Anda di halaman 1dari 195

PENGEMBANGAN E-LKPD INTERAKTIF

LIVEWORKSHEETS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING


AND LEARNING (CTL) PADA MATERI MINYAK BUMI

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Muhammad Arifin
NIM 11170162000017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul Pengembangan E-LKPD Interaktif Liveworksheets Berbasis


Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Materi Minyak Bumi disusun
oleh Muhammad Arifin, Nomor Induk Mahasiswa 11170162000017, Program
Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang
berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan
fakultas.

Jakarta, 28 Juni 2022

Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II

Nanda Saridewi, M.Si Salamah Agung, Ph.D


NIP. 198410212009122004 NIP. 197906242006042002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Burhanudin Milama, M.Pd


NIP. 197702012008011011

i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ii
ABSTRAK

Muhammad Arifin, “Pengembangan E-LKPD Interaktif Liveworksheet


Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Materi Minyak
Bumi”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa Elektronik-


Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD) interaktif berbantuan situs Liveworksheet
berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi minyak bumi serta
mengetahui respon pendidik dan peserta didik terhadap bahan ajar yang
dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and
Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri dari tahap: (1) Analisis
(analyze), (2) Perancangan (design), (3) Pengembangan (development), (4)
Penerapan (implementation), tanpa tahap (5) Penilaian (evaluation). Instrumen
yang digunakan yaitu instrumen analisis kebutuhan, lembar validasi storyboard
materi E-LKPD, lembar validasi ahli materi dan ahli media, lembar validasi
angket respon pengguna (pendidik & peserta didik), serta angket respon pendidik
dan peserta didik. Hasil uji coba terbatas kepada 38 peserta didik MA Al-
Khairiyah Rancaranji diperoleh persentase rata-rata 88% dengan kriteria sangat
baik, dengan perincian persentase aspek minat terhadap E-LKPD sebesar 87%,
aspek penguasaan materi sebesar 89%, aspek tampilan sebesar 88%, aspek
keterlaksanaan sebesar 90%. Serta hasil pengujian kepada pendidik diperoleh
persentase rata-rata 84% dengan kritreria sangat baik, dengan perincian persentase
aspek komponen isi dan tampilan sebesar 87%, dan persentase aspek komponen
CTL sebesar 82%.

Kata Kunci: E-LKPD, Liveworksheets, CTL, Minyak Bumi.

iii
ABSTRACT

Muhammad Arifin, “The Development of an Interactive E-LKPD


Liveworksheet Based on Contextual Teaching and Learning (CTL) On The
Topic Of Petroleum”. Undergraduate Thesis. Chemistry Education Study
Program. Faculty of Educational Sciences. Syarif Hidayatullah State Islamic
University. Jakarta. 2022.

This study aims to develop teaching materials in the form of interactive


Electronic-Learner Worksheets (E-LKPD) assisted by a Liveworksheet based on
Contextual Teaching and Learning (CTL) on petroleum materials and to find out
the responses of students and teachers to the developed teaching materials. The
research method used is the Research and Development (R&D) method with the
ADDIE model which consists of the following stages: (1) Analysis ,(2) Design ,(3)
Development, (4) Implementation, without (5) Evaluation. The instruments used in
this study consisted of needs analysis instruments, storyboard validation sheets for
E-LKPD materials, material and media validation sheets, student and teacher
questionnaire validation sheets, and student and teacher response questionnaires.
The results of the limited trial to 38 MA Al-Khairiyah Rancaranji students
obtained an average percentage of 88% with very good criteria. Details of the
percentage of interest in E-LKPD 87%, material mastery aspects of 89%, display
aspects of 88%, the implementation aspect is 90%. And the results of testing to
educators obtained an average percentage of 84% with very good criteria, with
details of the percentage of content and display component aspects of 87%, and
the percentage of CTL component aspects of 82%.

Keywords: E-LKPD, Liveworksheets, CTL, Petroleum.

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrohim
Assalaamu‟alaykum Warahmatullaahi Wabarakaatuuh
Alhamdullilahi rabbil „alamin. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Shalawat beriring salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, dan kita selaku umatnya
yang insyaallah akan mendapatkan syafaatnya.

Skripsi yang berjudul “Pengembangan E-LKPD Interaktif


Liveworksheets Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Materi
Minyak Bumi” ini ditunjukkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Penulis tidak mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dan


dukungan dari berbagai pihak. Apresiasi dan terimakasih penulis sampaikan
kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati penulis apresiasi dan
mengucapkan terima kasih penulis kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., Selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran staffnya.
2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

v
4. Ibu Nanda Saridewi, M.Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan
ilmu, waktu, perhatian, bimbingan, kritik, saran dan pengarahan kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Salamah Agung, Ph.D., selaku pembimbing II yang telah juga
memberikan ilmu, perhatian, bimbingan, kritik, saran pengarahan kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd., selaku validator ahli materi yang telah
memvalidasi storyboard materi kimia dan produk pengembangan, serta
memberikan saran dan masukannya terhadap penyusunan materi di dalam
bahan ajar agar memiliki kualitas yang baik.
7. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku validator ahli media yang telah
bersedia memvalidasi media serta memberikan saran dan masukannya pada
pengembangan bahan ajar yang telah dilakukan.
8. Ibu Rizqy Nur Sholihat, M.Pd., selaku validator instrumen angket respon
pengguna yang telah bersedia memberikan kritik dan saran selama proses
validasi.
9. Ibu Lismawati, S.Pd.I., selaku kepala madrasah MA Al-Khairiyah Rancaranji
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Bapak Yayat Hidayat, S.Pd., selaku guru mata pelajaran kimia yang telah
memberikan izin, bantuan, saran, motivasi, dan membimbing penulis selama
penelitian berlangsung.
11. Dewan guru, staff, dan siswa MA Al-Khairiyah Rancaranji khususnya XI
MIA 1 dan XI MIA 2 yang telah membantu penulis selama proses penelitian.
12. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada penulis.
13. Teman-teman seperjuangan bimbingan skripsi Ibu Nanda Saridewi, M.Si.,
dan Ibu Salamah Agung, Ph.D., yang sudah saling mendukung, bantuan dan
semangat bersama selama proses bimbingan berlangsung.

vi
14. Teman-teman Pendidikan Kimia 2017 UIN Jakarta, khususnya teman-teman
Pendidikan Kimia kelas A yang saling memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis selama ini.
15. Kedua orangtua yang dirahmati Allah SWT, Almarhumah ibu Nuriyah dan
bapak Mimi Jahri yang selalu memberikan dukungan baik berupa materi,
immateri, nasihat dan doa yang tidak pernah terputus. Tetehku Umriyah yang
selalu mengingatkan untuk menyelesaikan amanah ibu ini. Serta keluarga
besar penulis yang tak pernah lelah mendoakan.
16. Keluarga liqosquad, Sensei, Ndu pandu, Rais, mas Fyan, mas Eko, Irfan, dan
Jadid yang telah menjadi menjadi tempat berbagi suka dan duka, selalu
mengingatkan, menemani, memberi semangat, dukungan, dan bantuan dalam
berbagai bentuk kepada penulis. Semoga kita tidak hanya berteman di dunia
tapi di surga Allah SWT.
17. Teman-teman terbaik (Anis, Azizah, Aji, Mutiariska, Nira, Elfa) yang telah
menjadi tempat berbagi suka maupun duka, memberikan bantuan, ide dan
motivasi, serta segala support dalam berbagai bentuk kepada penulis.
18. Sahabat karib penulis, Aldy Reinaldi yang selalu direpotkan dan selalu siap
liburan ketika penulis dirumah.
19. Sahabat baik penulis, Ridha Khorida, Iif Ameliyah, dan juga Yani Agustin
yang masih menemani penulis dari semenjak madrasah tsanawiyah sampai
saat ini.
20. Kak Dimas yang telah banyak mengispirasi dan memberikan gambaran yang
sangat berarti bagi penulis melalui karya tulisnya.
21. Kak Lia Agustina yang telah direpotkan dan tempat diskusi baik dalam PLP
maupun dalam penulisan skripsi ini.
22. Komputerku yang selalu berisik tapi tak mengenal lelah digunakan penulis
hampir 24 jam nonstop, dan teman baiknya secangkir kopi sachet-an yang
selalu tersaji puluhan kali baik siang maupun malam hari, dan membuat
penulis berkafein tinggi.
23. Kamarku yang selalu menjadi tempat ternyaman untuk melakukan segala
aktifitas dari tidur, makan, beribadah, rebahan, bahkan olahraga.

vii
24. Keluarga Muda Sinema yang telah menjadi tempat penulis meluapkan peran
acting, keseruan dalam menjadi crew, suka dan duka dalam pembuatan film.
25. Keluarga Muda Picture yang telah menjadi tempat menyalurkan minat
fotografi, sehingga membuat penulis menjadi photo&videografer profesional.
26. Keluarga PSU 24, terkhusus Jihan, Ahsan, Salsa, Fairuz, Naztasha, Vania,
dan Anis yang telah membersamai penulis dalam organisasi dan kegiatan
yang begitu bermanfaat bagi penulis dan bagi umat khususnya adik-adik kita
di desa binaan (debi).
27. Kepada diri ini, yang telah Allah kuatkan dan dimampukan untuk dapat
menyelesaikan karya ini. Skripsi ini semata-mata untuk menjadi salah satu
bentuk ibadah menuntut ilmu dari-Nya.
28. Kepada kamu yang sedang membaca tulisan ini dimanapun kamu berada,
semoga dapat mengispirasi.
29. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun telah
membantu hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ini.

Semoga segala bantuan, dukungan, saran dan bimbingan yang diberikan


kepada penulis, baik mereka yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan
mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT, Aamiin. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat
diharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi siapa yang membaca,
dan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

Aamiin.
Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Jakarta, 27 Juni 2022

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .......................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 4
D. Rumusan Masalah .................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORITIK ..................................................................... 6
A. Bahan Ajar ............................................................................. 6
B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ...................................... 6
C. Elektronik-Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD)................. 9
D. Contextual Teaching and Learning......................................... 13
E. Minyak Bumi ......................................................................... 17
F. Hasil Penelitian Relevan......................................................... 22
G. Kerangka Berpikir .................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 25
B. Metode Penelitian .................................................................. 25
C. Objek dan Subjek Penelitian ................................................... 25
D. Desain Penelitian.................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29

ix
F. Instrumen Penelitian ............................................................... 30
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 43
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 43
B. Pembahasan ........................................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 96
C. Kesimpulan ............................................................................ 96
D. Saran ...................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 98
LAMPIRAN ................................................................................................. 105

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan alur Prosedur penyusunan LKPD ................................. 9


Gambar 2.2 Proses Distilasi (Risdiyanta, 2015). ........................................ 18
Gambar 2.3 Fraksi-fraksi Minyak Bumi (Setyawati, 2009) ........................ 20
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir ....................................................... 24
Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian Model ADDIE dimodifikasi ............ 26
Gambar 4.1 Diagram Respon Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Kimia 44
Gambar 4.2 Diagram Respon Peserta Didik Terhadap Perlu Banyak Variasi
Bahan ajar yang Menarik dalam pelajaran kimia ........................................... 45
Gambar 4.3 Diagram Respon Peserta Didik terhadap bahan ajar berbasis
elektronik ............................................................................................... 45
Gambar 4.4 Diagram Respon Peserta Didik terhadap kesulitan memahami
materi minyak bumi ...................................................................................... 47
Gambar 4.5 Diagram Respon Peserta Didik terhadap perlunya materi kimia
yang dikaitkan dalam kehidupan ................................................................... 48
Gambar 4.6 Diagram Respon Peserta Didik Terhadap minat Bahan ajar
elektronik dalam materi minyak bumi ........................................................... 48
Gambar 4.7 Diagram Respon Peserta Didik terhadap ketersediaan fasilitas
pendukung bahan ajar elektronik ................................................................... 51
Gambar 4. 8 Diagram Respon Peserta Didik terhadap kepemilikan
komputer/leptop/handphone di rumah ........................................................... 52
Gambar 4.9 Diagram Respon Peserta Didik terhadap ketertarikan penggunaan
bahan ajar elektronik pada materi minyak bumi ............................................ 53
Gambar 4.10 Pembuatan cover dan keseluruhan layout E-LKPD menggunakan
Microsoft Office Word 2010 .......................................................................... 57
Gambar 4.11 Pembuatan struktur senyawa kimia menggunakan ChemSketch 58
Gambar 4.12 Pembuatan video menggunakan Aimersoft Video Editor ......... 58
Gambar 4.13 Pengunggahan video pembelajaran pada channel youtube ...... 59
Gambar 4.14 Perubahan cover pada E-LKPD .............................................. 62

xi
Gambar 4.15 Tampilan utama Liveworksheets ............................................. 62
Gambar 4.16 Tampilan utama Liveworksheets ............................................. 63
Gambar 4.17 Tampilan Register Teacher acces ........................................... 63
Gambar 4.18 Tampilan email dari liveworksheets ........................................ 64
Gambar 4.19 Tampilan akun teregistrasi...................................................... 64
Gambar 4.20 Membuat E-LKPD (Worksheets) pada situs Liveworksheets ... 65
Gambar 4.21 Mengunggah file E-LKPD...................................................... 65
Gambar 4.22 Tampilan worksheets .............................................................. 65
Gambar 4.23 Pembuatan kolom isian identitas ............................................ 66
Gambar 4.24 Pembuatan kolom isian hasil pengamatan ............................... 66
Gambar 4.25 Pembuatan kolom isian main mapping ................................... 66
Gambar 4.26 Pembuatan video pembelajaran dari link youtube ................... 67
Gambar 4.27 Pembuatan kolom isian pada konten reflection ....................... 67
Gambar 4.28 Pembuatan fitur mencocokan drag & drog .............................. 68
Gambar 4.29 Penyimpanan worksheets........................................................ 68
Gambar 4.30 Pemilihan publikasi ................................................................ 68
Gambar 4.31 Pengisian informasi E-LKPD yang dibuat .............................. 69
Gambar 4.32 Pembuatan workbook ............................................................. 69
Gambar 4.33 Tampilan My workbook ......................................................... 70
Gambar 4.34 Tampilan My Worksheets ....................................................... 70
Gambar 4.35 Tampilan menambahkan worksheets pada workbook .............. 71
Gambar 4.36 Tampilan workbook yang telah dibuat .................................... 71
Gambar 4.37 Tampilan My Student ............................................................. 72
Gambar 4.38 Tampilan jendela invite student .............................................. 72
Gambar 4.39 Tampilan student access ......................................................... 73
Gambar 4.40 Tampilan pengisian identitas peserta didik ............................. 73
Gambar 4.41 Tampilan proses konfirmasi peserta didik ............................... 74
Gambar 4.42 Tampilan My Student ............................................................. 74
Gambar 4.43 Tampilan workbooks pada student access ............................... 74

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara .............................................................. 30


Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Analisis Kebutuhan ...................................... 32
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Materi.................................... 33
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Media .................................... 34
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Respon Pendidik .......................................... 36
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik ................................... 37
Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Instrumen Angket Analisis Kebutuhan ..... 38
Tabel 3.9 Pedoman Skala Penilaian Data Validasi E-LKPD ................... 39
Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Skor Produk ............................................ 40
Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Skala Guttman ......................................... 40
Tabel 3.13 Pedoman Skala Penilaian Data Instrumen Angket Pengguna .. 41
Tabel 3.14 Kriteria Interpretasi Skor Produk ............................................ 42
Tabel 4.1 Analisis Kompetensi dan Pengembangan Indikator ................ 49
Tabel 4.2 Hasil Validasi Instrumen Angket Respon Pendidik ................. 55
Tabel 4.3 Hasil Validasi Instrumen Angket Respon Peserta Didik.......... 56
Tabel 4.4 Hasil Validasi E-LKPD oleh Ahli Materi ............................... 59
Tabel 4.5 Hasil Validasi oleh E-LKPD oleh Ahli Media ........................ 60
Tabel 4.6 Hasil Respon Peserta Didik terhadap E-LKPD ....................... 75
Tabel 4.7 Hasil Respon pada Aspek Minat Terhadap E-LKPD ............... 76
Tabel 4.8 Hasil Respon pada Aspek Penguasaan Materi......................... 76
Tabel 4.9 Hasil Respon pada Aspek Tampilan ....................................... 77
Tabel 4.10 Hasil Respon pada Aspek Keterlaksanaan .............................. 77
Tabel 4.11 Hasil Respon Pendidik terhadap E-LKPD .............................. 78
Tabel 4.12 Hasil Respn pada Aspek Komponen Isi dan Tampilan ............ 79
Tabel 4.13 Hasil Respon pada Aspek Komponen CTL ............................. 80

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Analisis Kebutuhan ............................. 106


Lampiran 2. Lembar Validasi Storyboard Materi E-LKPD ......................... 109
Lampiran 3. Lembar Validasi Instrumen Angket Respon Pendidik ............. 117
Lampiran 4. Lembar Validasi Instrumen Angket Respon Peserta Didik ...... 120
Lampiran 5. Sumber dan Referensi Materi E-LKPD................................... 122
Lampiran 6. Tampilan Produk E-LKPD ..................................................... 126
Lampiran 7. Hasil Validasi Materi E-LKPD ............................................... 140
Lampiran 8. Hasil Validasi Media E-LKPD ............................................... 142
Lampiran 9. Hasil Pengolahan Data Angket Analisis Kebutuhan ................ 144
Lampiran 10. Hasil Pengolahan Data Validasi Angket Respon Pengguna ..... 146
Lampiran 11. Hasil Pengolahan Data Validasi Storyboard Materi E-LKPD . 146
Lampiran 12. Hasil Pengolahan Data Validasi Materi E-LKPD .................... 148
Lampiran 13. Hasil Pengolahan Data Validasi Media E-LKPD .................... 149
Lampiran 14. Hasil Angket Respon Pendidik dan Peserta Didik ................... 150
Lampiran 15. Surat Permohonan Izin Validasi ............................................. 153
Lampiran 16. Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................... 156
Lampiran 17. Surat Keterangan Penelitian ................................................... 157
Lampiran 18. Surat Bimbingan Skripsi......................................................... 158
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian .......................................................... 160
Lampiran 20. Angket Respon Pendidik ........................................................ 162
Lampiran 21. Angket Respon Peserta Didik ................................................. 169
Lampiran 22. Uji Referensi .......................................................................... 173

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian bidang pendidikan terus berupaya memperbaiki dan


mengembangkan sistem pendidikan Indonesia dengan perbaikan kurikulum
pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat skema dan penataan perihal isi,
tujuan, serta bahan pelajaran serta upaya yang dipakai selaku patokan
penyelenggaraan aktivitas pembelajaran guna menggapai tujuan perbelajaran
tertentu (UU Rrpublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003). Saat ini,
perkembangan kurikulum terus dilakukan hingga kini menggunakan kurikulum
2013 edisi revisi.
Kurikulum yang telah dibuat diharapkan menjadi patokan bagi
pendidik untuk melakukan skema pembelajaran yang baik guna menggapai
target tujuan pendidikan. Perangkat pembelajaran yang umumnya digunakan
oleh pendidik agar tujuan pendidikan dapat dicapai adalah penggunaan bahan
ajar. Dianingrum (2019) melakukan observasi dimana temuan masalah yang
dialami yakni bahan ajar yang dipakai ialah buku pegangan pendidik ataupun
buku paket siswa yang kurang menarik, sehingga membuat siswa kurang
berminat untuk memakainya. Hasil wawancara peneliti dengan pendidik juga
mengungkapkan dalam prosedur pembelajaran hanya menggunakan bahan ajar
berupa buku pegangan yang masih terdapat banyak kekurangan, sehingga perlu
sumber-sumber tambahan dari internet.
Mata pelajaran kimia ternyata masih dianggap sulit untuk dapat
dipahami oleh peserta didik tingkat sekolah menengah (Sari & Putri, 2020).
Hal itu sejalan dengan hasil angket peneliti pada analisis kebutuhan peserta
didik, yaitu sebanyak 68% responden setuju, dan 16% responden sangat setuju
jika kimia ialah mata pelajaran yang lumayan sukar untuk mereka. Selain itu
peserta didik mengharapkan tersedianya variasi bahan, seperti bahan ajar
elektronik yang sanggup menunjukkan gambar, animasi, video penjelasan dan
fitur interaktif yang menarik dalam pelajaran kimia.

1
2

Salah satu bahan ajar yang berfokus pada upaya menaikkan


kemampuan daya pikir siswa didik ialah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Prastowo (2011, hlm. 204) mengungkapkan bahwa LKPD ialah bahan ajar
cetak yang berbentuk lembaran kertas mencakup materi, rangkuman, dan
prosedur pelaksanaan skema pembelajaran yang berpatokan pada kompetensi
dasar yang perlu digapai peserta didik. Dipacu oleh perkembangan teknologi,
kini LKPD dapat dihadirkan dalam bentuk elektronik yang dikenal dengan E-
LKPD. Seperti penelitian yang dilakukan Monika (2018), bahwa bahan ajar
dalam bentuk E-LKPD pada materi sifat koligatif larutan memperoleh
penilaian validator “sudah baik”, serta memperoleh tanggapan yang sangat baik
dari peserta didik dengan persentase sebesar 92,2% sehingga layak digunakan
sebagai bahan ajar.
Prabowowati & Hadisaputro, (2014) mengungkapkan bahwa kesulitan
dalam pembelajaran kimia karena antara pemahaman konsep dengan
pengaplikasiannya terjadi ketimpangan, sehingga menimbulkan anggapan sulit
untuk mempelajarinya. Ketimpangan terjadi karena materi kimia yang
disajikan belum dihubungkan secara kontekstual.
Kemampuan belajar kontekstual sangat penting dalam penerapan
kurikulum 2013, karena diharapkan materi kimia yang secara konteks dapat
diaplikasikan pada kehidupan yang sebenarnya. Harapan tersebut sesuai
dengan CTL, dimana pembelajaran berbasis CTL, siswa dapat menyelesaikan
aktivitas belajar mandiri terkait konteks sebagai bagian dari pengembangan
kepribadian mereka (BSNP, 2006). Hal ini sesuai dengan survei yang lebih
dahulu dilakukan Samawati & Rahayu, (2021) pada validitas dan kepraktisan
E-LKPD bertipe flipbook berdasarkan pembelajaran kontekstual (CTL) dimana
memperoleh hasil respon guru sebesar 97% dengan kriteria sangat layak
digunakan.
Melalui analisis kebutuhan diketahui kesulitan siswa dalam
memahami pelajaran kimia adalah pada materi minyak bumi, yakni dengan
persentase menjawab sebesar 76%. Menurut Wiyarsi et al., (2019) minyak
bumi pada pelajaran kimia membutuhkan penggambaran saat pembelajaran
3

berlangsung, karena sedikit sekali praktik di laboratorium tentang topik


hidrokarbon serta minyak bumi.
Adanya berbagai kendala dan kebutuhan yang telah dipaparkan
tersebut, sebagai pendidik diharapkan untuk dapat berinovasi untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik, dan mencari solusi atas kendala yang menghambat
pembelajaran yang salah satunya ialah dengan membuat bahan ajar yang baik
dan berbasis elektronik yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Sebagai salah satu pemecahan berbagai masalah tersebut, bahan ajar
berupa E-LKPD dapat dibuat agar kontekstual dan interaktif menggunakan
website besutan google yakni Liveworksheets. Hal tersebut sejalan dengan
keinginan peserta didik akan bahan ajar elektronik yang menarik dalam materi
minyak bumi dengan persentase jawaban setuju 36%, dan jawaban sangat
setuju sebesar 64%. Menurut Sholehah (2021) Liveworksheets memuat konten
materi pembelajaran secara audio-visual, dan memungkinkan peserta didik
untuk mengakses E-LKPD dimana saja, baik di desktop, leptop maupun
handphone yang terhubung dengan internet. Lembar worksheets perlu
dijadikan workbooks agar dapat menampilkan lembar E-LKPD yang lebih
banyak. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan E-
LKPD yang diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran yang
berlangsung, dengan judul “Pengembangan E-LKPD Interaktif
Liveworksheet Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada
Materi Minyak Bumi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan, beberapa


masalah dapat diidentifikasi:

1. Pelajaran kimia dianggap siswa sebagai mata pelajaran yang cukup sukar
dipahami, khususnya pada materi minyak bumi.
4

2. Pendidik pada umumnya hanya memakai buku pegangan/paket sebagai


bahan ajar yang kurang menarik, sehingga menimbulkan ketimpangan
dalam memahami materi kimia dengan pengaplikasiannya sehari-hari.
3. Peserta didik mengharapkan adanya variasi bahan ajar, seperti bahan ajar
elektronik yang sanggup menunjukkan gambar, animasi, video penjelasan
dan fitur interaktif yang menarik dalam materi minyak bumi.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus, maka peneliti melakukan


pembatasan masalah yaitu:
1. Bahan ajar yang dikembangkan dalam bentuk E-LKPD berbasis
Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan model ADDIE.
2. Pengembangan E-LKPD interaktif dilakukan dengan bantuan situs
Liveworksheets.
3. E-LKPD yang dibuat memuat materi Minyak Bumi dengan subjek
penelitian di MA Al-Khairiyah Rancaranji, kelas X MIA 1 & 2.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang


dipaparkan, rumusan masalah penelitian ini:

1. Bagaimana pengembangan E-LKPD interaktif Liveworksheet berbasis


contextual teaching and learning pada materi minyak bumi?
2. Bagaimana respon pendidik dan peserta didik mengenai pengembangan E-
LKPD interaktif Liveworksheets berbasis contextual teaching and learning
pada materi minyak bumi?
5

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan, maka penelitian ini


memiliki tujuan:

1. Mengembangkan E-LKPD interaktif Liveworksheets berbasis Contextual


Teaching and Learning pada materi minyak bumi.
2. Mengetahui respon pendidik dan peserta didik mengenai E-LKPD interaktif
Liveworksheets berbasis Contextual Teaching and Learning pada materi
minyak bumi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk berbagai kalangan,


seperti:

1. Bagi Siswa/Peserta Didik


a. Menaikkan motivasi belajar siswa untuk belajar dan mengaplikasikan
materi kimia pada kehidupan sebenarnya.
b. Memudahkan dalam memahami pelajaran kimia khususnya materi
minyak bumi.
2. Bagi Pendidik/guru
a. Dapat digunakan sebagai pilihan alternatif sumber materi
pembelajaran kimia.
b. Membantu pemahaman mengenai materi kimia dan kegunaanya.
3. Bagi Peneliti
a. Menghasilkan E-LKPD berbasis contextual learning khususnya materi
minyak bumi.
b. Menambah pengetahuan mengenai Pengembangan E-LKPD dengan
model pengembangan model ADDIE.
c. Dapat dijadikan rujukan bagi penelitian lainnya.
BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Bahan Ajar

Bahan ajar ialah peranti pembelajaran mencakup materi, metode


belajar, batasan, serta upaya untuk penilaian (Widodo dan Jasmadi dalam
Lestari, 2013). Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008) bahan ajar
ialah segala tampilan bahan yang dipakai guna menyokong pendidik dalam
melaksanakan aktivitas mengajar. Bahan ajar merupakan materi ajar yang
dirangkai secara terorganisir yang memungkinkan siswa untuk belajar sesuai
dengan desain kurikulum yang ditetapkan (Pannen dalam Setiawan et al.,
(2007, hlm. 15). Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Prastowo (2014,
hlm. 138) dimana bahan ajar dirangkai teratur sesuai kompetensi (KI dan KD)
serta tujuan pendidikan yang wajib dicapai siswa.
Dewasa ini terdapat bahan ajar beragam bentuk, yakni bahan ajar
dengar, pandang dengar, cetak, serta interaktif (Majid, 2012, hlm. 174).
Prastowo (2014, hlm. 149) menambahkan buku teks, Video, siaran radio, kaset
audio, CD audio, CD interaktif, handout, leaflet, modul, serta Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD).
Zuraini & Nurhayati, (2021) mengungkapkan bahwa penerapan
pembelajaran dengan bahan ajar berbasis elektronik merupakan hal yang
sangat dibutuhkan peserta didik terutama di era perkembangan teknologi ini.
Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran berbasis online adalah
pembelajaran yang menggunakan teknologi internet yang ruang lingkupnya
begitu luas dan mampu meningkatkan skema pembelajaran.

