Oleh:
TASYA ALVIRA
1810111131
PROGRAM KEKHUSUSAN:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur selalu diberikan hanya kepada Allah SWT, Tuhan
semesta alam yang selalu melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayat sehinnga
KOTA PADANG PANJANG. Shalawat beserta salam yang tidak lupa selalu
dihutarakan kepada Nabi Muhammad S.AW yang telah membawa umatnya keluar dari
masa jahiliah.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa yang ingin
penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir tidak lepas dari peranan dan dukungan
berbagai pihak, terimakasih secara khusus beserta dengan rasa hormat yang setinggi-
tingginya yang selalu diberikan kepada Ibunda tercinta Farida dan ayahanda Ali Akbar
yang telah membesarkan dan menjadi alasan terlahir ke dunia ini. Kemudian Mama
Zahara (kakak kandung dari mama) dan Papa Bujang (suami dari Mama Zahara) yang
telah mengasuh dan mendidik dengan limpahan kasih sayang, sehingga dapat berada di
posisi sekarang ini .Terimakasih juga kepada Kakak Pertama Dira Zakiatul Akbar,
A.md. Dan Muhammad Alif selaku Adik satu satunya yang telah memberikan dukungan
dan doa. Dan tak lupa pula terimakasih sebanyak banyaknya kepada keluarga besar
i
Kemudian ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H. selaku Rektor Universitas Andalas
2. Bapak Dr. Ferdi, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Andalas, Ibu Dr. Nani Mulyanti, S.H., MCL. selaku Wakil Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Andalas, Bapak Dr. Khairul Fahmi, S.H., M.H. selaku
3. Ibu Sri Arnetti, S.H., M.H. selaku Pembimbing I dan Ibu Titin Fatimah, S.H.,
saran dan waktu yang bermanfaat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik
4. Bapak Dr. Hengki Andora, S.H., LLM selaku Penguji I dan ibuk Dr
Khairani, S.H., M.H. selaku penguji II yang telah memberikan saran serta
Negara dan Pak Romi, S.H., M.H. selaku Sekretaris Bagian Hukum
ii
8. Seluruh Tenaga Kependidikan dan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
Universitas Andalas.
9. Kepada Pak Dinul Akhyar, S.H. selaku Assesor SDM Aparatur Ahli Muda
Sub Koordinator Kinerja Dan Disiplin pada Kantor Badan Kepegawaian dan
proses penelitian
Selanjutnya rasa syukur terhadap diri penulis sendiri yang telah berjuang sejauh
ini dan berjuang melawan rasa malas dan segala sesuatu yang menghambat proses
penyelesaian skripsi ini. Tak lupa pula kepada keluarga besar Biana khususnya kepada
Pak Drs. Herman, MM dan Indra Yenita S.Pd selaku om dan tante yang ikut serta
membantu memberi semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi, kemudian ucapan
terimakasih kepada Azizah Fahmi, S.Pd. dan Ramli, S.Pd. selaku mami dan papi yang
selalu meluangkan waktu untuk membantu proses belajar selama perkuliahan, dan untuk
semua pihak yang telah membantu serta memberi semangat dan selalu mendoakan
sehingga dapat meraih gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Andalas,
yaitu kepada Om Zulmunafri, Mama Hartati, Tante Nelvi Yanti. Selanjutnya ucapan
terimaksih yang sebesar besarnya untuk saudara sepupu yang aku cintai yaitu Kakak
Dian Fadhila, Kakak Sri Wulandari, Kakak Fauzea Herman, Kakak Fhuja Dwi Herman,
Zalfa Azulika Ramzi, Fadila Herman, Fahira Hisana Herman, Nazla Anandita, Shodiq
Ramzi dan Ghazi Maulana, dan pihak keluaga yang tak bisa disebutkan satu-persatu
lainnya.
iii
Ucapan terimakasih tak lupa diucapkan untuk Ari Rama Putra, S.H. yang sangat
banyak membantu penulis selama proses kepenulisan skripsi ini, dari awal proposal
sampai pergi penelitian ke kantor BKSPDM Kota Padang Panjang hingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan baik, tak akan cukup ucapan terimakasih yang terucap
atas kebaikan yang sudah diberikan. Semoga jalinan pertemanan ini selalu terjaga
dimanapun kita berada, doaku selalu menyertaimu. Kemudian teruntuk Arman Efendi,
S.H. Amelia Trie Wulandari, S.H yang sudah menjadi teman seperjuangan dalam
perkuliahan dan semoga pertemanan ini dapat terjalin sampai kapanpun, aku doakan
kesuksesan untuk kalian berdua dimanapun berada, dan untuk Vivi Putri Rafely, S.H.
ucapan terimakasih yang sebesar besarnya karna sudah menjadi teman yang siap sedia
mendengar keluh kesah penulis dalam menulis skripsi ini dan keluh kesah percintaan
Dan teruntuk sahabat tercinta Ghina Mellani, S.IIP. dan Pratiwi Agustin, S. Sn
yang selalu mendengarkan keluh kesah selama proses perkuliahan serta kepada Intania
Putri Sakinah, dan Syahara Ramadhani, sahabat sesama pejuang skripsi, semangat
memperoleh gelar Sarjana Hukum. Tak lupa pula untuk temanku Nelia Tri Kurnia S.
Farm. Ichsan Noer Fahyu yang membantu membuat mood menjadi lebih baik dengan
kegembiraan yang selalu dihadirkan. Begitu juga untuk Fitri sepupu Rama, Penulis
ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan dan support dalam menulis skripsi ini.
