Anda di halaman 1dari 246

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)

TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS


DITINJAU KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA
SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PEKANBARU

OLEH

FEBRI WIDIANTI
NIM. 11415203388

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1443 H/2022 M
PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
DITINJAU KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA
SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PEKANBARU

Skripsi
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)

Oleh
FEBRI WIDIANTI
NIM. 11415203388

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1443 H / 2022 M
i
ii
PENGHARGAAN

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wa

Ta’ala yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah meluruskan akhlak dan

akidah manusia sehingga dengan akhlak dan akidah yang lurus manusia akan

menjadi makhluk yang paling mulia.

Skripsi ini berjudul Pengaruh Penerapan Model Think Pair Share

(TPS) terhadap Kemampuan komunikasi Matematis Ditinjau Kemampuan

Awal Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru, merupakan

hasil karya ilmiah yang ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau.

Dukungan berupa moril maupun materil telah penulis dapatkan baik dari

keluarga maupun orang-orang yang turut membantu dalam proses pengerjaan

skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis terutama untuk Allah SWT yang tak

terkira atas rezeki dan karunia Nya, kemudian teruntuk kedua orang tua penulis

yakni Bapak Wirman dan Ibu Nelvi Yendra yang telah memberikan do’a dan

dukungan kepada penulis hingga saat ini sehingga terkabullah do’a mereka yaitu

telah selesainya penulis menyelesaikan karya ilmiah ini. Selanjutnya penulis

mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

iii
1. Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau beserta seluruh stafnya. Dr. Hj. Helmiati, M.Ag.

selaku Wakil Rektor I. Dr. H. Mas’ud Zein, M.Pd. selaku Wakil Rektor II.

Edi Erwan, S.Pt., M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Rektor III Universitas Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Dr. H. Kadar, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Dr. Zarkasih, M.Ag.

Selaku Wakil Dekan I. Dr. Zubaidah Amir MZ., S.Pd., M.Pd. selaku Wakil

Dekan II. Dr. Amirah Diniaty, M. Pd. Kons. Selaku Wakil Dekan III beserta

staff Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau yang telah mempermudah urusan penulis.

3. Dr. Granita, S.Pd, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

Ramon Muhandaz, M.Pd. selaku sekretaris Program Studi Pendidikan

Matematika beserta seluruh staff yang telah membantu memudahkan penulis

dalam setiap kegiatan administrasi Program Studi Pendidikan Matematika.

4. Ibu Arnida Sari, S.Pd., M.Mat. selaku Penasihat Akademik yang senantiasa

memberikan motivasi dan nasihat kepada penulis.

5. Ibu Noviarni, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Zubaidah Amir MZ, M.Pd., Ramon Muhandaz, M.Pd., Hasanuddin, S.Si.,

M.Si., Ade Irma, M.Pd. selaku dosen penguji sidang munaqasyah.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, yang telah

sabar dan ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis.

iv
8. Ibu Erliaty,S.Pd. selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 16

Pekanbaru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian dan Ibu Nurlina, S.Pd. selaku guru bidang studi Matematika

Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 Pekanbaru yang telah membantu

terlaksananya penelitian. Bapak dan Ibu guru serta karyawan SMP Negeri 16

Pekanbaru.

9. Kepada sahabat-sahabat penulis yang telah banyak memberikan semangat dan

berperan selama proses penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Akhirnya, semoga setiap bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak

akan mendapatkan balasan kebaikan berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin aamiin ya rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru, 10 Januari 2022

Febri Widianti
NIM. 11415203388

v
PERSEMBAHAN

~ Utama dan paling Utama~


Puji dan sujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tanpa Pertolongan
dari-Mu sungguh skripsi ini tidak akan mungkin bisa diselesaikan.
Sholawat dan salam semoga selalu
terlimpah kepada utusan-Mu Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

~Ayah dan Ibu ~


Sungguh tidak akan pernah bisa anakmu ini membalas semua kebaikan yang telah
kalian berikan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kalian dengan
kebaikan dan surga di sisi-Nya kelak.
Aamiin

~Ketua Program Studi~


Ibu Granita, S.Pd., M.Si., terimakasih atas segala bantuan dan pengertian yang
telah ibu berikan kepada saya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas ibu
dengan kebaikan.
Amiin.

~Dosen Pembimbing~
Ibu Noviarni, M.Pd., saya mengucapkan banyak terima kasih atas berkenannya
Ibu meluangkan waktu untuk membaca dan memperbaiki bagian dari skripsi
saya yang kurang demi terwujudnya skripsi yang
baik. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas Ibu dengan kebaikan atas
waktu dan tenaga yang telah Ibu berikan.
Aamiin.

~Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan~


Hanya skripsi yang sederhana ini yang dapat saya persembahkan sebagai wujud
rasa terima kasih kepada bapak dan ibu dosen atas segala ilmu yang
telah disalurkan dan juga kepada seluruh
pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang
telah banyak membantu demi kelancaran
berlangsungnya perkuliahan.

~Teman-teman Seperjuangan~
Terimakasih goresan tangis, bahagia, dan perjuangan lainnya yang telah kita lewati
bersama, terimakasih juga untuk kenangan manis yang telah terukir selama ini.
Dengan perjuangan dan kebersamaan kita pasti bisa !.

vi
-MOTTO-

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”


(Q.S Al Baqarah : 286)

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada


kemudahan.” (Q.S Al Insyirah : 6)

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka


merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(Q.S Ar-Rad: 11)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”


(Q.S Al Insyirah : 6)

“Dengarkanlah apa yang ia katakan, jangan melihat siapa yang mengatakan”


(Atsar Ali bin AbiThalib)

“Terlahir sebebas alam, tanpa belenggu tanpa ikatan”

“Guru yang sukses bukanlah guru yang gelarnya tinggi, mengajar di sekolah
favorit atau guru yang gajinya besar, akan tetapi guru yang sukses adalah
guru yang mampu membuat peserta didiknya faham”

“Allah tahu kita mampu, Allah tahu ini yang terbaik untuk kita”

“ Tertinggal bukan berarti untuk menyerah, tertinggal bukan berarti juga tak
mampu, ayolah bangkit ! sesuatu yang berharga menunggumu di depan
sana!”

vii
ABSTRAK
Febri Widianti, (2022): Pengaruh Penerapan Model Think Pair Share (TPS)
Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis
Ditinjau Kemampuan Awal Matematika Siswa
Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan


kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan siswa yang mengikuti model
pembelajaran yang diterapkan oleh guru berdasarkan kemampuan awal tinggi,
sedang, dan rendah pada siswa kelas VII SMP Negeri 16 Pekanbaru. Penelitian ini
merupakan Quasy Eksperimen dengan desain penelitian posttest-only Control
Group Design.Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen dengan
desain penelitian Posttest-Only Control Group Design. Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 16 Pekanbaru. Sampel
penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling,
terlipih kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran
Think Pair Share (TPS), dan kelas VII.3 sebagai kelas kontrol yang diberikan
model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah anova dua arah (two way anova).
Berdasarkan hasil analis data dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan
kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang menggunakan model
pembelajaran TPS dengan siswa yang menggunakan pembelajaran yang
diterapkan oleh guru; 2) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis
antara siswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi, sedang, dan rendah; 3)
Tidak terdapat interaksi model pembelajaran TPS dan kemampuan awal
matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh penerapan model Think Pair Share (TPS)
terhadap kemampuan komunikasi matematis ditinjau berdasarkan kemampuan
awal matematika siswa, namun tidak terdapat interaksi di antaranya.

Kata kunci : Model Think Pair Share (TPS), Kemampuan Komunikasi


Matematis, Kemampuan Awal.

viii
ABSTRACT
Febri Widianti, (2022): The Effect of Implementing Think Pair Share (TPS)
Model toward Students’ Mathematical
Communication Ability Derived from Their
Mathematics Prior Knowledge at Junior High
School in Pekanbaru
This research aimed at investigating whether there was or not a difference on
mathematical communication ability between students taught by using Think Pair
Share (TPS) learning model and those who were taught by using a learning model
determined by a teacher derived from their high, moderate, and low prior
knowledge at the seventh-grade of State Junior High School 16 Pekanbaru. It was
a quasi-experimental research with posttest-only control group design. All of the
seventh-grade students at State Junior High School 16 Pekanbaru were the
population of this research. Cluster random sampling technique was used in this
research, and the samples were the seventh-grade students of class 1 as
experimental group taught by using TPS learning model and the students of class
3 as control group taught by using a learning model determined by a teacher. The
technique of analyzing data was two-way ANOVA. Based on data analysis, it
could be concluded that 1) there was a difference on mathematical communication
ability between students taught by using TPS learning model and those who were
taught by using a learning model determined by a teacher, 2) there was a
difference on mathematical communication ability among students owning high,
moderate, and low prior knowledge, and 3) there was no interaction between TPS
learning model and students’ mathematics prior knowledge toward their
mathematical communication ability. So, it could be concluded that there was an
effect of implementing TPS Model toward students’ mathematical communication
ability derived from their mathematics prior knowledge, but there was no
interaction between them.

Keywords: Think Pair Share (TPS) Model, Mathematical Communication


Ability, Prior Knowledge

ix
٢

x
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN.........................................................................................i
PENGESAHAN..........................................................................................ii
PENGHARGAAN......................................................................................iii
PERSEMBAHAN.......................................................................................vi
MOTTO......................................................................................................vii
ABSTRAK..................................................................................................viii
DAFTAR ISI...............................................................................................xi
DAFTAR TABEL......................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................6
C. Batasan Masalah................................................................................7
D. Rumusan Masalah..............................................................................7
E. Tujuan Penelitian...............................................................................8
F. Manfaat Penelitian.............................................................................9
G. Definisi Istilah....................................................................................10

BAB II KAJIAN TEORI


A. Konsep Teoritis..................................................................................11
1. Kemampuan Komunikasi Matematika........................................11
2. Model Think Pair Share (TPS)....................................................15
3. Pembelajaran Kooperatif.............................................................20
4. Kemampuan Awal Matematika...................................................22
B. Hubungan Pembelajaran Kooperatif dengan Model Think-Pair-
Share terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika ditinjau
dari Kemampuan Awal Matematis....................................................23
C. Penelitian yang Relevan.....................................................................25

xi

D. Konsep Operasional...........................................................................26
1. Pembelajaran Kooperatif Dengan Model Think Pair Share........26
2. Kemampuan Komunikasi.............................................................28
3. Kemampuan Awal Matematis......................................................29
E. Hipotesis............................................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian...................................................................................31
B. Desain Penelitian...............................................................................31
C. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................32
D. Populasi dan Sampel..........................................................................32
E. Variabel Penelitian.............................................................................34
F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................35
G. Instrumen Penelitian..........................................................................36
1. Lembar Observasi........................................................................36
2. Soal Tes........................................................................................36
H. Teknik Analisis Data..........................................................................48
1. Uji Normalitas..............................................................................48
2. Uji Homogenitas..........................................................................49
3. Uji Hipotesis................................................................................49
I. Prosedur Penelitian............................................................................52

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Lokasi Penelitian...............................................................54
1. Profil Sekolah...............................................................................54
2. Sejarah Sekolah............................................................................55
3. Visi dan Misi Sekolah..................................................................56
4. Kurkulum Sekolah.......................................................................57
B. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................57
1. Pertemuan Pertama......................................................................58
2. Pertemuan Kedua.........................................................................59
3. Pertemuan Ketiga.........................................................................61

xii

4. Pertemuan Keempat.....................................................................62
5. Pertemuan kelima.........................................................................64
C. Aktivitas Peneliti/Guru......................................................................66
D. Aktivitas Siswa..................................................................................66
E. Analisis Data......................................................................................66
1. Analisis Data Lembar Observasi.................................................67
2. Analisis Data Kemampuan Awal Matematis Siswa....................68
3. Analisis Data Post Test................................................................70
F. Pembahasan........................................................................................81
G. Keterbatasan penelitian......................................................................85

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................86
B. Saran..................................................................................................87

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................88

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Rubrik Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis..............15


Tabel II.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif..................................21
Tabel III.1 Desain Penelitian.........................................................................31
Tabel III.2 Hasil Uji Normalitas Soal Kam...................................................33
Tabel III.3 Kriteria Korelasi Koefisien Validitas..........................................38
Tabel III.4 Hasil Korelasi Koefisien Validitas Soal Uji Coba Kam..............39
Tabel III.5 Hasil Korelasi Koefisien Validitas Soal Uji Coba Posttest.........40
Tabel III.6 Kriteria Reliabilitas Soal..............................................................42
Tabel III.7 Kriteria Kesukaran Soal...............................................................44
Tabel III.8 Hasil Kriteria Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba KAM.............45
Tabel III.9 Hasil Kriteria Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Posttest.........47
Tabel III.10 Kriteria Daya Pembeda Soal......................................................45
Tabel III.11 Hasil Kriteria Daya Pembeda Soal Hasil Uji Coba KAM.........46
Tabel III.12 Hasil Kriteria Daya Pembeda Soal Uji Coba Posttest...............47
Tabel III.13 Analisis Hasil Uji Coba KAM...................................................48
Tabel IV. 1 Nama Pimpinan SMPN 16 Pekanbaru........................................48
Tabel IV. 2 Hasil Observasi aktivitas Guru dan Siswa.................................72
Tabel IV.3 Kriteria Pengelompokan KAM....................................................72
Tabel IV.4 Pengelompokan KAM.................................................................73
Tabel IV.5 Pengelompokan KAM.................................................................73
Tabel IV.6 Hasil Posttest Hasil Kelas Eksperimen dan Kontrol...................74
Tabel IV.7 Pengelompokan Hasil Posttest Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Awal Matematis Siswa..................................................................................76
Tabel IV.8 Uji Normalitas.............................................................................76
Tabel IV.9 Uji Homogenitas..........................................................................77
Tabel IV.10 Hasil Uji Anova Soal Posttest...................................................78

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Diagran Tingkat KAM.............................................................74


Gambar IV. 2 Diagram Mean Eksperimen dan Kontrol................................75
Gambar IV. 3 Grafik Rata-rata Skor Kelas Eksperimen dan Kontrol...........80
Gambar IV. 4 Jawab Siswa Kelas Eksperimen..............................................80
Gambar IV. 5 Jawaban Siswa Kelas Kontrol.................................................81
Gambar IV. 6 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Dengan Kemampuan Awal
Tinggi.....................................................................................82
Gambar IV. 7 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Dengan Kemampuan Awal
Tinggi......................................................................................82
Gambar IV. 8 Jawaban Kelas Eksperimen Dengan Kemampuan Awal
Sedang.....................................................................................83
Gambar IV. 9 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Dengan Kemampuan Awal
Sedang......................................................................................83
Gambar IV. 10 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Dengan Kemampuan
Rendah.....................................................................................83
Gambar IV. 11 Jawaban Siswa Kelas Kontrol Dengan Kemampuan Awal
Rendah.....................................................................................84
Gambar IV. 12 Lembar Jawaban Siswa Dengan Kemampuan Awal
Rendah.....................................................................................85
Gambar IV. 13 Lembar Jawaban Siswa Dengan Kemampuan Awal
Tinggi.......................................................................................85

xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : Silabus Pembelajaran........................................................96
LAMPIRAN A1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1.............................103
LAMPIRANA2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2.............................108
LAMPIRAN A3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3............................113
LAMPIRAN A4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4............................118
LAMPIRAN A5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5............................123
LAMPIRAN B1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1............................128
LAMPIRAN B2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2............................133
LAMPIRAN B3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3............................138
LAMPIRAN B4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4............................143
LAMPIRAN B5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5............................148
LAMPIRAN C1 : Lembar Kerja 1...............................................................153
LAMPIRAN C2 : Lembar Kerja 2...............................................................156
LAMPIRAN C3 : Lembar Kerja 3...............................................................159
LAMPIRAN C4 : Lembar Kerja 4...............................................................163
LAMPIRAN C5 : Lembar Kerja 5...............................................................166
LAMPIRAN E1 : Lembar Observasi Aktifitas Guru dalam Pembelajaran
Matematika Menggunakan TPS.....................................................................169
LAMPIRAN E2 : Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Guru di Kelas
Eksperimen....................................................................................................179
LAMPIRAN F1 : Lembar Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran
Matematika Menggunakan TPS.....................................................................181
LAMPIRAN F2 : Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Siswa di Kelas
Eksperimen....................................................................................................186
LAMPIRAN G1 : Uji Sampel......................................................................187
LAMPIRAN H1 : Kisi-Kisi Tes Kemampuan Awal Matematika................194
LAMPIRAN H2 : Rubrik Penskoran Komunikasi Matematis.....................195
LAMPIRAN H3 : Soal Uji KAM.................................................................196

xvi
LAMPIRAN H4 : Alternatif Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal Matematika
....................................................................................................................... 197
LAMPIRAN I1 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba Posttest......................................199
LAMPIRAN I2 : Soal Posttest.....................................................................200
LAMPIRAN I3 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Postest.............................201
LAMPIRAN J1 : Validitas Uji Coba Soal Pengetahuan Awal Matematis. .204
LAMPIRAN J2 : Reliabilitas Soal Uji Coba Kemampuan Awal Matematis
....................................................................................................................... 212
LAMPIRAN J3 : Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Pengetahuan Awal Matematis........................................................................215
LAMPIRAN K1 : Validitas Uji Coba Soal Posttest.....................................218
LAMPIRAN K2 : Reliabilitas Soal Uji Coba Posttest.................................224
LAMPIRAN K3 : Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Uji Coba Posttest
....................................................................................................................... 228
LAMPIRAN L1 : Skor Soal Kemampuan Awal Matematis Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol..........................................................................................231
LAMPIRAN L2 : Kriteria Pengelompokan Kemampuan Awal Matematika Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol......................................................................232
LAMPIRAN M1 : Skor Soal Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol........233
LAMPIRAN M2 : Uji Normalitas Soal Posttest..........................................234
LAMPIRAN M3 : Uji Homogenitas Soal Posttest.......................................242
LAMPIRAN M4 : Uji Anova Dua Arah Soal Posttest................................245
LAMPIRAN M4 : Dokumentasi.................................................................249
LAMPIRAN O : Arsip Surat........................................................................250

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa di

setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah

Menengah. Dalam dunia pendidikan peranan matematika sangatlah besar,

karena merupakan ilmu dasar yang banyak dijumpai di mata pelajaran lain

seperti Fisika yang banyak menerapkan ilmu matematika. Demi tercapainya

pembelajaran yang baik diperlukan proses pembelajaran yang ilmiah. Secara

detail, dalam Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 dijelaskan bahwa proses

pembelajaran berdasarkan pendekatan ilmiah terdiri dari mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi (mengelolah informasi)

dan mengkomunikasikan.

Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut, jelaslah bahwa

pembelajaran matematika bertujuan diantaranya agar siswa memiliki

kemampuan mengkomunikasikan matematika. Kemampuan komunikasi

matematika merupakan kemampuan yang penting dalam pembelajaran

matematika dan sangat bergunna bagi siswa untuk meningkatkan aktivitas

dalam pembelajaran.

Dengan berkomunikasi setiap siswa dapat bertanya dan menyampaikan

ide-ide atau gagasan yang dimilikinya. Ketika komunikasi ditekankan dalam

pembelajaran matematika, siswa memiliki banyak kesempatan untuk

1
2

mengembangkan keterampilan mereka. Menurut Baroody dalam Bansu I.

Ansari menyatakan bahwa :

”Ada dua alasan penting mengapa komunikasi dalam matematik


perlu dikembangkan dikalangan siswa. Alasan yang pertama
adalah bahwa mathematice as language, artinya matematika tidak
hanya sekedar alat bantu berpikir, alat untuk menemukan pola,
menyelesaikan masalah ataupun mengambil kesimpulan tetapi juga
sebagai alat berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide
secara jelas, tepat dan cermat. Kedua mathematics leatning as
social activity
: artinya sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika,
juga sebagai wahana interaksi antar siswa dan juga komunikasi
antara guru dan siswa”.1

Terkait dengan komunikasi matematika, dalam NCTM (National

Council of Teachers of Mathematic) disebutkan indikator kemampuan

komunikasi matematis dalam dilihat dari :2

1. Menyatakan ide matematika dengan berbicara, menulis,


demontrasi, dan menggambarkannya dalam bentuk visual.
2. Memahami, menginterpretasi, dan menilai ide matematik yang
disajikan dalam tulisan, lisan atau bentuk visual.
3. Menggunakan kosakata/bahasa, notasi dan struktur matematik
untuk menyatakan ide, menggambarkan hubungan, dan
pembuatan model.

Kemampuan komunikasi yang dimiliki siswa beragam. Ada yang

memiliki komunikasi matematis yang baik namun tidak sedikit juga siswa

yang memiliki komunikasi matematis yang buruk. Hal ini ditunjukkan dari

hasil penelitian TIMSS tahun 2015 menyatakan bahwa kemampuan

matematika siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Di mana Indonesia

1
Bansu I. Ansari, Komunikasi Matematik Strategi Berfikir dan Manajemen Belajar
Konsep dan Aplikasi, (Banda Aceh: PeNA,2016), h.5
2
ibid , h.15
3

memperoleh rangking 45 dari 50 negara dengan poin 397 (Pusat Penilaian

Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan). Adapun hasil ujian

nasional mata pelajaran matematika siswa SMP/MTS tahun 2018

menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika siswa di Indonesia adalah

43,08. Angka ini tergolong masih rendah.3

Banyak penelitian yang telah mengkaji tentang kemampuan

komunikasi matematis. Penelitian yang dilakukan Nufus dan Ariawan yang

menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa Pekanbaru

(diwakili masing- masing 1 sekolah untuk sekolah level tinggi, sedang, dan

rendah) masih belum memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya

rata- rata skor yang diperoleh, yaitu 4,7 dengan skor ideal komunikasi

matematis 16. Adapun kesalahan yang dilakukan siswa yaitu, kurang

sempurna dalam membuat model matematika dan kurang bisa membaca

representasi matematika tertulis untuk selanjutnya mengubahnya kedalam

bentuk cerita.4

Adapun penelitian yang lain yaitu dilakukan oleh Kurniati, dkk

dimana penelitian ini menunjukkan bahwa ada masalah dalam pembelajaran

khususnya pada aspek komunikasi matematika. Hal tersebut dapat dilihat

dari gejala-gejala sebagai berikut: siswa tidak bisa membuat apa yang

diketahui dan ditanya dari soal dengan menggunakan notasi dan simbol

3
Sumaryanta, Nanang Priatna, Sugiman, Pemetaan Hasil Ujian Nasional Matematika,
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019. p-ISSN:
2407- 8530 |e-ISSN: 2502-602X, hlm, 545
4
Hayatun Nufus dan Rezi Ariawan, Keterkaitan Hubungan antara Kemampuan
Komunikasi dan Penalaran Matematis Siswa, Pasundan Journal of Research in Mathematics
Learning and Education Volume 2 Nomor 1, Juni 2017 ISSN 2548-2297, hlm. 30
4

matematika. Siswa tidak bisa menyelesaikan persoalan matematika dengan

menggunakan simbol- simbol matematika, siswa tidak bisa menyampaikan

argumen terhadap ide matematika yang dimilikinya, siswa tidak bisa

mendeskripsikan langkah-langkah pengerjaan soal dalam pembelajaran

matematika, serta tidak bisa membuat kesimpulan dari pemecahan soal

matematika.5

Berdasarkan dari temuan serta beberapa penelitian yang membahas

mengenai komunikasi matematika siswa, beberapa masalah yang muncul

adalah sebagai berikut :

1. Kurang sempurna dalam membuat model matematika dan

kurang bisa membaca representasi matematika tertulis untuk

selanjutnya mengubahnya kedalam bentuk cerita.

2. Siswa tidak bisa membuat apa yang diketahui dan ditanya dari

soal dengan menggunakan notasi dan simbol matematika

3. Pada akhir pelajaran siswa tidak bisa membuat kesimpulan.

4. Kesulitan siswa dalam menyampaikan ide dan argumen

matematika yang dimilikinya.

Berdasarkan gejala-gejala tersebut, persoalannya adalah bagaimana

meningkatkan komunikasi matematika siswa dengan sebaik-baiknya. Untuk

mendukung proses belajar agar meningkatnya kemampuan komunikasi siswa

sangat diperlukan kreativitas guru dalam mengembangkan materi pelajaran

5
Annisa Kurniati, Ramon Muhandaz dan Fajar Alam Hamzah, Pengaruh Penerapan
Metode Pembelajaran Kelompok Buzz terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa,
Suska Journal of Mathematics Education, p-ISSN: 2477-4758|e-ISSN: 2540-9670, Vol. 3, No. 2,
2017, hlm. 112
5

dan penggunaan strategi pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika pada materi yang

diberikan guru adalah Strategi Pembelajaran kooperatif dengan model Think-

Pair-Share (TPS).

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru

mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 16 Pekanbaru, ibu

Nurlina,S.Pd bahwasanya siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 16 Pekanbaru

kesulitan dalam menghadapi pembelajaran matematika dikarenakan rendahnya

kemampuan komunikasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat

dilihat dari kurangnya kecakapan siswa dalam mengungkapkan ide-ide

matematika dengan menggunakan simbol, notasi, bahasa, atau kalimat

matematika.

Hal ini dapat dibuktikan dalam proses pembelajaran yaitu kurang

aktifnya siswa dalam bertanya saat pembelajaran dikelas, dan hanya 1 sampai

5 orang siswa saja dalam satu kelas yang dapat mempresentasikan hasil ide

dan gagasannya. Siswa juga kurang mampu dalam memberi alasan terhadap

jawaban yang diberikan serta menyimpulkan materi yang diberikan selama

pembelajaran berlangsung. Belajar matematika tidak hanya memerlukan

ketrampilan menghitung, tetapi juga memerlukan kecakapan untuk berpikir

dan beralasan secara matematis. Kegiatan belajar siswa dapat ditingkatkan

dengan cara menilai ide-ide temannya, didorong untuk membuat dugaan

tentang matematika, lalu mengujinya dan mengembangkan ketrampilan

memberi alasan yang logis.


6

Menurut Thobroni, “model pembelajaran TPS ini memberi kesempatan

lebih kepada siswa untuk bekerja sendiri sekaligus bekerja sama dengan teman

lainnya”.6 Trianto juga menyatakan bahwa ”Teknik Think-pair-Share atau

berpikir-berpasangan-berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi serta optimalisasi siswa”.7

Think-Pair-Share memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta

bekerjasama dengan orang lain.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran TPS dianggap mampu mengoptimalkan partisipasi siswa dan

juga keaktifan siswa dalam bekerja sama atau pun bekerja secara individu

yang semuanya membutuhkan kemampuan komunikasi matematika. Siswa

mampu berinteraksi aktif dan mampu berpartisipasi dalam pembelajaran

apabila memiliki kemampuan komunikasi matematika yang baik.

Berkaitan dengan hal itu maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : Pengaruh Penerapan Model Think Pair Share

(TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau

Kemampuan Awal Matematika Siswa SMP.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang, maka

masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

6
Muhammad Thobroni, Belajar dan Pembelajaran,( Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2012),
h.301
7
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009),
h.81
7

1. Kurangnya kemampuan komunikasi matematika siswa sehingga siswa

kesulitan membentuk permodelan matematika dan membahasakan

matematika kedalam bahasa yang benar dan mudah dipahami.

2. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru belum mampu

menimbulkan ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga lebih

banyak siswa yang memilih bersikap pasif dalam diskusi.

4. Hanya beberapa siswa yang berani menyampaikan penjelasan mengenai

pertanyaan dari guru kepada teman-temannya.

5. Pada akhir pelajaran siswa tidak bisa membuat kesimpulan.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam, maka dalam

penelitian ini masalah yang dibahas dibatasi pada masalah yang diteliti yaitu

strategi pembelajaran dengan model Think-Pair-Share untuk kelas

eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas control dengan

kemampuan komunikasi matematika ditinjau dari kemampuan awal

matematika siswa SMP.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka permasalahan

dapat dirumuskan sebagai berikut:


8

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Think Pair Share

dengan siswa yang mengikuti pembelajaran yang diterapkan guru?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan Komunikasi matematis antara

siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran model Think

Pair Share dengan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan pada rumusan

masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan komunikasi

matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Think

Pair Share dengan siswa yang mengikuti pembelajaran yang diterapkan

guru.

