Anda di halaman 1dari 340

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS

(APRW) PADA MATERI GERAK MELINGKAR


BERATURAN UNTUK SISWA SMA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:
INDRIANI PAMUNGKAS
11120106300015

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ii
iii
ABSTRAK

INDRIANI PAMUNGKAS (1112016300015), Pengembangan Alat Peraga


Rotating Wheels (APRW) pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk
Siswa SMA. Skripsi Program Studi Tadris Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018.

Penelitian pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dilatarbelakangi


oleh kesulitan siswa dalam mempelajari materi gerak melingkar beraturan dan
penggunaaan media yang digunakan pada proses pembelajaran belum optimal.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang masih
memiliki kekurangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peraga
pada materi gerak melingkar beraturan yang layak, efektif, dan praktis digunakan.
Alat peraga yang dikembangkan merupakan alat peraga hubungan roda-roda yang
menggambarkan sebuah alat yang mewakili konsep-konsep dasar pada gerak
melingkar beraturan. Alat peraga ini dilengkapi oleh roda-roda yang dapat diganti
dengan berbagai ukuran dan penghitung putaran roda secara otomatis dengan
menggunakan sensor hall effect. Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini, yaitu development research dari Jan Van Den Akker dengan
evaluasi formatif dari Martin Tessmer. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan:
penelitian pendahuluan, tahap prototipe, evaluasi summative, dan refleksi
sistematik dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas X dan
XI yang diambil dari tiga sekolah: SMAN 1 Sukabumi, SMAN 3 Sukabumi, dan
SMAN 4 Sukabumi. Teknik pengambilan sampel diambil secara purposive
sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes (tes kognitif C1 sampai C4 yang
telah tervalidasi) dan non tes (wawancara dan angket). Instrumen tes diberikan
kepada 54 siswa dan angket penilaian diberikan kepada: 10 orang ahli, 57 siswa
(evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil, uji lapangan, dan evaluasi
summative), dan tiga orang guru. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
dinyatakan layak oleh ahli materi (89,8%) dan ahli media (87%), efektif (87,5%),
dan praktis (85%) dengan peningkatan N-Gain siswa 0,67 (sedang).

Kata Kunci: Alat Peraga Rotating Wheels (APRW), alat peraga, materi gerak
melingkar beraturan, development research, layak, efektif, dan
praktis.

iv
ABSTRACK

INDRIANI PAMUNGKAS (112016300015), Developing of Alat Peraga


Rotating Wheels (APRW) on Uniform Circular Motion for Senior High School
Student. The Undergraduate Thesis of Physics Education Program, Department
of Natural Science Education. Faculty of Education and Teacher’s Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2018.

Research development on Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) is motivated by


students' difficulties in studying uniform circular motion and media usage
Sukabumi, used in learning process not yet optimal. This research is a
development of previous research that still has shortcomings. The aim of this
research is developing props on uniform circular motion which valid, effective,
and practice to use. he props developed are a wheel-wheel relay depicting a tool
that represents the basic concepts of irregular circular motion. The props are
equipped with wheel that can be replaced with various sizes and counters wheel
rotation automatically by using hall effect sensor. The method used in this
research is development research by Jan Van Den Akker with formative
evaluation by Martin Tessmer. This research consist of four stage: preliminary
research, prototyping stage, summative evaluation, and systematic reflection and
documentation. Subject in this research are students of X and XI class from three
school: SMAN 1 Sukabumi, SMAN 3 Sukabumi, and SMAN 4 Sukabumi. The
sampling technique is purposive sampling. Instrument that used in this research
are test (cognitive test C1 to C4 that have been validated) and non tes (interviews
and questionnaires). Instruments test is given to 54 student and questionnaires
given to the respondents: 10 experts, 57 students (one-to-one evaluation, small
group evaluation, field test, and summative evaluation), and three teachers. Alat
Peraga Rotating Wheels (APRW) declared valid of subject matter experts (89,9%)
and matter experts (87%), effective (87,5%), and practice (85%) use with increase
of student N-Gain value equal to 0,67 (medium).

Keywords: Alat Peraga Rotating Wheels (APRW), props, uniform circular


motion, development research, valid, effective, and practice.

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya, serta nikmat yang tidak pernah putus kepada hamba-hamba-
Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya
hingga akhir zaman. Atas Ridho-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul: “Pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Siswa SMA”.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih yang terdalam penulis
sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Moh. Jazim dan Ibu Siti
Rohmah yang telah memberikan doa, motivasi, kasih sayang, dan dukungan luar
biasa kepada penulis. Selain itu, secara khusus apresiasi dan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Tadris Fisika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus
dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya
untuk membimbing penulis selama proses pembuatan skripsi.
4. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing,
menginspirasi, dan memberikan saran kepada penulis selama proses
pembuatan skripsi.

vi
5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis selama proses
perkuliahan.
6. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu,
pengetahuan, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
7. Bapak Rachmat Mulyana, S.Pd., M.Hum, selaku Kepala Sekolah SMAN 1
Sukabumi, Bapak Ceng Mamad, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAN 3
Sukabumi, dan Bapak Asep Sukanta, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAN 4
Sukabumi, yang telah memberikan izin penelitian selama di SMA tersebut,
serta Bapak Tatan Abdullah, M.Pd, Ibu Rani Fitriani, M.Pd, dan Bapak Fasal
Elahi, M.PFis, selaku guru bidang studi fisika yang memberikan dukungan
dan saran kepada penulis selama penelitian berlangsung.
8. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMAN 1 Sukabumi, SMAN 3
Sukabumi, dan SMAN 4 Sukabumi, yang telah memberikan bantuan kepada
penulis selama proses penelitian.
9. Kakak-kakak tersayang, Deby Septi Arisdianti, S.Pd, Tiara Septiani, Am.Keb,
Theo Sandy Satyo, Adit Arya Manggala, S.T, serta keponakan tersayang
Earlyta Addeva Almiera dan calon dede bayi yang telah memberikan doa,
dukungan, dan semangat yang tiada henti kepada penulis.
10. Bapak Agus Tri Sarpinto yang telah membantu penulis dalam pembuatan
media alat peraga.
11. Sahabat-sahabat KPK 81, Yuni, Siti, Iik, Linda, Novi, Yuli, Wiwik, dan Ira
yang telah menemani perjalanan penulis selama perkuliahan dan penulisan
skripsi. Sahabat-sahabat sebagai tempat berbagi suka dan duka, sharing,
motivasi, serta memberikan dukungan dan masukan pada penulis.
12. Sahabat-sahabat Tadris Fisika 2012, yang sudah menjadi keluarga di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini,
serta doa, dukungan, bantuan, dan motivasi yang tiada tara. Terima kasih pula
untuk kakak-kakak dan adik-adik kelas yang telah memberikan banyak
dukungan.

vii
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, dan saran yang diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Ahkir kata, penulis mengucapkan terima kasih
dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, 02 April 2018

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
ABSTRACK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4
C. Batasan Masalah ........................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ............................................. 6
F. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
G. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PERNYATAAN PENELITIAN ...................................................... 8
A. Deskripsi Teori ............................................................................. 8
1. Media Pembelajaran ................................................................ 8
a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................ 8
b. Fungsi Media Pembelajaran .............................................. 10
c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ........................................ 12
d. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran .............. 16
2. Alat Peraga .............................................................................. 18
a. Pengertian Alat Peraga ...................................................... 18

ix
b. Fungsi Alat Peraga .............................................................. 18
c. Macam-Macam Alat Peraga ............................................... 19
d. Syarat-Syarat Pembuatan Alat Peraga ................................ 21
e. Kelebihan dan Kelemahan Alat Peraga .............................. 22
3. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ..................................... 23
a. Hubungan Roda-Roda Sepusat ........................................... 24
b. Hubungan Roda-Roda yang Bersinggungan ...................... 24
c. Roda-Roda yang Dihubungkan Tali ................................... 25
4. Kajian Materi Gerak Melingkar Beraturan ............................... 26
a. Karakteristik Materi ............................................................ 26
b. Gerak Melingkar Beraturan ................................................ 27
B. Teori-Teori tentang Pengembangan Alat Peraga .......................... 34
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 35
D. Kerangka Berpikir ......................................................................... 38
E. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 41
A. Model Pengembangan ................................................................... 41
B. Prosedur Pengembangan ............................................................... 41
1. Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research) ...................... 43
2. Tahap Prototipe (Prototyping Stage) ........................................ 43
a. Perancangan Pedoman Desain ............................................ 43
b. Pengoptimalan Prototipe Desain ........................................ 45
c. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) ......................... 49
3. Evaluasi Summative (Summative Evaluation) .......................... 52
4. Tahap Refleksi Sistematik dan Dokumentasi
(Systematic and Documentation) .............................................. 52
C. Desain Uji Coba ............................................................................ 53
D. Subjek Uji Coba ............................................................................ 54
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 56
1. Pedoman Wawancara ............................................................... 57
2. Angket Studi Pendahuluan ....................................................... 59

x
3. Angket Validasi Ahli ................................................................ 60
4. Angket Penilaian Siswa dan Guru ............................................ 64
5. Tes (Pretest dan Posttest) ......................................................... 68
F. Uji Coba Produk ............................................................................ 69
G. Teknis Analis Data ........................................................................ 69
1. Analisis Data Wawancara Guru ............................................... 69
2. Analisis Data Angket Penilaian ................................................ 69
a. Analisis Uji Kelayakan ....................................................... 71
b. Analisis Uji Efektivitas ....................................................... 72
c. Analisis Uji Kepraktisan ..................................................... 73
3. Teknik Penentuan Kedudukan Siswa pada Evaluasi
Formatif dan Evaluasi Summative ............................................ 73
BAB IV HASIL PENETIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 75
A. Hasil Penelitian Pengembangan .................................................... 75
1. Hasil Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research) ............ 75
2. Hasil Pembuatan Prototipe (Prototyping Stage) ....................... 81
a. Hasil Perancangan Pedoman Desain ................................... 81
b. Hasil Pengoptimalan Prototipe Desain ............................... 81
c. Hasil Evaluasi Formatif (Formatif Evaluation) .................. 87
3. Hasil Evaluasi Summative (Summative Evaluation) ................. 116
a. Hasil Uji Efektivitas ............................................................ 117
b. Hasil Uji Kepraktisan ......................................................... 119
4. Hasil Refleksi Sistematik dan Dokumentasi
(Systematic Reflection and Documentation) ............................. 122
a. Tahap Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation) ......... 122
b. Tahap Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group
Evaluation) ........................................................................ 123
c. Tahap Uji Lapangan (Field Test) ...................................... 124
d. Tahap Evaluasi Summative (Summative Evaluation) ....... 126
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 128

xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 143
A. Kesimpulan ................................................................................... 143
B. Saran .............................................................................................. 143
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 145

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Solid Model dalam Pembelajaran .................................. 20


Gambar 2.2 Contoh Cross Section Model dalam Pembelajaran .................... 20
Gambar 2.3 Contoh Working Model dalam Pembelajaran ............................ 21
Gambar 2.4 Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ...................................... 23
Gambar 2.5 APRW – Hubungan Roda-Roda Sepusat ................................... 24
Gambar 2.6 APRW – Hubungan Roda-Roda yang Bersinggungan .............. 25
Gambar 2.7 APRW – Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Tali .............. 26
Gambar 2.8 Dua Roda Sepusat ...................................................................... 31
Gambar 2.9 Dua Roda yang Bersinggungan .................................................. 32
Gambar 2.10 Dua Roda Dihubungkan dengan Tali ......................................... 33
Gambar 2.11 Kerangka Berpikir ...................................................................... 39
Gambar 3.1 Bagan Tahapan Prosedur Pengembangan .................................. 42
Gambar 3.2 Perancangan Desain Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ..... 44
Gambar 3.3 Prosedur Pembuatan Media Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW) ......................................................................... 49
Gambar 3.4 Tahapan Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) ................. 50
Gambar 4.1 Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ....................................... 85
Gambar 4.2 Grafik Persentase Penilaian Ahli Materi pada setiap
Aspek Penilaian .......................................................................... 89
Gambar 4.3 Grafik Penilaian Ahli Materi pada Aspek Kesesuaian Isi ......... 90
Gambar 4.4 Grafik Penilaian Ahli pada Aspek Kesesuaian Konsep ............. 91
Gambar 4.5 Grafik Persentase Penilaian Ahli Media pada setiap Aspek ...... 94
Gambar 4.6 Grafik Analisis Indikator Ahli Media ........................................ 97
Gambar 4.7 Grafik Persentase Hasil Penilaian Siswa pada Seluruh Aspek
pada Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation) .................... 101
Gambar 4.8 Grafik Hasil Penilaian Angket Kelayakan Alat Peraga oleh
Siswa pada Aspek Materi ........................................................... 101
Gambar 4.9 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa
pada Aspek Desain Pembelajaran .............................................. 102

xiii
Gambar 4.10 Grafik Hasil Penilaian Angket Kelayakan Alat Peraga
oleh Siswa pada Aspek Implementasi ........................................ 103
Gambar 4.11 Grafik Hasil Penilaian Angket Kelayakan Alat Peraga
oleh Siswa pada Aspek Kualitas Teknis .................................... 104
Gambar 4.12 Grafik Hasil Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penilaian ....... 107
Gambar 4.13 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa
pada Aspek Materi .................................................................... 107
Gambar 4.14 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa
pada Aspek Desain Pembelajaran .............................................. 108
Gambar 4.15 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa
pada Aspek Implementasi .......................................................... 109
Gambar 4.16 Grafik Hasil Analisis Data pada setiap Aspek Penilaian ........... 112
Gambar 4.17 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada Aspek
Kemampuan untuk dapat dilaksanakan (implement ability) ...... 113
Gambar 4.18 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada
Aspek Kesinambungan (sustainability) ..................................... 114
Gambar 4.19 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada Aspek
Kecocokan dengan Lingkungan (appropriateness) ................... 115
Gambar 4.20 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada Aspek
Penerimaan dan Kemenarikan (accepted and attractiveness) ... 116
Gambar 4.21 Grafik Hasil Penilaian Guru pada Aspek Efektivitas
(Effectiveness) ............................................................................ 118
Gambar 4.22 Grafik Hasil Penilaian Siswa pada Aspek Praktis
(Practically) ............................................................................... 120
Gambar 4.23 Grafik Hasil Penilaian Guru pada Aspek Praktis
(Practically) ............................................................................... 121
Gambar 4.24 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
pada Evaluasi Satu-Satu ............................................................. 123
Gambar 4.25 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
pada Evaluasi Kelompok Kecil .................................................. 123
Gambar 4.26 Kegiatan Pretest dan Posttest pada Evaluasi Kelompok

xiv
Kecil ........................................................................................... 124
Gambar 4.27 Kegiatan Mengisi Angket Respons Siswa pada Evaluasi
Kelompok Kecil ......................................................................... 124
Gambar 4.28 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
pada Uji Lapangan ..................................................................... 125
Gambar 4.29 Kegiatan Pretest dan Posttest pada Uji Lapangan ..................... 125
Gambar 4.30 Kegiatan Mengisi Angket Respons Siswa pada
Uji Lapangan .............................................................................. 126
Gambar 4.31 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
pada Evaluasi Summative ........................................................... 127
Gambar 4.32 Kegiatan Pretest dan Posttest Siswa pada
Evaluasi Summative ................................................................... 127
Gambar 4.33 Kegiatan Mengisi Angket Respons Siswa pada
Evaluasi Summative ................................................................... 127

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Besaran-besaran pada Gerak Melingkar Beraturan........................ 27


Tabel 3.1 Perancangan Desain Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ......... 44
Tabel 3.2 Alat dan Bahan Alat Peraga Rotating Wheel (APRW) ................. 46
Tabel 3.3 Desain Uji Coba Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) .............. 54
Tabel 3.4 Sampel Penelitian .......................................................................... 55
Tabel 3.5 Penggunaan Instrumen dalam Penelitian ...................................... 57
Tabel 3.6 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ..................................................... 57
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Penelitian Pendahuluan
(Preliminary Research) ................................................................. 59
Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Materi .......................................... 61
Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Media ........................................... 62
Tabel 3.10 Kisi-kisi Angket Penilaian Evaluasi Satu-satu
(One-to-one Evaluation) ............................................................... 64
Tabel 3.11 Kisi-kisi Angket Penilaian Evaluasi Kelompok Kecil
(Small Group Evaluation) ............................................................. 65
Tabel 3.12 Kisi-kisi Angket Penelitian Uji Lapangan (Field Test) ................. 66
Tabel 3.13 Kisi-kisi Angket Penilaian Siswa pada Tahap
Evaluasi Summative ....................................................................... 67
Tabel 3.14 Angket Penilaian Guru pada Tahap Evaluasi Summative ............. 68
Tabel 3.15 Data Angket Penilaian ................................................................... 70
Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Skala Bertingkat (Rating Scale) ....................... 71
Tabel 3.17 Persentase dan Kriteria Kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW) ........................................................................................ 72
Tabel 3.18 Kriteria Efektivitas berdasarkan Hasil Belajar Kognitif ............... 72
Tabel 3.19 Kriteria Pemberian Nilai Kepraktisan ........................................... 73
Tabel 3.20 Kriteria Penentuan Batas Kelompok Siswa .................................. 74
Tabel 4.1 Hasil Studi Literatur ...................................................................... 75
Tabel 4.2 Angket Penelitian Pendahuluan .................................................... 79
Tabel 4.3 Hasil Pemilihan Material ............................................................... 82

xvi
Tabel 4.3 Hasil Pembuatan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ............. 85
Tabel 4.4 Analisis Penilaian Kelayakan oleh Ahli Materi ............................ 88
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Ahli Materi pada setiap Aspek dan Indikator ...... 89
Tabel 4.6 Saran dan Komentar Ahli Materi .................................................. 92
Tabel 4.7 Analisis Penilaian Kelayakan oleh Ahli Media ............................ 92
Tabel 4.8 Penilaian Ahli Media pada setiap Aspek dan Indikator ................ 94
Tabel 4.9 Saran dan Komentar Ahli Media ................................................... 99
Tabel 4.10 Hasil Analisis Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penelitian
pada Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation) ....................... 100
Tabel 4.11 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Pretest dan
Posttest Siswa pada Evaluasi Kelompok Kecil ............................. 105
Tabel 4.12 Hasil Analisis Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penilaian
pada Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation) .......... 106
Tabel 4.13 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Pretest dan
Posttest Siswa pada Uji Lapangan ................................................ 110
Tabel 4.14 Hasil Analisis Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penilaian
pada Uji Lapangan (Field Test) ..................................................... 111
Tabel 4.15 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest
pada Evaluasi Summative (Summative Evaluation) ...................... 117
Tabel 4.16 Hasil Penilaian Uji Efektivitas oleh Guru ..................................... 118
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Uji Kepraktisan oleh Siswa .................................. 119
Tabel 4.18 Hasil Penilaian Uji Kepraktisan oleh Guru ................................... 121

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Analisis Hasil Penelitian .................................................... 148


1. Instrumen Studi Pendahuluan .................................................................. 149
a. Lembar Wawancara Guru ................................................................... 152
b. Angket Respons Siswa ........................................................................ 153
2. Validasi Ahli Materi .................................................................................. 157
a. Angket Validasi Ahli Materi ............................................................... 157
b. Hasil Angket Validasi Ahli Materi ..................................................... 170
3. Validasi Ahli Media ................................................................................... 174
a. Angket Validasi Ahli Media ............................................................... 174
b. Hasil Angket Validasi Ahli Media ...................................................... 191
4. Evaluasi Satu-Satu .................................................................................... 206
a. Angket Evaluasi Satu- Satu ................................................................. 206
b. Hasil Angket Evaluasi Satu-Satu ........................................................ 211
5. Evaluasi Kelompok Kecil ......................................................................... 217
a. Angket Evaluasi Kelompok Kecil ....................................................... 217
b. Hasil Angket Evaluasi Kelompok Kecil ............................................. 222
6. Uji Lapangan ............................................................................................. 227
a. Angket Uji Lapangan .......................................................................... 227
b. Hasil Angket Uji Lapangan ................................................................. 232
7. Evaluasi Summative .................................................................................. 242
a. Angket Evaluasi Summative Guru ...................................................... 242
b. Hasil Angket Evaluasi Summative Guru ............................................. 250
c. Angket Evaluasi Summative Siswa ..................................................... 252
d. Hasil Evaluasi Summative Siswa ........................................................ 257
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN ............................................ 260
1. Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................................. 261
2. Instrumen Tes Valid .................................................................................. 262
3. Rekapitulasi Uji Instrumen Tes ................................................................. 277

xviii
LAMPIRAN C Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ............................. 279
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) ....................................................................... 280
2. Buku Panduan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ........ 293
3. Revisi Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) ........................................... 305
LAMPIRAN D Surat-Surat Penelitian ....................................................... 307
1. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 308
2. Surat Keterangan Penelitian ..................................................................... 311
3. Lembar Uji Referensi ................................................................................ 314
4. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 320

xix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari fenomena alam. Fenomena alam yang dipelajari dapat berupa
fenomena real maupun abstrak, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Fisika
sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari di jenjang Sekolah Menengah
Atas (SMA) dianggap kurang menarik dan sulit dipahami.1 Siswa juga tidak dapat
memvisualisasikan materi fisika yang bersifat abstrak.2 Salah satu materi fisika
yang bersifat abstrak, yaitu materi gerak melingkar beraturan.
Materi gerak melingkar beraturan merupakan penunjang untuk beberapa
materi yang berkaitan dengan mekanika, oleh sebab itu materi gerak melingkar
beraturan sangat bermanfaat dalam menunjang pemahaman siswa.3 Berdasarkan
hasil observasi pada tahap studi pendahuluan, 65% siswa di Kota Sukabumi
mengalami kendala dalam mempelajari materi gerak melingkar beraturan dan
72% siswa mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).4
Hasil belajar siswa yang rendah pada materi gerak melingkar beraturan
disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya, yaitu media pembelajaran yang
digunakan guru kurang bisa menjelaskan materi gerak melingkar beraturan
dengan baik. Media yang ada di sekolah tidak mendukung proses pembelajaran,
seperti: alat-alat praktikum yang kurang memadai, alat peraga yang ada di sekolah
tidak mencakup semua materi fisika, dan laboratorium fisika yang ada di sekolah

1
Agus Eko Purwanto, Menza Hendri, dan Nova Susanti, “Studi Perbandingan Hasil
Belajar Siswa Menggunakan Media Phe Simulatons dengan Alat Peraga pada Pokok Bahasan
Listrik Magnet di Kelas IX SMPN 12 Kabupaten Tebo”, Jurnal Edukasi Fisika, Vol. 1, No. 1,
2016, h. 22.
2
Murnilah Gulo, “Meningkatkan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Alat Peraga
Sederhana pada Materi Gerak Melingkar di Kelas X-5 SMA Negeri 3 Gunungsitoli Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015”, Jurnal Wahana Inovasi, Vol. 6, No. 1, 2017, h. 2.
3
Salih Demircioglu, Kemal Yurumezoglu, dan Hasan Isik, Demonstrating the Direction f
Angular Velocity in Circulat Motion, American Association of Physics Teacher (AAPT), 53, 360,
2015, pp. 361.
4
Hasil Wawancara Guru di empat SMA di Kota Sukabumi.

1
2

tidak digunakan secara maksimal.5 Faktor yang menjadi permasalahan lainnya,


yaitu pemerintah telah memberikan paket bantuan alat peraga IPA untuk
memudahkan kegiatan praktikum serta penataran guru-guru. Tetapi fakta di
lapangan menunjukkan bahwa tidak semua sekolah memperoleh paket bantuan
alat peraga tersebut.6 Banyak sekolah belum memiliki alat peraga gerak melingkar
beraturan sebagai media pembelajaran. Contohnya, yaitu 60% sekolah di Kota
Sukabumi7 dan 68% sekolah di Jakarta Timur.8
Salah satu cara dalam mengatasi permasalahan pada penyampaian materi
gerak melingkar beraturan, yaitu melalui pendayagunaan alat peraga. Alat peraga
merupakan media alat bantu yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam
memahami konsep-konsep yang dipelajari.9 Alat peraga disusun berdasarkan
prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap
melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima,
maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan
yang diperoleh.10
Penelitian mengenai penggunaan alat peraga gerak melingkar beraturan
telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Salah satunya, yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Ahmad Jahrudin yang menghasilkan produk alat peraga
Rotation Timer. Alat peraga tersebut memiliki roda yang dapat diganti berbagai
ukuran dan penghitung putaran roda secara otomatis. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan

5
Hasil Wawancara Guru di empat SMA di Kota Sukabumi.
6
Maliasih, Sulhadi, dan Nathan Hindarto,“Pengembangan Alat Peraga KIT Hidrostatis
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair pada Siswa SMP”, Unnes Physics
Education Journal (UPEJ), Vol. 4, No. 3, 2015, h. 2.
7
Hasil Wawancara Guru di empat SMA di Kota Sukabumi.
8
Desy, Desnita, dan Raihanati, “Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak
Melingkar untuk SMA”, Unnes Physics Education Journal (UPEJ), Vol. 4, 2015, h. 1.
9
Fikri Habibi dan Prabowo, “Pengembangan Alat Peraga Pengukuran Taraf Intensitas
Bunyi Berbasis Visual Analyser sebagai Media Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Bunyi”,
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 4, 2, 2015, h. 173.
10
Rosalina Indah Pramesty dan Prabowo, “Pengembangan Alat Peraga KIT Fluida Statis
sebagai Media Pembelajaran pada Sub Materi Fluida Statis di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Mojosari, Mojokerto”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 2, 3, 2013, h. 71.
3

alat peraga Rotation Timer dan Roda-Roda Fleksibel pada kemampuan


menganalisis siswa pada konsep gerak melingkar beraturan.11
Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Dedik Setiawan dan Prabowo
menyatakan bahwa alat peraga hubungan roda-roda dapat meningkatkan
kompetensi siswa yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta
respons siswa sangat positif terhadap pengembangan alat peraga hubungan roda-
roda. Alat peraga yang dikembangkan namun masih sulit dioperasikan, motor
yang digunakan mudah panas, serta bentuk dan warna kurang menarik.12
Berdasarkan hal tersebut, penggunaan alat peraga pada materi gerak melingkar
beraturan sudah dilakukan, namun belum mendapatkan hasil yang optimal. Hal
tersebut disebabkan karena alat peraga yang dikembangkan oleh peneliti lain
masih memiliki beberapa kekurangan, diantaranya: alat peraga sulit dioperasikan
terutama dalam hal menentukan kecepatan sudut yang tertera pada tachometer;13
hasil pengukurannya tidak stabil;14 tidak memiliki tempat penyimpanan sehingga
kurang praktis apabila dibawa kemana-mana; membutuhkan perawatan dan
perhatian ekstra dalam pemeliharaannya;15 kurang menarik dari segi bentuk
maupun warna, dan motor yang digunakan mudah panas sehingga praktikum tidak
dapat berlangsung lama karena berdampak pada hasil percobaan.16
Pengembangan alat peraga pada materi gerak melingkar beraturan
dilakukan berdasarkan kekurangan-kekurangan pada alat peraga sebelumnya. Alat
peraga yang dikembangkan diharapkan dapat: menunjukkan materi dengan baik;17
memvisualisasikan materi menjadi lebih nyata; memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan alat peraga sebelumnya; mudah untuk dioperasikan;

11
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa”, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA (JPPI), Vol. 1, No. 1, 2015, h. 74.
12
Mochamad Dedik Setiawan dan Prabowo, “Pengembangan Alat Peraga Hubungan
Roda-Roda pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di
SMAN Sidoarjo”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). Vol. 5, No. 3, 2016, h. 247.
13
Ibid., h. 248.
14
Ibid.
15
Ahmad Jahrudin, “Perbandingan Alat Peraga Antara Rotation Timer dan Roda-Roda
Fleksibel pada Kemampuan Analisis Siswa Kelas X Konsep Gerak Melingkar Beraturan,” Skripsi
pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015, h. 14, tidak dipublikasikan.
16
Mochamad Dedik Setiawan dan Prabowo, loc. cit.
17
Salih Demircioglu, Kemal Yurumezoglu, dan Hasan Isik, op. cit., pp. 362.
4

memiliki sensor hall effect yang berfungsi untuk menentukan jumlah putaran roda
secara otomatis dalam bentuk RPM (Revolutions per Minute); memiliki layar
display yang dapat menunjukkan RPM pada masing-masing roda; memiliki
bentuk dan warna yang menarik; komponen yang digunakan alat peraga memiliki
daya tahan yang kuat dalam jangka waktu yang lama; menggunakan bahan-bahan
yang tidak berbahaya dan ramah lingkungan; roda-roda pada alat peraga dapat di
bongkar pasang; mudah dalam perawatan dan pemeliharaan; serta memiliki
tempat penyimpanan. Karakteristik tersebut yang akan menjadi nilai tambah pada
pengembangan alat peraga gerak melingkar beraturan sehingga penggunaannya
akan lebih praktis, efektif,18 dan efisien.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, pengembangan media alat
peraga fisika pada materi gerak melingkar beraturan perlu dilakukan. Media alat
peraga dapat menunjang pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Pengembangan alat peraga gerak melingkar beraturan diharapkan dapat
memberikan dampak positif sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik,
efektif, dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih bermakna.19
Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) pada Materi Gerak
Melingkar Beraturan untuk Siswa SMA”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, terdapat
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain:
1. Siswa kesulitan dalam memahami materi gerak melingkar beraturan.
2. Gerak melingkar beraturan merupakan materi fisika yang bersifat abstrak,
sehingga dalam pembelajaran dibutuhkan suatu media yang dapat

18
Sukarno dan Sutarma, The Development of Light Reflection Props as a Physics
Learning Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Jabung Timur, Innovative Space of
Scientific Research Journals, 12, 2, 2014, pp. 354.
19
I Dewa Putu Subarnia, I. G. A. N. Sri Wahyuni, dan Ni Nyoman Widiarsih,
“Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi Lingkungan Penunjang Pembelajaran IPA
SMA Sesuai Kurikulum 2013”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 4, 2, 2015, h. 676.
5

memvisualisasikan fenomena gerak melingkar beraturan secara langsung


kepada siswa.
3. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang bisa menjelaskan materi
gerak melingkar beraturan dengan baik.
4. Alat peraga yang sudah ada sulit untuk dioperasikan terutama dalam hal
menentukan kecepatan sudut yang tertera pada tachometer; hasil
pengukurannya tidak stabil; tidak memiliki tempat penyimpanan sehingga
kurang praktis apabila dibawa kemana-mana; membutuhkan perawatan dan
perhatian ekstra dalam pemeliharaannya; kurang menarik dari segi bentuk
maupun warna, dan motor yang digunakan mudah panas sehingga praktikum
tidak dapat berlangsung lama karena berdampak pada hasil percobaan.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,
maka batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Materi gerak melingkar beraturan yang dapat dijelaskan melalui alat peraga
yang dikembangkan, yaitu hubungan roda-roda sepusat, hubungan roda-roda
yang bersinggungan, dan roda-roda yang dihubungkan dengan tali.
2. Metode penelitian yang digunakan mengacu pada jenis penelitian
pengembangan (design research) Jan Van Den Akker.
3. Pengujian alat peraga meliputi pengujian produk dan kesesuaian produk
dengan standar atau kriteria kelayakan media pembelajaran.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah pada penelitian, maka rumusan masalah
pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang dikembangkan sudah
layak digunakan?
2. Apakah Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang dikembangkan sudah
efektif digunakan?
6

3. Apakah Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang dikembangkan sudah


praktis digunakan?

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan


Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Secara Konsep
a. Alat peraga gerak melingkar beraturan memiliki nilai kelayakan, keefektifan,
dan kepraktisan dalam mengimplementasikannya.
b. Alat peraga gerak melingkar beraturan dapat diterima dan mendapatkan
respons positif dari pengguna.
2. Secara Teknis
a. Alat peraga yang dikembangkan merupakan alat peraga hubungan roda-roda
yang menggambarkan sebuah alat yang mewakili konsep-konsep dasar dari
gerak melingkar beraturan.
b. Alat peraga dilengkapi oleh roda-roda yang dapat diganti dengan berbagai
ukuran dan penghitung putaran roda secara otomatis dengan menggunakan
sensor hall effect.

F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui kelayakan alat peraga gerak melingkar beraturan yang
dikembangkan.
2. Mengetahui keefektifan alat peraga gerak melingkar beraturan yang
dikembangkan.
3. Mengetahui kepraktisan alat peraga gerak melingkar beraturan yang
dikembangkan.
7

G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi segenap pihak
yang terlibat di dalamnya. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman materi
dan sebagai media pembelajaran yang efektif pada siswa.
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberi pandangan dan terobosan
baru untuk memanfaatkan alat peraga gerak melingkar beraturan dan dapat
mengatasi permasalahan dari media sebelumnya.
3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam
mengatasi permasalahan fisika pada materi gerak melingkar beraturan.
BAB II
KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PERTANYAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin „medius’ yang berarti „tengah‟, „perantara‟
atau „pengantar‟. Kata Media dalam bahasa Arab adalah perantara „wasail’ atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.1 Secara luas, media dapat
diartikan sebagai manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa
dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan.2 Beberapa lembaga
pendidikan memberikan batasan mengenai pengertian media. Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan atau AETC (Association of Education and
Communication Technology) di Amerika, memberikan batasan tentang media
sebagai segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan
atau informasi.3 Asosiasi Pendidikan Nasional atau NEA (National Education
Association) memberikan pengertian yang berbeda mengenai media. Media adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya
yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca.4 Media dapat disimpulkan
sebagai alat untuk menyampaikan atau pembawa pesan dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Pesan yang dimaksud, yaitu materi pembelajaran. Materi
pembelajaran yang akan disampaikan akan lebih mudah dipahami dan dimengerti
oleh siswa apabila menggunakan media.

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014),
Cet. 17, h. 3.
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 120.
3
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. 1, h. 4.
4
Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Harjito, Media Pendidikan,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986), h. 7.

8
9

Media mempunyai peranan tersendiri dalam proses belajar mengajar.


Ketidakjelasan bahan yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran dapat
dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan menggunakan
bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan
melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan materi pembelajaran
dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.5
Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan proses belajar
mengajar. Media merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran disebut media pembelajaran.6 Media pembelajaran
dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif.7 Media pembelajaran adalah media yang dapat digunakan
untuk membantu siswa di dalam memahami dan memperoleh informasi yang
dapat didengar ataupun dilihat oleh panca indera sehingga pembelajaran dapat
berhasil guna dan berdaya guna.8 Rosie dan Breidle mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan
pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.9
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
alat bantu yang digunakan dalam menyampaikan pesan untuk membantu siswa
dalam memahami dan memperoleh informasi sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.

5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. cit.
6
Arsyad. Azhar Arsyad, op. cit., h. 4.
7
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung
Persada (GP) Press, 2010), Cet. 3, h. 7.
8
Eka Prihatin, Guru Sebagai Fasilitator, (Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2008), h. 50.
9
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2013), Cet. 6, h. 204.
10

b. Fungsi Media Pembelajaran


Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-
fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian ciri-ciri umum,
bahasa yang dipakai dalam menyampaikan pesan, dan dampak atau efek yang
ditimbulkan.10 Menurut fungsinya, media pembelajaran terbagi menjadi lima,
yaitu sebagai berikut:11
1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Kalimat
„sumber belajar‟ dapat tersirat makna sebagai keaktifan, yaitu sebagai penyalur,
penyampai, penghubung, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat menggantikan
fungsi guru terutama sebagai sumber belajar.
2) Fungsi semantik
Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan
kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami siswa
(tidak verbalistis).
3) Fungsi manipulatif
Fungsi manipulatif adalah kemampuan dalam mengatasi batas-batas ruang dan
waktu serta mengatasi keterbatasan indera. Kemampuan media pembelajaran
dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu:
a) Kemampuan media pembelajaran dalam menghadirkan objek atau peristiwa
yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti sifat-sifat cahaya.
b) Kemampuan media pembelajaran dalam menjadikan objek atau peristiwa pada
proses yang panjang menjadi singkat, seperti proses siklus Carnot.
c) Kemampuan media pembelajaran dalam menghadirkan objek atau peristiwa
yang terjadi pada masa lalu, seperti teori terbentuknya tata surya.
Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan indera, yaitu:
a) Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kecil, seperti molekul
dan atom dengan memanfaatkan gambar, film, dan lain-lain.

10
Yudhi Munadi, op. cit., h. 36.
11
Ibid., h. 37- 48.
11

b) Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau
terlalu cepat, seperti pergerakan partikel zat padat, cair, dan gas dengan
memanfaatkan video pembelajaran.
c) Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara,
seperti membaca Al-Qur‟an dengan kaidah tajwid dan belajar bahasa asing
dengan memanfaatkan kaset (tape recorder).
4) Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terbagi menjadi lima, yaitu:
a) Fungsi atensi
Fungsi atensi dalam media pembelajaran, yaitu dapat meningkatkan perhatian
(attention) siswa terhadap materi ajar. Media pembelajaran yang tepat merupakan
media yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa.
b) Fungsi afektif
Fungsi afektif dalam media pembelajaran adalah kemampuan dalam
menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa
terhadap sesuatu. Media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan sambutan
atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan atau penerimaan
tersebut berupa kemauan, sehingga terlihat kesediaan siswa dalam menerima
beban pelajaran dan perhatiannya akan tertuju pada materi yang dipelajarinya.
c) Fungsi kognitif
Fungsi kognitif pada media pembelajaran adalah kemampuan siswa dalam
memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili dan
menggunakan objek-objek yang dihadapi. Objek tersebut berupa orang, benda,
atau peristiwa. Objek tersebut dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,
gagasan atau lambang. Semakin banyak siswa dihadapkan pada objek-objek,
maka akan semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau
semakin kaya dan luas alam pikiran kognitifnya.
d) Fungsi imajinatif
Fungsi imajinatif dalam media pembelajaran adalah kemampuan dalam
meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa.
12

e) Fungsi motivasi
Fungsi motivasi dalam media pembelajaran adalah kemampuan siswa untuk
terdorong melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai. Motivasi merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak luar atau guru
untuk mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
f) Fungsi sosio-kultural
Fungsi media sebagai sosio-kultural, yaitu kemampuan dalam mengatasi
hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Media
pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Media yang banyak digunakan pada kegiatan pembelajaran pada dasarnya
adalah media komunikasi dalam menyampaikan informasi. Bentuk penyampaian
informasi yang disampaikan disebut sebagai bentuk penyajian. Berdasarkan
bentuk informasi yang digunakan, media penyaji terbagi menjadi lima kelompok
besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio
visual diam, dan media audio visual gerak. Berdasarkan bentuk penyajian dan cara
penyajiannya, media terbagi menjadi tujuh kelompok, yaitu:12
1) Kelompok Kesatu : Media Grafis, Bahan Cetak, dan Gambar Diam
Kelompok satu terbagi menjadi tiga jenis media, yaitu sebagai berikut:
a) Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol atau gambar.
Media grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Media grafis, seperti grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel, dan
bulletin board.

