Anda di halaman 1dari 111

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

KELAS VIII SMP

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Miftaqulzanah

NIM : 11140170000020

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII


SMP” disusun oleh Miftaqulzanah dengan NIM 11140170000020, Jurusan
Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diujikan pada sidang munaqosah tanggal
11 Februari 2021 dan diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.

Jakarta, 30 April 2021

Yang Mengesahkan

Pembimbing I

Khairunnisa, M.Si
NIP. 198104042009012013
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII


SMP” disusun oleh Miftaqulzanah dengan NIM 11140170000020, Jurusan
Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diujikan pada siding munaqosah tanggal
11 Februari 2021 dan diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.

Jakarta, 30 April 2021

Yang Mengesahkan
Pembimbing II

Dr. Kidup Supriyadi, M.Pd.

NIP. 196207101986031004
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Miftaqulzanah
NIM : 11140170000020
Jurusan : Pendidikan Matematika
Angkatan Tahun : 2014
Alamat : Jl. WR. Supratman, Kampung Utan, No.23, RT.002
RW.004, Kecamatan Ciputat Timur, Kelurahan Cempaka
Putih, Kota Tangerang Selatan.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA


Bahwa skripsi dengan judul “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa
Kelas VIII SMP” adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:
1. Nama : Khairunnisa, M.Si.
NIP : 19810404 200901 2 013
Dosen jurusan : Pendidikan Matematika
2. Nama : Dr. Kidup Supriyadi, M.Pd.
NIP : 19620710 198603 1 004
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.

Jakarta, April 2021


Yang Menyatakan,

Miftaqulzanah
NIM. 11140170000020
ABSTRAK

Miftaqulzanah (11140170000020). “Analisis Kemampuan Pemahaman


Konsep Siswa Kelas VIII SMP” Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
April 2021.
Penilitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan dan di SMP
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan pada kelas VIII yang diambil sampel secara acak
sebanyak 131 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
kemampuan pemahaman konsep siswa berdasarkan indikator pemahaman konsep
yaitu Interpreting, Classifying, Inferring, Comparing, dan Exemplifying. Instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebanyak 10 butir soal essay
pada materi bangun datar segitiga dan segi empat.
Hasil penilitian ini menunjukan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa
secara keseluruhan berdasarkan hasil rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep
sebesar 59,69 termasuk kedalam kategori rendah. Urutan penguasaan berdasarkan
indikator mulai dari yang terbesar adalah indikator Interpreting, indikator Inferring,
indikator Comparing, indikator Exemplifying, dan indikator Classifying adalah
indikator dengan perolehan persentase terendah.

Kata kunci: Pemahaman Konsep, interpreting, classifying, inferring,


comparing, exemplifying.
ABSTRACT

Miftaqulzanah (11140170000020). "Analysis of the Concept Understanding


Ability of 8 grade Junior High School Students" Thesis of Mathematics Education
Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University, Jakarta, April 2021.
This research was conducted at SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan and SMP
Negeri 2 Kota Tangerang Selatan in 8 grades, which were randomly sampled as
many as 131 students. The research used is descriptive quantitative method. The
purpose of this study was to analyze and determine the ability of students to
understand concepts based on indicators of concept understanding, namely
interpreting, classifying, making conclusions, comparing, and providing examples.
The instrument that is used to collect data was 10 essay items on triangular and
quadrilateral flat shapes.
The results of this research indicate that the ability to comprehend student’s overall
mathematical concept based on the results of the average test of understanding the
mathematical concept of 59,69 is included in the lowest category. The order of
mastery based on indicators ranging from the biggest is Interpreting, indicator is
inferring, indicator comparing, indicator exemplifying, and classifying indicator is
the indicator with the lowest.

Keywords: concept understanding, interpreting, classifying, inferring,


comparing, and exemplifying.

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’aalamiin puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul Analisis
Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII SMP yang diajukan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berupa bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
3. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
4. Gusni Satriawati, M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
5. Khairunnisa, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Kidup Supriyadi,
M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu, bimbingan,
arahan, dan motivasi dalam membimbing penulis selama ini. Semoga Ibu Nisa
dan Bapak Kidup selalu diberikan Kesehatan dan mendapatkan keberkahan.
6. Firdausi, S.Si., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
mendengarkan keluh kesah selama perkuliahan dan memberikan masukan-
masukan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan
Bapak Firdausi mendapat keberkahan dan selalu dalam lindungan-Nya.
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakulltas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu serta
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
Semoga ilmu yang Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan-Nya.

iii
8. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan kemudahan dalam proses administrasi.
9. Bapak Drs. R. Hermayandana, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3
Tangerang Selatan yang telah mengizinkan saya melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
10. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Tangerang Selatan yang telah mengizinkan saya
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
11. Ibu Sumarsih, M.Pd., selaku Guru Matematika SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan yang telah memberikan arahan dan motivasi serta mengizinkan saya
melakukan penilitian di kelasnya.
12. Ibu Safitri, S.Pd., selaku Guru Matematika SMP Negeri 2 Tangerang Selatan
yang telah memberikan arahan dan motivasi serta mengizinkan saya melakukan
penilitian di kelasnya.
13. Siswa/i kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2020/2021,
yang telah membantu dan bersedia menjadi responden dalam penilitian ini.
14. Siswa/i kelas VIII SMP Negeri 2 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2020/2021,
yang telah membantu dan bersedia menjadi responden dalam penilitian ini.
15. Keluarga teristimewa Ayahanda Bapak Masil, Ibunda Djinap Siah, Abang
Maradona, Abang Mardani Bonyx, dan Kakak Astri Dinartiwi yang selalu
mendoakan, melimpahkan kasih sayang yang tidak pernah tergantikan oleh
siapapun, yang senantiasa mendukung, membantu juga memberikan semangat
terhadap apapun yang peneliti lakukan. Semoga selalu dalam lindungan Allah
SWT.
16. Kakak-kakak mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu ada untuk memotivasi dan memberikan arahan
saat peneliti sedang merasa bingung.
17. Teman-teman mahasiswa seperjuangan Angkatan tahun 2014 Jurusan
Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan bantuan.

iv
18. Sahabat seperjuangan yang telah berjuang bersama, memberikan motivasi, dan
keceriaan kepada penulis yaitu Afra, Ima, Dea, Via, Lita, Akur, Lutfi, Uda, Eka,
Nining, dan Mutia.
19. Saudara-saudaraku (terkhusus Selly, Rere, Ica, Rizka, Kiki, Pipin, Nova, dan
Anis) yang selalu memberikan motivasi dan keceriaan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
20. Teman-teman dan pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang diberikan kepada penulis.


Aamiin Allahumma Aamiin. Penulis berharap penulisan ini akan bermanfaat bagi
penulis dan pembaca. Dalam penulisan skripsi ini, penulis sudah berusaha dengan
maksimal, jika terdapat kekurangan, maka penulis menerima kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.

Jakarta, April 2021

Penulis

Miftaqulzanah

v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ..................... 9
A. Belajar Matematika ........................................................................... 9
1. Pengertian Belajar……………………………………………… 9
2. Pengertian matematika…………………………………………. 10
B. Pemahaman Konsep .......................................................................... 11
1. Pengertian Pemahaman Konsep .................................................. 11
2. Indikator Pemahaman Konsep .................................................... 13
C. Geometri ............................................................................................ 17
D. Hasil Penelitian ysng Relevsn ........................................................... 24
E. Kerangka Berpikir ............................................................................. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 28
1. Tempat Penelitian........................................................................ 28
2. Waktu Penelitian ......................................................................... 28
B. Metode dan Desain Penelitian........................................................... 28
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 29
E. Instrumen Penelitian.......................................................................... 29
F. Validasi Instrumen ............................................................................ 34
1. Uji Validitas ................................................................................ 34
2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 35

vi
3. Uji Tingkat Kesukaran ................................................................ 36
4. Uji Daya Pembeda....................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 39
A. Deskripsi Data ................................................................................... 39
1. Distrubusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman Konsep ............ 39
2. Statistik Deskriptif Pemahaman Konsep ..................................... 40
3. Kemampuan Pemahaman Konsep berdasarkan Indikatonya…... 41
4. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Kelompok
Tinggi, Sedang, Rendah Siswa berdasarkan Indikator
Pemahaman Konsep .................................................................... 43
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 44
1. Indikator Pemahaman Konsep Interpreting ................................ 45
2. Indikator Pemahaman Konsep Classifying ................................. 48
3. Indikator Pemahaman Konsep Inferring ..................................... 50
4. Indikator Pemahaman Konsep Comparing ................................. 52
5. Indikator Pemahaman Konsep Exemplifying .............................. 54
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 58
A. Kesimpulan ....................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 60
LAMPIRAN ................................................................................................. 63

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 .................................................................................................. 30
Tabe. 3.2 ................................................................................................... 32
Tabel 3.3 ................................................................................................... 35
Tabel 3.4 ................................................................................................... 36
Tabel 3.5 ................................................................................................... 37
Tabel 3.6 ................................................................................................... 38
Tabel 3.7 ................................................................................................... 39
Tabel 4.1 ................................................................................................... 40
Tabel 4.2 ................................................................................................... 41
Tabel 4.3 ................................................................................................... 43

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 .................................................................................................. 18
Gambar 2.2 .................................................................................................. 19
Gambar 2.3 .................................................................................................. 19
Gambar 2.4 .................................................................................................. 20
Gambar 2.5 .................................................................................................. 20
Gambar 2.6 .................................................................................................. 21
Gambar 2.7 .................................................................................................. 21
Gambar 2.8 .................................................................................................. 22
Gambar 2.9 .................................................................................................. 23
Gambar 2.10 ................................................................................................ 23
Gambar 2.11 ................................................................................................ 27
Gambar 4.1 .................................................................................................. 40
Gambar 4.2 .................................................................................................. 42
Gambar 4.3 .................................................................................................. 45
Gambar 4.4 .................................................................................................. 46
Gambar 4.5 .................................................................................................. 47
Gambar 4.6 .................................................................................................. 47
Gambar 4.7 .................................................................................................. 48
Gambar 4.8 .................................................................................................. 49
Gambar 4.9 .................................................................................................. 49
Gambar 4.10 ................................................................................................ 50
Gambar 4.11 ................................................................................................ 51
Gambar 4.12 ................................................................................................ 52
Gambar 4.13 ................................................................................................ 52
Gambar 4.14 ................................................................................................ 53
Gambar 4.15 ................................................................................................ 54
Gambar 4.16 ................................................................................................ 55

ix
Gambar 4.17 ................................................................................................ 55
Gambar 4.18 ................................................................................................ 56
Gambar 4.19 ................................................................................................ 56

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .................................................................................................. 63
Lampiran 2 .................................................................................................. 66
Lampiran 3 .................................................................................................. 69
Lampiran 4 .................................................................................................. 71
Lampiran 5 .................................................................................................. 75
Lampiran 6 .................................................................................................. 76
Lampiran 7 .................................................................................................. 80
Lampiran 8 .................................................................................................. 83
Lampiran 9 .................................................................................................. 85
Lampiran 10 ................................................................................................ 89
Lampiran 11 ................................................................................................ 92
Lampiran 12 ................................................................................................ 93
Lampiran 13 ................................................................................................ 94
Lampiran 14 ................................................................................................ 95

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu upaya yang penting dalam membangun
kelangsungan hidup dalam suatu bangsa dan negara. Dengan adanya
Pendidikan maka akan terciptanya sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dan potensi dalam menghadapi tantangan pada era globalisasi
seperti saat ini. Terbukti dengan adanya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.” 1
Kutipan ini menuliskan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana. Oleh karena itu, dalam meningkatkan Pendidikan perlu adanya
kurikulum yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Kurikulum adalah alat
untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Kurikulum merupakan program
atau pedoman yang harus dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan Pendidikan.
Dalam perjalanan sejarah Pendidikan di Indonesia, Kurikulum sering
mengalami pergantian sebagai suatu komponen Pendidikan. Pergantian
kurikulum ini di mulai dari Kurikulum 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum
1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, pada tahun 2004 diberlakukan
Kurikulum Berbasis Kompetesi (KBK), pada tahun 2006 diberlakukan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan pada tahun 2013
diberlakukan kurikulum 2013.

1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: Jendral Departemen Pendidikan Nasional, 2003), pasal 1 ayat 1.

1
2

Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dibuat oleh pemerintah


untuk menggantikan kurikulum yang lama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006 untuk memajukan Pendidikan di
Indonesia. Tujuan dari kurikulum 2013 yaitu agar peserta didik lebih mandiri
dan lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Seiring berkembangnya
pendidikan di Indonesia maka semakin banyak pula perubahan yang signifikan
sampai saat ini, di Indonesia masih berpegang pada kurikulum 2013 sebagai
landasan untuk mencerdaskan bangsa salah satunya dalam pelajaran
matematika dimana siswa dituntut aktif dalam belajar.
Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang memiliki kaitan yang erat di
kehidupan nyata. Sehingga matematika dipelajari oleh peserta didik mulai dari
jenjang sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, hingga ke perguruan
tinggi yang menjadi suatu bukti bahwa matematika merupakan sebuah ilmu
pasti yang menjadi dasar dari ilmu lain, sehingga matematika itu saling
berkaitan dengan ilmu lainnya.

Matematika adalah ilmu pengetahuan yang sangat penting karena dalam


kehidupan kita sehari-hari akan selalu berkaitan dengan ilmu matematika.
Mulai dari berhitung, jual beli barang, mengukur jarak dan waktu, harga suatu
barang dan lain-lainya. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan, namun kenyataannya
hasil belajar matematika peserta didik masih sangat rendah. Banyaknya peserta
didik yang menganggap pembelajaran matematika itu adalah pelajaran yang
sulit untuk dipahami karena pelajaran matematika merupakan pelajaran ilmu
pasti. Tidak menuntut kemungkinan pelajaran matematika selalu dianggap
menakutkan.

Pembelajaran yang membosankan juga dapat mempengaruhi minat siswa


dalam belajar matematika, hal ini terjadi karena strategi guru dalam
pembelajaran kurang tepat dan kurangnya media pembelajaran yang digunakan
guru dalam pembelajaran. Matematika merupakan ilmu pengetahuan paling
3

dasar yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga matematika


perlu di berikan kepada peserta didik sejak dini.

Dalam proses pembelajaran matematika yang diinginkan adalah pola


pembelajaran dan pemahaman yang dapat membuat matematika terasa mudah
diterima oleh peserta didik untuk menjadi lebih aktif. Dengan demikian, belajar
matematika berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang
terdapat dalam pembahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan
antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.
Dalam Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dikatakan bahwa kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lebih lanjut dalam kurikulum
2013, untuk dimensi pengetahuan, kompetensi yang harus dicapainya dari suatu
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menyangkut
pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif.2
Berdasarkan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 disebutkan bahwa salah
satu tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik dapat
kemampuan memahami konsep matematika.3 Peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan konsep maupun
algoritma, secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
Jika pemecahan masalah merupakan fokus utama pada pembelajaran
matematika, maka Pemahaman konsep yang baik dalam pembelajaran
matematika yaitu mampu membantu siswa dalam memahami dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Baik atau tidak baiknya pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari
terpenuhi atau tidak terpenuhinya indikator pemahaman konsep siswa.
Pengetahuan yang dipelajari dengan pemahaman akan memberikan dasar dalam
pembentukan pengetahuan baru sehingga dapat digunakan dalam memecahkan
masalah-masalah baru, setelah terbentuknya pemahaman dari sebuah konsep.