B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Beragam bentuk bahan ajar dapat kita gunakan selaku alat bantu
untuk memaparkan materi suatu pelajaran. Salah satunya adalah Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) atau disebut LKS. Depdiknas mendefinisikan

6
7

LKPD sebagai suatu bentuk bahan ajar yang berisikan patokan bagi siswa
untuk melakukan aktivitas terstruktur (M. P. Trianto, 2013, hlm. 243).
LKPD ialah bahan ajar cetak berwujud lembaran kertas yang
didalamnya terdapat materi atau rangkuman, dan prosedur pelaksanaan
suatu tugas pembelajaran yang berpatokan pada kompetensi dasar peserta
didik. Tugas pembelajaran ini mencakup tugas teoritis dan praktis
(Prastowo, 2011, hlm. 204). Sedangkan definisi singkatnya menurut Majid
(2012, hlm. 176) LKPD merupakan lembaran tugas, berupa prosedur guna
menyelesaikan tugas tertentu yang harus diselesaikan siswa. LKPD ini
diperlukan pada skema pembelajaran karena sanggup memancing keaktifan
siswa secara langsung (Ernawati et al., 2018, hlm. 7).

2. Tujuan, Fungsi dan Manfaat LKPD

LKPD memiliki beberapa tujuan, yakni melatih kemandirian


peserta didik, menampilkan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk
terlibat langsung dengan materi yang diberikan, menampilkan tugas yang
mampu menaikkan penguasaan materi siswa, serta memudahkan pendidik
dalam memberi latihan soal ataupun penugasan kepada siswa (Prastowo,
2011).

Sedangkan fungsi LKPD yaitu berfungsi sebagai pilihan alternatif


pendidik guna mengenalkan suatu aktivitas sebagai kegiatan pembelejaran,
dapat dipakai guna mempercepat dan menghemat waktu skema pengajaran,
mampu memaksimalkan peranti pembelajaran yang terbatas, membantu
meningkatkan keaktifan belajar siswa, LKPD yang dirangkai sistematis dan
menarik dapat menumbuhkan minat serta perhatian murid, dapat
meningkatkan rasa percaya diri, motivasi dan keingintahuan siswa, serta
dapat menaikkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan suatu masalah
(Widjajanti, 2008).

Penggunaan LKPD dalam skema pembelajaran dapat memberikan


beberapa manfaat, yakni memperjelas suatu pesan dan informasi yang
8

mampu meningkatkan hasil belajar, siswa memperoleh pengalaman


langsung dan dapat berinteraksi dengan peristiwa lingkungan sekitarnya,
dan dengan media belajar ini dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan
waktu (Arsyad, 2004).

3. Langkah – langkah Penyusunan LKPD


Menurut Devi (2009, hlm. 36), yaitu:
1) Me-review materi yang akan dipelajari siswa.
2) Mengidentifikasi jenis KD yang akan dikembangkan selama skema
pembelajaran.
3) Menentukan rupa LKPD sesuai materi.
4) Mendesain aktivitas yang akan ditunjukkan pada LKPD.
5) Merubah desain menjadi LKPD dengan layout yang menarik, gampang
dibaca dan dipakai.
6) Menguji coba LKPD apakah sudah layak pakai.
7) Merevisi kembali LKPD yang dibuat.

Sedangkan Prastowo (2011) memaparkan prosedural penyusunan


LKPD sendiri yaitu:

1) Melakukan Analisis Kurikulum


Langkah ini bertujuan guna menentukan materi yang memerlukan
penggunaan LKPD. Langkah analisis dilaksanakan dengan upaya melihat
materi inti, serta keahlian belajar siswa. Berikutnya wajib mencermati
kompetensi yang harus siswa miliki.
2) Menyusun Peta Kebutuhan LKPD
Peta kebutuhan LKPD penting dilakukan guna mengetahui berapa
banyak LKPD yang akan dibuat, dan melihat urutannya.
3) Menentukan Judul LKPD
Penentuan judul dapat dilihat melalui KD, materi inti, atau keahlian
belajar yang ada pada kurikulum yang berlaku.
4) Penulisan LKPD
Prosedur penulisan LKPD adalah sebagai berikut:
9

a. Merumuskan KD, berdasarkan kurikulum yang sedang digunakan.


b. Menentukan alat penilaian, wajib disesuaikan berdasarkan penguasaan
yang diinginkan.
c. Menyusun materi, dapat diperoleh dari segala sumber (jurnal ilmiah,
buku, hasil suatu penelitian, internet).
d. Memerhatikan komposisi LKPD, yakni judul, prosedur belajar,
keterampilan dasar, tugas dan prosedur kerja, informasi pendukung,
dan penilaian (Prastowo, 2011, hlm. 215).

Gambar 2.1 Bagan alur Prosedur penyusunan LKPD

C. Elektronik-Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD)

Selaras perkembangan teknologi, kini LKPD dibuat dan disajikan


pada bentuk aplikasi elektronik, dengan demikian terbentuklah bahan ajar
elektronik-lembar kerja peserta didik (E-LKPD) atau lembar kerja siswa
(student worksheet) berbasis elektronik. Keuntungan memakai E-LKPD yakni
menghemat ruang dan waktu, tidak menggunakan tinta maupun kertas fisik
sehingga ramah lingkungan, ukuran huruf dapat diubah karena berformat
digital, dan terakhir tentu dapat menghemat biaya (Haqsari, 2014).
Berdasarkan perkembangan teknologi dan kebutuhan bahan ajar yang
inovatif ini, Suryaningsih & Nurlita (2021) mengungkapkan E-LKPD yang
10

dibuat dapat menggunakan perangkat seperti Kvisoft Flipbook Maker 3, 3D


Pageflip, dan situs Liveworksheets.

1. E-LKPD Interaktif Liveworksheets


E-LKPD interaktif merupakan media alternatif yang bisa dipakai
guna menyokong skema pembelajaran yang terdiri berdasarkan materi dan
latihan soal yang dikategorikan sebagai media berbasis sistem komputer.
Hal tersebut lantaran untuk mengoperasikannya dibutuhkan komputer
sehingga memungkinkan murid untuk menaikkan pengetahuan tentang suatu
materi secara individual hanya menggunakan fitur yang ada dalam aplikasi
(Herawati et al., 2016, Hlm. 169).
Zahroh & Yuliani (2021) mengungkapkan E-LKPD sanggup
diakses dengan gampang melalui laptop ataupun ponsel pintar. E-LKPD
disokong dengan gambar, suara, video dan pertanyaan didalamnya dapat
dijawab langsung oleh siswa. Selain itu output pengerjaannya akan terkirim
secara otomatis kepada email pendidik, setelah peserta didik meng-klik
menu “Finish”.
Liveworksheets merupakan salah satu media elektronik yang
mentransformasi LKPD cetak menjadi interaktif, juga ditampilkan secara
online (Fitriani et al., 2021). Situs web pendidikan yang diciptakan oleh
Victor Gayol ini tersedia di mesin pencari google. Situs Liveworksheets
memberikan banyak sekali worksheets yang tersaji online dan dapat
langsung dikerjakan pada lembar kerja tadi, serta otomatis terkoreksi. Fitur
interaktif yang ada dalam situs ini merupakan sarana yang dapat dipakai
pendidik dan siswa berkomunikasi (Sholehah et al., 2021, Hlm. 26).
Pendidik atau guru dapat memakai E-LKPD yang telah disediakan
situs maupun menciptakan sendiri. apabila ingin memakai E-LKPD milik
pendidik lain cukup menggunakan link, kemudian langsung dapat dibagikan
kepada peserta didik.
Situs ini mempunyai koleksi ribuan E-LKPD interaktif yang
meliputi berbagai bahasa dan pelajaran. Apabila pendidik ingin menciptakan
11

worksheets sendiri, pendidik wajib mengupload LKPD berformat pdf, jpg


ataupun png. Lalu pendidik hanya harus menggambar kolom pada E-LKPD
tersebut, serta mengetik jawabannya. Penggunaan E-LKPD bagi siswa
lumayan mudah. Siswa hanya perlu membukanya, mengerjakan latihan soal
ataupun tugas yang dicantumkan pendidik, lalu mengakhirinya dengan klik
“Selesai” (Andriyani et al., 2020, Hlm. 124).
E-LKPD yang dibuat melalui situs pendidikan ini mempunyai
beberapa keunggulan, diantaranya gampang dipakai, praktis serta
mempunyai beragam fitur interaktif yang membuatnya tampil menarik.
Melalui E-LKPD pendidik dapat menampilkan materi, audio dan video
pembelajaran, link situs/web, pembuatan soal yang variatif dengan kolom
isian, pilihan ganda, mencocokan, drop & down (Lathifah et al., 2021).
Selain itu, dalam penggunaan E-LKPD didalam situs web
liveworksheets siswa mengerjakannya secara realtime dan memperoleh
feedback langsung. Siswa tidak wajib mengunduh ataupun register di
liveworksheets, siswa dapat dengan mudah mengakses E-LKPD hanya
dengan mengunjungi situs melalui google, dan mempunyai berbagai variasi
langkah kegiatan peserta didik dalam mengerjakannya (Ratnawati, 2021).
Pendidik bisa berkreasi dan berinovasi dalam pembuatan E-LKPD,
sehingga siswa merasakan keadaan belajar baru yang tak membuat jenuh.
Kelebihan fitur yang dapat dipakai guna merancang LKPD di
Liveworksheets menurut Sholehah et al (2021) antara lain yaitu :
1) Dapat menampilkan video dari tautan youtube.
2) Membuat soal dengan kolom isian/essay, maupun pilihan ganda yang
dijawab melalui klik pilihan jawaban yang benar.
3) Membuat soal mencocokkan, memasangkan opsi jawaban yang ada ke
dalam kolom yang tepat.
4) Membuat soal mencocokkan dengan panah, bahkan soal maupun
jawabannya dengan suara.
12

5) Mengecek dan mengoreksi jawaban peserta didik dengan melingkari,


mencoret, mengkotaki, memberi garis serta komentar (Sholehah et al.,
2021).
Dalam penyusunan E-LKPD hal wajib diperhatikan ialah
kematangan materi. Dalam kematangan materi wajib diperhatikan
bagaimana pengguna diberikan kebebasan dalam mengakses isinya (Hidayat
et al., 2017, hlm. 2). LKPD yang telah memuat materi, tabel, gambar, audio,
video, berikut juga dengan latihan soal ataupun komponen lainnya, dapat
langsung diunggah ke dalam situs https://www.liveworksheets.com dengan
format doc, pdf, jpg. Pembuatan E-LKPD dengan liveworksheets dapat
dilakukan dengan berbagai variasi dan tergantung pada kreativitas pembuat.
Setelah E-LKPD selesai dibuat, hasilnya dapat dilihat, disebar, dan
digunakan secara langsung baik oleh pendidik maupun peserta didik
menggunakan perangkat desktop, leptop, ataupun smartphone yang
terhubung ke jaringan internet.

2. Langkah-Langkah Pengembangan E-LKPD


E-LKPD dikembangkan untuk dipakai siswa secara mandiri. Guru
sebatas fasilitator, dan siswa lah yang aktif berinteraksi dengan materi yang
disajikan. E-LKPD yang hendak dibuat akan didesain menggunakan situs
Liveworksheets yang sebelumnya materi dan konten LKPD telah disusun
dalam bentuk softfile pdf. Batasan umum yang dapat menjadi patokan ketika
menentukan rancangan LKPD yakni menggunakan ukuran yang sesuai
kebutuhan, hindari tulisan yang terlalu memadati halaman E-LKPD. Hal
tersebut dilakukan agar memudahkan daya fokus dan perhatian peserta
didik. Serta LKPD harus mampu dibaca dengan jelas oleh siswa (Prastowo,
2011, hlm. 217).
Secara lengkap Widiyanti (2021, Hlm. 19) mengungkapkan
prosedur pengembangan E-LKPD menggunakan situs Liveworksheets,
sebagain berikut:
1) Menentukan tujuan instruksional
13

Diawali dengan mengenal siswa dengan baik, perilaku dan sifatnya.


Berikutnya dapat mengetahui kompetensi umum maupun kompetensi
khusus yang harus dicapai siswa. Keduanya akan menjadi tujuan
pembelajaran umum dan khusus. Tujuan pembelajaran menggambarkan
keterampilan yang hendak diraih siswa setelah melalui skema pembelajaran
yang dilakukan.
2) Mengumpulkan materi
Materi ataupun tugas yang akan dimasukkan wajib disesuaikan
dengan tujuan instruksional. Bahan yang dibutuhkan dapat memanfaatkan
materi yang sudah ada sebelumnya, maupun hasil pengembangan mandiri.
3) Menyusun komponen maupun unsur pokok E-LKPD meliputi materi, tugas,
dan latihan dengan format jpg, png, dan atau pdf.
4) Membuat E-LKPD secara menyeluruh dengan mendesain LKPD
menggunakan situs www.liveworksheets.com. Desain selanjutnya diberi
animasi ataupun video agar menarik dengan memanfaatkan berbagai tools
dan fitur yang tersedia didalam situs tersebut.
5) Lakukan chek, serta sempurnakan purwarupa E-LKPD dengan meminta
komentar dan saran kepada ahli materi dan media, agar meminimalisir
kesalahan konten dan prosedur yang seharusnya.

D. Contextual Teaching and Learning

Pembelajaran contextual mulanya dikembangkan oleh John Dewey


berdasarkan pengalaman pembelajaran tradisionalnya. Dewey merumuskan
kurikulum dan metodologi pembelajaran yang tersinkronisasi pengalaman serta
minat peserta didik. Siswa akan belajar dengan baik apabila yang dipelajarinya
terhubung dengan pengetahuan dan kegiatan yang telah diketahuinya dan
terjadi di sekelilingnya (Hasibuan, 2014).
Pembelajaran contextual teaching & learning ialah sebuah konsep
yang menyokong pendidik menghubungkan pelajaran dengan keadaan
kehidupan nyata, dan memotivasi siswa guna sinkronisasi pengetahuan serta
14

aplikasinya di kehidupan keluarga, warga negara, dan pekerja (Trianto & Ibnu,
2014, hlm. 138). Contextual learning ialah suatu pendekatan yang memusatkan
pada proses keikutsertaan siswa dalam menemukan hal yang dipelajarinya,
serta mengaitkannya dengan kehidupan nyata, yang memungkinkan untuk
dapat diterapkan (Sanjaya, 2008). Pembelajaran contextual terjadi ketika siswa
menerapkan dan mengalaminya dalam kaitannya dengan masalah kehidupan
nyata yang berkaitan dengan peran dan tanggung jawab mereka masing-
masing.
Hamdayama dalam Sejati (2017) mengungkapkan dalam
pembelajaran berbasis CTL ini, pendidik diharapkan dapat menampilkan
kehidupan nyata ke dalam ruang kelas, serta memotivasi siswa untuk dapat
menghubungkan pengetahuan yang diperoleh dengan pengaplikasiannya dalam
kehidupan. Sedikit demi sedikit siswa mendapatkan pengetahuan serta
keterampilan walau dalam konteks yang terbatas, dengan upaya
merekonstruksi secara mandiri sehingga dapat menjadi bekal dalam
menyelesaikan suatu permasalahan di khalayak umum.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa
skema pembelajaran berbasis contextual learning ialah pembelajaran yang
diusahakan oleh guru agar siswanya mendapatkan makna dari proses
menghubungkan pengetahuan baru yang didapatkan dalam kelasnya dengan
berbagai kejadian di dalam kehidupannya. Pembelajaran kontekstual (CTL)
memiliki kelebihan. Pertama, contextual learning melibatkan aktivitas fisik dan
mental. Kedua, pembelajaran ini dapat melatih kesiapan peserta didik dalam
berkehidupan nyata. Ketiga, konstruksi pengetahuan peserta didik dapat dilatih
dalam pembelajaran contextual.
Akan tetapi pembelajaran kontekstual memiliki beberapa kelemahan,
yakni jika guru bukan fasilitator yang baik, maka skema pembelajaran akan
terganggu dan tugas menjadi tidak seimbang. Selain itu diperlukan manajemen
waktu yang tepat, karena jenis penilaian yang diterapkan ialah authentic
assessment, dimana pendidik wajib mendampingi siswa untuk memastikan
15

penilaian tepat dan berlangsung dengan baik (Mudhofir & Rusydiyah, 2016,
hlm. 95).
Contextual learning mempunyai tujuh komponen yang melandasi
skema pembelajaran efektif, yakni constructivism, inkuiri, bertanya, learning
community, pemodelan, refleksi, dan authentic assesment (Hasibuan, 2014).
1) Konstruktivisme
Landasan berpikir dalam suatu pembelajaran kontekstual adalah
kontruktivisme. Paham kontruktivisme menitikberatkan pada proses
pemahaman yang dibangun secara mandiri berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah didapat (Muslich dalam Suparman et al., (2018).
Dengan demikian pembelajaran kontekstual diharapkan dapat mendorong
peserta didik agar membangun pengetahuannya melalui pengamatan, serta
pengalaman langsung, untuk selanjutnya direfleksikan dalam kehidupan
nyata.
2) Inkuiri
Penemuan (inkuiri) ialah inti dari kegiatan pembelajaran yang
berbasis kontekstual. Dalam inkuiri ini, peserta didik dikondisikan untuk
mengamati, menyelidiki, menganalisis suatu topik ataupun permasalahan
sehingga berhasil menemukan sesuatu atau solusinya (Oktavianie et al.,
2018).
3) Bertanya
Bertanya bagi peserta didik bertujuan guna mendapatkan
informasi, mengkonfirmasi, dan memandu siswa pada aspek yang belum
diketahuinya (Sanjaya, 2008). Dalam penerapan pembelajaran berbasis
kontekstual, quistion yang dilontarkan pendidik maupun siswa harus
dijadikan peranti guna mencari dan menemukan hubungan antara konten
dengan konteks kehidupan yang sebenarnya (Oktavianie et al., 2018).
4) Masyarakat Belajar
Konsep learning community menganjurkan hasil pembelajaran
didapatkan dari hasil kerjasama. Hasil belajar didapatkan dari berbagi
informasi antar teman ataupun kelompok (Fauziana, 2013). Dengan konsep
16

ini, peserta didik dapat berdiskusi, bekerja sama, berbagi pendapat hingga
saling bantu sesama teman (Muslich dalam Oktavianie et al., 2018).
5) Pemodelan
Pemodelan dalam pembelajaran contextual ialah skema
pembelajaran yang memperagakan sesuatu yang dapat diimitasi siswa
(Sanjaya, 2008). Dalam CTL pendidik bukanlah satu-satunya model. Model
lain dapat berupa benda, cara atau prosedur kerja atau lainnya yang dapat
ditiru oleh siswa (Nurmala, 2015).
6) Refleksi
Pada prinsipnya refleksi merupakan proses berpikir mengenai yang
telah dilakukan dan dipelajari. Merefleksi diri merupakan suatu upaya
mengevaluasi serta mengintropeksi atas segala apa yang telah dilakukan
oleh peserta didik (Utari, 2014). Guru atau pendidik mempersilahkan
peserta didik dengan bebas mengartikan pengalamannya, sehingga peserta
didik sanggup menyimpulkan mengenai pengalaman belajar yang telah
dilakukannya (Sanjaya, 2008, hlm. 122).
7) Penilaian Autentik
Penilaian autentik dimaksudkan guna mengukur serta menentukan
keputusan mengenai pengetahuan dan keterampilan siswa senyata-nyatanya
(Utari, 2014). Komponen ini ialah tahap akhir dari perencanaan maupun
desain skema pembelajaran berbasis kontekstual yang dilakukan oleh
pendidik. Suparman et al., (2018) menyatakan bahwa komponen ini adalah
ciri khas dari pendekatan kontekstual, dimana berbagai data dikumpulkan
sehingga dapat memberikan informasi tentang perkembangan pengalaman
belajar peserta didik. Selain itu, penilaian autentik ini dilakukan untuk
mengetahui transformasi tingkah laku serta mengetahui apakah skema
belajar mengajar yang dilaksanakan berdampak positif atau tidak (Supardi,
2015, hlm. 24).
17

E. Minyak Bumi

1. Pengertian Minyak Bumi


Minyak bumi yang disebut petroleum (latin) memiliki arti batuan
(petrus) serta minyak (oleum) (Russel dalam Prasetyo, 2020). Petroleum
adalah senyawa kimia dengan unsur karbon dan hidrogen (kompleks
hidrokarbon) (Hayne dalam Nurlita, 2019). Petroleum merupakan cairan
kompleks yang terdiri dari alkana, alkena, sikloalkana serta hidrokarbon
aromatis yang tercipta dari sisa hewan dan tumbuhan mati jutaan tahun lalu
(Moore dalam Sari, 2018).
2. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Proses pembentukan minyak bumi berawal dari jasad organisme
kecil, baik tumbuhan ataupun hewan laut yang telah mati, kemudian terurai
menjadi senyawa-senyawa organik (Sukarmin dalam Fitriyani, 2016).
Petroleum murni terbentuk dari sumber batuan, lalu berpindah ke atas
melewati lapisan porous rock serta berkumpul di atas, sehingga terjerat pada
lapisan impermeable rock yang tak dapat dilewati (Wolfson dalam Sari,
2018). Selain itu Tampubulon dalam Setiartini (2019) memaparkan tahap
pembentukan petroleum yaitu:
1) Diawali saat ada tanaman atau hewan terkubur menjadi jasad di lapisan
kerak bumi selama jutaan tahun.
2) Jasad yang telah mati jutaan tahun yang lalu akan terbawa ke dalam
lapisan kerak bumi dengan gerakan lapisan lempeng bumi.
3) Semua sisa makhluk hidup tersebut menjadi fosil akan bereaksi dengan
panas bumi, sehingga crude oil dan gas alam tercipta secara alamiah
(Setiartini, 2019).

