SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Abdul Rifki
NIM 11150162000075
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Yang mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Penguji I,
Penguji II,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr.Sururin, M.Ag
NIP. 1971031919 9803 2001
ii
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasyah.
Abdul Rifki
NIM. 11150162000075
iii
ABSTRAK
Abdul Rifki, “Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Di Pondok
Pesantren Menggunakan Framework Programme For International Student
Assessment (PISA) 2015”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia. Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2020.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan literasi sains siswa kelas XI
IPA di pondok pesantren menggunakan framework Programme for International
Student Assessment (PISA) 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Jamiyah
Islamiyah Tangerang Selatan dan Pondok Pesantren Madinatunnajah Tangerang
Selatan pada Siswa kelas XI IPA. Sampel penelitian berjumlah 57 orang siswa
yang terdiri dari 33 siswa Pondok Pesantren Jamiyah Islamiyah dan 24 siswa
Pondok Pesantren Madinatunnajah dengan teknik purposive sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk uraian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa di pondok pesantren
menggunakan framework Programme for International Student Assessment
(PISA) 2015 masih tergolong “rendah” dengan rata-rata persentase literasi sains
yang didapatkan sebesar 29,03%.
iv
ABSTRACT
Abdul Rifki. “Analysis of Student’s Science Literacy Ability at Islamic Boarding
Schools Using the 2015 (PISA) Programme For International Student
Assessment Framework”. Undergraduate Thesis. Chemistry Education Study
Program, Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic
University of Jakarta, 2020.
The study aims to determine the scientific literacy ability of class IPA 11th grade
students at Islamic boarding schools using the 2015 (PISA) Programme for
International Student Assessment framework. The method of the research used
descriptive quantitative method. The research was conducted at the Jamiyah
Islamiyah Islamic Boarding School in South Tangerang and the Madinatunnajah
Islamic Boarding School in South Tangerang for IPA 11th grade students. The
research sample consisted of 57 students consisting of 33 students of the Jamiyah
Islamiyah Islamic Boarding School and 24 students of the Madinatunnajah
Islamic Boarding School with a purposive sampling technique. The research
instrument used was a written test in the form of a description. The results of this
study indicate that the scientific literacy skills of students in Islamic boarding
schools using the 2015 (PISA) Programme for International Student Assessment
framework are still "low" with an average percentage of scientific literacy
obtained of 29.03%.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrohim,
Assalamu’alaikum Wr,Wb.
1. Dr. Surunin, M.Ag., selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Munasprianto Ramli, Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, kritik dan perhatiannya kepada penulis selama
penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik.
vi
4. Nanda Saridewi, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran, kritik dan perhatiannya kepada penulis selama penyusunan
skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Sekaligus,
selaku validator instrumen yang telah memberikan kritik dan saran selama
proses validasi.
5. Salamah Agung, Ph.D., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan banyak ilmu dan motivatsi juga tidak pernah bosan untuk selalu
menerima keluh kesan dari mahasiswanya.
6. Dila Fairusi, M.Si., selaku validator instrumen yang telah memberikan kritik
dan saran selama proses validasi.
7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kimia FITK Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
8. Kepala sekolah dan guru kimia Pondok Pesantren Jamiyah Islamiyah
Tangerang Selatan yang telah membantu dalam proses pengambilan data
skripsi.
9. Kepala sekolah dan guru kimia Pondok Pesantren Madinatunnajah
Tangerang Selatan yang telah membantu dalam proses pengambilan data
skripsi.
10. Orang tua tercinta (Ayah Arif Widihandono & Ibu Kartika) yang selalu
memberikan doa, dukungan, motivasi yang tidak pernah putus dan kesabaran
yang tak terhingga kepada penulis.
11. Adikku tercinta yaitu, Kurniawati yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan proses skripsi.
12. Teman-Teman Terbaik (Lati Fadilah, Royhatul Jannah, Tika Ayudia, Rima
Amalia, Pardiana, Fakhri, Damay, Wihda, Muthia) yang telah memberikan
keceriaan, dukungan, bantuan kepada penulis selama penulis menjalankan
proses skripsi.
13. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Kimia Angkatan 2015
FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
14. Teman-teman seperbimbingan (Lati, Espira, Dimas, Evas, Iman, Didi, Adit,
Bima, Yurista, Rizkia, dan Syifa) yang telah berbagi pengalaman, kesabaran
serta dukungannya.
15. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.
