Oleh:
FREDDY PRASETYO
NIM. 1705045015
ii
LEMBAR PERNYATAAN
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi
dari hasil karya orang lain ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah,
bukan hasil kerja saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
Freddy Prasetyo
NIM.1705045015
iii
ABSTRAK
iv
RIWAYAT HIDUP
Kalimantan Timur. Merupakan anak keempat dari empat bersaudara, putra dari
Pendidikan formal dimulai pada tahun 2005 di Sekolah Dasar Negeri 002
Tenggarong dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama melanjutkan
1 Tenggarong dan lulus pada tahun 2017. Jenjang pendidikan tinggi dimulai pada
internal, yaitu pada kepanitiaan tahun 2018 sebagai Koordinator Lapangan dalam
XV, serta sebagai anggota Divisi Hubungan Masyarakat dan Dana pada kegiatan
2020 pencapaian luar biasa, dengan diberikan amanah sekaligus mandat sebagai
v
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
“Analisis Tingkat Kesesuaian Buku Teks Matematika kelas VII Pada Materi
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
perkuliahan.
vii
6. Dosen penguji I Ibu Dr. Rusdiana, M.Pd., dosen penguji II Ibu Dra. Ariantje
Dimpudus, M.Pd., dan dosen penguji III Bapak Kurniawan, S.Pd., M.Pd yang
telah berkenan menjadi dosen penguji dan memberi banyak saran serta
9. Ketiga saudari saya yang dengan luar biasa tiada henti-hentinya memberikan
do’a dan dukungan baik secara moril maupun materil kepada penulis untuk
Nope, Rahman, Una, Aqsal, dan Adiya. Terakhir, Ardianti Rukmana Ugu
yang dengan penuh semangat memberi dukungan dan bantuan yang sangat
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis, baik dari ilmu, kritik,
saran, masukan dan bentuk lainnya mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari
viii
segi bahasa maupun penulisannya. Namun demikian penulis berharap semoga
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
x
4. Standar Buku Teks ................................................................... 14
D. Kurikulum .................................................................................... 24
B. Pembahasan ................................................................................... 46
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Contoh Permasalahan Akibat Isi Buku Tidak Lengkap ......... 3
xiii
Gambar 4.20 Tampilan Buku B Hal. 197 .....................................................69
xiv
Gambar 4.43 Tampilan Buku C Hal. ............................................................95
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar
hasil belajar peserta didik. Matematika merupakan salah satu ilmu eksak yang
pendidikan mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab, untuk itu
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
Sekolah Menengah Atas dan yang sederajat saat ini adalah Kurikulum 2013
atau K13.
Kurikulum 2013 atau K13 telah mengatur segala bentuk proses dan
merupakan buku yang wajib ataupun buku penunjang yang dapat digunakan
yang berkualitas, baik itu berupa isi, materi, hingga penyajiannya. Buku teks
kesesuaian terhadap segala aspek kelayakan yang telah termuat di dalam K13,
2016 telah menetapkan buku teks yang dapat digunakan oleh satuan-satuan
dan kevalidannya. Buku teks matematika yang tidak sesuai dengan standar
peneliti sedang mengajar kelas VII secara daring terdapat siswa yang
buku yang siswa tersebut gunakan tidak termuat beberapa materi. Hal ini
penting dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Buku teks yang tidak
dapat tercapai, sudah selayaknya buku teks yang digunakan sebagai pedoman
2013.
Kurikulum 2013”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Kurikulum 2013.
6
D. Manfaat Penelitian
yang tepat
2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Analisis
suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-
bagian (dekomposisi) sehingga susunan atau tatanan bentuk sesuatu yang diurai
itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap
adalah sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola, selain itu analisis merupakan
cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu
8
keseluruhan.
adalah suatu kegiatan untuk menyelidiki hubungan antar bagian dan keseluruhan
1. Pengertian Belajar
menghafal saja, namun lebih luas dari itu yaitu mengalami. Hamalik juga
tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif)
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
2. Pengertian Pembelajaran
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pembelajaran merupakan proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek
yaitu aspek produk dan aspek proses. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari
sisi produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan
dan ditentukan kriteriannya, akan tetapi hal ini dapat mengurangi makna
kompleks antara peserta didik dengan berbagai sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
C. Buku Teks
adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi
nasional pendidikan.
Menurut Widodo (1993:29) buku ajar adalah buku yang ditulis untuk
proses belajar mengajar di sekolah. Isi, urutan dan cara penulisan buku
pembelajaran
yang berisi teks pelajaran atau bahan ajar dari suatu cabang ilmu atau bidang
pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim
yang berlaku. Buku teks pelajaran berperan 8 penting dan strategis dalam
dan menengah.
