HASIL PENELITIAN
Oleh
SUARTI DAHLAN
NIM.160303015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan rahmat-NYA
hingga saat ini punyusun masih diberi kesehatan, kenikmatan serta ketabahan dalam
menyusun skripsi ini, tak lupa pula salawat serta salam penyusun hanturkan kepada
baginda besar Nabi Muhammad SAW, karena atas perjuangan beliaulah dan para
sahabat serta keluarganya, hingga saat ini kita semua masih dalam naungan ajaranya
yaitu islam.
Materi Aljabar di Kelas VII-3 SMP Muhammadiyah Ambon” ini disadari oleh
penyusun masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu dengan penuh tulus penyusun
mengucapkan banyak terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
membimbing, memberi arahan, motivasi, masukan dan membantu dalam berbagai hal
yang berhubungan dengan penyusunan skripsi ini, olehnya itu melaui kesempatan ini
1. Ayah tercinta alm Dahlan Mudu dan ibunda tersayang Wa Cani selaku orang
tua kandung yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, dan motivasi yang
sangat luar biasa kepada penyusun disertai dengan do’a dan pengorbanan
vi
3
yang ihklas dan tulus, yang tak pernah terlupakan oleh penulis semoga itu semua
menjadi amal jariah serta mendapat pahal disisi Allah SWT Aamiin.
3. Dr. Samad Umarella, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
beserta Wakil Dekan I Patma Sopamena, M. Pd, Wakil Dekan II Umu Saidah, M.
4. Dr. Ajeng Gelora Mastuti, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ibu
Matematika.
5. Ainun Diana Lating, M.Si selaku pembimbing I dan Nurlaila Sehuwaky, M.Pd
6. Nur Afriani Nukuhali, M.Pd selaku Penguji I dan Kasliyanto,M.Pd selaku Penguji
II yang telah memberikan Kritik dan Masukan yang sangat berguna untuk penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika yang telah memberikan
8. Seluruh pegawai Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) karena telah
vii
4
Matematika, dan Tata Usaha Staf Dewan Guru yang telah membantu proses
10. Seluruh peserta didik kelas VIII MTs Muhammadiyah Amaholu sebagai tempat
peserta didik kelas VIII MTs Muhammadiyah Amaholu, atas partisipasi dan
11. Keluarga besar yang tersayang, almr kakakku tersayang Masni Dahlan, adik-
adiku Nupita Dahlan, Aby Dahlan, Serta keluarga lainnya yang tidak dapat
motivasi, ilmu dan do’a kepada penulis selama masa-masa sulit, sehingga pada
bantuannya selama ini semoga tetap solid dan tetap terjaga kebersamaannya..
13. Teman-teman terbaikku Wa Ode Tina, Nurfatimah Hamadi, Miranti Jailan. yang
selama ini mengajarkan arti kebersamaan serta motivasi dan mendukung penulis
Terlepas dari segala urayan di atas sebagai pengantar tulisan ini, serta
berbagai hal yang menjadi acuan penyusun skripsi ini, maka kesalapahaman,
olehnya itu kehadiran karya ilmiah ini juga merupakan tolak ukur dan
kekurangan hasil penilitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan perbaikan
pada kesempatan berikutnya. Mengakhiri pengantar tulisan ini sekali lagi atas
Ambon ……………2019
Penulis
Suarti Dahlan
Nim:160303015
ix
6
ABSTRAK
DAFTAR ISI
7
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Batasan Masalah...........................................................................................8
C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
F. Definisi Operasional ................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran Matematika…………………………………… 11
B. Persepsi Siswa
C. Kompetensi guru.. ..................................................................................14
1. Pengertian Kompetensi..........................................................................14
2. Pengertian guru ..................................................................................15
D. Jenis-jenis Kompetensi guru ......................................................................17
1. Kompetensi pedagogik...........................................................................17
2. Kompetensi Profesional………………………………………………..18
3. Kompetensi kepribadian………………………………………………18
4. Kompetensi Sosial…………………………………………………….19
E. Hasil Belajar ............................................................................................20
1. Macam-Macam Hasil Belajar……………………………………….....21
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar................................25
F. Ruang Lingkup Materi.................................................................................26
G. Hasil Penalitian Terdahulu………………………………………………....28
H. Kerangka Fikir…………………………………………………………......30
I. Hipotesis ..................................................................................................... 31
xi
8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 61
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
begitu saja, tetapi memerlukan pemikiran yang konstruktif demi tercapainya kualitas
yang baik. Persoalan yang dimaksud diantaranya adalah kompetensi mengajar guru.
Karena guru sebagai tenaga pendidik yang paling banyak berhubungan dengan
terhadap pendidikan siswa, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi diartikan sebagai “ cakap atau
oleh jabatan sesorang .definisi ini mamahami dalam diri manusia ada suatu potensi
tertentu yang dikembangkan dan dapat dijadikan motivator, yakni kekuatan dari
dalam diri individu tersebut. Dalam hal ini, sejalan menurut Nana Sudjana memahami
adalah kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh sesorang yang
Dari segi bahasa, dalam bahasa Indonesia guru diartikan sebagai orang yang
pekerjaanya mengajar. Sementara menurut Gericke dkk, guru berasal dari bahasa
sansekerta yang artinya berat, besar, penting, baik sekali, terhormat dan berarti
pengajar. Selanjutnya, Zakia Drajat dalam Aris Shoimin, menjelaskan bahwa guru
dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang dipikul
dipundak para orang tua.3 Seorang guru perlu memiliki kepribadian yang baik,
kompetensinya. Tanpa hal tersebut guru akan gagal dalam melaksanakan tugasnya.
