Oleh :
ANNISA
1610111031
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya serta memberikan kekutan lahir batin,
persyaratan untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Dalam penyelesaian skripsi ini banyak sekali bantuan yang penulis terima dari
berbagai pihak, baik moril maupun materil, maka dengan itu penulis mengucapkan
1. Bapak Prof. Yuliandri, S.H, M.H., selaku Rektor Universitas Andalas, Bapak
Prof. Dr. dr. Mansyurdin, selaku Wakil Rektor I, Bapak Dr. Wirsman Arif
Harahap, SpB., selaku Wakil Rektor II, Bapak Ir. Insannul Kamil, PhD., selaku
Wakil Rektor III, dan Bapak Dr. Henfrizal Handra, M. Soc., selaku Wakil Rektor
IV.
2. Bapak Prof. Dr. Busyra Azheri, S.H.,M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Andalas.
i
3. Bapak Dr. Ferdi,S.H,M.H., selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Rembrant,
S.H,M.Pd., selaku Wakil Dekan II, serta Bapak Lerri Pattra, S.H.,M.H., selaku
4. Bapak Dr. Dahlil Marjon,S.H.,M.H, selaku Ketua Bagian Hukum Perdata, Ibu Hj.
penguji dalam ujian akhir sarjana yang telah memberikan kritik dan sarannya
7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas yang tidak dapat penulis
sebut kan satu persatu yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan,
Andalas.
9. Orang tua tercinta, Ibunda Kasnila wanita terbaik yang selalu penulis banggakan,
Almarhum ayahanda tersayang Sahar S.E yang saat ini bersama Allah SWT yang
selalu penulis rindukan, dan juga ayahanda tersayang Kudri yang selalu
ii
memberikan doa, motivasi materi, serta segala upaya dalam mempermudah
10. Kaka Deliyan Sardilah, S.E, Abang Rahmadhani Kurniawan S.T, Adik Siti
Annafiah, dan juga Saskya Ardila Kurnia, Yoga dan Yogi yang selalu
11. Randa Pratama Munez, kekasih yang setia menemani penulis yang dengan sabar
12. Bapak Trian siswanto selaku manager MV Claim PT.MNC Asuransi Indonesia
13. Ibuk Deliyan selaku nasabah PT. MNC Asuransi Indonesia yang telah berkenan
14. Bapak Sony pemilik bengkel UD. Alvarez Motor jalan raya padang bukittinggi
yang sudah bersedia penulis wawancara guna menggali informasi terkait topik
15. Mutiara Yulfa, S.IP yang setia menemani di segala kegiatan penulis, Livia Elfiani
A.Md., Par , Rizka Khairunnisa, Galang Mahendra Lubis sahabat yang sabar
16. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Adinda Tryana, Dinda Dwi Utari, Dinda Junita,
Rahma Nazifa, Oktavini Tanjung, Yayan Hidayat, Silvia Putri, Anak-Anak mae (
iii
Nugraha Habibi dan Nanda Kurniawan. Semoga apa yang sedang di pejuangkan
17. Sahabat anak dusun yang setia mendukung dan memberi doa walaupun jauh di
berkumpul.
18. Yozi Ardian, S.H yang selalu membantu penulis dan mengarahkan dalam
19. Sarmila Putri adik yang selalu membantu dalam bidang apapun dan dengan sabar
mendengarkan keluh kesah penulis, semoga adik cepat meraih segala impian dan
cita-citanya.
20. Keluarga besar KKN Pasir Talang Selatan, Kec Sungai Pagu Kab Solok Selatan
2019 yang telah memberikan cerita indah dan pengalaman terbaik saat masa
perkuliahan.
21. Keluarga Besar INKAI Sumatera Barat, INKAI Semen Padang, INKAI
POLTEKPEL Sumbar, beserta seluruh Atlet Inkai Sumbar yang mengisi waktu
22. Senpai Ita dan Shensei Rusdi pelatih karate yang sudah penulis anggap sebagai
kakak dan juga orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan arahan kepada
iv
23. Seluruh teman penulis yang menemani saat perkuliahan hingga proses pembuatan
skripsi yang tersebar dalam keluarga FHUA 2016, HIMA PERDATA 2019,
24. Serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis dalam penulisan skripsi
ini.
Hormat penulis dan terimakasih kepada semua pihak atas segala dukungan
dan doanya, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan yang telah
diharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
Penulis
Annisa
1610111031
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... .i
BAB I PENDAHULUAN
D. ManfaatPenelitian .......................................................................... 9
E. Metode Penelitian........................................................................... 11
2. Pengaturan Asuransi................................................................. 21
vi
B. Tinjauan tentang Asuransi Kecelakaan Kendaraan Bermotor
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 67
B. Saran ............................................................................................... 68
Daftar Kepustakaan
Lampiran
vii
LAMPIRAN
di Jakarta
viii
BAB I
PENDAHULUAN
yang menunjukan sifat hakiki dari kehidupan itu sendiri. Sifat hakiki yang dimaksud
di sini adalah suatu sifat “tidak kekal” yang selalu menyertai kehidupan dan kegiatan
manusia pada umumnya. Sifat tidak kekal dimaksud, selalu meliputi dan menyertai
manusia, baik ia sebagai pribadi, maupun ia dalam kelompok atau dalam bagian
suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barang-
zaman, di Indonesia hal ini berkembang cukup pesat seiring dengan pertumbuhan
atau kendaraan umum lainnya. Ini menunjukan kebutuhan manusia akan kendaraan
1
Dr.Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi,Sinar Grafika, Jakarta,
2008, hlm. 2.
2
Joko Prakoso,dan Ketut Murtika,Hukum Asuransi Indonesia, PT Rineka Cipta,2000,hlm. 13.
9
bermotor bukan hanya sebagai kebutuhan pribadi seseorang. Sehingga tak pelak lagi
telah menimbulkan semakin padatnya kondisi lalu lintas dan risiko yang harus
dihadapi oleh manusia juga semakin kompleks. Risiko yang mungkin terjadi pada
berbagai sebab.4
Hal tersebut merupakan suatu peristiwa yang mana tidak diinginkan oleh
setiap orang yang disebut dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan yang akan
dialami, yang diakibatkan oleh bahaya yang mungkin terjadi. 5 Namun disisi lain
manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan memiliki potensi akal pikiran yang lebih dari
makhluk lainnya. Untuk itu manusia selalu mencari upaya untuk mengatasi peristiwa
yang kemungkinan akan terjadi. Salah satu cara untuk mengatasi risiko tersebut
adalah dengan cara mengalihkan risiko (transfer of risk) kepada pihak lain di luar diri
manusia.6
risiko pihak lain ialah lembaga asuransi, dalam hal ini adalah perusahaan-perusahaan
3
Siti Maemunah Lestari dkk., “Analisis Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Pada
PT.Asuransi Takaful Umum”, S-1 Kearsipan Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2010, hlm.1.
