Anda di halaman 1dari 133

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK KARTU MISTERIUS

(KOKAMI) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL


SISWA KELAS VI DI SDN 48 CAKRANEGARA

SKRIPSI

Oleh:

Azizah Amini
NIM E1E218024

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Melakukan Penelitian


Program Sarjana (S-1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022

i
Surat Persetujuan

1
Surat Pengesahan

2
Surat Pernyataan

3
MOTTO
“Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban”
“Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?”

4
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang maha

pengasih lagi maha penyayang. Rasa syukur yang tak terhingga saya ucapkan

kepada Allah SWT dikarenakan atas rahmat serta hidayahnya saya dapat

menyelesaikan serta mengakhiri perjuangan saya di kampus tercinta ini.

Dengan bangga, ikhlas, serta penuh bahagia, skripsi ini saya

persembahkan kepada :

1. Kedua orangtua tercinta Drs. H. Muhamad Amin dan Hj. Nurhayati, S.Pd

yang telah memberikan adek doa, dukungan, dan mencurahkan segenap

tenaga, cinta, serta kasih sayangnya. Alhamdulillah berkat nasihat dan

semangat dari mama bapak, adek bisa sampai ke titik ini. Skripsi ini adalah

persembahan kecil dari adek untuk mama bapak. Ketika dunia sedang

menutup pintunya untuk adek, mama dan bapak selalu membuka lengannya

dan merangkul adek dengan erat. Ma pak terimakasih ya, tanpa mama dan

bapak adek bukan apa-apa di dunia ini. Love u 3000…

2. Saudara-saudariku yakni Aulia Amini, S.ST, M.Keb, Ikhlas Ibnu Al Amin,

S.Pd, Wiryandinata, ST, dan Febrina Hastin, S.Pd yang selalu ada

memberikan adek motivasi, arahan, dan dorongan, memberikan kuota internet

serta uang belanja selama adek mengerjakan skripsi ini hingga akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.

3. Adek sepupu ku Zaen Nuraini, mahasiswa PGSD Unram Angkatan 2019

(SMT 6) yang telah memberikan banyak waktu, tenaga, dan kasih sayang,

5
sehingga kakak bisa terus bersemangat dalam menyelesaikan tugas akhir

kuliah kakak ini.

4. Ponakan tante, Athifa Nurrazahra yang telah meminjamkan beberapa

permainan kartunya untuk menghibur tante dikala jenuh. Terimakasih Ifa,

karena Ifa tante bisa mengisi kejenuhan dan kebosanan selama pengerjaan

skripsi dengan bermain.

5. Keluarga besar Papen Tapoq yang Alhamdulillah selalu siap dan sigap ketika

dibutuhkan.

6. Keluarga kedua ku yang berada di pulau seberang (Pulau Sumbawa) yakni

Bapak Masangan, S.Pd, Ibu Hayatun Nufus, dan Kakak Fanny Apriliani,S.Pd

yang selalu memberikan doa, nasihat, dukungan, dan motivasi dengan kalimat

khas nya “Semangat Je… Kami di sini tetap doakan biar semua urusan Jeje

cepat rampung.”

7. Aldi Anugrah, selaku sahabat, partner in crime, teman, dan boyfriend ku yang

Alhamdulillah sudah bertahan dan tidak pernah bosan menemani hari-hari ku

selama masa perkuliahan, mulai dari awal masuk kuliah sampai akhir. Kamu

yang selalu ada menyediakan pundak disaat aku ingin menangis dan

memberikan bantuan disaat aku membutuhkan. Aku bahkan tidak bisa

menjelaskan betapa bersyukurnya aku memiliki kamu dalam hidup ini.

8. Teman dan sahabat seperjuangan ku dari Genk Gas Ajalah yakni Kakak Ica,

Kakak As, dan Aditia. Skripsi ini aku persembahkan untuk kalian semua yang

selalu ada disisi ku. Tanpa inspirasi, dorongan, dan dukungan yang telah

kalian berikan kepada ku, mungkin aku tidak akan sampai pada titik akhir ini.

6
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., ph.D. Selaku Rektor

Universitas Mataram.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Wahab Jufri, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.

3. Bapak Muhammad Tahir, S.Pd., M.Sn. Selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pendidikan Universitas Mataram.

4. Ibu Dr. Siti Istiningsih, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram.

5. Bapak Dr. Ida Bagus Kade Gunayasa, M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing

I.

6. Ibu Husniati, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing II.

7. Bapak Lalu Hamdian Affandi, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing

Akademik (PA).

8. Ibu Nurwahidah, M.Pd Selaku dosen penguji proposal.

9. Bapak M. Okta Dwi Sastra F.M. Marjo, M.Pd. Selaku dosen validasi

intrumen penelitian.

10. Bapak dan ibu Dosen PGSD, yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman berharga selama kami menempuh studi.

11. Staf administrasi PGSD yang telah memberikan banyak kemudahan dalam

menyelesaikan studi.

7
12. Ibu Dra. Rosminingsih Selaku kepala sekolah SDN 48 Cakranegara yang

telah memberikan izin dan kemudahan dalam melakukan penelitian.

13. Kepada bapak dan ibu guru beserta staf di SDN 48 Cakranegara yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

14. Kepada kedua orangtuaku yaitu bapak Drs. H. Muhamad Amin dan ibu Hj.

Nurhayati, S.Pd yang telah banyak berkorban demi terselesaikannya

perjuanganku ini. Terimakasih untuk segala bentuk pengorbanan kalian,

baik itu dukungan, doa, serta rasa cinta kalian yang telah kalian peras

sampai titik terakhir.

15. Kepada kakak-kakak ku yaitu Aulia Amini, S. ST., M. Keb; Ikhlas Ibnu Al

Amin, S.Pd; Wiryandinata, ST; dan Febrina Hastin, S.Pd yang selalu

menjadi motivatorku agar dapat menyelesaikan studi ini.

16. Kepada seluruh keluarga besarku yang selalu ada untukku.

17. Kepada keluarga keduaku yaitu Bapak Masangan,S.Pd, Ibu Hayatun

Nufus, dan Kakak Fanny Apriliani,S.Pd yang telah memberikan bantuan

yang tak terkira jumlahnya.

18. Kepada Aldi Anugrah yang telah menemaniku dari titik awal hingga titik

akhir perjuanganku

19. Teman-teman genk gas ajalah yang aku sayangi dan cintai Kakak Ica

(Annisa 10), Kakak As (Asmahul Husnah), dan Adit.

20. Teman-teman kelas A Sore angkatan 2018 yang selalu aku banggakan.

Terimakasih sudah mengisi kehidupan perkuliahan ku ini dengan penuh

kebahagiaan yang tak bisa dipungkiri.

8
21. Teman-teman KKN ku, Yuli dan Kiya yang selalu setia menampung

curahan hati selama pengerjaan skripsi.

22. Universitas Mataram atas kesempatan yang diberikan kepadaku untuk

menyelesaikan studi SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

9
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Pengaruh Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) Terhadap

Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa Kelas VI Di SDN 48 Cakranegara.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program

sarjana (S1) pendidikan guru sekolah dasar.

Skripsi ini terdiri dari beberapa bagian dari pendahuluan, isi, dan penutup.

Pada BAB I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan definisi operasional. Sedangkan BAB II terdiri dari

landasan teori, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir. BAB III yang

membahas mengenai metode penelitian, BAB IV membahas hasil penelitian, BAB

V yang berisi pembahasan hasil penelitian serta BAB VI yang terdiri dari

kesimpulan dan saran.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar

skripsi ini dapat dilanjutkan menjadi skripsi yang dapat bermanfaat bagi penulis

maupun para pembaca.

Mataram, 2022

Penulis

10
COVER..........................................................................................................i

PERSETUJUAN SKRIPSI............................................................................ii

PENGESAHAN SKRIPSI.............................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.......................................................iv

MOTTO.........................................................................................................v

PERSEMBAHAN..........................................................................................vi

UCAPAN TERIMAKASIH...........................................................................ix

KATA PENGANTAR...................................................................................x

DAFTAR ISI..................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xv

DAFTAR TABEL..........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xii

Bab I Pendahuluan 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 8

1.3 Tujuan Penelitian 8

1.4 Manfaat Penelitian 8

1.5 Lingkup Penelitian 9

1.6 Definisi Operasional 10

Bab II Tinjauan Pustaka 11

2.1 Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (Kokami) 11

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Kokami 11

11
2.1.2 Manfaat Media Kokami 12

2.1.3 Cara Membuat Media Kokami 13

2.1.4 Teknis Penggunaan Media Kokami 14

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Media Kokami 15

2.2 Keterampilan Menulis16

2.2.1 Pengertian Keterampilan Menulis 16

2.3 Teks Fabel 18

2.3.1 Pengertian Teks Fabel18

2.3.2 Struktur Teks Fabel 19

2.3.3 Kaidah Kebahasaan Teks Fabel 20

2.3.4 Unsur Pembangun Teks Fabel 22

2.3.5 Tujuan Menulis Teks Fabel 24

2.4 Hasil Penelitian Yang Relevan 24

2.5 Kerangka Berpikir 28

2.6 Hipotesis Penelitian 31

Bab III Metodologi Penelitian 32

3.1 Jenis Penelitian 32

3.2 Variabel Penelitian 33

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 33

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.5 Rancangan Penelitian 35

3.6 Teknik Pengumpulan Data 36

3.7 Instrumen Penelitian 37

3.8 Teknik Analisis Data 40

Daftar Pustaka45

12
DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Kerangka Berfikir

13
DAFTAR TABEL
3.1 Desain Kontrol Group Pretest Postest

3.2 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa

3.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Keterampilan

Menulis Teks Fabel Menggunakan Media Kokami

3.4 Kategori Penilaian

4.1 Perbandingan Hasil Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa

4.2 Hasil Uji Homogenitas

4.3 Hasil Uji Normalitas

4.4 Hasil Uji Hipotesis

4.5 Hasil Observasi Keterlaksanaan Penggunaan Media Kokami

14
DAFTAR LAMPIRAN

15
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi atau kode yang

digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

dikategorikan ke dalam dua jenis yakni bahasa verbal dan bahasa tulis

tergantung pada media yang digunakan saat menggunakan bahasa tersebut.

Bahasa hendaknya dipahami oleh pihak pengguna maupun pihak lawan

bicara agar pesan ataupun informasinya dapat tercapai, karena bahasa

memiliki sifat komunikatif. Bahasa juga bersifat sistematik, yang artinya

bahasa diatur oleh sebuah sistem.

Bahasa sudah tidak asing lagi di dalam kehidupan sehari-hari,

karena bahasa khususnya bahasa Indonesia sudah diajarkan pada siswa

sejak usia sekolah dasar dimana pembelajaran tersebut diintegrasikan ke

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan kurikulum

yang digunakan saat ini yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013

terdapat empat keterampilan yang dikembangkan, keterampilan-

keterampilan tersebut antara lain keterampilan berpikir kritis, berpikir

kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi sangat

erat kaitannya dengan keterampilan berbahasa.

Setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan

kurikulum 2013 harus mengembangkan pembelajaran berbasis teks,

16
artinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sesuai dengan teks yang

diajarkan. Pada pembelajaran berbasis teks, siswa dituntut untuk

memahami setiap jenis teks kemudian mendemontrasi struktur isi dan

bahasanya. Pada kurikulum 2013, teks menjadi objek kajian atau fokus

yang ada di dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui pembelajaran

berbasis teks diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir

anak karena penggunaan materi pelajaran berupa teks lebih relevan dengan

karakteristik 2013 yang menetapkan capaian kompetensi siswa mencakup

ketiga ranah pendidikan yakni kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan pada anak bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan baik

dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan meningkatkan

kemampuan anak dalam berpikir kritis dan kreatif. Selain hal di atas,

pembelajaran bahasa Indonesia juga menyesuaikan dengan rambu-rambu

kurikulum 2013 yang mengembangkan empat keterampilan berbahasa

yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan

membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan

keterampilan yang cenderung lebih sulit dikuasai anak jika dibandingkan

dengan keterampilan lainnya. Depdiknas (Prameswari, 2021:2)

menyebutkan bahwa tingkat kemampuan menulis siswa sekolah dasar

masih dirasa cukup rendah. Hal ini membuat peneliti ingin melihat melalui

penelitian nantinya bagaimana keterampilan menulis siswa kelas VI

khususnya menulis teks fiksi.

17
Liswina (2020:34) menyatakan bahwa teks fiksi merupakan jenis

teks yang menyajikan informasi-informasi imajinatif berdasarkan kaidah

bahasa yang berisikan khayalan kemudian dikreasikan menjadi sebuah

cerita yang tidak perlu dicari tahu kebenarannya. Jenis-jenis teks fiksi yang

biasa dijumpai pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar

antara lain teks fiksi sains, teks fiksi histori, dan teks fiksi fantasi. Salah

satu jenis teks fiksi fantasi yang menarik yakni fabel. Fabel merupakan

teks atau cerita yang menampilkan binatang sebagai tokoh dalam

ceritanya. Pada kurikulum 2013, siswa kelas VI khusunya, materi teks

fabel tidak diajarkan sendiri melainkan digabungkan dengan materi

lainnya. Hal ini membuat keterampilan siswa dalam menulis teks fabel

cenderung kurang. Materi teks fabel ini seharusnya mampu membuat guru

semakin kreatif dalam menyampaikan materi karena menjadi daya tarik

bagi siswa dalam berimajinasi dengan tokoh binatang yang terdapat dalam

teks. Namun pada kenyataannya, cara guru masih saja kurang bervariasi

dalam menyampaikan materi tersebut, salah satunya yakni kurangnya

kreatifitas guru dalam memanfaatkan media pembelajaran.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SDN 48

Cakranegara, ditemukan bahwa guru sangat jarang menggunakan media

pembelajaran pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi

teks fabel, guru hanya menerangkan pelajaran dengan berceramah

kemudian memberikan penugasan yang membuat antusias siswa rendah

dalam belajar. Padahal jika guru memanfaatkan media pembelajaran, maka

18
mampu membuat proses pembelajaran menjadi semakin inovatif,

kondusif, dan menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga

memudahkan guru dalam menyampaikan materi.

Salah satu media yang mampu memberikan pembelajaran inovatif

dan menimbulkan suasana yang menyenangkan yakni Kotak Kartu

Misterius atau kokami. Menurut Kadir (Faturrahman,dkk. 2021:56) media

kokami merupakan media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa,

dimana penerapannya melibatkan seluruh siswa. Kokami berbentuk kotak

yang di dalamnya berisi kartu pesan berisi petunjuk, perintah, gambar,

pertanyaan dan sanksi yang dimasukkan ke dalam sebuah amplop tertutup

sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Gabungan antara media dan

permainan ini mampu mampu merangsang daya pikir yang inovatif,

kreatif, dan kritis siswa, sehingga mereka mampu memahami pesan-pesan

yang diberikan.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Hidayat (2015:4) yakni pemanfaatan media kokami berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa kelas IV di SDN Panti Jember. Ia mengungkapkan

bahwa pemanfaatan media kokami pada pembelajaran kurikulum 2013

mudah digunakan dan mudah dipahami oleh siswa karena merupakan

gabungan permainan bahasa yang memudahkan siswa dalam memahami

pesan atau materi yang disampaikan. Dengan media kokami siswa akan

mendapatkan pembelajaran yang menarik dan berbekas. Media kokami

juga sesuai dengan langkah-langkah dari pendekatan saintifik (pendekatan

19
kurikulum 2013) yaitu pada tahap menalar dan mengkomunikasikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuseu (2015:5) juga menyebutkan bahwa

media kokami berpengaruh dalam proses belajar mengajar, hal ini terlihat

dari hasil penelitian yang telah dilakukan yakni adanya pengaruh media

kokami terhadap pemahaman konsep IPS siswa kelas III SDN Bambu

Apus II. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan media kokami menjadi

solusi penyemangat bagi siswa untuk belajar, khususnya belajar IPS.

