Anda di halaman 1dari 351

PROFIL HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PROTISTA

SETELAH KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN


LKS BERBASIS GUIDED DISCOVERY
(Penelitian Deskriptif-Kuantitatif di SMA N 58 Jakarta)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Ratna Maruti
1110016100028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

skripsi yang berjudul ooProfil rrasil Belajar siswa pada Konsep Protista
setelah Kegiatan Pembelajaran dengan Mengggunakan LKs Berbasis
Guided Discovery" disusun oleh Ratna Maruti, NIM 1110016100028, Program
Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Iknu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan
pada sidang munasaqah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarla, 13 Juni 2017

Yang Mengesahkan:

Pembimbing II

2 001 NrP. 19790510 200604 2 00r


m
-T
.k

1
1

l
l

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista
Setelah Kegiatan Pembelajaran dengan Mengggunakan LKS Berbasis
Guided Discovery" disusun oleh Ratra Maruti, NIM 1110016100028, Program

Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan
lulus dalam Ujian Munasaqah pada tanggal 19 Jvru 2017 di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.Pd) dalam

bidang Pendidikan Biologi.

Jakarta, 19 Iurluz0l7

Panitia Sidang Munaqasah

Tanggal TandaTangan

Ketua Panitia (Ketua Progam Studi Pendidikan IPA Biologi) l, ^t I


M.pd
Dr. yanti Hertanti. 19.:.?..:k tV,LW-...r,
NIP. 19710119 200801 2 001

Penguji I
Meiry FadilahNoor. M.Si
2o4 -2.ovtr

NrP. 19800st6200710 2 001


Penguji II
ao- 1:.?gL?
(T>-*
Yuke Mardiati. M.Si
NIP. 197601t7 200701 2 013 --_,
SURAT PERI\TYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama ' RatnaManrti
Nim :11100i6100028
Jurusan : Pendidikan IPA/Prodi Biologi
Alamat : Jl. Raya Ciracas Gg. Kramat Kedondong RT 006/005 No.26 Kec.
Ciracas Kel. Ciracas i3740 Jakartfl Timur
MEI\IYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang tlerjudul Profit Hasil Belajar siswa Pada Konsep Protista
Setelah Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guicted
Dkeovery adalah benar karya sendiri di bawah bimbiagan dosen:

Nama Pembimbing I : Dr. Zulfiani M.Pd


NIP : 19760309 200501 2 001
Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPAlBiologi

Nama Pembimbing II : Nengsih Juanengsih M.Pd


NIP :19790510 200604 2 001
Jurusan/Frogram Studi : Pendidikan IPAlBialogi

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.

Jakarta, Jturi 2017


Yarg Menyatakan

Ratna M
ABSTRAK

Ratna Maruti, NIM 1110016100028 “Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep
Protista Setelah Kegiatan Pembelajaran dengan Mengggunakan LKS Berbasis
Guided Discovery”. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil belajar siswa pada


konsep protista setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis
penemuan terbimbing (Guided Discovery). Metode yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif. Pada penelitian deskriptif menghasilkan LKS berbasis Guided Discovery,
dengan one group pretest-posttest design di kelas X SMA Negeri 58 Jakarta,
Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda, LKS, lembar observasi, dan
angket respon siswa. Dari hasil pengumpulan data diketahui profil hasil belajar
kognitif siswa pada kategori sedang dengan indeks nilai rata-rata N-Gain sebesar
0,54 dengan persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa sebesar 80,55%. Hasil
belajar afektif siswa yaitu sebesar 3,37. menunjukkan interpretasi nilai yang baik.
Hasil belajar psikomotorik siswa yaitu sebesar 3,45 dengan interpretasi yang baik.
Pembelajaran dengan mengggunakan LKS Berbasis Guided Discovery pada konsep
protista menunjukkan hasil belajar siswa yang baik.

Kata Kunci: LKS berbasis Guided Discovery; Profil Belajar; Kognitif; Afektif;
Psikomotorik

i
ABSTRAC

Ratna Maruti, NIM 1110016100028 "Profile of Student Learning Outcomes in


Protista Concepts After Learning Activity by Using Guided Discovery Based
Worksheets". BA Thesis of Biology Education Program, Science Education
Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Sciences, Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta, 2017.

This study aimed to describe students' learning outcomes on the concept of


protista after learning activities by using guided discovery based worksheets. The
method used is descriptive quantitative. In descriptive research, worksheets based on
Guided Discovery, with one group pre test -post test design in class X SMA 58
Jakarta, Instrument used in the form of multiple choice test, worksheets, observation
sheet, and student response questionnaire. From the data collecting, it is known that
the students 'cognitive learning achievement profile in the medium category with the
average score of N-Gain score of 0.54 with the percentage of the students' cognitive
learning achievement is 80.55%. Student affective learning result that is equal to
3,37. Shows good value interpretation. Psychomotor student learning result that is
equal to 3,45 with good interpretation. Learning by Using Guided Discovery Based
worksheets on the Protista Concept can show good result on the students learning
outcomes.

Keywords: Guided Discovery based worksheets; Learning Profile; Cognitive;


Affective; Psychomotor

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista Setelah
Kegiatan Pembelajaran dengan Mengggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery” dengan baik. Sungguh tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan
Allah SWT. Shalawat serta salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW beserta
keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
penuh ketulusan dan kerendahan hati, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah , Jakarta.
3. Ibu Dr. Zulfiani M.Pd., selaku pembimbing I. yang telah meluangkan waktu,
memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan semangat yang besar kepada
penulis dalam penulisan skripsi selama ini.
4. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., selaku pembimbing II. yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan semangat kepada penulis selama ini.
5. Ibu Yanti Herlanti, M.Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sangat luar biasa
berperan penting dalam memotivasi, membimbing dan menginspirasi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah
meluangkan waktu, memberikan motivasi, semangat, inspirasi dan nasehat

iii
yang sangat luar biasa bagi penulis selama mengikuti perkuliahan dan
penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Program Studi Pendidikan Biologi
Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis. Semoga ilmu yang telah
Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
8. Kepala sekolah, seluruh staf, dewan guru, dan siswa kelas X SMAN 58 dan
SMAN 60 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
9. Mama dan Bapak tercinta dan tersayang yang selalu mendo’akan, memotivasi
penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan harapan. Mas Yanto,
Mbak Yani, Mbak Yanti, Mas Akbar, Mbak Mira, dan Mas Untung sebagai
kakak-kakak yang senantiasa memberikan doa dan semangat kepada penulis.
10. Teman-Teman seperjuangan Biologi A dan B angkatan 2010, dengan
bangganya penulis tergabung dalam group kelas AIUEO, yang selalu ada di
kala senang dan sulit.
11. Hardi Hidayat yang selalu senantiasa meluangkan waktu, terus memberikan
doa dan dukungan semangat kepada penulis.

Akhir kata teriring Do’a semoga Allah SWT. dapat membalas kebaikan semua
pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini dengan balasan
yang berlipat ganda. Dan semoga skripsi ini dapat berguna sebagai sumbang pikir dan
menambah wawasan bagi para pembaca. Aamiin

Jakarta, 12 Juni 2017

Penulis

iv
PROFIL HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PROTISTA
SETELAH KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
LKS BERBASIS GUIDED DISCOVERY
(Penelitian Deskriptif-Kuantitatif di SMA N 58 Jakarta)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Ratna Maruti
1110016100028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-Ciri Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .................................... 15
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .............................................................. 49
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa ............................. 56
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Sikap Siswa pada Konsep
Protista Dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS
Berbasis Guided Discovery .............................................................. 57
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Siswa pada
Konsep Protista Dalam Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery ............................. 58
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Mengenai Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery ......................................................................................... 59
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa Terhadap Kegiatan
Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery pada Konsep Protista ...................................................... 60
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Angket Lembar Penilaian Uji Validitas LKS
Berbasis Guided Discovery pada Konsep Protista ........................... 62
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Setelah Kegiatan Pembelajaran
dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery Pada
Konsep Protista ................................................................................ 63
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ............................................ 65
Tabel 3.10 Klasifikasi Validitas Butir Soal Pilihan Ganda Konsep Protista .... 65
Tabel 3.11 Kisi-Kisi Instrumen Tes Soal Pilihan Ganda Konsep Protista ........ 66
Tabel 3.12 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................ 67
Tabel 3.13 Hasil Uji Taraf Kesukaran Butir Soal Tes Pilihan Ganda Konsep
Protista ............................................................................................. 68
Tabel 3.14 Intepretasi Daya Pembeda Soal ........................................................ 69

ix
Tabel 3.15 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Konsep Protista ........ 70
Tabel 3.16 Hasil Perbaikan LKS Sebelum dan Setelah Validasi ....................... 74
Tabel 3.17 Kategori hasil Uji N-Gain ............................................................... 77

Tabel 3.18 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ............................................ 77


Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Tes Kognitif Siswa
Setelah Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery Pada Konsep Protista ........................... 79
Tabel 4.2 Nilai rata-rata N-Gain Hasil Tes Kognitif Seluruh Siswa Setelah
Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS berbasis
Guided Discovery pada Konsep Protista .......................................... 80
Tabel 4.3 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setelah
Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS berbasis
Guided Discovery pada Konsep Protista .......................................... 80
Tabel 4.4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setelah
Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis
Guided Discovery pada Konsep Protista ......................................... 82
Tabel 4.5 Nilai Hasil Observasi Penilaian Aspek Sikap Afektif Seluruh
Kelompok Siswa Setelah Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan LKS berbasis Guided Discovery Pada Konsep
Protista ............................................................................................. 83
Tabel 4.6 Nilai Hasil Observasi Keterampilan Siswa Selama Kegiatan
Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery pada Konsep Protista ...................................................... 84

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Alir Langkah-Langkah Penyusunan LKS ......................... 24
Gambar 2.2 Contoh Desain LKS dengan Kepadatan Halaman Tinggi ................ 25
Gambar 2.3 Contoh Desain LKS dengan Kepadatan Halaman Rendah .............. 25
Gambar 2.4 Contoh Penomoran dan Penggunaan Huruf Kapital pada Judul ...... 26
Gambar 2.5 Outline Desain LKS ......................................................................... 27
Gambar 2.6 Contoh Rincian Kegiatan ................................................................. 28
Gambar 2.7 Contoh Rangka Penyusunan Elemen ............................................... 29
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Persentase Hasil Belajar kognitif Siswa
pada Setiap Jenjang .......................................................................... 81

xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis Guided Discovery ...... 99
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Praktikum Guided Discovery ... 112
3. LKS I Berbasis Guided Discovey …………………………………………. 130
4. LKS II Berbasis Guided Discovey ………………………………………… 135
5. LKS Praktikum Berbasis Guided Discovery ……………………………… 149
6. Rubrik penilaian LKS berbasis Guided discovery ………………………… 154
7 Rekapitulasi Hasil Angket Penilaian Validasi LKS Berbasis Guided
Discovery pada Konsep Protista ................................................................... 184
8 Respon siswa terhadap Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
Berbasis penemuan terbimbing ……………………………………………. 190
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kisi- Kisi Instrumen Tes Kognitif Siswa Sebelum Validasi ...................... 203
2. Kisi- Kisi Instrumen Tes Kognitif Siswa Setelah Validasi......................... 227
3. Instrumen tes Kognitif siswa ...................................................................... 243
4. Kisi-kisi lembar penilaian observasi siswa ................................................ 248
5. Daftar Paduan Pedoman Pertanyaan Wawancara ....................................... 256
6. Hasil Wawancara ........................................................................................ 258
7. Angket Validasi LKS dan Respon siswa .................................................... 280
8. Kalibrasi instrumen tes ............................................................................... 283
9. Nilai Pretes dan Postes Siswa ..................................................................... 292
10. Tabel Distribusi frekuensi ........................................................................... 293
11. Tabel Hasil Uji N-Gain ............................................................................... 298
12. Tabel Persentase Peningkatan Hasil Tes Kognitif Siswa pada Setiap
Jenjang Kognitif ........... 300
13. Tabel Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa ............................................ 305
14. Tabel perhitungan Nilai afektif (sikap siswa) ............................................ 307

xii
15. Alur Penelitian …………………………………………………………… 313
16. Gambar Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 314
LAMPIRAN C SURAT-SURAT

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan zaman yang terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan


dan kemajuan teknologi telah menimbulkan persaingan global dalam berbagai
aspek kehidupan. Setiap individu membutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk dapat bersaing dalam menghadapi perubahan zaman. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas adalah dengan menempuh pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana dan sistematis yang
dapat memberi bekal ilmu pengetahuan, nilai-sikap dan keterampilan kepada
setiap individu untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas
hidup ditengah persaingan global. Bekal tersebut dapat diperoleh melalui
suatu proses yang disebut belajar. Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan
nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.1
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan
proses belajar mengajar. Pendidikan yang berkualitas dapat diperoleh dari
keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan suatu proses
pembelajaran di sekolah dapat diketahui dari perubahan tingkah laku siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Perubahan perilaku siswa
akibat proses belajar disebut sebagai hasil belajar.2 Hasil belajar digunakan
sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang dapat menguasai
bahan yang sudah diajarkan dalam suatu proses pembelajaran.

1
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Refrensi Bagi Pendidikan dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Prenada Media Group,
2009), Cet.1.h.5.
2
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Cet.3.h.34.

1
2

Perubahan perilaku siswa akibat proses belajar tidaklah tunggal. Setiap


proses belajar mempengaruhi perubahan perilaku pada domain tertentu pada
diri siswa.3 Menurut Benyamin Bloom, hasil belajar dapat diklasifikasikan
kedalam tiga ranah yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotoris. 4 Hasil
belajar pada ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir, hasil
belajar pada ranah afektif berkaitan dengan penghayatan nilai-sikap dan hasil
belajar pada ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan.
Hasil belajar siswa di sekolah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya penggunaan sumber dan strategi belajar. Dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah seorang guru membutuhkan sumber dan strategi belajar
yang tepat untuk menyajikan dan menyampaikan materi ajar kepada siswa.
Penggunaan sumber dan strategi belajar yang kurang tepat dalam proses
pembelajaran di sekolah membuat siswa kesulitan menerima dan memahami
materi ajar yang disampaikan oleh guru sehingga menyebabkan hasil belajar
siswa di sekolah rendah.5
Sumber belajar adalah segala jenis media, benda, data, fakta, ide, orang
dan lain-lain yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar.6
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan
membuat sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah menjadi sangat beraneka ragam. Salah satu
sumber belajar yang paling sering dimanfaatkan dalam pembelajaran di
sekolah adalah sumber belajar cetak. Sumber belajar cetak mencakup segala
bentuk produk cetak yang dimanfaatkan dalam pelajaran seperti buku, kamus,
LKS, ensiklopedia, koran dan lainnya.7

3
Ibid.
4
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya,
2009), Cet.14.h.22
5
Sofyan Amri, Pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum 2013, (Jakarta : PT.
Prestasi Purstakaraya, 2013), cet.1.h.26.
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif membuat bahan ajar inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011),
Cet.1.h.21.
7
Faizah M. Nur, Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Sains Kelas V SD pada
Pokok Bahasan Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan, Jurnal Penelitian Pendidikan, vol.13,
2012,h.72.
3

Penggunaan sumber belajar cetak dalam proses pembelajaran di sekolah


dianggap kurang efektif untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Hal
tersebut dikarenakan aktivitas pembelajaran yang berlangsung dengan sumber
belajar cetak lebih berpusat kepada guru(teacher center) sehingga siswa
kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kurang terlibatnya siswa
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah membuat pengalaman belajar dan
pemahaman siswa terhadap materi ajar yang dipelajari menjadi kurang
maksimal, sehingga hasil belajar siswa rendah. 8
Lembar kegiatan siswa merupakan sumber belajar cetak yang dapat
meningkatkan peran aktif dan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran
di sekolah. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan LKS
lebih berpusat pada diri siswa. LKS juga merupakan salah satu sarana untuk
membantu dan mempermudah kegiatan belajar mengajar. Adanya LKS akan
terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat
meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam peningkatan prestasi belajar.9
Lembar kegiatan siswa yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
materi ajar kepada siswa di sekolah umumnya dibuat oleh penerbit. LKS yang
dibuat penerbit dianggap kurang memperhatikan kompetensi dasar dan tujuan
belajar siswa, kegiatan pembelajaran dan desain LKS masih terkesan monoton
dan kurang menarik minat belajar siswa, selain itu LKS hanya berisi latihan
soal-soal dan siswa diminta mengerjakannya saat jam kosong atau untuk PR.10
Penggunaan kurikulum 2013 sebagai acuan dalam proses pembelajaran di
sekolah menekankan proses belajar siswa aktif(student center) dan mandiri.
Keterlibatan siswa secara aktif dan mandiri dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah dinilai dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep materi
yang dipelajari sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa di
sekolah.11

8
Lampiran B.6. Hasil Wawancara Guru Biologi SMAN 60 dan SMAN 58 Jakarta. h. 258
9
Sherlly Ferdiana Arafah,dkk, Pengembangan LKS Berbasis Berpikir Kritis pada Materi
Animalia, Unnes Journal of Biology Education, 2012, h.76.
10
Sofyan Amri, op. cit. h.101.
11
Lampiran 1.1. loc. cit.
4

Guru membutuhkan suatu strategi belajar yang tepat untuk menyampaikan


materi ajar dalam proses pembelajaran di sekolah. Strategi pembelajaran yang
sering digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa
umumnya adalah strategi pembelajaran konvensional. Strategi pembelajaran
konvensional merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan dengan
komunikasi satu arah, pengajar memberikan penjelasan kepada sejumlah
peserta didik secara lisan.12
Proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan strategi
pembelajaran konvensional membuat suasana belajar di sekolah menjadi
terkesan monoton dan membosankan karena hanya berpusat pada guru. Hal
tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang tertarik dan bersikap pasif untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga pemahaman siswa
terhadap materi ajar yang disampaikan oleh guru menjadi kurang optimal dan
hasil belajar siswa di sekolah menjadi tidak maksimal.13
Strategi penemuan(discovery) dapat menjadi strategi pembelajaran
alternatif yang dapat digunakan oleh para guru untuk meningkatkan peran
aktif dan kemandirian siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Pembelajaran discovery merupakan suatu proses pembelajaran dimana para
siswa berinteraksi dengan lingkungannya dan memperoleh informasi bagi diri
mereka sendiri mungkin dengan menelusuri dan memanipulasi objek atau
dengan melakukan percobaan laboratorium yang sistematis.14 Proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran discovery lebih
menitikberatkan pada mental intelektual para anak didik dalam memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga dapat menemukan suatu konsep
atau generalisasi yang dapat diterapkan dilapangan.15

12
Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Srategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar, (Jakarta :
Universitas Negeri Padang, 2001),h.86.
13
Lampiran B.6., loc. cit.
14
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh Dan Berkembang Jilid
II, (Jakarta: Erlangga, 2008), h.170.
15
Muhammad Takdir Ilahi, Pembelajaran Discovery Strategy & Mantal Vocational Skill,
(Jogjakarta:Diva Press, 2012), h.29.
5

Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh


manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha
sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.16
Setiap siswa pada dasarnya dalam melakukan kegiatan penemuan
memang tidak selalu memiliki keterampilan metakognitif yang memadai
untuk secara efektif mengarahkan eksplorasi mereka dan memantau penemuan
mereka.17 Siswa tetap membutuhkan bimbingan dari seorang guru yang dapat
mengarahkan dalam kegiatan penemuan. Strategi belajar penemuan yang
disertai dengan bimbingan guru disebut sebagai penemuan terbimbing(Guided
Discovery).
Penggunaan strategi belajar Guided Discovery memberi kesempatan
kepada guru dan siswa untuk sama-sama terlibat aktif dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Guru sebagai pembimbing dapat mengarahkan siswa dalam
kegiatan penemuan dan siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan penemuan.
Interaksi yang terbentuk antara guru dan siswa membuat aktifitas
pembelajaran menjadi lebih efektif dan dapat mengoptimalkan pemahaman
siswa terhadap materi ajar yang disampaikan sehingga hasil belajar siswa di
sekolah menjadi optimal.18
Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) bersifat dinamis yaitu dapat mengikuti
perubahan dan perkembangan zaman. Proses pembelajaran IPA menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.19

16
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), cet. 2., h. 38.
17
Jeanne Ellis Ormrod, op. cit., h.171
18
Lampiran B.6,. loc. cit.
19
Zulfiani,Tonih Feronika, dan Kikin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Ciputat: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta,2009),Cet.1.h.46.
6

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman


belajar kepada para siswa untuk memahami konsep dan proses sains. Biologi
dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di
alam sekitar.20
Guru biologi pada umumnya lebih sering menggunakan metode ceramah
satu arah saat menyampaikan konsep biologi kepada siswa dalam proses
pembelajaran biologi di sekolah. Metode pembelajaran tersebut dianggap
kurang efektif dalam pembelajaran IPA karena dalam pembelajaran IPA tidak
hanya ditekankan aspek produk tapi juga pada aspek proses.21
Penggunaan metode ceramah satu arah dalam proses pembelajaran biologi
di sekolah hanya berpusat kepada guru atau bersifat teacher center karena
hampir seluruh informasi berasal dari guru sedangkan siswa hanya sekedar
mendengar dan bersikap pasif dalam kegiatan pembelajaran biologi di
sekolah. Hal tersebut yang terkadang menyebabkan pemahaman siswa
terhadap konsep biologi menjadi kurang optimal sehingga hasil belajar biologi
siswa di sekolah menjadi rendah.22
Penggunaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran biologi jenjang SMA
kelas X mempelajari konsep protista. Kompetensi dasar yang berhubungan
dengan konsep protista meminta siswa untuk dapat menerapkan prinsip
klasifikasi dalam menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas
dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis. Kompetensi dasar tersebut menjelaskan bahwa selain siswa
mempelajari teori tentang konsep protista, siswa juga diminta untuk
mempelajari konsep protista siswa dengan melakukan pengamatan secara
langsung untuk lebih memahami konsep protista.23

20
Silvia Estuningsih,dkk, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis Penemuan
Terbimbing (Guided Discovery) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Xii
Ipa Sma Pada Materi Substansi Genetika, BioEdu Vol. 2 No.1, 2013,h. 27.
21
Zulfiani, op. cit., h. 97.
22
Lampiran B.6. loc. cit.
23
Ibid.
7

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan LKS


berbasis Guided Discovery pada konsep protista diharapkan dapat
memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa karena dapat terlibat
langsung dalam kegiatan penemuan seperti memecahkan masalah, melakukan
pengamatan dan diskusi sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa di
sekolah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti melakukan
penelitian yang berjudul, “Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista
Setelah Pembelajaran dengan Mengggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Penggunaan sumber dan strategi belajar yang kurang tepat dalam proses
pembelajaran di sekolah membuat siswa kurang memahami materi ajar
yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar siswa rendah.
2. LKS penerbit yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah
kurang memperhatikan kompetensi dan tujuan belajar siswa, aktivitas dan
desain LKS yang bersifat monoton dan membosankan membuat siswa
bersikap pasif dan kurang tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Kompetensi dasar siswa pada kurikulum 2013 menuntut siswa untuk
terlibat aktif dan mendiri dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
4. Penggunaan metode ceramah satu arah dalam proses pembelajaran biologi
di sekolah membuat siswa kurang teratrik dan bersikap pasif untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran biologi sehingga hasil belajar biologi
siswa di sekolah menjadi kurang maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan dalam penelitian ini meliputi;
1. Subyek penelitian siswa-siswi SMA kelas X semester ganjil tahun ajaran
2014/2015 di SMAN 58 Jakarta.
2. Menggambarkan hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan(kognitif),
ranah sikap(afektif) dan ranah keterampilan(psikomotorik) setelah
8

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided


Discovery pada konsep protista.
3. LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKS biologi berbasis
penemuan terbimbing(Guided Discovery) sesuai tahapan pembelajaran
penemuan terbimbing milik Carin dan Sund.
4. Materi pembelajaran biologi dibatasi hanya pada konsep protista.
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam peneilitian ini adalah:
“Bagaimanakah profil hasil belajar siswa pada konsep protista setelah
kegiatan pembelajaran dengan menggunaan LKS Berbasis Guided Discovery?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah menggambarkan hasil belajar siswa pada
konsep protista setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis penemuan terbimbing(Guided Discovery).
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna;
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang
penggunaan LKS berbasis penemuan dalam kegiatan pembelajaran biologi
di kelas.
2. Bagi guru khususnya bidang studi biologi, penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan dalam penggunaan media pembelajaran di sekolah.
3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
untuk menambah wawasan dan khazanah pengetahuan yang dapat
digunakan dalam penelitian yang lebih lanjut.
4. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
memberikan informasi dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas
proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori
1. Kajian Teori Profil Hasil Belajar
a. Defisini Profil Hasil Belajar
Profil didefinisikan sebagai pandangan dari samping, penampang
(tanah,gunung,dsb), grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-
hal khusus.1 Berdasarkan penjelasan tersebut maka profil dapat diartikan
sebagai suatu gambaran data yang secara garis besar menjelaskan suatu
keadaan dan memberikan fakta tentang hal-hal khusus.
Belajar merupakan suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses
memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak
manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman(experience).2
Belajar juga diartikan sebagai suatu proses memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi
yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya.3
Belajar adalah kenyataan yang ditunjukan dengan kegiatan fisik dan gerak
yang memunculkan motivasi lebih dalam mengerahkan segala kemampuan
yang dimiliki. Kata lainnya belajar merupakan puncak pengalaman paling
fenomenal dalam memperoleh pengetahuan yang berkaitan dengan perubahan
tingkah laku anak didik untuk mendapatkan prestasi terbaik.4 Berdasarkan
beberapa pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dipahami bahwa

1
Ebta Setiawan Kemendikbud (Pusat Bahasa), Kamus Besar Bahasa Indonesia Online,
2014,h.1, (http://kbbi.web.id/profil) diakses pada
2
Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 1, h. 9.
3
Sofan Amri, Pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum 2013, (Depok:
Prestasi Pustaka Publisher, 2013), cet.1., h. 24.
4
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2012) cet, 1. h. 36-37.

9
10

belajar merupakan suatu aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh
individu dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan pada pengetahuan, nilai-sikap dan keterampilan yang relatif tetap
dan berbekas.
Hasil belajar memiliki definisi yang dapat dijelaskan dengan memahami
dua kata yang membentuknya yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian
hasil(product) menujuk pada perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional, sedangkan belajar
dilakukan untuk mengusahakan adanya perilaku pada individu yang belajar.
Sehingga hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.5
Hasil belajar juga dapat didefinisikan sebagai perubahan perilaku siswa
akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Perubahan perilaku tidaklah bersifat tunggal.
Setiap proses belajar mempengaruhi perubahan perilaku dalam domain
tertentu pada diri siswa tergantung perubahan yang dinginkan sesuai dengan
tujuan pendidikan.6
Hasil belajar lainnya didefinisikan sebagai kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.7 Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan
suatu perubahan perilaku seseorang dari segi pemahaman, nilai sikap dan
keterampilan yang diperolehnya setelah melakukan aktivitas belajar.
Uraian sebelumnya telah menjelaskan tentang definisi profil, belajar dan
hasil belajar. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa profil
hasil belajar merupakan gambaran yang secara garis besar menjelaskan suatu
keadaan dengan memuat fakta-fakta yang bersifat umum ataupun khusus
mengenai perubahan perilaku individu dalam segi pengetahuan, tingkah laku
dan keterampilan setelah melakukan aktivitas belajar.

5
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Jogjakarta : Pustaka Belajar, 2009), h. 44-45.
6
Ibid., h. 34.
7
Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), cet.3., h. 22.
11

b. Jenis-Jenis Hasil Belajar


Gagne menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan kapabilitas atau
kemampuan yang diperoleh seseorang dari suatu proses belajar dan dapat
dikatagorikan ke dalam lima macam yaitu sebagai berikut :
1) Informasi verbal, kemampuan seseorang untuk menuangkan pikirannya
dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual, kemampuan seseorang untuk membedakan,
mengabstraksi suatu objek, menghubungkan konsep yang menghasilkan
suatu konsep dan pemecahan masalah.
3) Strategi kognitif, kemampuan seseorang untuk mengarahkan
kemampuan mentalnya dalam memecahkan suatu masalah.
4) Sikap, kemampuan seseorang untuk cenderung menerima atau menolak
sesuatu objek berdasarkan penilaiannya.
5) Keterampilan motorik, kemampuan seseorang untuk melakukan
serangkaian gerakan jasmani dari anggota badan secara terpadu dan
terkoordinasi.8

Benyamin Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah


yaitu sebagai berikut:
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil intelektual yang terdiri dari
enam aspek(pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
evaluasi)
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
(penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan internalisasi)
3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan
bertindak yang maliputi enam aspek (keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks dan , gerakan ekspresif dan interpretatif).9
Pendapat dari beberapa ahli tersebut menjelaskan bahwa hasil belajar dapat
dikelompokkan dalam ranah pengetahuan, nilai-sikap dan keterampilan.
c. Domain dan Tingkatan Hierarki Hasil Belajar
Perubahan perilaku individu setelah mengalami aktivitas belajar memiliki
pengaruh yang berbeda-beda. Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku
kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu
terbagi menjadi tiga yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.10

8
Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar, (Jakarta:
Universitas Negri Padang Balitbang Depdiknas, 2001), h. 82-83.
9
Nana Sudjana. loc. cit.
10
Purwanto,op. cit., h. 48.
12

1) Hasil Belajar pada Ranah Kognitif


Hasil belajar pada ranah kognitif mencakup kegiatan otak yang dapat
diartikan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk kedalam
ranah kognitif.11 Benyamin Bloom membagi hasil belajar pada ranah kognitif
dalam enam tingkatan yaitu hafalan/pengetahuan(C1), pemahaman(C2),
penerapan(C3), analisis(C4), sintesis(C5), dan Evaluasi(C6) yang dapat
dijelaskan sebagai berikut;12
Hafalan atau pengetahuan(C1) yaitu kemampuan seseorang untuk
mengingat atau mengenali kembali nama, istilah, ide, gelaja, rumus-rumus.
Tingkatan kognitif ini mencakup ingatan hal-hal yang pernah dipelajari berupa
fakta, konsep, prinsip, dan istilah.
Pemahaman(C2) yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat; mencakup
menangkap makna dan arti dari apa yang dipelajari. Tingkatan kognitif ini
dinyatakan dalam menguraikan isi pokok suatu bacaan, mengubah data dari
bentuk yang satu ke bentuk yang lain.
Penerapan(C3) yaitu kemampuan seseorang untuk menerapkan dan
menggunakan prinsip, teori, hukum aturan, metode pada situasi baru.
Analisis(C4) yaitu kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau
keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami
hubungan diantaranya; menganalisa, merinci sutu kesatuan ke dalam bagian-
bagain agar struktur keseluruhanya dapat dipahami.
Sintesis(C5) yaitu kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
yang baru, yang dinyatakan dalam suatu rencana, yang menuntut adanya
kriteria. Evaluasi(C6) kemampuan membentuk pandangan pada suatu hal dan
bertanggung jawab atas pendapat. Biasanya dinyatakan dalam pemberian nilai
terhadap sesuatu.13

11
Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 43.
12
Purwanto,op.cit., h. 50
13
Sudaryono, op. cit., h. 43-45.
13

2) Hasil Belajar pada Ranah Afektif


Hasil belajar pada ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan
sikap dan nilai yang ciri-cirinya dapat dilihat dalam berbagai tingkah laku.
Karthwohl membagi hasil belajar afektif dalam lima jenjang sebagai berikut.;
Penerimaan yaitu mencakup kepekaan akan adanya rangsangan dan
kesediaan untuk memperhatikan rangsangan tersebut yang dinyatakan dengan
memperhatikan sesuatu, walaupun perhatian itu masih bersifat pasif.
Partisipasi yaitu mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan
turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dinyatakan dengan memberikan
suatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan. Penilaian atau penentuan
sikap yaitu mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap
sesuatu dan memposisikan diri sesuai penilaian seperti terbentuk sikap yang
dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap batin,
baik berupa perkataan ataupun tindakan. Organisasi yaitu mencakup
kemampuan membentuk sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan nilai
kehidupan. Pembentukan pola hidup: kemampuan untuk menghayati nilai-
nilai sedemikian rupa. Sehingga menjadi milik pribadi dan pegangannya nyata
untuk pengatur hidupnya sendiri. 14
Aspek afektif memiliki lima karakteristik yaitu berupa;
Sikap yang merupakan kecenderungan untuk bertindak secara suka atau
tidak suka terhadap suatu objek. Minat yang merupakan kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu. Konsep diri yang merupakan suatu evaluasi
yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki.
Nilai yang merupakan keyakinan tentang perbuatan, tindakan atau perilaku
yang dianggap baik dan yang dianggap buruk. Kemudian moral yang
merupakan perasaan salah atau benar terhadap kebagahagiaan orang lain atau
perasaan terhadap tindakan yang dilakukan sendiri.15

14
Ibid., h.46-47.
15
Kunandar, Penilaian autentik(penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum
2013)suatu pendekatan praktis disertai dengan contoh, ( Depok: PT. Rajagrafindo Persada,
2014), cet.3., h.112-114.
14

3) Hasil Belajar pada Ranah Psikomotorik


Hasil belajar psikomotorik merupakan hasil belajar yang berkaitan dengan
keterampilan(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Simpson mengklasifikasikan hasil belajar pada
ranah psikomotorik menjadi enam domain yaitu :
Presepsi(perception), tingkatan aspek psikomotorik paling rendah yaitu
kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain. Kesiapan(set),
kemampuan menempatkan diri dalam keadaan memulai suatu gerakan.
Misalnya mendemonstrasikan termometer dan sebagainya. Gerakan
terbimbing(guided response), kemampuan melakukan gerakan meniru model
yang dicontohkan(imitasi). Gerakan terbiasa(mechanism), kemampuan
melakukan gerakan tanpa ada model contoh. Kemampuan dilakukan berulang-
ulang hingga menjadi kebiasaan. Gerakan kompleks(adaptation), kemampuan
melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan irama yang tepat.
Kreativitas(origination), kemampuan menciptakan gerakan-gerakan baru yang
tidak ada sebelumnya atau mengkombinasikan gerakan-gerakan yang ada
menjadi kombinasi gerakan baru yang orisinil.16
Trowbridge dan Bybe menekankan bahwa hasil belajar pada ranah
psikomotorik mencakup aspek-aspek perkembangan motorik, koordinasi otot-
otot dan keterampilan-keterampilan fisik yang diklasifikasikan kedalam empat
kategori yaitu:
Moving(bergerak) yaitu sejumlah gerakan tubuh yang melibatkan
koordinasi gerakan-gerakan fisik seperti membawa, membersihkan,
mengikuti, menempatkan atau menyimpan.
Manipulating(memanipulasi) yaitu aktivitas yang mencakup pola-pola
yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan bagian-bagaian
tubuh misalnya tangan-jari, tangan-mata seperti mengkalibrasi, merangkai,
meramu, mencampurkan, menuang, mengaduk, menimbang, mengoprasikan
dan memperbaiki.

16
Purwanto, op. cit., h.52-53.
15

Comunicating (berkomunikasi) yaitu aktivitas yang menyajikan gagasan


dan perasaan untuk diketahui orang lain seperti mengajukan pertanyaan,
menganalisis, mendeskripsikan, mendiskusikan, menggambar, mengarang,
menjelaskan, membuat grafik, membuat tabel, mencatat, menulis dan
membuat rancangan.
Creating(menciptakan) yaitu proses kinerja yang dihasilkan dari gagasan-
gagasan baru seperti membuat kreasi, merancang, merencanakan, mensintesis,
menganalisis, dan membangun.17
Ciri-ciri hasil belajar ranah psikomotorik menurut Edward Norman
Gronlund dapat dijelaskan pada Tabel 2.1 sebagai berikut;18

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

No. Tingkatan Hasil Ciri-ciri


Belajar
1. Perception 1. Mengenal objek melalui pengamatan indrawi
2. Mengolah hasil pengamatan dengan pemikiran
3. Melakukan seleksi terhadap objek (pusat
perhatian)
2. Set 1. Kesiapan mental untuk bereaksi
2. Kesiapan fisik untuk bereaksi
3. Kesiapan emosi atau perasaan untuk bereaksi
3. Guided response 1. Melakukan peniruan.
2. Melakukan coba-coba salah(trial and eror)
3. Pengembangan respon baru.
4. Mechanism 1. Mulai tumbuh performance skill dalam
berbagai bentuk
2. Respon-respon baru muncul dengan sendirinya
5. Complex overt Sangat terampil yang digerakan oleh aktivitas
response motoriknya
6. Adaptation 1. Pengembangan keterampilan individu untuk
gerakan yang dimodifikasi
2. Kemampuan untuk mengahadapi problem
solving
7. Origination Mampu mengembangkan kreativitas gerakan-
gerakan baru untuk menghadapi bermacam-macam
situasi atau problema-problema yang spesifik.

17
Ahmad sofyan, Tonih feronika, Burhanudin, Evaluasi pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet. 1., h. 24-26.
18
Kunandar. op.cit, h. 261
16

d. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
lingkungan, instrumental, fisiologis dan psikologis. Faktor lingkungan
merupakan bagaian dari kehidupan anak didik, mereka berinteraksi dan
saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik. Lingkungan
tersebut dibedakan menjadi alami dan sosial budaya. Faktor instrumental
merupakan alat kelengkapan untuk tercapainya tujuan pendidikan,
diantaranya; kurikulum, program, sarana fasilitas, dan guru. Kondisi
fisiologis meliputi keadaan kesegaran jasmaninya. keadaan jasmani
seseorang mempengaruhinya dalam kegiatan belajarnya. Kondisi psikologis
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa berkaitan pada motivasi,
minat, kecerdasan, bakat dan kemampuan kognitif siswa.19
Pendapat lain juga menyatakan jika keberhasilan suatu proses belajar di
sekolah dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri, luar diri
dan lingkungan hidup siswa.
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi aspek jasmani dan
rohani. Pada aspek jasmani mencakup kondisi fisik dan kesehatan jasmani
individu. Kondisi fisik individu meliputi ketahanan individu terhadap waktu
belajar yang berbeda-beda, sedangkan kesehatan dan kelengkapan alat indera
individu juga mempengaruhi usaha dan keberhasilan individu dalam belajar.
Pada aspek rohani atau psikis berhubungan dengan kondisi kesehatan psikis,
kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dan konatif
individu. Kondisi inteketual juga berpengaruh pada keberhasilan belajar
individu yaitu tingkat kecerdasan, bakat, penguasaan siswa terhadap
pelajaran. Kondisi sosial individu yaitu berupa hubungan individu dengan
orang lain dalam lingkungan belajar. selain itu aspek afektif berupa motivasi
belajar dan keterampilan individu juga mempengaruhi keberhasilan belajar
individu.

19
Mulia Rusmawati,”Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan
Terhadap Hasil Belajar Siswa”,Skripsi,(Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013),
h. 30, Tidak Diterbitkan.
17

Faktor yang berasal dari lingkungan merupakan faktor yang berasal dari
luar diri siswa. Faktor tersebut meliputi keluarga yang berpengaruh pada
perkembangan belajar anak seperti keadaan rumah dan ruang belajar, sarana
prasarana, suasana lingkungan rumah. Faktor lingkungan sekolah yang
meliputi sarana prasarana, sumber belajar dan media belajar, suasana,
kegiatan belajar mengajar dan lingkungan masyarakat seperti latar belakang
pendidikan warganya juga dapat mempengaruhi hasil belajar.20
Pendapat lain mengelompokkan faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar kedalam tiga bentuk yaitu, Faktor internal yang meliputi keadaan
jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan di
sekitar siswa dan faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya
yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.21

2. Kajian Teori Lembar Kerja Siswa (LKS)


a. Definisi Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar Kegiatan Siswa merupakan salah satu bahan ajar cetak yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di sekolah. LKS berupa materi ajar
yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat
mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.22
Lembar Kegiatan Siswa(Student worksheet) adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan
biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. Tugas
yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang
ingin dicapainya.23

20
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan psikologi proses pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), cet, 6. h. 162-165.
21
Sofan Amri, op. cit., h. 26.
22
Denny Setiawan,dkk, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),
Cet.1.h.2.25.
23
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008), h. 13.
18

Lembar Kegiatan Siswa memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang


harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang
harus ditempuh.24
Lembar Kegiatan Siswa(LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa
lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik,
yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.25
Lembar Kegiatan Siswa(LKS) bukan singkatan dari lembar kegiatan
siswa, melainkan Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi
ajar tersebut secara mandiri. Di dalam LKS, Peserta didik akan mendapatkan
materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut”.26
Lembar Kegiatan Siswa(LKS) berisi tugas-tugas yang dirancang untuk
membantu peserta didik dalam belajar. Tugas tersebut berupa tugas teoritis
dan praktis. Tugas teoritis misalnya membaca sebuah artikel tertentu,
kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis
berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan.27 Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat dipahami bahwa LKS merupakan salah satu bahan ajar cetak
berupa lembar kerja siswa atau lembar kegiatan siswa yang berisi ringkasan
materi, petunjuk pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tugas-tugas dan latihan
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar tertentu.
b. Fungsi, Manfaat dan Kegunaan LKS
Fungsi bahan ajar bagi pendidik dapat menghemat waktu pendidik dalam
mengajar, mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang
fasilitator, meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
interaktif, pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya

24
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h.111.
25
Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan Menyenangkan, (Jogjakarta: Diva press, 2011), cet.1.h. 204.
26
Ibid.
27
Departemen Pendidikan Nasional. Loc. cit.
19

dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang


semestinya diajarkan pada peserta didik, serta sebagai alat evaluasi pencapaian
atau penguasaan hasil pembelajaran.
Fungsi bahan ajar bagi peserta didik dapat membantu peserta didik untuk
belajar lebih mandiri, peseta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja,
peserta didik dapat belajar sesuai kecepatannya masing-masing, peserta didik
dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri, membantu
mengmbangkan potensi peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri,
pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitas peserta didik dalam proses
pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari
atau dikuasainya 28
Bahan ajar memiliki manfaat yang dapat membuat kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik, memberi kesempatan siswa untuk belajar secara
mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru, kemudian
memudahkan siswa dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya. 29
Lembar Kegiatan Siswa dalam proses pembelajaran di sekolah bagi
pendidik memiliki fungsi yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun
lebih mengaktifkan peserta didik, mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan, bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas
untuk berlatih, dan memudahkan pelaksanaan pengajaran bagi peserta didik. 30
Penggunaan LKS dalam proses pembelajaran di sekolah dapat memberi
kesempatan kepada pendidik untuk memancing peserta didik agar secara aktif
terlibat dengan materi yang dibahas.31 LKS juga digunakan siswa sebagai
panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen

28
Andi Parstowo,op. cit, h. 24-25.
29
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya
terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya, 2010), h.160.
30
Andi Prastowo, op.cit. h.205-206.
31
Ibid., h.206.
20

atau demonstrasi.32 Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat diketahui


bahwa LKS memudahkan pendidik menyajikan dan menyampaikan materi
ajar, menciptakan suasana belajar interaktif, dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
c. Unsur-unsur Penyusun LKS
Lembar Kegiatan Siswa(LKS) terdiri dari enam unsur utama yaitu
meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, tugas atau langkah-langkah kerja dan penilaian.33
Secara format LKS memiliki delapan unsur yaitu judul, KD yang akan
dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus
dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan.34
Judul LKS dapat ditentukan berdasarkan kompetensi dasar, materi-materi
pokok yang akan disampaikan atau pengalaman belajar dalam kurikulum yang
digunakan sebagai acuan. Kompetensi Dasar pada LKS dirumuskan
berdasarkan kurikulum acuan. Penilaian pada LKS dapat dilakukan dengan
melihat proses dan hasil kerja peserta didik selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan penilaian acuan patokan. Materi LKS harus
mengacu pada KD yang memuat informasi pendukung tentang gambaran
umum ruang lingkup konsep yang dipelajari dan berasal dari berbagai sumber
yang relevan.35
Lembar kegiatan siswa dapat berbentuk panduan eksperimen yang
tersusun atas judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan,
prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk
bahan diskusi.36 Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat dipahami
bahwa LKS tersusun atas judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar, materi
pokok /informasi pendukung, tugas latihan dan penilaian.

32
Trianto, op. cit., h.111.
33
Andi Prastowo,op .cit., h. 208.
34
Departemen Pendidikan Nasional.op,cit., h..23.
35
Andi prastowo, op. cit, h. 213-214.
36
Trianto, op. cit. h.112
21

LKS praktikum untuk panduan eksperimen tersusun atas judul, alat dan
bahan, prosedur/langkah kerja, pertanyaan dan kesimpulan.
d. Macam-Macam Bentuk LKS
Berikut ini merupakan macam-macam bentuk LKS dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah;
1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep.
LKS ini sesuai dengan suatu prinsip konstruktivisme. LKS ini
mengetengahkan fenomena yang bersifat konkret, sederhana dan berkaitan
dengan konsep yang akan dipelajari. LKS ini memuat apa yang(harus)
dilakukan peserta didik meliputi melakukan, mengamati dan menganalisis.
2) LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan
berbagai konsep yang telah ditemukan.
LKS ini berisi konsep yang telah ditemukan peserta didik untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari- hari. Contohnya pada konsep demokrasi caranya
dengan memberikan tugas pada mereka untuk melakukan diskusi,
kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan
berpendapat yang bertanggung jawab.
3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar
LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam
buku, LKS model ini membantu untuk menghapal dan memahami materi
pembelajaran yang ada di dalam buku. Sesuai dengan keperluan remidiasi.
4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan
LKS ini diberikan setelah peserta didik mempelajari topik tertentu. Materi
yang dikemas mengarah pada pendalaman dan penerapan materi
pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran.
5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum
LKS ini berisi petunjuk praktikum sebagai salah satu konten isi
LKS.37Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa macam-
macam bentuk LKS dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam suatu proses pembelajaran.

37
Andi Prastowo,.op.,cit.h. 208-211.
22

e. Tujuan Penyusunan LKS


Tujuan utama penyusunan LKS yaitu dapat menyajikan bahan ajar yang
memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan,
menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik
terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar peserta didik dan
memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.38
f. Teknik penyusunan LKS
Teknik dan langkah-langkah dalam penyusunan LKS dapat dijelaskan
dalam beberapa poin sebagai berikut:
1) Analisis Kurikulum
Tahap ini bertujuan untuk menentukan materi-materi yang membutuhkan
LKS dan yang tidak membutuhkan LKS. Dalam menentukan materi yang
perlu diperhatikan adalah materi pokok, pengalaman belajar, materi yang
akan diajarkan, dan mencermati kompetensi yang harus dimiliki oleh
peserta didik.
2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan
sekuensi atau urutan LKS. Sekuensi LKS ini sangat diperlukan dalam
menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan
analisis sumber belajar.
3) Menentukan Judul-Judul LKS
Pada tahap ini judul LKS disesuaikan dengan kompetensi dasar, materi-
materi pokok, dan pengalaman belajar yang ada pada kurikulum. Satu
kompetensi dasar dapat dijadikan satu judul jika kompetensi dasar tersebut
tidak terlalu besar. Besarnya kompetensi dasar dapat diketahui dengan cara
menguraikannya ke dalam materi pokok, jika materi pokok terdiri dari
empat materi pokok maka kompetensi dasar tersebut dapat dijadikan satu
judul sedangkan jika kompetensi dasar diuraikan menjadi lebih dari empat
materi pokok maka dapat dijadikan beberapa judul LKS.

38
Ibid., h. 206.
23

4) Penulisan LKS
Penulisan LKS memiliki beberapa tahapan penting yang perlu
diperhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan LKS yaitu
dalam hal merumuskan kompetensi dasar, membuat penilaian, menyusun
materi dan struktur LKS. Hal-hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dan indikator
pembelajaran dalam LKS dapat dilakukan dengan cara menurunkan rumusnya
langsung dari kurikulum yang berlaku.
Penilaian dalam LKS dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja
peserta didik. Karena pendekatan pembelajaran yang dilakukan adalah
pendekatan kompetensi, penilaiannya didasarkan pada penguasaan
kompetensi, maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced Assesment.
Penyusunan materi LKS bergantung pada kompetensi dasar yang akan
dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran
umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi LKS dapat
diambil dari berbagai sumber buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian,
dan sebagainya. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka
dapat saja dalam LKS ditunjukan referensi yang digunakan agar siswa
membaca lebih jauh tentang materi tersebut.
Struktur LKS terdiri atas judul, petunjuk belajar(petunjuk siswa),
kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan
39
langkah-langkah kerja, serta penilaian. Untuk lebih menyederhanakan
penjelasan tentang penyusunan LKS maka dapat dilihat pada gambar 2.1
diagram alir penyusunan sampai penulisan LKS sebagai berikut:

39
Depdiknas, op. cit., h. 23-24.
24

Analisis kurikulum
Andi Prastowo, op.
cit., h.
Menyusun peta kebutuhan LKS

Menentukan judul-judul LKS

Menuliskan LKS

Merumuskan KD

Menentukan Alat Penilaian

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur LKS

Gambar 2.1 Diagram Alir Langkah-Langkah Penyusunan LKS40

g. Membuat Desain LKS


Sebagai bahan ajar LKS membutuhkan desain yang dapat menarik minat
belajar siswa. Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan desain LKS;
1) Menentukan desain pengembangan LKS
Desain LKS pada dasarnya tidak mengenal pembatasan. Batas yang ada
hanya imajinasi dari seorang gguru. Meskipun demikian, ada dua faktor yang
perlu diperhatikan saat mendesain LKS yaitu tingkat kemampuan membaca
siswa dan Pengetahuan siswa.41
LKS didesain untuk dapat digunakan oleh peserta didik secara mandiri.
Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator, sedangkan peserta didik yang
diharapkan dapat berperan aktif dalam mempelajari materi yang terdapat

40
Andi Prastowo, op. cit., h. 212.
41
Denny setiawan, op. cit., h. 2.25
25

dalam LKS. Desain LKS yang terlalu sulit dan rumit akan membuat peserta
didik merasa kesulitan dalam memahami materi.42 Batasan umum yang dapat
dijadikan pedoman untuk menentukan desain LKS yaitu sebagai berkut;
a) Ukuran LKS
Ukuran LKS diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Contohnya, peserta didik dituntut untuk mampu
membuat bagan alur. Ukuran LKS yang mampu mengakomodasi adalah A4
karena dengan A4 peserta didik akan mempunyai cukup ruang untuk membuat
bagan. Apabila ukuran LKS adalah A5, peserta didik akan kesulitan dalam
membuat bagan, karena ruangan yang tersedia sangat terbatas.43
b) Kepadatan Halaman
Halaman LKS diharapkan tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Halaman
yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian.44
Berikut ini contoh desain kepadatan LKS pada gambar 2.2 dan 2.3:

Penyusunan Instrumen Pembelajaran


Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

Gambar 2.2 Contoh Desain LKS dengan Kepadatan Halaman Tinggi45


Penyusunan Instrumen Pembelajaran
A. Pengertian penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
B. Tujuan Penilaian
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

Gambar 2.3 Contoh Desain LKS dengan Kepadatan Halaman Rendah 46

42
Andi Prastowo, op. cit., h. 216.
43
Ibid., h. 217.
44
Denny Setiawan, op. cit., h. 2.26
45
Andi Prastowo, op. cit., h. 218.
46
Ibid.
26

c) Penomoran
Penomoran dapat membantu peserta didik untuk menentukan judul,
subjudul dan anak subjudul dari materi yang kita sajikan dalam LKS. Hal ini
dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi secara
keseluruhan.47 Berikut ini merupakan contoh penomoran dan penggunaan
huruf kapital LKS pada gambar 2.4 :

Gambar 2.4 Contoh Penomoran dan Penggunaan Huruf Kapital pada


Judul48
d) Kejelasan
Materi dan instruksi yang dibuat dalam LKS harus jelas dan dapat dibaca
oleh peserta didik agar memberi hasil yang maksimal. Misalkan saja hasil
cetakan LKS tembus sampai halaman sebaliknya. Hal ini tentu saja
mengganggu kenyamanan saat membacanya. Oleh karena itu, pastikan bahwa
cetakan di halaman yang satu tidak menembus ke halaman sebaliknya.49
2) Langkah-langkah pengembangan LKS
Untuk mengembangkan LKS yang menarik dan dapat digunakan secara
maksimal oleh para peserta didik maka ada 4 langkah yang perlu diperhatikan

47
Ibid., h. 219.
48
Ibid.
49
Ibid., h. 216-220.
27

dalam mengembangkan LKS. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang


perlu diperhatikan dalam pengembangan LKS;
a) Tentukan tujuan instruksional yang akan diturunkan dalam LKS.
Tujuan menentukan tujuan instruksional adalah untuk menentukan desain,
variabel ukuran, kepadatan halaman, dan kejelasan LKS. Misal, tujuan
instruksional yang ingin dicapai adalah “siswa dapat mengembangkan rencana
untuk melakukan penelitian eksperimen”. Sebagai simulasi maka ukuran LKS
yang dapat digunakan adalah A4 karena dalam rencana penelitian diperlukan
bagan. Untuk mengoptimalkan penggunaan halaman desain maka LKS yang
akan dibuat maka outline desain LKS dapat dilihat pada gambar 2.5 sebagai
berikut:
Ukuran : A4
Pengorganisasian:
1. Penjelasan cara menghadapi LKS
2. Uraian Materi
3. Kerja siswa.

Gambar 2. 5 Outline Desain LKS50


b) Pengumpulan Bahan atau Materi
Pengumpulan bahan atau materi yang akan dibuat dalam LKS dapat
dilakukan dengan menentukan materi dan tugas yang akan ditulis dalam LKS,
memastikan materi dan tugas yang ditentukan sejalan dengan tujuan
pembelajaran, mengumpulkan bahan atau materi, membuat perincian tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa, bahan atau materi yang dimuat dalam LKS
dapat dikembangkan sendiri atau memanfaatkan materi yang sudah ada, tugas-
tugas yang diberikan harus ditulis secara jelas untuk mengurangi pertanyaan
dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya dapat dilakukan sendiri,
menambahkan ilustrasi atau bagan yang dapat memperjelas penjelasan naratif
yang disajikan.
Berikut ini merupakan contoh dari penulisan rincian kegiatan dalam LKS
yang dapat dilihat pada gambar 2.6;

50
Denny Setiawan, op.Cit., h.2.28.
28

1. Mahasiswa menjelaskan Pengertian penilaian.


2. Mahasiswa menjelaskan tujuan penilaian.
3. Mahasiswa menjelaskan prinsip-prinsip penilaian.

Gambar 2. 6 Contoh Rincian Kegiatan51

c) Penyusunan Elemen
Elemen dapat saling mengintegrasikan desain(langkah pertama) dengan
materi dan tugas(langkah kedua). Contoh dari pembuatan bagan penyusunan
elemen LKS dapat dilihat pada gambar 2.7 sebagai berikut:

Lembar Kerja Siswa


Tugas
1. Baca materi “ Teknik Penyusunan Instrumen Penilaian
Pembelajaran X” yang ada dalam LKS ini!
2. Garis bawahi kata atau kalimat yang menurut kalian
penting!
3. Buat ringkasan pada tempat yang sudah disediakan!
1

Konsep Dasar Penilaian


Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
A. Pengertian Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
2

B. Tujuan Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
C. Prinsip-prinsip penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
D. Ringkasan
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
3

E. Pertanyaan
F. Jawaban Pertanyaan 4

51
Andi Prastowo, op. Cit.h. 221-222
29

G. Latihan
Buiatlah review tentang konsep dasar penilaian 5

Gambar 2.7 Contoh Rangka Penyusunan Elemen LKS 52


d) Pengecekan dan penyempurnaan
Sebelum LKS dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran maka perlu
dilakukan pengecekan dan penyempurnaan terhadap LKS yang sudah
dikembangkan. Berikut ini merupakan empat variabel yang perlu diperhatikan
saat pengecekan dan penyempurnaan LKS;
(1) Kesesuaian desain dengan tujuan instruksional. Tujuan ini berangkat
dari kompetensi dasar. Pastikan bahwa desain yang kita tentukan
dapat mengakomodasi pencapaian tujuan pembelajaran.
(2) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. Pastikan bahwa
materi yang dimuat dalam LKS (baik materi yang kita kembangkan
sendiri maupun materi yang kita dapatkan dari bahan yang sudah ada)
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan.
(3) Kesesuaian elemen atau unsur dengan tujuan pembelajaran. Pastikan
bahwa tugas dan latihan yang diberikan menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran.
(4) Kejelasan penyampaian. Pastikan LKS mudah dibaca dan tersedia
cukup ruang untuk mengerjakan tugas yang diminta.53

Komponen yang perlu di evaluasi untuk mengetahui kelayakan bahan ajar


adalah sebagai berikut;
Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:
(1) Kesesuaian dengan SK,KD
(2) Kesesuaian dengan perkembangan anak
(3) Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
(4) Kebenaran substansi pembelajaran
(5) Manfaat untuk menambah wawasan
(6) Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial.
Komponen kebahasaan antara lain mencakup :
(1) Keterbacaan
(2) Kejelasan informasi
(3) Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
(4) Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efesien (jelas dan singkat)

52
Ibid., h. 222-224.
53
Denny Setiawan, op,.cit. h. 2.29-2.30.
30

Komponen penyajian antara lain mencakup:


(1) Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai
(2) Urutan sajian
(3) Pemberian motivasi, daya tarik
(4) Interaksi (pemberian stimulus dan respon)
(5) Kelengkapan informasi
Komponen kegrafikan antara lain mencakup :
(1) Penggunaan font: jenis dan ukuran
(2) Lay out atau tata letak
(3) Ilustrasi, gambar, foto
(4) Desain tampilan.54
3. Kajian Teori Strategi Belajar Guided Discovery
a. Definisi Startegi Belajar Penemuan(Discovery Learning)
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah seperti pendekatan,
strategi dan metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan
sebagai jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan
instruksional tertentu untuk suatu satuan intruksional tertentu.55 Pendekatan
pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran dari
bagian-bagian yang satu dengan bagian lainnya yang berorientasi pada
pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk mempelajari konsep,
prinsip, atau teori yang baru tentang suatu bidang ilmu.56
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efesien.57 Strategi pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan
perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam pengelolaan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan.58
Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun
langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang
akan dilaksanakan.59 Metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara

54
Departemen Pendidikan Nasional.op,cit.h..28
55
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kikin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), cet. 1, h. 91.
56
Ibid.
57
Wina sanjaya, Strategi pembelejaran berorientasi standar proses pendidikan, (Jakarta
:Prenada Media Group, 2010), cet. 7.,h.126)
58
Suyono dan Hariyanto, op. cit. h. 20.
59
Ibid., h. 19.
31

mengajar yang dapat digunakan oleh guru atau instruktur ketika


60
menyampaikan bahan ajar/materi pelajaran.
Ditinjau dari asal katanya Discover berarti menemukan, sedangkan
Discovery adalah penemuan.61 Pengertian tersebut menjelaskan bahwa
Discovery strategy merupakan salah satu metode yang memungkinkan para
anak didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga anak
mampu menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau
teori yang sedang di pelajari.62
Proses pembelajaran discovery tidak seperti pembelajaran ekspositori,
dimana informasi disajikan dalam bentuk finalnya. Pembelajaran
penemuan(discovery learning) adalah suatu proses dimana para siswa
berinteraksi dengan lingkungannya dan memperoleh informasi bagi diri
mereka sendiri-mungkin dengan menelusuri dan memanipulasi objek atau
mungkin dengan melakukan percobaan laboratorium yang sistematis.63
Strategi belajar Discovery dianggap relevan dengan realitas kehidupan
dan mampu memberikan rangsangan-rangsangan positif bagi mereka untuk
terlibat langsung, baik secara fisik maupun mental, dalam rangka menemukan
sesuatu yang baru dalam kehidupan masyarakat.64 Berdasarkan beberapa
penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa strategi belajar penemuan(discovery
learning) merupakan suatu langkah pembelajaran yang melibatkan peran aktif
peserta didik untuk menggunakan proses mentalnya dalam memahami suatu
konsep pengetahuan.
b. Definisi Strategi Belajar Penemuan Terbimbing(Guided Discovery)
Strategi belajar penemuan(discovery learning) dipahami sebagai langkah
pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa untuk menggunakan proses
mentalnya dalam memahami konsep pengetahuan.

60
Zulfiani. Loc. cit.
61
Mohammad Takdir Ilahi,op.cit. h.29.
62
Ibid. h. 33-34.
63
Jeanne Ellis Ormrod, Edisi Keenam Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang, jilid 2, (Jakarta: Erlangga,2008), h.170.
64
Mohammad Takdir Ilahi,op.cit. h. 26.
32

Proses pembelajaran sains memiliki tiga tipe strategi belajar yang sering
digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan konsep materi ajar kepada
siswa. Strategi tersebut meliputi strategi belajar Exposition, Guided Discovery
dan inquiry discovery. Perbedaan ketiga strategi belajar tersebut terletak pada
dominasi peran guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada strategi
belajar exposition guru lebih mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran
sedangkan keaktifan siswa bergantung pada guru. Pada strategi belajar Guided
Discovery guru berperan aktif sebagai fasilitator dan siswa juga berperan aktif
didalam kegiatan pembelajaran sehingga peran guru dan siswa dalam proses
pembelajaran seimbang. Sedangakan pada strategi belajar discovery inquiry
peran guru hanya sebagai fasilitator saja dan dalam kegiatan pembelajaran
siswa lebih aktif dalam setiap kegiatan belajar sehingga peran siswa lebih
dominan daripada guru dalam proses pembelajaran.65
Siswa memang tidak selalu memiliki keterampilan metakognitif yang
memadai untuk secara efektif mengarahkan eksplorasi mereka dan memantau
penemuan mereka.66 Bila ditemukan kesulitan ditengah proses pembelajaran,
guru bertugas untuk memberikan arahan dan bimbingan guna memecahkan
persoalan yang dihadapi para anak didik.67 Penemuan Terbimbing merupakan
penggabungan proses belajar yang berpusat pada guru dan siswa.68
Temuan terbimbing didefinisikan sebagai suatu pendekatan mengajar di
mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa
untuk memahami topik tersebut.69 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
dipahami bahwa strategi belajar penemuan terbimbing(Guided Discovery)
merupakan strategi belajar yang melibatkan siswa untuk menggunakan proses
mentalnya dalam menemukan konsep pengetahuan dengan bimbingan guru.