Pada dasarnya kepribadian guru yang ideal telah dicontohkan di dalam Islam oleh
Rasulullah SAW. Hal ini dapat di lihat dalam Q.S. Al-Ahzab/33: 21:
2
Janawi, kompetensi guru citra guru professional. (Bandung : Alfabeta 2012), hlm 30-33.
3
Aris Shoimin, Guru Berkarakter untuk Implementasi Pandidikan Karakter, (Yogyakarta:
Gava Media 2014), hlm. 8-10.
11
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”4
Pada ayat ini kompetensi yang pertama ditunjukan oleh Rasulullah SAW
sebagai pendidik adalah kompetensi personal religious atau kepribadian agamis, yang
Pada dasarnya kompetensi adalah kebutuhan dasar guru yang harus dikuasai.
dalam dunia pendidikan. Sebab kualitas prosese pendidikan banyak bergantung pada
kompetensi yang dimiliki guru. Semakin guru memiliki kompetensi standar, semakin
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
4
Kementrian Agama, Almunawwir, al-Qur’an Tajwid Warna, Transliterasi, Per Ayat,
Terjemahan Perayat, (Jakarta Pondok Gede: Cipta Bagus Segara Bekasi, 2015), hlm. 420.
5
Khoiriyah,karakter pendidik dalam al-quran.(probolinggo: UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang 2012), hlm. 3.
6
Ibid, kompetensi guru. Hlm. 41.
12
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
dilakukan dalam rangka mencapai standar proses pendidikan sesuai dengan harapan.8
belajar siswa.9
dengan angka melalui pengujian atau tes dan ditandai dengan skala nilai berupa huruf
atau symbol. Menurut Nana Sudjana dalam Hamdani mendefinisikan “hasil belajar
siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
7
Repoblik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional” dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (Cet. IV; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011), h. 3.
8
Ibid, Guru Berkarakter untuk Implementasi Pandidikan Karakter. Hlm.16.
9
Ahmad Rondi,pengaruh kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap motivasi dan
prestasi belajar siswa pada materi pelajaran ekonomi Di MAN TEMPEL SLEMAN. (Yogyakarta: UN
Yogyakarta 2015), hlm.10.
13
belajar”. Disisi lain pengertian hasil belajar menurut Purwanto hasil belajar
mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain: guru, siswa,
faktor penunjang yang lain, guru sebagai subyek pendidikan sangat menentukan
penentu motivasi belajar peserta didik. Guru dikatakan profesional apabila memiliki
Yadi Supriadi (2002), yang menunjukkan bahwa, 76,6% hasil belajar siswa
10
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar.(Bandung: CV Pustaka Setia; 2011), hlm. 138
11
Yardi Supriadi, Pengaruh Karakter Guru (Kreatif, Humoris, Beribawa) Terhadap Motivasi
Belajar Pada Pelajaran IPS di MTS Fatahila Kecamatan Kiweagibang, (Cirebon: IAIN yek Nurjati,
2012), hlm. 1..
12
Muhlis. pengaruh kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV MI Bahrul
Ulum Bantoroe Kabupaten Goa (Makasar: UIN Alauddin Makasar 2016), hlm. 13
14
sumbangan 32,38% dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan
8,60%.13
memadai, namun bila tidak ditunjang dengan keberadaan guru yang berkualitas, maka
mustahil akan mencapai proses belajar dan pembelajaran yang maksimal. Guru
pembelajaran, mulai dari cara mengajar, sikap dan karakter guru di depan kelas,
ilmunya kepada peserta didiknya, dan bagaimana guru dapat menjalin hubungan yang
guru meliputi: kompetensi pedagogik yakni dimana guru pada saat proses
kompetensi professional dimana guru hanya mengajar tanpa peduli siswa paham atau
13
Yadi Supriadi, Pengaruh Karakter Guru (Kreatif, Humoris, Beribawa) Terhadap Motivasi
Belajar Pada pelajaran IPS di MTS FATAHILA KECAMATAN KIWEAGIBANG, hlm 8.
15
sehingga siswa ketakutan dalam proses pembelajaran dan guru juga mengajar tanpa
Salah satu materi pembelajaran pada kelas VII-3 adalah materi aljabar.
Dimana Aljabar adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang
pengganti konstanta atau variabel. Pentingnya kita mempelajari materi aljabar ini
adalah agar kita bisa menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari kita dengan
diharapkan peserta didik dapat memahami dan tertarik untuk belajar matematika.
Untuk itulah peneliti tertarik untuk mengangkat masalah dengan judul “Pengaruh
Ambon”.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
16
ini adalah:
terhadap hasil belajar Matematika siswa pada materi Aljabar Kelas VII-3
terhadap hasil belajar Matematika siswa pada materi Aljabar Kelas VII-3
D. Tujuan Penelitian
terhadap hasil belajar Matematika siswa pada materi Aljabar Kelas VII-3
terhadap hasil belajar Matematika siswa pada materi Aljabar Kelas VII-3
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka ada beberapa manfaat dari penelitian ini
yaitu:
1. Manfaat teoritis
17
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru.
b. Bagi siswa.
c. Bagi peneliti.
belajar siswa.
d. Bagi institut.
