OLEH
NUR AINNUL MARDIAH
NIM. 180330213
Puji syukur pnulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
November Kolaka.
dalam proses pembuatan skripsi ini. Tidak sedikit pula hambatan dan kesulitan
yang didapatkan. Namun berkat ketabahan, kesabaran, keikhlasan, kerja keras dan
kemauan yang disertai dengan do’a dan bantuan serta motivasi dari berbagai
pihak, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
kasih kepada Bapak Jahring, S.Pd., M.Sc selaku pembimbing I, dan Bapak
Melalui kesempatan ini secara khusus dan teristimewa, dengan hati yang
tulus tak lupa penulis mengucapkan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada
Ayahanda Laraaba, S.Pd dan Ibunda Suhaeni atas limpahan cinta, kasih sayang,
perhatian, pengorbanan, dan doa restu, serta dukungan moril dan materi yang tak
terhingga diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan hasil
penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis tujukan pada semua pihak yang telah
November Kolaka.
2. Bapak Dr. Nur Ihsan, HL., M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
November Kolaka.
dan Bapak Chairuddin, S.Pd., M.Pd. Terima kasih untuk semua kritik,
8. Bapak dan ibu dosen pada Program Studi Pendidikan Matematika, serta
atas segala fasilitas dan pelayanan yang diberikan selama penulis dalam
menuntut ilmu.
Uepai), semua Dewan Guru terkhusus Bapak Sutarto, S.Pd, serta staf Tata
10. Semua siswa kelas IX SMP Negeri 1 Uepai yang turut berpartisipasi dalam
penelitian ini.
11. Kakak kandung penulis Nurjihad. A, Amd.Keb, Rizkika Shaza, Ns., S.Kep,
Muh. Zulfad Fadli, S.T serta adik kandung penulis Aqila yang selalu
12. Seluruh keluarga tercinta yang telah banyak memberikan perhatian dan
dukungan baik dukungan moril maupun materil yang tak terhingga kepada
Sarmila dan Ridwan). yang selalu memberikan doa, motivasi serta perhatian
yang yang selalu kompak, kerja sama yang baik dan selalu memberikan
16. Kepada Gun Atthaphan, Off Jumpol, Tay Tawan dan BTS (RM, Jin, Suga,
insprasi dan motivasi penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga kalian
terus berkarya.
17. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me,
I wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having
no days off, for never guitting, for just being me at all times.
mengatakan tak ada gading yang tak retak, demikian pula halnya dalam
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis baik dari segi ilmu
pengetahuan, tenaga dan materi sehingga masih memerlukan penelitian yang lebih
mendalam dan menyeluruh. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran maupun
kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi
Penulis,
NIM. 180330213
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............. .................. ........ ii
KATA PENGANTAR ........................................................ .................. ........
DAFTAR ISI ....................................................................... .................. ........ iii
DAFTAR TABEL .............................................................. .................. ........ v
DAFTAR GAMBAR ......................................................... .................. ........ vi
LAMPIRAN ........................................................................ .................. ........ vii
ii
iii
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
akan berlaku pada semua aspek kehidupan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003,
tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ada banyak
mata pelajaran di sekolah bisa digunakan untuk mencapai tujuan tersebut salah
matematika merupakan suatu mata pelajaran wajib bagi siswa SD, SMP, dan
SMA.
Matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan
strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk memecahkan
dirancang dari hasil pikiran manusia yang terkait dengan ide, proses, dan
1
2
materi matematika dan penalaran matematika adalah dua hal yang tidak dapat
digunakan dalam semua situasi, seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir
proses atau aktivitas berpikir yang dilakukan untuk menarik kesimpulan yang
logis atau untuk membuat pernyataan baru yang mendasar pada beberapa
pernyataan yang diketahui benar ataupun yang dianggap benar (Rosalina & Elly
S, 2018:91).
memberikan alasan terhadap kebenaran solusi dan menarik kesimpulan dari suatu
pernyataan. Gambaran yang tampak dari proses pembelajaran selama ini adalah
soal-soal yang diberikan oleh guru lebih menekankan pada pemahaman konsep,
Hal ini didukung dengan adanya hasil evaluasi Programme International Student
sekali, adapun materi yang diujikan PISA meliputi perubahan dan hubungan
(change and relationship), ruang dan bentuk (space and shape), bilangan
matematika siswa Indonesia masih rendah, baik pada dimensi konten maupun
geometri, data dan peluang, sedangkan penilaian dimensi kognitif pada domain: 1)
non rutin, konteks yang kompleks dan melakukan langkah penyelesaian masalah
dihadapi oleh guru yaitu kurang tersedianya soal-soal yang didesain khusus yang
sesuai dengan potensi siswa dan karakter siswa sehingga diasumsikan bahwa
berkembang secara maksimal (Jurnaidi & Zulkardi, 2013:40). Hal tersebut bisa
minat dalam menjawab soal tersebut. Guru juga belum pernah menggunakan soal
model PISA pada pembelajran matematika. Dan dari hasil observasi yang peneliti
lakukan, dengan menelaah soal-soal yang diujikan oleh guru sebagian besar
bentuk soal yang diberikan terhadap siswa mirip dengan contoh soal. Maka dari
kemampuan penalaran matematis siswa SMP Negeri 1 Uepai yang valid dan
praktis?
2. Bagaimana efek potensial penerapan soal model tipe PISA yang dihasilkan
adalah untuk:
1. Menghasilkan soal matematika model PISA yang valid dan praktis untuk
1. Soal yang dikembangkan berupa soal matematika model PISA, dimana konteks
3. Soal yang dikembangkan dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami dan
dimengerti siswa.
wawancara yang peneliti lakukan kepada guru matematika SMP Negeri 1 Uepai,
dimana guru masih jarang memberikan soal-soal tingkat tinggi terutama soal yang
memiliki minat dalam menjawab soal tersebut. Guru juga belum pernah
memperkaya variasi soal dan dapat melatih serta mengukur kemampuan penalaran
matematis siswa, dan juga dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam perbaikan
pembelajaran siswa.
1. Materi yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti setiap konten yang ada
dalam PISA.
3. Soal yang dibuat hanya berjumlah 6 nomor soal dari banyaknya jumlah soal
pertanyaan secara langsung dan dijawab secara langsung pula oleh responden.
5. Draf soal adalah rancangan atau konsep soal yang akan diberikan kepada
siswa.
6. Efek potensial merupakan salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh
perangkat yang baik. Yang dimaksud efek potensial dalam penelitian ini adalah
efek apa saja yang dapat diberikan oleh suatu perangkat dalam hal ini adalah
perangkat soal tipe PISA terhadap subjek penelitian. Untuk melihat efek
potensial yang dimiliki suatu perangkat dapat dilihat dari level efektivitas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
penilaian kemampuan dan pengetahuan yang dirancang untuk siswa usia 15 tahun.
(OECD) yang dimulai tahun 2000 dan dilaksanakan 3 tahun sekali untuk tes kelas
PISA yang dilaksanakan pada 3 tahun sekali, yaitu dimulai pada tahun
2000, 2003, 2006, 2009, 2012, 2015, dan 2018. Studi ini mengharuskan setiap
melaksanakan uji coba dan survei, penggunaan tes dan angket, penentuan populasi
dan sampel, pengelolaan dan analisis data, dan pengendalian mutu (Astuti,
2018:11).
sampling yang sahih. Pada PISA 2018, terpilih 400 sekolah sampel di Indonesia.