65
Mulia Rusmawati,”Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan
Terhadap Hasil Belajar Siswa”,Skripsi,(Tangerang:UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013),
h.16, Tidak Diterbitkan.
66
Mohammad Takdir Illahi, op. cit. h. 171.
67
Ibid., h.30.
68
Arthur A. Carin and Robert B. Sund, Teaching Modern Science Fourth Edition, (Columbus,
Ohio: Charles E. Merrill Publisihing Co. A Bell and Howell Company, 1985), h. 102.
69
Paul Eggan dan Don Kauchak, Strategi Dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten Dan
Keterampilan Berfikir Edisi Keenam,(Jakarta: PT indeks,2012),Cet.1., h. 177.
33

c. Teori-teori Belajar Penemuan Terbimbing(Guided Discovery)


1) Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif melatarbelakangi munculnya strategi pembelajaran
penemuan. Salah satu tokoh dari teori belajar kognitif yang terkenal adalah
Wilhelm Wund. Wundt menjelaskan bahwa kognitif adalah sebuah proses
aktif dan kreatif yang bertujuan membangun struktur melalui pengalaman-
pengalaman. Wundt percaya bahwa pikiran adalah hasil kreasi para siswa
yang aktif dan kreatif yang kemudian disimpan dalam memori.70
Teori belajar kognitif juga dipelopori oleh beberapa ahli psikologi seperti
Gelstat, Pieget, Vigotsky, Gange, Bruner dan Ausubel. Pendapat para tokoh
tersebut menjelaskan jika dalam suatu proses pembelajaran siswa membentuk
struktur kognitif dalam ingatannya. Setiap individu yang belajar akan
menyusun pengalaman yang dipelajari dan menyimpannya dalam ingatan.71
Gelstat menyatakan transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik
telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan
generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam
situasi lain.72
Sedangkan Piaget menjelaskan belajar akan lebih berhasil jika disesuaikan
dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik
hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek
fisik yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh
pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan
rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan
secara aktif, mencari, mengamati, menemukan, memungut berbagai hal
dari lingkungan.73
Teori kognitif melahirkan teori belajar discovery learning dari Jerome S.
Bruner yang menyatakan jika belajar dengan menemukan (discovery learning)
membuat siswa mengorganisasikan bahan pelajaran yang dipelajarinya dengan
suatu bentuk akhir yang sesuai tingkat kemajuan berpikir anak.74

70
Suyono dan Hariyanto, op.cit. h.73.
71
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kikin Suartini,op.Cit.,.h.119.
72
Suyono dan Hariyanto, op.cit. h. 82.
73
Ibid. h.86.
74
Ibid. h. 88.
34

Discovery menjadi salah satu metode pembelajaran yang memberikan


pengalaman tersendiri bagi anak didik agar terlibat langsung dengan kondisi
lingkungan sekitar.75 Proses pembelajaran yang berlangsung dengan
menggunakan strategi pembelajaran discovery menitikberatkan pada mental
intelektual para anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi, sehingga dapat menemukan suatu konsep atau generalisasi yang
dapat diterapkan dilapangan.76
Penjelasan tersebut menyimpulkan bahwa teori belajar kognitif
melatarbelakangi strategi belajar Guided Discovery karena memiliki kesamaan
bahwa pemahaman individu terhadap suatu konsep pengetahuan diproses
melalui proses mentalnya sendiri dengan pengalaman belajar yang melibatkan
dirinya secara aktif ketika mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
2) Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme juga merupakan salah satu teori belajar
yang melatarbelakangi strategi belajar Guided Discovery. Konstruktivisme
merupakan sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan
merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan
pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup.77
Teori belajar konstruktivisme dipelopori oleh J.Piaget dan Vygotsky.
Belajar menurut pandangan konstruktivistik memiliki arti membangun, yaitu
siswa dapat mengkonstruksi pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif
dalam pembelajarannya.
Teori belajar konstruktivisme berhubungan dengan cara seseorang
memperoleh pengetahuan yang menekankan pada penemuan makna
(meaningfullness). Perolehan tersebut melalui informasi dalam struktur
kognitif yang telah ada dari hasil perolehan sebelumnya yang tersimpan dalam
memori dan siap dikonstruk untuk mendapat pengetahuan baru. 78

75
Mohammad Takdir Ilahi, op.cit,.h.35-36.
76
Ibid. h.29.
77
Suyono dan Hariyanto, op.cit. h.105.
78
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kikin Suartini,op.Cit.,.h.119.
35

Teori belajar konstruktivis menjelaskan agar siswa dapat benar-benar


memahami dan menerapkan pengetahuan, maka mereka harus bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha
dengan susah payah dengan ide-ide.79
Penjelasan tersebut menyimpulkan bahwa teori belajar konstruktivisme
melatarbelakangi strategi belajar Guided Discovery karena memiliki kesamaan
bahwa pemahaman individu pada konsep pengetahuan dapat dibangun dari
penggabungan antara pengetahuan awal dan pengetahuan yang baru diterima
melalui pengalaman belajar secara langsung sehingga terbentuk pemahaman
bermakna yang tersimpan dalam ingatan.
d. Langkah- langkah Strategi Belajar Penemuan Terbimbing
Penggunaan strategi belajar Guided Discovery tidak menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk dapat
menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari melalui langkah-langkah
kegiatan pembelajaran penemuan terbimbing sebagai berikut;
1) Simulation
Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau menyuruh anak
didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan.
2) Problem statment
Anak didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasikan permasalahan.
Dipilih yang paling menarik dan fleksibel, dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan atau hipotesis.
3) Data collection
Anak didik diberi kesempatan dalam mengumpulkan berbagai informasi
yang relevan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
4) Data processing
Anak didik mengolah kemudian mengacak, mengklasifikasikan,
mentabulasi, menghitung dan jika perlu menafsirkan semua informasi
yang telah dikumpulkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

79
Trianto, op. cit., h. 28.
36

5) Verification atau pembuktian


Guru dan anak didik mengecek apakah hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya terjawab atau tidak berdasarkan hasil pengolahan informasi.
6) Generalization
Setelah melakukan pembuktian maka anak didik belajar menarik
kesimpulan dari hasil pembuktiannya.80
Langkah-langkah proses pembelajaran strategi Guided Discovery juga
dijelaskan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut;
1) Adanya masalah yang akan dipecahkan
Setiap strategi yang ditetapkan pasti memerlukan analisis persoalan
mengenai topik pembahasan yang diperbincangkan. Dari persoalan itu,
kita dapat mencari pemecahan masalah secara keseluruhan.
2) Sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif anak didik.
Tingkat pengetahuan anak didik dalam memahami pelajaran, pada
gilirannya menjadi langkah primodial dalam pelaksanaan discovery
strategy secara komprehensif.
3) Konsep dan prinsip yang ditemukan harus ditulis secara jelas.
Setiap persoalan yang sajikan dalam penerapan discovery strategi
diupayakan punya kerangka yang jelas dimaksudkan agar penerapannya
berjalan sesuai dengan kebutuhan kita.
4) Harus tersedia alat dan bahan yang digunakan.
Alat dan bahan disesuaikan dengan kebutuhan anak didik. Alat dan bahan
yang digunakan dimaksudkan untuk mempermudah anak didik dalam
mengaplikasikan setiap strategi pembelajaran yang diterapkan dalam
proses pembelajaran.
5) Suasana kelas harus diatur sedemikian rupa.
Suasana kelas yang mendukung akan mempermudah keterlibatan arus
berpikir anak didik dalam kegiatan belajar-mengajar. Suasana yang
menyenangkan mampu meningkatan motivasi belajar anak.

80
Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2006),Cet.3.h.19-20.
37

6) Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengumpulkan data.


Kesempatan mereka dalam mengumpulkan data akan semakin
mempermudah pemahaman pembelajaran discovery, karena secara faktual
mereka akan memperoleh pengetahuan baru.
7) Harus dapat memberikan jawaban secara tepat sesuai dengan data yang
diperlukan anak didik.
Dengan adanya langkah-langkah yang ditawarkan, secara langsung anak
didik akan menemukan data dan informasi yang dibutuhkan berkaitan
dengan proses pembelajaran. 81
Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi belajar Guided Discovery
oleh Carin dan Sund dijelaskan sebagai berikut;
1) Age level range group
Guru menentukan tingkatan umur secara jelas untuk memilih kegiatan
penemuan serta konsep yang akan dipelajari.
2) Science topics
Guru menentukan topik bahasan yang akan dipelajari. Siswa mengetahui
topik bahasan yang akan dipelajari.
3) Statment of problem
Guru mengajukan permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
yang akan dipecahkan oleh siswa melalui kegiatan eksperimen atau
pengamatan. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan dalam bentuk
hipotesis.
4) What do i want children to discover
Guru memberitahukan garis besar konsep yang perlu siswa temukan.
Siswa mengetahui garis besar konsep yang akan ditemukan.
5) Science proses
Guru menuliskan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses
sains seperti membuat hipotesis, melakukan pengamatan, mengumpulkan
data dan informasi, menganalisis data dan menyimpulkan hasil penemuan.
Siswa melakukan kegiatan proses sains tersebut.
81
Mohammad Takdir Ilahi, op. Cit.,h.83-86.
38

6) What will i need,


Guru memberitahukan dan menyediakan alat dan bahan dalam kegiatan
menemukan. Siswa mengorganisasikan dan mencocokkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai petunjuk guru.
7) What will we discuss
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan diskusi seputar konsep
pengetahuan yang siswa pelajari. Siswa mendiskusikan jawaban dari
pertanyaan diskusi untuk menemukan konsep pengetahuan yang
dipelajari.
8) What will children do
Guru menuliskan langkah atau tahap-tahap dalam kegiatan pengamatan,
percobaan atau memecahkan masalah yang perlu siswa lakukan. Siswa
melakukan langkah-langkah kegiatan sesuai petunjuk guru.
9) How will children use or apply when they discover
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat open-ended yang
mengarahkan siswa untuk dapat menerapkan hasil penemuan konsep
pengetahuan yang telah dipelajari dengan menjawab pertanyaan.
10) What must i konw
Guru menginformasikan hal-hal yang terkait dengan proses penemuan
yang tidak dinginkan dan harus dikontrol agar proses penemuan berjalan
lancar. 82
Temuan terbimbing memiliki empat fase sebagai berikut;
1) Fase pendahuluan: guru berusaha menarik perhatian siswa dan
menetapkan fokus pelajaran.
2) Fase terbuka: guru memberi siswa contoh dan meminta siswa untuk
mengamati dan membandingkan contoh-contoh.
3) Fase konvergen: guru menanyakan pertanyaan-pertanyaan lebih
spesifik yang dirancang untuk membimbing siswa mencapai
pemahaman tentang konsep dan generalisasi.
4) Penutup dan penerapan: guru membimbing siswa memahami definisi
suatu konsep atau pernyataan generalisasi dan siswa menerapkan
pemahaman mereka kedalam konteks baru.83

82
Mulia Rusmawati, op. Cit,.h.21-23.
83
Paul Eggan dan Don Kauchak,.op.cit.h. 190
39

e. Bentuk Kegiatan Strategi Belajar Guided Discovery


Bentuk-bentuk kegiatan dalam proses pembelajaran Guided discovery
dapat dijelaskan sebagai berikut;
1) Berdiskusi, mempunyai manfaat sangat besar dalam memecahkan
persoalan yang berkaitan keefektivitasan belajar. Berdiskusi memberikan
kesempatan untuk bertukar fikiran tentang persoalan dan mempertajam
masalah-masalah yang bersifat membuka fikiran.
2) Bertanya, merangsang berlatih mengembangkan daya pikir, kemampuan
intelektual, dan daya ingatan, menumbuhkan keberanian dan keterampilan
dalam menjawab dan mengemukakan gagasan dalam suatu persoalan.
3) Melakukan pengamatan, merupakan bentuk kegiatan (penemuan)discovery
di kelas untuk melihat secara jelas persoalan atau aktivitas yang berkaitan
dengan proses pembelajaran.
4) Mengadakan percobaan, bentuk ini memberikan pengalaman baru bagi
anak didik melalui kegiatan percobaan, melatih keberanian menerapkan
suatu konsep atau teori yang dijadikan sarana dalam implementasi proses
dan hasil belajar serta mengembangkan keterampilan dalam menghadapi
tantangan masa depan.
5) Menstimulasi, bentuk kegiatan ini berpengaruh besar yaitu dapat
mengoptimalisasikan keterampilan yang dimiliki anak didik dalam bentuk
nyata yang menumbuhkan kecakapan (skill), berfikir kreatif, akademik,
sosial, dan kemampuan vocationalnya.
6) Melakukan penelitian, melalui kegiatan ini anak didik dituntut untuk
memulai proses pencarian yang sangat cermat, sehingga mereka mampu
menggunakan proses mental dalam usaha menemukan konsep-konsep atau
teori- teori yang bisa diterapkan.
7) Memecahkan masalah, merupakan salah satu penerapan discovery yang
bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan dari suatu persoalan yang di
perbincangkan guna menghasilkan suatu rumusan masalah yang jelas dan
40

84
jawaban sementara dari masalah tersebut. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan belajar penemuan terbimbing
dapat dilakukan dengan diskusi, bertanya, mengamati, melakukan
percobaan, simulasi, meneliti dan memecahkan permasalahan.
f. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Belajar Penemuan(Discovery)
Kelebihan strategi belajar penemuan (discovery) sebagai berikut;
1) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses
kognitif/pengenalan siswa.
2) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual
sehingga dapat kokoh/ mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
3) Dapat membangkitkan gairah belajar para siswa.
4) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
5) Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih termotivasi
kuat untuk belajar lebih giat.
6) Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada
diri sendiri dengan penemuan sendiri.
7) Strategi berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai
teman belajar saja, membantu bila diperlukan. 85
Keistimewaan strategi belajar penemuan(discovery) sebagai berikut;
1) Strategi ini mempunyai implikasi positif bagi perkembangan nalar
berpikir anak didik dalam mengaktualisasikan kemampuannya dalam
bentuk nyata.
2) Mampu membekali keterampilan mengkaji suatu persolan juga
mungkaji informasi dan fakta konkret mengenai suatu hal yang
dianggap penting.
3) Melahirkan suatu kreativitas dan profesional dalam menghadapi realitas
kehidupan yang semakin menantang dari cara penemuannya.
4) Menemukan sesuatu yang baru mengindikasikan bahwa anak punya
potensi diri yang perlu dikembangakan secara kontinuitas.
5) Anak diberi kesempatan untuk berfikir secara rasional dan diharapkan
mampu menghasilkan kesimpulan dalam bentuk rumusan yang konkret.
6) Meanifestasikan kesiapan mental dan fisik sebagai landasan memahami
suatu pelajaran.
7) Berdampak positif terhadap pengembangan diri anak dalam memahami
realitas kehidupan. 86

84
Mohammad Takdir Ilahi,.op.cit., h. 93-98.
85
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta:Rineka Cipta,2008),cet.7.h.20-21.
86
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran Discovery & Mental Vocational Skill, (Jogjakarta:
Diva Press,2012), h.68.
41

Berikut ini adalah kebaikan pada strategi belajar penemuan(discovery);


1) Dianggap membantu mengembangkan atau memperbanyak persediaan
dan penguasaan keterampilan dalam proses kognitif siswa.
2) Pengetahuan yang diperoleh bersifat pribadi, sehingga dapat kukuh/
mendalam.
3) Membangkitkan gairah belajar siswa
4) Memberi kesempatan siswa untuk maju dengan kemampuan sendiri.
5) Mengarahkan cara belajar siswa untuk termotivasi dalam belajar.
6) Memperkuat dan menambah kepercayaan diri dengan penemuan
7) Strategi ini berpusat pada siswa, guru menjadi teman belajar. 87
Berikut ini merupakan kelebihan lain strategi pembelajaran discovery;
1) Dalam penyampaian yang berupa kegiatan dan pengalaman langsung
menarik perhatian anak dan membantu pembentukan konsep-konsep
abstrak menjadi bermakna.
2) Bersifat realistis dan bermakna karena anak belajar langsung sesuai
kemampuan intelektualnya.
3) Karena berbasis pada pemecahan masalah dapat membantu
mengembangkan kemampuan intelektual siswa untuk memberikan
solusi persoalan hidup yang kompleks.
4) Anak lebih mudah menyerap dan memahami kondisi tertentu dalam
aktivitas belajar melalui transfer langsung.
5) Memberikan kesempatan untuk terlibat langsung yang membangkitkan
motivasi dan minat anak. 88
Kelebihan metode penemuan terbimbing selanjutnya sebagai berikut;
1) Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.
2) Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap mencari-menemukan.
3) Mendukung kemampuan pemecahan masalah siswa.
4) Memberikan wahana interaksi siswa maupun dengan guru dan melatih
komunikasi bahasa indonesia yang baik dan benar.
5) Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi
dan lebih dalam.
6) Membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya.89
Berikut ini merupakan kelebihan strategi belajar discovery;
1) Dalam penyampaian bahan, strategi diskaveri menggunakan kegiatan
dan pengalaman-pengalaman langsung dan konkrit. Kegiatan
pengalaman demikian lebih menarik perhatian siswa, dan
memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak yang mempunyai
makna.

87
Roestiyah.N.K, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan,(Jakarta:Bina Aksara,1986), cet..2.h.69-70.
88
Mohammad Takdir Ilahi, op.cit.h.70-71.
89
Mulia Rusmawati, op. Cit,.h.23.
42

2) Strategi belajar mengajar diskaveri lebih realistis dan punya makna,


sebab siswa bekerja secara langsung dengan contoh-contoh nyata.
Siswa langsung mengaplikasikan kemampuannya.
3) Strategi belajar mengajar diskaveri meerupakan suatu model belajar
pemecahan masalah. Para siswa belajar lansung menerapkan prinsip-
prinsip dan langkah-langkah pemecahan masalah.
4) Transfer tidak dinantikan sampai kegiatan lain, tetapi langsung
dilakukan sebab strategi diskaveri berisi sejumlah transfer.
5) Strategi diskaveri banyak memberikan kesempatan bagi keterlibatan
siswa dalam situasi belajar. kegiatan demikian akan banyak
membangkitkan motivasi belajar, sebab kegiatan siswa akan
disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.90

Kekurangan strategi belajar penemuan discovery yaitu sebagai berikut;


1) Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mentalnya karena
siswa harus berani dan berkeinginan mengetahui keadaan sekitarnya
dengan baik.
2) Bagi guru konvensional sangat sulit menerpakan cara penemuan dalam
proses belajar.
3) Kurang efektifnya proses belajar dalam jumlah besar.
4) Lebih mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan
perkembangan dan pembentukan sikap dan keterampilan siswa. 91
Kekurangan strategi belajar penemuan discovery yaitu sebagai berikut;
1) Membutuhkan waktu yang lama karena butuh tahap-tahap yang panjang
untuk anak memahami suatu konsep.
2) Butuh kematangan dalam berpikir rasional mengenai suatu konsep dan
teori dengan kemampuan pada usia yang muda.
3) Kesukaran menggunakan faktor subjektifitas dalam memahami
persoalan.
4) Butuh budaya atau kebiasaan yang menuntut kemadirian, kepercayaan
diri, dan bertindak subjektif yang memberi keterpaksaan yang tidak
biasa dalam proses belajar. 92
Kekurangan strategi belajar penemuan dapat dijelaskan sebagai berikut;
1) Membutuhkan keharusan persiapan mental
2) Kurang berhasil untuk berlangsung di kelas yang besar.
3) Mengecewakan guru yang cara pengajarannya masih konvensional.
4) Dipandang lebih mementingkan pengertian dari pada keterampilan.
5) Tidak memberikan kemungkinan berfikir kreatif anak. 93

90
Nana syaodih sukmadinata, Landasan Psikologi Proses pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), cet. 6, h. 184.
91
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta,2008), h. 21.
92
Mohammad Takdir Ilahi, op.cit,.h.72.
43

g. LKS Berbasis Penemuan Terbimbing(Guided Discovery)


Uraian sebelumnya tentang LKS dan strategi pembelajaran berbasis
penemuan terbimbing(Guided Discovery) telah menjelaskan bahwa Lembar
Kegiatan Siswa(LKS) merupakan bahan ajar cetak berbentuk lembar kegiatan
siswa yang berisi ringkasan materi, petunjuk belajar, tugas dan latihan yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan strategi belajar penemuan
terbimbing(Guided Discovery) merupakan langkah pembelajaran yang
melibatkan peran aktif peserta didik dalam menggunakan proses mentalnya
untuk menemukan suatu konsep pengetahuan. Berdasarkan uraian tersebut
dipahami bahwa LKS berbasis penemuan terbimbing(Guided Discovery)
merupakan LKS yang berisi langkah-langkah pembelajaran Guided Discovery.
4. Kajian Teori Konsep Protista
“Biologi merupakan suatu wahana yang digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan, nilai-sikap dan keterampilan seseorang. Biologi juga merupakan
wadah untuk membangun warga negara yang memperhatikan lingkungan serta
bertanggungjawab terhadap masyarakat, bangsa dan negara disamping
mengetahui eksistensinya sendiri serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
alam secara sistematis sehingga Biologi bukan hanya kumpulan pengetahuan
yang memuat fakta, konsep dan prinsip saja tetapi merupakan suatu proses
penemuan”.94

Salah satu materi pembelajaran Biologi kelas X dalam kurikulum 2013


membahas tentang pokok konsep protista. Materi tersebut membahas tentang
ciri-ciri, kelompok dan peran protista dalam kehidupan. Kompetensi Inti(KI)
dalam kurikulum 2013 menuntut siswa untuk mampu memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadiaan, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.

93
Roestiyah.N.K, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan,(Jakarta:Bina Aksara,1986),cet.12, h.70.
94
Nengsih Juanengsih, Presepsi Guru dan Siswa Terhadap Pembelajaran Konsep Sistem Organ,
Jurnal Edusains, Vol.3, 2010, h.4
44

Kompetensi Dasar(KD) pada konsep protista menuntut siswa untuk


mampu menerapkan prinsip klasifikasi dalam menggolongkan protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis.
Protista merupakan mahluk hidup eukariotik sederhana yang beraneka
ragam dan banyak memiliki manfaat dalam kehidupan. Protista dapat hidup di
daerah yang lembab atau basah. Protista dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu protista mirip hewan, tumbuhan dan fungi. Protista mirip hewan
merupakan kelompok protista yang memiliki ciri seperti hewan dapat bergerak
dan bersifat heterotrof. Protista mirip tumbuhan merupakan kelompok protista
yang memiliki ciri seperti tumbuhan berklorofil dan dapat berfotosintesis dan
protista mirip fungi merupakan kelompok protista yang cara hidup dan proses
reproduksinya yang mirip seperti fungi. 95
Sebagian besar keberadaan protista mirip tumbuhan memiliki peranan
yang menguntungkan dalam kehidupan seperti sebagai sumber makanan,
industri kecantikan, dan obat-obatan. Sedangkan sebagian besar keberadaan
protista mirip hewan dan protista mirip fungi memiliki peran yang dapat
merugikan bagi kehidupan seperti menyebabkan berbagai macam penyakit.
Dengan mempelajari konsep protista maka siswa diharapkan dapat
mengetahui dan memanfaatkan keberadaan protista untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.96

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian yang telah dilakukan dan berhubungan dengan LKS berbasis
penemuan teerbimbing(Guided Discovery) adalah sebagai berikut;
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola
dan Folashade Afolabi dengan judul “Constructivist practices through Guided
Discovery approach: The effect on students’ cognitive achievement in
Nigerian senior secondary school physics” yang dilakukan kepada para siswa

95
Mohamad Amin, Biologi SMA/MA KELAS X, (Jakarta: Bumi Aksara), cet. 1., h. 59.
96
Ibid. h. 62-83.
45

dan siswi di 12 SMA Nigeria menunjukkan bahwa pendekatan penemuan


terbimbing adalah pendekatan pembelajaran yang paling efektif dalam
memfasilitasi meningkatkan prestasi kognitif siswa sebesar 83% dalam belajar
fisika yang dapat meningkatkan dorongan minat dan memotivasi siswa.97
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Udo, Mfon Effiong dari universitas
Uyo dengan judul “Effect of Guided-Discovery, Student-Centred
Demonstration and the Expository Instructional Strategies on Students’
Performance in Chemistry” menunjukkan bahwa pemahaman konsep dan
keterampilan kerja kimia dengan menggunakan strategi belajar penemuan
terbimbing(Guided Discovery) berdampak paling baik dengan skor gain rata-
rata 22,10 dibandingkan student center (17,83) dan expository (16,35) bentuk
penelitian ini kuasi eksperimen menggunakan nonrandomize pretest posttest
control group design yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif pada
118 siswa dari tiga sekolah menengah Uyo di Area Pemerintah Daerah Akwa
Ibom tahun 2008/2009. 98
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ali Gunay Balim dari fakultas
pendidikan turky dengan judul “The Effect Of Discovery Learning On
Students’ Succes And Inquiry Learning Skill” mengidentifikasi dampak dari
metode pembelajaran penemuan pada persepsi siswa tentang keterampilan
penyelidikan pembelajaran, prestasi akademik, dan retensi pengetahuan.
Penelitiannya menggunakan kelas kontrol dan eksperimen. Perlakuan pada
kelas kontrol kegiatan pembelajaran dilakukan dengan proses pembelajaran
konvensional sedangkan pada kelas eksperimen kegiatan pembelajaran
dilakukan dengan proses pembelajaran penemuan. Penelitian dilakukan
dengan pretest dan postest kontrol group. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat perbedaan signifikan pada nilai prestasi akademik, persepsi, dan
retensi skor pembelajaran baik di tingkat kognitif dan afektif yang terjadi pada

97
Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola dan Folashade Afolabi, Constructivist practices through
Guided Discovery approach: The effect on students’ cognitive achievement in Nigerian senior
secondary school physics, Eurasian jurnal, 2010. h. 23.
98
Mfon Effiong udo, Effect of Guided-Discovery, Student- Centred Demonstration and the
Expository Instructional Strategies on Students’ Performance in Chemistry, An International
Multi-Disciplinary Journal Ethiopia,vol.4.2010.h.389.
46

kelompok eksperimen. Siswa kelompok eksperimen, memiliki skor lebih


tinggi dalam postes dan memiliki persepsi yang tinggi pada skor keterampilan
pembelajaran dengan strategi penemuan. Metode pembelajaran penemuan
dianggap sebagai metode pengajaran siswa aktif yang dipandu oleh guru dan
dapat meningkatkan keberhasilan dan keterampilan belajar penyelidikan
suswa yang lebih dari metode pengajaran tradisional.99
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Endang Estuningsih dkk dengan
penelitian berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis
Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas XII IPA MA Matholi’ul Anwar”. Pada Materi
Substansi Genetika dalam Jurnal kependidikan tahun 2011 menunjukan hasil
penelitian bahwa LKS berbasis penemuan terbimbing dapat meningkatkan
penguasaan konsep yang telah ditemukan secara mandiri dalam pembelajaran,
sehingga hasil belajar siswa meningkat dengan ketuntasan belajar perseta
didik sebesar 83 %.100
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar di sekolah dapat diketahui
dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meliputi tiga ranah yaitu ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar siswa di sekolah dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, psikologis, instrumental
dan fisiologis siswa. Faktor instrumental yang meliputi penggunaan sumber
dan strategi belajar merupakan faktor yang cukup berpengaruh pada hasil
belajar siswa di sekolah. Penggunaan sumber dan strategi belajar yang sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dalam proses belajar di sekolah
dapat mengoptimalkan penerimaan dan pemahaman siswa terhadap materi ajar
yang disampaikan oleh guru di sekolah sehingga hasil belajar siswa di sekolah
lebih maksimal.

99
Ali Gunay Balim, The Effect Of Discovery Learning On Students’ Succes And Inquiry
Learning Skill, Eurasian Journal of Educational Research. 2009. h. 15-16.
100
Silvia Estuningsih, Pengembangan Lembar Kerja Siswa(LKS) Berbasis Penemuan
Terbimbing (Guided Discovery) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII
IPA, BioEdu journal, 2013.h.30.
47

Salah satu sumber belajar yang dapat meningkatkan peran aktif dan
kemandirian siswa dalam proses pembelajaran di sekolah adalah Lembar
Kegiatan Siswa(LKS). Hal tersebut dikarenakan kegiatan pembelajaran yang
berlangsung dengan menggunakan LKS berpusat pada diri siswa.
Permasalahan yang muncul pada penggunaan LKS dalam proses pembelajaran
di sekolah adalah masih banyaknya LKS yang digunakan siswa sebagai bahan
ajar dalam proses pembelajaran di sekolah hanya berisi uraian singkat dan
soal-soal yang kurang memperhatikan kompetensi dasar siswa. Hal tersebut
menyebabkan proses pembelajaran dengan menggunakan LKS menjadi
kurang efektif dalam meningkatan keaktifan siswa sehingga berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa di sekolah.
Proses pembelajaran biologi yang berlangsung di sekolah tidak hanya
mengajarkan siswa untuk mengenal dan mengahafal istilah-istilah biologi.
Dalam mempelajari konsep biologi siswa tidak hanya dikenalkan dengan hasil
tetapi juga perlu mengetahui proses dengan terlibat aktif di dalamnya.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran biologi memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Pengalaman belajar bermakna
dapat terjadi jika didalam proses pembelajaran jika siswa dapat terlibat
langsung dalam kegiatan pembelajaran seperti melihat, mengenal dan
melakukan langsung prosesnya sehingga pemahaman siswa tentang konsep
biologi yang dipelajari dapat terbentuk kuat dan bertahan lama dalam ingatan
dan mengoptimalkan hasil belajar biologi siswa di sekolah.
Kegiatan pembelajaran biologi yang berlangsung di sekolah umumnya
dilakukan dengan menggunakan metode ceramah satu arah yang berpusat pada
guru dan buku paket yang menyebabkan siswa cenderung bersikap pasif saat
mengikuti kegiatan pembelajaran biologi di sekolah. Hal tersebut yang
menyebabkan pemahaman siswa terhadap konsep biologi yang dipelajari di
sekolah menjadi kurang optimal dan hasil belajar biologi siswa menjadi
rendah.
48

Strategi belajar penemuan terbimbing(Guided Discovery) merupakan


strategi pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran untuk menemukan konsep pengetahuan. Siswa yang
terlibat dalam proses menemukan akan lebih banyak memberikan hasil
pemikirannya dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga pemahaman
terhadap pengetahuan dan konsep yang diperoleh tidak hanya bersifat
sementara melainkan tertanam kuat dalam ingatan.
Strategi pembelajaran Guided Discovery juga menciptakan interaksi yang
baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa dapat
belajar sebagai penemu yang terlibat langsung dalam proses menemukan
konsep pengetahuan yang sedang dipelajari dan guru berperan aktif sebagai
fasilitator atau pembimbing yang memberikan arahan dan bimbingan pada
siswa dalam proses menemukan. Hal tersebut yang menyebabkan proses
pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih efektif sehingga dapat
mengoptimalkan hasil belajar siswa di sekolah.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) berbasis Guided Discovery diharapkan dapat menjadi
solusi guru dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Guru dapat membuat
LKS berbasis Guided Discovery yang dikembangkan dengan tahapan-tahapan
pembelajaran Guided Discovery sehingga dapat mengubah pola belajar
teacher centered menjadi student centered yang dapat mengoptimalkan hasil
belajar biologi siswa di sekolah.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMAN 58 Jakarta, Jalan Raya ciracas No. 2
Kel. Ciracas Kec.Ciracas Jakarta Timur.
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai dengan
Desember semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Rangkaian kegiatan
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut;
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN


1 Persiapan Juli-agustus Studi literatur / pengumpulan bahan.
2014
2 Penyusunan LKS Agustus 2014 - Penyusunan LKS Guided Discovery.
dan Instrumen - Penyusunan instrumen tes dan non
tes
3 Pembuatan LKS September- - Pembuatan intrumen soal
dan Instrumen oktober 2014 - Pembuatan LKS
4 Validasi dan uji Oktober 2014 - Validasi LKS dan penilaian oleh
coba guru biologi (SMAN 60 dan 58
jakarta) dan dosen
- Uji coba keterbacaan LKS kelompok
kecil oleh 6 orang siswa kelas x
(SMAN 60 Jakarta)
- Validasi soal tes objektif oleh siswa
kelas XI (SMAN 58 Jakarta)
5 Perbaikan Oktober – - Hasil validasi instrumen soal diolah
instrumen dan November 2014 dan digunakan untuk penelitian
LKS berbasis - Hasil validasi dan uji coba LKS di
Guided perbaiki.
Discovery
6 Penelitian November- - Penelitian profil hasil belajar siswa
Desember 2014 setelah pembelajaran dengan LKS
Guided Discovery pada siswa kelas
X di SMAN 58 Jakarta.

49
50

B. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau
pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu
kondisi yang apa adanya.1 Tujuan dari penelitian deskriptif untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.2 Suatu penelitian deskriptif bersifat kuantitatif atau kualitatif perlu
ditegaskan sejak awal, didalam tujuan dan desainnya.3 Perbedaannya adalah
pada sifat kajian, penelitian kuantitatif deskripsi atau gambarannya
menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi.4
Desain penelitian ini menggunakan satu kelas dengan pemberian pretest
dan posttest. Pretest dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery dan posttest dilakukan setelah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
pada konsep protista. Tahap-tahap penelitian dijelaskan sebagai berikut; 5
1. Tahap-tahap Penelitian
Tahap penelitian hasil belajar dimulai dengan melakukan penelitian
pengukuran hasil belajar siswa di SMAN 58 Jakarta yang dijelasakan sebagai
berikut;
a. Tahap pertama, siswa diminta untuk mengerjakan soal tes kognitif
awal(pretest) secara individu,
b. Tahap kedua, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep
protista.
c. Tahap ketiga, para siswa diminta untuk kembali mengerjakan soal tes
kognitif akhir(posttest).

1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), cet.8, h.73.
2
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), cet.7.h. 54.
3
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 72.
4
Ibid. h. 72-73.
5
Lampiran B.15 Alur Penelitian. h. 316
51

2. Deskripsi Lembar Kerja Siswa Berbasis Guided Discovery


Lembar Kegiatan Ssiswa biologi yang digunakan dalam penelitian
berbasis Guided Discovery pada konsep protista ditujukan untuk siswa SMA
kelas X yang terdiri dari tiga judul topik bahasan LKS I berjudul “Apa itu
Protista” yang membahas tentang ciri-ciri, perbedaan dan persamaan protista
dengan kingdom lain, LKS II berjudul “Kelompok dan Peran Protista” yang
membahas tentang macam-macam kelompok dan peranan protista dalam
kehidupan dan LKS III berjudul “Bagaimana Protista” yang berisi tentang
macam-macam bentuk protista.
Lembar Kegiatan Siswa Biologi yang digunakan dalam penelitian ini
dikembangkan berdasarkan tahap pembelajaran Guided Discovery menurut
Carin dan Sund 1985 yang berisi tahapan; Topik, permasalahan, Hal yang
ingin siswa temukan, alat dan bahan, hal yang akan siswa diskusikan, hal
yang akan siswa lakukan, bagaimana siswa dapat mengaplikasikan hasil
penemuannya dan menyimpulkan.
Kompetensi Dasar yang terdapat pada LKS ini mengacu pada kurikulum
2013 yaitu KD 3.5 dan KD 4.5. LKS I dan II mengacu pada KD 3.5 yaitu
siswa diharapkan dapat menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan.
LKS III mengacu pada KD 4.5 yaitu siswa diharapkan dapat merencanakan
dan melaksanakan pengamatan tentang ciri- ciri dan peran protista dalam
kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk model/charta/
gambar.
Desain LKS dirancang dan dibuat dengan menggunakan program
komputer yaitu Microsoft Office Word 2007 dan 2010 dalam bentuk cetak
dengan menggunakan kertas berukuran A4, 210-297 mm, 80 gr, jenis huruf
times new roman, ukuran huruf 12 sampai 14 cm.
Komponen yang terdapat dalam LKS Biologi berbeasis Guided Discovery
pada konsep protista ini meliputi Halaman muka/cover yang disesuaikan
dengan isi materi LKS, petunjuk penggunaan LKS berupa petunjuk-petunjuk
yang membantu peserta didik dalam pengisisan LKS, topik materi berupa
52

rangkuman materi secara umum yang akan dipelajari dalam LKS,


permasalahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan dibahas dalam LKS,
hal yang perlu siswa temukan merupakan poin-poin penting yang perlu siswa
temukan dalam LKS, hal yang perlu siswa diskusikan berupa poin-poin
pertanyaan materi yang akan siswa diskusikan, hal yang siswa butuhkan
merupakan alat dan bahan yang digunakan selama kegiatan pembelajaran,
Hal yang akan siswa lakukan merupakan langkah kerja, Aplikasi hasil
penemuan berupa pertanyaan yang akan membantu siswa untuk
menyimpulkan, Kesimpulan , Sumber referensi, penilaian dan Daftar Pustaka
LKS yang digunakan dalam penelitian adalah LKS berbasis penemuan
terbimbing(Guided Discovery) yang dikembangkan sesuai tahap pembelajaran
penemuan terbimbing(Guided Discovery) menurut Carin dan Sund yang
meliputi beberapa tahap pembelajaran seperti; science topics, statement of
problem, what will children to discover, science processes, what will children
need, what will children discuss, what will children do, how will children use
or apply what they discover.6
Tahap Sciene topics LKS menyajikan rangkuman materi tentang konsep
protista untuk mengenalkan siswa pada konsep umum protisa. Tahap
Statement of problem LKS menyajikan pertanyaan seputar protista untuk
membimbing siswa dalam menemukan konsep protista sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Tahap What will children to discover dalam LKS menyajikan poin-poin
penting tentang konsep protista untuk mengarahkan siswa dalam menemukan
konsep protista. Tahap Science processes dalam LKS menyajikan kegiatan
seperti membuat hipotesis, mengamati, mengumpulkan data/informasi, dan
menyimpulkan hasil pengamatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir,
nilai-sikap dan keterampilan proses sains siswa.
Tahap What will children need dalam LKS menuliskan alat dan bahan
yang digunakan dalam kegiatan penemuan. Tahap What will children do
6
Arthur A. Carin and Robert B. Sund, Teaching Modern Science Fourth Edition, (Columbus,
Ohio: Charles E. Merrill Publisihing Co. A Bell and Howell Company, 1985), h. 136-137.
53

dalam LKS menuliskan langkah pembelajaran atau cara kerja yang perlu
dilakukan oleh siswa untuk menemukan konsep protista.
Tahap What will children discuss dalam LKS menyajikan pertanyaan-
pertanyaan seputar konsep protisya yang perlu siswa diskusikan untuk
mengarahkan siswa dalam menemukan konsep protista.
Tahap How will children use or apply what they discover dalam LKS
menyajikan pertanyaan kembali untuk mengembangkan kemampuan siswa
dalam menerapkan hasil penemuan yang siswa temukan mengenai konsep
protista.
3. Tahap-tahap Penyusunan dan Pembuatan LKS
Tahap-tahap penyusunan dan pembuatan LKS berbasis Guided Discovery
pada konsep protista adalah sebagai berikut;
a. Mengumpulkan bahan LKS
Tahap pertama, Peneliti mengumpulkan bahan dan materi yang akan
digunakan untuk menyusun dan membuat LKS berbasis Guided
Discovery disesuaikan dengan konsep protista dari berbagai sumber dan
literatur.
b. Merancang LKS
Tahap kedua, Peneliti merancang LKS berbasis Guided Discovery sesuai
dengan tahap penyusuanan LKS dan langkah pembelajaran penemuan
terbimbing(Guided Discovery) Carin dan sund(1985) yang meliputi:
science topics, statement of problem, what will children to discover,
science processes, what will children need, what will children discuss,
what will children do, how will children use or apply what they discover.
c. Melakukan penilaian LKS oleh Dosen
Tahap Ketiga, Peneliti mengajukan draft LKS yang telah dirancang dan
disusun kepada dosen pembimbing untuk diberikan penilaian. Pada tahap
ini dosen pembimbing memberikan saran masukan dan tanggapan kepada
peneliti untuk memperbaiki LKS dan menganjurkan peneliti untuk
meminta penilaian LKS dari guru dan siswa di sekolah.
54

d. Melakukan penilaian LKS oleh guru


Tahap keempat, Peneliti meminta penilaian serta pendapat dari guru
biologi kelas X di SMAN 60 dan 58 Jakarta untuk memberi penilaian
pada LKS yang telah dirancang dan dibuat oleh peneliti. Pada tahap ini
para guru biologi memberikan pendapat dan masukan kepada peneliti
untuk melakukan perbaikan terhadap LKS yang dibuat.
e. Uji coba dan penilaian LKS oleh siswa
Tahap kelima, LKS yang telah dirancang oleh peneliti diujicoba secara
terbatas kepada 6 orang siswa kelas X di SMAN 60 Jakarta untuk
mengetahui keterbacaan dan kemudahan siswa dalam menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery pada konsep protista. Pada tahap ini siswa
diberikan kesempatan untuk mengerjakan LKS, mengisi angket respon
dan memberikan pendapatnya mengenai keterbacaan dan kemudahan
siswa dalam menggunakan LKS berbasis Guided Discovery, siswa juga
memberikan saran dan penilaian terhadap LKS berbasis Guided
Discovery yang telah mereka gunakan.7
f. Memperbaiki LKS
Tahap keenam, Peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan bebrapa
saran dan pendapat yang telah diberikan oleh dosen pembimbing, guru
dan siswa agar LKS dapat layak untuk digunakan dalam kegiatan
penelitian hasil belajar siswa di sekolah.
g. Validasi
Tahap ketujuh, peneliti melakukan validasi kepada guru8 dan meminta
penilaian kepada dosen pembimbing untuk mengetahui kualitas dan
kelayakan LKS yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

7
Lampiran A.8 Rekap hasil respon siswa kelas X SMAN 60 Jakarta seteah pembelajaran
dengan menggunakan lks berbasis Guided Discovery.h. 192
8
Lampiran A.7 Rekapitulasi Data Hasil Angket Penilaian Validasi LKS Berbasis Guided
Discovery pada Konsep Protista. h. 184.
55

C. Populasi dan Sampel


Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.9 Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan subyek
penelitian.10 Dalam penelitian ini populasi targetnya adalah seluruh siswa
kelas X di SMAN 58 Jakarta. Populasi terjangkaunya adalah siswa kelas X
MIA di SMAN 58 Jakarta.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.11 Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik simple random
sampling dikatakan simple(sederhana) dikarenakan pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu.12 Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan
mengundi kelas secara acak dari kelas X MIA A, B, C, dan D sehingga
diperoleh sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA D.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.
Teknik tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis. Sedangkan non tes dalam
penelitian ini berupa lembar observasi, angket dan wawancara.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik fenomena ini
disebut variabel penelitian.13 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes tertulis objektif, lembar observasi, lembar angket, dan wawancara.
Berikut ini merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian;

9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
Cet.23, h. 80.
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), cet. 14., h. 173.
11
Ibid. h. 174
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfa Beta, 2015), cet.11.,h.120
13
Sugiyono, op. cit., h. 102.
56

1. Instrumen Tes
Instrumen tes dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk
objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dilakukan secara
objektif.14 Tes objektif yang dibuat dalam penelitian berbentuk soal tes pilihan
ganda berjumlah 45 butir soal tentang konsep protista. Berdasarkan hasil uji
validitas soal tes dari 45 hanya 26 butir soal yang valid dan 25 soal saja yang
digunakan dalam penelitian. Dalam setiap butir soal pilihan ganda terdapat 5
alternatif pilihan jawaban a, b, c, d dan e.15 Soal tes objektif tersebut
dideskripsikan dalam kisi-kisi soal pada Tabel 3.2 sebagai berikut;
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa
Konsep Sub Indikator No soal Jml
konsep pada jenjang kognitif soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Ciri-Ciri Mendeskripsikan ciri-ciri 1*, 3,4 41* 43* 6
PROTISTA Protista umum kingdom protista 2*
berdasarkan ( struktur,
cara hidup, cara makan,
habitat, dan reproduksi)
Mengidentifikasikan ciri- 5,6*, 4
ciri kingdom protista 23,
dengan mahluk hidup lain. 34
Klasifikasi Mengelompokkan protista 14, 22*, 26* 10
Protista mirip tumbuhan (Alga) 24* 25*, 27, 30
berdasarkan ciri umum 28, 29*,
kelasnya. 33*
Mengelompokkan protista 7*, 11*,12, 13* 21 11
mirip hewan (protozoa) 9* 8* 16
berdasarkan ciri umum 10 17*
kelasnya 15*
Mengelompokkan protista 36*, 35* 39* 4
mirip jamur Oomycota & 38
myxomycota)berdasarkan
ciri umum kelasnya.
Peranan Menyebutkan peran 19*, 18 45* 42 10
Protista protista yang 20* 32 40*
menguntungkan dan 31 44
merugikan 37*
Jumlah soal yang valid (*) 26
Jumlah soal yang di gunakan 25
14
Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), cet.1 h.
179
15
Lampiran B.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Kognitif Siswa Setelah Validasi, h. 227.
57

2. Instrumen Nontes
Berikut ini merupakan penjelasan dari instrumen nontes yang digunakan
dalam penelitian meliputi lembar observasi, wawancara, dan lembar angket;
a. Observasi
Observasi(observation) atau pengamatan merupakan teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung.16 Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan sikap dan keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery. Teknik observasi dalam
penelitian ini adalah observasi langsung dengan lembar menggunakan lembar
observasi penilaian sikap dan keterampilan siswa. Kisi-kisi instrumen lembar
observasi penilaian sikap siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut;
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Sikap Siswa Dalam
Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery
No Aspek Sikap Indikator pencapaian Jenjang
yang diamati afektif
1 Perhatian siswa Siswa mendengarkan dan mengikuti instruksi / Menerima
penjelasan materi dari guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
2 Kedisiplinan Siswa mengikuti tahap-tahap dan instruksi Merespon
siswa pembelajaran yang terdapat dalam LKS.
3 Tanggung Siswa mengerjakan tugas dalam LKS Menerima
jawab siswa (membaca permasalahan, membuat hipotesis,
menjawab pertanyaan, mencari jawaban dari
sumber referensi yang dimiliki,
menyimpulkan) dan mengumpulkan tugas
dengan tepat waktu
4 Kerjasama Siswa membantu memecahkan permasalahan Menilai
siswa yang ada dalam (valuing)
5 Toleransi siswa Siswa menghargai pendapat teman dalam menilai
menyampaikan dan mengemukakan pendapat (valuing)
dalam kegiatan diskusi yang terjadi selama
proses pembelajaran.
6 Keberanian Siswa berani mengeluarkan pendapat dan Merespon
siswa bertanya saat kegiatan diskusi dan presentasi.

16
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet. 8.,h.220
58

Kisi-kisi instrumen nontes pada lembar observasi penilaian keterampilan siswa


dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Siswa pada
Konsep Protista Dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan
LKS Berbasis Guided Discovery
No Aspek Indikator Jenjang
keterampilan yang Psikomotorik
diamati
1. Menyiapkan alat Siswa mengumpulkan alat dan bahan Bergerak
dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
pengamatan.
2. Menggunakan alat Siswa membersihkan kaca objektif Memanipulasi
dan bahan dan kaca penutup.
Siswa menggunakan sampel / bahan. Memanipulasi
Siswa menggunakan pipet tetes. Memanipulasi
Siswa membuat preparat. Memanipulasi
Siswa menggunakan mikroskop. Memanipulasi
Siswa membersihkan alat-alat yang Memanipulasi
digunakan.
3 Melakukan Siswa mengamati objek pengamatan. Memanipulasi
Pengamatan Siswa menggambarkan dan berkomunikasi
menuliskan hasil pengamatan.
4 Membuat Siswa membuat kesimpulan hasil berkomunikasi
kesimpulan hasil pengamatan.

b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik mengumpulkan data yang
dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.
Adakalanya juga wawancara dilakukan secara kelompok kalau memang
tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok.17
Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakta tentang
LKS berbasis Guided Discovery dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery. Teknik wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini tak terstruktur dengan narasumber beberapa guru
biologi dan siswa. Rekapitulasi hasil wawancara guru dan siswa dapat dilihat
pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 sebagai berikut;

17
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 216.
59

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Biologi terhadap LKS


Berbasis Guided Discovery dan Kegiatan Pembelajaran yang Dilakukan
dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery18
No Inti Pertanyaan yang Jawaban Narasumber
Diajukan kepada Guru Guru biologi Guru biologi
SMAN 60 SMAN 58 Jakarta
Jakarta
1. Desain LKS berbasis Bagus dan Bagus dan menarik
Guided Discovery menarik
2. Isi dan materi LKS Sesuai dengan Sudah sesuai dengan
berbasis Guided kompetensi kompetensi dasar
Discovery dasar yang yang diminta.
diminta.
3. Kegiatan pembelajaran Cukup menarik Menarik dan
LKS berbasis Guided dan menambah menambah
Discovery pengalaman pengalaman
4. Proses belajar yang terjadi Berlangsung Siswa terlihat aktif
dengan menggunakan kondusif dan dan senang saat
LKS berbasis Guided siswa terlihat mengikuti kegiatan
Discovery antusias pembelajaran.
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
5. Sikap siswa saat mengkuti Terlihat aktif, Siswa lebih aktif,
kegiatan pembelajaran bertanggung memahami
dengan menggunakan jawab, mandiri materi,bertanggung
LKS berbasis Guided dan kritis. jawab, dan mandiri
Discovery
6. Kekurangan proses Waktu dan Waktu dan sumber
pembelajaran dengan sumber literatur/refrensi
menggunakan LKS literatur/refrensi
berbasis Guided
Discovery.

18
Lampiran B.6. Hasil Wawancara guru biologi tentang LKS berbasis guided discovery dan
Kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan LKS berbasis guided
Discovery. h. 258
60

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa Terhadap LKS Berbasis


Guided Discovery dan Kegiatan Pembelajaran yang Dilakukan dengan
Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery pada Konsep Protista19

No Inti Pertanyaan Rekap Hasil Jawaban Siswa


Yang Ditayakan Kelompok Kelompok Kelompok
kepada Siswa tinggi sedang kurang

1. Pendapat siswa Mudah dipahami, Membantu dalam Konsep materi


tentang LKS Menarik, berisi pemahaman yang disajikan
berbasis Guided inti materi, dan konsep dan tidak lebih mudah
Discovery kegiatan yang bertele-tele. dipahami, dan
membimbing menarik
2. Tahap-tahap strategi Topik, masalah, Topik, Permasalahan,
pembelajaran hipotesis, permasalahan, hipotesis, uji
Guided Discovery pembuktian dan hipotesis, hipotesis,
yang terdapat dalam kesimpulan. mengumpulkan menuliskan hasil,
LKS berbasis data dan dan kesimpulan
guided discovery menyimpulkan
3. Kesulitan dalam Pembuatan Pembuatan Pembuatan
menggunakan LKS hipotesis hipotesis hipotesis
berbasis Guided
Discovery
4. Pengertian hipotesis Jawaban atau Dugaan Dugaan
dugaan sementara sementara sementara
5. Cara membuat Membaca topik, Membaca memahami
hipotesis memperhatikan permasalahan dan permasalahan,
dan memahami memahami mengerti inti
permasalahan permasalahan masalah,
6. Kesulitan dalam Belum tahu Perlu memahami hanya menduga
membuat hipotesis jawabannya permasalahan jawaban.
7. LKS Guided Iya karna LKS Iya karena isinya Ya tentu, karena
Discovery didukung gambar, merujuk ke inti, ada poin-poin
membantu siswa materi singkat, ada permasalahan permasalahan, inti
memahami konsep ringkas, dan yang ditanyakan, konsep, dan
protista konsepnya lebih dan pertanyaan pertanyaan yang
mudah dipahami membimbing. membimbing
8. Pembelajaran Meningkatkan Mengembangkan Meningkatkan
dengan LKS kekompakkan, kerjasama, kerjasama
berbasis Guided rasa bertanggung keaktifan,

19
Lampiran B.6 Hasil Wawancara Siswa Terhadap LKS Berbasis Guided Discovery Dan
Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery Pada Konsep
Protista, h. 264.
61

Discovery dalam jawab Keberanian untuk


mengembangkan berpendapat.
sikap
9. Tahap yang paling Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan
mudah dipahami karena dibimbing karena tahap karena pada
saat menggunakan dengan menjawab sebelumnya telah kesimpulan hanya
LKS berbasis berbagai menjawab menuliskan tahap-
Guided Discovery permasalahan dari pertanyaan dan tahap yang
tahap-tahap yang memecahakan sebelumnya
sebelumnya. masalah dilakukan
10. LKS berbasis Iya karena Iya karena Iya cukup
Guided Discovery langkah- terdapat proses membantu dalam
mengembangkan pembelajaran mengamati, mengembangkan
keterampilan proses dengan LKS menanya, keterampilan
sains cukup mengumpulkan proses terutama
mengembangkan data, eskperimen saat praktikum
keterampilan dan
kerja ilmiah menyimpulkan
siswa.
11. LKS berbasis Iya, karena Sangat Sangat
Guided Discovery menarik, memotivasi memotivasi
memotivasi bergambar, isi karena karena terlibat
lebih mudah bergambar, aktif untuk
dipahami, ringkas bahasanya menemukan dan
dan lengkap. komunikatif, memecahkan
isinya ringkas masalah
langsung ke inti.

c. Angket
Angket merupakan instrumen atau alat pengumpulan data yang berisi
pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden.20 Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang berisi pertanyaan atau
pernyataan-pernyataan yang telah memiliki alternatif jawaban(option) yang
tinggal dipilih oleh responden.21 Penggunaan angket dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan LKS berbasis Guided Discovery dan
respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis
Guided Discovery.

20
NanaSyaodih. op. cit., h. 219
21
Ibid.
62

Instrumen angket dalam penelitian menggunakan penilaian skala Guttman


yang bertujuan untuk menentukan, jika sikap yang diteliti benar-benar mencakup
satu dimensi.22 Skala tersebut hanya memiliki 2 interval “ya-tidak”.23 Kisi-kisi
angket penelitian dideskripsikan pada Tabel 3.7 dan 3.8 sebagai berikut;
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Angket Lembar Penilaian Uji
Validitas LKS Berbasis Guided Discovery pada Konsep Protista

No Variabel Indikator No. Pernyataan JML


Positif Negatif
1 Kesesuaian a. Ukuran 2 1,3,4 10
desain dengan b. Kepadatan halaman 5
tujuan c. Penomoran 6 7
pembelajaran. d. Kejelasan 9 8,10
2 Kesesuaian a. Kesesuaian topik bahasan 11 8
materi dengan b. Kesesuaian orientasi 13,14 12
tujuan masalah dan kegiatan
pembelajaran. dengan tujuan pembelajaran.
c. Kesesuaian alat dan bahan 15
d. Kesesuaian Struktur LKS 16,17 18
berbasis Guided Discovery
sesuai tahapan Carin dan
Sund (science topics,
statement of problem, what
di i want children to
discover, science processes,
what will i need, what will
we discuss, what will
children do, how will
children use or apply, what
they discover,)
3 Kesesuaian a. Rincian tugas 19 20 5
elemen dengan b. Latihan 22,23 21
tujuan
pembelajaran
4 Kejelasan a. Bahasa yang digunakan 27,29,30 28 7
penyampaian b. Pemilihan gambar dan 25 24,26
Daftar pustaka
Jumlah 30

22
Ibid.
23
Lampiran B.7 Angket validasi LKS berbasis Guided Discovery pada Konsep Protista dan
respon siswa terhadap LKS berbasis guided discovery.h. 280.
63

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Guided
Discovery dan Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis
Guided Discovery Pada Konsep Protista

No Pernyataan
No Aspek Indikator Jml
(+) (-)
1 Desain a. Ukuran 2 1,3,4 8
b. Kepadatan 5
c. Penomoran 6
d. Kejelasan 8 7
2 Konten a. Kesesuaian materi dengan tujuan 9,10, 11
pembelajaran. 11,12 ,14
b. Struktur LKS berdasarkan teori
penemuan terbimbing menurut carin 13, 15
dan sund 1985 yang meliputi (judul,
kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran petunjuk
pembelajaran, science topic (topik),
statement of problem
(permasalahan), what do I want
children discover, science
processes(proses saians), what will i
need (alat dan bahan), what will we
discuss(poin penting yang perlu
siswa diskusikan), what will children
do (langkah, rumusan masalah,
hipotesis, observasi), how will
children use or apply what will
discover(menerpakan hasil
penemuan), Kesimpulan
c. Pemilihan gambar, daftar pustaka 16,18 17,19
3 Penyajian a. Bahasa yang digunakan. 20 21 4
b. Penampilan LKS 22,23
4 Kegiatan Proses mental discovery (permasalahan, 24, 6
Guided berhipotesis, menguji hipotesis 25,26,
Discovery /mengamati, mengumpulkan data, 27,28,
mengolah data, menyimpulkan) 29,
5. Hasil Kognitif, afektif, psikomotorik 30,32,3 31 6
belajar 3,34,35
Jumlah 35
64

F. Kalibrasi Instrumen
Kualitas instrumen sebagai alat pengumpul data harus teruji kelayakannya
baik dari segi validitas maupun reliabilitasnya. Kalibrasi instrumen yang
dilakukan dalam penelitian hanya meliputi instrumen tes sedangkan kalibrasi
instrumen nontes berdasarkan saran dan masukan dari dosen pembimbing.
Adapun kalibrasi instumen dalam panelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Kalibrasi instrumen tes dalam penelitian ini adalah kalibrasi soal tes
pilihan ganda. Kalibrasi instrumen tes ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
soal yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Kalibrasi instrumen tes dalam
penelitian ini meliputi uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat
kesukaran soal yang dapat dijelaskan sebagai berikut;
a. Validitas
Validitas tes adalah tingkat suatu tes yang mampu mengukur apa yang
hendak diukur.24 Instrumen penelitian dikatakan layak untuk digunakan dalam
suatu penelitian apabila instrumen tersebut telah melalui uji validitas.
Pengujian validitas instrumen soal tes pilihan ganda dalam penelitian ini
didasarkan pada validitas item. Pengertian dari validitas item adalah sebuah
item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor
total. Dengan kata lain dapat dikemukakan disini bahwa sebuah item memiliki
validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor
tota.25
Rumus yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal tes dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus korelasi poin biserial karena
skor butir soal berbentuk dikotomi yaitu skor 1 (bagi item yang benar) dan 0
(item yang dijawab salah) yaitu sebagai berikut;

24
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2016), Cet. 13.
h.170
25
Suharsimi Arikunto, op. cit,. h. 90.
65

Keterangan:
= Koefisien korelasi biserial
= Rata-rata skor subjek menjawab benar bagi item yang dicari
validitasnya
= Rata-rata skor total semua responden
= Standar deviasi skor total semua responden
= Proposi yang menjawab benar
= Proposi siswa yang menjawab salah
. 26
Kriteria penafsiran indeks validitas ditunjukkan pada Tabel 3.9 sebagai
berikut :
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.80 – 0.100 Sangat tinggi
0.60 – 0.799 Tinggi
0.40 – 0.599 cukup
0.00 – 0.199 Sangat rendah (tidak valid)

Dalam penelitian uji validitas dilakukan dengan menggunakan program


ANATES versi 4.0.9º. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen
soal tes dengan program ANATES versi 4.0.9º diperoleh hasil bahwa dari 45
butir soal yang diujicobakan kepada 36 orang siswa di kelas XI MIA C hanya
26 butir soal yang dapat dinyatakan valid sedangkan 19 butir soal lainnya
dinyatakan tidak valid.27 Hasil uji validitas soal pilihan ganda tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3.10 Klasifikasi Validitas Butir Soal Pilihan Ganda Konsep Protista

Kategori Nomor Butir Soal Jumlah


Valid 1,2,6,7,8,9,11,13,15,17,19, 20,22,24,25,26,29, 26
33,35,36,37,39,40,41,43,45
Tidak valid 3,4,5,10,12,14,16,18,21,23,27,28,30,31,32,34, ,38,42,44 19

26
Ibid. h. 93.
27
Lampiran B.8 Hasil validasi tes soal kognitif pilihan ganda menggunakan ANATES, h. 283.
66

Hasil uji validitas butir soal pada konsep protista yang dilakukan dengan
menggunakan program ANATES versi 4.0.9º dari 26 butir soal yang dinyatakan
valid hanya 25 butir soal yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Pemilihan 25
butir soal tersebut melalui pertimbangan dan persetujuan dari dosen pembimbing.
25 butir soal pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian dideskripsikan pada
Tabel 3.11 sebagai berikut;
Tabel 3.11 Kisi-Kisi Instrumen Tes Soal Pilihan Ganda Konsep Protista

Konsep Sub konsep Indikator No soal Jml


soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
CIRI-CIRI Mendeskripsikan ciri- 1,2 41 43 4
PROTISTA ciri umum kingdom
PROTISTA protista berdasarkan (
struktur, cara hidup,
cara makan, habitat,
dan reproduksi)
Mengidentifikasikan 6 1
ciri-ciri kingdom
protista dengan
mahluk hidup lain.
KLASIFIKASI Mengelompokkan 24 22, 26 6
PROTISTA protista mirip 25,
tumbuhan (Alga) 29,
berdasarkan ciri 33
umum kelasnya.
Mengelompokkan 7,9, 11, 13 8
protista mirip hewan 15 8 17
(protozoa)
berdasarkan ciri
umum kelasnya
Mengelompokkan 36, 35 39 3
protista mirip jamur (
Oomycota dan
myxomycota)
berdasarkan ciri
umum kelasnya.
PERANAN Menyebutkan peran 19, 45 40 4
PROTISTA protista yang 20
DALAM menguntungkan dan
KEHIDUPAN merugikan
Jumlah soal yang digunakan 25
67

b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan instrumen dalam menilai apa
yang dinilai/diukurnya, artinya kapan pun alat penilaian tersebut digunakan
akan memberikan hasil yang relatif sama.28 Uji reliabilitas instrumen
dilakukan untuk memperoleh data yang dapat dipercaya. Perhitungan
reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
rumus koefesien reabilitas KR-20, yaitu sebagai berikut:

Keterangan:
Reliabilitas instrument
Banyaknya butir pertanyaan
Varians total
Proporsi subjek yang menjawab butir dengan betul (proporsi
subjek yang mempunyai skor (1)
Proporsi subjek yang mendapat skor (0).
Kriteria penafsiran koefisien reliabilitas dapat ditunjukkan pada Tabel
3.12 sebagai berikut;
Tabel 3.12 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Nilai Reliabilitas Kriteria Reliabilitas
0,00 - 0,20 Kecil
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,70 Sedang
0,70 – 0,0,90 Tinggi
0,90 – 1,00 Sangat tinggi

Perhitungan reliabilitas instrumen soal tes kognitif dalam penelitian


menggunakan program ANATES versi 4.0.9º. Berdasarkan hasil perhitungan
uji reliabilitas soal tes kognitif dengan program ANATES versi 4.0.9º dari 45
butir soal yang diujikan kepada 36 orang siswa diperoleh hasil nilai reliabilitas
instrumen soal pilihan ganda dalam penelitian ini sebesar 0,84.29 Berdasarkan
tabel kriteria reliabilitas nilai tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

28
Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
1995), cet.3.h.16.
29
Lampiran B.8 Hasil uji reliabilitas soal tes menggunakan progaram ANATES, h. 285
68

c. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional
paling sederhana dan mudah. Hasil hitungannya merupakan proposi atau
perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa
yang mengikuti tes.30
Uji taraf kesukaran pada instrumen soal tes pilihan ganda dilakukan untuk
melihat kualitas butir-butir item soal pada instrumen tes. Butir item tes hasil
belajar yang baik dapat diketahui apabila butir item tes tersebut tidak terlalu
sukar dan tidak terlalu mudah. Taraf kesukaran dinyatakan dengan simbol P
dan dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
taraf kesukaran)
siswa yang menjawab benar
Jumlah peserta tes.31
Pengukuran taraf kesukaran butir soal tes pilihan ganda dalam penelitian
menggunakan program ANATES versi 4.0.9º. Berdasarkan hasil perhitungan
uji taraf kesukaran soal tes pilihan ganda maka diketahui bahwa dari 45 butir
soal pilihan ganda yang diujicoba kepada 36 orang siswa kelas XI MIA C
maka diperoleh hasil pada Tabel 3.13 sebagai berikut 32:
Tabel 3.13 Hasil Uji Taraf Kesukaran Butir Soal Tes Pilihan Ganda
Konsep Protista
Kategori Item Soal Protista
Jumlah Soal Presentase
Sangat mudah 20 44,4 %
Mudah 6 13,3 %
Sedang 15 33,3 %
Sukar 3 6,6 %
Sangat sukar 1 2,2 %
Jumlah 45 100 %

30
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1. h. 103
31
Ibid., h. 103.
32
Lampiran B.8 Hasil uji taraf kesukaran soal tes menggunakan program ANATES, h. 286.
69

d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
bodoh(berkemampuan rendah).33 Rumus yang digunakan untuk mengukur
daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

Keterangan:
daya pembeda butir
banyaknya kelompok atas yang menjawab betul
banyaknya subjek kelompok atas
banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab betul
banyaknya subjek kelompok bawah34
Interpratisi hasil perhitungan daya beda dari instrumen soal tes pilihan
ganda dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.14 sebagai berikut;
Tabel 3.14 Klasifikasi Daya Pembeda Soal 35
Interpretasi Daya
Nilai Daya
pembeda Soal
0,71-1,00 Baik sekali
0,41-0,70 Baik
0,21-0,40 Cukup
0,00-0,20 Jelek
Negatif Semuanya tidak baik

Pengukuran daya pembeda instrumen soal pilihan ganda dalam penelitian


menggunakan program ANATES versi 4.0.9º. Berdasarkan hasil perhitungan
uji daya pembeda soal pilihan ganda dengan menggunakan program ANATES
versi 4.0.9º maka dari 45 butir soal diperoleh data pada Tabel 3.15 sebagai
berikut; 36

33
Suharsimi Arikunto, op. cit. h., 226.
34
Ibid., h. 228.
35
Ibid., h. 232.
36
Lampiran B.8 Hasil uji daya pembeda soal tes menggunakan program ANATES versi
4.0.9º, h. 288.
70

Tabel 3.15 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda Konsep Protista

Kategori Item Soal


Jumlah Soal Presentase
Semuanya tidak baik 1 2,2 %
Jelek 15 33,3 %
Cukup 12 26,6 %
Baik 14 31,1 %
Baik sekali 3 6,6 %
Jumlah 45 100 %

2. Kalibrasi LKS Berbasis Guided Discovery


Validitas LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Menurut Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa, sebuah tes dikatakan
memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar
dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.37 Uji validitas LKS dalam
penelitian ini berdasarkan hasil pertimbangan para ahli, dimana para ahli
mengamati semua item-item yang terdapat di dalam LKS yang telah dibuat.
Uji validitas LKS dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur
kelayakan dan tingkat keterbacaan LKS. Validitas LKS dilakukan dengan
memberikan penilaian terhadap LKS berbasis Guided Discovery melalui
angket lembar penilaian LKS. Validasi kelayakan pengujian bahan ajar siswa
mengikuti aturan penyusunan dan pengembangan bahan ajar yang meliputi 4
variabel penilaian yaitu; (1)kesesuaian desain dengan tujuan instruksional,
(2)kesesuaian materi dengan tujuan instruktusional, (3)kesesuaian elemen atau
unsur dengan tujuan pembelajaran dan (4)kejelasan penyampaian.38
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data pada lembar angket uji
validasi LKS berbasis Guided Discovery maka diperoleh data pada gambar
diagram 3.1 sebagai berikut:

37
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 82.
38
Denny Setiawan, dkk. Pengembangan Bahan Ajar,(Jakarta:Universitas Terbuka, 2007),h.2.30
71

Gambar 3.1 Diagram Persentase Hasil Penilaian Validasi LKS Berbasis


Guided Discovery pada Konsep Protista
Gambar 3.1 menunjukkan diagram data hasil penelitian berupa persentase
hasil validasi LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista yang
dilakukan oleh guru biologi kelas x.39 Variabel penilaian validasi LKS
berbasis Guided Discovery meliputi; 1) Kesesuaian desain dengan tujuan
instruksional, 2) kesesuaian materi dengan tujuan instruksional, 3) kesesuaian
elemen atau unsur dengan tujuan pembelajaran, 4) kejelasan penyampaian.
Data hasil penelitian pada diagram 4.2 menunjukkan bahwa persentase
penilaian desain LKS yang meliputi kesesuaian desain LKS dari segi ukuran,
kepadatan halaman, penomoran dan kejelasan LKS dengan tujuan
instruksional mencapai persentase 96,67% dengan kategori sangat baik.
Sedangkan persentase penilaian materi LKS yang meliputi kesesuaian
materi dari topik, materi, orientasi permasalahan, alat dan bahan, dan tahap-
tahap pembelajaran Guided Discovery dengan tujuan instruksional mencapai
persentase 73,34% dengan kategori baik.