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan komunikasi

matematis antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, sedang,

dan rendah.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi antara penerapan

pembelajaran model Think Pair Share dengan kemampuan awal

matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.


9

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara umum, Penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat

memberikan sumbangan informasi dalam pembelajaran matematika yang

berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

dan hubungannya dengan komunikasi matematis siswa ditinjau dari

kemampuan awalnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain:

a. Bagi siswa, penerapan pembelajaran kooperatif dengan model Think-

Pair-Share dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika

siswa.

b. Bagi guru, pembelajaran kooperatif dengan model Think-Pair- Share

menjadi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di

sekolah.

c. Bagi sekolah, pembelajaran kooperatif dengan model Think- Pair-

Share dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam rangka

meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa.

d. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan peneliti


10

G. Definisi Istilah

Adapaun definisi istilah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Model Think-Pair-Share atau berpikir-berpasangan-berbagi adalah Model

pembelajaran ini memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami

materi melalui proses bertukar pikiran dalam diskusi dengan teman satu

kelompok.

2. Kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan siswa dalam

mengungkapkan ide-ide kedalam bentuk matematika, baik dalam

kemampuan menggambar, kemampuan menulis yang meliputi

kemampuan memberikan penjelasan dan alasan secara matematika dengan

bahasa matematika yang benar dan mudah dipahami, serta kemampuan

mengekspresikan matematika yang meliputi kemampuan membuat

permodelan matematika.

3. Kemampuan Awal Matematika adalah kemampuan kognitif yang telah

dimiliki siswa sebelum ia mengikuti pelajaran matematika yang diberikan

dan merupakan prasyarat baginya dalam mempelajari pelajaran baru atau

pelajaran lanjutan.8

8
Farida Hanum, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil
Belajar Matematika, (Studi Eksperimen di MAN 3 Jakarta,2009), h.133
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Konsep Teoritis

1. Kemampuan Komunikasi Matematika

Komunikasi adalah istilah yang sering didengar dalam kehidupan

sehari-hari. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,

gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol

seperti kata-kata, angka-angka, simbol dan lain-lain.9 Proses komunikasi

terjadi diseluruh aspek kehidupan, termasuk juga dalam pembelajaran

matematika. Suatu informasi dari pemberi informasi dapat mudah

dipahami dan dimengerti oleh penerima informasi apabila informasi

tersebut dapat tersampaikan melalui penggunaan komunikasi yang baik.

Hal ini diperlukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan,

keterampilan serta kreasi siswa melalui presentasi dan lainnya.

Komunikasi berperan dalam proses pembelajaran termasuk pembelajaran

matematika.

Menurut Asikin dalam Heris Hendriana dkk, komunikasi

memegang peranan penting karena merupakan suatu bagian dari

pengajaran. Di anataranya adalah :10

a. Melalui komunikasi ide matematika dapat digali dalam


berbagai perspektif.
b. Mempertajam cara berpikir untuk meningkatkan kemampuan
9
Bansu I. Ansari, Op.Cit,h.12
Heris Hendriana dkk, Hard Skills dan Soft Skills Matematik, (Bandung: Refika
10

Aditama, 2017), h.60

11
12

melihat keterkaitan antara konten matematika


c. Mengukur pemahaman matematis
d. Mengorganisasikan cara berpikir
e. Mengonstuksikan pengetahuan matematika, mengembangkan
diri, serta meningkatkan keterampilan sosial.
f. Menumbuh kembangkan kemampuan berpikir kritis, rasional,
pemecahan masalah, dan keterampilan dalam bersosialisasi.

Komunikasi matematika dapat diartikan sebagai suatu proses

penyampaian atau pertukaran informasi baik secara lisan maupun tulisan

yang terjadi dalam hubungan di lingkungan kelas, dimana pesan yang

disampaikan maupun yang diterima adalah pesan yang berisi materi

pelajaran matematika yang dipelajari siswa, baik itu berupa konsep,

rumus, ataupun teknik dalam penyelesaian suatu masalah matematika.

Ketika sebuah informasi matematika diberikan seorang guru

kepada siswa ataupun siswa mendapatkan sendiri melalui bacaan, maka

saat itu juga sedang terjadilah transformasi informasi matematika dari

komunikator (pemberi informasi) kepada komunikan (penerima

informasi).

Terkait dengan komunikasi matematika, dalam NCTM (National

Council of Teachers of Mathematic) disebutkan indikator kemampuan

komunikasi matematis dalam dilihat dari :11

a. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan,


tulisan dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya
secara visual;
b. Kemampuan memahami, menginterpretasikan dan
mengevaluasi ide-ide matematis baik dalam lisan, tulisan
maupun dalam bentuk visual lainnya
c. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi

Fachrurazi, Penerapan Pembelajaran Berbasis masalah Untuk Meningkatkan


11

Kemampuan Berpikir Kritis Dan Komunikasi Matematik siswa Sekolah Dasar, 2011, h. 81
13

matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide,


menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model
situasi.

Greenes dan Schulman dalam Bansu I. Ansari juga mengatakan

kemampuan komunikasi matematik merupakan:12

a. Kekuatan sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan


strategi matematik;
b. Modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekaatan dan
penyelesaian dalan eksplorasi dan investigasi matematik;
c. Wadah bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya
untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan,
curah pendapat, menilai dan mempertajam ide.

Salah satu model komunikasi matematika yang dikembangkan

oleh komunikasi model Cai, Lane dan Jacobsin meliputi :13

a. Menulis Matematis. Pada kemampuan ini siswa dituntut untuk


dapat menuliskan penjelasan dari jawaban permasalahannya
secara matematis, masuk akal, jelas serta tersusun logis dan
sistematis.
b. Menggambar matematis. Pada kemampuan ini, siswa dituntut
untuk dapat melukiskan gambar, diagram, dan tabel secara
lengkap dan benar.
c. Ekpresi matematis. Pada kemampuan ini, siswa diharapkan
mampu untuk memodelkan permasalah matematis secara
benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan
solusi secara lengkap dan benar.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan yang dimiliki

siswa dalam memahami maupun menggunakan informasi matematis dalam

proses pembelajaran matematika, seperti menjelaskan ide, merumuskan

definisi, dan memodelkan permasalahan matematis. Komunikasi

matematis itu terdiri dari komunikasi lisan dan tulisan. Pada penelitian ini,

12
Bansu I.Ansari, Op.Cit, h. 6
13
Fachrurazi, Op.Cit, h. 82
14

komunikasi lisan dapat terjadi pada kegiatan diskusi kelompok, sedangkan

komunikasi tulisan yang diteliti, yaitu :

a. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke

dalam ide matematika.

b. Menjelaskan ide dan situasi, secara tertulis berbentuk

gambar, grafik, dan aljabar.

c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa ata simbol

matematika.

Adapun alasan peneliti mengambil indikator tersebut, yaitu

dikarenakan menyesuiakan apa saja permasalahan yang terjadi disekolah

yang akan peneliti lakukan penelitian.

Kriteria suatu komunikasi metematika dikatakan baik adalah

apabila sudah memenuhi semua indikator-indikator yang disebutkan di

atas. Tetapi dalam penelitian ini, untuk mengukur kemampuan komunikasi

matematis adalah dengan mengukur kemampuan menulis jawaban dengan

menggunakan 3 komponen, yaitu:

a. Kemampuan menggambar (drawing), meliputi kemampuan siswa

dalam mengungkapkan ide-ide dalam bentuk grafik, gambar,

maupun diagram.

b. Kemampuan menulis (written Text), meliputi kemampuan

memberikan penjelasan dan alasan secara matematika dengan

bahasa matematika yang benar dan mudah dipahami.

c. Kemampuan mengekspresikan matematika (mathematical


15

expression), meliputi kemampuan membuat permodelan

matematika.

Adapun rubrik penskorran kemampuan komunikasii

matematis dapat dilihat pada Tabel II.1:

TABEL II.1
RUBRIK PENSKORAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIS

SKOR KRITERIA
4 Mengunakan bahasa matematika (istilah, simbol, tanda-
tanda dan repsentasi) yang sanga efektif, akurat, dan
menyeluruh, untuk menggambarkan operasi konsep, dan
proses dari masalah soal untuk kemudian dapat
memecahkan masalah soal tersebut.
3 Menggunakan bahasa matematika (istilah, simbol, tanda-
tanda dan representasi) yang sebagian efektif, akurat dan
menyeluruh, untuk mengilustrasikan ide, situasi, relasi,
konsep, dan proses dari masalah soal, tetapi penyelesaian
soal masih ada yang keliru.
2 Penjelasan yang ada menggunakan bahasa matematis
dalam mendeskripsikan operasi, konsep, dan prosedur,
namun
hanya sedikit yang benar.
1 Mencoba menjawab namun respon salah.
0 Tidak ada respon atau tidak ada jawaban sama sekali.

2. Model Think Pair Share (TPS)

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

adalah suatu pembelajaran yang menempatkan siswa secara berpasangan

dan berbagi pengetahuan kepada siswa lainnya14. Model TPS pertama

kali dikembangkan oleh Frank Lyman.15 Model ini memperkenalkan ide

“waktu berpikir atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam

14
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Karawang:Refika Aditama, 2015), h. 52
15
Robert E. Slavin, Cooperative Learning, (Bandung:Nusa Media, 2009), h. 257
16

meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan.16 Yang

memberikan kesempatan kepada siswa memikirkan sendiri jawaban dari

pertanyaan yang kemudian berdiskusi dengan pasangannya untuk

mencapai consensus atas jawaban tersebut dan akhirnya guru meminta

siswa untuk berbagi jawaban yang mereka sepakati kepada semua siswa

di kelas. Arends menyatakan bahwa “think-pair-share suatu cara yang

efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.”17

Menurut Suprijono, Think-Pair-Share (TPS) memiliki makna

sebagai berikut :18

a. Thinking
Siswa diberi kesempatan untuk memikirkan ide-ide mereka
tentang pertanyaan atau wacana yang diberikan oleh guru.
b. Pairing
Siswa menentukan dengan siapa mereka berpasangan dengan
tujuan agar siswa dapat berdiskusi dan mendalami ide-ide yang
telah ditemukan masing- masing siswa.
c. Sharing
Setelah ditemukan kesepakatan ide-ide pada masing- masing
kelompok, lalu pada tahap ini ide-ide tersebut dibagikan
kepada kelompok lain memalui kegiatan diskusi dan tanya
jawab. Hal tersebut dimaksudkan agar dari berbagai ide-ide
yang mereka temukan dapat ditemukan satu struktur yang
integratif dari pengetahuan yang telah dipelajari.

Berdasarkan uraian tersebut, Strategi pembelajaran kooperatif

dengan model Think-Pair-Share adalah strategi pembelajaran yang dapat

membantu siswa dalam menemukan dan lebih mudah untuk memahami

materi-materi pembelajaran matematika dikarenakan dengan penggunaan

16
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2014) h.208
17
Richard I. Arends, Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2007), h. 15
18
Muhammad Thobroni, Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-ruzz Media, 2011),
h. 299
17

strategi pembelajaran ini para siswa lebih terbuka untuk berkomunikasi

dengan teman-teman pasangan yang sebayanya, dikarenakan rasa

canggung mereka seperti terhadap guru lebih sedikit saat berdiskusi

dengan teman dan lebih memacu kemampuan komunikasi siswa.

Lie menyatakan bahwa ”Teknik Think-Pair-Share memberi

siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang

lain, selain itu keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi

partisipasi siswa.”19 Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif dengan

model TPS ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan

komunikasi matematika dan kemampuan untuk memahami konsep-

konsep yang sulit bersama dengan teman sebaya mereka oleh para siswa.

Menurut Nanang Hanafiah, langkah-langkah yang dapat

dilakukan dalam model mengajar ini adalah sebagai berikut :20

a. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang

ingin dicapai;

b. Peserta didik diminta untuk berpikir tentang materi atau

permasalahan yang disampaikan guru;

c. Peserta didik diminta berpasangan dengan teman

sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil

pemikiran masing-masing;

d. Guru memimpin pleno kecil diskusi, setiap kelompok

mengemukakan hasil diskusi;


19
Anita Lie, Cooperative Learning, (Jakarta : PT.Grasindo, 2010), h. 57
20
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi pembelajaran, (Bandung : PT
Refika Aditama), h.46
18

e. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan

pada pokok permasalahan dan menambah materi yang

belum diungkap kan para siswa;

f. Guru memberi kesimpulan;

g. Penutup

Jadi, mula-mula siswa memikirkan sendiri (think) permasalahan

yang diberikan oleh guru, kemudian dalam tahap berpasangan (pair)

siswa bekerjasama untuk mendiskusikan jawaban yang terbaik menurut

mereka. Selanjutnya tahap berbagi (share) tahap untuk

mempresentasikan jawaban secara kelompok di depan kelas.

Model ini mampu meningkatkan kemampuan berpartisipasi

siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga para siswa berinteraksi

lebih baik dalam kelas dan mampu untuk mengemukakan pendapat

dalam kelas. Bentuk pengungkapan pendapat ini dapat berupa

pertanyaan, namun dapat juga berupa pernyataan.

Lie mengemukakan Kelebihan Model Pembelajaran Think-Pair-

Share ( TPS ) sebagai berikut :

“keunggulan pada model pembelajaran TPS lainnya


adalah optimalisasi siswa. dengan metode klasikal yang
memungkinkan hanya satu siswa yang maju dan
membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, model TPS ini
memberikan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada
setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan
partisipasinya di depan orang lain. selain itu model TPS
ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran.”21

21
Muhammad Thobroni, Op.Cit, h. 301
19

Di samping mempunyai kelebihan, model pembelajaran Think-

Pair-Share juga mempunyai kelemahan. Sebagaimana menurut Basri,

kelemahannya adalah :

a. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai


aktivitas.
b. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruang
kelas.
c. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat
menyita waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu, guru
harus membuat perencanaan yang seksama sehingga
dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.22

Untuk mengatasi beberapa kelemahan tersebut, peneliti

melakukan beberapa hal, yaitu dalam proses pembelajaran peneliti

melakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap siswa dan menjelaskan

apa yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung

agar siswa dapat memahami dan memberikan perhatian penuh terhadap

instruksi dari peneliti, dan untuk meminimakan waktu yang terbuang

akibat peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil, peneliti

membagikan kelompok pasangan hanya berdasarkan posisi duduk siswa

berdekatan yang telah diatur oleh guru wali kelas yang dalam hal ini juga

bertindak sebagai guru matematika dan observer penelitian, sehingga

tidak memerlukan waktu banyak untuk mengatur pembagian kelompok.

Berdasarkan uraian diatas maka disimpulkan bahwa Think Pair

Share merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk tidak

pasif, sehingga siswa tidak hanya diam mendengarkan, namun juga turut

22
Muhammad Thobroni, Op.Cit, h. 302
20

aktif berpartisipasi dalam proses mengajar. Dalam tahapannya siswa

dituntut untuk berpikir dalam mengidentifikasi masalah (Think), lalu

siswa mencoba memecahkan masalah secara bersama-sama (Pair).

Terakhir, siswa mempresentasikan ide atau solusi dari masalah yang

muncul tadi (Share).

3. Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran

yang berdasarkan paham Toeri konstruktivisme. Teori konstruktuvisme

ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru

dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu

tidak sesuai lagi.23

Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai

jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan

pelajaran. Tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif

adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan,

dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota

masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi.24

Zamroni mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar

kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya

dalam wujud input pada level individual.25 Terdapat enam langkah

utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran


23
Trianto, Op.Cit, h.28
24
Robert E. Slavin, Op.Cit, h. 33
25
Trianto, Op.Cit, h. 57
21

kooperatif yang ditunjukkan pada tabel berikut26 :

TABEL II.2
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KOOPERATIF

Fase Tingkah Laku Guru


Fase -1 Guru menyampaikan semua
Menyampaikan tujuan tujuan pelajaran yang ingin
dan memotivasi siswa dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi siswa belajar
Fase -2 Guru menyajikan informasi
Menyajikan kepada siswa dengan jalan
informasi demonstrasi atau bahan bacaan
Fase -3 Guru menjelaskan kepada siswa
Mengorganisasikan siswa
bagaimana caranya membentuk
ke dalam kelompok
kelompok belajar dan membantu
kooperatif setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
Fase -4 Guru membimbing kelompok-
Membimbing kelompok kelompok belajar pada saat
bekerja dan belajar mereka mengerjakan tugas
mereka
Fase -5 Guru mengevaluasi hasil belajar
Evaluasi tentang materi yang telah
dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya
Fase -6 Guru mencari cara-cara untuk
Memberikan menghargai baik upaya maupun
penghargaan hasil belajar individu dan
kelompok

Berdasarkan uraian dari paragraf diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif menekankan sistem pembelajaran dalam

bentuk diskusi dan berkelompok. Proses pembelajaran dikatakan tidak

efektif apabila salah satu siswa belum mampu memahami dan menguasai

26
Trianto, ibid , h.66
22

materi pelajaran dikelas.

4. Kemampuan Awal Matematika (KAM)

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa

adalah kemampuan awal siswa. Kemampuan awal siswa merupakan

prasyarat awal yang harus dimiliki oleh siswa dapat berjalan dengan

lancar. Pembelajaran yang berorentasi pada kemampuan awal

menghasilkan perolehan pembelajaran yang memadai.

Siswa dengan kemampuan awal yang berbeda diberi

pembelajaran yang sama maka konsep yang diperoleh siswa berbeda

sesuai dengan tingkat kemampuan awalnya. Setiap proses belajar

mengajar mempunyai titik tolaknya sendiri atau berpangkal pada

kemampuan siswa tertentu untuk dikembangkan menjadi kemampuan

baru. Ini berarti pengalaman belajar yang lalu memegang peranan untuk

memahami konsep-konsep baru.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal

siswa adalah suatu kemampuan yang telah dimiliki sebelum

pembelajaran berlangsung yang merupakan prasyarat untuk mengikuti

proses belajar selanjutnya. Kemampuan awal berperan penting dalam

proses pembelajaran. Kemampuan awal juga menggambarkan kesiapan

siswa dalam menerima materi pelajaran baru yang diberikan oleh guru.27

Muhammad Syarif Sumantri. Strategi pembelajaran :Teori dan Praktik di Tingkat


27

Pendidikan Dasar. (Jakarta : Rajawali Pers,2016). h. 183


23

B. Hubungan Pembelajaran Kooperatif dengan Model Think-Pair- Share

terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika ditinjau dari

Kemampuan Awal Matematis

Menurut Lie, dalam pembelajaran kooperatif ruang kelas perlu ditata

sedemikian rupa sehingga menunjang proses pembelajaran.28 Dalam

penelitian ini diterapkan model pembelajaran kooperatif TPS (Think Pair

Share). Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang

menyenangkan yang dikemas dalam belajar berkelompok.

Pembelajaran TPS salah satu model pembelajaran kooperatif yang

memiliki prosedur yang diterapkan secara eksplisit. Siswa diberikan cukup

banyak waktu untuk berfikir, merespon dan saling membantu satu sama lain.

Slavin mengemukakan bahwa ada dua alasan penggunaan

pembelajaran kooperatif untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang

selama ini memiliki kelemahan, yaitu:29

a. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan


pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan
sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dari
orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri
b. Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan
siswa dalam berfikir, memecahkan masalah, dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas

secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think- pair-share

dapat memberi siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, untuk merespon

28
Anita Lie, Op.Cit, h. 51
29
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana, 2010), h. 242
24

dan untuk saling membantu satu sama lain. Trianto juga menyatakan bahwa

”Teknik Think-pair-Share atau berpikir- berpasangan-berbagi merupakan

jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi serta optimalisasi siswa”.30

Peranan komunikasi matematika mempunyai peranan yang sangat

besar terhadap perkembangan belajar siswa. Bagaimana interaksi siswa di

dalam kelas dan cara siswa mengungkapkan pendapat di dalam kelas dan di

dalam kelompok yang terbentuk di dalam kelas. Apabila siswa mempunyai

kemampuan komunikasi matematika yang baik, maka siswa dapat

mengerjakan soal tersebut, yaitu dengan cara bertanya kepada teman, dan

mengungkapkan pendapat di dalam kelompoknya, maka kesulitan demi

kesulitan dapat teratasi. Proses dari interaksi ini mampu meningkatkan

kemampuan komunikasi matematika siswa dan apabila telah terjadi

peningkatan pada kemampuan komunikasi matematika siswa maka terjadi

juga peningkatan pada hasil belajar siswa. Demikianlah bagaimana

komunikasi matematik berperan dalam pengembangan potensi belajar siswa.

Dari penjelasan tersebut, diharapkan dengan diterapkan pembelajaran

kooperatif dengan model Think Pair Share ini dapat meningkatkan

komunikasi matematika siswa, karena siswa diberikan kemudahan dalam

menyelesaikan persoalan secara berpasangan, kemudian dapat sharing

dengan kelompok lain, sehingga efektivitas belajar siswa menjadi maksimal

dan apa yang diharapkan guru untuk meningkatkan hasil belajar matematika

30
Trianto, Op.Cit, h. 81
25

siswa dapat tercapai. Untuk melaksanakannya guru perlu mengetahuan

kemampuan awal siswa.

Kemampuan awal sangatlah penting bagi guru agar dapat

memberikan dosis pelajaran yang tepat, tidak terlalu sukar dan tidak terlalu

mudah. Kemampuan awal juga beguna untuk mengambil langkah-langkah

yang di perlukan.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti adalah :

1. Model pembelajaran tipe Think Pair Share pernah di teliti oleh Juniza

dkk dari Universitas Pasir Pangaraian dengan judul “Pengaruh

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas IX SMPN 1 Kepenuhan Hulu.” Dari hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) lebiih baik dari pada pembelajaran konvesional pada siswa kelas

IX SMP 1 Kepenuhan Hulu.31

2. Armi Lia Aji, mahasiswa Universitas Lampung dengan judul Penerapan

Model Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Geografi. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

31
Juniza,dkk , pengaruh pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas IX SMPN 1 KEPENUHAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian.
26

pembelajaran dengan model Think Pair Share dapat membuat siswa

lebih aktif dalam belajar berdiskusi dengan rekan atau pasangannya.32

3. Nur Asuro, mahasiswa Universitas Islam Negeri Suska Riau dengan

judul Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis ditinjau dari Self

Concept siswa SMA Negeri 1 Kampar. Dari penelitian dapat

disimpulkan peserta didik memiliki kemampuan komunikasi yang

berbeda-beda, ada yang tinggi, sedang mapun rendah.33

Adapun yang membedakan penelitian yang dilakukan oleh

penulis dengan penelitian yang relevan adalah penulis ingin menelaah

adakah pengaruh penerapan model think-pair- share terhadap kemampuan

komunikasi matematis ditinjau berdasarkan kemampuan awal matematika

siswa SMP.

D. Konsep
Operasional

1. Pembelajaran kooperatif dengan model Think Pair Share

a. Kegiatan Awal

1) Apersepsi

Apersepsi merupakan kegiatan awal yang dilakukan saat

akan memulai kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan

untuk mengaitkan apa yang telah diketahui atau yang dialami

dengan apa yang akan dipelajari.

32
Armi Lia Aji. Penerapan model think pair share (TPS) untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 kota Bandar Lampung,
Universitas Lampung. 2017
33
Nur Asuro, Analisis Kemampuan komunikasi Matematis Ditinjau dari Self Concept
Siswa SMA Negeri 1 Kampar, UIN SUSKA RIAU, 2020.
27

2) Motivasi

Guru memotivasi siswa sebelum proses belajar mengajar

dimulai. Motivasi yang diberikan seperti pertanyaan yang

bertujuan agar siswa bersemangat dan aktif belajar serta

pentingnya kerja sama dalam proses belajar.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif dengan

model Think-Pair-Share.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan materi secara garis besar

2) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang

materi atau permasalahan yang disampaikan guru.(think)

3) Guru mengorganisasikan siswa untuk duduk berkelompok

4) Guru membagikan lembar kerja ke masing-masing siswa.

5) Guru melakukan tanya jawab tentang pemahaman siswa

mengenai materi yang telah dijelaskan.

6) Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada

pada Lembar kerja.

7) Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan masing-

masing jawaban Lembar kerja dengan pasangannya (Pair)

8) Guru berkeliling mengontrol, membimbing dan membantu

siswa selama diskusi berlangsung.


28

9) Guru mengarahkan beberapa kelompok untuk mempresentasikan

jawaban dan berbagi ke seluruh siswa di depan kelas (Share)

10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk

memberikan penjelasan tambahan atau bertanya jika ada materi

yang belum dipahami dan memberikan penghargaan kepada

siswa yang telah tampil.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah

dipelajari.

2) Guru kembali melakukan tanya jawab tentang pemahaman siswa.

3) Guru memberikan siswa tugas Rumah (PR) atau menyarankan

siswa untuk mempelajari materi yang dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

2. Kemampuan Komunikasi

a. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide-ide dalam bentuk

model matematika.

b. Kemampuan menulis (written Text), meliputi kemampuan

memberikan penjelasan dan alasan secara matematika dengan bahasa

matematika yang benar dan mudah dipahami.

c. Kemampuan mengekspresikan matematika (mathematical

expression), meliputi kemampuan mengubah pernyataan sehari- hari

berbentuk soal cerita ke dalam model matematika yang sesuai.


29

3. Kemampuan Awal Matematis

Kemampuan awal merupakan pengetahuan awal yang dimilki

oleh seorang sebelum meemasuki materi pelajaran yang lebih tinggi.

Soal tes kemampuan komunikasi matematika yang menggunakan

pembelajaran kooperatif dengan model Think-Pair-Share sama dengan

soal tes kemampuan komunikasi matematika dengan menggunakan

pembelajaran biasa. Siswa diberi waktu selama 2 jam pelajaran. Setelah

tes selesai dan dikumpulkan, selanjutnya hasil tes dianalisa apakah

pembelajaran dengan model Think Pair Share ini dapat meningkatkan

kemampuan komunikasi yang ditinjau berdasarkan kemampuan awal

siswa SMP.

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas diatas maka peneliti

menyimpulkan hipotesis sebagai berikut :

1. 𝐻𝑎: : Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa

yang mengikuti pembelajaran model Think Pair Share dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran yang diterapkan guru.

𝐻0: Tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara

siswa yang mengikuti pembelajaran model Think Pair Share dengan siswa

yang mengikuti pembelajaran yang diterapkan guru.

2. 𝐻𝑎: : Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa

yang memiliki kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah.


30

𝐻0: Tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara

siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah.

3. 𝐻𝑎: Terdapat interaksi model pembelajaran Think Pair Share berdasarkan

kemampuan awal matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis

siswa.

𝐻0: Tidak terdapat interaksi model pembelajaran Think Pair Share

berdasarkan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Jenis penelitian eksperimen yang dilakukan adalah quasi

eksperimen, atau eksperimen semu, dimana variabel penelitian tidak

memungkinkan untuk di kontrol secara penuh. Pada eksperimen semua sampel

baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok control diambil

secara random.34

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan desain yang

digunakan adalah desain penelitian posttest-only Control Group Design.


35
Gambaran tentang desain ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

TABEL III.1
DESAIN PENELITIAN

Kelas Perlakuan Posttest


KE X 𝑂1
KK − 𝑂2

34
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D, (Bandung. Alfabeta, 2014) h. 112
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2013) h.112

31
32

Keterangan:

KE = Kelompok Eksperimen

KK = Kelompok Kontrol

𝑋 = Perlakuan dengan Model Pembelajaran TPS

𝑂1 = Posttest (tes akhir) pada kelas eksperimen

𝑂2 = Posttest (tes akhir) pada kelas kontrol

Rancangan ini akan diterapkan pada situasi yang berbeda yaitu kelas

eksperimen diterapkan model Think Pair Share (TPS) dan kelass kontrol

diterapkan pembelajaran kooperatif.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 16 Pekanbaru dengan rencana

waktu pada semester ganjil tahun 2018/2019. Penelitian disesuaikan dengan

jabwal pembelajaran semester ganjil yang ada disekolah tersebut.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 16

Pekanbaru tahun pelajaran 2018/2019. Terdiri dari 6 kelas siswa SMP yang

masing-masing kelas terdiri dari 30 siswa dan ada juga yang 29 siswa. Untuk

menentukan sampelnya digunakan cara cluster random sampling. Teknik ini

digunakan untuk menentukan sampel jika objek/subjek yang diteliti atau

sumber data sangat luas.36 Untuk memilih sampel dengan teknik cluster

random sampling, maka peneliti melakukan dengan langkah-langkah sebagai

36
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Op.Cit, h. 109.
33

berikut:

1. Memberikan soal KAM kepada siswa SMP Negeri 16 Pekanbaru

sebanyak 6 kelas.