12
Rudi Susilana dan Cepi Riyani, Media Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima,
2009), h. 13-23.
13

b) Media Bahan Cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak menyajikan pesan melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan
atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak, diantaranya: buku
teks, modul, dan bahan pengajaran terprogram.
c) Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa gambar yang
dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar diam adalah foto.
2) Kelompok Dua : Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media
yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau
memiliki satu unsur gerakan. Jenis media proyeksi diam, diantaranya:
a) Media OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang
diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector).
OHP terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 x 11 inci.
OHP adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program
transparansi pada sebuah layar.
b) Media Opaque Projector atau proyeksi tak tembus pandang adalah media
yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak
tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang berbentuk
dua dimensi maupun tiga dimensi. Opaque projector tidak menggunakan
transparansi dalam penggunaannya, tetapi menggunakan penggelapan
ruangan. Opaque prrojector biasanya digunakan untuk memproyeksikan film
bingkai atau slide yang tidak dilengkapi dengan tape recorder.
c) Media Slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui
alat yang disebut dengan projector slide.
d) Media Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual
proyeksi diam yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Filmstrip
terdiri dari beberapa film yang merupakan satu kesatuan.
3) Kelompok Tiga : Media Audio
Media audio adalah media yang menyampaikan pesannya hanya dapat
diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan
14

dituangkan ke dalam bentuk lambang-lambang aditif yang berupa kata-kata,


musik, dan sound effect. Jenis media audio, diantaranya:
a) Media Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan
melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi
pesan (penyiar) secara langsung dapat mengomunikasikan pesan atau
informasi melalui suatu alat (mikrofon) yang kemudian diolah dan
dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik.
Penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi tersebut dari
pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa mendengarkannya di kelas.
b) Media Alat Perekam Pita Magnetik atau kaset tape recorder adalah media
yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.
4) Kelompok Empat : Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat
diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkan adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media
audio visual diam antara lain, seperti media sound slide (slide suara), film strip
bersuara, dan halaman bersuara.
5) Kelompok Lima : Televisi
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan
gerak. Jenis media televisi diantaranya, seperti televisi terbuka (open broadcast
television), televisi siaran terbatas atau TVST (Cole Circuit Television atau
CCTV), dan Video Cassette Recorder (VCR) yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
a) Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian
pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun,
kemudian pesan tersebut diterima oleh penerima melalui pesawat televisi.
b) Media televisi siaran terbatas (TVST atau CCTV) adalah media audio-visual
gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel.
c) Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah media yang perekamnya
dilakukan dengan menggunakan kaset, video, dan penayangannya melalui
pesawat televisi.
15

6) Kelompok Enam : Film (Motion Pictures)


Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar
diam (still pictures) yang meluncur secara cermat dan diproyeksikan sehingga
menimbulkan kesan hidup atau bergerak. Jenis media film diantaranya, film bisu,
film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan
proyeksinya tidak memerlukan penggelapan ruangan.
7) Kelompok Tujuh : Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan
berbagai jenis bahan ajar yang membentuk suatu unit atau paket. Jenis multimedia
diantaranya, media objek dan media interaktif.
Terdapat media lain yang tidak termasuk media penyaji. Media tersebut,
yaitu sebagai berikut:
1) Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi
tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti
ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi, dan sebagainya. Media objek
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut:
a) Media objek sebenarnya adalah media yang objeknya berada di lingkungan
sekitar. Media objek sebenarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu media objek
alami dan media objek buatan. Media objek alami terbagi menjadi dua jenis,
yaitu media objek alami hidup dan objek alami yang tidak hidup. Contoh
media objek alami yang hidup, seperti ikan, burung, elang, singa, dan
sebagainya. Media objek alami yang tidak hidup, seperti batu-batuan, kayu,
air, dan sebagainya. Media objek buatan adalah media yang objeknya dibuat
oleh manusia, contohnya seperti gedung, mainan, dan sebagainya.
b) Media objek pengganti adalah media yang terdiri atas benda-benda tiruan
yang dibuat untuk mengganti benda-benda sebenarnya. Objek-objek pengganti
dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan.
2) Media interaktif adalah media pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa agar
siswa tidak hanya memperhatikan objek atau medianya saja, melainkan juga
dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.
16

d. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran


Media pembelajaran memiliki ciri-ciri dan karakteristiknya masing-
masing. Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami
karakteristik berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang
harus dimiliki guru dalam memilih media yang akan digunakan. 13 Guru
diharapkan mampu menentukan pilihannya dalam memilih media yang sesuai
dengan kebutuhan pada saat melakukan kegiatan pembelajaran. Pemilihan media
tersebut dimaksudkan agar jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang
dalam melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan guru dalam kelas.
Media pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat membantu dan
memudahkan guru dan siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran memiliki beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh guru. Pemilihan tersebut terbagi
menjadi tiga kategori, yaitu sebagai berikut:14
1) Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan
tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media tersebut untuk
pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk hiburan saja.
Apakah pemilihan media untuk pengajaran individu atau kelompok, dan apakah
untuk sasaran tertentu seperti siswa SD, SMP, SMA, dan lain-lain.
2) Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagi
alternatif pilihan. Guru bisa menentukan media mana yang akan digunakan pada
proses pembelajaran di kelas. Guru hendaknya memperhatikan sejumlah prinsip
tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang maksimal.
Prinsip-prinsip tersebut, yaitu sebagai berikut:

13
Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,
(Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. 1, h. 15.
14
Ibid., h. 16-17.
17

a) Menentukan jenis media yang tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih
dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang
akan diajarkan.
b) Menetapkan dan memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu
diperhitungkan apakah penggunaan media tersebut sesuai dengan tingkat
kematangan atau kemampuan siswa.
c) Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media
dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan
sarana yang ada.
d) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi
yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi apa media digunakan karena tidak
setiap saat proses belajar mengajar terus menerus menggunakan media.
3) Kriteria Pemilihan Media
Kriteria utama dalam pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan
tujuan pembelajaran, artinya dalam menentukan media yang akan digunakan,
media tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, sebagai
berikut:
a) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya
fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi, sangat memerlukan bantuan media
agar lebih mudah dipahami siswa.
b) Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan, artinya media
yang diperlukan mudah diperoleh.
c) Keterampilan guru dalam menggunakannya, artinya apapun jenis media yang
diperlukan, syarat utamanya guru dapat menggunakannya dalam proses
pembelajaran.
d) Tersedia waktu untuk menggunakannya, artinya media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
e) Sesuai dengan taraf berpikir siswa, artinya memilih media untuk pendidikan
dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang
terkandung di dalamnya mudah dipahami oleh siswa.
18

2. Alat Peraga
a. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dan segala macam
benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran.15 Artinya,
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran akan membantu memudahkan siswa
dalam memahami suatu konsep. Alat peraga dapat mengonkretkan materi atau
konsep yang bersifat abstrak sehingga siswa dapat menjangkau materi tersebut
dengan pikiran yang sederhana. Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran
dapat dilihat, dipandang, dan dirasakan langsung oleh siswa sehingga alat peraga
lebih khusus dari media dan teknologi pembelajaran lainnya. Alat peraga
berfungsi untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak.16 Alat
peraga didefinisikan sebagai alat-alat yang digunakan guru yang berfungsi
membantu guru dalam proses mengajarnya dan membantu siswa dalam proses
belajarnya.17 Alat peraga didefinisikan pula sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan dan perhatian,
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.18 Berdasarkan
berbagai definisi alat peraga di atas, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga
merupakan alat bantu yang dapat membantu dan memperjelas penyampaian
konsep dan juga sebagai perantara dalam pembelajaran sehingga siswa dapat
memahami konsep yang dipelajari.

b. Fungsi Alat Peraga


Alat peraga memiliki fungsi dalam proses belajar mengajar, diantaranya:19
1) Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan
fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

15
Azhar Arsyad, op. cit., h. 9.
16
Ibid.
17
Ibid., h. 10.
18
Rostina Sundayana, op. cit., h. 7.
19
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2011), Cet. 12, h. 99-100.
19

2) Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan


situasi mengajar. Alat peraga merupakan salah satu unsur yang harus
dikembangkan guru.
3) Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga
harus dilihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
4) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan
untuk melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian.
5) Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap
pengertian yang diberikan guru.
6) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi
proses belajar mengajar sehingga hasil belajar yang dicapai akan tahan lama
dan diingat siswa.

c. Macam-macam Alat Peraga


Media objek pengganti adalah media yang objeknya merupakan benda-
benda tiruan yang dibuat untuk menggantikan benda-benda yang sebenarnya.20
Objek pengganti dikenal juga dengan sebutan replika, benda tiruan, dan model
yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan
ukuran yang sama dengan bentuk yang sebenarnya.21
2) Benda tiruan terdiri dari dua macam, yaitu: (1) benda tiruan yang
menggambarkan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai sesuatu
benda yang besar, misalnya bagian sayap dari pesawat; (2) benda tiruan yang
menggambarkan mekanisme kerja suatu benda, misalnya sistem pembakaran
automobil.22

20
Rudi Susilana dan Cepi Riyani, Media Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima,
2009), h. 23.
21
Ibid.
22
Ibid.
20

3) Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tetapi biasanya


diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu, contohnya seperti alat peraga
dalam pembelajaran.23
Model merupakan objek media pengganti dalam media pembelajaran yang
terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:24
1) Solid model, yaitu model yang digunakan untuk menunjukkan bagian luar
suatu objek. Solid model biasanya dibuat dengan menggunakan aplikasi
komputer dengan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang dibuat
secara periodik.

Gambar 2.1 Contoh Solid Model dalam Pembelajaran25

2) Cross section model, yaitu model yang menapakkan struktur bagian dalam
suatu objek, misalnya bagian dalam organ tubuh manusia, bagian dalam
kerangka sebuah mesin, dan sebagainya.

Gambar 2.2 Contoh Cross Section Model dalam Pembelajaran26

23
Ibid.
24
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet. 1, h. 271.
25
Tim Graphic Speak, Solid Model, 2017, (http://gfxspeak.com).
21

3) Working model, yaitu model yang mendemonstrasikan fungsi atau proses-


proses tertentu, seperti proses terjadinya hujan, prinsip kerja pembangkit
listrik, dan sebagainya.

Gambar 2.3 Contoh Working Model dalam Pembelajaran27

Berdasarkan uraian di atas, Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


merupakan media objek pengganti jenis working model. APRW merupakan alat
peraga fisika yang menjelaskan materi gerak melingkar beraturan.

d. Syarat-Syarat Pembuatan Alat Peraga


Syarat-syarat pembuatan dan pengembangan alat peraga praktik IPA
sederhana terdiri dari beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Syarat-syarat
pembuatan alat peraga tersebut, diantaranya:28
1) Bahan mudah diperoleh,
2) Mudah dalam perancangan dan pembuatannya,
3) Mudah dalam perakitannya,
4) Mudah dioperasikannya,
5) Dapat memperjelas dan menunjukkan konsep dengan lebih baik,
6) Dapat meningkatkan motivasi siswa,
7) Akurasi cukup dapat diandalkan,
8) Tidak berbahaya ketika digunakan,
9) Menarik, kreatif, dan inovatif,
10) Daya tahan alat cukup baik, dan
11) Bernilai pendidikan.

26
Tim Enasco, Cross Section Model, 2017, (https://enasco.com).
27
Tim Pudak Scientifik, Working Model, 2017, (http://pudak-scientific.com).
28
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Pedoman Pembuatan Alat Peraga
Fisika Untuk SMA. (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h. 8.
22

e. Kelebihan dan Kelemahan Alat Peraga


Kelebihan dan kelemahan alat peraga sebagai media pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:29
1) Kelebihan Alat Peraga
a) Memberi kesempatan semaksimal mungkin kepada siswa untuk melakukan
pembelajaran secara nyata ataupun stimulasi sehingga mengurangi
pembelajaran dengan transfer ilmu secara verbal dari guru kepada siswa.
b) Memperlihatkan seluruh atau sebagian besar rangsangan yang relevan dengan
konsep yang akan diajarkan.
c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami dan melatih
keterampilan manipulatif mereka dengan menggunakan indera peraba.
d) Memudahkan pengukuran penampilan siswa, bila ketangkasan fisik atau
keterampilan koordinasi diperlukan dalam kegiatan belajar.

2) Kelemahan Alat Peraga


a) Alat peraga seringkali dapat menimbulkan bahaya bagi siswa atau orang lain
ketika pembelajaran di kelas.
b) Mahal, karena biaya yang diperlukan tidak sedikit, dan ada kemungkinan
rusaknya alat yang digunakan.
c) Tidak selalu memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya, seperti
pembesaran, pemotongan, dan gambar demi bagian, sehingga pengajaran
harus didukung dengan media lain.
d) Seringkali sulit mendapatkan tenaga ahli untuk menangani penggunaan alat
peraga.
e) Sulit untuk mengontrol hasil belajar karena konflik-konflik yang mungkin
terjadi di lingkungan sekitar.

29
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali, 1987), h. 187-188.
23

3. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) merupakan alat peraga fisika yang
dapat membantu guru dalam menjelaskan materi gerak melingkar beraturan secara
lebih nyata sehingga siswa dapat memvisualisasikan materi gerak melingkar
beraturan yang bersifat abstrak. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) merupakan
alat peraga yang dapat menggambarkan dan mewakili konsep-konsep dasar pada
materi gerak melingkar beraturan.
Komponen-komponen utama Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
diantaranya, hubungan roda-roda (hubungan roda-roda sepusat, hubungan roda-
roda yang bersinggungan, dan roda-roda yang dihubungkan dengan tali), sensor
hall effect yang digunakan untuk menentukan putaran roda, dan display LCD yang
menampilkan data perhitungan secara RPM (Revolutions Per Minute).
Komponen-komponen pendukung Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
diantaranya, stopwatch, jarum penunjuk, dinamo DC 12 Volt, kabel, terminal, dan
kotak penyimpanan. Tampilan secara keseluruhan Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW) dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)

Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) terdiri dari tiga bagian percobaan,
yaitu hubungan roda-roda sepusat, hubungan roda-roda yang bersinggungan, dan
roda-roda yang dihubungkan dengan tali. Berikut pembahasan mengenai Alat
Peraga Rotating Wheels (APRW):
24

a. Hubungan Roda-Roda Sepusat


Hubungan roda-roda sepusat terdiri dari dua buah roda yang mempunyai
titik pusat yang sama. Kedua roda tersebut memiliki ukuran yang berbeda, yaitu
roda besar yang memiliki jari-jari 12,7 cm dan roda kecil yang memiliki jari-jari
6,35 cm. Hubungan roda-roda sepusat pada Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5 APRW - Hubungan Roda-Roda Sepusat

Gambar 2.5 menunjukkan percobaan hubungan roda-roda sepusat pada


Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Percobaan tersebut bertujuan untuk
mengetahui hubungan roda-roda sepusat pada materi gerak melingkar beraturan.
Percobaan dilakukan dengan mengamati dua buah roda yang memiliki ukuran
yang berbeda (satu roda besar dan satu roda kecil). Kedua roda tersebut berputar
searah jarum jam dengan menggunakan dinamo 12 Volt dalam selang waktu 60
sekon. Hasil perhitungan putaran roda kemudian dibandingkan dengan hasil data
RPM yang tertera pada layar display LCD. Percobaan ini menunjukkan
bahwa roda besar dan roda kecil akan memiliki kecepatan sudut yang sama
( ).30

b. Hubungan Roda-Roda yang Bersinggungan


Hubungan roda-roda yang bersinggungan terdiri dua buah roda gigi yang
mempunyai titik pusat berbeda. Kedua roda tersebut memiliki ukuran yang
berbeda, yaitu roda gigi besar yang memiliki jari-jari 12,7 cm dan roda gigi kecil

30
Kamajaya, Cerdas Belajar Fisika, Jilid 3, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007),
Cet. 1, h. 110.
25

yang memiliki jari-jari 6,35 cm. Hubungan roda-roda yang bersinggungan dapat
dilihat pada Gambar 2.6 berikut:

Gambar 2.6 APRW – Hubungan Roda-Roda yang Bersinggungan

Gambar 2.6 menunjukkan percobaan hubungan roda-roda yang


bersinggungan pada Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Percobaan tersebut
bertujuan untuk mengetahui hubungan roda-roda yang bersinggungan pada materi
gerak melingkar beraturan. Percobaan dilakukan dengan mengamati dua buah
roda gigi yang memiliki ukuran yang berbeda (roda gigi besar dan roda gigi
kecil). Roda gigi besar berputar searah jarum jam dan roda gigi kecil berputar
berlawanan arah jarum jam dalam selang waktu 60 sekon. Hasil perhitungan
putaran roda kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan RPM yang
ditampilkan pada layar display LCD. Percobaan ini menunjukkan bahwa kedua
roda gigi memiliki kecepatan linier yang sama ( ).31

c. Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Tali


Roda-roda yang dihubungkan dengan tali terdiri dari dua buah roda yang
memiliki ukuran yang berbeda. Roda besar yang memiliki jari-jari 12,7 cm dan
roda kecil yang memiliki jari-jari 6,35 cm. Kedua roda memiliki titik pusat yang
berbeda. Roda-roda yang dihubungkan dengan tali dapat dilihat pada Gambar 2.7
berikut:

31
Ibid., h. 109.
26

Gambar 2.7 APRW – Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Tali

Gambar 2.7 menunjukkan percobaan roda-roda yang dihubungkan tali


pada APRW. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan roda-roda yang
dihubungkan dengan tali pada materi gerak melingkar beraturan. Percobaan
dilakukan dengan mengamati dua buah roda yang memiliki ukuran yang berbeda
(satu roda besar dan satu roda kecil). Kedua roda tersebut dihubungkan dengan
menggunakan tali, kemudian diputar searah jarum jam dalam selang waktu 60
sekon. Hasil perhitungan putaran roda kemudian dibandingkan dengan hasil
perhitungan RPM yang ditampilkan pada layar display LCD. Percobaan ini
menunjukkan bahwa kedua roda memiliki kecepatan linier yang sama
( ).32

4. Kajian Materi Gerak Melingkar Beraturan


a. Karakteristik Materi
Materi gerak melingkar beraturan merupakan materi yang penting
dipelajari oleh siswa karena materi gerak melingkar beraturan merupakan
penunjang untuk beberapa materi yang berkaitan dengan mekanika. Karakteristik
khusus dari materi gerak melingkar beraturan, sebagai berikut:
1) Materi gerak melingkar beraturan merupakan materi yang bersifat abstrak.
2) Materi gerak melingkar beraturan merupakan materi yang bersifat matematis
karena selalu ada perumusan matematis.

32
Ibid.
27

3) Bersifat aplikasi praktis karena materi gerak melingkar beraturan digunakan


dalam teknologi kehidupan sehari-hari.

b. Gerak Melingkar Beraturan


Gerak melingkar beraturan adalah gerak suatu benda yang bergerak
membentuk suatu lingkaran dengan laju konstan v.33 Pada benda yang bergerak
melingkar beraturan besar kecepatannya konstan, tetapi arah kecepatan terus
berubah. Gerak melingkar beraturan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari, seperti gerak revolusi bulan terhadap bumi, roda sepeda yang berputar, mobil
yang menikung pada lintasan berupa lingkaran, gerak compact disk, gerak kincir
angin, gerak kipas angin, komedi putar, jarum jam, dan sebagainya.

1) Besaran- Besaran pada Gerak Melingkar Beraturan


Besaran-besaran pada gerak melingkar beraturan memiliki analogi dengan
besaran-besaran pada gerak lurus beraturan yang dapat dilihat pada Tabel 2.1
berikut:

Tabel 2.1 Besaran-besaran pada Gerak Melingkar Beraturan


Gerak Lurus Beraturan Gerak Melingkar Hubungan
(GLB) beraturan (GMB) GLB dan GMB
Pergeseran Linier Pergeseran Sudut
Kecepatan Linier Kecepatan Sudut

Percepatan Linier Percepatan Sudut

a) Periode dan Frekuensi


Periode adalah waktu yang diperlukan suatu benda untuk menempuh
lintasan (satu putaran).34 Periode dilambangkan T, dengan satuan sekon (s).
Frekuensi adalah jumlah putaran per sekon.35 Frekuensi dilambangkan f, dengan

33
Douglas C. Giancoli, Fisika, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 132.
34
Ibid., h. 134.
35
Ibid.
28

satuan atau . Dalam satuan SI satuan yang sering digunakan untuk frekuensi,

yaitu Hertz (Hz). Hubungan antara periode dan frekuensi, yaitu sebagai berikut:36

Keterangan:
periode (sekon)
frekuensi (Hz)

b) Kecepatan Linier
Kecepatan linier atau kecepatan tangensial (v) adalah kecepatan yang
arahnya menyinggung lintasan dan tegak lurus terhadap jari-jari lintasan yang
melingkar.37 Besar kecepatan linier pada gerak melingkar beraturan dapat
dirumuskan sebagai berikut:38

Dengan demikian, kelajuan linier dapat dirumuskan menjadi:39

Keterangan:
= kecepatan linier atau kelajuan tangensial (m.s-1)
= jari-jari lingkaran (m)
= jarak (m)

36
Ibid., h. 134.
37
Kamajaya, op. cit., h. 118
38
Ibid., h. 105.
39
Ibid.
29

c) Kecepatan Sudut
Pada gerak melingkar beraturan besar sudut yang ditempuh dalam selang
waktu tertentu sama dan senantiasa tetap. Kecepatan sudut dapat diartikan juga
sebagai besar sudut yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Kecepatan
tersebut dinamakan kecepatan sudut. Kecepatan sudut dapat dirumuskan sebagai
berikut:40

Dengan demikian, kecepatan sudut dapat dituliskan sebagai berikut:41

Keterangan:
= kecepatan sudut atau frekuensi sudut (rad.s-1)
= periode (sekon)

Kecepatan sudut memiliki satuan rad.s-1 atau putaran per menit yang
disebut dengan cpm (cycle per minute) atau dalam satuan cps (cycle per second).
Satuan lain yang sering digunakan dalam menentukan kelajuan putaran dari
sebuah mesin, yaitu rpm (revolutions per minute).42

d) Hubungan Kecepatan Linier dan Kecepatan Sudut


Hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut pada gerak
melingkar beraturan, sebagai berikut:43

40
Ibid., h. 106.
41
Siswanto dan Sukaryadi, Kompetensi Fisika, (Klaten: Macanan Jaya Cemerlang,
2009), h. 58.
42
Kamajaya, op. cit., h. 107.
43
Ibid., h. 108.
30

Keterangan:
= kecepatan linier (m.s-1)
= kecepatan sudut (rad.s-1)
= jari-jari (m)

Hubungan besaran-besaran di atas akan diperoleh (rad.s-1) (m) = (m.s-1),


karena radian tidak berdimensi. Dari persamaan tersebut didapatkan bahwa
kecepatan linier berbanding lurus dengan kecepatan sudut.

e) Percepatan Sentripetal
Percepatan sentripetal (as) adalah percepatan pada benda yang bergerak
membentuk suatu lingkaran dengan radius R dan laju konstan v mempunyai
percepatan yang arahnya menuju pusat lingkaran.44 Fungsi percepatan sentripetal
bukan untuk menambah kelajuan benda, melainkan untuk mengubah arah gerak
benda supaya tetap pada lintasannya yang berbentuk suatu lingkaran, sehingga
percepatan sentripetal pada benda yang melakukan gerak melingkar berfungsi
untuk mengubah arah kecepatan.45 Percepatan sentripetal dirumuskan sebagai
berikut:46

Substitusi pada persamaan , sehingga:47

atau

Keterangan:
= percepatan sentripetal (m.s-2)
= kecepatan sudut (rads-1)
= kecepatan linier (m.s-1)

44
Douglas C. Giancoli, op. cit., h. 134.
45
Kamajaya, op. cit., h. 112.
46
Siswanto dan Sukaryadi, op. cit., h. 60.
47
Ibid.
31

2) Hubungan Roda-Roda
Hubungan roda-roda merupakan contoh penerapan pada gerak melingkar
beraturan. Hubungan roda-roda terbagi menjadi tiga, yaitu hubungan roda-roda
sepusat, hubungan roda-roda yang bersinggungan, dan roda-roda yang
dihubungkan dengan tali.
a) Hubungan Roda-Roda Sepusat
Dua buah roda dikatakan sepusat apabila memiliki titik pusat yang sama,
titik A dan B masing-masing terletak pada roda 1 dan 2. Jika kedua roda diputar
berlawanan arah jarum jam maka dalam selang waktu , titik A dan B akan tiba
di titik A’ dan B’. Dalam selang waktu tersebut kedua roda menempuh besar
sudut yang sama, yaitu θ. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecepatan
sudut kedua roda adalah sama ( ).48 Hubungan roda-roda
sepusat dapat dilihat pada Gambar 2.8 berikut:

Gambar 2.8 Dua Roda Sepusat49

Gambar 2.8 menunjukkan hubungan roda-roda sepusat pada gerak


melingkar beraturan. Hubungan roda-roda sepusat dapat dirumuskan sebagai
berikut:50

48
Ibid., h. 61.
49
Ibid.
50
Kamajaya, op. cit., h. 110.
32

Keterangan:
= kecepatan linier roda A (m.s-1)
= kecepatan linier roda B (m.s-1)
= jari-jari roda A (m)
= jari-jari roda B (m)

Contoh hubungan roda-roda sepusat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu


gerakan roda belakang dan gear belakang sepeda.51

b) Hubungan Roda-Roda yang Bersinggungan


Hubungan roda-roda yang bersinggungan dapat dilihat pada Gambar
2.9 berikut:

Gambar 2.9 Dua Roda yang Bersinggungan52

Gambar 2.9 menunjukkan bahwa titik A terletak pada persinggungan


kedua roda. Jika roda 1 diputar searah jarum jam dan roda 2 diputar berlawanan
arah jarum jam. Dalam selang waktu tersebut kedua roda menempuh panjang
busur yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan linier kedua roda
sama ( ). Hubungan roda-roda yang bersinggungan dapat
dirumuskan sebagai berikut:53

Keterangan:
= kecepatan sudut roda A (rad.s-1)
= kecepatan sudut roda B (rad.s-1)

51
Siswanto dan Sukaryadi, op. cit., h. 62.
52
Ibid.
53
Kamajaya, op. cit., h. 110.
33

Contoh penerapan roda-roda yang bersinggungan, yaitu pada mesin jam


tangan, jam dinding, dan roda pada mesin mekanis.

c) Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Tali


Hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan tali dapat dilihat pada
Gambar 2.10 berikut:

Gambar 2.10 Dua Roda Dihubungkan dengan Tali54

Gambar 2.10 memperlihatkan dua buah roda yang dihubungkan dengan


tali. Mula-mula titik A dan B terletak tepat pada persinggungan masing-masing
roda dengan tali. Roda 1 dan roda 2 diputar searah jarum jam sehingga dalam
selang waktu tertentu kedua roda menempuh panjang lintasan yang sama. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kecepatan linier kedua roda sama. Roda-roda
yang dihubungkan dengan tali dapat dirumuskan sebagai berikut:55

Keterangan:
= kecepatan sudut roda A (rad.s-1)
= kecepatan sudut roda B (rad.s-1)

Contoh penerapan roda-roda yang dihubungkan dengan tali yaitu gear


depan dan gear belakang sepeda.

54
Siswanto dan Sukaryadi, op. cit., h. 63.
55
Kamajaya, op. cit., h. 109.
34

B. Teori-teori tentang Pengembangan Alat Peraga


Penelitian pengembangan merupakan suatu penelitian yang tersusun secara
sistematis mulai dari tahap mendesain, mengembangkan, mengevaluasi program,
proses, dan bentuk.56 Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan
suatu produk yang dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran. Produk yang
dikembangkan pada penelitian ini yaitu Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
pada materi gerak melingkar beraturan.
Karakteristik penelitian pengembangan, yaitu sebagai berikut:57
a. Interventionist, penelitian pengembangan bertujuan untuk merancang suatu
intervensi dalam dunia nyata.
b. Iterative, penelitian pengembangan menggabungkan pendekatan siklik (daur)
yang terdiri dari perancangan, evaluasi, dan revisi.
c. Process Oriented, model kotak hitam pada input-output diabaikan, dan lebih
difokuskan pada pemahaman dan peningkatan intervensi.
d. Theory Oriented, rancangan dibangun berdasarkan pada preposisi teoritis
kemudian dilakukan uji lapangan untuk memberi kontribusi pada teori.
Penelitian pengembangan ini menggunakan tahapan dari Jan Van Den
Akker menggunakan model development study. Tahapan-tahapan pada penelitian
pengembangan yang digunakan sebagai berikut:58
a. Preliminary Research, merupakan tahap analis konteks dan masalah untuk
pengembangan landasan kerangka konseptual melalui review literatur.
b. Prototyping Stage, merupakan tahap merancang, petunjuk desain,
mengoptimalkan prototype melalui daur rancangan, evaluasi formatif dan
revisi.
c. Summative Evaluation, merupakan tahap evaluasi terhadap efektivitas
pelaksanaan dan penggunaan prototype.
d. Systematic reflection and Documentation, merupakan tahap dalam
menggambarkan keseluruhan studi untuk mendukung analisis, kemudian

56
Jan Van Den Akker, et al., Educational Design Research, (New York: Routledge,
2006), p. 5.
57
Ibid., p. 5.
58
Ibid., p. 154.
35

melakukan spesifikasi prinsip desain yang mengartikulasikan hubungannya


dengan kerangka berpikir yang telah ditetapkan.

C. Hasil Penelitian yang Relevan


Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan Fathiah Alatas, dkk (2015) yang berjudul,
”Penggunaan Alat Peraga Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk
Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Siswa”. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa penggunaan media Alat Peraga Rotation Timer dan Roda
Fleksibel tidak mengalami pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
menganalisis siswa pada konsep gerak melingkar beraturan. Kemampuan
menganalisis siswa ditinjau dari aspek kemampuan mengorganisasi siswa
yang mengalami peningkatan lebih besar yaitu 26% dibandingkan dengan
kelas kontrol. Peningkatan aspek membedakan dan mengatribusikan pada
kelas eksperimen masih di bawah kelas kontrol.59
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Dedik Setiawan dan Prabowo
(2016) yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Hubungan Roda-Roda pada
Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di
SMAN 1 Sidoarjo”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pengembangan
alat peraga hubungan roda-roda dapat dikatakan layak dan dapat
meningkatkan kompetensi siswa baik pada kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Respons siswa terhadap alat peraga hubungan roda-roda
masuk dalam kategori sangat positif yaitu sebesar 71,3% - 98,1%.60
3. Penelitian yang dilakukan oleh Murnilah Gulo (2017) yang berjudul,
“Meningkatkan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Alat Peraga
Sederhana pada Materi Gerak Melingkar di Kelas X-5 SMA Negeri 3

59
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiah, dan Ahmad Jahrudin, “Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa”, Jurnal Penelitian
dan Pembelajaran IPA (JPPI), Vol. 1, No. 1, 2015, h. 74.
60
Mochamad Dedik Setiawan dan Prabowo, “Pengembangan Alat Peraga Hubungan
Roda-Roda pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di
SMAN 1 Sidoarjo”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 5, 3, 2016, h. 248.
36

Gunungsitoli Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015”. Hasil penelitian


ini menjelaskan bahwa penggunaan metode demonstrasi dengan menggunakan
alat peraga sederhana dapat meningkatkan hasil belajar Fisika kelas X-5 SMA
Negeri 3 Gunungsitoli, sehingga metode demonstrasi dengan alat peraga
sederhana dapat digunakan dalam pembelajaran fisika.61
4. Penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Putu Subarnia, dkk (2015) yang
berjudul, “Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi Lingkungan
Penunjang Pembelajaran IPA SMP Sesuai Kurikulum 2013”. Hasil penelitian
ini menjelaskan bahwa pengembangan perangkat penunjang praktikum
berorientasi lingkungan yang berupa penuntun praktikum (LKS) dan KIT IPA
mencapai kriteria valid dengan kategori sangat baik sehingga dapat digunakan
dalam pembelajaran. Penyediaan perangkat penunjang praktikum berupa KIT
IPA dirasa sangat mendukung dan memudahkan guru dalam penyiapan
perangkat kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA.62
5. Penelitian yang dilakukan oleh Fikri Habibi dan Prabowo (2015) yang
berjudul, “Pengembangan Alat Peraga Pengukuran Taraf Intensitas Bunyi
Berbasis Visual Analyser sebagai Media Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan
Bunyi”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa alat peraga pengukuran taraf
intensitas bunyi berbasis Visual Analyser yang dikembangkan layak
digunakan sebagai media pembelajaran fisika. Penggunaan alat peraga
memberikan respons positif terhadap hasil belajar siswa dan mempunyai
pengaruh positif terhadap motivasi siswa.63
6. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina Indah Pramesty dan Prabowo (2013)
yang berjudul, “Pengembangan Alat Peraga KIT Fluida Statis sebagai Media
Pembelajaran pada Sub Materi Fluida Statis di Kelas XI IPA SMA Negeri 1

61
Murnilah Gulo, “Meningkatkan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Alat Peraga
Sederhana pada Materi Gerak Melingkar di Kelas X-5 SMA Negeri 3 Gunungsitoli Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015”, Jurnal Wahana Inovasi, Vol. 6, 1, 2017, h. 13.
62
I Dewa Putu Subarnia, I. G. A. N. Sri Wahyuni, dan Ni Nyoman Widiarsih,
“Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi Lingkungan Penunjang Pembelajaran IPA
SMA Sesuai Kurikulum 2013”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 4, 2, 2015, h. 683.
63
Fikri Habibi dan Prabowo, “Pengembangan Alat Peraga Pengukuran Taraf Intensitas
Bunyi Berbasis Visual Analyser sebagai Media Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Bunyi”,
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 4, 2, 2015, h. 173.
37

Mojosari, Mokokerto”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa alat peraga


KIT fluida statis yang dikembangkan dapat dikatakan layak. Hasil
pembelajaran siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran berupa alat peraga KIT fluida statis mengalami
peningkatan dan respons siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan
KIT fluida statis sangat baik.64
7. Penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Sutarma (2014) yang berjudul,
“The Development of Right Reflection Props as a Physic Learning Media in
Vocational High School Number 6 Tanjung Jabung Timur”. Hasil penelitian
ini menjelaskan bahwa alat peraga pantulan cahaya yang telah dikembangkan
memiliki tingkat kesesuaian, kenyamanan, dan daya tarik yang tinggi sehingga
alat ini layak digunakan, terutama untuk bahan pembelajaran Fisika SMK dan
mahasiswa umum pada tingkat yang sama.65
8. Penelitian yang dilakukan Salih Demircioglu, et. al. (2015) yang berjudul,
“Demonstrating the Direction of Angular Velocity in Circular Motion”. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa demonstrasi langsung menggunakan alat
peraga kecepatan sudut pada materi gerak melingkar sangat efektif digunakan
dalam pembelajaran. Siswa lebih mudah memahami materi gerak melingkar
dengan menggunakan vektor kecepatan sudut pada alat peraga.66

64
Rosalina Indah Pramesty dan Prabowo, “Pengembangan Alat Peraga KIT Fluida Statis
sebagai Media Pembelajaran pada Sub Materi Fluida Statis di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Mojosari, Mojokerto”, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 2, 3, 2013, h. 73.
65
Sukarno dan Sutarma, The Development of Light Reflection Props as a Physics
Learning Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Jabung Timur, Innovative Space of
Scientific Research Journals, 12, 2, 2014, pp. 354.
66
Salih Demircioglu, Kemal Yurumezoglu, dan Hakan Isik, Demonstrating the Direction
of Angular Velocity in Circular Motion, American Association of Physics Teachers (AAPT), 53,
360, 2015, pp. 362.
38

D. Kerangka Berpikir
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari fenomena alam. Fenomena alam yang dipelajari dapat berupa
fenomena real maupun abstrak, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada
proses pembelajaran di sekolah, siswa seringkali dihadapkan pada berbagai
permasalahan. Permasalahan yang sering terjadi, yaitu ketika guru harus
memvisualisasikan fenomena-fenomena yang bersifat abstrak kepada siswa.
Siswa pada umumnya berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang
bersifat abstrak sehingga mereka akan merasa kesulitan dalam memahami materi
tersebut. Materi gerak melingkar beraturan dapat dengan mudah dipahami oleh
siswa apabila guru menggunakan media yang sesuai dengan pembelajaran.
Namun pada kenyataannya, media yang digunakan guru kurang mampu
menjelaskan materi gerak melingkar beraturan dengan baik, serta sarana yang ada
di sekolah tidak mendukung proses pembelajaran. Permasalahan tersebut yang
menyebabkan materi gerak melingkar beraturan dianggap sulit oleh siswa.
Alat peraga merupakan salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan
tersebut. Alat peraga dapat mengonkretkan fenomena-fenomena yang bersifat
abstrak sehingga siswa dapat memahami dan memvisualisasikan materi gerak
melingkar beraturan secara langsung. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
merupakan alat peraga fisika yang digunakan pada materi gerak melingkar
beraturan. Alat peraga ini telah dikembangkan sehingga siswa dapat
menggunakannya sebagai media pembelajaran yang praktis, efektif dan efisien.
39

Kerangka berpikir pada penelitian pengembangan ini dapat dijelaskan


pada Gambar 2.14 berikut:

Permasalahan Penelitian :
Materi gerak melingkar beraturan bersifat abstrak

Studi Literatur :
Kurangnya media yang dapat memvisualisasikan
materi gerak melingkar beraturan

Studi Lapangan :
Siswa kesulitan dalam mempelajari materi gerak
melingkar beraturan

Perlunya media pembelajaran yang dapat membantu


siswa dalam mempelajari materi gerak melingkar
beraturan

Kelebihan :
Pengembangan Alat Peraga
Dapat memvisualisasikan
Rotating Wheels (APRW) pada (konkret) fenomena secara
materi gerak melingkar beraturan nyata (real)

Hasil :
Siswa dapat memahami materi gerak melingkar beraturan. APRW
merupakan media pembelajaran yang layak, praktis, dan efektif digunakan
guru dan siswa

Gambar 2.11 Kerangka Berpikir


40

E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian teori pada penelitian ini, maka pertanyaan dalam
penelitian pengembangan ini yaitu “Apakah produk pengembangan Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW) dapat menjadi media pembelajaran yang layak, praktis,
dan efektif?”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan
Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu penelitian
pengembangan (Design Research). Design Research merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk pengembangan teori-teori didaktis pembelajaran
mulai pada tingkat dasar maupun perguruan tinggi. 1 Penggunaan design research
lebih difokuskan pada penelitian pengembangan berbasis pembelajaran di
sekolah.2 Istilah design research memiliki karakteristik yang sama dengan model-
model penelitian lain seperti: design study, development research, formatif
research, formatif evaluation, dan engineering research.3
Design research terdiri dari dua model pengembangan, yaitu validation
study dan development study. Validation study digunakan untuk mengembangkan
teori belajar dan development study digunakan untuk memecahkan masalah
pendidikan dengan menggunakan teori pengetahuan yang relevan. 4 Penelitian ini
menggunakan model pengembangan development study yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu produk yang efektif dalam memecahkan masalah pada proses
pembelajaran di kelas. Tahapan-tahapan penelitian pada model pengembangan
development study, yaitu preliminary research, prototyping stage, summative
evaluation, dan systematic reflection and documentation.

B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) terdiri dari
tahapan-tahapan yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini:

1
Dindin Abdul Muiz Lidinillah, “Design Reserch Sebagai Model Penelitian
Pengembangan”, Artikel pada Kegiatan Pembekalan Penulisan Skripsi Mahasiswa S1 PGSD
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2012, h. 2, tidak dipublikasikan.
2
Ibid.
3
Jan Van Den Akker, et al., Educational Design Research, (New York: Routledge,
2006), p. 4.
4
Ibid., p. 152.

41
42

Tahap I Penelitian
Preliminary Research
Pendahuluan

Studi Literatur Studi Lapangan

Tahap II Perancangan
Prototyping Stage Pedoman Desain

Pengoptimalan Prototipe Desain


(Pemilihan Material dan Prosedur
Pembuatan Alat Peraga)

Evaluasi Formatif
(Uji Ahli, Evaluasi Satu-Satu,
Evaluasi Kelompok Kecil, dan Uji
Lapangan)

Revisi

Tahap III
Evaluasi
Summative
Evaluation Summative

Tahap VI Refleksi
Systematic Reflection Sistematik dan
and Documentation Dokumentasi

Gambar 3.1 Bagan Tahapan Prosedur Pengembangan


43

1. Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)


Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu penelitian
pendahuluan (preliminary research). Tahap ini terdiri dari studi literatur dan studi
lapangan. Studi literatur dilakukan terlebih dahulu untuk mencari permasalahan
yang terjadi pada proses pembelajaran di sekolah dan mencari kekurangan dari
media pembelajaran yang sudah ada untuk dikembangkan kembali. Setelah
menemukan permasalahan yang akan diteliti, selanjutnya peneliti melakukan studi
lapangan ke sekolah untuk memperdalam masalah yang akan diteliti. Studi
lapangan dilakukan di empat SMA Negeri yang sudah menerapkan kurikulum
2013, yaitu pada tanggal 08-09 November 2016 di SMAN 5 Sukabumi, tanggal 10
November 2016 di SMAN 3 Sukabumi, tanggal 14-16 November 2016 di SMAN
1 Sukabumi, dan tanggal 19 November di SMAN 4 Sukabumi. Keempat sekolah
tersebut berada di Kota Sukabumi, Jawa Barat dengan melakukan wawancara
dengan empat orang guru fisika kelas X dan penyebaran angket kepada 120 orang
siswa.

2. Tahap Prototipe (Prototyping Stage)


Tahap kedua pada penelitian ini, yaitu tahap prototipe (prototyping stage).
Pada tahap ini peneliti sudah mulai membuat produk yang akan dikembangkan.
Tahap prototipe terdiri dari: perancangan pedoman desain, pengoptimalan
prototipe desain (prototyping), evaluasi formatif (formative evaluation), dan
revisi.
a. Perancangan Pedoman Desain
Perancangan desain media dilakukan dengan membuat desain alat peraga
yang akan dikembangkan. Peneliti membuat rancangan desain Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW) yang menggambarkan sebuah alat yang mewakili
konsep-konsep dasar materi gerak melingkar beraturan. Alat peraga ini terdiri
dari: hubungan roda-roda sepusat, hubungan roda-roda yang bersinggungan, dan
roda-roda yang dihubungkan dengan tali. Alat peraga dilengkapi oleh roda-roda
yang dapat dibongkar pasang agar mudah dalam penyimpannya dan penghitung
44

putaran otomatis yang berfungsi untuk menentukan RPM tiap roda. Desain alat
peraga yang akan dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut:

1 11

2 12

Roda 2 Roda 3
3 13
Roda 1
4 14

5 15

7 8 9 10

Gambar 3.2 Perancangan Desain Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)

Berikut keterangan gambar dari perancangan desain Alat Peraga Rotating


Wheels (APRW) di atas pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Perancangan Desain Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


No Gambar Keterangan Gambar Fungsi
Digunakan untuk mengetahui
1 Layar display LCD tampilan perhitungan RPM setiap
roda.
Tombol ON digunakan untuk
menyalakan alat peraga.
2 Tombol ON/OFF
Tombol OFF digunakan untuk
mematikan alat peraga.
Tombol Start digunakan untuk
memulai perhitungan roda-roda dan
menggerakkan motor listrik sehingga
3 Tombol Start/Reset roda-roda akan berputar.
Tombol Reset digunakan untuk
memulai kembali perhitungan roda-
roda dari angka 0.
Tombol pengatur Digunakan untuk menambah
4
kecepatan (Skala 1-10) kecepatan roda-roda yang berputar.
45

No Gambar Keterangan Gambar Fungsi


Digunakan sebagai benda yang
Roda 1 berputar yang akan menunjukkan
5
(Roda kecil bergerigi) peristiwa hubungan roda-roda sepusat
dan saling bersinggungan.
Digunakan sebagai penyangga alat
6 Kaki penyangga
peraga agar tetap stabil.
Digunakan sebagai penanda jarum
7 Penanda jarum penunjuk penunjuk dalam melakukan satu
putaran.
Digunakan sebagai benda yang
Roda 2 (Roda kecil
berputar yang akan menunjukkan
8 dengan lekukan di
peristiwa hubungan roda-roda dengan
tepinya)
menggunakan tali.
Digunakan untuk menghubungkan
roda 2 dan roda 3 pada peristiwa
9 Tali penghubung
hubungan roda-roda dengan
menggunakan tali.
Digunakan untuk menghubungkan
10 Steker
arus listrik PLN ke alat peraga.
Digunakan sebagai tempat
11 Papan kayu
diletakkannya roda-roda.
Digunakan sebagai benda yang
Roda 2 berputar yang akan menunjukkan
12
(Roda besar bergerigi) peristiwa hubungan roda-roda sepusat
dan bersinggungan.
Digunakan sebagai benda yang
Roda 3 (Roda besar
berputar yang akan menunjukkan
13 dengan lekukan di
peristiwa roda-roda yang
tepinya)
dihubungkan dengan tali.
Panah yang Digunakan sebagai panah yang
14 menunjukkan kecepatan menunjukkan kecepatan linier pada
linier roda 3.
Digunakan untuk menghitung per
15 Jarum Penunjuk
putaran roda selama 60 detik.

b. Pengoptimalan Prototipe Desain


Desain Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang telah dirancang,
selanjutnya dioptimalkan dengan pemilihan material dan prosedur pembuatan
46

media alat peraga. Adapun tahapan pemilihan material dan prosedur pembuatan
media alat peraga, yaitu sebagai berikut:
1) Pemilihan Material
Pemilihan material bertujuan untuk memilih alat dan bahan yang akan
digunakan pada pembuatan Alat Peraga Rotating Wheel (APRW). Material yang
digunakan dipilih berdasarkan daya tahannya dan kemudahan dalam
mendapatkannya. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
media ini, pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Alat dan Bahan Alat Peraga Rotating Wheel (APRW)
Nama Alat dan
No. Jumlah Fungsi
Bahan
Digunakan sebagai tempat
1. Tripleks 1 buah
diletakkannya roda-roda.
Digunakan untuk membuat roda
Akrilik Bening kecil (roda kecil bergerigi dan roda
2. 1 buah
36,2 x 33,8 kecil dengan lekukan di tepinya)
dengan jari-jari 6,35 cm.
Digunakan untuk membuat roda
Akrilik Bening besar (roda besar bergerigi dan
3. 1 buah
68,5 x 54,4 roda besar dengan lekukan di
tepinya) dengan jari-jari 12,7 cm.
Digunakan untuk mengetahui
4. Layar Display LCD 1 buah
tampilan perhitungan RPM.
Digunakan sebagai jarum
penunjuk yang berfungsi untuk
5. Paku 3 buah
menghitung putaran roda secara
manual selama 60 detik.
Digunakan sebagai tempat
6. Magnet 3 buah
dudukan paku.
Digunakan untuk menghubungkan
roda-roda pada peristiwa
7. Tali Kasur Secukupnya
hubungan roda-roda dengan
menggunakan tali.
Digunakan untuk menggerakkan
8. Dinamo DC 12 Volt 1 buah
roda-roda.
9. Sensor Hall Effect 3 buah Digunakan untuk menghitung
47

Nama Alat dan


No. Jumlah Fungsi
Bahan
RPM roda-roda yang sedang
bergerak.
Digunakan sebagai kaki
10. Besi Siku Penyangga Secukupnya
penyangga alat agar tetap stabil.
Digunakan untuk menghitung jari-
11. Penggaris 1 buah
jari roda.
Tombol ON digunakan untuk
menyalakan alat peraga.
12. Tombol ON/OFF 1 buah
Tombol OFF digunakan untuk
mematikan alat peraga.
Tombol Start digunakan untuk
memulai perhitungan roda-roda
dan menggerakkan motor listrik
13. Tombol Start/Reset 1 buah sehingga roda-roda akan berputar.
Tombol Reset digunakan untuk
memulai kembali perhitungan
roda-roda dari angka 0.
Digunakan untuk menambah
Tombol Penambah
14. 1 buah kecepatan roda-roda yang berputar
Kecepatan
dengan skala 1-10.
Digunakan untuk menghubungkan
15. Kabel 2 meter
arus listrik PLN ke alat peraga.
Digunakan untuk menghitung
16. Stopwatch 1 buah waktu per putaran roda selama 60
detik.
Digunakan untuk mewarnai papan
17. Pilok Hitam 1 kaleng
alat peraga.
Digunakan untuk mewarnai roda-
18. Pilok Putih 1 kaleng
roda.
Digunakan untuk membuat kotak
19. Kayu Secukupnya
penyimpanan alat peraga.
Digunakan untuk memberikan
penanda penunjuk putaran,
Stiker Merah dan
20. 1 lembar menunjukkan kecepatan linier
Hitam
roda, dan memberi penanda angka-
angka roda.
48

2) Prosedur Pembuatan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


Prosedur pembuatan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat
ditunjukkan pada flowchart pada Gambar 3.3 berikut:

START A

Membuat papan alas dan kaki


Pemilihan dan penyangga dengan menggunakan
penyediaan alat kayu sebagai tempat diletakkannya
bahan roda-roda dan bahan lainnya.