39
Lampiran A.7 Hasil Perhitungan Angket Validasi LKS berbasis guided discovery pada konsep
protista. h. 184.
72

Persentase penilaian kesesuaian elemen LKS yang meliputi tugas-tugas


dan latihan yang ada dalam LKS berbasis Guided Discovery dengan tujuan
pembelajaran mencapai persentase 100% dengan kategori sangat baik.
Persentase penilaian kejelasan penyampaian LKS yang meliputi kejelasan
pada segi bahasa, struktur kalimat, gambar dan dafatar pustaka yang
digunakan dalam LKS berbasis Guided Discovery mencapai 70,84% dengan
kategori baik. Berdasarkan data hasil penelitian pada diagram 3.1 dapat
diketahui bahwa LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
memperoleh persentase baik sehingga telah memenuhi kelayakan digunakan
sebagai salah satu bahan ajar siswa di sekolah.
Kesesuaian desain LKS dengan tujuan instruksional pembelajaran adalah
desain LKS yang dibuat dapat mengakomodasi tujuan instruksional
pembelajaran. Kesesuaian desain LKS berbasis Guided Discovery pada
konsep protista dengan tujuan instruksional pembelajaran dalam penelitian ini
memperoleh persentase sebesar 96,67% dengan kriteria sangat baik. Penilaian
tersebut meliputi penilaian desain LKS berbasis Guided Discovery dari
ukuran, kepadatan halaman, penomoran dan kejelasan LKS.
Desain ukuran pada ukuran huruf, kertas, ruang dan gambar LKS berbasis
Guided Discovery yaitu baik, jelas dan mudah dibaca. Desain kepadatan
halaman LKS berbasis Guided Discovery yaitu tidak terlalu padat dan terdapat
jarak yang diselingi oleh gambar. Desain penomoran LKS berbasis Guided
Discovery yaitu sudah terdapat judul dan subjudul yang dapat dibedakan.
Desain kejelasan LKS berbasis Guided Discovery yaitu sudah memiliki
instruksi yang jelas, pengetikan yang tidak tembus dan ejaan yang lengkap.
Kesesuaian materi dengan tujuan instruksional pembelajaran adalah
materi yang terdapat dalam LKS baik yang dikembangkan sendiri maupun
yang diperoleh dari bahan lain yang sudah ada telah disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran. Kesesuaian materi LKS berbasis Guided Discovery
dengan tujuan instruksional pembelajaran memperoleh persentase sebesar
73,34% dengan kriteria baik.
73

Materi LKS berbasis Guided Discovery telah menyajikan topik protista


yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi yang disajikan cukup singkat,
Orientasi permasalahannya disesuaikan dengan tingkat pengetahuan siswa
yang juga disertai dengan contoh-contoh yang memudahkan siswa dalam
menemukan konsep protista, alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan
penemuan dalam LKS ini mudah didapatkan dari lingkungan sekitar, tahap-
tahap pembelajaran Guided Discovery ditulis secara jelas dan dapat
membimbing siswa dengan mudah dalam menemukan konsep yang dipelajari.
Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran adalah tugas dan latihan
yang disajikan dalam LKS dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan
intruksional pembelajaran. Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran
LKS berbasis Guided Discovery memperoleh persentase sebesar 100% dengan
kategori sangat baik. Elemen LKS berbasis Guided Discovery telah memuat
tugas-tugas dan latihan yang menunjang siswa untuk lebih mudah menemukan
dan memahami konsep protista. Tugas yang disajikan dalam LKS telah
dituliskan secara jelas dan sistematis yang meliputi kegiatan memecahkan
permasalahan, membuat hipotesis, melakukan pengamatan, mengumpulkan
data, dan menyimpulkan. Latihan yang terdapat dalam LKS berisi soal dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan yang membimbing siswa dalam menemukan
konsep protista.
Kejelasan penyampaian LKS adalah kejelasan LKS dalam penggunaan
bahasa, pemilihan gambar dan daftar pustaka. Kejelasan penyampaian LKS
berbasis Guided Discovery memperoleh hasil persentase sebesar 70,84%
dengan kategori baik. LKS berbasis Guided Discovery telah menggunakan
bahasa yang tidak bertele-tele, jelas dan mudah dimengerti siswa. Struktur
kalimat dan informasi dalam LKS cukup jelas. Gambar yang disajikan dalam
LKS sudah sesuai dengan topik. Sumber pustaka yang digunakan dalam LKS
jelas dan dapat diakses oleh siswa. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut
diketahui bahwa LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista telah
memenuhi persayaratan kelayakan bahan ajar yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran di sekolah.
74

Validitas LKS dilakukan oleh guru biologi dan dosen pembimbing.


Kegiatan validitas LKS dalam penelitian ini meliputi pengecekan dan
pertimbangan dari dosen(sebagai pakar) dan penilaian guru biologi(sebagai
praktisi) untuk mengetahui kelayakan LKS yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
Validitas isi dalam penelitian ini meminta bantuan para ahli bidang studi
yaitu satu dosen biologi dan tiga orang guru mata pelajaran biologi yang
berasal dari dua sekolah yaitu SMAN 60 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta untuk
menelaah kelayakan konsep materi yang digunakan sebagai bahan ajar. Hasil
perbaikan LKS berbasis Guided Discovery dapat dilihat pada Tabel 3.16
sebagai berikut;
Tabel 3.16 Hasil Perbaikan LKS Sebelum dan Setelah Validasi

NO Keterangan Penilaian guru Penilaian dosen Perbaikan Perbaikan


sebelum validasi setelah Validasi
1 Kesesuaian isi LKS belum ada Tidak ada Penambahan Terdapat
LKS dengan ringkasan materi permasalahan sedikit ringkasan
Materi dan gambar untuk ringkasan materi dan
tentang ciri-ciri membantu materi, gambar, permasalahan
protista masih siswa permasalahn
kurang jelas. membuat
hipotesis.
2 Kejelasan dan Bahasanya masih perlu ada Bahasa lebih Bahasa lebih
keterbacaan membingungkan, keterangan disederhanakan, singkat dan
tulisan gambarnya ada dan gambar jelas, terdapat
yang kurang, permasalahan ditambahakan gambar
keterangan untuk keterangan tentang bagian
gambar kurang membuat dan contoh
hipotesis protista serta
keterangan
dibawahnya
3 Informasi/petunjuk Belum ada pada LKS Prosedur kerja Prosedur kerja
dan urutan prosedur/ belum ada ditambahkan, telah
penyajian langkah kerja, permasalahan, petunjuk ditambahakan,
bahasa pada menjawab pengerjaan di petunjuk
petunjuknya hipotesis, dan perjelas dan dibuat jelas
masih ada yang menguji bahasanya dan singkat
belum jelas hipotesis disederhanakan
belum ada
4 Desain LKS Perlu ditambah Gambar contoh Telah terdapat
gambar atau protista gambar
contoh protista ditambahkan contoh
yang lebih rinci protista yang
75

cukup rinci
5 Saran untuk - Alat dan bahan Buat - Ditambahakan - Telah terdapat
kelayakan disesuaikan, permasalahan alat dan bahan alat & bahan,
penambahan agar siswa serta ringkasan serta
materi. dapat materi ringkasan
membuat - Ditambahakan materi terkait
hipotesis, dan permasalahan konsep
pertanyaan yang protista.
yang dapat membantu - Telah terdapat
menguji siswa dalam contoh-contoh
hipotesis membuat permasalahan
siswa hipotesis dan yang
ditambahkan menggiring
pertanyaan- siswa untuk
pertanyaan membuat
yang menguji hipotesis.
hipotesis - Telah terdapat
beberapa
pertanyaan
yang dapat
membimbing
siswa untuk
dapat menguji
hipotesis yang
mereka buat.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul.40 Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Alasan penggunaan analisis
statistik deskriptif karena tujuan atau pertanyaan penelitiannya hanya
diarahkan untuk mendapatkan deskripsi, maka analisis datanya cukup
menggunakan statistik deskriptif sederhana: menghitung frekuensi dan
persentase, yang disajikan dalam bentuk tabel, dan grafik.41
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan sesuai dengan
tujuan penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran
tentang hasil belajar siswa pada konsep protista setelah kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery.

40
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
Cet. 23, h. 147.
41
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012)cet.8,.h. 288.
76

1. Melakukan Skoring
Setelah instrumen didistribusikan kepada responden, maka tumpukan
instrumen yang kembali masih berupa data kasar dan setiap data tersebut
diberi skor. Dalam penelitian hasil tes objektif, angket serta lembar observasi
yang telah didistribusikan diberi skor. Kompleksitas proses skoring data pada
umumnya tergantung dari jenis data dan skala pengukuran yang digunakan.
2. Membuat Tabulasi
Setelah instrumen di beri skor, hasilnya dari data tersebut ditransfer dalam
bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat dengan memasukan hasil skoring
dalam bentuk tabel. Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data
ke dalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung
jumlah kasus dalam berbagai kategori.
3. Perhitungan Uji N-Gain
Perhitungan N-Gain(normalized gain) dalam penelitian ini bertujuan
untuk melihat peningkatan nilai hasil pretest dan posttest siswa setelah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
pada konsep protista di sekolah. Perhitungan N-Gain diperoleh dari skor
pretest dan Posttest siswa. Nilai N-Gain ini dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

Keterangan :
G : N-gain
Smaks : Skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir
Spre : Skor tes awal
Spos : Skor test akhir
Hasil perhitungan uji N-Gain dengan rumus diatas kemudian di
interpretasikan sesuai dengan tabel kriteria peningkatan hasil belajar pada
Tabel 3.17 sebagai berikut:
77

Tabel 3.17 Kategori Nilai hasil Uji N-Gain

Nilai N-Gain Kategori


Nilai g > 0.7 Tinggi
Nilai 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
Nilai g < 0,3 Rendah

4. Analisis Data Nontes


Analisis data nontes seperti angket dalam penelitian ini dilakukan dengan
menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan yaitu dengan score interpretation criteria42 yaitu dengan
menghitung jawaban “Ya” atau “tidak” pada lembar validitas LKS dan respon
siswa.
Langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menganalisis data hasil
angket yang diperoleh dengan melakukan rekapitulasi terhadap hasil angket
dengan menghitung nilai persentasenya menggunakan rumus:

Keterangan:
P = Presentase jawaban
= Jumlah jawaban responden dalam 1 item
= Jumlah ideal (skor maksimal) dalam item
Kemudian persentase dikategorikan dalam kategori persentase yang diadopsi
dari Arikunto pada Tabel 3.18 sebagai berikut ini: 43
Tabel 3. 18 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase

Presentase Kriteria
81-100% Sangat Baik
61-80% Baik
41-60% Cukup
21-40% Kurang
0-20% Sangat kurang

42
Istiqomah Nuraini, “Penggunaan LKS Berbasis Guided Inquiry untuk kelas XI pada konsep
sistem sirkulasi”, Skripsi (Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,2014), h.52.
Tidak diterbitkan.
43
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 44.
78

Untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari hasil


penelitian maka dapat dilakukan perhitungan dengan melakukan rekapitulasi
nilai terhadap hasil lembar observasi dengan menggunakan rumus sebagai
berikut;

Nilai =

Nilai yang diperoleh dalam perhitungan tersebut kemudian dapat


dikategorikan pada Tabel 3.19 sebagai berikut:

Tabel 3.19 Kualifikasi Kriteria Penilaian Keterampilan Dan Sikap Siswa

Nilai Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap kurang (k)
2,00-2,99 Sikap cukup (C)
3,00-3,99 Sikap baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil Tes Kognitif Siswa
Hasil perhitungan dan analisis data statistik pada hasil tes kognitif siswa
dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut;
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Hasil Tes
Kognitif Siswa Sebelum dan Setelah Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan LKS berbasis Guided Discovery Pada Konsep Protista
Pemusatan dan Pretes Postes
Penyebaran data
Nilai tertinggi 72 92
Nilai terendah 12 64
Nilai rata-rata 45,2 77,2
Median 54, 25 75,25
Modus 58,57 76,3
Standar Deviasi 16,4 6,71

Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-
rata pada hasil pretest dan posttest seluruh siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada
konsep protista. Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil
posttest siswa lebih tinggi dari hasil pretest siswa. Nilai standar deviasi hasil
posttest seluruh siswa juga lebih kecil dan semakin mendekati nilai rata-rata.
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 tersebut dapat diketahui bahwa setelah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery
hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan.1
Peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
dapat diketahui melalui hasil uji N-Gain yang dilakukan dengan
membandingkan nilai hasil pretest dan posttest siswa. Hasil perhitungan dan

1
Lampiran B.9 dan B.10 Nilai hasil pretest dan posttest siswa serta perhitungan statistik ukuran
pemusatan data hasil pretest dan posttest siswa. h. 292-293.

79
80

analisis data uji N-Gain pada hasil tes kognitif siswa dapat dilihat pada Tabel
4.2 sebagai berikut;
Tabel 4.2 N-Gain Hasil Tes Kognitif Siswa Setelah Kegiatan
Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery
pada Konsep Protista.
Jumlah Nilai Nilai N-Gain N-Gain N-Gain Kategori
siswa Pretest Posttest Tertinggi Terendah Rata-rata
36 45,2 77,2 0,83 0,14 0,54 Sedang

Data pada Tabel 4.2 merupakan rekapitulasi data hasil penelitian N-Gain
siswa setelah pembelajaran dengan LKS berbasis Guided Discovery pada
konsep protista. Data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa indeks N-Gain rata-
rata hasil tes kognitif seluruh siswa yaitu sebesar 0,54 dengan kategori sedang.
Berdasarkan data hasil penelitian pada Tabel 4.2 diketahui bahwa setelah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
pada konsep protista terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada
kategori sedang.2
Persentase peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada hasil uji N-Gain
dapat diketahui dengan melakukan perhitungan dan analisis data pada hasil uji
N-Gain. Hasil perhitungan dan analisis data pada hasil uji N-Gain dapat dilihat
pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setelah
Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS berbasis Guided
Discovery pada Konsep Protista
Nilai Kategori Persentase Jumlah
N-Gain N-gain (%) siswa
g > 0.7 Tinggi 16,67 6
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang 75 27
g < 0,3 Rendah 8,33 3
Total 100 36

Data pada Tabel 4.3 menunjukkan rekapitulasi data hasil penelitian berupa
persentase peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah kegiatan

2
Lampiran B.11 Hasil Uji N-Gain pada tes hasil belajar kognitif siswa. h. 298
81

pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada


konsep protista. Berdasarkan data hasil penelitian pada Tabel 4.3 diketahui
bahwa persentase peningkatan hasil belajar kognitif siswa terbesar berada
pada kategori sedang dengan persentase 75 %.3
Persentase peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada setiap jenjang
kognitif dapat diketahui dengan melakukan perhitungan dan analisis data
jumlah siswa yang dapat menjawab soal tes dengan benar pada setiap jenjang
kognitif. Hasil perhitungan dan analisis data pada hasil tes kognitif siswa
dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut;

Gambar 4.1 Diagram Persentase Peningkatan Hasil Belajar kognitif


Siswa pada Setiap Jenjang kognitif.
Data pada Gambar 4.1 menunjukkan rekapitulasi data hasil penelitian
berupa persentase peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada setiap jenjang
kognitif. Data pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa persentase peningkatan
hasil belajar kognitif siswa yang terjadi pada jenjang kognitif C1 domain
pengetahuan yaitu sebesar 36,64%, jenjang kognitif C2 domain pemahaman
yaitu sebesar 26,39%, jenjang kognitif C3 domain penerapan yaitu sebesar
31,94%, jenjang kognitif C4 domain analisis yaitu sebesar 35,23% dan jenjang
kognitif C5 domain sintesis yaitu sebesar 22,3%.
Data hasil penelitian pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa persentase
peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista terjadi

3
Lampiran B.11 Persentase peningkatan hasil belajar kognitif siswa. h. 299
82

pada jenjang kognitif C1 sampai C5 dengan persentase peningkatan terbesar


berada pada jenjang kognitif C1 yaitu domain pengetahuan/ingatan.4
Persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa setelah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada
konsep protista dapat diketahui dengan melakukan perhitungan jumlah siswa
yang memperoleh nilai ≥ 75 pada hasil tes kognitif siswa. Berdasarkan hasil
perhitungan dan analisis data pada hasil tes kognitif siswa maka diperoleh data
pada Tabel 4.4 sebagai berikut;
Tabel 4.4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Setelah
Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery pada Konsep Protista

No Standar Keterangan Jumlah Siswa Persentase


nilai Pretest Posttest Pretest Posttest
KKM (%) (%)
1 ≥ 75 Tuntas - 29 0 80,55
2 < 75 Tidak tuntas 36 7 100 19,45

Data pada Tabel 4.4 menunjukkan rekapitulasi data hasil penelitian berupa
persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa setelah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada
konsep protista. Data hasil penelitian pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa
persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa yaitu sebesar 80,55%
dengan keterangan dari 36 siswa yang mengikuti tes kognitif akhir(posttest)
terdapat 29 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 dan telah dinyatakan tuntas.
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 diketahui bahwa persentase ketuntasan hasil
tes kognitif siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery pada konsep protista yaitu mencapai 80,55%. 5
2. Deskripsi Data Hasil Observasi
Observasi dalam penelitian ini meliputi penilaian sikap dan keterampilan
siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis
Guided Discovery pada konsep protista.

4
Lampiran B.12 Persentase peningkatan hasil tes kognitif pada setiap jenjang kognitif. h.300
5
Lampran B.13 Persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa.h. 305.
83

a. Hasil Observasi Penilaian Sikap Siswa


Hasil perhitungan dan analisis data pada lembar observasi penilaian sikap
setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided
Discovery pada konsep protista dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut;
Tabel 4.5 Nilai Hasil Observasi Sikap Siswa Setelah Kegiatan
Pembelajaran dengan Menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
Pada Konsep Protista
No Aspek Sikap Pertemuan Pertemuan Nilai Kualifikasi
yang diamati ke-1 ke-2 Rata-rata
1 Perhatian 3,00 3,83 3,42 Baik
2 Kedisiplinan 3,00 3,83 3,42 Baik
3 Tanggung jawab 3,67 3,67 3,67 Baik
4 Kerjasama 3,83 4,00 3,92 Baik
5 Toleransi 3,00 3,00 3,00 Baik
6 Keberanian 2,50 3,16 2,83 Cukup
Total 19 21,49 20,25 -
Rata-rata 3,16 3,58 3,37 Baik
*Keterangan :
Nilai 4,00 = Sangat baik Nilai 2,00-2,99 = Cukup
Nilai 3,00-3,99 = baik Nilai 1,00-1,99 = Kurang

Data pada Tabel 4.5 menunjukkan rekapitulasi data hasil penelitian berupa
nilai hasil observasi penilaian sikap siswa setelah kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista.
Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hampir seluruh aspek sikap siswa
yang dinilai selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery pada konsep protista memperoleh hasil yang baik
kecuali pada aspek sikap keberanian siswa yaitu memperoleh hasil cukup.6
b. Hasil Observasi Penilaian Keterampilan Siswa
Hasil perhitungan dan analisis data pada lembar observasi penilaian
keterampilan siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery pada konsep protista dapat dilihat pada Tabel 4.6
sebagai berikut:

6
Lampiran B.14 Nilai Hasil observasi penilaian sikap siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada konsep protista. h. 309
84

Tabel 4.6 Nilai Hasil Observasi Keterampilan Siswa Setelah Kegiatan


Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery pada
Konsep Protista
No Aspek Keterampilan yang diamati Nilai rata- Kualifikasi
rata
A Menyiapkan alat dan bahan
1 Mengumpulkan bahan yang akan digunakan 3,67 Baik
2 Membersihkan alat (kaca objektif dan kaca 3,34 Baik
penutup)
B Menggunakan alat dan bahan
3 Menggunakan sampel / bahan 3,00 Baik
4 Menggunakan pipet tetes 4,00 Sangat baik
5 Membuat preparat 3,00 Baik
6 Menggunakan mikroskop 3,34 Baik
C Melakukan pengamatan
7 Mengamati objek praktikum 3,83 Baik
8 Menuliskan dan menggambarkan hasil 3,50 Baik
pengamatan
D Menyimpulkan hasil pengamatan
9 Membuat kesimpulan hasil pengamatan 3,34 Baik
Nilai rata-rata total 3,45 Baik
*Keterangan :
Nilai 4,00 = Sangat baik Nilai 2,00-2,99 = Cukup
Nilai 3,00-3,99 = baik Nilai 1,00-1,99 = Kurang

Data pada Tabel 4.6 menunjukkan rekapitulasi data hasil observasi


keterampilan siswa pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery pada konsep protista. Berdasarkan data hasil
penelitian yang tercantum pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa keterampilan
siswa pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery pada konsep protista memperoleh hasil baik,
kecuali pada saat menggunakan pipet memperoleh hasil yang sangat baik. 7
3. Deskripsi Data Hasil Wawancara
Data hasil wawancara dalam penelitian ini merupakan data pendukung
yang digunakan peneliti untuk mendeskripsikan LKS berbasis Guided
Discovery dan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis

7
Lampiran B.14 Hasil observasi keterampilan siswa pada kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada konsep protista.h.310
85

Guided Discovery pada konsep protista. Narasumber dalam penelitian ini


adalah guru biologi dan siswa kelas X di SMAN 60 dan 58 Jakarta.
Berikut ini merupakan rangkuman hasil wawancara guru biologi SMAN
58 dan 60 Jakarta terkait dengan LKS biologi berbasis Guided Discovery pada
konsep protista dan kegiatan pembelajaran biologi yang dilakukan dengan
menggunakan LKS biologi berbasis Guided Discovery pada konsep protista;
Desain LKS menarik dan bagus, Isi materi LKS sudah sesuai dengan
kompetensi dasar yang diminta, Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
cukup membuat siswa lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran biologi,
LKS berbasis Guided Discovery memudahkan siswa dalam memahami konsep
biologi, membuat siswa belajar lebih aktif, kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS mengenalkan siswa pada metode ilmiah. Kegiatan
pembelajaran dengan LKS berbasis Guided Discovery melatih sikap tanggung
jawab, kerjasama, disiplin, toleransi dan keberanian siswa. Kekurangan dari
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
adalah waktu dan keterbatasan siswa dalam menggunakan sumber referensi
atau literatur. 8
Hasil wawancara dengan narasumber siswa berisi tentang pendapat siswa
tentang LKS berbasis Guided Discovery dan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista.
Narasumber yang digunakan dalam penelitian telah direkomendasikan oleh
guru biologi yaitu dari kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan kurang. Berikut ini merupakan rangkuman hasil wawancara siswa;
Kegiatan pembelajaran biologi yang dilakukan dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery membantu siswa lebih mudah mempelajari,
memahami dan mengingat konsep protista. Kesulitan pada penggunaan LKS
berbasis Guided Discovery terjadi pembuatan hipotesis. Hal tersebut
dikarenakan pada pembuatan hipotesis membutuhkan waktu yang cukup untuk

8
Lampiran B.6. Hasil wawancara guru biologi SMAN 58 terhadap kegiatan pembelajaran dan
hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery. h. 260
86

memahami permasalahan. Tahap yang paling mudah pada kegiatan


pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery yaitu
membuat kesimpulan karena tugas dan latihan yang dikerjakan siswa dalam
LKS sebelumnya cukup membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep
protista yang dipelajari. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista menarik
minat belajar siswa karena terdapat tahap-tahap pembelajaran yang menarik
seperti metode ilmiah, terdapat desain, gambar danpermasalahan LKS yang
menarikbagi siswa. 9
4. Deskripsi Data Hasil Angket
Data hasil angket dalam penelitian ini berupa respon siswa terhadap LKS
biologi berbasis Guided Discovery dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data pada lembar angket respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis
Guided Discovery maka diperoleh data pada Tabel 4.7 sebagai berikut;
Tabel 4.7 Persentase Respon Siswa terhadapKegiatan Pembelajaran
dengan Menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep
Protista di SMAN 58 Jakarta
No Indikator Respon Siswa Persentase
(%)
1. Desain LKS 94,43
2. Konten LKS 96,95
3. Penyajian LKS 94,43
4. Langkah Pembelajaran Guided 100
Discovery dalam LKS
5. Pengaruh LKS terhadap Hasil 100
Belajar
Rata-rata 97,26

9
Lampiran B.6. Hasil wawancara siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery.h. 264
87

Data pada Tabel 4.7 menunjukkan rekapitulasi data hasil penelitian


berupa persentase respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista.10
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 tersebut diketahui bahwa respon siswa
terhadap LKS berbasis Guided Discovery dan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
memperoleh hasil yang baik dengan persentase rata-rata sebesar 97,26 %.
B. Pembahasan
Data hasil penelitian pada tes kognitif siswa dalam Tabel 4.1
menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil posttest seluruh siswa sebesar 77,2
lebih besar dari pada hasil tes pretest seluruh siswa sebesar 45,2. Nilai rata-
rata hasil pretest seluruh siswa menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa
tentang konsep protista sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery masih sedikit. Sedangkan nilai
rata-rata pada hasil posttest seluruh siswa menunjukkan bahwa setelah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
terjadi peningkatan pada pengetahuan awal siswa tentang konsep protista
sehingga nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa meningkat.
Data hasil penelitian pada uji peningkatan hasil belajar (N-Gain) dalam
Tabel 4.2 dan 4.3 menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif
siswa yang terjadi setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery pada konsep protista berada pada kategori sedang.
Peningkatan hasil belajar kognitif siswa terlihat pada gambar 4.1 bahwa
terjadi pada jenjang kognitif soal C1 domain pengetahuan, C2 domain
pemahaman, C3 domain penerapan, C4 domain analisis dan C5 domain
sintesis namun persentase peningkatan terbesar berada pada jenjang kognitif
soal C1 yaitu domain pengetahuan/ ingatan.
Data hasil penelitian pada hasil tes kognitif siswa yang terdapat dalam
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa juga terjadi peningkatan persentase ketuntasan

10
Lampiran A.8 Hasil perhitungan respon siswa terhadap penggunaan LKS berbasis guided
discovery pada konsep protista di SMAN 58 Jakarta. h. 200
88

hasil belajar kognitif siswa setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran


dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
sebesar 80,55%. Data hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Silvia Endang Estuningsih bahwa LKS berbasis penemuan
terbimbing(Guided Discovery) dapat meningkatkan penguasaan konsep yang
telah ditemukan siswa secara mandiri dalam proses pembelajaran, sehingga
hasil belajar siswa meningkat dengan ketuntasan belajar peserta didik sebesar
83 %.11
Peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang terjadi setelah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada
konsep protista terjadi karena siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan
penemuan seperti diskusi, memecahkan masalah, membuat hipotesis,
melakukan pengamatan, mengumpulkan data, menuliskan hasil penemuan,
dan menyimpulkan.
Kegiatan diskusi yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery memberi kesempatan
siswa untuk saling bertukar pikiran tentang konsep protista yang dibahas,
siswa juga dilatih untuk menguraikan suatu persoalan yang dihadapi sehingga
dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan menambah pengetahuan
siswa tentang konsep protista.
Kegiatan memecahkan masalah yang dilakukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengamati permasalahan, menguraikan
permasalahan dan menjawab permasalahan tentang konsep protista yang
dibahas. Selain itu kegiatan memecahkan masalah dapat menarik rasa ingin
tahu siswa tentang konsep protista sehingga dapat mengembangkan
kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan suatu permasalahan dan
berimplikasi pada pemahaman dan penguasaan siswa terhadap konsep
protista.
11
Silvia Estuningsih, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis Penemuan
Terbimbing (Guided Discovery) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII
IPA,BioEdu journal,2013.h.30.
89

Kegiatan membuat hipotesis yang dilakukan oleh siswa dalam proses


pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery dapat
merangsang dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mengeluarkan ide
dari hasil pemikiran siswa dalam memecahkan suatu permasalahan.
Kegiatan pengamatan yang dilakukan siswa dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery melatih keterampilan motorik siswa karena
menggunakan panca inderanya secara langsung dalam mempelajari konsep
protista. Hal tersebut memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa karena siswa dapat terlibat langsung untuk melihat, mengenal dan
memahami konsep protista yang dipelajari. Sehingga pengetahuan yang
diperoleh siswa dari hasil pengalaman belajar yang mereka alami sendiri dapat
lebih membekas dalam ingatan.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
dari berbagai sumber refrensi/literatur melatih kemampuan siswa dalam
menganalisis suatu persoalan, membuka dan menambah wawasan
pengetahuan siswa tentang konsep protista.
Kegiatan menuliskan kembali hasil penemuan yang dilakukan siswa
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided
Discovery dapat melatih kemampuan siswa dalam menyusun dan
menyampaikan konsep protista yang telah ditemukan.
Kegiatan menyimpulkan hasil penemuan yang dilakukan siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan
kemampuan siswa dalam mensintesa konsep protista yang dipelajari.
Kegiatan penemuan yang dilakukan oleh siswa tersebut mampu
mengembangkan kemampuan kognitif siswa sehingga persentase ketuntasan
hasil belajar kognitif siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery sebesar 80,55%. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Akinyemi Olufunminiyi
Akinbobola dan Folashade Afolabi yang menunjukkan bahwa pendekatan
90

penemuan terbimbing adalah pendekatan yang paling efektif dalam


memfasilitasi peningkatan prestasi kognitif siswa sebesar 83% dalam belajar
fisika yang dapat meningkatkan dorongan minat dan memotivasi siswa.12
Hasil belajar afektif yang digambarkan dalam penelitian ini diperoleh dari
data hasil penelitian pada lembar observasi penilaian sikap siswa dalam Tabel
4.5. Data hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
hasil penilaian sikap seluruh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
menunjukkan interpretasi nilai yang baik. Sikap yang dinilai dalam penelitian
ini meliputi sikap perhatian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerjasama,
toleransi dan keberanian siswa.
Data hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sikap perhatian
siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis
Guided Discovery pada konsep protista memperoleh interpretasi yang baik.
Hal tersebut ditunjukkan dengan selama mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery siswa terlihat dapat
mendengarkan dan memperhatikan instruksi dan penjelasan dari guru dengan
baik.
Menurut Keller dalam Sofyan Amri Attention(perhatian) muncul karena
didorong adanya rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut perlu mendapat
rangsangan sehingga siswa selalu memberikan perhatian terhadap materi yang
pelajaran yang diberikan.13 Rangsangan yang diterima siswa dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery berupa
permasalahan dan langkah-langkah pembelajaran penemuan yang terdapat
dalam LKS sehingga sikap perhatian siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery mendapatkan hasil yang baik.
Data hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukan bahwa sikap kedisplinan
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan selama menggunakan

12
Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola dan Folashade Afolabi, Constructivist practices through
guided discovery approach: The effect on students’ cognitive achievement in Nigerian senior
secondary school physics,Eurasian jurnal,2010.h.23.
13
Sofan Amri, Pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum 2013. h.27
91

LKS berbasis Guided Discovery memperoleh interpretasi yang baik. Hal


tersebut ditunjukkan dengan selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery siswa
terlihat dapat mengerjakan tugas-tugas yang disajikan dalam LKS.
Data hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sikap tanggung
jawab siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
LKS berbasis Guided Discovery memperoleh interpretasi yang baik. Hal
tersebut ditunjukkan dengan selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery siswa terlihat dapat
mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang disajikan dalam LKS berbasis
Guided Discovery sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Data hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukan bahwa sikap kerja sama
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery memperoleh interpretasi yang baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery siswa terliht dapat
berdiskusi, bertukar informasi dan pendapat, serta membantu memecahkan
persoalan secara bersama-sama.
Data hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sikap toleransi
atau menghargai siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista juga memperoleh
interpretasi yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan selama mengikuti
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan LKS berbasis
Guided Discovery pada konsep protista siswa terlihat dapat mendengarkan dan
menerima pendapat teman lainnya dengan baik saat berdiskusi.
Data hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sikap keberanian
siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS
berbasis Guided Discovery memperoleh interpretasi yang baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
siswa terlihat dapat mengeluarkan pendapat dan bertanya dengan baik.
92

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar afektif siswa yang


digambarkan dalam bentuk sikap siswa selama kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista dengan
nilai sebesar 3,37 memperoleh interpretasi baik. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian Ali Gunay Balim menyatakan bahwa terdapat
perbedaan siginifikan nilai prestasi akademik, persepsi nilai pembelajaran
penemuan, dan retensi skor pembelajaran baik di tingkat kognitif dan afektif.
Pembelajaran penemuan siswa terlibat lebih aktif dan dapat meningkatkan
keberhasilan siswa dibandingkan dengan metode pengajaran tradisional.14
Penelitian ini juga menggambarkan hasil belajar siswa pada ranah
psikomotorik yaitu berupa keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista.
Berdasarkan data hasil penelitian pada Tabel 4.6 yang diperoleh dari lembar
observasi keterampilan siswa yang terdapat diketahui bahwa nilai rata-rata
keterampilan seluruh kelompok siswa selama kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery memperoleh hasil yang baik.
Keterampilan siswa yang digambarkan dalam penelitian ini meliputi
keterampilan dalam menyiapkan alat dan bahan, membersihkan alat,
menggunakan alat dan bahan, membuat preparat, menggunakan mikroskop,
mengamati objek, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan.
Keterampilan siswa dalam menyiapkan alat dan bahan dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan LKS berbasis Guided
Discovery pada Tabel 4.6 memperoleh interpretasi yang baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan siswa terlihat dapat mengumpulkan bahan praktikum
dengan benar dan sesuai yang tercantum dalam LKS, siswa dapat menyiapkan
alat yang akan digunakan dalam kegiatan pengamatan sesuai dengan yang
dituliskan dalam LKS.
Keterampilan siswa dalam membersihkan alat(kaca objek dan penutup)
dalam kegiatan pengamatan pada Tabel 4.6 mendapatkan interpretasi baik. Hal

14
Ali Gunay Balim, The Effect Of Discovery Learning On Students’ Succes And Inquiry
Learning Skill,Eurasian Journal of Educational Research.2009.h. 15-16.
93

tersebut ditunjukkan dengan siswa terlihat dapat membersihkan alat dengan


cukup berhati-hati dan bersih. Keterampilan siswa dalam menggunakan alat
dan bahan pada kegiatan pengamatan pada Tabel 4.6 memperoleh interpretasi
yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa dapat menggunakan alat dan
bahan sesuai prosedur dan secukupnya, tetapi terkadang beberapa siswa masih
bercecer dalam menggunakan bahan.
Keterampilan siswa saat menggunakan alat seperti pipet tetes pada Tabel
4.6 mendapat interpretasi yang sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan
siswa dapat menggunakan pipet tetes dengan benar, tidak berceceran dan rapi.
Keterampilan siswa dalam membuat preparat pada Tabel 4.6 mendapatkan
interpretasi yang cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa terlihat
dapat membuat preparat dengan benar, rapi, dan cukup berhati-hati.
Keterampilan siswa dalam menggunakan mikroskop pada Tabel 4.6
memperoleh interpretasi yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa
terlihat dapat memegang mikroskop dengan benar, meletakkan preparat
dengan tepat pada meja objek dan memutar fokus mikroskop dengan tepat.
Keterampilan siswa dalam mengamati protista pada Tabel 4.6 memperoleh
interpretasi yang cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa terlihat
dapat mengamati objek dengan hati-hati dan cermat. Keterampilan siswa saat
menuliskan dan menggambarkan hasil pengamatan pada Tabel 4.6
memperoleh interpretasi yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa
terlihat dapat menuliskan dan menggambarkan hasil pengamatan protista pada
tabel pengamatan dengan jelas, benar dan lengkap. Keterampilann siswa
dalam menyimpulkan hasil pengamatan pada Tabel 4.6 memperoleh
interpretasi yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa terlihat dapat
menyimpulkan dan menuliskan dengan tepat, jelas dan sesuai dengan hasil
pengamatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada ranah
keterampilan(psikomotorik) selama kegiatan pembelajaran dengan yang
dilakukan dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep
protista dengan nilai sebesar 3,45 memperoleh interprestasi yang baik.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis Guided Discovery
pada konsep protista hasil belajar siswa memperoleh hasil yang baik dari
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

Hasil belajar kognitif siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan


menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
memperoleh persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa sebesar 80,55%
dan terjadi peningkatan nilai hasil tes kognitif pada kategori sedang dengan
indeks N-Gain sebesar 0,54.

Hasil belajar afektif siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan


menggunakan LKS berbasis Guided Discovery memperoleh hasil yang baik
dengan nilai rata-rata sikap siswa sebesar 3,37 yang meliputi sikap perhatian,
disiplin, tanggung jawab, dapat kerjasama, saling menghargai dan berani
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS Guided Discovery.

Hasil belajar psikomotorik siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan


menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista juga
memperoleh hasil yang baik dengan nilai rata-rata keterampilan siswa sebesar
3,45 yang meliputi keterampilan siswa dalam kegiatan praktikum seperti
mengumpulkan dan menyiapkan alat dan bahan, membersihkan alat,
menggunakan bahan, menggunakan alat, membuat preparat, menggunakan
mikroskop, mengamati objek, mengumpulkan dan menggambarkan data,
membuat kesimpulan dan membersihkan alat praktikum yang telah digunakan.

94
95

B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini maka dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut :

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan pada saat ingin mengembangkan


LKS maka pemilihan strategi belajar perlu lebih disesuaikan dengan
materi yang dipaparkan.
2. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan desain kelas
kontrol dan eksperimen untuk dapat melihat hasil belajar yang lebih
maksimal.
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan LKS dapat lebih dikembangkan
dari segi bentuk, isi dan tampilan LKS agar dapat terlihat lebih menarik
minat siswa namun dengan tetap memperhatikan kriteria dan kaidah
penyusunan LKS.
4. Pada penelitian selanjutnya untuk keefesienan waktu disarankan agar LKS
yang dikembangkan perlu lebih disesuaikan dengan materi dan waktu agar
dapat digunakan lebih maksimal.
96

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofyan dan Ahmadi, Iif Khoiru. Konstruksi pengembangan Pembelajaran


Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: PT
Prestasi Pustaka Raya. 2010.
Amri, Sofyan. Pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum 2013.
Jakarta : PT. Prestasi Purstakaraya. 2013.
Akinbobola, Akinyemi Olufunminiyidan Afolabi, Folashade. Constructivist
practices through guided discovery approach: The effect on students’
cognitive achievement in Nigerian senior secondary school physics, Eurasian
jurnal, 2010.
Arafah, Sherlly Ferdiana ,dkk. Pengembangan LKS Berbasis Berpikir Kritis pada
Materi Animalia. Unnes Journal of Biology Education. 2012.
Arikunto, Suharismi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
2012
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2005.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2006.
Balim, Ali Gunay.The Effect Of Discovery Learning On Students’ Succes And
Inquiry Learning Skill.Eurasian Journal of Educational Research. 2009.
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
DepartemenPendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Dasar dan
Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008.
Djaafar, Tengku Zahara. Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar. Jakarta:Universitas Negri Padang Balitbang Depdiknas. 2001.
Djamrah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar (Edisi
Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2006.

Ebta Setiawan Kemendikbud(Pusat Bahasa). Kamus Besar Bahasa Indonesia


Online. h.1. (http://kbbi.web.id/profil). 2014.
Eggan, Paul dan Kauchak, Don. Strategi Dan Model Pembelajaran
Mengajarkan Konten DanKeterampilan Berfikir Edisi Keenam. Jakarta:PT
indeks. 2012.

Estuningsih, Silvia.Pengembangan Lembar Kerja Siswa(LKS) Berbasis


Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas XII IPA. BioEdu journal. 2013.
97

Ilahi, Mohammad Takdir. Pembelajaran Discovery Strategy & Mantal Vocational


Skill. Jogjakarta:Diva Press, 2012.
Juanengsih, Nengsih. Presepsi Guru dan Siswa Terhadap Pembelajaran Konsep
Sistem Organ. Jurnal Edusains, Vol.2010.
K, Roestiyah.N.Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta:Bina Aksara. 1986.
K, Roestiyah.N.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta. 2008.
Kunandar, Penilaian autentik(penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan
kurikulum 2013)suatu pendekatan praktis disertai dengan contoh. Depok: PT.
Rajagrafindo Persada. 2014
Nazer, Moh.Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2009.
Nur, Faizah M.Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Sains Kelas V
SD pada Pokok Bahasan Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan. Jurnal
Penelitian Pendidikan, vol.13. 2012
Nuraini, Istiqomah . Penggunaan LKS Berbasis Guided Inquiry untuk kelas XI
pada konsep sistemsirkulasi. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. 2014.
Ormrod, Jeanne Ellis. Edisi KeenamPsikologi Pendidikan Membantu Siswa
Tumbuh dan Berkembang, jilid 2. Jakarta: Erlangga. 2008.
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Refrensi Bagi
Pendidikan dalamImplementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.
Jakarta: Prenada Media Group. 2009.
Rusmawati, Mulia. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
PenemuanTerhadapHasil Belajar Siswa. Skripsi. Tangerang:UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2013.
Setiawan, Denny; dkk, Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
2007.
Sofyan, Ahmad; Feronika, Tonih; Milama, Burhanudin. Evaluasi Pembelajaran
IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006.
Sudaryono. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Graha Ilmu. 2012.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya. 1995.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D Bandung : Alfa Beta. 2015
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Bandung : Alfa
Beta. 2016
98

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:


Bumi Aksara. 2008.

Sukmadinata, Nana syaodih. Landasan Psikologi Proses pendidikan. Bandung:


PT. RemajaRosdakarya. 2011.
Sukmadinata, Nana syaodih.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya. 2012.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PTRemaja Rosdakarya. 2011.
Trianto. Mendesain model pembelajaran inovatif-Progresif Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP).
Jakarta: Kencana. 2010.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi
Aksara. 2010.
Udo, Mfon Effiong. Effect of Guided-Discovery, Student- Centred Demonstration
and theExpository Instructional Strategies on Students’Performance in
Chemistry. An International Multi-Disciplinary Journal Ethiopia,vol.4.2010.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Jogjakarta:Pustaka Belajar. 2009.
Prastowo, Andi. Panduan Kratif Membuat Bahan Ajar InovatifMenciptakan
MetodePembelajaran Yang Menarik dan Menyenangkan. Jogjakarta: Diva
press, 2010.
Zulfiani; Feronika, Tonihdan Suartini, Kikin. Strategi Pembelajaran Sains.
Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
99

Lampiran A.1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Berbasis Guided Discovery

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 58 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : x (sepuluh)/ satu (I)
Pertemuan : 1(pertama)
Topik Bahasan : Protista
Alokasi Waktu : 3 jam(3 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti:
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:

KD. 3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista


berdasarkan ciri- ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
Indikator 1. Mendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista.
2. Mengidentifikasikan ciri-ciri umum kingdom protista dengan
kingdom organisme lain.
3. Mengelompokkan macam-macam protista berdasarkan
kemiripannya dengan kingdom dari organisme lain.
4. Mendeskripsikan ciri-ciri setiap kelompok protista mirip
tumbuhan, mirip hewan dan mirip jamur
5. Mengklasifikasikan masing-masing kelompok protista mirip
100

tumbuhan, mirip hewan dan mirip jamur dalam kelompoknya


berdasarkan ciri khas yang dimiliki (alat gerak, pigmen tubuh,
cara hidup).
6. Mendeskripsikan ciri umum masing-masing kelompok protista
mirip tumbuhan, mirip jamur dan mirip hewan.
7. Menjelaskan peran masing-masing kelompok protista mirip
tumbuhan, mirip hewan, dan mirip jamur dalam kehidupan
(baik yang menguntungkan maupun yang merugikan)
KD.4.5. Merencanakan dan melaksanakan pengamatan tentang ciri- ciri
dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil
pengamatan dalam bentuk model/charta/ gambar.
Indikator 1. Merancang sebuah pengamatan ciri dan bentuk protista
melalui pengamatan dari sampel air sungai, air kolam, dan air
rendaman jerami/rumput kering.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai proses pembelajaran diharapkan peserta didik mampu :
1. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista.
2. Siswa dapat mengidentifikasikan ciri-ciri umum kingdom protista dengan
kingdom organisme lain.
3. Siswa dapat mengelompokkan protista berdasarkan karakteristik, cara
memperoleh makanan dan kemiripannya dengan kingdom lain (protista
mirip tumbuhan, hewan dan jamur).
4. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri setiap kelompok protista mirip
tumbuhan, mirip hewan dan mirip jamur.
5. Siswa dapat mengklasifikasikan masing-masing kelompok protista mirip
tumbuhan, mirip hewan dan mirip jamur berdasarkan ciri khas yang
dimiliki (alat gerak, pigmen tubuh, cara hidup).
6. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri umum masing-masing kelompok
protista mirip tumbuhan, mirip jamur dan mirip hewan.
7. Siswa dapat menjelaskan peran dari masing-masing kelompok protista
mirip tumbuhan, mirip hewan, dan mirip jamur bagi kehidupan (baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan).
8. Siswa dapat merancang pengamatan ciri dan bentuk protista melalui
sampel air sungai, air rendaman jerami dan air kolam ikan.
101

D. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri umum protista seperti struktur tubuh, habitat, cara hidup, dan
reproduksi dari protista.
2. Macam-macam kelompok protista mirip tumbuhan, mirip hewan dan
mirip jamur.
3. Ciri-ciri setiap kelompok protista mirip tumbuhan, protista mirip
hewan dan protista mirip jamur.
4. Klasifikasi dari masing-masing kelompok protista mirip tumbuhan,
mirip hewan dan mirip jamur yang dikelompokkan berdasarkan ciri
dan karakteristiknya (struktur tubuh dan cara hidupnya).
5. Peran macam-macam protista mirip tumbuhan, mirip hewan, dan
mirip jamur bagi kehidupan (menguntungkan dan merugikan).

protista

peranan
ciri-ciri klasifikasi

struktur tubuh mirip tumbuhan mirip hewan


mirip jamur
habitat (alga) (protozoa)
cara hidup
reproduksi
1. Alga hijau 1. Flagellata 1. Jamur Lendir
2. Alga cokelat 2. Ciliata 2. Jamur Air
3. Alga merah 3. Rhizopoda
4. Alga keemasan 4. Sporozoa

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media : LKS berbasis guided discovery, komputer/ laptop
2. Alat : Papan tulis, spidol, LCD, penghapus
3. Sumber :
 Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum
2013 penerbit Erlangga.
 Buku Biologi SMA/MA Kelas X penerbit Bailmu
 Internet dan sumber lain yang relevan
F. Pendekatan/strategi/metode pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik dan kooperatif(berkelompok)
2. Strategi : Penemuan terbimbing(Guided discovery)
3. Metode : Diskusi
102

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan
Tahapan Durasi
Guru Siswa
Pendahuluan
 Guru membuka proses  Siswa menjawab salam 15`
pembelajaran dengan salam dan dan berdoa.
do’a
 Guru menyapa peserta didik  Siswa menjawab sapaan
untuk menciptakan keakraban, guru
 Guru mengecek kesiapan kelas  Siswa mempersiapkan diri
(absensi, tempat duduk, dan untuk belajar
perlengkapan lainnya),
 Guru menyampaikan tujuan  Siswa mendengarkan
pembelajaran yang akan dicapai, penjelasan guru

 Apersepsi  Guru melakukan apersepsi  Siswa mendengarkan


dengan bertanya, “Apakah kalian apersepsi dan menjawab
pernah melihat air kolam ikan pertanyaan yang diajukan
yang terlihat berwarna hijau? guru
“Mengapa air kolam dapat
terlihat berwarna hijau?
 Motivasi  Guru memberi motivasi kepada  Siswa termotivasi untuk
siswa untuk mensyukuri nikmat belajar karena mengetahui
dan kebesaran Allah atas nikmat dan kebesaran
keberadaan mahluk ciptaan Allah melalui keberadaan
Allah seperti protista. protista.
Kegiatan Inti
Age-level Range  Guru membagi kelompok  Siswa berkumpul dengan 100`
or Group sesuai dengan jumlah peserta kelompoknya masing-masing
mengelompokan didik yang terdapat di dalam
kelas. Setiap kelompok terdiri
dari enam orang siswa.
Science topik  Guru membagikan Lembar  Setiap kelompok siswa
Kerja Siswa (LKS) kepada menerima LKS yang
setiap kelompok siswa. dibagikan oleh guru.
 Guru menyampaikan cara  Siswa memperhatikan
penggunaan LKS kepada penjelasan guru tentang cara
siswa. penggunaan LKS.

(Mengamati)  Guru meminta siswa untuk  Siswa membaca informasi


membaca informasi dari topik dari topik yang disajikan
yang disajikan dalam LKS. dalam LKS :
LKS I : Apa itu Protista LKS I: Apa itu protista
LKSII: kelompok dan peran LKSII: kelompok dan
103

protista. peranan protista.


Statement of  Guru meminta siswa untuk  Siswa membaca dan
Problem membaca dan memahami memahami permasalahan
(Mengamati) permasalahan berupa dalam bentuk pertanyaan
pertanyaan tentang ciri, tentang ciri, kelompok dan
kelompok dan peran protista peran protista dalam LKS.
secara umum dalam LKS.
(menanyakan)  Guru memberikan kesempatan  Siswa menanyakan hal yang
kepada siswa untuk bertanya belum dipahami terkait
mengenai hal yang belum dengan permasalahan yang
dipahami terkait permasalahan terdapat dalam LKS.
yang terdapat dalam LKS.
What Do I  Guru membimbing siswa  Siswa membaca dan
Want Children untuk membaca dan memahami poin-poin penting
to Discover memahami poin-poin penting tentang ciri, kelompok dan
(mengamati) tentang ciri, kelompok dan peran protista yang perlu
peran protista yang perlu ditemukan dalam LKS.
ditemukan dalam LKS.

(Menanyakan)  Guru memberikan kesempatan  Siswa menanyakan poin-poin


kepada siswa untuk bertanya penting tentang konsep
tentang poin-poin penting dari protista yang belum dipahami
konsep protista yang belum dan perlu ditemukan dalam
dipahami dan perlu ditemukan LKS
dalam LKS.
Science  Guru membimbing siswa  Siswa mengamati dan
processes dalam mengamati dan memahami permasalahan
(Eksplorasi) memahami permasalahan tentang konsep protista yang
tentang konsep protista yang terdapat dalam LKS.
terdapat dalam LKS.
 Guru membimbing siswa  Siswa membuat hipotesis
dalam membuat hipotesis dari dari permasalahan dalam
permasalahan dalam LKS LKS.
 Guru membimbing siswa  Siswa mendiskusikan dan
dalam mendiskusikan dan menjawab pertanyaan-
menjawab pertanyaan- pertanyaan seputar konsep
pertanyaan seputar konsep protista yang diajukan dalam
protista dalam LKS . LKS
 Guru membimbing siswa  Siswa mengumpulkan
untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan
informasi yang berkaitan dengan topik protista yang
dengan topik protista yang dibahas dalam LKS dari
dibahas dalam LKS dari berbagai sumber literatur.
berbagai sumber literatur. Tahap ini dilakukan dalam
Tahap ini dilakukan pada kegiatan kegiatan What will children do.
104

What will children do.


What Will I  Guru membimbing siswa untuk  Siswa menyebutkan dan
Need menyebutkan dan menyiapkan menyiapkan alat dan bahan
(mengkomunika alat dan bahan yang akan yang akan digunakan dalam
sikan) digunakan dalam LKS. LKS.
What Will We  Guru meminta siswa untuk  Siswa membaca dan
Discuss membaca dan memahami memahami poin-poin
(mengamati) poin-poin pertanyaan tentang pertanyaan tentang konsep
konsep protista yang perlu protista dalam LKS.
didiskusikan dalam LKS.
(mengkomunika  Guru membimbing siswa  Siswa mendiskusikan
sikan) untuk mendiskusikan poin- jawaban dari poin-poin
poin pertanyaan diskusi yang pertanyaan diskusi yang
terdapat dalam LKS. terdapat dalam LKS
What Will  Guru meminta siswa untuk  Siswa membaca petunjuk
Chlidren Do membaca petunjuk LKS. LKS.
(Ekplorasi)  Guru meminta siswa untuk  Siswa mengamati dan
membaca dan memahami memahami permasalahan
permasalahan tentang konsep tentang konsep protista
protista dalam LKS. dalam LKS.
 Guru membimbing siswa  Siswa membuat hipotesis
ketika membuat hipotesis dari dari permasalahan dalam
permasalahan dalam LKS. LKS.
 Guru membimbing siswa  Siswa mengumpulkan
dalam mengumpulkan informasi yang berkaitan
informasi yang berkaitan dengan konsep protista dari
dengan konsep protista dari berbagai sumber literatur
berbagai sumber literatur atau atau referensi yang dimiliki.
referensi.
 Guru membimbing siswa  Siswa mendiskusikan dan
dalam menjawab pertanyaan- menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang terkait dengan pertanyaan yang diajukan
permasalahan dalam LKS. dalam LKS.
How Will  Guru membimbing siswa  Siswa menjawab pertanyaan
Children Use untuk menuliskan hasil dan menuliskan hasil
or Apply What penemuannya dengan penemuan dan pemahaman
They Discover menjawab pertanyaan yang mereka terhadap konsep
(Mengasosiasika berkaitan dengan konsep protista yang dipelajari yang
n) protista dalam LKS. terdapat dalam LKS.
What Must I  Guru meminta pada setiap  Perwakilan dari masing-
know kelompok siswa untuk masing kelompok siswa
(mengkomunika mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
sikan) penemuan yang diperoleh dari penemuan kelompoknya
LKS yang telah dikerjakan. yang diperoleh dari LKS
yang telah dikerjakan di
105

(Menanyakan)  Guru memberikan kesempatan depan kelas.


kepada siswa untuk saling  Siswa melakukan tanya
bertanya jawab sebagai bagian jawab untuk menanggapi
dalam menanggapi hasil hasil penemuan mereka.
penemuan.
 Guru menguatkan hasil temuan
siswa agar tidak salah konsep  Siswa memperhatikan dan
dengan menjelaskan konsep mendengarkan penjelasan
secara singkat. Tahap ini tidak guru serta bertanya tentang
dimunculkan dalam LKS materi yang dipelajari jika
karena tahap ini hanya belum memahaminya.
dilakukan oleh guru.
Penutup
 Refleksi  Guru menanyakan pendapat  Siswa mengemukakan 20`
siswa tentang kesulitan yang kesulitan yang dihadapi
dialami dalam proses selama proses
pembelajaran.
pembelajaran.
 Siswa membuat
 Kesimpulan  Guru membimbing siswa untuk kesimpulan dengan
membuat kesimpulan. bimbingan guru.
 Siswa mengerjakan soal
 Penilaian  Guru memberikan soal tes tes yang diberikan guru.
tertulis untuk mengukur hasil
pemahaman siswa terhadap
konsep protista yang dipelajari.  Siswa mendengarkan dan
 Tindak mencatat tugas yang
 Guru menyampaikan rencana
Lanjut diberikan guru untuk
dan tugas kelompok untuk pertemuan selanjutnya.
membawa bahan pengamatan,
kemudian membaca contoh
kegiatan pengamatan protista
dari berbagai literatur untuk  Siswa menutup proses
pertemuan selanjutnya. pembelajaran dengan
menjawab salam.
 Guru menutup proses
pembelajaran dengan memberi
salam.

