Anda di halaman 1dari 159

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU JAKARTA PINTAR (KJP)

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KELUARGA MISKIN DI SMP


NEGERI 50 JAKARTA

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Laelatul Sa’diyah
NIM 1112015000106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016
LEMBARPENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP)


Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta
disusun oleh LAELATUL SA'DIYAH Nomor Induk Mahasiswa 1112015000106,
diajukan kepada Fak:ultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 8
Februari 2017 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
Sarjana S 1 (S.Pd) dalam sidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program
Studi Sosiologi.
Jakarta, 15 Februari 2017
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd


NIP. 197330424 200801 1 012

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)


Drs. H. Syaripulloh, M.Si
NIP. 19670909 200701 1 003
.. .. Penguji I
Dr. Abdul Razak, M.Si
NIP. 19690908 199603 1 003

Penguji II
Anissa Windarti, M.Sc
NIP. 19820802 201101 2 005
oyo3/:Jot7
.................
.r

LEMBAR PENGESAHAN PEJ\-IBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP)


Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta
disusun oleh Laelatul Sa'diyah, NIM 1112015000106, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 26 November 2016

Yang Mengesahkan

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Syaripulloh, M.Si 'Andri Noor Ardiansyah, M.Si


NI~ 196709092007011033 NI~ 198403122015031002
r

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU JAKARTA PINTAR (KJP)


TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KELUARGA MISKIN DI SMP NEGERI
50 JAKARTA

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Smjana Pendidikan
(S.Pd)

Oleh:

LAELATUL SA'DIYAH

NIM.1112015000106

Di bawah Bimbingan:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

...

-~
Syaripulloh, M.Si -
NIP: 196709092007011033 NIP:198403122015031002

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016
,'

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Laelatul Sa'diyah

NIM : 1112015000106

Tempat/Tanggal Lahir : Pemalang. 26 Juni 1993

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP)


Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP
Negeri 50 Jakarta

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam memperileh gelar Sarjana Strata (S 1) di
Universitas Islam Negeri SyarifHidaytaullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 November 2016

Laelatul Sa'diyah

NIM.1112015000106
ABSTRAK

LAELATUL SA’DIYAH. 1112015000106. Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta


Pintar (KJP) Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50 Jakarta.
SKRIPSI. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Faklutas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta 2016

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data terkait dengan ada tidaknya
dampak dari penggunaan kartu jakarta pintar (KJP) terhadap motivasi belajar
keluarga miskin di SMP Negeri 50 Jakarta. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
yang akan diteliti yakni penggunaan kartu jakarta pintar dan motivasi belajar.Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa penerima bantuan kartu jakarta
pintar di SMP Negeri 50 Jakarta. Adapun sampel yang diambil berjumlah 65 siswa
dari 182 populasi. Teknis analisis data menggunakan uji normalitas, uji linearitas, uji
determinasi dan pada uji hipotesis menggunakan perbandingan pada uji T. Dalam
mengumpulkana data penelitian menggunakan metode angket atau kuesioner yang
berisi pernyataan-pernyataan terkait dengan penggunaan kartu jakarta pintar dan
motivasi belajar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara
penggunaan kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP
Negeri 50 Jakarta.

Kata Kunci : Penggunaan, Kartu Jakarta Pintar, Belajar, Motivasi, Motivasi

Belajar

i
ABSTRACT

LAELATUL SA’DIYAH. 1112015000106. The Using Effect of KJP Against


Learning Motivation of Poor Family at SMPN 50 Jakarta. THESIS. Jakarta:
Majoring Social Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. 2016

This research aims to obtain the data related to the existence of using effect of
KJP against poor family at SMPN 50 Jakarta. In this research, there are two
variables that will be examined, those are the using of KJP and the learning
motivation.The method used in this research is survey method with quantitative
approach. The population in this research is the receiver students of KJP help at
SMPN 50 Jakarta. Meanwhile the samples taken are 65 students from 182 students.
The technique of data analysis uses normality test, linearity test, determination test
and on hypothesis test uses the comparison on T test. In collecting data, the research
uses questionnaire method which contains the statements related to the using of KJP
and the learning motivation.The result of this research shows that the alternative
hypothesis (Ha) is received and the zero hypothesis (H0) is rejected which indicates
there is an effect between the using of KJP against poor family at SMPN 50 Jakarta.

Key words: the using, KJP, Learning, Motivation, Learning Motivation

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai


ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga dengan kudrat dan iradat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang sederhana ini dengan baik sebagai prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar
(KJP) Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta”.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan yang sesat
menuju jalan yang di rahmati oleh Allah dengan risalah yang di bawanya yaitu
Agama Islam yang akan menyelamatkan dan mengantarkan pemeluknya menuju
kebahagiaan yang ada di dunia dan akhirat.

Penulis menyadari sepenuhya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai pihak yang
secara moril maupun materiil, dimungkinkan skripsi ini tidak akan bisa selesai
sebagaimana harusnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
dan Pembantu Dekan bidang Akademik, Pembantu Dekan bidang
Kemahasiswaan, Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
3. Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial sekaligus dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan
pemikirannya demi selesainya skripsi ini.
4. Andri Noor Ardiansyah, M. Si, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan pemikirannya demi selesai skripsi ini.

iii
5. Seluruh Dosen yang berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya
jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang memeliki peran sangat besar
bagi saya dalam proses perkuliahan.
6. Seluruh Staf Akademik Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan yang telah bekerja
dengan baik melayani mahasiswa.
7. Suku Dinas Pendidikan untuk wilayah Jakarta Timur yang telah mengizinkan
penulis untuk mendapatkan informasi terkait dengan jumlah penerima bantuan
Kartu Jakarta Pintar diwilayah Kramat Jati khsusunya.
8. SMP Negeri 50 Jakarta yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian dan sangat kooperatif dalam memberikan informasi terkait dengan
siswa penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar.
9. Orang tua, Bapak Dail dan Ibu Toipah, yang telah membesarkan dan mendidik
penulis hingga menjadi seperti sekarang ini.
10. Kakak-kakak ku, (Alm) Munasifah, Chamimah, Mujiyatun dan Ulwiyah yang
telah memberikan semangat kepada penulis.
11. Keponakannku, Dani Gifari Alkadri, Natasya Aulia Putri, Galih Samudra, Fachri
Abdul Aziz, Lovy Habiba El Wafha, dan Raisa Maheswari yang selalu
memberikan keceriaan dan pelukan yang begitu hangat kepada penulis sehingga
mampu mengurangi rasa lelah yang penulis rasakan dalam menyusun skripsi ini.
12. Kepada sahabatku Afisa Ulfa Arfia dan Shofa Khanifa Fatya yang selalu
menemani dan memberikan semangat kepada penulis, tetaplah menjadi sahabat
seperti ini.
13. Kepada sahabat-sahabat ku “the loby” seperti Dina Khairunnisa, Nisa Kusuma
Wardhani, Hajar, Nuning Yulistika, Muhammad Ikrom Rosyidin, Fajar Juliaman,
Amar Rasyidillah, Mochamad Wildan SR, dan Fakhurozi terimakasih telah
menjadi teman yang selalu ada bagi penulis dari awal semester, yang telah
memberikan begitu banyak warna dalam perjalanan penulis selama menempuh
pendidikan di UIN Syarifhidayatullah Jakarta.
14. Kepada kawan-kawan Prodi Sos-Antro angkatan 2012 yang telah menemani

iv
penulis selama kurang lebih 6 semester. Semoga kita semua tetap solid dan
menjadi keluarga yang hangat.
15. Kepada teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan 2012
khususnya Dalillah, Noviyanti Asmara, Aida Sri Rahayudan Nita Chairunnisa
yang telah banyak membantu dan selalu memberi semangat kepada penulis
dalam perkuliahan dan khususnya dalam penyelesaiian skripsi ini.
16. Teruntuk “BLACK PINK SQUAD” Dessy, Dina Khairunnisa, Wulan Permatasari,
terimakasih atas segala suport dan kasih sayang yang diberikan disaat penulis
membutuhkan hal tersebut, dan terimakasih selalu ada untuk “kuy” bersama.
17. Pihak-pihak lain, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh penulis.
Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih jauh dari kata
sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf dan berharap skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berhadap skripsi yang saya
susun menjadi suatu karya yang bermanfaat serta menjadi suatu persembahan terbaik
bagi para dosen dan teman-teman yang berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.

Demikian kata pengantar dari penulis dan sebagai suatu introspeksi diri, penulis
mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Dan kekurangan dan hanyalah
milik kita, namun kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, saya ucapkan terima
kasih.

Jakarta, 26 November 2016

Penulis,

Laelatul Sa‟diyah

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pernyataan
Lembar Persetujuan Pembimbing
Lembar Pengesahan
Abstrak ............................................................................................................ i
Abstract ........................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................ iii
Daftar Tabel ..................................................................................................... vi
Daftar Gambar .................................................................................................. viii
Daftar Lampiran ............................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 13
C. Batasan Masalah ....................................................................... 14
D. Rumusan Masalah .................................................................... 14
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 14
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 14

BAB II TINJAUAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN


HIPOTESIS PENELITIAN .......................................................... 16
A. Tinjauan Teoritik ...................................................................... 16
1. Pembangunan Sosial ........................................................... 16
2. Kesejahteraan Sosial ........................................................... 19
a. Pengertian kesejahteraan sosial .................................... 19
b. Tujuan penyeleggaraan sosial....................................... 20

vi
3. Penggunaan Kartu Jakarta Pintar ......................................... 22
a. Pengertian Penggunaan ................................................. 22
b. Pengertian Kartu Jakarta Pintar .................................... 22
4. Motivasi Belajar .................................................................. 37
a. Pengertian Motivasi ...................................................... 37
b. Pengertian Belajar ......................................................... 38
c. Teori-teori Belajar ........................................................ 46
d. Pengertian Motivasi Belajar ......................................... 48
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar ... 50
f. Jenis Motivasi dalam Belajar ........................................ 52
B. Penelitian Relevan .................................................................... 56
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 58
D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 62


A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 62
B. Metode Penelitian ..................................................................... 62
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 63
1. Populasi .............................................................................. 63
2. Sampel ................................................................................ 63
D. Tekhnik Pengumpulan Data ..................................................... 65
1. Data Primer ......................................................................... 65
a. Angket/kuesioner .......................................................... 65
b. Observasi ...................................................................... 67
c. Wawancara ................................................................... 67
2. Data Sekunder ..................................................................... 67
E. Instrumen Penelitian ................................................................. 68
F. Tekhnik Pengolahan Data ......................................................... 70
1. Editing ................................................................................ 70

vii
2. Scoring ................................................................................ 70
3. Tabulasi ............................................................................. 70
G. Tekhnik Analisis Data ............................................................... 70
1. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 70
2. Uji Persyaratan Analisis ..................................................... 72
a. Uji normalitas data ....................................................... 72
b. Uji Linearitas ................................................................ 72
c. Uji Hipotesis ................................................................. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 74


A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................ 74
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian .............................................. 74
1. Deskripsi Data Responden Penelitian ............................... 79
2. Validitas dan Reliabilitas .................................................... 84
3. Uji Persyaratan Analisis ..................................................... 89
a. Uji Normalitas .............................................................. 89
b. Uji Linearitas ................................................................ 91
c. Pengujian Hipotesis ...................................................... 91
4. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 94
5. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 98


A. Kesimpulan ............................................................................... 98
B. Saran ......................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 100


LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 103

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah keluarga miskin di DKI Jakarta tahun 2009-2013 ............ 6

Tabel 1.2 Kriteria Siswa Penerima Bantuan Kartu Jakarta Pintar ................ 10

Tabel 2.1 Besaran Dana Pencairan Program Kartu Jakarta Pintar bagi Sekolah

Negeri ........................................................................................... 26

Tabel 2.2 Besaran Dana Pencairan Program Kartu Jakarta Pintar bagi Sekolah

Swasta............................................................................................ 26

Tabel 2.3 Tahapan Pendataan Penerima Kartu Jakarta Pintar....................... 29

Tabel 2.4 Nominal Pencairan KJP/bulan Sekolah Negeri ............................. 31

Tabel 2.5 Nominal Pencairan KJP/bulan Sekolah Swasta ............................ 32

Tabel 2.6 Maksimal Nominal untuk keperluan alat tulis .............................. 32

Tabel 2.7 Penelitian yang relevan ................................................................. 56

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................... 62

Tabel 3.2 Bobot Nilai Angket KJP................................................................ 66

Tabel 3.3 Bobot nilai Angket Motivasi Belajar ............................................ 66

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 68

Tabel 3.5 Interprestasi Data........................................................................... 73

Tabel 4.1 Jumlah dan Pendidikan Guru di SMP N 50 Jakarta ...................... 77

Tabel 4.2 Jumlah dan Pendidikan tenaga administrasi.................................. 77

ix
Tabel 4.3 Jumlah Peserta didik SMP N 50 Jakarta ....................................... 78

Tabel 4.4 Jumlah peserta didik penerima KJP .............................................. 78

Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ................... 79

Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkatan Kelas................ 80

Tabel 4.7 Pekerjaan Orang Tua Peserta Didik penerima KJP yang menjadi

Responden .................................................................................... 82

Tabel 4.8 Tingkat pendapatan orangtua penerima KJP ................................. 83

Tabel 4.9 Tingkat pendidikan orangtua penerima KJP ................................. 84

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas variabel X ...................................................... 85

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas variabel Y ....................................................... 86

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ................................................. 88

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y .................................................. 88

Tabel 414 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 90

Tabel 4.15 Uji Linearitas ................................................................................. 91

Tabel 4.16 Model Summary ............................................................................ 92

Tabel 4.17 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ...................................... 92

Tabel 4.18 Coefficient ..................................................................................... 93

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ......................................................... 60

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 79

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas .......... 81

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua .. 82

Gambar 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan orangtua ..... 83

Gambar 4.5 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

orangtua .................................................................................... 84

Gambar 4.4 Diagaram QQ-Plot Pada Uji Normalitas .................................. 90

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Angket Penelitian .................................................................................. 103

Hasil Observasi ................................................................................................ 105

Pedoman Wawancara ....................................................................................... 108

Hasil Wawancara ............................................................................................. 109

Dokumentasi .................................................................................................. 113

Format Kuitansi KJP ........................................................................................ 115

Hasil Uji Validitas Variabel X ......................................................................... 116

Hasil Uji Validitas Variabel Y ......................................................................... 117

Hasil Penelitian Variabel Y .............................................................................. 118

Hasil Penelitian Variabel X .............................................................................. 121

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemiskinan sesungguhnya merupakan masalah yang ada sudah sejak
lama dan hampir bisa dikatakan akan tetap menjadi „kenyataan abadi‟ dalam
kehidupan. Pengertian kemiskinan sendiri sebagai suatu konsep ilmiah
sebagai dampak ikutan dari istilah pembangunan. Karena itu dalam setiap
pembahasan tentang pembangunan, maka pembahasan kemiskinan
mendapatkan tempat yang cukup penting.1 Masalah kemiskinan di Indonesia
bukan merupakan masalah baru. Bahkan masalah tersebut telah menjadi topik
pembicaraan dan fokus kebijakan pemerintah kolonial Belanda sejak
permulaan abad ini ketika pemerintah kolonial Belanda meluncurkan suatu
program anti-kemiskinan lewat kebijakan yang kita kenal dengan “politik
etis”.2 Hal ini menunjukan bahwa masalah kemiskinan akan menjadi bagian
yang tidak akan terlepaskan dalam keberadaban manusia.

Masalah kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan bersifat


multidimensional, di mana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya
dan aspek lainnya. Kompleksnya masalah kemiskinan membuatnya terus
menjadi masalah fenomenal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia
yang merupakan negara berkembang.3 Meskipun Indonesia terkenal dengan
sumber daya alamnya yang melimpah, dalam kenyataannya Indonesia masih
belum bisa mengembangkan dan memanfaatkan nya dengan baik, hal ini
terlihat jelas di dalam proses pembangunan yang berlangsung dimana masih

1
Gunawan Sumodiningrat, Budi Santosa, dan Mohammad Maiwan, Kemiskinan: Teori,
Fakta dan Kebijakan,(Jakarta: IMPAC,1999),h.1
2
Ibid., h.43
3
Sub Direktorat Statistik Kerawanan Sosial, Perhitungan dan Analisis Kemiskinan Makro
Indonesia Tahun 2014, ( Jakrta: Badan Pusat Statistik,2014),h.1

1
2

banyak ditemukan berbagai masalah sosial didalam prosesnya salah satunya


ialah kemiskinan. Tentu saja hal ini menjadikan proses pembangunan di
Indonesia menjadi terhambat.

Kesejahteraan masyarakat Indonesia menjadi satu kriteria tersendiri


bagi pemerintahan Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan. Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
mengklasifikasikan indikator tahapan keluarga sejahtera sebagai berikut :4

1. Enam indikator tahapan Keluarga Sejahtera I atau indikator “kebutuhan


dasar keluarga”:
a. Anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih
b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk drumah,
disekolah/bekerja, dan bepergian
c. Rumah yang ditempati memiliki atap, lantai dan dinding yang baik
d. Bila ada anggita keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan
e. Semua anak umur 7-15 tahun dalam kelaurga bersekolah
f. Pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi
2. Delapan indikator Keluarga Sejahtera II
a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan
b. Sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur
c. Anggota keluarga memperoleh pakaian baru paling kurang sekali
dalam setahun
d. Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah
e. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat

4
http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx
3

f. Ada seorang atau lebih anggota kelaurga yang bekerja untuk


memperoleh penghasilan
g. Seluruh anggota keluarga usia 10-60 tahun bisa baca tulis
h. Pasangan usia subur menggunakan alat/obat kontrasepsi
3. Lima indikator Keluarga Sejahtera III
a. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama
b. Sebagian pengahasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau
barang
c. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi
d. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal
e. Keluarga memperoleh informasi dari surat
kabar/majalah/radio/tv/internet
4. Dua indikator Keluarga Sejahtera III Plus
a. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan
materiil untuk kegiatan sosial
b. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/institusi masyarakat

Masyarakat dikatakan sejahtera jika memiliki indikator seperti yang


sudah di klasifikasin oleh BKKBN diatas. Bagi Indonesia sendiri dikatakan
sejahtera apabila masalah-masalah sosial yang ada salah satunya ialah
kemiskinan ini sudah bisa teratasi secara nasional sehingga tidak ada lagi
ketimpangan yang menjadi celah tersendiri dalam proses pembangunan bagi
Indonesia.

Secara bersamaan kenyataan tersebut bukan saja menimbulkan


tantangan tersendiri, tetapi juga memperlihatkan adanya suatu mekanisme dan
proses yang tidak beres dalam sebuah pembangunan. Karena kasus
4

kemiskinan itu sendiri tidak hanya ditemukan didaerah pedesaaan atau daerah
perbatasan saja, bahkan kemiskinan banyak juga ditemukan di kota-kota
metropolitan, tidak ketinggalan bahkan Ibu Kota Jakarta yang merupakan
sentral dari mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia dari berbagai
pelosok negri pun tak luput dari masalah kemiskinan ini. Banyak masyarakat
beranggapan dengan pergi ke Ibu Kota mereka mampu mengubah nasib
menjadi lebih baik, berangkat dengan harapan yang begitu besar agar bisa
mendapatkan pekerjaan yang layak dari segi finansial dalam kenyataannya
banyak ditemukan para masyarakat urban yang gagal dalam mewujudkan
angan-angan tersebut. Tinggi nya tingkat persaingan kerja di Ibu Kota
menjadikan alasan utama mengapa banyak masyarakat yang mengadu nasib
ke Ibu Kota Jakarta hanya menjadi isapan jempol belaka.

Seperti yang kita ketahui bahwa daya tarik Ibu Kota Jakarta bagi
masyarakat urban masih sangatlah tinggi. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah
masyarakat urban yang datang ke Ibu Kota semakin meningkat, hal ini sejalan
dengan hal yang diungkapkan oleh wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Djarot
Syafiul Hidayat kepada media Berita Satu seusai melepas peserta Mudik
Bareng PDIP di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan “ Jadi
setiap Tahun, Jakarta ketambahan penduduk lebih dari 100.000 orang. Ada
fenomena dalam tiga tahun terakhir ini, pendatang baru ke Jakarta selalu
naik”. Pertambahan pendatang baru tertinggi terjadi pada 2015, mencapai
70.000 orang. Sedangkan tahun 2014, jumlah pendatang baru mencapai
60.000 orang. Jumlah tersebut merupakan pendatang baru yang datang pasca
lebaran. Namun nila ditambah pendatang baru yang datang d luar
pascalebaran, maka bisa mencapai 100.000 orang setiap tahunnya.5 Hal ini
tentu menjadi suatu masalah tersendiri bagi masyarakat DKI Jakarta. Dengan

5
http://m.beritasatu.com/pelangi-ramadhan-2016/akultualitas/372883-tren-urbanisasi-di-
jakarta-meningkat.htmlditerbitkan pada Sabtu, 02 Juli 2016, pkl.14:55
5

tidak seimbangnnya para pencari pekerja dengan lapangan pekerjaan yang


tersedia menambah beban tersendiri bagi masyarakat DKI Jakarta dalam
menunjang kebutuhan ekonominya. Tentunya hal ini menjadi salah satu
alasan jumlah kemiskinan di Ibu Kota Jakarta selalu mengalami fluktuasi dan
bahkan semakin meningkat setiap tahun nya. Seperti data yang diperoleh
Badan Pusat Statistik dalam jangka waktu selama lima tahun terakhir. Setelah
menunjukan penurunan sejak tahun 2008 hingga tahun 2010, pada tahun 2014
jumlah penduduk miskin kembali meningkat tipis karena pengaruh situasi
ekonomi dan juga laju inflasi. Peningkatan laju inflasi ini tidak disertai
dengan kemampuan daya beli masyarakat. Pada bulan Maret 2014, jumlah
penduduk miskin ( penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di
bawah Garis Kemiskinan ) di DKI Jakarta 393,98 ribu orang (3,92%),
meningkat sebesar 22,3 ribu orang (0,20 poin) dibandingkan dengan
penduduk miskin pada bulan September 2013 yang sebesar 371,70 ribu orang
(3,72%). Jika dibandingkan dengan bulan Maret 2013, penduduk miskin
meningkat sebesar 41,02 ribu orang (0,37%).6

Baru-baru ini data yang dilansir dari Jakarta.bps.go.id beberapa hari


lalu dalam Berita Resmi Statistik yang diterbitkan pada bulan Juli 2016
jumlah penduduk miskin di Indoneisa pada Maret 2016 mencapai 28,01 juta
orang (10,86%). Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada
September 2015, maka selama 6 bulan tersebut terjadi penurunan jumlah
penduduk miskin sebesar 0,50 juta orang. Sementara apabila dibandingkan
dengan Maret tahun sebelumnya jumlah penduduk miskin mengalami
penurunan sebanyak 0,58 juta orang.7 Hal ini menunjukkan bahwa penurunan
jumlah penduduk miskin secara nasional masih belum bisa dikatakan stabil

6
Budi Utami, Favten Ari Pujiastuti, dan Supendi, Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta
2014, ( Jakarta: BPS Provinsis DKI Jakarta: 2014), h.117
7
Badan Pusat Satistik, Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2016, 2016,h.1,
(Jakarta.bps.go.id)
6

mengingat setiap tahunnya jumlah tersebut selalu mengalami perubahan.


Dilansir dari sumber berita yang sama pada Juli 2016 tingkat kemiskinan di
DKI Jakartapun mengalami perubahan yang fluktuatif. Jumlah penduduk
miskin di DKI Jakarta pada Maret 2016 sebesar 384.30 ribu orang (3,75%).
Dibandingkan dengan September 2015 (368.67 ribu orang atau 3,61%),
jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 15,63 ribu atau meningkat 0,14
poin. Sedangkan dibandingkan dengan Maret 2015 dengan jumlah penduduk
miskin sebesar 398.92 ribu orang (3,93%), jumlah penduduk miskin menurun
14,62 ribu atau menurun 0,18 poin.8 Jumlah penduduk miskin sangat
dipengaruhi oleh besarnya daris kemiskinan (GK), karena penduduk miskin
adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di
bawah Garis Kemiskinan. Selama Maret 2015-September 2015-Maret 2016,
Garis Kemiskinan naik sebesar 1,46% pada periode September. Maret 2016 (
dari Rp 503.038 per kapita per bulan menjadi Rp 510.359 per kapita per
bulan), dan naik sebesar 4,71% pada periode Maret 2015-Maret 2016 (dari
Rp 487.388 per kapita per bulan menjadi Rp 510.359 per kapita per bulan).9

Jika kita lihat dari data di atas, jelas terlihat bahwa perubahan jumlah
penduduk miskin sangatlah tidak stabil. Hal itu bisa kita lihat pada data dari
bulan Maret 2015- September 2015 bahwa jumlah penduduk miskin sempat
mengalami penurunan sebesar 0.18 poin, namun perubahan yang cukup
mengejutkan pun terjadi dari bulan September 2015 – Maret 2016 justru
mengalami peningkatan sebesar 0.14 poin dari sebelumnya. Dibawah ini
disajikan jumlah penduduk miskin berdasarkan kabupaten di DKI Jakarta dari
tahun 2009 sampai dengan 2013.

