Diajukan oleh :
SITI RAHMAWATI
NPM : 201212258
SKRIPSI
Diajukan oleh :
SITI RAHMAWATI
NPM : 2012 12 258
“Bahwa sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk
Allah Tuhan Semesta Alam”
(Doa Iftitah)
Alhamdullilah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT sehingga Skripsi ini dapat
terselesaikan.Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan yang
kalian impikan didiriku, meski belum semua kuraih ‘Insya Allah atas dukungan,
doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti.
Untuk itu kupersembahkan skripsi ini dan ungkapan terimakasih kepada :
Bapak & ibu tercinta yang tak pernah lelah mendo’akanku dan selalu
memberikan motivasi, terimakasih telah membimbingku dengan kesabaran dan
mengantarkanku menjadi seperti sekarang.Tak pernah cukup ku membalas cinta
Ibu & Bapak kepadaku.
Buat suamiku yang selalu dalam relung hati, percayalah bahwa hanya ada satu
namamu yang selalu kusebut-sebut dalam benih-benih doaku.Terima kasih atas
kesabaranmu dalam menghadapiku, bimbinganmu untuk terus berada dalam
jalan yang lurus serta segala perhatian dan pengertianmu yang membuatku
menjadi selalu positif dan lebih baik lagi.
Untukmu calon buah hati yang melengkapi kebahagiaan dalam menjalani hari-
hariku, terima kasih telah menemaniku dalam perjuangan dan menjadi semangat
tersendiri yang takkan pernah pudar. Insya Allah kita akan bertemu dalam
penantian yang indah.
Sahabat-sahabatku, (Try, Anthyk, Ferha dan yang tak bisa kusebut satu-persatu)
yang senantiasa mendengarkan suka-dukaku, menjadi tempat berkeluh-kesah dan
terima kasih atas canda tawa selama ini.
ke-6 dari 9 bersaudara dari pasangan Bapak H.Mamma dan Ibu Hj.Tola.Penulis
Tengah.
pada tahun 2000-2003, dan di SD N 4 Masohi pada tahun 2003-2006. Pada tahun
Masohi dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Setelah itu pada tahun 2012 terdatar
karena atas ridho dan rahmatNya, hasil penelitian yang berjudul “Deskripsi
Problem Based Instruction Pada Materi Logika Matematika siswa kelas X SMA
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka mata hati dan
Hasil penelitian ini disusun sebagai karya tulis ilmiah dalam rangka
memenuhi sebagian tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 pada
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
hasil penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
kepada Ayah dan Ibu, Suami, Kakak dan Adik, dengan do’a, pengorbanan,
Darussalam Ambon.
pengetahuan.
Matematika.
9. Semua pihak yang tidak disebutkan namanya dalam membantu proses
Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis
dalam rangka penelitian ini mendapat balasan dan anugrah yang lebih mulia dari
untuk itu demi kesempurnaan hasil penelitian ini, penulis mengharapkan saran
Siti Rahmawati
NPM : 2012 12 258
ABSTRAK
HALAMAN JUDULHal
PERNYATAAN ....................................................................................... ii
MOTTO .................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ x
BAB I: PENDAHULUAN
BAB V: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
DAFTAR TABEL
Grafik Halaman
Halaman
Lampiran 2
Lampiran 2.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01 ........................................ 54
Lampiran 2.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 02 ........................................ 58
Lampiran 2.c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 03 ........................................ 62
Lampiran 3
Lampiran 3.a Bahan Ajar 01 ............................................................................... 66
Lampiran 3.b Bahan Ajar 02 ............................................................................... 69
Lampiran 3.c Bahan Ajar 03 ............................................................................... 73
Lampiran 4
Lampiran 4.a Kisi Instrumen Tes Awal .............................................................. 76
Lampiran 4.b Kisi Instrumen Tes Awal .............................................................. 79
Lampiran 5
Lampiran 5.a Data Nilai Tes Kemampuan Awal ................................................ 83
Lampiran 5.b Data Nilai Tes Kemampuan Akhir ............................................... 84
Lampiran 6
Lampiran 6.a Kisi-Kisi Latihan ......................................................................... 85
Lampiran 6.b Latihan 01 ..................................................................................... 86
Lampiran 6.c Latihan 02 ..................................................................................... 87
Lampiran 6.d Latihan 03 ..................................................................................... 88
Lampiran 7
Lampiran 7 Data Nilai Hasil Latihan PBI........................................................... 89
Lampiran 8
Lampiran 8.a Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis ............................ 90
Lampiran 8.b Hasil Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Tes Awal ............... 91
Lampiran 8.c Hasil Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Tes Akhir ............... 93
Lampiran 9
Lampiran 9.a Rubrik Penilaian Afektif ............................................................... 95
Lampiran 9.b Lembar Pengamatan Aspek Afektif Pertemuan 01 ...................... 96
Lampiran 9.c Lembar Pengamatan Aspek Afektif Pertemuan 02 ...................... 97
Lampiran 9.d Lembar Pengamatan Aspek Afektif Pertemuan 03 ...................... 98
Lampiran 10
Lampiran 10.a Rubrik Penilaian Psikomotor ...................................................... 99
Lampiran 10.b Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor Pertemuan 01 ............. 100
Lampiran 10.c Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor Pertemuan 02 ............. 101
Lampiran 10.d Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor Pertemuan 03 ............. 102
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan suatu proses transformasi siswa agar mencapai hal-hal tertentu sebagai
akibat proses yang diikutinya. Secara jelas tujuan pendidikan nasional berfungsi
sadar serta terencana untuk mewujudkan situasi studi serta sistem evaluasi supaya
akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, penduduk, Bangsa serta
Negara. Oleh karena itu dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan
sumberdaya manusia (Mulyasa, 2007). Menghadapi era globalisasi saat ini maka
mutu pendidikan secara terus menerus harus ditingkatkan, dengan demikian harus
juga ada peningkatan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
Dalam meningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa,
guru sangat memegang peran penting dalam mengembangkan metode dan strategi
pembelajaran sebagai salah satu perbaikan atau perubahan situasi, dan kondisi
ini, maka adanya pembaharuan pada bidang metode, dan strategi pembelajaran
oleh setiap siswa.Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa
ini terasa sulit dipahami oleh peserta didik kelas X SMA N 3 Masohi terutama
dalam membedakan serta memahami contoh dan bukan contoh dari konsep dasar
ditemukan kesalahan konsep yang mendasar.Maka dari itu dapat dikatakan bahwa
pemahaman siswa terhadap konsep logika matematika masih tergolong rendah
latihan yang aplikasinya pada materi dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
guru memiliki peranan sangat besar dalam mengubah suasana kelas yang aktif
hal tersebut agar tujuan pendidikan berjalan sesuai yang diinginkan maka
belajar materi dan keterampilan pemecahan masalah melalui masalah real dalam
kehidupan sehari-hari.
Karena pada materi pokok Logika berarti kita belajar berpikir atau
bernalar yang merupakan kegiatan akal manusia dengan mana pengetahuan yang
kita terima melalui panca indera diolah dan ditujukan untuk mencapai suatu
mudah, oleh karena itu model pembelajaran PBI cocok untuk diterapkan dalam
penyampaian materi ini, karena essensi dari pembelajaran PBI adalah berupa
presentasi siswa melalui situasi masalah autentik dan bermakna yang dibawa ke
kehidupan sehari-hari.
Masohi”.
1. Manfaat Teoritis
belajar matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
c. Bagi lembaga/Sekolah
d. Bagi peneliti
sebagai berikut:
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
psikomotor (Sudjana)
3. Model problem based instruction adalah salah satu model pembelajaran
gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika berasal dari kata
Yunani kuno logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan
bebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. (Sudjana, 2010)
Oleh sebab itu, belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses
mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah
laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman, belajar sesungguhnya
adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang.Belajar yang
hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam
yakni : (1) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku; dan (2) belajar adalah
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku baik fisik maupun psikis dari pengalamannya
dikembangkan oleh para ahli psikologi dan dicobakan tidak langsung kepada
beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar
Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri bermacam macam daya masing
daya ingat.
bilangan”.
yang logis, terorganisasikan secara sistematik mulai dari unsur-unsur yang tidak
akhirnya ke dalil.
dengan ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang
luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis). Selain itu
tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat harus
menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara bermakna. Ilmu
erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi tidak mungkin lebih
dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik. Ini berarti bahwa
belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus
mudah mempelajari suatu materi yang baru bila didasarkan kepada pengetahuan
Tujuan belajar matematika itu sendiri adalah sesuatu yang ingin dicapai
jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan belajar matematika jangka pendek
Fisher (2009) mendefinisikan berpikir kritis adalah interprestasi dan evaluasi yang
terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi.
kemampuan berpikir kritis mempunyai makna yaitu kekuatan berpikir yang harus
dibangun pada siswa sehingga menjadi suatu watak atau kepribadian yang terpatri
berpikir kritis yang dikelompokkan dalam lima aspek, seperti pada tabel berikut :
Strategi pengajaran berpikir kritis pada siswa dapat dilakukan dengan cara
berpikir pada level yang lebih tinggi dan belajar ilmu dasar menggunakan kasus
yang ada pada lingkungan pada pokok bahasan materi. Setelah pembelajaran
pendahuluan, siswa diberikan kasus serta sejumlah pertanyaan yang harus dijawab
keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir pada level yang
logis silogisme dan membedakan fakta dan opini. Keahlian berpikir kritis lainnya
dicapai dalam mengikuti program belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan
indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Menurut Nasution (2006)
hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya
ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.Sedangkan menurut Dimyati dan
Mudjiono (2002) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi
tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai
tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar tiga arah yakni, ranah
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
6 aspek yaitu :
namun, tipe ini menjadi persyaratan bagi tipe hasil belajar berikutnya.
b) Tipe hasil belajar pemahaman adalah tipe belajar yang lebih tinggi dari
sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah dari pada
lebih kreatif. Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak
mengajari peserta didik tentang sikap jujur, tanggung jawab, dan sikap-sikap
3. Ranah psikomotor
Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan atau skill, dan
jarak,cara/teknik pelaksanaannya.
sebagai berikut:
Faktor internal
eksternal ini juga akan mempengaruhi kesiapan proses dan hasil belajar.
olehguru. Dalam penelitian ini akan dilihat adalah hasil belajar siswa pada materi
semakin modern maka belajar matematika sekarang ini dituntut tidak hanya
sekedar belajar menghafal rumus saja, akan tetapi belajar bagaimana memperoleh
rumus tersebut dan menggunakannya bagi kehidupan sehari-hari atau yang biasa
untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa
untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun
siswa termotivasi untuk menyelidiki dan menemukan solusi dari masalah tesebut.