H. Penilaian/ Evaluasi pembelajaran :


 Afektif : non tes (observasi) kelompok
 Kognitif : tes tertulis (essay) individu

I. Instrumen penilaian
 Penilaian Kognitif : tes essay sebanyak 5 butir (terlampir)
 Penilaian Afektif : lembar obsevasi penilaian sikap (terlampir)
106

J. Lampiran instrumen penilaian

 Penilaian kognitif (Instrumen soal tes essay )


No Soal Kunci jawaban Kriteria Skor
maks
1 Sebutkan ciri-ciri Ciri-ciri protista: Tiap 10
umum dari 1. Bersifat eukaryot jawaban
kingdom protista! 2. Uniseluer dan multiseluler sederhana mendapat
3. Umumnya habitatnya di periaran tawar, laut bobot 2
4. Heterotrof , fotoautotrof , saprofit, parasit
5. Bereproduksi seksual maupun aseksual
2 Mengapa protista Bersifat eukaryotik karena inti sel protista bobot tiap 10
bersifat eukariot diselubungi oleh membran inti serta organel- jawaban
sedangkan bakteri organelnya dikelilingi membran, sedangkan lengkap: 10
prokariot? bakteri inti selnya tidak memiliki membran inti Setengah : 5
yang menyelubungi. Salah : 0
3 Mengapa alga
K. Alga dikatakan mirip tumbuhan karena Tiap 10
dikatakan protista memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis jawaban
mirip tumbuhan, atau bersifat foto autotrof. memiliki
sebutkanlah 4 1. Alga hijau (Chlorophyta) memiliki klorofil, bobot skor 2
kelompok alga dan 2. Alga merah (Rhodophyta) memiliki
dasar fikoeritrin,
pengelompokannya 3. Alga emas (Chrysophyta) memiliki karoten
! 4. Alga cokelat (Phaeophyta) memiliki
fukosantin.
4 Bagaimanakah cara L. Protozoa dikelompokkan berdasarkan alat Tiap 10
pengelompokkan gerak yang dimilikinya. Yaitu : jawaban
protozoa dan 1. Flagellata: memiliki alat gerak flagel atau memiliki
sebutkanlah 4 bulu cambuk bobot skor 2
kelompok protozoa 2. Rhizopoda: memiliki alat gerak pseupodia
tersebut beserta atau kaki semu
dasar 3. Ciliata: memiliki alat gerak rambut getar atau
pengelompokannya silia
? 4. Sporozoa: memiliki tidak memiliki alat gerak
5 Sebutkan contoh 3 1. Alga atau protista mirip tumbuhan : Gelidium Tiap 15
organisme dari sebagai bahan dasar pembuatan agar-agar. jawaban
masing-masing 2. Protozoa atau protista mirip hewan : mendapat
filum protista dan Plasmodium menyebabkan penyakit malaria bobot 5
jelaskan peranannya 3. Protista mirip jamur : Phytoptora infestan
dalam kehidupan ! penyebab penyakit busuk pada kentang.

SKOR TOTAL 55

Nilai : x 100
107

 Penilaian Aspek Afektif Kelompok : Non Tes (lembar observasi)


Kisi-kisi instrumen lembar observasi penilaian sikap :

Kegiatan Aspek Yang Diamati Indikator yang Digunakan Jenjang


afektif
Diskusi Sikap spiritual 1. Menghayati ajaran agama yang Menghayati
kelompok dianut dengan memulai berdoa
Disiplin 2. Mengikuti kegiatan pelajaran Menerima
tepat waktu dan sesuai aturan
yang ditetapkan
Jujur 3. Melaporkan hasil diskusi sesuai Merespon
dengan hasil yang dikerjakan
kelompok/individu.
Kerja sama 4. Mengikuti kerja dalam satu Menerima
tim/kelompok
Tanggung jawab 5. Mengerjakan tugas individu yang Menanggapi
diberikan dalam kelompok.
6. Kesungguhan mengikuti konteks Menanggapi
pembelajaran kelompok
Responsif 7. Keaktifan siswa dalam mengikuti Menanggapi
kegiatan belajar kelompok
Gotong royong 8. Saling membantu dalam kegiatan Menanggapi
kelompok
Percaya diri 9. Berani menyampaikan pendapat Menanggapi
dan presentasi
Toleransi 10. Menghargai pendapat orang lain Menghayati
dan keputusan hasil diskusi
kelompok.
Sopan dan santun 11. Menyampaikan pendapat dengan Menanggapi
menggunakan bahasa yang santun
108

 Rubrik lembar observasi penilaian sikap afektif siswa :

No Aspek Sikap Yang Diamati Kriteria Skor

1 Menghayati ajaran agama yang  selalu mengikuti kegiatan berdoa 4


dianut dengan berdoa sebelum dengan khusyuk
memulai kegiatan pembelajaran  sering mengikuti kegiatan berdoa 3
kurang serius.
 mulai mengikuti kegiatan berdoa 2
masih bercanda. 1
 mengganggu teman yang sedang
berdoa
2 Mengikuti kegiatan pelajaran  Selalu datang tepat waktu dan 4
tepat waktu dan sesuai aturan mengumpulkan tugas tepat waktu.
yang ditetapkan  Sering datang tepat waktu dan 3
mengumpulkan tugas tepat waktu.
 Mulai datang tepat waktu dan
mengumpulkan tugas tepat waktu 2
 Datang telat dan tidak
mengumpulkan tugas tepat waktu. 1

3 Melaporkan hasil diskusi sesuai  Selalu melaporkan hasil diskusi 4


dengan hasil yang dikerjakan sesuai dengan hasil yang dikerjakan.
kelompok/individu.  Sering melaporkan hasil diskusi 3
sesuai dengan hasil yang dikerjakan
 Mulai melaporkan hasil diskusi 2
sesuai dengan hasil yang dikerjakan
 Tidak melaporkan hasil diskusi 1
sesuai dengan hasil yang dikerjakan
4 Mengikuti kerja kelompok dalam  Siswa sangat bersemangat dapat 4
satu tim. berinteraksi dan terlibat dalam kerja
kelompok.
 Siswa dengan bersemangat 3
berinteraksi dan terlibat dalam kerja
kelompok. 2
 Siswa cukup bersemangat
berinteraksi dan terlibat dalam kerja 1
kelompok
 Siswa belum bersemangat
berinteraksi dan terlibat dalam kerja
kelompok
5 Mengerjakan tugas individu yang  Siswa selalu mengerjakan tugas sesuai 4
diberikan dalam kelompok. dengan pembagian di dalam kelompok
 Siswa sering mengerjakan tugas 3
sesuai dengan pembagian di dalam
109

kelompok
 Siswa mulai mengerjakan tugas sesuai 2
dengan pembagian di dalam kelompok
 Siswa tidak pernah mengerjakan tugas
sesuai dengan pembagian dalam 1
kelompok
6 Kesungguhan mengikuti konteks  Siswa selalu serius dan tidak pernah 4
pembelajaran kelompok bercanda dalam kerja kelompok.
 Siswa sering terlihat serius dan 3
jarang bercanda saat kerja kelompok.
 Siswa mulai terlihat serius dan jarang
bercanda dalam kerja kelompok. 2
 Siswa tidak serius dalam kerja
kelompok. 1
7 Keaktifan siswa dalam mengikuti  Siswa selalu aktif berinteraksi dalam 4
kegiatan belajar kelompok kerja kelompok.
 Siswa sering aktif berinteraksi dalam
kerja kelompok. 3
 Siswa mulai aktif berinteraksi dalam
kerja kelompok 2
 Siswa belum aktif berinteraksi dalam
kerja kelompok 1
8 Saling membantu dalam kegiatan  Siswa selalu ikut bekerjasama 4
kelompok membantu dalam mengerjakan tugas
bersama teman kelompok
 Siswa sering ikut bekerjasama 3
membantu dalam mengerjakan tugas
bersama teman kelompok
 Siswa mulai ikut bekerjasama
membantu dalam mengerjakan tugas 2
bersama teman kelompok
 Siswa tidak pernah ikut bekerjasama
membantu dalam mengerjakan tugas 1
bersama teman kelompok
9 Berani menyampaikan pendapat  Siswa selalu berani menyampaikan 4
dan presentasi pendapatnya dan berani presentasi
 Siswa sering menyampaikan 3
pendapatnya dan berani presentasi
 Siswa mulai berani menyampaikan 2
pendapatnya
 Siswa belum berani menyampaikan 1
pendapatnya dan presentasi.
10 Menghargai pendapat orang lain  Siswa selalui bisa mendengarkan dan 4
menerima pendapat orang lain.
 Siswa sering bisa mendengarkan dan 3
110

menerima pendapat orang lain


 Siswa mulai bisa mendengarkan dan 2
menerima pendapat orang lain
 Siswa belum bisa mendengarkan dan 1
menerima pendapat orang lain.
11 Menyampaikan pendapat dengan  Siswa selalu menggunakan bahasa 4
menggunakan bahasa yang yang sopan ketika berbicara.
santun.  Siswa sering menggunakan bahasa 3
yang sopan ketika berbicara
 Siswa mulai menggunakan bahasa 2
yang sopan ketika berbicara.
 Siswa belum menggunakan bahasa 1
yang sopan ketika berbicara.
111

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SISWA

Petunjuk pengisian :
 lembar pengamatan ini di isi oleh guru dengan memberi skor angka 1, 2, 3, 4 sesuai kriteria
yang ada di rubrik penilain pada tiap kelompok selama diskusi.
 Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan kelompok (guru diharapkan
mengamati/berkeliling ke setiap kelompok selama pembelajaran)
No Aspek Sikap Yang Diamati Skor Hasil Pengamatan kelompok
Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
1 Siswa menghayati ajaran agama
yang dianut
2 Siswa mengikuti kegiatan pelajaran
tepat waktu dan sesuai aturan yang
ditetapkan
3 Siswa melaporkan hasil diskusi
sesuai dengan hasil yang dikerjakan
kelompok/individu.
4 Siswa mengikuti kerja dalam satu
tim/kelompok
5 Siswa mengerjakan tugas individu
yang diberikan dalam kelompok.
6 Siswa bersungguh-sungguh
mengikuti konteks pembelajaran
kelompok
7 Keaktifan siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar kelompok
8 Siswa saling membantu dalam
kegiatan kelompok
9 Siswa berani menyampaikan
pendapat dan presentasi
10 Siswa menghargai pendapat orang
lain/kelompok lain dan keputusan
hasil diskusi kelompok.
11 Siswa menyampaikan pendapat
menggunakan bahasa yang santun.
Total skor
Nilai : total skor / banyaknya aspek

Kualifikasi nilai akhir pengamatan sikap :


Skor Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap kurang (k)
2,00-2,99 Sikap cukup (C)
3,00-3,99 Sikap baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
112
112

Lampiran A.2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Praktikum Guided Discovery

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 58 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : x (sepuluh)/ satu (I)
Pertemuan : 2 (kedua)
Topik Bahasan : Protista
Alokasi Waktu : 3 jam(3 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti:
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:

KD. 3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista


berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis
Indikator 1. Mendeskripsikan ciri-ciri protista.
2. Mengelompokkan macam-macam protista berdasarkan ciri
morfologi dan habitatnya.
3. Menjelaskan peranan protista dalam kehidupan.
KD.4.5. Merencanakan dan melaksanakan pengamatan tentang ciri-ciri dan
peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan
dalam bentuk model/charta/ gambar.
113

Indikator 1. Menyusun langkah pembuatan sampel pengamatan.


2. Membuat preparat objek pengamatan.
3. Menyusun langkah kerja pengamatan.
4. Menggunakan mikroskop.
5. Melakukan pengamatan protista pada sampel air kolam, air
rendaman jerami dan air selokan.
6. Menuliskan dan menggambarkan hasil pengamatan.
7. Mendiskusikan ciri, kelompok dan peran protista.
8. Menyajikan laporan hasil pengamatan.
9. Mengkomunikasikan hasil pengamatan.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai proses pembelajaran diharapkan peserta didik mampu :
1. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri protista melalui pengamatan
dengan LKS.
2. Siswa dapat mengelompokkan protista dari bentuk morfologi dan
habitatnya melalui pengamatan dengan LKS.
3. Siswa dapat menjelaskan peranan protista bagi kehidupan dengan
LKS.
4. Siswa dapat menyusun langkah pembuatan protista dengan LKS.
5. Siswa dapat membuat preparat objek pengamatan protista dengan
LKS.
6. Siswa dapat menyusun langkah kerja pengamatan pada LKS.
7. Siswa dapat menggunakan mikroskop untuk mengamati protista
dengan LKS.
8. Siswa dapat melakukan pengamatan ciri dan kelompok protista yang
ada pada sampel air kolam, rendaman jerami dan selokan dengan
LKS.
9. Siswa dapat menuliskan dan menggambarkan hasil pengamatan
protista dengan LKS.
10. Siswa dapat mendiskusikan ciri, kelompok dan peran protista dengan
LKS.
11. Siswa dapat menyajikan laporan hasil pengamatan dengan LKS.
12. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil pengamatan protista pada
LKS.
D. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri protista berdasarkan struktur tubuh dan habitat.
2. Macam-macam kelompok protista berasarkan morfologi dan habitat.
3. Peran protista yang menguntungkan maupun merugikan.
114

protista

peranan
ciri-ciri klasifikasi

bentuk mirip tumbuhan mirip hewan mirip jamur menguntungkan


merugikan
habitat
1. Alga hijau
1. Flagellata
2. Alga cokelat 1. jamur lendir
2. Ciliata
3. Alga merah 2. jamur air
3. Rhizopoda
4. Alga
keemasan 4. Sporozoa

E. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


1. Media : LKS berbasis guided discovery
2. Alat : Mikroskop, spidol, papan tulis, alat praktikum
3. Bahan : Sampel air kolam, selokan, rendaman jerami
4. Sumber :
− Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013
penerbit Erlangga.
- Buku Biologi SMA/MA Kelas X penerbit Bailmu
- Internet dan sumber lain yang relevan

F. Pendekatan/strategi/metode pembelajaran
1. Pendekatan : saintifik dan kooperatif (berkelompok)
2. Strategi : Penemuan terbimbing(Guided Discovery)
3. Metode : Praktikum dan diskusi
115

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
Tahapan Durasi
Guru Siswa
Pendahuluan
 Guru membuka proses  Siswa menjawab salam 15`
pembelajaran dengan salam dan dan berdoa.
do’a.
 Guru menyapa peserta didik  Siswa memberikan sapaan
untuk menciptakan keakraban, kepada guru
 Guru mengecek kesiapan kelas  Siswa mempersiapkan diri
(absensi, tempat duduk, dan untuk belajar
perlengkapan lainnya),
 Guru menanyakan hasil  Siswa mengumpulkan
penugasan pada pertemuan tugas yang diminta pada
sebelumnya. pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan  Siswa mendengarkan
pembelajaran kepada siswa. tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
 Apersepsi  Guru mengajukan beberapa  Siswa memperhatikan
pertanyaan kepada siswa tetang apersepsi guru dan
protista, “Apakah kalian tahu di menjawab pertanyaan dari
mana protista dapat hidup? guru.
“Bagaimana protista itu?
“Kenapa saat terminum air
kolam yang mentah perut kita
terasa sakit?
“Protista apa saja yang hidup
dilingkungan sekitar kita?
 Motivasi  Guru memotivasi siswa dengan  Siswa termotivasi untuk
meminta siswa menyebutkan menyebutkan contoh-
contoh protista dan peranannya. contoh protista dan
peranannya.
Kegiatan Inti
Age-level Range  Guru meminta siswa untuk  Siswa duduk secara 145`
or Group duduk berkelompok sesuai berkelompok sesuai dengan
dengan kelompok diskusi. kelompok diskusi .
Science topik  Guru membagikan Lembar  Setiap kelompok siswa
(mengamati) Kerja Siswa (LKS) kepada menerima LKS yang
setiap kelompok siswa. diberikan guru.
 Guru menyampaikan cara  Siswa memperhatikan
penggunaan LKS. penjelasan guru tentang
cara penggunaan LKS.
116

 Guru meminta siswa untuk  Siswa membaca dan


membaca mengenai informasi memahami informasi topik
topik yang akan dipelajari di yang akan dipelajari dalam
dalam LKS. LKS .
Statement of  Guru meminta siswa untuk  Siswa membaca dan
Problem membaca dan memahami memahami permasalahan
(mengamati) permasalahan berupa pertanyaan yang berkaitan dengan ciri,
sederhana berkaitan dengan ciri- macam-macam kelompok
ciri, kelompok dan peranan dan peranan protista pada
protista pada LKS. LKS secara berkelompok.

(Menayakan) Guru memberi kesempatan  Siswa menanyakan


kepada siswa untuk permasalahn yang belum
menanyakan permasalahan yang dipahami oleh siswa.
sulit dipahami oleh siswa.
What Do I Want  Guru membimbing siswa untuk  Siswa membaca dan
Children to membaca poin-poin penting memahami konsep yang
Discover tentang konsep yang perlu perlu ditemukan tentang
(menanya) ditemukan siswa tentang ciri, ciri, kelompok dan peran
kelompok dan peran protista protista melalui LKS.
dalam sesuai petunjuk LKS.
Science  Guru membimbing siswa untuk  Siswa melakukan kegiatan
processes melakukan kegiatan sebagai sebagai berikut:
(Eksplorasi) berikut:
1) Guru membantu siswa dalam 1) Siswa menyiapkan alat dan
menyiapkan alat dan bahan yang bahan yang dibutuhkan
digunakan dalam pengamatan. dalam kegiatan pengamatan
2) Guru membimbing siswa dalam 2) Siswa menyusun dan
menyusun dan menuliskan menuliskan langkah kerja
langkah kerja untuk pengamatan untuk pengamatan Protista.
Protista.
3) Guru membimbing siswa saat 3) Siswa membuat hipotesis.
membuat hipotesis.
4) Guru membimbing siswa untuk 4) Siswa mengamati objek
melakukan pengamatan. pengamatan.
5) Guru membimbing siswa untuk 5) Siswa menuliskan dan
menulis dan menggambarkan menggambarkan hasil
hasil pengamatan. pengamatan.
6) Guru membimbing siswa dalam 6) Siswa mendiskusikan data
diskusi data hasil pengamatan. hasil pengamatan.
7) Guru membimbing siswa dalam 7) Siswa menyimpulkan hasil
menyimpulkan hasil pengamatan.
pengamatan.
Tahap ini dilakukan dalam kegiatan Tahap ini dilakukan pada tahap
what will children do. what will children do.
117

What Will I  Guru menanyakan siswa alat  Siswa menjawab Alat dan
Need dan bahan apa saja yang akan bahan yang akan digunakan
(Menanya) digunakan dalam LKS? dalam kegiatan
pengamatan.
(mengamati)  Guru membantu menyiapkan  Siswa menyiapkan alat dan
alat dan bahan yang digunakan bahan yang digunakan
dalam kegiatan praktikum dalam kegiatan praktikum
pengamatan protista sesuai /pengamatan sesuai
dengan petunjuk yang ada di petunjuk LKS.
dalam LKS.
What Will We  Guru membimbing siswa  Siswa membaca dan
Discuss membaca dan menjawab mendiskusikan jawaban
(mengamati) pertanyaan-pertanyaan diskusi dari pertanyaan-pertanyaan
diajukan yang ada pada LKS diskusi yang ada pada LKS
sebelum melakukan kegiatan sebelum melakukan
pengamatan. kegiatan pengamatan.

(menanya)  Guru menanyakan kepada siswa  Siswa menanyakan


hal-hal yang tidak dipahami pertanyaan yang belum
terkait pertanyaan diskusi yang dipahami kepada guru.
pada LKS.
What Will  Guru membimbing siswa  Siswa melakukan kegiatan
Chlidren Do dalam kegiatan sebagai berikut: sebagai berikut:
(Explorasi)  Guru meminta siswa membaca  Siswa membaca petunjuk
petunjuk kegiatan pada LKS. kegiatan pada LKS.
 Guru meminta siswa membaca  Siswa membaca dan
dan memahami permasalahan memahami permasalahan.
 Guru membimbing siswa dalam  Siswa membuat hipotesis.
membuat hipotesis
 Guru meminta siswa  Siswa menuliskan langkah
menuliskan lengkah pembuatan pembuatan sampel dan
sampel dan preparat. preparat.
 Guru membimbing siswa saat  Siswa mengamati protista
melakukan kegiatan pengamatan dengan menggunakan
dengan mikroskop. mikroskop.
 Guru meminta siswa untuk  Siswa menulis dan
menulis dan menggambarkan menggambarkan hasil
hasil pengamatan. pengamatan.
 Guru membimbing siswa dalam  Siswa mendiskusikan hasil
mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab
pengamatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
pertanyaan pada LKS. pada LKS.
 Guru meminta siswa untuk  Siswa mengumpulkan
mengumpulkan informasi yang informasi yang berkaitan
berkaitan dengan hasil dengan hasil pengamatan
118

pengamatan melalui literatur melalui literatur atau


atau referensi yang dimiliki. referensi yang dimiliki.
How Will  Guru membimbing siswa untuk  Siswa mendiskusikan dan
Children Use or menerapkan hasil penemuan menjawab pertanyaan
Apply What They siswa dengan memunculkan sesuai penemuan dan
Discover kembali pertanyaaan yang pemahaman mereka
(Assosiasi) berkaitan dengan apa yang terhadap konsep protista
mereka temukan, melalui yang mereka temukan dari
permasalahan yang ada dalam hasil pengamatan pada
LKS. LKS.
What Must I  Guru meminta siswa untuk  Siswa melakukan
know mempresentasikan hasil presentasi hasil pengamatan
(komunikasi) pengamatan. secara berkelompok.
 Guru meminta siswa untuk  Siswa secara berkelompok
melakukan tanya-jawab dan saling melakukan tanya
menanggapi hasil pengamatan. jawab dan menanggapi
hasil pengamatan.

 Guru menguatkan hasil temuan  Siswa memperhatikan dan


siswa agar tidak salah konsep mendengarkan penjelasan
dengan menjelaskan konsep guru
secara singkat.
 Guru menayakan kepada siswa  Siswa menanyakan tentang
tentang hal-hal yang belum materi yang belum
dipahami. dipahami.
Penutup
 Menyimpulkan  Guru membimbing siswa untuk  Siswa menyimpulkan ciri 20`
membuat kesimpulan mengenai kelompok, dan peranan
ciri, kelompok dan peranan protista dari hasil
pengamatan.
protista dari hasil pengamatan.

 Melaksanakan penilaian dan 


 Penilaian dan Mendengarkan komentar
Refleksi refleksi serta penguatan terhadap guru mengenai hasil
hasil praktikum sebagai bahan praktikum dan proses
masukan untuk perbaikan diskusi
langkah selanjutnya;

 Tindak Lanjut  Guru menyampaikan rencana  Mendengarkan kegiatan


pembelajaran yang akan
pembelajaran pada pertemuan
dilakukan pada pertemuan
berikutnya. selanjutnya.
 Guru menutup kegiatan dengan  Siswa menjawab salam.
salam.
119

H. Penilaian/ Evaluasi Pembelajaran:


 Afektif : non tes (lembar observasi )
 Kognitif : penilaian LKS dan tes essay kelompok
 Psikomotorik : lembar observasi kegiatan praktikum

I. Instrumen penilaian
 Kognitif : tes tertulis , essay terdiri dari 5 butir soal
No Indikator Soal Jawaban
1 Mendeskripsikan 1. Bagaimanakah ciri-ciri 1. Bersifat eukariotik, uniselueler dan
macam-macam umum dari protista ? multiseluler sederhana ,
protista Memiliki alat gerak, berklorofil
berdasarkan ciri- 2. Dapatkah kalian 2. Morfologi paramecium uniseluler,
cirinya mendeskripsikan ciri- berbentuk lonjong seperti sandal,
ciri morfologi dari memiliki silia sepanjang membran
paramecium! selnya, ukurannya kecil dan dapat
bergerak.
2. Mengelompokkan 3. Kelompok protista apa 3. Protista mirip hewan, tumbuhan
macam-macam sajakah yang dapat dan mirip jamur
protista hidup di dalam air
berdasarkan ciri tawar?
morfologi dan 4. protista kelompok 4. Kelompok protozoa (protista mirip
habitatnya. apakah yang sebagian hewan)
besar hidup di perairan
tawar dan bersifat
uniseluler?
5. Berikan alasan 5. Jawaban :
mengapa: a. Protozoa adalah protista mirip
a. protozoa hewan Karena protozoa memiliki
dikelompokkan alat gerak seperti hewan dan tidak
sebagai protista mirip memiliki klorofil sehingga bersifat
hewan, heterotrof,
b. alga di kelompokkan b. alga di kelompokkan sebagai
sebagai protista mirip protista mirip tumbuhan karena
tumbuhan, alga memiliki pigmen klorofil yang
c. jamur air, dapat membantunya dalam
dikelompokkan berfotosintesis yang menyebabkan
sebagai protista mirip alga bersifat fotoautotrof sama
jamur seperti tumbuhan,
c. jamur air dan jamur lendir
dikelompokkan kedalam kingdom
protista mirip jamur karena
reproduksinya mirip dengan jamur,
bersifat parasit dan saprofit
3 Menjelaskan 6. Bagaimanakah peranan 6. Peran protista dalam ekosistem air
peranan protista protista yang hidup tawar ada dua :
dalam kehidupan pada ekosistem air 1. Menguntungkan biasanya dari
120

tawar (berikan satu kelompok alga sebagai sumber


contoh masing-masing makanan bagi organisme yang
dari peran yang hidup pada ekosistem air tawar
menguntungkan dan sebagai fiptoplankton dan
merugikan)? penyuplai oksigen .
2. Merugikan biasanya berasal
dari kelompok protozoa yang
menyebabkan penyakit bagi
manusia contohnya amoeba
Histolytica menyebabkan
disentri.

Rubrik Penilaian Kognitif

No Kriteria pemberian skor Bobot Skor


soal Skor maksimal
1 Jika jawaban benar dan lengkap 10 10
Jika jawaban benar tetapi kurang lengkap 5
Jika jawaban salah 0
2 Jika dapat mendeskripsikan benar dan lengkap 10 10
Jika dapat mendeskripsikan benar tetapi kurang lengkap 5
Jika tidak dapat mendeskripsikan dengan benar 0
3 Jika jawabannya benar dan lengkap 10 10
Jika jawabannya benar tetapi kurang lengkap 5
Jika jawabannya salah 0
4 Jika jawabannya benar 5 5
Jika jawabannya salah 0
5 Jika jawabannya benar dan lengkap ketiganya 15 15
Jika jawabannya benar tetapi hanya 2 kelompok 10
Jika jawabannya benar tetapi hanya 1 kelompok 5
Jika tidak dapat menjawab dengan benar 0
6 Jika jawaban keduanya benar dan tepat 10 10
Jika jawaban salah satu saja yang benar 5
Jika jawaban salah 0
Total skor 60

Nilai : x 100 = 100

 Kualifikasi Nilai Akhir Kognitif :

Nilai Kualifikasi
0-25 1
26-50 2
51-75 3
76-100 4
121

 Penilaian sikap berupa non tes (Lembar Observasi) kelompok

Kisi-kisi penilaian sikap :

Kegiatan Aspek Yang Indikator yang Digunakan Jenjang


Diharapkan Afektif
Diskusi Sikap spiritual 1. Menghayati ajaran agama yang dianut Menghayati
kelompok / membiasakan berdoa
Disiplin 2. Mengikuti kegiatan praktikum tepat Menerima
waktu dan sesuai aturan yang
ditetapkan
Jujur 3. Melaporkan hasil pengamatan sesuai Merespon
dengan hasil praktikum yang
dikerjakan dan di diskusikan bersama
1 kelompok/individu.
Kerja sama 4. Mengikuti kerja dalam satu Menerima
tim/kelompok
Tanggung jawab 5. Mengerjakan tugas baik individu / Menanggapi
kelompok yang diberikan dalam
kelompok.
6. Membuktikan kesungguhan Menghayati
mengikuti konteks pembelajaran
berkelompok.
7. Menata dan mengembalikan alat dan Mengelola
bahan yang dipinjam/ digunakan saat
praktikum
Responsif 8. Keaktifan siswa dalam mengikuti Menanggapi
kegiatan praktikum dan diskusi
kelompok
Gotong royong 9. Saling membantu dalam kegiatan Menanggapi
kelompok
Percaya diri 10. Berani bertanya, menyampaikan Menanggapi
pendapat dan tampil dalam presentasi
Toleransi 11. Menghargai pendapat orang lain dan Menghayati
keputusan hasil diskusi kelompok.
Sopan dan 12. Menyampaikan pendapat dengan Menanggapi
santun menggunakan bahasa yang santun
122

Rubrik penilaian sikap afektif :

No Aspek Sikap Yang Diamati Kriteria Skor

1 Menghayati ajaran agama yang  Selalu mengikuti kegiatan berdoa 4


dianut dengan membiasakan diri dengan khusyuk.
berdoa sebelum memulai kegiatan  Sering mengikuti kegiatan berdoa 3
pembelajaran kurang serius.
 Mulai mengikuti kegiatan berdoa 2
masih bercanda. 1
 Mengganggu teman yang sedang
berdoa
2 Mengikuti kegiatan praktikum  Selalu datang tepat waktu dan 4
tepat waktu dan sesuai aturan mengumpulkan tugas tepat waktu.
yang ditetapkan  Sering datang tepat waktu dan 3
mengumpulkan tugas tepat waktu.
 Mulai datang tepat waktu dan
mengumpulkan tugas tepat waktu 2
 Datang telat dan tidak
mengumpulkan tugas tepat waktu. 1

3 Melaporkan hasil pengamatan  Selalu melaporkan hasil diskusi 4


sesuai dengan hasil praktikum sesuai dengan hasil yang dikerjakan.
yang dikerjakan dan di diskusikan  Sering melaporkan hasil diskusi 3
bersama 1 kelompok/individu. sesuai dengan hasil yang dikerjakan
 Mulai melaporkan hasil diskusi 2
sesuai dengan hasil yang dikerjakan
 Tidak melaporkan hasil diskusi 1
sesuai dengan hasil yang dikerjakan
4 Mengikuti kerja kelompok dalam  Siswa selalu bersemangat dapat 4
satu tim. berinteraksi dan terlibat dalam kerja
kelompok.
 Siswa bersemangat berinteraksi dan 3
terlibat dalam kerja kelompok.
 Siswa mulai bersemangat 2
berinteraksi dan terlibat dalam kerja
kelompok 1
 Siswa belum bersemangat
berinteraksi dan terlibat dalam kerja
kelompok
5 Mengerjakan tugas baik individu /  Siswa selalu mengerjakan tugas sesuai 4
kelompok yang diberikan dalam dengan pembagian di dalam kelompok
kelompok. dengan sangat baik.
 Siswa mengerjakan tugas sesuai
dengan pembagian di dalam kelompok 3
123

dengan baik
 Siswa mulai mengerjakan tugas sesuai
dengan pembagian di dalam kelompok 2
cukup baik.
 Siswa tidak pernah mengerjakan tugas
sesuai dengan pembagian dalam 1
kelompok.
6 Membuktikan kesungguhan  Siswa selalu serius dan tidak pernah 4
mengikuti konteks pembelajaran bercanda dalam kerja kelompok.
kelompok  Siswa sering terlihat serius dan 3
jarang bercanda saat kerja kelompok.
 Siswa mulai terlihat serius dan jarang
bercanda dalam kerja kelompok. 2
 Siswa tidak serius dalam kerja
kelompok. 1
7 Menata dan mengembalikan alat  Siswa selalu membersihkan, 4
dan bahan yang dipinjam. mengembalikan dan merapikan
kembali alat prkatikum yang
dipinjam.
 Siswa sering membersihkan, 3
mengembalikan dan merapikan
kembali alat praktikum yang
dipinjam.
 Siswa mau membersihkan,
mengembalikan dan merapikan 2
kembali alat praktium yang dipinjam.
 Siswa tidak mau membersihkan,
mengembalikan dan merapikan alat 1
praktikum yang dipinjam.
8 Keaktifan siswa dalam mengikuti  Siswa selalu aktif berinteraksi dalam 4
kegiatan prkatikum dan diskusi kerja kelompok.
kelompok  Siswa sering aktif berinteraksi dalam
kerja kelompok. 3
 Siswa mulai aktif berinteraksi dalam
kerja kelompok 2
 Siswa belum aktif berinteraksi dalam
kerja kelompok 1
9 Saling membantu dalam kegiatan  Siswa selalu ikut bekerjasama 4
kelompok membantu dalam mengerjakan tugas
bersama teman kelompok
 Siswa sering ikut bekerjasama 3
membantu dalam mengerjakan tugas
bersama teman kelompok
 Siswa mulai ikut bekerjasama
membantu dalam mengerjakan tugas 2
124

bersama teman kelompok


 Siswa tidak pernah ikut bekerjasama
membantu dalam mengerjakan tugas 1
bersama teman kelompok
10 Berani bertanya, menyampaikan  Siswa selalu berani bertanya, 4
pendapat dan tampil dalam menyampaikan pendapat dan berani
presentasi presentasi 3
 Siswa sering bertanya,
menyampaikan pendapatnya dan 2
berani presentasi
 Siswa mulai berani bertanya, 1
menyampaikan pendapatnya
 Siswa belum berani bertanya,
menyampaikan pendapatnya dan
presentasi.
11 Menghargai pendapat orang lain  Siswa selalui bisa mendengarkan dan 4
dan keputusan hasil diskusi menerima pendapat orang lain.
kelompok.  Siswa sering bisa mendengarkan dan 3
menerima pendapat orang lain
 Siswa mulai bisa mendengarkan dan 2
menerima pendapat orang lain
 Siswa belum bisa mendengarkan dan 1
menerima pendapat orang lain.
12 Menyatakan pendapat dengan  Siswa selalu menggunakan bahasa 4
menggunakan bahasa yang yang sopan ketika berbicara.
santun.  Siswa sering menggunakan bahasa 3
yang sopan ketika berbicara
 Siswa mulai menggunakan bahasa 2
yang sopan ketika berbicara.
 Siswa belum menggunakan bahasa 1
yang sopan ketika berbicara.
125

LEMBAR PENGAMATAN AFEKTIF SISWA

Petunjuk Pengisian :
 lembar pengamatan ini di isi oleh guru dengan memberi skor angka 1, 2, 3, 4 sesuai kriteria
yang ada di rubrik penilain pada tiap kelompok selama diskusi.
 Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan kelompok (guru diharapkan
mengamati/berkeliling ke setiap kelompok selama pembelajaran)
No Aspek Sikap Yang Diamati Skor Hasil Pengamatan kelompok
Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
1 Siswa menghayati ajaran agama yang
dianut
2 Siswa mengikuti kegiatan pelajaran tepat
waktu dan sesuai aturan yang ditetapkan
3 Siswa melaporkan hasil diskusi sesuai
dengan hasil yang dikerjakan
kelompok/individu.
4 Siswa mengikuti kerja dalam satu
tim/kelompok
5 Siswa mengerjakan tugas individu yang
diberikan dalam kelompok.
6 Siswa bersungguh-sungguh mengikuti
konteks pembelajaran kelompok
7 Siswa mengembalikan alat dan bahan
praktikum yang dipinjam.
8 Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan
belajar kelompok
9 Siswa saling membantu dalam kegiatan
kelompok
10 Siswa berani menyampaikan pendapat
dan presentasi
11 Siswa menghargai pendapat orang
lain/kelompok lain dan keputusan hasil
diskusi kelompok.
12 Siswa menyampaikan pendapat dengan
menggunakan bahasa yang santun.
Total skor
Nilai : total skor / banyaknya aspek Nilai
akhir : total skor / 11 = 4

Kualifikasi nilai akhir :


Skor Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap kurang (k)
2,00-2,99 Sikap cukup (C)
3,00-3,99 Sikap baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
126

 Kisi-Kisi Lembar Observasi Praktikum Kelompok

No Aspek yang Indikator Kriteria Jenjang


diamati
1. Menyiapkan  Mengumpulkan Siswa dapat mengumpulkan bahan Bergerak
alat dan bahan alat dan bahan yang digunakan dengan lengkap,
yang digunakan benar,dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2. Menggunakan  Membersihkan Siswa membersihkan kaca objektif Manipulasi
alat dan bahan kaca objektif dan dan kaca penutup dengan hati-hati,
kaca penutup bersih dan benar
3.  Menggunakan Siswa dapat mengambil bahan Manipulasi
sampel / bahan sampel air dengan secukupnya, hati-
hati dan cermat.
4.  Menggunakan Siswa dapat menggunakan pipet tetes Manipulasi
pipet tetes dengan benar, tidak berceceran dan
cermat.
5.  Membuat Siswa dapat membuat preparat manipulasi
preparat dengan rapi, cermat, dan benar
6.  Menggunakan Siswa membawa, memegang manipulasi
mikroskop mikroskop dengan benar, meletakan
kaca objek dengan benar, mencari
fokus dengan tepat.
7. Melakukan  Memulai Siswa dapat mengamati objek manipulasi
Pengamatan pengamatan menggunakan inderanya dengan
objek praktikum benar, menemukan objek yang
diamati dengan tepat.
8.  Mengumpulkan Siswa dapat menggambarkan hasil komunikasi
data hasil pengamatan bentuk protista dengan
pengamatan benar, menuliskan ciri-ciri dari
pengamatan protista kedalam tabel
pengamatan dengan jelas
9. Membuat  Membuat Siswa dapat membuat hipotesis komunikasi
hipotesis hipotesis berdasarkan hasil pengamatan
dengan tepat, sesuai, dan jelas
10. Membuat  Mengisi dan Mengisi dan menjawab pertanyaan komunikasi
klasifikasi menjawab dengan cermat dan teliti sesuai hasil
pertanyaan pengamatan berkaitan dengan ciri,
bentuk, pengelompokkan, perbedaan
dan peranan protista dengan cermat,
tepat dan teliti.
11. Membuat  Membuat Siswa dapat membuat kesimpulan Komunikasi
kesimpulan kesimpulan hasil hasil pengamatan dengan sangat
pengamatan tepat, jelas dan sesuai dengan apa
yang diamati.
127

 RUBRIK PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK:

Indikator Kriteria Skor


 Mengumpulkan alat dan  lengkap, benar,dan sesuai dengan tujuan pembelajaran 4
bahan yang digunakan  tidak lengkap, benar dan sesuai tujuan pembelajaran 3
 tidak lengkap, salah dan sesuai tujuan pembelajaran 2
 tiadk mengumpulkan 1
 Membersihkan kaca  hati-hati, bersih dan benar 4
objektif dan kaca  hati-hati, bersih dan kurang benar 3
penutup  kurang hati-hati, kurang bersih dan kurang benar 2
 pecah , kurang bersih dan kurang benar 1
 Menggunakan sampel /  Sesuai prosedur ,secukupnya, hati-hati dan cermat. 4
bahan  Sesuai prosedur, secukupnya, kurang hati-hati/ berceceran 3
 Sesuai prosedur, berlebihan, kurang hati-hati/bececeran 2
 Kurang sesuai prosedur, berlebihan, berceceran 1
 Menggunakan pipet tetes  Benar, tidak berceceran, rapi 4
 Benar, tidak berceceran, kurang rapi 3
 Benar, berceceran, kurang rapi 2
 Salah, berceceran, kurang rapi 1
 Membuat preparat  rapi, cermat, dan benar 4
 rapi, kurang cermat dan benar 3
 tidak rapi, kurang cermat dan benar 2
 tidak rapi , kurang cermat dan salah 1
 Menggunakan  memegang mikroskop dengan benar, meletakan kaca objek 4
mikroskop dengan benar, mencari fokus dengan tepat.
 memegang mikroskop dengan benar, meletakan kaca objek 3
dengan benar, mencari fokus dengan kurang tepat.
 memegang mikroskop dengan benar, meletakan kaca objek 2
kurang tepat, mencari fokus dengan kurang tepat.
 memegang mikroskop dengan kurang benar, meletakan kaca
objek dengan benar, mencari fokus dengan kurang tepat. 1
 Memulai pengamatan  Mengamati dengan hati-hati, cermat dan teliti 4
objek praktikum  Mengamati dengan hati-hati, cermat tetapi kurang teliti 3
 Mengamati dengan hati-hati, tetapi kurang cermat dan teliti 2
 Mengamati dengan kurang hati-hati, cermat dan teliti 1
 Mengumpulkan data  menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista 4
hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan dengan jelas, benar dan lengkap
 menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista 3
kedalam tabel pengamatan dengan jelas, benar tetapi kurang
lengkap
 menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista 2
kedalam tabel pengamatan dengan jelas, kurang benar dan
dan kurang lengkap.
 menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista
128

kedalam tabel pengamatan dengan kurang jelas, kurang 1


benar dan kurang lengkap.
 Membuat hipotesis  Berhubungan, benar, lengkap dan jelas 4
 Berhubungan, benar, kurang lengkap dan jelas 3
 kurang berhubungan , kurang tepat, tidak lengkap dan jelas 2
 kurang berhubungan, salah, tidak lengkap dan tidak jelas 1
 Mengisi dan menjawab  Benar, cermat , teliti dan sesuai hasil pengamatan 4
pertanyaan  Benar, cermat, kurang teliti dan sesuai hasil pengamatan 3
 Benar, cermat, kurang teliti dan kurang sesuai hasil 2
pengamatan
 Banyak yang salah , kurang cermat, kurang teliti dan sesuai 1
hasil pengamatan
 Membuat kesimpulan  sangat tepat, jelas dan sesuai dengan apa yang diamati. 4
hasil pengamatan  Tepat , jelas dan sesuai dengan apa yang diamati 3
 Tepat, kurang jelas, dan sesuai dengan apa yang diamati 2
 Kurang tepat, kurang jelas, dan sesuai dengan apa yang 1
diamati

 Pemberian skor atau rating pada lembar observasi :


Pemberian skor 4 jika dilakukan oleh semua anggota kelompok dan sangat sesuai
dengan kriteria yang tercantum
Pemberian skor 3 jika dilakukan oleh semua anggota kelompok namun ada
kekurangan dalam kriteria
Pemberian skor 2 jika dilakukan hanya sebagian dari anggota kelompok dan
pengerjaan kurang sesuai dengan kriteria.
Pemberian skor 1 jika dilakukan hanya 1 atau 2 orang saja yang bekerja dalam
kelompok dan banyak kekurangan dalam kriterianya.
129

Lembar Observasi Praktikum

 lembar pengamatan ini di isi oleh guru dengan memberi skor angka 1, 2, 3, 4 sesuai kriteria
yang ada di rubrik penilain pada tiap kelompok selama diskusi.
 Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan kelompok (guru diharapkan
mengamati/berkeliling ke setiap kelompok selama pembelajaran)

No Aspek Sikap Yang Diamati Skor Hasil Pengamatan kelompok


Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
1 Mengumpulkan alat dan bahan yang
digunakan
2 Membersihkan kaca objektif dan kaca
penutup
3 Menggunakan sampel / bahan
4 Menggunakan pipet tetes
5 Membuat preparat
6 Menggunakan mikroskop
7 Memulai pengamatan objek praktikum
8 Mengumpulkan data hasil pengamatan
9 Membuat hipotesis
10 Mengisi dan menjawab pertanyaan
11 Membuat kesimpulan hasil pengamatan
Total skor
Nilai : total skor / banyaknya aspek
Nilai akhir : total skor / 11 = 4

Kualifikasi Nilai akhir :

Skor Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap kurang (k)
2,00-2,99 Sikap cukup (C)
3,00-3,99 Sikap baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
Lampiran A.6

RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA I “APA ITU PROTISTA”

NO Indikator Tujuan pembelajaran Permasalahan yang Kriteria penilaian Skor


pembelajaran yang diharapkan diajukan
1 Mendeskripsikan ciri Siswa dapat a. Menjelaskan 1. Membuat hipotesis 1 dari permasalahan 1:
dan karakteristik mendeskripsikan ciri pengertian protista a. Siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
umum dari kingdom dan karakteritik umum dan habitat protista. berhubungan dengan pengertian dan habitat
protista kingdom protista protista menggunakan bahasa yang jelas dan
tepat.
b. Jika siswa membuat hipotesis masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa membuat hipotesis tidak (1)
berhubungan dengan bahasa yang kurang jelas
dan kurang tepat,
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 1:
a. Siswa dapat menjawab 2 pertanyaan dengan (5)
jawaban yang benar dan tepat.
b. Siswa dapat menjawab 2 pertanyaan dengan (3)
salah satu jawaban salah atau kurang tepat.
c. Siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan dan (1)
kurang tepat.
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara
hasil diskusi dengan tepat dan menggunakan (5)
bahasa yang jelas dan lengkap.

154
b. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara
hasil diskusi dengan kurang tepat dan (3)
menggunakan bahasa yang cukup jelas dan
lengkap.
c. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara
hasil diskusi kurang tepat dan menggunakan (1)
bahasa yang tidak jelas dan lengkap.
b. Mendeskripsikan 1. Membuat hipotesis 2 dari permasalahan 2:
ciri-ciri umum a. Siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
kingdom protista berhubungan dengan ciri-ciri umum protista
menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
b. Jika siswa membuat hipotesis masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa membuat hipotesis tidak (1)
berhubungan dengan bahasa yang kurang jelas
dan kurang tepat,
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 2:
a. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(6 poin)
b. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
dengan salah satu jawaban salah atau kurang
tepat.
c. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (1)
dengan kurang tepat.
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat dan menggunakan

155
bahasa yang jelas dan lengkap.
b. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara
hasil diskusi dengan kurang tepat dan (3)
menggunakan bahasa yang cukup jelas dan
lengkap.
c. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara
hasil diskusi kurang tepat dan menggunakan (1)
bahasa yang tidak jelas dan lengkap.
Skor Maksimal 30
2. Mengidentifikasikan Siswa dapat Mengidentifikasikan 1. Membuat hipotesis 3 dari permasalahan 3:
ciri umum kingdom mengidentifikasikan ciri-ciri umum kingdom a. Siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
protista dengan ciri umum kingdom protista dengan : berhubungan dengan ciri-ciri umum protista
kingdom lainnya protista dengan menyebutkan berdasarkan perbnedaan dan persamaan ciri
berdasarkan kingdom lainnya persamaan dan dengan kingdom lainnya menggunakan bahasa
persamaan dan berdasarkan persamaan perbedaan ciri umum yang jelas dan tepat.
perbedaan ciri umum dan perbedaan ciri yang dimiliki kingdom b. Jika siswa membuat hipotesis masih (3)
yang dimilikinya. umum yang protista dengan berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
dimilikinya. kingdom lain. kurang jelas dan kurang tepat.
- c. Jika siswa membuat hipotesis tidak (1)
berhubungan dengan bahasa yang kurang jelas
dan kurang tepat,
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 3:
a. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat. (12
poin)
b. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
dengan salah satu jawaban salah atau kurang
tepat.

156
c. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan dan (1)
kurang tepat.
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat dan menggunakan
bahasa yang jelas dan lengkap.
b. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan kurang tepat dan
menggunakan bahasa yang cukup jelas dan
lengkap.
c. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang tidak jelas dan lengkap.
- Skor Maksimal 15
3. Mengelompokkan - Siswa dapat a. Menyebutkan 1. Membuat hipotesis 3 dari permasalahan 3:
protista berdasarkan mengelompokkan macam-macam a. Siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
kemiripan ciri protista berdasarkan kelompok protista. berhubungan dengan macam-macam kelompok
dengan kingdom kemiripan ciri dengan b. Menjelaskan tentang protista dan dasar pengelompokkannya dengan
lainn dan cara kingdom lain dan dasar menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.(5)
memperoleh cara memperoleh pengelompokkan b. Jika siswa membuat hipotesis masih (3)
makanannya makanannya protista. berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa membuat hipotesis tidak (1)
berhubungan dengan bahasa yang kurang jelas
dan kurang tepat,
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 3:
a. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.

157
b. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
dengan salah satu jawaban salah atau kurang
tepat.
c. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (1)
dengan kurang tepat.
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat dan menggunakan
bahasa yang jelas dan lengkap.
b. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara
hasil diskusi dengan kurang tepat dan (3)
menggunakan bahasa yang cukup jelas dan
lengkap.
c. Siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara
hasil diskusi kurang tepat dan menggunakan (1)
bahasa yang tidak jelas dan lengkap.
- Skor Makasimal 15
5 Mengaplikasikan Siswa dapat a. Menjelaskan 1. Menjawab pertanyaan :
hasil temuan Siswa : menerapkan hasil pengertian protista. a. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (20)
1. Mendeskripsikan penemuannya dengan b. Menyebutkan dan dengan jawaban yang benar, jelas dan tepat.(4)
ciri umum dan menjawab beberapa menjelaskan Ciri b. Siswa hanya dapat menjawab beberapa (10)
karakteristik pertanyaan yang umum protista. pertanyaan dengan jawaban yang benar, jelas
kingdom protista. berhubungan dengan: c. Kelompok dan dasar dan tepat.
2. Mengidentifikasi 1. mendeskripsikan pengelompokkan c. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
kan ciri umum ciri umum protista. dengan jawaban yang diberikan kurang jelas
kingdom protista kingdom protista. dan kurang tepat.
dengan kingdom 2. mengidentifikasika .
lainnya n ciri umum

158
3. Mengelompokka kingdom protista
n protista dengan kingdom
lain.
3. mengelompokkan
protista
berdasarkan
kemiripan ciri
dengan kingdom
lain dan cara
memperoleh
makanan.

6 Menyimpulkan Siswa dapat 1. Membuat kesimpulan


menyimpulkan a. Siswa dapat menuliskan kesimpulan dari hasil (20)
penemuannya mengenai pembelajaran dengan menggunakan bahasa
protista secara umum. yang jelas, tepat dan lengkap.
b. Siswa dapat menuliskan kesimpulan dari hasil (10)
pembelajaran dengan menggunakan bahasa
yang jelas, tepat dan namun kurang lengkap.
c. Siswa dapat menuliskan kesimpulan dari hasil (5)
pembelajaran dengan menggunakan bahasa
yang kurang jelas, kurang tepat dan kurang
lengkap.
Skor maksimal 20
Skor total 100

159
RUBRIK PENILAIAN LKS 2 “Kelompok dan Peranan Protista”

NO Indikator Tujuan pembelajaran Permasalahan yang Kriteria penilaian Skor


pembelajaran yang diharapkan diajukan
1 Mengetahui macam- Siswa dapat mengetahui a. Menyebutkan 1. Membuat hipotesis 1 dari permasalahan 1:
macam kelompok macam-macam macam-macam a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
protista. kelompok protista. kelompok protista berhubungan dengan menyebutkan macam-macam
b. Menjelaskan dasar kelompok dan dasar pengelompokkan protista
pengelompokkan menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
protista. b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan dan menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat,
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 1:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(4 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)

160
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap..
Skor maksimal 15
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGA)
2. Mengidentifikasikan Siswa dapat a. Menjelaskan dasar 1. Membuat hipotesis 2 dari permasalahan 2:
ciri umum protista mengidentifikasikan pengelompokkan a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
mirip tumbuhan ciri umum protista protista mirip berhubungan dengan persamaan dan perbedaan
(alga) mirip tumbuhan (alga) tumbuhan dengan ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan dengan
menyebutkan tumbuhan menggunakan bahasa yang jelas dan
persamaan dan tepat.
perbedaan ciri b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
antara alga dengan berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
tumbuhan. kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 2:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(2 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa

161
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
- Skor maksimal 15
3. Mendeskripsikan Siswa dapat a. Menyebutkan ciri- 1. Membuat hipotesis 3 dari permasalahan 3:
ciri-ciri umum Mendeskripsikan ciri- ciri umum a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
kelompok protista ciri umum kelompok kingdom protista. berhubungan dengan ciri-ciri umum protista mirip
mirip tumbuhan( protista mirip tumbuhan menggunakan bahasa yang jelas dan
Alga) tumbuhan(Alga) tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 3:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(7poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa

162
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
- Skor Makasimal 15
4. Mengklasifikasikan Siswa dapat a. Menyebutkan 1. Membuat hipotesis 4 dari permasalahan 4:
Protista mirip Mengklasifikasikan macam-macam a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
Tumbuhan /Alga Protista Mirip kelompok protista berhubungan dengan menyebutkan macam-macam
Tumbuhan /Alga mirip tumbuhan. kelompok protista mirip tumbuhan dan dasar
b. Menjelaskan dasar pengelompokkannya menggunakan bahasa yang
pengelompokkan jelas dan tepat.
setiap kelompok b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
protista mirip berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
tumbuhan. kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 4:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(2 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)

163
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
5. Mengidentifikasikan Siswa dapat a. Menyebutkan ciri 1. Membuat hipotesis 5 dari permasalahan 5:
ciri-ciri umum mengidentifikasikan yang membedakan a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
mesing-masing ciri-ciri umum setiap setiap kelompok berhubungan dengan ciri-ciri umum setiap
kelompok protista kelompok protista mirip alga(protista mirip kelompok protista mirip tumbuhan menggunakan
mirip tumbuhan. tumbuhan. tumbuhan) bahasa yang jelas dan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 5:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(4 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara

164
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa (5)
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
6. Menyebutkan dan Siswa dapat a. Menjelaskan 1. Membuat hipotesis 6 dari permasalahan 6:
menjelaskan peranan menyebutkan dan peranan protista a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
Protista Mirip menjelaskan peranan mirip tumbuhan berhubungan dengan peranan protista mirip
Tumbuhan(Alga) protista mirip tumbuhan dalam kehidupan. tumbuhan dalam kehidupan menggunakan bahasa
(Alga) yang jelas dan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 6:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(8 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun terdapat salah satu jawabannya yang salah
atau kurang tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)

165
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
PROTISTA MIRIP JAMUR(OOMYCOTA dan MYXOMYCOTA)
7. Mengidentifikasi ciri Siswa dapat a. Menjelaskan dasar 1. Membuat hipotesis 7 dari permasalahan 7:
umum protista mirip mengidentifikasi ciri pengelompokkan a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
jamur (Myxomycota umum protista mirip protista mirip berhubungan dengan menuliskan perbedaan dan
dan Oomycota) jamur (Myxomycota jamur persamaan ciri-ciri umum protista mirip jamur
dan Oomycota) dengan jamur menggunakan bahasa yang jelas dan
tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 7:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(5 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)

166
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
8. Mendeskripsikan Siswa dapat a. Menyebutkan ciri- 1. Membuat hipotesis 8 dari permasalahan 8:
ciri-ciri umum mendeskripsikan ciri- ciri umum protista a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
kelompok protista ciri umum kelompok mirip jamur berhubungan dengan ciri-ciri umum protista mirip
mirip jamur. protista mirip jamur. jamur menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 8:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(5 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:

167
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
9. Mengklasifikasikan Siswa dapat a. Menyebutkan 1. Membuat hipotesis 9 dari permasalahan 9:
kelompok protista mengklasifikasikan macam-macam a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
mirip jamur kelompok protista mirip kelompok protista berhubungan dengan macam-macam kelompok
jamur mirip jamur. protista mirip jamur dan dasar pengelompokkannya
b. Menjelaskan dasar menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
pengelompokkan b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
kelompok protista berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
mirip jamur. kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 9:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(4 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:

168
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
10. Mengidentifikasikan Siswa dapat a. Menjelaskan 1. Membuat hipotesis 10 dari permasalahan 10:
ciri-ciri umum setiap mengidentifikasikan perbedaan ciri a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
kelompok protista ciri-ciri umum setiap jamur lendir dan berhubungan dengan perbedaan dan persamaan
mirip jamur. kelompok protista mirip jamur air. ciri-ciri umum masing-masing kelompok protista
jamur. mirip jamur menggunakan bahasa yang jelas dan
tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 10:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(10 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)

169
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
11. Menyebutkan dan Siswa dapat a. Menjelaskan peran 1. Membuat hipotesis 11 dari permasalahan 11:
Menjelaskan Peran menyebutkan dan protista mirip a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
Protista Mirip Jamur menjelaskan peran jamur dalam berhubungan dengan peranan protista mirip jamur
protista mirip Jamur kehidupan. menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 11:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(8 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:

170
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
PROTISTA MIRIP HEWAN(PROTOZOA)
12. Mengidentifikasikan Siswa dapat a. Menjelaskan dasar 1. Membuat hipotesis 12 dari permasalahan 12:
Ciri Umum Protista mengidentifikasikan pengelompokkan a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
Mirip Hewan ciri umum Protista protista mirip berhubungan dengan menyebutkan macam-macam
(Protozoa) mirip hewan (Protozoa) hewan berdasarkan kelompok protista mirip hewan menggunakan
ciri-cirinya bahasa yang jelas dan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 12:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(2 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)

171
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
13. Mendeskripsikan Siswa dapat a. Menjelaskan ciri 1. Membuat hipotesis 13 dari permasalahan 13:
Ciri-ciri umum mendeskripsikan ciri- umum protista a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
Protista Mirip ciri umum protista mirip hewan. berhubungan dengan ciri-ciri umum protista mirip
Hewan(Protozoa) mirip hewan(protozoa) hewan menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 13:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(9 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan
namun salah satu jawabannya salah atau kurang (3)
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)

172
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
14. Mengklasifikasikan Siswa dapat a. Menyebutkan 1. Membuat hipotesis 14 dari permasalahan 14:
kelompok Protista mengklasifikasikan kelompok protista a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
Mirip Hewan kelompok protista mirip mirip hewan berhubungan dengan ciri-ciri yang membedakan
hewan b. Menjelaskan dasar macam-macam kelompok protista mirip hewan
pengelompokkan menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
kelompok protista b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
mirip hewan. berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 14:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(2 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)

173
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
15. Mengidentifikasi Siswa dapat a. Menyebutkan ciri- 1. Membuat hipotesis 15 dari permasalahan 15:
ciri-ciri umum dari mengidentifikasi ciri- ciri yang a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
setiap kelompok ciri umum dari setiap membedakan berhubungan dengan ciri-ciri umum macam-macam
protozoa kelompok protozoa setiap kelompok kelompok protista mirip hewan menggunakan
protista mirip bahasa yang jelas dan tepat.
hewan. b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 15:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(5 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)

174
3. Membuat kesimpulan sementara:
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
16. Menyebutkan dan Siswa dapat a. Menjelaskan 1. Membuat hipotesis 16 dari permasalahan 16:
menjelaskan peranan menyebutkan dan peranan protista a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
protista mirip hewan. menjelaskan peranan mirip hewan berhubungan dengan peranan protista mirip hewan
protista mirip hewan (protozoa) dalam menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.
kehidupan. b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang masih (3)
berhubungan tetapi menggunakan bahasa yang
kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
2. Menjawab pertanyaan hipotesis 15:
a. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (5)
dengan jawaban yang benar dan tepat.(5 poin)
b. Jika siswa dapat menjawab semua pertanyaan (3)
namun salah satu jawabannya salah atau kurang
tepat.
c. Jika siswa hanya dapat menjawab 1 pertanyaan. (1)
3. Membuat kesimpulan sementara:

175
a. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (5)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang jelas dan lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (3)
hasil diskusi dengan tepat menggunakan bahasa
yang cukup jelas namun kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menuliskan kesimpulan sementara (1)
hasil diskusi namun kurang tepat dan menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang lengkap.
Skor maksimal 15
17 Mengaplikasikan Siswa dapat a. Mengidentifikasi 1. Menjawab pertanyaan :
hasil temuan Siswa : menerapkan hasil macam-macam a. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan dengan (20)
1. Mengidentifikasik penemuannya dengan protista sesuai jawaban yang benar, jelas dan tepat.(4)
an macam-macam menjawab beberapa kelompoknya. b. Siswa hanya dapat menjawab beberapa pertanyaan (10)
kelompok pertanyaan yang b. Menyebutkan ciri- dengan jawaban yang benar, jelas dan tepat.
protista. berhubungan dengan: ciri umum c. Siswa tidak dapat menjawab semua pertanyaan
2. Menyebutkan dan a. Mengidentifikasikan kelompok protista? dengan jawaban benar dan jawaban yang diberikan (5)
mendeskripsikan macam-macam c. Menyebutkan dan kurang jelas dan kurang tepat.
ciri-ciri tiap kelompok protista. menjelaskan .
kelompok b. Mendeskripsikan peranan kelompok
protista. ciri umum tiap protista.
3. Mengklasifikasik kelompok protista.
an setiap c. Mengklasifikasikan
kelompok setiap kelompok
protista. protista.
4. Menyebutkan dan d. Menyebutkan dan
menjelaskan menjelaskan
peran kelompok peranan macam-

176
protista. macam kelompok
protista.
Skor maksimal 20
6 Menyimpulkan Siswa dapat 1. Membuat kesimpulan
menyimpulkan hasil a. Siswa dapat menuliskan kesimpulan dari hasil (20)
penemuannya mengenai pembelajaran dengan menggunakan bahasa yang
kelompok dan peranan jelas, tepat dan lengkap.
protista dalam b. Siswa dapat menuliskan kesimpulan dari hasil (10)
kehidupan. pembelajaran dengan menggunakan bahasa yang
jelas, tepat dan namun kurang lengkap.
c. Siswa dapat menuliskan kesimpulan dari hasil
pembelajaran dengan menggunakan bahasa yang (5)
kurang jelas, kurang tepat dan kurang lengkap.
Skor maksimal 20
Skor total 280

177
RUBRIK PENILAIAN LKS III “BAGAIMANAKAH PROTISTA ITU”

No Aspek yang dinilai Tujuan pembelajaran Kriteria penilaian Skor


1. Pembuatan Hipotesis Siswa dapat menuliskan a. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (5)
hipotesis berhubungan dengan ciri-ciri, kelompok dan
peranan protista menggunakan bahasa yang
jelas dan tepat.
b. Jika siswa dapat membuat hipotesis yang (3)
masih berhubungan tetapi menggunakan
bahasa yang kurang jelas dan kurang tepat.
c. Jika siswa tidak dapat membuat hipotesis yang (1)
berhubungan.
Skor maksimal 5
2. Pembuatan sampel Siswa dapat menuliskan langkah a. Jika siswa dapat menuliskan semua langkah (5)
pembuatan sampel pembuatan sampel dengan benar, tepat dan
lengkap.
b. Jika siswa dapat menuliskan semua langkah (3)
pembuatan sampel dengan benar, tepat namun
kurang lengkap.
c. Jika siswa hanya dapat menuliskan beberapa (1)
langkah pembuatan sampel dengan benar, tepat
namun kurang lengkap.
Skor maksimal 5
3 Pembuatan Preparat Siswa dapat menuliskan a. Jika siswa dapat menuliskan langkah-langkah (5)
langkah-langkah pembuatan pembuatan preparat dengan benar , jelas dan
preparat lengkap.