Peserta studi PISA adalah siswa usia 15 tahun dari sekolah sampel. Siswa tersebut
dipilih secara acak untuk memastikan hasil penilaian yang tidak bias. Di Indonesia,
siswa sampel PISA tersebar di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK yang duduk di
kelas 7 sampai kelas 12. Sampel tersebut mencakup seluruh jenis sekolah, baik
8
9
negeri maupun swasta, mencakup sekolah di wilayah kota dan pedesaan. Sampel
2019:1).
informasi terkait literasi siswa dalam tiga domain utama, yakni membaca,
matematika dan sains. Selain itu, asesmen reguler tiga tahunan ini juga dapat
2012:32)
literasi siswa internasional dan elemen apa yang mempengaruhinya. Oleh karena
itu, diharapkan dampak dari tinjauan ini akan berfungsi untuk metode teknik
Terdapat tiga dimensi yang diukur dalam soal matematika model PISA,
yaitu konteks, konten, serta kompetensi. Ketiga dimensi dalam domain soal PISA
1. Konteks
individu. Oleh karena itu, soal yang berbentuk dalam model PISA di sajikan
ditempatkan pada jarak tertentu. Menurut (Astuti, 2018:16) dalam PISA, konteks
umumnya.
11
yang lebih bersifat abstrak dan menuntut pemahaman dan penguasaan teori
konteks intra-mathematical
2. Konten
juga dinyatakan dalam berbagai simbol aljabar, grafik, bentuk geometris, dan
tabel. Oleh karena setiap reprentasi simbol itu memiliki tujuan dan sifatnya
Contoh:
Gambar 2.1 Contoh Soal PISA Relationship and Change (OECD, 2013b:22)
ruang dan bentuk ini menguji kemampuan siswa mengenali bentuk. Mencari
persamaan dan perbedaan dalam berbagai dimensi dan represetasi bentuk, serta
mengenali ciri-ciri suatu benda dalam hubungannya dengan posisi benda tersebut.
komponen-komponen dari suatu objek, dan mengenali suatu bentuk dimensi dan
Contoh:
Gambar 2.2 Contoh Soal PISA Space and Shape (OECD, 2013b:13)
3) Bilangan (Quanty)
lain kemampuan untuk memahami ukuran, pola bilangan, dan segala sesuatu yang
dan mengukur benda tertentu. Termasuk dalam konten bilangan ini adalah
penaksiran.
14
Contoh:
peluang yang sering digunakan dalam masyarakat informasi. Pada kategori ini
meliputi pengenalan tempat dari variasi suatu proses, makna kuantifikasi dari
Contoh:
3. Kompetensi
2018:17-18), yaitu:
mengulang kembali defenisi suatu hal dalam matematika. Dari segi keterampilan,
Dalam koneksi ini, siswa diminta untuk dapat membuat keterkaitan antara
beberapa gagasan dalam matematika, membuat hubungan antara materi ajar yang
dipelajari dengan kehidupan nyata di sekolah dan masyarakat. Dalam kelas ini
Komponen refleksi ini adalah kompetensi yang paling tinggi yang diukur
masalah. Dalam melakukan refleksi ini, siswa melakukan analisis terhadap situasi
tersebut. Proses matematisasi ini meliputi kompetensi siswa dalam mengenali dan
keadaan tersebut, melakukan analisis, berpikir kritis, dan melakukan refleksi atas
situasi semula karena matematika adalah salah satu pelajaran yang mampu
dalam pengembangan soal model PISA. Selain itu, dalam pengerjaan soal-soal
(tingkatan). Level enam sebagai level atau tingkatan tertinggi, dan level satu
matematika yang dicapai oleh siswa (Johar, 2012:36). Secara lebih rinci level-
menghubungkan dua hal atau lebih tergantung pada sifat aturan tertentu yang
menarik kesimpulan.
memahami konsep matematika ide dan prosedur matematika yang fleksibel serta
untuk menentukan apakah sebuah argumen matematika benar atau salah dan
tetapi juga untuk inferensi dalam suatu sistem kecerdasan buatan. Depdiknas
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami
melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi
matematika.
konsep matematika yang saling berkaitan dan belajar secara bermakna atau
yang logis untuk membentuk kesimpulan atau penilaian (Santosa et al., 2019:143).
20
peserta didik dapat menerima pelajaran matematika. Agar peserta didik dapat
2. Brigita Florensia Rusmiyati Uba Ina (2020) dengan judul “Pengembangan Soal
praktis, dan memiliki efek potensial. Produk instrumen soal matematika model
pengembangan ini hanya dilakukan hingga langkah ke-5 awal yaitu: (1)
Pengembangan Format Produk Awal, (4) Uji coba Lapangan Awal, dan (5)
3. Elya Rosalina dan As Elly S (2018) dengan judul “Pengembangan Soal Model
dikategorikan valid dan praktis. Perangkat soal yang dikembangkan terdiri dari
10 soal model PISA pada konten Space and shape. Jenis penelitian
siswa.
Program International for Student Assesment (PISA) adalah tes yang bertaraf
internasional yang menilai tiga literasi yaitu membaca, matematika, dan sains.
22
matematika dengan mahir ketika dihadapkan dengan situasi dan masalah yang
sebagian besar disajikan dalam konteks dunia nyata. Indonesia mengikuti tes ini
sejak tahun 2000 dan program tersebut diadakan setiap 3 tahun sekali dan selama
ini hasilnya adalah di bawah rata-rata. Faktor penyebab hasil studi PISA selalu
atau level tingkat tinggi. Guru di tempat penulis melakukan penelitian juga belum
menerapkan soal model PISA. Oleh karena itu, penulis ingin mengembangkan
soal PISA yang valid dan praktis untuk mengukur kemampuan penalaran
matematis siswa SMP Negeri 1 Uepai dengan konteks yang berada di Indonesia.
dilakukan dengan melalui dua tahap yaitu tahap persiapan (preliminary) dan tahap
formative evaluation.
23
• Identifikasi Masalah
preliminary
Field Test
BAB III
METODE PENELITIAN
merupakan sebuah bagian dari peroses penemuan masalah dari desain dan
pengembangan produk. Dimana dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap
yang meliputi expert reviews, one-to-one, dan small group, serta field test
(Tessmer, 1993:15).
