100% 96,9% 45,6% 44,4% 100% 29,4%
Rata-rata 68% 82% 68% 71,7% 64,7%
rata" akhir 71%
292
Lampiran C.10
Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest Kelas Kontrol
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Siswa ∑
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 20 21 15 16 17 18 19
1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
2 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
3 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8
4 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 11
6 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
8 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
9 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
10 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 10
11 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5
12 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 8
13 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 8
14 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 9
15 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11
16 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 8
17 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
18 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6
19 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 8
20 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 10
293
21 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6
22 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5
23 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8
24 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11
25 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8
26 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8
27 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 8
28 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 8
29 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 12
30 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 6
31 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 7
∑ 18 17 25 22 10 11 13 9 11 12 20 7 5 14 8 6 6 8 9 5 3
Persentase
(%)
58,06 54,84 80,6 70,97 32,3 35,5 41,94 29,03 35,48 38,71 64,52 22,58 16,13 45,16 25,8 19,35 19,35 25,8 29 16,1 9,677
Rata-rata
Lampiran C.10
20 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9
21 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
22 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
23 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 8
24 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 10
25 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6
26 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8
27 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6
28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10
29 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6
30 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7
31 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 7
32 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
∑ 13 17 24 19 8 14 12 10 9 16 12 9 6 8 6 7 5 5 6 7 3
Persentase
(%)
40,625 53,13 75 59,4 25 43,8 37,5 31 28 50 38 28,1 18,8 25 19 22 16 15,6 18,8 21,9 9,4
Rata-rata
Lampiran C.10
20 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 9
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 14
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 14
23 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 11
24 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 12
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
26 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16
27 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 9
28 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16
29 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 16
31 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7
∑ 24 24 26 19 14 14 16 14 14 18 21 12 13 23 15 9 12 13 16 11 10
Presentas
e (%)
77,42 77,42 83,87 61,29 45,16 45,16 51,61 45,16 45,16 58,06 67,74 38,71 41,94 74,19 48,39 29,03 38,71 41,94 51,61 35,48 32,26
Rata-rata
80 53,2 46,8 51 44 34
298
Lampiran C.10
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Siswa ∑
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 20 21 15 16 17 18 19
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10
3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 10
4 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 10
6 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 12
7 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 13
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 13
9 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 11
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 13
11 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 13
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 13
13 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 13
14 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13
15 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 12
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 13
17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 13
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 13
299
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 13
20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 13
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 14
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 14
23 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 13
24 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 16
26 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16
27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 15
28 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 15
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 16
31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 15
32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
∑ 29 30 29 23 26 25 25 21 20 24 23 16 15 23 16 13 13 13 15 9 8
Presentase
(%)
90,6 96,77 94 74,2 83,9 80,6 80,6 67,7 64,5 77,4 74 52 48,4 74 51,6 42 41,9 41,9 48,4 29 25,8
Rata-rata
94 79 73 60 44 27
300
Lampiran C.11
Data Persentase Sub Konsep Pretest Kelas Kontrol
SUB KONSEP
Siswa GLB GLBB GJB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
3 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0
4 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
5 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
6 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
8 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
9 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
11 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
12 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1
13 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
14 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
15 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
16 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
17 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
18 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
301
19 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
20 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
21 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
23 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
24 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
25 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0
26 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1
27 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
28 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
29 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
30 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
31 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
∑ 18 17 22 12 6 7 6 3 25 10 13 9 5 8 11 9 11 20 5 14 8
Persentase
(%)
36,7 37,6 36
302
Lampiran C.11
SUB KONSEP
Siswa GLB GLBB GJB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
4 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
6 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
7 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
8 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
9 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
10 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
11 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
12 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
13 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0
14 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
15 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
16 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
17 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
303
18 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
19 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
21 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
22 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
23 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
24 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
25 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
26 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
27 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
29 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
30 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
31 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
32 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Jumlah 13 17 19 16 7 9 5 3 24 8 12 6 13 6 14 10 9 12 6 8 5
Persentase
41 53 59 50 22 28,1 16 9,4 75 25 37,5 19 41 18,8 44 31,2 28,1 37,5 19 25 16
(%)
Rata-rata 35 36 29
304
Lampiran C.11
19 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
20 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1
21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1
24 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
27 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
29 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
31 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
Jumlah 24 24 19 18 9 12 12 10 26 14 16 16 11 15 14 14 14 21 13 23 13
Persentase
77 77 61 58 29 39 39 32 84 45 52 52 35 48 45 45 45 68 42 74 42
(%)
Rata-rata 52 53 52
306
Lampiran C.11
19 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
20 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0
28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
29 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
30 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
32 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
Jumlah 29 30 23 24 13 16 13 8 29 26 25 15 9 16 25 21 20 23 15 23 13
Persentase
91 94 72 75 41 50 41 25 91 81 78 47 28 50 78 66 63 72 47 72 41
(%)
Rata-rata 61 63 63
308
LAMPIRAN D
Lampiran D.1
Alat peraga gerak lurus three in one (GELUTIN) adalah alat peraga yang
dibuat dengan menggabungkan ketiga subkonsep yaitu pertama subkonsep gerak
lurus beraturan, kedua subkonsep gerak lurus berubah beraturan, dan ketiga
subkonsep gerak jatuh bebas dan gerak vertikal. Dalam silabus kurikulum 2013
terdapat dua kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, diantaranya:
1. Menganalisis besaran-besaran fisis gerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan
2. Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan.