Sebagai sumber data, informasi, dan bahan refrensi bagi penelitian sejenis.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran pada judul ini, maka penulis perlu
1. persepsi siswa adalah tangapan siswa atas segala apa yang dilihat dan
dimiliki oleh seorang guru yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia
sebaik-baiknya.
4. Aljabar adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang
BAB II
KAJIAN TEORI
pengertian belajar dari prespektif psikologi dan pendidikan. Alasannya karna prilaku
belajar merupakan bidang telaah dari keduannya. Belajar menurut Bell Gretler dalam
Ali Hamzah dan Muhlisraini adalah proses yang di lakukan oleh manusia dalam
upaya mendapatkan aneka ragam kompotensi, skill dan sikap. 14 Ketigannya itu di
peroleh secara bertahap dan berkelanjutan dari masa bayi sampai dengan masa tua
Ada dua teori yang mendukung konsep belajar, yaitu teori belajar konvesional
dan modern. Teori belajar konvesional menyatakan bahwa belajar adalah menambah
atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Misalkan jika siswa belajar maka diri
siswa diibaratkan bejana kosong yang siap diisi ilmu sehingga penuh dengan berbagai
kegiatan mental seseorang sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang dapat di
lihat ketika siswa memperlihatkan tingkah laku yang baru dan berbeda dari tingkah
laku sebelumnnya ketika ada respon menghadapai situasi baru. Dalam hal ini menurut
Fontana dalam Ali Hamzah dan Muhlisraini, belajar adalah proses perubahan yang
relatif tetap dari perilkau individu sebagai hasil dari pengalaman. Tahun 1995 Gagne
10
dalam Ali Hamzah dan Muhlisraini menyatakan belajar adalah suatu proses
pertumbuhan. Bower dan Hilgrad dalam Ali Hamzah dan Muhlisraini menyatakan
bahwa belajar adalah mengacu pada perubahan perilaku atau potensi individual
14
Ali Hamzah dan Muhlisraini, Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika, (Jakarta:
Pt Raja Grafindo, 2014), Hlm.11.
20
sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut tidak di sebabkan oleh insting
(the basis pf the subject’ snative response tendencies), kematangan ( maturation) atau
belajar adalah proses yang di lakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam
dari masa bayi sampai masa tua melaui rangkaian proses belajar sepanjang hayat
yang keterlibatan dalam pendidikan formal (sekolah), informal (kursus), dan non
formal (di luar sekolah, misalkan majelis-majelis ilmu) bukan atas dasar insting,
Belajar merujuk pada perubahan prilaku individu sebagai akibat dan proses
pengalaman baik yang dialami ataupun yang sengaja di rancang. Perubahan tingkah
laku keseharian, misalkan siswa tidak dapat dapat berhitung dan menyebutkan angka-
angka, menjadi dapat membilang. Pengetahuan siswa dari tidak mengetahui konsep
Heruman, matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, keunsur yang didefinisikan,
15
Ali Hamzah dan Muhlisraini, Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika. hlm. 18
16
Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar, (Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya, 2014), Hlm. 1.
21
dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru sehingga
lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Dalam pembelajaran matematika,
setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa perlu segera di beri penguatan,
agar menghadap dan bertahan lama di memori siswa, sehingga akan melekat dalam
pola pikir dan pola tindakannya. Maka diperlukannya adanya pembelajaran melalui
perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja,
karena hal ini akan mudah dilupakan siswa. Pepatah cina mengatakan, “saya
mendengar maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu, saya berbuat maka saya
kemampuan setiap siswa berbeda-beda serta tidak semua siswa menyenangi mata
pelajaran matematika.
sikap menghargai.
B. Persepsi Siswa
seseorang mengenai beberapa hal melalui panca indra”. Menurut Slameto persepsi
adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
17
Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar, hlm. 2.
22
dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indranya, yaitu indra penglihat,
pendengar, peraba, perasa, pencium. Dalam hal ini, sejalan menurut W.S Winkel
persepsi adalah kecenderungan dalam diri subjek untuk menerima atau menolak suatu
subjek itu sebagai subjek berharga. Manusia secara umum menerima informasi dari
lingkungan lewat proses yang sama, oleh karena itu dalam memahami persepsi harus
ada proses dimana ada informasi yang diperoleh lewat memori organisme yang
Ketika pada saat siswa mendapatkan pengajaran yang diberikan oleh seorang guru,
maka siswa akan mengolah sesuatu yang di lihat dan dirasakannya. Lalu disampaikan
Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa persepsi siswa adalah
tangapan siswa atas segala apa yang dilihat dan dirasakan oleh panca indra.terhadap
C. Kompetensi Guru
1. Pengertian Kompetensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi diartikan sebagai “ cakap atau
oleh jabatan seseorang. definisi ini mamahami dalam diri manusia ada suatu potensi
18
Giry Mahento “pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru mengajar dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar IPA kelas VII di SMP Se-kecamatan Periuk Kota Tnggerang
Banten”(Banten: UN Indraprasta PGRI 2015). Hlm.4.