Penulis
Abdul Rifki
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
ABSTRACT ......................................................................................................... v
ix
3. Pendidikan Sains Di Pondok Pesantren ................................................ 21
C. Materi Kimia .............................................................................................. 22
D. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 22
E. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
A. Kesimpulan ................................................................................................ 65
B. Saran ........................................................................................................... 66
xi
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 75
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kemampuan Literasi Sains Indonesia Hasil Studi PISA .............. 16
Tabel 3.1 Aspek Kompetensi Literasi Sains pada Soal Tes Tertulis ............ 31
Tabel 3.2 Aspek Pengetahuan Literasi Sains pada Soal Tes Tertulis ........... 32
Tabel 3.3 Aspek Konteks Literasi Sains pada Soal Tes Tertulis .................. 32
Tabel 4.2 Kriteria Literasi Sains berdasarkan Hasil Tes Individu ................ 36
Tabel 4.8 Hasil Kemampuan Literasi Sains pada Aspek Kompetensi ......... 43
Tabel 4.9 Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Menjelaskan Fenomena
Secara Ilmiah ................................................................................ 44
Tabel 4.10 Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Menafsirkan Data dan
Bukti Ilmiah .................................................................................. 45
Tabel 4.11 Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Mengevaluasi dan
Merancang Penyelidikan Ilmiah ................................................... 46
xii
xiii
Tabel 4.12 Hasil Kemampuan Literasi Sains pada Aspek Pengetahuan ......... 47
Tabel 4.13 Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Pengetahuan Konten .. 48
Tabel 4.14 Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Pengetahuan Epistemik
....................................................................................................... 49
Tabel 4.15 Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Pengetahuan Prosedural
....................................................................................................... 49
Tabel 4.16 Hasil Kemampuan Literasi Sains pada Aspek Konteks ............... 51
Tabel 4.17 Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Konteks ...................... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Empat Aspek Literasi Sains pada PISA 2015 .............. 10
Gambar 4.6 Diagram Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Menjelaskan
Fenomena Secara Ilmiah ............................................................... 44
Gambar 4.7 Diagram Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Menafsirkan
Data dan Bukti Ilmiah ................................................................... 45
Gambar 4.8 Diagram Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Mengevaluasi
dan Merancang Penyelidikan Ilmiah ............................................. 46
Gambar 4.10 Diagram Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Pengetahuan
Konten ........................................................................................... 48
Gambar 4.11 Diagram Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Pengetahuan
Epistemik ....................................................................................... 49
Gambar 4.12 Diagram Kriteria Literasi Sains Siswa pada Aspek Pengetahuan
Prosedural ...................................................................................... 50
Gambar 4.13 Diagram Kriteria Literasi Sains pada Aspek Konteks ................... 52
xiv
xv
Gambar 4.15 Cuplikan Jawaban Siswa Terkait Indiktor Menafsirkan Data dan
Bukti Ilmiah ................................................................................... 59
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Literasi sains siswa di Indonesia masih tergolong rendah, hal tersebut bisa
dilihat berdasarkan hasil penilaian Programme for International Student
Assessment (PISA) yang dilaksanakan oleh OECD yang menunjukkan bahwa
peringkat literasi sains siswa Indonesia di tahun 2000, 2003, 2006, 2009, 2012
serta 2015 masing-masing menduduki peringkat ke-38 dari 41 negara (2000),
peringkat ke-38 dari 40 negara (2003), peringkat ke-50 dari 57 negara (2006),
peringkat ke-60 dari 65 negara (2009), peringkat ke 64 dari 65 negara (2012),
serta peringkat ke 62 dari 70 negara (2015) (OECD, 2003; 2004; 2007; 2010;
2014; dan 2018). Dari hasil laporan PISA yang baru rilis, yaitu PISA 2018
menyatakan bahwa kemampuan literasi sains mengalami penurunan dibandingkan
hasil PISA 2015 yaitu sebesar 396, jauh dibawah rata-rata skor OECD sebesar
489 dengan peringkat ke-70 dari 78 negara (OECD, 2019) Berdasarkan tingkat
kemampuan kriteria penilaian PISA, sekitar 40% siswa Indonesia mencapai level
2 atau lebih tinggi dari sains (rata-rata OECD 78%) (OECD, 2019).