2. Melakukan uji kesamaan rata-rata.

Langkah-langkah untuk melakukan uji kesamaan rata-rata adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini

dilakukan dengan uji kolmogrov-smirnov. Uji normalitas ini

dibantu dengan software SPSS 22 dengan kriteria penerimaan

jika sig > taraf nyata (α = 0,05) maka H0 diterima dan Ha

ditolak, hal ini berarti data berdistribusi normal. Hasil uji

normalitas masing-masing kelas populasi dapat dilihat pada

tabel III.2.

TABEL III.2
Hasil Uji Sampel Normalitas Soal KAM

Kelas Nilai sig


VII.1 0,838
VII.2 0,667
VII.3 0,999
VII.4 0,598
VII.5 0,928
VII.6 0,829
Pada tabel III.2 terlihat data populasi berdistribusi

normal, karena memiliki nilai sig > taraf nyata (α =

0,05). Selanjutnya di uji homogenitas untuk melihat


34

kesamaan rata-rata semua populasi.

b. Menguji Kesamaan Rata-rata

Setelah melakukan uji normalitas, maka selanjutnya uji

kesamaan rata-rata dengan menggunakan uji anova satu arah.

Kriteria penerimaannya yaitu jika nilai signifikansi atau nilai

probabilitas (sig) > 0,05, maka varian dari dua atau lebih

kelompok populasi adalah tidak sama (tidak homogen) dan

sebaliknya. Dari hasil uji anova satu arah yang dilakukan

diperoleh bahwa nilai sig = 1,63 , yang berarti nilai Sig. ≤

taraf nyata (α = 0,05) yaitu 2,43 sehingga dapat

dikatakan bahwa populasi memiliki kesamaan rata-rata.

3. Melakukan pengambilan sampel

Langkah selanjutnya yaitu pengambilan dua kelas secara

acak untuk dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan yaitu teknik cluster random sampling, sehingga

terpilihlah kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.3

sebagai kelas kontrol.

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Think

Pair Share (TPS)


35

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi

matematis siswa.

3. Variabel moderator

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah Kemampuan awal

matematis siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui sejarah sekolah, keadaan

guru, dan siswa serta sarana prasarana yang ada disekolah tersebut.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan.

Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama

proses pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah

disediakan untuk setiap kali pertemuan.

3. Tes Kemampuan Komunikasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol terutama terhadap kemampuan

komunikasi matematika sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif

dengan model think-pair-share yang diperoleh dari nilai pretest. Pretest

untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Sedangkan data tentang


36

kemampuan komunikasi setelah menggunakan model pembelajaran think

pair share ini diperoleh melalui lembar tes yang dilakukan pada akhir

pertemuan (postest).

G. Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

Pada penelitian ini untuk mengetahui keterlaksanaan dengan baik

pembelajaran berdasarkan Model Pembelajaran Think Pair Share maka

digunakan lembar observasi. Adapun lembar obeservasi terdiri dari lembar

orservasi guru dan lembar observasi siswa yang dapat dilihat pada

Lampiran E1 dan F1

2. Soal Tes

a. Soal Kemampuan Awal Matematis

Soal Kemampuan Awal Matematis adalah soal yang

diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran berupa materi

bilangan yang terdiri dari 6 buah soal dan berbentuk soal uraian

yang dibuat berdasarkan dengan indikator kemampuan komunikasi

matematis.

b. Soal posttest

Soal posttest diberikan kepada siswa setelah diterapkannya

model pembelajaran berupa materi himpunan yang terdiri dari 6

buah soal dan berbentuk uraian. Dalam uji coba soal tes

kemampuan awal matematis dan soal posttest kemampuan

komunikasi matematis pada siswa perlu dilakukan pengembangan


37

uji instrumen yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran.

1) Validitas butir soal

Validitas butir soal dilakukan dengan teknik korelasi

product moment sebagai berikut :37

𝑛 ∑ 𝑥𝑦− (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 = √*𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 +.*𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 +

Keterangan :

rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment

∑ x = Jumlah skor seluruh x

∑ y = Jumlah skor seluruh y

∑ xy = Jumlah seluruh perkalian skor x dan skor y n =

Jumlah responden

Setelah setelah butir soal dihitung besar koefisien

korelasi dengan skor totalnya, maka selanjutnya menghitung

uji-t dengan rumus:

𝑟√𝑛−2
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = √1−𝑟2

Keterangan :

Thitung = Nilai thitung

R = Koefisien korelasi hasil rhitung

N = Jumlah responden

Jika hasil thitung dikonsultasikan dengan nilai Tabel

37
Heris Hendriana dan Utari Soemarmo. Penilaian Pembelajaran Matematika.
(Bandung: PT. Refika Aditama,2014), hlm. 62
38

t product moment dengan dk = n -2, dengan taraf

signifikan 5%. Kaidah keputusan:

Jika thitung ≥ ttabel butir valid

Jika thitung < ttabel butir tidak valid

Jika instrumen tersebut valid , maka kriteria yang

digunakan untuk menentukan validitas butir soal

terdapat pada Tabel III. 3 berikut:

TABEL III.3
KRITERIA KOEFISIEN KORELASI
VALIDITAS SOAL

Besar r Interpretasi
0,80 <r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Cukup tinggi
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah

Pengujian validitas uji coba soal tes KAM dapat

dilihat secara rinci pada Lampiran J.1. Adapun kriteria

dari hasil uji coba tersebut disajikan pada tabel III.4

berikut :

TABEL III.4
HASIL KOEFISIEN KORELASI
VALIDITAS SOAL UJI COBA KAM

No Koefisie Harga Harga


Soal n thitung ttabel Keput Krite
Korelas usan ria
i rhitung
1 0,5612 3.457 1.706 Valid Tinggi
39

2 Sangat
0,6629 4.515 1.706 Valid
Tinggi

3 Sangat
0,4816 2.802 1.706 Valid
Tinggi
4 0,5883 3.710 1.706 Valid Tinggi
5 Cukup
0,5617 3.462 1.706 Valid
Tinggi
6 Cukup
0,7332 5.498 1.706 Valid
Tinggi

Sedangkan pada pengujian validitas uji coba soal

posttest dapat dilihat secara rinci pada Lampiran K1.

Adapun kriteria dari hasil uji coba tersebut disajikan

pada tabel III.5 berikut.

TABEL III.5
HASIL KOEFISIEN KORELASI
VALIDITAS SOAL UJI COBA POSTTEST

No Koefisien Harga Harga


Korelasi thitung ttabel Keput Kriteria
Soal rhitung usan
1 0,5856 4,545 1,70562 Valid Tinggi
2 0,7806 10,180 1,70562 Valid Sangat Tinggi
3 0,8301 13,610 1,70562 Valid Sangat Tinggi
4 0,7004 7,016 1,70562 Valid Tinggi
5 0,6781 6,403 1,70562 Valid Cukup Tinggi
6 0,5777 4,423 1,70562 Valid Cukup Tinggi

Berdasarkan perhitungan tabel III.5 dapat

disimpulkan bahwa semua uji coba posttest valid

2) Uji Relialibillitas

Proses perhitungan reliabilitas dengan


40

menggunakan metode alpha adalah sebagai berikut:38

a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan

(∑ 𝑥 ) 2
rumus sebagai berikut : 𝑆i = ∑ 𝑥i2− 𝑁i
𝑁

Keterangan :

Si = Varians skor tiap-tiap item

∑ Xi 2 = Jumlah Kuadrad Item Xi

(∑ Xi )2 = Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus

sebagai berikut : ∑ 𝑆i = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 + ⋯ 𝑆𝑛

Keterangan :

∑ Si = Jumlah varians semua item

S1+ S2 + S3 + . . . Sn = Varians item ke 1. 2, 3 dst.

c) Menghitung varians total dengan rumus sebagai

berikut :

(∑ 𝑥𝑡) 2
∑ 𝑥2−
𝑡 𝑁
𝑆𝑡 = 𝑁

Keterangan :

St = Varians skor tiap-tiap item

∑ Xt 2 = Jumlah Kuadrat X total

(∑ Xt )2 = Jumlah item X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

38
Hartono, Analisis Item Instrumen, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2015), hlm. 126
41

d) Memasukkan nilai Alpha dengan rumus sebagai

berikut:
𝑘 ∑ 𝑆i
𝑟11 = (1 )
𝑘−1 𝑆𝑡

Keterangan :

r11 = Nilai Reliabilitas

∑ Si =Jumlah varians semua item

St = Varians total

k = Jumlah item

Selanjutnya membandingkan rhitung dengan

rtabel product moment. Jika hasil rhitung

dikonsultasikan dengan harga rtabel product

moment dengan df = n -2, dengan taraf signifikan

5%, sehingga diketahui apakah butir soal tersebut

reliabel atau tidak dengan ketentuan sebagai

berikut: 39

Bila rhitung ≥ rtabel berarti reliabel

Bila rhitung < rtabel berarti tidak tidal reliabel

Untuk mengetahui apakah suatu tes memiliki

reliabilitas tinggi, sedang atau rendah dapat dilihat

dari koefisien reliabilitasnya pada Tabel III.6

berikut:

39
Ibid., hlm.109
42

TABEL III.6
KRITERIA RELIABILITAS SOAL

Reliabilitas Tes Interpretasi


0,80 <r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 <r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 <r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan perhitungan reliabilitas untuk

soal uji coba KAM dapat dilihat seperti pada

Lampiran J.2 , maka didapati koefisien reliabilitas

sebesar 0,6326 maka rhitung > rtabel atau 0,6326 >

0,3739. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa

instrumen penelitian tersebut reliabel dengan

interpretasi tinggi.

Sedangkan berdasarkan perhitungan

reliabilitas untuk soal uji coba posttest dapat dilihat

seperti pada Lampiran K.2 , maka didapati

koefisien reliabilitas sebesar 0,784 maka rhitung >

rtabel atau 0,6326 > 0,3739. Oleh karena itu dapat

dinyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut

reliabel dengan interpretasi tinggi.

e) Tingkat Kesukaran soal

Pengujian terhadap tingkat kesukaran


43

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh

mana kesukaran suatu tes. Dengan melakukan uji

tingkat kesukaran maka dapat diketahui apakah

soal termasuk kategori sulit, sedang ataupun

mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dapat

digunakan rumus yaitu :40

Derajat indeks kesukaran soal dapat ditentukan

dengan rumus:

(𝑆𝐴 + 𝑆𝐵) − 𝑇(𝑆𝑚i𝑛)


𝑇𝐾 = 𝑇(𝑆𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑚i𝑛)

Keterangan :

TK = Tingkat Kesukaran

SA = Jumlah skor Kelompok atas

SB = Jumlah skor kelompok bawah

T = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok

bawah

Smax = Skor maksimum yang diperoleh siswa

Smin = Skor minimum yang diperoleh siswa

Kriteria tingkat kesukaran soal dapat

diklasifikasikan pada Tabel III. 7.

40
Mas’ud Zein dan Darto, Evaluasi Instrumen, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2010),
hlm.39
44

TABEL III.7
KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL

Tingkat Kesukaran Interpretasi


TK > 0,70 Mudah
0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang
TK < 0,30 Sukar

Adapun berdasarkan perhitungan pada Lampiran

J.3 didapati kesimpulan bahwa hasil uji coba KAM

dengan 6 soal uraian pada Tabel III. 8.

TABEL III.8
HASIL KRITERIA TINGKAT
KESUKARAN SOAL UJI COBA
KAM

No Soal Tingkat Kriteria


Kesukaran
1. 0,54 Sedang
2. 0,79 Sukar
3. 0,57 Sedang
4. 0,64 Sedang
5. 0,43 Sedang
6. 0,78 Sukar

Sedangkan berdasarkan perhitungan pada

Lampiran K.3 didapati kesimpulan bahwa hasil uji

coba posttest dengan 6 soal uraian pada Tabel III. 9

sebagai berikut:
45

TABEL III.9
HASIL KRITERIA TINGKAT
KESUKARAN SOAL UJI
COBA POSTTEST

No Tingkat Kriteria
Soal Kesukaran
1. 0,48 Mudah
2. 0,34 Sedang
3. 0,08 Sedang
4. 0,13 Sedang
5. 0,18 Sedang
6. 0,23 Sedang

f) Daya Pembeda Soal

Daya Pembeda adalah kemampuan soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa

yang berkemampuan rendah. Daya pembeda suatu

soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus

berikut:41

𝑆𝐴−𝑆𝐵
DS 𝐷𝑃 = 1
𝑇𝑆 − 𝑆𝑚i𝑛
( 𝑚𝑎𝑥 )
2

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

SA = Jumlah skor atas

SB = Jumlah skor bawah

T = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok

bawah

Smax = Skor maksimum

41
Mas’ud Zein dan Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Pekanbaru: Daulat Riau,
2012), hlm. 86
46

Smin = Skor minimum

Proporsi daya pembeda soal yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel III. 10 berikut.

TABEL III. 10
KRITERIA DAYA
PEMBEDA SOAL

Daya Pembeda Interpretasi


0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada

Lampiran J.3 maka didapati uji coba soal KAM

memiliki daya pembeda soal seperti Tabel III.11

berikut ini.

TABEL III. 11
HASIL KRITERIA DAYA
PEMBEDA SOAL UJI COBA KAM

No Daya Kriteria
Soal Pembeda
1. 0,17 Jelek
2. 0,14 Jelek
3. 0,21 Cukup
4. 0,32 Cukup
5. 0,21 Cukup
6. 0,23 Cukup

Berdasarkan perhitungan tabel III.11 dapat


47

disimpulkan bahwa hasil kriteria daya pembeda soal uji

coba KAM bahwa ada 2 soal dengan kriteria jelek dan

4 soal dengan kriteria cukup

Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan

seperti pada Lampiran K.3 maka didapati uji coba soal

posttest memiliki daya pembeda soal seperti Tabel

III.12 berikut ini.

TABEL III. 12
HASIL KRITERIA
DAYA
PEMBEDA SOAL UJI COBA POSTTEST

No Soal Daya Kriteria


Pembeda
1. O,29 Cukup
2. 0,29 Cukup
3. 0,29 Cukup
4. 0,21 Cukup
5. 0,11 Jelek
6. 0,25 Cukup

Berdasarkan perhitungan tabel III.12 dapat

disimpulkan bahwa ada 1 soal uji coba posttest dengan

daya pembeda 0,11 yang kriterianya jelek, dan ada 5

soal uji coba posttest dengan kriteria cukup.

TABEL III.13
ANALISIS HASIL UJI COBA UJI COBA KAM

SO VALI RELIABEL DAYA TINGKAT KESIMP


AL D BEDA KESUKARAN ULAN
1 Valid Jelek Sedang Digunakan
2 Valid Jelek Sukar Digunakan
3 Valid Cukup Sedang Digunakan
48

4 Valid Tinggi Cukup Sedang Digunakan


5 Valid Cukup Sedang Digunakan
6 Valid Cukup Sukar Digunakan

Berdasarkan perhitungan tabel III.13 dapat disimpulkan bahwa

hasil analisis uji coba KAM ada soal yang dengan kriteria jelek tetap

digunakan karena soal valid dan reliabelnya tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Adapun rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan secara

statistik inferensial, yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel

berdistribusi normal atau tidak. Statistika yang digunakan dalam uji

normalitas ini adalah uji chi-kuadrat sebagai berikut:42

(ƒ𝑜 − ƒℎ)2
32 = ∑
ƒℎ

Keterangan:

32 = Harga chi kuadrat

ƒ𝑜 = Frekuensi observasi

𝑓ℎ = Frekuensi harapan

Menentukan X2 tabel dengan dk = k – 1 dan taraf sifnifikan 5%.

Kaidah Keputusan :
2 2
Jika X hitung > X tabel maka H0 diterima dan H0 ditolak.

2 2
Jika X hitung < X tabel maka H0 ditolak dan H0 diterima.

42
Hartono, Statistik untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 230
49

Diproleh hipotesis :

H0 : data berdistribusi tidak normal

Ha : data berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan untuk mengetahui apakah

kedua sampel memiliki variansi-variansi yang sama. Pengujian

homogenitas ini menggunakan uji-f dengan rumus:43

𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹 = 𝑉𝑎𝑟i𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐i𝑙

Menentukan Ftabel dengan dk pembilang = n1 – 1 dan DK

penyebut = n2 – 1 dengan taraf signifikan 0,05. Kaidah keputusan :

Jika Fhitung > Ftabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Diperoleh hipotesis :

H0 : data berdistribusi tidak homogen

Ha : data berdistribusi homogen

3. Uji Hipotesis

Dalam menguji hipotesis rumusan masalah pertama, kedua dan

ketiga, di sini peneliti menggunakan Analisis Varians Dua

Jalan atau disingkat dengan (ANOVA) 2 jalur. Pada penelitian

eksperimen ini, peneliti ingin melihat interaksi variabel bebas dan

variabel moderator bersama-sama dalam mempengaruhi variabel

43
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian
Pemula (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 120
50

terikat.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:44

a) Membuat tabel perhitungan Anova

b) Menghitung derajat kebebasan (𝑑ƒ), meliputi:

(1) 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝑡 = 𝑁 − 1

(2) 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝑎 = 𝑝𝑞 − 1

(3) 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝑑 = 𝑁 − 𝑝𝑞

(4) 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐴 = 𝑝 − 1

(5) 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐵 = 𝑞 − 1

(6) 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐴𝐵 = 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐴 × 𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐵

c) Melakukan perhitungan jumlah kuadrat (𝐽𝐾), meliputi:

(1) 𝐽𝐾𝑡 2
= ∑ X2 − 𝐺
𝑁
(2) 𝐽𝐾
𝐴𝐵2 𝐺2
𝑎 =∑ −
𝑛 𝑁

(3) 𝐽𝐾𝑑 = 𝐽𝐾𝑡 − 𝐽𝐾𝑎


2 2
(4) 𝐽𝐾 = ∑ 𝐴 − 𝐺
𝐴 𝑞𝑛 𝑁
2 2
(5) 𝐽𝐾 = ∑ 𝐵 − 𝐺
𝐵 𝑝𝑛 𝑁

(6) 𝐽𝐾𝐴𝐵 = 𝐽𝐾𝑎 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵

Keterangan:

𝐽𝐾𝑡 = Jumlah kuadrat penyimpangan total

𝐽𝐾𝑎 = Jumlah kuadrat antar-kelompok

𝐽𝐾𝑑 = Jumlah kuadrat dalam

44
Hartono, Op. Cit., hlm. 247
51

𝐽𝐾𝐴 = Jumlah kuadrat faktor A

𝐽𝐾𝐵 = Jumlah kuadrat faktor B

𝐽𝐾𝐴𝐵 = Jumlah kuadrat faktor A dan B secara bersama

X = Skor individual

𝐺 = Nilai total pengukuran variabel terikat

untuk seluruh sampel

𝑁 = Jumlah sampel keseluruhan

𝐴 = Jumlah skor masing-masing baris pada faktor A

𝐵 = Jumlah skor masing-masing baris pada faktor B

𝑝 = Banyaknya kelompok pada faktor A

𝑞 = Banyaknya kelompok pada faktor B

𝑛 = Banyaknya sampel masing-masing

d) Menghitung rata-rata kuadrat (𝑅𝐾) dengan rumus:


𝐽𝐾𝑑
(1) 𝑅𝐾𝑑 =
𝑑ƒ 𝐽𝐾𝑑

𝐽𝐾𝐴
(2) 𝑅𝐾𝐴 =
𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐴

𝐽𝐾𝐵
(3) 𝑅𝐾𝐵 =
𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐵

𝐽𝐾𝐴𝐵
(4) 𝑅𝐾𝐴𝐵 =
𝑑ƒ 𝐽𝐾𝐴𝐵

e) Melakukan perhitungan untuk mencari 𝐹 rasio dengan rumus:

𝑅𝐾𝐴
(1) 𝐹𝐴 =
𝑅𝐾𝑑

(2) 𝐹𝐵 = 𝑅𝐾𝐵
𝑅𝐾𝑑

𝑅𝐾𝐴𝐵
(3) 𝐹𝐴𝐵 =
𝑅𝐾𝑑
52

Kriteria pengujian, jika F0 > Ftabel pada taraf

signifikan 5% maka H0 ditolak, artinya terdapat

perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Sebaliknya, jika F0 > Ftabel, maka H0 diterima.

I. Prosedur Penelitian

Pemberian soal untuk mengambil sampel dilakukan pada bulan

september dan untuk pemberian soal kemampuan awal matematis

dilakukan pada bulan Oktober sebelum melakukan penelitian.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan dalam beberapa kegiatan, yaitu:

a. Menetapkan jadwal penelitian,

b. Mengurus izin penelitian,

c. Mempelajari materi pelajaran matematika kelas VII

yaitu materi Bentuk Aljabar.

d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dapat dilihat pada

Lampiran A.1 – B.5.

e. Mempersiapkan dan menyusun instrumen pengumpul data.

f. Melakukan kegiatan bimbingan instrumen penelitian kepada

dosen pembimbing.

g. Sebelum instrumen diberikan pada sampel, instrumen diuji

cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kevalidan,

reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Soal


53

KAM dan posttest yang berisi soal kemampuan komunikasi

matematis, uji coba soal tersebut peneliti ujikan di kelas VIII

di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian.

h. Menyusun kembali soal-soal KAM dan posttest siswa yang telah


di uji.

i. Menentukan sampel,

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, pembelajaran yang dilakukan

pada kedua kelas sampel dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran yang berbeda. Pada kelas eksperimen proses

pembelajaran menggunakan model Think Pair Share. Untuk teknis

pelaksanaannya disesuaikan saat melakukan penelitian.

3. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian dilakukan dalam beberapa kegiatan, yaitu :

a. Peneliti memberikan tes akhir (posttest) berupa tes

kemampuan komunikasi matematis yang sama pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah materi pelajaran yang

dipelajari selesai.

b. Menganalisis tes akhir yang diperoleh dari kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh sesuai

dengan analisis data yang digunakan.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diproleh sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa

yang menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

dengan siswa yang menggunakan pembelajaran Konvensional. Hal ini

dapat dilihat dari nilai 𝐹𝐴 = 5,32 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,00. Dengan demikian

maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa

yang memiliki kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah. Hal ini

dapat dilihat dari hasil perhitugan uji anova dua arah diproleh bahwa

F(B) hitung = 0,7624 dan F(B)tabel= 3,15 pada taraf signifikan 5%.

Dengan kesimpulan F(B)hitung > F(B)tabel yang berarti H0 ditolak.

3. Tidak terdapat interaksi model pembelajaran TPS dan kemampuan

awal matematika terhadap kemampuan komunikasi masalah

matematis siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pehitungan uji anova

dua arah di proleh bahwa Fhitung ≤ Ftabel dimana 0,708 ≤ 3,15 maka

𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh penerapan Model Think Pair Share (TPS) Terhadap

Kemampuan Komunikasi Matematis Bedasarkan Kemampuan Awal

Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru.

86
87

B. Saran

Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru matematika untuk menjadikan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai salah satu model pembelajaran

yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi

matematis siswa pada khususnya.

2. Untuk menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS). Sebaiknya guru menyesuaikan waktu yang telah

direncanakan agar semua tahapan pada model pembelajaran dapat

terlaksana dengan baik.

3. Kepada peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian serupa dengan

menggunakan model kooperatif tipe TPS, sebaiknya model ini digunakan

untuk jumlah siswa yang tidak lebih dari 30 siswa. Karena jika jumlah

siswanya banyak, maka guru akan susah untuk mengontrol banyak

kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. (2007). Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ansari, Bansu I. (2016). komunikasi Matematik Strategi Berfikir dan Manajemen


Belajar. Banda Aceh:Yayasan PeNA

Asuro, Nur. (2020). “Analisis Kemampuan komunikasi Matematis Ditinjau dari


Self Concept Siswa SMA Negeri 1 Kampar”. UIN SUSKA RIAU.

Fachrurazi. (2011). “Penerapan Pembelajaran Berbasis masalah Untuk


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Komunikasi Matematik
siswa Sekolah Dasar”.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. Konsep Strategi pembelajaran. Bandung :


PT Refika Aditama.

Hanum, Farida. (2009). “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemampuan Awal


Terhadap Hasil Belajar Matematika”. Studi Eksperimen di MAN 3
Jakarta

Hartono. (2008). Statistik untuk Penelitian . Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hartono. (2015). Analisis Item Instrumen . Pekanbaru: Zanafa Publishing

Hendriana, Heris & Soemarmo Utari. (2014). Penilaian Pembelajaran


Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama

Hendriana, Heris dkk. (2017). Hard Skills dan Soft Skills Matematik. Bandung:
Refika Aditama.

Juniza,dkk. (2014). “pengaruh pembelajaran kooperatif tipe think pair share


terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMPN 1
KEPENUHAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian”.

Kurniati, Annisa, Muhandaz Ramon & Fajar Alam Hamzah. (2017). “Pengaruh
Penerapan Metode Pembelajaran Kelompok Buzz terhadap Kemampuan
Komunikasi Matematika Siswa”.

Lestari, Karunia Eka & Yudhanegara. Mokhammad Ridwan. (2017). Penelitian

88
Pendidikan Matematika . Bandung: PT Refika Aditama.

Lia, Armi Aji. (2017). “Penerapan model think pair share (TPS) untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 1
SMA Al-Azhar 3 kota Bandar Lampung”. Universitas Lampung.

Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. Jakarta : PT.Grasindo

Nufus, Hayatun & Rezi Ariawan. (2017). “Keterkaitan Hubungan antara


Kemampuan Komunikasi dan Penalaran Matematis Siswa”.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan


Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta:Ar-Ruzz Media

Slavin, Robert E. (2009). Cooperative Learning. Bandung:Nusa Media.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabet.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabet.

Sumantri, Muhammad Syarif. (2016). Strategi pembelajaran :Teori dan Praktik


di Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta : Rajawali Pers.

Sumaryanta, Priatna. Nanang & Sugiman. (2019). Pemetaan Hasil Ujian


Nasional Matematika,6,545.

Thobroni, Muhammad. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:Ar-ruzz


Media

Thobroni, Muhammad. (2012). Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:Ar-Ruzz


Media.