23
tertentu yang dikembangkan dan dapat dijadikan motivator, yakni kekuatan dari
dalam diri individu tersebut. Dalam hal ini, sejalan menurut Nana Sudjana memahami
seseorang baik yang kualitatif maupun kuantitatif. Selanjutnya menurut Abdul majid,
kompetensi adalah seperangkat tindakan inteligen penuh tanggung jawab yang harus
Dari defenisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi
adalah kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh sesorang yang
2. Pengertian guru
Dari segi bahasa, guru berasal dari bahasa indonesia yang berarti orang yang
pekerjaanya mengajar. Menurut Gericke dkk, menerangkan bahwa guru berasal dari
bahasa sansekerta yang artinya berat, besar, penting, baik sekali, terhormat dan juga
berarti pengajar. Dalam hal ini sejalan menurut Zakia Drajat guru merupakan
dan memikul sebagian tanggung jawabnya pendidikan yang terpikul dipundak para
orang tua.19 Sejalan menurut Ahmad Tafsir Guru ialah orang –orang yang
perkembanggan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif maupun
psikomotorik. Menurut Sardiman guru adalah semua orang yang berwenang dan
bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik, baik secara individual maupun
guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk
membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun secara
klasikal.
orang yang memiliki tugas mengembangkan potensi dan kemampuan siswa secara
optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah
Dari defenisi kompetensi, dan guru di atas maka pengertian dari kompetensi guru
adalah:
Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada pasal 1 ayat
penegetahuan, keterampilan dan perilaku yang dihayati dan dikuasai oleh guru dalam
19
Aris Siomin, Guru Berkarakter untuk Implementasi Pandidikan Karakter, (Yogyakarta: Gava
Media 2014), hlm. 31.
20
Ibid, , Guru Berkarakter untuk Implementasi Pandidikan Karakter, (Yogyakarta: Gava
Media 2014), hlm 10-11.
25
guru adalah merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru mulai dari tingkat
sekolah, tingkat dasar, dan tingkat menegah dapat dikategorikan pada dua kategori
kemampuan dan keahlian yang harus dimiliki oleh setiap guru pada setiap jenjang
harus dimiliki secara khusus oleh tenaga pendidik tertentu sesuai dengan jenjang dan
dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas
guru adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap guru yang berwujud
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran.
Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dinyatakan bahwa
21
Ibid, . pengaruh kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV MI Bahrul
Ulum Bantoroe Kabupaten Goa (Makasar: UIN Alauddin Makasar 2016), hlm 9.
22
Ibid, kompetensi guru citra guru professional. Hlm 30.
23
Ahmad Rondi,pengaruh kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap motivasi dan
prestasi belajar siswa pada materi pelajaran ekonomi Di MAN TEMPEL SLEMAN. (Yogyakarta: UN
Yogyakarta 2015), hlm 24.
26
a. Kompetensi Pedagogik.
pembelajaran.
b. Kompetensi Profesional
mengembangkan diri.
c. Kompetensi Kepribadian
mulia, arif dan bijaksana serta menjadi teladan bagi peserta didik. Kompetensi
2. Jujur, berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyrakat.
d. Kompetensi Sosial
berinteraksi secara efektif dan efisien kepada siswa, sesama guru, kepala
dengan, yaitu:
E. Hasil Belajar
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
belajar menurut W.S. Winkel dalam Ahmad susanto adalah suatu aktifitas mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan
aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
24
Janawi, kompetensi guru citra guru professional. Hlm 66- 145.
25
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,(Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.2.
26
Ahmad susanto, teori belajar pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta: Prenada media group,
2013), hlm. 4.
29
seseorang yang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,
merasa, maupun dalam bertindak. Berdasarkan uraian tentang konsep belajar, dapat
dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas
di pertegas lagi oleh (Nawawi ddk) dalam Ahmad Susanto yang menyatakan bahwa
hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
mata pelajaran di sekolah yang di nyatakan dalam skor yang di peroleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. 27 Dalam hal ini menurut Reigeluth
dalam Jamil Supriatiningrum bahwa hasil belajar atau pembelajaran dapat juga di
pakai sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode (strategi)
alternatif dalam kondisi yang berbeda. Ia juga mengatakan secara spesifik bahwa
hasil belajar adalah suatu kinerja (performance) yang diindikasikan sebagai suatu
a. Pemahaman konsep
sebagai kemampuan untuk menyerap dari materi atau bahan yang dipelajari.
27
Ahmad susanto, Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar, hlm. 5.
28
Jamil Supriatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi, hlm. 36.
30
kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa
yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil
b. Keterampilan proses
secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil tertentu, temaksuk
kreatifitasnnya.
c. Sikap
Menurut Lange ddk dalam Ahmad Susanto, sikap bukan hanya aspek mental
melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap
Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih di arahkan
pelajaran di sekolah yang di nyatakan dalam skor yang di peroleh dari hasil
tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hal ini sejalan dengan
akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa
tes yang disusun secara terencana baik tes tulisan maupun tes lisan dan tes
sebagai perubahan sikap atau tingkah laku setelah anak melakukan kegiatan
belajar.30
Menurut teori Gestlat dalam Ahmad Susanto belajar merupakan suatu proses
Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri
Ahmad Susanto, hasil belajar yang di capai peserta didik merupakan interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal: (1)
Faktor internal
30
Parawati Nyoman, Belajar dan Pembelajaran (Depok ; PT Raja Grafindo Persada, 2018),
hlm. 23.
31
Ahmad susanto, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, hlm. 12.