4
Radiks Purba, Memahami Asuransi di Indonesia, Jakarta, PPM, 1992, hlm. 29.
5
Ibid., hlm. 40.
6
M.Supratman Sastrawidjaja, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga, Alumni,
Bandung, 2003, hlm. 9.
10
asuransi.7Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang selanjutnya di singkat
dapat ditemui dalam Pasal 1774 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang
baik bagi semua pihak, maupun bagi sementara pihak, bergantung dari suatu kejadian
menyebutkan, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin di derita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
peralihan risiko, mengikatkan dirinya untuk membayar ganti kerugian bilamana risiko
7
Joko Prakoso,dan Ketut Murtika, Op.cit., hlm.7.
11
atau kemungkinan kehilangan itu pada suatu saat sungguh-sungguh akan menjadi
Untuk itu dalam sebuah perjanjian asuransi telah jelas ditetapkan besarnya
premi yang harus dibayar oleh pihak tertanggung (insured) kepada pihak penanggung
(insurer) agar ada pembagian risiko yang sesuai dengan besar kecilnya ganti rugi.
asuransi dan pihak yang menjamin memuat persyaratan dan ketentuan lain nya dalam
sebuah polis. Polis juga digunakan sebagai bukti adanya perjanjian asuransi antara
pihak penanggung dan pihak tertanggung. Pada Pasal 255 KUHD menyatakan suatu
tanggungan harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang dinamakan polis.
Sedangkan syarat-syarat formal polis di atur pada Pasal 256 KUHD semua
1. Nama orang yang mengadakan pertanggungan itu atas beban sendiri atau atas
5. Waktu mulai dan berakhirnya bahaya yang mungkin terjadi atas beban
penanggung;
8
Ibid., hlm. 19.
12
7. Pada umumnya, semua keadaan yang pengetahuannya tentang itu mungkin
mutlak perlu bagi penanggung, dan semua syarat yang diperjanjikan antara
asuransi itu mulai dianggap ada, yaitu sejak adanya kata sepakat atau sejak saat
ditutup, bahkan sebelum polis ditandatangani. Pasal 257 ayat (1) KUHD menentukan:
atas berbagai macam risiko yang kemungkinan akan terjadi dan menimpa diri mereka
sewaktu-waktu salah satu penyebab tingginya jumlah pengguna layanan jasa asuransi.
Hal ini tentu saja menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan asuransi
pelayanan dan peningkatan penjualan produk yang mereka miliki. Salah satu langkah
yang dilakukan adalah dengan cara mengeluarkan berbagi produk baru dan lebih
inovatif bagi nasabahnya. Saat ini produk asuransi tidak hanya terbatas pada jenis
13
Dalam perkembangnnya perusahaan asuransi juga mengeluarkan berbagai
macam produk yang bisa dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan nasabah
yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar semakin banyak nasabah yang
menggunakan layanan asuransi dan semakin banyak penjualan yang bisa diciptakan.
Ada banyak jenis produk asuransi yang bisa dipilih oleh nasabah pengguna
asuransi, antara lain : asuransi kesehatan, asuransi dana pendidikan, asuransi dana
Disini penulis lebih menitik beratkan terhadap jenis asuransi mobil yang mana
kendaraan bermotor itu sendiri dan tanggungjawab hukum terhadap pihak lain yang
swasta yang ada di Indonesia dengan kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta.
Salah satu produk asuransi yang di tawarkan oleh pihak PT. MNC Asuransi Indonesia
adalah asuransi kendaraan, dimana pada jenis asuransi ini pihak PT. MNC Asuransi
1. All Risk yaitu tipe perlindungan yang memberikan jaminan atas mobil
9
https://www.asuransiku.id/promo_artikel/berita/16/Pengertian-asuransi-Kendaraan-Bermotor
14
2. Total Lost Only(TLO) yaitu tipe perlindungan yang memberikan jaminan atas
perbaikan senilai lebih dari 75% dari harga kendaraan dipasaran atau nilai
Pada penulisan ini, penulis lebih tertarik untuk meneliti lebih lanjut
bagaimana pelaksanaan klaim asuransi tipe perlindungan Total Lost Only (TLO) serta
kendala yang di hadapi dari tipe perlindunganTotal Lost Only (TLO) oleh pihak PT
MNC Asuransi Indonesia, yang mana terdapat ketentuan bahwa nilai perbaikan harus
mencapai 75% dari harga kendaraan di pasaran. Angka 75% merupakan angka yang
bisa dikatakan cukup tinggi untuk kerusakan sebuah kendaraan hal ini sama halnya
Penulis menjumpai kasus di lapangan, salah satu pihak tertanggung PT. MNC
kendaraannya rusak. Namun tidak bisa di proses klaim asuransinya atau klaim di
tolak oleh pihak asuransi dikarenakan belum mencapai angka 75% kerusakan dari
dengan isi polis harus tetap dilaksanakan. Tentu hal ini dapat menjadi salah
angka pasti, setiap tertanggung yang merasa menjadi korban terhadap kecelakaan
15
tentu merasakan kerugian yang cukup berarti. Namun dalam hal ini hanya pihak
asuransi lah yang bisa menentukan bahwa kendaraan tersebut sudah masuk dalam
perhitungan tanggungan atau tidak. Tentunya dalam menentukan nilai perbaikan dari
tertentu.
Oleh sebab itu penulis berpendapat bahwa hal-hal tersebut di atas menarik
untuk diteliti lebih lanjut yaitu mengenai kriteria penilaian dari perhitungan 75%
terhadap tanggungan risiko Total Lost Only (TLO) atas kerusakan kendaraan akibat
tersebut . Dan untuk itu penulis mengangkatnya dalam suatu penulisan skripsi
B. Rumusan Masalah
harus sesuai dan sinkron dengan pembatasan masalah dan disajikan dalam bentuk
pertanyaan.10
mempermudah pembahasan agar lebih terarah dan mendalam sesuai dengan sasaran
10
Widodo, Metodologi Penelitian Populer & Praktis, Jakarta, Raja Grafindo, 2017, hlm. 34.
