Skripsi ini diajukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Rahmawati Wulandari
NIM. 1112015000068
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenulii Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Rahmawati Wulandan
NIM 1112015000068
Mengesahkan:
Skripsi I Pembin ScriDSi II
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMB1NG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Rahmawati Wulandari
NIM: 1112015000068
Mengesahkan:
Pembjnbingjkripsi II
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap
Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-
Hamidiyah", oleh Rahma\vati Wulandari, Nomor Induk Mahasiswa
1112015000068, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus
dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 06 Januari 2017 dihadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (Si) dalam bidang
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Doseii Peiiguji 1
Dr. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1 003
Dosen Penguji 2
Mengetahui
Dekan Fakultas mu Tarbiyah c kT 1eguru
UIN Syari I yatull J akarta
NIM :1112015000068
*
I DF843506421
Rahrnawati S*Vuland ar i
NIM. 1112015000068
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan ridho-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Status Sosial
Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah
Pondok Pesantren Al-Hamidiyah” untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa shalawat beserta
salam semoga selalu tercurahkan pada sang baginda alam, Nabi besar Muhammad
SAW, Beserta keluarga, sahabat, beserta umatnya.
Sebagai mahluk sosial pada umumnya, penulis menyadari bahwa
pengetahuan, pemahaman, pengalaman, kemampuan dan kekuatan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam
proses penyelesaian skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, sehingga penyusunan
skripsi berjalan lancar.
Maka dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang tak bisa terhitung jumlahnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yang senantisa memberikan banyak perhatian dan
motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.
3. Bapak Drs. Syaripulloh M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yang juga senantisa memberikan banyak perhatian dan
motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.
4. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si., selaku Dosen Penasehat Akademik.
5. Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA dan Ibu Tri Harjawati, M.Si., selaku
Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu serta selalu
iii
sabar dalam membimbing, memberi petunjuk dan nasehat kepada penulis
dengan ikhlas demi keberhasilan penulis.
6. Ibu Annisa Windarti, M.Si., selaku dosen pembimbing PPKT yang telah
banyak membantu saya dalam melaksanakan pengabdian di sekolah.
7. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd., yang telah banyak memberikan bimbingan
kepada saya baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik, dan
juga selalu berusaha meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya.
8. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan
ilmu kepada penulis. Yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu,
namun tidak mengurangi rasa hormat saya.
9. Ayahanda Kastono dan Ibunda Evayanti yang telah membesarkan dan
mengajarkan penulis dengan penuh kasih sayang. Terima kasih atas setiap
cinta yang terpancar serta doa dan restu yang selalu mengiringi setiap derap
langkah penulis. Terima kasih juga atas dukungan berupa moril maupun
materil yang luar biasa selalu kalian berikan dan nomor satukan ditengah-
tengah kesibukan kalian untuk penulis.
10. Arrum Nisa (kakak), Rahmania Syifa dan Aisyah Azzahratunnisa (adik)
yang senantiasa selalu membantu penulis dalam kondisi apapun.
11. Bapak Suyatno, S.Si, M.Pd., selaku kepala Madrasah Aliyah yang telah
mengijinkan penulis melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al-
Hamidiyah.
12. Seluruh adik-adik Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Al-hamidiyah
bersedia meluangkan waktunya tatkala penulis melakukan penelitian.
13. Kepada sahabat yang selalu menemani setiap langkah penulis,
Savinatunnaja dan Anissa Ramadanti.
14. Sahabat perjuanganku, Inayati Ma’rifah dan Via Oktaviani yang telah
menemani dan mewarnai perjalanan masa kuliahku yang penuh dengan suka
dan duka dalam berorganisasi dan tak pernah menyerah untuk saling
menyemangati serta terus berjuang demi menjadi seseorang yang lebih baik.
15. Sahabatku tercinta MERCON Family’s : Inayati Ma’rifah, Via Oktaviani,
Dekcut Hafidhah N, Anna Nuryuliani, Nur Aini, Nurlela, Windy Sartika L
iv
dan untuk paling spesial my travelmate Lusy Alfiah, yang dengan kerelaan
hati selalu meluangkan waktunya, membantu dan menemani penulis yang
sedang bersama-sama berjuang untuk menempuh gelar sarjana.
16. Seluruh saudara sehimpun. Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Cabang
Ciputat dan Komisariat Tarbiyah. Terimakasih atas segala pengalaman serta
ilmu yang telah diberikan. YAKUSA!
17. Seluruh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
18. Seluruh keluarga besar Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) periode 2015 yang telah
memberikan banyak dukungan serta doa agar penulis menyelesaikan
skripsinya.
19. Seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2012
20. Para adik-adik seperjuangan Dini Utami dan Zefi Khomara yang banyak
memberikan bantuan serta motivasi.
21. Dan semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Jakarta,21 Desember
2016
Penulis
v
Rahmawati Wulandari
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR HALAMAN
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PERNYATAAN UJI REFERENSI
PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 8
D. Perumusan Masalah ............................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Status Sosial Ekonomi ......................................................... 9
1. Pengertian Status Sosial Ekonomi .................................. 9
2. Variabel Status Sosial Ekonomi ...................................... 11
a. Penghasilan ......................................................... 12
b. Pekerjaan ............................................................ 14
c. Pendidikan ........................................................... 15
3. Tingkatan dalam Status Sosial Ekonomi ....................... 15
vi
B. Motivasi Belajar ................................................................... 17
1. Pengertian Motivasi ....................................................... 17
2. Macam-macam Motivasi ................................................ 19
3. Fungsi Motivasi .............................................................. 19
4. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 20
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .... 22
a. Faktor Instrinsik ........................................................ 22
b. Faktor Ekstrinsik ....................................................... 23
C. Pondok Pesantren................................................................. 26
1. Pengertian Pondok Pesantren .......................................... 26
2. Kegiatan Santri ................................................................ 28
D. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 30
E. Kerangka Berfikir ................................................................ 35
F. Hipotesis Penelitian ............................................................. 38
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 39
B. Metode Penelitian ................................................................ 40
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 40
1. Populasi ........................................................................... 40
2. Sampel ............................................................................. 41
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 43
E. Instrumen Penilaian ............................................................. 44
1. Status Sosial Ekonomi ................................................... 44
a. Definisi Konseptual ................................................. 44
b. Definisi Operasional ................................................ 44
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................. 44
2. Motivasi Belajar............................................................. 45
a. Definisi Konseptual ................................................. 45
b. Definisi Operasional ................................................ 46
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................. 46
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... 47
vii
G. Teknik Analisis Data ........................................................... 49
1. Tahap Persiapan Data...................................................... 49
2. Mengolah dan Menganalisis Data ................................... 51
a. Uji Pra Syarat ............................................................ 51
b. Uji Regresi Linear Sederhana ................................... 52
c. Koefesien Korelasi .................................................... 53
d. Koefesien Determinasi .............................................. 53
e. Uji T .......................................................................... 54
H. Hipotesis Statistik ................................................................ 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................... 55
B. Hasil Data Penelitian dan Analisis ...................................... 57
1. Hasil Angket Penelitian ................................................. 57
2. Hasil Pengujian Instrumen ............................................. 73
a. Uji Validitas Instrumen ............................................ 73
b. Uji Reliabilitas Instrumen ........................................ 75
3. Hasil Uji Pra Syarat ....................................................... 79
a. Uji Normalitas ......................................................... 79
b. Uji Linearitas ........................................................... 80
4. Hasil Analisis Data ........................................................ 80
a. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana......................... 80
b. Hasil Uji Koefesien Korelasi ................................... 82
c. Hasil Uji Koefesien Determinasi ............................. 83
5. Pengujian Hipotesis ....................................................... 84
C. Pembahasan Penelitian ........................................................ 85
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 88
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 89
B. Implikasi .............................................................................. 89
C. Saran .................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
viii
UJI REFERENSI
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ..................................................................... 37
Gambar 4.1 Grafik Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas ................... 57
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa .......................... 79
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kegiatan Harian Santri .................................................................. 28
Tabel 2.2 Kegiatan Mingguan Santri ............................................................ 29
Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan .............................. 33
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................... 39
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian............................................................ 41
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian ............................................................. 42
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X .................................... 45
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y .................................... 46
Tabel 3.6 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Status Sosial Ekonomi Or-
ang Tua .......................................................................................... 50
Tabel 3.7 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Motivasi Belajar Siswa ... 50
Tabel 3.8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................................. 53
Tabel 4.1 Rata-rata Nilai Motivasi Belajar Siswa dengan Status Sosial Eko-
nomi Orang Tua ............................................................................ 58
Tabel 4.2 Meminum Susu Setiap Hari .......................................................... 58
Tabel 4.3 Bapak/ Ibu Selalu Memenuhi Peralatan Sekolah .......................... 59
Tabel 4.4 Jadwal Bapak/ Ibu Memberikan Uang Saku ................................. 59
Tabel 4.5 Jumlah Uang Saku yang diberikan oleh Bapak/ Ibu ..................... 60
Tabel 4.6 Pekerjaan Bapak ............................................................................ 61
Tabel 4.7 Pekerjaan Ibu ................................................................................. 61
Tabel 4.8 Bapak/ Ibu Memiliki Pekerjaan Sambilan .................................... 62
Tabel 4.9 Status Kepemilikan Rumah Bapak ................................................ 62
Tabel 4.10 Harta Milik Bapak Selain Rumah ................................................. 63
Tabel 4.11 Kendaraan Pribadi yang digunakan............................................... 63
Tabel 4.12 Jumlah Anak Bapak & Ibu ............................................................ 64
Tabel 4.13 Penghasilan Rata-rata Bapak Setiap Bulan ................................... 64
Tabel 4.14 Penghasilan Rata-rata Ibu Setiap Bulan ........................................ 65
Tabel 4.15 Pengeluaran yang Paling Besar dalam Keluarga........................... 65
xi
Tabel 4.16 Perbandingan Antara Pendapatan dan Pengeluaran ...................... 66
Tabel 4.17 Belajar Agar Mendapatkan Nilai yang Bagus ............................... 67
Tabel 4.18 Takut Mendapatkan Sanksi Jika Nilai Rendah ............................. 67
Tabel 4.19 Orang Tua Selalu Rutin Mengunjungi .......................................... 68
Tabel 4.20 Kesulitan Mengatur Jadwal Belajar dengan Kegiatan Pesantren .. 68
Tabel 4.21 Ibu Selalu Menjadi Pendengar yang Baik ..................................... 69
Tabel 4.22 Semakin Termotivasi Jika Dipuji Karena Nilai yang Bagus......... 69
Tabel 4.23 Termotivasi untuk Mengungguli Teman yang Mendapatkan Nilai
Tinggi ............................................................................................ 70
Tabel 4.24 Mendapatkan Penghargaan adalah Tujuan Utama dalam Belajar . 70
Tabel 4.25 Orang Tua Jarang Memperhatikan Kesulitan Belajar ................... 71
Tabel 4.26 Merasa Cukup atas Apa yang Telah Dicapai dalam Belajar Sela-
ma ini ............................................................................................. 71
Tabel 4.27 Orang Tua Selalu Memberikan Bimbingan dan Semangat dalam
Belajar ........................................................................................... 72
Tabel 4.28 Suasana Pesantren yang Damai dan Sejuk Membuat Senang Be-
lajar di Pesantren ........................................................................... 72
Tabel 4.29 Tabel Penolong Validitas Variabel X............................................ 73
Tabel 4.30 Tabel Penolong Validitas Variabel Y............................................ 74
Tabel 4.31 Tabel Penolong Reliabilitas Variabel X ........................................ 75
Tabel 4.32 Tabel Penolong Reliabilitas Variabel Y ........................................ 77
Tabel 4.33 Hasil Uji Linearitas ....................................................................... 80
Tabel 4.34 Tabel Penolong untuk Mencari Konstanta a dan b ....................... 80
Tabel 4.35 Tabel Perhitungan untuk Mencari Koefesien Korelasi ................. 82
Tabel 4.36 Hasil Uji Koefesien Determinasi................................................... 83
Tabel 4.37 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ............................................................. 84
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Artinya
dalam perkembangan kebudayaan manusia, pendidikan merupakan tolak ukur
untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu kebudayaan manusia pada masa dan
bangsa tertentu. Suatu bangsa dapatlah dikatakan maju jika didalamnya terdapat
pendidikan yang mampu menjadi pelapis dalam setiap diri manusianya. Sumardi
Suryabrata di dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengatakan “Pendidikan
dilakukan sejak anak manusia pertama lahir kedunia, telah dilakukan usaha untuk
pendidikan, kendatipun dengan cara yang sangat sederhana. Jadi masalah
pendidikan adalah masalah setiap orang dari dahulu hingga sekarang, dan
diwaktu-waktu yang akan datang”.1
Pendidikan itu sudah ada dan sudah dilakukan sejak kecil, contohnya dari
lahir orang tua sudah mengajarkan dan mendidik anaknya dengan cara yang
mudah dipahami seperti mengajarkan anak caranya berjalan, caranya berbicara
juga caranya agar anak dapat menghafal benda-benda. Pendidikan yang
ditanamkan oleh orang tua sejak dini bisa berupa moral, nila-nilai, hingga agama.
