Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Amelia Rachmawati
1112016200025
iv
ABSTRACT
Amelia Rachmawati, NIM. 1112016200025. Analysis of Chemistry Education
Students Learning Skills in Using Experiment Equipments. Thesis of
Chemistry Education Program. Department of Natural Sciences Education,
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat, karunia, dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul Analisis Keterampilan Mahasiswa Pendidikan Kimia dalam
Menggunakan Alat Praktikum
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Semoga menjadi amal baik dan dibalas oleh
Allah SWT dengan balasan yang baik. Oleh karena itu, apresiasi dan terima kasih
yang setinggi-tingginya ingin penulis ucapkan pada kesempatan kali ini. Secara
khusus, apresiasi dan terimakasih tersebut disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Tonih Feronika M.Pd., Dosen pembimbing I dan Ibu Luki Yunita,
M.Pd., Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Salamah Agung, Ph.D., Dosen pembimbing akademik pendidikan kimia
A 2012 yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
6. Ibu Nanda saridewi, M.Si., Ibu Dewi Murniati, M.Si, dan Bapak Dedi
Irwandi, M.Si., selaku validator instrument atas segala saran dan bimbingan
yang diberikan.
7. Bapak Iwan Setiawan, S.Pd., selaku validator instrumen dan laboran
pendidikan kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
arahan serta izin sepenuhnya untuk dapat melakukan penelitian di tempat
tersebut.
vi
8. Amrina Humaira, Suparman, Gilang Yuda P, Gita Dynamika, dan Anggi
Sapitri selaku observer yang senantiasa membantu penulis.
9. Orang tua tersayang, Bapak Se Fuk Loi (Andy) dan Ibu Sri Sulastri serta
adik tersayang Pramudya Ahmad Fawaz yang telah memberikan kasih
sayang, pengorbanan, do’a, dukungan, waktu, dan kesabaran tanpa batas.
10. Gita Dynamika untuk semua waktu dan kesabaran, serta pengorbanan yang
diberikan. Terima kasih atas segala pengertiannya dengan selalu menjadi
pendengar yang baik dan memberikan support ditengah masa kebimbangan
dan kesulitan.
11. Keluarga besar asisten laboratorium kimia, Ka Aden, ka Oji, Ka Unggul, Ka
ricky, Ka Hari S, Ka Hariyanto, Anggi, Muti, dan lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terimakasih telah berbagi kesabaaran,
pengalalaman dan dukungan.
12. Rekan – rekan seperjuangan Pendidikan Kimia angkatan 2012 FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas semua canda, tawa dan
kejadian yang dilewati serta pelajaran berharga yang diberikan.
13. Mahasiswa Pendidikan Kimia angkatan 2016 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah membantu terlaksananya penelitian ini dan selalu
memberikan semangat kepada penulis.
14. Budi dan willy yang telah membantu dalam proses pembuatan instrumen
penelitian. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Terima Kasih banyak.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat dibuthkan demi perbaikan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi setiap
perkembangan kualitas pendidikan. aamiin
Amelia Rachmawati
vii
DAFTAR ISI
viii
a. Peralatan gelas ..................................................................... 16
b. Peralatan non gelas .............................................................. 20
6. Cara Penggunaan Alat Praktikum ........................................... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 27
C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 30
B. Metode dan Desain Penelitian...................................................... 30
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 32
D. Instrumen Penelitian..................................................................... 33
1. Lembar Observasi .................................................................... 33
2. Angket ...................................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 36
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 40
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 40
B. Pembahasan .................................................................................. 43
1. Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) ................................ 43
2. Keterampilan Menimbang...................................................... 46
3. Keterampilan mengukur ......................................................... 48
4. Keterampilan Menuangkan Zat .............................................. 50
5. Keterampilan Mengocok Larutan .......................................... 53
6. Keterampilan Memanaskan .................................................... 54
7. Keterampilan Membaui .......................................................... 55
8. Keterampilan Menggunakan Termometer ............................. 56
9. Keterampilan Melipat Kertas Saring...................................... 56
10. Keterampilan Memasukkan zat kedalam tabung
reaksi ..................................................................................... 56
11. Keterampilan Titrasi .............................................................. 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 59
A. Kesimpulan .................................................................................. 59
ix
B. Saran ............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 60
LAMPIRAN ............................................................................................... 65
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang wajib didapatkan dan dilaksanakan bagi
seluruh warga Indonesia. Melalui pendidikan diharapkan Bangsa Indonesia
dapat bersaing dengan Negara lain. Pada era globalisasi dunia pendidikan
dituntut untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing
tinggi, karena pada hakikatnya pembelajaran bukan hanya berupa berupa teori
saja. Aeni, Saptorini, & Supardi (2017) menyatakan bahwa belajar bukan
hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi kecakapan dan keterampilan
dalam melihat, menganalisis, memecahkan masalah, membuat rencana,
mengadakan pembagian kerja, serta kreatifitas dalam menghasilkan suatu
produk yang berkaitan dalam pembelajaran.
Dalam Permendikas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
akademik dan Kompetensi guru disebutkan bahwa pendidik harus memiliki
kemampuan mengembangkan kurikulum yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diampu. Trianto (2011, hlm. 54) menyebutkan bahwa
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pendidik meliputi kemampuan
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi prefesional, dan kompetensi
sosial. Program studi pendidikan kimia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang
bertugas menghasilkan calon guru kimia yang memiliki kualifikasi dan
kompeten dalam bidangnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya mata kuliah
wajib seperti mata kuliah kimia dasar, kimia organik, kimia anorganik, kimia
analitik yang disusun untuk mememenuhi tuntutan era globalisasi karena mata
kuliah tersebut tidak hanya berpusat pada ranah kognitif melainkan pada ranah
psikomotor dan afektif sehingga calon guru dapat memenuhi empat
kompetensi yang harus dimiliki guru khususnya pada kompetensi prefesional.
1
2
pengetahuan dasar yang wajib dimiliki oleh mahasiswa sebelum dan saat
melakukan praktikum di laboratorium.
Pengetahuan keterampilan menggunakan alat di laboratorium ini
bertujuan untuk mengurangi kesalahan kerja sehingga mendapatkan hasil yang
maksimal serta dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja. Hal ini di dukung
oleh Lasia, Gunamantha, & Budiada (2013) yang menyatakan bahwa
percobaan (praktikum) yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia,
peralatan gelas dan instrumentasi khusus dapat menyebabkan kecelakaan bila
dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Namun pada kenyataanya
pengetahuan tentang cara penggunaan alat di laboratorium masih sangat
rendah dikarenakan tidak adanya mata pelajaran khusus mengenai cara
praktikum yang baik dan benar. Kegiatan praktikum di sekolah hanya
dilakukan mengikuti modul praktikum ataupun lembar kerja siswa (LKS)
yang diberikan oleh guru tanpa memperhatikan penggunaan alat di
laboratorium dan cara menggunakan bahan dengan baik sehingga
keterampilan penggunaan alat di laboratorim rendah dan rentan terjadi
kecelakaan kerja.
Berdasarkan penelitian Indro Kusumo Bawono (2011) dalam
penelitiannya yang berjudul Keterampilan laboratorium mahasiswa kimia pada
praktikum kimia dasar 2. Keterampilan teknik laboratorium mahasiswa masih
rendah tergolong rendah seperti keterampilan teknik laboratorium mengukur
volume, mengencerkan larutan dengan labu ukur, dan teknik menitrasi masih
rendah dengan persentase masing – masing 37,1%, 18,4%, dan 15,8%.
Rendahnya keterampilan kerja yang dimiliki mahasiswa akan mengakibatkan
kecelakaan kerja pada saat praktikum. Hal tersebut dibuktikan melalui survei
yang dilakukan Education Bureau (2007) pada tahun 2005/2006 terdapat 554
kasus kecelakaan kerja dari 168 sekolah yang disebabkan dari kesalahan kerja
seperti tergores pecahan kaca, luka bakar ringan, terkena bahan kimia dikulit,
tumpahan zat kimia, dan ketidaknyamanan menghirup gas. Untuk tingkat
Universitas banyak kecelakaan yang terjadi di laboratorium khususnya saat
melakukan praktikum. Salah satu contoh kecelakaan kerja yaitu di
4
masih banyak guru yang hanya menekankan mata pelajaran kimia pada ranah
kognitif saja. Keterbatasan sarana dan prasarana juga menjadi alasan guru
untuk tidak melakukan pembelajaran yang berintegrasi dengan praktikum
sehingga keterampilan siswa SMA dalam menggunakan alat praktikum dasar
masih rendah.