178
b. Jika siswa dapat menuliskan langkah-langkah (3)
pembuatan preparat dengan benar, jelas namun
tidak lengkap.
c. Jika siswa tidak dapat menuliskan langkah- (1)
langkah pembuatan dengan benar, jelas dan
lengkap.
Skor maksimal 5
4 Penggunaan mikroskop Siswa dapat menuliskan dan a. Jika siswa dapat menuliskan langkah-langkah (5)
menjelaskan langkah-langkah penggunaan mikroskop dengan benar,
penggunaan mikroskop dalam berurutan, jelas dan lengkap.
kegiatan pengamatan. b. Jika siswa dapat meuliskan langkah-langkah (3)
penggunaan mikroskop dengan benar,
berurutan namun kurang jelas dan kurang
lengkap.
c. Jia siswa dapat tidak dapat menuliskan (1)
langkah-langkah penggunaan mikroskop
dengan benar, berurutan, jelas dan lengkap.
Skor maksimal 5
5. Pengamatan Siswa dapat mengidentifikasi a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (5)
ciri-ciri umum protista melalui hasil yang ditemukan dengan benar, jelas dan
pengamatan sampel air kolam. lengkap.
b. Jika siswa dapat menjawab pertanyaa sesuai (3)
dengan hasil yang ditemukan dengan benar
namun kurang jelas dan kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (1)
hasil yang ditemukan dengan kurang benar,
kurang jelas dan tidak lengkap.
Siswa dapat mengidentifikasi a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (5)

179
ciri-ciri umum protista melalui hasil yang ditemukan dengan benar, jelas dan
pengamatan sampel air jerami. lengkap.
b. Jika siswa dapat menjawab pertanyaa sesuai (3)
dengan hasil yang ditemukan dengan benar
namun kurang jelas dan kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (1)
hasil yang ditemukan dengan kurang benar,
kurang jelas dan tidak lengkap.
Siswa dapat mengidentifikasi a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (5)
ciri-ciri umum protista melalui hasil yang ditemukan dengan benar, jelas dan
pengamatan sampel air selokan. lengkap.
b. Jika siswa dapat menjawab pertanyaa sesuai (3)
dengan hasil yang ditemukan dengan benar
namun kurang jelas dan kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (1)
hasil yang ditemukan dengan kurang benar,
kurang jelas dan tidak lengkap.
Skor masimal 15
6 Mengumpulkan data Siswa dapat menggambarkan a. Jika siswa dapat menggambarkan bentuk- (5)
bentuk-bentuk protista bentuk protista dengan jelas, rapi dan sesuai
berdasarkan data hasil dengan hasil pengamatan.
pengamatan pada tabel b. Jika siswa menggambarkan bentuk-bentuk (3)
pengamatan protista dengan kurang jelas, rapi namun sesuai
dengan hasil pengamatan.
c. Jika siswa menggambarkan bentuk-bentuk (1)
protista dengan kurang jelas, kurang rapi dan
tidak sesuai dengan hasil pengamatan
Siswa dapat menyebutkan dan a. Jika siswa dapat menyebutkan dan menuliskan (5)

180
menuliskan keterangan tentang keterangan hasil pengamatan tentang ciri-ciri
ciri-ciri protista yang ditemukan protista yang ditemukan pada tabel
sesuai dengan hasil pengamatan pengamatan dengan tepat, jelas, rapi dan sesui
pada tabel pengamatan. dengan hasil pengamatan.
b. Jika siswa menyebutkan dan menuliskan (3)
keterangan hasil pengamatan tentang ciri-ciri
protista yang ditemukan pada tabel
pengamatan dengan tepat, jelas, kurang rapi
dan sesui dengan hasil pengamatan.
c. Jika siswa menyebutkan dan menuliskan (1)
keterangan hasil pengamatan tentang ciri-ciri
protista yang ditemukan pada tabel
pengamatan dengan kurang tepat, kurang jelas,
kurang rapi dan kurang sesui dengan hasil
pengamatan.
Skor maksimal 10
7 Menganalisis hasil Siswa dapat mengelompokkan a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (5)
pengamatan protista berdasarkan data hasil hasil yang ditemukan dengan benar, jelas dan
pengamatan lengkap.
b. Jika siswa dapat menjawab pertanyaa sesuai (3)
dengan hasil yang ditemukan dengan benar
namun kurang jelas dan kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (1)
hasil yang ditemukan dengan kurang benar,
kurang jelas dan tidak lengkap.
Siswa dapat menjelaskan a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (5)
peranan protista yang ditemukan hasil yang ditemukan dengan benar, jelas dan
dari hasil pengamatan. lengkap.

181
b. Jika siswa dapat menjawab pertanyaa sesuai (3)
dengan hasil yang ditemukan dengan benar
namun kurang jelas dan kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (1)
hasil yang ditemukan dengan kurang benar,
kurang jelas dan tidak lengkap.
Skor maksimal 10
8. Menerapkan hasil Siswa dapat menerapkan hasil a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (5)
penemuan penemuannya dengan : hasil yang ditemukan dengan benar, jelas dan
a. menyebutkan ciri-ciri protista lengkap.
b. menyebutkan macam-macam b. Jika siswa dapat menjawab pertanyaa sesuai (3)
kelompok protista. dengan hasil yang ditemukan dengan benar
c. menjelaskan dasar namun kurang jelas dan kurang lengkap.
pengelompokkan protista c. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (1)
d. menjelaskan peranan protista hasil yang ditemukan dengan kurang benar,
kurang jelas dan tidak lengkap.
Skor maksimal 5
9. Membuat kesimpulan Siswa dapat menyimpulkan hasil a. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembelajaran (20)
penemuan. dengan menggunakan bahasa yang jelas, tepat
dan lengkap.
b. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran (10)
dengan menggunakan bahasa yang jelas, tepat
dan namun kurang lengkap.
c. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran (5)
dengan bahasa yang kurang jelas, kurang tepat
dan kurang lengkap.
Skor maksimal 20
10 Evaluasi Siswa dapat mendeskripsikan 1. Menggabarkan salah satu contoh protista.

182
ciri-ciri, kelompok dan peran a. Jika siswa dapat menggambarkan gambar (10)
protista paramecium beserta keterangannya dengan
tepat, jelas, dan rapi.
b. Jika siswa dapat menggambarkan gambar (8)
paramecium beserta keterangannya dengan
tepat,namun kurang jelas, dan kurang rapi
c. Jika siswa dapat menggambarkan gambar (2 )
paramecium beserta keterangannya dengan
kurang tepat, kurang jelas, dan kurang rapi
Skor maksimal 10
2. Menjawab Pertanyaan
a. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (10)
hasil yang ditemukan dengan benar, jelas dan
lengkap.
b. Jika siswa dapat menjawab pertanyaa sesuai (8)
dengan hasil yang ditemukan dengan benar
namun kurang jelas dan kurang lengkap.
c. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai (2)
hasil yang ditemukan dengan kurang benar,
kurang jelas dan tidak lengkap.
Skor maksimal 10
Skor total 100

183
184

Lampiran A.7

Rekapitulasi Data Hasil Angket Penilaian Validasi LKS Berbasis Guided


Discovery pada Konsep Protista

Sebelum melakukan penelitian mengenai profil hasil belajar siswa pada


konsep protista setelah pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided
discovery. dilakukan validasi, validasi yang meliputi dua hal yaitu validasi desain
LKS dan instrumen tes. Validasi desain LKS dilakukan sebelum penelitian
digunakan untuk kelayakan LKS yang akan digunakan dalam penelitian. Validasi
desain LKS ini diukur dengan validitas isi, yaitu melalui pengecekan dan
pertimbangan dari dosen biologi (pakar) dan guru biologi (praktisi). Validitas isi
berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi dari konten
yang seharusnya, dengan cara meminta bantuan ahli bidang studi untuk menelaah
apakah konsep materi sudah memadai atau tidak sebagai sampel tes.

LKS yang akan di gunakan pada siswa sebelumnya dilakukan validasi


desain oleh ahli. Peneliti melakukan validasi isi LKS dengan pertimbangan dua
dosen biologi dan tiga orang guru mata pelajaran biologi yang berasal dari dua
sekolah yaitu SMA Negeri 60 Jakarta dan SMA Negeri 58 Jakarta. Hasil validasi
LKS :

1. Hasil validasi LKS yang dilakukan oleh guru biologi kels X SMAN 58
Jakarta. Berikut ini adalah hasil wawancara saat validasi dari 2 guru biologi
yang bernama ibu kusrina (guru 1) dan bapak supriyanto (guru 2) mengatakan
jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki yaitu ;
a. Kesesuaian isi LKS dengan materi :
Guru 1: perlu ditambahakan sedikit ringkasan materi.
Guru 2: untuk LKS praktikum isi materi belum dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai ciri-ciri protista.
b. Kejelasan dan keterbacaan penulisan :
Guru 1: perlu diberi keterangan, penamaan pada gambar.
Guru 2: perlu diberi keterangan nama protista, bagian-bagian tubuh untuk
membimbing siswa.
185

c. Informasi/ petunjuk dan urutan penyajian :


Guru 1 : penambahan materi singkat untuk informasi, prosedur kerja yang
mudah dipahami siswa.
Guru 2 : perlu ditambahakan prosedur kerja
d. Desan LKS :
Guru 1 : perlu ditambahkan keterangan gambar
Guru 2 :perlu ditambahkan gamabr struktur tubuh protista
e. Saran untuk kelayakan LKS :
Guru 1 : pada LKS praktikum bahan air jerami dan air sungai sebaiknya
diganti sesuai kondisi lingkungan.
Guru 2 : untuk LKS praktikum perlu ditambahkan materi yang membantu
siswa mengetahui protista apa yang ditemukan.
2. Hasil validasi LKS yang dilakukan oleh guru biologi kelas X SMAN 60
Jakarta Dari 1 orang guru biologi bernama ibu Widyati Etty menyampaikan
jika ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, berikut hasil wawancara.
a. Dari segi kesesuaian isi LKS dengan materi dianggap sudah sesuai.
b. Dari segi kejelasan dan keterbacaan :
Perlu dibuat lebih praktis tetapi tetap disesuaikan dengan tuntutan
Kompetensi Dasarnya
c. Dari segi penyampaian informasi/petunjuk dan urutan penyajian
Perlu diperbaiki konstruk bahasanya agar siswa lebih mudah menjawab
pertanyaan yang diajukan.
d. Dari segi ketertarikan desain : sudah menarik
e. Saran kelayakan : sudah layak namun perlu ada beberapa perbaikan
sehingga LKS lebih menarik bagi siswa.
186

Tabel 4.23. Hasil Penskoran Perhitungan Analisis dari Angket


Validasi LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
No Jumlah total Skor Item Skor Persentase Kriteria
butir responden ideal (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
2 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
3 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
4 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
5 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
6 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
7 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
8 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
9 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
10 1 2 3 1 2 3 66,67 % Baik
11 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
12 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
13 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
14 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
15 2 1 3 2 1 3 66,67% Baik
16 2 1 3 2 1 3 66,67% Baik
17 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
18 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
19 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
20 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
21 0 3 3 0 3 3 100 % Sangat baik
22 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
23 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
24 1 2 3 1 2 3 66,67% Baik
25 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
26 1 2 3 1 2 3 66,67% Baik
27 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
28 1 2 3 1 2 3 66,67% Baik
29 1 2 3 1 2 3 66,67% Baik
30 3 0 3 3 0 3 100 % Sangat baik
187

Tabel 4.24. Persentase Hasil Validasi Guru Biologi LKS Berbasis Guided
Discovery Pada Konsep Protista

No. Pernyataan Ya Tidak Persentase Krtiteria


(%)
A Kesesuaian desain dengan tujuan
pembelajaran
1. Ukuran huruf pada LKS terlalu kecil 3 100 % Sangat baik
2 Ukuran kertas pada LKS sudah cukup 3 100 % Sangat baik
3 Ukuran ruang untuk menjawab pertanyaan 3 100 % Sangat baik
kurang
4 Ukuran gambar yang ditampilkan terlalu 3 100 % Sangat baik
kecil
5 Tulisan terlalu padat atau rapat 3 100 % Sangat baik
6 Penomoran judul dan sub judul sudah ada 3 100 % Sangat baik
7 Antara judul dengan sub judul sulit 3 100 % Sangat baik
dibedakan
8 Instruksi atau petunjuk kurang jelas 3 100 % Sangat baik
9 Ketikan tidak tembus dan mudah dibaca. 3 100 % Sangat baik
10 Terdapat kurang lengkapnya huruf dalam 1 2 66,67 % Baik
pengetikan
B Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran
11 Topik yang disajikan sesuai dengan SK 3 100 % Sangat baik
dan KD serta tujuan pembelajaran
12 Orientasi masalah yang diberikan kurang 3 100 % Sangat baik
sesuai dengan tujuan pembelajaran
13 Orientasi masalah yang dimunculkan 3 100 % Sangat baik
menarik siswa untuk menemukan
jawabannya
14 Kegiatan yang diberikan sesuai dengan 3 100 % Sangat baik
tujuan pembelajaran.
15 Alat dan bahan yang diminta mudah 2 1 66,67% Baik
didapatkan siswa.
16 Struktur langkah kegiatan pada LKS 2 1 66,67% Baik
disajikan secara berurutan dan sistematis
17 Struktur langkah kegiatan pada LKS sudah 3 100 % Sangat baik
sesuai dengan tahapan belajar Guided
discovery (carin and sund)
18 Struktur langkah kegiatan pada LKS 3 100 % Sangat baik
kurang membimbing siswa
C. Kesesuaian elemen dengan tujuan
pembelajaran
19 Tugas yang diberikan LKS sesuai dengan 3 100 % Sangat baik
tujuan pembelajaran
188

20 Tugas yang diberikan belum membangun 3 100 % Sangat baik


mental guided discovery siswa (
mengamati, berhipotesis, mengumpulkan,
mengolah, menyimpulkan)
21 Latihan yang diberikan pada LKS belum 3 100 % Sangat baik
membangun mental berfikir siswa
22 Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan 3 100 % Sangat baik
sudah bersifat membimbing siswa
23 Latihan-latihan soal dalam LKS membuat 3 100 % Sangat baik
siswa lebih mudah memahami konsep
protista
D Kejelasan penyampaian
24 Gambar yang ditampilkan pada LKS 1 2 66,67% Baik
kurang jelas/berbayang
25 Gambar yang ditampilkan pada LKS 3 100 % Sangat baik
sesuai dengan materi dan topik
26 Sumber pustaka yang digunakan LKS ini 1 2 66,67% Baik
kurang dapat dipercaya
27 Bahasa yang digunakan dalam LKS ini 3 100 % Sangat baik
jelas dan mudah dimengerti.
28 Bahasa yang digunakan dalam LKS ini 1 2 66,67% Baik
terlalu bertele-tele atau tidak langsung ke
pokok
29 Penyampaian Informasi yang diberikan 2 66,67% Baik
cukup jelas
30 Penggunaan struktur kalimat di LKS 3 100 % Sangat baik
cukup jelas

Tabel 4.25. Persentase Hasil Validasi LKS Berbasis Guided Discovery


Pada Tiap Variabel

No Variabel Indikator No Rata- Kriteria


Rata
1 Kesesuaian a. Ukuran 1,2,3,4 Sangat
desain dengan b. Kepadatan halaman 5 96,67% baik
tujuan c. Penomoran 6,7
pembelajaran. d. Kejelasan 8,9,10
2 Kesesuaian a. Kesesuaian topik bahasan 11
materi dengan b. Kesesuaian orientasi masalah 12,13,14 73,34% Baik
tujuan dan kegiatan dengan tujuan
pembelajaran. pembelajaran.
c. Kesesuaian alat dan bahan 15
d. Kesesuaian Struktur LKS 16,17,18
berbasis guided discovery sesuai
189

tahapan carin dan sund (science


topics, statement of problem,
what di i want children to
discover, science processes,
what will i need, what will we
discuss, what will children do,
how will children use or apply,
what they discover, what must i
konw)
3 Kesesuaian a. Rincian tugas 19,20 100 % Sangat
elemen dengan b. Latihan 21,22,23 baik
tujuan
pembelajaran
4 Kejelasan a. Bahasa yang digunakan 27,28,29,3 70,835
penyampaian b. Pemilihan gambar dan Daftar 0 % Baik
pustaka 24,25,26

Presentase hasil rata-rata validasi LKS 85,21 % Baik

Persentase Hasil Validasi LKS Oleh Guru


Biologi
120 96,67 100
100 73,34 70,835
80
60
40
20
0
Kesesuain Desain Kesesuaian Materi Kesesuaian kejelasan Persentase…
dengan tujuan dengan tujuan elemen dengan penyampaian
pembelajaran pembelajaran tujuan
pembelajaran

Gambar Diagram.4.2. Hasil validasi LKS Berbasis Guided Discovery Pada


Konsep Protista
190

Lampiran A.8

Tabel 4.26. Pemberian Skor Pada Angket Respon Siswa saat Validasi LKS
pada 6 Orang Siswa Kelas X SMAN 60 Jakarta

No. Pernyataan Skor


RESPONDEN 1 2 3 4 5 6
Desain LKS
1. Ukuran huruf pada LKS terlalu kecil 1 1 1 1 1 1
2. Ukuran kertas pada LKS cukup sesuai 1 1 1 1 1 1
3. Ukuran ruang untuk menjawab pada LKS kurang 1 1 0 1 1 1
4. Ukuran gambar yang ditampilkan di LKS terlalu kecil 1 1 1 1 1 1
5. Tulisan pada LKS terlalu padat atau penuh 1 0 1 1 1 0
6. Antara judul dengan sub judul pada LKS mudah dibedakan 1 1 1 1 1 1
7. Instruksi atau petunjuk yang diperintahkan dalam LKS kurang 1 1 1 1 1 1
jelas
8. Ketikan pada tulisan di LKS tidak tembus dan mudah dibaca. 1 1 1 1 1 1
Konten LKS
9. Topik yang disajikan pada LKS sesuai dengan tujuan 1 1 1 1 1 1
pembelajaran
10. Topik disajikan dalam LKS cukup menarik. 1 1 1 1 1 1
11. Materi yang dimunculkan di LKS sesuai tujuan pembelajaran. 1 1 1 1 1 1
12. Materi yang dikemas dalam LKS cukup menarik. 1 1 1 1 1 1
13. Struktur langkah kegiatan pada LKS disajikan berurutan 1 1 1 1 1 1
14. Struktur langkah kegiatan pada LKS kurang membimbing 1 1 1 1 1 1
siswa
15. Melalui LKS ini seperti belajar dengan cara menemukan 1 1 1 1 1 1
16. Gambar yang ditampilkan pada LKS cukup menarik 1 1 1 1 1 1
17. Gambar yang ditampilkan pada LKS kurang jelas/berbayang 1 1 1 1 1 1
18. Gambar yang ditampilkan pada LKS sesuai dengan materi dan 1 1 1 1 1 1
topik
19. Sumber pustaka yang digunakan LKS ini kurang jelas 1 0 1 1 1 0
PENYAJIAN LKS
20. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini jelas dan mudah 1 1 1 1 1 1
dimengerti.
21. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini terlalu bertele-tele. 1 0 1 1 1 1
22. Penampilan LKS cukup menarik saya untuk belajar. 1 1 1 1 1 1
23. Penampi1lan LKS disajikan secara sederhana dan ringkas. 1 1 1 1 1 1
TAHAP –TAHAP GUIDED DISCOVERY LKS
24. Permasalahan yang disajikan dalam LKS ini memunculkan 1 1 1 1 1 1
rasa ingin tahu saya pada materi yang dipelajari.
25. Langkah membuat hipotesis dalam LKS ini membimbing saya 1 1 1 1 1 1
untuk dapat memahami konsep.
26. Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS membimbing saya 1 1 1 1 1 1
dalam menguji hipotesis dan mencocokan kebenaran hipotesis
191

yang saya buat dengan sumber literatur yang saya cari.


27. LKS ini membimbing saya dalam mengumpulkan dan 1 1 1 1 1 1
mengolah data untuk dapat menemukan konsep materi yang
dipejari.
28. Melalui LKS ini membuat saya dengan mudah dapat 1 1 1 1 1 1
menyimpulkan materi yang saya pelajari.
29. Tahap-tahap yang ada pada LKS ini membimbing saya 1 1 1 1 1 1
menemukan konsep materi yang diajarkan
HASIL BELAJAR
30. Kegiatan pada LKS ini membuat saya dapat bekerja sama, 1 1 1 1 1 1
tanggung jawab, disiplin dan mandiri dalam kegiatan belajar
31. LKS ini kurang memotivasi saya dalam belajar 1 1 1 1 1 1
32. LKS ini menambah keaktifan dan keterampilan saya dalam 1 1 1 1 1 1
kegiatan pembelajaran biologi.
33. LKS ini membantu saya memahami pelajaran dari pada 1 1 1 1 1 1
sekedar menghapal.
34. Kegiatan praktikum pada LKS ini membantu saya menambah 1 1 1 1 1 1
pengalaman saya dalam belajar
35. LKS ini membimbing saya untuk lebih mudah menemukan 1 1 1 1 1 1
konsep materi yang dipelajari

*Perhitungan persentase respon siswa :

Pemberian skor :
untuk pernyataan positif jawaban ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0
untuk pernyataan negatif jawaban ya dibeeri skor 0 dan tidak diberi skor 1

Persentase = X 100 %

Keterangan :

Skor item = skor yang didapatkan

Skor ideal = skor dikalikan semua responden


192

Tabel 4.26. Rekap Hasil Respon Siswa kelas X SMAN 60 Jakarta Seteah
Pembelajaran Dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery

No Jumlah Total Skor Item Skor Persentase Kriteria


butir responden ideal (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1. 0 6 6 0 6 6 100 % Sangat baik
2. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
3. 1 5 6 1 5 6 83% Baik
4. 0 6 6 0 6 6 100 % Sangat baik
5. 2 4 6 2 4 6 66,6 % Baik
6. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
7. 0 6 6 0 6 6 100% Sangat baik
8. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
9. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
10. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
11. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
12. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
13. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
14. 0 6 6 0 6 6 100% Sangat baik
15. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
16. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
17. 2 4 6 2 4 6 66,6% Baik
18. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
19. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
20. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
21. 1 5 6 1 5 6 83 % Baik
22. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
23. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
24. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
25. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
26. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
27. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
28. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
29. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
30. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
31. 0 6 6 0 6 6 100% Sangat baik
32. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
33. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
34. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
35. 6 0 6 6 0 6 100% Sangat baik
193

Tabel 4.27. Persentase Hasil Respon Siswa SMAN 60 Jakarta Terhadap Uji Coba LKS
Berbasis Guided Discovery pada Konsep protista

No. Pernyataan Ya Tidak Persentase Kriteria


Desain LKS
1. Ukuran huruf pada LKS terlalu kecil 6 100 % Sangat baik
2. Ukuran kertas pada LKS cukup sesuai 6 100% Sangat baik
3. Ukuran ruang untuk menjawab pada LKS kurang 1 5 83% Baik
4. Ukuran gambar yang ditampilkan di LKS terlalu kecil 6 100 % Sangat baik
5. Tulisan pada LKS terlalu padat atau penuh 2 4 66,67% Baik
6. Antara judul dengan sub judul pada LKS mudah 6 100% Sangat baik
dibedakan
7. Instruksi atau petunjuk yang diperintahkan dalam LKS 6 100% Sangat baik
kurang jelas
8. Ketikan pada tulisan di LKS tidak tembus dan mudah 6 100% Sangat baik
dibaca.
Konten LKS
9. Topik yang disajikan pada LKS sesuai dengan tujuan 6 100% Sangat baik
pembelajaran
10. Topik disajikan dalam LKS cukup menarik. 6 100% Sangat baik
11. Materi yang dimunculkan di LKS sesuai tujuan 6 100% Sangat baik
pembelajaran.
12. Materi yang dikemas dalam LKS cukup menarik. 6 100% Sangat baik
13. Struktur langkah kegiatan pada LKS disajikan 6 100% Sangat baik
berurutan
14. Struktur langkah kegiatan pada LKS kurang 6 100% Sangat baik
membimbing siswa
15. Melalui LKS ini seperti belajar dengan cara 6 100% Sangat baik
menemukan
16. Gambar yang ditampilkan pada LKS cukup menarik 6 100% Sangat baik
17. Gambar yang ditampilkan pada LKS kurang 2 4 66,67% Baik
jelas/berbayang
18. Gambar yang ditampilkan pada LKS sesuai dengan 6 100% Sangat baik
materi dan topik
19. Sumber pustaka yang digunakan LKS ini kurang jelas 6 100% Sangat baik
PENYAJIAN LKS
20. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini jelas dan 6 100% Sangat baik
mudah dimengerti.
21. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini terlalu bertele- 1 5 83 % Baik
tele.
22. Penampilan LKS cukup menarik saya untuk belajar. 6 100% Sangat baik
23. Penampilan LKS disajikan secara sederhana dan 6 100% Sangat baik
ringkas
TAHAP –TAHAP GUIDED DISCOVERY LKS
24. Permasalahan yang disajikan dalam LKS ini 6 100% Sangat baik
194

memunculkan rasa ingin tahu saya pada materi yang


dipelajari.
25. Langkah membuat hipotesis dalam LKS ini 6 100% Sangat baik
membimbing saya untuk dapat memahami konsep.
26. Tahap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada 6 100% Sangat baik
pada LKS membimbing saya dalam menguji hipotesis
dan mencocokan kebenaran hipotesis yang saya buat
dengan sumber literatur yang saya cari.
27. LKS ini membimbing saya dalam mengumpulkan dan 6 100% Sangat baik
mengolah data untuk dapat menemukan konsep materi
yang dipejari.
28. Melalui LKS ini membuat saya dengan mudah dapat 6 100% Sangat baik
menyimpulkan materi yang saya pelajari.
29. Tahap-tahap yang ada pada LKS ini membimbing 6 100% Sangat baik
saya menemukan konsep materi yang diajarkan
HASIL BELAJAR
30. Kegiatan pada LKS ini membuat saya dapat bekerja 6 100% Sangat baik
sama, tanggung jawab, disiplin dan mandiri dalam
kegiatan belajar
31. LKS ini kurang memotivasi saya dalam belajar 6 100% Sangat baik
32. LKS ini menambah keaktifan dan keterampilan saya 6 100% Sangat baik
dalam kegiatan pembelajaran biologi
33. LKS ini membantu saya memahami pelajaran dari 6 100% Sangat baik
pada sekedar menghapal.
34. Kegiatan praktikum pada LKS ini membantu saya 6 100% Sangat baik
menambah pengalaman saya dalam belajar
35. LKS ini membimbing saya untuk lebih mudah 6 100% Sangat baik
menemukan konsep materi yang dipelajari
195

Tabel 4.28. Persentase Respon Siswa Kelas X SMAN 60 Jakarta Terhadap


Uji Coba LKS Berbasis Guided Discovery Pada Konsep Protista

Rata-Rata
No Aspek Indikator Pernyataan Kriteria
Persentase
1 Desain a.Ukuran 1,2,3,4 93,7 % Sangat baik
LKS b.Kepadatan 5
c.Penomoran 6
d.Kejelasan 7,8
2 Konten a.Kesesuaian materi dengan 9,10, Sangat baik
tujuan pembelajaran. 11,12,14 96,97 %
b. Struktur LKS berdasarkan
carin dan sund (judul, 13, 15
kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran petunjuk
pembelajaran, science topic
(topik), statement of problem
(permasalahan), what do I want
children discover, science
processes, what will i need
(alat dan bahan), what will we
discuss, what will children do
(langkah, rumusan masalah,
hipotesis, observasi), how will
children use or apply what will 16,17,18,19
discover(menganalisis data),
Kesimpulan
c. Pemilihan gambar, daftar
pustaka
3 Penyajian a. Bahasa yang digunakan. 20,21 95,75 % Sangat baik
b. Penampilan LKS 22,23
4 Guided Proses mental discovery 24,25,26,27, 100 % Sangat baik
discovery (permasalahan, berhipotesis, 28,29,
menguji hipotesis /mengamati,
mengumpulkan data, mengolah
data, menyimpulkan)
5. Hasil Kognitif, afektif, psikomotorik 30, 100 % Sangat baik
belajar 31,32,33,34,
35
Persentase rata-rata respon siswa 97,284 % Sangat baik
196

LAMPIRAN 4.14.

ANGKET RESPON SISWA KELAS PENELITIAN

Tabel 4.30. Pemberian Skor Pada Angket Respon Siswa kelas X SMAN 58
Jakarta Setelah Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery pada Konsep protista

No. Pernyataan Skor


RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. Desain LKS
1. Ukuran huruf pada LKS terlalu kecil 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Ukuran kertas pada LKS cukup sesuai 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. Ukuran ruang untuk menjawab pada LKS kurang 1 1 0 1 1 0 1 1 1
4. Ukuran gambar yang ditampilkan di LKS terlalu kecil 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. Tulisan pada LKS terlalu padat atau penuh 1 0 1 1 1 0 1 1 1
6. Antara judul dengan sub judul pada LKS mudah dibedakan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7. Instruksi atau petunjuk yang diperintahkan dalam LKS 1 1 1 1 1 1 1 1 1
kurang jelas
8. Ketikan pada tulisan di LKS tidak tembus dan mudah dibaca. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B. Konten LKS
9. Topik yang disajikan pada LKS sesuai dengan tujuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pembelajaran
10. Topik disajikan dalam LKS cukup menarik. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11. Materi yang dimunculkan di LKS sesuai tujuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pembelajaran.
12. Materi yang dikemas dalam LKS cukup menarik. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13. Struktur langkah kegiatan pada LKS disajikan berurutan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14. Struktur langkah kegiatan pada LKS kurang membimbing 1 1 1 1 1 1 1 1 1
siswa
15. Melalui LKS ini seperti belajar dengan cara menemukan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16. Gambar yang ditampilkan pada LKS cukup menarik 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17. Gambar yang ditampilkan pada LKS kurang jelas/berbayang 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18. Gambar yang ditampilkan pada LKS sesuai dengan materi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dan topik
19. Sumber pustaka yang digunakan LKS ini kurang jelas 1 0 1 1 1 0 1 1 1
C. Penyajian LKS
20. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini jelas dan mudah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dimengerti.
21. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini terlalu bertele-tele. 1 0 1 1 0 1 1 1 1
22. Penampilan LKS cukup menarik saya untuk belajar. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23. Penampi1lan LKS disajikan secara sederhana dan ringkas. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
D. Tahap –Tahap Guided Discovery LKS
24. Permasalahan yang disajikan dalam LKS ini memunculkan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
rasa ingin tahu saya pada materi yang dipelajari.
197

25. Langkah membuat hipotesis dalam LKS ini membimbing 1 1 1 1 1 1 1 1 1


saya untuk dapat memahami konsep.
26. Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS membimbing 1 1 1 1 1 1 1 1 1
saya dalam menguji hipotesis dan mencocokan kebenaran
hipotesis yang saya buat dengan sumber literatur yang saya
cari.
27. LKS ini membimbing saya dalam mengumpulkan dan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
mengolah data untuk dapat menemukan konsep materi yang
dipejari.
28. Melalui LKS ini membuat saya dengan mudah dapat 1 1 1 1 1 1 1 1 1
menyimpulkan materi yang saya pelajari.
29. Tahap-tahap yang ada pada LKS ini membimbing saya 1 1 1 1 1 1 1 1 1
menemukan konsep materi yang diajarkan
E. Hasil Belajar
30. Kegiatan pada LKS ini membuat saya dapat bekerja sama, 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tanggung jawab, disiplin dan mandiri dalam kegiatan belajar
31. LKS ini kurang memotivasi saya dalam belajar 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32. LKS ini menambah keaktifan dan keterampilan saya dalam 1 1 1 1 1 1 1 1 1
kegiatan pembelajaran biologi.
33. LKS ini membantu saya memahami pelajaran dari pada 1 1 1 1 1 1 1 1 1
sekedar menghapal.
34. Kegiatan praktikum pada LKS ini membantu saya 1 1 1 1 1 1 1 1 1
menambah pengalaman saya dalam belajar
35. LKS ini membimbing saya untuk lebih mudah menemukan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
konsep materi yang dipelajari
198

Tabel 4.29. Rekap Hasil Respon Siswa kelas X SMAN 58 Jakarta Setelah
Pembelajaran Dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery

No Jumlah Total Skor Item Skor Persentase Kriteria


butir responden ideal (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1. 0 9 9 0 9 9 100 % Sangat baik
2. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
3. 2 7 9 0 7 9 77,7 % Sangat Baik
4. 0 9 9 0 9 9 100% Sangat baik
5. 2 7 9 0 7 9 77,7 % Baik
6. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
7. 0 9 9 0 9 9 100% Sangat baik
8. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
9. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
10. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
11. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
12. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
13. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
14. 0 9 9 0 9 9 100% Sangat baik
15. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
16. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
17. 1 8 9 0 8 9 88,8% Baik
18. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
19. 7 2 9 7 0 9 77,7% Sangat baik
20. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
21. 2 7 9 0 7 9 77,7 % Baik
22. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
23. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
24. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
25. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
26. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
27. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
28. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
29. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
30. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
31. 0 9 9 0 9 9 100% Sangat baik
32. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
33. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
34. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
35. 9 0 9 9 0 9 100% Sangat baik
199

Tabel 4.30. Persentase Hasil Respon Siswa kelas X SMAN 58 Jakarta


Terhadap LKS Berbasis Guided Discovery pada Konsep Protista

No. Pernyataan Ya Tidak Persentase Kriteria


Desain LKS
1. Ukuran huruf pada LKS terlalu kecil 9 100 % Sangat baik
2. Ukuran kertas pada LKS cukup sesuai 9 100 % Sangat baik
3. Ukuran ruang untuk menjawab pada LKS kurang 2 7 77,7 % Baik
4. Ukuran gambar yang ditampilkan di LKS terlalu 9 100 % Sangat Baik
kecil
5. Tulisan pada LKS terlalu padat atau penuh 2 7 77,7 % Baik
6. Antara judul dengan sub judul pada LKS mudah 9 100 % Sangat baik
dibedakan
7. Instruksi atau petunjuk yang diperintahkan dalam 9 100 % Sangat baik
LKS kurang jelas
8. Ketikan pada tulisan di LKS tidak tembus dan mudah 9 100 % Sangat baik
dibaca.
Konten LKS
9. Topik yang disajikan pada LKS sesuai dengan tujuan 9 100 % Sangat baik
pembelajaran
10. Topik disajikan dalam LKS cukup menarik. 9 100 % Sangat baik
11. Materi yang dimunculkan di LKS sesuai tujuan 9 100 % Sangat baik
pembelajaran.
12. Materi yang dikemas dalam LKS cukup menarik. 9 100 % Sangat baik
13. Struktur langkah kegiatan pada LKS disajikan 9 100 % Sangat baik
berurutan
14. Struktur langkah kegiatan pada LKS kurang 9 100 % Sangat baik
membimbing siswa
15. Melalui LKS ini seperti belajar dengan cara 9 100 % Sangat baik
menemukan
16. Gambar yang ditampilkan pada LKS cukup menarik 9 100 % Sangat baik
17. Gambar yang ditampilkan pada LKS kurang 1 8 88,8 % Baik
jelas/berbayang
18. Gambar yang ditampilkan pada LKS sesuai dengan 9 100 % Sangat baik
materi dan topik
19. Sumber pustaka yang digunakan LKS ini kurang jelas 7 2 77,7 % Sangat baik
PENYAJIAN LKS
20. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini jelas dan 9 100 % Sangat baik
mudah dimengerti.
21. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini terlalu 2 7 77,7 % Baik
bertele-tele.
22. Penampilan LKS cukup menarik saya untuk belajar. 9 100 % Sangat baik
23. Penampilan LKS disajikan secara sederhana dan 9 100 % Sangat baik
ringkas
TAHAP –TAHAP GUIDED DISCOVERY LKS
200

24. Permasalahan yang disajikan dalam LKS ini 9 100 % Sangat baik
memunculkan rasa ingin tahu saya pada materi yang
dipelajari.
25. Langkah membuat hipotesis dalam LKS ini 9 100 % Sangat baik
membimbing saya untuk dapat memahami konsep.
26. Tahap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada 9 100 % Sangat baik
pada LKS membimbing saya dalam menguji
hipotesis dan mencocokan kebenaran hipotesis yang
saya buat dengan sumber literatur yang saya cari.
27. LKS ini membimbing saya dalam mengumpulkan 9 100 % Sangat baik
dan mengolah data untuk dapat menemukan konsep
materi yang dipejari.
28. Melalui LKS ini membuat saya dengan mudah dapat 9 100 % Sangat baik
menyimpulkan materi yang saya pelajari.
29. Tahap-tahap yang ada pada LKS ini membimbing 9 100 % Sangat baik
saya menemukan konsep materi yang diajarkan
HASIL BELAJAR
30. Kegiatan pada LKS ini membuat saya dapat bekerja 9 100 % Sangat baik
sama, tanggung jawab, disiplin dan mandiri dalam
kegiatan belajar
31. LKS ini kurang memotivasi saya dalam belajar 9 100 % Sangat baik
32. LKS ini menambah keaktifan dan keterampilan saya 9 100 % Sangat baik
dalam kegiatan pembelajaran biologi
33. LKS ini membantu saya memahami pelajaran dari 9 100 % Sangat baik
pada sekedar menghapal.
34. Kegiatan praktikum pada LKS ini membantu saya 9 100 % Sangat baik
menambah pengalaman saya dalam belajar
35. LKS ini membimbing saya untuk lebih mudah 9 100 % Sangat baik
menemukan konsep materi yang dipelajari
201

Tabel 4.31. Rekap Persentase Hasil Respon Siswa kelas X SMAN 58 Jakarta
Terhadap LKS Berbasis Guided Discovery pada Konsep Protista

Rata-Rata
No Aspek Indikator Pernyataan Kriteria
Persentase
1 Desain e.Ukuran 1,2,3,4 94,425 % Sangat baik
LKS f.Kepadatan 5
g.Penomoran 6
h.Kejelasan 7,8
2 Konten d.Kesesuaian materi dengan 9,10, Sangat baik
tujuan pembelajaran. 11,12,14 96,95 %
e. Struktur LKS berdasarkan
carin dan sund (judul, 13, 15
kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran petunjuk
pembelajaran, science topic
(topik), statement of problem
(permasalahan), what do I want
children discover, science
processes, what will i need
(alat dan bahan), what will we
discuss, what will children do
(langkah, rumusan masalah,
hipotesis, observasi), how will
children use or apply what will 16,17,18,19
discover(menganalisis data),
Kesimpulan
f. Pemilihan gambar, daftar
pustaka
3 Penyajian F. Bahasa yang digunakan. 20,21 94,425 % Sangat baik
G. Penampilan LKS 22,23
4 Guided Proses mental discovery 24,25,26,27, 100 % Sangat baik
discovery (permasalahan, berhipotesis, 28,29,
menguji hipotesis /mengamati,
mengumpulkan data, mengolah
data, menyimpulkan)
5. Hasil Kognitif, afektif, psikomotorik 30, 100 % Sangat baik
belajar 31,32,33,34,
35
Persentase rata-rata respon siswa 97,16% Sangat baik
202

Tabel 4.32. Hasil Rekap Angket Respon Siswa kelas X SMAN 58 Jakarta

No Aspek Indikator Rata-rata Kategori


persentase
1. Desain 1. Ukuran 94,425 % Sangat
LKS 2. Kepadatan Baik
3. Penomoran
4. Kejelasan
2. Konten 1. Kesesuaian materi dengan Sangat
tujuan pembelajaran. 96,95 % baik
2. Struktur LKS berdasarkan
carin dan sund (judul,
kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran petunjuk
pembelajaran, science topic
(topik), statement of problem
(permasalahan), what do I
want children discover,
science processes, what will i
need (alat dan bahan), what
will we discuss, what will
children do (langkah, rumusan
masalah, hipotesis, observasi),
how will children use or apply
what will
discover(menganalisis data),
Kesimpulan
3. Pemilihan gambar, daftar
pustaka
3. Penyajian 1. Bahasa yang digunakan. 94,425 % Sangat
2. Penampilan LKS baik
3. Guided Proses discovery (permasalahan, 100 % Sangat
Discovery berhipotesis, menguji hipotesis baik
/mengamati, mengumpulkan data,
mengolah data, menyimpulkan)
4. Hasil Kognitif, afektif, psikomotorik 100 % Sangat
Belajar baik
Persentase rata-rata respon siswa 97,16% Sangat
baik
Lampiran B.1
Kisi- Kisi Instrumen Tes Kognitif Siswa Sebelum Validasi
Nama sekolah : SMAN 58 Jakarta Alokasi waktu : 90 menit
Mata pelajaran : biologi Jumlah soal : 45 butir
Kurikulum acuan : kurikulum 2013 Jenis soal : pilihan ganda
Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora sesuai dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.5 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam
bentuk model/charta/gambar.
Konsep Sub Konsep Indikator No Soal JML
Soal
Ciri- ciri protista Mendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista berdasarkan (struktur, cara 1,2,3,4,41,44,43 7
hidup,cara makan, habitat, dan reproduksi)
Mengidentifikasikan ciri-ciri kingdom protista dengan mahluk hidup lain 5, 6, 23, 34 4
Klasifikasi Mengelompokan protista mirip tumbuhan (Alga) berdasarkan ciri umum kelasnya. 14, 24, 22,25,26, 27, 28, 29, 10
protista 30, 33
Protista Mengelompokan protista mirip hewan (protozoa) berdasarkan ciri umum kelasnya. 7,9,10,15,17,8,11,12,13,16,21 11
Mengelompokan protista mirip jamur (Myxomycota dan Oomycota) berdasarkan 36,35,38,39 4
ciri umum kelasnya.
Peranan protista Menyebutkan peran protista yang menguntungkan dan merugikan 19,20,31, 37, 18, 32, 45, 40 , 9
dalam kehidupan 42,
Jumlah soal 45

203
Konsep Sub konsep Indikator Aspek Kognitif JML
C1 C2 C3 C4 C5 C6 soal
Ciri- ciri protista
Mendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista berdasarkan (struktur, cara 2 2 1 1 6
hidup, cara makan, habitat, dan reproduksi)
Mengidentifikasikan ciri-ciri kingdom protista dengan mahluk hidup lain 4 4
Klasifikasi Mengelompokan protista mirip tumbuhan (Alga) berdasarkan ciri umum 2 6 2 10
protista kelasnya.
Mengelompokan protista mirip hewan (protozoa) berdasarkan ciri umum 5 3 2 1 11
Protista
kelasnya.
Mengelompokan protista mirip jamur (Myxomycota dan Oomycota) 1 2 1 4
berdasarkan ciri umum kelasnya.
Peranan protista Menyebutkan peran protista yang menguntungkan dan merugikan 4 2 1 3 10
dalam kehidupan
Jumlah soal 14 19 5 6 1 45

Konsep Sub konsep Indikator No soal Jml


soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
CIRI-CIRI PROTISTAMendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista berdasarkan 1,2 3,4 41 43 6
( struktur, cara hidup, cara makan, habitat, dan reproduksi)
Mengidentifikasikan ciri-ciri kingdom protista dengan mahluk 5,6,23,34 4
hidup lain.
KLASIFIKASI PROTISTA Mengelompokkan protista mirip tumbuhan (Alga) berdasarkan 14, 24 22,25,27, 26 30 10
ciri umum kelasnya. 28,29,33
PROTISTA Mengelompokkan protista mirip hewan (protozoa) berdasarkan 7,9,10 11, 12,8 13,16, 21 11
ciri umum kelasnya 15 17
Mengelompokkan protista mirip jamur ( Oomycota dan 36, 35, 38 39 4
myxomycota) berdasarkan ciri umum kelasnya.
PERANAN PROTISTA Menyebutkan peran protista yang menguntungkan dan 19, 18 45 42 10
DALAM KEHIDUPAN merugikan 20 32 40
31 44
37
Jumlah soal yang digunakan 45

204
Kisi- Kisi Instrumen Tes Kognitif Siswa Sebelum Validasi

Nama sekolah : SMAN 58 Jakarta Alokasi waktu : 90 menit


Mata pelajaran : Biologi Jumlah soal : 45 butir
Kurikulum acuan : kurikulum 2013 Jenis soal : pilihan ganda
Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora sesuai dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.5 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam
bentuk model/charta/gambar
No Indikator Soal Jenjang Soal Pembahasan Dan Kunci Jawaban
Kognitif
1. Menyebutkan ciri- C1 1. Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini: 1. Ciri- ciri umum protista adalah:
ciri umum dari 1. Bersifat prokariotik - Bersifat eukariotik
kingdom protista 2. Bersifat eukariotik - Uniseluler dan multiseluler sederhana
3. Uniseluler dan multiseluler sederhana - Bereproduksi secara seksual dan
4. Habitat di perairan, tempat lembab aseksual.
5. Diding sel tersusun atas peptidoglikan - Hidup bebas ada juga yang
6. Dapat mengkristal bersimbiosis dengan organisme
Berdasarkan ciri-ciri diatas, Sebutkanlah 3 ciri lainnya
yang termasuk dalam kingdom protista... - Kebanyakan protista hidup diperairan:
A. 1,3,6 laut, tawar, kolam, danau, sungai dll.
B. 2,3,5 Jawaban : d. 2,3,4
C. 2,4,5

205
D. 2,3,4
E. 1,4,6
2. Menunjukkan contoh C1 2. Perhatikanlah gambar dibawah ini !
organisme yang 2. Keterangan gambar
termasuk kingdom
protista. Gambar tersebut adalah sistem lima
kingdom Whittaker, keterangan
gambar no :
1 2 3
1. Kingdom Bakteri

2. Kingdom Plantae

3. Kingdom Animalia
4
5
4. Kingdom Fungi
Berdasarkan gambar diatas, Organisme yang
termasuk kingdom protista ditunjukkan oleh 5. Kingdom Protista
gambar bernomor?
a. 1 Jawaban : e. 5
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
3. Menjelaskan ciri-ciri C2 3. Protista merupakan organisme yang telah 3. Organisme yang telah memiliki
umum dari kingdom memiliki membran inti, dari ciri tersebut maka membran inti disebut eukaryotik
protista protista dikatakan sebagai organisme .....
a. Prokariotik Jawaban : b. Eukaryotik
b. Eukaryotik
c. Multiseluler
d. Uniseluler
e. Autotrof

206
4. Mengelompokkan C2 4. Perhatikan pernyataan dibawah ini! 4. Pengelompokan macam-macam
protista berdasarkan Protista yang dapat berfotosintesis masuk protista dapat di dasarkan oleh cara
cara memperoleh kedalam kelompok alga. Sedangkan protista yang memperoleh makanannya yaitu
makanannya bersifat saprofit dan parasit masuk kedalam dengan,
kelompok protista mirip jamur, dan protista yang - Berfotosintesis : Alga
bersifat heterotrofik masuk ke dalam kelompok - Parasit dan saprofit : jamur air
protozoa. Berdasarkan pernyataan tersebut &lendir
pengelompokan protista dapat didasarkan atas... - Heterotrofik : protozoa
a. cara memperoleh makanan
b. habitat. Jawabannya : a. Cara memperoleh
c. reproduksinya
makanan
d. alat geraknya
e. pigmen tubuhnya.
5. Mengidentifikasikan C2 5. Apa persamaan ciri protista mirip jamur dengan 5. Protista mirip jamur disamakan
persamaan kingdom kingdom fungi, sehingga protista tersebut dengan kingdom fungi karena
protista dengan dikatakan mirip jamur? struktur tubuhnya yang berfilamen
kingdom lainnya a. Karena klorofil yang dimiliki dan memiliki miselium, cara
(fungi) . b. Karena fase plasmodial memperoleh makanannya yang sama
c. Karena dinding selnya yaitu heterotrofik, parasit maupun
d. Karena cara reproduksinya saprofit
e. Karena tubuhnya bermiselium Jawaban : e. Karena tubuhnya
bermiselium.
6. Mengidentifikasikan C2 6. Apa persamaan ciri yang dimiliki protista mirip 6. Protozoa dikatakan mirip dengan
persamaan kingdom hewan dengan kingdom hewan? hewan karena ada ciri- ciri protozoa
protista dengan a. Memiliki dinding sel dan kloroplas yang mirip dengan hewan yaitu :
kingdom lainnya. b. Dapat bergerak dan bersifat heterotrof − Tidak memiliki dinding sel.
c. Dapat melakukan absorbsi dan berspora − Memiliki alat gerak berupa flagel,
d. Sama-sama bersifat autotrof silia dan kaki semu sehingga dapat
e. memiliki hifa bergerak
− Bersifat heterotrof karena tidak
memiliki kloroplas dan tidak dapat
membuat makanannya sendiri atau
tidak dapat berfotosintesis.

207
Jawabannya : b. dapat bergerak dan
bersifat heterotrof.
7. Menyebutkan ciri- C1 7. Yang termasuk ciri umum dari protista mirip 7. Yang termasuk ciri umum kingdom
ciri umum kelompok hewan adalah ........ protista mirip hewan yaitu :
protista mirip hewan a. uniseluler, berpigmen, fotoautotrof 1. Uniseluler
(protozoa) b. Multiseluler, heterotrof, bergerak 2. Ukuran 10µ-6 mm
c. Uniseluler, saprofit, berhifa 3. Membelah diri dan Konjugasi
d. Multiseluler, fotoautotrof, bergerak 4. Memiliki alat gerak khusus
e. uniseluler, heterotrof, bergerak 5. Heterotrof
Jawaban:e. Uniseluler, heterotrof,
bergerak
8. Mengelompokkan C2 8. Perhatikan tabel dibawah ini : 8. Berdasarkan tabel tersebut
macam-macam Kelompok Protozoa Ciri-ciri pengelompokkan protista mirip hewan
protozoa berdasarkan Ciliata Rambut getar (protozoa) dilakukan berdasarkan alat
alat gerak yang sporozoa Kekuatan tubuhnya gerak yang dimilikinya
dimiliki. Flagellata Bulu cambuk
Rhizopoda Kaki semu Jawaban : C. Alat geraknya
Dari tabel diatas pengelompokkan protozoa
didasarkan oleh ......
a. Pigmen tubuh
b. Bentuk tubuh
c. Alat gerak
d. Cara reproduksi
e. Cara makan
9. Menyebutkan salah C1 9. Salah satu contoh protozoa yang bergerak 9. Berdasarkan alat geraknya protozoa
satu contoh anggota dengan kaki semu, adalah ... dibagi kedalam 4 kelompok yaitu :
protozoa a. Euglena 1. Flagellata (bulu cambuk) contoh :
berdasarkan alat b. Plasmodium Euglena, Trypanosoma
geraknya. c. Paramecium 2. Ciliata (berambut getar) contohnya :
d. Trypanosoma paramecium, stentor
e. Amoeba 3. Rhizopoda (berkaki semu) contohnya :
Amoeba, Foraminifera

208
4. Sporozoa(protista berspora) contohnya
Plasmodium, Toxoplasma
Jawaban : e. Amoeba
10. Menunjukkan contoh C1 10. Perhatikanlah beberapa gambar protozoa 10. Sporozoa adalah protozoa yang
anggota kelas dibawah ini! berspora dan tidak memiliki alat
sporozoa dari gerak khusus. Contoh dari
macam-macam sporozoa adalah plasmodium dan
kelompok protozoa toxoplasma.
berdasarkan gambar Pembahasan gambar sesuai nomor:
1. Plasmodium
2. Amoeba
3. Trypanosoma
4. Paramecium
5. Toxoplasma
Dari gambar tersebut yang termasuk kedalam 6. Euglena
kelompok Sporozoa adalah gambar bernomor..
a. 1 dan 5 Jawaban : a. 1 dan 5
b. 2 dan 3
c. 2 dan 5
d. 4 dan 6
e. 5 dan 3
11. Mejelaskan ciri-ciri C2 11. Salah satu jenis protozoa bergerak secara 11. (Perubahan kadar air) pada satu sisi tubuh
dari dari salah satu amoeboid, gerak amoeboid adalah ... amoeba menyebabkan terjadinya aliran
kelompok protozoa a. Gerakan bergelombang pada flagel sitoplasma membentuk kaki semu
b. Gerakan berpindah tempat akibat aliran (penjuluran protoplasma sel) hal tersebut
sitoplasma. yang menyebabkan terjadinya gerak
amoeboid yaitubagian protoplasma
c. Gerakan membuat tonjolan protoplasma
(endoplasma yang kental/ plasmogel)
yang disertai adanya aliran protoplasma ke mencair menjadi plasmosol, sehingga
satu arah. mudah bergerak membentuk penjuluran,
d. Gerakan membuat tonjolan protoplasma jika plasmosol mengental maka
yang disertai adanya aliran protoplasma ke penjuluran tertarik dan bergerak pada satu
dua arah. arah.