Teater angkatan 2018 yang telah ikut serta memberi semangat dan memberi banyak
kenangan indah selama perkuliahan, semoga silaturahmi kita tetap terjaga sampai
kapanpun. Tak lupa pula seluruh rekan-rekan angkatan 2018 Fakultas Hukum
iv
Universitas Andalas yang selama ini telah memberikan banyak kenangan berharga
selama masa perkuliahan berlangsung, dan masih banyak teman-teman dekat dan pihak
yang terlibat yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang sudah banyak membantu selama
ini, dan doa terbaik yang selalu dikirimkan untuk kalian semua.
Akhir kata semoga Allah S.W.T membalas semua kebaikan yang telah diberikan
oleh semua pihak. Dengan harapan selesainya skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
tentunya skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna. Tentunya sangat menerima segala
Penulis
Tasya Alvira
v
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A.LatarBelakang .................................................................................................... 1
BAB II
A. Kewenangan ........................................................................................................... 15
vi
2. Jenis Hukuman Pegawai Negeri Sipil ............................................................... 28
BAB III
Yang Melanggar Ketentuan Jam Kerja Pada Kota Padang Panjang. ................... 73
BAB IV
PENUTUP ........................................................................................................................ 78
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehingga konsep ini membawa Indonesia menjadi negara hukum yang berkembang
pesat sampai saat sekarang ini. Disisi lain tentunya negara Indonesia memiliki tujuan
yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia yang mana termaktub dalam alinea ke-
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan
sosial.
Salah satu penerapan dari tujuan negara yang dijelaskan diatas adalah
dan penghidupan yang layak terhadap masyarakat ini lebih lanjut diatur dalam pasal
27 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi manusia. Hal ini juga tercantum dalam
pasal 28 D ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk
bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja. Hal tersebut merupakan amanah yang diberikan oleh UUD 1945 yang harus
1
dan mau tidak mau dipenuhi oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah harus
diharapkan dapat memiliki kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya. Salah satu
pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah dan tergabung dalam pemerintah itu
sendiri adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut PNS). Kebijakan
mengenai PNS diatur dalam Undang- Undang no 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
profesi bagi PNS dan PPPK yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan UU
ASN tersebut bahwa PNS merupakan bagian dari ASN, dan menurut Pasal 7 UU
ASN status dari PNS merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian dan memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP)
secara nasional. Sedangkan Pada Pasal 1 angka 3 UU ASN, PNS merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat sebagai ASN secara
Setelah diangkat menjadi PNS, PNS memiliki hak yang tercantum dalam Pasal 21
Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut
PP No. 94 Tahun 2021), dan larangan yang diatur dalam pasal 5 PP No. 94 Tahun
2021.
pelanggaran disiplin yaitu segala ucapan, tulisan, atau perbuatan yang dilakukan oleh
PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan dispilin
2
PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Setiap Pegawai Negeri
disiplin yaitu hukuman yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum
pihak yang melakukan pelanggaran disiplin adalah pejabat yang berwenang. Pejabat
Madya atau pejabat lain yang setara, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau pejabat
lain yang setara, Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara, dan Pejabat
Pengawas atau pejabat lain yang setara. Pada Pasal 8 angka 1 menyebutkan kalau
Kewajiban Menaati Ketentuan Jam Kerja Bagi Aparatur Sipil Negara menyebutkan
bahwa:
1) Pasal 4 huruf f disebutkan bahwa PNS wajib masuk kerja dan menaati
3
a) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
sah secara kumulatif selama 28 hari kerja atau lebih dalam 1 tahun
sebagai PNS bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
upaya pencegahan pelanggaran tidak masuk kerja yang lebih berat, serta
c. Jumlah jam kerja efektif bagi instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang
Aparatur Sipil Negara untuk menaati jam kerja sesuai ketentuan yang
organisasi
berlaku.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak Pegawai Negeri Sipil
4
dapat percaya terhadap peran PNS. Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan
disiplin Pegawai Negeri Sipil sudah banyak melakukan upaya, salah satunya
Pegawai Negeri Sipil. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak Pegawai
Pegawai Negeri Sipil, bisa saja dikarenakan oleh hak-hak yang didapatkannya tidak
sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebagaimana yang kita ketahui bahwa kebutuhan
manusia pada masa sekarang ini semakin banyak, akan tetapi tidak hanya itu yang
tunjangan, namun tetap saja masih banyak terjadi pelanggaran. Tentunya tidak
adanya pembenaran terhadap pelanggaran yang telah dilakukan. Faktor utama yang
menjadi hambatan kedisiplian PNS itu pada intinya terletak pada diri PNS itu
sendiri. Dari sini bisa kita lihat, walaupun pemerintah telah mengeluarkan peraturan
terbaru mengenai disiplin PNS dalam bekerja, tapi dirasa masih kurang dalam
Panjang terdapat 39 kasus disiplin yang mana hingga data rekapitulasi hukuman
disiplin (hukdis) didapati belum semua kasus tersebut yang dijatuhi hukuman
disiplin, diantaranya masih ada 30 kasus lagi yang belum dijatuhi hukuman disiplin,
karena beberapa kendala, salah satu contoh sanksi disiplin yang di laksanakan untuk
5
pelanggaran jam kerja adalah penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
Dilihat dengan situasi saat pandemi covid-19, yang mana setiap instansi
memberikan ketentuan untuk masuk kerja atau bekerja dari rumah, dan untuk
pegawai yang melakukan pekerjaan dari rumah tetap dianggap masuk kerja sesuai
peraturan itu sendiri. Jenis pelanggaran yang dilakukan oleh PNS di kota Padang
Panjang pun juga beragam, dari pelanggaran jenis ringan, sedang dan sampai ke
berat. Dari yang hanya mendapati terguran tertulis sampai dengan pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS. Sebelum saya menulis
skripsi mengenai hukuman disiplin terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melanggar
ketentuan jam kerja pada Pemerintahan Daerah Kota Padang Panjang, bahwa
penelitian dengan tema yang sama sudah pernah dilakukan, tetapi lokasi tempat
penelitiannya di Dinas Perhubungan dan aturan yang digunkakan untuk skirpsi saya
mengkaji lebih dalam serta menuangkan ke dalam bentuk skripsi hukum dengan
1
Hasil wawancara dengan Assesor SDM Aparatur Ahli Muda Sub Koordinator Kinerja dan
Disiplin Bapak Dinul Akhyar S.H, tanggal 4 maret 2022, pukul 14.30 WIB.