2
Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
3
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTS, h. 325.
4

Peserta didik diharuskan untuk mengembangkan kebiasannya dalam


memberikan 4ahasa4i atau penjelasan dari setiap penyelesaian yang
dilakukannya, sehingga pemahaman konsep sangat dibutuhkan dalam
penyelesaian masalah.
Pemahaman konsep merupakan kemampuan dasar yang dapat dikuasai oleh
peserta didik dengan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar serta
mengembangkan kemampuan matematika lainnya. Keberhasilan peserta didik
dalam pembelajaran matematika tidak hanya dapat dilihat dan diukur dari
bagaimana peserta didik mampu menghitung ataupun mampu menghafal
rumus, melainkan dapat dilihat dan diukur dari kemampuan peserta didik
tersebut, baik itu kemampuan peserta didik dalam memahami konsep, dalam
penguasaan materi, dalam menyelesaikan masalah, dan hasil belajar peserta
didik yang baik.
Pemahaman konsep siswa masih tergolong rendah. Rendahnya pemahaman
konsep ini sudah dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh
beberapa peneliti yaitu Zanjabila Ar-rahiiqil Mahtuun dkk, yang menunjukkan
bahwa tingkat kemampuan pemahaman siswa dalam aspek meningkatkan
sesuatu hal dengan hal lainnya dengan benar dan menyadari prosesnya pada
materi perbandingan memiliki akumulasi presentase rata-rata sebesar 78%.4
Penelitian kedua yaitu dari Yuni Kartika, pada tahun 2018 berdasarkan hasil tes,
nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siwa peserta didik
yang berjumlah 30 orang secara keseluruhan masih dikategorikan rendah
dengan nilai 40,00-54,99.5
Dari penjabaran beberapa hasil penelitian yang mengenai pemahaman
konsep, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa
masih tergolong rendah. Hal yang mempengaruhi rendahnya kemampuan
pemahaman konsep ini dikarenakan peserta didik kurang mampu menjelaskan

4
Zanjabila Ar-rahiiqil Mahtuun, dkk, Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Kelas VII SMP Budi Luhur Pada Materi Perbandingan, JPMI: Jurnal Pembelajaran Matematika
Inovatif, Vol.3 No,2, 2020, h.137.
5
Yuni Kartika, Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Kelas
VII SMP Pada Materi Bentuk Aljabar, Jurnal Pendidikan Tambusai, 2018, h.783.
5

atau menuangkan kembali konsep yang mereka dapatkan dan menyajikan


konsep dalam bentuk representasi matematis sehingga peserta didik kurang
akan kemampuan pemahaman konsep. Selain itu kurangnya kemampuan
pemahaman ini berdampak pada hasil jawaban yang diberikan. Tercermin dari
cara siswa menjawab soal, siswa sudah mampu memahami maksud atau paham
konsep dari pertanyaan yang diberikan, namun tidak semua siswa mampu
menyelesaikan soal dengan proses yang sesuai konsep pertanyaan yang
diberikan.
Pemahaman dalam matematika merupakan hal yang sangat penting yang
harus dimiliki oleh siswa, karena matematika merupakan ilmu yang membahas
mengenai konsep yang pada hakikatnya merupakan kunci kesuksesan siswa
dalam pembelajaran matematika. Maka dari itu, pemahaman sangat penting
dimiliki oleh setiap siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang saya temukan di SMP Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan pada Tahun ajaran 2020/2021, yaitu ditemukan
permasalahan tuntutan kurikulum 2013 dengan fenomena lapangan bahwa
tuntutan kurikulum 2013 dalam penerapan pemikiran guru di dalam proses
pembelajaran, kini siswa dituntut tidak hanya mendengarkan ceramah, akan
juga siswa dapat mendorong atau memotivasi untuk aktif dan kreatif dalam
pembelajaran, perubahan kurikulum 2013 juga mempengaruhi pembelajaran
matematika dalam kualitas yang dikaitkan dengan pengembangan melalui
konsep yang nyata. Maka dari itu hasil temuan dilapangan ternyata masih
rendahnya pemahaman konsep peserta didik sehingga mengalami kesulitan
dalam menentukan nilai angka, kurang 5ahasa dalam menentukan berbagai
rumus matematika serta kurangnya dalam operasi hitung.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa
Kelas VIII SMP”.
6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa masih menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan


menakutkan.
2. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada:
1. Peserta didik kelas VIII Penelitian ini terbatas pada pemahaman konsep siswa,
dengan indikator yang terdiri dari: Interpreting (Menafsirkan), Classifying
(Mengklasifikasikan), Inferring (Membuat Kesimpulan), Comparing
(Membandingkan), dan Exemplifying (Memberikan contoh).
2. Penelitian ini dilaksanakan kelas VIII di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bangun Datar Segitiga dan
Segiempat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan


masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan siswa pada aspek memberikan interpretasi konsep


(interpreting)?
2. Bagaimana kemampuan siswa pada aspek mengklasifikasikan konsep
(Classifying)?
3. Bagaimana kemampuan siswa pada aspek membuat kesimpulan konsep
(Inferring)?
7

4. Bagaimana kemampuan siswa pada aspek membandingkan konsep


(Comparing)?
5. Bagaimana kemampuan siswa pada aspek mencontohkan konsep
(Exemplifying)?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang akan diteliti, maka penelitian ini


adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis dan mengetahui kemampuan siswa pada aspek memberikan


interpretasi konsep (interpreting).
2. Menganalisis dan mengetahui kemampuan siswa pada aspek
mengklasifikasikan konsep (Classifying).
3. Menganalisis dan mengetahui kemampuan siswa pada aspek membuat
kesimpulan konsep (Inferring).
4. Menganalisis dan mengetahui kemampuan siswa pada aspek membandingkan
konsep (Comparing).
5. Menganalisis dan mengetahui kemampuan siswa pada aspek mencontohkan
konsep (Exemplifying).

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait, antara lain:

1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep siswa.
2. Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan dapat menjadi acuan untuk menemukan metode belajar
yang tepat bagi mereka.
8

3. Bagi Peneliti
Penelitian ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga dan sebagai
kontribusi pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
4. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan dalam membuat sesuatu
kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika disekolah.
9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Belajar Matematika
1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kata yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia.
Istilah belajar tidak terlepas dari proses pendidikan. Belajar menurut Gagne
adalah perubahan dalam suatu pendapat yang berlangsung selama satu masa
waktu dan yang tidak semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan.6
Menurut Witherington mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi
berupa kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, kepribadian.7 Menurut James
O. Whittaker mengemukakan belajar merupakan suatu proses di mana tingkah
laku di timbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.8

Menurut W.S. Winkel belajar adalah suatu aktivitas mental yang


berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
sejumlah perubahan yang bersifat relatif konstan dan berbekas.9 Menurut
Oemar Hamalik belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman.10
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Interaksi ini
membentuk pengalaman belajar yang juga akan berpengarug terhadap
pembentukan kemampuan.

6
Sigit Mangun Wardoyo, Pembelajaran Berbasis Riset, (Jakarta: Akademia Permata,
2013), h.10.
7
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2017), h.77.
8
Ibid., h.77.
9
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), h.4.
10
Sutiah, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016),h.4.
10

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar


adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri karena adanya interaksi dengan lingkungan dan
dunia nyata. Melalui proses belajar seseorang akan memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang lebih baik.

2. Pengertian Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman) atau


mathematick/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan lain mathematica, yang
mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike yang berarti relating to
learning. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti
pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike
berhubungan erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathematein
yang mengandung arti berpikir.

Menurut Ruseffendi, matematika merupakan ilmu tentang struktur yang


telah disusun dan diatur mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.11 Jadi matematika
adalah suatu mata pelajaran yang dipelajari dari pendidikan dasar hingga
perguruan tinggi. Matematika menjadi mata pelajaran yang penting, karena
matematika menjadi dasar dan utama dalam mempelajari ilmu yang lainnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan kumpulan ide-ide yang
bersifat abstrak dengan struktur-struktur yang mempunyai peran yang penting
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut bahwa belajar matematika adalah


suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan Bahasa simbol dan
membutuhkan pemikiran yang tepat dalam pembuktiannya. Hasil belajar
matematika peserta didik diperoleh dari suatu penilaian terhadap pengalaman

11
Isrok’atun dan Amelia Rosmala, Model-model Pembelajaran Matematika, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2018), h.3.
11

belajar matematika siswa baik berupa tes maupun non tes, untuk mengukur
sejauh mana peserta didik menerima proses pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.

B. Pemahaman Konsep
1. Pengertian Pemahaman Konsep

Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika adalah
kemampuan pemahaman konsep. Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu
pemahaman dan konsep. Menurut Abidin, pemahaman adalah kemampuan
seseorang dalam mengartikan atau menyatakan sesuatu dengan menggunakan
pikiran.12 Menurut Soderholm, pemahaman yaitu kemampuan untuk mengerti
makna suatu materi, penyajian pada level terendah yang termasuk pada
kemampuan menjelaskan, menafsirkan atau menerjemahkan makna dari materi
tersebut.13

Siswa dikatakan paham apabila dapat menerangkan apa yang dipelajari


dengan mengguanakan bahasa sendiri yang berbeda dengan yang terdapat
didalam buku. Maka pemahaman adalah sesuatu yang dapat dipahami atau
dimengerti melalui persepsi atau pendapat dari pemahaman seseorang.
Berdasarkan definisi pemahaman, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman
adalah suatu cara yang sistematis dalam memahami suatu materi, dan dapat
menguasai materi dengan menggunakan akal pikiran yang logis.

Konsep sangatlah penting dalam pembelajaran matematika, karena dengan


menguasai suatu konsep akan sangat membantu siswa dalam pembelaaran
matematika. Terdapat empat objek dasar yang menjadi struktur matematika
yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip.14 Konsep merupakan suatu nilai yang

12
Heris Hendriana dkk, Hard Skills dan Soft Skills Matematik Siswa, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2018), Cet. Ke-2, h.6.
13
Carmen Giorgiana Bonaci, dkk, Revisiting Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives, The Macrotheme Review 2(2), Spring 2013, h.6.
14
Wendayani, dkk, Implementasi Model Pembelajaran Obsorn untuk Menggali
Kemampuan Berpikir Lateral Matematik ditinjau dari Gaya Belajar Peserta Didik, Journal of
Authentic Research on Mathematics Education (JARME), 2019, h.21.
12

tertanam dan terdapat pada materi atau benda.15 Suatu konsep yang dikuasai
siswa semakin baik apabila disertai dengan pemahaman. Konsep juga dapat
disimpulkan yaitu pemahaman dari penilaian yang melalui pemikiran dan
logika manusia yang bisa dikumpulkan menggunakan konsep sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh dalam membentuk suatu pemahaman.

Kilpatrick berpendapat bahwa “pemahaman konsep yaitu kemampuan


mengaplikasikan konsep, operasi, dan relasi dalam matematika”.16 Menurut
Kilpatrick terdapat lima jenis kompetensi matematis yang harus dikembangkan
dalam proses pembelajaran matematika di sekolah, yaitu: 17

1) Conceptual Understanding (pemahaman konsep), yaitu kemampuan dalam


mengaplikasikan konsep, operasi, dan relasi dalam matematika.
2) Procedural Competence (kompetensi prosedural), yaitu kemampuan
mencakup pengetahuan mengenai proses, serta kemampuan dalam
membangun fleksibelitas, akurasi, serta efisiensi dalam menyelesaikan
suatu masalah.
3) Strategic Competence (kompetensi strategis), yaitu kemampuan untuk
memformulasikan, mempresentasikan, serta menyelesaikan permasalahan
matematika
4) Adaptive Reasoning (penalaran adaptif), yaitu kapasitas untuk berpikir
secara logis tentang hubungan antara konsep dan situasi. Seperti
memperkirakan jawaban, memberikan penjelasan mengenai konsep dan
prosedur jawaban yang digunakan, dan menilai kebenarannya secara
matematika.
5) Productive Disposition (sikap produktif), yaitu tumbuhnya sikap positif
serta kebiasaan untuk melihat matematika sebagai sesuatu yang masuk akal,
berguna dan bermanfaat dalam kehidupan.

15
Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.288.
16
Jeremi Kilpatrick, dkk, Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics,
(Washington DC: National Academy Press, 2001), h.5.
17
Ibid., h.5.
13

Jadi pemahaman konsep adalah kompetensi pertama yang harus ada dalam
proses pembelajaran matematika. Hal ini berarti kemampuan pemahaman
konsep sangat penting dimiliki oleh peserta didik dan tidak boleh ditiadakan
dalam proses pembelajaran matematika.

Berdasarkan definisi pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa


dalam mendalami suatu materi dengan menerjemahkan, menafsirkan, dan
menyimpulkan suatu konsep berdasarkan pembentukan pengetahuannya
sendiri. Pentingnya pemahaman konsep ditujukan untuk memudahkan siswa
dalam mempelajari suatu bidang ilmu, utamanya pada mata pelajaran
matematika.

2. Indikator Pemahaman Konsep

Salah satu kemampuan dalam matematika yang penting dimiliki oleh siswa
adalah pemahaman konsep. Untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep
diperlukan alat ukur (indikator), hal ini sangat penting dan dapat dijadikan
pedoman pengukuran yang tepat. Indikator yang tepat dan sesuai adalah
indikator dari berbagai sumber yang jelas, di antaranya yaitu:

Indikator pemahaman matematis menurut National Council of Teacher of


Mathematics (NCTM) yaitu:

1) Mendefinsikan konsep secara verbal dan tulisan


2) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh
3) Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk
mempresentasikan suatu konsep
4) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk representsai lainnya
5) Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep
6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang
menentukan suatu konsep
7) Membandingkan dan membedakan konsep-konsep. 18

18
Heris Hendriana dkk, Op.Cit., h.7.
14

Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep matematika di antaranya


yaitu:

1) Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari


2) Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan konsep matematika
3) Menerapkan konsep secara algoritma
4) Menyajikan konsep dalam berbagai representasi
5) Memberikan contoh atau kontra contoh dari konsep yang dipelajari
6) Mengaitkan berbagai konsep matematika secara internal atau
eksternal.19

Menurut Anderson ada tujuh indikator yang dapat dikembangkan dalam


tingkatan proses kognitif pemahaman yaitu: Interpreting, Exemplifying,
Classifying, Summarizing, Inferring, Comparing, dan Explaining.20 Penjabaran
dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:21

a. Interpreting (menafsirkan)

Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi yang diberikan


dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya, seperti mengubah kata ke kata,
gambar ke kata, kata ke gambar, angka ke kata, kalimat ke angka, dan lain
sebagainya.

Dalam menafsirkan, ketika diberikan informasi dalam bentuk tertentu,


siswa dapat mengubahnya menjadi bentuk yang lain. Dalam pembelajaran
matematika yaitu belajar mengubah nama-nama bilangan dalam kata-kata
menjadi persamaan-persamaan matematika dalam lambang-lambang bilangan.
Contohnya adalah meminta siswa menuliskan sebuah persamaan matematika
(dengan menggunakan L untuk jumlah siswa laki-laki dan P untuk jumlah siswa

19
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), Cet. Ke-2, h.81.
20
Tara Ulfia dan Irwandani, Cooperative Learning Model Type Teams Games Tournament
(TGT): The Effect on Student Conceptual Understanding, Indonesian Journal of Science and
Mathematics Education, 2019, h.144.
21
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2015), h.106-114.
15

perempuan) dari kalimat berikut: Dikelas, jumlah siswa laki-laki dua kali lipat
daripada jumlah siswa perempuan.

b. Exemplifying (mencontohkan)

Mencontohkan melibatkan proses identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep


atau prinsip umum. Contohnya: siswa dapat memilih segitiga sama kaki dari
tiga buah segitiga yang ditunjukkan.

c. Classifying (mengklasfikasikan)

Mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui bahwa suatu contoh


termasuk dalam bagian dari suatu kategori tertentu. Mengklasifikasikan
melibatkan proses mendeteksi atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan
konsep atau prinsip tersebut. Misalnya siswa diberi sejumlah informasi atau
gambar dan diharuskan untuk menentukan manakah yang termasuk dalam suatu
kategori dan manakah yang tidak, atau diharuskan menempatkan satu contoh ke
dalam salah satu dari banyak kategori.

d. Summarizing (merangkum)

Siswa dianggap mampu merangkum apabila siswa mampu mengemukakan


satu atau lebih kalimat yang mempresentasikan informasi yang diterima atau
mengabstraksikan sebuah tema tertentu.