16
1. Bagaimana pelaksanaan penentuan penilaian dari perhitungan 75%
kerusakaan kendaraan akibat kecelakaan dalam klaim Total Lost Only (TLO)
2. Apakah kendala yang ditemui dalam pelaksanaan klaim Total Lost Only
C. Tujuan Penelitian
sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah:
kerusakan kendaraan akibat kecelakaan dalam klaim Total Lost Only (TLO)
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang ditemui dalam pelaksanaan klaim
Total Lost Only (TLO) atas kerusakan kendaraan akibat kecelakaan oleh
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini akan dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun bagi pihak-pihak yang memerlukan data yang berkaitan dengan penelitian ini
serta masyarakat pada umumnya. Dari uraian di atas dapat ditangkap bahwa
17
1. Manfaat Teoritis
c. Penulisan ini sebagai pedoman awal bagi penelitian yang ingin mendalami
d. Bagi penulis secara pribadi, penelitian ini bisa bermanfaat untuk menganalisa
dan mendapatkan jawaban dari rumusan masalah yang ada pada penelitian ini
2. Manfaat Praktis
terkait kendala yang nantinya di temui dalam proses pengajuan klaim asuransi.
18
E. Metode Penelitian
penelitian guna mendapatkan data yang kongkret untuk dijadikan sebagai bahan
2. Sifat penelitian
gambaran dan tinjauan dalam pembahasan klaimasuransi Total Lost Only (TLO) atas
11
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada ,Jakarta, 1996, hlm.
43.
19
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dipeoleh langsung dari sumber baik melalui
resmi yang kemudian diubah oleh peneliti. 12 Dalam penulisan ini penulis
Jakarta, pemilik bengkel UD. Alvarez Motor jalan raya padang bukittinggi
serta data yang penulis peroleh dari salah satu nasabah PT.MNC Asuransi
Indoneisa.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang dimaksud merupakan data yang diperoleh dari literatur,
yang didapatkan dari kepustakaan yang terdiri dari berbagai buku-buku atau
12
Zainuddin Ali, Metode Penelitian hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2011, hlm.175.
20
a. Bahan hukum primer, bahan hukum primer adalah bahan-bahan yang
Angkutan Jalan
b. Bahan Hukum Sekunder, adalah bahan hukum yang bersumber dari buku-
buku ataupun karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan objek penelitian,
terdiri atas:
13
Ibid.,hlm.176.
14
Ibid
21
c. Bahan hukum Tersier, yaitu petunjuk ataupun penjelasan mengenai bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus,
b. Sumber Data
penulis.
yang penulis teliti maka penelitian lapangan dilakukan pada PT. MNC
4. Pengumpulan Data
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Penulis memperoleh data dengan metode
antara lain:
15
Ibid
22
1. Wawancara
tanya jawab secara lisan dengan responden. Pada pelaksanaan wawancara ini
2020 pukul 14.00 WIB.Dan dengan Bapak Sony pemilik bengkel UD.
Alvarez Motor jalan raya padang bukittinggi pada tanggal 27 Januari 2020
pukul 15.00 WIB, dan Ibu Delian sardila nasabah PT. MNC Asuransi
2. Studi Dokumen
diteliti.
termasuk dalam kategori non probability sampling dalam arti, tidak memberi
kesempatan yang sama atau sampel langsung ditentukan oleh peneliti. Hal ini berarti,
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelum untuk pemecahan masalah yang
telah dirumuskan.
23
6. Pengolahan Data dan Analisis Data
a. Pengolahan data
kumpulan data yang benar-benar dapat dijadikan suatu acuan akurat dalam
b. Analisis data
Setelah semua data terkumpul, baik data primer maupun data sekunder
dilakukan analisis data secara kualitatif, yaitu analisis yang dilakukan tidak
deskripsikan ke dalam bab-bab sehingga menjadi karya ilmiah atau skrpsi yang
baik.
24
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Pengertian Asuransi
terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti
atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang (Pasal 2 hurup (a) Undang-Undang
Definisi yang lebih luas dari pada definisi dalam Pasal 246 KUHD adalah
definisi asuransi dalam Pasal 41 New York Insurance Law. Menurut ketentuan
16
Mulhadi, Dasar-Dasar Hukum Asuransi,PT. Raja Grafindo Persada, Depok,2017, hlm. 1.
17
Prof.Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia,PT.Citra Aditya Bakti, Bandung,
2006, hlm. 5.
25
expected to have the time of such happening a material interest which will be
adversely affected by the happening of such event. A lortuitous event is any
occurance or failure to occur which is, or is assumed by the parties to be. To a
substantial extend beyond the control of either party”. 18 (Perjanjian Asuransi
adalah suatu persetujuan atau transaksi dengan orang lain dimana satu orang di
dalam hal ini disebut penanggung, diwajibkan untuk memberikan perlindungan
yang ada manfaatnya bagi pihak yang lainnya, inilah yang disebut tertanggung
atau penerima manfaat. Peristiwa apa yang secara kebetulan terjadi yang
menimpa tertanggung atau penerima manfaat, atau merugikan harta benda yang
diasuransikannya yang menyebabkan kerugian dari peristiwa tersebut. Peristiwa
atau kejadian tersebut terjadi di luar dari kehendak para pihak).
“asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung,
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin di derita tertanggung,
yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.
Peransuransian:
“asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan
asuransi sebagaimana imbalan untuk : a) memberikan penggantian kepada
tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu
peristiwa yang tidak pasti.
18
Ibid., hlm.10.
26
Pasal 1774 KUH Perdata yang menegaskan: “suatu perjanjian untung-untungan
adalah suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai untung ruginya baik bagi semua
pihak, maupun bagi sementara pihak, bergantung dari suatu kejadian yang belum
tentu”.
asuransi itu adalah satu institut yang direncanakan guna menangani risiko.
Abbas Salim berpendapat bahwa asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan
19
Abbas Salim, Asuransi dan Menejemen Resiko, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2000, hlm.
1.
27
keuntungan yang diharapkan, yang dapat diterima karena peristiwa yang tidak
2. Ahmad Azhar Basyir pun berpendapat Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan
diharapkan terjadi.
20
Radiks Purba, Op.cit, hlm. 40.
21
Ahmad Azhar Basyir, Takaful sebagai Alternatif Asuransi Islam, Umul Qur’an, 2/VII96,
hlm. 15.