Alat peraga GELUTIN diharapkan dapat memudahkan guru dan siswa
dalam memahami konsep fisika materi gerak lurus. Siswa lebih aktif dalam proses
kegiatan pembelajaran, dan memudahkan guru dalam proses menjelaskan materi
kepada siswa.
Besi holo
1 ukuran √ √ √
2x5cm
Aluminium
2 √ √
Baut dan
3 √ √ √ √
Mur
Kabel NYZ
4 2x12 √ √ √
311
Ticker timer
5 √ √
Kertas
6 √ √
Karbon
7 Pita Ketik √ √
Paku
8 √ √
Payung
9 Akrilik √
312
10 Plat Besi √ √ √
11 Steker Arde √ √ √
Mobil
Mainan
12 Kecepatan √
Konstan
(on/off)
Mobil
Mainan
tidak
13 √
mempunyai
kecepatan
konstan
313
Modul
14 √ √
Arduino uno
Pipa Besi
15 diameter √
5cm
Benang
16 √
Kasur
Sumber
Listrik /
17 √ √
Adaptor AC
dan DC
314
Pistol
18 √
Mainan
Dua buah
19 bola berbeda √
ukuran
Meteran
20 √
Kain
21 Stopwatch √
315
22 Kabel spiral √
Dudukan
23 √
corong
24 Soket RJ 11 √
Keterangan:
√ : Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan
9. Menyalakan mobil mainan dan pastikan kertas pita ketik menempel pada
mobil.
10. Melepaskan mobil mainan yang sudah dalam keadaan on
11. Memastikan pada saat mobil mulai melaju kertas akan terbawa maju dan
menghasilkan titik-titik potong pada pita ketik.
12. Menganalisis hasil data yang diperoleh dan diolah sesuai perintah LKS.
2. Pasangkan besi holo yang sudah terpasang ticker timer kedalam besi yang
berdiri tegak
3. Pasangkan aluminium yang berfungsi sebagai lintasan di atas besi holo yang
terdapat ticker timer.
4. Pasangkan pipa besi pada ujung akhir lintasan yang berfungsi sebagai
rintangan penghalang mobil pada percobaan gerak lurus berubah beraturan
diperlambat.
5. Pasangkan pipa besi pada ujung awal lintasan yang berfungsi sebagai rintangan
penghalang mobil pada percobaan gerak lurus dipercepat.
6. Pasangkan NYZ ke ticker timer
7. Masukkan pita ketik kedalam lubang ticker timer kemudian sambungkan
dengan mobil.
8. Pasangkan kertas karbon di atas kertas pita ketik.
9. Hubungkan rangkaian dengan sumber listrik atau adaptor
10. Menekan tombol on pada adaptor untuk mengawali praktikum
11. Simpan mobil pada lintasan yang tersedia dan pastikan kertas pita ketik
menempel pada mobil.
12. Melepaskan mobil mainan
13. Memastikan pada saat mobil mulai melaju kertas akan terbawa maju dan
menghasilkan titik-titik potong pada pita ketik.
14. Menganalisis hasil data yang diperoleh dan diolah sesuai perintah LKS
Lintasan lurus yang terbuat dari besi aluminium, kaki penyangga untuk
menahan lintasan, ticker timer sebagai alat pewaktu ketik, pita ketik, kertas karbon
untuk mencatat hasil ketikan yang diperoleh pada pita ketik, aplikasi arduino untuk
mengatur frekuensi yang digunakan pada alat yaitu sebesar 50Hz, dan arus listrik
AC sebesar 12 volt.
Alat peraga gerak lurus berubah beraturan ada yang dibuat diperlambat dan
dipercepat. Diperlambat dengan cara memberikan tambahan penahan pada ujung
akhir lintasan sehingga lintasan terlihat menanjak, dan dipercepat dengan cara
menambahkan penahan pada ujung awal lintasan sehingga lintasan terlihat
menurun. Kemudian, membuat grafik hasil pengamatan hubungan kecepatan (v)
terhadap waktu (t) dan grafik hubungan percepatan (a) terhadap waktu (t). Alat
peraga gerak lurus berubah beraturan dipercepat dan diperlambat dapat dilihat pada
Gambar 3.a dan 3.b
Alat peraga gerak jatuh bebas digunakan dengan cara mengamati dua benda
yang memiliki massa yang berbeda, dijatuhkan pada ketinggian yang sama apakah
benda yang memiliki berat lebih besar akan jatuh lebih lebih cepat dibandingkan
dengan benda yang memiliki massa lebih kecil. Ataupun sebaliknya, kedua benda
tersebut akan jatuh secara bersamaan.
319
Berikut cara penggunaan alat peraga gerak vertikal adalah sebagai berikut:
1. Pasangkan panah pistol kedalam pipa besi yang sudah dimodifikasi seperti
pistol mainan
2. Simpan bola diatas panah
3. Luncurkan bola ke atas
4. Mengganti ukuran bola dengan yang lebih besar
5. Menganalisis hasil pengamatan sesuai LKS yang telah diberikan.
320
Lampiran D.2
322
323
324
325
326
327
328
329
Lampiran D.3
Lampiran D.3
LAMPIRAN E
Surat-surat Penelitian
Lampiran E.1
333
Lampiran E.2
334
Lampiran E.3
UJI REFERENSI
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
Lampiran E.4