Kegiatan membuat suatu pernyataan yang mewakili seluruh informasi atau


membuat suatu abstrak dari sebuah tulisan. Meringkas menuntut siswa untuk
memilih inti dari suatu informasi dan meringkasnya, yaitu dapat
menspesifikasikan suatu kondisi.

e. Inferring (menyimpulkan)

Mencari suatu pola dari beberapa contoh kasus. Siswa dikatakan memiliki
kemampuan inferring jika siswa dapat membayangkan konsep atau prinsip yang
merupakan bagian dari contoh dengan cara mencermati karakteristik yang
sesuai dari masing-masing contoh. Dalam kata lain siswa mampu menerapkan
16

sebuah konsep atau menemukan suatu pola dari sederetan fakta. Misalnya yaitu
ketika siswa diberi angka-angka 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21 mereka memperhatikan
nilai numerik setiap digit, bukan ciri-cirinya yang tak relevan seperti bentuk
setiap digit atau apakah setiap digitnya ganjil atau genap. Tetapi, mereka dapat
membedakan pola dalam susunan angka tersebut (yaitu setelah dua angka
pertama, setiap angkanya merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya).

Menyimpulkan berpusat pada penarikan pola informasi yang diberikan.


Dalam pembelajaran matematika, menyimpulkan hubungan antarangka dalam
bentuk persamaan matematika.

f. Comparing (membandingkan)

Kemampuan siswa menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua atau


lebih objek. Seorang siswa dapat membandingkan saat dia dapat menemukan
persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh dua objek atau lebih.
Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua
atau lebih obyek, kejadian, ide, permasalahamn, atau situasi.

g. Explaining (menjelaskan)

Siswa dapat menjelaskan saat dapat memberikan model dari suatu teori atau
dapat menggunakan model sebab-akibat dalam suatu sistem. Model ini dapat
diturunkan dari teori atau didasarkan pada hasil penelitian atau pengamatan.
Menjelaskan, membuat dan menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah
sistem.

Pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah


pemahaman konsep menurut Anderson, berikut dijabarkan mengenai setiap
indikator yang digunakan yaitu:

1) Interpreting (menafsirkan) : Siswa mampu mengubah informasi yang


diberikan dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya.
2) Exemplifying (mencontohkan) : Mencontohkan melibatkan proses
identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip umum.
17

3) Classifying (mengklasfikasikan) : Mengklasifikasikan melibatkan proses


mendeteksi atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau
prinsip tersebut.
4) Inferring (menyimpulkan) : Siswa dapat menerapkan sebuah konsep atau
menemukan suatu pola dari sederetan fakta.
5) Comparing (membandingkan) : Siswa dapat membandingkan saat dia dapat
menemukan persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh dua objek atau
lebih.

C. Geometri

Salah satu materi pelajaran yang ada dalam matematika adalah geometri.
Bangun datar yaitu bangun geometri yang mempunyai sisi Panjang dan luas,
contohnya segiempat, belah ketupat, persegi Panjang, segitiga, dan lain-lain.
Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan posisi
bentuk, ukuran relative dari angka, dan sifat ruang.22

Menurut Moeharti, “Geometri adalah cabang matematika yang mempelajari


titik, garis, bidang, dan benda-benda ruang serta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya
dan hubungan satu sama lain”.23 Pembelajaran Geometri sangat penting diajarkan
dari Pendidikan dasar. Pembelajaran Geometri disekolah sebaiknya diarahkan pada
penyelidikan dan pemanfaatan ide-ide serta hubungan antara sifat-sifat Geometri.
Dalam pembelajaran Geometri siswa diharapkan bisa membuat visualisasi,
menggambarkan, serta membandingan bangun-bangun Geometri dalam berbagai
posisi, sehingga siswa dapat memahaminya. Dari beberapa definisi geometri dapat
disimpulkan bahwa geometri merupakan suatu ilmu matematika yang didalamnya
mempelajari garis, bidang, ruang, dan volume yang bersifat abstrak dan berkaitan
satu sama lainnya.

22
Jumaidi Nur, Meningkatkan Hasil Belajar Geometri melalui Teori Van Hielle di Sekolah
Menengah Atas, Jurnal Intelegensia, vol.4, 2019, h.42.
23
Iim Rohimah dan Indah Nursuprianah, Pengaruh Pemahaman Konsep Geometri terhadap
Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Bidang Datar, EduMa, Vol.5 No.1, 2016. h.21.
18

Siswa dapat mengembangkan kemampuan serta dapat menggunakan


pemikirannya tentang hubungan-hubungan antar pengetahuan yang sudah mereka
miliki dengan permasalahan kehidupan sehari-hari melalui pembelajaran geometri.
Oleh karena itu, siswa perlu membangun pemahaman tentang konsep-konsep
geometri serta mendapatkan keterampilan yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan salah satu topik dalam aspek
geometri dan pengukuran pada kelas VII semester 2 yaitu pada bahasan bangun
datar segiempat dan segitiga yang akan diteliti oleh penulis.

1. Materi Segitiga dan Segiempat


1) Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut.
a. Sifat-sifat Segitiga
Ada beberapa sifat-sifat pada bangun datar Segitiga, yaitu sebagai berikut:
1) Memiliki tiga sisi dan tiga titik sudut.
2) Jumlah ketika sudutnya adalah 180 derajat.
b. Keliling segitiga

Keliling segitiga yaitu dengan menjumlahkan seluruh panjang sisi-sisi


segitiga.

Gambar 2.1 keliling segitiga

Pada gambar segitiga tersebut, maka keliling segitiga yaitu:


Keliling Δ ABC = AB + AC + BC
Keliling Δ ABC = a + b + c
19

c. Luas segitiga

Pada gambar keliling segitiga, panjang sisi AB disebut alas dan panjang BC
disebut tinggi. Sehingga diperoleh rumus sebagai berikut:

1
Luas segitiga = 2 𝑥 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

1
L = 𝑥 𝐴𝐵 𝑥 𝐵𝐶
2
1
L = 2𝑥 𝑎 𝑥 𝑡

Bangun segitiga terdiri dari beberapa macam yaitu jenis segitiga yang
berdasarkan panjang sisinya diantaranya adalah : segitiga sama sisi, segitiga
sama kaki, dan segitiga sembarang.
1. Bangun datar segitiga sama sisi, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya
yaitu:

Gambar 2.2 Segitiga sama sisi


a) Memiliki tiga buah sisi yang sama panjang, yaitu AB + BC + CA.
b) Memiliki tiga buah sudut sama besar, yaitu < 𝐴𝐵𝐶, < 𝐵𝐶𝐴, < 𝐶𝐴𝐵.
c) Memiliki tiga sumbu simetri.
d) Memiliki tiga simetri putar dan tiga simetri lipat.

2. Bangun datar segitiga sama kaki, memiliki beberapa sidat-sifat diantaranya


adalah:

Gambar 2.3 Segitiga sama kaki


20

a) Memiliki dua buah sisi yang sama panjang, yaitu BC + AC.


b) Memiliki dua buah sudut yang sama besar, yaitu < 𝐵𝐴𝐶 = < 𝐴𝐵𝐶.
c) Memiliki satu sumbu simetri.
d) Dapat menempati bingkainya dalam dua cara.

3. Bangun datar segitiga sembarang, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya


adalah:

Gambar 2.4 Segitiga sembarang


a) Memiliki tiga buah sisi yang tidak sama panjang.
b) Memiliki tiga buah sudut yang tidak sama besar.

2) Segiempat
Berikut ini jenis-jenis, sifat-sifat, serta mengetahui cara untuk menghitung
keliling dan luas setiap bangun datar dari segiempat.
1) Sifat-sifat dan rumus persegi

Bangun datar persegi, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya yaitu:

Gambar 2.5 Persegi


a. Mempunyai empat sisi dan empat titik sudut.
b. Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang.
c. Keempat sisinya sama panjang.
d. Keempatnya sudutnya sama besar yaitu 90 derajat (siku-siku).
e. Mempunyai empat simetri lipat.
21

f. Mempunyai simetri putar tingkat empat.


Rumus luas dan keliling persegi:
Luas =sxs
Keliling =4xs

2) Sifat-sifat dan rumus persegi panjang

Bangun datar persegi panjang, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya


yaitu:

Gambar 2.6 persegi panjang


a. Mempunyai empat sisi dan empat titik sudut.
b. Mempunyai dua pasang sisi sejajar, berhadapan dan sama panjang.
c. Mempunyai empat sudut yang besarnya 90 derajat.
d. Keempat sudutnya adalah siku-siku.
e. Mempunyai dua diagonal yang sama-sama panjang.
f. Mempunyai dua simetri lipat.
g. Mempunyai simetri putar tingkat dua.

Rumus luas dan keliling persegi panjang:


Luas =pxl
Keliling = 2 (p x l)

3) Sifat-sifat dan rumus jajar genjang

Bangun datar jajar genjang, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya


yaitu:

Gambar 2.7 jajargenjang


22

a. Mempunyai empat sisi dan empat titik sudut.


b. Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar dan sama panjang.
c. Mempunyai dua sudut tumpul dan dua sudut lancip.
d. Sudut yang berhadapan sama-sama besar.
e. Diagonalnya tidak sama panjang.
f. Tidak mempunyai simetri lipat.
g. Mempunyai simetri putar tingkat dua.
Rumus luas dan keliling jajar genjang:
Luas =axt
Keliling = AB + BC + CD + AD

4) Sifat-sifat dan rumus trapesium

Bangun datar trapesium, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya yaitu:

Gambar 2.8 trapesium


a. Mempunyai empat sisi dan empat titik sudut.
b. Mempunyai sepasang sisi yang sejajr tetapi tidak sama panjang.
Rumus luas dan keliling trapesium:

𝒕
Luas = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒋𝒂𝒓)𝒙 𝟐

Keliling = AB +BC + CD + AD

5) Sifat-sifat dan rumus layang-layang

Bangun datar layang-layang, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya


yaitu:
23

Gambar 2.9 layang-layang


a. Mempunyai empat sisi dan empat titik sudut.
b. Mempunyai dua pasang sisi yang sama-sama panjang.
c. Mempunyai dua sudut yang sama-sama besar.
d. Diagonalnya berpotongan tegak lurus.
e. Salah satu diagonalnya membagi diagonal yang lain dengan sama-
sama panjang.
f. Mempunyai satu simetri lipat.
Rumus luas dan keliling layang-layang:
𝟏
Luas = 𝟐 𝒙 𝑨𝑪 𝒙 𝑩𝑫

Keliling = AB + BC + CD + AD

6) Sifat-sifat dan rumus belah ketupat

Bangun datar belah ketupat, memiliki beberapa sifat-sifat diantaranya


yaitu:

Gambar 2.10 belah ketupat


a. Mempunyai empat sisi dan empat titik sudut.
b. Keempat sisinya sama-sama panjang.
c. Mempunyai dua pasang sudut yang berhadapan sama-sama besar.
d. Diagonalnya berpotongan tegak lurus.
e. Mempunyai dua simetri lipat.
24

f. Mempunyai simetri putar dan tingkat dua.


Rumus luas dan keliling belah ketupat:
𝟏
Luas = 𝟐 𝒙 𝑨𝑪 𝒙 𝑩𝑫

Keliling = AB + BC + CD + AD

D. Hasil Penelitian yang Relevan


1. Jurnal yang ditulis oleh Rika Mulyati Mustika Sari dan Lessa Roesdiana (2019)
dengan judul,“Analisis Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran
Geometri”. Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu hasil tes, wawancara, dan angket. Berdasarkan hasil kegiatan
pemberian soal terkait materi geometri yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa terhadap penguasaan materi geometri. Hasilnya
menjunjukkan bahwa hasil tes soal terkait materi geometri ini sebagian besar
siswa belum dapat menjawab dengan benar dan tepat sehingga rata-rata nilai
yang diperoleh siswa pada materi irisan kerucut sebesar 42 dengan katagori
tergolong rendah.24
2. Yuni Kartika (2018) yang berjudul, “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP Pada Materi Bentuk Aljabar”. Pada
penelitian ini hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes, nilai rata-rata
kemampuan pemahaman konsep matematis siwa peserta didik yang berjumlah
30 orang secara keseluruhan masih dikategorikan rendah dengan nilai 40,00-
54,99. Hal yang mempengaruhi rendahnya kemampuan pemahaman konsep ini
dikarenakan peserta didik kurang mampu menjelaskan atau menuangkan
kembali konsep yang mereka dapatkan dan menyajikan konsep dalam bentuk
representasi matematis sehingga peserta didik kurang akan kemampuan
pemahaman konsep. 25

24
Rika Mulyati Mustika Sari dan Lessa Roesdiana, Analisis Kesulitan Belajar Siswa SMA
pada Pembelajaran Geometri, AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 10
No.2, 2019, h.213.
25
Yuni Kartika, Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Kelas
VII SMP Pada Materi Bentuk Aljabar, Jurnal Pendidikan Tambusai, 2018, h.783.
25

3. Euis Anih (2020), dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan


Pembelajaran Jarak Jauh untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis
Siswa SMP IT Alamy Subang”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang
memperoleh pembelajaran matematika dengan pembelajaran jarak jauh. Pada
penelitin ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa
memiliki kriteria sedang dengan sistem pembelajaran jarak jauh.26

E. Kerangka Teori

Matematika mempunyai kedudukan yang penting dalam ilmu pendidikan serta


mempunyai peranan penting dalam kehidupan nyata. Dalam proses pembelajaran
matematika yang dilakukan di sekolah siswa diarahkan untuk menguasai konsep
yang telah diberikan, siswa juga diarahkan untuk mampu mengaplikasikan konsep
yang didapat untuk menyelesaikan berbagai persoalan nyata yang masih berkaitan
dengan konsep yang dipelajari dengan menggunakan konsep yang telah didapat.
Proses pembelajaran matematika yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
menjadikan proses pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna.

Semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang guru telah dirancang


dalam bentuk rencana mengajar dalam bentuk perangkat pembelajaran. Proses
penilaian sudah tentu termasuk di dalamnya. Dengan demikian penilaian atau
asesmen merupakan suatu proses kegiatan yang sudah direncanakan dalam
pembelajaran guna untuk mengukur sejauh mana keberhasilan proses belajar yang
telah dilakukan.

Penilaian yang dilakukan oleh seorang guru kepada siswa dapat dijadikan
indikator apakah proses pembelajaran yang dilakukan sudah mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah direncanakan atau masih diperlukan perbaikan kembali.
Oleh karena itu dibutuhkan alat untuk mengukur kemampuan siswa yang dibuat

26
Euis Anih, Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa SMP-IT Alamy Subnag, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. V, No. 2,
h.226.
26

dengan memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, agar fungsi dari
alat atau instrumen penilaian yang dibuat dapat terpenuhi yaitu dengan mengukur
kemampuan siswa.

Salah satu cara siswa mudah memahami konsep matematika, yaitu dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Seorang Siswa dikatakan
memiliki pemahaman konsep yang baik apabila mampu menjelaskan kembali
konsep yang telah dipelajari, memberikan contoh yang berbeda dari contoh yang
diberikan oleh guru, dan dapat menggunakan konsep dalam pemecahan masalah.
Dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, siswa dapat melatih
pemahaman konsep matematis yang dimiliki untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Semakin sering siswa menggunakan konsep yang telah dimiliki, maka
semakin meningkat juga pemahaman konsepnya. Tentu saja yang harus diketahui
terlebih dahulu atau dianalis adalah bagaimana kemampuan pemahaman konsep
siswa, dimana permasalahan yang siswa hadapi untuk memahami sebuah konsep,
yang tentu saja kemampuan pemahaman konsep tiap siswa pasti berbeda-beda
sehingga dapat dipilih indikator pemahaman konsep yang sesuai untuk mengetahui
bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa.