209
e. Gerakan membuat lekukan protoplasma.
Jawaban : c. Gerakan membuat tonjolan
protoplasma yang disertai dengan adanya
aliran protoplasma ke satu arah.
12. Menjelaskan fungsi C2 12. Perhatikan gambar dibawah ini: 12. Berikut adalah gambar stuktur tubuh
dari struktur tubuh paramecium beserta fungsinya :
yang dimiliki 1. Silia sebagai alat gerak.
protozoa 2. Celah mulut tempat masuknya
makanan.
3. Vakuola makanan mencerna makanan
4. Vakuola kontraktil (mengatur kadar
air di dalam
sitoplasma/osmoregulator)
Berdasarkan gambar diatas, fungsi dari organel 5. Mikronukleus berperan dalam
yang ditunjukan oleh gambar dengan tanda reproduktif saat konjugasi.
panah bernomor 4 adalah ... Jawaban : a. Osmoregulator
a. Sebagai osmoregulator
b. Sebagai tempat mencerna makanan
c. Sebagai alat reproduksi
d. Sebagai saluran pencernaan
e. Sebagai mulut paramecium
13. Mengklasifikasikan C3 13. Perhatikan ciri- ciri dari protozoa dibawah ini !
. macam-macam 1. Ada yang berklorofil 13. ciri-ciri pada soal ini menujukkan ciri
protozoa berdasarkan 2. uniseluler dari kelas flagellata, Euglena
ciri umum yang 3. Bergerak dengan bulu cambuk merupakan protozoa anggota flagellata
dimiliki. 4. Dilindungi pelikel yang berklorofil, dindingnya
5. Bentuk oval memanjang dilindungi pelikel, uniseluler,
Protozoa dengan ciri diatas dapat diklasifikasikan berflagel, bentuknya oval memanjang.
kedalam kelas...
a. Ciliata
b. Flagellata Jawaban : b. flagellata
c. Sporozoa

210
d. Rhizopoda
e. Sarcodina

14 Menyebutkan C1 14. kelompok alga yang memiliki pigmen tubuh


macam-macam fukosantin dan karoten adalah... 14. fukosantin adalah pigmen yang
kelompok protista a. Rhodophyta dan Phaeophyta dimiliki alga cokelat phaeophyta
mirip tumbuhan b. Phaeophyta dan Chrisophyta
berdasarkan pigmen c. Phaeophyta dan Chlorophyta karoten adalah pigmen yang dimiliki
yang dimiliki d. Rhodophyta dan Chlorphyta alga emas yaitu Chrisophyta
e. Rhodophyta dan Chrisophyta

Jawaban : b. Phaeophyta dan Chrysophyta


15. Menunjukkan C1 15. Perhatikan gambar dibawah ini ! 15. Berikut gambar Euglena viridis beserta
bagian-bagian tubuh keterangannya :
flagellata melalui
gambar berdasarkan
ciri dan fungsi
struktur tubuh dari
protozoa

Ciri-ciri dari Euglena diatas salah satunya adalah


memiliki bintik mata yang berfungsi sebagai 1. Flagela, alat gerak
pembeda gelap dan terang, nomor berapakah yang 2. Bintik mata, membedakan gelap
menunjukkan organel tersebut? terang
a. 1 3. Vakuola kontraktil, osmoregulator
b. 2 4. Kloroplas, fotosintesis
c. 3 5. Nukleus , pusat kegiatan
d. 4
e. 5 Jawaban : b. 2
16. Mengurutkan siklus C3 16. Dibawah ini adalah siklus hidup plasmodium : 16. Plasmodium merupakan contoh dari

211
reproduksi salah satu 1. Merozoit kelompok sporozoa. Siklus hidupnya
protozoa 2. Tropozoit meliputi seksual (tubuh nyamuk) dan
3. Sporozoit aseksual (pada tubuh manusia).
4. zigot Berikut ini siklus hidupnya :
5. Gametosit Aseksual (tubuh manusia):
6. Oosista 1. Nyamuk menggigit tubuh manusia dan
7. Ookinet mengeluarkan sporozoit, melalui
Urutkanlah siklus hidup Plasmodium secara aliran darah sporozoit masuk kedalam
berurutan dari fase aseksual ke fase seksual sel-sel hati dan melakukan
berdasarkan urutan nomor yang ada diatas.. pembelahan berganda.
a. 1-3-5-6-2-4-7 2. Setelah 3 hari sporozoit keluar dari sel
b. 1-2-5-4-6-7-3 hati kemudian menyerang dan masuk
c. 2-1-3-5-4-7-6 ke sel- sel darah merah. Sporozoit
d. 2-3-1-5-6-4-7 yang terdapat di dalam sel darah
e. 3-2-1-5-4-7-6 merah disebut tropozoit. Tropozoit
secara aseksual (skizogoni) membelah
menghasilkan merozoit yang
menyebabkan pecahnya sel darah
merah. Sebagian merozoit menyerang
sel darah merah lainnya dan sebagian
lainnya membentuk gametosit.
Seksual (dalam tubuh nyamuk):
1. Saat merozoit sudah tercipta dalam
tubuh manusia, jika dalam keadaan itu
nyamuk menghisap darah manusia
maka merozoit yang berbentuk
gametosit masuk kedalam tubuh
nyamuk terbawa aliran darah
2. Di dalam tubuh nyamuk gametosit
akan berubah menjadi gamet jantan
(mikrogamet) dan gamet betina
(makrogamet)

212
3. Jika terjadi fertilisasi maka
terbentuklah zigot, zigot akan berubah
menjadi ookinet di dalam saluran
pencernaan dan menembus dinding
usus.
4. Ookinet membesar menjadi bulat
disebut oosista. Dari oosista akan
dihasilkan sporozoit dengan jalan
sporogoni. Kemudian sporozoit akan
pindah ke saluran kelenjar ludah
nyamuk.
5. Dari kelenjar ludah nyamuk sporozoit
(spora palsmodium) akan diinjeksikan
ketubuh manusia saat nyamuk
menghisap darah
Jawaban : e. 3-2-1-5-4-7-6
17. Mengurutkan tahap- C3 17. Perhatikanlah keterangan dibawah ini! 17. Amoeba bereproduksi melalui
tahap reproduksi 1. Sitoplasma membelah membentuk individu pembelahan biner
pada protista mirip baru. Berikut langkahnya :
hewan (protozoa) 2. Amoeba menjadi bulat, inti sel memanjang 1. Amoeba dewasa siap membelah
diikuti pemanjangan sel 2. Amoeba menjadi bulat, inti sel
3. Amoeba dewasa siap membelah memanjang diikuti pemanjangan
4. Pembagian protoplasma sel
Berdasarkan keterangan diatas, urutkanlah tahap- 3. Pembagian protoplasma
tahap reproduksi protozoa sesuai urutan yang 4. Sitoplasma membelah terbentuk
benar... individu baru
a. 2-1-3-4
b. 1-4-3-2 Jawaban : c. 3-2-4-1
c. 3-2-4-1
d. 2-3-1-4
e. 3-4-2-1
18. Menyebutkan peran C2 18. Penyakit yang disebabkan oleh salah satu 18. Sporozoa merupakan protozoa yang

213
anggota protozoa kelompok protozoa Plasmodium yang kebanyakan hidup sebagai parasit pada
yang merugikan bagi menyerang sel darah merah manusia dan hewan dan manusia. Salah satu contoh
manusia dibawa oleh nyamuk anopheles betina adalah... penyakit yang ditimbulkannya adalah
a. Malaria malaria. Malaria adalah penyakit yang
b. Demam berdarah diakibatkan oleh plasmodium. Spora
c. Toxoplasmosis dari plasmodium menyerang sel darah
d. Penyakit tidur merah yang menyebabkan pecahnya
e. diare sel darah merah manusia. Penyakit ini
dibawa oleh gigitan nyamuk anopheles
betina.
Jawaban : a. Malaria

19. Memasangkan C1 19. Perhatikan tabel dibawah ini ! 19. Berikut dibawah ini peranan protozoa
contoh protozoa yang merugikan bagi manusia.
dengan perannya No Protozoa Peran
yang merugikan bagi 1. Plasmodium Demam berdarah No Protozoa Peran
manusia 2. Entamoeba Disentri 1. Plasmodium Malaria
histolytica 2. Entamoeba Disentri
3. Trypanosoma chagas histolytica
gambiense 3. Trypanosoma Penyakit tidur
4. Trypanosoma Penyakit tidur gambiense
rhodosiensis 4. Trypanosoma Penyakit tidur
5 Toxoplasma Diare rhodosiensis
gondii 5 Toxoplasma Taxoplasmosis
gondii
Berdasarkan tabel diatas, pasangan yang tepat
antara contoh protozoa dengan perannya Jawaban : d. 4 dan 2
adalah...
a. 1 dan 3
b. 2 dan 5
c. 3 dan 4
d. 4 dan 2

214
e. 5 dan 1
20. Menyebutkan peran C1 20. Apakah peran dari Euglena dan foraminifera 20. Keterangan peran dari protista:
protozoa yang bagi kehidupan ? - Euglena adalah salah satu contoh
menguntungkan bagi a. Bahan pembuat agar-agar dan makanan dari fitoflagellata yang memilki
kehidupan berprotein tinggi. klorofil perannya adalah sebagai
b. Bahan penggosok dan sumber makanan penyuplai makanan bagi mahluk
ikan. hidup di dalam ekosistem air
c. Penyuplai makanan ikan dan petunjuk tawar dan air laut.
pencarian sumber minyak bumi. - Foraminifera adalah salah satu
d. Alat kosmetik dan makanan ikan contoh dari rhizopoda yang
e. Penyedia oksigen dan alat gosok pelindung tubuhnya mengandung
zat kersik dan kapur. Salah satu
genusnya adalah globigerina yang
perannya sebagai penunjuk
sumber pencarian minyak bumi.
Jawaban : c. Penyuplai makanan ikan
dan petunjuk pencarian sumber
minyak bumi.
21. Menyimpulkan C4 21. Siswa kelas x SMA suka maju sedang 21. Ciri-ciri khusus yang dimiliki
kelompok protista melakukan pengamatan protista pada air protozoa(protista mirip hewan):
mirip hewan rendaman jerami dengan menggunakan Uniseluler, Tidak berklorofil, memiliki
(protozoa) mikroskop, di dalam pengamatan tersebut rambut getar, oval/ seperti sandal,
berdasarkan siswa menemukan adanya organisme yang geraknya dengan menggerakan
pengamatan ciri bergerak. Ukurannya kecil, tubuhnya lonjong tubuhnya.
seperti sendal, tidak berklorofil, geraknya
dengan bergetar, memiliki rambut-rambut Jawaban : a Protista mirip hewan
pendek di sekeliling tubuhnya. Sesuai dari
hasil pengamatan dan literatur maka siswa
tersebut dapat menyimpulkan jika organisme
tersebut masuk dalam kelompok ....
a. Protista mirip hewan
b. Protista mirip tumbuhan

215
c. Protista mirip fungi
d. Chlorophyta
e. Myxomycota
22. Mengelompokan C2 22. Kelompok kingdom protista yang termasuk 22. Berikut ini adalah ciri-ciri dari Alga :
protista berdasarkan dalam kelompok protista yang dapat 1. Memiliki pigmen
cara memperoleh menghasilkan makanan sendiri dengan 2. Bersifat fotoautotrof
makanannya fotosintesis adalah.... 3. Talus, berupa lembaran ataupun
a. Protozoa filamen
b. Alga 4. Bersifat uniseluler
c. Myxomycota 5. Reproduksi aseksual dengan
d. Oomycota fragmentasi.
e. ciliata Jawaban : b. Alga

23. Mengidentifikasi C2 23. Alga adalah protista mirip tumbuhan, 23. persamaan khas yang dimiliki
persamaan alga persamaan khas apa yang dimiliki alga dengan kingdom plantae dan algadan
dengan kingdom kingdom tumbuhan sehingga alga dikatakan menjadikan alga dikatakan protista
tumbuhan. protista mirip tumbuhan? mirip tumbuhan adalah adanya klorofil
a. Dapat berfotosintesis yang adapat digunakan untuk
b. memiliki membran sel berfotosintesis.
c. eukariotik
d. multiseluler Jawaban : A. Dapat berfotosintesis
e. cara reproduksinya
24. Menyebutkan ciri- C1 24. Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini ! 24. Ciri-ciri umum alga :
ciri umum protista 1. memiliki alat gerak khusus a. Berklorofil
mirip tumbuhan 2. berklorofil b. Uniseluler berbentuk bola,
(Alga) 3. zoospora multiseluler seperti lembaran.
4. membelah diri c. Reproduksi zoosopra, konjugasi,
5. berbentuk lembaran isogami, fragmentasi
6. bermiselium d. Fotoautotrof
Sebutkan ciri umum yang termasuk kelompok
protista mirip tumbuhan dari keterangan diatas.. Jawabannya e. 2, 3, 5
a. 1, 2, 4

216
b. 1, 2, 5
c. 2, 3, 6
d. 2, 3, 4
e. 2, 3, 5
25. Menjelaskan salah C2 25. Salah satu ciri alga (protista mirip tumbuhan) 25. Thslus berarti belum memiliki akar,
satu ciri protista adalah bersifat talus, yang berarti..... batang dan daun sejati itulah salah satu
mirip tumbuhan a. Sudah memiliki membran inti ciri alga.
(alga) b. Belum memiliki membran inti
c. Belum memiliki akar, batang, daun sejati Jawaban : c. Belum memiliki akar,
d. Sudah memiliki akar, batang, daun sejati batang, daun sejati
e. Memiliki dinding sel
26. Mengklasifikasikan C3 26. Alga diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu 26. Alga dikelompokkan menjadi 4 kelas
kelompok alga 1. Alga hijau (Chlorophyta) berdasarkan keberadaan pigmen
berdasarkan ciri 2. Alga merah (Rhodophyta) tubuhnya yaitu :
umum (pigmen) 3. Alga Coklat ( Phaeophyta) 1. Alga hijau (chlorophyta)
yang dimiliki 4. Alga keemasan (Chrysophyta) 2. Alga merah (Rhodophyta)
Atas dasar apakah alga-alga tersebut dapat 3. Alga Coklat ( Phaeophyta)
diklasifikasikan? 4. Alga keemasan (Chrysophyta)
a. Struktur tubuhnya
b. Pigmen tubuhnya Jawaban : b. pigmen tubuhnya.
c. Habitatnya
d. Cara memperoleh makanannya
e. Reproduksinya.
27. Mengelompokan C2 27. Berikut ini pigmen yang dimiliki oleh jenis- 27. Protista yang memiliki pigmen dan
protista mirip jenis alga : dapat berfotosintesis dimasukan
tumbuhan(alga) 1. Fukosantin dalam kelompok alga, berdasarkan
berdasarkan ciri 2. Fikoeritrin jenis pigmen yang dimilikinya maka
pigmen yang dimiliki 3. Karoten alga di bagi kedalam 4 kelompok
4. Xantofil yaitu :
5. Klorofil 1. Alga hijau (Chlorophyta) dengan
Yang termasuk kelompok Rhodophyta dan pigmen warna hijau yaitu klorofil
Chrisopyhta adalah alga yang memiliki 2. Alga merah (Rhodophyta) dengan

217
pigmen bernomor.... pigmen warna merah yaitu
a. 5 dan 2 fikoeritrin
b. 4 dan 1 3. Alga pirang / keemasan
c. 2 dan 3 (Chrsysophyta) dengan pigmen
d. 2 dan 1 warna orange atau kekuningan
e. 1 dan 5 (karoten) dan pigmen asesoris
xantofil
4. Alga ckolat (Phaeophyta) dengan
pigmen warna coklat (fukosantin)
Jawaban : c. 2 dan 3
28. Mengelompokkan C2 28. Perhatikanlah ciri-ciri alga dibawah ini: 28. Berikut ini adalah contoh dari alga
alga berdasarkan ciri 1. Memiliki pigmen fukosantin cokelat atau Phaeophyta
struktur tubuh yang 2. Umumnya berbentuk benang ataupun 1. Pigmen dominannya adalah
dimilikinya lembaran fukosantin
3. Memiliki talus terbesar dibanding jenis 2. Umumnya berbentuk benang
alga lain. ataupun lembaran
4. Memiliki asam alginat 3. Memiliki talus terbesar dibanding
Berdasarkan ciri-ciri alga diatas, maka alga jenis lain.
dikelompokkan kedalam jenis apakah alga 4. Memiliki asam algiant
tersebut? Contoh dari anggota Phaeophyta adalah
a. Chlorophyta (Sargassum, Fucus, Turbinaria)
b. Phaeophyta
c. Chrisophyta Jawaban : b. Phaeophyta
d. Rhodophyta
e. Thalophyta
29. Menjelaskan macam- C2 29. Reproduksi pada alga secara seksual, dimana 29. Reproduksi alga secara seksual
macam cara gamet jantan dan gamet betina berukuran sama ada beberapa tipe yaitu :
bereproduksi alga besar dan umumnya dapat bergerak disebut.. - Isogami : gamet betina dengan jantan
a. Oogami berukuran sama besar dan umumnya
b. Fragmentasi dapat bergerak.
c. Pembelahan biner - Oogami: ukuran game betina lebih
d. zoospora besar dibandingkan gamet jantan, dan

218
e. Isogami gamet hanya gamet jantan yang dapat
bergerak.
Reproduksi secara Aseksual :
- Fragmentasi : filamen atau talus dari
alga yang putus dapat tumbuh menjadi
individu baru.
- Pembelahan biner : sel induk alga
membelah menjadi dua bagian yang
sama menjadi individu baru.
- Zoospora : spora yang berasal dari
pembelahan dinding sel induk akan
pecah dan keluar menjadi individu
baru.
Jawaban : e. Isogami
30 Mengurutkan tahap- C3 30. Berikut ini adalah tahap- tahap reproduksi 30. Tahap-tahap reproduksi spirogyra :
tahap reproduksi generatif dari Spirogyra yang berlangsung 1. Filamen + dan filamen –
generatif pada salah secara konjugasi : berlekatan membuat saluran
satu kelompok alga 1. plasma dari filamen + menuju ke filamen plasma
hijau – 2. Plasma dari filamen + bergerak
2. filamen + dan filamen – berlekatan menuju filamen –
membuat saluran plasma 3. Terjadi penyatuan plasma sel
3. penyatuan inti 4. Penyatuan inti sel
4. penyatuan plasma 5. Terbentuklah zigot
5. zigospora 6. Zigot berkembang menjadi
6. zigot zigospora
7. Spirogyra baru
Urutkanlah nomor tahapan reproduksi 7. Zigospora tumbuh menjadi
Spirogyra secara urut berdasarkan nomor yang spirogyra baru.
ada diatas... Jawaban : c. 2-1-4-3-6-5-7
a. 4-2-1-3-5-6-7
b. 4-2-1-3-6-5-7
c. 2-1-4-3-6-5-7

219
d. 2-4-1-3-5-6-7
e. 7-2-1-4-3-5-6
31. Menyebutkan peran C1 31. Alga hijau yang berpotensi menjadi sumber 31. Chorella : berpotensi menjadi sumber
yang menguntungkan makanan baru yang menghasilkan makanan baru yang menghasilkan
pada jenis kelompok kharbohidrat, protein dan lemak dengan kharbohidrat, protei dan lemak
alga kloroplas seperti mangkuk ialah.. Eucheuma : sebagai bahan industri
a. Chlorella makanan agar-agar
b. Eucheuma Diatom : bahan peledak
c. Diatom Sargassum : gulma laut
d. Sargassum Ochromonas : penyusun plankton,
e. Ochromonas produsen di perairan laut.
Jawaban : a. Chlorella
32. Menjelaskan ciri C2 32. Alga cokelat bermanfaat bagi industri makanan 32. Peranan alga cokelat sebagai industri
umum alga dan farmasi salah satu contohnya sebagai makanan dan farmasi dikarenakan
berdasarkan peranan pembuatan es krim dan kapsul pil untuk obat, adanaya asam algiat (Algin), yang
yang dimiliki hal tersebut dikarenakan alga cokelat memiliki.. merupakan bagian koloid dari alga dan
a. Zat kersik digunakan untuk pembuatan es krim,
b. klorofil pil, tablet obat dsb.
c. kalsium karbonat Jawaban : D. Algin (Asam Alginat)
d. Algin (asam alginat)
e. Manan / xilan
33. Menjelaskan struktur C2 33. Pada alga, terdapat tempat yang digunakan 33. Keterangan :
dan fungsi organel untuk menyimpan hasil asimilasi dari hasil - Rafe adalah celah diantara dinding
yang dimiliki alga fotosintesis yang disebut.... penutup dan pembuka pada talus
a. Rafe diatom.
b. Epiteka - Epiteka : bagian penutup dari talus
c. Pelekap diatom
d. Pirenoid - Pelekap: sel paling bawah pada filamen
e. Gumi alga yang digunakan untuk menempel
- Pirenoid : tempat menyimpan cadangan
makanan berupa hasil asimilasi pada
tubuh alga.

220
- Gumi : sel penyusun dinding sel bagian
luar pada alga coklat.
Jawaban : d. Pirenoid
34. Membandingkan C2 34. Jamur lendir dikatakan sebagai protista yang 34. Jamur lendir tidak dimasukan kedalam
protista mirip jamur mirip dengan kingdom fungi, Apakah alasan kingdom fungi diakibatkan pada fase
dengan kingdom yang menyebabkan jamur lendir ini tidak vegetatif reproduksinya memiliki
organisme lain dimasukan ke dalam kelompok fungi? gerakan yang mirip dengan amoeba
a. Memiliki gerakan amoeba saat reproduksi dan memiliki struktur molekul
pada fase vegetatif membran sel yang mirip alga.
b. Memiliki kolorofil dan dapat berfotosintesis
c. Bersifat sebagai parasit dan saprofit Jawaban : a. Memiliki gerakan mirip
d. Tidak berklorofil amoeba saat reproduksi pada fase
e. Memiliki tubuh yang disebut miselium vegetatif
35. Mengklasifikasikan C2 35. Protista mirip jamur yang hidupnya memiliki 35. Protista mirip jamur
protista mirip jamur fase seperti amoeba (plasmodial), dan dilasifikasikan menjadi dua kelas yaitu
berdasarkan ciri – berpigmen terang di masukkan dalam kelas...... :
cirinya. a. Acrasiomycota a. Jamur air
b. Oomycota b. Jamur lendir
c. Zigomycota Jamur lendir yang memiliki fase
d. Myxomycota plasmodial dan berpigmen terang adalah
e. Basidiomycota Myxomycota.
Jawaban : d. Jamur lendir dan jamur
air
36. Menyebutkan ciri- C1 36. Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini : 36. Ciri dari protista mirip jamur
ciri protista mirip 1. uniseluler adalah :
jamur 2. berhifa senositik a. Uniseluler
3. berklorofil b. Berhifa senositik
4. bersilia c. Dinding sel dari za selulosa
5. dinding sel dari selulosa d. Tidak berklorofil
6. parasit e. Hidup sebagai parasit
berdasarkan ciri diatas yang merupakan ciri dari f. Bergerak secara amoeboid saat
protista mirip jamur adalah .. masa vegetatif

221
a. 1, 3, 5
b. 1, 4, 5 Jawaban : e. 2,5,6
c. 2, 3, 6
d. 2, 4, 6
e. 2, 5, 6
37. Menyebutkan contoh C1 37. Jamur air yang berperan merugikan bagi 37. Peran dari beberapa anggota
jamur air yang kehidupan yang menyebabkan penyakit busuk jamur air:
memiliki peran pada kentang adalah.... 1. Phytopora : parasit pada tanaman
merugikan bagi a. Phytopora, budi daya menyebabkan busuk
mahluk hidup b. Phytium pada kentang.
c. Saprolegnia 2. Phytium : parasit pada tumbuhan
d. Downey mildew muda / kecambah menyebabkan
e. Fuligo varians rebah / kerusakan pada biji
kecambah
3. Saprolegnia : saprofit pada
bangkai ikan
4. Downey mildew : menimbulkan
tepung pada permukaan daun
tanaman pangan
5. Fuligo varians : jamur lendir yang
bersifat saprofit
Jawaban : b. Phytopora, Phytium
38. Menjelaskan siklus C2 38. Dalam kondisi yang menguntungkan dan 38. Jamur air memiliki dua siklus dalam
hidup reproduksi persediaan makanan cukup maka jamur air akan daur hidupnya yaitu secara seksual
jamur air melakukan reproduksi yang tidak melakukan maupun aseksual. Saat kondisinya
penyatuan gamet yaitu dengan... menguntungkan maka jamur air akan
a. Aseksual dengan konjugasi melakukan reproduksi dengan jalan
b. Seksual dengan pembentukan anteredium aseksual melalui zoospora berflagel
dan oogonium dua. Sedangkan kondisi tidak
c. Aseksual denga pembelahan biner menguntungkan maka jamur air akan
d. Seksual dengan zoospora bereproduksi secara seksual dengan
e. Aseksual dengan zoospora berflagel dua pembentukan anteredium dan

222
oogonium
Jawaban : e. Aseksual dengan zoospora
berflagel dua.
39. Menyimpulkan cara C4 39. Berdasarkan pengamatan, salah satu contoh 39. Berdasarkan ciri-ciri tersebut yaitu :
hidup protista mirip protista mirip jamur memiliki tubuh seperti 1. Menyerang tubuh ikan yang luka
jamur berdasarkan kapas halus, dapat hidup di dalam air kolam 2. Hidup di air
ciri-ciri umum. maupun akuarium. biasanya hidup pada sisik 3. Seperti kapas
dan insang jaringan ikan yang terluka di dalam 4. Bersifat parasit
air dan mendapatkan makanan dari tubuh ikan Merupakan ciri dari Saprolegnia yaitu
tersebut, protista tersebut lama kelamaan protista mirip jamur pada kelas
menutupi tubuh ikan tersebut. jika diamati Oomycota. Saprolegnia ini bersifat
protista tersebut mirip dengan jamur. parasitik pada sisik dan insang jaringan
Berdasarkan keterangan tersebut dapat kalian ikan yang terluka.
simpulkan jika cara hidup protista pada tubuh
ikan tersebut sebagai... Jawaban : a. Parasit karena menumpang
a. Parasit karena menumpang dan merugikan dan merugikan inangnya.
inangnya.
b. Saprofit karena dapat berfotosintesis
c. Fotoautotrof karena dapat menghasilkan
makanan dari senyawa anorganik
d. Parasit karena sifatnya menguraikan
sampah
e. Saprofit karena menumpang dan merugikan
inangnya.
40 Menganalisis C4 40. Sebagian besar ganggang/alga hidup di dalam 40. Hasil analisis keberadaan alga di
peranan kelompok air, sehingga merupakan komponen yang dalam ekosistem perairan sebagai
protista mirip penting dalam rantai makanan di ekosistem produsen, karena dapat berfotosintesis
tumbuhan perairan, berdasarkan pernyataan tersebut maka yang mana menghasilkan makanan
berdasarkan habitat . dapat dianalisis jika kedudukan alga dalam bagi rantai makanan di ekosistem
ekosistem perairan adalah sebagai.... perairan dan pensuplai oksigen bagi
a. Konsumen karena mengkonsumsi CO2 mahluk didalmnya.
untuk berfotosintesis.

223
b. Produsen karena dapat berfotosintesis. Jawabannya : B. produsen karena
c. Pengurai karena umunya berukuran kecil. dapat berfotosintesis.
d. Konsumen karena menjadi makanan
organisme lain
e. produsen karena membusukkan sisa-sisa
organisme.
41 Menganalisis C4 Perhatikanlah dan bacalah secara cermat teks 41. Setelah di diagnosis ternyata sang
pengelompokkan bacaan dibawah ini , kemudian jawab pertanyaan anak terkena penyakit malaria yang
macam-macam untuk nomor 41 dan 42 ! memiliki gejala berupa meriang,
protista berdasarkan Sudah sepuluh hari para peneliti meneliti seorang menggigil, keringat dingin dan demam
ciri dan peranannya. anak yang sakit di ruang inkubasi, dugaan pertama saat sel darah merah penderita pecah.
datang jika anak terkena penyakit demam Gejala tersebut muncul secara periodik
berdarah, tetapi ternyata diagnosis dokter salah. setelah terinfeksi setiap dua hari
Ada gejala demam , panas dingin, menggil dan sekali. Malaria tersebut disebabkan
keringat dingin yang berulang. Penelitipun oleh organisme Plasmodium yang ciri-
mengambil sampel darah anak tersebut untuk cirinya : hidup pada sel darah merah
diperiksa. Sejenis protista hidup di dalam sel manusia, berbentuk oval, tidak
darah merah anak tersebut, ukurannya memiliki alat gerak dan bersifat
mikroskopis, bentuknya oval, tidak memiliki alat parasit ternyata Plasmodium tersebut
gerak. Setelah peneliti mencari tahu mahluk masuk dalam kingdom protozoa, ada
tersebut termasuk protozoa yang bersifat parasit pada kelas Sporozoa.
pada tubuh manusia.
Jawabannya : c. Sporozoa karena tidak
41. Berdasarkan analisis kasus penelitian diatas, memiliki alat gerak.
jika diamati dari ciri dan peranannya maka
masuk kedalam kelompok protozoa apa mahluk
hidup penyebab penyakit tersebut....
a. Flagellata karena memiliki falgel
b. Sarcodina/ rhizopoda karena dapat hidup di
dalam tubuh manusia dengan fagositosis
c. Sporozoa karena tidak memiliki alat gerak
d. Ciliata karena bergerak dengan silia

224
e. mastigosphora yang dapat berfotosintesis
42 Menyimpulkan C4 42. Berdasarkan ciri dan gejala-gejala penyakit
contoh protista dan diatas maka dapat disimpulkan anak tersebut 42. Telah dibahas pada kunci pembahasan
peranannya yang terserang penyakit..... no 41.
merugikan bagi a. toxoplasmolisis yang disebabkan
manusia berdasarkan Toxoplasma. Jawabannya :
ciri dan gejala suatu b. Disentri yang disebabkan oleh c. Malaria yang disebabkan oleh
penyakit. Trypanosoma Plasmodium
c. Diare yang disebabkan oleh Balantidium
coli
d. Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium
e. Kalazar yang disebabkan oleh Leismania
43. Memilih atau C5 43. Protista memiliki bentuk yang bermacam- 43. Keterangan :
Menentukan kegiatan macam. Protista hidup di lingkungan sekitar a. Uji asam-basa untuk mengukur
eksperimen kita sebagian besar ia hidup di dalam perairan kadar PH suatu zat (Asam-Basa)
percobaan dalam baik air tawar maupun air laut dan juga di b. Uji sampel air jerami untuk
mengamati macam- tempat yang lembab dan basah. Untuk menguji mengamati keberadaan
macam protista hipotesis (dugaan sementara) tersebut maka paramecium atau protista lain
rancangan eksperimen seperti apa yang dapat yang hidup di air.
kalian lakukan untuk mengamati protista? c. Uji kelembaban udara untuk
a. Uji Asam-Basa mengukur kadar lembabnya udara
b. Uji sampel air jerami d. Uji molish digunakan untuk
c. Uji kelembaban udara menguji kandungan glukosa pada
d. Uji molish makanan.
e. Uji kromatografi e. Uji kromatografi digunakan untuk
menguji daya kapilaritas atau
naiknya air dan pemisahan warna.
Jawaban : b. uji sampel air jerami

225
44. Menganalisis 44. Perhatikan keterangan dibawah ini ! 44. Berdasarkan tabel perbandingan,
peranan macam- jika kalian mengamati protozoa
macam protozoa Ciri- Entamoe Euglen plasmo para Volvo yang memnguntungkan yaitu
berdasarkan ciri ciri ba a dium meciu x euglena dan volvox karena
umum m
umum yang keduanya dapat berfotosintesis
Alat pseupodo flagel Geraka silia Flage
dimilikinya pada gerak ium n tubuh l karena memiliki klorofil sehingga
tabel habitat Usus Air tubuh Perair Air dapat menghasilkan zat makanan ,
halus tawar/ manusi an, tawar hidupnya di air tawar/laut sebagai
manusia laut a air sumber bahan penyuplai bahan
sawa organik bagi mahluk hidup lain
h
berklo tidak ya tidak tidak ya dari hasil fotosintesis
rofil
Berdasarkan hasil analisis tabel diatas maka Jawaban : c. Euglena dan Volvox
protozoa yang berperan sebagai protista yang
menguntungkan bagi mahluk hidup lain adalah...
a. Entamoeba dan Euglena
b. Paramecium dan Plasmodium
c. Euglena dan Volvox
d. Plasmodium dan Entamoeba
e. Volvox dan Paramecium
45 Mengaitkan C3 45. Kombu adalah alga (rumput laut) yang terkenal 45. Karena mengandung serat yang
kadungan yang di cina, korea dan jepang. Kombu ini kaya akan cukup kaya maka kombu ini
dimiliki protista serat, zat besi dan kalsium serta yodium. bersifat memperlancar proses
(alga hijau) terhadap Berdasarkan pernyataan diatas kombu ini buang air besar sehingga sangat
peranannya pada sangat cocok digunakan sebagai obat bagi: cocok bagi orang yang terkena
tubuh manusia a. Orang yang mengalami diare sembelit
b. Orang yang mengalami disentri Jawabannya :
c. Orang yang mengalami sembelit C. orang yang mengalami sembelit
d. Orang yang mengalami darah tinggi
e. Orang yang mengalami tifus

226
293

Lampiran B.10

PERHITUNGAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI PRETES

Sampel = 36 siswa
Banyaknya data (n) = 36
Mengurutkan data dari nilai terkecil ke nilai terbesar
12 12 16 20 24 24
24 28 32 32 32 32
36 44 44 44 48 48
52 52 52 52 56 56
60 60 60 60 60 64
64 64 64 64 64 72

Skor terbesar = 72
Skor terkecil = 12

Pembuatan tabel Distribusi frekuensi


1. Menentukan Rentang (R) = Skor terbesar – Skor Terkecil
= 72 – 12
= 60
2. Banyaknya Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 36
= 1 + 3,3 ( 1,56)
= 1 + 5,148
= 6, 148 ≈ 7
3. Panjang Kelas ( i) = Rentang / Banyakanya Kelas
= R/ BK
= 60 / 7
= 8,57 ≈ 9
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Hasil Pretes Siswa
Kelas Frekuensi Frek. Batas Nilai Fi.Xi (Xi)2 Fi.Xi2
(fi) Kum bawah tengah
(fk) Kelas (Xi)
12 – 20 4 36 11,5 16 64 256 1024
21 – 29 4 32 20,5 25 100 625 2500
30 – 38 5 28 29,5 34 170 1156 5780
39 – 47 3 23 38,5 43 129 1849 5547
48 – 56 8 20 47,5 52 416 2704 21632
57 – 65 11 12 56,5 61 671 3721 40931
66 – 74 1 1 67,5 70 70 4900 4900
Jumlah 36 1620 15211 82314
294

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan


nilai Rata-rata , Median (Me) , Modus (Mo), dan standar deviasi (S)
nilai Pretes ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-
niai tersebut :
a. Rata-rata
Rata-rata = = = 45
b. Median
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

Me = b + P ( )

Dimana :
b = batas bawah kelas median = 47,5
P = panjang kelas =9
n = jumlah data = 36
F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 12
f = nilai frekuensi kelas median =8

Me = 47,5 + 9 ( )

= 47,5 +9 ( 0,75)
= 47,5 + 6,75 = 54,25
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik
sebagai berikut :
Mo =b+P( )
Dimana :
b = batas bawah kelas modus =
56,5
P = Panjang Kelas
=9
b1= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
=3
b2= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas setelahnya
= 10
Mo =b+P( )
= 56,5 + 9 ( )
= 56,5 + 9 (0,23)
= 56,5 + 2,07 = 58,57
295

d. Standar Deviasi (S)

S = √ = √ = √ =


=√ = 16,4

PERHITUNGAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI POSTES

Sampel = 36 siswa
Banyaknya data (n) = 36
Mengurutkan data dari nilai terkecil ke nilai terbesar
64 68 68 72 72 72
72 76 76 76 76 76
76 76 76 76 76 76
76 76 76 76 76 76
80 80 80 80 80 80
80 84 84 88 92 92

Skor terbesar = 92
Skor terkecil = 64
Pembuatan tabel Distribusi frekuensi
1. Menentukan Rentang (R) = Skor terbesar – Skor Terkecil
= 92 – 64
= 28
2. Banyaknya Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 36
= 1 + 3,3 ( 1,56)
= 1 + 5,148
= 6, 148 ≈ 6
3. Panjang Kelas ( i) = Rentang / Banyakanya Kelas
= R/ BK
= 28 / 6
= 4,6 ≈ 5
296

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Hasil Postes siswa

Kelas Frekuensi Frek. Batas Nilai Fi.Xi (Xi)2 Fi.Xi2


(fi) Kum bawah tengah
(fk) Kelas (Xi)
64 – 68 3 36 63,5 66 198 4356 13068
69 – 73 4 33 68,5 71 284 5041 20164
74 – 78 17 29 73,5 76 1292 5776 98192
79 – 83 7 12 78,5 81 567 6561 45927
84 – 88 3 5 83,5 86 256 7396 22188
89 – 93 2 2 88,5 91 182 8281 16562
Jumlah 36 2779 37411 216101
Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan
nilai Rata-rata , Median (Me) , Modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai
Pretes ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-niai
tersebut :

a. Rata-rata
Rata-rata = = = 77,2
b. Median
Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

Me = b + P ( )

Dimana :
b = batas bawah kelas median = 73,5
P = panjang kelas =5
n = jumlah data = 36
F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 12
f = nilai frekuensi kelas median = 17

Me = 73,5 + 5 ( )

= 73,5 +5 ( 0,35)
= 73,5 + 1,75
= 75,25
c. Modus (Mo)
Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik
sebagai berikut :
Mo =b+P( )
Dimana :
b = batas bawah kelas modus =
73,5
297

P = Panjang Kelas
=5
b1= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
= 13
b2= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas setelahnya
= 10
Mo =b+P( )
= 73,5 + 5 ( )
= 73,5 + 5 (0,56)
= 73,5 + 2,8
= 76,3

d. Standar Deviasi (S)

S = √ = √ =

=√
=√ = 6,71
298

Lampiran B.11

Tabel 4.2. Nilai Hasil Uji N-Gain Pretes Dan Postes Siswa pada Konsep
Protista

No Nilai Pretes Nilai Postes N- Gain Kategori


1. 20 80 0.75 Tinggi
2. 64 76 0.33 Sedang
3. 52 92 0.83 Tinggi
4. 72 76 0.14 Rendah
5. 12 72 0.68 Sedang
6. 64 72 0.22 Rendah
7. 44 80 0.64 Sedang
8. 16 76 0.71 Tinggi
9. 24 72 0.63 Sedang
10. 12 76 0.72 Tinggi
11. 64 76 0.33 Sedang
12. 36 64 0.43 Sedang
13. 64 76 0.33 Sedang
14. 32 76 0.65 Sedang
15. 56 76 0.45 Sedang
16. 64 76 0.33 Sedang
17. 44 72 0.5 Sedang
18. 52 84 0.66 Sedang
19. 56 76 0.45 Sedang
20. 28 84 0.77 Tinggi
21. 52 80 0.58 Sedang
22. 60 80 0.5 Sedang
23. 24 76 0.68 Sedang
24. 48 76 0.53 Sedang
25. 32 76 0.64 Sedang
26. 48 76 0.53 Sedang
27. 32 76 0.64 Sedang
28. 60 80 0.5 Sedang
29. 60 76 0.40 Sedang
30. 60 68 0.2 Rendah
31. 32 68 0.52 Sedang
32. 64 80 0.44 Sedang
33. 60 88 0.7 Sedang
34. 52 92 0.83 Tinggi
35. 44 80 0.64 Sedang
36. 24 76 0.68 Sedang
Rata-rata 45,2 77,18 0,543 Sedang
299

Lampiran 4.3.

Tabel 4.3 Kriteria Nilai Hasil Uji N-Gain

Nilai N-Gain Kategori


g > 0.7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah

Tabel 4.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Sesuai


dengan Tabel Kriteria UJI N-Gain

Kriteria N-gain Persentase Banyaknya siswa


Tinggi 16,67 % 6
Sedang 75 % 27
Rendah 8,33 % 3
Total 100 % 36

Keterangan perhitungan :

Persentase = x 100%

 Tinggi : x 100 % = 16,67 %

 Sedang : x 100 % = 75 %

 Rendah :: x 100 % = 8,33 %


Lampiran B.12

TABEL 4.5 Skor Jawaban Siswa Tiap Jenjang Kognitif pada Hasil Tes Kognitif Awal(pretes) Siswa

Jenjang Jml
C1 C2 C3 C4 C5
Kognitif
No Soal 1 2 4 6 9 11 12 14 20 3 5 7 13 15 17 18 19 8 10 16 25 21 22 23 24
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5
2 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16
3 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 13
4 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3
6 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16
7 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 11
8 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 6
10 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
11 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16
12 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 9
13 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 8
15 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 14
16 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16
17 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
18 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 13
19 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 14
20 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7
21 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 13

300
22 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15
23 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6
24 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 12
25 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8
26 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 12
27 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8
28 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 15
29 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 15
30 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 15
31 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 8
32 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16
33 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 15
34 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 13
35 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 11
36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
Jumlah 24 13 17 17 12 12 4 6 16 23 28 14 25 14 7 14 9 17 17 22 16 24 9 19 28 407
Total Skor
121 134 72 52 28
Perjenjang
Persentase 37,34% 46,52% 50% 48,10% 77,70%

301
TABEL 4.6. Skor Jawaban Siswa Tiap Jenjang Kognitif Pada Hasil Tes Kognitif Akhir(Postes) Siswa

JENJANG
C1 C2 C3 C4 C5 JML
KOGNITIF
NO SOAL 1 2 4 6 9 11 12 14 20 3 5 7 13 15 17 18 19 8 10 16 25 21 22 23 24
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20
2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23
4 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 19
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 18
6 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 18
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20
8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 19
9 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
10 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19
11 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 19
12 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16
13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19
14 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
15 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
16 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
17 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21
19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19
20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21
21 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20
22 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
23 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
24 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19

302
25 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
26 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
27 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
28 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20
29 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 19
30 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17
31 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 17
32 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
35 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20
36 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
JUMLAH 36 31 23 34 21 30 30 16 20 34 36 15 35 34 14 10 32 35 20 36 27 24 31 35 36 695
TOTAL PER
JENJANG 241 210 118 90 36 695
PERSENTASE 74,38% 72,91% 81,94% 83,33% 100%

303
PERSENTASE JUMLAH SISWA YANG MENJAWAB BENAR PADA TIAP JENJANG KOGNITIF SOAL PRETES MAUPUN
POSTES SISWA PADA KONSEP PROTISTA

TABEL 4.7. PRESENTASE HASIL JAWABAN PRETES SISWA PADA TIAP JENJANG KOGNITIF
Jenjang Kognitif Soal Jumlah Jawaban Benar Jumlah Jawaban Siswa Persentase
C1 ( MENGINGAT) 324 121 37,34 %
C2 (MEMAHAMI) 288 134 46,52%
C3 (MENERAPKAN) 144 72 50%
C4 (MENGANALISIS) 108 52 48,1%
C5 (SINTESIS) 36 28 77,7%

TABEL 4.8. PRESENTASE HASIL JAWABAN POSTES SISWA PADA TIAP JENJANG KOGNITIF
Jenjang Kognitif Soal Jumlah Jawaban Benar Jumlah Jawaban Siswa Persentase
C1 ( MENGINGAT) 324 241 74,38%
C2 (MEMAHAMI) 288 210 72,91%
C3 (MENERAPKAN) 144 118 81,94%
C4 (MENGANALISIS) 108 90 83,33%
C5 (SINTESIS) 36 36 100%

TABEL 4.9. PERSENTASE JUMLAH SISWA SELISIH JAWABAN BENAR SISWA DARI HASIL PRETES DAN POSTES
PADA TIAP JENJANG KOGNITIF SOAL

No Jenjang kognitif Pretes Postes Peningkatan


1 C1 (Pengetahuan) 37,34% 74,38% 36,64 %
2 C2 (Pemahaman) 46,52 % 72,91% 26,39%
3 C3 (Penerapan) 50 % 81,94% 31,94%
4 C4 (Analisis) 48,1% 83,33% 35,23%
5 C5(Sintesis) 77,7% 100% 22,3%

304
305

Lampiran B.13

Tabel 4.10. Ketuntasan Hasil Belajar Tes Kognitif Siswa pada Konse Protista

No Tester Nilai KKM Nilai Pretes Keterangan Nilai postes Keterangan


1. 75 20 Belum tuntas 80 Tuntas
2. 75 64 Belum tuntas 76 Tuntas
3. 75 52 Belum tuntas 92 Tuntas
4. 75 72 Belum tuntas 76 Tuntas
5. 75 12 Belum tuntas 72 Belum tuntas
6. 75 64 Belum tuntas 72 Belum tuntas
7. 75 44 Belum tuntas 80 Tuntas
8. 75 16 Belum tuntas 76 Tuntas
9. 75 24 Belum tuntas 72 Belum tuntas
10. 75 12 Belum tuntas 76 Tuntas
11. 75 64 Belum tuntas 76 Tuntas
12. 75 36 Belum tuntas 64 Belum tuntas
13. 75 64 Belum tuntas 76 Tuntas
14. 75 32 Belum tuntas 76 Tuntas
15. 75 56 Belum tuntas 76 Tuntas
16. 75 64 Belum tuntas 76 Tuntas
17. 75 44 Belum tuntas 72 Belum tuntas
18. 75 52 Belum tuntas 84 Tuntas
19. 75 56 Belum tuntas 76 Tuntas
20. 75 28 Belum tuntas 84 Tuntas
21. 75 52 Belum tuntas 80 Tuntas
22. 75 60 Belum tuntas 80 Tuntas
23. 75 24 Belum tuntas 76 Tuntas
24. 75 48 Belum tuntas 76 Tuntas
25. 75 32 Belum tuntas 76 Tuntas
26. 75 48 Belum tuntas 76 Tuntas
27. 75 32 Belum tuntas 76 Tuntas
28. 75 60 Belum tuntas 80 Tuntas
29. 75 60 Belum tuntas 76 Tuntas
30. 75 60 Belum tuntas 68 Belum tuntas
31. 75 32 Belum tuntas 68 Belum tuntas
32. 75 64 Belum tuntas 80 Tuntas
33. 75 60 Belum tuntas 88 Tuntas
34. 75 52 Belum tuntas 92 Tuntas
35. 75 44 Belum tuntas 80 Tuntas
36. 75 24 Belum tuntas 76 Tuntas

Keterangan : Nilai KKM mata pelajaran biologi di sekolah yaitu ≥ 75


dinyatakan tuntas. Jika nilai hasil pretes atau postes <75 maka siswa
dinyatakan belum tuntas.
306

TABEL 4.11. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep


Protista Berdasarkan Data nilai Pretes Dan Postes Siswa

No Nilai Keterangan Jumlah orang Persentase


KKM Pretes Postes Pretes Postes
1 ≥ 75 Tuntas - 29 0% 80,55%
2 <75 Belum tuntas 36 7 100 % 19,45 %

Keterangan :
 Jumlah siswa yang mengikuti pretes dan postes (n) = 36 orang
Berikut ini data siswa yang memperoleh nilai tuntas
 Jumlah siswa yang tuntas:
1. Pada pretes tidak ada
2. Pada postes 29 orang siswa tuntas
 Jumlah siswa yang belum tuntas :
1. Saat pretes 36 orang siswa
2. Saat postes 7 orang siswa

Perhitungan persentase ketuntasan hasil belajar pada aspek kognitif siswa setelah
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery menggunakan

rumus ∑

Keterangan :
P = Presentase ketuntasan
∑ = Jumlah siswa yang tuntas
∑ = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Maka persentase ketuntasan siswa :
1. Pada hasil pretes (P) =

= 0 % yang tuntas
2. Pada hasil postes (P) =

= 80,55 % yang tuntas


3. Pada hasil pretes (P) =

= 100 % yang belum tuntas


4. Pada hasil postes (P) =

= 19,45 % yang belum tuntas


Lampiran B.14

TABEL 4.14. Rekap Hasil Observasi Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Sikap (Afektif) Pada Kegiatan Pembelajaran Dengan
Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery

No Aspek yang diamati Penilaian Kelompok pertemuan 1 Rata- Penilaian Kelompok pertemuan 2 Rata-
1 2 3 4 5 6 rata 1 2 3 4 5 6 rata
1 Perhatian siswa dalam proses
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3,83
pembelajaran
2 Kedisiplinan siswa dalam
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3,83
proses pembelajaran
3 Tanggung jawab siswa saat
4 4 3 3 4 4 3,67 4 4 3 3 4 4 3,67
mengerjakan tugas
4 Kerjasama siswa dalam tim
4 4 4 3 4 4 3,83 4 4 4 4 4 4 4
saat kegiatan pembelajaran
5 Toleransi/Menghargai siswa
terhadap pendapat orang lain 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
saat berdiskusi
6 Keberanian siswa saat
menyampaikan pendapat dan 3 2 2 2 3 3 2,5 3 3 3 3 3 4 3,16
bertanya
Total skor 20 19 18 17 20 20 19 22 22 21 20 21 23 21,49
Rata-rata 3,3 3,16 3 2,8 3,3 3,3 3,16 3,6 3,6 3,5 3,3 3,5 3,8 3,58

307
TABEL 4.15. Rekap Perhitungan Nilai Pengamatan Aspek Siskap Siswa Pada Pertemuan 1 dan 2

Kelompok Nilai rata-rata Nilai Rata-rata Nilai rata-rata total


Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 3,3 3,6 3,45
2 3,16 3,6 3,38
3 3 3,5 3,25
4 2,8 3,3 3,05
5 3,3 3,5 3,4
6 3,3 3,8 3,55
Total 18,86 21,3 20,8
Rata-rata 3,14 3,55 3,34

Tabel 4.16 Nilai Hasil Observasi Penilaian Aspek Sikap Afektif Seluruh Kelompok Siswa Setelah Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan LKS berbasis Guided Discovery Pada Konsep Protista

No Aspek Sikap yang Pertemuan Pertemuan Rata-rata


diamati ke-1 ke-2

1 Perhatian siswa 3 3,83 3,42


2 Kedisiplinan siswa 3 3,83 3,42
3 Tanggung jawab siswa 3,67 3,67 3,67
4 Kerjasama siswa 3,83 4 3,92
5 Toleransi/Menghargai 3
3 3
siswa
6 Keberanian siswa 2,5 3,16 2,83
Total 19 21,49 20,25
Rata-rata 3,16 3,58 3,37

308
KUALIFIKASI PEMBERIAN NILAI AFEKTIF

Tabel 4.17. Kritera Penilaian Sikap Siswa

Skor Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap kurang (k)
2,00-2,99 Sikap cukup (C)
3,00-3,99 Sikap baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)

Tabel 4.18. Kualifikasi Akhir Pengamatan Sikap Tiap Kelompok Setelah Melakukan Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan
LKS Berbasis Guided Discovery Pada Konsep Protista

Kelompok Nilai Kalifikasi


1 3,45 BAIK
2 3,38 BAIK
3 3,25 BAIK
4 3,05 BAIK
5 3,4 BAIK
6 3,55 BAIK

309
LAMPIRAN 4.8.

Tabel 4.19. Rekap Hasil Observasi Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Aspek keterampilan (psikomotorik) Pada Kegiatan
Pembelajaran Dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery

No Aspek yang diamati Penilaian Kelompok Nilai


1 2 3 4 5 6 rata-rata
1 Mengumpulkan alat dan bahan yang akan digunakan 4 4 3 3 4 4 3,67
2 Membersihkan alat (kaca objektif dan kaca penutup) 3 4 3 3 3 4 3,34
3 Menggunakan sampel / bahan 3 3 3 3 3 3 3,00
4 Menggunakan pipet tetes 4 4 4 4 4 4 4,00
5 Membuat preparat 3 3 3 3 3 3 3,00
6 Menggunakan mikroskop 3 4 3 3 3 4 3,34
7 Mengamati objek praktikum 4 4 3 4 4 4 3,83
8 Menuliskan dan menggambarkan hasil pengamatan 4 4 3 3 3 4 3,50
9 Membuat kesimpulan hasil pengamatan 4 3 3 3 3 4 3,34
Total Skor 32 33 28 29 30 34 31,02
Nilai 3,6 3,7 3,1 3,2 3,4 3,8 3,45

310
TABEL 4.20. Kualifikasi akhir Pengamatan Keterampilan Siswa Pada Tiap Kelompok dan pemberian kategori

Skor Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap kurang (k)
2,00-2,99 Sikap cukup (C)
3,00-3,99 Sikap baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)

TABEL 4.21. Nilai dan Kualifikasi Akhir Keterampilan Siswa pada Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis
Guided Discovery pada Konsep Protista

No Aspek yang diamati Nilai Kualifikasi


rata-rata
A Menyiapkan alat dan bahan
1 Mengumpulkan alat dan bahan yang akan digunakan 3,67 Baik
2 Membersihkan alat (kaca objektif dan kaca penutup) 3,34 Baik
B Menggunakan alat dan bahan
3 Menggunakan sampel / bahan 3,00 Baik
4 Menggunakan pipet tetes 4,00 Sangat baik
5 Membuat preparat 3,00 Baik
6 Menggunakan mikroskop 3,34 Baik
C Melakukan pengamatan
7 Mengamati objek praktikum 3,83 Baik
8 Menuliskan dan menggambarkan hasil pengamatan 3,50 Baik
D Menyimpulkan hasil pengamatan
9 Membuat kesimpulan hasil pengamatan 3,34 Baik
Total Skor 31,02 -
Nilai 3,45 Baik

311
Tabel 4.22 Nilai dan Kualifikasi Akhir Pengamatan Keterampilan Siswa Pada Tiap Kelompok Pada Kegiatan Pembelajaran Dengan
Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery Pada Konsep Protista Saat Kegiatan Praktikum Pengamatan Protista

Kelompok Nilai rata-rata


1 3,6 Baik
2 3,7 Baik
3 3,1 Baik
4 3,2 Baik
5 3,4 Baik
6 3,8 Baik
Total 20,8 -
Rata-rata 3,46 Baik

312
313

Lampiran B.15
ALUR PENELITIAN

Studi literatur
PERENCANAAN Studi lapangan /Wawancara
Penentuan instumen penelitian

PEMBUATAN 1. Pembuatan RPP


PENYUSUNAN 2. Pembuatan kisi-kisi soal tes (PG)
Draft Lembar
INSTRUMEN 3. Penulisan soal tes (PG)
Kerja Siswa
4. Pembuatan instrumen non tes
(LKS) (angket dan pedoman wawancara)

PENGUJIAN
INSTRUMEN VALIDASI DAN UJI COBA

Draft LKS 1. RPP (dosen)


1. Siswa (9) 2. Uji instrumen
2. Guru biologi (3) a. non tes ( dosen)
3. Dosen (ahli) (1) b. tes (dosen dan siswa)

REVISI INSTRUMEN

RPP Finish
Draft LKS Finish
Draft Instrumen Finish

PELAKSANAAN
PENELITIAN Pre-test

KBM dengan LKS Guided Discovery

Post tes

Analisis temuan data dan


PENGOLAHAN
pembahasan data
DATA

KESIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian


314

Gambar Pelaksanaan Penelitian


Uji coba LKS terbatas di SMAN 60 Jakarta:

Foto uji coba LKS Terbatas berbasis Guided Discovery pada konsep protista di SMAN 60
Jakarta

Penelitian Hasil Belajar Siswa di SMAN 58 Jakarta

Foto kegaiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery di


dalam kelas X MIA D

Foto kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery di


315

dalam laboratorium saat pengamatan protista

Foto Wawancara siswa SMAN 58 Jakarta terhadap kegiatan pembelajaran dengan


menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista

Foto pengisian Angket Respon siswa terhadap LKS dan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS berbasis Guided Discovery pada konsep protista
Lampiran B.2 Kisi- Kisi Instrumen Tes Kognitif Siswa Setelah Validasi
Nama sekolah : SMAN 58 Jakarta Alokasi waktu : 90 menit
Mata pelajaran : biologi Jumlah soal : 25 butir
Kurikulum acuan : kurikulum 2013 Jenis soal : pilihan ganda
Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora sesuai dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.5 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam
bentuk model/charta/gambar.
Konsep Sub Konsep Indikator No Soal JML
Soal
Ciri- ciri protista Mendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista berdasarkan (struktur, cara 1,2,41,43 4
hidup,cara makan, habitat, dan reproduksi)
Mengidentifikasikan ciri-ciri kingdom protista dengan mahluk hidup lain 6 1

Klasifikasi Mengelompokan protista mirip tumbuhan (Alga) berdasarkan ciri umum kelasnya. 24,22,25,29,33,26 6
Protista protista
Mengelompokan protista mirip hewan (protozoa) berdasarkan ciri umum kelasnya. 7,9,15,11,8,13,17 7
Mengelompokan protista mirip jamur (Myxomycota dan Oomycota) berdasarkan 36,35,39 3
ciri umum kelasnya.
Peranan protista Menyebutkan peran protista yang menguntungkan dan merugikan 19,20,37,45,40 5
dalam kehidupan
Jumlah soal yang Valid 26
Jumlah soal yang digunakan 25

227
Konsep Sub konsep Indikator Aspek Kognitif JML
C1 C2 C3 C4 C5 C6 soal
Ciri- ciri protista Mendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista berdasarkan (struktur, cara 2 1 1 4
hidup, cara makan, habitat, dan reproduksi)
Mengidentifikasikan ciri-ciri kingdom protista dengan mahluk hidup lain 4 1
Klasifikasi Mengelompokan protista mirip tumbuhan (Alga) berdasarkan ciri umum 1 4 1 6
protista kelasnya.
Mengelompokan protista mirip hewan (protozoa) berdasarkan ciri umum 3 2 2 7
Protista
kelasnya.
Mengelompokan protista mirip jamur (Myxomycota dan Oomycota) 1 1 1 3
berdasarkan ciri umum kelasnya.
Peranan protista Menyebutkan peran protista yang menguntungkan dan merugikan 2 1 1 4
dalam kehidupan
Jumlah soal 14 19 5 6 1 25

Konsep Sub konsep Indikator No soal Jml


soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
CIRI-CIRI PROTISTAMendeskripsikan ciri-ciri umum kingdom protista berdasarkan 1,2 41 43 4
( struktur, cara hidup, cara makan, habitat, dan reproduksi)
Mengidentifikasikan ciri-ciri kingdom protista dengan mahluk 6 1
hidup lain.
KLASIFIKASI PROTISTA Mengelompokkan protista mirip tumbuhan (Alga) berdasarkan 24 22,25, 26 6
PROTISTA ciri umum kelasnya. 29,33
Mengelompokkan protista mirip hewan (protozoa) berdasarkan 7,9, 11,8 13, 7
ciri umum kelasnya 15 17
Mengelompokkan protista mirip jamur ( Oomycota dan 36 35 39 3
myxomycota) berdasarkan ciri umum kelasnya.
PERANAN PROTISTA Menyebutkan peran protista yang menguntungkan dan 19, 45 40 4
DALAM KEHIDUPAN merugikan 20
Jumlah soal yang digunakan 25

228
Kisi- Kisi Instrumen Tes
Nama sekolah : SMAN 58 Jakarta Alokasi waktu : 90 menit
Mata pelajaran : Biologi Jumlah soal : 25 butir
Kurikulum acuan : kurikulum 2013 Jenis soal : pilihan ganda
Kompetensi Inti :
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora sesuai dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.5 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam
bentuk model/charta/gambar
No No Indikator Soal Jenjang Soal Pembahasan Dan Kunci
Soal Soal Kognitif Jawaban
lama Baru
1. 1 Menyebutkan ciri-ciri C1 Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini: Ciri- ciri umum protista adalah:
umum dari kingdom protista 1. Bersifat prokariotik - Bersifat eukariotik
2. Bersifat eukariotik - Uniseluler dan multiseluler
3. Uniseluler dan multiseluler sederhana sederhana
4. Habitat di perairan, tempat lembab - Bereproduksi secara seksual
5. Diding sel tersusun atas peptidoglikan dan aseksual.
6. Dapat mengkristal - Hidup bebas ada juga yang
Berdasarkan ciri-ciri diatas, Sebutkanlah 3 ciri bersimbiosis dengan
yang termasuk dalam kingdom protista... organisme lainnya

229
A. 1,3,6 - Kebanyakan protista hidup
B. 2,3,5 diperairan: laut, tawar,
C. 2,4,5 kolam, danau, sungai dll.
D. 2,3,4 Jawaban : d. 2,3,4
E. 1,4,6
2. 2. Menunjukkan contoh C1 Perhatikanlah gambar dibawah ini ! Keterangan gambar
organisme yang termasuk Gambar tersebut adalah
kingdom protista. sistem lima kingdom
Whittaker, keterangan
gambar no :
1. Kingdom Bakteri
1 2 3 2. Kingdom Plantae
3. Kingdom Animalia
4. Kingdom Fungi
5. Kingdom Protista

4 Jawaban : e. 5
5
Berdasarkan gambar diatas, Organisme yang
termasuk kingdom protista ditunjukkan oleh
gambar bernomor?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
6. 3. Mengidentifikasikan C2 Apa persamaan ciri yang dimiliki protista mirip Protozoa dikatakan mirip dengan
persamaan kingdom protista hewan dengan kingdom hewan? hewan karena ada ciri- ciri
dengan kingdom lainnya. a. Memiliki dinding sel dan kloroplas protozoa yang mirip dengan
b. Dapat bergerak dan bersifat heterotrof hewan yaitu :
c. Dapat melakukan absorbsi dan berspora − Tidak memiliki dinding
d. Sama-sama bersifat autotrof sel.

230
e. memiliki hifa − Memiliki alat gerak berupa
flagel, silia dan kaki semu
sehingga dapat bergerak
− Bersifat heterotrof karena
tidak memiliki kloroplas
dan tidak dapat membuat
makanannya sendiri atau
tidak dapat berfotosintesis.
Jawabannya : b. dapat
bergerak dan bersifat
heterotrof.
7. 4 Menyebutkan ciri-ciri C1 Yang termasuk ciri umum dari protista mirip Yang termasuk ciri umum
umum kelompok protista hewan adalah ........ kingdom protista mirip hewan
mirip hewan (protozoa) a. uniseluler, berpigmen, fotoautotrof yaitu :
b. Multiseluler, heterotrof, bergerak 1. Uniseluler
c. Uniseluler, saprofit, berhifa 2. Ukuran 10µ-6 mm
d. Multiseluler, fotoautotrof, bergerak 3. Membelah diri dan
e. uniseluler, heterotrof, bergerak Konjugasi
4. Memiliki alat gerak
khusus
5. Heterotrof
Jawaban:e. Uniseluler,
heterotrof, bergerak
8. 5. Mengelompokkan macam- C2 Perhatikan tabel dibawah ini : Berdasarkan tabel tersebut
macam protozoa Kelompok Protozoa Ciri-ciri pengelompokkan protista mirip
berdasarkan alat gerak yang Ciliata Rambut getar hewan (protozoa) dilakukan
dimiliki. sporozoa Kekuatan tubuhnya berdasarkan alat gerak yang
Flagellata Bulu cambuk dimilikinya
Rhizopoda Kaki semu
Dari tabel diatas pengelompokkan protozoa Jawaban : C. Alat geraknya
didasarkan oleh ......
a. Pigmen tubuh

231
b. Bentuk tubuh
c. Alat gerak
d. Cara reproduksi
e. Cara makan
9. 6. Menyebutkan salah satu C1 Salah satu contoh protozoa yang bergerak dengan Berdasarkan alat geraknya
contoh anggota protozoa kaki semu, adalah ... protozoa dibagi kedalam 4
berdasarkan alat geraknya. a. Euglena kelompok yaitu :
b. Plasmodium 1. Flagellata (bulu cambuk)
c. Paramecium contoh : Euglena,
d. Trypanosoma Trypanosoma
e. Amoeba 2. Ciliata (berambut getar)
contohnya : paramecium,
stentor
3. Rhizopoda (berkaki semu)
contohnya : Amoeba,
Foraminifera
4. Sporozoa(protista berspora)
contohnya Plasmodium,
Toxoplasma
Jawaban : e. Amoeba
11. 7. Mejelaskan ciri-ciri dari dari C2 Salah satu jenis protozoa bergerak secara (Perubahan kadar air) pada satu sisi
salah satu kelompok amoeboid, gerak amoeboid adalah ... tubuh amoeba menyebabkan
protozoa a. Gerakan bergelombang pada flagel terjadinya aliran sitoplasma
b. Gerakan berpindah tempat akibat aliran membentuk kaki semu (penjuluran
sitoplasma. protoplasma sel) hal tersebut yang
menyebabkan terjadinya gerak
c. Gerakan membuat tonjolan protoplasma
amoeboid yaitubagian protoplasma
yang disertai adanya aliran protoplasma ke (endoplasma yang kental/
satu arah. plasmogel) mencair menjadi
d. Gerakan membuat tonjolan protoplasma plasmosol, sehingga mudah
yang disertai adanya aliran protoplasma ke bergerak membentuk penjuluran,
dua arah. jika plasmosol mengental maka
e. Gerakan membuat lekukan protoplasma. penjuluran tertarik dan bergerak

232
pada satu arah.

Jawaban : c. Gerakan membuat


tonjolan protoplasma yang
disertai dengan adanya aliran
protoplasma ke satu arah.
13.. 8. Mengklasifikasikan macam- C3 Perhatikan ciri- ciri dari protozoa dibawah ini !
macam protozoa 1. Ada yang berklorofil ciri-ciri pada soal ini
berdasarkan ciri umum yang 2. uniseluler menujukkan ciri dari kelas
dimiliki. 3. Bergerak dengan bulu cambuk flagellata, Euglena merupakan
4. Dilindungi pelikel protozoa anggota flagellata yang
5. Bentuk oval memanjang berklorofil, dindingnya
Protozoa dengan ciri diatas dapat diklasifikasikan dilindungi pelikel, uniseluler,
kedalam kelas... berflagel, bentuknya oval
a. Ciliata memanjang.
b. Flagellata
c. Sporozoa
d. Rhizopoda Jawaban : b. flagellata
e. Sarcodina

15. 9. Menunjukkan bagian-bagian C1 Perhatikan gambar dibawah ini ! Berikut gambar Euglena viridis
tubuh flagellata melalui beserta keterangannya :
gambar berdasarkan ciri dan
fungsi struktur tubuh dari
protozoa

233
Ciri-ciri dari Euglena diatas salah satunya adalah
memiliki bintik mata yang berfungsi sebagai
pembeda gelap dan terang, nomor berapakah yang
menunjukkan organel tersebut?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5 1. Flagela, alat gerak
2. Bintik mata,
membedakan gelap
terang
3. Vakuola kontraktil,
osmoregulator
4. Kloroplas, fotosintesis
5. Nukleus , pusat kegiatan

Jawaban : b. 2
17. 10. Mengurutkan tahap-tahap C3 Perhatikanlah keterangan dibawah ini! Amoeba bereproduksi melalui
reproduksi pada protista 1. Sitoplasma membelah membentuk individu pembelahan biner
mirip hewan (protozoa) baru. Berikut langkahnya :
2. Amoeba menjadi bulat, inti sel memanjang 1. Amoeba dewasa siap
diikuti pemanjangan sel membelah
3. Amoeba dewasa siap membelah 2. Amoeba menjadi bulat,
4. Pembagian protoplasma inti sel memanjang
Berdasarkan keterangan diatas, urutkanlah tahap- diikuti pemanjangan sel
tahap reproduksi protozoa sesuai urutan yang 3. Pembagian protoplasma
benar... 4. Sitoplasma membelah
a. 2-1-3-4 terbentuk individu baru
b. 1-4-3-2
c. 3-2-4-1 Jawaban : c. 3-2-4-1
d. 2-3-1-4

234
e. 3-4-2-1
19. 11. Memasangkan contoh C1 Perhatikan tabel dibawah ini ! Berikut dibawah ini peranan
protozoa dengan perannya protozoa yang merugikan bagi
yang merugikan bagi No Protozoa Peran manusia.
manusia 1. Plasmodium Demam berdarah
2. Entamoeba Disentri No Protozoa Peran
histolytica 1. Plasmodium Malaria
3. Trypanosoma chagas 2. Entamoeba Disentri
gambiense histolytica
4. Trypanosoma Penyakit tidur 3. Trypanosoma Penyakit
rhodosiensis gambiense tidur
5 Toxoplasma Diare 4. Trypanosoma Penyakit
gondii rhodosiensis tidur
5 Toxoplasma Taxoplas
Berdasarkan tabel diatas, pasangan yang tepat gondii mosis
antara contoh protozoa dengan perannya
adalah... Jawaban : d. 4 dan 2
a. 1 dan 3
b. 2 dan 5
c. 3 dan 4
d. 4 dan 2
e. 5 dan 1
20. 12. Menyebutkan peran C1 Apakah peran dari Euglena dan foraminifera bagi Keterangan peran dari protista:
protozoa yang kehidupan ? - Euglena adalah salah
menguntungkan bagi a. Bahan pembuat agar-agar dan makanan satu contoh dari
kehidupan berprotein tinggi. fitoflagellata yang
b. Bahan penggosok dan sumber makanan memilki klorofil
ikan. perannya adalah sebagai
c. Penyuplai makanan ikan dan petunjuk penyuplai makanan bagi
pencarian sumber minyak bumi. mahluk hidup di dalam
d. Alat kosmetik dan makanan ikan ekosistem air tawar dan
e. Penyedia oksigen dan alat gosok air laut.

