MENINGITIS
SKRIPSI
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
program sarjana (S1) pada jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
dengan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penyusunan tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
Melalui skripsi ini, secara khusus dengan rasa cinta setulus-tulusnya, dan
kepada kedua orang tua atas dukungan, motivasi dan doa yang tak henti-hentinya
Gredenggo S.Sos dan Ayahanda tercinta Rahman Isman S.Pd.I Terima kasih
untuk semua cinta yang tercurahkan kepada ananda dari lahir hingga saat ini
sehingga ananda jadikan itu sebagai motivasi untuk membahagiakan ibunda dan
ayahanda, mungkin selama ini ananda bukanlah anak yang berprestasi namun
alhamdulillah apa yang ananda cita-citakan tercapai dengan memakai Toga tepat
iii
pada waktunya, mungkin itu bukan hal yang besar namun itulah cita-cita kecil
ananda saat pertama menjadi Mahasiswa, ini bukanlah akhir namun ini awal dari
ibunda. Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada abang Rifai Isman S.E
sekeluarga, abang Rizal Khamza Isman S.T sekeluarga, kakak Risna Mulani
Isman S.K.M sekeluarga yang selalu mendoakn dan memberikan bantuan moral
maupun material, kakak Riyani Aina Isman C.S.T dan Adik Lia Fajria Lamuasa
dan seluruh keluarga besar yang tak henti-hentinya mendoakan, memotifasi dan
menyemangati penulis.
setinggi-tingginya kepada Bapak Drs. Asrul Sani, M.Sc, Ph.D, selaku dosen
pembimbing I dan Bapak Dr. Mukhsar, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing II,
tugas akhir ini terselesaikan, juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jufra,
M.S, Bapak La Gubu, S.Si. M.Si dan Bapak Dr. La Ode Saidi, M.Kom selaku
tim penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga tugas akhir ini
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada berbagai pihak yang
skripsi ini. Oleh karena itu, ungkapan terima kasih juga penulis tujukan kepada :
1. Rektor Universitas Halu Oleo, Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S.
iv
2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UHO, Bapak Dr.
7. Bapak dan Ibu Dosen Terspesial Dosen Jurusan Matematika dan Staf FMIPA
UHO yang telah memberikan segudang ilmu dan pengalaman serta fasilitas
perkuliahan.
dan Harmida S.Mat yang Selalu Menemani dan Memberikan dukungan serta
bantuan Kala Penulis Susah Dan Senang. Ila Fitriani S.Mat dan Treni
pertanyaan dan mengajarkan penulis, Desi Astuti S.Mat, Eka Fitria S.Mat, ,
Rofianto S.Mat, Muh Galih S.Mat, La Ode Hajar S.Mat, Bertin Rampo
S.Mat, Astri S.Mat, Obil S.Mat, Yani S.Mat, Suri S.Mat, Ratni S.Mat, Yuli
S.Mat, Astin S,Mat, Lia S.Mat, Nury S.Mat, Ana S.Mat, Eka S.Mat. Indri
S.Mat dan teman-teman Kelas B, Kelas A serta yang tidak sempat disebutkan
v
penambah inspirasi bagi keberhasilan dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini.
Hanisar S.Mat, Kadek Ayu S.Mat, Rizwan S.Mat, Rajab S.Mat yang dengan
dalam mengerjakan tugas akhir ini juga saat penulis senang serta yg selalu
10. Senior-senior angkatan 2010, 2011 dan junior angkatan 2013, 2014, 2015 dan
2016 yang secara sengaja maupun tak sengaja, secara langsung maupun tak
11. Terkasih Sahabat juga Saudara (KELBEN) di perantauan yang susah senang
(Himpunan Mahasiswa Papua dan Papua Barat) Kendari, yang tidak dapat di
sebutkan satu-persatu terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.
12. Sahabat juga saudara Siti Hajar abdul Husen dan Yuliani Widya Tigtigweria
13. Gank Baka-baka Veby S.M, Lily S.M dan Wulan S.Kep yang selalu
vi
14. Kakak Linda Trisna Ayu S.kep.Ners yang selalu mengingatkan agar cepat
15. Juga sahabat yang paling cerewet Hasrisanti yang selalu menghibur dan kuat-
kuatkan penulis.