Meskipun media kokami ini merupakan media yang digabungkan dengan

permainan, tetapi dapat menjadi satu penasaran baru bagi dunia belajar

siswa yang membuat siswa memiliki keinginan dan semangat baru untuk

ikut serta aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru.

Dengan beberapa kelebihan media kokami yang telah dipaparkan,

peneliti tertarik melakukan penelitian sejenis untuk melihat bagaimana

pengaruh media pembelajaran kokami terhadap keterampilan menulis teks

fabel siswa. Penggunaan media kokami nantinya akan mengajak siswa

merasa tertantang untuk menggali ide dan imajinasi mereka melalui

petunjuk maupun gambar yang didapatkan dari kartu yang dipilih,

kemudian menuangkannya ke dalam bentuk tulisan teks fabel dengan

menggunakan bahasa tulis yang tepat. Dengan media kokami diharapkan

mampu memberikan pengaruh yang baik bagi siswa agar terampil dalam

menulis ide atau gagasan menjadi sebuah teks fabel.

20
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian

tentang : “Pengaruh Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (Kokami)

Terhadap Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa Kelas VI Di SDN 48

Cakranegara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana pengaruh media pembelajaran

kotak kartu misterius (kokami) terhadap keterampilan menulis teks fabel

siswa kelas VI di SDN 48 Cakranegara?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Untuk mengetahui pengaruh media

pembelajaran kotak kartu misterius (kokami) terhadap keterampilan

menulis teks fabel siswa kelas VI di SDN 48 Cakranegara”.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat yang terbagi menjadi dua yakni

manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini nantinya diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan pengembangan keilmuan bagi peneliti lain yang akan

meneliti hal serupa mengenai pengaruh media pembelajaran kokami

terhadap keterampilan menulis teks fabel siswa kelas VI. Selain itu, hasil

21
dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran

lain untuk menunjang pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri

khususnya dari segi konteks menulis teks fabel.

1.4.2 Manfaat Praktis

a) Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi guru

dalam pembelajaran dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam

mengajarkan teks fabel menggunakan media pembelajaran yang

tepat agar pembelajaran semakin efektif

b) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam

meneliti pengaruh media pembelajaran kokami terhadap

keterampilan menulis teks fabel siswa kelas VI sekolah dasar dan

hasil dari pembelajaran dapat diperbaiki apabila ada kekurangan.

c) Bagi siswa

Siswa mendapatkan pelayanan pembelajaran yang lebih efektif

dan lebih cermat dalam menulis teks fabel sesuai dengan kaidah

kebahasaan yang tepat

1.5 Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian atau batasan masalah pada penelitian ini yaitu

pengaruh media pembelajaran kotak kartu misterius (kokami) terhadap

keterampilan menulis teks fabel siswa kelas VI di SDN 48 Cakranegara

22
1.6 Definisi Operasional

a) Media Kotak Kartu Misterius (Kokami)

Media kokami merupakan sebuah gabungan media dengan

permainan bahasa yang berbentuk kotak di dalamnya berisi kartu

pesan berupa petunjuk, perintah, gambar, pertanyaan dan sanksi yang

dimasukkan ke dalam sebuah amplop tertutup sehingga isi dari kartu

tersebut tidak diketahui.

b) Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa seorang

individu untuk mengkomunikasikan pesan ke dalam sebuah tulisan,

keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih

dan menyusun pesan yang akan ditransisikan dalam bentuk bahasa

tulisan.

c) Teks Fabel

Teks merupakan sesuatu yang terkait dengan bahasa berupa tulisan

dan memiliki makna tertentu dan tujuan tertentu. Fabel merupakan

suatu karya imajinasi yang menggambarkan watak dan budi pekerti

manusia yang diperankan oleh binatang atau hewan dalam ceritanya.

Jadi, teks fabel merupakan teks khayalan atau teks imajinasi yang

menggambarkan watak dan budi pekerti manusia melalui tokoh

binatang yang berinteraksi layaknya manusia.

23
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini berisi tentang teori yang mendukung penelitian dan terdapat

kerangka berpikir dari penelitian serta hipotesis sebagai jawaban sementara dari

permasalahan.

2.1 Media Pembelajaran Kokami

Pada bagian ini menjelaskan mengenai apa itu media pembelajaran kokami,

manfaat media kokami, cara membuat media kokami, teknis penggunaan media

kokami dan kelebihan serta kekurangan media kokami.

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Kokami

Menurut Desiningrum dalam Rostina (2014 : 247) kokami merupakan

salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa. Hal ini

sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Kadir (Faturrahman, dkk.

2021:56) bahwa kokami merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan

dengan permainan bahasa yang bertujuan untuk menarik minat siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran dan menanamkan pengetahuan kepada siswa.

Kokami merupakan sebuah kotak yang didalamnya berisi pesan-pesan berupa

perintah, gambar, pertanyaan dan sanksi yang dimasukkan kedalam amplop

tertutup. Sejalan dengan pengertian yang dijelaskan oleh Neneng (Paisah, dkk.

2013 : 182), bahwa media pembelajaran kotak dan kartu misterius terdiri dari

suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius karena kartu dimasukkan ke

dalam amplop yang kemudian amplop diletakkan di dalam suatu kotak sehingga

24
isi dari kartu tersebut tidak diketahui. Isi dari kartu dapat berupa materi,

pertanyaan, gambar, perintah maupun suatu petunjuk, bonus serta sanksi.

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kokami adalah media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa

dimana dalam pemanfaatannya melibatkan seluruh siswa, dan mampu

memberikan motivasi serta menarik minat siswa untuk ikut aktif terlibat dalam

proses pembelajaran. Kokami terdiri dari suatu kotak yang di dalamnya terdapat

berbagai kartu pesan yang berisi perintah, gambar, dan pertanyaan yang

dimasukkan ke dalam amplop tertutup. Kartu-kartu tersebut merupakan hal

penting dalam permainan menggunakan media kokami karena tujuan kegiatan

belajar mengajar tertuang di dalamnya.

2.1.2 Manfaat Media Kokami

Menurut Kadir (Nana, 2018 : 6) bahwa ada beberapa manfaat dari media

pembelajaran kokami terutama bagi siswa, antara lain sebagai berikut:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa

b. Memudahkan siswa dalam menghafal atau mengingat suatu materi pelajaran

yang didapatkan

c. Menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa

d. Materi pengajaran yang diberikan akan lebih jelas arah dan maknanya

e. Memudahkan siswa dalam menemukan materi yang dicari

f. Siswa merasa tidak mudah bosan karena banyak melakukan kegiatan selama

menggunakan media kokami.

25
2.1.3 Cara Membuat Media Kokami

Menurut Kadir (Rusiana, 2014 : 18), untuk melakukan pembelajaran ini,

perlu disiapkan kelengkapan seperti sebuah kotak berukuran 30 x 20 x 15 cm, 8-

10 buah amplop ukuran 15 x 9 cm, dan 8-10 lembar kartu pesan ukuran 6 x 12

cm. Kokami dapat dibuat secara sederhana yang fungsinya sebagai wadah tempat

amplop dan amplop yang berisi kartu pesan. Sedangkan kartu pesan berisi materi

pelajaran yang ingin disampaikan kepada siswa, diformasikan dalam bentuk

perintah, petunjuk, pertanyaan, pemahaman gambar, bonus atau sanksi. Berikut

ini cara membuat media pembelajaran kokami :

Alat dan bahan :

a. Kotak kardus berukuran 30 x 20 x 15 cm

b. Kertas manila

c. Kertas buffalo

d. Amplop

e. Gunting

f. Lem kertas

Cara membuat :

a. Siapkan satu buah kardus berukuran 30 x 20 x 15 cm kemudian lapisi dengan

kertas manila dengan ukuran menyesuaikan kotak kardus. Lalu beri judul pada

bagian depan “Media Pembelajaran Kotak Kartu Misterius (kokami)”

26
b. Kemudian gunting kertas buffalo membentuk sebuah kartu dengan ukuran 3 x

5 cm atau sesuai selera kemudian tempelkan gambar, petunjuk, atau

pertanyaan berisi materi pelajaran pada kertas buffalo

c. Masukkan kartu kedalam amplop satu persatu lalu masukkan amplop ke dalam

kotak kardus. Media pembelajaran kokami siap untuk digunakan

2.1.4 Teknis Penggunaan Media Kokami

Noviana menyatakan (Desiningrum, 2014:247) pembelajaran

menggunakan media kokami memiliki beberapa peraturan, yaitu :

a. Masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Media kokami diletakkan

didepan papan tulis di atas meja yang sudah disediakan.

b. Anggota setiap kelompok ditentukan secara acak. Tiap kelompok memiliki

seorang juru bicara (ketua) yang telah dipilih oleh guru dan anggota

kelompoknya.

c. Selama permainan berlangsung, juru bicara (ketua) setiap kelompok dibantu

sepenuhnya oleh anggota.

d. Juru bicara (ketua) dalam kelompok bertugas mengambil satu amplop dari

dalam kokami secara acak dan menutup mata, setelah juru bicara mendapat

amplop yang telah dipilih, juru bicara membacakan isi amplop dengan keras

dan harus diperhatikan oleh semua anggota.

e. Anggota kelompok bertanggung jawab menyelesaikan kartu dalam kotak

misteri.

f. Jika kelompok yang mendapat kartu misterius tidak dapat menjawab,

27
kelompok lain berhak menyelesaikan tugas yang tidak dapat diselesaikan

oleh salah satu kelompok.

g. Pemenang ditentukan dari skor tertinggi dan berhak mendapatkan bonus.

h. Kelompok yang mendapatkan skor terendah akan mendapatkan sanksi.

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Kokami

a. Kelebihan

Media kokami merupakan bentuk permainan dengan suasana yang

menuntut keaktifan siswanya. Menurut Hakim (Munandi, 2010 : 166), media

yang disajikan dalam bentuk permainan ini mempunyai beberapa kelebihan,

yaitu:

1. Siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep meliputi kaidah-

kaidah asas (prinsip)-nya, unsur-unsur pokoknya, prosesnya, hasil dan

dampaknya dengan cara yang menyenangkan.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk berpikir, berimajinasi,

menampilkan gagasan-gagasan baru secara lancar dan orisinal serta

memberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan motorik.

3. Siswa dapat belajar bertanggung jawab, tenggang rasa, mandiri, saling

menghargai dan menghormati, dan sebagainya.

4. Siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat mengenal dirinya sendiri

sebagai individu dan sebagai anggota kelompok.

5. Suasana permainan menerima siswa sebagaimana adanya, memberikan

kebebasan dan jauh dari sikap otoriter dalam memupuk bakat dan minat

anak untuk berprestasi dan berkreasi secara aktual.

28
b. Kekurangan

Selain memiliki kelebihan, media kokami juga memiliki beberapa

kekurangan, yaitu :

1. Siswa lebih tertarik pada permainannya dari pada hasil yang ingin dicapai

2. Siswa akan lupa waktu

3. Memerlukan banyak persiapan.

Dengan adanya media tersebut diharapkan dapat membantu menyelesaikan

berbagai permasalahan yang dihadapi oleh guru maupun siswa sehingga

pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

2.2 Keterampilan Menulis

Pada bagian ini akan membahas mengenai pengertian keterampilan menulis

dan tahap-tahap dalam menulis.

2.2.1 Pengertian Keterampilan Menulis

Menurut Zainurrahman (2013:2), menulis merupakan salah satu dari

empat keterampilan berbahasa yang mendasar (berbicara, mendengar, menulis,

dan membaca). Pendapat tersebut dilengkapi oleh Tarigan (2008:3) menulis

merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk komunikasi secara

tidak langsung dan tidak tatap muka. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan

oleh Susanto (2013:243) menulis sebagai suatu keterampilan individiu

mengkomunikasikan pesan ke dalam sebuah tulisan, keterampilan ini berkaitan

dengan kegiatan seseorang dalam memilih dan menyusun peesan yang akan

29
ditransisikan dalam bentuk bahasa tulisan. Sedangkan menurut Abbas (2006:125),

keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan

perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulisan. Ketetapan

pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketetapan bahasa yang digunakan,

kosakata dan grametikal dan penggunaan ejaan.

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam menyusun

kalimat dan menuangkannya dalam berbagai bahasa tulis sehingga dipahami oleh

orang yang membacanya atau kemampuan seseorang dalam mengungkapkan

gagasan, perasaan, dan pikiran dalam sebuah tulisan yang dapat dibaca oleh orang

lain. Setiap menulis harus memiliki tujuan yang jelas dari tulisan yang akan

ditulisnya. Menurut Suriamiharja (1997:10), tujuan dari menulis agar tulisan yang

dibuat dapat dibaca dan dipahami dengan benar oleh orang lain yang mempunyai

kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Menurut Hugo Hartig

(Tarigan 2008:25) menyebutkan bahwa tujuan menulis yaitu : 1) menjadikan

pembaca ikut berpikir dan bernalar, 2) membuat pembaca tahu tentang hal yang

diberitakan, 3) menjadikan pembaca beropini, 4) menjadikan membaca mengerti,

dan 5) membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang

dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial,

nilai normal, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai normal, nilai

kemanusiaan dan nilai estetika.

30
2.3 Teks Fabel

Pada bagian ini membahas mengenai pengertian teks fabel, struktur teks fabel,

kaidah kebahasaan teks fabel, unsur pembangun teks fabel, dan tujuan menulis

teks fabel.

2.3.1 Pengertian Teks Fabel

Mulyani menyatakan (2015:9) teks dalam realisasinya selalu berupa

kumpulan kalimat. Sebuah kalimat merupakan kumpulan beberapa kata-kata, kata

merupakan kumpulan suku kata, dan kata merupakan kumpulan dari beberapa

huruf yang tersusun sesuai dengan kaidah dari suatu bahasa. Singkat kata, teks

dibentuk dari rentetan kalimat ataupun kata yang harus bersifat berkesinambungan

dan serasi sesuai dengan konteks situasi. Sejalan dengan pengertian menurut

Dressler (1981: 3) bahwa teks mengacu pada suatu peristiwa komunikatif. Teks

ditransmisikan melalui saluran atau media yang sesuai dan (idealnya) akan

memiliki fungsi yang memenuhi tujuan komunikatif yang dimaksudkan.

Menurut Danandjaja (2002:26) fabel merupakan teks atau karya yang

menggambarkan watak dan budi manusia yang diperankan oleh binatang. Fabel

termasuk kisah khayalan dan bukan kisah nyata. Sejalan dengan hal ini,

Nurgiyantoro (2005:190) menyebutkan bahwa fabel salah satu bentuk cerita

tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang tersebut

dapat berpikir dan berinteraksi layaknya seperti komunitas manusia.

31
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teks

fabel adalah teks khayalan atau rekaan yang menggunakan binatang yang bisa

bicara seperti manusia sebagai tokoh dalam ceritanya.

