Anda di halaman 1dari 123

SKRIPSI

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL


BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED INSTRUCTION PADA MATERI LOGIKA
MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 3 MASOHI

Diajukan oleh :
SITI RAHMAWATI
NPM : 201212258

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DARUSSALAMAMBON
2017
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL
BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED INSTRUCTION PADA MATERI LOGIKA
MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 3 MASOHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Darussalam Ambon

Diajukan oleh :
SITI RAHMAWATI
NPM : 2012 12 258

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON
2017
MOTTO

“Bahwa sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk
Allah Tuhan Semesta Alam”
(Doa Iftitah)

“Pendidikan merupakan perlengkapan


paling baik untuk hari tua”
(Aristoteles)

Kerja seorang guru tidak ubah seperti kerja seorang petani


yang senantiasa membuang duri serta mencabut rumput
yang tumbuh di celah-celah tanamannya.
(Abu Hamid Al Ghazali)

“Jadilah diri sendiri namun diri kita yang terbaik”


(Penulis)
PERSEMBAHAN

Alhamdullilah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT sehingga Skripsi ini dapat
terselesaikan.Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan yang
kalian impikan didiriku, meski belum semua kuraih ‘Insya Allah atas dukungan,
doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti.
Untuk itu kupersembahkan skripsi ini dan ungkapan terimakasih kepada :

Bapak & ibu tercinta yang tak pernah lelah mendo’akanku dan selalu
memberikan motivasi, terimakasih telah membimbingku dengan kesabaran dan
mengantarkanku menjadi seperti sekarang.Tak pernah cukup ku membalas cinta
Ibu & Bapak kepadaku.

Buat suamiku yang selalu dalam relung hati, percayalah bahwa hanya ada satu
namamu yang selalu kusebut-sebut dalam benih-benih doaku.Terima kasih atas
kesabaranmu dalam menghadapiku, bimbinganmu untuk terus berada dalam
jalan yang lurus serta segala perhatian dan pengertianmu yang membuatku
menjadi selalu positif dan lebih baik lagi.

Untukmu calon buah hati yang melengkapi kebahagiaan dalam menjalani hari-
hariku, terima kasih telah menemaniku dalam perjuangan dan menjadi semangat
tersendiri yang takkan pernah pudar. Insya Allah kita akan bertemu dalam
penantian yang indah.

Untuk semua saudaraku (kakak-kakakku, adik-adikku, kakak ipar serta adik-adik


iparku)Terima kasih atas kasih sayang, inspirasi, motivasi, saran, dukungan dan
perhatiannya.

Sahabat-sahabatku, (Try, Anthyk, Ferha dan yang tak bisa kusebut satu-persatu)
yang senantiasa mendengarkan suka-dukaku, menjadi tempat berkeluh-kesah dan
terima kasih atas canda tawa selama ini.

Rekan Seperjuangan Mahasiswa Pend. Matematika ’12 yang selalu memberikan


semangat.Terima kasih atas kebersamaan kita yang indah selama ini.

Almamaterku “Universitas Universitas Darussalam Ambon” yang selalu


kubanggakan.
RIWAYAT STUDI

Nama lengkap penulis yaitu Siti Rahmawati lahir di

Ambon, pada tanggal 21 Desember 1994.Merupakan anak

ke-6 dari 9 bersaudara dari pasangan Bapak H.Mamma dan Ibu Hj.Tola.Penulis

berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di Apui,

Jl.Durian RT.006, RW.002 Kecamatan : Kota Masohi, Kabupaten : Maluku

Tengah.

Adapun riwayat pendidikan, penulis menempuh pendidikan formal pada

tingkat dasar di 2 sekolah yaitu di SD N 10 Ulaweng Cinnong, Sulawesi Selatan

pada tahun 2000-2003, dan di SD N 4 Masohi pada tahun 2003-2006. Pada tahun

2006 sekolah menengah pertama di SMP N 2 Masohi sampai pada tahun

2009.Kemudian melanjutkan di tingkat sekolah menengah atas di SMA N 2

Masohi dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Setelah itu pada tahun 2012 terdatar

sebagai mahasiswa Program Study Pendidikan Matematika, Universitas

Darussalam Ambon melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, maka pada bulan September

2016 penulis melakukan penelitian dengan judul “Deskripsi Kemampuan

Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Problem

Based Instruction Pada Materi Logika Siswa Kelas X SMA N 3 Masohi” di

bawah bimbingan Bapak Ahmad. A. Latupono, ST;MT selaku pembimbing I

dan Bapak Haris Kolengsusu, S.Pd;M.Cs selaku pembimbing II.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas ridho dan rahmatNya, hasil penelitian yang berjudul “Deskripsi

Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran

Problem Based Instruction Pada Materi Logika Matematika siswa kelas X SMA

N 3 Masohi” dapat terselesaikan. Serta shalawat beriring salam penulis sampaikan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka mata hati dan

pikiran kita akan pentingnya ilmu pengetahuan.

Hasil penelitian ini disusun sebagai karya tulis ilmiah dalam rangka

memenuhi sebagian tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 pada

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Darussalam Ambon.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

hasil penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada Ayah dan Ibu, Suami, Kakak dan Adik, dengan do’a, pengorbanan,

bimbingan dan dorongan penuh perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan

hasil penelitian ini.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :


1. Ibu Dr. Farida Mony,Dra.,MM., selaku Rektor Universitas Darussalam

Ambon, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Darussalam Ambon.

2. Bapak Haris Kalingsusu S.Pd,M.Cs, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan beserta seluruh staf karyawan.

3. Ibu Aliah Rahman, ST.MT,.selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika dengan ikhlas memberikan bimbingan dan layanan dalam

penyelesaian hasil proposal penulis.

4. Bapak Ahmad Latupono ST.MT dan Haris Kolengsusu S.Pd,M.Cs, selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan arahan dan bimbingan serta petunjuk dalam penyusunan

Hasil Penelitian ini.

5. Seluruh dosen khususnya Program Studi Pendidikan Matematika yang

selama dalam perkuliahan telah banyak membekali penulis ilmu

pengetahuan.

6. Kepala Sekolah bapak Husen S.Pd yang bersedia memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7. Guru Bu Henny Afny S.Pd dengan segala keramahan dan pengalamannya

dalam membantu penulis melakukan dan menyelesaikan penelitian.

8. Rekan-rekan Mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Pendidikan

Matematika.
9. Semua pihak yang tidak disebutkan namanya dalam membantu proses

penyelesaian hasil penelitian ini.

Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis

dalam rangka penelitian ini mendapat balasan dan anugrah yang lebih mulia dari

sisi Allah SWT.

Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam hasil penelitian ini,

untuk itu demi kesempurnaan hasil penelitian ini, penulis mengharapkan saran

dan kritik.Semoga Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat.

Ambon, Maret 2017

Siti Rahmawati
NPM : 2012 12 258
ABSTRAK

SITI RAHMAWATI1. 2017. A.A. LATUPONO, ST.MT2. HARIS


KOLENGSUSU, S.PD. M.Cs3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil
Belajar Siswa Melalui Pembeljaran Problem Based Instruction Pada Materi
Logika Matematika Siswa Kelas X SMA N 3 Masohi. Skripsi.Program Study
Pendidikan Matematika, akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Darussalam Ambon.

Siswa masih menganggap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang


sulit.Hal ini karena siswa kurang memahami materi-materi pelajaran
matematika.Akibatnya, siswa kurang berpikir kritis dalam memecahkan masalah.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyelesaikan
masalah yang dialami siswa SMA 3 Negeri Masohi untuk materi Logika
Matematika adalah model Problem Based Instruction (PBI). Dalam PBI, kegiatan
pembelajaran berpusat pada siswa melalui pemberian masalah yang nantinya
mampu membawa
siswa untuk berpikir kritis, kreatif dalam memecahkan masalah, serta memperoleh
pengetahuan dan konsep dasar dari materi yang diajarkan tersebut. Penelitian ini
menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3Masohi
pada materi Logika Matematika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar dan
kemampuan berpikir krritis siswa untuk materi logika matematika yaitu nilai rata-
rata kelas untuk hasil belajar siswa pada tes kemampuan awal adalah sebesar
22,7%, dan tes kemampuan akhir yaitu sebesar 91,6%, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan presentase 68,9%. Kemampuan
berpikir kritis siswa pada tes kemampuan awal adalah tingkat kekritisan dengan
kualisifikasi sangat tinggi dan tinggi tidak ada, tingkat kekritisan dengan
kualisifikasi sedang berjumlah 5 siswa presentase 20,9%, tingkat kekritisan
dengan kualifikasi rendah berjumlah 8 siswa presentase 33,3%, serta tingkat
kekritisan dengan kualifikasi sangat rendah berjumlah 11 siswa presentase 45,8%.
Kemampuan berpikir kritis siswa pada tes kemampuan akhir adalah , tingkat
kekritisan dengan kualifikasi sangat tinggi berjumlah 9 siswa presentase 37,5%,
tingkat kekritisan dengan kualifikasi tinggi berjumlah 13 siswa presentase 54,2%,
2 siswa lainnya dengan tingkat kekritisan kualifikasi sedang presentase 8,3%, dan
tingkat kekritisan dengan kualifikasi rendah dan sangat rendah tidak ada.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model PBI dapat dikatakan
berhasil dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Kata Kunci : Problem Based Intruction (PBI), Kemampuan Berpikir Kritis,


Hasil Belajar, Logika Matematika
1 MahasiswaProdi Pend. Matematika
2 Pembimbing 1
3 Pembimbing 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULHal

PERNYATAAN ....................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................... v

RIWAYAT STUDI .................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.5. Penjelasan Istilah .................................................................................... 6

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Teori tentang Belajar. .................................................... 8

2.2. Pengertian Matematika .......................................................................... 10

2.3. Pembelajaran Matematika ...................................................................... 10


2.4. Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................... 11

2.5. Hasil Belajar ........................................................................................... 14

2.6. Model Pembelajaran Problem Based Instrution (PBI) .......................... 17

BAB III: METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian ....................................................................................... 21

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 21

3.3. Populasi dan Sampel .............................................................................. 22

3.4. Variabel Penelitian ................................................................................. 22

3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................. 23

3.6. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 24

3.7. Teknik Analisis Data .............................................................................. 26

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ...................................................................................... 29

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 39

BAB V: PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 44

5.2. Saran ...................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

DOKUMENTASI PENELITIAN
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis ............................... 12

2.2. Sintaks Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)………………….18

3.1. Kualifikasi Pencapaian KKM Siswa ............................................................ 27

3.2. Penilaian Acuan Patokan ............................................................................. 28

3.3. Kriteria Nilai Konversi ................................................................................ 28

4.1. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Siswa Tes Kemampuan Awal .................. 30

4.2. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Siswa Tes Kemampuan Akhir ................. 32

4.3. Kualifikasi Tingkat Kekritisan Siswa Tes Kemampuan Awal .................... 34

4.4. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Siswa Tes Kemampuan Akhir ................. 35

4.5. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Latihan PBI .............................................. 36

4.6. Kualifikasi Data Afektif ............................................................................... 37

4.7. Kualifikasi Data Psikomotorik ..................................................................... 38


DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1. Hasil Tes Awal Siswa .................................................................................. 31


4.2. Hasil Tes Akhir Siswa ................................................................................. 33
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 50

Lampiran 2
Lampiran 2.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01 ........................................ 54
Lampiran 2.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 02 ........................................ 58
Lampiran 2.c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 03 ........................................ 62

Lampiran 3
Lampiran 3.a Bahan Ajar 01 ............................................................................... 66
Lampiran 3.b Bahan Ajar 02 ............................................................................... 69
Lampiran 3.c Bahan Ajar 03 ............................................................................... 73

Lampiran 4
Lampiran 4.a Kisi Instrumen Tes Awal .............................................................. 76
Lampiran 4.b Kisi Instrumen Tes Awal .............................................................. 79

Lampiran 5
Lampiran 5.a Data Nilai Tes Kemampuan Awal ................................................ 83
Lampiran 5.b Data Nilai Tes Kemampuan Akhir ............................................... 84

Lampiran 6
Lampiran 6.a Kisi-Kisi Latihan ......................................................................... 85
Lampiran 6.b Latihan 01 ..................................................................................... 86
Lampiran 6.c Latihan 02 ..................................................................................... 87
Lampiran 6.d Latihan 03 ..................................................................................... 88

Lampiran 7
Lampiran 7 Data Nilai Hasil Latihan PBI........................................................... 89
Lampiran 8
Lampiran 8.a Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis ............................ 90
Lampiran 8.b Hasil Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Tes Awal ............... 91
Lampiran 8.c Hasil Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Tes Akhir ............... 93

Lampiran 9
Lampiran 9.a Rubrik Penilaian Afektif ............................................................... 95
Lampiran 9.b Lembar Pengamatan Aspek Afektif Pertemuan 01 ...................... 96
Lampiran 9.c Lembar Pengamatan Aspek Afektif Pertemuan 02 ...................... 97
Lampiran 9.d Lembar Pengamatan Aspek Afektif Pertemuan 03 ...................... 98

Lampiran 10
Lampiran 10.a Rubrik Penilaian Psikomotor ...................................................... 99
Lampiran 10.b Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor Pertemuan 01 ............. 100
Lampiran 10.c Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor Pertemuan 02 ............. 101
Lampiran 10.d Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor Pertemuan 03 ............. 102
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat menentukan untuk

perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu

masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya. Pendidikan

merupakan suatu proses transformasi siswa agar mencapai hal-hal tertentu sebagai

akibat proses yang diikutinya. Secara jelas tujuan pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Pendidikan yaitu usaha

sadar serta terencana untuk mewujudkan situasi studi serta sistem evaluasi supaya

peserta didik dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai

kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, penduduk, Bangsa serta

Negara. Oleh karena itu dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan

penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa, dan negara, karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

sumberdaya manusia (Mulyasa, 2007). Menghadapi era globalisasi saat ini maka

mutu pendidikan secara terus menerus harus ditingkatkan, dengan demikian harus

juga ada peningkatan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
Dalam meningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa,

guru sangat memegang peran penting dalam mengembangkan metode dan strategi

pembelajaran sebagai salah satu perbaikan atau perubahan situasi, dan kondisi

belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.Dengan adanya perbaikan-perbaikan

ini, maka adanya pembaharuan pada bidang metode, dan strategi pembelajaran

khususnya dalam bidang matematika.

Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dan

sangat berperan dalam perkembangan dunia.Menurut Ruseffendi (dalam Trianto,

2011), Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia berhubungan

dengan ide, proses, dan penalaran.Matematika tersajikan dalam bahasa

intenasional.Maksudnya ialah matematika itu menggunakan simbol, notasi atau

lambang yang seragam yang dapat dipahami matematikawan diseluruh dunia.

Konsep logika matematika sangat penting untuk dikuasai dan dipahami

oleh setiap siswa.Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa

logika, penalaran, dan argumentasi sangat sering digunakan di dalam kehidupan

nyata sehari-hari, di dalam mata pelajaran matematika sendiri maupun mata

pelajaran lainnya (Markaban dalam Rumbia, 2015s).Peserta didik diharapkan

untuk benar–benar memahami materi logika matematika secara mendalam.Materi

ini terasa sulit dipahami oleh peserta didik kelas X SMA N 3 Masohi terutama

dalam membedakan serta memahami contoh dan bukan contoh dari konsep dasar

logika.Sebagian besar siswa masih kesulitan dalam memecahkan masalah yang

berkaitan dengan logika matematika, sehingga dalam menyelesaikan soal masih

ditemukan kesalahan konsep yang mendasar.Maka dari itu dapat dikatakan bahwa
pemahaman siswa terhadap konsep logika matematika masih tergolong rendah

dan perlu mendapatkan perhatian lebih untuk mengatasinya.

Belajar matematika merupakan belajar bermakna, dalam arti setiap konsep

yang dipelajari harus benar-benar dimengerti/dipahami sebelum sampai pada

latihan yang aplikasinya pada materi dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu

guru memiliki peranan sangat besar dalam mengubah suasana kelas yang aktif

dalam proses belajar matematika dengan menerapakan metode, strategi terhadap

model pembelajaran yang bervariasi dalam belajar matematika. Untuk menyikapi

hal tersebut agar tujuan pendidikan berjalan sesuai yang diinginkan maka

diadakan suatu penelitian yaitu disetiap ruang lingkup pendidikan di sekolah-

sekolah untuk mendapatkan suatu fakta.

Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) merupakan model

pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme.Pendekatan

konstruktivisme adalah pendekatan yang mengajak siswa untuk berpikir dan

mengkonstruksi dalam memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama

sehingga didapatkan suatu penyelesaian yang akurat.Sehingga pembelajaran

Problem Based Instruction (PBI) adalah pembelajaran yang membantu siswa

belajar materi dan keterampilan pemecahan masalah melalui masalah real dalam

kehidupan sehari-hari.