22
SriRejeki Hartono, hlm.13.
23
Ibid., hlm. 60-61.
28
1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi
2. Pengaturan Asuransi
Dalam KUHD ada 2 (dua) cara pengaturan asuransi, yaitu pengaturan yang
bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Pengaturan yang bersifat umum terdapat
dalam buku I Bab 9 Pasal 246- Pasal 286 KUHD yang berlaku bagi semua jenis
asuransi, baik yang sudah diatur dalam KUHD maupun yang diatur di luar KUHD.
Kecuali jika secara khusus ditentukan lain. Peraturan yang bersifat khusus terdapat
dalam buku I Bab 10 Pasal 287- Pasal 308 KUHD dan Buku II Bab 9 dan Bab 10
Dalam KUH Perdata terdapat dalam Pasal 1774 ,dan adapaun ketentuan-
24
Elsi Kartika Sari, danAdvendi Simanunsong, Hukum Dalam Ekonomi, PT
GramediaWidiasarana, Jakarta, 2017, hlm.102.
25
Op.cit., hlm. 18.
29
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggung Wajib
Kecelakaan Penumpang.
3. Tujuan Asuransi
peristiwa (yang tidak diharapkan terjadi) kepada orang lain (penanggung). 27 Tetapi
dalam perkembangannya tujuan asuransi dipecah menjadi tujuan yang bersifat sosial
1. Pengalihan risiko
kepada perusahaan asuransi (penanggung), sejak itu pula risiko beralih kepada
penanggung.
26
Op.cit., hlm. 104.
27
Mulhadi, hlm. 31.
30
bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang dengan jumlah
asuransinya. Dalam praktiknya, kerugian yang timbul itu bersifat sebagian (partial
loss), tidak semuanya berupa kerugian total (total loss). Dengan demikian,
Berbeda dengan asuransi kerugian, pada asuransi jiwa apabila dalam jangka
waktu asuransi terjadi peristiwa kematian atau kecelakaan yang menimpa diri
tertanggung, maka penanggung akan membayar jumlah asuransi yang telah disepakati
bersama seperti tercantum dalam polis. Asuransi kerugian dan asuransi jiwa diadakan
(voluntary insurance).
3. Pembayaran santunan
bukan karena perjanjian. Asuransi jenis ini disebut Asuransi Sosial (social security
4. Kesejahteraan anggota
31
tertanggung. Jika terjadi peristiwa yang mengakibatkan kerugian atau kematian
kesejahteraan anggota.28
4. Penggolongan Asuransi
Seperti uraian di atas terkait pengertian asuransi yang bisa dikatakan sebagai
“kemungkinan” atau kejadian yang belum pasti terjadi. Dan berdasarkan atas
perjanjian itu asuransi dapat digolongkan menjadi dua, yakni asuransi kerugian
28
Abdulkadir Muhammad, hlm. 12-15.
29
Elsi Kartika Sri,danAdvendi Simanunsong,Op.Cit., hlm. 104.
32
5. Prinsip –prinsip dalam Asuransi
ketentuan yang diatur oleh Pasal 1320 KUHPerdata. Sedangkan untuk syarat khusus
KUH Dadang, yang mana prinsip ini tidak dikenal dalam perjanjian lainnya yaitu:
Mengenai hal ini diatur dalam Pasal 250 KUHD yang berbunyi:“apabila seseorang
yang telah mengadakan suatu perjanjian asuransi untuk diri sendiri, atau apabila
seseorang yang untuknya telah diadakan suatu asuransi, pada saat diadakannya
Prinsip atau asas itikad baik dapat diartikan, bahwa masing-masing pihak dalam
suatu perjanjian yang akan disepakati demi hukum mempunyai kewajiban untuk
benarnya. Asas ini menghendaki agar para pihak berlaku jujur, sejujur-jujurnya,
dengan cara mengungkapkan secara fakta materil berkaitan dengan objek asuransi
di satu pihak dan produk asuransi di pihak lain. Berkenaan dengan asas itikad baik
ini dimana di atur dalam Pasal 251 KUHD, berbunyi:“setiap keterangan yang
keliru atau tidak benar, atau setiap tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui
30
Mulhadi, hlm. 81.
33
oleh si tertanggung betapa pun itikad baik itu ada padanya, yang demikian sifatnya
sebenarnya, perjanjian itu tidak akan ditutup atau ditutupnya dengan syarat-syarat
Pada hakikatnya, fungsi asuransi adalah mengalihkan atau membagi risiko yang
peristiwa tidak pasti. Oleh karena itu , besarnya ganti kerugian yang diterima oleh
tercemin dalam Pasal 246 KUHD, yaitu pada bagian kalimat “..... untuk
284 KUHD yang berbunyi:“ seorang penanggung yang telah membayar kerugian
kerugian tersebut, dan tertanggung itu adalah bertanggung jawab untuk setiap
31
Ibid., hlm. 82-84.
32
Ibid., hlm. 85.
34
perbuatan yang dapat merugikan hak penanggung terhadap orang-orang ketiga
terjadi karena adanya sumber ganti rugi dari pihak ketiga sebagai penyebab
timbulnya kerugian.33
5. Prinsip Kontribusi
Apabila terjadi perlindungan asuransi atas objek yang sama oleh lebih dari satu
pertanggungan sama sebesar nilai atau harga sesungguhnya benda yang menjadi
Inti dari prinsip sebab akibat adalah bahwa suatu penyebab aktif, efisien yang
intervensi dari suatu kekuatan yang berawal dan secara aktif bekerja dari sumber
6. Perjanjian Asuransi
perjanjian yang terdapat dalam buku ketiga dari Pasal 1233 sampai dengan Pasal
33
Ibid., hlm. 87.
34
Ibid., hlm. 89.
35
Ibid., hlm. 90.
35
1864 mengenai perikatan. dalam pasal tersebut tidak dijelaskan secara spesifik
Perjanjian asuransi merupakan salah satu jenis perjanjian khusus yang diatur
umum sahnya perjanjian diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata, sedangkan syarat
1. Kesepakatan
Kedua belah pihak baik tertanggung maupun penanggung sepakat mengenai hal
hal lainnya terkait perjanjian tanpa adanya tekanan, paksaan dan pengaruh dari
pihak manapun.