8
Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2016,2016,h.1
(Jakarta.bps.go.id)
9
Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2016,2016,h.2
7

Tabel 1.1

Number of Poor People by Regency/Municipality, 2009–2013

Poor People (thousand)


Regency/ Municipality 2009 2010 2011 2012 2013
1) 1) 2) 2) 3)

Kepulauan Seribu 2,4 2,7 2,47 2,6 2,5


Jakarta Selatan 73,7 78,4 71,84 74,1 74,6
Jakarta Timur 81,2 91,6 83,82 86,5 86,8
Jakarta Pusat 32,1 35,7 32,63 33,6 33,6
Jakarta Barat 74,0 87,2 79,71 82,3 83,2
Jakarta Utara 76,2 92,6 84,73 87,2 90,9
DKI Jakarta 339,6 388,2 355,20 366,3 371,7
1)
Note : Condition in Juli
2)
Condition in
September

Sumber :Badan Pusat Statistik


Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari masing-masing
Kabupaten di DKI Jakarta selalu mengalami perubahan jumlah penduduk
miskin disetiap tahunnya. Jika dilihat dari jumlahnya wilayah Jakarta Timur
menempati posisi kedua dengan jumlah penduduk miskin terbanyak pada
rentan tahun 2009-2013 setelah wilayah Jakarta Utara.
Tentu nya hal ini menjadikan pekerjaan rumah yang sangat serius bagi
Pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan. Dalam
penanggulangan kemiskinan ini, pemerintah tentu tidak tinggal diam. Sudah
banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam
penanggulangan masalah kemiskinan ini, tidak hanya dari segi ekonominya
saja dari segi pendidikan pun Pemerintah banyak melakukan kebijakan-
kebijakan dalam menunjang kebutuhan terkait dengan pendidikan bagi
penduduk miskin.
Bukan suatu rahasia lagi bagi masyarakat umum di Indonesia bahwa
kemiskinan dengan pendidikan saling mempengaruhi satu sama lainnnya.
8

Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia ialah masalah


kemiskinan. Masyarakat miskin memandang bahwa masalah perut lebih
menjadi fokus sentral dibandingkan dengan masalah pendidikan didalam
kehidupan mereka. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin
berfikir berulang kali untuk memberikan pendidikan kepada anggota keluarga
mereka. Jangankan untuk bersekolah, bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari
saja terasa sulit bagi mereka yang berada digaris kemiskinan, maka tak heran
jika banyak masyarakat miskin yang tidak mampu mencapai Wajib Belajar 12
tahun seperti yang direncanakan oleh pemerintah.
Jika kita lihat kasus kemiskinan yang sangat mempengaruhi kualitas
pendidikan warga negara Indonesia yang mana seperti yang sudah dijelaskan
diatas bahwa banyak masyarakat miskin yang tidak mengenyam bangku
pendidikan sesuai dengan anjuran pemerintah, tentu hal ini sangat berbanding
terbalik dengan isi dari Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menjelaskan bahwa
warga negara Indonesia berhak mendapat pendidikan.10 Dengan melihat isi
dari UUD tersebut, tentu harusnya tidak ada lagi alasan bagi warga negara
Indonesia untuk tidak mendapatkan pendidikan. Terlebih peraturan tersebut
didukung lagi oleh UU No 20 Tahun 2003 pasal 6 ayat 1 yang berisi bahwa
setiap warga negara yang berusia 7 sampai dengan 15 tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar.11 Dengan adanya UU tersebut seharusnya tidak ada lagi
warga negara Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan secara optimal.
Sebagai wilayah Ibu Kota Negara dan pusat pemerintahan, Provinsi
DKI Jakarta seharusnya sedikit lebih maju dalam segala aspek pembangunan
dari Provinsi lainnya di wilayah Indonesia. Terutama dari segi pendidikan,
kemudahan dalam mengakses segala kebutuhan pendidikan seharusnya
menjadikan masyarakat DKI Jakarta tidak mengalami kesulitan dalam

10
Undang-undang Dasar 1945, h.31
11
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional,
departemen pendidikan nasional RI,Jakarta :2003, h.5
9

mencapai Wajib Belajar 12 tahun. Pemerintah DKI Jakarta sendiri melalui


Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta kemudian melaksanakan rintisan
Wajib Belajar 12 tahun di tahun 2007. Upaya tersebut terus berlanjut
sehingga dicanangkannya Wajib Belajar 12 tahun DKI Jakarta pada tahun
2012.12 Sebagai Ibu Kota negara tentunya menjadikan DKI Jakarta menjadi
tujuan utama bagi arus urbanisasi seperti apa yang telah disampaikan
sebelumnya. Tentunya dengan semakin meningkatnya angka urbanisasi
disetiap tahunnya menjadikan karakteristik masyarakat DKI Jakarta menjadi
sangat heterogen. Dengan latarbelakang seperti itu tentunya persoalan-
persoalan terkait dengan pendidikan menjadi lebih beragam.

Salah satu prioritas persoalan dari kebijakan pemerintah DKI Jakarta


dalam pembangunan pendidikan ialah terkait dengan perluasan dan
pemerataan bagi masyarakat dalam mendapatkan pendidikan. Menimbang hal
tersebut Pemerintah DKI Jakarta membuat kebijakan terkait dengan
pendidikan melalui peraturan daerah. Kebijakan tersebut tertulis dalam
Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2006. Pada Peraturan Daerah tersebut
dalam pasal 5 Ayat (1) dijelaskan bahwa warga masyarakat yang berusia 7
(tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan
menengah sampai tamat. Peraturan tersebut kemudian diperkuat lagi dari
Pasal 16 huruf (f) yang mana dijelaskan bahwa Pemerintah wajib
menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun khususnya
bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar, pernyataan
ini sebanding dengan Pasal 31 UUD 1945 ayat 4 yang menjelaskan bahwa
negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional. Untuk mencapai keberhasilan Wajib

12
Agryan Wahyu Prayoga, “ Implementasi Prigram Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang
Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat:, Skripsi pada Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang, Serang, 2014, h.4
10

Belajar 12 tahun pemerintah DKI Jakarta memberikan sebuah kebijakan


melalui Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP), yang mana mekanisme
penyalurannya diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 190 Tahun
2012 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 27
Tahun 2013 terkait Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari
keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar.

Seperti yang dilansir oleh News.viva pada 6 Desember 2012 Program


Kartu Jakarta Pintar diluncurkan pada Sabtu 1 Desember 2012 di dua tempat
berbeda oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang pada saat itu masih
menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada pukul 08:00 di SMA Yappenda
di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan dilanjutkan pada pukul 09:45-11:00 di
SMA Paskalis di Kemayoran Jakarta Pusat.13Perancangan Program Kartu
Jakarta Pintar (KJP) ini ialah agar siswa miskin dari kategori keluarga tidak
mampu memenuhi kewajiban pendidikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Yang dimaksud siswa miskin disini adalah peserta didik pada jenjang
satuan pendidikan sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara
personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan
orang tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar
pendidikan.14 Adapun kebutuhan dasar yang dimaksud ialah sepatu, seragam,
tas sekolah, biaya ekstrakurikuler, dan biaya transportasi. Dibawah ini
disajikan sebuah tabel kriteria siswa penerima Kartu Jakarta Pintar bagi siswa
miskin.

13
http://m.news.viva.co.id/news/read/372709-pemprov-dki-jakarta-pintar
14
Kjp.jakarta.go.id/kjp2/public/informasi_umum diakses pada 1 Oktober 2015 19:25 WIB
11

Tabel 1.2
Kriteria Siswa penerima program Kartu Jakarta Pintar

Kriteria Peserta Didik Penerima Program Kartu Jakarta Pintar


1 Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba
2 Orangtua tidak memiliki penghasilan yang memadai
3 Menggunakan angkutan umum
4 Daya beli untuk sepatu dan pakaian seragamsekolah/pakaian pribadi
rendah
5 Daya beli untuk buku, tas, dan alat tulis rendah
6 Daya beli untuk konsumsi/jajan rendah
7 Daya pemanfaat internet rendah
8 Tidak dapat mengikuti kegiatan eksrakurikuler yang berpotensi
mengeluarkan biaya
Sumber : (Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui
Kartu Jakarta Pintar 2015 halaman 9)
Tanggapan masyarakat DKI Jakarta terkait dengan peluncuran Kartu
Jakarta Pintar (KJP) ini sangat baik, seperti yang disampaikan oleh Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yaitu Arie Budhiman dalam Buku
Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta
Pintar bahwa jumlah penerima KJP pada tahun 2015 mencapai 561.408
dengan total anggaran yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp. 2,3 triliun.
Namun sayangnya dalam penggunaannya banyak ditemukan pelangaran dari
para penerima yang tidak menggunakan Kartu Jakarta Pintar ini sesuai dengan
kegunaannya. Seperti pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu Siswa dari
Sekolah SMK Wiyata Mandala Bakti kelas XII dia menggunakan uang yang
berada di Kartu Jakarta Pintar untuk membelanjakan keperluan sehari-hari dia
seperti hairtonik. Pelanggaran lainnya pun dilakukan oleh siswa dari SDN
Tugu Utara 10 Pagi yang mana tercatat telah melakukan penarikan uang tunai
12

di SPBU sebanyak 11 kali penarikan.15 Format dari Kartu Jakarta Pintar ini
adalah dalam bentuk ATM Bank DKI yang mana langsung dipegang oleh
siswa yang menerima, dan penarikan secara tunai pun dibatasi setelah
banyaknya laporan penyalahgunaan dari Kartu Jakarta Pintar. Setidaknya
siswa penerima Kartu Jakarta Pintar ini hanya bisa tarik tunai dua kali dalam
seminggu dengan nomial Rp 50.000 setiap minggunya. Selain penggunaan
secara tunai, Kartu Jakarta Pintar ini juga bisa digunakan non tunai di toko
buku atau merchant-merchant yang menyediakan EDC (electronit data
capture) Bank DKI dan Debit Prima.16
Dengan adanya kebijakan dari Pemerintah melalui Bantuan Biaya
Personal Pendidikan (BBPP) dimana penyalurannya melalui Kartu Jakarta
Pintar ini tentunya pemerintah sangat berharap agar perluasan dan pemerataan
pendidikan bagi warna masyarakat Provinsi DKI Jakarta terealisasikan dengan
baik, sehingga tidak ada lagi alasan-alasan dari warga DKI Jakarta khususnya
kalangan keluarga tidak mampu untuk tidak mengenyam pendidikan. Sejalan
dengan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah, tentunya program Kartu
Jakarta Pintar ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerjasama dari
masyarakat DKI Jakarta itu sendiri. Jika dilihat dari tujuan dan sasaran dari
Kartu Jakarta Pintar ini seharusnya dorongan/motivasi untuk mencapai wajib
belajar bagi keluarga miskin semakin tinggi.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kesadaran keluarga
miskin akan pentingnya sebuah pendidikan memanglah masih relatif rendah,
terlebih jika dilihat dari latarbelakang keluarga dari siswa/siswi di SMPN 50
Jakarta yang notabene berasal dari keluarga menengah kebawah seperti yang
di utarakan oleh Ibu Lismawati selaku Kepala bidang kesiswaan yang mana
merangkap menjadi Guru mata pelajaran tata boga di SMPN 50 Jakarta, maka

15
Kjp.jakarta.go.id/kjp2/public/informasi_umum diakses pada 1 Oktober 2015 19:40 WIB
16
http://www.bankdki.co.id/id/investor-relations/2013-07-19-10-32/49/berita/198 diakses
pada Senin 15 Agustus 2016 14:59 WIB
13

dari itu perlu adanya sebuah motivasi/dorongan bagi mereka agar tetap
semangat dalam mengenyam penddikan. Seperti yang disampaikan oleh
Eggen dan Kauchak dalam Nyayu Khodijah “Motivasi sebagai kekuatan yang
memberi energi, menjaga kelangsungannya, dan mengarahkan perilaku
terhadap tujuan.”17. Dari definisi motivasi yang disampaikan oleh Eggen dan
Kauchak tersebut maka dengan jelas terlihat bahwa motivasi sangatlah
berperan penting dalam menunjang suatu tujuan yang akan dicapai, terlebih
dalam hal belajar sangat diperlukan adanya motivasi baik motivasi yang
berasal dari dalam diri maupun dari luar.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Sardiman A,M bahwa Motivasi
dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik
dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan
adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarrnya.18 Dari pernyataan tersebut maka dapat dilihat jika
motivasi dalam belajar menjadi faktor dominan dalam mencapai suatu
keberhasilan belajar.

Pembahasan terkait dengan lemahnya motivasi belajar bagi keluarga


miskin ini saya temukan di beberapa hasil penelitian , diantaranya ialah
penelitian yang telah dilakukan oleh Basri Ibrahim dengan judul penelitian
Kemiskinan dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Anak-
anak di Kota Langsa.19

17
Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), h. 150
18
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Ed.1, h.85
19
Basri Ibrahim, “Kemiskinan dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar
Anak-anak di Kota Langsa”, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol.8 No.1, 2014, h.90
14

Dalam kesimpulannya Basri Ibrahim menjelaskan bahwa tingkat


kemiskinan pada masyarakat Kota Langsa sangat mempengaruhi
motivasi anak-anak untuk menempuh pendidikan. Kemiskinan secara
signifikan berimbas pada motivasi belajar siswa dan tingkat prestasi
akademis siswa, motivasi belajar siswa dan kesadaran keluarga akan
pentingnya pendidikan sangat bergantung pada kondisi ekonomi
keluarga. Keluarga yang kondisi ekonomi lemah cenderung
mengabaikan pendidikan anak-anaknya karena pemenuhan kebutuhan
sehari-hari dalam keluarga lebih penting dari pendidikan anaknya.

Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP)


diharapkan mampu memotivasi siswa dari keluarga tidak mampu di SMP
Negeri 50 Jakarta ini untuk terus melanjutkan sekolah tanpa harus lagi
memikirkan biaya pendidikan yang mahal.
Dari latar belakang diatas, maka peneliti perlu melakukan penelitian
berkaitan dengan judul : “ Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar
Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50 Jakarta”.
B. Identifiksi Masalah
Identifikasi masalah merupakan kegiatan mendeteksi, melacak, dan
menjelaskan aspek permasalahan di dalam area penelitian. Berdasarkan latar
belakang masalah yang dipaparkan diatas maka masalah yang dapat
diidentifiksi adalah :
1. Angka kemiskinan yang selalu mengalami peningkatan di DKI Jakarta
2. Mahalnya biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu menjadi beban
tersendiri bagi masyarakat tidak mampu
3. Masih ditemukan adanya penyalahgunaan Kartu Jakarta Pintar yang mana
tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya diperlukan.
4. Motivasi Belajar dan kesadaran akan pendidikan masih sangat tergantung
dengan pendapatan ekonomi
C. Batasan Masalah
Dalam tulisan ini penulis tidak akan membahas seluruh permasalah
yang ada, maka untuk itu perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti
15

sehingga tidak terlalu luas dan terarah. Dalam penelitian ini, masalah yang
diteliti dibatasi pada: “Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap
Motivasi Belajar Keluarga Miskin (Studi Kasus Pada Penerima Kartu Jakarta
Pintar di SMPN 50 Jakarta).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan dalam
penelitian ini, yaitu : “Bagaimanakah Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta
Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50 Jakarta.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimanakah Pengaruh Penggunaan
Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50
Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sumbangan pemikiran
kepada akademik maupun jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
tentang pendidikan
2. Manfaaat Praktis
a. Bagi Siswa/Siswi SMPN 50 Jakarta khususnya penerima Bantuan
Biaya Personal Pendidikan melalui KJP ini diharapkan lebih semangat
dan termotivasi untuk menjalani Wajib Belajar 12 tahun seperti yang
tertulis dalam Peraturan Perundang-undangan, dan menyadari akan
pentingnya Pendidikan.
b. Bagi PEMDA Wilayah Jakarta Timur, khususnya Suku Dinas
Pendidikan diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyempurnaan
terkait dengan kinerja Program KJP.
16

c. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diharapkan penelitian ini


bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
d. Bagi Peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
pendidikan, pengalaman peneliti dalam terjun ke masyarakat dan dapat
dijadikan bekal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN


HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Teoritik
1. Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial menurut Midgley adalah suatu proses perubahan
sosial yang terencana yang didesain untuk mengangkat kesejahteraan
penduduk secara menyeluruh, dengan menggabungkannya dengan proses
pembangunan ekonomi yang dinamis.20
Lebih lanjut Midgley mengajukan delapan aspek yang perlu
diperhatikan, diantaranya yaitu :21
1) Proses pembangunan sosial sangat terkait dengan pembangunan
ekonomi. Aspek ini yang membuat pembangunan sosial berbeda
ketika dibandingkan dengan pendekatan lain dalam mengangkat
kesejahteraan orang banyak. Pembangunan sosial mencoba untuk
mengaplikasikan kebijaka-kebijakan dan program-program sosial
untuk mengangkat kesejahteraan sosial, pembangunan sosial
melakukannya dengan konteks proses pembangunan.
2) Pembangunan sosial mempunyai fokus berbagai macam disiplin ilmu
(interdisipliner) berdasarkan berbagai ilmu sosial yang berbeda.
Pembangunan sosial secara khusus terinspirasi dari politik dan
ekonomi. Pembangunan sosial juga menyentuh nilai, kepercayaan dan
ideologi secara eksplisit. Dengan isu-isu ideologis, pembangunan
sosial diharapkan dapat lebih baik menciptakan intervensi dalam

20
James Midgley, Pembangunan sosial perspektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial (
Jakarta : Ditperta Islam Departemen Agama RI,2005), h.37
21
Ibid, h.38-41

17
18

menganalisa dan menghadapi masalah sosial dalam mengangkat


kesejahteraan masyarakat.

3). Konsep pembangunan sosial lebih menekankan pada proses.


Pembangunan sosial sebagai konsep dinamis memiliki ide-ide tentang
pertumbuhan dan perubahan yag bersifat eksplisit dimana istilah
pembangunan itu sendiri lebih berkonotasi pada semangat akan
perubahan yang positif. Secara literal, pembangunan adalah suatu proses
pertumbuhan, perubahan, evolusi dan pergerakan. Pembangunan sosial
memiliki tiga aspek, pertama, kondisi sosial awal yang akan diubah
dengan pembangunan sosial, kedua, proses perubahan itu sendiri, ketiga
keadaan akhir ketika tujuan-tujuan pembangunan sosial telah tercapai.

4). Proses perubahan yang progresif. Perubahan yang dilakukan berusaha


untuk perbaikan bagi seluruh manusia. Ide-ide akan perbaikan dan
peningkatakan sosial sangat dibutuhkan dalam pembangunan sosial.

5). Proses pembangunan sosial bersifat intervensi. Peningkatan perubahan


dalam kesejahteraan sosial terjadi karena adanya usaha-usaha yang
terencana yang dilakukan oleh para pelaku perubahan, bukan terjadi
secara natural karena bekerjanya sistem ekonomi pasar atau dengan
dorongan historis. Proses pembangunan sosial lebih tertuju pada
manusia yang dapat mengimplementasikan rencana dan strategi yang
spesifik untuk mencapai tujuan pembangunan sosial.

6). Tujuan pembangunan sosial didukung dengan beberapa macam strategi,


baik secara langsung maupun tidak langsung, akan menghubungkan
intervensi sosial dengan usaha pembangunan ekonomi. Keduanya
didasari oleh keyakinan dan ideologi yang berbeda tetapi hal ini dapat
diharmonisasikan meskipun masih ditemui kesulitasn untuk merangkum
semuanya dalam sebuah sintesa.
19

7). Pembangunan sosial lebih terkait dengan rakyat secara menyeluruh serta
ruang lingkupnya lebih bersifat inklusif atau universal. Pembangunan
sosial fokus makronya menargetkan perhatian pada komunitas, daerah
dan masyarakat. Pembangunan sosial lebih tertuju pada mereka yang
terlantar karena pertumbuhan ekonomi atau tidak diikutsertakan dalam
pembangunan (orang misksin dalam kota, penduduk desa yang miskin,
etnis minoritas dan wanita). Pembangunan sosial fokusnya bersifat
pembagian daerah sseperti kota, masyarakat pedesaan, perkotaan,
daerah-daerah atau negara.

8). Tujuan pembangunan sosial adalah mengangkat kesejahteraan sosial.


Kesjehateraan sosial menurut Midgley disini berkonotasi pada suatu
kondisi sosial dimana masalah-masalah sosial diatur, kebutuhan sosial
dipenuhi dan terciptanya kesempatan sosial.

Kemudian dalam kaitanya dengan strategi pembangunan sosial yang


dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat,
Midgley mengemukakan ada tiga strategi besar yaitu :22

1) Pembangunan sosial oleh individu, dimana kesejahteraan masyarakat


secara keseluruhan dapat diangkat ketika para individu berusaha
untuk mengangkat kesejahteraan mereka masing-masing.
Pendekatannya lebih mengarah pada oendekataan individualis dan
pendekatan enterprise (usaha).
2) Pembangunan sosial oleh masyarakat, dimana masyrakat saling
bekerja sama secara harmonis serta memilikki tujuan yang sama
untuk memenuhi kebutuhan mereka, memecahkan permasalahan
mereka dan berusaha menciptakan kesempatan guna memperbaiki

22
Midgley James, Pembangunan sosial perspektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial (
Jakarta : Ditperta Islam Departemen Agama RI,2005), h.149-201
20

hidup. Pendekatannya lebih dikenal dengan nama pendekatan


masyarakat.
3) Pembangunan sosial oleh pemerintah, dimana pembangunan sosial
dilakukan oleh pemerintah, dengan agen-agennya yang khusus,
perbuatan kebijakan, para perencana dan administraturnya. Negara
mewakili kepentingan masyarakat secara keseluruhan dan memiliki
tanggung jawab mengangkat kesejahteraan selutuh warganegaranya.
Pendekatannya kebih dikenal dengan nama pendekatan statustnegara.
2. Kesejahteraan sosial
1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Undang-undang No 13 Tahun 1998 tentang ketentuan pokok


kesejahteraan masyarakat memuat pengertian kesejahteraan masyarakat
sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan masyraakat baik materiil
maupun spiritual yang diliputi oleh rasa takut, keselamatan kesusilaan dan
ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap masyarakat
untuk mengadakan usaha penemuan kebutuhan-kebutuhan jasmani dan
sosial yang sebaik-baknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan
pancasila.

Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial


adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, dan sosial warga negara
agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.

Selanjutnya menurut James Midgley kesejahteraan sosial adalah


suatu keadaan atau kondisi kehidupan manusia yang tercipta ketika
berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik, ketika
21

kebutuhan manusia dapat terpenuhi dan etika kesempatan sosial dapat


dimaksimalkan.

Dari beberapa pengertian terkait dengan kesejahteraan sosial


diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan
sebuah upaya yang diharapkan mampu mengelola berbagai macam
permasalahan sosial yang akhirnya warga negara hidup secara layak
sebagaimana dengan ketentuan dalam Undang-undang.

2. Tujuan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Undang-undang No 11 Tahun 2009 pasal 3 bahwa tujuan


penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai berikut :

1) Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup


2) Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian
3) Meningkatkan ketahanan sosial maysrakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan sosial
4) Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial
dunia usaha dalam penyelenggraan kesejahteraan sosial
5) Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggara kesejahteraan

Kesejahteraan masyarakat Indonesia menjadi satu kriteria


tersendiri bagi pemerintahan Indonesia dalam mencapai tujuan
pembangunan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) mengklasifikasikan indikator tahapan keluarga sejahtera
sebagai berikut :23

5. Enam indikator tahapan Keluarga Sejahtera I atau indikator “kebutuhan


dasar keluarga”:

23
http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx
22

g. Anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih


h. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk drumah,
disekolah/bekerja, dan bepergian
i. Rumah yang ditempati memiliki atap, lantai dan dinding yang baik
j. Bila ada anggita keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan
k. Semua anak umur 7-15 tahun dalam kelaurga bersekolah
l. Pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi
6. Delapan indikator Keluarga Sejahtera II
i. Anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan
j. Sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur
k. Anggota keluarga memperoleh pakaian baru paling kurang sekali
dalam setahun
l. Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah
m. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat
n. Ada seorang atau lebih anggota kelaurga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan
o. Seluruh anggota keluarga usia 10-60 tahun bisa baca tulis
p. Pasangan usia subur menggunakan alat/obat kontrasepsi
7. Lima indikator Keluarga Sejahtera III
f. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama
g. Sebagian pengahasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau
barang
h. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi
i. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal
23

j. Keluarga memperoleh informasi dari surat


kabar/majalah/radio/tv/internet
8. Dua indikator Keluarga Sejahtera III Plus
c. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan
materiil untuk kegiatan sosial
d. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/institusi masyarakat

3. Hakikat Penggunaan Kartu Jakarta Pintar


a. Pengertian Penggunaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penggunaan adalah proses,
cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian24. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan merupakan sebuah cara
pemakaian.
b. Pengertian Kartu Jakarta Pintar
Kartu Jakarta Pintar adalah program startegis untuk membentuk akses
bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk
mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan
dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. 25 Maka dapat
dikatakan bahwa Kartu Jakarta Pintar merupakan sebuah program yang
dibentuk oleh Pemerintah DKI Jakarta yang ditujukan bagi warga miskin
di daerah DKI Jakarta dalam menunjang keberhasilan dalam hal
pendidikan yang dibiayayai penuh oleh Pemerintah.

24
http://kbbi.web.id/guna
25
http://Kjp.jakarta.go.idkjp2/ diakses pada 1 Oktober 2015, 19:25 WIB
24

Manfaat dan dampak positif yang diharapkan dari siswa penerima


Kartu Jakarta Pintar antara lain:26
a. Seluruh warga DKI Jakarta menamatkan pendidikan minimal sama
dengan jenjang SMA/SMK
b. Peningkatan pencapaian target Angka Partisipan Kasar ( APK)
pendidikan dasar dan menengah
c. Mutu pendidikan di Provinsi DKI Jakarta meningkat secara signifikan
Siswa miskin adalah peserta didik pada jenjang satuan
pendidikan sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara
personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun
penghasilan orangtua nya yang tidak memadai untuk memeuhi
kebutuhan dasar pendidikan. Kebutuhan dasar pendidikan yang
dimaksud mencakup : seragam, sepatu dan tas sekolah, biaya
transportasi, makanan serta biaya ekstrakurikuler. Berdasarkan sasaran
tersebut, maka untuk kepentingan pemenuhan kriteria program
pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SLB/MI,SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB,SMKLB,MA melalui Kartu Jakarta Pintar Tahun
anggaran 2015 sebagai berikut :27
1) Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba
2) Orang tua tidak memiliki penghasilan yang memadai
3) Menggunakan angkutan umum
4) Daya beli untuk sepatu dan pakaian seraga sekolah/pribadi rendah
5) Daya beli untuk konsumsi makan/jajan rendah
6) Daya pemanfaatan internet rendah
7) Tidak dapat mengikuti kegiatan estrakurikuler yang berpotensi
mengeluarkan biaya

26
Ibid.,
27
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
2015, h. 9
25

Selain kriteria diatas, apabila kuota masih tersedia, Kepala


Satuan Pendidikan bersama dengan Komite Sekolah dapat
mengusulkan nama siswa lain yang dianggap pantas dan berhak
mendapatkan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu
Jakarta Pintar dengan kriteria sebagai berikut :
1) Siswa yang orang tuanya terdaftar sebagai Peserta PKH (Program
Keluarga Harapan);
2) Siswa yang berasal dari Panti Sosial/Panti Asuhan/ yang dikelola oleh
Kementrian Sosial;
3) Siswa Yatim dan/atau Piatu;
4) Siswa yang berasal dari rumah tangga yang memiliki Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan;
5) Siswa korban bencana alam;
6) Pertimbangan lain (misalnya kelainan fisik, korban musibah
berkepanjangan dan siswa berasal dari rumah tangga miskin dan
memiliki lebih dari 3 (tiga) orang bersaudara yang berusia dibawah 18
tahun).
c. Penggunaan Kartu Jakarta Pintar

Dari pengertian yang sudah diperoleh maka diketahui bahwa


penggunaan merupakan sebuah cara pemakaian. Sedangkan Kartu
Jakarta Pintar merupakan sebuah program yang dibentuk oleh
Pemerintah DKI Jakarta yang ditujukan bagi warga miskin di daerah
DKI Jakarta dalam menunjang keberhasilan dalam hal pendidikan
yang dibiayayai penuh oleh Pemerintah.