235
- Foraminifera adalah
salah satu contoh dari
rhizopoda yang
pelindung tubuhnya
mengandung zat kersik
dan kapur. Salah satu
genusnya adalah
globigerina yang
perannya sebagai
penunjuk sumber
pencarian minyak bumi.
Jawaban : c. Penyuplai
makanan ikan dan petunjuk
pencarian sumber minyak
bumi.
22. 13. Mengelompokan protista C2 Kelompok kingdom protista yang termasuk dalam Berikut ini adalah ciri-ciri dari
berdasarkan cara kelompok protista yang dapat menghasilkan Alga :
memperoleh makanannya makanan sendiri dengan fotosintesis adalah.... 1. Memiliki pigmen
a. Protozoa 2. Bersifat fotoautotrof
b. Alga 3. Talus, berupa lembaran
c. Myxomycota ataupun filamen
d. Oomycota 4. Bersifat uniseluler
e. ciliata 5. Reproduksi aseksual
dengan fragmentasi.
Jawaban : b. Alga
24. 14. Menyebutkan ciri-ciri C1 Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini ! Ciri-ciri umum alga :
umum protista mirip 1. memiliki alat gerak khusus a. Berklorofil
tumbuhan (Alga) 2. berklorofil b. Uniseluler berbentuk
3. zoospora bola, multiseluler seperti
4. membelah diri lembaran.
5. berbentuk lembaran c. Reproduksi zoosopra,
6. bermiselium konjugasi, isogami,

236
Sebutkan ciri umum yang termasuk kelompok fragmentasi
protista mirip tumbuhan dari keterangan diatas.. d. Fotoautotrof
a. 1, 2, 4
b. 1, 2, 5 Jawabannya e. 2, 3, 5
c. 2, 3, 6
d. 2, 3, 4
e. 2, 3, 5
25. 15 Menjelaskan salah satu ciri C2 Salah satu ciri alga (protista mirip tumbuhan) Thalus berarti belum memiliki
protista mirip tumbuhan adalah bersifat talus, yang berarti..... akar, batang dan daun sejati
(alga) a. Sudah memiliki membran inti itulah salah satu ciri alga.
b. Belum memiliki membran inti
c. Belum memiliki akar, batang, daun sejati Jawaban : c. Belum memiliki
d. Sudah memiliki akar, batang, daun sejati akar, batang, daun sejati
e. Memiliki dinding sel
26. 16. Mengklasifikasikan C3 Alga diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu Alga dikelompokkan menjadi 4
kelompok alga berdasarkan 1. Alga hijau (Chlorophyta) kelas berdasarkan keberadaan
ciri umum (pigmen) yang 2. Alga merah (Rhodophyta) pigmen tubuhnya yaitu :
dimiliki 3. Alga Coklat ( Phaeophyta) 1. Alga hijau (chlorophyta)
4. Alga keemasan (Chrysophyta) 2. Alga merah (Rhodophyta)
Atas dasar apakah alga-alga tersebut dapat 3. Alga Coklat( Phaeophyta)
diklasifikasikan? 4. Alga emas(Chrysophyta)
a. Struktur tubuhnya
b. Pigmen tubuhnya Jawaban : b. pigmen
c. Habitatnya tubuhnya.
d. Cara memperoleh makanannya
e. Reproduksinya.
29. 17. Menjelaskan macam-macam C2 Reproduksi pada alga secara seksual, dimana Reproduksi alga secara seksual
cara bereproduksi alga gamet jantan dan gamet betina berukuran sama ada beberapa tipe yaitu :
besar dan umumnya dapat bergerak disebut.. - Isogami : gamet betina
a. Oogami dengan jantan berukuran
b. Fragmentasi sama besar dan umumnya
c. Pembelahan biner dapat bergerak.

237
d. zoospora - Oogami: ukuran game betina
e. Isogami lebih besar dibandingkan
gamet jantan, dan gamet
hanya gamet jantan yang
dapat bergerak.
Reproduksi secara Aseksual
:
- Fragmentasi : filamen atau
talus dari alga yang putus
dapat tumbuh menjadi
individu baru.
- Pembelahan biner : sel induk
alga membelah menjadi dua
bagian yang sama menjadi
individu baru.
- Zoospora : spora yang
berasal dari pembelahan
dinding sel induk akan pecah
dan keluar menjadi individu
baru.
Jawaban : e. Isogami
33. 18. Menjelaskan struktur dan C2 Pada alga, terdapat tempat yang digunakan untuk Keterangan :
fungsi organel yang dimiliki menyimpan hasil asimilasi dari hasil fotosintesis - Rafe adalah celah diantara
alga yang disebut.... dinding penutup dan pembuka
a. Rafe pada talus diatom.
b. Epiteka - Epiteka : bagian penutup dari
c. Pelekap talus diatom
d. Pirenoid - Pelekap: sel paling bawah
e. Gumi pada filamen alga yang
digunakan untuk menempel
- Pirenoid : tempat menyimpan
cadangan makanan berupa

238
hasil asimilasi pada tubuh alga.
- Gumi : sel penyusun dinding
sel bagian luar pada alga
coklat.
Jawaban : d. Pirenoid
35. 19. Mengklasifikasikan protista C2 Protista mirip jamur yang hidupnya memiliki fase Protista mirip jamur diklasifikasi
mirip jamur berdasarkan ciri seperti amoeba (plasmodial), dan berpigmen menjadi dua kelas yaitu :
–cirinya. terang di masukkan dalam kelas...... 1. Jamur air
a. Acrasiomycota 2. Jamur lendir
b. Oomycota Jamur lendir yang memiliki fase
c. Zigomycota plasmodial dan berpigmen
d. Myxomycota terang adalah Myxomycota.
e. Basidiomycota Jawaban : d. Jamur lendir dan
jamur air
36. 20. Menyebutkan ciri-ciri C1 Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini : Ciri dari protista mirip jamur
protista mirip jamur 1. uniseluler adalah :
2. berhifa senositik a. Uniseluler
3. berklorofil b. Berhifa senositik
4. bersilia c. Dinding sel dari za
5. dinding sel dari selulosa selulosa
6. parasit d. Tidak berklorofil
berdasarkan ciri diatas yang merupakan ciri dari e. Hidup sebagai parasit
protista mirip jamur adalah .. f. Bergerak secara
a. 1, 3, 5 amoeboid saat masa
b. 1, 4, 5 vegetatif
c. 2, 3, 6
d. 2, 4, 6 Jawaban : e. 2,5,6
e. 2, 5, 6
39. 21. Menyimpulkan cara hidup C4 Berdasarkan pengamatan, salah satu contoh Berdasarkan ciri-ciri tersebut
protista mirip jamur protista mirip jamur memiliki tubuh seperti kapas yaitu :
berdasarkan ciri-ciri umum. halus, dapat hidup di dalam air kolam maupun 1. Menyerang tubuh ikan
akuarium. biasanya hidup pada sisik dan insang yang luka

239
jaringan ikan yang terluka di dalam air dan 2. Hidup di air
mendapatkan makanan dari tubuh ikan tersebut, 3. Seperti kapas
protista tersebut lama kelamaan menutupi tubuh 4. Bersifat parasit
ikan tersebut. jika diamati protista tersebut mirip Merupakan ciri dari Saprolegnia
dengan jamur. Berdasarkan keterangan tersebut yaitu protista mirip jamur pada
dapat kalian simpulkan jika cara hidup protista kelas Oomycota. Saprolegnia ini
pada tubuh ikan tersebut sebagai... bersifat parasitik pada sisik dan
a. Parasit karena menumpang dan merugikan insang jaringan ikan yang
inangnya. terluka.
b. Saprofit karena dapat berfotosintesis
c. Fotoautotrof karena dapat menghasilkan Jawaban : a. Parasit karena
makanan dari senyawa anorganik menumpang dan merugikan
d. Parasit karena sifatnya menguraikan inangnya.
sampah
e. Saprofit karena menumpang dan merugikan
inangnya.
40 22. Menganalisis peranan C4 Sebagian besar ganggang/alga hidup di dalam air, Hasil analisis keberadaan alga di
kelompok protista mirip sehingga merupakan komponen yang penting dalam ekosistem perairan
tumbuhan berdasarkan dalam rantai makanan di ekosistem perairan, sebagai produsen, karena dapat
habitat . berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat berfotosintesis yang mana
dianalisis jika kedudukan alga dalam ekosistem menghasilkan makanan bagi
perairan adalah sebagai.... rantai makanan di ekosistem
a. Konsumen karena mengkonsumsi CO2 perairan dan pensuplai oksigen
untuk berfotosintesis. bagi mahluk didalmnya.
b. Produsen karena dapat berfotosintesis.
c. Pengurai karena umunya berukuran kecil. Jawabannya : B. produsen
d. Konsumen karena menjadi makanan karena dapat berfotosintesis.
organisme lain
e. produsen karena membusukkan sisa-sisa
organisme.
41 23. Menganalisis C4 Perhatikanlah dan bacalah secara cermat teks Setelah di diagnosis ternyata
pengelompokkan macam- bacaan dibawah ini , kemudian jawab pertanyaan sang anak terkena penyakit

240
macam protista berdasarkan untuk nomor 41 dan 42 ! malaria yang memiliki gejala
ciri dan peranannya. Sudah sepuluh hari para peneliti meneliti seorang berupa meriang, menggigil,
anak yang sakit di ruang inkubasi, dugaan pertama keringat dingin dan demam saat
datang jika anak terkena penyakit demam sel darah merah penderita pecah.
berdarah, tetapi ternyata diagnosis dokter salah. Gejala tersebut muncul secara
Ada gejala demam , panas dingin, menggil dan periodik setelah terinfeksi setiap
keringat dingin yang berulang. Penelitipun dua hari sekali. Malaria tersebut
mengambil sampel darah anak tersebut untuk disebabkan oleh organisme
diperiksa. Sejenis protista hidup di dalam sel Plasmodium yang ciri-cirinya :
darah merah anak tersebut, ukurannya hidup pada sel darah merah
mikroskopis, bentuknya oval, tidak memiliki alat manusia, berbentuk oval, tidak
gerak. Setelah peneliti mencari tahu mahluk memiliki alat gerak dan bersifat
tersebut termasuk protozoa yang bersifat parasit parasit ternyata Plasmodium
pada tubuh manusia. tersebut masuk dalam kingdom
protozoa, ada pada kelas
Berdasarkan analisis kasus penelitian diatas, jika Sporozoa.
diamati dari ciri dan peranannya maka masuk
kedalam kelompok protozoa apa mahluk hidup Jawabannya : c. Sporozoa
penyebab penyakit tersebut.... karena tidak memiliki alat
a. Flagellata karena memiliki falgel gerak.
b. Sarcodina/ rhizopoda karena dapat hidup di
dalam tubuh manusia dengan fagositosis
c. Sporozoa karena tidak memiliki alat gerak
d. Ciliata karena bergerak dengan silia
e. mastigosphora yang dapat berfotosintesis
43. 24. Merancang eksperimen C5 Protista memiliki bentuk yang bermacam-macam. Keterangan :
percobaan mengamati Protista hidup di lingkungan sekitar kita sebagian a. Uji asam-basa untuk
macam-macam protista besar ia hidup di dalam perairan baik air tawar mengukur kadar PH
maupun air laut dan juga di tempat yang lembab suatu zat (Asam-Basa)
dan basah. Untuk menguji hipotesis (dugaan b. Uji sampel air jerami
sementara) tersebut maka rancangan eksperimen untuk mengamati
seperti apa yang dapat kalian lakukan untuk keberadaan paramecium

241
mengamati protista? atau protista lain yang
a. Uji Asam-Basa hidup di air.
b. Uji sampel air jerami c. Uji kelembaban udara
c. Uji kelembaban udara untuk mengukur kadar
d. Uji molish lembabnya udara
e. Uji kromatografi d. Uji molish digunakan
untuk menguji
kandungan glukosa pada
makanan.
e. Uji kromatografi
digunakan untuk menguji
daya kapilaritas atau
naiknya air dan
pemisahan warna.
Jawaban : b. uji sampel air
jerami
45 25. Mengaitkan kadungan yang C3 Kombu adalah alga (rumput laut) yang terkenal di Karena mengandung serat
dimiliki protista (alga hijau) cina, korea dan jepang. Kombu ini kaya akan serat, yang cukup kaya maka
terhadap peranannya pada zat besi dan kalsium serta yodium. Berdasarkan kombu ini bersifat
tubuh manusia pernyataan diatas kombu ini sangat cocok memperlancar proses buang
digunakan sebagai obat bagi: air besar sehingga sangat
a. Orang yang mengalami diare cocok bagi orang yang
b. Orang yang mengalami disentri terkena sembelit
c. Orang yang mengalami sembelit Jawabannya :
d. Orang yang mengalami darah tinggi C. orang yang mengalami
e. Orang yang mengalami tifus sembelit

242
Lampiran B.3
Lampiran B.3 244

4. Yang termasuk ciri umum dari E. Gerakan membuat lekukan


kelompok protista mirip hewan adalah protoplasma.
........ 8. Perhatikan ciri- ciri dari protozoa
A. Uniseluler, berpigmen, fotoautotrof dibawah ini !
B. Multiseluler, heterotrof, bergerak 1. Ada yang berklorofil
C. Uniseluler, saprofit, berhifa 2. uniseluler
D. Multiseluler, fotoautotrof, bergerak 3. Bergerak dengan bulu cambuk
4. Dilindungi pelikel
E. Uniseluler, heterotrof, bergerak
5. Bentuk oval memanjang
5. Perhatikan tabel dibawah ini : Protozoa dengan ciri diatas dapat
Kelompok Ciri-ciri diklasifikasikan kedalam kelas...
Protozoa
A. Ciliata
Ciliata Rambut getar
sporozoa Kekuatan tubuhnya B. Flagellata
Flagellata Bulu cambuk C. Sporozoa
Rhizopoda Kaki semu D. Rhizopoda
Dari tabel diatas pengelompokkan E. Sarcodina
protozoa didasarkan oleh ...... 9. Perhatikan gambar dibawah ini !
A. Pigmen tubuh
B. Bentuk tubuh
C. Alat gerak
D. Cara reproduksi
E. Cara makan
6. Salah satu contoh protozoa yang
bergerak dengan kaki semu, adalah ...
A. Euglena
Ciri-ciri dari Euglena diatas salah
B. Plasmodium satunya adalah memiliki bintik mata
C. Paramecium yang berfungsi sebagai pembeda gelap
D. Trypanosoma dan terang, nomor berapakah yang
E. Amoeba menunjukkan organel tersebut?
7. Salah satu jenis protozoa bergerak A. 1
secara amoeboid. Apa yang dimaksud B. 2
dengan gerak amoeboid? C. 3
A. Gerakan bergelombang pada flagel D. 4
B. Gerakan berpindah tempat akibat E. 5
aliran sitoplasma. 10. Perhatikanlah keterangan dibawah ini!
C. Gerakan membuat tonjolan 1. Sitoplasma membelah membentuk
individu baru.
protoplasma yang disertai adanya
2. Amoeba menjadi bulat, inti sel
aliran protoplasma ke satu arah. memanjang diikuti pemanjangan sel
D. Gerakan membuat tonjolan 3. Amoeba dewasa siap membelah
protoplasma yang disertai adanya 4. Pembagian protoplasma
aliran protoplasma ke dua arah.

244
Lampiran B.3 245

Berdasarkan keterangan diatas, 13. Kelompok kingdom protista yang


urutkanlah tahap-tahap reproduksi termasuk dalam kelompok protista
protozoa sesuai urutan yang benar... yang dapat menghasilkan makanan
A. 2-1-3-4 sendiri dengan fotosintesis adalah....
B. 1-4-3-2 A. Protozoa
C. 3-2-4-1 B. Alga
D. 2-3-1-4 C. Myxomycota
E. 3-4-2-1 D. Oomycota
11. Perhatikan tabel dibawah ini ! E. Ciliata
No Protozoa Peran 14. Perhatikanlah ciri-ciri organisme
1. Plasmodium Demam dibawah ini !
berdarah 1. Memiliki alat gerak khusus
2. Entamoeba Disentri 2. Berklorofil
histolytica 3. Zoospora
3. Trypanosoma chagas 4. Membelah diri
gambiense 5. Berbentuk lembaran
4. Trypanosoma Penyakit tidur 6. Bermiselium
rhodosiensis Sebutkan ciri umum yang termasuk
5 Toxoplasma Diare kelompok protista mirip tumbuhan dari
gondii keterangan diatas..
Berdasarkan tabel diatas, pasangan yang A. 1, 2, 4
tepat antara contoh protozoa dengan B. 1, 2, 5
perannya adalah... C. 2, 3, 6
A. 1 dan 3 D. 2, 3, 4
B. 2 dan 5 E. 2, 3, 5
C. 3 dan 4 15. Salah satu ciri alga (protista mirip
D. 4 dan 2 tumbuhan) adalah bersifat thalus, yang
E. 5 dan 1 berarti.....
12. Apakah peranan dari Euglena dan A. Sudah memiliki membran inti
Foraminifera bagi kehidupan ? B. Belum memiliki membran inti
A. Bahan pembuat agar-agar dan C. Belum memiliki akar, batang, daun
makanan berprotein tinggi. sejati
B. Bahan penggosok dan sumber D. Sudah memiliki akar, batang, daun
makanan ikan. sejati
C. Penyuplai makanan ikan dan E. Memiliki dinding sel
petunjuk pencarian sumber minyak 16. Alga diklasifikasikan menjadi 4 kelas
bumi. yaitu
D. Alat kosmetik dan makanan ikan 1. Alga hijau (Chlorophyta)
2. Alga merah (Rhodophyta)
E. Penyedia oksigen dan alat gosok
3. Alga Coklat ( Phaeophyta)
4. Alga keemasan (Chrysophyta)

245
Lampiran B.3 246

Atas dasar apakah alga-alga tersebut 6. Parasit


dapat diklasifikasikan? Berdasarkan ciri tersebut yang
A. Struktur tubuhnya merupakan ciri dari protista mirip jamur
B. Pigmen tubuhnya adalah ..
C. Habitatnya A. 1, 3, 5
D. Cara memperoleh makanannya B. 1, 4, 5
E. Reproduksinya. C. 2, 3, 6
17. Reproduksi pada alga secara seksual, D. 2, 4, 6
dimana gamet jantan dan gamet betina E. 2, 5, 6
berukuran sama besar dan umumnya 21. Berdasarkan pengamatan, salah satu
dapat bergerak disebut.. contoh protista mirip jamur memiliki
A. Oogami tubuh seperti kapas halus, dapat hidup
B. Fragmentasi di dalam air kolam maupun akuarium.
C. Pembelahan biner biasanya hidup pada sisik dan insang
D. zoospora jaringan ikan yang terluka di dalam air
E. Isogami dan mendapatkan makanan dari tubuh
18. Pada alga, terdapat tempat yang ikan tersebut, protista tersebut lama
digunakan untuk menyimpan hasil kelamaan menutupi tubuh ikan
asimilasi dari hasil fotosintesis yang tersebut. jika diamati protista tersebut
disebut.... mirip dengan jamur. Berdasarkan
A. Rafe keterangan tersebut dapat kalian
B. Epiteka simpulkan jika cara hidup protista pada
C. Pelekap tubuh ikan tersebut sebagai...
D. Pirenoid A. Parasit karena menumpang dan
E. Gumi merugikan inangnya.
19. Protista mirip jamur yang hidupnya B. Saprofit karena dapat berfotosintesis
memiliki fase seperti amoeba C. Fotoautotrof karena dapat
(plasmodial), dan berpigmen terang di menghasilkan makanan dari
masukkan dalam kelas...... senyawa anorganik
A. Acrasiomycota D. Parasit karena sifatnya menguraikan
B. Oomycota sampah
C. Zigomycota E. Saprofit karena menumpang dan
D. Myxomycota merugikan inangnya.
E. Basidiomycota 22. Sebagian besar ganggang/alga hidup di
20. Perhatikanlah ciri-ciri organisme dalam air, sehingga merupakan
dibawah ini : komponen yang penting dalam rantai
1. Uniseluler makanan di ekosistem perairan,
2. Berhifa Senositik berdasarkan pernyataan tersebut maka
3. Berklorofil dapat dianalisis jika kedudukan alga
4. Bersilia dalam ekosistem perairan adalah
5. Dinding Sel Dari Selulosa
sebagai....

246
Lampiran B.3 247

A. Konsumen karena mengkonsumsi 24. Protista memiliki bentuk yang


CO2 untuk berfotosintesis. bermacam-macam. Protista hidup di
B. Produsen karena dapat lingkungan sekitar kita sebagian besar
berfotosintesis. ia hidup di dalam perairan baik air
C. Pengurai karena umunya berukuran tawar maupun air laut dan juga di
kecil. tempat yang lembab dan basah. Untuk
D. Konsumen karena menjadi makanan menguji hipotesis (dugaan sementara)
organisme lain tersebut maka rancangan eksperimen
E. produsen karena membusukkan sisa- seperti apa yang dapat kalian lakukan
sisa organisme. untuk mengamati protista?
Perhatikanlah dan bacalah secara cermat A. Uji Asam-Basa
teks bacaan dibawah ini , kemudian jawab B. Uji sampel air jerami
pertanyaan untuk nomor 23! C. Uji kelembaban udara
Sudah sepuluh hari para peneliti meneliti
D. Uji molish
seorang anak yang sakit di ruang
inkubasi, dugaan pertama datang jika E. Uji kromatografi
anak terkena penyakit demam berdarah, 25. Kombu adalah alga (rumput laut) yang
tetapi ternyata diagnosis dokter salah. terkenal di cina, korea dan jepang.
Ada gejala demam , panas dingin, Kombu ini kaya akan serat, zat besi
menggil dan keringat dingin yang dan kalsium serta yodium. Berdasarkan
berulang. Penelitipun mengambil sampel pernyataan diatas kombu ini sangat
darah anak tersebut untuk diperiksa.
cocok digunakan sebagai obat bagi:
Sejenis protista hidup di dalam sel darah
merah anak tersebut, ukurannya A. Orang yang mengalami diare
mikroskopis, bentuknya oval, tidak B. Orang yang mengalami disentri
memiliki alat gerak. Setelah peneliti C. Orang yang mengalami sembelit
mencari tahu mahluk tersebut termasuk D. Orang yang mengalami darah tinggi
protozoa yang bersifat parasit pada tubuh E. Orang yang mengalami leukimia
manusia.
23. Berdasarkan analisis kasus penelitian
diatas, jika diamati dari ciri dan
peranannya maka masuk kedalam
kelompok protozoa apa mahluk hidup
penyebab penyakit tersebut....
A. Flagellata karena memiliki falgel
B. Sarcodina/ rhizopoda karena dapat
hidup didalam tubuh manusia
dengan fagositosis.
C. Sporozoa karena tidak memiliki alat
gerak
D. Ciliata karena bergerak dengan silia
E. Mastigosphora yang dapat
berfotosintesis

247
248

Lampiran B.4

Tabel 3.1. Kisi-kisi Penilaian Lembar Observasi Keterampilan Siswa Saat


Praktikum Pengamatan Protista

No Aspek yang Indikator Kriteria Jenjang


diamati Psikomotor
1. Menyiapkan  Mengumpulkan Siswa dapat mengumpulkan Bergerak
alat dan bahan alat dan bahan bahan praktikum yang digunakan
yang digunakan dengan lengkap, benar,dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
2. Menggunakan  Membersihkan Siswa dapat membersihkan kaca Memanipulasi
alat dan bahan kaca objektif dan objektif dan kaca penutup dengan
kaca penutup hati-hati, benar dan bersih
 Menggunakan Siswa dapat mengambil bahan Memanipulasi
sampel / bahan (sampel) sesuai prosedur ,
secukupnya,tidak berceceran,
hati-hati / cermat
 Menggunakan Siswa dapat menggunakan pipet Memanipulasi
pipet tetes tetes dengan benar, rapi dan tidak
berceceran.
 Membuat Siswa dapat membuat preparat Memanipulasi
preparat dengan rapi, cermat, dan benar
 Menggunakan Siswa dapat membawa dan Memanipulasi
mikroskop memegang mikroskop dengan
benar, meletakkan preparat
dengan benar, mencari fokus
dengan tepat.
 Membersihkan Siswa dapat membersihkan alat- Memanipulasi
alat-alat yang alat praktikum yang telah
digunakan digunakan dengan hati-hati,
bersih dan rapi
3 Melakukan  Mengamati objek Siswa dapat mengamati objek Memanipulasi
Pengamatan praktikum menggunakan inderanya dengan
hati-hati, cermat ,teliti dan
menemukan objek yang diamati
dengan tepat.
 Menggambarkan Siswa dapat menuliskan dan Komunikasi
dan menuliskan menggambarkan hasil
hasil pengamatan pengamatan dengan lengkap,
tepat dan rapi
4 Membuat  Membuat Siswa dapat membuat kesimpulan Komunikasi
kesimpulan kesimpulan hasil hasil pengamatan dengan sangat
pengamatan tepat, jelas dan sesuai dengan apa
yang diamati.
249

Tabel 3.2. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Keterampilan Siswa Saat


Praktikum Pengamatan Protista

Indikator Kriteria Skor


 Mengumpulkan alat  lengkap, benar,dan sesuai dengan tujuan pembelajaran 4
dan bahan yang  tidak lengkap, benar dan sesuai tujuan pembelajaran 3
digunakan  tidak lengkap, salah dan sesuai tujuan pembelajaran 2
 tidak membawa bahan. 1
 Membersihkan kaca  hati-hati, bersih dan benar 4
objektif dan kaca  hati-hati, bersih dan kurang benar 3
penutup  kurang hati-hati, kurang bersih dan kurang benar 2
 pecah , kurang bersih dan kurang benar 1
 Menggunakan  Sesuai prosedur ,secukupnya, hati-hati dan cermat. 4
sampel / bahan  Sesuai prosedur, secukupnya, kurang hati-hati/ 3
berceceran 2
 Sesuai prosedur, berlebihan, kurang hati-hati/bececeran 1
 Kurang sesuai prosedur, berlebihan, berceceran
 Menggunakan pipet  Benar, tidak berceceran, rapi 4
tetes  Benar, tidak berceceran, kurang rapi 3
 Benar, berceceran, kurang rapi 2
 Salah, berceceran, kurang rapi 1
 Membuat preparat  rapi, cermat, dan benar 4
 rapi, kurang cermat dan benar 3
 tidak rapi, kurang cermat dan benar 2
 tidak rapi , kurang cermat dan salah 1
 Menggunakan  memegang mikroskop dengan benar, meletakan 4
mikroskop preparat dengan benar, mencari fokus dengan tepat.
 memegang mikroskop dengan benar, meletakan 3
preparat dengan benar, kurang bisa mencari fokus.
 memegang mikroskop dengan benar, meletakan 2
preparat kurang tepat, mencari fokus dengan kurang
tepat.
 memegang mikroskop dengan kurang benar, meletakan 1
preparat kurang benar, mencari fokus dengan kurang
tepat.
 Membersihkan alat  Membersihkan alat setelah praktikum dengan hati-hati, 4
praktikum bersih dan rapi.
 Membersihkan alat setelah praktikum dengan hati-hati, 3
bersih dan kurang rapi.
 Membersihkan alat setelah praktikum dengan hati-hati, 2
kurang bersih dan kurang rapi.
 Membersihkan alat setelah praktikum dengan kurang 1
hati-hati, kurang bersih dan kurang rapi.
250

 Mengamati objek  Mengamati dengan hati-hati, cermat dan teliti 4


praktikum  Mengamati dengan hati-hati, cermat tetapi kurang teliti 3
 Mengamati dengan hati-hati, tetapi kurang cermat dan 2
teliti
 Mengamati dengan kurang hati-hati, cermat dan teliti 1
 Menggambarkan dan  menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista 4
menuliskan hasil kedalam tabel pengamatan dengan jelas, benar dan
pengamatan lengkap
 menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista 3
kedalam tabel pengamatan dengan jelas, benar tetapi
kurang lengkap
 menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista 2
kedalam tabel pengamatan dengan jelas, kurang benar
dan dan kurang lengkap.
 menggambarkan menuliskan hasil pengamatan protista
kedalam tabel pengamatan dengan kurang jelas, kurang 1
benar dan kurang lengkap.
 Membuat  Sangat tepat, jelas dan sesuai dengan apa yang diamati. 4
kesimpulan hasil  Tepat , jelas dan sesuai dengan apa yang diamati 3
pengamatan  Tepat, kurang jelas, dan sesuai dengan apa yang diamati 2
 Kurang tepat, kurang jelas, dan sesuai dengan apa yang 1
diamati

 Pemberian Skor Atau Rating Pada Lembar Observasi :

Tabel 3.3. Kriteria Pemberian Skor Penilaian pada Lembar Observasi


Keterampilan Siswa

No Skor Kriteria
1. 4 Pemberian skor 4 jika dilakukan oleh semua anggota kelompok
dan sangat sesuai dengan kriteria yang tercantum
2. 3 Pemberian skor 3 jika dilakukan oleh semua anggota kelompok
namun ada kekurangan dalam kriteria

3. 2 Pemberian skor 2 jika dilakukan hanya sebagian dari anggota


kelompok dan pengerjaan kurang sesuai dengan kriteria.

4. 1 Pemberian skor 1 jika dilakukan hanya 1 atau 2 orang saja yang


bekerja dalam kelompok dan banyak kekurangan dalam
kriterianya.
251

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA SAAT


KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN LKS
BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA KONSEP PROTISTA

Nama Sekolah :
Kelas /Semester :
Pertemuan Ke :
Hari/Tanggal :

Petunjuk pengisian :
 Isilah data pada bagian atas
 Berilah Nilai dengan menuliskan angka 1, 2, 3, atau 4 pada kolom penilaian
kelompok sesuai dengan kriteria penilaian yang terdapat pada rubrik penilaian
aspek keterampilan.
 Penilaian diberikan berdasarkan pengamatan kelompok(diharapkan setiap
guru untuk mengamati setiap kelompok selama kegiatan pembelajaran
beerlangsung)
No Aspek Keterampilan yang diamati Penilaian Kelompok
1 2 3 4 5 6
1 Siswa mengumpulkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum
2 Siswa membersihkan alat sebelum dan sesudah
praktikum (kaca objektif dan kaca penutup)
3 Siswa menggunakan sampel / bahan
4 Siswa menggunakan pipet tetes
5 Siswa membuat preparat
6 Siswa menggunakan mikroskop
7 Siswa mengamati objek praktikum
8 Siswa menuliskan dan menggambarkan hasil
pengamatan
9 Siswa membuat kesimpulan hasil pengamatan
Total Skor
Nilai

Catatan : _________________________________________________________________

Jakarta, November 2014

Kusrina. S.Pd
252

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Penilaian pada Lembar Observasi Sikap(Afektif) Siswa

No Aspek yang diamati Indikator Jenjang afektif


1 Perhatian siswa - Siswa mendengarkan dan Menerima
memperhatikan instruksi /
penjelasan dari guru dalam
menggunakan LKS.
2 Kedisiplinan siswa - Siswa mengikuti kegiatan Respon
terhadap kegiatan pembalajaran sesuai tahap-
pembelajaran tahap dan instruksi yang
diberikan guru.
(membentuk kelompok,
mengerjakan LKS,
berdiskusi)
3 Tanggung jawab - Siswa mengerjakan tugas Penilaian (valuing)
siswa pada tugas yang ada dalam LKS
yang diberikan. (membaca permasalahan,
menjawab pertanyaan,
mencari jawaban dari
sumber referensi yang
dimiliki).
4 Kerjasama tim saat - Siswa saling membantu Penilaian (valuing)
mengerjakan LKS dalam kegiatan berdiskusi
dalam kegiatan untuk mencari jawaban dan
pembelajaran menyelesaikan
permasalahan yang ada
pada LKS secara bersama-
sama.
5 Toleransi/Menghargai - Siswa saling menghargai Penilaian (valuing)
pendapat orang lain pendapat teman dalam
saat kegiatan berdiskusi untuk
pembelajaran. mengemukakan hasil
diskusi dalam mengerjakan
LKS.
6 Keberanian saat - Siswa berani mengeluarkan Respon
mengeluarkan pendapat dan bertanya saat
pendapat dan kegiatan diskusi dan
bertanya. presentasi.
253

Tabel 3.5. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Aspek Sikap(Afektif) Siswa

No Aspek yang diamati Kriteria Skor


1. Perhatian siswa - Jika siswa memperhatikan instruksi dan 4
penjelasan guru tentang penggunaan LKS dengan
serius, fokus dan sangat baik.
- Jika siswa memperhatikan instruksi dan
penjelasan guru tentang penggunaan LKS dengan 3
serius dan baik.
- Jika siswa memperhatikan instruksi dan
penjelasan guru tentang penggunaan LKS kurang 2
serius, masih ada yang mengobrol
- Jika siswa tidak memperhatikan instruksi dan 1
penjelasan guru tentang penggunaan LKS.
2. Kedisplinan - Jika siswa mengikuti setiap tahap kegiatan 4
pembelajaran dan instruksi dengan sangat baik
- Jika siswa mengikuti tahap-tahap kegiatan 3
pembelajaran dengan baik.
- Jika siswa kurang mengikuti tahap-tahap kegiatan 2
pembelajaran dengan baik.
- Jika siswa tidak mengikuti tahap-tahap kegiatan 1
pembelajaran dengan baik.
3. Tanggung jawab - Jika siswa memiliki kesadaran tinggi untuk 4
mengerjakan tugas-tugas dalam LKS sesuai
dengan langkah-langkah yang ada di LKS dengan
benar, rapi dan sangat baik.
- Jika siswa sudah memiliki kesadaran untuk 3
mengerjakan tugas-tugas dalam LKS sesuai
dengan langkah-langkah yang ada di LKS dengan
benar, rapi dan baik.
- Jika siswa baru memiliki kesadaran untuk 2
mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam LKS
sesuai petunjuk LKS.
- Jika siswa belum memiliki kesadaran untuk 1
mengerjakan tugas-tugas dalam LKS dan masih
perlu di paksa.
4. Kerjasama - Siswa saling membantu dalam mengerjakan tugas 4
yang ada dalam LKS dan berdiskusi secara
bersama-sama dengan sangat baik.
- Siswa sudah mau saling membantu dalam 3
mengerjakan tugas yang ada dalam LKS dan
berdiskusi secara bersama-sama dengan baik.
- Siswa mau membantu tugas yang ada dalam LKS 2
tapi belum aktif untuk berdiskusi
254

- Siswa tidak mau membantu kelompoknya dan 1


tidak ikut berdiskusi saat mengerjakan LKS.
5. Toleransi - Siswa saling memberikan kesempatan dan 4
menerima pendapat dalam kegiatan diskusi dan
saat mengerjakan LKS dengan sangat baik.
- Siswa sudah mau memberikan kesempatan untuk 3
berpendapat dan menerima pendapat temannya
saat kegiatan diskusi.
- Siswa kurang memberikan kesempatan 2
berpendapat dan menerima pendapat teman satu
kelompoknya dalam kegiatan diskusi.
- Siswa tidak mau menerima pendapat ataupun 1
memberikan kesempatan teman lain dalam
mengerjakan LKS dan diskusi.
6. Keberanian - Siswa berani menyampaikan pendapatnya dan 4
bertanya saat berdiskusi dan presentasi hasil
diskusi dengan sangat percaya diri.
- Siswa sudah berani menyampaikan pendapatnya
dan bertanya saat berdiskusi dan presentasi hasil 3
diskusi dengan baik.
- Siswa mulai berani menyampaikan pendapatnya,
berani bertanya saat berdiskusi dan presentasi
tetapi masih kurang percaya diri/ malu-malu. 2
- Siswa belum berani meyampaikan pendapatnya
dan bertanya saat berdiskusi dan presentasi.
1

Perhitungan :

Nilai =

Tabel 3.6. Kualifikasi Kriteria Penilaian Keterampilan Dan Sikap Siswa

Nilai Kualifikasi
1,00-1,99 Sikap kurang (k)
2,00-2,99 Sikap cukup (C)
3,00-3,99 Sikap baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
255

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SISWA SAAT KEGIATAN


PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN LKS BERBASIS
GUIDED DISCOVERY PADA KONSE PROTISTA

Nama Sekolah :
Kelas /Semester :
Pertemuan Ke :
Hari/Tanggal :
Petunjuk pengisian :
 Berilah nilai 1, 2, 3, atau 4 pada kolom penilaian kelompok berdasarkan hasil
pengamatan yang anda lakukan sesuai dengan rubrik kriteria penilaian.
 Penilaian dilakukan berdasarkan pengamatan kelompok (guru diharapkan
mengamati ke setiap kelompok selama kegiatan pembelajaran berlangsung)

No Aspek yang diamati Penilaian Kelompok


1 2 3 4 5 6
1 Siswa menunjukkan sikap perhatian
terhadap kegiatan pembelajaran.
2 Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
kegiatan pembelajaran
3 Siswa menunjukkan sikap tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan.
4 Siswa menunjukkan sikap saling bekerja
sama dengan timnya saat kegiatan
pembelajaran
5 Siswa menunjukkan sikap saling
menghargai pendapat saat berdiskusi
6 Siswa menunjukkan sikap berani dalam
menyampaikan pendapat dan bertanya
saat diskusi
Total Skor
Nilai

Catatan : _________________________________________________________________
_________________________________________________________________________

Jakarta, November 2014

Kusrina. S.Pd
256

Lampiran B.5

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA GURU BIOLOGI SMAN 60 dan


SMAN 58 JAKARTA MENGENAI LKS BERBASIS GUIDED
DISCOVERY PADA KONSEP PROTISTA

Nama narasumber 1 :
Tanggal Wawancara :
Tempat :
1. Media pembelajaran apa yang Bapak/Ibu guru gunakan saat
menyampaikan materi biologi dalam kegiatan belajar mengajar biologi
disekolah?
2. Apa strategi pembelajaran yang Bapak/ibu gunakan dalam kegiatan
pembelajaran biologi di sekolah?
3. Apakah terjadi interaksi aktif antara siswa dengan Bapak/ibu guru saat
mengajar menggunakan media dan strategi pembelajaran tersebut?
4. Apakah Bapak/ibu guru pernah menggunakan LKS dalam kegiatan
pembelajaran biologi di sekolah?
5. Siapa yang membuat LKS yang Bapak/ibu guru gunakan sebagai
bahan ajar siswa dalam proses pembelajaran di sekolah?
6. Bagaimana pendapat Bapak/ibu guru terhadap desain LKS berbasis
guided discovery ini?
7. Bagaimana pendapat Bapak/ibu guru terhadap isi dari materi dalam
LKS berbasis guided discovery ini?
8. Bagaimana pendapat Bapak/ibu guru terhadap kegiatan pembelajaran
dalam LKS berbasis guided discovery ini?
9. Bagaimanakah pendapat Bapak/ibu guru setelah siswa melakukan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided
discovery?
10. Menurut Bapak/ibu guru apa kekurangan dari LKS berbasis guided
discovery ini?
257

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA SISWA SMAN 58 JAKARTA


MENGENAI LKS BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA KONSEP
PROTISTA

Nama Siswa :
Tanggal :
Kelas :

1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan


pembelajaran biologi?
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided
discovery pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali
ini?
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi?
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya?
Lalu kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya?
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)?
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains?
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided
discovery?
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat kamu dalam belajar?
258

Lampiran B.6

Hasil Wawancara Guru Biologi SMAN 60 dan SMAN 58 Jakarta

Narasumber 1 : Guru Biologi SMAN 60 Jakarta (Ibu Etty)


Tanggal Wawancara : 30 Oktober 2014
Tempat : SMAN 60 JAKARTA
1. Media pembelajaran apa yang Bapak/Ibu gunakan saat menyampaikan
materi biologi dalam kegiatan belajar mengajar biologi dikelas?
Jawab : Saya terbiasa menggunakan PPT dengan buku paket biologi.
2. Apa strategi pembelajaran yang Bapak/ibu gunakan dalam kegiatan
pembelajaran biologi di sekolah?
Jawab; Biasanya saya sering menggunakan metode ceramah kepada
siswa dan tanya jawab kuis.
3. Apakah terjadi interaksi yang aktif antara siswa dengan Bapak/ibu
guru saat mengajar menggunakan media dan strategi pembelajaran
tersebut?
Jawab : tergantung, biasanya saya menggunakan strategi pembelajaran
kuis dari ppt saya dan meminta setiap anak untuk maju kedepan secara
individual untuk menjawab kuis.
4. Apakah Bapak/Ibu guru pernah menggunakan LKS dalam kegiatan
pembelajaran biologi di sekolah?
Jawab : ya terkadang kalau saya sedang banyak tugas dari sekolah,
biasanya anak-anak saya beri tugas melalui LKS biologi. Saat
praktikum juga terkadang saya buatkan LKS sederhana sebagai
pengantar praktikum mereka.
5. Siapa yang membuat LKS yang Bapak/Ibu guru gunakan sebagai
bahan ajar siswa dalam proses pembelajaran di sekolah?
Jawab : kalau di sekolah ini LKS dari penerbit masih digunakan untuk
membantu kegiatan pembelajaran, tetapi karena sudah kurikulum 2013
LKS sudah tidak digunakan lagi sehingga terkadang saya membuatnya
sendiri tapi umumnya itu hanya ketika praktikum saja.
259

6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu guru terhadap Desain LKS berbasis


guided discovery ini?
Jawab : menurut saya desainnya cukup menarik, bagus ada gambar dan
warna yang menarik sehingga dapat menarik minat belajar siswa untuk
mempelajari konsep protista.
7. Bagaimana pendapat Bapak/ibu guru terhadap isi dari materi dalam
LKS berbasis guided discovery ini?
Jawab : pendapat saya terhadap isi dari LKS ini materinya sudah
sesuai dengan kompetensi dasar yang diminta dalam konsep protista,
di dalam LKS ini sudah menggambarkan secara umum isi tentang
konsep protista, tetapi memang pada dasarnya materi pada konsep
protista memang sangat banyak sehingga tidak akan bisa semuanya
dituangkan ke dalam LKS.
8. Bagaimana pendapat Bapak/ibu guru terhadap kegiatan dalam LKS
berbasis guided discovery ini?
Jawab : Kegiatannya bagus dan menarik siswa untuk belajar aktif. Ada
kegiatan praktikumnya juga sehingga menambah pengalaman belajar
siswa, meskipun guru jadi lebih ekstra menyiapkan alat dan bahan.
Memang pada dasarnya kegiatan pembelajaran di kurikulum 2013
yang sekolah kami gunakan khususnya pada mata pelajaran IPA
kegiatan pembelajaran tidak hanya berada di kelas, tetapi siswa
dibekali keterampilan seperti mengamati, sehingga LKS ini cocok
digunakan dalam kegiatan pembelajaran terutama biologi.
9. Bagaimanakah pendapat Bapak/ibu guru tentang sikap siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis
guided discovery?
Menurut saya siswa jadi terlatih mandiri, siswa lebih aktif untuk dalam
mempelajari konsep yang dipelajari, bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan, lebih kritis dalam mempelajari konsep yang diberikan
karena tahap-tahap pembelajaran yang dirancang di LKS membantu
siswa berfikir secara ilmiah.
260

10. Menurut Bapak/Ibu guru apa kekurangan dari LKS berbasis guided
discovery dalam kegiatan pembelajaran biologi? kekurangannya adalah
waktu, karena untuk siswa menemukan suatu konsep butuh waktu
yang cukup lama sehingga saat menggunakan LKS berbasis penemuan
terbimbing ini waktunya tidak bisa langsung selesai.

Narasumber 2 : Guru Biologi SMAN 58 Jakarta (Ibu Kusrina)


Tanggal Wawancara : 27 Oktober 2014
Tempat : SMAN 58 JAKARTA

1. Media pembelajaran apa yang Bapak/Ibu gunakan saat menyampaikan


materi biologi dalam kegiatan belajar mengajar biologi dikelas?
Jawab : Saya terbiasa menerangkan materi biologi dengan buku paket
biologi atau sesekali menjelaskan lewat PPT slide yang saya buat.
2. Apa strategi pembelajaran yang Bapak/ibu gunakan dalam kegiatan
pembelajaran biologi di sekolah?
Jawab; Saya lebih sering mnerangkan materi kepada siswa dengan
menggunakan metode ceramah.
3. Apakah terjadi interaksi yang aktif antara siswa dengan Bapak/Ibu
guru saat mengajar menggunakan media dan strategi pembelajaran
tersebut?
Jawab : kalau itu tergantung mood anak-anak, kalau lagi semangat
mereka aktif tapi yang lebih dominan sih saya sebagai pengajar, karena
mau tidak mau siswa materi yang diajarkan pada siswa perlu
diterangkan karena cukup banyak, sehingga terkadang mereka
mengantuk juga. Kecuali saya berikan tanya jawab tentang konsep saat
menerangkan.
4. Apakah Bapak/Ibu guru pernah menggunakan LKS dalam kegiatan
pembelajaran biologi di kelas?
Jawab : jarang, paling saya gunakan kalau ada kegiatan praktikum.
Apalagi sekarang menggunakan kurikulum 2013 sehingga LKS dari
261

penerbit tidak bisa digunakan lagi. paling saya buat sendiri dengan
selembar kertas untuk petunjuk praktikum.
5. Siapakah yang membuat LKS yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam
proses pembelajaran biologi di sekolah?
Jawab : kalau dulu ada penerbit tetapi setelah kurikulum 2013 di
implementasikan di sekolah kami ya kalau menggunakan LKS maka
buat sendiri, tetapi LKS yang saya buat sederhana
6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu guru terhadap desain LKS berbasis
guided discovery ini?
Jawab : wah desainnya sangat menarik, gambarnya juga banyak dan
berwarna. Siswa saya sangat tertarik dengan LKS model seperti ini,
karena biasanya LKS yang kami gunakan dalam kegiatan
pembelajaran biologi adalah LKS yang sederhana.
7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu guru terhadap isi dari materi dalam
LKS berbasis guided discovery ini?
Jawab : pendapat saya terhadap LKS ini materinya sudah bagus dan
sesuai dengan kompetensi dasar, di dalam LKS ini sudah terdapat
contoh-contoh yang mendukung konsep protista yang dipelajari, tetapi
memang pada gambar sebaiknya diperjelas dan diberikan keterangan.
8. Bagaimana pendapatBapak/ibu guru terhadap kegiatan dalam LKS
berbasis guided discovery ini?
Jawab : kegiatan di dalam LKS cukup membimbing siswa dalam
menemukan dan memahami konsep dengan disajikannya contoh-
contoh permasalahan yang mudah dipahami dan menarik rasa ingin
tahu siswa untuk memecahkan masalah. LKS ini memberikan
pengalaman belajar siswa dengan kegiatan pengamatan secara
langsung terhadap konsep yang sedang dipelajari. LKS ini juga dapat
mengenalkan siswa pada metode ilmiah dengan kegiatan seperti
mengamati permasalahan, membuat hipotesis, menguji hipotesis,
menggunakan alat, melakukan pengamatan, mengumpulkan data,
262

membuat kesimpulan. Ya bisa dibilang memang pada kurikulum 2013


LKS seperti ini cocok digunakan sebagai media pembelajaran biologi.
9. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu setelah siswa melakukan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery?
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided
discovery membuat siswa lebih aktif dalam mempelajari konsep,
mereka jadi lebih mudah memahami materi yang dipelajari. LKS ini
memberi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dengan
adanya kegiatan pengamatan secara langsung melatih siswa untuk
dapat berfikir secara ilmiah dengan kegiatan seperti mengamati
permasalahan, membuat hipotesis, menguji hipotesis, menggunakan
alat, melakukan pengamatan, mengumpulkan data, membuat
kesimpulan. Belajar dengan LKS berbasis guided dsicovery cukup
membentuk sikap siswa seperti bertanggung jawab, bekerja sama,
disiplin, menghargai dan berani.
10. Menurut Bapak/Ibu guru apa kekurangan dari LKS berbasis guided
discovery ini? Kekurangan dari pembelajarn dengan menggunakan
LKS ini adalah waktu yang dibutuhkan siswa dapat menemukan
konsep yang mereka pelajari dan juga keterbatasan siswa
menggunakan sumber referensi atau literatur yang dibutuhkan.

Tabel Rekap Hasil Wawancara Guru


263

No Inti Pertanyaan yang Jawaban Narasumber


Diajukan kepada Guru biologi SMAN Guru biologi SMAN
Guru 60 Jakarta 58 Jakarta
1. Media pembelajaran Buku paket dan Slide Buku paket dan slide
yang digunakan dalam PPT PPT
kegiatan pembelajaran
biologi di sekolah.
2. strategi pembelajaran Metode ceramah dan Metode ceramah
yang di gunakan dalam kuis
kegiatan pembelajaran
biologi di sekolah.
3. Interaksi aktif antara Tergantung strategi Pasif dan mengantuk
siswa dengan Bapak/ibu yang digunakan saat diterangkan
guru saat menggunakan
media dan strategi
4. Penggunaan LKS dalam LKS digunakan saat LKS digunakan saat
kegiatan pembelajaran praktikum praktikum
biologi di sekolah.
5. LKS yang digunakan Penerbit dan buat Penerbit dan buat
dalam proses sendiri sendiri
pembelajaran di
sekolah.
6. Desain LKS berbasis Bagus dan menarik Bagus dan menarik
guided discovery ini.
7. Pendapat Bapak/ibu Bagus dan sudah Bagus dan sudah sesuai
guru terhadap isi dari sesuai dengan dengan kompetensi
materi dalam LKS kompetensi yang yang diminta.
berbasis guided diminta.
discovery.
8. Pendapat Bapak/ibu Bagus dan menarik Bagus dan menarik bagi
guru terhadap kegiatan bagi siswa siswa
dalam LKS berbasis
guided discovery
9. Pendapat Bapak/Ibu Siswa menjadi lebih Siswa menjadi lebih
setelah siswa mengkuti aktif, bertanggung aktif, memahami materi
kegiatan pembelajaran jawab, mandiri dan , lebih betanggung
dengan menggunakan kritis dalam jawab, mandiri
LKS berbasis guided memahami konsep
discovery protista
10. Kekurangan LKS Waktu dan sumber Waktu dan sumber
berbasis guided
literatur/refrensi literatur/refrensi
discovery.
264

Data Hasil Wawancara Siswa SMAN 58 jakarta

Tanggal : 12 Desember 2014


Nama Siswa : Novsa marliani
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Iya, terkadang menggunakan LKS contohnya saat kegiatan praktikum.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru, dan hanya
kertas selembar saja yang berisi langkah-langkah praktikum dan tugas-tugas
dalam pembuatan laporan yang akan kami kumpulkan dalam kertas folio.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini?
LKS ini cukup bagus, karena cukup membantu saya dalam kegiatan
pembelajaran. Dimana gambar-gambarnya cukup menarik membantu
memahami dan langkah-langkah serta pertanyaannya cukup membantu saya
untuk mengerti konsep protista.
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi?
Tahap-tahap yang ada dalam LKS seperti metode ilmiah, belajar dengan
menemukan seperti disediakan topik, permasalahan, pembuatan hipotesis,
menjawab pertanyaan-pertanyaan hipotesis (seperti menguji), mengumpulkan
data dan menyimpulkan. Kendala yang saya hadapi adalah pembuatan
hipotesis.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
Setahu saya hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah
penyusunannya adalah membaca permasalahan yang disajikan dengan teliti,
memahaminya dan munculah hipotesis. Kesulitannya yaitu terkadang saya
masih bingung memahami permasalahnnya sehingga bingung juga dalam
membuat hipotesisnya.
265

6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih


memahami konsep? Alasannya? Ya, karena dengan LKS tersebut saya merasa
mudah memahami konsep dan mengingatnya.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Terkadang Iya ataupun tidak, tetapi tergantung kemauan
diri kita juga. Karena terkadang dalam setiap kelompok ada saja murid yang
malas mengerjakan.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu terutama saat
praktikum jadi lebih aktif dan tahu proses sains.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada permasalahan, pada tahap itu cukup jelas dan membantu saya untuk
menemukan jawaban sementara.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya.

Tanggal : 12 Desember 2014


Nama Siswa : Novlin Ester Indah Situmorang
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Iya, biasanya menggunakan LKS pada saat kegiatan praktikum
biologi.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang di gunakan saat praktikum dan LKS nya dibuat oleh guru
seperti petunjuk praktikum.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini?
LKS ini cukup membantu saya memahami konsep dengan mudah karena
didukung juga gambar-gambar yang menarik. membantu saya memahami
konsep jadi kami dapat menggambarkan juga bentuk-bentuknya.
266

4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis


discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi?
Tahap-tahap yang ada dalam LKS seperti metode ilmiah, belajar dengan
menemukan seperti disediakan topik, permasalahan, pembuatan hipotesis,
menjawab pertanyaan-pertanyaan hipotesis (seperti menguji), mengumpulkan
data dan menyimpulkan. juga kendala yang saya hadapi pada permasalahan
bahasanya ada yang kurang saya pahami, dan pembuatan hipotesis.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah penyusunannya yaitu
dengan memahami permasalahan. Kesulitannya yaitu terkadang saya masih
bingung memahami permasalahnnya sehingga bingung juga dalam membuat
hipotesisnya.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Ya, karena dengan LKS tersebut saya merasa
mudah memahami konsep dan mudah mengingatnya.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya, kami merasa aktif dalam diskusi dan mencari jawaban
dari permasalahan. Jadi bertanggung jawab.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu pada kegiatan
praktikum jadi merasa lebih aktif dan mengembangkan keterampilan proses
sains karena seperti tahap-tahap kegiatan menemukan.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada bagian topik, karena topiknya disajikan sangat menarik, dimana
diceritakan secara garis besar apa yang harus kami pelajari dan ada
permasalahan yang membuat kami tertarik untuk menemukan jawaban
tersebut.
267

10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya lebih
tertarik karena tidak hanya dari membaca saja tetapi kami jadi lebih aktif untuk
memecahkan masalah dari berbagai sumber literatur.

Tanggal : 12 Desember 2014


Nama Siswa : Diah Widya Retnani
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Tidak selalu, tetapi saat praktikum ada.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru, dan hanya
kertas selembar saja yang berisi langkah-langkah kerja saja.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini?
LKS ini sangat membantu, karena gambar-gambarnya, cara kerjanya dan
susunan isi dalam LKSnya membuat lebih mudah memahami konsep protista.
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi?
Tahap-tahap yang ada dalam LKS seperti belajar dengan menemukan seperti
disediakan topik, permasalahan, pembuatan hipotesis, menjawab pertanyaan-
pertanyaan hipotesis (seperti menguji), mengumpulkan data dan
menyimpulkan. Kendala yang saya hadapi adalah pembuatan hipotesis.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
Setahu saya hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah
penyusunannya adalah membaca permasalahan dan topik yang disajikan
dengan teliti, memahaminya dan munculah hipotesis.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Membantu sekali,. Karena di dalam LKSnya
268

materi-materi yang disajikan membantu saya dengan mudah memahami


konsep.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya, karena dengan LKS ini saya lebih mau aktif mencari,
bertanya, berdiskusi jadi seru.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu terutama saat
praktikum jadi lebih aktif seperti ilmuan.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada tahap kesimpulan, karena dari penyajian topik, permasalahan, hipotesis
sampai ke pertanyaan-pertanyaan membimbing untuk menemukan konsep
sehingga mudah menarik kesimpulan.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya sangat
membantu.

Tanggal : 12 Desember 2014


Nama Siswa : Hery Kharisma Fitri
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Kalau untuk LKS teori tidak ada tapi ketika praktikum suka diberikan.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini? bagus,
karena lebih mengarakan kami pada pemahaman konsep materi.
269

4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis


discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi?
Tahap-tahap yang ada dalam LKS seperti metode ilmiah, belajar dengan
menemukan seperti disediakan topik, permasalahan, pembuatan hipotesis,
menjawab pertanyaan-pertanyaan hipotesis (seperti menguji) dan
menyimpulkan. juga kendala yang saya hadapi pada pembuatan hipotesis.
Karena kami masih menduga-duga dan itu berdasarkan pendapat kami.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah penyusunannya yaitu
dengan memahami masalahnya, lalu mengambil inti-inti dari permasalahannya
dan terakhir pemahaman kita dalam penulisan hipotesis. Kesulitannya yaitu
terkadang saya masih bingung memahami permasalahnnya sehingga bingung
juga dalam membuat hipotesisnya.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Ya tentu, karena dengan LKS tersebut saya
merasa mudah memahami konsep dan mudah mengingatnya dimana disajikan
permasalahan yang membuat kami memahami konsep tidak hanya menghapal
dengan menemukan jawaban dari permasalahan tersebut.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya tetapi kembali lagi dari diri kita, kalau menurut saya
ada yang aktif ada juga teman yang kurang aktif tergantung oleh niat dari siswa
saat belajar.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, karena kita dituntut untuk
memecahkan masalah yang ingin ditemukan, mencari sendiri mulai
mengamati, membaca permasalahan dan mencari dari literatur.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
270

Pada kesimpulan karena mulai dari topik samapi hipotesis dan menjawab
pertanyaan sudah mengerti maka lebih mudah menyimpulkan.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya lebih
tertarik karena kita belajar dengan memcahkan masalah dimana kita mencari
jawaban dari berbagai sumber dan menemukan jawaban itu sangat seru.

Tanggal : 12 Desember 2014


Nama Siswa : Ages setia Rahayu
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Dalam pembelajaran di kelas tidak ada, tetapi saat praktikum ada.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru, dan hanya
kertas selembar saja yang berisi langkah-langkah kerja saja.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini?
LKS ini bisa membantu memotivasi belajar, lebih menarik dan lebih mudah
memahami konsep.
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi?
Tahap-tahap yang ada dalam LKS seperti belajar dengan penemuan seperti
disediakan topik, ada masalah, apa saja yang dilakukan, pembuatan hipotesis,
menjawab pertanyaan-pertanyaan hipotesis (seperti menguji), mengumpulkan
data dan menyimpulkan. Kendala yang saya hadapi adalah pembuatan
hipotesis.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
Setahu saya hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah
penyusunannya adalah membaca topik dan permasalahan yang disajikan
dengan teliti, memahami isi permasalahannya dan munculah hipotesis.
271

Kesulitannya karena sebelumnya kita belum belajar dan perlu memahami


permasalahannya dulu.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Ya sangat membantu sekali,. Karena di dalam
LKSnya didukung dengan gambar-gambar menarik lalu ada pertanyaan-
pertanyaan yang membimbing dan materi singkat yang mengarahkan pada
konsep.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya, tetapi tergantung orangnya juga. Berdasarkan
kepribadian kita juga. Ada yang bersifat individual yang aktif sendiri ada yang
mau bekerja sama.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu saya seperti
keterampilan kerja ilmiah yang mana seperti mengamati, menanya,
melakukan/eksperimen, mengumpulkan data dan menarik kesimpulan. Yang
mirip dengan pembelajaran discovery atau penemuan.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada tahap kesimpulan, karena sebelumnya telah disajikan pertanyaan-
pertanyaan yang membimbing saya untuk menyimpulkan dan memahmi
konsep.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya
menarik, karena kita lebih mudah memahami dan materi yang disajikan cukup
ringkas.

Tanggal : 12 Desember 2014


Nama Siswa : Raden Roro Anizahra Wulandari
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Dalam pembelajaran di kelas tidak ada, tetapi saat praktikum ada.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
272

Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru, dan hanya
kertas selembar saja yang berisi langkah-langkah kerja saja.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini? menurut
saya dengan adanya LKS itu, siswa yang mengerjakan siswa lebih memahami
konsep yang dipelajari.
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi? Tahap-
tahap yang ada dalam LKS seperti belajar dengan menemukan seperti
disediakan topik, permasalahan, hipotesis, menjawab pertanyaan-pertanyaan
hipotesis (seperti menguji), kesimpulan. Kendala yang saya hadapi adalah
pembuatan hipotesis.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
Setahu saya hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah
penyusunannya adalah membaca topik dan permasalahan yang disajikan
dengan teliti, memahami isi permasalahannya dan munculah hipotesis.
Kesulitannya karena jika permasalahan dan topiknya belum dipahami maka
akan kesulitan dalam pembuatan hipotesis.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Ya lebih memahami, karena di dalam LKS
tersebut menjelaskan materi lebih singkat dan mudah dicerna siswa, yang mana
didalamnya banyak pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan yang mencakup
semua materi protista.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya, karena kita bekerja sama, aktif dalam bertanya,
menemukan jawaban pertanyaan.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu saya seperti
273

keterampilan kerja ilmiah yang mana seperti mengamati, menanya,


melakukan/eksperimen, mengumpulkan data dan menarik kesimpulan. Yang
mirip dengan pembelajaran discovery atau penemuan.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada tahap kesimpulan, karena sebelumnya telah disajikan pertanyaan-
pertanyaan yang membimbing saya untuk menyimpulkan dan memahmi
konsep.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya,
karena kebanyakan orang malas untuk membaca buku, dengan LKS ini dibuat
dengan singkat dan mudah dicerna sehingga kami lebih tertarik.