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
tingkat keterampilan penggunaan alat praktikum mahasiswa Pendidikan Kimia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Analisis Keterampilan
Mahasiswa Pendidikan Kimia Dalam Menggunakan Alat Praktikum”.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
dapat diindentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dituntut untuk melakukan praktikum dengan baik dan benar
sehingga membutuhkan keterampilan di laboratorium.
2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan oleh beberapa tingkat
mahasiswa pendidikan kimia terjadi beberapa kesalahan yang diakibatkan
tidak benarnya keterampilan di laboratorium yang digunakan.
3. Pada umumnya latar belakang pendidikan mahasiswa berasal dari Sekolah
Menangah Atas/sederajat yang tidak diberikan keterampilan khusus saat
melakukan praktikum sehingga kurangnya pembekalan tentang teknik
laboratorium
C. Pembatasan Masalah
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan
untuk menghindari meluasnya masalah sebagai berikut :
1. Teknik laboratorium yang di teliti meliputi keterampilan penggunaan alat
di laboratorium yang digunakan pada saat praktikum kimia dasar II dengan
judul Pembuatan Larutan, Stoikiometri, Titrasi Asam Basa.
2. Teknik Laboratorium yang di ukur berupa (a) Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, (b) Menimbang, (c) mengukur, (d) Menuangkan zat, (e) mengocok
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini: “ Bagaimana keterampilan
mahasiswa pendidikan kimia dalam menggunakan alat praktikum?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan
mahasiswa pendidikan kimia dalam menggunakan alat praktikum
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi mahasiswa pendidikan kimia mengetahui keterampilan dalam
menggunakan alat praktikum yang dimilikinya sehingga dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam mengevaluasi teknik laboratorium yang
dimilikinya untuk melakukan praktikum di laboratorium kimia.
2. Bagi pendidik (dosen) mengetahui teknik laboratorium yang dimiliki oleh
mahasiswa sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
mengevaluasi program pembelajaran (praktikum) yang telah
dilaksanakan.
3. Bagi program studi pendidikan kimia mengetahui kualitas mahasiswanya
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk evaluasi
sistem, sarana dan prasarana laboratorium kimia.
BAB II
KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN PENELITIAN
YANG RELEVAN
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses seseorang untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar juga dapat diartikan
usaha untuk mencapai kepandaian untuk memahami, mengerti, dan menjadi
tahu dalam melaksanakan suatu kegiatan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2007, hlm. 17) belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya)
supaya mendapatkan suatu kepandaian
Witherington dalam Purwanto (1985, hlm. 81) menyatakan bahwa
belajar suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru daripada reaksi kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau
suatu pengertian. Belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki suatu
prilaku maupun sikap untuk memperkokoh kepribadian (Suyono & Hariyanto
, 2012, hlm. 9). Belajar juga di artikan suatu kegiatan modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Hamalik ,2009, hlm. 27). Hal
tersebut juga didukung oleh Purwanto (1985, hlm.81) yang juga menyatakan
bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, yakni
perubahan kearah yang lebih baik, tetapi juga memungkinkan kearah tingkah
laku yang lebih buruk.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku baru atau lebih baik berdasarkan pengalamannya
dengan lingkungan sekitar. Pengalaman yang didapatkan bukan hanya dari
segi kognitif saja namun berupa pengalaman afektif dan psikomotor.
7
8
2. Praktikum
Pratikum berasal dari kata praktik yang artinya pelaksanaan secara
nyata apa yang disebut dalam teori. Sedangkan pratikum adalah bagian dari
pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji
dan melaksanakan di keadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori dan
pelajaran praktik (KBBI, 2007, hlm. 892). Berdasarkan terminologinya,
praktikum dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang
memungkinkan seseorang (siswa) menerapkan keterampilan atau
mempraktikkan sesuatu (Subiantoro, 2010, hlm. 7). Hal ini didukung pula
oleh Zulfiani, Feronika, & Suartini (2009, hlm. 104) yang menyatakan
bahwa metode praktikum merupakan metode yang paling tepat dalam
mengajarkan konsep – konsep sains, karena berasal dari hal – hal yang
bersifat fakta. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa metode praktikum sangatlah penting dalam menunjang proses belajar
mengajar.
Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan praktikum yakni
pelajaran di bidang IPA baik ilmu fisika, biologi maupun kimia. Kimia
merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (Widyatmoko , 2009, hlm 1). Hal
ini didukung oleh Chang (2005, hlm 3) yang menyatakan bahwa kimia
merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari
materi dan perubahannya, serta unsur dan senyawa yang terlibat dalam
perubahan kimia. Pelajaran kimia dianggap sulit karena sebagian konsepnya
9
bersifat abstrak dan kasat mata. Oleh karena itu untuk memudahkan
pemahaman dalam mempelajari kimia dibutuhkan suatu kegiatan praktikum
yang mampu menjelaskan tentang materi kimia yang bersifat abstrak sesuai
dengan fakta atau kebenaran konsepnya.
Praktikum kimia di laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan
keterampilan laboratorium, pengalaman laboratorium, dan bukti nyata dari
prinsip, konsep dan hokum dasar dan teori (Susilaningsih, 2014). Konsep
yang bersifat absrak akan lebih mudah dipahami melalui kegiatan – kegiatan
yang bersifat konkret atau nyata. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh
melalui pengumpulan data dalam eksperimen. Berdasarkan hal tersebut maka
metode praktikum dianggap cocok sebagai metode pembelajaran yang tepat
untuk konsep – konsep yang akan dipelajari. Metode praktikum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan dan membuktikan secara
langsung konsep yang sedang dipelajari (Zulfiani, Feronika, dan Suartini
,2009, hlm. 104).
Metode praktikum dalam pembelajaran kimia menuntut kemampuan
praktik yang lebih menitik beratkan pada kemampuan psikomotor. Metode
praktikum tidak hanya memudahkan siswa dalam menguasai konsep yang
diterapkan, metode praktikum dapat digunakan untuk melatih siswa dalam
melakukan keterampilan kerja laboratorium (Romlah dalam abadi, 2012). Hal
ini sesuai dengan salah satu tujuan laboratorium yang diungkapkan oleh
Sofyan, Feronika, Milama (2006, hlm. 83) yakni laboratorium merupakan
tempat untuk mengembangkan keterampilan manipulatif dan prosedural.
Keterampilan manipulatif adalah keterampilan dalam menggunakan alat –
alat laboratorium, sedangkan keterampilan prosedural adalah keterampilan
melakukan perangkat pekerjaan dengan urutan tertentu.
Metode praktikum memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
metode praktikum antara lain:
a. Siswa dirangsang berfikir kritis, tekun, mau bekerja sama, terbuka dan
objektif
b. Siswa dirangsang untuk memiliki keterampilan proses sains, seperti
mengamati, menginterpretasi, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan,
10
b. Pengertian Laboratorium
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007, hlm. 621),
Laboratorium merupakan tempat atau kamar yang dilengkapi dengan
peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya).
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan berbagai percobaan dan
penelitian (Sitorus & Sutiani ,2013, hlm. 1). Laboratorium kimia merupakan
sarana penting untuk pendidikan, penelitian, pelayanan dan uji mutu atau
quality control (Imamkhasani, 1990, hlm. 1). Lasia (2013) mengungkapkan
bahwa laboratorium merupakan unit penunjang akademik pada lembaga
pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau
bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan
produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan metode keilmuan
tertentu dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Sebuah laboratorium merupakan tempat proses belajar mengajar
dengan menggunakan metode praktikum, selalui metode praktikum siswa
diharapkan mendapat pengalaman belajar melakukan sesuatu penelitian
menggunakan alat dan bahan yang tersedia untuk membuktikan suatu
hipotesis atau teori secara langsung (Arief ,2016). Laboratorium juga
merupakan unsur penting dan salah satu syarat keberadaan suatu perguruan
tinggi. Pasal 56 ayat 1 nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi
menyebutkan bahwa setiap universitas/institut harus memiliki perpustakaan,
pusat komputer, laboratorium/studio dan unsur penunjang lainnya yang di
perlukan untuk penyelenggaraan perguruan tinggi (Sonhadji , 2002, hlm. 7).