6
B. Rumusan Masalah
peneliti dalam melakukan penelitiannya sesuai arah dan bahasannya, maka peneliti
Panjang?
Sipil Yang Melanggar Ketentuan Jam Kerja Pada Pemerintahan Daerah Kota
Padang Panjang?
C. Tujuan Penelitian
Sipil Yang Melanggar Ketentuan Jam Kerja Pada Pemerintahan Daerah Kota
Padang Panjang.
D. Manfaat Penelitian
bagi penulis maupun pihak-pihak terkait. Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
7
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan
Ketentuan Jam Kerja Pada Pemerintahan Daerah Kota Padang Panjang serta
nantinya dapat dijadikan sebagai referensi bagi pembaca yang ingin mengkaji
2. Manfaat praktis
Panjang.
Panjang.
8
E. Metode Penelitian Hukum
Istilah “metedologi” berasal dari kata “metode” yang berarti “jalan ke” atau
dapat diartikan sebagai suatu tipe pemikiran yang digunakan dalam penelitian.2
Penelitian secara ilmiah, dilakukan oleh manusia, untuk menyalurkan hasrat ingin
tahu yang telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai dengan suatu keyakinan bahwa
setiap gejala akan dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab akibatnya atau
kecenderungan yang timbul.3 Suatu penelitian telah dimulai, saat seseorang berusah
teknik tertentu yang bersifat ilmiah. Dengan demikian, maka suatu kegiatan ilmiah
ilmu pengetahuan, baik dari segi teoritis maupun praktis. Penelitian merupakan suatu
bagian pokok dari ilmu pengetahuan, yang bertujuan untuk lebih mengetahui dan
diartikan penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada
metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari gejala
9
yang ada dengan fakta-fakta yang ada di lapangan sesuai dengan penelitian yang
dilakukan penulis.7
2. Sifat Penelitian
yang bersifat deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian
Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Melanggar Ketentuan Jam Kerja Pada
3. Sumber Data
a. Data primer
Yaitu data yang didapat langsung dari sumber pertama. Yang terkait
kemudian diolah oleh peneliti.9 Data primer dalam penelitian ini berupa hasil
7
Ibid., hlm 50
8
Ibid., hlm. 10
9
Zainuddin Ali, 2016, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 105
10
b. Data Sekunder
Administrasi Pemerintah
10
Ibid., hlm. 175.
11
j) Peraturan Walikota Padang Panjang Nomor 31 Tahun 2019 Tentang
Administrasi Pemerintah
bersumber dari buku-buku, tulisan ilmiah, teori dan pendapat para ahli,
perundang-undangan dan sumber hukum positif lain dari sistem hukum yang
dianggap relevan dengan pokok persoalan hukum yang sedang dihadapi. 13 Untuk
mendapatkan data yang lengkap dan menyeluruh dalam penelitian ini, maka
11
Soerjono Soekanto, 2010, Op.Cit., hlm. 50
12
Peter Mahmud Marzuki,2005, Penelitian Hukum, Kencana Prenanda Media, Jakarta, hlm.141
13
Ibid
12
a. Studi Dokumen
melalui dokumen-dokumen yang ada serta juga melalui data tertulis. Dalam
Panjang.
b. Wawancara
14
Ibid., hlm 109
13
5. Pengolahan dan Analisa Data
a. Pengolahan Data
b. Analisa Data
menggambarkan
14
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kewenangan
1. Pengertian Kewenangan
Adapun wewenang adalah hak yang dimiliki oleh badan atau Pejabat
menyelenggarakan pemerintahan.”
15
dasar wewenang yang diperolehnya. Wewenang merupakan konsep inti
dalam hukum tata negara dan hukum administrasi sebab di dalam wewenang
16
(konstitusi). Dan juga pejabat dalam mengeluarkan keputusan harus
19
Ridwan HR, 2010, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, Rajawali Prees, Jakarta, hlm.
102
17
yang bertanggungjawab, dan sepanjang tidak ditentukan
2. Sumber Kewenangan
undangan.20
utamanya dan merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan dasar
20
Safri Nugraha, 2007, Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Depok, hlm 29
21
Philipus M. Hadjon, 2014, Wewenang, Universitas Airlangga, Surabaya, hlm. 112.
18
1. Atribusi merupakan pemberian Kewenangan kepada Badan dan/atau
pengalihan kewenangan yang ada, atau dengan kata lain pemindahan atribusi
Sedangkan pada kewenangan mandat yaitu dalam hal ini tidak ada sama
hanya janji-janji kerja intern antara penguasa dan pegawai (tidak adanya
pemindahan tanggung jawab atau tanggung jawab tetap pada yang memberi
mandat). Setiap kewenangan dibatasi oleh isi atau materi, wilayah dan waktu.
19
kewenagan yang dipergunakan harus dapat dipertanggungjawabkan dan diuji
formal yang dimiliki oleh badan atau pejabat administrasi untuk bertindak
sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
Sipil adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau negara. Kranenburg
senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok
22
Desi Tiara Salsabila, Sumber Kewenangan Pemerintah,
file:///C:/Users/HP/Downloads/HUKUM_ADMINISTRASI_NEGARA_TIARA.docx%20(1).pdf, diakses
pada tanggal 7 Juli 2022 pukul 04. 18
23
Sri Hartini, 2008, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 31-32
20
dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.24 Pada Pasal 1 angka
1 UU ASN yang menyebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi PNS dan
bahwa PNS merupakan bagian dari ASN, dan menurut Pasal 7 UU ASN
status dari PNS merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai
tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memilik Nomor Induk Pegawai
dalam pencapaian tujuan. Hak memiliki artian secara umum yaitu segala
sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
martabatnya.26
24
AWWidjaja, 2006, Administrasi Kepegawian, Rajawali, Jakarta, hlm. 113.