Maka dapat disimpulkan Penggunaan Kartu Jakarta Pintar


merupakan sebuah cara pemakaian program yang dibentuk oleh
Pemerintah DKI dalam menunjang keberhasilan pendidikan khususnya
26

bagi warga miskin DKI Jakarta yang dibiayayai penuh oleh


Pemerintah.

d. Persyaratan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan


melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada setiap Tahun Anngaran,
akan memberikan Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta
didik SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA melalui Kartu Jakarta Pintar
dengan persyartaan sebagai berikut :28
1. Warga DKI Jakarta yang dibuktikan dengan Kartu Leluarga atau surat
keterangan lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Membuat surat pernyataaan tidak mampu/miskin yang diketahui orang
tua dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
3. Terdaftar dan masih aktif disalah satu satuan pendidikan di Provinsi
DKI Jakarta.
4. Diusulkan oleh sekolah yang telah ditandatangani oleh Kepala
Sekolah, Komite Sekolah, dan Kepala Seksi Dikdas/Dikmen
Kecamatan setempat yang selanjutnya diajukan ke Suku Dinas/Dinas
setempat.
5. Menandatangani lembar Pakta Integritas yang telah disediakan.

Dari persyaratan-persyaratan yang ditujukan bagi penerima


Kartu Jakarta Pintar yang disebutkan sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa penerima Kartu Jakrta Pintar ialah Warga asli DKI
Jakarta yang dibuktikan dengan kartu keluarga, penghasilan orang tua
minim, berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu/miskin, tidak
dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berpotensi

28
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
2015, h.10
27

mengeluarkan biaya, masih aktif dan terdaftar di salah satu satuan


pendidikan DKI Jakarta

e. Pendistribusian Kartu Jakarta Pintar


1. Pendistribusian Kartu Jakarta Pintar untuk penerima Kartu Jakarta
Pintar baru dilakukan oleh kantor cabang Bank DKI secara kolektif ke
masing-masing dengan Kepala Sekolah.
2. Kepala Sekolah wajib mengumpulkan siswa atau wali siswa penerima
KJP pada tanggal yang disepakati dengan kantor cabang Bank DKI.
3. Peneirma KJP, Buku tabungan, beserta pin ATM yang bersegel
diserahkan langsung oleh petugas Bank DKI ke siswa atau wali siswa
dengan didampingi pihak sekolah.
4. Pin ATM harus dihafal dan tidak diberi tshuksn kepada orang lain.
5. Kartu Jakarta Pintar dan buku tabungan harus disimpan dengan baik
dan menjadi tanggug jawab siswa atau wali siswa penerima Kartu
Jakarta Pintar.
6. Besaran dana dan pencarian dana Kartu Jakarta Pintar

Kepada peserta didik yang menerima dan Bantuan Biaya Personal


Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar atau yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan berhak menerima bantuan dengan besaran sebagai
berikut :29

29
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
2015 h.11
28

a. Peserta didik dari Sekolah Negeri


Tabel 2.1
Jenjang Pendidikan Biaya Personal
Pendidikan/Bulan
SD/Sederajat Rp. 210.000
SMP/Sederajat Rp. 260.000
SMA/Sederajat Rp. 375.000
SMK/Sederajat Rp. 390.000
PKBM Rp. 210.000

b. Peserta didik dari Sekolah Swasta


Tabel 2.2
Jenjang Pendidikan Biaya Personal SPP
Pendidikan/Bulan
SD/Sederajat Rp. 210.000 Rp. 130.000
SMP/Sederajat Rp. 260.000 Rp. 170.000
SMA/Sederajat Rp. 390.000 Rp. 290.000
SMK/Sederajat Rp. 390.000 Rp. 240.000

1. SPP Swasta akan di debet dari rekening siswa ke rekening sekolah.


2. Jika SPP siswa dibawah jumlah alokasi, akan di auto debet sebesar
jumlah SPP ke rekening sekolah, sisanya menjadi hak siswa dan
menjadi tabungan siswa.
3. Jika SPP di atas jumlah alokasi, akan di auto debet sebesar jumlah
alokasi dan kekurangannya menjadi tanggung jawab orang tua siswa.
c. Sisa dana
29

1. Pada akhir tahun ajaran, sisa dana sepenuhnya menjadi tabungan


siswa, tidak hangus, dan dapat digunakan untuk belanja
perlengkapan pendidikan tahun ajaran baru.
2. Penggunaan Kartu Jakarta Pintar harus dilaporkan melalui sekolah
dengan melampirkan struk pembelanjaan.
d. Gratis Trans Jakarta
Siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar mendapatkan gratis
Trans Jakarta dengan menunjukan Kartu Jakarta Pintar, Kartu Pelajar
dan berseragam sekolah, hari senin-sabtu pukull. 05:00-07:00 dan
13:00-18:00.
f. Penentuan dan Penetapan Kuota Penerima Dana Bantuan Biaya
Personal Pendidikan
Penentuan kuota untuk pemberian program Bantuan Biaya
Personal Pendidikan diadakan pada hal standar, yaitu proporsional luas
wilayah, jumlah sekolah, dan jumlah peserta didik. Dalam hal jumlah
peserta didik miskin yang ada di suatu wilayah (akurasi data dapat
dipertanggung jawabkan), akan memperoleh prioritas dengan
persentase yang lebih besar.30
Kuota peserta didik calon penerima Bantuan Biaya Personal
Pendidikan melalui KJP Tahun 2015 berjumlah 489.150 peserta didik,
dengan rincian 291.900 (59,67 %) calon penerima KJP dari sekolah
negeri dan 197.250 (40,33 %) calon penerima dari sekolah swasta.
Adapun penetapan kuota penerima Bantuan Biaya Personal
Pendidikan melalui KJP adalah sebagai berikut :
a. Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT Pusat
Perencanaan dan Pengendalian Pendanaan Pendidikan Personal dan

30
Ibid.,
30

Operasional menetapkan kuota peenrima Bantuan Boaya Personal


Pendidikan melalui KJP untuk masing-masing wilayah administratif
Provinsi DKI Jakarta dengan memprioritaskan jumlah siswa yang
menerima KJP dan orang tua siswa yang memiliki KKS/KPS.
b. UPT 60
UPT 60 menyampaikan pemberitahuan kuota tersebut ke
Suku Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah administratif
Provinsi DKI Jakarta. Selanjutnya menyampaikan kuota tersebut ke
setiap satuan pendidikan (SD/SDLB/MI, SMP.SMPLB/MTs,
SMA.SMALB/SMA/SMKLB/MA) di wilayahnya,
c. Satuan Pendidikan
Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah) dan Komite
Sekolah mengusulkan nama-nama calon penerima Bantuan Biaya
Personal Pendidikan melalui KJP berdasarkan pengalokasian kuota
selanjutnya diproses sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang
telah dipersyaratkan oleh organisasi pemerintah di tingkat kelurahan,
kecamatan, dan kotamadya. Selanjutnya diserahkan kepada Dinas
Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT 60 untuk ditetapkan sebagai
penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP.
g. Mekanisme Tahapan Pelaksanaan Kartu Jakarta Pintar
Bantuan Biaya Personal Pendidikan dicairkan oleh Bank DKI
setiap tiga bulan (triwulan) sekali bagi penerima Kartu Jakarta Pintar.
Setiap siswa pemegang KJP diwajibkan membuat laporan tertulis
tentang pembelanjaan BPSM setiap bulan sebagai bentuk pelaporan
dan sekaligus pertanggung jawaban pengunaan dana BBP.31

31
Agryan Wahyu Prayoga, “ Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang
Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat:, Skripsi pada Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang, Serang, 2014, h.39
31

Mekanisme penetapan penerima dana Bantuan Biaya Personal


Pendidikan melalui KJP melibatkan beberapa pihak dari tingkat
provinsi hingga orang tua siswa,. Proses penetapan penerima dana
Bantuan Biaya Pendidikan Personal Pendidikan melalui KJP dimulai
dari pendataan calon penerima dana Bantuan Biaya Personal
Pendidikan melalui KJP di satuan pendidikan (Sekolah) adapun
tahapannya adalah sebagai berikut :32

Tabel 2.3

No Tahapan Pelaksanaan Penanggung


Jawab
1 Sekolah mendata peserta didik miskin sesuai standar Kepala Sekolah
format data individu Bank DKI setelah diberikan kuota
oleh Sudin Pendidikan setempat.
2 Sekolah mengusulkan peserta didik calon penerima Kepala Sekolah
dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP
yang memenuhi persyaratan, ditandatangani oleh
Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah.

Data diserahkan ke Kasi Dikdas/Dikmen Kecamatan


dalam bentuk printout dan softcopy (CD).
3 Data peserta didik calon penerima dana Bantuan Biaya Kasi
Personal Pendidikan melalui KJP , selanjutnya Dikdas/Dikmen
diverifikasi oleh Kasi Dikdas/Dikmen Kecamatan Kec
Setempat.
4 Rekapitulasi data berdasarkan kelompok jenjang Kepala Sekolah

32
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
2015, h.13
32

pendidikan tersebut selanjutnya dikirim ke Sudin


Dikdas/Dikmen masing-masing wilayah.
5 Sudin/Dinas Pendidikan setempat mengesahkan kuota Kasudin
jumlah peerima dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan
Pendidikan melalui KJP untuk SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs,SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA.
6 Sudin/Dinas Pendidikan mengajukan daftar nama- Kasudin
nama siswa penerima dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan
Pendidikan melalui KJP untuk pembuatan aplikasi
ATM ke Bank DKI.
7 Rekap data penerima-penerima dana Bantuan Biaya Dinas
Personal Pendidikan melalui KJP dikirim ke Dinas Pendidikan
Pendidikan melalui Seksi Kerja Sama Antar Lembaga (UPT 60)
(KAL)/Persekolahan.
8 Penetapan penerima dana Bantuan Biaya Personal Dinas
Pendidikan melalui KJP. Pendidikan
(UPT 60)

Proces flow (alur proses) pendataan sampai penetapan calon


penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP menjadi
penerima diuraikan di dalam SOP bantuan Biaya Personal Pendidikan
melalui KJP. Pada masing-masing pelaksana program diuraikan
proses/aktivitas yag terkait dengan lembaganya.

h. Mekanisme Pengambilan Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan


melalui KJP
33

Pengambilan/pencarian dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan


melalui KJP oleh penerima bantuan dengan ketentuan sebagai berikut
:33
a. Dana KJP masuk ke rekening tabungan monas siswa untuk 2
semester sekaligus
b. Pengambilan dana dibatasi per 2 minggu sesuai tingkat masing-
masing siswa (setiap tanggal 1-15 setiap bulan)
c. Khusus siswa sekolah swasta setiap awal bulan akan cair uang SPP
sesuai tingkatan sekolah
d. Siswa hanya dapat mengambil dana melalui ATM Bank DKI tidak
melalui counter/teller, pengambilan melalui ATM Bank lain
dikenakan biaya sesuai ketentuan antar bank
e. Pada akhir semester dana dapat di cairkan keseluruhan untuk
pembelian perlengkapan sekolah tahun ajaran baru
f. Pembelian dapat di lakukan dengan debit di merchant-merchant
jaringan prima (ATM-BCA)
g. Adapun nominal pencarian dana Bantuan Biaya Personal
Pendidikan melalui KJP
Maksimal Nominal KJP/Bulan Sekolah Negeri
Tabel 2.4
Tingkat Max Nominal Pencairan Dana Mekanisme
KJP/Bulan KJP @Rp. Pencarian
50.000
SD & PKBM Rp. 100.000 Minggu I & III Via Center
SMP Rp. 150.000 Minggu I, II, & (teller) dan
Sederajat III ATM Bank
SMA Rp. 200.000 Minggu I,II,III DKI

33
Ibid h.22
34

Sederajat & IV

Maksimal Nominal KJP/Bulan untuk Sekolah Swasta


Tabel 2.5
Tingkat Max Nominal Nominal Mekanisme
KJP/Bulan SPP/bulan Pencarian
SD Sederajat Rp. 100.000 Rp. 130.000 Via Center
SMP Rp. 150.000 Rp. 170.000 (teller) dan
Sederajat ATM Bank
SMA Rp. 200.000 Rp. 275.000 DKI
Sederajat
SMK Rp. 200.000 Rp. 240.000

Maksimal Nominal untuk keperluan alat tulis


Tabel 2.6
Tingkat Biaya Keperluan Mekanisme
Alat Tulis/Semester Pencairan
SD Sederajat Rp. 500.000 Dilakukan secara
SMP Sederajat Rp. 500.000 non tunai, tidak
SMA Sederajat Rp. 500.000 memiliki jangka
SMK Rp. 500.000 waktu
Sementara penarikan untuk biaya keperluan alat tulis dan
perlengkapan alat tulis sebesar Rp 500.000 tidak dapat diambil
secara tunai dan harus dibelanjakan serta tidak memiliki jangka
waktu untuk pencariannya.

h. Peruntukan/penggunaan dana KJP harus sesuai dengan Pergub


DKI Jakarta No. 174 Tahun 2015
35

i. Pemanfaatan/Penggunaan Dana Bantuan Biaya Personal


Pendidikan Melalui KJP
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 174 tentang Bantuan
Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak
mampu melalui KJP secara jelas mengatur jenis-jenis
pemanfaatan/penggunaan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan
melalui KJP sebagai berikut :
a. Buku tulis;
b. Buku gambar;
c. Buku pelajaran;
d. Alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus dan rautan;
e. Alat gambar seperti macam-macam penggaris, pensl warna, spidol,
cat kertas warna, buku dan/atau kertas gambar dan jangka;
f. Alat dan/atau bahan praktik;
g. Seragam sekolah dan kelengkapannya;
h. Sepatu dan kaos kaki sekolah;
i. Tas sekolah;
j. Ongkos transportasi dari rumah ke sekolah dan sebaliknya;
k. Pakaian olahraga sekolah;
l. Buku pelajaran penunjang‟
m. Kudapan bergizi di sekolah;
n. Kacamata sebagai alat bantu penglihatan;
o. Alat bantu pendengaran;
p. Kalkulator scientific;
q. USB Flash disk sebagai alat simpan data;
r. Seragam pramuka dan kelengkapannya;
s. Pembayaran kegiatan eksrakurikuler yang tidak dibiayai oleh
Biaya Operasional Pendidikan dan Bantuan Operasional Sekolah.
j. Pembatalan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan
36

Pasal 46 Pergub DKI Jakarta No. 174 menyatakan dengan jelas


bahwa penerima dana Bantuan Biaya Personal Penddikan melalui KJP
dilarang :34
a. Membelanjakan bantuan Biaya Personal Pendidikan di luar
penggunaan yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur
b. Merokok
c. Menggunakan dan mengedarkan narkoba dan obat-obatan
terlarang
d. Melakukan perbuatan asusila/pergaulan bebas pelecehan seksual
e. Terlibat dalam kekerasan/bullying
f. Terlibat tawuran
g. Terlibat geng motorgeng sekolah
h. Minum-minuman keras/minum beralkohol
i. Terlibat pencurian
j. Melakukan pemalakan/pemerasan/penjambretan
k. Terlibat perkelahian
l. Terlibat penipuan
m. Membocorkan soal/kunci jawaban
n. Terlibat pornoaksi/pornografi
o. Menyebarluaskan gambar tidak senonoh baik secara konvensional
maupun melalui online
p. Membawa senjata tajam dan peralatan lain yang membahayakan
q. Sering bolos sekolah minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan
r. Sering terlambat tiba di sekolah berturut-turut atau tidak berturut-
turut minimal 6 (enam) kalai dalam (satu) bulan
s. Meminjamkan penggunaan KJP

34
Ibid., h.16
37

t. Menggadaikan/menjaminkan KJP dan/atau buku tabungan dana


bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari
keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak manapun dan
dalam bentuk apapun
u. Menghabiskan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi
peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP untuk
belanja penggunaan yang tidak secara nyata dibutuhkan oleh
peserta didik yang bersangkutan
v. Meminjamkan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi
peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak
manapun, dan
w. Melakukan perbuatan yang melanggar peraturan tata tertib
sekolah/pertauran sekolah

Peserta didik penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan


yang melanggar salah satu atau secara kumulatif larangan
sebagaimana disebutkan di atas, akan dikenakan sanski berupa
penarikan KJP dan penghentian bantuan Biaya Personal
Pendidikan selanjutnya.

Selain peserta didik, sanski pembatalan/ pencabutan


bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP dapat diterapkan
apabila orang tua siswa melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Membelanjakan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi


peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP di luar
penggunaan yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur NO. 174
Tahun 2015
b. Mengkoordinir pelaksanaan pencairan/pemindahbukuan rekening
dana dengan imbalas/jasa tertentu
38

c. Memalsukan bukti belanja penggunaan dana Bantuan Biaya


Personal Pendidikan bagi Peserta didik dari keluarga tidak mampu
melalui KJP
d. Mengoordinir bukti penggunaan data bantuan Biaya Personal
Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui
KJP sebagai pertanggungjawaban
e. Menggunakan jasa pihak ketiga termasuk sekolah/madrasah untuk
melakukan pencairan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan
bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP dengan
janji memberikan imbalan tertentu
f. Menggadaikan/menjaminkan KJP dan/atau buku tabungan dana
bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari
keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak manapun dan
dalam bentuk apapun
g. Menghabiskan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi
peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP untuk
belanja penggunaan yang secara nyata dibutuhkan oleh peserta
didik yang bersangkutan, dan
h. Meminjamkan dana bantuan biaya personal pendidija bagi peserta
didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak
manapun
Pemberian dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui
KJP secara otomatis dapat dibatalkan jika penerima :
a. Berhenti sekolah
b. Telah didakwa dan tebukti melalukan tindakan kriminal dan atau
perbuatan asusila
c. Mengkonsumsi minuman keras/narkoba atau sejenisnya
d. Mengundurkan diri sebagai penerima dana bantuan Biaya Personal
Pendidikan melalui KJP
39

e. Tidak lagi masuk dalam kriteria siswa miskin


f. Meninggal dunia
Kepala Satuan Pendidikan bertanggung jawab dan berwenang
untuk membatalkan calon penerima bantuan Biaya Personal
Pendidikan melalui KJP serta memilih siswa penggantinya bila
masih terdapat siswa miskin. Proses penggantian tersebut melalui
mekanisme persetujuan bersama dengan komite sekolah.
keputusan penetapan pengganti tersebut harus segera dikirimkan
ke Sudin Pendidikan kotamadya setempat untuk segera diterbitkan
keputusan pengganti. Keputusan pengganti tersebut dijadikan
dasar bagi sekolah untuk pengalihan penyaluran dana bantuan
Biaya Personal Pendidikan melalui KJP ke siswa lain.

4. Hakikat Motivasi Belajar


a. Pengertian Motivasi

Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi


internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari.
Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “motivasi”.35

Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam


belajar, para ahli sukar mendefinisikannya, akan tetapi motivasi
berhubungan dengan (1) arah perilaku, (2) kekuatan respon (yakni
usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan

35
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara,2008),h.1
40

(3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus


menerus berperilaku menurut cara tertentu.36

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan


sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak
dapat diambil secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam
tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit
tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.37
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Sumadi Suryabarata
motif adalah “ keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu
tujuan”.38 Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi
aktif.39
Menurut Byrnes dalam Nyayu Khodijah, dalam konsep
motivasi terkandung tiga konsep penting, yaitu (a) tujuan, (b)
pengetahuan, dan (c) proses-proses metakognitif. Tujuan
merupakan spesifikasi yang berorientasi masa depan tentang
apa yang diinginkan seseorang, sedangkan pengetahuan
berkaitan dengan mengetahui tentang bagaimana membuat
tujuan tercapai. Proses-proses metakognitif mencakup: (a)
memonitor kemajuan yang dicapai, (b) menggunakan
keyakinand an pilihan unutk menilai tindakan yang

36
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2009), Cet.6, h.80
37
Uno, op.cit., h.3
38
Sumadi Suryabrta, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.5, h.70
39
Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Ed.1, h.73
41

berlangsung, (c) menilai keinginan terhadap hasil, dan (d)


menjelaskan mengapa diperoleh hasil.40
Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi,
ialah : (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan
tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang
kita amatai dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada
seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan
melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk-
petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam
memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.

Menurut Mc. Donald “Motivasi adalah perubahan energi dalam


diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan”.41

Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald mengandung tiga


elemen penting.
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang
ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia),
penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi releva dengan persoalan-persoalan kejiwaan,
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalm
hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan.

40
Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 150
41
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 158
42

Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi


kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain,
dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal
kebutuhan.
Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa
motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri
manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan,
perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan
sesuatu, semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau
keinginan.42
Pengertian lainnya terkait motivasi menurut Woolfolk (2009)
“Motivasi didefinisikan sebagai keadaan internal yang
membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku”.43
Studi tentang motivasi difokuskan pada bagaimana dan mengapa
orang memprakarsai tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu,
berapa lama waktu yang dubutuhkan untuk memulai kegiatan, dan
seberapa persisten siswa dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan
apa yang mereka pikirkan dan rasakan di sepanjang perjalanannya.
Pengertian lainnya, menurut Morgan dkk. (1986) “Motivasi
sebagai kekuatan yang menggerakkan dan mendorong terjadinya
perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu”44
Sedangkan menurut Eggen dan Kauchak (1997) dalam Nyayu
Khodijah “Motivasi sebagai kekuatan yang memberi energi, menjaga
kelangsungannya, dan mengarahkan perilaku terhadap tujuan.”45

42
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Ed.1, h.74
43
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010), Cet.1,h.100
44
Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 150
43

Selanjutnya Nanang Hanifah dan Cucu Suhana mendefinisikan


motivasi sebagai kekuaan (power motivation), daya pendorong
(driving force), atau alat pembangun kesediaan dan kenginan
yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar aktif, kreatif,
efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan
perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotor.46
Sedangkan menurut Atkinson dalam Purwa Atmaja Prawira
motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi seseorang untuk berbuat
yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.
Selanjutnya pernyataan yang tidak berbeda dijelaskan oleh A.W
Bernard dalam Purwa Atmaja Prawira yang mana dijelaskan bahwa
motivasi sebagai fenomena yang di libatkan dalam pengrangsangan
tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau
tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi
merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan untuk
mencapai tujuan tertentu.47

Dari beberapa pengertian motivasi yang sudah dikemukakan oleh


para ahli maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
dorongan atau daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi bukan hanya berperan
penting dalam mengupayakan siswa terlibat kegiatan akademis.
Motivasi juga berperan penting dalam menentukan seberapa banyak
akan dipelajari siswa dari kegiatan yang mereka lakukan atau
informasi yang dihadapkan pada mereka.48

45
Ibid., h. 150
46
Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika
Aditama,2012),Cet.3,h.26
47
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2012)h.319
48
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, ( Jakarta: Indeks, 2008), 100
44

1. Komponen-komponen Motivasi
Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam
(inner component),dan komponen luar (outer component).
Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan
merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen luar
ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah
kelakuannya. Jadi komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan
yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang
hendak dicapai.49
2. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Dengan mantapnya di siang bolong, si abang becak
mendayung becak untuk mengangkut penumpangnya, demi
mencari makan untuk anak-anaknya. Para pelajar mengurung
dirinya dalam kamar untuk belajar, karena akan menghadapi ujian
pada pagi harinya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
masing-masing pihak itu sebenarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu
atau yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang
mendorong mereka untuk melakukan sesuatu kegiatan/pekerjaan.
Begitu juga dengan belajar sangat diperlukan adanya
motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi.
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula
pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas
usaha belajar bagi para siswa.50

Sehubungan dengan hal tersebut Sadirman AM


menyebutkan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

49
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 159
50
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Ed.1, h.85
45

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai


penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak
dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang
hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Seseorang siswa yang akan melakukan kegiatan belajar
dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain
kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi
dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan
adanya usaha yang tekun dan terutama didasarai adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang
siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarrnya.51

Dalam pembagian fungsi motivasi dalam belajar tidak


hanya Sadirman AM yang berpendapat. Menurut Syaiful Bahri
Djamarah fungsi motivasi dalam belajar ialah :

1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

51
Ibid.,
46

Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk


belajar, tetpi karena ada sesuatu yang dcari muncullah
minatnya untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu dalam
rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu
yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu
akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka
mencari tahu. Anak didik pun mengambil sikap seiring
dengan minat terhadap suatu objek. Di sini, anak didik
mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang
seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu.
Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah
sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang
berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa
yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap
anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak
terbendung, yang kemudian menjelma dalam bentuk gerakan
psikosofik. Di sini anak didik sudah melakukan aktivitas
belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran
berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan
kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian
perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang
terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga
mengerti betul isi yang dikandungnya.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat
menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan
mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik
yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata
pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk
mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik
akan mempelajari mata pelajaran di mana tersimpan
sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari
anak didik merupakan tujuan belajar yang akan
dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah
yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam
belajar. Dengan tekun anak didik belajar. Dengan
penuh konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya
mencari sesuatu yang ingin diketahui/dimengerti itu
47

cepat tercapai. Segala sesuatu yang mengganggu


pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya
diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan
motivasi yang dapat mengarahka perbuatan anak didik
dalam belajar.52
Selanjutnya Oemar Hamalik juga menyebutkan fungsi motivasi
sebagai berikut :

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.


Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu
perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya
mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang
diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi
sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.53
Berikutnya Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana membagi
fungsi motivasi sebagai berikut :

1. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku


belajar peserta didik.
2. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi
belajar peserta didik.
3. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi
terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
4. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem
pembelajaran lebih bermakna.54
Selanjutnya Purwa Atmaja Prawira mengutip pernyataan RBS.
Fudyartanto terkait dengan fungsi motivasi sebagai berikut :

52
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2011) Ed.Revisi, Cet.3,
h.157
53
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 161
54
Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika
Aditama,2012),Cet.3,h.26
48

1. Motif bersifat mengarahkan dan mengatur tingkah laku


individu
2. Motif sebagai penyeleksi tingkah laku individu. Motif yang
dipunyai atau terdapat pada diri individu membuat individu
yang bersangkutan bertindak secara terarah kepada suatu
tujuan yang terpilih yang telah diniatkan oleh individu
tersebut
3. Motif memberi energi dan menahan tingkah laku individu55

Pada dasarnya berbagai fungsi motivasi yang dikemukakan


oleh para ahli tidaklah jauh berbeda, fungsi motivasi berperan sangat
penting dalam belajar. Fungsi motivasi dalam belajar ialah sebagai
pendorong, penggerak dan pengarah bagi diri individu.

b. Pengertian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar adalah


berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan wikipedia
mengartikan belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam
perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau
latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi
antara stimulus dan respon.

Sementara Thorndike dalam Hamzah B Uno mengemukakan


teorinya bahwa “belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang
mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang
juga bisa berupa pikiran, perasaan atau gerakan)”.56

55
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2012)h.320
56
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara,2008),h.11
49

Selanjutnya Hamzah B Uno menjelaskan bahwa “belajar adalah


suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengelaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.57

Sedangkan Lester D. Crow dan Alice Crow dalam Nyayu


Khodijah menyatakan “belajar adalah perolehan kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru untuk melakukan sesuatu
dan upaya-upaya seseorang dalam mengatasi kendala atau
menyesuaikan situasi yang baru”.58

Higard dan Bower dalam buku mereka yang berjudul Theories


of Learning dalam Nyayu Khodijahberpendapat bahwa “belajar
adalah suatu proses di mana sebuah aktivitas dibentuk atau
diubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi, yang
mana karakteristik perubahan tersebut bukan disebabkan oleh
kecenderungan respon alami,atau perubahan sementara karena
sesuatu hal (misalnya: kelelahan, obat-obatan, dan
sebagainya).59
Pengertian lainnya terkait belajar menurut James O. Whittaker,
merumuskan “belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.60

Selanjutnya menurut Drs. Slameto “belajar adalah suatu proses


usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.61

57
Ibid., h.22
58
Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 48
59
Ibid.,
60
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.12
61
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.13
50

Muhibbin Syah yang mengutip pernyataan dari Witting yang


ditulis dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar
sebagai: any relatively permanent change in an organism’s behavioral
repertoire that occurs as a result of experience. Belajar ialah
perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman.62

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh R.S


Chauhan yang menurutnya belajar adalah membawa perubahan-
perubahan dalam tingkah laku dari organisme.63

Selanjutnya menurut Arthur J. Gates, yang dinamakan belajar


adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan.64

Sementara menurut Howard L. Kingsley dalam Wasty Soemanto


mendefinisikan belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti
luas) diitmbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.65

Dari beberapa pengertian belajar yang didefinisikan oleh para ahli,


maka dapat di simpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha perubahan
perilaku individu untuk memperoleh suatu perubahan yang didapatkan
nya dari pengalaman atau latihan.

c. Teori-teori Belajar
Dari dulu hingga sekarang para ahli psikologi dan pendidikan tidak
bosan bosannya membicarakan masalah belajar. Penelitian demi

62
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2014).h.89
63
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2012),h.227
64
Ibid., h.226
65
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta,2006),h.104
51

penelitian sudah pula dilakukan. Berbagai teori belajar telah tercipta


sebagai hasil kerja keras dari peneltian.66 Sejalan dengan
perkembangan pola pikir dan pengalaman manusia, teori belajar
mengalami perkembangan sehingga paradigma belajar ini mengalami
pergeseran sudut pandang dari teori belajar yang satu ke teori belajar
selanjutnya.67

Untuk mengetahui teori-teori belajar yang telah dikemukakan oleh


para ahli, akan dikemukakan dalam pembahasan berikut.

1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya


Ahli-ahli ilmu jiwa daya mengemukakan suatu teori bahwa
jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah
kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan semua daya
itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan
ketika dipergunakan untuk sesuatu hal. Daya-daya itu misalnya
daya mengenal, daya mengingat, daya berpikir, daya fantasi, dan
sebagainya.
Pengaruh teori ini dalam belajar adalah ilmu pengetahuan
yang didapat hanyalah bersifat hafalan-hafalan belaka. Penguasaan
bahan yang bersifat hafalan biasanya jauh dari pengertian.
Walaupun begitu teori ini dapat digunakan untuk menghafal
rumus, dalil, tahun, kata-kata asing, dan sebagainya.68
2. Teori Tanggapan

66
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.17
67
Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, ( Bndung: Refika
Aditama,2009),Cet.1,h.7
68
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.19
52

Teori tanggapan adalah suatu teori belajar yang menentang


teori belajar yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Herbart
adalah orang yang mengemukakan teori tanggapan.

Menurut Herbart teori yang dikedepankan oleh ilmu jiwa


daya tidak ilmiah, sebab psikologi daya tidak dapat menerangkan
kehidupan jiwa. Oleh karena itu, Herbart mengajukan teorinya,
yaitu teori tanggapan. Menurutnya unsur jiwa yang paling
sederhana adalah tanggapan.

Menurut teori tanggapan belajar adalah memasukkan


tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-
jelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan pandai. Sedikit
tanggapan berarti dikatakan kurang pandai. Maka orang pandai
berarti orang yang banyak mempunyai tanggapan yang tersimpan
dalam otaknya.

3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt

Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh


Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa
keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Dalam belajar,
menurut teori Gestalt, yang terpenting adalah peyesuaian tepat.

d. Motivasi Belajar

Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan oleh


beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
dorongan atau daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan kesimpulan pengertian
belajar menurut para ahli adalah belajar adalah perubahan perilaku
53

individu untuk memperoleh suatu perubahan yang didapatkan nya dari


pengalaman atau latihan.

Adapun pengertian motivasi belajar menurut Winkel dalam


Fadilah Suralaga motivasi belajar adalah sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu, sehingga tujuan yang
dikehendaki siswa tercapai.69

Sebagaimana definisi terkait motivasi dan belajar yang sudah


di jelaskan oleh para ahli maka dapat di simpulkan bahwa motivasi
belajar adalah suatu daya penggerak atau dorongan dari dalam
individu yang mana dorongan ini menimbulkan aktivitas belajar yang
membuat tujuan yang di kehendaki akan tercapai.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Banyak sekali ahli yang menyebutkan faktor-faktor yang


mempengaruhi motivasi belajar. Salah satunya ialahh Max Darsono.
Menurut Max Darsono faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar antara lain :

1. Cita-cita atau aspirasi

Cita-cita disebut juga aspirasi, yaitu suatu target yang ingin


dicapai. Penentuan terget ini tidak sama bagi semua siswa. Target
ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan
yang mengandung makna bagi seseorang. Cita-cita atau
aspirasi yang dimaksud di sini adalah tujuan yang ditetapkan dalam

69
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010), Cet.1,h.100
54

suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang (Winkel,


1989). Aspirasi ini dapat bersifat positif, dapat pula bersifat negatif.
Siswa yang mempunyai aspirasi positif adalah siswa yang
menunjukkan hasratnya untuk memperoleh keberhasilan.
Sebaliknya siswa yang mempunyai aspirasi negatif adalah siswa
yang menunjukkan keinginan atau hasrta menghindari kegagalan.

Dalam beraspirasi, siswa menentukan target atau disebut juga


taraf aspirasi, yaitu tarat keberhasilan yang ditentukan sendiri oleh
sisiwa dan ia mengharpkan dapat mencapainya. Taraf aspirasi atau
taraf keberhasilan ini dapat dipakai sebagai ukuran untuk
menentukan apakah siswa mencapai sukses atau tidak.

2. Kemampuan belajar

Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.


Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat
dalam diri siswa, misalnya pengamatan, ingatan, daya pikir dan
fantasi. Orang belajar dimulai dengan mengamati bahan yang
dipelajari. Pengamatan dilakukan dengan memfungsikan panca
indera. Makin baik pengamatan seseorang, makin jelas tanggapan
yang terekam dalam dirinya dan makin mudah mereproduksikan
atau mengingat apa yang mengolahnya dengan berpikiran,
sehingga memperoleh sesuatu yang baru. Daya fantasi juga sangat
besar pengaruhnya terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Jadi, siswa mempunyai kemampuan belajar yang tinggi,


biasanya lebih bermotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu
kebih sering memperoleh suskes, sehingga kesuksesan ini
memperkuat motivasinya.
55

3. Kondisi siswa

Siswa adalah makhluk hidup yang terdiri dari kesatuan


psikofisik. Jadi, kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi
belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan psikologis.

4. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang


dari luar siswa. Lingkungan siswa, sebagaimana juga lingkungan
individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Guru harus berusaha mengelola kelas,
mencuptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan
menampilkam diri secara menarik dalam rangka membantu siswa
termotivasi dalam kelas.70

f. Jenis Motivasi dalam Belajar


Terdapat dua jenis motivasi dalam belajar yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi eksrtrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Sardiman A,M yang dimaksud dengan “motivasi
intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.71
Selanjutnya Martinis Yamin mendefinisikan “motivasi
intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan,

70
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010), Cet.1,h.104-105
71
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Ed.1, h.89
56

berdasarkan penghayatan sesuai kebutuhan dan dorongan yang


secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar”.72
Oemar Hamalik mendefinisikan “motivasi intrinsik
merupakan motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan
menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan muris. Motivasi ini sering
juga disebut motivasi murni”.73
Selanjutnya Syaiful Bahri Djamarah mendefiniskan
“motivasi intrinsik sebagai motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.74
Dari definisi yang disampaikan oleh para hali maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi intrinsik merupakan sebuah dorongan
yang dimiliki oleh setiap individu tanpa adanya rangsangan dari
luar. Artinya setiap individu sudah memiliki motivasi intrinsik
didalam diri mereka.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri
siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam
hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan oleh
siswa karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar
untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu.75 Sebagaimana menurut
Woolfolk dalam Fadhilah Suralaga dan Solicha individu dengan
motivasi belajar intrinsik tidak membutuhkan hadiah atau hukuman
untuk membuat mereka belajar karena aktifitas belajar itu sendiri
sudah menguntungkan. Mereka menikmati tugasnya atau perasaan

72
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Gaung Persada Pres:
Jakarta,2009), Cet.6, h.86
73
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 162
74
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.149
75
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, h.162
57

pencapaian prestasi yang diperolehnya.76 Woolfolk menambahkan


bahwa sumber motivasi intrinsik adalah faktor-faktor internal,
seperti minat (interest), kebutuhan (needs), kenikmatan
(enjoyment) dan rasa ingin tahu(curiosity).
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah
ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari
buku-buku untuk dibacanya. Sebagai contoh konkret, seorang
siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah
lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain.
Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkansuatu dorongan dari dalam diri dan secara
mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.77
b. Motivasi Ektrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.78 Jika seseorang
siswa belajar keras untuk mendapatkan penghargaan orangtua atau
gurunya, atau untuk mendapatkan nilai yang bagus, maka dapat
disimpulkan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi ektrinsik.
Alasan belajar mereka bekerja atau belajar lebih karena faktor di
luar dirinya. Jadi motivasi ekstinsik adalah melakukan sesuatu
untuk mendapatkan sesuatu yang lain.79

76
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010), Cet.1,h.103
77
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Ed.1, h.90
78
Ibid.,h.91
79
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010), Cet.1,h.102
58

Dari sekian pembahasan yang sudah disampaikan mengenai


motivasi belajar. Hamzah B Uno mengkategorikan indikator
motivasi sebagai berikut :80
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dan penghormatan atas diri
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik

Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Sardiman indikator


motivasi belajar adalah sebagai berikut :81

1. Tekun menghadapi tugas


2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin/mekanis

Dari berbagai indikator yang dijelaskan oleh para ahli diatas


maka dapat disimpulkan bahwa indikator dari motivasi bealajar antara
lain

1. Ketekunan yang tinggi dalam mengerjakan tugas


2. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
3. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
4. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
80
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara,2008),h.10
81
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,2012),
Ed. 1, h.102
59

5. Adanya penghargaan dalam belajar


6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik
B. Penelitian Relevan
Hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan dan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam penelitian ini antara lain adalah :

Tabel 2.7
Beberapa penelitian yang relevan
No Nama, Judul Metode
Tahun Persamaan Perbedaan
1 Dhika Alfianti, Kuantitatif deskriptif Persamaan Penelitian yang
Studi Deskriotif 1. Angket penelitian yang sudah dilakukan
Mutu Pendidikan 2. Observasi akan dilakukan sebelumnya
Penerima 3. Dokumentasi dengan membahas
Bantuan Program 4. Wawancara penelitian tentang mutu
Kartu Jakarta terdahulu pendidikan
Pintar (KJP) di adalah penerima bantuan
SMP Yayasan mempunyai KJP, sedangkan
Pendidikan persamaan untuk penelitian
Ummat Islam membahas yang akan
(YPUI) Jakarta tentang Kartu dilakukan
Selatan, 2016 Jakarta Pintar ( membahas terakit
KJP ) dengan dampak
dari penggunaan
KJP terhadap
Motivasi Belajar
2 Nurhamimah Kuantitatif Persamaan dari Perbedaan dari
60

Hayati, Pengaruh 1. Angket penelitian yang penelitian yang


Sekolah Gratis 2. Observasi akan dilakukan akan dilakukan
(BOS) Terhadap 3. Wawancara dengan dengan penelitian
Motivasi Belajar penelitian yang sudah
PAI Siswa di sebelumnya dilakukan adalah
SDN Pinang ialah penelitian yang
Ranti 03 Petang penggunaan akan dilakukan
Jakarta Timur, bantuan membahas
2014 pendidikan dari bantuan
pemerintah pendidikan (KJP)
yang dari pemda,
berpengaruh sedangkan
terhadap penelitian
motivasi belajar sebelumnya
membahas
tentang bantuan
pendidikan dari
pemerintah pusat
(BOS) dan
penelitian yang
sebelumnya lebih
spesifik dalam
membahas
motivasi belajar
yaitu pada mata
pelajaran PAI.
61

C. Kerangka Berpikir

Pemerintah DKI Jakarta membuat kebijakan terkait dengan


pendidikan melalui peraturan daerah. Kebijakan tersebut tertulis dalam
Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2006. Pada Peraturan Daerah tersebut
dalam pasal 5 Ayat (1) dijelaskan bahwa warga masyarakat yang berusia 7
(tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan
menengah sampai tamat. Peraturan tersebut kemudian diperkuat lagi dari
Pasal 16 huruf (f) yang mana dijelaskan bahwa Pemerintah wajib
menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun khususnya
bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar. Untuk
mencapai keberhasilan Wajib Belajar 12 tahun pemerintah DKI Jakarta
memberikan sebuah kebijakan melalui Bantuan Biaya Personal Pendidikan
(BBPP), yang mana mekanisme penyalurannya diatur dalam Peraturan
Gubernur (Pergub) No. 190 Tahun 2012 yang kemudian diperbarui dengan
Peraturan Gubernur (Pergub) No. 27 Tahun 2013 terkait Bantuan Biaya
Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui
Kartu Jakarta Pintar.

Kartu Jakarta Pintar adalah program startegis untuk membentuk akses


bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk
mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan
dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Dasar dari dibentuknya
Kartu Jakarta Pintar ini adalah sebagai upaya Pemerintah daerah DKI Jakarta
untuk terselenggaranya wajib belajar 12 tahun.

Motivasi belajar menurut Winkel dalam Fadilah Suralaga adalah


sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu, sehingga tujuan yang dikehendaki
62

siswa tercapai. Motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu motivasi belajar
intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik. Motivasi belajar intrinsik adalah
sebuah dorongan yang dimiliki oleh setiap individu tanpa adanya rangsangan
dari luar. Artinya setiap individu sudah memiliki motivasi intrinsik didalam
diri mereka. Sedangkan motivasi belajar ekstrinsik adalah Motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Jika dilihat dari jenis motivasi belajar yangs udah dijelaskan maka
penggunaan Kartu Jakarta Pintar termasuk kedalam motivasi belajar
ekstrinsik, hal ini karena Kartu Jakarta Pintar merupakan dorongan dari luar
bagi masyarakat tidak mampu dalam mencapai wajib belajar.

Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta


Pintar ini memang ditujukan kepada masyarakat tidak mampu, dengan adanya
bantuan ini diharapkan dapat berdampak terhadap rasa motivasi belajar yang
tinggi bagi masyarakat tidak mampu sehingga tujuan untuk mencapai wajib
belajar 12 tahun akan tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini


digambarkan sebagai berikut.
63

Kerangka Berpikir

Pergub No 8 Tahun 2006

Pasal 5 ayat (1) Pasal 16 huruf (f)

 Masyarakat usia 7-18 th  Pemerintah Wajib menyediakan


wajib mengikuti pend. dana guna terselenggaranya
Dasar dan menengah wajib belajar 12 th khususnya
sampai tamat peserta didik dari keluarga tidak
mampu dan anak terlantar

Pergub No 27 Tahun 2013

Sasaran
KJP
 Peserta didik dari
keluarga tidak
mampu

Motivasi

Instrinsik Ekstrinsik

Gambar 2.1
64

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah


dikemukakan sebelumnya maka hipotesis penelitian adalah terdapat
dampak penggunaan kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar
keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta.

Ha : Terdapat dampak antara penggunaan kartu jakarta pintar terhadap


motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta
H0 : Tidak terdapat dampak antara kartu jakarta pintar terhadap motivasi
belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Adapun tempat penelitian ini akan dilakukan di SMPN 50 Jakarta,
sekolah ini terletak di Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati Jakarta
Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 11 (sebelas) bulan terhitung sejak
Desember 2015 hingga Oktober 2016, mulai dari penyusunan proposal sampai
dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Secara keseluruhan rancangan
jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1
Jadwal kegiatan penelitian

No Jenis Bulan/Minggu
Kegiatan Des.2016 Juli.2016 Agust.2016 Okt.2016 Nov.2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Seminar
proposal
2 Pembuatan
isntrumen
3 Uji coba
instrumen
4 Pengumpulan
data
5 Analisis data

6 Penyususnan
laproan hasil
penelitian

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah peneltiian kuantitaif dengan


pendekatan survey. Metode penelitian kuantiatif yaitu metode survey yang

65
66

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,
misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya.82

Istilah “Variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan


dalam setiap jenis penelitian., F.N Kerlinger menyebut variabel sebagai
sebuah konsep sepertinya laki-laki dalam konsep kelamin, insaf dalam konsep
kesadaran. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang
bervariasi misalnya jenis kelamin; berat badan, karena ada berat 40 kg, dan
sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek
penelitian yang bervariasi.83

Sekali lagi, variabel adalah objek penelitain, atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan data adalah hasil pencatatan
peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Dari sumber SK Menteri P
dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 disebutkan bahwa data adalah
segala fakta dna angka yang dapat djadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai
untuk suatu keperluan.84
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua yang ada dalam wilayah penelitian , maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi.85

82
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABET,
2011), Cet. Ke-13,hal.6
83
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka
Cipta, 2006),h.116
84
Ibid.,h118
85
Ibid., h.130
67

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi penerima


Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMPN 50 Jakarta tahun ajaran 2016/2017 yang
berjumlah 182 siswa dari 12 kelas.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.86 Dalam penelitian ini untuk menentukan banyaknya
sampel, peneliti menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 90%
(tingkat kesalahan 10%) dengan perhitungan rumus sebagai berikut.87

n=

Keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah populasi
d² : tingkat kesalahan (presisi) ditetapkan 10% dengan tingkat
kepercayaan 90%

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

n=

n=

n=

n = 64,53

86
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung :
Alfabeta,2014),h.81
87
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasinya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006),h.137
68

Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan dengan menggunakan


Slovin, untuk keperluan jumlah sampel dibulatkan menjadi 65 siswa/siswi
penerima Kartu Jakarta Pintar di SMPN 50 Jakarta dari 182 populasi.
Sedangkan untuk uji coba akan diberikan kepada 20 orang siswa diluar dari
perhitungan sampel penelitian.

Dalam mengelompokkan jumlah sampel, peneliti menggunakan


Proportionate stratified random sampling, dimana tekhnik ini merupakan
tekhnik sampling yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.88 Sampel dalam
penelitian ini ialah siswa penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dari
kelas VII, VIII dan IX.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian yang
dilakukan. Sumber data primer ini bisa responden, hasil pengisian
kuesioner, wawancara dan observasi.

a. Angket /Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberi seperangka pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

88
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 2014),
h.93
69

Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.89

Jadi melalui angket ini, peneliti mengumpulkan sejumlah daftar


pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden terkait dengan dampak
penggunaan Kartu Jakarta Pintar terhadap motivasi belajar yang akan
diteliti untuk memperoleh jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari
hasil jawaban peneliti kemukakan dan selanjutnya peneliti mengolah data
sesuai dengan analisis yang digunakan.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada skala


model Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.90
Dimana skala berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang
hendak diungkap. Penskoran atas kuesioner skala yang digunakan dalam
penelitian ini merujuk pada empat alternatif jawaban. Untuk keperluan
analisis secara kuantitatif ,maka jawaban dalam angket diberi skor (angka)
sebagai berikut.

Tabel 3.2
Bobot nilai angket Kartu Jakarta Pintar

No Kategori Jawaban Bobot Nilai

1 Sangat Setuju SS 4
2 Setuju S 3
3 Kurang Setuju KS 2

89
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 2014),
h.142
90
Ibid., h.102
70

2 Tidak Setuju TS 1

Tabel 3.3
Bobot nilai angket Motivasi Belajar Siswa

No Kategori Jawaban Bobot Nilai

1 Selalu S 4
2 Kadang-kadang KK 3
3 Pernah P 2
2 Tidak Pernah TP 1

b. Observasi
Observasi yakni melihat dan mengamati langsung objek penelitian dan
juga untuk mengetahui terkait dengan profil sekolah, karakter siswa,
keadaan guru dan keadaan sekolah tersebut.
c. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Peneliti menggunakan jenis wawancara
semistruktur dimana jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori
in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis
ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana
pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam
melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan
mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.91 Dalam hal ini peneliti

91
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,h.231-233
71

akan melakukan wawancara kepada siwa penerima KJP dan staf TU


operator untuk KJP.
2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data


kepada pengumpul data atau data yang diperoleh dari berbagai literatur,
buku-buku, perpustakaan, atau internet yang terkait dengan penelitian.92

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Sederhananya
instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data oleh peneliti.
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang
ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi
operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari
indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan dan
pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen maka perlu digunakan
kisi-kisi instrumen.93

Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Angket

Variabel Indikator No Item Jumlah


Penelitian Instrumen
Variabel X (Kartu 1. Warga DKI Jakarta 5, 11, 12, 3
Jakarta Pintar)

2. Penghasilan orang tua minim 2, 7,9 3

92
Dhika Alfianti,”Studi Deskriptif Mutu Pendidikan Penerima Bantuan Program Kartu Jakarta
Pintar (KJP) di SMP Yayasan Pendidikan Umat Islam (YPUI) Jakarta Selatan”Skripsi pada UIN
Syarif Hidaytullah Jakarta, Jakarta 2016. h,40
93
Sugiyono, op.cit., h.102
72

3. Berasal dari keluarga tidak mampu 1, 3, 4, 6, 5

4. Terdaftar sebagai siswa aktif di 8 1


salah satu satuan pendidikan di
Provinsi DKI Jakarta
10 1
5. Tidak dapat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang berpotensi
mengeluarkan biaya
Variabel Y 1. Tekun dalam menghadapi tugas 3, 1
(Motivasi Belajar) 2. Ulet menghadapi kesulitan 4, 1
3. Tidak mudah putus asa 1, 5, 7,17 4
4. Tidak cepat puas atas prestasi 8, 12 2
yang diperoleh
5. Menunjukkan minat yang besar 6 1
terhadap masalah –masalah besar
6. Suka bekerja sendiri dan tidak 2, 9, 11, 13 4
tergantung pada orang lain
7. Tidak cepat bosan dengan tugas- 10,19 2
tugas rutin
8. Memiliki cita-cita yang tinggi 15,21 2
9. Senang mencari dan memecahkan 14,20 2
masalah
10. Memiliki hasrat dan keinginan 16 1
untuk berhasil
11. Didukung oleh lingkungan belajar 18 1
yang kondusif
73

Untuk melihat instrumen, maka diperlukan adanya uji coba/uji


validitas. Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan seseuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.94

Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan


dan dapat mengungkapkan suatu data dari variabel yang diteltiti secara benar.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud.

F. Teknik Pengolahan Data


Data-data yang sudah terkumpul, lalu di olah dengan menggunakan
langkah-langkah seperti berikut :
1. Editing
Melakukan pemeriksaan kembali terhadap kuesioner yang sudah
diberikan kepada responden yang bertujuan untuk memastikan apakah
seluruh pertanyaan yang ada sudah terisi sesuai dengan petunjuk yang
sudah disediakan.
2. Scoring
Yaitu memberikan poin terhadap setiap pertanyaan yang tercantum di
angket sehingga tidak menimbulkan kesalahan terhadap butir pertanyaan
yang seharusnya tidak mendapat skor. Pada tahap penskoran ini
menggunakan Skala Likert.
3. Tabulasi

94
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undip, 2106)Cet.8,h.52
74

Yaitu perhitungan terhadap skor yang telah ada. Tabulasi ini bertujuan
untuk mendapatkan gambaran dalam setiap item yang penulis kemukakan.95

G. Teknik Analisis Data


Untuk mengukur adakah pengaruh antara variabel Kartu Jakarta Pintar
dengan variabel Motivasi Belajar keluarga miskin diperlukan terlebih dahulu
adanya uji validitas dan realibilitas, uji normalitas, uji korelasi product
moment dan uji hipotesis.
Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil penelitian bisa dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara


data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
sedang diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.96 Jika data yang dihasilkan tidak
sesuai dengan standar pengukuran maka data tersebut bisa dikatakan tidak
valid. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan hasil dari uji validitas
dengan rtabel = 0,444 (pada taraf signifikan 5% dan n=20). Dengan ketentuan
sebagai berikut :

Jika rhitung> rtabel maka dinyatakan valid

Jika rhitung< rtabel maka dinyatakan tidak valid

Reliabilitas adalah alat ukur suatu kuesioner yang merupakan indikator


dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dintakan reliabel atau handal jika

95
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 1992), h.278
96
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung :
Alfabeta,2014),h.121
75

jawaban seseorang atau pernyataan adalh konsistem atau stabil dari waktu ke
waktu.97

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 98

1. Repeated Measyre atau pengukuran ulang : Disini seseorang akan disodori


pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja : Disini pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas
unutk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha 0,70 (Nunnally, 1994).