Sebuah laboratorium, khususnya laboratorium kimia harus menjadi tempat
yang aman bagi para pekerjanya, baik aman terhadap kemungkinan
kecelakaan kerja maupun gangguan kesehatan (Imamkhasani, 1990, hal.2).
c. Fungsi Laboratorium
Laboratorium berfungsi sebagai sarana mengaplikasikan berbagai
konsep yang telah didapatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran,
13
d. Jenis Laboratorium
Bentuk laboratorium dibedakan berdasarkan laboratorium
tradisional dan non tradisional (Zulfiani et al., 2009, hlm. 167). Pada
umumnya jenis laboratorium terbagi menjadi laboratorium murni dan
laboratorium pendidikan. Biasanya laboratorium pendidikan digunakan
sebagai tempat belajar sedangkan laboratorium murni biasa digunakan untuk
proses penelitian yang bersifat kuantitatif . perbedaan antara laboratorium
pengajaran dan laboratorium murnni yakni berdasarkan alat – alat yang
digunakan ketika melakukan praktikum, peralatan dalam laboratorium murni
biasanya sudah berbentuk digital. Beberapa peralatan yang canggih (digital)
dengan staff yang professional dan trampil tidak serta merta dapat beroprasi
dengan baik (Sitorus & Sutiani, 2013, hlm. 2)
Laboratorium kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada di lantai 1 FITK. Laboratorium kimia
terbagi menjadi 2 ruangan yang di gunakan untuk praktikum kimia dasar,
kimia organik, kimia anorganik, kimia fisik, kimia analitik dan biokimia.
14
Laboratorium kimia memiliki alat yang berbahan kayu, plastik maupun kaca
serta alat berbentuk digital maupun konvensional.
e. Manajemen Laboratorium
Kecelakaan kerja dalam laboratorium dapat disebabkan oleh
kurangnya manajemen laboratorium terhadap pembangunan infrastruktrur,
penggunaan peralatan dan bahan, keterampilan Sumber Daya Manusia.
a. Pembangunan Infrastruktur
Membangun sebuah laboratorium sebaiknya diperhatikan segala sarana
dan prasarana baik secara fisik maupun non fisik. Pembangunan
laboratorium sebaiknya dibangun terpisah dari gedung lainnya serta tata
ruang diatur sedemikian rupa seperti memiliki pintu masuk, pintu keluar,
pintu darurat, terdapat ventilasi serta penempatan peralatan dan bahan –
bahan kimia harus tertata dengan baik sesuai dengan peraturatan yang
telah ditentukan.
b. Penggunaan peralatan dan bahan
Pelaksanaan praktikum di laboratorium sebaiknya semua peralatan harus
dalam keadaan bersih, selain untuk mendapatkan hasil peraktikum yang
baik juga untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan karena masih
adanya zat pada peralatan yang digunakan. Peralatan yang digunakan
juga harus bisa beroperasi dengan baik serta sudah terkalibrasi. Dalam
penggunaan bahan sebaiknya dibuat setepat mungkin agar tidak ada zat
yang tersisa.
c. Keterampilan Sumber Daya Manusia
Pengetahuan terhadap laboratorium merupakan suatu hal yang wajib
dimiliki oleh seorang praktikan baik pengetahuan mengenai zat yang
digunakan maupun teknik yang digunakan pada saat praktikum.
Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kesalahan teknik yang dipakai
misalnya pada saat pemanasan menggunakan tabung reaksi praktikan
tidak menggerak – gerakan tabung reaksi kearah kanan dan kiri serta
15
a. Peralatan Gelas
Tabel 2.1 Tabel peralatan gelas dan fungsinya
No Nama Alat Fungsi Gambar
1 Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur
volume zat kimia yang
berbentuk cair. alat ini
terbuat dari bahan gelas
maupun plastik yang
memiliki skala dan tersedia
dari berbagai ukuran yakni 5
ml – 2000 ml.
2 Gelas Biasa disebut dengan gela
kimia piala atau gelas beker.
Digunakan sebagai wadah
melarutkan atau
mencampurkan zat kimia dan
memanaskan zat kimia
3 Labu Takar Untuk mengencerkan larutan
dengan volume tertentu
(sesuai dengan volume yang
tertera pada labu takar).
Menurut Clark (1980, hlm.
24) pada umumnya ukuran
labu takar yang digunakan
sekitar 10 ml – 100 ml dan
dilengkapi dengan tutup kaca
agar terhindar dari tumpahan
ketika proses pencampuran.
Labu takar merupakan
peralatan yang paling sering
17
7. Bola hisap
Pada umumnya bola hisap terbuat dari karet namun ada pula yang
terbuat dari plastik polipreopelen (Khamidinal, 2009, hlm. 85).
Berfungsi sebagai alat bantu untuk mengambil zat cair kedalam pipet.
nol. Jika neraca di ayunkan dan posisi garis penunjuk tidak menunjukkan
posisi di angka nol atau rentang rata – rata +1 dan - 1 maka putar sekrup pada
bagian kiri neraca hingga posisi garis berada dalam kisaran rentang angka
tersebut yang disebut dengan titik akhir (Brescia, Arents, Meislich, & Turk,
1980, hlm. 7). Bila memakai neraca analistis cukup menekan tombol rezero
untuk membuat neraca analitis dalam keadaan nol (Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, 2013, hlm. 27).
Setelah neraca setimbang, timbang massa gelas arloji kosong.
Kemudian masukkan zat padat yang akan ditimbang sejumlah massa yang
diinginkan, kemudian geser pemberat neraca hingga pada rentang titik akhir.
Achmad menyatakan bahwa ada aturan umum yang senantiasa diperhatikan
dalam melakukan suatu penimbangan, antara lain :
1. Neraca harus senantiasa dalam keadaan bersih.
2. Perbaikan sekecil apapun harus dilakukan oleh petugas ahli.
3. Zat kimia tidak boleh diletakkan pada piringan neraca.
4. Benda yang akan ditimbang, diletakkan di piring kiri dan anak
timbangan di piring kanan.
5. Neraca tidak boleh dipegang menggunakan jari melainkan selalu
menggunakan pinset.
(Ahmad, 1993, hlm.13)
b. Membaca meniskus
Salah satu hal terpenting ketika mengukur suatu zat cair yaitu
membaca meniskus. suatu zat cair dan gelas akan membentuk suatu
kelengkungan pada zat cair yang disebut dengan meniskus. Cara
membacanya adalah dengan melihat pada permukaan zat cair tersebut pada
posisi horizontal (Khamidinal, 2009, hlm. 122)
i. Titrasi
Titrasi dilakukan untuk analisis kuantitatif. Pada umumnya analisis yang
dilakukan adalah titrasi asam basa. Larutan standar diisi kedalam buret dan
sampel dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer. Kemudian menambahkan
sampel dengan indikator sebanyak dua sampai tiga tetes. Proses
penitrasian dilakukan dengan cara meletakkan labu Erlenmeyer dibawah
buret. Tangan kiri digunakan untuk mengatur kran buret dan tangan kanan
untuk menggoyangkan labu Erlenmeyer. Penetesan larutan standar
dilakukan hingga adanya perubahan warna.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Laura Grant yang berjudul “Lab
Skills Of New Undergraduates.” Yang dilakukan terhadap 39 orang sampel
berasal dari departemen fisika, kimia dan biologi menyatakan bahwa terdapat
factor yang mempengaruhi keterampilan laboratorium yakni berupa
keterbatasan praktium baik dari sarana maupun dari sumber daya manusianya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendrian, Mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, program studi pendidikan fisika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2013 dengan judul “ Analisis Kemampuan Psikomotor
siswa pada pembelajaran hands on teknik challenge exploration activity)”
menghasilkan bahwa dalam pembelajaran IPA keterampilan psikomotor siswa
dapat dilihat dengan teknik Challenge exploration activity melalui praktikum
kalor.
Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Nyoman sudria yang telah
diseminarkan dalam seminar nasional yang dilakukan di Fakultas Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha dengan judul “
Penggunaan Rubrik Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Keterampilan
Dasar Praktikum Kimia dalam Perkuliahan kimia Dasar”. Dari penelitian
tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan dasar laboratorium masih rendah.
C. Kerangka Berfikir
Sebagian besar ilmu kimia merupakan ilmu percobaan, dan sebagian
besar ilmunya diperoleh melalui percobaan. Berlandaskan pada Peraturan
Pemerintah Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun
2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru seorang guru
kimia harus bisa menguasai konsep serta perkembangan ilmu kimia. Selain
itu, guru kimia juga harus menguasai keterampilan kerja dan pengelolaan
laboratorium kimia serta keselamatan kerja di laboratorium. Oleh karena itu
program studi pendidikan kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan
salah satu instansi pendidikan untuk mencetak calon guru kimia yang
memiliki standar kompetensi lulusan sesuai dengan standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru. Dengan harapan mahasiswa yang telah lulus
29
30
31
D. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Pada penelitian ini lembar observasi yang digunakan adalah lembar
observasi terstruktur. Observasi terstruktur merupakan observasi yang telah
dirancang secara sitematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya (sugiyono,2011, hlm.146) serta menggunakan format khusus
untuk merekam data hasil observasi. Observasi sistematis memerlukan alat
ukur yang biasanya berupa daftar cek (checklist) atau skala rating (rating
scale).
Menurut Muslich (2011, hlm. 154) hal pertama yang harus
diperhatikan dalam melakukan penskoran adalah ada atau tidak adanya
perbedaan bobot tiap – tiap aspek keterampilan yang ada dalam skala
penilaian atau daftar periksa observasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini
peneliti menggunakan lembar observasi yang memiliki jenis skala rating
(rating scale). Data yang diperoleh dari skala rating ini berupa data
kuantitatif . Adapun penyusunan lembar observasi ini melalui beberapa
langkah diantaranya :
1) Menentuan aspek keterampilan teknik laboratorium yang akan dinilai
2) Menentukan indikator teknik laboratorium pada aspek yang dipilih
Tabel 3.2 Tabel kisi – kisi Lembar Observasi
Teknik Sub Teknik Butir Indikator
Laboratorium Laboratorium
Membersihkan Cara membersihkan
piringan neraca
Cara membersihkan
Menimbang anak beban pada
lengan neraca
Menyetimbangkan Menyetimbangkan
neraca neraca dengan tepat
34
2. Angket
Dalam penelitian ini angket yang di gunakan berupa penyataan.
Angket berisikan pernyataan – pernyataan tentang teknik laboratorium
untuk menentukan tingkat teknik laboratorium yang dimiliki sampel.
Angket ini mennggunakan skala Guttmann. Skala Guttman dapat dibuat
36
dalam bentuk checklist. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi (1)
dan skor terendah (0). Analisis dapat dilakukan seperti pada skala Likert
(Riduwan, 2010, hlm. 77). Adapun penyusunan angket ini melalui beberapa
langkah diantaranya :
1) Menentuan aspek keterampilan teknik dasar laboratorium yang akan
dinilai
2) Menentukan indikator teknik laboratorium pada aspek yang dipilih
3) Menyusun indikator sesuai dengan urutan terjadinya tindakan (terlampir
pada Tabel 3.1)
4) Menyusun kriteria penskoran
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum ideal
100 : Bilangan tetap
𝛴 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Rata-rata =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
2. 61 – 80% Baik
3. 41 – 60% Cukup
4. 21 – 40% Kurang
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua buah instrumen yaitu lembar
observasi dan angket . Lembar observasi merupakan instrumen utama teknik
laboratorium mahasiswa yang di bagi menjadi 11 indikator yakni keterampilan
menimbang, mengukur, menuangkan zat, mengocok, memanaskan, membaui,
menggunakan termometer, melipat kertas saring, memasukkan zat ke dalam
tabung, titrasi serta K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Kemudian
instrumen ke dua berupa angket mahasiswa sebagai instrumen pendukung dari
instrumen lembar observasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keterampilan
teknik laboratorium yang di miliki oleh mahasiswa pendidikan kimia di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan
jumlah sampel 62 mahasiswa yakni mahasiswa semester 2 tahun pelajaran
2016/2017. Dengan penjabaran persentase masing – masing teknik dari semua
judul sebagai berikut :
% Keterampilan Mahasiswa
Teknik Rata
No Pembuatan Katagori
Laboratorium Stoikiometri Titrasi -
larutan
Rata
Keselamatan dan
1 Kesehatan Kerja 81 86 80 82 Sangat Baik
(K3)
Keterampilan
2 87 82 87 85 Sangat Baik
Menimbang
Keterampilan
3 93 98 93 94 Sangat Baik
Mengukur
Keterampilan
4 84 88 84 85 Sangat Baik
Menuangkan Zat
Keterampilan
5 93 96 93 94 Sangat Baik
Mengocok
40
41
% Keterampilan Mahasiswa
Teknik Rata
No Pembuatan Katagori
Laboratorium Stoikiometri Titrasi -
larutan
Rata
Keterampilan
6 86 89 - 87 Sangat Baik
Memanaskan
Keterampilan
7 88 84 - 86 Sangat Baik
Membaui
Keterampilan
8 Menggunakan 90 88 - 89 Sangat Baik
Termometer
Keterampilan
9 Melipat Kertas 94 94 94 94 Sangat Baik
saring
Keterampilan
Memasukkan zat
10 66 80 - 73 Baik
kedalam tabung
reaksi
Keterampilan
11 - - 85 85 Sangat Baik
Menitrasi
Rata – rata 87 Sangat Baik
Keterangan :
- Nilai perdasarkan pesentase (%)
B. Pembahasan
limbah tersebut di buang ke alam bebas, atau apabila tidak mempunyai unit
pengolahan limbah dapat digunakan suatu bak sentral pembuangan berupa
septik tank yang semua aliran sink terpusat pada bak tersebut (Sitorus &Ani,
2013, hlm. 46) . Ghalby (2017) menyatakan rendahnya pengetahuan K3 di
sebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu ketika pembelajaran K3 di
laboratorium kimia, pendidik hanya sekedar menyelipkan pembelajaran K3
sebelum serta saat peserta didik bereksperimen di laboratorium dengan waktu,
tempat, alat, serta zat yang tidak optimal.
2. Keterampilan menimbang
Penimbangan merupakan salah satu kegiatan yang paling mendasar
atau sering di lakukan ketika melakukan sebuah praktikum. Menimbang juga
merupakan suatu tahap yang paling penting dalam analisis kuantitatif yang
sering di lakukan di laboratorium ( Buku Teks bahan ajar siswa, 2013, hal.11),
dalam penelitian ini keterampilan menimbang yang di ukur meliputi
membersihkan piringan neraca dan massa beban, menyetimbangkan neraca,
menggunakan alas zat dan menimbangnya dengan tepat, mengambil dan
menimbang zat serta mengembalikan massa beban pada neraca hingga
setimbang kembali.
Membersihkan piringan neraca dan pemberat neraca adalah hal
yang harus diperhatikan ketika akan melakukan proses penimbangan.
Kebersihan neraca merupakasan salah satu bagian terpenting karena sedikit
apapun kotoran yang menempel pada neraca akan mempengaruhi massa dari
penimbangan. Namun berdasarkan temuan di lapangan sub indikator yang
rendah dari keterampilan menimbang yakni poin membersihkan piringan
neraca dan massa anak beban yakni hanya sebesar 75 % saja (Lampiran 7).