Orang tua tiada hentinya bersabar untuk mendidik anaknya agar menjadi anak
yang cerdas dan berguna untuk masyarakat.
Pendidikan sudah diterapkan dari dulu hingga sekarang dan tidak akan pernah
lepas dari setiap diri seseorang, karena apapun yang ada dalam diri seseorang dan
kehidupannya akan bergantung pada pendidikan. Semua yang diajarkan bukan
semata-mata hanya untuk hari ini atau esok, tetapi akan berguna untuk masa yang
1
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),
Cet.18, h.1
1
2
akan datang. Namun untuk saat ini masalah yang sering muncul dalam hal
pendidikan di era modern yaitu pola asuh orang tua yang hanya memberikan
fasilitas kepada anak tanpa memperhatikan secara keseluruhan kegiatan anak,
berdasarkan hasil wawancara dengan Fadel sebagai alumni dari pondok pesantren
Darunnajah di Jakarta, mengatakan bahwa memberikan fasilitas yang berlebih
kepada anak tanpa diawasi bisa menyebabkan anak melakukan hal yang tidak
baik.2
Para pakar ekonomi-pendidikan memandang pendidikan sebagai investasi
atau penanaman modal. Artinya, berapapun dana yang dibelanjakan untuk
pendidikan dianggap sebagai modal yang ditanam. Secara individual (mikro),
seseorang yang menanam investasi, yakni mengeluarkan dana untuk keperluan
pendidikannya (expenditure), berharap akan memperoleh keuntungan setelah ia
menyelesaikan pendidikan dan memanfaatkan hasil yang diperoleh dari
pendidikan itu. Biasanya penganut pandangan seperti ini menghitung keuntungan
dari menanam investasi (rate of return) dalam pendidikan, seperti halnya orang
yang menanamkan modalnya dalam kegiatan bisnis yang bersifat komersial.3
Pendidikan maupun pengajaran merupakan suatu perkembangan dan
pertumbuhan manusia yang terus menerus dalam bentuk generasi tua
mengajarkan kepada generasi yang lebih muda, saling berbagi dari hasil
pengalaman hidup mereka. Perkembangan dan kemajuan peradaban
manusia disebabkan oleh salah satunya yaitu pendidikan dan pengajaran.
Abdullah Idi mengatakan, “Pada dasarnya setiap sekolah mendidik anak
agar menjadi anggota masyarakat yang berguna”.4
Sekolah menjadi tempat belajar kedua bagi anak setelah keluarga. Berbeda
dengan keluarga, pendidikan dalam sekolah dilakukan secara formal dan
terstruktur. Pendidikan dalam sekolah juga pada dasarnya memiliki tujuan yang
sama dalam pendidikan di keluarga, sekolah pun ingin anak didiknya menjadi
2
Hasil wawancara Fadel Muhammad Anugrah Alumni Pondok Pesantren Darunnajah, Senin 29
Agustus 2016
3
Sa’id Aqiel Siradj et al, Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi
Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h.172
4
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.1, h.61
3
manusia yang bermanfaat dimanapun mereka berada. Dengan segala ilmu yang
telah diberikan dan pengajaran yang didapat, diharapkan mereka dapat
menerapkannya dengan baik. Maka dari itu, dengan jalur pendidikan sumber daya
manusia itu dibentuk menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi serta
dapat memajukan dan menyelamatkan bangsanya dari kebodohan. Dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah anak diajarkan juga untuk mengenal dan
mencintai bangsanya agar kelak dapat turut aktif dalam pembangunan bangsa.
Kekhawatiran masyarakat yang mengeluh bahwa akhlak dan perilaku pelajar
dewasa ini cenderung merosot dengan berbagai tindakannya yang merisaukan
banyak pihak. Karena itu, saat ini banyak orang tua yang mempercayakan
pesantren dan menyerahkan anaknya ke pesantren agar dapat dibekali ilmu agama
sehingga terbebas dari segalah hal kegiatan yang negatif dan merugikan. Namun
permasalahan yang kerap terjadi ketika orang tua memutuskan untuk menitipkan
anaknya di pesantren mereka melupakan peran orang tua dan menyerahkan
seluruhnya kepada pesantren atau pihak sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibrahim salah satu santri pondok
pesantren Al-hamidiyah, mengatakan bahwa ada beberapa santri yang mengalami
hal tersebut. Menurut Ibrahim, hal tersebut biasanya terjadi kepada santri yang
merantau, juga kesibukan orang tuanya yang bekerja. Sehingga kurangnya
kunjungan yang dilakukan oleh orang tua dan menyebabkan anak jadi malas
belajar.5
Sebelum tahun 1960-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Indonesia lebih
dikenal dengan nama pondok. Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian
asrama-asrama para santri atau tempat tinggal yang dibuat dari bamboo, atau
barangkali berasal dari kata Arab, funduq, yang artinya hotel atau asrama.
Terlepas dari asal-usul kata itu berasal dari mana, yang jelas ciri-ciri umum
keseluruhan pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang asli Indonesia,
5
Hasil wawancara Ibrahim Santri Kelas XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-hamidiyah,
Selasa 20 September 2016
4
yang pada saat ini merupakan warisan kekayaan bangsa Indonesia yang terus
berkembang.6 Metode pembelajaran pesantren yang paling mendukung
terbentuknya pendidikan karakter para santri adalah proses pembelajaran yang
integral melalui metode belajar-mengajar (dirasah wa ta’lim), pembiasaan
berprilaku luhur (ta’dib), aktivitas spiritual (riyadhah), serta teladan yang baik
(uswah hasanah) yang dipraktikkan atau dicontohkan langsung oleh kyai dan para
ustadz dalam kesehariannya.
Secara tidak langsung, pesantren mengajarkan para santri untuk menghargai
perbedaan suku, ras, bahasa serta menciptakan pergaulan. Para santri yang belajar
di pesantren datang dari berbagai penjuru Tanah air dengan latar belakang suku
dan bahasa yang berbeda-beda. Pergaulan lintas suku, bahasa dan daerah
menjadikan para santri menyadari kebinekaan yang harus dihargai dan
menghayati semboyan bangsa kita, “Bhinneka Tunggal Ika”. Selain itu kegiatan
santri juga dikontrol melalui ketetapan dalam peraturan/ tata-tertib. Semua ini
mendukung terwujudnya proses pendidikan yang dapat membentuk karakter
mulia para santri, dimana dalam kesehariannya mereka dituntut untuk hidup
mandiri dalam berbagai hal. Mulai dari persoalan yang sederhana seperti
mengatur keuangan yang dikirim orang tua agar cukup untuk sebulan, mencuci
pakaian, belajar adaptasi kepada orang yang baru dikenal, penyesuaian tempat
tinggal, budaya antri, sampai ada persoalan yang serius seperti belajar dan
memahami pelajaran.
Keberhasilan anak dalam kegiatan belajar pada masa usia sekolah juga sangat
dipengaruhi oleh berbagai motivasi, dan salah satunya adalah motivasi belajar.
Sardiman mengatakan “motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang
bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memilki motivasi
6
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya
Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2011), Cet. 8, h.41
5
7
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2012), Cet.21, h.75.
8
Hasil wawancara Savina Alumni Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Senin 29 Agustus
2016
6
kalangan yang memiliki status ekonomi rendah, misal dalam hal pendidikan yang
terjadi yaitu masalah kurangnya kemampuan orang tua dalam memberikan
fasilitas yang memadai untuk anak belajar sehingga menurunkan tingkat
kepercayaan diri anak, atau ketidakmampuan orang tua dalam menyekolahkan
anaknya.
Hal ini diungkapkan oleh Ibrahim, salah satu santri madrasah aliyah pondok
pesantren Al-hamidiyah yang merupakan kerabat dari objek penelitian. Ibrahim
mengatakan bahwa kurangnya kemampuan orang tua menyebabkan beberapa
anak menyendiri atau jarang bergabung, namun sikap menyendirinya lebih di isi
dengan kegiatan belajar sehingga menyebabkan nilai anak tersebut lebih tinggi
dibanding teman yang lain.9
Menurut Nasution “kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam
struktur sosial, yakni menentukan hubungan dengan orang lain. Status atau
kedudukan individu, apakah ia di atas atau di bawah status orang lain
mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan
atau status seseorang”.10
Setiap orang di dalam masyarakat pasti mempunyai status atau kedudukan.
Dan dalam tiap kedudukan seseorang menjalankan peranan sesuai dengan
statusnya. Akan tetapi setiap orang dalam membawakan perananannya pastilah
berbeda. Misalnya seorang orang tua dapatlah bersikap demokratis dalam
peranannya. “Kesetaraan berasal dari kata “tara”, yang berarti sama (tingkatan
dan kedudukan). Dengan demikian, kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan
atau kedudukan yang sama. Kesetaraan diperoleh melalui sikap dan perlakuan
9
Hasil wawancara Ibrahim Kelas XII Santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren AL-
hamidiyah, Selasa 20 September 2016
10
Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.1, h.73
7
yang sama terhadap sesama manusia, tanpa membedakan warna kulit, suku,
agama, jenis kelamin, kelas sosial-ekonomi dan sebagainya”.11
Oleh karena itu, banyak hal yang terkait dengan unsur pendidikan, maka tidak
heran pula jika ada beberapa masalah yang terkait dengan pendidikan. Kondisi
sosial ekonomi menjadi salah satu masalah bagi orang tua dalam melengkapi
kebutuhan anaknya serta akan mempengaruhi motivasi anak dalam belajar untuk
kedepannya.