a. Persiapan
24
25
Pada tahapan ini ditentukan tempat dan subjek penelitian dengan cara
menghubungi kepala sekolah dan juga guru mata pelajaran matematika untuk
soal-soal yang guru ujikan untuk mengetahui bentuk soal yang guru sering
b. Pendesainan
a. Self Evaluation
Pada kegiatan ini peneliti menelaah kembali soal yang disusun pada tahap
b. Tahap Prototyping
Tahap uji coba pakar ini disebut uji validitas. Produk yang di desain akan
dicermati, dinilai, dan dievaluasi oleh pakar. Uji validitas yang dilakukan
untuk merevisi desain soal yang telah dikembangkan. Tanggapan dan saran dari
26
validator tentang desain yang telah dibuat dicatat dan dijadikan bahan masukan
2. One-to-one
Pada tahap ini prototype diujicobakan pada tiga orang siswa non subjek
penelitian. Komentar dan saran yang diberikan dari tiga orang siswa kemudian
c. Small Group
kemudian diujicobakan kembali pada sekelompok siswa yang terdiri dari enam
memberikan tanggapan atas soal-soal yang diberikan. Hasil dari tes dan komentar
d. Field Test
kriteria kualitas, yaitu; validitas (dari pakar), dan kepraktisan. Produk memiliki
validitas baik jika soal-soal yang telah dikembangkan mampu untuk mengetahui
gambar berikut:
matematika model PISA peneliti mengevaluasi sendiri prototype awal yang telah
dikembangkan hasil dari tahap ini berupa prototype I. Kemudian hasil berupa
prototype I divalidasi oleh validasi ahli dan siswa (one to one), hasil revisi
dijadikan bahan masukan untuk prototype II. Produk yang telah direvisi berupa
prototype II diberikan lagi kepada siswa (small group), kemudian soal direvisi
kembali. Produk yang telah direvisi dinamakan prototype III. Sebelum dilanjutkan
ke tahap field test, peneliti melakukan uji coba untuk melihat tingkat kesukaran
soal, daya pembeda, dan juga reliabilitas. Hasilnya dianalisis dan dibahas
Subjek uji coba penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 Uepai.
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
ini adalah peneliti sendiri, karena dalam penelitian ini peneliti sebagai penentu
1. Lembar validasi
Lembar validasi soal digunakan untuk menguji kevalidan Draft yang telah
dibuat. Validasi Draft soal meliputi validasi isi, validasi konstruks dan bahasa.
Lembar validasi diberikan peneliti kepada validator ahli yaitu dosen Pendidikan
diberikan pada instrumen lembar validasi soal model PISA. Pada lembar validasi
permasalahan.
2. Pedoman wawancara
siswa.
3. Draft soal
Draft soal adalah soal yang dibuat oleh peneliti. Draft soal ini dilakukan
analisis data deskriptif ini digunakan untuk menganalisis data setelah validasi
dari analisis ini akan digunakan untuk merevisi soal matematika model PISA
peneliti.
30
analisis itu berdasarkan dokumen hasil tes yang diperoleh siswa dalam
mengerjakan soal-soal model PISA yang diberikan dan juga berdasarkan hasil
komentar dan saran siswa setelah mengerjakan soal. Hasil dari analisis digunakan
berdasarkan hasil tes soal-soal model PISA yang diberikan kepada siswa.
Analisis data hasil tes soal matematika model PISA ini menggunakan
proses solusi.
2 Menganalisis situasi matematis. Tidak dapat menuliskan pola 1
yang diketahui dari soal dan
tidak dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dalam
soal.
Dapat menuliskan pola yang 2
diketahui dari soal tetapi tidak
dapat menghubungkannya
dengan yang ditanyakan dalam
soal.
Dapat menuliskan pola yang 3
diketahui dari soal dan dapat
menghubungkannya dengan
yang ditanyakan dalam soal
tetapi salah
Dapat menuliskan pola yang 4
diketahui dari soal dan dapat
menghubungkannya dengan
yang ditanyakan dalam soal
3 Menyusun argument yang valid Tidak tepat dalam menyusun 1
dengan menggunakan langkah argumen yang valid dengan
yang sistematis menggunakan langkah
penyelesaian yang tidak
sistematis
Kurang tepat menyusun 2
argumen yang valid dengan
langkah penyelesaian yang
kurang sistematis
Dapat menyusun argumen yang 3
valid dengan langkah
penyelesaian yang kurang
sistematis
Dapat menyusun argumen yang 4
valid dengan tepat
menggunakan langkah
penyelesaian yang sistematis
4 Menarik kesimpulan logis Tidak tepat menarik 1
kesimpulan yang logis dan
tidak dapat memberikan alasan
dengan benar pada langkah
32
penyelesaian
Kurang tepat menarik 2
kesimpulan yang logis dan
memberikan alasan yang
kurang tepat pada langkah
penyelesaian
Tepat menarik kesimpulan 3
yang logis namun memberikan
alasan yang kurang benar pada
langkah penyelesaian
Tepat menarik kesimpulan 4
yang logis dan memberikan
alasan yang benar pada langkah
penyelesaian.
(Nurhayati et al., 2013:4)
table berikut:
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
Penyajian data uji coba ini terdiri dari dua tahap yaitu pleminary dan tahap
formatif evaluation yang meliputi self evalution, expert reviews dan one-to-one,
penentuan tempat dan subjek uji coba penelitian. Tempat uji coba pada penelitian
ini adalah SMP Negeri 1 Uepai, sedangkan subjek uji coba pada penelitian ini
kisi-kisi dan soal matematika model PISA yang berlandaskan dari literatur yang
Hubungan (Change and Relationships), Ruang dan Bentuk (Space and Shape),
Soal yang dibuat disusun dalam bentuk uraian, dengan bahasa yang tepat dan
Pada tahapan self evaluation ini diperoleh dari prototipe I yang merupakan
siswa yang berjumlah 6 butir soal. Kemudian pada tahap ini, peneliti menelaah
kembali soal yang telah disusun pada tahap perancangan untuk mencari dan
Pada penyajian data expert review atau uji validitas ini diperoleh dari
lembar validasi ahli yang dilakukan oleh 4 validator yaitu terdiri dari 3 Dosen
M.Pd., Bapak Halidin, S.Pd., M.PMat., dan Bapak Sufri Mashuri, S.Pd., M.Pd.,
serta 1 Guru Matematika di SMP Negeri 1 Uepai kelas IX yaitu Bapak Sutarto,
4.1.2.3 One-to-one
Pada tahap ini dilakukan ujicoba terhadap tiga orang siswa kelas IX SMP
Negeri 1 Uepai non subjek. Ketiga siswa yang memiliki tingkat kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah ini mengerjakan 6 soal matematika model PISA.
untuk melihat kesulitan apa saja yang dirasakan oleh siswa saat pengerjaan soal
Hasil komentar siswa hampir seluruh soal bisa dipahami dengan baik,
namun ada beberapa redaksi soal yang harus dibenahi, terutama soal 1 dan soal 6.
Dari tahapan di atas maka peneliti merevisi redaksi beberapa soal, mengganti
angka-angka yang tidak habis jika dibagi, dan membenahi tata letak dan tampilan
tinggi sangat baik walaupun masih ada beberapa kesalahan yang dibuat. Siswa
rata-rata sudah cukup baik, namun perlu waktu lama bagi siswa berkemampuan
36
rendah untuk memahaminya. Kesulitan yang dialami rata-rata pada soal nomor 6.