Sintaks pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah sebagai
berikut :
pengajaran yang ada, mendorong siswa belajar aktif dan memberi fasilitas yang
benar berorientasi pada aktivitas belajar siswa yang terkontrol oleh guru.Tugas-
oleh siswa adalah yang dapat mengasah daya pikir sehingga pengetahuan siswa
dapat bertahan lebih lama, dan dapat mengisi kejenuhan belajar siswa selama ini.
pendapat
a) Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai
siswa perkelas
BAB III
METODE PENELITIAN
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
dan hasil belajar siswa pada materi logika matematika melalui penerapan model
1. Tempat Penelitian
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Masohi yang
2. Sampel
(Sugiyono, 2011).
1. Variabel Bebas
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
suatu fenomena. Oleh karena itu, harus ada alat ukur yang digunakan yang disebut
1. Observasi
Observasi dalam instrumen ini digunakan untuk melihat tingkah laku awal
psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 3 Masohi pada saat proses belajar
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
(Arikunto, 2010). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal
dan tes akhir.Tes awal (pretest) digunakan untuk memperoleh informasi
perlakuan dan sebelum diberi perlakuan. Tipe tes yang akan digunakan
dalam menyelesaikan soal. Tes yang diberikan relatif sama, baik pada soal
bentuk tes ini, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang didalamnya mencakup
3. Rubrik
pekerjaan siswa. Rubrik yang telah disusun oleh peneliti dibagi pada siswa
Agar memperoleh data yang akurat. Maka teknik yang digunakan untuk
Terdiri tes awal dan tes akhir. Tes dilakukan sebelum proses pembelajaran
menggunakan lembar soal tes dengan cara membagi soal kepada siswa
2. Lembar observasi
Lembar observasi berupa format yang harus di isi oleh obsever (peneliti
dan guru matematika) terdiri dari format pengamatan untuk aktivitas siswa
3. Rubrik
4. Dokumentasi
dokumentasi yang ada dalam sekolah serta foto rekaman proses penelitian
Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang
dibuat melalui tahapan persiapan, proses, sampai dengan hasil pekerjaan atau
Dari analisis data dapat diketahui presentasi siswa yang menuhi level 3
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
(Sugiyono, 2011)
ke dalam bentuk komentar tuntas atau tidak tuntas sesuai dengan Kriteria
4. Menghitung Rubrik
berpikir kritis siswa adalah menggunakan tes pratindakan dan tes akhir
dari skor seluruh siswa yang mengikuti tes dijumlah dan ditentukan
persentase skornya:
Penelitian ini dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, tiga pertemuan untuk
membahas materi dan satu pertemuan untuk tes kemampuan akhir siswa.
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 27 Oktober 2016 sampai dengan
Masohi tahun pelajaran 2016/2017. Sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 11 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan serta melibatkan seorang guru sebagai obsever.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas dan
prestasi belajar siswa serta data kemampuan berpikir kritis siswa selama proses
deskripsi tingkat penguasaan siswa kelas X SMA N 30 Masohi pada materi logika
tentang tujuan diadakannya tes kepada siswa.Tes ini diikuti 24 siswa.Soal tes awal
berbentuk uraian sebanyak 12 butir soal yang sekaligus merupakan tes awal
lancar.Data tes kemampuan awal terdapat dalam tabel di lampiran 5.a Halaman
83.
Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Penguasaan Relatif (%)
92 - 100 - - Sangat Baik
82 – 91 - - Baik
72 – 81 5 20,8 Cukup
˂72 19 79,2 Kurang
Jumlah 24 100
Tabel 4.1. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Siswa Tes Kemampuan Awal
awal siswa yang nilainya tuntas mencapai KKM hanya berjumlah 5 siswa dengan
nilai yang diperoleh berbeda tipis dengan batas nilai KKM dengan kualisifikasi
cukup. Sedangkan pada tabel 4.1. menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa
dengan kualifikasi sangat baik dan baik tidak ada, tingkat penguasaan dengan
Dari hasil tes awal 24 siswa tersebut, hanya terdapat 5 siswa yang nilainya
tuntas, dan masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria
sehingga dikatakan belum tuntas. Hasil tes awal siswa jika ditunjukkan dalam
D.D.R
D.I.W.U
K.A.S
N.