Beradasarkan dengan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas
“Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah-
masalah yang telah diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Pola mendidik anak yang salah
2. Kesibukan orang tua menyebabkan minimnya kedatangan, sehingga tingkat
motivasi belajar siswa rendah
3. Kurangnya motivasi anak dalam belajar disebabkan karena kesulitan anak
dalam menyesuaikan diri dengan tugas-tugas di dalam pesantren
4. Tingkat status sosial ekonomi orang tua menyebabkan kurang percaya diri
anak dalam pergaulan
11
Lanny Octavia, Ibi Syatibi, Mukti Ali, Roland Gunawan, Ahmad Hilmi, Pendidikan Karakter
Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h.111
8
C. Pembatasan Masalah
Karena banyaknya masalah yang dicakup dalam judul ini, dan agar peneliti
terfokus pada satu objek kajian serta tidak mengembang, maka penelitian ini
dibatasi sebagai berikut:
1. Kesibukan orang tua menyebabkan minimnya kedatangan, sehingga
tingkat motivasi belajar siswa rendah
2. Kurangnya motivasi anak dalam belajar disebabkan karena kesulitan anak
dalam menyesuaikan diri dengan tugas-tugas di dalam pesantren
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan
dirumuskan sebagai berikut: “bagaimana pengaruh status sosial ekonomi orang
tua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-
Hamidiyah?”
E. Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah yang sudah
dikemukakan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa
besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah.
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.858
2
Abdulsyani, Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Cet.4, h.91-92
3
Amin Nurdin & Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi: Pengantar untuk Memahami Konsep-
Konsep Dasar, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1,
h. 45
4
Prestise (KBBI) adalah wibawa (perbawa) yang berkenaan dengan prestasi atau
kemampuan seseorang
5
Abdulsyani, loc. cit h.92
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia, loc.cit , h.220
9
10
7
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi
Mikro & Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.11, h. 4
8
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. Pertama, Cet. 1, h.
9-10
9
Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang: Akademia Permata, 2013), Cet.1, h. 10
10
Richard G. Lipsey et all, Pengantar Mikro Ekonomi, Jilid 1,(Jakarta: Erlangga, 1997),
Ed.8, Cet.7, h. 49
11
Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta &
Jakarta Press, 2007), Cet.1, h. 2
11
sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat hak
dan kewajiban yang baru dimainkan oleh si pembawa status”.12
FS. Chapin mendefinisikan “status sosial ekonomi sebagai posisi yang
ditempati individu atau keluarga berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang
umum berlaku tentang pemikiran kultural, pendapatan efektif, pemilikan
barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dan
komunitasnya”.13
Menurut Ormrod status sosioekonomi sebuah keluarga- baik status sosial
ekonomi yang tinggi, status sosial ekonomi menengah, ataupun status sosial
ekonomi yang rendah –memberi petunjuk pada kita tentang kedudukan
keluarga di dalam masyarakat: seberapa besar fleksibilitas yang dimiliki
anggota keluarga dalam hal tempat tinggal dan apa yang mereka beli,
seberapa besar pengaruh mereka dalam pengambilan keputusan secara
demokratis ataupun otoriter, kesempatan pendidikan apa yang dapat mereka
tawarkan kepada anak-anak mereka, dan masih banyak lagi.14
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi adalah
tingkatan atau kedudukan seseorang atau sebuah keluarga di tengah
masyarakat dan posisi yang disandangnya dikaitkan dengan berbagai faktor
diantaranya tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan
orangtua responden.
12
Ade Citra Fadila & Dewi Ayu Hidayati, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua
terhadap Perilaku Anak”, Jurnal Sociologie, Vol. 1, 2013, h. 263-264
13
Kaare Svalastoga, Diferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26
14
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan
Perkembangan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.187
15
Kaare Svalastoga, loc.cit., h. 27
12
22
Ibid.,
23
Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.300
24
Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), Cet.
Pertama, h. 97.
25
Natura (KBBI) adalah barang yang sebenarnya, bukan dalam bentuk uang (tt
pembayaran)
26
Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, ”Perubahan Pendapatan dan Kesempatan Kerja”, Rural
Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 10.
14
4) Gaji
5) Upah
6) Dana hasil usaha pribadi
7) Dana bantuan pemerintah dan penghasilan gelap27
27
Kaare Svalastoga, op.cit h. 27-28
28
Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan
Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta, 2015), h.18, tidak dipublikasikan.
29
Henry Faizal Noor, op.cit, h. 4
30
Oding Supriadi, Profesi Guru dan Langkah Pengembanganya, Jurnal Tabularasa PPS
UNIMED Vol. 5, No. 1, 2008, h. 36.
31
Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.428
15
32
Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, op.cit, h. 11.
33
Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), h.200
34
Sunarto Kamanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UniversitIndonesia,
2004), h. 94
35
Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), Ed.Pertama, h. 60
36
“Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial dan Pengaruhnya”
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvl1=4&lvl2
=0&lvl3=0&kl=11,
16
1
2
3
1= golongan sangat kaya
2= golongan kaya
3= golongan miskin
37
Ibid.,
38
Nasution, op.cit, h.28
17
perkembangan sosial anaknya. Pada akhirnya, perkembangan sosial anak itu bisa
dtentukan dari banyak faktor di luar dirinya dan di dalam dirinya, sehingga sulit
untuk menentukan faktor mana yang menyebabkan kesulitan pada saat anak
mengalami kegagalan.39
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Menurut Sardiman “kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagi
daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.40
Menurut Sumardi “motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang
mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, guna
mencapai suatu tujuan”.41
Sedangkan menurut Hamzah “motif adalah daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu”.42
Motif itu merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua
penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada
hakikatnya mempunyai motif. Juga tingkah laku yang disebut tingkah laku
secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis, mempunyai maksud
tertentu walaupun maksud itu tidak senantiasa sadar bagi manusia. Motif-
motif manusia dapat bekerja secara sadar, dan juga secara tidak sadar bagi
diri manusia.43
39
Gerungan, op.cit, h. 196
40
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2012), Cet. Ke-21, h. 73
41
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2005), Ed
5, Cet. 13, h. 70.
42
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h. 3
43
Gerungan W.A, Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1988), Cet.11, h.140.
18
“Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/
mendesak”.44
Menurut Ormrod “motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan
(energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat
siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga
mereka agar terus bergerak”.45
Menurut Mc. Donald, “motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan”.46
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung
tiga elemen penting.47
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada
diri setiap individu manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/ “feeling”, afeksi
seseorang.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan
44
Sardiman A.M, op.cit, h. 73
45
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang,
Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.58.
46
Sardiman A.M, op.cit, h. 74
47
Ibid,.
48
Hamzah B. Uno, op.cit, h. 9
49
Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Cet. Pertama, h. 79.
19
2. Macam-macam Motivasi
Sumardi membedakan adanya dua macam motif, yaitu a. motif-motif
ekstrinsik dan b. motif-motif intrinsik.
a. Motif-motif ekstrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar.
b. Motif-motif intrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar.50
Hamzah juga menjelaskan perbedaan motivasi ekstrinsik dan
motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik berisi:
1) Penyesuaian tugas dengan minat
2) Perencanaan yang penuh dengan variasi
3) Respon siswa
4) Kesempatan peserta didik yang aktif
5) Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya,
dan
6) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
3. Fungsi Motivasi
Tiga fungsi motivasi menurut Sardiman:
50
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008),
Cet. 13, h. 72-73
51
Hamzah B. Uno, op.cit, h. 9
52
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: gaung Persada
Press, 2006), Cet.2, h. 179
20
53
Sardiman A.M, op.cit, h. 85
54
Hamzah B. Uno, op.cit, h.64
55
Evi Fitriyanti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling
terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”, Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92-93
21
56
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet.5, h. 2
57
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. 4, h.
69
58
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),
Cet. Ke-22, h. 20
59
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet.3, h.13.
60
Hamzah B. Uno, op.cit, h. 22
61
Sardiman A.M, op.cit, h. 75
62
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),
h. 114
22
63
Martinis Yamin, op.cit, h. 173
64
Evi Fitriyanti, op.cit, h. 92.
65
Hamzah B. Uno, op.cit, h.23
23
2) Cita-cita
Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,
kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan
kepribadian. Cita-cita untuk menjadi seseorang yang diinginkan
(gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang
dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai maka
akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa
meraih apa yang diinginkan.
3) Kondisi siswa
Kondisi-kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yang dihadapi
oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk
belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan
sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta pikiran yang sehat
akan menumbuhkan motivasi belajar. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan terganggu. Keadaan emosional dan sosial
berupa perasaan tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan
kegagalan, yang mengalami kegoncangan karena emosi-emosi yang
kuat tidak dapat belajar efektif. Demikian pula anak yang tidak
disukai oleh teman dan lingkungan sosialnya akan menemui kesulitan
belajar.66
b. Menurut Elliot et al berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar yang berasal dari luar individu/ ekstrinsik, adalah:
1) Kecemasan terhadap hukuman
Motivasi ekstrinsik berkenaan dengan intensif eksternal seperti
penghargaan dan hukuman. Motivasi belajar dapat muncul jika ada
kecemasan atau hukuman yang menyertai atau melandasi
pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip
bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) dimasa
66
“Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi Belajar”, http://sainsjournal-
fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45907-PENDIDIKAN-
Faktorfaktor%20yang%20berpengaruh%20terhadap%20motivasi%20belajar.html, Minggu, 21
Agustus 2016
24
4) Peran pengajar
Peran pengajar dalam membangkitkan motivasi dalam diri peserta
didiknya agar makin aktif belajar. Strategi utama dalam mebangkitkan
motivasi belajar pada dasarnya terletak pada guru atau pelajar itu
sendiri. Membangkitkan motivasi belajar tidak hanya terletak
bagaimana peran pengajar, namun banyak hal yang
mempengaruhinya. Kreatifitas serta aktifitas pengajar harus mampu
menjadi inspirasi bagi para siswa sehingga siswa akan lebih terpacu
motivasi untuk belajar, berkarya dan berkreasi.
5) Kondisi lingkungan
Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh
lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar berupa keadaan alam, tempat
tinggal, pergaulan sebaya dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu
kondisi lingkungan yang sehat turut mempengaruhi motivasi belajar.
Lingkungan yang aman, nyaman, dan bisa disesuaikan sendiri dapat
menumbuhkan dorongan untuk belajar. Sebaliknya lingkungan yang
kurang menyenangkan seperti kegaduhan, kekacauan dan tidak adanya
privasi dapat mengganggu kapasitas untuk berkonsentrasi dan
menumbuhkan keinginan untuk tidak belajar.67
Slameto menjelaskan “penghargaan merupakan kebutuhan rasa berguna,
penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang-orang lain. Secara tidak
langsung ini merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat, dan
lain sebagainya”.68
67
Ibid,.