Pada soal tersebut, siswa masih belum mampu memahami dengan baik soal yang
diberikan sehingga masih banyak kesalahan dalam menyelesaian soal. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa pada tahap one-to-one secara umum sudah memiliki
kemampuan penalaran matematis yang baik walaupun pada beberapa soal tertentu
belum bisa menyelesaikan soal-soal yang mempunyai level kognitif yang tinggi.
menghasilkan prototype II yang terdiri dari 6 soal yang akan diujicobakan pada
small group.
diujicobakan pada 6 siswa yang memiliki tiga kemampuan berbeda, yaitu dua
siswa dengan kemampuan tinggi, dua siswa dengan kemampuan sedang dan dua
siswa dengan kemampuan rendah. Secara keseluruhan hasil jawaban yang muncul
pada small group ini hampir sama dengan hasil jawaban siswa pada one-to-one.
hasil yang benar. Walaupun masih muncul beberapa kesalahan dalam mengartikan
soal dan beberapa soal yang tidak dapat dikerjakan oleh siswa. Untuk soal-soal
perhitungan sederhana dapat diselesaikan dengan baik oleh siswa pada small
group ini. Seperti soal nomor 2 dapat dijawab oleh seluruh siswa berkemampuan
tinggi dan sedang, sedangkan siswa dengan kemampuan rendah hanya satu orang
yang dapat menjawab dengan benar. Pada soal nomor 1 dan 3, siswa
37
Soal-soal matematika model PISA ini didesain agar siswa lebih terbiasa
siswa ketika mengerjakan soal-soal yang diberikan. Berbeda dengan uji one-to-
one, pada tahap ujicoba small group intensitas siswa bertanya tentang maksud
soal sudah berkurang. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis butir soal dan
komentar/saran siswa pada small group ini menghasilkan prototype III yang
terdiri dari 6 soal tetap dipertahankan dan diuji coba pada field test.
Pengembangan soal matematika model PISA pada prototipe III ini untuk
SMP Negeri 1 Uepai. Subjek penelitiannya yakni siswa SMP kelas IX.
Field test ini bertujuan untuk mengetahui efek potensial soal penalaran
soal yang diberikan pada field test ini merupakan soal-soal yang telah valid dan
praktis. Soal tersebut dinyatakan valid setelah melalui proses validasi dari
terhadap perbaikan soal baik dari segi konten, kontruk dan bahasa. Soal yang
diberikan pada siswa terdiri dari 6 soal. Berdasarkan hasil analisis rata-rata nilai
kemampuan penalaran siswa diperoleh sebesar 39,031 dalam kategori cukup baik.
38
model PISA sudah tergolong baik (valid sesuai isi dan bahasa) dengan perbaikan
dan revisi berdasarkan komentar dan saran para validator. Dari hasil validasi
terdapat beberapa perbaikan terhadap soal. Berikut adalah saran atau masukan dari
akan mati
Pada akhir tahun,
berapa banyak kelinci
yang ada pada satu
populasi tersebut?
2. Pada soal nomor
2, soal layang- Aldi bermain layangan
layang itu tidak ditengah padang
valid, karena rumput. Layang-layang
hanya sekedar terbang dengan stabil
teori saja tidak setinggi 80 meter dari
bisa di buktikan permukaan tanah dan Gambar diatas
kebenarannya. membentuk sudut 30º. mengilustrasikan sebuah
Ada bagusnya Berapakah panjang tali tangga dengan 14 anak
soal layang-layang yang tangga dan tinggi total 238
menggunakan diterbangakan Aldi jika cm
tangga karena tinggi Aldi adalah 155 Berapa tinggi masing-
lebih jelas. cm? seperti yang masing dari 14 anak
diperlihatkan pada tangga tersebut?
gambar.
berikut:
a. Validator 1
b. Validator 2
Instrumen soal tergolong baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi
c. Validator 3
d. Validator 4
Tes uji reliabilitas butir soal matematika model PISA ini dilakukan pada
tahap Small Group. Tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur sehingga instrumen dapat dipercaya.
cronbach, dapat dikatakan reliabel apabila nilai lebih dari 0,6. Dan dari hasil uji
coba alpha cronbach diperoleh data reliabilitas = 0,63 sehingga soal dapat
dinyatakan reliabel.
41
Tingkat kesukaran soal PISA yang dikembangkan juga diperoleh dari data
hasil pekerjaan siswa pada uji small group soal PISA. Berikut hasil analisis
tingkat kesukaran item soal model PISA untuk mengukur kemampuan penalaran
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa pada uji coba soal nomor 2
penalaran matematis siswa yang dikembangkan diperoleh dari data hasil pekerjaan
siswa pada uji coba small group. Hasil analisis daya pembeda dari butir-butir soal
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa pada uji coba small group soal
nomor 4 dan 5 memiliki daya pembeda dengan kriteria “Baik”. Soal nomor 2
memiliki daya pembeda dengan kriteria “Sedang”. Soal nomor 3 memiliki daya
pembeda dengan kriteria “Sangat Baik”. Dan Soal nomor 3 memiliki daya
Data kepraktisan soal diperoleh dari hasil tes yang diperolah siswa dalam
mengerjakan soal-soal model PISA yang diberikan dan juga berdasarkann hasil
komentar siswa setelah mengerjakan soal. Jika ditinjau dari analisis hasil jawaban
siswa pada small group, secara umum sudah bisa memahami dengan baik setiap
isi dan pertanyaan yang termuat di dalam setiap soal. Ini di lihat dari hasil dan
2, 3, 4, dan 5, sedangkan untuk soal pada level 6 hanya bisa dijawab oleh siswa
karena masih ada kesalahan dalam pengerjaan dan perhitungan sehingga jawaban
small group menunjukkan soal yang dikembangan praktis. Dari hasil komentar
siswa pada small group hampir seluruh soal jelas dan mudah dimengerti oleh
siswa. Soal tersebut dikategorikan praktis tergambar dari hasil pengamatan pada
ujicoba small group, dimana semua siswa dapat menggunakan perangkat soal
43
dengan baik. Soal yang dikembangkan sesuai dengan alur pikiran siswa, mudah
Penelitian ini diujicobakan pada hari Senin tanggal 18 April dikelas IX SMP
Negeri 1 Uepai dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan soal prototipe akhir yang telah
valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran dan daya pembeda yang cukup baik,
yang telah dianalisis pada tahap small group. Waktu mengerjakan soal adalah 90
menit dengan jumlah soal yang diberikan sebanyak 6 butir soal. Setiap siswa
Data hasil tes soal PISA kemampuan penalaran matematis siswa dianalisis
tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut:
44
penalaran matematis siswa diketahui bahwa dari 32 sebjek uji coba lapangan
penalaran matematis dengan kategori cukup baik dan 9 siswa (30,00%) memiliki
kemampuan penalaran matematis dengan kategori kurang baik. Jadi didapat rata-
rata hasil tes kemampuan penalaran matematis siswa sebesar 39,031 dengan
cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram yang disajikan pada
20 15
9
10 4 4
0
Siswa
tergambar bahwa secara umum soal matematika tipe PISA yang dikembangkan
1. S1
Dari hasil tes, S1 mampu menyelesaikan 5 soal dengan benar yaitu soal
pada tingkatan PISA. Dari 5 soal tersebut, ada bebrapa soal yang dijawab dengan
P : dari 6 nomor soal tersebut, manakah yang menurut anda bisa dikerjakan
dengan baik?
S1 : Soal nomor 6
P :Bisa anda jelaskan cara yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal
S1 : Cara saya mengerjakan soal nomor 6 itu, kan jumlah pertama itu dari 20
ekor sapi, dari 20 sapi itu ada 10 pasang, setiap satu pasangkan
sapi. Terus kalua setiap tahunnya yang mati itu ada 0,2 jadi saya kaliakan
30 dengan 0,2 hasilnya 6 baru saya kurang jadi 24. Begitu terus sampai 7
tahun.
