Anda di halaman 1dari 77

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA KELAS VIII


SMP NEGERI 3 WAWONII UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH:
NURMAYA PRATIWI
A1I216050

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA KELAS VIII
SMP NEGERI 3 WAWONII UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH:
NURMAYA PRATIWI
A1I216050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan hanyalah kepada Allah


Subhanahu Wa Ta’ala karena atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan guna memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Kependidikan pada Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo.
Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad
Shalallahu‘Alaihi Wa Sallam beserta keluarga, sahabat dan seluruh kaum
muslimin yang senantiasa istiqomah di jalan yang benar.
Teristimewa dan dengan segenap cinta serta rasa hormat yang setinggi-
tingginya penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada terkira kapada
Ayahanda terkasih Lanua dan Ibunda tercinta Sariana M. yang telah
membesarkan, merawat, mendidik dengan penuh kasih sayang serta senantiasa
berdoa demi kebahagian dan kesuksesan penulis. Penuh pengorbanan yang tulus
memberikan bantuan baik moral, materi dan spiritual serta pengertian yang tulus
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tak lupa
pula penulis berterima kasih kepada saudara tercinta Hermawan Alafgani, Santi
Erawati, Puji Lestari Ambarwati, Khasnul Muarif yang selalu mendoakan,
mendukung dan memotivasi penulis serta kasih sayang yang selama ini telah
diberikan kepada penulis.
Dalam menyelesaikan hasil penelitian ini penulis banyak mendapatkan
hambatan sehingga tanpa bantuan dan bimbingan yang sangat bijaksana
khususnya dari pembimbing kiranya tugas akhir ini dapat penulis wujudkan sesuai
harapan. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang
terhormat bapak Dr. Zamsir, M.Pd., selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Suhar,
M.Kes. selaku pembimbing II yang dengan sabar telah meluangkan waktunya dan
memberikan bimbingan, pemikiran, dan saran yang sangat berguna bagi penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

v
Ucapan terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada berbagai
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis, terutama
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si.,M.Sc., selaku Rektor
Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Dr. H. Jamiluddin M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas HaluOleo.
3. Bapak Dr. Awaludin, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HaluOleo.
4. Bapak Dr. La Ode Ahmad Jazuli, S. Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
HaluOleo.
5. Bapak Drs. H. Jafar. M.Si., selaku ketua penguji, Bapak Dr. Latief Sahidin,
S.Pd., M.Pd., selaku sekretaris penguji, dan Hj. Hasnawati, S. Si., M. Si.,
selaku anggota penguji, yang telah memberikan saran, kritik dan masukan bagi
penulis.
6. Seluruh staf pengajar dan tenaga administrasi FKIP UHO khususnya dosen-
dosen Jurusan Pendidikan Matematika yang telah membimbing dan
memberikan ilmu yang sangat berguna bagi penulis, terima kasih telah
memberi arti dan kesan khusus kepada penulis.
7. Bapak Asriadi Hambali, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Negeri 3
Wawonii Utara, atas bimbingan dan kerjasamanya selama penulis
melaksanakan penelitian di SMP Negeri 3 Wawonii Utara.
8. Bapak Asniar S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP
Negeri 3 Wawonii Utara atas bimbingan dan saran yang diberikan kepada
penulis demi suksesnya pelaksanaan penelitian ini.
9. Dewan guru dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 3 Wawonii Utara yang telah
banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
10. Siswa SMP Negeri 3 Wawonii Utara, terkhusus siswa kelas VIIIA yang telah
memberi dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.
11. Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 3 Wawonii Utara yang telah membantu

vi
penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.
12. Sahabat-sahabat terbaik seperjuangan seluruh mahasiswa pendidikan
matematika angkatan 2016 kelas C yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih telah berbagi banyak cerita suka maupun duka selama
masa perkuliahan dan terima kasih pula atas dukungan dan bantuannya.
13. Teman-teman Mahasiswa Pendidikan Matematika angkatan 2016 Terima
kasih atas rasa kekeluargaan, persaudaraan, kekompakan dan bantuannya
kepada penulis selama masa studi. Semoga kita diberikan kesehatan dan
semangat untuk dapat menggapai cita-cita.
14. Senior-senior penulis di jurusan Pendidikan Matematika terima kasih atas
bimbingan dan arahan kepada saya selama saya menyusun skripsi ini dan
semua teman-teman yang tidak sempat penulis tuliskan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam proses penyelesaian penelitian.
15. Teman-teman Alumni SMAS Kartika XX-2 Kendari angkatan 2016, SMP
Negeri 4 Kendari angkatan 2013, SD Negeri 2 Waworope angkatan 2010
terima kasih atas kenangan dan waktunya selamaini.
16. Teman-teman kelas IPA1 SMAS Kartika XX-2 Kendari angktan 2016 yang tidak
bisa saya sebutkan satu per satu terima kasih atas kenangan, dukungan dan
waktunya selama ini.
17. Dan terima kasih untuk seluruh keluarga penulis yang senantiasa membimbing
serta mendukung penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan hasil ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan penelitian,
terutama dibidang pendidikan matematika.
Kendari, November 2022

Penulis

vii
ABSTRAK
Nurmaya Pratiwi (A1I2 16 050). “Deskripsi Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Statistika Kelas VIII SMP
Negeri 3 Wawonii Utara”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang
bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaiakan soal statistika di Kelas VIIIA SMP Negeri 3 Wawonii Utara.; (2)
Mengetahui penyebab siswa mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal
statistika pada kelas VIIIA SMP Negeri 3 Wawonii Utara. Sampel dalam
penelitian ini adalah kelas VIIIA yang terdiri 7 siswa, dan subjek yang
diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang yang melakukan kesalahan
paling banyak. Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata, median,
modus, standar deviasi, dan menghitung nilai minimum dan maximum. Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal pada materi statistika dari keseluruhan butir soal pada kelas VIIIA yaitu
kesalahan perhitungan sebanyak 6 orang siswa (85,7%), kesalahan tidak menulis
yang diketahui dan ditanyakan 6 orang siswa (85,7%), tidak menulis model
matematika/rumus sebanyak 4 orang siswa (57,1%%), kesalahan dalam menulis
model matematika/rumus sebanyak 5 orang (71,4%), dan kesalahan langkah-
langkah mengerjakan soal sebanyak 1 orang (0,14%).
Pada penlitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri
3 Wawonii Utara khususnya kelas VIIIA masih banyak melakukan kesalahan
dalam menyelesaikan soal terkait materi statistika.
Kata Kunci: Deskripsi Kesalahan, Statistika

viii
ABSTRACT
Nurmaya Pratiwi (A1I2 16 050). "Description of Student Errors in Solving
Mathematics Problems on the Subject of Statistics Class VIII of SMP Negeri 3
Wawonii Utara". This research is a quantitative study which aims (1) to describe
the mistakes made by students in solving statistical questions in Class VIIIA at
SMP Negeri 3 Wawonii Utara; (2) Knowing the causes of students having errors
in solving statistical questions in class VIIIA of SMP Negeri 3 Wawonii Utara.
The sample in this study was class VIIIA which consisted of 7 students, and the
subjects interviewed in this study consisted of 3 people who made the most
mistakes. Data analysis was performed by calculating the average, median, mode,
standard deviation, and calculating the minimum and maximum values. The
results obtained in this study were: Student errors in solving questions on statistics
material from all items in class VIIIA, namely calculation errors of 6 students
(85.7%), non-writing errors which were known and asked by 6 students (85, 7%),
4 students (57.1%) did not write mathematical models/formulas, 5 students
(71.4%) made mistakes in writing mathematical models/formulas, and 1 person
made mistakes in doing the questions ( 0.14%).
In this research, it can be concluded that class VIII students of SMP
Negeri 3 North Wawonii, especially class VIIIA, still make many mistakes in
solving questions related to statistics material.
Keywords: Error Description, Statistics

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... ...... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 6
A. Kajian Teori ..................................................................................................... 6
1. Pembelajaran Matematika ......................................................................... 6
2. Objek Matematika ............................................................................... ...... 8
3. Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika ..................... 11
4. Faktor Penyebab yang Mempengaruhi Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Statistika ................................................................ 14
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ .... 17
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 20
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 20
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... .... 20
C. Subjek Penelitian ....................................................................................... .... 20
D. Instrumen Tes ............................................................................................ .... 20
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 22
F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 22

x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 24
A. Deskripsi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal ............................... 24
B. Pengelompokkan Kesalahan Siswa Menurut Objek Matematika ................. 30
C. Hasil Wawancara .......................................................................................... 31
D. Pembahasan ................................................................................................... 32
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 33
A. Kesimpulan ................................................................................................... 33
B. Saran ............................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Indikator Letak Kesalahan Siswa ........................................................ 17
Tabel 4.1 Deskripsi Kesalahan Siswa (1) ............................................................ 24
Tabel 4.2 Deskripsi Kesalahan Siswa (2) ............................................................ 25
Tabel 4.3 Deskripsi Kesalahan Siswa (3) ............................................................ 26
Tabel 4.4 Deskripsi Kesalahan Siswa (4) ............................................................ 27
Tabel 4.5 Deskripsi Kesalahan Siswa (5) ............................................................ 28
Tabel 4.6 Deskripsi Kesalahan Menurut Objek Matematika ............................... 29

xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Diagram 4.1 Pengelompokkan Kesalahan Siswa ................................................. 30

xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Tes ..................................................................................38
Lampiran 2. Kunci Jawaban Instrumen Tes .........................................................40
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Matematika ......................................................43
Lampiran 4. Lembar Jawaban Siswa ....................................................................45
Lampiran 5. Deskripsi Hasil Wawancara .............................................................52
Lampiran 6. Pedoman Wawancara .......................................................................60
Lampiran 7. Izin Penelitian ...................................................................................61
Lampiran 8. Suket Telah Melakukan Penelitian ...................................................62