68
Slameto, op.cit, h.171
26
C. Pondok Pesantren
1. Pengertian Pondok Pesantren
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “pondok adalah madrasah dan
asrama (tempat mengaji, belajar agama Islam)”.72
Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian asrama-asrama para
santri atau tempat tinggal yang dibuat dari bamboo, atau barangkali berasal
dari kata Arab, funduq, yang artinya hotel atau asrama. Terlepas dari asal-usul
kata itu berasal dari mana, yang jelas ciri-ciri umum keseluruhan pesantren
69
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet.20, h. 82-83
70
Slameto, op.cit, h.61
71
Ibid., h.63
72
Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.695
27
adalah lembaga pendidikan Islam yang asli Indonesia, yang pada saat ini
merupakan warisan kekayaan bangsa Indonesia yang terus berkembang.73
Tambahan kata “pesantren” merupakan kata benda bentukan dari
kata santri yang mendapat awalan “pe-“ dan akhiran “-an”,
“pesantrian”. Menurut buku Babad Cirebon, “santri” berasal dari kata
“chantrik,” yang berarti orang yang sedang belajar kepada seorang
guru. Jadilah bentukan kata baru “pesantrian” (orang Jawa
mengucapkannya “pesantren”). Dengan demikian, pesantren adalah
sebuah tempat dimana para santri menginap dan menuntut ilmu
(mathlab).74
73
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya
Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta : LP3ES, 2011), Cet. 8, h. 41
74
Said Aqiel, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi
Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h. 133-134
75
Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.783
76
Abdurrahman Wahid, dkk., Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, 1983), Cet. 2,
h. 40
77
Said Aqiel, dkk., loc.cit, h. 13
78
Lanny Octavia, dkk., Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah
Kitab, 2014), Cet. 1, h. xi
28
2. Kegiatan Santri
Secara keseluruhan program pendidikan di pesantren terdiri atas bidang-
bidang kegiatan sebagai berikut:
a. Bidang pengajaran kurikuler
b. Bidang adiministrasi pesantren
c. Bidang pembinaan murid/santri (pupil personal work)79
Zarkasyi menjelaskan berikut tabel kegiatan harian dan mingguan yang
diasuh oleh Lembaga Pengasuhan:80
Tabel 2.1
Kegiatan Harian Santri
a. Harian
NO. JAM KEGIATAN
1. Bangun tidur
2. Salat Subuh berjamaah
1 04.00-05.30
3. Pembinaan kemampuan berbahasa Arab atau Inggris
4. Membaca al-Qur‟an
1. Olahraga
2. Mandi
2 05.30-06.00
3. Kursus-kursus bahasa, kesenian, keterampilan, dan lain-
lain
1. Makan pagi
3 06.00-06.45
2. Persiapan masuk kelas
4 07.00-12.50 Masuk kelas pagi
5 12.50-13.00 Keluar kelas
1. Salat Zhuhur berjamaah
6 13.00-14.00
2. Makan siang
79
Mastuki HS et all, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005), Cet.2,
h. 128-129
80
Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor,
(Ponorogo: Trimurti Press, 2005), Cet.2, h. 127-128
29
Tabel 2.2
Kegiatan Mingguan Santri
b. Mingguan
NO. HARI KEGIATAN
1 Sabtu Tidak ada perubahan dari jadwal harian
Pagi hari seperti jadwal harian, malam hari, setelah Jamaah
„Isya‟ latihan pidato (muhadarah) dalam Bahasa Inggris
2 Ahad
untuk kelas I-IV, kelas V diskusi, dan kelas VI menjadi
pembimbing untuk kelompok latihan pidato.
3 Senin Tidak terdapat perubahan dari jadwal harian
Pagi hari, setelah jamaah Subuh, latihan percakapan
4 Selasa bahasa Arab/ Inggris, dilanjutkan lari pagi wajib untuk
para santri
5 Rabu Tidak ada perubahan dari jadwal harian
Dua jam terakhir pelajaran pagi digunakan untuk latihan
pidato dalam bahasa Arab. Siang, 13.45-16.00, latihan
6 Kamis
Pramuka. Malam, 20.00-21.30, muhadarah bahasa
Indonesia
30
pada taraf signifikasi 5% dan taraf signifikasi 1% (0,377 > 0,266), sedangkan
hasil analisi data menggunakan uji t diperoleh hasil t hitung 2,935 dan t tabel pada
taraf signifikasi 5% sebesar 1,671, maka t hitung > t tabel. dengan demikian Ha diterima
dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa. Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama-sama mencari Pengaruh dan meneliti tentang
Status Sosial Ekonomi dan Motivasi belajar. Perbedaan dengan penelitian ini
yaitu studi kasus dilakukan di SMA sedangkan penelitian yang saya lakukan
adalah di Pondok Pesantren.”.81
Penelitian yang kedua yaitu “Minda Wati Husna dengan judul Pengaruh
Status Ekonomi Orang tua Terhadap Perkembangan Psikisosial Anak di SMA
81
Siti Nurhasanah, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi
Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan”, (Skripsi UIN Jakarta
2013)
31
82
Minda Wati Husna, “Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Perkembangan
Psikisosial Anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat”, (Skripsi UIN Jakarta 2013)
83
Ridwansyah, “Pengaruh Motivasi Belajar di Pondok Pesantren Terhadap Prestasi
Belajar Santri”, (Skripsi UIN Jakarta 2014)
32
diteliti pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan
kuantitatif dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kampung babakan 1,
Desa babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Teknik pengambilan
sampel yaitu simple random sampling dengan sampel sebanyak 98 responden.
Instrumen yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Rhitung sebesar 0,20 , 0,29
dan 0,30 termasuk kategori lemah dengan nilai KD sebesar 9% dan Fhitung 12,67 ,
5,75 dan 6,67. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan secara parsial
maupun simultan antara penerapan reward (ganjaran) dan punishment (hukuman)
terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII-3 s.d. VIII-8 pada mata pelajaran IPS
di SMP Negeri 178 Jakarta tahun ajaran 2015/2016. Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama mencari Pengaruh dan meneliti Sosial Ekonomi. Perbedaan
dengan penelitian ini yaitu variabel Y yang ia gunakan adalah mengenai
Pengetahuan masyarakat dan studi kasus dilakukan di Kabupaten Bogor.”84
Penelitian yang kelima yaitu “Rosihan Anwar Lubis dengan judul Hubungan
Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta yang diteliti pada tahun 2014. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random
sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Metode pengambilan data
digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Analisis yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen adalah uji korelasi Spearman karena menyangkut soal hubungan
beberapa variabel. Dari hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa variabel
independen status pendidikan, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dan
kepemilikan kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa
memiliki nilai sig < 0.05, yang artinya cukup signifikan. Hal ini menunjukan
bahwa hipotesis awal (Ho) diterima yakni terdapat hubungan antara status sosial
ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa. Persamaan dengan penelitian ini
adalah sama-sama meneliti tentang Status Sosial Ekonomi Orang tua. Perbedaan
84
Mulyadi, op.cit
33
dengan penelitian ini yaitu peneliti mencari Hubungan, variabel Y yang diteliti
yaitu Prestasi dan studi kasus dilakukan oleh di Universitas”.85
Tabel 2.3
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan
Berikut ini merupakan ringkasan dari beberapa penelitian relevan diatas:
NAMA JUDUL HASIL PERSAMAAN DAN
NO.
PENELITI PENELITIAN PENELITIAN PERBEDAAN
Persamaan dengan
Pengaruh Status penelitian ini adalah
Sosial Ekonomi Terdapat sama-sama mencari
Orangtua hubungan yang Pengaruh dan meneliti
Terhadap signifikan antara tentang Status Sosial
Siti Motivasi Belajar status sosial Ekonomi dan Motivasi
1.
Nurhasanah Siswa di SMA ekonomi orang belajar.
Islam Harapan tua dengan Perbedaan dengan
Ibu Pondok motivasi belajar penelitian ini yaitu studi
Pinang Jakarta siswa kasus dilakukan di
Selatan SMA sedangkan saya di
Pondok Pesantren.
85
Rosihan Anwar Lubis, “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi
Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta”, (Skripsi UIN Jakarta
2014)
34
E. Kerangka Berpikir
Pondok pesantren merupakan tempat belajar para santri. Pembelajaran di
dalam pesantren dilakukan selama dua puluh empat jam. Selain membahas ilmu-
ilmu umum pesantren juga memperdalam ilmu agama, santri yang tinggal di
dalam pesantren pada umumnya beragam dan memiliki tingkatan atau golongan
yang berbeda.
36
Keterikatan antara santri dengan status sosial ekonomi orang tuanya sangatlah
penting, karena jika semakin tinggi status ekonomi orang tuanya maka semakin
tinggi pula kesejahteraan hidup dan segala keperluan anak di dalam pesantren,
begitupun sebaliknya. Tinggi rendahnya tingkat status sosial ekonomi seseorang
dapat dilihat dari pendapatan, pekerjaan dan pendidikan. Namun dalam penelitian
ini untuk memfokuskan maka hanya diambil kepada pendapatan dan pekerjaan.
Prestasi belajar yang baik merupakan faktor penunjang keberhasilan
seseorang untuk dapat memperbaiki taraf kehidupannya. Prestasi belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah motivasi belajar. Faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor instrinsik dan faktor
ekstrinsik., dalam penelitian ini yang menjadi fokus peneliti adalah motivasi
ekstrinsik. Motivasi belajar karena faktor ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul
karena adanya dorongan dari luar, yang meliputi kecemasan terhadap hukuman,
penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi lingkungan.
Dengan begitu akan diketahui apakah latar belakang pendapatan dan
pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua menjadi penyebab tinggi rendahnya
motivasi belajar siswa atau tidak. Berikut ini adalah gambaran secara umum dari
pernyataan di atas:
37
Pondok Pesantren
1. Kecemasan terhadap
hukuman
2. Penghargaan dan pujian
3. Peran orang tua
4. Kondisi lingkungan
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
38
F. Hipotesis Penelitian
Untuk menguji kebenaran penelitian ini, penulis akan mengajukan hipotesis
diantaranya:
Ha : adanya pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua
terhadap motivasi belajar siswa.
Ho : tidak adanya pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang
tua terhadap motivasi belajar siswa
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Waktu
No Kegiatan
Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb
Revisi Proposal √ √ √
1.
Skripsi
Penyusunan √ √
2.
Instrumen
Pengisian √
3. Instrumen
Penelitian
Pengumpulan √
4.
Data
Pengolahan Data √
5.
Penelitian
6. BAB IV dan √
39
40
BAB V
Kelengkapan √
7.
Lampiran
Sidang √
8.
Munaqosah
9. Revisi Skripsi √
10. Wisuda √
B. Metode Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan salah satu penelitian
yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan
penafsiran kuantitatif yang kokoh. 1 Penelitian kuantitatif adalah hasil
penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Menurut Zainal
Arifin penelitian kuantitatif adalah “penelitian yang digunakan untuk
menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap
variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan penelitian yang dapat
digeneralisasikan”. 2 Sedangkan kuantitatif deskriptif adalah penelitian
yang tugasnya menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran
mengenai suatu gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat
ditarik pengertian atau maknanya.
1
H. Syamsir Salam, Ms. Dan jaenal Arifin. Metodologi Sosial Pendidikan. Jakarta: UIN
Jakarta Press. h.35.
2
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29.
41
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari unit-unit dalam populasi yang ciri-
ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki. 4 Teknik sampling
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015),
Cet. 22, h. 80.
4
Pedoman Penulisan Skripsi UIN Sy arif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK, 2014), h.