Dalam uji reliabilitas peneliti menggunakan pengukuran dengan


uji statistik Cronbach Alpha dengan menggunakan (α) SPSS v.23.

2. Uji Persyaratan Analisis


a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas untuk menguji dalam sebuah model, variabel
dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
normal atau mendekati normal.
Uji normalitas data dilakukan dengan uji One-Sample Kolmogrov-
Smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan
berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.99

97
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undip, 2106)Cet.8,h.47
98
Ibid.,h.48
99
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis data dan Statistik, (Yogyakarta:
MediaKom, 2008),h.28
76

Selain dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov,


peneliti juga menggunakan uji normalitas dengan probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dengan melihat distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonal.100
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang liniear atau tidak secara signifikan. Uji ini
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi.101 Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi
(Linearity) <0,05.
c. Uji Hipotesis
Sedangkan untuk mencari hubungan kedua variabel digunakan
tehnik analisa korelasi dengan rumus product moment dengan
menggunakan SPSS v.23. Selanjutnya persentase yang diperoleh
kemudian di interprestasikan.

Tabel 3.5
Interpretasi Data

Interval Koefisien Tingkat hubungan/pengaruh


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat

100
Imam Ghozali, op.cit.,h.156
101
Dwi Prayitno,op.cit.,h.36
77

Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan maka perlu


diuji signifikansinya. Pengujian signifikansi ini menggunakan uji T.
Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel
atau dengan melihat kolom signifikansi pada t hitung dengan
menggunakan SPSS v.23. Jika t hitung > t tabel dan taraf signifikansi
yang dihasilkan < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Adapun untuk mengetahui besarnya konstribusi yang
ditimbulkan dari Variabel X terhadap Y digunakan rumus koefisien
determinasi sebagai berikut

KD = r²× 100 %

Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi

r : nilai koefisien product moment


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah


SMP Negeri 50 Jakarta merupakan sekolah yang terletak di Komplek
Kodam Jaya Cililitan II Kelurahan Kramatjati Kecamatan Kramatjati Jakarta
Timur yang berdiri pada 02 Februari 1976. Selama 40 tahun berdiri SMP
Negeri 50 Jakarta sudah berganti kepala sekolah sebanyak 11 kali. Sebagian
latar belakang pekerjaan orang tua peserta didik adalah pedagang / wirausaha
di Pasar Kramatjati. Sejak tahun 2010, SMP N egeri 50 Jakarta selain sebagai
sekolah umum, juga merupakan sekolah yang menerima jalur peserta didik
Inklusi, yang terdiri dari peserta didik tuna netra( Panti Cahaya Bathin
Cawang Jakarta Timur) dan peserta didik kemampuan lambat belajar. SMP
Negeri 50 Jakarta berdiri diatas lahan seluas 2.500 m2 dengan luas bangunan
lantai bawah seluas 2.500 m2 dan hanya memiliki satu lantai dengan status
tanah dan bangunan menumpang. SMP Negeri 50 Jakarta berakreditasi A
dengan tanggal akreditasi terakhir pada 22 Oktober 2014.

Dari segi pengembangan fisik bangunan SMP Negeri 50 Jakarta


terbilang kecil, karena dengan terbatasnya lahan hanya mampu mendirikan 6
ruang kelas dengan 12 rombongan kelas, dan dalam proses Kegiatan Belajar
Mengajarnya di bagi menjadi dua waktu, yaitu kelas pagi pada pukul 06:30 –
12:30 WIB dan kelas siang pada pukul 12:45 – 17:30 WIB dengan waktu
belajar 1 jam pelajaran 40 menit. Sekalipun dengan ruang kelas yang terbilang
kecil, namun untuk fasilitas lainnya bisa dikatakan cukup lengkap karena
terdapat Lab IPA, Ruang tata boga, UKS, Mushola, Perpustakaan, Lapangan
olahraga, Ruang Osis, dan didepan setiap kelas terdapat wastafel. SMP Negeri
50 Jakarta memiliki 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang Tata Usaha, 1 ruang

78
79

kantor Guru, 1 ruang BK, 2 Kamar mandi untuk siswa/i dan 2 kamar
mandi untuk Guru dan Staf.

Saat ini SMP Negeri 50 Jakarta dipimpin oleh Dra. Tri Hastuti, MM selaku
Kepala Sekolah. Dengan jumlah tenaga pengajar 22 orang guru dan 10 orang
tenaga administrasi (termasuk staf tata usaha, star pramu bakti dan staf
keamanan).

1. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 50 Jakarta


Visi :
“Mewujudkan Insan Jakarta yang Cerdas, Berkarakter dan Kompetitif”
Misi :
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat Jakarta;
1. Mewujudkan pendidikan yang kompetitif untuk menghadapi perubahan
2. Meningkatkan standar kualitas layanan pendidikan
3. Meningkatkan peran serta maysrakat dalam penyelenggraaan dan
pengelolaan pendidikan
4. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan

Tujuan :

1. Tujuan Jangka Pendek (Tahun Pelajaran 2016/2017)


1) Lulus 100%
2) Jumlah lulusan yang diterima di SMA/SMK Negeri minimal 75%
3) Menghasilkan lulusan dengan nilai minimal 80,00 untuk setiap
mata pelajaran UN
4) Masuk 3 besar dalam peringkat sekolah tingkat kecamatan pada
ulangan semester/ulangan kenaikan kelas bersama tingkat
kecamatan
80

5) Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu berkompetisi


di masyarakat serta memiliki kecakapan hidup (life skill)
6) Menghasulkan lulusan yang cakap berkomunikasi dalam bahasa
nasional maupun bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional
7) Menghasilkan lulusan yang berkepriabadian, berakhlak mulia, dan
berbudi pekerti luhur
8) Meningkatkan sumber daya manusia yang profesioanl berbasis IT
9) Meningkatkan kesehatan jasmani melalui kegiatan Jumat Bugar
(Olah raga) dan Jumat Bersih yang dilaksanakan setiap hari Jumat
pagi secara bergantian
2. Tujuan Jangka Menengah (Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2018/2019)
1) Jumlah lulusan yang diterima di SLTA Negeri Unggulan
meningkat
2) Juara O2SN, FL2SN, Loketa tingkat kota administratif
3) Berprestasi dalam OSN pada tingkat kota administrartif
4) Penggunaan teknologi informasi dalam KBM minimal 70%
5) Tingkat pendidikan guru 100% S1/A IV ke atas
6) Nilai rata-rata lulusan emningkat 0,50 setiap tahun pelajaran
7) Fasilitas perpustakaan dan ruang media semakin beragam/semakin
lengkap
8) Keimanan dan ketakwaan siswa, guru dan karyawan meningkat
3. Tujuan Jangka Panjang (Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2022/2023)
1) Menjadi Sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan
2) Menjadi sekolah unggulan yang diminat masyarakat
3) 100% KBM telah menggunakan teknologi imformasi dan
komunikasi
4) Minimal 50% guru telah berpendidikan S2
5) Teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan dalam
layanan siswa
81

6) Mampu meraih predikat juara dalam Porseni tingkat kota


administratif/provinsi
7) Mampu meraih predikat juara dalam lomba akademik maupun
nonakademik tingkat nasional
2. Pendidik, Tenaga Administrasi dan Siswa
SMP Negeri 50 Jakarta dikelola oleh beberapa pendidik yang
berjumlah 22 orang. Yang terdiri dari 15 Guru perempuan dan 7 Guru laki-
laki. Dalam suatu lembaga pendidikan tidak hanya dibutuhkan tenaga
pendidik saja, namun dibutuhkan adanya tenaga administrasi dan karyawan.

Tabel 4.1
Jumlah dan Pendidikan Guru SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran
2016/2017

Pendidikan Terakhir Guru Guru Jumlah


Tetap Honor Guru
Pasca Sarjana (S2- S3)
a. Kependidikan 3 - 3
b. Non 2 - 2
Kependidikan
Sarjana / S1 14 3 17
Jumlah Guru 19 3 22
Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017

Tabel 4.2
Jumlah dan Pendidikan Tenaga Administrasi

Pendidikan Pegawai Pegawai Pegawai Jumalah


Terakhir Tetap Honor DPK Pegawai
Pasca Sarjana - - - -
Sarjana 4 1 - 5
82

Sarmud/ D3 - - - -
SLTA 2 2 - 4
SLTP/SD - 1 - -
Jumlah Semua 6 4 - 10
Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017

Tabel 4.3
Jumlah Peserta Dididk SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017

Kelas VII Kelas VII Kelas IX Jumalah


Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Seluruh
Kelas
73 70 72 70 67 77 429
Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017

Tabel 4.4
Jumlah Peserta Didik Penerima Kartu Jakarta Pintar Tahun Ajaran
2016/2017

No Tingkat Jumlah
1 VII 72
2 VIII 43
3 IX 67
Jumlah 182 Siswa
Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017

B. Deskripsi Data

Pada bab ini akan dikemukakan hasil dari penelitian yang sudah
dilakukan dengan menyebarkan angket yang telah diolah menggunakan
program SPSS Statistic v.23. Hal-hal yang akan dibahas meliputi deskripsi
data, hasil analisis data dan interpretasi hasil penelitian atau pembahasan.
83

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 50 Jakarta yang terletak di


Komplek Kodam Jaya Cililitan II, Kelurahan Kramatjati, Kecamatan
Kramatjati Jakarta Timurini membagikan angket kepada 65 responden. Ada 2
angket dari masing-masing variabel X dan Variabel Y yang diberikan kepada
responden, yang mana angket yang diberikan kepada responden tentu telah
melewati proses penilaian yang bertujuan memenuhi ketentuan syarat
instrumen, sebelum angket di berikan kepada responden, angket telah diuji
kepada 20 responden lainnya diluar dari 65 responden yang telah ditetapkan.

Data yang sudah dihasilkan diolah menjadi data mentah hasil uji coba,
yang mana kemudian dianalisis dengan uji validitas dan uji reliabilitas
menggunakan microsoft excel dan program SPSS v.23. Dari hasil uji validitas
dan reliabilitas inilah maka diketahui mana instrumen yang valid dan reliabel
dan mana instrumen yang tidak valid dan reliabel. Instrumen yang terbukti
valid dan reliabel selanjutnya disusun kembali dan disebarkan kepada
responden yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu Pengaruh Kartu Jakarta


Pintar (X) sebagai variabel bebas, dan motivasi belajar (Y) sebagai variabel
terikat.

C. Hasil dan Pembahasan Penelitian


1. Deskripsi Data Responden Penelitian
Responden diklasifikasikan menurut jenis kelamin dan tingkatan kelas.
Dari hasil profil responden maka diperoleh data responden yang menjadi
sample dalam penelitian ini, antara lain :
84

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Karakteristik Responden Jumlah


1 Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 32 49,3%
Perempuan 33 50,7%
Total 65 100%
Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki
Perempuan

50,7%
49,3%

Berdasarkan tabel 4.5 dan gamabr 4.1 dapat dilihat bahwa responden
yang menjadi sampel hampir seimbang antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Dengan frekuensi siswa laki-laki sebesar 33 siswa atau 49.3% dan
siswa perempuan 33 siswa atau 50,7%.
85

Selanjutnya 65 responden diklasifikasikan berdasarkan tingkatan


kelas, sebagaimana yang tertera pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6
Karakterisik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas

No Karakteristik Jumlah
Responden
1 Kelas Frekuensi Presentase
VII 26 40%
VIII 21 32,3%
IX 18 27,7%
Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas

27,7% VII
VIII
40%
IX

32,3%

Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa responden
yang dominan menjadi sampel adalah siswa penerima KJP pada kelas VII.
86

Tabel 4.7
Pekerjaan Orang Tua

No Pekerjaan Orang Tua N Frekuensi Presentase


1 PNS 65 0 0
2 Karyawan Swasta 32 49,2%
3 Buruh 23 35,4%
4 Wirausaha 8 12,3%
5 Pensiunan 2 3,1%
Total 65 100%
Sumber ; Hasil Penelitian

Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

PNS

Karyawan
Swasta
Buruh

Wirausaha

49,2%

35,4%

Berdasarkan dari hasil tabel 4.7 dan pada gambar 4.3


menunjukkan tingkat status ekonomi keluarga bagi para penerima
bantuan Kartu Jakarta Pintar di SMP N 50 Jakarta antara lain untuk
pekerjaan orang tua yang Pegawai Negeri Sipil tidak ada (0%), untuk
87

pekerjaan orang tua siswa sebagai karyawan swasta terbilang banyak


karena terdapat 32 siswa (49,2%). Sedangkan untuk siswa yang orang
tua nya sebagai buruh sebanyak 23 (35,3%), selanjutnya untuk orang
tua siswa yang bekerja sebagai wirausaha sebanyak 8 (12,3%) dan
terakhir terdapat 3 (3%) siswa yang oran tuanya sebagai pensiunan .

Jika dilihat dari data yang dihasilkan maka dapat disimpulkan


bahwa untuk pekerjaan orang tua siswa karyawan swasta dan buruh
terlihat lebih dominan dibandingkan dengan status pekerjaan lainnya.
Hal ini dikarenakan sasaran bagi penerima Kartu Jakarta Pintar
memang diperuntukan bagi siswa miskin yang mana secara personal
dikatakan kurang mampu dalam segi materi maupun dalam segi
memenuhi kebutuhan dasar pendidikan.

Selanjutnya karakteristik responden dilihat dari pendapatan


orangtua dan tingkat pendidikan orangtua penerima bantuan Kartu
Jakarta Pintar (KJP).

Tabel 4.8
Tingkat pendapatan orangtua

Tingkat Pendapatan Jumlah


Kurang dari Rp. 500,000 10
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 39
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 99
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 32
88

Gambar 4.4 Tingkat pendapatan orangtua

Jumlah
Kurang dari Rp. 500,000 Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
5%

18%
22%

55%

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.4 dapart dilihat bahwa pendapatan
orangtua penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) mayoritas pada rata-
rata pendapatan sebesar Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 / bulan dengan
jumlah 99 wali murid, dan disusul dengan jumlah pendapatan wali murid
sebesar Rp. 500,000 - Rp. 999,999/ bulan dengan jumlah 39 wali murid.

Tabel 4.9
Tingkat pendidikan orangtua penerima KJP

Tingkat Pendidikan Jumlah


Tidak Sekolah 2
Putus SD 4
SD 25
SMP 47
SMA 88
D1 5
D3 7
S1 2
89

Gambar 4.5 tingkat pendidikan orangtua penerima KJP

4%
Jumlah
Tidak Sekolah Putus SD SD
SMP SMA D1
D3 S1

3% 1%
1%2%

14%

26%
49%

Pada tbael 4.9 dan gambar 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas


tingkat pendidikan orangtua penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar
ialah pada jenjang SMA dengan jumlah sebanyak 88 orang wali
murid, dan disusul pada tingkat SMP dengan jumlah 44 orang wali
murid.

2. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan Reliabilitas amgket pada penelitian ini


menggunakan program SPSS v.23. Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.102Pada instrumen yang di uji validitas ditetapkan dengan

102
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undip, 2016) Cet.8, h. 52
90

kriteria validitas > 0,444 maka dikatakan valid. Berikut daftar item
instrumen yang sudah di uji validitasnya.

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Kartu Jakarta Pintar (X)

No Indikator r r Kesimpulan
item
hitung tabel
1 KJP hanya diberikan kepada
,670 0,444 VALID
keluarga yang kurang mampu
2 Pendidikan hingga tingkat SMP
,539 0,444 VALID
saja sudah cukup
3 Adanya bantuan bagi
,539 0,444 VALID
pendidikan melalui KJP
membuat saya semangat untuk
sekolah
4 Meskipun sibuk bekerja
,670 0,444 VALID
orangtua saya selalu
menanyakan tentang masalah
penting terkait dengan sekolah
5 KJP merupakan salah satu jalan
,532 0,444 VALID
keluar agar masyarakat kelas
menengah kebawah mampu
mencapai pendidikan setinggi
mungkin
6 KJP memberikan harapan bagi
,688 0,444 VALID
saya untuk memiliki masa
depan yang lebih baik
7 Hanya siswa/siswi yang masih
,454 0,444 VALID
aktif sekolah saja yang berhak
mendapatkan KJP
8 KJP mampu meringankan
,539 0,444 VALID
beban ekonomi bagi keluarga
yang kurang mampu
9 KJP menunjang prestasi saya
,454 0,444 VALID
dibidang ekstrakurikuler
10 Dengan adanya KJP mampu
,473 0,444 VALID
mengurangi jumlah anak putus
91

sekolah di DKI Jakarta


11 Penyaluran KJP sudah tepat
,342 0,444 TIDAK
sasaran
VALID
12 Setelah menerima KJP saya
,407 0,444 TIDAK
semakin rajin untuk belajar
VALID
Sumber : Data Primer diolah menggunakan SPSS v.23

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas
Variabel Motivasi Belajar (Y)
No Indikator r r Kesimpulan
item
hitung tabel
1 Ketika saya gagal dalam
,558 0,444 VALID
ulangan, dengan sekuat tenaga
saya akan memperbaiki hasil di
ulangan berikutnya
2 Tugas kelompok yang
,457 0,444 VALID
Bapak/Ibu guru berikan selalu
saya kerjakan tepat waktu
3 Ketika saya menemukan soal
,750 0,444 VALID
yang sulit dikerjakan, saya
berdiskusi dengan teman
4 Pada saat saya menemukan
,509 0,444 VALID
kesulitasn dalam mengerjakan
soal saya bertanya kepada Guru
5 Walaupun hujan turun saya
,519 0,444 VALID
tetap pergi ke sekolah
6 Orangtua saya memberikan
,436 0,444 TIDAK
hadiah ketika saya mendapat
nilai yang bagus VALID
7 Saya berusaha untuk menjadi
,559 0,444 VALID
siswa yang berprestasi
8 Walaupun nilai ulangan saya
,748 0,444 VALID
sudah bagus saya tetap belajar
dengan sungguh-sungguh
9 Saya sudah berada disekolah
,768 0,444 VALID
sebelum bel berbunyi
10 Saya mengerjakan Pekerjaan
,635 0,444 VALID
92

Rumah tepat waktu


11 Dalam mengerjakan soal-soal
,075 0,444 TIDAK
ulangan, saya kerjakan tanpa
ragu-ragu VALID
12 PR yang sudah saya mengerti
,541 0,444 VALID
saya kerjakan dengan sungguh-
sungguh sampai selesai
13 Saya melaksanakan tugas piket
,779 0,444 VALID
sesuai jadwal yang telah
disusun dengan baik
14 Saya menjawab pertanyaan
,478 0,444 VALID
yang Guru ajukan dengan
pendapat saya sendiri
15 Saya menjawab pertanyaan dari
,200 0,444 TIDAK
Guru menurut pendapat saya
sendiri VALID
16 Ketika akan ujian saya belajar
,768 0,444 VALID
dengan sungguh-sungguh
17 Jika nilai saya jelek saya akan
,779 0,444 VALID
memperbaikinya dengan
sungguh-sungguh
18 Saya senang jika fasilitas
,482 0,444 VALID
sekolah yang sudah ada
dijadikan lebih baik lagi
19 Untuk mendapatkan nilai yang
,572 0,444 VALID
baik saya selalu belajar dengan
sungguh-sungguh
20 Dalam mengerjakan soal
,498 0,444 VALID
ulangan saya tidak mencontek
21 Walaupun ekonomi keluarga
,779 0,444 VALID
saya rendah, saya tetap ingin
menjadi orang sukses
Sumber : Data Primer diolah menggunakan SPSS v.23
Berdasarkan tabel diatas maka hasil uji validitas Kartu Jakarta
Pintar dengan motivasi belajar di uji cobakan pada 20 responden
dengan total soal 28 karena 5 soal tidak valid.

Adapun untuk uji reliabilitias adalah alat untuk mengukur


suatu kuesipner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
93

Suatu koesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang


terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.103 Pengukuran reliabilitas menggunakan kroteria >0,70 dapat
dikatakan reliabel. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
SPSS v.23 maka dihasilkan tabel sebagai berikut.

Tabel 4.12
Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,730 ,820 13

Tabel 4.13
Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,746 ,907 22

Hasil koefisien reliabilitas yang terdapat pada tabel 4.12 dan


tabel 4.13 dapat dikatakan reliabel atau konsisten karena nilai dari
Cronbach Alpha dari variabel Kartu Jakarta Pintar yaitu 0,730 dimana
nilai ini >0,70 begitupun dengan nilai Cronbach Alpha dari variabel

103
Ibid., h. 47
94

motivasi belajar yaitu 0,746 yang mana nilai ini >0,70. Hal ini
menunjukkan bahwa isntrumen yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data.

3. Uji Persyaratan Analisis


a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah masing-


masing variabel berdistribusi normal. Pada penelitian ini pengujian
normalitas menggunakan program SPSS v.23 bagian One-Sample
Kolmogrov-smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila
signifikansi >0,05 atau 5%, dan data tidak dinyatakan berdistribusi
normal jika <0,05. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov-
smirnov dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini.

Tabel 4.14
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 2,86869421
Most Extreme Absolute ,088
Differences Positive ,081
Negative -,088
Test Statistic ,088
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
95

Berdasarkan uji normalitas data yang dilakukan, hasil pada


tabel 4.14 memiliki nilai signifikansi Dampak Penggunaan Kartu
Jakarta Pintar Terhadap Keluarga Miskin di SMP N 50 Jakarta sebesar
0,200, yang mana nilai ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh
>0,05. Berdasarkan data tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Selain menggunaka uji Kolmogrov-Smirnov uji normalitas juga
dilakukan dengan propability plot, berikut adalah hasil dari uji
probably plot dengan menggunakan SPSS v.23.

Gambar 4.6 Normal Q-Q Plot Variabel X dan Y


96

Berdasarkan dari hasil diagram uji normalitas pada gambar 4.6


dengan menggunakan uji probably plot dapat dilihat bahwa data dari
variabel X dan Y menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagoral, hal ini menunjukkan pola distribusi normal dan
model regresi memenuhi asumsi normalitas.104
b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua


variabel mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak secara
signifikan. Suatu variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear
jika taraf signifikansi <0.05. Untuk mengetahuinya, maka dilakukan
uji linearitas dengan menggunakan program SPSS v.23 seperti
dibawah ini

104
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undip, 2016) Cet.8, h. 156
97

Tabel 4.15
Uji Linearitas

Berdasarkan hasil pada tabel 4.15 menunjukkan nilai


signifikansi sebesar 0,039 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang
sudah ditetapkan. Artinya antara Penggunaan Kartu Jakarta Pintar
(X) dan Motivasi Belajar Keluarga Miskin (Y) terdapat hubungan
yang linear.

c. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel


dan untuk melihat seberapa besar variabel motivasi belajar di
pengaruhi oleh variabel kartu jakarta pintar peneliti melakukan
analisis korelasi dengan menggunakan program SPSS v.23 seperti
yang dihasilkan berikut ini.

Tabel 4.16
98

Tabel 4.17
Pedoman Interprestasi Koefesiansi Korelasi105

interval Koefisien Tingkat Hubungan/Pengaruh

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat


korelasi antara variabel Kartu Jakarta Pintar (X) dengan variabel
Motivasi Belajar (Y) adalah 0,269. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang rendah antara variabel kartu jakarta pintar terhadap
variabel motivasi belajar keluarga miskin karena berada pada rentang
0,20 – 0,399.
Untuk menguji signifikansi hubungan maka perlu diuji
signifikansinya. Pengujian signifikansi ini menggunakan uji T. Uji ini
dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau
dengan melihat kolom signifikansi pada t hitung yang dapat dilihat
pada bagian Coefficients pada tabel hasil uji regresi sederhana. Seperti
berikut ini

105
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABET, 2011),
hal. 184
99

Tabel 4.18
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 49,583 7,046 7,037 ,000

KartuJakartaPintar ,435 ,196 ,269 2,217 ,030

a. Dependent Variable: MotivasiBelajar

Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel 4.18 diperoleh t


hitung sebesar 2,217 > t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,030 <0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Yang
mana berarti Kartu Jakarta Pintar (X) berpengaruh secara signifikansi
terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin (Y).
Adapun untuk mengetahui besarnya konstribusi yang
ditimbulkan dari variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus
koefisien determinasi sebagai berikut :
KD = r² x 100%
KD = 0,269² x 100%
KD = 0,072361 x 100%
KD = 7,2 %
Berdasarkan perhitungan diatas, didapat r² sebesar 0,0723 atau
sebesar 7,2%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan
variabel kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar siswa sebesar
7,2% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model
(kartu jakarta pintar) mampu menjelaskan sebesar 7,2% variasi
variabel dependen (motivasi belajar). Sedangkan sisanya 92,8%
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.
100

4. Pembahasan hasil penelitian


Penelitian yang dilakukan di SMP N 50 Jakarta yang terletak di
Komplek Kodam Jaya Cililitan II Kelurahan Kramatjati Kecamatan
Kramatjati Jakarta Timur dengan jumlah responden 65 siswa.
Responden diberikan dua angket dari masing-masing variabel X dan
Variabel Y yang keseluruhan berjumlah 28 soal. Angket yang
diberikan kepada responden sudah melewati proses penilaian dengan
tujuan untuk memenuhi syarat sebagai instrumen, kemudian angket
tersebut diuji cobakan kepada 20 siswa yang menerima bantuan Kartu
Jakarta Pintar di luar dari jumlah responden. Hasil uji validitas
PengaruhPenggunaan Kartu Jakarta Pintar terhadap Motivasi Belajar
Keluarga Miskin yang diuji cobakan kepada 20 responden diperoleh
28 soal valid dan 7 soal dinyatakan tidak valid. Pada hasil uji
reliabilitas variabel Kartu Jakarta Pintar (X) mendapatkan nilai alpha
sebesar 0,730 dan untuk variabel motivasi belajar (Y) nilai alpha
sebesar 0,746. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil dari masing-masing
variabel X dan Y reliabel karena nilai alpha yang dihasilkan lebih
besar dari 0,70 yang sudah ditentukan signifikansinya. Dengan
demikian instrumen yang digunakan sebagai peneliti dalam
mengumpulkan data cukup dapat dipercaya atau reliabel.
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah didasarkan pada
hasil rumusan yang dibuat, pemaparan teori , pengolahan data dan
pengujian hipotesis. Dapat dilihat pada tabel 4.17 hasil menunjukkan
bahwa penggunaan kartu jakarta pintar bepengaruh secara signifikan
terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta. Hal
ini terlihat dari perhitungan pada tabel 4.17 yang mana diperoleh t
hitung sebesar 2,217 > t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,030 <0,05.
Dimana nilai ini mnegartikan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil
ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa penggunaan
101

kartu jakarta pintar berpengaruh terhadap motivasi belajar keluarga


miskin.
Hasil hipotesis yang dihasilkan didukung oleh teori yang
dikemukakan oleh Hasan Halunggung yang berpendapat dalam buku
yang ditulis oleh Ramayulis dalam judul “psikologi agama” bahwa
motivasi merupakan suatu keadaan psikologi yang merangsang dan
memberi arah terhadap aktivitas manusia. Motivasi itulah yang
membimbing seseorang kearah tujuan-tujuannya. Sedangkan tujuan
dalam hal ini merupakan apa yang terdapat pada lingkungan yang
mengelilingi seseorang yang pencapaiannya membawa kepada
permuasan motivasi tertentu. Disini jelasalah bagaimana tujuan-tujuan
itu berkaitan dengan motivasi.106
Berdasarkan uji analisis data yang teah dilakukan
menunjukkan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal dan
memiliki hubungan yang linear. Artinya data dalam penelitian ini
dapat digunakan dalam analisis yang lebih kanjut.
Selanjutnya dapat dilhat pada tabel 4.15 dan perhitungan
besarnya pengaruh penggunaan kartu jakarta pintar terhadap motivasi
belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta diperoleh nilai R sebesar
0,269 yang menunjukkan bahwa pengaruh antara penggunaan kartu
jakarta pintar dengan motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50
Jakarta termasuk dalam kategori rendah, dan diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 7,2% yang menunjukkan bahwa penggunaan kartu
jakarta pintar memberi pengaruh terhadap motivasi belajar keluarga
miskin di SMP N 50 Jakarta hanya sebesar 7,2% sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.