25
Widy Wardhana, Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara, http://academia.edu , diakese
pada tanggal 17 Maret 2022 Pukul 02.37
26
Artikel Pendidikan, Pengertian Hak Dan Kewajiban Menurut Para Ahli,
http://artikependidikan.id, diakses tanggal 17 maret 2022 Pukul 02.41
21
Hak PNS diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
memperoleh:
yang telah diberikan oleh hukum kepada setiap orang, hak dan kewajiban
27
Satya Arinanto,2013, Dimensi-Dimensi HAM Mengurai Hak Ekonomi Sosial Budaya, PT.
Rajagrafindo, hlm. 39.
22
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.”
Kemudian pada Pasal 4 disebutkan selain memenuhi kewajiban
2021 yaitu: “
a. menyalahgunakan wewenang
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga
terjadi konflik kepentingan dengan jabatan
c. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
d. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau
tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga
swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian
23
f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen,
atau surat berharga milik negara secara tidak sah
g. melakukan pungutan di luar ketentuan
h. melakukan kegiatan yang merugikan negara
i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan
j. menghalangi berjala nnya tugas kedinasan
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
pekerjaan
l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan
m. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau
calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
1. ikut kampanye
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai
atau atribut PNS
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye
6. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
dan/atau
7. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda
Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk.”
kekuasaannya kepada:
24
1. Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
kebijakan ASN.
25
f. promosl
g. mutasi
h. penilaian kinerja
i. penggajian dan tunjangan
j. penghargaan
k. disiplin
l. pemberhentian
m. jaminan pensiun dan jaminan hari tua
n. perlindungan.”
kebijakan dan praktek dalam pengelolaan aspek manusia atau sumber daya
maupun PPPK seperti disebutkan pada bagian merit sitem.28 Definisi dari
Sistem Merit yang tercantum dalam UU ASN Pasal 1 angka (22) adalah
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa mebeda-bedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agam, asal usul, jenis kelamin, status
28
Haeli dan Widyaiswara Ahli Pertama, 2018, Manajemen Aparatur Sipil Negara, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, diklat prajabatan CPNSD, Nusa Tenggara Barat, hlm. 14.
29
Arief Daryanto, 2007, Merit System Dalam Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Jurnal
Kebijakan dan Manajemen PNS, Vol 1, No. 2, hlm. 4.
26
1. Merit sistem dapat memberikan kontribusi terhadap
meningkatkan pendapatan.
diinginkan.
imbalan.
1. Pengertian Disiplin
ini difungsikan agar dapat tertatanya suatu pemerintahan yang baik dalam
menaati tata tertib. Pada pengertian disiplin juga tersimpul dua faktor yang
penting yaitu faktor waktu dan kegiatan atau perbuatan. Disiplin berasal dari
27
kerohanian dan pengembangan tabiat. Selanjutnya Prijodarminto
bahwa disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan
undangan.
sehingga hukuman disiplin itu dapat diterima oleh rasa keadilan. Pada Pasal
mengenai disiplin sebagai dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
30
Askani, 2018,”Analisis Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Kecamatan Selebar
Kota Bengkulu”, Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik, Vol 7, No 1, hlm. 11
28
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) diatur dalam Peraturan
pedoman PNS dalam memenuhi kewajibannya dan disisi lain peraturan ini
yang mana apabila tidak diaati maka lembaga yang berwenang akan
atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban baik dilakukan saat jam
kerja maupun diluar jam kerja. PP No. 94 Tahun 2021 telah mengatur
tentang Disiplin PNS. Selain kewajiban seorang PNS, peraturan ini juga
mengatur tentang larangan yang harus dipatuhi oleh PNS. Terdapat dalam
29
aktivitas ataupun kegiatan tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah
PNS apabila tidak sesuai dengan peraturan yang telah dibuat maka dapat
mentaati aturan yang telah tertera dalam PP No. 94 Tahun 2021 tentang
disiplin PNS akan ada sanksi disiplin bagi PNS yang melanggar. Hukuman
a. Presiden
b. Pejabat Pembina Kepegawaian
c. Kepala Perwakilan Republik Indonesia
d. Penjabat Pimpinan Tinggi Pratama atau pejabat lain yang setara
e. Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara dan
f. Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara.”
sendiri, diatur dalam Pasal 8 PP No. 94 Tahun 2021 menjadi 3 tingkatan: (1)
Hukuman Disiplin Ringan (2) Hukuman Disiplin Sedang atau (3) Hukuman
Disiplin Berat. Jenis Hukuman Disiplin ringan terdiri dari teguran lisan,
teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis. Sedangkan jenis
25% (dua puluh lima persen) selama 6 bulan, 9 bulan sampai 12 bulan. Dan
30
untuk jenis Hukuman Disiplin berat terdiri dari penurunan jabatan setingkat
terhadap kewajiban:
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a dijatuhkan bagi PNS yang tidak
memenuhi ketentuan:
31
a. “mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan/atau golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf c, apabila pelanggaran berdampak negatif pada Unit Kerja;
b. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf f yang berdampak pada Unit Kerja berupa:
1. teguran lisan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang
sah secara kumulatif selama 3 (tiga) hari keda dalam 1 (satu) tahun;
2. teguran tertulis bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang
sah secara kumulatif selama 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) hari
kerja dalam 1 (satu) tahun; dan
3. pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang tidak Masuk
Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 7 (tujuh)
sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja dalam 1 (satu) tahun.
c. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-
baiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada Unit Kerja; dan
d. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf h, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada Unit Kerja.”