64.
42
5
Sugiyono, op.cit, h. 81.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (jakarta: Rineka
cipta, 1999), h.120.
7
Sugiyono, loc.cit, h. 85.
43
8
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet. 12, h.
102.
9
Sugiyono, op.cit, h. 142.
10
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan
Kebijakan Public Serta Ilmu-Ilmu Social Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2005), h. 130
44
E. Instrumen Penelitian
Karena pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya
dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu
alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.11
Variabel serta sumber data penelitian harus jelas, sehingga instrumen yang
dirumuskan sesuai dengan karakteristik sumber data.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel
yang terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang
mempengaruhi dan variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel
yang dipengaruhi. Pada penelitian ini status sosial ekonomi orang tua
sebagai variabel bebas (X) dan motivasi belajar adalah variabel terikatnya
(Y).
1. Status sosial ekonomi
a. Definisi konseptual
Status sosial ekonomi sebagai posisi yang ditempati individu
atau keluarga berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang umum
berlaku tentang pemikiran kultural, pendapatan efektif, pemilikan
barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dan
komunitasnya”.12
b. Definisi operasional
Status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan,
pekerjaan tempat tinggal, kekayaan yang dimiliki, serta kedudukan
orang tua dalam masyarakatnya.
c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
11
Sugiyono, op.cit, h. 102.
12
Kaare Svalastoga, Diferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26
45
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X
(Status Sosial Ekonomi)
No.Item
Variabel Dimensi Indikator Jumlah
Instrumen
1. Penghasilan 1. Kebutuhan
Orangtua makanan
2. Kebutuhan sekolah
1, 2 2
anak
3. Kepemilikan harta
3, 4, 5, 6 4
4. Pendapatan orang
tua
10, 11, 12 3
Status 5. Pengeluaran
15, 16 2
Sosial keluarga dan
Ekonomi perbandingan
17, 18, 19 3
(X) antara pendapatan
dan pengeluaran
keluarga
2. Pekerjaan
1. Status pekerjaan 7, 8, 9 3
Orangtua
orang tua
2. Tanggungan dalam 13,14 2
keluarga
2. Motivasi belajar
a. Definisi konseptual
Motivasi belajar merupakan faktor yang menentukan dan
berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan
belajar. Motivasi belajar dapat menentukan baik tidaknya individu
khususnya siswa sebagai peserta didik didalam mencapai tujuan
dalam proses belajar, sehingga semakin besar motivasinya maka
46
13
Evi Fitriyanti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling
terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”, Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92.
47
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑
14
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cet.-2, h. 47.
15
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, h
133.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
cet. x, h.72.
48
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
n = banyaknya subyek
x = jumlah nilai setiap butir soal
r11 =
Keterangan :
r11 : Koefisien reliabilitas
k : Jumlah butir soal yang valid
ƩSi² : Jumlah varians skor butir soal (X)
ƩSt² : Varians skor total X
49
17
Syofian Siregar, Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), Cet. 1, h. 57
18
Juliansyah Noor, op.cit, h. 163.
19
Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op.cit, h. 67.
20
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif
Dan Kualitatif Untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Kemunikasi, Manajemen, Dan
Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.1, h. 182.
50
Tabel 3.6
Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Status Sosial Ekonomi
Orang tua
Alternatif Jawaban Skor
Jawaban A 4
Jawaban B 3
Jawaban C 2
Jawaban D 1
Tabel 3.7
Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Motivasi Belajar Siswa
Alternatif Jawaban Positif Negatif
Sangat setuju 4 1
21
Syofian Siregar, op.cit, h. 86.
22
Burhan Bungin, op.cit, h. 184.
23
Ibid.
51
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
∑ ∑
JKreg a (b/a) = b (∑ )
24
Juliansyah Noor, op.cit, h. 174.
25
Ibid.
26
Syofian Siregar, op.cit, h. 285.
52
Menghitung Fhitung
( )
Fhitung =
Menghitung Ftabel
Ftabel = F(α)(1,n-2)
27
Ibid, 284.
28
Ibid.
53
c. Koefisien Korelasi
Dalam budi “Koefisien Korelasi merupakan angka yang
menunjukan tinggi atau rendahnya hubungan antara dua variabel
atau lebih. Koefisien korelasi yang tinggi menandakan besarnya
hubungan diantara dua variabel. 29
Menghitung nilai korelasi (r)
∑ ∑ ∑
r=
√ ∑ ∑ ∑ ∑
d. Keofisien Determinasi
“Koefisien Determinasi yang dikuadratkan (rSquare) dinamakan
dengan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien
determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya
presentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y
jika dikalikan dengan 100%.30
“Maksud dari koefisien determinasi adalah untuk mengetahui
seberapa besar sumbangan (kontribusi yang di berikan variabel X
terhadap perubahan variabel Y)”.31
KP = (r)2 x 100%
Tabel 3.8
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Lemah
29
Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010),
h. 115.
30
Ibid, h. 122.
31
Syofian Siregar, op.cit, h. 290.
54
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Cukup Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,80-0,100 Sangat Kuat
e. Uji t
“Tujuan membandingkan ttabel dan thitung adalah untuk
mengetahui apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah
pengujian”.32
1) Membuat hipotesis dengan uraian kalimat33
Ho: tidak terdapat pengaruh positif antara status sosial
ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
Ha: terdapat pengaruh positif antara status sosial ekonomi
orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
2) Kaidah pengujian34
Jika, t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel’ maka Ho diterima
Jika, t hitung’ > t tabel’ maka Ho ditolak
3) Membandingkan t hitung dan t tabel35
4) Membuat hipotesis dengan nilai probabilitas
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial
ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial
ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
H. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat tingkat status sosial ekonomi
terhadap perilaku motivasi belajar adalah:
32
Ibid.
33
Ibid, h. 286.
34
Ibid.
35
Ibid.
55
A. Deskripsi Data
Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Hamidiyah
a. Sejarah singkat Madrasah
Sekian lama KH.Achmad Sjaichu menekuni dunia politik, tak
menyurutkan perhatian dan minatnya dalam dunia dakwah Islamiyah.
Bahkan, semangat mengembangkan dakwah Islamiyah itulah yang
dijadikan motivasi dalam keterlibatannya di pentas politik. Pada tanggal
27 Ramadhan 1398 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 1978,
KH.Achmad Sjaichu mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang
dakwah, yaitu Ittihadul Muballighin.
Lembaga inilah yang pada akhirnya mengantarkan KH.Achmad
Sjaichu menuju terminal pengabdian terakhirnya, yaitu dunia dakwah dan
pesantren. Dan Pesantren Al-Hamidiyah yang kini berdiri cukup megah di
daerah Depok, merupakan saksi bisu yang menunjukkan betapa besar dan
luhurnya cita-cita yang dikandung KH. Achmad Sjaichu. Dari pesantren
juga berakhir di pesantren.
Pesantren Al- Hamidiyah tidak hanya membuka kelas pesantren saja,
akan tetapi juga membuka sekolah-sekolah, yakni TPA, TPQ, RA/TK,
SDIT, SMPIT, MTs, MA, dan STAI Al- Hamidiyah. Pada laporan akhir
PPKT ini, pembahasan difokuskan pada MA Al-Hamidiyah Depok. MA
Al-Hamidiyah Depok berdiri pada tahun 1988 dan pada tahun 2012
Kantor wilayah kementerian agama provinsi Jawa Barat memberikan
mendapat pengakual formal yakni akreditasi A.
55
56
Gambar 4.1
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas
Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel dan grafik diatas dapat
digambarkan bahwa dalam penelitian ini responden yang berasal dari kelas
XI IPA sebanyak 6 orang dengan presentase 17%, kelas XI IPS sebanyak 9
orang dengan presentase 26%, kelas XI PAI sebanyak 4 orang dengan
58
presentase 12%, kelas XII IPA sebanyak 5 orang dengan presentase 15%,
kelas XII IPS sebanyak 5 orang dengan presentase 15%, dan kelas XII PAI
sebanyak 5 orang dengan presentase 15%.
a. Data Penelitian
Tabel 4.1
Rata-Rata Nilai Motivasi Belajar Siswa dengan Status Sosial Ekonomi
Orang Tua
Descriptive Statistics
Std.
Mean Deviation N
M c. Jarang 10 29,4%
e d. Tidak pernah 0 0%
m Jumlah 34 100%
i
num Susu Setiap Hari
Tabel 4.3
Bapak/ Ibu Selalu Memenuhi Peralatan Sekolah
Tabel 4.4
Jadwal Bapak/ Ibu Memberikan Uang Saku
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
3. a. Setiap Bulan 15 44,1%
60
Tabel 4.5
Jumlah Uang Saku yang Diberikan Oleh Bapak/ Ibu
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
4. a. Antara Rp 400.000- 5 14,7%
Rp 500.000
b. Antara Rp 200.000- 11 32,4%
Rp 350.000
c. Antara Rp 100.000- 16 47,1%
Rp Rp 200.000
d. Rp 200.000 2 5,9%
kebawah
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai jumlah uang saku yang diberikan
oleh orang tua dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab
antara Rp 400.000-Rp 500.000 dengan presentase 14,7%, antara Rp
200.000-Rp 350.000 sebesar 32,4%, antara Rp 100.000-Rp 200.000
sebesar 47,1% dan Rp 200.000 kebawah sebesar 5,9%.
61
Tabel 4.6
Pekerjaan Bapak
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
5. a. Pegawai Negeri 8 23,5%
b. Karyawan 5 14,7%
c. Wiraswasta 21 61,8%
d. Buruh 0 0%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai pekerjaan orang tua dapat
diketahui pada jumlah responden yang menjawab pegawai negeri dengan
presentase 23,5%, karyawan sebesar 14,7%, antara wiraswasta sebesar
61,8% dan buruh sebesar 0%.
Tabel 4.7
Pekerjaan Ibu
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
6. a. Pegawai Negeri 6 17,6%
b. Karyawan 4 11,8%
c. Wiraswasta 5 14,7%
d. Ibu Rumah Tangga 19 55,9%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai pekerjaan ibu dapat diketahui pada
jumlah responden yang menjawab pegawai negeri dengan presentase
17,6%, karyawan sebesar 11,8%, wiraswasta sebesar 14,7% dan ibu rumah
62
Tabel 4.8
Bapak/ Ibu Memiliki Pekerjaan Sambilan
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
7. a. Mempunyai 9 26,5%
b. Kadang-kadang 6 17,6%
c. Jarang Sekali 1 2,9%
d. Tidak Ada 18 52,9%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai status pekerjaan sambilan orang
tua dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab mempunyai
dengan presentase 26,5%, kadang-kadang sebesar 17,6%, jarang sebesar
2,9% dan tidak ada sebesar 52,9%.
Tabel 4.9
Status Kepemilikan Rumah Bapak
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
8. a. Milik Sendiri 34 100%
b. Rumah Kontrakan 0 0%
c. Rumah Dinas 0 0%
d. Rumah Orang Tua 0 0%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai status kepemilikan rumah orang
tua dapat diketahui pada jumlah responden seluruhnya menjawab milik
sendiri dengan presentase sebesar 100%.