2.3.2 Struktur Teks Fabel

Struktur teks fabel tidaklah jauh berbeda dengan struktur teks cerita

pendek atau cerpen. Teks cerita pendek disusun dengan struktur yang terdiri atas

orientasi, komplikasi, dan resolusi. Sementara itu, teks fabel ditambah dengan

struktur koda pada bagian akhir sehingga terbentuk struktur yang berupa orientasi-

komplikasi-resolusi-koda (Kemendikbud 2013:189). Koda sendiri berarti

perubahan pada tokoh dan manfaat yg dapat dipetik.

Zabadi, dkk. (2014) menjelaskan tentang struktur teks fabel antara lain

sebagai berikut :

a. Orientasi: bagian awal didalam suatu cerita yang berisikan pengenalan tokoh

serta latar tempat dan latar waktu. Pada bagian awal cerita, di dalam teks

orientasi ini akan menggambarkan atau memperkenakan tokohnya begitupun

permasalahan yang akan dihadapi.

b. Komplikasi: bagian yang berisikan puncak permasalah yang dihadapi tokoh

atara saatu dengan tokoh yang lain. Komplikasi di dalam struktur teks fabel

berfungsi untuk menyampaikan konflik atau permasalahan yang terjadi di

dalam cerita. Komplikasi dianggap sebagai pusat dari suatu cerita karena

menceritakan suatu kejadian yang berisikan permasalahan yang dihadapi oleh

tokoh. Tanpa komplikasi maka cerita menjadi tidak menarik.

32
c. Resolusi: bagian yang berisikan tentang pemecahan masalah yang dialami

oleh tokoh. Resolusi dapat dikatakan akhir dari sebuah cerita. Dalam teks

fabel, resolusi berisikan penjelasan berrupa solusi dari permaasalahan yang

dialami tokoh.

d. Koda: bagian akhir didalam suatu cerita yang berisikan tentang amanat atau

akhir cerita yang berisikan perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran

yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

2.3.3 Kaidah Kebahasaan Teks Fabel

Irmayanti (2018:30) menyatakan kaidah kebahasaan (unsur kebahasaan)

adalah ciri-ciri berdasarkan bahasa yang digunakan pada sebuah teks fabel. Empat

unsur kebahasaan pada teks fabel yaitu sebagai berikut: (1) kata kerja, (2)

penggunaan kata sandang si dan sang, (3) penggunaan kata keterangan tempat dan

waktu,dan (4) penggunaan kata hubung lalu, kemudian, dan akhirnya.

a. Kata Kerja

Kata kerja adalah satu dari beberapa unsur (kaidah) kebahasaan pada teks

fabel. Adapun di dalam kata kerja pada teks fabel dibagi menjadi dua bagian,

yaitu: kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek

dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif transitif adalah memegang,

mengangkat, memikul, mengendarai, mendorong, dan lain sebagainya. Kata

kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek

dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif intransitif adalah diam, merenung,

berfikir dan lain sebagainya.

b. Penulisan si dan sang

33
Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata

si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital (Kemendikbud

2014:10). Penjelasan yang termuat di Kemendikbud 2014:10 tersebut

dipertegas dengan pendapat Waridah 2014:32 yang mengungkapkan bahwa

kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Huruf awal si

dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-katanya itu diperlakukan

sebagai unsur nama diri. Jadi, penulisan si dan sang benar-benar perlu

perhatian antara merujuk nama diri atau bukan.

c. Penggunaan kata keterangan tempat dan waktu

Dalam teks fabel biasanya mengikut sertakan kata keterangan tempat dan

kata keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Keterangan tempat

menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa, kegiatan, atau keadaan (Samsuri

1982:135). Untuk keterangan tempat umumnya menggunakan kata depan di

dan keterangan waktu biasanya menggunakan kata depan pada atau kata yang

menunjukkan informasi waktu. Sementara itu, keterangan waktu menunjukkan

jangka waktu ataupun lama aktivitas, proses, ataupun kondisi sesuatau, seperti

detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Contoh : Dikisahkan pada

sesuatu hari yang indah ada seekor monyet yang lagi berkelana di hutan.

d. Penggunaan kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya

Kata lalu dan kemudian mempunyai arti yang sama, dimana kata-kata

tersebut sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga

sebagai penghubung intra-kalimat. Berbeda dengan kata akhirnya yang sering

digunakan dalam penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf

34
maupun pada teks. Contoh: 1) Lalu, si kucing menggenggam batang tumbuhan

itu. 2) Akhirnya, si kupu - kupu berjanji untuk tidak hendak lagi menghina

semua insan ciptaan Tuhan yang ada di hutan itu. 3) Kemudian, si macan

mengucapkan terima kasih pada sang gajah sebab sudah melindungi

nyawanya.

2.3.4 Unsur Pembangun Teks Fabel

Menurut Nurgiyantoro (2013:274) unsur instrinsik dalam teks fabel

meliputi, 1) tokoh, 2) alur cerita, 3) latar, 4) tema, 5) moral, dan 6) sudut pandang.

a. Tokoh merupakan subjek dalam cerita yang menjembatani pemikiran dan

nilai-nilai yang ingin disampaikan pengarang sehingga sebuah cerita dapat

tersampaikan dengan baik melalui manifestasi tokoh yang diciptakan dalam

cerita. Dalam teks fabel, tokoh yang dihadirkan tidak harus berupa manusia,

tokoh dapat pula diperankan oleh binatang disertai nama dan karakter

menyerupai manusia.

b. Alur cerita, merupakan jalan cerita yang dijabarkan dalam bentuk tahapan-

tahapan kronologis kejadian dari mulai terbetuknya sebuah cerita lalu timbul

permasalahan-permasalahn yang selanjutnya permasalahan tersebut menjadi

batu sandungan bagi tokoh hingga sampai pada akhir cerita yang dikehendaki

oleh pengarang. Dalam teks fabel, alur yang digunakan yaitu alur maju atau

menurut Nurgiyantoro menggunakan istilah awal, tengah, akhir. Bagian awal

cerita dimaksudkan sebagai awal dimulainya sebuah cerita yang pada

umumnya berisi pengenalan tokoh dan latar serta mulai permunculan konflik.

Pada teks fabel yang beralur kronologis tahap awal cerita berada di awal buku

35
yang merupakan halaman dan kalimat pertama yang dibaca pembaca. Bagian

tengah cerita dimaksudkan sebagai tahap tempat alur cerita berjalan, konflik

sudah berkembang, dan akhirnya mencapai klimaks. Bagian akhir

dimaksudkan sebagai akhir alur cerita yang pada umumnya berupa

penyelesaian cerita.

c. Latar, merupakan landa tumpu berlangsungnya berbagai peristiwa dan kisah

yang diceritakan dalam teks fabel. Latar merujuk pada tempat, yaitu lokasi di

mana cerita itu dikisahkan. Waktu, yaitu kapan cerita itu terjadi, dan

lingkungan sosial-budaya, yaitu keadaan kehidupan bermasyarakat tempat

tokoh dan peristiwa terjadi. Kesesuaian antara persepsi dan deskripsi latar

cerita akan memberikan kesan yang lebih meyakinkan dan memberikan kesan

bahwa cerita yang dikisahkan itu sungguh ada dan terjadi. Kesan itu penting

dalam rangka membangun kesadaran dan pengembangan imajinasi. Dalam

teks fabel, biasanya hanya terdapat latar tempat dan waktu saja.

d. Tema, merupakan dasar pengembangan suatu teks. Sebagai sebuah gagasan

yang ingin disampaikan, tema dijabarkan dan atau dikonkretkan lewat unsur-

unsur intrinsik yang lain terutama tokoh, alur, dan latar. Pemahaman terhadap

tema suatu teks fabel adalah pemahaman terhadap makna teks itu sendiri, tema

sebuah teks fabel merupakan gagasan utama dan atau makna utama cerita.

e. Moral, kata moral atau amanat dapat dipahami sebagai sesuatu yang ingin

disampaikan kepada pembaca. Sesuatu itu selalu berkaitan dengan berbagai

hal yang berkonotasi positif, bermanfaat bagi kehidupan, dan mendidik. Moral

36
berurusan dengan masalah baik dan buruk, namun istilah moral itu selalu

dikonotasikan dengan hal-hal yang baik.

f. Sudut Pandang, dapat dipahami sebagai cara sebuah cerita dikisahkan yang

digunakan pengarang sebagai sarana menampilkan tokoh, tindakan, latar dan

berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah teks fabel kepada

pembaca.

2.3.5 Tujuan Menulis Teks Fabel

Tujuan menulis teks fabel adalah agar siswa memahami cara menulis

berbagai hal yang telah dikemukakan, serta mampu mengkomunikasikan

ide/pesan melalui tulisan (Supriyadi, dkk. 1992 : 230). Tujuan menulis teks fabel

yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat

melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas

yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis.

b. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam

tulisan.

c. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam

ekspresi

d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara

membantu siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan

penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

2.4 Hasil Penelitian Yang Relevan

37
Dalam melakukan penelitian perlu adanya rujukan penelitian terdahulu yang

dapat menjadi acuan ataupun gambaran bagi peneliti dalam mendukung proses

penelitian diantaranya sebagai berikut :

a. Penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Munawaroh dengan judul

penelitain yakni “Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Permainan Kotak Kartu

Misterius (Kokami) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD Negeri 2

Bumiharjo Tahun Pelajaran 2019/2020”. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui permainan kotak kartu

misterius (Kokami) pada mata pelajaran IPA kelas III SDN 2 Bumiharjo tahun

pelajaran 2019/2020. Hasil penelitian dengan menggunakan kotak kartu

misterius (Kokami) menunjukan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar

54,8% yang kemudian mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 92,396.

Sedangkan untuk hasil belajar siklus 1 53,1% yang kemudian mengalami

peningkatan pada siklus II sebesar 81,25%, hasil ini menegaskan bahwa

dengan permainan kotak kartu misterius (Kokami) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III SD Negeri 2 Bumiharjo Tahun

Pelajaran 2019/2020.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Munawaroh dengan

proposal skripsi ini adalah :

1. Sekolah dan jenjang kelas yang diteliti adalah SD Negeri 2 Bumiharjo

kelas III, sedangkan pada proposal skripsi ini yang diteliti adalah SDN 48

Cakranegara pada jenjang kelas VI.

38
2. Variabel yang diteliti oleh saudara Miftakhul Munawaroh adalah hasil

belajar IPA siswa, sedangkan pada proposal skripsi ini adalah

keterampilan menulis teks fabel

b. Penelitian yang dilakukan oleh Ahriani dengan penelitian berjudul Pengaruh

Media Kokami (Kotak Kartu Misterius) Terhadap Hasil Belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V DI SDI Kampung Parang Kabupaten

Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Media Kokami (Kotak

Kartu Misterius) terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas

V di SDI Kampung Parang Kabupaten Gowa. Berdasarkan analisis inferensial

tentang siswa kelas V SD Inpres Kampung Parang Kabupaten Gowa terlihat

bahwa terdapat pengaruh media Kotak Kartu Misterius (Kokami) terhadap

hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Kampung

Parang Kabupaten Gowa dengan nilai t hitung sebesar13,06. Berdasarkan nilai

t hitung tersebut dapat dibandingkan dengan nilai t tabel df = N – 1 = 31 – 1 =

30, maka diperoleh t tabel =2,042 (signifikansi 0,05). Setelah diperoleh t

hitung = 9,99 dan t tabel = 2,042maka diperoleh t hitung > t tabel atau

9,99>2,042. Dari perbandingan hasil t hitung dan t tabel menunjukkan bahwa

hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa hipotesis diuji dengan

instrumen uji t, yaitu ada pengaruh media Kotak Kartu Misterius (Kokami)

terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres

Kampung Parang Kabupaten Gowa.

39
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Ahriani dengan proposal skripsi

ini adalah :

1. Sekolah dan jenjang kelas yang diteliti adalah SDI Kampung Parang

Kabupaten Gowa pada jenjang kelas V, sedangkan pada proposal skripsi

ini sekolah yang diteliti adalah SDN 48 Cakranegara pada jenjang kelas VI

2. Variabel penelitian saudari Ahriani adalah hasil belajar IPS siswa kelas V,

sedangkan pada proposal skripsi ini adalah keterampilan menulis teks

fabel

c. Penelitian yang dilakukan Igeul Nurul Miaga Yuseu dengan judul Pengaruh

Penggunaan Media Kokami (Kotak Kartu Misteri) Terhadap Pemahaman

Konsep IPS Siswa Kelas III di SDN Bambu Apus II. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh Penggunaan Media Kokami (Kotak Kartu

Misteri) Terhadap Pemahaman Konsep IPS Siswa Kelas III di SDN Bambu

Apus II. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan media

Kokami (Kotak Kartu Misterius) terhadap pemahaman konsep IPS siswa kelas

III di SDN Bambu Apus II. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest antara

kedua kelas yaitu dengan perolehan rata-rata kelas eksperimen 80,75 dan rata-

rata kelas instrum sebesar 75,88. Uji hipotesis pada data posttest kelas

eksperimen dan kelas instrum memperoleh nilai sig (2-tailed) adalah 0,037. Ini

menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil daripada taraf signifikansi

(0,037 < 0,05). Sehingga Ho ditolak Ha diterima. Hal tersebut juga didukung

wawancara yang dilakukan setelah proses pembelajaran.

40
Perbedaan penelitian yang dilakukan Igeul Nurul Miaga Yuseu dengan

proposal skripsi ini adalah :

1. Sekolah dan jenjang kelas yang diteliti adalah SDN Bambu Apus II pada

jenjang kelas III, sedangkan pada proposal skripsi ini sekolah yang diteliti

adalah SDN 48 Cakranegara pada jenjang kelas VI.

2. Variabel penelitian yang dilakukan oleh saudari Igeul Nurul Miaga Yuseu

adalah pemahaman konsep IPS siswa, sedangkan pada proposal skripsi ini

keterampilan menulis teks fabel.

Dari ketiga penelitian di atas, dapat dilihat bahwa penelitian tersebut

memiliki beberapa persamaan yaitu sama-sama meneliti tentang media

pembelajaran Kokami, memberikan gambaran mengenai metode penelitian

yang digunakan, dan hasil penelitian sehingga diharapkan dapat menjadi

acuan dan penunjang dalam penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh

Media Pembelajaran Kotak Kartu Misteri (Kokami) Terhadap Keterampilan

Menulis Teks Fabel Siswa Kelas VI SDN 48 Cakranegara. Hasil penelitian ini

nantinya akan dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu, apakah

nantinya hasil penelitian ini akan memberikan dampak positif seperti hasil dari

penelitian terdahulu atau mungkin akan bertolak belakang dengan penelitian

terdahulu. Hasil dari perbandingan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan

dalam mengambil kesimpulan penelelitian nantinya.

