Anda di halaman 1dari 115

SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I SD

NEGERI 1 KOTA TERNATE

NURAFNI KAUNAR

03301811005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2022
ABSTRAK

Nurafni Kaunar 2022. Penerapan Media Flash Card Untuk Meningkatkan


Kemampuan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate,
Dibimbing oleh: Dr. Samsu Somadayo, S. Pd., M.Pd selaku pembimbing I dan
Risna Srinawati S.Pd.I., M.Pd selaku pembimbing ke II.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahuai proses penerapan
media flash card dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada
siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate, (2) Mengetahui hasil membaca
permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kota ternate dengan menggunakan
media flash card.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Adapun tahapan PTK meliputi: (1)
perencanaan (2) pelaksanaan (3) observasi (pengamatan) (4) refleksi yang terdiri
dari siklus I dan siklus II. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 20
siswa kelas I semester genap Tahun Ajaran 2021/2022. Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) observasi, 2) dokumentasi, dan 3) tes.
Hasil penelitian dari penerapan media flash card dalam pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siklus I siswa yang tuntas
sebanyak 9 siswa atau 45% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau
55% dari 20 siswa yang mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan jumlah
rata-rata pada siklus I adalah 59,23%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
media flash card untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelas I
SD Negeri 1 Kota Ternate belum berhasil. Sedangkan pada siklus II siswa yang
tuntas sebanyak 16 siswa atau 80% sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa
atau 20% dari 20 siswa yang mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan
jumlah rata-rata pada siklus II adalah 72,00%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penerapan media flash card dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate.
Kata kunci: Kemampuan Membaca Permulaan, Media Flash Card.

i
MOTO DAN PERSEMBAHASAN

MOTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

(QS.Al-Insyirah: 6)

“Setiap kali kamu lelah, ingatlah betapa sulitnya kamu memulainya”

(Nurafni Kaunar)

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji dan rasa syukur kepada Allah SWT. Atas

limpahan rahmat karunia kesehatan dan juga kesempatan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh cinta dan kasih skripsi ini

kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku yang terkasih dan tersayang Ayahanda Alm.

Hairudin Kaunar dan Ibunda Alm. Sadia Umasugi yang selalu

mendidik, menyayangi, mencintai, dan berjuang demi cita-citaku

dengan doanya selalu menyertai disetiap gerak dan langkahku. Terima

kasih kepada kedua orang tua penulis, meskipun kedua orang tua

penulis sudah meninggal dunia tanpa dukungan support yang hebat

penulis tidak akan mampu menempuh jenjang yang setinggi ini.

2. Terima kasih kepada diri saya yang telah berjuang sampai saat ini

segala upaya dan kerja keras yang sudah dilakukan.

3. Saudara-saudariku tercinta, Fitria Kaunar, Nuraini Kaunar, Alm.

Hasanudin Kaunar, Hariman Kaunar, Midin Kaunar, Sarti Kaunar,

ii
penulis ucapkan banyak terima kasih karena selalu memberikan

semangat dan doa sehinga membuat penulis tidak mudah putus asa

dalam menghadapi masalah apapun.

4. Almamater tercinta Universitas Khairun.

Ternate, 12 April 2022

Penulis

iii
KATA PENGANTAR

Assalamialaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini dengan judul “Penerapan Media Flash Card Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan di Kelas I SD Negeri 1

Kota Ternate”. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Khairun.

Dalam penulisan penelitian ini hingga penyusunan skripsi, penulis

banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan,

arahan-arahan, petunjuk-petunjuk maupun dalam bentuk lain. Untuk itulah

pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum selaku Rektor Universitas Khairun.

2. Bapak Dr. Abdu Mas.ud, S.Pd.,M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun.

3. Ibu Darmawati Hady, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

4. Bapak Dr. Ridwan Jusuf, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

5. Bapak Dr. Samsu Somadayo, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu

Risna Srinawati, S.Pd.I.,M.Pd selaku pembimbing II yang telah

iv
meluangkan banyak waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan

saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Suhardi Abdullah, S.Pd.M.,Hum selaku peguji I, Ibu Darmawati

Hady, S.Pd.M.,Pd selaku penguji II, dan Bapak Kodrat Hi. Karim,

S.Pd.M.,Pd selaku penguji III yang telah banyak memberikan waktu,

saran, dan masukan dalam pembuatan tugas akhir skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah banyak mengajarkan ilmu pengetahuan serta selalu memberikan

motivasi kepada penulis selama berada di bangku perkulihan.

8. Ibu Surni dan Ibu Kia selaku tata usaha Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang selalu membantu penulis dalam hal administrasi

perkulihan.

9. Bapak Umar Nafar, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kota

Ternate yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian di sekolah yang dipimpin.

10. Ibu Fianti Awal, S.Pd selaku wali kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate yang

telah membantu peneliti untuk mengamati aktivitas siswa selama

penelitian berlangsung.

11. Siswa-siswi kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate yang telah bekerja sama

dalam penelitian ini.

12. Ayahanda tercinta Alm. Hairudin Kaunar dan Ibunda Alm. Sadia Umasugi

yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan kasih sayang yang

tak terhingga kepada penulis, meskipun kedua orang tua penulis sudah

v
meninggal dunia tanpa dukungan support yang hebat penulis tidak akan

mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

13. Ibu Musnwati Karim yang telah memberikan nasehat dan bimbingan

selama ini.

14. Kakak dan adik-adiku tersayang yang selalu memberi support dan doa

kepada penulis dalam mengerjakan tugas akhir skripsi ini.

15. Terima kasih kepada para sahabat tercinta BPJS, Agis, Aulia, Aida, Anis,

Farmi yang telah memberikan dukungan dan berjuang bersama-sama

melalui masa tersulit dan selalu saling memotivasi dan memberikan

semangat selama berada di bangku kuliah.

16. Terima kasih kepada teman-teman teristimewa Andriansah, Fatimah,

Gerni, Erna, Maha, Ira, yang selalu memberikan dukungan kepadaku

untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Terima kasih buat rekan sekaligus sahabat angkatan 18 yang telah

menemani dan memberi motivasi sampai penulis menyelesaikan skripsi

ini.

18. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memotivasi

dan memberikan doa kepada penulis dalam menyusun skripsi. Mohon

maaf penulis tidak dapat menyebutkan namanya satu persatu.

Semoga Allah SWT. Senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya

atas semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik

berupa bantuan spiritual maupun material sehingga skripsi ini dapat

vi
terselesaikan. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Wasallamualaikum Wr.Wb.

Ternate, 12 April 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

ABSTRAK....................................................................................................i
MOTO DAN PERSEMBAHASAN............................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................x
DAFTAR GAMBAR....................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................4
C. Rumusan Masalah..............................................................................4
D. Tujuan Penelitian...............................................................................5
E. Manfaat Penelitian.............................................................................5
F. Asumsi Penelitian..............................................................................6
G. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................6
H. Definisi Operasional..........................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Kemampuan Membaca.........................................................8


1. Pengertian membaca....................................................................8
2. Aspek-aspek membaca.................................................................10
3. Manfaat membaca........................................................................11
B. Membaca Permulaan..........................................................................12
1. Pengertian Membaca Permulaan..................................................12
2. Tujuan Membaca Permulaan.......................................................14
3. Kesulitan Membaca Permulaan...................................................15
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca permulaan............17
C. Media Pembelajaran Flash Card.......................................................21

viii
1. Pengertian media pembelajaran...................................................21
2. Pengertian Flash Card.................................................................22
3. Langkah-langkah Penggunaan Media flash card.........................23
4. Kelebihan media flashcard..........................................................26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................................28


B. Waktu Penelitian................................................................................28
C. Kelas dan Subjek Penelitian..............................................................28
D. Rancangan/Tahap-tahap Penelitian....................................................29
E. Data dan Sumber Data.......................................................................31
F. Prosedur Pengumpulan Data..............................................................31
G. Analisis Data......................................................................................32
H. Pengecekan Keabsahan Data.............................................................34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian..................................................................................35
B. Proses dan Hasil Penelitian Siklus I...................................................35
C. Hasil Pembelajaran Siklus I...............................................................41
D. Proses dan Hasil Penelitian Siklus II.................................................47
E. Hasil Pembelajaran Siklus II..............................................................53
F. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................................58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan........................................................................................61
B. Saran..................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................63

LAMPIRAN..................................................................................................65

RIWAYAT PENDIDIKAN.........................................................................101

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Siswa Dalam Membaca Permulaan................................16

Tabel 3.1 Interval Kategori Aktivitas Guru Siklus I......................................32

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal.........................................................33

Tabel 3.3 Indikator Kemampuan Membaca Permulaan................................33

Tabel 4.1 Hasil Pencapaian Siswa Secara Keseluruhan Siklus I...................41

Tabel 4.2 Klasifikasi Hasil Kemampuan Membaca Pemulaan Siklus I........43

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I........................................44

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa....................................................45

Tabel 4.5 Hasil Pencapaian Siswa Secara Keseluruhan Siklus II..................53

Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Guru Siklus II................................................55

Tabel 4.7 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II...............................................56

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Membaca Permulaan Siklus I Dan Siklus II. . .58

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas.......................................29

Gambar 4.1 Perbandingan Siswa Tuntas Dan Tidak Tuntas Siklus I............43

Gambar 4.2 Perbandingan Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I............46

Gambar 4.3 Perbandingan Siswa Tuntas Dan Tidak Tuntas Siklus II...........54

Gambar 4.4 Perbandingan Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus II....................57

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Tematik Kelas 1 Siklus I...............................................65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.............................67

Lampiran 3 Silabus Tematik Kelas 1 Siklus II..............................................72

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II............................74

Lampiran 5 Indikator Kemampuan Membaca Permulaan.............................79

Lampiran 6 Hasil Pembelajaran Siklus I.......................................................80

Lampiran 7 Hasil Pembelajaran Siklus II......................................................81

Lampiran 8 Aktivitas Guru Siklus I...............................................................82

Lampiran 9 Aktivitas Guru Siklus II.............................................................83

Lampiran 10 Aktivitas Siswa Siklus I...........................................................84

Lampiran 11 Aktivitas Siswa Siklus II..........................................................85

Lampiran 12 Diagram Perbandingan Hasil Siklus I Dan Siklus II................86

Lampiran 13 Diagram Perbandingan Aktivitas Guru Dan Siswa..................87

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Siklus I Dan Siklus II.................................88

Lampiran 15 Tes Siklus I...............................................................................89

Lampiran 16 Kunci Jawaban Siklus I............................................................91

Lampiran 17 Tes Siklus II..............................................................................92

Lampiran 18 Kunci Jawaban Siklus II...........................................................94

Lampiran 19 Dokumentasi Siklus I Dan II....................................................95

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Setiap negara memiliki bahasa

yang digunakan sebagai bahasa nasional. Seperti halnya di Indonesia, bahasa

Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi dan sebagai bahasa pengantar

pada setiap pembelajaran di semua jenis dan jenjang pendidikan mulai dari

pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas, bahkan jenjang

perguruan tinggi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau

berkomunikasi, saling berbagai pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan

meningkatkan kemampuan intelektual.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar menurut Depdiknas

(2006: 317), bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi

secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku baik secara lisan

maupun tertulis (Sakmah, 2013: 6). Jadi untuk mewujudkan tujuan tersebut

ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa sekolah

dasar yaitu: menyimak, berbicara, menulis dan membaca.

Membaca merupakan suatu proses untuk memahami bahasa sehingga

membaca merupakan suatu aktivitas yang penting bagi siswa. Siswa yang

gemar membaca mempunyai rasa kebahasaan yang tinggi. Dengan membaca,

siswa memperoleh keunggulan akademik, mengembangkan keterampilan

1
komunikasi yang hebat, serta membentuk perbendaharaan kata yang dimiliki

siswa agar mampu berkomunikasi dan menyampaikan perasaan dengan baik.

Menurut Ghazali (dalam Rahman Budi & Haryanto, 2014: 129) membaca

adalah pemecahan simbol tulisan, yang diawali unsur terkecil seperti huruf,

suku kata, dan kata yang dibangun untuk mencakup unit-unit yang lebih besar

dalam sebuah teks. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa dalam

membaca diawali dari unsur terkecil (huruf, suku kata, dan kata) kemudian

keundur yang besar seperti merangkai kata menjadi kalimat.

Pembelajaran membaca di sekolah dasar digolongkan menjadi membaca

permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan merupakan tahapan

proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar

untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan

menangkap isi bacaan dengan baik. Tidak semua siswa memiliki kemampuan

daya ingat dan kemampuan kosentrasi yang memadai sehingga membaca

terasa sebagai beban bagi siswa. Sehingga pembelajaran membaca permulaan

untuk siswa kelas I sangatlah penting untuk mempersiapkan pada tahap

membaca lanjut. Kelancaran dan ketepatan anak pada tahap belajar membaca

di sekolah dipengaruhi oleh keaktifan siswa dan kreatifitas guru yang

mengajar di kelas.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

keterampilan dan kemampuan membaca siswa. Peranan penting ini

2
menyangkut peran guru sebagai fasilitator, motivator, sumber belajar, dan

organisator dalam proses pembelajaran di kelas.

Menurut Muammar dalam penelitiannya (2020: 4), ada beberapa siswa

yang belum bisa membaca, antara lain; 1) siswa tidak bisa membaca susunan

kata yang banyak, 2) ketika membaca siswa sering menggunakan alat tunjuk

(jari), 3) siswa kesulitan membaca huruf konsonan, 4) intonasi suara kurang

jelas, 5) siswa masih belum bisa mengeja, dan 6) huruf sering tertukar.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di kelas I SD Negeri 1

Kota Ternate diketahui ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan

membaca permulaan, diantaranya: 1). Siswa belum terlalu lancar dalam

membaca, 2). Kesulitan lain juga terlihat siswa belum bisa mengeja huruf

dengan baik dan tepat, 3). Siswa membutuhkan alat bantu untuk menunjukkan

huruf pada saat membaca, dan huruf sering tertukar, 4). Dalam pembelajaran

membaca permulaan hanya menggunakan buku cetak belum menggunakan

media yang tepat, 5). Pada saat guru memberikan tugas untuk di selesaikan,

siswa belum mampu membaca dengan baik sehingga tugas yang diberikan

membutuhkan pendampingan dari guru dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Sementara itu, jika membaca permulaan telah dikuasai sejak kelas I dapat

dipastikan bahwa prestasi belajar yang lain dicapai dengan baik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka dibutuhkan alat

peraga yang cocok. Salah satu alat peraga yaitu menggunakan media flash

card. Menurut Arsyad (dalam Rahman Budi & Haryanto, 2014: 132) flash

3
card adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang dapat

mengingatkan dan menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan

gambar itu. Media flash card ini dapat melatih kemampuan otak kanan untuk

mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan anak bisa dilatih

dan ditingkatkan sejak dini.

Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Media Flash Card Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan di Kelas I SD Negeri 1

Kota Ternate”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam membaca

permulaan.

2. Dalam kegiatan membaca, siswa mengalami kesulitan untuk membaca

dengan lancar.

3. Rendahnya minat membaca pada siswa dan tidak fokus dalam

pembelajaran terutama dalam kegiatan membaca.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

4
1. Bagaimanakah proses penerapan media flash card dalam meningkatkan

kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kota

Ternate?

2. Bagaimanakah hasil membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 1

Kota Ternate dengan menggunakan media flash card?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui proses penerapan media flash card dalam

meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SD

Negeri 1 Kota Ternate.

2. Untuk mengetahui hasil membaca permulaan pada siswa kelas I SD

Negeri 1 Kota Ternate dengan menggunakan media flash card.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan terutama

dalam belajar membaca dengan menggunakan media kartu kata bergambar

khususnya pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

1) Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca

permulaan.

5
2) Meningkatkan kemauan siswa dalam membaca permulaan

sehingga diharapkan pembelajaran yang di peroleh dapat lebih

bermakna dari biasanya, dan

3) Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar.

b. Bagi guru

1) Menambah wawasan kemampuan guru untuk menerapkan

media pembelajaran kartu kata bergambar dalam pembelajaran

membaca permulaan.

2) Memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan

pembelajaran membaca.

F. Asumsi Penelitian

1. Guru kelas 1 SD Negeri 1 Kota Ternate mampu menerapkan media

flash card.

2. Siswa kelas 1 SD Negeri 1 Kota Ternate mampu menggunakan media

flash card.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini yaitu:

1. Penerapan media flash card dapat meningkatkan kemampuan

membaca permulaan di kelas I SD dengan jumlah siswa seluruhnya 20.

2. Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca

permulaan dengan menggunakan media flash card.

6
H. Definisi Operasional

1. Media flash card adalah perwakilan tulisan dari gambar tersebut. Yang

dapat digunakan untuk melatih anak untuk mengeja dan memperkaya

kosakata.

2. Membaca permulaan merupakan tahapan awal belajar membaca di

kelas rendah. Dalam membaca permulaan, siswa belajar mengenal

huruf atau rangkaian huruf menjadi bunyi bahasa dengan

menggunakan teknik-teknik membaca dan menangkapi isi bacaan

dengan baik.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Kemampuan Membaca

1. Pengertian membaca

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

maju, membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang perlu dimiliki

oleh setiap manusia. Dengan membaca manusia dapat mencapai prestasi

dalam pendidikannya, serta dengan membaca setiap orang dapat memperoleh

berbagai informasi dalam ilmu pengetahuan.

Membaca adalah menerjemahkan simbol (huruf) ke dalam suara yang

dikombinasikan dengan kata-kata. Kata-kata tersebut disusun sehingga dapat

dipelajari dan dipahami.

Menurut Dalman (2018: 7) membaca adalah proses perubahan bentuk

lambang/tanda/tulisan menjadi wujud yang bermakna. Oleh sebab itu,

kegiatan membaca ini sangat ditentukan oleh kegiatan fisik dan mental yang

menuntut seseorang untuk menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan

aktif dan kritis sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri, agar pembaca

dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Menurut Ghazali (dalam Rahman Budi & Haryanto, 2014: 129) membaca

merupakan proses pemecahan sandi terhadap simbol-simbol tertulis, karena di

awali dengan memahami segmen-segmen terkecil (huruf, suku kata, kata)

dalam teks kemudian dibangun agar mencakup unit-unit yang lebih besar.

8
Pengertian ini mengandung makna bahwa seseorang bisa membaca apabila

sudah mengetahui segmen-segmen terkecil seperti huruf, suku kata dan kata-

kata, baru kemudian bisa merangkai kata-kata tersebut menjadi suatu kalimat.

Menurut Klien, dkk (dalam Rahim, 2018: 3), mengemukakan bahwa

pengertian membaca mencakup (1) membaca merupakan suatu proses, (2)

membaca merupakan suatu strategis, (3) membaca merupakan interaktif.

Berbada halnya dengan pendapat Tarigan (dalam Dalman, 2018: 7) yang

mendefinisikan pengertian “membaca adalah suatu proses yang dilakukan

serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”. Dalam

hal ini, membaca adalah suatu usaha untuk menelusuri makna yang ada dalam

tulisan.

Kemampuan membaca merupakan sebuah kemampuan yang amat

dibutuhkan oleh siswa yang kelak dapat dipergunakan untuk memahami

berbagai infomasi yang dibaca. Anggota masyarakat secara umum pun

sebenarnya dituntut mampu membaca dengan baik mengingat bahwa berbagai

informasi dapat meningkatkan wawasan kehidupannya terutama yang

diperoleh lewat media cetak. Kemampuan membaca yang didapat siswa

sangat berpengaruh terhadap prestasinya. Membaca sangat dibutuh oleh setiap

anak karena dengan membaca anak dapat mengerjakan soal yang diberikan

guru dan dapat menulis kembali apa yang dibaca.

9
Berdasarkan pendapat yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa

membaca adalah bagaimana seseorang mencari dan memperoleh informasi

dalam suatu bacaan serta memahami isi bacaan tersebut.Membaca adalah

menerjemahkan simbol (huruf) ke dalam suara yang dikombinasikan dengan

kata-kata. Kata-kata tersebut disusun sehingga dapat dipelajari dan dipahami.

Dengan membaca manusia dapat mencapai prestasi dalam pendidikannya,

serta dengan membaca setiap orang dapat memperoleh berbagai informasi

dalam ilmu pengetahuan.

2. Aspek-aspek membaca

Dalam bukunya Hendry Guntur Tarigan (2015:12-13) Secara garis besar

aspek-aspek membaca dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Keterampilan yang bersifat mekanis mencakup:

a) Pengenalan bentuk huruf

a) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem, frase, pola klausa, kalimat,

dan lain-lain).

b) Pengenalan hubungan atau korespodensi pola ejaan dan bunyi

(kemampuan menyuarakan bahan tertulis).

c) Kecepatan membaca bertaraf lambat

2. Keterampilan yang bersifat pemahaman mencakup:

a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).

b) Memahami signifikan atau makna (misalnya maksud dan tujuan

pengarang relevansi atau keadan kebudayaan, rekasi pembaca).

10
c) Kecepata membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan

keadaan.

3. Manfaat membaca

Manfaat membaca bagi anak-anak adalah sebagai berikut:

1) Anak yang gemar membaca tentu mendapatkan, informasi atau

pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang jarang

membaca.

2) Anak dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang lebih

bermanfaat dengan semakin banyaknya infromasi yang diterima dapat

menambah wawasan berpikir anak tersebut.

3) Anak yang gemar membaca khususnya membaca buku-buku pelajaran

tentu saja dapat meningkatkan prestasi belajar anak tersebut.

4) Anak yang gemar membaca buku khususnya buku-buku cerita yang

banyak mengandung pesan moral dapat membentuk perilaku anak

tersebut menjadi lebih baik dikehidupan sehari-hari.

5) Anak yang terbiasa membaca buku di rumah menumbuhkan semangat

rajin belajar. Salah satu cara agar anak terbiasa membaca adalah

menyuruhnya untuk mengulang kembali pelajaran yang telah

diterimanya disekolah dengan belajar di rumah kalau perlu undang

seorang guru untuk membimbingnya belajar.

11
B. Membaca Permulaan

1. Pengertian Membaca Permulaan

Membaca permulaan merupakan suatu keterampilan yang harus dipelajari

serta dikuasai oleh pembaca. Pada tahap membaca permulaan, anak

diperkenalkan dengan bentuk huruf abjad A sampai Z, kemudian huruf-huruf

tersebut dilafalkan dan dihafalkan sesuai dengan bunyinya. Membaca

permulaan diberikan di kelas rendah (SD), yaitu dikelas satu sampai kelas

tiga. Di kelas rendah ini siswa dilatih membaca lancar agar lebih siap untuk

memasuki tahap membaca lanjut atau membaca pemahaman di kelas tinggi.

Menurut Muammar (2020: 12) membaca permulaan merupakan tahapan

awal belajar membaca di kelas rendah. Dalam membaca permulaan, siswa

belajar megenal huruf atau rangkaian huruf menjadi bunyi bahasa dengan

menggunakan teknik-teknik tertentu dengan menitikberatkan pada aspek

ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi yang wajar , kelancaran dan

kejelasan suara sehingga siswa lebih siap dan lebih berani untuk memasuki

tahap membaca lanjut atau membaca pemahaman di kelas tinggi.

Adapun nenurut Budi Rahman & Haryanto (2014: 130), jenis

pembelajaran membaca di kelas SD berdasarkan kelas dan pokok bahasannya,

di kelas I dan II pokok bahasan membaca berupa membaca permulaan, dan di

kelas III-VI mengembangkan pokok bahasan membaca pemahaman.

Membaca permulaan termasuk dalam membaca teknis, yaitu lebih

menekankan pada usaha guru untuk menjadi anak “melek huruf”, sedangkan

12
membaca pada kelas III-VI mengutamakan aspek pemahaman, oleh karena itu

jenis keterampilan membaca yang diajarkan pada kelas III-VI meliputi

pembelajaran membaca dalam hati, membaca cepat dan membaca bahasa.

Kemampuan membaca yang diperoleh pada awal membaca akan sangat

mempengaruhi kemampuan membaca lanjutnya. Sebagai kemampuan yang

mendasari kemampuan selanjutnya, kemampuan membaca permulaan sangat

perlu mendapat perhatian guru, karena jika landasannya tidak kuat, pada tahap

membaca lanjut anak akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki

kemampuan membaca yang memadai. Tujuan pembelajaran membaca dan

menulis permulaan pada dasarnya adalah membekali siswa dengan

pengetahuan dan keterampilan untuk mengenal tentang teknik membaca dan

menulis permulaan serta mengenalkan mereka untuk menangkap isi bacaan

dengan baik dan mampu menulisnya.

Kemampuan membaca merupakan dasar untuk meguasai berbagai bidang.

Jika anak pada usia sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca,

maka anak mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang

studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar

membaca agar ia dapat membaca untuk belajar (Lerner dalam Erniati, 2013:

2).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membaca permulaan

merupakan membaca tahapan awal belajar membaca di kelas rendah dengan

mengenal huruf atau rangkaian kata huruf menjadi bunyi. Oleh karena itu,

13
siswa diharapkan mampu menguasai kemampuan tersebut agar dapat

mengikuti pembelajaran pada jenjang selanjutnya dengan baik tanpa hambatan

mengenai keterampilan membaca.

2. Tujuan Membaca Permulaan

Tujuan utama dari membaca permulaan adalah agar anak dapat mengenal

tulisan sebagai lambang atau simbol bahasa sehingga anak-anak dapat

menyuarkan tulisan tersebut.

Menurut Slamet (dalam Muammar, 2020: 13-14) tujuan membaca

permulaan adalah sebagai berikut:

1) Memupuk dan mengembangkan kemampuan anak untuk memahami

dan mengenalkan cara membaca permulaan dengan benar.

2) Melatih dan mengembangkan kemampuan anak untuk mengubah

tulisan menjadi bunyi bahasa.

3) Memperkenalkan dan melatih anak agar mampu membaca sesuai

dengan teknik-teknik tertentu.

4) Melatih keterampilan anak untuk dapat menetapkan arti tertentu dari

sebuah kata dalam suatu konteks.

Dari tujuan membaca permulaan di atas, adapun manfaat membca

permulaan adalah untuk mempersiapkan kemampuan membaca siswa untuk

membaca berikutnya. Artinya, kemampuan membaca permulaan harus sudah

dikuasai siswa sejak di kelas1 SD untuk kelancaran proses pembelajaran dalam

14
semua bidang studi. Jika tidak dikuasai, siswa lamban dalam mengikuti

pembelajaran pada materi pelajaran yang lainnya.

3. Kesulitan Membaca Permulaan

Kesulitan belajar membaca siswa dapat diketahui dengan melihat ciri-

cirinya, yaitu: (1) Memiliki kekurangan dalam penglihatan, (2)

Ketidakmampuan menganalisis kata menjadi huruf-huruf, (3) Kekurangan

dalam motivasi visual, (4) Kekurangan dalam auditoris, (5) Ketidakmampuan

memahami sumber bunyi, (6) Ketidakmampuan mengolaborasikan penglihatan

dan pendengaran, (7) Kesulitan mengurutkan kata-kata menjadi huruf-huruf,

(8) Membaca kata demi kata-kata, dan (9) Ketidakmampuan dalam berpikir

konseptual.

Selanjutnya, para siswa mengalami kesulitan dalam membaca permulaan

disebabkan oleh kesalahan berikut ini. (a) Penglihatan huruf atau kata, (b)

Penyisipan kata, (c) Perubahan kata, (d) Pengucapan kata salah, (e)

Pengucapan kata dengan bantuan guru, (f) Pengulangan, (g) Pembalikan

huruf, (h) Kurang memperhatikan tanda baca, (i) Pembetulan sendiri, dan (j)

Ragu-ragu dan tersendat-sendat.