Masih banyak sampel yang lupa membersihkan piringan neraca terutama
membersihkan pemberat beban ataupun membersihkan namun hanya
membersihkan secara asal saja (tidak bersih). Padahal dalam penggunaannya
aturan umum yang harus senantia diperhatikan dalam melakukan proses
47
Menyetimbangkan
dengan menggeser
massa pemberat pada
lengan neraca
3. Keterampilan Mengukur
keterampilan selanjutnya yakni keterampilan mengukur, indikator
mengukur meliputi sub indikator mengukur akuades menggunakan gelas ukur
dan sub indikator mengukur larutan pada labu takar, masing – masing sub
indikator didapatkan persentase sebesar 91% dan 98%. Kedua sub indikator
ini termasuk kedalam katagori yang sangat baik (Lampiran 7).
Mengukur menggunakan gelas ukur merupakan kegiatan yang
paling sering dilakukan dalam melakukan praktikum kimia. Berdasarkan
temuan dilapangan sampel menuangkan akuades menggunakan botol
akuades, hal ini bertujuan agar akuades yang dituangkan kedalam gelas ukur
tidak berceceran. Sampel juga sudah menguasai teknik mengukur zat cair
dengan cara yang tepat yaitu membaca meniskus cairan yakni dengan posisi
mata sejajar dengan garis skala pada gelas ukur serta meletakan gelas ukur
pada tempat yang datar. Hal ini didukung oleh Khamidinal yang menyatakan
49
bahwa cara membacanya adalah dengan melihat pada permukaan zat cair
tersebut pada posisi horizontal (2009, hlm. 122)
Mengukur menggunakan labu takar biasanya dilakukan untuk
mengencerkan atau membuat larutan. Labu takar lebih teliti dibandingkan
dengan gelas ukur oleh karena itu penggunaan labu takar sering digunakan
untuk praktikum yang bersifat kuantitatif. Hal ini didukung oleh Pierce,
Sawyer & Haenisch (1948, hlm 48) yang menyatakan bahwa penggunaan
instrument seperti buret, labu takar serta pipet volume lebih akurat
dibandingkan dengan gelas ukur dan pipet tetes. Berdasarkan temuan
dilapangan sampel memasukkan larutan kedalam labu takar menggunakan
corong dengan bantuan statif, ring dan boshead serta dekantasi agar larutan
yang di tuangkan tidak berceceran dan menempel di leher labu takar.
Sampelpun sudah bisa membaca meniskus dengan tepat hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya sampel yang menuangkan larutan melebihi tanda batas
ataupun kurang dari tanda batas.
Kesalahan yang sering terjadi dalam mengukur baik menggunakan
gelas ukur, labu takar, buret dan sebagainya yakni posisi mata yang tidak tepat
pada skala saat mengukur. Bresia (1980, hal 12) menyatakan bahwa ketika
melakukan suatu pengukuran pastikan bagian mata harus sejajar dengan
bagian bawah meniskus untuk menghindari kesalahan. Selain itu kesalahan
lain yakni posisi alat ukur (baca : gelas ukur dan labu takar) tidak diletakan di
posisi datar melainkan dipegang oleh sampel. Kegiatan tersebut dapat
menyebabkan kesalahan dalam membaca meniskus karena adanya pergerakan
sampel baik secara disengaja maupun tidak sengaja (Paralaks).
50
Posisi corong
menggantung pada
leher labu takar
Posisi pipet
volume tidak
menempel pada
dasar dasar gelas
kimia
53
labu takar
hanya
dipegang
dengan
satu tangan
6. Keterampilan Memanaskan
Berdasarkan Tabel 4.1 keterampilan memanaskan mahasiswa sudah
sangat baik dengan perolehan persentase sebesar 87% . Dari persentase
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar sampel sudah bisa memanaskan
tabung reaksi dengan teknik yang benar. Namun masih ada beberapa sampel
ketika memanaskan tidak memiringkan tabung reaksi hal ini dapat
menimbulkan resiko kecelakaan kerja karena jika larutan yang dipanaskan
terlalu panas maka larutan tersebut dapat memancar keluar. Seharusnya posisi
tabung dimiringkan dan arah mulut tabung tidak mengarah pada praktikan
lain, diri sendiri maupun ruang asam. Selain itu hal yang harus diperhatikan
ketika melalukan proses pemanasan yaitu (1) isi tabung reaksi (Larutan)
maksimal sepertiga tabung reaksi, (2) api pemanasan hendaknya terletak pada
bagian atas larutan, dan (3) goyangkan tabung reaksi agar pemanasan rata
(Pembelajaran di Laboratorium, 2005, hal. 39). Hal tersebut juga di dukung
oleh Riyadhi et al., (2006, hal.9) yang menyatakan bahwa zat cair yang
dipanaskan dengan tabung reaksi harus di goyangkan secara konstan dan yang
dipanaskan adalah sepanjang sisi tabung reaksi.
55
Posisi tabung
reaksi tidak
miring
7. Keterampilan Membaui
Indikator keterampilan selanjutnya yakni membaui. Teknik
laboratorium membaui di peroleh persentase sebanyak 86%. Dari persentase
tersebut menunjukan masih ada beberapa sampel yang tidak tepat dalam
proses membaui. Berdasarkan temuan masih ada beberapa sampel yang
meletakkan sumber gas dekat dengan indra penciuman dan tidak mengibas –
ibaskan gas dengan tangan. Hal ini dapat menyebabkan kecelakan kerja yakni
dapat membuat praktikan terpapar dengan zat tersebut. Teknik membaui yang
tepat yakni meletakan zat kurang lebih 25 cm dari hidung dan dengan
mengibas – ngibaskan gas dari mulut tabung reaksi dengan telapak tangan ke
arah hidung.
Jarak antar
sumber gas
dan indra
pembau
terlalu
dekat
Menitrasi hanya
dengan satu
tangan
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
untuk peneliti selanjutnya antara lain :
1. Keterampilan penggunaan alat di laboratorium yang di ukur lebih banyak
lagi.
2. Pengambilan data di ambil tidak secara berkelompok melainkan secara
perseorangan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, M.A. (2012). Analisis resiko pada kegiatan praktikum kimia analitik
kuantitatif di laboratorium kimia teknik metalurgi dan material
Universitas Indonesia tahun 2012. (Skripsi, Universitas Indonesia). Tidak
dipublikasikan.
Brescia, F., Arents, J., Meislich, H., & Turk, A. (1980). Fundamentals of
chemistry laboratory studies. (4th ed.). London : Academic press inc
Chang, R. (2003). Kimia dasar : Konsep-konsep inti . (Jilid 1). Jakarta: Erlangga
60
61
Clark, D.W. (1980). Basic laboratory skills for water and wastewater analysis.
Mexico: The Regents of New Mexico State University
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Buku teks bahan ajar siswa
teknik dasar pekerjaan laboratorium kimia. Kemendikbud
Lasia, I.K., gunamantha, I.M., & Budiada, I.K. (2013). Pelatihan teknik
penggunaan bahan kimia untuk mahasiswa tingkat awal jurusan
pendidikan kimia FMIPA Undiksha sebagai upaya meningkatkan
keselamatan kerja dilaboratorium (Safety laboratory worker). Laporan
akhir program P2M Dipa Undiksa. Bali: Undhiksa
Maknun, D., Surtikanti, R.R.H.K., Munandar. A., & Subahar, T.S. (2012).
Keterampilan esensial dan kompetensi motorik laboratorium mahasiswa
calon guru biologi dalam kegiatan praktiukm ekologi. 1 (2). Jurnal
Pendidikan Ipa Indonesia. 141 – 148. Dipublikasikan
Mohrig, J.R., Hammond, C.N., & Schatz, P.F. (2010). Techniques in organic
chemistry. Inggris : W.H. Freeman and Company
Petrucci, R.H., (2011). Kimia dasar dan terapan modern. (edisi keempat). Jakarta:
Erlangga
Pierce, W.C., Haenisch, E.l., & Sawyer, D.T. (1958). Quantitative analysis. (4th
ed). United States of America : John Wiley & Sons inc
Riyadhi, A., Fitria, I., Nurhasni., Siregar, I.D.Y., & Hendrawati. (2006). Panduan
praktikum kimia dasar. Jakarta : UIN Jakarta Preess.
Sofyan, A., Feronika, T., & Milama, B. (2006). Evaluasi pembelajaran IPA
berbasis kompetensi. Jakarta : Lembaga penelitian UIN Jakarta dan UIN
Jakarta press. Mohrig, J.R., Hammond, C.N., & Schatz, P.F. (2010).