12
belajar mengajar yang berisi teks pelajaran atau bahan ajar yang disusun
pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu buku teks matematika siswa dan
a. Buku Siswa
Pendidikan buku siswa adalah buku sumber belajar bagi siswa. Pada
siswa baik eksperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal,
adalah buku yang digunakan siswa sebagai acuan belajar yang berisi
pendekatan tertentu.
b. Buku Guru
13
2013.
pedoman penggunaan buku siswa. Yang terdiri dari dua bagian, yaitu
sebagai pedoman manual bagi peserta didik dalam belajar dan bagi guru
oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Buku teks pelajaran
tepat
14
Menurut Masnur dalam Faridah (2018:17) buku teks memiliki fungsi dan
proses pembelajaran. Buku teks pelajaran membantu guru dan peserta didik
pelajaran. Selain itu, keberadaan buku teks pelajaran juga membantu peserta
didik mengingat kembali materi yang telah dipelajari serta membantu guru
Nomor 2 Tahun 2008 tentang buku. Standar kelayakan sebuah buku minimal
meliputi tiga aspek yaitu kelayakan isi / materi, kelayakan bahasa, dan
indikator-indikator sebagai tolok ukur apakah buku ajar yang kita pakai
a. Kelayakan isi/materi
a) Cakupan materi
atau guru baik secara tertulis maupun secara lisan. Materi yang
menggunakan angka.
b) Keluasan materi
Inti 3 (KI 3). Pada kelas VII semester ganjil, materi minimal
harus dalam batas yang wajar untuk peserta didik. Sebagai contoh
itu sendiri.
c) Kedalaman materi
(pemecahan masalah)
2) Keakuratan Materi
a) Keakuratan fakta/lambang/simbol
b) Keakuratan konsep
c) Keakuratan prinsip
e) Akurasi contoh
f) Akurasi soal
b. Kelayakan Kebahasaan
2) Keterbacaan
3) Kemampuan Memotivasi
4) Kelugasan
ingin disampaikan pada buku dan mengikuti tata kalimat yang benar
b) Kebakuan Istilah
c. Kelayakan Penyajian
Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan ajar secara lengkap dan
runtut.
1) Teknik penyajian
a) Sistematika penyajian
asas karya tulis, yaitu harus minimal memiliki pendahuluan, isi, dan
penutup.
b) Kelogisan penyajian
c) Keruntutan penyajian
2) Penyajian pembelajaran
22
b) Komunikasi interaktif
penulis buku.
3) Kelengkapan penyajian
a) Bagian pendahuluan
siapa buku tersebut dibuat, kemudian uraian isi buku dan cara
b) Daftar Isi
Daftar isi memuat judul bab dan sub bab, daftar tabel, dan
c) Glosarium
d) Daftar Pustaka
e) Indeks
daftar kata penting pada buku yang diikuti dengan nomor halaman
D. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
terjadi pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999, 2004,
2006, dan 2013. Perubahan ini sebagai konsekuensi logis dari terjadinya
yang ditetapkan. Sebagai tanda atau bukti bahwa seseorang peserta didik telah
secara sempit, yaitu sebagai mata pelajaran atau materi ajar (contents), atau
dari segi yang luas yaitu sebagai pengalaman belajar (learning experiences)
2. Kurikulum 2013
dikembangkan lagi pada tahun 2006 yang dikenal dengan kurikulum KTSP
terpadu.
4. Perubahan Standar Evaluasi. Dalam hal ini penilaian tidak hanya mengukur
hasil dan proses. Penilaian otentik ini diharapkan mampu untuk mengukur
kehidupan sehari-hari
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
E. Penelitian Relevan
sebesar 93,75% dengan kategori sangat baik, (2) buku siswa pelajaran
dengan kategori sangat baik dan ditinjau dari penilaian autentik memiliki
Matematika Kelas VII dengan Standar Proses pada Kurikulum 2013 dilihat
maka dapat disimpulkan bahwa kesesuaian antara materi pada Buku Teks
Matematika Kelas VII Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 dengan
kesalahan pada materi ini yaitu pada materi ini ditemukan jawaban salah dan
pembaca. Hasil penelitian yang sesuai berdasarkan kriteria Bell yang telah
skor rata-rata 90,82% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek penilaian
Berdasarkan hasil dari 4 poin penelitian buku matematika siswa SMP kelas
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
makna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada
Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
sebagai berikut:
31
B. Waktu Pelaksanaan
dengan selesai.
Subjek pada penelitian ini adalah buku teks matematika kelas VII
Serangkai.
Objek penelitian ini adalah kesesuaian buku teks matematika kelas VII
Serangkai.
analysis, sebab dalam kegiatan itu peneliti bukan sekedar mencatat isi penting
yang tersurat dalam dokumen, tetapi juga memahami makna yang tersirat
dalam dokumen dengan hati-hati, teliti, dan kritis. Pengkajian isi dokumen
dokumen itu adalah catatan penting yang berhubungan dengan masalah, yang
perkiraan saja.
memudahkan penelitian.