2.5 Kerangka Berpikir

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu

mata pelajaran utama yang dibelajarkan, dimana dalam pembelajaran ini

41
mengharuskan siswa banyak membaca dan memahami sebuah tulisan untuk

mengembangkan keterampilan bahasa. Keterampilan berbahasa yang perlu

dikuasai siswa meliputi empat aspek, yaitu keterampilan berbicara,

menyimak, membaca, dan menulis. Menulis merupakan aspek keterampilan

berbahasa yang dikategorikan rumit, karena menulis tidak hanya merupakan

hasil tetapi juga merupakan proses pengembangan ide, gagasan, imajinasi,

dan pendapat seseorang yang dituangkan melalui tulisan, tak terkecuali ketika

menulis teks fiksi jenis fabel. Menulis teks fabel ini penting dibelajarkan

karena bertujuan untuk membantu siswa memahami bagaimana cara

mengekspresikan imajinasi dan pendapat melalui tokoh binatang dengan

bentuk tepat dan serasi ke dalam sebuah tulisan yang akan mengembangkan

keterampilan siswa dalam menulis. Agar siswa memiliki keterampilan dalam

menulis teks fabel, maka guru harus mampu memilih dan menggunakan

media yang dianggap tepat dan efektif, salah satu media yang dianggap

efektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran

menulis teks fabel adalah media kotak kartu misterius atau disingkat kokami.

Media kokami merupakan media pembelajaran yang terdiri dari suatu kotak

dan beberapa kartu misterius, dimana kartu misterius tersebut berisi petunjuk

dan gambar untuk memberikan siswa petunjuk dan gambaran mengenai teks

fabel yang akan dibuat. Media kokami dikatakan efektif karena media ini

dapat merangsang ide, imajinasi, dan daya pikir inovatif, kreatif, serta kritis

siswa dalam membentuk sebuah teks fabel kemudian menuliskannya dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini menjadikan

42
kokami sebagai media yang berdampak terhadap keterampilan siswa dalam

menulis teks fabel. Dengan media kokami siswa akan semakin terampil dalam

menulis ide atau gagasan menjadi sebuah teks fabel.

Permasalahan yang ditemukan : kurangnya pemanfaatan media


pembelajaran

Akibat yang ditemukan : kurangnya Solusi : penggunaan media pembelajaran


keterampilan siswa dalam menulis teks fabel kotak kartu misterius (kokami)

Kajian Teori Hasil penelitian yang relevan

Hipotesis

Treatment

43

Kelas eksperimen : Proses


Kelas kontrol : Proses
pembelajaran
menggunakan media
pembelajaran kokami
pembelajaran kokami

2.6 Hipotesis Penelitian


Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran
kokami terhadap keterampilan menulis teks
Berdasarkan landasan
fabel siswa teori
kelas diSDN
VI di atas 48
dapat diajukan hipotesis dalam
Cakranegara
penelitian ini sebagai berikut :

H₀ = tidak ada pengaruh media pembelajaran kokami terhadap

keterampilan menulis teks fabel.

Hₐ = ada pengaruh media pembelajaran kokami terhadap keterampilan

menulis teks fabel.

44
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif jenis eksperimen. Menurut Sugiyono (2016:72) penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Dalam penelitian eksperimen peneliti memanipulasi suatu

treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian menilai pengaruh

yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.

Menurut Priyono (2016:34) mengatakan bahwa penelitian eksperimen

menggunakan suatu percobaan yang dirancang khusus guna membangkitkan

data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitiam. Jenis penelitian

eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.

Sugiyono (2016:73) menyatakan bahwa quasi eksperimen merupakan jenis

penelitian yang mempunyai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang

tidak dipilih secara random. Pada penelitian ini nantinya akan dilakukan

terhadap dua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas

eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media

pembelajaran kokami, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan

tanpa menggunakan media pembelajaran kokami.

45
3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari sorang,

obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,

2017:39). Adapun variabel dalam penelitian yakni :

a. Variabel Independen (bebas)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel independen atau bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah media pembelajaran kokami.

b. Variabel Dependen (terikat)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks

fabel.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022

bertempat di SDN 48 Cakranegara yang beralamat di jalan Neuningan No. 5

Lendang Lekong, Kecamatan Sandubaya, Kelurahan Mandalika.

46
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 80) mengemukakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah keseluruhan siswa kelas VI di SDN 48 Cakranegara dengan jumlah

siswa 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa kelas VIA dan 20 siswa kelas

VIB.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 81) mengemukakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Bila populasi

besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dipopulasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan jenis

sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2017:85) sampling jenuh adalah

teknik penentuan sample apabila semua anggota populasi dijadikan

sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain dari

sampling jenuh adalah sensus, dimana semua populasi dijadikan sampel.

Adapun sampel yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas

VI di SDN 48 Cakranegara, dengan kelompok kelas eskperimen adalah

47
kelas VI A terdiri dari 20 orang siswa, sedangkan kelas kontrol adalah

siswa kelas VI B yang terdiri dari 20 orang siswa.

3.5 Rancangan Penelitian

Menurut Arikunto (Suharsimi, 2006 : 90), desain penelitian adalah rencana

atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancang-ancang kegiatan yang

akan dilaksanakan, sehingga rencana tersebut dapat menjadi acuan dalam

proses penelitian yang akan dilaksanakan.

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain kontrol group pretest

posttest. Dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,

karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan

(treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain kontrol group pretest posttest


Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen O₁ X O₂

Kontrol O₃ O₄

Keterangan :
O₁ = Pemberian tes awal (pretest) pada kelas yang diberi perlakuan
menggunakan media pembelajaran kokami
O₂ = Pemberian tes akhir (posttest) pada kelas yang diberi perlakuan
menggunakan media pembelajaran kokami
O₃ = Pemberian tes awal (pretest) pada kelas yang tidak diberi
perlakuan menggunakan media pembelajaran kokami
O₄ = Pemberian tes akhir (posttest) pada kelas yang tidak diberi
perlakuan menggunakan media pembelajaran kokami
X = Pembelajaran pada kelas menggunakan media pembelajaran kokami

48
3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

data atau informasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan

data primer, karena data diperoleh secara langsung dari siswa. Teknik yang

digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

1. Tes

Menurut Arikunto (2010:265) tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Sejalan dengan hal ini, menurut Arifin

(2017:118) tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam

rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat

berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus

dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek prilaku

peserta didik.

Bentuk tes yang akan diberikan kepada siswa yakni tes tertulis berupa

tes unjuk kerja, dimana tes ini dikerjakan oleh siswa dalam waktu yang

telah ditentukan. Tes unjuk kerja dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui hasil dari kegiatan pembelajaran menulis yang telah

dilaksanakan.

49
2. Observasi

Menurut Sugiyono (2017 : 194) observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dilakukan

pada kelas eksperiman untuk melihat perkembangan proses pembelajaran

yang terjadi selama menggunakan media pembelajaran kokami.

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:147) instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Untuk menentukan instrumen harus sesuai dengan teknik pengumpulan data

yang digunakan. Dalam proses pengumpulan data diperlukan sebuah alat atau

instrument pengumpul data. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen

sebagai berikut :

1. Tes Unjuk Kerja Keterampilan Menulis Teks Fabel

Tes unjuk kerja merupakan instrumen utama digunakan untuk

mengukur keterampilan menulis teks fabel siswa. Tes keterampilan

menulis teks fabel pada penelitian ini terdiri dari pretest dan posttest.

Indikator penilaian ini diadaptasi dari Praditha Arnum (2015) dengan

kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa

Aspek Kriteria Skor Bobot


maksimal
Tema 5
Tokoh atau subjek dalam teks 5

50
Alur 5
Unsur teks Latar tempat dan latar waktu 5 30
Sudut pandang 5
Amanat dalam teks 5

Orientasi (pendahuluan : 6,25


pengenalan tokoh, latar tempat
Struktur dan latar waktu )
teks Komplikasi (puncak 6,25
permasalahan yang dialami tokoh) 25
Resolusi (pemecahan masalah 6,25
yang dihadapi tokoh)
Koda (amanat yang dapat dipetik 6,25
dari teks)
Sebagai penyampai pesan moral 7,5
Fungsi teks Sebagai penghibur 7,5 15

Penggunaan kata kerja aktif 5


transitif dan aktif intransitif
Kaidah Penulisan si dan sang 5
kebahasaan
Penggunaan kata keterangan 5 30
tempat dan waktu
Penggunaan kata hubung lalu, 5
kemudian, dan akhirnya
Penulisan ejaan dan tanda baca 5
Penggunaan huruf kapital 5

Jumlah skor perolehan


Nilai = x 100
Jumlah bobot maksimal

(Arnum, 2015:50)

2. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan instrumen pendukung yang akan

digunakan untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran selama

menggunakan media kotak kartu misterius atau kokami. Lembar observasi

51
ini berisi item-item yang akan diamati pada saat terjadi proses

pembelajaran.

Tabel 3.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Keterampilan Menulis Teks Fabel Menggunakan Media Kokami

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4 5

1. Kemampuan Membuka Pelajaran


a. Mengabsen kehadiran siswa
b. Menarik perhatian siswa untuk
memfokuskan diri dalam memulai
pembelajaran
c. Memotivasi siswa agar tertarik
dalam mengikuti proses
pembelajaran yang akan
dilaksanakan
d. Mengaitkan materi ajar
sebelumnya dengan materi yang
akan diajarkan
e. Memberi acuan materi ajar yang
akan disampaikan
2. Implementasi Langkah-langkah
Pembelajaran
a. Penyajian materi ajar sesuai
dengan langkah-langkah yang
tertuang dalam RPP
b. Proses pembelajaran
mencerminkan komunikasi guru-
siswa, dengan berpusat pada siswa
c. Pembentukan kelompok diskusi
siswa secara acak
d. Antusias dalam menanggapi dan
menggunakan respon dari siswa

52
dalam diskusi
e. Membimbing siswa untuk
berdiskusi
f. Melakukan tanya jawab tentang
materi yang telah diperoleh

3. Penggunaan Media Pembelajaran


a. Mendemonstrasikan penggunaan
media Kotak Kartu Misterius
(Kokami)
b. Tepat saat menggunakan media
kokami
c. Antusias saat menggunakan media
kokami
d. Membantu siswa yang merasa
kesulitan menggunakan kokami
e. Melakukan evaluasi dengan
menggunakan media kokami
4. Kemampuan Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali/menyimpulkan
materi kompetensi yang diajarkan
b. Memberi kesempatan bertanya
kepada siswa
c. Memberikan tugas yang
dikerjakan di rumah
d. Menginformasikan materi ajar
berikutnya
Total Skor

Keterangan :
5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup Baik
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang

Penilaian :

53
Jumlah skor perolehan
Total skor = x 100
Jumlah skor maksimal

Tabel 3.4 Kategori Penilaian

No. Penilaian Kategori


1 90-100 Baik Sekali
2 70-89 Baik
3 60-69 Cukup
4 50-59 Kurang
5 < 49 Sangat Kurang

3.8 Teknik Analisis Data

Data hasil belajar bahasa Indonesia siswa diperoleh melalui tes hasil

belajar menulis teks fabel sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu

dengan memberikan pretest dan posttest. Untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan sebelum dan sesudah siswa mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran kokami, maka

dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Untuk mengetahui apakah data hasil

penelitian berdistribusi normal atau tidak perlu dilakukan pengujian terhadap

data sampel yang diperoleh menggunakan SPSS.

1. Uji Homogenitas

Sugiyono (2017:199) sebelum pengujian hipotesis, perlu dilakukan

pengujian homogenitas varian terlebih dahulu dengan uji F dengan rumus

sebagai berikut :

54
Variansterbesar
F hitung=
Varians terkecil

Jika F hitung >¿ F tabel maka sampel tidak berdistribusi normal

Jika F hitung ¿ F tabel maka sampel berdistribusi normal taraf signifikansi 5%

2. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kokami terhadap

keterampilan menulis teks fabel, maka dilakukan pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji-t. Pengujian hipotesis menggunakan t-test

terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian, dan

berikut ada beberapa pedoman pengujian menurut Sugiyono (2017:196).

a. Bila jumlah anggota sampel n₁ = n₂ dan varians ontrol σ 1


2
= 2
σ 2 maka

dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated maupun pool varian,

untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n₁ + n₂ - 2

2
b. Bila n₁≠ n₂ varian ontrol (( σ 1 = σ 22)), dapat digunakan rumus t-test

dengan pooled varian. Derajat kebebasannya (dk) = n₁ + n₂ - 2


2
c. Bila n₁ = n₂ varian tidak ontrol ¿ ¿ σ 2) dapat digunakan rumus separated

varians dan polled varians, dengan dk = n₁ - 1 atau n₂ - 1, jadi dk bukan

n₁ + n₂ - 2
2 2
d. Bila n₁≠ n₂ varian tidak ontrol (σ 1 ≠ σ 2). Untuk ini digunakan t-test dengan

separated varians. Harga t sebagai pengganti t-tabel dengan dk (n₁ - 1) dibagi

dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

55
❑❑ ❑
X₁ −X₂
t=
√( n1−1 ) s +( n −1 ) s
2 2 2

1 1
( + )
Keterangann1: + n2-2 n1 n2

t = nilai t hitung

X₁ = nilai rata-rata kelas eksperimen

X₂ = nilai rata-rata kelas kontrol


2
S1= varian nilai eksperimen

S2= varian nilai kontrol


2

n₁ = jumlah sampel kelas eksperimen

n₂ = jumlah sampel kelas kontrol

Nilai t yang diperoleh disebut sebagai t hitung kemudian dibandingkan

dengan nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%

dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika t hitung ≥ t tabel , maka H₀ ditolak dan Hₐ diterima

Jika t hitung ≤ t tabel , maka H₀ diterima dan Hₐ ditolak

Jika nilai dk tidak dapat langsung ditemukan pada tabel maka nila t tabel

dihitung menggunakan rumus interpolasi. Adapun rumus interpolasi yang

digunakan sebagai berikut :


❑❑ ❑
(C ₁ −C ₀ )
C = C₀ (B-B₀)
(B ₁❑❑−B ₀❑)

(Riduwan, 2015:237)

Keterangan :

56
B = Nilai db yang dicari

B₀ = Nilai db pada awal nilai yang sudah ada

B₁ = Nilai db pada akhir nilai yang sudah ada

C = Nilai t tabel yang dicari

B₀ = Nilai t tabel pada awal nilai yang sudah ada

B₁ = Nilai t tabel pada akhir nilai yang sudah ada

3. Uji Normalitas

Sugiyono (2017:107) menyebutkan bahwa uji normalitas data

dilakukan untuk data akhir. Pengujian ditunjukkan untuk mengetahui

apakah data tes akhir berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dicari

dengan menggunakan rumus chi quadrat, dengan rumus sebagai berikut :



( F 0−Fh) ²
x² = ∑ Fh

Keterangan :

x² = chi kuadrat

Fh = frekuensi yang diharapkan

F0 = frekuensi yang diperoleh

Jika X 2hitung ≤ X 2tabel , maka data berdistribusi normal

2
Jika X hitung ≥ X 2tabel , maka data berdistribusi tidak normal

Data berdistribusi normal pada taraf signifikan 5% dengan derajat

kebebasan db = k – 1, dengan k menyatakan kelas interval.

57
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen.

Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan yakni penelitian

kuasi eksperimen yaitu desain penelitian yang memiliki kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dengan menggunakan pretest dan posttest. Desain ini

diterapkan dengan pemberian tes awal (pretest) sebelum subjek penelitian

diberikan perlakuan. Setelah subjek diberikan perlakuan maka akan diberikan

tes akhir (posttest) (Sanjaya, 2013:102).