Membuat empat buah roda-roda


yang berbentuk lingkaran dengan
Desain Alat Peraga dua variasi ukuran yang berbeda
Rotating Wheels yaitu 2 roda besar (1 roda dengan
(APRW) lekukan di tepinya dan 1 roda
bergerigi) dan 2 roda kecil (1 roda
dengan lekukan di tepinya dan 1
roda bergerigi). Masing-masing
Tidak
roda dibuat dengan menggunakan
akrilik. Lubangi pusat keempat
Apakah alat
roda tersebut sebagai tempat poros
dan bahan
roda dan memasangkan roda-roda
sudah tersedia?
yang telah dibuat pada papan alas.

Melakukan sistem coding


dengan menggunakan sistem
Ya
arduino. Memasangkan sensor hall
effect pada roda-roda, dan
memasangkan motor listrik, tombol
Pembuatan Alat
ON/OFF, tombol Start/Reset,
Peraga Rotating
tombol pengatur kecepatan, layar
Wheels (APRW)
display LCD, serta steker dan kabel
pada papan alas alat peraga.

A B
49

Pengecekan rangkaian Alat Peraga Rotating


Wheels (APRW) yang sudah dibuat

Pengetesan Tidak
rangkaian alat
peraga

Ya

Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


dapat bekerja

Pengecetan komponen-komponen alat peraga


(finishing).

Uji evaluasi formatif dan uji evaluasi


summative

END

Gambar 3.3 Prosedur Pembuatan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)

c. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)


Evaluasi formatif merupakan tahapan uji coba produk (prototipe) yang
telah dibuat. Pada tahap ini prototipe yang telah dibuat selanjutnya diuji dalam
beberapa tahapan evaluasi formatif dari Tessmer yang terdiri dari uji validasi ahli
(expert review), evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation), evaluasi kelompok
50

kecil (small group evaluation), dan uji lapangan (field test).5 Adapun tahapan
evaluasi formatif pada Gambar 3.4 berikut:6

Expert
Review

Revisi Small Group Revisi Field


Evaluation Test

One-to-one
Evaluation

Gambar 3.4 Tahapan Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)

Gambar 3.4 merupakan tahapan-tahapan pada evaluasi formatif yang


dijelaskan sebagai berikut:
1) Uji Validasi Ahli (Expert Review)
Uji validasi ahli (expert review) merupakan proses validasi yang dilakukan
oleh seseorang atau beberapa ahli terhadap produk yang akan dikembangkan.7 Uji
validasi ahli dilakukan untuk mengetahui kelayakan alat peraga yang
dikembangkan sebelum diuji coba oleh siswa di sekolah. Validator yang dipilih
pada penelitian ini, antara lain: ahli materi (subject matter expert) dan ahli media
(matter expert). Ahli materi melakukan validator mengenai topik pembelajaran
media yang dikembangkan dan ahli media melakukan validator mengenai
tampilan teknis dari media yang dikembangkan.

5
Martin Tessmer, Planning and Conducting Formative Evaluations, (London: Routledge,
1993), p. 16.
6
Ibid.
7
Uwes A. Chaeruman, Memahami Prinsip Dasar Penelitian Pengembangan dalam
Bidang Evaluasi Formatif Teknologi Pendidikan, 20 September 2017 (http://www.teknologi
pendidikan.net).
51

2) Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation)


Evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation) merupakan evaluasi yang
melibatkan siswa dalam menilai versi awal media pembelajaran yang sedang
dikembangkan dengan didampingi oleh seorang guru. Siswa melakukan evaluasi
mengenai kelayakan alat peraga yang dikembangkan dengan mengamati,
melakukan uji coba, serta menyampaikan saran dan komentar. Pada tahap ini,
sekolah yang dipilih merupakan sekolah yang memiliki siswa-siswa yang
berkemampuan tinggi. Informasi yang diperoleh pada evaluasi ini mengenai
materi, desain pembelajaran, implementasi, dan kualitas teknis.8 Setelah dilakukan
evaluasi, selanjutnya media akan direvisi sebelum dievaluasi pada kelompok
kecil.9
3) Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group)
Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) merupakan evaluasi
yang dilakukan oleh sekelompok siswa untuk mengevaluasi media yang
dikembangkan.10 Siswa yang dipilih pada tahap ini hendaknya mencerminkan
karakteristik populasi.11 Pada tahap ini, sekolah yang dipilih merupakan sekolah
yang kemampuan siswanya lebih rendah dibandingkan dengan sekolah pada tahap
evaluasi satu-satu. Informasi yang diperoleh pada evaluasi ini mengenai materi,
desain pembelajaran, dan implementasi.12 Setelah dilakukan evaluasi, selanjutnya
media akan direvisi.
4) Uji Lapangan (Field Test)
Uji lapangan (field test) merupakan evaluasi yang dilakukan pada media
pembelajaran yang sudah selesai dikembangkan namun masih membutuhkan
revisi akhir. Uji lapangan dilakukan untuk konfirmasi akhir, memperoleh
pendapat akhir, serta menguji keefektifan dan kemampuan dalam
mengimplementasikan media pembelajaran yang sudah dalam tahap akhir
pengembangan. Pada tahap ini, sekolah yang dipilih merupakan sekolah yang

8
Ibid.
9
Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, dan Anung Haryono, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2014), Cet. 17, h. 184.
10
Uwes A. Chaeruman, op. cit.
11
Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, dan Anung Haryono, loc. cit.
12
Uwes A. Chaeruman, loc. cit.
52

kemampuan siswanya lebih rendah dibandingkan dengan sekolah pada tahap


evaluasi kelompok kecil. Informasi yang diperoleh pada evaluasi ini mengenai
kemampuan untuk dapat dilaksanakan (implement ability), kesinambungan
(sustainability), kecocokan dengan lingkungan (appropriateness) serta
penerimaan dan kemenarikan (acceptance and attractiveness).13

3. Tahap Evaluasi Summative (Summative Evaluation)


Tahap ketiga pada penelitian ini, yaitu tahap evaluasi summative. Pada
tahap ini, prototipe yang telah dikembangkan kemudian di evaluasi keefektifan
dan kepraktisan oleh siswa dan guru. Siswa diberikan soal pretest-posttest dan
mengisi angket respons mengenai kepraktisan alat peraga yang telah
dikembangkan. Guru mengisi angket respons mengenai keefektifan dan
kepraktisan dari alat peraga yang telah dikembangkan. Setelah tahap evaluasi
summative selesai dilakukan, selanjutnya hasil pretest-posttest, angket respons
guru dan siswa akan diolah dan dianalisis keefektifan dan kepraktisannya
mengenai Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang dikembangkan.

4. Tahap Refleksi Sistematik dan Dokumentasi (Systematic and


Documentation)
Tahap refleksi sistematik dan dokumentasi merupakan tahap akhir pada
penelitian ini. Pada tahap ini, peneliti menuliskan keseluruhan studi untuk
mendukung analisis, kemudian melakukan spesifikasi prinsip desain dan
mengartikulasikan hubungannya dengan kerangka berpikir yang telah
ditetapkan.14 Tahap ini merupakan tahap penyusunan deskripsi mengenai proses
pengembangan alat peraga yang telah dilakukan, mulai dari perancangan,
pembuatan hingga pengujian alat. Pendeskripsian ini bertujuan agar
pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang telah dilakukan dapat
dengan mudah dipahami dan direfleksikan.

13
Ibid.
14
Dindin Abdul Muiz Lidinillah, op. cit., h. 16.
53

C. Desain Uji Coba


Desain uji coba merupakan pengujian desain prototipe yang dilakukan
pada tahap evaluasi formatif. Desain prototipe yang telah melalui pengujian akan
menjadi suatu produk yang nantinya akan digunakan dan diuji coba kembali pada
tahap evaluasi summative. Tahap evaluasi formatif terdiri dari: uji validasi ahli
(expert review), evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation), evaluasi kelompok
kecil (small group evaluation), dan uji lapangan (field test).
Tahap pertama, prototipe alat peraga yang telah selesai dibuat kemudian
diuji validasi oleh lima orang ahli materi dan lima orang ahli media. Validasi ini
bertujuan untuk menilai apakah prototipe alat peraga yang dikembangkan sudah
dapat dikatakan layak atau tidak. Pada tahap ini dilakukan juga evaluasi satu-satu
(one-to-one evaluation) pada tiga orang siswa kelas XI IPA 4 di SMAN 1
Sukabumi. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah prototipe alat peraga
sudah dapat dikatakan layak dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Prototipe yang
telah diuji pada tahap ini, selanjutnya akan dilakukan revisi.
Prototipe yang telah direvisi pada tahap validasi ahli dan evaluasi satu-
satu, selanjutnya dievaluasi pada tahap kedua. Pada tahap kedua, prototipe akan
memasuki evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) yang dilakukan pada
12 orang siswa kelas XI IPA 3 di SMAN 4 Sukabumi. Uji coba ini bertujuan
untuk mengoptimalkan produk agar lebih maksimal. Hasil dari evaluasi kelompok
kecil selanjutnya direvisi sesuai saran.
Tahap selanjutnya yaitu uji lapangan (field test) yang dilakukan kepada 30
orang siswa yang terdiri dari 15 orang siswa kelas X IPA 4 SMAN 1 Sukabumi
dan 15 orang siswa kelas X IPA 6 SMAN 4 Sukabumi. Prototipe yang sudah diuji
merupakan hasil revisi dari evaluasi-evaluasi sebelumnya dan sudah memenuhi
seluruh kriteria. Prototipe yang telah diuji pada tahap formatif selanjutnya akan
dievaluasi kepraktisan dan keefektifan pada tahap evaluasi summative. Adapun
desain uji coba pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
54

Tabel 3.3 Desain Uji Coba Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)

No. Tahapan Penilaian Subjek Instrumen


1. Uji Validasi Ahli Lima orang ahli media dan Angket expert
(expert review) lima orang ahli materi. review
2. Evaluasi Satu-satu Tiga orang siswa kelas XI IPA Angket respons
(one-to-one 4 di SMAN 1 Sukabumi, yang siswa
evaluation) terdiri dari satu orang siswa
berkemampuan rendah, satu
orang siswa berkemampuan
sedang, dan satu orang siswa
berkemampuan tinggi.
3. Evaluasi Kelompok 12 orang siswa kelas XI IPA 3 Angket respons
Kecil (small group di SMAN 4 Sukabumi, yang siswa dan Tes
evaluation) terdiri dari empat orang siswa (pretest-posttest)
berkemampuan rendah, empat
orang siswa berkemampuan
sedang, dan empat orang siswa
berkemampuan tinggi.
4. Uji Lapangan 30 orang siswa, yang terdiri Angket respons
(field test) dari 15 orang siswa kelas X siswa dan Tes
IPA 4 di SMAN 1 Sukabumi (pretest-posttest)
dan 15 orang siswa kelas X
IPA 6 di SMAN 4 Sukabumi.
15 orang siswa dari setiap
masing-masing sekolah terdiri
dari lima orang siswa
berkemampuan rendah, lima
orang siswa berkemampuan
sedang, dan lima orang siswa
berkemampuan tinggi.

D. Subjek Uji Coba


Subjek uji coba pada penelitian ini, terdiri dari tiga SMA Negeri di Kota
Sukabumi, yaitu SMAN 1 Sukabumi, SMAN 3 Sukabumi dan SMAN 4
Sukabumi. Pemilihan subjek uji coba tersebut berdasarkan kesetaraan akreditasi,
kurikulum yang digunakan, dan tidak digunakanya alat peraga gerak melingkar
55

beraturan yang ada di sekolah pada saat proses pembelajaran. Akreditasi ketiga
sekolah tersebut, yaitu Amat Baik (A) dan menggunakan kurikulum 2013.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.15 Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 16 Populasi yang
digunakan pada penelitian ini, yaitu seluruh siswa SMAN dari ketiga sekolah
tersebut dan teknik sampling yang digunakan, yaitu purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.17 Adapun sampel yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Sampel Penelitian
No. Tahapan Evaluasi Sampel Penelitian
1. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif terdiri dari: uji validasi ahli
(expert review), evaluasi satu-satu (one-to-one
evaluation), evaluasi kelompok kecil (small
group evaluation), dan uji lapangan (field
test).
Uji Validasi Ahli Sampel pada uji ahli, yaitu lima orang ahli
(Expert Review) materi dan lima orang ahli media.
Evaluasi Satu-satu Sampel pada evaluasi satu-satu, yaitu tiga
(One-to-one Evaluation) orang siswa kelas XI IPA 4 di SMAN 1
Sukabumi, yang terdiri dari satu orang siswa
berkemampuan rendah, satu orang siswa
berkemampuan sedang, dan satu orang siswa
berkemampuan tinggi.
Evaluasi kelompok kecil Sampel pada evaluasi kelompok kecil, yaitu
(Small Group 12 orang siswa kelas XI IPA 3 di SMAN 4
Evaluation) Sukabumi, yang terdiri dari empat orang siswa
berkemampuan rendah, empat orang siswa
berkemampuan sedang, dan empat orang
siswa berkemampuan tinggi.

15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 11, h. 117.
16
Ibid., h. 118.
17
Ibid., h. 124.
56

No. Tahapan Evaluasi Sampel Penelitian


Uji Lapangan Sampel pada uji lapangan, yaitu 30 orang
(Field Test) siswa, yang terdiri dari 15 orang siswa kelas X
IPA 4 di SMAN 1 Sukabumi dan 15 orang
siswa kelas X IPA 6 di SMAN 4 Sukabumi.
15 orang siswa dari masing-masing sekolah
terdiri dari lima orang siswa berkemampuan
rendah, lima orang siswa berkemampuan
sedang, dan lima orang siswa berkemampuan
tinggi.
2. Evaluasi Summative Sampel pada evaluasi summative, yaitu 12
orang siswa kelas X MIPA 1 di SMAN 3
Sukabumi, yang terdiri dari empat orang siswa
berkemampuan rendah, empat orang siswa
berkemampuan sedang, dan empat orang
siswa berkemampuan tinggi serta tiga orang
guru fisika yang terdiri dari satu orang guru
fisika SMAN 1 Sukabumi, satu orang guru
fisika SMAN 4 Sukabumi, dan satu orang
guru fisika SMAN 3 Sukabumi.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati18 dan digunakan pula untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti.19 Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini, yaitu instrumen tes dan non tes. Instrumen tes dan non tes digunakan untuk
memperoleh informasi kelayakan, keefektifan, dan kepraktisan dari Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW) yang dikembangkan. Instrumen tes yang digunakan
berupa soal pretest dan posttest. Instrumen non tes yang digunakan berupa
pedoman wawancara serta angket respons siswa dan guru. Instrumen yang
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D, (Bandung: Alfabeta,
2011), Cet. 11, h. 19.
19
Ibid., h. 194.
57

Tabel 3.5 Penggunaan Instrumen dalam Penelitian


No. Tahapan Instrumen Instrumen Penelitian
1. Studi Pendahuluan a. Wawancara untuk guru
(Preliminary research) b. Angket untuk siswa
2. Tahap Prototipe Instrument skala bertingkat (rating scale)
(Prototyping stage) untuk ahli materi, ahli media, dan siswa
3. Evaluasi Summative a. Soal pretest dan posttest
(Summative evaluation) b. Angket untuk siswa dan guru

1. Pedoman Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan
untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab secara
sepihak.20 Wawancara yang digunakan pada penelitian ini, yaitu wawancara bebas
dengan narasumber guru fisika. Pada wawancara bebas, narasumber mempunyai
kebebasan dalam mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh patokan-patokan
yang telah dibuat oleh subjek evaluasi.21 Wawancara ini dilakukan pada tahap
penelitian pendahuluan (preliminary research) yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran fisika di sekolah dan media pembelajaran apakah
yang sering digunakan guru di kelas. Kisi-kisi pedoman wawancara guru dapat
dilihat pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Kisi-kisi Pedoman Wawancara


No.
No. Aspek Indikator Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Kurikulum yang digunakan di
1 1
sekolah
1. Kurikulum
Penggunaan jam mata
2 1
pelajaran fisika di sekolah
Kesulitan siswa terhadap
3 1
pelajaran fisika di sekolah
2. Materi Kesulitan siswa terhadap
materi gerak melingkar 4 1
beraturan

20
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), Cet. 10, h. 30.
21
Ibid., h. 30.
58

No.
No. Aspek Indikator Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Ketuntasan siswa pada materi
5 1
gerak melingkar beraturan
KKM siswa pada materi gerak
6 1
melingkar beraturan
Media yang digunakan guru
7 1
dalam proses pembelajaran
Ketersediaan alat peraga gerak
8 1
melingkar beraturan di sekolah
Urgensi alat peraga gerak
melingkar beraturan pada 9 1
proses pembelajaran
Kemudahan dalam
penggunaan alat peraga gerak
10 1
melingkar beraturan yang ada
di sekolah
Jumlah alat peraga gerak
melingkar beraturan yang ada 11 1
di sekolah
Kepraktisan alat peraga gerak
Penggunaan
melingkar beraturan yang ada 12 1
Media Alat
di sekolah
3. Peraga Gerak
Respons siswa terhadap alat
Melingkar
peraga gerak melingkar 13 1
Beraturan
beraturan yang ada di sekolah
Kelebihan alat peraga gerak
melingkar beraturan yang ada 13 1
di sekolah
Kekurangan alat peraga gerak
melingkar beraturan yang ada 15 1
di sekolah
Harga alat peraga gerak
melingkar beraturan yang ada 16 1
di sekolah
Ketersediaan panduan
praktikum dan LKS dalam
penggunaan alat peraga gerak 17, 18 2
melingkar beraturan yang ada
di sekolah
59

No.
No. Aspek Indikator Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Penerimaan siswa terhadap alat
peraga gerak melingkar 19, 20 2
beraturan yang ada di sekolah
Jumlah 20
Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran A.1.a

2. Angket Studi Pendahuluan (Preliminary Research)


Angket atau kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden).22 Angket yang digunakan pada
penelitian ini, yaitu daftar cocok (checklist). Daftar cocok (checklist) terdiri dari
deretan pertanyaan-pertanyaan, dimana responden yang dievaluasi hanya
membubuhkan tanda checklist di tempat yang sudah disediakan.23 Angket studi
pendahuluan bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran fisika di sekolah
dan mengetahui media apakah yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di
kelas. Skala yang digunakan pada angket penelitian pendahuluan, yaitu Skala
Likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-
Ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skala tersebut
bertujuan untuk mengukur persepsi seseorang terhadap permasalahan yang terjadi
dalam proses pembelajaran fisika di kelas. Kisi-kisi angket disajikan pada Tabel
3.7 berikut:

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)


No.
Sub Variabel Indikator Variabel Pertanyaan Jumlah
(-) (+)
Sikap siswa dalam Mengetahui sikap siswa
proses pembelajaran dalam proses
1, 2,
fisika pembelajaran materi 3, 6 6
4, 5
gerak melingkar
beraturan di kelas
Media pembelajaran Mengetahui media - 7 1

22
Ibid., h. 28.
23
Ibid., h. 29.
60

No.
Sub Variabel Indikator Variabel Pertanyaan Jumlah
(-) (+)
yang digunakan di pembelajaran yang
kelas sering digunakan guru
dalam proses
pembelajaran fisika
Penggunaan media alat Mengetahui
peraga gerak melingkar ketersediaan alat peraga
- 8, 9 2
beraturan dalam proses gerak melingkar
pembelajaran fisika beraturan di sekolah
Mengetahui penggunaan
media alat peraga gerak 10, 12, 11, 15,
melingkar beraturan 13, 14, 16, 18, 11
pada kegiatan praktikum 17, 20 19
di sekolah
Jumlah 10 10 20
Kisi-kisi angket penelitian pendahuluan (Preliminary Research) dapat dilihat pada
lampiran A.1.b

3. Angket Uji Validasi Ahli (Expert Review)


Angket validasi ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan dari alat
peraga yang dikembangkan. Angket ini digunakan pada tahap evaluasi formatif.
Penilaian uji ahli terdiri dari dua aspek, yaitu ahli materi dan ahli media. Ahli
materi akan menilai aspek isi materi dari alat peraga yang dikembangkan. Ahli
media akan menilai tampilan dan kesesuaian karakteristik media pada alat peraga
yang dikembangkan. Ahli dapat memberikan masukan berupa saran dan komentar
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW). Angket uji ahli menggunakan skala bertingkat (rating-scale) dengan
lima pilihan penilaian, yaitu: 4 (Sangat Baik), 3 (Baik), 2 (Cukup Baik), 1
(Kurang Baik), dan 0 (Sangat Tidak Baik). Kisi-kisi angket validasi ahli materi
dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut:
61

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Materi24


No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Kesesuaian Isi Relevansi konten materi pada
1
alat peraga dengan KI/KD.
Alat peraga dapat membantu
memvisualisasikan materi 2
dalam pembelajaran
Alat peraga dapat
menunjukkan peristiwa 3
hubungan roda-roda:
hubungan roda-roda sepusat,
3
hubungan roda-roda yang
bersinggungan, dan hubungan
roda-roda yang dihubungkan
dengan tali
2. Kesesuaian Alat peraga dapat
Konsep menjelaskan besaran-besaran
4
fisis dalam materi gerak
melingkar beraturan
Alat peraga dapat
menunjukkan jari-jari pada 5
masing-masing roda
Alat peraga dapat
menunjukkan RPM
6 5
(Revolutions per Minute) pada
masing-masing roda
Alat peraga dapat
menunjukkan hubungan
7
antara kecepatan sudut dan
kecepatan linier
Siswa dapat menghitung
percepatan sentripetal dari 8
alat peraga yang digunakan
Jumlah 8
Kisi-kisi angket validasi ahli materi dapat dilihat pada lampiran A.2.a.

Tabel 3.8 merupakan kisi-kisi angket pada uji ahli materi. Angket tersebut
terdiri dari delapan butir pertanyaan dengan dua aspek penilaian, yaitu kesesuaian
isi dan kesesuaian konsep. Aspek kesesuaian isi terdiri dari tiga indikator

24
Direktorat Jendral Pembinaan dan Pendidikan SMA Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA. Jakarta: 2011.
62

penilaian dan aspek kesesuaian konsep terdiri dari lima indikator penilaian. Kisi-
kisi angket pada uji ahli media dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut:

Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Media25


No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Keterkaitan Kesesuaian media alat peraga
1
dengan dengan konsep yang diajarkan
Bahan Ajar Kejelasan media alat peraga
dalam membantu menjelaskan 2 3
konsep
Kesesuaian media alat peraga
3
dengan kompetensi siswa
2. Nilai Kesesuaian dengan
Pendidikan perkembangan intelektual 4
siswa 2
Kompetensi yang ditingkatkan
5
pada siswa
3. Ketahanan Ketahanan alat peraga terhadap
6
Alat cuaca
Memiliki alat pelindung dari
7
kerusakan
4
Alat peraga mudah dalam
8
perawatan
Alat peraga dibuat dalam
9
bahan yang mudah ditemukan
4. Keakuratan Ketahanan komponen-
komponen alat peraga yang 10
sesuai pada dudukan awalnya
Ketepatan pemasangan setiap 4
11
komponen pada alat ukur
Ketepatan skala pengukuran 12
Ketelitian pengukuran 13
5. Efisiensi Alat Alat peraga mudah untuk
14
dirangkai
Alat peraga mudah untuk
15 3
digunakan/dioperasikan
Alat peraga mudah untuk
16
dibawa
6. Keamanan Alat peraga memiliki
bagi Siswa keamanan dan kenyamanan 17 3
untuk digunakan oleh siswa

25
Ibid.
63

No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
Konstruksi alat peraga kokoh
sehingga memiliki keamanan 18
saat digunakan oleh siswa
Alat peraga menggunakan
bahan ramah lingkungan dan
19
tidak menggunakan zat
beracun
7. Estetika Alat peraga memiliki warna
20
yang menarik
Alat peraga dirancang dengan
bentuk yang sesuai dengan 21
kebutuhan materi 3
Alat peraga memiliki bentuk
yang menarik, rapi dan
22
nyaman untuk digunakan oleh
siswa
8. Kelengkapan Alat dilengkapi dengan buku
23
Alat panduan penggunaan alat
Alat dilengkapi dengan video
demonstrasi dalam membantu 24 3
menggunakan alat
Alat dilengkapi dengan lembar
25
kerja siswa (LKS)
9. Tempat Alat peraga dilengkapi dengan
Penyimpanan tempat penyimpanan agar
26
mudah untuk menyimpan/
mengambil
Alat peraga dilengkapi dengan
tempat penyimpanan untuk 3
27
memudahkan ketika dibawa
kemana-mana
Tempat penyimpanan alat
peraga memiliki ketahanan 28
dalam menyimpan alat peraga
Jumlah 28
Kisi-kisi angket uji ahli media dapat dilihat pada lampiran A.3.a.

Tabel 3.9 merupakan kisi-kisi angket pada validasi ahli media. Angket
tersebut terdiri dari 28 butir pertanyaan. Angket validasi ahli media terdiri dari
sembilan aspek penilaian, yaitu keterkaitan dengan bahan ajar, nilai pendidikan,
64

ketahanan alat, keakuratan, efisiensi alat, keamanan bagi siswa, estetika,


kelengkapan alat, dan tempat penyimpanan.

4. Angket Penilaian Siswa dan Guru


Angket penilaian siswa dan guru digunakan untuk mengetahui keefektifan
dan kepraktisan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Angket penilaian ini
diberikan kepada siswa dan guru pada tahap evaluasi formatif dan evaluasi
summative. Angket ini menggunakan skala bertingkat (rating-scale) dengan lima
pilihan penilaian, yaitu: 4 (Sangat Baik), 3 (Baik), 2 (Cukup Baik), 1 (Kurang
Baik) dan 0 (Sangat Tidak Baik). Kisi-kisi angket penilaian siswa dan guru
disajikan pada Tabel 3.10 – 3.14 berikut:

Tabel 3.10 Kisi-kisi Angket Penilaian Evaluasi Satu-satu (One-to-one


Evaluation)26
No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Materi Kesulitan 1
Kejelasan 2
4
Kemenarikan 3
Keterkinian 4
2. Desain Kejelasan Tujuan
5
Pembelajaran Pembelajaran
Kemenarikan Pembelajaran 6 3
Kelogisan Sistematika
7
Materi
3. Implementasi Efisiensi Waktu 8
Pemanfaatan Media 9 3
Kemudahan Operasi Media 10
4. Kualitas Teknis Bentuk 11
Ukuran 12
Warna 13 4
Tempat Penyimpanan Alat
14
Peraga
Jumlah 14
Kisi-kisi angket penilaian evaluasi satu-satu (One-to-one Evaluation) dapat dilihat
pada lampiran A.4.a.

26
Uwes A. Chaeruman, op. cit.
65

Tabel 3.10 merupakan kisi-kisi angket pada evaluasi satu-satu. Angket


tersebut terdiri dari 14 butir pertanyaan. Aspek penilaian pada evaluasi ini terdiri
dari empat aspek, yaitu materi, desain pembelajaran, implementasi, dan kualitas
teknis.

Tabel 3.11 Kisi-kisi Angket Penilaian Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group
Evaluation)27
No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Materi Kesulitan 3
Kejelasan 4
4
Kemenarikan 5
Keterkinian 6
2. Desain Kejelasan tujuan
7
Pembelajaran pembelajaran
Kemenarikan pembelajaran 8 3
Kelogisan sistematika
9
materi
3. Implementasi Pemanfaatan media untuk
10
pembelajaran
3
Kemudahan operasi media 11
Intensitas penggunaan 12
Jumlah 10
Kisi-kisi angket penilaian evaluasi kelompok kecil (Small Group Evaluation)
dapat dilihat pada lampiran A.5.a.

Tabel 3.11 merupakan kisi-kisi angket pada evaluasi kelompok kecil.


Angket tersebut terdiri dari 10 butir pertanyaan. Aspek penilaian pada evaluasi
kelompok kecil terdiri dari tiga aspek, yaitu materi, desain pembelajaran, dan
implementasi. Adapun kisi-kisi angket pada uji lapangan dapat dilihat pada Tabel
3.12 berikut:

27
Ibid.
66

Tabel 3.12 Kisi-kisi Angket Penelitian Uji Lapangan (Field Test)28


No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Kemampuan Kemudahan memahami
untuk dapat petunjuk penggunaan alat 1
dilaksanakan peraga
(implement Kemudahan pengoperasian 3
ability) dan penggunaan alat 2
peraga
Intensitas penggunaan 3
2. Kesinambungan Ketahanan alat peraga
(sustainability) (tahan lama dan tidak 4
mudah rusak)
Kemudahan perawatan dan
5 3
pemeliharaan alat peraga
Penggunaan media alat
peraga pada waktu yang 6
akan datang
3. Kecocokan Kemudahan penggunaan
dengan alat peraga dalam berbagai 7
lingkungan lingkungan
(appropriateness) Kecocokan alat peraga 2
dengan berbagai situasi
8
belajar (individu/
kelompok)
4. Penerimaan dan Keinginan mengeksplor
Kemenarikan materi dengan 9
(accepted and menggunakan alat peraga
attractiveness) Peningkatan minat belajar
dengan menggunakan alat 10
4
peraga
Penerimaan alat peraga
11
sebagai media belajar
Kemenarikan alat peraga
12
sebagai media belajar
Jumlah 12
Kisi-kisi angket penelitian uji lapangan (Field Test) dapat dilihat pada dilihat pada
lampiran A.6.a.

28
Ibid.
67

Tabel 3.12 merupakan kisi-kisi angket pada uji lapangan. Angket tersebut
terdiri dari 12 butir pertanyaan. Aspek penilaian pada uji lapangan terdiri dari
empat aspek, yaitu kemampuan untuk dapat dilaksanakan (implement ability),
kesinambungan (sustainability), kecocokan dengan lingkungan (appropriateness),
serta penerimaan dan kemenarikan (accepted and attractiveness). Adapun kisi-kisi
angket penilaian siswa pada evaluasi summative dapat dilihat pada Tabel 3.13
berikut:

Tabel 3.13 Kisi-kisi Angket Penilaian Siswa pada Tahap Evaluasi


Summative29
No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Praktis Kemudahan penggunaan
1
(Practically) petunjuk alat peraga
Kemudahan dalam
2
merangkai alat peraga
Kemudahan dalam
3
pengoperasian alat peraga
Kepraktisan dalam
perawatan dan 4
6
pemeliharaan alat peraga
Alat peraga dilengkapi
dengan tempat
5
penyimpanan sehingga
praktis untuk dibawa
Komponen pengganti
media alat peraga mudah 6
ditemukan
Jumlah 6
Kisi-kisi angket penilaian siswa pada tahap evaluasi summative dapat dilihat pada
lampiran A.7.c.

Tabel 3.13 merupakan kisi-kisi angket penilaian siswa pada evaluasi


summative. Angket tersebut terdiri dari enam butir pertanyaan. Aspek penilaian
pada evaluasi ini, yaitu praktis (practically) dengan enam indikator penilaian.
Adapun angket penilaian guri pada evaluasi summative dapat dilihat pada Tabel
3.14 berikut:

29
Ibid.
68

Tabel 3.14 Angket Penilaian Guru pada Tahap Evaluasi Summative30


No.
No. Aspek Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Praktis Kemudahan penggunaan
1
(Practically) petunjuk alat peraga
Kemudahan dalam
2
merangkai alat peraga
Kemudahan dalam
3
pengoperasian alat peraga
Kepraktisan dalam
perawatan dan 4
6
pemeliharaan alat peraga
Alat peraga dilengkapi
dengan tempat
5
penyimpanan sehingga
praktis untuk dibawa
Komponen pengganti
media alat peraga mudah 6
ditemukan
2. Aspek Efektivitas Ketercapaian tujuan
1
(Effectiveness) pembelajaran
Kemudahan dalam
2 3
menjelaskan materi ajar
Kemudahan dalam
3
memvisualisasikan materi
Jumlah 9
Kisi-kisi angket penilaian siswa pada tahap evaluasi summative dapat dilihat pada
lampiran A.7.a.

Tabel 3.14 merupakan kisi-kisi angket penilaian guru pada evaluasi


summative. Angket tersebut terdiri dari sembilan butir pertanyaan. Aspek
penilaian pada evaluasi ini terdiri dari dua aspek, yaitu praktis (practically) dan
efektivitas (effectiveness).

5. Tes (Pretest dan Posttest)


Instrumen tes pada penelitian ini berupa soal pretest dan posttest yang
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada ranah kognitif berdasarkan
Taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl, mulai dari
mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).

30
Ibid.
69

Materi pada instrumen soal pretest dan posttest meliputi materi gerak melingkar
beraturan yang sudah tervalidasi dan soal Ujian Nasional (UN). Pemberian soal
tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa, melihat
peningkatan hasil belajar siswa, dan sebagai salah satu kriteria yang dapat
menunjukkan apakah alat peraga yang telah dikembangkan sudah efektif atau
tidak.

F. Uji Coba Produk


Uji coba produk pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
dilakukan kepada siswa dan guru. Pada uji ini, produk yang telah selesai di revisi
pada tahap evaluasi formatif selanjutnya memasuki tahap evaluasi summative.
Siswa dan guru mencoba menggunakan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
dan menilai keefektifan serta kepraktisannya. Uji coba produk ini dilakukan oleh
12 orang siswa kelas X MIPA 1 di SMAN 3 Sukabumi dan tiga orang guru fisika.
12 orang siswa tersebut terdiri dari: empat orang siswa berkemampuan rendah,
empat orang siswa berkemampuan sedang dan empat orang siswa berkemampuan
tinggi. Tiga orang guru fisika terdiri dari: satu orang guru SMAN 1 Sukabumi,
satu orang guru SMAN 3 Sukabumi, dan satu orang guru SMAN 4 Sukabumi.

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam
menganalisis data-data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian. Teknik
analisis data yang digunakan pada penelitian ini, sebagai berikut:
1. Analisis Data Wawancara Guru
Data yang diperoleh dari hasil wawancara guru akan dikumpulkan dan
diambil hasil kesimpulannya secara keseluruhan. Data hasil wawancara digunakan
untuk mengetahui proses pembelajaran di sekolah dan media apakah yang sering
digunakan guru dalam pembelajaran di kelas.
70

2. Analisis Data Angket Penilaian


Analisis data angket penilaian terdiri dari uji kelayakan, uji keefektifan,
dan uji kepraktisan. Analisis data pada angket penilaian dapat dilihat pada Tabel
3.15 berikut:
Tabel 3.15 Data Angket Penilaian
Tahapan Prosedur Tahapan-Tahapan
No. Penilaian
Pengembangan Evaluasi
Kelayakan dan
Evaluasi Formatif
Efektivitas
Uji Validasi Ahli
Kelayakan
(Expert Review)
1. Tahap Prototipe Evaluasi Satu-Satu
Kelayakan
(One-to-one Evaluation)
Evaluasi Kelompok Kecil
Efektivitas
(Small Group Evaluation)
Uji Lapangan (Field Test) Efektivitas
Efektifitas dan
2. Evaluasi Summative Summative Evaluation
Kepraktisan

Data hasil angket penilaian ahli, serta angket respons guru dan siswa akan
dianalisis menggunakan skala bertingkat (rating scale). Skala bertingkat
digunakan untuk mengetahui kelayakan dari alat peraga yang dikembangkan.
Adapun langkah-langkah analisis angket penilaian ahli, serta angket respons guru
dan siswa sebagai berikut:
a. Angket penilaian ahli, serta angket respons guru dan siswa dianalisis dengan
menggunakan skala bertingkat. Data yang diperoleh berupa angka yang
kemudian akan diubah menjadi data kualitatif. Angket yang digunakan pada
penelitian ini memiliki lima pilihan jawaban, yaitu: 4, 3, 2, 1, dan 0. Pada
penilaian ini, responden hanya memilih salah satu alternatif pilihan jawaban
dari lima alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun kriteria penilaian
skala bertingkat pada angket penilaian ahli, angket respons guru dan siswa
dapat dilihat pada Tabel 3.16 berikut:31

31
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D,” (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 11, h. 141.
71

Tabel. 3.16 Kriteria Penilaian Skala Bertingkat (Rating Scale)


Jawaban Ahli Skor
Sangat Baik (SB) 4
Baik (B) 3
Cukup Baik (B) 2
Tidak Baik (TB) 1
Sangat Tidak Baik (STB) 0

b. Data yang didapatkan dengan menggunakan skala bertingkat kemudian dapat


dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:32
̅

Keterangan:
= Angka Persentase
̅ = Skor rata-rata (mean setiap variabel)
= Skor ideal setiap variabel

Data penilaian pada angket penilaian ahli, respons siswa dan guru yang
bersifat kualitatif, seperti saran dan komentar akan dijadikan dasar dan
masukan dalam merevisi alat peraga yang dikembangkan.

Analisis uji kelayakan, uji efektivitas, dan uji kepraktisan pada analisis
data angket penilaian akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Analisis Uji Kelayakan
Persentase dan kriteria kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
dapat dilihat pada Tabel 3.17 berikut:33

32
Riduwan, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2013),
Cet. 3, h. 23.
33
Ibid., h. 24.
72

Tabel 3.17 Persentase dan Kriteria Kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW)
Persentase Kriteria Kelayakan
80,0% - 100% Sangat Layak
68,0% - 79,9% Layak
32,0% - 67,9% Cukup Layak
16,0% - 31,9% Kurang Layak
0,00% - 15,9% Tidak Layak

b. Analisis Uji Efektivitas


Uji efektivitas digunakan untuk mengetahui keefektifan dari alat peraga
yang dikembangkan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak siswa
yang mendapatkan hasil tes ≥ KKM setelah menggunakan Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW). Siswa yang mendapatkan nilai ≥ KKM dapat dikatakan lulus,
sedangkan siswa yang mendapatkan nilai ≤ KKM dapat dikatakan tidak lulus.
Persentase banyaknya siswa yang mendapatkan hasil tes ≥ KKM dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:34

Kriteria efektivitas berdasarkan hasil belajar kognitif dapat dilihat pada


Tabel 3.18 berikut:35

Tabel 3.18 Kriteria Efektivitas berdasarkan Hasil Belajar Kognitif


Persentase Keterangan
≥ 80% Sangat Efektif
70% - 79% Efektif
60% - 69% Cukup Efektif
50% - 59% Kurang Efektif
≤ 50% Tidak Efektif

34
Agustina Fatmawati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konsep Pencemaran
Lingkungan Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Siswa SMA.” Jurnal
Edu Sains, 2016, h. 97.
35
Iwan Permana Suwarna, “Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa
melalui Computer Based Test pada Program Studi Pendidikan Fisika”, Laporan Penelitian UIN
Jakarta, 2016, h. 56, tidak dipublikasikan.
73

c. Analisis Uji Kepraktisan


Kriteria pemberian nilai kepraktisan dapat dilihat pada Tabel 3.19
berikut:36
Tabel 3.19 Kriteria Pemberian Nilai Kepraktisan
Nilai Kepraktisan Keterangan
86% - 100% Sangat Praktis
76% - 85% Praktis
60% - 75% Cukup Praktis
55% - 59% Kurang Praktis
≤ 54% Tidak Praktis

3. Teknik Penentuan Kedudukan Siswa pada Evaluasi Formatif dan


Evaluasi Summative
Kedudukan siswa dalam kelompok adalah letak seseorang siswa di dalam
urutan tingkatan. Kedudukan siswa dalam kelompok dapat ditentukan dengan
mengurutkan nilai siswa-siswa tersebut dari yang paling atas sampai paling
bawah.37 Penentuan kedudukan siswa dapat terbagi menjadi empat cara, yaitu:
ranking sederhana, ranking persentase, standar deviasi, dan menggunakan
z-score. Pada penelitian ini, penentuan kedudukan siswa dalam kelompok
menggunakan standar deviasi.
Penentuan kedudukan siswa dengan standar deviasi adalah penentuan
kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok-kelompok. Setiap kelompok
dibatasi oleh suatu standar deviasi tertentu.38 Adapun langkah-langkah dalam
menentukan kedudukan siswa sebagai berikut:
a. Menjumlahkan skor semua siswa
b. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Standar Deviasi)
Mencari Mean:

36
Puwranto, Evaluasi Hasil Belajar, (Surakarta: Pustaka Belajar, 2009)
37
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. 10, h. 259.
38
Ibid., h. 263.
74

Mencari Standar Deviasi:

√ ( )
( )

Keterangan:
̅ = Rata-rata (Mean)
= Jumlah skor seluruh siswa
= Banyaknya jumlah siswa
c. Menentukan batas-batas kelompok
Penentuan batas-batas kelompok secara umum disajikan dalam Tabel 3.20
berikut:39
Tabel 3.20 Kriteria Penentuan Batas Kelompok Siswa
Skor (s) Kelompok
(̅ ) Atas
(̅ ) ̅̅̅
( ) Tengah
( ̅ ) Bawah

39
Ibid., h. 263-265.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan


Produk yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini, yaitu Alat
Peraga Rotating Wheels (APRW) pada materi gerak melingkar beraturan untuk
siswa SMA. Alat peraga yang dikembangkan merupakan hasil pengembangan alat
peraga yang sudah ada dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan dari media
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dari Jan Van
Den Akker yang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain: penelitian pendahuluan
(preliminary research), tahap prototipe (prototyping stage), evaluasi summative
(summative evaluation), serta refleksi sistematik dan dokumentasi (reflection and
documentation).