2) Memilih buku teks matematika yang akan dianalisis yaitu buku teks
rinci data yang telah diperoleh dari hasil memeriksa kesesuaian buku
kesimpulan.
Indikator Deskripsi
Indikator Deskripsi
Indikator Deskripsi
Sub Komponen : Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik
1. Kesesuaian dengan Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep
tingkat perkembangan maupun ilustrasi aplikasi konsep, menggambarkan contoh
berpikir peserta didik konkret (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai
dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat
dibayangkan peserta didik)
2. Kesesuaian dengan Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan sosial
tingkat perkembangan emosional peserta didik dengan ilustrasi yang
sosial-emosional menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan
peserta didik terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global.
Sub Komponen : Keterbacaan
36
1. Ketepatan struktur Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan yang disampaikan
kalimat dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa
Indonesia
2. Kebakuan istilah Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan/atau istilah matematika yang telah disepakati
Miles & Huberman yang meliputi tiga komponen, yaitu reduksi data,
(2014:173) Ketiga komponen utama tersebut harus ada dalam analisis data
kualitatif, sebab hubungan dan keterkaitan antara ketiga komponen itu perlu
37
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
dalam reduksi data, dan disajikan menggunakan bahasa peneliti yang logis,
sebagai berikut :
38
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐾𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 = × 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
3. Verifikasi Data
dalam konfigurasi yang utuh. Penelitian kali ini, verifikasi data dilakukan
antara buku teks matematika siswa kelas VII semester 1 kurikulum 2013
yang bersangkutan.
diperoleh dari data primer yaitu hasil penilaian buku teks matematika kelas
Platinum oleh peneliti, dengan data sekunder yaitu hasil penilaian buku teks
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Reduksi Data
instrumen penelitian dengan kondisi buku teks. Komponen buku teks yang
berdasarkan tingkat kesesuaian antara instrumen dengan buku teks. Nilai yang
Subjek pada penelitian ini diperoleh dari hasil observasi peneliti yang
dilakukan terhadap buku teks matematika kelas VII Semester 1 yang digunakan
pada 27 Sekolah Menangah Pertama baik swasta maupun negeri, yang berada
pada kelas VII. Kemudian peneliti mereduksi buku tersebut menjadi 3 jenis
a. Buku A
3) Penerbit : Erlangga
b. Buku B
Revisi 2017
Kemendikbud.
c. Buku C
dan MTs
2. Penyajian Data
Berikut adalah tabel hasil analisis buku teks matematika kelas VII
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Buku Teks Matematika Kelas VII Penerbit Erlangga
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Isi
Sub Komponen Indikator Nilai Kriteria
1. Kelengkapan Materi 3 Sesuai
Cakupan Materi 2. Keluasan Materi 4 Sangat Sesuai
3. Kedalaman Materi 4 Sangat Sesuai
1. Keakuratan fakta/lambang/simbol 4 Sangat Sesuai
2. Keakuratan konsep/definisi 4 Sangat Sesuai
3. Keakuratan prinsip 4 Sangat Sesuai
Keakuratan Materi
4. Keakuratan prosedur 4 Sangat Sesuai
5. Keakuratan Contoh 4 Sangat Sesuai
6. Keakuratan Soal 4 Sangat Sesuai
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Penyajian
1. Konsistensi sistematika sajian
4 Sangat Sesuai
dalam bab
Teknik Penyajian
2. Kelogisan Penyajian 4 Sangat Sesuai
3. Keruntutan penyajian 4 Sangat Sesuai
1. Keterlibatan aktif peserta didik 2 Cukup Sesuai
Penyajian 2. Komunikasi Interaktif 2 Cukup Sesuai
Pembelajaran 3. Pendekatan Ilmiah/saintifik 3 Sesuai
4. Variasi dalam penyajian 2 Cukup Sesuai
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Kebahasaan
1. Kesesuaian tingkat perkembangan
Kesesuaian Dengan 4 Sangat Sesuai
berpikir peserta didik
Perkembangan Peserta
2. Kesesuaian tingkat perkembangan
Didik 4 Sangat Sesuai
sosial-emosional peserta didik
1. Keterpahaman peserta didik
Keterbacaan 4 Sangat Sesuai
terhadap pesan
Kemampuan Motivasi 1. Kemampuan memotivasi 2 Cukup Sesuai
4
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Buku Teks Matematika Kelas VII Penerbit Kemendikbud