106106
Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta : kalam mulia, 2011) h.100
102

Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik atau


motivasi yang dihasilkan oleh individu itu sendiri, dan yang kedua
ialah motivasi ekstrinsik atau motivasi yang diperngaruhi oleh faktor
luar. Jika dilihat dari dua jenis motivasi ini, maka kartu jakarta pintar
termasuk kedalam motivasi ekstrinsik. Seperti yang sudah dipaparkan
bahwa kartu jakarta pintar hanya memberi pengaruh sebesar 7,2%
terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta,
artinya bahwa 92,8% motivasi belajar siswa-siswi penerima kartu
jakarta pintar dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi belajar dalam diri yang dimiliki oleh
penerima bantuan kartu jakarta pintar sudah baik. Pernytaan ini sejalan
dengan hasil angket yang sudah diberikan kepada para responden oleh
peneliti yang menunjukkan bahwa para siswa penerima kartu jakarta
pintar memiliki sikap tekun yang tinggi dalam menyelesaikan tugas ,
hal ini terlihat dari hasil angket yang menunjukan bahwa siswa/i SMP
N 50 Jakarta penerima bantuan kartu jakarta pintar ketika mereka
gagal dalam ulangan mereka akan berusaha memperbaiki hasil di
ulangan berikutnya, dalam mengerjakan tugas kelompok pun selalu
dikerjakan tepat waktu dan ketika mereka mendapati soal yang sulit
mereka berdiskusi dengan teman dan tidak jarang mereka juga
bertanya kepada Guru. Merekapun memiliki hasrat keinginan untuk
berhasil yang tinggi terlihat dalam mencapai nilai yang baik mereka
selalau belajar dengan sungguh-sungguh, dan untuk menyelesaikan
pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru pun mereka
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Meskipun mereka sebagai
penerima bantuan kartu jakarta pintar yang notabene berasal dari
keluarga tidak mampu namun mereka memiliki keinginan yang tinggi
untuk menjadi orang sukses kedepannya. Siswa/i SMP N 50 Jakarta
penerima bantuan kartu jakarta pintar juga memiliki rasa percaya diri
103

yang tinggi dalam belajar hal ini terlihat dari cara mereka ketika
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan
pendapat mereka sendiri dan dalam mengerjakan ulanganpun tidak
mencontek. Meskipun tidak terlalu memberikan pengaruh yang
besarterhadap motivasi belajar kepada siswa/i penerima bantuan ini,
namun para penerima kartu jakarta pintar merasa sangat terbantu
dengan adanya kartu jakarta pintar terkebih jika diihat dari segi
ekonomi, hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan dan
menunjukkan bahwa mereka merasa dengan adanya kartu jakarta
pintar telah mampu membantu beban ekonomi keluarga, dan semakin
memiliki rasa semangat untuk sekolah dan memberikan kesempatan
kepada keluarga yang kurang mampu dalam mencapai pendidikan.
5. Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini mampu menguji hipotesis yang telah
diajukan, akan tetapi belum sepenuhnya mampu membenarkan pada
kebenaran mutlak, dengan demikian tidak menutup kemungkinan untuk
dilakukannya penelitian lanjutan. Hal ini disebabkan oleh adanya
keterbatasan dalam penelitian, antara lain :
a. Referensi yang membahas tentang kartu jakarta pintar masih sangat
minim.
b. Peneliti menggunakan angket/kuesioner tertutup yang sudah
disediakan jawaban dalam mengisi angket sehingga membuat
terbatasnya informasi yang didapatkan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang sudah dipaparkan pada


bab sebelumnya, hasil hipotesis yang menggunakan perbandingan t hitung
dengan t tabel diperoleh t hitung sebesar 2,217 > t tabel 1,669 dan nilai
signifikansi 0,030 <0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0
ditolak. Yang mana bahwa Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar
Berpengaruh Secara Signifikansi Terhadap Motivasi Belajar.
B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka disarankan beberapa hal


sebagai berikut :

1. Para siswa khususnya penerima bantuan biaya personal pendidikan


melalui kartu jakarta pintar ini agar memanfaatkan fasilitas yang diberikan
oleh pemerintah khususnya dalam hal pendidikan dengan sebaik-baiknya.
2. Sekolah, sebaiknya benar-benar memberikan fasilitas yang baik tidak
hanya bagi siswa namun juga bagi pendidik yang menunjang
meningkatnya rasa motivasi yang tinggi demi mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Orangtua harus turut berperan aktif dalam menumbuhkan rasa percaya diri
yang tinggi bagi siswa untuk terus belajar dan memotivasi siswa untuk
terus bersekolah dan terus mengawasi sejauh mana penggunaan kartu
jakarta pintar ini agar tidak disalahgunakan.
4. Pemerintah daerah DKI Jakarta khususnya Suku Dinas Pendidikan terus
meningkatkan kinerja-kinerja program bantuan kartu jakarta

104
105

5. pintar ini agar tetap pada tujuannya. Yang mana sesuai dengan Peraturan
Daerah (Perda) No 8 Tahun 2006. Pada Peraturan Daerah tersebut dalam
pasal 5 Ayat (1) dijelaskan bahwa warga masyarakat yang berusia 7
(tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun wajib mengikuti pendidikan dasar
dan menengah sampai tamat. Peraturan tersebut kemudian diperkuat lagi
dari Pasal 16 huruf (f) yang mana dijelaskan bahwa Pemerintah wajib
menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun
khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak
terlantar.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
A,M Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Menagajar, Ed.1, Jakarta : Rajawali
Pers, 2012
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed.VI, Cet.13,
Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2006
Djamarah Bahri Syaiful, Psikologi Belajar, Ed. II, Cet. 3, Jakarta : Rineka Cipta,
2011
Ghozali Imam, Aplikasi Analsis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, Cet.7,
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2004
Hanifah dan Suhana Cucu, Konsep Strategi Pembelajaran, Cet.1, Bandung : Refika
Aditama,
2009
Khodijah Nyayu, Psikologi Pendidikan, Ed.1, Cet.2, Jakarta : Rajawali Pers, 2014
Midgley James, Pembangunan sosial perspektif pembangunan dalam kesejahteraan
sosial Jakarta : Ditperta Islam Departemen Agama RI,2005
Prasetyo Bambang dan Jannah Miftahul Lina, metode Penelitian Kuantitatif : Teori
dan
Aplikasinya, Jakarta : PT Taja Grafindo Persada, 2006
Prawira Atmaja Purwa, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, Ed.1,
Jogjakarta
: Ar-Ruz Media, 2012
Prayitno Dwi, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis data dan Statistik, Yogyakarta:
MediaKom, 2008
Slavin E. Robert, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Jakarta: Indeks, 2008
Sub Diroktorat Statistik Kerawanan Sosial, Perhitungan dan Analisis Kemiskinan
Makro Indonesia Tahun 2014, Jakarta : Badan Pusat Statistik, 2014
Soemanto Wasty, Psikologi Pendidikan, Cet.5, Jakarta : PT Asdi Mahasatya, 2006
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Ed.1, Jakarta : Rajawali Pers, 2012

106
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung :
Alfabeta,2014
Sumodiningrat Gunawan dkk, Kemiskinan : Teori, Fakta dan Kebijakaan, Ed.1,
Jakarta : IMPAC , 1999
Suralaga Fadhilah dan Solicha, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Lemlit UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010
Suryabrata Sumadi, Psikolog Pendidikan, Cet.21, Jakarta : Rajawalli Pers, 2014
Syah Muhibin, Psikologi Pendidikan, Cet. 19, Bandung : Remaja Rosdakarya Offset,
2014
Uno B Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya analisis di bidang Pendidikan,
Ed.1, Cet. 3, Jakarta : Bumi Aksara, 2008
Utami Budi dkk, Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta 2014, Jakarta : BPS
Provinsi DKI Jakarta, 014
Yamin Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Cet.6, Jakarta : Gaung
Persada Pers, 2009

UNDANG-UNDANG
Undang-undang Dasar 1945
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
Undang-undang No 13 Tahun 1998
Undang-undang No 11 Tahun 2009
Undang-undang No 11 Tahun 2009 pasal 3

MODUL
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta
Pintar, 2015

SKRIPSI
Alfianti Dhika,Studi Deskriptif Mutu Pendidikan Penerima Bantuan Kartu Jakarta
Pintar ( KJP ) di SMP Yayasan Pendidikan Ummat Islam ( YPUI ) Jakarta
Selatan, Skripsi pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016

107
Hayati Nurhamiyah, Pengaruh Sekolah Gratis Terhadap Motivasi Belajar PAI
Siswa di SDN Pinang Ranti 03 Petang Jakarta Timur, Skripsi pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
Prayoga Wahyu Agryan, Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar pada Jenjang
Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, skripsi pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten,
2014

JURNAL
Ibrahim Basri, Kemiskinan dan Pengaruhnya terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar
anak-anak di Kota Langsa, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol.8, No.1,
Juni, 2014

WEBSITE
http://m.beritasatu.com/pelangi-ramadhan-2016/akultualitas/372883-tren-
urbanisasi-di-jakarta-meningkat.html

http://m.news.viva.co.id/news/read/372709-pemprov-dki-jakarta-pintar

http://www.bankdki.co.id/id/investor-relations/2013-07-19-10-32/49/berita/198

jakarta.bps.go.id
kjp.jakarta.go.id/kjp2/

WAWANCARA
Wawancara pribadi dengan Ibu Lismawati Selaku Operator bagian Kartu Jakarta
Pintar
Wawancaara pribadi dengan Dewi siswi penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP)
kelas VII

OBSERVASI
Obervasi pada tanggal 28 September 2016 di SMP Negeri 50 Jakarta
Obervasi pada tanggal 3 Oktober 2016 di ruang Tata Usaha SMP Negeri 50 Jakarta
Obervasi pada tanggal 20 Oktober 2016 diruang kelas SMP Negeri 50 Jakarta

108
LAMPIRAN – LAMPIRAN

109
DAFTAR ANGKET

Nama :
Kelas :
Jenis kelamin : L/P (Lingkari)
Pekerjaan Orangtua : PNS, Karyawan swasta, buruh, wirausaha,
pensiunan (lingkari)
Besar uang saku : lebih dari Rp. 10.000,- /kurang dari Rp.
10.000 (lingkari)
Pergi kesekolah menggunakan : Kendaran umum/motor/ berjalan kaki
(lingkari)

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti setiap pernyataan yang tersedia.


2. Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang telah disediakan dengan tanda silang
(X) dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain !
3. Sebelum dikumpulkan pastikan seluruh pertanyaan yang tertera telah anda isi
semuanya.
4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang
sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
Angket Motivasi Belajar
Pilihan jawaban
S = Selalu, KK = Kadang-kadang, P = Pernah, TP = Tidak Pernah

No Soal S KK P TP
1 Ketika saya gagal dalam ulangan, dengan sekuat tenaga
saya akan memperbaiki hasil di ulangan berikutnya
2 Tugas kelompok yang Bapak/Ibu guru berikan selalu
saya kerjakan tepat waktu
3 Ketika saya menemukan soal yang sulit dikerjakan, saya
berdiskusi dengan teman
4 Pada saat saya menemukan kesulitasn dalam
mengerjakan soal saya bertanya kepada Guru
5 Walaupun hujan turun saya tetap pergi ke sekolah
6 Untuk mendapatkan nilai yang baik saya selalu belajar
dengan sungguh-sungguh
7 Saya berusaha untuk menjadi siswa yang berprestasi
8 Walaupun nilai ulangan saya sudah bagus saya tetap
belajar dengan sungguh-sungguh
9 Saya sudah berada disekolah sebelum bel berbunyi
10 Saya mengerjakan Pekerjaan Rumah tepat waktu
11 Dalam mengerjakan soal ulangan saya tidak mencontek
12 PR yang sudah saya mengerti saya kerjakan dengan
sungguh-sungguh sampai selesai
13 Saya melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah
disusun dengan baik
14 Saya menjawab pertanyaan yang Guru ajukan dengan
pendapat saya sendiri
15 Walaupun ekonomi keluarga saya rendah, saya tetap
ingin menjadi orang sukses
16 Ketika akan ujian saya belajar dengan sungguh-sungguh
17 Jika nilai saya jelek saya akan memperbaikinya dengan
sungguh-sungguh
18 Saya senang jika fasilitas sekolah yang sudah ada
dijadikan lebih baik lagi
Angket Kartu Jakarta Pintar
Pilihan jawaban
SS= Sangat setuju, S= Setuju, KS= Kurang Setuju, TS= Tidak Setuju

No Soal SS S KS TS
1 KJP hanya diberikan kepada keluarga yang kurang
mampu
2 Pendidikan hingga tingkat SMP saja sudah cukup
3 Adanya bantuan bagi pendidikan melalui KJP membuat
saya semangat untuk sekolah
4 Meskipun sibuk bekerja orang tua saya selalu
menanyakan tentang masalah penting terkait dengan
sekolah
5 KJP merupakan salah satu jalan keluar agar masyarakat
kelas menengah kebawah mampu mencapai pendidikan
setinggi mungkin
6 KJP memberikan harapan bagi saya untuk memiliki masa
depan yang lebih baik
7 Hanya siswa/siswi yang masih aktif sekolah saja yang
berhak mendapatkan KJP
8 KJP mampu meringankan beban ekonomi bagi keluarga
yang kurang mampu
9 KJP menunjang prestasi saya dibidang ekstrakurikuler
10 Dengan adanya KJP mampu mengurangi jumlah anak
putus sekolah di DKI Jakarta
Hasil observasi

Fokus Observasi : Mengenal lingkungan SMPN 50 Jakarta

Hari/Tanggal Observasi : Rabu, 28 September 2016

Tempat Observasi : SMPN 50 Kramat Jati

Orang yang terlibat : Kepala Sekolah SMPN 50 Jakarta

Waktu Deskripsi Makna


09:00- Peneliti datang ke SMPN 50 Kramat Jati Merupakan tahap awal
11:00 untuk menyerahkan surat izin penelitian, bagi peneliti dalam
dan diterima oleh Ibu Dra. Tri Hastuti, melakukan kontak dengan
MM selaku Kepala Sekolah di SMPN 50 pihak sekolah. Yang
Jakarta. Peneliti mengamati ruang kerja maana peneliti bertemu
Kepala Sekolah yang mana tidak jauh dengan Kepala Sekolah
dari gerbang utama SMP N 50 Jakarta. SMP N 50 Jakarta.
Seperti halnya ruang kerja lainnya, ruang
kerja dari Kepala Sekolah nampak
terdapat adanya meja, kursi, sofa tamu,
lemari yang berisi buku-buku dan piala
penghargaan, raung kerja Ibu Dra. Tri
Hastuti, MM bisa dikatakan cukup luas.
Setalah mendapatkan izin penelitian,
peneliti juga mengamati lingkungan
sekitar sekolah, untuk gedung dari
SMPN 50 Jakarta memang tidak cukup
luas karena memang hanya memiliki 6
ruang keals dan 12 rombongan belajar
dari kelas VII-IX. Posisi gedung SMPN
50 Jakarta cukup kondusif karena
memang jauh dari jalan utama.
Hasil observasi

Fokus Observasi : Mengenal lingkungan SMPN 50 Jakarta

Hari/Tanggal Observasi : Senin, 3 Oktober 2016

Tempat Observasi : SMPN 50 Kramat Jati

Orang yang terlibat : Staf Tata Usaha SMPN 50 Jakarta

Waktu Deskripsi Makna


10:00- Pada observasi kedua ini peneliti diizinkan Pada observasi kali ini
11:45 oleh Kepala Sekolah SMPN 50 Jakarta peneliti juga melakukan
yaitu Ibu Dra. Tri Hastuti, MM untuk kontak awal dengan
menemui Ibu Wati yang merupakan staf salah satu staf tata
tata usaha. Pada saat peneliti memasuki usaha di SMP N 50
ruang tata usaha yang mana tepat berada Jakarta yang
disebelah kiri dari ruangan Kepala Sekolah bertanggung jawab
peneliti mengamati sekitar ruangan yang terkait dengan Program
terdapat beberapa buah lemari arsip, dan KJP. Pada observasi ini
juga beberapa unit komputer, ada sekitar 6 lah peneliti mendapat
meja kerja yang terdapat diruangan tersebut. informasi awal terkait
Ruangan yang kecil dengan banyaknya dengan Program KJP
barang-barang membuat peniliti merasa yang terdapat di SMP N
sedikit tidak nyaman terlebih pada saat 50 Jakarta
peneliti mengunjungi ruangan tersebut
terlihat beberapa staf sedang sibuk
melakukan pekerjaan masing-masing. Pada
kesempatan ini peniliti meminta data siswa
penerima KJP .
Hasil observasi

Fokus Observasi : Membahas tekhnis penyebaran angket kepada


responden

Hari/Tanggal Observasi : Kamis, 20 Oktober 2016

Tempat Observasi : SMPN 50 Jakarta

Waktu Deskripsi Makna


09:30- Sebelumnya peneliti sudah Memudahkan peneliti
11:50 mengkonfirmasikan untuk tanggal dalam menyebar angket
penelitian kepada Ibu Lisma. Maka dari
itu untuk observasi kali ini peneliti
membuat janji kepada Ibu Lisma untuk
menyebarkan angket kepada responden.
Dari diskusi yang dilakukan oleh peneliti
dan Guru yang bersangkutan, akhirnya
penelitian akan dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 21 Oktober 2016 yang
bertempatan di Lab IPA SMP Negeri 50
Jakarta, waktu penelitian dibagi menjadi
dua, yaitu pada pukul 11:00 WIB
sebelum Jum‟atan yang mana angket
diberikan kepada siswi dan siswa yang
beragama Kristen, dan selanjutnya pada
Pukul 13:00 WIB setelah sholat Jum‟at
dan sebelum KBM, jadi selama
penelitian tidak mengganggu aktivitas
KBM para siswa/i yang bersangkutan.
Pedoman wawancara Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP)

1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana prosedur dalam pendataan bagi siswa


penerima KJP?
2. Di SMPN 50 Kramat Jati apakah penerima KJP sudah tepat sasaran?
3. Apakah penerima KJP di SMPN 50 Kramat Jati selalu mengalami kenaikan
setiap tahunnya?
4. Bagaimana respon para siswa yang menerima KJP?
5. Menurut Bapak apakah program KJP ini sudah bisa dikatakan membantu bagi
siswa/siswi dari kalangan keluarga tidak mampu untuk menempuh wajib
belajar 12 tahun?
6. Apakah Bapak melihat adanya perubahan motivasi belajar bagi para siswa
penerima KJP? Jika ada lalu adakah prestasi yang pernah dicapai oleh siswa
penerima KJP?
7. Sejauh ini adakah siswa penerima KJP yang pernah melanggar ketentuan-
ketentuan yang berlaku sehingga status sebagai penerima KJP dicabut?
8. Apa harapan Bapak/Ibu untuk KJP kedepannya?

Pedoman wawancara untuk Siswa Penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP)

1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima KJP?


2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program KJP?
3. Bagaimana perasaan kamu sebagai siswa penerima KJP?
4. Apakah dengan adanya KJP ini kamu jadi rajin belajar? Apa alasannya?
5. Bagaimana prestasi belajar kamu di sekolah?
6. Bagaimana absensi kamu disekolah?
7. Sejauh ini apakah kamu mematuhi segala peraturan yang diberikan bagi
penerima KJP?
8. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu?
9. Apakah kamu punya keinginan untuk sekolah hingga perguruan tinggi
negri/swasta, mengingat KJP sekarang bisa sampai perguruan tinggi?
10. Menurut kamu apakah KJP sangat membantu bagi keluarga tidak mampu
dalam menamatkan pendididkan wajib belajar 12 tahun?
11. Apa harapan kamu untuk KJP kedepannya?
Hasil wawancara untuk Operator KJP

Nama : Ibu Wati


Tempat wawancara : Ruang Tata Usaha SMP N 50 Jakarta
Waktu wawancara : 3 Oktober 2016

1. Menurut Bapak/ Ibu bagaimana prosedur dalam pendataan bagi siswa


penerima KJP?
Jawab : Em, saya rasa sejauh ini tidak terlalu dipersulit. Dan bagi wali murid
pun tidak perlu repot-repot membuat Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM) karena memang semua diurus oleh pihak sekolah, paling wali murid
cuman isi formulir pendaftaran saja.
2. Di SMPN 50 Kramat Jati apakah penerima KJP sudah tepat sasaran?
Jawab : Sudah, karena memang dari pihak sekolah pun sangat selektif dalam
menerima siswa yang akan mendapatkan bantuan dari KJP ini. Jadi ya bisa
dikatakan sudah tepat sasaran mba.
3. Apakah penerima KJP di SMPN 50 Kramat Jati selalu mengalami
kenaikan setiap tahunnya?
Jawab : Setiap tahunnya jumlah penerima KJP selalu meningkat, tapi ya
meningkatnya nggak terlalu banyak juga si, paling hanya 10 atau 12 anak
setiap tahunnya.
4. Bagaimana respon para siswa yang menerima KJP?
Jawab : Responnya sangat baik sekali mba, ini terlihat dari antusias mereka
para penerima KJP ketika ada pengumuman-pengumuman terbaru dari
program ini. Dan mereka selalu menanyakan bagaimana keberlanjutan
program KJP ini.
5. Menurut Bapak/Ibu apakah program KJP ini sudah bisa dikatakan
membantu bagi siswa/siswi dari kalangan keluarga tidak mampu untuk
menempuh wajib belajar 12 tahun?
Jawab : Menurut saya bisa dikatakan KJP ini sangat membantu bagi mereka
yang kurang beruntung dalam hal ekonomi, karena memang segala sesuatu
yang terkait dengan pendidikan di bebankan di KJP ini, kaya seragam, sepatu,
buku dan lainnya. Jadi ya bisa dibayangkan lah ya mba, orang tua sangat
kebentu banget dengan adanya KJP ini.
6. Apakah Bapak/Ibu melihat adanya perubahan motivasi belajar bagi para
siswa penerima KJP? Jika ada lalu adakah prestasi yang pernah dicapai
oleh siswa penerima KJP?
Jawab : Iya mba jelas, mereka tu jadi sering nanya-nanya tentang sekolah-
sekolah yang statusnya unggulan, ditambah adanya KJP untuk tingkat
perguruan tinggi mereka tu seneng banget mba tahu informasi ini. Sejauh ini
kalo prestasi saya sih kurang tahu ya mba, karena memang kan yang melihat
itu dari guru/ wali kelas siswa. Tapi kebanyakan yang menerima KJP tu
memang anak-anak yang cerdas mba, yang ikut ranking10 besar di kelasnya.
7. Sejauh ini adakah siswa penerima KJP yang pernah melanggar
ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga status sebagai hak penerima
KJP dicabut?

Jawab : Belum si mba, belum ada sejauh ini, mungkin karena anak-anak SMP
ya, jadi takut kali mau begitu. Tapi ya... harapan saya si semoga semua siswa/i
yang menerima tidak akan pernah melanggar ketentuan-ketentuan yang sudah
di setujui si.

8. Apa harapan Bapak/Ibu untuk KJP kedepannya?


Jawab : Harapan saya si gak muluk-muluk lah, semoga KJP ini selalu ada
untuk anak-anak yang memang membutuhkan mba, karena memang terbukti
sangat membantu sekali bagi mereka.
Hasil wawancara Siswa

Nama : Dewi
Kelas : VIII B
Waktu wawancara : Kamis, 20 Oktober 2016
Tempat wawancara : SMP Negeri 50 Jakarta

1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima KJP?


