HASIL PENELITIAN
OLEH
WAODE HUSRIAWATI
A1I2 16 096
HASIL PENELITIAN
OLEH:
WAODE HUSRIAWATI
A1I2 16 096
KENDARI
2021
i
i
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
suami Wahyudin Setiawan serta adik – adik tersayang Wa Ode Siti Nurzakiah dan
Wa Ode Liput Bintari. Serta ucapan terimakasih kepada La Ode Muhammad
yusuf Bonte seseorang yang memberikan dukungan moral, materi serta tenaga
untuk membantu suksesnya Skripsi ini.
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,
baik yang secara langsung maupun secara tak langsung telah banyak membantu
penulis mulai dari awal studi hingga Skripsi ini.
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc. selaku Rektor
Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Dr. H. Jamiluddin, M.Hum. selaku Dekan FKIP UHO,
3. Bapak Dr. Awaludin, M.Pd. dan Bapak Dr. La Ode Ahmad Jazuli, M.Pd.
selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo periode 2020-2024
atas bantuan dan arahannya selama penulis menempuh pendidikan.
4. Bapak Drs. La Masi, M.Pd. dan Bapak Dr. H. Kodirun, M.Pd. selaku Ketua
Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo periode 2016-2020 atas bantuan
dan arahannya selama penulis menempuh pendidikan.
5. Bapak Dr. La Misu, M.Pd., Ibu Hj. Hasnawati S.Si., M.Si., Ibu Wa Ode Siti
Sanawiah, S.Pd., dan bapak Muhammad Nur Holis S.Pd. yang telah bersedia
menjadi panelis dan Investigator dalam penelitian penulis.
6. Dosen pengajar serta staf administrasi dalam lingkup Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo.
7. Bapak La Pelita, S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Barangka
yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Ibu
Wa Ode Siti Sanawiah, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika SMP
Negeri 1 Barangka, terima kasih atas dukungan, dan bantuan yang diberikan
kepada penulis selama melakukan penelitian.
8. Guru-guru serta Staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Barangka yang telah
memberikan bantuan selama penulis melaksanakan penelitian
v
9. Peserta didik kelas VIII₁ SMP Negeri 1 Barangka yang telah turut
berpartisipasi dan aktif selama penulis melaksanakan penelitian.
10. Sanak keluarga yang telah memberikan dukungan moral maupun materi serta
dukungan selama ini, Yakni paman saya La Lumanto S.Pd, bibi Wa Ndoiwu,
Ade Royana Taati S.Pd., Gitaria Lumanto S.pt. Abadi Faisal S.Pd. Jalaludin
Kambanada S.Pd., M.Pd serta Ayu Ningsih S.Pd.
11. Sahabat terbaik penulis semasa kuliah Grub Sodara Sedarah yakni, Vira
Yuniar Sofyan Azi, Sri Risky Manurani S.Pd, Fitran, Sujatman, Roman dan
Pebri Tri Susanto. Terima kasih telah memberi semangat, bantuan, dan
dukungan dalam perkuliahan serta berbagai kenangan yang diberikan selama
ini.
12. Teman – teman Se-Jurusan pendidikan Matematika angkatan 2016 terkhusus
Siti Risnawati dan Rini Maharani serta adik adik mulai dari 2017-2019 yang
telah banyak memberikan dukungan dan motivasi selama ini.
13. Teman teman Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mulai dari Komisariat
FKIP, BPL HMI Cabang Kendari yang telah memberikan banyak
pengalaman serta pembelajaran selama memasuki Status Mahasiswa.
14. Teman – teman pengurus UKM Pers Universitas Halu Oleo mulai periode
2017/2019 sampai periode 2019/2021.
15. Pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, serta doa untuk
penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maafkan bila penulis
tidak bisa menyebutkan satu per satu.
Mungkin saja Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini
dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan penelitian, terutama di
bidang pendidikan matematika.Terima kasih.
Kendari, Februari 2021
vi
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
vii
A. Hasil Penelitian 24
B. Pembahasan 52
BAB V PENUTUP 60
A. Kesimpulan 60
B. Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN 67
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Nilai Rata-Rata nilai Ulangan Tengah Semester kelas VII SMP Negeri 1
Barangka tahun 2019/20204
Tabel 2.1Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Polya 15
Tabel 2.2Penelitian yang Relevan 17
Tabel 3.1 Kriteria Pengelompokan Siswa Berdasarkan Nilai Rapor Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 20
Tabel 3.2 Tabel hasil validasi panelis 79
Tabel 3.3 Rubrik Skor tes pemecahan masalah matematis siswa 23
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama – nama Siswa Kelas VIII₂ Tahun Ajaran 2020/2021
67
Lampiran 2. Penentuan Subjek Penelitian 68
Lampiran3. Kisi – kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 70
Lampiran4. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 71
Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
72
Lampiran 6. Pedoman Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
74
Lampiran 7. Nama – nama Instrumen Tes Pemecahan Masalah Matematis 75
Lampiran 8. Jawaban Subjek Penelitian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis 76
Lampiran 9. Transkip Hasil Wawancara Berbasis Tugas yang Telah Divalidasi
79
Lampiran10. Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dari
hasil Validasi Oleh Panelis 97
Lampiran11. Dokumentasi 98
Lampiran 12. Surat Pernyataan Validasi Data 100
Lampiran 13. Surat izin penelitian 102
Lampiran 14. Surat izin setelah meneliti 103
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, matematika berperan dalam pengembangan sumber daya
manusia, sehingga perlu adanya manajemen dalam pengoptimalannya. Nampak
bahwa karakter sumber daya manusia, misalnya teliti, akan berhubungan dengan
cerdas, taat melakukan prosedur perhitungan, dengan diulang-ulang sebanyak
iterasi tertentu, tergantung dari proses penyelesaian permasalahan yang dihadapi.
Hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang ada pada sumber daya manusia
masih saling berpengaruh antar yang satu dengan yang lainnya.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang
sangat pesat, baik materi maupun kegunaanya. Dengan demikian setiap upaya
pengajaran matematika sekolah haruslah selalu mempertimbangkan
perkembangan matematika. Pembelajaran matematika merupakan upaya
mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi siswa,
yang kegiatannya dirancang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
menelaah bentuk, struktur, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang abstrak
serta hubungannya, dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Oleh karena itu,
pembelajaran matematika perlu dikembangkan demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Salah satu tujuan mata pelajaran matematika untuk Sekolah
Menengah Pertama menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) yaitu
agar siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah
Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum
matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaian soal, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan
pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Menurut Polya yang dikutip oleh
Hudojo (Rahayu & Afriansyah, 2015: 15) pemecahan masalah adalah sebagai
usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak
dengan segera dicapai. Selanjutnya Polya menyatakan bahwa pemecahan masalah
1
2
langsung mengenai kemampuan siwa yang dinyatakan dengan nilai. Nilai rata-rata
yang tercantum pada Tabel 1.1 di atas masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 67. Namun, nilai rata-rata yang diperoleh siswa seperti
pada tabel di atas belum dapat mengukur kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa pada materi SPLDV, karena jenis tes ulangan tengah semester
yang digunakan oleh guru yaitu tes ulangan tengah semester yang mencakup
campuran beberapa materi matematika dan campuran soal pilihan ganda dan
uraian. Selain itu, tes yang disajikan tidak menggunakan soal-soal kontekstual
sebagai alat ukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Sehubungan dengan hal-hal yang terjadi tentang kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa, maka guru sangat berperan penting untuk menciptakan
siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Peran guru yang
baik akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa yang baik pula, dan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan tercapai secara maksimal. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan memaksimalkan penggunaan soal-soal
kontekstual, khususnya pada materi SPLDV karena hasil belajar materi SPLDV
masih di bawah KKM.