63
Tabel 4.10
Harta Milik Bapak Selain Rumah
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
9. a. Perusahaan 2 5,9%
b. Tanah 15 44,1%
c. Rumah Kontrakan 7 20,6%
d. Tidak Ada 10 29,4%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai harta kepemilikan bapak selain
rumah dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab perusahaan
dengan presentase 5,9%, tanah sebesar 44,1%, rumah kontrakan sebesar
20,6% dan tidak ada sebesar 29,4%. Hal ini menunjukkan banyak orang
tua yang memiliki harta selain rumah yaitu tanah, termasuk di dalamnya
yang disewakan atau yang menghasilkan seperti kebun atau sawah.
Tabel 4.11
Kendaraan Pribadi yang Digunakan
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
10. a. Mobil 22 64,7%
b. Motor 12 35,3%
c. Sepeda 0 0%
d. Tidak Ada/ 0 0%
Angkutan Umum
64
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai kendaraan pribadi yang digunakan
dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab mobil dengan
presentase 64,7%, motor sebesar 35,3%, sepeda sebesar 0% dan tidak ada/
angkutan umum sebesar 0%. Hal ini menunjukkan rata-rata kepemilikan
kendaraan adalah mobil dan motor.
Tabel 4.12
Jumlah Anak Bapak & Ibu
No. Alternatif F P (%)
Jawaban
11. a. Lebih Dari 10 0 0%
b. Kurang Dari 10 8 23,5%
c. Kurang Dari 5 23 67,6%
d. Hanya 1 3 8,8%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai jumlah anak napak dan ibu dapat
diketahui pada jumlah responden yang menjawab lebih dari 10 dengan
presentase 0%, kurang dari 10 sebesar 23,5%, kurang dari 5 sebesar 67,6%
dan hanya 1 sebesar 8,8%. Hal ini menunjukkan keluarga yang sesuai
dengan zaman sekarang karena jumlah anak yang kurang dari 5 dan tidak
adanya keluarga yang memiliki anak dalam jumlah lebih dari 10.
Tabel 4.13
Penghasilan Rata-Rata Bapak Setiap Bulan
No. Alternatif Jawaban F P (%)
12. a. 5.000.000 ke atas 16 47,1%
b. 3.000.000-5.000.000 11 32,4%
c. 1.500.000-3.000.000 7 20,6%
d. 0-1.500.000 0 0%
Jumlah 34 100%
65
Tabel 4.14
Penghasilan Rata-Rata Ibu Setiap Bulan
No. Alternatif Jawaban F P (%)
13. a. 5.000.000 keatas 5 14,7%
b. 3.000.000-5.000.000 7 20,6%
c. 1.500.000-3.000.000 9 26,5%
d. Tidak Ada 13 38,2%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai penghasilan rata-rata ibu setiap
bulan dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab 5.000.000
ke atas dengan presentase 14,7%, 3.000.000-5.000.000 sebesar 20,6%,
1.500.000-3.000.000 sebesar 26,5% dan tidak ada sebesar 38,2%.
Tabel 4.15
Pengeluaran yang Paling Besar dalam Keluarga
No. Alternatif Jawaban F P (%)
14. a. Untuk Biaya Sekolah 19 55,9%
b. Untuk Biaya Sewa 1 2,9%
Rumah
c. Untuk Kebutuhan 13 38,2%
Sehari-hari
d. Untuk Kesehatan 1 2,9%
Jumlah 34 100%
66
Tabel 4.16
Perbandingan Antara Pendapatan dan Pengeluaran
No. Alternatif Jawaban F P (%)
15. a. Lebih Besar 3 8,8
Pendapatan Daripada
Pengeluaran
b. Seimbang Antara 20 58,8%
Pendapatan Dan
Pengeluaran
c. Besar Kecilnya 4 11,8%
Pendapatan Tidak
Menentu
d. Lebih Besar 7 20,6%
Pengeluaran Daripada
Pendapatan
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai perbandingan antara pendapatan
dengan pengeluaran dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab lebih besar pendapatan daripada pengeluaran dengan presentase
8,8%, seimbang antara pendapatan dan pengeluaran sebesar 58,8%, besar
kecilnya pendapatan tidak menentu sebesar 11,8% dan lebih besar
pengeluaran daripada pendapatan 20,6%.
Tabel 4.17
Belajar Agar Mendapatkan Nilai yang Bagus
No. Alternatif Jawaban F P (%)
16. a. Sangat Setuju 17 50,0%
b. Setuju 16 47,1%
c. Tidak Setuju 0 0%
d. Sangat Tidak Setuju 1 2,9%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab
sangat setuju, 47,1% menjawab setuju, dan 2,9% menjawab sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tujuan belajar responden
yaitu untuk mendapatkan nilai yang bagus.
Tabel 4.18
Takut Mendapatkan Sanksi Jika Nilai Rendah
No. Alternatif Jawaban F P (%)
17. a. Sangat Setuju 5 14,7%
b. Setuju 10 29,4%
c. Tidak Setuju 14 41,2%
d. Sangat Tidak Setuju 5 14,7%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab
tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 14,7% menjawab sangat setuju, dan
14,7% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
68
mayoritas responden tidak takut akan sanksi yang diberikan jika nilai yang
diperoleh rendah.
Tabel 4.19
Orang Tua Selalu Rutin Mengunjungi
No. Alternatif Jawaban F P (%)
18. a. Sangat Setuju 1 2,9%
b. Setuju 10 29,4%
c. Tidak Setuju 17 50,0%
d. Sangat Tidak Setuju 6 17,6%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab
tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 17,6% menjawab sangat tidak setuju
dan 2,9% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya
kehadiran orang tua dalam proses pendidikan yang sedang berlangsung di
pesantren.
Tabel 4.20
Kesulitan Mengatur Jadwal Belajar dengan Kegiatan Pesantren
No. Alternatif Jawaban F P (%)
19. a. Sangat Setuju 5 14,7%
b. Setuju 19 55,9%
c. Tidak Setuju 10 29,4%
d. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 55,9% menjawab
setuju, 29,4% menjawab tidak setuju, dan 14,7% menjawab sangat setuju.
69
Tabel 4.21
Ibu Selalu Menjadi Pendengar yang Baik
No. Alternatif Jawaban F P (%)
20. a. Sangat Setuju 16 47,1%
b. Setuju 12 35,3%
c. Tidak Setuju 6 17,6%
d. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 47,1% menjawab
sangat setuju, 35,3% menjawab setuju, dan 17,6% menjawab tidak setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa responden selalu mencurahkan segala keluh
kesah atau yang sedang dialami kepada ibunya.
Tabel 4.22
Semakin Termotivasi Jika Dipuji Karena Nilai yang Bagus
No. Alternatif Jawaban F P (%)
21. a. Sangat Setuju 12 35,3%
b. Setuju 13 38,2%
c. Tidak Setuju 9 26,5%
d. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 38,2% menjawab
setuju, 35,3% menjawab sangat setuju, dan 26,5% menjawab tidak setuju.
70
Tabel 4.23
Termotivasi Untuk Mengungguli Teman yang Mendapatkan
NilaiTinggi
No. Alternatif Jawaban F P (%)
22. a. Sangat Setuju 12 35,3%
b. Setuju 14 41,2%
c. Tidak Setuju 8 23,5%
d. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab
setuju, 35,3% menjawab sangat setuju, dan 23,5% menjawab tidak setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai keinginan untuk
bersaing dengan temannya yang memiliki nilai yang lebih tinggi.
Tabel 4.24
Mendapatkan Penghargaan Adalah Tujuan Utama Dalam Belajar
No. Alternatif Jawaban F P (%)
23. a. Sangat Setuju 7 20,6%
b. Setuju 13 38,2%
c. Tidak Setuju 10 29,4%
d. Sangat Tidak Setuju 4 11,8%
Jumlah 34 100%
71
Tabel 4.25
Orang Tua Jarang Memperhatikan Kesulitan Belajar
No. Alternatif Jawaban F P (%)
24. a. Sangat Setuju 7 20,6%
b. Setuju 10 29,4%
c. Tidak Setuju 11 32,4%
d. Sangat Tidak Setuju 6 17,6%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 32,4% menjawab
tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 20,6% menjawab sangat setuju dan
17,6% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian responden menyetujui jarangnya orang tua memperhatikan
keulitan belajarnya dan sebagian juga tidak menyetujuinya.
Tabel 4.26
Merasa Cukup atas Apa yang Telah Dicapai Dalam Belajar Selama
Ini
No. Alternatif Jawaban F P (%)
25. a. Sangat Setuju 5 14,7%
b. Setuju 12 35,3%
c. Tidak Setuju 14 41,2%
72
Tabel 4.27
Orang Tua Selalu Memberikan Bimbingan dan Semangat Dalam
Belajar
No. Alternatif Jawaban F P (%)
26. a. Sangat Setuju 11 32,4%
b. Setuju 10 29,4%
c. Tidak Setuju 9 26,5%
d. Sangat Tidak Setuju 4 11,8%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 32,4% menjawab
sangat setuju, 29,4% menjawab setuju, 26,5% menjawab tidak setuju dan
11,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas orang tua selalu memberikan bimbingan dan semangat kepada
responden dalam belajar.
Tabel 4.28
S b. Setuju 17 50,0%
u c. Tidak Setuju 6 17,6%
a d. Sangat Tidak Setuju 2 5,9%
s Jumlah 34 100%
a
na Pesantren yang Damai dan Sejuk Membuat Senang Belajar di
Pesantren
X (X) (Y)
2 2
No. Res X Y Y
1 4 55 220 16 3025
2 4 48 192 16 2304
3 4 75 300 16 5625
4 2 69 138 4 4761
5 2 65 130 4 4225
6 4 75 300 16 5625
74
7 2 65 130 4 4225
8 4 72 288 16 5184
9 2 59 118 4 3481
10 4 66 264 16 4356
Uji
11 2 66 132 4 4356
12 2 49 98 4 2401
13 4 62 248 16 3844
14 4 73 292 16 5329
15 2 48 96 4 2304
16 4 57 228 16 3249
17 4 60 240 16 3600
18 4 74 296 16 5476
19 4 72 288 16 5184
20 4 72 288 16 5184
JUMLAH 66 1282 4286 236 83738
validitas menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan
formulasi :
( ) ( )( )
r =
√( ( ) )( ( ) )
( ) ( )( )
=
√( ( ) )( ( ) )
=
√( )( )
=
√( )( )
=
√
=
= 0,328
Dari perhitungan tersebut item nomer 1 memiliki rhitung = 0,328
sedangkan rtabel dengan taraf signifikansi 95% atau α=0,05 untuk n =
18 adalah 0,468. Sehingga item nomer 1 dinyatakan tidak valid karena
rhitung < rtabel. Perhitungan uji validitas untuk item nomer selanjutnya
dilakukan dengan langkah yang sama seperti item nomer 1. Hasil uji
validitas menunjukkan dari 19 soal ditemukan 15 soal yang valid,
maka soal untuk variabel X yang dapat diujikan adalah sebanyak 15
soal.
2) Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa
Tabel 4.30
75
=
√( )( )
=
√( )( )
=
√
=
= 0,426
rhitung < rtabel. Perhitungan uji validitas untuk item nomer selanjutnya
dilakukan dengan langkah yang sama seperti item nomer 1.