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam
membangun dan mengembangkan peradaban suatu bangsa. Pendidikan berperan
dalam mencetak generasi profesional sebagai sumber daya manusia handal yang
akan mengisi pembangunan. Pendidikan juga memegang peranan yang sangat
penting untuk menjamin keberlangsungan hidup suatu negara. Oleh karena itu,
dalam masyarakat manapun pendidikan menjadi bagian yang sangat strategis
dalam membangun dan mengembangkan masa depannya. Fakta empirik
menunjukkan bahwa kontribusi pendidikan terhadap pembangunan di banyak
negara tidak dapat dipandang kecil, karena pendidikan dapat meningkatkan
produktivitas/ kualitas kerja manusia (Salido, 2014 : 2).
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan
manusia. Setiap bidang kehidupan di masyarakat terdapat proses pendidikan, baik
yang disengaja maupun secara tidak sengaja. Pada pendidikan formal,
penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan yang akan dicapai
karena tercapai tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolak ukur dari
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional
disesuaikan dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan bangsa
Indonesia, sehingga tujuan pendidikan bersifat dinamis. Pendidikan matematika
sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika adalah ilmu dasar
yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan.
Tujuan pendidikan di sekolah dioperasikan menjadi pembelajaran dari
bidang studi yang diberikan guru dikelas, salah satu di antaranya pembelajaran
matematika yang mengarahkan siswa memiliki kemampuan berpikir obyektif,
kritis, cermat, analis dan logis. Untuk memenuhi tujuan tersebut, kemampuan
utama yang dimiliki setiap siswa adalah kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung. Tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran matematika dapat
dinilai salah satunya dari keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan
pemanfaatan pemahaman ini untuk menyelesaikan persoalan dalam matematika

1
2

maupun dalam ilmu-ilmu lain dan diukur dengan tes hasil belajar siswa. Hasil
belajar inilah yang mejadi tolak prestasi belajar matematika seorang siswa.
Banyak unsur yang secara bersama-sama dapat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran matematika. Diantara unsur-unsur yang mempengaruhi
keberhasilan tersebut, antara lain siswa, guru/pendidik, metode pembelajaran, dan
lingkungan. Ditinjau dari diri siswa, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain
faktor guru, kurikulum, sarana, prasarana, lingkungan sosial. Faktor internal, yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri siswa, antara lain minat, bakat, kemampuan
verbal, kemampuan non verbal, kemampuan komputasi, dan kemampuan
pandangan ruang.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesiakan soal
matematika adalah kesalahan dalam pemahaman konsep, kesalahan dalam
penggunaan operasi hitung, prosedur penyelesaian yang tidak sempurna, dan
mengerjakan tidak sungguh-sungguh. Dalam hal ini untuk melakukan suatu
perbaikan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa maka guru dapat
melakukan suatu analisis terhadap lembar kerja siswa guna mengetahui kesalahan
apa saja yang dilakukan oleh siswa sehingga dapat menjadi evaluasi dan tindak
lanjut dalam pembelajaran matematika.
Beberapa alasan pentingnya penelitian ini dilakukan kesalahan siswa salah
satu cara mengetahui letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika
adalah dengan pemberian tes atau soal. Menurut Nurussafa’at (2016: 177) melalui
analisis akan diperoleh bentuk dan penyebab kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika. Dengan demikian akan diperoleh faktor-faktor
penyebab kesalahan itu terjadi untuk kemudian di cari solusi penyelesaiannya,
sehingga informasi tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar
yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Hal ini
selaras dengan pendapat Manibuy (2014: 933) yang mengatakan kesalahan siswa
pada materi dan topik bahasan tertentu dapat dianalisis dan diberikan solusi
3

pemecahannya, sehingga diharapkan akan terjadi perilaku belajar dan prestasi


belajar matematika siswa.
Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi pendidikan matematika
di SMP Negeri 3 Wawonii Utara, ternyata masih banyak siswa yang mengalami
kesalahan dalam mengerjakan soal-soal matematika tentang statistika. Pada
umumnya siswa mengerti dengan penjelasan yang diberikan guru, namun ketika
siswa diberikan tugas untuk menyelesaikan soal-soal statistika, siswa kembali
bingung bahkan lupa dengan penjelasan yang diberikan guru. Khususnya siswa
kelas VIIIA rendahnya kemampuan siswa dan belum memahami soal statistika,
biasanya sebagian siswa tidak dapat menentukan rumus untuk menyelesaikan
suatu soal statistika, sehingga peneliti bermaksud untuk mengetahui dan jenis-
jenis kesalahan apa yang dilakukan oleh siswa terhadap hasil belajar siswa melalui
penelitian ini. Selain itu dari informasi yang diperoleh bahwa di SMP Negeri 3
Wawonii Utara belum pernah ada dilakukannya penelitian ini.
Kesalahan sebenarnya merupakan hal yang wajar dilakukan, namun
apabila kesalahan yang dilakukan cukup banyak dan berkelanjutan, maka
diperlukan penanganan. Begitu juga dalam mempelajari matematika merupakan
suatu hal yang wajar apabila dalam menyelesaikan soal matematika siswa
melakukan kesalahan. Namun apabila kesalahan-kesalahan yang muncul tidak
segera mendapat perhatian dan tindak lanjut, akan berdampak bagi siswa.
Dalam pemahaman pembelajaran tidak hanya menekankan pada materi
yang disampaikan tetapi pada pola pikir siswa yang mampu untuk menerima
pelajaran. Pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa tidak bisa diterapkan pada satu
pertemuan saja tetapi membutuhkan dua kali pertemuan. Dikarenakan mata
pelajaran matematika kebanyakan kontennya bersifat abstrak, tidak sedikit siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Hal ini harus mendapatkan perhatian
khusus dari beberapa pihak seperti guru, lingkungan sekolah, wali peserta didik,
dan lingkungan sekitar, karena mata pelajaran matematika merupakan salah satu
mata pelajaran yang harus dipelajari oleh semua jenjang pendidikan dasar dan
menengah termasuk SMP Negeri 3 Wawonii Utara.
4

Oleh karena itu, adanya kesalahan-kesalahan tersebut perlu dicari faktor


apa saja yang mempengaruhinya serta mencari solusi penyelesaiannya. Dengan
demikian, kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika tersebut dapat
digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dan akhirnya
dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Deskripsi kesalahan secara
mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan siswa dan faktor-faktor
penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu mengatasi masalah
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana deskripsi kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIIIA SMP
Negeri 3 Wawonii Utara dalam menyelesaikan soal matematika pada
materi statistika?
2. Apa saja faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
statistika dikelas VIIIA SMP Negeri 3 Wawonii Utara?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan apa saja yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal matematika pada materi statistika
dikelas VIIIA SMP Negeri 3 Wawonii Utara, Serta mencari tau penyebab
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal.
D. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi sekolah, memberikan sumbangan positif dalam usaha meningkatkan
mutu pendidikan khususnya dalam pelajaran matematika dan dapat
digunakan sebagai masukkan dalam usaha meningkatkan prestasi belajar
metematika disekolah.
2. Bagi guru, dapat mengetahui kondisi individu siswa, sehingga guru
mengetahui bagian materi mana yang belum dikuasai siswa dan apa
kesalahannya dan dapat menyempurnakan kualitas pembelajaran yaitu
dengan memilih metode pengajaran yang tepat dan lain sebagainya.
5

3. Bagi siswa, sebagai bahan koreksi diri mengenai kesalahan-kesalahan


yangtelah dilakukan sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki dan
kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola
pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatuhu
bungan diantara pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para
siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang
sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi).
Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami
atau menyampaikan informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-
tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-
soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya.
NCTM (National Coucil of Teachers of Mathematics) merekomendasikan
4(empat) prinsip pembelajaran matematika, yaitu:
a. Matematika sebagai pemecahan masalah.
b. Matematika sebagai penalaran.
c. Matematika sebagai komunikasi, dan
d. Matematika sebagai hubungan (Erman Suherman, 2003:298).
Matematika perlu diberikan kepada siswa untuk membekali mereka
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
Depdiknas menyebutkan pemberian mata pelajaran matematika bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep
dan mengaplikasikan logaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

6
7

a. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
b. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan/masalah.
c. Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu:
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam pelajaran matematika
serta sikap ullet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan umum pertama, pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah adalah memberikan penekanan pada penataan latar
pembentukan sikap siswa. Tujuan umum adalah memberikan penekanan pada
keterampilan dalam penerapanmatematika, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam membantu mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.
Fungsi mata pelajaran matematika sebagai: alat, polapikir, dan ilmu atau
pengetahuan (Erman Suherman, 2003:56). Pembelajaran matematika disekolah
menjadikan guru sadar akan perannya sebagai motivator dan pembimbing siswa
dalam pembelajaran matematika disekolah. Berdasar pada beberapa pendapat
yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa belajara dalah proses
usaha yang berdampak pada perubahan perilaku sebagai hasil dari interaksinya
dengan lingkungan.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia (Permendikbud No. 22 Tahun 2006). Selaras
dengan yang disampaikan oleh Susanto (2013:185), matematika merupakan
salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan dalam dunia kerja. Oleh karena
itu, matematika adalah ilmu yang harus diberikan sejak tingkat dasar dan
dikuasai oleh semua orang karena memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia terutama pada peserta didik.
Pembelajaran matematika adalah usaha sadar guru untuk membentuk
watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik serta
8

membantu siswa dalam belajar matematika agar tercipta komunikasi


matematika yang baik sehingga matematika itu lebih mudah dipelajari dan
lebih menarik (Soviawati, 2011:84). Pembelajaran matematika adalah proses
pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan
yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan
matematika yang dipelajari (Soebinto, dkk, 2013:2). Sehingga, guru harus
mempunyai model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa terhadap
pembelajaran matematika agar siswa senang terhadap matematika dan
medapatkan pengalaman yang optimal dari pembelajaran matematika. Dari
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran matematika
adalah suatu usaha yang dilakukan dalam rangka untuk membantu siswa
dalam mempelajari matematika sebagai suatu hal yang menarik dan
menyenangkan.
Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa
bersama-sama menjadi pelaku agar terlaksana tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Menurut Susanto, (2013:188) pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa. Keefektifan pembelajaran dapat
dilihat dari segi proses dan segi hasil. Selaras dengan yang disampaikan
Wragg (dalam Susanto, 2013:188) pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang
bermanfaat sesuai yang diinginkan. Pada hakekatnya pembelajaran
matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, sehingga keberhasilan
pembelajaran matematika dapat dilihat apabila terjadi perubahan tingkah laku
pada diri peserta didik kearah yang berkaitan dengan matematika. Yang
sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang konsep matematika.
2. Objek Matematika
Sampai saat ini belum ada kesepakatan bulat untuk mendefinisikan
apa itu matematika. Walaupun belum ada definisi tunggal mengenai
matematika, bukan berarti matematika tidak dapat dikenali. Seperti apa yang
telah diutarakan oleh Soedjadi sebagai pengetahuan matematika mempunyai
beberapa karakteristik, yaitu bahwa obyek matematika tidaklah konkrit
9