Berkaitan dengan soal-soal kontekstual yang merupakan wujud aplikasi
matematika dalam kehidupan sehari-hari, Polya mengemukakan bahwa solusi soal
pemecahan masalah memuat empat langkah penyelesaian. Langkah pertama
memahami masalah, tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan,
siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan benar.
Langkah kedua adalah menyusun rencana penyelesaian masalah. Selanjutnya
adalah langkah ketiga yaitu menyelesaikan masalah sesuai rencana. Kemampuan
menyelesaikan langkah ketiga yaitu menyelesaikan masalah sesuai rencana.
Kemampuan menyelesaikan langkah ketiga ini sangat tergantung pada
pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. Semakin bervariasi pengalaman
mereka, ada kecenderungan siswa lebih kreatif dalam menyusun rencana
penyelesaian suatu masalah, dilanjutkan penyelesaian masalah sesuai rencana
yang dianggap paling tepat. Langkah terakhir dari proses penyelesaian masalah
5
menurut Polya adalah melakukan pengecekan atas apa yang telah dilaksanakan
mulai dari langkah pertama sampai langkah penyelesaian ketiga.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa SMP Negeri 1 Barangka Ditinjau Dari Langkah Polya“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP Negeri 1
Barangka yang berkemampuan tinggi ditinjau dari langkah Polya?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP Negeri 1
Barangka yang berkemampuan sedang ditinjau dari langkah Polya?
3. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP Negeri 1
Barangka yang berkemampuan rendah ditinjau dari langkah Polya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk memperoleh gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa SMP Negeri 1 Barangka yang berkemampuan tinggi ditinjau dari
langkah Polya.
2. Untuk memperoleh gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa SMP Negeri 1 Barangka yang berkemampuan sedang ditinjau dari
langkah Polya.
3. Untuk memperoleh gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa SMP Negeri 1 Barangka yang berkemampuan rendah ditinjau dari
langkah Polya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
kepada guru mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada
materi Sistem Persamaan Lineral Dua Variabel (SPLDV)
6
2. Secara praktis
Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Memberikan informasi bagi sekolah dalam pengembangan pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran matematika.
b. Bagi guru, pembelajaran berbasis masalah memberikan alternatif yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa.
c. Bagi siswa, memberikan kesan baru dalam pembelajaran matematika dan
memudahkan siswa untuk memahami konsep matematika sehingga terjadi
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
d. Bagi peneliti, memberikan pengalaman yang berharga untuk membagun
inovasi dalam dunia pendidikan melalui pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.
e. Bagi dunia pendidikan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang
pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Matematika
Matematika merupakan suatu ilmu yang ada di setiap jenjang pendidikan,
mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Melalui pendidikan
matematika diharapkan siswa dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis, sistematis, logis, kreatif, bekerjasama secara efektif. Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan
yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Hal ini jelas merupakan tuntutan
yang sangat tinggi yang tidak mungkin dapat dicapai hanya dengan hafalan,
mengerjakan soal-soal latihan, serta proses pembelajaran yang biasa.
Utari dkk (2013) mengemukakan bahwa matematika merupakan suatu
mata pelajaran yang memiliki peranan cukup penting, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk membantu siswa mengkaji sesuatu secara logis,
kreatif dan sistematis. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus
mengutamakan untuk berpikir sistematis, kritis dan kemampuan pemecahan
masalah.
Lenner dkk dalam (Tombokan & Kandou, 2014) mengatakan “matematika
tidak dapat disamakan dengan berhitung atau aritmetika”. Aritmatika atau
berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan dan merupakan bagian dari
matematika. Pemusatan pelajaran matematika sering hanya pada keterampilan
berhitung saja seperti penjumlahan, perkalian, pembagian, dll dan
beranggapan bahwa jika anak telah menguasai berhitung maka dia telah
menguasai semua kompetensi matematika.
Beberapa definisi matematika akan diberikan. Johnson dan Rising
(dalam Tombokan & Kandou, 2014) mengatakan sebagai berikut:
7
8
Tabel 2.1
Indikator kemampuan pemecahan masalah polya
Tahapan Pemecahan
Masalah Menurut Polya Indikator
1.1. menentukan apa yang diketahui dan
1. Memahami masalah ditanyakan.
1.2. Menceritakan kembali masalah (soal)
dengan bahasanya sendiri.
1.3. Mempresentasikan masalah kedalam bentuk
gambar, grafik atau persamaan.
2. Merencanakan 2.1 mengetahui keterkaitan antara yang
penyelesaian diketahui dan yang ditanyakan.
2.2 Menggunakan semua informasi yang
penting pada soal.
2.3 Menentukan rumus yang akan digunakan.
3. Melaksanakan rencana 3.1 menggunakan langkah-langkah secara
benar.
3.2 Menggunakan rumus yang telah dipikirkan.
3.3 Terampil dalam algoritma dan ketepatan
menjawab soal.
4. Melihat kembali 4.1 menggunakan informasi yang ada untuk
memeriksa kembali hasil pemecahan
masalah.
4.2 Menentukan kembali hasil pemecahan
masalah.
(Priansa, 2015 : 193)
C. Kerangka Berpikir
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses
pembelajaran dari aspek kurikulum. Proses pemecahan masalah matematis
merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa. Pentingnya
kemampuan pemecahan masalah karena salah satu tujuan penting dalam
pembelajaran matematika serta salah satu dari komponen matematika yang
penting dalam pembelajaran yang berkaitan dengan tahap menyelesaikan masalah.
Hal ini disebabkan karena kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari masalah.
Meskipun pemecahan sangat penting, tetapi kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa masih kurang. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan dengan Guru SMP N 1 Barangka bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa SMP N 1 Barangka masih kurang diperhatikan oleh
guru khusunya pada materi SPLDV.
Secara garis besar tahap-tahap penyelesaian masalah menurut polya
ada 4 langkah yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan suatu
masalah, dapat diuraikan sebagai berikut (1) Memahami Masalah. Pada aspek
memahami masalah, siswa perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja
yang ada, jumlah, hubungan dan nilai-nilai yang terkait serta apa yang sedang
mereka cari. (2) Membuat Rencana. Pada aspek ini, siswa perlu
mengidentifikasi operasi yang terlibat untuk menyelesaikan masalah yang
18
diberikan. (3) Melaksanakan Rencana. Pada aspek ini, hal yang diterapkan
tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya, mengartikan
informasi yang diberikan kedalam bentuk matematika, dan melaksanakan
rencana selama proses dan perhitungan yang berlangsung. (4) Memeriksa
Kembali. Pada tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah mengecek kembali
informasi yang penting, mengecek semua perhitungan yang sudah terlibat,
mempertimbangkan apakah solusinya logis, melihat alternative lain, dan membaca
pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaannya
sudah benar-benar didapatkan.