3. Komponen Penyusun Minyak Bumi


Secara lazim komponen penyusun petroleum dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu komponen hidrokarbon, Non-Hidrokarbon (Mulyawati,
2019). Komponen hidrokarbon dalam petroleum ialah gas alam metana
18

(CH4) berjumlah besar. Sedangkan komponen non-hidrokarbon cairnya


adalah minyak mentah (Wolfon dalam Sari, 2018).
Lazimnya sumber gas alam mengandung 80% metana, 7% etana,
6% propana, 4% butana dan isobutana, serta 3% pentana (Rahmah, 2017).
Sementara itu, komponen non-hidrokarbon penyusun minyak bumi hanya
sekitar 6,5% berupa sulfur, oksigen, nitrogen, dan beberapa unsur logam
(vanadium dan nikel). Kendati jumlahnya kecil, kadangkala unsur tersebut
dapat berimbas pada produk petroleum (Mulyawati, 2019). Seperti sulfur
(belerang) yang tidak diharapkan kehadirannya dalam pengolahan minyak
bumi, dimana ia adalah pengotor yang dapat menyebabkan pencemaran
udara (Hayne dalam Nurlita, 2019).

4. Pengolahan dan Teknik Pemisahan Minyak Bumi


Crude oil yang merupakan komponen penyusun minyak bumi tidak
dapat langsung digunakan, akan tetapi harus diolah terlebih dahulu melalui
beberapa proses pengolahan dan teknik pemisahan, sebagaimana yang
dipaparkan Risdiyanta (dalam Prasetyo, 2020) sebagai berikut:
a) Proses Primer Distilasi Atmosferis (Crude Distillation Unit)
Proses Distilasi ini dijalankan melalui prinsip dasar pemisahan
berbasis titik didih komponen pembentuknya. Proses ini terjadi di kolom
distilasi atmosferik dan kolom distilasi vakum (Risdiyanta dalam
Prasetyo, 2020).

Gambar 2.2 Proses Distilasi (Risdiyanta, 2015).


19

b) Proses Sekunder
Proses ini merupakan lanjutan dari hasil pengolahan tahap
pertama. Skema ini dilaksanakan guna mentransformasi fraksi yang satu
ke fraksi yang diharapkan. Berikut ini proses tahap sekunder:
1) Cracking (perekahan), yaitu skema penguraian molekul senyawa
hidrokarbon besar menjadi lebih kecil.
2) Polimerisasi, yaitu proses penggabungan dua ataupun lebih molekul
kecil untuk bergabung menjadi molekul kompleks.
3) Alkilasi, yakni reaksi antara olefin dengan isoparafin.
4) Reforming, yaitu proses guna memperlakukan naphtha yang memiliki
oktan rendah, menjadi gasoline dengan angka oktan tinggi guna
memperbaiki kualitas pembakarannya.
5) Treating, yaitu proses pemurnian terhadap fraksi minyak bumi
tersebut.
6) Blending, yaitu skema akhir dari pengolahan petroleum. Dalam skema
ini dilakukan penambahan zat aditif guna menaikkan kualitas akhir
dari petroleum, seperti TEL berperan dalam menambah angka oktan
bensin (Prasetyo, 2020).

5. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi


Minyak mentah yang sudah diolah sehingga menjadi minyak bumi
yang dapat dimanfaatkan dengan proses pengilangan, yaitu dengan distilasi
bertingkat dan turunannya akan memisahkan bagian-bagian kecil ataupun
campuran tertentu yang disebut dengan “fraksi”.
Fraksi-fraksi minyak bumi tersebut menurut (Setyawati, 2009, hlm.
163) seperti Gambar 2.3 berikut:
20

Gambar 2.3 Fraksi-fraksi Minyak Bumi (Setyawati, 2009)

Adapun jenis fraksi-fraksi petroleum dan pengaplikasiaanya secara


lumrah menurut Mendera (2020) yaitu:
1) Fraksi Ringan Gas
Fraksi pertama yaitu berwujud gas berupa senyawa dengan berat
molekul ringan yang gampang menguap, dan saat skema pemanasan akan
menguap lebih awal daripada fraksi lain. Seperti gas propana dan butana.
Kegunaan fraksi gas ini yaitu dipakai sebagai bahan bakar memasak
(LPG) (Mendera, 2020).
2) Petroleum Eter (PE)
Petroleum eter memiliki komposisi berupa alkana berantai
karbon 5-6. Lazimnya fraksi ini dipakai guna pelarut yang bersifat non-
polar pada reaksi kimia. Petroleum eter mempunyai titik didih lumayan
rendah berkisar 30-40 , sehingga zat ini juga akan menguap dahulu
pada proses pengolahan (Mendera, 2020).
3) Bensin (Gasoline)
Fraksi ini menjadi hasil olahan petroleum paling besar dan
paling banyak dijumpai di kehidupan kita. Bensin memiliki jumlah rantai
21

6-9 karbon. Bensin memiliki titik didih 90-175 . Bensin banyak dipakai
dalam kehidupan guna bahan bakar transportasi (Mendera, 2020).
4) Nafta
Nafta yang ialah senyawa bertitik didih 175-200 . Secara
komposisi memiliki rantai karbon 9-12 berbentuk campuran. Fraksi ini
banyak dipakai guna bahan sintesis senyawa pada detergen, cat, plastik,
karet, kosmetik, dan lainnya (Mendera, 2020).
5) Minyak Tanah (Kerosin)
Minyak tanah mempunyai titik didih 175-275 . Minyak tanah
memiliki struktur alkana berantai 12-15 karbon. Fraksi ini banyak
dipakai guna bahan bakar kompor tradisional. Fraksi ini juga terdapat
avtur yang dipakai sebagai bahan bakar pesawat (Mendera, 2020).
6) Solar
Solar menjadi fraksi yang juga dipakai untuk bahan bakar
kendaraan bertitik didih 250-375 . Struktur solar merupakan campuran
hidrokarbon alkana berantai karbon 15-17 atom. Solar dipakai untuk
bahan bakar di industri serta guna bahan bakar mesin berjenis diesel
(Mendera, 2020).
7) Pelumas (Oli)
Pelumas berantai karbon 18-20 atom. Pelumas memiliki sifat
yang licin serta mampu melumasi sehingga dipakai sebagai oli berbagai
kendaraan. Pelumas diperoleh melalui pemanasan crude oil bersuhu 350-
500 sehingga menguap serta akan dikondensasi menjadi pelumas.
8) Lilin
Lilin mempunyai rantai karbon alkana lebih dari 20 atom
karbon. Fraksi ini diperoleh dari pemanasan pada titik didihnya yakni
diatas 350 . Lilin memiliki banyak manfaat, seperti dipakai untuk korek
api, bahan pembuatan batik, sebagai lilin, pelapis kertas makanan, dan
lainnya (Mendera, 2020).
22

9) Minyak Bakar (Fuel Oil)


Minyak bakar ialah fraksi sebelum terbentuknya residu pada
destilat. Secara umum fuel oil banyak dipakai untuk bahan bakar
pengapian PLTU. Struktur minyak bakar memiliki hidrokarbon alkana
lebih dari 20 atom karbon (Mendera, 2020).
10) Aspal
Aspal ialah hasil residu dari pengolahan petroleum. Aspal
bertitik didih sangat tinggi diatas 500 . Aspal banyak dipakai guna
bahan pembuatan jalan raya, juga dapat dipakai sebagai isolator
(Mendera, 2020).

F. Hasil Penelitian Relevan

1. Ai Fiyani (2019) Berjudul “Rekonstruksi Bahan Ajar: LKS Berbasis


Contextual Learning (CTL) Bertema Surfaktan dari Ampas Tebu”.
Penelitian dilakukan guna merekonstruksi LKS berbasis CTL. Penelitiannya
memakai metode R&D dengan desain Educational Reconstruction bertahap
analisis komposisi konten, studi empiris, serta pengembangan design.
Diperoleh nilai CVI sebesar 0,72 artinya konten sangat baik untuk
ditunjukkan (Fiyani, 2019).
2. Berta Niken Dianingrum (2019) Penelitian Tesis berjudul Pengembangan
LKPD berdasarkan CTL pada Mata Pelajaran Matematika. Penelitiannya
menggunakan pendekatan R&D bermodel Borg and Gall. Kesimpulan
penelitian yaitu potensi dan kondisi sekolah sangat menyokong dan
memungkinkan untuk dilaksanakannya pengembangan LKPD matematika
berbasis contextual materi perbandingan serta Skala, juga terbukti dapat
menaikkan hasil belajarnya (Dianingrum, 2019).
3. Gita Monika (2018) berjudul “Pengembangan E-LKPD memakai Software
3D Pageflip Pada Materi Sifat Koligatif Larutan di Kelas XII SMAN 1
Batanghari”. Penelitiannya bertujuan guna mengembangkan E-LKPD serta
mendapatkan tanggapan guru serta siswa atas E-LKPD topik sifat koligatif
larutan. Penelitian pengembangan ini mengadaptasi kerangka ADDIE
23

melalui flowchart, serta storyboard pada tahap rancangannya. Hasil


penelitiannya disimpulkan jika E-LKPD dengan topik sifat koligatif larutan
layak dipakai untuk bahan ajar (Monika, 2018).
4. Samawati & Rahayu (2021) berjudul Profil Validitas & Kepraktisan E-
LKPD Tipe Flipbook Berbasis Contextual guna Melatih Keterampilan
Berpikir Kritis pada Materi Transport Membran. Tujuan penelitian ini
mendeskripsikan validitas serta kepraktisan E-LKPD. Jenis pengembangan
yang dipakai yakni model 4-D. Hasil analisis menunjukkan E-LKPD yang
dikembangkan memperoleh skor validasi 97,04% (sangat valid). Serta hasil
kepraktisan dengan nilai 97,62% (sangat praktis) (Samawati & Rahayu,
2021).
5. Sholehah et al., (2021) berjudul Pengembangan E-LKPD contextual
memakai Liveworksheets pada Materi Aritmetika Sosial. Menggunakan
model ASSURE berteknik purposive sampling. Hasil penelitian
menunjukkan penilaian guru memperoleh skor sebesar 85,33% , dan
persentase skor tanggapan siswa sebesar 83,1% (Sholehah et al., 2021).
24

G. Kerangka Berpikir

Identifikasi Masalah
pembelajaran kimia
Perlu adanya

1. Pelajaran kimia dianggap siswa sebagai Bahan ajar yang


mata pelajaran yang cukup sukar kontekstual dan
dipahami, khususnya pada materi menarik dalam materi
minyak bumi. minyak bumi

2. Pendidik pada umumnya hanya Solusi


memakai buku pegangan/paket sebagai
bahan ajar yang kurang menarik, Bahan ajar LKPD
sehingga menimbulkan ketimpangan Elektronik berbasis
dalam memahami materi kimia dengan Kontekstual pada
pengaplikasiannya sehari-hari. materi Minyak Bumi

3. Peserta didik mengharapkan adanya Memuat


variasi bahan ajar, seperti bahan ajar
elektronik yang sanggup menunjukkan
Karakteristik CTL:
gambar, animasi, video penjelasan dan
fitur interaktif yang menarik dalam 1. Konstruktivisme
materi minyak bumi. 2. Inkuiri
3. Bertanya
4. Masyarakat Belajar
5. Pemodelan
6. Refleksi
7. Penilaian Autentik

Pengembangan
E-LKPD
Model ADDIE
E-LKPD interaktif Liveworksheets
1. Tahap Analyze
2. Tahap Design Memakai berbasis Contextual Teaching and
3. Tahap Development Learning (CTL) pada Materi Minyak
4. Tahap Implementation Bumi
5. Tahap Evaluation

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah (MA) Al-Khairiyah


Rancaranji, kec. Padarincang, kab. Serang – Banten. Analisis kebutuhan dan
uji coba produk dilaksanakan pada bulan Januari – April 2022.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini memakai metode Research & Development, dimana


penelitiannya menciptakan sebuah produk tertentu, serta diuji kefektifannya
(Sugiyono, 2016, hlm. 27). Penelitian ini bermodel ADDIE dengan lima tahap,
yakni tahap analyze (analisis), tahap design (perancangan), tahap development
(pengembangan), tahap implementation (penerapan), dan tahap evaluation
(penilaian) (Tegeh & Kirna, 2013). Penelitian serta pengembangan yang
dilaksanakan bermaksud guna menghasilkan suatu produk berbentuk E-LKPD
interaktif berbasis contextual learning dengan bantuan website
Liveworksheet.com pada materi minyak bumi. Pada penelitian ini, tahapan
pengembangan produk dengan model ADDIE dibatasi sampai tahap penerapan
(implementation).

C. Objek dan Subjek Penelitian

Objek pada penelitian ialah E-LKPD interaktif liveworksheet berbasis


CTL materi minyak bumi. Kemudian subjek penelitiannya yakni:
1. Validator sebanyak 2 orang dosen ahli, yaitu satu ahli materi, dan satu ahli
media.
2. Responden sebanyak 40 orang siswa kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2, serta
satu pendidik mata pelajaran kimia di MA Al-Khairiyah Rancaranji.

25
26

D. Desain Penelitian

Tahap Analisis
(Analyze) Analisis Kebutuhan

Penentuan Ruang Lingkup Materi

Analisis Kurikulum

Identifikasi Karakteristik Peserta Didik

Menentukan & Mengumpulkan Sumber Materi

Menyusun Alur Proses Pengembangan

Tahap Perancangan
(Design)
Pembuatan Storyboard Materi E-LKPD

Validasi Storyboard Materi E-LKPD

Penyusunan Instrumen Validasi & Angket Respon

Validasi Instrumen Validasi & Angket Respon

Tahap Pengembangan
Pembuatan E-LKPD Liveworksheets berbasis CTL
(Development)

Validasi E-LKPD Liveworksheets berbasis CTL

Penyusunan E-LKPD Pada Situs Liveworksheets

Tahap Penerapan
(Implementation) Uji Coba Terbatas Menggunakan Angket

Analisis Data Hasil Angket Respon

Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian Model


ADDIE dimodifikasi
27

1. Tahap Analisis (Analyze)


Analisis ialah tahap awal dalam skema pengembangan suatu
produk bermodel ADDIE. Tahap analisis ini bertujuan untuk menganalisis
permasalahan yang dijalani oleh pendidik dan peserta didik (Branch, 2009,
hlm. 24). Pada tahap analisis ini, peneliti melakukan tiga pengamatan yakni:
a) Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilaksanakan guna mengetahui ketersediaan bahan
yang dipakai oleh pendidik untuk melaksanakan skema pembelajaran.
Hasil dari analisis kebutuhan yaitu peneliti dapat merancang sebuah
produk yang tepat dan sesuai kebutuhan pendidik dan peserta didik.
b) Penentuan Ruang Lingkup Materi
Penentuan ruang lingkup materi dilakukan untuk mengetahui materi,
konsep apa saja yang akan dimuat pada produk yang dikembangkan.
Proses penentuan tersebut berpatokan pada hasil wawancara dengan
pendidik dan data angket respon kebutuhan siswa.
c) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum ini bertujuan guna mengetahui kurikulum yang
berlaku dan sedang dipakai oleh pendidik, sehingga peneliti dapat
menentukan KD, dan membuat bahan ajar yang sesuai kurikulum yang
dipakai.
d) Analisis Karakter Peserta Didik
Analisis karakter peserta didik bertujuan guna mengetahui dan
memastikan produk yang akan dikembangkan sesuai dengan peserta
didik baik sarana maupun prasarana yang dimilikinya.
Dalam keempat pengamatan yang akan dilakukan, peneliti
menggunakan pedoman wawancara dan angket respon peserta didik guna
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk tahap
pengembangan berikutnya.
28

e) Menentukan dan Mengumpulkan Sumber


Langkah berikutnya adalah menentukan dan mengumpulkan sumber
untuk mendukung bahan ajar yang akan dikembangkan. Adapun sumber-
sumber yang dibutuhkan yaitu sumber materi, ilustrasi, sumber video,
serta sumber daya pengembangan.
f) Menyusun Alur Proses Pengembangan
Langkah terakhir dalam tahap analisis ini adalah penyusunan alur proses
pengembangan. Hal ini perlu agar penelitian yang hendak dilakukan
sistematis serta efisien.

2. Tahap Perancangan (Design)


Setelah melakukan analisis, berikutnya ialah tahap design atau
perancangan. Tujuan tahap ini ialah guna memeriksa sesuatu yang ingin
dicapai dan metode pengujian yang sesuai (Branch, 2009, hlm. 60). Ditahap
desain ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, yakni pembuatan
storyboard materi E-LKPD, validasi storyboard, pembuatan instrumen
validasi dan angket respon pengguna, serta validasi instrumen E-LKPD dan
angket respon pengguna.

3. Tahap Pengembangan (Development)


Tujuan tahap development atau pengembangan yaitu guna
menghasilkan produk dan memvalidasi purwarupa yang telah didesain
sebelumnya (Branch, 2009, hlm. 90). Pada tahap ini, peneliti akan membuat
produk dalam bentuk E-LKPD sesuai dengan rancangan awal (storyboard)
menggunakan berbagai perangkat pengembangan yang diperlukan. Produk
pengembangan bahan ajar berupa E-LKPD akan diuji kelayakannya oleh
validator ahli. Validator akan membuat penilaian produk dengan lembar
instrumen validitas yang sebelumnya telah dibuat dan divalidasi pada tahap
design. Selain pengujian produk yang dilengkapi komentar dan saran dari
para ahli, peneliti juga melakukan analisis data serta revisi produk, sehingga
29

didapatkan produk pengembangan yang sesuai dan layak untuk dilakukan


pengujian terbatas pada tahap berikutnya.

4. Tahap Penerapan (Implementation)


Tahap terakhir pada penelitian ini adalah Implementation atau
penerapan. Setelah produk hasil pengembangan dinyatakan layak oleh
validator, maka dapat dilaksanakan pengujian terbatas pada subjek
penelitian yang dipilih. Penilaian uji coba terbatas dilaksanakan dengan
angket respon pengguna, yakni pendidik dan siswa yang telah divalidasi
sebelumnya. Data hasil angket respon pengguna diolah dan dianalisis oleh
peneliti sehingga didapatkan kesimpulan layak atau tidaknya E-LKPD yang
telah dikembangkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan dengan tiga


metode yaitu:

1. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengambilan data yang dilaksanakan
dengan upaya menanyakan secara langsung mengenai berbagai hal yang
dibutuhkan oleh peneliti kepada responden atau subjek penelitian (Ghani,
2014, hlm. 176). Wawancara dilaksanakan pada awal penelitian bertujuan
guna mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang sedang dialami oleh
responden, sehingga peneliti memperoleh data untuk mengembangkan suatu
E-LKPD yang layak dipakai sebagai bahan ajar.
2. Validasi
Validasi ialah ukuran tingkat kesesuaian atau keabsahan instrumen yang
akan dipakai (Arikunto, 2006). Validator yang dipilih merupakan ahli materi
dan media akan menguji produk pengembangan E-LKPD menggunakan
lembar validasi dan instrumen angket respon pengguna yang telah peneliti
sediakan. Dengan demikian, E-LKPD serta instrumen respon pengguna
yang telah divalidasi dapat digunakan oleh peneliti untuk uji coba terbatas.
30

3. Angket
Angket dapat dipakai sebagai peranti penilaian suatu produk pengembangan
(Anas, 2013, hlm. 84). Angket yang disusun oleh peneliti digunakan dalam
analisis kebutuhan yang bertujuan untuk mengetahui karakter peserta didik,
serta angket respon pengguna yang disebarkan dalam pengujian terbatas
guna mengetahui tingkat kelayakan E-LKPD berbasis CTL yang telah
dikembangkan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai agar diperoleh data yang terpusat guna


menjawab rumusan masalah pada penelitian ini. Agar mendapatkan data yang
tepat, maka dipakai instrumen penelitian. Berdasarkan teknik pengumpulan
data yang dipilih, maka instrumen yang dipakai yakni:
1. Instrumen Analisis Kebutuhan
Instrumen berupa analisis kebutuhan digunakan oleh peneliti guna
mengetahui permasalahan yang ada, serta kondisi peserta didik baik sarana
dan prasarana yang dimilikinya yang dapat menunjukkan karakter peserta
didik tersebut dalam skema pembelajaran. Terdapat dua bentuk instrumen
yang disusun oleh peneliti pada instrumen analisis kebutuhan ini, yaitu
lembar wawancara terstruktur dan angket. Menurut Rachmawati, (2007,
hlm. 36) wawancara terstruktur memiliki kelebihan menghemat waktu dan
pertanyaan telah disusun secara sistematis sehingga membuat kegiatan
wawancara menjadi efektif dan efisien. Adapun angket yang disusun oleh
peneliti berguna untuk memperoleh data berupa karakter siswa, sehingga E-
LKPD yang dikembangkan sesuai sarana, prasarana, dan kebutuhan siswa.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara

Indikator Pertanyaan
Apa kurikulum yang dipakai?
Analisis Kurikulum dan Apakah mengalami kendala dalam penyampaian
kendala materi
materi?
31

Bagaimana respon siswa dalam skema


pembelajaran materi minyak bumi?
Apa bahan ajar yang dipakai guna mata
pelajaran kimia di sekolah?

Bahan ajar yang Apa alasan memilih bahan ajar tersebut?


digunakan
Bagaimana kelebihan & kekurangan bahan ajar
yang dipakai?

Bagaimana bahan ajar yang baik?

Pernakah Bapak/Ibu membuat atau


menggunakan bahan ajar berupa E-LKPD?
Bahan ajar berbentuk Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai
E-LKPD pengembangan E-LKPD interaktif? Apakah
bahan ajar tersebut dibutuhkan dalam
pembelajaran?

Pendekatan apa yang Bapak/Ibu dipakai dalam


skema pembelajaran?

Bagaimana tanggapan siswa dalam skema


Pendekatan yang pembelajaran memakai pendekatan yang
digunakan Bapak/Ibu gunakan?

Apa kelebihan serta kekurangan pendekatan


yang Bapak/Ibu gunakan?

Apakah Bapak/Ibu tahu tentang pendekatan


kontekstual/Contextual Teaching and Learning
Contextual Teaching & (CTL)
Learning (CTL)
Apakah Bapak/Ibu pernah memakai pendekatan
contextual dalam skema belajar?

Perlukah mengembangkan E-LKPD interaktif


dengan pendekatan kontekstual
(CTL)/kehidupan sehari-hari untuk materi
Bahan ajar E-LKPD minyak bumi?
berbasis
Menurut Bapak/Ibu bagaimana E-LKPD
Kontekstual/CTL
berbasis kontekstual yang baik serta dibutuhkan
dalam skema pembelajaran kimia khususnya
materi minyak bumi di sekolah?
32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Analisis Kebutuhan

Nomor Butir
No. Indikator Aspek yang diamati
Soal Soal
1. Kimia merupakan mata
1 1
pelajaran yang sulit bagi saya.
Saya cukup sulit mengaitkan
Aspek
materi kimia dengan kehidupan 2 1
Pembelajaran
sehari-hari.
Kimia
Saya sulit memahami materi
minyak bumi dalam pelajaran 3 1
kimia.
2. Aspek Bahan Bahan ajar yang ada masih
4 1
Ajar kurang menarik bagi saya.
3. Saya menginginkan bahan ajar
elektronik yang menarik dalam 5 1
materi minyak bumi.
Aspek Bahan Saya menginginkan bahan ajar
Ajar berbasis berbasis elektronik yang dapat
Elektronik menampilkan gambar, animasi, 6 1
video penjelasan dan fitur
interaktif yang menarik.
4. Di sekolah saya terdapat
Aspek komputer/leptop dan fasilitas
7 1
Penggunaan yang mendukung penggunaan
Komputer/Le bahan ajar elektronik.
ptop/handpho Saya memiliki
ne komputer/leptop/handphone di 8 1
rumah.
5. Saya belum pernah
menggunakan bahan ajar 9 1
Aspek
elektronik.
Penggunaan
Saya tertarik menggunakan
bahan ajar
bahan ajar elektronik dalam
elektronik 10 1
pembelajaran kimia pada
materi minyak bumi.

2. Lembar Validasi E-LKPD


Instrumen berikutnya yang digunakan adalah lembar validasi E-LKPD.
Peneliti menyusun lembar validasi E-LKPD bertujuan untuk menilai
kelayakan produk pengembangan tersebut melalui validator ahli di
33

bidangnya. Lembar validasi untuk ahli materi diadaptasi dari hasil profil
validitas dan kepraktisan E-LKPD Samawati & Rahayu, (2021: 390-391).
Sedangkan untuk lembar validasi ahli media, peneliti mengadopsi lembar
validasi dari Sholehah et al., (2021).