Techniques in organic chemistry. Inggris : W.H. Freeman and Company
Tim penyusun kamus pusat bahasa. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
3. Cetakan ke-4. Jakarta : Balai Pustaka
64
Lampiran 1
Lampiran 2
Kisi – Kisi Instrumen Teknik Laboratorium
Teknik
Sub Teknik Laboratorium Butir Indikator
Laboratorium
Membersihkan Cara membersihkan piringan neraca
Cara membersihkan anak beban pada
lengan neraca
Menyetimbangkan neraca Menyetimbangkan neraca dengan
tepat (posisi garis sejajar dengan
Menimbang
garis nol)
Menimbang Cara menggeser pemberat neraca
Menimbang alas untuk zat (kaca
arloji)
Menimbang zat yang digunakan
Mengukur larutan Cara membaca meniskus dengan
tepat
Mengaduk larutan Mengaduk zat hingga larut
Menggunakan labu takar Cara menuangkan larutan kedalam
Mengukur
labu takar
volume
Membaca meniskus pada labu takar
Mengeringkan leher labu takar
Cara mengocok larutan dalam labu
takar
Menggunakan pipet tetes Cara menggunakan pipet tetes yang
benar
Menggunakan pipet volume Menggunakan bulp (pengempesan
Menggunakan
bulp, menekan huruf S,E dan A)
pipet
Mengambil dan mengeluarkan
larutan dengan tepat
Membaca meniskus dengan tepat
Pemanasan Memanaskan larutan Menggunakan penjepit tabung reaksi
larutan menggunakan tabung reaksi Posisi tabung reaksi (kemiringan dan
68
Teknik
Sub Teknik Laboratorium Butir Indikator
Laboratorium
arah mulut tabung reaksi)
Pergerakan tabung reaksi serta arah
mulut tabung reaksi
Membaui zat Posisi wadah zat serta jarak dengan
hidung
Membaui zat
Pergerakan tangan ketika
mengebaskan gas
Menggunakan Membuat dan menggunakan Melipat kertas saring
kertas saring kertas saring Menggunakan statif, ring dan corong
Merangkai peralatan titrasi Merangkai peralatan titrasi seperti
klem, statif dan buret dengan benar
(posisi buret )
Menggunakan alas putih
Titrasi
Menitrasi larutan Cara meneteskan titran dari dalam
buret dan mengocok titrat di dalam
labu Erlenmeyer
Cara mengocok erlenmeyer
Lampiran 3
69
Menggunakan alat pelindung diri
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
2 Tidak menggunakan aksesoris 4
(jam, gelang, cincin)
menggunakan jas lab, sepatu
tertutup, sarung tangan dan
masker
70
Membawa alat kimia yang akan digunakan dengan wadah
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
3 Membawa alat - alat kimia 4
menggunakan nampan/wadah lain
dengan kedua tangan dan tidak
ada alat yang jatuh
71
Membawa botol reagen
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
4 Membawa botol zat dengan 4
kedua tangan, tangan kanan
memegang leher botol, tangan
kiri memegang dasar botol
dengan posisi botol berdiri
72
Membersihkan piringan neraca dan massa beban dengan tissue
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
5 Membersihkan piringan neraca Sebelum Sesudah 4
dan massa sebelum dan setelah
menimbang
Sesudah
73
Menyetimbangkan neraca
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
6 Memutar pemutar halus pada neraca 4
hingga ditandai dengan posisi garis
lurus sejajar dengan angka nol
74
Menggunakan alas zat saat penimbangan dan menimbang alas dengan tepat
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
7 Menggunakan alas zat berupa kaca 4
arloji, menimbang hingga ditandai
posisi garis penunjuk sejajar dengan
angka nol
75
Mengambil dan menimbang zat
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
8 Mengambil zat dengan spatula 4
dan diletakkan pada alas zat
dengan tidak berceceran,
menimbang dengan
menggerakkan anak beban
menggunakan ujung spatula/alat
lain yang bersih hingga posisi
garis penunjuk pada lengan
neraca sejajar dengan angka nol
76
Mengembalikan massa neraca dan menyetimbangkan neraca kembali
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
9 Mengembalikan semua massa ke 4
posisi nol sampai neraca
setimbang kembali
77
Mengambil dan mengukur akuades (menggunakan gelas ukur)
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
10 Menuangkan zat cair ke dalam gelas 4
ukur menggunakan botol akuades,
membaca meniskus bawah dengan
posisi mata sejajar, meletakkan gelas
ukur di tempat yang datar
78
Menuang zat padat serta mengaduk zat
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
11 Menuangkan seluruh zat padat dari 4
kaca arloji, membilas kaca arloji
dengan aquadest, mengaduk hingga
larut menggunakan batang pengaduk
79
Proses dekantasi
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
12 4
80
2
81
Memasukkan zat ke dalam labu takar
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
13 4
82
Mengukur volume ( meniskus )
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
14 4
83
Mengeringkan leher labu takar dan mengocok larutan
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
15 4
Setelah meniskus tercapai,
mengeringkan leher labu takar dan
mengocok larutan dengan
meletakkan labu takar pada lengan
jari telunjuk menekan tutup labu
takar, meggerakan labu takar ke atas
dan kebawah
3
Setelah meniskus tercapai,
mengeringkan leher labu takar dan
mengocok larutan namun tidak
meletakkan labu takar pada lengan,
jari telunjuk menekan tutup labu
takar, meggerakan labu takar ke atas
dan kebawah
2
Setelah meniskus tercapai, tidak
mengeringkan leher labu takar dan
mengocok larutan dengan
meletakkan labu takar pada lengan
jari telunjuk menekan tutup labu
takar, meggerakan labu takar ke atas
dan kebawah
1
Setelah meniskus tercapai, tidak
mengeringkan leher labu takar dan
mengocok larutan namun tidak
meletakkan labu takar pada lengan,
jari telunjuk menekan tutup labu
takar, meggerakan labu takar ke atas
dan kebawah
84
Mengambil larutan menggunakan pipet volume dengan bantuan bulp
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
16 Mengambil larutan menggunakan 4
pipet volume dengan bantuan bulp,
satu tangan memegang badan pipet
volume dan tangan lainnya
memegang bulp, posisi ujung pipet
menempel pada dasar dinding wadah
zat
85
Mengukur larutan dan mengeluarkan larutan dari pipet volume
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
17 Mengukur volume dengan
4
menggunakan meniskus bawah
larutan, posisi mata sejajar dengan
permukaan larutan, mengeluarkan
larutan dengan posisi pipet volume
tegak lurus dan ujung pipet volume
di tempelkan ke dinding gelas kimia
yang dimiringkan, mengeluarkan
larutan sampai garis batas/skala
3
Mengukur volume larutan dengan
menggunakan meniskus bawah
larutan, posisi mata sejajar dengan
permukaan larutan, mengeluarkan
larutan dengan posisi pipet volume
tegak lurus dan ujung pipet volume
tempelkan ke dinding, gelas kimia
tidak dimiringkan, mengeluarkan
larutan sampai garis batas/skala
2
Mengukur volume larutan dengan
menggunakan meniskus bawah
larutan, posisi mata sejajar dengan
permukaan larutan, mengeluarkan
larutan dengan posisi pipet volume
tegak lurus dan ujung pipet volume
tidak tempelkan ke dinding, gelas
kimia dimiringkan, mengeluarkan
larutan melebihi garis batas/skala
86
Mengeluarkan larutan dari pipet tetes
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
18 4
Menempelkan ujung pipet tetes
kedalam dinding tabung reaksi
dengan posisi miring, posisi pipet
tetes berdiri, mengalirkan larutan
secara perlahan
87
Pemanasan menggunakan tabung reaksi
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
19 4
3
Menjepit tabung reaksi
dengan penjepit kayu, posisi tabung
reaksi dimiringkan sekitar 45° dan
tidak diarahkan ke orang lain,
menggerakkan tabung reaksi ke arah
kanan - kiri ( 2 arah)
2
Menjepit tabung reaksi dengan
penjepit kayu, posisi tabung reaksi
tidak dimiringkan sekitar 45° dan
tidak diarahkan ke orang lain,
menggerakkan tabung reaksi ke arah
kanan - kiri ( 1 arah)
1
Menjepit tabung reaksi dengan
penjepit kayu, posisi tabung reaksi
tidak dimiringkan sekitar 45° dan
tidak diarahkan ke orang lain,
menggerakkan tabung reaksi ke arah
kanan - kiri ( 2 arah)
88
Membaui zat
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
20 4
89
Mengukur suhu larutan dengan termometer
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
21 4
90
Membentuk lipatan kertas saring dan menggunakan kertas saring
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
22 4
1
Lipat kertas menjadi setengah
lingkaran,tidak me lipat kembali
hingga menjadi seperempat
lingkaran, kertas saring dibentuk
menjadi kerucut, letakkan pada
corong, membasahi kertas dengan
air hingga menempel
91
Memasukkan zat padat ke dalam tabung reaksi
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
23 Menggunakan bantuan kertas yang 4
dimasukkan hingga ujung tabung
reaksi yang dimiringkan,
memasukkan zat dengan tidak
berceceran
92
Memasang Buret dan memasukkan larutan kedalam buret
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
24 4
Memasang klem buret pada statif
dengan benar (tidak miring),
memasang buret pada klem buret
dengan posisi lurus, memasukkan
larutan menggunakan bantuan
corong
2
Memasang klem buret pada statif
dengan benar (tidak miring),
memasang buret pada klem buret
dengan posisi tidak lurus,
memasukkan larutan
menggunakan bantuan corong
1
Memasang klem buret pada statif
dengan benar (tidak miring),
memasang buret pada klem buret
dengan posisi tidak lurus,
memasukkan larutan tanpa
menggunakan bantuan corong
0
Memasang klem buret pada statif
namun miring, memasang buret
pada klem buret dengan posisi
tidak lurus, memasukkan larutan
tanpa menggunakan bantuan
corong
93
Titrasi
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
25 Menggunkan alas putih sebagai alas, 4
Tangan kiri digunakan untuk
mengendalikan kran buret, posisi
kran buret berada ditengah antara jari
telunjuk dan jari tengah,
mengeluarkan titran tetes demi tetes,
tangan kanan memegang erlenmeyer
yang digoyangkan searah jarum jam
94
Membersihkan alat – alat yang telah digunakan
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
26 Membersihkan semua alat – alat yang telah digunakan dengan bersih dan 4
kering
Membersihkan semua alat – alat yang telah digunakan dengan bersih namun 3
tidak kering
Membersihkan sebagian alat – alat yang telah digunakan dengan bersih dan 2
kering
Pengolahan limbah
No Aspek penilaian skor Mahasiswa
1 2 3 4 5
27 Mengolah limbah yang telah digunakan dengan mengencerkan dibuang di 4
tempat pembuangan limbah
Ciputat, ……………………....