32
merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memepengaruhi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. (2)
Faktor eksternal yang berasal dari luar peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga yang kurang morat-morit keadaan
sehari-hari berprilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari
Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat
huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum di ketahui. Bentuk aljabar dapat
yang tidak diketahui seperti banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan
sebuah bis dalam tiap minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu, atau
banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari, dapat di cari dengan
mengunakan aljabar.
meliputi variabel, konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis.yang akan di
nilainya dengan jelas, variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan
adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat
variabel.
bulat, maka p dan q disebut faktor-faktor dari a. adapun yang dimaksud koefisien
dari suatu suku pada bentuk aljabar. Perhatikan koefisien masing-masing suku pada
Suku adalah variabel beserta koefisienya atau konstanta pada bentuk aljabar
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pengkat dari
masing-masing variabel yang sama. Contoh 5x dan -2x, 3a 2 dan a 2. Suku-suku tak
34
sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel
1) -4ax + 7ax
2) (2 x 2 – 3x +2) + ( 4 x 2 – 5x + 1)
3) (3a 2 + 5) – (4a 2 – 3a + 2)
penyelesaian:
2) (2 x 2 – 3x +2) + ( 4 x 2 – 5x + 1) = 2 x 2 – 3x + 2 + 4 x 2 – 5x + 1
= 2 x 2 + 4 x 2 – 3x – 5x + 2 + 1
= 6 x 2 – 8x + 3
3) (3a 2 + 5) – (4a 2 – 3a + 2) = 3a 2 + 5 - 4a 2 – 3a + 2
= 3a 2- 4a 2 + 3a + (5 – 2 )
= (3 – 4 ) a 2 + 3a + (5 – 2 )
35
= -a 2 + 3a + 3
Pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif, sifat ini juga berlaku
bentuk aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan sebagai berikut.
K(ax) = kax
K(ax + b ) = kax + kb
Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan
32
Nuharini Dewi, matematika Konsep Dan Aplikasinya, (Jakarta : Gava Media 2008), hlm 80-
89.
36
kelas dan fasilitas guru terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA 1
kompetensi guru dalam proses belajar mengajar di kelas dan fasilitas guru
Kendal.
kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap motifasi dan prestasi belajar
motivasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran Ekonomi di MAN Tempel
H. Kerangka Pikir
hasil belajar yang baik. kompetensi guru dapat juga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa dalam hal ini penguasaan materi dan kepribadian yang baik dapat
memberikan dampak positif bagi siswa baik dalam konsep pemahaman siswa
terhadap mata pelajaran juga dapat merubah prilaku (sikap) siswa. Dengan demikian
Kompetensi
39
Hasil Belajar
I. Hipotesis Penelitian
terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Aljabar Kelas VII-3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian ex post facto. Dimana
peneliti ingin melihat pengaruh dan besar pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi guru matematika terhadap hasil belajar siswa pada materi aljabar dikelas
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian.
1. Populasi Penelitian
41
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
Muhammadiyah Ambon.
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto apabila jumlah populasi lebih dari 100 maka lebih baik diambil
sebagian untuk dijadikan sampel.34 Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah kelas VII-3 berjumlah 40 orang siswa SMP Muhammadiyah Ambon.
D. Paradigma Penelitian
x y
Ket :
E. Variabel Penelitian
33
Riduwan dan Akdom, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta,
2009). Hlm. 183
34
Sofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
manual & SPSS, (Jakarta: kencana prenada media gurup, edisi pertama 2013.) hlm.17.
42
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). 35 Dalam hal ini adalah
kompetensi guru.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya
variabel bebas. Dalam hal ini adalah hasil belajar siswa pada materi aljabar
F. Instrumen Penelitian
oleh suharsimi sebagai berikut “ instrument penelitian adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar
b. Dokumentasi
35
Sugiyono, Metode Pembelajaran Pendidikan, Cetakan Ke -23 (Bandung: Alfabeta,
2016),hlm .124.
36
Hartono, statistic untuk penelitian (Jakarta: Pustaka Pelajar 2004). Hlm 165
43
penelitian yang akan dapat memperkuat dan melengkapi data yang diperoleh.
c. Angket
memperoleh data yang akurat tentang pengaruh kompetensi guru tehadap hasil
a. Soal tes
Soal tes dalam penelitian ini berupa tes uraian yang terdiri dari tiga butir soal
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada materi
aljabar.
b. Dokumentasi
variabel yang berupa catatan, agenda dan sebagainya.38 Metode ini dilakukan
untuk memperoleh data nama-nama peserta didik yang akan menjadi sampel
dalam penelitian
c. Angket
3721
Jainal Arifin, penilitian pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rasdakarya Offset, 2014)
hlm.217.
38
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan prakti, (Jakarta: rineka cipta,
2006), hlm 231.
44
1. Validitas
mengukur apa yang seharusnya diukur. Melalui uji coba instrumen angket maka akan
dilihat apakah instrumen tersebut valid atau tidak. Validtas isi diketahui dengan uji
validitas. Validitas dihitung dengan rumus korelasi product moment pearson, sebagai
berikut39:
n ( ∑ XY )− ( ∑ X ) ( ∑ Y )
r hitung =
{n ∑ X 2 −(∑ X)2 }{n ∑ Y 2 −(∑ Y )2 }
Keterangan : r hitung = koefisien korelasi
N = jumlah sampel
2. Reliabilitas
39 24
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Moderen penelitian Kuantitatif, Cetakan Ke-2
(Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 116.
45
dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila angket yang dibuat
(konsisten internal).
)(
∑ σb
)
2
r1 1 =
( k
(k−1)
1−
σt2
penilitian ini, maka peniliti menggunakan model pengumpulan data yang sesuai
berupa:
a. Hasil belajar
46
Untuk menentukan presentse hasil belajar siswa maka digunakan rumus sebagai
berikut :
R
S= x 100
N
sehingga dapat menggambarkan kedudukan suatu nilai dari seluru siswa yang telah
diteliti sesuai dengan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP), seperti tabel berikut:
Interval Nilai
kualifikasi
Angka
60-79 Baik
56-60 Cukup
40-55 Kurang
0-39 Gagal
b. Angket
4021
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm.102.