1. Hasil Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)


Penelitian pendahuluan merupakan tahap pertama dalam penelitian
pengembangan. Penelitian pendahuluan digunakan untuk mengetahui dan mencari
informasi awal mengenai media yang akan dikembangkan. Tahap ini terdiri dari
studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan terlebih dahulu untuk
mencari permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran di sekolah. Studi
literatur dilakukan dengan menganalisis referensi jurnal mengenai alat peraga
gerak melingkar beraturan. Adapun analisis beberapa jurnal pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Studi Literatur


Sumber Hasil Studi Literatur
No
Referensi Kelebihan Kelemahan
1. Fathiah Alatas, 1. Alat peraga 1. Media alat peraga tidak
Dyah menunjukkan mengalami pengaruh
Mulhayatiah, hubungan roda-roda yang signifikan
dan Ahmad 2. Alat peraga dilengkapi terhadap kemampuan
Jahrudin dengan penghitung menganalisis siswa
putaran roda 2. Alat peraga hanya
3. Alat peraga mengukur kemampuan

75
76

Sumber Hasil Studi Literatur


No
Referensi Kelebihan Kelemahan
Jurnal menggunakan menganalisis siswa
Penelitian dan komponen-komponen 3. Alat peraga memiliki
Pembelajaran yang mudah dicari kesalahan error yang
IPA (2015) 4. Alat peraga memiliki besar
massa yang ringan 4. Alat peraga tidak
5. Siswa senang dan dilengkapi dengan
tertarik menggunakan tempat penyimpanan
alat peraga 5. Komponen-komponen
yang digunakan dalam
pembuatan alat peraga
tidak tahan dalam
jangka waktu lama
2. Mochamad 1. Alat peraga layak 1. Alat peraga sulit untuk
Dedik Setiawan digunakan dalam dioperasikan
dan Prabowo pembelajaran 2. Alat peraga masih
2. Alat peraga dapat dinilai kurang menarik
Jurnal Inovasi meningkatkan dari segi bentuk
Pendidikan kompetensi siswa maupun warna
Fisika (JIPF) 3. Suara motor listrik dan
(2016) roda gigi pada roda
yang bersinggungan
menimbulkan suara
yang berisik
4. Motor yang digunakan
alat peraga mudah
panas
3. Murnilah Gulo 1. Alat peraga dapat 1. Alat peraga masih
meningkatkan hasil manual dalam
Jurnal Wahana belajar siswa penggunaanya
Inovasi (2017) 2. Alat peraga dapat 2. Alat peraga tidak
meningkatkan sikap dilengkapi dengan buku
antusias dan keberanian panduan penggunaan
bertanya siswa 3. Alat peraga memiliki
bentuk dan warna yang
kurang menarik
4. I Dewa Putu 1. Alat peraga mencapai 1. Jumlah alat peraga
Subarnia, kriteria valid dengan terbatas sehingga siswa
I.G.A.N. Sri kategori sangat baik harus bergantian dalam
Wahyuni, dan sehingga dapat penggunaannya
Ni Nyoman digunakan dalam 2. Alat peraga terbuat dari
Widiarsih pembelajaran bahan-bahan yang daya
2. Alat peraga yang dibuat tahannya tidak kuat
Jurnal relatif lebih murah dan dalam jangka waktu
Pendidikan mudah dalam yang lama
77

Sumber Hasil Studi Literatur


No
Referensi Kelebihan Kelemahan
Indonesia mengatasi
(2015) permasalahan sarana
dan prasarana
laboratorium
5. Fikri Habibi 1. Alat peraga yang 1. Jumlah alat peraga
dan Prabowo dikembangkan layak terbatas sehingga siswa
digunakan sebagai harus bergantian
Jurnal Inovasi media pembelajaran dalam penggunaannya
Pendidikan fisika
Fisika (JIPF) 2. Penggunaan alat peraga
(2015) memberikan respons
positif terhadap hasil
belajar siswa dan
mempunyai pengaruh
positif terhadap
motivasi siswa
6. Rosalina 1. Alat peraga KIT yang 1. Alat peraga KIT
Pramesty dan dikembangkan dapat menggunakan bahan-
Prabowo dikatakan layak bahan yang daya
2. Siswa mengalami tahannya kurang kuat
Jurnal Inovasi peningkatan hasil 2. Jumlahnya terbatas
Pendidikan belajar dan respons sehingga siswa harus
Fisika (JIPF) siswa sangat baik bergantian dalam
(2013) terhadap penggunaan penggunaannya
KIT alat peraga
7. Sukarno dan 1. Alat peraga yang 1. Alat peraga hanya
Sutarma dikembangkan mampu menjelaskan
memiliki tingkat sub bab materi refleksi
Innovative kesesuaian, cahaya
Space of kenyamanan, dan daya
Scientific tarik yang tinggi
Research sehingga alat peraga ini
Journals (2014) layak digunakan
8. Salih 1. Alat peraga dapat 1. Alat peraga tidak dapat
Demircioglu, menunjukkan menunjukkan hubungan
Kemal kecepatan sudut dan roda-roda
Yurumezoglu kecepatan linier 2. Alat peraga hanya
dan Hakan Isik 2. Alat peraga dibuat menunjukkan
dalam bentuk dan kecepatan sudut dan
American warna yang menarik kecepatan linier
Association of 3. Alat peraga sudah
Physics Teacher otomatis digunakan
Journals dengan bantuan mobil
(AAPT) (2015) mainan
78

Hasil analisis studi literatur dari beberapa jurnal dapat disimpulkan bahwa
alat peraga pada penelitian sebelumnya masih memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan-kekurangan tersebut diantaranya: ukurannya masih terlalu besar;
penghitung putaran masih menggunakan counter; kesalahan error alat peraga
besar; alat peraga sulit dioperasikan terutama dalam hal menentukan kecepatan
sudut yang tertera pada tachometer; hasil pengukurannya tidak stabil; tidak kuat
dan tidak tahan lama; tidak memiliki tempat penyimpanan sehingga kurang
praktis apabila dibawa kemana-mana; membutuhkan perawatan dan perhatian
ekstra dalam pemeliharaannya; kurang menarik dari segi bentuk maupun warna,
dan motor yang digunakan mudah panas sehingga praktikum tidak dapat
berlangsung lama karena berdampak pada hasil percobaan. Berdasarkan hasil
analisis tersebut perlulah dilakukan penelitian selanjutnya untuk pengembangan
alat peraga gerak melingkar beraturan agar lebih baik lagi.
Studi lapangan pada penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai empat
orang guru fisika kelas X dan menyebarkan angket kepada 120 orang siswa. Studi
lapangan ini dilakukan di empat SMAN di Kota Sukabumi, Jawa Barat yang
terdiri dari: SMAN 1 Sukabumi, SMAN 3 Sukabumi, SMAN 4 Sukabumi dan
SMAN 5 Sukabumi. Kesimpulan hasil wawancara terhadap keempat orang guru
fisika tersebut sebagai berikut:
a. Materi gerak melingkar beraturan merupakan materi yang dianggap sulit,
sehingga hasil belajar siswa sangat rendah.
b. Guru membutuhkan media yang dapat memvisualisasikan materi gerak
melingkar beraturan sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi
dengan melihat, mendengar, dan menggunakannya secara langsung.
c. Penggunaan laboratorium fisika yang kurang maksimal.
d. Guru mengharapkan adanya media pembelajaran yang dapat membantu dalam
proses pembelajaran pada materi gerak melingkar beraturan dan bersifat
mudah, praktis, dan efektif dalam penggunaannya.
Penyebaran angket dilakukan kepada 120 orang siswa SMA. Angket
terdiri dari 14 butir pernyataan yang terdiri dari lima alternatif pilihan jawaban,
yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan
79

Sangat Tidak Setuju (STS). Siswa memberikan tanda checklist kepada pilihan
jawaban yang dianggap benar. Adapun hasil penyebaran angket siswa pada
penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Angket Penelitian Pendahuluan


Persentase Jawaban (%)
No. Pertanyaan
SS S R TS STS
Saya merasa kesulitan dalam
1. mempelajari materi gerak 1,7 25,8 43,4 26,7 2,5
melingkar
Saya merasa materi gerak
2. 2,5 40 44,2 11,7 1,7
melingkar bersifat abstrak
Saya tertarik mempelajari materi
3. 6,7 34,1 28,4 26,7 4,2
gerak melingkar
Saya merasa jenuh mempelajari
4. 13,4 45 27,5 12,5 1,7
materi gerak melingkar
Saya merasa materi gerak
5. melingkar memiliki banyak rumus 0 10,8 31,6 46,7 10,9
dibandingkan teori
Saya merasa senang mempelajari
materi gerak melingkar karena
6. 0 5,8 40,8 40 13,4
berkaitan dengan peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari
media pembelajaran fisika yang
7 50,3 12,7 32 2,8 2
sering digunakan di kelas
Sekolah tidak memiliki alat peraga
8. 5 6,7 48,3 10 0
gerak melingkar
Saya menginginkan media alat
9. peraga gerak melingkar digunakan 0 3,3 15 55 26,7
pada proses pembelajaran
Saya akan lebih memahami materi
10. gerak melingkar apabila 0 1,7 25 53,3 20
menggunakan media alat peraga
Saya akan lebih tertarik
mempelajari materi gerak
11. 0 1,7 21,7 53,3 23,3
melingkar apabila menggunakan
media alat peraga
Media alat peraga dapat
12. 0 0 6,7 78,3 15
menunjukkan peristiwa gerak
80

Persentase Jawaban (%)


No. Pertanyaan
SS S R TS STS
melingkar dalam kehidupan sehari-
hari
Media alat peraga sangat cocok
13. digunakan pada materi gerak 0,3 2 32 53,6 12
melingkar
Media alat peraga gerak melingkar
memiliki banyak kelebihan
14. 0,3 8,4 52 72 2
dibandingkan dengan media
pembelajaran lainnya

Keterangan no 1-6 dan 8-14: Keterangan no 7:


STS = Sangat Tidak Setuju 1 = Buku Teks
TS = Tidak Setuju 2 = Modul Pembelajaran
R = Ragu-Ragu 3 = LKS
S = Setuju 4 = Alat
SS = Sangat Setuju 5 = Power Point

Kesimpulan dari hasil penyebaran angket siswa pada studi pendahuluan,


yaitu 50,3% siswa mengungkapkan bahwa guru lebih sering menggunakan buku
teks dalam proses pembelajaran fisika. 57,6% siswa menganggap bahwa materi
gerak melingkar beraturan lebih banyak rumus dibandingkan teori. 73,3% siswa
lebih memahami materi gerak melingkar beraturan dengan menggunakan alat
peraga. 76,6% siswa lebih tertarik mempelajari materi gerak melingkar beraturan
dengan menggunakan alat peraga. 81,7% siswa menginginkan alat peraga
digunakan pada materi gerak melingkar beraturan. 65,68% siswa menyatakan
bahwa alat peraga sangat cocok digunakan pada materi gerak melingkar beraturan
dan 93,3% siswa mengungkapkan bahwa alat peraga dapat menunjukkan
fenomena yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
81

2. Hasil Pembuatan Prototipe (Prototyping Stage)


a. Hasil Perancangan Pedoman Desain Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW)
Perancangan pedoman desain dilakukan dengan membuat desain Alat
Peraga Rotating Wheels (APRW). Perancangan desain tersebut mengacu pada
media sebelumnya dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada media
tersebut. Alat peraga dibuat lebih praktis dan otomatis sehingga guru dan siswa
dapat dengan mudah menggunakan alat peraga gerak melingkar beraturan.
Perancangan pedoman desain Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
mengacu pada kriteria pembuatan dan pengembangan alat peraga yang terdiri
dari: bahan mudah diperoleh, mudah dalam perancangan dan pembuatan, mudah
dalam perakitan, mudah dioperasikan, dapat menunjukkan konsep dengan lebih
baik, dapat meningkatkan motivasi siswa, akurasi cukup dapat diandalkan, tidak
berbahaya ketika digunakan, menarik, daya tahan alat peraga cukup baik (lama
pakai), inovatif dan kreatif, serta memiliki nilai pendidikan.1

b. Hasil Pengoptimalan Prototipe Desain


Alat peraga yang telah di desain pada saat perancangan pedoman desain
selanjutnya melakukan pengoptimalkan prototipe desain. Pengoptimalan prototipe
desain terdiri dari tahap pemilihan material dan pembuatan Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW).
1) Hasil Pemilihan Material
Tahap pemilihan material merupakan tahap pemilihan alat-alat dan bahan
yang digunakan dalam pembuatan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Hasil
pemilihan material dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

1
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Pedoman Pembuatan Alat Peraga untuk
SMA. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), h. 8.
82

Tabel 4.3 Hasil Pemilihan Material


Nama Alat/
No. Komponen Gambar
Bahan

1. Roda-roda Akrilik

Tombol
ON/OFF,
2. Start/Reset dan Tombol
Pengatur
Kecepatan

3. Layar LCD LCD

4. Papan Alas Tripleks

(Sumber: https://3.imimg.com/data3
/OT/QD/MY-4092562/mdf-bsl-
500x500.jpg)
83

Nama Alat/
No. Komponen Gambar
Bahan

Kaki Besi Siku


5.
Penyangga Penyangga

(Sumber: http://www.sustaining
towers.org/wpcontent/uploads/2017/04
/besi-siku-5.jpg)

Dinamo DC 12
6. Dinamo
Volt

(Sumber: http://www.habetec.com/
image-upload/DC-Motor.jpg)

Tali
7. Tali Kasur
Penghubung
(Sumber: http://dirajut.co/wp-
content/uploads/2016/11/1740-benang-
rajut-soft-rayon-big-ply-united-by-
yarn-pt-putih-vax-365x0.jpg)

Paku dan
8. Jarum Penunjuk
Magnet
84

Nama Alat/
No. Komponen Gambar
Bahan

Penghitung
9. Stopwatch
Waktu

Steker dan Steker dan


10.
Kabel Kabel

Kotak
11. Kayu
Penyimpanan

Sensor
Sensor Hall
12. Penghitung
Effect
Putaran Roda

(Sumber: https://i.ebayimg.com/
images/g/biEAAOxyXB5SNxwi/s-
l300.jpg)

2) Hasil Pembuatan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


Tampilan secara keseluruhan hasil pembuatan Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW) dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:
85

Gambar 4.1 Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)

Gambar 4.1 menunjukkan tampilan secara keseluruhan dari Alat Peraga


Rotating Wheels (APRW). Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) terdiri dari tiga
bagian, yaitu hubungan roda-roda sepusat, hubungan roda-roda yang
bersinggungan, dan roda-roda yang dihubungkan dengan tali. Hasil pembuatan
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pembuatan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


No. Langkah Pembuatan Gambar

Pembuatan roda-roda dan


1.
pemotongan tripleks

2. Pemasangan Dinamo
86

No. Langkah Pembuatan Gambar

Pemasangan komponen-
3. komponen dan pengecatan
alat peraga

Pemasangan layar LCD


4.
dan tombol-tombol

Alat Peraga Rotating


5.
Wheels (APRW)

Komponen Percobaan
6. Hubungan Roda-Roda
Sepusat
87

No. Langkah Pembuatan Gambar

Komponen Percobaan
7. Hubungan Roda-Roda
yang Bersinggungan

Komponen Hubungan
8. Roda-Roda yang
dihubungkan Tali

c. Hasil Evaluasi Formatif (Formatif Evaluation)


Tahap evaluasi formatif terdiri dari: uji validasi ahli (expert review),
evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation), evaluasi kelompok kecil (small group
evaluation), dan uji lapangan (field test). Hasil evaluasi formatif pada penelitian
ini, yaitu sebagai berikut:
1) Hasil Uji Validasi Ahli (Expert Review)
Uji validasi ahli terdiri dari dua aspek penilaian, yaitu validasi ahli materi
dan ahli media. Penilaian ini dilakukan oleh lima orang ahli materi dan lima orang
ahli media. Pada tahap ini, ahli melakukan penilaian dengan mengisi angket
penilaian, serta memberikan saran dan komentar mengenai Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW). Hasil angket penilaian selanjutnya akan dianalisis mengenai
kelayakan media secara keseluruhan, dan analisis penilaian ahli dari setiap aspek
dan indikator. Hasil penilaian ahli materi dan ahli media sebagai berikut:
88

a) Hasil Penilaian menurut Ahli Materi (Subject Matter Expert)


Penilaian ahli materi dilakukan oleh lima orang ahli materi yang terdiri
dari dua orang dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dua orang dosen
Universitas Indonesia, dan satu orang guru fisika SMK. Hasil analisis penilaian
ahli materi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Analisis Penilaian Kelayakan oleh Ahli Materi


Persentase Skor (%)
Jumlah
Aspek Penilaian Kriteria
No Ahli Materi Skor Rata-
Kesesuaian Kesesuaian Penilaian
Rata
Isi Konsep
Dosen 1 UIN
1. 100 95 97,5 Sangat Layak
Jakarta
Dosen 2 UIN
2. 75 75 75 Layak
Jakarta
Dosen 1
3. Universitas 100 80 90 Sangat Layak
Indonesia
Dosen 2
4. Universitas 100 100 100 Sangat Layak
Indonesia
Guru SMKN 2
5. 83,3 90 86,6 Sangat Layak
Tasikmalaya
Persentase per Sangat
91,7 88 89,8
Indikator (%) Layak
Persentase Maksimum = 100%

Pengolahan data untuk menentukan kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels


(APRW) oleh ahli materi dapat dilihat pada lampiran A.2.b.

Tabel 4.4 menunjukkan penilaian ahli materi yang dianalisis berdasarkan


dua aspek penilaian, yaitu aspek kesesuaian isi dan kesesuaian konsep. Aspek
kesesuaian isi terdiri dari tiga indikator dan aspek kesesuaian konsep terdiri dari
lima indikator. Persentase skor rata-rata aspek kesesuaian isi sebesar 91,7%
dengan kategori sangat layak dan persentase skor rata-rata aspek kesesuaian
konsep sebesar 88% dengan kategori sangat layak. Jumlah skor rata-rata dari
89

kedua aspek penilaian tersebut sebesar 87% dengan kategori sangat baik, sehingga
dapat disimpulkan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat dikatakan
layak atau valid. Hasil penilaian ahli berdasarkan keseluruhan aspek materi dapat
dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
91,7%
88%
100
80
Persentase

60
40
20
0
Kesesuaian Isi Kesesuaian Konsep
Aspek Penilaian
Gambar 4.2 Grafik Persentase Penilaian Ahli Materi pada setiap Aspek
Penilaian

Penilaian ahli materi pada setiap aspek dan indikator dapat dilihat pada
Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Ahli Materi pada setiap Aspek dan Indikator
Persentase Penilaian
No. Indikator Jumlah
(%) Ahli
1. Relevansi konten materi pada alat Sangat
90
peraga dengan KI/KD Layak
2. Alat peraga dapat membantu
Sangat
memvisualisasikan materi dalam 90 3
Layak
pembelajaran
3. Alat peraga dapat menunjukkan Sangat
95
hubungan roda-roda Layak
4. Alat peraga dapat menjelaskan
Sangat
besaran-besaran fisis dalam materi 90
Layak
gerak melingkar beraturan
5. Alat peraga dapat menunjukkan Sangat 5
90
jari-jari pada masing-masing roda Layak
6. Alat peraga dapat menunjukkan
95 Layak
RPM (revolutions per minute)
90

Persentase Penilaian
No. Indikator Jumlah
(%) Ahli
pada masing-masing roda
7. Alat peraga dapat menunjukkan
hubungan antara kecepatan sudut 85 Layak
dan kecepatan linier
8. Siswa dapat menghitung
percepatan sentripetal dari alat 80 Layak
peraga yang digunakan
Jumlah 8
Persentase Maksimum = 100%
Pengolahan data untuk menentukan hasil penilaian ahli materi pada setiap aspek
dan indikator dapat dilihat pada lampiran A.2.b.

Persentase hasil penilaian ahli materi pada setiap indikator dapat dilihat
pada Gambar 4.3 berikut:
95%
90% 90%
100

80
Persentase

60

40

20

0
1 2 3

Indikator Penilaian
Gambar 4.3 Grafik Penilaian Ahli Materi pada Aspek Kesesuaian Isi

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Relevansi konten materi pada alat peraga dengan KI/KD
2 = Alat peraga dapat membantu memvisualisasikan materi dalam pembelajaran
3 = Alat peraga dapat menunjukkan hubungan roda-roda

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa persentase skor tertinggi, yaitu pada


indikator alat peraga dapat menunjukkan hubungan roda-roda sebesar 95% dengan
kategori sangat layak. Persentase skor terendah, yaitu pada indikator relevansi
konten materi pada alat peraga dengan KI/KD dan alat peraga dapat membantu
91

memvisualisasikan materi dalam pembelajaran sebesar 90% dengan kategori


sangat layak.
Persentase hasil penilaian ahli materi pada aspek kesesuaian konsep dapat
dilihat pada Gambar 4.4 berikut:
95%
100 90% 90%
85%
80%
80
Persentase

60

40

20

0
1 2 3 4 5
Indikator Penilaian
Gambar 4.4 Grafik Penilaian Ahli pada Aspek Kesesuaian Konsep

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Dapat menjelaskan besaran-besaran dalam materi gerak melingkar beraturan
2 = Dapat menunjukkan jari-jari pada masing-masing roda
3 = Dapat menunjukkan RPM (Revolutions per Minute) pada masing-masing roda
4 = Dapat menunjukkan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linier
5 = Siswa dapat menghitung percepatan sentripetal dari alat peraga yang
digunakan

Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa indikator yang memperoleh persentase


skor tertinggi, yaitu pada indikator alat peraga dapat menunjukkan RPM
(Revolution Per Minute) pada masing-masing roda sebesar 95% dengan kategori
sangat layak. Indikator yang memperoleh persentase terendah, yaitu pada
indikator siswa dapat menghitung percepatan sentripetal dari alat peraga yang
digunakan sebesar 80% dengan kategori sangat layak.
Ahli materi yang telah memberikan penilaian selanjutnya memberikan
saran dan komentar. Saran dan komentar yang disampaikan oleh ahli akan
dijadikan dasar dan masukan dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan pada
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Saran dan komentar yang disampaikan
oleh ahli materi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
92

Tabel 4.7 Saran dan Komentar Ahli Materi


No. Ahli Materi Saran dan Komentar
1. Dosen 1 1. Kecepatan putaran bisa dikurangi untuk
UIN Jakarta menentukan kecepatan berapa putarannya.
2. Ketelitian kurang tepat untuk menentukan
putaran bisa ditambah skala derajat untuk
menentukan kelebihan putaran agar lebih
teliti.
3. Skala RPM dikalikan dua ditulis di samping
layar merupakan nilai kalibrasi.
2. Dosen 2 -
UIN Jakarta
3. Dosen 1 Pada tabel di petunjuk praktikum ditambah satuan
Universitas Indonesia untuk setiap pengukuran.
4. Dosen 2 1. Sebaiknya alat penunjuk digital dapat
Universitas Indonesia menunjukkan angka nilai frekuensi sudut dari
motor listrik yang dipakai.
2. Sebaiknya motor diberi pelumas untuk
mempengaruhi gerakan.
5. Guru SMKN 2 -
Tasikmalaya

b) Hasil Penilaian menurut Ahli Media (Matter Expert)


Penilaian ahli media dilakukan oleh lima orang ahli media yang terdiri dari
dua orang dosen UIN Jakarta, dua orang dosen Universitas Indonesia, dan satu
orang dosen Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ). Hasil penilaian ahli media
dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Analisis Penilaian Kelayakan oleh Ahli Media


Persentase Skor (%) Jumlah
Ahli Aspek Penilaian Skor Kriteria
No Rata- Penilaian
Media
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata
Dosen 1
Sangat
1. UIN 91,7 100 100 100 100 100 100 100 100 99
Layak
Jakarta
Dosen 2
Sangat
2. UIN 100 100 87,5 75 83,3 100 83,3 100 100 92,1
Layak
Jakarta
Dosen 1 Sangat
3. 100 75 87,5 56,2 83,3 91,7 91,7 83,3 100 85,4
Universitas Layak
93

Persentase Skor (%) Jumlah


Ahli Skor Kriteria
No Aspek Penilaian
Media Rata- Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata
Indonesia
Dosen 2
Sangat
4. Universitas 100 75 81,3 68,7 91,7 83,3 75 91,7 100 85,2
Layak
Indonesia
Dosen Sangat
5. 91,7 75 75 75 83,3 83,3 75 75 100 81,5
STTJ Layak
Persentase per Sangat
96,7 85 86,3 75 88,3 91,7 85 90 100 87
Indikator (%) Layak

Keterangan Aspek Penilaian:


1 = Keterkaitan dengan bahan ajar 6 = Keamanan bagi siswa
2 = Nilai pendidikan 7 = Estetika
3 = Ketahanan alat 8 = Kelengkapan alat
4 = Keakuratan 9 = Tempat penyimpanan
5 = Efisiensi alat

Pengolahan data untuk menentukan kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels


(APRW) oleh ahli media dapat dilihat pada lampiran A.3.b.

Penilaian ahli media dianalisis berdasarkan sembilan aspek penilaian.


Aspek penilaian tersebut terdiri dari: keterkaitan dengan bahan ajar, nilai
pendidikan, ketahanan alat, keakuratan, efisiensi alat, keamanan bagi siswa,
estetika, kelengkapan alat, dan tempat penyimpanan. Persentase skor rata-rata
tertinggi, yaitu pada aspek keterkaitan dengan bahan ajar sebesar 96,7% dengan
kategori sangat layak sedangkan persentase skor rata-rata terendah, yaitu pada
aspek keakuratan sebesar 75% dengan kategori layak. Jumlah skor rata-rata pada
penilaian ahli media, yaitu sebesar 88,6% dengan kategori sangat layak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat dikatakan
layak atau valid. Hasil penilaian ahli berdasarkan keseluruhan aspek media dapat
dilihat pada Gambar 4.5 berikut:
94

96,7% 100%
1 88,3%
91,7% 90%
85% 86,% 85%
75%
Persentase 0,8

0,6

0,4

0,2

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Aspek Penilaian
Gambar 4.5 Grafik Persentase Penilaian Ahli Media pada setiap Aspek
Keterangan Aspek Penilaian:
1 = Keterkaitan dengan bahan ajar 6 = Keamanan bagi siswa
2 = Nilai pendidikan 7 = Estetika
3 = Ketahanan alat 8 = Kelengkapan alat
4 = Keakuratan 9 = Tempat penyimpanan
5 = Efisiensi alat

Penilaian ahli media pada setiap aspek dan indikator dapat dilihat pada
Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Penilaian Ahli Media pada setiap Aspek dan Indikator
Persentase Penilaian
No. Indikator Jumlah
(%) Ahli
1. Kesesuaian media alat peraga 100
dengan konsep yang diajarkan
2. Kejelasan media alat peraga dalam 95 Sangat
3
membantu menjelaskan konsep Layak
3. Kesesuaian media alat peraga 95
dengan kompetensi siswa
4. Kesesuaian dengan perkembangan 85
intelektual siswa
Layak 2
5. Kompetensi yang ditingkatkan 85
siswa
6. Ketahanan alat peraga terhadap 75
cuaca Sangat
4
7. Memiliki alat pelindung dari 85 Layak
kerusakan
95

Persentase Penilaian
No. Indikator Jumlah
(%) Ahli
8. Alat peraga mudah dalam perawatan 90
9. Alat peraga dibuat dengan bahan 95
yang mudah ditemukan
10. Ketahanan komponen-komponen 75
alat peraga yang sesuai dengan
dudukan awalnya
11. Ketepatan pemasangan setiap 80 Layak 4
komponen pada alat ukur
12. Ketepatan skala pengukuran 75
13. Ketelitian pengukuran 70
14. Alat peraga mudah dirangkai 90
15. Alat peraga mudah 95 Sangat
3
digunakan/dioperasikan Layak
16. Alat peraga mudah dibawa 80
17. Alat peraga memiliki keamanan dan 90
kenyamanan untuk digunakan oleh
siswa
18. Konstruksi alat peraga kokoh 90
Sangat
sehingga memiliki keamanan saat 3
Layak
digunakan oleh siswa
19. Alat peraga menggunakan bahan 95
ramah lingkungan dan tidak
menggunakan zat beracun
20. Alat peraga memiliki warna yang 80
menarik
21. Alat peraga dirancang dengan 90
bentuk yang sesuai dengan
Layak 3
kebutuhan siswa
22. Alat peraga memiliki bentuk yang 85
menarik, rapi dan nyaman
digunakan
23. Alat peraga dilengkapi dengan buku 100
panduan penggunaan
Sangat
24. Alat peraga dilengkapi dengan video 70 3
Layak
demonstrasi
25. Alat peraga dilengkapi dengan LKS 100
26. Alat peraga dilengkapi dengan 100 Sangat
3
tempat penyimpanan agar mudah Layak
96

Persentase Penilaian
No. Indikator Jumlah
(%) Ahli
untuk menyimpan atau mengambil
27. Alat peraga dilengkapi dengan 100
tempat penyimpanan agar mudah
dibawa kemana-mana
28. Tempat penyimpanan alat peraga 100
memiliki ketahanan
Persentase Maksimum =100%

Pengolahan data untuk menentukan hasil penilaian ahli media pada setiap aspek
dan indikator dapat dilihat pada lampiran A.3.b.

Hasil penilaian ahli media untuk seluruh indikator pada setiap aspek
penilaian dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:

1. Indikator pada aspek keterkaitan 2. Indikator aspek nilai pendidikan


dengan bahan ajar
100% 95% 95% 85% 85%
100
100
80
Persentase
Persentase

60 50
40
20
0 0
1 2 3 4 5

Indikator Penilaian Indikator Penilaian

3. Indikator pada aspek ketahanan alat 4. Indikator pada aspek keakuratan

90% 95% 75% 80% 75%


85% 80 70%
100 75%
Persentase

Persentase

60
50 40
20
0 0
6 7 8 9 10 11 12 13

Indikator Penilaian Indikator Penilaian


97

5. Indikator pada aspek efisiensi alat 6. Indikator pada aspek keamanan bagi
siswa
90% 95%
100 80% 90% 90% 95%
100
80
Persentase

Persentase
60
50
40
20
0 0
14 15 16 17 18 19

Indikator Penilaian Indikator Penilaian

7. Indikator pada aspek estetika 8. Indikator pada aspek kelengkapan


alat
90% 100% 100%
100 80% 85%
100
80 70%
Persentase

Persentase

60
50
40
20
0 0
20 21 22 23 24 25
Indikator Penilaian Indikator Penilaian

9. Indikator pada aspek tempat penyimpanan


100% 100% 100%
100
Persentase

80
60
40
20
0
26 27 28

Indikator Penilaian

Gambar 4.6 Grafik Analisis Indikator Penilaian pada Ahli Media

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kesesuaian media alat peraga dengan konsep yang diajarkan
2 = Kejelasan media alat peraga dalam membantu menjelaskan konsep
3 = Kesesuaian media alat peraga dengan kompetensi siswa
98

4 = Kesesuaian dengan perkembangan intelektual siswa


5 = Kompetensi yang ditingkatkan siswa
6 = Ketahanan alat peraga terhadap cuaca
7 = Memiliki alat pelindung dari kerusakan
8 = Alat peraga mudah dalam perawatan
9 = Alat peraga dibuat dengan bahan yang mudah ditemukan
10 = Ketahanan komponen-komponen alat peraga yang sesuai dengan dudukan
Awalnya
11 = Ketepatan pemasangan setiap komponen pada alat ukur
12 = Ketepatan skala pengukuran
13 = Ketelitian pengukuran
14 = Alat peraga mudah dirangkai
15 = Alat peraga mudah digunakan/dioperasikan
16 = Alat peraga mudah dibawa
17 = Alat peraga memiliki keamanan dan kenyamanan untuk digunakan oleh
Siswa
18 = Konstruksi alat peraga kokoh sehingga memiliki keamanan saat digunakan
oleh siswa
19 = Alat peraga menggunakan bahan ramah lingkungan dan tidak
menggunakan zat beracun
20 = Alat peraga memiliki warna yang menarik
21 = Alat peraga dirancang dengan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan siswa
22 = Alat peraga memiliki bentuk yang menarik, rapi dan nyaman digunakan
23 = Alat peraga dilengkapi dengan buku panduan penggunaan
24 = Alat peraga dilengkapi dengan video demonstrasi
25 = Alat peraga dilengkapi dengan LKS
26 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan agar mudah untuk
menyimpan atau mengambil
27 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan agar mudah dibawa
kemana-mana
28 = Tempat penyimpanan alat peraga memiliki ketahanan

Ahli media yang telah memberikan penilaian selanjutnya memberikan


saran dan komentar mengenai alat peraga yang dikembangkan. Saran dan
komentar tersebut akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Saran dan
komentar yang disampaikan oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
99

Tabel 4.10 Saran dan Komentar Ahli Media


No. Ahli Materi Saran dan Komentar
1. Dosen 1 UIN Jakarta Tali gear sebaiknya diganti dengan yang lebih
kuat.
2. Dosen 2 UIN Jakarta 1. Penggunaan tabel pada roda diperlukan untuk
memperjelas percobaan 1, 2, dan 3.
2. Penggunaan hit counter atau kalkulator pada
siswa untuk menghitung putaran. Untuk
pengembangan selanjutnya bisa
dikembangkan fleksibel untuk roda kedua
(bisa dicopot) dan tambah percobaan 4 untuk
roda bergerigi menggunakan gear.
3. Dosen 1 1. Diberi warna yang menarik dan sama untuk
Universitas Indonesia rodanya sehingga siswa dapat melihat
langsung putaran roda dan membandingkan
antar roda.
2. Diganti tali penghubung dengan karet agar
tidak lepas.
4. Dosen 1 -
Universitas Indonesia
5. Dosen STTJ 1. Dibuatkan video demonstrasi untuk perakitan
alat dan penggunaan alat peraga serta contoh
penerapan dalam kehidupan keseharian.
2. Dapat dikembangkan dengan penambahan
variasi roda pada roda depan maupun roda
belakang.

2) Hasil Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation)


Evaluasi satu-satu dilakukan oleh tiga orang siswa SMA kelas XI IPA 4 di
SMAN 4 Sukabumi yang telah mempelajari materi gerak melingkar beraturan.
Tiga orang siswa tersebut terdiri dari satu orang siswa berkemampuan tinggi, satu
orang siswa berkemampuan sedang, dan satu orang siswa berkemampuan rendah.
Analisis data yang digunakan pada tahap ini, yaitu angket respons siswa. Angket
respons siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai alat peraga
yang dikembangkan. Analisis data pada evaluasi satu-satu terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu analisis penilaian siswa pada setiap aspek dan indikator, serta
penilaian media secara keseluruhan. Aspek penelitian yang dianalisis terdiri dari:
100

aspek materi, desain pembelajaran, implementasi, dan kualitas teknis. Hasil


analisis penilaian pada evaluasi satu-satu dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Hasil Analisis Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penelitian pada
Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation)
N Persentase (%) Jumlah
Nama Kriteria
No Aspek Penilaian Skor Rata-
Siswa Penilaian
1 2 3 4 Rata
Sangat
1. Siswa AA 93,8 91,7 91,7 87,5 91,1
Efektif
Cukup
2. Siswa AB 75 66,7 41,7 75 64,6
Efektif
Sangat
3. Siswa AC 100 100 83,3 81,3 91,1
Efektif
Persentase per Sangat
89,6 86,1 72,2 81,3 82,3
Indikator (%) Efektif
Persentase Maksimum = 100%

Keterangan Aspek Penilaian:


1 = Materi
2 = Desain Pembelajaran
3 = Implementasi
4 = Kualitas Teknis

Pengolahan data angket respons siswa pada evaluasi satu-satu dapat dilihat pada
lampiran A.4.b.

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa perolehan persentase skor rata-rata


tertinggi, yaitu pada aspek materi sebesar 89,6% dengan kategori sangat layak
sedangkan perolehan persentase skor rata-rata terendah, yaitu pada aspek
implementasi sebesar 72,2% dengan kategori layak. Hasil analisis penilaian siswa
pada setiap aspek penilaian mendapatkan jumlah skor rata-rata sebesar 82,3%
dengan kategori sangat layak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat dikatakan layak atau valid. Hasil
penilaian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut:
101

89,6% 86,1%
90 72,2% 81,3%
80
Persentase 70
60
50
40
30
20
10
0
Materi Desain Implementasi Kualitas
Pembelajaran Teknis

Aspek Penilaian
Gambar 4.7 Grafik Persentase Hasil Penilaian Siswa pada Seluruh Aspek
pada Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation)

Gambar 4.7 merupakan persentase hasil penilaian siswa pada evaluasi


satu-satu. Evaluasi satu-satu terdiri dari empat aspek penilaian, yaitu materi,
desain pembelajaran, implementasi, dan kualitas teknis. Aspek materi pada
evaluasi satu-satu terdiri dari empat indikator penilaian. Empat indikator pada
aspek materi terdiri dari: kesulitan, kejelasan, kemenarikan, dan keterkinian.
Persentase skor rata-rata pada aspek materi, yaitu sebesar 89,6% dengan kategori
sangat layak. Hasil penilaian siswa pada aspek materi dari setiap indikator dapat
dilihat pada Gambar 4.8 berikut:

100 100% 91,7%


83,3% 83,3%
80
Persentase

60

40

20

0
Kesulitan Kejelasan Kemenarikan Keterkinian

Indikator Penilaian

Gambar 4.8 Grafik Hasil Penilaian Angket Kelayakan Alat Peraga oleh
Siswa pada Aspek Materi
102

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh persentase


skor tertinggi, yaitu pada indikator kejelasan sebesar 100% dengan kategori sangat
layak. Indikator yang mendapatkan persentase skor terendah, yaitu pada indikator
kesulitan dan keterkinian sebesar 83,3% dengan kategori sangat layak. Indikator
kemenarikan memperoleh persentase sebesar 91,7% dengan kategori sangat layak.
Aspek desain pembelajaran pada evaluasi satu-satu terdiri dari tiga
indikator penilaian. Indikator pada aspek desain pembelajaran, yaitu: kejelasan
tujuan pembelajaran, kemenarikan pembelajaran, dan kelogisan sistematika
materi. Persentase skor rata-rata pada aspek desain pembelajaran sebesar 86,1%
dengan kategori sangat layak. Hasil penilaian siswa pada aspek desain
pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut:

91,7% 91,7%
100
75%
80
Persentase

60
40
20
0
Kejelasan Kemenarikan Kelogisan
Tujuan Pembelajaran Sistematika
Pembelajaran Materi

Indikator Penilaian
Gambar 4.9 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa pada
Aspek Desain Pembelajaran

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa indikator penilaian yang memperoleh


persentase skor tertinggi, yaitu pada indikator kejelasan tujuan pembelajaran dan
kelogisan sistematika materi, yaitu sebesar 91,7% dengan kategori sangat layak.
Indikator penilaian yang memperoleh persentase skor terendah, yaitu pada
indikator kemenarikan pembelajaran sebesar 75% dengan kategori layak.
Aspek implementasi pada evaluasi satu-satu terdiri dari tiga indikator
penilaian, yaitu efisiensi waktu, pemanfaatan media untuk pembelajaran, dan
kemudahan operasi media. Persentase skor rata-rata pada aspek implementasi
103

sebesar 72,2% dengan kategori layak. Hasil analisis penilaian siswa pada aspek
implementasi dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut:

100 83,3%
75%
80
58,3%
Persentase

60

40

20

0
Efisiensi Waktu Pemanfaatan Kemudahan
Media untuk Operasi Media
Pembelajaran

Indikator Penilaian

Gambar 4.10 Grafik Hasil Penilaian Angket Kelayakan Alat Peraga oleh
Siswa pada Aspek Implementasi

Gambar 4.10 menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh persentase


skor tertinggi, yaitu pada indikator pemanfaatan media pembelajaran sebesar
83,3% dengan kategori sangat layak. Indikator penilaian yang memperoleh skor
terendah, yaitu pada indikator efisiensi waktu sebesar 58,3% dengan kategori
cukup layak. Indikator kemudahan operasi media memperoleh persentase sebesar
75% dengan kategori layak.
Aspek kualitas teknis pada evaluasi satu-satu terdiri dari empat indikator
penilaian. Empat indikator tersebut, yaitu kualitas bentuk, ukuran, warna, dan
tempat penyimpanan alat peraga. Persentase skor rata-rata pada aspek kualitas
teknis sebesar 81,3% dengan kategori layak. Hasil analisis penilaian pada aspek
kualitas teknis dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut:
104

91,7% 91,7%
100 75%
66,7%
Persentase 80

60

40

20

0
Kualitas Kualitas Kulalitas Tempat
Bentuk Ukuran Warna Penyimpanan

Indikator Penilaian
Gambar 4.11 Grafik Hasil Penilaian Angket Kelayakan Alat Peraga oleh
Siswa pada Aspek Kualitas Teknis

Gambar 4.11 menunjukkan bahwa indikator penilaian yang memperoleh


persentase skor tertinggi, yaitu pada indikator kualitas ukuran dan tempat
penyimpanan sebesar 91,7% dengan kategori sangat layak. Indikator penilaian
yang memperoleh skor terendah, yaitu pada indikator kualitas warna sebesar
66,7% dengan kategori cukup layak. Indikator kualitas bentuk memperoleh
persentase sebesar 75% dengan kategori layak.
Siswa yang telah melakukan evaluasi pada tahap evaluasi satu-satu
selanjutnya memberikan saran dan komentar mengenai pengembangan Alat
Peraga Rotating Wheels (APRW). Saran dan komentar yang diberikan siswa akan
dijadikan masukan dalam merevisi alat peraga yang dikembangkan.

3) Hasil Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)


Evaluasi kelompok kecil dilakukan oleh 12 orang siswa SMA kelas XI
IPA 3 di SMAN 4 Sukabumi yang telah mempelajari materi gerak melingkar
beraturan. 12 orang siswa tersebut terdiri dari empat orang siswa berkemampuan
tinggi, empat orang siswa berkemampuan sedang, dan empat orang siswa
berkemampuan rendah. Instrumen yang digunakan pada evaluasi kelompok kecil
berupa tes dan non tes. Instrumen tes yang digunakan, yaitu soal pretest dan
posttest untuk mengetahui efektivitas alat peraga yang dikembangkan. Instrumen
105

non tes yang digunakan berupa angket respons siswa untuk mengetahui kelayakan
dari Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).
a) Penilaian Keefektifan Alat Peraga
Aspek efektivitas pada tahap evaluasi kelompok kecil dapat dilihat dari
nilai efektif siswa pada saat melakukan posttest. Hasil posttest pada tahap ini,
yaitu 75% siswa mendapatkan nilai ≥ KKM dengan kategori efektif. Hasil
pemusatan dan penyebaran data nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada
Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Pretest dan
Posttest Siswa pada Evaluasi Kelompok Kecil
Pemusatan dan
No. Pretest Posttest
Penyebaran Data
1. Nilai Terendah 15,00 55,00
2. Nilai Tertinggi 65,00 100,00
3. Rata-Rata 36,25 76,67
4. Median 20,00 75,00
5. Modus 25,00 75,00
6. Standar Deviasi 20,12 11,94
7. Persentase Ketuntasan 0% 75%
Nilai Maksimum = 100

Pengolahan data pretest dan posttest pada evaluasi kelompok kecil dapat dilihat
pada lampiran A.5.b.

b) Penilaian Kelayakan Alat Peraga


Aspek penilaian kelayakan yang dianalisis pada evaluasi kelompok kecil
terdiri dari: materi, desain pembelajaran, dan implementasi. Analisis data pada
tahap ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis penilaian siswa pada setiap
aspek dan indikator, serta penilaian media secara keseluruhan. Hasil analisis
penilaian siswa dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
106

Tabel 4.13 Hasil Analisis Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penilaian
pada Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)
Persentase (%) Jumlah
Kriteria
No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor Rata-
Penilaian
1 2 3 Rata
1. Siswa BA 56,3 66,7 75 66 Cukup Efektif
2. Siswa BB 81,3 75 91,7 82,6 Sangat Efektif
3. Siswa BC 62,5 100 83,3 81,9 Sangat Efektif
4. Siswa BD 68,8 75 66,7 70,1 Efektif
5. Siswa BE 56,3 50 75 60,4 Cukup Efektif
6. Siswa BF 81,3 75 75 77,1 Efektif
7. Siswa BG 81,3 83,3 83,3 82,6 Sangat Efektif
8. Siswa BH 75 66,7 66,7 69,4 Cukup Efektif
9. Siswa BI 81,3 83,3 83,3 82,6 Sangat Efektif
10. Siswa BJ 81,3 91,7 91,7 88,2 Sangat Efektif
11. Siswa BK 87,5 66,7 75 76,4 Efektif
12. Siswa BL 56,3 66,7 75 66 Cukup Efektif
Rata-Rata 72,4 75 78,5 75,3 Baik
Persentase Maksimum = 100%
Keterangan Aspek Penilaian:
1 = Materi
2 = Desain Pembelajaran
3 = Implementasi

Pengolahan data angket respons siswa pada evaluasi kelompok kecil dapat dilihat
pada lampiran A.5.a.