Karena pada materi pokok Logika berarti kita belajar berpikir atau

bernalar yang merupakan kegiatan akal manusia dengan mana pengetahuan yang

kita terima melalui panca indera diolah dan ditujukan untuk mencapai suatu

kebenaran. Dengan berpikir kita belajar menilai sesuatu sehingga dapat


disimpulkan manfaat belajar logika adalah kita memanifestasikan pikiran

sehingga mampu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, menunjukkan

alasan-alasan, membuktikan sesuatu, menggolong-golongkan, membanding-

bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari

kausalitasnya, membahas secara realitas dan lain-lain. Biasanya soal yang

disajikan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga benda konkret dan

permasalahan nyata sangat membantu siswa untuk memahami soal. Permasalahan

nyata dalam soal membutuhkan suatu penyelesaian permasalahan yang paling

mudah, oleh karena itu model pembelajaran PBI cocok untuk diterapkan dalam

penyampaian materi ini, karena essensi dari pembelajaran PBI adalah berupa

presentasi siswa melalui situasi masalah autentik dan bermakna yang dibawa ke

kehidupan sehari-hari.

Bertolak dari uraian di atas, penulis terdorong untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil

Belajar Siswa Setelah Diterapkan Model Pembelajaran PROBLEM BASED

INSTRUCTION Pada Materi Logika Matematika Siswa Kelas X SMA N 3

Masohi”.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa setelah di

terapkan model pembelajaran Problem Based Instruction ?


1.3. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa setelah di terapkan

model pembelajaran Problem Based Instruction.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada

siswa tentang kemampuan berpikir kritis siswa terhadap hasil

belajar matematika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Sebagai bahan informasi guru bidang studi tentang gambaran

kemampuan berpikir kritis siswa terhadap hasil belajar matematika

dengan pembelajaran Problem Based Instruction.Sehingga guru

bidang studi dapat mengetahui sejauh mana perkembangan anak

didik dalam memahami materi matematika di kelas.

b. Bagi Siswa

Dengan menggunakan pembelajaran Problem Based Instruction

diharapkan siswa dapat mendapat kesan bahwa pembelajaran

matematika itu menyenangkan, meningkatkan penguasaan konsep,

kreativitas dan aktivitas siswa yang nantinya akan berimbas pula


pada peningkatan prestasi hasil belajar siswa serta kualitas

pembelajaran matematika pada umumnya.

c. Bagi lembaga/Sekolah

Dapat menjadikan informasi untuk mengetahui kemampuan peserta

didiknya tentang gambaran berfikir kritis dan hasil belajar siswa

terhadap pelajaran matematika.

d. Bagi peneliti

Sebagai pengalaman dan informasi dalam mengetahui kemampuan

berpikir dan hasil belajar siswa melalui penerapan pedekatan

problem based instruction pada matematika SMA Kelas X Negeri 3

Masohi. Sehingga ketika menjadi pendidik dapat lebih berkreasi dan

berinovasi dalam mengetahui cara berpikir siswa.

1.5. Penjelasan Istilah

Untuk tidak menimbulkan salah penafsiran dapat dijelaskan beberapa istilah

sebagai berikut:

1. Berpikir kritis adalah berpikir reflektif dan produktif, dan kemampuan

mengevaluasi data/bukti (Sugandhi dan Yusuf)

2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotor (Sudjana)
3. Model problem based instruction adalah salah satu model pembelajaran

yang dapat membangkitkan aktivitas dan nalar siswa dapat berkembang

secara optimal. (Aisyah).

4. Logika Matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan

gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika berasal dari kata

Yunani kuno logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang

diutarakan lewat kata dan dinyatakan lewat bahasa. (Depdikbud)


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Teori tentang Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu

proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan

bebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

merubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,

keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. (Sudjana, 2010)

Oleh sebab itu, belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses

mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah

proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai

pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.

Sedangkan menurut Hamalik (2008) “Belajar adalah perubahan tingkah

laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman, belajar sesungguhnya

adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang.Belajar yang

dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur

hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam

waktu yang tak dapat ditentukan Sebelumnya”.

Menurut Gagne (dalam Slameto, 2010) memberikan dua deenisi belajar,

yakni : (1) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku; dan (2) belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

Dari berbagai pendapat tentang pengertian belajar dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh perubahan tingkah laku baik fisik maupun psikis dari pengalamannya

dalam berinteraksi dengan lingkungan.

2. Teori tentang Belajar


Beberapa teori tentang belajar pada mulanya teori dan belajar

dikembangkan oleh para ahli psikologi dan dicobakan tidak langsung kepada

manusia di sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka

beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar

mengajar untuk manusia.

Dalam hal ini secara global ada tiga teori yakni :

a) Teori belajar menurut ilmu Jiwa Daya

Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri bermacam macam daya masing

masing daya dapat dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya.Contohnya

daya ingat.

b) Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt

Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-

bagian unsur belajar bermula dari pengamatan.

c) Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi.

Bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari perjumlahan/bagian-bagian.


2.2. Pengertian Matematika

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) disebutkan bahwa,

“Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan

dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

bilangan”.

Menurut Aburrahman (2006), Matematika adalah bahasa ungsi praktis

simbiolis untuk mengekspresikan hubungan kuantitati dan spasial sementara ungsi

teoritis adalah untuk memfasilitasi berikir.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

matematika adalah ilmu pengetahuan eksak tentang pola keteraturan, terstruktur

yang logis, terorganisasikan secara sistematik mulai dari unsur-unsur yang tidak

didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan ke aksioma dan postulat dan

akhirnya ke dalil.

2.3. Pembelajaran Matematika

Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan

dengan ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang

luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis). Selain itu

matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu tidak

tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat harus

menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara bermakna. Ilmu

deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi

(induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.


Matematika tersusun secara hierarkis yang satu dengan yang lain berkaitan

erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi tidak mungkin lebih

dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik. Ini berarti bahwa

belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus

didasarkan kepada pengalaman belajar yang terdahulu. Seseorang akan lebih

mudah mempelajari suatu materi yang baru bila didasarkan kepada pengetahuan

yang telah diketahui dan dipahami.

Tujuan belajar matematika itu sendiri adalah sesuatu yang ingin dicapai

setelah proses belajar mengajar matematika berlangsung dengan baik untuk

jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan belajar matematika jangka pendek

yaitu dikuasainya sejumlah materi yang telah dipelajarinya, sedangkan tujuan

belajar matematika jangka panjang adalah berkenaan dengan penggunaan

matematika dalam kehidupan sehari-hari dan penghargaan terhadap matematika

itu sendiri sebagai ilmu struktur yang abstrak.

2.4. Kemampuan Berpikir Kritis

1. Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila

mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang dipecahkan.Menjadi

seorang pemikir juga meliputi pengembangan sikap-sikap tertentu seperti

keinginan untuk bernalar, ditantang, dan hasrat untuk mencari kebenaran.

Menurut Dede Rosyada (2006), kemampuan berpikir kritis tiada lain

adalah kemampuan siswa dalam menghimpun berbagai informasi lalu membuat


sebuah kesimpulan evaluatif dari berbagai informasi tersebut. Selanjutnya Alec

Fisher (2009) mendefinisikan berpikir kritis adalah interprestasi dan evaluasi yang

terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi.

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, pengertian

kemampuan berpikir kritis mempunyai makna yaitu kekuatan berpikir yang harus

dibangun pada siswa sehingga menjadi suatu watak atau kepribadian yang terpatri

dalam kehidupan siswa untuk memecahkan segala persoalan hidupnya dengan

cara mengidentifikasi setiap informasi yang diterimanya lalu mampu untuk

mengevaluasi dan kemudian menyimpulkannya secara sistematis lalu mampu

mengemukakan pendapat dengan cara yang terorganisasi.

Menurut Ennis dalam Muhfahroyin (2009) terdapat dua belas indikator

berpikir kritis yang dikelompokkan dalam lima aspek, seperti pada tabel berikut :

Tabel 2.1. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis


No Aspek Berpikir Kritis Indikator Kecakapan Berpikir Kritis
 Memfokuskan pertanyaan
 Menganalisis pertanyaan
1 Memberikan penjelasan sederhana
 Bertanya dan menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan
 Mempertimbangkan apakah sumber
dapat dipercaya atau tidak
2 Membangun keterampilan dasar
 Mengobservasi dan mempertimbangkan
suatu laporan hasil observasi
 Mendeduksi dan mempertimbangkan
hasil deduksi
 Menginduksi dan mempertimbangkan
3 Menyimpulkan
hasil induksi
 Membuat dan menentukan hasil
pertimbangan
 Mendefinisikan dan menilai definisi
4 Memberikan penjelasan lanjut
 Mengidentifikasi asumsi
 Menentukan suatu tindakan
5 Mengatur strategi dan taktik  Memadukan kecenderungan dan
kemampuan dalam membuat keputusan
*Sumber: Ennis (1985) dalam Muhfahroyin (2009)
2. Strategi Pembelajaran Berpikir Kritis

Strategi pengajaran berpikir kritis pada siswa dapat dilakukan dengan cara

memberikan penilaian menggunakan pertanyaan yang memerlukan keterampilan

berpikir pada level yang lebih tinggi dan belajar ilmu dasar menggunakan kasus

yang ada pada lingkungan pada pokok bahasan materi. Setelah pembelajaran

pendahuluan, siswa diberikan kasus serta sejumlah pertanyaan yang harus dijawab

beserta alasan sebagai penugasan. Hasilnya menunjukan siswa pada program

tersebut menunjukkan prestasi yang lebih baik dalam mengerjakan soal-soal

latihan sehingga memotivasi siswa untuk belajar.

Menurut Gunawan (dalam Rumbia, 2015) menyatakan bahwa

keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir pada level yang

kompleks dan menggunakan proses analisis dan evaluasi. Berpikir kritis

melibatkan keahlian berpikir induktif seperti mengenali hubungan, manganalisis

masalah yang bersifat terbuka, menentukan sebab dan akibat, membuat

kesimpulan dan memperhitungkan data yang relevan.Sedang keahlian berpikir

deduktif melibatkan kemampuan memecahkan masalah yang bersifat spasial,

logis silogisme dan membedakan fakta dan opini. Keahlian berpikir kritis lainnya

adalah kemampuan mendeteksi bias, melakukan evaluasi , membandingkan dan

mempertentangkan.Sementara itu Rahmat (2010) mengemukakan berpikir kritis

(critical thinking) sinonim dengan pengambilan keputusan (decision

making),perencanaan stratejik (strategic planning), proses ilmiah (scientific

process), dan pemecahan masalah (problem solving).


2.5. Hasil Belajar

Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai

tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang

dicapai dalam mengikuti program belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan

pedidikan yang ditetapkan. Menurut Hamalik (2005) bahwa hasil belajar

menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan

indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Menurut Nasution (2006)

hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya

ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.Sedangkan menurut Dimyati dan

Mudjiono (2002) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi

tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran

yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai

memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan kurikuler maupun

tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar tiga arah yakni, ranah

kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor (Ratumanan dalam Sudjana, 2009).

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

6 aspek yaitu :

a) Tipe hasil belajar pengetahuan termaksud kognitif tingkat rendah

namun, tipe ini menjadi persyaratan bagi tipe hasil belajar berikutnya.
b) Tipe hasil belajar pemahaman adalah tipe belajar yang lebih tinggi dari

pengetahuan yaitu pemahaman misalnya menjelaskan dengan susunan

kalimatnya sendiri dari sesuatu yang dibaca atau didengar.

c) Tipe hasil belajar aplikasi adalah tipe aplikasi penggunaan abstraksi

pada situasi konkrit atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin

berupa ide, teori, atau petunjuk teknis, merupakan abstraksi kedalam

situasi baru disebut aplikasi.

d) Tipe belajar analisis adalah usaha memiliki suatu integritas menjadi

unsur-unsur atau bagian-bagian, sehingga jelas hirarkinya, dan atau

susunannya, analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang

memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.

e) Tipe hasil belajar sintesis adalah pengetahuan unsur-unsur atau bagian -

bagian ke dalam bentuk-bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berikut

berdasarkan pengetahuan hafalan, berpikir aplikasi dapat dipandang

sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah dari pada

berpikir divergen. Berpikir sintesis satu terminal untuk menjadi orang

lebih kreatif. Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak

dicapai dalam pendidikan. Seseorang yang kreatif sering menemukan,

dan menciptakan sesuatu.

f) hasil belajar evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai suatu

yang mungkin dilihat dari segi tuujuan, gagasan, cara berkerja,

pemecahan, metode materi, dan lain-lain.


2. Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan sikap dan nilai.Beberapa ahli mengatakan bahwa

sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang tidak memiliki

penguasaan kognitif tingkat tinggi. Sikap-sikap tersebut diharapkan selalu

dikembangkan didalam proses pembelajaran , sebagai suatu efek pengiring

(nurturant effect). Sikap-sikap tersebut tidak diajarkan secara khusus sebagai

suatu materi pembelajaran.Artinya, seorang guru tidak perlu secara khusus

mengajari peserta didik tentang sikap jujur, tanggung jawab, dan sikap-sikap

lainnya (Kosasih, 2014).

3. Ranah psikomotor

Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan atau skill, dan

kemampuan bertindak individu. Keterampilan tersebut dapat diasah jika sering

melakukan perkembangan tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan,

jarak,cara/teknik pelaksanaannya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Anni, 2005)

sebagai berikut:

 Faktor internal

Faktor internal mencakup kondisi fisik seperti kesehatan.Kondisi psikis

seperti kemampuan intelektual, emosional, dan kondisi sosial seperti

kemampuan bersosalisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas

kondisi internal yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap kesiapan,

proses dan hasil belajar.


 Faktor eksternal antara lain kesulitan materi yang dipelajari, tempat

belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat. Faktor

eksternal ini juga akan mempengaruhi kesiapan proses dan hasil belajar.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan seseorang dalam memahami suatu materi yang telah diajarkan

olehguru. Dalam penelitian ini akan dilihat adalah hasil belajar siswa pada materi

logika matematika dengan menggunakan metode problem based instruction.

2.6. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Matematika sekolah berkembang seiring perkembangan zaman yang

semakin modern maka belajar matematika sekarang ini dituntut tidak hanya

sekedar belajar menghafal rumus saja, akan tetapi belajar bagaimana memperoleh

rumus tersebut dan menggunakannya bagi kehidupan sehari-hari atau yang biasa

disebut belajar mengkonstruksi pengetahuan. Saat ini banyak model pembelajaran

yang dikembangkan untuk tujuan memperoleh konstruksi pengetahuan, salah

satunya adalah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).

Problem Based Instruction merupakan suatu pendekatan yang efektif

untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa

untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun

pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.Pembelajaran ini

cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.

Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah model

mengajar yang menyajikan masalah sebagai pengetahuan pada siswa sehingga

siswa termotivasi untuk menyelidiki dan menemukan solusi dari masalah tesebut.
Sintaks pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.2. Sintaks Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

FASE-FASE TINGKAH LAKU GURU


Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
Fase 1 menjelaskan logistic yang dibutuhkan,
Orientasi siswa kepada masalah memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih
Guru membantu siswa mendefinisikan
Fase 2 dan mengorganisasikan tugas belajar
Mengorganisasikan siswa untuk belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut
Guru mendorong siswa untuk
Fase 3 mengumpulkan informasi yang sesuai,
Membimbing penyelidikan individu melaksanakan eksperimen, untuk
maupun kelompok mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah
Guru membantu siswa dalam
Fase 4 merencanakan dan menyiapkan karya
Mengembangkan dan menyajikan hasil yang sesuai seperti laporan, video, dan
karya model serta membantu mereka untuk
berbagai tugas dengan temannya
Guru membantu siswa untuk
Fase 5 melakukan refleksi atau evaluasi
Menganalisis dan mengevaluasi proses terhadap penyelidikan mereka dan
pemecahan masalah proses-proses yang mereka gunakan
*Sumber: Nurman (2009)

Uraian diatas memperlihatkan bahwa model pembelajaran Problem Based

Instruction (PBI) menuntut siswa aktif belajar mandiri bersama kelompoknya

dalam mengkonstruksi atau menemukan pengetahuan dengan pola pikir

deduktif.Pengetahuan yang dimaksud adalah jawaban dari masalah yang disajikan

guru dimana siswa sendiri yang aktif memecahkan masalahnya.


Kegiatan guru adalah menyajikan masalah sesuai dengan tujuan

pengajaran yang ada, mendorong siswa belajar aktif dan memberi fasilitas yang

memudahkan siswa dalam menjawab masalah tersebut serta pada akhir

pembelajaran guru memberi kesimpulan atau pemecahan masalah yang paling

benar berorientasi pada aktivitas belajar siswa yang terkontrol oleh guru.Tugas-

tugas guru adalah membantu siswa merumuskan tugas-tugas, bukan menyajikan

tugas-tugas pelajaran.Sedangkn macam-macam kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa adalah yang dapat mengasah daya pikir sehingga pengetahuan siswa

dapat bertahan lebih lama, dan dapat mengisi kejenuhan belajar siswa selama ini.