89
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta:Kencana

Zein, Mas’ud & Darto. (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Pekanbaru:


Daulat Riau

Zein, Mas’ud & Darto. (2010). Evaluasi Instrumen. Pekanbaru:Zanafa


Publishing

90
91
LAMPIRAN A

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru

Kelas : VII (tujuh)

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : I (satu)

Kompetensi Inti :

 KI-1 (Spiritual) : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

 KI-2 (Soasial) : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

 KI-3 (Pengetahuan) : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

 KI 4 (Keterampilan) : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
92

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar


Pokok Waktu

3.6 Menjelaskan bentuk Bentuk Mengamati Tugas 13 JP  Lembar Kerja


aljabar dan unsur- Aljabar Siswa (LKS).
 Mencermati bentuk aljabar dalam  Tugas
unsurnya  Kementrian
masalah sehari- hari atau situasi yang terstruktur:
menggunakan Pendidikan
berkaitan dengan penggunaan mengerjakan
masalah kontekstual dan
konsep latihan soal-
Kebudayaan.
3.7 Menjelaskan dan  Mencermati penjumlahan dan soal yang
2014. Buku
melakukan operasi pengurangan bentuk aljabar berkaitan
Guru
pada bentuk aljabar yang disajikan dengan
Matematika
(penjumlahan,  Mencermati cara pengalian bentuk aljabar
Kelas VII
pengurangan, bentuk aljabar dengan cara  Tugas
Semester 1
perkalian, dan bersusun mandiri tidak
untuk
pembagian)  Mencermati masalah mengenai terstruktur:
SMP/MTs.
pembagian bentuk aljabar mencatat dan
4.6 Menyelesaikan Jakarta:
 Mencermati cara menyederhanakan mencari
masalah yang berkaitan Kementrian
bentuk aljabar informasi
dengan bentuk aljabar Pendidikan
bentuk aljabar
4.7 Menyelesaikan dan
Menanya
93

masalah yang berkaitan  Menanya tentang berbagai bentuk Observasi Kebudayaan.


dengan operasi pada aljabar dari masalah sehari-hari. Misal:  Hidayani,
bentuk aljabar apa kelebihan dan manfaat mengubah Pengamatan
Noor. 2012.
masalah sehari-hari ke bentuk aljabar, selama KBM
Bentuk
bagaimana mengubah masalah atau tentang:
Aljabar.
bahasa sehari-hari ke dalam bentuk  ketelitian Jakarta : PT.
aljabar, atau apakah simbol (variabel)  rasa ingin Balai Pustaka
yang boleh digunakan hanya x dan y? tahu (Persero)
 Menanya tentang proses penjumlahan  dll.
dan pengurangan bentuk aljabar serta
bentuk aljabar yang bagaimana yang
bisa dijumlahkan atau dikurangkan Portofolio
 Menanya tentang pengalian
Mengumpulkan
bentuk aljabar dan apakah setiap
bahan dan
bentuk aljabar bisa dikalikan
literatur
 Menanya tentang pembagian bentuk
berkaitan
aljabar. Misal: Bagaimana jika pada
dengan bentuk
pembagian bentuk aljabar sisanya
aljabar dan
tidak nol atau apakah setiap bentuk
penerapannya
aljabar bisa dibagi dengan bentuk
dalam
aljabar yang lain
kehidupan
 Menanya tentang cara-cara
sehari-hari
penyederhanaan bentuk aljabar. Misal:
kemudian
bagaimana menyederhanakan bentuk
disusun,
94

aljabr yang lebih rumit atau bagaimana didiskusikan dan


kita bisa tahu langkah demi langkah direfleksikan
pada penyederhanaan bentuk aljabar
Mengumpulkan informasi

 Menggali informasi tentang masalah Tes


sehari-hari yang dapat dinyatakan Tes tertulis:
melalui kalimat verbal, gambar atau mengerjakan
diagram, dan selanjutnya dalam soal-soal
bentuk atau ekspresi aljabar berkaitan
 Menggali informasi tentang masalah dengan bentuk
sehari-hari yang berkaitan dengan aljabar
bentuk atau ekspresi aljabar tertentu
 Menggali informasi tentang
klasifikasi bentuk aljabar berdasarkan
suku, variabel, koefisien, dan
konstata
 Menggali informasi tentang
penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar. Informasi yang digali adalah
tentang suku sejenis dan contoh-contoh
penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar
 Menggali informasi tentang perkalian
dan faktor tentang faktor dari bentuk
aljabar. Digali juga mengenai sifat
95

komutatif, asosiatif, dan distributif


pada penjumlahan dan perkalian
bentuk aljabar
 Menggali informasi tentang dan
pembagian bentuk aljabar. Misal:
Pembagian bentuk aljabar hasil
bagianya tidak selalu bersisa nol dan
bagaimana pembagian bentuk aljabar
yang sisanya bukan nol.
 Menggali informasi tentang cara
penyederhaan bentuk aljabar,
membentuk ekspresi aljabar tertentu,
atau menunjukkan/ membuktikan
kesamaan antara bentuk aljabar
Mengasosiasi

 Menganalisis berbagai bentuk


aljabar dari masalah sehari-hari
 Menganalisis penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar dan
membuat prosedur penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar
 Menganalisis hasil kali dan hasil
bagi bentuk aljabar
 Menganalisis bagaimana
96

menyederhanakan bentuk aljabar dan


bagaimana bentuk aljabar dikatakan
sederhana
 Menganalisis ketidaksamaan dua
bentuk aljabar menggunakan contoh
penyangkal

Mengomunikasikan

 Menyajikan secara tertulis atau


lisan hasil pembelajaran, apa yang
telah dipelajari, keterampilan atau
materi yang masih perlu
ditingkatkan, atau strategi atau
konsep baru yang ditemukan
berdasarkan apa yang dipelajari
mengenai pengenalan, penjumlahan
dan pengurangan, perkalian dan
pembagian, serta penyederhanaan
bentuk aljabar
 memberika Memberikan tanggapan
hasil presentasi meliputi tanya jawab
untuk mengkonfirmasi, sanggahan
dan alas an.
 Membuat rangkuman materi dari
kegiatan pembelajaran yang telah
97

diilakukan

Pekanbaru, 16 Oktober 2018

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
98
LAMPIRAN A1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 1)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.1 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab
kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.2 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;
99

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.2 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar

3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengenal bentuk aljabar


yang melibatkan bilangan  Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;
rasional.  Menyusun bentuk aljabar;

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengenal bentuk-bentuk aljabar
5. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar (variabel, konstanta, suku, suku-suku
sejenis dan tidak sejenis, koefisien) dan menyusun bentuk aljabar.
2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan

E. Model dan Metode Pembelajaran


Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
2. Metode Mengajar : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, dan
Presentasi
100

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk menyiapkan


teman-temannya dan berdo’a sebelum belajar, guru
mengecek kehadiran siswa, dan guru menanyakan
kabar siswa serta mempersiapkan kondisi belajar;
2. Guru memotivasi siswa mengenai pembelajaran bentuk
10 Menit
aljabar sebelum proses belajar mengajar dimulai.
3. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi
pembelajaran, serta menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS);

Inti 4. Guru menjelaskan materi unsur-unsur bentuk aljabar


secara garis besar;
5. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa;
6. Guru mengorganisasikan siswa untuk duduk secara
berpasangan sesuai dengan anggota kelompok yang
sudah ditentukan sebelumnya;
7. Guru memberikan LK 1 (Lembar Kerja Siswa 1)
kepada setiap siswa dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LK 1 secara individu (Think);
8. Kemudian setelah mengerjakan secara individu, siswa 60 Menit
secara berpasangan dengan teman sebangku
mendiskusikan permasalahan yang ada pada LK 1
(Pair);
9. Selama diskusi kelompok berlangsung, guru memantau
diskusi dan membimbing siswa yang mengalami
101

kesulitan;
10. Setelah diskusi selesai, guru meminta beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dan mempersilahkan kelompok yang lain
untuk menanggapi (Share);
11. Guru menanyakan materi yang belum mereka pahami
dan menjelaskan lebih lanjut kepada siswa jika ada
pertanyaan;

Penutup 12. Guru meminta salah satu peserta didik untuk


mengkomunikasikan konsep materi yang telah diketahui
setelah pembelajaran dan kemudian siswa dan guru
bersama-sama merangkum isi pembelajaran; 10 Menit
13. Guru menginformasikan materi pada pertemuan yang
akan datang, peserta didik diharapkan membaca materi
selanjutnya terlebih dahulu dirumah;
14. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan Hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
2. Sumber Belajar:
 Buku Paket Matematika Kelas VII semester 1 Kurikulum 2013 edisi revisi
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
 Pengetahuan : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
 Pengetahuan : Latihan di Lembar kerja
102

I. Lampiran-lampiran
1. Lembar Kerja Siswa 1 (LK 1)
2. Kunci Jawaban LKS 1
Pekanbaru, 17 Oktober 2018
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
LAMPIRAN A2 103

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 2)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.2 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab
kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.3 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;
104

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.3 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar

3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;


yang melibatkan bilangan  Penjumlahan bentuk Aljabar
rasional.  Pengurangan bentuk Aljabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Menjumlahkan bentuk-bentuk Aljabar
5. Mengurangkan bentuk-bentuk Aljabar

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar (variabel, konstanta, suku, suku-suku
sejenis dan tidak sejenis, koefisien) dan menyusun bentuk aljabar.
2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan

E. Model dan Metode Pembelajaran


Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
2. Metode Mengajar : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, dan
Presentasi
105

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk menyiapkan


teman-temannya dan berdo’a sebelum belajar,
guru mengecek kehadiran siswa, dan guru
menanyakan kabar siswa serta mempersiapkan
kondisi belajar;
10 Menit
2. Guru memotivasi siswa mengenai pembelajaran
bentuk aljabar sebelum proses belajar mengajar
dimulai.
3. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi
pembelajaran, serta menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS);

Inti 4. Guru menjelaskan materi unsur-unsur bentuk aljabar


secara garis besar;
5. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa;
6. Guru mengorganisasikan siswa untuk duduk secara
berpasangan sesuai dengan anggota kelompok yang
sudah ditentukan sebelumnya;
7. Guru memberikan LK 2 (Lembar Kerja Siswa 2)
kepada setiap siswa dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LK 2 secara individu (Think);
8. Kemudian setelah mengerjakan secara individu, siswa 60 Menit
secara berpasangan dengan teman sebangku
mendiskusikan permasalahan yang ada pada LK 2
(Pair);
9. Selama diskusi kelompok berlangsung, guru
106

memantau diskusi dan membimbing siswa yang


mengalami kesulitan;
10. Setelah diskusi selesai, guru meminta beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas dan mempersilahkan kelompok yang
lain untuk menanggapi (Share);
11. Guru menanyakan materi yang belum mereka pahami
dan menjelaskan lebih lanjut kepada siswa jika ada
pertanyaan;

Penutup 12. Guru meminta salah satu peserta didik untuk


mengkomunikasikan konsep materi yang telah
diketahui setelah pembelajaran dan kemudian siswa
dan guru bersama-sama merangkum isi pembelajaran; 10 Menit
13. Guru menginformasikan materi pada pertemuan yang
akan datang, peserta didik diharapkan membaca materi
selanjutnya terlebih dahulu dirumah;
14. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan Hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
2. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
o Pengetahuan : Tes Tertulis
107

2. Bentuk Instrumen
o Pengetahuan : Latihan di LK
I. Lampiran-lampiran
1. Lembar Kerja Siswa 2 (LK 2)
2. Kunci Jawaban LKS 2

Pekanbaru, 18 Oktober 2018


108

LAMPIRAN A3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 3)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.3 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
109

2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab


kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.4 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar

3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengenal faktor-faktor Bentuk Aljabar


yang melibatkan bilangan  Menyelesaikan perkalian Bentuk Aljabar
rasional.  Menemukan sifat-sifat perkalian Bentuk
Aljabar : Komutatif, Assosiatif,
Distributif

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengidentifikasi bentuk aljabar kedalam faktor-faktor
5. Menyelesaikan operasi perkalian bentuk aljabar
6. Menemukan sifat-sifat perkalian bentuk aljabar : Komutatif, Assosiatif, Distributif

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami perkalian bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar (faktor-faktor bentuk aljabar)
2. Melakukan operasi perkalian bentuk aljabar
110

3. Menemukan sifat-sifat perkalian (Komutatif, Assosiatif, Distributif)


4. Menggunakan sifat-sifat perkalian untuk menyelesaikan masalah perkalian bentuk-
bentuk aljabar
E. Model dan Metode Pembelajaran
Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
2. Metode Mengajar : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, dan
Presentasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk menyiapkan


teman-temannya dan berdo’a sebelum belajar,
guru mengecek kehadiran siswa, dan guru
menanyakan kabar siswa serta mempersiapkan
kondisi belajar;
10 Menit
2. Guru memotivasi siswa mengenai pembelajaran
bentuk aljabar sebelum proses belajar mengajar
dimulai.
3. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi
pembelajaran, serta menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS);
Inti 4. Guru menjelaskan materi unsur-unsur bentuk aljabar
secara garis besar;
5. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa;
6. Guru mengorganisasikan siswa untuk duduk secara
berpasangan sesuai dengan anggota kelompok yang
sudah ditentukan sebelumnya;
7. Guru memberikan LK 3 (Lembar Kerja Siswa 3)
kepada setiap siswa dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LK 3 secara individu (Think);
111

8. Kemudian setelah mengerjakan secara individu, siswa 60 Menit


secara berpasangan dengan teman sebangku
mendiskusikan permasalahan yang ada pada LK 3
(Pair);
9. Selama diskusi kelompok berlangsung, guru
memantau diskusi dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan;
10. Setelah diskusi selesai, guru meminta beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas dan mempersilahkan kelompok yang
lain untuk menanggapi (Share);
11. Guru menanyakan materi yang belum mereka pahami
dan menjelaskan lebih lanjut kepada siswa jika ada
pertanyaan;
Penutup 12. Guru meminta salah satu peserta didik untuk
mengkomunikasikan konsep materi yang telah
diketahui setelah pembelajaran dan kemudian siswa
dan guru bersama-sama merangkum isi pembelajaran; 10 Menit
13. Guru menginformasikan materi pada pertemuan yang
akan datang, peserta didik diharapkan membaca materi
selanjutnya terlebih dahulu dirumah;
14. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan Hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
2. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
112

 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
o Pengetahuan : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
o Pengetahuan : Latihan di LK
I. Lampiran-lampiran
1. Lembar Kerja Siswa 3 (LK 3)
2. Kunci Jawaban LK 3
Pekanbaru, 23 Oktober 2018
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
113
LAMPIRAN A4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 4)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.4 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab
kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.5 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;
114

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar

3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengenal faktor-faktor Bentuk Aljabar


yang melibatkan bilangan  Menyelesaikan operasi pembagian
rasional. Bentuk Aljabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengenal faktor-faktor bentuk aljabar
5. Menyelesaikan operasi hitung pembagian bentuk aljabar

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami pembagian bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Memahami bentuk-bentuk aljabar
2. Memahami faktor-faktor bentuk aljabar
3. Melakukan pembagian bentuk aljabar
E. Model dan Metode Pembelajaran
Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
2. Metode Mengajar : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, dan
Presentasi
115

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk menyiapkan


teman-temannya dan berdo’a sebelum belajar, guru
mengecek kehadiran siswa, dan guru menanyakan
kabar siswa serta mempersiapkan kondisi belajar;
2. Guru memotivasi siswa mengenai pembelajaran bentuk
10 Menit
aljabar sebelum proses belajar mengajar dimulai.
3. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi
pembelajaran, serta menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS);

Inti 4. Guru menjelaskan materi unsur-unsur bentuk aljabar


secara garis besar;
5. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa;
6. Guru mengorganisasikan siswa untuk duduk secara
berpasangan sesuai dengan anggota kelompok yang
sudah ditentukan sebelumnya;
7. Guru memberikan LK 4 (Lembar Kerja Siswa 4)
kepada setiap siswa dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LK 4 secara individu (Think);
8. Kemudian setelah mengerjakan secara individu, siswa 60 Menit
secara berpasangan dengan teman sebangku
mendiskusikan permasalahan yang ada pada LK 4
(Pair);
9. Selama diskusi kelompok berlangsung, guru memantau
diskusi dan membimbing siswa yang mengalami
kesulitan;
116

10. Setelah diskusi selesai, guru meminta beberapa


kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dan mempersilahkan kelompok yang lain
untuk menanggapi (Share);
11. Guru menanyakan materi yang belum mereka pahami
dan menjelaskan lebih lanjut kepada siswa jika ada
pertanyaan;

Penutup 12. Guru meminta salah satu peserta didik untuk


mengkomunikasikan konsep materi yang telah diketahui
setelah pembelajaran dan kemudian siswa dan guru
bersama-sama merangkum isi pembelajaran; 10 Menit
13. Guru menginformasikan materi pada pertemuan yang
akan datang, peserta didik diharapkan membaca materi
selanjutnya terlebih dahulu dirumah;
14. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan Hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


3. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
4. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
o Pengetahuan : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
o Pengetahuan : Latihan di LK
117

I. Lampiran-lampiran
1. Lembar Kerja Siswa 4 (LK 4)
2. Kunci Jawaban LK 4
Pekanbaru, 24 Oktober 2018
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
118
LAMPIRAN A5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 5)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.5 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab
kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.6 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;
119

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.6 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar

3.1 menerapkan operasi aljabar  Memahami faktor-faktor Bentuk Aljabar


yang melibatkan bilangan  Menyelesaikan operasi pembagian
rasional. Bentuk Aljabar
 Menyederhanakan bentuk aljabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengenal faktor-faktor bentuk aljabar
5. Menyelesaikan operasi hitung pembagian bentuk aljabar

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami pembagian bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Memahami bentuk-bentuk aljabar
2. Memahami faktor-faktor bentuk aljabar
3. Melakukan pembagian bentuk aljabar
E. Model dan Metode Pembelajaran
Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
2. Metode Mengajar : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, dan
Presentasi
120

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk menyiapkan


teman-temannya dan berdo’a sebelum belajar,
guru mengecek kehadiran siswa, dan guru
menanyakan kabar siswa serta mempersiapkan
kondisi belajar;
10 Menit
2. Guru memotivasi siswa mengenai pembelajaran
bentuk aljabar sebelum proses belajar mengajar
dimulai.
3. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi
pembelajaran, serta menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS);

Inti 4. Guru menjelaskan materi unsur-unsur bentuk aljabar


secara garis besar;
5. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa;
6. Guru mengorganisasikan siswa untuk duduk secara
berpasangan sesuai dengan anggota kelompok yang
sudah ditentukan sebelumnya;
7. Guru memberikan LK 5 (Lembar Kerja Siswa 5)
kepada setiap siswa dan mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LK 5 secara individu (Think);
8. Kemudian setelah mengerjakan secara individu, siswa 60 Menit
secara berpasangan dengan teman sebangku
mendiskusikan permasalahan yang ada pada LK 5
(Pair);
9. Selama diskusi kelompok berlangsung, guru
121

memantau diskusi dan membimbing siswa yang


mengalami kesulitan;
10. Setelah diskusi selesai, guru meminta beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas dan mempersilahkan kelompok yang
lain untuk menanggapi (Share);
11. Guru menanyakan materi yang belum mereka pahami
dan menjelaskan lebih lanjut kepada siswa jika ada
pertanyaan;

Penutup 12. Guru meminta salah satu peserta didik untuk


mengkomunikasikan konsep materi yang telah
diketahui setelah pembelajaran dan kemudian siswa
dan guru bersama-sama merangkum isi pembelajaran; 10 Menit
13. Guru menginformasikan materi pada pertemuan yang
akan datang, peserta didik diharapkan membaca materi
selanjutnya terlebih dahulu dirumah;
14. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan Hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


5. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
6. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
o Pengetahuan : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
122

o Pengetahuan : Latihan di LK
I. Lampiran-lampiran
1. Lembar Kerja Siswa 5 (LK 5)
2. Kunci Jawaban LK 5
Pekanbaru, 25 Oktober 2018
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
123

LAMPIRAN B1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 1)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.6 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
124

2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab


kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.7 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.7 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar
3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengenal bentuk aljabar
yang melibatkan bilangan  Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;
rasional.  Menyusun bentuk aljabar;

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengenal bentuk-bentuk aljabar
5. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar
125

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar (variabel, konstanta, suku, suku-suku
sejenis dan tidak sejenis, koefisien) dan menyusun bentuk aljabar.
2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan

E. Model dan Metode Pembelajaran


Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
2. Metode Mengajar : Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk


menyiapkan teman-temannya dan berdo’a
sebelum belajar, guru mengecek kehadiran siswa,
dan guru menanyakan kabar siswa serta
mempersiapkan kondisi belajar;
10 Menit
2. Guru memberikan motivasi melalui materi yang
akan dipelajari;
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat materi
pembelajaran yang akan dipelajari;
Inti 4. Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai
bentuk aljabar yang ada dalam kehidupan sehari-
hari, pengertian bentuk aljabar dan unsur-unsur
bentuk aljabar;
5. Guru memberikan contoh soal dan membahasnya
secara bersama-sama;
126

6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada


siswa;
7. Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui
kemampuan belajar dan guru membimbing siswa 60 Menit
dalam mengerjakan soal latihan;
8. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan,
guru meminta beberapa siswa untuk
mempresentasikan hasil jawaban mereka di depan
kelas dan siswa yang lainnya memperhatikan dan
menanggapi;
9. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
yang masih belum dipahami;
Penutup 10. Guru mengajak siswa untuk merangkum
pembelajaran yang sudah dilaksanakan;
11. Guru menyampaikan judul materi yang akan
dipelajari berikutnya, agar dipelajari dirumah; 10 Menit
12. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan
hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
2. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
127

o Pengetahuan : Tes Tertulis


2. Bentuk Instrumen
o Pengetahuan : Soal Latihan
I. Lampiran-lampiran
1. Soal Latihan
2. Kunci Jawaban Soal Latihan
Pekanbaru, 16 Oktober. 2018
128

LAMPIRAN B2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 2)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.7 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
129

2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab


kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.8 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.8 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar
3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;
yang melibatkan bilangan  Penjumlahan bentuk Aljabar
rasional.  Pengurangan bentuk Aljabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Menjumlahkan bentuk-bentuk Aljabar
5. Mengurangkan bentuk-bentuk Aljabar
130

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar ini, yaitu :
3. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar (variabel, konstanta, suku, suku-suku
sejenis dan tidak sejenis, koefisien) dan menyusun bentuk aljabar.
4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan

E. Model dan Metode Pembelajaran


Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
2. Metode Mengajar : Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk


menyiapkan teman-temannya dan berdo’a
sebelum belajar, guru mengecek kehadiran
siswa, dan guru menanyakan kabar siswa serta 10
mempersiapkan kondisi belajar; Menit
2. Guru memberikan motivasi melalui materi yang
akan dipelajari;
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat materi
pembelajaran yang akan dipelajari;
Inti 4. Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar
5. Guru memberikan contoh soal dan membahasnya
secara bersama-sama;
6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa;
131

7. Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui


kemampuan belajar dan guru membimbing siswa
dalam mengerjakan soal latihan;
8. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, guru 60
meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan Menit
hasil jawaban mereka di depan kelas dan siswa
yang lainnya memperhatikan dan menanggapi;
9. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
yang masih belum dipahami;
Penutup 10. Guru mengajak siswa untuk merangkum
pembelajaran yang sudah dilaksanakan;
11. Guru menyampaikan judul materi yang akan
dipelajari berikutnya, agar dipelajari dirumah; 10
12. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan Menit
hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


3. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
4. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Penilaian
3. Teknik Penilaian
 Pengetahuan : Tes Tertulis
4. Bentuk Instrumen
 Pengetahuan : Soal Latihan
132

I. Lampiran-lampiran
1. Soal Latihan
2. Kunci Jawaban Soal Latihan
Pekanbaru, 17 Oktober 2018
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
133
LAMPIRAN B3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 3)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.8 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
134

2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab


kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.9 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.9 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar
3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengenal faktor-faktor Bentuk Aljabar
yang melibatkan bilangan  Menyelesaikan perkalian Bentuk Aljabar
rasional.  Menemukan sifat-sifat perkalian Bentuk
Aljabar : Komutatif, Assosiatif,
Distributif

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengidentifikasi bentuk aljabar kedalam faktor-faktor
5. Menyelesaikan operasi perkalian bentuk aljabar
6. Menemukan sifat-sifat perkalian bentuk aljabar : Komutatif, Assosiatif, Distributif
135

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Mengindentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar (variabel, konstanta, suku, suku-suku
sejenis dan tidak sejenis, koefisien) dan menyusun bentuk aljabar.
2. Melakukan operasi perkalian bentuk aljabar
3. Menemukan sifat-sifat perkalian (Komutatif, Assosiatif, Distributif)
4. Menggunakan sifat-sifat perkalian untuk menyelesaikan masalah perkalian bentuk-
bentuk aljabar
5.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
2. Metode Mengajar : Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk menyiapkan


teman-temannya dan berdo’a sebelum belajar, guru
mengecek kehadiran siswa, dan guru menanyakan
kabar siswa serta mempersiapkan kondisi belajar; 10 Menit
2. Guru memberikan motivasi melalui materi yang akan
dipelajari;
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat materi
pembelajaran yang akan dipelajari;
Inti 4. Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar
5. Guru memberikan contoh soal dan membahasnya
secara bersama-sama;
136

6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa;


7. Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui
kemampuan belajar dan guru membimbing siswa
dalam mengerjakan soal latihan;
8. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, guru
60 Menit
meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil
jawaban mereka di depan kelas dan siswa yang lainnya
memperhatikan dan menanggapi;
9. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang
masih belum dipahami;
Penutup 10. Guru mengajak siswa untuk merangkum pembelajaran
yang sudah dilaksanakan;
11. Guru menyampaikan judul materi yang akan dipelajari
berikutnya, agar dipelajari dirumah; 10 Menit
12. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan
hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


5. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
6. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Penilaian
5. Teknik Penilaian
 Pengetahuan : Tes Tertulis
6. Bentuk Instrumen
 Pengetahuan : Soal Latihan
137

I. Lampiran-lampiran
1. Soal Latihan
2. Kunci Jawaban Soal Latihan

Pekanbaru, 18 Oktober 2018


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
138

LAMPIRAN B4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 4)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.9 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
139

2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab


kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.10 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.10 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar
3.1 menerapkan operasi aljabar  Mengenal faktor-faktor Bentuk Aljabar
yang melibatkan bilangan  Menyelesaikan operasi pembagian
rasional. Bentuk Aljabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengenal faktor-faktor bentuk aljabar
5. Menyelesaikan operasi hitung pembagian bentuk aljabar
140

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Memahami bentuk-bentuk aljabar
2. Memahami faktor-faktor bentuk aljabar
3. Melakukan pembagian bentuk aljabar

E. Model dan Metode Pembelajaran


Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
2. Metode Mengajar : Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk


menyiapkan teman-temannya dan berdo’a
sebelum belajar, guru mengecek kehadiran siswa,
dan guru menanyakan kabar siswa serta 10
mempersiapkan kondisi belajar; Menit
2. Guru memberikan motivasi melalui materi yang
akan dipelajari;
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat materi
pembelajaran yang akan dipelajari;
Inti 4. Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai
pembagian bentuk aljabar
5. Guru memberikan contoh soal dan membahasnya
secara bersama-sama;
6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa;
141

7. Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui


kemampuan belajar dan guru membimbing siswa
dalam mengerjakan soal latihan;
8. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, guru 60
meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan Menit
hasil jawaban mereka di depan kelas dan siswa yang
lainnya memperhatikan dan menanggapi;
9. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang
masih belum dipahami;
Penutup 10. Guru mengajak siswa untuk merangkum
pembelajaran yang sudah dilaksanakan;
11. Guru menyampaikan judul materi yang akan
dipelajari berikutnya, agar dipelajari dirumah; 10
12. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan Menit
hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


7. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
8. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Penilaian
7. Teknik Penilaian
 Pengetahuan : Tes Tertulis
8. Bentuk Instrumen
 Pengetahuan : Soal Latihan
142

I. Lampiran-lampiran
1. Soal Latihan
2. Kunci Jawaban Soal Latihan

Pekanbaru, 23 Oktober 2018


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
143
LAMPIRAN B5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 5)

Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti / KI
KI.3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4: Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi dasar (kd) Indikator pencapaian kompetensi

1.1. menghargai dan menghayati 1.1.10 Merasa bersyukur terhadap karunia


ajaran agama yang dianutnya tuhan atas kesempatan mempelajari
kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar
Bentuk aljabar
144

2.1 Menunjukkan sikap logis, 2.1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab


kritis, analitik, konsisten, dan dalam menyelesaikan tugas dari guru
teliti, bertanggung jawab, 2.1.11 Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
responsif, dan tidak mudah menyerah) dalam memecahkan masalah
menyerah dalam memecahkan yang berkaitan dengan bentuk aljabar
masalah;

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Menunjukkan sikap ingin tahu yang
percaya diri, dan ketertarikan ditandai dengan bertanya kepada
matematika serta memiliki rasa siswa lain dan atau guru
percaya pada daya dan 2.2.11 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
kegunaan matematika, yang mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
terbentuk melalui
pengalaman belajar
3.1 menerapkan operasi aljabar  Memahami faktor-faktor Bentuk Aljabar
yang melibatkan bilangan  Menyelesaikan operasi pembagian
rasional. Bentuk Aljabar
 Menyederhanakan bentuk aljabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok,
siswa dapat:
1. Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar bentuk Aljabar.
2. Menunjukkan sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan
guru.
3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dari guru.
4. Mengenal faktor-faktor bentuk aljabar
5. Menyelesaikan operasi hitung pembagian bentuk aljabar
145

D. Materi Pembelajaran
Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang dilalui siswa dalam mempelajari
KD 3.1 materi memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar ini, yaitu :
1. Memahami bentuk-bentuk aljabar
2. Memahami faktor-faktor bentuk aljabar
3. Melakukan pembagian bentuk aljabar

E. Model dan Metode Pembelajaran


Adapun pada pembelajaran ini menggunakan model dan metode sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional
2. Metode Mengajar : Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Kegiatan Waktu
kegiatan

Pendahuluan 1. Guru mengarahkan ketua kelas untuk


menyiapkan teman-temannya dan berdo’a
sebelum belajar, guru mengecek kehadiran
siswa, dan guru menanyakan kabar siswa serta 10
mempersiapkan kondisi belajar; Menit
2. Guru memberikan motivasi melalui materi yang
akan dipelajari;
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat materi
pembelajaran yang akan dipelajari;
Inti 4. Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai
pembagian bentuk aljabar
5. Guru memberikan contoh soal dan membahasnya
secara bersama-sama;
6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada
146

siswa;
7. Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui
kemampuan belajar dan guru membimbing siswa
dalam mengerjakan soal latihan;
8. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, guru
60
meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan
Menit
hasil jawaban mereka di depan kelas dan siswa
yang lainnya memperhatikan dan menanggapi;
9. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
yang masih belum dipahami;
Penutup 10. Guru mengajak siswa untuk merangkum
pembelajaran yang sudah dilaksanakan;
11. Guru menyampaikan judul materi yang akan
dipelajari berikutnya, agar dipelajari dirumah; 10
12. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan Menit
hamdalah;

G. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran


9. Media/Alat:
 Papan tulis
 Spidol
 Penghapus papan tulis
10. Sumber Belajar:
 Hidayani, Noor. 2012. Bentuk Aljabar. Jakarta : PT. Balai Pustaka
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika Kelas VII
Semester 1 untuk SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Penilaian
9. Teknik Penilaian
 Pengetahuan : Tes Tertulis
10. Bentuk Instrumen
 Pengetahuan : Soal Latihan
147

I. Lampiran-lampiran
1. Soal Latihan
2. Kunci Jawaban Soal Latihan

Pekanbaru, 24 Oktober 2018


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurlina S.Pd Febri Widianti


NIP. 19630312 198512 2 003 NIM. 11415203388

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 16 Pekanbaru
148

LAMPIRAN C1

 Mengenal bentuk aljabar


 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;
 Menyusun bentuk aljabar;

N Gambar Bentuk Keterangan


o Aljabar
.
1
.
2
.