tetapi abstrak. Mengenai obyek matematika, Russeffendi membedakan


bahwa obyek matematika terdiri dari dua tipe, yaitu: (1) Obyek langsung,
yang meliputi: fakta, konsep, operasi, dan prinsip; (2) Obyek tidak langsung, yang
meliputi: hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar. Misalnya: kemampuan
menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri (belajar, bekerja dan lain-lain),
bersikap positif dan kemampuan mentransfer pengetahuan. Menurut Begle
menyatakan bahwa sasaran obyek penelaahan matematika adalah fakta, konsep,
operasi dan prinsip. Dalam penelitian ini obyek tidak langsung tidak dibahas,
karena penelitian ini menitikberatkan pada kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal matematika. Terutama pada topik statistika yang dibahas
mengenai konsep, prosedural dan operasi.
Dalam penelitian ini yang dibahas adalah obyek matematika yang secara
langsung, meliputi sebagai berikut:
1. Fakta
Fakta merupakan konvensi-konvensi (kesepakatan-kesepakatan) yang
diungkap dengan simbol tertentu. Fakta dapat berupa simbol, ataupun
rangkaian simbol. Dalam penelitian ini fakta atau kesepakatan seperti
simbol bilangan “3” secara umum sudah dipahami sebagai bilangan “tiga”.
2. Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan unutk menggolongkan
atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Apakah objek tertentu
merapakan contoh konsep ataukah bukan. Salah satu contoh konsep dalam
matematika yang amat penting yang ada hubungannya dengan materi
bentuk aljabar yaitu fungsi, variabel, dan konstanta, dimana beberapa
konsep tersebut membentuk konsep yang lebih komplek yaitu membentuk
aljabar itu sendiri, seperti contoh bentuk aljabar berikut : 2x2 + 3x – 6, x +
3y. Bentuk tersebut disusun atas beberapa konsep yaitu x, y yang disebut
variabel, 6 yang disebut konstanta.
3. Operasi
Operasi adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan
matematika yang lainnya. Sebagai contoh misalnya penjumlahan,
10

perkalian, pengurangan, pembagian, gabungan, irisan dan lain-lain. Pada


dasarnya operasi dalam matematika adalah suatu fungsi yaitu relasi
khusus, karena operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen tunggal
dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Contoh operasi pada bentuk
aljabar seperti penjumlahan “ax + bx, 7x + 3x” , pengurangan “ax - bx, 7x
– 3x”, perkalian “a(bx+cy), 5 (2x+4y)”, dan pembagian “(8x+4) : 4”.
4. Prinsip
Prinsip adalah obyek matematika yang komplek. Prinsip dapat terdiri atas
beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun
operasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan
antara berbagai objek dasar matematika. Prinsip dapat berupa ”aksioma”,
”teorema”, ”sifat”, dan sebagainya. Contoh prinsip pada materi bentuk
aljabar ini seperti beberapa contoh sifat-sifat dasar dari aritmatika yang
juga berlaku pada bentuk aljabar. Beberapa contoh sifat tersebut seperti
sifat komutatif “ a+ b = b + a, ab = ba”, sifat asosiatif “ (a + b) + c = a + (b
+ c), (ab)c = a(bc)”, dan sifat distributif “a(b + c) = ab + ac, a(b – c) = ab –
ac”.
Adapun karakteristik matematika menurut Gagne (Suherman, 2001: 35)
ada dua objek yang dapat diperoleh siswa yaitu objek langsung dan objek-objek
tak langsung. Objek-objek langsung dalam pembelajaran matematika meliputi
fakta, konsep, operasi (skill) dan prinsip, sedangkan objek tak langsung dalam
pembelajaran matematika dapat berupa kemampuan menyelidiki dan memecahkan
masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, serta tahu
bagaimana seharusnya belajar. Objek-objek langsung yang dikemukaan Gagne
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Fakta
Menurut Soedjadi (2000: 13) fakta matematika berupa konveksi-konveksi
(perjanjian) yang diungkap dengan simbol-simbol tertentu. Fakta meliputi
istilah (nama), notasi (lambang/simbol) dan lain-lain. Fakta dapat
dipelajari dengan teknik yaitu menghafal, banyak latihan, peragaan dan
sebagainya.
11

2. Konsep
Suherman (2001: 36) yang dimaksud konsep dalam matematika yaitu
suatu ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengelompokkan objek
ke dalam contoh dan noncontoh. Siswa harus membentuk konsep melalui
pengalaman sebelumnya (prakonsepsi) diikuti latihan-latihan soal untuk
memahami pengertian suatu konsep. Konsep dibangun dari definisi,
seperti kalimat, simbol, atau rumus yang menunjukkan gejala sebagaimana
yang dimaksud konsep.
3. Skill (keterampilan)
Skill adalah kemampuan memberikan jawaban dengan cepat dan tepat
(Suherman, 2001: 35). Skill juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur
atau aturan yang digunakan untuk menyelesaikan soal-soal dalam jangka
waktu tertentu dan benar.
4. Prinsip
Menurut Soedjadi (2000: 15), prinsip merupakan objek matematika yang
kompleks, dapat berupa gabungan beberapa konsep, beberapa fakta, yang
dibentuk melalui operasi dan relasi. Prinsip dapat berupa aksioma/postulat,
teorema, sifat dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa prinsip
adalah hubungan diantara konsep-konsep.
Secara umum matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan,
ukuran, bentuk, susunan, dan besaran serta hampir semua materi baik itu analisis,
aljabar, dan geometri berhubungan dengan rumus. Matematika juga merupakan
ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan, baik
sebagai alat bantu, sebagai pembimbing pola pikir maupun pembentukan tingkah
laku dan sikap anak, maka dari itu matematika harus dikuasai oleh seluruh siswa.
3. Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Statistika
Matematika adalah pelajaran yang bekaitan dengan konsep-konsep abstrak
sehingga dalam menyelesaikan soal matematika membutuhkan daya nalar dan
daya abstraksi yang baik dari siswa. Selain itu yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan soal matematika adalah pemahaman konsep yang harus dibangun
secara benar sebab konsep matematika tersusun secara terstruktur dan hierarkis.
12

Kesalahan dalam memahami konsep dasar akan membuat siswa melakukan


kesalahan dan siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami konsep
selanajutnya. Kesalahan dalam menyelesaiakan soal-soal matematika merupakan
penyimpangan yang dilakukan oleh siswa terhadap penyelesaian soal yang benar
yang sifatnya sistematis, konsisten maupun insidental. Kesalahan yang sifatnya
sistematis dan konsisten disebabkan oleh rendahnya frekuensi belajar siswa.
Sejalan dengan itu Sahriah (2012; 10) mengungkapkan bahwa kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal matematika adalah kesalahan konsep, kesalahan
prosedural, kesalahan teknis dan kesalahan prinsip.
Letak kesalahan belajar yang dialami siswa dapat diidentifikasi melalui
letak kesalahan umum yang mereka lakukan dalam mengerjakan soal. Demikian
halnya dalam matematika, kesulitan belajar siswa dapat diidentifikasi melalui
letak kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika.
Arti Sriati (Kurniawan, 2007: 10) menyatakan bahwa kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal matematika antara lain:
a. Aspek bahasa/terjemahan yaitu kesalahan dalam mengubah informasi
kedalam ungkapan matematika. Dari aspek bahasa biasanya siswa mengalami
kesulitan dalam mencerna atau dalam memahami bahasa, menafsirkan kata-
kata atau simbol yang digunakan dalam matematika. Dengan kata lain siswa
mengalami kesulitan dalam penggunaan bahasa matematika.
b. Aspek tanggapan/konsep yaitu kesalahan dalam menafsirkan tanggapan siswa
dalam menafsirkan konsep, rumus dan dalil matematika. Sehingga terjadi
kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika.
c. Aspek strategi/langkah penyelesaian kesalahan siswa ini terjadi jika siswa
salah dalam memilih jalan penyelesaian atau jalan yang dipilih tidak tepat,
sehingga tidak dapat menemukan pemecahan soal.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa dalam
menyelesaikan soal matematika terdapat kesalahan-kesalahan dalam pengerjaan
soal adalah sebagai berikut:
13

1. Kesalahan konsep
Kesalahan konsep adalah kekeliruan dalam menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek (Soedjadi, 2013: 13). Contoh: tidak
menuliskan yang diketahui dan ditanyakan pada soal serta tidak membuat
model matematikanya.
2. Kesalahan prosedural
Melakukan kesalahan dalam manipulasi algoritma meskipun konsep sudah
dipahami dan ketidakmampuan manipulasi langkah-langkah untuk menjawab
suatu masalah. Kesalahan prosedural Gagne (Hartono, 2017: 19) menyatakan
skill meliputi operasi dan prosedur. Skill dalam matematika adalah prosedur
atau operasi-operasi yang dapat digunakan dalam menyelesaikan soal-soal
matematika. Menurut Soedjadi (2012: 13), kesalahan operasi adalah
kekeliruan dalam mengerjakan perhitungan, pengerjaan aljabar, dan
pengerjaan matematika lainnya. Contoh dalam menjumlahkan,
mengurangkan, dan kesalahan operasi matematika lainnya.
3. Kesalahan operasi adalah kekeliruan dalam pengerjaan hitung, pengerjaan
aljabar, dan pengerjaan matematika yang lain (Soedjadi, 2000:13). Contoh:
kesalahan dalam menjumlahkan, mengurangkan, dan kesalahan dalam operasi
matematika lainnya.
Menurut (John K. Lannin dkk, 2007:43–59) Kesalahan siswa adalah gejala
dari penyakit yang mungkin penyakit serius atau lebih dari satu penyakit. Menurut
(Sukirman,1985:16) mengatakan bahwa kesalahan merupakan penyimpangan
terhadap hal-hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental
pada daerah tertentu. Kesalahan yang sistematis dan konsisten terjadi disebabkan
oleh tingkat penguasaan materi yang kurang pada siswa. Sedangkan kesalahan
yang bersifat insidental adalah kesalahan yang bukan merupakan akibat dari
rendahnya tingkat penguasaan materi pelajaran, melainkan oleh sebab lain
misalnya: kurang cermat dalam membaca untuk memahami maksud soal, kurang
cermat dalam menghitung atau bekerja secara tergesa-gesa karena merasa diburu
waktu yang tinggal sedikit.
14