Dari ciri-ciri di atas, indikator siswa yang memiliki kesulitan dalam

membaca permulaan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

15
Tabel 2. 1 Indikator siswa dalam membaca permulaan

Ciri-Ciri Siswa Yang Mengalami Kesulitan Membaca Permulaan

Ciri-ciri Indikator
Tidak lancar dalam membaca 1. Lamban dalam membaca
2. Membaca dengan mengeja/sulit
mengeja dengan benar
3. Sering mengulang dalam mengeja
Banyak kesalahan dalam membaca 1. Pemenggalan kata tidak tepat
2. Tidak
menggunakan/memperhatikan
tanda-tanda baca
3. Tidak mengerti isi cerita/teks
yang dibaca
Sulit membedakan huruf yang hampir Sering terbalik dalam mengenal huruf
mirip misalnya huruf b, d, p, q, u, w, m, n,
dan sebagainya
Kesalahan dalam pelafalan 1. Intonasi tidak teratur (kadang
kata/simbol bunyi naik, kadang turun)
2. Tidak dapat mengucapkan irama
kata-kata dengan benar dan
proposional
3. Sering tebalik/keliru dalam
membaca kata kuda, daku, lupa,
palu, rusa, lusa, batu, buta, dan
lain-lain.
4. Tidak dapat melafalkan huruf
diftong (ai, au, oi)
5. Tidak dapat melafalkan
gabungan huruf konsonan (ny,
ng, kh, sy, dan lain-lain)

16
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca permulaan

Keberhasilan siswa dalam membaca permulaan dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu:

a. Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis merupakan faktor yang berpengaruh dalam

membaca permulaan. Faktor ini berkaitan langsung dengan masalah

kesehatan fisik, neurologis, gender atau jenis kelamin, dan kelelahan.

Para ahli menjelaskan bahwa kesehatan neurologis, seperti berbagai

cacat pada otak dan kekurangmatangan secara fisik dapat menyebabkan

seorang anak tidak mampu dalam membaca. Kesehatan fisik di sini

berkaitan dengan kesehatan alat ucap, mata, dan telinga. Sementara itu,

kelelahan menjadi penyebab bagi anak untuk belajar membaca.

b. Faktor Intelektual

Faktor intelektual berkaitan dengan kemampuan intelegensi

individu untuk bertindak sesuai target, berpikir rasional, dan bertindak

efektif di lingkungannya. Seseorang yang memiliki intelektual yang tinggi

memudahkannya untuk diarahkan dan dilatih dalam belajar. Namun,

secara umum, intelektual anak tidak sepenuhnya mempengaruhi

keberhasilan anak dalam membaca.

Faktor penting yang berpengaruh adalah metode mengajar guru,

prosedur, dan kemampuan guru dalam beinteraksi dengan anak menjadi

cara jitu dalam meningkatkan kemampuan membaca anak.

17
c. Faktor lingkungan

1. Latar belakang siswa di rumah dapat mempengaruhi pribadi, sikap,

nilai, dan kemampuan berbahasa anak. Keadaan situasi rumah anak

menjadi miniatur masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap

penyesuaian diri anak dalam masayarakat. Situasi rumah yang yang

harmonis dan dukungan orang tua berpengaruh terhadap kemajuan

belajar anak. Orang tua yang hobi membaca, mengoleksi buku-buku

bacaan, dan senang membaca buku cerita kepada anaknya, biasanya

memotivasi anak untuk gemar membaca dan memberikan pengalaman

kepada diri anak. Tetapi, keadaan rumah yang kurang harmonis, orang

tua yang tidak hobi membaca, dan tidak ada koleksi buku buku bacaan

sangat berpengaruh pada kemampuan membaca anak. Pengalaman

anak yang berkualitas di rumah sangat penting bagi kemajuan

membaca anak.

2. Faktor sosial ekonomi keluarga berpengaruh terhadap kemampuan

membaca anak. Tidak hanya faktor sosial ekonomi, lingkungan sekitar

tempat anak tinggal berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan

membacanya. Intinya, semakin tinggi status sosial ekonomi siswa,

semakin tinggi kemampuan verbalnya. Siswa yang selalu tersedia buku

bacaan dan aktivitas membacanya luas mempunyai kemampuan

membaca yang tinggi.

18
d. Faktor Psikologis

Faktor psikologis menjadi salah satu faktor yang berpengaruh

berikutnya. Faktor psikologis ini meliputi tiga hal, yaitu:

1) Motivasi

Motivasi diartikan sebagai dorongan dalam belajar. Dorongan ini

dapat menggerakkan seseorang untuk bertindak ke arah yang positif

atau lebih baik. Dalam belajar membaca, motivasi menjadi faktor

penting, Prinsip motivasi antara lain: kebermaknaan, komunikasi

terbuka, pengetahuan dan keterampilan prasyarat, kondisi dan

konsekuensi yang menyenangkan, keragaman pendekatan, model,

keaslian dan tugas yang menantang serta latihan yang tepat dan aktif,

mengembangkan beberapa kemampuan dan melibatkan sebanyak

mungkin panca indera.

2) Minat

Minat diartikan sebagai keinginan atau kebutuhan dari seseorang,

Keinginan dan kebutuhan ini datang langsung dari diri seseorang.

Makanya, minat ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar

membaca. Jika minatnya tinggi, dapat dipastikan bahwa seorang anak

cepat bisa membaca. Oleh karena itu, terkait dengan minat baca seseorang,

pada dasamya minat baca itu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor

dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam ini berasal dari dalam

diri seseorang yang meliputi: pembawaan, jenis kelamin, tingkat

19
pendidikan, keadaan kesehatan, keadaan jiwa, dan kebiasaan, sedangkan

faktor dari luar ini berasal dari keadaan yang membentuk minat baca itu

sendiri, seperti: buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, dan faktor

lingkungan.

3) Kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri

Faktor kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri sangat

berpengaruh pada kemampuan membaca seseorang. Pengaruhnya tersebut

berkaitan dengan stabilitas emosi, kepercayaan diri, dan kemampuan

berpartisipasi dalam kelompok. Pertama, stabilitas emosi. Siswa yang

mudah menangis, marah, dan bereaksi secara berlebihan kesulitan dalam

belajar membaca. Tetapi, siswa yang mampu mengontrol emosinya lebih

mudah fokus pada teks yang dibacanya. Kedua, percaya diri. Siswa harus

percaya diri. Dengan percaya diri, siswa dapat menyelesaikan tugasnya

ketika diminta untuk membaca. Namun, siswa yang kurang percaya diri,

tidak bisa mengerjakan tugasnya ketika diminta untuk membaca. Ketiga,

kemampuan berpartisipasi dalam kelompok. Siswa harus berpartisipasi

aktif dalam kelompoknya untuk mendiskusikan hasil bacaan. Siswa

menyampaikan pendapat memperoleh pengetahuan langsung yang berani

dari isi bacaan. Sebaliknya, siswa yang takut tidak mendapatkan

pengalaman dan pemahaman dari isi bacaan.

20
C. Media Pembelajaran Flash Card

1. Pengertian media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

“tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Media pembelajaran diartikan sebagai

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi

pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa,

sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar (Abdul Wahid, 2018: 3).

Media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan oleh guru untuk

menyampaikan informasi kepada siswa terkait dengan pembelajaran sehingga

mudah dipahami. Menurut Arsyad (dalam Budi Rahman & Haryanto, 2014:

132) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan maupun informasi dalam proses belajar mengajar

sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Artinya

segala sesuatu dapat dijadikan media pembelajaran, asalkan media tersebut

dapat menarik perhatian siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar

sehingga siswa mudah dalam memahami materi.

Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berperan penting

selama proses pembelajaran. Media pembelajaran memiliki fungsi untuk

tujuan belajar di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus

melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk

aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

21
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu dan

sumber belajar yang dapat digunakan guru untuk menyalurkan pesan kepada

siswa agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat dan kemauan

peserta didik sehingga menciptakan tujuan pembelajaran yang secara efektif.

Media pembelajaran juga dapat meningkatkan perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa dan juga dapat mengatasi keterbatasan

indera, ruang dan waktu.

2. Pengertian Flash Card

Menurut Arief, dkk (dalam Maryanto dan Chrismastianto 2017: 307) flash

card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang

ukurannya sekitar 25×30 cm. Media flash card adalah media visual (2

dimensi) berupa kartu yang memuat gambar yang berhubungan dengan pokok

bahasan, sehingga dapat menyalurkan pesan dari sumber pesan kepada

penerima pesan (Satriana Ade, 2013:15).

Media flash card adalah media yang dapat membantu guru dalam proses

belajar mengajar dan dapat mengingat serta mengkaji ulang bahan pelajaran

misalnya: simbol-simbol, rumus-rumus, defenisi atau istilah, ejaan bahasa

asing. Flash card merupakan kartu yang berisi gambar dan tulisan, sehingga

siswa mudah mencerna tulisan tersebut dengan dibantu gambar (Rahman Budi

& Haryanto, 2014: 132).

Media flash card dapat juga disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang

dihadapi. Flash card yang digunakan dalam penelitian ini adalah flash card

22
yang dimodifikasi oleh peneliti dengan bahan kertas tebal sejenis kardus yang

berupa gambar jenis kartun yang berwarna dan disesuaikan dengan tema

pembelajaran di sekolah.

Flash card adalah salah satu bentuk media edukatif berupa kartu yang

memuat gambar dan kata yang kurangnya bisa disesuaikan dengan siswa yang

dihadapi dan untuk mendapatkannya bisa membuat sendiri atau menggunakan

yang sudah jadi. Media ini merupakan media pembelajaran yang dapat

membantu dalam meningkatkan berbagai aspek seperti mengembangkan daya

ingat, melatih kemandirian dan meningkatkan jumlah kosakata.

Menurut Sri Wahyuni (2020: 10) flash card adalah salah satu bentuk

media edukati berupa kartu yang membuat gambar dan kata yang ukurannya

bisa disesuaikan dengan siswa yang dihadapi dan untuk mendapatkan bisa

membuat sendiri atau menggunakan yang sudah jadi.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, media flash card adalah

perwakilan tulisan dari gambar tersebut. Flash card memiliki daya tarik

tersendiri sehingga membuat siswa semakin semangat dalam pembelajaran.

Media flash card juga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan pesan

yang hendak disampaikan kepada siswa.

3. Langkah-langkah Penggunaan Media flash card

Penggunaan media flash card di kelas. Indriana (dalam Janter Nagraha

Mentari 2014: 28) menjelaskan langkah-langkah penggunaan media flash

card, sebagai berikut:

23
1) Guru menyusun kartu dan dipegang setinggi dada kemudian guru

menghadap kesiswa.

2) Setelah guru selesai menerangkan pembelajaran guru mencabut satu

per satu kartu tersebut.

3) Guru memberikan salah satu kartu kepada siswa yang telah selesai di

terangkan oleh guru, kemudian siswa mengamati kartu tersebut. Cara

ini dilakukan kepada semua siswa agar semua siswa dapat mengamati

kartu tersebut seperti yang telah dilakukan teman yang lain.

4) Jika penggunaan media kartu huruf dilakukan dengan cara bermain

maka, letakkan kartu-kartu tersebut di dalam sebuah kotak secara acak

dan tidak perlu disusun. Siapkan siswa yang berlomba, misalnya tiga

orang untuk berdiri sejajar di ujung sini. Sedangkan kotak yang berisi

kartu tersebut berada di ujung sana. Selanjutnya guru memberikan

perintah untuk mencari suatu benda, misalnya computer. Anak

berlomba lari menuju kotak untuk mencari gambar komputer setelah

mendapatkannya, anak harus kembali ke tempat start. Siswa lebih yang

dulu menemukan bendanya berjalan kedepan dan menyebutkan nama

benda tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam penggunaan media flash card adalah

sebagai berikut:

1) Guru membagikan kartu flash card kepada siswa satu-persatu dengan

gambar yang berbeda-beda.

24
2) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan kelas dihadapan

temannya dan memegang kartu bergambar yang sudah dibagikan

sebelumnya.

3) Kartu dipegang setinggi dada dan menghadap ke arah siswa yang

duduk didepannya.

4) Guru bertanya pada siswa mengenai gambar yang anak pegang di

depan teman-temanya sebagai stimulus agar siswa aktif dalam kelas

5) Guru meminta siswa untuk bersama-sama mengeja huruf yang ada

pada flash card yang sudah dipegang oleh anak yang berada didepan.

6) Setelah itu guru meminta siswa yang maju untuk kembali, kemudian

gambar di tempel dipapan tulis, kemudian dilanjutkan dengan anak

berikutnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media flash card adalah

sebagai berikut:

1) Guru memegang kartu flash card setinggi dada dan menghadap ke

siswa sambil menjelaskan tehnik dan aturan permainan kartu flash

card.

2) Guru menunjukkan satu persatu kartu flash card dengan waktu yang

relative singkat sambil melafalkan huruf, suku kata, dan kata yang ada

pada flash card serta meminta siswa untuk menirukan sampai kartu

terakhir.

3) Guru memberikan kartu flash card yang telah diterangkan kepada

siswa yang duduk dekat dengan guru, guru meminta siswa mengambil

25
kartu tersebut selanjutnya diteruskan ke anak yang lain hingga

semuanya mengamati.

4) Guru meminta siswa untuk membaca kartu flash card tanpa bantuan

guru.

4. Kelebihan media flash card

Menurut Susilana & Riyana (dalam Rahman Budi & Haryanto 2014: 133)

yaitu sebagai berikut:

1) Mudah dibawa, karena ukurannya yang kecil, dan mudah dalam

penyimpanannya.

2) Praktis, dilihat daricara pembuatan dan penggunaannya sehingga

kapan saja siswa dapat belajar dengan baik menggunakan media ini.

3) Mudah diingat, karena gambar, rangkaian huruf, ataupun angka yang

menarik sehingga dapat merangsang otak untuk lebih lama dalam

mengingat huruf. Kombinasi antara gambar dan teks dapat

memudahkan siswa dalam mengenali suatu konsep.

4) Menyenangkan, karena penggunaan media flash card dapat digunakan

dalam bentuk permainan.

5) Media flash card memiliki beberapa keunggulan, antara lain harga

bahan cukup murah, mudah di peroleh di lingkungan sekitar, mudah

disusun dan digunakan, warna menarik, mudah dipindahkan karena

bahannya ringan dan mampu divisualisasikan.

26
Media flash card berisi kata-kata atau rangkaian huruf yang

merupakan keterangan dari gambar. Oleh karena itu, flash card dapat

digunakan untuk berlatih membaca kata ataupun kalimat pada siswa yang

dilengkapi dengan gambar dimana dapat dengan mudah diingat oleh siswa.

Adapun kekurangan dari media flash card adalah susah untuk

menampilkan gerak dalam media, tanpa perawatan yang baik media flash

card cepat rusak dan hilang.