3
.
4
.
149

5
.

Setelah melengkapi tabeldiatas, maka buatlahkesimpulan mengenai pengertian bentuk aljabar beserta unsur-unsurnya berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan:

Kesimpulan :

 UNSUR-UNSUR ALJABAR

𝒂𝒙 + 𝒃

KESIMPULAN
Ayo Tentukan unsur-unsur aljabar berikut ini!
1. 3𝑥 − 4 1. Koefisien :
Koefisien : 3
Variabel : 𝑥
Konstanta : -4 2. Variabel :
2. 𝑦 − 5 + 6
Koefisien :
Variabel : 3. Konstanta:
Konstanta :
3. 7 − 3𝑧
Koefisien : Variabel
:
Konstanta :
150

 SUKU
Contoh

1. 3𝑎 memiliki satu suku 1. 4𝑤 dan 5𝑤 merupakan suku sejenis


2. 3𝑎 − 2𝑏 memiliki dua suku 2. 4𝑤2 dan 5𝑤 merupakan suku tidak sejenis
3. 5𝑠 + 3 memiliki dua suku 3. 5𝑠 dan 5𝑡 merupakan suku tidak sejenis
2
4. 2𝑥 − 𝑥 memiliki dua suku 4. 5 dan 3 merupakan suku sejeni
5. 4𝑥 + 𝑦 − 2𝑧 memiliki tiga 5. 𝑎𝑏 dan 2𝑎𝑏 merupakan suku sejeni
suku
6. 𝑦2 dan 3𝑦2 merupakan suku sejenis
6. 5 + 𝑟 − 3𝑠 memiliki tiga suku

S U K U adalah

Suku dibagi menjadi 2 yaitu suku sejenis dan tidak sejenis

1. Suku sejenis adalah


2. Suku tidak sejenis adalah

Ayo Tentukan suku-suku sejenis dari bentuk aljabar !


1. 2𝑥 + 3𝑦 − 𝑥 − 5𝑦
Suku sejenis: 2𝑥 𝑑𝑎𝑛 − 𝑥, 3𝑦 𝑑𝑎𝑛 5𝑦
2. 𝑎2 − 2𝑎 − 𝑎 + 3𝑎2
Suku sejenis:
151

LAMPIRAN C2

 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar;


 Penjumlahan bentuk Aljabar
 Pengurangan bentuk Aljabar

Perhatikan Ilustrasi Berikut

Seorang dokter memberikan resep obat kepada seorang pasien.


Pada resep tersebut tertulis “obat sehari 3 x 2 tablet”.
Berdasarkan resep tersebut dalam sehari pasien akan
menghabiskan obat sebanyak 6 tablet dengan penjelasan 2 tablet
untuk pagi hari, 2 tablet untuk siang hari dan 2 tablet untuk
malam hari.

Jadi dalam matematika, banyaknya obat yang dihabiskan dalam


satu hari dihitung dengan cara

3𝑥2 = 2 + 2 + 2 = 6

Jika dalam resep dokter tadi banyaknya tablet untuk sekali


makan dilambangkan dengan huruf , maka resep tadi dapat
dinyatakan dalam bentuk aljabar yaitu
152

Kesimpulan:

Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu bentuk aljabar


dapat disederhanakan dengan cara menjumlahkan atau
mengurangkan .

Sekarang coba sederhanakan bentuk aljabar berikut

Perhatikan bahwa bentuk aljabar yang disederhanakan tersebut


mempunyai suku-suku yang sejenis.
153

LATIHAN SOAL

Soal:

1. Sederhanakanlah bentuk aljabar 12𝑎 − 3𝑎 …


2. Apa bentuk sederhana dari 9𝑠 − 2𝑠 + 3 . ..
3. Bentuk sederhana dari 9𝑥2 + 3𝑥𝑦 − 7𝑥2 + 2𝑥𝑦 . ..
4. Sederhana dari 11𝑎𝑏 − 7𝑏2 + 2𝑎 + 2𝑎𝑏 − 2𝑏2. . .
5. Sederhana dari 4𝑥 + 5𝑦 − 2𝑥 − 3𝑦 + 6 − 3 ….

Jawab:

Perhatikan contoh soal berikut tentang penjumlahan dan pengurangan Bentuk Aljabar!

Diketahui : Jawab :
𝐴 + 𝐵 = (2𝑥 − 𝑦 + 3) + (3𝑥 + 1)
= 2𝑥 − 𝑦 + 3 + 3𝑥 + 1
A = 2𝑥 − 𝑦 + 3 a.
= 2𝑥 + 3𝑥 − 𝑦 + 3 + 1
= 5𝑥 − 𝑦 + 4
B = 3𝑥 + 1

Ditanya : b. 𝐵 − 𝐴 = (3𝑥 + 1) − (2𝑥 − 𝑦 + 3)


= 3𝑥 + 1 − 2𝑥 + 𝑦 − 3
a. A + B ? =...
=...
b. B – A ?
154

LAMPIRAN C3

 Mengenal faktor-faktor Bentuk Aljabar


 Menyelesaikan perkalian Bentuk Aljabar
 Menemukan sifat-sifat perkalian Bentuk Aljabar :
Komutatif, Assosiatif, Distributif

Ingat kembali !
1x1=1
1x2=2 2x1=2
1 x 100 = 100 100 x 1 = 100
Untuk sembarang bilangan asli, misalkan di
lambangkan dengan a maka :
1xa=a a x1= a

Sekarang coba kalikan bentuk aljabar berikut !

a. 2 x a = 2a
b. 4 x 𝑝2 = …
c. 4p x p = …
155

Mengenal faktor perkalian bentuk aljabar

Bentuk aljabar 2𝑎 = 2 x 𝑎, maka 2a memiliki faktor-faktor, yaitu 2 dan a. Faktor 2


disebut faktor angka atau faktor numerik. Faktor ini sering disebut juga koefisein dari
a. Faktor a disebut faktor huruf atau faktor alfabetik. Agar lebih mengerti perhatikan
contoh-contoh berikut.
2 → faktor numeric

2𝑎2𝑏 = 2 x 𝑎 x 𝑎 x 𝑏 𝑎2 → faktor huruf

𝑏 → faktor huruf

Jadi, faktor dari 2𝑎2𝑏 adalah 2, 𝑎2, dan b. Pada 𝑎2, bilangan 2 di sebut pangkat atau
eksponen.
Secara umum hasil perkalian bentuk aljabar (a + b) × (c + d) mengikuti proses berikut

Contoh :

1. (x + 10) × (x + 3) = x2 + 3x + 10x + 30

= x2 + 13x + 30

2. ( x – 2 ) × ( x + 7 ) = …………………………

= ……………………………

Dalam suatu operasi perkalian bentuk aljabar, kita akan melihat sifat-
sifat dasar dari aritmatika yang juga berlaku pada bentuk aljabar, seperti
terlihat pada tabel berikut.!
156

Sifat Komutatif sifat asosiatif

Contoh Bentuk Aljabar contoh bentuk aljabar

3+5=5+3 a+b=b+a (3 + 5) + 2 = 3 + (5 + 2) (a + b) + c = a + (b + c)

8=8 10 = 10

3x5=5x3 ab = ba (3 x 5) x 2 = 3 x (5 x 2) (ab)c = a(bc)

15 = 15 (15) x 2 = 3 x ( 10 )

3-5≠5-3 a - b ≠ b -a 30 = 30

-2 ≠ 2 (3 - 5) - 2 ≠ 3 - (5 - 2) (a - b) - c ≠ a - (b - c)

3:5≠5:3 a/b ≠ b/a (3 : 5) : 2 ≠ 3 : (5 : 2) a/b : c ≠ a : b/c

sifat distributive

contoh bentuk aljabar

(3 + 5) x 2 = 3 x 2 + 5 x 2 (a + b)c = ac + bc

= 6 + 10

= 16

3 x (5 + 2) = 3 x 5 + 3 x 2 a(b + c) = ab + ac

3 x (5 - 2) = 3 x 5 - 3 x 2 a(b - c = ab - ac

(3 - 5) x 2 = 3 x 2 - 5 x 2 (a - b)c = ac - bc
157

AYO BERLATIH !

Jabarkan bentuk aljabar berikut ini, kemudian sederhanakanlah.


a. 4(p + q)
b. 5(ax + by)
c. 3(x – 2) + 6(7x + 1)
d. -8(2x – y + 3z)
e. (2x – 1)(𝑥2 – 2x + 4)

Jawab :
158

LAMPIRAN C4

 Mengenal faktor-faktor Bentuk Aljabar


 Menyelesaikan operasi pembagian Bentuk
Aljabar

Pembagian Bentuk Aljabar

Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan

menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk

aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang

dan penyebutnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut

ini.

 Contoh pembagian suku tunggal:

1. Sederhanakanlah pembagian bentuk aljabar 3xy : 2y

Jawab :

3 𝑥𝑦 3
= karena y 1-1 = 0 maka hasilnya adalah 𝑥
2𝑦 2
159

2. Faktor sekutu dari 6a3b2 dan 3a2b adalah 3a2b adalah

Jawab : ………………………………………….

…………………………………………..

 Contoh pembagian dua suku


1. hasil pembagian 2𝑥2 − 3𝑥 − 5 oleh x + 1 adalah

jawab :
160

AYO BERLATIH !

1. Tentukan hasil bagi dari dari bentuk aljabar berikut.

a. x2 + 5x + 6 oleh x + 3

b. 2x2 – x – 10 oleh x + 2

2. Tentukan bentuk ajabarnya jika x2 + 4x – 60 dibagi oleh

bentuk aljabar maka hasilnya x – 10.

Jawab :
161

LAMPIRAN C5

 Memahami faktor-faktor Bentuk Aljabar


 Menyelesaikan operasi pembagian Bentuk Aljabar

 Menyederhanakan bentuk aljabar

Pemfaktoran

Pemfaktoran adalah kebalikkan dari perkalian bentuk aljabar

1. Bentuk distributif 2. Bentuk selisih kuadrat


Px + py = p ( x+y ) A2 – b2 = ( a + b) (a – b) Contoh :
Tentukan faktor dari 9x2 – 162 ! Berdasarkan 9x2
Px – py = p ( x – y )
= ( 3x+4) (3x-4)

Contoh :

3x + 3y = 3 ( x+y )
5x – 5y = ………..
162

3. Bentuk kuadrat sempurna


𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 = ( 𝑥 + 𝑦)2
𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2 = ( 𝑥 − 𝑦)2
Bentuk x2 + bx + c = 0
x2 + bx + c = ( x + p ) ( x + q )
dengan
p + q = b dan p.q = c

Contoh:

Faktorkan bentuk x2 – 7x + 12 = 0 !

Berdasarkan persamaan kuadrat x2 – 7x + 12 = 0 dapat diketahui bahwa nilai a = a,


b = -7 , dan c = 12. Cara pemfaktorannya adalah sebagai berikut.

Cari bilangan p dan q yang memenuhi Pq = c = 12 dan p + q= b = -7

Sehingga diperoleh nilai p dan q yang memenuhi adalah p = -4 dan q = -3 (nilai


p dan q tertukar tidak akan menjadi masalah). Jadi, hasil pemfaktoran yang benar
adalah

𝑥2 − 7𝑥 + 12 = (𝑥 − 4)(𝑥 − 3)
163

Ayo Berlatih !

1. 𝑥2 − 9𝑥 = 𝑥 ( 𝑥 − 9)
2. 6𝑥2 + 9𝑥𝑦 = 3𝑥 (… … . +. . . . . )
3. 𝑥2 − 9 = ( 𝑥 + 3)(… … … )
4. 16𝑥4 − 81 = (4𝑥2 +. . … . . )(4𝑥2−. . . . . . )
5. 𝑥2 − 9𝑥 + 18 = (𝑥 − 3)(… … )
6. 4𝑥2 − 6𝑥 − 9 = … … … … … … … … ….

Penyederhanaan bentuk aljabar

Contoh :
3𝑎−6 3 (𝑎−2) 3
1. 𝑎2−4
= (𝑎−2)(𝑎+2) = (𝑎+2)

𝑥2−4
2. 𝑥 2+2𝑥−8 (𝑥+2)(𝑥−2)
= (𝑥−2)(𝑥+4) = … … … ….

AYO BERLATIH !

Faktorkanlah bentuk berikut ini


a. 𝑥2 + 2𝑥 − 48
b. 4𝑥2 − 1
Sederhanakanlah bentuk berikut
2𝑎−2
a. 𝑎2−3𝑎 + 2
b. 𝑥2−1
𝑥2−2𝑥+1

Jawab :
164

LAMPIRAN E1

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : I (Satu)

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!


Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4

1 Membuka pembelajaran dan mempersiapkan kondisi belajar


siswa.

2 Memberikan gambaran tentang manfaat dan memotivasi siswa


mengenai materi pembelajaran.

3 Menyampaikan tujuan, cakupan materi pembelajaran dan


langkah-langkah model pembelajaran TPS.

4 Menjelaskan materi secara garis besar dan memberikan


kesempatan untuk siswa bertanya.

5 Mengorganisasikan siswa untuk duduk secara berpasangan


sesuai anggota kelompok yang sudah ditentukan.

6 Memberikan lembar kerja kepada setiap siswa dan


mengarahkannya untuk mengerjakan secara individu (Think).

7 Mengarahkan siswa dengan pasangannya untuk


mendiskusikan penyelesaian yang tepat dari permasalahan
yang terdapat pada lembar kerja (Pair).

8 Memantau diskusi siswa dan membimbing siswa yang


mengalami kesulitan.

9 Meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil


diskusinya di depan kelas (Share).

10 Mempersilahkan kelompok yang lain untuk menanggapi hasil


presentasi dari kelompok yang telah maju.

11 Menanyakan materi yang belum mereka pahami.

12 Membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran.


165

13 Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada


pertemuan selanjutnya.

14 Menutup pembelajaran dengan baik.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% - 100%

Pekanbaru, 17 Oktober 2018


Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
166

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : II (Dua)

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!

Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4

1 Membuka pembelajaran dan mempersiapkan kondisi belajar


siswa.

2 Memberikan gambaran tentang manfaat dan memotivasi siswa


mengenai materi pembelajaran.

3 Menyampaikan tujuan, cakupan materi pembelajaran dan


langkah-langkah model pembelajaran TPS.

4 Menjelaskan materi secara garis besar dan memberikan


kesempatan untuk siswa bertanya.

5 Mengorganisasikan siswa untuk duduk secara berpasangan


sesuai anggota kelompok yang sudah ditentukan.

6 Memberikan lembar kerja kepada setiap siswa dan


mengarahkannya untuk mengerjakan secara individu (Think).

7 Mengarahkan siswa dengan pasangannya untuk


mendiskusikan penyelesaian yang tepat dari permasalahan
yang terdapat pada lembar kerja (Pair).

8 Memantau diskusi siswa dan membimbing siswa yang


mengalami kesulitan.

9 Meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil


diskusinya di depan kelas (Share).

10 Mempersilahkan kelompok yang lain untuk menanggapi hasil


presentasi dari kelompok yang telah maju.

11 Menanyakan materi yang belum mereka pahami.

12 Membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran.

13 Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada


pertemuan selanjutnya.
167

14 Menutup pembelajaran dengan baik.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% -
100%) Pekanbaru, 18 Oktober 2018
Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
168

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : III (Tiga)

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!

Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4

1 Membuka pembelajaran dan mempersiapkan kondisi belajar


siswa.

2 Memberikan gambaran tentang manfaat dan memotivasi siswa


mengenai materi pembelajaran.

3 Menyampaikan tujuan, cakupan materi pembelajaran dan


langkah-langkah model pembelajaran TPS.

4 Menjelaskan materi secara garis besar dan memberikan


kesempatan untuk siswa bertanya.

5 Mengorganisasikan siswa untuk duduk secara berpasangan


sesuai anggota kelompok yang sudah ditentukan.

6 Memberikan lembar kerja kepada setiap siswa dan


mengarahkannya untuk mengerjakan secara individu (Think).

7 Mengarahkan siswa dengan pasangannya untuk


mendiskusikan penyelesaian yang tepat dari permasalahan
yang terdapat pada lembar kerja (Pair).

8 Memantau diskusi siswa dan membimbing siswa yang


mengalami kesulitan.

9 Meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil


diskusinya di depan kelas (Share).

10 Mempersilahkan kelompok yang lain untuk menanggapi hasil


presentasi dari kelompok yang telah maju.

11 Menanyakan materi yang belum mereka pahami.

12 Membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran.

13 Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada


pertemuan selanjutnya.
169

14 Menutup pembelajaran dengan baik.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% -
100%) Pekanbaru, 23 Oktober 2018
Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
170

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : IV (Empat)

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!

Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4

1 Membuka pembelajaran dan mempersiapkan kondisi belajar


siswa.

2 Memberikan gambaran tentang manfaat dan memotivasi siswa


mengenai materi pembelajaran.

3 Menyampaikan tujuan, cakupan materi pembelajaran dan


langkah-langkah model pembelajaran TPS.

4 Menjelaskan materi secara garis besar dan memberikan


kesempatan untuk siswa bertanya.

5 Mengorganisasikan siswa untuk duduk secara berpasangan


sesuai anggota kelompok yang sudah ditentukan.

6 Memberikan lembar kerja kepada setiap siswa dan


mengarahkannya untuk mengerjakan secara individu (Think).

7 Mengarahkan siswa dengan pasangannya untuk


mendiskusikan penyelesaian yang tepat dari permasalahan
yang terdapat pada lembar (Pair).

8 Memantau diskusi siswa dan membimbing siswa yang


mengalami kesulitan.

9 Meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil


diskusinya di depan kelas (Share).

10 Mempersilahkan kelompok yang lain untuk menanggapi hasil


presentasi dari kelompok yang telah maju.

11 Menanyakan materi yang belum mereka pahami.

12 Membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran.

13 Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada


pertemuan selanjutnya.
171

14 Menutup pembelajaran dengan baik.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% -
100%) Pekanbaru, 24 Oktober 2018
Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
172

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : V (Lima)

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!


Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4

1 Membuka pembelajaran dan mempersiapkan kondisi belajar


siswa.

2 Memberikan gambaran tentang manfaat dan memotivasi siswa


mengenai materi pembelajaran.

3 Menyampaikan tujuan, cakupan materi pembelajaran dan


langkah-langkah model pembelajaran TPS.

4 Menjelaskan materi secara garis besar dan memberikan


kesempatan untuk siswa bertanya.

5 Mengorganisasikan siswa untuk duduk secara berpasangan


sesuai anggota kelompok yang sudah ditentukan.

6 Memberikan lembar kerja kepada setiap siswa dan


mengarahkannya untuk mengerjakan secara individu (Think).

7 Mengarahkan siswa dengan pasangannya untuk


mendiskusikan penyelesaian yang tepat dari permasalahan
yang terdapat pada lembar kerja (Pair).

8 Memantau diskusi siswa dan membimbing siswa yang


mengalami kesulitan.

9 Meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil


diskusinya di depan kelas (Share).

10 Mempersilahkan kelompok yang lain untuk menanggapi hasil


presentasi dari kelompok yang telah maju.

11 Menanyakan materi yang belum mereka pahami.

12 Membimbing siswa untuk merangkum materi pembelajaran.

13 Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada


pertemuan selanjutnya.
173

14 Menutup pembelajaran dengan baik.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% - 100%)

Pekanbaru, 25 Oktober 2018


Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
LAMPIRAN E2 174

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS


EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMPN 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII/1
Pokok Bahasan : Bentuk Aljabar

Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4 5

1 Membuka pembelajaran dan mempersiapkan


3 4 3 4 4
kondisi belajar siswa.

2 Memberikan gambaran tentang manfaat dan


4 4 4 3 4
memotivasi siswa mengenai materi pembelajaran.

3 Menyampaikan tujuan, cakupan materi


pembelajaran dan langkah-langkah model 4 3 4 4 4
pembelajaran TPS.

4 Menjelaskan materi secara garis besar dan


3 3 3 3 4
memberikan kesempatan untuk siswa bertanya.

5 Mengorganisasikan siswa untuk duduk secara


berpasangan sesuai anggota kelompok yang sudah 3 4 4 4 4
ditentukan.

6 Memberikan lembar kerja kepada setiap siswa dan


mengarahkannya untuk mengerjakan secara 4 3 3 3 4
individu (Think)

7 Mengarahkan siswa dengan pasangannya untuk


mendiskusikan penyelesaian yang tepat dari
4 4 4 4 4
permasalahan yang terdapat pada lembar kerja
(Pair).

8 Memantau diskusi siswa dan membimbing siswa


3 3 4 4 4
yang mengalami kesulitan.

9 Meminta beberapa kelompok untuk


mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas 3 4 4 4 4
(Share).

10 Mempersilahkan kelompok yang lain untuk


menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang 4 4 4 4 4
telah maju.

11 Menanyakan materi yang belum mereka pahami. 3 4 4 4 3

12 Membimbing siswa untuk merangkum materi


3 4 4 4 4
pembelajaran.

13 Menginformasikan materi yang akan dipelajari


4 3 4 4 4
pada pertemuan selanjutnya.
175

14 Menutup pembelajaran dengan baik. 3 4 3 4 4

5
Total
48 51 52 53 5

9
85, 91, 92, 94,
Persentase (%) 8,
7 1 8 6
2

Berdasarkan hasil rekapitulasi pada tabel di atas, rata-rata aktivitas peneliti dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share adalah sebesar 92,5 % yang berarti dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang
dilakukan oleh peneliti terlaksana dengan baik.
LAMPIRAN F1 176

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : I (Satu)
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4
1 Siap dalam menerima pembelajaran.

2 Memperhatikan guru saat menyampaikan tujuan dan


cakupan materi pembelajaran serta langkah-langkah model
pembelajaran TPS.
3 Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya jika ada yang
kurang jelas.
4 Duduk secara berpasangan sesuai anggota kelompok yang
sudah ditentukan.
5 Menerima lembar kerja dan mengerjakannya secara
individu (Think).
6 Mendiskusikan lembar kerja bersama pasangannya (Pair).

7 Memperoleh bimbingan dari guru jika mengalami


kesulitan.
8 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan siswa yang lain memperhatikan presentasi
temannya (Share).
9 Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi.

10 Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum paham.

11 Merangkum materi pembelajaran.


Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% - 100%)

Pekanbaru, 17 Oktober 2018


Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
177

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : II (Dua)
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4
1 Siap dalam menerima pembelajaran.

2 Memperhatikan guru saat menyampaikan tujuan dan cakupan


materi pembelajaran serta langkah-langkah model
pembelajaran TPS.
3 Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya jika ada yang
kurang jelas.
4 Duduk secara berpasangan sesuai anggota kelompok yang
sudah ditentukan.
5 Menerima lembar kerja dan mengerjakannya secara individu
(Think).
6 Mendiskusikan lembar kerja bersama pasangannya (Pair).

7 Memperoleh bimbingan dari guru jika mengalami kesulitan.

8 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan


kelas dan siswa yang lain memperhatikan presentasi temannya
(Share).
9 Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi.

10 Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum paham.

11 Merangkum materi pembelajaran.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% - 100%)

Pekanbaru, 18 Oktober 2018


Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
178

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : III (Tiga)
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4
1 Siap dalam menerima pembelajaran.

2 Memperhatikan guru saat menyampaikan tujuan dan cakupan


materi pembelajaran serta langkah-langkah model pembelajaran
TPS.
3 Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya jika ada yang
kurang jelas.
4 Duduk secara berpasangan sesuai anggota kelompok yang sudah
ditentukan.
5 Menerima lembar kerja dan mengerjakannya secara individu
(Think).
6 Mendiskusikan lembar kerja bersama pasangannya (Pair).

7 Memperoleh bimbingan dari guru jika mengalami kesulitan.

8 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan


kelas dan siswa yang lain memperhatikan presentasi temannya
(Share).
9 Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi.

10 Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum paham.

11 Merangkum materi pembelajaran.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% - 100%)

Pekanbaru, 23 Oktober 2018


Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
179

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : IV (Empat)
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4
1 Siap dalam menerima pembelajaran.

2 Memperhatikan guru saat menyampaikan tujuan dan cakupan


materi pembelajaran serta langkah-langkah model pembelajaran
TPS.
3 Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya jika ada yang
kurang jelas.
4 Duduk secara berpasangan sesuai anggota kelompok yang sudah
ditentukan.
5 Menerima lembar kerja dan mengerjakannya secara individu
(Think).
6 Mendiskusikan lembar kerja bersama pasangannya (Pair).

7 Memperoleh bimbingan dari guru jika mengalami kesulitan.

8 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan


kelas dan siswa yang lain memperhatikan presentasi temannya
(Share).
9 Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi.

10 Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum paham.

11 Merangkum materi pembelajaran.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% - 100%)

Pekanbaru, 24 Oktober 2018


Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
180

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan


Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Nama Sekolah : SMP Negeri 16 Pekanbaru


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII / I
Pokok Pembahasan : Bentuk Aljabar
Pertemuan ke : V (Lima)
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4
1 Siap dalam menerima pembelajaran.

2 Memperhatikan guru saat menyampaikan tujuan dan cakupan


materi pembelajaran serta langkah-langkah model pembelajaran
TPS.
3 Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya jika ada yang
kurang jelas.
4 Duduk secara berpasangan sesuai anggota kelompok yang sudah
ditentukan.
5 Menerima lembar kerja dan mengerjakannya secara individu
(Think).
6 Mendiskusikan lembar kerja bersama pasangannya (Pair).

7 Memperoleh bimbingan dari guru jika mengalami kesulitan.

8 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan


kelas dan siswa yang lain memperhatikan presentasi temannya
(Share).
9 Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi.

10 Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum paham.

11 Merangkum materi pembelajaran.

Keterangan:

Skor 1 : Tidak terlaksana (0% - 25%)


Skor 2 : Kurang terlaksana ( 26% - 50%)
Skor 3 : Terlaksana (51% - 75%)
Skor 4 : Terlaksana dengan baik (76% - 100%)

Pekanbaru, 25 Oktober 2018


Pengamat,

Nurlina S.Pd
NIP. 19630312 198512 2 003
181
LAMPIRAN F2

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI


KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMPN 16 Pekanbaru Tahun


Pelajaran : 2018/2019
Kelas / Semester : VII/1
Pokok Bahasan : Bentuk Aljabar

Skor Penilaian
No Aktivitas peneliti yang diamati
1 2 3 4 5

1 Siap dalam menerima pembelajaran. 3 3 3 4 4

2 Memperhatikan guru saat menyampaikan


tujuan dan cakupan materi pembelajaran serta 3 3 3 3 4
langkah-langkah model pembelajaran TPS.