Peneliti menggunakan indikator pemahaman konsep menurut Anderson yang


terdiri dari 5 indikator yang digunakan, yaitu Interpreting, Classifying, Inferring,
Comparing, dan Exemplifying yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
pemahaman konsep siswa. Apabila kemampuan pemahaman konsep siswa
dianalisis dengan lebih jauh, maka akan dapat dirasakan oleh guru sebagai pendidik
dengan langkah apa selanjutnya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
pembelajaran agar dapat menjadi lebih baik.
27

Kerangka Berpikir Penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Masalah
Rendahnya Kemampuan Pemahaman Konsep

Indikator Pemahaman Konsep

Interpreting

Classifying

Inferring

Comparing

Exemplifying

Hasil Analisis Pemahaman Konsep Siswa

Gambar 2.11

Kerangka Berpikir
28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang
beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No.01, Kec. Cempaka Putih, Kel. Ciputat
Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, dan di SMP Negeri 2 Tangerang
Selatan yang beralamat di Jl. Raya Cirendeu No.2, Cirendeu, Kec. Ciputat
Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII pada semester genap tahun ajaran
2020/2021.

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif, metode deskriptif menurut Bugin adalah untuk menggambarkan,
meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial
yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik
realitas ke permukaan sebagai ciri karakter, sifat model, tanda atau gambaran
tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu.27 Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemahaman konsep siswa dengan indikator Interpreting, Classifying,
Inferring, Comparing, dan Exemplifying.

C. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa SMP Negeri 3 Tangerang
Selatan. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Tangerang Selatan dan SMP Negeri 2 Tangerang Selatan pada tahun
ajaran 2020/2021. Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu 131 responden.

27
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbuyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2019), h. 46.
29

Para responden akan diberikan instrumen tes pemahaman konsep siswa pada materi
kelas VIII semester genap. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak
kelas atau Cluster Random Sampling. Pengambilan sampel acak yaitu setiap
individu atau siswa memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep
siswa melalui tes bentuk uraian (essay) sebanyak 10 butir soal pada pokok bahasan
segitiga dan segi empat.

E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes sebanyak 10 butir soal. Tes disusun
dalam bentuk uraian dengan materi matematika kelas VII di semester genap yaitu
segitiga dan segi empat. Penyusunan soal berdasarkan perumusan lima indikator
kemampuan pemahaman konsep yang akan diukur yaitu Interpreting, Classifying,
Inferring, Comparing, dan Exemplifying. Data penelitian menggunakan hasil tes
kemampuan pemahaman konsep yang diberikan kepada siswa.
Kisi-kisi soal disesuaikan dengan indikator kemampuan pemahaman konsep
sebagai acuan dalam pembuatan soal. Berikut kisi-kisi dari instrumen tes
kemampuan pemahaman konsep.
30

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

No Nomor
Indikator pemahaman konsep Indikator Butir
Soal
Menafsirkan
informasi dari
gambar ke dalam
1. bentuk kata-kata 1
dari bangun
Interpretting datar segitiga
sama sisi.
Menafsirkan informasi dari satu
bentuk ke bentuk lain. Menafsirkan
informasi dari kata-
kata kedalam
2. 2
bentuk gambar dari
bangun datar
layang-layang.
Mengklasifikasikan 3
gambar bangun
datar segiempat
3. berdasarkan
keteraturan sifat
Classifying
panjang sisi, sudut,
Mengkategorikan informasi dan diagonalnya.
berdasarkan contoh dan konsep.
Mengklasifikasikan 4
gambar bangun
4. datar segitiga
berdasarkan
panjang sisinya.
Membuat 5
kesimpulan
berdasarkan
5.
Inferring masalah tentang
bangun datar
Membuat kesimpulan berdasarkan persegi panjang.
informasi yang diberikan dengan
perhitungan yang logis Membuat 6
kesimpulan dari
6.
masalah yang
berkaitan dengan
31

No Nomor
Indikator pemahaman konsep Indikator Butir
Soal

bangun datar
jajargenjang.
Membandingkan 7
luas kebun yang
berbentuk persegi
7. dengan persegi
panjang
menggunakan
Comparing
konsep matematik.
Membandingkan dua atau lebih
Membandingkan 8
objek atau konsep
luas tiga buah
segitiga dengan
8. melakukan
perhitungan
matematis sesuai
konsep
Memberikan 9
contoh dalam
9. kehidupan sehari-
Exemplifying hari dari bangun
datar trapesium.
Mencontohkan melalui proses
identifikasi ciri-ciri dari suatu Memberikan 10
konsep. contoh dalam
10. kehidupan sehari-
hari dari bangun
datar belah ketupat.

Pedoman penskoran dan rubrik penilaian yang digunakan untuk mengukur


kemampuan pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun
penskoran dapat dilihat pada tabel berikut:
32

Tabel 3.2

Pedoman Penskoran Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep

No Indikator Kriteria Indikator Skor


Menafsirkan Tidak mengerjakan 0
informasi dari
gambar ke Menafsirkan dalam bentuk yang bukan 1
dalam bentuk dimaksud.
1.
kata-kata dari Menafsrikan dalam bentuk yang dimaksud
bangun datar dengan tidak lengkap namun masih ada yang 2
segitiga sama benar.
sisi.
Menafsirkan dalam bentuk yang dimaksud 3
Menafsirkan dengan lengkap namun masih ada yang salah.
informasi dari kata-
kata kedalam Menafsirkan dalam bentuk yang dimaksud
2. 4
bentuk gambar dari dengan lengkap dan semua benar.
bangun datar
layang-layang.
Mengklasifikasikan Tidak mengerjakan 0
gambar bangun
datar segiempat Mengklasifikasikan dalam bentuk yang 1
3. berdasarkan bukan dimaksud
keteraturan sifat Mengklasifikasikan dalam bentuk yang
panjang sisi, sudut, dimaksud dengan tidak lengkap namun masih 2
dan diagonalnya. ada yang benar

Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan dalam bentuk yang 3


gambar bangun dimaksud dengan lengkap namun masih ada
4. datar segitiga yang salah
berdasarkan Mengklasifikasikan dalam bentuk yang 4
panjang sisinya. dimaksud dengan lengkap dan semua benar
33

No Indikator Kriteria Indikator Skor


5. Membuat Tidak mengerjakan. 0
kesimpulan Memberikan jawaban, tetapi jawaban yang 1
berdasarkan diberikan salah, konsep yang digunakan sangat
masalah tentang terbatas, sebagian perhitungannya tidak lengkap
bangun datar dan tidak tepat.
persegi panjang. Jawaban kurang tepat, terdapat banyak
6. Membuat kesalahan perhitungan, algoritma sebagian 2
kesimpulan dari lengkap dan konsep yang di gunakan kurang
masalah yang tepat.
berkaitan Jawaban secara umum benar, tetapi terdapat
dengan bangun sedikit kesalahan pada langkah penyelesaian, 3
datar algoritma lengkap dan konsep yang digunakan
jajargenjang. sebagian besar tepat.
Langkah pengerjaan benar, jawaban pada hasil
akhir tepat, algoritma lengkap dan tepat, konsep 4
yang digunakan untuk menyelesaikan soal
tepat, kesimpulan benar.
7. Membandingkan Tidak mengerjakan 0
luas kebun yang Membandingkan dalam bentuk yang bukan 1
berbentuk dimaksud
persegi dengan Membandingkan dalam bentuk yang dimaksud 2
persegi panjang dengan tidak lengkap namun masih ada yang
menggunakan benar
konsep Membandingkan dalam bentuk yang dimaksud 3
matematik dengan lengkap namun masih ada yang kurang
8. Membandingkan Membandingkan dalam bentuk yang dimaksud 4
luas tiga buah dengan lengkap dan semua benar
segitiga dengan
melakukan
perhitungan
matematis
sesuai konsep
9. Memberikan Tidak mengerjakan 0
contoh dalam Memberikan contoh dalam bentuk yang bukan 1
kehidupan dimaksud
sehari-hari dari Memberikan contoh dalam bentuk yang 2
bangun datar dimaksud dengan tidak lengkap namun masih
trapesium ada yang benar
10. Memberikan Memberikan contoh dalam bentuk yang 3
contoh dalam dimaksud dengan lengkap namun masih ada
kehidupan yang salah 4
sehari-hari dari Memberikan contoh dalam bentuk yang
bangun datar dimaksud dengan lengkap dan semua benar
belah ketupat
34

F. Validasi Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini terlebih dahulu melalui uji coba untuk melihat
apakah instrumen telah memenuhi kriteria instrumen yang baik, instrumen
penelitian diuji dengan mengukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
pembeda.
1. Uji Validitas

Soal tes yang baik adalah soal yang dapat mengukur suatu kemampuan atau
memiliki validitas yang tinggi. Untuk mengetahui instrumen pemahaman
konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka instrumen harus
dilakukan uji validitas.

Validitas suatu instrumen merupakan tingkat ketepatan suatu instrumen


untuk mengukur suatu yang harus diukur.28 Menghitung validitas.29

𝑥𝑖 − 𝑥𝑡 𝑝𝑖
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = √
𝑆𝑡 𝑞𝑖

Catatan :
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = koefisien korelasi biserial
𝑥𝑖 = rerata skor subjek yang menjawab benar
𝑥𝑡 = rerata skor total
𝑆𝑡 = standar deviasi dari skor total
𝑝𝑖 = proporsi siswa yang menjawab benar
𝑞𝑖 = proporsi siswa menjawab salah (1 – p)

(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟) Σ𝑌 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟)


−( ) (
(𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟) 𝑛 𝑛
r pbis= 2
.√ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
√(Σ𝑌 )−(Σ𝑌)2 1−( )
𝑛
𝑛 𝑛

28
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), Cet. Ke-2, h.190.
29
Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.221.
35

Jika r hitung > r tabel maka soal valid


Jika r hitung < r tabel maka soal tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu instrumen adalah keajegan atau kekonsistenan instrumen
yang jika diberikan pada subjek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda,
waktu yang berbeda, atau tempat yang berbeda, maka akan memberikan hasil
yang sama atau relative sama (tidak berbeda secara signifikan).30 Uji reliabilitas
berarti menguji sejauh mana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya.
Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen adalah sebagai
berikut.31
𝑛 ∑ 𝑠𝑖 2
𝑟=( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝑠𝑡

Keterangan :
𝑟 : koefisien reliabilitas
𝑠𝑖 2 : varians skor butir soal ke-i
𝑠𝑡 2 : Varians skor total
𝑛 : Banyak butir soal
Kriteria menurut Guildford dalam menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrumen disajikan dalam tabel 3.3 berikut.32

Tabel 3.3.

Kategori koefisien korelasi reliabilitas instrumen

Koefisien korelasi Korelasi Interpretasi


0.90 ≤ 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat baik
0,70 ≤ 𝑟 < 0,90 Tinggi Baik
0,40 ≤ 𝑃 < 0,70 Sedang Cukup baik
0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah Buruk
𝑟11 < 0,20 Sangat rendah Sangat buruk

30
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.Cit., h.206.
31
Ibid., h.206.
32
Ibid., h.206.
36

3. Uji Tingkat Kesukaran


Taraf kesukaran suatu instrumen dinyatakan dalam bentuk indeks
kesukaran. Indeks kesukaran merupakan suatu bilangan yang menyatakan
derajat kesukaran dari suatu butir soal.33 Penentuan indeks kesukaran dilakukan
untuk mengklasifikasikan tingkat kesulitan tiap butir soal apakah soal tergolong
sulit, sedang atau mudah. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk
menentukan indeks atau tingkat kesukaran tiap butir instrument.34
𝐵
𝑃=
𝐽𝑠

Keterangan :

𝑃 : Indeks atau taraf kesukaran


𝐵 : Jumlah siswa yang menjawab benar
𝐽𝑠 : Jumlah seluruh siswa

Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks kesukaran


disajikan pada tabel 3.4.35

Tabel 3.4.
Kategori Tingkat Kesukaran
Nilai Interpretasi
𝑃 = 0,00 Sangat sukar
0,00 < 𝑃 ≤ 0,30 Sukar
0,30 < 𝑃 ≤ 0,70 Sedang
0,70 < 𝑃 < 1,00 Mudah
𝑃 = 1,00 Sangat mudah

4. Uji Daya Pembeda


Uji daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut
mampu membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi, kemampuan

33
Ibid., h.223.
34
Ali Hamzah, Op.Cit., h.246.
35
Ibid., h.246
37

sedang dan siswa yang berkemampuan rendah.36 Rumus yang digunakan untuk
mengetahui daya pembeda butir instrumen tes adalah sebagai berikut.37
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷𝑝 = −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
𝐷𝑝 : Daya pembeda butir soal
𝐽𝐴 : Banyaknya siswa kelas atas
𝐽𝐵 : Banyaknya siswa kelas bawah
𝐵𝐴 : Banyaknya siswa kelas atas yang menjawab benar
𝐵𝐵 : Banyaknya siswa bawah yang menjawab benar

Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda


disajikan pada tabel 3.5 berikut.38

Tabel 3.5.
Kategori tingkat daya beda

Nilai DP Interpretasi
0,70 < 𝐷𝑝 ≤ 1,00 Sangat baik
0,40 < 𝐷𝑝 ≤ 0,70 Baik
0,20 < 𝐷𝑝 ≤ 0,40 Cukup
0,00 < 𝐷𝑝 ≤ 0,20 Jelek
𝐷𝑝 ≤ 0,00 Sangat jelek

G. Teknik Analisis Data


Data yang diambil dalam penelitian ini adalah hasil dari jawaban siswa terhadap
instrumen tes pemahaman konsep, kemudian di analisis dengan cara menghitung
atau jumlah skor siswa dan jumlah skor total. Tes essay dari 10 soal dengan 2 soal
indikator Interpreting, 2 soal indikator Classifying, 2 soal indikator Inferring,2 soal

36
Ibid., h.240
37
Ibid., h. 241
38
Ibid., h.243.
38

indikator Comparing, dan 2 soal indikator Exemplifying. Setiap soal menggunakan


skala minimum 0 dan maksimum 4.
Analisis yang dilakukan setelah data terkumpul adalah deskriptif kuantitatif.
Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mencari jumlah frekuensi dan mencari jumlah persentasenya.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara:
a. Memberi skor mentah pada setiap jawaban siswa pada soal essay
berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat.
b. Menghitung skor total dari soal essay untuk masing-masing siswa
berdasarkan setiaip indikatornya.
c. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan kriteria. Adapun
kriteria tingkat kemampuan siswa melalui tes yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa melalui Tes

Interval Nilai Kategori


0 – 60 Rendah
61 – 75 Sedang
76 - 100 Tinggi
39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dan di SMP
Negeri 2 Tangerang Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hasil tes pemahaman konsep Segitiga dan Segi Empat. Data-data yang diperoleh
kemudian dianalisa untuk menunjukkan tingkat pemahaman siswa melalui tes
bentuk uraian. Adapun hasil kemampuan pemahaman konsep siswa adalah
sebagai berikut:
1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa
Dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep siswa dengan jumlah siswa
adalah 131 siswa. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pemahaman

Frekuensi
No Skor Absolut Relatif
Relatif (%)
Kumulatif
1 10 – 18 2 1,53 1,53
2 19 – 27 1 0,76 2,29
3 28 – 36 8 6,11 8,4
4 37 – 45 23 17,56 25,96
5 46 – 54 12 9,16 35,12
6 55 – 63 23 17,56 52,68
7 64 – 72 29 22,14 74,82
8 73 – 81 22 16,79 91,61
9 82 – 90 11 8,39 100
Jumlah 131 100

Berdasarkan Tabel 4.1 Skor yang paling banyak diperoleh berada pada
interval kelas 64 – 72 yaitu sebesar 22,14% (29 siswa dari 131 siswa).
Sedangkan Skor yang paling sedikit diperoleh siswa berada pada interval kelas
40

19 – 27 yaitu sebesar 0,76% (1 siswa dari 131 siswa). Skor rata-rata yang
diperoleh yaitu 59,69 (lampiran 9). Secara visual, distribusi frekuensi hasil tes
pemahaman dapat dilihat pada Gambar 4.1:

Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pemahaman


35

30

25
FREKUENSI

20

15 29
23 23 22
10

5 12 11
8
0 2 1
10 - 18. 19 – 27 28 – 36 37 – 45 46 – 54 55 – 63 64 – 72 73 - 81 82 - 90
INTRERVAL

Gambar 4.1
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pemahaman

2. Statistik Deskriptif Pemahaman Konsep Siswa


Hasil statistik deskriptif pemahaman konsep siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Pemahaman Konsep Siswa


Statistika Hasil
Nilai Terendah 10
Nilai Terbesar 85
Jumlah Sampel (N) 131
Rata-rata 59,69
Median 62,13
Modus 67,65
Varians 284,89
Simpangan Baku 16,88

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat hasil statistika terdapat 59,69 yang
mendapat skor dibawah rata-rata, median hasil uji statistika yaitu 62,13
sedangkan modus hasil uji statistika 67,65, ini berarti bahwa frekuensi skor
41

yang paling banyak didapat siswa mendekati 67,65. Jika dilihat dari rata-rata
hanya diperoleh 59,69, angka tersebut masih terlampau jauh dari nilai KKM
mata pelajaran matematika disekolah yaitu sebesar 76, sehingga mayoritas
siswa belum memiliki kemampuan pemahaman konsep yang baik.

3. Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa berdasarkan Indikatornya.


Kemampuan pemahaman konsep pada penelitian ini berdasarkan pada lima
indikator. Adapun hasil dari tes pemahaman konsep siswa berdasarkan lima
indikator pemahaman konsep, siswa memperoleh skor yang dapat dilihat pada
Tabel 4.3:

Tabel 4.3

Deskripsi Data Kemampuan Pemahaman Konsep

Skor Total Skor 𝑥̅ %


No Indikator N Ideal Skor Ideal
Ideal Siswa
1 Interpreting 131 524 363 4 3 75
2 Classifying 131 524 160 4 1,22 30,53
3 Inferring 131 524 371 4 2,83 70,80
4 Comparing 131 524 344 4 2,63 65,65
5 Exemplifying 131 524 294 4 2,24 56,11
Total 2620 7810 59.62 20 11.92 59,62

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa semua indikator mempunyai skor


ideal 4. Hasil analisa data menunjukkan nilai tertinggi adalah indikator
Interpreting dengan rata-rata 3 dari skor maksimal 4, hal ini menandakan bahwa
sebagian siswa dinyatakan mampu mengubah informasi dari satu bentuk ke
bentuk lain. Sedangkan skor terendah adalah indikator Classifying dengan skor
rata-rata 1,22 dengan persentase 30.53%, dapat dikatakan kemampuan siswa
dalam mengklasifikasikan informasi berdasarkan contoh dan konsep tertentu
masih kurang.

Secara keseluruhan hasil analisa data kemampuan pemahaman konsep


siswa terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, indikator dengan persentase skor
42

rata-rata di atas atau sama dengan 50% adalah indikator Interpreting, Inferring,
Exemplifying dan Comparing masing-masing mendapatkan skor rata-rata 3
dengan jumlah siswanya 131 siswa (75%), 2,83 dengan jumlah siswanya adalah
131 siswa (70.80%), 2,63 dengan jumlah siswanya adalah 131 siswa (65.65%),
dan 2,24 dengan jumlah siswa 131 siswa (56.11%). Kedua, indikator dengan
persentase skor rata-rata dibawah 50% adalah indikator Classifying dengan skor
rata-rata 1,22 dari jumlah siswa adalah 131 siswa (30.53%).

Secara visual, perbandingan persentase kemampuan pemahaman konsep


siswa berdasarkan indikator pemahaman konsep dapat dilihat pada Gambar 4.2:

P E R S E N TA S E K E M A M P U A N
P E M A H A M A N K O N S E P S I S WA
80
70
60
PERSENTASE

50
40 75 70.8 65.65
30 56.11
20
30.53
10
0
Interpreting Classifying Inferring Comparing Exemplifying
INDIKATOR

Gambar 4.2

Persentase Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa

Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui indikator Interpreting merupakan


indikator dengan persentase tertinggi. Sedangkan indikator dengan persentase
terendah adalah indikator Classifying. Selain itu, indikator Inferring memiliki
selisih persentase yang tidak jauh atau dapat dikatakan persentase keduanya
hampir sama dengan indikator Interpreting. Jika diurutkan berdasarkan
persentase tertinggi ke yang paling terendah adalah indikator Interpreting,
Inferring, Comparing, Exemplifying¸dan Classifying.
43

4. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Kelompok Tinggi,


Kelompok Sedang, dan Kelompok Rendah Siswa berdasarkan Indikator
Pemahaman Konsep.
Pembagian kelompok berdasarkan pada skor yang diperoleh siswa, dari
sampel sebanyak 131 siswa, dibuat menjadi tiga kelompok yaitu kelompok
tinggi sebanyak 19 siswa, kelompok sedang sebanyak 43 siswa, dan kelompok
rendah sebanyak 69 siswa. Untuk lebih kengkap dapat dilihat melalui Tabel 4.4:

Tabel 4.4

Perbandingan kemampuan pemahaman konsep berdasarkan Indikator


Pemahaman Konsep

No Indikator Skor Tinggi Sedang Rendah


Ideal Skor ̅
𝒙 Skor ̅
𝒙 Skor ̅
𝒙
1 4 72 3.74 151 3.51 171 2.48
Interpreting
2 Classifying 4 52 2.63 57 1.33 53 0.77
3 Inferring 4 70 3.53 147 3.42 157 2.28
4 Comparing 4 72 3.58 140 3.26 136 1.97
5 Exemplifying 4 64 3.11 108 2.51 127 1.84
Jumlah 20 1575 82.89 3015 70.11 644 9.33

Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata masing-masing indikator


berdasarkan kelompok tinggi, sedang, dan rendah terdapat beberapa perbedaan.
Pertama, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok tinggi unggul dalam semua
indikator dari kelompok sedang dan rendah. Kedua, kelompok tinggi indikator
yang nilai rata-ratanya tertinggi adalah indikator interpreting, setelah itu
comparing, inferring¸ exemplifying, dan classifying. Nilai rata-rata yang
tertinggi di kelompok sedang adalah indikator interpreting, setelah itu inferring,
comparing, exemplifying, dan classifying. Sedangkan pada kelompok rendah
indikator yang rata-ratanya tertinggi adalah interpreting, setelah itu comparing,
inferring¸ exemplifying, dan classifying.
44

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada siswa yang telah mempelajari materi bangun datar
Segitiga dan Segi empat di kelas VII di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dan di
SMP Negeri 2 Tangerang Selatan yang sampelnya sebanyak 131 siswa. Adapun
populasi dari penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII Tahun Ajaran 2020/2021
semester genap. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana
kemampuan pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan masalah pada materi
bangun datar segitiga dan segi empat.
Penelitian ini dilakukan dengan menguji siswa melalui soal uraian sebanyak 10
soal dengan materi bangun datar segitiga dan segiempat yang mencakup indikator
pemahaman konsep yaitu Interpreting (menafsirkan), Classifying
(mengklasifikasikan), Inferring (menyimpulkan), Comparing (membandingkan),
dan Exemplifying (mencontohkan).
Berdasarkan hasil tes, rata-rata pemahaman konsep yang diperoleh siswa adalah
59,69, hal ini sesuai dengan penelitian yang diteliti oleh Yuni Kartika pada
penelitiannya yang hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes, nilai rata-
rata kemampuan pemahaman konsep matematis siwa peserta didik yang berjumlah
30 orang secara keseluruhan masih dikategorikan rendah dengan nilai 40,00-54,99.
Hal yang mempengaruhi rendahnya kemampuan pemahaman konsep yaitu
dikarenakan peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan atau menuangkan
kembali konsep yang mereka dapatkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% siswa mampu menafsirkan informasi
dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya, 30,53% siswa mampu mengklasifikasikan
informasi sesuai contoh dan konsep, 70,80% siswa mampu membuat kesimpulan
berdasarkan informasi yang diberikan dengan perhitungan yang logis, 65,65%
siswa mampu membandingkan dua objek atau lebih, 56.10% siswa mampu
memberikan contoh dari konsep yang telah dipelajari.
Peneliti juga menganalisa kemampuan pemahaman konsep berdasarkan
kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Ada sebanyak 19 siswa masuk dalam kategori
kelompok tinggi, 43 siswa masuk dalam kategori sedang, dan 69 siswa masuk
dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan karena teknik pengambilan sampel
45

menggunakan sampel acak kelas atau Cluster Random Sampling yaitu peneliti tidak
melihat kemampuan pemahaman konsep siswa sebelumnya karena tiap siswa dalam
populasi memiliki peluang yang sama menjadi sampel dalam penelitian ini.
Sehingga komposisi kelompok tinggi, sedang, dan rendah tidakk sama. Untuk
mengetahui bagaimana jawaban siswa dalam menyelesaikan soal perindikator,
maka akan dibahas sebagai berikut:

1. Indikator Pemahaman Konsep Interpreting (menafsirkan)


Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan pemahaman konsep
siswa pada indikator interpreting adalah butir soal nomor 1 dengan taraf
kesukaran mudah. Berikut ini disajikan jawaban siswa untuk pertanyaan nomor
1.
 Soal Nomor 1 :

Perhatikan gambar di bawah ini:

Definiskan menurut bahasa kalian masing-masing?

Jawaban siswa yang menjawab benar:

Gambar 4.3

Contoh Jawaban siswa yang salah pada Indikator 1


46

Gambar 4.4

Pada soal nomor 1 dengan indikator menafsirkan (interpreting)


memiliki rata-rata sebesar 3 yaitu siswa mampu menafsirkan dalam bentuk
yang dimaksud dengan lengkap namun masih ada yang salah. Maka dapat
dilihat pada jawaban siswa masih ada yang keliru dalam menjawab soal
yang diberikan.

Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa siswa telah mengetahui sifat-sifat


dari bangun datar segitiga sama sisi dengan melihat dari soal menafsirkan
dalam bentuk gambar kedalam bentuk kata-kata dari bangun datar
segitiga tersebut. Hal ini menandakan siswa dapat mengerjakan soal pada
indikator Interpreting yaitu mengetahui bentuk soal gambar ke dalam
bentuk kata-kata dengan baik.

Gambar 4.4 menunjukkan siswa belum mampu membedakan sifat-


sifat dari segitiga yang diberikan dan belum mampu menafsirkan sifat-
sifat dari soal gambar ke dalam bentuk kata-kata dari bangun datar
segitiga sama sisi. Hal ini menandakan bahwa siswa masih keliru dalam
memberikan perbedaan sifat-sifat antara segitiga sama sisi dan segitiga
sama kaki pada soal yang diberikan.

Terdapat soal lain dengan indikator Interpreting sebagai berikut :

 Diketahui titik A (4,3), titik B (8,10), titik C (4,13), dan titik D (0,10).
Jika keempat titik tersebut dihubungkan maka bangun datar apakah
yang terbentuk?

Jawaban siswa yang menjawab benar:


47

Gambar 4.5

Jawaban salah Siswa Pada Indikator 1

Gambar 4.6

Gambar 4.5 memperlihatkan siswa telah mengetahui konsep


menafsirkan dari soal kata-kata kedalam bentuk gambar dari bangun datar
layang-layang. Hal ini menandakan siswa sudah mampu mengetahui
bentuk soal yang ditanyakan dari soal kata-kata ke dalam bentuk gambar
dengan benar dapat dilihat dari jawaban siswa yaitu mampu menentukan
titik-titik koordinat dengan baik sehingga dapat membentuk bangun datar
layang-layang.
48

Gambar 4.6 menunjukan bahwa siswa masih keliru dalam menentukan


titik-titik koordinat dari soal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat pada
jawaban siswa yang salah dalam menentukan titik koordinat pada sumbu x
dan sumbu y sehingga dari titik-titik tersebut menghasilkan bangun datar
yang bukan layang-layang.

2. Indikator Pemahaman Konsep Classifying (mengklasifikasikan)


Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan pemahaman konsep
siswa pada indikator Classifying adalah butir soal nomor 2 dengan taraf
kesukaran sedang. Berikut ini disajikan jawaban siswa untuk pertanyaan nomor
2.
 Soal Nomor 2 :
Klasifikasikan gambar segiempat berikut ini berdasarkan keteraturan sifat,
panjang sisi, sudut, dan diagonalnya:

Jawaban sebagian siswa sebagai berikut :

Gambar 4.7

Pada soal nomor 2 dengan indikator mengklasifikasikan (classifying)


memiliki rata-rata sebesar 1,22 yaitu Mengklasifikasikan dalam bentuk
yang bukan dimaksud. Maka dapat dilihat pada jawaban siswa masih ada
yang salah dalam mengklasifikasikan bangun datar segiempat.

Gambar 4.7 memperlihatkan siswa belum bisa mengklasifikasikan


gambar bangun datar segiempat berdasarkan keteraturan sifat panjang sisi,
sudut, dan diagonalnya. Hal ini menandakan siswa belum dapat
mengklasifikasikan bangun datar segiempat seperti peregi, persegi
49

panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang dengan


benar.

Terdapat soal lain Pada Indikator 2 :

Klasifikasikan gambar segitiga berikut berdasarkan panjang sisinya:

Jawaban siswa yang menjawab salah adalah sebagai berikut :

Gambar 4.8
Jawaban siswa yang menjawab benar adalah sebagai berikut:

Gambar 4.9

Gambar 4.8 menunjukkan siswa menjawab dengan salah. Hal ini dapat
dilihat pada jawaban soal siswa yang hanya mengulang gambar soal yang
diberikan ini menandakan siswa belum mampu mengklasifikasikan dengan
baik terkait bangun datar segitiga berdasarkan panjang sisinya.

Gambar 4.9 menunjukkan siswa sudah mampu menjawab dengan


benar. Hal ini dapat dilihat pada jawaban siswa pada indikator
mengklasifikasikan bangun datar segitiga berdasarkan panjang sisinya
dengan benar.
50

3. Indikator Pemahaman Konsep Inferring (membuat kesimpulan)


Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan pemahaman konsep
siswa pada indikator Inferring adalah butir soal nomor 3 dengan taraf kesukaran
mudah. Berikut ini disajikan jawaban siswa untuk pertanyaan nomor 3.
 Soal Nomor 3 :
Pak Amir mempunyai sebidang tanah yang berbentuk persegi panjang.
Dengan panjang 50 meter dan lebarnya 30 meter. Sekeliling tanah tersebut
akan dipasang pagar kawat dengan biaya Rp. 30.000,00 per meter. Pak Amir
memiliki anggaran sebesar Rp. 5.000.000, Apakah anggaran tersebut cukup
untuk pemasangan pagar kawat?
Jawaban benar siswa pada indikator 3 sebagai berikut :

Gambar 4.10

Pada soal nomor 3 dengan indikator membuat kesimpulan (inferring)


memiliki rata-rata sebesar 2,83 yaitu membuat kesimpulan dengan jawaban
secara umum benar, tetapi terdapat sedikit kesalahan pada langkah
penyelesaian, algoritma lengkap dan konsep yang digunakan sebagian besar
tepat.