Sehingga, hasil uji validitas menunjukkan dari 16 soal hanya
ditemukan 12 soal yang valid, maka soal untuk variabel Y yang dapat
diujikan adalah sebanyak 12 soal. Jadi, dapat disimpulkan soal yang
akan diujikan kepada responden adalah sebanyak 27 soal yang terdiri
dari 15 soal untuk variabel X dan 12 soal untuk variabel Y.
r11 = * +
Keterangan :
r11 : Koefisien reliabilitas
k : Jumlah butir soal yang valid
ƩSi² : Jumlah varians skor butir soal (X)
ƩSt² : Varians skor total X
Perhitungan :
( )
Si² =
( )
( )
=
( )
=
( )
= 0,484
( )
St² =
( )
78
( )
=
( )
=
( )
=
= 72,326
r11 = * +
= * +
= * +
= * )
= 1,071 (0,993)
= 1,063
15 4 40 16 1600
16 3 38 9 1444
17 4 46 16 2116
18 4 46 16 2116
19 4 42 16 1764
20 4 42 16 1764
JUMLAH 67 753 233 29001
Perhitungan :
( )
Si² =
( )
( )
=
( )
=
( )
= 0,45
( )
St² =
( )
( )
=
( )
=
( )
=
= 34,24
r11 = * +
= * +
= * +
= * )
= 1,090 (0,987)
= 1,075
Sumber : Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan grafik normal P-Plot di atas, dapat diketahui bahwa data
motivasi belajar siswa berdistribusi normal. Artinya data berdistribusi
normal apabila titik-titik berada disepanjang garis atau tidak jauh dari
garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh
berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Tabel 4. 33
Hasil Uji Linearitas
a
ANOVA
Total 575,441 33
23 51 35 1785 2601
24 50 39 1950 2500
25 51 35 1785 2601
26 50 42 2100 2500
27 48 37 1776 2304
28 50 37 1850 2500
29 49 39 1911 2401
30 50 38 1900 2500
31 55 42 2310 3025
32 48 32 1536 2304
33 53 30 1590 2809
34 51 35 1785 2601
Total 1759 1303 67675 91419
b = ( )
= ( )
= 0,633
2) Menghitung nilai konstanta a
a =
= 5,551
3) Membuat persamaan regresi linear sederhana
Y = a + b.X
= 5,551 + 0,633.X
( ) ( )
r =
√, ( ) -, ( ) -
=
√, ( ) -, ( ) -
=
√, -, -
84
=
√, -, -
=
√
= 0,539
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka, dapat diketahui nilai korelasi
(r) sebesar 0,539.
b
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square R Square F Sig. F
Square the Estimate df1 df2
Change Change Change
a
1 ,539 ,291 ,268 3,572 ,291 13,104 1 32 ,001
5. Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
sederhana dengan menggunakan uji t ( t-Test) karena data yang diperoleh
telah memenuhi uji prasyarat analisis yaitu data berdistribusi normal dan
berbentuk linear.
Tabel 4.37
Hasil Uji Hipotesis (Uji T)
Sumber: Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016
Nilai-nilai yang dianalisis adalah thitung = 3,620 dan ttabel = 2,036. Dapat
disimpulkan bahwa thitung > ttabel dan keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak.
Dari tabel coefficients (ɑ) diperoleh nilai Sig = 0,001
Nilai ɑ, karena uji dua sisi maka nilai ɑ nya dibagi 2, sehingga nilai ɑ = 0,05/
2 = 0,025. Ternyata: Sig = 0,001 < 0,025 keputusannya Ho ditolak.
Maka terdapat pengaruh yang cukup positif signifikan antara status sosial
ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok
Pesantren Al-Hamidiyah.
C. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
nilai Sig = 0,01 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya koefesien regresi positif signifikan. Dapat disimpulkan bahwa
status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang
memiliki tingkat pengaruh sebesar 29,1% pada nilai R-Square yang ada pada hasil
uji kofesien determinasi. Nilai ini diperoleh melalui langkah-langkah penelitian
yang telah diujikan pada kelas XI dan kelas XII di pondok pesantren Al-
hamidiyah Depok sebanyak 34 responden. Diperoleh data yang valid dan reliabel
sebanyak 15 soal untuk variabel X dan 12 untuk variabel Y, dari angket yang
dicobakan kepada 20 responden di pondok pesantren Darunnajah Jakarta.
Hasil angket penelitian yang telah diolah selanjutnya diujikan dengan
menggunakan uji pra syarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Dari
hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa titik-titik berada disepanjang garis atau
tidak jauh dari garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh
berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil uji linearitas yaitu untuk mengetahui
apakah model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status
sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa dengan membandingkan
nilai probabilitas (sig) dan nilai signifikan ɑ = 0,05. Dari data yang diperoleh nilai
probabilitas (sig) 0,01 < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear
sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua
terhadap motivasi belajar siswa. Setelah itu, hasil yang didapat dari uji regresi
87
1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Ed.rev, Cet.5, h.63
2
“Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi”
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvl1=4&lvl2
=0&lvl3=0&kl=11,
88
D. Keterbatasan Penelitian
3
Siti Nurhasanah, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi
Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan”, (Skripsi UIN Jakarta
2013)
89
Penelitian ini telah dilakukan dan disusun sesuai dengan prosedur dan tata
cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa
bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam
penyusunannya, antara lain:
1. Penyebaran kuesioner yang dilakukan secara terpisah antara laki-laki dan
perempuan menjadikan peneliti tidak bisa mengawasi jawaban responden
yang diberikan.
2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa faktor yang terdapat dalam
faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, dan belum
cukup untuk membuktikan faktor utama yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa, akan lebih baik untuk penelitian selanjutnya menggunakan
faktor-faktor lainnya.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan di bab IV maka dapat
disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua memiliki pengaruh positif
yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah pondok
pesantren Al-hamidiyah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan thitung = 3,620 dan
ttabel = 2,036. Sehingga thitung > ttabel maka diambil kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar
siswa di MA pondok pesantren Al-Hamidiyah dengan presentase sebesar 29%.
Artinya 71% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
B. Implikasi
Adanya pengaruh yang positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap
motivasi belajar siswa memberikan implikasi dalam mengoptimalkan peran orang
tua, peran pengajar serta faktor-faktor lain yang menimbulkan motivasi di dalam
atau di luar diri siswa. Kemudian memberikan evaluasi terhadap kegiatan-
kegiatan yang ada di pondok pesantren agar lebih diperhatikan dan di sesuaikan
dengan kemampuan yang dimiliki oleh para santrinya.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan diatas, maka
penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada orang tua hendaknya sering memberikan motivasi dengan
membangun komunikasi yang lebih intens khusunya bagi orang tua yang
memiliki kesibukan dalam bekerja sehingga jarang mengunjungi anakanya
yang berada di pesantren. Berdasarkan hasil tabulasi yang saya peroleh
orang tua jarang mengunjungi anaknya ke pesantren memiliki presentase
yang sangat tinggi. Anak yang sulit memahami pelajaran bukan berarti
89
90
bodoh, akan tetapi mungkin saja karena kurangnya motivasi dan perhatian
yang diberikan oleh orang tuanya karena kesibukan orang tuanya yang
bekerja. Hal ini mengingat adanya pengaruh status sosial ekonomi orang
tua terhadap motivasi belajar siswa.
2. Kepada pihak yayasan atau sekolah serta guru hendaknya lebih berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
cara memberikan bimbingan khusus bagi santri yang mengalami kesulitan
dalam mengatur jadwal belajarnya dengan kegiatan yang ada di pesantren.
3. Kepada santri diharapkan bisa lebih menghargai diri sendiri dan bisa lebih
memotivasi diri. Karena orang tua mempercayakan kalian ke pesantren
demi kebaikan kalian. Maka munculkanlah motivasi belajar melalui
keikutsertaan kegiatan di pesantren dengan ikhlas dan sabar. Serta
belajarlah dengan rajin dan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi
yang baik di sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan siswa yang
berasal dari keluarga sederhana atau bahkan siswa yang berasal dari
keluarga kurang mampu pun dapat memperoleh prestasi yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang mampu.
4. Kepada peneliti lain sebaiknya lebih difokuskan kepada faktor instrinsik
dan ekstrinsik. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan beberapa
faktor motivasi belajar ekstrinsik diantaranya kecemasan terhadap
hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 3, 2011.
H.S, Mastuki. dkk. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka. Cet. 2,
2005.
Siradj, Sa’id Aqiel. dkk. Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan
Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah. Cet. 1, 1999.
Susetyo, Budi. Statistik Untuk Analisis Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama,
2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cet. 4,
2005.
SKRIPSI
JURNAL
Fadila, Ade Citra. dan Dewi Ayu Hidayati. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi
Orangtua terhadap Perilaku Anak”. Jurnal Sociologie. Vol. 1, 2013.
Fitriyanti, Evi. “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan
Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”. Jurnal
Sosio e-Kons. Vol. 7, 2015.
INTERNET
Paraf
No Judul dan IIalarnan Buku Pembimbing Pembimbing
I II
BAB I
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,
1 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),
Cet.1 S, h.1
Sa'id Aqiel Siradj et al, Pesantren Masa
2 Depan: Wacana Pemberdayaan dan
Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka
Hidayah, 1999), Cet. 1, h.172
3 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.1, h.61
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi
4 Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai
Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES,
2011), Cet. 8, h.41
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-
5 Mengajar, (Jakarta: Raj agraf ndo Persada,
2012), Cet.21, h.75.
6 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1994), Cet.1, h.73
Lanny Octavia, Ibi Syatibi, Mukti Ali, Roland
7 Gunawan, Ahmad Hilmi, Pendidikan Karakter
Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah
Kitab, 2014), Cet. 1, h.111
BAB II
8 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988), Cet.1, h.858
Abdulsyani, SOSIOLOGI. - Skematika, Teori,
9 dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Cet.4, h.91-92
Amin Nurdin & Ahmad Abrori, MENGERTI
10 SOSIOLOGI: Pengantar untuk Memahami
Konsep-Konsep Dasar, (Jakarta: Lembaga / (p
Penelitian IJIN Jakarta dengan UIN Jakarta
Press, 2006), Cet.1, h. 45
Abdulsyani, SOSIOLOGI: Skematika, Teori,
11 dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Cet.4, h.92
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
12
Pustaka, 1988), Cet.1, h.220
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi:
Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro &
13
Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.1 1,
h. 4
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonoini,
14 (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. Pertarna, Cet. 1,
h. 9-10
Henry Faizal Noor, Ekonomi Pub/i/c, (Padang:
15
Akademia Permata, 2013), Cet. 1, h. 10
Richard G. Lipsey et all, Pengantar Mikro
16 Ekonomi, Jilid 1,(Jakarta: Erlangga, 1997),
Ed.8, Cet.7, h. 49
Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,
17 (Jakarta : Lembaga Penelitian UTN Jakarta &
Jakarta Press, 2007), Cet.1, h. 2
Ade Citra Fadila & Dewi Ayu Hidayati,
"Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua
18
terhadap Perilaku Anak", Jurnal Sociologie,
Vol. 1, 2013, h. 263-264
Kaare Svalastoga, Dtferensi Sosial, (Jakarta:
19
Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan:
20 Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan,
Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h. 187
Kaare Svalastoga, Djferensi Sosial, (Jakarta:
21
Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 27
Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi
22
Aksara, 1994), Ed.2, Cet. 1, h.28
Geningan W.A, Psikologi Sosial, Ed.3,
23 (Bandung: Refika Aditama, 2004), Cet.1, h.