2. Kecakapan
Kedua belah pihak baik tertanggung maupun penanggung cakap hukum artinya,
3. Objek tertentu
Objek tertentu yang dimaksud dalam perjanjian asuransi adalah suatu objek
kekayaan dan kepentingan yang melekat pada harta kekayaan tersebut maupun
36
Ibid., hlm. 45.
36
4. Sebab yang halal
Sebab yang halal artinya, isi dari perjanjian tersebut tidak boleh bertentangan
Dimana untuk hal ini diatur dalam Pasal 250 KUHD, yang menyebutkan bahwa
6. Pemberitahuan
batal. Menurut ketentuan Pasal 251 KUHD, “ semua pemberitahuan yang salah
memiliki beberapa sifat atau karakter hukum. Kenyataan itu bisa dibuktikan dari
37
Ibid., hlm. 48.
37
Emmy Pangaribuan Simanjuntak mengatakan bahwa perjanjian asuransi atau
karena pihak tertanggung menderita kerugian, dan yang diganti itu adalah
mengganti rugi dari penanggung hanya dilaksanakan bila peristiwa yang tidak
detik tercapainya kesepakatan atau persetujuan antara kedua belah pihak mengenai
dan penanggung itu terjadi dan mengikat kedua belah pihak dapat dipelajari
melalui dua teori perjanjian yang di kenal oleh ilmu hukum. Kedua teori perjanjian
(acceptance theory).
38
Ibid., hlm. 54.
38
1. Teori tawar-menawar
secara timbal balik. Serangkaian perbuatan tersebut tidak ada pengaturan secara
“persetujuan kehendak” sebagai salah satu unsur sah perjanjian dalam Pasal
2. Teori penerimaan
diterima oleh pihak tertanggung walaupun isi tulisan itu belum dibacanya.
Menurut ketentuan Pasal 255 KUHD, perjanjian asuransi harus dibuat secara
tertulis dalam bentuk akta yang disebut dengan polis. Polis berfungsi sebagai alat
bukti tertulis yang menyatakan bahwa telah terjadi perjanjian asuransi antara
tertanggung dan penanggung. Sebagai alat bukti tertulis, isi yang tercantum dalam
polis harus jelas, tidak boleh mengandung kata-kata atau kalimat yang
39
Ibid., hlm. 56.
39
penanggung merealisasikan hak dan kewajiban mereka dalam pelaksanaan
asuransi.
dan janji-janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban untuk
1. Isi polis
Menurut ketentuan Pasal 256 KUHD, setiap polis kecuali mengenai asuransi
2. Jenis-jenis Polis
1. Polis maskapai
2. Polis bursa
3. Polis Lloyds
4. Polis perjalanan
5. Polis waktu
3. Klasula polis
40
Abdulkadir Muhammad, hlm. 59.
40
5. Objek Asuransi
Merujuk pada ketentuan Pasal 268 KUHD, dimana disebutkan hal-hal yang
dapat menjadi objek asuransi adalah semua kepentingan yang dapat dinilai dengan
uang (op geld waardeerbaar), dapat takluk pada macam-macam bahaya (aan
1. Benda asurasi
2. Premi asuransi
3. Peristiwa
4. Uang asuransi
1. pembayaran;
2. penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan;
3. pembaharuan utang;
4. perjumpaan utang atau kompensasi;
5. percampuran utang;
6. pembebasan utang;
7. musnahnya barang yang terutang;
8. batal/pembatalan;
9. berlakunya suatu syarat batal;
10. lewatnya waktu.42
karena premi tidak dibayarkan ini biasanya diperjanjikan dalam polis. Berhentinya
41
Op.cit.,hlm. 75.
42
Subekti, Hukum Perjanjian, PT. Intermasa, Bandung, cetakan keduapuluh,2004,hlm. 1.
41
asuransi juga dapat terjadi karena faktor diluar kemauan tertanggung dan
untuk menggerakan atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda, digerakan
oleh tenaga manusia atau motor penggerak, menggunakan bahan bakar minyak
atau tenaga dalam). Kendaraan bermotor memiliki roda dan berjalan di atas jalanan
(darat).
lalu lintas dan angkutan jalan Kendaraan Bermotor adalah setiap kendaraan yang
digerakan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di
atas rel. Menurut Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia dalam
pasal 4 ayat (4) kendaraan bermotor adalah kendaraan roda dua atau lebih yang
digerakan oleh motor atau mekanik lain dan memiliki izin untuk digunakan di
42
2. Pengertian Kecelakaan
lalu lintas dan angkutan jalan , kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di
jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau
tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian
harta benda.
Asuransi kendaraan bermotor adalah salah satu jenis produk asuransi yang
kerugian atau kerusakan atau kehilangan mobil atau sepeda motor yang
terperosok) atau kecurian perbuatan jahat, kebakaran dan kerusakan yang terjadi
kontak fisik antara kendaraan bermotor dengan benda lain termasuk hewan yang
43
http/cakaramuliamulia.com,diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 13.00
44
Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia
43
1. All Risk (comprehensive) yaitu tipe perlindungan yang memberikan jaminan
atas mobil tertanggung untuk segala jenis kerusakan, mulai dari kerusakan
2.Total lost Only (TLO) atau CTL (Constuctive Total Lost) yaitu tipe
kehilangan atau kerusakan senilai lebih atau tidak kurang dari 75% dari harga
Pasal 256 KUHD, juga harus memuat syarat-syarat khusus yang hanya berlaku
tersebut:
a. Hari dan tanggal serta tempat dimana asuransi kendaraan bermotor diadakan.
penanggung.
44
f. Waktu asuransi kendaraan bermotor mulai berjalan dan berakhir yang menjadi
tanggungan penanggung.
penanggung.45
risiko yang ditanggung dan risiko yang tidak ditanggung, dimuat juga syarat-syarat
b. Pembayaran premi.
d. Kerugian, ganti kerugian, asuransi rangkap, laporan tidak benar, Subrogasi, dan
a. Pembayaran Premi
uang premi lebih dahulu, kecuali apabila diperjanjikan lain. Jika premi tidak
45
Abdulkadir Muhammad, hlm. 181.
46
Ibid.,hlm. 181.
45
dibayar dalam waktu 10 harikerja terhitung mulai tanggal permulaan asuransi
akan berakhir 24 jam sesudah premi diterima oleh penanggung atau asuransi
menjadi batal demi hukum apabila premi tidak dibayar setelah lewat 90 hari
penanggung berhak atas premi untuk jangka waktu yang sudah berjalan sebesar
disebabkan oleh :
47
Ibid.,hlm. 182.