16. Teman-teman KKN Desa Lambiku, Lina S.Pd, Bunsa Satria Ningsih S.Pd,
Ana Yunita S.Farm, kaka Made dan Hapilun. Dan teman-teman yang tidak
merupakan usaha maksimal dari penulis dan tentu masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua
pihak diharapkan untuk perbaikan skripsi ini. Akhirnya, skripsi ini penulis
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Metode Penelitian 17
Gambar 4.1 19
Skema Meningitis
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Kestabilan di titik kesetimbangan bebas
virus 27
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Mencari titik kesetimbangan pada model
SCIR dengan menggunakan software Maple 41
Lampiran 2. Mencari nilai eigen dari titik kesetimbangan 42
bebas virus dengan menggunakan software
Maple
Lampiran 3. Simulasi numerik bebas virus model SCIR 43
pada perilaku stabil asimtotik menggunakan
sofware matlab.
Lampiran 4. Simulasi numerik bebas virus model SCIR 44
pada perilaku saddle point menggunakan
sofware matlab.
Lampiran 5. Simulasi numerik epidemik pada model 45
SCIR menggunakan sofware matlab
xii
ANALISIS MODEL MATEMATIKA PEMYEBARAN PENYAKIT
MENINGITIS
Oleh:
RISANI AINI ISMAN
F1A1 12 133
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dinamika penyebaran penyakit
meningitis SCIR. Model matematika diformulasi dengan sistem persamaan
diferensial biasa yang terdiri dari 4 komponen, yaitu susceptible, infected, virus
dan recovered. Model SCIR ini memperhatikan faktor kelahiran dan kematian.
Untuk mencegah individu yang baru lahir terkena virus maka perlu diberikan
vaksinasi . vaksin diberikan pada susceptible yang rentan terhadap virus. Dalam
proses pemodelan dilakukan tiga tahap yaitu perumusan masalah, dilakukan untuk
mencari variabel sehingga nantinya akan terbentuk asumsi-asumsinya. Tahapan
selanjutnya adalah membuat model matematika yang sesuai dengan asumsi-
asumsi yang dibentuk sebelumnya. Tahapan terakhir adalah mencari selesaian dari
model matematikanya dengan cara mencari titik kesetimbangan, menganalisis
kestabilannya dan melakukan simulasi numerik menggunakan software matlab.
Dari model tersebut diperoleh dua titik kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan
bebas virus dan titik kesetimbangan epidemik.
xiii
ANALYSIS MATHEMATICAL MODELING SPREAD OF MENINGITIS
By
F1A1 12 133
ABSTRACT
This study carried out to analyze the dynamics of the spread of meningitis
SCIR. mathematical model is formulated with the system of ordinary differential
equations which consists of 4 components, which is susceptible, infected, viruses
and recovered. Model SCIR this regard factor of birth and death. To prevent
individuals who newborn exposed to the virus it is necessary to vaccination.
Vaccine given to susceptible vulnerable against viruses. In the process modeling
carried out three stages of the problem formulation, made to look for variable so
that will be formed assumptions. The next steps is to make a mathematical model
in accordance with the assumptions set up before. Final stage is looking for
selesaian of the model mathematical by looking for equilibrium point, analyze its
stability and perform numerical simulations using software matlab. Of the model
is obtained two equilibrium point that is equilibrium point virus free and
aquilibrium point epidemik,
Keywords: Aquilibrium point, the nature of the stability, the model SCIR.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
tulang belakang, yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, virus, dan
jamur. Meningitis merupakan masalah kesehatan serius yang perlu diketahui dan
diobati untuk meminimalkan gejala sisa neurologis yang serius dan memastikan
keselamatan pasien (Wordpress, 2009). Meningitis bakteri terjadi lebih sering dari
pada virus. Bahkan lebih dari 80% dari semua kasus meningitis disebabkan oleh
bakteri Neisseria meningitides adalah bentuk meningitis yang sangat serius dan
memiliki tingkat kematian yang tinggi jika tidak diobati. Dilaporkan bahwa
(Maia, 2002).
Whytt pada tahun 1768. Sejak penemuan streptomisin pada tahun 1947, kasus
berkembang karena angka kematian dan angka kecacatan masih tinggi (Harsono,
1
2005). Sedangkan meningitis virus relatif jarang terjadi namun dapat berbahaya.