Berdasarkan data hasil PISA tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan
literasi sains di Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain siswa belum terbiasa menyelesaikan soal-soal yang
berbasis literasi sains, hal ini karena siswa lebih terbiasa menghapal materi
pembelajaran dibandingkan dengan memahami materi pembelajaran, sehingga hal
tersebut siswa sulit untuk memahami materi serta mengaplikasikan materi tersebut
di kehidupan sehari-hari. Faktor selanjutnya disebabkan karena siswa cenderung
tidak suka menjawab pertanyaan dalam bentuk urain dan lebih suka menjawab
dalam bentuk pilihan ganda, hal ini dikarenakan guru memberikan soal untuk
evaluasi pembelajaran belum merupakan soal analisis, sehingga peserta didik
belum bisa untuk menggunakan penalarannya. (Huryah, Sumarmin, & Effendi,
2017). Begitupun juga penelitian Angraini (2014) yang menyatakan bahwa ada
3 faktor yang menyebabkan literasi sains siswa masih tergolong rendah. Faktor
pertama yaitu siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal berbasis literasi
sains dikarenakan siswa belum pernah mempelajarinya. Faktor kedua
dikarenakan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) guru kurang
mengembangkan kemampuan literasi sains siswa. Serta faktor ketiga yakni
3
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain:
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Literasi sains siswa yang diukur ialah kemampuan literasi sains sesuai
dengan framework Programme for International Student Assessment (PISA)
2015.
2. Analisis kemampuan literasi sains siswa dilakukan di 2 pondok pesantren
Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: “Bagaimanakah
kemampuan literasi sains siswa di pondok pesantren?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains
siswa di pondok pesantren menggunakan framework Programme for
International Student Assessment (PISA) 2015.
5
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Bagi siswa, memberikan pengalaman baru serta melatih kemampuan literasi
sains melalui soal-soal yang berbasis literasi sains
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di semester genap pada tahun ajaran 2019/2020 di
dua Pondok Pesantren yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan.
B. Metode Penelitian
Metode yang dipakai ialah metode penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif menurut Sukmadinata (2006, hlm. 54) merupakan metode penelitian
yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai fenomena yang
berlangsung atau saat yang lampau. Salah satu ciri khas yang dimiliki dalam
penelitian deskriptif yakni data tersebut berupa kata-kata, gambar, serta bukan
berupa angka-angka (Moleong, 2005, hlm. 11). Penelitian deskriptif memiliki
tujuan untuk memberikan keterangan mengenai kondisi masyarakat atau peristiwa
tertentu (Sukandarrumidi, 2012, hlm. 104). Oleh sebab itu, dalam penelitian ini
akan dideskripsikan tentang kemampuan literasi sains siswa di pondok pesantren
yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan.
Penelitian yang dikerjakan ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif menampilkan data penelitian dalam bentuk angka-angka
berlandaskan pada filsafat positifisme yang memandang realitas/fenomena/gejala
diklarifikasikan, data tetap konkrit serta berhubungan dengan sebab-akibat
(Sugiyono, 2017, hlm. 7-8). Maka dalam penelitian ini dilakukan dengan
memperoleh skor kemampuan literasi sains siswa yang didapatkan dari jawaban
siswa pada soal tes uraian menggunakan framewok Programme for International
Student Assessment (PISA) 2015.
27
28
2. Sampel
Sampel ialah bagian dari populasi yang mempunyai sifat-sifat yang sama
dari objek yang merupakan sumber data (Sukandarrumidi, 2012, hlm.50).
Sependapat dengan Arifin (2011, hlm, 85) bahwa sampel merupakan bentuk
mini dari populasi (miniatur population). Sampel penelitian ini terdiri dari
dua Pondok Pesantren Tangerang Selatan, diantaranya :
a. Pondok Pesantren Jamiyah Islamiyah Tangerang Selatan sebanyak 33
siswa.
b. Pondok Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan sebanyak 24
siswa.
Teknik pengambilan sampel dikerjakan dengan memakai teknik
purposive sampling. Purposive sampling menurut Arikunto (2013,
hlm. 33) merupakan teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan-pertimbangan yang memiliki kualitas serta bisa
memberikan data yang tepat. Pertimbangan dalam penelitian ini
dilihat dari beberapa pertimbangan, diantaranya,
a. Dilihat dari kategori pondok pesantren yakni pondok pesantren
tradisional serta pondok pesantren moderen. Pondok pesantren
tradisional diwakilkan oleh Pondok Pesantren Jamiyah
29
D. Prosedur Penelitian
Pada Penelitian ini prosedur penelitian terdiri atas tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, serta tahap penyelesaian.