3 Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya


3 3 3 4 4
jika ada yang kurang jelas.

4 Duduk secara berpasangan sesuai anggota


4 4 4 4 4
kelompok yang sudah ditentukan.

5 Menerima lembar kerja dan mengerjakannya


3 4 4 4 4
secara individu (Think).

6 Mendiskusikan lembar kerja bersama


4 4 4 4 4
pasangannya (Pair).

7 Memperoleh bimbingan dari guru jika


3 3 4 4 4
mengalami kesulitan.

8 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil


diskusi di depan kelas dan siswa yang lain 3 3 3 4 4
memperhatikan presentasi temannya (Share).

9 Kelompok yang lain menanggapi hasil


4 4 4 4 4
diskusi.

10 Bertanya kepada guru jika ada materi yang


4 4 4 3 4
belum paham.

11 Merangkum materi pembelajaran. 3 3 4 4 4

Total 37 38 40 42 43

Persentase (%) 84,1 86,4 90,9 95,5 97,7

LAMPIRAN G1

A. Uji Sampel
182

1. Uji Normalitas KAM Kemampuan Komunikasi Matematis

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VII1 VII2 VII3 VII4 VII5 VII6


N 30 30 30 29 30 30
Normal Mean 14.73 13.47 13.67 12.83 11.87 11.73
Parameters Std. Deviation
a
4.927 4.281 3.916 5.372 5.501 3.657
Most Absolute .113 .133 .069 .143 .099 .114
Extreme Positive .11 .09 .06 .141 .099 .113
0 9 8
Differences
Negative -.113 -.13 -.06 -.143 -.091 -.114
3 9
Kolmogorov-Smirnov Z .619 .726 .380 .767 .545 .625
Asymp. Sig. (2-tailed) .838 .667 .999 .598 .928 .829
a. Test distribution is Normal.
Pengambilan keputusan untuk uji normalitas diatas berpatokan

pada probabilitas signifikansi. Apabila angka probabilitas signifikansinya

≥ 0,05 maka H0 diterima, yang berarti bahwa data yang ada berdistribusi

normal. Namun jika angka probabilitas signifikansinya < 0,05 maka H0

ditolak, yang berarti data yang ada tidak berdistribusi normal. Maka dari

tabel diatas dapat disimpulkan:

a) Data hasil nilai ulangan kelas VII.1 memiliki nilai probabilitas

signifikansinya sebesar 0,838. Maka 0,838 ≥ 0,05 berarti H0 diterima,

jadi data hasil nilai ulangan kelas VII.1 berdistribusi normal.

b) Data hasil nilai ulangan kelas VII.2 memiliki nilai probabilitas

signifikansinya sebesar 0,667. Maka 0,667 ≥ 0,05 berarti H 0 diterima,

jadi data hasil nilai ulangan kelas VII.2 berdistribusi normal.


183

2. Uji Homogenitas dengan Metode Barlet

Uji homogenitas yang akan dipaparkan adalah uji barlet untuk

menentukan 2 kelas dari 6 kelas yang akan dijadikan sampel. Langkah-

langkahnya yaitu:

a) Mencari nilai varians masing – masing kelas. Berikut ini adalah contoh

perhitungan mencari varians pada kelas VII 1

NO X (X-X) (X-X)2
1 19 4,27 18,23
2 20 5,27 27,77
3 16 1,27 1,61
4 22 7,27 52,85
5 18 3,27 10,69
6 22 7,27 52,85
7 10 -4,73 22,37
8 12 -2,73 7,45
9 5 -9,73 94,67
10 15 0,27 0,07
11 15 0,27 0,07
12 18 3,27 10,69
13 9 -5,73 32,83
14 10 -4,73 22,37
15 10 -4,73 22,37
16 12 -2,73 7,45
17 18 3,27 10,69
18 16 1,27 1,61
19 16 1,27 1,61
20 14 -0,73 0,53
21 21 6,27 39,31
22 19 4,27 18,23
23 5 -9,73 94,67
24 9 -5,73 32,83
25 20 5,27 27,77
26 12 -2,73 7,45
27 21 6,27 39,31
28 12 -2,73 7,45
29 9 -5,73 32,83
30 17 2,27 5,15
Jumlah 442 703,87
Menghitung nilai X̃ = ∑𝑥
= 442
= 14,73
𝑛 30
184

Mencari nilai varians sampel (S2)


∑(X − X̅ )2
=
𝑛−1 703,87
29 = 24,27
Masukkan nilai varians masing-masing kelas ke tabel.

Nilai Varians sampel


No Kelas
X¯ S2 N
1 VII.1 14,73 24,27 30
2 VII.2 13,47 18,33 30
3 VII.3 13,67 15,53 30
4 VII.4 12,83 28,86 29
5 VII.5 11,87 30,26 30
6 VII6 11,73 13,37 30

b) Masukkan angka – angka statistik untuk pengujian homogenitas yang

disusun pada tabel Uji Barlet berikut:

No Sampel Dk=(n-1) Si2 Log Si2 (dk) Log Si2


1 VII.1 29 24.27 1.39 40.17
2 VII.2 29 18.33 1.26 36.63
3 VII.3 29 15.53 1.19 34.54
4 VII.4 28 28.86 1.46 40.89
5 VII.5 29 30.26 1.48 42.94
6 VII6 29 13.37 1.13 32.66
Jumlah 173 130,62 227,84
c) Menghitung variansi total

(29×24,27)+(29×18,33)+(29×15,53)+(28×28,86)+(29×30,26)+(
29x13,37)
𝑛1𝑠2+𝑛2𝑠2+𝑛3𝑛2+𝑛4𝑠2+𝑛5𝑠2+𝑛6𝑠2
d) 2 1 2 3 4 5 6
S = 𝑛1+𝑛2+𝑛3+𝑛4+𝑛5+𝑛6

(29×24,27)+(29×18,33)+(29×15,53)+(28×28,86)+(29×30,26)+(29X13,37)
S2= 173

2 3759,19
S = 173
= 21,73

e) Menghitung Log S2 = Log(21,73) = 1,34


f) Menghitung nilai B
B = (log s2)((n1 − 1)) = 1,34 × 173 = 231,31
g) Menghitung nilai X2 = (𝐿𝑛 10)[𝐵 − ∑(𝑑𝑘) log 𝑠2]
ℎi𝑡𝑢𝑛g i

X2ℎi𝑡𝑢𝑛g = ( 2,30 ) ( 231,31 – 227,84 ) = 7,98


185
h)
: Membandingkan X
2
dengan X2 dengan kriteria pengujian
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 2
Jika X > X . Tidak homogen
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika X2 ≤ X2 . Homogen
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k -1 = 6 – 1 = 5, maka


diperoleh nilai` X𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2
= 9,4
X2 = 7,98 ≤ X2 = 9,49, maka varians-varians adalah
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Homogen. Karena varians – varians homogen, maka dapat

disimpulkan bahwa kelima kelas tersebut homogen, dengan

mengggunakan pengambilan sampel secara simple random

sampling diperoleh kelas VII 1 sebagai kelas eksperimen dan VII

3 sebagai kelas kontrol.

3. Uji Anova Satu Arah


a) Data diketahui berdistribusi normal sehingga tidak perlu dilakukan
pengujian kembali
b) Variansi data diketahui homogeny sehingga tidak perlu dilakukan
pengujian kembali.
c) Hipotesis
H o: μ 1 = μ 2 = μ 3 = μ 4 = μ 5 = μ 6 = μ 7

Tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

VII.1, VII.2, VII.3, VII.4, VII.5, VII.6 sebelum tindakan.

H1: minimal terdapat satu tanda sama dengan yang tidak terpenuhi
Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis PAM siswa kelas
VII.1, VII.2, VII.3, VII.4, VII.5, VII.6 sebelum tindakan.
Keterangan:
μ1= Kelas VII.1
μ4= Kelas VII.4
μ2= Kelas VII.2
μ5= Kelas VII.5
μ3= Kelas VII.3
μ6= Kelas VII.6

d) Menentukan nilai uji statistik

Nilai uji statistik dilakukan dengan langkah – langkah berikut:

1) Menghitung jumlah kuadrat


186

No KELAS
VII1 VII2 VII3 VII4 VII5 VII6
1 19 361 17 289 14 196 9 81 18 324 14 196
2 20 400 7 49 13 169 14 196 10 100 9 81
3 16 256 22 484 11 121 20 400 9 81 15 225
4 22 484 12 144 10 100 7 49 14 196 15 225
5 18 324 7 49 9 81 6 36 10 100 8 64
6 22 484 17 289 18 324 12 144 8 64 17 289
7 10 100 12 144 13 169 6 36 19 361 12 144
8 12 144 13 169 21 441 5 25 13 169 8 64

9 5 25 12 144 17 289 7 49 15 225 7 49


10 15 225 8 64 5 25 8 64 17 289 7 49
11 15 225 18 324 10 100 11 121 8 64 12 144
12 18 324 8 64 16 256 18 324 4 16 10 100
13 9 81 14 196 9 81 7 49 6 36 13 169
14 10 100 5 25 7 49 6 36 22 484 15 225
15 10 100 13 169 15 225 14 196 9 81 11 121
16 12 144 13 169 11 121 9 81 4 16 5 25
17 18 324 12 144 15 225 13 169 14 196 8 64
18 16 256 7 49 16 256 8 64 21 441 12 144
19 16 256 15 225 19 361 15 225 14 196 15 225
20 14 196 16 256 20 400 19 361 20 400 20 400
21 21 441 19 361 12 144 14 196 18 324 15 225
22 19 361 17 289 15 225 19 361 17 289 8 64
23 5 25 15 225 10 100 18 324 11 121 13 169
24 9 81 15 225 12 144 22 484 7 49 17 289
25 20 400 17 289 13 169 19 361 5 25 13 169
26 12 144 14 196 12 144 15 225 14 196 7 49
27 21 441 16 256 18 324 11 121 7 49 10 100
28 12 144 10 100 14 196 21 441 4 16 9 81
29 9 81 21 441 17 289 19 361 5 25 15 225
30 17 289 12 144 18 324 13 169 12 144
Jum 442 7216 404 5972 410 6048 372 5219 356 5102 352 4518
lah

Dari tabel diatas diperoleh:

∑X1 = T1 = 442
∑X5 = T5 = 356
∑X2 = T2 = 404
∑X6 = T6 = 35
∑X3 = T3 = 410
∑X4 = T4 = 372
187

n1 = 30, n2 = 30,
n3 = 30, n4 = 29,
n5 = 30, n6 = 30
N = 179
G = 2336 G2 = 5456896
∑X2 = 34075
2 2
𝐽𝐾 = ∑ X2 − 𝐺 = 34075 − 2336 = 3589,55
𝑇 𝑁 179
2
𝐽𝐾 = ∑ 𝑇 − 2 𝐺
= 197,08
𝑇 𝑁

JKD = JKT − JKA = 3589,55 – 197,08 = 3392,47

2) Menentukan derajat kebebasan (dk)

dk JKT = N − 1 = 179 − 1 = 178

dk JKD = ∑(n − 1) = 173

dk JKA = k − 1 = 6 − 1 = 5

3) Mencari varian antar kelompok dan varian dalam kelompok


𝐽𝐾𝐴
𝑅𝐾𝐴 = = 197,08 = 39,42
𝑑𝐾𝐴 5
𝐽𝐾𝐷 3392,47
𝑅𝐾𝐷 = = = 19,61
𝑑𝐾𝐷 173

4) Menghitung besarnya Fhitung


𝑅𝐾𝐴 39,42
Fhitung = = = 2,01
𝑅𝐾𝐷 19,61
188

Perhitungan diatas dapat dibuat ringkasan dalam bentuk tabel

Anova sebagai berikut:

Jumlah Varians dk Jumlah Rata – rata F hitung


Kuadrat Kuadrat
Antar kelompok 5 197,08 39,42 2,01
Dalam Kelompok 173 3589,55 19,61
Total 178 3392,47 -

5) Membandingkan F hitung dengan F tabel


Nilai F tabel pada taraf signifikan 5% atau alpha 0,05 adalah:
Ftabel = F(α)(dk JKA,dk JKD) = F(0,05,4,146) =2,26

Untuk menentukan H0 atau Ha yang diterima maka ketentuan yang


harus diikuti adalah :
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
2. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Dengan demikian diketahui bahwa nilai Fhitung = 2,01,
karenaFhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan
komunikasi matematis siswa kelas VII 1, VII 2, VII 3, VII 4,
VII5, dan VII 6 pada soal KAM
189
LAMPIRAN H1
KISI-KISI TES KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA

Indikator Komunikasi
Matematis No.
Indikator Skor
Soal
 Menghubungkan benda Sifat-sifat Himpunan
nyata,gambar, dan
diagram ke dalam ide
matematika. 1

 Menjelaskan ide dan situasi, Operasi himpunan


secara tulisan berbentuk (irisan, gabungan dan
gambar, grafik,dan aljabar. komplemen)
2,6

 Menjelaskan ide dan Menyelesaikan


situasi,secara tulisan operasi himpunan
3,4

 Menyatakan peristiwa Menyelesaikan


sehari-hari dalam bahasa operasi himpunan 5
atau simbol matematika
190

LAMPIRAN H2

RUBRIK PENSKORRAN KOMUNIKASI MATEMATIS

INDIKATOR SKOR DESKRIPSI

Kemampuan 1 Peserta didik sama sekalii tidak menuliskan apa yang


menuliskan diketahui dan ditanyakan pada soal.
apa yang
diketahui dan 2 Peserta didik menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan ditanyakan pada soal dengan benar dan tepat, namun
sesuai banyak kekurangan.
permasalahan. 3 Peserta didik duduk menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan pada soal dengan benar dan tepat, namun
sedikit kekurangan

4 Peserta didik menuliskan apa yang diketahui dan


ditanyakan pada soal dengan benar, tepat, dan lengkap.

Kemampuan 1 Peserta didik sama sekali tidak menuliskan jawaban


menuliskan
2 Peserta didik menuliskan jawaban ,tetapi tidak sesuai
jawaban
sesuai dengan permasalahan
maksud soal. 3 Peserta didik menuliskan jawaban sesuai dengan
permasalahan, namun jawabanya salah.

4 Peserta didik menuliskan jawaban sesuai dengan


permasalahan dan jawabannya benar

Kemampuan 1 Peserta didik tidak menuliskan alasan dalam menjawab


menuliskan soal, namun belum tepat.
alasan-alasan
dalam 2 Peserta didik menulis alasan dalam menjawab soal, namun
menjawab belum tepat
soal 3 Peserta didik menuliskan alasan dalam menjawab soal,
namun kurang tepat

4 Peserta didik menuliskan alasan dalam menjawab soal, dan


jawaban sudah tepat.

LAMPIRAN H3
SOAL UJI COBA KAM
191

Petunjuk:

1. Berdo’a sebelum mengerjakan soal.


2. Baca dan pahami soal dengan teliti.
3. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
4. Periksalah lembar jawaban sebelum dikumpulkan.

1. Tuliskan himpunan-himpunan di bawah ini.


a. A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10.
b. M adalah nama-nama hari dalam seminggu.
2. Jika: M ={5 bilangan prima pertama}. Anggota dari M =…
3. Tulis dalam bentuk himpunan kata-kata berikut.
a. NUSANTARA
b. MATEMATIKA
4. Hitunglah himpunan matematika bagian dari K= {1,2,3}
5. Dari sekelompok atlet diketahui bahwa 17 orang menyukai sepak bola, 13 menyukai
renang, dan 12 orang menyukai keduanya. coba kalian gambarkan diagram venn
dan tentukan pula jumlah keseluruhan dari atlet tersebut.
6. Jika Diketahui:
A= {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 6, 7, 8}
C = {4, 5, 6, 7, 8}
Tentukanlah:
a. A ∩ B b. B ∩ C
c. A ∩ C d. A ∩ B ∩ C
192
LAMPIRAN H4
ALTERNATIF JAWABAN
SOAL TES KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA

SOAL KUNCI JAWABAN JUMLAH


SKOR

1. Tuliskan himpunan-himpunan di a. A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} 2


bawah ini.
a. A adalah himpunan
b. M = {Senin, Selasa, Rabu, 2
bilangan asli kurang dari 10.
Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
b. M adalah nama-nama hari
dalam seminggu.
2. Jika: M ={5 bilangan prima Bilangan prima: 4
pertama}. Anggota dari M =…
bilangan yang hanya
mempunyai 2 faktor yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri.
5 bilangan prima pertama
adalah {2,3,4,7,11}

3. Tulis dalam bentuk a. {N, U, S, A, T, R} 2


himpunan kata-kata berikut.
b. {M, A, T, E, I, K} 2
a. NUSANTARA
b. MATEMATIKA
4. Hitunglah himpunan matematika Cara manual: 4
bagian dari K= {1,2,3}
{ }, {1}, {2}, {3}
{1,2}, {1,3}, {2,3},
{1,2,3}
Jumlahnya ada 8

Menggunakan rumus
K= {1,2,3} n (K) = 3

Rumus

Banyaknya Himpunan Bagian


=2n
193

=23
=8

5. Dari sekelompok atlet diketahui Jumlah keseluruhan dari atlet 4


bahwa 17 orang menyukai sepak tersebt adalah:
bola, 13 menyukai renang, dan 12 Atlet ang menyukai sepakbola
orang menyukai keduanya. coba saja : 17-12 = 5 orang
kalian gambarkan diagram venn Atlet yang menyukai renang
dan tentukan pula jumlah saja = 13 – 12 = 1 orang
keseluruhan dari atlet tersebut.
Diagram venn-nya adalah:

Jadi, jumlah keseluruhan atlet


tersebut adalah 18 orang.

6. Jika Diketahui: a. A ∩ B = {2, 3} 2


A= {1, 2, 3, 4, 5}
b. B ∩ C = {6, 7, 8}
B = {2, 3, 6, 7, 8}
C = {4, 5, 6, 7, 8} c. A ∩ C = {4, 5} 2
Tentukanlah:
d. A ∩ B ∩ C = { }
a. A ∩ B b. B ∩ C
c. A ∩ C d. A ∩ B ∩ C
Skor Maksimum 24

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑i𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100
194

LAMPIRAN I 1
KISI-KISI SOAL UJI COBA POSTTEST

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII/1

Waktu : 40 Menit

Nomor
Indikator
soal
Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau
simbol matematika 3,4 dan 5
atau menyusun model matematika suatu peristiwa
Kemampuan melukiskan atau merepresentasikan benda nyata,
gambar, dan diagram dalam bentuk ide atau simbol matematika
6
Memahami inti permasalahan dari soal yang di berikan 2

Mengungkapkan kembali suatu uraian atau


paragraf matematika dalam bahasa sendiri. 1
Memahami istilah-istilah dalam bahasa matematika
195
LAMPIRAN I 2
SOAL POSTTEST

Sekolah : SMPN 16 PEKANBARU


Kelas / Semester : VII/I
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Petunjuk:

1. Mulailah bekerja dengan membaca Basmalah.


2. Baca dan pahami soal dengan teliti.
3. Bekerjalah sendiri dengan sungguh-sungguh.
4. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
5. Periksalah lembar jawaban sebelum dikumpulkan.

SOAL:
1. Buatlah penjelasan dengan bahasa sendiri mengenai apa itu koefisien, variable dan
konstanta ?
2. Dari bentuk aljabar 𝑥3 − 3𝑥2 + 𝑥 − 5 , jika buku yang dipinjam ani di misalkan
dengan lambang 𝑥2 maka berapa banyak buku yang di pinjam ani? Dan dari bentuk
aljabar tersebut berapa nilai konstantanya?
3. Adi membeli lima buah permen dan 10 bungkus permen dengan harga Rp.20.000,- .
tentukanlah bentuk aljabarnya !
4. Teddy mempunyai 5 robot dan 8 mobil-mobilan. Jika Teddy di beri 2 robot oleh ibu,
sedangkan 3 mobil-mobilannya ia berikan kepada Arif. Tentukan bentuk aljabar dari
robot dan mobil-mobilan yang di miliki Teddy sekarang !
5. Suatu hari edi pergi kerumah nana untuk meminjam 4 lembar kertas HVS, dan esok
harinya edi membawa 7 lembar HVS untuk mengembalikan kertas HVS nana yang
edi pinjam, berapa sisa kertas HVS edi setelah mengembalikan kertas HVS nana ?
dan gambarkanlah bentuk aljabarnya ? jika kertas HVS di permisalkan dengan
“ax” bagaimana bentuk aljabarnya ?
6. Pak ahmad dan pak tono sama-sama memiliki kebun jeruk yang tanahnya
membentuk persegi panjang hitunglah luas tanah pak ahmad dan pak tono
jikadiketahui
a.) panjang tanah pak ahmat (x + 5) dan lebarnya (x + 3)
b.) Panjang tanah pak tono (2x + 4) dan lebarnya (3x + 1)
196

LAMPIRAN I 3

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA POSTTEST

SOAL KUNCI JAWABAN JUMLAH

SKOR

1. Buatlah penjelasan dengan Siswa tidak menjawab/menjawab 20


bahasa sendiri mengenai apa itu salah ( 0 poin )
koefisien, variable dan konstanta
? Variabel adalah lambang
pengganti suatu bilangan yang
belum diketahui nilainya dengan
jelas. (5 poin)

Variabel disebut juga peubah.


Variabel biasanya dilambangkan
dengan huruf kecil a - z ( 5 poin)

Konstanta adalah suku dari suatu


bentuk aljabar yang berupa
bilangan dan tidak memuat
variabel (5 poin)

Koefisien adalah faktor konstanta


dari suatu suku pada bentuk
aljabar. (5 poin)

2. Dari bentuk aljabar 𝑥3 − 3𝑥2 + Siswa tidak menjawab/menjawab 10


𝑥 − 5 , jika buku yang dipinjam salah ( 0 poin )
ani di misalkan dengan lambang
Siswa yang menjawab
𝑥2 maka berapa banyak buku
yang di pinjam ani? Dan dari buku yang di pinjam sebanyak
bentuk aljabar tersebut berapa 3 buah atau (-3) ( 5 poin)
nilai konstantanya?
Siswa yang dapat menjawab
Konstanta ialah suku yang tidak
memuat variabel yaitu -5 ( 5 poin)

3. Adi membeli lima buah permen Siswa tidak menjawab/menjawab 20


dan 10 bungkus permen dengan salah ( 0 poin )
harga Rp.20.000,- . tentukanlah
Diketahui:
bentuk aljabarnya !
bungkus permen = 𝑥

10 bungkus permen = 10𝑥


197

5 buah permen = 5
Harga 5 + 10𝑥 adalah 20000
(10 poin)

Ditanya : bentuk aljabar … ??

Jawab :

Bentuk aljabarnya adalah 10𝑥


+ 5 = 20000 (10 poin)

4. Teddy mempunyai 5 robot dan 8 Siswa tidak menjawab/menjawab 20


mobil-mobilan. Jika Teddy di salah ( 0 poin )
beri 2 robot oleh ibu, sedangkan
Diketahui :
3 mobil-mobilannya ia berikan
kepada Arif. Tentukan bentuk Misalkan 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 − 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 = 𝑥
aljabar dari robot dan mobil- dan 𝑟𝑜𝑏𝑜𝑡 =
mobilan yang di miliki Teddy 𝑦.
sekarang !
Teddy punya 5 𝑟𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑an 8
𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 = 5𝑦 + 8𝑥.

Teddy diberi 2 robot dan 3


mobilan diberikan kepada
arif = 2𝑦 − 3𝑥 ( 10 poin)

Ditanya :

Tentukan bentuk aljabar mobil


dan robot arman sekarang!

Jawab:

=5𝑦 + 8𝑥 + 2𝑦 − 3𝑥

= 5𝑦 + 2𝑦 + 8𝑥 − 3𝑥

= 7𝑦 + 5𝑥 (10 poin)

5. Suatu hari edi pergi kerumah Siswa tidak menjawab atau 10


nana untuk meminjam 4 lembar menjawab salah ( 0 poin )
kertas HVS, dan esok harinya
Diketahui :
edi membawa 7 lembar HVS
untuk mengembalikan kertas Kertas Hvs = ax
HVS nana yang edi pinjam,
berapa sisa kertas HVS edi Ditanya :
setelah mengembalikan kertas
Tentukan bentuk aljabar?
HVS nana ? dan gambarkanlah
198

bentuk aljabarnya ? jika kertas Jawab:


HVS di permisalkan dengan
“ax” bagaimana bentuk 4 kertas HVS di pinjam
aljabarnya ? 7 kertas HVS yang dibawa

Bentuk aljabarnya

–4ax + 7ax ( 5 poin)

Maka hasilnya (–

4 + 7)ax = 3ax

Jadi kertas HVS edi memiliki sisa


sebanyak 3 lembar (5 poin)

6. Pak ahmad dan pak tono sama- Siswa tidak menjawab/menjawab 20


sama memiliki kebun jeruk yang salah ( 0 poin )
tanahnya membentuk persegi
a) Tanah pak ahmad
panjang hitunglah luas tanah pak
(x + 5)(x + 3)
ahmad dan pak tono jika
= (x + 5)x + (x + 5)3
diketahui
= 𝑥2+ 5x + 3x + 15
a.) panjang tanah pak ahmat (x
+ 5) dan lebarnya (x + 3) = 𝑥2 + 8x + 15 (10 poin)
c.) Panjang tanah pak tono (2x b) Tanah pak tono
+ 4) dan lebarnya (3x + 1) (2x + 4)(3x + 1)
= (2x + 4)3x + (2x + 4)1
= 6𝑥2 + 12x + 2x + 4
= 6𝑥2 + 14x + 4 (10
poin)
199
LAMPIRAN J1
VALIDITAS UJI COBA SOAL PENGETAHUAN AWAL MATEMATIS

1. Rekapitulasi Jawaban 28 Responden dari Uji Coba Soal KAM

Butir Soal X Total


No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 (Y)
1 SISWA 1 2 3 2 3 1 4 15
2 SISWA 2 3 3 3 4 1 4 18
3 SISWA 3 2 4 4 3 2 2 17
4 SISWA 4 4 4 3 1 1 4 17
5 SISWA 5 2 3 2 1 2 4 14
6 SISWA 6 2 3 3 3 2 1 14
7 SISWA 7 2 3 2 1 2 4 14
8 SISWA 8 3 3 3 1 2 4 16
9 SISWA 9 3 4 2 3 2 3 17
10 SISWA 10 2 3 3 1 1 3 13
11 SISWA 11 2 4 1 1 1 1 10
12 SISWA 12 2 3 2 3 1 1 12
13 SISWA 13 3 4 4 3 2 4 20
14 SISWA 14 1 1 1 1 0 0 4
15 SISWA 15 2 3 2 3 1 4 15
16 SISWA 16 3 3 3 4 2 3 18
17 SISWA 17 2 3 2 1 2 4 14
18 SISWA 18 3 4 2 4 1 4 18
19 SISWA 19 1 3 2 3 4 4 17
20 SISWA 20 1 3 1 3 1 3 12
21 SISWA 21 2 4 2 4 4 4 20
22 SISWA 22 1 3 2 4 4 4 18
23 SISWA 23 3 4 1 3 3 4 18
24 SISWA 24 2 3 3 4 1 3 16
25 SISWA 25 1 1 2 1 1 1 7
26 SISWA 26 2 3 2 1 2 4 14
27 SISWA 27 3 2 4 4 1 3 17
28 SISWA 28 1 4 1 4 1 3 14
Jumlah 60 88 64 72 48 87 419
200

2. Hasil Kuadrat Butir Soal

Butir Soal (X2) Total


No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 (Y2)
1 SISWA 1 4 9 4 9 1 16 225
2 SISWA 2 9 9 9 16 1 16 324
3 SISWA 3 4 16 16 9 4 4 289
4 SISWA 4 16 16 9 1 1 16 289
5 SISWA 5 4 9 4 1 4 16 196
6 SISWA 6 4 9 9 9 4 1 196
7 SISWA 7 4 9 4 1 4 16 196
8 SISWA 8 9 9 9 1 4 16 256
9 SISWA 9 9 16 4 9 4 9 289
10 SISWA 10 4 9 9 1 1 9 169
11 SISWA 11 4 16 1 1 1 1 100
12 SISWA 12 4 9 4 9 1 1 144
13 SISWA 13 9 16 16 9 4 16 400
14 SISWA 14 1 1 1 1 0 0 16
15 SISWA 15 4 9 4 9 1 16 225
16 SISWA 16 9 9 9 16 4 9 324
17 SISWA 17 4 9 4 1 4 16 196
18 SISWA 18 9 16 4 16 1 16 324
19 SISWA 19 1 9 4 9 16 16 289
20 SISWA 20 1 9 1 9 1 9 144
21 SISWA 21 4 16 4 16 16 16 400
22 SISWA 22 1 9 4 16 16 16 324
23 SISWA 23 9 16 1 9 9 16 324
24 SISWA 24 4 9 9 16 1 9 256
25 SISWA 25 1 1 4 1 1 1 49
26 SISWA 26 4 9 4 1 4 16 196
27 SISWA 27 9 4 16 16 1 9 289
28 SISWA 28 1 16 1 16 1 9 196
2
ΣX 146 294 168 228 110 311 6625
201

3. Mengalikan Hasil Butir Soal (X) Dengan Total (Y)

Butir Soal (XY)


No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6
1 SISWA 1 30 45 30 45 15 60
2 SISWA 2 54 54 54 72 18 72
3 SISWA 3 34 68 68 51 34 34
4 SISWA 4 68 68 51 17 17 68
5 SISWA 5 28 42 28 14 28 56
6 SISWA 6 28 42 42 42 28 14
7 SISWA 7 28 42 28 14 28 56
8 SISWA 8 48 48 48 16 32 64
9 SISWA 9 51 68 34 51 34 51
10 SISWA 10 26 39 39 13 13 39
11 SISWA 11 20 40 10 10 10 10
12 SISWA 12 24 36 24 36 12 12
13 SISWA 13 60 80 80 60 40 80
14 SISWA 14 4 4 4 4 0 0
15 SISWA 15 30 45 30 45 15 60
16 SISWA 16 54 54 54 72 36 54
17 SISWA 17 28 42 28 14 28 56
18 SISWA 18 54 72 36 72 18 72
19 SISWA 19 17 51 34 51 68 68
20 SISWA 20 12 36 12 36 12 36
21 SISWA 21 40 80 40 80 80 80
22 SISWA 22 18 54 36 72 72 72
23 SISWA 23 54 72 18 54 54 72
24 SISWA 24 32 48 48 64 16 48
25 SISWA 25 7 7 14 7 7 7
26 SISWA 26 28 42 28 14 28 56
27 SISWA 27 51 34 68 68 17 51
28 SISWA 28 14 56 14 56 14 42
Jumlah 942 1369 1000 1150 774 1390
202

a. Selanjutnya subsitusikan ke dalam rumus korelasi product moment


sbb:
𝑟𝑥𝑦 𝑁 ∑ X𝑌 − (∑ X)(∑ 𝑌)
= √[𝑁 ∑ X2 − (∑ X)2][𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2]

Validitas butir soal nomor 1.