47
(variabel X), terlebih dahulu dikonsultasikan dengan skala likerts, seperti pada tabel
berikut ini:
Positif Negatif
SS 4 1 Sangat Setuju
S 3 2 Setuju
TS 2 3 Tidak Setuju
berikut:
R
S= x 100%
N
kompetensi guru. Kualifikasi kompetensi guru tersebut dapat dilihat pada tabel
beriku:41
No Interval Kategori
M = Nilai Rata-rata
a. Uji Validitas
41
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali, 2009), hlm. 186
49
Uji validitas atau kesahihan adalah menujukan sejauh mana suatu alat ukur
maupun mengukur apa yang ingin diukur.42 Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas dari ahli dan validitas butir. Untuk mengukur kriteria
valid tidaknya butir angket akan digunakan korelasi product moment pearson, apabila
r ¿ r table, maka butir tersebut dikatakan valid. Harga r table = n pada taraf signifikan
hitung
n ( ∑ XY )− ( ∑ X ) ( ∑ Y )
r hitung =
{n ∑ X 2 −(∑ X)2 }{n ∑ Y 2 −(∑ Y )2 }
Keterangan : r hitung = koefisien korelasi
N = jumlah sampel
pengujian 5%
42 23
Anas Sudijono, Pengantar Evaluaisi Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010),
hlm. 84.
43 24
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Moderen penelitian Kuantitatif, Cetakan Ke-2
(Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 116.
44
Syofian Siregar,Metode Peletian Kuantitatif dilengkapi Dengan Perbandingan Manual
&SPSS.(Prenada Media Grup:2012), hlm 125-139
50
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari
populasi yang berdistribusi secara normal atau tidak. Dalam pengujian ini peneliti
Jika nilai signifikan < 0.05, maka data berdistribusi tidak normal
c. Uji Homogenitas
atau tidak. Dalam pengujian ini peneliti menggunkan bantuan SPSS Version 25 For
adanya pengaruh signifikan dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam pengujian ini
45
Ibid syofian siregar, Metode Peletian Kuantitatif dilengkapi Dengan Perbandingan Manual
&SPSS hlm. 145
46
Ibid syofian siregar, Metode Peletian Kuantitatif dilengkapi Dengan Perbandingan Manual
&SPSS hlm. 156
51
menggunakan uji regresi linear dengan bantuan SPSS Version 25 For Windows. Dan
melihat pada tabel coeffisients. Nilai constan dan kompetensi guru dimasukan
Y^ = a + b(x).
Dimana:
a = bilangan konstanta
Dimana nilai a dan b harus ditemukan terlebih dahulu dengan rumus sebagai
berikut:47
( ∑ Y )−b ( ∑ X )
b = n ( ∑ XY ) −¿ ¿ a=
n
Salah satu bagian penting dari statistik inferensial adalah pengujian hipotesis.
Bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan dari hasil penelitian yang
Hasil perhitungan thitung yang di peroleh selanjutnya di bandingkan dengan nilai ttabel
f. Koefisien Determinasi
Dalam pengujian ini peneliti menggunakan uji regresi linear dilihat pada tabel
Model Summary pada nilai R dan R Square. Kemudian nilai R Square di rubah ke
dalam bentuk persen menggunkan rumus koefisien Determinasi (KD) yaitu sebagai
berikut:
r = Koefisien korelasi
BAB IV
A. Hasil Penelitian
kompetensi guru matematika terhadap hasil belajar siswa pada materi aljabar
orang siswa. Data penelitian ini diambil menggunakan angket persepsi siswa
tentang kompetensi guru(X), dan hasil belajar (Y). adapun analisis penelitian
sebagai berikut:
a. Validitas Ahli
ahli oleh Nurlaila Sehuwaky,M.Pd dimana ada beberapa hal yang perlu
angket ada kata-kata yang perlu diperjelas lagi agar siswa dapat memahami
b. Validitas Empiris
For Window untuk melakukan uji validitas terhadap instrument penelitian ini,
terlebih dahulu yaitu dikelas VII-2 dengan jumlah butir angket 56 item. Dari
56 item angket tersebut ada 30 item yang valid. Kemudian 30 item angket
dengan bantuan SPSS Version 25 For Window. Dari hasil pengujian validitas
item angket, diperoleh 26 item yang valid dan 4 item yang tidak valid (dilihat
(variance) = 43.477, dan rentang (range) = 34. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 2.1 Deskriptif Statistik Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru (X)
Descriptive Statistics
Minim Maxi Std.
Valid N 30
(listwise
Sumber,olahan SPSS 25
menunjukan bahwa distribusi skor renteng (range) data adalah 40-74. Selanjutnya
jika nilai deskriptif data variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru
56
dikelompokan ke dalam 5 kategori sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, dan
= X ≥70
= 64 ≤ X ¿ 69,7
= 56,5 ≤ X ¿63
= 49,9 ≤ X ¿ 56,4
= X ≤ 49,8
Persentase
No Interval Frekuensi Kriteria
(%)
1 X ≥ 70 4 13% Sangat Baik
2 64 ≤ X ¿ 69,7 1 3% Baik
3 56,5 ≤ X ¿63 16 53% Cukup Baik
4 49,9 ≤ X ¿ 56,4 7 23% Tidak Baik
5 X ≤49,8 2 8% Sangat Tidak Baik
30 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata persepsi siswa tentang kompetensi
guru matematika berada pada kategori cukup baik yaitu sejumlah 16 siswa (53%)
Berdasarkan hasil belajar matematika siswa, pada 30 siswa dikelas VII-3 SMP
Muhammadiyah Ambon yang menjadi sampel pada penelitian ini, diperoleh nilai
simpanagn baku (Std deviation) = 11,626, nilai varians (variance) = 135,154, dan
nilai rentang (range) = 52. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini
Descriptive Statistics
Minim Maximu Std.