Adapun kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika


menurut Elly Arliani, yaitu: (a) Kesalahan dalam memahami soal, yang terjadi
jika siswa salah dalam menemukan hal yang diketahui, ditanyakan dan tidak dapat
menuliskan apa yang dikehendaki; (b) Kesalahan dalam menggunakan rumus,
yang terjadi jika siswa tidak mampu mengidentifikasi rumus atau metode apa
yang akan digunakan atau diperlukan dalam menyelesaikan soal; (c) Kesalahan
dalam operasi penyelesaiannya, yang terjadi jika siswa salah dalam melakukan
perhitungan ataupun; (d) Kesalahan dalam menyimpulkan, yang terjadi jika siswa
tidak memperhatikan kembali apa yang ditanyakan dari soal dan tidak membuat
kesimpulan dari hasil perhitungannya, karena siswa beranggapan bahwa hasil
perhitungannya merupakan penyelesaian dari permasalahan yang ada.
Karim Nakii mengklasifikasikan tiga jenis kesalahan dalam menyelesaikan
soal matematika yaitu: (a) Kesalahan konsep, yang dibuat oleh siswa karena
menafsirkan konsep-konsep, rumus-rumus, operasi-operasi atau salah dalam
penerapannya; (b) Kesalahan operasi, yang dibuat siswa karena salah melakukan
operasi hitung/aljabar dan sifat-sifatnya; (c) Kesalahan ceroboh, yang dibuat siswa
karena kealpaan, namun pada dasarnya siswa tersebut mengetahui cara
penyelesaiannya. Sedangkan Ashlock mengklasifikasikan kesalahan perhitungan
dalam menyelesaikan soal matematika ke dalam tiga kategori dasar, yakni (a)
operasi yang salah, di mana siswa menggunakan operasi yang tidak sesuai ketika
mencoba memecahkan masalah matematika, (b) salah komputasi atau fakta, di
mana siswa menggunakan operasi yang sesuai tetapi membuat kesalahan yang
melibatkan beberapa fakta dasar, dan (c) salah algoritma, di mana siswa
menggunakan operasi yang sesuai tetapi membuat bukan sejumlah kesalahan fakta
dalam satu atau lebih langkah penerapan strategi atau memilih strategi yang salah.
4. Faktor Penyebab Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Statistika
Sumber kesalahan dalam matematika adalah miskonsepsi, meskipun ada
sumber lain yang menyebabkan terjadinya kesalahan seperti kecerobohan atau
penggunaan bahasa yang menyesatkan (Herutomo dan Saputro, 2014:136).
Sedangkan menurut Nurussafa’at, dkk (2016:175) penyebab kesalahan dalam
mengerjakan soal matematika dikarenakan siswa mengalami kesalahan konsep
15

dalam belajar terutama dalam memahami soal, siswa kurang teliti dalam
pekerjaannya, dan kebanyakan siswa berhenti mengerjakan setelah selesai
menyelesaikan kalimat matematikanya. Sejalan dengan pendapat para ahli di atas
dapat menyimpulkan bahwa penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika adalah siswa tidak paham konsep-konsep sederhana, tidak memahami
maksud soal dan tidak bisa menerjemahkan soal ke dalam kalimat matematika
merupakan penyebab dari kesalahan konsep. Sedangkan penyebab siswa tidak
cermat dalam berhitung, siswa melakukan kecerobohan dan tidak menulis angka
merupakan kesalahan prosedur.
Djamarah (2000: 21) menggolongkan faktor yang mempengaruhi proses
dan hasil belajar menjadi dua, yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam. Yang
merupakan faktor dari dalam adalah fisiologi (kondisi fisiologis, kondisi panca
indera) dan psikologi (bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan
kognitif). Sedangkan yang merupakan faktor dari luar adalah lingkungan (alami
dan sosial) dan instrumental (kurikulum, program, guru, sarana dan fasilitas).
Selain itu, kesalahan siswa disebabkan oleh kurangnya tingkat penguasaan
materi, kecerobohan dan juga kondisi kesiapan siswa dalam belajar. Menurut
Sahriah, (2012:2) penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain
disebabkan kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok
yang dipelajari, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan
atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurangt teliti, lupa konsep.
Dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang
mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan. Kiat (2003: 40)
menggambarkan tiga jenis kesalahan yang terjadi saat siswa belajar matematika.
Kesalahan tersebut meliputi (a) kesalahan struktural; (b) kesalahan perhitungan;
dan (c) kesalahan eksekutif. Sejalan dengan itu, secara garis besar faktor-faktor
penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu penyebab dari diri siswa dan penyebab dari
sekolah.
16

Menurut Herdian Dwi Rusdianto (2010:26) Faktor-faktor penyebab


kesalahan bila ditinjau dari kesulitan dan kemampuan belajar siswa diuraikan
sebagai berikut: (a) Kurangnya penguasaan bahasa sehingga menyebabkan siswa
kurang paham terhadap permintaan soal. Yang dimaksud kurang paham terhadap
permintaan soal adalah siswa tidak tahu yang akan dia kerjakan setelah dia
memperoleh informasi dari soal namun terkadang siswa juga tidak tahu apa
informasi yang berguna dari soal karena terjadi salah penafsiran; (b) Kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi prasyarat baik sifat, rumus dan prosedur
pengerjaan; (c) Kebiasaan siswa dalam menyelesaikan soal cerita misalnya siswa
tidak mengembalikan jawaban model menjadi jawaban permasalahan; (d)
Kurangnya minat terhadap pelajaran matematika atau ketidakseriusan siswa dalam
mengikuti pelajaran; (e) Siswa tidak belajar walaupun ada tes atau ulangan; (f)
Lupa rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal; (g) Salah
memasukkan data; (g) Tergesa gesa dalam menyelesaikan soal, dan (h) Kurang
teliti dalam menyelesaikan soal.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar, yang juga berpengaruh terhadap bentuk
dan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika yakni
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa dapat dilihat yaitu faktor
dari luar dan faktor dari dalam. Adapun faktor penyebab yang akan dianalisis
dalam penelitian ini memakai pendapat yang dikemukakan oleh Sahriah.
Untuk mengidentifikasi letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa,
dilakukan dengan melihat langkah-langkah penyelesaian yang dibuat siswa dalam
menyelesaikan tes. Untuk mempermudah mengidentifikasi letak kesalahan
tersebut, maka peneliti membuat indikator-indikator kesalahan sesuai tahapan
penyelesaian soal yang dirumuskan agar peneliti lebih mudah dan terstruktur
dalam mengidentifikasi kesalahan siswa. Adapun indikator-indikator letak
kesalahan disajikan pada tabel 2.1 berikut.
17

Tabel 2.1 Indikator Letak Kesalahan Siswa


No. Jenis Kesalahan Indikator
1. Tidak memahami soal
a) Salah menuliskan model
matematikanya
b) Tidak menuliskan model
matematikanya
1. Kesalahan Konsep 2. Tidak menuliskan yang diketahui dan
ditanyakan
3. Salah mengelompokan yang diketahui dan
tidak diketahui
4. Salah dalam penggunaan rumus dan tidak
tau rumus yang akan digunakan.
2. Kesalahan Operasi Salah dalam melakukan operasi pehitungan
Salah melakukan langkah-langkah dalam
3. Kesalahan Prosedur
menyelesaikan soal.

B. Penelitian Relevan
Penelitian ini dikuatkan oleh beberapa penelitian terdahulu.
1) Bainy Farhan Nur Aly, AA. Sujadi, dan Irham Taufiq (2019:143).
Menyimpulkan bahwa (1) Persentase kesalahan konsep yang dilakukan
oleh siswa kelas X-DPIB.2 SMK Negeri 1 Seyegan dalam menyelesaikan
soal matematika pokok bahasan system persamaan linier dua variabel
(SPLDV) sebesar 29,85% dengan kategori rendah. (2) Persentase
kesalahan prosedur yang dilakukan oleh siswa kelas X-DPIB.2 SMK
Negeri 1 Seyegan dalam menyelesaikan soal matematika pokok bahasan
sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) sebesar 27,50% dengan
kategori rendah. (3) Persentase kesalahan operasi yang dilakukan oleh
siswa kelas X-DPIB.2 SMK Negeri 1 Seyegan dalam menyelesaikan soal
matematika pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV)
sebesar 58,43% dengan kategori sedang. (4) Jenis kesalahan paling banyak
18