Jawab: Aku dari SD kelas VI Kak
2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program KJP?
Jawab: Kalo menurut aku pribadi ya kak, adanya KJP ngebantu banget buat
keluarga yang emang kurang mampu, yaaa... kaya aku contohnya kak.
Hehhe... karna kan dari uang yang seharusnya buat beli peralatan sekolah bisa
digunain buat kebutuhan yang lainnya kak. Apa lagi aku kan 8 bersaduara,
adek aku sekolah SD kakak aku ada yg di SMK, dan alhamdulillahnya kita
bertiga dapet KJP semua kak.
3. Bagaimana perasaan kamu sebagai siswa penerima KJP?
Jawab: Aku senenglah kak, dan bersyukur banget
4. Apakah dengan adanya KJP ini kamu jadi rajin belajar? Apa alasannya?
Jawab: iya kak, pasti ada peningkatan yang aku rasain juga. Karena emang
aku sendiri juga udah kelas VIII ditambah aku juga mau lanjutin sampe
kuliah, kan kalo prestasi kita kaya gak ada perubahannya KJP nya juga
terancam di cabut kak. Kan sayang-sayang tuh
5. Bagaimana prestasi belajar kamu di sekolah?
Jawab: Alhamdulillah aku selalu ikut ranking 10 besar di kelas kak, ya..
lumayanlah hehe
6. Bagaimana absensi kamu disekolah?
Jawab: Absensi aku si alhamdulillah bagus kak, selalu masuk kalo emang gak
ada keperluan yang mendesak banget. Cuman karena waktu ini Ibu aku lagi
dirawat di RS jadi ada beberapa hari aku sering absen kak, buat jagain Ibu
aku.
7. Sejauh ini apakah kamu mematuhi segala peraturan yang diberikan bagi
penerima KJP?
Jawab: selalu kak, tapi pernah si sekali buat beli raket hehehe....
8. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu?
Jawab: penting banget kak, kan dari pendidikan itu sendiri juga bisa ngerubah
nasib kita buat jadi lebih baik, kan juga kalo nglamar kerja yang diliat dulu tu
pendidikan kita kaya gimana. Jadi ya penting bangetlah
9. Apakah kamu punya keinginan untuk sekolah hingga perguruan tinggi
negri/swasta, mengingat KJP sekarang bisa sampai perguruan tinggi?
Jawab: iyalah kak, aku tu pengin banget sampe kuliah, dan apa lagi kaka
ngasih tau kaya gini, jadi makin pengin sampe kuliah kak aku. Yaa setidaknya
bisa membantu bangetlah kak buat biaya kuliah
10. Menurut kamu apakah KJP sangat membantu bagi keluarga tidak
mampu dalam menamatkan pendididkan wajib belajar 12 tahun?
Jawab: Banget kak banget, ngebantu banget
11. Apa harapan kamu untuk KJP kedepannya?
Jawab: Kalo aku pribadi sih harapannya KJP bisa dikasih tunai kak, jadi gak
melulu cuman buat beli perlengkapan sekolah doang, tp bisa buat bayar les,
buat uang jajan juga. Dan yang terpenting, nominalnya kak di banyakin lagi
hehehe
Dokumentasi

Bentuk Fisik dari Kartu Jakarta Pintar milik salah satu penerima bantuan
dari siswa SMP Negeri 50 Jakarta
Proses pengisian angket oleh para responden
Wawancara dengan staf TU dan Siswa penerima bantuan Kartu Jakarta
Pintar
Hal-hal terkait dengan Kartu Jakarta Pintar
Format Kuitansi Kartu Jakarta Pintar (KJP)

1. Untuk Jenjang SMP/MTs/SMPLB Swasta

No : ..................................................

Terima dari : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sebesar : Dua Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah

Untuk pembayaran : Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak
mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2016.

Nama peserta didik : ..................................................

Nama sekolah : ..................................................

Kelas : VII / VIII / IX

Selama 6 (Enam) bulan (Januari s.d Juni 2016) @Rp. 430.000,-


diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : ..................................................

Jumlah : Rp. 2.580.000,-

Jakarta, .............................. 2016


Penerima

Materai
Rp. 6.000,-

(..................................................)
Orang Tua/Wali Siswa
- KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-081
( ) UIN JAKARTA Tgl. Terbit 1 Maret 2010
FORM (FR) .
!r Uti ~
l ••• -.. FITK No. Revisi: 01
I
-------- Jl. Jr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI


-
Hal 1/1

Nomor : Un.Ol/F.l/KM.01.3/ ....... ./2017 Jakarta, 1 Februari 2016


Lamp.
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

1. Dr. Syaripulloh, M.Si


2. Andri Noor Ardiansyah, M.Si

Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. '

Assalamu 'alaikum wr. wb.


Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Laelatul Sa'diyah


NIM : 1112015000106
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial - Sosiologi
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Terhadap
Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP N 50 Jakarta
Judul tersebui telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggalll Januari 2016,
abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

a.n. Dekan ·
Kajur Pel},didika

.r . ,
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 19730424 200801 1 012
-
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-082

~
UIN JAKARTA Tgl. Terbit 1 Maret 20 10
FORM (FR)
FITK No. Revisi: 02
Jl. tr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 .~412 /ndonesia
- Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un .01/F .1/KM.01 .3/ .. ..... ./2016 Jakarta, 28 September 2016


Lamp. : Outline/Proposal
Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth .
Kepala SMP N 50 Kramat Jati
di •
Tempat

Assalamu'a/aikum wr. wb.


Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Laelatul Sa 'diyah


NIM : 1112015000106
Jurusan : Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Semester : IX (Se 11bilan)
Judul Skripsi :Dampak Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi
Belajar Keluarga Miskin di SMP N 50 Kramat Jati Jakarta Timur
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UiN Jakarta yang
sedang menyusur. skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Bapakllbu pimpin .

Untuk itu kami mahan Bapak/lbu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut


melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Bapakllbu , kam i ucapkan terima kasih .

Wassalamu 'alaikum wr.wb.

Tembusan :
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
.,

~ DATA CALON PENERIMA KJP TAHUN 2016


NAMA SEKOLAH SMP NEGERI 50
KECAMATAN KRAMATJATI
KOTA JAKARTA TIMUR

JENIS TEMPAT TANGGAL RT RW KELURAHAN NO.REKOMENDAS


No NAMA NIK KELAS ALAMAT NO.SKTM
KELAMIN LAHIR LAHIR
1 NIKENY SYABRINA Perempuan 1304095002040003 .T' BUKIT TINGGI 10-02-2004 JAKARTA GANAG KAMBING 8 15 CIULITAN 4250/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
AUUA OKTAVIANA
2 Perempuan 31710a4310020003 9 JAKARTA 03-10-2002 JL. PERCETAKAN NEGARA 11 9 JOHARBARU 1163/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/l.a51.2.041
PUTRI DARMO
NOVITA SUCI RAMA .a 19-11-2002 JL. SARBINI III 111at27.1.0!31.75.04.1001J.l.a51.91/2016 017/l.a51.2.041
3 Perempuan 3173025911020002 JAKARTA 003 006 MAKASAR
DANlA
MUHAMMAD WILDAN PASAR
4
KAUTSAR
Laki-laki 3174021710010002 7• JAKARTA 17-10-2001 MENTENG GRANIT 11 7
MANGGIS
4230/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/l.a51.522

5 HAIKAL RAMADHAN Laki-laki 31740a091103000a •8 JAKARTA 09-11-2003 GURU ALIP NO.l6 005 006 DURENTIGA 1083/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
JIHAN NABILA •B 22-04-2003 JL. KAYU MANIS VI
6 Perempuan 3175016204030002 JAKARTA 4 5 KAYUMANIS 1096/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
SETIAWAN
UTANKAYU 017/1.851.2,041
7 MARCELA AGlATI Perempuan 3175016908020004 9 JAKARTA 29-08-2002 JLNJERUK 012 006 1133/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
UTARA
a RATNA TRI UTAMI Perempuan 3175025305010004 7. JAKARTA 13-05-2001 JL.EKOR KUNING I NO.l2 8 7 ~AT! 4229/27.1.0/31.75,04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
9 BAGAS PRASETYO Laki-laki 3175040103020005 9 JAKARTA 01-03-2002 CILILITAN KECIL 010 07 CILILITAN 1140/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 I
FEBRIAN FAREL
10 Laki-laki 3175040103030006 ·8 JAKARTA 01-03-2003 GG. WARU DALAM 12 6 CAWANG 1092/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
NUGRAHA
MUHAMMAD 01-03-2004 GG.ARUS 2 145/2 7.1.0/31. 75.04. 1007/071.562/2016
11 HIDAYATULLOH Laki-laki 3175040103040004 7. JAKARTA 9 CAWANG
12 RAYHAN FADILLAH Laki-laki 3175040106020015 9 JAKARTA 01-06-2002 JL. OLAHRAGA I 8 5 CILIUTAN 1122/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
HASBIE Laki-laki 3175040112031002 01-12-2003 JLH USMAN BALE
13 7 JAKARTA 3 8 KAMBANG
SYAWALUDDIN
14 RYVAN HERMANSYAH Laki-laki 3175040203020002 9 BEKASI 02-03-2002 KOMP KODAMJAYA B I/3 009 02 KRAMATJATI 1155/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
MUHAMMAD ROSSI
15 SWADHANI Laki-laki 3175040211010007 9 JAKARTA 02-11-2001 JL. BATU SARI 9 2 BATUAMPAR 1180/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
HOTMAN NICOLAS
16 Laki-laki 3175040211020002 9 JAKARTA 02-11-2002 ASRAMABS 5 10 CILILITAN 1127/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
BADJO
MUHAMMAD HILAL 7.
17 Laki-laki 3175040301041002 JAKARTA 03-01-2004 GG. IKHLAS 4 3 CAWANG 2067/27.1.0/31.7 5.08.1 003/-071.562/2016
FAHMI
18 MRAIHAN Laki-laki 3175040303030006 7 • JAKARTA 03-03-2003 KRAMATJATI 10 2 KRAMATJATI 4241/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
MUHAMMAD .a
19 Laki-laki 3175040304030012 JAKARTA 03-04-2003 BATUAMPAR 8 6 BATUAMPAR 1105/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
SULTHAN RAZAN IS
BAGUSARIQ
20 HARYANTO Laki-laki 3175040308020005 9 JAKARTA 03-08-2002 JL. DEW! SARTIKA 3 13 CILILITAN 1160/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041

21
MOHAMMAD YUDHA
APRIANTO
Laki-laki 3175040404020004 9 SIDOARJO 04-04-2002 CILILITAN BESAR 3 4 CILILITAN 1121/27.1.0/31. 75.D4.1 001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 I
ALDYANSYAH I
22 Lald-laki 3175040505040009 7 JAKARTA 05-05-2004 ~L.KYAI KONTONG 8 9 CAWANG 1161/27.1.0/31 .7504.1007/071.562/2016
TARIGAN
MUHAMMAD FARID
23 Lald-laki 3175040506020009 9 JAKARTA 05-06-2002 JL. RS POLRI 011 004 KRAMATJATI 1150127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016 017/1.851.2.041
ALMUNAWWAR
RAYHAN RAMADHAN
24 Lald-laki 3175040512010001 9 JAKARTA 05-12-2001 KAMPUNG KRAMAT 005 015 CIULITAN 1178127.1.0/31.75.04.1001/-1 .851 .91!2016 017/1.851.2.041
GAYONI
25 HENDRI KURNIAWAN Lald-laki 3175040601040003 7. JAKARTA 06-01-2004 CAW AN G III NO. 65 8 11 CAWANG 861/27.1.0/31 .75 .04.1007/071.562/2016
26 TUBAGUS SANDIKA Laki-laki 3175040602030012 .8 JAKARTA 06-02-2003 JL. MANDALA V 007 09 CIULITAN 1085127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016 017/1.851.2.041
27 HAFIDZALI Lald-laki 3175040604020007 9 JAKARTA 06-04-2002 JL. DATO TONGGARA I NO. 17 010 011 KRAMATJATI 1167/27 .1.0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016 01711.851.2.041
28 ALDY SYAFITRA Lald-laki 3175040801021001 9 JAKARTA 08-01-2002 KAMPUNG KRAMAT 005 015 CIULITAN 1168/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016 017/1.851.2.041
29 ZINEDINE ZIDANE Laki-laki 3175040807020007 9 JAKARTA 08-07-2002 JL. DEW! SARTIKA CAWANG III 10 5 CAWANG 1162127.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016 017/1.851.2.041
30 LATHIF NURADI Lald-laki 3175040906020008 7. JAKARTA 09-06-2002 KAMPUNG KRAMAT 15 5 CIULITAN 1011/27.1.0/31 .75.04.1006/071.562!2016
31 ADITIA HERDIANSYAH Lald-laki 3175040907030002 -8 JAKARTA 09-07-2003 GG. LANGGAR 7 10 CAWANG 1114127.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016 017/1.851.2.041
32 ALDI SOPIAN Lald-laki 3175040909030007 7 • SUMEDANG 09-09-2003 CIUUTAN BESAR 9 7 CIULITAN 1508127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016
33 MUHAMMAD IQBAL Lald-laki 3175041011010002 -8 JAKARTA 10-11-2001 KOMP KODAMJAYA 008 002 KRAMATJATI 1149/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016 017/1.851.2.041
34 MOH INDRA ROSADY Lald-laki 3175041012030001 7 • JAKARTA 10-12-2003 TAMAN HARAPAN 3 3 CAWANG 1516127.1.0/31 .75.04.1007/071 .562/2016 I
FARIS MUHAMMAD
35 Lald-laki 3175041101040006 7· JAKARTA 11-01-2004 JL.NUSAI 10 04 KRAMATJATI 24 75/27.1.0/31 .75.04.1 001/-1 .851.91!2016
HASYID !
36 SHENDYKA PUTRA Lald-laki 3175041101040008 7 - JAKARTA 11-01-2004 JL.DEWl SARTIKA NO. 164 12 4 CAWANG 140127.1.0/31 .75 .04.1007/071.562/2016 I
37 RENDY SULAIMAN Lald-laki 3175041103040004 7 • JAKARTA 11-03-2004 GG. MESJID AL MANAR 2 2 CAWANG 1201/27.1.0/31 .75.04.1007/071.562/2016 :
MUHAMAD FIKRI 7 •
38
SAPUTRA
Lald-laki 3175041108040008 JAKARTA 11-08-2004 JL.NASIONAL N0.78 12 2 CAWANG 136/27.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016
I
MOHAMMAD RIZQI I
39 Lald-laki 3175041110030009 7. JAKARTA 11-10-2003 KAMPUNG DALAM 7 1 CAWANG 682127.1/31.74.08.1005/-071.562/2016
FE BRIAN
40 BIMAADITYA Lald-laki 3175041201040001 7 I JAKARTA 12-01-2004 KOMP DKI CIULITAN BESAR 7 2 CIULITAN 4222/27.1 .0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
FARHANDWl
41 Lald-laki 3175041203020006 9 JAKARTA 12-03-2002 JL. CAWANG III 006 011 CAWANG 1132127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851.91/2016 01711 .851.2.041
LAKSONO
42 BAGUS RAMADHAN Lald-laki 3175041311010005 9 JAKARTA 13-11-2001 JL. LANGGAR N0.8 006 10 KRAMATJATI 1135/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016 017/1.851.2.041
43 CHRISTIAN JODY Lald-laki 3175041312010006 9 JAKARTA 13-12-2001 JL.MANDALA V N0.26 003 02 CIULITAN 1139/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 1

NUGROHOAGUNG .s
44 Lald-laki 3175041404030003 JAKARTA 14-04-2003 JL. BUDAYA N0.40 4 5 CIULITAN 1320/27.1.0/31.75.04.1 007/071 .562!20 16 081/KET!IV.4/AU/N20
SANTOSO
45 MUHAMAD AGUS Lald-laki 3175041508010004 9 JAKARTA 15-08-2001 JLNUSAI 4 4 KRAMATJATI 1134!27 .1.0/31 .75.04.100 1/-1 .851.91!20 16 017/1.851.2.041
46 AHMAD WIRA DZAKY Laki-taki 3175041605010006 9 JAKARTA 16-05-2001 JL. KERJA BAKTI 003 09 KRAMATJATI 1141127.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 1

47 ALOO PERNANDO 7.
Lald-laki 3175041705040003 JAKARTA 17-05-2004 GG. LANGGAR 007 010 CAWANG 943/27.1.0/31 .75 .04.1007/071.562/2016
HARIANJA
48 NAPOLEON FAISAL Laki-laki 3175041706030006 7. JAKARTA 17-06-2003 TAN]UNG SANYANG 8 5 CAWANG 497/2 7.1.0/31 .75.04.1007/071 .562/2016
49 RAKA AKBAR WlJAYA Lald-laki 3175041710030002 7· JAKARTA 17-10-2003 KP. KRAMAT 14 5 CIULITAN 4244!27 .1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
MUHAMMAD ABDUL
50 Lald-laki 3175041809020006 8 JAKARTA 18-09-2002 KRAMATJATI 16 11 KRAMATJATI 1108/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
RIZKY
51 FAJRIANSYAH Lald-laki 3175041812020005 9 JAKARTA 18-12-2002 TAMAN HARAPAN 7 3 CAWANG 1123/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
52 AHMAD HARITSA Lald-laki 3175041903020001 9 JAKARTA 19-03-2002 KOMP KODAM JAYA CIULITAN II 002 02 KRAMATJATI 1166/27.1.0131 .75.04.1001/-1.851.91/2016 01711 .851.2.041
53 ANDY RACHMAN Lald-laki 3175041905020004 9 JAKARTA 19-05-2002 CAWANGII 003 006 CAWANG 1143/27.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
MUHAMMAD ADE Lald-laki 3175041907040004 7.
54 JAKARTA 19-07-2004 KOMP EX YON ANGKUB NO.D 6 11 2 KRAMATJATI 4224127.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
RAFFI
55 ZIDANE SURYO SATRIA Lald-laki 3175041908020007 9 JAKARTA 19-08-2002 GG. MERPATI NO. 17 4 4 CAWANG 1154/27.1.0/31 .75.04.100 1/-1.851 .91!2016 017/1.851.2.041
UNTANGADI Lald-laki 3175042007010006 7 v 20-07-2001 TAMAN HARAPAN
56 PRASETYO JAKARTA 2 3 CAWANG 4228/27.1.0131 .75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
MUSTIQOROBIN AL -8
57 Lald-laki 3175042009020002 BANYUMAS 20-09-2002 JL NUSA I NO 38 10 4 KRAMATJATI 1084127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
GHOZALI --~ ---- - -- - --- --
1J I

MUHAMMAD RAFU
58 Laki-laki 3175042011020005 9 JAKARTA 20-11-2002 KRAMATJATI 7 3 KRAMATJATI 1161127.1.0131.75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
i,AFFANDI
MARIHOT FEBRlANTO
59 Laki-laki 3175042102031002 •8 JAKARTA 21-02-2003 JL. JAANI NASIR N0.24 010 011 CAWANG 1101/27.1.0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041 I
PAKPAHAN
60 TRI RAHMAT SUBKHI Laki-laki 3175042104020005 9 JAKARTA 21-04-2002 CAWANG III 008 011 CAWANG 1159/27.1 .0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
61 AKMAL HERlAMBANG Laki-laki 3175042104030005 •8 JAKARTA 21-04-2003 KAMPUNG KRAMAT 11 5 CIUUTAN 4232/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522 I
62 MOHRAKA 7"
Laki-laki 3175042203040003 JAKARTA 22-03-2004 KAMP.KRAMAT 9 15 CIULITAN 4255/27.1.0/31 .75.04.1001/-071 .562/2016 335/1.851.522
FERDIANSYAH
63 MUHAMMAD REVAND! Laki-laki 3175042308020007 9 JAKARTA 23-08-2002 JL. OLAH RAGA I 10 5 CILILITAN 1130127.1.0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
64 HERRY SETIAWAN Laki-laki 3175042309020001 9 JAKARTA 23-09-2002 BATUAMPAR 8 1 BATUAMPAR 1125/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
65 OHIO RAMA SAPUTRA Laki-laki 3175042401040003 7. MAIANG 24-01-2004 JL.SMEA VI 6 9 CAWANG 4246/27.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
66
GALUHPUTRA
PRATAMA Laki-laki 3175042403020002 9 JAKARTA 24-03-2002 CILILITAN BESAR 005 014 CIUUTAN 1142/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 I
RIDWAN
67 Laki-laki 3175042502040003 7. JAKARTA 25-02-2004 KAMP.KRAMAT 11 5 CIULITAN 4249127.1.0131. 75.04.1001!-071.562/2016 335/1.851.522
RAHMATULLAH
FERDINAND NUGRAHA
68 SILAEN Laki-laki 3175042508011001 9 BEKASI 25-08-2001 JL.SMA 14 N0.33 C 5 8 CAWANG 017/1.851.2.041
69 RYAN SETIAWAN Laki-laki 3175042512010002 9 KIATEN 25-12-2001 GG. BATU PIRUS N0.23 005 001 BATUAMPAR 1158/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016 01711.851.2.041
VAKI BIMA
70 Laki-laki 3175042605020001 9 JAKARTA 26-05-2002 JL. MESJID BENDUNGAN 8 7 CAWANG 4239/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
WICAICSONO
71 FAJAR !SPAN FATHONI Laki-laki 3175042608030004 .a JAKARTA 26-08-2003 GG LANGGAR 9 10 CAWANG 1116/27.1.0/31.75.04.1001/-1 .851 .91/2016 01711 .851.2.041
MIKHAIL ALIF
72
ARRIZQY Laki·laki 3175042610030002 7- JAKARTA 26-10-2003 JLMANDALA5 2 3 CILILITAN 1496/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016

73 JERRICO CHRISTIAN
Laki-laki 3175042804020008 9 JAKARTA 28-04-2002 ASRAMABS 9 10 CILILITAN 1128/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016 017/1.851.2.041
KARISOH
74 FAJAR HERDIANTO Laki-laki 3175042810001003 9 BANJARNEGARA 28-10-2000 KRAMATJATI 9 9 KRAMATJATI 4238/27.1.0/31.75.04.1001!-071.562/20 16 335/1.851.522
AKMAL MUSAFFA 7.
75 Laki-laki 3175042812030007 JAKARTA 28-12-2003 CILILITAN BESAR 7 2 CILILITAN 4226/27.1.0/31.75.04.1001!-071 .562/2016 335/1.851.522
EFFENDI
76 GATAN DAFA RAIHAN Laki-laki 3175042904040009 7· JAKARTA 29-04-2004 BATU AMPAR II 8 1 BATUAMPAR 4221/27.1.0/31.75.04.1001/-071 .562/2016 335/1.851.522
77 MOHAMMAD RIYADI Laki-laki 3175043004040001 7" JAKARTA 30-04-2004 TANJUNG SANYANG 005 008 CAWANG 483/27.1.0/31.75.04.1007/071 .562/2016
NURWAHYU 7'
78 Laki-laki 3175043011030001 JAKARTA 30-11-2003 CIULITAN BESAR 1 4 CILIUTAN 4223/27.1.0/31.75.04.10011-071.562/2016 335/1.851.522
NOVALINOB
79 MIKA ANITA SAPIRA· Pf!rempuan 3175044102030004 ·8 PEMAIANG 01-02-2003 BATUAMPAR 4 6 BATUAMPAR 1090/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
80 ZAHRA MUTIARA SAN! Perempuan 3175044104040009 7. JAKARTA 01-04-2004 CAWANGI! 3 6 CAWANG 4253/27.1.0/31.75.04.1001/-071 .562/2016 335/1.851.522
81
INDAH KHOIROTUN
Perempuan 3175044106040002 7
. JAKARTA 01-06-2004 CIULITAN BESAR 14 6 CILILITAN
NISA
82 ARYANTI AJENG Perempuan 3175044205040005
.
LESTARI 7 JAKARTA 02-05-2004 JL SMEA VI 1 9 CAWANG 4248/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522

83 CHAIRRISA ANANDA Perempuan 3175044210030001 7"


MUKAROMAH JAKARTA 02-10·2003 JL. SMA 14 6 9 CAWANG 1163/27.1.0/31.7504.1007/071.562/2016
84 DWI NURANISYA Perempuan 3175044211011001 9 JAKARTA 02-11-2001 KOMP KODAMJAYA 008 002 KRAMATJATI 1151/27.1.0/31. 75.04.1001!·1.851.91/2016 017/1.851.2.041
AMANDA ZAKIYAH
85 Perempuan 3175044212030003 •8 YOGYAKARTA 02-12-2003 JL. DEW! SATIKA 004 06 CAWANG 1104/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
NUR
86 DHEA GITA CAHYANI Perempuan 3175044305030001 •8 03-05-2003 JL. RAYA BOGOR KAMPUNG
JAKARTA 5 8 1089/27.1.0/31 .75.04.1001!·1 .851.91!2016 01711 .851.2.041
TENGAH
87 NOVIYANTI Perempuan 3175044311030008 7• JAKARTA 03·11·2003 JLNUSAI 11 3 KRAMATJATI 1306/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 I
RIFNI PUTRI
88 Perempuan 3175044406020009 9 JAKARTA 04-06-2002 JL. OLAH RAGA 1 003 05 CILILITAN 1131/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
AISYSYIAH
:
89 DITA NURAMELIA Perempuan 3175044410020009 7' JAKARTA 04-10-2002 JL.NUSAI 7 3 KRAMATJATI 4227127.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
_90 DEW! WULANDARI
- - -
Perempuan 3175044501040002 .a JAKARTA 05-01-2004 JL. BUD! TANJUNG SANYANG 8 8 BATUAMPAR 1087/27.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016 01711 .851.2.041 '
• . ,.\