27
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan Kuantitatif.

jenis penelitiannya yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Tujuan peneltian

tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik

pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Dengan tujuan utama

penelitian ini adalah untuk mengubah perilaku penelitiannya, perilaku orang

lain, dan atau untuk mengubah kerangka kerja, organisasi, atau struktur orang

lain yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku orang lain.

Penelitian tindakan kelas ini lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan

keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan

penerapan langsung pada ruang kelas atau ajang dunia kerja (Somadayo,

2013:23).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Kota Ternate. Waktu yang

digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan di semster 2 Tahun Ajaran

2021/2022 disesuaikan dengan jam muatan pelajaran Bahasa Indonesia dan

mengacu pada kalender pendidikan akademik sekolah.

C. Kelas dan Subjek Penelitian

1. Kelas

Penelitian ini dilaksankaan dikelas I SD Negeri 1 Kota Ternate.

28
2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate

yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 8

perempuan.

D. Rancangan/Tahap-tahap Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin. Model

yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggrat tampak

masih begitu dengan model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan

demikian, oleh karena didalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat

komponen seperti halnya yang dilaksanakan oleh Kurt Lewin sehingga tampak

adanya perubahan (Somadayo: 2013, 40).

Keempat komponen tersebut meliputi: (a) perencanaan (planning) (b)

aksi/tindakan (action) (c) observasi (observing) (d) refleksi (reflecting).

SIKLUS I Perencanaan

Tindakan dan
Observasi

Revleksi

SIKLUS II
Perencanaan

Tindakan dan
Observasi

Revleksi

Gambar 3.1 Siklus Kemmis dan Mc Taggart (Somadayo, 2013:41)


29
a. Tahap perencanaan

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Menyiapkan media pembelajaran flash crad (kartu kata bergambar)

3. Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD)

4. Menyusun instrumen penilaian

5. Lembar observasi guru dan siswa

b. Pelaksanaan tindakan (Action)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan/RPP dalam proses

pembelajaran membaca permulaan.

c. Observasi (Observer)

Pada tahap ini teman sejawat dan satu guru melakukan pengamatan

terhadap aktifitas peneliti dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (Reflect)

Refleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan

dari hasil pemahaman siswa. Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan

pengamatan untuk mengetahui hal-hal sebelum dan selama tindakan

berlangsung berdasarkan hasil catatan lapangan, tes, observasi, dengan

menganalisis data-data tersebut.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti melakukan refleksi yang

digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang telah ditetapkan

tercapai atau belum. Jika berhasil maka siklus di hentikan. Tetapi jika tindakan

30
belum sesuai dengan kriterian yang ditetapkan, maka peneliti mengulang

siklus tindakan dengan memperbaiki kinerja pada siklus selanjutnya.

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan seluruh siswa kelas I

yang terdiri dari 20 siswa, guru sebagai observer untuk melihat tingkat

keberhasilan dalam penerapan media pembelajaran flash card pada

kemampuan membaca permulaan.

F. Prosedur Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap seluruh

kegiatan pengajaran yang dilakukan dari awal tindakan sampai

berakhirnya pelaksanaan tindakan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah foto-foto yang menggambarkan

proses pelaksanaan pembelajaran. Dokumentasi adalah sebuah objek

yang menyajikan informasi.

3. Tes

Tes adalah alat atau instrument yang dapat digunakan untuk

memperoleh informasi tentang individu atau objek. Sebagai alat

pengumpulan informasi atau data, tes harus dirancang secara khusus.

31
G. Analisis Data

1. Aktivitas Guru dan siswa

Setelah data terkumpul melalui observasi, data tersebut diolah dengan

rumus persentase, yaitu sebagai berikut:

F
P= × 100 %
N

Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi aktivitas guru
N = Skor maksimal aktivitas guru
100 % = Bilangan tetap

Tabel 3.1 Interval Kategori Aktivitas Guru dan Siswa

No Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan


1. 90 – 100 % Sangat baik
2. 70 - 89 % Baik
3. 50 – 69 % Cukup
4. 30 - 49 % Kurang
5. <2 Sangat kurang
(Rahman Budi & Haryanto, 2014: 134)

2. Ketuntasan individu dan klasifikal

Jumlah Skor Perolehan


a. Ketuntasan Individu = × 100 %
Skor Maksimum

Jumlah Keseluruhan Nilai Siswa


b. Ketuntasan Klasifikal = × 100 %
Jumlah Siswa

Sumber Depdiknas (Suariani, Sahrudin & Efendi, 2014: 68)

32
Adapun target atau indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu

terjadinya peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa mencapai

ketuntasan 65%.

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal

No Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan


1. 81 – 100 % Sangat baik
2. 61 - 80% Baik
3. 41 – 60% Cukup
4. 21 - 40 % Kurang
5. < 21% Sangat kurang
Sumber Arikunto (Daofa, 2021: 22)

Tabel 3.3 Indikator Kemampuan Membaca Permulaan

No. Aspek Dekripsi Skor


Penilaian
1. 1. Siswa membaca dengan lafal yang benar 4

Keawajaran 2. Siswa membaca dengan lafal yang cukup benar 3


lafal
3. Siswa membaca dengan lafal kurang benar 2

4. Siswa membaca dengan lafal tidak benar 1

2. 1. Siswa lancar dalam membaca 4

Kelancaran 2. Siswa cukup lancar dalam membaca 3

3. Siswa kurang lancar dalam membaca 2

4. Siswa tidak lancar dalam membaca 1

6. 1. Siswa membaca dengan kejelasan suara baik 4


Kejelsan
Suara 2. Siswa membaca dengan kejelasan suara cukupbaik 3

3. Siswa membaca dengan kejelasan kurang baik 2

4. Siswa membaca dengan kejelasan tidak baik 1

10. 1. Tepat dalam penggunaan intonasi kata dan kalimat 4

33
sederhana
Intonasi 2. Cukup tepat dalam penggunaan intonasi kata dan 3
kalimat sederhana
3. Kurang tepat dalam penggunaan intonasi kata dan 2
kalimat sederhana
4. Tidak tepat dalam penggunaan intonasi kata dan 1
kalimat sederhana

H. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek

kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data (Sugiyono, 2021: 125).

34
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dengan menggunakan

media flash card (kartu kata bergambar) dalam membaca permulaan untuk

siswa sekolah dasar kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate. Dengan jumlah siswa

yang hadir mengikuti pembelajaran sebanyak 20 siswa. Penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan

menggunakan siklus dalam proses pembelajaran. Setiap siklus memiliki

beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, serta

refleksi. Berikut ini akan dipaparkan penjelasan proses hasilnya penelitian

pada siklus pertama dan kedua.

B. Proses dan Hasil Penelitian Siklus I

Proses meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan

media flash card pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate dilaksanakan

empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi sebagai

berikut:

1. Tahap Perencanaan

Dalam kegiatan perencanaan, peneliti mempersiapkan segala rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran, peneliti dan guru kelas I SD

Negeri 1 Kota Ternate mendiskusikan rancangan tindakan penelitian yang

35
dilakukan dalam penelitian ini. Kemudian terjadilah kesepakatan antara

peneliti dan guru kelas I bahwa pelaksanaan pembelajaran membaca pada

awal siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, masing-masing pertemuan

selama 2 jam pelajaran yaitu pada hari Senin 31 Januari 2022 dan pada hari

Kamis 3 Februari 2022. Satu pertemuan berlangsung selama 2×35 menit.

Peneliti dan guru mempersiapkan pembelajaran Tematik pada Tema 6

Subtema 1 Pembelajaran 1 pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia.

Selanjutnya peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan media pembelajaran flash crad (kartu kata bergambar)

3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD)

4) Menyusun instrumen penilaian

5) Lembar observasi guru dan siswa

2. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Januari

2022 dengan waktu 2 jam pelajaran di mulai pada pukul 07.45 WIT dan

berakhir pada jam 09:00 WIT. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai

guru dalam pembelajaran dengan menggunakan media flash card. Aktivitas

pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu kegiatan awal (pengenalan),

kegiatan inti dan kegiatan akhir (penutup).

Kegiatan awal (10 menit), 1). Peneliti memulai menyapa siswa dan

mengondisikan kelas agar siap untuk belajar, 2). Peneliti meminta Seorang

36
siswa untuk memimpin do’a didepan kelas, 3). Peneliti mengecek kehadiran

siswa, 4). Peneliti bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sebelum ke

sekolah dan memotivasi siswa dengan tujuan membangun pengetahuan awal

siswa mengenai materi tentang lingkungan yang bersih, 5). Peneliti

menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti (60 menit) 1). Peneliti memulai pembelajaran dengan

menunjukkan sekaligus memperkenalkan media yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu media flash card (kartu kata bergambar), 2). Peneliti

memegang kartu flash card setinggi dada dan menghadap ke siswa sambil

mengeja huruf, suku kata, dan kata terima kasih, membuang sampah, selamat

dan tolong pada media flash card, 3). Peneliti menunjukkan satu persatu kartu

flash card dengan waktu yang relatif singkat sambil melafalkan huruf, suku

kata, dan kata yang ada pada kartu flash card, 4). Peneliti dan siswa bersama-

sama membaca huruf/mengeja, suku kata dan kata yang ada pada media

pembelajaran flash card, 5). Secara bergiliran peneliti mempersilahkan siswa

untuk menyebutkan nama huruf/mengeja, suku kata, kata dengan benar tanpa

bantuan peneliti.

Langkah selanjutnya kegiatan penutup (10 menit), 1). Peneliti

menyimpulkan materi, 2). Peneliti memberikan pesan moral terkait materi, 3)

Peneliti mengakhiri pembelajaran dengan membaca do’a bersama-sama.

Pada tahap kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan media flash

card untuk siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate. Pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Februari 2022, jam pelajaran dimulai

37
pada pukul 07:45 WIT dan berakhir pada pukul 09:00 WIT. Pelaksanaan ini

mengacu pada RPP siklus I yang telah disusun pada tahap perencanaan.

Kegiatan awal (10 menit), 1). Peneliti memulai menyapa siswa dan

mengondisikan kelas agar siap untuk belajar, 2). Peneliti meminta Seorang

siswa untuk memimpin do’a didepan kelas, 3). Peneliti mengecek kehadiran

siswa, 4). Peneliti bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sebelum ke

sekolah dan memotivasi siswa dengan tujuan membangun pengetahuan awal

siswa mengenai materi tentang lingkungan yang bersih, 5). Peneliti

menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Langkah berikutnya, 6). Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan

huruf/mengeja, suku kata, kata dengan benar, kegiatan ini terus berulang agar

siswa mendapat giliran untuk menyebutkan huruf/mengeja, suku kata, kata

dengan benar, 7). Selanjutnya peneliti memberikan lembar kerja kepada siswa

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, 8). Setelah itu guru

menyimpulkan materi yang diajarkan dan memberikan pesan moral kepada

siswa. 9). Sebagai penutup kegiatan pembelajaran guru mengajak siswa

dengan mengucapkan hamdalah dan membaca do’a bersama-sama.

3. Tahap Observasi

Selama berlangsungnya tahap observasi pada proses belajar mengajar,

peneliti melibatkan guru kelas I selaku observer yang berinsial F.A dan secara

professional melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru/peneliti dan siswa

selama pelaksanaan proses pembelajaran dengan memberi penilain pada setiap

kegiatan sesuai lembar observasi. Guru kelas melakukan pengamatan terhadap

38
keefektian siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media

flash card (kartu kata bergambar) untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan sikus I diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

1) Hasil observasi terhadap guru

Berdasarkan data lembar obervasi aktivitas guru dalam siklus I

diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus I

mendapatkan nilai rata-rata 68% (dapat dilihat pada tabel 4.3).

b) Peneliti cukup dalam memulai pembelajaran dimulai dengan

kegiatan pendahuluan dimana diawali dengan berdoa, serta

memberikan motivasi kepada siswa agar siap untuk mengikuti

pembelajaran. Dalam kegiatan inti peneliti mengelola kelas dengan

cukup misalnya dengan memberikan penjelasan mengenai tehnik

bermain kartu flash card (kartu kata bergambar), membimbing

siswa dalam membaca kata yang berada dalam kartu flash card

(kartu kata bergambar).

c) Sebagai kegiatan penutup pembelajaran, peneliti menutup

pembelajaran dengan cukup yaitu dengan menyimpulkan materi

yang diberikan serta membaca do’a sebelum pulang.

39
2) Hasil observasi terhadap siswa

Berdasarkan data lembar obervasi aktivitas siswa dalam siklus I

diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I

mendapatkan nilai rata-rata 66% dari jumlah siswa sebanyak 20

siswa. Terdapat 9 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.

Aspek yang dinilai yaitu, kewajaran lafal, kelancaran dalam

membaca, kejelasan suara, dan intonasi. Sedangkan 11 siswa

mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu dikategorikan belum tuntas

(data dapat dilihat pada tabel 4.4).

b) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kemampuan membaca

permulaan terdapat siswa 9 atau 45% mencapai nilai KKM,

sedangkan 11 siswa atau 55% masih perlu perbaikan (data terlihat

pada tabel (4.1).