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari yakni pada hari

Rabu, Kamis dan Sabtu tanggal 13, 14, dan 16 April 2022 tahun ajaran

2021/2022 pada siswa kelas VI yang berjumlah 40 siswa di SDN 48

Cakranegara, dimana terdapat dua kelas berbeda yang digunakan peneliti

untuk melaksanakan penelitian. Pemilihan kelas dalam penelitian ini

dilakukan secara tidak random, sehingga peneliti menggunakan kelas VI A

terdiri dari 20 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VI B terdiri dari 20

siswa sebagai kelas kontrol.

58
Pada tahap awal, guru memberikan tes awal (pretest) pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan melihat keterampilan menulis

teks fabel awal siswa dari masing-masing kelas. Tahap selanjutnya yakni, guru

memberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan media

kokami yang dilakukan dalam waktu 3 x 35 menit. Pada tahap akhir setelah

semua perlakuan dilaksanakan, guru memberikan tes akhir (posttest) kepada

kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk melihat perbandingan

keterampilan menulis teks fabel antara kelas yang diberikan perlakuan berupa

pembelajaran menggunakan media kokami dengan kelas yang tidak diberikan

perlakuan dengan pembelajaran tanpa menggunakan media kokami tersebut.

4.2 Data Hasil Penelitian

Pada bagian ini berisi data hasil keterampilan menulis teks fabel siswa,

data hasil uji homogenitas, data hasil uji normalitas, dan data hasil uji

hipotesis.

4.2.1 Data Hasil Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa

Data hasil keterampilan menulis teks fabel siswa didapatkan

melalui tes unjuk kerja yang terdiri dari pretest dan posttest. Adapun

rubrik penilaian yang telah divalidasi digunakan sebagai alat ukur

pretest dan posttest keterampilan menulis teks fabel siswa. Berikut ini

data hasil keterampilan menulis teks fabel siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa

Kelas Jumlah Tes Nilai Nilai Rata-rata


Siswa Tertinggi Terendah

59
Pretest 80 72 74
Eksperime 20
n Posttest 95 75 82

Pretest 71 55 65
Kontrol 20
Posttest 90 65 76

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi

pada kelas eksperimen untuk pretest sebesar 80 dan untuk posttest

sebesar 95, sedangkan nilai tertinggi pada kelas kontrol untuk pretest

sebesar 71 dan untuk posttest sebesar 90. Untuk data hasil menulis

teks fabel siswa kelas VI SDN 48 Cakranegara pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol dapat dilihat pada bagian lampiran.

4.2.2 Data Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas data hasil posttest digunakan untuk mengetahui

tindak lanjut dari uji hipotesis yang akan digunakan. Adapun uji

homogenitas data posttest keterampilan menulis teks fabel siswa dapat

dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances


hasil belajar siswa

Levene Statistic df1 df2 Sig.


.032 1 38 .858

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai

signifikasi (sig) sebesar 0,858 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa varians kelompok posttest kelas eksperimen dan posttest

60
kontrol adalah sama atau homogen. Dengan demikian, maka salah satu

syarat untuk uji independent sample t test sudah dapat terpenuhi.

61
4.2.3 Data Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data yang digunakan pada penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah data hasil penelitian terdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah

Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk pada aplikasi SPSS. Uji

normalitas dilakukan terhadap data hasil pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah data tersebut

terdistiribusi normal atau tidak normal serta untuk mengetahui tindak

lanjut uji statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis.

Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
hasil belajar keterampilan pretest eksperimen .277 20 .000 .808 20 .001
menulis postest eksperimen .250 20 .002 .881 20 .018
pretest kontrol .311 20 .000 .753 20 .000
postest kontrol .170 20 .134 .931 20 .162
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

(Sig) untuk semua data baik pada uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-

Wilk > 0,05. Pada uji Kolmogorov-Smirnov besar signifikansinya sebesar

0,136 > 0,05 sedangkan pada uji Shapiro-Wilk sebesar 0,161 > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data keterampilan menulis teks fabel

siswa kedua kelas terdistribusi normal.

62
4.2.4 Data Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran kokami terhadap

keterampilan menulis teks fabel. Berdasarkan hasil uji homogenitas dan

normalitas data keterampilan menulis teks fabel siswa kedua kelas adalah

homogen dan terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dapat

dilakukan dengan uji statistik parametrik. Uji statistik parametrik yang

digunakan adalah uji independent samples t-test.

Adapun ketentuan penilaian pada uji hipotesis yakni jika hasil

signifikansi > 0,05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada

pengaruh media pembelajaran kokami terhadap keterampilan menulis teks

fabel siswa. Selanjutnya, jika hasil signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh media pembelajaran kokami

terhadap keterampilan menulis teks fabel siswa. Perhitungan uji hipotesis

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error
Difference
Sig. (2- Differenc Differenc
F Sig. t df tailed) e e Lower Upper
Y Equal variances .032 .858 2.419 38 .020 5.35000 2.21154 .87297 9.82703
assumed
Equal variances 2.419 37.94 .020 5.35000 2.21154 .87275 9.82725
not assumed 5

63
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat hasil uji hipotesis pada

Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,020. Dimana 0,020 < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh media

kokami terhadap keterampilan menulis teks fabel siswa.

4.3 Hasil Observasi Penggunaan Media Kokami

Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur keterlaksanaan

penggunaan media pembelajaran kokami saat perlakuan diberikan.

Pelaksanaan observasi ini dilakukan dengan observer yang mengisi lembar

observasi saat guru melaksanakan perlakuan. Data hasil observasi yang

didapatkan dijadikan sebagai data pendukung pada penelitian.

Tabel 4.5 Hasil Observasi Keterlaksanaan Penggunaan Media Kokami

Keterlaksanaan Penggunaan Media Kokami


Perlakuan
Total Skor Kriteria
I 85 Baik
II 95 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa pada perlakuan I

penggunaan media kokami yang dilakukan guru dan siswa dalam

pembelajaran mencapai skor 85 yang menurut kriterianya sudah terlaksana

dengan baik. Selanjutnya pada perlakuan II, penggunaan media kokami yang

dilakukan mengalami peningkatan dengan skor 95 dan berkategori sangat

baik.

64
BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media

kokami terhadap keterampilan menulis teks fabel siswa kelas VI di SDN 48

Cakrangara. Media kokami merupakan salah satu media pembelajaran yang

dikombinasikan dengan permainan bahasa. Media kokami merupakan media

berbentuk kotak yang di dalamnya berisi kartu pesan berupa petunjuk yang

dimasukkan ke dalam sebuah amplop tertutup agar isi dari kartu tidak diketahui.

Media kokami dapat menjadi salah satu alternatif untuk menanamkan pengetahuan

kepada siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Hidayah (Khusnul, 2015 : 37) yang

menyatakan bahwa media kokami selain untuk menanamkan pengetahuan kepada

siswa dengan berbekas, juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Penggunaan media kokami juga dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Hal ini sejalan dengan pendapat Kadir

(Faturrahman, dkk. 2021:56) yang menyatakan bahwa kokami dapat menarik

minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan

menanamkan pengetahuan kepada siswa serta meningkatkan keaktifan siswa di

dalam kelas. Siswa dapat ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan tidak

hanya diam mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Selain itu, siswa juga

65
dapat menemukan materi atau petunjuk sendiri melalui media kokami yang

digunakan. Penggunaan media kokami juga mengubah peran guru kearah yang

lebih positif, dengan menggunakan media kokami guru tidak hanya fokus dalam

menyampaikan materi pembelajaran saja tetapi guru juga dapat memberikan

perhatian kepada aspek-aspek edukatif lain yang dimiliki siswa. Media kokami ini

juga merupakan media pembelajaran yang mudah didapatkan dan mudah

digunakan sehingga guru dan siswa tidak akan mengalami kesulitan ketika

menggunakannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Neneng (Paisah, dkk. 2013 :

182) yang menyatakan bahwa media kokami dapat dibuat dengan mudah karena

alat dan bahan yang dibutuhkan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Media kokami pada penelitian ini berisi kartu pesan berupa petunjuk dan

bermacam-macam gambar hewan yang berkaitan dengan unsur dan struktur teks

fabel, sehingga dapat menarik perhatian siswa dan memudahkan siswa dalam

menulis teks fabel, karena dengan melihat dan membaca petunjuk yang ada pada

kartu pesan dengan benar siswa mampu merangkai kata-kata atau kalimat yang

sesuai dengan petunjuk yang didapatkan dari kartu misterius. Penggunaan media

kokami lebih memudahkan siswa dalam menentukan tema, judul, tokoh, latar,

alur, dan amanat cerita yang akan mereka tuliskan. Hal ini terbukti pada siswa

kelas eksperimen (VI A) yang terlihat lebih mudah membuat sebuah teks fabel

dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol (VI B) yang masih merasa

kesulitan membuat sebuah teks fabel. Siswa pada kelas eksperimen juga lebih

antusias dalam memahami dan mengkomunikasikan petunjuk yang mereka

dapatkan dari kokami, hal ini terbukti pada saat siswa mengerjakan lembar kerja

66
peserta didik (LKPD), siswa lebih mudah membuat teks fabel berdasarkan

petunjuk maupun gambar yang mereka dapatkan dari media kokami. Petunjuk dan

gambar yang siswa dapatkan dari kokami memudahkan siswa menuangkan ide

maupun imajinasinya ke dalam bentuk teks fabel sehingga mampu

mengembangkan keterampilan siswa dalam menulis. Pengembangan keterampilan

menulis teks fabel siswa yang diperoleh menunjukkan bahwa proses pembelajaran

yang dilaksanakan pada kelas eksperimen telah efektif dan maksimal sehingga

mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan karena guru menggunakan

media kokami pada saat pembelajaran menulis teks fabel berlangsung.

Penelitian diawali dengan pemberian materi oleh guru yang bertujuan

untuk menyampaikan materi pelajaran dengan terkesan menyenangkan kepada

siswa, guru menyampaikannya dengan ramah dan murah senyum dengan maksud

agar siswa tidak merasa takut kepada guru sehingga siswa tidak segan untuk

bertanya sesuatu yang tidak mereka ketahui. Selain itu guru juga mengajak siswa

bertanya jawab dalam penyampaian materi mengenai keterampilan menulis teks

fabel, proses ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan

pemahaman siswa mengenai materi teks fabel. Dalam penyampaian materi, guru

juga memberikan beberapa contoh teks fabel lengkap yang digunakan sebagai

bahan agar siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran serta dapat menumbuhkan

rasa percaya diri siswa, karena guru akan meminta siswa untuk membacakan teks

yang telah ditulis ke depan kelas. Selanjutnya guru memberikan pretest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat hasil awal keterampilan menulis teks

fabel siswa. Rata-rata hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol masih

67
tergolong rendah karena belum mencapai KKM. Selanjutnya guru memberikan

perlakuan berupa penerapan media pembelajaran kokami pada kelas eksperimen

untuk melihat pengaruh atau perbandingan keterampilan menulis teks fabel antara

pembelajaran yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran yang tidak diberikan

perlakuan. Untuk membuktikan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran media kokami di kelas eksperimen,

maka peneliti juga membuat lembar observasi sebagai instrumen penunjang.

Penerapan media pembelajaran kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

mempunyai dampak posistif dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa, karena

kehadiran media kokami membuat proses pembelajaran tidak membosankan dan

penerimaan siswa terhadap pembelajaran akan lebih fokus serta menyenangkan.

Hal ini dapat dilihat ketika siswa menggunakan media kokami, perhatian siswa

lebih berfokus pada petunjuk dan gambar yang didapatkan dari kartu sehingga

memudahkan siswa dalam menyusun sebuah teks fabel. Selanjutnya guru

memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat

keterampilan menulis siswa ketika menggunakan media kokami dan tanpa

menggunakan media kokami.

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai pretest dan posttest,

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media kokami nilai rata-

rata pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata pada

kelas kontrol, dengan kata lain keterampilan menulis siswa kelas eksperimen lebih

baik dibandingkan dengan keterampilan menulis siswa kelas kontrol. Hal ini

sejalan dengan penelitian-penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu

68
penelitian oleh Minuk tahun 2011 yang menunjukkan bahwa media pembelajaran

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu media kokami berpengaruh

terhadap kemampuan menulis teks fabel siswa. Hal tersebut didukung oleh hasil

penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana

keterampilan menulis teks fabel siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

keterampilan menulis teks fabel siswa kelas kontrol dikarenakan pada kelas

eksperimen proses pembelajarannya menggunakan media pembelajaran kokami

sedangkan pada kelas kontrol proses pembelajarannya tidak menggunakan media

apapun. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

kokami memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis teks fabel siswa

kelas VI.

69
BAB VI

PENUTUP

f.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara

media pembelajaran kokami terhadap keterampilan menulis teks fabel

siswa kelas VI SDN 48 Cakranegara tahun ajaran 2021/2022. Hal ini

dibuktikan dari analisis statistik parametrik diperoleh hasil uji

hipotesis pada Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,020, dimana 0,020 < 0,05

sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada

pengaruh media kokami terhadap keterampilan menulis teks fabel

siswa kelas VI SDN 48 Cakranegara tahun ajaran 2021/2022.

f.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, peneliti

menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai salah satu media yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan

dalam belajar, serta dapat memotivasi siswa dalam belajar serta

menjadi bahan refleksi untuk mengevaluasi proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Apabila menggunakan media kokami,

pilihlah gambar yang memiliki warna menarik serta berikan

petunjuk yang jelas agar dapat menarik perhatian siswa dan dapat

memperjelas pengamatan siswa.

70
b. Bagi siswa, penggunaan media kokami mempermudah siswa

dalam menuangkan ide dan imanjinasinya untuk mengembangkan

keterampilan menulis teks fabel.

c. Bagi pihak sekolah, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan

kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya dalam

mengembangkan kemampuan menulis teks fabel siswa, dengan

menggunakan media kokami sebagai salah satu alternatif media

pembelajaran yang akan digunakan.

d. Bagi pengembangan ilmu pendidikan, dapat dijadikan sebagai

pertimbangan untuk meningkatkan media pembelajaran yang

inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

e. Bagi peneliti, dapat mengadakan penelitian pengembangan

tentang media kokami pada mata pelajaran lain.

71
DAFTAR PUSTAKA
Abbas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Disekolah Dasar.
Jakarta : departemen pendidikan nasional direktorat jendral pendidikan
tinggi direktorat ketenagaan

Ahriani. 2018. Pengaruh Media Kokami (Kotak Kartu Misterius) Terhadap Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V DI SDI Kampung Parang
Kabupaten Gowa. Skripsi

Arifin. J. 2017. SPSS Untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta : Kelompok Gramedia

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi


Revisi VI Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arnum, Praditha. 2015. Keefektifan Teknik Papan Cerita Dalam Pembelajaran


Memproduksi Teks Fabel Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Patuk

Desiningrum. 2014. Pengembangan Metode Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Faturrahman Lalu Yani, Ida Ermiana, dan Baiq Niswatul Khair. 2021.
Pengembangan Media Kokami Pada Pembelajaran Tematik Di Kelas V
Sekolah Dasar Kecamatan Pemenang. Artikel. Vol. 2, No. 1.

Fitriani, Liswina. 2020. Efektivitas Model Cooperative Integrated Reading And


Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Teks Fiksi Fabel. Jurnal Institut Pendidikan. Vol. 1 (1). Hal. 35
– 36.

Henry Guntur Tarigan. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung : Angkasa.