Gambar 4.10 menunjukan siswa sudah menjawab benar dapat


dilihat pada perhitungan siswa dengan menentukan rumus persegi
panjang dan siswa mampu membuat kesimpulan berdasarkan masalah
tentang bangun datar persegi panjang yang diberikan. Hal ini
menandakan siswa sudah mampu membuat kesimpulan dengan benar
terkait masalah dalam bangun datar persegi panjang.
51

Terdapat soal lain Pada Indikator 3 :

Sebuah taman kota dibangun berbentuk jajargenjang dengan ukuran seperti


gambar berikut:

Jika taman tersebut akan ditutupi dengan rumput gajah mini dengan harga
Rp. 50.000,00 per meternya, berapa biaya yang diperlukan untuk menutupi
taman tersebut?
Jawaban siswa yang menjawab benar adalah sebagai berikut :

Gambar 4.11

Gambar 4.11 menunjukan siswa sudah menjawab benar dapat


dilihat pada perhitungan siswa dengan menentukan rumus jajargenjang
dan siswa mampu membuat kesimpulan berdasarkan masalah tentang
bangun datar jajargenjang yang diberikan. Hal ini menandakan siswa
sudah mampu membuat kesimpulan dengan benar terkait masalah dalam
bangun datar jajargenjang.
52

4. Indikator Pemahaman Konsep Comparing (membandingkan)


Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa
pada indikator Comparing adalah butir soal nomor 4 dengan taraf kesukaran
sedang. Berikut ini disajikan jawaban siswa untuk pertanyaan nomor 4:
 Soal nomor 4 :
Pak Raul memiliki sebuah kebun pisang berbentuk persegi dengan keliling
10.250 meter. Pak Rian memiliki kebun singkong yang berbentuk persegi
panjang yang salah satu sisinya berukuran 3.255 meter. Jika keliling kebun
Pak Raul dan Pak Rian sama panjang, kebun siapakah yang lebih luas?
Jawaban siswa yang menjawab benar:

Gambar 4.12

Gambar 4.13

Pada soal nomor 4 dengan indikator membandingkan (comparing)


memiliki rata-rata sebesar 2,63 yaitu Membandingkan dalam bentuk yang
dimaksud dengan lengkap namun masih ada yang kurang. Maka dapat
53

dilihat pada jawaban siswa masih ada kurang lengkap dalam menyelesaikan
perhitungan pada soal yang diberikan.

Gambar 4.12 menunjukan siswa sudah menjawab benar dapat


dilihat pada perhitungan siswa dengan membandingkan luas kebun pak
raul dan pak rian manakah yang lebih luas. Hal ini menandakan siswa
sudah mampu memahami soal pada indikator membandingkan sehingga
siswa menjawab soal dengan benar.

Gambar 4.13 menunjukkan siswa menjawab tanpa memberikan


penjabaran perhitungan pada soal yang diberikan. Hal ini menandakan
siswa sudah mampu membandingkan luas kebun manakah yang lebih luas
hanya saja siswa tidak menjabarkan secara detail perhitungan pada soal
yang diberikan.

Terdapat soal lain Pada Indikator 4:

Perhatikan gambar berikut:

(a) (b) (c)


Dari segitiga tersebut manakah yang lebih luas?

Gambar 4.14
54

Gambar 4.15
Gambar 4.14 menunjukan siswa sudah menjawab dengan benar
secara perhitungan luas segitiga tersebut, hanya saja siswa masih belum
mampu membandingkan luas yang lebih besar dari bentuk soal yang
diberikan.
Gambar 4.15 menunjukan siswa sudah menjawab dengan benar
secara perhitungan luas segitiga dan siswa mampu membandingkan
luas yang lebih besar dari gambar segitiga tersebut.

5. Indikator Pemahaman Konsep Exemplifying (memberikan contoh)


Soal yang memperlihatkan bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa
pada indikator exemplifying adalah butir soal nomor 5 dengan taraf kesukaran
sedang. Berikut ini disajikan jawaban siswa untuk pertanyaan nomor 5.
 Soal nomor 5 :

Berikanlah contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan konsep


luas trapesium!

Jawaban siswa yang menjawab benar:


55

Gambar 4.16
Jawaban siswa dengan menjawab salah:

Gambar 4.17

Pada soal nomor 5 dengan indikator memberikan contoh (exemplifying)


memiliki rata-rata sebesar 2,24 yaitu memberikan contoh dalam bentuk
yang dimaksud dengan tidak lengkap namun masih ada yang benar. Maka
dapat dilihat pada jawaban siswa masih ada yang tidak lengkap dalam
memberikan contoh masalah bangun datar segitiga dan segiempat.

Gambar 4.16 menunjukan siswa sudah menjawab benar dengan


memberikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari dari bangun
datar trapesium. Hal ini menandakan siswa sudah mampu memberikan
contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari terkait bangun datar
trapesium.

Gambar 4.17 menunjukkan siswa menjawab tanpa memberikan


contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari dari bangun datar trapesium.
Hal ini menandakan siswa belum mampu memahami soal yang diberikan.

Terdapat soal lain Pada Indikator 5:


56

Berikanlah contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan


konsep belah ketupat!

Gambar 4.18

Gambar 4.19

Gambar 4.18 menunjukan siswa sudah menjawab dengan baik. Hal


ini menandakan siswa sudah mampu memberikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari saja terkait bangun datar belah ketupat, hanya
saja siswa masih belum mampu memberikan contoh masalah dalam
kehidupan sehari-hari bangun datar belah ketupat.
Gambar 4.19 menunjukan siswa sudah menjawab dengan baik
hanya saja jawaban siswa masih belum mampu memberikan contoh
dalam masalah kehidupan sehari-hari dari bangun datar belah ketupat. Hal
ini menandakan siswa masih menganggap bahwa pot adalah termasuk
bangun datar belah ketupat.
57

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, adalah sebagai berikut:

1. Pada tahap evaluasi, kurang maksimalnya pengawasan selama pengerjaan


tes dikarenakan pengerjaan tes via google form dan beberapa peserta didik
juga terkendala dengan koneksi yang tidak stabil sehingga beberapa siswa
tidak bisa mengerjakan soal tes. Hal ini dikarenakan pandemic COVID-19
yang tidak memungkinkan peneliti untuk terjun langsung kelapangan.
58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam pembahasan, secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan pemahaman konsep siswa berdasarkan indikator
Interpreting yaitu dengan rata-rata yang diperoleh berdasarkan hasil
skor siswa adalah 3 dengan persentase sebesar 75%. Maka indikator
interpreting masuk dalam kategori sedang.
2. Indikator Classifying adalah indikator dengan perolehan persentase
terendah yaitu 30,53% dengan rata-ratanya 1,22. Maka indikator
classifying masuk dalam kategori rendah.
3. Indikator Inferring dengan rata-rata yang di peroleh 2,83 dengan
persentasenya sebesar 70,80%. Maka indikator inferring masuk dalam
kategori sedang.
4. Indikator Comparing dengan rata-rata yang di peroleh 2,63 dengan
persentasenya sebesar 65,65%. Maka indikator comparing masuk dalam
kategori sedang.
5. Indikator Exemplifying dengan rata-rata yang di peroleh 2,24 dengan
persentasenya sebesar 56,11%. Maka indikator exemplifying masuk
dalam kategori rendah.

B. SARAN
1. Bagi siswa
Siswa disarankan memperbanyak latihan mengerjakan soal-soal yang
berkaitan dengan materi segitiga dan segi empat sehingga dapat menjadi
motivasi siswa untuk dapat meningkatkan pemaahaman konsep siswa.
59

2. Bagi guru dan sekolah


Bagi guru dan sekolah, sebagai masukan atau informasi tentang
bagaimana kemampuan pemhaman konsep siswa di sekolah, sehingga
dapat menjadi acuan untuk mencari alternative solusi dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dalam
pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini hanya ditunjukan pada pelajaran matematika dengan
materi segitiga dan segi empat, oleh karena itu sebaiknya penelitian juga
dilakukan pada pokok materi matematika yg lebih luas.
60

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl. Kerangka Landasan untuk


Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2015.

Anih, Euis Anih. Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh Untuk Meningkatkan


Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP-IT Alamy Subnag. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. V, No. 2. 2020.

Bonaci, Carmen Giorgiana, dkk. Revisiting Bloom’s Taxonomy of Educational


Objectives. The Macrotheme Review 2(2). Spring. 2013.
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Hendriana, Heris, dkk. Hard Skills dan Soft Skills Matematik Siswa. Bandung: PT
Refika Aditama. Cet. II, 2018.

Isrok’atun dan Rosmala Amelia. Model-model Pembelajaran Matematika. Jakarta:


Bumi Aksara. 2018.

Kartika, Yuni. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik


Kelas VII SMP Pada Materi Bentuk Aljabar. Jurnal Pendidikan Tambusai,
2018.

Kilpatrick, Jeremi dkk. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics.


Washington DC: National Academy Press, 2001.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian


Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama. Cet. II, 2017.
Mahtuun, Zanjabila Ar-rahiiqil, dkk. Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis
Siswa Kelas Vii Smp Budi Luhur Pada Materi Perbandingan. JPMI: Jurnal
Pembelajaran Matematika Inovatif. Vol.3, No.2, 2020.
61

Nur, Jumaidi. Meningkatkan Hasil Belajar Geometri melalui Teori Van Hielle di
Sekolah Menengah Atas. Jurnal Intelegensia. Vol.4, 2019.

Penyusun, Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbuyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK UIN Jakarta,
2019.

Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan


(SKL).
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTS.
Rohimah, Iim dan Indah Nursuprianah. Pengaruh Pemahaman Konsep Geometri
terhadap Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Bidang Datar.
EduMa. Vol.5, No.1, 2016.

Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana, 2017.

Sari, Rika Mulyati Mustika dan Lessa Roesdiana. Analisis Kesulitan Belajar Siswa
SMA pada Pembelajaran Geometri, AKSIOMA: Jurnal Matematika dan
Pendidikan Matematika. Vol. 10 No.2, 2019.

Susanto, Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.

Sutiah. Teori Belajar dan Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia Learning Center,


2016.
Ulfia, Tara dan Irwandani. Cooperative Learning Model Type Teams Games
Tournament (TGT): The Effect on Student Conceptual Understanding.
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2019.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, (Jakarta: Jendral Departemen Pendidikan Nasional,
2003), pasal 1 ayat 1.
Wardoyo, Sigit Mangun. Pembelajaran Berbasis Riset. Jakarta: Akademia
Permata, 2013.
62

Wendayani, dkk. Implementasi Model Pembelajaran Obsorn untuk Menggali


Kemampuan Berpikir Lateral Matematik ditinjau dari Gaya Belajar Peserta
Didik. Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME),
2019.
63

Lampiran 1
SOAL INSTRUMEN TES PEMAHAMAN KONSEP

No Indikator Pemahaman Konsep Soal


Interpreting Perhatikan gambar di bawah ini:
Menafsirkan informasi dari gambar ke
dalam bentuk kata-kata dari bangun
datar segitiga sama sisi.
1.

Definiskan menurut bahasa kalian


masing-masing?
Interpreting Diketahui titik A (4,3), titik B (8,10),
titik C (4,13), dan titik D (0,10). Jika
Menafsirkan informasi dari kata-kata keempat titik tersebut dihubungkan
2. kedalam bentuk gambar dari bangun maka bangun datar apakah yang
datar layang-layang. terbentuk?

Klasifikasikan gambar segiempat


berikut ini berdasarkan keteraturan
sifat, panjang sisi, sudut, dan
diagonalnya:

Classifying
Mengklasifikasikan gambar bangun
3. datar segiempat berdasarkan
keteraturan sifat panjang sisi, sudut,
dan diagonalnya.

Classifying Klasifikasikan gambar segitiga berikut


4. Mengklasifikasikan gambar bangun berdasarkan panjang sisinya:
datar segitiga berdasarkan panjang
sisinya.
64

No Indikator Pemahaman Konsep Soal

Inferring Pak Amir mempunyai sebidang tanah


yang berbentuk persegi panjang.
Membuat kesimpulan berdasarkan Dengan panjang 50 meter dan lebarnya
masalah tentang bangun datar persegi 30 meter. Sekeliling tanah tersebut
panjang akan dipasang pagar kawat dengan
5. biaya Rp. 30.000,00 per meter. Pak
Amir memiliki anggaran sebesar Rp.
5.000.000, Apakah anggaran tersebut
cukup untuk pemasangan pagar kawat?

Inferring Sebuah taman kota dibangun


Membuat kesimpulan dari masalah berbentuk jajargenjang dengan ukuran
yang berkaitan dengan jajargenjang. seperti gambar berikut:

6.

Jika taman tersebut akan ditutupi


dengan rumput gajah mini dengan
harga Rp. 50.000,00 per meternya,
berapa biaya yang diperlukan untuk
menutupi taman tersebut?
Comparing Pak Raul memiliki sebuah kebun
pisang berbentuk persegi dengan
Membandingkan luas kebun yang keliling 10.250 meter. Pak Rian
7. berbentuk persegi dengan persegi memiliki kebun singkong yang
panjang menggunakan konsep berbentuk persegi panjang yang salah
matematik. satu sisinya berukuran 3.255 meter.
65

No Indikator Pemahaman Konsep Soal


Jika keliling kebun Pak Raul dan Pak
Rian sama panjang, kebun siapakah
yang lebih luas?
Comparing Perhatikan gambar berikut:
Membandingkan luas tiga buah
segitiga dengan melakukan
8. perhitungan matematis sesuai konsep
(a) (b) (c)
Dari segitiga tersebut manakah yang
lebih luas?
Exemplifying Berikanlah contoh masalah dalam
kehidupan sehari-hari menggunakan
9. Memberikan contoh dalam kehidupan konsep luas trapesium!
sehari-hari dari bangun datar
trapesium.
Exemplifying Berikanlah contoh masalah dalam
kehidupan sehari-hari menggunakan
10 Memberikan contoh dalam kehidupan konsep belah ketupat!
sehari-hari dari bangun datar belah
ketupat.
66

Lampiran 2
No Kunci Jawaban
Segitiga sama sisi yaitu ketiga sisinya mempunyai panjang yang sama, ketiga titik
1.
sudutnya berukuran 60 derajat dan mempunyai tiga sumbu simetri.

2.

Bangun datar yang terbentuk dari titik ABCD adalah bangun datar layang-layang.
- Persegi : gambar b dan f
- Persegi panjang : gambar a dan c
- Jajargenjang: gambar e dan h
3.
- Trapesium: gambar g dan l
- Belah ketupat : gambar i dan k
Layang-layang : gambar d dan j
- Segitiga sama sisi: gambar d dan f
4. - Segitiga sama kaki: gambar b dan e
- Segitiga sembarang: gambar a dan c.

30m

Sebidang
Tanah

50 meter
Pagar kawat yang dipasang mengelilingi tanah tersebut adalah
5. =p + l + p + l
=50+30+50+30
= 160 meter
Biaya pemasangan pagar kawat yaitu = Rp.30.000 x 160 meter = Rp. 4.800.000

Jadi, anggaran yang dimiliki Pak Amir cukup untuk pemasangan pagar kawat tanah
karena biaya pemasangan pagar kawat masih dibawah harga Rp.5.000.000.
67

No Kunci Jawaban
6. Diketahui:
Alas : 20 meter
Tinggi : 18 meter
Harga per meter adalah
Rp. 50.000,00
Ditanya:
Berapa biaya yang diperlukan agar taman dapat ditutupi oleh rumput impor tersebut?
Jawab:
𝐿. 𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = 𝑎 𝑥 𝑡
L = 20 m x 18 m
L = 360 m2
Biaya yang diperlukan :
= 360 x 50.000
= 18.000.000
Jadi, biaya yang diperlukan menutupi taman tersebut adalah Rp. 18.000.000,00
7. Diketahui:
Keliling kebun Pak Raul = keliling kebun Pak Rian = 10.250 meter
Panjang kebun Pak Rian = 3.255 meter.
Ditanya:
kebun siapakah yang lebih luas?
Jawab:
Keliling kebun Pak Raul = 4 x sisi
10.250 m = 4 x sisi
10.250
Sisi = 4
Sisi = 2.562,5 meter
Luas kebun Pak Raul = sisi x sisi
L = 2.562,5 m x 2.562,5 m
L = 6.566.406,25 m2.