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa hasil analisis penilaian siswa pada setiap
aspek penilaian mendapatkan persentase skor rata-rata sebesar 75,3% dengan
kategori efektif. Perolehan persentase skor tertinggi, yaitu pada aspek
implementasi sebesar 78,5% dengan kategori efektif sedangkan persentase skor
terendah, yaitu pada aspek materi sebesar 72,4% dengan kategori efektif. Hasil
analisis penilaian pada setiap aspek dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut:
107

78,5%
72,4% 75%
80
70
60
Persentase

50
40
30
20
10
0
Materi Desain Implementasi
Pembelajaran

Aspek Penilaian
Gambar 4.12 Grafik Hasil Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penilaian

Aspek materi pada evaluasi kelompok kecil terdiri dari empat indikator.
Empat indikator tersebut antara lain: kesulitan, kejelasan, kemenarikan, dan
keterkinian. Persentase hasil penilaian pada aspek materi dapat dilihat pada
Gambar 4.13 sebagai berikut:

75% 77,1%
80 70,8%
66,7%

60
Persentase

40

20

0
Kesulitan Kejelasan Kemenarikan Keterkinian

Indikator Penilaian

Gambar 4.13 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa pada
Aspek Materi

Gambar 4.13 menunjukkan bahwa indikator penilaian yang memperoleh


persentase skor tertinggi, yaitu pada indikator kejelasan sebesar 77,1% dengan
kategori efektif. Indikator yang memperoleh skor terendah, yaitu pada indikator
keterkinian sebesar 66,7% dengan kategori cukup efektif. Indikator kesulitan dan
kemenarikan memperoleh skor sebesar 75% dan 70,8% dengan kategori efektif.
108

Aspek desain pembelajaran pada evaluasi kelompok kecil terdiri dari tiga
indikator penilaian. Indikator tersebut antara lain: kejelasan tujuan pembelajaran,
kemenarikan pembelajaran, dan kelogisan sistematika materi. Persentase hasil
penilaian pada aspek desain pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 4.14 berikut:

100 81,3%
75%
80 68,8%
Persentase

60

40

20

0
Kejelasan Tujuan Kemenarikan Kelogisan
Pembelajaran Pembelajaran Sistematika
Materi

Indikator Penilaian

Gambar 4.14 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa pada
Aspek Desain Pembelajaran

Gambar 4.14 menunjukkan bahwa perolehan persentase skor tertinggi,


yaitu pada indikator kemenarikan pembelajaran sebesar 81,3% dengan kategori
sangat efektif. Indikator yang memperoleh persentase skor terendah, yaitu pada
indikator kejelasan tujuan pembelajaran sebesar 68,8% dengan kategori cukup
efektif. Indikator kelogisan sistematika materi memperoleh skor sebesar 75%
dengan kategori efektif.
Aspek implementasi pada evaluasi kelompok kecil terdiri dari tiga
indikator. Indikator tersebut antara lain: alat peraga dapat dimanfaatkan dalam
membantu pembelajaran, alat peraga mudah digunakan dan dioperasikan, serta
alat peraga dapat mengefisienkan waktu. Persentase hasil penilaian pada aspek
implementasi dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut:
109

81,3% 79,2%
90 75%
80
70
Persentase
60
50
40
30
20
10
0
Alat Peraga dapat Alat Peraga mudah Alat Peraga dapat
dimanfaatkan dalam untuk digunakan mengefisienkan
membantu dan dioperasikan waktu
pembelajaran
Indikator Penilaian
Gambar 4.15 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga oleh Siswa pada
Aspek Implementasi

Gambar 4.15 menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh persentase


skor tertinggi, yaitu pada indikator alat peraga dapat dimanfaatkan dalam
membantu pembelajaran sebesar 81,3% dengan kategori sangat efektif. Indikator
yang memperoleh skor terendah, yaitu pada indikator alat peraga dapat
mengefisienkan waktu sebesar 75% dengan kategori efektif. Indikator alat peraga
mudah untuk digunakan dan dioperasikan memperoleh skor sebesar 79,2%
dengan kategori efektif. Siswa yang telah mengisi angket respons siswa pada
evaluasi kelompok kecil selanjutnya memberikan saran dan komentar. Saran dan
komentar siswa akan dijadikan masukan dalam melakukan revisi pada
pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).

4) Hasil Uji Lapangan (Field Test)


Uji lapangan dilakukan oleh 30 orang siswa SMA kelas X yang belum
pernah mempelajari materi gerak melingkar beraturan dan terdiri dari dua sekolah
yang berbeda, yaitu 15 orang siswa kelas X IPA di SMAN 1 Sukabumi dan 15
orang siswa kelas X di SMAN 4 Sukabumi. 30 orang siswa tersebut terdiri dari
10 orang siswa berkemampuan tinggi, 10 orang siswa berkemampuan sedang, dan
10 orang siswa berkemampuan rendah. Instrumen yang digunakan pada tahap uji
lapangan berupa tes dan non tes. Instrumen tes yang digunakan berupa soal pretest
110

dan posttest dan instrumen non tes yang digunakan berupa angket respons siswa
mengenai kelayakan alat peraga yang dikembangkan.
a) Penilaian Keefektifan Alat Peraga
Aspek efektivitas pada uji lapangan dapat dilihat dari nilai efektif siswa
pada saat melakukan posttest. Hasil posttest pada tahap ini, yaitu sebesar 76,7%
siswa mendapatkan nilai ≥ KKM dengan kategori baik. Hasil pemusatan dan
penyebaran data nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Pretest dan
Posttest Siswa pada Uji Lapangan
Pemusatan dan
No. Pretest Posttest
Penyebaran Data
1. Nilai Terendah 10,00 50,00
2. Nilai Tertinggi 35,00 90,00
3. Mean 21,50 72,67
4. Median 20,00 75,00
5. Modus 20,00 75,00
6. Standar Deviasi 5,94 9,52
7. Persentase Ketuntasan 0% 76,7%
Nilai Maksimum = 100

Pengolahan data pretest dan posttest pada uji lapangan dapat dilihat pada
lampiran A.6.b.

b) Penilaian Kelayakan Alat Peraga


Hasil analisis pada uji lapangan selain menggunakan aspek efektivitas
juga menggunakan analisis data berupa angket respons siswa. Analisis data pada
uji lapangan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis penilaian siswa pada
setiap aspek dan indikator serta penilaian media secara keseluruhan. Analisis
penilaian siswa terdiri dari beberapa aspek penilaian antara lain: kemampuan
untuk dapat dilaksanakan (implement ability), kesinambungan (sustainability),
kecocokan dengan lingkungan (appropriateness) serta penerimaan dan
kemenarikan (accepted and attractiveness). Hasil analisis data pada uji lapangan
dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
111

Tabel 4.15 Hasil Analisis Penilaian Siswa pada setiap Aspek Penilaian
pada Uji Lapangan (Field Test)
Persentase (%) Jumlah
Nama Kriteria
No Aspek Penilaian Skor Rata-
Siswa Penilaian
1 2 3 4 Rata
1. Siswa CA 75 75 75 56,3 70,3 Efektif
2. Siswa CB 75 75 87,5 87,5 81,3 Sangat Efektif
3. Siswa CC 75 83,3 50 81,3 72,4 Efektif
4. Siswa CD 50 83,3 75 81,3 72,4 Efektif
5. Siswa CE 100 83,3 87,5 100 92,7 Sangat Efektif
6. Siswa CF 58,3 50 75 68,8 63 Cukup Efektif
7. Siswa CG 50 66,7 62,5 87,5 66,7 Cukup Efektif
8. Siswa CH 91,7 83,3 75 75 81,3 Sangat Efektif
9. Siswa CI 91,7 75 62,5 93,8 80,7 Sangat Efektif
10. Siswa CJ 75 91,7 75 75 79,2 Efektif
11. Siswa CK 66,7 91,7 87,5 100 86,5 Sangat Efektif
12. Siswa CL 66,7 91,7 87,5 93,8 84,9 Sangat Efektif
13. Siswa CM 75 83,3 62,5 68,8 72,4 Efektif
14. Siswa CN 58,3 75 62,5 75 67,7 Cukup Efektif
15. Siswa CO 75 83,3 75 68,8 75,5 Efektif
16. Siswa CP 75 66,7 37,5 81,3 65,1 Cukup Efektif
17. Siswa CQ 41,7 75 75 75 66,7 Cukup Efektif
18. Siswa CR 100 83,3 87,5 87,5 89,6 Sangat Efektif
19. Siswa CS 41,7 91,7 75 81,3 72,4 Efektif
20. Siswa CT 58,3 100 87,5 75 80,2 Sangat Efektif
21. Siswa CU 83,3 75 75 87,5 80,2 Sangat Efektif
22. Siswa CV 91,7 75 75 75 79,2 Efektif
23. Siswa CW 91,7 83,3 100 75 87,5 Sangat Efektif
24. Siswa CX 91,7 91,7 75 93,8 88 Sangat Efektif
25. Siswa CY 50 50 50 50 50 Cukup Efektif
26. Siswa CZ 41,7 75 75 75 66,7 Cukup Efektif
27. Siswa CAA 41,7 66,7 75 81,3 66,1 Cukup Efektif
28. Siswa CAB 75 91,7 75 93,8 83,9 Sangat Efektif
29. Siswa CAC 58,3 75 75 87,5 74 Efektif
112

Persentase (%) Jumlah


Nama Kriteria
No Aspek Penilaian Skor Rata-
Siswa Penilaian
1 2 3 4 Rata
30. Siswa CAD 75 91,7 75 68,8 77,6 Efektif
Jumlah 70 79,4 73,8 80 75,8 Efektif
Persentase Maksimum = 100%
Keterangan Aspek Penilaian:
1 = Kemampuan untuk dapat dilaksanakan (implement ability)
2 = Kesinambungan (sustainability)
3 = Kecocokan dengan Lingkungan (appropriateness)
4 = Penerimaan dan Kemenarikan (accepted and attractiveness)

Pengolahan data angket respons siswa pada uji lapangan dapat dilihat pada
lampiran A.6.b.

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa persentase skor rata-rata pada uji


lapangan sebesar 75,8% dengan kategori efektif. Perolehan skor tertinggi, yaitu
pada aspek penerimaan dan kemenarikan sebesar 80% dengan kategori sangat
efektif dan perolehan skor terendah, yaitu pada aspek kemampuan yang dapat
dilaksanakan sebesar 70% dengan kategori efektif. Persentase hasil analisis data
setiap aspek penilaian pada uji lapangan dapat dilihat pada Gambar 4.16 berikut:

79,4% 80%
70% 73,8%
80
70
Persentase

60
50
40
30
20
10
0
Kemampuan Kesinambungan Kecocokan Penerimaan dan
untuk dapat dengan kemenarikan
dilaksanakan lingkungan

Aspek Penilaian

Gambar 4.16 Grafik Hasil Analisis Data pada setiap Aspek Penilaian
113

Aspek kemampuan dapat dilaksanakan (implement ability) pada uji


lapangan terdiri dari tiga indikator. Indikator tersebut meliputi kemudahan
memahami petunjuk penggunaan alat peraga, kemudahan pengoperasian dan
penggunaan alat peraga serta intensitas penggunaan. Persentase hasil penilaian
pada aspek kemampuan dapat dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 4.17
berikut:
71,7% 75,8%
80
62,5%
70
60
Persentase

50
40
30
20
10
0
Kemudahan Kemudahan Intensitas
memahami petunjuk pengoperasian dan penggunaan
penggunaan alat penggunaan alat
peraga peraga

Indikator Penilaian
Gambar 4.17 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada Aspek
Kemampuan untuk dapat dilaksanakan (implement ability)

Gambar 4.17 menunjukkan bahwa indikator yang memperoleh skor


tertinggi, yaitu pada indikator kemudahan pengoperasian dan penggunaan alat
peraga sebesar 75,8% dengan kategori efektif sedangkan indikator yang
memperoleh persentase skor terendah, yaitu pada indikator intensitas penggunaan
sebesar 62,5% dengan kategori cukup efektif. Indikator kemudahan memahami
petunjuk penggunaan alat peraga sebesar 71,7% dengan kategori efektif.
Aspek kesinambungan (sustainability) pada uji lapangan terdiri dari tiga
indikator yang meliputi, ketahanan alat peraga, kemudahan perawatan dan
pemeliharaan alat peraga, serta penggunaan media alat peraga pada waktu yang
akan datang. Persentase hasil penilaian pada aspek kesinambungan dapat dilihat
pada Gambar 4.18 berikut:
114

85%
80,8%
90 72,5%
80
70
Persentase

60
50
40
30
20
10
0
Ketahanan alat peraga Kemudahan Penggunaan media
perawatan dan alat peraga pada
pemeliharaan alat waktu yang akan
peraga datang

Indikator Penilaian

Gambar 4.18 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada Aspek
Kesinambungan (sustainability)

Gambar 4.18 menunjukkan bahwa pada aspek kesinambungan, indikator


yang memperoleh skor tertinggi, yaitu pada indikator ketahanan alat peraga
sebesar 85% dengan kategori sangat efektif sedangkan perolehan persentase skor
terendah, yaitu pada indikator penggunaan alat peraga pada waktu yang akan
datang sebesar 72,5% dengan kategori efektif. Indikator kemudahan dalam
perawatan dan pemeliharaan alat peraga memperoleh persentase sebesar 80,8%
dengan kategori sangat efektif.
Aspek kecocokan dengan lingkungan (appropriateness) pada uji lapangan
terdiri dari dua indikator. Indikator tersebut antara lain kemudahan alat peraga
dalam berbagai lingkungan dan kecocokan alat peraga dengan berbagai situasi
belajar. Persentase hasil penilaian pada aspek kecocokan dengan lingkungan,
dapat dilihat pada Gambar 4.19 berikut:
115

74,4% 73,3%
80

60
Persentase

40

20

0
Kemudahan penggunaan Kecocokan alat peraga
alat peraga dalam berbagai dengan berbagai situasi
lingkungan belajar

Indikator Penilaian

Gambar 4.19 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada Aspek
Kecocokan dengan Lingkungan (appropriateness)

Gambar 4.19 menunjukkan bahwa pada aspek kecocokan dengan


lingkungan, perolehan persentase skor tertinggi, yaitu pada indikator kemudahan
penggunaan alat peraga dalam berbagai lingkungan sebesar 74,2% dengan
kategori efektif. Perolehan persentase skor terendah, yaitu pada indikator
kecocokan alat peraga dengan berbagai situasi belajar sebesar 73,3% dengan
kategori efektif.
Aspek penerimaan dan kemenarikan (accepted and attractiveness) pada uji
lapangan terdiri dari empat indikator. Indikator tersebut antara lain: keinginan
mengeksplor materi dengan menggunakan alat peraga, peningkatan minat belajar
dengan menggunakan alat peraga, penerimaan alat peraga sebagai media
pembelajaran, dan kemenarikan alat peraga sebagai media pembelajaran.
Persentase hasil penilaian pada aspek penerimaan dan kemenarikan dapat dilihat
pada Gambar 4.20 berikut:
116

80% 80% 83,3%


90 76,7%
Persentase 80
70
60
50
40
30
20
10
0
Keinginan Peningkatan Penerimaan alat Kemenarikan
mengeksplor minat belajar peraga sebagai alat peraga
materi dengan dengan media sebagai media
menggunakan menggunakan pembelajaran pembelajaran
alat peraga alat peraga

Indikator Penilaian
Gambar 4.20 Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Alat Peraga pada Aspek
Penerimaan dan Kemenarikan (accepted and attractiveness)

Gambar 4.20 menunjukkan bahwa perolehan persentase skor tertinggi,


yaitu pada aspek kemenarikan alat peraga sebagai media pembelajaran sebesar
83,3% dengan kategori sangat efektif sedangkan perolehan skor terendah, yaitu
pada indikator keinginan mengekspor materi dengan menggunakan alat peraga
sebesar 76,7% dengan kategori efektif. Indikator peningkatan minat belajar
dengan menggunakan alat peraga dan penerimaan alat peraga sebagai media
pembelajaran memperoleh persentase sebesar 80% dengan kategori sangat efektif.
Siswa yang telah memberikan penilaian pada uji lapangan selanjutnya
memberikan saran dan komentar mengenai Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).
Saran dan komentar siswa akan dijadikan masukan dalam melakukan revisi pada
pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).

3. Hasil Evaluasi Summative (Summative Evaluation)


Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang sudah diuji dan direvisi
selanjutnya memasuki tahap evaluasi summative. Evaluasi summative melibatkan
12 orang siswa SMA kelas X MIPA 1 di SMAN 3 Sukabumi yang belum pernah
mempelajari materi gerak melingkar beraturan dan tiga orang guru fisika dari tiga
sekolah yang berbeda. 12 orang siswa tersebut terdiri dari empat orang siswa
berkemampuan tinggi, empat orang siswa berkemampuan sedang, dan empat
117

orang siswa berkemampuan rendah. Instrumen yang digunakan pada evaluasi


sumatif terdiri dari instrumen tes dan non tes. Instrumen tes yang digunakan
berupa soal pretest dan posttest untuk mengetahui keefektifan dari alat peraga
yang dikembangkan. Instrumen non tes yang digunakan berupa angket respons
siswa dan guru mengenai keefektifan dan kepraktisan Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW) yang dikembangkan.

a. Hasil Uji Efektivitas Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


1) Penilaian Uji Efektivitas oleh Siswa
Aspek efektivitas pada evaluasi summative dapat dilihat dari nilai efektif
siswa pada saat melakukan posttest. Hasil posttest pada tahap evaluasi summative,
yaitu 83,3% siswa mendapatkan nilai ≥ KKM dengan kategori sangat baik. Hasil
pemusatan dan penyebaran data nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada
Tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest
pada Evaluasi Summative (Summative Evaluation)
Pemusatan dan
No. Pretest Posttest
Penyebaran
1. Nilai Terendah 15,00 60,00
2. Nilai Tertinggi 50,00 95,00
3. Mean 33,75 77,50
4. Median 35,00 75,00
5. Modus 35,00 75,00
6. Standar Deviasi 10,43 9,01
7. Persentase Ketuntasan 0% 83,33%
Nilai Maksimum = 100

Pengolahan data pretest dan posttest pada evaluasi summative dapat dilihat pada
lampiran A.7.d.

2) Penilaian Uji Efektivitas oleh Guru


Penilaian uji efektivitas Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dilakukan
oleh tiga guru fisika dari sekolah yang berbeda, yaitu SMAN 1 Sukabumi, SMAN
118

3 Sukabumi, dan SMAN 4 Sukabumi. Penilaian uji efektivitas dilakukan dengan


mengisi angket respons guru mengenai keefektifan alat peraga yang
dikembangkan. Hasil penilaian angket respons guru dapat dilihat pada Tabel 4.17
berikut:
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Uji Efektivitas oleh Guru
Persentase (%) Jumlah Skor Kriteria
No. Nama Guru
Aspek Efektivitas Rata-Rata Penilaian
1. Guru 1 100 100 Sangat Efektif
2. Guru 2 83,3 83,3 Sangat Efektif
3. Guru 3 91,7 91,7 Sangat Efektif
Rata-Rata 91,7 91,7 Sangat Efektif
Persentase Maksimum = 100%

Pengolahan data uji efektivitas guru pada evaluasi summative dapat dilihat pada
lampiran A.7.b.

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa persentase jumlah skor rata-rata pada


aspek efektivitas, yaitu sebesar 91,7% dengan kategori sangat baik, sehingga
dapat disimpulkan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat dikatakan
sangat efektif atau sangat baik digunakan dalam pembelajaran. Indikator pada
aspek efektivitas terdiri dari tiga indikator penilaian, yaitu kecapaian tujuan
pembelajaran, kemudahan dalam menjelaskan materi, dan kemudahan dalam
memvisualisasikan materi. Indikator penilaian pada aspek efektivitas dapat dilihat
pada Gambar 4.21 berikut:
91,7% 91,7% 91,7%
100
Persentase

80
60
40
20
0
1 2 3

Indikator Penilaian
Gambar 4.21 Grafik Hasil Penilaian Guru pada Aspek Efektivitas
(Effectiveness)
119

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kecapaian tujuan pembelajaran
2 = Kemudahan dalam menjelaskan materi
3 = Kemudahan dalam memvisualisasikan materi

Gambar 4.21 menunjukkan bahwa ketiga indikator penilaian, yaitu


kecapaian tujuan pembelajaran, kemudahan dalam menjelaskan materi, dan
kemudahan dalam memvisualisasikan materi memperoleh skor sebesar 91,7%
dengan kriteria penilaian sangat efektif.

b. Hasil Uji Kepraktisan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


1) Penilaian Uji Kepraktisan oleh Siswa
Penilaian uji kepraktisan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dilakukan
oleh 12 orang siswa SMA kelas X MIPA 1 di SMAN 3 Sukabumi. Penilaian
tersebut dilakukan dengan mengisi angket respons siswa mengenai kepraktisan
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang dikembangkan. Hasil penilaian siswa
pada aspek praktis dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut:

Tabel 4.18 Hasil Penilaian Uji Kepraktisan oleh Siswa


Persentase (%) Jumlah Skor Kriteria
No. Nama Siswa
Aspek Praktis Rata-Rata Penilaian
1. Siswa DA 87,5 87,5 Sangat Praktis
2. Siswa DB 83,3 83,3 Sangat Praktis
3. Siswa DC 79,2 79,2 Praktis
4. Siswa DE 79,2 79,2 Praktis
5. Siswa DF 75 75 Praktis
6. Siswa DG 75 75 Praktis
7. Siswa DH 62,5 62,5 Cukup Praktis
8. Siswa DI 100 100 Sangat Praktis
9. Siswa DJ 70,8 70,8 Praktis
10. Siswa DK 79,2 79,2 Praktis
11. Siswa DL 91,7 91,7 Sangat Praktis
12. Siswa DM 54,2 54,2 Cukup Praktis
Rata-Rata 78,1 78,1 Praktis
Pengolahan data uji kepraktisan siswa pada evaluasi summative dapat dilihat pada
lampiran A.7.d.
120

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa persentase jumlah skor rata-rata pada


aspek praktis, yaitu sebesar 78,1% dengan kategori praktis. Berdasarkan hasil data
tersebut dapat disimpulkan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) praktis
digunakan dalam pembelajaran. Hasil penilaian indikator pada aspek praktis dapat
dilihat pada Gambar 4.22 berikut:

100 85,7% 85,4% 87,5%


79,2%
80 72,9%
Persentase

56,3%
60

40

20

0
1 2 3 4 5 6
Indikator Penilaian
Gambar 4.22 Grafik Hasil Penilaian Siswa pada Aspek Praktis (Practically)

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kemudahan penggunaan petunjuk alat peraga
2 = Kemudahan dalam merangkai alat peraga
3 = Kemudahan dalam pengoperasian alat peraga
4 = Kepraktisan dalam perawatan dan pemeliharaan alat peraga
5 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan
6 = Komponen pengganti alat peraga mudah ditemukan

Gambar 4.22 menunjukkan bahwa persentase skor tertinggi pada aspek


praktis, yaitu pada indikator alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan
sehingga mudah dibawa, yaitu sebesar 87,5% dengan kategori sangat praktis.
Persentase skor terendah, yaitu pada indikator komponen pengganti alat peraga
mudah ditemukan sebesar 56,3% dengan kategori cukup praktis. Siswa yang telah
melakukan penilaian pada uji kepraktisan selanjutnya memberikan saran dan
komentar mengenai Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Saran dan komentar
tersebut akan dijadikan masukan dalam melakukan pengembangan selanjutnya
pada Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).
121

2) Penilaian Uji Kepraktisan oleh Guru


Penilaian uji kepraktisan dilakukan juga oleh tiga orang guru fisika dari
tiga sekolah yang berbeda. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengisi angket
respons guru mengenai kepraktisan alat peraga yang dikembangkan. Hasil
penilaian uji kepraktisan oleh guru dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut:

Tabel 4.19 Hasil Penilaian Uji Kepraktisan oleh Guru


Persentase (%) Jumlah Skor Kriteria
No. Nama Guru
Aspek Praktis Rata-Rata Penilaian
1. Guru 1 95,8 95,8 Sangat Baik
2. Guru 2 91,7 91,7 Sangat Baik
3. Guru 3 87,5 87,5 Sangat Baik
Rata-Rata 91,7 91,7 Sangat Baik
Persentase Maksimum = 100%

Pengolahan data pada uji kepraktisan guru pada evaluasi summative dapat dilihat
pada lampiran A.7.b.

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa persentase skor rata-rata pada aspek


praktis sebesar 91,7% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil data
tersebut dapat disimpulkan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
dikatakan praktis apabila digunakan dalam pembelajaran. Persentase indikator
pada aspek praktis dapat dilihat pada Gambar 4.23 berikut:

100% 100%
100 91,7% 91,7%
83,3% 83,3%
80
Persentase

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6

Indikator Penilaian

Gambar 4.23 Grafik Hasil Penilaian Guru pada Aspek Praktis (Practically)
122

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kemudahan penggunaan petunjuk alat peraga
2 = Kemudahan dalam merangkai alat peraga
3 = Kemudahan dalam pengoperasian alat peraga
4 = Kepraktisan dalam perawatan dan pemeliharaan alat peraga
5 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan
6 = Komponen pengganti alat peraga mudah ditemukan

Gambar 4.23 menunjukkan bahwa persentase skor tertinggi, yaitu pada


indikator kemudahan penggunaan petunjuk alat peraga dan kemudahan dalam
pengoperasian alat peraga sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Persentase
skor terendah, yaitu pada indikator kepraktisan dalam perawatan dan
pemeliharaan alat peraga serta komponen pengganti alat peraga mudah
ditemukan, yaitu sebesar 83,3% dengan kategori sangat baik. Guru yang telah
melakukan penilaian pada uji kepraktisan selanjutnya memberikan saran dan
komentar mengenai Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Saran dan komentar
yang disampaikan guru akan dijadikan masukan dalam melakukan pengembangan
selanjutnya pada Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).

4. Hasil Refleksi Sistematik dan Dokumentasi (Systematic Reflection and


Documentation)
a. Tahap Evaluasi Satu-Satu (One-to-one Evaluation)
Tahap evaluasi satu-satu dilakukan oleh tiga orang siswa kelas XI IPA 4 di
SMAN 1 Sukabumi. Siswa melakukan percobaan dengan menggunakan alat
peraga yang dikembangkan dan melakukan penilaian mengenai kelayakan Alat
Peraga Rotating Wheels (APRW) dengan mengisi angket respons siswa. Hasil
dokumentasi pada evaluasi satu-satu dapat dilihat pada Gambar 4.24 berikut:
123

Gambar 4.24 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


pada Evaluasi Satu-Satu

b. Tahap Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)


Evaluasi kelompok kecil dilakukan oleh 12 orang siswa kelas XI IPA 3 di
SMAN 4 Sukabumi. Pada tahap ini siswa mengerjakan soal pretest untuk
mengetahui kemampuan awal siswa pada materi gerak melingkar beraturan. Siswa
yang telah mengerjakan soal pretest selanjutnya dibagi menjadi empat kelompok
dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang siswa untuk melakukan
percobaan dengan menggunakan alat peraga. Percobaan dilakukan berdasarkan
buku panduan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa yang telah
selesai melakukan percobaan selanjutnya mengerjakan soal posttest dan mengisi
angket respons siswa mengenai kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).
Hasil dokumentasi kegiatan pada evaluasi kelompok kecil dapat dilihat pada
Gambar 4.25 – 4.27 berikut:

Gambar 4.25 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


pada Evaluasi Kelompok Kecil
124

Gambar 4.26 Kegiatan Pretest dan Posttest pada Evaluasi Kelompok Kecil

Gambar 4.27 Kegiatan Mengisi Angket Respons Siswa pada Evaluasi


Kelompok Kecil

c. Tahap Uji Lapangan (Field Test)


Uji lapangan dilakukan oleh 30 orang siswa di dua sekolah yang berbeda,
yaitu 15 orang siswa kelas X IPA 4 di SMAN 1 Sukabumi dan 15 orang siswa
kelas X IPA 6 di SMAN 4 Sukabumi. Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal
pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi gerak melingkar
beraturan. Siswa yang telah mengerjakan soal pretest selanjutnya melakukan
percobaan dengan menggunakan alat peraga secara berkelompok. Siswa dibagi
menjadi lima kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang
siswa. Percobaan dilakukan berdasarkan buku panduan alat peraga dan Lembar
Kerja Siswa (LKS). Siswa yang telah melakukan percobaan kemudian
mengerjakan soal posttest dan mengisi angket respons siswa mengenai kelayakan
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Hasil dokumentasi pada uji lapangan dapat
dilihat pada Gambar 4.28 – 4.30 berikut:
125

Gambar 4.28 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


pada Uji Lapangan

Gambar 4.29 Kegiatan Pretest dan Posttest pada Uji Lapangan


126

Gambar 4.30 Kegiatan Mengisi Angket Respons Siswa pada Uji Lapangan

d. Tahap Evaluasi Summative (Summative Evaluation)


Evaluasi Summative dilakukan oleh 12 orang siswa kelas X MIPA 1 di
SMAN 3 Sukabumi dan tiga orang guru fisika dari tiga sekolah yang berbeda,
yaitu satu orang guru dari SMAN 1 Sukabumi, satu orang guru dari SMAN 3
Sukabumi, dan satu orang guru dari SMAN 4 Sukabumi. Evaluasi summative
pada siswa dilakukan dengan memberikan soal pretest kepada siswa untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum menggunakan Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW). Siswa yang telah mengerjakan soal pretest kemudian melakukan
percobaan dengan membentuk empat kelompok dengan masing-masing kelompok
terdiri dari tiga orang siswa. Siswa melakukan percobaan berdasarkan buku
panduan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa yang telah selesai
melakukan percobaan selanjutnya mengerjakan soal posttest dan mengisi angket
respons siswa mengenai kepraktisan alat peraga yang dikembangkan.
Evaluasi summative pada guru dilakukan dengan mengisi angket respons
guru mengenai kepraktisan dan keefektifan Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW). Guru yang telah memberikan penilaian pada evaluasi summative
selanjutnya memberikan saran dan komentar sebagai bahan masukan dalam
melakukan pengembangan selanjutnya pada Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW). Hasil dokumentasi pada evaluasi summative dapat dilihat pada Gambar
4.31 – 4.33 berikut:
127

Gambar 4.31 Kegiatan Penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)


pada Evaluasi Summative

Gambar 4.32 Kegiatan Pretest dan Posttest Siswa pada Evaluasi Summative

Gambar 4.33 Kegiatan Mengisi Angket Respons Siswa pada Evaluasi


Summative
128

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian pengembangan ini menghasilkan suatu produk media
pembelajaran berupa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). APRW merupakan
alat peraga pada materi gerak melingkar beraturan yang dapat membantu guru dan
siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Prosedur pengembangan yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan
dari Akker yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut
diantaranya: penelitian pendahuluan (preliminary research), tahap prototipe
(prototyping stage), evaluasi summative (summative evaluation), serta refleksi
sistematik dan dokumentasi (systematic and documentation).
Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu studi pendahuluan
(preliminary research). Tahap ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang
ada dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tahap ini terdiri
dari studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan terlebih dahulu
dengan menganalisis dan mencari informasi pada referensi jurnal dan skripsi.
Studi lapangan dilakukan dengan melakukan observasi ke sekolah dengan
mewawancarai empat orang guru fisika dan menyebarkan angket kepada 120
orang siswa di empat SMA Negeri di Kota Sukabumi. Keempat sekolah tersebut,
yaitu SMAN 1 Sukabumi, SMAN 3 Sukabumi, SMAN 4 Sukabumi, dan SMAN 5
Sukabumi. Hasil studi pendahuluan ini menunjukkan bahwa siswa merasa
kesulitan dalam mempelajari materi gerak melingkar beraturan yang bersifat
abstrak, media pembelajaran yang ada tidak dapat menjelaskan materi gerak
melingkar beraturan dengan baik, dan sarana laboratorium yang ada di sekolah
tidak dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hal tersebut, pengembangan
alat peraga gerak melingkar beraturan merupakan solusi dari permasalahan
tersebut. Media alat peraga dapat memvisualisasikan materi gerak melingkar
beraturan secara nyata (real) sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam
mempelajari materi gerak melingkar beraturan.
Media alat peraga yang dikembangkan mengacu pada kekurangan-
kekurangan alat peraga sebelumnya, diantaranya: ukurannya masih terlalu besar;
penghitung putaran masih menggunakan counter; kesalahan error alat peraga
129

besar; alat peraga sulit dioperasikan terutama dalam hal menentukan kecepatan
sudut yang tertera pada tachometer; hasil pengukurannya tidak stabil; tidak kuat
dan tidak tahan lama; tidak memiliki tempat penyimpanan sehingga kurang
praktis apabila dibawa kemana-mana; membutuhkan perawatan dan perhatian
ekstra dalam pemeliharaannya; kurang menarik dari segi bentuk maupun warna,
dan motor yang digunakan mudah panas sehingga praktikum tidak dapat
berlangsung lama karena berdampak pada hasil percobaan.
Tahap kedua pada penelitian ini, yaitu tahap prototipe (prototyping stage).
Tahap prototipe terdiri dari pembuatan alat peraga, evaluasi formatif (formative
evaluation), dan penyempurnaan media alat peraga. Pembuatan alat peraga terdiri
dari beberapa tahapan, yaitu perancangan pedoman desain dan mengoptimalkan
prototipe desain; pemilihan material dan pembuatan alat peraga. Evaluasi formatif
yang dilakukan mencakup validasi ahli (expert review), evaluasi satu-satu (one-to-
one evaluation), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), dan uji
lapangan (field test). Pada tahap prototipe, alat peraga yang dikembangkan
selanjutnya melakukan penyempurnaan akhir dengan memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada sesuai saran pada evaluasi formatif. Perbaikan ini dilakukan
agar kualitas alat peraga yang dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Tahap ketiga pada penelitian ini, yaitu tahap evaluasi summative
(summative evaluation). Pada tahap ini, peneliti melakukan pengujian mengenai
keefektifan dan kepraktisan dari alat peraga yang sudah melakukan
penyempurnaan akhir pada evaluasi formatif. Uji keefektifan alat peraga dapat
dilihat berdasarkan persentase dari banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di
atas KKM dan hasil angket guru mengenai keefektifan alat peraga. Uji
kepraktisan alat peraga dapat dilihat dari hasil angket respons guru dan siswa
mengenai kepraktisan alat peraga yang sudah digunakan.
Tahap keempat pada penelitian ini, yaitu tahap refleksi sistematik dan
dokumentasi (systematic reflection and documentation). Tahap ini merupakan
tahapan terakhir pada prosedur pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW). Pada tahap ini, peneliti melakukan pelaporan penelitian secara
sistematik yang didukung dengan adanya dokumentasi. Dokumentasi yang
130

dilakukan pada tahap ini berupa foto-foto pada saat penelitian berlangsung mulai
dari tahap evaluasi formatif dan evaluasi summative. Dokumentasi tersebut terdiri
dari beberapa kegiatan diantaranya, yaitu kegiatan siswa pada saat melakukan
pretest dan posttest, melakukan percobaan, dan mengisi angket respons siswa.
Hasil penilaian uji ahli menyatakan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW) layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi gerak
melingkar beraturan. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dinyatakan layak oleh
10 orang ahli yang terdiri dari lima orang ahli materi dan lima orang ahli media.
Aspek penilaian kelayakan oleh ahli materi terdiri dari aspek kesesuaian isi dan
kesesuaian konsep. Keseluruhan aspek berada pada kategori sangat layak dengan
persentase sebesar 89,8%.
Hasil penilaian ahli materi menunjukkan bahwa terdapat dua indikator
yang memperoleh persentase tertinggi dan satu indikator yang memperoleh
persentase terendah. Hasil penilaian ahli materi, yaitu sebagai berikut:
a. Indikator pertama yang mendapatkan persentase tertinggi, yaitu pada indikator
alat peraga dapat menunjukkan hubungan roda-roda dengan persentase sebesar
95% dalam kategori sangat layak. Indikator ini mendapatkan persentase
tertinggi karena Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat menunjukkan
fenomena hubungan roda-roda kepada siswa secara langsung. Hubungan roda-
roda ini terdiri dari hubungan roda-roda sepusat, hubungan roda-roda yang
bersinggungan, dan roda-roda yang dihubungkan dengan tali. Penerapan
hubungan roda-roda banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun
siswa kurang paham apabila dalam menjelaskan fenomena tersebut tidak
dibantu dengan menggunakan media. Penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran dapat mempermudah seorang guru untuk menjelaskan materi-
materi yang sangat membutuhkan penggambaran secara nyata dan
dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari.2 Menurut teori kerucut
pengalaman, pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan yang
disampaikan hanya melalui kata verbal, akibatnya siswa hanya akan
2
Fathiah Alatas, Diah Mulhayatiyah, dan Ahmad Jahrudin, Penggunaan Alat Peraga
Rotation Timer dan Roda Fleksibel untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa, Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1, 1, 2015, h. 63.
131

memahami suatu pengetahuan dalam bentuk kata, tanpa mengerti dan


memahami makna yang terkandung dalam pengetahuan tersebut. Siswa akan
memiliki pengalaman yang lebih konkret dan tidak salah persepsi terhadap
pengetahuan yang diajarkan apabila menggunakan media pembelajaran dalam
proses belajar dan mengajar.3 Hubungan roda-roda merupakan bagian dari
materi gerak melingkar beraturan yang sangat penting dalam konsep-konsep
fisika. Materi gerak melingkar beraturan merupakan penunjang untuk
beberapa materi yang berkaitan dengan mekanika, oleh sebab itu
pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) sangat bermanfaat
dalam menunjang pemahaman siswa.4
b. Indikator kedua yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu pada indikator
alat peraga dapat menunjukkan RPM (Revolutions per Minute) pada masing-
masing roda dengan persentase sebesar 95% dalam kategori sangat layak.
Indikator ini mendapatkan persentase tertinggi karena Alat Peraga Rotating
Wheels (APRW) dapat menunjukkan nilai RPM. Nilai RPM akan tertera
secara langsung pada layar display LCD sehingga siswa dapat dengan mudah
mengetahui nilai RPM pada setiap roda. RPM pada alat peraga digunakan
sebagai pembanding dengan data hasil pengukuran pada saat percobaan. Siswa
yang telah membandingkan data hasil percobaan selanjutnya akan menemukan
sendiri konsep gerak melingkar beraturan dan dapat membedakan antara
hubungan roda-roda sepusat, hubungan roda-roda yang bersinggungan, dan
roda-roda yang dihubungkan dengan tali. Nilai RPM yang ditunjukkan alat
peraga dapat pula memudahkan dan melatih siswa dalam menentukan RPM
pada saat mengerjakan soal.
c. Indikator yang memperoleh nilai terendah, yaitu pada indikator siswa dapat
menghitung percepatan sentripetal dari alat peraga yang digunakan. Indikator
ini mendapatkan nilai terendah apabila dibandingkan dengan indikator
lainnya. Indikator ini mendapatkan persentase sebesar 80% dengan kategori
sangat layak. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) tidak dapat menunjukkan
3
Dina Indiana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Yogyakarta: Diva Press,
2011), h. 47.
4
Ibid.
132

percepatan sentripetal roda secara langsung. Percepatan sentripetal roda dapat


diketahui dengan perhitungan menggunakan rumus, sehingga untuk
mengetahui percepatan sentripetal pada setiap roda perlu dilakukan
perhitungan terlebih dahulu.
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dinyatakan layak sebagai media
pembelajaran oleh lima orang ahli media. Aspek penilaian kelayakan media terdiri
dari sembilan aspek, yaitu keterkaitan dengan bahan ajar, nilai pendidikan,
ketahanan alat, keakuratan, efisiensi alat, keamanan bagi siswa, estetika,
kelengkapan alat, dan tempat penyimpanan. Keseluruhan aspek penilaian berada
pada kategori sangat layak dengan persentase sebesar 87%. Hasil penilaian oleh
ahli media menunjukkan bahwa terdapat enam indikator yang memperoleh
persentase tertinggi dan dua indikator yang memperoleh persentase terendah.
Hasil penilaian oleh ahli media, yaitu sebagai berikut:
a. Indikator pertama yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu kesesuaian
media alat peraga dengan konsep yang diajarkan pada aspek keterkaitan
dengan bahan ajar. Indikator ini memperoleh persentase sebesar 100% dengan
kategori sangat layak. Indikator ini mendapatkan persentase tertinggi karena
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) sesuai dengan materi yang diajarkan di
sekolah, yaitu materi gerak melingkar beraturan. Kesesuaian materi fisika
yang terdapat pada alat peraga harus disesuaikan dengan hasil analisis
terhadap beberapa faktor, yaitu tujuan, kompetensi siswa, metode, materi yang
diajarkan, dan waktu.5 Tujuan dari kesesuaian tersebut agar isi materi yang
disampaikan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan keperluan pembelajaran
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antara siswa dengan
media yang digunakan.6 Media berfungsi mengarahkan siswa untuk
memperoleh berbagai pengalaman belajar. Media yang tepat dan sesuai
dengan tujuan belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar siswa

5
Rayandra Ashyar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Referensi
Jakarta, 2012), h. 82.
6
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2011), Cet. 12, h. 104.
133

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa7 dan tujuan pembelajaran


dapat dicapai lebih bermakna.8
b. Indikator kedua yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu alat peraga
dilengkapi dengan buku panduan penggunaan pada aspek kelengkapan alat.
Indikator ini memperoleh persentase sebesar 100% dengan kategori sangat
layak. Tingginya persentase pada indikator tersebut karena Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW) dilengkapi dengan buku panduan penggunaan
sehingga memudahkan guru dan siswa dalam pengoperasian Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW). Buku ini selain menjelaskan bagaimana cara
penggunaan dan pengoperasian alat peraga, buku ini dilengkapi pula dengan
penjelasan komponen-komponen apa saja yang digunakan dalam pembuatan
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW).
c. Indikator ketiga yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu alat peraga
dilengkapi dengan LKS pada aspek kelengkapan alat. Indikator ini
memperoleh persentase sebesar 100% dengan kategori sangat layak. Indikator
ini memperoleh persentase tertinggi karena Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW) selain dilengkapi dengan buku panduan penggunaan juga dilengkapi
dengan LKS. LKS ini digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan
percobaan dan membuat laporan hasil percobaan.
d. Indikator keempat yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu alat peraga
dilengkapi dengan tempat penyimpanan agar mudah untuk menyimpan atau
mengambil pada aspek tempat penyimpanan. Indikator ini memperoleh
persentase sebesar 100% dengan kategori sangat layak. Indikator ini
memperoleh persentase tertinggi karena alat peraga dilengkapi dengan tempat
penyimpanan sehingga guru dan siswa dapat dengan mudah mengambil dan
menyimpan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Tempat penyimpanan alat
peraga dibuat agar pembelajaran lebih praktis.