S1 : Agak lebih paham sedikit, lebih paham kalua nanti ketika ujian dapat
2. S2
Dari hasil tes, S2 mampu menyelesaikan 4 soal dengan benar yaitu soal
tingkatan PISA. Dari 4 soal tersebut, ada bebrapa soal yang dijawab dengan benar
matematika
P : Dari 6 nomor soal tersebut, manakah yang menurut anda bisa dikerjakan
dengan baik?
S2 : Nomor 2
S2 : Soal nomor 5
P : Bisa anda jelaskan cara yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal
pemikiran saya.
3. S3
Dari hasil tes, S3 mampu menjawab 5 soal sama seperti S1, S3 mampu
P : Dari 6 nomor soal tersebut, manakah yang menurut anda bisa dikerjakan
dengan baik?
S4 : Nomor 2
S4 : Soal nomor 6
P : Bisa anda jelaskan cara yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal
ini?
S3 : Jadi lebih bisa, siapa tau nanti ada soal yang sama seperti itu, akan jadi
4. S4
Dari hasil tes, S4 mampu menyelesaikan 2 soal dengan benar yaitu soal
nomor 1 dan 2 yang secara berturut-turut memenuhi level 2 dan 4 pada tingkatan
PISA.
P : Dari 6 nomor soal tersebut, manakah yang menurut anda bisa dikerjakan
dengan baik?
S4 : Nomor 2
S4 : Nomor 4
S4 : Untuk diagram-diagramnya.
P : Bisa anda jelaskan cara yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal
S4 : Perkirakan penjualan laptop pada bulan Juli seperti kita liat pada
ini?
S4 : Lebih dapat memahami mengenai soal model PISA ini, kita juga dapat
dapat mengenal lebih luas lagi mengenai soal model PISA ini.
5. S5
Dari hasil tes, S5 mampu menyelesaikan 3 soal dengan benar yaitu soal
tingkatan PISA. Dari 3 soal tersebut, ada bebrapa soal yang dijawab dengan benar
S5 : Tidak
P : dari 6 nomor soal tersebut, manakah yang menurut anda bisa dikerjakan
dengan baik?
perhitungannya
P : Bisa anda jelaskan cara yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal
S5 : Untuk nomor 6, kan yang 20% seharusnya tadi yang disoal itu 0,2 tapi
disini tadi saya ganti dengan 140 bagi 100, karena 20% dikali 7 sama
dengan 140 persennya diganti ke 100 dikali 30 dan dikali 7 tahun yang
tadi, hasilnya 29400 lalu di bagi 100 hasilnya 290 ekor. Untuk soal nomor
ini?
S5 : Karena seingat saya acara itu yang saya gunakan waktu di kelas 8
6. S6
Dari hasil tes, S6 mampu menyelesaikan 2 soal dengan benar yaitu soal
nomor 1 dan 3 yang secara berturut-turut memenuhi level 3 dan 4 pada tingkatan
PISA.
P : Dari 6 nomor soal tersebut, manakah yang menurut anda bisa dikerjakan
dengan baik?
S6 : Soal nomor 4
S6 : Soal nomor 3
52
P :Bisa anda jelaskan cara yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal
ini?
untuk mengukur kemampuan penalaran matematis yang valid dan praktis. Selin
itu juga hasil tesnya termasuk kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 39,063.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa diketahui bahwa soal yang
penyelesaian dan kesimpulan terhadah jawaban dari soal yang dikerjakan. Maka
dapat dilihat bahwa perangkat soal tipe PISA yang dikembangkan memiliki efek
4.3 Pembahasan
Setelah melalui proses pengembangan yang terdiri dari 3 tahap besar, tiga
siklus prototype dan proses revisi berdasarkan saran validator dan ujicoba pada
siswa, diperoleh perangkat soal yang dikembangkan dapat dikategorikan valid dan
praktis. Valid tergambar dari hasil penilaian validator, dimana hampir semua
bisa dipahami oleh seluruh orang yang membacanya). Soal dikategorikan praktis
tergambar dari hasil ujicoba pada tahap small group, dimana semua siswa dapat
Dari hasil analisis data tes soal untuk mengukur kemampuan penalaran
matematis siswa pada soal model PISA dapat diketahui bahwa 4 Siswa (13.33%)
sangat baik, ada 4 siswa (13,33%) termasuk dalam kategori memiliki kemampuan
penalaran matematis yang baik, ada 15 siswa (50.00%) termasuk dalam kategori
memiliki kemampuan penalaran matematis yang cukup, dan ada 9 siswa (30.00%)
matematis siswa sebagian sudah cukup baik, siswa yang termasuk pada kategori
masalah. Namun di beberapa soal siswa terlihat masih belum mampu mencapai
kemampuan kognitif yang ada pada level tinggi seperti yang terjadi pada soal
nomor 6. Pada soal ini tidak seorang pun siswa yang mampu memberikan
matematis yang kurang masih sangat kesulitan memahami makna soal, sehingga
sangat rendah. Mereka yang termasuk pada kategori ini memerlukan waktu yang
lama dalam memahami makna soal sehingga juga mengalami kesulitan untuk
cara matematis yang relevan untuk menyelesaikan masalah. Terlihat bahwa siswa
permasalahan karena tidak mempunyai kemampuan penalaran yang baik. Hal ini
bisa jadi disebabkan karena mereka tidak terbiasa diberikan soal-soal latihan yang
optimal.
Dari analisis dokumen yang didapat pada tes soal model PISA untuk
tahap field test, soal-soal model PISA juga berhasil menimbulkan kemampuan
akhirnya hasil tes kemampuan penalaran matematis pada soal model PISA, secara
masih ada beberapa siswa yang masuk pada kategori kurang. Namun perbedaan
dalam konten, konteks dan komponen soal-soal yang biasa dikerjakan siswa di
kelas dengan soal yang diberikan pada studi berskala internasional menjadi
kendala besar bagi siswa. Penekanan harus diberikan kepada keterampilan yang
pendidikan. Pengembangan ini adalah bentuk upaya untuk membekali siswa kita
sekarang ini.
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang tahapan-tahapan
dinyatakan valid, dengan koefisien reabilitas sebesar 0,63 sehingga soal dapat
dinyatakan reliabel.
penalaran matematis siswa dapat digunakan, hal ini dilihat dari hasil komentar
siswa pada small group hampir seluruh soal jelas dan mudah dimengerti oleh
siswa. Kepraktisan soal juga dilihat dari hasil dan sistematika uraian jawaban
siswa, dimana semua siswa dapat menggunakan perangkat soal dengan baik.
Uepai. Hal ini dapat diketahui dari analisis jawaban siswa, hasil tes, dan
wawancara dengan beberapa orang siswa ketika pelaksanaan uji coba soal
5.2 Saran
1. Bagi siswa, agar dalam belajar matematika dengan menggunakan soal-soal ini
2. Bagi guru matematika, agar dapat menggunakan soal PISA yang telah dibuat
pembelajaran matematika.
3. Bagi peneliti lain, instrumen tes PISA ini dapat digunakan sebagai bahan
DAFTAR PUSTAKA
Liestya, A. D., Muchlis, E. E., & Agustinsa, R., 2020. Perbandingan Hasil Belajar
Matematika Antara Model Discovery Learning dan Ekspositori Materi
Segiempat dan Segitiga. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 05(02),
pp. 103–112.