F.S.F
K.S.P
M.S.K
F.S.M
J.T
N.P
R.F.L
S.S.W
Z.S
T.A.G
W.M
A.S
A.B
M.R
L.A.T
S.N
S.W
L.R.H
Nilai KKM
Minimal (KKM), sedangkan garis yang berwarna biru, menunjukkan nilai tes
awal siswa. Nilai masing-masing siswa dapat dilihat dari titik-titik yang berada
pada garis interval nilai disebelah kiri dan nama siswa dengan inisialnya terdapat
di bawah data grafik 4.1. Dapat kita lihat dari grafik 4.1., bahwa nilai siswa
dibawah rata-rata dari KKM yang seharusnya dicapai oleh siswa.Ini menunjukkan
bahwa kemampuan awal siswa terkait materi logika matematika masih sangat
minim.
dilakukan tes akhir.Hasil tes akhir siswa dapat dilihat pada tabel di lampiran 5.b
Halaman 84.
Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Penguasaan Relatif (%)
92 - 100 4 16,7 Sangat Baik
82 – 91 11 45,8 Baik
72 – 81 7 29,2 Cukup
˂72 2 8,3 Kurang
Jumlah 24 100
Tabel 4.2. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Siswa Tes Kemampuan Akhir
Berdasarkan tabel data tes kemampuan akhir siswa pada tabel di lampiran
5.b Halaman 84, 22 siswa telah mencapai nilai tuntas namun 2 siswa lainnya
belum mencapai nilai tuntas dengan nilai rata-rata 80,4. Sedangkan pada tabel 4.2.
kualifikasi baik berjumlah 11 siswa dengan persentase 45,8%, dan siswa dengan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel data nilai hasil tes akhir
siswa lampiran 5.b Halaman 84, terlihat bahwa dari 24 siswa yang diteliti, 22
siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang diterapkan oleh SMA
Negeri 3 Masohi dan 2 lainnya belum tuntas atau nilainya tidak mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal SMA N 3 Masohi. Hasil Tes akhir siswa tersebut jika
F.S.M
K.S.P
D.D.R
D.I.W.U
J.T
K.A.S
M.S.K
R.F.L
F.S.F
N.P
S.S.W
N
T.A.G
Z.S
A.S
L.A.T
S.N
A.B
M.R
W.M
S.W
L.R.H
Nilai KKM
Minimal (KKM), sedangkan garis yang berwarna biru, menunjukkan nilai tes
awal siswa. Nilai masing-masing siswa dapat dilihat dari titik-titik yang berada
pada garis interval nilai disebelah kiri dan nama siswa dengan inisialnya terdapat
di bawah data grafik 4.2. Dapat kita lihat dari grafik 4.2., bahwa nilai siswa
berada di atas rata-rata dari KKM yang seharusnya dicapai oleh siswa.Ini
Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dinilai dari nilai tes awal dan tes
akhir yang diberikan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan setelah
melakukan penelitian.Di dalam soal-soal pada tes kemampuan awal dan akhir
soal mewakili tiap-tiap indikator dari 12 indikator berpikir kritis menurut Ennis.
Hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada tes awal yang dilakukan
sebelum penelitian dan tes akhir yang dilakukan setelah penelitian ditunjukkan
pada tabel yang berada pada Lampiran 8.b dan Lampiran 8.c.
Pada tabel di Lampiran 8.b, Halaman 91 atau tes kemampuan awal yang
tingkat kekritisan dan kualifikasi sangat tinggi dan tinggi tidak ada, tingkat
Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Kekritisan Relatif (%)
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% - - Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% - - Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% 5 20,9 Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% 8 33,3 Rendah
𝑥 ≤ 54% 11 45,8 Sangat Rendah
Jumlah 24 100
Tabel 4.3. Kualifikasi Tingkat Kekritisan Siswa Tes Kemampuan Awal
Pada tabel di Lampiran 8.c, Halaman 93 atau tes kemampuan akhir yang
rendah tidak ada. Kualifikasi tingkat kekritisan siswa tes kemampuan awal
Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Kekritisan Relatif (%)
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% 9 37,5 Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% 13 54,2 Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% 2 8,3 Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% - - Rendah
𝑥 ≤ 54% - - Sangat Rendah
Jumlah 24 100
Tabel 4.4. Kualifikasi Tingkat Kekritisan Siswa Tes Kemampuan Akhir
siswa. Data nilai yang diperoleh siswa pada latihan digambarkan pada tabel di
Pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa latihan pada pertemuan pertama siswa
dengan berkualifikasi sangat baik dan baik memperoleh jumlah yang sama yaitu 8
siswa dan presentase nilai yang sama 33,3%, dan dengan jumlah siswa yang sama
juga yaitu 4 siswa yang berkualifikasi cukup dam kurang dengan presentase yang
sama pula yaitu 16,7%. Pada latihan pertemuan kedua, terdapat 6 siswa dengan
kualifikasi sangat baik presentase nilainya 25%, jumlah yang sama yaitu 8 siswa
pada kualifikasi baik dan cukup dengan presentase nilai 33,3% serta 2 siswa
16,7%.
ditunjukkan pada tabel di Lampiran 9.b-9.d, Halaman 96-98 dan tabel kualifikasi
siswa dan terdapat 4 siswa dengan tingkat penguasaan kualifikasi cukup serta
tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada. Pada
siswa, tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 18 siswa dan tingkat
dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada. Pada pertemuan ketiga, tingkat
cukup serta tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada.
siswa dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi cukup berjumlah 6 siswa serta
tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada. Pada
berpikir kritis siswa dan kemampuan awal siswa, maka siswa diberikan tes awal.