7
Indiana, op. cit.
8
I Dewa Putu Subania, I.G.A.N. Sri Wahyuni, dan Ni Nyoman Widiasih, Pengembangan
Perangkat Praktikum Berorientasi Lingkungan Penunjang Pembelajaran IPA SMP Sesuai
Kurikulum 2013, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 4, 2, 2015, h. 676.
134

e. Indikator kelima yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu alat peraga


dilengkapi dengan tempat penyimpanan agar mudah dibawa kemana-mana
pada aspek tempat penyimpanan. Indikator ini memperoleh persentase sebesar
100% dengan kategori sangat layak. Tingginya persentase pada indikator
tersebut karena alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan sehingga
memudahkan guru dan siswa dalam membawa Alat Peraga Rotating Wheels
(APRW). Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran sudah seharusnya
praktis dalam menjaga dan perawatannya,9 praktis digunakan dimanapun dan
kapanpun,10 serta mudah digunakan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran.11
f. Indikator keenam yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu tempat alat
peraga memiliki ketahanan pada aspek tempat penyimpanan. Indikator ini
memperoleh persentase sebesar 100% dengan kategori sangat layak. Indikator
ini mendapatkan persentase tertinggi karena tempat penyimpanan alat peraga
terbuat dari bahan yang memiliki daya tahan yang kuat sehingga dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Kriteria pembuatan dan
pengembangan alat peraga terdiri dari: bahan mudah diperoleh, mudah dalam
perancangan dan pembuatan, mudah dalam perakitan, mudah dioperasikan,
dapat menunjukkan konsep dengan lebih baik, dapat meningkatkan motivasi
siswa, akurasi cukup dapat diandalkan, tidak berbahaya ketika digunakan,
menarik, daya tahan alat peraga cukup baik (lama pakai), inovatif dan kreatif
serta memiliki nilai pendidikan.12 Alat peraga yang digunakan dalam
pembelajaran harus mencakup kriteria pembuatan dan pengembangan
tersebut, sehingga tempat penyimpanan alat peraga harus dibuat baik agar
pemakaiannya dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Indikator yang memperoleh persentase terendah pada penilaian ahli media, yaitu
sebagai berikut:

9
Sudjana dan Rivai, op. cit., h. 5.
10
Ashyar, op. cit., h. 81-82.
11
Sudjana, op. cit., h. 5.
12
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, op. cit., h. 8.
135

a. Indikator pertama yang memperoleh persentase terendah, yaitu ketelitian


pengukuran pada aspek keakuratan. Indikator ini memperoleh persentase
terendah apabila dibandingkan dengan indikator lainnya. Indikator ini
memperoleh persentase sebesar 70% dengan kategori layak. Rendahnya
persentase pada indikator ini disebabkan karena 80% alat peraga sudah dapat
menunjukkan materi gerak melingkar beraturan dengan baik. Hal ini
disebabkan karena adanya faktor yang menentukan sehingga proses
pengukuran menjadi tidak tepat atau tidak teliti. Faktor-faktor tersebut
diantaranya, pengaruh objek benda yang diukur, proses pengukuran, dan orang
yang melakukan pengukuran.13
b. Indikator kedua yang memperoleh persentase terendah, yaitu alat peraga
dilengkapi dengan video demonstrasi pada aspek kelengkapan alat. Indikator
ini memperoleh persentase terendah apabila dibandingkan dengan indikator
lainnya. Indikator ini menunjukkan kategori layak, yaitu sebesar 70%.
Indikator ini memperoleh persentase terendah karena video demonstrasi yang
digunakan dalam pembelajaran hanya menjelaskan cara penggunaan alat
peraga saja, tidak dilengkapi dengan bagaimana cara penggunaannya pada saat
melakukan percobaan. Berdasarkan saran ahli media, video demonstrasi yang
digunakan harus dapat menampilkan alat peraga secara keseluruhan, mulai
dari pengenalan komponen alat peraga, perakitan, dan pengoperasian alat
peraga pada setiap percobaan, sehingga guru dan siswa dapat dengan mudah
menggunakan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dalam pembelajaran.
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang telah diuji oleh para ahli
selanjutnya direvisi dan memasuki tahap evaluasi formatif. Evaluasi formatif
merupakan tahapan penilaian yang dilakukan oleh guru dan siswa mengenai alat
peraga yang dikembangkan. Evaluasi ini terdiri dari tiga tahap, yaitu evaluasi
satu-satu, evaluasi kelompok kecil, dan uji lapangan.
Penilaian evaluasi satu-satu dilakukan oleh tiga orang siswa kelas XI IPA
4 di SMA Negeri 1 Sukabumi. Penilaian aspek pada evaluasi satu-satu terdiri dari

13
Kamajaya, Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X, (Bandung: Grafindo Media Pratama,
2007), Cet. 1, h. 26.
136

empat aspek penilaian, yaitu materi, desain pembelajaran, implementasi, dan


kualitas teknis. Hasil analisis keseluruhan aspek penilaian pada evaluasi satu-satu
sebesar 82,3% dengan kategori sangat layak sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengembangan APRW dapat dikatakan layak atau valid. Penjelasan hasil
penilaian pada evaluasi satu-satu, yaitu sebagai berikut:
a. Indikator yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu pada indikator
kejelasan pada aspek materi. Indikator tersebut memperoleh persentase
sebesar 100% dengan kategori sangat layak. Tingginya persentase pada
indikator tersebut disebabkan karena Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
mampu menunjukkan hubungan roda-roda dengan baik sehingga dapat
membantu siswa dalam memahami materi gerak melingkar beraturan.14
Kejelasan pada materi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting
sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru. Alat peraga
merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat mempermudah guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.15 Penggunaan alat peraga
akan menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak
membosankan, serta akan memudahkan siswa dalam memahami penjelasan
mengenai materi yang dipelajari.16 Materi gerak melingkar beraturan
merupakan materi fisika yang bersifat abstrak sedangkan pada umumnya
siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka
salah satu jembatan agar siswa mampu berpikir abstrak pada materi gerak
melingkar beraturan, yaitu dengan menggunakan media pendidikan dan alat
peraga.17 Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan menunjukkan
secara langsung fenomena yang berkaitan dengan gerak melingkar beraturan
14
Salih Demircioglu, Kemal Yurumezoglu, dan Hakan Isik, Demonstrating the Direction
of Angular Velocity in Circular Motion, American Association of Physics Teachers (AAPT), 53,
360, 2015, pp. 362.
15
Mochammad Dedik Setiawan dan Prabowo, Pengembangan Alat Peraga Hubungan
Roda-Roda Pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di
SMAN 1 Sidoarjo, Jurnal Inovasi Pendidikan Indonesia, Vol. 5, 3, 2016, h. 245.
16
Sukarno dan Sutarman, “The Development of Light Reflection Props as a Physics
Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Barat”, International Journal of Innovation
and Scientific Research, Vol. 12, No. 2, 2014, pp. 346.
17
Murnilah Gulo, Meningkatkan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunkan Alat Peraga
Sederhana pada Materi Gerak Melingkar di Kelas X-5 SMA Negeri 3 Gunungsitoli Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015, Wahana Inovasi, Vol. 6, 1, 2017, h. 2.
137

sehingga siswa dapat mengaitkannya dengan fenomena dalam kehidupan


sehari-hari.
b. Indikator yang memperoleh persentase terendah, yaitu indikator efisiensi
waktu pada aspek implementasi. Indikator ini memperoleh persentase sebesar
58,3% dengan kategori cukup layak. Rendahnya perolehan persentase pada
indikator ini disebabkan karena waktu yang disediakan sekolah sangatlah
terbatas sehingga waktu yang dibutuhkan siswa dalam melakukan percobaan
tidaklah cukup. Sekolah hanya memberikan waktu satu jam pembelajaran,
yaitu sekitar 45 menit dalam sekali pertemuan sedangkan siswa harus dapat
melakukan tiga percobaan sekaligus. Terbatasnya waktu yang disediakan
sekolah mengakibatkan siswa tergesa-gesa dalam melakukan percobaan
sehingga persentase pada indikator efisiensi waktu sangat rendah.
Tahap evaluasi kelompok kecil dilakukan oleh 12 orang siswa kelas XI
IPA 3 di SMAN 4 Sukabumi. Penilaian pada evaluasi ini terdiri dari uji efektivitas
dan kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Penilaian aspek efektivitas
pada tahap evaluasi kelompok kecil dapat dilihat dari nilai efektif siswa pada saat
melakukan pretest dan posttest dengan KKM sebesar 75. Siswa yang telah
melakukan pretest selanjutnya melakukan percobaan dengan menggunakan alat
peraga yang dilengkapi dengan buku panduan penggunaan dan LKS. Percobaan
tersebut terdiri dari tiga percobaan, yaitu hubungan roda-roda sepusat, hubungan
roda-roda yang bersinggungan, dan roda-roda yang dihubungkan dengan tali.
Siswa yang telah melakukan percobaan dengan menggunakan Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW) selanjutnya melakukan posttest. Hasil penilaian pada
evaluasi kelompok kecil menunjukkan bahwa 75% siswa mendapatkan nilai di
atas KKM dengan kategori efektif dan 25% siswa dinyatakan belum mencapai
KKM. Siswa yang belum mencapai KKM disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya; siswa tidak serius pada saat melakukan percobaan, siswa tidak paham
dengan percobaan yang dilakukan, dan siswa tidak mempelajari kembali materi
gerak melingkar beraturan saat berada di rumah.
Penilaian uji kelayakan pada tahap evaluasi kelompok kecil dilakukan
dengan memberikan angket respons siswa mengenai pengembangan Alat Peraga
138

Rotating Wheels (APRW). Aspek penilaian pada uji kelayakan terdiri dari tiga
aspek, yaitu materi, desain pembelajaran, dan implementasi. Keseluruhan aspek
penilaian pada uji ini berada pada kategori efektif dengan persentase sebesar
75,3%. Hasil penilaian pada uji kelayakan menunjukkan bahwa terdapat dua
indikator yang memperoleh persentase tertinggi dan satu indikator yang
memperoleh persentase terendah. Penjelasan hasil penilaian pada evaluasi
kelompok kecil, yaitu sebagai berikut:
a. Indikator pertama yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu kemenarikan
pembelajaran pada aspek desain pembelajaran. Indikator tersebut memperoleh
persentase sebesar 81,3% dengan kategori sangat efektif. Tingginya persentase
pada indikator tersebut disebabkan karena penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
18
menumbuhkan motivasi belajar. Secara alamiah, motivasi yang ada pada
siswa sesungguhnya berkaitan erat dengan keinginan siswa untuk terlibat
dalam proses pembelajaran.19 Siswa akan terdorong melakukan kegiatan
belajar sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.20
b. Indikator kedua yang memperoleh persentase tertinggi, yaitu pemanfaatan
media dalam pembelajaran pada aspek implementasi. Indikator tersebut
memperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kategori sangat efektif.
Indikator tersebut memperoleh persentase tertinggi karena Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW) dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang
dapat membantu guru dan siswa pada proses pembelajaran di kelas. Alat
peraga mampu memvisualisasikan materi gerak melingkar beraturan sehingga
siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar.21 Alat peraga dibuat
berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu
diterima melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk

18
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai‟i, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2010), h. 2.
19
Fikri Habibi dan Prabowo, Pengembangan Alat Peraga Pengukuran Taraf Intensitas
Bunyi Berbasis Visual Analyser Sebagai Media Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Bunyi, Jurnal
Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 4, 2, 2015, h. 170.
20
Ibid.
21
Sudjana, op. cit.
139

menerima sesuatu, maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian
dan pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga dimaksudkan
untuk dapat mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek
sehingga mempermudah persepsi siswa.22 Pada proses pembelajaran siswa
tidak hanya mendengarkan uraian dari guru, namun siswa juga dapat
melakukan aktivitas lain seperti mengamati, mendemonstrasikan,
memerankan, dan lainnya.23 Alat peraga memberikan kesempatan semaksimal
mungkin kepada siswa untuk melakukan pembelajaran secara lebih nyata dan
melatih keterampilan manipulatif mereka dengan menggunakan indera
peraba.24 Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran akan mempercepat
proses belajar mengajar dan dapat membantu siswa dalam menangkap
pengertian yang disampaikan oleh guru.25
c. Indikator yang memperoleh persentase terendah, yaitu indikator keterkinian
(tingkat kebaruan) pada aspek materi. Indikator keterkinian memperoleh
persentase sebesar 66,7% dengan kategori cukup efektif. Rendahnya
persentase pada indikator tersebut disebabkan karena alat peraga merupakan
media pembelajaran yang sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hampir seluruh
siswa mengetahui media alat peraga, sehingga alat peraga bukan sesuatu hal
yang baru bagi siswa.
Tahap uji lapangan dilakukan oleh 30 orang siswa yang terdiri dari 15
orang siswa kelas X IPA 4 di SMAN 1 Sukabumi dan 15 orang siswa kelas X IPA
6 di SMAN 4 Sukabumi. Aspek penilaian pada uji lapangan ini terdiri dari uji
efektivitas dan kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Uji efektivitas
dapat dilihat dari nilai efektif siswa pada saat melakukan pretest dan posttest.
Hasil posttest pada tahap ini, yaitu 76,7% siswa mendapatkan nilai di atas KKM,
dengan KKM pada materi gerak melingkar beraturan, yaitu 75. Hasil posttest pada

22
Rosalina Indah Pramesty dan Prabowo, Pengembangan Alat Peraga KIT Fluida Sebagai
Media Pembelajaran Pada Sub Materi Fluida Statis di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mojosari,
Mojokerto, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 2, 3, 2013, h. 71.
23
Sudjana, op. cit.
24
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali, 1987), h. 187-188.
25
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2011), Cet. 12, h. 99.
140

tahap ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan siswa sebesar 1,7%
dari tahap sebelumnya.
Penilaian uji kelayakan pada uji lapangan dapat dilihat dari hasil penilaian
respons siswa mengenai kelayakan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Aspek
penilaian pada uji ini terdiri dari empat aspek, yaitu kemampuan untuk dapat
dilaksanakan (implement ability), kesinambungan (sustainability), kecocokan
dengan lingkungan (appropriateness), serta penerimaan dan ketertarikan
(accepted and attractiveness). Hasil penilaian pada uji kelayakan menunjukkan
bahwa terdapat indikator yang memperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah.
Penjelasan indikator uji kelayakan pada uji lapangan, yaitu sebagai berikut:
a. Indikator yang memperoleh persentase tertinggi pada uji kelayakan, yaitu
ketahanan alat peraga pada aspek kesinambungan. Indikator tersebut
memperoleh persentase sebesar 85% dengan kategori sangat efektif.
Tingginya perolehan persentase pada indikator tersebut karena Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW) menggunakan bahan-bahan yang daya tahannya
kuat sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Syarat-syarat
pembuatan alat peraga salah satunya, yaitu daya tahan alat peraga cukup baik
sehingga dapat lama pakai.26 Alat peraga harus dibuat sebaik mungkin agar
penggunaanya bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.
b. Indikator yang memperoleh persentase terendah, yaitu intensitas penggunaan
pada aspek kemampuan untuk dapat dilaksanakan. Indikator ini memperoleh
persentase sebesar 62,5% dengan kategori cukup efektif. Indikator tersebut
memperoleh persentase terendah karena waktu yang diberikan oleh sekolah
sangatlah terbatas. Sekolah hanya memberikan waktu dua jam pembelajaran,
yaitu sekitar 90 menit dalam dua kali pertemuan. Siswa harus melakukan
kegiatan pretest dan posttest, percobaan menggunakan alat peraga, dan
mengisi angket respons siswa dalam dua kali pertemuan saja, sehingga waktu
untuk melakukan percobaan sangat terbatas. Terbatasnya waktu yang
diberikan sekolah mengakibatkan siswa terburu-buru pada saat melakukan

26
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, op. cit., h. 8.
141

percobaan sehingga intensitas penggunaan Alat Peraga Rotating Wheels


(APRW) pada indikator ini sangat rendah.
Alat peraga yang telah melalui tahap evaluasi formatif selanjutnya
melakukan perbaikan sesuai saran. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) yang
telah diperbaiki selanjutnya memasuki tahap evaluasi summative untuk diuji
keefektifan dan kepraktisannya. Evaluasi summative dilakukan oleh 12 orang
siswa dan tiga orang guru fisika. Uji efektivitas siswa dilakukan dengan melihat
nilai efektif siswa pada saat melakukan pretest dan posttest. Hasil posttest pada
evaluasi summative menunjukkan bahwa 83,33% siswa mendapatkan nilai di atas
KKM dengan kategori sangat efektif.
Penilaian uji efektivitas guru dilakukan dengan mengisi angket respons
guru mengenai keefektifan alat peraga yang dikembangkan. Aspek penilaian pada
tahap ini terdiri dari tiga indikator, yaitu kecapaian tujuan pembelajaran,
kemudahan dalam menjelaskan materi, dan kemudahan dalam memvisualisasikan
materi. Hasil penilaian pada uji efektivitas memperoleh persentase sebesar 91,7%
dengan kategori sangat efektif sehingga dapat disimpulkan bahwa APRW sangat
efektif digunakan dalam pembelajaran.
Uji kepraktisan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dilakukan oleh guru
dan siswa dengan mengisi angket respons mengenai kepraktisan alat peraga yang
dikembangkan. Penilaian hasil uji kepraktisan oleh siswa menunjukkan persentase
sebesar 78,1% dengan kategori praktis dan hasil penilaian uji kepraktisan oleh
guru menunjukkan persentase sebesar 91,7% dengan kategori sangat praktis. Guru
dan siswa menyatakan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) merupakan
media yang praktis digunakan dalam pembelajaran; alat peraga sudah dibuat
secara otomatis sehingga mudah dalam penggunaan, perakitan dan
pengoperasiannya; alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan sehingga
memudahkan guru dan siswa dalam membawa, mengambil maupun menyimpan;
alat peraga dilengkapi dengan buku paduan penggunaan dan LKS sehingga dapat
memudahkan siswa dalam pembelajaran; dan mudah dalam pemeliharaan dan
perawatannya. Berdasarkan hasil penilaian uji kepraktisan guru dan siswa, dapat
disimpulkan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) sangat praktis
142

digunakan dalam pembelajaran. Saran yang disampaikan oleh guru dalam


pengembangan selanjutnya, yaitu diharapkan agar lebih banyak lagi
pengembangan alat peraga pada pembelajaran fisika sehingga dapat memudahkan
siswa dalam mempelajari materi fisika yang bersifat abstrak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data pada hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini sebagai berikut:
1. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dinyatakan layak atau valid sebagai
media pembelajaran. Penilaian uji kelayakan menurut ahli materi sebesar
89,8% dengan kategori sangat layak. Hasil penilaian uji kelayakan menurut
ahli media sebesar 87% dengan kategori sangat layak.
2. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dinyatakan efektif sebagai media
pembelajaran. Penilaian uji keefektifan dilakukan oleh guru dan siswa.
Penilaian uji keefektifan oleh guru, yaitu sebesar 91,7% dengan kategori
sangat efektif dan penilaian efektivitas yang diperoleh dari ketuntasan siswa
sebesar 83,33% dengan kategori sangat efektif. Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) sangat efektif
atau sangat baik digunakan dalam pembelajaran.
3. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dinyatakan praktis sebagai media
pembelajaran. Penilaian uji kepraktisan dilakukan oleh guru dan siswa.
Penilaian uji kepraktisan oleh guru, yaitu sebesar 91,7% dengan kategori
sangat praktis dan penilaian uji kepraktisan oleh siswa sebesar 78,1% dengan
kategori praktis. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Alat
Peraga Rotating Wheels (APRW) sangat praktis digunakan dalam
pembelajaran.

B. Saran
Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) secara keseluruhan mampu
memberikan dampak positif pada pembelajaran, namun masih memiliki beberapa
kekurangan. Saran yang dapat diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil
penelitian pengembangan ini sebagai berikut:

143
144

1. Perlu adanya perbaikan, penyempurnaan, dan pengembangan lebih lanjut pada


Alat Peraga Rotating Wheels (APRW). Panduan alat peraga dapat
dikembangkan dengan menggunakan besaran-besaran fisika sebagai dasar
dalam mempelajari materi gerak melingkar beraturan. Selain itu, alat peraga
dapat dikembangkan pula dengan menggunakan berbagai variasi ukuran roda
yang terbuat dari bahan yang berbeda-beda.
2. Dalam menghitung putaran roda, disarankan untuk menggunakan sensor yang
lebih sensitif lagi sehingga sensor yang digunakan tidak hanya dapat
menghitung putaran roda secara RPM, namun dapat pula menghitung putaran
roda per detik.
3. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dapat di uji coba secara luas kepada
siswa untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
4. Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) dibuat lebih banyak lagi sehingga siswa
tidak perlu bergantian pada saat melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Akker, Jan Van Den., et al. Educational Design Research. New York: Routledge,
2006.

Alatas, Fathiah., dkk. Penggunaan Alat Peraga Rotation Timer dan Roda Fleksibel
untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa. Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran IPA (JPPI). Vol. 1, No. 1, 2015.

Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran.


Jakarta: Rajawali, 1987.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,


Cet. 10, 2009.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. 17,
2014.

Ashyar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:


Referensi Jakarta, 2012.

Chaeruman, Uwes A. “Memahami Prinsip Dasar Penelitian Pengembangan dalam


Bidang Evaluasi Formatif Teknologi Pendidikan”,
www.teknologipendidikan.net, 20 September 2017.

Demircioglu, Salih., et al. Demonstrating the Direction of Angular Velocity in


Circular Motion. American Association of Physics Teachers (AAPT). Vol.
53, No. 360, 2015.

Desy., dkk. Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak Melingkar untuk
SMA. E-Journal. Vol. 4, 2015.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Pedoman Pembuatan Alat Peraga


untuk SMA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.

Giancoli, C. Douglas. Fisika. Jakarta: Erlangga, 2001.

Gulo, Murnilah. Meningkatkan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Alat


Peraga Sederhana pada Materi Gerak Melingkar di Kelas X-5 SMA Negeri

145
146

3 Gunungsitoli Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Wahana


Inovasi. Vol. 6, No. 1, 2017.

Habibi, Fikri dan Prabowo. Pengembangan Alat Peraga Pengukuran Taraf


Intensitas Bunyi Berbasis Visual Analyser sebagai Media Pembelajaran
Fisika Pokok Bahasan Bunyi. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF).
Vol. 4, No. 2, 2015.

Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 1, 1997.

Indiana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press,
2011.

Irhamna., dkk. Penerapan Model Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan


Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Fluida Statis Kelas VIII.
Jurnal Fisika FLUX. Vol. 14, 2017.

Kamajaya. Cerdas Belajar Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007.

Lidinillah, Dindin Abdul Muiz. “Design Reserch Sebagai Model Penelitian


Pengembangan”. Artikel pada Universitas Pendidikan Indonesia: 2012.
tidak dipublikasikan.

Maliasih., dkk. Pengembangan Alat Peraga KIT Hidrostatis untuk Meningkatkan


Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair pada Siswa SMP. Unnes Physics
Education Journal (UPEJ). Vol. 4, No. 3, 2015.

Mastuang. Implementasi Pembelajaran Menggunakan Model Pengajaran


Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Sains
dan Pendidikan Fisika. Vol. 2, 2015.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung


Persada (GP) Press), Cet. 3, 2010.

Pramesty, Rosalina Indah dan Prabowo. Pengembangan Alat Peraga KIT Fluida
Statis sebagai Media Pembelajaran pada Sub Materi Fluida Statis di Kelas
XI IPA SMA Negeri 1 Mojosari, Mojokerto. Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika. Vol. 2, No. 3, 2013.

Prihatin, Eka. Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2008.

Purwanto, Agus Eko., dkk. Studi Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Media Phe Simulatons dengan Alat Peraga pada Pokok Bahasan Listrik
Magnet di Kelas IX SMPN 12 Kabupaten Tebo. Jurnal Edukasi Fisika.
Vol. 1, No. 1, 2016.
147

Sadiman, Arief S., dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,


Cet. 6, 2013.

Setiawan, Mochamad Dedik dan Prabowo. Pengembangan Alat Peraga Hubungan


Roda-Roda pada Materi Gerak Melingkar Beraturan untuk Meningkatkan
Kompetensi Siswa di SMAN Sidoarjo. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika
(JIPF). Vol. 5, No. 3, 2016.

Siswanto dan Sukaryadi. Kompetensi Fisika. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang,


2009.

Subarnia, I Dewa Putu., dkk. Pengembangan Perangkat Praktikum Berorientasi


Lingkungan Penunjang Pembelajaran IPA SMA Sesuai Kurikulum 2013.
Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol. 4, No. 2, 2015.

Sudjana, Nana dan Rivai‟i, Ahmad. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2010.

Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algesindo, Cet. 12, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 11, 2010.

Sukarno dan Sutarma. The Development of Light Reflection Props as a Physics


Learning Media in Vocational High School Number 6 Tanjung Jabung
Timur. Innovative Space of Scientific Research Journals. Vol. 12, No. 2,
2014.

Sundayana, Rostina. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.


Bandung: Alfabeta, Cet. 1, 2014.

Susilana, Rudi dan Riyani, Cepi. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima,
2009.

Suwarna, Iwan Permana. “Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif


Mahasiswa melalui Computer Based Test pada Program Studi Pendidikan
Fisika”, Laporan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2016. tidak
dipublikasikan.

Tessmer, Martin. Planning and Conducting Formative Evaluations. London:


Routledge, 1993.
148

LAMPIRAN A

Analisis Hasil Penelitian

1. Instrumen Studi Pendahuluan


a. Lembar Wawancara Guru
b. Angket Respons Siswa
2. Validasi Ahli Materi
a. Angket Validasi Ahli Materi
b. Hasil Angket Validasi Ahli Materi
3. Validasi Ahli Media
a. Angket Validasi Ahli Media
b. Hasil Angket Validasi Ahli Media
4. Evaluasi Satu-Satu
a. Angket Evaluasi Satu-Satu
b. Hasil Angket Evaluasi Satu-Satu
5. Evaluasi Kelompok Kecil
a. Angket Evaluasi Kelompok Kecil
b. Hasil Angket Evaluasi Kelompok Kecil
6. Uji Lapangan
a. Angket Uji Lapangan
b. Hasil Angket Uji Lapangan
7. Evaluasi Summative
a. Angket Evaluasi Summative Guru
b. Hasil Angket Evaluasi Summative Guru
c. Angket Evaluasi Summative Siswa
d. Hasil Angket Evaluasi Summative Siswa
149

Lampiran A.1.a. Lembar Wawancara Guru


150
151
152

Lampiran A.1.b. Angket Respons Siswa


153
154
155

HASIL ANGKET STUDI PENDAHULUAN

1. Saya merasa kesulitan dalam mempelajari 2. Saya merasa materi gerak melingkar
materi gerak melingkar beraturan beraturan bersifat abstrak
50 44.2%
43.4% 40%
50

Persentase
Persentase

40
40
25.8% 26.7% 30
30
20 20 11.7%
10 1.7% 2.5% 10 2.5% 1.7%
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Penilaian Penilaian

3. Saya kurang tertarik mempelajari materi 4. Saya merasa jenuh mempelajari materi
gerak melingkar beraturan gerak melingkar beraturan

40 34.1% 60
45%
28.4% 26.7%
Persentase

Persentase
30 40 27.5%
20
20 13.4% 12.5%
6.7% 4.2%
10 1.7%
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Penilaian Penilaian

5. Materi gerak melingkar beraturan memiliki 6. Materi gerak melingkar beraturan berkaitan
banyak rumus dibandingkan teori dengan peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
50 46.7%
40 50 40.8% 40%
31.6%
Persentase

Persentase

40
30
30
20 10.8% 10.9% 20 13.4%
10 5.8%
0% 10 0%
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Penilaian Penilaian

7. Media pembelajaran fisika yang sering 8. Sekolah tidak memiliki alat peraga gerak
digunakan di kelas melingkar
60 50.3 % 50 48.3%
Persentase

36.7%
Persentase

32% 40
40
30
20 12.7% 20 10%
2.8% 2% 10 5%
0%
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Penilaian Penilaian
156

9. Saya menginginkan alat peraga digunakan 10. Saya akan lebih memahami materi gerak
pada proses pembelajaran melingkar apabila menggunakan media alat
peraga
60 55%
53.3%
Persentase

60

Persentase
40 26.7% 40 25%
15% 20%
20 20
0% 3.3%
0% 1.7%
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Penilaian Penilaian

11. Saya akan lebih tertarik mempelajari materi 12. Media alat peraga dapat menunjukkan
gerak melingkar beraturan apabila peristiwa gerak melingkar dalam kehidupan
menggunakan alat peraga sehari-hari
60 53.3% 78.3%
80
Persentase

Persentase
40 60
21.7% 23.3% 40
20 15%
1.7% 20 6.7%
0% 0% 0%
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Penilaian Penilaian

13. Media alat peraga sangat cocok digunakan 14. Media alat peraga memiliki banyak
pada materi gerak melingkar beraturan kelebihan dibandingkan
dengan media pembelajaran lainnya

60 53.6% 60 52%
Persentase

Persentase

37%
40 32% 40

20 12% 20 8.6%
0.3% 2% 0.3% 2%
0 0
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Penilaian Penilaian
157

Lampiran A.2.a. Angket Validasi Ahli Materi

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI PEMBELAJARAN FISIKA


PENGEMBANGAN ALAT PERAGA GERAK MELINGKAR BERATURAN

Hari/ Tanggal : ........................................................................................

Nama Validator : ........................................................................................

Instansi : ........................................................................................

Judul : Pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) pada Materi

Gerak Melingkar Beraturan untuk Siswa SMA

Penyusun : Indriani Pamungkas

Dosen Pembimbing : Dwi Nanto, Ph.D

Iwan Permana Suwarna, M.Pd

Petunjuk Pengisian :

Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui pendapat Ibu/Bapak selaku ahli materi terhadap
kelayakan alat peraga yang telah dikembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar
Ibu/Bapak akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media
pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Ibu/Bapak untuk memberikan respons
pada setiap pertanyaan dalam lembar penilaian ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada
kolom yang telah disediakan.
Keterangan Skor Penilaian:
Skor 4 : Sangat setuju
Skor 3 : Setuju
Skor 2 : Cukup
Skor 1 : Tidak setuju
Skor 0 : Sangat Tidak setuju
Atas kesediaan Ibu/Bapak mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terima kasih.
158

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI PEMBELAJARAN FISIKA


PENGEMBANGAN ALAT PERAGA GERAK MELINGKAR BERATURAN

Aspek Skor Penilaian


No. Indikator Keterangan
Penilaian
0 1 2 3 4
1. Kesesuaian Relevansi konten materi pada
Isi alat peraga dengan KI/KD
Alat peraga dapat membantu
memvisualisasikan materi
dalam pembelajaran
Alat peraga dapat menunjukkan
peristiwa hubungan roda-roda:
hubungan roda-roda sepusat,
hubungan roda-roda yang
bersinggungan dan hubungan
roda-roda yang dihubungkan
dengan menggunakan tali
2. Kesesuaian Alat peraga dapat menjelaskan
Konsep besaran-besaran fisis dalam
materi gerak melingkar
beraturan
Alat peraga dapat menunjukkan
jari-jari pada masing-masing
roda
Alat peraga dapat menunjukkan
rpm (revolutions per minute)
pada masing-masing roda
Alat peraga dapat menunjukkan
hubungan antara kecepatan
sudut dan kecepatan linier
Siswa dapat menghitung
percepatan sentripetal dari alat
peraga yang digunakan
Jumlah
Nilai Rata-rata

Pendapat dan Saran :


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
159

Kesimpulan :

Lingkari salah satu nomor di bawah ini


1. Layak untuk digunakan dalam pembelajaran tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dalam pembelajaran dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan dalam pembelajaran

………..…………………………..

Validator

(………………………………….)
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170

Lampiran A.2.b. Hasil Angket Validasi Ahli Materi

HASIL UJI VALIDASI AHLI MATERI

No. Aspek Penilaian Persentase Skor (%) Kriteria Penilaian


1. Kesesuaian Isi 91,7 Sangat Layak
2. Kesesuaian Konsep 88 Sangat Layak
Jumlah 179,76
Rata-Rata 89,8 Sangat Layak

1. Aspek Penilaian : Kesesuaian Isi

Indikator
Persentase Skor Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
(%) Penilaian
1 2 3
1. Elvan Yuniarti, M.Si FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
2. Dr. Sitti Ahmiatri Saptari FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 3 3 9 75 Layak
3. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 4 4 4 12 100 Sangat Layak
4. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 4 4 4 12 100 Sangat Layak
5. Dr. H. Wawan, S.Pd., M.M SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya 3 3 4 10 83,3 Sangat Layak
Jumlah 18 18 19 55 458.3
Persentase Per Indikator (%) 90 90 95
Rata-Rata 11 91,7 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Relevansi konten materi pada alat peraga dengan KI/KD
2 = Alat peraga dapat membantu memvisualisasikan materi dalam pembelajaran
3 = Alat peraga dapat menunjukkan hubungan roda-roda
171

2. Aspek Penilaian : Kesesuaian Konsep

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Validator Instansi Jumlah
Skor (%) Penilaian
4 5 6 7 8
1. Elvan Yuniarti, M.Si FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 4 3 19 95 Sangat Layak
2. Dr. Sitti Ahmiatri Saptari FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 3 3 3 3 15 75 Layak
3. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 3 3 4 3 3 16 80 Sangat Layak
4. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 4 4 4 4 4 20 100 Sangat Layak
5. Dr. H. Wawan, S.Pd., M.M SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya 4 4 4 3 3 18 90 Sangat Layak
Jumlah 18 18 19 17 16 88 440
Persentase Per Indikator (%) 90 90 95 85 80
Rata-Rata 17,6 88 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


4 = Alat peraga dapat menjelaskan besaran-besaran fisis dalam materi gerak melingkar beraturan
5 = Alat peraga dapat menunjukkan jari-jari pada masing-masing roda
6 = Alat peraga dapat menunjukkan RPM (revolutions per minute) pada masing-masing roda
7 = Alat peraga dapat menunjukkan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linier
8 = Siswa dapat menghitung percepatan sentripetal dari alat peraga yang digunakan
172

PERHITUNGAN KUALITAS ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW)


MENURUT AHLI MATERI

Penilaian Aspek Kesesuaian Isi


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =3
umlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =

Ahli Media 1 Ahli Media 4


Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 100%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 75% = 83,3%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 100% = 91,7%
173

Penilaian Aspek Kesesuaian Konsep


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =5
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 20
Persentase skor (P) =

Ahli Media 1 Ahli Media 4


Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 95% = 100%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 75% = 90%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian
= =
Konsep
= 100% = 88%
174

Lampiran A.3.a. Angket Validasi Ahli Media

LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


PENGEMBANGAN ALAT PERAGA GERAK MELINGKAR BERATURAN

Hari/ Tanggal : ........................................................................................

Nama Validator : ........................................................................................

Instansi : ........................................................................................

Judul : Pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) pada Materi

Gerak Melingkar Beraturan untuk Siswa SMA

Penyusun : Indriani Pamungkas

Dosen Pembimbing : Dwi Nanto, Ph.D

Iwan Permana Suwarna, M.Pd

Petunjuk Pengisian :

Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui pendapat Ibu/Bapak selaku ahli media terhadap
kelayakan alat peraga yang telah dikembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar
Ibu/Bapak akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media
pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Ibu/Bapak untuk memberikan respons
pada setiap pertanyaan dalam lembar penilaian ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada
kolom yang telah disediakan.
Keterangan Skor Penilaian:
Skor 4 : Sangat setuju
Skor 3 : Setuju
Skor 2 : Cukup
Skor 1 : Tidak setuju
Skor 0 : Sangat Tidak setuju
Atas kesediaan Ibu/Bapak mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terima kasih.
175

LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


PENGEMBANGAN ALAT PERAGA GERAK MELINGKAR BERATURAN

Aspek Penilaian Skor Penilaian


No Indikator Keterangan
Kelayakan Media 0 1 2 3 4
1. Keterkaitan Kesesuaian media alat
dengan Bahan Ajar peraga dengan konsep
yang diajarkan
Kejelasan media alat
peraga dalam membantu
menjelaskan konsep
Kesesuaian media alat
peraga dengan
kompetensi siswa
2. Nilai Pendidikan Kesesuaian dengan
perkembangan
intelektual siswa
Kompetensi yang
ditingkatkan pada siswa

3. Ketahanan Alat Ketahanan alat peraga


terhadap cuaca
Memiliki alat pelindung
dari kerusakan
Alat peraga mudah dalam
perawatan
Alat peraga dibuat dalam
bahan yang mudah
ditemukan
4. Keakuratan Ketahanan komponen-
komponen alat peraga
yang sesuai pada
dudukan awalnya
Ketepatan pemasangan
setiap komponen pada
alat ukur
Ketepatan skala
pengukuran
Ketelitian pengukuran
5. Efisiensi Alat Alat peraga mudah
untuk dirangkai
Alat peraga mudah untuk
digunakan/dioperasikan
Alat peraga mudah untuk
176

Aspek Penilaian Skor Penilaian


No Indikator Keterangan
Kelayakan Media 0 1 2 3 4
dibawa
6. Keamanan bagi Alat peraga memiliki
Siswa keamanan dan
kenyamanan untuk
digunakan oleh siswa
Konstruksi alat peraga
kokoh sehingga memiliki
keamanan saat digunakan
oleh siswa
Alat peraga
menggunakan bahan
ramah lingkungan dan
tidak menggunakan zat
beracun
7. Estetika Alat peraga memiliki
warna yang menarik dan
nyaman untuk digunakan
Alat peraga dirancang
dengan bentuk yang
sesuai dengan kebutuhan
materi
Alat peraga memiliki
bentuk yang menarik,
rapi dan nyaman untuk
digunakan oleh siswa
8. Kelengkapan Alat Alat dilengkapi dengan
buku panduan
penggunaan alat
Alat dilengkapi dengan
video demonstrasi dalam
membantu menggunakan
alat
Alat dilengkapi dengan
lembar kerja siswa (LKS)
9. Tempat Alat peraga dilengkapi
Penyimpanan dengan tempat
penyimpanan agar mudah
untuk menyimpan/
mengambil
Alat peraga dilengkapi
dengan tempat
penyimpanan untuk
177

Aspek Penilaian Skor Penilaian


No Indikator Keterangan
Kelayakan Media 0 1 2 3 4
memudahkan ketika
dibawa kemana-mana
Tempat penyimpanan
alat peraga memiliki
ketahanan dalam
menyimpan alat peraga
Jumlah
Nilai Rata-rata

Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan. Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA. Jakarta: 2011.