1. Keunggulan Model Pembelajaran Problem based instruction

a) Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-

benar diserap dengan baik

b) Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.

c) Dapat memperoleh dari berbagai sumber

d) Siswa berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar

e) Siswa lebih memahami konsep matematika yang diajarkan sebab mereka

sendiri yang menemukan konsep tersebut

f) Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut

keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi

g) Pembelajaran lebih bermakna

h) Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah

yang diselesaikan merupakan masalah sehari-hari


i) Menjadi siswa lebih mandiri

j) Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima

pendapat orang lain

k) Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan

pendapat

2. Kelemahan Model Pembelajaran Problem based instruction

a) Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai

b) Membutuhkan banyak waktu dan dana

c) Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini

d) Tidak setiap materi matematika dapat diajarkan dengan metode ini

e) Membutuhkan fasilitas yang memadai seperti tempat duduk siswa yang

terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll

f) Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang

g) Kurang efektif jika jumlah siswa terlalu banyak, idealnya maksimal 30

siswa perkelas
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif

kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,peristiwa,

kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian

kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian

berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan

perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan.Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala

pengukuran. Suatu pernyataan/pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, di

mana masing-masingsangat baik diberi angka 4, baik 3, cukup 2, dan kurang 1

(Sugiyono, 2011).Penelitian deskriptif ini guna melihat kemampuan berpikir kritis

dan hasil belajar siswa pada materi logika matematika melalui penerapan model

pembelajaran problem based instruction kelas X SMA Negeri 3 Masohi.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Masohi kelas X semester I

Kabupaten Maluku Tengah.


2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 27 Oktober 2016 sampai

pada tanggal 19 November 2016.

3.3. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Masohi yang

berjumlah 203 siswa terdiri dari 8 kelas.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011)sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel

padapenelitian ini ditentukan sendiri oleh peneliti karena berdasarkan

observasi peneliti dengan guru,kelas X3di SMA Negeri 3 yang berjumlah

24 siswa daya berpikir kritisnya rendah dalam pembelajaran.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 kategori, yaitu

variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)

(Sugiyono, 2011).

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran

Problem Based Instruction pada materi logika matematika.


2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah melihat kemampuan berpikir

kritis dan hasil belajar siswa yang diteliti.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Pada prinsipnya melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap

suatu fenomena. Oleh karena itu, harus ada alat ukur yang digunakan yang disebut

instrumen penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian

ini maka instrumen yang digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi dalam instrumen ini digunakan untuk melihat tingkah laku awal

siswa, karakteristk siswa, kemampuan afektif, kognitif serta kemampuan

psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 3 Masohi pada saat proses belajar

mengajar berlangsung. Observasi dilakukan dengan tujuan agar proses

pengamatan bisa lebih maksimal.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2010). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal
dan tes akhir.Tes awal (pretest) digunakan untuk memperoleh informasi

tentang kemampuan awal siswa.Dan tes akhir (posttest) digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan siswa setelah diberi

perlakuan dan sebelum diberi perlakuan. Tipe tes yang akan digunakan

dalam instrumen penelitian adalah bentuk uraian. Bentuk tes uraian

dipakai untuk mengungkapkan proses berfikir, ketelitian dan sistematika

dalam menyelesaikan soal. Tes yang diberikan relatif sama, baik pada soal

pretes maupun pada soal postes. Sebelum penyusunan instrumen dalam

bentuk tes ini, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang didalamnya mencakup

nomor soal, soal dan indikator tes hasil belajar matematika.

3. Rubrik

Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang

diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil

pekerjaan siswa. Rubrik yang telah disusun oleh peneliti dibagi pada siswa

untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran. Setiap indikator pada rubrik diberi 4

skor penilaian, yaitu di mana masing-masing sangat baik diberi angka 4,

baik 3, cukup 2, dan kurang 1 (Sugiyono, 2011).

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Agar memperoleh data yang akurat. Maka teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data diatas adalah :


1. Tes

Terdiri tes awal dan tes akhir. Tes dilakukan sebelum proses pembelajaran

menggunakan lembar soal tes dengan cara membagi soal kepada siswa

untuk dikerjakan. Tes akhir dimana dilakukan setelah proses pembelajaran

dengan membagi soal kepada siswa untuk dikerjakan. Kemudian

mengumpulkan hasil kerja siswa untuk dikoreksi.Jenis tes yang digunakan

adalah tes tertulis dalam bentuk uraian.

2. Lembar observasi

Lembar observasi berupa format yang harus di isi oleh obsever (peneliti

dan guru matematika) terdiri dari format pengamatan untuk aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Dan format pengamatan tersebut

sebagai aktivitas guru selama pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan problem based instruction yang terdiri atas Lembaran

observasi sistematis pada aspek afektif dan psikomotor siswa.

3. Rubrik

Digunakan untuk melihat kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika pokok bahasan logika

matematika. Rubrik penilaian diberikan pada sampel yang telah ditentukan

yaitu kelas X3 yang berjumlah 24 siswa.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode untuk memperoleh/mengetahui

sesuatu dengan melihat buku-buku atau catatan yang berhubungan dengan

memperoleh data sekolah SMA N 3 Masohi dan identifikasi siswa kelas X


antara lain seperti nama siswa, banyak siswa, daftar nilai dengan melihat

dokumentasi yang ada dalam sekolah serta foto rekaman proses penelitian

di SMA Negeri 3 Masohi.

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang

dibuat melalui tahapan persiapan, proses, sampai dengan hasil pekerjaan atau

pembelajaran (Aunurrahman,dkk, 2009:1). Data dari hasil penelitian ini akan

diolah dengan mengunakan analisis data secara deskpritif yaitu dengan:

1. Menghitung kemampuan berpikir kritis siswa

Dari analisis data dapat diketahui presentasi siswa yang menuhi level 3

(kritis), level 2 (cukup kritis), level 1 (tidak kritis) dengan menggunakan

perhitungan menurut (Holili, 2008: 6) yaitu:


𝐵
Prosentasi =𝐴x 100%

Keterangan : A = Jumlah Siswa Tiap Level berpikir Kritis

B = Jumlah Seluruh Siswa

2. Menghitung Nilai Skor hasil Belajar

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

statistik deskriptif. Untuk mendiskripsikan hasil belajar siswa setelah


diterapkan pembelajaran problem based instruction (PBI) pada proses

pembelajaran dengan menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Dan untuk menghitung nilai rata-rata kelas, digunakan rumus :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠


𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎

(Sugiyono, 2011)

Kemudian dari hasil perolehan siswa pada pengukuran kuantitatif diubah

ke dalam bentuk komentar tuntas atau tidak tuntas sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) matematika SMA Negeri 3 Masohi.

Tabel 3.1. Kualifikasi Pencapaian KKM Siswa

Hasil Belajar Keterangan


≥ 72.00 Mencapai KKM
< 72.00 Belum mencapai KKM
(sumber: KKM SMA Negeri 3 Masohi)

3. Menghitung Hasil Observasi Siswa

Untuk menghitung rata-rata aktivitas siswa untuk setiap indikator

digunakan rumus sebagai berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟


𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Pedoman penilaian yang digunakan dalam penilaian ini adalah

penilaian acuan patokan (PAP).


Tabel 3.2. Penilaian Acuan Patokan
Interval Kualifikasi
90 – 100 Sangat Baik
75 – 89 Baik
60 – 74 Cukup
40 – 59 Kurang
< 40 Gagal
(Arikunto, 2009)

4. Menghitung Rubrik

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui skor kemampuan

berpikir kritis siswa adalah menggunakan tes pratindakan dan tes akhir

siklus.Hasil pekerjaan siswa pada tes tersebut masing-masing diberi skor

sesuai dengan pedoman atau rubrik kemampuan berpikir kritis. Kemudian

untuk masing-masing aspek yang diteliti dari kemampuan berpikir kritis

dari skor seluruh siswa yang mengikuti tes dijumlah dan ditentukan

persentase skornya:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟


𝑥 = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠

Setelah diperoleh persentase skor setiap aspek pada kemampuan berpikir

kritis dan kreatif, peneliti menentukan kriteria persentase skor yang

diperolah siswa. Kriteria yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kriteria Nilai Konversi


Presentase Keterangan
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% Rendah
𝑥 ≤ 54% Sangat Rendah
𝑥= persentase skor
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, tiga pertemuan untuk

membahas materi dan satu pertemuan untuk tes kemampuan akhir siswa.

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 27 Oktober 2016 sampai dengan

19 November 2016, dengan sampel peneliti adalah siswa kelas X3 SMA N 3

Masohi tahun pelajaran 2016/2017. Sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 11 siswa

laki-laki dan 13 siswa perempuan serta melibatkan seorang guru sebagai obsever.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas dan

prestasi belajar siswa serta data kemampuan berpikir kritis siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pembelajaran dilangsungkan sesuai dengan rencana. Berikut ini disajikan

deskripsi tingkat penguasaan siswa kelas X SMA N 30 Masohi pada materi logika

matematika adalah sebagai berikut :

A. Deskripsi Penguasaan Awal

Peneliti melakukan tes awal terlebih dahulu sebelum dilakukannya proses

pembelajaran. Pelaksanaan tes awal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

awal siswa sebelum dilakukan penelitian.Tes awal dilakukan pada tanggal 22

September 2016.Sebelum tes awal berlangsung peneliti menjelaskan lebih dahulu

tentang tujuan diadakannya tes kepada siswa.Tes ini diikuti 24 siswa.Soal tes awal
berbentuk uraian sebanyak 12 butir soal yang sekaligus merupakan tes awal

kemampuan berfikir kritis siswa.Kegiatan tes berlangsung dengan tertib dan

lancar.Data tes kemampuan awal terdapat dalam tabel di lampiran 5.a Halaman

83.

Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Penguasaan Relatif (%)
92 - 100 - - Sangat Baik
82 – 91 - - Baik
72 – 81 5 20,8 Cukup
˂72 19 79,2 Kurang
Jumlah 24 100
Tabel 4.1. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Siswa Tes Kemampuan Awal

Berdasarkan tabel pada lampiran 5.a Halaman 83, Kemampuan

awal siswa yang nilainya tuntas mencapai KKM hanya berjumlah 5 siswa dengan

nilai yang diperoleh berbeda tipis dengan batas nilai KKM dengan kualisifikasi

cukup. Sedangkan pada tabel 4.1. menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa

dengan kualifikasi sangat baik dan baik tidak ada, tingkat penguasaan dengan

kualifikasi cukup berjumlah 5 siswa dengan nilai rata-rata 56,5danpresentase

20,8% dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang berjumlah 19 siswa

dengan presentase 79,2%.

Dari hasil tes awal 24 siswa tersebut, hanya terdapat 5 siswa yang nilainya

tuntas, dan masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan oleh SMA Negeri 3 Masohi

sehingga dikatakan belum tuntas. Hasil tes awal siswa jika ditunjukkan dalam

grafik terlihat sebagai berikut:


Grafik 4.1. Hasil Tes Awal Siswa
90
80
70
60
50
40
30
A.R.N
A.A.T

D.D.R
D.I.W.U

K.A.S

N.
F.S.F

K.S.P

M.S.K
F.S.M
J.T

N.P

R.F.L

S.S.W

Z.S
T.A.G
W.M
A.S
A.B

M.R
L.A.T

S.N

S.W
L.R.H
Nilai KKM

Pada grafik 4.1, garis merah menunjukkan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), sedangkan garis yang berwarna biru, menunjukkan nilai tes

awal siswa. Nilai masing-masing siswa dapat dilihat dari titik-titik yang berada

pada garis interval nilai disebelah kiri dan nama siswa dengan inisialnya terdapat

di bawah data grafik 4.1. Dapat kita lihat dari grafik 4.1., bahwa nilai siswa

dibawah rata-rata dari KKM yang seharusnya dicapai oleh siswa.Ini menunjukkan

bahwa kemampuan awal siswa terkait materi logika matematika masih sangat

minim.

B. Deskripsi Hasil Tes Akhir

Untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai materi Logika

Matematika dengan model pembelajaran Problem Based Instruction maka

dilakukan tes akhir.Hasil tes akhir siswa dapat dilihat pada tabel di lampiran 5.b

Halaman 84.
Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Penguasaan Relatif (%)
92 - 100 4 16,7 Sangat Baik
82 – 91 11 45,8 Baik
72 – 81 7 29,2 Cukup
˂72 2 8,3 Kurang
Jumlah 24 100
Tabel 4.2. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Siswa Tes Kemampuan Akhir

Berdasarkan tabel data tes kemampuan akhir siswa pada tabel di lampiran

5.b Halaman 84, 22 siswa telah mencapai nilai tuntas namun 2 siswa lainnya

belum mencapai nilai tuntas dengan nilai rata-rata 80,4. Sedangkan pada tabel 4.2.

menunjukkan bahwa kemampuan akhir siswa dengan kualifikasi sangat baik

berjumlah 4 siswa dengan persentase 16,7%, siswa dengan tingkat penguasaan

kualifikasi baik berjumlah 11 siswa dengan persentase 45,8%, dan siswa dengan

tingkat penguasaan kualifikasi cukup berjumlah 7 siswa dengan presentase 29,2%

serta siswa dengan tingkat penguasaan kualifikasi kurang berjumlah 2 siswa

dengan persentase 8,3%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel data nilai hasil tes akhir

siswa lampiran 5.b Halaman 84, terlihat bahwa dari 24 siswa yang diteliti, 22

siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang diterapkan oleh SMA

Negeri 3 Masohi dan 2 lainnya belum tuntas atau nilainya tidak mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal SMA N 3 Masohi. Hasil Tes akhir siswa tersebut jika

ditunjukkan dalam grafik terlihat sebagai berikut :


Grafik 4.2. Hasil Tes Akhir Siswa
100
95
90
85
80
75
70
65
60
A.R.N
A.A.T

F.S.M

K.S.P
D.D.R
D.I.W.U

J.T
K.A.S

M.S.K

R.F.L
F.S.F

N.P

S.S.W
N

T.A.G

Z.S
A.S

L.A.T

S.N
A.B

M.R

W.M
S.W
L.R.H
Nilai KKM

Pada grafik 4.2, garis merah menunjukkan nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), sedangkan garis yang berwarna biru, menunjukkan nilai tes

awal siswa. Nilai masing-masing siswa dapat dilihat dari titik-titik yang berada

pada garis interval nilai disebelah kiri dan nama siswa dengan inisialnya terdapat

di bawah data grafik 4.2. Dapat kita lihat dari grafik 4.2., bahwa nilai siswa

berada di atas rata-rata dari KKM yang seharusnya dicapai oleh siswa.Ini

menunjukkan bahwa kemampuan akhir siswa terkait materi logika matematika

telah meningkat daripada tes awal sebelumnya.

C. Deskripsi Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Hasil kemampuan berpikir kritis siswa dinilai dari nilai tes awal dan tes

akhir yang diberikan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan setelah

melakukan penelitian.Di dalam soal-soal pada tes kemampuan awal dan akhir

telah disesuaikan dengan indikator-indikator berpikir kritis.Terdapat 12 Soal baik


pada tes kemampuan awal maupun tes kemampuan akhir yang masing-masing

soal mewakili tiap-tiap indikator dari 12 indikator berpikir kritis menurut Ennis.

Hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada tes awal yang dilakukan

sebelum penelitian dan tes akhir yang dilakukan setelah penelitian ditunjukkan

pada tabel yang berada pada Lampiran 8.b dan Lampiran 8.c.