28(942) − (60)(419)
𝑟 = √[28(146) − (60)2][28(6625) − (419)2]

26375 − 25140
= √(4088 − 3600)(185500 − 175561)

1236
= √(488)(9939) = 1236 = 1236 = 0,5612
√485023 2202,324
2

Validitas butir soal nomor 2.

28(1369) − (88)(419)
𝑟 = √[28(294) − (88)2][28(6625) − (419)2]

38332 − 36872
= √(8232 − 7744)(185500 − 175561)

1460
= √(488)(9939) = 1460 = 1460 = 0,6630
√485023 2202,324
2

Validitas butir soal nomor 3.

28(1000) − (64)(419)
𝑟 = √[28(168) − (64)2][28(6625) − (419)2]

38220 − 37922
= √(4704 − 4096)(185500 − 175561)

1184
= √(608)(9939) = 1184
√6042912
203

1184
= 2458,234 = 0,4816

Validitas butir soal nomor 4.

28(1150) − (72)(419)
𝑟 = √[28(228) − (722][28(6625) − (419)2]

37232 − 35658
= √(6384 − 5184)(185500 − 175561)

2032
= √(1200)(9939)

2032
= √11926800

2032
= 3453,52 = 0,5884

Validitas butir soal nomor 5.

28(774) − (48)(419)
𝑟 = √[28(110) − (48)2][28(6625) − (419)2]

45058 − 43582
= √(3080 − 2304)(185500 − 175561)

1560
= √(776)(9939)

1560
= √7712664

1560
= 2777,168 = 0,5617

Validitas butir soal nomor 6.


204

28(1390) − (87)(419)
𝑟 = √[28(311) − (87)2][28(6625) − (419)2]

44902 − 43582
= √(8708 − 7569)(185500 − 175561)

2467
= √(1139)(9939)

2467
= √11320512

2467
= 3364,598 = 0,7332

a. Menghitung harga thitung dengan rumus:

𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = 𝑟√𝑛 − 22
√1 − 𝑟

Harga 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g untuk soal nomor 2.


Harga 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g untuk soal nomor 1.

0,5612√28 − 2
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = √1 − (0,5612)2 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = 0,6629√28 − 22
√1 − (0,6629)

0,5612√26 0,6629√26
= √1 − 0,3149 = √1 − 0,4394

0,5612(5,0990) 0,6629(5,0990)
= √0,6851 = √0,5607
2,8616 3,3801
= = 3,4573 = = 4,5140
0,8277 0,7488
205

Harga 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g untuk soal nomor 3. Harga 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g untuk soal nomor 4.

0,4816√28 − 2
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = √1 − (0,4816)2 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = 0,5884√28 − 22
√1 − (0,5884)

0,4816√26 0,5884√26
= √1 − 0,2319 = √1 − 0,3462

0,4816(5,0990)
= 0,5884(5,0990)
√0,7681 = √0,6538
2,4557
= = 2,8020 3,0003
0,8764 = = 3,7105
0,8086

Harga 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g untuk soal nomor 5. 0,7332(5,0990)


= √0,4624

𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g
0,5617√26 − 2 3,7386
= √1 − (0,5617)2 = = 5,4979
0,68

0,5617√24
= √1 − 0,3155

0,5617(5,0990)
= √0,6845

2,8641
= = 3,4620
0,8273

Harga 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g untuk soal nomor 6.

𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = 0,7332√28 − 22
√1 − (0,7332)

0,7332√26
= √1 − 0,5376
206

c. Mencari ttabeS apabila diketahui signifikansi untuk α = 0,05 dan dk = n –


2 = 28 − 2 = 26, maka diperoleh ttabeS= 1,70562
d. Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabeS. Adapun
kaidah keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jika thitung > ttabeS, berarti valid.
b. Jikathitung< ttabeSberarti tidak valid.
Tabel di bawah ini akan menjelaskan kevalidan dari setiap butir soal.
No Koefisien Korelasi Harga Harga
rMitung tMitung Ttabel Keputusan Kriteria
soal
1 0,5612 3.457 1.706 Valid Tinggi
2 0,6629 4.515 1.706 Valid Sangat Tinggi
3 0,4816 2.802 1.706 Valid Sangat Tinggi
4 0,5883 3.710 1.706 Valid Tinggi
5 0,5617 3.462 1.706 Valid Cukup Tinggi
6 0,7332 5.498 1.706 Valid Cukup Tinggi
207
LAMPIRAN J2
RELIABILITAS SOAL UJI COBA KEMAMPUAN AWAL
MATEMATIS

Kuadrat
Nomor Soal / skor maksimal Skor Total Skor
Nama
NO Total
Siswa
1 2 3 4 5 6
4 4 4 4 4 4 24
1 Siswa 1 2 3 2 3 1 4 15 225

2 Siswa 2 3 3 3 4 1 4 18 324

3 Siswa 3 2 4 4 3 2 2 17 289

4 Siswa 4 4 4 3 1 1 4 17 289

5 Siswa 5 2 3 2 1 2 4 14 196

6 Siswa 6 2 3 3 3 2 1 14 196

7 Siswa 7 2 3 2 1 2 4 14 196

8 Siswa 8 3 3 3 1 2 4 16 256

9 Siswa 9 3 4 2 3 2 3 17 289

10 Siswa 10 2 3 3 1 1 3 13 169

11 Siswa 11 2 4 1 1 1 1 10 100

12 Siswa 12 2 3 2 3 1 1 12 144

13 Siswa 13 3 4 4 3 2 4 20 400

14 Siswa 14 1 1 1 1 0 0 4 16

15 Siswa 15 2 3 2 3 1 4 15 225

16 Siswa 16 3 3 3 4 2 3 18 324

17 Siswa 17 2 3 2 1 2 4 14 196

18 Siswa 18 3 4 2 4 1 4 18 324

19 Siswa 19 1 3 2 3 4 4 17 289

20 Siswa 20 1 3 1 3 1 3 12 144

21 Siswa 21 2 4 2 4 4 4 20 400

22 Siswa 22 1 3 2 4 4 4 18 324

23 Siswa 23 3 4 1 3 3 4 18 324
208

24 Siswa 24 2 3 3 4 1 3 16 256

25 Siswa 25 1 1 2 1 1 1 7 49

26 Siswa 26 2 3 2 1 2 4 14 196

27 Siswa 27 3 2 4 4 1 3 17 289

28 Siswa 28 1 4 1 4 1 3 14 196

Jumlah 60 88 64 72 48 87 419 6625

Jumlah 146 294 168 228 110 311


Kuadrat

(∑ Xi)2
∑X2−
i 𝑁
𝑆i =
𝑁
(60)2 (88)2
(146) − (294) −
𝑆1 = 28 28
= 0,6225 𝑆2 = = 0,6225
28 28
(64)2
(168) − 28
𝑆 = = 0,7755 (228) − (72)
2
28
3
28 𝑆4 = = 1,5306
28 2
(48)2 (87)
(110) − (311) −
𝑆5 = 28 28
= 0,9898 𝑆 = = 1,4528
6
28 28

∑ 𝑆i = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 + 𝑆4 + 𝑆5 + 𝑆6
= 0,6225 + 0,6225 + 0,7755 + 1,5206 + 0,9898 + 1,4528

= 5,9936

2 (∑ X𝑡)2
∑X −
𝑆𝑡 = 𝑡 𝑁
𝑁
(419)2
(6625) −
28
= = 12,6773
28
𝑛 ∑ 𝑆i
𝑟 =( ) (1 − )
11
𝑛− 𝑆𝑡
1
6
=(
5,9936
) (1 − 6−1 )
12,6773
= (1,2)(0,5272)
= 0,6326
209

Kesimpulan :

karena jika hasil rhitung = 0,6326 ini dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product
Momen dengan df = 28 - 2 = 26, signifikansi 5% (0,05) maka diperoleh rtabel = 0,3739 Kaidah
keputusan :

Jika rhitung > rtabel berarti reliabel Jika

rhitung < rtabel berarti tidak reliabel

Dengan koefisien reabilitas (r) sebesar 0,6326, dapat dinyatakan bahwa instrumen
penelitian bentuk soal pemahaman konsep dengan menyajikan 6 soal berbentuk uraian dan
diikuti oleh 28 tester tersebut sudah memiliki reabilitas tes, sehingga dapat dinyatakan pula
bahwa instrumen penelitian yang digunakan sudah memiliki kualitas yang tinggi.
210
LAMPIRAN J3
DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
UJI COBA PENGETAHUAN AWAL
MATEMATIS
NO Nama Nomor Soal / skor maksimal Skor Total
Siswa 1 2 3 4 5 6
4 4 4 4 4 4 24
1 siswa 21 2 4 2 4 4 4 20
2 siswa 13 3 4 4 3 2 4 20
3 siswa 2 3 3 3 4 1 4 18
4 siswa 16 3 3 3 4 2 3 18
5 siswa 18 3 4 2 4 1 4 18
6 siswa 22 1 3 2 4 4 4 18
7 siswa 23 3 4 1 3 3 4 18
8 siswa 3 2 4 4 3 2 2 17
9 siswa 4 4 4 3 1 1 4 17
10 siswa 9 3 4 2 3 2 3 17
11 siswa 19 1 3 2 3 4 4 17
12 siswa 27 3 2 4 4 1 3 17
13 siswa 8 3 3 3 1 2 4 16
14 siswa 24 2 3 3 4 1 3 16

Jumlah SA 48 38 45 30 50 247
36
15 siswa 1 2 3 2 3 1 4 15

16 siswa 15 2 3 2 3 1 4 15

17 siswa 5 2 3 2 1 2 4 14

18 siswa 6 2 3 3 3 2 1 14

19 siswa 7 2 3 2 1 2 4 14

20 siswa 17 2 3 2 1 2 4 14

21 siswa 26 2 3 2 1 2 4 14

22 siswa 28 1 4 1 4 1 3 14

23 siswa 10 2 3 3 1 1 3 13

24 siswa 12 2 3 2 3 1 1 12

25 siswa 20 1 3 1 3 1 3 12
211

26 siswa 11 2 4 1 1 1 1 10

27 siswa 25 1 1 2 1 1 1 7

28 siswa 14 1 1 1 1 0 0 4

Jumlah SB 24 40 26 27 18 37 172
Jumlah 60 88 64 72 48 87 419

𝑆𝐴 − 𝑆𝐵
𝐷𝑃 = 1
𝑇(𝑆𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑚i𝑛)
2

36 − 24
DP1 = 1 = 0,17 DP4 = 1 45 − 27 = 0,32
2 28 ( 4 −0 28 ( 4 −0
2

48 − 40
DP2 = 1 28 ( 4 −0 = 0,14 DP5 30 − 18
= 1 28 ( 4 −0
= 0,21
2
2

38 − 26 = 0,21 DP6 = 0,23


DP3 = 1 28 ( 4 −0 50 − 37
= 1 28 ( 4 −0
2
2

(𝑆𝐴 + 𝑆𝐵) − 𝑇 (𝑆𝑚i𝑛)


𝑇𝐾 = 𝑇(𝑆𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑚i𝑛)

TK4 =
( 45 + 27 )− 28 (0)
TK1 = = 0,54 = 0,64
( 36 + 24 )− 28 (0)
28( 4 − 0 ) 28( 4 − 0 )

( 48 + 40 )− 28 (0) = 0,79 ( 30 + 18 )− 28 (0) = 0,43


TK2 = 28( 4 − 0 ) TK5 = 28( 4 − 0 )

( 38 + 26 )− 28 (0) = 0,57 TK6 =


( 50 + 27 )− 28 (0) = 0,78
TK3 = 28( 4 − 0 ) 28( 4 − 0 )
212

No Daya Kriteria
Soal Pembeda
1. 0,17 Jelek No Tingkat Kriteria
2. 0,14 Jelek Soal Kesukaran
1. 0,54 Sedang
3. 0,21 Cukup
2. 0,79 Sukar
4. 0,32 Cukup
3. 0,57 Sedang
5. 0,21 Cukup
4. 0,64 Sedang
6. 0,23 Cukup
5. 0,43 Sedang

6. 0,78 Sukar
213

LAMPIRAN K1
VALIDITAS UJI COBA SOAL POSTTEST

1. Rekapitulasi Jawaban 28 Responden dari Uji Coba Soal Posttest


Butir Soal X Total
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 (Y)
1 SISWA 1 3 4 4 4 4 4 23
2 SISWA 2 4 3 1 2 1 4 15
3 SISWA 3 3 3 1 1 2 1 11
4 SISWA 4 1 1 1 3 1 1 8
5 SISWA 5 1 1 1 2 2 2 9
6 SISWA 6 3 2 1 2 1 2 11
7 SISWA 7 3 2 0 0 2 1 8
8 SISWA 8 3 4 1 2 1 1 12
9 SISWA 9 4 4 4 2 4 2 20
10 SISWA 10 3 1 0 0 2 2 8
11 SISWA 11 3 3 1 1 1 4 13
12 SISWA 12 0 1 1 1 1 0 4
13 SISWA 13 3 2 0 0 2 2 9
14 SISWA 14 3 2 0 0 2 1 8
15 SISWA 15 3 3 1 1 2 4 14
16 SISWA 16 4 3 2 2 1 1 13
17 SISWA 17 4 4 4 4 4 2 22
18 SISWA 18 4 3 1 2 2 3 15
19 SISWA 19 3 2 1 2 1 2 11
20 SISWA 20 3 3 1 2 1 1 11
21 SISWA 21 2 1 1 1 2 2 9
22 SISWA 22 3 2 1 0 0 1 7
23 SISWA 23 3 1 2 1 2 2 11
24 SISWA 24 4 1 1 2 1 2 11
25 SISWA 25 3 2 1 1 2 2 11
26 SISWA 26 2 2 1 1 2 2 10
27 SISWA 27 3 3 2 2 1 1 12
28 SISWA 28 4 3 1 1 1 2 12
Jumlah 82 66 36 42 48 54 328
214

2. Hasil Kuadrat Butir Soal


Butir Soal (X2) Total
No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 (Y2)
1 SISWA 1 9 16 16 16 16 16 529
2 SISWA 2 16 9 1 4 1 16 225
3 SISWA 3 9 9 1 1 4 1 121
4 SISWA 4 1 1 1 9 1 1 64
5 SISWA 5 1 1 1 4 4 4 81
6 SISWA 6 9 4 1 4 1 4 121
7 SISWA 7 9 4 0 0 4 1 64
8 SISWA 8 9 16 1 4 1 1 144
9 SISWA 9 16 16 16 4 16 4 400
10 SISWA 10 9 1 0 0 4 4 64
11 SISWA 11 9 9 1 1 1 16 169
12 SISWA 12 0 1 1 1 1 0 16
13 SISWA 13 9 4 0 0 4 4 81
14 SISWA 14 9 4 0 0 4 1 64
15 SISWA 15 9 9 1 1 4 16 196
16 SISWA 16 16 9 4 4 1 1 169
17 SISWA 17 16 16 16 16 16 4 484
18 SISWA 18 16 9 1 4 4 9 225
19 SISWA 19 9 4 1 4 1 4 121
20 SISWA 20 9 9 1 4 1 1 121
21 SISWA 21 4 1 1 1 4 4 81
22 SISWA 22 9 4 1 0 0 1 49
23 SISWA 23 9 1 4 1 4 4 121
24 SISWA 24 16 1 1 4 1 4 121
25 SISWA 25 9 4 1 1 4 4 121
26 SISWA 26 4 4 1 1 4 4 100
27 SISWA 27 9 9 4 4 1 1 144
28 SISWA 28 16 9 1 1 1 4 144
2
ΣX 266 184 78 94 108 134 4340
215

3. Mengalikan Hasil Butir Soal (X) Dengan Total (Y)


Butir Soal (XY)
No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6
1 SISWA 1 69 92 92 92 92 92
2 SISWA 2 60 45 15 30 15 60
3 SISWA 3 33 33 11 11 22 11
4 SISWA 4 8 8 8 24 8 8
5 SISWA 5 9 9 9 18 18 18
6 SISWA 6 33 22 11 22 11 22
7 SISWA 7 24 16 0 0 16 8
8 SISWA 8 36 48 12 24 12 12
9 SISWA 9 80 80 80 40 80 40
10 SISWA 10 24 8 0 0 16 16
11 SISWA 11 39 39 13 13 13 52
12 SISWA 12 0 4 4 4 4 0
13 SISWA 13 27 18 0 0 18 18
14 SISWA 14 24 16 0 0 16 8
15 SISWA 15 42 42 14 14 28 56
16 SISWA 16 52 39 26 26 13 13
17 SISWA 17 88 88 88 88 88 44
18 SISWA 18 60 45 15 30 30 45
19 SISWA 19 33 22 11 22 11 22
20 SISWA 20 33 33 11 22 11 11
21 SISWA 21 18 9 9 9 18 18
22 SISWA 22 21 14 7 0 0 7
23 SISWA 23 33 11 22 11 22 22
24 SISWA 24 44 11 11 22 11 22
25 SISWA 25 33 22 11 11 22 22
26 SISWA 26 20 20 10 10 20 20
27 SISWA 27 36 36 24 24 12 12
28 SISWA 28 48 36 12 12 12 24
Jumlah 1027 866 526 579 639 703

a. Selanjutnya subsitusikan ke dalam rumus korelasi product moment sbb:

𝑟𝑥𝑦
𝑛 ∑ X𝑌 − ∑ X ∑ 𝑌
= √[𝑛 ∑ X² − (∑ X)²][𝑛 ∑ 𝑌² − (∑ 𝑌)²]
216

Butir soal no 1 Butir soal no 2

28×1027−82 × 328 28×866−66× 328


r xy : √[28×266−(82)2][28×4340−(328)2] r xy : √[28×184−(66)2][28×4340−(328)2]

r xy
28756−26896 24248−21648
: √[7448−6724][121520−107584] r xy : √[5152−4356][121520−107584]

r xy
1860 2600
: √[724][13936] r xy : √[796][13936]

1860
r xy : √10089664 2600
r xy : √11093056

r xy
1860 2600
: 3176,423 r xy : 3330,624

r xy :0,5856 r xy :0,7806

Butir soal no 3 Butir soal no 4

28×526−36× 328 28×579−42× 328


r xy : √[28×78−(36)2][28×4340−(328)2] r xy : √[28×94−(42)2][28×4340−(328)2]

14728−11808 16212−13776
r xy : √[2184−1296][121520−107584] r xy : √[2632−1764][121520−107584]

2920 2436
r xy : √[888][13936] r xy : √[868][13936]

r xy
2920 2436
: √12375168 r xy : √12096448

2920
r xy : 3517,836 r xy : 2436
3477,995

r xy :0,8301 r xy :0,7004
217

Butir soal no 5 Butir soal no 6

28×639−48× 328
r xy : √[28×108−(48)2][28×4340−(328)2] r xy : 28×703−54× 328
√[28×134−(54)2][28×4340−(328)2]

17892−15744
r xy : √[3024−2304][121520−107584] 19684−17712
r xy : √[3752−2916][121520−107584]

2148
r xy : √[720][13936] 1972
r xy : √[836][13936]

2148
r xy : 10033920 1972
r xy : √11650496

2148
r xy : 3167,636 r xy : 1972
3413,282

r xy :0,6781 rxy:0,5777

b. Menghitung harga 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g dengan rumus:

𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = 𝑟√𝑛 − 22
√1 − 𝑟

Butir soal no 1 Butir soal no 4


0,5856√28−2 2,986
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = = = 4, 545 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g =
0,7004√28−2 3,571
√1−0,343 0,657 √1−0,491 = 0,509 = 7, 016

Butir soal no 2 Butir soal no 5


0,7806√28−2 3,980
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = = = 10, 18 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g =
0,6781√28−2 3,458
√1−0,609 0,391 √1−0,460 = 0,54 = 6, 403

Butir soal no 3 Butir soal no 6


0,8301√28−2 4,233
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g = = = 13, 61 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g =
0,5777√28−2 2,946
= 0,666 = 4, 423
√1−0,689 0,311 √1−0,334

c. Mencari ttabeS apabila diketahui signifikansi untuk α = 0,05 dan dk = n –


2 = 28 − 2 = 26, maka diperoleh ttabeS= 1,70562
d. Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabeS. Adapun
kaidah keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
218

a. Jika thitung > ttabeS, berarti valid.


b. Jikathitung< ttabeSberarti tidak valid.
Tabel di bawah ini akan menjelaskan kevalidan dari setiap butir soal.
No Koefisien Korelasi Harga Harga
rhitung thitung Ttabel Keputusan Kriteria
soal
1 0,5856 4,545 1,70562 Valid Cukup Tinggi
2 0,7806 10,180 1,70562 Valid Sangat Tinggi
3 0,8301 13,610 1,70562 Valid Sangat Tinggi
4 0,7004 7,016 1,70562 Valid Tinggi
5 0,6781 6,403 1,70562 Valid Cukup Tinggi
6 0,5777 4,423 1,70562 Valid Cukup Tinggi
219
LAMPIRAN K2

RELIABILITAS SOAL UJI COBA POSTTEST

Kuadrat
Nama Nomor Soal / skor maksimal Skor Total Skor
NO Siswa Total
1 2 3 4 5 6
4 4 4 4 4 4 23

1 Siswa 1 3 4 4 4 4 4 15 529
2 Siswa 2 4 3 1 2 1 4 11 225
3 Siswa 3 3 3 1 1 2 1 8 121
4 Siswa 4 1 1 1 3 1 1 9 64
5 Siswa 5 1 1 1 2 2 2 11 81
6 Siswa 6 3 2 1 2 1 2 8 121

7 Siswa 7 3 2 0 0 2 1 12 64
8 Siswa 8 3 4 1 2 1 1 20 144
9 Siswa 9 4 4 4 2 4 2 8 400
10 Siswa 10 3 1 0 0 2 2 13 64
11 Siswa 11 3 3 1 1 1 4 4 169
12 Siswa 12 0 1 1 1 1 0 9 16
13 Siswa 13 3 2 0 0 2 2 8 81
14 Siswa 14 3 2 0 0 2 1 14 64
15 Siswa 15 3 3 1 1 2 4 13 196
16 Siswa 16 4 3 2 2 1 1 22 169
17 Siswa 17 4 4 4 4 4 2 15 484
18 Siswa 18 4 3 1 2 2 3 11 225
19 Siswa 19 3 2 1 2 1 2 11 121
20 Siswa 20 3 3 1 2 1 1 9 121
21 Siswa 21 2 1 1 1 2 2 7 81
22 Siswa 22 3 2 1 0 0 1 11 49
220

23 Siswa 23 3 1 2 1 2 2 11 121
24 Siswa 24 4 1 1 2 1 2 11 121
25 Siswa 25 3 2 1 1 2 2 10 121

26 Siswa 26 2 2 1 1 2 2 12 100
27 Siswa 27 3 3 2 2 1 1 12 144
28 Siswa 28 4 3 1 1 1 2 23 144
Jumlah 82 66 36 42 48 54 328 4340
Jumlah 266 184 78 94 108 134
Kuadrat
221

(∑ Xi)2
∑X2−
i 𝑁
𝑆i =
𝑁

(82)2 (66)2
(266) − (184) −
𝑆1 = 28 28
= 0,9235 𝑆2 = 1,0153
28 28
=
(36)2
(78) − 28
𝑆 = = 1,1327 (94) − (42)
2
28
3
28 𝑆4 = = 1,1071
28
(48)2 (54)2
(108) − (134) −
𝑆5 = 28 28
= 0,9184 𝑆 = = 1,0663
6
28 28

∑ 𝑆i = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 + 𝑆4 + 𝑆5 + 𝑆6

= 0,9235 + 1,0153 + 1,1327 + 1,1071 + 0,9184 + 1,0663

= 6,1633

2 (∑ X𝑡)2
∑X −
𝑆𝑡 = 𝑡 𝑁
𝑁
(328)2
(4340) −
28
= = 17,7755
28

𝑛 ∑ 𝑆i
𝑟 =( ) (1 − )
11
𝑛− 𝑆𝑡
1
=( 6,1633
) (1 − )
6

6−1 17,7755
= (1,2)(0,6532)
= 0,7839
Jika hasil rhitung = 0,7839 ini dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product
Momen dengan df = 28 - 2 = 26, signifikansi 5% (0,05) maka diperoleh r tabel = 0,3739
Kaidah keputusan :
Jika rhitung > rtabel berarti reliabel Jika

rhitung < rtabel berarti tidak reliabel

Dengan koefisien reabilitas (r) sebesar 0,7839, dapat dinyatakan bahwa


222

instrumen penelitian bentuk soal pemahaman konsep dengan menyajikan 6 soal


berbentuk uraian dan diikuti oleh 28 tester tersebut sudah memiliki reabilitas tes,
sehingga dapat dinyatakan pula bahwa instrumen penelitian yang digunakan sudah
memiliki kualitas yang tinggi.
223