Gejala dan tanda infeksi virus sangat bervariasi sesuai dengan mudah
Barbados dari bulan Januari 1994 sampai November 2005 didapatkan pasien
dengan diagnosis meningitis sebanyak 327 kasus, dengan 235 kasus meningitis
aspetik (71%) dan 92 kasus meningitis bakteri (29%) (Kumar, Jennings dan
Louis, 2007).
Data dari penelitian lain di salah satu rumah sakit di Surabaya pada tahun
meningitis. Dengan usia kurang dari satu tahun (22,6%), usia 1-5 tahun (3,2%),
usia 5-15 tahun (6,4%), usia 15-25 tahun (32%), usia 25-45 tahun (16,1%), usia
45-65 tahun (16,1%), usia lebih dari 65 tahun 3,2%. Dari 31 penderita tersebut
dari sisi kesehatan. Salah satu disiplin ilmu yang bisa membantu mengatasi
2
untuk mewakili individu-individu yang rentan terhadap infeksi virus, kemudian
terinfeksi yang telah sembuh dari penyakit. Pada model-model epidemik yang
organisme menular dan dapat menularkan kepada individu lain (Hethocote, 2000).
3
1. Dari segi subjektif penulis, manfaat yang dapat diambil semata – mata untuk
penyakit meningitis.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Meningitis
yang berbeda. Bakteri dan virus adalah penyebab paling umum dari meningitis.
Ketika organisme ini dalam cairan serebrospinal, segala sesuatu di daerah ini akan
meningitis. Kadang-kadang adanya bakteri ini adalah hasil dari infeksi di bagian
atau selaput yang melapisi otak dan medulla spinalis, dapat disebabkan berbagai
organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam
struktur saraf yang halus, membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis
1. Piameter : yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum
tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan
5
2. Arachnoid: Merupakan selaput halus yang memisahkan piameter dan dura
meter.
3. Dura meter:
2.1.2 Etiologi Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari
disebutkan di atas bahwa meningitis itu kebanyakn di sebabkan oleh virus dan
bakteri,
a. Meningitis Bakteri
b. Meningtis Virus
6
meningitis. Penyebab terbanyak terjadinya meningitis virus atau meningitis
dan arbovirus. Penyebab tidak umum adalah virus golang mumps, humanherpest
virus (HIV).
bakteri penyebab meningitis. Tidak berbagi makanan, minuman atau alat makan,
untuk membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu lengkapi juga imunisasi
si kecil, termasuk vaksin-vaksin seperti HIB, MMR, dan IPD (Japardi, 2002 ).
Ada beberapa model epidemi selain model SI dan SIS, yaitu SIR,
SEIR, dan SEIRS. Secara singkat dapat digambarkan tentang model SI,SIR dan
1. Susceptible (S) yaitu kelompok populasi yang sehat tetapi dapat terinfeksi
2. Infected (I) yaitu kelompok populasi yang terinfeksi penyakit dan dapat
7
Keterangan:
= Laju perpindahan populasi dari golongan susceptible ke golongan invected
setiap satuan waktu
N = Jumlah populasi
kelompok yaitu susceptible (S), yaitu kelompok populasi yang sehat tetapi dapat
terinfeksi penyakit, infected (I) yaitu kelompok populasi yang terinfeksi dan
dapat sembuh dari penyakit, dan recovered (R) yaitu kelompok populasi yang
telah sembuh dan kebal dari penyakit. Model epidemi SIR dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Keterangan:
8
2.2.3. Model Epidemi SEIR
Pada model epidemi SEIR klasik, populasi dibagi menjadi empat
kelompok yaitu susceptible (S) yaitu kelompok populasi yang sehat tetapi
dapat terinfeksi penyakit, exposed (E) yaitu kelompok populasi yang dicurigai
terinfeksi oleh penyakit, infected (I) yaitu kelompok populasi yang terinfeksi dan
dapat sembuh dari penyakit, dan recovered (R) yaitu kelompok populasi yang
telah sembuh dan kebal dari penyakit. Model epidemi SEIR dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Keterangan:
N= Jumlah populasi
9
2.3. Dasar-Dasar Matematika
(2.1)
( ) ( )
Sistem (2.1), dikatakan nonlinear apabila funngsi ( ) tak linear dan kontinu
( )
( )
( )
(2.2)
waktu, yakni:
(2.3)
( )
10
Selanjutnya, suatu sistem = ( ) disebut sistem linear
adalah pemetaan linear, yang dalam bentuk matriks dapat dituliskan sebagai
berikut:
( )
( ) =[ ]=[ ][ ]
atau ( ) (2.4)
( ) ( )
Definisi 2.1 Misalkan A suatu matriks n x n. Skalar λ disebut nilai eigen atau nilai
karakteristik (characteristic value) dari A jika terdapat suatu vector tidak nol x,
sehingga Ax= λx. Vektor x disebut vector eigen atau vector karakteristik dari A
menguji sekitaran titik kestabilan dan sistem yang sederhana untuk menentukan
nilai eigen yang menghasilkan matriks Jacobian sedangkan penentuan titik stabil
(unstablenode).