1. Tahap Perencanaan
a. Melaksanakan studi kepustakaan yaitu membaca referensi dalam
menganalisis kemampuan literasi sains dan sistem pendidikan di
pondok pesantren
b. Mengidentifikasi populasi dan sampel yang akan diteliti.
c. Mengembangkan instrumen berupa tes tertulis yang bersumber dari
PISA 2012, PISA 2015 dan Cambridge IGCSE Test.
d. Melakukan uji validasi instrumen penelitian kepada para ahli,
selanjutnya dikerjakan revisi sesuai dengan arahan para ahli. Setelah
instrumen tes tertulis dinyatakan telah sesuai serta disetuji oleh para
ahli, instrumen tersebut langsung dipergunakan untuk melakukan
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dikerjakan di tahap pelaksanaan ini yaitu membagikan soal
tes tertulis ke siswa di pondok pesantren yaitu Pondok Pesantren
Madinatunnajah serta Pondok Pesantren Jamiyah Islamiyah. Adapun waktu
pelaksanaan tes yang dilakukan selama 2 jam mata pelajaran.
30
3. Tahap Penyelesaian
Pada tahap terakhir, kegiatan yang dilakukan yaitu mengolah data yang
didapatkan dari hasil penelitian, dilanjutkan dengan menganalisis data
tersebut kemudian membuat kesimpulan.
PISA 2012
PISA 2015
Cambridge IGCSE Test
Kesimpulan
F. Instrumen Penelitian
Tes tertulis merupakan instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini. Tes tertulis literasi sains diambil dari PISA 2012, PISA 2015 dan
Cambridge IGCSE Test. Tes tersebut dipakai untuk memperoleh kemampuan
literasi sains siswa kelas XI dengan menggunakan soal tes tertulis berdasarkan
framework Programme for International Student Assessment (PISA) 2015. Tes
tertulis tersebut jumlahnya 15 butir soal dalam bentuk uraian menurut kompetensi
literasi sains dalam Tabel 3.1, pengetahuan literasi sains dalam Tabel 3.2 serta
konteks literasi sains dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.1 Aspek Kompetensi Literasi Sains pada Soal Tes Tertulis
Jumlah
No. Kompetensi No. Soal
Soal
Menjelaskan fenomena secara 1, 2, 3, 4, 9, 10,
1. 9
ilmiah 12, 13, 15
2. Menafsirkan data dan bukti ilmiah 5, 7, 8, 11, 14 5
Mengevaluasi dan merancang
3. 6 1
penyelidikan ilmiah
32
Tabel 3.2 Aspek Pengetahuan Literasi Sains pada Soal Tes Tertulis
Jumlah
No. Pengetahuan No. Soal
Soal
1. Pengetahuan Konten 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15 9
2. Pengetahuan Epistemik 1, 2, 5, 6 4
3. Pengetahuan Prosedural 3, 14 2
Tabel 3.3 Aspek Konteks Literasi Sains pada Soal Tes Tertulis
Jumlah
No. Konteks No. Soal
Soal
1. Global 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 15
G. Validasi Instrumen
Validitas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen
yang dipakai tersebut valid atau tidak valid. Menurut Anshori & Sri (2009, hlm.
83) bahwa validnya sebuah instrumen jika bisa mengukur sesuatu yang
diinginkan, sehingga bisa mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Validasi instrumen ini dilaksanakan oleh dua validator notabene dosen pendidikan
kimia. Adapun nama validator yang dipilih pada penelitian ini disajikan pada
Tabel 3.4 berikut:
Menurut Purwanto (2010, hlm. 102) nilai persentase dapat dicari dengan
memakai rumus sebagai berikut:
𝑅
NP = 𝑆𝑀 X 100
Keterangan :
NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : skor mentah yang diperoleh siswa
SM : skor maksimum ideal
100 : bilangan tetap
Interval Kriteria
0 – 20 % Sangat Rendah
21 – 40 % Rendah
41 – 60 % Cukup
61 – 80 % Tinggi
81 – 100 % Sangat tinggi
Sumber: dimodifikasi dari (Riduwan, 2012, hlm. 89)
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau data tidak berdistribusi normal. Uji normalitas
dikerjakan memakai uji Shapiro-Wilk dengan software SPSS 20.
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian:
Jika sig < a (0,05), maka H0 ditolak, H1 diterima dan jika sig > a (0,05)
maka H0 diterima, H1 ditolak (Riadi, 2016, hlm. 123).
b. Uji Mann-Whitney U
Uji Mann-Whitney U digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan literasi sains
siswa di Pondok Pesantren Madinatunnajah (Modern) dan siswa di
Pondok Pesantren Jamiyah Islamiyyah (Tradisional).
Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan literasi
sains di Pondok Pesantren Madinatunnajah (modern) dan siswa
di Pondok Pesantren Jamiyah Islamiyyah (tradisional)
35
65
66
B. Saran
Abidin, Y., Mulyati, T., & Yunansyah, H. (2017). Pembelajaran Literasi Strategi
Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan
Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.