yang dilakukan oleh siswa kelas X-DPIB.2 SMK Negeri 1 Seyegan dalam
menyelesaikan soal matematika pokok bahasan sistem persamaan linier
dua variabel (SPLDV) adalah kesalahan operasi, dengan persentase
kesalahannya sebesar 58,43%.
2) Ernawati, Ilhamuddin (2020:196). Menyimpulkan bahwa dalam penelitian
ini adalah bentuk kesalahan konsep yang dilakukan siswa kelas XI IIS
SMA PGRI Sungguminasa dalam menyelesaikan soal-soal induksi
matematika, yakni menuliskan jawaban yang tidak sesuai dengan konsep
pembuktian n = 1, keliru dalam menuliskan perubahan n menjadi k dan n
menjadi k+1, menuliskan n yang seharusnya sudah diganti menjadi k,
keliru dalam menambahkan deret pada perubahan k menjadi k + 1, tidak
melakukan pembuktian untuk n = k + 1., bentuk kesalahan prosedur yang
dilakukan siswa kelas XI IIS SMA PGRI Sungguminasa dalam
menyelesaikan soal-soal induksi matematika, yakni tidak menunjukkan
adanya pembuktian n = 1, n = k, dan n =k + 1, serta tidak menuliskan
kesimpulan akhir dari pembuktian sebagai bentuk penegasan bahwa
pernyataan yang diberikan telah terbukti benar. Serta bentuk kesalahan
teknik yang dilakukan siswa kelas XI IIS SMA PGRI Sungguminasa
dalam menyelesaikan soal-soal induksi matematika, yakni kesalahan
dalam memindahkan konstanta atau variabel dari satu langkah ke langkah
berikutnya, menuliskan penyelesaian yang tidak diperlukan, kesalahan
manipulasi aljabar, dan kesalahan penggunaan tanda operasi pada hasil
perpangkatan.
3) Fatmadyah Lestari (2021:72). Menyimpulkan bahwa kesalahan yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung pecahan
SD Negeri 07 Kota Bengkulu, maka peneliti mengambil langkah untuk
menganalisis kesalahan siswa dalam pemahaman konsep, menerima
informasi, menghitung dan membuat kesimpulan dari soal cerita operasi
hitung pecahan yang telah dikerjakan dapat dilihat dari empat aspek
kesalahan: 1) Kesalahan dalam aspek konsep karena telah terjadi
miskonsepsi pada diri siswa, 2) Kesalahan dalam mengubah informasi
19

yang diberikan kedalam ungkapan matematika, 3) Kesalahan dalam


menghitung karena terburu-buru dan kurang teliti dalam melakukan
perhitungan, 4) Hampir sebagian siswa tidak menuliskan kesimpulan
karena siswa cenderung ingin menyingkat jawaban dan tidak terbiasa
untuk menuliskan kesimpulan.
4) Widya Ningsih, Euis Eti Rohaeti, Rippi Maya (2021:183). Menyimpulkan
bahwa siswa mengalami kelima kesalahan berdasarkan metode Newman’s
error, dengan kesalahan terbanyak yang dialami siswa adalah kesalahan
keterampilan proses dan kesalahan menyimpulkan jawaban. Dalam hal ini,
banyak siswa yang telah mengetahui konsep apa yang harus digunakan
untuk menyelesaikan soal. Namun dalam prosesnya siswa masih banyak
mengalami kekeliruan, terutama dalam operasi hitung. Selain itu, siswa
juga belum menyimpulkan hasil perhitungannya ke dalam bahasa
matematika sesuai dengan perintah dalam soal. Berdasarkan uraian di atas,
siswa perlu lebih sering mendapat soal cerita sehingga kesalahan-
kesalahan yang biasa dilakukan siswa dalam mengerjakan soal akan
semakin berkurang ke depannya. Selain itu dengan terbiasa menemukan
soal cerita dapat mengasah kemampuan siswa dalam membangun konsep
pemahaman serta ketajaman siswa dalam melakukan operasi hitung.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
yang membahas kesalahan menyelesaikan soal yang dilakukan siswa pada materi
statistika.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Wawonii Utara Kecamatan
Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara pada
tanggal 5 Juli sampai 2 Agustus 2021 semester genap tahun ajaran 2020/2021.
C. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Wawonii
Utara semester genap tahun ajaran 2020/2022, berdasarkan rekomendasi guru
mata pelajaran terdapat beberapa siswa yang sering melakukan kesalahan dalam
menjawab soal statistika yang terdiri dari 18 orang siswa.
Selanjutnya dalam menentukan subjek penelitian yang diwawancarai
dalam penelitian ini dipilih dengan kriteria siswa yang paling banyak melakukan
kesalahan serta memperhatikan kesalahan bervariasi yang dilakukan siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa hasil tes belajar statistika dan
wawancara.
1) Tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes bentuk uraian tentang
statistika yang dibuat sebanyak lima butir soal yang diberikan kepada
siswa.
Adapun kisi-kisi dari instrumen dapat dilihat sebagai berikut:

20
21

Kisi-Kisi Instrumen Matematika


Materi Pelajaran Kelas VIIIA Semester Ganjil T.A. 2020/2021

Nomor
Kompetensi Dasar Indikator
soal

3.8 Menganalisis data berdasarkan Siswa dapat


distribusi data, nilai rata-rata, menyelesaikan masalah
median, modus, dan sebaran data matematika yang
1
untuk mengambil kesimpulan, berkaitan dengan rata-
membuat keputusan, dan rata persentase.
membuat prediksi.
Menyelesaikan masalah
matematika yang
2
berkaitan dengan nilai
rata-rata

4.8 Menyajikan dan menyelesaikan


masalah yang berkaitan Menyelesaikan masalah
dengandistribusi data, nilai rata- matematika yang
rata,median, modus, dan sebaran berkaitan dengan rataan 3
data untuk mengambil gabungan
kesimpulan, membuat keputusan,
dan membuat prediksi.

Menentukan median data


4
berkelompok

Menentukan modus dari


tabel distribusi frekuensi
5
data berkelompok
22

2) Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi


tentang faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa.
Aspek yang ditanyakan:
1. Kesulitan dalam mempelajari materi statistika
2. Penyelesaian soal yang dipermasalahkan
3. Alur berpikir siswa dalam menjawab soal meliputi:
a. Siswa diminta membaca kembali soal
b. Siswa diminta menjelaskan apa saja yang diketahui dan menjelaskan
maksud permintaan soal tersebut.
c. Siswa diminta menjelaskan langkah-langkah untuk mengerjakan soal
tersebut.
d. Jika jawaban siswa masih salah, maka siswa diminta untuk
menjelaskan kembali setiap langkah dari jawabannya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data tentang tes hasil belajar matematika siswa pada materi statistika
diperoleh dengan cara:
1. Memberikan tes kepada siswa yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli
sampai 2 Agustus 2021, dimana tes yang diberikan dijawab oleh siswa
setelah itu jawaban dikumpulkan untuk diperiksa dan dinilai.
2. Data tentang faktor penyebab kesulitan siswa diperoleh dengan cara
melakukan wawancara kepada tiga orang siswa sebagai perwakilan.
Adapun hal-hal yang ditanyakan berkaitan tentang kesalahan yang
dilakukan dalam menyelesaikan soal.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yang
dilakukan dengan langkah-langkah meliputi:
1. Rata-rata (mean) dengan rumus:

Keterangan:
𝑋̅ = mean (𝑟𝑎𝑡𝑎 – 𝑟𝑎𝑡𝑎)
23

𝑋i = jumlah 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑛 = jumlah rata-rata
2. Standar deviasi dengan rumus:

Keterangan:
n = jumlah data
xi = nilai x ke-i
𝑋̅ = nilai rata-rata data
3. Menghitung Persentase
Untuk menghitung persentase digunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah siswa melakukan kesalahan
Persentase = x 100%
Jumlah siswa
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa kelas VIIIA diperoleh:
Soal Nomor 1
Diagram di bawah ini menunjukkan kegemaran siswa pada kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah. Jumlah siswa ada 300, hitunglah berapa siswa yang
gemar mengikuti pramuka?

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor satu adalah


kesalahan dalam perhitungan sebanyak 1 orang, tidak menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada soal sebanyak 4 orang, tidak menuliskan model
matematika/rumus sebanyak 1 orang. Deskripsi kesalahan siswa dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Kesalahan Siswa
Jenis Kesalahan Jumlah Siswa Persentase
Kesalahan perhitungan 1 14,2%
Kesalahan tidak menuliskan apa yang
4 57,1%
diketahui dan ditanyakan
Kesalahan dalam menulis model
- -
matematika/rumus
Tidak dapat menulis model
1 14,2%
matematika/rumus
Kesalahan langkah-langkah
- -
mengerjakan soal

24
25

Kesalahan dalam mengelompokan


- -
data yang diketahui

Soal Nomor 2
Hasil ulangan Matematika sekelompok siswa sebagai berikut:
Nilai 60 70 75 80 90 100
Frekuensi 3 6 7 8 4 2

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor dua adalah


kesalahan dalam perhitungan sebanyak 4 orang, tidak menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada soal sebanyak 6 orang, tidak menuliskan model
matematika/rumus sebanyak 2 orang, kesalahan langkah-langkah mengerjakan
soal sebanyak 1 orang. Deskripsi kesalahan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Deskripsi Kesalahan Siswa

Jenis Kesalahan Jumlah Siswa Persentase

Kesalahan perhitungan 4 57,1%


Kesalahan tidak menuliskan apa yang
6 85,7%
diketahui dan ditanyakan
Kesalahan dalam menulis model
- -
matematika/rumus
Tidak dapat menulis model
2 28,5%
matematika/rumus
Kesalahan langkah-langkah
1 14,2%
mengerjakan soal
Kesalahan dalam mengelompokan data
- -
yang diketahui
26

Soal Nomor 3
Rata-rata nilai matematika 29 siswa putri adalah 73, sedangkan rata-rata 21 siswa
putra adalah 68. Hitunglah berapakah rataan gabungannya?
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor tiga adalah
kesalahan tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal
sebanyak 6 orang, kesalahan menuliskan rumus/model matematika sebanyak 3
orang, tidak menuliskan model matematika/rumus sebanyak 1 orang, kesalahan
dalam mengelompokan data yang diketahui sebanyak 1 orang. Deskripsi
kesalahan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Kesalahan Siswa

Jenis Kesalahan Jumlah Siswa Persentase

Kesalahan perhitungan -

Kesalahan tidak menuliskan apa yang


6 85,7%
diketahui dan ditanyakan

Kesalahan dalam menulis model


3 42,8%
matematika/rumus

Tidak dapat menulis model


1 14,2%
matematika/rumus

Kesalahan langkah-langkah
- -
mengerjakan soal

Kesalahan dalam mengelompokan data


1 14,2%
yang diketahui
27

Soal Nomor 4
Tentukan median data kelompok dari data berikut:
Upah F
75 – 79 2
80 – 84 3
85 – 89 7
90 – 94 13
95 – 99 10
100 – 104 4
105 – 109 1
Jumlah 40