11
2. Nilai eigen positif, yang lainnya negatif, menghasilkan titik pelana (saddle
point).
5. Bagian real nol, menghasilkan trayektori pusat sentral atau stabil netral
1994).
(2.6)
1. Stabil: Titik kesetimbangan dikatakan stabil jika dan hanya jika nilai eigen
adalah real dan negative atau mempunyai bagian real tak positif.
hanya jika nilai eigen adalah real dan negative atau mempunyai bagian real
negative.
3. Tidak Stabil: Titik kesetimbangan dikatakan tidak stabil jika dan hanya
jika nilai eigen adalah real dan positif atau mempunyai paling sedikit satu
12
2.3.4 Linearisasi disekitar titik kesetimbangan
kesetimbangan linear dalam suatu sistem yang berupa titik kesetimbangan stabil,
( ) ( )
( ) ( ) ∑ ( ) ∑ ( )
( )
∑ ( )
( ) ( )
( ) ( ) ∑ ( ) ∑ ( )
( )
∑ ( )
( ) ( )
( ) ( ) ∑ ( ) ∑ ( )
( )
∑ ( )
13
suku yang memuat pangkat dua atau lebih seperti ( ) ( ) dan
( ) (2.7)
dimana
( ) ( )
( ) ( )
( ) =[ ] = , =[ ]
( ) ( ) ( ) ( )
[ ]
matriks turunan parsial pertama yang disebut matriks Jacobian. Nilai eigen
Metode Runge-Kutta adalah alternatif lain dari metode deret Taylor yang
mencari turunan yang lebih tinggi dengan jalan mengevaluasi fungsi ( ) pada
titik terpilih dalam setiap selang langkah. Metode Runge-Kutta adalah metode
= + + +...+ (2.8)
14
dengan adalah konstanta, dan
( )
( )
( )
( )
langkah.
berbeda untuk metode yang berbeda, dan nilai p ini disebut derajat dari metode
= + (
dimana:
= ( )
= . /
=f. /
= ( ) (Djojodihardjo, 2000)
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2016 dan di harapkan selesai
4. Penarikan kesimpulan
16
Berdasarkan penyelesaian uraian metode di atas dapat diberikan Gambar 3.1
berikut ini:
Pemodelan
Diskrititasi menggunakan
metode runge-kutta
Simulasi menggunakan
program matlab
interpretasi
17
BAB IV
Dalam bab ini akan dibahas mengenai asumsi, skema, dan formulasi model
pada model matematika SCIR. Model tersebut akan dianalisis dan ditentukan sifat
kestabilannya.
Asumsi 4.1:
bertambah. Individu yang telah divaksinasi adalah individu yang baru lahir.
divaksinasi sebesar .
(aktif) sebesar .
18
5. Laju perpindahan jumlah individu dari golongan infected kembali ke
recovered sebesar .
sama yaitu sebesar . Dimana untuk laju kematian pada susceptible sebesar
19
4.3 Model
Berdasarkan Asumsi 4.1 dan skema Gambar 4.2, maka diperoleh model
( )
(4.1)
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) dimana , , , , >0,
Keterangan:
Jumlah individu susceptible yang rentan terhadap infeksi
Jumlah individu carrier (pembawa) virus
Jumlah individu infected (terinfeksi)
Jumlah individu recovered (sembuh)
Laju kelahiran jumlah individu
Laju jumlah individu yang divaksinasi
Laju perpindahan populasi dari golongan susceptible ke golongan
carrier setiap satuan waktu
Laju kematian alami pada semua golongan setiap satuan waktu.