Hidayatullah, M. Khusnul. Pengaruh Penggunaan Media Kokami Terhadap Hasil


Belajar Siswa Kelas IV di SDN Panti 01 Jember. Skripsi

Irma, Wahyuni. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Kotak Dan


Kartu Misterius (Kokami) Terhadap Hasil Belajar Membaca Teks
Pengalaman Bahasa Indonesia Kelas III SD Inpres Andi Tonro Makassar.
Skripsi

Khair, Ummul. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTRA)


di SD dan MI. Jurnal Pendidikan Dasar vol. 2, no. 1

Kurniasih, Puji Dwi. 2020. Peningkatkan Higher Order Thinking Skills (Hots)
Dan Kerjasama Antar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Problem

72
Based Learning (Pbl) Dengan Media Kokami Di Kelas IV SD Negeri 2
Dukuhwaluh. Attadib Journal Of Elementary Education, Vol. 4 (1).

Munawaroh, Miftakhul. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Permainan


Kotak Kartu Misterius (Kokami) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD
Negeri 2 Bumiharjo Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi

Nana Sudjana, Ahmad Rivai. Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru


Algensindo, 2017). h. 4-5

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press

Nurul, Igeul. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Kokami (Kotak Kartu Misteri)
Terhadap Pemahaman Konsep IPS Siswa Kelas III SDN Bambu Apus II.
Skripsi.

Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama Publishing. Hal


118.

Riduwan. 2015. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Rostina. 2014. Media dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika. Bandung
: Alfabeta

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT


Alfabet.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta

Supriyadi, dkk. 1992. Pendidikan Bahasa Indonesia 2: Modul UT. Jakarta :


Depdikbud

Suriahmiharja. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta

Tarigan, Henry Guntur. 2008 . Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa Bandung.

Waridah. 2017. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Umum.
Jakarta : Bmedia

73
Yuli, Rusiana. 2018 Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan
Tanggul Kabupaten Jember. Artikel. Vol. 3 No. 4

Zabadi, dkk. 2014. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas VIII. Jakarta :
Kemendikbud

Zainurrahman. 2013. Menulis : Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun


Plagiarisme). Bandung : Alfabeta

74
LAMPIRAN

75
HASIL UJI AHLI VALIDITAS INSTRUMEN

SURAT KETERANGAN VALIDITAS INSTRUMEN


Nama : M. Okta Dwi Sastra F. M. Marijo, M.Pd
NIP :199410312020121014
Jabatan : Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Instansi : Universitas Mataram
Telah menerima instrumen penelitian yang berjudul:
“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK KARTU MISTERIUS
(KOKAMI) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL
SISWA KELAS VI DI SDN 48 CAKRANEGARA”
Disusun Oleh:
Nama : Azizah Amini
NIM : E1E218024
Prodi : S1 PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah memperhatikan dan mengadakan pembahasan mengenai instrument, maka dengan
menyatakan instrumen dalam bentuk rubrik unjuk kerja tersebut (  )
 Layak digunakan untuk mengambil data

Layak digunakan untuk mengambil data dengan revisi

Tidak layak

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mataram,12, April 2022


Validator

(M. Okta Dwi Sastra F. M. Marijo, M.Pd)

NIP. 199410312020121014

76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SDN 48 Cakranegara

Kelas / Semester : VI / II

Tema 9 : Menjelajah Angkasa Luar

Subtema 1 : Keteraturan yang Menakjubkan

Muatan Terpadu : IPA dan B.Indonesia

Pembelajaran :1

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 :Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.

KI 2 :Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,


dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya

KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,


sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

77
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA

Kompetensi Dasar Indikator

4.4 Menjelaskan sistem tata 4.4.1 Menjelaskan cara kerja


surya dan karakteristik planet dalam sistem tata
anggota tata surya. surya

B.Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator

4.9 Menyampaikan penjelasan 4.9.1 Menulis teks fabel


tentang tuturan dan tindakan berdasarkan imajinasi siswa
tokoh serta penceritaan dengan memperhatikan
penulis dalam teks fiksi struktur dan unsur teks fabel
secara lisan, tulis, dan visual.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks siswa mampu menjelaskan cara kerja planet
dalam sistem tata surya dengan benar
2. Dengan mengembangkan ide dan imajinasinya siswa dapat menulis
teks fabel dengan memperhatikan struktur dan unsur teks fabel dengan
tepat

D. MATERI PELAJARAN
 Sistem tata surya
 Teks fiksi

E. PENDEKATAN / METODE PEMBELAJARAN


 Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
 Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Teks
 Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan penugasan
 Teknik Pembelajaran : Pemberian tugas

F. SUMBER PEMBELAJARAN
 Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 6 Tema 9 : Menjelajah
Angkasa Luar

78
G. MEDIA PEMBELAJARAN
 Kotak kartu misterius (kokami)

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Langkah Pembelajaran Waktu

Pendahulua 1. Pembelajaran dimulai dengan salam menyapa 15


n dan ,mengingatkan siswa untuk selalu 3M (Memakai menit
masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
2. Guru memeriksa kehadiran siswa yang mengikuti
pembelajaran
3. Guru dan siswa melakukan kegiatan membaca Al-
Quran sebelum memulai pembelajaran (Literasi)
4. Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum belajar
dan memberi semangat untuk tetap aktif mengikuti
pembelajaran walaupun ditengah pandemi covid 19
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai setelah kegiatan pembelajaran tercapai
Inti 1. Guru membagi kelas menjadi empat kelompok yang 75
terdiri dari lima siswa untuk satu kelompok menit
2. Guru memberikan pertanyaan arahan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa dan untuk
memancing rasa ingin tahu yang lebih dalam tentang
topik pembelajaran
3. Siswa memperhatikan dengan saksama gambar-
gambar yang tersedia di dalam buku tentang tata
surya dan angkasa luar
4. Siswa membaca bacaan tentang galaksi dan sistem
tata surya
5. Siswa didorong untuk mencatat atau
menggarisbawahi informasi-informasi menarik dari
bacaan.
6. Siswa dapat menjelaskan kembali hasil catatannya
kepada teman sebangkunya.
7. Guru memfasilitasi diskusi jika ada pertanyaan siswa
dari bacaan yang telah mereka baca.
8. Guru memberikan pertanyaan untuk menjembatani
pembahasan tentang materi pembelajaran:
 Apakah bacaan tentang tata surya yang kamu baca
sebelumnya merupakan contoh teks fiksi?

79
 Apa saja jenis teks fiksi yang kamu ketahui?
 Apakah teks fabel merupakan teks fiksi?
 Pernahkan kamu membuat sebuah teks fabel?

Membangun Konteks Teks :


9. Guru meyampaikan materi pembelajaran teks fabel
kepada siswa meliputi struktur, unsur, dan kaidah
kebahasaan serta penulisan teks fabel. (K13 :
Mengamati)

Memberikan Model Teks :


10. Guru memberikan contoh teks fabel kepada siswa
11. Secara berkelompok siswa mengidentifikasi struktur,
unsur, dan kaidah kebahasaan serta penulisan pada
teks fabel
12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi teks fabel (K13 :
Menanya)

Membentuk Teks Secara Kolaboratif (Bersama) :


13. Guru meletakkan media kotak kartu misterius
(Kokami) di depan kelas
14. Guru menjelaskan aturan menggunakan media kotak
kartu misterius (kokami)
15. Guru menjelaskan cara menulis teks fabel
berdasarkan petunjuk yang terdapat di dalam kotak
kartu misterius (kokami)
16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menentukan ketua kelompok yang akan mengambil
kartu misterius dari dalam kotak
17. Setiap ketua kelompok mengambil satu amplop berisi
kartu misterius dari dalam kotak dan membacakan
petunjuk yang didapat kepada anggota kelompok
18. Secara berkelompok siswa membuat teks fabel
berdasarkan petunjuk yang didapatkan dari kartu
misterius. Masing-masing kelompok membuat satu
teks fabel. (K13 : Menalar)
19. Guru membantu siwa yang merasa kesulitan selama
menyusun teks fabel
20. Kelompok yang sudah selesai membuat teks fabel

80
langsung mengumpulkan hasil ke guru
21. Guru bersama siswa membahas cerita yang telah
dibuat oleh setiap kelompok, mulai dari struktur teks
fabel, unsur teks fabel, kaidah kebahasaan teks fabel,
dan penulisan teks fabel.

Membuat teks secara mandiri :


22. Guru menyiapkan kembali media kokami untuk
melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam
memahami materi yang disampaikan
23. Secara mandiri, siswa mengambil amplop di dalam
kotak dan membuat sebuah teks fabel berdasarkan
gambar maupun petunjuk yang didapatkan (K13 :
Mencoba)
24. Siswa yang sudah selesai, mengumpulkan hasil
membuat teks fabel ke guru

Menautkan teks terkait :


25. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang
ingin maju dan menjelaskan isi teks fabel yang telah
dibuat, apa keistimewaannya, persamaan dan
perbedaan teks yang dibuat dengan milik temannya.
(K13 : Membentuk jejaring)
26. Siswa lain memberikan tanggapan atas hasil menulis
teks fabel yang dibuat temannya.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran 15
yang telah diajarkan menit
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menjaga kesehatan di masa pendemi covid 19
3. Guru bersama siswa berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

I. PENILAIAN
1. Intrumen penilaian pengetahuan :
a. Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling cepat? Jelaskan mengapa demikian! (skor 50)
b. Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling lama? Jelaskan mengapa demikian! (skor 50)

81
2. Instrumen penilaian sikap : (disiplin, tanggung jawab dan semangat
mengerjakan tugas)

NO. Nama Siswa Disiplin Tanggung


Semangat
Jawab Mengerjakan
Tugas
T BT T BT T BT

1.   
Ade Frimana Haris
2.   
Alicia Maharani
3.   
Alisiya Widya Putri
4.   
Alzena Viviana Ningtiyas
5.   
Ammar Ardhi Khalifatullah
6.   
Annida Mulya Anggun S
7.   
Aulia Shafawa Akhdan
8.   
Azwan Zahril
9.   
Denis Al Fahri
10   
Fairuz Al Farizi
11.   
Fathur Wardi
12.   
Fayyadh Nur Ismail
13.   
Hardiansyah
14.   
I Ketut Sudarsane
15.   
Iqbal Jayadi
16.   
Khairun Nazam
17.   
Lale Lidaina Rabiatul J
18.   
Lassana Al’Dyarra
19.   
Luni Lativa
20.   
Maulidia

82
Keterangan :
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat

3. Instrumen Penilaian Keterampilan : (Menulis teks fabel)

Aspek Kriteria Skor Bobot


maksimal
Tema 5
Tokoh atau subjek dalam teks 5
Alur 5
Unsur teks 30
Latar tempat dan latar waktu 5
Sudut pandang 5
Amanat dalam teks 5

Orientasi (pendahuluan : pengenalan 6,25


tokoh, latar tempat dan latar waktu )
Struktur Komplikasi (puncak permasalahan yang 6,25
teks dialami tokoh)
25
Resolusi (pemecahan masalah yang 6,25
dihadapi tokoh)
Koda (amanat yang dapat dipetik dari 6,25
teks)
Sebagai penyampai pesan moral 7,5
Fungsi teks Sebagai penghibur 7,5 15

Penggunaan kata kerja aktif transitif dan 5


aktif intransitif
Kaidah Penulisan si dan sang 5
kebahasaan Penggunaan kata keterangan tempat dan 5
30
waktu

83
Penggunaan kata hubung lalu, kemudian, 5
dan akhirnya
Penulisan ejaan dan tanda baca 5
Penggunaan huruf kapital 5

Jumlah skor perolehan


Nilai = x 100
Jumlah bobot maksimal

Mataram,……………………………2022

Guru Kelas VIA Peneliti

Hj. Nurhayati, S.Pd Azizah Amini

NIP. 19680408 200112 2 002 NIM. E1E218024

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN 48 Cakranegara

Dra. Rosminingsih

NIP. 19631113 198303 2 008

84
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDN 48 Cakranegara
Materi pokok : Teks Fiksi
Kelas/Semester : VI / II
Tema/ Subtema : 9 Menjelajah Angkasa Luar / 1 Keteraturan yang
Menakjubkan
Kompetensi Dasar :
4.9 Menyampaikan penjelasan tentang tuturan dan tindakan tokoh serta
penceritaan penulis dalam teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.
Indikator :
4.9.1 Menulis teks fabel berdasarkan imajinasi siswa dengan memperhatikan
struktur dan unsur teks fabel

Uraian Materi

Tahukah kalian, apa


itu teks Fiksi ???

Teks fiksi adalah jenis teks yang


menyajikan informasi-informasi
imajinatif berdasarkan kaidah
bahasa yang berisikan khayalan
kemudian dikreasikan menjadi
sebuah cerita yang tidak perlu
dicari tahu kebenarannya.

85
Jenis-jenis teks fiksi yang biasa dijumpai antara lain teks
fiksi sains, teks fiksi histori, dan teks fiksi fantasi. Salah
satu jenis teks fiksi fantasi yang menarik yakni teks fabel.

Apakah kalian tau apa itu teks fabel ?

Teks fabel merupakan teks


khayalan atau teks imajinasi yang
menggambarkan watak dan budi
manusia melalui tokoh binatang yang
berinteraksi layaknya manusia

86
Struktur teks fabel :

1. Orientasi: bagian awal didalam suatu cerita


2. Komplikasi: bagian yang berisikan puncak permasalah
3. Resolusi: bagian yang berisikan tentang pemecahan masalah
4. Koda: bagian akhir didalam suatu cerita atau amanat dalam
cerita

Unsur-unsur teks fabel :

1. Tokoh : subjek dalam cerita yang ingin


disampaikan pengarang sehingga sebuah cerita
dapat tersampaikan dengan baik melalui tokoh yang
diciptakan dalam cerita.
2. Alur cerita : jalan cerita yang dijabarkan dalam
bentuk tahapan kronologis kejadian mulai dari
terbetuknya sebuah cerita lalu timbul permasalahan
hingga akhir cerita yang dikehendaki oleh pengarang.
3. Latar : Latar merujuk pada tempat, yaitu lokasi di
mana cerita itu dikisahkan. Waktu, yaitu kapan
cerita itu terjadi, dan lingkungan sosial-budaya,
yaitu keadaan kehidupan bermasyarakat tempat
tokoh dan peristiwa terjadi.
4. Tema : sebuah gagasan yang ingin disampaikan
5. Moral : sesuatu yang ingin disampaikan kepada
pembaca yang berkonotasi positif
6. Sudut pandang : digunakan pengarang sebagai sarana
menampilkan tokoh, tindakan, latar dan berbagai
peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah teks
fabel kepada pembaca.

87
Kaidah Kebahasaan
Teks Fabel

a. Kata Kerja
Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek
dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif transitif adalah memegang,
mengangkat, memikul, mengendarai, mendorong, dan lain sebagainya. Dan kata
kerja instransitif, yakni kata kerja yang tidak memerlukan objek dalam
kalimat. Contoh kata kerja aktif intransitif adalah diam, merenung, berfikir
dan lain sebagainya.
b. Penulisan si dan sang
Kata si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. kata si
dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, Huruf awal si dan sang
ditulis dengan huruf kapital jika kata-katanya itu diperlakukan sebagai unsur
nama diri.
c. Penggunaan kata keterangan tempat dan waktu
Keterangan tempat umumnya menggunakan kata depan di dan keterangan
waktu biasanya menggunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan
informasi waktu. Sementara itu, keterangan waktu menunjukkan jangka
waktu ataupun lama aktivitas, proses, ataupun kondisi sesuatu, seperti detik,
menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Contoh : Dikisahkan pada sesuatu
hari yang indah ada seekor monyet yang sedang berkelana di hutan.
d. Penggunaan kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya
Kata lalu dan kemudian sering digunakan sebagai kata penghubung antar-
kalimat. Berbeda dengan kata akhirnya yang sering digunakan dalam
penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks.
Contoh: 1) Lalu, si kucing menggenggam batang tumbuhan itu. 2) Akhirnya, si
kupu - kupu berjanji untuk tidak hendak lagi menghina semua insan ciptaan
Tuhan yang ada di hutan itu. 3) Kemudian, si macan mengucapkan terima kasih
pada sang gajah sebab sudah melindungi nyawanya.