32
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf B, apabila pelanggaran
berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan; dan
g. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf h, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan”
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b dijatuhkan bagi PNS yang
33
belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja dalam 1 (satu)
tahun.
g. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-
baiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan; dan
h. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf h, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan.”
terhadap kewajiban: “
34
Didalam ayat (2) hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 ayat (1) huruf c dijatuhkan bagi PNS yang tidak
memenuhi ketentuan:
35
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan
1) Keteladanan Pemimpin
sebagai pegawai.
dan pegawai
31
Putra, S. P., Asmony, T., & Nasir, M. 2016. “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin
Kerja Pegawai Negeri Sipil Puskesmas Se Kabupaten Dompu”. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 1 (1).
hal 298-299.
36
3) Adanya Ketegasan Pemimpin
berikut:
a. Tahap Pemeriksaan
1) Proses Pemanggilan
37
pemanggilan pertama. Dan jika telah dilakukan pemanggilan
2) Tahap Pemeriksaan
tahapan pemeriksaan.
berat.
38
d) Pemeriksaan terhadap Pelanggaran Disiplin sedang dan
diperlukan.
pelaksana harian.
39
b) Bagi PNS yang pernah dijatuhi Hukuman Disiplin yang
hukum.
Disiplin.
40
a) Hasil dari pemeriksaan dituangkan ke dalam berita
pemeriksaan.
bersangkutan.
41
PNS yang bersangkutan apabila yang bersangkutan
Disiplin.
42
BAB III
(BKPSDM) Kota Padang Panjang beralamat di Jl. Prof. M. Yamin No.88, Ps. Usang,
Kec. Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Badan
Panjang merupakan lembaga teknis yang memiliki fungsi membantu Walikota dalam
bagian dari unsur penunjang dalam urusan pemerintahan bidang kepegawaian serta
Pada tahun 2010 melalui Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 16
Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah menjadi Badan
43
merupakan unsur penunjang urusan pemerintah bidang kepegawaian serta
oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
dan pelatihan
dan pelatihan
pelatihan
5. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait tugas dan
fungsinya
puluh empat) orang personil yang terdiri dari eselon II, eselon III, eselon IV dan staf
atau pelaksana dengan latar belakang pendidikan SLTA, D3, S1 dan S2. Jumlah
pegawai yang berada pada tingkat Eselon III berjumlah tiga(3) orang, dan tingkat
staf.
44
b. Susunan Organisasi
a. Kepala Badan
terdiri dari:
e. UPT
tentag Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
45
1) Penyusunan rencana dibidang administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, evaluasi dan pelaporan
2) Pengelolaan program administrasi umum, kepegawaian, keuangan,
perencanaan, evaluasi dan pelaporan
3) Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata laksana serta kehumasan
4) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya
b) Bidang pengadaan, Mutasi dan Kepangkatan, memiliki fungsi:
memiliki fungsi:
46
Masing-masing bagian atau bidang merupakan sub sistem dari sistem Badan
Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Padang Panjang yang saling berkaitan
sehingga terbentuk sinergi dalam menciptakan pelayanan yang prima kepada publik.
47
Susunan Organisasi BKPSDM Kota Padang Panjang
Walikota
Sekretaris Daerah
Kepala. BKPSDM Sekretaris
Klpk. Jabatan
Fungsional
Sub. Bag. Perencana
Staff Umum dan Ahli Muda
Kepegawaian Sub. Koor.
Keuangan
Evaluasi dan
Pelaporan
UPTD
48
Dengan dibentuknya susunan organisasi yang teratur dan dipimpin dengan
penuh tanggung jawab serta kerja sama antar pegawai, maka BKPSDM Kota Padang
Panjang memiliki visi yang ingin dicapai yaitu: untuk terwujudnya sumber daya
manusia dan aparatur professional, serta memiliki sikap mental positif dan etos kerja
yang tinggi. Selain dari pada visi, BKPSDM Kota Padang Panjang juga memiliki
kepegawaian
aparatur
Dengan adanya visi dan misi yang ingin diwujudkan oleh BKPSDM Kota
Padang panjang tentu akan punya tujuan dan sasaran yang jelas kedepannya. Berikut
beberapa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh BKPSD Kota Padang Panjang
Sesuai Kebutuhan
49
2. Mendorong Pengembangan PNS sesuai dengan potensinya
dan terkini 32
Terlepas dari tujuan yang ingin dituju, tentu ada sasaran untuk mewujudkan
tujuan tersebut, berikut beberapa sasaran yang akan dituju oleh BKPSDM Kota
Padang Panjang:
potensinya
32
BKPSDM Kota Padang Panjang, https://bkpsdm.padangpanjang.go.id/profil/, diakses pada
tanggal 2 Agustus 2022, pukul 17.28 WIB.
50
B. Penegakan Hukuman Disiplin Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Melanggar
adalah hukuman yang dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum kepada
PNS karena melanggar peraturan Disiplin PNS. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat
pemerintah, abdi negara dan abdi masyarakat dituntut untuk menjadi teladan bagi
Dalam penegakan hukum disiplin oleh BKPSDM Kota Padang Panjang, dapat kita
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yaitu pada Pasal
PNS Kota Padang Panjang, yang menjadi tolak ukur dalam penegakan
PNS tersebut dapat dilihat dalam Peraturan Pemerintah Walikota Kota Padang
51
Tugas dan Fungsi Serta Tata kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, kewenangan ini dimiliki oleh bidang penilaian kinerja
Negeri Sipil.