Laju perpindahan populasi dari golongan carrier ke golongan infected
setiap satuan waktu
Laju perpindahan populasi dari golongan infected ke golongan
recovered setiap satuan waktu
Tingkat kematian akibat infected
Laju perpindahan populasi dari golongan infected ke golongan
susceptible setiap satuan waktu.
Laju pertambahan individu carrier setiap satuan waktu.
20
4.4 Titik Kesetimbangan
( )
Karena , maka
( )
( )
( )
( )
( )
( ) . / (4.2)
21
individu harus divaksinasi pada tingkat p sehingga dapat menimbulkan epidemik
Untuk , diperoleh:
Untuk , diperoleh:
( )
(4.3)
( )
Untuk , diperoleh:
( ) (4.4)
( )
Untuk , diperoleh:
(4.5)
( )
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
22
( )
( )
(4.6)
( )
(4.7)
( )
( )
( )
( )
( )
( )
. /
( ) dimana
( )( )
( )
( ) (4.9)
( )
( )
. /
23
4.5 Analisis Kestabilan Titik Kesetimbangan
( ) ( )
( )
(4.10)
( )
( )
(( ) )
(( ) )
(( ) )
(( ) )
( )
( )
–
( )
( )
( )
24
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
[ ]
(4.11)
[ ]
( )
. / disubstitusi pada persamaan 4.11 sehingga diperoleh:
25
( )
( )
( )
[ ]
Untuk mencari nilai eigen matriks jacobian yang berukuran 4 x 4, maka matriks
jacobian ditulis sebagai:
, -
( )
( )
[ ]
( [ ])
( )
( )
[ ]
( [ ])
( )
( )
( )
( )
( )
( )[ ] [ ]
( )
( ) ( )( )
(( ) . /( ) ( ( ). /))
(4.12)
26
Dari nilai eigen yang diperoleh, ditunjukkan bahwa ,
nilai real imajiner negatif, maka nilai eigen untuk , dan jika
pada memiliki nilai real negatif maka nilai eigen dari sehingga
perilaku saddle point. Secara umum, sifat kestabilan bebas virus dapat dilihat pada
Sifat
kestabilan
Titik Real
Real Real Real
kesetimbangan Imajiner Spiral Stabil
negative negatif negatif
bebas penyakit negative
Real
Real Real Real
imajiner Saddle Point
negative negatif positif
positif
( )( )
( )
( )
( )
( )
( )
27
Disubstitusi pada persamaan 4.11 sehingga diperoleh:
( )( )
( )
( )( )
( )
( )
[ ]
, -
( )( )
( )
( )( )
[ ] ( )
( [ ])
( )( )
( )
( )( )
[ ] ( )
( [ ])
( )( )
(( ) )
( )
( )( )
( )
[[ ]]
( )( )
( (. ( )
/ ) )[ ]
( )( )
( )
( )
[ ]
Untuk nilai eigen pada titik kesetimbangan epidemik akan dihitung secara
numerik.
28
4.6 Simulasi Numerik dinamika model SCIR pada penyebaran penyakit
Meningitis
Pada sub bab ini simulasi numerik dilakukan dengan menggunakan metode
adalah Laju kelahiran jumlah individu, adalah Laju perpindahan populasi dari
setiap satuan waktu, adalah Laju perpindahan populasi dari golongan infected
29
Tabel 4.2 Nilai parameter-parameter dalam model Meningitis
Parameter Nilai Penafsiran
1 Laju kelahiran jumlah individu
0,001 Laju individu susceptible yang divaksinasi
0,02 Laju kematian pada semua golongan
0,0011 Laju perpindahan populasi dari golongan
susceptible ke golongan carrier setiap satuan
waktu.
0,2 Laju perpindahan populasi dari golongan infected
ke golongan susceptible setiap satuan waktu.
0,9 Laju berkurangnya infected sehingga individu baru
memiliki kekebalan terhadap infected
0,22 Laju perpindahan populasi dari golongan carrier ke
golongan infected setiap satuan waktu
0,02 Tingkat kematian akibat infected
0,20 Laju pertumbuhan individu carrier
Maka didapatkan nilai eigen dan sifat kestabilannya seperti Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Sifat kestabilan titik kesetimbangan bebas virus bagian kedua
Titik kesetimbangan Nilai eigen Sifat kestabilan
( )
( )
. / Spiral Stabil
( )
Gambar 4.2 Laju pertumbuhan bebas virus pada model SCIR dengan
perilaku spiral stabil pada saat .