Pada tabel di Lampiran 8.b, Halaman 91 atau tes kemampuan awal yang

dilakukan sebelum melakukan penelitian menunjukkan bahwa, siswa dengan

tingkat kekritisan dan kualifikasi sangat tinggi dan tinggi tidak ada, tingkat

kekritisan dengan kualifikasi sedang berjumlah 5 siswa, tingkat kekritisan dengan

kualifikasi rendah berjumlah 8 siswa, serta tingkat kekritisan dengan kualifikasi

sangat rendah berjumlah 11 siswa. Kualifikasi tingkat kekritisan siswa tes

kemampuan awal ditunjukkan dalam tabel berikut :

Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Kekritisan Relatif (%)
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% - - Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% - - Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% 5 20,9 Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% 8 33,3 Rendah
𝑥 ≤ 54% 11 45,8 Sangat Rendah
Jumlah 24 100
Tabel 4.3. Kualifikasi Tingkat Kekritisan Siswa Tes Kemampuan Awal

Pada tabel di Lampiran 8.c, Halaman 93 atau tes kemampuan akhir yang

dilakukan setelah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa, tingkat kekritisan

dengan kualifikasi sangat tinggi berjumlah 9 siswa, tingkat kekritisan dengan

kualifikasi tinggi berjumlah 13 siswa, 2 siswa lainnya dengan tingkat kekritisan


kualifikasi sedang dan tingkat kekritisan dengan kualifikasi rendah dan sangat

rendah tidak ada. Kualifikasi tingkat kekritisan siswa tes kemampuan awal

ditunjukkan dalam tabel berikut :

Tingkat Frekuensi
Frekuensi Kualifikasi
Kekritisan Relatif (%)
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% 9 37,5 Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% 13 54,2 Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% 2 8,3 Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% - - Rendah
𝑥 ≤ 54% - - Sangat Rendah
Jumlah 24 100
Tabel 4.4. Kualifikasi Tingkat Kekritisan Siswa Tes Kemampuan Akhir

D. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa yang Dinilai Selama Proses


Pembelajaran

1. Kemampuan Kognitif Siswa

Data kognitif siswa selama proses pembelajaran dapat diketahui melalui

latihan model pembelajaran Problem Based Instruction pada masing – masing

siswa. Data nilai yang diperoleh siswa pada latihan digambarkan pada tabel di

Lampiran 7 Halaman 89 dan tabel kualifikasi tingkat penguasaan pada latihan

tersebut akan digambarkan pada tabel berikut :

Tingkat Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Kualifikasi


Penguasa Latihan (%) Latiha (%) Latih (%)
an Siswa n an
01 Siswa Siswa
02 03
92 - 100 8 33,3 6 25 5 20,8 Sangat Baik
82 – 91 8 33,3 8 33,3 6 25 Baik
72 – 81 4 16,7 8 33,3 9 37,5 Cukup
˂72 4 16,7 2 8,4 4 16,7 Kurang
Jumlah/
Rata-rata 24 81, 2 24 78, 8 24 79,7
Tabel 4.5. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Latihan PBI

Pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa latihan pada pertemuan pertama siswa

dengan berkualifikasi sangat baik dan baik memperoleh jumlah yang sama yaitu 8

siswa dan presentase nilai yang sama 33,3%, dan dengan jumlah siswa yang sama

juga yaitu 4 siswa yang berkualifikasi cukup dam kurang dengan presentase yang

sama pula yaitu 16,7%. Pada latihan pertemuan kedua, terdapat 6 siswa dengan

kualifikasi sangat baik presentase nilainya 25%, jumlah yang sama yaitu 8 siswa

pada kualifikasi baik dan cukup dengan presentase nilai 33,3% serta 2 siswa

lainnya memperoleh kualifikasi kurang. Pada pertemuan ketiga, terdapat 5 siswa

yang berkualifikasi sangat baik presentase 20,8%, terdapat 6 siswa yang

berkualifikasi baik dengan presentase 25%, dan 9 siswa berkualifikasi cukup

dengan presentase 37,5% serta 4 siswa berkualifikasi kurang dengan presentase

16,7%.

2. Kemampuan Afektif Siswa

Data penguasaan afektif siswa yang dinilai selama proses pembelajaran

pada masing-masing siswa pada pertemuan 01, pertemuan 02 dan pertemuan 03

ditunjukkan pada tabel di Lampiran 9.b-9.d, Halaman 96-98 dan tabel kualifikasi

aspek afektif berikut :

Tingkat Pertemuan Pertemuan Pertemuan Kualifikasi


Penguasaan 01 02 03
90 – 100 5 4 5 Sangat Baik
75 – 89 15 18 13 Baik
60 – 74 4 2 6 Cukup
40 – 59 - - - Kurang
˂ 40 - - - Gagal
Jumlah 24 24 24
Tabel 4.6. Kualifikasi Data Afektif

Tabel 4.6.menunjukkan bahwa afektif yang dinilai melalui lembar

penilaian afektif pada pertemuan pertama, tingkat penguasaan dengan kualifikasi

sangat baik 5 siswa, tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 15

siswa dan terdapat 4 siswa dengan tingkat penguasaan kualifikasi cukup serta

tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada. Pada

pertemuan kedua, tingkat penguasaan dengan kualifikasi sangat baik berjumlah 4

siswa, tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 18 siswa dan tingkat

penguasaan dengan kualifikasi cukup berjumlah 2 siswa serta tingkat penguasaan

dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada. Pada pertemuan ketiga, tingkat

penguasaan dengan kualifikasi sangat baik berjumlah 5 siswa, tingkat penguasaan

dengan kualifikasi baik berjumlah 13 siswa, tingkat penguasaan dengan

kualifikasi cukup berjumlah 6 siswa, dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi

kurang dan gagal tidak ada.

3. Kemampuan Psikomotor Siswa

Kemampuan Psikomotor siswa yang dinilai selama proses pembelajaran

pada masing-masing siswa pada pertemuan 01, pertemuan 02 dan pertemuan 03

ditunjukkan pada tabel Lampiran 10.b-10.d Halaman 100-102 dan tabel

kualifikasi aspek afektif berikut :


Tingkat Pertemuan Pertemuan Pertemuan Kualifikasi
Penguasaan 01 02 03
90 – 100 3 5 3 Sangat
Baik
75 – 89 15 13 13 Baik
60 – 74 6 6 8 Cukup
40 – 59 - - - Kurang
˂ 40 - - - Gagal
Jumlah 24 24 24
Tabel 4.7. Kualifikasi Data Psikomotor

Tabel 4.7. menunjukkan bahwa psikomotor yang dinilai melalui lembar

penilaian psikomotor pada pertemuan pertama, tingkat penguasaan dengan

kualifikasi sangat baik 3 siswa, tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik

berjumlah 15 siswa dan terdapat 6 siswa dengan tingkat penguasaan kualifikasi

cukup serta tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada.

Pada pertemuan kedua, tingkat penguasaan dengan kualifikasi sangat baik

berjumlah 5 siswa, tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 13

siswa dan tingkat penguasaan dengan kualifikasi cukup berjumlah 6 siswa serta

tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada. Pada

pertemuan ketiga, tingkat penguasaan dengan kualifikasi sangat baik berjumlah 3

siswa, tingkat penguasaan dengan kualifikasi baik berjumlah 13 siswa, tingkat

penguasaan dengan kualifikasi cukup berjumlah 8 siswa, dan tingkat penguasaan

dengan kualifikasi kurang dan gagal tidak ada.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, untuk mengetahui sejauh mana daya

berpikir kritis siswa dan kemampuan awal siswa, maka siswa diberikan tes awal.

Hasil pada tes tersebut, ternyata dari 24 jumlah siswa yang diteliti, terdapat 5
orang siswa yang tuntas, sementara 19 orang siswa lainnya belum tuntas menurut

Kriteria Ketuntasan Minimum Sekolah SMA Negeri 3 Masohi. Untuk daya

berpikir kritis, dengan tingkat kekritisan kualifikasi sangat tinggi dan tinggi tidak

ada, tingkat kekritisan dengan kualifikasi sedang berjumlah 5 orang siswa, tingkat

kekritisan dengan kualifikasi rendah berjumlah 8 orang siswa dan 11 orang siswa

lainnya berada pada tingkat kekritisan berkualifikasi sangat rendah.

Setelah dilakukan proses pembelajaran, siswa diberikan tes kemampuan

akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa dan tingkat berpikir kritis siswa serta

untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran Problem

Based Instruction. Penerapan pembelajaran ini diketahui berhasil mempengaruhi

hasil belajar siswa pada tes akhir.Hal ini berdasarkan perbandingan hasil belajar

siswa sebelum dan setelah dilaksanakannya model pembelajaran Problem Based

Instruction.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction merupakan

bagian dari usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan daya

berpikir tingkat tinggi siswa.Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses

informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka

sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.

Hasil belajar siswa juga sangat dipengaruhi dengan model yang digunakan

terkhususnya untuk pelajaran matematika materi logika matematika. Pada materi

logika matematika ketika diterapkan dengan model pembelajaran Problem Based

Instruction, siswa sangat berantusias karena dalam model pembelajaran ini,


membantu siswa belajar materi dan keterampilan pemecahan masalah melalui

masalah nyata dan yang di alami siswa itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Karena bukan hanya untuk meningkatkan hasil belajar siswa namun

dengan model pembelajaran Problem Based Instruction, dapat meningkatkan daya

berpikir kritis tingkat tinggi siswa, maka yang dinilai selama proses pembelajaran

dan penelitian adalah hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa

melalui model pembelajaran Problem Based Instruction.

Dalam penerapan model pembelajaran PBI, proses belajar siswa

meningkat di lihat dari interaksi, keaktian, kemampuan berkomunikasi, dan

melakukan hipotesis.Hal ini dilihat dari mean skor yang meningkat dari hasil tes

awal dengan mean skor 56,5 meningkat menjadi mean skor 80,4 pada tes akhir.

Presentase yang diperoleh pada tes akhir siswa adalah 62,5% siswa berada

pada kategori sangat baik dan baik, sedangkan 37,4% lainnya berada pada

kategori cukup dan kurang. Pada daya berpikir kritis siswa, dengan mean skor

yang diperoleh pada tes awal adalah 27,3 dengan presentase 56,85% meningkat

menjadi mean skor 41,5 dengan presentase 79,22%.

Selama proses pembelajaran siswa dinilai melalui 3 aspek, yakni aspek

kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Aspek kognitif dinilai pada

penerapan latihan setelah proses pembelajaran melalui model Problem Based

Instruction, latihan dilakukan sebelum menutup pertemuan dengan tujuan

mengetahui hasil kemampuan siswa terhadap materi yang baru diajarkan.

A. Aspek Kognitif yang Diperoleh Siswa


Setelah proses belajar mengajar berakhir, siswa disiapkan untuk

mengerjakan latihan. Siswa diberi kebebasan berfikir dalam menyelesaikan

latihan.Masing-masing siswa harus berusaha secara mandiri mengerjakan soal-

soal yang telah diberikan. Penilaian aspek kognitif tidak terlepas dari aspek afektif

dan psikomotor selama proses pembelajaran berlangsung. Respon dari siswa

dilihat dari hasil lembar pengamatan dan selama mengikuti proses belajar

mengajar cukup baik pada aspek afektif maupun aspek psikomotor. Minat dan

keseriusan siswa dalam proses pembelajaran terkait dengan materi logika

matematika, keseriusan dan keaktifan siswa dalam tanya jawab serta menjaga

ketertiban selama proses pembelajaran berlangsung pada aspek afektif berjalan

cukup baik pada setiap pertemuan baik pertemuan pertama, kedua dan ketiga.

Walaupun pada dasarnya, setiap siswa memiliki kualifikasi berbeda-beda

sesuai pada tingkat minat, keseriusan, keaktifan maupun ketertiban yang berbeda

pula pada masing-masing aspek yang dinilai. Terdapat Kualifikasi sangat baik,

baik, cukup dan kurang yang telah diberi nilai 4,3,2 dan 1 yang kemudian akan

menjadi patokan terdapat dalam kualifikasi apa masing-masing siswa yang dinilai.

Begitupun pada aspek psikomotor yang mempunyai penilaian dan kualifikasi

sama dengan pada aspek afektif namun terdapat perbedaan dalam indikator aspek

yang dinilai. Dalam aspek psikomotor, indikator yang dinilai dari setiap siswa

yaitu kecepatan siswa dalam merespon pertanyaan guru, keterampilan siswa

dalam penyelesaian tugas, ketenangan dalam proses belajar serta kemampuan

menyimpulkan materi yang disampaikan guru terkait dengan materi yang

diberikan.
Hasil penilaian baik itu dilihat dari nilai hasil latihan siswa pada

pertemuan pertama, kedua dan ketiga serta hasil penilaian pada aspek afektif dan

psikomotor pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga cukup stabil dan sesuai.

Untuk siswa dengan nilai pada aspek afektif dan aspek psikomotor yang cukup,

baik bahkan sangat baik akan mendapatkan nilai hasil latihan yang cukup, baik,

dan sangat baik pula dan begitupun sebaliknya, untuk siswa yang kurang dalam

keseriusan belajarnya, kurang aktif dan terampil dalam menyelesaikan tugas yang

terdapat pada aspek afektif dan aspek psikomotor akan mendapatkan nilai hasil

latihan yang kurang baik pula.

B. Aspek Afektif yang Diperoleh Siswa

Aspek afektif adalah aspek yang berhubungan dengan sikap siswa selama

proses pembelajaran yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa indikator yang

terkandung di dalamnya meliputi minat, keseriusan, keaktifan dan ketertiban

dalam proses belajar mengajar. Penilaian dilakukan untuk masing-masing siswa

yang mempunyai tingkat kualifikasi sangat baik, baik, cukup dan kurang dengan

nilai 4,3,2 dan 1. Tentunya akan di dapatkan hasil yang berbeda dalam setiap

siswa yang selalu dinilai pada setiap pertemuan. Dari ketiga pertemuan saat proses

belajar mengajar berlangsung, rata-rata siswa merespon dengan baik proses

pembelajaran, beberapa siswa berada pada kualifikasi sangat baik yang berarti

mempunyai sikap yang sangat baik dalam menerima pelajaran meskipun masih

ada beberapa siswa yang kurang antusias merespon aspek-aspek yang dinilai

sehingga berada pada kualifikasi cukup.


C. Aspek Psikomotor yang Diperoleh Siswa

Aspek psikomotor yang dinilai pada penelitian ini adalah kecepatan siswa

dalam merespon atau menanggapi pernyataan yang diberikan, keterampilan siswa

dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu, ketenangan siswa

dalam menyimak materi serta kemampuan menyimpulkan materi yang telah

diajarkan dengan baik. Sama seperti penilaian apada aspek afektif, penilaian

dilakukan untuk masing-masing siswa yang mempunyai tingkat kualifikasi sangat

baik, baik, cukup dan kurang dengan nilai 4,3,2 dan 1. Pada aspek psikomotor,

presentase siswa dengan kualifikasi sangat baik lebih sedikit daripada pada aspek

afektif, namun rata-rata siswa berada pada kualifikasi baik yang tetap

menunjukkan bahwa respon siswa pada aspek psikomotor cukup baik.Penilaian

cukup konstan dan stabil baik pada setiap pertemuan.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil

belajar siswa kelas X SMA N 3 Masohi mulai dari observasi, pengambilan data,

analisis data, dan pembahasan yang telah dikemukakan, penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai beikut :

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan model Problem Based Instruction dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa

materi logika matematika.

2. Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah

diuraikan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Problem

Based Instruction efektif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis

dan hasil belajar matematika materi logika matematika peserta didik kelas

X semester I SMA Negeri 3 Masohi, Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten

Maluku Tengah tahun ajaran 2016-2017.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian

tes kemampuan awal siswa dan tes kemampuan akhir siswa yang merupakan tes

untuk menilai perkembangan hasil belajar siswa sekaligus kemampuan berpikir

kritis siswa yang indikator-indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis

telah tercantum dalam setiap soal yang diujikan.Dalam penerapan model

pembelajaran PBI, proses belajar siswa meningkat di lihat dari interaksi, keaktian,

kemampuan berkomunikasi, dan melakukan hipotesis. Jika dilihat dengan nilai,


mean skor pada tes awal dengan skor 56,5 meningkat menjadi mean skor 80,4

pada tes akhir. Pada daya berpikir kritis siswa, dengan mean skor yang diperoleh

pada tes awal adalah 27,3 dengan presentase 56,85% meningkat menjadi mean

skor 41,5 dengan presentase 79,22%.

Maka disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis dan nilai hasil akhir

siswa telah mengalami peningkatan daripada nilai hasil awal siswa dan

kemampuan berpikir kritis siswa dan telah mencapai tuntas belajar berdasarkan

KKM sekolah SMA N 3 Masohi yaitu mencapai 72 atau lebih.

Pada saat proses pembelajaran, siswa mampu untuk membedakan dan

menjelaskan suatu konsep tertentu, memberikan contoh nyata yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari dengan logis serta siswa dapat menarik kesimpulan dari

materi yang telah dipelajari.

5.2. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan

pendekatan model pembelajaran Problem Based Instruction yaitu:

1. Bagi Guru

a. Kepada guru matematika yang mengajar di SMA Negeri 3 Masohi

agar dalam pembelajaran disarankan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Instruction pada materi yang sesuai dengan model

pembelajaran ini sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan hasil belajar siswa.


b. Penerapan pendekatan model pembelajaran Problem Based Instruction

membutuhkan manajemen waktu sehingga diperlukan perencanaan

kegiatan pembelajaran agar penggunaan waktu lebih efektif.

c. Diharapkan guru lebih inovatif dalam hal menggunakan metode di

dalam pembelajaran, supaya pembelajaran matematika menjadi suatu

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

d. Guru harus menyiapkan pembelajaran sebaik mungkin dengan

mengaktifkan siswa, menyusun LKS soal-soal latihan dan materi

sesuai dengan metode yang digunakan untuk memperoleh pencapaian

hasil pembelajaran secara maksimal.

2. Bagi peserta didik

a. Diharapkan peserta didik dapat memotivasi diri supaya dapat

meningkatkan hasil belajar secara optimal.

b. Diharapkan peserta didik sebagai generasi yang cerdas dan penerus

bangsa dapat mengubah sikap untuk lebih aktif, kreatif dan kritis untuk

mencapai prestasi dan hasil belajar yang optimal.

3. Bagi pembaca, dapat memberikan khasanah dan wawasan pengetahuan

tentang proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model ini, diharapkan

untuk menerapkannya pada materi yang berbeda atau bahkan pada mata

pelajaran yang berbeda. Selain itu, hasil penerapan metode ini masih

berpotensi untuk menjadi lebih baik sehingga perlu adanya penelitian lebih

lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009).Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Depdikbud (2005).Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kelima, Jakarta : Balai


Pustaka

Dimyati dan Mujiono, (2006).Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2008). Proses belajar mengajar (ed 8). Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ibrahim, dan Sudjana (2009).Penelitian dan Penilaian Pendidikan.Bandung :


Sinar Baru Algensindo.