Tahap-tahap pemecahan masalah seperti yang dijelaskan Polya dapat
dijadikan sebagai landasan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa SMP N 1 Barangka dan diharapkan dapat memberikan
gambaran kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP N 1 barangka.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis yang bertujuan untuk
mengeksplorasi pertanyaan penelitian dan tidak bermaksud untuk menawarkan
solusi akhir dan konklusif untuk masalah yang ada. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif-kualitatif.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Barangka Tahun Ajaran yang
terletak di desa Lapolea, Kec. Barangka, Kab. Muna Barat. Waktu pelaksanaan
penelitian adalah pada pada tanggal 14 – 17 Desember 2020, semester ganjil
Tahun Ajaran 2020/202.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII1 SMP Negeri 1
Barangka yang berjumlah 3 orang siswa dari jumlah siswa sebanyak 26 orang
yang diambil dari setiap masing-masing siswa dengan kemampuan pemecahan
masalah dengan kategori tinggi, kategori sedang, kategori rendah dan telah
mempelajari materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Adapun
langkah-langkah penentuan subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data siswa kelas VIII₁ berupa nilai rapor siswa semester I
untuk mata pelajaran matematika tahun ajaran 2019/2020.
2. Mencari nilai rata-rata dan simpangan baku data tersebut.
3. Menentukan Batas kelompok.
19
20
Tabel 3.1
Kriteria pengelompokan siswa berdasarkan nilai rapor semester ganjil
2020/2021
Skor (s) Kelompok
s ≥( x́+ DS) Tinggi
¿ – DS) ˂ s ˂ (x́ + DS¿ Sedang
s ≤( x́−DS) Rendah
(Sudijono, 2011:126)
Keterangan :
s = Skor Subjek
x́ = Rata – Rata
DS = Standar Deviasi
Subjek dipilih dari masing-masing siswa dengan kemampuan
pemecahan masalah dengan kategori tinggi, kategori sedang, kategori
rendah, dengan mempertimbangkan kemampuan dalam menerapkan
langkah Polya dalam memecahkan masalah matematis serta mampu
mengkomunikasikan pendapat atau jalan pikiran secara lisan. Pemberian
kriteria bertujuan untuk mengetahui kategori kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematis.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ada dua macam, yaitu instrumen utama
dan instrumen bantu. Instrumen utama adalah peneliti sendiri. Arikunto
(Sujarweni, 2015:21) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif
peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga
keberadaanya tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti. Sedangkan
instrumen bantu ada 2 (dua), yaitu Tes Pemecahan Masalah (TPM) dan
pedoman wawancara.
1. Tes Pemecahan Masalah
Tes pemecahan masalah matematis merupakan instrumen bantu pertama
yang digunakan. Tes ini adalah soal uraian tentanng SPLDV (Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel) yang terdiri atas 2 (dua) soal. Pemberian 2 (dua) soal pada
materi SPLDV (Sistem Persamaan Linear Dua Variabel) karena berdasarkan
21
pembagian SPLDV (Sistem Persamaan Linear Dua Variabel) pada materi SPLDV
(Sistem Persamaan Linear Dua Variabel) dengan menggambar grafik, substitusi,
eliminasi dan pemodelan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Tes ini
sebelum digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa, di lakukan dengan uji validitasnya. Tes pemecahan masalah ini terdiri dari
dua butir soal yang akan divalidasi terlebih dahulu oleh tiga orang panelis. Panelis
dalam pengujian validitas instrumen ini adalah tiga orang ahli yang terdiri dari
dua orang dosen pendidikan matematika dan satu orang guru mata pelajaran
matematika Kelas VIII SMP Negeri 1 Barangka. Validitas yang diterapkan yaitu
validitas isi yang bertujuan untuk melihat kecocokan materi, konstruksi serta
bahasa yang digunakan. Kriteria validitas yang digunakan adalah jika sekurang-
kurangnya dua dari tiga panelis menyetujui bahwa dari segi kejelasan butir
pertanyaan dan kesesuaian pertanyaan dapat mengungkapkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Setelah instrumen divalidasi dengan
memperhatikan kriteria validitas, maka selanjutnya instrumen diberikan kepada
subjek penelitian.
Analisis validitas penilaian panelis digunakan untuk mengetahui validitas
konsep instrumen melalui penilaian panelis dengan menggunakan rumus Aiken’s
(Arikunto, 2015:39) sebagai berikut.
V=
∑ n i [ i−I o ]
[N ( c −1 ) ]
Dimana:
2. Pedoman Wawancara
Instrumen bantu kedua yang digunakan pada penelitian ini adalah
pedoman wawancara. Instrumen ini disusun oleh peneliti sebagai alat
bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui tanya
jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
siswa secara mendalam dalam menyelesaikan tes pemecahan masalah
matematis.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan cara sebagai
berikut :
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif sejumlah
besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumen. (Sujarweni,
2015:32). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berupa daftar
nama-nama siswa kelas VIII₁ sebagai subjek dalam penelitian ini, nilai rapor siswa
kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 serta gambar/foto pada saat
melakukan wawancara.
2. Pemberian Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites (Jihad &
Haris, 2012:67). Metode pemberian tes dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
ditinjau dari langkah Polya. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
soal uraian pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Tes dapat
dilihat pada lampiran 4.
3. Wawancara
24
26
27
dipilih satu siswa pada masing-masing kelompok tinggi, sedang dan rendah untuk
diwawancarai dengan berdasarkan hasil jawaban siswa, serta meminta pendapat
dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII₁, hal ini dikaenakan guru lebih
mengerti dan mengetahui kemampuan dan keadaan siswanya, dengan
pertimbangan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat atau jalan pikirannya
secara lisan. Pertimbangan ini dimaksudkan dengan tujuan peneliti mendapatkan
informasi yang lebih banyak dari pada subjek yang kurang dalam hal kemampuan
mengkomunikasikan pendapat atau jalan pikirannya secara lisan pada saat
wawancara.
Pada penelitian ini, pengambilan data utama adalah wawancara berbasis
tugas. Wawancara ini di lakukan karena peneliti mendapatkan data yang lebih
banyak dan mendalam untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa. Pada saat wawancara peneliti memberikan lembar tugas
pemecahan masalah kepada subjek penelitian, kemudian peneliti meminta subjek
untuk menjawab permasalahan yang diberikan pada lembar jawab, lalu peneliti
meminta subjek untuk menjelaskan proses pemecahan masalahnya secara lisan.
Adapun instrumen bantu yang digunakan saat wawancara berupa lembar
tugas pemecahan masalah serta pedoman wawancara.
Adapun hasil data wawancara berbasis tugas sebagai berikut.
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis untuk Indikator
Memahami Masalah
1) Data Hasil Wawancara
a) Siswa Berkemampuan Tinggi (SP – 09 )
Pemecahan masalah matematis dari SP - 09 untuk indikator memahami
masalah berdasarkan tahap pemecahan masalah matematis Polya pada materi
persamaan linear dua variabel diperoleh dari kemampuan SP – 09 dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan.
28
Soal 1 :
1. Bu Riska, Bu Kajol dan Bu Dian pergi ke Mall bersama-sama.
Sesampainya di Mall Bu Riska membeli dua baju dan satu kaos
dan ia membayar Rp 170.000, Di toko yang sama Bu Dian
membeli satu baju dan tiga kaos dan ia membayar uang Rp
185.000, Bu Kajol membeli tiga baju dan dua kaos, berapa ia
harus membayar ?