46
c. pencurian termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti
e. sambaran petir.
(2) Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut
dalam butir (1) dan sebab-sebab lainnya selama penyebrangan dengan feri
(4) Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh tertanggung untuk penjagaan atau
47
Penanggung juga memberikan penggantian kepada tertanggung atas:
(1) Tanggung gugat trtanggung terhadap suatu kerugian yang diderita oleh pihak
(2) Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan tanggung
gugat tertnggung yang telah lebih dahulu disetujui oleh penanggung secara
tertulis.48
lambatnya tiga hari kerja sejak terjadinya kecelakaan atau pencurian tersebut.
Pemberitahuan tersebut dilakukan secara tertulis atau secara lisan yang diikuti
ketiga yang dapat dijadikan dasar untuk penuntutan penggantian kerugian atau
48
Ibid., hlm. 182-184.
48
adanya tuntutan dari pihak ketiga yang harus dipikul oleh pihak penanggung,
b. Tindakan Pencegahan
tertanggung wajib melakukan segala usaha yang patut guna menjaga dan
polis.50
49
Ibid., hlm. 187.
50
Ibid., hlm. 187.
49
ganti kerugian pihak ketiga dan apabila diperlukan, tertanggung diwajibkan
a.Kerugian
kerugian atau kerusakan oleh suatu bahay yang ditanggung dalam asuransi
menurut hitungan dari bagian yang diasuransikan terhadap bagian yang tidak
Selain itu, ada pula yang disebut kerugian total ( total loss). Kerugian
sama dengan atau lebih dari 75% dari harga sebenarnya kendaraan bermotor
tersebut bila diperbaiki atau hilang karena dicuri dan tidak ditemukan dalam
diasuransikan tersebut.53
b. Ganti Kerugian
51
Ibid.,hlm. 188.
52
Ibid.,hlm. 188.
53
Ibid.,hlm. 189.
50
berdasarkan harga sebenarnya esaat sebelum terjdi kerusakan atau
sebesar jumlah, setelah dikurangi dengan risiko sendiri ( retensi sendiri) yang
dengan premi yang masih terhutang untuk masa asuransi yang masih berjalan
54
Ibid.,hlm. 190.
51
8. Persengketaan dan Penyelesaian
Kerugian, yang akan membentuk badan arbitrase ad hoc dalam tempo paling
a. Pembatalan Polis
jangka waktu yang sudah dijalani yang diperhitungkan menurut skala premi
wajib mengembalikan premi secara pro rata untuk waktu asuransi yang belum
berjalan.
55
Ibid.,hlm. 191.
52
b. Peralihan Hak Pemilik
polis ini batal dengan sendirinya 10 hari kalender sejak pindah tangan
loss) atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa pengembalian premi
56
Ibid., hlm. 192.
53
BAB III
Kendaraan Akibat Kecelakaan Dalam Klaim Total Lost Only (TLO) Oleh
Group yang didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo. MNC Group adalah perusahaan
media, jasa keuangan, properti, dan kini merambah asuransi. PT MNC Insurance
sudah terdaftar secara resmi di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan mendapatkan izin
usaha dengan nomor KEP-5970/M/1988 pada tanggal 6 Agustus 1988, selain itu
MNC Insurance juga terdaftar secara resmi sebagai anggota dari Asosiasi Asuransi
Umun Indonesia.
MNC Insurance lahir sejak PT.MNC Kapital Indonesia Tbk, secara resmi
Barulah pada tanggal 6 Januari 2012, PT.Jamindo General Insurance berganti nama
menjadi PT.MNC Asuransi Indonesia yang 99,9 persen sahamnya dimiliki oleh
PT.MNC Kapital Indonesia Tbk, dan 0,1 persen sisanya dimiliki oleh Operasi
asuransi kecelakaan diri, tanggung gugat, aviasi, alat berat, satelit, rekayasa, dan
54
asuransi umum lainnya. PT MNC Asuransi Indonesia hingga saat ini memiliki 22
kantor perwakilan yang tersebar di kota- kota besar di Indonesia dan berkantor pusat
untuk melayani nasabah asuransi kendaraan dengan layanan mobil derek, ambulan,
yang dapat diklaim melalui aplikasi secara praktis, mudah dan online.
Comprehensif, dan Total Lost. Mengacu pada pasal 15 ayat (2) Polis Standar
terbagi menjadi dua yakni: Actual Total Lost (hilang karena pencurian dan tidak
Kerugian karena suatu peristiwa yang dijamin oleh Polis dimana biaya perbaikan,
dan/atau kerusakan sama dengan atau lebih tinggi dari 75% dari harga sebenarnya).
Bapak Trian Siswanto, bahwa penilaian terhadap tanggungan risiko 75% Total Lost
Only atau yang biasa dikenal Constructive Total Lost (CTL) atas kerusakaan
kendaraan akibat kecelakaan dilihat dari nilai perbaikan yang mencapai 75% dari
harga kendaraan di pasaran pada tahun tersebut atau nilai yang dipertanggungkan
dalam polis.
55
Contoh :
kendaraan ini melengkapi kendaraannya dengan asuransi kendaraan Total Lost Only
atau Constructive Total Lost dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp.200 juta
atau sesuai dengan harga pasar kendaraan tersebut. Saat terjadi kecelakaan, dan
yang cukup parah, maka nilai kerugian sebesar Rp.150 juta tersebut sudah senilai
75% dari nilai pertanggungan yang sesuai dengan harga pasar, maka penggantian
klaim ganti rugi yang diterima oleh pemilik polis akan diperhitungkan sebagai nilai
Dalam hal risiko yang di jamin, pertanggungan jenis asuransi Total Lost Only
(TLO) atau Constructive Total Lost (CTL) telah di tentukan dalam Polis Standar
termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti dengan kekerasan
ataupu ancaman kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362, 363 ayat (3),
(4), (5) dan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Ataupun
56
Dalam menentukan nilai perbaikan yang mencapai 75% dari harga kendaraan
dipasaran pada tahun tersebut dan juga harga pertanggungan yang dicantumkan
dalam Polis estimasi tersebut dilakukan oleh pihak bengkel rekanan PT.MNC
Asuransi Indonesia. Apabila di daerah atau tempat nasabah dalam proses klaim
tidak terdapat bengkel rekanan PT.MNC Asuransi Indonesia maka pihak nasabah
bengkel tersebut akan di pelajari lebih lanjut oleh pihak PT.MNC Asuransi
Indonesia. Hal ini berkaitan dengan penerapan asas itikai baik asuransi yang diatur
pada Pasal 251 KUHD, khawatir pihak nasabah melebihkan nilai kerusakan
Motor Bapak Sony. Belian mengatakan bahwa dalam penilaian harga perbaikan,
pihak bengkel melihat komponen apa saja yang rusak, atau hancur sehingga
estimasi perbaikannya atau harganya bisa mencapai 75%. Komponen tersebut antara
lain:
1. Mesin mobil rusak parah ( hancur) sehingga mobil tidak bisa lagi digunakan
2. Transmisi
4. Kompressor AC
5. Injektor Diesel
fisik kendaraan yang masih ada namun mengalami kerusakan yang parah sehingga
57
kendaraan tidak bisa digunakan, adapun jika diperbaiki maka hasilnya tidak akan
Berikut adalah jumlah klaim beserta gambar kendaraan yang diajukan pihak
tertanggung kepada PT.MNC Asuransi Indonesia pada tahun 2019, dengan indikator
hasil penilaian yang telah mencapai 75% dan termasuk ke dalam pertanggungan Total
Lost Only.