Tanggal : 15 Desember 2014


Nama Siswa : Olivia Mepha Adelia
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Masih tetapi saat praktikum.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru, dan hanya
kertas selembar saja yang berisi langkah-langkah kerja saja.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini? menurut
saya belajar dengan LKS ini lebih mudah memahami konsep protista, sehingga
lebih enak belajar dengan LKS berbasis guided discovery ini.
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi? Tahap-
tahap yang ada dalam LKS seperti belajar dengan menemukan seperti
disediakan topik, rumusan masalah, hipotesis, pembuktian dan kesimpulan.
Kendala yang saya hadapi adalah pembuatan hipotesis.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
274

Setahu saya hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah


penyusunannya adalah dengan memahami topik dan permasalahan..
Kesulitannya karena kita belum tahu apa-apa sehingga kita masih menduga-
duga saja.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Ya dengan LKS ini lebih mudah, jika dari
buku terlalu banyak menghapal atau kompleks jadi bingung dan banyak
menghapal, kalau dengan LKS ini lebih ke inti dan lebih mudah memahami
bukan menghapal.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya ada , karena kita jadi lebih kompak dalam bekerja
sama, aktif dalam bertanya, menemukan jawaban pertanyaan.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu saya seperti
keterampilan kerja ilmiah yang mana saya tahu dari praktikum seperti
mengamati, menanya, melakukan/eksperimen, mengumpulkan data dan
menarik kesimpulan. Yang mirip dengan pembelajaran discovery atau
penemuan.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada tahap kesimpulan, karena sebelumnya telah disajikan pertanyaan-
pertanyaan yang membimbing saya untuk menyimpulkan dan memahami
konsep.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya,
karena kebanyakan lebih mudah dicerna dan belajarnya lebih ke intinya
sehingga kami lebih tertarik.

Tanggal : 15 Desember 2014


Nama Siswa : Ivo vidianti anastati
Kelas : X MIA D
275

1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran


biologi? Masih tetapi saat praktikum.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru, dan hanya
kertas selembar saja yang berisi langkah-langkah kerja saja.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini? menurut
saya belajar dengan LKS ini lebih mudah memahami konsep protista, karena
kata-katanya mudah dan LKSnya berisi inti-inti materinya.
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi? Tahap-
tahap yang ada dalam LKS seperti belajar dengan menemukan seperti
disediakan topik, rumusan masalah, hipotesis, pembuktian dan kesimpulan.
Kendala yang saya hadapi adalah pembuatan hipotesis.
5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
Setahu saya hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah
penyusunannya adalah dengan memahami topik dan permasalahan.
Kesulitannya karena kita hanya menjawab dari permasalahan dan belum tahu
apa-apa sehingga kita masih menduga-duga saja.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Ya membantu banget, dengan LKS ini lebih
mudah dipahami saja karena belajar dengan inti-intinya dan ngga ribet
belajarnya.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya ada , karena kita jadi lebih kompak dalam bekerja
sama, aktif dalam bertanya, menemukan jawaban pertanyaan.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu saya seperti
276

memahami proses sains. Proses sains itu seperti mengamati, menanya,


melakukan/eksperimen, mengumpulkan data dan menarik kesimpulan. Yang
mirip dengan pembelajaran discovery atau penemuan.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada tahap kesimpulan, karena langkah-langkah seperti tema, perumusan
masalah, hipotesis dan pembuktian dengan pertanyaan yang membimbing
membantu kami menarik kesimpulan.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya,
karena kebanyakan lebih mudah dicerna dan belajarnya lebih ke intinya, dan
ada gambar-gambarnya sehingga kami lebih tertarik.

Tanggal : 15 Desember 2014


Nama Siswa : Shafarani Silalahi
Kelas : X MIA D
1. Apakah disekolah kamu masih menggunakan LKS saat kegiatan pembelajaran
biologi? Masih menggunakan tetapi saat praktikum.
2. LKS yang kamu pakai saat pembelajaran biologi seperti apa?
Biasanya LKS yang saya gunakan yaitu LKS yang dibuat oleh guru, dan hanya
kertas selembar saja yang berisi alat dan bahan yang dibutuhkan dan langkah-
langkah kerja saja.
3. Bagaimana menurut pendapat kamu mengenai LKS berbasis guided discovery
pada konsep protista yang kamu gunakan saat pembelajaran kali ini? menurut
saya belajar dengan LKS ini lebih mudah memahami konsep protista, karena
langsung ke inti garis besaranya dan tidak bertele-tele.
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai tahap-tahap pembelajaran berbasis
discovery yang ada di LKS, adakah kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan LKS tersebut? jika ada, kendala apa yang kamu hadapi? Tahap-
tahap yang ada dalam LKS seperti belajar dengan menemukan seperti
disediakan tema, adanya rumusan masalah, hipotesis, pembuktian dan
kesimpulan. Kendala yang saya hadapi adalah pembuatan hipotesis.
277

5. Apakah kamu mengetahui apa itu hipotesis dan langkah penyusunannya? Lalu
kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembuatannya!
Setahu saya hipotesis itu dugaan atau jawaban sementara, langkah
penyusunannya adalah dengan memahami topik dan permasalahan.
Kesulitannya karena kita tadinya belum tahu apa-apa lalu kita mejawab hanya
berdasar pada permasalahan yang berupa dugaan-dugaan sementara saja.
6. Apakah dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery kalian lebih
memahami konsep? Alasannya? Ya membantu banget, dengan LKS ini lebih
mudah dipahami saja karena belajar dengan inti-intinya, adanya permasalahan
dan pertanyaan-pertanyaan yang cukup membimbing, tidak banyak hapalan
sehingga mudah dipahami.
7. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian
meningkatkan nilai-nilai sikap kalian (kerjasama, gotongroyong, tanggung
jawab, berani dsb)? Iya sangat dapat, dengan kerja kelompok dan saat
memecahkan masalah kita sangat aktif dan tiap anggota dapat memberikan
pendapatnya.
8. Apakah dengan LKS berbasis guided discovery membantu kalian dalam
meningkatkan keterampilan proses sains? Iya, cukup membantu saya seperti
memahami proses sains. Proses sains itu seperti mengamati, menanya,
melakukan/eksperimen, mengumpulkan data dan menyimpulkan. Yang mirip
dengan pembelajaran discovery atau penemuan.
9. Tahap apa yang paling kamu pahami dalam LKS berbasis guided discovery?
Pada tahap kesimpulan, karena langkah-langkah seperti tema, perumusan
masalah, hipotesis dan pembuktian dengan pertanyaan yang membimbing
membantu kami menarik kesimpulan.
10. Apakah belajar dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista cukup menarik dan memotivasi minat belajar kamu? Iya,
karena banyak gambar dan bahasanya cukup komunikatif sehingga kami
penasaran.
278

Tabel 4.23. Rekap Hasil Wawancara Dari 9 Orang Siswa Dengan


Kemampuan Tinggi, Sedang Dan Kurang
No Inti Pertanyaan Rekap Hasil Jawaban Siswa
Yang Ditayakan Kelompok Kelompok Kelompok
Oleh Siswa tinggi sedang kurang
Ages Diah Kharisma
Ivo Roro Novlin
olif shafarani novsa
1. Penggunaan LKS Menggunakan Menggunakan LKS Menggunakan LKS
saat kegiatan LKS Saat Saat praktikum Saat praktikum
pembelajaran praktikum
2. LKS yang sering LKS Praktikum LKS Praktikum dari LKS Praktikum yang
digunakan dalam dari guru yang guru yang dibuat berisi langkah kerja dan
kegiatan dibuat secara secara sederhana hasil pengamatan saja
pembelajaran sederhana
biologi
3. Pendapat tentang - Jadi Lebih - Terdapat tahap- - Jadi lebih mudah
LKS berbasis mudah tahapnya sangat memahami konsep
guided discovery memahami membantu dalam - Menarik
yang digunakan konsep, memahami konsep - Gambar-gambarnya
- menarik, yang dipelajari menarik
- berisi inti-inti - Tidak bertele-tele
penting yang
perlu dipelajari,
- langkah-
kangkahnya
membimbing
4. Pengetahuan Belajar dengan Adanya topik, Adanya permasalahan,
tentang tahap- langkah penemuan permasalahan, merumuskan masalah,
tahap strategi adanya topik, hipotesis, membuat hipotesis,
guided discovery merumuskan mengumpulkan data menguji hipotesis
masalah, hipotesis, dan menyimpulkan dengan pertanyaan,
pembuktian dan menuliskan kesimpulan
kesimpulan.
5. Kendala saat Pembuatan Pembuatan hipotesis Pembuatan hipotesis
menggunakan hipotesis
LKS berbasis
guided discovery
6. Pengetahuan Jawaban atau Dugaan sementara Dugaan sementara
tentang apa itu dugaan sementara terhadap permasalahan
hipotesis dari permasalahan
7. Cara membuat Membaca topik, Dengan membaca 1. Paham terhadap
hipotesis menemukan permasalahan dan permasalahan
permasalahan, memahami 2. Kita harus tau inti-
memahami permasalahannya inti masalahannya
279

permasalahannya 3. Penulisannya harus


jelas
8. Kesulitan dalam Karena kita hanya Perlu memahami topik Karena kita hanya
membuat hipotesis menduga-duga dan masalahanya menduga-duga apakah
dan belum karena Sebelumnya jawaban dari suatu
mengetahui kita tidak mengetahui permasalahan itu benar
kebenaran apa-apa dan kita harus atau salah.
jawaban tersebut menjawab
permasalahan yang
disajikan.
9. LKS guided Iya karena Iya lebih ke inti, Ya tentu, karena di
discovery dalam didukung gambar- karena terdapat LKS di tuliskan garis
membantu gambarnya, permasalahan yang besar permasalahan dan
memahami konsep pengertian singkat, ditanyakan, adanya inti serta pertanyaan-
protista ringkas, lebih pertanyaan yang pertanyaan sehingga
mudah memahami membimbing. belajarnya lebih
konsep dibimbing
10. Pembelajaran Lebih kompak, Mengembangkan Cukup meningkatkan
dengan LKS lebih bertanggung kerjasama, jadi lebih kerjasama karena ada
berbasis guided jawab tetapi aktif karena mencari tahap mencari dan
discovery tergantung juga jawaban bersama dan berdiskusi tetapi
mengembangkan dari kepribadian saling berpendapat tergantung pribadai
sikap afektif siswanya. siswa.
11. Tahap yang paling Kesimpulan, pada Kesimpulan, karena Di kesimpulan, karena
mudah dan tahap tersebut kita kita sebelumnya telah pada kesimpulan kita
dipahami saat sudah menemukan menjawab pertanyaan hanya tinggal
menggunakan konsep dan dan memecahakan menuliskan apa yang
LKS berbasis jawaban dari permasalahan telah kita pelajari pada
guided discovery permasalahan dan sehingga dapat dengan tahap-tahap
tahap yang mudah menyimpulkan. sebelumnya.
lainnya.
12. LKS berbasis Langkah-langkah Iya karena ada proses Iya cukup membantu
guided discovery belajar dengan mengamati, menanya, dalam mengembangkan
mengembangkan LKS mengumpulkan data, keterampilan proses
keterampilan memngembangkan bereskperimen dan pada saat praktikum
proses sains keterampilan kerja menyimpulkan
ilmiah siswa.
13. LKS berbasis Iya, karena Sangat memotivasi Iya sangat memotivasi
guided discovery menarik ada karena selain karena kita selain
memotivasi dalam gambar- bergambar bahasanya membaca kita juga
kegiatan gambarnya. lebih juga komunikatif, dan dapat menemukan dan
pembelajaran mudah dipahami, lebih memotivasi memecahkan masalah
ringkas dan karena isinya ringkas
lengkap. dan langsung ke inti.
280

Lampiran B.7
ANGKET RESPON SISWA
PROFIL HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PROTISTA SETELAH
PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN LKS BERBASIS GUIDED
DISCOVERY
Petunjuk pengisian:
1. Pengisian angket ini tidak berpengaruh pada nilai anda, pengisian angket ini hanya
bertujuan untuk meminta pendapat anda tentang pembelajaran dengan menggunakan
LKS berbasis guided discovery pada konsep protista.
2. Isilah data diri anda sebelum menjawab pernyataan yang diajukan pada kolom
jawaban. Data diri anda tidak akan di sebarluaskan untuk kepentingan lain, melainkan
digunakan sebagai data responden dalam penelitian ini.
3. Bacalah pernyataan yang di ajukan dalam angket sebelum mengisi kolom jawaban.
4. Isilah kolom jawaban pada angket di bawah ini dengan memberikan tanda cheklist (√)
pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan apa yang anda rasakan
setelah pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided discovery pada
konsep protista.

Nama :
Kelas :
Sekolah:
No. Pernyataan Jawaban
Desain LKS Ya Tidak
1. Ukuran huruf pada LKS terlalu kecil
2. Ukuran kertas pada LKS cukup sesuai
3. Ukuran ruang untuk menjawab pada LKS kurang
4. Ukuran gambar yang ditampilkan di LKS terlalu kecil
5. Tulisan pada LKS terlalu padat atau penuh
6. Judul dengan sub judul pada LKS mudah dibedakan
7. Petunjuk yang diperintahkan dalam LKS kurang jelas
8. Ketikan pada tulisan di LKS tidak tembus dan mudah dibaca.
Konten LKS
9. Topik yang disajikan pada LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran
10. Topik disajikan dalam LKS cukup menarik.
11. Materi yang dimunculkan di LKS sesuai tujuan pembelajaran.
12. Materi yang dikemas dalam LKS cukup menarik.
281

13. Struktur langkah kegiatan pada LKS disajikan berurutan


14. Struktur langkah kegiatan pada LKS kurang membimbing siswa
15. Melalui LKS ini seperti belajar dengan cara menemukan
16. Gambar yang ditampilkan pada LKS cukup menarik
17. Gambar yang ditampilkan pada LKS kurang jelas/berbayang
18. Gambar yang ditampilkan pada LKS sesuai dengan materi dan topik
19. Sumber pustaka yang digunakan LKS ini kurang jelas
PENYAJIAN LKS
20. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini jelas dan mudah dimengerti.
21. Bahasa yang digunakan dalam LKS ini terlalu bertele-tele.
22. Penampilan LKS cukup menarik saya untuk belajar.
23. Penampilan LKS disajikan secara sederhana dan ringkas
TAHAP –TAHAP GUIDED DISCOVERY LKS
24. Permasalahan yang disajikan dalam LKS ini memunculkan rasa ingin
tahu saya pada materi protista yang akan dipelajari.
25. Kegiatan berhipotesis dalam LKS ini membimbing saya untuk
memecahkan suatu permasalahan.
26. Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS membimbing saya untuk
mencocokkan kebenaran hipotesis yang saya buat.
27. LKS ini memberikan kesempatan saya untuk mengumpulkan dan
mengolah data dengan mandiri dalam menemukan konsep protista.
28. Pembelajaran dengan menggunakan LKS ini membuat saya mudah
menyimpulkan materi yang saya pelajari.
29. Tahap-tahap yang ada pada LKS ini membimbing saya untuk
menemukan dan lebih memahami konsep materi yang diajarkan.
HASIL BELAJAR
30. Kegiatan pada LKS ini membuat saya dapat bekerja sama, tanggung
jawab, disiplin, dapat menghargai dan mandiri dalam kegiatan belajar
31. LKS ini kurang memotivasi saya dalam belajar
32. LKS ini mengembangkan keterampilan saya pada kegiatan praktikum
saat melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
33. LKS ini membantu saya belajar untuk memahami konsep protista
bukan hanya sekedar menghafal.
34. LKS ini menambah pengalaman belajar saya melalui kegiatan
penemuan sehingga belajar terasa lebih bermakna.
35. LKS ini membimbing saya untuk lebih mudah menemukan, mengingat
dan memahami konsep materi yang dipelajari.

Jakarta, November 2014


282

Kisi-kisi angket respon siswa setelah menggunakan LKS berbasis guided Discovery
pada pembelajaran Biologi untuk SMA kelas X pada Konsep Sistem Protista
No Pernyataan
No Aspek Indikator (+) (-) Jumlah

1 Desain a. Ukuran 2 1,3,4 8


LKS b. Kepadatan 5
c. Penomoran 6
d. Kejelasan 8 7
2 Konten a. Kesesuaian materi dengan tujuan 9,10, 5
pembelajaran. 11,12 ,14
b. Struktur LKS berdasarkan carin dan
sund (judul, kompetensi dasar, 13, 15 2
tujuan pembelajaran petunjuk
pembelajaran, science topic (topik),
statement of problem
(permasalahan), what do I want
children discover, science processes,
what will i need (alat dan bahan),
what will we discuss, what will
children do (langkah, rumusan
masalah, hipotesis, observasi), how
will children use or apply what will
discover(menganalisis data),
Kesimpulan
c. Pemilihan gambar, daftar pustaka 16,18 17,19 4
3 Penyajian a. Bahasa yang digunakan. 20 21 2
b. Penampilan LKS 22,23 2
4 Guided Proses mental discovery (permasalahan, 24. 6
discovery berhipotesis, menguji hipotesis 25,26,27,
/mengamati, mengumpulkan data, 28,29,
mengolah data, menyimpulkan)
5. Hasil Kognitif, afektif, psikomotorik 30,32,33, 31 6
belajar 34,35
Total 25 10 35
283

Lampiran B.8

Hasil Uji Validitas Soal Tes Kognitif dengan Program ANATES

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 45
Nama berkas: D:\BISMILLAH SKRIPSI ANA\VALIDASI\UJI VALIDITAS 1, XI MIA C SMAN 58
JAKARTA.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0,309 Signifikan
2 2 0,438 Sangat Signifikan
3 3 NAN NAN
4 4 0,188 -
5 5 0,073 -
6 6 0,284 Signifikan
7 7 0,454 Sangat Signifikan
8 8 0,635 Sangat Signifikan
9 9 0,350 Signifikan
10 10 0,267 -
11 11 0,364 Sangat Signifikan
12 12 0,257 -
13 13 0,478 Sangat Signifikan
14 14 0,172 -
15 15 0,312 Signifikan
16 16 0,262 -
17 17 0,331 Signifikan
18 18 0,159 -
19 19 0,609 Sangat Signifikan
20 20 0,558 Sangat Signifikan
21 21 NAN NAN
22 22 0,384 Sangat Signifikan
23 23 -0,047 -
24 24 0,516 Sangat Signifikan
25 25 0,353 Signifikan
26 26 0,410 Sangat Signifikan
27 27 NAN NAN
28 28 NAN NAN
29 29 0,528 Sangat Signifikan
284

30 30 0,149 -
31 31 0,084 -
32 32 0,097 -
33 33 0,411 Sangat Signifikan
34 34 0,239 -
35 35 0,291 Signifikan
36 36 0,395 Sangat Signifikan
37 37 0,411 Sangat Signifikan
38 38 -0,062 -
39 39 0,408 Sangat Signifikan
40 40 0,414 Sangat Signifikan
41 41 0,447 Sangat Signifikan
42 42 0,046 -
43 43 0,510 Sangat Signifikan
44 44 -0,062 -
45 45 0,415 Sangat Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:


df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Catatan :** Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.


285

Lampiran 3.8

Hasil Uji Reabilitas Soal Tes Menggunakan Progaram ANATES

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 32.64
Simpang Baku= 4.89
KorelasiXY= 0.72
Reliabilitas Tes= 0.84
Nama berkas: D:\BISMILLAH SKRIPSI ANA\VALIDASI\UJI VALIDITAS 1, XI MIA C SMAN 58
JAKARTA.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 ACHMAD FUAD P... 16 14 30
2 2 ALDI KRISNATA 19 19 38
3 3 ANASTASIA DYA... 13 17 30
4 4 ANITA SURYA W... 17 18 35
5 5 AQUA DA MONGGA 20 18 38
6 6 BRILLY RAMADH... 22 19 41
7 7 CINTYA NARISKA 15 15 30
8 8 CITRA AYU LES... 14 17 31
9 9 DEAN ADI KARSA 14 14 28
10 10 DESY SUSANTI 18 15 33
11 11 DEWI WIDIARTI... 17 15 32
12 12 DHARMA YUDHA ... 19 19 38
13 13 DIMAS SETYO W... 10 9 19
14 14 DINDA SITTI M... 14 13 27
15 15 DONI ERWANTO 18 17 35
16 16 FAKHRANA DINI... 18 18 36
17 17 FITRI AZZAHRAH 18 18 36
18 18 HOURA ALYA.S.M. 18 18 36
19 19 ISAGHRIB AZIZ... 17 17 34
20 20 KARIMA WIDYAP... 13 16 29
21 21 KHAIRUNNISA F... 19 20 39
22 22 MAHENDRA WIJAYA 10 16 26
23 23 MOHAMAD RIZQI 20 16 36
24 24 MUHAMMAD EKO .P 14 14 28
25 25 MUHAMMAD RIZKY 18 17 35
26 26 MUHAMMAD YUSU... 19 16 35
27 27 NABILA MEISAP... 13 14 27
286

28 28 NABILA MUFTI ... 15 16 31


29 29 NAUVAL ZUHDI ... 10 11 21
30 30 NOVEL ANZAS H... 19 18 37
31 31 PUGI WAHYUNI 19 17 36
32 32 PUTRI NUR FAD... 17 16 33
33 33 R. RORO SARAS... 18 19 37
34 34 SYALWA TALITH... 17 18 35
35 35 TANIA ASHILA ... 16 15 31
36 36 ZAKIYAH PERTIWI 17 15 32

Lampiran 3.9

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Tes Pilihan Ganda Menggunakan Program ANATES

TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 36
Butir Soal= 45
Nama berkas: D:\BISMILLAH SKRIPSI ANA\VALIDASI\UJI VALIDITAS 1, XI MIA C SMAN 58
JAKARTA.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 34 94.44 Sangat Mudah
2 2 27 75.00 Mudah
3 3 36 100.00 Sangat Mudah
4 4 31 86.11 Sangat Mudah
5 5 16 44.44 Sedang
6 6 34 94.44 Sangat Mudah
7 7 21 58.33 Sedang
8 8 34 94.44 Sangat Mudah
9 9 28 77.78 Mudah
10 10 14 38.89 Sedang
11 11 17 47.22 Sedang
12 12 19 52.78 Sedang
13 13 35 97.22 Sangat Mudah
14 14 31 86.11 Sangat Mudah
15 15 33 91.67 Sangat Mudah
16 16 20 55.56 Sedang
17 17 23 63.89 Sedang
18 18 34 94.44 Sangat Mudah
287

19 19 20 55.56 Sedang
20 20 23 63.89 Sedang
21 21 36 100.00 Sangat Mudah
22 22 34 94.44 Sangat Mudah
23 23 35 97.22 Sangat Mudah
24 24 20 55.56 Sedang
25 25 25 69.44 Sedang
26 26 34 94.44 Sangat Mudah
27 27 36 100.00 Sangat Mudah
28 28 36 100.00 Sangat Mudah
29 29 25 69.44 Sedang
30 30 14 38.89 Sedang
31 31 34 94.44 Sangat Mudah
32 32 29 80.56 Mudah
33 33 9 25.00 Sukar
34 34 20 55.56 Sedang
35 35 14 38.89 Sedang
36 36 33 91.67 Sangat Mudah
37 37 7 19.44 Sukar
38 38 5 13.89 Sangat Sukar
39 39 35 97.22 Sangat Mudah
40 40 32 88.89 Sangat Mudah
41 41 28 77.78 Mudah
42 42 30 83.33 Mudah
43 43 34 94.44 Sangat Mudah
44 44 30 83.33 Mudah
45 45 10 27.78 Sukar
288

Lampiran 3.10

Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tes Menggunakan Program ANATES.

DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 36
Klp atas/bawah(n)= 10
Butir Soal= 45
Nama berkas: D:\BISMILLAH SKRIPSI ANA\VALIDASI\UJI VALIDITAS 1, XI MIA C SMAN 58
JAKARTA.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 10 8 2 20.00
2 2 10 6 4 40.00
3 3 10 10 0 0.00
4 4 10 8 2 20.00
5 5 5 3 2 20.00
6 6 10 9 1 10.00
7 7 8 2 6 60.00
8 8 10 8 2 20.00
9 9 9 5 4 40.00
10 10 5 1 4 40.00
11 11 5 1 4 40.00
12 12 7 4 3 30.00
13 13 10 9 1 10.00
14 14 10 9 1 10.00
15 15 10 9 1 10.00
16 16 7 4 3 30.00
17 17 10 6 4 40.00
18 18 10 9 1 10.00
19 19 8 2 6 60.00
20 20 9 2 7 70.00
21 21 10 10 0 0.00
22 22 10 9 1 10.00
23 23 10 10 0 0.00
24 24 9 2 7 70.00
25 25 7 4 3 30.00
26 26 10 9 1 10.00
27 27 10 10 0 0.00
28 28 10 10 0 0.00
289

29 29 10 3 7 70.00
30 30 5 3 2 20.00
31 31 9 9 0 0.00
32 32 8 8 0 0.00
33 33 4 0 4 40.00
34 34 8 4 4 40.00
35 35 6 1 5 50.00
36 36 10 8 2 20.00
37 37 4 0 4 40.00
38 38 1 1 0 0.00
39 39 10 9 1 10.00
40 40 10 7 3 30.00
41 41 10 6 4 40.00
42 42 10 9 1 10.00
43 43 10 8 2 20.00
44 44 7 9 -2 -20.00
45 45 5 1 4 40.00
290

Tabel 3.7 Hasil Rekap Analisis Anates Kalibrasi Instrumen Soal Tes Kognitif
NO Validitas Derajat Daya pembeda Soal yang dapat
Item kesukaran digunakan
soal
1. Valid Sangat mudah Cukup Dapat
2. Sangat valid Mudah Baik Dapat
3. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
4. Tidak valid Sangat mudah Cukup Tidak dapat
5. Tidak valid Sedang Cukup Tidak dapat
6. Valid Sangat mudah Buruk Dapat
7. Sangat valid Sedang Baik Dapat
8. Sangat valid Sangat mudah Cukup Dapat
9. Sangat valid Mudah Baik Dapat
10. Valid Sedang Baik Dapat
11. Sangat valid Sedang Baik Dapat
12. Tidak valid Sedang Cukup Tidak dapat
13. Sangat valid Sangat mudah Buruk Dapat
14. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
15. valid Sangat mudah Buruk Dapat
16. Tidak valid Sedang Cukup Tidak dapat
17. Valid Sedang Cukup Dapat
18. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
19. Sangat valid Sedang Sangat baik Dapat
20. Sangat valid Sedang Sangat baik Dapat
21. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
22. Valid Sangat mudah Buruk Dapat
23. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
24. Sangat valid Sedang Sangat baik Dapat
25. valid Sedang Cukup Dapat
26. Sangat valid Sangat mudah Cukup Dapat
27. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
28. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
29. Sangat valid Sedang Sangat baik Dapat
30. Tidak valid Sedang Cukup Tidak dapat
31. Tidak valid Sangat mudah Buruk Tidak dapat
32. Tidak valid Mudah Buruk Tidak dapat
33. Sangat valid Sukar Cukup Dapat
34. Tidak valid Sedang Cukup Tidak dapat
35. Valid Sedang Baik Dapat
36. Sangat valid Sangat mudah Cukup Dapat
37. Tidak valid Sangat sukar Buruk Tidak dapat
38. Tidak valid Sukar Buruk Tidak dapat
39. Sangat valid Sangat mudah Buruk Dapat
40. Sangat valid Sangat mudah Cukup Dapat
291

41. Sangat valid Mudah Baik Dapat


42. Tidak valid Sangat sukar Sangat buruk Tidak dapat
43. Sangat valid Sangat mudah Cukup Dapat
44. Tidak valid Mudah Sangat buruk Tidak dapat
45. Sangat valid Sukar Baik Dapat
292

Lampiran B.9

Tabel 4.1. Nilai Hasil Pretes, LKS dan Postes Siswa Pada Konsep Protista

No.Urut Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai


Peserta Pretes LKS I LKS II LKS III Postes
1. 20 75 86 75 80
2. 64 82 80 85 76
3. 52 82 93 85 92
4. 72 82 80 87,5 76
5. 12 75 76 75 72
6. 64 75 76 75 72
7. 44 82 80 85 80
8. 16 75 86 75 76
9. 24 75 86 75 72
10. 12 75 86 75 76
11. 64 75 76 75 76
12. 36 82 80 87,5 64
13. 64 75 76 75 76
14. 32 84 80 85 76
15. 56 75 76 75 76
16. 64 82 80 85 76
17. 44 75 86 75 72
18. 52 82 93 85 84
19. 56 75 76 75 76
20. 28 82 80 87,5 84
21. 52 82 80 85 80
22. 60 84 80 85 80
23. 24 75 86 75 76
24. 48 84 80 85 76
25. 32 82 93 85 76
26. 48 82 80 87,5 76
27. 32 82 93 85 76
28. 60 82 93 85 80
29. 60 82 93 85 76
30. 60 82 80 85 68
31. 32 82 80 87,5 68
32. 64 82 80 85 80
33. 60 84 80 85 88
34. 52 84 80 85 92
35. 44 84 80 85 80
36. 24 82 80 87,5 76
Total 1628 2880 2970 2895 2780
Rata-rata 45,22 80 82,5 80,4 77,22
KEMENTERIAN AGAMA No Dokumen : FiTK-FR-AKD-056
-"rYat:: UIN JAKARTA Tgl Terbit -1 [\4aret 2010
FORM (FR)
:a $sg & !
FITK No. Revisi: 01
Jl. lr. H. Juada No 95 CPulat 1912 lndoneda Hal 111

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

N'crror : Un.0 /Ft.iKN'I.0 1.3i......../20 1 4


1 I akarta, 22 Oktober 20 I 4
Lanrp. : -
I Iai : Observasi

Kcpada Yth.

Kepala Sekolah
SN{AN 50 Jakarta
di
Teurpat

;lss ctlo ntu 'a l a i ktt nt rli'. rlb.

Denga;r horurat kami sanrprikan balilva:


Nanra : Rirtna Maruti
NiIU : I I 10016100028
Jurusan /Prodi : Pendidikan IPA/Biologi
Sernestcr : lX (Senrbilan)
ad:rlrlr bcntrr nrahasisu'a pada Fakultas Ihlu 'l-arbiyah dan Kcguruatr UIN S1'arif
Hidal'atullah Jalialta dan schLrbr-rrrgan denar:r. pe;rvelesaiantr-rgas penelitian skripsi
dcngari judul ''l'jr'o.[il l{usil Belajar Sistt,a pcda kottselt protisto setelah ;tetttbt'lajorcut
dengtut neggtrttokart ZI .S IJet"basis Guided Discttt,er),", rnaliasisu,a tersebut
rnenrerlukan obscrvasi dengan pihak terkait.Oleh karena itu, karri mohor.r kesediaan
Saudara untuk ine ncl'ir.na r-.ahasisrva l-erscbut dan merrberikan bantuannl,a.

Dclrikianlah, atas pclhatiau dan bantuan Saudara kan.ri ucapkan terima kasih.

lI/ct s s ctl.a nt tr' a lu iktr n r .l.'t'.t b.

k+;
"ljF.,
.eq1

."xz:.

Drs. H. Ja'far, MA
r< NIP. 19580417 199203 I 001

Tenrbusan:
Dckan Fakultas Ilrnu Tarbivah dan Keguruan
WN/
Y
UIN JAKARTA Tgl. Terbit
FORM (FR)
FITK No. Revisi:
JL U. H. &.@& l,lo # Cipt,8d ,il12 brcror?pda

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.01lF. 1lI(M.01.3 /........12014 Jakarta, I I November 2Al4


Lamp. : OutlinelProposal
Hal : Permohonan lzin Penelitian

KepadaYth.
Kepala SMAN 58 Jakarta
di
Tempat

As s al amu' aI aiktm wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama RatraMaruti
MM 1110016100028
Jurusan Pendidikan IPA (B iologi)
Semester D( (Sembilan)
Judul Skripsi Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista Setelah
Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided
Discovery
Adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolahMadrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut


melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wa s "sa I qrru' a I ai kwn w r.w b.

a.n. Dekan
Kajur IPA

Baiq Hana M.Sc


NIP. 19700209 2AAt
Tembusan:
t. DekanFITK
2. Pembantr Dekan Bidang Akademik
3. ldahasiswa yang bersangfuutan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: :
FITK 0'1
Jl. lr. H. Juanda Na 95 Ciputat 15412 lndonesia Hal 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.01/F 1/KM .01.3 l.\.1532017 Jakarta, 13 Juni 2017
Lamp. :-
Hal :Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Dr. Zulfiani. M.Pd


Pembimbing Skripsi
I]akultas Ihru T'arbiyah clan Keguruar-t
UIN Syaril' Hidayatullah
Jakarla.

As s alamu' alaikunt wr.w b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pernbimbing I

(rnateri/tekr, is) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Ratna Maruti


NIM I I I 001 6t 00028

J urusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (lPA-Biologi)

Semester XIV (Empat Belas)


JudLrl Skripsi Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista Setelah Kegiatan
Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis (]uided

Di,scovery

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 Februari
2014, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembirnbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s al amtt' al ai kurn wr.v, b.

a.n. Dekan

'l'embusan:
l. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-O81

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 20'10


FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. lr H Juanda Na 95 Cipulal 15412 lndanesia Hal 1t1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.0 l/F 1 /KM .01.3 l .l)FAl2011 Jakarta. 13 Juni2017


Lamp. :-
Hal :Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Nengsih .luanengsih, M.Pd


Pernbirnbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarla.

As s alamu' alaikum v'r.w b.

Dengan ili diharapkan kesediaan Saudara untuh rncnjadi pernbimbing II


( materi/tekn i s) penr.r Ii salt skri ps i tnahas isr'l'a:

Nama Ratna Maruti

NIM 1110016100028

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (lPA-Biologi)

Semester XIV (Empat Belas)


JudLrl Skripsi Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista Setelah Kegiatan
Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis Guided

Discovery

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 Irebrtrari
2014, abstraksilcttrrline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
juciul tersebut. Apabila p.r,ibul',o,., substansial dianggap perltr, mohotr pernbirrbing
menghubungi Jurusan terlebih dahr-rlu.

Bimbingan skripsi diharapkan selesai dalam waktu 6 (enarn) brtlan, dan dapat
ini
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjar)garl.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkar-r terima kasil-r.

Was s ctlamu' alaiku m w r.w b.

a.n. Dekan
Kaprodi Pendidikan Biologi
lt,9 (

Dr Ya$nfii{9ittl. v na
NIP. 1970119 200800i 2 010
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 60 JAKARTA
Jalan Kemang Timur I No. 6 Mampang Prapatan Jakarta Selatan
Telepon 7992054 Fax. 7983619 E-mail : smanS0jkt@yahoo.com
Kode Pos 12730

SURAT - KETERANGAN
NOMOR : 298/ -1.851..622

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala'SMA Negeri S0Jakarta :

Nama Drs. SUGIYONO, M.Pd., M.Si


NIP 195805111978031002
Pangkat/Gol. Pembina Tingkai UlV.b
Jabatan Kepala Sekolah

Dengan ini menerangkan bahwa:

Nama RATNA MARUTI


NPM 1110016100028
Jurusan Pendidikan IPA (Biologi)
Fakultas llmu Tarbiyah Keguruan
Universitas U n iversitas lslam Syarif Hidayatu llah Jakarta

Telah melaksanakan penelitian guna pengumpulan data untuk penulisan Skripsi dengan judul
"Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista setelah Pembelajaran dengan Menggunakan
LKS Berbasis Guided Discovery'' penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober s.d 10
November 20L4.

Kg'!-
+7 T:Ffru
22

M.Pd., M.Si
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 58 JAKARTA
Jalan Raya Ciracas No. 2 Jal<arta Timur Telp: 871037718771755s
TelplFax. 8710377 Kode Pos z 13740
Website : http://rvrvw.sman58-jkt.sch.id e-mail : sma5Sjkt@yahoo.co.id

SURAT KETERANGAN
NOMOR. t020 t -1.851 .6236

TENTANG
Keterangan Melaksanakan Penelitian

Yang bertanda tangan di bawah ini :

a. Nama Drs. UMARYADI, MM.


b. NIP 19700rt2199303t006
c. Pangkat / Gol. Ruang Pembina Tk.I / Gol. IV/b.
d. Jabatart Kepala SMA Negeri 58 Jakarta

Dengan ini menerangkan bahwa :

a. Nama RATNA MARUTI


b. NPM 1 1 1001 16100028

c. Jurusan Pendidikan IPA (Biologi)


d. Fakultas Fakultas Ilmu Tarbiyah Keguruan
e. Universitas Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

Telah melaksanakan penelitian guna pengumpulan data untuk penulisan skripsi dengan judul

"Profil Hasil Belajar Siswa pada Konsep Protista Setelah Pembelajaran dengan
Menggunakan LKS Berbasis Guided Discovery", penelitian tersebut dilaksanakan pada
tanggal 12 November s.d. 15 Desember 2014.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 18 Desember 2015


ALA SEKOLAH

KO
/e*/
tti I
=l
u.l I
o-\
t*\

ARYADI, MM.
NIP. 1 9700t121993031006
LEMBAR UJI REFRENSI
Nama Ratna Maruti
NIM 11 10016100028
Jurusan/prodi Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Judul Skripsi Profil Hasil Belajar Siswa pada I(onsep Protista setelah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis guided
discovery
Pembibing 1 Dr. Zulfiani, M.Pd
Pembimbing 2 Nengsih Juanengsih, M.Pd

Paraf nembimbinp
No. Judul Buku / Refrensi Pembimbing Pembimbing
I 2
BAB 1

1 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran


sebagai Refrensi Bagi Pendidikan dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan
Berkualitas, (Jakarta: Prenada Media Group, q t^^)

2009). Cet.l.h.5
2 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:
Pustaka Pelaiar. 20 1 l). Cet.3.h.34. .P ^r
J Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:
Pustaka Pelaiar. 20 1 1 ). Cet.3.h.34.
.f h
4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya,
2009), Cet.l{.h.22
( 1
5 Andi Prastowo, Panduan Kreatif membuat
bahan ajar inovatif, (Jogiakarta: Diva Press,
2011). Cet.1.h.2l
{f\ \
6 Faizah M. Nur, Pemanfaatan Sumber Belajar
Dalam Pembelajaran Sains Kelas V SD pada
Pokok Bahasan Mahluk Hidup dan Proses
Kehidupan, Jurnal Penelitian Pendidikan, ( I
vol.13, 2012,h.70.
7 Sherlly Ferdiana Arafah,dkk, Pengembangan
LKS Berbasis Berpikir Kritis pada
Animalia, Unnes Journal of Biology Education,
Materi
,l)
'+ ,)
20t2,h.76.
8 Sofyan Amri, Pengembangan dan model
pembelajaran dalam kurikulum 2013,(lakarta :
PT. Prestasi Purstakarava. 2013). cet. I.h.101.
,P \
9 Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Srategi
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar, (Jakarta :
Universitas Negeri Padang, 2001 ),h. 86. { 5
10 Jeanne Ellis Ormrod Psikologi pendidikai
Membantu Siswa Tumbuh Dan Berkembang Jilid
11
II, (Ja\arta: Erlangga, 2008), h.120.
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran
+ \'
Discovery Strateglt & Mantal Vocational Skill, -€
(Jogjakarta: Diva Press, 2012), h.29.
\
12 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat -{
Satuan Pendidiknn(KTsP), (Jakarta: Kencana 1
Prenada Media Group, 2010), cet. Z., h. 38.
13 Jeanne Ellis Ormrod Psikologi pendidikan
Membantu Siswa Tumbuh Dan Berkembang
Jilid II,(J*arta: Erlangga, 2008), h.l7l. { \
t4 Zulfrani, Tonih Feronika, dan Kikin
Suartini,Strategi Pembelajaran Sains,(Ciputat;
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), .P
Cet.1.h.46 k \
15 Silvia Estuningsih,dkk, Pengembangan Lembar
Keda Siswa (Lks) Berbasis penemuan
Terbimbing (Guided Discovery) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas J,? 5
Xii Ipa Sma Pada Materi Substansi Genetika, 1
BioEduYol- 2 No.1, 2013,h.27.
16 Zulfiani,Tonih Feronika, dan Kikin
Suartini,Strategi P embe laj ar an .!ar.zs,(Ciputat:
V\
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
Cet.l.h.97 {
BAB 2
1 Ebta Setiawan Kemendikbud (pusat Bahasa),
Kamus Besar Bqhasa Indonesia

2
201 4,h.1, (http:/lkbbi.web.idlprofil)
Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan
Online,
!
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dosar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Z0ll), cet.
r,h. g. \
J Sofan Amri, Pengembangon dan *odul
pembelajaran dalam kurikulum 2013, (Depok:
Prestasi Pustaka Publisher, 2013), cet.1., h. 24.
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran
ef
V t
q
4
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2012) cet. 1. h.36-37. 5
5 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Jogjakarla
Pustaka Belajar, 2009), h. 44-45. { \
6 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Jogjakarta :
Pustaka Belaiar, 2009), h. 34 \
1 Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar "4
Mengajar. (Bandung: PT Rernaja Rosdakarya,
1995), cet.3., h.22. + \
8 I'engku Zahara Djaafar, Kontt'ibusi Strategi
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar, (Jakarla:
Universitas Negri Padang Balitbang Depdiknas,
2001), h. 82-83.
\
{
9 Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, (Bandung: PT Rernaja Rosdakarya,
1995), cet.3., h.2'2.
t(1 \
i0

l1
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Jogjakarta :
Pustaka Belajar, 2009), h. 48.
Sudaryono, Dasar-Dasar Et,aluasi
{ t
P em b e I aj a r an, (Y o gyakarta : Graha llmu, 2012),
h. 43. { q
12

13
Pum,antc, Evaluasi Hasil Belajar, (Jogjakarta :
Pustaka Belajar, 2009), h. 50.
Sudaryono, Dasar-Dasar Eyaluasi
r{ q
P emb e I aj a r an, (Y o gyakarla : Graha Ilmu, 20 I 2), q.P
h.43-4s \ Y
Sudaryono, Dasar-Dasar
14 Evaluasi
P emb e ! aj ar an, (Y o gyakarta: Graha Ihnu, 20 1 2),
h.46-47
q Y
15 Kunandar, Penilaian autentik(penilaian hasil
belejar peserta didik berdasarkan kurikulwn
201 3)sttatu pendekatan praktis disertai dengan
contoh, (Depok: PT. RAJAGRAFINDO
PERSADA, 207 4), cet.3., h.l 12-l 1 4.
{ I
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Jogjakarta :
I
16
Pustaka Belajar, 2009), h.52-53 *
t7 Ahrnad sofyan, tonih feronika, burhanudin,
Evaluasi pentbelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), q !
cet. 1., h.24-26.
18 Kunandar, Penilaian afientik(penilaian hasil
belajar peserta didik berdasarkan kurikulunt
201j)suan pendekatan praktis disertci dengan
contolt, ( Depok: PT. RAJAGRAFINDO tt 1
PERSADA . 201 4), cei.3., h.261 .
t9 Mulia Rusrnarvati,"Pengaruh Penggunoan
Lentbar Keja,Szsu,c (LKS) Berbasis Penenutatt +& q
Terhadap llasil Belaiar Sisv,a", Skripsi,
(Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2013), h.30, Tidak Diterbitkan.
20 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan psikologi
proses pendidikan, (Bandung: PT. Rernaja
Rosdakarya, 2011), cet, 6. h. 162-165.
t? \
2l Sofan Amri, Pengembangan dan model
pembelajaran dalam kurikulum 2013, (Depok:
Prestasi Pustaka Publisher, 2013), cet.1., h.26.
*+ \
22 Denny Setiawan,dkk, Pengembangan Bahan

23
Ajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),
Cet.l.h.2.25.
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan
.(
I
Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jendral Ivlanajemen Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas,
4 \
2008) .h. 13.
24 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,
S tr a t e gi, d an I mp I e m ent a s iny a dal am Kur ikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT
v+ t
Bumi Aksara" 2010). h.111.
25 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangkan, (Jogjakarta: Diva press, 201 1), {
\
eet.l.h.204.
26 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangkan, (Jogtrakarta: Diva press, 20i l), \ 5
cet.l.h.204.
27 Departemen Pendidikan Nasional, Panduan
Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat ( h-
Jendral Manajemen Dasar dan Menengah
Direktorat Pernbinaan Sekolah Menengah Atas, I
2008).h. 13.
28 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode t?{ \\
Pembelajaran Yang Menarik dan I
Menyenangkan, (logtrakarta: Diva press, 20ll),
cet.1.h.24-25.
29 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi
pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya q
terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, \

(Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya. 2010).


h.160.
30 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan -+ Y1
l'

Menyenangkan, (Jogtrakarta: Diva press, 2011), I


cet.1.h. 205-206.
31 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptukan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
{P
Menyenangkan, (Jogiakarta: Diva press, 2011), \ ')
cet.1.h.206.
32 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,
Stwtegi, dan Implementasinya dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2010), h.111.
R I
JJ Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangkan, (Jogiakarta: Diva press, 20ll),
q v\

cet.l.h. 208.
34 Departemen Pendidikan Nasional, Panduan
Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat ]-P
Jendral Manajemen Dasar dan Menengah "\.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas,
2008).h.23.
35 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptaknn Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
I
Menyenangkan, (Jogjakarta: Diva press, 201 1),
R
cet.1.h. 213-214.
36 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,
S tr a t e gi, d an Imp I ement as iny a d al am F-urikul um
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT
\?
-\--
)
Bumi Aksara, 2010), h.1 12.
37 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode IA
Pembelajaran Yang Menarik
Menyenangkan, (logSakarta: Diva press, 20Ll),
dan t
KP
)

cet.1.h. 208-211.
38 Andi prastowo, Panduan K'atif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode tF ,l
Lt^
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangkan, (Jogiakarta: Diva press, 201 1),
cet.1.h. 206.
39 Departemen Pendidikan Nasional, Panduan
Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jendral Manajemen Dasar dan Menengah
Direktorat Pernbinaan Sekolah Menengah Atas, T
2008),h.23-24. '.t
40 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangknn, (Jogtrakarta: Diva press, 2011),
tt \
cet.l.h.2l2.
4T Denny Setiawan,dkk, Pengembangan Bahan
Ajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), I( \
Cet.\.h.2.25.
42 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangkan, (Jogtrakarta: Diva press, 2071),
4 1
cet.l.h.216.
43 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovetif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik
Menyenangkan, (Jogtrakarta: Diva press,
cet.l.h.2l7.
dan
20ll),
t \"
)

44 Denny Setiawan,dkk, Pengembangan Bahan


Ajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),
Cet.l.h.2.26.
u \
45 Andi prastotvo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajai Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik +t(
dan \
Menyenangkan, (J ogtrakarta: Diva press, 20ll),
cet.1.h.218.
46 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan ,q
Menyenangkan, (J ogSakarta: Diva press, 201 I ), \
cet.1.h. 218.
47 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan ltf t\
Menyenangkan, (Jogtrakarta: Diva press, 20lI),
cet.l.h.219.
48 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan \? \
Menyenangkan, (I ogjil<arta: Diva press, 201 1 ),
cet.l.h.2l9.
49 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangkan, (JogSakarta: Diva press, 20lT),
cet.1.h. 216-220.
{f \
50 Denny Setiawan,dkk, Pengembangan Bahan
Ajar, (Jakana: Universitas Terbuka, 2007), ,.?
Cet.l.h.2.28. \
51 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang Menarik dan
Menyenangkan, (Jogtrakarta: Diva press, 201 l),
t? h
I
cet.l.h. 221-222.
52 Andi prastowo, Panduan Kratif Membuat Bahan
Ajar Inovatif . Menciptakan Metode
Pembelajaran Yang lulenarik dan
Menyenangken, (Jogtrakarta: Diva press, 20Tt),
\+ 1
cet.1.h. 222-224.
53 Denny Setiawan,dkk, Pengembangan Bahan
Ajar, (Jakarta: Universitas Terbuka,
Cet.l.h.2.29-2.30.
ZOOT),
+l )
54 Departemen Pendidikan Nasional, parrduan
Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
Departe.men Pendidikan Nasional Direktorat
Jendral Manajemen Dasar dan Menengah
Direktorat Pernbinaan Sekolah Menengah Atas,
ft 1
2qq8) ,h.28.
55 Zulfranl Tonih Feroiiika, dan Kikin S;artini,
Strategi Pembelajaran Sains, (J akarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta,2009), cet. 1, h. 91. { \
56 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kikin Suartini,
Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), cet. l, h. 91.
rt Y
57 Wina sanj aya, Strategi p embel ej aran b erori entasi

58
standar proses pendidikan, (Jakarta :prenada
Media Group,2010), cet. 7.,h.126)
Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan
k?rs
t
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,20ll), cet. q .1
1, h.20.
59 Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar, q-
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,20ll), cet.
1, h. 19. ')
Zrilfiari, Tonih Feronika, dan Kikin Suartini,
60
Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lernbaga
Penelitian UIN Jakarta,2009), cet. 1, h. 91.
tt 1"
6t Mohammad Takdir Ilahi, Pembelaiaran
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill, +? tl
(Joeiakarta: DIVA Press, 2012) cet, 1. h- 29.
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran
62
Discovery Strategy & Mental Vocational Slcill,
(Jogiakarta: DIVA Press. 2012) cet, 1. h.33-34.
u& t
63 Jeanne Ellis Ormrod, Edisi KeenamPsikologi
Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang, jilid 2, (Jakarta: Erlangga,2008),
h.170.
q !
64 Mohammad Takdir Ilahi, Pembelaiaran y\.
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill, t?
"T I
(Josiakarta: DIVA Press. 2012\ cet, 1. h.26.
65 Mulia Rusmawati,"Pengaruh Penggunaan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan
rn ,)
Terhadap Hasil Belajar Siswt", Skripsi, H
-t
(Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2013\, h. I 6, Tidak Diterbitkan
66 Mohammad Takdir ilahi, Pembelaiaran
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill, .!r{
1
(Jogiakarta: DIVA Press, 2012) cet, l. h.I7I. I

67 Mohammad Takdir Ilahi, Pembelaiaran


Discovery Strategy & Mental Vocational Skill, .\
]-P -l
(Joeiakarta: DIVA Press, 2Ol2\ cet, 1. h. 30.
68 Arthur A. Carin and Robert B. Sund, Teaching
Modem Science Fourth Editibn, (Columbus, \,.
Ohio: Charles E. Merrill Publisihing Co. A Bell h
and Howell Company, 1985), h.102.
69 Paul Eggan dan Don Kauchak, Strategi Dan
Model Pembelajaran Mengaiarkan Kontett Dan
Keterampilan Berfikir Edisi Keenam,(Jakarta:
q 5
PT indeks,2012),Cet. 1., h. 177 .
10 Suyono dan Hariyanto, Belaiar Dan
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakari'a,2011), cet.
1,h.73.
t i!
1I

12
Zulfrani, Tonih Feronika, dan Kikin Suartini,
Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta,2009), cet. 1, h. 119.
Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan
4 i
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,20ll), cet.
l, h. 82.
\t I
73 Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,20ll), cet. q \
1, h. 86.
74 Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar, \l-
,)
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,20ll), cet.
1, h. 88.
w
75 Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran

76
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill,
(Josiakarta: DIVA Press, 2A12\ cet, 1. h. 35-36.
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran
\ !
Discovery Strategy & Mental Yocational Skill,
(Joeiakarta: DIVA Press, zAlD cet, 1. h.29.
q 1
77 Suyono dan Hariyanto, Belajar Dan
Pembelajaran Teori Dan Konsep Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,20ll), cet. { 1
1. h. 105.
78 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kikin Suartini,
Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta,2A09), cet. 1. h. 119.
4 ,,t
I

79 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,


Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum r-?
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT 't \ /L-
")

t
Bumi Aksara. 2010). h.28.
80 Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi
tselajar Mengajar (Edisi Re'"'isi), (Jakarta: PT ,\
I
Rineka Cipta, 2006),Cet.3 .h.19 -20.
81 Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran

82
Discovery Strategy & Mental l/ocational Skill,
(Joeiakarta: DIVA Press, 20T2\ cet, 1. h. 83-86.
Mulia Rusmawati,"Pengaruh Penggunaan
rt t
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan
Terhadap Hasil Belajar Siswa", Skripsi, FI
(Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Y
Dilg@tkq4-
20 r3), h. 2r -23, lidck
83 Paul Eggan dan Don Kauchak, Strategi Dan
Model Pembelajaran Mengajarkan Konten Dan t?
Keterampilan Berfikir Edisi Keenam,(Jakarta: -\r h
PT indeks.2012),Cet.1., h. 190.
84 Ir{ohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill, t?r,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2012) cet, 1. h. 93-98.
'1
85 Roestiyah N.K, Strategi Beiajar
Mengajar,(Jakarta:Rineka Cipta, 2008), cet.7. * W
h.20-2t.
\- I
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelaiaran
86
Discovery & Mental Vocational Skill,
(Joeiakarta : Diva Press,Z}l}), h.68.
q \
87 Roestiyah.N.K, Masalah-Masalah Ilmu
Keguruan,(Jakarta:Bina Aksara, 1986), cet.2 q \
.h.69-70.
88 Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill,
\
q
(Joeiakarta: DIVA Press, 2012) cet. 1. h.70-71.
89 Mulia Rusmawati,"Pengaruh PenggLtnaan
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan
Terltadap Hasil Belajar Siswa", Skripsi,
(Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
L t
2013), h.23, Tidak Diterbitkan.
90

9l
Nana syaodih sukmadinata, Landasan Psikologi
Proses pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,20ll), cet. 6, h. 184.
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengaiar,
t
(
ry I

92
(Jakarta:Rineka Cipta,2008), h. 21.
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelaiaran
'i
Discovery Strategy & Mental Vocational Skill,
(Joeiakarta: DIVA Press, 2012) cet, 1. h.72.
K \&
t

93 Roestiyah.N.K, Masalah-Masalah llmu


Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara,1986), cet.l2, rt \
h.70.
94 Nengsih Juanengsih, Presepsi Guru dan Siswa
Terhadap Pembelajaran Konsep Sistem Organ, (
JurnalEdus ains, Y o1.3, 201 0, h.4 \
95 Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola dan
Folashade Afolabi, Constructivist practices
through guided discovery approach: The effict h-
,)
on students' cognitive achievement in Nigerian (
s enior s econdary s cho ol phy sics, Eurasian jurn al,

2010. h.23.
96 Mfon Effiong udo,Effect of Guided-Discovery,
Student- Centred Demonstration and the
Expository Instructional Strategies on Students'
Performance in Chemistry,An International \
Multi-Disciplinary Journal Ethiopia,vol.4. 20 I 0.
{
h.389.
97 Ali Gurray Balim, The Effect Of Discovery
Learning On Students' Succes And Inquiry
Learning Skill,Eurasian Journal of Educational \
Research. 2009. h. 15-16. \
98 Silvia Estuningsih, pnng@
Kerja Siswa(LKS) Berbasis penemuan
Terbimbing (Guided Discovery) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar peserta Didik Kelas
{
q
XII IPA, BioEdu iournal. 2013.h 10
BAB 3
1 Nana Syaodih Sukmadinata, M;trd" p"*liti""
Pendidikan, (Bandung: pT.Remaja Rosdakarya,
2012), cet.8,h.73. q \
2 rvron. Nazlr, Metode penelitian, (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2009), cet.7.h. 54.
a
J Nana syaodih sukmadinata, Loidaron prtkologi
\
Proses pendidikan,(Bandung: pT. Remaja VP
Rosdakarya, 2011), cet. 6,h.72 k \
4 Nana syaodih sukmadinata, L";d"s"" psiko@;
Proses pendidikan (Bandung: pT. Remaja

5
Rosdakarya, 2011), cet. 6,h.72-73
Lampiran 3. l.Alur Penelitian. h.3 I 6
L?
& t
-1
6 Strgiyono, Metode p"netittii--Xronttntif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2}rc),
Cet.23, h.80
prot"dffi
q \
7 Suharsimi Arikunto,
Pendekatan Praktik. (Jakarta: pT. Rineka Cipta,

8
2010), Cet.l4.,hal173
Dunarstml AnKunto, prosedur peitelitian Suatu
{- t
Pendekatan Praktik. (Jakarta: pT. Rineka Cipta,
2006),ha1174
h
{
9 Juglyono, Metode penelitian pendidikan
Pendektan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung : Alfa Beta, 2015), cet.11.
,h.L20
q iA
I

10 Sugiyono, Metode f"ouliiar- XuootintiT

11
Kualitotif,, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 201i),
Cet.23,h.l02
Dunansml Afll(unto, Dasar_dasar Evaluasi
q t
P endidikan,(Jakarta:Bumi Aksar a, 201 2), Cet.
1,
h.179 ( \
T2 Lampran J.Z lnstrumen tes kognitif sisvta,h.246
l3 Nana Syaodih Sukmadinata, lrIM,
4 ,q
I

Pendidikan, (Bandung: pT.Remaja Rosdakarya,


2012), Cet. 8.,h.220 {
14 Nana uyaoctrh Sukmadinata, Metode penelitian
^l
Pendidikan, (Bandung: pT.Remaja Rosdakarya,
2012), Cet. 8.,h.217 e 'l
15

16
Lampiran 3.5 Hasil wawancara siswa, h.261

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian


e Y1I
I

Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, t?


20T2), Cet. 8.,h.219 \
tl Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian
Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, q
2012), Cet. 8.,h.219 \
l8

19
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian
Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2012), Cet. 8.,h.219
Lampiran 3.6 Angket validasi dan respon siswa
t
+(_
\
terhadap LKS berbasis guided discovery.h.283 \
20 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), Cet.7.h. 170 tg
2l Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
q
I

P endi dikan,(Jakarta:Bumi Aksar a, 2012), Cet. 1, Lu


h.90 l
22 Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara'1, Cet.l, 2012
h.93
q 1
23 Lampiran 3.7 Hasil validasi tes soai kognitif

24
pilihan ganda menggunakan ANATES, h.287
Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar
+ ^A
Mengajar, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
1995)" cet.3.h.16.
q 5
25 La.npiran 3.8. Hasil Uji reabilitas soal tes
kL
menggunakan progaram ANATES, h.288 \
26 Ahmad Sofuan, Tonih Feronika dan Burhanudin
Milama Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis t{
Kompetensi, (lakarta: UIN Jakarta Press, 2006),
\
Cet. l. h. 103
27 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin
Milama Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis t4
Kornpetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), \
Cet. 1. h. 103
28 Lampiran 3.9. Hasil uji taraf kesukaran soal tes +fr ,l
meqggunakan program ANATES, h.289
29 Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksar a, 2012), Cet. 1, tq t^1
h.226 I
30 Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
P endidikan,
h.228
(Jakarta:Bumi Aksar a, 2012), Cet. 1,
$ L,T

I
31

32
Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
P endi dikan, (Jakarta:Bumi Aksar a, 20 l2), Cet. 1,
h.232
Lampiran 3.10 Hasil uji daya pembeda soal tes
+ t
menggunakan program ANATESversi 4.0.9o, h.
290
q !\"
I
JJ Suharismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
P endi
h.82
dikan, (Jakarta:Bumi Aksar a, 20 T2), Cet. 1,
s n
34 Denny Setiawan, dlck. Pengembangan Bahan
Aj a r,(J akarta Universitas Terbuka, 2007 ),h.2
: .3 0
q lA
I

35 Lampiran 4.11. Hasil Perhitungan Angket


Validasi LKS berbasis guided discovery pada r+
konsep protista. h.282
rI
36 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
Cet.23,h.147 { \
3t Nana Syaodih Sukmadinata Metode Penelitian
?endidikan, (Bandung : PT Rernaja Rosdakarya,
2012)cet.8,.h.288.
q i5
I

38 Istiqomah Nuraini, "Penggunaan LKS Berbasis


Guided Inquiry untuk kelas XI pada konsep
sistem sirlanlasi", Skripsi (Jakarta : Universitas t-p
a\ /-,
Islam Negeri Syarif Hidayatullah,20l4), h.52. I

Tidak diterbitkan-
39 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitictn,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005),h.44
BAB 4
Y t
1 Lampiran 4.1 Nilai hasTl pretest dan posttest
siswa serta perhitungan statistik ukuran
pemusatan data hasil pretest dat posttesl siswa. q
h.295 \
2 Lampiran 4.2 Hasil Uji N-Gain pada tes hasil
belajar kognitif siswa. h. 301
rt t
J Lampiran 4.3 Persentase peningkatan hasil
belaiar kognitif sisw a. h. 302 rt 'i
4 Lampiran 4.4 persentase peningkatan hasil
belajar kognitif pada setiap jenjang kognitif.
(
h.302 \
Lampiran 4.5 Persentase ketuntasan hasil belajar
5
koenitif siswa.h.309 tt t/ -l
I
6 Lampiran 4.6 Nilai Hasil observasi penilaian
sikap siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan LKS berbasis guided q
discovery padakonseo protista. h. 311 \
1 Lampiran 4.7 Hasll observasi keterampilan siswa
selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang i
dilakukan dengan menggunakan LKS berbasis rL {\ 'l

zuided discovery pada konsep protista.h.3l3 I

8 Lampiran 4.9. Hasil wawancara guru biologi


SMAN 58 terhadap kegiatan pembelajaran dan
hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS q-
berbasis zuided discovery. h.261
\
9 Lampiran 4.10. Hasil wawancara siswa
terhadapkegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan LKS berbasis guided \( ,1
discovery.h. 267
{
10 Lampiran 4.13 Hasil perhitungan respon siswa
terhadap penggunaan LKS berbasis guided
discovery pada konsep protista di SMAN 58
Jakarta. h.203
w
K I
11 Silvia Estuningsih, Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (Ll$) Berbasis Penemuan
Terbimbing (Guided Discovery) Untuk r{ fr,1

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas l

XII IPA. BioEdu ioumal,2013.h.30


12 Akinyemi Olufunminiyi Akinbobola dan
Folashade Afolabi, Constructivist practices
through guided discovery approach: The effect
tf/n i

on students' cognitive achievement in Nigerian t4^


s eni o r s e c o nd ary s c h o o I p hy sics, Eurasian jurnal, )
2010.h.23.
13 Soffan Amri. Pengembangan dan model
w
pembelajaran dalam kurikulum 2013. Jakarta :
PT. Prestasi Purstakaraya. 2013. h. 27
h
14 Ali Gunay Balim, The Eftbct Of Discovery
Learning On Students' Succes And Inquiry
Learning Sklll, Eurasian Journal of Educational +f.Y h
Research. 2009. h. 1 5-16.

Jakarta,l3 Juni 2017

Yang Mengesahkan:

Pembimbi Pembimbing II

Nengsih Iuanengsih. M.Pd


NrP. 19760309 501 2 001 NIP. 19790510 200604 2 001

Anda mungkin juga menyukai