Pendapat dan Saran :


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan :

Lingkari salah satu nomor di bawah ini


1. Layak untuk digunakan dalam pembelajaran tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dalam pembelajaran dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan dalam pembelajaran

……………………………………

Validator

(……………………………………)
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191

Lampiran A.3.b. Hasil Angket Validasi Ahli Media

HASIL UJI VALIDASI AHLI MEDIA

No. Aspek Penilaian Persentase Skor (%) Kriteria Penilaian


1. Keterkaitan dengan Bahan Ajar 96,7 Sangat Layak
2. Nilai Pendidikan 85 Sangat Layak
3. Ketahanan Alat 86,3 Sangat Layak
4. Keakuratan 75 Layak
5. Efisiensi Alat 88,3 Sangat Layak
6. Keamanan bagi Siswa 91,7 Sangat Layak
7. Estetika 85 Sangat Layak
8. Kelengkapan Alat 90 Sangat Layak
9. Tempat Penyimpanan 100 Sangat Layak
Jumlah 435
Rata-Rata 87 Sangat Layak

1 Aspek Penilaian : Keterkaitan dengan Bahan Ajar


Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
1 2 3
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 3 4 11 91,7 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 4 4 4 12 100 Sangat Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 4 4 4 12 100 Sangat Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 4 4 3 11 91,7 Sangat Layak
Jumlah 20 19 19 58 483,3
Persentase Per Indikator (%) 100 95 95
Rata-Rata 11,6 96,7 Sangat Layak
192

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kesesuaian media alat peraga dengan konsep yang diajarkan
2 = Kejelasan media alat peraga dalam membantu menjelaskan konsep
3 = Kesesuaian media alat peraga dengan kompetensi siswa

2. Aspek Penilaian : Nilai Pendidikan

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
4 5
1 Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 8 100 Sangat Layak
2 Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 8 100 Sangat Layak
3 Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 3 3 6 75 Layak
4 Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 3 3 6 75 Layak
5 Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 3 3 6 75 Layak
Jumlah 17 17 34 425
Persentase Per Indikator (%) 85 85
Rata-Rata 6.8 85 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


4 = Kesesuaian dengan perkembangan intelektual siswa
5 = Kompetensi yang ditingkatkan siswa

3. Aspek Penilaian : Ketahanan Alat

Indikator Persentase Kriteria


Jumlah
No. Nama Validator Instansi Penilaian Skor (%) Penilaian
6 7 8 9
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 4 16 100 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 4 4 3 14 87,5 Sangat Layak
193

Indikator Persentase Kriteria


Jumlah
No. Nama Validator Instansi Penilaian Skor (%) Penilaian
6 7 8 9
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 3 3 4 4 14 87,5 Sangat Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 3 3 3 4 13 81,3 Sangat Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 2 3 3 4 12 75 Layak
Jumlah 15 17 18 19 69 431.3
Persentase Per Indikator (%) 75 85 90 95
Rata-Rata 13,8 86,3 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


6 = Ketahanan alat peraga terhadap cuaca
7 = Memiliki alat pelindung dari kerusakan
8 = Alat peraga mudah dalam perawatan
9 = Alat peraga dibuat dengan bahan yang mudah ditemukan

4. Aspek Penilaian : Keakuran

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
10 11 12 13
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 4 16 100 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 3 3 3 12 75 Layak
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 2 3 2 2 9 56,3 Cukup Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 3 3 3 2 11 68,8 Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 3 3 3 3 12 75 Layak
Jumlah 15 16 15 14 60 375
Persentase Per Indikator (%) 75 80 75 70
Rata-Rata 75 Layak
194

Keterangan Indikator Penilaian:


10 = Ketahanan komponen-komponen alat peraga yang sesuai dengan dudukan awalnya
11 = Ketepatan pemasangan setiap komponen pada alat ukur
12 = Ketepatan skala pengukuran
13 = Ketelitian pengukuran

5. Aspek Penilaian : Efisiensi Alat

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
14 15 16
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 2 10 83,3 Sangat Layak
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 3 3 4 10 83,3 Sangat Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 4 4 3 11 91,7 Sangat Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 3 4 3 10 83,3 Sangat Layak
Jumlah 18 19 16 53 441,7
Persentase Per Indikator (%) 90 95 80
Rata-Rata 10,6 88,3 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


14 = Alat peraga mudah dirangkai
15 = Alat peraga mudah digunakan/dioperasikan
16 = Alat peraga mudah dibawa
195

6. Aspek Penilaian : Keamanan Bagi Siswa

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
17 18 19
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 4 4 3 11 91,7 Sangat Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 3 3 4 10 83,3 Sangat Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 3 3 4 10 83,3 Sangat Layak
Jumlah 18 18 19 55 458,3
Persentase Per Indikator (%) 90 90 95
Rata-Rata 11 91,7 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


17 = Alat peraga memiliki keamanan dan kenyamanan untuk digunakan oleh siswa
18 = Alat peraga memiliki keamanan dan kenyamanan untuk digunakan oleh siswa
19 = Alat peraga menggunakan bahan ramah lingkungan dan tidak menggunakan zat beracun

7. Aspek Penilaian : Estetika

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
20 21 22
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 4 3 10 83,3 Sangat Layak
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 3 4 4 11 91,7 Sangat Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 3 3 3 9 75 Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 3 3 3 9 75 Layak
Jumlah 16 18 17 51 425
196

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
20 21 22
Persentase Per Indikator (%) 80 90 85
Rata-Rata 10,2 85 Sangat Layak
Keterangan Indikator Penilaian:
20 = Alat peraga memiliki warna yang menarik
21 = Alat peraga dirancang dengan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan siswa
22 = Alat peraga memiliki bentuk yang menarik, rapi dan nyaman digunakan

8. Aspek Penilaian : Kelengkapan Alat

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
23 24 25
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 4 2 4 10 83,3 Sangat Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 4 3 4 11 91,7 Sangat Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 4 1 4 9 75 Layak
Jumlah 20 14 20 54 450
Persentase Per Indikator (%) 100 70 100
Rata-Rata 10.8 90 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


23 = Alat peraga dilengkapi dengan buku panduan penggunaan
24 = Alat peraga dilengkapi dengan video demonstrasi
25 = Alat peraga dilengkapi dengan LKS
197

9. Aspek Penilaian : Tempat Penyimpanan

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Validator Instansi Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
26 27 28
1. Yudhi Munadi, M.Ag FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4 4 4 12 100 Sangat Layak
3. Dr. Djati Handoko Departemen Fisika UI 4 4 4 12 100 Sangat Layak
4. Muhammad Aziz Majidi, Ph.D Departemen Fisika UI 4 4 4 12 100 Sangat Layak
5. Muhammad Abdul Hadi, S.Si., M.T.I Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta (STTJ) 4 4 4 12 100 Sangat Layak
Jumlah 20 20 20 60 500
Persentase Per Indikator (%) 100 100 100
Rata-Rata 12 100 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


26 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan agar mudah untuk menyimpan atau mengambil
27 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan agar mudah dibawa kemana-mana
28 = Tempat penyimpanan alat peraga memiliki ketahanan
198

PERHITUNGAN KUALITAS ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW)


MENURUT AHLI MEDIA

Penilaian Aspek Keterkaitan dengan Bahan Ajar


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =
Ahli Media 1 Ahli Media 4
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 91,7% = 100%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 91,7%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 100% = 96,7%
199

Penilaian Aspek Nilai Pendidikan


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =2
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal =8
Persentase skor (P) =
Ahli Media 1 Ahli Media 4
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 75%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 75%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 75% = 85%

Penilaian Aspek Ketahanan Alat


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =4
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 16
Persentase skor (P) =
200

Ahli Media 1 Ahli Media 4


Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 81,3%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 87,5% = 75%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 87,5% = 86,3%

Penilaian Aspek Keakuratan


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =4
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 16
Persentase skor (P) =
Ahli Media 1 Ahli Media 4
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 68,8%
201

Ahli Media 2 Ahli Media 5


Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 75% = 75%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 56,3% = 75%

Penilaian Aspek Efisiensi Alat


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =
Ahli Media 1 Ahli Media 4
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =
= =
= 100% = 91,7%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 83,3% = 83,3%
202

Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 83,3% = 88,3%

Penilaian Aspek Keamanan bagi Siswa


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =
Ahli Media 1 Ahli Media 4
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 83,3%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 83,3%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 91,7% = 91,7%
203

Penilaian Aspek Estetika


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =
Ahli Media 1 Ahli Media 4
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 75%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 83,3% = 75%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 91,7% = 85%

Penilaian Aspek Kelengkapan Alat


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =
204

Ahli Media 1 Ahli Media 4


Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 91,7%
Ahli Media 2 Ahli Media 5
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 75%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 83,3% = 90%

Penilaian Aspek Tempat Penyimpanan


Jumlah ahli materi = 5 ahli materi
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan lima ahli =5
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =
Ahli Media 1 Ahli Media 4
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 100%
205

Ahli Media 2 Ahli Media 5


Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 100% = 100%
Ahli Media 3
Persentase skor (P) = Persentase rata-rata =
Aspek Kesesuaian Isi
= =
= 100% = 100%
206

Lampiran A.4.a. Angket Evaluasi Satu-Satu

LEMBAR PENILAIAN
EVALUASI SATU-SATU (ONE-TO-ONE EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Nama : ………………………………………………………………………...
Tanggal : ………………………………………………………………………...
Kelas : ………………………………………………………………………...
Asal Sekolah : ………………………………………………………………………...
Jenis Kelamin : L/P*

Petunjuk Pengisian :
Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui pendapat anda mengenai kepraktisan alat peraga
yang dikembangkan. Penilaian, pendapat, kritik, saran, dan komentar anda sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut,
dimohon untuk memberikan respons pada setiap pertanyaan dalam lembar penilaian dengan
memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan.
Keterangan Skor Penilaian:
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup Baik
Skor 1 : Kurang Baik
Skor 0 : Sangat Tidak Baik
Atas kesediaan anda mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terima kasih.
207

LEMBAR PENILAIAN
EVALUASI SATU-SATU (ONE-TO-ONE EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Aspek Skor Penilaian


No. Indikator
Penilaian 0 1 2 3 4
A. Materi (content) 1. Kesulitan
Media alat peraga membantu mengatasi
kesulitan dalam memahami materi
2. Kejelasan
Materi lebih jelas dan nyata untuk
dipelajari bila menggunakan alat peraga
3. Kemenarikan
Materi lebih menarik dan mudah
dipahami bila menggunakan alat peraga
4. Keterkinian
Keterbaruan materi
B. Desain 5. Kejelasan Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Tujuan pembelajaran lebih jelas dan
nyata bila menggunakan alat peraga
6. Kemenarikan Pembelajaran
Pembelajaran menggunakan alat peraga
menjadi lebih menarik dan tidak bosan
7. Kelogisan Sistematika Materi
Media alat peraga membantu
pembelajaran menjadi lebih logis
C. Implementasi 8. Efisiensi Waktu
(implementation Media alat peraga dapat mengefisienkan
) waktu pembelajaran
9. Pemanfaatan Media untuk
Pembelajaran
Media alat peraga dapat dimanfaatkan
untuk pembelajaran
10. Kemudahan Operasi Media
Media alat peraga mudah untuk
digunakan
D. Kualitas Teknis 11. Bentuk
Alat peraga memiliki bentuk yang
sederhana dan menarik
12. Ukuran
Alat peraga memiliki ukuran yang tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil
13. Warna
208

Aspek Skor Penilaian


No. Indikator
Penilaian 0 1 2 3 4
Alat peraga memiliki warna yang
menarik, rapi, dan bersih
14. Tempat Penyimpanan Alat Peraga
Alat peraga dilengkapi dengan tempat
penyimpanan sehingga mudah bila
dibawa kemana-mana

Komentar dan Saran:


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Sukabumi, …………………2017

Responden,

(…………………………………)
209
210
211

Lampiran A.4.b. Hasil Angket Evaluasi Satu-Satu

HASIL DATA PADA EVALUASI SATU-SATU (ONE-TO-ONE EVALUATION)

A. Hasil Data Angket pada Evaluasi Satu-Satu


1. Rekapitulasi Hasil Data Per Aspek Penilaian

No. Aspek Penilaian Persentase Skor (%) Kriteria Penilaian


1. Materi 89,6 Sangat Layak
2. Desain Pembelajaran 86,1 Sangat Layak
3. Implementasi 72,2 Layak
4. Kualitas Teknis 81,3 Sangat Layak
Jumlah 329,2
Rata-Rata 82,3 Sangat Layak

2. Hasil Data Per Indikator Penilaian


a. Aspek Penilaian : Materi

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
1 2 3 4
1. Dalila Aghnat N. SMAN 3 Sukabumi 3 4 4 4 15 93,8 Sangat Layak
2. Faris Taufiqurrahman W. SMAN 3 Sukabumi 3 4 3 2 12 75 Layak
3. Nabilla Az Zahra SMAN 3 Sukabumi 4 4 4 4 16 100 Sangat Layak
Jumlah 10 12 11 10 42 268,8
Persentase Per Indikator (%) 83,3 100 91,7 83,3
Rata-Rata 14 89,6 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kesulitan 3 = Kemenarikan
2 = Kejelasan 4 = Keterkinian
212

b. Aspek Penelitian : Desain Pembelajaran

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
5 6 7
1. Dalila Aghnat N. SMAN 3 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Layak
2. Faris Taufiqurrahman W. SMAN 3 Sukabumi 3 1 4 8 66,7 Cukup Layak
3. Nabilla Az Zahra SMAN 3 Sukabumi 4 4 4 12 100 Sangat Layak
Jumlah 11 9 11 31 258,3
Persentase Per Indikator (%) 91,7 75 91,7
Rata-Rata 10,3 86,1 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


5 = Kejelasan Tujuan Pembelajaran
6 = Kemenarikan Pembelajaran
7 = Kelogisan Sistematika Materi

c. Implementasi

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
8 9 10
1. Dalila Aghnat N. SMAN 3 Sukabumi 3 4 4 11 91,7 Sangat Layak
2. Faris Taufiqurrahman W. SMAN 3 Sukabumi 1 2 2 5 41,7 Cukup Layak
3. Nabilla Az Zahra SMAN 3 Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Sangat Layak
Jumlah 7 10 9 26 216,7
Persentase Per Indikator (%) 58,3 83,3 75
Rata-Rata 8,7 72,2 Layak
213

Keterangan Indikator Penilaian:


8 = Efisiensi Waktu
9 = Pemanfaatan Media untuk Pembelajaran
10 = Kemudahan Operasi Media

d. Kualitas Teknis
Indikator Penilaian Persentase Kriteria
No. Nama Siswa Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
11 12 13 14
1. Dalila Aghnat N. SMAN 3 Sukabumi 3 4 3 4 14 87,5 Sangat Layak
2. Faris Taufiqurrahman W. SMAN 3 Sukabumi 3 4 2 3 12 75 Layak
3. Nabilla Az Zahra SMAN 3 Sukabumi 3 3 3 4 13 81,3 Sangat Layak
Jumlah 9 11 8 11 39 243,8
Persentase Per Indikator (%) 75 91,7 66,7 91,7
Rata-Rata 13 81,3 Sangat Layak

Keterangan Indikator Penilaian:


11 = Kualitas Bentuk
12 = Kualitas Ukuran
13 = Kualitas Warna
14 = Tempat Penyimpanan Alat Peraga
214

PERHITUNGAN KUALITAS ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW)


PADA EVALUASI SATU-SATU (ONE-TO-ONE EVALUATION)

Penilaian Aspek Materi


Jumlah evaluator = 3 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =4
Jumlah butir pernyataan siswa =3
Jumlah skor tertinggi ideal = 16
Persentase skor (P) =

Evaluator 1 Evaluator 3
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 93,8% = 100%
Evaluator 2
Persentase skor (P) = Persentase Rata-Rata =
Aspek Materi
= =
= 75% = 89,6%

Penilaian Aspek Desain Pembelajaran


Jumlah evaluator = 3 evaluator
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan siswa =3
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =
215

Evaluator 1 Evaluator 3
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 91,7% = 100%
Evaluator 2
Persentase skor (P) = Persentase Rata-Rata =
Aspek Materi
= =
= 66,7% = 86,1%

Penilaian Aspek Implementasi


Jumlah evaluator = 3 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan siswa =3
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =

Evaluator 1 Evaluator 3
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 91,7% = 83,3%
Evaluator 2
Persentase skor (P) = Persentase Rata-Rata =
Aspek Materi
= =
= 41,7% = 72,2%
216

Penilaian Aspek Kualitas Teknis


Jumlah evaluator = 3 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =4
Jumlah butir pernyataan siswa =3
Jumlah skor tertinggi ideal = 16
Persentase skor (P) =

Evaluator 1 Evaluator 3
Persentase skor (P) = Persentase skor (P) =

= =
= 87,5% = 81,3%
Evaluator 2
Persentase skor (P) = Persentase Rata-Rata =
Aspek Materi
= =
= 75% = 81,3%
217

Lampiran A.5.a. Angket Evaluasi Kelompok Kecil

LEMBAR PENILAIAN
EVALUASI KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Nama : ………………………………………………………………………...
Tanggal : ………………………………………………………………………...
Kelas : ………………………………………………………………………...
Asal Sekolah : ………………………………………………………………………...
Jenis Kelamin : L/P*

Petunjuk Pengisian :
Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui pendapat anda mengenai kepraktisan alat peraga
yang dikembangkan. Penilaian, pendapat, kritik, saran, dan komentar anda sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut,
dimohon untuk memberikan respons pada setiap pertanyaan dalam lembar penilaian dengan
memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan.
Keterangan Skor Penilaian:
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup Baik
Skor 1 : Kurang Baik
Skor 0 : Sangat Tidak Baik
Atas kesediaan anda mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terima kasih.
218

LEMBAR PENILAIAN
EVALUASI KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Aspek Skor Penilaian


No. Indikator
Penilaian 0 1 2 3 4
A. Materi 1. Kesulitan
(content) Media alat peraga membantu
mengatasi kesulitan dalam
memahami materi
2. Kejelasan
Materi lebih jelas dan nyata untuk
dipelajari bila menggunakan alat
peraga
3. Kemenarikan
Materi lebih menarik dan mudah
dipahami bila menggunakan alat
peraga
4. Keterkinian
Keterbaruan materi
B. Desain 5. Kejelasan Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Tujuan pembelajaran lebih jelas dan
nyata bila menggunakan alat peraga
6. Kemenarikan Pembelajaran
Pembelajaran menggunakan alat
peraga menjadi lebih menarik dan
tidak bosan
7. Kelogisan Sistematika Materi
Media alat peraga membantu
pembelajaran menjadi lebih logis
C. Implementasi 8. Pemanfaatan Media untuk
Pembelajaran
Media alat peraga dapat dimanfaatkan
untuk pembelajaran
9. Kemudahan Operasi Media
Media alat peraga mudah untuk
digunakan
10. Intensitas Penggunaan
219

Komentar dan Saran:

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Sukabumi, ………………… 2017

Responden

(………………………………….)
220
221
222

Lampiran A.5.b. Hasil Angket Evaluasi Kelompok Kecil

HASIL DATA PADA EVALUASI KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP EVALUATION)

A. Hasil Data Angket pada Evaluasi Kelompok Kecil


1. Rekapitulasi Hasil Data Per Aspek Penilaian

No. Aspek Penilaian Persentase Skor (%) Kriteria Penilaian


1. Materi 72,4 Efektif
2. Desain Pembelajaran 75 Efektif
3. Implementasi 78,5 Baik
Jumlah 225,9
Rata-Rata 75,3 Efektif

2. Hasil Data Per Indikator Penilaian


a. Aspek Penilaian : Materi
Jumlah evaluator = 12 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =4
Jumlah butir pernyataan siswa = 12
Jumlah skor tertinggi ideal = 16
Persentase skor (P) =
223

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
1 2 3 4
1. Annisa Lutfiah Muti SMAN 4 Sukabumi 3 2 2 2 9 56,3 Cukup Efektif
2. Delia Zagita SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 2 13 81,3 Sangat Efektif
3. Dimas Ramon Dhika SMAN 4 Sukabumi 2 3 3 2 10 62,5 Cukup Efektif
4. Fiqri Fadilla R. SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 2 11 68,8 Efektif
5. Nadilla Nurul Izza SMAN 4 Sukabumi 2 3 2 2 9 56,3 Cukup Efektif
6. Nelly Rahmawati SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 4 13 81,3 Sangat Efektif
7. Ratu Kamila F. F. SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 4 13 81,3 Sangat Efektif
8. Salma Rosyi R. L. SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
9. Siska Widicahyati SMAN 4 Sukabumi 3 3 4 3 13 81,3 Sangat Efektif
10. Vecky H. Laruni SMAN 4 Sukabumi 3 4 3 3 13 81,3 Sangat Efektif
11. Widdia Sri P. SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 3 14 87,5 Sangat Efektif
12. Wigiana Mahardika SMAN 4 Sukabumi 3 2 2 2 9 56,3 Cukup Efektif
Jumlah 36 37 34 32 139 868,8
Persentase Per Indikator (%) 75 77,1 70,8 66,7
Rata-Rata 11,6 72,4 Efektif

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kesulitan
2 = Kejelasan
3 = Kemenarikan
4 = Keterkinian
224

b. Aspek Penilaian : Desain Pembelajaran


Jumlah evaluator = 12 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan siswa = 12
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
5 6 7
1. Annisa Lutfiah Muti SMAN 4 Sukabumi 2 3 3 8 66,7 Cukup Efektif
2. Delia Zagita SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
3. Dimas Ramon Dhika SMAN 4 Sukabumi 4 4 4 12 100 Sangat Efektif
4. Fiqri Fadilla R. SMAN 4 Sukabumi 3 4 2 9 75 Efektif
5. Nadilla Nurul Izza SMAN 4 Sukabumi 2 2 2 6 50 Cukup Efektif
6. Nelly Rahmawati SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
7. Ratu Kamila F. F. SMAN 4 Sukabumi 3 3 4 10 83,3 Sangat Efektif
8. Salma Rosyi R. L. SMAN 4 Sukabumi 2 3 3 8 66,7 Cukup Efektif
9. Siska Widicahyati SMAN 4 Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Sangat Efektif
10. Vecky H. Laruni SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
11. Widdia Sri P. SMAN 4 Sukabumi 2 3 3 8 66,7 Cukup Efektif
12. Wigiana Mahardika SMAN 4 Sukabumi 2 3 3 8 66,7 Cukup Efektif
Jumlah 33 39 36 108 900
Persentase Per Indikator (%) 68,8 81,3 75
Rata-Rata 9 75 Efektif
Keterangan Indikator Penilaian:
5 = Kejelasan Tujuan Pembelajaran
6 = Kemenarikan Pembelajaran
7 = Kelogisan Sistematika Materi
225

c. Aspek Penilaian : Implementasi


Jumlah evaluator = 12 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan siswa = 12
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
8 9 10
1. Annisa Lutfiah Muti SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
2. Delia Zagita SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
3. Dimas Ramon Dhika SMAN 4 Sukabumi 4 3 3 10 83,3 Sangat Efektif
4. Fiqri Fadilla R. SMAN 4 Sukabumi 3 3 2 8 66,7 Cukup Efektif
5. Nadilla Nurul Izza SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
6. Nelly Rahmawati SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
7. Ratu Kamila F. F. SMAN 4 Sukabumi 4 3 3 10 83,3 Sangat Efektif
8. Salma Rosyi R. L. SMAN 4 Sukabumi 3 2 3 8 66,7 Cukup Efektif
9. Siska Widicahyati SMAN 4 Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Sangat Efektif
10. Vecky H. Laruni SMAN 4 Sukabumi 4 3 4 11 91,7 Sangat Efektif
11. Widdia Sri P. SMAN 4 Sukabumi 2 4 3 9 75 Efektif
12. Wigiana Mahardika SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
Jumlah 39 38 36 113 941,7
Persentase Per Indikator (%) 81,3 79,2 75
Rata-Rata 9,4 78,5 Efektif
Keterangan Indikator Penilaian:
8 = Pemanfaatan Media untuk Pembelajaran
9 = Kemudahan Operasi Media
10 = Intensitas Penggunaan
226

B. Hasil Data Uji Efektivitas Siswa

No. Nama Kelas Asal Sekolah Pretest Posttest Ketuntasan

1. Annisa Lutfiah Muti XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 15 75 Tuntas


2. Delia Zagita XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 65 75 Tuntas
3. Dimas Ramon Dhika XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 60 90 Tuntas
4. Fiqri Fadilla R. XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 65 90 Tuntas
5. Nadilla Nurul Izza XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 20 80 Tuntas
6. Nelly Rahmawati XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 30 55 Tidak Tuntas
7. Ratu Kamila F. F. XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 45 75 Tuntas
8. Salma Rosyi R. L. XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
9. Siska Widicahyati XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 60 100 Tuntas
10. Vecky H. Laruni XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 15 60 Tidak Tuntas
11. Widdia Sri P. XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
12. Wigiana Mahardika XI IPA 3 SMAN 4 Sukabumi 20 70 Tidak Tuntas
Jumlah 435 920
Rata-Rata 36,3 76,7
Uji Efektivitas 75 % (Efektif)

(Kategori Efektif)
227

Lampiran A.6.a. Angket Uji Lapangan

LEMBAR PENILAIAN
UJI LAPANGAN (FIELD TEST) SISWA
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Nama : ………………………………………………………………………...
Tanggal : ………………………………………………………………………...
Kelas : ………………………………………………………………………...
Asal Sekolah : ………………………………………………………………………...
Jenis Kelamin : L/P*

Petunjuk Pengisian :
Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui pendapat anda mengenai kepraktisan alat peraga
yang dikembangkan. Penilaian, pendapat, kritik, saran, dan komentar anda sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut,
dimohon untuk memberikan respons pada setiap pertanyaan dalam lembar penilaian dengan
memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan.
Keterangan Skor Penilaian:
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup Baik
Skor 1 : Kurang Baik
Skor 0 : Sangat Tidak Baik
Atas kesediaan anda mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terima kasih.
228

LEMBAR PENILAIAN
UJI LAPANGAN (FIELD TEST) SISWA
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Skor Penilaian
No. Aspek Penilaian Indikator
0 1 2 3 4
A. Kemampuan untuk 1. Kemudahan memahami
dapat dilaksanakan petunjuk penggunaan alat
(implement ability) peraga
2. Kemudahan pengoperasian dan
penggunaan alat peraga
3. Intensitas penggunaan
B. Kesinambungan 4. Ketahanan alat peraga (tahan
(sustainability) lama dan tidak mudah rusak)
5. Kemudahan perawatan dan
pemeliharaan alat peraga
6. Penggunaan media alat peraga
pada waktu yang akan datang
C. Kecocokan dengan 7. Kemudahan penggunaan alat
lingkungan peraga dalam berbagai
(appropriateness) lingkungan
8. Kecocokan alat peraga dengan
berbagai situasi belajar
(individu/ kelompok)
D. Penerimaan dan 9. Keinginan mengeksplor materi
Kemenarikan (accepted dengan menggunakan alat
and attractiveness) peraga
10. Peningkatan minat belajar
dengan menggunakan alat
peraga
11. Penerimaan alat peraga sebagai
media belajar
12. Kemenarikan alat peraga
sebagai media belajar

Komentar dan Saran:

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
229

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Sukabumi, ………………… 2017

Responden

(………………………………….)
230
231
232

Lampiran A.6.b. Hasil Angket Uji Lapangan

HASIL DATA PADA UJI LAPANGAN (FIELD TEST)

A. Hasil Data Angket pada Uji Lapangan


1. Rekapitulasi Hasil Data Per Aspek Penilaian

No. Aspek Penilaian Persentase Skor (%) Kriteria Penilaian


1. Kemampuan untuk dapat dilaksanakan (implement ability) 70 Efektif
2. Kesinambungan (sustainability) 79,4 Efektif
3. Kecocokan dengan Lingkungan (appropriateness) 73,8 Efektif
4. Penerimaan dan Kemenarikan (accepted and attractiveness) 80 Sangat Efektif
Jumlah 303,2
Rata-Rata 75,8 Efektif

2. Hasil Data Per Indikator Penilaian


a. Aspek Penilaian : Kemampuan untuk dapat dilaksanakan (implement ability)
Jumlah evaluator = 30 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan siswa = 30
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase


No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah Kriteria Penilaian
Skor (%)
1 2 3
1. Al Dianar X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
2. Anita Martelia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
233

Indikator Penilaian Persentase


No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah Kriteria Penilaian
Skor (%)
1 2 3
3. Annisa Syarah Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 2 9 75 Baik Efektif
4. Baby Laila Kusumo Putri X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 2 2 6 50 Cukup Efektif
5. Dadan Ruhimat X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 4 12 100 Sangat Efektif
6. Danny Enriansayah X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 2 2 7 58,3 Cukup Efektif
7. Diane Andam Dewi X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 2 2 6 50 Cukup Efektif
8. Dina Nurseptiani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
9. Dion Satrio W. X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
10. Deandra Dewi Fazra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
11. Dyah Kartika Nurwiyanti X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 2 8 66,7 Cukup Efektif
12. Egis Dilani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 2 8 66,7 Cukup Efektif
13. Fadia Pasya Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
14. Fadilla Aprilia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 2 3 7 58,3 Cukup Efektif
15. Firda Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
16. Ihda Huly Yusyiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 2 9 75 Efektif
17. Keysa Salsa Mulyana X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 1 5 41,7 Cukup Efektif
18. M. Gymnastiar Nikkel A. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 4 12 100 Sangat Efektif
19. Mayang Lestari X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 1 5 41,7 Cukup Efektif
20. Melina Dewi Ramadhani X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 1 4 2 7 58,3 Cukup Efektif
21. Muhammad Ahbab Iqbal X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Sangat Efektif
22. Muhammad Farrel G. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
23. Muhamad Fauzi R. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 4 11 91,7 Sangat Efektif
24. Putri Rahmawati X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
25. Rafi Faturrahman X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 2 6 50 Cukup Efektif
26. Salwa Sausan Nafiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 1 5 41,7 Cukup Efektif
27. Siti Rohmah Khoirunnisa X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 1 5 41,7 Cukup Efektif
28. Syachrul Fadila X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
29. Tasya Fatimah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 2 2 7 58,3 Cukup Efektif
234

Indikator Penilaian Persentase


No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah Kriteria Penilaian
Skor (%)
1 2 3
30. Vini Eka Paksi X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
Jumlah 86 91 75 252 2100
Persentase Per Indikator (%) 71,7 75,8 62,5
Rata-Rata 8,4 70 Efektif

Keterangan Indikator Penilaian:


1 = Kemudahan memahami petunjuk penggunaan alat peraga
2 = Kemudahan pengoperasian dan penggunaan alat peraga
3 = Intensitas penggunaan

b. Aspek Penilaian : Kesinambungan (sustainability)


Jumlah evaluator = 30 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan siswa = 30
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase


No Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah Kriteria Penilaian
Skor (%)
4 5 6
1. Al Dianar X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
2. Anita Martelia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
3. Annisa Syarah Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 3 3 10 83,3 Sangat Efektif
4. Baby Laila Kusumo Putri X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 4 10 83,3 Sangat Efektif
5. Dadan Ruhimat X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Sangat Efektif
6. Danny Enriansayah X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 2 2 6 50 Cukup Efektif
7. Diane Andam Dewi X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 2 8 66,7 Cukup Efektif
235

Indikator Penilaian Persentase


No Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah Kriteria Penilaian
Skor (%)
4 5 6
8. Dina Nurseptiani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Sangat Efektif
9. Dion Satrio W. X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
10. Deandra Dewi Fazra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
11. Dyah Kartika Nurwiyanti X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
12. Egis Dilani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
13. Fadia Pasya Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 3 3 10 83,3 Sangat Efektif
14. Fadilla Aprilia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
15. Firda Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 3 3 10 83,3 Sangat Efektif
16. Ihda Huly Yusyiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 2 2 8 66,7 Cukup Efektif
17. Keysa Salsa Mulyana X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
18. M. Gymnastiar Nikkel A. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 4 10 83,3 Sangat Efektif
19. Mayang Lestari X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
20. Melina Dewi Ramadhani X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 4 12 100 Sangat Efektif
21. Muhammad Ahbab Iqbal X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 2 9 75 Efektif
22. Muhammad Farrel G. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 9 75 Efektif
23. Muhamad Fauzi R. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Sangat Efektif
24. Putri Rahmawati X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 3 4 11 91,7 Sangat Efektif
25. Rafi Faturrahman X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 2 6 50 Cukup Efektif
26. Salwa Sausan Nafiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 3 2 9 75 Efektif
27. Siti Rohmah Khoirunnisa X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 2 2 8 66,7 Cukup Efektif
28. Syachrul Fadila X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 4 11 91,7 Sangat Efektif
29. Tasya Fatimah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 3 2 9 75 Efektif
30. Vini Eka Paksi X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 11 91,7 Sangat Efektif
Jumlah 102 97 87 286 2383,3
Persentase Per Indikator (%) 85 80,8 72,5
Rata-Rata 9,5 79,4 Efektif
236

Keterangan Indikator Penilaian:


4 = Ketahanan alat peraga
5 = Kemudahan perawatan dan pemeliharaan alat peraga
6 = Penggunaan media alat peraga pada waktu yang akan datang

c. Aspek Penilaian : Kecocokan dengan Lingkungan (appropriateness)


Jumlah evaluator = 30 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =2
Jumlah butir pernyataan siswa = 30
Jumlah skor tertinggi ideal =8
Persentase skor (P) =

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
7 8
1. Al Dianar X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
2. Anita Martelia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 7 87,5 Sangat Efektif
3. Annisa Syarah Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 2 4 50 Cukup Efektif
4. Baby Laila Kusumo Putri X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
5. Dadan Ruhimat X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 3 7 87,5 Sangat Efektif
6. Danny Enriansayah X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
7. Diane Andam Dewi X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 2 5 62,5 Cukup Efektif
8. Dina Nurseptiani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
9. Dion Satrio W. X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 2 5 62,5 Cukup Efektif
10. Deandra Dewi Fazra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
11. Dyah Kartika Nurwiyanti X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 7 87,5 Sangat Efektif
12. Egis Dilani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 7 87,5 Sangat Efektif
13. Fadia Pasya Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 3 5 62,5 Cukup Efektif
14. Fadilla Aprilia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 2 5 62,5 Cukup Efektif
237

Indikator
Persentase Kriteria
No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Penilaian Jumlah
Skor (%) Penilaian
7 8
15. Firda Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
16. Ihda Huly Yusyiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 1 3 37,5 Cukup Efektif
17. Keysa Salsa Mulyana X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
18. M. Gymnastiar Nikkel A. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 3 7 87,5 Sangat Efektif
19. Mayang Lestari X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
20. Melina Dewi Ramadhani X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 7 87,5 Sangat Efektif
21. Muhammad Ahbab Iqbal X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
22. Muhammad Farrel G. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
23. Muhamad Fauzi R. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 8 100 Sangat Efektif
24. Putri Rahmawati X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
25. Rafi Faturrahman X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 4 50 Cukup Efektif
26. Salwa Sausan Nafiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
27. Siti Rohmah Khoirunnisa X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
28. Syachrul Fadila X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
29. Tasya Fatimah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
30. Vini Eka Paksi X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 6 75 Efektif
Jumlah 89 88 177 2212,5
Persentase Per Indikator (%) 74,2 73,3
Rata-Rata 5,9 73,8 Efektif

Keterangan Indikator Penilaian:


7 = Kemudahan penggunaan alat peraga dalam berbagai lingkungan
8 = Kecocokan alat peraga dengan situasi belajar
238

d. Aspek Penilaian : Penerimaan dan Kemenarikan (accepted and attractiveness)


Jumlah evaluator = 30 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =4
Jumlah butir pernyataan siswa = 30
Jumlah skor tertinggi ideal = 16
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
9 10 11 12
1. Al Dianar X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 2 3 2 9 56,3 Cukup Efektif
2. Anita Martelia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 3 4 3 14 87,5 Sangat Efektif
3. Annisa Syarah Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 4 13 81,3 Sangat Efektif
4. Baby Laila Kusumo Putri X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 3 2 13 81,3 Sangat Efektif
5. Dadan Ruhimat X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 4 4 16 100 Sangat Efektif
6. Danny Enriansayah X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 2 3 3 11 68,8 Cukup Efektif
7. Diane Andam Dewi X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 3 4 14 87,5 Sangat Efektif
8. Dina Nurseptiani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
9. Dion Satrio W. X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 3 4 15 93,8 Sangat Efektif
10. Deandra Dewi Fazra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
11. Dyah Kartika Nurwiyanti X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 4 4 4 4 16 100 Sangat Efektif
12. Egis Dilani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 4 4 4 15 93,8 Sangat Efektif
13. Fadia Pasya Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 2 3 3 11 68,8 Cukup Efektif
14. Fadilla Aprilia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
15. Firda Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 2 3 2 4 11 68,8 Cukup Efektif
16. Ihda Huly Yusyiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 3 4 4 13 81,3 Sangat Efektif
17. Keysa Salsa Mulyana X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
18. M. Gymnastiar Nikkel A. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 3 4 3 14 87,5 Sangat Efektif
19. Mayang Lestari X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 3 4 4 13 81,3 Sangat Efektif
20. Melina Dewi Ramadhani X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 3 3 4 12 75 Efektif
239

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
9 10 11 12
21. Muhammad Ahbab Iqbal X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 3 14 87,5 Sangat Efektif
22. Muhammad Farrel G. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
23. Muhamad Fauzi R. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
24. Putri Rahmawati X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 4 4 15 93,8 Sangat Efektif
25. Rafi Faturrahman X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 2 2 2 2 8 50 Cukup Efektif
26. Salwa Sausan Nafiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 3 12 75 Efektif
27. Siti Rohmah Khoirunnisa X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 4 13 81,3 Sangat Efektif
28. Syachrul Fadila X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 4 4 3 4 15 93,8 Sangat Efektif
29. Tasya Fatimah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 4 3 4 14 87,5 Sangat Efektif
30. Vini Eka Paksi X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 3 3 3 2 11 68,8 Cukup Efektif
Jumlah 92 96 96 100 384 2400
Persentase Per Indikator (%) 76,7 80 80 83,3
Rata-Rata 12,8 80 Sangat Efektif

Keterangan Indikator Penilaian:


9 = Keinginan untuk mengeksplor materi dengan menggunakan alat peraga
10 = Peningkatan minat belajar dengan menggunakan alat peraga
11 = Penerimaan alat peraga sebagai media pembelajaran
12 = Kemenarikan alat peraga sebagai media pembelajaran
240

B. Hasil Data Uji Efektivitas Siswa

No. Nama Kelas Asal Sekolah Pretest Posttest Ketuntasan

1. Al Dianar X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 35 90 Tuntas


2. Anita Martelia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 20 75 Tuntas
3. Annisa Syarah Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 30 85 Tuntas
4. Baby Laila Kusumo Putri X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 15 60 Tidak Tuntas
5. Dadan Ruhimat X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 25 75 Tuntas
6. Danny Enriansayah X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 30 80 Tuntas
7. Diane Andam Dewi X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 15 60 Tidak Tuntas
8. Dina Nurseptiani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 20 75 Tuntas
9. Dion Satrio W. X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 30 85 Tuntas
10. Deandra Dewi Fazra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 30 85 Tuntas
11. Dyah Kartika Nurwiyanti X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 15 50 Tidak Tuntas
12. Egis Dilani X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 20 75 Tuntas
13. Fadia Pasya Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 25 75 Tuntas
14. Fadilla Aprilia X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 15 75 Tuntas
15. Firda Azzahra X MIPA 4 SMAN 1 Sukabumi 30 75 Tuntas
16. Ihda Huly Yusyiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 15 55 Tidak Tuntas
17. Keysa Salsa Mulyana X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 25 80 Tuntas
18. M. Gymnastiar Nikkel A. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 25 75 Tuntas
19. Mayang Lestari X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 15 55 Tidak Tuntas
20. Melina Dewi Ramadhani X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
21. Muhammad Ahbab Iqbal X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
22. Muhammad Farrel G. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
23. Muhamad Fauzi R. X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
24. Putri Rahmawati X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 10 60 Tidak Tuntas
25. Rafi Faturrahman X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 60 Tidak Tuntas
241

No. Nama Kelas Asal Sekolah Pretest Posttest Ketuntasan


26. Salwa Sausan Nafiyah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
27. Siti Rohmah Khoirunnisa X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 15 75 Tuntas
28. Syachrul Fadila X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
29. Tasya Fatimah X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 25 75 Tuntas
30. Vini Eka Paksi X MIPA 6 SMAN 4 Sukabumi 20 75 Tuntas
Jumlah 645 2180
Rata-Rata 21,5 72,7
Uji Efektivitas 76,7% (Efektif)

(Kategori Efektif)
242

Lampiran A.7.a. Angket Evaluasi Summative Guru

LEMBAR PENILAIAN GURU


EVALUASI SUMATIF (SUMMATIVE EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Nama : ………………………………………………………………………...
Tanggal : ………………………………………………………………………...
Instansi : ………………………………………………………………………...
Jenis Kelamin : L/P*

Petunjuk Pengisian :
Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui pendapat Ibu/Bapak mengenai kepraktisan dan
keefektifan alat peraga yang dikembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Ibu/Bapak
memberikan respons pada setiap pertanyaan dalam lembar penilaian dengan memberikan tanda
checklist (√) pada kolom yang telah disediakan.
Keterangan Skor Penilaian:
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup Baik
Skor 1 : Tidak Baik
Skor 0 : Sangat Tidak Baik
Atas kesediaan Ibu/Bapak mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terima kasih.
243

LEMBAR PENILAIAN GURU


EVALUASI SUMATIF (SUMMATIVE EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

A. Aspek Praktis (Practically)


Skor Penilaian
No. Indikator Validasi Keterangan
0 1 2 3 4
1. Kemudahan penggunaan petunjuk alat
peraga
2. Kemudahan dalam merangkai alat peraga
3. Kemudahan dalam pengoperasian alat
peraga
4. Kepraktisan dalam perawatan dan
pemeliharaan alat peraga
5. Alat peraga dilengkapi dengan tempat
penyimpanan sehingga praktis untuk
dibawa
6. Komponen pengganti media alat peraga
mudah ditemukan

Kesimpulan
Media pembelajaran alat peraga gerak melingkar beraturan :
□ Praktis digunakan dalam pembelajaran
□ Tidak praktis digunakan dalam pembelajaran
B. Aspek Efektivitas (Effectiveness)
Jawaban
No. Indikator Validasi Keterangan
0 1 2 3 4
1. Ketercapaian tujuan pembelajaran
2. Kemudahan dalam menjelaskan materi ajar
3. Kemudahan dalam memvisualisasikan
materi

Kesimpulan
Media pembelajaran alat peraga gerak melingkar beraturan :
□ Efektif digunakan dalam pembelajaran
□ Tidak efektif digunakan dalam pembelajaran
244

Komentar dan Saran:

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Sukabumi, ………………. 2017

Responden,

(………………………………….)