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Materi

No. Aspek Nomor Butir


Indikator
Penilaian Item Soal
Kesesuaian materi dengan KI, KD
1 1
dan tujuan pembelajaran
Kesesuaian E-LKPD terhadap
2 1
materi yang diajarkan
Komponen Isi E-LKPD sanggup memotivasi
1.
Isi/Materi siswa dengan metode kontruksi 3 1
pengetahuan
E-LKPD dapat mengembangkan
kecakapan dan 4 1
merangsang keingintahuan
Sistematika penyajian 5 1
Pendukung penyajian materi dari
2. Penyajian
E-LKPD berbantuan 6 1
Liveworksheets
E-LKPD memakai bahasa
Indonesia yang baik serta sesuai 7 1
3. Kebahasaan PUEBI
Bahasa Indonesia yang dipakai
8 1
mudah dipahami siswa
Constructivism 9 1
Komponen
4. Questioning 10 1
CTL
Learning Community 11 1
34

Modelling 12 1
Inquiry 13 1
Reflection 14 1
Authentic Assesment 15 1

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Media

Nomor Butir
No. Aspek Indikator
Item Soal
Koherensi E-LKPD dengan
1 1
kompetensi pembelajaran
Koherensi E-LKPD dengan sasaran
2 1
pengguna
Koherensi E-LKPD yang diterapkan
pada keadaan lingkungan yang 3 1
1. Media ditetapkan
Keluasan E-LKPD saat diterapkan
4 1
dalam proses belajar
Kegamblangan E-LKPD (tulisan,
visual, audio, audio visual atau
5 1
multimedia) sehingga dapat diserap
oleh panca indra
Merangsang ketertarikan dan
keterlibatan pengguna dalam 6 1
2. Kemenarikan
memakai E-LKPD
Kemenarikan dari kemasan E LKPD 7 1
Kejelasan kompetensi pembelajaran
8 1
Desain yang digunakan dalam E-LKPD
3.
Pembelajaran Ketepatan metode belajar yang
9 1
diterapkan dengan kompetensi
35

sasaran pengguna
Kesesuaian materi serta aktivitas
pada E-LKPD dengan kompetensi 10 1
pembelajaran
Kesesuaian jenis E-LKPD yang
diterapkan dengan sasaran pengguna 11 1
dan kompetensi pembelajaran
Koherensi evaluasi yang digunakan 12 1
Kejelasan penguraian materi yang
digunakan agar mudah dipahami 13 1
pengguna
Penyampaian
4. Materi disusun secara logis dan
Pesan 14 1
sistematis
Mengubah gagasan abstrak menjadi
15 1
konkret

3. Lembar Validasi Angket Respon Pengguna


Sebelum angket respon pengguna dapat digunakan, peneliti harus terlebih
dahulu melakukan penilaian kelayakannya menggunakan lembar validasi
angket respon pengguna. Dalam penilaian kelayakan angket tersebut
menggunakan skala Guttman. Skala ini digunakan untuk memperoleh
jawaban yang bersifat tegas (jelas), yaitu hanya ada pilihan “ya” atau
“tidak” (Riduwan & Akdon, 2007, hlm. 20).
4. Instrumen Angket Respon Pengguna
Setelah divalidasi, instrumen angket respon pengguna siap untuk digunakan
sebagai alat bantu penilaian dalam penerapan E-LKPD yang diuji secara
terbatas kepada penggunanya, yaitu pendidik dan siswa yang telah
ditentukan.
36

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Respon Pendidik

Nomor Butir
No. Aspek Indikator
Item Soal
Penampilan keseluruhan E-LKPD
1 1
menarik
Ukuran serta jenis huruf dalam E-
2 1
LKPD terbaca jelas
Design serta layout terlihat jelas
3 1
tidak menganggu konten
Terdapat konten karakteristik E-
4 1
LKPD dan fiturnya
Gambar E-LKPD materi minyak
5 1
bumi tepat dan jelas
Letak gambar, fitur, dan struktur
6 1
materi tersistemik baik
Komponen Materi minyak bumi E-LKPD sesuai
7 1
1. Isi dan KI dan KD
Tampilan Sistematika penyajian E-LKPD
8 1
sudah runtut
Bahasa dalam E-LKPD sesuai
9 1
PUEBI
Materi, informasi pada E-LKPD
10 1
mengaitkan dengan kehidupan
Pertanyaan pada E-LKPD berkaitan
11 1
dengan aplikasinya
E-LKPD diakses online dengan
12 1
mudah
E-LKPD mudah diakses melalui
13 1
smartphone ataupun komputer
E-LKPD merupakan media interaktif 14 1
37

E-LKPD mempermudah siswa


dalam skema belajar khususnya 15 1
materi minyak bumi
Constructivism 16 1
Questioning 17 1
Learning Community 18 1
Komponen
2. Modelling 19 1
CTL
Inquiry 20 1
Reflection 21 1
Authentic Assesment 22 1

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik

Nomor Butir
No. Aspek
Item Soal
1
2
1. Minat Terhadap E-LKPD 4
3
4
5
2. Penguasaan Materi 2
6
7
8
3. Tampilan 9 5
10
11
12
4. Keterlaksanaan 2
13
38

G. Teknik Analisis Data

Data hasil pada penelitian akan diolah memakai teknik analisis data
berikut:
1. Analisis Data Instrumen Analisis Kebutuhan
a. Wawancara
Data hasil wawancara terstruktur diolah untuk mendeskripsikan
keadaaan, kebutuhan dan kendala yang dialami oleh pendidik sebagai
data awal untuk mengembangkan produk.
b. Angket
Angket pada analisis kebutuhan dianalisis memakai skala Likert yang
dimodifikasi dengan skor 1 hingga 4. Menurut Sawitri, (2020)
penghilangan pilihan tengah (netral) bertujuan untuk memberikan
ketegasan kepada responden agar memilih ke arah setuju atau tidak
setuju. Pada skala ini setiap item dari instrumen yang telah dibuat
menunjukkan pernyataan dari sangat positif sampai sangat negatif.

Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Instrumen Angket Analisis Kebutuhan

Penilaian Keterangan Skor


SS Sangat Setuju 4
S Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

(Sugiyono, 2016)
Data dari rekapitulasi angket dilakukan perhitungan dengan rumus sebagi
berikut:

Keterangan:
P = Persentase tiap item pernyataan (Rohman, 2015)
39

Selanjutnya data yang diperoleh dari angket analisis kebutuhan


digambarkan dalam bentuk diagram persentase tiap butir pernyataan.

2. Analisis Data Validasi E-LKPD


Produk pengembangan E-LKPD harus divalidasi oleh ahli materi
dan media. Penilaian kevalidan E-LKPD dilakukan dengan menggunakan
instrumen lembar validasi E-LKPD yang telah disusun oleh peneliti dan
telah dinyatakan layak oleh para ahli. Skala yang digunakan adalah skala
Likert 4 tingkat hasil modifikasi.

Tabel 3.8 Pedoman Skala Penilaian Data Validasi E-LKPD

Penilaian Keterangan Skor


SS Sangat Setuju 4
S Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

Data kuantitatif yang diperoleh dari rekapitulasi jawaban para ahli


selanjutnya diubah menjadi persentase menggunakan rumus sebagai berikut:


Keterangan:
P = Persentase Kelayakan Instrumen Lembar Validasi
Skor Kriterium = Skor Tertinggi tiap butir jumlah butir jumlah
responden (Rohman, 2015).

Kemudian data yang diperoleh dari skala Likert perlu dilakukan


interpretasi sehingga didapatkan nilai kelayakan dari E-LKPD yang telah
dibuat menggunakan skala penilaian produk sebagai berikut:
40

Tabel 3.9 Kriteria Interpretasi Skor Produk

Persentase Skor Interpretasi


81% – 100% Sangat Layak
61% – 80% Layak
41% – 60% Cukup Layak
21% – 40% Tidak Layak
0% – 20% Sangat Tidak Layak
(Riduwan & Akdon, 2007, hlm. 18).

3. Analisis Data Instrumen Lembar Validasi Angket Respon Pengguna


Analisis data instrumen lembar validasi angket angket respon
pengguna harus divalidasi terlebih dahulu oleh para ahli, sehingga
instrumen tersebut layak digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data
respon dari pendidik dan peserta didik ketika tahap implementasi E-LKPD
dilakukan. Hasil validasi akan diolah menggunakan skala Guttman seperti
analisis data instrumen lembar validasi E-LKPD sebelumnya.

Tabel 3.10 Pedoman Penilaian Skala Guttman

No. Pilihan Jawaban Skor


1. Ya 1
2. Tidak 0

Data yang diperoleh dari rekapitulasi jawaban para ahli selanjutnya diubah
menjadi persentase menggunakan rumus sebagai berikut:



Keterangan:
P = Persentase Kelayakan Instrumen Lembar Validasi Angket Respon
Pengguna
Skor Kriterium = Skor Tertinggi tiap butir jumlah butir jumlah
responden (Rohman, 2015).
41

Selanjutnya data hasil penilaian lembar validasi angket respon


pengguna ditampilkan dalam bentuk tabel agar mudah dianalisis. Selain itu
peneliti harus melakukan revisi hingga instrumen lembar validasi angket
tersebut mendapatkan nilai 100% dari tiap validator.

4. Analisis Data Instrumen Angket Respon Pengguna


Terakhir adalah analisis data instrumen angket respon pengguna
dengan menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi memiliki 4
tingkat penilaian, yakni sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat
setuju. Peniadaan pilihan tengah (netral) bertujuan untuk memberikan
ketegasan kepada responden agar memilih ke arah setuju atau tidak setuju
(Sawitri, 2020).

Tabel 3.11 Pedoman Skala Penilaian Data Instrumen Angket Pengguna

Penilaian Keterangan Skor


SS Sangat Setuju 4
S Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

Data kuantitatif yang diperoleh dari rekapitulasi jawaban validator


selanjutnya diubah menjadi persentase menggunakan rumus sebagai berikut:



Keterangan:
P = Persentase Kelayakan Produk
Skor Kriterium = Skor Tertinggi tiap butir jumlah butir jumlah
responden (Rohman, 2015).
Kemudian data yang diperoleh dari skala Likert perlu dilakukan
interpretasi sehingga didapatkan nilai kelayakan produk E-LKPD yang telah
42

dibuat dari respon pengguna (pendidik dan peserta didik) memakai skala
penilaian produk berikut:

Tabel 3.12 Kriteria Interpretasi Skor Produk

Persentase Skor Interpretasi


81% – 100% Sangat Layak
61% – 80% Layak
41% – 60% Cukup Layak
21% – 40% Tidak Layak
0% – 20% Sangat Tidak Layak
(Riduwan & Akdon, 2007, hlm. 18).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan bahan ajar bentuk


Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKPD) interaktif Liveworksheets
berdasarkan Contextual Learning (CTL) pada materi minyak bumi. Serta untuk
mengetahui respon penggunanya yakni pendidik dan peserta didik. Peneliti
memakai model ADDIE, yang dibatasi dari tahap analyze, design,
development, hingga implementation tanpa evaluation. Berikut ini hasil
pengembangan E-LKPD yang telah dilakukan oleh peneliti.
1. Analisis (analyze)
Tahap awal dalam pengembangan ini, peneliti melakukan beberapa
kegiatan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, penentuan ruang
lingkup dan batasan materi, menentukan dan mengumpulkan sumber materi,
dan menyusun alur proses pengembangan.
a. Analisis Kebutuhan
Kebutuhan pendidik dan peserta didik akan pengembangan bahan ajar
diperoleh melalui aktivitas analisis kebutuhan. Pada aktivitas analisis
kebutuhan ini, peneliti mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan
pengembangan bahan ajar melalui wawancara pendidik, dan
menyebarkan kuesioner analisis kebutuhan kepada siswa. Berikut ini
hasil dari wawancara dan angket analisis kebutuhan.
1) Wawancara Pendidik
Salah satu cara untuk mengetahui kendala dan kebutuhan pendidik
akan bahan ajar adalah dengan melakukan tanya jawab dalam
wawancara. Informasi yang diperoleh dari kegiatan wawancara ini
yaitu pendidik hanya menggunakan buku pegangan guru dalam
mengajar, pendidik perlu mencari sumber-sumber materi lain melalui
internet, pendekatan yang digunakan biasa saja, peserta didik
kadangkala jenuh dengan pemaparan materi yang sedang

43
44

disampaikan, peserta didik kesulitan memahami teori pada materi


minyak bumi karena contohnya jarang ditemui. Berdasarkan kendala
dan kebutuhan pendidik yang dipaparkan, maka peneliti mencoba
memberikan solusi dengan mengembangkan bahan ajar berbentuk
elektronik LKPD. Hal ini sejalan dengan harapan pendidik seperti
jawaban pada Lampiran 1, pendidik merasa bahwa pengembangan
bahan ajar bentuk E-LKPD perlu dilakukan sebagai inovasi dalam
menunjang proses pembelajaran khususnya pada materi kimia.

2) Angket Analisis kebutuhan Peserta Didik


Berikut ini data yang diperoleh berdasarkan angket analisis kebutuhan
yang telah disebarkan.

Gambar 4.1 Diagram Respon Peserta Didik Terhadap Mata


Pelajaran Kimia

Gambar 4.1 menunjukkan respon siswa terhadap mata


pelajaran kimia yang dianggap cukup sulit bagi mereka. Berdasarkan
data yang ditampilkan pada diagram di atas diketahui bahwa 0% siswa
sangat tidak setuju, 16% siswa tidak setuju, 68% siswa setuju, dan
16% siswa sangat setuju.
45

Gambar 4.2 Diagram Respon Peserta Didik Terhadap Perlu Banyak


Variasi Bahan ajar yang Menarik dalam pelajaran kimia

Gambar 4.2 menunjukkan respon siswa terhadap perlunya


banyak variasi bahan ajar yang menarik dalam mata pelajaran kimia.
Berdasarkan data yang ditampilkan pada diagram diketahui bahwa 0%
siswa sangat tidak setuju, 0% siswa tidak setuju, 39% siswa setuju,
dan 61% siswa sangat setuju.

Gambar 4.3 Diagram Respon Peserta Didik terhadap bahan ajar


berbasis elektronik
46

Gambar 4.3 menunjukkan respon keinginan siswa terhaap


bahan ajar elektronik yang mampu menunjukkan gambar, animasi,
video penjelasan dan fitur interaktif yang menarik. Berdasarkan data
yang ditampilkan pada diagram di atas diketahui bahwa 0% siswa
sangat tidak setuju, 2% siswa tidak setuju, 16% siswa setuju, dan 82%
siswa sangat setuju.
Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara pendidik
dan data dari kuesioner respon siswa dalam tahap analisis kebutuhan
di atas, maka disimpulkan bahwa pendidik memerlukan inovasi dan
variasi terhadap bahan ajar yang mengikuti perkembangan IT,
sehingga dapat membantu pendidik untuk menyampaikan materi-
materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran kimia, dimana
terdapat materi yang membutuhkan visualisasi yang bukan hanya
dalam bentuk tulisan dalam buku. Selain itu berdasarkan data angket
respon, siswa mengatakan jika mata pelajaran kimia cukup sulit
baginya, siswa sangat setuju dengan perlunya variasi bahan ajar yang
menarik dalam mata pelajaran kimia, dan mereka sangat
menginginkan bahan ajar berbasis elektronik yang dapat menampilkan
gambar, animasi, video penjelasan dan fitur interaktif yang menarik.
Berdasarkan berbagai kebutuhan tersebut, peneliti
memberikan solusi dengan mengembangkan bahan ajar elektronik
berupa Elektronik LKPD yang mampu menunjukkan gambar, animasi,
video penjelasan dan fitur interaktif menarik yang memudahkan siswa
memahami materi atau konsep kimia.

b. Penentuan Ruang Lingkup Materi


Penentuan ruang lingkup materi dilakukan berdasarkan hasil
wawancara antara peneliti dengan pendidik. Pada kegiatan wawancara
pendidik sangat mengharapkan adanya bahan ajar elektronik yang sesuai
dengan perkembangan teknologi, pendidik juga sangat setuju dengan
adanya pengembangan bahan ajar berupa E-LKPD, dimana harapannya
47

konsep kimia seperti minyak bumi dapat ditampilkan dalam bentuk


visualisasi gambar, animasi, video penjelasan serta fitur interaktif yang
menarik. Peserta didik mengungkapkan bahwa perlu lebih banyak materi
kimia yang dihubungkan dengan kehidupan nyata. Dengan demikian
siswa dapat memahami konten kimia yang dirasa cukup sulit, serta
memudahkan pendidik dalam proses penyampaian materi yang kurang
lengkap pada buku ajar yang ada. Ungkapan dan harapan tersebut
berdasarkan data hasil angket respon peserta didik yang ditampilkan
sebagai berikut.

Gambar 4.4 Diagram Respon Peserta Didik terhadap kesulitan


memahami materi minyak bumi

Gambar 4.4 menunjukkan respon siswa merasa cukup sulit


memahami materi minyak bumi dalam pelajaran kimia. Berdasarkan data
yang ditampilkan pada diagram di atas diketahui bahwa 0% siswa sangat
tidak setuju, 23% siswa tidak setuju, 66% siswa setuju, dan 11% siswa
sangat setuju.
48

Gambar 4.5 Diagram Respon Peserta Didik terhadap perlunya


materi kimia yang dikaitkan dalam kehidupan

Gambar 4.5 menunjukkan respon peserta didik merasa perlu


lebih banyak materi kimia yang disinkronisasikan dengan kehidupan
nyata. Berdasarkan data yang ditampilkan pada diagram di atas diketahui
bahwa 0% siswa sangat tidak setuju, 0% siswa tidak setuju, 68% siswa
setuju, dan 32% siswa sangat setuju.

Gambar 4.6 Diagram Respon Peserta Didik Terhadap minat Bahan


ajar elektronik dalam materi minyak bumi
49

Gambar 4.6 menunjukkan respon siswa yang menginginkan


bahan ajar elektronik yang menarik dalam materi minyak bumi.
Berdasarkan data yang ditampilkan pada diagram di atas diketahui bahwa
0% siswa sangat tidak setuju, 0% siswa tidak setuju, 36% siswa setuju,
dan 64% siswa sangat setuju.

Berdasarkan hasil wawancara dan angket respon tersebut,


peneliti menentukan ruang lingkup materi dalam penelitian ini yang
meliputi materi pengertian minyak bumi, skema pembentukan minyak
bumi, komponen penyusunnya, pengolahan dan teknik pemisahan
minyak bumi, fraksi hasil pengolahan minyak bumi beserta
pengaplikasiannya. Kemudian dalam pengembangan bahan ajar, peneliti
memutuskan untuk mengembangkannya dalam bentuk E-LKPD
interaktif berbantuan web liveworksheets dengan pendekatan kontekstual
(CTL).

c. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum bertujuan guna mengetahui kurikulum yang
berlaku dan sedang dipakai oleh pendidik, sehingga peneliti dapat
menentukan keterampilan dasar, serta membuat storyboard bahan ajar
berupa E-LKPD. Berdasarkan data hasil wawancara didapatkan pendidik
memakai kurikulum 2013 edisi revisi.
Oleh karena itu, dalam tahap ini berupa analisis kompetensi inti
(KI), kompetensi dasar (KD), dan pengembangan indikator mengacu
pada salinan Permendikbud No. 37 Tahun 2018. Berikut hasil analisis KI,
KD, serta indikator yang dikembangkan untuk pembuatan storyboard
bahan ajar E-LKPD.

Tabel 4.1 Analisis Kompetensi dan Pengembangan Indikator

Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
50

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan


humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi,
teknik pemisahan serta kegunaannya.
4.2 Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.
Indikator yang dikembangkan
Mendefinisikan pengertian dari minyak bumi
Mengetahui proses pembentukan dari minyak bumi
Mengidentifikasi komponen-komponen penyusun minyak bumi
Memahami teknik pengolahan minyak bumi
Menganalisis Fraksi-fraksi yang terbentuk dari minyak bumi beserta
kegunaannya
Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang proses pembentukan
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak beserta kegunaannya

d. Identifikasi Karakteristik Peserta Didik


Proses identifikasi karakteristik siswa dilakukan pada kegiatan
analisis kebutuhan, yaitu menggunakan angket respon kepada peserta
didik MA Al-Khairiyah Rancaranji Kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2.
51

Berdasarkan hasil pengolahan data angket, didapatkan gambaran


karakteristik peserta didik tersebut sebagai berikut:

1) Di sekolah terdapat komputer/leptop dan fasilitas yang mendukung


penggunaan bahan ajar elektronik

Gambar 4.7 Diagram Respon Peserta Didik terhadap ketersediaan


fasilitas pendukung bahan ajar elektronik

Gambar 4.7 menunjukkan tanggapan siswa mengenai


ketersediaan komputer/leptop dan fasilitas yang mendukung penggunaan
bahan ajar elektronik. Berdasarkan data yang ditampilkan pada diagram
di atas diketahui bahwa 2% siswa sangat tidak setuju, 2% siswa sangat
tidak setuju, 68% siswa setuju, dan 27% siswa sangat setuju.
52

2) Sebagian besar peserta didik memiliki komputer/leptop/handphone di


rumahnya

Gambar 4. 8 Diagram Respon Peserta Didik terhadap kepemilikan


komputer/leptop/handphone di rumah

Gambar 4.8 menunjukkan respon siswa mengenai kepemilikan


komputer/leptop/handphone di rumah. Berdasarkan data yang
ditampilkan pada diagram di atas diketahui bahwa 0% siswa sangat tidak
setuju, 5% siswa tidak setuju, 75% siswa setuju, dan 20% siswa sangat
setuju.

3) Sebagian besar peserta didik tertarik menggunakan bahan ajar


elektronik dalam pembelajaran kimia pada materi minyak bumi.
53

Gambar 4.9 Diagram Respon Peserta Didik terhadap ketertarikan


penggunaan bahan ajar elektronik pada materi minyak bumi

Gambar 4.9 menunjukkan respon siswa terhadap ketertarikan


menggunakan bahan ajar elektronik dalam pembelajaran kimia pada
materi minyak bumi. Berdasarkan data yang ditampilkan pada diagram di
atas diketahui bahwa 0% siswa sangat tidak setuju, 2% siswa tidak
setuju, 34% siswa setuju, dan 64% siswa sangat setuju.

e. Menentukan dan Mengumpulkan Sumber Materi


Pengembangan bahan ajar bentuk E-LKPD dengan materi
minyak bumi membutuhkan rujukan dan sumber yang mendukung agar
bahan ajar yang dikembangkan menarik, dan isi materi dalam E-LKPD
selaras dengan konsep kimia yang sudah ada. Adapun komponen dan
sumber-sumber yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar ini
meliputi:
1) Sumber Materi
Sumber materi yang digunakan pada pengembangan produk E-LKPD
ini didapatkan dari buku-buku kimia universitas dan buku kimia SMA
yang sesuai dengan konsep kimia yang ada.
2) Sumber Gambar
Sumber gambar yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar
diperoleh dari situs penyedia gambar, ikon, ilustrasi yang tersedia
secara gratis.
3) Sumber Video
Sumber video yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar dibuat
oleh peneliti yang merupakan gabungan beberapa video yang terdapat
di platform youtube yang berasal dari channel yang relevan dan sesuai
dengan konsep kimia yang berlaku.
54

4) Sumber Daya Pengembangan


Sumber daya pengembangan yang dipakai dalam skema desain yaitu
software Microsoft Office Word, ChemSketch, Aimersoft Video Editor
dan situs web Liveworksheet.com.

f. Menyusun Alur Proses Pengembangan


Pengembangan E-LKPD interaktif Liveworksheet berbasis CTL
pada materi minyak bumi membutuhkan alur proses pengembangan,
sehingga penelitian yang hendak dilakukan berjalan secara runtut dan
efisien. Adapun alur proses pengembangan yang dilakukan peneliti
sebagai berikut.
Tahap pertama, yaitu analisis (analyze) dilakukan pada bulan
November – Desember 2021. Tahap kedua, yaitu perancangan (design)
pada bulan Januari – Februari 2022. Tahap ketiga, yaitu pengembangan
(development) pada bulan Maret 2022. Kemudian tahap terakhir, yaitu
penerapan (implementation) pada bulan April 2022.

5. Perancangan (design)
Setelah melakukan analisis, selanjutnya ialah langkah design.
Peneliti melakukan beberapa kegiatan, yaitu pembuatan storyboard materi
E-LKPD, validasi storyboard, pembuatan instrumen validasi E-LKPD dan
angket respon pengguna, serta validasi instrumen E-LKPD dan angket
respon pengguna.
a. Pembuatan Storyboard Materi E-LKPD
Pembuatan storyboard merupakan langkah awal dalam tahap
design atau perancangan. Pada proses ini, peneliti menyusun materi
kimia yaitu minyak bumi yang disesuaikan dengan tujuh indikator
kontekstual (CTL), sehingga setelah storyboard dinyatakan valid oleh
ahli materi, maka selanjutnya dalam pengembangan E-LKPD akan
mengacu pada materi yang telah disusun di storyboard ini.
55

b. Validasi Storyboard Materi E-LKPD


Validasi storyboard dilakukan bertujuan untuk memastikan
bahwa konsep dan materi kimia minyak bumi telah selaras dengan
ketujuh indikator pendekatan Contextual. Proses validasi storyboard ini
menggunakan skala Likert dan dilakukan oelh satu ahli materi.
Storyboard dan hasil validasi kesesuaian konten kimia pada E-
LKPD yang diputuskan telah layak oleh ahli materi dapat dilihat pada
lembar lampiran.
c. Penyusunan Instrumen Validitas E-LKPD dan Angket Respon Pengguna
Instrumen validitas E-LKPD mencakup instrumen untuk ahli
materi dan media. Instrumen untuk ahli materi peneliti mengadaptasi dari
Samawati & Rahayu, (2021). Sedangkan instrumen untuk ahli media
diadaptasi dari Sholehah et al., (2021). Kedua instrumen tersebut telah
dinyatakan valid sehingga peneliti tidak melakukan validasi pada
instrumen tersebut. Pada angket respon pengguna, peneliti menyadur dari
instrumen Samawati dan Rahayu untuk angket respon pendidik.
Sedangkan untuk angket respon peserta didik, peneliti menyadur dari
instrumen yang disusun oleh Prasetyo, (2020).
d. Validasi Instrumen Angket Respon Pengguna
Instrumen angket respon pengguna baik untuk pendidik maupun
untuk peserta didik hasil saduran divalidasi oleh validator ahli. Hasil
validitas kedua instrumen ditampilkan sebagai berikut.