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor empat adalah


kesalahan perhitungan sebanyak 2 orang, tidak menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan pada soal sebanyak 5 orang, kesalahan menuliskan rumus/model
matematika sebanyak 3 orang, kesalahan dalam mengelompokan data yang
diketahui sebanyak 1 orang. Deskripsi kesalahan siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.4 Deskripsi Kesalahan Siswa

Jenis Kesalahan Jumlah Siswa Persentase

Kesalahan perhitungan 2 28,5%

Kesalahan tidak menuliskan apa yang


5 71,4%
diketahui dan ditanyakan

Kesalahan dalam menulis model


3 42,8%
matematika/rumus

Tidak dapat menulis model


- -
matematika/rumus

Kesalahan langkah-langkah
- -
mengerjakan soal
28

Kesalahan dalam mengelompokan data


1 14,2%
yang diketahui

Soal Nomor 5
Tentukan modus dari tabel distribusi frekuensi data berkelompok pada Tabel
berikut:
Tinggi (cm) (fi)
141 – 145 4
146 – 150 7
151 – 155 12
156 – 160 13
161 – 165 10
166 – 170 6
171 – 175 3

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor lima adalah


kesalahan tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal
sebanyak 5 orang, kesalahan menuliskan rumus/model matematika sebanyak 3
orang. Deskripsi kesalahan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Deskripsi Kesalahan Siswa

Jenis Kesalahan Jumlah Siswa Persentase

Kesalahan perhitungan - -

Kesalahan tidak menuliskan apa yang


5 71,4%
diketahui dan ditanyakan

Kesalahan dalam menulis model


3 42,8%
matematika/rumus

Tidak dapat menulis model


- -
matematika/rumus

Kesalahan langkah-langkah
- -
mengerjakan soal
29

Kesalahan dalam mengelompokan data


- -
yang diketahui

Berdasarkan deskripsi kesalahan siswa tiap butir soal diatas dapat analisis
deskriptif dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
Statistics
Kesalahan Tidak Salah Tidak Menulis Kesalahan Salah
Perhitunga Menulis Menulis Rumus/Model langkah- Mengelom
n yang Dik Rumus/ Matematika langkah pokkan
dan Dit Model yang
Mtk Dik/Dit
N 6 6 5 4 1 2

Mean 3 5 3 2 1 1
Median 2 5 3 1 1 1
Mode 1.00a 5.00a 3 1 1 1
Std. 1.52 83 0 57 0
Deviation
Variance 2.3 7 0 3 0
Minimum 1 4 3 1 1 1
Maximum 4 6 3 2 1 1
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Berdasarkan Tabel 4.1 menggambarkan bahwa kesalahan yang dilakukan


siswa di SMP Negeri 3 Wawonii Utara untuk tiap butir soal dengan kesalahan
berupa kesalahan perhitungan sebanyak 6 orang, kesalahan tidak menuliskan yang
diketahui dan ditanyakan sebanyak 6 orang, kesalahan menuliskan model
matematika atau rumus sebanyak 5 orang, kesalahan tidak menuliskan model
matematika/rumus sebanyak 4 orang, kesalahan langkah-langkah sebanyak 1
orang dan kesalahan mengelompokkan yang diketahui dan ditanyakan sebanyak 2
orang.
30

B. Pengelompokan Kesalahan Siswa Menurut Objek Matematika


Pada tahap ini deskripsi pengelompokkan kesalahan siswa dimulai dari
kesalahan konsep, prosedur dan operasi dilakukan dengan melihat jumlah
kesalahan secara keseluruhan butir soal disajikan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Kesalahan Menurut Objek Matematika

No. Jenis Kesalahan Kategori Persentase

1 Konsep Tinggi 85,7%

2 Operasi Tinggi 85,7%

3 Prosedur Rendah 14,2%

Diagram 4.1 Pengelompokkan kesalahan siswa

Keterangan:
= Kesalahan konsep
= Kesalahan operasi
= Kesalahan prosedur
Berdasarkan pengelompokkan kesalahan siswa dalam bentuk diagram
diatas dapat dijelaskan bahwa:
31

1. Kesalahan konsep dengan persentasi sebanyak 85,7%. yang meliputi siswa


tidak dapat menulis yang diketahui dan ditanyakan, siswa salah dalam
menulis model matematiaka/rumus, siswa tidak dapat menulis model
matematika/rumus, dan siswa salah mengelompokkan yang diketahui dan
ditanyakan dengan jumlah siswa yang melakukan kesalahan sebanyak 6
orang dari keseluruhan jumlah soal yang diberikan.
2. Kesalahan operasi dengan persentasi sebanyak 85,7% yang meliputi siswa
salah dalam perhitungan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian) dengan jumlah siswa yang melakukan kesalahan sebanyak 6
orang dari keseluruhan jumlah soal yang diberikan.
3. Kesalahan prosedural dengan persentasi sebanyak 14,2% yang meliputi
kesalahan langkah-langkah dalam mengerjakan soal dengan jumlah siswa
yang melakukan kesalahan sebanyak 1 orang dari keseluruhan jumlah soal
yang diberikan.
C. Faktor Penyebab Siswa Melakukan Kesalahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang terpilih sebagai
perwakilan maka diperoleh bahwa faktor-faktor penyebab siswa melakukan
kesalahan antara lain:
a) Kesalahan pada operasi dilakukan siswa karena merasa masih bingung
langkah penyelesaiannya, karena terburu-buru, siswa tidak memperhatikan
kembali apa yang sudah dikerjakan dan terburu-buru dalam menyelesaikan
soal.
b) Kesalahan prosedur dilakukan siswa karena masih bingung langkah-
langkah untuk menyelesaikan.
c) Kesalahan konsep yang dilakukan siswa tidak menuliskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan pada soal karena sudah menjadi kebiasaan,
siswa salah dalam memasukkan data kedalam rumus karena kurang
ketelitian dalam mengerjakan soal, siswa tersebut juga tidak tau rumus
yang akan digunakan untuk mengerjakan soal dengan alasan lupa.
32

D. Pembahasan
Berdasarkan deskripsi hasil tes dan wawancara yang dilakukan pada siswa
sehingga dapat diketahui kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan
soal-soal pokok bahasan statistika. Adapun dari hasil analisis data siswa yang
mengalami kesalahan, ada 7 siswa kelas VIIIA yang mengikuti tes dan wawancara
didapatkan mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika.
Pada tahap ini akan dijelaskan deskripsi kesalahan siswa kelas VIIIA yang
dilakukan pada butir soal tes yang diberikan. Siswa yang mengalami kesalahan
dalam menjawab soal pada butir soal satu berjumlah 4 orang dengan melakukan
kesalahan yang berbeda, 1 orang melakukan kesalahan operasi hitung yaitu
pembagian, 1 orang tidak dapat menuliskan model matematika/rumus, dan 4
orang tidak dapat menulis apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Pada butir
soal dua terdapat 6 orang dengan kesalahan yang berbeda 6 orang melakukan
kesalahan konsep tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, 2 orang
tidak menuliskan model matematika/rumus, dan 1 orang salah langkah-langkah
mengerjakan soal atau prosedur. Butir soal tiga terdapat 6 orang yang mengalami
kesalahan yang berbeda 6 orang tidak dapata menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan, 3 orang salah menulis model matematika/rumus, 1 orang dengan
kesalahan mengelompokkan yang diketahui dan ditanyakan dan 1 orang dengan
kesalahan tidak tau rumus/tidak dapat menulis model matematika. Butir soal
empat terdapat 5 orang siswa mengalami kesalahan yang berbeda yaitu 2 orang
dengan kesalahan yang sama yaitu kesalahan operasi yaitu pembagian, 3 orang
dengan kesalahan salah menulis rumus/model matematika dan 1 orang salah
dalam mengelompokkan yang diketahui. Dan butir soal lima terdapat 5 orang
siswa mengalami kesalahan tidak menulis apa yang diketahui dan ditanyakan, 3
orang kesalahan menulis rumus/model matematikanya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal statistika sangat beragam yaitu kesalahan siswa dalam operasi
hitung (perkalian, pembagian, dan penjumlahan) sebanyak 6 orang (85,7%), tidak
menulis apa yang diketahui dan ditanyakan sebanyak 6 orang (85,7%), salah
menulis model matematika/rumus sebanyak 5 orang (71,4%), tidak menulis model
matematika/rumus sebanyak 4 orang (57,1%), salah langkah-langkah mengerjakan
soal sebanyak 1 orang (14,2%), salah mengelompokkan yang diketahui dan
ditanyakan pada soal sebanyak 2 orang (1%).
Penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal pada
pokok bahasan statistika adalah sebagai berikut:
a. Siswa kurang memahami konsep pada materi statistika.
b. Siswa kurang memahami maksud soal dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan soal.
c. Siswa kurang teliti dan terburu-buru dalam menjawab soal.
B. Saran
Berdasarakan kesimpulan tersebut, peneliti memiliki beberapa saran untuk
mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
statistika, yaitu:
a. Guru harus melatih cara penggunaan rumus dalam menyelesaikan masalah
yang beraneka ragam.
b. Guru harus melatih siswa dalam menyelesaikan soal-soal latihan statistika
matematika.
c. Guru perlu membiasakan siswa untuk memeriksa kembali jawaban soal
yang telah diselesaikan.