Ket :
P adalah Peneliti
S adalah Subjek
185.000, bu Kajol membeli tiga baju dan dua kaos, berapa ia harus
membayar? ”
P : “ bisa buatkan model matematikanya ? “
S:
Soal 2 :
2. Nunik membeli 1 kg daging sapi dan 2 kg ayam potong dengan
harga Rp100.000,00. Nanik membeli 3 kg ayam potong dan 2 kg
daging sapi dengan harga Rp210.000,00. Jika harga 1 kg daging
sapi dinyatakan dengan x dan 1 kg ayam dinyatakan dengan y,
tentukan model sistem persamaan linear dua variabel yang
37
Soal 1 :
1. Bu Riska, Bu Kajol dan Bu Dian pergi ke Mall bersama-sama.
Sesampainya di Mall Bu Riska membeli dua baju dan satu kaos
dan ia membayar Rp 170.000, Di toko yang sama Bu Dian
membeli satu baju dan tiga kaos dan ia membayar uang Rp
185.000, Bu Kajol membeli tiga baju dan dua kaos, berapa ia
38
harus membayar ?
Berikut jawaban tertulis dari SP - 10 untuk indikator menyusun rencana
penyelesaian pada Tes Pemecahan Masalah Matematis nomor 1:
S : “ iya kak”
Berdasarkan indikator menyusun rencana penyelesaian data hasil jawaban
dan kutipan kutipan wawancara SP – 10 mampu menyusun rencana penyelesaian
masalah. Hal ini terlihat dari mampunya subjek SP – 10 dalam menjawab
pertanyaan dari peneliti secara tepat serta mampu menuliskan rencana
penyelesaiannya.
c) Siswa Berkemampuan Rendah (SP – 14)
Pemecahan masalah matematis dari SP - 14 untuk indikator menyusun
rencana penyelesaian berdasarkan tahap pemecahan masalah matematis Polya
pada materi persamaan linear dua variabel diperoleh dari kemampuan SP – 14
dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Soal 1 :
1. Bu Riska, Bu Kajol dan Bu Dian pergi ke Mall bersama-sama.
Sesampainya di Mall Bu Riska membeli dua baju dan satu kaos
dan ia membayar Rp 170.000, Di toko yang sama Bu Dian
membeli satu baju dan tiga kaos dan ia membayar uang Rp
185.000, Bu Kajol membeli tiga baju dan dua kaos, berapa ia
harus membayar ?
Berikut jawaban tertulis dari SP - 14 untuk indikator menyusun rencana
penyelesaian pada Tes Pemecahan Masalah Matematis nomor 1:
Jawaban dari subjek SP – 14 tidak di temukan dan tidak terdapat dalam lembaran
jawaban nya.
Berikut kutipan wawancara SP – 14 soal nomor 1 untuk indikator
menyusun rencana :
P : “ materi apa yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal ini?”
S : ”(diam) mungkin model matematika kak. “
Berdasarkan indikator menyusun rencana penyelesaian masalah data hasil
jawaban dan kutipan kutipan wawancara SP – 14 mampu menyusun rencana
penyelesaian sesuai dengan masalah dengan menuliskannya, akan tetapi subjek SP
– 14 masih ragu – ragu dengan jawabannya.
Soal 2 :
40
wawancara dengan data dalam bentuk rekaman dan video. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data tersebut valid.
P : “ coba adik jelaskan kepada kak cara adik memperoleh nilai harga 1 baju dan 1
kaos!”
S : “harga satu baju diperoleh menggunakan metode substitusi sedangkan satu
kaos menggunakan metode eliminasi kak”
Berdasarkan indikator melaksanakan rencana penyelesaian masalah data
hasil jawaban dan kutipan kutipan wawancara SP – 09 mampu melaksanakan
rencana penyelesaian terlihat bahwa subjek SP – 09 mampu melaksanakan
rencana dan menyatakan perhitungan secara runtut dan benar dalam
menyelesaiakan masalah.
Soal 2 :
2. Nunik membeli 1 kg daging sapi dan 2 kg ayam potong dengan
harga Rp100.000,00. Nanik membeli 3 kg ayam potong dan 2 kg
daging sapi dengan harga Rp210.000,00. Jika harga 1 kg daging
sapi dinyatakan dengan x dan 1 kg ayam dinyatakan dengan y,
tentukan model sistem persamaan linear dua variabel yang
berkaitan dengan pernyataan di atas ?
Soal 2 :
2. Nunik membeli 1 kg daging sapi dan 2 kg ayam potong dengan
harga Rp100.000,00. Nanik membeli 3 kg ayam potong dan 2 kg
daging sapi dengan harga Rp210.000,00. Jika harga 1 kg daging
sapi dinyatakan dengan x dan 1 kg ayam dinyatakan dengan y,
tentukan model sistem persamaan linear dua variabel yang
berkaitan dengan pernyataan di atas ?
Soal 1 :
1. Bu Riska, Bu Kajol dan Bu Dian pergi ke Mall bersama-sama.
Sesampainya di Mall Bu Riska membeli dua baju dan satu kaos
dan ia membayar Rp 170.000, Di toko yang sama Bu Dian
membeli satu baju dan tiga kaos dan ia membayar uang Rp
185.000, Bu Kajol membeli tiga baju dan dua kaos, berapa ia
harus membayar ?
Berikut jawaban tertulis dari SP - 10 untuk indikator melihat kembali
pada Tes Pemecahan Masalah Matematis nomor 1:
Tidak menuliskan jawaban melihat kembali.
Berikut kutipan wawancara SP – 10 soal nomor 1 untuk indikator melihat
kembali :
P : “ apakah adik tahu jawabanya sudah benar atau tidak ?”
S : “memasukan nilai baju dan kaos disetiap model matematika nya kak.
Misalkan bu Riska 2x + y = 170.000, dimasukan tiap tiap variabel nya dengan
nilai yang telah diperoleh tadi. 2(65.000) + 40.000 = 170.000. begitu juga
dengan model matematika bu Dian dan bu Kajol.”
P : “apakah jawabanmu adik yakini sudah benar ?”
S : “iya kak. Hasilnya benar”
P : “sekarang coba adik tuliskan kesimpulan untuk soal itu !”
S:
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan paparan dan analisis data dari hasil tes pemecahan masalah
matematis dan wawancara, diperoleh temuan yang dapat dijabarkan sebagai
berikut
1) Memahami masalah
Berdasarkan data hasil wawancara berbasis SP – 09 mampu
memahami masalah dengan indikator yang ada, hal ini terlihat dari
mampunya SP – 09 menjawab pertanyaan dari peneliti secara tepat
yang merujuk pada kemampuan memahami masalah yang sesuai
dengan indikator dalam memahami masalah yaitu menentukan apa
yang diketahui dan ditanyakan pada soal serta mampu menjelasakan
kembali maksud soal menggunakan bahasanya sendiri secara rinci dan
jelas, serta cakap dalam menjawab pertanyaan peneliti.
2) Merencanakan penyelesaian masalah
Tahap kedua yang dilakukan oleh SP – 09 setelah memahami masalah
adalah merencanakan penyelesaian masalah. Pada permasalahan satu SP
– 09 mampu menyusun rencana penyelesaian dengan cepat dan tepat. Hal
ini terbukti ketika peneliti bertanya tentang konsep apa yang dipakai
untuk menyelesaikan soal subjek SP – 09 menjawab dengan spontan
metode Eliminasi dan Substitusi meskipun ia masih kesulitan alasan
kenap harus menggunakan metode itu, tetapi setelah peneliti menanyakan
kembali SP – 09 dengan mudah memahami alasan harus mengetahui
menggunakan metode apa. Hal ini sesuai dengan indikator dalam
merencanakan penyelesaian yaitu mengetahui keterkaitan antara syarat
cukup dan syarat perlu, menggunakan semua informasi yang penting
pada soal serta menentukan semua metode yang akan digunakan.