Nasution, R. S., Fauzi, K. M. A. & Syahputra, E., 2020. Pengembangan Soal
Matematika Model Pisa Pada Konten Space and Shape Untuk Mengukur
Kemampuan Penalaran Matematis. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(1),
pp. 1-10.
Nurhayati, S., Sutinah & Rosyidi, A. H., 2013. Kemampuan Penalaran Siswa
Kelas VIII Dalam Menyelesaikan Soal Kesebangunan. MATHEdunesa,
2(1). pp. 1-9.
OECD., 2013a. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework.
https://doi.org/10.1787/9789264190511-en
OECD., 2013b. OECD Programme for International Student Assessment 2012
PISA 2012 RELEASED MATHEMATICS ITEMS.
https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/pisa2012-2006-rel-items-maths-
ENG.pdf
OECD., 2017. PISA 2015 Assessment and Analytical Framework.
https://doi.org/10.1787/9789264281820-en
Rahmawati, A., 2017. Analisis Kesalahan Mahasiswa Pendidikan Matematika
Dalam Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Pada Mata Kuliah Kalkulus I.
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, pp. 81-90.
Rizta, A., Zulkardi & Hartono, Y., 2013. Pengembangan Soal Penalaran Model
Timss Matematika Smp. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,
17(2), pp. 230-240.
Rosalina, E., & Elly S, A., 2018. Pengembangan Soal Matematika Model Pisa
untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Matematika. Journal of
Education and Instruction (JOEAI), 1(2), pp. 90–97.
https://doi.org/10.31539/joeai.v1i2.490
A. Tujuan:
soal.
2. Mengukur tingkat kevalidan lembar darf soal yang akan digunakan oleh
peneliti.
1) Tingkat kevalidan dikatakan sangat tidak valid ketika draf soal tidak memenuhi
2) Tingkat kevalidan dikatakan tidak valid ketika draf soal hanya memenuhi 1
yang valid.
4) Tingkat kevalidan dikatakan sangat valid ketika draf soal memenuhi 4 elemen
yang valid.
3. Jika menurut Bapak/Ibu terdapat kekurangan pada draf soal yang telah disusun,
disediakan.
62
Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini, diucapkan terima
kasih.
63
C. Penilaian
Tujuan:
Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan yakni soal matematika model PISA untuk mengukur
Kesimpulan:
o Sangat tidak valid
o Tidak valid
o Valid
o Sangat valid
60
Asus dipahami, dan tidak
Terjual
40
toshiba menimbulkan penafsiran
20 acer ganda.
hp
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Kesimpulan:
Bulan
67
o Valid
o Sangat valid
6. o Draf soal sudah sesuai dengan
Perubahan dan Lihat penjelasan pada soal nomor 1, konten yang ada pada PISA
hubungan selanjutnya dokter hewan o Draf soal dapat digunakan
(Change and mengasumsikan bahwa: sebagai pedoman penelitian
relationships) soal matematika model PISA
- Pada awal tahun, satupopulasi o Draf soal dapat digunakan
terdiri dari10.000 kelinci (5000 untuk mengukur kemampuan
pasang) penalaran matematis siswa
dalam menyelesaikan soal
- Setiap tahunnya sepasang kelinci matematika
menghasilkan 1 anak pada musim o Bahasa yang digunakan
panas bersifat komunikatif, mudah
dipahami, dan tidak
- Pada akhir tahun, 20% dari seluruh
menimbulkan penafsiran
kelinci akan mati
ganda.
- Anak yang lahir pada musim panas
awal tahun, akan tumbuh dewasa dan Kesimpulan:
menghasilkan anak pada musim o Sangat tidak valid
panas tahun berikutnya o Tidak valid
o Valid
Dengan menggunakan asumsi di o Sangat valid
atas, tentukan persamaan yang
menyatakan banyaknya kelinci (K)
setelah 7 tahun dan tentukan
jumlahnya!
69
D. Penilaian Umum
Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu yang sesuai dengan cara checklist (√) pada
Kolaka,
Validator
( )
70
A. Petunjuk wawancara
ketika wawancara.
B. Pedoman wawancara
2. Dari 6 nomor soal tersebut, manakah yang menurut anda bisa dikerjakan
dengan baik?
5. Bisa anda jelaskan cara yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal yang
model PISA?
71
Soal 1
berikutnya.
Dokter hewan mengasumsikan bahwa kelinci tersebut akan terus tumbuh dengan
- Pada awal tahun, satu populasi terdiri dari10.000 kelinci (5000 pasang)
Pada akhir tahun, berapa banyak kelinci yang ada pada satu populasi tersebut?
73
Soal 2
Soal 3
sehingga jika bolak balik menempuh jarak 4 km dari desa Ahuawali. Jarak
perjalanan. Gunung Ahuawali ditutup pada pukul 20.00 WITA. Para Mahasiswa
Jika rata-rata waktu yang dihabiskan di puncak gunung adalah 1 jam. Berapa
waktu paling akhir mahasiswa boleh naik ke puncak Gunung Ahuawali kemudian
Soal 4
Pada bulan Januari, Toko Jaya Computer menjual laptop merek Asus dan
Toshiba. Pada bulan Februari, Toko Jaya Computer mulai menjual laptop merek
Acer dan Hp. Grafik berikut menggambarkan hasil penjualan laptop dari bulan
Data Penjualan Laptop di Toko Jaya Pemilik toko Jaya Computer khawatir
Computer Periode Januari-Juli 2021
80
karena jumlah laptop Toshiba mereka
Jumlah Laptop Yang Terjual
70
60 yang terjual menurun dari Maret
50
Asus
40
30
toshiba hingga Juni. Berapa perkiraan
acer
20
10 hp
penjualan laptop Toshiba untuk bulan
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Bulan Juli, jika kecenderungan penurunan
Soal 5
meter di atas permukaan tanah. Kincir ria itu berputar berlawanan arah jarum jam.
Jika huruf M dalam diagram menunjukkan pusat roda. Maka, berapa meter (m)
Soal 6
bahwa:
- Pada awal tahun, satu populasi terdiri dari10.000 kelinci (5000 pasang)
- Anak yang lahir pada musim panas awal tahun, akan tumbuh dewasa dan meng
Menganalisis Penyelesaian: 10
situasi matematis.
• Menentukan rumus untuk mencari panjang tali
layang-layang
78,45
r= = 156,9 m
0,5
79
3 Memperkirakan Diketahui: 4 16
proses penyelesaian - Jarak yang harus ditempuh untuk mendaki dan turun
gunung = 4 km
- Kecepatan mendaki gunung = 1 km/jam
- Kecepatan turun gunung dua kali kecepatan mendaki
= 2 × 1 = 2 km/jam
- Rata-rata waktu yang dihabiskan di puncak gunung =
1 jam
Sekelompok mahasiswa melakukan - Gunung akan ditutup jam 20.00 WITA
pendakian di Gunung Ahuawali. Ditanyakan:
Untuk mencapai puncak Gunung Berapa waktu paling akhir mahasiswa boleh naik ke
Ahuawali, para mahasiswa harus puncak Gunung Ahuawali kemudian turun kembali
menempuh jarak sejauh 2 km sebelum Gunung Ahuawali di tutup?