Dritasari, J. (2011). Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum


dan Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional

Kahar, P. (2013). Pengertian Pendidikan Secara Umum,


www.putrikahar.blogspot.com : diakses tanggal 24 Agustus 2016.

Mulyasa.(2007).Menjadi Guru Proesional. Bandung: PT. Remaja Kosdakarya

Rumbia,Wa Tuti. (2015). Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Siswa melalui Penerapan Pendekatan Self Directed Learning pada Materi
Statistika Kelas IX SMP Negeri 2 Masohi..Skripsi tidak diterbitkan.Ambon
: Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Darussalam
Ambon.

Sartono,W. (2006). KTSP Matematika Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta :


Penerbit Erlangga

Sekar, Paramitha (2014). Buku Sakti Menulis Skripsi, Tesis &


Disertasi.Yogyakarta : Araska.

Slameto. (2010). Evaluasi Pembeljaran:Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta:


Letera
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Luantotati, Kualitati dan R&D.
Bandung:Alabeta

Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan dan


Profesi
Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group

Universitas Darussalam Ambon.(2008). Pedoman Penyusunan Skripsi dan


Proposal. Ambon: Universitas Darussalam Ambon.

Wicaksono, A. (2009). Model Pembelajaran Problem Based Instruction-PBI,


www.agungprudent.wordpress.com: diakses tanggal 24 Agustus 2016.
SILABUS
Lampiran 1

SILABUS

Nama Sekolah : SMA N 3 MASOHI

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas : X

Semester : 1 (Ganjil)

STANDAR KOMPETENSI:

Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah

PENILAIAN
INDIKATOR
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI
PENCAPAIAN SUMBER BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU
KOMPETENSI TEKNIK BENTUK CONTOH INSTRUMEN

1. Sebutkan 5 kalimat yang A. Alat : Papan Tulis


Menentukan nilai Logika Matematika
kebenaran dari merupakan pernyataan B. Bahan:Spidol, Penghapus
suatu pernyataan  Pernyataan dan  Membedakan  Menentukan nilai Tes AUraian 2. Sebutkan 5 pernyataan 3x45 Menit
Nilai pernyataan dan kebenaran dari Tertulis C. Sumber Pelajaran:
majemuk dan yang bernilai benar
pernyataan Kebenarannya bukan pernyataan suatu pernyataan 3. Manakah di bawah ini 1. Buku Paket (Matematika
berkuantor
berkuantor  Pernyataan  Menentukan nilai yang merupakan kalimat untuk SMA/MA
Berkuantor kebenaran dari pernyataan berkuantor
suatu pernyataan Erlangga Kelas X Jilid 1,
universal dan eksistensial.
a) Semua murid ingin jadi Karangan Enung S)
pintar 2. Lingkungan Sekitar
b) Ada ikan di aquarium
c) Setiap murid kelas satu
memiliki hobi membaca
d) Beberapa angka ganjil
merupakan bilangan
prima
e) Setiap hari turun hujan
1. Ingkaran pernyataan “ 3 A. Alat : Papan Tulis
 Negasi dari suatu  Menentukan negasi  Menentukan Tes Uraian
Tertulis adalah bilangan prima ” B. Bahan:Spidol, Penghapus
pernyataan suatu pernyataan ingkaran dari suatu
pernyataan adalah … 3x45 Menit
 Mengidentifikasi C. Sumber Pelajaran:
berkuantor 2. “ Semua siswa di kelas ini
karakteristik rajin belajar ” ingkaran 1. Buku Paket (Matematika
pernyataan  Menentukan nilai
kalimat pernyataan untuk SMA/MA Erlangga
majemuk kebenaran dari
berbentuk suatu pernyataan berkuantor tersebut adalah
Kelas X Jilid 1, Karangan
konjungsi, majemuk …
disjungsi dan 3. Tentukan nilai kebenaran Enung S)
implikasi konjungsi dari pernyataan 2. Lingkungan Sekitar
 Merumus nilai majemuk pq berikut ini …
kebenaran dari p : 3 + 4 = 12
pernyataan q : Dua meter sama
majemuk dengan 200 cm
berbentuk 4. Tentukan nilai kebenaran
konjungsi, disjungsi pernyataan “ 4 +
disjungsi dan
2 = 6 atau ibukota Jawa
implikasi dengan
tabel nilai Timur adalah Surabaya
kebenaran 5. Tentukan nilai kebenaran
Implikasi dari pernyataan
 Menentukan nilai majemuk berikut :
kebenaran dari
pernyataan a) Jika 4 + 7 = 10 maka besi
majemuk adalah benda padat
berbentuk b) Jika cos 30° = 0,5 maka 25
konjungsi, adalah bilangan ganjil
disjungsi dan 6. Tentukan nilai kebenaran
implikasi biimplikasi pernyataan “
20 + 7 = 27 jika dan hanya
jika 27 bukan bilangan
prima.
7. Sebutkan masing-masing
pernyataan majemuk yang
merupakan Konjungsi,
Disjungsi, Implikasi dan
Biimplikasi yang terjadi di
kehidupan sehari – hari
1. Negasi dari pernyataan “ A. Alat : Papan Tulis
 Pernyataan  Merumus negasi  Menentukan Tes Uraian
Tertulis Aris dan Lia naik kelas ” B. Bahan:Spidol, Penghapus
majemuk : Nilai dari pernyataan ingkaran dari suatu
kebenaran dan majemuk pernyataan adalah … 3x45 Menit
C. Sumber Pelajaran:
negasinya berbentuk majemuk 2. Negasi “ tidak ada seorang
konjungsi, siswa pun hari ini yang 1. Buku Paket (Matematika
o Konjungsi disjungsi dan tidak mengikuti ulangan untuk SMA/MA Erlangga
o Disjungsi implikasi dengan matematika “ adalah …
tabel nilai Kelas X Jilid 1, Karangan
o Implikasi 3. p : 2 adalah bilangan
kebenaran Enung S)
genap
o Biimplikasi  Menentukan negasi q : 2 adalah bilangan 2. Lingkungan Sekitar
dari pernyataan prima
majemuk Disjungsi “ 2 bukan
berbentuk
bilangan genap atau 2
konjungsi,
disjungsi dan bukan bilangan ganjil
implikasi disimbolkan dengan …
4. Diketahui p adalah
 Mengidentifikasi
pernyataan yang bernilai
pernyataan sehari-
hari yang benar dan q adalah
mempunyai pernyataan yang bernilai
keterkaitan dengan salah. Tentukan nilai
pernyataan kebenaran dari pernyataan
majemuk :
a) p  ~q
 Mengidentifikasi
hubungan antara b) ~p  ~q
implikasi dengan c) ~ (~p  ~q )
konves, invers dan
kontraposisinya 5. Jika p benar dan q benar .
Tentukan nilai kebenaran
 Menentukan dari :
konves, invers dan a) ~ p  q
kontraposisi dari
pernyataan b) p  ~ q
berbentuk c) ~ p  ~ q
implikasi
Karakter siswa yang diharapkan : Rasa ingin Tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Demokratis

Masohi, oktober 2016

Mengetahui,

Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran

( Husen, S.Pd ) ( Henny Afni, S.Pd )


NIP. 19681231 199412 1 077 NIP. 19840406 200804 2 004

( Husen, S.Pd )

NIP. 19681231 199412 1 077


Lampiran 2.a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP ) – 01

Nama Sekolah : SMA N 3 Masohi


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X
Semester : I ( Ganjil )
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit ( 1x Pertemuan )

Standar Kompetensi :

Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :
a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor
 Karakter Siswa yang di harapkan:
 Rasa ingin Tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Demokratis

II. Materi Pembelajaran


 Pernyataan dan Nilai Kebenarannya
 Pernyataan Berkuantor
III. Model dan Metode Pembelajaran
 Model Pembelajaran : Problem Based Instruction
 Metode Pembelajaran : Tanya Jawab,Ceramah, Inkuiri

IV. Langkah – langkah Kegiatan


Aktivitas Pembelajaran
No Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Kegiatan Awal
 Mengucapkan salam  Siswa menjawab salam 15
 Mempersiapkan kelas  Siswa bersiap dan Menit
(merapikan kelas dan berdoa) berdoa
 Absensi siswa  Duduk tenang sambil
menyimak absensi
guru
2. Kegiatan Inti
 Memberikan tes awal untuk  Mengisi jawaban pada 95
mengetahui kemampuan awal soal tes awal Menit
siswa
 Apresiasi dengan  Memperhatikan dan
memperkenalkan kalimat “ada menyimak guru
hal-hal diluar logika, tidak semua
hal bisa dilogikan” yang
umumnya sering didengar
 Memberikan permasalahan  Memperhatikan,mend
kepada siswa dengan engarkan dan
menanyakan “apa itu logika”, menjawab pertanyaan
“apa tujuan logika” , “apa guru.
pentingnya berfikir logika pada
manusia dan kehidupan”
 Memberi respon terhadap siswa  Memperhatikan dan
dan kemudian memberi motivasi menyimak guru
dan menarik kesimpulan tentang
pentingnya belajar logika dan
menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari
 Menjelaskan tujuan pembelajaran  Mencatat,
dan materi secara singkat tentang memperhatikan dan
logika dan bagian-bagiannya menyimak materi yang
di sampaikan oleh
guru dalam bentuk
interaktif
 Memberikan soal latihan untuk  Mencatat soal latihan
mengukur kemampuan siswa yang diberikan guru
 Mengontrol dan memberikan  Mengerjakan soal yang
petunjuk bagi siswa yang masih di berikan oleh guru
merasa kesulitan
 Membimbing siswa untuk  Mengikuti arahan guru
mengumpulkan latihan yang telah
dikerjakan
 Menjawab soal latihan yang telah  Mengerjakan
dikerjakan siswa bersama-sama jawabannya di papan
dengan siswa yang menulis tulis bagi yang berani
jawabannya di papan tampil
3. Kegiatan Penutup
 Bertanya jawab tentang hal-hal  Membaca pertanyaan 25
yang belum diketahui peserta yang telah disiapkan Menit
didik.
 Bersama peserta didik bertanya  Membuat kesimpulan
jawab meluruskan kesalah terkait materi yang
pahaman, memberikan dipelajari
penguatan dan kesimpulan.
 Mengarahkan siswa untuk  Mengikuti arahan guru
mengumpulkan LKS percobaan
 Memberikan penghargaan  Menyimak
kepada kelompok yang hasil penyampaian guru
kerjanya baik
 Memberikan informasi serta  Menyimak
gambaran untuk materi penyampaian guru
selanjutnya yang akan di bahas

V. Alat dan Bahan / Sumber Pelajaran


D. Alat : Papan Tulis
E. Bahan : Spidol, Penghapus
F. Sumber Pelajaran : 1. Buku Paket (Matematika untuk SMA/MA
Erlangga Kelas X Jilid 1, Karangan Enung S)
2. Lingkungan Sekitar
VI. Penilaian
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Lampiran

Pedoman penskoran

No Jawaban Skor

1. Benar 30
2. Benar 30
3. Benar 40

Total 100

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100, sebagai berikut :

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai akhir = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑥
x skor ideal ( 100 )

Masohi, Oktober 2016

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( Husen, S.Pd ) ( Henny Afni, S.Pd )


NIP. 19681231 199412 1 077 NIP. 19840406 200804 2 004
Lampiran 2.b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP ) – 02

Nama Sekolah : SMA N 3 Masohi


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X
Semester : I ( Ganjil )
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit ( 1x Pertemuan )

Standar Kompetensi :

Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :

a. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor


b. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
a. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor
b. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk
 Karakter Siswa yang di harapkan:
 Rasa ingin Tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Demokratis
II. Materi Pembelajaran

 Negasi dari suatu pernyataan

 Konjungsi dan Disjungsi


III. Model dan Metode Pembelajaran
 Model Pembelajaran : Problem Based Instruction
 Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Eksperimen dan Inkuiri

IV. Langkah – langkah Kegiatan


Aktivitas Pembelajaran
No Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Kegiatan Awal
 Mengucapkan salam  Siswa menjawab salam 15
Menit
 Mempersiapkan kelas  Siswa bersiap dan
(merapikan kelas dan berdoa) berdoa
 Absensi siswa  Duduk tenang sambil
menyimak absensi
guru
2. Kegiatan Inti
 Apresiasi dengan menanyakan  Memperhatikan, 95
kepada siswa tentang materi yang mendengarkan dan Menit
telah dipelajari pada pertemuan menjawab pertanyaan
sebelumnya guru
 Memberikan pernyataan tentang  Memperhatikan,
“pengertian tidak atau bukan”. mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
guru
 Melakukan eksperimen pada pipa  Mengikuti arahan guru
logika untuk mengetahui nilai
kebenaran logika.

 Memberi respon terhadap siswa  Mencatat,


dan kemudian memberikan memperhatikan dan
penjelasan singkat tentang materi menyimak materi yang
serta contoh yang ditemukan dan di sampaikan oleh
dialami sendiri dalam kehidupan guru dalam bentuk
sehari-hari interaktif

 Memberikan soal latihan untuk  Mencatat soal latihan


mengukur kemampuan siswa yang diberikan guru
 Mengontrol dan memberikan  Mengerjakan soal yang
petunjuk bagi siswa yang masih di berikan oleh guru
merasa kesulitan
 Membimbing siswa untuk  Mengikuti arahan guru
mengumpulkan latihan yang telah
dikerjakan
 Menjawab soal latihan yang telah  Mengerjakan
dikerjakan siswa bersama-sama jawabannya di papan
dengan siswa yang menulis tulis bagi yang berani
jawabannya di papan tampil
3. Kegiatan Penutup
 Bertanya jawab tentang hal-hal  Membaca pertanyaan 25
yang belum diketahui peserta yang telah disiapkan Menit
didik.
 Bersama peserta didik bertanya  Membuat kesimpulan
jawab meluruskan kesalah terkait materi yang
pahaman, memberikan dipelajari
penguatan dan kesimpulan.
 Mengarahkan siswa untuk  Mengikuti arahan guru
mengumpulkan LKS percobaan
 Memberikan penghargaan  Menyimak
kepada kelompok yang hasil penyampaian guru
kerjanya baik
 Memberikan informasi serta  Menyimak
gambaran untuk materi penyampaian guru
selanjutnya yang akan di bahas

V. Alat dan Bahan / Sumber Pelajaran


A. Alat : Papan Tulis
B. Bahan : Spidol, Penghapus
C. Sumber Pelajaran : 1. Buku Paket (Matematika untuk SMA/MA
Erlangga Kelas X Jilid 1, Karangan Enung S)
2. Lingkungan Sekitar

VI. Penilaian

Teknik : Tes Tertulis


Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Lampiran

Pedoman penskoran
No Jawaban Skor
1. Benar 10
2. Benar 10
3. Benar 10
4. Benar 10
5. a). Benar 10
b). Benar 10
6. Benar 20
7. Benar 20
Total 100

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100, sebagai berikut :

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai akhir = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥
x skor ideal ( 100 )

Masohi, November 2016

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( Husen, S.Pd ) ( Henny Afni, S.Pd )


NIP. 19681231 199412 1 077 NIP. 19840406 200804 2 004
Lampiran 2.c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP ) – 03

Nama Sekolah : SMA N 3 Masohi


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X
Semester : I ( Ganjil )
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit ( 1x Pertemuan )

Standar Kompetensi :

Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :

.Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :

a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk


b..Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk
 Karakter Siswa yang di harapkan:
 Rasa ingin Tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja Keras, Demokratis
II. Materi Pembelajaran
 Pernyataan majemuk : Nilai kebenaran dan negasinya
 Implikasi dan Biimplikasi
III. Model dan Metode Pembelajaran
 Model Pembelajaran : Problem Based Instruction
 Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Ceramah dan Inkuiri

IV. Langkah – langkah Kegiatan


Aktivitas Pembelajaran
No Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Kegiatan Awal
 Mengucapkan salam  Siswa menjawab salam 15
Menit
 Mempersiapkan kelas  Siswa bersiap dan
(merapikan kelas dan berdoa) berdoa
 Absensi siswa  Duduk tenang sambil
menyimak absensi
guru
2. Kegiatan Inti
 Apresiasi dengan menanyakan  Memperhatikan, 95
kepada siswa tentang materi mendengarkan dan Menit
yang telah dipelajari pada menjawab pertanyaan
pertemuan sebelumnya guru

 Memberikan permasalahan  Memperhatikan,


kepada siswa dengan mendengarkan dan
menanyakan soal yang terjadi menjawab pertanyaan
dalam kehidupan sehari-hari guru
yang berkaitan dengan materi

 Menjelaskan tujuan  Mencatat,


pembelajaran dan materi secara memperhatikan dan
singkat tentang negasi menyimak materi yang
pernyataan majemuk di sampaikan oleh
guru dalam bentuk
interaktif

 Memberikan soal latihan untuk  Mencatat soal latihan


mengukur kemampuan siswa yang diberikan guru
 Mengontrol dan memberikan  Mengerjakan soal yang
petunjuk bagi siswa yang masih di berikan oleh guru
merasa kesulitan
 Membimbing siswa untuk  Mengikuti arahan guru
mengumpulkan latihan yang telah
dikerjakan
 Menjawab soal latihan yang telah  Mengerjakan
dikerjakan siswa bersama-sama jawabannya di papan
dengan siswa yang menulis tulis bagi yang berani
jawabannya di papan tampil

3. Kegiatan Penutup
 Bertanya jawab tentang hal-hal  Membaca pertanyaan 25
yang belum diketahui peserta yang telah disiapkan Menit
didik.
 Bersama peserta didik bertanya  Membuat kesimpulan
jawab meluruskan kesalah terkait materi yang
pahaman, memberikan dipelajari
penguatan dan kesimpulan.
 Mengarahkan siswa untuk  Mengikuti arahan guru
mengumpulkan LKS percobaan
 Memberikan penghargaan
kepada kelompok yang hasil  Menyimak
kerjanya baik penyampaian guru
 Memberikan informasi serta
gambaran untuk materi  Menyimak
selanjutnya yang akan di bahas penyampaian guru

V. Alat dan Bahan / Sumber Pelajaran


A. Alat : Papan Tulis
B. Bahan : Spidol, Penghapus
C. Sumber Pelajaran : 1. Buku Paket (Matematika untuk SMA/MA
Erlangga Kelas X Jilid 1, Karangan Enung S)
2. Lingkungan Sekitar

VI. Penilaian
Teknik : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Lampiran
Pedoman penskoran

No Jawaban Skor
1. Benar 10
2. Benar 15
3. Benar 15
4. a). Benar 10
b). Benar 10
c). Benar 10
5. a). Benar 10
b). Benar 10
c). Benar 10
Total 100

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100, sebagai berikut :

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai akhir = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥
x skor ideal ( 100 )

Masohi, November 2016

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( Husen, S.Pd ) ( Henny Afni, S.Pd )


NIP. 19681231 199412 1 077 NIP. 19840406 200804 2 004
p Lampiran 3.a

BAHAN AJAR 01

Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor
Indikator :
a. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor

A. Pengertian Logika Matematika

Logika Matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan


gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika.Logika berasal dari kata Yunani
kuno logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat
kata dan dinyatakan lewat bahasa. Logika matematika akan memberikan landasan
tentang bagaimana cara mengambil kesimpulan. Hal yang paling penting yang
akan kalian dapatkan dengan mempelajari matematika adalah kemampuan dalam
mengambil dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah.