3) Melaksanakan rencana penyelesaian
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh SP – 09 adalah
melaksanakan rencana penyelesaian yang sudah dipikirkan dan
dituliskan. Pada tahap ini SP – 09 mencoba menyelesaikan masalah di
kertas jawaban yang disediakan.
4) Melihat kembali
Tahap terakhir yang dilakukan SP – 09 adalah melihat kembali hasil
pemecahan masalah. Pada permasalahan satu SP – 09 belum mampu
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta mengacu pada perumusan
masalah bahwa gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP
Negeri 1 Barangka kelas VIII₁ ditinjau dari langkah Polya adalah sebagai berikut :
1. Siswa kemampuan tinggi dalam menyelesaikan masalah memiliki
kemampuan pemecahan masalah yang sangat baik, karena mampu memahami
58
masalah secara lengkap dan dapat menyebutkan apa yang diketahui dan
ditanyakan pada soal serta menjelaskan kembali maksud dari soal dengan
menggunakan bahasanya sendiri dengan jelas. Pada tahap merencanakan
penyelesaian dengan tepat dan benar serta menggunakan semua informasi
yang ada pada soal serta mengetahui keterkaitan antara yang diketahui pada
soal dan yang ditanyakan pada soal. Melaksanakan rencana dengan
melakukan substitusi dan eliminasi dan perhitungan secara tepat, dan mampu
menyimpulkan serta melakukan pengecekan pada proses dan penyelesaian
masalah secara tepat.
2. Siswa kemampuan sedang dalam menyelesaikan masalah memiliki
kemampuan pemecahan masalah yang cukup, karena mampu memahami
masalah secara lengkap, merencanakan penyelesaian dengan tepat,
melaksanakan rencana dengan melakukan substitusi dan eliminasi dan
perhitungan secara tepat, dan mampu menyimpulkan dan melakukan
pengecekan pada proses dan penyelesaian masalah secara tepat. Namun,
siswa dengan kemampuan sedang terkadang kurang cermat dalam memilih
rencana penyelesaian, sehingga pada tahap melaksanakan rencana
penyelesaian dan melihat kembali mengalami kesulitan.
3. Siswa kemampuan rendah dalam menyelesaikan masalah memiliki
kemampuan pemecahan masalah yang sangat kurang, karena belum mampu
memahami masalah secara lengkap, merencanakan penyelesaian dengan
kurang tepat, tidak mampu melaksanakan rencana menyimpulkan serta
melakukan pengecekan pada proses dan penyelesaian masalah secara tepat,
karena kesulitan dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian
serta tidak mampu menuliskan melihat kembali dan kesimpulan.
B. SARAN
Terkait hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah
dipaparkan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya siswa diarahkan untuk memeriksa kembali jawabannya setiap
menyelesaikan soal – soal matematika untuk melatih ketelitian siswa. Dalam
59
Faiziin. 2014, Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas VIII Smp I
Nurul Islam Yogyakarta Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar,
Skripsi Pada Fmipa. https://eprints.uny.ac.id/12317/
Kurniawati, A.D & Siswono, T.Y.E. 2014, Pengaruh Kecemasan Dan Sel
Efficacy Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Materi Segiempat Siswa Kelas VII Mts Negeri Ponorogo. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol 3, No. 2,
Sujarweni. V.W. 2015, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, Pustaka Baru
Press, Yogyakarta.
Thobroni. 2016, Belajar Dan Pembelajaran Teori Dan Praktek, Ar-Ruzz. Media,
Yogyakarta.
66
Lampiran 1.
Daftar Nama-nama siswa kelas VIII₁ tahun ajaran 2020/2021
No Nama Siswa Kode Subjek
1. Adinda Nur islamiah S.01
2. Asni S.02
3. Cail S.03
7. Hainal S.07
8. Intan S.08
67
18. Nur Rahmadani S.18
Lampiran 2.
Penentuan Subjek Penelitian
No Kode Subjek Xi Xi 2
1. S.01 71 5.041
2. S.02 80 6.400
3. S.03 70 6.400
4. S.04 78 6.084
5. S.05 85 7.225
6. S.06 72 5.184
7. S.07 70 4.900
8. S.08 80 6.400
9. S.09 95 9.025
10. S.10 78 6.084
11. S.11 72 5.184
12. S.12 80 6.400
13. S.13 85 7.225
14. S.14 70 4.900
15. S.15 80 6.400
16. S.16 75 5.625
17. S.17 70 4.900
18. S.18 85 7.225
19. S.19 80 6.400
68
20. S.20 82 6.724
21. S.21 75 5.625
22. S.22 70 4.900
23. S.23 80 6.400
Jumlah 1.783 139.151
∑ xi=1.783
i=1
∑ x i=¿ 139.151¿
2
i=1
(∑ )
i=1
x i ² = (1.783)² = 3.179.089
n( n−1)
i=1
21.384
= √ 506
= √ 42.26
~
¿6.5
Penentuan batas kelompok :
Kelompok Tinggi : s ≥ 84
Kelompok Sedang : 71 ˂ s ˂ 84
69
Kelompok rendah : s ≤ 71
Lampiran 3
KISI-KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
70
3. Siswa akan
mampu
menyelesaikan
permaslahan
yang berkaitan
dengan SPLDV
Lampiran 4
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
PETUNJUK :
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas.
2. Kerjakan dikertas yang telah disediakan.
3. Jangan lupa tulis nama dan kelas.
71
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS
1. Langkah I (Memahami Masalah)
Dik : Bu Riska : 2 baju dan 1 kaos = 170.000
Bu Dian : 1 baju dan 3 kaos= 185.000
Dit : Harga 3 baju dan 2 kaos Bu kajol .
Langkah II (Menyusun Rencana Penyelesaian)
Model matematika dari soal tersebut
Misalkan :
Baju =x
Kaos =y
Harga 2 baju dan 1 kaos = 170.000
Harga 1 baju dan 3 kaos= 185.000
Langkah III (Melaksanakan Rencana Penyelesaian)
2x + y = 170.000 |x3| = 6x + 3y = 510.000
x + 3y = 185.000 |x1| = x + 3y = 185.000 -
5x = 325.000
x = 325.000/5
= 65.000
Substitusikan nilai x
x + 3y = 185.000
65.000 + 3y = 185.000
3y = 185.000 – 65.000
72
3y = 120.000
y = 120.000/3
= 40.000
Untuk harga 3 baju dan 2 kaos
Harga = 3(65.000) + 2(40.000) = 195.000+80.000 = 275.000
Langkah IV (Melihat Kembali)
Jadi harga 1 baju adalah 65.000
Harga 1 kaos adalah 40.000
2. Langkah 1 (Memahami Soal)
Dik : Harga 1 kg daging sapi : x
Harga 1 kg ayam : y
Dit : model matematika ?