NIP……………………………….
245
246
247
248
249
250

Lampiran A.7.b. Hasil Angket Evaluasi Summative Guru

HASIL DATA PADA EVALUASI SUMMATIVE (SUMMATIVE EVALUATION) GURU

A. Hasil Data Angket pada Evaluasi Summative Guru


1. Rekapitulasi Hasil Data Per Aspek Penilaian

No. Aspek Penilaian Persentase Skor (%) Kriteria Penilaian


1. Praktis 91,7 Sangat Praktis
2. Efektivitas 91,7 Sangat Efektif

2. Hasil Data Per Indikator Penilaian


a. Aspek Penilaian : Praktis
Jumlah evaluator = 3 orang guru
Jumlah butir pernyataan =6
Jumlah butir pernyataan guru =3
Jumlah skor tertinggi ideal = 24
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase Skor Kriteria


No. Nama Guru Instansi Jumlah
(%) Penilaian
1 2 3 4 5 6
1. Fasal Elahi, M.Pfis SMAN 1 Kota Sukabumi 4 4 4 4 4 3 23 95,8 Sangat Praktis
2. Tatan Abdullah, M.Pd SMAN 3 Kota Sukabumi 4 4 4 3 3 4 22 91,7 Sangat Praktis
3. Rani Fitriani, M.Pd SMAN 4 Kota Sukabumi 4 3 4 3 4 3 21 87,5 Sangat Praktis
Jumlah 12 11 12 10 11 10 66 275
Persentase Per Indikator (%) 100 91,7 100 83,3 91,7 83,3
Rata-Rata 22 91,7 Sangat Praktis
251

Keterangan Indikator Penilaian:


7 = Kemudahan penggunaan petunjuk alat peraga
8 = Kemudahan dalam merangkai alat peraga
9 = Kemudahan dalam pengoperasian alat peraga
10 = Kepraktisan dalam perawatan dan pemeliharaan alat peraga
11 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan
12 = Komponen pengganti alat peraga mudah ditemukan

b. Aspek Penilaian : Efektivitas


Jumlah evaluator = 3 orang guru
Jumlah butir pernyataan =3
Jumlah butir pernyataan guru =3
Jumlah skor tertinggi ideal = 12
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase Skor Kriteria


No. Nama Guru Instansi Jumlah
(%) Penilaian
7 8 9
1. Fasal Elahi, M.Pfis SMAN 1 Kota Sukabumi 4 4 4 12 100 Sangat Efektif
2. Tatan Abdullah, M.Pd SMAN 3 Kota Sukabumi 3 4 3 10 83,3 Efektif
3. Rani Fitriani, M.Pd SMAN 4 Kota Sukabumi 4 3 4 11 91,7 Sangat Efektif
Jumlah 11 11 11 33 275
Persentase Per Indikator (%) 91,7 91,7 91,7
Rata-Rata 11 91,7 Sangat Efektif

Keterangan Indikator Penilaian:


7 = Kecapaian tujuan pembelajaran
8 = Kemudahan dalam menjelaskan materi
9 = Kemudahan dalam memvisualisasikan materi
252

Lampiran A.7.c. Angket Evaluasi Summative Siswa

LEMBAR PENILAIAN SISWA


EVALUASI SUMATIF (SUMMATIVE EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Nama : ………………………………………………………………………...
Tanggal : ………………………………………………………………………...
Kelas : ………………………………………………………………………...
Asal Sekolah : ………………………………………………………………………...
Jenis Kelamin : L/P*

Petunjuk Pengisian :
Lembar penilaian ini digunakan untuk mengetahui pendapat anda mengenai kepraktisan alat peraga
yang dikembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon anda memberikan respons pada
setiap pertanyaan dalam lembar penilaian dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang
telah disediakan.
Keterangan Skor Penilaian:
Skor 4 : Sangat Baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup Baik
Skor 1 : Tidak Baik
Skor 0 : Sangat Tidak Baik
Atas kesediaan anda mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terima kasih.
253

LEMBAR PENILAIAN SISWA


EVALUASI SUMATIF (SUMMATIVE EVALUATION)
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW) PADA
MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK SISWA SMA

Aspek Praktis (Practically)


Skor Penilaian
No. Indikator Validasi Keterangan
0 1 2 3 4
1. Kemudahan penggunaan petunjuk
alat peraga
2. Kemudahan dalam merangkai alat
peraga
3. Kemudahan dalam pengoperasian
alat peraga
4. Kepraktisan dalam perawatan dan
pemeliharaan alat peraga
5. Alat peraga dilengkapi dengan
tempat penyimpanan sehingga
praktis untuk dibawa
6. Komponen pengganti media alat
peraga mudah ditemukan

Kesimpulan
Media pembelajaran alat peraga gerak melingkar beraturan :
□ Praktis digunakan dalam pembelajaran
□ Tidak praktis digunakan dalam pembelajaran
Komentar dan Saran:

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Sukabumi, …………………. 2017


Responden,

(………………………………….)
254
255
256
257

Lampiran A.7.d. Hasil Angket Evaluasi Summative Siswa

HASIL DATA PADA EVALUASI SUMMATIVE (SUMMATIVE EVALUATION) SISWA

A. Hasil Data Angket pada Evaluasi Summative Siswa


1. Rekapitulasi Hasil Data Per Aspek Penilaian

No. Aspek Penilaian Persentase Skor (%) Kriteria Penilaian


1. Praktis 78,1 Praktis
2. Efektivitas 83,3 Sangat Efektif

2. Hasil Data Per Indikator Penilaian


a. Aspek Penilaian : Praktis
Jumlah evaluator = 12 orang siswa
Jumlah butir pernyataan =6
Jumlah butir pernyataan siswa = 12
Jumlah skor tertinggi ideal = 24
Persentase skor (P) =

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
1 2 3 4 5 6
1. Ailsa Bilva K. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 4 4 3 4 4 2 21 87,5 Sangat Praktis
2. Artiqie Gita Y. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 3 4 4 3 4 2 20 83,3 Praktis
3. Azhari Nurjaida X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 3 3 3 3 4 3 19 79,2 Praktis
4. Ghefira Aulia Ashari X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 4 3 3 3 4 2 19 79,2 Praktis
5. Maydisal Andhika P. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 2 4 3 3 3 3 18 75 Praktis
6. M. Firman Hafish X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 4 3 4 3 3 1 18 75 Praktis
258

Indikator Penilaian Persentase Kriteria


No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Jumlah
Skor (%) Penilaian
1 2 3 4 5 6
7. Raihan Wirana F. A. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 3 2 3 2 4 1 15 62,5 Cukup Praktis
8. Reza Pahlawan X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 4 4 4 4 4 4 24 100 Sangat Praktis
9. Sinatrya Dwi P. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 4 2 4 3 3 1 17 70,8 Praktis
10. Sucinta Diah Nurani X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 4 3 4 2 4 2 19 79,2 Praktis
11. Syia Nurlaeni Ruslan X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 4 4 4 3 4 3 22 91,7 Sangat Praktis
12. Tara Chaniago X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 3 2 2 2 1 3 13 54,2 Cukup Praktis
Jumlah 42 38 41 35 42 27 225 937,5
Persentase Per Indikator (%) 87,5 79,2 85,4 72,9 87,5 56,3
Rata-Rata 18,8 78,1 Praktis

Keterangan Indikator Penilaian:


7 = Kemudahan penggunaan petunjuk alat peraga
8 = Kemudahan dalam merangkai alat peraga
9 = Kemudahan dalam pengoperasian alat peraga
10 = Kepraktisan dalam perawatan dan pemeliharaan alat peraga
11 = Alat peraga dilengkapi dengan tempat penyimpanan
12 = Komponen pengganti alat peraga mudah ditemukan

b. Aspek Penilaian : Efektivitas

No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Pretest Posttest Ketuntasan

1. Ailsa Bilva K. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 25 75 Tuntas


2. Artiqie Gita Y. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 35 80 Tuntas
3. Azhari Nurjaida X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 40 85 Tuntas
4. Ghefira Aulia Ashari X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 35 75 Tuntas
5. Maydisal Andhika P. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 50 85 Tuntas
6. M. Firman Hafish X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 35 75 Tuntas
259

No. Nama Siswa Kelas Asal Sekolah Pretest Posttest Ketuntasan

7. Raihan Wirana F. A. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 15 65 Tidak Tuntas


8. Reza Pahlawan X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 50 95 Tuntas
9. Sinatrya Dwi P. X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 40 85 Tuntas
10. Sucinta Diah Nurani X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 35 60 Tidak Tuntas
11. Syia Nurlaeni Ruslan X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 20 75 Tuntas
12. Tara Chaniago X MIPA 1 SMAN 3 Sukabumi 25 75 Tuntas
Jumlah 405 930
Rata-Rata 33,8 77,5
Uji Efektivitas 83,33% (Sangat Efektif)

(Kategori Sangat Efektif)


260

LAMPIRAN B

Instrumen Tes Penelitian

1. Kisi-kisi Instrumen Tes


2. Instrumen Tes Valid
3. Rekapitulasi Uji Instrumen Tes
261

Lampiran B.1. Kisi-kisi Instrumen Tes

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Materi : Gerak Melingkar Beraturan


Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Sekolah : SMAN Kota Sukabumi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jenis Tes : Pilihan Ganda
Aspek yang diukur
No. Indikator Jumlah
C1 C2 C3 C4
Mengetahui konsep dan contoh gerak melingkar dalam
1. 1* 2, 3, 4*, 5* - - 5
kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi besaran periode, frekuensi dan
2. 6*, 7*, 8 9*, 10, 11 - 6
kecepatan pada gerak melingkar dengan laju konstan
Menentukan besaran sudut tempuh, kecepatan linier, 21*, 22, 23,
15*, 16, 17,
3. kecepatan sudut, percepatan sentripetal, dan gaya 12, 13, 14* 24*, 25*, 26*, 28* 17
18, 19*, 20*
sentripetal pada gerak melingkar dengan laju konstan 27*
Menganalisis kecepatan linier, kecepatan sudut,
4. percepatan sentripetal hubungan roda-roda pada gerak 29 30 31*, 32*, 33 34*, 35* 7
melingkar dengan laju konstan
Jumlah Butir Soal 7 12 13 3 35
Persentase 20% 34,3% 37,1% 8,6% 100%

Keterangan: *) Butir soal yang valid


262

Lampiran B.2. Instrumen Tes Valid

INSTRUMEN TES VALID


Materi : Gerak Melingkar Beraturan
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Sekolah : SMAN Kota Sukabumi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jenis Tes : 20 Soal Pilihan Ganda
Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
Mengetahui Menyebutkan 1. Gerak melingkar beraturan adalah…. Jawaban: a C1
konsep dan pengertian gerak a. gerak suatu benda yang menempuh lintasan berupa
contoh gerak melingkar beraturan lingkaran dengan kelajuan tetap Jawab:
melingkar b. gerak suatu benda yang menempuh lintasan berupa Gerak melingar beraturan adalah gerak suatu benda yang
beraturan dalam lingkaran dengan percepatan tetap menempuh lintasan berupa lingkaran dengan kelajuan tetap.
kehidupan sehari- c. gerak suatu benda yang menempuh lintasan berupa
hari lingkaran dengan kecepatan sudut tetap
d. gerak suatu benda yang menempuh lintasan berupa
lingkaran dengan kecepatan linier tetap
e. gerak suatu benda yang menempuh lintasan berupa
lingkaran dengan kecepatan yang berubah-ubah
Menjelaskan konsep 2. Partikel yang terletak pada roda mobil yang sedang Jawaban: e C2
kecepatan sudut bila berputar memiliki kecepatan sudut yang paling besar
dikaitkan dengan jika terletak di…. roda Jawab:
kehidupan sehari- a. luar Semua jawaban salah, karena kecepatan sudut pada partikel
hari b. pusat roda mobil semuanya sama, sehingga kecepatan sudutnya
c. dalam tidak ada yang besar maupun kecil.
d. tengah
e. semua jawaban salah
263

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
Menjelaskan konsep 3. Adanya percepatan sentripetal pada benda yang Jawaban: a C2
percepatan bergerak melingkar beraturan untuk ….
sentripetal bila a. mengubah arah kecepatan Jawab:
dikaitkan dengan b. memberikan gaya tambahan Fungsi percepatan sentripetal pada benda yang bergerak
kehidupan sehari- c. menambah kecepatan benda melingkar beraturan yaitu untuk mengubah arah gerak benda
hari d. mempertahankan kelajuan benda supaya tetap pada lintasan yang berbentuk sebuah lingkaran.
e. mempertahankan arah kecepatan supaya tetap Jadi, percepatan sentripetal pada benda yang melakukan
(Kamajaya, 2007) gerak melingkar berfungsi untuk mengubah arah kecepatan.
Mengidentifikasi Mengetahui besaran 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut mengenai Jawaban: d C1
besaran periode, periode, frekuensi, gerak melingkar:
frekuensi dan kecepatan linier dan (1) Kecepatan sudut sebanding dengan frekuensi Jawab:
kecepatan pada kecepatan sudut (2) Kecepatan linier sebanding dengan kecepatan sudut Kecepatan sudut ( ) pada gerak melingkar beraturan dapat
gerak melingkar pada gerak (3) Kecepatan sudut sebanding dengan periode dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
dengan laju melingkar beraturan Pernyataan yang benar mengenai gerak melingkar …. atau
konstan a. (1)
Kecepatan linier (v) pada gerak melingkar beraturan dapat
b. (2)
dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
c. (3)
atau
d. (1) dan (2)
e. (2) dan (3) Hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linier dapat
(Sumber: EBTANAS 2000) dituliskan dalam persamaan berikut ini:

Keterangan :
= kecepatan linier (m.s-1)
= jari-jari lintasan (m)
= frekuensi (Hz)
= periode (s)
= kecepatan sudut (rad.s-1)

Berdasarkan persamaan tersebut, pernyataan yang benar


yaitu kecepatan sudut sebanding dengan frekuensi, dan
kecepatan linier sebanding dengan kecepatan sudut.
264

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
Mengetahui 5. Sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan, Jawaban: c C1
kecepatan linier kecepatan liniernya bergantung pada ….
pada gerak a. massa dan periode Jawab:
melingkar beraturan b. massa dan frekuensi Kecepatan linier (v) adalah hasil bagi panjang lintasan yang
c. periode dan jari-jari ditempuh partikel dengan selang waktu tempuhnya.
d. massa dan jari-jari Kecepatan linier pada gerak melingkar beraturan jika
e. kecepatan sudut dan jari-jari dituliskan dalam bentuk persamaan yaitu sebagai berikut:
(Sumber: UAN 2003) atau
Keterangan :
= kecepatan linier (m.s-1)
= jari-jari lintasan (m)
= frekuensi (Hz)
= perioda (s)

Berdasarkan persamaan tersebut, kecepatan linier akan


bergantung pada periode dan jari-jari lintasan atau frekuensi
dan jari-jari lintasan.
Menghitung periode 6. Sebuah roda bergerak dengan jari-jari 50 cm. Jika roda Jawaban: a C3
dan kecepatan benda tersebut berputar 120 rpm, maka waktu putaran dan
pada gerak kecepatan linier roda tersebut yaitu …. Diketahui:
melingkar beraturan a. 0,5 s dan 2 π m.s-1 50 cm = 0,5 m
b. 0,5 s dan 0,2 π m.s-1 120 rpm
c. 0,5 s dan π m.s-1 putaran/menit
d. 2 s dan 5 π m.s-1
e. 2 s dan 10 π m.s-1 rad.s-1
(Sumber : UN Fisika SMA/MA 2013/2014 rad.s-1
Paket Soal 1)
Ditanya:
Periode (T) dan kecepatan linier (v)?
265

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
Jawab:
Periode (T):

0,5 m

Kecepatan (v):

( rad.s-1) . (0,5 m)
m.s-1
Mengetahui 7. Pernyataan berikut ini tentang percepatan sentripetal Jawaban: b C1
percepatan pada gerak melingkar:
sentripetal pada (1) Percepatan yang selalu tegak lurus terhadap Jawab:
gerak melingkar kecepatan linier Pernyataan berikut ini tentang percepatan sentripetal pada
beraturan (2) Percepatan sentripetal di setiap titik pada gerak melingkar:
lintasannya selalu menuju pusat lingkaran  Percepatan yang selalu tegak lurus terhadap kecepatan
(3) Besar percepatan sentripetal pada setiap lintasan liniernya.
bergantung pada kecepatan linier dan kecepatan  Percepatan sentripetal di setiap titik pada lintasannya
sudut selalu menuju pusat lingkaran.
(4) Besar percepatan sentripetal pada setiap lintasan  Besar percepatan sentripetal dilambangkan as.
bergantung pada kecepatan linier dan jari-jari  Besar percepatan sentripetal pada setiap lintasan
Pernyataan yang benar yaitu …. bergantung pada kecepatan linier dan jari-jari
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (1), (3), dan (4)
d. (2), (3), dan (4)
e. (1), (2), (3), dan (4)
266

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
Menentukan Menjelaskan 8. Sebuah kipas angin bergerak melingkar beraturan Jawaban: a C2
besaran sudut kelajuan benda pada dengan jarak r pada kelajuan konstan v, maka
tempuh, gerak melingkar pernyataan yang tepat yaitu …. Jawab:
kecepatan linier, beraturan a. kecepatan linier berubah dan percepatan Kipas angin tersebut kecepatannya berubah dan percepatan
kecepatan sudut, sentripetalnya sentripetalnya . Besar kecepatan liniernya tetap (kelajuan
percepatan
b. gaya pada kipas angin keluar dari pusat lingkaran tetap) tetapi vektor kecepatan linier setiap saat berubah
sentripetal dan
dan percepatan sentripetalnya sedangkan vektor kecepatan sudut tetap karena besar
gaya gerak
maupun arah dari kecepatan sudut setiap saat tetap.
sentripetal pada c. gaya pada kipas angin menuju ke pusat lingkaran
Percepatan sudut maupun percepatan sama dengan nol.
gerak melingkar
dan percepatan sentripetalnya
dengan laju
d. tidak ada perubahan kecepatan linier karena
konstan
kelajuannya konstan
e. tidak ada gaya yang bekerja pada kipas angin
karena kelajuannya konstan
Membandingkan 9. Sebuah piringan hitam berputar dengan kelajuan Jawaban: b C2
kecepatan linier konstan. Jika jarak A ke pusat piringan hitam sama
pada suatu benda dengan ¼ kali jarak B ke pusat piringan hitam, maka Diketahui:
pada gerak perbandingan kecepatan linier di titik A dan B yaitu konstan
melingkar beraturan ….

Ditanya:
A
B
Jawab:

a. 1:2
b. 1:4
c. 2:1
d. 2:2
e. 4:1
267

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur

Mengidentifikasi 10. Bumi berevolusi mengelilingi matahari, akibat Jawaban: b C2


kecepatan sudut bila revolusi tersebut Andi yang bermassa α di Jakarta dan
dikaitkan dengan Budi yang bermassa β di Paris akan sama dalam hal Jawab:
fenomena alam …. Bumi berevolusi mengelilingi matahari secara periodik
a. kecepatan linier hampir berbentuk lintasan melingkar. Sebuah benda yang
b. kecepatan sudut bergerak melingkar beraturan memiliki ciri sebagai berikut:
c. percepatan sudut 1. Kecepatan atau kelajuan linier tetap, tetapi vektor
d. gaya gravitasi bumi kecepatan liniernya setiap saat berubah arahnya.
e. percepatan sentripetal 2. Besar vektor kecepatan sudutnya setiap saat tetap.
3. Percepatan sudut dan percepatan tangensialnya sama
dengan nol.
Menghitung 11. Mobil remote control bergerak dalam lintasan Jawaban: c C3
kecepatan linier dan berbentuk lingkaran dengan jari-jari 2 m. Jika mobil
percepatan bergerak 40 rpm, kecepatan linier dan percepatan Diketahui:
sentripetal pada sentripetal mobil tersebut yaitu …. 2m
sebuah benda a. m.s-1 dan m.s-2 40 rpm
putaran/menit
b. m.s-1 dan m.s-2
rad.s-1
-1 -2
c. m.s dan m.s
rad.s-1
-1 -2
d. m.s dan m.s

e. m.s-1 dan m.s-2 Ditanya:


Kecepatan linier (v) dan percepatan sentripetal (as)?
(Sumber: UN Fisika SMA/MA 2013/2014
Paket Soal 2)
Jawab:
Kecepatan linier (v):

( ) (2 m)
268

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
m.s-1
Percepatan setripetal (as):

( ) ( m)

( ) (2 m)

m.s-2
Menghitung 12. Sebuah roda bergerak melingkar beraturan dengan Jawaban: c C3
percepatan kelajuan 300 rpm. Jika jari-jari roda 40 cm, maka
sentripetal pada percepatan sentripetalnya yaitu .… Diketahui:
sebuah benda a. 4 π m.s-2
b. 4 π2 m.s-2
c. 40 π2 m.s-2 putaran/menit
d. 400 π2 m.s-2
e. 4000 π2 m.s-2
(Sumber: UAN 2003)

Ditanya:
Percepatan sentripetal (as)?

Jawab:

( ) ( )
( ) ( )

Menghitung 13. Sebuah kincir angin bergerak melingkar beraturan Jawaban: c C3


kecepatan linier dengan jari-jari 0,5 m. Jika dalam 2 menit kincir angin
pada sebuah benda melakukan 16 kali putaran, maka kecepatan linier Diketahui:
kincir angin yaitu ….
269

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
a. 0,0013 π m.s-1
b. 0,013 π m.s-1
c. 0,13 π m.s-1
d. 1,3 π m.s-1 Ditanya:
e. 13 m.s-1 Berapakah kecepatan liniernya (v)?

Jawab:

putaran/s

( )( )

( ) ( )

Menentukan 14. Sebuah roda yang massanya 10 kg bergerak melingkar Jawaban: b C3


besaran-besaran beraturan dengan kecepatan 4 m.s-1. Jika jari-jari
pada gerak lingkaran 0,5 meter, maka: Diketahui:
melingkar beraturan (1) Frekuensi putarannya Hz
(2) Percepatan sentripetalnya 32 m.s-2
(3) Gaya setripetalnya 320 N
(4) Periodenya 4 π s
Pernyataan yang benar yaitu ….
270

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
a. (1), (2), (3), dan (4) Ditanya:
b. (1), (2), dan (3) Diantara beberapa pernyataan, manakah pernyataan yang
c. (1), dan (3) saja benar?
d. (2), dan (4) saja
e. (3), dan (4) saja Jawab:
(Sumber: UN Fisika SMA/MA 2010/2011Paket Soal (1) Frekuensi putaran:
12)

( )
( )( )
(2) Percepatan sentripetal:

(3) Gaya sentripetal:

( )( )

(4) Periode:
s
Menghitung 15. Baling-baling kipas angin berjari-jari cm mampu Jawaban: b C3
kecepatan linier
berputar 4 kali dalam 1 sekon. Kecepatan linier ujung
pada suatu benda Diketahui:
baling-baling yaitu ….
yang dikaitkan
a. 3,2 m.s-1
dalam kehidupan
b. 1,6 m.s-1
271

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
sehari-hari c. 1,3 m.s-1
d. 1,0 m.s-1
e. 0,8 m.s-1
(Sumber: UN Fisika SMA/MA 2011/2012 Paket Soal Ditanya:
E35) Berapakah kecepatan liniernya (v)?

Jawab:

( )( )

( )( )

Menganalisis 16. Sebuah piringan hitam bergerak dengan kelajuan Jawaban: c C4


percepatan konstan v pada lintasan yang berbentuk lingkaran.
sentripetal pada Piringan hitam tersebut berjari-jari R dengan Diketahui:
benda yang bergerak percepatan sentripetal (as). Agar percepatan sentripetal
melingkar beraturan menjadi dua kali dari semula maka ….
a. v menjadi 4 kali dari R dijadikan 2 kali semula
b. v menjadi 2 kali dari R dijadikan 4 kali semula
c. v menjadi 2 kali dari R dijadikan 2 kali semula Ditanya:
d. v tetap dan R dijadikan 2 kali semula Percepatan sentripetal (as) menjadi dua kali dari semula?
e. v dijadikan 2 kali dari semula dan R tetap
(Sumber: UN Fisika SMA/MA 2007/2008) Jawab:
Percepatan Sentripetal :
272

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
Agar , dapat dilakukan upaya sebagai berikut:

dan , sehingga:
( )

Bila percepatan sentripetalnya dijadikan dua kali dari


semula maka, v menjadi 2 kali dari R dijadikan 2 kali
semula.
Mengidentifikasi 17. Gambar di bawah memperlihatkan hubungan roda- Jawaban: d C3
kecepatan linier roda A, B, dan C. Jari-jari A sama dengan jari-jari
hubungan roda-roda roda B sebesar R. Sedangkan jari-jari roda C = R. Diketahui:
pada gerak -1
Bila roda A diputar dengan laju konstan 10 m.s ,
melingkar beraturan
maka kecepatan linier roda B adalah ….

B
Ditanya:
A C Kecepatan linier (v) roda B?
Jawab:

Sehingga:
a. 5 m.s-1
b. 10 m.s-1
c. 15 m.s-1
d. 20 m.s-1
( )
e. 25 m.s-1
273

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
(Sumber: UN Fisika SMA/MA 2012/2013
( )
Paket Soal 1)
( )( )

Menganalisis Mengidentifikasi 18. Tiga roda A, B, dan C saling berhubungan seperti Jawaban: b C3
kecepatan linier, kecepatan sudut pada gambar.
kecepatan sudut, hubungan roda-roda Diketahui:
percepatan pada gerak
sentripetal melingkar beraturan rB
hubungan roda- B rC C
roda pada gerak A
rA
melingkar dengan
laju konstan Ditanya:
Jika jari-jari roda A, B, dan C masing-masing 20 cm, Kecepatan sudut ( ) roda C?
8 cm, dan 4 cm, dan roda B berputar dengan
kecepatan sudut 10 rad.s-1, maka roda C berputar Jawab:
dengan kecepatan sudut sebesar ….
a. 80 rad.s-1
b. 50 rad.s-1 Mencari kecepatan sudut ( ) roda C:
c. 40 rad.s-1
d. 20 rad.s-1
e. 10 rad.s-1 ( )
(Sumber: UN Fisika SMA/MA 2012/2013 Paket
Soal 2) ( )( )
( ) ( )
274

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
Menganalisis 19. Perhatikan hubungan roda-roda berikut! Jawaban: c C4
kecepatan sudut
hubungan roda-roda Diketahui:
pada gerak RA
RB
melingkar beraturan
A B

RC

Ditanya:
C Kecepatan sudut ( ) roda A?

Jari-jari roda Ra = 25 cm, Rb = 15 cm, Rc = 40 cm dan


Jawab:
roda C berputar dengan kecepatan putar 60 putaran per
Roda B dan C yang dihubungkan dengan tali:
menit. Kecepatan sudut roda A yaitu ….
a. 2,5 π rad.s-1
b. 3 π rad.s-1
c. 3,2 π rad.s-1
d. 3,5 π rad.s-1
( )( )
e. 3,8 π rad.s-1
( )
(Sumber: UN Fisika SMA/MA 2012/2013
Paket Soal 3)
Roda A bersinggungan dengan roda B:
275

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
( ) ( )
( )

Menganalisis 20. Dua buah roda terpasang sepusat, dimana roda A Kunci Jawaban: e C4
percepatan memiliki jari-jari 2 kali jari-jari roda B. Jika
sentripetal hubungan kecepatan linier roda A adalah 10 m.s-1, berapakah Diketahui:
roda-roda pada percepatan sentripetal roda B ….
gerak melingkar
beraturan
Ditanya:
A
Berapakah percepatan sentripetal di roda B?
B
Jawab:
Hubungan roda-roda sepusat:

a. 5 m.s-2
b. 10 m.s-2
( )
c. 15 m.s-2
( )
d. 20 m.s-2
e. 25 m.s-2
(Sumber : Ahmad Jahrudin, Skripsi, 2015)
Menghitung kecepatan linier di roda B:

( )( )

Menghitung percepatan sentripetal di roda B:


276

Aspek
Indikator Indikator Soal Butir Soal Pembahasan yang
Diukur
( )
( )
( )
( )

Jumlah Butir Soal 20 soal


277

Lampiran B.3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

REKAPITULASI HASIL UJI INSTRUMEN

No Tingkat Daya
Validitas Interpretasi Reliabilitas Interpretasi Interpretasi Interpretasi Keterangan
Soal Kesukaran Pembeda
1. 0,86 Sangat Tinggi 0,96 Tinggi 0,42 Sedang 0,91 Baik Sekali Digunakan
2. 0,25 Rendah 0,95 Mudah 0,18 Buruk Tidak Digunakan
3. 0,25 Rendah 0,95 Mudah 0,18 Buruk Tidak Digunakan
4. 0,94 Sangat Tinggi 0,40 Sedang 1,00 Baik Sekali Digunakan
5. 0,87 Sangat Tinggi 0,42 Sedang 0,91 Baik Sekali Digunakan
6. 0,86 Sangat Tinggi 0,25 Sukar 0,91 Baik Sekali Digunakan
7. 0,82 Sangat Tinggi 0,22 Sukar 0,82 Baik Sekali Digunakan
8. 0,25 Rendah 0,92 Mudah 0,27 Cukup Tidak Digunakan
9. 0,92 Sangat Tinggi 0,40 Sedang 1,00 Baik Sekali Digunakan
10. 0,25 Rendah 0,85 Mudah 0,36 Cukup Tidak Digunakan
11. 0,34 Rendah 0,82 Mudah 0,45 Baik Tidak Digunakan
12. 0,18 Sangat Rendah 0,95 Mudah 0,09 Buruk Tidak Digunakan
13. 0,19 Sangat Rendah 0,90 Mudah 0,09 Buruk Tidak Digunakan
14. 0,55 Cukup 0,18 Sukar 0,45 Baik Digunakan
15. 0,72 Tinggi 0,30 Sukar 0,73 Baik Sekali Digunakan
16. 0,10 Sangat Rendah 0,95 Mudah 0,00 Buruk Tidak Digunakan
17. 0,38 Rendah 0,82 Mudah 0,27 Cukup Tidak Digunakan
18. 0,20 Sangat Rendah 0,97 Mudah 0,09 Buruk Tidak Digunakan
19. 0,80 Tinggi 0,47 Sedang 0,91 Baik Sekali Digunakan
20. 0,87 Sangat Tinggi 0,42 Sedang 0,91 Baik Sekali Digunakan
21. 0,61 Tinggi 0,47 Sedang 0,64 Baik Digunakan
278

No Tingkat Daya
Validitas Interpretasi Reliabilitas Interpretasi Interpretasi Interpretasi Keterangan
Soal Kesukaran Pembeda
22. 0,25 Rendah 0,85 Mudah 0,09 Buruk Tidak Digunakan
23. -0,04 Sangat Rendah 0,02 Sukar 0,00 Buruk Tidak Digunakan
24. 0,64 Tinggi 0,55 Sedang 0,73 Baik Sekali Digunakan
25. 0,86 Sangat Tinggi 0,42 Sedang 0,91 Baik Sekali Digunakan
26. 0,77 Tinggi 0,30 Sukar 0,91 Baik Sekali Digunakan
27. 0,86 Sangat Tinggi 0,25 Sukar 0,91 Baik Sekali Digunakan
28. 0,64 Tinggi 0,35 Sedang 0,73 Baik Sekali Digunakan
29. 0,16 Sangat Rendah 0,97 Mudah 0,09 Buruk Sekali Tidak Digunakan
30. 0,23 Rendah 0,92 Mudah 0,18 Buruk Tidak Digunakan
31. 0,47 Cukup 0,50 Sedang 0,45 Cukup Digunakan
32. 0,86 Sangat Tinggi 0,37 Sedang 0,91 Baik Sekali Digunakan
33. 0,16 Sangat Rendah 0,97 Mudah 0,09 Baik Sekali Tidak Digunakan
34. 0,61 Tinggi 0,65 Sedang 0,82 Baik Sekali Digunakan
35. 0,61 Tinggi 0,65 Sedang 0,73 Baik Sekali Digunakan

Soal yang Digunakan (%)


1. Mudah 0%
2. Sedang 70%
3. Sukar 30%
279

LAMPIRAN C

Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)


2. Buku Panduan Penggunaan Alat Peraga
Rotating Wheels (APRW)
3. Revisi Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)
280

Lampiran C.1. Lembar Kerja Siswa

Mata Pelajaran : Fisika


Materi : Gerak Melingkar Beraturan
Kelas/ Semester : …………………………………………………
Anggota Kelompok : …………………………………………………
1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
6. …………………………………………………

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada percobaan gerak melingkar beraturan, sebagai berikut:
1. Mengetahui hubungan roda-roda sepusat pada gerak melingkar beraturan
2. Mengetahui hubungan roda-roda yang bersinggungan pada gerak melingkar beraturan
3. Mengetahui hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan tali pada gerak melingkar beraturan

B. Dasar Teori
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak suatu
benda yang menempuh lintasan berupa lingkaran dengan kelajuan
tetap. Contoh gerak melingkar beraturan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu: komedi putar, perputaran jarum penunjuk pada jam, kipas
angin, piringan hitam yang berputar, baling helikopter, generator,
alat pemotong rumput, blender, dan lain-lain. Sebuah benda yang
bergerak melingkar beraturan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Besar kecepatan linier (atau kelajuan linier) adalah tetap, tetapi
(vektor) kecepatan linier setiap saat berubah (tidak tetap).
Gambar 1. Jam dinding
2. Vektor kecepatan sudut tetap karena besar maupun arah dari
merupakan salah satu
kecepatan sudut setiap saat tetap. contoh GMB
3. Percepatan sudut nol.
281

Gerak melingkar beraturan memiliki beberapa besaran-besaran yaitu: periode, frekuensi, kecepatan
linier, kecepatan sudut, dan percepatan sentripetal. Berikut besaran-besaran pada gerak melingkar beraturan
sebagai berikut:
1. Periode (T) dan Frekuensi (f )
Periode (T) didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik materi pada benda
yang berputar terhadap suatu poros tertentu untuk menempuh satu kali putaran (atau satu kali melingkar).
Frekuensi (f) didefinisikan sebagai banyak putaran yang dapat dilakukan oleh suatu titik materi pada benda
yang berputar terhadap suatu poros tertentu dalam selang waktu satu sekon. Secara matematis, persamaan
periode dan frekuensi sebagai berikut:
Keterangan:
Periode (s)
frekuensi (Hz)

2. Kecepatan Linier (v )
Kecepatan linier (v) adalah kecepatan yang arahnya menyinggung lintasan dan tegak lurus terhadap
jari-jari lintasan yang melingkar. Secara matematis, persamaan kecepatan linier sebagai berikut:
Keterangan:
Periode (s)
Frekuensi (Hz)
Kecepatan Linier (m/s)
Jari-jari (m)
3. Kecepatan Sudut ( )
Kecepatan sudut ( ) adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel dalam selang waktu
tempuhnya. Secara matematis, persamaan kecepatan sudut sebagai berikut:
Keterangan:
Periode (s)
Frekuensi (Hz)
Kecepatan Sudut (rad/s)
4. Percepatan Sentripetal (as )
Percepatan sentripetal (as) adalah percepatan yang selalu tegak lurus terhadap kecepatan linier dan
mengarah ke pusat lingkaran. Secara matematis, persamaan kecepatan sudut sebagai berikut:
Keterangan:
Percepatan Sentripetal (m/s2)
Kecepatan Linier (m/s)
Kecepatan Sudut (rad/s)
Jari-jari (m)
282

C. Hipotesis
1. Bagaimanakah hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut pada hubungan roda-roda sepusat?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
2. Bagaimanakah hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut pada hubungan roda-roda yang
bersinggungan?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
3. Bagaimanakah hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut pada hubungan roda-roda yang
dihubungkan dengan tali?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
4. Besaran-besaran apa saja yang mempengaruhi gerak melingkar beraturan?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
283

D. Analisis
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah anda lakukan pada kegiatan praktikum, isilah dan jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Percobaan 1: Hubungan Roda-roda Sepusat
Siswa melakukan percobaan yang dibimbing oleh guru dengan langkah kerja sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
No. Nama Alat/Bahan Jumlah
1. Satu set Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) 1 buah
2. Terminal 1 buah
3. Stopwatch 1 buah

b. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar berikut:

Roda 2

c. Memasang stop kontak pada listrik PLN dengan tegangan 220 V AC. Menyalakan alat peraga dengan
menekan tombol on/off dan tunggu sampai layar LCD menyala.
d. Menekan tombol start/reset untuk memulai perhitungan putaran roda dan menekan tombol pengatur
kecepatan untuk mengatur kecepatan roda yang akan digunakan. Kecepatan yang digunakan yaitu 100
m/s.
e. Mengamati putaran roda (n) selama 60 sekon dengan menggunakan stopwatch dan mengamati RPM
(Revolutions per Minute) pada layar LCD. Masukkan data pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
Lakukan pengamatan sebanyak tiga kali!
f. Menghitung frekuensi dan periode pada roda kecil dan roda besar. Masukkan data hasil perhitungan pada
tabel yang telah disediakan.
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Hubungan Roda-roda Sepusat (Roda Kecil)
Jari-jari Roda 2 Waktu Kecepatan Putaran Frekuensi Periode
No. RPM
(cm) (s) (m/s) (n) (Hz) (s)
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-rata
284

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Hubungan Roda-roda Sepusat (Roda Besar)


Jari-jari Roda 2 Waktu Kecepatan Putaran Frekuensi Periode
No. RPM
(m) (s) (m/s) (n) (Hz) (s)
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-rata

g. Mengamati dan membandingkan nilai kecepatan sudut, kecepatan linier, dan percepatan sentripetal
berdasarkan data hasil perhitungan dan data hasil perhitungan RPM (Revolutions per Minute) pada
masing-masing roda.
Tabel 3. Data Hasil Perhitungan
Kecepatan Sudut Kecepatan Linier Percepatan Sentripetal
No. (rad/s2) (m/s) (m/s2)
Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-
rata

Tabel 4. Data Hasil Perhitungan RPM


Kecepatan Sudut Kecepatan Linier Percepatan Sentripetal
No. (rad/s2) (m/s) (m/s2)
Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-
rata

h. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, jawablah pertanyaan berikut!


1) Bagaimanakah perbandingan data hasil perhitungan dengan data hasil perhitungan RPM?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
285

2) Bagaimanakah hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut pada hubungan roda-roda sepusat?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
3) Tuliskan besaran-besaran yang mempengaruhi hubungan roda-roda sepusat!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
4) Tuliskan persamaan pada hubungan roda-roda sepusat!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
5) Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
286

2. Percobaan 2: Hubungan Roda-roda yang Bersinggungan


Siswa melakukan percobaan yang dibimbing oleh guru dengan langkah kerja sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
No. Nama Alat/Bahan Jumlah
1. Satu set Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) 1 buah
2. Terminal 1 buah
3. Stopwatch 1 buah

b. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar berikut:

Roda 2

Roda 1

c. Memasang stop kontak pada listrik PLN dengan tegangan 220 V AC. Menyalakan alat peraga dengan
menekan tombol on/off dan tunggu sampai layar LCD menyala.
d. Menekan tombol start/reset untuk memulai perhitungan putaran roda dan menekan tombol pengatur
kecepatan untuk mengatur kecepatan roda yang akan digunakan. Kecepatan yang digunakan yaitu 100
m/s.
e. Mengamati putaran roda (n) selama 60 sekon dengan menggunakan stopwatch dan mengamati RPM
(Revolutions per Minute) pada layar LCD. Masukkan data pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
Lakukan pengamatan sebanyak tiga kali!
f. Menghitung frekuensi dan periode pada roda kecil dan roda besar. Masukkan data hasil perhitungan pada
tabel yang telah disediakan.
Tabel 5. Data Hasil Pengamatan Hubungan Roda-roda yang
Bersinggungan (Roda Kecil)
Jari-jari Roda 1 Waktu Kecepatan Putaran Frekuensi Periode
No. RPM
(cm ) (s) (m/s) (n) (Hz) (s)
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-rata
287

Tabel 6. Data Hasil Pengamatan Hubungan Roda-roda yang


Bersinggungan (Roda Besar)
Jari-jari Roda 2 Waktu Kecepatan Putaran Frekuensi Periode
No. RPM
(cm) (s) (m/s) (n) (Hz) (s)
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-rata

g. Mengamati dan membandingkan nilai kecepatan sudut, kecepatan linier, dan percepatan sentripetal
berdasarkan data hasil perhitungan dan data hasil perhitungan RPM (Revolutions per Minute) pada
masing-masing roda.
Tabel 7. Data Hasil Perhitungan
Kecepatan Linier Percepatan Sentripetal
Kecepatan Sudut (rad/s2)
No. (m/s) (m/s2)
Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-
rata

Tabel 8. Data Hasil Perhitungan RPM


Kecepatan Linier Percepatan Sentripetal
Kecepatan Sudut (rad/s2)
No. (m/s) (m/s2)
Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-
rata

h. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, jawablah pertanyaan berikut!


1) Bagaimanakah perbandingan data hasil perhitungan dengan data hasil perhitungan RPM?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
288

2) Bagaimanakah hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut pada hubungan roda-roda yang
bersinggungan?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
3) Tuliskan besaran-besaran yang mempengaruhi hubungan roda-roda yang bersinggungan!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
4) Tuliskan persamaan pada hubungan roda-roda yang bersinggungan!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
5) Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
289

3. Percobaan 3: Hubungan Roda-roda yang Dihubungkan dengan Tali


Siswa melakukan percobaan yang dibimbing oleh guru dengan langkah kerja sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
No. Nama Alat/Bahan Jumlah
1. Satu set Alat Peraga Rotating Wheels (APRW) 1 buah
2. Terminal 1 buah
3. Stopwatch 1 buah

b. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar berikut:

Roda 2 Roda 3

c. Memasang stop kontak pada listrik PLN dengan tegangan 220 V AC. Menyalakan alat peraga dengan
menekan tombol on/off dan tunggu sampai layar LCD menyala.
d. Menekan tombol start/reset untuk memulai perhitungan putaran roda dan menekan tombol pengatur
kecepatan untuk mengatur kecepatan roda yang akan digunakan. Kecepatan yang digunakan yaitu 100
m/s.
e. Mengamati putaran roda (n) selama 60 sekon dengan menggunakan stopwatch dan mengamati RPM
(Revolutions per Minute) pada layar LCD. Masukkan data pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
Lakukan pengamatan sebanyak tiga kali!
f. Menghitung frekuensi dan periode pada roda kecil dan roda besar. Masukkan data hasil perhitungan pada
tabel yang telah disediakan.
Tabel 9. Data Hasil Pengamatan Hubungan Roda-roda yang
Dihubungkan dengan Tali (Roda Kecil)
Jari-jari Roda 2 Waktu Kecepatan Putaran Frekuensi Periode
No. RPM
(cm) (s) (m/s) (n) (Hz) (s)
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-rata
290

Tabel 10. Data Hasil Pengamatan Hubungan Roda-roda yang


Dihubungkan dengan Tali (Roda Besar)
Jari-jari Roda 3 Waktu Kecepatan Putaran Frekuensi Periode
No. RPM
(cm) (s) (m/s) (n) (Hz) (s)
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-rata

g. Mengamati dan membandingkan nilai kecepatan sudut, kecepatan linier, dan percepatan sentripetal
berdasarkan data hasil perhitungan dan data hasil perhitungan RPM (Revolutions per Minute) pada
masing-masing roda.
Tabel 11. Data Hasil Perhitungan
Kecepatan Sudut Percepatan Sentripetal
Kecepatan Linier (m/s)
No. (rad/s2) (m/s2)
Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-
rata

Tabel 12. Data Hasil Perhitungan RPM


Kecepatan Sudut Kecepatan Linier Percepatan Sentripetal
No. (rad/s2) (m/s) (m/s2)
Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar Roda kecil Roda besar
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-
rata

h. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, jawablah pertanyaan berikut!


1) Bagaimanakah perbandingan data hasil perhitungan dengan data hasil perhitungan RPM?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
291

2) Bagaimanakah hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut pada hubungan roda-roda yang
dihubungkan dengan tali?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
3) Tuliskan besaran-besaran yang mempengaruhi hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan tali!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
4) Tuliskan persamaan pada hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan tali!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
5) Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
292

E. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari ketiga percobaan yang telah dilakukan!
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
293

Lampiran C.2. Buku Panduan Penggunaan APRW


294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305

Lampiran C.3. Revisi Alat Peraga Rotating Wheels (APRW)

REVISI ALAT PERAGA ROTATING WHEELS (APRW)

A. Saran dan Keputusan Revisi

No. Ahli Saran Keputusan


1. Dosen 1 Tali gear sebaiknya diganti dengan Tali gear diganti dengan
UIN Jakarta yang lebih kuat. menggunakan tali kasur
Kecepatan putaran bisa dikurangi Kecepatan putaran roda tetap, tidak
untuk menentukan kecepatan dikurangi karena kecepatan motor
berapa putarannya. listrik sudah minimum.
Kotak penyimpanan alat peraga Kotak penyimpanan alat peraga
diberi logo atau nama alat. ditempelkan stiker nama alat.
2. Dosen 2 Penggunaan tabel pada roda Tabel pada tiap percobaan
UIN Jakarta diperlukan untuk memperjelas dijelaskan pada LKS.
percobaan 1, 2, dan 3.
Penggunaan hit counter atau Menggunakan hit counter untuk
kalkulator pada siswa untuk menghitung putaran roda.
menghitung putaran.
3. Dosen 1 Diberi warna yang menarik dan Roda diberi keterangan roda 1, 2,
Universitas sama untuk rodanya sehingga dan 3. Di bagian belakang roda
Indonesia siswa dapat melihat langsung dituliskan spesifikasi tiap roda.
putaran roda dan membandingkan
antar roda.
Pada tabel di petunjuk praktikum Tabel di LKS diberikan satuan pada
(LKS) di tambah satuan untuk setiap pengukuran.
setiap pengukuran.
4. Dosen 2 Sebaiknya alat penunjuk digital Alat peraga belum dapat
Universitas dapat menunjukkan angka nilai menunjukkan angka nilai frekuensi
Indonesia frekuensi sudut dari motor listrik sudut karena keterbatasan dalam
yang dipakai. sistem coding.
Sebaiknya motor diberikan Motor listrik diberikan pelumas
pelumas untuk mempengaruhi agar gerakannya stabil.
gerakan.
5. Dosen STTJ Dapat dikembangkan dengan Alat peraga tetap menggunakan dua
penambahan variasi roda pada roda bergerigi dan dua roda dengan
roda depan maupun roda belakang. lekukan di tepinya.
306

B. Hasil Revisi Alat Peraga

No. Keterangan Sebelum Sesudah


1. Kotak penyimpanan alat
peraga diberi logo atau
nama alat.

2. Diberi warna yang


menarik dan sama untuk
rodanya sehingga siswa
dapat melihat langsung
putaran roda dan
membandingkan antar
roda.

3. Pada tabel di petunjuk


praktikum (LKS) di
tambah satuan untuk
setiap pengukuran.
307

LAMPIRAN D

Surat-Surat Penelitian

1. Surat Permohonan Izin Penelitian


2. Surat Keterangan Penelitian
3. Lembar Uji Referensi
4. Daftar Riwayat Hidup
308

Lampiran D.1. Surat Permohonan Izin Penelitian


309
310
311

Lampiran D.2. Surat Keterangan Penelitian


312
313
314

D.3. Uji Referensi


315
316
317
318
319
320

Lampiran D.4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

INDRIANI PAMUNGKAS. Anak ketiga dari tiga


bersaudara pasangan Bapak Moh. Jazim dan
Ibu Siti Rohmah. Lahir di Sukabumi pada tanggal
06 September 1994 dan bertempat tinggal di Perum
Tanjung Sari Permai, Jalan Bougenville No. 33,
RT 002 RW 014, Kelurahan Karang Tengah,
Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi,
Jawa Barat.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis


diantaranya, SD Negeri Tanjung Sari 01 lulus pada tahun 2006, SMP Negeri 4
Kota Sukabumi lulus pada tahun 2009, SMA Negeri 2 Kota Sukabumi lulus pada
tahun 2012. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi
Tadris Fisika pada tahun 2012 melalui jalun Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri Undangan (SNMPTN Undangan).

Anda mungkin juga menyukai