Hasil pada tes tersebut, ternyata dari 24 jumlah siswa yang diteliti, terdapat 5
orang siswa yang tuntas, sementara 19 orang siswa lainnya belum tuntas menurut
berpikir kritis, dengan tingkat kekritisan kualifikasi sangat tinggi dan tinggi tidak
ada, tingkat kekritisan dengan kualifikasi sedang berjumlah 5 orang siswa, tingkat
kekritisan dengan kualifikasi rendah berjumlah 8 orang siswa dan 11 orang siswa
akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa dan tingkat berpikir kritis siswa serta
hasil belajar siswa pada tes akhir.Hal ini berdasarkan perbandingan hasil belajar
Instruction.
bagian dari usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan daya
informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka
Hasil belajar siswa juga sangat dipengaruhi dengan model yang digunakan
masalah nyata dan yang di alami siswa itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
berpikir kritis tingkat tinggi siswa, maka yang dinilai selama proses pembelajaran
dan penelitian adalah hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa
melakukan hipotesis.Hal ini dilihat dari mean skor yang meningkat dari hasil tes
awal dengan mean skor 56,5 meningkat menjadi mean skor 80,4 pada tes akhir.
Presentase yang diperoleh pada tes akhir siswa adalah 62,5% siswa berada
pada kategori sangat baik dan baik, sedangkan 37,4% lainnya berada pada
kategori cukup dan kurang. Pada daya berpikir kritis siswa, dengan mean skor
yang diperoleh pada tes awal adalah 27,3 dengan presentase 56,85% meningkat
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Aspek kognitif dinilai pada
soal yang telah diberikan. Penilaian aspek kognitif tidak terlepas dari aspek afektif
dilihat dari hasil lembar pengamatan dan selama mengikuti proses belajar
mengajar cukup baik pada aspek afektif maupun aspek psikomotor. Minat dan
matematika, keseriusan dan keaktifan siswa dalam tanya jawab serta menjaga
cukup baik pada setiap pertemuan baik pertemuan pertama, kedua dan ketiga.
sesuai pada tingkat minat, keseriusan, keaktifan maupun ketertiban yang berbeda
pula pada masing-masing aspek yang dinilai. Terdapat Kualifikasi sangat baik,
baik, cukup dan kurang yang telah diberi nilai 4,3,2 dan 1 yang kemudian akan
menjadi patokan terdapat dalam kualifikasi apa masing-masing siswa yang dinilai.
sama dengan pada aspek afektif namun terdapat perbedaan dalam indikator aspek
yang dinilai. Dalam aspek psikomotor, indikator yang dinilai dari setiap siswa
diberikan.
Hasil penilaian baik itu dilihat dari nilai hasil latihan siswa pada
pertemuan pertama, kedua dan ketiga serta hasil penilaian pada aspek afektif dan
psikomotor pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga cukup stabil dan sesuai.
Untuk siswa dengan nilai pada aspek afektif dan aspek psikomotor yang cukup,
baik bahkan sangat baik akan mendapatkan nilai hasil latihan yang cukup, baik,
dan sangat baik pula dan begitupun sebaliknya, untuk siswa yang kurang dalam
keseriusan belajarnya, kurang aktif dan terampil dalam menyelesaikan tugas yang
terdapat pada aspek afektif dan aspek psikomotor akan mendapatkan nilai hasil
Aspek afektif adalah aspek yang berhubungan dengan sikap siswa selama
yang mempunyai tingkat kualifikasi sangat baik, baik, cukup dan kurang dengan
nilai 4,3,2 dan 1. Tentunya akan di dapatkan hasil yang berbeda dalam setiap
siswa yang selalu dinilai pada setiap pertemuan. Dari ketiga pertemuan saat proses
pembelajaran, beberapa siswa berada pada kualifikasi sangat baik yang berarti
mempunyai sikap yang sangat baik dalam menerima pelajaran meskipun masih
ada beberapa siswa yang kurang antusias merespon aspek-aspek yang dinilai
Aspek psikomotor yang dinilai pada penelitian ini adalah kecepatan siswa
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu, ketenangan siswa
diajarkan dengan baik. Sama seperti penilaian apada aspek afektif, penilaian
baik, baik, cukup dan kurang dengan nilai 4,3,2 dan 1. Pada aspek psikomotor,
presentase siswa dengan kualifikasi sangat baik lebih sedikit daripada pada aspek
afektif, namun rata-rata siswa berada pada kualifikasi baik yang tetap
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
belajar siswa kelas X SMA N 3 Masohi mulai dari observasi, pengambilan data,
analisis data, dan pembahasan yang telah dikemukakan, penelitian ini dapat
dan hasil belajar matematika materi logika matematika peserta didik kelas
Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian
tes kemampuan awal siswa dan tes kemampuan akhir siswa yang merupakan tes
pembelajaran PBI, proses belajar siswa meningkat di lihat dari interaksi, keaktian,
pada tes akhir. Pada daya berpikir kritis siswa, dengan mean skor yang diperoleh
pada tes awal adalah 27,3 dengan presentase 56,85% meningkat menjadi mean
Maka disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis dan nilai hasil akhir
siswa telah mengalami peningkatan daripada nilai hasil awal siswa dan
kemampuan berpikir kritis siswa dan telah mencapai tuntas belajar berdasarkan
menjelaskan suatu konsep tertentu, memberikan contoh nyata yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dengan logis serta siswa dapat menarik kesimpulan dari
5.2. Saran
1. Bagi Guru
bangsa dapat mengubah sikap untuk lebih aktif, kreatif dan kritis untuk
untuk menerapkannya pada materi yang berbeda atau bahkan pada mata
pelajaran yang berbeda. Selain itu, hasil penerapan metode ini masih
berpotensi untuk menjadi lebih baik sehingga perlu adanya penelitian lebih
Hamalik, O. (2008). Proses belajar mengajar (ed 8). Jakarta: PT. Bumi Aksara
Rumbia,Wa Tuti. (2015). Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Siswa melalui Penerapan Pendekatan Self Directed Learning pada Materi
Statistika Kelas IX SMP Negeri 2 Masohi..Skripsi tidak diterbitkan.Ambon
: Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Darussalam
Ambon.