30
Gambar 4.3 Grafik 3 dimensi untuk susceptible, carrier dan infected pada
titik kesetimbangan bebas virus dengan perilaku spiral stabil.
mengalami penurunan pada awal bulan yang diakibatkan oleh adanya pengaruh
vaksin yang diberikan pada susceptible lebih kecil dari laju kematian alami.
31
recovered ( ) , , dan parameter-parameter yang digunakan yaitu pada
Maka didapatkan nilai eigen dan sifat kestabilannya seperti Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Sifat kestabilan titik kesetimbangan bebas virus bagian kedua
Titik kesetimbangan Nilai eigen Sifat kestabilan
( )
( )
. / Spiral Stabil
( )
32
Gambar 4.4 Laju pertumbuhan bebas virus pada model SCIR dengan
Gambar 4.5 Grafik 3 dimensi untuk susceptible, carrier, dan infected pada titik
disebabkan individu yang telah di vaksinasi tidak kebal terhadap virus sehingga
33
infected terjadi penurunan jumlah individu sehingga mengakibatkan laju
pertumbuhannya menuju nol. Hal ini disebabkan virus mengalami penurunan dan
mendekati nol, yang diakibatkan oleh pengaruh vaksinasi yang diberikan pada
34
Maka didapatkan nilai eigen dan sifat kestabilannya seperti Tabel 4.7 berikut
Sifat
Titik kesetimbangan Nilai eigen
kestabilan
( )
( )( )
( )
( )
( ) Spiral
( )
stabil
( )
( )
Berdasarkan nilai awal dan nilai parameter-parameter pada tabel 4.6 maka
Gambar 4.6 Laju pertumbuhan epidemik pada model SCIR pada saat
35
Gambar 4.7 Grafik 3 dimensi untuk susceptible,carrier dan infected pada titik
kesetimbangan epidemik
individu baru. Sedangkan pada infected mengalami penurunan dan mendekati nol.
terinfeksi akan mulai berkurang dalam beberapa tahun dan individu yang baru
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahwa:
waktu dimana terdapat jumlah individu yang baru lahir dengan proporsi
carrrier yang aktif dan pasif dengan laju sebesar kemudian ada
( )
( ) . /
37
b. Titik kesetimbangan epidemik:
( ) dimana
( )( )
( )
( )
( )
( )
. /
Dan juga Analisis kestabilan yang dilakukan menunjukkan bahwa:
5.2 Saran
Pada tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian tentang Analisis Model
38
DAFTAR PUSTAKA
Harsono. 2005. Buku Ajar Neurologi Klinis. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia. Cetakan ketiga. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Kumar, A Jennings, A dan Louis, D., 2007 The Spectrum Of Childhood Meningitis
In Barbados: A Population Based Study . The Internet Journal of Tropical
Medicine. Volume 3 Number 2
Snell, R. S. 2006. Clinical Anatomy for Medical Student. 6th ed. Sugiharto L,
Hartanto H, Listiawati E, Susilawati, Suyono J, Mahatmi T, penerjemah.
Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC;
740-59.
Tarumingkeng, R. C. 1994. Dinamika Populasi Kajian Ekologi Kuantitatif.
Pustaka Sinar Harapan : Jakarta.
Wordpress. 2009. Meningitis. http://forbrtterhealth.files.pdf diakses pada 5
Oktober 2016.