B. Pernyataan

Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi
tidak sekaligus benar dan salah.Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil,
misalnya p, q, r dan seterusnya. Pernyataan dibedakan menjadi:

1. Pernyataan Tunggal, yaitu pernyataan yang mengandung satu gagasan.


2. Pernyataan Majemuk, yaitu pernyataan yang mengandung 2 gagasan atau
lebih. Dapat pula dikatakan bahwa pernyataan majemuk adalah gabungan
dua atau lebih pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata
gabungan logika.
Contoh :

a. Hasil kali 5 dan 4 adalah 20


b. Semua unggas dapat terbang
c. Ada bilangan prima yang genap

Contoh a dan c adalah pernyataan yang bernilai benar, sedangkan b penyataan


yang bernilai salah.

Contoh kalimat yang bukan pernyataan :

a. Semoga nanti engkau naik kelas


b. Tolong tutupkan pintu itu
c. Apakah ali sudah makan ?

Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r dsb.

Misalnya :

P : Semua bilangan prima adalah ganjil


q : Jakarta ibukota Indonesia
Ada 2 dasar untuk menentukan nilai kebenaran suatun pernyataan yaitu :

a. Dasar empiris : jka nilai kebenaran ditentukan dengan pengamatan pada


saat tertentu.

Contoh :

* Rambut adik panjang


* Besok pagi cuaca cerah

b. Dasar tidak empiris : jka nilai kebenaran ditentukan menurut kaidah atau
hukum tertentu. Jadi nilai mutlak tidak terikat oleh waktu dan tempat.

Contoh :

* Jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800


* Tugu muda terletak di kota Semaran
C. Kalimat terbuka

Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai


kebenaraanya.Ciri dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau variabel.

Contoh :

a. 2x + 3 = 9
b. 5 + n adalah bilangan prima
c. Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah

D. Pernyataan Berkuantor

1. Pernyataan Berkuantor Universal (umum)

Pernyataan berkuantor universal adalah pernyataan yang memuat kata semua


atau setiap.Notasi  , dibaca semua atau setiap.

Contoh:

a. Semua siswa ingin lulus ujian


b. Setiap bilangan genap habis dibagi 2

2. Pernyataan Berkuantor Eksistensial (umum)


Pernyataan berkuantor eksistensial adalah pernyataan yang memuat kata
ada atau beberapa.
Notasi  , dibaca ada atau beberapa
Contoh:
a. Ada ikan bernafas dengan paru-paru
b. Beberapa siswa hari ini tidak hadir
Lampiran 3.b

BAHAN AJAR 02

Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemukdan
pernyataan berkuantor
Indikator :
a. Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor
b.Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk

A. Negasi

1. Negasi dari Pernyataan Tunggal


Negasi dari pernyataan p ditulis ~ p dan dibaca:
 Tidak p
 Bukan p
 Tidak Benar p

Tabel kebenarannya sbb :


p ~p
B S
S B

2. Negasi dari Pernyataan Berkuantor


p : semua x adalah y p : ada x adalah y
~ p : ada x tidak y ~ p : semua x tidak y
Contoh :

 p : Semua siswa hadir di kelas ini


~p : Ada siswa tidak hadir di kelas ini
 p : Semua bilangan prima adalah ganjil
~p : Ada bilangan prima yang tidak ganjil
 p : Ada harga x sehingga x < 7
~p : Semua x berlaku x  7
B. Pernyataan Majemuk

Pernyataan Majemuk, yaitu pernyataan yang mengandung 2 gagasan atau


lebih. Dapat pula dikatakan bahwa pernyataan majemuk adalah gabungan dua
atau lebih pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata gabungan logika.

1. Konjungsi

Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”.Konjungsi dari


pernyataan p dan q dinotasikan dengan " p  q" yang dibaca p dan q.
Tabel kebenarannya :
p q " p  q"
B B B
B S S
S B S
S S S
Dari tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu bernilai benar jika kedua
pernyataan bernilai benar.

Contoh :

 p : 34 = 51 bernilai salah
 q : 2 + 5 = 7 bernilai benar
p  q : 34 = 51 dan 2 + 5 = 7 bernilai salah

2. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung atau. Disjungsi dari
pernyataan p dan q dinotasikan p  q dan dibaca p atau q
Tabel kebenarannya :

p q pq
B B B
B S B
S B B
S S S
Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan
bernilai salah.

Contoh :
P : jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 (pernyataan bernilai benar)
q : Tugu pahlawan terletak di Jakarta (pernyataan bernilai salah)
p  q : Jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 atau Tugu pahlawan terletak di
Jakarta (pernyataan bernilai benar)
3. Implikasi

Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika .... maka
.......”Implikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan p  q yang dibaca
“jika p maka q” atau “p jika hanya jika q” atau “p syarat perlu bagi q” atau “q
syarat cukup bagi p”

Dari implikasi p  q, p disebut anteseden atau sebab atau hipotesa q disebut


konsekuen atau kesimpulan atau konklusi.
Tabel kebenarannya :

p q pq
B B B
B S S
S B B
S S B
Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya
benar dan akibatnya salah.

Contoh :

(1) P:5+4=7 (pernyataan salah)

q : Indonesia di benua eropa (pernyatan salah)

Jawab:

p  q : Jika 5 + 4 = 7 maka Indonesia di benua eropa (pernyataan benar)

(2) Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut yang isusun dari

p : Hari ini matahari bersinar terang (B)


q : Hari ini angin bertiup kencang (S)
1. Jika hari ini mata hari bersinar terang maka angin bertiup kencang.
2. Jika hari ini matahari bersinar terang maka angin tidak bertiup kencang
3. Jika hari ini tidak bersinar terang maka angin bertiup kencang
4. Jika hari ini matahari tidak bersinar terang maka angin tidak bertiup
kencang
Jawab :
1. Pernyataan bernilai salah (S)
2. Pernyataan bernilai benar (B)
3. Pernyataan bernilai benar (B)
4. Pernyataan bernilai benar (B)
Terdapat perbedaan antara implikasi dalam keseharian dan implikasi dalam logika
matematika.Dalam keseharian, pernyataan hipotesis/anteseden p haruslah
memiliki hubungan dengan pernyataan konklusi/konsekuen q. Misalnya, pada
contoh implikasi. “Jika sore nanti tidak hujan maka saya akan mengajakmu
nonton”. Terdapat hubungan sebab akibat. Dalam logika matematika, pernyataan
hipotesis/anteseden p tidak harus memiliki hubungan dengan konklusi/konsekuen
q. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini:
Tentukan nilai kebenaran dari implikasi tersebut!
a. Jika 4 + 7 = 10 maka besi adalah benda padat
b. Jika 6 + 9 = 15 maka besi adalah benda cair
c. Jika cos 30° = 0,5 maka 25 adalah bilangan ganjil.
Jawab :
a. Jika 4 + 7 = 10 maka besi adalah benda padat
Alasan salah, kesimpulan benar.Jadi, implikasi bernilai benar.
b. Jika 6 + 9 = 15 maka besi adalah benda cair
Alasan benar, kesimpulan salah.Jadi, implikasi bernilai salah.
c. Jika cos 30° = 0,5 maka 25 adalah bilangan ganjil.
Alasan salah, kesimpulan salah.Jadi, implikasi bernilai benar.

4. Biimplikasi

Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “.......jika dan hanya
jika............” dan dilambangkan  .
Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p  q yang dibaca p jika dan hanya
jika q atau jika p maka q dan jika q maka p.
Tabel kebenarannya :

p q pq
B B B
B S S
S B S
S S B
Dari tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika
sebab dan akibatnya bernilai sama.

Contoh :

p : 3 + 10 =14 (pernyataan salah)


q : Persegi bukan segitiga (pernyataan benar)
p  q : 3 + 10 = 14 jika dan hanya jika persegi bukan segitiga (pernyataan salah)
Lampiran 3.c

BAHAN AJAR 03

Kompetensi Dasar :
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan
majemuk dan pernyataan berkuantor
Indikator :
Menentukan ingkaran dari suatu pernyataan majemuk

Negasi dari Pernyataan


1. Negasi dariMajemuk
Konjungsi
Jika diketahui pernyataan p dan q, maka konjungsinya adalah p atau q. Ingkaran
konjungsinya adalah ~ (p  q) dengan ketentuan Hukum De Morgan :
~ (p  q)  ~ p v ~ q

Tabel Kebenarannya :
p q ~p ~q p  q ~ (p  q) ~pv~q
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B

Contoh :
a) Tentukan ingkaran dari pernyataan konjungsi berikut. 3 adalah bilangan
prima dan 3 adalah bilangan ganjil.
b) Tentukan ingkaran dari pernyataan konjungsi berikut : Budi berhidung
mancung dan berambut lurus
Jawab :
a) p = 3 adalah bilangan prima
q = 3 adalah bilangan ganjil
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~ p = 3 bukan bilangan prima
~ q = 3 bukan bilangan prima ganjil
Maka ingkaran konjungsi :
3 adalah bilangan prima dan 3 adalah bilangan ganjil. = 3 bukan bilangan
prima atau 3 bukan bilangan ganjil
b) p = Budi berhidung mancung
q = Budi berambut lurus
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~ p = Budi tidak berhidung mancung
~ q = Budi tidak berambut lurus
Maka ingkaran konjungsi : Budi berhidung mancung dan berambut lurus =
Budi tidak berhidung mancung atau tidak berambut lurus

2. Negasi dari Disjungsi


Jika diketahui pernyataan Disjungsi p atau q :
p v q ingkarannya ~ (p v q)  ~ p  ~ q
p q ~p ~q p vq ~ (p v q) ~p ~q
B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B

Contoh :
Tentukan pernyataan Disjungsi berikut :
a) Deo rajin belajar atau rajin berolahraga
b) Deden anak yang pintar atau anak yang rajin

Jawab :

a) Ingkarannya : Deo tidak rajin belajar dan tidak rajin berolahraga


b) Ingkarannya : Deden anak yang tidak pintar dan tidak rajin.

3. Negasi dari Implikasi


Negasi suatu implikasi p  q adalah p  ~q seperti ditunjukkan table
kebenaran berikut ini :
p q ~p ~q pq ~ pq p  ~q
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S B S S
S S B B B S S
Dengan demikian, p  q  ~ [~ (p  q)]  ~ (p  ~ q)  ~ p v q

Contoh :
a) p = Ichal pergi ke perpustakaan
b) q = Ani juga pergi ke perpustakaan

Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :

a) ~ p = Ichal tidak pergi ke perpustakaan


b) ~ q = Ani juga tidak pergi ke perpustakaan
Maka ingkaran implikasi : Jika Ichal tidak pergi ke perpustakaan maka
Ani juga tidak pergi ke perpustakaan

4. Negasi dari Biimplikasi


Karena biimplikasi atau bikondisional p  q ekuivalen dengan (p  q)  (q
 p) Sehingga :
~ (p  q)  ~ [(p  q)  (q  p)]
 ~ (p  q)  (q  p)
 (p  ~ q) v (q  ~ p)

Tabel kebenaran dari suatu negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi dan


biimplikasi di atas merupakan dasar dalam mencari nilai kebenaran
pernyataan-pernyataan majemuk seperti di saat menentukan nilai kebenaran
pernyataan majemuk (~ p  r) v (~ r  q) .

Tabel Kebenarannya :
p q r ~p ~q ~r (~ p  r) (~ r  q) (~p  r)v(~r 
q)
B B B S S S S B B
B B S S S B S B B
B S B S B S S B B
B S S S B B S S S
S B B B S S B B B
S B S B S B S B B
S S B B B S B B B
S S S B B B S S S
Contoh :

a) p = Arul anak yang pintar


b) q = Arul rajin belajar

Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :

a) ~ p = Arul bukan anak yang pintar


b) ~ q = Arul tidak rajin belajar
Lampiran 4.a

KISI INSTRUMEN TES AWAL

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : X ( Sepuluh )
Materi : Logika Matematika
Semester : Ganjil

Bentuk
No Indikator Kognitif Butir Soal Kunci Jawaban Markah Bobot
Instrumen
1. Informasi : Untuk 4 kalimat:
a) 9 habis dibagi 3 a) Benar 1
Memfokuskan b) Kenapa Ani tidak pergi ke sekolah b) Benar 1
1 C2 c) Benar 4 Uraian
pertanyaan Dari informasi tersebut buatlah pertanyaan 1
d) Benar 1
dan pernyataan masing-masing 2!