Langkah II ( Menyusun Rencana Penyelesaiaan)
* Nunik membeli 1 kg daging sapi dan 2 kg ayam potong dengan harga Rp
100.000,00
* Nanik membeli 3 kg ayam potong dan 2 kg daging sapi dengan harga Rp
210.000,00
Langkah III (Melaksanakan Rencana Penyelesaian)
* Nunik membeli 1 kg daging sapi dan 2 kg ayam potong dengan harga Rp
100.000,00
Model matematika:
x + 2y = 100.000
* Nanik membeli 3 kg ayam potong dan 2 kg daging sapi dengan harga Rp
210.000,00
Model matematika:
3y + 2x = 210.000 atau 2x +3y = 210.000
Langkah IV (Melihat Kembali)
Memasukan pemisalan :
Harga 1 kg daging sapi : x
Harga 1 kg ayam : y
Setelah itu mengganti kalimat menjadi model matematika.
73
Jadi, model matematika dari soal adalah
x + 2y = 100.000 dan 2x + 3y = 210.000
Lampiran 6.
PEDOMAN WAWANCARA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS
1. Memahami masalah
a. Apakah anda memahami permasalahan tersebut ?
b. Jika memahami, dapatkah anda membayangkan permasalahan tersebut ?
c. Coba ceritakan maksud soal ini dengan kalimat dan bahasamu sendiri?
d. Apakah dari materi yang sudah didapatlan sebelumnya, cukup untuk
menyelesaikan soal itu ?
2. Menyusun rencana penyelesaian
Apakah anda dapat membuat model matematika dari permasalahan
tersebut?
3. Melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah
a. Dari model matematika yang telah anda buat, bagaimana cara
penyelesainya?
b. Dari model matematika yang telah anda buat, apakah bisa diganti dengan
simbol-simbol matematika ?
c. Prinsip atau konsep apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut ?
4. Melihat kembali
a. Setelah selesai mengerjakan permasalahan itu, apakah anda sudah tahu
jawabanya benar atau salah ?
b. Bagaimana anda mengetahui kebenaran dari jawaban anda ?
74
c. Apakah setiap kali mengerjakan permasalahan, anda selalu mengecek
jawaban yang anda peroleh.
Lampiran 7
Nama-nama Panelis Instrumen Tes Pemecahan Masalah Matematis.
No Nama Pekerjaan
1. Drs. La Misu, M.Pd Dosen Jurusan Pendidikan
Matematika
2. Hj. Hasnawati, S.Si., M.Si. Dosen Jurusan Pendidikan
Matematika
3. Wa ode Siti Sanawiah Guru Matematika SMP
Negeri 1 Barangka
75
Lampiran 8
Jawaban Tes Subjek Penelitian :
1. Jawaban tes Pemecahan masalah SP – 09
76
2. Jawaban tes pemecahan masalah SP – 10
77
3. Jawaban tes pemecahan masalah SP – 14
78
Lampiran 9
79
S : alhamdulillah baik kak.
P : alhamdulillah, adek sudah tahu hari ini kita mau ngapain ?
S : sudah kak,
P : kita mau ngapain ?
S : wawancara kak.
P : apakah kamu sudah tau wawancara itu bagaimana ?
S : sudah kak, diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh kakak.
P : apakah adik sudah siap?
S : siap kak.
P : sekarang coba baca soal nomor satu
S : (membaca soal)
P : sudah ?
S : sudah kak.
P : apakah adik bisa memahami soalnya ?
S : bisa kak
P : jika memahami apakah permasalahnnya bisa adik bayangkan ?
S : bisa kak
P : sekarang coba ceritakan maksud soal ini dengan bahasamu sendiri.
S : “ Bu riska, bu Kajol dan bu Dian bersama – sama pergi di mall,
sesampainnya di mall, bu Riska membeli dua baju dan satu kaos seharga Rp.
170.000, di toko yang sama bu Dian membeli satu baju dan tiga kaos seharga
Rp. 185.000, bu Kajol membeli tiga baju dan dua kaos, berapa ia harus
membayar?
P : apa yang diketahui dari soal tersebut ?
Memahami soal
S : Bu Riska = 2x + y = 170.000
Bu Dian = x + 3y = 185.000
P : x itu apa dan y itu apa ?
S : x melambangkan baju dan y adalah kaos kak
P : selain itu apakah masih ada lagi yang diketahui ?
S : (diam) menurutku tidak ada kak.
80
P : apa yang ditanyakan dari soal itu ?
S : berapa bu Kajol harus membayar jika membeli tiga baju dan dua kaos.
P : baik, apakah adik sudah pernah menyelesaikan soal seperti ini ?
S : belum.
P : apakah adik sudah mempelajari materi yang berkaitan dengan soal ini ?
S : sudah kak
P : untuk menyelesaikan soal ini, materi atau konsep apa yang digunakan ?
Merencanakan penyelesaian
S : sistem persamaan linear dua variabel kak, materi terakhir sebelum
ulangan.
P : apakah adik sudah mempelajari materinya SPLDV ?
S : Iya sudah kak.
P : konsep atau metode apa yang kamu pakai untuk menyelesaikan soal ini ?
S : metode eliminasi dan substitusi.
P : mengapa kamu menggunakan metode eliminasi dan substitusi ?
S : karena saya akan mencari nilai x dan y kak.
P : apakah harus menggunakan metode eliminasi dan substitusi ?
S : iya kak.
P : coba adik tunjukan atau tuliskan dengan menggunakan metode eliminasi
dan substitusi dari soal.
Melaksanakan rencana penyelesaian soal.
81
S:
P : berapa harga satuan dari bajo dan kaos ?
S : harga 1 baju = Rp 65.000 dan harga 1 kaos = Rp. 40.000
P : coba adik jelaskan kepada kakak cara adik memperoleh nilai harga 1 baju
dan 1 kaos!
Melihat kembali
S : harga satu baju diperoleh menggunakan metode substitusi sedangkan satu
kaos menggunakan metode eliminasi kak.
P : apakah adik tahu jawaban yang sudah benar atau salah ?
S : belum kak,
P : apa yang harus adik lakukan supaya bisa tahu jawabannya benar atau salah
?
S : diperiksa kak.
P : siapa yang periksa ?
S : saya kak.
P : apa yang diperiksa ?
S : jawabannya kak.
P : jawaban yang mana ?
S : hasil perhitungan kak.
82
P : langkah keberapa hasil perhitungan ?
S : setelah menentukan diketahui dan ditanyakan kak.
P : mengapa langkah ketiga yang diperiksa ?
S : karena langkah ketiga kadang sering salah hitung dan kadang salah
menempatkan simbol matematikanya kak.
P : apakah langkah diketahui dan ditanyakan tidak ada kemungkinan terjadi
kesalahan ?
S : tidak karena langkah diketahui dan ditanyakan bukan perhitungan kak.
P : kalau begitu coba adik periksa hasil perhitungannya!
S : memasukan nilai baju dan kaos disetiap model matematika nya kak.
Misalkan bu Riska 2x + y = 170.000, dimasukan tiap tiap variabel nya
dengan nilai yang telah diperoleh tadi. 2(65.000) + 40.000 = 170.000.
begitu juga dengan model matematika bu Dian dan bu Kajol.
P : apakah setelah adik melihat kembali, adek sudah tahu hasilnya benar atau
salah ?
S : iya kak. Hasilnya benar
P : mengapa adik bisa mengatakan benar ?
S : karena..... tidak ada yang salah perhitunganku kak. Hehehe
P : sekarang coba adik tuliskan kesimpulan untuk soal itu !
S:
83
S : bisa kak.
P : kalau sudah memahami, apa yang diketahui pada soal tersebut.
Memahami soal
S : - Nunik membeli satu kilogram daging sapi dan dua kilogram ayam
potong dengan harga seratus ribu rupiah.