Amri, M. Y. B., Rusilowati, A., & Wiyanto. (2017). Penerapan Model
Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures Untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP di Kabupaten Tegal. Unnes Ohysics
Education Journal, 6(3), 80–93. Retrieved from
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej%0A
Andriani, N., Saparini, & Akhsan, H. (2018). Kemampuan Literasi Sains Fisika
Siswa SMP Kelas VII Di Sumatera Selatan Menggunakan Kerangka PISA (
Program for International Student Assesment ). Berkala Ilmiah Pendidikan
Fisika, 6(3), 278–291. https://doi.org/10.20527/bipf.v6i3.5288
Anggraeni, A. Y., Wardani, S., & Hidayah, A. N. (2020). Profil Peningkatan
Kemampuan Literasi Kimia Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Berbasis Kontekstual. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 14(1), 2512–2523.
Angraini, G. (2014). Analisis Kemampuan Literasi Sains SMA Kelas X di Kota
Solok. Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014, 161–170.
Anshori, M. & S. I. (2009). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Surabaya: Airlangga University Press.
Arding, N. I., & Atun, S. (2020). Analysis of Junior High School Students ’
Scientific Literacy On Simple Effort and Aircraft For Everyday Life. Journal
of Physics: Conference Series, 1–7. https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1440/1/012095
Arief, M. K. (2015). Penerpan Levels Of Inquiry Pada Pembelajaran IPA Tema
Pemanasan Global Untuk Meningkatkan Literasi Sains. Jurnal Ilmu
Pendidikan Dan Pengajaran, 2(2).
Arifin. (2011). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ariska, I., & Rosana, D. (2020). Analysis of Junior High School Scientific
Literacy Skills : Domain Competence On Vibrations , Waves and Sound
Materials. Journal of Physics: Conference Series, 1–7.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1440/1/012094
Arisman, A., & Permanasari, A. (2015). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
67
STAD Dengan Metode Praktikum Dan Demonstrasi Multimedia Interaktif
(MMI) Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Untuk Meningkatkan Literasi
Sains Siswa. Edusains, 7(2), 179–184.
Aryani, A. K., Suwono, H., & Parno. (2016). Profil Kemampuan Literasi Sains
Siswa SMPN 3 Batu. Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM, 1, 847–
855.
Asyhari, A., & Hartati, R. (2015). Profil Peningkatan Kemampuan Literasi Sains
Siswa Melalui Pembelajaran Saintifik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
BiRuNi, 04(2), 179–191. https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v4i2.91
Basri, H. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Bybee, R., Mccrae, B., & Laurie, R. (2009). PISA 2006 : An Assessment of
Scientific Literacy. Journal Of Research In Science Teaching, 46(8), 865–
883. https://doi.org/10.1002/tea.20333
Council, N. R. (1996). National Science Education Standars. National Academy of
Science. https://doi.org/10.17226/4962
Darwis, D., Permatasari, N. A., & Nurjayadi, M. (2019). Pengaruh Model
Pembelajaran Guided Discovery Learning Terhadap Literasi Kimia Peserta
Didik pada Materi Larutan Penyangga. Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 9(2),
67–71. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JRPK.092.02
Deboer, G. E. (2000). Scientic Literacy : Another Look at Its Historical and
Contemporary Meanings and Its Relationship to Science Education Reform.
Journal Of Research In Science Teaching, 37(6), 582–601.
Depdiknas. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
Jakarta: Depdiknas.
Dhofier, Z. (1982). Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai.
Jakarta: LP3ES.
Emda, A. (2014). Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam
Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah. Lantanida
Journal, 2(2), 218–229.
Eriyanto. (2007). Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: PT LKS
Pelangi Aksara Yogyakarta.
Fauzi, A. (2016). Implementasi Strategi Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating, Transferring (REACT) Untuk Meningkatkan Penguasaan
Konsep Siswa Pada Materi Pokok Larutan Penyangga Di Sekolah Berbasis
Pesantren. Prosiding Seminar Nasional Kimia Dan Pembelajarannya,
(September), 92–97.
Fives, H., Huebner, W., Birnbaum, A. S., & Nicolich, M. (2014). Developing a
69
OECD. (2004). Learning for Tomorrow ’s World First Results from PISA 2003.
OECD Publishing.
OECD. (2007). PISA 2006 Science Competencies for Tomorrow’s World Volume
1: Analysis. OECD Publishing.
OECD. (2019). PISA 2018 Results Combined Executive Sumarries Volume I, II &
III. OECD Publishing