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Isi
Sub Komponen Indikator Nilai Kriteria
1. Kelengkapan Materi 4 Sangat Sesuai
2. Keluasan Materi Sangat
Cakupan Materi 4
Sesuai
3. Kedalaman Materi 4 Sangat Sesuai
1. Keakuratan fakta/lambang/simbol 4 Sangat Sesuai
2. Keakuratan konsep/definisi 4 Sangat Sesuai
3. Keakuratan prinsip 4 Sangat Sesuai
Keakuratan Materi
4. Keakuratan prosedur 4 Sangat Sesuai
5. Keakuratan Contoh 4 Sangat Sesuai
6. Keakuratan Soal
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Penyajian
1. Konsistensi sistematika sajian
4 Sangat Sesuai
dalam bab
Teknik Penyajian
2. Kelogisan Penyajian 4 Sangat Sesuai
3. Keruntutan penyajian 4 Sangat Sesuai
1. Keterlibatan aktif peserta didik 2 Cukup Sesuai
Penyajian 2. Komunikasi Interaktif 4 Sangat Sesuai
Pembelajaran 3. Pendekatan Ilmiah/saintifik 4 Sangat Sesuai
4. Variasi dalam penyajian 4 Sangat Sesuai
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Kebahasaan
5
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Buku Teks Matematika Kelas VII Penerbit Tiga Serangkai
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Isi
Sub Komponen Indikator Nilai Kriteria
1. Kelengkapan Materi 4 Sangat Sesuai
2. Keluasan Materi Sangat
Cakupan Materi 4
Sesuai
3. Kedalaman Materi 2 Cukup Sesuai
1. Keakuratan fakta/lambang/simbol 4 Sangat Sesuai
2. Keakuratan konsep/definisi 4 Sangat Sesuai
3. Keakuratan prinsip 4 Sangat Sesuai
Keakuratan Materi
4. Keakuratan prosedur 4 Sangat Sesuai
5. Keakuratan Contoh 4 Sangat Sesuai
6. Keakuratan Soal 4 Sangat Sesuai
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Penyajian
1. Konsistensi sistematika sajian
Teknik Penyajian 4 Sangat Sesuai
dalam bab
6
a. Buku A
keakuratan soal.
dengan gambar 4.1 materi yang disajikan pada bab aljabar telah
dalam bentuk soal kasus yang dapat memotivasi peserta didik untuk
lisan maupun tulisan kepada guru ataupun teman sebaya) pada bab
aljabar ini belum terdapat soal maupun latihan yang menuntut agar
dalam setiap buku teks matematika tidak harus selalu disajikam dalam
dengan alasan bahwa dalam buku terbitan erlangga ini, pada bab
penyederhanaan bentuk aljabar, hal ini dapat dilihat dari gambar 4.2.
contoh yang terdapat dalam buku teks telah sesuai dengan kebutuhan
pada gambar 4.3, bahwa dalam buku ini pada bab aljabar sudah
objek langsung (fakta, konsep, prinsip, skill) dan objek tidak langsung
(pemecahan masalah).
(4). Perolehan skor ini berdasarkan fakta sesuai gambar 4.4, pada bab
simbol (-), perkalian ditulis dengan simbol (×), dan lain sebagainya
memperoleh skor empat (4). Hal ini terlihat pada gambar 4.5, bahwa
dalam buku ini, penjabaran konsep atau definisi pada bab aljabar,
bab aljabar dalam buku A ini, prinsip (teorema, aksioma, dalil, sifat,
karena pada setiap contoh telah dituliskan secara akurat sesuai dengan
materi aljabar yang sedang dibahas, serta contoh pengerjaan soal yang
materi tersebut.
Indikator ini diberikan skor empat (4) yang diperoleh dari fakta
soal pada bab aljabar dalam buku terbitan erlangga ini sudah sesuai
konsisten dari awal hingga latihan terakhir pada akhir bab aljabar.
penyajian.
penyajian.
(4) dengan alasan penyajian pada bab aljabar telah taat asas yang
konsep, kemudian berisi materi dan contoh soal, dan ditutup pada akhir
bab berupa soal refleksi keseluruhan materi pada bab aljabar tersebut.
aljabar tersebut.
juga memperoleh skor empat (4) dikarenakan pada setiap materi pada
khusus) pada bab aljabar ini diawali dari hal-hal khusus yang
memperoleh skor empat (4) karena penyajian materi telah runtut dari
materi sederhana ke materi yang sukar, dari hal konkret ke hal abstrak,
dan dari hal-hal yang sudah dikenal ke hal-hal yang belum dikenal. Hal
ini terlihat pada gambar 4.12, dimana bab aljabar diawali dengan
skor dua (2). Perolehan skor ini berdasarkan fakta bahwa penyajian
materi dalam buku A, pada bab aljabar tidak ada yang menunjukan
3 ini berdasarkan alasan, bahwa pada bab aljabar dalam buku terbitan
Hal ini disebabkan pada salah satu tahap saintifik yaitu tahapan
dua (2). Hal ini terlihat pada gambar 4.15, penyajian materi pada bab
didik.
seperti terlihat pada gambar 4.5, bahasa yang digunakan baik untuk
Menengah Pertama.