)
Sumber: olahan SPSS 25
renteng (range) data adalah 36-88. Selanjunya jika nilai deskriptif data variabel hasil
belajar matematika dikelompokan ke dalam 5 kategori yaitu baik sekali, baik, cukup,
kompetensi guru matematika berada pada kategori cukup baik yaitu sejumlah 16
siswa (53%)
3. Uji Inverensial.
a. Uji Normalitas
populasi berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam pengujian ini peneliti
menggunakan bantuan SPSS Version 25 For Window. Dan dilihat pada tebel
0,69. Karena nilai signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Dari tabel 2.5 di atas diketahui nilai signifikan sebesar 0,200 dan 0,069 > 0,05,
b. Uji Homogenitas
bantuan SPSS Version 25 For Window. Dilihat dari tabel Test of Homogenity of
Variance. Dari hasil pengujian diperoleh nilai signifikan 0,140. Karena nilai
Dari tabel 2.6 diperoleh nilai sig = 0,140 dimana 0,140 > 0,05 artinya bahwa
Windows. Dan dilihat pada tabel Coefficients, dari hasil pengujian diperoleh nilai
cinstant adalah 81,128 dan nilai kompetensi guru 0,282. Kemudian dimasukan ke
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 81.128 16.811 .994 . 329
kompetensi guru .282 .284 .185 4.826 .000
a. Dependent Variable: hasil belajar
Sumber,olaha SPSS 25
Nilai constant adalah 81,128, ini menunjukan jika nilai kompetensi guru
bernilai 0 maka akan memberikan nilai hasil belajar 81,128. Nilai kompetensi
guru 0,282, ini menunjukan bahwa jika nilai kompetensi guru memiliki kanaikan
Karena nilai signifikan < 0,05 , (0,00 < 0,05), maka koefisien dikatakn berarti.
Ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru
(Y). hipotesis yang diuji terdapat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
guru terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi aljabar dikelas VII-3
analisis data koefisisen korelasi nilai t hitung= 4,826 dikonsultasikan pada t tabel
menunjukan bahwa harga t hitunglebih besar dari t tabel(4,826 > 1,701) sehingga
hipotesis diterima.
pada materi aljabar kelas VII-3 SMP Muhammadiyah Ambon, sehingga hipotesis
e. Koefisisen Determinasi
(variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dengan kata lain,
pengaruh dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam pengujian ini peneliti
menggunakan uji regresi dengan bantuan SPSS Version 25 For Windows . dan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .185 .340 .321 10.49282
a. Predictors: (Constant), kompetensi guru
Sumber,olahan SPSS 25
(R) adalah 0,185 dan nilai R square 0,340. Kemudian nilai R square dirubah
B. Pembahasan
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat pada data dengan menggunakan uji
validitas empiris, uji normalitas, uji homogenitas, dan analisis regresi linear
terdapat 26 item yang valid dan 4 item yang tidak valid sehingga tidak
digunakan dalam analisis. Analisis uji normalitas variabel (X) dan variabel
63
kompetensi guru matematika taerhadap hasil belajar siswa pada materi aljabar
dikelas VII-3 SMP Muhammadiyah Ambon. Hal ini dibuktikan dengan hasil
analisis uji (uji-t) dengan melihat nilai signifikan pada kompetensi guru lebih
besar 0,05. Dan Dengan demikian artinya hipotesis H a diterima. Dalam hal ini
terhadap hasil belajar siswa pada materi aljabar dikelas VII-3 SMP
dalam Yadi Supriadi (2002), yang menunjukkan bahwa, 76,6% hasil belajar
siswa, karena guru berhadapan langsung dengan peserta didik dalam dunia
sederhana menunjukan nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,185 dan nilai R
48
Ibid, kompetensi guru citra guru professional. Hlm 60-63
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
terhadap hasil belajar siswa pada materi aljabar dikelas VII-3 SMP
Muhammadiyah Ambon. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji (uji-
t) dengan melihat nilai signifikan pada kompetensi guru lebih besar 0,05.
terhadap hasil belajar siswa pada materi aljabar dikelas VII-3 SMP
lain. Hal ini dilihat dari hasil analisi koefisien determinasi pada regresi
67
linear sederhana menunjukan nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,185 dan
B. Saran
penelitian ini dari berbagai pihak, baik itu sebagai peneliti lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rondi, 2015. pengaruh kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap
motivasi dan prestasi belajar sisw a pada materi pelajaran ekonomi Di MAN
TEMPEL SLEMAN. Yogyakarta: UN Yogyakarta.
Ahmad susanto, 2013. teori belajar pembelajaran di sekolah dasar, Jakarta: Prenada
media group,.