yaitu pelanggaran terhadap kewajiban yang diatur di dalam Pasal 9-11, dan
pelanggaran terhadap larangan yang diatur dalam Pasal 12-15. Pada penulisan
kali ini lebih memfokuskan terhadap pelanggaran terhadap tidak masuk kerja,
terlambat dan cepat pulang. Ketentuan mengenai PNS wajib masuk kerja dan
menaati ketentuan jam kerja diatur dalam PP Nomor 94 Tahun 2021 Pasal 4
huruf (f). Terhadap pelanggaran tidak masuk kerja dan tidak menaati jam kerja
oleh PNS Kota Padang Panjang, berdasarkan hasil wawancara dengan Assesor
SDM Aparatur Ahli Muda Sub Koordinator Kinerja dan Disiplin Bapak Dinul Akhyar
S.H, mengatakan bahwa total pelanggaran terhadap tidak masuk kerja dan tidak
Panjang hanya pada tingkat hukuman sedang dan berat, sedangkan Hukuman
52
1. Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
1) Sekretariat Daerah
2) Sekretariat DPRD
3) Inspektorat
4) Dinas dan
5) Badan
1) Sekretariat Daerah
2) Sekretariat DPRD
3) Inspektorat
4) Dinas
5) Badan
6) Kecamatan
Kota yang mana fungsi dari perangkat daerah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Sekretariat Daerah
53
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja Perangkat
Daerah
2. Sekretariat DPRD
kabupaten/kota
3. Inspektorat
pengawasan
pengawasan lainnya
bupati/wali kota
54
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati/wali kota
tugasnya
tugasnya
6. Kecamatan (camat)
55
c. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan
ketertiban umum
pelayanan umum
Daerah,Badan, Kecamatan)
56
Katik Dan Teguran dijatuhi
Lisan
UPTD Puskesmas Bukit __ Belum
13 Teguran Tertulis 1 Kasus
Surungan dijatuhi
UPTD Puskesmas Kebun Sudah
14 Teguran Lisan 1 Kasus Teguran Lisan
Sikolos dijatuhi
UPTD Puskesmas __ Belum
15 Teguran Lisan 2 Kasus
Gunung dijatuh
Rumah Sakit Umum Sudah
16 Teguran tertulis 1 Kasus Teguran Tertulis
Daerah dijatuhi
Satuan Polisi Pamong __
Belum
17 Praja Pemadam Teguran Lisan 1 Kasus
dijatuhi
Kebakaran
Belum
18 Sekretariat Daerah Kota Teguran Lisan 1 Kasus __
dijatuhi
Badan Kepegawaian dan __
Belum
19 Pengembangan Sumber Teguran Tertulis 1 Kasus
dijatuhi
Daya Manusia
Kecamatan Padang __ Belum
20 Teguran Lisan 1 Kasus
Panjang Timur dijatuhi
JUMLAH 30 KASUS
Sumber: Kantor BKPSDM Kota Padang Panjang, 2022
Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel diatas, hukuman disiplin pada
tingkat ringan berjumlah 31 kasus pelanggaran tidak masuk kerja, telat dan cepat
pulang. Dari 31 kasus yang ada, terdapat 5 kasus yang sudah dijatuhi hukuman
disiplin berupa teguran tertulis dan teguran lisan. Hukuman disiplin memiliki
tingkatanya sendiri, diatur dalam Pasal 8 PP No. 94 Tahun 2021 menjadi 3
tingkatan: (1) Hukuman Disiplin Ringan (2) Hukuman Disiplin Sedang atau (3)
Hukuman Disiplin Berat. Jenis Hukuman Disiplin ringan diatur pada Pasal 8 ayat
(1) yang terdiri dari teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara
tertulis. Sanksi hukuman disiplin tingkat ringan diberikan oleh atasan atau OPD
tersebut.
57
2. Pelanggaran Tidak Masuk Kerja, Terlambat, dan Cepat Pulang tingkat
Daerah)
58
Berdasarkan hasil wawancara dengan Assesor SDM Aparatur Ahli
Muda Sub Koor Kinerja dan Disiplin Pak Dinul Akhyar, mengatakan bahwa
menerapkan ketentuan Pasal 10 ayat (2) tersebut. Tetapi masih memakai Pasal
Negeri Sipil. Sebagaimana diatur pada pasal Pasal 42 ayat (2) Peraturan
Jenis hukuman disiplin tingkat sedang yang dimaksud pada Pasal 7 ayat
hukuman disiplin tingkat sedang sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (3)
59
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas, dapat bahwa kasus
hukuman disiplin tingkat sedang terdapat 5 kasus, yang mana 2 dari 5 kasus
belum dijatuhi hukuman disiplin. Hukuman yang sudah dijatuhi pada hukuman
disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun , dan 1
DPRD)
60
Berdasarkan data dari tabel dapat kita lihat bahwa terdapat 4 kasus hukuman
disiplin tingkat berat, hanya 1 kasus yang sudah diberi sanksi hukuman berupa
pernyataan tidak puas secara tertulis. Jenis hukuman disiplin tingkat berat telah
(d) menyebutkan apabila PNS tidak memenuhi ketentuan masuk kerja dan menaati
ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Huruf f tingkat berat
Panjang. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja PNS karna pemberian tambahan
Sipil. Pemberian TPP Dilakukan sesuai dengan kelas jabatan yang ditetapkan
61
Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang,
menyebutkan bahwa:
rekapitulasi kehadiran pegawai, bagi pegawai yang tidak hadir tanpa alasan yang
disiplin tingkat ringan, sedang, dan berat, yang disebutkan dalam Pasal 15
62
Diharapkan dengan adanya sanksi mengenai TPP ini, akan lebih
membuat jera Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan pelanggaran disiplin agar
dan lebih taat pada aturan yang telah dibuat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
bahwa dalam ketentuan masuk jam kerja dan menaati jam kerja dilihat
berdasarkan jam pengambilan absen yang dilakukan oleh PNS. PNS yang WFH
akan dianggap tidak masuk kerja jika tidak mengambil absen disaat awal jam
kerja dan di akhir jam kerja, dan PNS akan dianggap tidak menaati jam kerja jika
Ahli Muda Sub Koordinator Kinerja dan Disiplin Bapak Dinul Akhyar S.H,
Disiplin PNS Kota Padang Panjang pada tingkat hukuman sedang dan tingkat
33
Hasil wawancara dengan Assesor SDM Aparatur Ahli Muda Sub Koordinator Kinerja dan
Disiplin Bapak Dinul Akhyar S.H, BKPSDM Kota Padang Panjang, Jumat, 17 Juni 2022, Pukul 11.00
WIB.