Hal ini tergambar pada gambar 4.5, dimana pada bab ini disajikan
bahasa yang tidak sederhana namun tidak terlalu kompleks pula, serta
pesan memperoleh skor empat (4) dengan alasan pesan atau materi ajar
telah disampaikan secara lugas, dengan bahasa yang menarik dan tidak
rumit, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik, hal
skor ini berdasarkan fakta bahwa pada buku A ini, bahasa yang
siswa berpikir kritis memperoleh skor tiga (3) dengan alasan penyajian
aljabar.
internasional.
empat (4) dengan alasan bahwa tata kalimat yang digunakan untuk
asas, dan sejenisnya pada bab aljabar telah konsisten dari awal hingga
indikator ini diberikan skor empat (4) atas dasar bahwa pada bab
aljabar seluruh simbol atau lambang telah sama dan konsisten mulai
24
dari awal hingga akhir bab, sehingga konsep, prinsip, asas, dan lain
b. Buku B
kelayakan.
yang disajikan pada bab aljabar telah mencakup semua materi yang
konstanta, dan suku, kemudian operasi hitung bentuk aljabar, dan yang
dan latihan telah disajikan dalam bentuk soal kasus yang dapat
kepada guru ataupun teman sebaya) dan telah terdapat kalimat yang
dalam setiap buku teks matematika tidak harus selalu disajikam dalam
dengan alasan bahwa dalam buku B ini, pada bab aljabar sebagaimana
variabel, konstanta, dan suku pada bentuk aljabar, operasi hitung, dan
contoh yang terdapat dalam buku teks telah sesuai dengan kebutuhan
Kedalaman materi juga memperoleh skor empat (4) sebab dalam buku
(4). Perolehan skor ini berdasarkan fakta bahwa dalam buku terbitan
simbol (-), perkalian ditulis dengan simbol (×), dan lain sebagainya
gambar 4.20, bahwa dalam buku B ini, penjabaran konsep atau definisi
Untuk indikator keakuratan prosedur diberi skor empat (4). Hal ini
karena pada setiap contoh telah dituliskan secara akurat sesuai dengan
materi aljabar yang sedang dibahas, serta contoh pengerjaan soal yang
materi tersebut.
bentuk aljabar.
indikator keakuratan soal diberikan skor empat (4) yang diperoleh dari
fakta bahwa pada setiap latihan soal pada bab aljabar dalam buku
terakhir pada akhir bab aljabar. Selain itu pada gambar 4.24, terlihat
penyajian.
penyajian.
(4) dengan alasan penyajian pada bab aljabar telah taat asas.
berisi materi dan contoh soal, dan ditutup pada akhir bab berupa soal
juga memperoleh skor empat (4) dikarenakan pada setiap materi pada
khusus).
34
Terlihat pada gambar 4.26, pada bab aljabar ini diawali dari hal-
memperoleh skor empat (4) karena penyajian materi telah runtut dari
materi sederhana ke materi yang sukar, dari hal konkret ke hal abstrak,
dan dari hal-hal yang sudah dikenal ke hal-hal yang belum dikenal.
bab aljabar diawali dengan hal sederhana, yaitu berupa kegiatan 3.1
skor dua (2). Perolehan skor ini berdasarkan fakta bahwa penyajian
materi dalam buku terbitan kemendikbud pada bab aljabar belum ada
materi tersebut.
36
pembelajaran.
skor empat (4) dikarenakan pada bab aljabar, penyajian materi sangat
Selain itu, dari gambar 4.29, dapat terlihat kalimat “cobalah” yang
olah mengajak peserta didik untuk secara aktif dalam mencoba sesuai
4.16. Bahwa pada bab aljabar dalam buku terbitan ini penyajian materi
empat (4). Hal ini dikarenakan penyajian materi pada bab aljabar
VII yang masih berada pada tahap transisi pasca sekolah dasar.
penggunaan simbol/lambang/istilah.
38
kritis.
peserta didik, hingga dengan contoh yang abstrak namun tetap secara
pada bab ini disajikan bahasa yang tidak sederhana namun tidak terlalu
(global).
pesan memperoleh skor empat (4) dengan alasan pesan atau materi ajar
telah disampaikan secara lugas, dengan bahasa yang menarik dan tidak
siswa berpikir kritis memperoleh skor dua (2) dengan alasan dengan
tidak dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis, hal ini tergambar
tersebut satu demi satu dan tidak perlu berpikir bagaimana proses yang
tata kalimat yang benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia, yaitu pada
ini dikarenakan pada setiap istilah yang digunakan dalam bab aljabar
empat (4) dengan alasan bahwa tata kalimat yang digunakan untuk
asas, dan sejenisnya pada bab aljabar telah konsisten dari awal hingga
indikator ini diberikan skor empat (4) atas dasar bahwa pada bab
aljabar seluruh simbol atau lambang telah sama dan konsisten mulai
dari awal hingga akhir bab, sehingga konsep, prinsip, asas, dan lain
c. Buku C
keakuratan soal.