2. Diantara kalimat-kalimat di bawah ini, a) Bukan pernyataan 1


manakah yang merupakan kalimat b) Bukan pernyataan 1
pernyataan c) Pernyataan 1
a) Semoga nanti engkau naik kelas d) Bukan pernyataan 1
2 Menganalisis C1 b) Tolong tutupkan pintu itu e) Pernyataan 1 Uraian
pertanyaan c) Semua bilangan prima adalah bilangan Alasan berdasarkan 5
ganjil siswa
d) Apakah Ali sudah makan?
e) Jakarta Ibukota Indonesia
Jelaskan alasannya!
3. Informasi : p : benar 1
p = 7 adalah bilangan ganjil q : benar 1
Bertanya dan menjawab
3 C2 q = 7 lebih besar dari 2 Jika rumus dan nilainya 2 4 Uraian
pertanyaan tentang suatu
Dari informasi tersebut buatlah pertanyaan benar
penjelasan
dan jawablah sesuai dengan rumus logika
yang kau ketahui
4. Buktikan bahwa pernyataan-pernyataan di a) Penjelasan dan jawaban 1
bawah ini bernilai benar atau salah. benar
Jelaskanlah ! b) Penjelasan dan jawaban 1
Mempertimbangkan a) Setiap bilangan 100 habis dibagi 5 benar
4 apakah sumber dapat C2 4 Uraian
b) Ada ikan bernafas dengan paru – paru c) Penjelasan benar dan 1
dipercaya atau tidak c) 7 + 7 = 15 jawaban salah
d) 3 x 2 + 1 = 7 d) Penjelasan dan jawaban 1
benar
5. Amati dan ikutilah pernyataan di bawah a) Benar 1
iniuntuk membuktikan nilai kebenarannya. b) Benar 1
Mengobservasi dan Jelaskan hasil observasi anda! c) Benar 1
5 mempertimbangkan C3 a) Lidah manusia bisa menyentuh hidung d) Penjelasan yang baik 3 6 Uraian
suatu laporan hasil b) Jika saya memukul pipi saya maka saya
observasi akan merasakan sakit
c) Saya bisa menelan ludah jik dan hanya
jika sambil bernafas
6. p 1 = Semua manusia pasti mati Socrates pasti mati
Mendeduksi dan
6 C2 p 2 = Sokrates aalah manusia 3 3 Uraian
mempertimbangkan
Jadi, kesimpulan dari pernyataan di atas
hasil deduksi
adalah ..
7. p 1 = Kuda Sumba punya sebuah jantung Setiap kuda punya sebuah
Menginduksi dan p 2 = Kuda Amerika punya sebuah jantung jantung
7 mempertimbangkan C2 p 3 = Kuda Australia punya sebuah jantung 3 3 Uraian
induksi Jadi kesimpulan dari pernyataan di atas
adalah ..
8 Membuat dan C2 8. Tentukan nilai kebenaran dari disjungsi “ 3 p : 3 x 5 = 15 , 2 6 Uraian
menentukan hasil x 5 = 15 atau 15 adalah bilangan ganjil “ pernyataan benar
pertimbangan q : 15 adalah bilangan 2
ganjil , pernyataan benar
jadi, disjungsi ini bernilai 2
benar.
9 Mendefinisikan dan C2 9. Ingkaran pernyataan “ 2 adalah faktor dari 2 bukan faktor dari 60 3 3 Uraian
menilai definisi 60 “ adalah …
10 C2 10. Arul pandai Matematika dan Fisika “ , Arul tidak pandai 3 3 Uraian
Mengidentifikasi asumsi
Negasi pernyataan tersebut adalah … Matematika dan Fisika
11 “Setiap siswa harus rajin belajar agar a) Pernyataan benar 1
11 Menentukan suatu C1 berprestasi”. Apa nilai kebenaran dari b) Penyebutan 4 macam 4 5 Uraian
tindakan pernyataan di atas? Sebutkan 4 macam cara cara benar
agar menjadi siswa berprestasi?
Memadukan C3 12. Tuliskan masing-masing 2 kalimat Empat kalimat pernyataan
12 kecenderungan dan implikasi (jika..maka..) dan biimplikasi benar 4 4
kemampuan dalam (jika dan hanya jika) yang terjadi dalam Uraian
membuat keputusan kehidupan Anda sehari-hari.
TOTAL 50 50

Keterangan :

C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan/aplikasi


Lampiran 4.b

KISI INSTRUMEN TES AKHIR

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : X ( Sepuluh )
Materi : Logika Matematika
Semester : Ganjil

Bentuk
No Indikator Kognitif Butir Soal Kunci Jawaban Markah Bobot
Instrumen
1. Buatlah masing-masing 2 kalimat Untuk 4 kalimat:
pernyataan dan pertanyaan yang e) Benar 1
1 Memfokuskan pertanyaan C3 terjadi dalam kehidupan sehari-hari f) Benar 1 4 Uraian
g) Benar 1
h) Benar 1
2. Diantara kalimat-kalimat di bawah a) Bukan pernyataan 2
ini, manakah yang merupakan b) Pernyataan 2
pernyataan? c) Bukan pernyataan 2
a) Satu bukan terdiri dari 30 hari d) Bukan pernyataa 2
2 C1 1 2 e) Pernyataan 2 Uraian
Menganalisis pertanyaan b) Jika x = maka x = 9 10
3
Alasan berdasarkan siswa
c) Carilah nilai a pada persamaan 4a
+2=5
d) Bukalah jendela itu
e) Ani suka berenang
Jelaskan alasan anda

3. Informasi : p : benar 2
p = jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 q : benar 2
q = pahlawan Pattimura berasal Jika rumus dan nilainya benar 2
Bertanya dan menjawab
3 C2 dari Jawa 6 Uraian
pertanyaan tentang suatu
Dari informasi tersebut buatlah
penjelasan
pertanyaan dan jawablah sesuai
dengan rumus logika yang kau
ketahui
4. Tentukan nilai kebenaran dari a). ( p ) = B , ( q ) = B 4
pernyataan majemuk pq berikut ini ! Jadi, ( p  q ) = B
Mempertimbangkan a) Pulau Bali dikenal sebagai pulau b). ( p ) = B , ( q ) = B
4 apakah sumber dapat C3 dewata dan 625 adalah bilangan 4 8 Uraian
Jadi, ( p v q) = B
dipercaya atau tidak kuadrat
b) 29 adalah bilangan prima atau
Bandung adalah ibukota provinsi
5. Lihatlah di sekeliling kelasmu. Untuk 4 kalimat:
Buatlah pertanyaan dan jawaban a) Benar 2
Mengobservasi dan yang ada dan sedang terjadi di kelas b) Benar 2
5 mempertimbangkan suatu C3 anda saat ini untuk masing-masing c) Benar 2 8 Uraian
laporan hasil observasi Konjungsi, Disjungsi, Implikasi dan d) Benar 2
Biimplikasi yang bernilai akhir
benar.
6. p 1 = Semua makhluk hidup
Mendeduksi dan
6 C2 memerlukan udara 3 Uraian
mempertimbangkan hasil Nadia memerlukan udara 3
p 2 = Nadia adalah makhluk hidup
deduksi
Jadi, kesimpulan dari pernyataan di
atas adalah ..
7. p 1 = Ayam Indonesia punya dua
kaki
Menginduksi dan
7 C2 p 2 = Ayam Korea punya dua kaki 3 3 Uraian
mempertimbangkan Setiap ayam punya 2 kaki
p 3 = Ayam India punya dua kaki
induksi
Jadi, kesimpulan dari pernyataan di
atas adalah ..
8. Pernyataan p bernilai salah dan Untuk bisa menjawab soal-soal
pernyataan q bernilai benar, logika table ini tidak dapat
manakah dari pernyataan di bawah dihapal tapi dipahami:
ini yang bernilai salah p q ~ ~ p∨ q p p⇒q p
a) ~p v q d) ~p  p q ∧ ⇔
q
q q
b) ~p v ~q e) ~p => B B S S B S B B
~q B S S B B S S S
Membuat dan menentukan c) ~p => q S B B S B S B S
8 C1 S S B B S B B B
10 10 Uraian
hasil pertimbangan
Buat tabel untuk soal di atas
dengan berdasar tabel yang
wajib dimengerti di atas :
p q ~ ~ p∨ q p p⇒q p
p q ∧ ⇔
q q
S B B S B S B S
yang bernilai salah adalah ~ p
⇒~ q
9. Diketahui pernyataan “ ternyata Ada orang kaya yang tidak
selama ini orang kaya menikmati menikmati subsidi BBM
9 Mendefinisikan dan C3 3 3 Uraian
subsidi BBM “ tentukan ingkaran
menilai definisi
dari pernyataan diatas!

10. Tulislah kalimat dibawah ini dalam a) p : Ia tinggal di rumah 2


10 C1 bentuk simbolik! neneknya 20 Uraian
Mengidentifikasi asumsi 2
a) Ia tinggal dirumah neneknya dan q : Ia bekerja di rumah
bekerja disana, sekaligus neneknya
melanjutkan sekolahnya r : Ia melanjutkan sekolahnya
b) Itu suara burung atau serangga ( pq)vr 2
c) Jika orang sakit flu, biasanya tidak 2
b) p : Itu suara burung 2
ke dokter q : Itu suara serangga 2
(p v q ) 2
c) p : Orang sakit flu 2
q : Orang pergi ke dokter 2
( p  ~ q) 2
11 . “Menjadi orang yang baik maka a) Pernyataan benar
akan disenangi banyak orang”. Apa b) Penyebutan 4 macam 1
11 Menentukan suatu C1 5 Uraian
nilai kebenaran dari pernyataan di cara benar 4
tindakan
atas? Sebutkan 4 macam cara agar
menjadi orang yang di senangi?
Memadukan 12. Ingkaran (negasi) dari pernyataan “ ada/beberapa orang tidak
12 kecenderungan dan C2 Semua orang makan nasi” ialah.. makan nasi 3 3
kemampuan dalam Uraian
membuat keputusan
TOTAL

Keterangan :

C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan/aplikasi


Lampiran 5.a

DATA NILAI TES KEMAMPUAN AWAL

No Nama Nilai Tes Kualisifikasi


1. A.R.N 50 Kurang
2. A.A.T 40 Kurang
3. A.S 50 Kurang
4. A.B 77 Cukup
5. D.D.R 50 Kurang
6. D.I.W.U 35 Kurang
7. F.S.F 40 Kurang
8. F.S.M 60 Kurang
9. J.T 63 Kurang
10. K.A.S 55 Kurang
11. K.S.P 70 Kurang
12. L.A.T 60 Kurang
13. L.R.H 33 Kurang
14. M.R 50 Kurang
15. M.S.K 40 Kurang
16. N.P 75 Cukup
17. N. 50 Kurang
18. R.F.L 71 Kurang
19. S.N 75 Cukup
20. S.S.W 50 Kurang
21. S.W 75 Cukup
22. T.A.G 73 Cukup
23. W.M 64 Kurang
24. Z.S 50 Kurang
Rata-rata 56,5
Lampiran 5.b

DATA NILAI TES KEMAMPUAN AKHIR

No Nama Nilai Keterangan


1. A.R.N 60 Kurang
2. A.A.T 75 Cukup
3. A.S 90 Baik
4. A.B 95 Sangat Baik
5. D.D.R 80 Cukup
6. D.I.W.U 80 Cukup
7. F.S.F 75 Cukup
8. F.S.M 90 Baik
9. J.T 90 Baik
10. K.A.S 80 Cukup
11. K.S.P 67 Kurang
12. L.A.T 75 Cukup
13. L.R.H 75 Cukup
14. M.R 76 Cukup
15. M.S.K 80 Cukup
16. N.P 88 Baik
17. N 80 Cukup
18. R.F.L 75 Cukup
19. S.N 83 Baik
20. S.S.W 78 Cukup
21. S.W 85 Baik
22. T.A.G 86 Baik
23. W.M 85 Baik
24. Z.S 80 Cukup
Rata-rata 80,4
Lampiran 6.a

KISI-KISI LATIHAN
Nama Sekolah : SMA N 3 Masohi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X (Sepuluh)
Materi : Logika Matematika
Semester : Ganjil

Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahan

Nomo Aspek
No Latihan Indikator
r Soal C1 C2 C3
Menentukan nilai kebenaran 1 √
1. dari suatu pernyataan 2 √
Pertemuan 01
berkuantor 3 √
1 √
 Menentukan ingkaran
dari suatu pernyataan 2 √
berkuantor 3 √
 Menentukan nilai 4 √
2. Pertemuan 02
kebenaran dari suatu 5a √
pernyataan majemuk 5b √
6 √
7 √
1 √
2 √
Menentukan ingkaran dari
3. Pertemuan 03 3 √
suatu pernyataan majemuk
4 √
5 √

Keterangan :

C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan/aplikasi


Lampiran 6.b
Lampiran 6.a

LATIHAN 01

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Masohi


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil)

SOAL

4. Sebutkan 5 kalimat yang merupakan pernyataan


5. Sebutkan 5 pernyataan yang bernilai benar
6. Manakah di bawah ini yang merupakan kalimat pernyataan berkuantor
universal dan eksistensial.
f) Semua murid ingin jadi pintar
g) Ada ikan di aquarium
h) Setiap murid kelas satu memiliki hobi membaca
i) Beberapa angka ganjil merupakan bilangan prima
j) Setiap hari turun hujan
Lampiran 6.c

LATIHAN 02

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Masohi


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil)

SOAL

8. Ingkaran pernyataan “ 3 adalah bilangan prima ” adalah …


9. “ Semua siswa di kelas ini rajin belajar ” ingkaran kalimat pernyataan
berkuantor tersebut adalah …
10. Tentukan nilai kebenaran konjungsi dari pernyataan majemuk pq berikut
ini …
p : 3 + 4 = 12
q : Dua meter sama dengan 200 cm
11. Tentukan nilai kebenaran disjungsi pernyataan “ 4 + 2 = 6 atau ibukota
Jawa Timur adalah Surabaya
12. Tentukan nilai kebenaran Implikasi dari pernyataan majemuk berikut :
c) Jika 4 + 7 = 10 maka besi adalah benda padat
d) Jika cos 30° = 0,5 maka 25 adalah bilangan ganjil
13. Tentukan nilai kebenaran biimplikasi pernyataan “ 20 + 7 = 27 jika dan
hanya jika 27 bukan bilangan prima.
14. Sebutkan masing-masing pernyataan majemuk yang merupakan
Konjungsi, Disjungsi, Implikasi dan Biimplikasi yang terjadi di kehidupan
sehari – hari
Lampiran 6.d

LATIHAN 03

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Masohi


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil)

SOAL
6. Negasi dari pernyataan “ Aris dan Lia naik kelas ” adalah …
7. Negasi “ tidak ada seorang siswa pun hari ini yang tidak mengikuti
ulangan matematika “ adalah …
8. p : 2 adalah bilangan genap
q : 2 adalah bilangan prima
Disjungsi “ 2 bukan bilangan genap atau 2 bukan bilangan ganjil
disimbolkan dengan …
9. Diketahui p adalah pernyataan yang bernilai benar dan q adalah
pernyataan yang bernilai salah. Buatlah tabel dan tentukan nilai kebenaran
dari pernyataan :
d) p  ~q
e) ~p  ~q

f) p  ~ q
g) ~ p  ~ q
10. Jika p benar dan q benar .Buatlah tabel dan tentukan nilai kebenaran dari :
a) ~ (p  q)
b) ~ p  ~ q
c) ~ (p  q)  (q  p)
Lampiran 7

DATA NILAI HASIL LATIHAN PBI

No Nama Latihan 01 Latihan 02 Latihan 03


1. A.R.N 70 50 60
2. A.A.T 80 75 73
3. A.S 80 80 85
4. A.B 95 95 70
5. D.D.R 80 83 91
6. D.I.W.U 80 75 90
7. F.S.F 83 90 85
8. F.S.M 80 97 90
9. J.T 100 80 75
10. K.A.S 90 74 80
11. K.S.P 85 80 75
12. L.A.T 50 70 80
13. L.R.H 100 90 93
14. M.R 60 95 78
15. M.S.K 75 80 95
16. N.P 100 92 90
17. N 75 85 85
18. R.F.L 100 70 87
19. S.N 84 50 69
20. S.S.W 75 80 84
21. S.W 65 70 65
22. T.A.G 90 73 74
23. W.M 50 80 67
24. Z.S 100 75 70
Rata-rata 81, 2 78, 8 79,7
Lampiran 8.a

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Penilaian
No Indikator 1 2 3 4
Memberi penjelasan sederhana
1 Memfokuskan pertanyaan
2 Menganalisis pertanyaan
Bertanya dan menjawab pertanyaan
3
tentang suatu penjelasan
Membangun keterampilan dasar
Mempertimbangkan apakah sumber
4
dapat dipercaya atau tidak
Mengobservasi dan
5 mempertimbangkan suatu laporan
hasil observasi
Menyimpulkan
Mendeduksi dan
6
mempertimbangkan hasil deduksi
Menginduksi dan
7
mempertimbangkan induksi
Membuat dan menentukan hasil
8
pertimbangan
Memberikan penjelasan lanjut
9 Mendefinisikan dan menilai definisi
10 Mengidentifikasi asumsi
Mengatur strategi dan taktik
11 Menentukan suatu tindakan
12 Memadukan kecenderungan dan
kemampuan dalam membuat
keputusan

Keterangan :

4 = sangat baik 2 = cukup


3 = baik 1 = kurang
Lampiran 8.b

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TES KEMAMPUAN AWAL

Aspek yang di nilai Jumlah Skor Nilai


No Nama Kualifikasi
A B C D E F G H I J K L Skor Total (%)
1. A.R.N 2 2 4 3 1 1 2 2 1 2 2 2 24 48 50 Sangat Rendah
2. A.A.T 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 20 48 41,7 Sangat Rendah
3. A.S 2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 26 48 54,2 Rendah
4. A.B 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 38 48 79,2 Sedang
5. D.D.R 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 22 48 45,8 Sangat Rendah
6. D.I.W.U 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 18 48 37,5 Sangat Rendah
7. F.S.F 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 19 48 39,5 Sangat Rendah
8. F.S.M 2 3 2 2 3 1 1 2 2 3 3 3 27 48 56,2 Rendah
9. J.T 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 29 48 60,4 Rendah
10. K.A.S 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2 3 2 27 48 56,2 Rendah
11. K.S.P 2 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 1 26 48 54,2 Rendah
12. L.A.T 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 30 48 62,5 Rendah
13. L.R.H 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 16 48 33,3 Sangat Rendah
14. M.R 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 27 48 56,2 Sangat Rendah
15. M.S.K 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 28 48 58,3 Sangat Rendah
16. N.P 3 4 2 3 4 4 2 3 3 2 2 3 35 48 72,9 Sedang
17. N 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 3 2 25 48 52,1 Sangat Rendah
18. R.F.L 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 29 48 60,4 Rendah
19. S.N 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37 48 77,1 Sedang
20. S.S.W 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 29 48 60,4 Sangat Rendah
21. S.W 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 35 48 72,9 Sedang
22. T.A.G 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 2 2 33 48 68,7 Sedang
23. W.M 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 30 48 62,5 Rendah
24. Z.S 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 1 25 48 52,1 Sangat Rendah
Rata-rata 27,3 56,85

Keterangan :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟


𝑥 = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠

Presentase Keterangan
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% Rendah
𝑥 ≤ 54% Sangat Rendah
𝑥 = persentase skor