91 TRI SUMJATI Perempuan 3175044704021001 9 JAKARTA 07-04-2002 BATUAMPAR 003 006 BATUAMPAR 1177/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016 01711.851.2.041
92 SITI ISTIQOMAH Perempuan 3175044802020005 9 JAKARTA 08-02-2002 JL. BATU SARI 011 002 BATUAMPAR 1179/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 01711.851.2.041
93 OKTAVIA YUNIAWATI Perempuan 3175044806030010 .8 JAKARTA 08-06-2003 JL. MESJID BENDUNGAN 2 7 CAWANG 4235/27.1.0131.75.04.10011-071.562/2016 335/1.851.522
94 MIFI'AHULJANNAH Perempuan 3175044807040011 7· JAKARTA 08-07-2004 GG.ARUS 010 002 CAWANG 535127.1/31.74.08.1005/-071.562/2016
95 FATIMAH AZ ZAHRA Perempuan 3175044808040001 7. JAKARTA 08-08-2004 JLN. MANDALA V 3 2 CILILITAN 939/27.1.0/31.75.08.1003/-071.562/2016
WASITHA DEW! 7'
96 RUSTAND! Perempuan 3175044809040004 TANGERANG 08-09-2004 JL MESJID BENDUNGAN 8 7 CAWANG 4225/27.1.0/31.75.04.10011-071.562/2016 335/1.851.522
97 FITRI ANDILA Perempuan 3175044812020004 •8 JAKARTA 08-12-2002 BATUAMPAR 3 6 BATUAMPAR 4231/27.1.0/31.75.04.10011-071.562/2016 335/1.851.522
98 AMALIA FATIMAH Perempuan 3175044908020008 9 JAKARTA 09-08-2002 BATUAMPAR 3 5 BATUAMPAR 1126/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016 01711.851.2.041
99 OKTAVIA ANGGRAINI Perempuan 3175044910030006 •8 JAKARTA 09-10-2003 JL. JA'ANI NASIR 1 10 CAWANG 1094/27.1 .0/31.75.04.1001/-1.851.9112016 01711.851.2.041
100 NURMALA SANTIKA
Perempuan 3175045003020004 9 JAKARTA 10-03-2002 TAMAN HARAPAN 012 003 CAWANG 1152/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016 01711.851.2.041
PUTRJ
101 MEGA APRILLIA PUTRI
Perempuan 3175045004020006 9 JAKARTA 10-04-2002 KRAMATJATI 12 3 KRAMATJATI 1164/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016 017/1.851.2.041
CAHYANTI
102 AISHA MALIK! Perempuan 3175045004040006 7· JAKARTA 10-04-2004 CILILITAN KECIL 014 007 CILJLITAN 617/27.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016
103 CHAIRANI PUTRI Perempuan 3175045006040006 7' JAKARTA 10-06-2004 KAMPUNG KRAMAT 10 5 CILILITAN 1003/27.1.0/31.75.04.1006/071.562/2016
AWANDA ERLlANITA
104 Perempuan 3175045009021002 8 KUNINGAN 10-09-2002 JL. DEW! SARTIKA 005 06 CAWANG 1103/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016 01711.851.2.041
FAUJIAH
105 SYAHNABILA ZALIANTl Perempuan 3175045107040009 7. JAKARTA 11-07-2004 GG. LANGGAR 007 10 CAWANG 941/27.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016
FATATUL LAELI
106 Perempuan 3175045109030009 ·8 PURBASARI 11-09-2003 JL. DEW! SARTIKA 11 6 CAWANG 1091127.1.0/31.75.04.10011-1.851.9112016 017/1.851.2.041
MUS PIA
AULIA NURLUTVIA
107 Perempuan 3175045112030004 7' JAKARTA 11-12-2003 KAMPUNG KRAMAT 15 3 CILILITAN 310/271.0/31.75.04.1006/071.562/2016
SOFA
108 VIRA FEBRIANTI Perempuan 3175045202041001 7· JAKARTA 12-02·2004 CILILITAN BESARJL SMA 14 N0.9 3 4 CILILITAN 4254/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
109 TIARA ALITIA
Perempuan 3175045205020013 9 JAKARTA 12-05-2002 JL. MANDALA V N0.6 002 003 CILILITAN 1146/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.9112016 01711.851.2.041
MALAHAYATI
110 ADINDA ALLISYA 7'
Perempuan 3175045207040007 JAKARTA 12-07-2004 BATUAMPAR 1 1 BATUAMPAR 1511127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016
ABIDIN
111 AS1Y AULIA ANANTA Perempuan 3175045211020004 9 JAKARTA 12-11-2002 CAWANG II NO 37 011 006 CAWANG 1173/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016 017/1.851.2.041
AZIZAHURFA
112 Perempuan 3175045212020005 9 JAKARTA 12-12-2002 JL. CILILITAN GG. DAMAI 004 09 CILILITAN 1136/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016 017/1.851.2.041
SHABRINA
DHEAAMANDA
113 NING1YAS . Perempuan 3175045303030010 . 8 JAKARTA 13-03-2003 CILILITAN BESAR 9 9 CILILITAN 1100/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016 017/1.851.2.041
DHIYANANDA
114 Perempuan 3175045305030009 • 8 BANDUNG 13-05-2003 KOMP KODAMJAYA EV/10 008 002 KRAMATJATI 1110/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016 017/1.851.2.041
HANIIFAH PUTRI
SHAKILLA DWJ
115 Perempuan 3175045306040005 7 JAKARTA 13-06-2004 JLN. SMA 14 N0.10 4 4 CILILITAN 1527/27.1.0/31.7 5.04.1007/071.562/2016
MAULIA
116 VILVI AURANI FELIN Perempuan 3175045403020002 •8 JAKARTA 14-03-2002 JL. RAYA BOGOR 5 15 CILILITAN 1111127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
117 ANNE NUROCHIMAH 7'
SYATRIYANI Perempuan 3175045501041002 BEKASI 15-01-2004 CAWANG III 11 5 CAWANG
118 EKA PUTRI ADRIAN! Perempuan 3175045601020004 9 JAKARTA 16-01-2002 CILJLITAN BESAR 004 009 CILILITAN 1174/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.91/2016 01711.851.2.041
119 SALSABILLA
RACHLYDA NURIZKA Perempuan 3175045604020003 9 JAKARTA 16-04-2002 JL. MESJID BENDUNGAN 1 7 CAWANG 1124/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
120 SJNTA MELATI Perempuan 3175045605040005 7• JAKARTA 16-05-2004 GG. LANGGAR 10 8 CAWANG 1304/27.1.0/31.75.04.1007/071.56212016
SYAUMA
121 Perempuan 3175045611020011 9 JAKARTA 16-11-2002 TANJUNG SANYANG 007 08 CAWANG 1137/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
AYUNING1YAS
SYAUMA
122 Perempuan 3175045611020012 9 JAKARTA 16-11-2002 JL. DEW! SARTIKA 1). SANYANG 007 08 CAWANG 1138/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.9112016 017/1.851.2.041
AYUNJNG1YAR
123 SARAH KARTIKA 7'
Perempuan 3175045704040005 JAKARTA 17-04-2004 CAWANG III N0.60 8 11 CAWANG 877/27.1.0/31.75.04.1007/071.56212016
EFFENDI
-
' IJ ' I.
." .
ANDRIS1Y g,
124 RAMADHANI Perempuan 3175045711010004 JAKARTA 17-11-2001 KAMPUNG KRAMAT 001 015 CIULITAN 1170/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 1

125 SHINTIA CAHYATI Perempuan 3175045803040010 7· JAKARTA 18-03-2004 KPKRAMAT 8 15 CILILITAN 1505/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 I
NENENG AYU RATNA . I
126 Perempuan 3175045805041001 7. KEBUMEN 18-05-2004 KAMPUNG KRAMAT 9 15 CILILITAN 4521/27.1/31.75.04.1001/-1.851.91/2015
SAFITRI
BALE
127 SABILA OKTAVIANTI Perempuan 3175045810010008 9 JAKARTA 18-10-2001 JL. MUNGGANG GG RAWA ELOK 004 001 1171/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
KAMBANG
128 ZAHRA PUTRI DESVIRA Perempuan 3175045812030005 7. JAKARTA 18-12-2003 CILJLITAN BESAR 7 2 CILILITAN 4243/27.1.0/31.75.04.1 001!-071.562/2016 335/1.851.522
SEVIA WAHYUNI 010
129 Perempuan 3175045906021001 9 JAKARTA 19-06-2002 JL. OLAH RAGA I GG H. LIMAN 005 CILILITAN 1169/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 I
RES KIA
130 SYIFA DZUNNURAIN Perempuan 3175045908030003 •8 JAKARTA 09-08-2003 JL AL AMIN NO. 34 005 06 KRAMATJATI 1106/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 I

MICHELLE VERA
131 Perempuan 3175045912010003 9 JAKARTA 19-12-2001 JL. LE1JEN SUTOYO 2 1 CILILITAN 115 7/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
GLORIA
SmNURAISAH
132 Perempuan 3175046003020001 9 JAKARTA 20-03-2002 BATUAMPAR 002 001 BATUAMPAR 1176!27.1.0/31. 75.04.1001/-1.851.91!2016 017/1.851.2.041
PUSPANEGARA
133 SINTA AMELIA Perempuan 3175046006020006 9 JAKARTA 20-06-2002 CAWANGII 004 006 CAWANG 1153/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
ANANDASYAURA
134 RACHMADANI Perempuan 3175046011020013 9 JAKARTA 20-11-2002 JL SMEA VI 001 009 CAWANG 1144/2 7.1.0/31. 75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
NASUTION
135 ANDINI HANDAYANI Perempuan 3175046101040001 7- JAKARTA 21-01-2004 KMPKRAMAT 15 3 CILILITAN 1485/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
136 ANNISA RAHMA Perempuan 3175046109020008 • 8 CIANJUR 21-09-2002 JL. NUSA 1 NO. 31 4 4 KRAMATJATI 1109/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
137 KIARA AMANDA Perempuan 3175046110010004 • 8 JAKARTA 21-10-2001 JL KELAPA GADING I 5 1 KRAMATJATI 1088/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
138 RIZKY AMEILIA Perempuan 3175046205030004 7· JAKARTA 22-05-2003 JL.NUSAI 8 4 KRAMATJATI 24 78/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
WULANDARI
139 INTAN CHAIRUNISA Perempuan 3175046205040002 7. JAKARTA 22-05-2004 JL MESJID BENDUNGAN 4 7 CAWANG 1168/27.1.0/31.7504.1007/071.562/2016
140 LILJS Perempuan 3175046208020002 • 8 JAKARTA 22-08-2002 JL. BATU TUMBUH 007 009 KRAMATJATI 1115/27.1.0/31.75.04.1001!-1.851.91!2016 017/1.851.2.041
141 UDIAFUTRI Perempuan 3175046307040010 • 8 DELUNGTUE 23-07-2004 JL.ALAMIN I 2 6 KRAMATJATI 1118/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91!2016 017/1.851.2.041
142 CUT MUTIA N!NGSIH Perempuan 3175046309030006 7- JAKARTA 23-09-2003 JL. SMEA VI 1 9 CAWANG 1171!27 .1.0131.7504.1007/071.562/2016
MAULAYA
143 Perempuan 3175046401040006 7· LAMONGAN 24-01-2004 KRAMATJATI 13 11 KRAMATJATI 3869/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2015
MAHLIFATUS SAADA
7• PINANG
144 ARSHELLA HERISKA Perempuan 3175046505040002 JAKARTA 25-05-2004 KAMPUNG PULO 2 4
RANT!
KAMPUNG
145 AFRIYANTI Perempuan 3175046601020007 8 JAKARTA 26-01-2002 GG. ALBAROKAH 3 8 4236/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
TENGAH
005 BALE 1165/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
146 ARDIANA FEBRlYANTI Perempuan 3175046602020011 9 JAKARTA 26-02-2002 JL RAYA CONDET 001
KAMBANG
147 NAHLARADWA Perempuan 3175046607030009 . 8 JAKARTA 26-07-2003 GG. LANGGAR 10 6 CAWANG 4234/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
148 SRI SALWA RENNGUR Perempuan 3175046705030011 - 8 DULLAH 27-05-2003 CAWANGII 6 6 CAWANG 1099/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017!1.851.2.041
149 ALIYYAH RAHMAWATI Perempuan 3175046709020007 9 JAKARTA 27-09-2002 CAWANGII 001 006 CAWANG 1145/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
TALITHA FITRY 7.
150 Perempuan 3175046711030002 JAKARTA 27-11-2003 CAWANG II NO. 47 3 6 CAWANG 86727.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016
ATALAH
151 SIND! DAMAIYANTI Perempuan 3175046803020003 9 TANGERANG 28-03-2002 KRAMATJATI 11 16 KRAMATJATI 4240/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
152 MIPTAHULJANAH Perempuan 3175046811030003 7. JAKARTA 28-11-2003 JL.BATU AMPAR I 6 2 BATUAMPAR I
153
SISIE PUTRI
Perempuan 3175046811030005 T 28-11-2003 GG. MERPATI NO. 17 4 4 CAWANG
I
QOUWIYYU JAKARTA
I
154 JOYA MEISYA UTHAMI Perempuan 3175046905031002 •8 KOTABUMI 29-05-2003 KAMP KRAMAT GG.H.LIMAN 5 14 CILILITAN 4233/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522 I
155 RIZKY ARYAN! Perempuan 3175047001040004 7. JAKARTA 30-01-2004 KAMPUNG KRAMAT 5 2 CILILITAN 322/271.0/31.75.04.1006/071.562/2016
156 DWI ARYAN! ANANTA Perempuan 3175047001040006 7' JAKARTA 30-01-2004 JL NUSA I GG AMIL II 7 3 KRAMATJATI 0463/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
157 HARMELIAJASMIN Perempuan 3175047003030006 .a JAKARTA 30-03-2003 KOMPLEK ANGKUB BLOK KI/S 12 2 KRAMATJATI 1098/27.1.0/31. 75.o4.1 001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041 '
- .. -
.--
- - -

' ·, ( A.l,

ZAKIRA DINATUL
158 Perempuan 3175047005030003 •8 GN. KEMBANG 30-05-2003 GG. MERPATI 3 1 BATUAMPAR 1086/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
~ANIYA
159 ADE PUJI HARYADI Laki-laki 3175051010991002 • 8 BOYOLALI 10-10-1999 GG.LEWA 3 10 PEKAYON 017/1.851.2.041
160 ANDIKA RAMADAN Laki-laki 3175080512010001 7. JAKARTA 05-12-2001 JL.LEMBUR 6 1 MAKASAR 1401/31.75.08.1001/2016/-1.824.9
RIOBAGUS 017/1.851.2.041
161 Laki-laki 3175080702030004 • 8 JAKARTA 07-02-2003 JL. JEMBATAN LAMA NO. 49 005 07 MAKASAR 1107127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
FEBRIANSYAH
162 ALJF HARNANTO •8 17 1 PINANG 1097127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
I..aki-laki 3175080807030006 JAKARTA 08-07-2003 PINANG RANTI
RANTI
163 REZKI ABDUROHIM Laki-laki 3175081012020012 • 8 JAKARTA 10-12-2002 JL.TIPALAI 003 005 MAKASAR 1112127 .1.0/31.75.04.1001/-1.851.91!2016 017/1.851.2.041
164 REZKA ABDUROHMAN Laki-laki 3175081012020013 • 8 JAKARTA 10-12-2002 JL. TIPALA I 003 005 MAKASAR 1117!27.1 .0/31.75.04.1001/-1.851.91!2016 017/1.851.2.041 I
MUHAMAD HAYKEL
165 Laki-laki 3175082911031001 7- CIANJUR 29-11-2003 JL. KERJA BAKTI 4 7 MAKASAR 0309/31.75.08.1001/2016/-1.824.9
RAHMANINOV I
166 AMELIA RAHMA Perempuan 3175084110020004 9 JAKARTA 01-10-2002 JL. NUSAI 002 004 KRAMATJATI 1148/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
ERIKA SEPTRIANA 1172/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
167 Perempuan 3175084209010001 9 JAKARTA 02-09-2001 JL. KERJA BAKTI 001 002 MAKASAR 017/1.851.2.041 1
PUTRI
CAWANG IIIJL. MAY]EN SUTOYO 7
168 GEMA FAJARALVISTA Perempuan 3175085004041001 7· JAKARTA 10-04-2004 7 KEBONPALA 4242!27 .1.0131. 75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
N0.10
169 GABRIELI.A AGNES Z Perempuan 3175085108020005 9 JAKARTA 11-08-2002 JL.BATUTUMBUH N0.55 9 9 KRAMATJATI 1175127.1.0131 .75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
HALIM
170 SALMAAULIA Perempuan 3175085411030002 7. JAKARTA 14-11-2003 KEBON PALA II 1 8 PERDANA 4252127.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
HI_DAYAT
KUSUMAH
171 GABRIELL NOVANTA Perempuan 3175085511010001 9 JAKARTA 15-11-2001 JL KERJA BAKTI GG.BUNGA NO. 26 4 3 MAKASAR 1156/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
CAMELIANI APRILIA
172 Perempuan 3175085904040002 7· JAKARTA 19-04-2004 JL. KERJA BAKTI NO. 29 4 1 MAKASAR 0306/31.75.08.1001/2016/-1.824.9
PUTRI ·
MUHAMMAD RAPLl Laki-laki · 3175102206030003 •8
173 JAKARTA 22-06-2003 JL. BATU TUMBUH N0.44 9 9 KRAMATJATI 1093/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
PRATAMA
174 ARINA Perempuan 3202357110030003 7. SUKABUMI 31-10-2003 JL. NASIONAL GOBEL 2 12 CAWANG 4245/27.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
175 ALIFIA RAHMA Perempuan 3203095404030009 •8 CIANJUR 14-04-2003 CILILITAN KECIL 3 11 7 CILILJTAN 1102/27 .1.0!31. 75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
176 RIDWAN HASAN Laki-laki 3203282901000009 9 PALEMBANG 29-01-2000 KRAMATJATI 18 11 KRAMATJATI 1129/27.1.0131.75.04.1001/-1 .851.91/2016 017/1.851.2.041
177 WINDA LISTIYANI Perempuan 3206384401030003 7 TASIKMAI.AYA 04-01-2003 CILILJTAN KECIL 14 7 CILILJTAN 4247/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
YUNEVAAULIA 7, 10 129/27.1.0/31.75.04.1 007/071.562!20 16
178 Perempuan 3215175712040005 KARAWANG 17-12-2004 GG. ARUS DALAM 2 CAWANG
AZZAHRA
179 WINDY ANASTASYA Perempuan 3216094407020002 9 JAKARTA 04-07-2002 JL.KELAPA GADING II N0.12 B 7 1 KRAMATJATI 4237/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
NABII.A PUTRI 21-07-2002 JL. SMEA VI 002 114 7/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
180 Perempuan 3276086107020001 9 JAKARTA 009 CAWANG
MIRANTI
181 NURKHOLIS Laki-laki 3524211203040002 7 • LAMONGAN 12-03-2004 KAMPUNG KRAMAT 8 15 CILILITAN 4251/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 335/1.851.522
182 CHARREN MONICA Perempuan 3674066510030001 8 JAKARTA 25-10-2003 KOMP KODAMJAYA 10 2 KRAMATJATI 1095/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 017/1.851.2.041
JONATHAN LUBIS

Mengetahui Jakarta, 19 September 2016


Kasi Pendidikan Kecamatan Kepala Sekolah
KRAMATJATI

Nama Ora. Tri Hastuti, MM


NIP 196605021998032005
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 50 JAKARTA
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

SURAT KETERANGAN
NOMOR 380 I 077.78
TENTANG
PENELITIAN DALAM RANGKA PENULISAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama


Negeri 50 Jakarta Komplek Kodam Jaya Cililitan II Kramatjati Jakarta Timur,
menerangkan bahwa :

Nama : Laelatul Sa'diyah


NIRM/NPM : 1112015000106
Jurusan : Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

Benar nama tersebut di atas telah selesai melakukan Penelitian di SMP Negeri 50
Jakarta sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul "Dampak Penggunaan Kartu
Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50
Kramatjati Jakarta Timur" dari tanggal 20 s.d 21 Oktober 2016.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

, 'l' ri Hastuti, MM
~~605021998032005
Uji Referensi
Nama : Laelatul Sa'diyah

NIM : 1112015000106

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS/ Sosiologi

Judul Skripsi :Dampak Penggunaan Kartu Jakarta Pintar terhadap Motivasi Belajar
Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta

BABI
-n <\HUL U AN

, •<Jal.l.Or Referensi ParafDosen


Fvomote Pembimbing I Pembimbing
I II
1 I Gunawan Sumodiningrat, Budi Santosa, dan
Mohammad Maiwan, Kemiskinan: Teori,
Fakta dan Kebijakan,(Jakarta:
IMP AC, 1999),h.l
2 I Gunawan Sumodiningrat, Budi Santosa, dan
Mohammad Maiwan, Kemiskinan: Teori,
Fakta dan Kebijakan,(Jakarta:
IMPAC, 1999),h.4
3 I Sub Direktorat Statistik Kerawanan Sosial,
Perhitungan dan Ana/isis Kemiskinan Makro
Indonesia Tahun 2014, ( Jakrta: Badan Pusat
Statistik,20 14),h.l
4 http://m.beritasatu. com/pelangi -ramadhan-

r
20 16/akultualitas/372883-tren-urbanisasi-di-
jakarta-meningkat.html diterbitkan pada Sabtu, 02
Juli 2016, pk1.14:55

5 Budi Utami, Favten Ari Pujiastuti, dan


Supendi, Berita Resmi Statistik Provinsi DKI
Jakarta 2014, ( Jakarta: BPS Provinsis DKI
Jakarta: 2014), h.117
/
6 i Badan Pusat Satistik, Projil Kemiskinan di
·Indonesia Maret 2016, 2016, h.l,
(Jakarta.bps.go.id)
7 I Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di
DKI Jakarta Maret 2016, 2016,h.l
(Jakarta.bps.go.id)
8 I Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di
DKJ Jakarta Maret 2016, 20 16,h.2
9 I Undang-undang Dasar 1945, h.31

10 I Undang-undang Republik Indonesia No 20


Tahun 2003, tentang sistem pendidikan
nasional, departemen pendidikan nasional
RI,Jakarta :2003, h.5
11 I Agryan W ahyu Prayoga, " Implementasi
Prigram Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang
Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan

12
Kalideres Jakarta Barat:, Skripsi pada
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang,
Serang, 2014, h.4
I http://m.news.viva.eo.id/news/read/372709-
I
pemprov-dki-jakarta-pintar

13 I Kjp.jakarta.go.idlkjp2/public/informasi_umum
diakses pada 1 Oktober 2015 19:25 WIB

14 I Kjp.j akarta.go.id!kjp2/public/informasi_umum
diakses pada 1 Oktober 2015 19:40 WIB
15 I http://www.bankdki.eo.id/idlinvestor-
relations/2013-07 -19-1 0-32/49/berita/198
diakses pada Senin 15 Agustus 2016 14:59
WIB
16 I Nyayu Khodijah, "Psikologi Pendidikan "
(Jakarta: Rajawali Pers,2014), h. 150

BABII

TINJAUAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Nomor Referensi ParafDosen


Footnote Pembimbing Pembimbing
I II
1 I http://kbbi.web.id/guna

2 http://Kjp.j akarta. go.idkjp2/ diakses pada 1


Oktober 2015, 19:25 WIB

3 http://Kjp.jakarta.go.idkjp2/ diakses pada 1


Oktober 2015, 19:25 WIB
3 I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h.
9

4 Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal


Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h.
10 ~
5 I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h.
11

6 I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal


Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h.
11

7 Agryan Wahyu Prayoga, "Implementasi Program


Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang Pendidikan

8
SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta
Barat:, Skripsi pada Universitas Sultan Ageng
Tirtavasa Seran~r, Serang, 2014, h.39
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal
1
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015,
h.13

9 I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal


Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015,
h.22

10 I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal


Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
2015,h.16

11 I Hamzah B. Uno, Teori Motivasi &


Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan,
(Jakarta: Burni Aksara,2008),h.1

12 I Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis


Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), Cet.6, h.80
13 I Hamzah B. Uno, Teori Motivasi &
Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan,
Jakarta: Burni Aksara,2008),h.3
14 I Surnadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (
Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.5, h.70

15 I Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Be/ajar


Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.l,
h.73

16 I Nyayu Khodijah, "Psikologi Pendidikan"


(Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.l Cet.2,h. 150
17 I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar,
(Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 158

18 I Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Be/ajar


Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.l,
h.74

19 I Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi


Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 201 0), Cet.l ,h.1 00
20 I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan"
(Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.l Cet.2,h. 150

21 I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan"


Jakarta: Raiawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 150
22 I Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep
Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika
Aditama,2012),Cet.3,h.26
23 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan
dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2012)h.319
24 I Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan
Praktik, (Jakarta: Indeks, 2008),h.100

25 I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar,


(Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 159

26 Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Be/ajar


Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 20 12), Ed.l,
h.85 j;
27 I Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar, (Jakarta:
Rineka Cipta,20 11) Ed.Revisi, Cet.3, h.157

28 I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar,


(Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 161

29 I Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep


Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika
Aditama,2012),Cet.3,h.26
30 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan
dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,20 12)h.320
31 Harnzah B. Uno, Teori Motivasi &

32
Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara,2008),h.11

I Hamzah B. Uno, Teori Motivasi &


IL;t)
Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara,2008),h.22
33 I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan"
(Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 48

34 I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan"


(Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.l Cet.2,h. 48

35 I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar


(Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.12

36 I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar


(Jakarta: Rineka Cipta,20 11 ),Ed.Revisi,h.13

37 I Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan


Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja
Rosdakarva,2014).h.89
38 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan
dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,20 12),h.227
39 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan
dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,20 12),h.226
40 I Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta:
Rineka Cipta,2006),h.l 04

41 I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar


(Jakarta: Rineka Cipta,20 11 ),Ed.Revisi,h.17

42 I Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi


Pembelaj aran,(Bandung:Refika
Aditama,2009), Cet.l ,h. 7
43 I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar
(Jakarta: Rineka Cipta,20 11 ),Ed.Revisi,h.19

44 I Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi


Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 201 0), Cet.l ,h.1 00

45 I Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi


Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010), Cet.l,h.104-105

46 I Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajar


Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.1,
h.89

47 I Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis


Kompetensi, (Gaung Persada Pres: Jakarta,2009),
Cet.6, h.86
48 I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar,
(Jakarta: Burni Aksara,2003), Cet.2,h. 162

49 I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar


(Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.149

50 I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, h.162

51 I Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi

/
Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 201 0), Cet.l ,h.l 03
52 I Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar
Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.1,
h.90

53 I Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar


Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.l,
h.91
54 I Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi
Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010), Cet.l,h.102
55 I Harnzah B. Uno, Teori Motivasi &
Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan,
Jakarta: Burni Aksara,2008),h.1 0
56 I Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Be/ajar
Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,2012), Ed.l h.l02

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nomor Referensi ParafDosen


Footnote Pembimbing Pembimbing
I I
1 I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka Cipta,
2006),h.116
2 I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka Cipta,
2006),h.18
3 I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka Cipta,
2006),h.130
4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D, (Bandung
Alfabeta,2014),h.81
5 I Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah,
Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasinya (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2006),h.13 7
6 I Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2014),
h.142

7 I Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2014),
h.102
8 I Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 20 14),
h.231-233
9 I Dhika Alfianti,"Studi Deskriptif Mutu Pendidikan
Penerima Bantuan Program Kartu Jakarta Pintar
JP) di SMP Yavasan Pendidikan Umat Islam
(YPUI) Jakarta Selatan"Skripsi pada UIN Syarif
Hidaytullah Jakarta, Jakarta 2016. h,40

10 I Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 2014),
h.102
11 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete
dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undio, 2106)Cet.8,h.52
12 I Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
1992), h.278
13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

14
Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta,2014),h.121

I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete


dJ
dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undio, 21 06)Cet.8,h.47
15 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete
dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undio, 21 06)Cet.8,h.48
16 I Dwi Priyatno, Mandiri Be/ajar SPSS untuk
Ana/isis data dan Statistik, (Yogyakarta:
MediaKom, 2008),h.28
17 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete
dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undio, 2106)Cet.8,h.l56
18 I Dwi Priyatno, Mandiri Be/ajar SPSS untuk
Ana/isis data dan Statistik, (Yogyakarta:
MediaKom, 2008),h.36

BAB IV HASIL PENELITIAN

I Nomor Referensi ParafDosen


Footnote Pembimbing I Pembimbing
I II
Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete
dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang :
Undip, 2016) Cet.8, h. 52

2 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete


dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang:
Undio, 2016) Cet.8, h. 47
3 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete
dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang:
Undip, 2016) Cet.8, h. 156

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALF ABET,
2011), hal. 184
0. [if-

Anda mungkin juga menyukai