33
34

DAFTARPUSTAKA
Agustiva, W. O., Ndia, L., & Ikman.(2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Statistika (Studi Kualitatif Pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 4 Kendari). Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, 4(1),
155–168.
Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada M edia Group.
Asikin, Mohammad. 2002. Lembaran Ilmu Kependidikan Universitas Negeri
Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Basuki Rachmat, (2000). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Matematika dan Tindak Lanjutnya, Bandung: Tesis tidak diterbitkan, UPI.
Dani Vardiansyah. (2008). Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta:
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Darlia, 2015, Deskripsi Kesulitan Belajar dalam Menyelesaikan Soal-Soal
Matematika Materi Pokok Keliling dan Luas Segiempat di Kelas VII SMP
Negeri 9 Kendari, Skripsi (tidak dipublikasikan), FKIP, UHO, Kendari
Djamarah, S.B, 2000, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
Rineka Cipta.
Firmawati, Ita. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Tengaran Kab.Semarang Dalam Menyelesaikan Soal Mencari Luas
Permukaan Prisma. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Hadar, Movshovitz, N., Zaslavsky, O., and shlomo Inbar. 2007. An Empirical
Classification Model For Errors In High SchoolMathematics. Journal for
Research in Mathematics Education, (18): 3-14
Hamdani dan Bistari Yan. 2011. Analisis Dalam Menyelesaikan Soal Luas
Permukaan Serta Volume Bangun Ruang Sisi Datar di SMP.
Jurnal.untan.ac.id. 2(3): 1-11.
Hartono, J. (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
35

Hasibuan, Eka Haerani. 2018. Analisis Kesulitan Belajar matematika Siswa pada
Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri Bandung.E-ISSN:
2580-0450.VII(1):18-30.
Herutomo, Rezky Agung dan Saputro, Tri Edi Mulyono.2014. Analisis Kesalahan
dan Miskonsepsi Siswa Kelas VIII pada Materi Aljabar. Edusentris Jurnal
Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, 1 (2), 134-145.
Herdian Dwi Rusdianto, (2010). Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII-G SMP
Negeri 1 Tulangan Sidoarjo Dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah
Perbandingan Bentuk Soal Cerita, Surabaya : Skripsi tidak diterbitkan,
IAIN Sunan Ampel, 26.
John K. Lannin dkk, 2007, “How students view the general nature of their errors”,
Educ Stud Math, 66:43–59
Kiat, Seah Eng, 2003, Analysis of Students’ Difficulties in Solving Integration
Problems, The Mathematics Educator, 9(1), 39-59.
Manibuy, Ronald. 2014. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
PersamaanKuadrat Berdasarkan Taksonomi Solopada Kelas X SMA
Negeri 1 Plus di KabupatenNabire – Papua. Jurnal Elektronik
Pembelajaran Matematika, 2(9), 933.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Muammanah, Subaidi, A., & Supardi, L. (2018).Analisis Kesalahan Siswa MA
Al-Falah Branata Tinggi Dalam Menyelesaikan Soal UN Matematika
Pokok Bahasan Statistika Kelas XI. Jurnal Pi, Pend. Mat. SRKIPH, 2(01),
59.
Novitasari, Dian. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Interaktif Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa.Jurnal I Pendidikan
Matematika & Matematika. 2(2): 8-18.
Nurussafa’at, Fitri Andika, dkk. 2016. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan
Soal Cerita pada Materi Volume Prisma dengan Fong’s Shcematic Model
for Error Analysis ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Studi Kasus siswa
Kelas VII Semester II SMP IT IBNU Abbas Klaten Tahun Ajaran
2013/2014. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matrmatika, 4 (2), 174-187.
36

Putro, Erien Purnomo dan Darminto, Bambang Priyo.2015. Analisis Kesalahan


dalam Menyelesaikan Soal Ujian Akhir Semester Statistika Dasar
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika. Jurnal Pendidikan
Matematika. 18 (1), 63-68.
Robert, Ashlock. 2008. Error Patterns in Computation. New Jersey: Prentice Hall
Sahriah, Siti, dkk. 2012.”Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Materi Operasi Pecahan Bentuk Aljabar Kelas VIII SMP
Negeri 2 Malang”. Jurnal Universitas Negeri Malang.1(1), 2.
Salido, A, La Misu, dan Salam, 2014, Analisis Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal-soal Matematika Materi Pokok Limit Fungsi pada
Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Kendari, Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika, 2(1), 1-13.
Soebinto. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Luas Bangun Datar Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas V SDN Bulak Rukem I/258 Surabaya.
(Internet). Diunduh pada tanggal 13 Oktober 2022; 2-4.
Soejono. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Pengajaran Remedial
Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Soviawati, Evi. 2011. Pendekatan Matematika realistik (PMR) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa Di Tingkat Sekolah Dasar.
Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 9(2), 79-85.
Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukirman, 1985. Identifikasi Kesalahan-Kesalahan yang Diperbuat Siswa Kelas
III SMP pada setiap Aspek Penguasaan Bahan Pelajaran Matematika.
Malang: tesis tidak dipublikasikan,16
Supriyanto, dan Purwaningsih. 2011. 225 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam
Berhitung. Jakarta: Media Pusindo.
Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta : Indeks.
37

LAMPIRAN
38

Lampiran 1
Instrumen Tes

1. Diagram di bawah ini menunjukkan kegemaran siswa pada kegiatan


ekstrakulikuler di sekolah. Jumlah siswa ada 300, hitunglah berapa siswa
yang gemar mengikuti pramuka?

2. Hasil ulangan Matematika sekelompok siswa sebagai berikut:


Nilai 60 70 75 80 90 100

Frekuensi 3 6 7 8 4 2

Hitunglah banyaknya siswa yang nilainya lebih dari rata-rata..

3. Rata-rata nilai matematika 29 siswa putri adalah 73, sedangkan rata-rata


21 siswa putra adalah 68. Hitunglah berapakah rataan gabungannya?
4. Tentukan median data kelompok dari data berikut :

Upah F

75 – 79 2
80 – 84 3
85 – 89 7
90 – 94 13
95 – 99 10
100 – 104 4
105 - 109 1

Jumlah 40
39

5. Tentukan modus dari tabel distribusi frekuensi data berkelompok pada


Tabel berikut:
Tinggi (cm) (fi)
141 – 145 4
146 – 150 7
151 – 155 12
156 – 160 13
161 – 165 10
166 – 170 6
171 - 175 3
40

Lampiran 2
Kunci Jawaban Instrumen Tes

No. Jawaban

1. Diketahui : Pramuka 45%


Musik 13%
PMR 17%
Basket 25%
Siswa 300 orang
Ditanyakan : Hitunglah berapakah siswa yang gemar mengikuti
pramuka?
Penyelesaian :
Kegemaran siswa =Pramuka x Jumlah siswa
100
= 45 x 300
100
= 135 siswa yang gemar pramuka

Diketahui : Hasil ulangan Matematika sekelompok siswa


2.
Nilai 60 70 75 80 90 100
Frekuensi 3 6 7 8 4 2

Ditanyakan : Hitunglah banyaknya siswa yang nilainya lebih darirata-


rata!

Penyelesaian :
jumlah data
Mean=
banyak data
(60x3) + (70x6) + (75x7) + (80x8) + (90x4) + (100x2)
=
3+6+7+8+4+2
180 + 420 + 525 + 640 + 360 + 200
=
30
41

2.325
=
30
= 77,5
Jadi, orang yang mendapatkan nilai lebih dari 77,5 adalah yang
mendapat nilai 80, 90, dan 100 yang berjumlah = 8 + 4 + 2 = 14
0rang

3.
Diketahui: Jumlah siswa putri = 29 Rata-ratanya = 73

Jumlah siswa putra = 21 Rata-ratanya = 68

Ditanyakan : Hitunglah berapa rataan gabungannya?

Penyelesaian :

𝑥1 𝑛1+𝑥2 𝑛2
𝑥̅ gab =
𝑛1+𝑛2

(73.29)+ (68.21)
𝑥̅ gab =
29+21

(2117) + (1428)
𝑥̅ gab =
50

3545
𝑥̅ gab =
50

𝑥̅ gab = 70, 9

Diketahui :
n = 40
4. Median terletak pada kelas 90 – 94
b = 89,5
P=5
F = 2 + 3 + 7 = 12
f = 13
42

Ditanyakan: Tentukan median data kelompok??


Penyelesaian:
1
Me = b+P [2 𝑛 − 𝐹 ]

1
= 89,5 + 5 [2 40 − 12 ]

13
40
= 89,5 + 13

= 89,5 + 30,8
= 92,58

Diketahui:
Interval kelas = 156-160
Ditanyakan: Tentukan modus dari data kelompok tersebut?
Penyelesaian:

d1
Mo= Tb + (d1+d2) p
5.
1
Mo= 155,5 + (1+3) 5

1
Mo= 155,5 + ( ) 5
4

Mo= 155,5 + 1,25


Mo= 156,75
43

Lampiran 3
KISI-KISI INSTRUMEN MATEMATIKA
MATERI PELAJARAN KELAS VIII SEMESTER GANJIL T.A. 2020/2021
Nomor
Kompetensi Dasar Indikator
Soal

3.8 Menganalisis data


berdasarkan distribusi
Siswa dapat menyelesaikan
data, nilai rata-rata,
masalah matematika yang
median, modus, dan 1
berkaitan dengan rata-rata
sebaran data untuk
persentase.
mengambil kesimpulan,
membuat keputusan, dan
membuat prediksi.

4.8 Menyajikan dan


menyelesaikan masalah
yang berkaitan
dengandistribusi data, Menyelesaikan masalah
nilai rata-rata,median, matematika yang berkaitan 2
modus, dan sebaran data dengan nilai rata-rata
untuk mengambil
kesimpulan,membuat
keputusan, dan membuat
prediksi.

Menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan 3
dengan rataan gabungan
44

Menentukan median data


4
kelompok

Menentukan modus dari 5

tabel distribusi frekuensi


data berkelompok
45

Lampiran 4
Lembar Jawaban Siswa
1. Siswa S-2
46

2. Siswa S-16
47

3. Siswa S-13
48

4. Siswa S-8
49

5. Siswa S-10
50

6. Siswa S-3
51

7. Siswa S-6
52

Lampiran 5
Deskripsi Hasil Wawancara
a. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa Nomor Subjek 13
Analisis Hasil Jawaban Siswa S-13 Nomor 4

Gambar a.1 Jawaban siswa S-13 Nomor 4


P4-W01: Oke sekarang kita langsung ke pertanyaan nomor 1, Coba perhatikan
kembali soal dan jawaban yang kamu tulis?
S13-W134: Sudah kak
P4-W02: Apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
S13-W135: Diketahui : Median 90-94, banyak data 40, panjang kelas 5,
Frekuensi kumulatif 12, frekuensi kelas median 1, tepi bawa 89,5
Ditanyakan : Tentukan median data kelompok?
P4-W03: Kemudian coba jelaskan langkah-langkah penyelesaiannya.
S13-W136: Petama tulis rumus yang akan digunakan, kemudian masukkan
datanya kedalam rumus yang ada setelah itu diselesaikan.
P4-W4: Coba perhatikan kembali jawaban yang kamu hitung apa sudah benar?
S13-W137: Sudah kak.
P4-W5: Masih keliru coba perhatikan baik-baik, pertama yang harus
diselesaikan yang berada dalam [ ] terlebih dahulu
S13-W138: Saya masih bingung langkah-langkah kerjanya kak.
53

Analisis Hasil Jawaban Siswa S-13 Nomor 2

Gambar a.2 Jawaban siswa S-13 Nomor 2


P2-W01: Lanjut soal nomor 2, Coba perhatikan kembali jawaban yang kamu tulis.
S13-W21: Sudah kak.
P2-W02: Apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal tersebut?
S13-W22: Nilai 60, 70, 75, 80, 90, 100. Frekuensi 3, 6, 7, 8, 4, 2. Ditanyakan:
hitung banyak siswa yang nilainya lebih dari rata-rata?
P2-W03: Kenapa kamu tidak menuliskan pada lembar jawabanmu?
S13-W23: Sudah kebiasaan kak tidak menuliskan.
P2-W04: Lain kali harus dituliskan dengan lengkap karena itu juga penting.
Coba jelaskan langkah-langkah penyelesaiannya.
S13-W24: Iya kak. Pertama saya masukkan datanya ke dalam rumus kemudian
saya jumlahkan dan saya bagi dengan banyaknya data sehingga
mendapatkan hasil akhirnya.
P2-W05: Coba hitung kembali jawaban yang kamu tulis sepertinya masih ada
yang keliru.
S13-W25: Iya kak, saya salah hitung karena buru-buru.
54

Analisis Hasil Jawaban Siswa S-13 Nomor 5

Gambar a.3 Jawaban siswa S-13 Nomor 5


P5-W01: Coba perhatikan kembali soal nomor 5
S13-W51: Sudah kak
P5-W02: Seperti pada sebelumnya kamu tidak menuliskan lagi apa yang
diketahui dan apa yang menjadi pertanyaan pada soal nomor lima.
Apa kamu kesulitan menyelesaikan soal pada nomor lima ini?
S3-W52: Iya kak, saya tidak tau rumus yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soalnya, setahuku sudah seperti itu rumusnya.
b. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa Kelas VIIIA Nomor Subjek 16
Analisis Hasil Jawaban Siswa S-16 Nomor 2

Gambar b.1 Jawaban siswa S-16 Nomor 2


P2-W01: Sekarang coba liat soal nomor 2 dan perhatikan jawaban yang kamu
tulis.
S16-W21: Sudah kak.
55

P2-W02: Apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor dua?
S16-W22: Diketahui: Nilai 60,70,75,80,90,100 Frekuensi: 3,6,7,8,4,2
Ditanyakan: Hitung banyak siswa nilainya lebih rata-rata?
P2-W03: Kenapa tidak ditulis dilembar jawabanmu?
S16-W23: Saya kebiasaan tidak tulis kak jadi kayak malas yang penting saya tau
apa yang diketahui dan ditanyakan.
P2-W04: Jangan jadikan kebiasaan karena itu juga penting dalam mengerjakan
soal perhitungan selain itu juga jadi penilaian guru. Faham.
S16-W24: Faham kak.
P2-W05: Baik. Apa ada masalah dalam menyelesaikan soalnya?
S16-W25: Iya kak, saya bingung langkah-langkah kerjanya, perasaan sudah
seperti itu tapi masih ragu lagi kak.
Analisis Hasil Jawaban Siswa S-16 Nomor 3

Gambar b.2 Jawaban siswa S-16 Nomor 3


P3-W01: Selanjutnya nomor 3, coba perhatikan soal dan jawabanmu?
S16-W31: Iya sudah kak.
P3-W02: Kamu tau tidak apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal?
S16-W32: Tau kak.
P3-W03: Kenapa masih tidak dituliskan?
S16-W33: Itu tadi kak saya kebiasaan tidak menuliskan dan supaya cepat juga.
P3-W04: Kamu paham tidak sama soalnya?
S16-W34: Paham kak. Hanya itu saya lupa rumusnya bagaimana, yang saya
ingat itu yang saya tulis.
56

Analisis Hasil Jawaban Siswa S-16 Nomor 5

Gambar b.3 Jawaban siswa S-16 Nomor 5


P5-W01: Coba perhatikan kembali jawaban soal nomor lima yang kamu
selesaikan.
S16-W05: Sudah kak.
P5-W02: Lagi-lagi pada jawaban soal nomor lima kamu tidak menuliskan apa
yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
Apa ada kesulitan dalam menjawab soal nomor lima?
S16-W06: Iya kak saya kesulitan dalam menyelesaikan soalnya, saya tidak tau
pakai rumus apa untuk menjawab soal.
P5-W02: Kamu sudah diajarkan materinya sebelumnya atau belum?
S16-W07: Sudah diajarkan kak, tapi saya lupa juga rumusnya.
c. Analisis kesalahan Jawaban Siswa Kelas VIIIA Nomor Subjek 8
Analisis Hasil Jawaban Siswa S-8 Nomor 2

Gambar c.1 Jawaban siswa S-8 Nomor 2


P2-W01: Coba perhatikan soal dan jawabanmu?
S8-W21: Iya sudah kak.
P2-W02: Apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal?
57

S8-W22: Ada frekuensi dan nilai, yang ditanyakan menghitung banyaknya siswa
yang nilainya lebih dari rata-rata.
P2-W03: Kenapa tidak dituliskan dilembar jawabanmu?.
S8-W23: Saya lupa kak karena buru-buru
P2-W04: Lain kali kalau dapat soal perhitungan usahakan tulis apa yang
diketahui dalam soal dan apa saja yang ditanyakan.
S8-W24: Baik kak.
P2-W05: Apa ada masalah saat menjawab soal?
S8-W25: Iya ada kak, saya lupa symbol rumusnya saja kalau langkah-langkahnya
saya faham.
P3-W06: Benar, langkah-langkahnya sudah benar tapi masih ada yang keliru pada
operasi penjumlahan yang kamu hitung sehingga hasil akhirnya juga
tidak benar.
S8-W26: Ohiya kak seharusnya 2,325 hasilnya tapi malah salah tulis, efek buru-
buru ini ingin cepat selesai.
P3-W07: Baik, lain kali periksa kembali jawaban nya sebelum dikupulkan.
S8-W27: Baik kak.
Analisis Hasil Jawaban Siswa S-8 Nomor 4

Gambar c.2 Jawaban siswa S-8 nomor 4


58

P4-W01: Oke pertanyaan soal nomor 4, Coba perhatikan soal dan


jawaban yang kamu tulis?
S8-W41: Sudah kak
P2-W02: Apa yang ditanyakan pada soal agar dapat diselesaikan?
S8-W42: Menentukan median nya kak.
P2-W03: Kenapa tidak dituliskan, kenapa hanya yang diketahui saja? Harusnya
dituliskan juga agar kita bisa tau apa yang harus kita kerjakan. Faham?
S8-W43: Faham kak.
P2-W04: Coba perhatikan kembali data yang kamu masukkan ke dalam rumus
yang kamu gunakan, apa sudah cocok?
S8-W44: Sudah cocok kak.
P2-W05: Masih keliru coba lihat simbol kapital F dan f kecil, kapil F (jumlah
frekuensi sebelum kelas median) dan f kecil (frekuensi kelas median).
S8-W45: Berarti nilainya yang tertukar kak.
P2-W06: Benar. Kenapa bisa sampai tertukar?
S8-W46: Saya kurang teliti kak.
Analisis Hasil Jawaban Siswa S-8 Nomor 5

Gambar c.3 Jawaban siswa S-8 nomor 5


P5-W01: Coba perhatikan kembali soal nomor lima.
S8-W51: Sudah kak.
P5-W02: Apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada soal?
S8-W52: Diketahui tinggi badan siswa dan ditanyakan menentukan modus dari
data tersebut.
59

P5-W53: Kamu tau apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, kenapa tidak
dituliskan?
S8-W53: Karena di soal sudah jelas kak. Saya bingung juga kalau diubah dalam
bentuk matematikanya bagaimana. Dan biar cepat juga makanya tidak
dituliskan.
P5-W54: Coba cek kembali rumus yang kamu gunakan sudah cocok belum!
S8-W54: Sepertinya sudah betul kak, tapi nda tau lagi kak saya bingung
P5-W55: Bukannya rumus menentukan modus data kelompok itu
Tb+(d1/d1+d2)p?
S8-W55: Ohiya kak astaga ada yang kurang ternyata sama rumusnya, pantas
saya fikir kok seperti ini cara kerjanya kayak ada yang kurang. Maaf
kak saya lupa.
60

Lampiran 6
Pedoman Wawancara
1. Pedoman Wawancara Siswa
Pedoman wawancara ini digunakan sebagai penelusuran penyebab
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal “Tes Statistika”,
wawancara ditujukan kepada siswa yang telah ditetapkan sebagai subjek
penelitian.
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
No. Aspek yang Ditanyakan Keterangan
1 Kesulitan dalam mempelajari materi statistika
Penyelesaian soal yang dipermasalahkan atau
2
dianggap sulit
Alur berpikir siswa dalam menjawab soal
meliputi:
1. Siswa diminta perhatikan kembali soal dan
jawaban.
2. Siswa diminta menjelaskan apa saja yang
3 diketahui dan ditanyakan dalam soal.
3. Siswa diminta menjelaskan langkah-
langkah untuk mengerjakan soal tersebut.
4. Jika jawaban siswa masih salah, maka
siswa diminta untuk menjelaskan kembali
setiap langkah-langak h jawabannya.

Keterangan : Ragam permintaan pada tiap subjek wawancara diatas dapat berubah,
tergantung dengan kondisi setiap jawaban yang diberikan siswa dan
perilaku siswa
61

Lampiran 7
62

Lampiran 8

Anda mungkin juga menyukai