Tabel 1
DIPROSES
58
Gambar1
Gambar 2
59
Gambar 3
Gambar 4
60
Gambar 5
Gambar 6
61
Berdasarkan data di atas, berarti ada 10% dari jumlah keseluruhan klaim
Total lost Only yang tidak di proses, hal ini dikarekan nilai perbaikan kerusakan
kendaraan akibat kecelakaan tidak mencapai 75%. Contoh kerusakan kendaraan yang
sudah mencapai 75% seperti yang tergambarkan di atas adalah kendaraan yang
memang sudah mengalami kerusakan total, artinya kendaraan tersebut memang sudah
tidak bisa di gunakan lagi. Dalam hal ini pihak tertanggung harus dengan cermat
Berikut adalah contoh kasus dan data pihak tertanggung yang mengajukan
klaim tahun 2019 pada PT.MNC Asuransi Indonesia yang tidak dapat di
Tabel 2
1 No Polis 32.03.02.18.03.0.00031
QQ DELIYAN SARDILA
8 Penggunaan Pribadi
62
9 Tahun pembuatan 2012
3. klausula leasing
4. klausula pencurian
5. klausula pengesampingan
63
Gambar 1
64
Gambar 2
Kerusakan kendaraan dengan estimasi nilai perbaikan tidak mencapai 75%
dari harga pertanggungan
Gambar 3
65
Gambar 4
Gambar 5
66
Sumber :Pihak Tertanggung PT.MNC Asuransi Indonesia
Mobil Pajero Sport putih metalik dengan No Polisi B 1277 SJH milik Ibu
Selatan pada bulan Febuari tahun 2019. Dalam polis dicantumkan jaminan
pertanggungaan Total Lost Only. Dalam penilain pihak bengkel rekanan PT. MNC
Asuransi Indonesia bahwa perbaikan tidak mencapai 75% dari harga pertanggungan
yakni Rp. 344,500,000. Oleh karen itu pihak PT.MNC Asuransi Indonesia tidak
rusak yang cukup parah. Beliau juga mengatakan bahwa saat terjadinya peristiwa
kecelakaan,Ibu Delian langsung membuat laporan kepada pihak Asuransi melalui Via
Telfon.
Beliau juga mengatakan bahwa beberapa hari setelah laporan dibuat, Pihak
Asuransi datang ke rumah untuk survei kendaraan dan dari saat itu tidak ada tindak
67
lanjut pihak asuransi dalam klaim asuransi kendaraanya dengan alasan tidak
mencapai 75%. Ibu Deliyan selaku pihak Tertanggung PT.MNC Asurani Indonesia
mengalami kerugian atas peristiwa itu yan tidak sedikit. Beliau mengatakan untuk
itu beliau juga menyesalkan bahwasanya pihak leasing saat beliau transaksi jual beli
Deliyan tetap membayar premi asuransi tiap bulannya bersamaan dengan cicilan
dengan jenis asuransi All Risk agar tetap mencover segala jenis ataupun bentuk
hari.
Kasus di atas dapat dikatakan bahwasanya tidak ada kebijakan yang diberikan
oleh pihak PT.MNC Asuransi Indonesia terhadap suatu kerusakan yang belum
tersebut sudah rusak, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (2) Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) dalam penentuan nilai ganti rugi,
kerugian Total Lost Only dapat dipertangggungkan apabila nilai perbaikan kerusakan
Dengan demikian, dalam pelaksanaan klaim asuransi Total Lost Only tidak
semua klaim dapat di proses atau di berikan ganti kerugian atas kerusakaan kendaraan
68
oleh pihak perusahaan asuransi dalam hal ini PT.MNC Asuransi Indonesia. Hal ini
dikarenakan nilai perbaikan dari kerusakan kendaraan belum mencapai 75% dari
harga kendaraan di pasaran atau nilai pertanggungan yang terdapat di dalam Polis.
kendaraan dengan unit yang sama. Dilihat dari jenis, type, tahun, dan spesifikasi
yang sama
kembali
4. Cash adalah pembayaran uang tunai senilai harga kendaraan di pasaran atau nilai
memegang dasar atau prinsip Indemnity atau prinsip keseimbangan yang mana di atur
dalam Pasal 246 KUHD yaitu pada bagian kalimat “.... untuk memberikan
yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak
pasti”. Nilai penggantian seimbang dengan nilai kerugian yang diderita nasabah hal
ini serupa dari pendapat salah satu ilmuan Prof. Emmy Pangaribuan Simanjuntak
69
ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa (yang diharapkan tidak terjadi) kepada orang
lain (penanggung) 57 . Hal ini berarti bahwa asuransi tidak bertujuan mencari
Indonesia yakni:
1. Laporan kepada pihak PT.MNC Asuransi Indonesia cukup melalui telepon, dan
dalam polis
3. Estimasi perbaikan oleh pihak bengkel untuk kerugian jenis perlindungan Total
Lost Only
Adapun dokumen pendukung klaim yang diperlukan dalam proses klaim jenis
perlindungan Total Lost only yang telah di jelaskan pada Pasal 14 ayat (2) PSAKBI
yakni:
2. Dokumen asli:
a) Polis, sertipikat,lampiran/endorsemen.
57
Mulhadi hal 31
70
b) Surat Tanda Nomor Kendaraan, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor,
keseluruhan.