LAMPIRAN K3

DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL


UJI COBA POSTTEST

NO Nama Siswa Nomor Soal / skor maksimal Skor Total


1 2 3 4 5 6
4 4 4 4 4 4 24
1 SISWA 1 3 4 4 4 4 4 23

2 SISWA 17 4 4 4 4 4 2 22

3 SISWA 9 4 4 4 2 4 2 20

4 SISWA 18 4 3 1 2 2 3 15

5 SISWA 2 4 3 1 2 1 4 15

6 SISWA 15 3 3 1 1 2 4 14

7 SISWA 16 4 3 2 2 1 1 13

8 SISWA 11 3 3 1 1 1 4 13

9 SISWA 28 4 3 1 1 1 2 12

10 SISWA 27 3 3 2 2 1 1 12

11 SISWA 8 3 4 1 2 1 1 12

12 SISWA 25 3 2 1 1 2 2 11

13 SISWA 24 4 1 1 2 1 2 11

14 SISWA 23 3 1 2 1 2 2 11

Jumlah SA 49 41 26 27 27 34 204

15 SISWA 20 3 3 1 2 1 1 11

16 SISWA 19 3 2 1 2 1 2 11

17 SISWA 6 3 2 1 2 1 2 11

18 SISWA 3 3 3 1 1 2 1 11

19 SISWA 26 2 2 1 1 2 2 10

20 SISWA 21 2 1 1 1 2 2 9

21 SISWA 13 3 2 0 0 2 2 9

22 SISWA 5 1 1 1 2 2 2 9

23 SISWA 14 3 2 0 0 2 1 8

24 SISWA 10 3 1 0 0 2 2 8
224

25 SISWA 7 3 2 0 0 2 1 8

26 SISWA 4 1 1 1 3 1 1 8

27 SISWA 22 3 2 1 0 0 1 7

28 SISWA 12 0 1 1 1 1 0 4

Jumlah SB 33 25 10 15 21 20 124

Jumlah 82 66 36 42 48 54 328
225

𝑆𝐴 − 𝑆𝐵 ( 49 + 33 )− 28 (0) = 0,4821
𝐷𝑃 = 1 𝑇(𝑆 −𝑆 )
TK1 = 28( 4 − 0 )
2 𝑚𝑎𝑥 𝑚i𝑛
( 41 + 25 )− 28 (0)
49 − 33 TK2 = 28( 4 − 0 ) = 0,3393
DP1 = 1 = 0,2857
28 ( 4 −0 )
2
TK3 = ( 26 + 10 )− 28 (0) = 0,0804
28( 4 − 0 )
DP2 = 1 28 ( 4 −0 ) = 0,2857
41 − 25
2 ( 27 + 15 )− 28 (0)
TK4 = = 0,125
28( 4 − 0 )
26 − 10
DP3 = 1 28 ( 4 −0 ) = 0,2857
( 27 + 21 )− 28 (0)
2 TK5 = = 0,1786
28( 4 − 0 )

27 − 15 = 0,2143 ( 34 + 20 )− 28 (0)
DP4 = 1 28 ( 4 −0 )
2
TK6 = = 0,2321
28( 4 − 0 )
27 − 21
DP5 = 1 28 ( 4 −0 ) = 0,1071
2

34 − 20 = 0,25
DP6 = 1 28 ( 4 −0 )
2

(𝑆𝐴+𝑆𝐵)−𝑇 (𝑆𝑚i𝑛)
𝑇𝐾−𝑆=
𝑇(𝑆𝑚𝑎𝑥 𝑚i𝑛)

No Daya No Tingkat
Kriteria Kriteria
Soal Pembeda Soal Kesukaran
1. O,29 Cukup 1. 0,48 Mudah
2. 0,29 Cukup 2. 0,34 Sedang
3. 0,29 Cukup 3. 0,08 Sedang
4. 0,21 Cukup 4. 0,13 Sedang
5. 0,11 Jelek 5. 0,18 Sedang
6. 0,25 Cukup 6. 0,23 Sedang
226

LAMPIRAN L1

SKOR SOAL KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS KELAS


EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

EKSPERIMEN KONTROL
NO RESPONDEN NILAI RESPONDEN NILAI
1 E1 22 K1 19
2 E2 24 K2 9
3 E3 12 K3 8
4 E4 13 K4 16
5 E5 18 K5 5
6 E6 14 K6 17
7 E7 14 K7 14
8 E8 15 K8 11
9 E9 24 K9 16
10 E10 21 K10 14
11 E11 13 K11 22
12 E12 22 K12 14
13 E13 22 K13 21
14 E14 10 K14 12
15 E15 16 K15 9
16 E16 24 K16 10
17 E17 9 K17 12
18 E18 23 K18 13
19 E19 18 K19 12
20 E20 20 K20 21
21 E21 20 K21 10
22 E22 17 K22 18
23 E23 21 K23 11
24 E24 7 K24 19
25 E25 18 K25 22
26 E26 10 K26 14
27 E27 12 K27 9
28 E28 20 K28 21
29 E29 12 K29 20
30 E30 12 K30 13
227

LAMPIRAN L2

KRITERIA PENGELOMPOKAN KEMAMPUAN AWAL


MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL

1. Pengetahuan Awal Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

NO RESPONDEN NILAI KUADRAT


1 E24 7 49

2 E17 9 81

3 E26 10 100

4 E14 10 100

5 E27 12 144

6 E29 12 144

7 E3 12 144

8 E30 12 144

9 E4 13 169

10 E11 13 169

11 E6 14 196

12 E7 14 196

13 E8 15 225

14 E15 16 256

15 E22 17 289

16 E19 18 324

17 E5 18 324

18 E25 18 324

19 E20 20 400

20 E21 20 400

21 E28 20 400

22 E10 21 441

23 E23 21 441

24 E1 22 484

25 E13 22 484

26 E12 22 484
228

27 E18 23 529

28 E16 24 576

29 E2 24 576

30 E9 24 576

31 K5 5 25

32 K3 8 64

33 K15 9 81

34 K2 9 81

35 K27 9 81

36 K16 10 100

37 K21 10 100

38 K8 11 121

39 K23 11 121

40 K14 12 144

41 K17 12 144

42 K19 12 144

43 K18 13 169

44 K30 13 169

45 K7 14 196

46 K10 14 196

47 K12 14 196

48 K26 14 196

49 K4 16 256

50 K9 16 256

51 K6 17 289

52 K22 18 324

53 K1 19 361

54 K24 19 361

55 K29 20 400

56 K13 21 441

57 K20 21 441
229

58 K28 21 441

59 K11 22 484

60 K25 22 484

JUMLAH 935 16035

2. Menentukan Standar
962100−874225
Deviasi Kelas 𝑆𝐷 = √ 60 (59)

87875
𝑁 ∑𝑁 K2−(∑𝑁 Ki ) 2 𝑆𝐷 = √ 3540
𝑆𝐷 = √ i=𝑁 i 𝐼=𝑁
𝑁 ( 𝑁−1 ) 𝑆𝐷 = √24,82
𝑆𝐷 = 4,982
60×16035−(935)2 3. Menentukan rata-rata x(x˜):
𝑆𝐷 = √ 60 (60−1)
X̃ = ∑ ƒ𝑥 = 935 = 15,58
𝑁 60

4. Menentukan Kriteria Pengelompokan KAM Pada Kelas Eksperimen dan Kelas


Kontrol

KRITERIA KETERANGAN KRITERIA


x ≥ (¯x + SD) Tinggi x ≥20,42
(¯x − SD) > x > Sedang 10, 48 > x > 20, 42
(¯x + SD)
x ≤ (x¯ − SD) Rendah x ≤ 10. 48
5. Pengelompokan KAM siswa

KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA


KELAS TINGGI SEDANG RENDAH
E1 E12 E3 E8 E21 E29 E14
EKSPERIME

E2 E13 E4 E11 E22 E30 E17


E9 E16 E5 E15 E25 E24
E10 E18 E6 E19 E27 E26
N

E23 E7 E20 E28


KELAS TINGGI SEDANG RENDAH
K11 K1 K9 K18 K26 K2 K21
KONTROL

K13 K4 K10 K19 K29 K3 K27


K20 K6 K12 K22 K30 K5
K25 K7 K14 K23 K15
K28 K8 K17 K24 K16

6. Pembagian Masing-Masing KAM di kelas Eksperimen dan Kontrol


KELAS/ EKSPERIMEN KONTROL
KAM
Tinggi 9 Siswa 5 Siswa
230

Sedang 17 Siswa 18 Siswa


Rendah 4 Siswa 7 Siswa
231

LAMPIRAN M1

SKOR SOAL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

NO EKSPERIMEN KONTROL
RESPONDEN SKOR RESPONDEN SKOR
1 E1 12 K1 9
2 E2 22 K2 11
3 E3 9 K3 16
4 E4 22 K4 13
5 E5 12 K5 14
6 E6 23 K6 10
7 E7 17 K7 13
8 E8 17 K8 9
9 E9 8 K9 20
10 E10 14 K10 14
11 E11 21 K11 4
12 E12 11 K12 6
13 E13 18 K13 2
14 E14 18 K14 8
15 E15 20 K15 5
16 E16 8 K16 17
17 E17 12 K17 7
18 E18 11 K18 6
19 E19 14 K19 22
20 E20 21 K20 10
21 E21 21 K21 18
22 E22 12 K22 14
23 E23 14 K23 15
24 E24 17 K24 18
25 E25 13 K25 22
26 E26 19 K26 20
27 E27 13 K27 11
28 E28 19 K28 16
232

29 E29 9 K29 8
30 E30 11 K30 9
233

LAMPIRAN M2

UJI NORMALITAS SOAL POSTTEST

A. Kelas Eksperimen

1. Hipotesis

Ho = Data Berdistribusi Normal

Ha = Data tidak berdistribusi Normal

Pengujian hipotesis menggunakan rumus berikut :


𝑘
(ƒ − ƒ )2
𝑜 ℎ
32 = ∑ ƒℎ
i=1

Dan kriteria yang digunakan jika Ho diterima adalah 32ℎi𝑡𝑢𝑛g ≤ 32𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2. Menentukan nilai Terbesar, nilai terkecil, rentangan dan interval kelas.

Nilai Terbesar = Xmax = 23

NilaiTerkecil = Xmin = 8

Rentangan (R) = (Xmax − Xmin) + 1

= (23 – 8 ) + 1

= 16

Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 31

= 5,9215 (di ambil 6)

Interval Kelas =R:k

= 16 : 6 = 2,6667 (dibulatkan 3)

3. Buat Tabel Distribusi frekuensi nilai

Kelas
No F Xi X' fx' x'^2 fx'^2 fXi
Interval
1 8-10 4 9 -2 -8 4 16 36

2 11-13 9 12 -1 -9 1 9 108
234

3 14-16 3 15 0 0 0 0 45

4 17-19 7 18 1 7 1 7 126

5 20-22 6 21 2 12 4 24 126

6 23-25 1 24 3 3 9 9 24

Jumlah 30 5 65 465

4. Pengujian dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat

a. Menghitung Rata-rata (Mean)


𝑥̅ = ∑ ƒKi = 465 = 15,5
𝑛 30

b. Menghitung2Standar Devisiasi (SDx)


∑ ƒ.𝑥 ∑ ƒ𝑥i
𝑆𝐷𝑥 = 𝑖 √ i
− ( ) 2
𝑁 𝑁

= 5√69 − ( 5 ) 2 = 4,39
30 30

c. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurang 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah

0,5. Sehingga diperoleh nilai : 7,5 ; 10,5 ; 13,5 ; 16,5 ; 19,5 ; 22,5 ; dan

25,5;

d. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :


𝐵𝐾 − 𝑀K
𝑍= 𝑆𝐷K

7,5− 15,5
𝑍1 = 4,39 = -1,82
𝑍5 = 19,5− 15,5
= 0,91
4,39
10,5− 15,5
𝑍2 = 4,39 = -1,14
22,5− 15,5
13,5− 15,5
𝑍6 = 4,39 = 1,60
𝑍3 = 4,39 = -0,46

16,5− 15,5
𝑍4 = 4,39 = 0,23 𝑍7 = 25,5− 15,5
4,39 = 2,28

e. Mencari Luas 0 – z dari tabel Kurva Normal dari 0 – z

No. Z Luas 0-Z


1 -1,82 0,4591
235

2 -1,14 0,3577
3 -0,46 0,1554
4 0,23 0,1064
5 0,91 0,3264
6 1,60 0,4463
7 2,28 0,489

f. Mencari Luas tiap Kelas interval dan nilai frekuensi yang di harapkan (fe)

Luas tiapKelas Interval fe = Luas daerah × N

0,4591 - 0,3577 = 0,1014 0,1014 × 30 = 33,042

0,3577 - 0,1554 = 0,2023 0,2023 × 30 = 6,069

0.1554 - 0.1064 = 0,049 0,049 × 30 = 1,47

0,3264 + 0,1064 = 0,4328 0,4328 × 30 = 12,984

0,4463 - 0,3264 = 0,1199 0,1199 × 30 = 3,597

0,489 - 0,4463 = 0,0427 0,0427 × 30 = 1,281

batas Luas tiap (fo − fe)2


Z Luas 0-Z fe fo
Kelas kelas fe
7,5 -1,55 0,4591
10,5 -1,87 0,3577 0,1014 3,o42 4 0,301698

13,5 -0,18 0,1554 0,2023 6,069 9 1,415515

16,5 0,50 0,1064 0,049 1,47 3 1,592449

19,5 1,19 0,3264 0,4328 12,984 7 2,757876

22,5 1,87 0,4463 0,1199 3,597 6 1,60534

25,5 2,55 0,489 0,0427 1,281 1 0,06164

30 =7,734518
236

g. Membandingkan 32 dengan 32
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Kaidah Keputusan :

Jika, 32 > 32 , maka Ho ditolak


ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Jika, 32 ≤ 32 , maka Ho diterima


ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Berdasarkan tabel Chi-Kuadrat untuk α = 0,05 dan derajat

2
kebebasan (dk) = 6 – 1 = 5 diperoleh 3𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 11,07048 ternyata
32 ≤ 32 atau 7,734518 ≤ 11,07048 maka Ho diterima
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

KESIMPULAN : DATA BERDISTRIBUSI NORMAL


237

B. Kelas Kontrol

1. Hipotesis

Ho = Data Berdistribusi Normal

Ha = Data tidak berdistribusi Normal

Pengujian hipotesis menggunakan rumus berikut :


2 𝑘 (ƒ𝑜 −ƒℎ)
3 = ∑ i=1 2ƒ

Dan kriteria yang digunakan jika Ho diterima adalah 32ℎi𝑡𝑢𝑛g ≤ 32𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .

Menentukan nilai Terbesar, nilai terkecil, rentanga dan interval kelas.

Nilai Terbesar = Xmax = 22

NilaiTerkecil = Xmin = 2

Rentangan (R) = (Xmax − Xmin) + 1

= (22 – 2 ) + 1

= 21

Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 31

= 5,9215 (di ambil 6)

Interval Kelas =R:k

= 21 : 6 = 3,5 (dibulatkan 4)

2. Buat Tabel Distribusi frekuensi nilai

Kelas
No F Xi X' fx' x'^2 fx'^2 fXi
Interval
1 2-5 3 3,5 -2 -6 4 12 10,5
2 6-9 8 7,5 -1 -8 1 8 60
3 10-13 6 11,5 0 0 0 0 69
4 14-17 7 15,5 1 7 1 7 108,5
5 18-21 4 19,5 2 8 4 16 78
6 22-25 2 23,5 3 6 9 18 47
Jumlah 31 7 61 373
238

3. Pengujian dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat

a. Menghitung Rata-rata (Mean)


∑ ƒXi 373
𝑥̅ = = = 12,4333
𝑛 30

b. Menghitung2Standar Devisiasi (SDx)


∑ ƒ.𝑥 ∑ ƒ𝑥i
𝑆𝐷𝑥 = 𝑖 √ i
− ( ) 2
𝑁 𝑁

= 7√61 − ( 7 ) 2 = 5,63
30 30

c. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurang 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah

0,5. Sehingga diperoleh nilai : 1,5 ; 5,5; 9,5 ; 13,5 ; 17,5 ; 21,5 ; dan 25,5;

d. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

𝐵𝐾 − 𝑀K
𝑍= 𝑆𝐷K

1,5− 12,4
𝑍1 = 5,63 = -1,94

5,5− 12,4
𝑍2 = 5,63 = -1,23

9,5− 12,4
𝑍3 = 5,63 = -0,52

13,5− 12,4
𝑍4 = 5,63 = 0,19

17,5− 12,4
𝑍5 = 5,63 = 0,90

21,5− 12,4
𝑍6 = 5,63 = 1,61

25,5− 12,4
𝑍7 = 5,63 = 2,32
239

e. Mencari Luas 0 – z dari tabel Kurva Normal dari 0 – z

No. Z Luas 0-Z


1 -1,94 0,4761

2 -1,23 0,3907

3 -0,52 0,1879

4 0,19 0,0987

5 0,90 0,3389

6 1,61 0,4591

7 2,32 0,4934

f. Mencari Luas tiap Kelas interval dan nilai frekuensi yang di harapkan (fe)

Luas tiapKelas Interval fe = Luas daerah × N

0,4761 - 0,3907 = 0,0854 0,0854 × 30 = 2,562

0,3907 - 0,1879 = 0,2028 0,2028 × 30 = 6,084

0,1879 - 0,0987 = 0,0892 0,0892 × 30 = 2,676

0,3389 + 0,0987 = 0,4376 0,4376 × 30 = 13,128

0,4591 - 0,3389 = 0,1202 0,1202 × 30= 3,606

0,4934 -0,4591= 0,0343 0,0343 × 30 = 1,029

batas Z Luas 0-Z Luas tiap fe fo (fo − fe)2


Kelas kelas fe
1,5 -1,94 0,4761

5,5 -1,23 0,3907 0,0854 2,562 3 0,074881

9,5 -0,52 0,1879 0,2028 6,084 8 0,603395

13,5 0,19 0,0987 0,0892 2,676 6 4,128915

17,5 0,90 0,3389 0,4376 13,128 7 2,86048

21,5 1,61 0,4591 0,1202 3,606 4 0,043049

25,5 2,32 0,4934 0,0343 1,029 2 0,916269

30
=8,626989
240

g. Membandingkan 32 dengan 32
hitung tabeS

Kaidah Keputusan :
Jika, 32 > 32 , maka HO
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

ditolak Jika, 32 ≤ 32 ,
ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

maka HO diterima

Berdasarkan tabel Chi-Kuadrat untuk α = 0,05

dan derajat kebebasan (dk) = 6 – 1 = 5


diperoleh 32 = 11,07048ternyata 32 ≤
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ℎi𝑡𝑢𝑛g

2 , atau 8,626989 ≤ 11,07048 maka HO diterima


3𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

KESIMPULAN : DATA BERDISTRIBUSI NORMAL


241

LAMPIRAN M3

UJI HOMOGENITAS SOAL POSTTEST

1. Hipotesis
Ho : Data Homogen
Ha : Data tidak Homogen
Pengujian hipotesis menggunakan rumus berikut :

𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟


𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Dan kriteria yang digunakan jika Ho diterima adalah Fhitung ≤ FtabeS.

2. Hasil Postest yang dilaksanakan pada kelas eskperimen dengan aspek


pemahaman konsep matematis adalah sebagai berikut.
No X F 𝑋2 fx 𝑓𝗑2
1 8 2 64 16 256

2 9 2 81 18 324

3 11 3 121 33 1089

4 12 4 144 48 2304

5 13 2 169 26 676

6 14 3 196 42 1764

7 17 3 289 51 2601

8 18 2 324 36 1296

9 19 2 361 38 1444

10 20 1 400 20 400

11 21 3 441 63 3969

12 22 2 484 44 1936

13 23 1 529 23 529

Jumlah 30 458 18588

a. Adapun mean dari kelas eskperimen adalah :

𝑀𝑥 = ∑ ƒ𝑥 = 458 = 15,27
𝑛 30
242

b. Standart devisiasi2 (SD) adalah :


𝑆𝐷 = √∑ ƒ𝑥 − (∑ ƒ𝑥) 2 = √18588 − (458) 2
= 19,6603
𝑥 𝑛 𝑛 30 30

Sedangkan varians nya adalah s2 = (19,6603)2 = 386,529


3. Hasil Postest yang dilaksanakan pada kelas kontrol dengan aspek pemahaman
konsep matematis adalah sebagai berikut.
No X F 𝑋2 fx 𝑓𝗑2
1 2 1 4 2 4

2 4 1 16 4 16

3 5 1 25 5 25

4 6 2 36 12 144

5 7 1 49 7 49

6 8 2 64 16 256

7 9 3 81 27 729

8 10 2 100 20 400

9 11 2 121 22 484

10 13 2 169 26 676

11 14 3 196 42 1764

12 15 1 225 15 225

13 16 2 256 32 1024

14 17 1 289 17 289

15 18 2 324 36 1296

16 20 2 400 40 1600

17 22 2 484 44 1936

Jumlah 30 367 10917

a. Adapun mean dari kelas eskperimen adalah :

𝑀𝑥 = ∑ ƒ𝑥 = 367 = 12,2333
𝑛 30

b. Standart devisiasi
2
(SD) adalah :
𝑆𝐷 = √∑ ƒ𝑥 − ( ) 2 = √10917 − (367)
∑ ƒ𝑥 2
= 14,6371
𝑥 𝑛 𝑛 30 30
243

Sedangkan varians nya adalah s2 = (14,6371)2 = 214,246

4. Substitusikan nilai variabel ke tabel.


Nilai Varians Perbedaan Nilai Postest
Sampel Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
s2 386,529 214,246
N 30 30

5. Menghitung nilai dari Fhitung dengan rumus:

𝑣𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 386,529


Fhitung = = = 1,8041
𝑣𝑎𝑟i𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐i𝑙 214,246

6. Membandingkan nilai Fhitung yang diperoleh dengan nilai FtabeS, yaitu :


dbpeMbilang = n − 1 = 31 − 1 = 30,
dbpenyebut = n − 1 = 31 − 1 = 30, dan taraf
signifikan (α) = 0,05

maka diperoleh FtabeS =1,840872. Dengan demikian, diketahui bahwa Fhitung

≤ FtabeS yaitu 1,577999 < 1,840872sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa varians-varians adalah homogen.


244

LAMPIRAN M4
UJI ANOVA DUA ARAH SOAL POSTTEST

KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS SISWA


Kelas

𝑇̅ 𝑅̅ TOTAL TOTAL
𝑆̅ 𝑇̅2 ̅𝑆̅2̅ ̅𝑅̅2̅
14 13 17 196 169 289

14 9 12 196 81 144

12 9 19 144 81 361

18 11 18 324 121 324

8 23 121 484

EKSPERIMEN 22 17 121 441

8 17 64 529

20 289

12 289

14 400

12 144

13 196

21 144

21 169

19 441

JUMLAH 118 274 66 458 1714 4780 1118 7612


245

Kelas KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS SISWA

T S R TOTAL
𝑇2 𝑆2 𝑅2
TOTAL
2 9 14 4 81 196

10 15 16 100 225 256

16 8 5 256 64 25

4 7 11 16 49 121

22 22 11 484 484 121

KONTROL 6 17 36 289

9 18 81 324

13 169

14 196

6 36

20 400

13 169

20 400

10 100

14 196

9 81

18 324

8 64

JUMLAH 54 221 92 367 860 3155 1332 5347

172 495 158 825 2574 7935 2450 12959

Diperoleh

A1 = 458 B2 = 495 ∑ X2= 12959 N=


60
A2 = 367 B3 = 158 p=2

B1 = 172 G = 825 q=3

𝑛 𝐴1𝐵1 = 9 𝑛 𝐴2𝐵1 = 5

𝑛 𝐴1𝐵2 = 17 𝑛 𝐴2𝐵2 = 18

𝑛 𝐴1𝐵3 = 4 𝑛 𝐴2𝐵3 = 7
246

a. Perhitungan derajat kebebasan

𝑑𝑘 𝐽𝐾𝑡 = N – 1 = 60-1 = 59

𝑑𝑘 𝐽𝐾𝑎 = pq – 1 = ( 2 x 3 ) – 1 = 5

𝑑𝑘 𝐽𝐾𝑑 = N – pq = 60 - ( 2 x 3 ) = 54

𝑑𝑘 𝐽𝐾𝐴 = p – 1 = 2 – 1 = 1

𝑑𝑘 𝐽𝐾𝐵 = q - 1 = 3 – 1 = 2

𝑑𝑘 𝐽𝐾𝐴𝐵 = 𝑑𝑘 𝐽𝐾𝐴 𝑥 𝑑𝑘 𝐽𝐾𝐵 = 1 x 2 = 2

b. Perhitungan jumlah kuadrat (JK):


2
2 2
1. 𝐽𝐾 = ∑ X2 − 𝐺
4. 𝐽𝐾 = ∑ 𝐴 − 𝐺

𝑡 𝑁 𝐴 𝑛 𝑁

(825)2 (458)2 (367)2 (825)2


= 12959 - = + −
60 30 30 60

= 12959 − 11343,8 = 138,017


2 2
= 1615,25 5. 𝐽𝐾 = ∑ 𝐵 − 𝐺

𝐵 𝑛 𝑁

2. 𝐽𝐾𝑎 = ∑ 𝐴𝐵 2 𝐺2
𝑛 − 𝑁 (172)2 (495)2 (158)2
= + +
14 35 11
(118)2 (274)2 (66)2
= 9 + 17 + 4 + (825)2

(54)2 (221)2 (92)2 (825)2
60
5 + 18 + 7 − 60
= 39,5617
= 214,328
6. 𝐽𝐾𝐴𝐵 = 𝐽𝐾𝑎 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵
3. 𝐽𝐾𝑑 = 𝐽𝐾𝑡 − 𝐽𝐾𝑎
= 214,328 − 138,017
= 1615,25 − 214,328
− 39,5617
= 1400,92
= 36,7498

c. Perhitungan Rataan Kuadrat

𝐽𝐾𝑑 1400,92
1. 𝑅𝐾𝑑 = = 2. 𝑅𝐾𝐴 = 𝐴 𝐽𝐾
=
138,017
𝑑𝑘 𝐽𝐾𝑑 54 = 25,9430
𝑑𝑘 𝐽𝐾𝐴 1

= 138,0167
247

𝐽𝐾𝐵 39,5617 𝐽𝐾𝐴𝐵 36,7498


3. 𝑅𝐾𝐵 = 𝑑𝑘 𝐽𝐾𝑏 = 2 4. 𝑅𝐾𝐴𝐵 = 𝑑𝑘 𝐽𝐾𝐴𝐵 = 2

= 19,7808 = 18,3749

d. Perhitungan F Ratio

𝑅𝐾𝐴 138,0167
𝐹 = = = 0,7625
𝐴
𝑅𝐾𝑑 25,9430
𝑅𝐾𝐴𝐵 18,3749
𝐹𝐴𝐵 = =
= 5,32 𝑅𝐾𝑑 25,9430

𝑅𝐾𝐵 19,7808 = 0,7082


𝐹𝐵 = =
𝑅𝐾𝑑 25,9430

HASIL UJI ANOVA DUA ARAH

Sumber
dk JK RK Fh Fk Kesimpulan
Variansi
Terdapat faktor model
Antar baris pembelajaran TPS
(Model) 1 138,017 138,017 5,32 4,00 terhadap kemampuan
A komunikasi matematis
siswa
Terdapat faktor
Antar kemampuan awal
kolom matematis terhadap
2 39,5617 19,7808 0,76247 3,15
(KAM) kemampuan
B komunikasi matematis
siswa
Tidak terdapat
interaksi antara model
pembelajaran TPS
Interaksi
dengan kemampuan
KAM*Model 2 36,7498 18,3749 0,70828 3,15
awal matematis
(A×B)
terhadap kemampuan
komunikasi matematis
siswa
Dalam 54 1400,922 25,9430
248
LAMPIRAN M5
DOKUMENTASI
249

LAMPIRAN O
ARSIP SURAT
250
251
252
253
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan di Situjuah Gadang pada Tanggal 12


Februari 1996 dari pasangan suami istri Wirman dan Nelvi
Yendra yang diberi nama “Febri Widianti”. Penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis
menamatkan pendidikan di SD Negeri 017 Pematang Pudu,
menamatkan pendidikan di SMP Negeri 1 Mandau,
kemudian menamatkan pendidikan di SMA Negeri 4
Mandau.
Selanjutnya penulis melanjutkan Program studi Strata-1 (S1) di
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau sebagai mahasiswa pada
jurusan Pendidikan Matematika melalui jalur SBMPTN.
Selama menjadi mahasiswa, penulis banyak mendapatkan pengetahuan
serta pengalaman yang berharga. Pada bulan Juli-Agustus 2017 penulis mengikuti
program Kuliah Kerja Nyata di Pasiran Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.
Selain itu, penulis juga melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada
bulan September-Desember 2018 di SMP Negeri 16 Pekanbaru. Pada tanggal 03
Agustus 2021 penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepatnya di semester 15
(Semester Bonus Covid 19) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Think Pair
Share (TPS) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis ditinjau Berdasarkan
Kemampuan Awal Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru”.

Anda mungkin juga menyukai