Observer
………………………………
( )
95
Lampiran 4
P0INT
Me Ter ker tabu
Me Me
N NA Menguk ma mo tas ng
K3 Menimbang Menuang zat ngo mb titrasi
O MA ur nas met sari reak
cok aui
kan er ng si
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2
2 B 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2
3 C 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2
4 D 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2
5 E 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3
6 F 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3
7 G 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3
8 H 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3
9 I 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3
10 J 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3
11 K 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3
12 L 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3
13 M 2 3 0 4 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 1 3 4 3 4 4 4 3
14 N 2 3 0 4 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 1 3 4 3 4 4 4 3
15 O 2 3 0 4 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 1 3 4 3 4 4 4 3
16 P 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2
17 Q 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3
18 R 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2
19 S 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3
20 T 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3
21 U 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3
96
P0INT
Me Ter ker tabu
Me Me
N NA Menguk ma mo tas ng
K3 Menimbang Menuang zat ngo mb titrasi
O MA ur nas met sari reak
cok aui
kan er ng si
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
22 V 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3
23 W 4 4 0 4 2 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 1
24 X 4 4 0 4 2 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 1
25 Y 4 4 0 4 2 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 1
26 Z 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 3 4 4 3
27 AA 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 3 4 4 3
28 AB 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 3 4 4 3
29 AC 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 3 4 4 3
JUMLA
98 97 92 96 60 96 105 97 112 83 96 108 89 100 94 98 81 92 108 101 102 105 112 75
H
% PER
84 84 79 83 52 83 91 84 97 72 83 93 77 86 81 84 70 79 93 87 91 88 97 65
POINT
%
PERIND
76 85 88 80 93 87 91 88 97 65
IKATO
R
97
Data Pembuatan Larutan Kelompok II
P0INT
ta
Me Ter b
N NA
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat Me ma Me mo u titrasi
O MA
ngo nas mb met ker n
cok kan aui er tas g
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 2
2 B 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 2
3 C 2 2 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 D 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2
5 E 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
6 F 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
7 G 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
8 H 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
9 I 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 2
10 J 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 2
11 K 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 2
12 L 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2
13 M 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2
14 N 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2
15 O 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2
16 P 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 0 3 4 2
17 Q 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 0 3 4 2
18 R 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 0 3 4 2
19 S 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 0 3 4 2
20 T 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2
21 U 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2
98
P0INT
ta
Me Ter b
N NA
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat Me ma Me mo u titrasi
O MA
ngo nas mb met ker n
cok kan aui er tas g
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
22 V 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2
23 W 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2
24 X 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2
25 Y 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
26 Z 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
27 AA 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
28 AB 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3
29 AC 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
30 AD 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
31 AE 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
32 AF 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
33 AG 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
JUMLA
117 117 112 132 80 99 132 128 124 106 124 132 121 127 124 118 100 107 121 111 112 121 119 89
H
% PER
89 89 85 100 61 75 100 97 94 80 94 100 92 96 94 89 76 81 92 84 85 92 90 67
POINT
%
PERIND
85 89 97 88 92 84 85 92 90 67
IKATO
R
99
Lampiran 5
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 4 4 4 4 2 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4
2 B 4 4 4 4 2 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4
3 C 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 D 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 E 4 2 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3
6 F 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4
7 G 4 2 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3
8 H 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
9 I 4 4 4 3 2 2 3 3 3 0 4 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3
10 J 4 4 4 3 2 2 3 3 3 0 4 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3
11 K 4 4 4 3 2 2 3 3 3 0 4 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3
12 L 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4
13 M 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
14 N 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4
15 O 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
16 P 4 4 4 4 2 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4
17 Q 4 4 4 3 2 2 3 3 3 0 4 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3
18 R 4 4 4 4 2 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4
19 S 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
20 T 4 2 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3
100
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
21 U 4 2 4 4 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2
22 V 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
23 W 4 2 4 4 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2
24 X 4 2 4 4 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2
25 Y 4 4 4 3 2 2 3 3 3 0 4 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3
26 Z 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
27 AA 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4
28 AB 4 2 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3
29 AC 4 2 4 4 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2
JUMLA
116 100 116 111 54 54 111 103 107 72 116 116 98 116 102 100 99 82 116 99 83 91 108 91
H
% PER
100 86 100 96 47 47 96 89 92 62 100 100 84 100 88 86 85 71 100 85 72 78 93 78
POINT
%
PERIND
86 77 100 86 100 85 72 78 93 78
IKATO
R
101
Data Stoikiometri Kelompok II
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 4 4 0 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 B 4 4 0 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 C 4 4 0 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 D 4 4 0 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 E 4 4 4 4 2 1 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
6 F 4 4 4 4 2 1 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
7 G 4 4 4 4 2 1 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
8 H 4 4 4 4 2 1 4 4 4 0 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
9 I 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
10 J 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
11 K 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
12 L 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
13 M 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
14 N 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
15 O 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
16 P 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 3
17 Q 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 3
18 R 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 3
19 S 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 3
20 T 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3
21 U 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2
22 V 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2
23 W 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2
102
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
24 X 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3
25 Y 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4
26 Z 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4
27 AA 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4
28 AB 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4
29 AC 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
30 AD 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
31 AE 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
32 AF 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
33 AG 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
JUMLA
125 132 109 132 66 93 110 132 132 99 120 132 125 132 132 106 107 106 120 121 125 128 125 108
H
% PER
95 100 83 100 50 70 83 100 100 75 91 100 95 100 100 80 81 80 91 92 95 97 95 82
POINT
%
PERIND
85 86 95 89 91 92 95 97 95 82
IKATO
R
103
Lampiran 6
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4
2 B 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4
3 C 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4
4 D 4 4 4 4 1 1 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4
5 E 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
6 F 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