80
70 Juli?
60
50
Menganalisis Penyelesaian: 7
• Menentukan rumus untuk mengetahui perkiraan laptop
Asus
40 situasi matematis
toshiba
30
acer
Toshiba untuk bulan Juli
20
10 hp Bulan Juli = bulan Juni – pengurangan penjualan
0 • Pengurangan penjualan =
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Bulan Maret – bulan April = 47 – 42 = 5
Bulan
82
5 Memperkirakan Diketahui: 3 11
proses
penyelesaian. - Kincir ria memiliki diameter luar = 140 meter
- Jarak tempat naik kincir ria dengan dasar sungai = 10
meter
- Tinggi kincir ria di atas dasar sungai = 150 meter
Ditanyakan:
Terdapat sebuah bianglala raksasa Berapa meter tinggi titik M dari dasar sungai?
yang biasa disebut dengan kincir ria.
Kincir ria memiliki diameter luar 140 Menganalisis Penyelesaian: 6
meter dan titik tertingginya adalah situasi matematis
150 meter di atas permukaan tanah. • Menentukan rumus untuk mencari tinggi titik M dari
Kincir ria itu berputar berlawanan dasar sungai
arah jarum jam. Jika huruf M dalam Jarak M ke dasar sungai = jarak M ke tempat naik +
diagram menunjukkan pusat roda. jarak tempat naik kincir ria dengan dasar sungai
Maka, berapa meter (m) tinggi titik • M adalah bagian tengah kincir ria berarti jarak M ke
M dari dasar permukaan tanah? tempat naik adalah jari-jari kincir ria
140
Jarak M ke tempat naik = 2 = 70 meter
Menyusun argumen
yang valid dengan • Menetukan jarak titik M dari dasar sungai
menggunkan Jarak M ke dasar sungai = jarak M ke tempat naik +
langkah yang jarak tempat naik kincir ria dengan dasar sungai
sistematis. Jarak M ke dasar sungai = 70 + 10 = 80 meter
84
1
=((10.000×1,5×0,8)+ 2 (10.000×1,5×1,8))×(1-0,2)
1
= ((10.000×1,5×0,8)+ 2 (10.000×1,5×1,8)) × 0,8
1
= ((10.000×1,5×0,8)×(1+ 2 ))× 0,8
1
=( (10.000×1,52 ×0,82 )+ 2 (10.000×1,52 ×0,82 )) ×(1
-0,2)
1
=( (10.000×1,52 ×0,82 )+ 2 (10.000×1,52 ×0,82 )) ×
0,8
1
= ((10.000×1,52 ×0,82 )×(1+ 2 ))× 0,8
Kelas : Nama :
Hari, Tanggal :
Petunjuk pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan.
2. Sebelum mengerjakan, tuliskan identitas berupa Hari, tanggal; Nama; serta
Kelas pada tempat yang telah tersedia.
3. Waktu pengerjaan 90 menit
4. Bacalah secara teliti setiap soal yang diberikan.
5. Kerjakan jawaban di lembar jawab dan tulis cara penyelesaiannya dengan
baik dan benar
6. Dilarang menggunakan alat komunikasi dalam bentuk apapun!
di bawah ini:
dibuat oleh Pak Agus dari bahan sehingga jika bolak balik menempuh
di tutup?
Soal 4
Sekelompok mahasiswa melakukan
Pada bulan Januari, Toko Jaya
pendakian di Gunung Ahuawali.
Computer menjual laptop merek
Untuk mencapai puncak Gunung
Asus dan Toshiba. Pada bulan
Ahuawali, para mahasiswa harus
Februari, Toko Jaya Computer mulai
129
menjual laptop merek Acer dan Hp. Terdapat sebuah bianglala raksasa
Grafik berikut menggambarkan hasil yang biasa disebut dengan kincir ria.
penjualan laptop dari bulan Januari Kincir ria memiliki diameter luar 140
70
60 arah jarum jam. Jika huruf M dalam
50
40 Asus
diagram menunjukkan pusat roda.
30 toshiba
20 acer
Maka, berapa meter (m) tinggi titik
10 hp
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun M dari dasar permukaan tanah?
Bulan
6.
Pemilik toko Jaya Computer
Jumlah 12
133
2 Memperkirakan Diketahui: 10
proses penyelesaian
- Total tinggi tangga= 238 cm 1
- Banyak anak tangga = 14
1
Ditanyakan:
Gambar diatas mengilustrasikan
sebuah tangga dengan 14 anak tangga Berapa tinggi masing-masing dari 14 anak tangga
dan tinggi total 238 cm. tersebut? 1
3 Memperkirakan Diketahui: 12
proses penyelesaian - Jarak yang harus ditempuh untuk mendaki dan turun
gunung = 4 km 1
- Kecepatan mendaki gunung = 1 km/jam 1
- Kecepatan rata-rata turun gunung= 2 × 1 = 2 km/jam 1
- Rata-rata waktu yang dihabiskan di puncak gunung = 1
1 jam
- Gunung akan ditutup jam 20.00 WITA 1
Sekelompok mahasiswa melakukan Ditanyakan:
pendakian di Gunung Ahuawali. Tentukan waktu star sekelompok mahasiswa pada saat
Untuk mencapai puncak Gunung mendaki Gunung Ahuawali kemudian turun kembali 1
Ahuawali, para mahasiswa harus sebelum Gunung Ahuawali di tutup?
135
Jumlah 15
70 Juli? 1
60
50
Menganalisis Penyelesaian:
• Menentukan rumus untuk mengetahui perkiraan laptop
Asus
40 situasi matematis
toshiba
30
acer
Toshiba untuk bulan Juli
20
10 hp Bulan Juli = bulan Juni – pengurangan penjualan 1
0 • Pengurangan penjualan =
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Bulan Maret – bulan April = 47 – 42 = 5 1
Bulan
137
Jumlah 13
5 Memperkirakan Diketahui: 6
proses
penyelesaian. - Kincir ria memiliki diameter luar = 140 meter 1
- Jarak tempat naik kincir ria dengan dasar sungai = 10
meter 1
- Tinggi kincir ria di atas dasar sungai = 150 meter
1
Ditanyakan:
Terdapat sebuah bianglala raksasa
Berapa meter tinggi titik M dari dasar sungai?
yang biasa disebut dengan kincir ria. 1
138
9
139
6. Memperkirakan Diketahui: 30
proses
penyelesaian. - Banyak sapi pada awal tahun= 20 ekor sapi (10 1
pasang)
- Tiap tahun sepasang sapi menghasilkan 1 anak pada 1
akhir tahun
- Jumlah sapi yang mati pada akhir tahun sebanyak 1
20% atau 0,2 dari jumlah seluruh sapi
- Anak yang lahir pada akhir tahun, akan tumbuh 1
dewasa dan menghasilkan anak pada akhir tahun
Seorang dokter hewan pergi selama
berikutnya
setahun untuk mengamati
pertumbuhan dan ukuran beberapa Ditanyakan:
ekor sapi. Dokter hewan penasaran
bagaimana cara mengetahui jumlah Tentukan rumus yang menyatakan banyaknya sapi (S)
sapi untuk tahun-tahun berikutnya. 1
setelah 7 tahun dan tentukan jumlahnya!