- Nanik membeli tiga kilogram ayam potong dan dua kilogram daging
sapi dengan harga dua ratus sepuluh ribu rupiah.
P : apa yang ditanyakan disoal itu ?
S : jika harga satu kilogram daging sapi dinyatakan dengan x dan satu
kilogram ayam dinyatakan dengan y buatlah persamaanya.
P : coba adik ceritakan sama kakak permasalahan pada soal tersebut
menggunakan bahasa adik sendiri !
S : Nunik membeli satu kilogram daging sapi dan dua kilogram ayam potong
dengan harga seratus ribu rupiah, Nanik membeli tiga kilogram ayam
potong dan dua kilogam daging sapi dengan harga dua ratus sepuluh ribu.
P : materi apa yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut ?
Merencanakan penyelesaian
S : model matematika
P : apakah adik sudah pernah mempelajari materi model matematika ?
S : iya sudah kak.
P : kalau begitu langkah apa yang akan adik lakukan untuk menentukan
model sistem persamaan linear dua variabel disoal ini ?
S : membaca soal berulang – ulang
P : apa manfaanya bagi adik ketika membaca soal berulang – ulang?
S : lebih mudah memahami pertanyaan kak.
P : apakah adik dapat membuat model matematika dari soal itu ?
Melaksanakan rencana penyelesaian soal
S : bisa kak.
P : silahkan
S:
84
P : coba adik jelaskan sama kakak cara adik memperoleh jawaban tersebut !
S : dari soal telah diberikan pemisalan kak bahwa satu kilogram daging sapi
dinyatakan dengan x dan satu kilogram ayam dinyatakan dengan y.
P : apakah jawaban yang adek peroleh benar atau salah ?
Melihat kembali
S : insya allah benar kak.
P : apakah masih ada kesalahan ?
S : tidak ada kak. Yakin.
P : jadi bagaimana kesimpulannya?
S : jadi persamaanya adalah
Nunik : x + 2y = 100.000
Nanik : 2x + 3y = 210.000
P : terimakasih adik sudah berpartipasi dalam wawancara.
S : sama – sama kak.
85
S : Laode Abdul Kadir Munajat
P : biasa dipanggil apa ?
S : Abdul kak.
P : kenapa bukan Kadir atau Munajat?
S : tidak tahu kak (sambil senyum)
P : kalau begitu kakak panggil adik yah.
S : iya kak.
P : adik bagaimana kabarnya hari ini ?
S : alhamdulillah sehat – sehat kak.
P : alhamdulillah. Sudah tahu pagi ini kita mau buat apa ?
S : seperti teman saya sebelumnya kak, yaitu wawancara.
P : apakah sebelumnya adek sudah pernah diwawancarai ?
S : belum pernah kak.
P : apakah adik sudah pernah menyaksikan kegiatan wawancara ?
S : iya pernah.
P : bagaimana itu kegiatan wawancara yang pernah adik saksikan ?
S : ada yang bertanya dan ada yang menjawab kak.
P : nah, pagi ini kakak yang akan bertanya dan adik yang menjawab, apakah
adik siap untuk diwawancarai ?
S : iya kak siap.
P : oke kita mulai ya.
S : iya kak.
P : apakah adik memahami soalnya ?
S : (diam)
P : tidak apa – apa kamu jawab yang kamu tahu, kakak tidak akan
menyalahkan karena kakak buka guru. Bisa ?
S : bisa kak.
P : bisa dipahami soalnya ?
S : bisa kak.
P : sekarang coba baca soal nomor satu
S : (membaca soal)
86
P : sudah ?
S : sudah kak.
P : apakah adik memahami soalnya ?
S : bisa kak
P : jika memahami apakah permasalahnnya bisa adik bayangkan ?
S : (diam)
P : bisa dibayangkan masalah nya apa ?
S : insya allah bisa kak.
P : sekarang coba ceritakan maksud soal ini dengan bahasamu sendiri.
S:
87
S : berapa bu Kajol harus membayar jika membeli tiga baju dan dua kaos.
P : baik, apakah adik sudah pernah menyelesaikan soal seperti ini ?
S : belum kak.
P : apakah adik sudah mempelajari materi yang berkaitan dengan soal ini ?
S : (diam)
S : Iya sudah kak.
P : biasanya konsep atau metode apa yang kamu pakai untuk menyelesaikan
soal ini ?
Merencanakan penyelesaian
S : metode mengganti dan menghilangkan kalau tidak salah kak, tapi saya
lupa namanya.
P : mengapa kamu menggunakan metode itu ?
S : (diam).
P : pada saat kapan metode yang adik sebutkan itu digunakan ?
S : pada saat mencari harga yang sudah diketahui hasilnya tetapi belum
disebutkan tiap barangnya kak.
P : apakah harus menggunakan metode yang adik sebutkan ?
S : iya kak.
P : coba adik tunjukan atau tuliskan dengan menggunakan metode yang telah
adik sebutkan.
Melaksanakan rencana penyelesaian
S:
88
P : berapa harga satuan dari bajo dan kaos ?
S : harga 1 baju = Rp 65.000 dan harga 1 kaos = Rp. 40.000
P : coba adik jelaskan kepada kakak cara adik memperoleh nilai harga 1 baju
dan 1 kaos!
S : harga satu baju diperoleh menggunakan metode memasukan sedangkan
satu kaos menggunakan metode menghilangkan kak.
P : apakah adik tahu jawaban yang sudah benar atau salah ?
S : iya kak,
P : apa yang harus adik lakukan supaya bisa tahu jawabannya benar atau salah
?
S : saya kurang tau kak,
P : apakah adik tahu jawabanya sudah benar atau tidak ?
S : mungkin kakak yang periksa (sambil senyum)
P : apa yang kamu lakukan untuk mengetahui hasilnya ?
Melihat kembali
S : memasukan nilai baju dan kaos disetiap model matematika nya kak.
Misalkan bu Riska 2x + y = 170.000, dimasukan tiap tiap variabel nya
dengan nilai yang telah diperoleh tadi. 2(65.000) + 40.000 = 170.000.
begitu juga dengan model matematika bu Dian dan bu Kajol.
P : apakah setelah adik melihat kembali, adek sudah tahu hasilnya benar atau
salah ?
S : iya kak. Hasilnya benar
89
P : mengapa adik bisa mengatakan benar ?
S : karena saya hitungnya dengan teliti kak.
P : sekarang coba adik tuliskan kesimpulan untuk soal itu !
S:
S:
P : coba adik ceritakan sama kakak permasalahan pada soal tersebut
menggunakan bahasa adik sendiri !
90
S : nunik membeli satu kilogram daging sapi dan dua kilogram ayam potong
dengan harga seratus ribu rupiah, nanik membeli tiga kilogram ayam
potong dan dua kilogam daging sapi dengan harga dua ratus sepuluh ribu.
P : ketika adik coba menjawab soal ini langkah apa yang adik lakukan?
Merencanakan penyelesaian
S : memisalkan tiap tiap diketahui kak.
P : apa memisalkan cukup untuk menentukan model nya?
S : iya kak, selain itu lebih mudah memahami pertanyaan kak.
P : apakah adik dapat membuat model matematika dari soal itu ?
S : bisa kak.
P : silahkan adik
Melaksanakan rencana penyelesaian
S:
P : coba adik jelaskan sama kakak cara adik memperoleh jawaban tersebut !
S : (diam).