3. Fotocopy Surat Izin Mengebudi milik pengebudi pada saat kejadian,Kartu Tanda
Penduduk tertanggung.
Hak atas ganti kerugian terhadap klaim yang di ajukan oleh pihak tertanggung
sewaktu waktu dapat hilang, hal ini di jelaskan dalam Pasal 25 PSAKBI mengenai
1. Hak tertanggung atas ganti rugi berdasarkan polis ini hilang dengan sendirinya
apabila:
71
memberitahu secara tertulis bahwa tertanggung tidak berhak untuk
2. Hak tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam jumlah yang lebih besar dari
pada yang telah disetujui penanggung akan hilang apabila dalam waktu 3 bulan
Hal ini berarti pihak tertanggung harus lebih teliti dalam proses klaim terhadap
suatu ketentuan-ketentuan yang mana telah diatur di dalam Polis walaupun klaim
telah di sepakati atau di proses oleh pihak penanggung dalam hal ini perusahaan
asuransi.
B. Kendala Yang Ditemui Dalam Pelaksanaan Klaim Total Lost Only (TLO) Atas
Indonesia Di Jakarta
Total Lost Only (TLO) atau Constructive Total Lost (CTL) atas kerusakan kendaraan
akibat kecelakaan pihak PT.MNC Asuransi Indonesia tidak menemukan kendala yang
terlalu berarti sejauh ini, namun ada beberapa kendala yang di hadapi PT.MNC
72
1. Pihak tertanggung yang tidak membaca dengan cermat klausula-klausula yang
dalam proses klaim. Pihak tertanggung hanya menginginkan ganti kerugian kepada
pihak PT.MNC Asuransi Indonesia, namun ternyata kejadian atau peristiwa yang
diberikan oleh pihak leasing kepada pihak tertanggung terkait jenis perlindungan
TLO, yang mana pada jaminan ini nilai kerusakan dari harga perbaikan mencapai
75% dari nilai kendaraan di pasaran atau nilai yang ditanggungkan dalam Polis,
besarnya kerusakan. Dalam jenis jaminan TLO ini, biasanya tertanggung juga
dan biasanya pihak leasing menawarkan tipe perlindungan TLO sebab harga premi
mencapai 75% menjadi 75%. Padahal terdapat prinsip dasar asuransi yakni prinsip
itikad baik yang diatur dalam Pasal 251 KUHD, yang mana akibat dari perbuatan
ini pun telah diatur dalam Pasal 282 KUHD yang menyatakan “ Bila batalnya
pidana, bila ada alasan untuk itu”, pun didalam PSAKBI pada Pasal 13 terkait
73
laporan tidak benar bahwa tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan
dari jaminan polis ini tidak berhak mendapat ganti kerugian apabila:
pembuatan Polis ini dan yang berkaitan dengan kerugian dan/atau kerusakan
yang terjadi.
Dari uraian di atas hal ini menunjukan bahwa dalam proses klaim harus
yang harus dilaksanakan dan ditaati. Asas itikad baik yang mana di atur pada Pasal
251 KUHD dalam proses klaim baik tertanggung maupun pihak penanggung menjadi
Polis menjadi acuan dan menjadi bukti tertulis dalam perjanjian asuransi.
Keberadaan Polis menjadi bukti yang kuat bahwa pihak tertanggung dan pihak
penanggung terikat dalam kerjasama yang tercantum pada Pasal 256 KUHD ayat (1).
Hal ini berarti yang mana pihak tertanggung harus dengan cermat memperhatikan
klausula-klausula yang tercantum dalam polis. Pasal 258 ayat (1) KUHD pun
74
menjelaskan bahwa Polis adalah satu-satunya bukti tertulis yang membuktikn
perjanjian pertanggungan antara kedua belah pihak di mata hukum. Hal ini serupa
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
akibat kecelakaan dalam klaim Total Lost Only (TLO) oleh pihak PT.MNC
Total Lost Only (TLO) atau yang biasa dikenal Construktive Total Lost
(CTL) dilihat dari nilai perbaikan yang mencapai 75% dari harga pasar
kendaraan pada tahun tersebut atau nilai yang dipertanggungkan dalam Polis.
Dalam menentukan nilai perbaikan yang mencapai 75% dari harga kendaraaan
dipasaran pada tahun tersebut dan juga harga pertanggungan yang dicantukan
dalam Polis estimasi tersebut dilakukan oleh bengkel rekanan PT. MNC
penilaian dapat dilihat dari bagian kendaaraan yng rusak. Komponen tersebut
antara lain:
a. Mesin mobil rusak parah (hancur) sehingga mobil tidak bisa lagi
digunakan
75
b. Transmisi
d. Kompressor AC
e. Injektor Diesel
2. dalam proses klaim asuransi terhadap tanggungan risiko 75% (Total Lost
yaitu :
c. Adanya unsur itikad tidak baik dari pihak tertanggung dalam memberikan
B. Saran
kendala yang timbul, maka penulis mencoba memberikan saran-saran bagi semua
pihak- pihak yang terkait proses klaim asuransi terhadap tanggungan risiko 75%
Total Lost Only(TLO) atas kerusakan kendaraan akibat kecelakaan oleh pihak
76
1. Dalam hal memilih jenis perlindungan, pihak tertanggung harus lebih dulu
mencari informasi terkait jenis perlindungan yang dimaksud. Selain itu pihak
perlindungan kendaraan.
dalam Polis dari awal membuat perjanjian asuransi dengan pihak perusahaan
asuransi.
asuransi haruslah menerapkan prinsip itikad baik, yang telah diatur dalam
Pasal 251 KUHD. Dalam memberikan informasi yang sebenarnya serta hal
77
DAFTAR KEPUSTAKAAN
A. Buku-Buku:
Basyir, Ahmad Azhar, 1996, Takaful sebagai Alternatif Asuransi Hukum, Ululmul
Qur’an.
Dahlan, Abdul Aziz, 1996, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Barun van
Houven.
78
Subekti,2004, Hukum Perjanjian, Bandung: PT Intermasa.
Widodo, 2017, Metodologi Penelitian Populer & Praktis, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor . 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
C. Skripsi
Siti Maemunah Lestari, 2010, Analisis Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Pada
D. Internet
http://www.asuransiku.id/promo_artikel/berita/16/pengertian-asuransi-kendaraan-
bermotor
www.cakaramuliamulia.com.
Lampiran
79
80