197
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan:
24 Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan,
Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.187
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi:
Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro &
25
Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.1 1,
_____ ii. 101
26
Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang:
Akadernia Permata, 2013), Cet.1, h. 4
4
Gunadi, Ketentuan Dasar Pfak Penghasilan,
27
(Jakarta: Salemba Empat, 2002) h. 44
Gunadi, Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan,
28
(Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 44
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
29
Pustaka, 1988), Cet.1, h.300
Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian
30 Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003),
Cet. Pertama, h. 97.
Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, "Perubahan
31 Pendapatan dan Kesempatan Keija", Rural
Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 10.
Kaare Svalastoga, Dferensi Sosial, (Jakarta:
32
Bina Aksara, 1989), Cet. 1, h. 27-28
Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi
Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan
Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta,
2015) 5 h.18, tidak dipublikasikan.
Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang:
Akademia Permata, 2013), Cet.1, h. 4
Oding Supriadi, Profesi Guru dan Langkah
4
35 Pengernbanganya, Jurnal Tabularasa PPS
UNIMED Vol. 5, No. 1, 2008, h. 36.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
36
Pustaka, 1988), Cet.1, h.428
Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, "Perubahan
37 Pendapatan dan Kesempatan Kerja", Rural
Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 11.
Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat:
38 Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),
h.200
Sunarto Kamanto, Pengantar Sosiologi,
(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitlndonesia,
2004), h. 94
Teukt'&im1i Zakari
NIP. 195202 197903 1 001
KEMENTERIAN AGAMA 1 No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
I Terbit 1 Maret 2010 I
• ••
UIN JAKARTA
FITK
FORM (FR) I No. Revisi: : 02 1
,aiuuI ii. Ir. H. Juanda No 95 Ciputaf 15412 Indonesia
Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PEN ELITIAN
Kepada Yth.
Kepala MA Pondok Pesantren A1-Haniidivah Depok
di
Tempat
adalah benar mahasiswali Fakultas Emu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di madrasah yang
Bapakl Ibu pimpin.
Untuk itu kami mohon Bapakl Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan
penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/ Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wh.
a.n. De
idikan IP
ç3 -v
' .
nto, M.Pd
200801 1 012
UR
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
S%%s)
AMDJ
1J MADRASAH ALIYAH AL-HAMIDIYAH
STATUS TERAKREDITASI PERINGKAT A NO. 02.0016931BAP-SMIXI20I I
SURAT KETERANGAN
Nomor: 109IMA-AH/E-231X1112016
N]M :1112015000068
Telah melakukan Penelitian tentang "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua 'Terhadap Motivasi
Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah".
Demikian surat keterangan mi dibuat dengan sebenar-benarnya agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di Depok
Kepala MA Al Hamidiyah,
Pd
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR)
FITK No. Revisi: : 01
L'!J Ji Jr H. Juaida No 95 Cipufat 15412 Indonesia
Kepada Yth.
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal II Januari 20 16,
abstraksi/ourline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi mi diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
53 C;y
M.Pd
NL 7! pwtio 1 012
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
PROFIL MADRASAH
D. SISWA
Berikut ini adalah daftar nama-nama siswa MA Al-Hamidiyah tahun
ajaran 2016-2017:
1. Data Siswa Kelas X Tahun Ajaran 2016-2017
Kelas X terdiri dari empat kelas, di antaranya adalah X MAK, X IPS
1, X IPS 2, dan X IPA.
a) Data Siswa Kelas X MAK
NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA
1 Amalia Sofa Izza 11 Khrisna Rhaditya Putra
2 Ananda Nabilla Jasmine 12 Melly Nur Rahmawati
3 Annisa Nuzuliya Inayah 13 Muhammad Fauzil Adhim
4 Aryo Bimo Santoso 14 Muhammad Ikhsan Rahmat
5 Dimas Yandika 15 Muhammad Reza
6 Fadhlurrohman Fakhri Safna 16 Muhammad Ridwan
7 Fahri Akmal Syarif 17 Pillaria Azzahra
8 George Khatami Albustomy 18 Vira Servia
9 Hendrawan Jaka Maulana 19 Muhammad Fikri Ramadhan
10 Ilham 20 M. Khairu Mamnun
KATEGORI RUSAK
JENIS JUMLAH
NO KONDISI KONDISI
PRASARANA RUANG RINGAN SEDANG BERAT
BAIK RUSAK
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ruang Kelas 10 10
2 Perpustakaan 1 1
-- - . - - - .
O829 t)47
Go
0 3612 u47-
0,193 O,47
O767 11,4 7
k - -
t31
Ira
= 0,656
0j302 0147
E
(1767 u,47
C,)
B
::H:::::::::::::::: •• -1- -1- i• - 1• r' ' -- rn
kk
768
() ,612 t 47
Q
-
. 4-
1
C,) It
. 0,829 I)47.I
jEEEEEE EEEEEEEE
(,767 t q47
. £
4- (1612 0A
t768 O47'-
O829 O47'
fl7$ 0A
f '1 't 1- •1- t 1- •i- 't c1r, rn Tt '1- t -t t 'i t r i- 0,060 (1,47
(J329 O,47
III I(iNQ0 . 4w
0 .
I 4-4-
I-- i
► •~ r i v1 -P 'T t-- I!i r- Z it) Z C4 "t' r-+ ~(~ v. P i r i *-y ~O ~D K
- •(l \D \o <<t•
t ~t *4' ~- fi • - ~ () °t •
•t ~~ t •t t( vi vl rt vt ti O j
,l
ti
Cpl EEE:EE:EEEE: "r X1,797 01 7 i
! r-+ .—, f~1 rl C' i rri Ci f i '7 Cpl 't •t M frl ? f~1 'T 'T Cri M 0$28 u,47 >!
() ,797 047>
to
.-• N M M rl M M M t-i i rA -t I -r r, c-i -t N -t •t (1+ r+ 0,603 0,47 >
0
-
N `"t M f~i •7 fit rrl 7 "f f+ ~ `7 ^t ~ t fri "t 't rr~ ? •-t ch f'-t -0 ,123 (),47
q ~,i M M 'fi frt C~1 M cri M M i *"t f~ l crt c~1 It rrt —t -t -t 11,59 0,47 >
:CS
C~ Cry Cpl C+1 Ci C*1 er frl "t frl t "t ffl M "7 crt 'T "f "t "f
N 0,718 0.47 >
ry ll,4 7 1
~ fJ,4,7 >
ry N f 7 m r•+ c i 'T Cl r l M m '7 rn N m Cf) m cr, Cl c", fri ()9 0,47 >
0,797 0,47
0,426 0,47 G
rn
~ O C►
—— l— -
: t
4`4 I(t 0 r-
-tat, If, fI . •1'- (fi •1• i• % 14• I( I
J I
L:
_ell ell Sri
::11::.i_:::_
: 'I •1 -r IT Ir IT •i Ir --i 1- -1 -'-. •1- -?• -r
I
.
-
- - -
(* T en •1 rr rv -. r, t, - r .' 7 (I
J
= so
bL 4
t
l
C LH
r4 f-
r ,.. . ell
'. , .
In
=
-
IGO e•I 'l ? •r •i- I
Cl, - t' t 1 -r •1' ( fl '1- —t -r if
Pan
t --—-- 4 —
r .- ' •i •i. r-i -r -r -i- -i- -- '- - -i -- - - — --
, r4
%O -? -f -r - t -i- I -r
rt
0
,- -
1 I
ri -t •-- .1 -r It -r r — r I -r -tV el l ; , ...,. .
I • -
f I I
I I.
t4I el l (I (I It i- -fl-i r, f. •I c r
r4
v•j
!
' -. I
l $ ell r I
i
I-
*(e.._ Il•
i 4 0
•- - r' e1 .- .. -r I I I •1 4 f- rq r c
- r, r
t Ick:;
In
•o' .
-1,9
o:
T Hii
I lii ii: I i I p-. l -.-id, '
1 '
1
•
I_I
,\ (
(f 'f
Q
rrt
tl
(f
-4 Q 11 . C') I C \O O
*
f•4
i- C.,', r- a CON C---, -4 - 1 — ( r1 -1- -1- •1
eel
( ..
•---------F---
CIO
: — e' t t (1s r"
!
z
;
-q• fel r4 j r' '- ' -' '
j - 1- - r (- 4 — f-
I t 1 C>
e __ . — I
'q1 r r' .- fl '- I '- •i• t — 1 I ,- .. -. ei ? I J
-4- —
j-t--i---H 1 -'- r) -t -?• ( C. 't . 1 't T
:: -> -t• r•.
' ,
Ir ; c t 4 f, -f- r, 1 ( t ' C ?
—— ------ —
re, r '•, I ". •. r'
j ,
__L_____--------i------
I ! 3t
C>
c ell #, '-1- re .-I -1- - n '-n •-r — '-? (' -1- •1• -1-
'-4 r -
I I
I
•,
,-
I C>
111. PERTANYAAN
1. Apakah menu makan anda memenuhi 4 sehat 5 sempurna (nasi, lauk pauk,
sayur mayur, buah-buahan, susu)?
a. Selalu c. Jarang
b. Kadang-kadang d. Tidak pemah
6. Berapa banyak biasanya Bapakl Ibu memberikan uang saku kepada anda?
a. Antara Rp 400.000 - Rp 500.000
b. Antara RP 200.000 - Rp 350.000
c. Antara Rp 100.000 - Rp 200.000
d. Rp 200.000 kebawah
h. 2 d. Lebih dari 4
17. Apakah dari penghasilan Bapak! Ibu untuk mernenuhi kebutuhan sehari-hari
mencukupi?
a. Lebih darl cukup c. Pas-pasan
b. Cukup d. Kurang
19. Menurut anda antara pendapatan orang tua dan pengeluaran yang dilakukan
oleh orang tua lebih besar mana?
a. Lebih besar pendapatan dari path pengeluaran
b. Seimbang antara pendapatan clan pengeluaran
c. Besar kecilnya pendapatan tidak menentu
d. Lebih besar pengeluaran darl path pendapatan
ANGKET UJI COBA
ANGKET MENGENAI MOTIVASI BELAJAR SISWA
Berilah tanda checklist ('I) pada salah satujawaban yang kamu anggap paling benar SS (sangat
setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).
Ill. PERTANYAAN
1. Apakah anda minum susu setiap han?
a. Selalu c. Jarang
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4. Berapa banyak biasanya Bapakl Ibu memberikan uang saku kepada anda?
a. Antara Rp 400.000 - Rp 500.000
b. Antara RP 200.000 - Rp 350.000
c. Antara Rp 100.000 Rp 200.000
d. Rp 200.000 kebawah
15. Menurut anda antara pendapatan orang tua dan pengeluaran yang dilakukan
oleh orang tua lebih besar mana?
a. Lebih besar pendapatan dari pada pengeluaran
b. Seimbang antara pendapatan dan pengeluaran
c. Besar kecilnya pendapatan tidak menentu
d. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan
ANGKET PENELITIAN
ANGKET MENGENAI MOTIVASI BELAJAR SISWA
Berilah tanda checklist ('I) pada salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar SS
(sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).