P : kenapa bisa adik dapatkan jawabannya ?
S : dilakukan pemisalan dari yang diketahui kak.
P : apakah jawaban yang adek peroleh benar atau salah ?
Melihat kembali
S : insya allah benar kak.
P : bagaimana adik bisa mengetahui jawabannya benar ?
91
S : mungkin tinggal dimasukan pemisalan dari jawaban kak. (sambil
tersenyum)
P : apakah masih ada kesalahan ?
S : tidak ada kak. Yakin.
P : jadi bagaimana kesimpulannya?
S : jadi persamaanya adalah
Nunik = x + 2y = 100.000
Nanik = 2x + 3y = 210.000
P : terimakasih adik sudah berpartipasi dalam wawancara ini yah.
S : sama – sama kak.
Wawancara dengan SP – 14
P : assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
S : waalaikum salam warahmatullahi wabaraktuh.
P : kalau kakak boleh tau adik namanya siapa ?
S : Meliasari, biasa dipanggil Meli kak. (suara pelan)
P : oh iya adik meli bisa ditambah volume suaranya ?
S : bisa kak.
P : adik bagaimana kabarnya hari ini.
S : baik kak.
P : alhamdulillah, adek sudah tahu hari ini kita mau ngapain ?
S : belum kak,
P : hari ini kakak akan wawancara adik. Adik tau apa itu wawancara ?
S : tau kak, tanya jawab begitu mungkin kak. (sambil senyum)
P : apakah adik sudah siap?
S : takut kak (sambil membungkukan kepala).
P : tidak apa apa. Kakak percaya adik bisa.
S : siap kak (sambil senyum)
P : sekarang coba baca soal nomor satu
S : (membaca soal)
P : sudah ?
92
S : sudah kak.
P : apakah adik bisa memahami soalnya ?
S : maksudnya kak ? (sambil mengerutkan kening).
P : setelah membaca soal nomor 1 apa yang adik pahami ?
S : (diam)
P : apa yang adik pahami tentang soal nomor 1 ?
S:
93
bu Dian membeli 1 baju dan 3 kaos
P : selain itu apa lagi yang diketahui ?
S : tidak ada kak.
P : yakin sudah tidak ada ?
S : (diam)
P : apakah dari soal ada lagi yang diketahui ?
S : tidak ada kak.
P : apa yang ditanyakan dari soal itu ?
S : mmmm.. tidak ada kak.
P : masa tidak ada, coba baca kalimat terakhir dari soal itu.
S : berapa bu kajol harus membayar ?
P : menurutnya adik kalimat apa itu ?
S : kalimat bertanya kak.
P : apa pertanyaan nya ?
S : berapa bu Kajol harus membayar tiga baju dan dua kaos kak.
P : berarti yang ditanyakan adalah ?
S : menentukan harga baju bu Kajol yang ia beli kak.
P : apakah adik pernah menyelesaikan soal seperti ini sebelumnya ?
S : tidak
P : materi apa yang adik gunakan untuk menyelesaikan soal ini ?
Merencanakan penyelesaian
S : (diam) . mungkin model matematika kak.
P : buatkan pemisalan dari yang diketahui tadi.
Melaksanakan rencana penyelesaian
S : Bu Riska = 2x + y = 170.000
Bu Dian = x + 3y = 185.000
P : dari kedua persamaan setelah itu diapakan ?
S : dicari nilai x dan y kak.
P : bagaimana caranya ?
S : (diam) tidak tahu kak.
P : baik, apakah adik sudah pernah menyelesaikan soal seperti ini ?
94
S : belum.
P : apakah adik sudah mempelajari materi yang berkaitan dengan soal ini ?
S : sudah kak
P : untuk menyelesaikan soal ini, materi atau konsep apa yang digunakan ?
S : tidak tahu kak.
P : oke, bisa kita melangkah ke soal nomor dua ?
S : iya bis kak.
P : coba adek baca soal nomor dua
S : (membaca soal)
P : apakah adik memahami soal ini ?
S : tidak kak.
P : coba adik baca soalnya berulang – ulang.
S : (membaca soal)
P : apa yang adik pahami ?
S : maksudnya bagaimana kak ?
P : dari soal nomor dua ini apa yang adik pahami ?
S : oh iya insya allah bisa kak.
P : coba buatkan dalam bentuk bahasamu sendiri.
S:
P : apa yang diketahui dari soal tersebut ?
Memahami soal
S:
95
P : selain itu ada lagi yang diketahui ?
S : tidak tahu kak.
P : ada lagi yang ditanyakan selain yang adik tulis ?
S : tidak ada kak.
P : apakah adik pernah mempelajari materi seperti soal ini ?.
Merencanakan penyelesaian
S : belum kak.
P : adik pernah mendapatkan soal model seperti ini ?
S : oh iya kalau tidak salah pernah kak,
P : apakah adik tahu cara mencari model matematika ?
S : yang bagaimana itu kak ?
P : model matematika seperti soal diatas,
S : oh iya bisa kak (dengan raut wajah yang bingung)
P : kok sepertinya adik tidak yakin dengan dengan jawabannya dan kenapa
bingung seperti itu ?
S : karena saya masih bingung dengan memisahkan soal soal diatas kak.
P : coba adik baca sekali lagi
S : (membaca dengan pelan – pelan )
P : apakah adik sudah tau apa yang akan dikerjakan ?
S : oh iya sudah kak.
P : silahkan dik.
S : memisalkan tiap tiap diketahui kak.
P : apa memisalkan cukup untuk menentukan model nya?
S : iya kak, selain itu lebih mudah memahami pertanyaan kak.
P : apakah adik dapat membuat model matematika dari soal itu ?
96
Melaksanakan Rencana Penyelesaian
S : bisa kak.
P : apakah adik sudah mengetahui jawaban yang adik peroleh bernilai benar
atau bernilai salah ?
Melihat Kembali
S : belum kak.
P : bagaimana caranya adik bisa tahu jawabannya benar atau masih salah ?
S : dilihat kembali mungkin kak.
P : apa yang dilihat kembali ?
S : tidak tau kak.
P : oke terimakasih dik.
Lampiran 10
Instrumen Tes pemecahan masalah dari hasil validasi oleh panelis
dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Paneli Nomor
1 ni(ni-io) 2 ni(ni-io)
s
1 5 20 4 12
2 4 12 5 20
3 5 20 5 20
N 14 52 14 52
N(c- 56 56
97
1)
V- 0,9 0,92
aiken 2
Ket. Valid Valid
Keterangan :
Nilai V antara 0 dan 1 (Valid ≥ 0,6)
Perhitungan Validitas untuk item No. 1
∑ n ᵢ( nᵢ−ᵢo)
V=
N (c−1)
5 ( 5−1 ) +4 ( 4−1 ) +5 ( 5−1 )
=
(5+4 +5)(5−1)
20+12+20
=
14(4)
52
=
56
= 0,928.
98
Gambar 1.
Semua siswa mengerjakan soal pemecahan masalah matematis untuk
penentuan subjek yang diwawancara
Gambar 2
Peneliti dan SP – 09 pada saat Wawancara
99
Gambar 3.
Peneliti dan subjek SP – 10 pada saat Wawancara
Gambar 4
Peneliti dan Subjek SP – 14
100
Lampiran 12.
Surat Pernyataan Validasi Data
101
102
Lampiran 13.
Surat Izin Penelitian
103
Lampiran 14.
Surat Keterangan Setelah Penelitian
104