63
(3) Tim pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
terdiri dari atasan langsung, unsur pengawasan, dan unsur
kepegawaian
(4) Dalam hal tertentu tim pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dapat melibatkan pejabat lain yang ditunjuk
(5) Tim pemeriksa sebagaimna dimaksud pada ayat (3) dibentuk oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk
(6) Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga melakukan Pelanggaran
Disiplin terlibat dalam pelanggran tersebut, maka yang menjadi
anggota tim pemeriksa adalah atasan yang lebih tinggi secara
berjenjang.”
BKPSDM merupakan salah satu unsur dari tim pemeriksa yang diberikan
pelanggaran disiplin jam kerja ,yang mana 30 kasus berada pada tingkat ringan,
dan 5 kasus pada tingkat sedang dan 4 kasus pada tingkat berat, namun dari 39
kasus, baru 9 kasus yang dijatuhi hukuman disiplin karna adanya beberapa
64
disiplin, dari hasil wawancara disebutkan beberapa kendala yang ada, yaitu
karena masih dalam proses pemanggilan dan pemeriksaan tetapi belum keluar
SK Hukuman Disiplin.
PNS yang tidak masuk kerja dan tidak menaati jam kerja tentunya
diberikan oleh PNS adalah karena telah memiliki keluarga sehingga terkadang
pribadi. Tetapi pada hasil penelitian di BKSPDM didapati dua alasan yang
tidak biasa, pertama yaitu karena tidak sejalan dengan atasan sehingga yang
seharusnya jika memang tidak sesuai dengan atasannya yang bersangkutan bisa
pemeriksaan. Dan alasan lainnya yaitu karena pihak yang bersangkutan terlilit
utang kebeberapa pihak, sehingga pihak tersebut telah menagih ke kantor dan
pihak yang bersangkutan memilih untuk kabur, dan info terakhir yang didapati
Negeri Sipil pada bagian keempat Pasal 16 disebutkan pejabat yang berwenang
1. Presiden
2. Pejabat Pembina Kepegawaian
65
3. Kepala Perwakilan Republik Indonesia
4. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau pejabat lain yang setara
5. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau pejabat lain yang setara
6. Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara; dan
7. Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara.
a. Presiden
yang menduduki:
menduduki:
66
b. Pejabat Fungsional jenjang Ahli Utama untuk jenis Hukuman
Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (21, ayat
(3), dan ayat (4) huruf a dan huruf b;
c. Pejabat Administrator ke bawah di lingkungannya untuk jenis
Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(3) dan ayat (4); dan
d. Pejabat Fungsional selain Pejabat Fungsional jenjang Ahli
Utama di lingkungannya untuk jenis Hukuman Disiplin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4).
c. Kepala Perwakilan Republik Indonesia
67
e. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Pejabat lain yang setara
68
g. Pejabat Pengawas atau Pejabat lain yang setara
69
b. Proses Penjatuhan Sanksi Hukuman Disiplin terhadap PNS yang
Panjang
disiplin ringan, sedang dan berat, untuk proses sanksi hukuman disiplin
hari kerja setelah pemanggilan pertama, jika tak kunjung datang pada
70
dapat dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa. Salah satu unsur
sedang,
disiplin sedang dan berat terhadap PNS yang melanggar ketentuan jam
b. Setelah laporan tersebut diterima dan ditelaah oleh BKPSDM Kota Padang
masuk kerja dan tidak menaati jam kerja, pemeriksaan dilakukan secara
tertutup.
71
d. Pemanggilan harus dilakukan 7 hari kerja dan melalui surat panggilan
dengan rentan 7 hari dari surat pertama. Namun jika yang bersangkutan tak
kunjung datang dan dilakukan tiga kali pemanggilan maka dapat ditarik
oleh OPD. Bagi PNS yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin berat,
e. Hasil dari pemeriksaan juga harus memuat siapa pejabat yang berwenang
diterima.
Assesor SDM Aparatur Ahli Muda Sub Koordinator Kinerja dan Disiplin
BKPSDM Kota Padang Panjang Bapak Dinul Akhyar, S.H., telah melaksanakan
Tahun 2021 Pasal 26 sampai 37 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sejauh
72
ini berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak BKSPDM Kota
Padang Panjang yaitu bapak Dinul Akhyar, S.H., pada tahun 2021 terdapat 39
Panjang, tetapi ada beberapa kasus yang belum dilakukan penjatuhan hukuman
bersangkutan.
Pegawai Negeri Sipil. Tetapi, karena terdapat beberapa kendala, sehingga ada
hukuman.
Sipil Yang Melanggar Ketentuan Jam Kerja Pada Kota Padang Panjang.
Kota Padang Panjang terdapat total 39 kasus disiplin tentang pelanggaran jam
kerja, dengan rincian 30 kasus displin tingkat ringan, 5 kasus disiplin tingkat
sedang, dan 4 kasus disiplin tingkat berat. Sampai data tersebut diterima, dari 39
kasus yang tercatat, baru 9 kasus disiplin yang dijatuhi hukuman karna masih
Disiplin.