Dokter hewan mengasumsikan bahwa
sapi-sapi tersebut akan terus tumbuh Menganalisis • Membuat permisalan
dengan cara sebagai berikut: situasi matematis 1
Misalkan banyaknya sapi pada tahun pertama = S1
Banyaknya sapi pada tahun kedua = S2
- Pada awal tahun, terdapat 20 ekor Menyusun argumen .
sapi (10 pasang) yang valid dengan .
menggunkan .
- Setiap tahunnya sepasang sapi langkah yang Banyaknya sapi pada tahun ke tujuh = S7
menghasilkan 1 anak pada akhir sistematis.
• Melakukan perhitungan untuk S1 dan S2 dan melihat
tahun
hubungannya
1 1
- Pada akhir tahun, 20% atau 0,2 dari S1=(20+ 2 ×20) - (20+ 2 ×20) ×20% 1
140
1
= ((20×1,5×0,8)×(1+ 2 ))× 0,8 1
1 1
=((20×1,52 ×0,82 )+ 2 (20×1,52 ×0,82 ))×(1-0,2)
141
1
=((20×1,52 ×0,82 )+ 2 (20×1,52 ×0,82 )) × 0,8 1
1
= ((20×1,52 ×0,82 )×(1+ 2 ))× 0,8
1
= 20 × 1,52 × 0,82 × 1,5 × 0,8 1
= 20 × 1,53 × 0,83
1
= 20 × (1,5 × 0,8)3 1
S7 = 20 × (1,5 × 0,8)7 1
Jumlah 28
SPi
Ni = S ×B
max
N = N1+N2+…+Nn
143
Kelas IX B
Nilai
No. Nama Siswa Penalaran Kategori
1 ALDI
2 ANITA RAHAYU 15 Kurang Baik
3 ARNILA YANTI 19 Kurang Baik
4 ASLINDA 60 Baik
5 DIVA YANA SAPUTRA 61 Baik
6 DWI PUTRI FIQHA 75 Sangat Baik
7 FADLAN ASAD FATHUROHMAN
8 FIKRY ALLYSIA 28 Cukup Baik
9 GEDE RIYAN DINATA 61 Baik
10 INTAN TRI WAHYUNI 75 Sangat Baik
11 IZZA NUR RAMADHANI
12 KADEK ARYANDI 43 Cukup Baik
13 KADEK IIN PURNAMASARI 8 Kurang Baik
14 KADEK RISNA SURIANI 61 Baik
15 KOMANG AYU INDRIYANI 62 Baik
16 KOMANG MERTAYASA 61 Baik
17 LINDA PUSPITA SARI 8 Kurang Baik
18 NABILA
19 NENGAH SASKIYA ANDARI 15 Kurang Baik
20 NOVITA RISKA ANANDA
21 NUR ISTI 34 Cukup Baik
22 NURAISYAH ADE PRATIWI
23 OKTAVIA DWI SAFITRI 60 Baik
24 PUTU AYU AGUSTIANI 71 Baik
25 PUTU EKA WIRANATA 61 Baik
26 REHAN MAULANA BAHA RUDDIN 35 Cukup Baik
27 RIPAN
28 RIVAL MAHGLAR 35 Cukup Baik
29 WAYAN ADI PUTRA WIASA 76 Sangat Baik
30 WAYAN ASPIRANDA
31 WAYAN DARMAWAN 30 Cukup Baik
32 WIJAYA KUSUMA 45 Cukup Baik
Σ 1099
Rata-rata 45.792 Cukup Baik
145
Kelas IX C
Nilai
No Nama Siswa Penalaran Keterangan
1 AHMAD REYHAN VERDIANSYAH 75 Sangat Baik
2 ANGGUN PATIMAH 53 Baik
3 AURA MENGGIA RISAL. D 41 Cukup Baik
CHRISTIAN PRAYITNO BAHTIAR
4 DARANGA
5 DEVINDA SEKARWATI 56 Baik
6 FHANISA JENIAR 56 Baik
7 JEHAN 45 Cukup Baik
8 JUWITA SHELA MONICA 45 Cukup Baik
9 KHILAL AL-ADLIM 26 Cukup Baik
10 MUH RIJAL
11 MUH. FAHRI
12 MUH. ZHULFIKAL 4 Kurang Baik
13 MUHAMAD AKBAR 56 Baik
14 MUHAMMAD NUR HIDAYAT 4 Kurang Baik
15 NARDIANTO SAPUTRA
16 NURLIANA 60 Baik
17 NURUL FADILLA 46 Cukup Baik
18 PRAMADI HAJI PRANOTO 9 Kurang Baik
19 MULYANA ARNOLD
20 RESA AMALIA 45 Cukup Baik
21 RESTU DWI ARMANSYAH 35 Cukup Baik
22 REZKY DELA LAURIA. W 46 Cukup Baik
23 RIFA'AT NAZARUDHIN 26 Cukup Baik
24 RINI RAHMADANI 19 Kurang Baik
25 ROBIYATUL JANNAH
26 ROFIQ ABD. AZIZ AL FATHA
27 SENIA BAROKAH 45 Cukup Baik
28 SITI NURAISYAH 41 Cukup Baik
29 SYAHRULLAH FAHRIL 82 Sangat Baik
30 VIRA TRI LESTARI 37 Cukup Baik
31 WINDARTIN
32 WIWIN
Σ 952
Rata-rata 41.391 Cukup Baik
146
Kelas IX D
Nilai
No Nama Siswa Penalaran Kategori
1 CHELSI TALITA 53 Baik
2 CHICO CHICIANO 12 Kurang Baik
3 DESNALIN TANGSANIA DUA LEMBANG 25 Cukup Baik
4 DEVI ASTITI 48 Baik
5 DEWI EMA MUTIARI 49 Baik
6 DHANI HERMAWAN 27 Cukup Baik
7 GIDEON ANDERSON DEMANNORA 27 Cukup Baik
8 GUSTI KADEK BENI LESMANA 23 Kurang Baik
9 I LUH REZTI DIANA
10 JUAN
11 KADEK FERDI MAULANA 34 Cukup Baik
12 KADEK ITA YANI 52 Baik
13 KADEK KARMILAWATI 53 Baik
14 KADEK NISA YULIVIA 53 Baik
15 KADEK VITA SARI 27 Cukup Baik
16 KETUT ASTA UTAMA
17 MADE AGUS ABISWA 27 Cukup Baik
18 MADE DWI PARTA WINATA 12 Kurang Baik
19 NENGAH SARIANTI 59 Baik
20 NI KOMANG JULIANI 53 Baik
21 PUTU AGUS MULYA ANANTA 27 Cukup Baik
22 PUTU ARDIYSA 19 Kurang Baik
23 PUTU ERIC STIAWAN 19 Kurang Baik
24 PUTU RIA KENCANA 13 Kurang Baik
25 REGITA KHOMAR SIDI 15 Kurang Baik
26 SEFTIANI 52 Baik
27 WAYAN ELSA SRILYA 69 Baik
28 WAYAN MAHARANI 53 Baik
29 WAYAN RYAN ANDIKA 10 Kurang Baik
30 YOAS FREDLY 44 Cukup Baik
31 YULIYANTI 44 Cukup Baik
32 YULSIANI
Σ 999
Rata-rata 35.679 Cukup Baik
147
Lampiran. 14 Dokumentasi
Kelas IX B
Kelas IX C
159
Kelas IX D
4. Pelaksanaan Wawancara