SILABUS
Kelas : X
Semester : 1 (Ganjil)
STANDAR KOMPETENSI:
PENILAIAN
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI
PENCAPAIAN SUMBER BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU
KOMPETENSI TEKNIK BENTUK CONTOH INSTRUMEN
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
( Husen, S.Pd )
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :
a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor
Karakter Siswa yang di harapkan:
Rasa ingin Tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Demokratis
Pedoman penskoran
No Jawaban Skor
1. Benar 30
2. Benar 30
3. Benar 40
Total 100
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai akhir = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑥
x skor ideal ( 100 )
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
a. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor
b. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk
Karakter Siswa yang di harapkan:
Rasa ingin Tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Demokratis
II. Materi Pembelajaran
VI. Penilaian
Pedoman penskoran
No Jawaban Skor
1. Benar 10
2. Benar 10
3. Benar 10
4. Benar 10
5. a). Benar 10
b). Benar 10
6. Benar 20
7. Benar 20
Total 100
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai akhir = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥
x skor ideal ( 100 )
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
3. Kegiatan Penutup
Bertanya jawab tentang hal-hal Membaca pertanyaan 25
yang belum diketahui peserta yang telah disiapkan Menit
didik.
Bersama peserta didik bertanya Membuat kesimpulan
jawab meluruskan kesalah terkait materi yang
pahaman, memberikan dipelajari
penguatan dan kesimpulan.
Mengarahkan siswa untuk Mengikuti arahan guru
mengumpulkan LKS percobaan
Memberikan penghargaan
kepada kelompok yang hasil Menyimak
kerjanya baik penyampaian guru
Memberikan informasi serta
gambaran untuk materi Menyimak
selanjutnya yang akan di bahas penyampaian guru
VI. Penilaian
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Lampiran
Pedoman penskoran
No Jawaban Skor
1. Benar 10
2. Benar 15
3. Benar 15
4. a). Benar 10
b). Benar 10
c). Benar 10
5. a). Benar 10
b). Benar 10
c). Benar 10
Total 100
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai akhir = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥
x skor ideal ( 100 )
BAHAN AJAR 01
Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :
a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor
B. Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi
tidak sekaligus benar dan salah.Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil,
misalnya p, q, r dan seterusnya. Pernyataan dibedakan menjadi:
Misalnya :
Contoh :
b. Dasar tidak empiris : jka nilai kebenaran ditentukan menurut kaidah atau
hukum tertentu. Jadi nilai mutlak tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Contoh :
Contoh :
a. 2x + 3 = 9
b. 5 + n adalah bilangan prima
c. Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah
D. Pernyataan Berkuantor
Contoh:
BAHAN AJAR 02
Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemukdan
pernyataan berkuantor
Indikator :
a. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor
b.Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk
A. Negasi
1. Konjungsi
Contoh :
p : 34 = 51 bernilai salah
q : 2 + 5 = 7 bernilai benar
p q : 34 = 51 dan 2 + 5 = 7 bernilai salah
2. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung atau. Disjungsi dari
pernyataan p dan q dinotasikan p q dan dibaca p atau q
Tabel kebenarannya :
p q pq
B B B
B S B
S B B
S S S
Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan
bernilai salah.
Contoh :
P : jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 (pernyataan bernilai benar)
q : Tugu pahlawan terletak di Jakarta (pernyataan bernilai salah)
p q : Jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 atau Tugu pahlawan terletak di
Jakarta (pernyataan bernilai benar)
3. Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika .... maka
.......”Implikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan p q yang dibaca
“jika p maka q” atau “p jika hanya jika q” atau “p syarat perlu bagi q” atau “q
syarat cukup bagi p”
p q pq
B B B
B S S
S B B
S S B
Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya
benar dan akibatnya salah.
Contoh :
Jawab:
(2) Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut yang isusun dari
4. Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “.......jika dan hanya
jika............” dan dilambangkan .
Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p q yang dibaca p jika dan hanya
jika q atau jika p maka q dan jika q maka p.
Tabel kebenarannya :
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S B
Dari tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika
sebab dan akibatnya bernilai sama.
Contoh :
BAHAN AJAR 03
Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan
majemuk dan pernyataan berkuantor
Indikator :
Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk
Tabel Kebenarannya :
p q ~p ~q p q ~ (p q) ~pv~q
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B
Contoh :
a) Tentukan ingkaran dari pernyataan konjungsi berikut. 3 adalah bilangan
prima dan 3 adalah bilangan ganjil.
b) Tentukan ingkaran dari pernyataan konjungsi berikut : Budi berhidung
mancung dan berambut lurus
Jawab :
a) p = 3 adalah bilangan prima
q = 3 adalah bilangan ganjil
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~ p = 3 bukan bilangan prima
~ q = 3 bukan bilangan prima ganjil
Maka ingkaran konjungsi :
3 adalah bilangan prima dan 3 adalah bilangan ganjil. = 3 bukan bilangan
prima atau 3 bukan bilangan ganjil
b) p = Budi berhidung mancung
q = Budi berambut lurus
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~ p = Budi tidak berhidung mancung
~ q = Budi tidak berambut lurus
Maka ingkaran konjungsi : Budi berhidung mancung dan berambut lurus =
Budi tidak berhidung mancung atau tidak berambut lurus
Contoh :
Tentukan pernyataan Disjungsi berikut :
a) Deo rajin belajar atau rajin berolahraga
b) Deden anak yang pintar atau anak yang rajin
Jawab :
Contoh :
a) p = Ichal pergi ke perpustakaan
b) q = Ani juga pergi ke perpustakaan
Tabel Kebenarannya :
p q r ~p ~q ~r (~ p r) (~ r q) (~p r)v(~r
q)
B B B S S S S B B
B B S S S B S B B
B S B S B S S B B
B S S S B B S S S
S B B B S S B B B
S B S B S B S B B
S S B B B S B B B
S S S B B B S S S
Contoh :
Bentuk
No Indikator Kognitif Butir Soal Kunci Jawaban Markah Bobot
Instrumen
1. Informasi : Untuk 4 kalimat:
a) 9 habis dibagi 3 a) Benar 1
Memfokuskan b) Kenapa Ani tidak pergi ke sekolah b) Benar 1
1 C2 c) Benar 4 Uraian
pertanyaan Dari informasi tersebut buatlah pertanyaan 1
d) Benar 1
dan pernyataan masing-masing 2!
Keterangan :
Bentuk
No Indikator Kognitif Butir Soal Kunci Jawaban Markah Bobot
Instrumen
1. Buatlah masing-masing 2 kalimat Untuk 4 kalimat:
pernyataan dan pertanyaan yang e) Benar 1
1 Memfokuskan pertanyaan C3 terjadi dalam kehidupan sehari-hari f) Benar 1 4 Uraian
g) Benar 1
h) Benar 1
2. Diantara kalimat-kalimat di bawah a) Bukan pernyataan 2
ini, manakah yang merupakan b) Pernyataan 2
pernyataan? c) Bukan pernyataan 2
a) Satu bukan terdiri dari 30 hari d) Bukan pernyataa 2
2 C1 1 2 e) Pernyataan 2 Uraian
Menganalisis pertanyaan b) Jika x = maka x = 9 10
3
Alasan berdasarkan siswa
c) Carilah nilai a pada persamaan 4a
+2=5
d) Bukalah jendela itu
e) Ani suka berenang
Jelaskan alasan anda
3. Informasi : p : benar 2
p = jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 q : benar 2
q = pahlawan Pattimura berasal Jika rumus dan nilainya benar 2
Bertanya dan menjawab
3 C2 dari Jawa 6 Uraian
pertanyaan tentang suatu
Dari informasi tersebut buatlah
penjelasan
pertanyaan dan jawablah sesuai
dengan rumus logika yang kau
ketahui
4. Tentukan nilai kebenaran dari a). ( p ) = B , ( q ) = B 4
pernyataan majemuk pq berikut ini ! Jadi, ( p q ) = B
Mempertimbangkan a) Pulau Bali dikenal sebagai pulau b). ( p ) = B , ( q ) = B
4 apakah sumber dapat C3 dewata dan 625 adalah bilangan 4 8 Uraian
Jadi, ( p v q) = B
dipercaya atau tidak kuadrat
b) 29 adalah bilangan prima atau
Bandung adalah ibukota provinsi
5. Lihatlah di sekeliling kelasmu. Untuk 4 kalimat:
Buatlah pertanyaan dan jawaban a) Benar 2
Mengobservasi dan yang ada dan sedang terjadi di kelas b) Benar 2
5 mempertimbangkan suatu C3 anda saat ini untuk masing-masing c) Benar 2 8 Uraian
laporan hasil observasi Konjungsi, Disjungsi, Implikasi dan d) Benar 2
Biimplikasi yang bernilai akhir
benar.