40
C. Hasil Pembelajaran Siklus 1

Tabel 4.1 Hasil Pencapaian Siswa Secara Keseluruhan Siklus I


Aspek penilaian Pencapaian
No Nama
siswa Lafal Kelancaran Kejelasan Intonasi Skor Nilai T TT
1. A.A.P 3 3 3 3 12 60 TT
2. A.A.A 3 3 3 3 12 60 TT
3. A.R.A 2 2 2 2 8 40 TT
4. A.I.H 4 4 4 4 16 80 T
5. A.A.S 4 4 3 3 14 70 T
6. A.A 3 2 2 2 9 45 TT
7. D.K 4 3 3 3 13 65 T
8. F.I 3 3 2 2 10 50 TT
9. F.A.E 4 3 3 3 13 65 T
10. H.A.S 2 2 2 2 8 40 TT
11. I.S.W 3 3 3 3 12 60 TT
12. J.O.F 3 2 2 2 9 45 TT
13. K.Q.H 3 2 2 2 9 45 TT
14. M.A.A.F 4 4 4 4 16 80 T
15. M.A.A.G 4 4 3 3 14 70 T
16. M.A.R 4 4 3 3 14 70 T
17. N.B 4 3 3 3 13 65 T
18. R.P 3 3 3 3 12 60 TT
19. R.M.D 3 2 2 2 9 45 TT
20. R.A.M 4 4 3 3 14 70 T
Jumlah 1.185 9 11
Nilai Rata-rata 59,25% 45% 55%

Keterangan Siklus I
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Ketuntasan belajar : 9 dari 20 siswa


9
2. Ketuntasan individu : ×100 = 45%
20
3. Nilai rata-rata kelas : 59,25%
4. Tingkat penguasaan keseluruhan :
Jumlah Keseluruhan Nilai Siswa 1.185
×100 = ×100 = 59,25%
Jumlah Siswa 20

41
Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil observasi aktivitas siswa pada

siklus I dalam proses pembelajaran membaca permulaan siswa yang terdiri

dari 20 siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Pada tabel 4.1 di atas

terlihat bahwa aktivitas siswa pada siklus I ada empat aspek yang diamati

yaitu lafal, kelancaran, kejelasan suara, dan intonasi. Skor 8 atau 40% ada 2

siswa yaitu ARA, HAS, skor 9 atau 45% ada 4 siswa yaitu AA, JOK, KQH,

dan RMD, skor 10 atau 50% ada 1 siswa yaitu FI, skor 12 atau 60% ada 4

siswa yaitu AAP, AAA, ISW dan RP, skor 13 atau 65% ada 3 siswa yaitu DK,

FAE dan NB, skor 14 atau 70% ada 4 siswa yaitu AAS, MAAG, MAR dan

RAM, skor 16 atau 80% ada 2 siswa yaitu AIH dan MAAF. Jumlah persentase

kelulusan 1185 atau rata-rata 59,25% dari jumlah keseluruhan siswa yang

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada proses pembelajaran kemampuan membaca permulaan pada siswa

yang tuntas dengan nilai KKM sebanyak 9 siswa atau 45% sedangkan yang

belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 55%.

42
Diagram Perbandingan Siswa Tuntas dan
Tidak Tuntas Siklus I
60%

50%

40%
Series 1
30%

20%

10%

0%
Tuntas 45% Tidak Tuntas 55%

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus I

Berdasarkan hasil pencapaian pembelajaran kemampuan membaca

permulaan siswa yang telah mencapai KKM pada siklus I sesuai dengan hasil

siswa tuntas dan tidak tuntas pada diagram 1 menunjukkan bahwa siswa tuntas

45% berwarna hijau dan yang tidak tuntas 55% yang berwarna merah jadi

hasil dari kegiatan membaca permulaan pada pembelajaran siklus I banyak

siswa yang tidak tuntas atau belum mencapai KKM lebih meningkat

dibandingkan dengan siswa yang tuntas.

Tabel 4.2 Klasifikasi Hasil Kemampuan Membaca Permulaan


No. Tingkat Keberhasilan Predikat keberhasilan Jumlah siswa
1. 81-100% Sangat Baik
2. 61-80% Baik 9
3. 41-60% Cukup 9
4. 21-40% Kurang 2
5. <21% Sangat Kurang

43
a. Aktivitas Guru
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Skor
No. Kegiatan Yang Diamati 5 4 3 2 1
1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan kelas agar 5
siap belajar.
2. Guru meminta seorang siswa untuk memimpin doa. 5
3. Guru menanyakan aktivitas siswa sebelum ke sekolah. 3
4. Guru mengisi kehadiran siswa. 3
5. Guru mengingatkan siswa tentang pembelajaran sebelum 3
dengan pelajaran hari ini.
6. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran. 3
7. Guru memegang kartu flash card setinggi dada dan 3
menghadap siswa sambil menjelaskan tehnik dan aturan
pembelajaran menggunakan media kartu flash card.
8. Guru menunjukkan satu persatu kartu flash card dengan 3
waktu yang relatif singkat sambil melafalkan huruf, suku
kata dan kata yang ada pada kartu flash card serta meminta
siswa untuk menirukan sampai kartu terakhir.
9. Guru memberikan kartu flash card yang telah diterangkan 3
kepada siswa yang duduk dekat dengan guru, guru meminta
siswa mengamati kartu tersebut selanjutnya diteruskan ke
anak yang lain hingga semuanya mengamati.
10. Guru meminta siswa untuk membaca karttu flash card tanpa 3
bantu guru.
11. Guru melakukan evaluasi tentang materi yang disampaikan. 3
12. Guru memberikan pesan moral terkait materi 3
13. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa 4

Jumlah 44
Rata-rata 68%
Kualifikasi Cukup
Keterangan:
5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), 1 (sangat kurang)
1. Skor maksimum 5 × 13 = 65
Nilai rata-rata keseluruhan:

44
Jumlah Nilai Perolehan 44
×100 = ×100 = 68%
Skor Maksimum 65

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan

proses belajar mengajar menggunakan media flash card pada siklus I

mendapat nilai rata-rata 68% dan termasuk dalam kategori cukup. Data di atas

juga menjelaskan bahwa masih ada beberapa kemampuan peneliti yang masih

rendah dan perlu ditingkatkan.

b. Aktivitas siswa

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I


Skor
No Aspek yang diamati
5 4 3 2 1

1. Siswa menjawab salam dari guru dan berdoa sama-sama 5

2. Siswa mengamati media kartu flash card 3


3. Siswa memperthatikan penggunaan media kartu flash card. 3
4. Siswa memperhatikan saat guru membacakan kata-kata yang 3
terdapat dalam kartu flash card dengan lafal dan intonasi
yang jelas
5. Siswa dapat menggunakan media kartu flash card. 3
6. Siswa mendengarkan temannya yang sedang membaca 3
7. Siswa aktif bertanya kepada guru 2
8. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru 3
9. Siswa antusias dalam pembelajaran 3
10. Siswa membaca doa bersama 5
Jumlah 33
Rata-rata 66%
Kualifikasi Cukup
Keterangan:
5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), 1 (sangat kurang)
1. Skor maksimum 5 × 10 = 50
Nilai rata-rata keseluruhan:
Jumlah Nilai Perolehan 33
×100 = ×100 = 66%
Skor Maksimum 50

45
Dari data obervasi siswa selama proses kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung pada siklus I masih belum maksimal. Hal ini terlihat dari

Diagram Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I


69%

68%

Series 1
67%

66%

65%
Aktivitas Guru 68% Aktivitas siswa 66%
jumlah skor yang diperoleh 33 dari skor maksimal 50, dengan skor rata-

rata 66% yang dinyatakan dalam kualifikasi cukup.

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I

Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa terlihat pada diagram 4.2,

terlihat bahwa aktivitas guru lebih tinggi dengan persentase 68% yang

berwarnahijau sedangkan aktivitas siswa lebih rendah dengan persentase 66%

yang berwarna biru jadi pada siklus I secara otomatis aktivitas siswa lebih

rendah dari aktivitas guru yang dapat dilihat pada diagram diatas.

c. Tahap refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi kemudian dianalisis. Berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan, kurang efektifnya pembelajaran ini

46
dikarenakan peneliti belum maksimal dalam mengelola kelas, hal ini terlihat

dari:

1) Siswa masih banyak berbicara dengan teman sebaya.

2) Saat peneliti menjelaskan media flash card (kartu kata bergambar)

beberapa siswa tidak fokus pada peneliti.

3) Kurangnya minat membaca pada siswa

Sedangkan kegiatan peneliti pada siklus I masih kurang efektif dalam

hal ini dapat dilihat dari:

1) Peneliti belum maksimal dalam mengelola kelas secara aktif.

2) Penjelasan yang disampaikan oleh peneliti belum sepenuhnya

dipahami oleh siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I ini masih banyak siswa

yang belum mendapatkan nilai susuai dengan KKM (65) selanjutnya

digunakan sebagai acauan bagi peneliti dalam pelaksanaan tindakan siklus

II, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan siswa sehingga siswa dapat memenuhi indikator keberhasilan

yang di tentukan. Sama dengan siklus I, siklus II pun terdiri dari empat

komponen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berikut

dibawah ini sajian secara rinci siklus II.

D. Proses Dan Hasil Penelitian Siklus II

1. Tahap Perencanaan

47
Pada tahap perencanaan ini perangkat yang disiapkan masih sama yaitu,

media flash card (kartu kata bergambar) untuk meningkatkan kemampuan

membaca permulaan siswa kelas I. peneliti dan guru wali kelas I kembali

mendiskusikam perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa belum

sepenuhnya menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan membaca

permulaan. Karena dilihat dari empat aspek penilaian yang belum dicapai oleh

siswa yang ditetapkan yaitu, kewajaran lafal, kelancaran, kejelasan suara, dan

intonasi belum mencapai KKM yang ditentukan. Oleh karena itu, peneliti

kembali menggulangi pembelajaran tema 6, subtema 1, pembelajaran 1

dengan menggunakan media flash card (kartu kata bergambar).

Pada tahap ini peneliti merancang dan mempersiapkan beberapa

kebutuhan yang perlukan digunakan saat melakukan kegiatan pembelajaran.

Adapun hal yang dipersiapkan yaitu sebagai berikut:

1) Berkolaborasi dengan guru kelas I untuk menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan ruangan kelas, agar setiap siswa dapat melihat ke satu

arah saat peneliti nantinya mengenalkan huruf-huruf dan gambar

melalui media flash card

3) Menyiapkan media pembalajaran flash card (kartu kata bergambar)

4) Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD)

5) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa

48
6) Mempelajari Silabus kelas I tentang Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran

1 dan mempelajari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

media flash card disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah

disusun. Pembelajaran dengan Tema 6 lingkungan bersih sehat dan asri, Sub

tema 1 lingkungan rumahku, Pembelajaran 1 pada siklus II dilaksanakan

dalam 2 kali pertemuan (dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2×35 menit).

Yakni pada hari Senin tanggal 7 Februari 2022 dan dilanjutnya tes akhir siklus

II pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022. Dengan tahapan pembelajaran

diantaranya:

Kegiatan awal (10 menit), 1). Peneliti memulai menyapa siswa dan

mengondisikan kelas agar siap untuk belajar, 2). Peneliti meminta Seorang

siswa untuk memimpin do’a didepan kelas, 3). Peneliti mengecek kehadiran

siswa, 4). Peneliti bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sebelum ke

sekolah dan memotivasi siswa dengan tujuan membangun pengetahuan awal

siswa mengenai materi tentang lingkungan yang bersih, 5). Peneliti

menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan ini (60 menit) 1). Peneliti memulai pembelajaran dengan

menunjukkan sekaligus memperkenalkan media yang digunakan dalam

pembelajaran yaitu media flash card (kartu kata bergambar), 2). Peneliti

memegang kartu flash card setinggi dada dan menghadap ke siswa sambil

49
mengeja huruf, suku kata, dan kata selamat, salam, maaf, dan membaca pada

media flash card, 3). Peneliti menunjukkan satu persatu kartu flash card

dengan waktu yang relatif singkat sambil melafalkan huruf, suku kata, dan

kata yang ada pada kartu flash card, 4). Peneliti dan siswa bersama-sama

membaca huruf/mengeja, suku kata dan kata yang ada pada media

pembelajaran flash card, 5). Secara bergiliran peneliti mempersilahkan siswa

untuk menyebutkan nama huruf/mengeja, suku kata, kata dengan benar tanpa

bantuan peneliti.

Langkah selanjutnya kegiatan penutup (10 menit), 1). Peneliti

menyimpulkan materi, 2). Peneliti memberikan pesan moral terkait materi, 3)

Peneliti mengakhiri pembelajaran dengan membaca do’a bersama-sama.

Untuk tahap kegiatan proses pembelajaran dengan penerapan media flash

card pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate. Pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022. Jam pelajaran

dimulai pada pukul 07:45 WIT dan berakhir pada pukul 09:00 WIT.

Pelaksanaan ini mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang telah disusun pada tahap perencanaan. Kegiatan pembuka di awali

dengan, Kegiatan awal (10 menit), 1). Peneliti memulai menyapa siswa dan

mengondisikan kelas agar siap untuk belajar, 2). Peneliti meminta Seorang

siswa untuk memimpin do’a didepan kelas, 3). Peneliti mengecek kehadiran

siswa, 4). Peneliti bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan sebelum ke

sekolah dan memotivasi siswa dengan tujuan membangun pengetahuan awal

50
siswa mengenai materi tentang lingkungan yang bersih, 5). Peneliti

menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Langkah berikutnya, 6). Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan

huruf/mengeja, suku kata, kata dengan benar, kegiatan ini terus berulang agar

siswa mendapat giliran untuk menyebutkan huruf/mengeja, suku kata, kata

dengan benar, 7). Selanjutnya peneliti memberikan lembar kerja kepada siswa

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, 8). Setelah itu guru

menyimpulkan materi yang diajarkan dan memberikan pesan moral kepada

siswa. 9). Sebagai penutup kegiatan pembelajaran guru mengajak siswa

dengan mengucapkan hamdalah dan membaca do’a bersama-sama.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi siklus II dalam proses belajar mengajar, peneliti

melakukan diskusi bersama guru kelas I yang berinsial F.A untuk melihat

ketuntasan kemampuan membaca permulaan siswa dan data aktivitas guru dan

siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran dengan memberikan penilaian

setiap kegiatan sesuai lembar observasi.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II diperoleh observasi sebagai

berikut:

1) Hasil observasi terhadap guru

Berdasarkan data lembar obervasi aktivitas guru dalam siklus II diperoleh

hasil sebagai berikut:

51
a) Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus II

mendapatkan nilai rata-rata 88% (dapat dilihat pada tabel 4.6).

b) Peneliti baik dalam memulai pembelajaran dimulai dengan kegiatan

pendahuluan dimana diawali dengan berdoa, serta memberikan

motivasi kepada siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Dalam

kegiatan inti peneliti mengelola kelas dengan baik misalnya dengan

memberikan penjelasan mengenai tehnik bermain kartu flash card

(kartu kata bergambar), membimbing siswa dalam membaca kata yang

berada dalam kartu flash card (kartu kata bergambar).

c) Sebagai kegiatan penutup pembelajaran, peneliti menutup

pembelajaran dengan baik yaitu dengan menyimpulkan materi yang

diberikan serta membaca do’a sebelum pulang.