Tabel 4.2 Hasil Validasi Instrumen Angket Respon Pendidik

Aspek yang Butir Skor Persentase Kriteria


dinilai Indikator
1 1 100% Layak
2 1 100% Layak
3 1 100% Layak
Komponen Isi
4 1 100% Layak
dan Tampilan
5 1 100% Layak
6 1 100% Layak
7 1 100% Layak
56

8 1 100% Layak
9 1 100% Layak
10 1 100% Layak
11 1 100% Layak
12 1 100% Layak
13 1 100% Layak
14 1 100% Layak
15 1 100% Layak
16 1 100% Layak
17 1 100% Layak
18 1 100% Layak
Komponen
19 1 100% Layak
Kontekstual
20 1 100% Layak
21 1 100% Layak
22 1 100% Layak

Berdasakan Tabel 4.2 didapatkan hasil validasi ahli pendidikan


untuk angket respon pendidik. Dari aspek yang dinilai yaitu komponen
isi dan tampilan dengan 15 indikator diperoleh rata-rata nilai 100%,
sehingga dinyatakan layak untuk digunakan. Berikutnya pada aspek
komponen CTL dengan 7 indikator diperoleh hasil rata-rata nilai 100%,
sehingga dapat dinyatakan layak untuk digunakan. Instrumen telah
dinyatakan valid dan tidak perlu dilakukan revisi, dengan demikian
instrumen dapat langsung digunakan oleh peneliti.

Tabel 4.3 Hasil Validasi Instrumen Angket Respon Peserta Didik

Aspek yang Butir Skor Persentase Kriteria


dinilai Indikator
1 1 100% Layak
Minat Terhadap 2 1 100% Layak
E-LKPD 3 1 100% Layak
4 1 100% Layak
Penguasaan 5 1 100% Layak
Materi 6 1 100% Layak
7 1 100% Layak
8 1 100% Layak
Tampilan 9 1 100% Layak
10 1 100% Layak
11 1 100% Layak
12 1 100% Layak
Keterlaksanaan
13 1 100% Layak
57

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh hasil validasi ahli pendidikan


untuk angket respon siswa. Dari aspek yang dinilai yaitu minat terhadap
media dengan 4 indikator diperoleh rata-rata skor 100%, aspek
penguasaan materi dengan indikator 2 indikator diperoleh rata-rata skor
100%, aspek tampilan dengan 4 indikator diperoleh rata-rata skor 100%,
dan aspek keterlaksanaan dengan 4 indikator diperoleh rata-rata skor
100%. Dari semua aspek tersebut didapatkan rata-rata penilaian 100%,
sehingga instrumen angket respon peserta didik dinyatakan layak untuk
digunakan oleh peneliti tanpa perlu adanya revisi.

6. Pengembangan (development)
Tahap berikutnya dalam skema pengembangan produk berupa E-
LKPD interaktif pada materi minyak bumi ialah tahap development. Adapun
proses yang dilakukan peneliti pada tahap pengembangan ini yakni
pembuatan dan validasi E-LKPD Interaktif Liveworksheet berbasis CTL
pada materi minyak bumi.
a. Pembuatan E-LKPD Interaktif Liveworksheet berbasis CTL
Pembuatan E-LKPD mencakup materi, gambar, ilustrasi serta video yang
terdapat pada storyboard yang telah dinyatakan valid oleh ahli materi.
Adapun proses pembuatan E-LKPD interaktif liveworksheet berbasis
CTL pada materi minyak bumi ialah sebagai berikut.
1) Membuat desain cover serta keseluruhan layout E-LKPD
menggunakan Microsoft Office Word 2010.

Gambar 4.10 Pembuatan cover dan keseluruhan layout E-LKPD


menggunakan Microsoft Office Word 2010
58

2) Membuat model molekul senyawa kimia menggunakan


ACD/ChemSkech Freeware

(a) Tampilan struktur 2D

(b) Tampilan struktur 3D

Gambar 4.11 Pembuatan struktur senyawa kimia menggunakan


ChemSketch

3) Membuat video proses pengolahan dan teknik pemisahan minyak


bumi menggunakan Aimersoft Video Editor

Gambar 4.12 Pembuatan video menggunakan Aimersoft Video


Editor
59

4) Mengunggah video pembelajaran pada channel berplatform youtube

Gambar 4.13 Pengunggahan video pembelajaran pada channel


youtube

b. Validasi E-LKPD
Setelah konten materi dan desain layout selesai dibuat, selanjutnya
dilakukan validasi kelayakan E-LKPD oleh satu dosen ahli materi dan
satu dosen ahli media. Hasil validitas E-LKPD dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 4.4 Hasil Validasi E-LKPD oleh Ahli Materi

Butir
Aspek Skor Persentase Kriteria
Indikator
1 3 75% Layak
Komponen 2 3 75% Layak
Isi 3 3 75% Layak
4 3 75% Layak
5 3 75% Layak
Penyajian
6 3 75% Layak
7 3 75% Layak
Kebahasaan
8 3 75% Layak
60

9 3 75% Layak
10 3 75% Layak
11 3 75% Layak
Komponen
12 3 75% Layak
CTL
13 3 75% Layak
14 3 75% Layak
15 3 75% Layak
Persentase Total (%) 45 75% Layak

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil validitas dari ahli materi


dengan persentase total seluruh aspek sebesar 75% dengan kriteria layak,
dengan demikian E-LKPD dapat dilanjutkan ke tahap implementasi
kepada peserta didik.

Tabel 4.5 Hasil Validasi oleh E-LKPD oleh Ahli Media

Butir
Aspek Skor Persentase Kriteria
Indikator
Sangat
1 4 100%
Layak
Sangat
2 4 100%
Layak
Sangat
Media 3 4 100%
Layak
Sangat
4 4 100%
Layak
Sangat
5 4 100%
Layak
Sangat
6 4 100%
Kemenarikan Layak
7 4 100% Sangat
61

Layak
Sangat
8 4 100%
Layak
Sangat
9 4 100%
Layak
Desain
Sangat
Pembelajaran 10 4 100%
Layak
Sangat
11 4 100%
Layak
Sangat
12 4 100%
Layak
Sangat
13 4 100%
Layak
Penyampaian Sangat
14 4 100%
Pesan Layak
Sangat
15 4 100%
Layak
Sangat
Persentase Total (%) 60 100%
Layak

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan hasil validitas dari ahli media


dengan persentase total semua aspek sebesar 100% dengan kriteria
sangat layak. Dengan demikian E-LKPD dapat dilanjutkan ke tahap
implementasi kepada peserta didik.

c. Revisi E-LKPD
Berdasarkan hasil validasi dari validator ahli, selain memperoleh
data kelayakan bahan ajar yang dikembangkan, juga mendapatkan
komentar dan saran untuk perbaikan atas bahan ajar tersebut. Adapun
perbaikan atau revisi yang perlu dilakukan oleh peneliti berdasarkan
62

saran ahli, yakni hanya pada cover agar tulisan terlihat lebih jelas serta
lebih menarik dan estetik.
Berikut ditampilkan desain cover E-LKPD sebelum dan sesudah
dilakukan revisi pada gambar berikut.

(a) Sebelum revisi (b) Sesudah revisi


Gambar 4.14 Perubahan cover pada E-LKPD

d. Membuat akun sebagai guru di situs liveworksheets


1) Kunjungi situs liveworksheets pada mesin pencarian google
www.liveworksheets.com, tampilan utama situs terlihat seperti
gambar di bawah:

Gambar 4.15 Tampilan utama Liveworksheets


63

2) Pada tampilan utama klik Teacher access dan klik kembali pada
pilihan Register untuk mendaftarkan akun sebagai guru.

Gambar 4.16 Tampilan utama Liveworksheets

3) Pada tampilan Register, isi data pada Required information dengan


sesuai hingga semua kolom berwarna hijau (data terisi valid) seperti
pada gambar, kemudian klik register.

Gambar 4.17 Tampilan Register Teacher acces

4) Konfirmasi akun yang telah teregistrasi akan masuk melalui email


yang telah didaftarkan. Buka surel dan klik tautan konfirmasi
pengaktifan akun liveworksheets.
64

Gambar 4.18 Tampilan email dari liveworksheets

5) Berikut tampilan pada situs jika akun sebagai guru di situs


liveworksheets telah siap digunakan.

Gambar 4.19 Tampilan akun teregistrasi

e. Membuat E-LKPD pada situs liveworksheets


Setelah desain E-LKPD telah dinyatakan layak dan sudah
direvisi sesuai komentar dan saran ahli, maka selanjutnya E-LKPD
diunggah pada situs dengan format PDF. Berikut langkah-langkah
mengunggah dan menambahkan fitur-fitur interaktif pada E-LKPD yang
dikembangkan:
1) Klik Make Interactive Worksheets, lalu klik Get Started
65

Gambar 4.20 Membuat E-LKPD (Worksheets) pada situs


Liveworksheets

2) Kemudian unggah file E-LKPD berformat PDF dengan cara klik


Telusuri, pilih file lalu klik Upload

Gambar 4.21 Mengunggah file E-LKPD

3) Berikut tampilan pada worksheets yang berhasil di unggah

Gambar 4.22 Tampilan worksheets


66

4) Menambahkan kolom isian pada menu edit seperti ditunjukkan pada


worksheets, pembuatan kolom dilakukan dengan cara mendrag kursor
hingga membentuk kolom pada Gambar 4.22

Gambar 4.23 Pembuatan kolom isian identitas

5) Menambahkan fitur isian pada kolom hasil pengamatan (inquiry)

Gambar 4.24 Pembuatan kolom isian hasil pengamatan

6) Menambahkan kolom isian pada main mapping (learning community)

Gambar 4.25 Pembuatan kolom isian main mapping


67

7) Menambahkan video dari youtube dilakukan dengan membuat kolom


sesuai ukuran, kemudian paste link URL youtube video yang telah
dibuat dan di unggah pada youtube sebelumnya

(a) paste link video pada kolom (b) review video

Gambar 4.26 Pembuatan video pembelajaran dari link youtube

8) Menambahkan kolom isian pada konten reflection

Gambar 4.27 Pembuatan kolom isian pada konten reflection

9) Menambahkan fitur mencocokkan pada konten authentic assesment


dengan perintah drag (pada pilihan jawaban), dan perintah drop (pada
kotak pertanyaan). Format pencocokan yaitu drag:1 dengan drop:1
dan seterusnya.
68

Gambar 4.28 Pembuatan fitur mencocokan drag & drog

10) Menyimpan worksheets yang telah dibuat dengan klik ikon save
seperti pada gambar

Gambar 4.29 Penyimpanan worksheets

11) Pilihan publikasi akan muncul, klik untuk memilih Yes, I want to
share my worksheet with other teachers

Gambar 4.30 Pemilihan publikasi


69

12) Berikutnya isi informasi E-LKPD yang telah dibuat lalu klik save

Gambar 4.31 Pengisian informasi E-LKPD yang dibuat

f. Menyatukan worksheets menjadi sebuah workbooks


Terdapat kekurangan dari situs liveworksheets dimana halaman
worksheets hanya dapat mengunggah sampai 9 halaman. Kekurangan
tersebut dapat diatasi oleh peneliti dengan membagi E-LKPD yang
berjumlah 14 halaman menjadi 2 bagian menjadi Part 1 (1-8) termasuk
cover menjadi 9 halaman. Sedangkan Part 2 berisi (9-14 halaman).
Kemudian kedua bagian tersebut digabungkan menjadi sebuah
workbooks. Adapun langkah-langkah membuat workbooks pada E-LKPD
yang telah dibuat sebagai berikut:
1) Pada tampilan utama klik akun dan pilih My Workbooks

Gambar 4.32 Pembuatan workbooks


70

2) Pada tampilan selanjutnya Isi judul workbook lalu klik Make new
workbook seperti pada gambar

Gambar 4.33 Tampilan My workbook

3) Kembali pada tampilan utama klik akun dan pilih My worksheets,


maka akan ditampilkan semua worksheets yang telah tersimpan

Gambar 4.34 Tampilan My Worksheets

4) Klik E-LKPD part 1 lalu pilih Add to my workbooks, kemudian pilih


judul workbook yang telah dibuat dan klik Add worksheet to selected
workbook
71

Gambar 4.35 Tampilan menambahkan worksheets pada workbook

5) Lakukan langkah 4 pada E-LKPD part 2, sehingga tampilan workbook


seperti pada gambar

Gambar 4.36 Tampilan workbook yang telah dibuat


72

g. Membuat group kelas dan membagikan workbook kepada peserta didik


1) Pada tampilan akun klik My students  Add group. Buat grup
sesuai kelas, lalu klik invite students

Gambar 4.37 Tampilan My Student

2) Pada jendela invite student copy link group code. Berikan link
tersebut kepada peserta didik sesuai dengan kelas nya masing-masing

Gambar 4.38 Tampilan jendela invite student

3) Peserta didik membuat akun langsung dengan group code. Pada


tampilan utama liveworksheets  Students access  Register as a
student. Tempel (paste) group code lalu klik send
73

Gambar 4.39 Tampilan student access

4) Kemudian isi identitas dengan lengkap dan valid (kolom berwarna


hijau), lalu klik Register

Gambar 4.40 Tampilan pengisian identitas peserta didik

5) Pendidik mengkonfirmasi peserta didik ke dalam group kelas dengan


klik Accept/Accept all seperti pada gambar

(a) Tampilan pada student access


74

(b) Tampilan pada Teacher access

Gambar 4.41 Tampilan proses konfirmasi peserta didik

6) Pada Teacher access pilih My Students lalu klik Assign workbooks


to students, lalu centang () workbook  save changes

Gambar 4.42 Tampilan My Student

7) Terakhir adalah tampilan workbooks yang telah dibagikan kepada


peserta didik pada student access dan siap untuk digunakan.

Gambar 4.43 Tampilan workbooks pada student access


75

3. Penerapan (implementation)
Tahap berikutnya yaitu implementation atau penerapan E-LKPD
kepada pendidik dan peserta didik. Pada tahap ini peneliti mencoba
menerapkan E-LKPD yang telah dikembangkan secara terbatas yang
bertujuan guna mengetahui respon atau tanggapan terhadap produk yang
telah dikembangkan.
a. Uji Respon Peserta Didik
E-LKPD berbasis kontekstual yang telah dikembangkan selanjutnya diuji
coba kepada peserta didik mendapatkan respon. Pada uji coba ini
mengikutsertakan 38 siswa yang berasal dari Kelas XI MIA 1, serta XI
MIA 2 di MA Al-Khairiyah Rancaranji. Respon pengguna diperoleh
menggunakan angket dengan skala 4 dan diperoleh nilai dari 4 aspek
yaitu minat terhadap E-LKPD, penguasaan materi, tampilan, dan
keterlaksanaan. Berikut ini ditampilkan hasil data respon siswa terhadap
E-LKPD berbasis kontekstual.

Tabel 4.6 Hasil Respon Peserta Didik terhadap E-LKPD

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui persentase aspek minat


terhadap E-LKPD sebesar 87% dengan kriteria sangat baik, aspek
penguasaan materi 89% dengan kriteria sangat baik, aspek tampilan
sebesar 88% dengan kriteria sangat baik, dan aspek keterlaksanaan
sebesar 90% dengan kriteria sangat baik. Adapun rincian data persentase
untuk masing-masing aspek adalah sebagai berikut.
76

Tabel 4.7 Hasil Respon pada Aspek Minat Terhadap E-LKPD

Aspek Butir Persentase Persentase Kriteria


Indikator Total
1 88%
Minat Terhadap 2 84%
87% Sangat Baik
E-LKPD 3 84%
4 91%

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil persentase aspek minat terhadap E-


LKPD sebesar 87% dengan kriteria sangat baik. Hal tersebut didapatkan
dari empat indikator yang memiliki nilai sangat baik. Indikator belajar
menggunakan E-LKPD membuat siswa fokus dan tidak bosan terhadap
materi yang disampaikan memiliki persentase tertinggi sebesar 91%.
Selain itu indikator lainnya yaitu siswa tertarik dan termotivasi untuk
belajar ketika menggunakan E-LKPD ini mendapatkan persentase
sebesar 88%, peserta didik bisa belajar secara aktif dan mandiri dengan
E-LKPD ini sebesar 84%, dan indikator siswa dapat belajar sesuai
dengan kecepatan serta kemampuan belajar mandiri dengan
menggunakan E-LKPD ini mendapatkan persentase sebesar 84%. Dapat
ditarik kesimpulan pengembangan E-LKPD berbasis CTL memiliki
respon yang sangat baik pada aspek minat terhadap E-LKPD.

Tabel 4.8 Hasil Respon pada Aspek Penguasaan Materi

Aspek Butir Persentase Persentase Kriteria


Indikator Total
Penguasaan 5 88%
89% Sangat Baik
Materi 6 90%

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil persentase aspek penguasaan materi


sebesar 89% dengan kriteria sangat baik. Hal tersebut didapatkan dari
nilai indikator materi yang disajikan dapat dipahami dengan mudah
sebesar 88%, dan indikator dengan E-LKPD ini siswa mendapatkan
pengetahuan yang lebih mendalam tentang materi minyak bumi sebesar
77

90%. Dapat disimpulkan pengembangan E-LKPD berbasis CTL


memiliki tanggapan yang sangat baik pada aspek penguasaan materi.

Tabel 4.9 Hasil Respon pada Aspek Tampilan

Aspek Butir Persentase Persentase Kriteria


Indikator Total
7 86%
8 88%
Tampilan 9 91% 88% Sangat Baik
10 89%
11 88%

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas hasil persentase aspek tampilan E-


LKPD sebesar 88% dengan kriteria sangat baik. Hal tersebut didapatkan
dari lima indikator yang memiliki nilai sangat baik. Indikator siswa dapat
memahami materi dengan bantuan gambar-gambar serta video yang
memiliki kualitas yang baik memiliki persentase tertinggi sebesar 91%.
Selain itu indikator lainnya yaitu siswa dapat membaca teks dengan
mudah karena jenis dan ukuran huruf yang digunakan tepat mendapatkan
persentase sebesar 86%, siswa suka dengan E-LKPD ini karena memiliki
komposisi warna yang serasi sebesar 88%, siswa dapat memahami materi
dengan bantuan animasi yang memiliki kualitas tampilan yang baik
mendapatkan persentase sebesar 89%, dan indikator siswa dapat
memahami materi dengan baik karena audio terdengar jelas mendapatkan
persentase sebesar 88%. Dapat disimpulkan pengembangan E-LKPD
berbasis CTL memiliki respon yang sangat baik pada aspek tampilan.

Tabel 4.10 Hasil Respon pada Aspek Keterlaksanaan

Aspek Butir Persentase Persentase Kriteria


Indikator Total
12 89%
Keterlaksanaan 90% Sangat Baik
13 91%

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil persentase aspek keterlaksanaan


sebesar 90% dengan kriteria sangat baik. Hal tersebut didapatkan dari
78

nilai indikator peserta didik dapat menggunakan E-LKPD ini untuk


belajar kapan saja dan dimana saja sebesar 89%, dan indikator siswa
dapat menjalankan E-LKPD diberbagai perangkat seperti handphone,
laptop, komputer dan sebagainya sebesar 91%. Dapat disimpulkan
pengembangan E-LKPD berbasis CTL memiliki respon yang sangat baik
pada aspek keterlaksanaan.

b. Respon Pendidik
Uji coba terbatas pengembangan E-LKPD berbasis CTL
berikutnya yaitu kepada pendidik. Respon pendidik diperoleh dari satu
pendidik kelas XI MIA di MA Al-Khairiyah Rancaranji. Tujuan uji
coba terbatas bahan ajar ini terhadap pendidik adalah guna
mengetahui tanggapan pendidik terhadap E-LKPD yang telah
dikembangkan. Respon didapatkan menggunakan angket 4 skala
Likert dengan dua aspek yakni komponen isi dan tampilan, serta aspek
komponen pembelajaran CTL. Berikut ini data hasil uji coba terbatas
E-LKPD berbasis CTL terhadap pendidik.

Tabel 4.11 Hasil Respon Pendidik terhadap E-LKPD

Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh bahwa persentase aspek


komponen isi dan tampilan sebesar 87% (sangat baik), dan aspek
komponen CTL sebesar 82% (sangat baik), sehingga persentase
keseluruhan aspek adalah 84% dengan kriteria sangat baik. Adapun
rincian data persentase untuk masing-masing aspek adalah sebagai
berikut.
79

Tabel 4.12 Hasil Respn pada Aspek Komponen Isi dan Tampilan

Aspek Butir Persentase Persentase Kriteria


Indikator Total
1 100%
2 100%
3 100%
4 75%
5 75%
6 75%
Komponen 7 100%
Sangat
Isi dan 8 100% 87%
Baik
Tampilan 9 100%
10 100%
11 75%
12 75%
13 75%
14 75%
15 75%

Tabel 4.12 hasil persentase aspek komponen isi dan tampilan


sebesar 87% dengan kriteria sangat baik. Hal tersebut didapatkan dari
nilai 15 indikator. Indikator penampilan keseluruhan E-LKPD
menarik, indikator ukuran serta jenis huruf dalam E-LKPD terbaca
jelas, indikator tampilan design, layout terlihat jelas dan tidak
menganggu konten, indikator terdapat konten karakteristik E-LKPD
dan fiturnya, indikator gambar E-LKPD sesuai dan jelas, indikator
letak gambar, fitur, serta komponen materi tersusun baik, indikator
materi E-LKPD sesuai KI, KD serta tujuan pendidikan, indikator
sistematika penyajian E-LKPD runtut, indikator bahasa dalam E-
LKPD yang dipakai sesuai PUEBI, indikator materi, informasi dalam
80

E-LKPD berkaitan dengan kehidupan, indikator pertanyaan dalam E-


LKPD berkaitan erat dengan pengaplikasiannya, indikator E-LKPD
secara online mudah diakses, indikator E-LKPD mudah dalam peng-
aksesannya memakai berbagai peranti baik smartphone, tablet,
maupun komputer, indikator E-LKPD merupakan media interaktif,
dan indikator E-LKPD memudahkan siswa dalam belajar khususnya
materi minyak bumi. Dapat disimpulkan pengembangan E-LKPD
berbasis CTL memiliki respon yang sangat baik pada aspek komponen
isi dan tampilan.

Tabel 4.13 Hasil Respon pada Aspek Komponen CTL

Butir Persentase
Aspek Persentase Kriteria
Indikator Total
16 75%
17 75%
18 75%
Komponen
19 100% 82% Sangat Baik
CTL
20 75%
21 75%
22 100%

Tabel 4.13 hasil persentase aspek komponen CTL sebesar


82% dengan kriteria sangat baik. Hal itu didapatkan dari nilai 7
indikator pembelajaran CTL, yaitu indikator E-LKPD menunjang
siswa guna mengkonstruk sendiri melalui pengamatan dan
pengalaman langsung terkait materi minyak bumi (Constructivism),
indikator E-LKPD memuat pertanyaan yang mendorong,
membimbing, dan mengukur kemampuan berpikir siswa
(Questioning), indikator E-LKPD menunjang siswa dalam kegiatan
pembelajaran secara berkelompok (Learning Community), indikator
E-LKPD menunjang video kegiatan demonstrasi atau memperagakan
81

berbagai langkah baik percobaan maupun suatu proses (Modelling),


indikator E-LKPD ini memuat materi yang merangsang siswa guna
menemukan pengetahuan sendiri (Inquiry), indikator E-LKPD
menunjang siswa untuk melaksanakan penguatan materi minyak bumi
(Reflection), dan indikator E-LKPD menunjang siswa untuk
melakukan penilaian pada hasil belajar materi minyak bumi (authentic
assesment). Dapat disimpulkan pengembangan E-LKPD berbasis CTL
memiliki respon yang sangat baik pada aspek komponen CTL.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan guna mengembangkan bahn ajar berbentuk E-


LKPD (Elektronik-Lembar Kerja Peserta Didik) interaktif Liveworksheets
berbasis kontekstual pada materi minyak bumi, serta untuk mengetahui respon
penggunanya. Dalam pengembangannya peneliti memakai model ADDIE
dengan fase analyze, design, development, dan implementation tanpa
evaluation.