Husani Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2012. Pengantar Statistika, Cetakan Ke-
6, Yogyakarta: Bumi Aksara
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, 2014. Panduan Moderen penelitian Kuantitatif,
Cetakan Ke-2, Bandung: Alfabeta,
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, 2014. Panduan Moderen penelitian Kuantitatif,
Cetakan Ke-2, Bandung: Alfabeta.
Khoiriyah, 2012. karakter pendidik dalam al-quran. probolinggo: UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Muhlis. 2016. pengaruh kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV
MI Bahrul Ulum Bantoroe Kabupaten Goa Makasar: UIN Alauddin Makasar.
Nuharini Dewi, 2008. matematika Konsep Dan Aplikasinya, Jakarta : Gava Media.
Riduwan dan Akdom, 2009. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, Bandung:
Alfabeta.
Syarif Bahri Djamarah, 1991. prestasi belajar dan kompetensi mengajar , Surabaya:
Usaha Nasional.
Lampiran I
Tingkatan kognitif
Indikator materi Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Penggunaan Aljabar 1. Diketahui usia ayah o
untuk menyelesaikan empat kali usia
masalah. anaknya. Lima tahun
kemudian, usia ayah
tiga kali usia anaknya.
Tentukan masing-
masing umur ayah
dan anaknya.
2. Harga 3 buah buku
dan 5 pensil adalah
Rp. 42.000,00. Jika
harga sebuah buku
adalah 3 kali harga
sebuah pensil,
tentukanlah harga
masing-masing pensil
dan buku.
Keterangan:
72
C 1 = Pengetahuan C 4 = Analisis
C 2 = Pemahaman C 5= Sintesis
C 3 = Aplikasi C 6 = Evaluasi
Lampiran II
Soal Tes
Sekolah : SMP Muhammadiyah Ambon
Kelas : VII
Hari/tanggal : …………/…………..
Nama :
Petunjuk:
Soal:
1. Diketahui usia ayah empat kali usia anaknya. Lima tahun kemudian, usia
ayah tiga kali usia anaknya. Tentukan masing-masing umur ayah dan
anaknya?
2. Harga 3 buah buku dan 5 pensil adalah Rp. 42.000,00. Jika harga sebuah
buku adalah 3 kali harga sebuah pensil, tentukanlah harga masing-masing
pensil dan buku.
73
Selamat Bekerja
Lampiran III
Jumlah 25
Lampiran IV
12 13 2
75
B. Kompetensi Kepribadian
1. Berjiwa pendidik dan bertindak 15 14 2
sesuai dengan norma yang
berlaku
2. Jujur, berahlak mulia dan 16 17 2
menjadi teladan
3. Dewasa, stabil dan berwibawa 18 19 2
4. Memiliki etos kerja, tanggung
jawab, percaya diri. 20 21 2
C. Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif, objektif dan 22 23 2
tidak deskriminatif
2. Berkomunikasi efektif, empatik
dan santun kepada sesama - 24,25 2
pendidik, peserta didik, 26,27 28 3
orangtua/wali, dan masyarakat
3. Beradaptasi dengan lingkungan 30 29 2
4. Berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri, dan
profesi lain
jumlah 14 16 30
76
Kelas/semester : VII/I
Hari/Tanggal :
Nama :
Petunjuk pengisian
1. Angket ini terdiri dari 30 item pernyataan. Pertimbangkanlah baik-
baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan kompetensi guru
matematika pada materi aljabar yang akan dilaksanakan. Berilah
jawaban yang benar-benar dengan pilihanmu.
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu
untuk setiap pernyataan yang diberikan .
77
A. Kompetensi Kepribadian
B. Kompetensi Kepribadian
C. Kompetensi Sosial
Lampiran VIII
22 Wawan Kharul 99 66
23 Luna Djariah 95 63,3
24 Abd Kadir Mony 98 66
25 M.Fadlan Hatuew 95 64,7
26 Syaril Rizkiyanti Duwilla 89 59,3
27 Fahri Sangaji 96 62
28 Arif Rafi Huda Hatuwe 96 64
29 Ahra Tanasy 97 64,7
30 Amelia Purun 93 62
Lampiran IX
Lampiran XIII
DOKUMENTASI PENELITIAN
82
Lampiran XIV
Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std. Varianc
ic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Statistic Statistic Error Statistic Error
Sumber,olahan SPSS 25
Descriptive Statistics
Minimu Maxim Std. Varia
N Range m um Mean Deviation nce Skewness Kurtosis
Statisti Statisti Statisti Statisti Statisti Std. Stati Statisti Std. Statisti Std.
c c c c c Error Statistic stic c Error c Error
hasilbela 30 52 36 88 63.87 2.12 11.626 135. .144 .427 .396 .833
jarY 3 154
Valid N 30
(listwise)
Sumber: olahan SPSS 25
86
Lampiran XV
UJI NORMALITAS
Lampiran XVI
UJI HOMOGENITAS
ANOVA
kompetensiguru
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 463.417 9 51.491 1.141 .381
Within Groups 902.750 20 45.137
Total 1366.167 29
88
Lampiran XVII
ANALISIS REGRESI
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 kompetensi . Enter
b
guru
a. Dependent Variable: hasil belajar
b. All requested variables entered.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .185 .340 .321 10.49282
a. Predictors: (Constant), kompetensi guru
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 108.685 1 108.685 .987 .329b
Residual 3082.782 28 110.099
Total 3191.467 29
a. Dependent Variable: hasil belajar
b. Predictors: (Constant), kompetensi guru
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 81.128 16.811 4.826 . 329
kompetensi guru .282 .284 .185 .994 .000
89