88
Kupu-kupu Berhati Mulia

Pada suatu hari ada seekor semut berjalan-jalan di taman.


Ia sangat gembira bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah.
Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang
yang berada di taman tersebut. Semut melihat sebuah kelompok di
atas pohon, lalu ia mengejek bentuk kepompong yang jelek dan
tidak bisa pergi ke mana-mana.

"Hei kepompong, alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa


menggantung di ranting itu. Ayo kita jalan-jalan, lihat dunia yang
luas ini. Bagaimana nasibku jika ranting itu patah?". Sang semut
selalu membanggakan dirinya, ia bisa pergi ke tempat yang ia suka
dan bahkan kuat mengangkat beban yang lebih besar dari
tubuhnya. Ia merasa bahwa dirinya adalah binatang yang terhebat.
Si kepompong hanya diam mendengar perkataan semut tersebut.

Pada suatu hari, sang semut kembali berjalan-jalan ke taman


itu. Karena hari itu hujan, terdapat genangan lumpur. Lumpur yang
licin membuat ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir
tenggelam dalam genangan itu, lalu ia berteriak sekencang-
kencangnya untuk meminta bantuan, "tolong bantu aku! Aku mau
tenggelan, tolong... tolonggg!" Beruntunglah sang semut saat itu
ada seekor kupu-kupu yang melihat. Kemudian, kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.

"Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan


mengakatnya," ujar kupu-kupu. Lalu, semut itu pun memegang erat
ranting tersebut. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan
menurunkannya ke tempat yang aman. Kemudian, sang semut
berterima kasih kepada kupu-kupu karena telah menyelamatkannya.
Ia memuji kupu-kupu sebagai hewan yang hebat dan baik hati.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut, "aku
adalah kepompong yang penah kamu ejek."

Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan


dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa ia
tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan.

89
Burung Bangau dan Burung Kolibri
Burung bangau dan burung kolibri berteman baik. Bangau
bertubuh tinggi dan kurus. Sementara kolibri bertubuh kecil dan gesit.
Mereka sama-sama suka makan ikan di sebuah danau.

"Aku khawatir jumlah ikan di sini tidak akan cukup untuk kita berdua.
Ayo kita berlomba terbang untuk menentukan siapa yang dapat makan
ikan di danau ini?" tantang kolibri kepada bangau. Kolibri yakin bisa
mengalahkan bangau dengan kecepatannya. Bangau tidak mau kalah. Ia
menerima tantangan kolibri. Mereka sepakat akan berlomba selama
empat hari. Garis akhirnya adalah sebuah pohon tua di hulu sungai.
Siapa yang berhasil mencapai pohon itu duluan maka semua ikan di
danau jadi miliknya.

Keesokan paginya, mereka memulai lomba. Kolibri terbang dengan


sangat cepat. Sementara, bangau terbangnya lamban. Sepanjang
perjalanan, kolibri sering teralihkan oleh bunga-bunga yang indah. Ia
sering berhenti untuk mengisap sari bunga yang lezat. Karena terlalu
asyik menikmati sari bunga, kolibri segera disusul bangau. Melihat
kolibri sedang mengisap sari bunga, bangau segera meninggalkannya.
Kolibri sadar dan segera menyusul bangau dengan cepat. Ia pun
berhasil menyusulnya. Saat malam tiba, kolibri kecapaian dan tertidur.
Sementara itu, bangau tetap terbang. Esoknya, kolibri bangun dan
sadar dia tertinggal oleh bangau. Namun, lagi-lagi kolibri berhenti dan
tertarik untuk mengisap sari bunga. Pada malam ketiga, kolibri tidur
lagi. Paginya, ia segera terbang mencapai pohon yang menjadi garis
akhir lomba. Namun, ia kaget karena bangau lebih dulu sampai pohon
itu.

Akhirnya, bangau yang terbang dengan tenang siang dan malam


memenangkan perlombaan. Sementara, kolibri yang sering berhenti di
tengah perjalanan kalah. Sejak saat itu, bangau memakan ikan di danau.
Sedangkan, kolibri memakan sari bunga.

90
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I (LKPD)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SDN 48 Cakranegara


Kelas/Semester : VI / II
Tema / Subtema : 9 (Menjelajah Angkasa Luar) / 1 (Keteraturan yang
Menakjubkan)
Hari / Tanggal : ……………./ …. ……… 2022
KD :

3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan karakteristik anggota tata surya.

Indikator :

3.7.1 Menjelaskan cara kerja planet dalam sistem tata surya

LKPD – I KEGIATAN AYO KERJAKAN

A. Topik : Sistem tata surya


B. Tujuan :
1. Dengan membaca teks siswa mampu menjelaskan cara kerja planet dalam
sistem tata surya dengan benar
C. Prosedur
1. Kerjakanlah soal berikut pada buku tulis mu!
a. Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling cepat? Jelaskan bagaimana cara planet tersebut bisa berevolusi
dengan cepat! (skor 50)
b. Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling lama? Jelaskan mengapa demikian! (skor 50)

91
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK II (LKPD)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SDN 48 Cakranegara


Kelas/Semester : VI / II
Tema / Subtema : 9 (Menjelajah Angkasa Luar) / 1 (Keteraturan yang
Menakjubkan)
Hari / Tanggal : ……………./ …. ………. 2022
KD :

4.9 Menyampaikan penjelasan tentang tuturan dan tindakan tokoh serta


penceritaan
penulis dalam teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.

Indikator :
4.9.1 Menulis teks fabel berdasarkan imajinasi siswa dengan memperhatikan
struktur dan unsur teks fabel

LKPD – II KEGIATAN AYO MENULIS

A. Topik : Teks Fabel

B. Tujuan :

1. Dengan mengembangkan ide dan imajinasinya siswa dapat menulis teks


fabel dengan memperhatikan struktur dan unsur teks fabel dengan tepat
C. Prosedur
1. Tulislah nama kelompok dan nomor absen seluruh anggota kelompok pada
pojok kanan lembar kerja!
2. Bersama teman kelompok mu, buatlah sebuah teks fabel berdasarkan
petunjuk yang kalian dapatkan pada kotak kartu misterius (kokami)!

92
Nama Anggota Kelompok dan Absen :……………………….
……………………….
………………………
………………………
………………………

93
EVALUASI
Satuan Pendidikan : SD / MI
Kelas/Semester : VI / II
Teknik Penilaian : Tes Tulis
Bentuk Penilaian : Uraian
Instrumen Penilaian : Instrumen Evaluasi
Indikator :
4.9.1 Menulis teks fabel berdasarkan imajinasi siswa dengan memperhatikan
struktur dan unsur teks fabel
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Petunjuk :
1. Siapkanlah kertas double folio atau kertas kosong lainnya, kemudian tulislah
nama dan nomor absen mu pada lembar kertas!
2. Buatlah sebuah teks fabel secara mandiri berdasarkan petunjuk yang kalian
dapatkan pada kotak kartu misterius (kokami). Tulislah dengan tetap
memperhatikan struktur dan unsur teks fabel!

94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SDN 48 Cakranegara

Kelas / Semester : VI / II

Tema 9 : Menjelajah Angkasa Luar

Subtema 1 : Keteraturan yang Menakjubkan

Muatan Terpadu : B.Indonesia

Pembelajaran :1

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 :Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.

KI 2 :Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,


dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya

KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,


sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

95
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA

Kompetensi Dasar Indikator

4.5 Menjelaskan sistem tata 4.5.1 Menjelaskan cara kerja


surya dan karakteristik planet dalam sistem tata
anggota tata surya. surya

B.Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator

4.9 Menyampaikan penjelasan 4.9.1 Menulis teks fabel


tentang tuturan dan berdasarkan imajinasi siswa
tindakan tokoh serta dengan memperhatikan
penceritaan penulis dalam struktur dan unsur teks fabel
teks fiksi secara lisan, tulis,
dan visual

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks siswa mampu menjelaskan cara kerja planet
dalam sistem tata surya dengan benar
2. Dengan mengembangkan ide dan imajinasinya siswa dapat menulis
teks fabel dengan memperhatikan struktur dan unsur teks fabel dengan
tepat

D. MATERI PELAJARAN
 Sistem tata surya
 Teks Fiksi

E. PENDEKATAN / METODE PEMBELAJARAN


 Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
 Model Pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Teks
 Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan penugasan
 Teknik Pembelajaran : Pemberian Tugas

96
F. SUMBER PEMBELAJARAN
Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 6 Tema 9 : Menjelajah
Angkasa Luar

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Langkah Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 1. Pembelajaran dimulai dengan salam 15 menit


menyapa dan ,mengingatkan siswa untuk
selalu 3M (Memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak).
2. Guru memeriksa kehadiran siswa yang
mengikuti pembelajaran
3. Guru dan siswa melakukan kegiatan
membaca Al-Quran sebelum memulai
pembelajaran (Literasi)
4. Guru mengajak siswa untuk berdo’a
sebelum belajar dan memberi semangat
untuk tetap aktif mengikuti pembelajaran
walaupun ditengah pandemi covid 19
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai setelah kegiatan
pembelajaran tercapai
Inti 1. Guru membagi kelas menjadi empat 75 menit
kelompok yang terdiri dari lima siswa untuk
satu kelompok
2. Guru memberikan pertanyaan arahan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa dan
untuk memancing rasa ingin tahu yang
lebih dalam tentang topik pembelajaran
3. Siswa memperhatikan dengan saksama
gambar-gambar yang tersedia di dalam
buku tentang tata surya dan angkasa luar
4. Siswa membaca bacaan tentang galaksi dan
sistem tata surya
5. Siswa didorong untuk mencatat atau
menggarisbawahi informasi-informasi

97
menarik dari bacaan.
6. Siswa dapat menjelaskan kembali hasil
catatannya kepada teman sebangkunya.
7. Guru memfasilitasi diskusi jika ada
pertanyaan siswa dari bacaan yang telah
mereka baca.
8. Guru memberikan pertanyaan untuk
menjembatani pembahasan tentang materi
pembelajaran:
 Apakah bacaan tentang tata surya yang
kamu baca sebelumnya merupakan
contoh teks fiksi?
 Apa saja jenis teks fiksi yang kamu
ketahui?
 Apakah teks fabel merupakan teks fiksi?
 Pernahkan kamu membuat sebuah teks
fabel?

Membangun Konteks Teks :


9. Guru meyampaikan materi pembelajaran
teks fabel kepada siswa meliputi struktur,
unsur, dan kaidah kebahasaan serta
penulisan teks fabel. (K13 : Mengamati)

Memberikan Model Teks :


10. Guru memberikan contoh teks fabel kepada
siswa
11. Secara berkelompok siswa mengidentifikasi
struktur, unsur, dan kaidah kebahasaan serta
penulisan pada teks fabel
12. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai materi teks
fabel (K13 : Menanya)

Membentuk Teks Secara Kolaboratif


(Bersama) :
13. Secara berkelompok siswa membuat sebuah
teks fabel berdasarkan ide dan imajinasinya.
Masing-masing kelompok membuat satu
teks fabel. (K13 : Menalar)

98
14. Guru membantu siwa yang merasa kesulitan
selama menyusun teks fabel
15. Kelompok yang sudah selesai membuat teks
fabel langsung mengumpulkan hasil ke guru
16. Guru bersama siswa membahas cerita yang
telah dibuat oleh setiap kelompok, mulai
dari struktur teks fabel, unsur teks fabel,
kaidah kebahasaan teks fabel, dan penulisan
teks fabel.

Membuat teks secara mandiri :


17. Guru memberikan tugas mandiri kepada
siswa untuk membuat sebuah teks fabel
berdasarkan ide dan imajinasi masing-
masing.
18. Secara mandiri, siswa membuat sebuah teks
fabel (K13 : Mencoba)
19. Siswa yang sudah selesai, mengumpulkan
hasil membuat teks fabel kepada guru

Menautkan teks terkait :


20. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin maju dan menjelaskan isi
teks fabel yang telah dibuat, apa
keistimewaannya, persamaan dan
perbedaan teks yang dibuat dengan milik
temannya. (K13 : Membentuk jejaring)
21. Siswa lain memberikan tanggapan atas hasil
menulis teks fabel yang dibuat temannya.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan 15 menit
pembelajaran yang telah diajarkan
2. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menjaga kesehatan di masa
pendemi covid 19
3. Guru bersama siswa berdoa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing

H. PENILAIAN
1. Intrumen penilaian pengetahuan :

99
a. Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling cepat? Jelaskan mengapa demikian! (skor 50)
b. Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling lama? Jelaskan mengapa demikian! (skor 50)

2. Instrumen Penilaian Sikap : (disiplin, tanggung jawab dan semangat


mengerjakan tugas)

NO. Nama Siswa Disiplin Tanggung


Semangat
Jawab Mengerjakan
Tugas
T BT T BT T BT

1.   
M. Arfa Alfianka
2.   
M. Arfani
3.   
M. Imam Mulyadi
4.   
M. Robyal H.
5.   
M. Salman Al Farizi
6.   
Muharal Al Farukh
7.   
Muji Maulidi
8.   
Mustiadi Zigi M.
9.   
Naela Amani
10   
Nazwa Maisarah
11.   
Raditya Mawali
12.   
Resvi Hasanatun Jahro
13.   
Sabina Aulia E.
14.   
Sakila Oktavia
15.   
Saparli
16.   
Silvia
17.   
Syafira Monica
18.   
Teisya Aprianti
19.   
Tiara Syahida
20.   
Viola Safitri

100
Keterangan :
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat

3. Instrumen Penilaian Keterampilan : (Menulis teks fabel)

Aspek Kriteria Skor Bobot


maksimal
Tema 5
Tokoh atau subjek dalam teks 5
Alur 5
Unsur teks 30
Latar tempat dan latar waktu 5
Sudut pandang 5
Amanat dalam teks 5

Orientasi (pendahuluan : pengenalan 6,25


tokoh, latar tempat dan latar waktu )
Struktur Komplikasi (puncak permasalahan yang 6,25
teks dialami tokoh)
25
Resolusi (pemecahan masalah yang 6,25
dihadapi tokoh)
Koda (amanat yang dapat dipetik dari 6,25
teks)
Sebagai penyampai pesan moral 7,5
Fungsi teks Sebagai penghibur 7,5 15

Penggunaan kata kerja aktif transitif dan 5


aktif intransitif
Kaidah Penulisan si dan sang 5
kebahasaan Penggunaan kata keterangan tempat dan 5
30
waktu

101
Penggunaan kata hubung lalu, kemudian, 5
dan akhirnya
Penulisan ejaan dan tanda baca 5
Penggunaan huruf kapital 5

Jumlah skor perolehan


Nilai = x 100
Jumlah bobot maksimal

Mataram,……………………………2022

Guru Kelas VIB Peneliti

Salehin, S.Pd Azizah Amini

NIP. 19701231 200604 1 098 NIM. E1E218024

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN 48 Cakranegara

Dra. Rosminingsih

NIP. 19631113 198303 2 008

102
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I (LKPD)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SDN 48 Cakranegara


Kelas/Semester : VI / II
Tema / Subtema : 9 (Menjelajah Angkasa Luar) / 1 (Keteraturan yang
Menakjubkan)
Hari / Tanggal : ……………./ …. ………. 2022
KD :

3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan karakteristik anggota tata surya.