Keliling kebun Pak Rian = 2 x (panjang +lebar)10.250 m = 2 (3.255) m + 2 x lebar


10.250 m = 6.510 m+2xlebar
2 x Lebar = 10.250 – 6.510m
2 x lebar = 3.740 m
3.740
Lebar = 2 = 1.870 meter

Luas kebun Pak Rian = p x l


L = 3.255 m x 1.870 m
L = 6.086.850 m2

Jadi, kebun yang lebih luas adalah kebun Pak Raul dengan luas 6.566.406,25 m2.
68

No Kunci Jawaban
8. - Gambar a
Diketahui =
alasnya : 8 cm, dan tingginya 6 cm
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡
2
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝑥 8 𝑐𝑚 𝑥6 𝑐𝑚
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 24 𝑐𝑚2

- Gambar b
Diketahui =
alasnya : 12 cm, dan tingginya 6 cm
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡
2
1
𝐿 = 𝑥12 𝑐𝑚 𝑥6 𝑐𝑚
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 36 𝑐𝑚2

- Gambar c
Diketahui =
alasnya : 16 cm, dan tingginya 4 cm
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡
2
1
𝐿 = 𝑥16 𝑐𝑚 𝑥4 𝑐𝑚
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 32 𝑐𝑚2
Jadi, dari segitiga tersebut yang lebih luas yaitu gambar b dengan luasnya 36 𝑐𝑚2 .
Salah satu sisi atap rumah Pak Athar berbentuk trapesium. Panjang sisi bawah adalah
9. 35 meter dan panjang sisi atas adalah 8 meter. Jika tingginya adalah 10 meter,
Berapakah luasnya?
Diketahui papan petunjuk jalan berbentuk belah ketupat, panjang diagonalnya yaitu 50
10.
cm dan 40 cm. Tentukan luas papan petunjuk jalan berbentuk belah ketupat tersebut!
69

Lampiran 3
70
71

Lampiran 4
72
73

Lampiran 5
Perhitungan Uji Validitas
Responden Butir Soal JUMLAH
1 2 3 4 5
R1 4 4 3 2 4 17
R2 2 1 2 1 2 8
R3 1 1 0 1 4 7
R4 1 4 2 0 1 8
R5 4 1 1 3 3 12
R6 3 1 2 2 3 11
R7 3 1 3 3 2 12
R8 2 1 1 0 4 8
R9 3 1 3 3 3 13
R10 4 0 4 4 4 16
R11 4 1 3 3 4 15
R12 3 1 1 2 4 11
R13 3 0 3 3 3 12
R14 3 0 4 4 3 14
R15 4 0 4 4 2 14
R16 3 0 3 2 2 10
R17 4 1 4 4 4 17
R18 3 0 4 3 3 13
R19 3 0 4 4 4 15
R20 3 1 4 4 4 16
R21 3 1 3 4 3 14
R22 3 0 4 2 0 9
R23 3 1 4 3 3 14
R24 3 0 4 4 3 14
R25 4 1 4 4 4 17
R26 3 0 3 4 0 10
R27 3 0 4 4 4 15
R28 3 1 4 3 3 14
R29 4 0 3 3 3 13
R30 3 0 3 3 3 12
R31 3 0 4 4 3 14
R32 3 0 3 3 3 12
R33 3 2 4 0 0 9
R34 3 3 1 3 1 11
R35 1 0 1 0 0 2
R36 2 0 3 3 0 8
R37 1 0 2 2 4 9
R38 3 0 2 2 4 11
R39 4 0 4 1 3 12
R40 1 0 1 1 1 4
R41 3 0 3 2 4 12
R42 3 0 4 4 4 15
R43 1 0 3 1 3 8
R44 3 0 3 3 3 12
R45 3 0 2 3 0 8
R46 4 0 3 3 0 10
R47 1 0 1 0 1 3
74

Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
R48 3 0 3 3 3 12
R49 3 0 2 2 0 7
R50 3 0 4 2 0 9
R51 3 0 2 2 3 10
R52 4 0 4 4 3 15
R53 3 0 1 2 0 6
R54 3 0 4 3 3 13
R55 4 0 3 0 0 7
R56 3 4 4 2 4 17
R57 0 0 3 3 4 10
R58 3 0 4 1 0 8
R59 1 0 1 3 4 9
R60 1 0 1 3 4 9
R61 3 0 1 2 1 7
R62 4 0 4 0 0 8
R63 1 0 1 3 4 9
R64 3 1 3 1 2 10
R65 4 2 1 1 0 8
R66 4 2 2 0 2 10
R67 4 2 2 4 1 13
R68 2 2 3 0 2 9
R69 4 2 3 4 4 17
R70 4 2 4 4 2 16
R71 3 2 1 4 1 11
R72 2 1 1 3 1 8
R73 4 2 3 2 1 12
R74 3 1 3 2 1 10
R75 2 2 2 1 2 9
R76 1 2 1 1 1 6
R77 3 2 3 3 2 13
R78 4 0 3 4 2 13
R79 4 2 2 3 2 13
R80 4 2 2 2 2 12
R81 3 3 2 0 2 10
R82 3 1 2 3 2 11
R83 4 3 3 4 2 16
R84 3 4 3 3 2 15
R85 4 1 3 3 1 12
R86 4 3 4 2 0 13
R87 1 1 2 2 0 6
R88 3 2 3 1 3 12
R89 3 4 3 3 2 15
R90 4 4 4 3 2 17
R91 1 0 3 1 1 6
R92 4 3 3 3 2 15
R93 0 1 3 3 3 10
R94 4 1 4 4 2 15
R95 4 2 4 3 2 15
R96 4 1 3 3 1 12
R97 3 1 2 3 1 10
R98 4 2 3 4 2 15
75

Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
R99 3 3 4 3 1 14
R100 3 2 3 4 2 14
R101 3 3 3 3 4 16
R102 4 4 3 3 2 16
R103 4 2 3 4 4 17
R104 4 3 1 3 2 13
R105 0 0 3 3 2 8
R106 3 4 3 4 3 17
R107 4 1 2 3 2 12
R108 3 4 4 4 2 17
R109 4 1 4 4 2 15
R110 4 2 3 4 1 14
R111 4 3 4 4 2 17
R112 4 2 3 3 4 16
R113 1 1 2 3 4 11
R114 4 4 3 4 2 17
R115 4 2 4 0 4 14
R116 3 4 3 0 4 14
R117 3 1 3 3 3 13
R118 4 1 4 3 2 14
R119 4 1 3 3 3 14
R120 4 1 4 3 1 13
R121 3 1 3 4 1 12
R122 3 1 2 4 4 14
R123 3 1 2 2 0 8
R124 1 1 1 3 3 9
R125 0 1 3 2 2 8
R126 3 1 4 3 3 14
R127 4 2 4 4 1 15
R128 4 1 4 4 2 15
R129 4 1 3 2 3 13
R130 4 2 4 4 2 16
R131 3 1 2 1 3 10
r tabel 0.1716 0.1716 0.1716 0.1716 0.1716
rpbs 0.63959 0.46114 0.61762 0.6644 0.47516
Validitas VALID VALID VALID VALID VALID
76

Lampiran 6
Perhitungan Uji Reliabilitas
Responden Butir Soal JUMLA
1 2 3 4 5 H
R1 4 4 3 2 4 17
R2 2 1 2 1 2 8
R3 1 1 0 1 4 7
R4 1 4 2 0 1 8
R5 4 1 1 3 3 12
R6 3 1 2 2 3 11
R7 3 1 3 3 2 12
R8 2 1 1 0 4 8
R9 3 1 3 3 3 13
R10 4 0 4 4 4 16
R11 4 1 3 3 4 15
R12 3 1 1 2 4 11
R13 3 0 3 3 3 12
R14 3 0 4 4 3 14
R15 4 0 4 4 2 14
R16 3 0 3 2 2 10
R17 4 1 4 4 4 17
R18 3 0 4 3 3 13
R19 3 0 4 4 4 15
R20 3 1 4 4 4 16
R21 3 1 3 4 3 14
R22 3 0 4 2 0 9
R23 3 1 4 3 3 14
R24 3 0 4 4 3 14
R25 4 1 4 4 4 17
R26 3 0 3 4 0 10
R27 3 0 4 4 4 15
R28 3 1 4 3 3 14
R29 4 0 3 3 3 13
R30 3 0 3 3 3 12
R31 3 0 4 4 3 14
R32 3 0 3 3 3 12
R33 3 2 4 0 0 9
R34 3 3 1 3 1 11
R35 1 0 1 0 0 2
R36 2 0 3 3 0 8
R37 1 0 2 2 4 9
R38 3 0 2 2 4 11
R39 4 0 4 1 3 12
77

Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
R40 1 0 1 1 1 4
R41 3 0 3 2 4 12
R42 3 0 4 4 4 15
R43 1 0 3 1 3 8
R44 3 0 3 3 3 12
R45 3 0 2 3 0 8
R46 4 0 3 3 0 10
R47 1 0 1 0 1 3
R48 3 0 3 3 3 12
R49 3 0 2 2 0 7
R50 3 0 4 2 0 9
R51 3 0 2 2 3 10
R52 4 0 4 4 3 15
R53 3 0 1 2 0 6
R54 3 0 4 3 3 13
R55 4 0 3 0 0 7
R56 3 4 4 2 4 17
R57 0 0 3 3 4 10
R58 3 0 4 1 0 8
R59 1 0 1 3 4 9
R60 1 0 1 3 4 9
R61 3 0 1 2 1 7
R62 4 0 4 0 0 8
R63 1 0 1 3 4 9
R64 3 1 3 1 2 10
R65 4 2 1 1 0 8
R66 4 2 2 0 2 10
R67 4 2 2 4 1 13
R68 2 2 3 0 2 9
R69 4 2 3 4 4 17
R70 4 2 4 4 2 16
R71 3 2 1 4 1 11
R72 2 1 1 3 1 8
R73 4 2 3 2 1 12
R74 3 1 3 2 1 10
R75 2 2 2 1 2 9
R76 1 2 1 1 1 6
R77 3 2 3 3 2 13
R78 4 0 3 4 2 13
R79 4 2 2 3 2 13
R80 4 2 2 2 2 12
R81 3 3 2 0 2 10
78

Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
R82 3 1 2 3 2 11
R84 3 4 3 3 2 15
R85 4 1 3 3 1 12
R86 4 3 4 2 0 13
R87 1 1 2 2 0 6
R88 3 2 3 1 3 12
R89 3 4 3 3 2 15
R90 4 4 4 3 2 17
R91 1 0 3 1 1 6
R92 4 3 3 3 2 15
R93 0 1 3 3 3 10
R94 4 1 4 4 2 15
R95 4 2 4 3 2 15
R96 4 1 3 3 1 12
R97 3 1 2 3 1 10
R98 4 2 3 4 2 15
R99 3 3 4 3 1 14
R100 3 2 3 4 2 14
R101 3 3 3 3 4 16
R102 4 4 3 3 2 16
R103 4 2 3 4 4 17
R104 4 3 1 3 2 13
R105 0 0 3 3 2 8
R106 3 4 3 4 3 17
R107 4 1 2 3 2 12
R108 3 4 4 4 2 17
R109 4 1 4 4 2 15
R110 4 2 3 4 1 14
R111 4 3 4 4 2 17
R112 4 2 3 3 4 16
R113 1 1 2 3 4 11
R114 4 4 3 4 2 17
R115 4 2 4 0 4 14
R116 3 4 3 0 4 14
R117 3 1 3 3 3 13
R118 4 1 4 3 2 14
R119 4 1 3 3 3 14
R120 4 1 4 3 1 13
R121 3 1 3 4 1 12
R122 3 1 2 4 4 14
R123 3 1 2 2 0 8
R124 1 1 1 3 3 9
R125 0 1 3 2 2 8
R126 3 1 4 3 3 14
R127 4 2 4 4 1 15
R128 4 1 4 4 2 15
R129 4 1 3 2 3 13
R130 4 2 4 4 2 16
R131 3 1 2 1 3 10
79

Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
JUMLAH 393 160 371 344 294
N 5
n/n-1 1.25
VARIANS 1.0638 1.709
1.15385 1.52754 1.52824 5.27352
BUTIR 9 1
VARIANS
11.13258955
TOTAL
∑𝑠𝑖 2
0.473700867
𝑠𝑡 2

∑𝑠𝑖 2 0.526299133
1 −
𝑠𝑡 2
R 0.657873916 Sedang
80

Lampiran 7
Perhitungan Uji Taraf Kesukaran
Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
R1 4 4 3 2 4 17
R2 2 1 2 1 2 8
R3 1 1 0 1 4 7
R4 1 4 2 0 1 8
R5 4 1 1 3 3 12
R6 3 1 2 2 3 11
R7 3 1 3 3 2 12
R8 2 1 1 0 4 8
R9 3 1 3 3 3 13
R10 4 0 4 4 4 16
R11 4 1 3 3 4 15
R12 3 1 1 2 4 11
R13 3 0 3 3 3 12
R14 3 0 4 4 3 14
R15 4 0 4 4 2 14
R16 3 0 3 2 2 10
R17 4 1 4 4 4 17
R18 3 0 4 3 3 13
R19 3 0 4 4 4 15
R20 3 1 4 4 4 16
R21 3 1 3 4 3 14
R22 3 0 4 2 0 9
R23 3 1 4 3 3 14
R24 3 0 4 4 3 14
R25 4 1 4 4 4 17
R26 3 0 3 4 0 10
R27 3 0 4 4 4 15
R28 3 1 4 3 3 14
R29 4 0 3 3 3 13
R30 3 0 3 3 3 12
R31 3 0 4 4 3 14
R32 3 0 3 3 3 12
R33 3 2 4 0 0 9
R34 3 3 1 3 1 11
R35 1 0 1 0 0 2
R36 2 0 3 3 0 8
R37 1 0 2 2 4 9
R38 3 0 2 2 4 11
R39 4 0 4 1 3 12
81

Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
R40 1 0 1 1 1 4
R41 3 0 3 2 4 12
R42 3 0 4 4 4 15
R43 1 0 3 1 3 8
R44 3 0 3 3 3 12
R45 3 0 2 3 0 8
R46 4 0 3 3 0 10
R47 1 0 1 0 1 3
R48 3 0 3 3 3 12
R49 3 0 2 2 0 7
R50 3 0 4 2 0 9
R51 3 0 2 2 3 10
R52 4 0 4 4 3 15
R53 3 0 1 2 0 6
R54 3 0 4 3 3 13
R55 4 0 3 0 0 7
R56 3 4 4 2 4 17
R57 0 0 3 3 4 10
R58 3 0 4 1 0 8
R59 1 0 1 3 4 9
R60 1 0 1 3 4 9
R61 3 0 1 2 1 7
R62 4 0 4 0 0 8
R63 1 0 1 3 4 9
R64 3 1 3 1 2 10
R65 4 2 1 1 0 8
R66 4 2 2 0 2 10
R67 4 2 2 4 1 13
R68 2 2 3 0 2 9
R69 4 2 3 4 4 17
R70 4 2 4 4 2 16
R71 3 2 1 4 1 11
R72 2 1 1 3 1 8
R73 4 2 3 2 1 12
R74 3 1 3 2 1 10
R75 2 2 2 1 2 9
R76 1 2 1 1 1 6
R77 3 2 3 3 2 13
R78 4 0 3 4 2 13
R79 4 2 2 3 2 13
R80 4 2 2 2 2 12
R81 3 3 2 0 2 10
R82 3 1 2 3 2 11
R83 4 3 3 4 2 16
R84 3 4 3 3 2 15
R85 4 1 3 3 1 12
R86 4 3 4 2 0 13
R87 1 1 2 2 0 6
R88 3 2 3 1 3 12
R89 3 4 3 3 2 15
R90 4 4 4 3 2 17
82