1. Tahap Analisis (Analyze)


Pada tahap pertama ini peneliti melakukan enam langkah, yaitu
analisis kebutuhan, penentuan ruang lingkup materi, analisis kurikulum,
identifikasi karakteristik peserta didik, menentukan dan mengumpulkan
sumber materi, dan menyusun alur proses pengembangan penelitian.
Analisis kebutuhan dilakukan pada langkah pertama penelitian bertujuan
guna mengetahui bahan ajar yang seperti apa yang dibutuhkan dalam skema
pembelajaran kimia oleh pendidik dan peserta didik. Kegiatan yang
dilaksanakan pada langkah analisis kebutuhan ini meliputi wawancara
kepada pendidik, dan menyebarkan kuesioner analisis kebutuhan kepada
siswa. Melalui wawancara ini gaya mengajar pendidik dan kompetensi yang
akan dimuat dalam kebutuhan bahan ajar dapat dianalisis (Apriliyani &
Mulyatna, 2021).
82

Wawancara dilakukan kepada pendidik pengampu mata pelajaran


kimia di MA Al-Khairiyah Rancaranji, sedangkan penyebaran angket
dilakukan kepada peserta didik Kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 di MA Al-
Khairiyah Rancaranji. Berdasarkan kuesioner analisis kebutuhan siswa
didapatkan beberapa kendala dalam skema pembelajaran di kelas. Banyak
siswa yang menganggap bahwa mata pelajaran kimia merupakan mata
pelajaran yang cukup sulit bagi mereka. Hal tersebut tampak pada hasil data
tentang respon peserta didik terhadap mata pelajaran kimia yang dianggap
cukup sulit bagi siswa. Persentase respon peserta didik menunjukkan 16%
sangat setuju, 68% setuju, 16% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju.
Prabowowati & Hadisaputro, (2014) mengungkapkan bahwa kesulitan
dalam pembelajaran kimia karena antara pemahaman konsep dengan
pengaplikasiannya terjadi ketimpangan, sehingga menimbulkan anggapan
sulit untuk mempelajarinya.
Bahan ajar merupakan peranti pembelajaran yang mampu
mempengaruhi skema pembelajaran. Respon siswa terhadap perlunya
banyak variasi bahan ajar yang menarik pada mata pelajaran kimia
memperoleh persentase 61% siswa sangat setuju, 39% siswa setuju, serta
0% siswa tidak setuju dan sangat tidak setuju. Bentuk-bentuk bahan ajar
sangat bervariatif dan terus mengalami perkembangan seiring zaman. Bahan
ajar berbentuk elektronik kini kian marak dan sangat menarik perhatian
peserta didik. Hal tersebut diperkuat oleh respon keinginan peserta didik
pada bahan ajar elektronik yang dapat menampilkan gambar, animasi, video
penjelasan dan fitur interaktif yang menarik. Dalam data tersebut diketahui
bahwa 82% peserta didik sangat setuju, 16% peserta didik setuju, 2%
peserta didik tidak setuju, dan 0% peserta didik sangat tidak setuju.
Data yang didapatkan dari angket analisis kebutuhan juga diperkuat
oleh hasil wawancara peneliti dengan pendidik pengampu mata pelajaran
kimia di sekolah tersebut. Informasi yang diperoleh dari kegiatan
wawancara ini yaitu pendidik hanya menggunakan buku pegangan guru
dalam mengajar, pendidik perlu mencari sumber-sumber materi lain melalui
83

internet. Hal tersebut seperti temuan Dermawati et al., (2019) yaitu


umumnya pendidik masih menggunakan metode ceramah (lecturing) dan
memakai sumber belajar berbentuk buku paket BSE. Sedangkan dalam
kenyataannya perkembangan kemampuan siswa dalam skema pembelajaran
begitu pesat, sehingga diperlukan sumber belajar yang mampu menaikkan
minat untuk belajar. Selain itu, pendekatan yang digunakan biasa saja,
peserta didik kadangkala jenuh dengan pemaparan materi yang sedang
disampaikan, peserta didik kesulitan memahami teori pada materi minyak
bumi karena contohnya jarang ditemui. Berdasarkan kendala dan kebutuhan
pendidik yang dipaparkan, maka peneliti mencoba menawarkan solusi yakni
mengembangkan produk dalam bentuk E-LKPD. Suryaningsih & Nurlita
(2021) mengungkapkan bahwa bahan ajar berupa E-LKPD inovatif untuk
dikembangkan karna sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Hal ini juga
sejalan dengan harapan pendidik, pendidik merasa bahwa pengembangan
bahan ajar berbentuk E-LKPD perlu dilakukan sebagai inovasi dalam
menunjang proses pembelajaran khususnya pada materi kimia.
Selanjutnya yaitu penentuan ruang lingkup materi. Kegiatan ini
dilakukan untuk menentukan materi kimia yang akan dikembangkan
spesifik dan sesuai kebutuhan pendidik dan siswa. Pada hasil data angket
kebutuhan siswa menunjukkan tanggapan peserta didik merasa cukup sulit
memahami materi minyak bumi dalam pelajaran kimia, dengan persentase
jawaban sangat setuju 11%, setuju 66%, tidak setuju 23%, dan sangat tidak
setuju 0%. Nurjanah & Nazar, (2017) mengungkapkan bahwa kesulitan
siswa memahami materi minyak bumi kemungkinan disebabkan karena
pendekatan pembelajaran yang konvensional dan kurangnya penggunaan
media/bahan ajar yang menarik. Selain itu minyak bumi merupakan materi
kimia yang membutuhkan penggambaran saat pembelajaran berlangsung,
karena sedikit sekali praktik di laboratorium tentang materi hidrokarbon
serta minyak bumi (Wiyarsi et al., 2019).
Selain itu peserta didik memandang perlu lebih banyak lagi materi
kimia yang dapat disinkronisasikan dengan kehidupan nyata, dengan
84

persentase jawaban sangat setuju 32%, setuju 68%, tidak setuju 0%, dan
sangat tidak setuju 0%. Pada kegiatan wawancara, pendidik sangat
mengharapkan adanya bahan ajar elektronik yang sesuai dengan
perkembangan teknologi, pendidik juga sangat setuju dengan adanya
pengembangan bahan ajar berupa E-LKPD, dimana harapannya konsep
kimia seperti minyak bumi dapat ditampilkan dalam bentuk visualisasi
gambar, animasi, video penjelasan serta fitur interaktif yang menarik. Hal
tersebut sesuai dengan keinginan siswa, yakni respon siswa yang
menginginkan bahan ajar elektronik yang menarik dalam materi minyak
bumi, dengan persentase jawaban sangat setuju sebesar 64%, setuju sebesar
36%, sedangkan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju sebesar 0%.
Kegiatan berikutnya yaitu analisis kurikulum yang bertujuan untuk
mengetahui kurikulum yang berlaku dan sedang digunakan oleh pendidik.
Prastowo dalam Herianto & Indana, (2020) mengungkapkan bahwa dalam
pengembangan E-LKPD, analisis kurikulum perlu dilakukan agar bahan ajar
yang hendak dikembangkan tepat dan sesuai dengan kompetensi dasar,
indikator pembelajaran dan juga materi pembelajaran. Dalam hasil
wawancara dengan pendidik, diketahui bahwa kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum 2013 edisi revisi. Kemudian pada kegiatan ini peneliti
menganalisis kompetensi inti, kompetensi dasar dan melakukan
pengembangan indikator yang mengacu pada salinan Permendikbud No.37
Tahun 2018. Hasil analisis kurikulum yaitu analisis kompetensi dan
pengembangan enam indikator, yaitu indikator mendefinisikan pengertian
dari minyak bumi, indikator mengetahui skema pembentukan dari minyak
bumi, indikator mengidentifikasi komponen penyusun minyak bumi,
indikator memahami teknik pengolahan minyak bumi, indikator
menganalisis Fraksi-fraksi yang terbentuk dari minyak bumi beserta
pengaplikasiannya, dan indikator mempresentasikan hasil kerja kelompok
tentang skema pembentukan dan teknik pemisahan fraksi minyak beserta
manfaatnya.
85

Selanjutnya dalam tahap analisis kebutuhan diketahui karakteristik


peserta didik yang dapat diidentifikasi. Pertama, respon peserta didik
mengenai ketersediaan komputer/leptop dan fasilitas yang mendukung
penggunaan bahan ajar elektronik, dengan persentase sangat setuju 27%,
setuju 68%, tidak setuju 2%, dan sangat tidak setuju 2%. Kedua, ternyata
sebagian besar peserta didik mempunyai komputer/leptop/handphone di
rumahnya. Hal itu terbukti dengan respon jawaban sangat setuju sebesar
20%, setuju sebesar 75%, tidak setuju sebesar 5%, dan sangat tidak setuju
sebesar 0%. Ketiga, diketahui peserta didik sebagian besar tertarik
menggunakan bahan ajar elektronik dalam pembelajaran kimia pada materi
minyak bumi, dimana 64% menjawab sangat setuju, 34% menjawab setuju,
2% menjawab tidak setuju, dan 0% menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan ketiga data hasil respon pada identifikasi karakteristik peserta
didik tersebut, maka pengembangan bahan ajar elektronik pada materi
minyak bumi dapat dilaksanakan baik dengan perangkat pribadi peserta
didik maupun dengan fasilitas elektronik di sekolah.
Pengembangan bahan ajar elektronik pada materi minyak bumi
membutuhkan rujukan dan sumber yang mendukung agar produk yang
hendak dikembangkan menarik, dan isi materi selaras dengan konsep kimia
yang sudah ada. Sehingga kegiatan selanjutnya adalah penentuan dan
pengumpulan sumber materi. Adapun komponen dan sumber-sumber yang
dibutuhkan pada pengembangan produk ini meliputi sumber materi, sumber
gambar, sumber video, dan sumber daya pengembangan. Sumber materi
yang digunakan pada produk elektronik ini diperoleh dari buku-buku kimia
universitas dan buku kimia SMA yang sesuai dengan konsep kimia yang
ada. Sumber gambar yang digunakan diperoleh dari situs penyedia gambar,
ikon, ilustrasi yang tersedia secara gratis. Sumber video yang digunakan
dalam pengembangan bahan ajar dibuat oleh peneliti yang merupakan
gabungan beberapa video yang terdapat di platform youtube yang berasal
dari channel yang relevan dan sesuai dengan konsep kimia yang berlaku.
Terakhir Sumber daya pengembangan yang digunakan dalam proses
86

perancangan, pembuatan bahan ajar yaitu software Microsoft Office Word,


ChemSketch, Aimersoft Video Editor dan situs web Liveworksheet.com.
Kegiatan terakhir pada tahap analyze ini yaitu menyusun alur
proses pengembangan. Pengembangan bahan ajar elektronik bentuk E-
LKPD interaktif Liveworksheet berbasis contextual learning pada materi
minyak bumi membutuhkan alur proses pengembangan, sehingga penelitian
yang hendak dilakukan berjalan secara runtut dan efisien. Adapun alur
proses pengembangan yaitu analisis (analyze) dilakukan pada bulan Januari
– Februari 2022. Tahap kedua, yaitu perancangan (design) pada bulan
Februari – Maret 2022. Tahap ketiga, yaitu pengembangan (development)
pada bulan Maret 2022. Kemudian tahap terakhir, yaitu penerapan
(implementation) pada bulan April 2022.

2. Tahap Perancangan (Design)


Pada tahap design ini, peneliti melakukan empat kegiatan, yaitu
pembuatan storyboard materi E-LKPD, validasi storyboard, pembuatan
instrumen validasi E-LKPD dan angket respon pengguna, serta validasi
instrumen E-LKPD dan angket respon pengguna. Pembuatan storyboard
merupakan langkah awal dalam tahap design atau perancangan ini. Pada
proses ini, peneliti menyusun materi kimia yaitu minyak bumi yang
disesuaikan dengan tujuh indikator kontekstual (CTL) yaitu indikator
konstruktivisme (constructivism), inkuiri (inquiry), bertanya (question),
masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi
(refllection), dan penilaian autentik (authentic assesment). Terdapat enam
kolom pada tabel storyboard, yaitu kolom indikator pembelajaran, indikator
CTL, deskripsi indikator CTL, Materi E-LKPD, kesesuaian konsep kimia
dengan materi E-LKPD, dan kolom catatan.
Selanjutnya validasi storyboard yang memuat materi E-LKPD.
Proses validasi storyboard ini menggunakan skala Likert 4 tingkat dengan
pilihan setuju, sangat setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Berdasarkan data tabel hasil validasi Storyboard pada lampiran diketahui
87

bahwa hasil validasi mendapatkan persentase 75% dengan kriteria layak


(valid) untuk dilanjutkan pada tahap berikutnya. Selain itu terdapat saran
dan komentar dari validator untuk masukan atas storyboard yang
dikembangkan.
Dalam tahap ini juga dilakukan penyusunan instrumen validitas E-
LKPD dan angket respon pengguna. Instrumen validitas E-LKPD mencakup
instrumen untuk validator ahli. Instrumen untuk validator materi peneliti
mengadaptasi dari Samawati & Rahayu, (2021). Sedangkan instrumen untuk
ahli media diadaptasi dari Sholehah et al., (2021). Kedua instrumen tersebut
telah dinyatakan valid sehingga peneliti tidak melakukan validasi pada
instrumen tersebut. Pada angket respon pengguna, peneliti menyadur dari
instrumen Samawati dan Rahayu untuk angket tanggapan pendidik.
Sedangkan untuk kuesioner respon siswa, peneliti menyadur dari instrumen
yang disusun oleh Prasetyo, (2020). Pada instrumen angket respon
pengguna yaitu angket respon guru, dan kuesioner respon siswa dilakukan
validasi kepada validator ahli pendidikan. Berdasarkan hasil validasi ahli
pendidikan untuk angket respon pendidik. Dari aspek yang dinilai yakni
komponen isi dan tampilan dengan 15 indikator diperoleh rata-rata nilai
100%, sehingga dinyatakan layak untuk digunakan. Berikutnya pada aspek
komponen CTL dengan 7 indikator diperoleh hasil rata-rata nilai 100%,
sehingga dapat dinyatakan layak untuk digunakan. Instrumen telah
dinyatakan valid dan tidak perlu dilakukan revisi, dengan demikian
instrumen dapat langsung digunakan oleh peneliti.
Kemudian untuk angket respon peserta didik dengan penilaian pada
empat aspek yaitu aspek minat terhadap E-LKPD, penguasaan materi,
tampilan, dan keterlaksanaan telah dinyatakan layak. Kriteria tersebut
diperoleh berdasarkan data hasil validasi ahli pendidikan untuk angket
respon peserta didik. Dari aspek yang dinilai yaitu minat terhadap E-LKPD
dengan 4 indikator diperoleh skor rata-rata 100%, aspek penguasaan materi
dengan indikator 2 indikator diperoleh skor rata-rata 100%, aspek tampilan
dengan 4 indikator diperoleh rata-rata skor 100%, dan aspek keterlaksanaan
88

dengan 4 indikator diperoleh rata-rata skor 100%. Dari semua aspek tersebut
didapatkan rata-rata penilaian 100%, sehingga instrumen angket respon
peserta didik dinyatakan layak untuk digunakan oleh peneliti tanpa perlu
adanya revisi.

3. Tahap Pengembangan (Development)


Tahap berikutnya dalam proses pengembangan produk berupa E-
LKPD interaktif pada materi minyak bumi yakni tahap development.
Adapun proses pada tahap pengembangan ini yaitu pembuatan dan validasi
E-LKPD Interaktif Liveworksheet berbasis CTL pada materi minyak bumi.
Pembuatan E-LKPD mencakup materi, gambar, ilustrasi serta video yang
terdapat pada storyboard yang telah dinyatakan valid oleh ahli materi.
Pertama, membuat desain cover serta layout keseluruhan E-LKPD
menggunakan Microsoft Office Word 2010. Kedua, membuat model
molekul senyawa kimia menggunakan ACD/ChemSkech Freeware. Ketiga,
membuat video proses pengolahan dan teknik pemisahan minyak bumi
menggunakan Aimersoft Video Editor. Keempat menggunggah video
pembelajaran tersebut ke dalam youtube pada akun peneliti.
Validasi dilakukan oleh ahli materi dan media E-LKPD sebelum E-
LKPD diunggah dan diuji coba dalam situs liveworksheets. Data hasil
kelayakan E-LKPD oleh ahli materi dengan empat aspek penilaian. Yaitu
aspek komponen isi, penyajian, kebahasaan, dan komponen CTL didapatkan
persentase total sebesar 75% dengan kriteria layak. Sedangkan data validitas
E-LKPD ahli media dengan empat aspek penilaian. Yaitu aspek media,
kemenarikan, desain pembelajaran, dan penyampaian pesan diperoleh
persentase total sebesar 100% dengan kriteria sangat layak. Selain
memperoleh data kelayakan produk yang dikembangkan, juga mendapatkan
komentar dan saran guna perbaikan atas bahan ajar tersebut. Adapun
perbaikan atau revisi yang perlu dilakukan oleh peneliti berdasarkan saran
ahli yaitu hanya pada cover agar tulisan terlihat lebih jelas serta lebih
89

menarik dan estetik. Berdasarkan data hasil data validitas, maka dpat
disimpulkan E-LKPD layak untuk dilanjutkan pada tahap berikutnya.
Kegiatan berikutnya yaitu membuat akun sebagai guru di situs
liveworksheets. Kunjungi situs www.liveworksheets.com dimana tampilan
utama situs, pilih teacher access yang berada di pojok kanan atas situs, pilih
register hingga terbuka tampilannya, lalu isi data pada required information
dengan sesuai hingga semua kolom berwarna hijau yang menandakan
bahwa data telah terisi dengan valid. Setelah mengklik tombol register,
konfirmasi akun akan dikirimkan kepada alamat email yang telah
dicantumkan. Buka kotak masuk dari mail@mg.liveworksheets.com pada
tampilan email, lalu klik link activate maka automatis menuju situs
liveworksheets dengan akun sebagai guru telah teregistrasi.
Setelah akun berhasil teregistrasi maka pembuatan E-LKPD pada
situs liveworksheets dapat dilakukan. Desain E-LKPD yang telah dinyatakan
layak dan sudah direvisi sesuai komentar dan saran ahli, selanjutnya dapat
diunggah pada situs dengan format PDF. Adapun langkah-langkah
mengunggah dan menambahkan fitur-fitur interaktif pada E-LKPD yang
dikembangkan adalah sebagai berikut. Pertama, klik Make Interactive
Worksheets, lalu klik Get Started, unggah file E-LKPD berformat PDF
dengan mengklik tombol Telusuri, cari file tersebut pada jendela dokumen
lalu klik Upload, tunggu proses pengunggahan hingga berhasil. Kedua, pada
tampilan E-LKPD yang telah berhasil diunggah klik ikon edit yang
ditunjukkan dengan anak panah merah. Untuk menambahkan fitur kolom
isian yang dapat diisi oleh peserta didik dapat dilakukan dengan mendrag
kursor hingga membentuk kolom seperti pada pembuatan kolom isian
identitas. Lakukan langkah serupa pada kolom hasil pengamatan (inquiry),
peta konsep/main mapping (learning community), dan pada konten
reflection.
Ketiga, menambahkan video dari youtube dilakukan dengan
membuat kolom sesuai ukuran, kemudian tempelkan/paste link URL
youtube video yang telah dibuat dan di unggah pada youtube sebelumnya.
90

Tampilan video yang berhasil dimasukkan ke dalam E-LKPD akan terlihat


dengan mengklik ikon review pada worksheets. Keempat, untuk
menambahkan fitur mencocokkan pada konten authentic assesment
dilakukan dengan cara membuat kolom isian terlebih dahulu dengan ukuran
yang disesuaikan, kemudian sisipkan perintah drag pada kolom pilihan
jawaban, dan perintah drop pada kolom pertanyaan. Format
pencocokkannya yaitu drag:1 dengan drop:1 dan seterusnya. Setelah
semua fitur telah ditambahkan pada worksheets E-LKPD, selanjutnya
simpan worksheets tersebut dengan mengklik ikon save seperti yang
ditunjukkan anak panah. Pilihan publikasi akan muncul, pilih Yes, I want to
share my worksheet with other teachers, berikutnya isi informasi E-
LKPD yang telah dibuat lalu klik save. Dengan melakukan keempat langkah
ini maka E-LKPD dalam bentuk worksheets telah selesai dan dapat
dibagikan kepada peserta didik untuk digunakan dengan semestinya.
Langkah berikutnya yaitu membuat sebuah workbook yang
dilakukan dengan cara menyatukan dua atau lebih worksheets yang telah
dipublikasi. Langkah ini dilakukan karena ternyata situs liveworksheets ini
hanya dapat menggunggah sebuah file worksheet maksimal 9 halaman. Oleh
karena itu, untuk mengatasinya peneliti membagi E-LKPD menjadi dua
bagian (Part) dengan Part 1 berisikan 1 sampai 8 halaman termasuk cover,
dan Part 2 berisikan halaman 9 sampai halaman 14. Adapun langkah-
langkah membuat workbook pada E-LKPD yang telah dibuat adalah sebagai
berikut.
Langkah pertama, pada tampilan utama pilih My Workbooks pada
menu akun, pada tampilan selanjutnya isi judul workbook lalu klik Make
new workbook. Langkah kedua, kembali pada tampilan utama pada menu
akun pilih My Worksheets, maka akan ditampilkan semua worksheets yang
telah dipublikasi. Langkah ketiga, pada E-LKPD part 1 pilih Add to my
workbooks, kemudian pilih judul sesuai workbook yang telah dibuat pada
langkah pertama lalu klik Add worksheet to selected workbook(s).
91

Lakukan langkah yang sama pada E-LKPD part 2 sehingga pada tampilan
My workbook terdapat kedua bagian (part) pada sebuah workbook.
Sebelum workbook dapat dibagikan kepada peserta didik, terlebih
dahulu dibuatkan group kelas dengan jumlah kelas yang diinginkan.
Adapun prosedur pembuatannya sebagai berikut. Pertama pada tampilan
menu akun klik My Student dan pilih Add group. Buat grup sesuai kelas,
lalu klik invite students. Jendela yang berisikan Group code akan
ditampilkan, selanjutnya klik copy, kemudian group code tersebut dibagikan
kepada peserta didik pada satu kelas yang sama. Untuk kelas yang berbeda
maka lakukan langkah yang sama seperti sebelumnya. Kedua, peserta didik
membuat akun langsung dengan group code yang telah dibagikan. Pada
tampilan utama liveworksheets klik Students access pilih Register as a
student, tempel/paste group code pada kolom lalu klik Send. Kemudian isi
identitas diri dengan lengkap dan valid yang ditandai dengan kolom
berwarna hijau lalu klik Register.
Selanjutnya pendidik mengkonfirmasi peserta didik untuk
dimasukkan ke dalam grup kelas sesuai group code yang telah dibagikan
kepada tiap siswa. Langkah tersebut dilakukan melalui cara pada akun
Teacher access klik Accept/Accept all semua akun peserta didik yang
menunggu konfirmasi pada tampilan. Langkah terakhir, bagikan workbooks
yang telah dibuat kepada peserta didik yang dilakukan dengan cara pada
tampilan My Students klik Assign workbooks to students pada lingkaran
merah, lalu beri centang () workbook dan pilih save changes, dan tampilan
workbook yang telah dibagikan kepada peserta didik untuk dapat digunakan
akan terlihat seperti pada tampilan workbooks pada students access.