2) Hasil observasi terhadap siswa

Berdasarkan data lembar obervasi aktivitas siswa dalam siklus II diperoleh

hasil sebagai berikut:

a) Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran siklus II

mendapatkan nilai rata-rata 78% dari jumlah siswa sebanyak 20 siswa.

Terdapat 16 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM. Aspek yang

dinilai yaitu, kewajaran lafal, kelancaran dalam membaca, kejelasan

suara, dan intonasi. Sedangkan 4 siswa mendapatkan nilai dibawah

KKM yaitu dikategorikan belum tuntas (data dapat dilihat pada tabel

4.7).

52
b) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kemampuan membaca permulaan

terdapat siswa 16 atau 80% mencapai nilai KKM, sedangkan 4 siswa

atau 20% masih perlu perbaikan (data terlihat pada tabel (4.5).

E. Hasil Penelitian Pada Siklus II

Tabel 4.5 Hasil Pencapaian Siswa Secara Keseluruhan Siklus II

Pencapaian
No Nama Aspek penilaian
siswa Nilai T TT
LafalKelancaran Kejelasan Intonasi Skor
1. A.A.P 4 4 4 3 15 75 T
2. A.A.A 4 4 4 3 15 75 T
3. A.R.A 3 3 3 3 12 60 TT
4. A.I.H 4 4 4 4 16 80 T
5. A.A.S 4 4 4 3 15 75 T
6. A.A 3 3 3 3 12 60 TT
7. D.K 4 4 4 3 15 75 T
8. F.I 4 4 4 3 15 75 T
9. F.A.E 4 4 4 3 15 75 T
10. H.A.S 3 3 3 3 12 60 TT
11. I.S.W 4 4 4 3 15 75 T
12. J.O.F 4 4 3 3 14 70 T
13. K.Q.H 4 4 3 3 14 70 T
14. M.A.A.F 4 4 4 4 16 80 T
15. M.A.A.G 4 4 4 3 15 75 T
16. M.A.R 4 4 4 3 15 75 T
17. N.B 4 4 4 3 15 75 T
18. R.P 4 4 4 3 15 75 T
19. R.M.D 3 3 3 3 12 60 TT
20. R.A.M 4 4 4 3 15 75 T
Jumlah 1.440 16 4
Nilai Rata-rata 72,00% 80% 20%
Keterangan Siklus II
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Ketuntasan belajar : 16 dari 20 siswa


16
2. Ketuntasan individu : ×100 = 80%
20
3. Nilai rata-rata kelas : 72,00%
4. Tingkat penguasaan keseluruhan :

53
Jumlah Keseluruhan Nilai Siswa 1440
×100 = ×100 = 72,00%
Jumlah Siswa 20

Berdasarkan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa kemampuan membaca

permulaan sebanyak 16 siswa atau 80% yang tuntas. Sedangkan yang tidak

tuntas yaitu 4 orang atau 20% dari jumlah 20 siswa yang mengikuti proses

Diagram Perbandingan Tuntas dan


Tidak Tuntas pada Siklus II
90%

80%

70%

60%

50%
Series 1
40%

30%

20%

10%

0%
Tuntas 80% Tidak Tuntas 20%
kegiatan belajar mengajar dengan perolehan nilai rata-rata pada siklus II

mencapai 72,00%.

Gambar 4. 3 Diagram Perbandingan Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus II

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, perbandingan tes individu siswa yang

tuntas dan tidak tuntas pada siklus II menunjukkan bahwa kemampuan

membaca pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate sudah memenuhi

kriteria ketuntasan. Siswa yang tidak tuntas lebih rendah dengan perolehan

nilai 20% yang berwarna merah sedangkan yang tuntas lebih tinggi dengan

54
perolehan nilai 80% yang berwarna hijau sesuai dengan jumlah siswa yang

mengikuti proses belajar mengajar di kelas I sebanyak 20 siswa.

a. Aktivitas Guru

Tabel 4. 6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II


Skor
No. Kegiatan Yang Diamati
5 4 3 2 1
1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan kelas agar siap 5
belajar.
2. Guru meminta seorang siswa untuk memimpin doa. 5
3. Guru menanyakan aktivitas siswa sebelum ke sekolah. 5
4. Guru mengisi kehadiran siswa. 5
5. Guru mengingatkan siswa tentang pembelajaran sebelum 4
dengan pelajaran hari ini.
6. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran. 4
7. Guru memegang kartu flash card setinggi dada dan 4
menghadap siswa sambil menjelaskan tehnik dan aturan
pembelajaran menggunakan media kartu flash card.
8. Guru menunjukkan satu persatu kartu flash card dengan 4
waktu yang relatif singkat sambil melafalkan huruf, suku kata
dan kata yang ada pada kartu flash card serta meminta siswa
untuk menirukan sampai kartu terakhir.
9. Guru memberikan kartu flash card yang telah diterangkan 4
kepada siswa yang duduk dekat dengan guru, guru meminta
siswa mengamati kartu tersebut selanjutnya diteruskan ke
anak yang lain hingga semuanya mengamati.
10. Guru meminta siswa untuk membaca kartu flash card tanpa 4
bantu guru.
11. Guru melakukan evaluasi tentang materi yang disampaikan. 4
12. Guru memberikan pesan moral terkait materi 4
13. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa 5

Jumlah 57
Rata-rata 88%
Kualifikasi Baik

Keterangan:

5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), 1 (sangat kurang)

55
1. Skor maksikum 5 × 13 = 65

Nilai rata-rata keseluruhan =

Jumlah Nilai Perolehan 57


×100 = ×100 = 88%
Skor Maksimum 65

Berdasrkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan

proses belajar mengajar berlangsung pada siklus I yang kemudian

dilanjutkan dengan siklus II ada peningkatan dibandingkan dengan siklus

yang sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai yang diperoleh 57

dari skor maksimum 65, dengan perolehan nilai rata-rata mencapai 88%

maka dinyatakan dalam kualifikasi baik.

b. Aktivitas siswa

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II


Skor
No Aspek yang diamati
5 4 3 2 1
1. Siswa menjawab salam dari guru dan berdoa sama-sama 5
2. Siswa mengamati media kartu flash card 4
3. Siswa memperthatikan penggunaan media kartu flash card. 4
4. Siswa memperhatikan saat guru membacakan kata-kata 4
yang terdapat dalam kartu flash card dengan lafal dan
intonasi yang jelas
5. Siswa dapat menggunakan media kartu flash card. 4
6. Siswa mendengarkan temannya yang sedang membaca 4
7. Siswa aktif bertanya kepada guru 3
8. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru 3
9. Siswa antusias dalam pembelajaran 3
10. Siswa membaca doa bersama 5
Jumlah 39
Rata-rata 78%
Kualifikasi Baik

56
Keterangan:
5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang), 1 (sangat kurang)
1. Skor 5 × 10 = 50
Nilai rata-rata keseluruhan=
Jumlah Nilai Perolehan 39
×100 = ×100 = 78%
Skor Maksimum 50

Berdasarkan data pada tabel 4.7 di atas, pengamatan yang dilaksanakan

oleh observer terhadap aktivitas proses belajar mengajar yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus II perolehan nilai rata-rata mencapai 78% maka

dinyatakan dalam kualifikasi baik (data ini terlihat pada gambar 4.4)

Diagram Perbandingan Aktivitas Guru dan


Aktivitas Siswa Pada Siklus II
90%

88%

86%

84%

82% Series 1

80%

78%

76%

74%

72%
Aktivitas Guru 88% Aktivitas Siswa 78%

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus II

d. Refleksi Siklus II

Dengan terlaksananya pembelajaran siklus II, pada tahap refleksi siklus II

data yang diperoleh dikumpulkan kemudian dianalisis. Tahap temuan pada

57
siklus II menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran, selama

proses pembelajaran siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate terlihat senang

dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan

bahwa ada respon yang tinggi terhadap pembelajaran yang diberikan.

Sehingga penerapan media flash card (kartu kata bergambar) dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I serta rencana

pembelajaran dan kegiatan dalam mengelola kelas juga sangat berpengaruhi

dalam proses belajar mengajar.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Siklus I Dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

9 siswa atau 45% 11 siswa atau 55% 16 Siswa tau 80% 4 siswa atau 20%

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Data hasil penelitian pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate melalui

penerapan media flash card untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan. Berdasarkan hasil penelitian, kurang optimalnya aktivitas guru dan

siswa dalam proses belajar mengajar sangat terlihat pada hasil belajar yang

dimiliki siswa. Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan atau kegagalan

seseorang setelah mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan menggunakan

penilaian berupa tes. Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses

pembelajaran. Proses penilaian hasil belajar dapat memberikan informasi

58
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya menyelesaikan kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dapat dikatakan penelitian

ini belum berhasil karena masih terdapat 11 atau 55% siswa yang belum

mencapai batas ketuntasan. Hasil rata-rata tes kemampuan membaca

permulaan siswa pada siklus I adalah 59,23%dan ketuntasan belajar klasikal

adalah 45% Hasil ini tidak memenuhi batas minimum indikator ketuntasan

kinerja yang ditentukan.

Hasil rata-rata tes kemampuan membaca permulaan pada siklus II adalah

72,00%. Dilihat dari nilai batas minimal menurut indikator ketuntasan kinerja,

nilai rata-rata siswa tersebut sudah memenuhi kriteria ketuntasan. Secara

individu dari hasil tes pada siklus II terdapat 20 siswa yang mencapai nilai

lebih besar atau sama dengan 65 sebanyak 16 siswa. Sedangkan 4 siswa

memperoleh nilai dibawah 65. Jadi, nilai tes kemampuan membaca permulaan

siswa pada siklus II telah mencapai batas ketuntasan yang telah ditentukan

dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 80%.

Peningkatan aktivitas selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat

berdasarkan hasil observasi yang meliputi: aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran, aktivitas siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaa,

meningkatkan rasa ingin tahu dan keberanian siswa, meningkatkan kreativitas

dan insiatif siswa dan aktif mengerjakan tugas.

59
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata

sebesar 68% untuk siklus II sebesar 88%. Sedangkan aktivitas siswa pada

siklus I mendapatkan nilai rata-rata sebesar 66% untuk siklus II sebesar 78%.

Kemampuan siswa meningkat dari siklus I dan siklus II karena siswa pada

saat pembelajaran menggunakan media atau alat peraga merasa tersitimulasi

untuk belajar, mengamati, dan mencoba apa yang dilihatnya dibuat lebih

mudah ditiru dan dilakukan sesuai petunjuk guru.

Hasil penelitian tindakan kelas pembelajaran membaca permulaan melalui

penerapan media flash card yang dilaksanakan dalam dua siklus selalu

mengalami peningkatan dan telah mampu mencapai batas ketuntasan sesuai

dengan indikator kinerja yang telah ditentukan. Menurut Susilana & Riyana

(dalam Rahman Budi & Haryanto 2014: 133) kelebihan media flash card

yaitu: 1) mudah diingat, karena gambar, rangkaian huruf, ataupun angka yang

menarik sehingga dapat merangsang otak untuk lebih lama dalam mengingat

huruf. Kombinasi antara gambar dan teks dapat memudahkan siswa dalam

mengenali suatu konsep, 2) Menyenangkan, karena penggunaan media flash

card dapat digunakan dalam bentuk permainan.

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan sudah sesuai

dengan tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan kemampuan membaca

permulaan pada siswa kelas I.

60
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tindakan kelas di SD Negeri 1 Kota Ternate

pada siswa kelas I tahun ajaran 2021/2022. Maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa:

1. Penerapan media pembelajaran flash card dapat meningkatkan

kemampuan membaca permulaan siswa kelas I dengan subtema

lingkungan rumahku tahun ajaran 2021/2022. Penerapan media

pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada subtema

lingkungan rumahku yang dapat dilihat dari peningkatan aktivitas

belajar siswa dari siklus I sampai dengan Siklus II, dari kategori cukup

dengan nilai rata-rata 66% sampai dengan kategori baik dengan nilai

rata-rata 78%.

61
2. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dari setiap siklus,

yang dimana siklus I memperoleh nilai ketuntasan keseluruhan 59,23%

dan pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dengan

perolehan nilai 45%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas

sebanyak 11 siswa dengan perolehan nilai 55%. Pada siklus II jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 16 siwa dengan perolehan nilai 80%.

Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa dengan

perolehan nilai 20%.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dapat

memanfaatkan media yang bervariasi sehingga dapat membangkitkan

semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik untuk meneliti tentang

meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan media

flash card hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan referensi

untuk penelitian. Harapan di penelitian selanjutnya semoga dapat

menyempurnakan hasil penelitian ini menjadi lebih baik.

62
DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2018. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pres.


Daofah, R. N. 2021. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan
Memggunakan Media Big Book Pada Siswa Kelas II SD Negeri 14 Kota
Ternate. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Khairun
Ternate.
Erniati. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan
Metode Struktural Analitik Sintetik di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 18
Sadaniang. Artikel Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Idris, H. M, & Ramadani, Z. 2015. Menumbuhkan Minat Membaca pada Anak
Usia Dini. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.
Janter, N. M. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan
Media Flash Card Pada Anak Kelompok B di TK Satu Atap Jogoboyo
Purwodadi Purworejo. Skripsi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini. Universitas Negeri Yogyakarta.
Maryanto, P.I.R. & Chrismastianto, W.A.I. 2017. Penggunaan Media Flash Card
Untuk Meningkatkan Pengenalan Bentuk Huruf Siswa Kelas I Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar ABC Manado. Jurnal Ilmu
Pendidikan. 305-313.
Muammar. 2020. Membaca Permulaan di Sekolah Dasar. Mataram: Sanabil.
Rahim, F. 2018. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Sinar Grafika.