73
Selama dilakukan proses pemeriksaan hingga penjatuhan hukuman
disiplin tentunya tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada sejumlah kasus
pelanggaran hukuman disiplin yang belum dijatuhi sanksi. Tentu ada hal-hal
yang menjadi kendala untuk saat sekarang dapat dijelaskan sebagai berikut
Aparatur Ahli Muda Sub Koordinator Kinerja dan Disiplin menyebutkan bahwa
pengawai negeri sipil disaat dilakukannya pemanggilan dan pemeriksaan. Hal ini
harus dijatuhkan.
adalah ada beberapa pegawai yang tidak menghadiri pemanggilan dan juga ada
yang lari karena kasus yang menjeratnya. Salah satu kasus yang menarik
perhatian yaitu tidak masuk kerja karena oknum PNS tersebut memiliki hutang
Karena hal ini oknum tersebut memilih untuk tidak masuk kerja dan melarikan
diri dikarenakan pihak yang menagih utang sering menagih ke kantor tempat
oknum tersebut bekerja. Karna hal tersebut hingga saat dilakukannya penelitian
74
dijatuhkan diambil berdasarkan laporan yang diterima oleh pihak BKSDM dari
OPD tempat oknum tersebut bekerja tanpa validasi dari yang bersangkutan.
Pada kasus tidak masuk kerja yang dilakukan oleh oknum PNS lainnya
yaitu dikarenakan tidak suka dengan teguran yang diberikan oleh atasannya
karena oknum tersebut tidak masuk kerja. Oknum tersebut menduduki jabatan
kasi di kantor kelurahan. Dikarenakan dia tidak masuk kerja selama beberapa
namun dia tidak terima dengan teguran yang diberikan karena disaat dia tidak
masuk kerja itu ada anggota keluarganya yang sakit. Tapi, oknum tersebut
menyebutkan alasan dia tidak masuk kerja setelah dia diberikan teguran oleh
lurah, padahal seharusnya dia memberikan alasan tersebut disaat dia tidak masuk
kerja. Pada saat dia tidak masuk kerja lurah tidak menerima alasan dia tidak
karena adanya kesalahpahaman dan sudah terlanjur tidak suka dengan teguran
yang diberikan, dia malah memilih untuk tidak masuk kerja kembali, sehingga
dipanggil oleh BKSPDM Kota Padang Panjang untuk pembinaan. Dalam hal ini
tidak hanya kasi tersebut yang dipanggil, tetapi lurah juga dipanggil agar
Pada kasus lain, ada juga oknum yang tidak datang disaat telah
pelanggaran tidak masuk kerja dan juga sudah dijatuhi hukuman disiplin agar
75
rangka pembinaan dan pemeriksaan, namun oknum tersebut tidak datang. Seperti
hasil wawancara yang telah disebutkan di atas, ketika oknum yang telah
memiliki indikasi melakukan pelanggaran sedang dan berat dengan semua bukti
telah diberikan kepada BKPSDM Kota Padang Panjang, maka oknum PNS
yang dipanggil tidak datang setelah dikirimi surat, maka akan dipanggil lagi
dalam jangka waktu 7 hari setelah jatuh tempo surat pertama dilayangkan tetapi
oknum tersebut kembali tidak datang. Dikarenakan setelah dipanggil 2 kali tetapi
dipanggil 2 kali dan memilih tidak hadir. Dengan kasus seperti ini, BKPSDM
berkas dan bukti-bukti dokumen yang ada. Dalam hal ini berarti BKPSDM boleh
secara langsung.
pengadilan Tata Usaha Negara untuk melakukan banding hingga penelitian ini
dilakukan belum ada PNS yang melakukan tindakan tersebut, namun ada
beberapa PNS pada tingkat sedang dan berat yang melakukan tindakan untuk
dapat mengurangi hukuman yang akan dijatuhi padanya. Seperti oknum PNS
76
melampirkan bukti surat keterangan dokter yang sah, sehingga alasan tersebut
dapat diterima menurut atasannya dan dapat dikurangi sanksi hukuman yang
diterimanya.
77
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tingkat ringan dijatuhi oleh atasan atau OPD setempat, sedangkan jenis
Kota Padang Panjang yaitu datang dari Pegawai Negeri Sipil yang
hukuman disiplin.
B. Saran
78
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis paparkan, maka berikut saran
kerja. Serta bagi PNS yang telah melanggar ketentuan jam kerja
disiplin.
3. Diharapkan kerja sama yang baik antara semua instansi yang terkait
79
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. BUKU
Haeli dan Widyaiswara Ahli Pertama, 2018, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, diklat prajabatan CPNSD,
Nusa Tenggara Barat.
Ridwan HR, 2010, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, Rajawali Prees,
Jakarta.
2. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
80
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peraturan
Pelaksaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021.
3. JURNAL
Arief Daryanto, 2007, “Merit System Dalam Manajemen Pegawai Negeri Sipil”,
Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS.
Askani, 2018, “Analisis Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor
Kecamatan Selebar Kota Bengkulu”, jurnal Penelitian Sosial Dan Politik,
Vol 7, No 1.
Putra, S. P., Asmony, T., & Nasir, M. 2016. “Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Puskesmas Se
Kabupaten Dompu”. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala.
4. INTERNET
81
Desi Tiara Salsabila, Sumber Kewenangan Pemerintah
file:///C:/Users/HP/Downloads/HUKUM_ADMINISTRASI_NEGARA_
TIARA.docx%20(1).pdf, diakses pada tanggal 7 Juli 2022 pukul 04. 18
WIB.
Widy Wardhana, Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara,
http://academia.edu , diakese pada tanggal 17 Maret 2022 Pukul 02.37
WIB.
5. WAWANCARA
Assesor SDM Aparatur Ahli Muda Sub Koordinator Kinerja dan Disiplin Bapak
Dinul Akhyar S.H, BKPSDM Kota Padang Panjang, Jumat, 17 Juni 2022,
Pukul 11.00 WIB.
82