4. Tahap Penerapan (Implementation)


Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu implementation atau
penerapan E-LKPD kepada pendidik dan peserta didik. Pada tahap ini
peneliti mencoba menerapkan E-LKPD yang telah dikembangkan secara
terbatas yang bertujuan guna mendapatkan tanggapan terhadap produk yang
92

telah dikembangkan. Hal ini sejalan apa yang dikatakan Dermawati et al.,
(2019) dimana dengan kegiatan ini dapat dilihat sejauh mana tingkat
tanggapan siswa atas E-LKPD yang didapatkan dalam skema pembelajaran
yang telah dilakukan. Uji coba ini mengikutsertakan 38 peserta didik yang
berasal dari Kelas XI MIA 1 dan MIA 2 di MA Al-Khairiyah Rancaranji.
Respon pengguna diperoleh menggunakan angket dengan skala 4 tanpa nilai
tengah (netral). Alasan peneliti menghilangkan nilai tengah pada angket
respon karena memiliki makna yang bersifat ganda, dan nilai tengah ini
dapat mendorong kecenderungan pendidik atau peserta didik untuk
menjawab di tengah (Azwar dalam Viandhy & Ratnasari, 2014). Selain itu
menurut Sawitri (2020) peniadaan nilai tengah ini (netral/ragu-ragu)
bertujuan untuk memberikan ketegasan kepada responden agar memilih ke
arah setuju atau tidak setuju.
Berdasarkan hasil angket diperoleh persentase nilai dari 4 aspek,
yaitu aspek minat terhadap E-LKPD sebesar 87%, aspek penguasaan materi
sebesar 89%, aspek tampilan sebesar 88%, dan aspek keterlaksanaan sebesar
90%. Berdasarkan data hasil respon peserta didik dari keempat aspek
penilaian, maka diperoleh persentase keseluruhan sebesar 88% (sangat
baik).
Persentase aspek minat terhadap E-LKPD sebesar 87% dengan
kriteria sangat baik. Data ini didapat berdasarkan hasil dari keempat
indikator yang memiliki nilai sangat baik. Indikator keempat yaitu belajar
menggunakan E-LKPD membuat siswa fokus dan tidak bosan atas materi
yang disampaikan dengan persentase tertinggi sebesar 91%. Hasil tersebut
seperti yang dipaparkan Hidayah et al., (2020) E-LKPD berbasis
aplikasi/situs yang dilengkapi dengan berbagai kegiatan, fitur atau konten
yang menarik akan lebih berkualitas dan layak digunakan. Sehingga dapat
merangsang minat peserta didik agar dapat fokus dan tidak bosan dalam
belajar.
Selain itu, indikator lainnya yakni siswa tertarik dan termotivasi
untuk belajar ketika memakai E-LKPD ini mendapatkan persentase sebesar
93

88%, siswa bisa belajar secara aktif dan mandiri dengan E-LKPD ini
sebesar 84%, dan indikator siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan
serta kemampuan belajar mandiri dengan menggunakan E-LKPD ini
mendapatkan persentase sebesar 84%. Diperoleh simpulan bahwa
pengembangan E-LKPD berbasis contextual learning memiliki respon yang
sangat baik pada aspek minat terhadap E-LKPD.
Berikutnya persentase aspek penguasaan materi yang ditampilkan
mendapatkan nilai sebesar 89% dengan kriteria sangat baik. Nilai tersebut
didapatkan dari kedua indikator, yaitu indikator dengan E-LKPD ini siswa
mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang materi minyak
bumi sebesar 90%, dan indikator materi yang disajikan dapat dipahami
dengan mudah sebesar 88%. Dengan demikian pengembangan E-LKPD
berbasis pembelajaran kontekstual memiliki respon yang sangat baik pada
aspek penguasaan materi.
Kemudian pada aspek tampilan mendapatkkan persentase 88%
dengan kriteria sangat baik. Data tersebut didapat dari kelima indikator
dengan kriteria sangat baik, dengan nilai indikator tertinggi sebesar 91%
yaitu siswa mampu memahami materi dengan bantuan ilustrasi serta video
yang memiliki kualitas yang baik. Selain itu indikator lainnya yaitu peserta
didik dapat membaca teks dengan mudah karena jenis dan ukuran huruf
yang dipakai tepat mendapatkan persentase sebesar 86%, peserta didik suka
dengan E-LKPD ini karena memiliki komposisi warna yang serasi sebesar
88%, siswa sanggup memahami materi dengan bantuan animasi yang
memiliki kualitas tampilan yang baik mendapatkan persentase sebesar 89%,
dan indikator siswa dapat memahami materi dengan baik karena audio
terdengar jelas mendapatkan persentase sebesar 88%. Diperoleh simpulan
yakni pengembangan E-LKPD berbasis contextual learning (CTL) memiliki
respon yang sangat baik pada aspek tampilan.
Aspek keterlaksanaan mendapatkan persentase penilaian tertinggi
dari ketiga aspek di atas, yaitu 90% dengan kriteria sangat baik. Data ini
diperoleh berdasarkan hasil dari kedua indikator, yaitu indikator peserta
94

didik dapat menggunakan E-LKPD ini untuk belajar kapan saja dan dimana
saja sebesar 89%, dan indikator siswa dapat menjalankan E-LKPD ini
diberbagai perangkat seperti handphone, laptop, komputer dan sebagainya
sebesar 91%. Diperoleh simpulan yaitu pengembangan E-LKPD berbasis
contextual ini memiliki tanggapan sangat baik pada aspek keterlaksanaan.
Uji coba terbatas pengembangan E-LKPD berbasis CTL berikutnya
yaitu kepada pendidik. Respon pendidik diperoleh dari satu pendidik kelas
XI MIA di MA Al-Khairiyah Rancaranji. Tujuan uji coba terbatas bahan
ajar ini terhadap pendidik adalah guna mendapatkan respon atas E-LKPD
yang telah dikembangkan. Respon didapatkan menggunakan angket 4 skala
Likert. Berdasarkan data hasil respon pendidik diketahui bahwa persentase
aspek komponen isi dan tampilan sebesar 87% berkriteria sangat baik, dan
aspek komponen CTL sebesar 82% berkriteria sangat baik, sehingga
persentase total semua aspek adalah sebesar 84% dengan kriteria sangat
baik.
Persentase tertinggi sebesar 87% diperoleh pada aspek komponen
isi dan tampilan. Hal ini didapatkan dari 15 indikator penilaian, yaitu
persentase indikator penampilan keseluruhan E-LKPD menarik 100%,
indikator ukuran serta jenis huruf dalam E-LKPD terbaca jelas 100%,
indikator tampilan design serta layout terlihat jelas dan tidak menganggu
konten 100%, indikator terdapat konten karakteristik E-LKPD dan fitur
yang dimiliki 75%, indikator gambar pada E-LKPD materi minyak bumi
sesuai dan jelas 75%, indikator letak gambar, fitur, dan komponen materi
tersusun baik 75%, indikator materi minyak bumi pada E-LKPD sudah
sesuai yang diamanatkan KI, KD dan tujuan pembelajaran 100%, indikator
sistematika penyajian E-LKPD sudah runtut 100%, indikator bahasa dalam
E-LKPD yang digunakan sudah sesuai PUEBI 100%, indikator materi dan
informasi dalam E-LKPD mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari 100%,
indikator pertanyaan dalam E-LKPD merupakan analisis yang erat
kaitannya dengan pengaplikasiannya 75%, indikator E-LKPD mudah dalam
pengaksesannya secara online 75%, indikator E-LKPD mudah dalam peng-
95

aksesannya dengan berbagai perangkat baik smartphone, tablet, maupun


komputer 75%, indikator media E-LKPD merupakan media interaktif 75%,
dan indikator E-LKPD mempermudah siswa dalam belajar khususnya
materi minyak bumi 75%. Didapat kesimpulan pengembangan E-LKPD
berbasis contextual ini memiliki respon yang sangat baik pada aspek
komponen isi dan tampilan.
Terakhir hasil persentase pada aspek komponen CTL diperoleh
sebesar 82% dengan kriteria sangat baik. Data ini didapatkan dari nilai tujuh
indikator contextual learning, yaitu indikator E-LKPD menunjang siswa
untuk mengkonstruk sendiri melalui pengamatan dan pengalaman langsung
terkait materi minyak bumi (Constructivism) sebesar 75%, indikator E-
LKPD memuat pertanyaan yang mendorong, membimbing, dan mengukur
kemampuan berpikir siswa (Questioning) sebesar 75%, indikator E-LKPD
menunjang siswa dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok
(Learning Community) sebesar 75%, indikator E-LKPD menunjang video
kegiatan demonstrasi atau memperagakan berbagai langkah baik percobaan
maupun suatu proses (Modelling) sebesar 100%, indikator E-LKPD ini
memuat materi yang merangsang peserta didik untuk menemukan
pengetahuan sendiri (Inquiry) sebesar 75%, indikator E-LKPD menunjang
siswa untuk melakukan penguatan materi minyak bumi (Reflection) sebesar
75%, dan indikator E-LKPD menunjang peserta didik untuk melakukan
penilaian terhadap hasil belajar materi minyak bumi (authentic assesment)
sebesar 100%. Dengan demikian pengembangan E-LKPD berbasis CTL
mempunyai tanggapan yang sangat baik pada aspek komponen CTL.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Penelitian yang telah dilaksanakan bertujuan untuk mengembangkan


produk bahan ajar dalam bentuk E-LKPD interaktif liveworksheets berbasis
kontekstual (CTL) dengan materi minyak bumi, serta untuk memperoleh
respon penggunanya. Berdasarkan data hasil penelitian ini disimpulakn bahwa:
1. Pengembangan bahan ajar berupa E-LKPD interaktif liveworksheets
berbasis kontekstual pada prosesnya menggunakan model pengembangan
ADDIE yakni analyze, design, development, implementation tanpa tahap
evaluation. Tahap analyze peneliti melakukan kegiatan analisis kebutuhan,
penentuan ruang lingkup materi, analisis kurikulum, identifikasi karakter
peserta didik, menentukan serta mengumpulkan sumber materi, dan
menyusun alur proses pengembangan. Tahap design, yaitu pembuatan
storyboard materi dan konten E-LKPD, validasi storyboard, penyusunan
instrumen validasi dan angket respon pengguna, serta validasi instrumen
validitas E-LKPD dan angket respon pengguna. Tahap development peneliti
melakukan tiga kegiatan, yaitu pembuatan E-LKPD berbasis CTL sesuai
storyboard yang telah divalidasi, validasi E-LKPD, dan penyusunan E-
LKPD pada situs liveworksheets. Tahap implementation peneliti menguji
coba secara terbatas produk kepada pendidik dan peserta didik untuk
mengetahui respon mereka atas pengembangan produk tersebut.
2. Hasil respon peserta didik terhadap produk berupa E-LKPD interaktif
berbasis kontekstual memperoleh persentase total seluruh aspek sebesar
88% dengan kriteria sangat baik. Adapun rincian persentase tiap aspek
adalah sebagai berikut: persentase aspek minat terhadap E-LKPD 87%
(sangat baik), persentase aspek penguasaan materi 89% (sangat baik),
persentase aspek tampilan 88% (sangat baik), dan persentase aspek
keterlaksanaan 90% (sangat baik). Kemudian respon pendidik terhadap E-
LKPD memperoleh persentase total seluruh aspek sebesar 84% dengan

96
97

kriteria sangat baik. Adapun rincian persentase tiap aspek adalah sebagai
berikut: persentase aspek komponen isi dan tampilan sebesar 87% (sangat
baik), dan persentase aspek komponen CTL sebesar 82% (sangat baik).

D. Saran

Adapun saran dari peneliti atas penelitian yang telah dilaksanakan


adalah sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya hendaknya menguji coba produk ke beberapa guru


untuk menguatkan data yang diperoleh.
2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengembangan E-LKPD dengan
model ADDIE sampai tahap penilaian (evaluation).
3. Pengembangan E-LKPD hendaknya menggunakan model lain dan situs
interaktif lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anas, S. (2013). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Andriyani, N., Hanafi, Y., Safitri, I., & Hartini, S. (2020). Penerapan Model
Problem Based Learning Berbantuan Lkpd Live Worksheet Untuk
Meningkatkan Keaktifan Mental Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas
Va Sd Negeri Nogopuro.

Apriliyani, S. W., & Mulyatna, F. (2021). Flipbook E-LKPD dengan Pendekatan


Etnomatematika pada Materi Teorema Phytagoras. SINASIS (Seminar
Nasional Sains), 2(1).

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta:


Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran (LKS). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Branch, R. M. (2009). Instructional design: The ADDIE approach (Vol. 722).


Springer Science & Business Media.

BSNP. (2006). Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi


Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Depdiknas.

Dermawati, N., Suprata, S., & Muzakkir, M. (2019). Pengembangan Lembar


Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Lingkungan. JPF (Jurnal Pendidikan
Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 7(1), 74–78.

Devi, K. P., Sofiraeni, R., & Khairuddin, K. (2009). Pengembangan perangkat


pembelajaran untuk guru SMP. PPPPTK IPA. Jakarta.

Dianingrum, B. N. (2019). Pengembangan Lkpd Berbasis Contextual Teaching


And Learning Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Sdn 1 Pringsewu
Barat. UNIVERSITAS LAMPUNG.

Ernawati, M., Yuni, E., & Malik, A. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik Elektronik Berbasis Proyek pada Materi Termokimia di Kelas XI
SMA. Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry.

98
99

https://doi.org/10.22437/jisic.v10i1.5306

Fauziana, I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Pemahaman


Konsep Bangun Ruang Peserta Didik. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

Fitriani, N., Hidayah, I. S., & Nurfauziah, P. (2021). Live Worksheet Realistic
Mathematics Education Berbantuan Geogebra: Meningkatkan Abstraksi
Matematis Siswa SMP pada Materi Segiempat. JNPM (Jurnal Nasional
Pendidikan Matematika), 5(1), 37–50.

Fitriyani, R. (2016). Pengembangan Buku Pengayaan Kimia Berbasis Sains


Teknologi Masyarakat pada Materi Minyak Bumi.

Fiyani, A. (2019). Rekonstruksi Bahan Ajar: Lembar Kegiatan Siswa Berbasis


Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dengan Tema Surfaktan Dari
Ampas Tebu.

Ghani, A. R. A. (2014). Metodologi penelitian tindakan sekolah.

Haqsari, R. (2014). Pengembangan dan Analisis E-LKPD (Elektronik–Lembar


Kerja Peserta Didik) Berbasis Multimedia pada Materi Mengoperasikan
Software Spreadsheet. Jurnal Pendidikan Teknik Informatika, 1–7.

Hasibuan, M. I. (2014). Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and


Learning). Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 2(01).

Herawati, E. P., Gulo, F., & Hartono, H. (2016). Pengembangan lembar kerja
peserta didik (lkpd) interaktif untuk pembelajaran konsep mol di kelas X
SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian
Pendidikan Kimia, 3(2), 168–178.

Herianto, I. Z., & Indana, S. (2020). Validitas dan keefektifan lembar kegiatan
siswa (LKS) berbasis contextual teaching and learning (CTL) pada materi
psikotropika untuk melatihkan kemampuan literasi sains siswa sma. BioEdu,
9(1), 26–32.
100

Hidayah, A. N., Winingsih, P. H., Amalia, A. F., & Fisika, D. (2020).


Development of physics e-lkpd (electronic worksheets) using 3d pageflip
based on problem based learning on balancing and rotation dynamics. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika, 7(2), 36–42.

Hidayat, R., Erwadi, -, Sari, V. R., & Purnama Ade, V. R. (2017). Pemanfaatan
Sigil Untuk Pembuatan E-Book (Electronic Book) dengan Format EPub.
Jurnal Nasional Teknologi Dan Sistem Informasi.
https://doi.org/10.25077/teknosi.v3i1.2017.1-8

Lathifah, M. F., Hidayati, B. N., & Zulandri, Z. (2021). Efektifitas LKPD


Elektronik sebagai Media Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 untuk
Guru di YPI Bidayatul Hidayah Ampenan. Jurnal Pengabdian Magister
Pendidikan IPA. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i2.668

Lestari, I. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi. Padang:


Akademia Permata, 1.

Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar


Kompetensi Guru. 2012. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mudlofir, Ali.
Pendidik Profesional.

Mendera, G. (2020). Modul Kimia Minyak Bumi Kelas XI. In Modul Kimia
Minyak Bumi.

Monika, G. (2018). Pengembangan Bahan Ajar E-Lkpd Menggunakan Software


3d Pageflip Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Di Kelas Xii Sman 1
Batanghari. Jurnal Pendidikan Kimia.

Mudhofir, A., & Rusydiyah, E. F. (2016). Desain Pembelajaran Inovatif dari


teori ke praktik. Raja Grafindo Persada.

Mulyawati. (2019). Analisis Literasi Sains Siswa Mengenai Socio Scientific Issues
Pada Materi Minyak Bumi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nasional, D. P. (2008). Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Depdiknas.


101

Nurjanah, F., & Nazar, M. (2017). Pengembangan Media Animasi Menggunakan


Software Videoscribe pada materi Minyak Bumi Kelas X MIA di Man
Darussalam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia, 2(4).

Nurlita, E. (2019). Persepsi Siswa Terhadap Socio-Scientific Issues ( Ssi )


Mengenai Minyak Bumi Dan Energi. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

Nurmala, F. (2015). Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok


bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa
kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang.

Oktavianie, M. A., Irwandi, D., & Murniati, D. (2018). Pengembangan buku


pengayaan kimia berbasis kontekstual pada konsep elektrokimia. Jurnal
Tadris Kimiya, 3(1), 197–206.

Prabowowati, K., & Hadisaputro, S. (2014). Penerapan media chemscool dengan


metode guided note taking pada pemahaman konsep siswa. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 8(2).

Prasetyo, D. R. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis


Video Animasi Berbantuan Microsoft PowerPoint Pada Materi Hidrokarbon
Dan Minyak Bumi. Jakarta: FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA.

Prastowo, A. (2011). Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan


penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan


Praktis. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif:


wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 35–40.

Rahmah, N. (2017). Desain Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Berbasis


Karakter Pilar Kerja Keras Dengan Pendekatan Scaffolding Pada Materi
102

Minyak Bumi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Ratnawati, T. M. (2021). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar pada


Pembelajaran Daring Instalasi Motor Listrik Menggunakan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Interaktif. JIRA: Jurnal Inovasi Dan Riset Akademik,
2(6), 839–848.

Riduwan, A., & Akdon, A. (2007). Rumus dan data dalam analisis statistika.
Bandung: Alfabeta.

Risdiyanta, R. (2015). Mengenal Kilang Pengolahan Minyak Bumi (Refinery) di


Indonesia. Swara Patra, 5(4).

Rohman, M. A. (2015). Pengembangan Media Permainan Monopoli dalam


Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SDN Tanamera I. Jurnal
Seni Rupa, 3(1).

Samawati, Z., & Rahayu, Y. S. (2021). Profil Validitas Dan Kepraktisan E-LKPD
Tipe Flipbook Berbasis ContextualTeachingand Learning untuk Melatihkan
Keterampilan Berpikirkritis pada Materi Transpor Membran. Bioedu.

Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi Cetakan Ke-III. Jakarta: Kencana Penada Media Grup.

Sari, & Putri, S. (2020). Pengembangan handout materi sistem koloid berbasis
guided note taking untuk meningkatkan hasil belajar dan respon siswa kelas
XI SMA. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 4(1), 41–59.

Sari, W. (2018). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berpendekatan Sains,


Lingkungan, Teknologi, Masyarakat (SALINGTEMAS) Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Minyak Bumi. Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.

Sawitri. (2020). Pengembangan Buku Pengayaan Kimia Terintegrasi Pendidikan


Pembangunan Berkelanjutan (PPB) pada Isu Krisis Air Bersih. Jakarta:
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
103

Sejati, F. U. A. K. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Praktikum


Virtual Berorientasi Kontekstual pada Materi Termokimia.

Setiartini, Y. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Elektronik Komik


Pada Materi Hidrokarbon Dan Minyak Bumi. Jakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

Setiawan, D., Wahyuni, K., & Prastati, T. (2007). Pengembangan bahan ajar.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Setyawati, A. A. (2009). Kimia mengkaji fenomena alam untuk kelas X


SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sholehah, F., Sunarto, S., & Gazali, M. (2021). Pengembangan E-Lkpd Berbasis
Kontekstual Menggunakan Liveworksheets Pada Materi Aritmetika Sosial
Kelas Vii Smp Ahmad Dahlan Kota Jambi. UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.

Sugiyono, M. (2016). penelitian & pengembangan (Research and


Development/R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Supardi. (2015). Penilaian Autentik: Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan


Psikomotor Konsep dan Aplikasi. Rajawali Pers.

Suparman, Feronika, T., & Muslim, B. (2018). Pengembangan Lembar Kerja


Siswa (LKS) Berbasis Kontekstual pada Materi Koloid. Jakarta: FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Suryaningsih, S., & Nurlita, R. (2021). Pentingnya Lembar Kerja Peserta Didik
Elektronik (E-LKPD) Inovatif dalam Proses Pembelajaran Abad 21. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 2(7), 1256–1268.

Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan ajar metode penelitian
pendidikan dengan addie model. Jurnal Ika, 11(1).

Trianto, I. B., & Ibnu, B. (2014). Mendesain model pembelajaran inovatif,


progresif, dan kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
104

Trianto, M. P. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:


Konsep, Landasan dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Utari, L. (2014). Analisis pendekatan kontekstual dalam buku teks biologi tingkat
SMP/MTS Kelas VII.

Viandhy, A. O., & Ratnasari, R. T. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan


Terhadap Niat Ulang Dengan Menggunakan Produk Yang Lain Melalui
Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Boulevard di
Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 1(8), 546–564.

Widiyanti, A. (2021). Pengembangan Bahan Ajar E-Lkpd Menggunakan Live


Worksheet Pada Materi Bangun Datar Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas
Muhammadiyah Malang.

Widjajanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. Universitas Negeri


Yogyakarta.

Wiyarsi, A., Partana, C. F., & Sulistyo, B. (2019). Chemistry in context: The
development of hydrocarbon chemistry and petroleum module based on
vehicle case. Journal of Physics: Conference Series, 1156(1), 12021.

Zahroh, D. A., & Yuliani, Y. (2021). Pengembangan E-Lkpd Berbasis Literasi


Sains Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada
Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
(BioEdu), 10(3), 605–616.

Zuraini, Z., & Nurhayati, N. (2021). Efektifitas Pembelajaran E-Learning Diera


New Normal. Genta Mulia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12(1).
105

LAMPIRAN
106

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Analisis Kebutuhan

TRANSKRIP WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN

NAMA : Yayat Hidayat, S.Pd

SEKOLAH : MA Al-Khairiyah Rancaranji

GURU : Kelas X, XI, dan XII MIA

No. Pertanyaan Jawaban


Kurikulum yang berlaku dan digunakan
Apa kurikulum yang berlaku disini adalah kurikulum 2013 edisi revisi,
dan digunakan disekolah sempat juga menggunakan kurikulum
1.
Bapak/Ibu dalam mata darurat tapi Cuma sekitar 1 sampai 2
pelajaran kimia? bulan. Setelah itu kembali lagi ke
kurikulum awal.
Ada. Kendala nya itu ketika pada teori
Apakah Bapak/Ibu mengalami
ada bahan-bahan kimia yang sifatnya
kendala dalam penyampaian
2. jarang ditemui, kita sulit
materi kimia khususnya
menunjukkannya., dan dibuku juga tidak
minyak bumi?
lengkap.
Bagaimana respon peserta Anak-anak cukup antusias, mungkin
didik dalam proses harus dibantu dengan hal lain jadi bukan
3.
pembelajaran materi minyak cuma mendengarkan penjelasan dari guru
bumi? saja.
Apa bahan ajar yang Bapak/Ibu
Sementara ini saya menggunakan buku
4. gunakan untuk mata pelajaran
pegangan guru saja.
kimia di sekolah?
Saya sering lupa dengan urutan atau
Apa alasan Bapak/Ibu memilih sistematika untuk penyampaian materi,
5.
bahan ajar tersebut? sehingga saya menggunakan bahan ajar
dalam bentuk buku pegangan ini sebagai
107

acuan untuk keruntutan penyampaian


materinya.
Kelebihannya secara sistematis sudah
tertata dengan rapih, tinggal kita jelaskan
Bagaimana kelebihan dan hal-hal yang perlu dijelaskan.
6. kekurangan dari bahan ajar Kekurangannya yaitu masih buku ini
yang Bapak/Ibu gunakan? tidak sempurna sehingga saya melengkapi
kekurangannya dari sumber-sumber lain
di internet atau dari buku lainnya.
Bahan ajar yang baik menurut saya yaitu
Bagaimana bahan ajar yang yang bisa memandu pembelajaran materi
7.
baik menurut Bapak/Ibu? siswa, yang dihubungkan dengan
perkembangan IT seperti melalui youtube.
Pernah satu kali, dikelas XII tentang sifat
Pernakah Bapak/Ibu membuat koligatif larutan dan itu lumayan efektif.
8. atau menggunakan bahan ajar Siswa terbantu karena ada hal-hal yang
berupa E-LKPD? tidak bisa kita jelaskan tapi bisa dilihat
melalui video.
Bagaimana tanggapan
Itu sangat dibutuhkan. Terutama di era
Bapak/Ibu mengenai
sekarang serba IT. Di E-LKPD ini siswa
pengembangan E-LKPD
bisa belajar dengan kebiasaannya
9. interaktif? Apakah bahan ajar
menggunakan hp, dan Elektronik LKPD
tersebut dibutuhkan dalam
ini memudahkan untuk siswa kalau ada
pembelajaran kimia materi
laman web tambahan tinggal klik saja.
minyak bumi?
Pendekatan seperti biasa saja, langsung
Pendekatan apa yang
saja mengajar pada normalnya. Karna
10. Bapak/Ibu gunakan dalam
saya juga tidak menggunakan pendekatan
proses pembelajaran?
seperti e-learning.
11. Bagaimana respon peserta Kadang-kadang siswa jenuh, kadang
108

didik dalam proses semangat. Mungkin tergantung materi


pembelajaran menggunakan yang sedang dipelajari. Kalau udah
pendekatan yang Bapak/Ibu hitung-hitungan siswa suka jenuh.
gunakan?
Kelebihannya siswa masih bisa diarahkan
dengan bahan yang ada, dan tidak
Apa kelebihan dan kekurangan
terkendala dengan kuota dan lainnya.
12. dari pendekatan yang
Kekurangannya pendekatan saya tidak
Bapak/Ibu gunakan?
kekinian, belum menyesuaikan dengan
masa kini.
Apakah Bapak/Ibu tahu tentang
Sekedar tahu saja. Kontekstual itu artinya
pendekatan kontekstual/
13. secara langsung dan learning itu artinya
Contextual Teaching &
menggunakan internet.
Learning (CTL)
Apakah Bapak/Ibu pernah
menggunakan pendekatan
14. Pernah.
kontekstual dalam proses
pembelajaran kimia?
Perlukah mengembangkan E- Perlu. Saya kira itu salah satu inovasi ya.
LKPD interaktif dengan Inovasi-inovasi bahan ajar seperti itu
15. pendekatan kontekstual selalu diperlukan untuk melakukan
(CTL)/kehidupan sehari-hari perubahan-perubahan dalam
untuk materi minyak bumi? pembelajaran.
Menurut Bapak/Ibu bagaimana Tentunya poin-poin pokok materi harus
E-LKPD berbasis kontekstual ada, keruntutan materinya sangat
yang baik dan dibutuhkan dibutuhkan, poin penting harus ada, dan
16.
dalam proses pembelajaran contoh-contohnya harus ada agar siswa
kimia khususnya materi tahu teorinya dan tahu juga
minyak bumi di sekolah? pengaplikasiannya.
109