disajikan pada bab aljabar telah mencakup semua materi yang sesuai
44
kurikulum 2013.
dalam bentuk soal kasus yang dapat memotivasi peserta didik untuk
sebaya).
salah satu dari bagian penyajian saintifik yaitu “menanya”, serta pada
buku ini telah disajikan berupa soal maupun latihan yang menuntut
dalam setiap buku teks matematika tidak harus selalu disajikam dalam
45
dengan alasan bahwa dalam buku C ini, pada bab aljabar sudah
contoh yang terdapat dalam buku teks telah sesuai dengan kebutuhan
materi memperoleh skor dua (2) sebab dalam buku C ini, pada bab
dan salah satu objek langsung yang dekat dengan peserta didik itu yaitu
(4). Perolehan skor ini berdasarkan fakta bahwa dalam buku ini
dengan simbol (-), perkalian ditulis dengan simbol (×), dan lain
internasional (SI).
memperoleh skor empat (4) dengan alasan bahwa dalam buku terbitan
tiga serangkai ini, penjabaran konsep atau definisi pada bab aljabar,
Selain itu pada bab aljabar dalam ini, juga tidak ditemukan
Perolehan skor 4 itu berdasarkan alasan bahwa, pada bab aljabar dalam
dalam operasi aljabar telah sesuai dan sangat jelas, serta telah disajikan
Untuk indikator keakuratan prosedur diberi skor empat (4). Hal ini
karena pada setiap contoh telah dituliskan secara akurat sesuai dengan
materi aljabar yang sedang dibahas, serta contoh pengerjaan soal yang
materi tersebut.
bentuk aljabar serta terdapat contoh soal yang juga tentang bagaimana
indikator keakuratan soal diberikan skor empat (4) yang diperoleh dari
fakta bahwa pada setiap latihan soal pada bab aljabar dalam buku ini
Selain itu, pada gambar 4.39 telah menunjukkan bahwa buku ini
(4) dengan alasan penyajian pada bab aljabar telah taat asas yang
53
konsep, kemudian berisi materi dan contoh soal, dan ditutup pada akhir
bab berupa soal refleksi keseluruhan materi pada bab aljabar tersebut.
juga memperoleh skor empat (4) dikarenakan pada setiap materi pada
khusus).
dalam buku ini diawali dari hal-hal khusus yang kemudian menuntun
54
memperoleh skor tiga (3) karena penyajian materi telah runtut dari
materi sederhana ke materi yang sukar, dan dari hal-hal yang sudah
pada gambar 4.43, bahwa penyajian materi dalam buku C ini, pada bab
skor empat (4) dikarenakan pada bab aljabar, penyajian materi sangat
dengan penulis.
56
skor 4 ini berdasarkan alasan, bahwa pada bab aljabar dalam buku
Hal ini terlihat dari gambar 4.31, dimana pada buku ini langkah-
empat (4) dengan alasan penyajian materi pada bab aljabar telah
penggunaan simbol/lambang/istilah.
dekat dan mudah dijumpai peserta didik, hal ini tergambar pada
Pertama, dimana pada bab ini disajikan bahasa yang tidak sederhana
pesan memperoleh skor tiga (3) dengan alasan masih terdapat beberapa
siswa berpikir kritis memperoleh skor empat (4) dengan alasan pada
tata kalimat yang benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia, yaitu pada
kesepakatan internasional.
empat (4) dengan alasan bahwa tata kalimat yang digunakan untuk
asas, dan sejenisnya pada bab aljabar telah konsisten dari awal hingga
indikator ini diberikan skor empat (4) atas dasar bahwa pada bab
62
aljabar seluruh simbol atau lambang telah sama dan konsisten mulai
dari awal hingga akhir bab, sehingga konsep, prinsip, asas, dan lain
3. Keabsahan Data
meminta kesediaan tiga orang guru kelas VII, yang mengajar pada tiga
oleh ibu Nw sebesar 90,38% dengan kriteria “Sangat Sesuai” dan untuk
buku C dinilai oleh bapak Sk yang merupakan guru matematika kelas VII
lampiran 6).
63
B. Pembahasan
komponen yang memperoleh skor tidak maksimal. Hal ini bertujuan untuk
membahas secara rinci mengapa pada indikator tersebut tidak memperoleh skor
Pembahasan akan dimulai secara terurut, mulai dari indikator pada buku
atau maksimal.
1. Buku A
Hal ini sejalan dengan pendapat menurut Andi Prastowo (2014) yang
siswa untuk melakukan inquiry dan penggunaan notasi, simbol, dan satuan.
64
saintifik dirancang agar peserta didik salah satunya aktif dalam mengajukan
belum adanya pada buku teks matematika, yang berisi perintah ataupun
ini memperoleh skor dua (2). Hal ini sebagaimana pendapat Sudjana (2010)
pembelajaran.