63
Rahman, B. & Haryanto. 2014. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan
Melalui Media Flash Card pada Siswa Kelas I SDN Bajayau Tengah 2.
Jurnal Prima Edukasia. Vol (2), No. 2, 127-137.
Sakmah. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Menulis
Sederhana dengan Media Lingkungan Sekitar di Kelas II Sekolah Dasar.
Artikel Penelitian. PGSD. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Satriana, A. 2013. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan I
Sampai 5 Melalui Media Flash Card bagi Siswa Tuna Grahita Sedang.
Jurnal khusus. Vol (1), No. 3, 13-26.
Somadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2021. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suriani, B. Sahrudin, dan effendi. 2014. Peningkatan kemampuan membaca
permulaan siswa kelas I sDN ginunggung melalui media kartu huruf
kecamatan galang. Jurnal kreatif online. Vol (4), No. 10, ISSN 2354-
614X, 62-67.
Tarigan, G. H. 2015. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Wahid abdul. 2018. Pentingnya media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi
belajar. Jurnal Istiqra. Vol (V), No. 2, 1-11.
Wahyuni Sri. 2013. Penerapan media flash card untuk meningkatkan hasil belajar
tema kegiatanku. Jurnal ilmiah sekolah dasar. Vol (4), No. 1, 9-16.

64
LAMPIRAN 1

SILABUS TEMATIK KELAS 1 SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Kota Ternate

Kelas / Semester : 1 B / 2 (Dua)

Tema : 6 Lingkungan Bersih Sehat dan Asri

Subtema : 1 Lingkungan Rumahku

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

65
Mata Pelajaran dan Materi Penilaian Alokasi Sumber
Kompotensi Dasar Indikator Waktu Belajar
BAHASA
INDINESIA  Ungkapan  Sikap spiritual 2×35  Buku
3.8 Merinci ungkapan 3.8.1 Siswa dapat Petunjuk  Sikap sosial Menit Guru
penyampaian membaca terima  Pengetahuan  Buku
terima kasih, teks dengan kasih, 1. Tes lisan Siswa
permintaan maaf, memperhatik permintaan 2. Tes tulis  Media
tolong, dan an aspek maaf, dan kartu
 Keterampila
pemberian pujian, lafal, pemberian flash
Unjuk kerja
ajakan, kelancaran, pujian card
Membaca
pemberitahuan, kejelasan, secara lisan permulaan
perintah, dan dan intonasi. dan tulisan.
petunjuk kepada
orang lain dengan
menggunakan
bahasa yang
santun secara lisan
dan tulisan yang
dapat dibantu
dengan kosa kata
bahasa daerah 4.8.1 Memahami
4.8 Mempraktikkan ungkapan
ungkapan penyampaian
penyampaian terima kasih,
terima kasih, permintaan
permintaan maaf, maaf, tolong,
tolong, dan dan pemberian
pemberian pujian, pujian, ajakan,
ajakan, pemberitahuan,

66
pemberitahuan, perintah, dan
perintah, dan petunjuk.
petunjuk.

Ternate, 7 Januari 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Peneliti

Nurafni kaunar
03301811005
LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus I

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Kota Ternate


Kelas/Semester : 1 (Satu) / 2 (Dua)
Tema : 6 Lingkungan Bersih Sehat dan Asri
Subtema : 1 Lingkungan Rumahku
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

67
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
3.8 Merinci ungkapan penyampaian 3.8.1 Memperhatikan aspek lafal,
terima kasih, permintaan maaf, kelancaran, kejelasan, dan
tolong, dan pemberian pujian, intonasi.
ajakan, pemberitahuan, perintah,
dan petunjuk kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa yang
santun secara lisan dan tulisan yang
dapat dibantu dengan kosa kata
bahasa daerah
4.8 Mempraktikkan ungkapan 4.8.1 Memahami ungkapan
penyampaian terima kasih, penyampaian terima kasih,
permintaan maaf, tolong, dan permintaan maaf, tolong, dan
pemberian pujian, ajakan, pemberian pujian, ajakan,
pemberitahuan, perintah, dan pemberitahuan, perintah, dan
petunjuk petunjuk.

C. TUJUAN
1. Setelah memperhatikan guru memberi petunjuk mengenai belajar
membaca menggunakan media kartu flash card, siswa dapat
mengetahui aturan dalam penggunaan kartu flash card.
2. Setelah memperhatikan guru membaca huruf, suku kata, dan kata pada
kartu flash card siswa dapat mengamati tulisan pada gambarn kartu
flash card dan mengenal huruf dan bunyi huruf kemudian menirukan
guru melafalkannya.

68
3. Setelah mengajar menggunakan kartu flash card siswa diharapkan
dapat melafalkan huruf, membaca suku kata dan kata dengan tepat dan
lancar.
D. MATERI

1. Ungkapan Petunjuk terima kasih, permintaan maaf, dan pemberian

pujian secara lisan dan tulisan.

E. MEDIA/ALAT BANTU DAN SUMBER BELAJAR

Media Kartu flash card ungkapan penyampaian terima kasih, tolong,


salam, petunjuk, membantu.

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua 1. Guru menyapa siswa dan mengondisikan kelas agar 10
n siap untuk belajar Menit
2. Seorang siswa diminta untuk memimpin doa.
3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang kegiatan
sebelum ke sekolah
4. Guru mengabsensi siswa
5. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang
akan disampaikan.
6. Guru menyampaikan tema pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Inti  Mengamati 60
- Guru memegang kartu flash card setinggi dada dan Menit
menghadap ke siswa sambil mengeja huruf, suku
kata, kata terima kasih, tolong, membantu dan buang

69
Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
sampah.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
aturan dan tehnik pembelajaran menggunakan kartu
flash card.
 Menanya
- Siswa bertanya jawab kepada guru tentang tehnik
dan aturan pembelajaran menggunakan kartu flash
card.
 Mencoba
- Guru menunjukkan satu persatu kartu flash card
dengan waktu yang relative singkat sambil
melafalkan huruf, suku kata, dan kata yang ada pada
flash card serta meminta siswa untuk menirukan
sampai kartu terakhir.
- Siswa menirukan guru membaca kartu filash card.
- Guru memberikan lembar kerja peserta didik
 Menalar
- Guru memberikan kartu flash card yang telah
diterangkan kepada siswa yang duduk dekat dengan
guru, guru meminta siswa mengambil kartu tersebut
selanjutnya diteruskan ke anak yang lain hingga
semuanya mengamati.
- Guru meminta siswa untuk membaca kartu flash
card tanpa bantuan guru.
 Konfirmasi
- Siswa memperhatikan guru yang sedang memegang
kartu flash card setinggi dada sambil mendengarkan
penjelasan guru tentang tehnik dan aturan

70
Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pembelajaran menggunakan media kartu flash card.
- Siswa menirukan guru membaca satu persatu huruf,
suku kata dan kata pada kartu flash card dengan
memperhatikan kartu dalam waktu yang relative
singkat sampai kartu terakhir.
- Siswa satu persatu mengamati kartu yang telah
diterangkan, hingga semuanya mengamati
- Siswa membaca kartu flash crad tanpa bantuan guru.
Penutup - Guru melakukan evaluasi 10
- Guru memberikan pesan moral terkait materi Menit
- Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca
hamdalah dan salam

G. Penilaian
1. Tehnik
Tes
2. Jenis tes
Tes lisan dan Tulisan

Mengetahui
Wali Kelas 1
Mahasiswa

Fianti Awal, S. Pd Nurafni Kaunar


NIP.197902062008012019 NPM. 03301811005
Kepala Sekolah SD Negeri 1

71
LAMPIRAN 3

SILABUS TEMATIK KELAS 1 SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Kota Ternate

Kelas / Semester : 1 B / 2 (Dua)

Tema : 6 Lingkungan Bersih Sehat dan Asri

Subtema : 1 Lingkungan Rumahku

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

72
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Mata Pelajaran dan Materi Penilaian Alokasi Sumber


Kompotensi Dasar Indikator Waktu Belajar
BAHASA
INDINESIA  Ungkapan  Sikap spiritual 2×35  Buku
3.9 Merinci ungkapan 3.9.1 Siswa dapat Petunjuk  Sikap sosial Menit Guru
penyampaian membaca terima  Pengetahuan  Buku
terima kasih, teks dengan kasih, 3. Tes lisan Siswa
permintaan maaf, memperhatik permintaan 4. Tes tulis  Media
tolong, dan an aspek maaf, dan kartu
 Keterampila
pemberian pujian, lafal, pemberian flash
Unjuk kerja
ajakan, kelancaran, pujian card
Membaca
pemberitahuan, kejelasan, secara lisan permulaan
perintah, dan dan intonasi. dan tulisan.
petunjuk kepada
orang lain dengan
menggunakan
bahasa yang
santun secara lisan
dan tulisan yang

73
dapat dibantu
dengan kosa kata
bahasa daerah
4.9 Mempraktikkan 4.9.1 Memahami

ungkapan ungkapan

penyampaian penyampaian

terima kasih, terima kasih,

permintaan maaf, permintaan

tolong, dan maaf, tolong,

pemberian pujian, dan pemberian

ajakan, pujian, ajakan,

pemberitahuan, pemberitahuan,

perintah, dan perintah, dan

petunjuk. petunjuk.

Ternate, 7 Januari 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Peneliti

Nurafni kaunar
03301811005
LAMPIRAN 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus II

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Kota Ternate


Kelas/Semester : 1 (Satu) / 2 (Dua)
Tema : 6 Lingkungan Bersih Sehat dan Asri
Subtema : 1 Lingkungan Rumahku
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit

74
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR


Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar (KD) Indikator


3.9 Merinci ungkapan penyampaian 3.9.1 Memperhatikan aspek lafal,
terima kasih, permintaan maaf, kelancaran, kejelasan, dan
tolong, dan pemberian pujian, intonasi.
ajakan, pemberitahuan, perintah,
dan petunjuk kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa yang
santun secara lisan dan tulisan yang
dapat dibantu dengan kosa kata
bahasa daerah
4.9 Mempraktikkan ungkapan 4.9.1 Memahami ungkapan
penyampaian terima kasih, penyampaian terima kasih,
permintaan maaf, tolong, dan permintaan maaf, tolong, dan
pemberian pujian, ajakan, pemberian pujian, ajakan,
pemberitahuan, perintah, dan pemberitahuan, perintah, dan

75
petunjuk petunjuk.

C. TUJUAN
1. Setelah memperhatikan guru memberi petunjuk mengenai belajar
membaca menggunakan media kartu flash card, siswa dapat mengetahui
aturan dalam penggunaan kartu flash card.
2. Setelah memperhatikan guru membaca huruf, suku kata, dan kata pada
kartu flash card siswa dapat mengamati tulisan pada gambarn kartu flash
card dan mengenal huruf dan bunyi huruf kemudian menirukan guru
melafalkannya.
3. Setelah mengajar menggunakan kartu flash card siswa diharapkan dapat
melafalkan huruf, membaca suku kata dan kata dengan tepat dan lancar.

D. MATERI

1. Ungkapan Petunjuk terima kasih, permintaan maaf, dan pemberian pujian

secara lisan dan tulisan.

E. MEDIA/ALAT BANTU DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Kartu flash card ungkapan selamat, maaf, salam dam membaca.

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua 1. Guru menyapa siswa dan mengondisikan kelas agar 10
n siap untuk belajar Menit
2. Seorang siswa diminta untuk memimpin doa.
3. Guru mengabsensi siswa

76
Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang kegiatan
sebelum ke sekolah.
5. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang
akan disampaikan.
6. Guru menyampaikan tema pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Inti  Mengamati 60
- Guru memegang kartu flash card setinggi dada dan Menit
menghadap ke siswa sambil mengeja huruf, suku
kata, kata selamat, salam, maaf dan membaca.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
aturan dan tehnik pembelajaran menggunakan kartu
flash card.
 Menanya
- Siswa bertanya jawab kepada guru tentang tehnik
dan aturan pembelajaran menggunakan kartu flash
card.
 Mencoba
- Guru menunjukkan satu persatu kartu flash card
dengan waktu yang relative singkat sambil
melafalkan huruf, suku kata, dan kata yang ada pada
flash card serta meminta siswa untuk menirukan
sampai kartu terakhir.
- Siswa menirukan guru membaca kartu filash card.
- Guru memberikan lembar kerja peserta didik.
 Menalar
- Guru memberikan kartu flash card yang telah

77
Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
diterangkan kepada siswa yang duduk dekat dengan
guru, guru meminta siswa mengambil kartu tersebut
selanjutnya diteruskan ke anak yang lain hingga
semuanya mengamati.
- Guru meminta siswa untuk membaca kartu flash
card tanpa bantuan guru.
 Konfirmasi
- Siswa memperhatikan guru yang sedang memegang
kartu flash card setinggi dada sambil mendengarkan
penjelasan guru tentang tehnik dan aturan
pembelajaran menggunakan media kartu flash card.
- Siswa menirukan guru membaca satu persatu huruf,
suku kata dan kata pada kartu flash card dengan
memperhatikan kartu dalam waktu yang relative
singkat sampai kartu terakhir.
- Siswa satu persatu mengamati kartu yang telah
diterangkan, hingga semuanya mengamati
- Siswa membaca kartu flash crad tanpa bantuan guru.
Penutup - Guru melakukan evaluasi 10
- Guru memberikan pesan moral terkait materi Menit
- Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca
hamdalah dan salam

G. Penilaian
1. Tehnik
Tes
2. Jenis tes

78
Tes lisan dan Tulisan

Mengetahui
Wali Kelas 1
Mahasiswa

Fianti Awal, S. Pd Nurafni Kaunar


NIP.197902062008012019 NPM. 03301811005
Kepala Sekolah SD Negeri 1

LAMPIRAN 5

2.1 Indikator Kemampuan Membaca Permulaan

79
No. Aspek Dekripsi Skor
Penilaian
1. 1. Siswa membaca dengan lafal yang benar 4

2. Siswa membaca dengan lafal yang cukup benar 3


Keawajaran
3. Siswa membaca dengan lafal kurang benar 2
lafal
4. Siswa membaca dengan lafal tidak benar 1

2. 1. Siswa lancar dalam membaca 4

2. Siswa cukup lancar dalam membaca 3


Kelancaran
3. Siswa kurang lancar dalam membaca 2

4. Siswa tidak lancar dalam membaca 1

6. 1. Siswa membaca dengan kejelasan suara baik 4


Kejelsan 2. Siswa membaca dengan kejelasan suara cukupbaik 3
Suara
3. Siswa membaca dengan kejelasan kurang baik 2

4. Siswa membaca dengan kejelasan tidakbaik 1

10. 1. Tepat dalam penggunaan intonasi kata dan kalimat 4


sederhana
Intonasi 2. Cukup tepat dalam penggunaan intonasi kata dan 3
kalimat sederhana
3. Kurang tepat dalam penggunaan intonasi kata dan 2
kalimat sederhana
4. Tidak tepat dalam penggunaan intonasi kata dan 1
kalimat sederhana