Lampiran 2. Lembar Validasi Storyboard Materi E-LKPD


110
111
112
113
114
115
116
117

Lampiran 3. Lembar Validasi Instrumen Angket Respon Pendidik


118
119
120

Lampiran 4. Lembar Validasi Instrumen Angket Respon Peserta Didik


121
122

Lampiran 5. Sumber dan Referensi Materi E-LKPD

No. Referensi Gambar Sumber No. Referensi Gambar Sumber


1. https://read.hst 2. https://godama
kb.sch.id iku.blogspot.co
m

3. https://www.ka 4. https://godama
ohooninternati iku.blogspot.co
onal.com m

5. 6. https://godama
iku.blogspot.co
m
Dibuat sendiri

7. https://www.su 8. https://www.as
bpng.com tramotor-
md.co.id

9. https://www.p 10. https://imgcdn.


ngwing.com rri.co.id

11. https://jurnalka 12. https://cdn.pop


wasan.com mama.com

13. https://cdn.tok 14. https://www.fla


oplas.com ticon.com

15. https://www.fla 16. https://www.fla


ticon.com ticon.com
123

17. https://bisakimi 18. https://static.re


a.com publika.co.id

19. https://www.fla 20. https://i.ytimg.


ticon.com com

21. https://www.fla 22. https://www.lu


ticon.com stiner.com

23. https://www.fla 24. https://1.bp.blo


ticon.com gspot.com

25. https://www.fla 26. https://konstru


ticon.com ksi-jasa.com

27. https://v- 28. https://easyma


images2.antaraf rt.id
oto.com

29. https://bsg- 30. https://www.in


i.nbxc.com doenergymarin
e.com

31. https://i.pinimg 32. https://www.fla


.com ticon.com
124

33. https://i0.wp.co 34. https://reader0


m 08.dokumen.tip
s

35. http://assets.ko 36. https://d2ihahe


mpasiana.com tunbosc.cloudfr
ont.net

37. https://static- 38. https://akcdn.d


siplah.blibli.co etik.net.id
m

39. https://www.en 40. https://www.ha


ergynews.pro rga.top

No. Referensi Video Sumber

1.

https://youtu.be/2xzYf8IL_FE?list=PLZIi
dHA6LVPzC4HPW61H3Jrfx0epdB9gv
125

2.

https://youtu.be/uG6L6COiSJ8?list=PL
ZIidHA6LVPzC4HPW61H3Jrfx0epdB9gv

3.

https://youtu.be/GYRwWyG3Qqw

4.

https://youtu.be/6Zqe-rHf2v0
126

Lampiran 6. Tampilan Produk E-LKPD


127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140

Lampiran 7. Hasil Validasi Materi E-LKPD


141
142

Lampiran 8. Hasil Validasi Media E-LKPD


143
Lampiran 9. Hasil Pengolahan Data Angket Analisis Kebutuhan

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9


No. Nama
STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS
1 Ahdah Hasanah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Ahmad Anfa Hudori 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Ahmad Dandi Rahmatullah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 Ahmad Nawawi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Ahmad Sudur Nugroho 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Asnamah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Azizatul Mufakkiroh 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Bintan Humaeroh 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 Chelsea Febrianty Jingga 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 Devi Nur Malikah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 Dewi Aprilia 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 Eka Va'diah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 Elga Nazwa Husen 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 Eva Arnas 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 Fina Septia Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 Haifa Fathi Amini 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 Ikbal Faozi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Indah Muidah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 Innayatul Izzati 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 Ita Puspita 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 Lihayati 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 M Bagas 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 Masdin 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 Miranda 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 Muflihah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 Munika Maulidiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 Nabina Alief Humaedi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 Nazwa Archika Chynta 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 Nurmila Aprilia 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 Nurpuad 1 1 1 1 1 1 1 1 1

144
145

31 Nurul Alfa Hasanah 1 1 1 1 1 1 1 1 1


32 Nurul Fadilah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 Patmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 Pitri Puspita Sari 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 Putri Maftuha 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36 Rindra Virgiawan Putratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 Rosi Rosifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 Siti Aisyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39 Siti Amas Sapinah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 Siti Habibah Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41 Siti Hayati 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 Sofia Nurholifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 Sri Yuli Astuti 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 Yurike 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 0 7 30 7 0 0 30 14 0 10 29 5 0 0 17 27 0 0 16 28 0 1 7 36 1 1 30 12 0 2 33 9 0 1 15 28

Persentase 0% 16% 68% 16% 0% 0% 68% 32% 0% 23% 66% 11% 0% 0% 39% 61% 0% 0% 36% 64% 0% 2% 16% 82% 2% 2% 68% 27% 0% 5% 75% 20% 0% 2% 34% 64%

Diagram Batang

Skala STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS STS TS S SS

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9


146

Lampiran 10. Hasil Pengolahan Data Validasi Angket Respon Peserta Didik

Butir Indikator
Validator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Ahli
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pendidikan

Skor Total 13

Persentase 100%
Total (Kriteria Layak)

Lampiran 11. Hasil Pengolahan Data Validasi Angket Respon Pendidik

Butir Indikator
Validator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Ahli
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pendidikan

Skor Total 22

Persentase 100%
Total (Kriteria Layak)
Lampiran 12. Hasil Pengolahan Data Validasi Storyboard Materi E-LKPD

Butir Indikator Storyboard


Validator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ahli Materi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Skor Total 30
Persentase 75%

147
Lampiran 13. Hasil Pengolahan Data Validasi Materi E-LKPD

Butir Pertanyaan
Aspek Komponen Isi Penyajian Kebahasaan Komponen CTL
Validator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ahli Materi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Persentase 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75%
Skor Total
12 6 6 21
Tiap Aspek
Total Skor 45
Persentase
Tiap Aspek 75% 75% 75% 75%

Persentase
75%
Total

Jumlah Skor Kriterium Skor Tertinggi Tiap Butir x jumlah butir x jumlah responden

4 x 15 x 1

60

Persentase keseluruhan Jumlah skor hasil pengumpulan data / jumlah skor kriterium x 100%

45 / 60 x 100%

75%
(Kriteria Layak)

148
149

Lampiran 14. Hasil Pengolahan Data Validasi Media E-LKPD

Aspek Butir Pertanyaan


Media Kemenarikan Desain Pembelajaran Penyampaian Pesan
Validator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Ahli Media 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Skor Total
20 8 16 12
Tiap Aspek
Total Skor 56
Persentase
100% 100% 100% 100%
Tiap Aspek
Persentase
100%
Total

Jumlah Skor Kriterium Skor Tertinggi Tiap Butir x jumlah butir x jumlah responden

4 x 14 x 1

56

Persentase keseluruhan Jumlah skor hasil pengumpulan data / jumlah skor kriterium x 100%

56 / 56 x 100%

100%
(Kriteria Sangat Layak)
Lampiran 15. Hasil Angket Respon Peserta Didik

Minat Terhadap Media Penguasaan Materi Tampilan Keterlaksanaan


No. Nama Peserta Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Ahdah Hasanah 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 Ahmad Anfa Hudori 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 Ahmad Dandi Rahmatullah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
4 Ahmad Sudur Nugroho 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 Azizatul Mufakkiroh 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 Chelsea Febrianty Jingga 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 Devi Nur Malikah 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
8 Dewi Aprilia 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
9 Eka Va'diah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 Elga Nazwa Husen 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
11 Eva Arnas 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3
12 Fina Septia Putri 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
13 Haifa Fathi Amini 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 Ikbal Faozi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 Indah Muidah 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
16 Khoerul Rizqi 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 4 4
17 Lihayati 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
18 Masdin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 Muflihah 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
20 Muhamad Bagas Raditya 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3
21 Munika Maulidiyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 Nazwa Archika Chynta 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
23 Nur Puad 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3
24 Nurmila Aprilia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 Nurul Alfa Hasanah 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
26 Nurul Fadilah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
27 Patmawati 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
28 Pipin Finali 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 Pitri Puspita Sari 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 Putri Maftuha 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 Rindra Virgiawan Putratama 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
32 Rosi Rosifah 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
33 Siti Amas Sapinah 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
34 Siti Habibah Amalia 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
35 Siti Hayati 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4
36 Sofia Nurholifah 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
37 Sri Yuli Astuti 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

150
151

38 Yurike 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4
Skor 133 128 128 138 133 137 131 133 139 136 133 136 138
Skor Tiap Aspek 527 270 672 274
Skor Total 1743
Skor Kriterium 1976
Persentase indikator 88% 84% 84% 91% 88% 90% 86% 88% 91% 89% 88% 89% 91%
Persentase Tiap Aspek 87% 89% 88% 90%
Persentase Keseluruhan 88%
Kriteria Sangat Baik

PERHITUNGAN

Skor Total Jumlah Skor Seluruh Responden 1743

Jumlah Skor Kriterium Skor Tertinggi Tiap Butir x jumlah butir x jumlah responden

4 x 13 x 38

1976

Persentase keseluruhan Jumlah skor hasil pengumpulan data / jumlah skor kriterium x 100%

1743 / 1976 x 100%

88% (Kriteria Sangat Baik)


152

Lampiran 16. Hasil Angket Respon Pendidik

Komponen Isi dan Tampilan Komponen CTL


No. Nama Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Yayat Hidayat, S.Si 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4

Persentase Indikator 100% 100% 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100% 100% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 100% 75% 75% 100%
Persentase Tiap Aspek 87% 82%
Persentase Keseluruhan 84%
Lampiran 17. Surat Permohonan Izin Validasi

153
154
155
156

Lampiran 18. Surat Permohonan Izin Penelitian


157

Lampiran 19. Surat Keterangan Penelitian


158

Lampiran 20. Surat Bimbingan Skripsi


159
160

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian

Wawancara Pendidik Sosialisasi oleh Pendidik

Pengisian Angket Analisis Kebutuhan Pengisian Angket Analisis Kebutuhan

Pengisian Angket Analisis Kebutuhan Pengisian Angket Analisis Kebutuhan

XI MIA 2 XI MIA 1

Uji Coba Produk E-LKPD Uji Coba Produk E-LKPD


161

Pengisian Angket Respon Produk Pengisian Angket Respon Produk


162

Lampiran 22. Angket Respon Pendidik


163
164
165
166
167
168
169

Lampiran 23. Angket Respon Peserta Didik


170
171
172
173

Lampiran 24. Uji Referensi

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Muhammad Arifin


NIM : 11170162000017
Jurusan/Prodi : Pendidikan Kimia
Judul Skripsi : Pengembangan E-LKPD Interaktif Liveworksheet Berbasis
Contextual Teaching and Learning Pada Materi Minyak
Bumi
Pembimbing I : Nanda Saridewi, M.Si
Pembimbing II : Salamah Agung, Ph.D

Paraf
No. Referensi Pembimbing
I II
BAB I
1. BSNP. (2006). Permendiknas No.22 Tahun 2006
Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Depdiknas.
2. Dianingrum, B. N. (2019). Pengembangan Lkpd Berbasis
Contextual Teaching And Learning Pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas V Sdn 1 Pringsewu Barat.
UNIVERSITAS LAMPUNG.
3. Monika, G. (2018). Pengembangan Bahan Ajar E-Lkpd
Menggunakan Software 3d Pageflip Pada Materi Sifat
Koligatif Larutan Di Kelas Xii Sman 1 Batanghari.
Jurnal Pendidikan Kimia.
4. Prabowowati, K., & Hadisaputro, S. (2014). Penerapan
media chemscool dengan metode guided note taking pada
pemahaman konsep siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 8(2).
5. Prastowo, A. (2011). Metode penelitian kualitatif dalam
perspektif rancangan penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
6. Samawati, Z., & Rahayu, Y. S. (2021). Profil Validitas
Dan Kepraktisan E-LKPD Tipe Flipbook Berbasis
ContextualTeachingand Learning untuk Melatihkan
Keterampilan Berpikirkritis pada Materi Transpor
Membran. Bioedu.
7. Sari, S. A., & Putri, S. N. (2020). Pengembangan handout
materi sistem koloid berbasis guided note taking untuk
meningkatkan hasil belajar dan respon siswa kelas XI
SMA. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 4(1), 41–59.
174

8. Sholehah, F., Sunarto, S., & Gazali, M. (2021).


Pengembangan E-Lkpd Berbasis Kontekstual
Menggunakan Liveworksheets Pada Materi Aritmetika
Sosial Kelas Vii Smp Ahmad Dahlan Kota Jambi. UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Viandhy, A. O., & Ratnasari, R. T. (2014). Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Niat Ulang Dengan
Menggunakan Produk Yang Lain Melalui Kepercayaan
Nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Boulevard di Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori
Dan Terapan, 1(8), 546–564.
10. Wiyarsi, A., Partana, C. F., & Sulistyo, B. (2019).
Chemistry in context: The development of hydrocarbon
chemistry and petroleum module based on vehicle case.
Journal of Physics: Conference Series, 1156(1), 12021.
BAB II
1. Andriyani, N., Hanafi, Y., Safitri, I., & Hartini, S. (2020).
Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan
Lkpd Live Worksheet Untuk Meningkatkan Keaktifan
Mental Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas Va Sd
Negeri Nogopuro.
2. Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran (LKS). Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

3. Devi, K. P., Sofiraeni, R., & Khairuddin, K. (2009).


Pengembangan perangkat pembelajaran untuk guru SMP.
PPPPTK IPA. Jakarta.
4. Dianingrum, B. N. (2019). Pengembangan Lkpd Berbasis
Contextual Teaching And Learning Pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas V Sdn 1 Pringsewu Barat.
UNIVERSITAS LAMPUNG.
5. Ernawati, M., Yuni, E., & Malik, A. (2018).
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik
Berbasis Proyek pada Materi Termokimia di Kelas XI
SMA. Journal of The Indonesian Society of Integrated
Chemistry. https://doi.org/10.22437/jisic.v10i1.5306
6. Fauziana, I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual
terhadap Pemahaman Konsep Bangun Ruang Peserta
Didik. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah.
7. Fitriani, N., Hidayah, I. S., & Nurfauziah, P. (2021). Live
Worksheet Realistic Mathematics Education Berbantuan
Geogebra: Meningkatkan Abstraksi Matematis Siswa
SMP pada Materi Segiempat. JNPM (Jurnal Nasional
Pendidikan Matematika), 5(1), 37–50.
175

8. Fitriyani, R. (2016). Pengembangan Buku Pengayaan


Kimia Berbasis Sains Teknologi Masyarakat pada Materi
Minyak Bumi.
9. Fiyani, A. (2019). Rekonstruksi Bahan Ajar: Lembar
Kegiatan Siswa Berbasis Contextual Teaching And
Learning (Ctl) Dengan Tema Surfaktan Dari Ampas
Tebu.
10. Haqsari, R. (2014). Pengembangan dan Analisis E-LKPD
(Elektronik–Lembar Kerja Peserta Didik) Berbasis
Multimedia pada Materi Mengoperasikan Software
Spreadsheet. Jurnal Pendidikan Teknik Informatika, 1–7.
11. Herawati, E. P., Gulo, F., & Hartono, H. (2016).
Pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd)
interaktif untuk pembelajaran konsep mol di kelas X
SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil
Penelitian Pendidikan Kimia, 3(2), 168–178.
12. Hidayat, R., Erwadi, -, Sari, V. R., & Purnama Ade, V.
R. (2017). Pemanfaatan Sigil Untuk Pembuatan E-Book
(Electronic Book) dengan Format EPub. Jurnal Nasional
Teknologi Dan Sistem Informasi.
https://doi.org/10.25077/teknosi.v3i1.2017.1-8
13. Lathifah, M. F., Hidayati, B. N., & Zulandri, Z. (2021).
Efektifitas LKPD Elektronik sebagai Media
Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 untuk Guru
di YPI Bidayatul Hidayah Ampenan. Jurnal Pengabdian
Magister Pendidikan IPA.
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i2.668
14. Lestari, I. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis
kompetensi. Padang: Akademia Permata, 1.

15. Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran:


Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. 2012.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Mudlofir, Ali. Pendidik
Profesional.
16. Mendera, G. (2020). Modul Kimia Minyak Bumi Kelas
XI. In Modul Kimia Minyak Bumi.

17. Monika, G. (2018). Pengembangan Bahan Ajar E-Lkpd


Menggunakan Software 3d Pageflip Pada Materi Sifat
Koligatif Larutan Di Kelas Xii Sman 1 Batanghari.
Jurnal Pendidikan Kimia.
18. Mudhofir, A., & Rusydiyah, E. F. (2016). Desain
Pembelajaran Inovatif dari teori ke praktik. Raja
Grafindo Persada.
176

19. Mulyawati. (2019). Analisis Literasi Sains Siswa


Mengenai Socio Scientific Issues Pada Materi Minyak
Bumi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
20. Nasional, D. P. (2008). Panduan pengembangan bahan
ajar. Jakarta: Depdiknas.

21. Nurlita, E. (2019). Persepsi Siswa Terhadap Socio-


Scientific Issues ( Ssi ) Mengenai Minyak Bumi Dan
Energi. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah.
22. Nurmala, F. (2015). Upaya meningkatkan hasil belajar
matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui
pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-
Zahra Indonesia Pamulang.
23. Oktavianie, M. A., Irwandi, D., & Murniati, D. (2018).
Pengembangan buku pengayaan kimia berbasis
kontekstual pada konsep elektrokimia. Jurnal Tadris
Kimiya, 3(1), 197–206.
24. Prasetyo, D. R. (2020). Pengembangan Media
Pembelajaran Kimia Berbasis Video Animasi
Berbantuan Microsoft PowerPoint Pada Materi
Hidrokarbon Dan Minyak Bumi. Jakarta: FITK UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
25. Prastowo, A. (2011). Metode penelitian kualitatif dalam
perspektif rancangan penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
26. Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik
Tinjauan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
27. Rahmah, N. (2017). Desain Lembar Kerja Peserta Didik
(Lkpd) Berbasis Karakter Pilar Kerja Keras Dengan
Pendekatan Scaffolding Pada Materi Minyak Bumi.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
28. Ratnawati, T. M. (2021). Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar pada Pembelajaran Daring Instalasi Motor Listrik
Menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif. JIRA: Jurnal Inovasi Dan Riset Akademik,
2(6), 839–848.
29. Risdiyanta, R. (2015). Mengenal Kilang Pengolahan
Minyak Bumi (Refinery) di Indonesia. Swara Patra,
5(4).
30. Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi Cetakan Ke-III.
Jakarta: Kencana Penada Media Grup.
177

31. Sari, W. (2018). Pengaruh Pembelajaran Berbasis


Masalah Berpendekatan Sains, Lingkungan, Teknologi,
Masyarakat (SALINGTEMAS) Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Minyak Bumi.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.
32. Setiartini, Y. (2019). Pengembangan Media
Pembelajaran Elektronik Komik Pada Materi
Hidrokarbon Dan Minyak Bumi. Jakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
33. Setiawan, D., Wahyuni, K., & Prastati, T. (2007).
Pengembangan bahan ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

34. Setyawati, A. A. (2009). Kimia mengkaji fenomena alam


untuk kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
35. Sholehah, F., Sunarto, S., & Gazali, M. (2021).
Pengembangan E-Lkpd Berbasis Kontekstual
Menggunakan Liveworksheets Pada Materi Aritmetika
Sosial Kelas Vii Smp Ahmad Dahlan Kota Jambi. UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
36. Supardi. (2015). Penilaian Autentik: Pembelajaran
Afektif, Kognitif, dan Psikomotor Konsep dan Aplikasi.
Rajawali Pers.
37. Suparman, Feronika, T., & Muslim, B. (2018).
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Kontekstual pada Materi Koloid. Jakarta: FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
38. Suryaningsih, S., & Nurlita, R. (2021). Pentingnya
Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD)
Inovatif dalam Proses Pembelajaran Abad 21. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 2(7), 1256–1268.
39. Syafitri, R. A., & Tressyalina. (2020). The Importance of
the Student Worksheets of Electronic (E-LKPD)
Contextual Teaching and Learning (CTL) in Learning to
Write Description Text during Pandemic COVID-19.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.201109.048
40. Trianto, I. B., & Ibnu, B. (2014). Mendesain model
pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual.
Jakarta: Prenadamedia Group.
41. Trianto, M. P. (2013). Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan
Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
42. Utari, L. (2014). Analisis pendekatan kontekstual dalam
buku teks biologi tingkat SMP/MTS Kelas VII.
178

43. Widiyanti, A. (2021). Pengembangan Bahan Ajar E-


Lkpd Menggunakan Live Worksheet Pada Materi Bangun
Datar Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas
Muhammadiyah Malang.
44. Widjajanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa.
Universitas Negeri Yogyakarta.

45. Zahroh, D. A., & Yuliani, Y. (2021). Pengembangan E-


Lkpd Berbasis Literasi Sains Untuk Melatihkan
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi
Pertumbuhan Dan Perkembangan. Berkala Ilmiah
Pendidikan Biologi (BioEdu), 10(3), 605–616.
46. Zuraini, Z., & Nurhayati, N. (2021). Efektifitas
Pembelajaran E-Learning Diera New Normal. Genta
Mulia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12(1)
BAB III
1. Anas, S. (2013). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers.

2. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

3. Branch, R. M. (2009). Instructional design: The ADDIE


approach (Vol. 722). Springer Science & Business
Media.
4. Ghani, A. R. A. (2014). Metodologi penelitian tindakan
sekolah.

5. Rohman, M. A. (2015). Pengembangan Media Permainan


Monopoli dalam Pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan Kelas VI SDN Tanamera I. Jurnal Seni
Rupa, 3(1).
6. Sawitri. (2020). Pengembangan Buku Pengayaan Kimia
Terintegrasi Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan
(PPB) pada Isu Krisis Air Bersih. Jakarta: FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Sugiyono, M. (2016). penelitian & pengembangan
(Research and Development/R&D). Bandung: Penerbit
Alfabeta.
8. Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan
Bahan ajar metode penelitian pendidikan dengan addie
model. Jurnal Ika, 11(1)
BAB IV
1. Apriliyani, S. W., & Mulyatna, F. (2021). Flipbook E-
LKPD dengan Pendekatan Etnomatematika pada Materi
Teorema Phytagoras. SINASIS (Seminar Nasional Sains),
179

2(1).

2. Dermawati, N., Suprata, S., & Muzakkir, M. (2019).


Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Lingkungan. JPF (Jurnal Pendidikan Fisika)
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 7(1), 74–
78.
3. Herianto, I. Z., & Indana, S. (2020). Validitas dan
keefektifan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis
contextual teaching and learning (CTL) pada materi
psikotropika untuk melatihkan kemampuan literasi sains
siswa sma. BioEdu, 9(1), 26–32.
4. Hidayah, A. N., Winingsih, P. H., Amalia, A. F., &
Fisika, D. (2020). Development of physics e-lkpd
(electronic worksheets) using 3d pageflip based on
problem based learning on balancing and rotation
dynamics. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 7(2), 36–42.
5. Nurjanah, F., & Nazar, M. (2017). Pengembangan Media
Animasi Menggunakan Software Videoscribe pada
materi Minyak Bumi Kelas X MIA di Man Darussalam.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia, 2(4).
6. Prabowowati, K., & Hadisaputro, S. (2014). Penerapan
media chemscool dengan metode guided note taking pada
pemahaman konsep siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 8(2).
7. Prasetyo, D. R. (2020). Pengembangan Media
Pembelajaran Kimia Berbasis Video Animasi
Berbantuan Microsoft PowerPoint Pada Materi
Hidrokarbon Dan Minyak Bumi. Jakarta: FITK UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
8. Samawati, Z., & Rahayu, Y. S. (2021). Profil Validitas
Dan Kepraktisan E-LKPD Tipe Flipbook Berbasis
ContextualTeachingand Learning untuk Melatihkan
Keterampilan Berpikirkritis pada Materi Transpor
Membran. Bioedu.
9. Sholehah, F., Sunarto, S., & Gazali, M. (2021).
Pengembangan E-Lkpd Berbasis Kontekstual
Menggunakan Liveworksheets Pada Materi Aritmetika
Sosial Kelas Vii Smp Ahmad Dahlan Kota Jambi. UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Suryaningsih, S., & Nurlita, R. (2021). Pentingnya
Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD)
Inovatif dalam Proses Pembelajaran Abad 21. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 2(7), 1256–1268
180

11. Viandhy, A. O., & Ratnasari, R. T. (2014). Pengaruh


Kualitas Pelayanan Terhadap Niat Ulang Dengan
Menggunakan Produk Yang Lain Melalui Kepercayaan
Nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Boulevard di Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori
Dan Terapan, 1(8), 546–564.
12. Wiyarsi, A., Partana, C. F., & Sulistyo, B. (2019).
Chemistry in context: The development of hydrocarbon
chemistry and petroleum module based on vehicle case.
Journal of Physics: Conference Series, 1156(1), 12021.

Jakarta, 28 Juni 2022

Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II

Nanda Saridewi, M.Si Salamah Agung, Ph.D


NIP. 198410212009122004 NIP. 197906242006042002

Anda mungkin juga menyukai