65
melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, baik itu berupa
timbul dalam pembelajaran. Sedangkan pada buku A ini, penyajian pada bab
memperoleh skor dua (2). Hal ini dikarenakan dalam sajian materi, pada bab
Menurut Mahmud (2011) buku teks merupakan suatu sumber ajar yang
memiliki fungsi sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa agar materi
satu sumber belajar harus mampu membuat komunikasi dua arah antara guru
dan siswa dapat terjalin dengan baik. Dalam buku ini, khususnya pada bab
memperoleh skor tiga (3). Hal ini serupa sebagaimana pemaparan pada
pendekatan saintifik.
ini memperoleh skor yang belum maksimal yaitu dua (2), dikarenakan
misalnya deduktif (umum ke khusus), induktif (khusus ke umum). Hal ini juga
ilustrasi dalam buku teks juga memiliki peranan untuk menimbulkan minat dan
dengan kata-kata, dengan adanya ilustrasi siswa yang lamban dalam membaca
Sedangkan dalam buku A ini, penyajian materi pada bab aljabar kurang
memperoleh skor dua (2), dan untuk indikator kemampuan mendorong berpikir
terdapat sepuluh cara penilaian buku teks. Apabila buku teks dapat memenuhi
berkualitas. Dari sepuluh poin yang disusun, poin ke dua menyebutkan bahwa
sebuah buku teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang
memakainya, dan poin ke enam menyebutkan bahwa buku teks haruslah dapat
mempergunakannya.
materi belum mampu menumbuhkan rasa senang yang mampu mendorong dan
memotivasi siswa agar mempelajari buku teks secara tuntas. Kemudian, buku
ini juga hanya mampu merangsang aktivitas pribadi siswa dalam ranah kognitif
pada beberapa bagian saja, belum secara keseluruhan. Untuk itu dalam aspek
sub komponen ini, skor yang diperoleh oleh buku teks ini belum maksimal.
2. Buku B
komponen ini terdapat indikator yang memperoleh skor tidak maksimal yaitu
(2) hal ini dikarenakan pada penyajian materi belum ada yang menunjukan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, dengan cara sebuah
terdapat sepuluh cara penilaian buku teks. Apabila buku teks dapat memenuhi
berkualitas, yaitu dari sempuluh poin yang disusun, poin ke enam menyebutkan
merangsang aktivitas kognitif siswa untuk berpikir kritis. Hal ini ditunjukkan
memahami materi tersebut siswa hanya perlu melihat langkah tersebut satu
demi satu dan tidak perlu berpikir bagaimana proses yang digunakan dalam
pengerjaannya.
3. Buku C
yang memperoleh skor tidak sempurna, yaitu indikator kedalam materi yang
(Purwono, 2013), dimana dalam suatu buku teks, materi yang disajikan harus
mencakup beberapa objek langsung yaitu konsep, prinsip, dan skill, serta
objek tidak langsung berupa pemecahan masalah, akan tetapi pada buku ini
tidak menyajikan pengetahuan faktual, sehingga ada salah satu objek langsung
yaitu berupa fakta, tidak terdapat pada buku ini. Dalam buku ini, pengertian,
konsep, dan definisi mengenai aljabar hanya dijabarkan secara teoritis, dan
70
aljabar itu.
keruntutan penyajian yang memperoleh skor tidak maksimal, yaitu dua (2).
Menurut Desi Susanti (2011: 17) dalam buku teks, penyajian konsep,
materi, dan alur berpikir harus tertata,. mulai dari yang mudah ke sukar, dari
yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
dari materi sederhana ke materi yang sukar, dan dari hal-hal yang sudah
secara teoritis saja, hal ini yang menyebabkan peroleh skor pada indikator
melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, dengan cara sebuah
peserta didik. Dalam sub komponen ini, terdapat dua indikator yang tidak
berpikir peserta didik yang memperoleh skor dua (2) dan indikator kesesuaian
berpikir peserta didik pada tiap tingkatan akan berbeda-beda, ada beberapa
dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik, pada kasus kali ini buku
teks pada tingkatan peserta didik sekolah menengah pertama pada materi
memperbandingkan fenomena yang biasa atau pernah dialamai. Hal ini, dalam
artian bahwa dalam penyajian materi, haruslah berangkat dari hal-hal yang
ilustrasi nyata dari konsep yang disajikan, dan juga pada buku ini belum
didik. Pada buku ini, konsep dari aljabar disajikan secara langsung berupa
teori, tanpa memberikan ilustrasi secara faktual terlebih dahulu kepada peserta
didik.
emosional remaja adalah awal dari pubertas, dimana pada fase ini mereka
remaja, hal ini dapat ditunjukkan dengan penggunaan bahasa yang tidak
terlalu sederhana tetapi juga tidak terlalu kompleks. Akan tetapi, walaupun
telah menggunakan bahasa yang sesuai dalam penyajiannya, buku ini masih
(lokal) yang mudah dijumpai peserta didik, dan juga lingkungan yang lebih
luas (global).