7 G 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
8 H 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
9 I 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
10 J 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
11 K 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
12 L 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
13 M 2 3 0 4 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 1 3 4 4 3 3
14 N 2 3 0 4 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 1 3 4 4 3 3
15 O 2 3 0 4 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 1 3 4 4 3 3
16 P 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
17 Q 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
18 R 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
19 S 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4
20 T 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4
21 U 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4
104
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
22 V 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4
23 W 4 4 0 4 2 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 3 2 4 4 4 2
24 X 4 4 0 4 2 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 3 2 4 4 4 2
25 Y 4 4 0 4 2 4 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 3 2 4 4 4 2
26 Z 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 4 4 2
27 AA 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 4 4 2
28 AB 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 4 4 2
29 AC 1 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 4 4 2
JUMLA
98 97 92 96 60 96 105 97 112 83 96 108 89 100 94 98 81 92 108 112 101 95
H
% PER
84 84 79 83 52 83 91 84 97 72 83 93 77 86 81 84 70 79 93 97 87 82
POINT
%
PERIND
76 85 88 80 93 97 84
IKATO
R
105
Data Titrasi Kelompok II
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3
2 B 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3
3 C 2 2 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4
4 D 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2
5 E 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
6 F 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
7 G 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
8 H 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
9 I 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4
10 J 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4
11 K 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4
12 L 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3
13 M 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3
14 N 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3
15 O 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3
16 P 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1
17 Q 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1
18 R 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1
19 S 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1
20 T 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
21 U 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
22 V 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
23 W 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
106
P0INT
Me Ter
Me Me
N NA ma mo ker tab
K3 Menimbang Mengukur Menuang zat ngo mb titrasi
O MA nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
24 X 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
25 Y 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
26 Z 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
27 AA 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
28 AB 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
29 AC 4 4 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
30 AD 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
31 AE 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
32 AF 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
33 AG 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
JUMLA
H 117 117 112 132 77 99 132 128 124 106 128 132 120 127 124 118 100 107 121 119 132 94
% PER
POINT 89 89 85 100 58 75 100 97 94 80 97 100 91 96 94 89 76 81 92 90 100 71
%
PERIND
IKATO
R 84 89 98 88 92 90 86
107
Lampiran 7
108
Pembuatan Larutan Stoikiometri Titrasi
Rata -
No Indikator Sub Indikator Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Katagori
rata
I II I II I II
Mengukur
menggunakan 83 94 100 91 83 97 91 Sangat Baik
gelas ukur
3 Mengukur
Mengukur
menggunakan 93 100 100 100 93 100 98 Sangat Baik
labu takar
Menuang zat
padat serta 77 92 84 100 77 91 87 Sangat Baik
pengadukan
Dekantasi 86 96 100 80 86 96 91 Sangat Baik
Menuangkan
larutan kedalam 81 94 88 100 81 94 90 Sangat Baik
tabu takar
Mengambil
larutan
84 89 86 80 84 89 85 Sangat Baik
4 Menuangkan Zat menggunakan
pipet volume
Mengeluarkan
larutan
70 76 85 81 70 76 76 Baik
menggunakan
pipet volume
Mengeluarkan
larutan
79 81 71 80 79 81 79 Baik
menggunakan
pipet tetes
109
Pembuatan Larutan Stoikiometri Titrasi
Rata -
No Indikator Sub Indikator Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Katagori
rata
I II I II I II
Mengocok larutan
5 Mengocok 93 92 100 91 93 92 94 Sangat Baik
dalam labu takar
Memanaskan
6 Memanaskan 87 84 85 92 - - 87 Sangat Baik
larutan
7 Membaui Membaui gas 91 85 72 95 - - 86 Sangat Baik
Menggunakan Cara memegang
8 88 92 78 97 - - 89 Sangat Baik
Termometer termometer
Melipat Kertas Melipat kertas
9 97 80 93 95 97 90 92 Sangat Baik
Saring saring
Memasukkan zat Memasukkan zat
10 padat kedalam padat kedalam 65 67 78 82 - - 73 Baik
tabung tabung reaksi
Pemasangan Buret
dan memasukkan
- - - - 87 100 94 Sangat Baik
11 Titrasi larutan
kedalamnya
Teknik menitrasi - - - - 82 71 77 Baik
Keterangan :
- Kelompok I merupakan kelas a pendidikan kimia angkatan 2016
- Kelompok II merupakan kelas b pendidikan kimia angkatan 2016
- Nilai perdasarkan pesentase (%)
110
Lampiran 8
ANGKET MAHASISWA
Nama :
NIM :
Kelas :
Petunjuk pengisian !
Berilah tanda Ceklist (√ ) pada kolom Ya atau Tidak dibawah ini sesuai dengan yang anda lakukan pada saat anda praktikum !
Kesehatan dan
1
Keselamatan Kerja
111
No Teknik Laboratorium Pernyataan Gambar Ya Tidak
112
No Teknik Laboratorium Pernyataan Gambar Ya Tidak
113
No Teknik Laboratorium Pernyataan Gambar Ya Tidak
3 Mengukur
4 Menuangkan Zat
114
No Teknik Laboratorium Pernyataan Gambar Ya Tidak
115
No Teknik Laboratorium Pernyataan Gambar Ya Tidak
116
No Teknik Laboratorium Pernyataan Gambar Ya Tidak
117
No Teknik Laboratorium Pernyataan Gambar Ya Tidak
10 Titrasi
118
Lampiran 9
P0INT
Me Ter
Me Me
NA Menguk ma mo ker tab
NO K3 Menimbang Menuang zat ngo mb titrasi
MA ur nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 C 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
9 I 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 M 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
15 O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
16 P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
18 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
20 T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
119
P0INT
Me Ter
Me Me
NA Menguk ma mo ker tab
NO K3 Menimbang Menuang zat ngo mb titrasi
MA ur nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
21 U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 V 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0
23 W 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
24 X 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
25 Y 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
26 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
27 AA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
28 AB 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
29 AC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
JUMLAH 28 22 24 29 29 29 25 29 28 24 28 29 29 26 28 28 25 24 22 29 28 28 27 22 24 27
% PER
97 76 83 100 100 100 86 100 97 83 97 100 100 90 97 97 86 83 76 100 97 97 93 76 83 93
POINT
%
PERINDI 91 93 98 92 76 100 97 97 93 76 88
KATOR
120
Data Angket Kelompok II
P0INT
Me Ter
Me Me
NA Mengu ma mo ker tab
NO K3 Menimbang Menuang zat ngo mb TITRASI
MA kur nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
1 A 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
3 C 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
4 D 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
5 E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
8 H 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 M 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 N 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
15 O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 P 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
17 Q 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
18 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
19 S 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
20 T 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
21 U 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
121
P0INT
Me Ter
Me Me
NA Mengu ma mo ker tab
NO K3 Menimbang Menuang zat ngo mb TITRASI
MA kur nas met tas ung
cok aui
kan er
1 2 3 4 27 5 6 7 8 9 10 14 11 12 13 16 17 18 15 19 20 21 22 23 24 25
22 V 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
24 X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
25 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
26 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 AA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
28 AB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 AC 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0
30 AD 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
31 AE 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
32 AF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
33 AG 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0
JUMLAH 26 23 24 31 33 28 32 30 33 27 27 31 33 20 29 31 31 18 15 28 29 29 28 29 29 30
% PER
79 70 73 94 100 85 97 91 100 82 82 94 100 61 88 94 94 55 45 85 88 88 85 88 88 91
POINT
%
PERINDIK 83 91 88 82 45 85 88 88 85 88 89
ATOR
122
123
Lampiran 10
124
Lampiran 11
3 Pemanasan larutan
6 Mengukur akuades
menggunakan gelas ukur
125
125
126
127
128
129
130
131
132
133