Indikator :

3.7.1 Menjelaskan cara kerja planet dalam sistem tata surya

LKPD – I KEGIATAN AYO KERJAKAN

A. Topik : Sistem tata surya

B. Tujuan :

1. Dengan membaca teks siswa mampu menjelaskan cara kerja planet dalam
sistem tata surya dengan benar

C. Prosedur

1) Kerjakanlah soal berikut pada buku tulis mu!


 Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling cepat? Jelaskan bagaimana cara planet tersebut bisa berevolusi
dengan cepat! (skor 50)
 Planet manakah yang mengalami revolusi terhadap matahari yang
paling lama? Jelaskan mengapa demikian! (skor 50)

103
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK II (LKPD)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SDN 48 Cakranegara


Kelas/Semester : VI / II
Tema / Subtema : 9 (Menjelajah Angkasa Luar) / 1 (Keteraturan yang
Menakjubkan)
Hari / Tanggal : ……………./ …. ……... 2022
KD :

4.9 Menyampaikan penjelasan tentang tuturan dan tindakan tokoh serta


penceritaan
penulis dalam teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual
Indikator :
4.9.1 Menulis teks fabel berdasarkan imajinasi siswa dengan memperhatikan
struktur dan unsur teks fabel

LKPD – II KEGIATAN AYO MENULIS

A. Topik : Teks Fabel


B. Tujuan :
1. Dengan mengembangkan ide dan imajinasinya siswa dapat menulis teks
fabel dengan memperhatikan struktur dan unsur teks fabel dengan tepat

C. Prosedur

1. Tulislah nama dan nomor absen anggota kelompok mu pada pojok kanan
lembar kerja!
2. Bacalah beberapa contoh teks fabel yang telah disediakan oleh guru!
3. Secara berkelompok, buatlah sebuah teks fabel berdasarkan imajinasi dan
ide mu dengan tetap memperhatikan struktur dan unsur teks fabel!

104
Menulis Teks Fabel

105
EVALUASI
Satuan Pendidikan : SD / MI
Kelas/Semester : VI / II
Teknik Penilaian : Tes Tulis
Bentuk Penilaian : Uraian
Instrumen Penilaian : Instrumen Evaluasi
Indikator :
4.9.1 Menulis teks fabel berdasarkan imajinasi siswa dengan memperhatikan
struktur dan unsur teks fabel
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Petunjuk :
1. Siapkanlah kertas double folio atau kertas kosong lainnya, kemudian tulislah
nama dan nomor absen mu pada lembar kertas!
2. Buatlah sebuah teks fabel secara mandiri berdasarkan ide dan imajinasi mu.
Tulislah dengan tetap memperhatikan struktur dan unsur teks fabel!

106
Tabel 1. Hasil Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen

No. Nama Pretest Posttest

1. Ade Frimana Haris 73 82

2. Alicia Maharani 77 80

3. Alisiya Widya Putri 72 88

4. Alzena Viviana Ningtiyas 77 95

5. Ammar Ardhi Khalifatullah 80 81

6. Annida Mulya Anggun S 72 95

7. Aulia Shafawa Akhdan 80 95

8. Azwan Zahril 72 73

9. Denis Al Fahri 77 88

10. Fairuz Al Farizi 72 73


No.
11. Nama
Fathur Wardi Pretest
73 Posttest
77
1.
12. M. ArfaNur
Fayyadh Alfianka
Ismail 71
77 77
78
2.
13. M. Arfani
Hardiansyah 71
73 72
77
3.
14. M. Imam
I Ketut Mulyadi
Sudarsane 71
80 90
82
4.
15. M. Robyal
Iqbal H.
Jayadi 55
77 77
82
5.
16. M.Khairun
Salman Nazam
Al Farizi 71
80 80
81
6.
17. Muharal
Lale AlRabiatul
Lidaina Farukh J 71
73 80
78
7.
18. Muji Maulidi
Lassana Al’Dyarra 63
72 65
78
8.
19. Mustiadi Zigi M.
Luni Lativa 63
73 72
75
9.
20. Naela Amani
Maulidia 63
80 65
82
Tabel 2. 10. Nazwa Maisarah 55 80 Hasil

Pretest 11. Raditya Mawali 55 77 dan


12. Resvi Hasanatun Jahro 71 80
Posttest Siswa
13. Sabina Aulia E. 71 72
Kelas 14. Sakila Oktavia 71 87 Kontrol

15. Saparli 71 77

16. Silvia 55 65

17. Syafira Monica 71 77

18. 107
Teisya Aprianti 63 80

19. Tiara Syahida 55 72

20. Viola Safitri 63 88


Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Keterampilan Menulis
Teks Fabel dengan Media Kokami (Perlakuan I)
No. Aspek yang diamati Skor

108
1 2 3 4 5

1. Kemampuan Membuka Pelajaran 


a. Mengabsen kehadiran siswa

b. Menarik perhatian siswa untuk 


memfokuskan diri dalam memulai
pembelajaran
c. Memotivasi siswa agar tertarik dalam 
mengikuti proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan
d. Mengaitkan materi ajar sebelumnya 
dengan materi yang akan diajarkan
e. Memberi acuan materi ajar yang akan 
disampaikan

2. Implementasi Langkah-langkah 
Pembelajaran
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan
langkah-langkah yang tertuang dalam
RPP
b. Proses pembelajaran mencerminkan 
komunikasi guru-siswa, dengan
berpusat pada siswa
c. Pembentukan kelompok diskusi siswa 
secara acak
d. Antusias dalam menanggapi dan 
menggunakan respon dari siswa dalam
diskusi
e. Membimbing siswa untuk berdiskusi 

f. Melakukan tanya jawab tentang materi 


yang telah diperoleh

3. Penggunaan Media Pembelajaran 


a. Mendemonstrasikan penggunaan
media Kotak Kartu Misterius

109
(Kokami)
b. Tepat saat menggunakan media 
kokam
c. Antusias saat menggunakan media 
kokami
d. Membantu siswa yang merasa 
kesulitan menggunakan kokami
e. Melakukan evaluasi dengan 
menggunakan media kokami

4. Kemampuan Menutup Pelajaran 


a. Meninjau kembali/menyimpulkan
materi kompetensi yang diajarkan
b. Memberi kesempatan bertanya kepada 
siswa
c. Memberikan tugas yang dikerjakan di 
rumah
d. Menginformasikan materi ajar 
berikutnya

Total Skor 85

Kategori Baik

Keterangan :
5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup Baik
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang

Penilaian :
85
Total skor = x 100 = 85
100

110
Kategori Penilaian

No. Kategori Penilaian


1 90-100 Baik Sekali
2 70-89 Baik
3 60-69 Cukup
4 50-59 Kurang
5 < 49 Sangat Kurang

111
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Keterampilan Menulis
Teks Fabel Menggunakan Media Kokami (Perlakuan II)
No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4 5

1. Kemampuan Membuka Pelajaran 


a. Mengabsen kehadiran siswa

b. Menarik perhatian siswa untuk 


memfokuskan diri dalam memulai
pembelajaran
c. Memotivasi siswa agar tertarik dalam 
mengikuti proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan
d. Mengaitkan materi ajar sebelumnya 
dengan materi yang akan diajarkan
e. Memberi acuan materi ajar yang akan 
disampaikan

2. Implementasi Langkah-langkah 
Pembelajaran
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan
langkah-langkah yang tertuang dalam
RPP
b. Proses pembelajaran mencerminkan 
komunikasi guru-siswa, dengan
berpusat pada siswa
c. Pembentukan kelompok diskusi siswa 
secara acak
d. Antusias dalam menanggapi dan 
menggunakan respon dari siswa dalam
diskusi
e. Membimbing siswa untuk berdiskusi 

f. Melakukan tanya jawab tentang materi 


yang telah diperoleh
3. Penggunaan Media Pembelajaran 
a. Mendemonstrasikan penggunaan

112
media Kotak Kartu Misterius
(Kokami)
b. Tepat saat menggunakan media 
kokam
c. Antusias saat menggunakan media 
kokami
d. Membantu siswa yang merasa 
kesulitan menggunakan kokami
e. Melakukan evaluasi dengan 
menggunakan media kokami

4. Kemampuan Menutup Pelajaran 


a. Meninjau kembali/menyimpulkan
materi kompetensi yang diajarkan
b. Memberi kesempatan bertanya kepada 
siswa
c. Memberikan tugas yang dikerjakan di 
rumah
d. Menginformasikan materi ajar 
berikutnya

Total Skor 95

Kategori Baik Sekali

Keterangan :
5 = Sangat baik
4 = Baik
3 = Cukup Baik
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang

Penilaian :
95
Total skor = x 100 = 95
100

113
Kategori Penilaian

No. Kategori Penilaian


1 90-100 Baik Sekali
2 70-89 Baik
3 60-69 Cukup
4 50-59 Kurang
5 < 49 Sangat Kurang

114
KISI-KISI INTRUMEN TES MENULIS TEKS FABEL KELAS VI SD
Kompetensi Dasar Materi Indikator Jenis Jumlah Soal
Pokok Instrumen
4.9 Menyampaikan Teks 4.9.1 Menulis teks Uraian 4 Membuat teks fabel
penjelasan tentang fiksi fabel berdasarkan petunjuk :
tuturan dan berdasarkan a. Tokoh : Semut dan Merpati
tindakan tokoh ide dan yang rendah hati
serta penceritaan imajinasi siswa b. Amanat : Kita harus bisa
penulis dalam teks dengan saling tolong-menolong satu
fiksi secara lisan, memperhatikan sama lain
tulis, dan visual struktur dan
unsur teks
fabel
3 Membuat teks fabel
berdasarkan petunjuk :
Orientasi : Di musim panas
yang hangat dan cerah, sedikit
menggoda Belalang untuk
memainkan biola. Sedangkan
semut sibuk bekerja
mengumpulkan makanan
untuk dikumpulkan dan
disimpan di dalam tempat
tinggalnya.
2

Membuat sebuah teks fabel


berdasarkan petunjuk gambar
2

Memilih dua atau lebih tokoh


binatang yang disukai dari
gambar tersebut, kemudian
dikembangkan menjadi
sebuah teks fabel lengkap.

115
2 Membuat sebuah teks fabel
berdasarkan petunjuk berikut:
a. Tema : Kerajaan
b. Judul : Si Raja Hutan yang
Bijaksana
c. Tokoh : Singa dan Harimau
2 Membuat sebuah teks fabel
dengan judul “Kerbau dan
Sapi”
2 Membuat teks fabel dengan
judul Burung Bangau dan
Seekor Anjing.
1 Membuat teks fabel dengan
judul “Kura-kura dan Gagak”
1 Membuat teks berdasarkan
petunjuk :
a. Tokoh Kancil dan Buaya
b. Latar tempat : di sungai dan
pulau kancil
1 Membuat teks fabel
berdasarkan petunjuk dan
gambar

Judul : Landak yang tidak tahu


terimakasih
Moral : Kita tidak boleh lupa
atas kebaikan orang yang
pernah menolong kita
1 Membuat teks fabel dengan
judul “Anak Serigala dan
Harimau”
1 Membuat teks fabel
berdasarkan petunjuk :
a. Alur : Burung merak selalu
membanggakan dirinya yang
memiliki bulu indah
b. Tokoh : Bangau dan Merak
1 Membuat teks fabel
berdasarkan gambar

116
1 Membuat teks fabel dengan
judul “Bangau dan Burung
Gagak”
1 Membuat teks fabel
berdasarkan petunjuk :
a. Tokoh : Harimau dan Lebah
b. Latar tempat : Di hutan

117
INSTRUMEN PENELITIAN (TES UNJUK KERJA)

KD :

4.9 Menyampaikan penjelasan tentang tuturan dan tindakan tokoh serta


penceritaan penulis dalam teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.
Indikator :

4.9.1 Menulis teks fabel berdasarkan ide dan imajinasi siswa dengan
memperhatikan struktur dan unsur teks fabel
Soal :

1. Buatlah sebuah teks fabel berdasarkan petunjuk berikut ini : (4 soal)


a. Tokoh : Semut dan Merpati yang rendah hati
b. Amanat : Kita harus bisa saling tolong-menolong satu sama lain
2. Buatlah sebuah teks fabel berdasarkan petunjuk berikut ini: (3 soal)
Orientasi : Di musim panas yang hangat dan cerah, sedikit menggoda Belalang
untuk memainkan biola. Sedangkan semut sibuk bekerja mengumpulkan
makanan untuk dikumpulkan dan disimpan di dalam tempat tinggalnya.

3. Buatlah sebuah teks fabel berdasarkan petunjuk gambar di atas! (2 soal)

4. Pilihlah dua atau lebih tokoh binatang yang kamu sukai dari gambar tersebut,
kemudian kembangkan menjadi sebuah teks fabel lengkap! (2 soal)

118
5. Membuat sebuah teks fabel berdasarkan petunjuk berikut: (2 soal)
a. Tema : Kerajaan
b. Judul : Si Raja Hutan yang Bijaksana
c. Tokoh : Singa dan Harimau
6. Buatlah sebuah teks fabel dengan judul “Kerbau dan Sapi”! (2 soal)
7. Buatlah sebuah teks fabel dengan judul “Burung Bangau dan Seekor Anjing”!
(2 soal)
8. Buatlah teks fabel dengan judul “Kura-kura dan Gagak”! (1 soal)
9. Buatlah teks fabel berdasarkan petunjuk berikut ini : (1 soal)
a. Tokoh Kancil dan Buaya
b. Latar tempat : di sungai dan pulau kancil
10. Buatlah teks fabel berdasarkan petunjuk dan gambar berikut ini : (1 soal)

Judul : Landak yang tidak tahu terimakasih


Moral : Kita tidak boleh lupa atas kebaikan orang yang pernah menolong kita
11. Buatlah teks fabel dengan judul “Anak Serigala dan Harimau”! (1 soal)
12. Buatlah sebuah teks fabel berdasarkan petunjuk berikut ini :
a. Alur : Burung merak selalu membanggakan dirinya yang memiliki bulu
indah
b. Tokoh : Bangau dan Merak
13. Buatlah sebuah teks fabel berdasarkan gambar di bawah ini! (1 soal)

14. Susunlah sebuah teks fabel dengan judul “Bangau dan Burung Gagak”! (1
soal)
15. Susunlah sebuah teks fabel berdasarkan petunjuk berikut ini : 1 (soal)
a. Tokoh : Harimau dan Lebah
b. Latar tempat : Di hutan

119
Gambaran Media Kotak Kartu Misterius (Kokami)

120
Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

121
Proses Pembelajaran Kelas Kontrol

122
123
Hasil Pretest siswa kelas eksperimen

124
125
Hasil postest siswa kelas eksperimen

126
127
Hasil pretest kelas kontrol

128
129
Hasil posttest kelas kontrol

130
131
132

Anda mungkin juga menyukai