Sitepu (2015: 120) adalah sejauh mana peserta didik dapat mudah membaca
dan memahami isi teks dalam bahan pembelajaran yang disampaikan dengan
Sedangkan dalam buku C ini, penyajian materi pada bab aljabar masih
C. Verifikasi Data
di atas, diketahui bahwa dari ketiga buku teks matematika yang dianalisa pada
74
terhadap kurikulum 2013. Adapun buku teks matematika kelas VII semester 1
kriteria sangat sesuai, kemudian buku teks matematika kelas VII semester 1
kriteria sangat sesuai, dan yang terakhir buku teks matematika kelas VII
A. Kesimpulan
kesimpulan yaitu tingkat kesesuaian buku teks matematika kelas VII semester 1
matematika kelas VII semester 1 terbitan Tiga Serangkai pada materi aljabar
B. Saran
yaitu :
matematika terbitan Kemendikbud sebagai buku teks utama di sekolah, dan buku
terbitan Erlangga, Tiga Serangkai, serta terbitan lainnya sebagai buku penunjang
Afandi, M. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Faridah. (2018). Analisis Isi Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas VII SMP/MTs Terbitan Kemendikbud Edisi Revisi 2016.
Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga
Widodo. (1993). Tingkat Keterbacaan Teks : Suatu Evaluasi Terhadap Buku Teks
Ilmu Kimia Kelas 1 SMA. Disertasi. Jakarta: IKIP Jakarta
108
1. Kelayakan Isi
Indikator Deskripsi
2. Kelayakan Penyajian
Indikator Deskripsi
3. Kelayakan Kebahasaan
Indikator Deskripsi
Sub Komponen : Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik
1. Kesesuaian dengan Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep
tingkat maupun ilustrasi aplikasi konsep, menggambarkan contoh
perkembangan konkret (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai
berpikir peserta dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat
didik dibayangkan peserta didik)
2. Kesesuaian dengan Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan sosial
tingkat emosional peserta didik dengan ilustrasi yang
perkembangan menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan
sosial-emosional terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global.
peserta didik
Sub Komponen : Keterbacaan
Pesan (materi ajar) disajikan dengan bahasa yang menarik,
1. Keterpahaman
mudah dipahami, dan tidak menimbulkan multi tafsirPesan
peserta didik
(materi ajar) disajikan dengan bahasa yang menarik, mudah
terhadap pesan
dipahami, dan tidak menimbulkan multi tafsir
Sub Komponen : Kemampuan Motivasi
1. Kemampuan Bahasa yang digunakan menumbuhkan rasa senang ketika
memotivasi peserta didik membacanya dan mendorong mereka untuk
mempelajari buku tersebut secara tuntas
2. Kemampuan Penyajian materi bersifat mendorong peserta didik untuk
mendorong berpikir senantiasa berpikir kritis mengenai uraian, latihan, dan
kritis contoh yang diberikan
1. Ketepatan struktur Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan yang disampaikan
kalimat dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa
Indonesia
2. Kebakuan istilah Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan/atau istilah matematika yang telah disepakati
INSTRUMEN PENILAIAN
BUKU TEKS MATEMATIKA SMP/ MTs KELAS VII SEMESTER I
1. Kelayakan Isi
Komponen buku teks yang dinilai : Kelayakan Isi
Sub Komponen Indikator Nilai Alasan Penilaian
1. Kelengkapan Materi
2. Keluasan Materi
Cakupan Materi
3. Kedalaman Materi
1. Keakuratan
fakta/lambang/simbol
2. Keakuratan
konsep/definisi
3. Keakuratan prinsip
Keakuratan Materi
4. Keakuratan prosedur
5. Keakuratan Contoh
6. Keakuratan Soal
115
2. Kelayakan Penyajian
Komponen buku teks yang dinilai : Penyajian
Sub Komponen Indikator Nilai Alasan Penilaian
1. Konsistensi
sistematika sajian
dalam bab
2. Kelogisan Penyajian
Teknik Penyajian
3. Keruntutan penyajian
1. Keterlibatan aktif
peserta didik
2. Komunikasi Interaktif
Penyajian Pembelajaran
3. Pendekatan
Ilmiah/saintifik
4. Variasi dalam
penyajian
3. Kelayakan Kebahasaan
1. Ketepatan struktur
kalimat
Kelugasan
2. Kebakuan istilah
PEDOMAN PENSKORAN
PENILAIAN KELAYAKAN BUKU TEKS MATEMATIKA
KELAS VII SEMESTER 1 BAB ALJABAR
1. Kelayakan Isi
Indikator Pemberian Skor
2. Kelayakan Penyajian
Indikator Pemberian Skor
3. Kelayakan Kebahasaan