39
40
LAMPIRAN 1. Mencari titik kesetimbangan pada model SCIR menggunakan
software Maple
41
LAMPIRAN 2. Mencari nilai eigen dari titik kesetimbangan bebas virus dengan
42
LAMPIRAN 3. Simulasi numerik bebas virus model SCIR pada perilaku spiral
function SCIR
clear all;
global v p beta alpha miu1 miu2 gamma1 gamma2 gamma3;
v=1;
p=0.001;
beta=0.022;
alpha=0.22;
miu1=0.02;
miu2=0.02;
gamma1=0.2;
gamma2=0.9;
gamma3=0.20;
t0=0;
tf=100;
y0=[20 2 1 3]
%tstep=0.1;
%[t y]=ode45 (@dxdt,[t0:tstep;tf],y0);
[t y]=ode45(@dxx,[t0:0.1:tf],y0);
plot(t,y(:,1),'g',t,y(:,2),'r',t,y(:,3),'b',t,y(:,4),'y')
title('Penyebaran penyakit meningitis model SCIR')
xlabel('Waktu(tahun)')
ylabel('Jumlah Individu yang terinfeksi')
legend ('Susceptible','carrier','Infected','Recovered')
hold on
figure
plot3(y(:,1),y(:,2),y(:,3))
xlabel('Susceptible');
ylabel('carrier');
zlabel('Infected');
grid on
function dy=dxx(t,y)
global v p beta alpha miu1 miu2 gamma1 gamma2 gamma3;
dy=[(1-p)*v-beta*y(1)*y(3)+gamma1*y(2)-miu1*y(3);
beta*y(1)*y(3)+gamma3*v*y(1)-miu1*y(1)-alpha*y(1);
alpha*y(1)-gamma1*y(2)-miu1*y(2)-miu2*y(2)-gamma2*y(2);
gamma2*y(2)-miu1*y(4)];
43
LAMPIRAN 4. Simulasi numerik bebas virus model SCIR pada perilaku spiral
function SCIR
clear all;
global v p beta alpha miu1 miu2 gamma1 gamma2 gamma3;
v=1;
p=0.1;
beta=0.0011;
alpha=0.5;
miu1=0.2;
miu2=0.5;
gamma1=0.22;
gamma2=0.23;
gamma3=0.20;
t0=0;
tf=100;
y0=[35 1 1 20]
%tstep=0.1;
%[t y]=ode45 (@dxdt,[t0:tstep;tf],y0);
[t y]=ode45(@dxx,[t0:0.1:tf],y0);
plot(t,y(:,1),'g',t,y(:,2),'r',t,y(:,3),'b',t,y(:,4),'y')
title('Penyebaran penyakit meningitis model SCIR')
xlabel('Waktu(tahun)')
ylabel('Jumlah individu yang terinfeksi')
legend ('Susceptible','carrier','Infected','Recovered')
hold on
figure
plot3(y(:,1),y(:,2),y(:,3))
xlabel('Susceptible');
ylabel('carrier');
zlabel('Infected');
grid on
function dy=dxx(t,y)
global v p beta alpha miu1 miu2 gamma1 gamma2 gamma3;
dy=[(1-p)*v-beta*y(1)*y(3)+gamma1*y(2)-miu1*y(3);
beta*y(1)*y(3)+gamma3*v*y(1)-miu1*y(1)-alpha*y(1);
alpha*y(1)-gamma1*y(2)-miu1*y(2)-miu2*y(2)-gamma2*y(2);
gamma2*y(2)-miu1*y(4)];
44
LAMPIRAN 5 Simulasi numerik epidemik pada model SCIR menggunakan
sofware matlab.
function SCIR
clear all;
global v p beta alpha miu1 miu2 gamma1 gamma2 gamma3;
v=1;
p=0.1;
beta=0.022;
alpha=0.022;
miu1=0.02;
miu2=0.02;
gamma1=0.02;
gamma2=0.09;
gamma3=0.02;
t0=0;
tf=100;
y0=[90 2 3 3]
%tstep=0.1;
%[t y]=ode45 (@dxdt,[t0:tstep;tf],y0);
[t y]=ode45(@dxx,[t0:0.1:tf],y0);
plot(t,y(:,1),'g',t,y(:,2),'r',t,y(:,3),'b',t,y(:,4),'y')
title('Penyebaran penyakit meningitis model SCIR')
xlabel('Waktu(tahun)')
ylabel('Jumlah Individu yang terinfeksi')
legend ('Susceptible','carrier','Infected','Recovered')
hold on
figure
plot3(y(:,1),y(:,2),y(:,3))
xlabel('Susceptible');
ylabel('carrier');
zlabel('Infected');
grid on
function dy=dxx(t,y)
global v p beta alpha miu1 miu2 gamma1 gamma2 gamma3 ;
dy=[(1-p)*v-beta*y(1)*y(3)+gamma1*y(2)-miu1*y(3);
beta*y(1)*y(3)+gamma3*v*y(1)-miu1*y(1)-alpha*y(1);
alpha*y(1)-gamma1*y(2)-miu1*y(2)-miu2*y(2)-gamma2*y(2);
gamma2*y(2)-miu1*y(4)];
45