Sangat Tinggi = Tidak Ada

Tinggi = Tidak Ada

Sedang = 5 Siswa

Rendah = 8 Siswa

Sangat Rendah= 11 Siswa


Lampiran 8.c

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TES KEMAMPUAN AKHIR

Aspek yang di nilai Jumlah Skor Nilai


No Nama Kualifikasi
A B C D E F G H I J K L Skor Total (%)
1. A.R.N 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 35 48 72,9 Sedang
2. A.A.T 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 41 48 85,4 Tinggi
3. A.S 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 43 48 89,5 Sangat Tinggi
4. A.B 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 46 48 95,8 Sangat Tinggi
5. D.D.R 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 40 48 83,3 Tinggi
6. D.I.W.U 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 42 48 87,5 Tinggi
7. F.S.F 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 41 48 85,4 Tinggi
8. F.S.M 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 44 48 91,7 Sangat Tinggi
9. J.T 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 43 48 89,5 Sangat Tinggi
10. K.A.S 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 39 48 81,2 Tinggi
11. K.S.P 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37 48 77,1 Sedang
12. L.A.T 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 40 48 83,3 Tinggi
13. L.R.H 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 42 48 87,5 Tinggi
14. M.R 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 39 48 81,2 Tinggi
15. M.S.K 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 42 48 87,5 Tinggi
16. N.P 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 45 48 93,7 Sangat Tinggi
17. N 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 39 48 81,2 Tinggi
18. R.F.L 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 42 48 87,5 Tinggi
19. S.N 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 45 48 93,7 Sangat Tinggi
20. S.S.W 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 40 48 83,3 Tinggi
21. S.W 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 43 48 89,5 Sangat Tinggi
22. T.A.G 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 44 48 91,7 SangatTinggi
23. W.M 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 43 48 89,5 Sangat Tinggi
24. Z.S 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 39 48 81,2 Tinggi
Rata-rata 41,5 79,22

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟


𝑥 = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠

Presentase Keterangan
89 % ˂ 𝑥 ≤ 100% Sangat Tinggi
79 % ˂ 𝑥 ≤ 89% Tinggi
64 % ˂ 𝑥 ≤ 79% Sedang
54% ˂ 𝑥 ≤ 64% Rendah
𝑥 ≤ 54% Sangat Rendah
𝑥 = persentase skor

Sangat Tinggi = 9 Siswa

Tinggi = 13 Siswa

Sedang = 2 Siswa

Rendah = Tidak Ada

Sangat Rendah= Tidak Ada


Lampiran 9.a

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

No Aspek yang Dinilai Skor Kriteria


Jika siswa memiliki minat dan serius dalam
4
mengikuti proses pembelajaran.
Minat dan keseriusan
Jika siswa berminat tetapi tidak serius dalam
siswa dalam proses 3
mengikuti proses pembelajaran
1. pembelajaran terkait
Jika siswa kurang berminat dan kurang serius
dengan materi logika 2
dalam mengikuti proses pembelajaran.
matematika
Jika siswa tidak memiliki minat dan tidak
1
serius dalam mengikuti proses pembelajaran.
Jika siswa sangat serius dalam mengerjakan
4
tugas yang diberikan guru.
Keseriusan siswa dalam
Jika siswa serius dalam dalam mengerjakan
mengerjakan tugas yang 3
tugas yang diberikan guru.
2. diberikan oleh guru
Jika siswa cukup serius dalam mengerjakan
terkait materi logika 2
tugas yang diberikan guru.
matematika
Jika siswa tidak serius dalam mengerjakan
1
tugas yang diberikan guru.
Jika siswa sangat aktif dalam bertanya dan
4
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
bertanya dan menjawab Jika siswa aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan 3
3. pertanyaan.
oleh guru maupun teman Jika siswa kurang aktif dalam bertanya dan
lain yang terkait dengan 2
menjawab pertanyaan.
materi logika matematika Jika siswa tidak aktif dalam bertanya dan
1
menjawab pertanyaan.
Jika siswa sangat menjaga ketertiban kelas
4
selama proses pemebelajaran.
Menjaga ketertiban di
Jika siswa menjaga ketertiban kelas selama
dalam kelas selama 3
proses pemebelajaran
4. proses pembelajaran
jika siswa kurang menjaga ketertiban kelas
yang terkait dengan 2
selama proses pemebelajaran
materi logika matematika
Jika siswa tidak menjaga ketertiban kelas
1
selama proses pemebelajaran
Lampiran 9.b

Lembar Pengamatan Aspek Afektif


Pertemuan 01

Sekolah : SMA N 3 Masohi


Kelas / Semester : X / II (Genap)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Logika Matematika

Aspek yang dinilai Jumlah Skor


No Nama Nilai Kualifikasi
A B C D Skor Total
1. A.R.N 3 3 3 2 11 16 68,7 Cukup
2. A.A.T 3 3 3 3 12 16 75 Baik
3. A.S 3 4 2 3 12 16 75 Baik
4. A.B 4 4 3 3 14 16 87,5 Baik
5. D.D.R 3 3 3 3 12 16 75 Baik
6. D.I.W.U 4 2 3 3 12 16 75 Baik
7. F.S.F 3 3 3 3 12 16 75 Baik
8. F.S.M 4 4 3 4 15 16 93,7 Sangat Baik
9. J.T 4 3 3 4 14 16 87,5 Baik
10. K.A.S 4 4 3 4 15 16 93,7 Sangat Baik
11. K.S.P 4 3 4 3 14 16 87,5 Baik
12. L.A.T 3 3 2 3 11 16 68,7 Cukup
13. L.R.H 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
14. M.R 3 3 2 2 10 16 62,5 Cukup
15. M.S.K 3 3 3 3 12 16 75 Baik
16. N.P 4 4 4 2 14 16 87,5 Baik
17. N 3 4 3 2 12 16 75 Baik
18. R.F.L 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
19. S.N 3 4 4 2 13 16 81,2 Baik
20. S.S.W 3 3 3 3 12 16 75 Baik
21. S.W 4 3 3 3 13 16 81,2 Baik
22. T.A.G 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
23. W.M 3 2 2 3 10 16 62,5 Cukup
24. Z.S 4 4 3 3 14 16 87,5 Baik
Rata-rata 12,9 80,45

Keterangan Skor :

4 = Sangat Baik 2 = Cukup


3 = Baik 1 = Kurang
Lampiran 9.c

Lembar Pengamatan Aspek Afektif


Pertemuan 02

Sekolah : SMA N 3 Masohi


Kelas / Semester : X / II (Genap)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Logika Matematika

Aspek yang dinilai Jumlah Skor


No Nama Nilai Kualifikasi
A B C D Skor Total
1. A.R.N 3 2 3 2 10 16 62,5 Cukup
2. A.A.T 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
3. A.S 3 3 3 3 12 16 75 Baik
4. A.B 4 4 3 4 15 16 93,7 Sangat Baik
5. D.D.R 3 3 3 3 12 16 75 Baik
6. D.I.W.U 4 3 4 3 14 16 87,5 Baik
7. F.S.F 4 4 3 4 15 16 93,7 Sangat Baik
8. F.S.M 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
9. J.T 3 3 3 4 13 16 81,2 Baik
10. K.A.S 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
11. K.S.P 4 4 2 3 13 16 81,2 Baik
12. L.A.T 3 3 3 3 12 16 75 Baik
13. L.R.H 3 3 3 4 13 16 81,2 Baik
14. M.R 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
15. M.S.K 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
16. N.P 2 3 3 4 12 16 75 Baik
17. N 3 3 3 3 12 16 75 Baik
18. R.F.L 4 3 3 3 12 16 75 Baik
19. S.N 3 4 2 2 11 16 68,7 Cukup
20. S.S.W 3 2 3 4 12 16 75 Baik
21. S.W 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
22. T.A.G 4 4 3 3 14 16 87,5 Baik
23. W.M 3 4 3 3 13 16 81,2 Baik
24. Z.S 3 4 2 3 12 16 75 Baik
Rata-rata 12, 8 80,30

Keterangan Skor :

4 = Sangat Baik 2 = Cukup


3 = Baik 1 = Kurang
Lampiran 9.d

Lembar Pengamatan Aspek Afektif


Pertemuan 03

Sekolah : SMA N 3 Masohi


Kelas / Semester : X / II (Genap)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Logika Matematika

Aspek yang dinilai Jumlah Skor


No Nama Nilai Kualifikasi
A B C D Skor Total
1. A.R.N 3 3 3 2 11 16 68,7 Cukup
2. A.A.T 3 3 3 3 12 16 75 Baik
3. A.S 2 4 3 3 12 16 75 Baik
4. A.B 4 3 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
5. D.D.R 3 3 3 3 12 16 75 Baik
6. D.I.W.U 4 3 4 3 14 16 87,5 Baik
7. F.S.F 3 4 4 3 14 16 87,5 Baik
8. F.S.M 3 2 3 2 10 16 62,5 Cukup
9. J.T 3 3 3 3 12 16 75 Baik
10. K.A.S 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
11. K.S.P 4 3 3 3 13 16 81,2 Baik
12. L.A.T 2 3 3 3 11 16 68,7 Cukup
13. L.R.H 3 3 3 3 12 16 75 Baik
14. M.R 3 4 3 2 12 16 75 Baik
15. M.S.K 4 3 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
16. N.P 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
17. N 2 3 4 2 11 16 68,7 Cukup
18. R.F.L 4 3 3 4 14 16 87,5 Baik
19. S.N 3 2 2 3 10 16 62,5 Cukup
20. S.S.W 4 4 3 4 15 16 93,7 Sangat Baik
21. S.W 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
22. T.A.G 2 2 3 4 11 16 68,7 Cukup
23. W.M 3 4 3 3 13 16 81,2 Baik
24. Z.S 3 3 3 3 12 16 75 Baik
Rata-rata 12,7 79,15

Keterangan Skor :

4 = Sangat Baik 2 = Cukup

3 = Baik 1 = Kurang
Lampiran 10.a

RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTOR

No Aspek yang Dinilai Skor Kriteria


Jika siswa sangat cepat dalam
4
Siswa cepat dalam merespon/menanggapi pertanyaan.
merespon (menanggapi) Jika siswa cepat dalam merespon/menanggapi
3
pertanyaan yang pertanyaan.
1.
diberikan oleh guru Jika siswa cukup cepat dalam
2
terkait materi logika merespon/menanggapi pertanyaan.
matematika Jika siswa tidak cepat dalam
1
merespon/menanggapi pertanyaan.
Jika siswa sangat terampil dalam
4
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Siswa terampil dalam Jika siswa terampil dalam menyelesaikan tugas
3
menyelesaikan tugas yang diberikan guru
2.
yang berkaitan dengan Jika siswa cukup terampil dalam
2
materi logika matematika menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Jika siswa tidak terampil dalam menyelesaikan
1
tugas yang diberikan guru.
Jika siswa sangat tenang dalam menyimak
4
materi apa yang disampaikan guru.
Ketenangan siswa dalam Jika siswa tenang dalam menyimak materi apa
3
3. menyimak apa yang yang disampaikan guru
disampaikan oleh guru. Jika siswa cukup tenang dalam menyimak
2
materi apa yang disampaikan guru
Jika siswa tidak tenang dalam menyimak
1
materi apa yang disampaikan guru.
Jika siswa sangat mampu dalam menyimpulkan
4
materi yang telah disampaikan guru baik.
Kemampuan Jika siswa tidak terlalu baik dalam
menyimpulkan materi 3 menyimpulkan materi yang telah disampaikan
4. yang telah disampaikan guru
guru terkait dengan jika siswa kurang baik dalam menyimpulkan
2
materi. materi yang telah disampaikan guru
Jika siswa tidak dapat menyimpulkan materi
1
yang telah disampaikan guru dengan baik.
Lampiran 10.b

Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor


Pertemuan 01

Sekolah : SMA N 3 Masohi


Kelas / Semester : X / II (Genap)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Logika Matematika

Aspek yang dinilai Jumlah Skor


No Nama Nilai Kualifikasi
A B C D Skor Total
1. A.R.N 3 2 4 3 12 16 75 Baik
2. A.A.T 3 3 3 3 12 16 75 Baik
3. A.S 4 3 3 3 13 16 81,2 Baik
4. A.B 4 3 4 3 14 16 87,5 Baik
5. D.D.R 3 4 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
6. D.I.W.U 3 3 4 4 14 16 87,5 Baik
7. F.S.F 3 2 2 3 10 16 62,5 Cukup
8. F.S.M 3 3 3 3 12 16 75 Baik
9. J.T 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
10. K.A.S 3 4 4 3 14 16 87,5 Baik
11. K.S.P 3 2 3 2 10 16 62,5 Cukup
12. L.A.T 3 3 3 3 12 16 75 Baik
13. L.R.H 2 3 3 3 11 16 68,7 Cukup
14. M.R 3 3 3 3 12 16 75 Baik
15. M.S.K 3 3 3 2 11 16 68,7 Cukup
16. N.P 4 3 3 3 13 16 81,2 Baik
17. N 3 3 3 3 12 16 75 Baik
18. R.F.L 2 3 3 4 12 16 75 Baik
19. S.N 3 3 3 3 12 16 75 Baik
20. S.S.W 3 3 3 3 12 16 75 Baik
21. S.W 4 3 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
22. T.A.G 4 3 4 3 14 16 87,5 Baik
23. W.M 3 3 2 3 11 16 68,7 Cukup
24. Z.S 2 3 3 3 11 16 68,7 Cukup
Rata-rata 12,5 77,6

Keterangan Skor :
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
Lampiran 10.c

Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor


Pertemuan 02

Sekolah : SMA N 3 Masohi


Kelas / Semester : X / II (Genap)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Logika Matematika

Aspek yang dinilai Jumlah Skor


No Nama Nilai Kualifikasi
A B C D Skor Total
1. A.R.N 2 3 4 3 12 16 75 Baik
2. A.A.T 3 3 3 3 12 16 75 Baik
3. A.S 3 3 3 3 12 16 75 Baik
4. A.B 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
5. D.D.R 4 3 4 3 14 16 87,5 Baik
6. D.I.W.U 2 3 3 4 12 16 75 Baik
7. F.S.F 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
8. F.S.M 3 4 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
9. J.T 4 2 4 4 14 16 87,5 Baik
10. K.A.S 3 3 3 4 13 16 81,2 Baik
11. K.S.P 3 2 3 3 11 16 68,7 Cukup
12. L.A.T 2 2 3 3 10 16 62,5 Cukup
13. L.R.H 2 4 3 2 11 16 68,7 Cukup
14. M.R 3 4 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
15. M.S.K 3 3 3 2 11 16 68,7 Cukup
16. N.P 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
17. N 2 3 4 3 12 16 75 Baik
18. R.F.L 4 3 3 3 13 16 81,2 Baik
19. S.N 3 2 4 3 12 16 75 Baik
20. S.S.W 2 3 3 2 10 16 62,5 Cukup
21. S.W 4 3 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
22. T.A.G 4 3 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
23. W.M 3 3 3 3 12 16 75 Baik
24. Z.S 2 3 2 3 10 16 62,5 Cukup
Rata-rata 12,6 72,12
Keterangan Skor :
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
Lampiran 10.d
Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor
Pertemuan 03

Sekolah : SMA N 3 Masohi


Kelas / Semester : X / II (Genap)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Logika Matematika

Aspek yang dinilai Jumlah Skor


No Nama Nilai Kualifikasi
A B C D Skor Total
1. A.R.N 3 2 4 3 12 16 75 Baik
2. A.A.T 2 3 3 2 10 16 62,5 Cukup
3. A.S 2 3 4 3 12 16 75 Baik
4. A.B 4 3 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
5. D.D.R 3 4 3 3 13 16 81,2 Baik
6. D.I.W.U 3 4 3 4 14 16 87,5 Baik
7. F.S.F 3 3 2 3 11 16 68,7 Cukup
8. F.S.M 4 3 3 3 13 16 81,2 Baik
9. J.T 4 4 4 3 15 16 93,7 Sangat Baik
10. K.A.S 3 2 4 3 12 16 75 Baik
11. K.S.P 4 3 4 3 14 16 87,5 Baik
12. L.A.T 4 2 3 3 12 16 75 Baik
13. L.R.H 3 3 3 3 12 16 75 Baik
14. M.R 3 3 2 4 10 16 62,5 Cukup
15. M.S.K 4 3 3 3 13 16 81,2 Baik
16. N.P 2 3 2 3 10 16 62,5 Cukup
17. N 2 3 3 3 11 16 68,7 Cukup
18. R.F.L 2 3 3 3 11 16 68,7 Cukup
19. S.N 3 3 3 3 12 16 75 Baik
20. S.S.W 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
21. S.W 3 3 4 3 13 16 81,2 Baik
22. T.A.G 3 4 4 4 15 16 93,7 Sangat Baik
23. W.M 3 3 3 2 11 16 68,7 Cukup
24. Z.S 3 2 2 4 11 16 68,7 Cukup
Rata-rata 12,3 76,79

Keterangan Skor :
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
DOKUMENTASI PENELITIAN

Proses Pembelajaran yang Ditemani Guru Sebagai Obsever


Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis

Siswa Mengerjakan Soal Tes

Anda mungkin juga menyukai