6. p 1 = Semua makhluk hidup
Mendeduksi dan
6 C2 memerlukan udara 3 Uraian
mempertimbangkan hasil Nadia memerlukan udara 3
p 2 = Nadia adalah makhluk hidup
deduksi
Jadi, kesimpulan dari pernyataan di
atas adalah ..
7. p 1 = Ayam Indonesia punya dua
kaki
Menginduksi dan
7 C2 p 2 = Ayam Korea punya dua kaki 3 3 Uraian
mempertimbangkan Setiap ayam punya 2 kaki
p 3 = Ayam India punya dua kaki
induksi
Jadi, kesimpulan dari pernyataan di
atas adalah ..
8. Pernyataan p bernilai salah dan Untuk bisa menjawab soal-soal
pernyataan q bernilai benar, logika table ini tidak dapat
manakah dari pernyataan di bawah dihapal tapi dipahami:
ini yang bernilai salah p q ~ ~ p∨ q p p⇒q p
a) ~p v q d) ~p p q ∧ ⇔
q
q q
b) ~p v ~q e) ~p => B B S S B S B B
~q B S S B B S S S
Membuat dan menentukan c) ~p => q S B B S B S B S
8 C1 S S B B S B B B
10 10 Uraian
hasil pertimbangan
Buat tabel untuk soal di atas
dengan berdasar tabel yang
wajib dimengerti di atas :
p q ~ ~ p∨ q p p⇒q p
p q ∧ ⇔
q q
S B B S B S B S
yang bernilai salah adalah ~ p
⇒~ q
9. Diketahui pernyataan “ ternyata Ada orang kaya yang tidak
selama ini orang kaya menikmati menikmati subsidi BBM
9 Mendefinisikan dan C3 3 3 Uraian
subsidi BBM “ tentukan ingkaran
menilai definisi
dari pernyataan diatas!
Keterangan :
KISI-KISI LATIHAN
Nama Sekolah : SMA N 3 Masohi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X (Sepuluh)
Materi : Logika Matematika
Semester : Ganjil
Nomo Aspek
No Latihan Indikator
r Soal C1 C2 C3
Menentukan nilai kebenaran 1 √
1. dari suatu pernyataan 2 √
Pertemuan 01
berkuantor 3 √
1 √
Menentukan ingkaran
dari suatu pernyataan 2 √
berkuantor 3 √
Menentukan nilai 4 √
2. Pertemuan 02
kebenaran dari suatu 5a √
pernyataan majemuk 5b √
6 √
7 √
1 √
2 √
Menentukan ingkaran dari
3. Pertemuan 03 3 √
suatu pernyataan majemuk
4 √
5 √
Keterangan :
LATIHAN 01
SOAL
LATIHAN 02
SOAL
LATIHAN 03
SOAL
6. Negasi dari pernyataan “ Aris dan Lia naik kelas ” adalah …
7. Negasi “ tidak ada seorang siswa pun hari ini yang tidak mengikuti
ulangan matematika “ adalah …
8. p : 2 adalah bilangan genap
q : 2 adalah bilangan prima
Disjungsi “ 2 bukan bilangan genap atau 2 bukan bilangan ganjil
disimbolkan dengan …
9. Diketahui p adalah pernyataan yang bernilai benar dan q adalah
pernyataan yang bernilai salah. Buatlah tabel dan tentukan nilai kebenaran
dari pernyataan :
d) p ~q
e) ~p ~q
f) p ~ q
g) ~ p ~ q
10. Jika p benar dan q benar .Buatlah tabel dan tentukan nilai kebenaran dari :
a) ~ (p q)
b) ~ p ~ q
c) ~ (p q) (q p)
Lampiran 7
Penilaian
No Indikator 1 2 3 4
Memberi penjelasan sederhana
1 Memfokuskan pertanyaan
2 Menganalisis pertanyaan
Bertanya dan menjawab pertanyaan
3
tentang suatu penjelasan
Membangun keterampilan dasar
Mempertimbangkan apakah sumber
4
dapat dipercaya atau tidak
Mengobservasi dan
5 mempertimbangkan suatu laporan
hasil observasi
Menyimpulkan
Mendeduksi dan
6
mempertimbangkan hasil deduksi
Menginduksi dan
7
mempertimbangkan induksi
Membuat dan menentukan hasil
8
pertimbangan
Memberikan penjelasan lanjut
9 Mendefinisikan dan menilai definisi
10 Mengidentifikasi asumsi
Mengatur strategi dan taktik
11 Menentukan suatu tindakan
12 Memadukan kecenderungan dan
kemampuan dalam membuat
keputusan
Keterangan :
Keterangan :
Presentase Keterangan
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% Rendah
𝑥 ≤ 54% Sangat Rendah
𝑥 = persentase skor
Sedang = 5 Siswa
Rendah = 8 Siswa
Presentase Keterangan
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% Rendah
𝑥 ≤ 54% Sangat Rendah
𝑥 = persentase skor
Tinggi = 13 Siswa
Sedang = 2 Siswa
Keterangan Skor :
Keterangan Skor :
Keterangan Skor :
3 = Baik 1 = Kurang
Lampiran 10.a
Keterangan Skor :
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
Lampiran 10.c
Keterangan Skor :
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
DOKUMENTASI PENELITIAN