LAMPIRAN 6 Hasil Pembelajaran Siklus I

4.1 Hasil Pencapaian Siswa Secara Keseluruhan Siklus I

80
Aspek Penilaian Pencapaian
No Nama
siswa Lafal Kelancaran Kejelasan Intonasi Skor Nilai T TT
1. A.A.P 3 3 3 3 12 60 TT
2. A.A.A 3 3 3 3 12 60 TT
3. A.R.A 2 2 2 2 8 40 TT
4. A.I.H 4 4 4 4 16 80 T
5. A.A.S 4 4 3 3 14 70 T
6. A.A 3 2 2 2 9 45 TT
7. D.K 4 3 3 3 13 65 T
8. F.I 3 3 2 2 10 50 TT
9. F.A.E 4 3 3 3 13 65 T
10. H.A.S 2 2 2 2 8 40 TT
11. I.S.W 3 3 3 3 12 60 TT
12. J.O.F 3 2 2 2 9 45 TT
13. K.Q.H 3 2 2 2 9 45 TT
14. M.A.A.F 4 4 4 4 16 80 T
15. M.A.A.G 4 4 3 3 14 70 T
16. M.A.R 4 4 3 3 14 70 T
17. N.B 4 3 3 3 13 65 T
18. R.P 3 3 3 3 12 60 TT
19. R.M.D 3 2 2 2 9 45 TT
20. R.A.M 4 4 3 3 14 70 T
Jumlah 1.185 9 11
Nilai Rata-rata 59,25% 45% 55%

LAMPIRAN 7 Hasil Pembelajaran Siklus II

4.5 Hasil Pencapaian Siswa Secara Keseluruhan Siklus II

81
Aspek Penilaian Pencapaian
No Nama
siswa Nilai T TT
Lafal Kelancaran Kejelasan Intonasi Skor
1. A.A.P 4 4 4 3 15 75 T
2. A.A.A 4 4 4 3 15 75 T
3. A.R.A 3 3 3 3 12 60 TT
4. A.I.H 4 4 4 4 16 80 T
5. A.A.S 4 4 4 3 15 75 T
6. A.A 3 3 3 3 12 60 TT
7. D.K 4 4 4 3 15 75 T
8. F.I 4 4 4 3 15 75 T
9. F.A.E 4 4 4 3 15 75 T
10. H.A.S 3 3 3 3 12 60 TT
11. I.S.W 4 4 4 3 15 75 T
12. J.O.F 4 4 3 3 14 70 T
13. K.Q.H 4 4 3 3 14 70 T
14. M.A.A.F 4 4 4 4 16 80 T
15. M.A.A.G 4 4 4 3 15 75 T
16. M.A.R 4 4 4 3 15 75 T
17. N.B 4 4 4 3 15 75 T
18. R.P 4 4 4 3 15 75 T
19. R.M.D 3 3 3 3 12 60 TT
20. R.A.M 4 4 4 3 15 75 T
Jumlah 1.440 16 4
Nilai Rata-rata 72,00% 80% 20%

LAMPIRAN 8 Aktivitas Guru

4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

82
Skor
No. Kegiatan Yang Diamati
5 4 3 2 1
1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan kelas 5
agar siap belajar.
2. Guru meminta seorang siswa untuk memimpin doa. 5
3. Guru menanyakan aktivitas siswa sebelum ke sekolah. 3
4. Guru mengisi kehadiran siswa. 3
5. Guru mengingatkan siswa tentang pembelajaran 3
sebelum dengan pelajaran hari ini.
6. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran. 3
7. Guru memegang kartu flash card setinggi dada dan 3
menghadap siswa sambil menjelaskan tehnik dan
aturan pembelajaran menggunakan media kartu flash
card.
8. Guru menunjukkan satu persatu kartu flash card 3
dengan waktu yang relatif singkat sambil melafalkan
huruf, suku kata dan kata yang ada pada kartu flash
card serta meminta siswa untuk menirukan sampai
kartu terakhir.
9. Guru memberikan kartu flash card yang telah 3
diterangkan kepada siswa yang duduk dekat dengan
guru, guru meminta siswa mengamati kartu tersebut
selanjutnya diteruskan ke anak yang lain hingga
semuanya mengamati.
10. Guru meminta siswa untuk membaca karttu flash card 3
tanpa bantu guru.
11. Guru melakukan evaluasi tentang materi yang 3
disampaikan.
12. Guru memberikan pesan moral terkait materi 3
13. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa 4

Jumlah 44
Rata-rata 68%
Kualifikasi Cukup

LAMPIRAN 9 Aktivitas Guru

4.6 Hasil Observasi Guru Pada Siklus II

83
Skor
No. Kegiatan Yang Diamati 5 4 3 2 1
1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan kelas 5
agar siap belajar.
2. Guru meminta seorang siswa untuk memimpin doa. 5
3. Guru menanyakan aktivitas siswa sebelum ke sekolah. 5
4. Guru mengisi kehadiran siswa. 5
5. Guru mengingatkan siswa tentang pembelajaran 4
sebelum dengan pelajaran hari ini.
6. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran. 4
7. Guru memegang kartu flash card setinggi dada dan 4
menghadap siswa sambil menjelaskan tehnik dan aturan
pembelajaran menggunakan media kartu flash card.
8. Guru menunjukkan satu persatu kartu flash card dengan 4
waktu yang relatif singkat sambil melafalkan huruf,
suku kata dan kata yang ada pada kartu flash card serta
meminta siswa untuk menirukan sampai kartu terakhir.
9. Guru memberikan kartu flash card yang telah 4
diterangkan kepada siswa yang duduk dekat dengan
guru, guru meminta siswa mengamati kartu tersebut
selanjutnya diteruskan ke anak yang lain hingga
semuanya mengamati.
10. Guru meminta siswa untuk membaca kartu flash card 4
tanpa bantu guru.
11. Guru melakukan evaluasi tentang materi yang 4
disampaikan.
12. Guru memberikan pesan moral terkait materi 4
13. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa 5

Jumlah 57
Rata-rata 88%
kualifikasi Baik

LAMPIRAN 10 Aktivitas Siswa

84
4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Skor
No Aspek yang diamati
5 4 3 2 1

1. Siswa menjawab salam dari guru dan berdoa 5


sama-sama

2. Siswa mengamati media kartu flash card 3


3. Siswa memperthatikan penggunaan media kartu 3
flash card.
4. Siswa memperhatikan saat guru membacakan 3
kata-kata yang terdapat dalam kartu flash card
dengan lafal dan intonasi yang jelas
5. Siswa dapat menggunakan media kartu flash 3
card.
6. Siswa mendengarkan temannya yang sedang 3
membaca
7. Siswa aktif bertanya kepada guru 2

8. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru 3

9. Siswa antusias dalam pembelajaran 3

10. Siswa membaca doa bersama 5

Jumlah 33

Rata-rata 66%

Kualifikasi Cukup

LAMPIRAN 11 Aktivitas Siswa

85
4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Skor
No Aspek yang diamati
5 4 3 2 1

1. Siswa menjawab salam dari guru dan berdoa 5


sama-sama

2. Siswa mengamati media kartu flash card 4


3. Siswa memperthatikan penggunaan media kartu 4
flash card.
4. Siswa memperhatikan saat guru membacakan 4
kata-kata yang terdapat dalam kartu flash card
dengan lafal dan intonasi yang jelas
5. Siswa dapat menggunakan media kartu flash 4
card.
6. Siswa mendengarkan temannya yang sedang 4
membaca
7. Siswa aktif bertanya kepada guru 3

8. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru 3

9. Siswa antusias dalam pembelajaran 3

10. Siswa membaca doa bersama 5

Jumlah 39

Rata-rata 78%

Kualifikasi Baik

86
LAMPIRAN 12 Diagram Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II

Diagram Perbandingan Siswa Tuntas dan


Tidak Tuntas Siklus I
60%

50%

40%
Series 1
30%

20%

10%

0%
Tuntas 45% Tidak Tuntas 55%

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus I

Diagram Perbandingan Tuntas dan


Tidak Tuntas pada Siklus II
90%
80%
70%
60%
Series 1
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Tuntas 80% Tidak Tuntas 20%

87
Gambar 4. 3 Diagram Perbandingan Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus II

LAMPIRAN 13 Diagram Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I

Diagram Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I


69%

68%

Series 1
67%

66%

65%
Aktivitas Guru 68% Aktivitas siswa 66%

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus II

Diagram Perbandingan Aktivitas Guru dan


Aktivitas Siswa Pada Siklus II
90%
88%
86%
84%
Series 1
82%
80%
78%
76%
74%
72%
Aktivitas Guru 88% Aktivitas Siswa 78%

88
LAMPIRAN 14

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Siklus I Dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

9 siswa atau 45% 11 siswa atau 55% 16 Siswa tau 80% 4 siswa atau 20%

89
LAMPIRAN 15 Tes Pengetahuan Siswa pada Siklus I

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan :SD Negeri 1 Kota Ternate


Kelas / Semester : IB / 2 (Dua)
Tema 6 :Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
Sub Tema 1 :Lingkungan Rumahku

NAMA SISWA :

1. Membaca kalimat sederhana dibawah ini dengan memperhatikan aspek


lafal, kelancaran, kejelasan, intonasi!

Rumah lani bersih dan sehat.


Lani suka membantu guru di sekolah.
Lani memberi salam kepada guru.
Lani selalu berterima kasih.
Lani suka membaca buku.
Lani menghormati guru.
Lani belajar di kelas.
Lani bermain di halaman.

90
Lani kerja bakti.
Lani membuang sampah.

2. Rangkailah huruf dibawah ini menjadi satu kata.


Kemudian tuliskan kedalam kotak yang disediakan.

a l a s m

3. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat petunjuk.

sampah tempatnya pada buanglah

4. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat ajakan.

Ayo bermain kita dihalaman

5. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat yang benar.

Arkan ibu menolong suka

91
6. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
susunlah menjadi kalimat yang benar.

Arkan membaca suka buku

LAMPIRAN 16
Kunci Jawaban Siklus I
1. Rangkailah huruf dibawah ini menjadi satu kata.
Kemudian tuliskan kedalam kotak yang disediakan.

a l a s m
s a l a M

2. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat petunjuk.
sampah tempatnya pada buanglah
Buanglah Sampah pada tempatnya
3. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
Susunlah menjadi kalimat ajakan.
Ayo bermain kita dihalaman
Ayo kita bermain dihalaman
4. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
Susunlah menjadi kalimat yang benar.
Arkan ibu menolong suka
Arkan suka menolong ibu
5. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
susunlah menjadi kalimat yang benar.

Arkan membaca suka buku


92
Arkan suka membaca buku

LAMPIRAN 17 Tes Pengetahuan Siswa pada Siklus II

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan :SD Negeri 1 Kota Ternate


Kelas / Semester : IB / 2 (Dua)
Tema 6 :Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
Sub Tema 1 :Lingkungan Rumahku

NAMA SISWA :

1. Membaca kalimat sederhana dibawah ini dengan memperhatikan aspek


lafal, kelancaran, kejelasan, intonasi!
Rumah lani bersih dan sehat.
Lani suka membantu guru di sekolah.
Lani memberi salam kepada guru.
Lani selalu berterima kasih.
Lani suka membaca buku.
Lani menghormati guru.
Lani belajar di kelas.

93
Lani bermain di halaman.
Lani kerja bakti.
Lani membuang sampah.

7. Rangkailah huruf dibawah ini menjadi satu kata.


Kemudian tuliskan kedalam kotak yang disediakan.

a l a s m

8. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat petunjuk.

sampah tempatnya pada buanglah

9. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat ajakan.

Ayo bermain kita dihalaman

10. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat yang benar.

Arkan ibu menolong suka

94
11. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
susunlah menjadi kalimat yang benar.

Arkan membaca suka buku

LAMPIRAN 18
Kunci Jawaban Siklus II
1. Rangkailah huruf dibawah ini menjadi satu kata.
Kemudian tuliskan kedalam kotak yang disediakan.

a l a s m
s a l a M

2. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.


Susunlah menjadi kalimat petunjuk.
sampah tempatnya pada buanglah
Buanglah Sampah pada tempatnya
3. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
Susunlah menjadi kalimat ajakan.
Ayo kita dihalaman
bermain

Ayo kita bermain dihalaman


4. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
Susunlah menjadi kalimat yang benar.
Arkan ibu menolong suka

Arkan suka menolong ibu

95
5. Bacalah kartu kata-kata berikut ini.
susunlah menjadi kalimat yang benar.

Arkan membaca suka buku

suka membaca buku


Arkan

LAMPIRAN 19

DOKUMENTASI PENELITIAN

SIKLUS I

Proses Kegiatan Membaca Kartu Flash Card

96
Kegiatan Pelaksanaan Siklus I pertemuan II lanjutan dari pertemuan I
Proses Kegiatan Membaca Flash Card

97
Proses Kegiatan Siswa Mengerjakan Soal

Proses Refleksi Siklus I

98
SIKLUS II

Proses Kegiatan Membaca Kartu Flash Card

99
Proses Kegiatan Membaca Kartu Flash Card

100
Proses Kegiatan Siswa Mengerjakan Soal

101
RIWAYAT PENDIDIKAN

Nurafni Kaunar, dilahirkan di Desa Wailau, 27

Juni 1998, anak ke 5 dari 7 bersaudara, anak dari

Hairudin Kaunar dan Sadia Umasugi. Penulis

menyelesaikan pendidikan Dasar di SD Negeri

Paslal Kecamatan Mangoli Tengah dan selsesai

pada tahun 2012.

Kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 6 Kota

Ternate dan selesai tahun 2015, setelah itu penulis melanjutkan pendidikan

sekolah menengah di SMA Negeri 1 Kota Ternate dan selesai pada tahun

2018. Pada tahun yang sama penulis melanjutnya pendidikan di perguruan

tinggi Universitas Khairun, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Pada bulan Januari-Februari 2022 penulis melakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Media Flash Card Untuk Meningkatkan Kemampuan

Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas I SD Negeri 1 Kota Ternate”.

102

Anda mungkin juga menyukai