Butir Soal
Responden JUMLAH
1 2 3 4 5
R91 1 0 3 1 1 6
R92 4 3 3 3 2 15
R93 0 1 3 3 3 10
R94 4 1 4 4 2 15
R95 4 2 4 3 2 15
R96 4 1 3 3 1 12
R97 3 1 2 3 1 10
R98 4 2 3 4 2 15
R99 3 3 4 3 1 14
R100 3 2 3 4 2 14
R101 3 3 3 3 4 16
R102 4 4 3 3 2 16
R103 4 2 3 4 4 17
R104 4 3 1 3 2 13
R105 0 0 3 3 2 8
R106 3 4 3 4 3 17
R107 4 1 2 3 2 12
R108 3 4 4 4 2 17
R109 4 1 4 4 2 15
R110 4 2 3 4 1 14
R111 4 3 4 4 2 17
R112 4 2 3 3 4 16
R113 1 1 2 3 4 11
R114 4 4 3 4 2 17
R115 4 2 4 0 4 14
R116 3 4 3 0 4 14
R117 3 1 3 3 3 13
R118 4 1 4 3 2 14
R119 4 1 3 3 3 14
R120 4 1 4 3 1 13
R121 3 1 3 4 1 12
R122 3 1 2 4 4 14
R123 3 1 2 2 0 8
R124 1 1 1 3 3 9
R125 0 1 3 2 2 8
R126 3 1 4 3 3 14
R127 4 2 4 4 1 15
R128 4 1 4 4 2 15
R129 4 1 3 2 3 13
R130 4 2 4 4 2 16
R131 3 1 2 1 3 10
Jumlah 393 160 371 344 294
Tingkat
0.75 0.30534 0.70802 0.65649 0.56107
kesukaran
Kriteria Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang
83

Lampiran 8
Perhitungan Uji Daya Beda
Butir Soal
No Nama Jumlah
1 2 3 4 5
1 R1 4 4 3 2 4 17
2 R17 4 1 4 4 4 17
3 R25 4 1 4 4 4 17
4 R56 3 4 4 2 4 17
5 R69 4 2 3 4 4 17
6 R90 4 4 4 3 2 17
7 R103 4 2 3 4 4 17
8 R106 3 4 3 4 3 17
9 R108 3 4 4 4 2 17
10 R111 4 3 4 4 2 17
11 R114 4 4 3 4 2 17
12 R10 4 0 4 4 4 16
13 R20 3 1 4 4 4 16
14 R70 4 2 4 4 2 16
15 R83 4 3 3 4 2 16
16 R101 3 3 3 3 4 16
17 R102 4 4 3 3 2 16
18 R112 4 2 3 3 4 16
19 R130 4 2 4 4 2 16
20 R11 4 1 3 3 4 15
21 R19 3 0 4 4 4 15
22 R27 3 0 4 4 4 15
23 R42 3 0 4 4 4 15
24 R52 4 0 4 4 3 15
25 R84 3 4 3 3 2 15
26 R89 3 4 3 3 2 15
27 R92 4 3 3 3 2 15
28 R94 4 1 4 4 2 15
29 R95 4 2 4 3 2 15
30 R98 4 2 3 4 2 15
31 R109 4 1 4 4 2 15
32 R127 4 2 4 4 1 15
33 R128 4 1 4 4 2 15
34 R14 3 0 4 4 3 14
35 R15 4 0 4 4 2 14
BA 129 71 126 127 100
JA 131 131 131 131 131
BA/JA 0.984733 0.541985 0.961832 0.969466 0.763359
84

Butir Soal
No Nama JUMLAH
1 2 3 4 5
36 R131 3 1 2 1 3 10
37 R22 3 0 4 2 0 9
38 R33 3 2 4 0 0 9
39 R37 1 0 2 2 4 9
40 R50 3 0 4 2 0 9
41 R59 1 0 1 3 4 9
42 R60 1 0 1 3 4 9
43 R63 1 0 1 3 4 9
44 R68 2 2 3 0 2 9
45 R75 2 2 2 1 2 9
46 R124 1 1 1 3 3 9
47 R2 2 1 2 1 2 8
48 R4 1 4 2 0 1 8
49 R8 2 1 1 0 4 8
50 R36 2 0 3 3 0 8
51 R43 1 0 3 1 3 8
52 R45 3 0 2 3 0 8
53 R58 3 0 4 1 0 8
54 R62 4 0 4 0 0 8
55 R65 4 2 1 1 0 8
56 R72 2 1 1 3 1 8
57 R105 0 0 3 3 2 8
58 R123 3 1 2 2 0 8
59 R125 0 1 3 2 2 8
60 R3 1 1 0 1 4 7
61 R49 3 0 2 2 0 7
62 R55 4 0 3 0 0 7
63 R61 3 0 1 2 1 7
64 R53 3 0 1 2 0 6
65 R76 1 2 1 1 1 6
66 R87 1 1 2 2 0 6
67 R91 1 0 3 1 1 6
68 R40 1 0 1 1 1 4
69 R47 1 0 1 0 1 3
70 R35 1 0 1 0 0 2
BB 68 23 72 52 50
JB 131 131 131 131 131
BB/JB 0.519084 0.175573 0.549618 0.396947 0.381679
Daya Beda 0.465649 0.366412 0.412214 0.572519 0.381679
Kriteria Baik Cukup Baik Baik Cukup
85

Lampiran 9
DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL TES
1. Distribusi Frekuensi
10 15 20 30 30 30 30 35 35 35
35 40 40 40 40 40 40 40 40 40
40 40 40 40 45 45 45 45 45 45
45 45 45 45 50 50 50 50 50 50
50 50 50 50 50 50 55 55 55 55
55 55 55 60 60 60 60 60 60 60
60 60 60 60 60 60 60 60 60 65
65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
65 65 70 70 70 70 70 70 70 70
70 70 70 70 70 70 70 70 75 75
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75 75 80 80 80 80 80 80 80 80
85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
85

2. Banyak Data (N) = 131


3. Rentang Data (R) = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛
= 85 − 10
= 75
4. Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log (𝑛)
= 1 + 3,3 log (131)
= 1 + 6,99
= 7,99 ≈ 8 (dibulatkan ke atas)
𝑅
5. Panjang Kelas (P) = 𝐾
75
= 8

= 9,38 ≈ 9 (dibulatkan ke bawah)


TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
N Interval Batas Batas Frek- 𝑓𝑖 𝑓𝑘 Titik 𝑋𝑖 2 𝑓𝑖 𝑋𝑖 𝑓𝑖 𝑋𝑖 2
o Bawah Atas uensi Tengah
(%) (𝑋𝑖 )
(𝑓𝑖 )
1 10 - 18 9,5 18,5 2 1,53 2 14 196 28 392
2 19 – 27 18,5 27,5 1 0,76 3 23 529 23 529
3 28 – 36 27,5 36,5 8 6,11 11 32 1024 256 8192
4 37 – 45 36,5 45,5 23 17,56 34 41 1681 943 38663
5 46 – 54 45,5 54,5 12 9,16 46 50 2500 600 30000
6 55 – 63 54,5 63,5 23 17,56 69 59 3481 1357 80063
7 64 – 72 63,5 72,5 29 22,14 98 68 4624 1972 134096
8 73 - 81 72,5 1,5 22 16,79 120 77 5929 1694 130438
9 82 - 90 81,5 90,5 11 8,39 131 86 7396 946 81356
Jumlah 131 100 7819 503729

1. Mean (𝑥̅ )
∑ 𝑓 𝑖 𝑋𝑖
Mean (𝑥̅ ) = ∑ 𝑓𝑖

Keterangan :
Mean = Mean/ Nilai Rata-rata
∑ 𝑓𝑖 𝑋𝑖 = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-
masing interval dengan frekuensinya.
∑ 𝑓𝑖 = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
∑ 𝑓 𝑖 𝑋𝑖 7819
Mean (𝑥̅ ) = ∑ 𝑓𝑖
= = 59,69
131

2. Median/ Nilai Tengah (Me)


𝑛
−𝑓
𝑀𝑒 = 𝐵𝑏 + 𝑃(2 )
𝑓𝑚𝑒
Keterangan :
Me = Median/ Nilai Tengah
𝐵𝑏 = Batas bawah dari interval kelas median

86
87

𝑃 = Panjang kelas
𝑓𝑚𝑒 = frekuensi kelas median
𝑓𝑘 = frekuensi kumulatif yang terletak di atas interval kelas median
𝑛 = jumlah frekuensi/ banyak siswa

𝑛
−𝑓
𝑀𝑒 = 𝐵𝑏 + 𝑃(2 )
𝑓𝑚𝑒
131
−46
2
= 54,5 + 9 ( )
23

65,5−46
= 54,5 + 9 ( )
23

= 54,5 + 9(0,8478)

= 62,13

3. Modus (Mo)
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐵𝑏 + 𝑃 ( )
𝑑1 + 𝑑2
Keterangan :
Mo = Modus/ Nilai yang paling banyak muncul
𝐵𝑏 = Batas bawah dari interval kelas modus
𝑑1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
𝑑2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
𝑃 = Panjang kelas
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐵𝑏 + 𝑃 (𝑑 )
1 +𝑑2

6
= 63,5 + 9(6+7)
6
= 63,5 + 9(13)

= 63,5 + 4,1538

= 67,65

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑋𝑖 )2 131(503729)−(7819)2
4. Varians (𝑠 2 ) = = = 284,89
𝑛(𝑛−1) 131(131−1)
88

5. Simpangan Baku (S)

𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑋𝑖 2 − (∑ 𝑓𝑖 𝑋𝑖 )2
𝑆=√ = √284,89 = 16,88
𝑛(𝑛 − 1)
89

Lampiran 10
HASIL SKOR TES PEMAHAMAN KONSEP PER INDIKATOR
Butir Soal
Responden Nilai
1 2 3 4 5
R1 4 4 3 2 4 85
R2 4 1 4 4 4 85
R3 4 1 4 4 4 85
R4 3 4 4 2 4 85
R5 4 2 3 4 4 85
R6 4 4 4 3 2 85
R7 4 2 3 4 4 85
R8 3 4 3 4 3 85
R9 3 4 4 4 2 85
R10 4 3 4 4 2 85
R11 4 4 3 4 2 85
R12 4 0 4 4 4 80
R13 3 1 4 4 4 80
R14 4 2 4 4 2 80
R15 4 3 3 4 2 80
R16 3 3 3 3 4 80
R17 4 4 3 3 2 80
R18 4 2 3 3 4 80
R19 4 2 4 4 2 80
R20 4 1 3 3 4 75
R21 3 0 4 4 4 75
R22 3 0 4 4 4 75
R23 3 0 4 4 4 75
R24 4 0 4 4 3 75
R25 3 4 3 3 2 75
R26 3 4 3 3 2 75
R27 4 3 3 3 2 75
R28 4 1 4 4 2 75
R29 4 2 4 3 2 75
R30 4 2 3 4 2 75
R31 4 1 4 4 2 75
R32 4 2 4 4 1 75
R33 4 1 4 4 2 75
R34 3 0 4 4 3 70
R35 4 0 4 4 2 70
R36 3 1 3 4 3 70
R37 3 1 4 3 3 70
R38 3 0 4 4 3 70
R39 3 1 4 3 3 70
R40 3 0 4 4 3 70
R41 3 3 4 3 1 70
R42 3 2 3 4 2 70
R43 4 2 3 4 1 70
R44 4 2 4 0 4 70
R45 3 4 3 0 4 70
R46 4 1 4 3 2 70
R47 4 1 3 3 3 70
90

Butir Soal
Responden Nilai
1 2 3 4 5
R48 3 1 2 4 4 70
R49 3 1 4 3 3 70
R50 3 1 3 3 3 65
R51 3 0 4 3 3 65
R52 4 0 3 3 3 65
R53 3 0 4 3 3 65
R54 4 2 2 4 1 65
R55 3 2 3 3 2 65
R56 4 0 3 4 2 65
R57 4 2 2 3 2 65
R58 4 3 4 2 0 65
R59 4 3 1 3 2 65
R60 3 1 3 3 3 65
R61 4 1 4 3 1 65
R62 4 1 3 2 3 65
R63 4 1 1 3 3 60
R64 3 1 3 3 2 60
R65 3 0 3 3 3 60
R66 3 0 3 3 3 60
R67 3 0 3 3 3 60
R68 4 0 4 1 3 60
R69 3 0 3 2 4 60
R70 3 0 3 3 3 60
R71 3 0 3 3 3 60
R72 4 2 3 2 1 60
R73 4 2 2 2 2 60
R74 4 1 3 3 1 60
R75 3 2 3 1 3 60
R76 4 1 3 3 1 60
R77 4 1 2 3 2 60
R78 3 1 3 4 1 60
R79 3 1 2 2 3 55
R80 3 1 1 2 4 55
R81 3 3 1 3 1 55
R82 3 0 2 2 4 55
R83 3 2 1 4 1 55
R84 3 1 2 3 2 55
R85 1 1 2 3 4 55
R86 3 0 3 2 2 50
R87 3 0 3 4 0 50
R88 4 0 3 3 0 50
R89 3 0 2 2 3 50
R90 0 0 3 3 4 50
R91 3 1 3 1 2 50
R92 4 2 2 0 2 50
R93 3 1 3 2 1 50
R94 3 3 2 0 2 50
R95 0 1 3 3 3 50
R96 3 1 2 3 1 50
R97 3 1 2 1 3 50
R98 3 0 4 2 0 45
91

Butir Soal
Responden Nilai
1 2 3 4 5
R99 3 2 4 0 0 45
R100 1 0 2 2 4 45
R101 3 0 4 2 0 45
R102 1 0 1 3 4 45
R103 1 0 1 3 4 45
R104 1 0 1 3 4 45
R105 2 2 3 0 2 45
R106 2 2 2 1 2 45
R107 1 1 1 3 3 45
R108 2 1 2 1 2 40
R109 1 4 2 0 1 40
R110 2 1 1 0 4 40
R111 2 0 3 3 0 40
R112 1 0 3 1 3 40
R113 3 0 2 3 0 40
R114 3 0 4 1 0 40
R115 4 0 4 0 0 40
R116 4 2 1 1 0 40
R117 2 1 1 3 1 40
R118 0 0 3 3 2 40
R119 3 1 2 2 0 40
R120 0 1 3 2 2 40
R121 1 1 0 1 4 35
R122 3 0 2 2 0 35
R123 4 0 3 0 0 35
R124 3 0 1 2 1 35
R125 3 0 1 2 0 30
R126 1 2 1 1 1 30
R127 1 1 2 2 0 30
R128 1 0 3 1 1 30
R129 1 0 1 1 1 20
R130 1 0 1 0 1 15
R131 1 0 1 0 0 10
Jumlah 393 160 371 344 294 7810
Rata-rata 3 1.221374 2.832061 2.625954 2.244275 59.61832
Skor Ideal 4 4 4 4 4 20
Persentase 75 30.53435 70.80153 65.64885 56.10687 59.61832
92

Lampiran 11
93

Lampiran 12
94

Lampiran 13
95

Lampiran 14

Anda mungkin juga menyukai